Sunday, July 13, 2025

EPISODE 13/25 ~ THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT 1 ~ STEPHEN BOHR

THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT 1

Part 13/25 - Stephen Bohr

REFLECTIONS ON ISAIAH 25

https://www.youtube.com/watch?v=S6uDelBNNeQ&list=PLIWJyuxBfZ7je1L5eNH11ROzC-CaAKO3E&index=13

 

 

Dibuka dengan doa.

 

 

All right. As we undertake the task of studying Isaiah 25, you'll find many comments like I mentioned before, in brackets, that explain certain aspects of the passage that we're taking a look at. Now in our last session we read verse 1 of Isaiah 25, and it's actually a hymn of praise where we are told that God has done wonderful things, and His counsels of old ~ the word “counsels” means His plans ~ of old are faithfulness and truth.

 

Baiklah. Pada waktu kita mempelajari Yesaya 25, kalian akan menemukan banyak komentar dalam kurung, seperti yang sudah saya katakan, yang menjelaskan aspek-aspek tertentu dari ayat-ayat yang kita simak. Nah, dalam sesi kita sebelumnya, kita sudah membaca Yesaya 25:1, itu sesungguhnya adalah suatu nyanyian pujian di mana kita diberitahu bahwa Allah telah melakukan hal-hal yang mengagumkan, dan rancanganNya sejak masa lalu ~ kata “counsel” di sana berarti rencana-rencanaNya ~ sejak masa lampau itu setia dan benar.

 

 

So now we're going to take a look at verses 2-6, chapter 25:2-6 and I'll be making some comments as we go along. It says there in verse 2, For You have made a city…” that city as you'll notice in brackets is Babylon,  “…For You have made a city a ruin…” so who ruins Babylon? It's the Lord.  “…For You have made a city a ruin, a fortified city a ruin, a palace of foreigners…” once again it's talking about Babylon,  “…to be a city no more; it will never be rebuilt. Therefore the strong people will glorify You…” Now you have all of the verses here: Psalm 76:9-10; Philippians 2:9-11; Isaiah 45:23; and also Psalm 50, where it is told that every knee will bow and every tongue will confess that Jesus Christ is Lord, and here it is referring primarily to the “strong people” refers I believe to the wicked, because it's talking “a palace of foreigners”.  “…Therefore the strong people will glorify You; the city of the terrible nations will fear You. For You have been a strength to the poor, a strength to the needy in his distress, a refuge from the storm,…” what storm do you think is being discussed here? It's the coming storm of the Time of Trouble. So God has been what? He has been  “…a strength to the needy in his distress, a refuge from the storm, a shade from the heat;…” Now you need to read Revelation 7:16 where it says that no more sunshine or heat will fall upon the redeemed. It continues saying,  “…for the blast of the terrible ones is as a storm against the wall. You will reduce the noise of aliens, as heat in a dry place; as heat in the shadow of a cloud, the song of the terrible ones will be diminished…”  we already noticed that in Isaiah 24, didn't we? Where Babylon, all of the musical instruments and all of the singing will disappear. So it continues saying, “…And in this mountain…” which mountain is it referring to? Zion, the final Zion where the 144,000 are standing, “…in this mountain the Lord of hosts will make for all people a feast of choice pieces,…” by the way this is the banquet supper of the Lamb. Are God's people going to enjoy a banquet in heaven? Absolutely!  “…the Lord of hosts will make for all people a feast of choice pieces,…” that's Revelation 19:7-9,  “…a feast of wines on the lees,…” that means to the last drop  “…of fat things full of marrow,…” in other words, rich and nutritious food,  “…of well-refined wines on the lees…” in other words to the last drop. So that is talking about the great banquet table that God will have for His people when we get to heaven.

 

Jadi sekarang kita akan menyimak ayat 2-6, pasal 25:2-6, dan saya akan memberikan beberapa komentar sambil jalan. Dikatakan di ayat 2 di sana, 2 Sebab Engkau telah membuat kota itu…” kota itu seperti yang kalian lihat di dalam kurung, ialah Babilon.   “…2 Sebab Engkau telah membuat kota itu menjadi puing,…” jadi siapa yang meruntuhkan Babilon? Tuhan.   “…2 Sebab Engkau telah membuat kota itu menjadi puing,

 kota yang berbenteng menjadi puing; istana orang-orang asing…” sekali lagi ini bicara tentang Babilon, “…menjadi bukan sebuah kota lagi; kota itu tidak akan pernah dibangun lagi. 3 Oleh karena itu bangsa yang kuat itu akan memuliakan Engkau;…”  Nah, semua ayatnya ada di sini: Mazmur 76:9-10; Filipi 2:9-11; Yesaya 45:23; dan juga Mazmur 50, di mana dikatakan bahwa setiap lutut akan dilipat dan setiap lidah akan mengakui bahwa Yesus Kristus itu Tuhan, dan di sini ini terutama merujuk ke “bangsa yang kuat itu”, yang menurut saya merujuk ke orang-orang jahat, karena dikatakan,  istana orang-orang asing”, “…3 Oleh karena itu bangsa yang kuat itu akan memuliakan Engkau; kota bangsa-bangsa yang mengerikan akan takut kepada-Mu. 4 Sebab Engkau telah menjadi kekuatan bagi orang miskin, kekuatan bagi yang kekurangan dalam kesesakannya, sebuah tempat perlindungan dari badai topan,…”  badai topan apa yang menurut kalian dibicarakan di sini? Inilah badai topan yang akan datang, Masa Kesukaran Besar. Jadi Allah telah menjadi apa? Dia telah menjadi “…kekuatan bagi yang kekurangan dalam kesesakannya, sebuah tempat perlindungan dari badai topan, sebuah naungan dari panas terik…” Sekarang kalian harus membaca Wahyu 7:16 di mana dikatakan matahari maupun panas terik tidak lagi akan menimpa umat tebusan. Selanjutnya dikatakan,   “…sebab serangan orang-orang yang mengerikan itu seperti badai topan menghantam dinding. 5 Engkau akan mengurangi kegaduhan orang-orang asing, seperti panas di tempat kering; seperti panas dalam bayangan awan, demikianlah nyanyian orang-orang yang mengerikan akan sangat dikurangi…”  kita sudah menyimak ini di Yesaya 24, bukan? Di mana Babilon, semua alat musiknya, dan semua nyanyiannya akan lenyap. Maka dikatakan selanjutnya, “…6 Dan di gunung  ini…”  gunung mana yang dimaksud? Sion. Sion terakhir di mana ke-144’000 berdiri, “…di gunung ini TUHAN semesta alam akan mengadakan bagi segala bangsa suatu perjamuan makanan pilihan,…”  nah, inilah pesta perjamuan Domba Allah. Apakah umat Allah akan menikmati sebuah pesta di Surga? Tentu saja. “…TUHAN semesta alam akan mengadakan bagi segala bangsa suatu perjamuan makanan pilihan…”  ini Wahyu 19:7-9   “…suatu perjamuan dengan anggur yang dibiarkan menua,…”  artinya hingga tetes yang terakhir,  “…dengan makanan yang gemuk penuh sumsum,…”  dengan kata lain, makanan yang kaya dan bergizi “…dengan anggur yang harum yang dibiarkan menua…”  dengan kata lain hingga tetesan terakhir. Jadi ini bicara tentang meja pesta perjamuan yang akan diadakan Allah bagi umatNya bila kita tiba di Surga.

 

 

Ellen White described this table, “And I saw a table of pure silver; it was many miles in length, yet our eyes could extend over it. I saw the fruit of the tree of life,…” and then she's going to mention all products from California. Seriously. It says,  “…the manna…”  well, that's not a fruit from California but she mentions “… almonds, figs, pomegranates, grapes,…”  you need to remember that she retired in the Napa Valley, okay? So she's talking about the fruit that she knew within her context. But for those of you who like mangoes, and oranges, and other kinds of fruit, she says I saw also, “…and many other kinds of fruit…” probably fruits that she did not recognize. I'm not sure that she knew about mango, or well probably she did, because she did live in Australia for a while, and in other places. But she mentions the fruit that she knew about. So it'll be very interesting to partake of the manna, right? We'll be able to know what manna tasted like. The Bible describes it, but there's nothing like tasting it to find out what it's going to be like. So this is the banquet supper of the Lamb that is mentioned in Revelation 19:7-9.

 

Ellen White menggambarkan meja itu. “…Dan aku melihat sebuah meja dari perak murni, panjangnya bermil-mil, namun mata kami bisa melihat seluruhnya. Aku melihat buah pohon kehidupan,…”  kemudian dia akan menyebutkan semua buah dari California. Sungguh. Dikatakan, “…manna…” nah, manna bukan buah dari California, tapi dia menyebut,   “…buah badam, buah ara, buah delima, anggur…” kalian harus ingat bahwa Ellen White pensiun di Napa Valley, oke? Jadi dia bicara tentang buah yang dia kenal di dalam konteksnya. Tapi bagi kalian yang suka mangga dan jeruk, dan buah jenis lain, Ellen White berkata, “aku juga melihat   “…dan banyak jenis buah yang lain.” (Counsels to the Church hal. 36, Early Writings hal. 19) …”  kemungkinan besar buah-buah yang tidak dia kenali. Saya tidak yakin dia kenal mangga, atau mungkin dia mengenalnya karena dia pernah tinggal di Australia sejenak, dan di tempat-tempat lain. Tetapi dia menyebutkan buah yang dia kenal. Jadi nanti akan menjadi sangat menarik untuk ikut makan manna, bukan? Kita nanti akan tahu bagaimana rasanya. Alkitab sudah menggambarkannya, tetapi tidak ada yang menyamai  merasakan sendiri untuk mengetahui bagaimana rasanya. Jadi ini adalah pesta perjamuan Domba Allah yang disebutkan di Wahyu 19:7-9.

 

 

Verse 7, And He will destroy on this mountain…” talking about Babylon  “…the surface of the covering cast over all people, and the veil that is spread over all nations…”   there is a veil that is spread over all nations, which does not allow them to see clearly. What is the meaning of the expression “the surface of the covering cast over all people”? Well, the NET (New English Translation) helps us understand, it says, “on this mountain He will swallow up the shroud that is over all the peoples, the woven covering that is over all the nations.” You see, the veil that kept the nations oblivious to the true issues in the great controversy, is going to be removed; and they will see or understand the reason for their eternal loss.

 

Ayat 7, 7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan memusnahkan…”  bicara tentang Babilon,   “…permukaan penutup yang diselubungkan di atas segala bangsa, dan tudung yang ditebarkan di atas segala bangsa…”  ada sebuah tudung yang ditebarkan di atas segala bangsa yang tidak memungkinkan mereka untuk melihat dengan jelas.

Apa yang dimaksud denganpermukaan penutup yang diselubungkan di atas segala bangsa”? Nah, NET (New English Translation) membantu kita mengerti, dikatakan, 7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan menelan penutup yang menutupi semua bangsa, penutup rajutan yang ada di atas segala bangsa.” Kalian lihat, penutup yang membuat bangsa-bangsa sama sekali tidak mengetahui isu-isu yang sesungguhnya dalam pertentangan besar, akan dibuang; dan mereka akan melihat atau mengerti alasan ketidak-selamatan mereka yang kekal.

 

 

Ellen White commented about this in The Great Controversy page 640, this is the great panoramic view is seen above the holy City,  it says, “The enemies of God's Law, from the ministers down to the least among them, have a new conception of truth and duty.  Too late they see that the Sabbath of the fourth commandment is the seal of the living God. Too late they see the true nature of their spurious sabbath and the sandy foundation upon which they have been building.

God is going to remove the veil that was before the nations that did not allow them to see the truth as it is in Jesus, particularly the truth concerning the Sabbath.

