THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT 1
Part 14/25 - Stephen Bohr
THE DEFEAT OF LEVIATHAN
https://www.youtube.com/watch?v=1UdyS_4Cs5c&list=PLIWJyuxBfZ7je1L5eNH11ROzC-CaAKO3E&index=14
Dibuka
dengan doa.
Okay, we began our study with Psalm
74. I'm not going to read the verses again, but I want to review the main
points that we find in these verses. This passage mentions this creature
Leviathan. We notice first of all that the passage begins with a question. It's
the same question that was asked by Habakkuk. It begins by saying, “10 …. how long will
the adversary reproach? Will the enemy blaspheme Your name…” or character “…forever?” So it begins with the same question as Habakkuk.
Baiklah, kita awali pelajaran kita dengan Mazmur
74. Saya tidak akan membacakan ayat-ayat itu lagi tetapi saya mau mengulangi
poin-poin utama yang kita temukan di ayat-ayat itu. Bacaan tersebut menyebut
makhluk Lewiatan ini. Pertama kita lihat bacaan itu diawali dengan sebuah
pertanyaan. Itu adalah pertanyaan yang sama yang diajukan Habakuk. Itu dimulai
dengan mengatakan, “10 Berapa lama
lagi, ya Allah, lawan itu mencela? Apakah
musuh akan menghujat nama-Mu…” atau karakterMu “…selamanya?” (Mazmur 74:10). Jadi itu diawali dengan pertanyaan yang
sama dengan Habakuk.
Now it also reminisces about the event at the Red Sea when God split
the waters of the Red Sea. We also notice that the passage deals with the
kingship of the Lord of YaHWeH and His victory over Israel's enemies. We notice
also that Leviathan has multiple heads in Psalm 74. We are not told how many
heads, but it does tell us that God is going to smash the heads of Leviathan.
Nah
bacaan itu juga mengingatkan tentang peristiwa di Laut Merah ketika Allah
membelah air-air Laut Merah. Kita juga menyimak bahwa bacaan
ini bicara tentang kepemerintahaan Tuhan YaHWeH dan kemenanganNya atas
musuh-musuh Israel. Kita juga menyimak bahwa Lewiatan itu punya banyak kepala
di Mazmur 74. Kita tidak diberitahu berapa jumlah kepalanya, tetapi kita
diberitahu bahwa Allah akan meremukkan kepala-kepala Lewiatan.
Now clearly this is not only talking
about a
creature that once existed. It is a symbol, even though this creature
did exist. At the beginning
this creature was created by God. Notice the statement that we find in Patriarchs and Prophets page 51 which we read before. She wrote, “with every living
creature, from the
mighty Leviathan that playeth among the waters to the insect mote that
floats in the sunbeam” Adam had converse with them.
Nah, jelas ini tidak hanya
bicara tentang seekor hewan
yang dulu pernah ada. Sekarang
itu suatu simbol, walaupun makhluk ini pernah ada. Pada awalnya makhluk ini
diciptakan oleh Allah. Simak pernyataan yang ada di Patriarchs and Prophets hal. 51, yang sudah kita baca sebelumnya. Ellen White
menulis, “…dengan setiap makhluk
hidup, dari lewiatan yang perkasa yang bermain di tengah air-air hingga ke
serangga terkecil yang melayang-layang di pancaran sinar matahari” Adam berbicara dengan mereka.
And then the final point that we
noticed is that when God finally smashes the heads of Leviathan, he is going to
feed him to the inhabitants of the wilderness or of the desert. What could that
possibly mean, if Leviathan is a symbol of an evil power?
Kemudian
poin terakhir yang kita simak ialah ketika Allah meremukkan kepala-kepala
Lewiatan, Allah akan memberikan dia menjadi makanan penduduk padang belantara
atau gurun. Apa kira-kira maksudnya jika Lewiatan adalah simbol dari kekuasaan
jahat.
Now we notice also that the earliest
reference to Leviathan is in the book of Job, and you probably say, “Well, Isaiah Psalm is after Job.”
Well, yes. Psalm 74, excuse me, is after Job in the Canon, but actually in
terms of time, the book of Job was the first book that was written, because it
was written by Moses in the desert of Midian, while he tended Jethro's sheep.
Nah, kita
melihat juga bahwa Lewiatan pertama disebut di kitab Ayub, dan mungkin kalian
berkata, “Nah,
kitab Mazmur itu setelah Ayub.” Betul.
Mazmur 74 itu setelah kitab Ayub di susunan Alkitab, tetapi sebenarnya dalam
pengertian waktu, kitab Ayub adalah kitab pertama yang ditulis, karena itu
ditulis oleh Musa di padang gurun Midian selagi dia menggembalakan domba-domba
Jitro.
Now why does Job mention Leviathan?
Why does the book of Job mention Leviathan? Well, you know the story of the
patriarch Job. He basically lost everything that he had, he lost his children,
his servants, his possessions, the support of his wife, his health, his
friends, the nation turned against him and spit in his face, and it appeared
from chapter 3 to chapter 38 that even God had forsaken him. And so Job felt
lonely and forsaken by God, but finally God speaks to Job. In chapters 38-40
God asks Job a series of over 50 questions and He describes in those questions
the order of Creation, day by day. He begins with the light, the firmament, the
green grass, the constellations, the
birds, and the land animals. He goes through the days of Creation in their
exact order in chapters 38-40. And then God asks Job a very important question,
He says, “Who are you to question the
great God that created all of these things?” And then in chapter 41 we find
God showing Job a creature which instills fear, that creature is called
Leviathan. And by the way this is the first reference to Leviathan with regards
to time. I know that Job comes before Psalms, but we need to understand that
Psalms is written long after the book of Job.
Nah,
mengapa Ayub menyebut Lewiatan? Mengapa kitab Ayub menyebut Lewiatan? Nah, kalian
sudah tahu kisah Ayub. Pada dasarnya dia kehilangan segala miliknya, dia
kehilangan anak-anaknya, hamba-hambanya, harta miliknya, dukungan istrinya,
kesehatannya, teman-temannya, bangsanya berbalik memusuhi dia dan meludahi
wajahnya, dan dari pasal 3 hingga pasal 38,
tampaknya bahkan Allah telah meninggalkannya. Maka Ayub merasa sendirian dan
ditinggalkan oleh Allah; namun akhirnya Allah berbicara kepada Ayub. Di pasal
38-40 Allah memberi Ayub lebih dari 50 pertanyaan dan di dalam
pertanyaan-pertanyaan itu Dia menggambarkan urutan Penciptaan hari per hari.
Dia mulai dengan terang, cakrawala, rumput hijau, konstelasi, burung-burung,
dan hewan-hewan darat. Dia membahas satu per satu hari-hari Penciptaan menurut
urutannya yang tepat di pasal 38-40. Lalu Allah mengajukan kepada Ayub suatu
pertanyaan yang penting, kata Allah, “Siapa kamu ini berani bertanya kepada Allah yang
besar yang telah menciptakan semua hal ini?”
