THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT 1
Part 15/25 - Stephen Bohr
ISRAEL'S GATHERING
AND THE SCATTERING PROPHECIES PART 1
https://www.youtube.com/watch?v=knSmB4H1hoE&list=PLIWJyuxBfZ7je1L5eNH11ROzC-CaAKO3E&index=15
Dibuka
dengan doa.
We're going to begin by looking at Abraham
now. Abraham of course we know lived in Ur of the Chaldees and God called him
out of Ur, took him to Haran and then to Canaan the promised land. Let's read
about it in Genesis 12:1-3, “1 Now the Lord had said to Abram: ‘Get out of your country, from your family and from your father’s house,
to a land that I will show
you. 2 I will make you a great nation;
I will bless you
and make your name great;
and you shall be a
blessing. 3 I will bless those who bless you,
and I will curse him who
curses you; and in you all the families of the earth shall be blessed.’…”
The blessing was not only for Israel,
the blessing was for all families of the earth. So God took Abraham out of
Babylon basically, Assyria that area, took him to Haran and
then gathered him in the promised land.
Kita akan mulai dengan menyimak Abraham sekarang.
Abraham seperti yang kita ketahui, hidup di Ur-Kasdim, dan Allah memanggilnya
keluar dari Ur, membawanya ke Haran, kemudian ke Kanaan, tanah perjanjian. Mari
kita baca tentang ini di Kejadian 12:1-3, “1 Nah TUHAN telah berfirman
kepada Abram, ‘Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu, dan dari rumah
bapakmu, ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. 2 Aku akan
membuat engkau menjadi bangsa yang besar,
Aku akan memberkati engkau serta
membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 3 Aku akan
memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan Aku akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau; dan dalammu semua kaum di muka bumi akan diberkati.’…” Berkat itu bukan hanya untuk Israel,
berkat itu untuk “semua kaum di muka bumi”. Maka
Allah membawa Abraham keluar pada dasarnya dari Babilon, daerah Asyur,
membawanya ke Haran, kemudian mengumpulkannya di tanah perjanjian.
However, there was a prophecy of 400 years
where the descendants of Abraham would
end up scattered from the land, in other words they would go to Egypt, where they
would be for a period of 400 years. Let's read that in Genesis 15:13 through 15,
this is a very important text. You see, Abraham's descendants were scattered from the promised land. Abraham was
gathered to the promised land. And then the seed of Abraham is scattered from
the promised land to Egypt, that's the point I want us to remember now.
Namun,
juga ada sebuah nubuatan tentang 400 tahun di mana keturunan Abraham
akan berakhir terserak dari tempat mereka, dengan kata lain mereka akan pergi
ke Mesir di mana mereka akan berada selama periode 400 tahun. Mari kita baca
tentang ini di Kejadian 15:13-15, ini adalah ayat yang penting. Kalian lihat,
keturunan Abraham diserakkan dari tanah perjanjian. Abraham diambil dan dibawa ke tanah perjanjian, kemudian
benih keturunan Abraham diserakkan dari tanah perjanjian ke Mesir, itulah poin yang saya mau kita ingat sekarang.
So it says in verse 13, “ 13 Then He said to Abram:
‘Know certainly that your descendants will be strangers in a land that is not theirs,…” what land was that? Egypt, but notice God did not mention the
name of the nation that they would go to because He didn't want Satan to know
that He had a plan to bring them back. And it continues saying,
“… 13 Then
He said to Abram: ‘Know certainly that your descendants will be strangers
in a land that is not
theirs, and will serve them, and they will afflict them four hundred
years. 14 And
also the nation whom they serve I will judge; afterward they shall
come out with great possessions. 15 Now as for you, you shall go to your
fathers in peace; you shall be buried at a good old age.’…”
So God was saying the descendants of
Abraham more specifically Jacob and his family would be scattered from the promised land to the land of Egypt. This is the first
scattering from the promised land.
So Abraham is gathered to the
promised land with Isaac, and then Jacob and his family are scattered from the
promised land. So what happens at the end of the 400 years? God freed Israel from
Egypt. And what did He do? He gathered them to Himself, that's an
important detail.
Maka dikatakan di ayat 13, “13 Lalu TUHAN berfirman kepada Abram, ‘Ketahuilah dengan pasti bahwa keturunanmu akan menjadi orang
asing di negeri yang bukan kepunyaan mereka,…”
negeri apa itu? Mesir, tetapi Allah tidak menyebut nama
bangsa ke mana mereka akan pergi karena Dia tidak mau Setan tahu bahwa Dia
punya rencana untuk membawa mereka kembali. Selanjutnya dikatakan, “…13 Lalu TUHAN berfirman kepada Abram, ‘Ketahuilah dengan pasti bahwa keturunanmu akan menjadi orang
asing di negeri yang bukan kepunyaan mereka,
dan akan menghamba kepada mereka, dan mereka akan menganiaya mereka empat ratus tahun
lamanya. 14 Dan juga bangsa kepada siapa mereka
menghamba, akan Kuhakimi, dan sesudah
itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak. 15 Nah, akan
halnya engkau, engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera;
engkau akan dikuburkan pada usia yang lanjut.’…”
Jadi Allah berkata bahwa keturunan Abraham khususnya Yakub
dan keluarganya, akan diserakkan dari tanah perjanjian ke negeri Mesir. Ini adalah penyerakkan yang pertama dari
tanah perjanjian.
Maka
Abraham dibawa ke tanah perjanjian dengan Ishak, kemudian Yakub dan keluarganya
diserakkan dari tanah perjanjian. Jadi apa yang terjadi pada akhir 400 tahun itu? Allah membebaskan Israel dari
Mesir. Dan apa yang Dia lakukan? Dia mengumpulkan mereka kepada DiriNya Sendiri,
ini adalah detail yang penting.
Let's go to the book of Exodus 19:4, before He
gathers them to the land where they had been scattered, He is going
to gather them to Himself, remember that point, extremely important. So
once again Exodus 19:4 and it says there, “ 4 ‘You have seen what I did
to the Egyptians, and how I bore
you on eagles’ wings and…” what?
“…and brought you to Myself.” So God gathered Israel to whom? God gathered Israel to Himself
and then where did He gather them to? He gathered them to the promised land
again, from Egypt where they had been.
Mari kita ke kitab Keluaran 19:4, sebelum Allah membawa mereka ke
negeri perjanjian dari mana
mereka telah diserakkan, Dia
akan membawa mereka kepada DiriNya Sendiri, ingat poin itu,
sangat penting. Jadi sekali lagi, Keluaran 19:4 dan dikatakan di sana, “4 ‘Kamu telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan
bagaimana Aku telah menggendong kamu di atas
sayap rajawali dan membawa kamu kepada DiriKu…” Jadi Allah membawa Israel kepada siapa?
Allah membawa Israel kepada DiriNya. Kemudian ke mana Dia membawa mereka? Dia
membawa mereka ke tanah perjanjian lagi dari Mesir di mana sebelumnya mereka
berada.
Now when Israel
was faithful to the Covenant relationship with the Lord, they remained gathered
in the land. However, when they broke the Covenant relationship with the Lord, they
were scattered from the land. Thus the gathering and scattering to and from the
land was contingent on being gathered to or scattered from the Lord. Are
you understanding this? This is the crucial point of this whole lesson. They
had to gather to the Lord, and then they would gather to the land. If they
scattered from the Lord, they would be scattered from the land.
Nah,
ketika Israel setia kepada ikatan Perjanjian dengan Tuhan, mereka tetap terkumpul di
negeri perjanjian. Namun, ketika mereka melanggar ikatan
Perjanjian dengan Tuhan, mereka diserakkan dari tanah perjanjian. Dengan demikian, mengumpulnya atau diserakkannya dari tanah
perjanjian itu tergantung pada apakah mereka mengumpul atau terserak dari Tuhan. Apakah kalian paham ini? Ini adalah poin yang
krusial dari seluruh pelajaran ini. Mereka harus mengumpul ke Tuhan, baru
mereka akan mengumpul di tanah perjanjian. Jika mereka terserak dari Tuhan,
mereka akan diserakkan dari tanah perjanjian.
Now in Deuteronomy chapter 28 ~ we're at the top of page 192 ~ in Deuteronomy chapter 28 we have the Covenant blessings and
curses. God promised Israel that if they remain faithful to Him, they would remain
gathered in the land, and be blessed. However, Deuteronomy 28:63-64 as
well as verse 15, tell us that God promised to scatter Israel from the land if
they were unfaithful to Him. Let's read those verses in Deuteronomy 28:63 and
64, and verse 15. God warned Israel, “15 But it shall come to
pass, if you do not obey the voice of the Lord
your God, to observe carefully all His commandments and His statutes which I
command you today, that all these curses will come upon you and overtake you: 63 And it shall be, that
just as the Lord rejoiced over you
to do you good and multiply you, so the Lord will rejoice over you to destroy you and bring you to
nothing;…” and what will be the result of this? “…and you shall be…” what? “…plucked from off the
land…” why are they going to be plucked off the land? Because
they're scattered from the Lord. The key is to be joined to the Lord. If you're
joined to the Lord, you're in the land, if you separate from the Lord, you're
scattered from the land. Are you with me or not? And so it says, “…you shall be plucked
from off the land which you go to possess. 64 Then the Lord will…” what? “…will scatter you among all peoples, from one end of the earth
to the other, and there you shall serve other gods, which neither you nor your
fathers have known—wood and stone.” etc. Thus the Covenant blessing is to be gathered in the land, and
the Covenant curse is to be scattered from the land.
However, if Israel proved unfaithful
to the Lord in the land of Canaan, they would be scattered once more. God would
have to gather them from captivity a second time.
Nah, di Ulangan pasal 28 ~ kita di
bagian atas hal. 192 ~ di Ulangan pasal 28, ada berkat dan kutuk
Perjanjian. Allah berjanji kepada Israel jika
mereka tetap setia kepadaNya, mereka akan tetap terkumpul di tanah perjanjian
dan diberkati. Namun, Ulangan 28:63-64 dan juga ayat 15,
memberitahu kita bahwa Allah berjanji akan menyerakkan Israel dari tanah
perjanjian jika mereka tidak setia kepadaNya. Mari kita baca ayat-ayat tersebut di Ulangan 28:63-64,
dan ayat 15. Allah memperingatkan Israel, “15 Tetapi yang akan terjadi, jika engkau tidak
mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, untuk
memelihara dengan hati-hati segala perintahNya dan ketetapan-Nya, yang kuperintahkan kepadamu hari ini, maka segala
kutuk ini akan datang kepadamu dan mengenaimu.63
Dan akan terjadi, sama seperti TUHAN bersukacita atasmu untuk berbuat baik kepadamu dan melipatgandakan
jumlahmu, demikianlah TUHAN akan bersukacita atasmu untuk membinasakan dan menghabisi
jumlahmu,…” dan apa akibatnya? “…dan kamu akan…” apa? “…dicabut dari negeri…”
mengapa mereka akan dicabut dari negeri itu? Karena mereka
terserak dari Tuhan. Kuncinya ialah menyatu
dengan Tuhan. Jika mereka menyatu dengan Tuhan, mereka ada di negeri
perjanjian, jika mereka memisah dari Tuhan, mereka terserak dari
negeri perjanjian. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Maka dikatakan, “…kamu akan dicabut dari negeri, ke
mana engkau pergi untuk mendudukinya. 64 Lalu TUHAN akan…” apa? “…akan menyerakkan engkau di antara segala bangsa dari ujung bumi yang satu ke ujung bumi yang lain; dan di sanalah engkau
akan beribadah kepada dewa-dewa lain, yang
tidak dikenal olehmu maupun oleh nenek
moyangmu, dari kayu dan batu.” Jadi
berkat Perjanjian ialah untuk mengumpul di negeri perjanjian, dan
kutuk Perjanjian ialah diserakkan dari negeri itu. Namun, jika Israel ternyata
tidak setia kepada Tuhan di tanah Kanaan, mereka akan diserakkan sekali lagi.