 

Ellen White mengomentari hal ini di The Great Controversy hal. 640, ini ialah pandangan panorama besar yang terlihat di atas Kota Suci, dikatakan,   “…Musuh-musuh Hukum Allah, dari para hamba Allah hingga ke jajaran yang paling kecil di antara mereka, mempunyai konsep baru mengenai kebenaran dan kewajiban. Terlambat mereka melihat bahwa Sabat Perintah Keempat itulah meterai Allah yang hidup. Terlambat mereka melihat kodrat sebenarnya dari sabat palsu mereka dan dasar pasir di atas mana mereka telah membangun. …”  

Allah akan menyingkirkan penutup yang ada di depan bangsa-bangsa yang membuat mereka tidak bisa melihat kebenaran sebagaimana yang ada dalam Yesus, terutama kebenaran mengenai Hari Sabat.

 

 

And then I want you to notice verses 8-12, “… He will swallow up death forever,…”   does that sounds something like Revelation, that there will be no more death? “…He will swallow up death forever,…”  and now notice, “…and the Lord God will…” what? That's also in Revelation 21:4,  “…the Lord God will wipe away tears from all faces; the rebuke of His people  He will take away from all the earth;…”  and you'll notice, I have several texts here in parenthesis: 1 Corinthians 15[:54, 26, 55] is very interesting. By the way what is the last enemy that is going to be destroyed? Death! You say, “How do we know that that's the last enemy to be destroyed?” Well, if Satan was going to live after death was destroyed, then the destruction of Satan would be last. But really when Satan and his angels perish, is when there is no more death, the last enemy. So it says, “…He will take away from all the earth; for the Lord has spoken…” And now notice the verse that we usually use, it shows that this is once again dealing with events that take place at the Second Coming and also after the Millennium, “…And it will be said in that day: ‘Behold, this is our God; we have waited for Him, and He will save us. This is the Lord; We have waited for Him; we will be glad and rejoice in His salvation.’…” And then it says  “…10 For on this mountain…” which is Zion by the way  “…the hand of the Lord will rest,…” and remember that here we find the prophet describing things from the perspective of his time, it says there in verse 10, “…10 For on this mountain the hand of the Lord will rest, and Moab…” which was a great enemy of Israel I have some text there in brackets  [Isaiah 15, 16; Jeremiah 48; Ezekiel 25:8-11]  “…shall be trampled down under Him, as straw is trampled down for the refuse heap. 11 And He will spread out His hands in their midst as a swimmer reaches out to swim, and He will bring down their pride together with the trickery of their hands. 12 The fortress of the high fort of your walls He will bring down, lay low, and bring to the ground, down to the dust.” And you can read there Isaiah 47:1 where it says that Babylon has to bite the dust, and that also is found in Revelation 18:19 concerning the fall of Babylon at the end of time.

 

Kemudian saya mau kalian menyimak ayat 8-12, 8 Ia akan menelan habis kematian selama-lamanya;…”  apakah ini terdengar seperti Wahyu, bahwa tidak akan ada kematian lagi? “…8 Ia akan menelan habis kematian selama-lamanya;…” dan sekarang simak,   “…dan Tuhan ALLAH akan…” apa? Ini juga ada di Wahyu 21:4, “…Tuhan ALLAH akan  menghapuskan air mata dari semua wajah dan aib umat-Nya akan Dia lenyapkan dari seluruh bumi,…”  dan kalian simak, saya telah memasukkan beberapa ayat dalam kurung. 1 Korintus 15 [:54, 26, 55] sangat menarik. Nah, siapakah musuh yang akan dimusnahkan? Maut! Kalian berkata, “Dari mana kita tahu itu musuh terakhir yang akan dimusnahkan?” Nah, jika Setan masih akan hidup setelah maut dimusnahkan, maka pemusnahan Setan itu yang terakhir. Tetapi sesungguhnya ketika Setan dan malaikat-malaikatnya binasa, ialah ketika tidak ada lagi maut, musuh yang terakhir. Jadi dikatakan,   “…akan Dia lenyapkan dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya…”  Dan sekarang simak ayat yang biasa kita pakai, yang menunjukkan sekali lagi ini berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi saat Kedatangan Kedua dan juga setelah Millenium,  “…9 Pada waktu itu orang akan berkata: ‘Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah menantikan Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita.  Inilah TUHAN, kita telah menantikan Dia;  kita akan begembira dan bersukacita dalam keselamatan-Nya.’…”  Kemudian dikatakan, “…10 Sebab di gunung ini…” yaitu Sion, “…tangan TUHAN akan diletakkan,…” dan ingat di sini kita melihat si nabi menggambarkan hal-hal dari perspektif zamannya. Dikatakan di ayat 10, “…10 Sebab di gunung ini tangan TUHAN akan diletakkan, dan Moab…” yang adalah musuh besar Israel. Saya berikan beberapa ayat di sini dalam kurung [Yesaya 15, 16; Yeremia 48; Yehezkiel 25:8-11] “…akan diinjak-injak di bawahNya, sebagaimana jerami diinjak-injak untuk tempat penimbun kotoran. 11 Dan Ia akan merentangkan tanganNya di tengah-tengah mereka sebagaimana seorang perenang mengayuh untuk berenang, dan Ia akan mematahkan kecongkakan mereka bersama dengan tipu daya tangan mereka. 12 Maka pertahanan tembok-tembok bentengmu yang tinggi akan Ia tumbangkan,  robohkan, dan ratakan dengan tanah hingga menjadi debu.…” 

Dan kalian bisa membaca di sana Yesaya 47:1 di mana dikatakan bahwa Babilon harus makan debu, dan itu juga ada di Wahyu 18:19 tentang kejatuhan Babilon pada akhir masa.

 

 

Ellen White described the moment when God will take away the rebuke of His people and they will ever be with Him. This is in Great Controversy page 650,  “Now the decisions of earth are reversed. The rebuke of his people shall He take away. [Isaiah 25:8]…”  what does it mean, that “the rebuke of His people shall be taken away”? Well God's people were condemned in earthly courts. Was there any justice in that? Absolutely not! So does the Heavenly Court have to reverse the judgments, the earthly judgments? Of course it does! The Little Horn for example in Daniel chapter 7 destroyed the saints of the Most High and we're told there that the Little Horn prospered, everything went well. Was there any justice in that? No! So does God have to rectify the wrong decisions made in earthly courts? Yes! And Ellen White is explaining that's what “the rebuke of His people shall He take away” means.  “…They shall call them, The holy people, The redeemed of the Lord. He hath appointed to give unto them  beauty for ashes, the  oil of joy for mourning, the garment of praise for the spirit of heaviness. [Isaiah 62:12; 61:3.] They are no longer feeble, afflicted, scattered, and oppressed. Henceforth they are to be ever with the Lord [1 Thessalonians 4:17].That's what it means “to remove the rebuke of His people”.

 

Ellen White menggambarkan saat ketika Allah akan menyingkirkan aib umatNya dan mereka akan selamanya bersama Allah. Ini ada di Great Controversy hal. 650,   “…Sekarang keputusan-keputusan dunia diputarbalik, ‘aib umat-Nya akan Ia lenyapkan’ (Yesaya 25:8)…” apa maksudya “aib umatNya akan Ia lenyapkan”? Nah, umat Allah disalahkan dalam pengadilan-pengadilan dunia. Apakah ada keadilan di sana? Sama sekali tidak! Maka haruskah Pengadilan Surga membalikkan keputusan-keputusan dunia? Tentu saja! Misalnya di Daniel pasal 7 si Tanduk Kecil membinasakan orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi, dan kita mendapat tahu bahwa si Tanduk Kecil berjaya, dan semuanya berjalan lancar. Apakah ada keadilan di sana? Tidak! Maka haruskah Allah mengoreksi keputusan-keputusan yang salah yang dibuat di pengadilan-pengadilan dunia? Ya! Dan Ellen White menjelaskan itulah maksudnya “aib umatNya akan Ia lenyapkan”. “…’Orang-orang akan menyebut mereka umat yang kudus, umat tebusan Tuhan’ (Yesaya 62:12). Ia telah menetapkan ‘untuk memberi mereka kecantikan ganti abu, minyak untuk sukacita ganti untuk perkabungan, pakaian kemuliaan ganti semangat kekecewaan’ (Yesaya 61:3). Mereka tidak lagi lemah, terpukul, terserak, dan tertindas. Sejak waktu itu untuk selamanya mereka akan selalu bersama Tuhan (1 Tesalonika 4:17)…”  itulah maksudnya “aib umatNya akan Ia lenyapkan”.

 

 

And then Great Controversy page 644, “Those who would have destroyed Christ and His faithful people now witness the glory which rests upon them. In the midst of their terror they hear the  voices of the saints in joyful strains exclaiming,…” Notice, who's going to sing these words? It is  “…the  voices of the saints in joyful strains exclaiming,Lo, this is our God; we have waited for Him, and He will save us.’ (Isaiah 25:9).”

 

Kemudian Great Controversy hal. 644,   “…Orang-orang yang tadinya mau membinasakan Kristus dan umatNya yang setia, sekarang menyaksikan kemuliaan yang menyelimuti mereka. Di tengah-tengah ketakutan hebat mereka, mereka mendengar suara orang-orang kudus dalam nyanyian sukacita menyerukan…”  Simak, siapa yang akan menyanyikan kata-kata ini?  “…suara orang-orang kudus dalam nyanyian sukacita menyerukan, Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah menantikan Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita.(Yesaya 25:9).”

 

 

So I hope that you will read all of the verses that I have in brackets because they amplify some of the points that I make in this particular short chapter.

 

Jadi saya berharap kalian akan membaca semua ayat yang saya tulis dalam kurung karena mereka memperjelas poin-poin yang saya buat di bab yang pendek ini.

 

 

Now let's go to lesson number 12: “Reflections on Isaiah 26” and I've titled it “Arise and Sing”. Now according to the Spirit of Prophecy, the prophecies that God intended to fulfill with literal Israel, He will finally fulfill them with a faithful remnant in God's Church. Let's read this statement that we find in Prophets and Kings page 22“Of special value to  God's church on earth todaythe keepers of His vineyard— are the messages of counsel and admonition given  through the prophets who have made plain His eternal purpose in behalf of mankind. In the  teachings of the prophets, His love for the lost race and His plan for their salvation are clearly revealed. The story of Israel's call, of their successes and failures, of their restoration to divine favor, of their rejection of the Master of the vineyard, and of the carrying out of the plan of the ages by a  goodly remnant to whom are  to be fulfilled all the covenant promises—this has been the theme of God's messengers to His church throughout the centuries that have passed. And  today God's  message  to  His  churchto  those  who are occupying  His  vineyard as faithful husbandmen—is none other than that spoken through the prophet of old: Sing ye unto her, a vineyard of red wine. I the Lord do keep it; I will water it every moment: lest any hurt it, I will keep it night and day.’ Isaiah 27:2, 3.” So she's quoting Isaiah 27:2-3. 

So let me ask you, to whom does Isaiah 27:2-3 apply? Does it apply to literal Israel, to the literal Jews? No! In this statement she repeatedly says that God has a goodly remnant to whom are to be fulfilled all the Covenant promises. Then she says to His church once again, she says to His church, so all of the promises that God made to literal Israel will be fulfilled to spiritual Israel globally.

Is there any promise that God made that is not going to be fulfilled? No, they will all be fulfilled. Were they fulfilled with literal Israel? No! Why not? Because they didn't meet the conditions. But will God have a people that meet the conditions? Absolutely!

 

Sekarang mari kita ke pelajaran 12, “Reflections on Isaiah 26” dan saya memberinya judul, “Bangkit dan Bernyanyilah”. Nah, menurut Roh Nubuat, nubuatan-nubuatan yang tadinya Allah niatkan untuk Dia genapi dengan Israel literal, akhirnya akan Dia genapi dengan umat sisa yang setia di gereja Allah.