Lalu di pasal 41 kita melihat Allah menunjukkan kepada Ayub seekor makhluk yang
membangkitkan rasa takut, makhluk itu disebut Lewiatan. Dan ketahuilah, ini
adalah rujukan pertama kepada Lewiatan sehubungan dengan waktu. Saya tahu
tempat kitab Ayub itu sebelum Mazmur, tetapi harus kita pahami bahwa Mazmur itu
ditulis jauh setelah kitab Ayub.
Now God asks Job the question, “1 Can you draw out
Leviathan with a hook, or snare his
tongue with a line which you
lower? 2 Can
you put a reed through his nose, or pierce his jaw with a hook? 3 Will he make many
supplications to you? Will he speak softly to you? 4 Will he make a covenant with you? Will you take him
as a servant forever? (Job 41:1-4)” in other words, He’s saying, “Can
you really defeat Leviathan? Can you gain the victory over Leviathan?”
Sekarang Allah bertanya kepada Ayub, “1
Dapatkah
engkau menarik keluar Lewiatan dengan kail, atau menjerat
lidahnya dengan tali yang engkau turunkan?
2 Dapatkah engkau memasang tali buluh
melalui hidungnya, atau menembus
rahangnya dengan kail? 3 Akankah
dia mengajukan banyak permohonan kepadamu? Akankah
dia berbicara dengan lemah lembut kepadamu? 4 Akankah ia mengikat perjanjian denganmu? Maukah engkau mengambil dia menjadi hamba untuk
selama-lamanya?” (Ayub 41:1-4) dengan
kata lain, Allah berkata, “Bisakah kamu
benar-benar mengalahkan Lewiatan? Bisakah kamu meraih kemenangan atas
Lewiatan?”
Now who is Leviathan? Well, we know
who caused all of Job's problems in the Bible. Who was the one who caused all
of Job's problems? It was a personage by the name of שָׂטָן [śâtân] where we get the word “Satan” from.
Clearly Job 1 and 2 says that Satan was causing the trials of Job.
Nah,
siapakah Lewiatan? Nah, kita tahu siapa yang menimbulkan semua masalah Ayub di
Alkitab. Siapakah dia yang menyebabkan semua masalah Ayub? Dialah satu sosok
yang bernama שָׂטָן [śâtân], dari mana kita mendapatkan perkataan “Setan.”
Sangat jelas di Ayub 1 dan 2 dikatakan bahwa Setan yang menyebabkan
pencobaan-pencobaan Ayub.
Now there was this creature Leviathan
that was known by Job at that time. There's a very interesting book it's the
best book that I've read on the book of Job, it's called Job and the Devil, page 125 and it's written by Edwin and
Margaret Thiele, and you can acquire this on Amazon. Somebody shared this with
me during the last class period, but the interesting thing is that in this
statement discovered way back in history around the times of Job, a being by
the name of Lothan was known to have seven heads and was to be the enemy of the
gods. Let me read you just this one statement from the book Job and the
Devil, “A
cylinder seal from Tel Amar…” “Tel” means a mound “…in Mesopotamia depicts a seven-headed
dragon engaged in conflict with two deities, one before him, and the other
behind. Four of the heads pierced by a spear are shown drooping, and are no
longer in conflict…” this shows that each head is wounded in succession, we'll come
back to that a little bit later. “…But the other
three heads are still erect, maintaining the struggle. Six tongues of flame
shoot upward from the body of the beast.”
Nah, ada
makhluk Lewiatan ini yang dikenal oleh Ayub pada masanya. Ada buku yang sangat
menarik, ini adalah buku terbaik tentang kitab Ayub, yang berjudul Job and the Devil, dan itu
ditulis oleh Edwin dan Margaret Thiele, dan kalian bisa mencarinya di Amazon.
Seseorang membagikan info ini kepada saya di kelas sebelumnya, tetapi hal yang
penting ialah di dalam pernyataan ini yang ditemukan jauh di masa lalu sejarah
sekitar zaman Ayub, seekor makhluk yang bernama Lothan, diketahui memiliki
tujuh kepala dan adalah musuh dewa-dewa. Saya akan membacakan untuk kalian satu
pernyataan ini dari buku Job and
the Devil hal. 125, “…Sebuah meterai
berbentuk silinder dari Tel Amar…” “Tel” berarti sebuah bukit, “…di
Mesopotamia menggambarkan seekor naga berkepala tujuh yang terlibat dalam
sengketa dengan dua dewa, satu di depannya, dan yang lain di belakangnya. Empat
dari kepala-kepalanya yang sudah kena tombak tampak terkulai dan tidak lagi
bersengketa…” ini menunjukkan bahwa setiap kepala dilukai secara suksesif, nanti
kita akan kembali kemari. “…Tetapi tiga
kepala yang lain masih tegak, meneruskan pertempuran. Enam lidah api muncul ke
atas dari tubuh binatang itu…”
Now many other tablets have also been
unearthed in the Middle East where the gods are in conflict with a seven headed
dragon. In all these sources the dragon is the supernatural enemy of the gods
in a pagan world. Now although Leviathan was created by God like the serpent,
it became a symbol of God's prime enemy. The description in Job 41 clearly
indicates that this beast did not exist in real life in the days of Job, the
depiction is symbolic. I'm not going to read the chapter, but I want to
read the characteristics of this beast, of this Leviathan. Let me just say that
you'll find many translations that translate the word “Leviathan” as crocodile.
This is not a crocodile, because a crocodile does not have seven heads, and
furthermore the description is a description of a beast that is nondescript in that
day. Here's the summary.
· Even the sight of Leviathan fills people with terror, that's
verse 9.
· Leviathan has sharp and mauling teeth, that's verse 14.
· now here's where we know that it's not a crocodile, he spews
fire and smoke out of his mouths. That doesn't sound like a crocodile, does it?
· his heart is as hard as a millstone, that's verse 24.
· there is no weapon created by men which can fell him, verses 26-28.
· he makes the sea boil (verse 31)
· he fears absolutely no one (verse 33)
· and here comes a key detail, he is identified in verse 34 as the “king of the children of pride”. Who are the children of pride? The wicked. And who is their
king? Satan.
Nah,
banyak loh-loh lain hasil penggalian di Timur Tengah juga menunjukkan bahwa
dewa-dewa bersengketa dengan seekor naga berkepala tujuh. Di semua sumber ini,
si naga adalah musuh supranatural dari dewa-dewa di dunia pagan. Nah, walaupun
Lewiatan itu diciptakan Allah seperti halnya ular, dia
menjadi simbol musuh utama Allah. Deskripsi di Ayub 41 dengan jelas
mengindikasikan bahwa binatang
ini sudah tidak eksis di dunia nyata di zaman Ayub, penggambarannya itu simbolis.
Saya tidak akan membaca pasal itu, tetapi saya mau membacakan karakteristik
binatang ini, Lewiatan ini. Saya hanya ingin mengatakan kalian akan menemukan
banyak terjemahan Alkitab yang menerjemahkan kata “lewiatan” ini sebagai buaya.
Ini bukan buaya, karena seekor buaya tidak punya tujuh kepala, dan selain itu,
deskripsinya adalah deskripsi seekor
binatang yang tidak ada seperti itu di zaman tersebut. Inilah
ringkasannya (Ayub 41).
