THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT 1
Part 13/25 - Stephen Bohr
REFLECTIONS
ON ISAIAH 25
https://www.youtube.com/watch?v=S6uDelBNNeQ&list=PLIWJyuxBfZ7je1L5eNH11ROzC-CaAKO3E&index=13
Dibuka
dengan doa.
All right. As we
undertake the task of studying Isaiah 25, you'll find many comments like I
mentioned before, in brackets, that explain certain aspects of the passage that
we're taking a look at. Now in our last session we read verse 1 of Isaiah 25,
and it's actually a hymn of praise where we are told that God has done
wonderful things, and His counsels of old ~ the word “counsels” means His plans ~ of
old are faithfulness and truth.
Baiklah.
Pada waktu kita mempelajari Yesaya 25, kalian akan menemukan banyak komentar
dalam kurung, seperti yang sudah saya katakan, yang menjelaskan aspek-aspek
tertentu dari ayat-ayat yang kita simak. Nah, dalam sesi kita sebelumnya, kita
sudah membaca Yesaya 25:1, itu sesungguhnya adalah suatu nyanyian pujian di mana
kita diberitahu bahwa Allah telah melakukan hal-hal yang
mengagumkan, dan rancanganNya sejak masa lalu ~ kata “counsel” di sana berarti rencana-rencanaNya ~ sejak masa lampau itu setia dan benar.
So now we're going
to take a look at verses 2-6, chapter 25:2-6 and I'll be making some
comments as we go along. It says there in verse 2, “2 For You have
made a city…” that city as you'll notice in
brackets is Babylon, “…2 For You have made a city
a ruin…” so who ruins Babylon? It's the Lord. “…2 For You have made a city a ruin, a fortified
city a ruin, a palace of foreigners…” once again it's
talking about Babylon, “…to be
a city no more; it will never be rebuilt. 3 Therefore the strong people will glorify You…” Now you have all of the verses here: Psalm 76:9-10; Philippians
2:9-11; Isaiah 45:23; and also Psalm 50, where it
is told that every knee will bow and every tongue will confess that Jesus
Christ is Lord, and here it is referring primarily to the “strong people”
refers I believe to the wicked, because it's talking “a palace of
foreigners”. “…3 Therefore the strong
people will glorify You; the city of the terrible nations will fear
You. 4 For You
have been a strength to the poor, a strength to the needy in his distress, a
refuge from the storm,…” what storm do you think is being
discussed here? It's the coming storm of the Time of Trouble. So God has been
what? He has been “…a
strength to the needy in his distress, a refuge from the storm, a shade from
the heat;…” Now you need to read Revelation 7:16
where it says that no more sunshine or heat will fall upon the redeemed. It
continues saying, “…for
the blast of the terrible ones is as
a storm against the
wall. 5 You will
reduce the noise of aliens, as heat in a dry place; as heat in the shadow of a cloud, the song of the terrible
ones will be diminished…” we already noticed that in Isaiah 24, didn't we? Where Babylon,
all of the musical instruments and all of the singing will disappear. So it
continues saying, “…6 And in this mountain…” which mountain is it referring to? Zion, the final Zion where
the 144,000 are standing, “…in this mountain the Lord of hosts will make
for all people a feast of choice pieces,…” by the way this is the banquet supper of the Lamb. Are God's
people going to enjoy a banquet in heaven? Absolutely!
“…the Lord of hosts will make
for all people a feast of choice pieces,…” that's Revelation 19:7-9,
“…a feast of wines on the lees,…” that means to the last drop
“…of fat things full of marrow,…” in other words,
rich and nutritious food, “…of well-refined wines
on the lees…” in other words to the last drop. So
that is talking about the great banquet table that God will have for His people
when we get to heaven.
Jadi sekarang kita akan menyimak ayat 2-6, pasal 25:2-6, dan
saya akan memberikan beberapa komentar
sambil jalan. Dikatakan di ayat 2 di sana, “2 Sebab Engkau
telah membuat kota itu…” kota itu seperti yang kalian lihat di
dalam kurung, ialah Babilon. “…2 Sebab Engkau telah membuat
kota itu menjadi puing,…” jadi
siapa yang meruntuhkan Babilon? Tuhan. “…2 Sebab Engkau telah membuat
kota itu menjadi puing,
kota yang berbenteng menjadi puing; istana orang-orang asing…” sekali lagi ini bicara tentang Babilon, “…menjadi bukan sebuah kota
lagi; kota itu tidak akan pernah dibangun lagi. 3 Oleh karena itu bangsa yang
kuat itu akan memuliakan Engkau;…” Nah,
semua ayatnya ada di sini: Mazmur 76:9-10; Filipi 2:9-11; Yesaya
45:23; dan juga Mazmur 50, di mana
dikatakan bahwa setiap lutut akan dilipat dan setiap lidah akan mengakui bahwa
Yesus Kristus itu Tuhan, dan di sini ini terutama merujuk ke “bangsa yang kuat itu”, yang
menurut saya merujuk ke orang-orang jahat, karena dikatakan, “istana orang-orang
asing”, “…3 Oleh karena itu bangsa yang kuat
itu akan memuliakan Engkau; kota bangsa-bangsa yang mengerikan akan takut kepada-Mu. 4 Sebab Engkau telah menjadi kekuatan
bagi orang miskin, kekuatan bagi yang kekurangan dalam kesesakannya, sebuah tempat perlindungan dari badai topan,…” badai
topan apa yang menurut kalian dibicarakan di sini? Inilah badai topan yang akan
datang, Masa Kesukaran Besar. Jadi Allah telah menjadi apa? Dia telah menjadi “…kekuatan bagi yang kekurangan
dalam kesesakannya, sebuah tempat
perlindungan dari badai topan, sebuah
naungan dari panas terik…” Sekarang
kalian harus membaca Wahyu 7:16 di mana dikatakan matahari maupun panas terik
tidak lagi akan menimpa umat tebusan. Selanjutnya dikatakan, “…sebab serangan orang-orang yang mengerikan itu seperti badai topan
menghantam dinding. 5 Engkau akan
mengurangi kegaduhan orang-orang asing, seperti
panas di tempat kering; seperti panas dalam
bayangan awan, demikianlah nyanyian orang-orang yang mengerikan akan sangat dikurangi…”
kita sudah menyimak ini di Yesaya 24, bukan? Di mana
Babilon, semua alat musiknya, dan semua nyanyiannya akan lenyap. Maka dikatakan
selanjutnya, “…6 Dan
di gunung ini…” gunung mana yang dimaksud? Sion. Sion
terakhir di mana ke-144’000 berdiri, “…di gunung ini TUHAN semesta alam akan mengadakan bagi segala bangsa suatu perjamuan makanan pilihan,…” nah,
inilah pesta perjamuan Domba Allah. Apakah umat Allah akan menikmati sebuah
pesta di Surga? Tentu saja. “…TUHAN semesta alam akan mengadakan bagi segala bangsa suatu perjamuan makanan pilihan…” ini Wahyu 19:7-9 “…suatu perjamuan dengan
anggur yang dibiarkan menua,…” artinya hingga tetes yang terakhir, “…dengan makanan yang gemuk penuh sumsum,…” dengan kata lain, makanan yang kaya dan
bergizi “…dengan anggur
yang harum yang dibiarkan menua…” dengan kata lain hingga tetesan
terakhir. Jadi ini bicara tentang meja pesta perjamuan yang akan diadakan Allah
bagi umatNya bila kita tiba di Surga.
Ellen White
described this table, “And I saw a table of pure silver; it was many miles in length,
yet our eyes could extend over it. I saw the fruit of the tree of life,…” and then she's going to mention all products from California. Seriously.
It says, “…the manna…”
well, that's not a fruit from California but she mentions
“… almonds, figs, pomegranates, grapes,…”
you need to remember that she retired in the Napa Valley,
okay? So she's talking about the fruit that she knew within her context. But
for those of you who like mangoes, and oranges, and
other kinds of fruit, she says I saw also, “…and many other kinds of
fruit…” probably fruits that she did not recognize. I'm not sure
that she knew about mango, or well probably she did, because she did live in
Australia for a while, and in other places. But she mentions the fruit that she
knew about. So it'll be very interesting to partake of the manna, right? We'll
be able to know what manna tasted like. The Bible describes it, but there's
nothing like tasting it to find out what it's going to be like. So this is the
banquet supper of the Lamb that is mentioned in Revelation 19:7-9.
Ellen
White menggambarkan meja itu. “…Dan aku melihat sebuah meja dari perak murni, panjangnya
bermil-mil, namun mata kami bisa melihat seluruhnya. Aku melihat buah pohon
kehidupan,…” kemudian dia akan menyebutkan semua buah dari California. Sungguh.
Dikatakan, “…manna…” nah, manna bukan buah dari
California, tapi dia menyebut, “…buah badam, buah ara, buah delima,
anggur…” kalian harus ingat bahwa Ellen White pensiun di Napa
Valley, oke? Jadi dia bicara tentang buah yang dia kenal di dalam konteksnya.
Tapi bagi kalian yang suka mangga dan jeruk, dan buah jenis lain, Ellen White
berkata, “aku juga melihat “…dan banyak jenis buah yang lain.” (Counsels to
the Church hal. 36, Early Writings hal. 19) …”
kemungkinan besar buah-buah yang tidak dia kenali. Saya tidak yakin dia
kenal mangga, atau mungkin dia mengenalnya karena dia pernah tinggal di Australia sejenak, dan
di tempat-tempat lain. Tetapi dia menyebutkan buah yang dia kenal. Jadi nanti
akan menjadi sangat menarik untuk ikut makan manna, bukan? Kita nanti akan tahu
bagaimana rasanya. Alkitab sudah menggambarkannya, tetapi tidak ada yang
menyamai merasakan sendiri untuk
mengetahui bagaimana rasanya. Jadi ini adalah pesta perjamuan Domba Allah yang
disebutkan di Wahyu 19:7-9.
Verse 7, “7 And He will destroy on this
mountain…” talking about Babylon
“…the surface of the covering cast over all people, and the veil
that is spread over all nations…” there is a veil that is spread over all nations, which does not
allow them to see clearly. What is the meaning of the expression “the surface of the covering cast over all people”? Well, the NET (New English Translation) helps us understand,
it says, “on this mountain He will swallow up the shroud that is over all the peoples, the
woven covering that is over all the nations.” You see, the veil
that kept the nations oblivious to the true issues in the great controversy, is
going to be removed; and they will see or understand the reason for their
eternal loss.
Ayat 7, “7 Dan di atas
gunung ini TUHAN akan memusnahkan…” bicara tentang Babilon, “…permukaan penutup yang diselubungkan di
atas segala bangsa, dan tudung yang ditebarkan
di atas segala bangsa…” ada
sebuah tudung yang ditebarkan di atas segala bangsa yang tidak memungkinkan mereka untuk melihat dengan jelas.
Apa
yang dimaksud dengan “permukaan penutup yang diselubungkan di
atas segala bangsa”? Nah, NET (New English Translation)
membantu kita mengerti, dikatakan, “7 Dan di atas gunung ini TUHAN
akan menelan penutup yang menutupi semua
bangsa, penutup rajutan yang ada di atas
segala bangsa.” Kalian lihat, penutup
yang membuat bangsa-bangsa sama sekali tidak mengetahui isu-isu yang sesungguhnya
dalam pertentangan besar, akan dibuang; dan mereka akan melihat atau mengerti alasan
ketidak-selamatan mereka yang kekal.
Ellen White
commented about this in The Great Controversy
page 640, this is the great panoramic view is seen above the holy City, it says, “The enemies of God's Law, from the ministers down to the least among them, have a new conception of truth and duty.
Too late they see that the Sabbath of the
fourth commandment is the seal of the living God. Too late
they
see the true
nature of their spurious sabbath and the
sandy foundation upon
which they have been building.”
God is going to
remove the veil that was before the nations that did not allow them to see the
truth as it is in Jesus, particularly the truth concerning the Sabbath.