Mari kita  baca pernyataan ini yang ada di Prophets and Kings hal. 22, “…Memiliki nilai yang istimewa bagi gereja Allah di bumi sekarang ~ penjaga-penjaga kebun anggurNya ~ ialah pekabaran-pekabaran nasihat dan teguran yang diberikan oleh nabi-nabi yang menjelaskan rencana tujuan kekal Allah bagi manusia. Dalam ajaran para nabi, kasihNya bagi umat yang sesat dan rencanaNya untuk keselamatan mereka, dinyatakan dengan jelas. Kisah tentang dipanggilnya Israel, keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalan mereka, tentang restorasi mereka ke perkenan Allah, tentang penolakan mereka terhadap  Majikan kebun anggur, dan tentang pelaksanaan rencana sepanjang masa oleh suatu umat setia yang saleh kepada siapa segala akad perjanjian akan digenapi ~ inilah yang menjadi tema pekabaran utusan-utusan Allah kepada gerejaNya selama berabad-abad yang telah lampau. Dan hari ini pekabaran Allah kepada gerejaNya ~ kepada mereka yang menempati kebun anggurNya sebagai pekerja-pekerja yang setia ~ tidak lain daripada apa yang pernah dikatakan melalui nabi-nabi di masa lampau, ‘Bernyanyilah kepadanya, sebuah kebun anggur, dari anggur merah. Aku Tuhan yang memeliharanya; Aku akan menyiraminya setiap saat: supaya jangan ada yang menyakitinya, Aku akan menjaganya malam dan siang.’ (Yesaya 27:2-3).” (Prophets and Kings hal. 22) (3/121)  Jadi Ellen White mengutip Yesaya 27:2-3.

Jadi coba saya tanya, Yesaya 27:2-3 berlaku kepada siapa? Apakah itu berlaku bagi Israel literal, bagi orang Yahudi literal? Tidak! Dalam pernyataan ini Ellen White berulang-ulang berkata bahwa Allah memiliki suatu umat sisa yang saleh kepada siapa akan digenapi semua akad Perjanjian. Lalu Ellen White berkata, kepada gerejaNya; sekali lagi dia berkata kepada gerejaNya, maka semua janji yang dibuat Allah kepada Israel literal akan digenapi pada Israel spiritual yang global.

Apakah ada janji yang Allah buat yang tidak akan digenapi? Tidak, mereka semuanya akan digenapi. Apakah janji-janji itu digenapi pada Israel literal? Tidak. Mengapa tidak? Karena Israel literal tidak memenuhi syaratnya. Tetapi apakah Allah akan punya satu umat yang memenuhi syarat? Benar sekali!

 

 

By the way, did you read the handout that we gave of those pages from the Seventh Day Adventist Bible Commentary that gives you the principles? There's a plethora of Bible verses. It would take you probably a whole day to look up all those verses that we find there corroborating what the article says. Basically the article says that God had tremendous plans for Israel, for literal Israel. If they had fulfilled God's plan, the gospel would have gone to the whole world, and we probably would not be here today. Thankfully we still are. It's nice that we're here, and have the opportunity of being saved. But they failed in their commission.

1.   First of all they mingled with the nations in the Old Testament,

2.   and then in the New Testament period they were all enclosed within themselves. They were exclusive of any other nations. They looked down upon the Gentiles, instead of witnessing to them.

And so because they did not fulfill the mission of their calling, they were rejected as a theocracy, as the vehicle to take the gospel to the world. And the church takes the place of Israel to fulfill the mission that they failed to fulfill. Are you following me? So do these prophecies of Isaiah 24, 25, 26, and 27, do they apply today to the church? Are they going to be fulfilled? They will be fulfilled, but not with literal Jews who have Jewish blood flowing through their veins. They will be fulfilled with those who have joined Jesus Christ. “If you are Christ's you are Abraham's seed, and heirs according to the promise”. What determines that you are a child of Abraham is not your ancestry, it is your relationship with Jesus Christ. And so all of these prophecies that were given to Abraham, Isaac, Jacob, Israel, etc. will be fulfilled by God's remnant people.

 

Nah, apakah kalian sudah membaca dokumen yang dibagikan dari SDA Bible Commentary tentang halaman-halaman tersebut yang memberikan prinsip-prinsipnya? Ada banyak sekali ayat Alkitab di sana. Kemungkinan kalian akan perlu waktu satu hari penuh untuk membaca semua ayat itu yang mengkoroborasi apa yang dikatakan artikelnya. Pada dasarnya artikel itu mengatakan Allah punya rencana-rencana besar bagi Israel, Israel literal. Andaikan mereka memenuhi rencana Allah, Injil sudah disebarkan ke seluruh dunia dan kita kira-kira sudah tidak akan berada di sini sekarang. Syukur kita masih di sini, menyenangkan untuk berada di sini dan mendapat kesempatan untuk diselamatkan. Tetapi Israel literal gagal menyelesaikan tugas mereka.

1.   Pertama mereka bercampur dengan bangsa-bangsa lain di masa Perjanjian Lama,

2.   kemudian di periode Perjanjian Baru mereka menutup diri mereka. Mereka bersikap ekslusif terhadap bangsa-bangsa lain. Mereka bukannya bersaksi kepada mereka, malah mereka merendahkan bangsa-bangsa non-Yahudi.

Maka karena mereka tidak menyelesaikan tugas panggilan mereka, mereka ditolak sebagai theokrasi, sebagai alat (kendaraan) untuk membawa Injil ke seluruh dunia. Dan gereja mengambil tempat Israel untuk menyelesaikan misi yang gagal mereka penuhi. Apakah kalian mengikuti saya? Jadi, apakah nubuatan-nubuatan di Yesaya 24, 25, 26, 27 itu berlaku hari ini bagi gereja? Apakah mereka akan digenapi? Mereka akan digenapi, tetapi tidak oleh Yahudi literal yang punya darah Yahudi dalam pembuluh darah mereka. Mereka akan digenapi oleh orang-orang yang telah bergabung dengan Yesus Kristus. 28 …jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu adalah benih Abraham dan para ahliwaris menurut perjanjian. (Galatia 3:28).Yang menentukan apakah kita anak Abraham bukanlah silsilah kita, melainkan hubungan kita dengan Yesus Kristus. Maka semua nubuatan yang dulu diberikan kepada Abraham, Ishak, Yakub, Israel, dll. akan digenapi oleh umat sisa Allah.

 

 

Then I want you to notice in the next Ellen White quotation which is in the book Education page 166. Ellen White quotes several verses, or refers to several verses, not only this quotation, but also in the quotations that we're going to read next. She actually applies all of these verses: Isaiah 26:1-4, 19-21; chapter 25:8-9, she applies it to the end time, the faithful in the church. Notice what it says, “Amidst the deepening shadows of earth's  last great crisis, God's light will shine brightest, and the  song of hope and trust will be heard in clearest and loftiest strains…” notice this is future in the last day crisis,  “…In that day shall this song be sung in the land of Judah; we have a strong city; salvation will God appoint for walls and bulwarks. Open ye the gates, that the righteous nation which keepeth the truth may enter in. Thou wilt keep him in perfect peace, whose mind is stayed on Thee: because he trusteth in Thee. Trust ye in the Lord forever: For in the Lord Jehovah is everlasting strength. (Isaiah 26:1-4).”

Where is Ellen White quoting from? She's quoting from Isaiah chapter 25 and 26.

 

Lalu saya mau kalian menyimak di kutipan Ellen White berikut, yang ada di buku Education hal. 166. Ellen White mengutip beberapa ayat, atau mengacu ke beberapa ayat, bukan hanya kutipan ini, tetapi juga di kutipan-kutipan yang akan kita  baca berikutnya. Dia mengaplikasikan semua ayat ini: Yesaya 26:1-4, 19-21; pasal 25:8-9, dia mengaplikasikannya ke akhir zaman, ke mereka yang setia di dalam gereja. Simak apa katanya, “…Di tengah bayang-bayang yang semakin kelam dari krisis besar bumi yang terakhir, terang Allah akan bersinar paling jelas, dan nyanyian pengharapan dan penyerahan akan terdengar paling jelas dan dalam nada yang tertinggi…”  simak ini di masa depan, di hari-hari krisis yang terakhir, “…1 Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: ‘Pada kita ada kota yang kuat. TUHAN akan menentukan dinding dan benteng untuk keselamatan. 2 Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya bangsa yang benar yang berpegang pada kebenaran boleh masuk. 3 Engkau akan memeliharanya dalam damai sejahtera, yang pikirannya tidak beranjak dariMu, sebab ia mempercayai Engkau. 4 Percayailah TUHAN selama-lamanya, sebab dalam Yehova, TUHAN, ada  kekuatan yang kekal.’ (Yesaya 26:1-4) Ellen White mengutip dari mana? Dia mengutip dari Yesaya 25 dan 26.

 

 

So to whom do Isaiah 25 and 26 apply? They apply to God's people in the end time. She discerned that. You see, what the prophets wrote is not simply ancient history. It has to do with final events, with God's global people.

 

Jadi Yesaya 25 dan 26 berlaku kepada siapa? Mereka berlaku bagi umat Allah di akhir zaman. Ellen White memahami itu. Kalian lihat, apa yang ditulis para nabi bukan sekadar sejarah purba. Tapi itu berkaitan dengan peristiwa-peristiwa akhir, dengan umat Allah yang global.

 

 

Now let's work our way through Isaiah 26. And I have bunches of information in brackets that I hope you'll sit down and struggle with, because there's many, many, concepts that are not in this specific passage, but they're related. It says, “…1In that day…” what day? Is this talking about the day when people say “Lo, this Is our God, we have waited for Him, and He will save us.” That's the end of chapter 25.  “…1In that day this song will be sung in the land of Judah;…” so let me ask you this, are those who are victorious going to sing a song when Jesus comes and they say, “Lo this is our God we have waited for Him and He will save us”? Yeah, you can read it in Revelation 15:2-4. You can also read it in Revelation 19:1-8. So it says,  “…1In that day this song will be sung in the land of Judah;…” this is talking about spiritual Judah by the way,  “…We have a strong City;…” what City is that? The New Jerusalem. “…God will appoint salvation for walls and bulwarks…”what kind of walls are we talking about here? Spiritual walls.  “…Open the gates,…” you have to look up these texts, Psalm 24:3-10; Psalm 118:19-20; Isaiah 60:8 are parallel to this verse. So it says, “…Open the gates, that the righteous nation which keeps the truth may enter in….” who are the only ones that are going to enter in through the gates? Only a righteous nation who keeps the truth will be there. And then comes that verse that we mentioned before  “…You will keep him in perfect peace,…” actually in Hebrew, literally it says, “You will keep him in peace, peace” and when it's repeated it means really peace, genuine peace. So once again it says there,  “…You will keep him in perfect peace,…” by the way, first spiritual peace and then literal peace, right? What do we mean by that? Let me ask you, in this life do we experience peace as the world experiences it? How does the world understand peace? Absence of strife and war, and problems, right? Does that apply to God's people? Can you have peace when everything is in turmoil? Yes or No? Can you have peace, perfect peace in the midst of turmoil? Absolutely, you can. Jesus said, “My peace I give you, not as the world gives it, give I unto you.” So in other words your heart can be at peace when everything outside is in turmoil. And Jesus is the first example of that. Remember, when He was sleeping in the boat and this terrible storm arose, and the disciples were just totally filled with fear because they thought they were going to drown, and Jesus then rose and He said, “Peace, be still.” You know, Ellen White describes Jesus when He arose from the boat, He had absolutely no fear, His face was absolutely peaceful, outside circumstances did not take away His peace. That's the point. So once again it says here,  “…You will keep him in perfect peace, whose mind is stayed on You,…” we read 2 Corinthians 3:18; and Hebrews 12:1-3 is another verse that you need to look at for that point. Now why does an individual have perfect peace? It's because their mind is stayed on the Lord, and also what else? Because he what? “…because he trusts in You….” So if we trust the Lord, are we going to let anything rattle our peace? No! Because we know that God is in control. That's what the disciples should have done in the boat. You know the Master is with us, you know He can calm the sea, but they were focused on the storm rather than on the Lord. Isn't that true, that happens many times with us? We focus on the storm instead of focusing on the Lord. And if we focused on the Lord, we wouldn't have any troubles with the storm.