· Bahkan melihat Lewiatan saja membuat orang-orang
ketakutan, itu ayat 9.
· Lewiatan punya gigi-gigi tajam yang mencabik-cabik,
itu ayat 14.
· Nah, ini sekarang yang membuat kita tahu bahwa dia
bukan buaya, dia menyemburkan api dan asap keluar dari mulut-mulutnya (ayat
19-21). Ini tidak mirip buaya, kan?
· Hatinya sekeras batu kilangan, itu ayat 24.
· Tidak ada senjata ciptaan manusia yang bisa
mengalahkan dia, ayat 26-28.
· Dia membuat laut mendidih (ayat 31).
· Dia sama sekali tidak takut kepada siapa pun (ayat
33)
· Dan ini detail kuncinya, dia
diidentifikasi di ayat 34 sebagai “raja semua anak-anak yang angkuh”. Siapa
anak-anak angkuh itu? Orang-orang jahat. Dan siapa raja mereka? Setan.
Now interesting, that after God shows
the order of the days of Creation, and after He shows Job, Leviathan; and Job
knew about Leviathan; and God asked him “Can
you defeat Leviathan?” Job now says, “Oh,
I can't do that.” And so now he's going to speak to God.
Yang
menarik, setelah Allah menunjukkan urutan hari-hari Penciptaan, dan setelah Dia
menunjukkan Lewiatan kepada Ayub, dan Ayub tahu tentang Lewiatan; dan Allah
bertanya kepadanya, “Bisakah kamu mengalahkan Lewiatan?” Ayub sekarang berkata, “Oh, aku tidak
bisa.” Maka sekarang Ayub akan bicara
kepada Allah.
Job 42:1-6, “1Then Job answered the Lord and said, ‘2’I know that You can do
everything…” including what, in the context? Not
only that God is able to create everything but God is able to defeat whom?
Leviathan, that's right, “…and that no purpose of Yours can be withheld from You. 3 You asked, ‘Who is this
who hides counsel without knowledge?’ Therefore…” Job says ~ by the way some people think that Job sinned. Job
didn't sin, he just spoke out of a lack of knowledge. He didn't know what was
going on. You know it's easy to criticize Job, you know all Heaven knew what
was happening, but the earth didn't, so he's puzzled, he never let loose of
God, he was puzzled about what was happening to him, because he knew that he
had committed his life to the Lord, and that he was faithful to God. And so he
asked, why? Why? He felt forsaken. If you think it's a sin for Job to say, “Lord, why are You not there?” then you
would have to say that Jesus sinned when He said to His Father, “Why have You forsaken Me?”. He felt
forsaken of God, so now he says
“…‘2’I know
that You can do everything, and that no purpose of Yours can be withheld from
You. 3 You asked, ‘Who is this who hides counsel
without knowledge?’…” that God asked Job. “…Therefore I have uttered what
I did not understand, things too wonderful for me, which I did not know…” and then he says to God,
“…4 Listen,
please, and let me speak; You said, ‘I
will question you, and you shall answer Me.’ 5 ‘I
have heard of You by the hearing of the ear, but now my eye sees…” what does the word
“sees” mean? “Now I understand”. Remember we talked about the eyes yesterday?
The eye of understanding. And so he says, “…5 ‘I
have heard of You by the hearing of the ear, but now my eye sees You. 6 Therefore I abhor myself, and repent in dust and ashes.’…” So that's the perspective of Job.
Ayub 42:1-6, “1
Maka
jawab Ayub kepada TUHAN, 2 ‘Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan
segala sesuatu…” termasuk
apa dalam konteks ini? Allah bukan saja sanggup menciptakan segala sesuatu, tetapi Allah sanggup
mengalahkan siapa? Lewiatan, benar. “…dan tidak ada
rencana-Mu yang bisa digagalkan. 3
Engkau bertanya, ‘Siapakah dia yang mengaburkan kebijaksanaan tanpa memiliki
pengetahuan?’ Itulah sebabnya, …” Ayub berkata ~ nah, ada orang yang menganggap Ayub sudah
berdosa. Ayub tidak berdosa, dia hanya bicara karena ketidaktahuannya. Dia
tidak mengerti apa yang terjadi. Memang mudah mengkritik Ayub, seluruh Surga
tahu apa yang terjadi, tetapi bumi tidak tahu. Jadi Ayub bingung, dia tidak
pernah melepaskan pegangannya pada Allah, dia bingung karena apa yang terjadi
padanya, dia tahu dia telah menyerahkan hidupnya kepada Allah dan dia setia
pada Allah. Maka dia bertanya, mengapa? Mengapa? Dia merasa ditinggalkan. Jika
kita menganggap Ayub berdosa karena berkata, “Tuhan,
mengapa Engkau tidak ada?” maka kita juga
harus mengatakan Yesus berdosa ketika Dia berkata kepada BapaNya, “Mengapa
Engkau meninggalkan Aku?” Ayub merasa
ditinggalkan Allah, maka sekarang dia berkata, “…2
‘Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada
rencana-Mu yang bisa digagalkan. 3Engkau bertanya, ‘Siapakah dia yang mengaburkan kebijaksanaan tanpa memiliki
pengetahuan?’…” pertanyaan
Allah kepada Ayub. “…Itulah sebabnya,
aku telah berbicara tanpa pengertian tentang
hal-hal yang terlalu hebat bagiku yang tidak
kuketahui…” Lalu kata Ayub
kepada Allah, “…4 Mohon dengarlah, dan izinkanlah aku bicara. Engkau berkata, ‘Aku
akan menanyai engkau, dan engkau akan
menjawab Aku.’ 5 Aku sudah
mendengar tentang Engkau lewat pendengaran telinga, tetapi sekarang mataku
sendiri melihat…” apa artinya
kata “melihat”? “Sekarang aku mengerti”. Ingat kemarin kita bicara tentang
mata? Mata pemahaman. Maka kata Ayub, “…5 Aku sudah
mendengar tentang Engkau lewat pendengaran telinga, tetapi sekarang mataku
sendiri melihat Engkau. 6 Oleh
sebab itu aku muak dengan diriku sendiri, dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan
abu.’…” Jadi inilah perspektif Ayub.
It is an invincible creature,
Leviathan, he breathes smoke and fire, he is invincible with human weapons, and
he is the king of all the children of pride, but do we have any other pictures
of Leviathan in Scripture? Yes, we do. We have a picture of Leviathan in Isaiah
chapter 27 which is the Little Apocalypse that we are studying. As we
noticed the book of Isaiah chapters 24-27 are describing events relating to the
Second Coming of Jesus, as well as at the end of the Millennium. Remember, we
studied the two stages of punishment, so you have events not only at the Second
Coming, but also events relating to the Millennium. Now let's read. Isaiah
27:1, “1 In that day the LORD with His sore and great and strong sword
shall punish Leviathan…” so what's going to happen after the
Millennium? God is going to punish whom? Leviathan. And what is Leviathan? “…the piercing serpent…” so what is Leviathan called? The serpent, “…even Leviathan that
crooked serpent; and He shall slay the dragon that is in the sea.” (KJV) Three names: (1) Leviathan, (2) serpent, (3) dragon.