Allah harus mengumpulkan mereka dari penawanan untuk kedua kalinya.
Now let's notice Deuteronomy 30:1-6, in
this passage God promised Israel that if He scattered them from the land because
of their Covenant unfaithfulness to Him, He would gather them once more as long as they
repented and returned to Him. So what was the condition for being regathered
in the land if they were scattered from the land? The condition was that they
what? That they repent and return to the Lord, then the Lord would return them
to the land. This is an important lesson. You see, when Israel was gathered in
the land and they were unfaithful to the Lord, the Lord allowed the nations, the surrounding nations to gather around them and take them
captive.
Nah, mari
kita simak Ulangan 30:1-6, di bacaan ini Allah
berjanji kepada Israel jika Dia menyerakkan mereka dari negeri
perjanjian karena ketidaksetiaan mereka kepada PerjanjianNya, Dia akan mengumpulkan mereka
sekali lagi asalkan mereka bertobat dan kembali kepadaNya. Jadi
apakah persyaratan untuk dikumpulkan kembali ke negeri perjanjian jika mereka
diserakkan dari negeri itu? Syaratnya ialah mereka apa? Mereka bertobat dan
kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengembalikan mereka ke negeri mereka.
Ini adalah pelajaran yang penting. Kalian lihat, ketika Israel dikumpulkan di
negeri perjanjian dan mereka tidak setia kepada Tuhan, Tuhan mengizinkan
bangsa-bangsa di sekitarnya untuk mengepung mereka dan membawa mereka sebagai
tawanan.
Now let's notice Deuteronomy 30:1-6,“1 Now it shall come to pass,
when all these things come upon you, the blessing and the curse which
I have set before you, and you call them to mind among all the nations where the Lord your God drives you,…” and now here's the condition,
“…2 and
you…” what? What happens before they return to
the land? They return to the Lord. And so it says,
“…2 and
you return to the Lord your God and…” do what? “…and obey His voice,
according to all that I command you today, you and your children, with all your
heart and with all your soul, 3 that the Lord your God will…” what? Bring you back to the land
“…bring you back from captivity, and have compassion on you,
and gather you…” what?
“…again…” What was the first time that He
gathered them? First time that He gathered them was from Egypt, right? So it
says, “…and gather you again from all the nations where the Lord your God has…” what? “…scattered you. 4 If any of you are driven out to the
farthest parts under
heaven, from there the Lord your God will…” what? “…gather you, and from
there He will bring you. 5 Then
the Lord your God will bring you to
the land which your fathers possessed, and you shall possess it. He will
prosper you and multiply you more than your fathers. 6 And the Lord your God…” now notice the condition, folks,
“…the Lord your God will…” what?
“…circumcise…” not your body
“…circumcise your heart and the heart of your descendants, to love
the Lord your God with all your
heart and with all your soul, that you may live.”
What was the condition for gathering
to the land? Gathering to the Lord. What was the condition for being scattered
from the land? Because you're scattered from the Lord. Is that clear?
Nah, mari kita simak Ulangan 30:1-6, “1 Nah, yang akan terjadi,
ketika segala hal ini berlaku
atasmu, yakni berkat dan kutuk yang telah kuhadapkan kepadamu itu, dan engkau ingat mereka di antara segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, menghalau engkau,…” dan
sekarang inilah syaratnya, “…2 dan engkau…” apa?
Apa yang terjadi sebelum mereka kembali ke negeri perjanjian? Mereka kembali
kepada Tuhan. Jadi dikatakan, “…2 dan engkau kembali kepada TUHAN, Allahmu, dan…” berbuat apa? “…dan mendengarkan
suara-Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu hari ini, engkau maupun anak-anakmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu, 3 maka TUHAN, Allahmu, akan…” apa?
Membawamu kembali ke negeri perjanjian, “…membawamu kembali dari penawanan dan akan berbelas kasihan padamu, dan mengumpulkan engkau…” apa? “…lagi…” Kapan
pertama kalinya Dia mengumpulkan mereka? Pertama kalinya Dia mengumpulkan
mereka itu dari Mesir, benar? Jadi dikatakan, “…dan
mengumpulkan engkau lagi dari segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu,
telah…” apa? “…menyerakkan engkau. 4
Jika ada dari antara engkau yang terhalau ke bagian paling jauh di bawah langit, dari
sana TUHAN, Allahmu, akan…” apa? “…mengumpulkan engkau, dan
dari sana pun Ia akan membawa engkau.5
Lalu TUHAN, Allahmu, akan membawa engkau ke
negeri yang pernah dimiliki nenek moyangmu,
dan engkau akan memilikinya. Ia akan membuat
engkau makmur, dan melipatgandakan engkau melebihi nenek moyangmu. 6 Dan TUHAN, Allahmu,…” sekarang simak syaratnya,
Saudara-saudara, “…TUHAN Allahmu akan…” apa? “…menyunat…” bukan tubuhmu, “…menyunat hatimu dan hati
keturunanmu, agar mengasihi TUHAN, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau boleh
hidup.”
Apakah
syaratnya untuk dikumpulkan ke negeri perjanjian? Mengumpul ke Tuhan. Apa
kondisinya yang mengakibatkan diserakkan dari negeri perjanjian? Karena
terserak dari Tuhan. Apakah itu jelas?
Now there could be no gathering to the land
in disobedience to the Lord, correct? Absolutely! They had to be
gathered with the Lord of the land before they could be gathered to the land of
the Lord. The important factor in the gathering and scattering was not the
land, but rather the Lord. God had chosen to make the land His dwelling,
in the land of Israel, and this is the reason why the land was holy. Let me ask
you is the holy land holy today? No! Because God has forsaken the land.
Nah, tidak bisa ada pengumpulan ke negeri perjanjian jika dalam
ketidakpatuhan kepada Tuhan, benar?
Betul sekali! Mereka harus mengumpul dengan Tuhan negeri perjanjian sebelum
mereka bisa dikumpulkan ke negeri perjanjian Tuhan. Faktor penting dalam
pengumpulan dan penyerakkan bukan negerinya, melainkan Tuhannya. Allah telah memilih untuk
menjadikan negeri itu tempat tinggalNya, di negeri Israel, dan
inilah alasannya mengapa negeri
itu kudus. Coba saya tanya kalian, apakah negeri itu kudus hari
ini? Tidak! Karena Allah telah meninggalkan negeri itu.
Let me ask you, is the Jewish nation
faithful to Jesus today? So how could they be gathered in 1948 to the land in disobedience?
First they have to be gathered to whom? To the Lord. But they're scattered,
even in the Holy Land they're scattered.
Coba saya
tanya, apakah bangsa Yahudi setia kepada Yesus sekarang ini? Kalau begitu
bagaimana mereka bisa dikumpulkan di tahun 1948 ke negeri perjanjian dalam
ketidakpatuhan? Pertama mereka harus dikumpulkan ke siapa? Ke Tuhan. Tetapi
mereka terserak, bahkan di Tanah Suci pun mereka
terserak.
Now let's continue. The so-called
“Holy Land” has no inherent holiness if
the Lord is not there, then Israel even though they're in
the land, they are scattered from the land because they were scattered from the
Lord. When Israel was gathered to the land, it was because they were first gathered
to the Lord.
Mari kita
lanjut. Yang disebut “Tanah Suci” pun
tidak punya kesucian pada dirinya jika Tuhan tidak ada di sana.
Maka walaupun Israel ada di tanah itu, mereka terserak dari tanah itu karena
mereka sedang terserak dari Tuhan. Bila Israel terkumpul di negeri itu, itu
karena mereka lebih dulu mengumpul kepada Tuhan.
So what is the second scattering from
the land? Well, the history of Israel was a history of continual apostasy. What
was the first scattering from the land? When they went to where? When they went
to Egypt, right? And then 400 years they were what? They were gathered to the
land. What is the second scattering from the land? Well Ezekiel chapter 20
describes Israel's constant apostasy from the Lord while they were in the land
of Canaan, therefore God promised to scatter them among the nations, and yet
God promised that He would leave a remnant for a future return to the land.
Notice Ezekiel 6:7 and 8, “7 The
slain shall fall in your midst, and you shall know that I am the Lord. 8 Yet…” what does God say? “…8 Yet
I will leave a…” what? “…a remnant, so that you may have some who escape the sword among the
nations, when you are…” what? “…scattered through the countries.”
So would God keep a remnant that He
would once again gather in the land? Absolutely! According to the prophet
Ezekiel ~ this would be chapters 10 and 11 ~ God forsook the land because
Israel had forsaken Him. When Israel came back to the Lord they came back to
the land. Ezekiel 9:1-6 which we studied before describes a faithful remnant
that has a seal on their forehead, right? They have a mark on their forehead,
that was the faithful remnant that God preserved to bring back to the land once
again. Ezekiel 9:6 describes a faithful remnant that was sealed and spared when
Jerusalem was destroyed.
Jadi penyerakkan kedua dari negeri perjanjian itu
apa? Nah, sejarah Israel adalah sejarah kemurtadan berulang-ulang. Apakah
penyerakkan yang pertama dari negeri perjanjian? Ketika mereka pergi ke mana?
Ketika mereka pergi ke Mesir, benar? Kemudian 400 tahun mereka bagaimana?
Mereka mengumpul. Apakah penyerakkan kedua dari negeri perjanjian? Nah,
Yehezkiel pasal 20 menggambarkan kemurtadan Israel terhadap Tuhan
yang berulang-ulang sementara mereka berada di tanah Kanaan, karena
itu Allah berjanji untuk menyerakkan mereka di antara bangsa-bangsa. Namun
Allah berjanji bahwa Dia akan meninggalkan umat yang sisa untuk nanti
dikembalikan ke negeri perjanjian. Simak Yehezkiel 6:7-8, “7 Orang-orang yang terbunuh akan berjatuhan di tengah-tengahmu dan kamu akan mengetahui, bahwa Akulah
TUHAN. 8 Namun…” apa kata Allah? “…8 Namun, Aku akan
meninggalkan suatu…” apa? “…sisa, supaya
kamu masih ada yang terluput dari pedang di antara bangsa-bangsa, ketika kamu…”
apa? “…sedang
terserak di negeri-negeri…”
Jadi
apakah Allah akan mempertahankan suatu umat sisa yang akan dikumpulkanNya
sekali lagi ke tanah perjanjian? Tentu saja! Menurut nabi Yehezkiel ~ ini pasal
10 dan 11 ~ Allah meninggalkan negeri itu karena Israel telah meninggalkan Dia.