Ellen
White mengomentari hal ini di The Great
Controversy hal. 640, ini ialah pandangan panorama besar yang terlihat
di atas Kota Suci, dikatakan, “…Musuh-musuh Hukum Allah, dari para hamba
Allah hingga ke jajaran yang paling kecil di antara mereka, mempunyai konsep baru mengenai kebenaran dan kewajiban. Terlambat mereka melihat bahwa
Sabat Perintah Keempat itulah meterai Allah yang hidup. Terlambat mereka
melihat kodrat sebenarnya dari sabat palsu mereka dan dasar pasir di atas mana
mereka telah membangun. …”
Allah akan menyingkirkan penutup
yang ada di depan bangsa-bangsa yang membuat mereka tidak bisa melihat kebenaran sebagaimana yang ada
dalam Yesus, terutama kebenaran mengenai Hari Sabat.
And then I want you
to notice verses
8-12, “… 8 He
will swallow up death forever,…” does that sounds something like Revelation, that there will be
no more death? “…8 He
will swallow up death forever,…” and now notice, “…and the Lord God will…” what? That's also in Revelation 21:4,
“…the Lord God will wipe away tears from
all faces; the rebuke of His people He
will take away from all the earth;…” and you'll notice, I have several texts here in parenthesis: 1
Corinthians 15[:54, 26, 55] is very interesting. By the way what
is the last enemy that is going to be destroyed? Death! You say, “How do we
know that that's the last enemy to be destroyed?” Well, if Satan was going to
live after death was destroyed, then the destruction of Satan would be last.
But really when Satan and his angels perish, is when there is no more death,
the last enemy. So it says, “…He will take away from all the earth; for the Lord has spoken…” And now notice the verse that we usually use, it shows that this
is once again dealing with events that take place at the Second Coming and also
after the Millennium, “…9 And
it will be said in that day: ‘Behold, this is our God; we have waited for Him, and He will save us.
This is the Lord; We have waited for Him; we
will be glad and rejoice in His salvation.’…” And then it says “…10 For on this mountain…” which is Zion by the way
“…the hand of the Lord will rest,…” and remember that here we find the prophet describing things
from the perspective of his time, it says there in verse 10, “…10 For on this mountain the hand of the Lord will rest, and Moab…” which was a great enemy of Israel I have some text there in
brackets [Isaiah 15, 16; Jeremiah 48; Ezekiel 25:8-11] “…shall be trampled down under Him, as
straw is trampled down for the refuse heap. 11 And
He will spread out His hands in their midst as a swimmer reaches out to swim,
and He will bring down their pride together with the trickery of their
hands. 12 The fortress
of the high fort of your walls He will bring down, lay low, and bring to the ground, down to
the dust.” And you can read there Isaiah 47:1
where it says that Babylon has to bite the dust, and that also is found in
Revelation 18:19 concerning the fall of Babylon at the end of time.
Kemudian saya mau kalian menyimak ayat 8-12, “8 Ia akan menelan habis kematian
selama-lamanya;…” apakah
ini terdengar seperti Wahyu, bahwa tidak akan ada kematian lagi? “…8 Ia akan menelan
habis kematian selama-lamanya;…” dan sekarang simak, “…dan Tuhan ALLAH akan…” apa?
Ini juga ada di Wahyu 21:4, “…Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari semua wajah
dan aib umat-Nya akan Dia lenyapkan dari
seluruh bumi,…” dan
kalian simak, saya telah memasukkan beberapa ayat dalam kurung. 1 Korintus 15 [:54, 26, 55] sangat menarik. Nah, siapakah musuh yang akan dimusnahkan?
Maut! Kalian berkata, “Dari
mana kita tahu itu musuh terakhir yang akan dimusnahkan?” Nah, jika Setan masih akan hidup setelah maut dimusnahkan, maka
pemusnahan Setan itu yang terakhir. Tetapi sesungguhnya ketika Setan dan
malaikat-malaikatnya binasa, ialah ketika tidak ada lagi maut, musuh yang
terakhir. Jadi dikatakan, “…akan Dia lenyapkan dari seluruh bumi, sebab TUHAN
telah mengatakannya…” Dan sekarang simak ayat yang biasa kita
pakai, yang menunjukkan sekali lagi ini berkaitan dengan peristiwa-peristiwa
yang terjadi saat Kedatangan Kedua dan juga setelah Millenium, “…9 Pada waktu itu orang akan
berkata: ‘Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah menantikan
Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita. Inilah TUHAN, kita telah menantikan Dia; kita akan
begembira dan bersukacita dalam
keselamatan-Nya.’…” Kemudian dikatakan, “…10 Sebab di
gunung ini…” yaitu Sion, “…tangan TUHAN akan diletakkan,…” dan ingat di sini kita melihat si nabi menggambarkan hal-hal
dari perspektif zamannya. Dikatakan di ayat 10, “…10
Sebab di gunung ini tangan TUHAN akan diletakkan, dan Moab…” yang
adalah musuh besar Israel. Saya berikan beberapa ayat di sini dalam kurung [Yesaya 15, 16; Yeremia 48; Yehezkiel 25:8-11] “…akan
diinjak-injak di bawahNya, sebagaimana jerami diinjak-injak untuk tempat penimbun kotoran. 11 Dan Ia akan merentangkan tanganNya di tengah-tengah mereka sebagaimana seorang
perenang mengayuh untuk berenang, dan Ia akan mematahkan kecongkakan mereka bersama dengan tipu
daya tangan mereka. 12 Maka pertahanan tembok-tembok bentengmu yang tinggi akan Ia
tumbangkan, robohkan, dan ratakan dengan tanah hingga menjadi debu.…”
Dan
kalian bisa membaca di sana Yesaya 47:1 di mana dikatakan bahwa Babilon harus
makan debu, dan itu juga ada di Wahyu 18:19 tentang kejatuhan Babilon
pada akhir masa.
Ellen White
described the moment when God will take away the rebuke of His people and they
will ever be with Him. This is in Great Controversy
page 650, “Now the decisions of earth are reversed. ‘The
rebuke of his people shall He take away.’ [Isaiah 25:8]…” what does it mean, that “the rebuke of His people shall be taken
away”? Well God's people were condemned in earthly courts. Was there any
justice in that? Absolutely not! So does the Heavenly Court have to reverse the
judgments, the earthly judgments? Of course it does! The Little Horn for
example in Daniel chapter 7 destroyed the saints of the Most High and we're
told there that the Little Horn prospered, everything went well. Was there any
justice in that? No! So does God have to rectify the wrong decisions made in
earthly courts? Yes! And Ellen White is explaining that's what “the rebuke of His people shall He take away” means. “…‘They shall call them, The holy people, The redeemed of the
Lord.’ He hath appointed ‘to give unto them
beauty for ashes, the oil of joy for mourning, the garment of praise
for the spirit of heaviness.’ [Isaiah 62:12; 61:3.] They are no longer
feeble, afflicted, scattered, and oppressed. Henceforth they
are
to be ever with the Lord [1 Thessalonians 4:17].”
That's what it means “to remove the rebuke of His people”.
Ellen
White menggambarkan saat ketika Allah akan menyingkirkan aib umatNya dan mereka
akan selamanya bersama Allah. Ini ada di Great
Controversy hal. 650, “…Sekarang keputusan-keputusan dunia
diputarbalik, ‘aib umat-Nya akan Ia lenyapkan’ (Yesaya 25:8)…” apa maksudya “aib umatNya akan Ia lenyapkan”? Nah, umat Allah disalahkan dalam pengadilan-pengadilan dunia. Apakah
ada keadilan di sana? Sama sekali tidak! Maka haruskah Pengadilan Surga
membalikkan keputusan-keputusan dunia? Tentu saja! Misalnya di Daniel pasal 7
si Tanduk Kecil membinasakan orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi, dan kita
mendapat tahu bahwa si Tanduk Kecil berjaya, dan semuanya berjalan lancar.
Apakah ada keadilan di sana? Tidak! Maka haruskah Allah mengoreksi keputusan-keputusan yang salah
yang dibuat di pengadilan-pengadilan dunia? Ya! Dan Ellen White menjelaskan
itulah maksudnya “aib umatNya akan Ia
lenyapkan”. “…’Orang-orang akan menyebut mereka umat yang kudus, umat
tebusan Tuhan’ (Yesaya 62:12). Ia telah
menetapkan ‘untuk memberi mereka
kecantikan ganti abu, minyak untuk sukacita ganti untuk perkabungan, pakaian
kemuliaan ganti semangat kekecewaan’ (Yesaya 61:3). Mereka tidak lagi
lemah, terpukul, terserak, dan tertindas. Sejak waktu itu untuk selamanya
mereka akan selalu bersama Tuhan (1 Tesalonika 4:17)…” itulah maksudnya “aib umatNya akan Ia
lenyapkan”.
And then Great Controversy page 644, “Those who would have destroyed Christ
and
His faithful people now witness the
glory which rests upon them. In the midst of their terror they hear the
voices of the
saints in joyful strains exclaiming,…” Notice, who's going
to sing these words? It is “…the voices of
the saints in joyful strains exclaiming,
‘Lo, this is our God; we have waited for Him, and He will save us.’ (Isaiah 25:9).”
Kemudian
Great Controversy hal. 644, “…Orang-orang yang
tadinya mau membinasakan Kristus dan umatNya yang setia, sekarang menyaksikan
kemuliaan yang menyelimuti mereka. Di tengah-tengah ketakutan hebat mereka,
mereka mendengar suara orang-orang kudus dalam nyanyian sukacita menyerukan…” Simak, siapa yang akan menyanyikan kata-kata ini? “…suara orang-orang
kudus dalam nyanyian sukacita menyerukan, ‘Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah
menantikan Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita.’ (Yesaya 25:9).”
So I hope that you
will read all of the verses that I have in brackets because they amplify some
of the points that I make in this particular short chapter.
Jadi saya
berharap kalian akan membaca semua ayat yang saya tulis dalam kurung karena
mereka memperjelas poin-poin yang saya buat di bab yang pendek ini.
Now let's go to
lesson number 12: “Reflections on Isaiah 26” and I've titled it “Arise and Sing”.
Now according to the Spirit of Prophecy, the prophecies that God intended to fulfill with
literal Israel, He will finally fulfill them with a faithful remnant in God's
Church. Let's read this statement that we find in Prophets and Kings page 22, “Of
special value to God's church on earth today—the keepers of His vineyard— are the messages of counsel and admonition given
through the prophets who have made plain His eternal purpose in behalf of mankind. In the teachings of
the
prophets, His love for the lost race and His plan for their salvation are
clearly revealed. The story of Israel's call, of
their successes and failures, of their
restoration to divine favor,
of their rejection of the
Master of the vineyard, and of
the
carrying out of the plan of the ages by a
goodly remnant to whom are to be fulfilled all the covenant promises—this has been the theme of God's messengers
to
His church throughout
the
centuries that have passed.
And
today God's message to His
church—to those
who are occupying
His
vineyard as faithful husbandmen—is none other than that spoken through the prophet of old:
‘Sing ye unto her, a vineyard of red wine. I the Lord do keep it; I will water it every
moment: lest any hurt it, I will keep it night and day.’ Isaiah 27:2, 3.”
So she's quoting Isaiah 27:2-3.
So let me ask you,
to whom does Isaiah 27:2-3 apply? Does it apply to literal Israel, to the
literal Jews? No! In this statement she repeatedly says that God has a goodly
remnant to whom are to be fulfilled all the Covenant promises. Then she
says to
His church once again, she says to His church, so all of the promises
that God made to literal Israel will be fulfilled to spiritual Israel globally.
Is there any
promise that God made that is not going to be fulfilled? No, they will all be
fulfilled. Were they fulfilled with literal Israel? No! Why not? Because they
didn't meet the conditions. But will God have a people that meet the
conditions? Absolutely!
Sekarang
mari kita ke pelajaran 12, “Reflections on Isaiah 26” dan saya memberinya judul, “Bangkit dan Bernyanyilah”. Nah, menurut
Roh Nubuat, nubuatan-nubuatan
yang tadinya Allah niatkan untuk Dia genapi dengan Israel literal, akhirnya
akan Dia genapi dengan umat sisa yang setia di gereja Allah.