What picture begins to emerge in our
minds as to who Leviathan represents? He represents Satan, the ancient serpent, the Devil and
Satan.
Ini
adalah makhluk yang tidak terkalahkan, Lewiatan, dia bernafas asap dan api, dia
tidak terkalahkan dengan senjata manusia, dan dia adalah raja semua anak-anak
angkuh, tetapi apakah ada gambaran lain di Kitab Suci tentang Lewiatan? Ya. Ada
gambaran Lewiatan di Yesaya pasal 27, yang adalah kitab Apokalips Kecil yang
sedang kita pelajari. Seperti yang sudah kita simak kitab Yesaya pasal 24-27
menggambarkan peristiwa-peristwa yang berkaitan dengan Kedatangan Kedua Yesus,
dan juga akhir Millenium. Ingat, kita sudah mempelajari kedua tahap
penghukuman, jadi bukan saja ada peristiwa-peristwa Kedatangan Kedua, tetapi
juga peristiwa-peristiwa berkaitan dengan Millenium.
Sekarang mari kita baca Yesaya 27:1, “1 Pada hari itu TUHAN dengan pedang-Nya yang berat, besar dan kuat akan menghukum Lewiatan, …” jadi
apa yang akan terjadi setelah Millenium? Allah akan menghukum siapa? Lewiatan.
Dan Lewiatan itu apa? “…ular yang menikam,…” jadi
Lewiatan disebut apa? Ular, “…yaitu Lewiatan, ular yang culas itu,
dan Ia akan membunuh naga itu yang ada di laut (KJV).” Tiga
nama: (1) Lewiatan, (2) ular, (3) naga.
Gambaran
apa yang mulai muncul di pikiran kita tentang siapa yang diwakili Lewiatan? Dia
mewakili Setan, “ular tua itu, Iblis, dan Setan (Wahyu 12:9).”
Now the picture of Leviathan is that
he is the king of the waters, he is a water creature, he controls the waters,
he controls all the fish in the waters, you might say. Notice Isaiah 17:12 and
13 which we read before, and we're going to read this from the King James
Version. “12 Woe to the multitude of many people, which make a
noise like the noise of the seas…” let me ask you then what do the seas represent? The noise, the
waves of the sea, what do they represent? Multitude of many people, “…and to the rushing of
nations, that make a rushing like the rushing of mighty waters!...” so the nations make a rushing like the rushing of many waters. “…13 The
nations shall rush like the rushing of many waters: but God shall rebuke them,
and they shall flee far off, and shall be chased as the chaff of the mountains
before the wind, and like a rolling thing before the whirlwind…” So what is the realm of domain of Leviathan the
dragon who lives in the waters? His domain is multitudes, nations, tongues, and peoples,
which are ~ according to Scripture ~ which are the children of pride over whom
Leviathan rules.
Nah, gambaran Lewiatan ialah dia itu raja lautan,
dia adalah makhluk air, dia mengendalikan air-air, dia mengontrol semua ikan di
dalam laut, katakanlah demikian. Simak Yesaya 17:12-13, yang kita sudah baca
sebelumnya, dan kita akan membaca ini dari KJV. “12 Celaka bagi banyak orang, yang membuat ribut seperti gemuruh lautan, …” coba
saya tanya kalau begitu lautan mewakili apa? Suara ributnya,
gelombang-gelombang air, mereka mewakili apa? Kumpulan orang banyak, “…dan bagi bangsa-bangsa yang menggulung,
yang menggulung seperti menggulungnya air yang hebat!…” jadi bangsa-bangsa membuat gemuruh
seperti suara gemuruh banyak air “…13 Bangsa-bangsa akan menyerbu seperti gelora lautan besar; tetapi Allah akan menghardik
mereka dan mereka
akan lari jauh-jauh, dan akan dihalau seperti sekam dari
gunung yang diterbangkan angin, seperti
benda menggelinding di hadapan angin puting beliung…” Jadi apakah daerah kekuasaan Lewiatan si naga yang
hidup di laut? Daerah kekuasaannya ialah
orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum ~ yang
menurut Kitab Suci adalah anak-anak
yang angkuh, yang diperintah oleh Lewiatan.
Isaiah 51:9-11 refers to the same
creature as Rahab, and the serpent that God split apart when He opened the Red
Sea. So is the Red Sea really a dragon? No! We're dealing with symbols here,
folks. We're not dealing with the literal beast. The beast is a symbol of a
greater reality here. Here the waters are compared to the body of a dragon
that God will split or divide once more when He dries the waters of the river
Euphrates. So when God dried the Red Sea, He was splitting the domain of Satan.
And the same is true when He does that with the river Euphrates,
the waters are divided, the waters are dried up, and what happens with
Leviathan as a result? The Leviathan is thrown onto dry ground,
because he no longer has a water support. Are you following me or not?
Yesaya
51:9-11 mengacu kepada makhluk yang sama sebagai Rahab, dan ular
yang dibelah Allah menjadi dua ketika Dia membuka Laut Merah. Maka apakah Laut
Merah itu benar-benar seekor naga? Tidak! Di sini kita berurusan dengan simbol,
Saudara-saudara. Kita tidak berurusan dengan binatang yang literal. Binatang
itu adalah sebuah simbol dari realitas yang lebih besar di sini. Di sini laut dibandingkan dengan badan
si naga yang dibelah Allah atau yang dibagiNya sekali lagi
ketika Dia mengeringkan air-air sungai Efrat. Jadi ketika Allah mengeringkan Laut Merah, Dia membelah dua
daerah kekuasaan Setan. Dan hal yang sama terjadi ketika Dia berbuat yang sama
dengan sungai Efrat, air-airnya dibagi,
air-airnya dikeringkan, dan apa yang
terjadi pada Lewiatan sebagai akibatnya? Lewitan
dilemparkan ke tanah yang kering, karena dia tidak lagi punya
pendukung air. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Notice what we find here in Isaiah
51:9-11, “9 Awake, awake, put on
strength, O arm of the Lord! Awake…” now notice this, “…as in the ancient days…” did we find that in
Habakkuk, where Habakkuk is saying, “Do
what You did in the past”? Absolutely! So it says, “…9 Awake, awake, put on strength, O arm of
the Lord! Awake as in the ancient
days…” do it again “…in the generations of old…” that is at the Red Sea, “…Are You not the
arm that cut Rahab apart…”
what does Rahab mean here? It's the Red Sea, folks. The
pagans believe that the seas were a real dragon, literal dragon, but this is
speaking symbolically. So it says, “…Are You
not the arm that
cut Rahab…” which is the same as Leviathan “…apart and wounded…” what? “…the serpent? 10 Are You
not the One who dried
up the sea, the waters of the great deep; that made the depths of the sea a
road for the redeemed to cross over? 11 So the ransomed of the Lord shall return, and come to
Zion with singing, with everlasting joy on their heads. They shall obtain joy
and gladness; sorrow and sighing shall flee away.”
So what happens when God smashes the
heads of Leviathan? God's people can rejoice and sing. Did we find that before
also in Isaiah chapter 25 and 26? You know, absolutely we did.