Ketika Israel kembali kepada Tuhan, mereka kembali ke negeri perjanjian.
Yehezkiel 9:1-6 yang sudah kita pelajari menggambarkan suatu umat sisa yang
setia, yang punya meterai di dahi mereka, benar? Mereka punya tanda di dahi
mereka, itulah umat sisa yang setia yang dipelihara Allah untuk dibawa kembali
ke negeri perjanjian sekali lagi. Yehezkiel 9:6 menggambarkan umat sisa yang
setia yang dimeteraikan dan diloloskan ketika Yerusalem dimusnahkan.
Just before Jerusalem was destroyed God
forsook the land and therefore the land ceased to be what? Holy. Do you think
that the land of Israel is inherently holy? What makes something holy? God's
presence there. Things are holy because God is there, right? But right now
God is not in the Holy Land. In fact I'm going to read you some
statements where Ellen White says that old Jerusalem is under a curse, and it will not be
a holy place until Jesus returns and cleanses it after the Millennium. And she says because it is guilty of crucifying the Son of God. So how
could God have gathered the nation of Israel in 1948 back to the land, if they
still are in rebellion to God?
Notice in Ezekiel at the end of the
first gathering, before they are scattered, the presence of God abandons the
city. Ezekiel 11:22 and 23, “22 So the cherubim lifted up
their wings, with the wheels beside them, and the glory of the God of
Israel was high above
them. 23 And the
glory of the Lord…” this is the famous Shekinah that was in the sanctuary,
God's presence in their midst, “… 23 And the glory of
the Lord went up from the midst of the
city and stood on the mountain, which is on the east side of the city.”
And then the city had no protection except for the remnant that
were sealed according to Ezekiel 9. And the Babylonians came, they destroyed
the city and they led Israel captive. Israel was now scattered for a second
time, when God forsook the land, because Israel had forsaken Him.
Persis
sebelum Yerusalem dihancurkan, Allah telah meninggalkan tempat itu dan oleh
karenanya negeri itu tidak
lagi apa? Tidak lagi kudus.
Menurut kalian apakah hari ini negeri Israel itu kudus dari dirinya sendiri?
Apa yang membuatnya kudus? Kehadiran Allah di sana. Benda-benda menjadi kudus
karena ada Allah di sana, benar? Tetapi sekarang
ini Allah tidak ada di Tanah Suci. Bahkan, saya akan membacakan
kalian beberapa pernyataan di mana Ellen White mengatakan bahwa Yerusalem Lama ada di bawah
kutukan dan itu tidak akan menjadi tempat yang kudus hingga Yesus kembali dan
membersihkannya setelah Millenium. Dan Ellen White berkata
karena Yerusalem berdosa telah menyalibkan Anak Allah. Jadi mana mungkin Allah
mengumpulkan bangsa Israel di tahun 1948 kembali ke negeri itu jika mereka
masih memberontak terhadap Tuhan?
Simak di Yehezkiel di bagian akhir dari pengumpulan
pertama, sebelum mereka diserakkan, kehadiran Allah meninggalkan kota itu.
Yehezkiel 11:22-23, “22 Maka kerub-kerub itu
mengangkat sayap-sayap mereka, dengan
roda-rodanya di sisi mereka, dan kemuliaan Allah Israel berada tinggi di atas mereka. 23 Dan kemuliaan TUHAN…” ini
adalah Shekinah yang ternama yang ada di Bait Suci, hadirat Allah di
tengah-tengah mereka “…23 Dan kemuliaan TUHAN naik ke atas dari tengah-tengah kota dan berhenti di atas gunung yang di sebelah timur
kota. …”
Kemudian
kota itu tidak punya perlindungan, kecuali
umat sisa yang dimeteraikan menurut Yehezkiel 9. Dan orang-orang Babilon
datang, mereka menghancurkan kota dan mereka membawa Israel ke penawanan.
Israel sekarang terserak untuk kedua kalinya ketika Allah meninggalkan tanah
itu, karena Israel telah meninggalkan Allah.
Israel was scattered in four stages:
1.
first of all, in the year 722 BC
The 10
tribes of the north known as Israel were taken into Assyrian captivity.
2.
then in 605 BC
The
nobility of Judah ~ you can find this in Daniel chapter 1 ~ the nobility of
Judah, Daniel and his three friends, were taken captive by Nebuchadnezzar to
Babylon.
3.
Then in the year 597 BC
Ezekiel was
taken to where Daniel and his friends had been taken in 605.
4.
and finally in the year 586 BC
Jerusalem
was destroyed and Judah scattered to the four winds of Heaven. However, the
sealed remnant was preserved in captivity, and would later return to the Lord, and
as a result to the land.
Israel diserakkan dalam empat tahap:
1.
pertama di tahun 722
BC
ke-10 suku
sebelah utara yang dikenal sebagai “Israel” dibawa ke Asyur sebagai tawanan.
2.
kemudian di 605 BC
bangsawan-bangsawan
Yehuda ~ kalian bisa menemukan ini di Daniel pasal 1 ~ bangsawan-bangsawan
Yehuda, Daniel dan ketiga temannya, dibawa sebagai tawanan oleh Nebukadnezar ke
Babilon.
3.
kemudian di tahun
597 BC
Yehezkiel
dibawa sebagai tawanan ke mana Daniel dan teman-temannya telah dibawa di tahun
605 BC.
4.
dan akhirnya di
tahun 586 BC
Yerusalem dihancurkan dan Yehuda diserakkan ke keempat
mata angin. Namun, umat sisa yang telah dimeterai, dipeliharakan dalam penawanan, dan kemudian
mereka akan kembali ke Tuhan, dan akibatnya kembali ke negeri perjanjian.
So let's talk about the second gathering,
Isaiah 11:11 and 12. God promised to
gather Israel a second time. It says there, “11 It shall come to pass in that day that the Lord shall set His hand…” what's the next word? “… again…” so when was the first time? When they came
back from where? From Egypt, right? So “…11 It shall come
to pass in that day that the
Lord shall set His hand again…” how many time? The second time. What is the
second gathering? It's the gathering from the scattering as a result of
Nebuchadnezzar's conquest and destruction of Jerusalem. So it says, “…11 It
shall come to pass in that day that
the Lord shall set His hand again the second time to recover the remnant of His
people who are…” what? “…left,…” so who are the ones left? The ones that are
left behind are the ones that were not raptured, right? Of course not! This is
a remnant word. It says, “…the remnant of His people who are left, from
Assyria and Egypt,…” those who are left from the captivity, in other words, “…from Pathros
and Cush, from Elam and Shinar, from Hamath, and the islands of the sea. 12 He
will set up a banner for the nations, and will assemble the outcasts of Israel,
and gather together the dispersed of Judah from the four corners of the earth.”
So was God going
to gather Israel a second time, the faithful remnant? Absolutely!
Jadi mari
kita bicara tentang pengumpulan yang kedua.
Yesaya 11:11-12. Allah berjanji untuk mengumpulkan Israel kedua kalinya.
Dikatakan di sana, “11 Yang akan terjadi pada hari itu Tuhan akan mengangkat tangan-Nya…” apa
kata berikutnya? “…lagi…” Jadi pertama kalinya kapan? Ketika
mereka kembali dari mana? Dari Mesir, bukan? Jadi “…11 Yang akan terjadi pada hari itu Tuhan akan mengangkat tangan-Nya lagi…” berapa kali? Kedua kalinya. Pengumpulan
kedua itu yang mana? Itulah pengumpulan dari penyerakkan akibat penaklukan
Nebukadnezar dan penghancuran Yerusalem. Jadi dikatakan, “…11 Yang akan terjadi pada hari itu Tuhan akan mengangkat tangan-Nya lagi kedua
kalinya untuk memulihkan sisa-sisa
umat-Nya yang…” apa? “…tertinggal,…” Jadi yang tertinggal itu siapa? Mereka
yang ditinggalkan adalah mereka yang tidak diangkat (rapture), bukan?
Tentu saja tidak. Ini adalah kata “sisa”. Dikatakan,
“…sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal, dari Asyur
dan di Mesir,…” dengan kata
lain, mereka yang tersisa dari penawanan
“…sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal, dari
Patros, di Etiopia, dari Elam dan
Sinear, dari Hamat dan di pulau-pulau di
laut. 12 Ia akan menaikkan sebuah
panji bagi bangsa-bangsa, dan akan
mengumpulkan yang terbuang dari Israel, dan
akan mengumpulkan menjadi satu yang tercerai dari Yehuda dari keempat penjuru bumi…” Jadi apakah Allah akan mengumpulkan Israel
untuk kedua kalinya, umat sisa yang setia? Tentu saja!
The prophet Jeremiah also believed that
Israel would be gathered to the land for a second time. The first time was a
return from Egypt, and the second was the return from Babylon. Jeremiah 23:7
and 8 reads like this, “7 ‘Therefore,
behold, the days are coming,’
says the Lord, ‘that they
shall no longer say, ‘As the Lord lives who brought up the children of Israel from the land of Egypt,’…” so is that the first gathering, yes or no?
Of course, they're not going to say, “God brought us from the land of Egypt”,
what are they going to say? “…8 but, ‘As the Lord lives who brought up and led the descendants of the
house of Israel from the north country…”
what is the
north country? Babylon, “…and from all
the countries where I had driven them.’ And they shall dwell in their own
land.”
Nabi Yeremia
juga meyakini bahwa Israel akan dikumpulkan ke negeri perjanjian untuk kedua
kalinya. Pertama kalinya ketika kembali dari Mesir, dan kedua kalinya ialah
kembalinya dari Babilon. Yeremia 23:7-8 bunyinya demikian, “7 Sebab itu, lihatlah,
harinya akan datang,’ firman TUHAN, ‘bahwa orang tidak lagi akan mengatakan: Demi TUHAN yang hidup yang telah membawa orang Israel keluar dari tanah
Mesir’,…” jadi
apakah ini pengumpulan yang pertama, Ya atau Tidak? Tentu saja! Mereka tidak
akan berkata, “Allah telah membawa kami dari negeri Mesir”; mereka akan mengatakan apa? “…8 melainkan:
‘Demi TUHAN yang hidup yang telah membawa dan
menuntun keturunan kaum Israel dari negeri
utara,…” negeri utara itu mana? Babilon, “…dan dari segala negeri ke mana Aku telah menghalau
mereka’. Dan mereka akan tinggal di negerinya sendiri.”