Mari
kita baca pernyataan ini yang ada di Prophets and Kings hal. 22, “…Memiliki
nilai yang istimewa bagi gereja Allah di bumi sekarang ~ penjaga-penjaga kebun anggurNya ~ ialah pekabaran-pekabaran nasihat dan
teguran yang diberikan oleh nabi-nabi yang menjelaskan rencana tujuan kekal
Allah bagi manusia. Dalam ajaran para nabi, kasihNya bagi umat yang sesat dan
rencanaNya untuk keselamatan mereka, dinyatakan dengan jelas. Kisah tentang
dipanggilnya Israel, keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalan mereka,
tentang restorasi mereka ke perkenan Allah, tentang penolakan mereka
terhadap Majikan kebun anggur,
dan tentang pelaksanaan rencana sepanjang masa oleh suatu umat setia yang saleh
kepada siapa segala akad perjanjian akan digenapi ~ inilah yang menjadi tema
pekabaran utusan-utusan Allah kepada gerejaNya selama berabad-abad yang telah
lampau. Dan hari ini pekabaran Allah kepada gerejaNya ~ kepada mereka yang
menempati kebun anggurNya sebagai pekerja-pekerja yang setia ~ tidak lain
daripada apa yang pernah dikatakan melalui nabi-nabi di masa lampau, ‘Bernyanyilah kepadanya, sebuah kebun anggur,
dari anggur merah. Aku Tuhan yang memeliharanya; Aku akan menyiraminya setiap
saat: supaya jangan ada yang menyakitinya, Aku akan menjaganya malam dan
siang.’ (Yesaya 27:2-3).” (Prophets and Kings hal.
22) (3/121) Jadi Ellen White mengutip Yesaya 27:2-3.
Jadi coba
saya tanya, Yesaya 27:2-3
berlaku kepada siapa? Apakah itu berlaku bagi Israel literal, bagi orang Yahudi
literal? Tidak! Dalam pernyataan ini Ellen White berulang-ulang berkata bahwa
Allah memiliki suatu umat
sisa yang saleh kepada siapa akan digenapi semua akad
Perjanjian. Lalu Ellen White berkata, kepada
gerejaNya; sekali lagi dia berkata kepada gerejaNya, maka
semua janji yang dibuat Allah kepada Israel literal akan digenapi pada Israel spiritual yang global.
Apakah
ada janji yang Allah buat yang tidak akan digenapi? Tidak, mereka semuanya akan
digenapi. Apakah janji-janji itu digenapi pada Israel literal? Tidak. Mengapa
tidak? Karena Israel
literal tidak memenuhi syaratnya. Tetapi
apakah Allah akan punya satu umat yang memenuhi syarat? Benar sekali!
By the way, did you
read the handout that we gave of those pages from the Seventh Day Adventist Bible Commentary that gives you the principles?
There's a plethora of Bible verses. It would take you probably a whole day to
look up all those verses that we find there corroborating what the article says.
Basically the article says that God had tremendous plans for Israel, for
literal Israel. If they had fulfilled God's plan, the gospel would have gone to
the whole world, and we probably would not be here today. Thankfully we still
are. It's nice that we're here, and have the opportunity of being saved. But
they failed in their commission.
1.
First of all they mingled with the
nations in the Old Testament,
2.
and then in the New Testament period
they were all enclosed within themselves. They were exclusive of any other
nations. They looked down upon the Gentiles, instead of witnessing to them.
And so because
they did not fulfill the mission of their calling, they were rejected as a
theocracy, as the vehicle to take the gospel to the world. And the
church takes the place of Israel to fulfill the mission that they failed to
fulfill. Are you following me? So do these prophecies of Isaiah 24, 25, 26, and 27,
do they apply
today to the church? Are they going to be fulfilled? They will be
fulfilled, but not with literal Jews who have Jewish blood flowing through
their veins. They will be fulfilled with those who have joined Jesus Christ. “If you are Christ's you are Abraham's seed, and heirs according
to the promise”. What determines that you are a child
of Abraham is not your ancestry, it is your relationship with Jesus Christ. And
so all
of these prophecies that were given to Abraham, Isaac, Jacob, Israel, etc. will
be fulfilled by God's remnant people.
Nah,
apakah kalian sudah membaca dokumen yang dibagikan dari SDA Bible Commentary tentang
halaman-halaman tersebut yang memberikan prinsip-prinsipnya? Ada banyak sekali
ayat Alkitab di sana. Kemungkinan kalian akan perlu waktu satu hari penuh untuk
membaca semua ayat itu yang mengkoroborasi
apa yang dikatakan artikelnya. Pada dasarnya artikel itu mengatakan Allah punya
rencana-rencana besar bagi Israel, Israel literal. Andaikan mereka memenuhi
rencana Allah, Injil sudah disebarkan ke seluruh dunia dan kita kira-kira sudah
tidak akan berada di sini sekarang. Syukur kita masih di sini, menyenangkan
untuk berada di sini dan mendapat kesempatan untuk diselamatkan. Tetapi Israel
literal gagal menyelesaikan tugas mereka.
1. Pertama mereka bercampur dengan bangsa-bangsa lain
di masa Perjanjian Lama,
2. kemudian di periode Perjanjian Baru mereka menutup
diri mereka. Mereka bersikap ekslusif terhadap bangsa-bangsa lain. Mereka
bukannya bersaksi kepada mereka, malah mereka merendahkan bangsa-bangsa
non-Yahudi.
Maka karena mereka tidak
menyelesaikan tugas panggilan mereka, mereka ditolak sebagai theokrasi, sebagai
alat (kendaraan) untuk membawa Injil ke seluruh dunia. Dan
gereja mengambil tempat Israel untuk menyelesaikan misi yang gagal mereka
penuhi. Apakah kalian mengikuti saya? Jadi, apakah nubuatan-nubuatan di Yesaya 24, 25, 26, 27 itu berlaku
hari ini bagi gereja? Apakah mereka akan digenapi? Mereka akan digenapi,
tetapi tidak oleh Yahudi literal yang punya darah Yahudi dalam pembuluh darah
mereka. Mereka akan digenapi oleh orang-orang yang
telah bergabung dengan Yesus Kristus. “28 …jikalau kamu
adalah milik Kristus, maka kamu adalah benih
Abraham dan para ahliwaris menurut perjanjian.
(Galatia 3:28).” Yang menentukan apakah kita anak Abraham
bukanlah silsilah
kita, melainkan hubungan kita dengan Yesus Kristus. Maka semua nubuatan yang dulu diberikan kepada Abraham, Ishak,
Yakub, Israel, dll. akan digenapi oleh umat sisa Allah.
Then I want you to
notice in the next Ellen White quotation which is in the book Education page 166. Ellen White quotes several
verses, or refers to several verses, not only this quotation, but also in the
quotations that we're going to read next. She actually applies all of these
verses: Isaiah 26:1-4, 19-21; chapter 25:8-9, she applies it to the end time, the faithful in the church.
Notice what it says, “Amidst the deepening
shadows of earth's
last great crisis,
God's light will shine brightest, and the
song of hope and trust will be heard in clearest and loftiest
strains…” notice this is
future in the last day crisis, “…‘In that
day
shall this song be sung
in
the land of Judah; we have
a strong
city; salvation will God appoint for walls and bulwarks. Open ye the gates,
that the righteous nation which keepeth the
truth may enter in. Thou
wilt
keep him in perfect peace, whose mind is stayed on Thee: because he trusteth in Thee. Trust ye in the Lord forever: For in the Lord Jehovah is everlasting strength.’ (Isaiah
26:1-4).”
Where is Ellen
White quoting from? She's quoting from Isaiah chapter 25 and 26.
Lalu saya
mau kalian menyimak di kutipan Ellen White berikut, yang ada di buku Education hal. 166. Ellen White mengutip beberapa ayat, atau mengacu
ke beberapa ayat, bukan hanya kutipan ini, tetapi juga di kutipan-kutipan yang
akan kita baca berikutnya. Dia
mengaplikasikan semua ayat ini: Yesaya 26:1-4, 19-21; pasal 25:8-9, dia
mengaplikasikannya ke akhir zaman, ke mereka yang setia di dalam gereja. Simak
apa katanya, “…Di tengah bayang-bayang yang semakin kelam
dari krisis besar bumi yang terakhir, terang Allah akan bersinar paling jelas,
dan nyanyian pengharapan dan penyerahan akan terdengar paling jelas dan dalam
nada yang tertinggi…” simak ini di masa depan, di
hari-hari krisis yang terakhir, “…1 Pada waktu itu nyanyian
ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: ‘Pada kita ada kota yang kuat. TUHAN akan menentukan dinding dan benteng untuk
keselamatan. 2 Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya bangsa yang benar
yang berpegang pada kebenaran boleh masuk. 3
Engkau akan memeliharanya dalam damai
sejahtera, yang pikirannya tidak beranjak dariMu,
sebab ia mempercayai Engkau. 4 Percayailah TUHAN selama-lamanya, sebab
dalam Yehova, TUHAN, ada kekuatan
yang kekal.’ (Yesaya 26:1-4)” Ellen
White mengutip dari mana? Dia mengutip dari Yesaya 25 dan 26.
So to whom do Isaiah 25
and 26 apply? They apply to God's people in the end time. She
discerned that. You see, what the prophets wrote is not simply ancient history.
It has to do with final events, with God's global people.
Jadi Yesaya 25 dan 26 berlaku
kepada siapa? Mereka berlaku bagi
umat Allah di akhir zaman. Ellen White memahami itu. Kalian
lihat, apa yang ditulis para nabi bukan sekadar sejarah purba. Tapi itu
berkaitan dengan peristiwa-peristiwa akhir, dengan umat Allah yang global.
Now let's work our way through Isaiah 26. And I have bunches of information
in brackets that I hope you'll sit down and struggle with, because there's many,
many, concepts that are not in this specific passage, but they're related. It
says, “…1In that
day…” what day? Is this talking about the day
when people say “Lo, this Is our
God, we have waited for Him, and He will save us.” That's the end of chapter 25. “…1In that day this song will be sung in the land of
Judah;…” so let me ask you this, are those who are
victorious going to sing a song when Jesus comes and they say, “Lo this is our God we have waited for Him and
He will save us”? Yeah, you can
read it in Revelation 15:2-4. You can also read it in Revelation 19:1-8. So it
says, “…1In that day this song will be sung in the land of
Judah;…” this is talking about spiritual Judah by
the way, “…We have a strong City;…” what City is that? The New Jerusalem. “…God will appoint salvation for walls and bulwarks…”what kind of walls are we talking about
here? Spiritual walls. “…2 Open the gates,…” you have to look up these texts, Psalm 24:3-10; Psalm 118:19-20; Isaiah 60:8 are parallel to this verse. So it says, “…2 Open the gates, that the righteous nation
which keeps the truth may enter in….” who are the only ones that are going to
enter in through the gates? Only a righteous nation who keeps the truth will be
there. And then comes that verse that we mentioned before
“…3 You
will keep him in
perfect peace,…” actually in Hebrew, literally it says, “You will keep him in peace, peace” and when it's repeated it means really
peace, genuine peace. So once again it says there, “…3 You will keep him in perfect peace,…” by the way, first spiritual peace and then literal
peace, right? What do we mean by that? Let me ask you, in this life do we
experience peace as the world experiences it? How does the world understand
peace? Absence of strife and war, and problems, right? Does that apply to God's
people? Can you have peace when everything is in turmoil?
Yes or No? Can you have peace, perfect peace in the midst of turmoil?
Absolutely, you can. Jesus said, “My peace I give
you, not as the world gives it, give I unto you.” So in other words your heart can be at
peace when everything outside is in turmoil. And Jesus is the first example of
that. Remember, when He was sleeping in the boat and this terrible storm arose,
and the disciples were just totally filled with fear because they thought they
were going to drown, and Jesus then rose and He said, “Peace, be still.” You know, Ellen White describes Jesus when He arose
from the boat, He had absolutely no fear, His face was absolutely peaceful,
outside circumstances did not take away His peace. That's the point. So once
again it says here, “…3 You will keep him in perfect peace, whose mind is stayed on You,…” we read 2 Corinthians 3:18; and Hebrews 12:1-3 is another verse that you need to look at for that
point. Now why does an individual have perfect peace? It's because their mind
is stayed on the Lord, and also what else? Because he what? “…because he trusts in You….” So if we trust the Lord, are we going to
let anything rattle our peace? No! Because we know that God is in control.