Simak apa yang kita temukan di sini di Yesaya
51:9-11, “9
Bangun, bangun, kenakan kekuatan, hai tangan
TUHAN! Bangun…” sekarang
simak ini, “…seperti di zaman purbakala,…” apakah kita melihat ini di Habakuk, di mana Habakuk
mengatakan, “Lakukan lagi apa yang pernah Engkau lakukan di masa lampau”? Tentu saja! Jadi dikatakan, “…9 Bangun, bangun, kenakan kekuatan, hai tangan TUHAN! Bangun seperti di zaman purbakala,…” lakukan
itu lagi, “…di zaman generasi-generasi yang lama…” yaitu seperti di Laut Merah, “…Bukankah Engkau lengan yang telah
membelah Rahab,…” Rahab di sini artinya apa? Itulah Laut Merah,
Saudara-saudara. Orang-orang pagan meyakini lautan adalah seekor naga betulan,
naga literal, tetapi ini bicara tentang simbol. Jadi dikatakan, “…Bukankah Engkau lengan yang telah
membelah Rahab,…” yang sama dengan Lewiatan. “…dan melukai…” apa? “…si
naga? 10 Bukankah Engkau yang
mengeringkan laut, air-air lautan yang dalam?
Yang membuat kedalaman laut menjadi jalan bagi orang-orang yang diselamatkan untuk menyeberang? 11 Maka orang-orang tebusan TUHAN akan pulang dan datang ke Sion dengan nyanyian, dengan sukacita abadi di kepala mereka; mereka akan mendapatkan sukacita dan kegembiraan; duka dan keluhan
akan lari jauh…” Jadi
apa yang terjadi ketika Allah meremukkan kepala-kepala Lewiatan? Umat Allah
bisa bersukacita dan menyanyi. Apakah kita menemukannya sebelumnya juga di
Yesaya pasal 25 dan 26? Tentu saja!
Now you say, “But that's kind of strange to speak about crushing the head of a
beast.” Well, where's the first time that you have in the Bible where a beast's
head was going to be crushed? In Genesis 3:15. Is that talking about God, you
know, crushing the head of a rattlesnake? No! It's talking about God crushing
the head of whom? That of Satan. The serpent is a symbol of Satan. We're
dealing with symbolism here. Not like the pagans, the pagans believed this was
literal, but the Bible teaches that we're dealing with symbols.
Nah
kalian berkata, “Tapi ini rada janggal bicara tentang meremukkan kepala seekor
binatang.” Nah, di mana pertama kalinya
di Alkitab ada kepala binatang yang akan diremukkan? Di Kejadian 3:15. Apakah
itu bicara tentang Allah meremukkan kepala seekor ular kobra? Tidak! Ini bicara
tentang Allah meremukkan kepala siapa? Kepala Setan. Ular adalah simbol Setan.
Di sini kita berurusan dengan simbolisme. Beda dengan orang-orang pagan, mereka
meyakini ini literal, tetapi Alkitab mengajarkan bahwa kita berurusan dengan
simbol-simbol.
Now let's notice Isaiah 27:2 and 3, “2 In that day sing ye unto her, a vineyard…” by the way in the Bible, spiritual Israel is compared to a fruitful
vineyard. So “…2 In that day sing ye unto
her, a vineyard of red wine. 3 I the LORD do keep it; I will water
it every moment: lest any hurt it, I will keep it night and day.” (KJV) God is saying, “I'm going to protect My vineyard.” And His vineyard in the Old Testament was
Israel, but because they rejected the Messiah ~ you can find this in the
parable of the vineyard where He sends out messengers to get the fruit, and
what do they do? They reject the invitation, they kill them. Then He sends
others, do the same to them. Last of all He sends His Son. They say, “This is the Heir let's kill Him, and take
His inheritance.” And then Jesus says, “the
kingdom will be taken from you and given to a people that produce the fruits
thereof,” which is the Christian church.
Sekarang mari simak Yesaya 27:2-3, “2 Pada hari itu bernyanyilah kepadanya, sebuah kebun anggur…” nah,
di Alkitab, Israel spiritual
dibandingkan dengan sebuah kebun anggur yang banyak buahnya.
Jadi, “…2
Pada hari itu bernyanyilah
kepadanya, sebuah kebun anggur dari anggur merah. 3 Aku, TUHAN yang memeliharanya; Aku akan menyiraminya setiap saat: supaya jangan ada yang menyakitinya, Aku akan menjaganya malam dan
siang;” (KJV) Allah berkata, “Aku
akan melindungi kebun anggurKu.” Dan
kebun anggurNya di Perjanjian Lama itu Israel, tetapi karena mereka menolak
Sang Messias ~ kalian bisa menemukannya di perumpamaan kebun anggur di mana
Allah mengirimkan utusan-utusanNya untuk mengambil buahnya, dan apa yang mereka
lakukan? Mereka menolak utusan-utusan itu, mereka membunuh mereka. Kemudian
Allah mengirimkan utusan-utusan yang lain, dan mereka berbuat yang sama kepada
yang ini juga. Terakhir Allah mengirim AnakNya. Mereka berkata, “Ini
Ahliwarisnya, ayo kita bunuh Dia dan kita ambil warisanNya.” (Matius 21:33-41).
Kemudian Yesus berkata, “Kerajaan itu akan diambil dari kamu dan diberikan
kepada bangsa lain yang bisa menghasilkan buah darinya.” Yaitu gereja Kristen.
So now notice how Ellen White
interpreted these verses from Isaiah 27, “Of special value to God's church on earth today—the keepers of His…” what? “…the keepers of His vineyard— are the messages of counsel and admonition given
through the prophets who have made plain His eternal purpose in behalf of mankind. In the teachings of
the
prophets, His love for the lost race and His plan for their salvation are
clearly revealed. The story of Israel's call, of
their successes and failures, of their
restoration to divine favor,
of their rejection of the
Master of the vineyard, and of
the
carrying out of the plan of the ages by a
goodly remnant to whom are to be fulfilled…” most of the
Covenant promises? With whom is God going to fulfill all of His Covenant
promises? With a goodly what? Remnant. And so it says, “…a goodly remnant to whom are
to be
fulfilled
all the covenant
promises—this has been the theme of God's messengers
to
His…” what? “…to His church throughout
the
centuries that have passed. And
today God's message to His
church—to those
who are occupying
His
vineyard as faithful husbandmen—is none other than that spoken through the prophet of old:…”
Now she's going to quote Isaiah 27:2 and 3 speaking about the
remnant “…‘Sing ye unto her, a vineyard of red wine. I the Lord do keep it; I will water it every
moment: lest any hurt it, I will keep it night and day.’( Isaiah 27:2, 3).”