Ezra described how Judah was gathered to
the land for a second time. Let's read Ezra 1:1-4. “1 Now in the first year of Cyrus king of Persia, that the
word of the Lord by the mouth of
Jeremiah…” which we just
read,
“…the mouth of Jeremiah might be fulfilled, the Lord stirred up the spirit of Cyrus king of Persia, so that
he made a proclamation throughout all his kingdom, and also put it in writing, saying, 2 Thus
says Cyrus king of Persia: All the kingdoms of the earth the Lord God of heaven has given me. And He has commanded me…” this is remarkable, you know, that a king
who was not part of Israel would say “God
has commanded me to do this”, “…He has commanded me to build Him a house at
Jerusalem, which is in Judah. 3 Who
is among you of all His people?
May his God be with him, and let him go up to Jerusalem…” is this the return or the gathering again?
Yes, it is, “…which is in Judah, and build the house of the Lord God of Israel (He is
God), which is in Jerusalem. 4 And
whoever is left in any place where he dwells, let the men of his place help him
with silver and gold, with goods and livestock, besides the freewill offerings
for the house of God which is
in Jerusalem.”
Ezra
menggambarkan bagaimana Yehuda dikumpulkan ke negeri perjanjian untuk kedua
kalinya. Mari kita baca Ezra 1:1-4, “1 Nah pada tahun
pertama pemerintahan Koresh, raja negeri
Persia, agar firman
TUHAN melalui mulut Yeremia…” yang baru kita baca, “…mulut
Yeremia boleh digenapi, TUHAN
menggerakkan hati Koresh, raja Persia sehingga
dia membuat suatu proklamasi ke seluruh kerajaannya, dan juga membuatnya secara tertulis, katanya, 2 Beginilah kata Koresh, raja Persia: ‘Semua
kerajaan di bumi TUHAN, Allah semesta langit telah memberikannya kepadaku. Dan Ia telah
memerintahkan aku…” ini
luar biasa kalian tahu, bahwa seorang raja yang bukan bagian dari Israel bisa
berkata, “Allah telah memerintahkan aku untuk
melakukan ini.”
“…Ia telah memerintahkan aku untuk mendirikan sebuah rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang ada di Yehuda. 3 Siapa di antara kamu semua yang adalah umat-Nya? Semoga Allahnya menyertainya, dan biarlah ia pergi
ke Yerusalem,…” apakah ini kembalinya atau pengumpulannya lagi? Ya, benar, “…yang ada di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN, Allah Israel (Dialah Allah), yang ada di Yerusalem. 4 Dan siapa pun yang tertinggal,
di mana pun ia diam, hendaknya orang-orang di
tempatnya membantunya dengan perak dan emas, dengan
harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang
ada di Yerusalem.”
And so after the captivity, Judah was led
back to the land by Ezra, Nehemiah, Zerubbabel, and Joshua the high priest (this
is not the same Joshua of the conquest of Canaan, he had been dead for a long
time). God announced that the new opportunity to remain gathered listen
carefully now ~ the opportunity to remain gathered to the Lord
would last how long? 70 weeks. So you're going to be gathered
for 70 weeks, and during the last week of this period, a new David would come
to the land, to gather His sheep to Himself. Who was that new David? That new
David was Christ.
Maka setelah masa penawanan, Yehuda dibawa kembali ke tanah perjanjian oleh
Ezra, Nehemia, Zerubabel, dan imam besar Yosua (ini bukan Yosua yang
menaklukkan Kanaan, dia sudah mati lama di masa itu). Allah mengumumkan bahwa
kesempatan baru untuk tetap mengumpul ~ dengarkan baik-baik sekarang ~ kesempatan untuk tetap mengumpul
kepada Tuhan akan berlangsung berapa lama? 70 minggu (nubuatan = 490 tahun literal).
Jadi mereka akan dikumpulkan selama 70 minggu (nubuatan), dan di minggu
terakhir dari masa ini, seorang Daud baru akan datang ke negeri perjanjian ini,
untuk mengumpulkan domba-dombaNya kepada DiriNya. Siapakah Daud baru itu? Daud
baru itu adalah Kristus.
Dispensationalists ~ those who believe in
the rapture ~ teach that the promise of a second gathering was fulfilled in
1948, when the Jews were gathered back to the land of Israel in unbelief. When
the Jews ~ let me ask you, does God gather in unbelief? No! Thus they totally
bypass the regathering of Israel to the land after the Babylonian captivity. They
say that 1948 was the second gathering to Israel, but they totally bypassed the
return after the Babylonian captivity. You have the gathering from Egypt, and
you have the
gathering from the Babylonian captivity, that's the second gathering,
but they bypassed that, to say that the second gathering was in 1948. In
contrast to this, Ezra and Nehemiah clearly describe how Israel was brought
back to the land after the Babylonian captivity. The reason why they were regathered to
the land is because ~ listen carefully now ~ in captivity they had what? Repented;
and were gathered to the Lord. Have you ever read Daniel's prayer in
Daniel chapter 9? It's one of the most majestic and beautiful prayers in the
whole Bible. And Daniel is acting as a representative of Israel. They were sad
over what they had done. In fact, in Nehemiah 8, I wish we had time just to
study one whole session on Nehemiah chapter 8, there was a renewal of the
Covenant, after the captivity the people
returned to the Lord. But keep in mind that this second gathering foreshadows the
time when God's spiritual and global Israel ~ we we're going to come to
this ~ will
be delivered from bondage in spiritual Babylon at the moment of the last three
plagues. Then God's people will be delivered from Babylon, and gathered
by Jesus, and to Jesus, and taken to the Heavenly Canaan.
Golongan dispensasionalis ~ yaitu mereka yang meyakini pengangkatan (rapture) ~ mengajarkan bahwa janji pengumpulan kedua
digenapi di tahun 1948, ketika bangsa Yahudi dikumpulkan kembali ke tanah
Israel dalam ketidakpercayaan kepada Yesus. Ketika orang-orang Yahudi ~ coba
saya tanya, apakah Allah mengumpulkan yang dalam kondisi tidak percaya? Tidak!
Maka golongan dispensasionalis ini sama sekali melompati pengumpulan bangsa
Israel ke tanah perjanjian setelah penawanan Babilon. Mereka berkata, tahun
1948 adalah pengumpulan kedua ke Israel, tetapi mereka sama sekali melompati
kembalinya Israel setelah penawanan Babilon. Jadi ada pengumpulan dari Mesir
(yang pertama), dan ada pengumpulan
setelah penawanan Babilon, itu pengumpulan yang kedua, tetapi golongan
dispensasionalis melompati itu, dan mengatakan bahwa pengumpulan kedua itu yang
di tahun 1948.
Kontras dengan ini, Ezra dan Nehemia jelas-jelas menggambarkan bagaimana
Israel dibawa kembali ke tanah perjanjian setelah penawanan Babilon. Alasan mengapa bangsa Israel
kembali dikumpulkan ke tanah perjanjian ialah karena ~ dengarkan
baik-baik sekarang ~ dalam
penawanan mereka telah apa? Bertobat;
dan mereka dikumpulkan kepada Tuhan. Pernahkah kalian membaca
doa Daniel di kitab Daniel pasal 9? Itu salah satu doa yang paling agung dan
indah di seluruh Alkitab. Dan Daniel bertindak sebagai wakil bangsa Israel.
Mereka sedih dengan apa yang telah mereka lakukan. Bahkan, di Nehemia 8 ~ andaikan
saja kita punya waktu untuk mempelajari satu sesi penuh tentang Nehemia pasal
8, di sana ada pembaruan Perjanjian setelah penawanan, bangsa Israel kembali
kepada Tuhan. Tetapi ingat, bahwa pengumpulan
kedua ini merupakan bayangan pendahulu dari waktu ketika umat Allah, Israel
spiritual dan global ~ nanti kita akan kemari ~ akan diselamatkan dari penawanan
Babilon spiritual pada saat tiga malapetaka yang terakhir. Lalu
umat Allah akan diselamatkan dari
Babilon, dan dikumpulkan oleh Yesus, dan dibawa ke Kanaan surgawi.
Ezekiel was a prophet in Babylon during the
second scattering of Israel. Through the prophet God gave the promise that He
would gather His people from captivity. Notice Ezekiel 36:24, God promised, “24 For I will take you from
among the nations…” and what? “…gather you out of all countries, and bring
you into your own land.” Did God promise after the Babylonian captivity to gather them again? So why
could you bypass this second gathering totally and completely?
Yehezkiel adalah seorang nabi yang ada
di Babilon pada waktu kedua kalinya bangsa Israel diserakkan. Melalui nabi itu,
Allah memberikan janji bahwa Dia akan mengumpulkan umatNya dari penawanan.
Simak Yehezkiel 36:24, Allah berjanji, “24 Karena Aku akan membawa
kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan
membawa kamu kembali ke negerimu sendiri…” apakah Allah berjanji setelah penawanan
Babilon untuk mengumpulkan mereka kembali? Jadi mengapa golongan
dispensasionalis sama sekali melompati pengumpulan kedua ini?
Notice Ezekiel 37:15, and following. God
promise that He would gather both Israel and Judah, and they would be joined
and become one stick, they would no longer be two peoples, they would be joined
together, it says there, “21 Then say to them, ‘Thus
says the Lord God: Surely I will
take the children of Israel from among the nations, wherever they have gone,
and will…” here's the key
word “…and will gather
them from every side and bring them into their own land;…” so they're gathered to the land “…22 and I will
make them one nation in the land, on the mountains of Israel; and one
King…” who is that King? Jesus, “…and one King shall be king over
them all; they shall no longer be two nations…” that is Israel and Judah, “…nor shall they ever be divided
into two kingdoms again.” Was this ever
completely historically fulfilled? No! Was it God's plan? Yes! But Israel
failed, as we shall see.
Simak
Yehezkiel 37:15 dan seterusnya. Allah berjanji bahwa Dia akan mengumpulkan baik
Israel maupun Yehuda, dan mereka akan dipersatukan dan menjadi satu, mereka
tidak lagi akan menjadi dua bangsa, mereka akan dipersatukan. Dikatakan di
sana, “21 Lalu
katakanlah kepada mereka, ‘Beginilah
firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan membawa orang
Israel dari antara bangsa-bangsa, ke mana
mereka telah pergi, dan akan…” ini
kata kuncinya, “…mengumpulkan mereka dari segala penjuru
dan membawa mereka ke negeri mereka sendiri…”
jadi mereka dikumpulkan ke negeri perjanjian. “…22 Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah
mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu Raja…” siapa Raja itu? Yesus, “…dan satu Raja yang akan memerintah
atas mereka semua;
mereka tidak lagi akan menjadi dua
bangsa,…” Israel
dan Yehuda, “…maupun mereka tidak akan pernah lagi terbagi menjadi dua kerajaan…” Apakah ini pernah digenapi dengan
lengkap dalam sejarah? Tidak. Apakah ini rencana Allah? Ya. Tetapi Israel
gagal, seperti yang akan kita simak.