 

Nah, mari kita kupas Yesaya 26. Dan saya berikan banyak informasi dalam kurung yang saya harap kalian semua akan mau duduk dan bergumul dengan ayat-ayat itu, karena ada amat sangat banyak konsep yang tidak ada dalam kutipan khusus ini, namun mereka terkait. Dikatakan, 1 Pada waktu itu…”  waktu kapan? Apakah ini bicara tentang hari ketika orang-orang berkata, Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah menantikan Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita.’ (Yesaya 25:9)? ini bagian akhir pasal 25. “…1 Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda…” jadi coba saya tanya, apakah mereka yang menang akan menyanyikan sebuah lagu ketika Yesus datang dan mereka berkata, Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah menantikan Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita.’ (Yesaya 25:9). Ya, kalian bisa membacanya di Wahyu 15:2-4. Kalian juga bisa membacanya di Wahyu 19:1-8. Jadi dikatakan, “…“1 Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda…” nah, ini bicara tentang Yehuda spiritual,   “…‘Pada kita ada Kota yang kuat…” Kota mana itu? Yerusalem Baru. “…TUHAN akan menentukan dinding dan benteng untuk keselamatan...” dinding macam apa yang dibicarakan di sini? Dinding-dinding spiritual. “…2 Bukalah pintu-pintu gerbang,…”  kalian harus mencari ayat-ayat ini: Mazmur 24:3-10, Mazmur 118:19-20; Yesaya 60:8 itu paralel dengan ayat ini. Jadi dikatakan, “…2 Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya bangsa yang benar yang berpegang pada kebenaran boleh masuk…”  siapakah satu-satunya yang akan masuk melalui pintu-pintu gerbang? Hanya bangsa yang benar yang memelihara kebenaran yang akan ada di sana. Kemudian datang ayat yang kita sebutkan sebelumnya,   “…3 Engkau akan memeliharanya dalam damai sejahtera…”  sebenarnya dalam bahasa Ibrani secara literal dikatakan,   “…3 Engkau akan memeliharanya dalam damai, damai” dan bila ada kata yang diulangi, berarti benar-benar damai, damai yang sejati. Jadi sekali lagi dikatakan, “…3 Engkau akan memeliharanya dalam damai sejahtera…” nah, yang pertama damai spiritual, kemudian damai literal, benar? Apa yang dimaksudkan dengan itu? Coba saya tanya, dalam kehidupan ini apakah kita mengalami damai sebagaimana dunia mengalaminya? Bagaimana dunia memahami damai? Bebas dari pertengkaran dan perang dan masalah, benar? Apakah itu berlaku pada umat Allah? Bisakah kita mengalami damai ketika segala sesuatu sedang kacau? Ya atau Tidak? Bisakah kita punya damai, damai sempurna di tengah kekacauan? Tentu saja, kita bisa. Yesus berkata, 27 Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu yang Kuberikan kepadamu.” (Yohanes 14:27) …” Maka dengan kata lain hati kita bisa tenang ketika segala di luar berada dalam kekacauan. Dan Yesus adalah teladan yang pertama dari itu. Ingat ketika Dia sedang tertidur di dalam perahu dan badai yang kencang itu muncul, dan para murid seluruhnya dipenuhi ketakutan karena mereka mengira mereka akan tenggelam, dan Yesus kemudian berdiri dan Dia berkata, “Tenang, diamlah” (Markus 4:39)”.  Ellen White menggambarkan Yesus ketika Dia bangkit di dalam perahu, Dia sama sekali tidak punya rasa takut, wajahNya seluruhnya tenang, kondisi di luar sama sekali tidak mengambil damainya. Itulah intinya. Jadi sekali lagi dikatakan di sini,   “…3 Engkau akan memeliharanya dalam damai sejahtera, yang pikirannya tidak beranjak dariMu…”  kita  baca 2 Korintus 3:18, dan Ibrani 12:1-3 adalah ayat-ayat lain yang perlu kalian simak untuk hal itu. Nah, mengapa seseorang bisa merasa damai yang sempurna? Karena pikiran mereka tetap ada pada Tuhan, dan apa lagi? Sebab dia apa?   “…sebab ia mempercayai Engkau…”  Jadi jika kita mempercayai Tuhan, apakah kita akan membiarkan segala macam mengguncang kedamaian kita? Tidak! Karena kita tahu Allah pegang kendali. Itulah yang seharusnya dilakukan para murid ketika di dalam perahu. Sang Guru ada bersama kami, Dia bisa menenangkan laut. Tetapi mereka fokus pada badainya bukan pada Tuhan. Bukankah begitu yang sering terjadi pada kita? Kita fokus pada badainya bukan pada Tuhan. Dan jika kita fokus pada Tuhan, kita tidak akan punya masalah dengan badainya.

 

 

Verse 4, “…Trust in the Lord forever, for in Yah, the Lord, is everlasting strength. For He brings down those who dwell on high, the lofty city;…” which is the lofty city? Babylon. He brings it down “…He lays it low, He lays it low to the ground, He brings it down to the…” what?  “…to the dust…” I have several verses here [Isaiah 47:1; Revelation 18:9, Obadiah 1:2-4; Daniel 11:37; Isaiah 14:12-14; 2 Thessalonians 2:3, 4.] He brings Babylon down to the dust, “…The foot shall tread it down— The feet of the poor and the steps of the needy.The way of the just is uprightness;…” does it have any relationship with the book of Habakkuk? “The just shall live by…” what?  “…by faith”. Here it says,  “…The way of the just is uprightness;…” another way of expressing  “righteousness”. “…O Most Upright, You weigh the path of the just.Yes, in the way of Your judgments, O Lord, we have waited for You; the desire of our soul is for Your name…” what does that mean, “the desire is for Your name”? In the Bible the name represent God's what? God's character. What do the 144,000 have on their forehead? They have a seal but the seal has what? The name of the Father, according to Revelation 14:1. So it says, “…the desire of our soul is for Your name and for the remembrance of You. With my soul…” do you see the intense desire to have the Lord in the life? It says,  “…and for the remembrance of You. With my soul I have desired You, in the night, Yes, by my spirit within me I will seek You early;…”  you can just sense the desire for the Lord  “…for when Your judgments are in the earth, the inhabitants of the world will learn righteousness.”

 

Ayat 4,  “…4 Percayailah TUHAN selama-lamanya, sebab dalam Yehova, TUHAN, ada  kekuatan yang kekal. 5 Sebab Ia menurunkan mereka yang ada di tempat tinggi; kota yang angkuh itu…”  kota mana kota yang angkuh itu? Babilon. Tuhan menurunkannya.    “…Ia turunkan ke bawah, Ia turunkan ke bawah, ke tanah, Ia membawanya turun sampai  ke…”  apa?   “…sampai ke debu…”  ada beberapa ayat di sini [Yesaya 47:1; Wahyu 18:9, Obaja 1:2-4; Daniel 11:37; Yesaya 14:12-14; 2 Tesalonika 2:3, 4.]. Tuhan membawa Babilon turun ke debu tanah. “…6 Kaki yang akan menginjaknya sampai tidak berdaya ~ kaki-kaki orang-orang miskin dan langkah-langkah mereka yang kekurangan. 7 Jalan orang benar itu luhur;…”  apakah ini ada kaitannya dengan kitab Habakuk? “Orang benar akan hidup oleh…” apa? “…oleh iman. (Habakuk 2:4) Di sini dikatakan, “…7 Jalan orang benar itu luhur;…”  cara lain mengungkapkan “kebenaran”. “…O, Yang Mahaluhur, Engkau menimbang jalan orang yang benar. 8 Ya, menurut jalan penghakimanMu, O, TUHAN, kami telah menantikan Engkau, kerinduan jiwa kami ialah pada nama-Mu…” apa maksudnya “kerinduan pada namaMu”? Di Alkitab, nama itu mewakili apanya Allah? Karakter Allah. Apa yang dimiliki kelompok 144ribu di dahi mereka? Mereka punya meterai, tetapi meterai itu apa? Nama Bapa, menurut Wahyu 14:1. Maka dikatakan,  “…kerinduan jiwa kami ialah pada nama-Mu dan untuk ingatan akan Engkau. 9 Dengan jiwaku,…” apakah kalian melihat kerinduan yang intens agar Tuhan ada dalam kehidupannya? Dikatakan   “…dan untuk ingatan akan Engkau. 9 Dengan jiwaku, aku telah merindukan Engkau pada waktu malam. Ya, oleh rohku yang di dalam diriku aku akan mencari Engkau pagi-pagi;…”  kita bisa merasakan kerinduan untuk Tuhan, “…sebab ketika penghakimanMu ada di bumi,  penduduk dunia akan belajar kebenaran.”

 

 

10 Let grace be shown to the wicked,…” and now notice. When grace is shown to the wicked, what happens?  “…10 Let grace be shown to the wicked, yet he will not learn righteousness; in the land of uprightness he will deal…” how?  “…unjustly, and will not behold the majesty of the Lord. 11 Lord, when Your hand is lifted up, they will not see…” who will not see? The wicked.  “…But they will see and be ashamed for their envy of people; yes, the fire of Your enemies shall…” what?  “…shall devour them…”

 I like the translation in the NIV of this verse: 11 Oh Lord, Your hand is lifted high but they do not see it. Let them see Your zeal for Your people, and be put to shame. Let the fire reserved for Your enemies consume them…”

 

10 Biar kemurahan diberikan kepada yang jahat;…”  dan sekarang simak. Bila kemurahan diberikan kepada yang jahat, apa yang terjadi? “…10 Biar kemurahan diberikan kepada yang jahat; namun ia tidak akan belajar kebenaran. Di negeri kebenaran ia akan berbuat…” bagaimana? “…curang, dan tidak akan melihat keagungan TUHAN.11 Ya TUHAN, ketika tangan-Mu diangkat ke atas, mereka tidak akan melihatnya…”  siapa yang tidak akan melihat? Orang-orang jahat. “…Tetapi mereka akan melihat dan dipermalukan karena irihati mereka akan orang-orang; ya, api musuh-musuhMu akan…”  apa?   “…akan melahap habis mereka…” 

Saya suka terjemahan NIV untuk ayat ini, 11 O, Tuhan, tanganMu terangkat tinggi, tetapi mereka tidak melihatnya. Biarlah mereka melihat tekadMu bagi umatMu, dan dibuat malu. Biarlah api yang disediakan untuk musuh-musuhMu menghanguskan mereka.”

 

 

Then comes the thought that has been expressed before, “…12 Lord, You will establish…” what?  “…peace for us, for You have also done all our works in us…”  And we read several texts this morning to this particular point: [Revelation 19:8-9 it says that the white garments are the righteous deeds of the saints; Philippians 2:12; Ephesians 2:8-10; 1 Thessalonians 5:23-24; 2 Corinthians 3:5]; there's all kinds of verses that amplify this particular verse. Let's go to verse 13, “…13 Lord our God, masters besides You have had dominion over us;…” who had dominion over the saints during the Time of Trouble apparently? Babylon, the apostates,  “…but by You only we make mention of Your name. 14 They…” the wicked  “…are dead, they will not live; they are deceased, they will not rise…” and you can read Jeremiah 51:39 and 57 where it says, they will sleep an eternal sleep and not awake.  “…Therefore You have punished and destroyed them, and made all their memory to perish…” why is their memory perished? Why does it perished? Because their names are blotted out from where? They're blotted out from The Book of Life, and they're registered in the book of death. But what happens with God's people? “…15 You have increased the nation,…” which is His people  “…15 You have increased the nation, O Lord, You have increased the nation; You are glorified; You have expanded all the borders of the land…” In other words, God's people have expanded, they've grown all over the world. Whereas the wicked are destroyed.  “…16 Lord, in trouble they…” the righteous “…have visited You, they poured out a prayer when Your chastening was upon them…” is the Time of Trouble going to be a chastening for God's people? Is it going to be a refining process? It most certainly is. But for God's people it is remedial, for the wicked it is retributive. There's a difference between God's discipline which is remedial and God's destruction of Babylon. And so it says, “…16 Lord, in trouble they have visited You…” this is the righteous “…they poured out a prayer when Your chastening was upon them…”  And then verse 17 is related to the experience of Jacob “…17 As a woman with child  in pain and cries out in her pangs, when she draws near the time of her delivery, so have we been in Your sight, O Lord…”  this is describing clearly the Time of Trouble.