(Prophets
and Kings pg. 22)
Jadi
sekarang Ellen White menerjemahkan ayat-ayat ini dari Yesaya 27, “…Memiliki nilai yang istimewa bagi gereja Allah di bumi
sekarang ~ penjaga-penjaga…” apanya? “…kebun anggurNya ~ ialah
pekabaran-pekabaran nasihat dan teguran yang diberikan oleh nabi-nabi yang
menjelaskan rencana tujuan kekal Allah bagi manusia. Dalam ajaran para nabi,
kasihNya bagi umat yang sesat dan rencanaNya untuk keselamatan mereka,
dinyatakan dengan jelas. Kisah tentang dipanggilnya Israel,
keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalan mereka, tentang restorasi
mereka ke perkenan Allah, tentang penolakan mereka terhadap Majikan kebun anggur, dan tentang pelaksanaan rencana
sepanjang masa oleh suatu umat setia yang saleh, kepada siapa…” kebanyakan akad perjanjian akan
digenapi? Kepada siapa Allah akan
menggenapi semua akad perjanjianNya? Kepada siapa yang saleh? Umat sisa. Jadi dikatakan, “…suatu umat setia yang saleh, kepada
siapa segala akad perjanjian akan
digenapi ~ inilah yang menjadi tema pekabaran utusan-utusan Allah kepada
gerejaNya selama berabad-abad yang telah lampau. Dan hari ini pekabaran Allah
kepada gerejaNya ~ kepada mereka yang menempati kebun anggurNya sebagai pekerja-pekerja
yang setia ~ tidak lain daripada apa yang pernah dikatakan melalui nabi-nabi di
masa lampau…” sekarang Ellen White akan mengutip
Yesaya 27:2-3, bicara tentang umat yang sisa, “…‘Bernyanyilah kepadanya, sebuah kebun
anggur, dari anggur merah. Aku Tuhan yang memeliharanya; Aku akan menyiraminya
setiap saat: supaya jangan ada yang menyakitinya, Aku akan menjaganya malam dan
siang.’ (Yesaya 27:2-3).” (Prophets and Kings hal.
22)
Now let's go to verses 4-6 of chapter
27 of Isaiah. It speaks about two possible options that people need to choose
from.
God says, “4 Fury is not in Me: who would set the briers and
thorns against Me in battle?...” in other words, who's going to try
and prevail in a battle with Me? “…I would go through
them,…” that is the briars
and thorns in the vineyard “…I would burn them
together…” that's one option. Now come the other option, “… 5 Or let him take hold of My strength, that he may
make peace with Me; and he shall make peace with Me. 6 He shall
cause them that come of Jacob to take root: Israel shall blossom and bud, and
fill the face of the world with fruit.” (KJV)
Sekarang
mari kita ke Yesaya 27:4-6. Ini bicara tentang dua opsi yang mungkin dibuat, yang
harus dipilih manusia.
Allah berkata, “4 Murka tidak ada pada-Ku. Siapa yang mau menempatkan onak dan duri untuk melawan
Aku dalam perang?…” dengan
kata lain, siapa yang akan mencoba memenangkan perang dengan Aku? “…Aku akan menembus mereka…” menembus onak dan duri di kebun anggur. “…Aku akan membakar mereka bersama-sama…”
Ini salah satu opsinya. Sekarang opsi yang kedua, “…5 Atau biarlah dia
berpegang pada kekuatanKu supaya dia boleh
berdamai dengan Aku, dan dia akan berdamai
dengan Aku! 6 Dia akan membuat mereka
yang berasal dari Yakub untuk berakar, Israel akan berkembang dan bertunas,
dan memenuhi muka bumi dengan buah.”(KJV)
What are the two options? The two options
are:
1.
to try to do battle with God. Who's
going to win there? God is going to win.
2.
the other option is what? Making
peace with God. And the promise is that “Israel shall blossom and bud”, this is not literal Israel, this is spiritual Israel at the
end of time, “and fill the face of the world with…” what? “…with fruit.”
Apakah
kedua opsi? Kedua opsi itu ialah:
1. Mencoba berperang dengan Allah. Siapa yang bakal
menang? Allah akan menang.
2. Opsi lainnya ialah apa? Berdamai dengan Allah. Dan
janjinya ialah,“Israel akan berkembang dan bertunas” ini bukan Israel literal, ini Israel spiritual di
akhir zaman, “dan memenuhi muka bumi dengan…” apa? “…dengan buah.”
Ellen White described in what sense
God's people would be fruitful. What is the fruit that is spoken of here? Prophets and Kings 713 and 714, “That which
God
purposed to do for the world through Israel, the chosen nation, He will finally accomplish through His
church on earth today…” so let me ask you,
who takes the place of literal Israel? The church, spiritual Israel. “…That which God purposed to do for the world through Israel, the chosen nation, He will finally accomplish through His
church on earth today…” And now she's going
to quote the parable of Jesus, “…He has ‘let out His vineyard unto other husbandmen’, even to His covenant-keeping people, who faithfully
‘render Him the
fruits in their seasons.’ Never has the Lord been
without true representatives…”
never has God what? “…been without true representatives on this earth who have made His interests their
own.
These witnesses for God are numbered among…” what? What kind of Israel? “…the spiritual Israel, and to them will be fulfilled…”
what? “…all the covenant promises made by Jehovah to His ancient people.”
So who inherits all of the promises
that God gave to Israel? The faithful in the church, the faithful remnant in
the church.
Ellen
White menggambarkan dalam pemahaman apa umat Allah akan berbuah. Buah apa yang
dibicarakan di sini? Prophets and Kings hal. 713-714, “…Apa yang direncanakan Allah untuk dilakukan
bagi dunia melalui Israel, bangsa pilihan, akhirnya akan Dia capai melalui gerejaNya di bumi hari
ini…” jadi coba saya
tanya, siapa yang mengambil tempat Israel literal? Gereja, Israel spiritual. “…Apa yang
direncanakan Allah untuk dilakukan bagi dunia melalui Israel, bangsa pilihan,
akhirnya akan Dia capai melalui
gerejaNya di bumi hari ini…” dan sekarang Ellen White akan mengutip perumpamaan Yesus, “…Dia
telah ‘menyewakan kebun anggurnya kepada
pekerja-pekerja yang lain’, yaitu ke umatNya yang memegang janji
perjanjian, yang dengan setia ‘memberikan
kepadanya buah-buah pada musimya.’ (Matius 21:41). Tuhan tidak pernah tidak
memiliki wakil-wakil yang sejati…” Tuhan tidak pernah apa? “…tidak pernah
tidak memiliki wakil-wakil yang sejati di bumi ini yang telah menjadikan
kepentingan Tuhan kepentingan mereka sendiri. Saksi-saksi untuk Allah ini
dihitung di antara…” apa? Israel yang bagaimana? “…Israel
spiritual, dan kepada mereka akan digenapi…” apa? “…semua akad
perjanjian yang dibuat Yehova kepada umatNya di zaman purba…” (3/123-124) Jadi siapa yang mewarisi semua janji
yang Allah berikan kepada Israel? Mereka yang setia di dalam gereja, umat sisa
yang setia di gereja.
Now let's go to verses 7-9 of Isaiah 27,
it's speaking about the Time of Trouble that God's faithful people are going to
go through. Let me ask you, is it going to be a blessing for God's people to go
through the Time of Trouble? If it's not a blessing why does God allow His
faithful people to go through it? Is it going to be a refining process going through the Time of Trouble? Will it make
God's people totally unshakable and unbreakable no matter what happens?