Once they were regathered to the land, God's
people would have one King, who is clearly the Messiah, a second David. And as
a result, they would dwell in the land forever. Notice Ezekiel 37:24 through
verse 28, and you need to read 2 Samuel 7:16 where we find the original promise
of this. “…24 David, My servant...” By the way, this can't be literal David because
David was long dead, okay? In the days of Ezekiel, David was dead. So this has
to be the Son of David, this has to be Christ. “24 David
My servant shall be king over
them, and they shall all have…” what? Don't forget that, they'll have one what? “…one shepherd…” So the Son of David is going to be the
what? The Shepherd, one Shepherd of both Israel and Judah, they shall also
what? Now notice the condition,
“…they shall also…” what? “…walk…” what does walk mean? Behave, conduct
themselves, “…they shall
also walk in My judgments and observe My statutes, and do them…” And now notice, “…25 Then they shall dwell in
the land…” what is the
condition for dwelling in the land?
“…they shall also walk in My judgments and observe My statutes, and do
them. 25 Then they shall dwell in the land that I have given to
Jacob My servant, where your fathers dwelt; and they shall dwell there; they,
their children, and their children’s children, forever;…” did that happen? No, because literal Israel
was rejected and they were scattered, and they are still scattered. You say, “Really? Well, weren't they gathered in
1948?” Yeah, they were gathered to the land, but they were not gathered to
the Lord. They would not be gathered to the land miraculously if they were not
gathered to the Lord. Notice what it continues saying once again, “…25 Then they shall dwell in the land that I have given
to Jacob My servant, where your fathers dwelt; and they shall dwell there;
they, their children, and their children’s children, forever; and My servant
David shall be their Prince
forever…” Was that God's
plan? Yes. Did it work out? It didn't work out, they were rejected, never to be
gathered again. Yes, to the land, but that has no prophetic significance, as
we'll see when we deal with the 70 weeks. Verse 26, “…26 Moreover
I will make a covenant of peace with them, and it shall be an everlasting
covenant with them; I will establish them and multiply them, and I will set My
sanctuary in their midst forevermore. 27 My tabernacle also
shall be with them; indeed, I will be their God, and they shall be My people…” by the way this is the Covenant formula. When God
says “I will be their God and they will be My people” that is
repeatedly found in the Bible, and it refers to the Covenant that was made with
Abraham, and then with Israel on Mount Sinai. So it says, “…indeed I will be their God, and they shall be My
people…” by the way, this will
be fulfilled in the future according to Revelation 21:1-7 we’ll come
back to that later. “…28 The
nations also will know that I, the Lord, sanctify Israel, when My sanctuary is in their midst
forevermore.” Was God's
sanctuary in the midst of Israel forever more? No! It was destroyed by the
Romans in the year 70, wasn't it? Of course, it was.
Satu kali mereka sudah dikumpulkan kembali ke negeri perjanjian, umat Allah
akan punya satu Raja, yang jelas adalah Sang Messias, Daud yang kedua. Dan
sebagai akibatnya, mereka akan tinggal di tanah perjanjian itu selamanya. Simak
Yehezkiel 37:24-28, dan kalian perlu membaca juga 2 Samuel 7:16 di mana kita
mendapatkan janji aslinya dari ini.
“24 Daud hamba-Ku…”
nah, ini tidak mungkin Daud literal, karena Daud yang asli
sudah lama mati, oke? Di zaman Yehezkiel, Daud sudah mati. Jadi ini haruslah
Anak Daud, ini haruslah Kristus, “…24 Daud hambaKu
akan menjadi raja atas mereka, dan mereka
semuanya akan mempunyai…” apa? Jangan lupa itu, mereka akan punya
satu apa? “…satu
gembala…” Jadi
Anak Daud akan menjadi apa? Sang Gembala. Satu Gembala dari Israel dan Yehuda.
Mereka juga akan apa? Sekarang simak syaratnya, “…Mereka juga akan…”
apa? “…berjalan…” apa
artinya berjalan? Bersikap, berkelakuan, “…Mereka juga akan berjalan
dalam peraturan-peraturan-Ku dan memperhatikan ketetapan-ketetapan-Ku, dan
melakukan mereka. …” Dan sekarang simak, “…25 Lalu mereka akan tinggal di tanah…” apa syaratnya untuk tinggal di tanah
perjanjian? “…Mereka juga akan berjalan
dalam peraturan-peraturan-Ku dan memperhatikan
ketetapan-ketetapan-Ku, dan melakukan mereka.
25 Lalu mereka akan tinggal di
tanah yang telah Kuberikan kepada hamba-Ku
Yakub, di mana nenek moyang kamu tinggal, dan mereka akan tinggal di sana, mereka,
anak-anak mereka, dan cucu-cucu mereka
selamanya; …” apakah
ini terjadi? Tidak, karena Israel literal ditolak dan mereka diserakkan, dan
sampai sekarang mereka masih tetap terserak. Kalian berkata, “Masa? Nah, bukankah mereka sudah
dikumpulkan tahun 1948?”
Ya, mereka dikumpulkan ke tanahnya, tetapi mereka tidak dikumpulkan kepada
Tuhan. Mereka tidak akan dikumpulkan ke tanahnya secara mujizat jika mereka
tidak dikumpulkan kepada Tuhan. Simak apa yang dikatakan, sekali lagi, “…25 Lalu mereka akan
tinggal di tanah yang telah Kuberikan kepada
hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang kamu
tinggal, dan mereka akan tinggal di sana,
mereka, anak-anak mereka, dan cucu-cucu
mereka selamanya; dan hamba-Ku Daud akan menjadi
Pangeran mereka selamanya…” apakah ini rencana Allah? Ya, Apakah
berhasil? Tidak berhasil, Israel ditolak, tidak pernah lagi dikumpulkan. Ya,
dikumpulkan ke tanahnya, tetapi itu tidak punya signifikan nubuatan seperti
yang akan kita simak saat kita membahas ke-70 minggu. Ayat 26, “…26 Selain itu, Aku akan membuat perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi
perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan menetapkan
mereka dan melipatgandakan mereka, dan Aku akan menempatkan tempat kudus-Ku di
tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. 27 Tabernakel (tempat kediaman)-Ku pun akan ada bersama mereka. Benar, Aku akan
menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku…” Ketahuilah, inilah rumus Perjanjiannya. Ketika Allah berkata, “Aku
akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu”,
ini berulang-ulang ditemukan di Alkitab dan ini mengacu kepada Perjanjian yang
dibuat dengan Abraham, kemudian dengan Israel di Gunung Sinai. Jadi dikatakan, “…Benar,
Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku…” Nah, ini akan digenapi
di masa depan, menurut Wahu 21:1-7, nanti kita akan kembali
kemari. “…28
Bangsa-bangsa juga akan mengetahui bahwa
Aku, TUHAN, menguduskan Israel, ketika
tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya…” apakah Bait Suci Allah ada di tengah-tengah Israel selamanya? Tidak.
Itu sudah dihancurkan tentara Roma di tahun 70, bukan? Tentu saja, iya.
The remnant would be faithful to the Covenant
and be ruled by the Messianic King. This was the ideal. Notice that the
Covenant formula appears in verse 27, “I will be their God they shall be My
people” and I will
dwell among them. God promised that when they came back to the land, He would
make a new Covenant with them. The expression “those days” clearly refers
to the time when Israel would be regathered after the captivity. In fact let's
read a text that we don't have here in the study notes. Jeremiah 31:31 through
34, this was God's ideal for literal Israel. By the way are these promises
going to be fulfilled, are they going to be fulfilled with literal Israel? Will
they be fulfilled globally? Yes. Was spiritual Israel scattered during the Christian
dispensation? Was it gathered afterwards? At the end, in the
final persecution of spiritual Babylon are they going to be scattered again?
Yes, and then they will be gathered in the Heavenly Kingdom. So there's two
scatterings or gatherings in the Christian dispensation as well. So God's
promises will be fulfilled, but with a spiritual and global Israel.
Umat yang sisa akan setia kepada Perjanjiannya dan diperintah oleh Raja
Messianik. Inilah idealnya. Simak rumus Perjanjian itu muncul di ayat 27, “Aku
akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku” dan “Aku akan tinggal di antara mereka.”
Allah berjanji ketika mereka kembali ke tanah perjanjian, Dia akan membuat
sebuah Perjanjian baru dengan mereka. Ungkapan “hari-hari itu” jelas mengacu
kepada waktu ketika Israel akan dikumpulkan kembali setelah penawanan Babilon.
Nah, mari kita baca ayat yang tidak ada
di makalah. Yeremia 31:31-34, inilah
idealnya menurut Allah untuk Israel literal. Nah, apakah ini janji-janji yang
akan digenapi, apakah mereka akan digenapi pada Israel literal? Akankah mereka
digenapi secara global? Ya. Apakah Israel
spiritual terserak selama masa dispensasi Kristen? Apakah dia
dikumpulkan setelah itu? Di bagian akhir, di
masa persekusi terakhir Babilon spiritual, apakah mereka akan terserak lagi?
Ya, kemudian mereka akan dikumpulkan di kerajaan surgawi. Jadi ada dua penyerakan
atau pengumpulan juga di masa dispensasi Kristen. Maka janji-janji Allah akan
digenapi, tetapi pada Israel spiritual dan global.
Notice Jeremiah 31:31-34 it says here,
let's see here, “31 Behold,
the days are coming, says the Lord, when I will make a new covenant with
the house of Israel and with the house of Judah— 32 not according to the
covenant that I made with their fathers in the day that I took them by the hand to lead them out of the land
of Egypt, My covenant which they broke, though I was a husband to them,
says the Lord…” you see, the Covenant at Sinai was a
marriage covenant, God officially married Israel at Mount Sinai, but you know,
she played the harlot according to Ezekiel 16, and Ezekiel chapter 23 because
she had other lovers. And so God ~ and by the way the prophets were God's
divorce lawyers in court ~ God says, “I'm
going to divorce you”, but then God would say ~
here's you have the book of Hosea ~ the Lord keeps on after
her, and after her, because the
Lord loves His Israel. So is God going to make another Covenant? Yes, “…33 But this is the covenant that I will make
with the house of Israel after those days, says the Lord: I will put My Law in their minds,
and write it on their hearts; and I will be their God, and they shall
be My people…” that was the plan after the captivity.