That's what the disciples should have done in the boat. You know the Master is
with us, you know He can calm the sea, but they were focused on the storm
rather than on the Lord. Isn't that true, that happens many times with us? We focus
on the storm instead of focusing on the Lord. And if we focused on the Lord, we
wouldn't have any troubles with the storm.
Nah, mari
kita kupas Yesaya 26. Dan saya berikan banyak informasi dalam kurung yang saya
harap kalian semua akan mau duduk dan bergumul dengan ayat-ayat itu, karena ada
amat sangat banyak konsep yang tidak ada dalam kutipan khusus ini, namun mereka
terkait. Dikatakan, “1 Pada waktu
itu…” waktu kapan?
Apakah ini bicara tentang hari ketika orang-orang berkata, ‘Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah
menantikan Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita.’ (Yesaya 25:9)? ini bagian akhir pasal 25. “…1 Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di
tanah Yehuda…” jadi coba saya tanya, apakah mereka yang menang akan
menyanyikan sebuah lagu ketika Yesus datang dan mereka berkata, ‘Lihatlah, inilah Allah kita,
kita telah menantikan
Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita.’
(Yesaya 25:9). Ya, kalian bisa membacanya di Wahyu 15:2-4. Kalian juga bisa membacanya
di Wahyu 19:1-8. Jadi dikatakan, “…“1 Pada waktu
itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda…” nah,
ini bicara tentang Yehuda spiritual, “…‘Pada kita ada Kota yang kuat…” Kota
mana itu? Yerusalem Baru. “…TUHAN akan menentukan dinding dan benteng untuk keselamatan...” dinding
macam apa yang dibicarakan di sini? Dinding-dinding spiritual. “…2 Bukalah pintu-pintu gerbang,…” kalian harus mencari ayat-ayat ini: Mazmur 24:3-10, Mazmur 118:19-20; Yesaya 60:8 itu
paralel dengan ayat ini. Jadi dikatakan, “…2 Bukalah
pintu-pintu gerbang, supaya bangsa yang benar yang
berpegang pada kebenaran boleh masuk…”
siapakah satu-satunya yang akan masuk melalui pintu-pintu
gerbang? Hanya bangsa yang benar yang memelihara kebenaran yang akan ada di
sana. Kemudian datang ayat yang kita sebutkan sebelumnya, “…3 Engkau akan memeliharanya dalam damai sejahtera…” sebenarnya dalam bahasa Ibrani secara
literal dikatakan, “…3 Engkau akan memeliharanya dalam damai, damai” dan
bila ada kata yang diulangi, berarti benar-benar damai, damai yang sejati. Jadi
sekali lagi dikatakan, “…3 Engkau akan memeliharanya dalam damai
sejahtera…” nah, yang pertama damai spiritual, kemudian damai literal,
benar? Apa yang dimaksudkan dengan itu? Coba saya tanya, dalam kehidupan ini
apakah kita mengalami damai sebagaimana dunia mengalaminya? Bagaimana dunia
memahami damai? Bebas dari pertengkaran dan perang dan masalah, benar? Apakah
itu berlaku pada umat Allah?
Bisakah kita mengalami damai ketika segala sesuatu sedang kacau? Ya atau Tidak?
Bisakah kita punya damai, damai
sempurna di tengah kekacauan? Tentu saja, kita bisa. Yesus
berkata, “27 Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu yang Kuberikan kepadamu.” (Yohanes 14:27) …” Maka dengan kata lain hati kita bisa
tenang ketika segala di luar berada dalam kekacauan. Dan Yesus adalah teladan
yang pertama dari itu. Ingat ketika Dia sedang tertidur di dalam perahu dan
badai yang kencang itu muncul, dan para murid seluruhnya dipenuhi ketakutan
karena mereka mengira mereka akan tenggelam, dan Yesus kemudian berdiri dan Dia
berkata, “Tenang, diamlah” (Markus
4:39)”. Ellen White
menggambarkan Yesus ketika Dia bangkit di dalam perahu, Dia sama sekali tidak punya
rasa takut, wajahNya seluruhnya tenang, kondisi di luar sama sekali tidak
mengambil damainya. Itulah intinya. Jadi sekali lagi dikatakan di sini, “…3 Engkau
akan memeliharanya dalam damai sejahtera, yang pikirannya tidak beranjak dariMu…”
kita baca 2 Korintus 3:18, dan Ibrani 12:1-3 adalah
ayat-ayat lain yang perlu kalian simak untuk hal itu. Nah, mengapa seseorang
bisa merasa damai yang sempurna? Karena pikiran mereka tetap ada pada Tuhan,
dan apa lagi? Sebab dia apa? “…sebab ia mempercayai Engkau…” Jadi jika kita mempercayai Tuhan,
apakah kita akan membiarkan segala macam mengguncang kedamaian kita? Tidak!
Karena kita tahu Allah pegang kendali. Itulah yang seharusnya dilakukan para
murid ketika di dalam perahu. Sang Guru ada bersama kami, Dia bisa menenangkan
laut. Tetapi mereka fokus pada badainya bukan pada Tuhan. Bukankah begitu yang
sering terjadi pada kita? Kita fokus pada badainya bukan pada Tuhan. Dan jika
kita fokus pada Tuhan, kita tidak akan punya masalah dengan badainya.
Verse 4, “…4 Trust in the Lord forever, for in Yah, the Lord, is everlasting strength. 5 For He brings down those who dwell on high, the
lofty city;…” which is the
lofty city? Babylon. He brings it down “…He lays it low, He lays it low to the ground, He
brings it down to the…” what? “…to the dust…” I have several verses here [Isaiah 47:1; Revelation 18:9, Obadiah 1:2-4; Daniel 11:37; Isaiah 14:12-14; 2 Thessalonians 2:3,
4.] He brings Babylon down to the dust, “…6 The foot shall tread it down— The feet of the
poor and the steps of the
needy.7 The way
of the just is uprightness;…”
does it have any
relationship with the book of Habakkuk? “The just shall live by…” what? “…by faith”. Here it says, “…7 The way of the just is uprightness;…” another way of expressing “righteousness”. “…O Most Upright, You weigh the path
of the just. 8 Yes, in
the way of Your judgments, O Lord, we have waited for You;
the desire of our soul is for Your name…” what does that mean, “the desire is for
Your name”? In the Bible the name represent God's what? God's character. What
do the 144,000 have on their forehead? They have a seal but the seal has what?
The name of the Father, according to Revelation 14:1. So it says, “…the desire of our soul is for Your name and for the
remembrance of You. 9 With
my soul…” do you see the
intense desire to have the Lord in the life? It says,
“…and for the remembrance of You. 9 With my soul I have desired You, in the night, Yes, by
my spirit within me I will seek You early;…”
you can just
sense the desire for the Lord “…for when Your
judgments are in the
earth, the inhabitants of the world will learn righteousness.”
Ayat 4, “…4 Percayailah TUHAN
selama-lamanya, sebab dalam Yehova, TUHAN,
ada kekuatan
yang kekal. 5 Sebab Ia menurunkan
mereka yang ada di tempat tinggi; kota yang angkuh
itu…” kota mana kota yang angkuh itu?
Babilon. Tuhan menurunkannya. “…Ia turunkan ke bawah, Ia turunkan ke bawah, ke tanah, Ia membawanya turun sampai ke…” apa? “…sampai ke debu…” ada beberapa ayat di sini [Yesaya
47:1; Wahyu 18:9, Obaja 1:2-4; Daniel 11:37; Yesaya 14:12-14; 2
Tesalonika 2:3, 4.]. Tuhan membawa Babilon turun
ke debu tanah. “…6 Kaki yang akan menginjaknya sampai
tidak berdaya ~ kaki-kaki orang-orang miskin
dan langkah-langkah mereka yang kekurangan. 7 Jalan orang benar itu luhur;…” apakah ini ada kaitannya dengan kitab
Habakuk? “Orang
benar akan hidup oleh…” apa? “…oleh iman. (Habakuk
2:4)”
Di sini dikatakan, “…7 Jalan orang benar itu luhur;…” cara lain mengungkapkan “kebenaran”. “…O, Yang Mahaluhur, Engkau menimbang
jalan orang yang benar. 8 Ya,
menurut jalan penghakimanMu, O, TUHAN, kami telah menantikan Engkau,
kerinduan jiwa kami ialah pada nama-Mu…”
apa maksudnya “kerinduan pada namaMu”? Di Alkitab, nama itu
mewakili apanya Allah? Karakter Allah. Apa yang dimiliki kelompok 144ribu di
dahi mereka? Mereka punya meterai, tetapi meterai itu apa? Nama Bapa, menurut
Wahyu 14:1. Maka dikatakan, “…kerinduan
jiwa kami ialah pada nama-Mu dan untuk ingatan akan Engkau. 9 Dengan
jiwaku,…” apakah kalian melihat kerinduan yang intens agar Tuhan ada
dalam kehidupannya? Dikatakan “…dan untuk
ingatan akan Engkau. 9 Dengan jiwaku, aku telah merindukan Engkau pada waktu malam. Ya, oleh rohku yang di dalam diriku
aku akan mencari Engkau pagi-pagi;…” kita
bisa merasakan kerinduan untuk Tuhan, “…sebab ketika penghakimanMu ada di
bumi, penduduk dunia akan belajar kebenaran.”
“10 Let grace be shown to the wicked,…” and now notice. When grace is shown to the
wicked, what happens? “…10 Let grace be shown to
the wicked, yet he will
not learn righteousness; in the land of uprightness he will deal…” how? “…unjustly,
and will not behold the majesty of the Lord. 11 Lord, when Your hand is lifted up, they will not see…” who will not see? The wicked.
“…But they will see and be ashamed for their envy of people; yes, the fire of Your enemies shall…”
what?
“…shall devour them…”
I like the translation in the NIV of this
verse: “11 Oh Lord, Your hand is lifted
high but they do not see it. Let them see Your zeal for Your people, and be put to shame.
Let the fire reserved for Your enemies consume them…”
“10 Biar kemurahan
diberikan kepada yang jahat;…” dan
sekarang simak. Bila kemurahan diberikan kepada yang jahat, apa yang terjadi? “…10 Biar kemurahan
diberikan kepada yang jahat; namun ia tidak akan belajar kebenaran. Di negeri kebenaran ia akan berbuat…” bagaimana? “…curang, dan tidak akan melihat keagungan
TUHAN.11 Ya TUHAN, ketika tangan-Mu
diangkat ke atas, mereka tidak akan melihatnya…” siapa yang tidak akan melihat?
Orang-orang jahat. “…Tetapi mereka akan melihat dan dipermalukan karena irihati mereka akan
orang-orang; ya, api musuh-musuhMu akan…”
apa? “…akan
melahap habis mereka…”
Saya suka terjemahan NIV untuk ayat
ini, “11
O, Tuhan, tanganMu terangkat tinggi, tetapi mereka tidak melihatnya.
Biarlah mereka melihat tekadMu bagi umatMu, dan dibuat malu. Biarlah api yang
disediakan untuk musuh-musuhMu menghanguskan mereka.”
Then comes the thought that has been expressed before, “…12 Lord, You will establish…” what?