Absolutely! That's what God is going to describe now in Isaiah 27:7-9, “7 Hath He…” God “… smitten him…” that is Jacob, and Israel
according to the context “…as He smote those that
smote him?...” in other words, those who smote Jacob or Israel? In other
words, does God smite His people in the same way that Babylon smote them? No! “…or is he…” that is Jacob “…slain according to the
slaughter of them that are slain by Him?...” that is by God. “… 8 In measure, when it shooteth
forth, thou wilt debate with it: He stayeth His rough wind in the day of the
east wind. 9 By this therefore shall the iniquity of Jacob be
purged;…” (KJV) what is going through the Time of
Trouble going to do? It is going to what? Purge the iniquity of Jacob.
Sekarang mari ke Yesaya 27:7-9, ini bicara tentang
Masa Kesukaran Besar yang harus dilewati umat Allah yang setia. Coba saya
tanya, apakah mengalami Masa
Kesukaran Besar itu suatu berkat bagi umat Allah? Andai itu
bukan suatu berkat, mengapa Allah mengizinkan umatNya yang setia mengalaminya?
Apakah itu akan menjadi suatu
proses pemurnian, melalui Masa Kesukaran Besar? Apakah itu akan
membuat umat Allah sama sekali tak tergoyahkan dan tak terpatahkan apa pun yang
terjadi? Betul sekali! Itulah yang digambarkan Allah sekarang di Yesaya 27:7-9,
“7 Apakah TUHAN telah memukulnya…” yaitu
Yakub, dan Israel sesuai konteks, “…seperti Ia (Tuhan) memukul orang-orang yang memukulnya?…” dengan kata lain, orang-orang yang
memukul Yakub atau Israel? Dengan kata lain, apakah Allah memukul umatNya
dengan cara yang sama Babilon memukul mereka? Tidak!“…Atau apakah ia…” yaitu Yakub “…dibunuh seperti pembunuhan mereka yang dibunuh olehNya?…” yaitu
dibunuh oleh Allah. “…8 Menurut takaran, ketika itu muncul, engkau akan
menghadapinya; Ia menahan anginNya yang kencang di masa angin timur. 9 Oleh karena itu, dengan cara ini maka kejahatan Yakub akan
dibersihkan…(KJV)” Melalui
Masa Kesukaran Besar akan mengakibatkan apa? Itu akan menghasilkan apa?
Membersihkan kejahatan Yakub.
You know it's very interesting Ellen
White says that going through the Time of Trouble will lead all earthliness to
be consumed, “as God's people go through the time all
earthliness will be consumed.” Notice she doesn't say “all
worldliness will be consumed”, she says “all earthliness”. What does that mean? What it means, everything that attaches us to this
world will be consumed, we will have no desire to remain in this world at all.
Kalian
tahu, sangat menarik Ellen White mengatakan bahwa mengalami Masa Kesukaran
Besar akan membuat semua yang berkaitan dengan dunia lenyap, “ketika umat Allah melalui masa itu, semua
keterikatan dengan dunia akan terkikis habis.” Simak
Ellen White tidak berkata, “semua keduniawian akan terkikis habis”, dia mengatakan “semua keterikatan dengan dunia”. Apa artinya itu? Artinya segala yang mengikat kita kepada dunia ini akan
terkikis habis, kita sama sekali tidak akan punya keinginan untuk tinggal di
dunia ini.
It reminds me of Enoch. You know, Enoch is
the proof that it is possible to develop a perfect character that does not sin
before the Second Coming of Christ. Now he sinned in his life because “all have sinned and come short of the glory of God” but he gained victory after Victory, and eventually, totally
gained the victory over sin, and he was translated from among the living. The
first person to go to heaven from among the living. Why? The Bible says that
it's because he pleased God. Another place says he walked with God. What does it
mean to walk with God? It means to behave like God. “Walk” symbolically in the
Bible means to conduct yourself as Jesus conducted Himself. “He who says that he is in Him needs to walk as He walked” 1 John 2:6. And so the point came where Enoch was so close to
God, so intimately related with God, that God said, “Enoch, you don't have anything more to do down there, you're totally
detached from the earth. Why don't you come up here and walk Me in the golden
street of Jerusalem?” And so he was translated to Heaven from among the
living.
Ini
mengingatkan saya kepada Henokh. Kalian tahu, Henokh adalah bukti bahwa sangat mungkin membentuk sebuah
karakter yang sempurna yang tidak berdosa sebelum Kedatangan Kedua Kristus.
Nah, Henokh pernah berbuat dosa dalam hidupnya “23 karena semua orang telah
berbuat dosa dan gagal mencapai kemuliaan Allah. (Roma 3:23)”,
tetapi Henokh mencapai kemenangan demi kemenangan dan
akhirnya dia berhasil mencapai kemenangan atas dosa secara total, dan dia
diubahkan dari antara orang hidup. Orang pertama yang pergi ke Surga dari
antara orang hidup. Mengapa? Alkitab mengatakan itu karena dia diperkenan oleh
Allah. Ayat lain mengatakan dia berjalan bersama Allah. Apa maksudnya berjalan
bersama Allah? Artinya bersikap seperti Allah. “Berjalan” secara simbolis di
Alkitab berarti bersikap seperti Yesus bersikap. “6 Dia yang mengatakan bahwa ia tinggal di
dalam Dia, ia sendiri wajib juga berjalan sebagaimana Dia telah berjalan. (1 Yohanes 2:6).” Maka
saatnya tiba ketika Henokh begitu akrab dengan Allah, begitu intim hubungannya
dengan Allah, Allah berkata, “Henokh, kamu sudah tidak punya urusan
lagi di bawah sana, kamu sudah seluruhnya terlepas dari dunia. Mengapa kamu
tidak naik saja kemari dan berjalan bersamaKu di jalan-jalan emas Yerusalem?” Maka Henokh diubahkan dan dipindahkan ke
Surga dari antara manusia hidup.
Do you know Ellen White states how
many sins did Moses commit between when they left Egypt and when Israel was
about to enter the promised land for 40 years? You can read the Bible record,
and not one sin that Moses committed is mentioned in those 40 years that he led
Israel through the wilderness, and believe me he had plenty of opportunities to
lose it. Imagine pastoring a congregation of a million members, not counting
women and children who were constantly critical of him: we don't like the food,
we don't have water, we’re tired of the way, constantly complaining, and Moses
never lost it. He simply said, “Okay,
well, let me go consult with the Lord.”
He committed one sin. He had overcome sin. Do you know when he did that,
when he was tending Jethro’s sheep, he learned from the sheep. He did, and he
unlearned what he had learned in Egypt. And Ellen White states in Patriarchs and Prophets that if Moses had not
committed that one sin on the borders of the promised land, he would have been
translated to Heaven from among the living. There's a difference between dying
and going to heaven, and developing a perfect character; and being translated
to Heaven.
Tahukah
kalian Ellen White menyatakan ada berapa banyak dosa yang dilakukan Musa antara
saat mereka meninggalkan Mesir dan ketika Israel akan masuk ke tanah perjanjian
selama 40 tahun? Kalian bisa membaca catatan Alkitabnya, dan tidak disebutkan
Musa melakukan satu pun dosa selama 40 tahun dia memimpin Israel melalui padang
gurun, dan percayalah, dia punya banyak kesempatan untuk kehilangan kendalinya.