 

Kemudian datang pemikiran yang sudah diungkapkan sebelumnya. “…12 Ya, TUHAN,  Engkau akan menetapkan…” apa? “…damai sejahtera bagi kami, sebab Engkau juga yang telah melakukan semua pekerjaan kami dalam kami…” dan tadi pagi kita sudah membaca beberapa ayat mengenai poin khusus ini: [Wahyu 19:8-9 mengatakan bahwa jubah putih adalah perbuatan benar orang-orang kudus; Filipi 2:12; Efesus 2:8-10; 1 Tesalonika 5:23-24; 2 Korintus 3:5]; ada segala macam ayat yang menjelaskan ayat khusus ini. Mari ke ayat 13, “…13 Ya TUHAN, Allah kami, tuan-tuan selain Engkau pernah berkuasa atas kami…” siapa yang ternyata pernah berkuasa atas orang-orang saleh selama Masa Kesukaran Besar? Babilon, yang murtad, “…tetapi hanya olehMu kami menyebut namaMu. 14 Mereka…” orang-orang jahat itu “…sudah mati, mereka tidak akan hidup; mereka sudah tidak ada, mereka tidak akan bangkit…”  dan kalian boleh membaca Yeremia 51:39 dan 57, di mana dikatakan, mereka akan tidur kekal dan tidak akan bangun. “…Itulah sebabnya Engkau telah menghukum dan membinasakan mereka, dan membuat segala ingatan mereka musnah…”  mengapa ingatan mereka musnah? Mengapa musnah? Karena nama mereka dihapus dari mana? Dihapus dari Kitab Kehidupan, dan mereka dicantumkan di Kitab Kematian. Tetapi apa yang terjadi dengan umat Allah? “…15 Engkau telah memperbanyak bangsa ini…”  yang adalah umatNya, “…15 Engkau telah memperbanyak bangsa ini, Ya TUHAN, Engkau telah menambah bangsa ini; Engkau dimuliakan; Engkau telah memperluas semua batasan negerinya…”  dengan kata lain, umat Allah telah bertambah, mereka telah bertumbuh di seluruh dunia. Sementara orang-orang jahat dibinasakan. “…16 Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka…” orang-orang benar “…telah datang padaMu; mereka mencurahkan sebuah doa ketika hajaran-Mu menimpa mereka…” apakah Masa Kesukaran Besar itu suatu bentuk hajaran bagi umat Allah? Apakah itu akan menjadi suatu bentuk proses pemurnian? Tepat sekali. Tetapi bagi umat Allah itu adalah untuk penyembuhan, bagi orang-orang jahat itu pembalasan. Ada bedanya antara disiplin Allah yang menyembuhkan dan penghancuran Allah atas Babilon. Maka dikatakan, “…16 Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka telah datang padaMu;…” ini orang-orang benar, “…mereka mencurahkan sebuah doa ketika hajaran-Mu menimpa mereka…”  Lalu ayat 17 terkait pengalaman Yakub. “…17 Seperti seorang perempuan mengandung, yang dalam kesakitan dan meneriakkan rasa sakitnya ketika sudah dekat waktunya untuk melahirkan, demikianlah keadaan kami di pemandanganMu, ya TUHAN…”  ini jelas menggambarkan Masa Kesukaran Besar.  

 

 

Let's go to Jeremiah chapter 30 this is one verse that we have to look for. Jeremiah chapter 30, and let's read verses ~ because it speaks about the same metaphor, the woman who is in travail with child ~ Jeremiah 30 and let's read beginning with verse 5, it says there, 5 For thus says the Lord: ‘We have heard a voice of trembling, of fear, and not of peace. Ask now, and see, whether a man is ever in labor with child?...” do you see the same metaphor? The pain is so intense, it's like a mother that's going to have a child.  “…So why do I see every man with his hands on his loins like a woman in labor, and all faces turned pale?...” What's happening here? Verse 7,  “…Alas! For that day is great, so that none is like it;…” does that sound like Daniel 12:1, “Time of Trouble such as never was”. Also Matthew 24:21-22  “…Alas! For that day is great, so that none is like it;…”  and what is it? “…and it is the time of Jacob’s trouble…” 

And I wish I had time to tell you the whole story of Jacob and the connection with the end time. His brother was coming with 400 men with bad intentions to destroy him. What did Jacob do? Jacob went by himself to pray to the Lord, to say, “Lord, You know, 20 years had passed”, but he hadn't been able to forgive himself. God had forgiven him, when He showed him the ladder. God told him the communication is still open. But Jacob could not forgive himself, he wanted to have the assurance that God had forgiven him, so that he could claim the promise of God's protection. And when he was struggling in prayer, agonizing in prayer which is being described here, suddenly a Man or a Being begins to struggle with him and Jacob must have been a pretty strong fellow, because they struggled basically most of the night. And in the morning this Being which is by the way Michael the Archangel (Hosea 12:4 says that he struggled with the Angel, so this is really Michael who is a symbol of Christ),  touched his hip and it was disjointed, and so Jacob now says, “I know who I'm fighting with now. He was just playing along, in other words.” And so he knows that this is the Angel of the Covenant. He knows that this is Jesus. And so he says, you know, “I'm not going to let You go until You bless me.” And the Angel says, “I’ve got to go, I’ve got to go.” Jacob says No! And he hangs on in spite of the horrendous pain that he had. And so the Angel asks him, “What's your name?”  He says, “Oh my name is Jacob”, which means supplanter, someone who tries to take somebody else's place. Well-named, by the way; because he tried to supplant his brother from birth. He was grabbing onto his ankle because he wanted to be born first, and of course he usurped his brother's birthright. And so he insisted and the Angel blessed him there, and changed his name. Is God going to give the redeemed a new name? He most certainly is, you can read it in several texts in the Bible. And so He changed  his name, He called him “Israel”, which means what? It means what? It means “face of God”, “Israel” which means “Prince of God” Prince of God not face of God.  “Prince of God”. By the way, what name did Jacob give to that place? Peniel. Do you know what Peniel means? It's a compound word of two Hebrew words: פָּנָה [pânâh] = face and אֵל ['êl] = God, פְּנִיאֵל  [pêy'êl] “Peniel” means “the face of God”. And the reason he named it that, is because he said “I have seen God face to face and I have survived to tell the story.” So was this a period of terrible anguish for Jacob? Yes or No? A severe Time of Trouble? Absolutely! But did he persevere? Did he have trust and faith? Yes, and that's what this passage is talking about in Isaiah chapter 26.

 

Mari kita ke Yeremia pasal 30, ini adalah ayat yang harus kita simak. Yeremia 30, dan mari membaca ayat ~ karena ini bicara tentang metafora yang sama, wanita yang dalam kesakitan akan melahirkan ~ Yeremia 30, dan mari kita  baca mulai dengan ayat 5, dikatakan di sana, 5 Karena demikialah firman TUHAN, Kami telah mendengar suara yang bergetar, yang ketakutan, dan bukan yang damai. 6 Tanyalah sekarang, dan periksalah adakah laki-laki yang mengalami sakit melahirkan?...” apakah kalian melihat metafora yang sama? Sakitnya begitu intens, seperti seorang ibu sedang melahirkan. “…Mengapa Aku melihat setiap laki-laki dengan tangannya di pinggulnya seperti seorang perempuan yang sakit melahirkan, dan semua muka berubah menjadi pucat?...” Apa yang terjadi di sini? Ayat 7, “…7 Celaka, karena hari itu begitu dahsyat, sehingga tidak ada yang seperti itu…” apakah ini seperti Daniel 12:1,masa kesukaran, seperti yang belum pernah terjadi”. Juga Matius 24:21-22. “…7Celaka, karena hari itu begitu dahsyat, sehingga tidak ada yang seperti itu…” dan apakah itu?   “…itulah waktu kesesakan Yakub,…”

Dan sayang saya tidak punya waktu untuk memberi kalian seluruh kisah Yakub dan kaitannya dengan akhir zaman. Saudaranya akan datang dengan 400 orang dengan niat jelek untuk membinasakan dia. Apa yang dilakukan Yakub? Yakub pergi sendiri untuk berdoa kepada Tuhan, untuk berkata, “Tuhan, Engkau tahu 20 tahun sudah lewat”, tapi dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Allah sudah memaafkannya ketika Dia menunjukkan kepada Yakub anak tanggaNya. Allah mengatakan kepadanya bahwa komunikasi masih terbuka. Tetapi Yakub tidak bisa memaafkan dirinya sendiri, dia ingin mendapatkan jaminan bahwa Allah telah memaafkan dia, supaya dia bisa mengklaim janji perlindungan Allah. Dan ketika Yakub sedang bergumul dalam doa, di sini yang digambarkan adalah doa yang menyiksa hatinya, tiba-tiba Seseorang atau satu Sosok mulai bergumul dengannya, dan Yakub mestinya adalah orang yang cukup kuat karena pada dasarnya mereka bergulat sepanjang malam. Dan ketika fajar menyingsing Sosok itu ~  yang adalah Penghulu Malaikat Mikhael (Hosea 12:4 mengatakan dia bergumul dengan Malaikat, jadi ini adalah Mikhael, simbol Kristus), menyentuh pinggulnya dan tulangnya bergeser dari tempatnya, dan sekarang Yakub berkata, “Aku tahu dengan siapa aku bergulat, dengan kata lain, “Dia hanya berpura-pura.” Maka dia tahu bahwa inilah Malaikat Perjanjian. Dia tahu ini Yesus. Maka dia berkata, “Aku tidak akan melepaskan Engkau sampai Engkau memberkati aku.” Dan Malaikat itu berkata, “Aku harus pergi. Aku harus pergi.” Yakub berkata, Tidak, dan dia terus bertahan walaupun dia merasakan sakit yang luar biasa. Maka Malaikat itu bertanya, “Siapa namamu?” Yakub berkata, “Oh, namaku Yakub,” yang artinya tukang merebut, orang yang berusaha mengambil tempat orang lain. Nama yang tepat sekali karena dia sudah berusaha mengambil tempat saudaranya saat kelahirannya, dia memegang tumit saudaranya karena dia mau lahir lebih dulu. Dan tentu saja dia juga merebut hak kesulungan saudaranya. Jadi Yakub ngotot minta diberkati, dan Malaikat itu memberkatinya di sana dan mengubah namanya. Apakah Allah akan memberi umat tebusan sebuah nama yang baru? Betul sekali, kalian bisa membacanya di beberapa ayat di Alkitab. Maka Malaikat itu mengubah namanya, Dia memanggilnya “Israel” yang berarti apa? Apa artinya? “Israel” berarti “Pangeran Allah”. Nah, nama apa yang diberikan Yakub kepada tempat itu? Peniel. Tahukah kalian arti “Peniel”? Itu adalah kata gabungan dua perkataan Ibrani: פָּנָה [pânâh] = wajah; dan אֵל ['êl] = Allah; פְּנִיאֵל [pêy'êl] “Peniel” berarti “wajah Allah”, dan alasannya Yakub menamainya demikian ialah karena dia berkata, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, dan aku selamat untuk menceritakan kisahnya.” Jadi apakah ini suatu masa penderitaan hebat bagi Yakub? Ya atau Tidak? Suatu Masa Kesukaran Besar yang berat? Tentu saja. Tapi apakah dia bertahan? Apakah dia punya kepercayaan dan iman? Ya. Dan inilah inti kisah yang diceritakan di Yesaya pasal 26.