“…peace for us, for You have also done all our works in us…” And we read several texts this morning to
this particular point: [Revelation 19:8-9 it says
that the white garments are the righteous deeds of the saints; Philippians
2:12; Ephesians 2:8-10; 1 Thessalonians 5:23-24; 2 Corinthians 3:5]; there's all kinds of verses that amplify this
particular verse. Let's go to verse 13, “…13 O Lord our God, masters
besides You have had dominion over us;…” who had dominion over the saints during
the Time of Trouble apparently? Babylon, the apostates, “…but by You only we make mention
of Your name. 14 They…” the wicked “…are dead, they will not live; they are deceased, they will not
rise…” and you can read
Jeremiah 51:39 and 57 where it says, they will sleep an eternal sleep and not
awake. “…Therefore You have punished and destroyed
them, and made all their memory to perish…” why is their memory perished? Why does it
perished? Because their names are blotted out from where? They're blotted out
from The Book of Life, and they're registered in the book of death. But what
happens with God's people? “…15 You
have increased the nation,…” which is His people “…15 You have increased the
nation, O Lord, You have increased the
nation; You are glorified; You have expanded all the borders of the land…”
In other words,
God's people have expanded, they've grown all over the world. Whereas the
wicked are destroyed. “…16 Lord, in trouble they…” the righteous “…have visited You, they poured out a
prayer when Your
chastening was upon
them…” is the Time of
Trouble going to be a chastening for God's people? Is it going to be a
refining process? It most certainly is. But for God's people it is remedial, for
the wicked it is retributive. There's a difference between God's
discipline which is remedial and God's destruction of Babylon. And so it says, “…16 Lord, in trouble they have
visited You…” this is the
righteous “…they
poured out a prayer when Your
chastening was upon
them…” And then verse 17 is related to the
experience of Jacob “…17 As a woman with
child in pain and cries out in
her pangs, when she
draws near the time of her delivery, so have we been in Your sight, O Lord…” this is describing clearly the Time of
Trouble.
Kemudian
datang pemikiran yang sudah diungkapkan sebelumnya. “…12 Ya, TUHAN,
Engkau akan menetapkan…” apa? “…damai sejahtera bagi kami, sebab Engkau juga yang telah melakukan semua
pekerjaan kami dalam kami…” dan tadi pagi kita sudah membaca
beberapa ayat mengenai poin khusus ini: [Wahyu
19:8-9 mengatakan bahwa jubah putih adalah perbuatan benar orang-orang kudus; Filipi 2:12; Efesus 2:8-10; 1 Tesalonika 5:23-24; 2
Korintus 3:5]; ada segala macam ayat yang menjelaskan ayat khusus ini. Mari ke ayat
13, “…13 Ya TUHAN, Allah kami, tuan-tuan selain Engkau pernah berkuasa atas kami…” siapa
yang ternyata pernah berkuasa atas orang-orang
saleh selama Masa Kesukaran Besar? Babilon, yang murtad, “…tetapi hanya olehMu kami menyebut
namaMu. 14 Mereka…” orang-orang jahat itu “…sudah mati, mereka tidak akan
hidup; mereka sudah tidak ada, mereka tidak akan
bangkit…” dan
kalian boleh membaca Yeremia 51:39 dan 57, di mana dikatakan, mereka akan tidur
kekal dan tidak akan bangun. “…Itulah sebabnya Engkau telah menghukum dan membinasakan mereka, dan membuat segala
ingatan mereka musnah…” mengapa ingatan mereka musnah? Mengapa
musnah? Karena nama mereka dihapus dari mana? Dihapus dari Kitab Kehidupan, dan
mereka dicantumkan di Kitab Kematian. Tetapi apa yang terjadi dengan umat
Allah? “…15 Engkau telah memperbanyak bangsa ini…” yang
adalah umatNya, “…15 Engkau telah memperbanyak bangsa ini, Ya TUHAN, Engkau
telah menambah bangsa ini; Engkau dimuliakan; Engkau telah memperluas semua batasan negerinya…” dengan kata lain, umat Allah telah
bertambah, mereka telah bertumbuh di seluruh dunia. Sementara orang-orang jahat
dibinasakan. “…16 Ya TUHAN, dalam kesesakan
mereka…” orang-orang benar “…telah datang padaMu; mereka mencurahkan sebuah doa ketika hajaran-Mu
menimpa mereka…” apakah Masa Kesukaran Besar itu suatu bentuk
hajaran bagi umat Allah? Apakah itu akan menjadi suatu bentuk proses pemurnian?
Tepat sekali. Tetapi bagi
umat Allah itu adalah untuk penyembuhan, bagi orang-orang jahat itu pembalasan.
Ada bedanya antara disiplin Allah yang menyembuhkan dan penghancuran Allah atas
Babilon. Maka dikatakan, “…16 Ya TUHAN,
dalam kesesakan mereka telah datang padaMu;…” ini
orang-orang benar, “…mereka mencurahkan sebuah doa ketika hajaran-Mu menimpa mereka…” Lalu ayat 17 terkait pengalaman Yakub. “…17 Seperti seorang perempuan
mengandung, yang dalam kesakitan dan meneriakkan rasa sakitnya ketika sudah dekat
waktunya untuk melahirkan, demikianlah keadaan kami di pemandanganMu, ya TUHAN…” ini
jelas menggambarkan Masa Kesukaran Besar.
Let's go to Jeremiah chapter 30 this
is one verse that we have to look for. Jeremiah chapter 30, and let's read
verses ~ because it speaks about the same metaphor, the woman who is in travail
with child ~ Jeremiah 30 and let's read
beginning with verse 5, it says there, “5 For thus says the Lord: ‘We have heard a voice of
trembling, of fear, and not of peace. 6 Ask now, and see, whether a man is ever
in labor with child?...” do you see the same metaphor? The pain is so intense, it's
like a mother that's going to have a child.
“…So why do I see every man with his
hands on his loins like a woman in labor, and all faces turned pale?...” What's happening here? Verse 7,
“…7 Alas!
For that day is great,
so that none is like
it;…” does that
sound like Daniel 12:1, “Time
of Trouble such as never was”. Also Matthew 24:21-22
“…7 Alas!
For that day is great,
so that none is like
it;…” and what is it? “…and it is the time of Jacob’s
trouble…”
And I wish I had time to tell you the
whole story of Jacob and the connection with the end time. His brother was
coming with 400 men with bad intentions to destroy him. What did Jacob do?
Jacob went by himself to pray to the Lord, to say, “Lord, You know, 20 years had passed”, but he hadn't been able to
forgive himself. God had forgiven him, when He showed him the ladder. God told
him the communication is still open. But Jacob could not forgive himself, he
wanted to have the assurance that God had forgiven him, so that he could claim
the promise of God's protection. And when he was struggling in prayer,
agonizing in prayer which is being described here, suddenly a Man or a Being
begins to struggle with him and Jacob must have been a pretty strong fellow,
because they struggled basically most of the night. And in the morning this
Being which is by the way Michael the Archangel (Hosea 12:4 says that he
struggled with the Angel, so this is really Michael who is a symbol of Christ), touched his hip and it was disjointed, and so
Jacob now says, “I know who I'm fighting
with now. He was just playing along,
in other words.” And so he knows that this is the Angel
of the Covenant. He knows that this is Jesus. And so he says, you know, “I'm not going to let You go until You
bless me.” And the Angel says, “I’ve
got to go, I’ve got to go.” Jacob says No! And he hangs on in spite of the
horrendous pain that he had. And so the Angel asks him, “What's your name?” He says,
“Oh my name is Jacob”, which means
supplanter, someone who tries to take somebody else's place. Well-named, by the
way; because he tried to supplant his brother from birth. He was grabbing onto
his ankle because he wanted to be born first, and of course he usurped his
brother's birthright. And so he insisted and the Angel blessed him there, and
changed his name. Is God going
to give the redeemed a new name? He most certainly is, you can read it
in several texts in the Bible. And so He changed his name, He called him “Israel”, which means
what? It means what? It means “face of God”, “Israel” which means
“Prince of God” Prince of God not face of God. “Prince of God”. By the way, what name did
Jacob give to that place? Peniel. Do you know what Peniel means? It's a
compound word of two Hebrew words: פָּנָה [pânâh] = face and אֵל ['êl] = God, פְּנִיאֵל [penı̂y'êl] “Peniel” means “the face of God”. And
the reason he named it that, is because he said “I have seen God face to face and I have survived to tell the story.”
So was this a period of terrible anguish for Jacob? Yes or No? A severe Time of
Trouble? Absolutely! But did he persevere? Did he have trust and faith? Yes,
and that's what this passage is talking about in Isaiah chapter 26.
Mari kita ke Yeremia pasal 30, ini adalah ayat yang harus
kita simak. Yeremia 30, dan mari membaca ayat ~ karena ini bicara tentang
metafora yang sama, wanita yang dalam kesakitan akan melahirkan ~ Yeremia 30,
dan mari kita baca mulai dengan ayat 5,
dikatakan di sana, “5 Karena demikialah firman TUHAN, Kami telah mendengar suara yang bergetar, yang ketakutan, dan bukan yang
damai. 6 Tanyalah sekarang, dan
periksalah adakah laki-laki yang mengalami
sakit melahirkan?...” apakah
kalian melihat metafora yang sama? Sakitnya begitu intens, seperti seorang ibu
sedang melahirkan. “…Mengapa Aku melihat setiap laki-laki dengan tangannya di
pinggulnya seperti seorang perempuan yang sakit melahirkan, dan semua muka berubah menjadi
pucat?...” Apa yang
terjadi di sini? Ayat 7, “…7 Celaka, karena hari itu begitu dahsyat, sehingga tidak ada yang seperti itu…” apakah ini seperti Daniel 12:1, “masa kesukaran, seperti yang belum pernah terjadi”. Juga Matius 24:21-22. “…7Celaka,
karena hari itu begitu dahsyat, sehingga
tidak ada yang seperti itu…” dan apakah itu? “…itulah waktu kesesakan Yakub,…”
Dan sayang saya tidak punya waktu untuk memberi kalian
seluruh kisah Yakub dan kaitannya dengan akhir zaman. Saudaranya akan datang
dengan 400 orang dengan niat jelek untuk membinasakan dia. Apa yang dilakukan
Yakub? Yakub pergi sendiri untuk berdoa kepada Tuhan, untuk berkata, “Tuhan, Engkau tahu 20 tahun sudah lewat”, tapi dia tidak bisa memaafkan dirinya
sendiri. Allah sudah memaafkannya ketika Dia menunjukkan kepada Yakub anak
tanggaNya. Allah mengatakan kepadanya bahwa komunikasi masih terbuka. Tetapi Yakub
tidak bisa memaafkan dirinya sendiri, dia ingin mendapatkan jaminan bahwa Allah
telah memaafkan dia, supaya dia bisa mengklaim janji perlindungan Allah. Dan
ketika Yakub sedang bergumul dalam doa, di sini yang digambarkan adalah doa
yang menyiksa hatinya, tiba-tiba Seseorang atau satu Sosok mulai bergumul
dengannya, dan Yakub mestinya adalah orang yang cukup kuat karena pada dasarnya
mereka bergulat sepanjang malam. Dan ketika fajar menyingsing Sosok itu ~ yang adalah Penghulu Malaikat Mikhael (Hosea
12:4 mengatakan dia bergumul dengan Malaikat, jadi ini adalah Mikhael, simbol
Kristus), menyentuh pinggulnya dan tulangnya bergeser dari tempatnya, dan
sekarang Yakub berkata, “Aku tahu dengan siapa aku bergulat,” dengan kata lain, “Dia hanya berpura-pura.” Maka dia tahu bahwa inilah Malaikat Perjanjian. Dia tahu ini Yesus.
Maka dia berkata, “Aku tidak akan melepaskan Engkau sampai Engkau
memberkati aku.” Dan Malaikat itu
berkata, “Aku harus pergi. Aku harus pergi.” Yakub berkata, “Tidak”, dan dia terus bertahan
walaupun dia merasakan sakit yang luar biasa. Maka Malaikat itu bertanya, “Siapa namamu?”
Yakub berkata, “Oh, namaku Yakub,”
yang artinya tukang merebut, orang yang berusaha mengambil tempat orang lain.
Nama yang tepat sekali karena dia sudah berusaha mengambil tempat saudaranya
saat kelahirannya, dia memegang tumit saudaranya karena dia mau lahir lebih
dulu. Dan tentu saja dia juga merebut hak kesulungan saudaranya. Jadi Yakub
ngotot minta diberkati, dan Malaikat itu
memberkatinya di sana dan mengubah namanya. Apakah Allah akan memberi umat tebusan sebuah nama yang baru?
Betul sekali, kalian bisa membacanya di beberapa ayat di Alkitab. Maka Malaikat
itu mengubah namanya, Dia memanggilnya “Israel” yang berarti apa? Apa artinya?