Simak Yeremia
31:31-34, dikatakan di sini, “31 ‘Lihat, harinya akan
datang,’ firman TUHAN, ‘ketika Aku akan membuat perjanjian baru dengan kaum Israel dan
kaum Yehuda 32 bukan menurut perjanjian yang
telah Kubuat dengan nenek moyang mereka pada
hari Aku memegang tangan mereka untuk menuntun mereka keluar dari tanah Mesir,
perjanjian-Ku yang telah mereka langgar, meskipun Aku adalah suami bagi mereka, demikianlah firman TUHAN…” kalian lihat, Perjanjian di Sinai
adalah sebuah perjanjian perkawinan, Allah secara resmi menikahi Israel di
Gunung Sinai, tetapi kalian tahu, Israel menjadi pelacur menurut Yehezkiel 16,
dan Yehezkiel 23, karena dia punya kekasih-kekasih
lain. Maka Allah ~ nah, para nabi adalah pengacara perceraian Allah di
pengadilan ~ Allah berkata, “Aku
akan menceraikan kamu”, tetapi Allah lalu
akan berkata ~ di sini ada kitab Hosea ~ Tuhan terus-menerus mendesak Israel
untuk bertobat karena Tuhan mengasihi IsraelNya. Jadi, apakah Tuhan akan
membuat perjanjian yang lain? Ya. “…33 Tetapi beginilah perjanjian yang akan Kubuat dengan kaum Israel sesudah waktu
itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Hukum-Ku
di benak mereka, dan menulisnya
di hati mereka; dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi
umat-Ku…” Inilah rencananya setelah masa penawanan.
Notice Ezekiel 11:16-20, “ 16 Therefore say, ‘Thus
says the Lord God: ‘Although I have cast them far
off among the Gentiles…” this is the Babylonian captivity, the
scattering, “…and although I have scattered them among
the countries, yet I shall be a little sanctuary for them in the
countries where they have gone.’ 17 Therefore say, ‘Thus says the Lord God, ‘I will gather you from
the peoples, assemble you from the countries where you have been scattered, and
I will give you the land of Israel.’ 18 And they will go there, and they will take away all
its detestable things and all its abominations from there…” Has there been a conversion experience when
they return to the land? Absolutely! “…19 Then I will give them one heart, and I will
put a new spirit within them, and take the stony heart out of
their flesh, and give them a heart of flesh, 20 that they may…” what? “…walk in My statutes and keep
My judgments and do them;…” and then comes the Covenant formula,
“…and they shall be My people, and I will be their God.” So was God going to renew the Covenant?
Didn't God have a marvelous plan for Israel after the captivity?
Simak Yehezkiel 11:16-20, “16 Oleh sebab itu
katakanlah: ‘Beginilah firman Tuhan ALLAH: Walaupun Aku telah melemparkan mereka jauh di antara bangsa-bangsa lain,…” ini
adalah penawanan Babilon, penyerakannya, “…dan walaupun
Aku telah menyerakkan mereka di antara
negeri-negeri, namun Aku akan menjadi tempat perlindungan kecil bagi mereka di negeri-negeri ke mana mereka telah pergi.’ 17
‘Oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan mengumpulkan kamu dari bangsa-bangsa, mempersatukan kamu dari negeri-negeri ke mana kamu telah
diserakkan, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel. 18 Dan mereka akan
pegi ke sana, dan mereka akan menyingkirkan semua benda-bendanya yang
menjijikkan dan segala kekejian-kekejiannya dari
sana.…”
apakah ada pengalaman pertobatan ketika mereka kembali ke
tanah perjanjian? Tepat sekali! “…19 Lalu Aku akan memberikan mereka satu hati,
dan Aku akan menempatkan roh yang baru di dalam mereka; dan akan menyingkirkan hati yang seperti batu dari tubuh mereka, dan memberi
mereka sebuah hati dari daging, 20 supaya mereka boleh…” apa? “…berjalan menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan memelihara peraturan-peraturan-Ku dan
melakukan mereka;…” lalu
muncul rumus Perjanjiannya, “…dan mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Jadi apakah Allah akan memperbarui PerjanjianNya?
Tidakkah Allah punya rencana yang sangat indah bagi Israel setelah masa
penawanan?
By the way did you read the extra pages
that were distributed? If you haven't, you need to read those pages. God's plan
for Israel, everything that we're studying here is explained there, not from
the perspective of the gathering and the scattering but God's great plan for Israel and Israel's
failure to fulfill the plan.
Nah, apakah kalian sudah membaca halaman-halaman tambahan yang telah
dibagikan? Jika belum, kalian perlu membaca halaman-halaman tersebut. Rencana
Allah bagi Israel, semua yang kita pelajari di sini, dijelaskan di sana, bukan
dari sudut pandang pengumpulan dan penyerakan, tetapi rencana besar Allah bagi
Israel dan kegagalan Israel untuk memenuhi rencana tersebut.
Notice Ezekiel 20:34, and 41-42, once again God promises that He's
going to gather Israel.
“34 I will bring you out from the peoples
and gather you out of the countries where you are scattered, with a mighty
hand, with an outstretched arm, and with fury poured out. 41 I
will accept you as a sweet aroma when I bring you out from the peoples and
gather you out of the countries where you have been scattered; and I will be
hallowed in you before the Gentiles. 42 Then you shall know
that I am the Lord, when I bring you into the land of Israel, into the
country for which I raised My
hand in an oath to give to your fathers.” But what was the condition?
Simak Yehezkiel 20:34 dan 41-42, sekali
lagi Allah berjanji bahwa Dia akan mengumpulkan Israel. “34 Aku akan membawa kamu keluar dari bangsa-bangsa dan
mengumpulkan kamu keluar dari negeri-negeri
di mana kamu terserak, dengan tangan yang kuat, dengan
lengan yang terulur dan dengan amarah yang dicurahkan. 41 Aku akan menerimamu seperti persembahan yang harum pada waktu Aku membawa kamu keluar dari bangsa-bangsa dan
mengumpulkan kamu keluar dari negeri-negeri
di mana kamu telah diserakkan; dan Aku akan dikuduskan dalam kamu di hadapan bangsa-bangsa lain. 42 Lalu kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada waktu Aku membawa
kamu masuk ke tanah Israel, ke negeri untuk mana
Aku telah mengangkat tanganKu dengan sumpah, untuk
memberikannya kepada nenek moyangmu…” Tetapi
apa syaratnya?
Well, the condition is the passage that we
read from Ezekiel 11, it was a return to the Lord, a return to the Lord is a
return to the land; forsaking the Lord scattered from the land.
Notice Ezekiel 28:25, “25 ‘Thus says the
Lord God: ‘When I have
gathered the house of Israel from the peoples among whom they are scattered,
and am hallowed in them in the sight of the Gentiles, then they will dwell in
their own land which I gave to My servant Jacob.”
The problem is, the shepherds of Israel
were supposed to gather God's people, so that they would be ready when the
Great Gatherer should come, but instead of gathering God's people, the
religious leaders scattered them.
Nah, syaratnya ialah apa yang telah kita baca di Yehezkiel 11, yaitu
kembali kepada Tuhan. Kembali kepada Tuhan berarti kembali ke tanah perjanjian;
meninggalkan Tuhan membuat terserak dari tanah perjanjian.
Simak Yehezkiel 28:25, “25 Beginilah firman Tuhan ALLAH: ‘Pada saat Aku sudah mengumpulkan kaum Israel dari
bangsa-bangsa, di mana mereka terserak,
dan Aku dikuduskan dalam mereka di
pemandangan bangsa-bangsa lain, maka mereka akan diam di tanah mereka sendiri yang telah Kuberikan kepada hamba-Ku
Yakub.”
Masalahnya ialah,
gembala-gembala Israel seharusnya mengumpulkan umat Allah agar mereka siap
ketika Sang Pengumpul Besar datang. Tetapi bukannya mengumpulkan umat Allah,
para pemimpin rohani justru menyerakkan mereka.
Notice Ezekiel 34:20-22, “20Therefore thus says the Lord God to them…” by the way you need to read all of chapter
34, Israel did not come back to the Lord because of their leaders. Their
leaders were false shepherds that fed on the flock and mistreated the flock. Notice
this, “…20Therefore
thus says the Lord God to them, ‘Behold, I Myself will judge between the fat and the lean
sheep…” because He's speaking about the false
shepherds of Israel after the captivity, “…21 Because you
have pushed with side and shoulder, butted all the weak ones with your horns,
and scattered them abroad, 22 therefore I will save My flock…” whose flock is Israel? God's flock, “…and they shall
no longer be a…” what? “…a prey…” of the shepherds of Israel “…and I will
judge between sheep and sheep.”
Simak
Yehezkiel 34:20-22, “20 Oleh sebab
itu, beginilah firman Tuhan ALLAH kepada
mereka…” nah, kalian harus membaca seluruh pasal
34, Israel tidak kembali kepada Tuhan karena pemimpin-pemimpin mereka.
Pemimpin-pemimpin mereka adalah gembala-gembala palsu yang memangsa kawanannya
dan memperlakukan kawanan itu dengan buruk. Simak ini, “…20 Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH kepada mereka, ‘Lihat,
Aku sendiri yang akan menghakimi antara domba yang gemuk dengan domba yang kurus;…” karena
Dia bicara tentang gembala-gembala palsu
Israel setelah penawanan, “…21 Karena kamu telah mendorong dengan lambung dan bahu, menyodok semua yang lemah dengan tandukmu, dan
menyerakkan mereka keluar, 22 oleh
sebab itu, Aku akan menyelamatkan kawananKu,…”
Israel itu kawanan siapa? Kawanan milik Allah, “…dan mereka tidak lagi akan menjadi…” apa? “…mangsa…” dari
gembala-gembala Israel, “…dan Aku akan menghakimi antara domba dengan domba.”
In fact the one who would gather them from
the influence of the false shepherds was the Messiah. Notice Ezekiel 34:23 and
24, “23 I will establish one
shepherd over them, and He shall feed them—My servant David. He shall feed them
and be their Shepherd. 24 And I, the Lord, will be their God, and My servant David a Prince among
them; I, the Lord, have spoken.”
Faktanya, yang akan mengumpulkan mereka
dari pengaruh gembala-gembala palsu adalah Sang Messias. Simak Yehezkiel
34:23-24, ”23 Aku akan mengangkat satu
gembala atas mereka, dan Dia akan memberi mereka makan ~ hamba-Ku, Daud, Dia akan
memberi mereka makan dan menjadi gembala mereka. 24 Dan Aku, TUHAN, akan
menjadi Allah mereka, dan hamba-Ku Daud
menjadi Pangeran di antara mereka. Aku, TUHAN, telah
mengatakannya.”
Notice Zechariah 8:7 and 8, “7 Thus says the Lord of hosts: ‘Behold, I will save My people from the land
of the east and from the land of the west; 8 I will bring them back, and they shall dwell in the
midst of Jerusalem…” and now comes the Covenant formula again “…They shall be My people and I
will be their God, in truth and righteousness.”
Simak Zakharia 8:7-8, “7 Beginilah firman TUHAN semesta alam, ‘Lihatlah, Aku akan
menyelamatkan umat-Ku dari negeri timur dan dari negeri barat. 8 Aku akan
membawa mereka kembali, dan mereka akan diam di
tengah-tengah Yerusalem…” dan sekarang
ini rumus Perjanjiannya lagi, “…Mereka akan menjadi umat-Ku
dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kebenaran
faktual dan kebenaran moral.”