 

 

So notice what it continues saying in verse 18, 18 We have been with child, we have been in pain; we have, as it were, brought forth wind; we have not accomplished any deliverance…” notice  “…we have not accomplished any deliverance in the earth, nor have the inhabitants of the world fallen…” and now notice God's promise,  “…19 Your dead shall live; together with my dead body they shall arise…” is this talking about the resurrection? Yes!  “…Awake and sing, you who dwell in dust; for your dew is like the dew of herbs, and the earth shall cast out the dead…” but there's a Time of Trouble before this, and so God says to His people,  “…20 Come, My people, enter your chambers, and shut your doors behind you; Hide yourself, as it were, for a little moment, until the indignation…” that's the manifestation of God's wrath  “…until the indignation is past. 21 For behold, the Lord comes out of His place to punish the inhabitants of the earth for their iniquity. The earth will also disclose her blood, and will no more cover her slain.”

 

Jadi simak apa yang dikatakan selanjutnya di ayat 18, 18 Kami pernah mengandung, kami pernah dalam kesakitan, kami pernah katakanlah, melahirkan angin: kami tidak menghasilkan keselamatan apa pun…”  simak,   “…kami tidak menghasilkan keselamatan apa pun  di bumi, maupun membuat penduduk dunia jatuh…”  dan sekarang simak janji Allah, “…19 Orang-orang mati-Mu akan hidup, bersama-sama dengan tubuhku yang mati, mereka akan bangkit…” apakah ini bicara tentang kebangkitan? Ya! “…Bangkit dan menyanyilah, kamu yang tinggal dalam debu tanah, sebab embunmu seperti embun tanaman obat dan bumi akan mengeluarkan orang-orang matinya…” tetapi sebelum ini ada Masa Kesukaran Besar, maka Allah berkata kepada umatNya, “…20 Mari umatKu,  masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintumu di belakangmu; sembunyikanlah dirimu demikian untuk sedikit waktu, sampai kemarahan itu…”  ini manifestasi murka Allah,   “…sampai kemarahan itu  berlalu. 21 Karena lihatlah, TUHAN keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena dosa mereka. Bumi juga akan mengungkapkan darahnya dan tidak lagi menutupi yang terbunuh.”

 

 

So does this chapter have anything to say with the Time of Trouble? And how we can experience peace in the Time of Trouble? And you know how God's people are going to cry out to the Lord for deliverance? All of the themes that we find in other places of the Bible are found in this chapter, including the resurrection, because it says “awake and sing, you who dwell in the dust”, “with my dead body they shall arise” and then it says,  “the earth shall cast out the dead”.

Jadi apakah pasal ini bicara tentang Masa Kesukaran Besar? Dan bagaimana kita bisa mengalami damai dalam Masa Kesukaran Besar? Dan kalian tahu bagaimana umat Allah akan berseru kepada Tuhan supaya diselamatkan? Semua tema yang kita jumpai di ayat-ayat lain di Alkitab, ditemukan di pasal ini, termasuk kebangkitan, karena dikatakan,  “Bangkit dan menyanyilah, kamu yang tinggal dalam debu tanah”,  “bersama-sama dengan tubuhku yang mati, mereka akan bangkit” lalu dikatakan, “bumi akan mengeluarkan orang-orang matinya” (Yesaya 26:19).

 

 

Now I want to end this chapter by reading from Christ’s Object Lessons page 178 and 179,

“The coming of Christ to usher in the reign of righteousness has inspired the most sublime and impassioned utterances of the  sacred writers. . .  Said the prophet Isaiah…” now she's going to tell us that Isaiah chapter 26 has to do with the future event, with the Second Coming.  “…Said the prophet Isaiah, 19 ‘Awake and sing, ye that dwell in dust: for thy dew is as the dew of herbs, and the earth shall cast out the dead. ‘Thy dead men shall live, together with my dead body shall they arise.’ (Isaiah 26:19). ‘He will swallow up death’…” in victory; “…and the Lord God will wipe away tears from off all faces; and the rebuke of His people shall He take away from off all the earth:…”  Is this coming from Isaiah? Isaiah chapter 26? Did she understand what time this pointed to? Is this related to other prophecies in the Bible? Yeah, we just have to search them. It says, “…for the Lord hath spoken it.  And it shall be said in that day, Lo, this is our God; we have waited for Him, and He will save us: this is the Lord; we have waited for Him, we will be glad and rejoice in His salvation.’ (Isaiah 25:8, 9).” (The Great Controversy, p. 300).  She's quoting Isaiah 26:19 and Isaiah 25:8 and 9. She's saying this applies to the Second Coming of Christ. Will these promises be fulfilled? Yes, they will. To literal Israel? No! To God's people all over the earth. The next statement ~ by the way that was a statement from Great Controversy 300. There wasn't any space between these two quotations.

 

“…Kedatangan Kristus untuk mengantarkan masuknya pemerintahan kebenaran telah menginspirasi ucapan-ucapan yang paling sublim dan bersemangat dari para penulis Alkitab… Kata nabi Yesaya…”  sekarang Ellen White akan memberitahu kita bahwa Yesaya 26 berkaitan dengan peristiwa-peristiwa akan datang, dengan Kedatangan Kedua. “…Kata nabi Yesaya, ’19 ...Bangkit dan menyanyilah, kamu yang tinggal dalam debu tanah, sebab embunmu seperti embun tanaman obat dan bumi akan mengeluarkan orang-orang matinya’,  ‘Orang-orang mati-Mu akan hidup, bersama-sama dengan tubuhku yang mati, mereka akan bangkit’ (Yesaya 26:19), 8 Ia akan menelan habis kematian selama-lamanya’…” dalam kemenangan   “…dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari semua wajah dan aib umat-Nya akan Ia lenyapkan dari seluruh bumi…” Apakah ini berasal dari Yesaya? Yesaya pasal 26? Apakah Ellen White mengerti zaman mana yang ditunjukkan di sini? Apakah ini berkaitan dengan nubuatan-nubuatan lain dalam Alkitab? Ya, kita hanya perlu mencari mereka. Dikatakan, “…sebab TUHAN telah mengatakannya. 9 Pada waktu itu orang akan berkata: ‘Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah menantikan Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita.  Inilah TUHAN, kita telah menantikan Dia;  kita akan begembira dan bersukacita dalam keselamatan-Nya’ (Yesaya 25:8-9).” (The Great Controversy, hal. 300).

Ellen White mengutip Yesaya 26:19 dan Yesaya 25:8-9. Dia mengatakan ini berlaku untuk Kedatangan Kedua Kristus. Apakah janji-janji ini akan digenapi? Ya, mereka akan digenapi. Untuk Israel literal? Tidak! Untuk umat Allah di seluruh dunia.

Pernyataan berikut ~ nah, itu tadi adalah pernyataan dari Great Controversy hal. 300, di makalah tidak ada jaraknya antara  dua kutipan.

 

 

The one I'm going to read now is Christ’s Object Lessons pages 178 and 179. “The  time is near when  He will say,…”  now she's going to apply Isaiah 26:20 and 21 to the Time of Trouble, remember I mentioned that there's going to be a Time of Trouble, and God's people are going to be have to be here during that Time of Trouble, and God is going to shut them in? Notice what it says,   “…The  time is near when  He will say, Come, My people, enter thou into thy chambers, and shut thy doors about thee: hide thyself as it were for a little moment, until the indignation be overpast. For, behold, the Lord cometh out of His place to punish the inhabitants of the earth for their iniquity; the earth also shall disclose her blood, and shall no more cover her slain.’(Isaiah 26:20, 21). Men who claim to be Christians may now defraud and oppress the poor; they may rob the widow and fatherless; they may indulge their Satanic hatred because they cannot control the consciences of God's people; but for all this God will  bring them  into  judgment.  They  ‘shall  have  judgment  without  mercy  that  have ‘showed no mercy. (James 2:13.) Not long hence they will stand before the Judge of all the earth, to render an account for the pain they have caused to the bodies and souls of His heritage…”  So is God going to reverse the judgments that were made on earth? Absolutely! We can be comforted of that. “…They may now indulge in  false accusations, they may deride those whom God has appointed to do His work, they may consign His believing ones to prison, to the chain gang, to banishment, to death; but for every pang of anguish, every tear shedthey must answer. God will reward them double for their sins. Concerning  Babylon, the  symbol of the apostate church, He says to His ministers of judgment, ‘Her sins have reached unto heaven, and God hath remembered her iniquities. Reward her even as she rewarded you, and double unto her double according to her works: in the cup which she hath filled full to her double.’ ( Revelation 18:5, 6.)And so this is Revelation 18:5-6. 

 

Yang akan saya baca sekarang ialah Christ’s Object Lessons hal. 178-179.   “…Waktunya sudah dekat ketika Dia akan berkata…”  sekarang Ellen White akan mengaplikasikan Yesaya 26:20-21 kepada Masa Kesukaran Besar, ingat saya sudah mengatakan akan ada Masa Kesukaran Besar dan umat Allah akan ada di dunia di sini selama Masa Kesukaran Besar tersebut dan Allah akan melindungi mereka? Simak apa katanya,   “…Waktunya sudah dekat ketika Dia akan berkata, ’20 Mari umatKu,  masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintumu di belakangmu; sembunyikanlah dirimu demikian untuk sedikit waktu, sampai kemarahan itu berlalu. 21 Karena lihatlah, TUHAN keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena dosa mereka. Bumi juga akan mengungkapkan darahnya dan tidak lagi menutupi yang terbunuh.’ (Yesaya 26:20-21). Orang-orang  yang mengklaim sebagai orang Kristen sekarang bisa menipu dan menindas orang-orang yang miskin; mereka bisa merampok janda-janda dan yatim-piatu; mereka bisa mengumbar kebencian setaniah mereka karena mereka tidak bisa mengendalikan hati nurani umat Allah; tetapi semua ini akan Allah bawa ke penghakiman. Mereka ‘akan dikenai hukuman tanpa belas kasihan’ yang telah ‘tidak menunjukkan belas kasihan’ (Yakobus 2:13). Tidak lama sejak itu mereka akan berdiri di hadapan Hakim seluruh dunia, untuk memberikan pertanggungjawaban untuk penderitaan yang telah mereka timbulkan kepada tubuh dan jiwa para ahliwarisNyaJadi apakah Allah akan membalikkan keputusan-keputusan pengadilan yang dibuat di dunia? Tentu saja! Kita bisa dihiburkan oleh itu.  “…Sekarang mereka bisa seenaknya melontarkan tuduhan-tuduhan palsu, mereka bisa mengolok-olok orang-orang yang telah ditetapkan Allah untuk melakukan pekerjaanNya, mereka bisa menjebloskan orang-orang percaya Tuhan ke dalam penjara, dirantai bersama-sama narapidana yang lain, ke pembuangan, ke kematian; tetapi setiap penderitaan, setiap air mata yang dicucurkan, harus mereka pertanggungjawabkan. Allah akan mengganjar mereka dua kali lipat untuk dosa-dosa mereka. Mengenai Babilon, simbol dari gereja yang murtad, Allah berkata kepada pelaksana-pelaksana penghukumanNya, 5 …dosa-dosanya telah mencapai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.6 Berikanlah ganjaran yang sama seperti yang telah dia berikan kepadamu, dan gandakanlah kepadanya dua kali lipat sesuai perbuatannya, di dalam cawan yang telah diisinya, isikan baginya dua kali lipat.’ (Wahyu 18:5-6)…” Ini adalah Wahyu 18:5-6.  