“Israel” berarti “Pangeran Allah”. Nah, nama apa yang diberikan Yakub kepada
tempat itu? Peniel. Tahukah kalian arti “Peniel”? Itu adalah kata gabungan dua
perkataan Ibrani: פָּנָה
[pânâh]
= wajah; dan אֵל ['êl] = Allah; פְּנִיאֵל [penı̂y'êl] “Peniel” berarti “wajah
Allah”, dan alasannya Yakub menamainya demikian ialah karena dia berkata, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, dan aku selamat
untuk menceritakan kisahnya.” Jadi apakah
ini suatu masa penderitaan hebat bagi Yakub? Ya atau Tidak? Suatu Masa
Kesukaran Besar yang berat? Tentu saja. Tapi apakah dia bertahan? Apakah dia
punya kepercayaan dan iman? Ya. Dan inilah inti kisah yang diceritakan di
Yesaya pasal 26.
So notice what
it continues saying in verse 18, “18 We have been with child, we have
been in pain; we have, as it were, brought forth wind; we have not
accomplished any deliverance…” notice
“…we have not accomplished any deliverance in the earth, nor
have the inhabitants of the world fallen…” and now notice God's promise,
“…19 Your
dead shall live; together with my
dead body they shall arise…” is this talking about the resurrection?
Yes! “…Awake and sing, you who dwell in dust; for
your dew is like the
dew of herbs, and the earth shall cast out the dead…” but there's a Time of Trouble before this,
and so God says to His people, “…20 Come, My
people, enter your chambers, and shut your doors behind you; Hide
yourself, as it were, for a little moment, until the indignation…” that's the manifestation of God's wrath
“…until the indignation is past. 21 For behold, the Lord comes out of His place to
punish the inhabitants of the earth for their iniquity. The earth will also
disclose her blood, and will no more cover her slain.”
Jadi simak
apa yang dikatakan selanjutnya di ayat 18, “18 Kami pernah mengandung, kami pernah dalam
kesakitan, kami pernah katakanlah, melahirkan angin: kami tidak menghasilkan
keselamatan apa pun…” simak, “…kami tidak menghasilkan
keselamatan apa pun di bumi, maupun
membuat penduduk dunia jatuh…” dan sekarang simak janji Allah, “…19 Orang-orang mati-Mu akan hidup, bersama-sama dengan tubuhku yang mati, mereka
akan bangkit…” apakah ini bicara tentang kebangkitan? Ya! “…Bangkit dan menyanyilah, kamu
yang tinggal dalam debu tanah, sebab embunmu
seperti embun tanaman
obat dan bumi akan mengeluarkan orang-orang
matinya…” tetapi sebelum ini ada Masa Kesukaran Besar, maka Allah
berkata kepada umatNya, “…20 Mari umatKu, masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintumu di belakangmu;
sembunyikanlah dirimu demikian untuk sedikit
waktu, sampai kemarahan itu…” ini manifestasi murka Allah, “…sampai kemarahan itu
berlalu. 21 Karena lihatlah, TUHAN
keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena dosa mereka.
Bumi juga akan mengungkapkan darahnya dan tidak
lagi menutupi yang terbunuh.”
So does this
chapter have anything to say with the Time of Trouble? And how we can experience
peace in the Time of Trouble? And you know how God's people are going to cry
out to the Lord for deliverance? All of the themes that we find in other places
of the Bible are found in this chapter, including the resurrection, because it
says “awake and sing, you who dwell in the dust”, “with my dead body
they shall arise” and then it says, “the earth shall cast out the dead”.
Jadi
apakah pasal ini bicara tentang Masa Kesukaran Besar? Dan bagaimana kita bisa
mengalami damai dalam Masa Kesukaran Besar? Dan kalian tahu bagaimana umat
Allah akan berseru kepada Tuhan supaya
diselamatkan? Semua tema yang kita jumpai di ayat-ayat lain di Alkitab,
ditemukan di pasal ini, termasuk kebangkitan, karena dikatakan, “Bangkit dan menyanyilah, kamu yang tinggal
dalam debu tanah”, “bersama-sama dengan tubuhku yang mati, mereka
akan bangkit” lalu dikatakan, “bumi akan mengeluarkan orang-orang matinya” (Yesaya 26:19).
Now I want to end
this chapter by reading from Christ’s Object Lessons
page 178 and 179,
“The coming of Christ to usher in
the
reign of righteousness has inspired the most
sublime and impassioned utterances of the sacred writers. . . Said the prophet Isaiah…” now she's going to
tell us that Isaiah chapter 26 has to do with the future event, with the Second
Coming.
“…Said the prophet
Isaiah, ‘19 …‘Awake and sing, ye that dwell in dust: for thy dew is as the dew of herbs, and
the
earth shall
cast out the dead.’ ‘Thy dead men shall live, together with my
dead body shall they arise.’ (Isaiah 26:19). ‘He will swallow up death’…” in victory; “…and the Lord God will wipe away tears from off all faces; and
the
rebuke of
His
people shall He take away from off all the earth:…” Is this coming from
Isaiah? Isaiah chapter 26? Did she understand what time this
pointed to? Is this related to other prophecies in the Bible? Yeah, we just
have to search them. It says,
“…for the Lord hath spoken it. And it shall be said in that
day, Lo, this is our God; we have waited for Him, and He will save us: this is the Lord; we have waited for Him, we will be glad and rejoice in His salvation.’ (Isaiah
25:8, 9).” (The Great Controversy,
p. 300). She's quoting Isaiah 26:19 and Isaiah 25:8 and 9. She's saying
this applies to the Second Coming of Christ. Will these promises be fulfilled?
Yes, they will. To literal Israel? No! To God's people all over the earth. The
next statement ~ by the way that was a statement from Great Controversy 300. There wasn't any space between these two
quotations.
“…Kedatangan Kristus untuk
mengantarkan masuknya pemerintahan kebenaran telah menginspirasi ucapan-ucapan
yang paling sublim dan bersemangat dari para penulis Alkitab… Kata nabi
Yesaya…” sekarang Ellen White akan memberitahu kita bahwa Yesaya 26 berkaitan
dengan peristiwa-peristiwa akan datang, dengan Kedatangan Kedua. “…Kata nabi Yesaya, ’19 ...Bangkit dan menyanyilah, kamu
yang tinggal dalam debu tanah, sebab embunmu
seperti embun tanaman
obat dan bumi akan mengeluarkan orang-orang
matinya’, ‘Orang-orang mati-Mu akan
hidup, bersama-sama dengan tubuhku yang mati,
mereka akan bangkit’ (Yesaya 26:19), ‘8 Ia akan menelan habis kematian selama-lamanya’…” dalam
kemenangan “…dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari semua wajah
dan aib umat-Nya akan Ia lenyapkan dari seluruh bumi…” Apakah ini berasal dari Yesaya? Yesaya
pasal 26? Apakah Ellen White mengerti zaman mana yang ditunjukkan di sini? Apakah ini berkaitan dengan
nubuatan-nubuatan lain dalam Alkitab? Ya, kita hanya perlu mencari mereka.
Dikatakan, “…sebab TUHAN telah mengatakannya. 9 Pada waktu itu
orang akan berkata: ‘Lihatlah, inilah Allah
kita, kita telah menantikan Dia, dan Dia akan
menyelamatkan kita. Inilah TUHAN,
kita telah menantikan
Dia; kita akan begembira dan bersukacita dalam
keselamatan-Nya’ (Yesaya 25:8-9).” (The Great Controversy,
hal. 300).
Ellen White mengutip Yesaya 26:19 dan
Yesaya 25:8-9. Dia mengatakan ini berlaku untuk Kedatangan Kedua Kristus.
Apakah janji-janji ini akan digenapi? Ya, mereka akan digenapi. Untuk Israel
literal? Tidak! Untuk umat Allah di seluruh dunia.
Pernyataan berikut ~ nah, itu tadi adalah
pernyataan dari Great Controversy hal. 300, di makalah tidak
ada jaraknya antara dua kutipan.
The one I'm going
to read now is Christ’s Object Lessons pages
178 and 179. “The time is near when
He will say,…”
now she's going to apply Isaiah 26:20 and 21 to the Time of
Trouble, remember I mentioned that there's going to be a Time of Trouble, and
God's people are going to be have to be here during that Time of Trouble, and
God is going to shut them in? Notice what it says, “…The
time is near when He will say, ‘Come, My people, enter thou into thy
chambers, and shut thy doors about thee: hide thyself as it were for a little
moment, until the indignation be overpast. For, behold, the Lord cometh out of His place
to punish
the inhabitants of the earth for their iniquity; the
earth also shall
disclose her blood, and shall no more cover her slain.’(Isaiah 26:20,
21). Men who claim to be Christians may now defraud and oppress the poor; they may rob the
widow and fatherless; they may indulge their Satanic hatred because
they cannot control the consciences of God's people; but for all this God will
bring
them into judgment. They
‘shall have judgment
without
mercy’
that
have
‘showed no mercy.’ (James 2:13.) Not long hence they will stand before the Judge of all the earth, to render an account for the pain they have caused to the bodies
and
souls of His heritage…” So is God going to reverse the judgments that were made on
earth? Absolutely! We can be comforted of that. “…They may now indulge in
false accusations, they may
deride those whom God has
appointed to do His work, they may
consign His
believing ones to prison, to
the chain gang,
to banishment, to death;
but for every pang
of anguish, every tear shed, they must answer. God will reward them
double for their sins. Concerning Babylon, the
symbol of the apostate church,
He says to His ministers of judgment, ‘Her sins have reached unto heaven, and God hath remembered her iniquities. Reward her even as she rewarded you, and
double unto her double according to her
works: in the
cup which she hath filled full to her double.’
( Revelation 18:5, 6.)” And so this is
Revelation 18:5-6.
Yang akan
saya baca sekarang ialah Christ’s
Object Lessons hal. 178-179. “…Waktunya sudah dekat ketika Dia akan
berkata…” sekarang Ellen White akan mengaplikasikan Yesaya 26:20-21 kepada Masa
Kesukaran Besar, ingat saya sudah mengatakan akan ada Masa Kesukaran Besar dan
umat Allah akan ada di dunia di sini selama Masa Kesukaran Besar tersebut dan
Allah akan melindungi mereka? Simak apa katanya, “…Waktunya sudah
dekat ketika Dia akan berkata, ’20 Mari umatKu, masuklah ke dalam
kamarmu dan tutuplah pintumu di belakangmu; sembunyikanlah
dirimu demikian untuk sedikit waktu, sampai kemarahan itu berlalu. 21 Karena
lihatlah, TUHAN keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena
dosa mereka. Bumi
juga akan mengungkapkan darahnya dan tidak
lagi menutupi yang terbunuh.’ (Yesaya 26:20-21). Orang-orang yang mengklaim sebagai orang Kristen sekarang
bisa menipu dan menindas orang-orang yang miskin; mereka bisa merampok
janda-janda dan yatim-piatu; mereka bisa mengumbar
kebencian setaniah mereka karena mereka tidak bisa mengendalikan hati nurani
umat Allah; tetapi semua ini akan Allah bawa ke penghakiman. Mereka ‘akan dikenai hukuman tanpa belas kasihan’
yang telah ‘tidak menunjukkan belas
kasihan’ (Yakobus 2:13). Tidak lama sejak itu mereka akan berdiri di
hadapan Hakim seluruh dunia, untuk memberikan pertanggungjawaban untuk
penderitaan yang telah mereka timbulkan kepada tubuh dan jiwa para ahliwarisNya…” Jadi apakah Allah akan membalikkan keputusan-keputusan
pengadilan yang dibuat di dunia? Tentu saja! Kita bisa dihiburkan oleh itu. “…Sekarang mereka bisa
seenaknya melontarkan tuduhan-tuduhan palsu, mereka bisa mengolok-olok
orang-orang yang telah ditetapkan Allah untuk melakukan pekerjaanNya, mereka
bisa menjebloskan orang-orang percaya Tuhan ke dalam penjara, dirantai
bersama-sama narapidana yang lain, ke pembuangan, ke kematian; tetapi setiap
penderitaan, setiap air mata yang dicucurkan, harus mereka pertanggungjawabkan.