Let me ask you, is this idea of scattering
and gathering all over the Old Testament, all over the prophets? Absolutely! Notice
Jeremiah 29:14, “ 14 I will be found by you, says the Lord, and I will bring you back from
your captivity…” which captivity?
Babylonian captivity, folks. Is that the second gathering? Is that when God
gathered them again? Or was it in 1948? Clearly this is talking about the
gathering after the Babylonian captivity. So
“… 14 I
will be found by you, says the Lord, and I will bring you back from
your captivity I will gather you from all the nations and from all the places
where I have driven you, says the Lord, and I will bring you to the
place from which I cause you to be carried away captive.” So who is the great gatherer? The Great
Gatherer is God.
Coba saya
tanya, apakah konsep diserakkan dan dikumpulkan ini ada di seluruh Perjanjian
Lama, di semua tulisan nabi-nabi? Tentu saja! Simak Yeremia 29:14, “14 Aku akan ditemukan olehmu, firman
TUHAN, dan Aku akan membawamu kembali dari
penawananmu,…” penawanan yang mana? Babilon,
Saudara-saudara. Apakah itu pengumpulan yang kedua? Itukah saatnya Allah
mengumpulkan mereka lagi? Atau yang di tahun 1948? Jelas ini bicara tentang
pengumpulan setelah penawanan Babilon. Jadi, “…14 Aku akan ditemukan olehmu, firman
TUHAN, dan Aku akan membawamu kembali dari
penawananmu, Aku akan mengumpulkan kamu dari segala bangsa dan dari segala
tempat ke mana Aku telah menghalaumu, firman
TUHAN, dan Aku akan membawamu ke tempat dari
mana Aku telah membuat kamu dibawa pergi sebagai
tawanan…” Jadi
siapakah si pengumpul besar? Pengumpul Besar ialah Allah.
Notice Jeremiah 32:37-41 this is repeated time
and again by Jeremiah, by Ezekiel, both of these prophets are in the context
right before the Babylonian captivity, and during the second scattering of
Ezekiel to Babylon in the year 597 BC. It says there in Jeremiah 32:37,
“37 Behold, I will gather them out of all countries where I
have driven them in My anger, in My fury, and in great wrath; I will bring them
back to this place, and I will cause them to dwell safely…” and now comes the Covenant formula again “…38 They shall be My people, and I will
be their God; 39 then I will give them…” what is the condition for being gathered to the land? “…I will give
them…” what? “…one heart and
one way, that they may fear Me forever, for the good of them and their children
after them. 40 And I will make an everlasting covenant with
them, that I will not turn away from doing them good; but I will put My fear in
their hearts so that they will not depart from Me. 41 Yes, I
will rejoice over them to do them good, and I will assuredly plant them in this
land, with all My heart and with all My soul.”
What a beautiful promise! Has that promise
been fulfilled yet, totally and completely? No!
Simak Yeremia
32:37-41, ini diulangi bolak-balik oleh Yeremia, Yehezkiel, kedua nabi ini ada
dalam konteks tepat sebelum penawanan Babilon, dan selama penyerakan yang kedua
dari Yehezkiel ke Babilon di tahun 597 BC.
Dikatakan di Yeremia 32:37, “37 Lihatlah, Aku akan mengumpulkan mereka keluar dari segala negeri, ke mana
Aku telah menghalau mereka dalam murka-Ku, dalam amarah-Ku dan dalam kegusaran besar. Aku akan membawa mereka kembali ke tempat ini dan Aku akan membuat mereka tinggal dengan aman…” dan
sekarang rumus Perjanjiannya lagi, “…38 Mereka akan
menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. 39 Lalu Aku akan memberi mereka…” apa syaratnya untuk dikumpulkan ke
negeri perjanjian? “…Aku akan memberi mereka…” apa? “…satu hati dan satu jalan, agar mereka boleh takut kepada-Ku selamanya, demi kebaikan mereka
dan anak-anak mereka, setelah mereka. 40Dan Aku akan membuat sebuah perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan berpaling dari berbuat baik kepada mereka, tetapi Aku akan menaruh takut-Ku di dalam hati mereka, supaya mereka tidak menjauh dari-Ku. 41 Ya, Aku akan bergembira atas
mereka, untuk berbuat baik kepada mereka dan Aku akan pasti menempatkan mereka di negeri ini, dengan segenap hati-Ku dan
dengan segenap jiwa-Ku…” Alangkah
indahnya janji ini. Sudahkah janji ini digenapi secara lengkap dan menyeluruh?
Tidak!
They came back to the land but then God
gave them how long to show whether they were going to walk in the Lord's ways
and whether they were going to accept the Messiah? “70 weeks are determined for you, your people and for your city” God said. This is the last opportunity. And how did they react to that? Were they
gathered to the Lord when Jesus came? Were they gathered to the Lord? No! What
did they do? They crucified the Lord. Are you following me? Is the nation of
Israel still in rebellion against God? Do they still reject the new David, the
Messiah? So are these promises going to be fulfilled? They were never totally
fulfilled. Will they be fulfilled to Israel? All God's promises will be fulfilled
but not with literal Israel, with spiritual global Israel. That's the
principle here, and it's going to help us understand the invasion of Gog and Magog.
It's going to help us understand Sennacherib’s invasion of the holy land and
Sennacherib comes all to the edge of Jerusalem, and at
that time Jerusalem is in a good relationship with the Lord, and they are
delivered. And in Joel you know the nations gather around the city in the
valley of Jehoshaphat, but the book of Revelation says No, it's
not the valley of Jehoshaphat where the grapes are being tread, Revelation says
that is the wine press of the earth, it globalizes what we find in the book of
Joel. Once we understand that principle all of these prophecies make sense. But
those who believe in the rapture, the dispensationalists, they think that these
are going to be literally fulfilled with literal Israel, and it didn't happen,
and it's not going to happen.
Mereka kembali ke tanah perjanjian tetapi kemudian Allah memberi mereka
batasan berapa lama untuk menunjukkan apakah mereka akan berjalan di jalan
Tuhan dan apakah mereka akan menerima Sang Messias? “24
Tujuh puluh minggu telah ditetapkan bagi bangsamu dan bagi kotamu” (Daniel 9:24), kata Allah. Ini adalah kesempatan terakhir. Dan
bagaimana mereka bereaksi kepada itu? Apakah mereka mengumpul ke Tuhan ketika
Yesus datang? Apakah mereka mengumpul ke Tuhan? Tidak! Apa yang mereka lakukan?
Mereka menyalibkan Tuhan. Apakah kalian mengikuti saya? Apakah bangsa Israel
masih memberontak terhadap Allah? Apakah mereka masih menolak Daud yang baru,
Sang Messias? Jadi apakah janji-janji itu akan digenapi? Janji-janji itu tidak
pernah digenapi seluruhnya. Apakah janji-janji itu akan digenapi dengan Israel?
Semua janji Allah akan digenapi
tetapi tidak dengan Israel literal, melainkan dengan Israel spiritual yang
global. Itulah rumusnya di sini, dan ini akan membantu kita
memahami invasi Gog dan Magog. Ini akan membantu kita memahami invasi Sanherib
ke tanah suci, dan Sanherib datang hingga ke perbatasan Yerusalem, dan pada
waktu itu Yerusalem berada dalam hubungan yang baik dengan Tuhan, dan mereka
diselamatkan. Dan di kitab Yoel kalian tahu bangsa-bangsa berkumpul
mengelilingi Kota itu di lembah Yosafat, tetapi kitab Wahyu mengatakan Tidak,
bukan di lembah Yosafat di
mana anggur-anggur diinjak-injak, Wahyu mengatakan itu adalah tempat pemerasan
anggur bumi, itu mengglobalkan apa yang kita temukan di kitab Yoel. Satu kali
kita memahami prinsip itu, semua nubuatan masuk akal. Tetapi mereka yang meyakini
pengangkatan (rapture), golongan dispensasionalis, mereka
menyangka ini akan dipenuhi secara literal dengan Israel literal, dan itu tidak
terjadi dan itu tidak akan terjadi.
Notice what God continues saying here, “7 Even them I will bring to
My holy mountain, and make them joyful in My house of prayer. Their burnt
offerings and their sacrifices will be accepted
on My altar;…” this is Isaiah
chapter 56, “… for My house shall be called a house
of prayer…” for the Jews?
No! For whom? “…for all nations.”
Simak apa kata Allah selanjutnya di
sini, “7 Bahkan mereka pun akan Kubawa ke
gunung-Ku yang kudus, dan Kubuat mereka
bersukacita di rumah doa-Ku, kurban-kurban bakaran dan kurban-kurban
sembelihan mereka akan diterima di atas
mezbah-Ku, …” ini
Yesaya pasal 56, “…sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa
bagi…” orang Yahudi? Tidak! Bagi siapa? “…bagi segala bangsa.”
“8 The Lord God, who gathers the outcasts
of Israel, says, ‘Yet I will gather to Him others besides those who are gathered to Him.’…” (Isaiah 56:8) Who are the others? The Gentiles. Was God's
plan only for literal Israel? What did God say to Abraham? “in you the Jews
will be blessed”? Well, them too. He said “all the nations of the earth will be blessed”. Well, how does the blessing of Abraham
come upon all nations? Go to Galatians 3 just for a moment. I just thought
about this verse here. How is the blessing of Abraham harvested? Is it simply
because God irrevocably chose Israel, the literal nation of Israel? Absolutely
not! Notice the condition for removing the curse and receiving the blessing of
Abraham. Galatians chapter 3 and let's read verse 13 and verse 14. It says, “13 Christ has redeemed us from the curse of the Law,…” do you remember that the promise was that “I will bless those who bless you and I
will curse those who curse you”, God said to Abram or to Abraham? So it says here “…13 Christ has redeemed us from the curse of the Law,…” how did He do it? “…having become a curse for us (for it is written, ‘Cursed is everyone who hangs on a tree’),…” now why did Jesus die? Why did He remove
the curse? Notice verse 14, “…14 that the blessing of Abraham
might come upon the Gentiles in Christ Jesus, that we might
receive the promise of the Spirit through faith.” What is the condition to receive the
blessing of Abraham? It is to receive whom? Jesus Christ according to this, His
sacrifice on the cross, the fact that He bore the curse for us.
“8 Tuhan ALLAH yang mengumpulkan orang-orang yang terbuang dari Israel, berkata,
‘Namun, Aku masih akan mengumpulkan kepadaNya orang-orang lain di samping mereka yang
dikumpulkan kepadaNya.” (Yesaya
56:8) Siapa
orang-orang lain itu? Bangsa-bangsa bukan Yahudi. Apakah rencana Allah hanya
untuk Israel literal? Apa kata Allah kepada Abraham? “dalammu semua kaum di muka
bumi akan diberkati.’…” (Kejadian 12:3). Nah, bagaimana
berkat Abraham datang pada semua bangsa? Mari ke Galatia 3 sebentar. Baru
terpikirkan oleh saya ayat ini. Bagaimana berkat Abraham dipanen? Apakah Allah harga mati telah memilih Israel, bangsa Israel literal?