 

 

One final quotation Seventh Day Adventist Bible Commentary Vol. 4 page 1143 she quotes Isaiah 26:19 and then she writes this, The Life-giver will call up His purchased possession in the first resurrection, and until that triumphant hour, when the last trump shall sound and the vast army shall come forth to eternal victory, every sleeping saint will be kept in safety and will be guarded as a precious jewel, who is  known to God by name. By the power of the Savior that dwelt in them while living and because they were partakers of the divine nature, they are brought forth from the dead.

So this is the promise that is made in Isaiah 26:19. Ellen White says that this will take place at the end of time.

Was it God's plan that perhaps this take place during the time of literal Israel? Sure. But did God know that literal Israel was not going to fulfill the conditions? Did God have a date for the Second Coming? Did God have a date for these things to happen on His calendar? Sure He did. So why didn't He put the date back with literal Israel? Because in His eternal prescience  or His infinite knowledge, He already knew that they weren't going to accept the commitment. But they did fulfill to a point God's purpose in the sense that they preserved the truth and the holy line from which the Messiah came, but they failed in reaching out to the world with the mission that God had for them. And so God has lent out His vineyard to other laborers which represents the Gentiles, spiritual Israel, on a global scale. So were you able to follow this?

 

Satu kutipan terakhir dari SDA Bible Commentary Vol. 4 hal. 1143, Ellen White mengutip Yesaya 26:19 kemudian dia menulis ini, “…Sang Pemberi Hidup akan memanggil milikNya yang telah ditebusNya dalam kebangkitan pertama, dan hingga tiba saat kemenangan itu, ketika sangkakala terakhir akan berbunyi dan pasukan besar akan keluar kepada kemenangan kekal, setiap orang kudus yang tidur akan dipelihara dengan aman dan dijaga bagaikan permata yang mahal, yang namanya dikenal oleh Allah. Dengan kuasa Sang Juruselamat yang hidup dalam mereka ketika mereka masih hidup, dan karena mereka ikut ambil bagian dalam kodrat ilahi, mereka dibangkitkan keluar dari yang mati. …”

Jadi inilah janji yang dibuat di Yesaya 26:19. Ellen White mengatakan bahwa ini akan terjadi di akhir zaman.

Apakah rencana Allah bahwa ini mungkin terjadi di zaman Israel literal? Tentu saja. Tetapi apakah Allah tahu bahwa Israel literal tidak akan menggenapi persyaratannya? Apakah Allah punya hari yang telah ditentukanNya untuk Kedatangan Kedua? Apakah Allah sudah punya hari untuk hal-hal ini untuk terjadi di kalenderNya? Tentu saja. Jadi mengapa Dia tidak menempatkan hari itu di zaman Israel literal? Karena dalam kemahatahuanNya tentang segala yang belum terjadi, atau pengetahuanNya yang tidak terbatas, Dia sudah tahu mereka tidak akan menerima komitmennya. Tetapi Israel literal memenuhi sebagian tujuan Allah dalam hal mereka telah menyimpan kebenaran dan garis keturunan yang kudus dari mana Sang Mesias lahir, tetapi mereka gagal menjangkau dunia dengan misi yang diberikan Allah kepada mereka. Maka Allah menyewakan kebun anggurNya kepada pekerja-pekerja lain yang mewakili orang-orang non-Yahudi, Israel spiritual, dalam skala global. Jadi apakah kalian bisa mengikuti ini?

 

 

So what principle do we apply when we read Isaiah 24, 25, and 26? We say, “Oh, that's just history back then. Let's refer to the history channel.” No! Is it as relevant today as it was back then? Of course it is. But what do we remove? We remove the specific locations that the prophet mentions, for example Moab. He's going to trample Moab. Well, what does Moab mean to us? Moab isn't even around anymore, so is that going to be fulfilled? Of course that's going to be fulfilled. But Moab is just the perspective that the prophet had in his day, he's not going to say the United States, or France, or Great Britain, the prophet is speaking within his frame of reference. And then we need to understand that that is globalized, that's the principle. What was literal and local with literal Israel, literal Jerusalem, in the literal holy land, now becomes global, at the end of time. Literal Babylon is a worldwide system, thus Jerusalem the enemy of Babylon must also be what? Must be a world City because you can't say Babylon that surrounds Jerusalem is a worldwide spiritual system, but Jerusalem is the little City over in the Middle East. It doesn't work that way.

 

Jadi prinsip apa yang kita aplikasikan ketika kita membaca Yesaya 24, 25, dan 26? Kita berkata, “Oh, itu cuma sejarah masa lampau. Mari kita merujuk ke channel sejarah.” Tidak! Apakah itu sama relevannya hari ini sebagaimana di masa lampau dulu? Tentu saja. Tapi apa yang kita singkirkan? Kita singkirkan lokasi-lokasi spesifik yang disebutkan si nabi, misalnya Moab. Dia akan menginjak-injak Moab. Nah, apa artinya Moab bagi kita? Moab tidak ada lagi, jadi apakah itu akan digenapi? Tentu saja itu akan digenapi. Tetapi Moab hanyalah perspektif yang dimiliki si nabi di zamannya. Dia tidak akan mengatakan Amerika Serikat, atau Perancis, atau Inggris. Nabi itu bicara di dalam kerangka referensinya sendiri. Lalu kita harus memahami bahwa itu menjadi global, itulah prinsipnya. Apa yang literal dan lokal dengan Israel literal, Yerusalem literal, di tanah suci literal, sekarang menjadi global pada akhir zaman. Babilon literal adalah sebuah sistem mendunia, maka Yerusalem yang musuh Babilon haruslah juga apa? Haruslah sebuah Kota yang mendunia karena kita tidak bisa mengatakan Babilon yang mengepung Yerusalem adalah sebuah sistem spiritual yang mendunia, tetapi Yerusalem adalah kota kecil di Timur Tengah. Tidak bisa begitu.

 

 

Now let's go to page 183 and we're going to go slower in this particular lesson, we're going to talk about Isaiah chapter 27, we have probably about 11 minutes left, and we'll go as far as we can in our study of Isaiah 27. This is a passionate study.

Now, let's begin with Psalm 74:10 through 14. In these verses an exotic animal named Leviathan comes to view. Now Leviathan is described in an interesting way in this chapter and by the way Leviathan was a real creature in the Garden of Eden, according to Patriarchs and Prophets page 51. You say, “Well, why is he presented so negatively in the Bible?” Well, for the same reason that the serpent was beautiful and flew. God created the serpent but once the serpent became an instrument to bring evil into the world, then the serpent now has a negative connotation. Are you with me or not? The lion. Was the lion tame in the Garden of Eden? Yeah. The Lion and the lamb are going to sit together in the Kingdom Come, according to Isaiah 65. But why is the Devil called the roaring lion? Because the lion that once was tame now after sin becomes a symbol of evil. So Leviathan existed as the most powerful of God's creatures, in the Garden it played in the waters. But then after sin, it becomes a symbol of Satan and evil.

 

Nah mari ke halaman 183 dan khusus pelajaran ini kita akan belajar lebih pelan, kita akan bicara tentang Yesaya 27, kita punya mungkin sekitar 11 menit yang tersisa, dan kita akan mengupas Yesaya 27 dalam pelajaran kita sejauh yang bisa dicapai. Ini adalah pelajaran yang dilakukan dengan penuh minat dan perhatian.

Nah, mari kita mulai dengan Mazmur 74:10-14. Di ayat-ayat ini muncul seekor binatang yang eksotik bernama Lewiatan. Nah, Lewiatan digambarkan dengan cara yang menarik di pasal ini, dan ketahuilah Lewiatan adalah binatang yang nyata di Taman Eden, menurut Patriarchs and Prophets hal. 51. Kalian berkata, “Nah, mengapa dia dipresentasikan sedemikian negatifnya di Alkitab?” Ya karena alasan yang sama ular itu tadinya cantik dan bisa terbang. Allah yang  menciptakan ular itu tetapi begitu ular itu menjadi alat yang mendatangkan kejahatan ke dalam dunia, maka ular sekarang punya konotasi yang negatif. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Singa, apakah singa itu jinak di Taman Eden? Ya, singa dan domba berbaring bersama di Kerajaan yang akan datang, menurut Yesaya 65. Tetapi mengapa Iblis disebut singa yang mengaum? Karena singa yang tadinya jinak, setelah dosa menjadi simbol kejahatan. Jadi Lewiatan eksis sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling kuat, di Taman Eden dia bermain di air-air. Tetapi setelah dosa, dia menjadi simbol Setan dan kejahatan.  

 

 

So let's read Psalm 74:10-14, 10 O God, how long will the adversary reproach? Will the enemy blaspheme Your name forever? 11 Why do You withdraw Your hand, even Your right hand? Take it out of Your bosom and destroy them…” in other words, those who are in the process of causing us troubles, why have You withdrawn Your hand? “…Take it out of Your bosom and destroy them.  12 For God is my King from of old, working salvation in the midst of the earth…” and now notice. “…13 You divided the sea by Your strength;…” what event is being described in that phrase? When did He divide the sea? Once again the Red Sea. So it's reminiscing about the past. So it says,  “…13 You divided the sea by Your strength; You broke the heads of the sea serpents in the waters. 14 You broke the heads of Leviathan in pieces,…” this is symbolic language. This is not literal language, not talking about a beast that lived in the waters. Leviathan is a symbol here. And in the lesson, the course of the lesson we're going to see what Leviathan represents. And so, as you see, it says, “…13 You divided the sea by Your strength; You broke the heads of the sea serpents in the waters. 14 You broke the heads of Leviathan in pieces,…” and here's an important detail,“…and gave him as food to the people inhabiting the wilderness.” Is there water in the wilderness? There's no water in the wilderness. The word “wilderness” is the desert. So Leviathan is going to be, once he's crushed, it says here, God breaks the heads of Leviathan, what's going to happen? He's going to be given as food to the inhabitants of the wilderness or the desert, we'll come back to that. Verse 14, “…14 You broke the heads of Leviathan in pieces, and gave him as food to the people inhabiting the wilderness. 15 You broke open the fountain and the flood; You dried up mighty rivers…” This is quite exotic language but we're not to understand that there's some beast that lives in the sea that God kind of crushed its heads, in plural.  We're dealing with symbols here.

 

Jadi mari kita baca Mazmur 74:10-14, 10 Berapa lama lagi, ya Allah, lawan itu mencela? Apakah musuh akan menghujat nama-Mu selamanya? 11 Mengapa Engkau menarik kembali tangan-Mu, yaitu tangan kananMu? Keluarkanlah dari dada-Mu dan musnahkan mereka…” dengan kata lain, mereka yang sedang dalam proses menimbulkan masalah bagi kita, mengapa Engkau menarik kembali tanganMu? “…Keluarkanlah dari dada-Mu dan musnahkan mereka. 12 Karena Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala, yang mengerjakan penyelamatan di atas bumi…” sekarang simak, “…13 Engkau telah membelah laut dengan kekuatan-Mu,…” peristiwa apa yang digambarkan dengan ungkapan ini? Kapan Allah membelah laut? Sekali lagi di Laut Merah. Jadi ini mengingat kembali masa lampau. Maka dikatakan, “…13 Engkau telah membelah laut dengan kekuatan-Mu, Engkau telah menghancurkan kepala-kepala naga-naga di lautan. 14 Engkau meremukkan kepala-kepala Lewiatan berkeping-keping…”  ini bahasa simbolis. Ini bukan bahasa literal, tidak bicara tentang seekor binatang yang hidup di laut. Lewiatan di sini adalah sebuah simbol. Dan di pelajaran ini, selama pelajaran ini kita akan melihat Lewiatan mewakili apa. Maka, seperti yang kalian lihat, dikatakan, “…13 Engkau telah membelah laut dengan kekuatan-Mu, Engkau telah menghancurkan kepala-kepala  naga-naga di lautan. 14 Engkau meremukkan kepala-kepala Lewiatan berkeping-keping…” dan ini ada detail yang penting, “…dan memberikannya menjadi makanan orang-orang yang hidup di padang belantara…” apakah di padang belantara ada air? Tidak ada air di padang belantara. Kata “padang belantara” itu gurun. Maka Lewiatan sekali dia diremukkan, dikatakan di sini, Allah meremukkan kepala-kepala Lewiatan, apa yang akan terjadi? Dia akan diberikan sebagai makanan kepada penduduk padang belantara atau gurun, nanti kita akan kembali kemari. Ayat 14, “…14 Engkau meremukkan kepala-kepala Lewiatan berkeping-keping dan memberikannya menjadi makanan orang-orang yang hidup di padang belantara.15 Engkau membuka sumber-sumber air dan air bah; Engkau yang mengeringkan sungai-sungai besar…”  Ini bahasa yang cukup eksotik tetapi kita jangan mengartikannya bahwa ada binatang yang hidup di laut yang kepala-kepalanya (jamak = lebih dari satu kepala) diremukkan Allah. Di sini kita berurusan dengan simbol-simbol.