Allah akan mengganjar mereka dua kali lipat untuk dosa-dosa mereka. Mengenai
Babilon, simbol dari gereja yang murtad, Allah berkata kepada pelaksana-pelaksana
penghukumanNya, ‘5 …dosa-dosanya telah mencapai
ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.6 Berikanlah ganjaran yang sama seperti yang telah dia berikan
kepadamu, dan gandakanlah kepadanya dua
kali lipat sesuai perbuatannya, di dalam cawan yang telah diisinya, isikan baginya
dua kali lipat.’ (Wahyu
18:5-6)…” Ini adalah Wahyu 18:5-6.
One final quotation
Seventh Day Adventist Bible Commentary Vol. 4 page
1143 she quotes Isaiah 26:19 and then she writes this, “The Life-giver will
call
up His purchased
possession in the
first resurrection, and until that triumphant hour, when the last trump shall
sound and the vast
army shall come forth
to
eternal victory, every sleeping saint
will be kept in safety and will be guarded as a precious jewel, who is known to
God
by name. By the power of the Savior that
dwelt in them while living and
because they were partakers of the divine nature, they are brought forth from the
dead.”
So this is the
promise that is made in Isaiah 26:19. Ellen White says that this will take
place at the end of time.
Was it God's plan
that perhaps this take place during the time of literal Israel? Sure. But did
God know that literal Israel was not going to fulfill the conditions? Did God
have a date for the Second Coming? Did God have a date for these things to
happen on His calendar? Sure He did. So why didn't He put the date back with literal
Israel? Because in His eternal prescience or His infinite knowledge, He already knew
that they weren't going to accept the commitment. But they did fulfill to a point God's purpose in
the sense that they preserved the truth and the holy line from which the
Messiah came, but they failed in reaching out to the world with the
mission that God had for them. And so God has lent out His vineyard to other
laborers which represents the Gentiles, spiritual Israel, on a global scale. So
were you able to follow this?
Satu
kutipan terakhir dari SDA Bible Commentary Vol. 4 hal. 1143, Ellen White mengutip Yesaya 26:19 kemudian dia
menulis ini, “…Sang Pemberi Hidup akan memanggil milikNya yang
telah ditebusNya dalam kebangkitan pertama, dan hingga tiba saat kemenangan itu,
ketika sangkakala terakhir akan berbunyi dan pasukan besar akan keluar kepada
kemenangan kekal, setiap orang kudus yang tidur akan dipelihara dengan aman dan
dijaga bagaikan permata yang mahal, yang namanya dikenal oleh Allah. Dengan
kuasa Sang Juruselamat yang hidup dalam mereka ketika mereka masih hidup, dan karena mereka ikut ambil bagian dalam kodrat ilahi, mereka
dibangkitkan keluar dari yang mati. …”
Jadi inilah janji yang dibuat di
Yesaya 26:19. Ellen White mengatakan bahwa ini akan terjadi di akhir zaman.
Apakah rencana Allah bahwa ini
mungkin terjadi di zaman Israel literal? Tentu saja. Tetapi apakah Allah tahu
bahwa Israel literal tidak akan menggenapi persyaratannya? Apakah Allah punya
hari yang telah ditentukanNya untuk Kedatangan Kedua? Apakah Allah sudah punya
hari untuk hal-hal ini untuk terjadi di kalenderNya? Tentu saja. Jadi mengapa
Dia tidak menempatkan hari itu di zaman Israel literal? Karena dalam
kemahatahuanNya tentang segala yang belum terjadi, atau pengetahuanNya yang
tidak terbatas, Dia sudah tahu mereka tidak akan menerima komitmennya. Tetapi Israel literal memenuhi sebagian
tujuan Allah dalam hal mereka telah menyimpan kebenaran dan garis keturunan
yang kudus dari mana Sang Mesias lahir, tetapi mereka gagal
menjangkau dunia dengan misi yang diberikan Allah kepada mereka. Maka Allah
menyewakan kebun anggurNya kepada pekerja-pekerja lain yang mewakili
orang-orang non-Yahudi, Israel spiritual, dalam skala global. Jadi apakah
kalian bisa mengikuti ini?
So what principle
do we apply when we read Isaiah 24, 25, and 26? We say, “Oh, that's just history back then. Let's refer to the history channel.”
No! Is it as relevant today as it was back then? Of course it is. But what do
we remove? We remove the specific locations that the prophet mentions, for
example Moab. He's going to trample Moab. Well, what does Moab mean to us? Moab
isn't even around anymore, so is that going to be fulfilled? Of course that's
going to be fulfilled. But Moab is just the perspective that the prophet had in his day,
he's not going to say the United States, or France, or Great Britain, the
prophet is speaking within his frame of reference. And then we need
to understand that that is globalized, that's the principle. What was literal
and local with literal Israel, literal Jerusalem, in the literal holy land, now
becomes
global, at the end of time. Literal Babylon is a worldwide system, thus
Jerusalem the enemy of Babylon must also be what? Must be a world City because
you can't say Babylon that surrounds Jerusalem is a worldwide spiritual system,
but Jerusalem is the little City over in the Middle East. It doesn't work that
way.
Jadi
prinsip apa yang kita aplikasikan ketika kita membaca Yesaya 24, 25, dan 26?
Kita berkata, “Oh, itu cuma sejarah masa lampau. Mari kita merujuk ke channel
sejarah.” Tidak! Apakah itu sama
relevannya hari ini sebagaimana di masa lampau dulu? Tentu saja. Tapi apa yang
kita singkirkan? Kita singkirkan
lokasi-lokasi spesifik yang disebutkan si nabi, misalnya Moab.
Dia akan menginjak-injak Moab. Nah, apa artinya Moab bagi kita? Moab tidak ada
lagi, jadi apakah itu akan digenapi? Tentu saja itu akan
digenapi. Tetapi Moab hanyalah
perspektif yang dimiliki si nabi di zamannya. Dia tidak akan
mengatakan Amerika Serikat, atau Perancis, atau Inggris. Nabi itu bicara di dalam kerangka referensinya
sendiri. Lalu kita harus memahami bahwa itu
menjadi global, itulah prinsipnya. Apa yang literal dan lokal dengan Israel
literal, Yerusalem literal, di tanah suci literal, sekarang menjadi global pada akhir zaman.
Babilon literal adalah sebuah sistem mendunia, maka Yerusalem yang musuh
Babilon haruslah juga apa? Haruslah sebuah Kota yang mendunia karena kita tidak
bisa mengatakan Babilon yang mengepung Yerusalem adalah sebuah sistem spiritual
yang mendunia, tetapi Yerusalem adalah kota kecil di Timur Tengah. Tidak bisa
begitu.
Now let's go to page
183 and we're going to go slower in this particular lesson, we're going to talk
about Isaiah chapter 27, we have probably about 11 minutes left, and we'll go
as far as we can in our study of Isaiah 27. This is a passionate study.
Now, let's begin
with Psalm 74:10 through 14. In these verses an exotic animal named Leviathan
comes to view. Now Leviathan is described in an interesting way in this chapter
and by the way Leviathan was a real creature in the Garden of Eden, according
to Patriarchs and Prophets page 51. You
say, “Well, why is he presented so
negatively in the Bible?” Well, for the same reason that the serpent was
beautiful and flew. God created the serpent but once the serpent became an
instrument to bring evil into the world, then the serpent now has a negative
connotation. Are you with me or not? The lion. Was the lion tame in the Garden
of Eden? Yeah. The Lion and the lamb are going to sit together in the Kingdom
Come, according to Isaiah 65. But why is the Devil called the roaring lion?
Because the lion that once was tame now after sin becomes a symbol of evil. So
Leviathan existed as the most powerful of God's creatures, in the Garden it
played in the waters. But then after sin, it becomes a symbol of Satan and
evil.
Nah mari
ke halaman 183 dan khusus pelajaran ini kita akan belajar lebih pelan, kita
akan bicara tentang Yesaya 27, kita punya mungkin sekitar 11 menit yang
tersisa, dan kita akan mengupas Yesaya 27 dalam pelajaran kita sejauh yang bisa
dicapai. Ini adalah pelajaran yang dilakukan dengan penuh minat dan perhatian.
Nah, mari
kita mulai dengan Mazmur 74:10-14. Di ayat-ayat ini muncul seekor binatang yang
eksotik bernama Lewiatan. Nah, Lewiatan digambarkan dengan cara yang menarik di
pasal ini, dan ketahuilah Lewiatan
adalah binatang yang nyata di Taman Eden, menurut Patriarchs and Prophets hal. 51. Kalian berkata, “Nah, mengapa dia dipresentasikan
sedemikian negatifnya di Alkitab?” Ya karena alasan
yang sama ular itu tadinya cantik dan bisa terbang. Allah yang menciptakan ular itu tetapi begitu ular itu
menjadi alat yang mendatangkan kejahatan ke dalam dunia, maka ular sekarang
punya konotasi yang negatif. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Singa,
apakah singa itu jinak di Taman Eden? Ya, singa dan domba berbaring bersama di
Kerajaan yang akan datang, menurut Yesaya 65. Tetapi mengapa Iblis disebut
singa yang mengaum? Karena singa yang tadinya jinak, setelah dosa menjadi
simbol kejahatan. Jadi Lewiatan eksis sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling
kuat, di Taman Eden dia bermain di air-air. Tetapi setelah dosa, dia menjadi
simbol Setan dan kejahatan.
So let's read Psalm 74:10-14, “10 O God, how long will the
adversary reproach? Will the enemy blaspheme Your name forever? 11 Why do You withdraw Your
hand, even Your right hand? Take it out
of Your bosom and destroy them…” in other words, those who are in the
process of causing us troubles, why have You withdrawn Your hand? “…Take it out of Your bosom and
destroy them. 12 For God is my King from of old, working
salvation in the midst of the earth…” and now notice. “…13 You divided the sea by Your strength;…” what event is being described in that
phrase? When did He divide the sea? Once again the Red Sea. So it's reminiscing
about the past. So it says, “…13 You divided the sea by
Your strength; You broke the heads of the sea serpents in the waters. 14 You broke the heads
of Leviathan in pieces,…” this is symbolic language. This is not literal language,
not talking about a beast that lived in the waters. Leviathan is a symbol here.
And in the lesson, the course of the lesson we're going to see what Leviathan
represents. And so, as you see, it says, “…13 You divided the sea by Your strength; You broke the
heads of the sea serpents in the waters. 14 You broke the heads of Leviathan in pieces,…” and here's an important detail,“…and gave him as food to the people inhabiting the wilderness.” Is there water in the wilderness?
There's no water in the wilderness. The word “wilderness” is the desert. So
Leviathan is going to be, once he's crushed, it says here, God breaks the heads of Leviathan,
what's going to happen? He's going to be given as food to the inhabitants of
the wilderness or the desert, we'll come back to that. Verse 14, “…14 You broke the heads
of Leviathan in pieces, and gave
him as food to the
people inhabiting the wilderness.
15 You broke open the fountain and the flood; You dried up
mighty rivers…” This
is quite exotic language but we're not to understand that there's some beast
that lives in the sea that God kind of crushed its heads, in plural. We're dealing with symbols here.