Sama sekali tidak! Simak kondisi untuk menghilangkan kutuknya dan menerima
berkat Abraham. Galatia pasal 3 dan mari kita
baca ayat 13 dan 14. Dikatakan, “13 Kristus telah
menebus kita dari kutuk hukum…” apakah
kalian ingat janjinya ialah “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan Aku akan mengutuk orang-orang yang mengutuk
engkau” (Kejadian 12:3), Allah berkata kepada Abram atau Abraham. Jadi dikatakan di sini, “13 Kristus telah
menebus kita dari kutuk hukum…” bagaimana Dia melakukannya? “…dengan menjadi kutuk bagi
kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tergantung pada batang kayu!…”
Nah, mengapa Yesus mati? Mengapa Dia menyingkirkan kutuknya?
Simak ayat 14, “…14 agar
berkat Abraham boleh sampai kepada
bangsa-bangsa bukan Yahudi di dalam Kristus
Yesus, supaya kita boleh menerima Roh yang
dijanjikan itu melalui iman…” Apa syaratnya menerima berkat Abraham?
Ialah menerima siapa? Yesus Kristus menurut ayat ini, korbanNya di salib,
faktanya bahwa Dia telah memikul kutuk bagi kita.
Now let's notice, let's continue our study
here. Let's see where were we, okay let's go to the bottom of page 199, God
promised ~ now we're transitioning ~ God promised Haggai that the Messiah would
come to His Temple, right? Was the temple going to be rebuilt after the
captivity? Was the temple rebuilt? Yeah, the temple was rebuilt, it was
finished in the year 515 BC. They finished the temple in 5 years, although they
had laid the foundations before that. So the temple built by Solomon was
destroyed by Nebuchadnezzar, and then after the captivity the temple is built
again, but the second temple was pathetic in the minds of the Jews. So God
promised Haggai that the Messiah would come to His Temple, and the glory
of the latter Temple would be greater than the temple built by Solomon.
The Jews are still wondering how this was ever fulfilled because really the
temple that was built after the captivity was nothing like the temple that was
built by Solomon. Notice Haggai 2:6-9,
and in our next section we're going to talk about the Great Gatherer and how
the Jewish nation rejected the Great Gatherer, and they were scattered and even though
in 1948 they returned to the land, they did not return in a biblical sense,
because the Bible tells us that they must be gathered to the Shepherd. Notice
Haggai 2:6-9, “6 For thus says the Lord of hosts: ‘Once more (it is a little while) I will shake heaven and earth, the sea and
dry land; 7 and I will shake all nations, and they shall come
to the Desire of All Nations…” that's where Ellen White got the title of
her book The Desire of Ages because
“nations” could be translated “ages” as well. In fact in Spanish, the Spanish
version says El Deseado de
Todas las Gentes which is the title of Ellen White's book,
“the Desire of Ages” in Spanish “…and they shall come to the Desire of All
Nations and I…” who is it that's
going to come to the desire of all nations? All nations, not only the Jews. All
nations.
“…and I will fill this temple with glory,’ says the Lord of hosts…” The second temple, which was nothing like
the temple built by Solomon. “… 8 ‘The
silver is Mine, and the gold is Mine,’ says the Lord of hosts. 9 ‘The glory of this latter
temple shall be greater than the former,’…” the Jews are still waiting to understand
what this means, because the second temple even though it was beautified by
Herod in the course of 46 years, never even was close to having the outward
glory of the temple that was built by Solomon and yet God made the promise, “…9 ‘The
glory of this latter temple shall be greater than the former,’ says the Lord of hosts. ‘And in this place I will give peace,’ says
the Lord of hosts’.” Why was this second temple more glorious
than the first? Who brought peace? Jesus is called the Prince of Peace. What
did the angels sing when He was born? “Peace, good will to men”. Jesus is
Shiloh, Jesus is the Peacegiver.
Sekarang mari kita simak, mari kita lanjutkan pelajaran kita di sini. Oke,
mari kita ke bagian bawah hal. 199, Allah berjanji ~ sekarang kita beralih ~
Allah berjanji kepada Hagai bahwa Sang Messias akan datang ke Bait SuciNya,
benar? Apakah Bait Suci itu akan dibangun kembali setelah penawanan? Apakah
Bait Suci itu dibangun lagi? Iya, Bait Suci itu dibangun kembali, selesai di
tahun 515 BC. Mereka menyelesaikan pembangunan Bait Suci itu dalam 5 tahun,
walaupun mereka sudah meletakkan fondasinya sebelum itu. Jadi Bait Suci yang
dibangun Salomo dihancurkan oleh Nebukadnezar, kemudian setelah penawanan, Bait
Suci itu dibangun kembali. Tetapi Bait Suci yang kedua ini menyedihkan di
pemandangan orang-orang Yahudi. Jadi Allah berjanji kepada Hagai bahwa Sang
Messias akan datang ke Bait SuciNya, dan kemuliaan
Bait Suci yang kedua ini akan lebih besar daripada Bait Suci yang dibangun
Salomo. Orang-orang Yahudi masih mereka-reka bagaimana ini bisa
digenapi karena sesungguhnya
Bait Suci yang dibangun setelah penawanan itu sama sekali tidak sebanding
dengan Bait Suci yang dibangun Salomo. Simak Hagai 2:6-9, dan di sesi kita
berikutnya kita akan bicara tentang Sang Pengumpul Besar, dan bagaimana bangsa
Yahudi menolak Sang Pengumpul Besar, dan mereka diserakkan, dan walaupun di tahun 1948 mereka
kembali ke tanah perjanjian, mereka tidak kembali dalam pengertian alkitabiah,
karena Alkitab memberitahu kita, mereka harus dikumpulkan kepada Sang Gembala
dulu.
Simak Hagai
2:6-9, “6
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Sekali lagi (sedikit waktu lagi) maka Aku akan
menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; 7Aku akan
menggoncangkan segala bangsa dan mereka akan datang kepada Yang Dirindukan Segala Bangsa,…” dari sinilah Ellen White mendapatkan
judul bukunya, The Desire of Ages (Kerinduan
Segala Zaman) karena “bangsa” bisa juga diterjemahkan “zaman”. Bahkan
dalam bahasa Spanyol, versi Spanyolnya ialah El Deseado de Todas las Gentes (Kerinduan
Segala Bangsa) yang adalah
judul buku Ellen White “The Desire of Ages” dalam bahasa Spanyol, “…dan mereka akan
datang kepada Yang Dirindukan Segala Bangsa,
dan Aku…” siapa
yang akan datang kepada yang dirindukan segala bangsa? Semua bangsa, bukan
hanya orang Yahudi, “…dan Aku akan memenuhi
Rumah ini dengan kemuliaan, firman TUHAN
semesta alam…” Bait
Suci yang kedua, sama sekali tidak setara dengan Bait Suci yang dibangun oleh
Salomo. “…8 Kepunyaan-Kulah perak dan
kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. 9 Kemuliaan rumah yang belakangan ini akan melebihi kemuliaan rumah yang sebelumnya,…” orang Yahudi sampai sekarang masih
menunggu untuk memahami apa artinya ini, karena Bait Suci yang kedua walaupun
itu sudah dipercantik oleh Herodes selama 46 tahun, bahkan tidak pernah
mendekati kemuliaan fisik Bait Suci yang dibangun Salomo, namun
begitu, Allah membuat janji itu, “…9 Kemuliaan rumah yang belakangan ini akan melebihi kemuliaan rumah yang sebelumnya, firman TUHAN
semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah
firman TUHAN semesta alam…” Mengapa
Bait Suci yang kedua ini lebih mulia daripada yang pertama? Siapa yang membawa
damai sejahtera? Yesus disebut Pangeran Damai. Apa yang dinyanyikan para
malaikat ketika Dia lahir? “Damai,
niat baik untuk manusia”. Yesus adalah
Shiloh, Sang Pemberi Damai.
Why was this second temple more glorious
than the first temple? Because the Shekinah in Person taught in the courts of
this temple. In John chapter 1 if you go with me, John chapter 1 and let's read
verse 14, John 1:14 very interesting verse, it says, “14 And the
Word became flesh…” who is the Word? The Word is Jesus,
“…the Word became flesh and dwelt among us…” by the way that word “dwelt” could be
translated “tabernacled” because it's the word that is used for the Tabernacle.
So the Word was made flesh and tabernacled among us. I know that that word doesn't exist in the dictionary,
by the way it's the verbal form of “Tabernacle”, I just created the word, but
you understand what it means. And what do we behold in that Tabernacle?
“…and we beheld…” what?
“…His glory, the glory as of the only begotten of the Father, full
of grace and truth.”
Mengapa Bait
Suci kedua ini lebih mulia daripada Bait Suci yang pertama? Karena Sang
Shekinah secara Pribadi mengajar di halaman-halaman Bait Suci ini. Di Yohanes
1, jika kalian pergi bersama saya ke Yohanes 1 dan mari kita baca ayat 14, Yohanes 1:14 ayat yang sangat menarik, dikatakan, “14 Dan Firman itu telah menjadi daging…”
siapa Firman itu? Firman adalah Yesus, “…Firman itu telah menjadi daging dan
diam di antara kita…” nah
kata “diam” bisa diterjemahkan “bertabernakel” karena itulah kata yang sama
yang dipakai untuk Tabernakel. Maka “…Firman itu telah menjadi daging dan bertabernakel di antara kita,…” saya tahu kata itu tidak ada di kamus,
nah itu adalah bentuk kata kerja dari kata “Tabernakel”, saya baru menciptakan
kata itu, tetapi kalian mengerti apa artinya. Dan apa yang kita lihat di
Tabernakel itu? “…dan kita telah melihat…” apa? “…kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan sebagai satu-satunya Anak
dari Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.”
What made this second temple more glorious
than the first? Because Jesus the Shekinah glory who led Israel, was in that
Temple, taught in that Temple, preached in that Temple, reveal the character of
God in that Temple, that's what made it great. But let me ask you this, at the
conclusion of the 70 weeks, how did Israel react? It rejected the Shepherd and the
Gatherer. This will be next chapter to our study.
Apa yang membuat Bait Suci kedua ini
lebih mulia daripada yang
pertama? Karena Yesus, kemuliaan Sang
Shekinah yang menuntun Israel ada di Bait Suci itu, mengajar di Bait Suci itu,
berkhotbah di Bait Suci itu, menyatakan karakter Allah di Bait Suci itu, itulah
yang membuatnya lebih mulia. Tetapi coba saya tanya, pada akhir masa 70 minggu bagaimana
reaksi Israel? Dia menolak Sang Gembala dan Sang Pengumpul. Ini akan menjadi
pasal berikutnya dari pelajaran kita.
13 07 25