 

 

Now let's notice the details in this passage. First of all, the psalmist asked the same question as did Habakkuk. Remember what Habakkuk asked at the beginning of his book? How long will their adversary reproach, and the enemy blaspheme God's name or character? Is that the same question that we find here? Absolutely! In chapter 27.

 

Nah, mari kita simak detail-detailnya di bacaan ini. Pertama, si pemazmur menanyakan pertanyaan yang sama seperti Habakuk. Ingat bahwa Habakuk bertanya di awal kitabnya? Berapa lamakah musuh mereka bisa menyerang, dan musuh menghujat nama atau karakter Allah? Apakah itu pertanyaan yang sama yang kita dapati di sini? Betul sekali! Di pasal 27.

 

 

Now the passage that we just read, also speaks about the event at the Red Sea, when God split the waters open in order for God's people to pass securely through the waters. And then verses 10 through 12 tell us in the passage that the kingship of God and His victory over His enemies is represented by crushing the heads of Leviathan.  

 

Nah, ayat-ayat yang baru kita  baca, juga bicara tentang peristiwa di Laut Merah ketika Allah membelah air-air terbuka supaya umat Allah bisa lewat dengan aman melalui air-air itu. Kemudian ayat 10-12 di bacaan itu memberitahu kita bahwa kedudukan Allah sebagai raja dan kemenanganNya atas musuh-musuhNya, dilambangkan dengan diremukkannya kepala-kepala Lewiatan.

 

 

We also notice that Leviathan is not a one-headed creature. Leviathan has heads, plural. But Psalm 74 does not identify how many heads, that's an important detail. We'll come back to it when we look at other passages that speak about Leviathan. God's victory over Leviathan is described in terms of God smashing its heads and Leviathan is a marine creature who is king over the waters. Ellen White suggested that Leviathan was the largest and most powerful creature. She wrote that Adam had converse and I quote  “with every living creature, from the mighty leviathan that playeth among the waters to the  insect mote that floats in the sunbeam.” (Patriarchs and Prophets, p. 51)

 

Kita juga menyimak bahwa Lewiatan bukanlah binatang berkepala satu. Lewiatan punya banyak kepala, jamak. Tetapi Mazmur 74 tidak mengidentifikasi berapa buah kepalanya, ini detail yang penting. Kita nanti akan kembali kemari saat kita menyimak ayat-ayat lain yang bicara tentang Lewiatan. Kemenangan Allah atas Lewiatan digambarkan sebagai Allah meremukkan kepala-kepalanya dan Lewiatan adalah seekor makhluk laut, yang adalah raja laut. Ellen White memberikan kesan bahwa Lewiatan adalah makhluk yang paling besar dan sangat kuat. Dia menulis bahwa Adam berbicara dan saya kutip,  “…dengan setiap makhluk hidup, dari lewiatan yang perkasa yang bermain di tengah air-air hingga ke serangga terkecil yang melayang-layang di pancaran sinar matahari.” (Patriarchs and Prophets, hal. 51)

 

 

And notice the last detail. When God finally smashes the heads of Leviathan, He is going to give him as food to the people who inhabit the desert or the wilderness.  

 

Dan simak detail terakhir. Ketika Allah akhirnya meremukkan kepala-kepala Lewiatan, Dia akan memberikannya sebagai makanan kepada orang-orang yang tinggal di gurun atau di padang belantara.

 

 

Now the earliest reference to Leviathan is found in Job 31. The book of Job is the first book of the Bible that was written. Ellen White tells us that it was written by Moses while he tended Jethro's sheep in Midian, and that can be corroborated. By the way there's a very, very, interesting book. It's the best book that I have ever found on the book of Job. It's written by Seventh Adventist scholar and his wife, Edwin and Margaret Thiele. The name of the book is Job and the Devil, and unfortunately it's out of print. It was published I believe by Pacific Press a few years ago, but if you can maybe on Amazon or something you can get a copy of the book, it's a really worthwhile reading that book, Job and the Devil. In a moment I'm going to read a quotation from there.

 

Nah, referensi paling dini mengenai Lewiatan ditemukan di Ayub 31. Kitab Ayub adalah buku pertama dari Alkitab yang ditulis. Ellen White mengatakan bahwa itu ditulis oleh Musa selagi dia menggembalakan domba-domba Jitro di Midian, dan itu bisa dikoroborasi. Nah, ada sebuah buku yang amat sangat menarik. Itu adalah buku terbaik yang pernah saya temukan tentang kitab Ayub. Itu ditulis oleh seorang pakar Alkitab MAHK bersama istrinya, Edwin dan Margaret Thiele. Judul buku itu ialah Job and the Devil (Ayub dan Iblis). Sayangnya sudah tidak dicetak lagi. Ini diterbitkan saya rasa oleh Pacific Press beberapa tahun lalu, tetapi jika kalian mungkin bisa mendapatkannya di Amazon atau entah di mana, ini betul-betul buku yang layak dibaca, Job and the Devil. Nanti saya akan membacakan sebuah kutipan dari sana.

 

 

Now Leviathan is mentioned in the book of Job. You remember the story of Job, right? Everything in his life was thrown upside down, he lost everything he had, he felt that even he had lost the support of God. And who caused all of these things? The first two chapters tell us that the Devil, Satan, is causing these things. The word “Satan” is used, “Satan” is used as the one who is afflicting Job.  And so Job from chapter 3 all the way to chapter 38, he's crying out to God, for God to explain what's happening, because he says, “You know I was faithful to You, I used my goods to bless other people. So why are these things happening to me? It doesn't make any sense.” And God's answer was a deafening silence. So from chapter 3 to chapter 38, Job is crying out to God ~ like Jesus cried out to His Father on the cross, “Why have You forsaken Me?” ~ and the answer to Job is absolute silence.

But then God in chapters 38-40 describes Creation in the exact order in which it occurred. You read those chapters first speaks about the light, creation of light; then the first firmament; then the dry grass; and then the constellations; the birds; the land animals; in other words, God tells Job, “You know, Job, I did, I created all these things. Who are you to question Me?” is what He says. And of course after God says that to Job, after Job has seen the greatness of God in Creation, the very order of the days of creation, then Job says to God what we find in chapter 41:1-4,1 Can you draw out Leviathan with a hook, or snare his tongue with a line which you lower? Can you put a reed through his nose, or pierce his jaw with a hook? Will he make many supplications to you? Will he speak softly to you? Will he make a covenant with you? Will you take him as a servant forever?”  Here God is asking Job if he as a mere human being can overcome and conquer Leviathan. And we're going to find in a few moments that Job tells God, “Oh I can't do it, but I know that You can do all things.”

 

Nah, Lewiatan disebutkan di kitab Ayub. Kalian ingat kisah Ayub, bukan? Segala sesuatu dalam hidupnya dibuat berantakan, dia kehilangan semua yang dimilikinya, dia bahkan merasa dia juga kehilangan dukungan Allah. Dan siapa yang menyebabkan semua hal ini? Dua pasal yang pertama memberitahu kita bahwa Iblis, Setan, yang menyebabkan semua ini. Kata “Setan” dipakai, “Setan” dipakai sebagai sosok yang menyiksa Ayub. Maka Ayub dari pasal 3 terus hingga pasal 38, dia berseru kepada Allah, minta Allah menjelaskan apa yang terjadi, karena Ayub berkata, “Engkau tahu aku setia padaMu, aku menggunakan hartaku untuk memberkati orang-orang lain. Jadi mengapa segala hal ini terjadi padaku? Ini tidak masuk akal.” Dan Allah menjawabnya dengan keheningan yang membuat tuli. Maka dari pasal 3 hingga pasal 38, Ayub berteriak kepada Allah ~ seperti Yesus berteriak kepada BapaNya di salib, “Mengapa Engkau meninggalkan Aku?” ~ dan jawaban yang diterima Ayub adalah keheningan mutlak.

Tetapi Allah kemudian di pasal 38-40 menggambarkan Penciptaan dalam susunan yang tepat sebagaimana terjadinya. Kalian bacalah pasal-pasal itu, pertama bicara tentang terang, penciptaan terang; kemudian cakrawala; kemudian rumput yang kering; kemudian benda-benda langit; burung-burung; binatang-binatang darat; dengan kata lain, Allah berkata kepada Ayub, “Tahukah kamu, Ayub, Aku telah menciptakan segala itu. Siapakah kamu bertanya kepadaKu?” itulah yang Allah katakan. Dan tentu saja setelah Allah berkata demikian kepada Ayub, setelah Ayub melihat kebesaran Allah dalam Penciptaan, susunan hari-hari Penciptaan, lalu Ayub berkata kepada Allah apa yang kita temukan di pasal 41:1-4, 1 Dapatkah engkau menarik keluar Lewiatan dengan kail, atau menjerat lidahnya dengan tali yang engkau turunkan? 2 Dapatkah engkau memasang tali buluh melalui hidungnya, atau menembus rahangnya dengan kail? 3 Akankah dia mengajukan banyak permohonan kepadamu? Akankah dia berbicara dengan lemah lembut kepadamu? 4 Akankah ia mengikat perjanjian denganmu? Maukah engkau mengambil dia menjadi hamba untuk selama-lamanya? …”  Di sini Allah bertanya kepada Ayub apakah dia sebagai manusia biasa bisa mengatasi dan mengalahkan Lewiatan. Dan sebentar lagi kita akan menemukan bahwa Ayub memberitahu Allah, “Oh, aku tidak bisa melakukan itu, tetapi aku tahu Engkau bisa melakukan segala sesuatu.”

 

 

Now let's notice a statement regarding Leviathan from the book Job and the Devil. “A cylinder seal from Tel Amar in Mesopotamia depicts a seven-headed dragon engaged in conflict with two deities, one before him, and the other behind. Four of the heads pierced by a spear are shown drooping, and are no longer in conflict. But the other three heads are still erect, maintaining the struggle. Six tongues of flame shoot upward from the body of the beast.” You know this was discovered from around the period of Job, and so we know that Job would have had the idea of who Leviathan really was. And in our next session we're going to identify who he was.

 



Sekarang mari kita simak sebuah pernyataan mengenai Lewiatan dari buku Job and the Devil hal. 125. “…Sebuah meterai berbentuk silinder dari Tel Amar di Mesopotamia menggambarkan seekor naga berkepala tujuh yang terlibat dalam sengketa dengan dua dewa, satu di depannya, dan yang lain di belakangnya. Empat dari kepala-kepalanya yang sudah kena tombak tampak terkulai dan tidak lagi bersengketa. Tetapi tiga kepala yang lain masih tegak, meneruskan pertempuran. Enam lidah api muncul ke atas dari tubuh binatang itu…”  Kalian tahu ini ditemukan sekitar zaman Ayub, maka kita tahu bahwa Ayub tahu siapa Lewiatan itu sebenarnya. Dan di sesi kita berikutnya kita akan mengidentifikasi siapa dia.

 

 

 

 

29 06 25 

No comments:

Post a Comment