Jadi mari
kita baca Mazmur 74:10-14, “10 Berapa lama
lagi, ya Allah, lawan itu mencela? Apakah
musuh akan menghujat nama-Mu selamanya? 11 Mengapa Engkau menarik
kembali tangan-Mu, yaitu tangan kananMu? Keluarkanlah dari
dada-Mu dan musnahkan mereka…” dengan
kata lain, mereka yang sedang dalam proses menimbulkan masalah bagi kita,
mengapa Engkau menarik kembali tanganMu? “…Keluarkanlah dari dada-Mu dan musnahkan mereka. 12 Karena Allah adalah Rajaku dari zaman
purbakala, yang mengerjakan penyelamatan di
atas bumi…” sekarang simak, “…13 Engkau telah membelah laut dengan kekuatan-Mu,…” peristiwa
apa yang digambarkan dengan ungkapan ini? Kapan Allah membelah laut? Sekali
lagi di Laut Merah. Jadi ini mengingat kembali masa lampau. Maka dikatakan, “…13 Engkau telah membelah
laut dengan kekuatan-Mu, Engkau telah
menghancurkan kepala-kepala naga-naga di lautan. 14
Engkau meremukkan kepala-kepala Lewiatan
berkeping-keping…” ini
bahasa simbolis. Ini bukan bahasa literal, tidak bicara tentang seekor binatang
yang hidup di laut. Lewiatan di sini adalah sebuah simbol. Dan di pelajaran
ini, selama pelajaran ini kita akan melihat Lewiatan mewakili apa. Maka,
seperti yang kalian lihat, dikatakan, “…13 Engkau telah membelah laut dengan kekuatan-Mu, Engkau telah menghancurkan kepala-kepala naga-naga di lautan. 14 Engkau
meremukkan kepala-kepala Lewiatan
berkeping-keping…” dan ini ada detail yang penting, “…dan memberikannya
menjadi makanan orang-orang yang hidup di padang belantara…” apakah
di padang belantara ada air? Tidak ada air di padang belantara. Kata “padang belantara”
itu gurun. Maka Lewiatan sekali dia diremukkan, dikatakan di sini, Allah
meremukkan kepala-kepala Lewiatan, apa yang akan terjadi? Dia akan diberikan
sebagai makanan kepada penduduk padang belantara atau gurun, nanti kita akan
kembali kemari. Ayat 14, “…14 Engkau
meremukkan kepala-kepala Lewiatan
berkeping-keping dan memberikannya
menjadi makanan orang-orang yang hidup di padang belantara.15 Engkau
membuka sumber-sumber air dan air bah; Engkau
yang mengeringkan sungai-sungai besar…” Ini bahasa yang cukup eksotik tetapi
kita jangan mengartikannya bahwa ada binatang yang hidup di laut yang
kepala-kepalanya (jamak = lebih dari satu kepala) diremukkan Allah. Di sini
kita berurusan dengan simbol-simbol.
Now let's notice
the details in this passage. First of all, the psalmist asked the same question
as did Habakkuk. Remember what Habakkuk asked at the beginning of his book? How
long will their adversary reproach, and the enemy blaspheme God's name or
character? Is that the same question that we find here? Absolutely! In chapter
27.
Nah, mari kita simak detail-detailnya di bacaan ini.
Pertama, si pemazmur menanyakan pertanyaan yang sama seperti Habakuk. Ingat
bahwa Habakuk bertanya di awal kitabnya? Berapa lamakah musuh mereka bisa
menyerang, dan musuh menghujat nama atau karakter Allah? Apakah itu pertanyaan
yang sama yang kita dapati di sini? Betul sekali! Di pasal 27.
Now the passage
that we just read, also speaks about the event at the Red Sea, when God split
the waters open in order for God's people to pass securely through the waters. And
then verses 10 through 12 tell us in the passage that the kingship of God and His victory
over His enemies is represented by crushing the heads of Leviathan.
Nah, ayat-ayat yang baru kita baca, juga bicara tentang peristiwa di Laut
Merah ketika Allah membelah air-air terbuka supaya umat Allah bisa lewat dengan
aman melalui air-air itu. Kemudian ayat 10-12 di bacaan itu memberitahu kita
bahwa kedudukan Allah sebagai raja dan
kemenanganNya atas musuh-musuhNya, dilambangkan dengan diremukkannya
kepala-kepala Lewiatan.
We also notice
that Leviathan is not a one-headed creature. Leviathan has heads, plural. But
Psalm 74 does not identify how many heads, that's an important detail. We'll
come back to it when we look at other passages that speak about Leviathan.
God's victory over Leviathan is described in terms of God smashing its heads
and Leviathan is a marine creature who is king over the waters. Ellen White
suggested that Leviathan was the largest and most powerful creature. She wrote
that Adam had converse and I quote “with every living
creature, from the
mighty leviathan that playeth among the waters to the insect mote that
floats in the sunbeam.” (Patriarchs
and Prophets, p. 51)
Kita juga menyimak bahwa Lewiatan bukanlah binatang
berkepala satu. Lewiatan punya
banyak kepala, jamak. Tetapi Mazmur 74 tidak mengidentifikasi
berapa buah kepalanya, ini detail yang penting. Kita nanti akan kembali kemari
saat kita menyimak ayat-ayat lain yang bicara tentang Lewiatan. Kemenangan
Allah atas Lewiatan digambarkan sebagai Allah meremukkan kepala-kepalanya dan
Lewiatan adalah seekor makhluk laut, yang adalah raja laut. Ellen White
memberikan kesan bahwa Lewiatan adalah makhluk yang paling besar dan sangat
kuat. Dia menulis bahwa Adam berbicara dan saya kutip, “…dengan setiap
makhluk hidup, dari lewiatan yang perkasa yang bermain di tengah air-air hingga
ke serangga terkecil yang melayang-layang di pancaran sinar matahari.” (Patriarchs
and Prophets, hal. 51)
And notice the last
detail. When God finally smashes the heads of Leviathan, He is going to give him as food to the
people who inhabit the desert or the wilderness.
Dan simak detail terakhir. Ketika Allah
akhirnya meremukkan kepala-kepala Lewiatan, Dia akan memberikannya sebagai makanan kepada orang-orang
yang tinggal di gurun atau di padang belantara.
Now the earliest
reference to Leviathan is found in Job 31. The book of Job is the first book of
the Bible that was written. Ellen White tells us that it was written by Moses
while he tended Jethro's sheep in Midian, and that can be corroborated. By the
way there's a very, very, interesting book. It's the best book that I have ever
found on the book of Job. It's written by Seventh Adventist scholar and his
wife, Edwin and Margaret Thiele. The name of the book is Job and the Devil, and unfortunately it's out of print. It was
published I believe by Pacific Press a few years ago, but if you can maybe on
Amazon or something you can get a copy of the book, it's a really worthwhile
reading that book, Job and the Devil. In a
moment I'm going to read a quotation from there.
Nah, referensi paling dini mengenai Lewiatan ditemukan di
Ayub 31. Kitab Ayub adalah buku pertama dari Alkitab yang ditulis. Ellen White
mengatakan bahwa itu ditulis oleh Musa selagi dia menggembalakan domba-domba
Jitro di Midian, dan itu bisa dikoroborasi. Nah, ada sebuah buku yang amat
sangat menarik. Itu adalah buku terbaik yang pernah saya temukan tentang kitab
Ayub. Itu ditulis oleh seorang pakar Alkitab MAHK bersama istrinya, Edwin dan
Margaret Thiele. Judul buku itu ialah Job and the Devil (Ayub dan Iblis). Sayangnya sudah tidak dicetak
lagi. Ini diterbitkan saya rasa oleh Pacific
Press beberapa tahun lalu, tetapi jika
kalian mungkin bisa mendapatkannya di Amazon atau entah di mana, ini betul-betul buku yang layak dibaca, Job and the Devil. Nanti saya akan membacakan
sebuah kutipan dari sana.
Now Leviathan is
mentioned in the book of Job. You remember the story of Job, right? Everything
in his life was thrown upside down, he lost everything he had, he felt that
even he had lost the support of God. And who caused all of these things? The
first two chapters tell us that the Devil, Satan, is causing these things. The
word “Satan” is used, “Satan” is used as the one who is afflicting Job. And so Job from chapter 3 all the way to
chapter 38, he's crying out to God, for God to explain what's happening,
because he says, “You know I was faithful
to You, I used my goods to bless other people. So why are these things
happening to me? It doesn't make any sense.” And God's answer was a
deafening silence. So from chapter 3 to chapter 38, Job is crying out to God ~
like Jesus cried out to His Father on the cross, “Why have You forsaken Me?” ~ and the answer to Job is absolute
silence.
But then God in
chapters 38-40 describes Creation in the exact order in which it occurred. You
read those chapters first speaks about the light, creation of light; then the
first firmament; then the dry grass; and then the constellations; the birds;
the land animals; in other words, God tells Job, “You know, Job, I did, I created all these things. Who are you to
question Me?” is what He says. And of course after God says that to Job,
after Job has seen the greatness of God in Creation, the very order of the days
of creation, then Job says to God what we find in chapter 41:1-4, “1 Can you draw
out Leviathan with a hook, or snare his tongue with a line which you lower? 2 Can you put a reed through his nose, or pierce
his jaw with a hook? 3 Will
he make many supplications to you? Will he speak softly to you? 4 Will he make a covenant
with you? Will you take him as a servant forever?” Here God is asking Job if he as a mere
human being can overcome and conquer Leviathan. And we're going to find in a
few moments that Job tells God, “Oh I
can't do it, but I know that You can do all things.”
Nah, Lewiatan disebutkan di kitab Ayub. Kalian ingat
kisah Ayub, bukan? Segala sesuatu dalam hidupnya dibuat berantakan, dia
kehilangan semua yang dimilikinya, dia bahkan merasa dia juga kehilangan
dukungan Allah. Dan siapa yang menyebabkan semua hal ini? Dua pasal yang
pertama memberitahu kita bahwa Iblis, Setan, yang menyebabkan semua ini. Kata
“Setan” dipakai, “Setan” dipakai sebagai sosok yang menyiksa Ayub. Maka Ayub
dari pasal 3 terus hingga pasal 38, dia berseru kepada Allah, minta Allah
menjelaskan apa yang terjadi, karena Ayub berkata, “Engkau tahu aku setia padaMu, aku menggunakan hartaku
untuk memberkati orang-orang lain. Jadi mengapa segala hal ini terjadi padaku?
Ini tidak masuk akal.” Dan Allah
menjawabnya dengan keheningan yang membuat tuli. Maka dari pasal 3 hingga pasal
38, Ayub berteriak kepada Allah ~ seperti Yesus berteriak kepada BapaNya di
salib, “Mengapa
Engkau meninggalkan Aku?” ~
dan jawaban yang diterima Ayub adalah keheningan mutlak.
Tetapi Allah
kemudian di pasal 38-40 menggambarkan Penciptaan dalam susunan yang tepat sebagaimana
terjadinya. Kalian bacalah pasal-pasal itu, pertama bicara tentang terang,
penciptaan terang; kemudian cakrawala; kemudian rumput yang kering; kemudian
benda-benda langit; burung-burung; binatang-binatang darat; dengan kata lain,
Allah berkata kepada Ayub, “Tahukah
kamu, Ayub, Aku telah menciptakan segala itu. Siapakah kamu bertanya kepadaKu?” itulah yang Allah katakan. Dan tentu saja
setelah Allah berkata demikian kepada Ayub, setelah Ayub melihat kebesaran
Allah dalam Penciptaan, susunan hari-hari Penciptaan, lalu Ayub berkata kepada
Allah apa yang kita temukan di pasal 41:1-4, “1 Dapatkah engkau menarik keluar Lewiatan
dengan kail, atau menjerat lidahnya dengan
tali yang engkau turunkan? 2
Dapatkah engkau memasang tali buluh melalui
hidungnya, atau menembus rahangnya dengan
kail? 3 Akankah dia mengajukan
banyak permohonan kepadamu? Akankah dia berbicara
dengan lemah lembut kepadamu? 4 Akankah
ia mengikat perjanjian denganmu? Maukah
engkau mengambil dia menjadi hamba untuk selama-lamanya? …” Di
sini Allah bertanya kepada Ayub apakah dia sebagai manusia biasa bisa mengatasi
dan mengalahkan Lewiatan. Dan sebentar lagi kita akan menemukan bahwa Ayub
memberitahu Allah, “Oh, aku
tidak bisa melakukan itu, tetapi aku tahu Engkau bisa melakukan segala
sesuatu.”
Sekarang mari kita simak sebuah pernyataan mengenai
Lewiatan dari buku Job and the
Devil hal. 125. “…Sebuah meterai berbentuk silinder dari Tel Amar di Mesopotamia menggambarkan seekor naga
berkepala tujuh yang terlibat dalam sengketa dengan dua dewa, satu di depannya,
dan yang lain di belakangnya. Empat dari kepala-kepalanya yang sudah kena tombak tampak terkulai dan tidak lagi bersengketa. Tetapi
tiga kepala yang lain masih tegak, meneruskan pertempuran. Enam lidah api
muncul ke atas dari tubuh binatang itu…” Kalian tahu ini ditemukan sekitar
zaman Ayub, maka kita tahu bahwa Ayub tahu siapa Lewiatan itu sebenarnya. Dan
di sesi kita berikutnya kita akan mengidentifikasi siapa dia.
29 06 25
No comments:
Post a Comment