Bayangkan menggembalakan sebuah jemaat yang beranggotakan satu juta orang,
belum terhitung perempuan dan anak-anak, yang terus-menerus mengkritiknya: kami
tidak suka makanannya, kami tidak punya air, kami jenuh dengan perjalanannya,
selalu mengeluh, dan Musa tidak pernah hilang kendali. Dia hanya berkata, “Baiklah,
aku akan pergi bertanya kepada Tuhan.”
Musa melakukan satu dosa. Dia telah mengalahkan dosa. Tahukah kalian kapan dia
melakukannya? Ketika dia menggembalakan domba-domba Jitro, dia
belajar dari domba-domba itu. Betul, dan dia menghapus pelajaran-pelajaran yang
telah dipelajarinya di Mesir. Dan Ellen White berkata di Patriarchs and Prophets bahwa
andai Musa tidak melakukan satu dosa di perbatasan tanah perjanjian itu, dia
sudah dipindahkan ke Surga dari antara orang hidup. Ada bedanya antara mati dan
pergi ke Surga dengan mengembangkan suatu karakter yang sempurna dan
dipindahkan ke Surga.
It is possible to overcome, it is
possible to gain the victory, the problem is many times you know we consider
ourselves holy, and we criticize those that are not as holy as us. That's one
of the reasons why many people don't like to talk about a final victorious
generation, because those who say that they belong to the final generation,
they say, “You shouldn't be eating
cheese”, you know, “You shouldn't
come to church dressed that way.” No, don't get me wrong, these things we
need to overcome, these things. But what I'm saying is
that we
have a job to do on us before we try to straighten out everybody else,
correct? Well, you know that text where Jesus Paul said, “I can do most things through Christ who
strengthen me”, oh excuse me, “I can
do almost all things through Christ who strengthens me” or the text that
says “I can do all things except overcome
sin through Christ who strengthens me”.
The Bible says, “I can do all things through Christ
who strengthens me” and that means that you can overcome sin.
And sadly it's become unpopular in
the Adventist Church. And one of the reasons is because people who consider
themselves super holy are critical of people who don't reach their level of
holiness. Be concerned about your own life. I need to be concerned about my own
life. But we need to encourage the people and say it is possible to overcome,
but without being critical, because those who live in glass houses don't
throw stones.
Menang
atas dosa itu mungkin, mencapai kemenangan itu mungkin, masalahnya seringkali
kita menganggap diri kita sendiri sudah suci, dan kita mengkritik mereka yang
tidak sesuci kita. Itulah salah satu alasan mengapa banyak orang tidak suka
bicara tentang generasi terakhir yang menang, karena mereka yang mengaku mereka
termasuk generasi terakhir itu, berkata, “Kamu tidak seharusnya makan
keju”, “Kamu tidak seharusnya ke gereja dengan pakaian seperti itu.” Tidak, jangan salah tangkap, kita memang
perlu mengatasi hal-hal ini, tetapi yang saya katakan ialah, kita punya tugas membenahi diri
kita sendiri sebelum kita mencoba membenahi semua orang lain,
benar? Nah, kalian tahu ayat di mana Paulus berkata, “Aku bisa melakukan banyak hal melalui
Kristus yang menguatkan aku”? Oh, maaf, “Aku bisa
melakukan nyaris segala hal melalui Kristus yang menguatkan aku”, atau ayat yang berkata, “Aku bisa
melakukan segala hal kecuali mengalahkan dosa melalui Kristus yang menguatkan
aku”. Alkitab berkata, “13 Aku bisa
melakukan segala hal melalui
Kristus yang menguatkan aku” (Filipi 4:13), dan itu berarti kita bisa mengalahkan dosa.
Dan yang menyedihkan ialah ini telah
menjadi tidak populer dalam gereja Advent. Dan salah satu alasannya ialah
karena mereka yang menganggap diri mereka super suci, mengkritisi orang-orang
yang tidak mencapai tingkat kesucian mereka. Benahilah
hidup kita sendiri. Saya perlu membenahi
hidup saya sendiri. Tetapi kita perlu mendorong orang-orang dan berkata bahwa
sangat mungkin untuk mengalahkan dosa, namun tanpa bersikap mengkritik, karena
orang yang tinggal di rumah kaca tidak melemparkan batu (pepatah = artinya
kalau orang lain membalas melempar batu, rumah kacanya pecah.)
Now let's go back here. “7 Hath He
smitten him, as He smote those that smote him?...” In other words, has God
punished Jacob the same way the wicked Babylonians did to Jacob? No! “…Or is he…” Jacob, “…slain according to the slaughter of them
that are slain by Him?...” that is by God. And then it says at the end of this verse,
verse 9, “…9 By this therefore shall the iniquity of Jacob be purged; and
this is all the fruit to take away his sin; when he maketh all the stones of
the altar…” the context is idolatrous altar “…as chalkstones that
are beaten in sunder, the groves and images shall not stand up.”
Sekarang mari kita kembali ke Yesaya 27:7, 9. “7 Apakah TUHAN telah
memukulnya seperti Ia memukul orang-orang
yang memukulnya?…” dengan kata lain, apakah Allah telah
menghukum Yakub dengan cara yang sama orang-orang Babilon yang jahat telah
berbuat kepada Yakub? Tidak! “…Atau apakah ia…” Yakub “…dibunuh seperti pembunuhan mereka yang dibunuh olehNya?…” yaitu oleh Allah? Kemudian dikatakan di
bagian akhir ayat ini, ayat 9, “…9 Oleh
karena itu, dengan cara ini maka kejahatan Yakub akan dibersihkan; dan
inilah seluruh buahnya untuk menyingkirkan dosanya: ketika ia
membuat semua batu mezbah…” konteksnya ialah mezbah berhala, “…seperti batu-batu kapur
yang dihancurluluhkan, tempat-tempat berhala dan patung-patung tidak akan ada lagi.” (KJV)
I like the translation in Isaiah
27:7-9, the CEV (Contemporary English Version) is clearer,
it says, “7
I, the Lord, didn't punish and kill the people of Israel as fiercely as I punished and killed their enemies [Hebrews 12:5-11; Revelation 3:19]. 8 I carefully measured out Israel's punishment and sent the scorching heat [the sirocco—Job 27:21;
Jeremiah 18:17; Jonah 4:8] to chase them far away…”
in other words the captivity in Assyria. “…9There's only
one way that Israel's sin and guilt can be
completely forgiven: They must crush
the
stones of every pagan altar and place of
worship.” That makes more sense,
doesn't it? That translation.
Saya suka
terjemahan Yesaya 27:7-9 versi CEV (Contemporary English Version) yang lebih jelas. Dikatakan, “7 Aku, TUHAN, tidak menghukum dan membunuh
orang-orang Israel sekejam Aku menghukum dan membunuh musuh-musuh mereka [Ibrani 12:5-11; Wahyu 3:19]. 8 Aku menakar dengan hati-hati hukuman Israel dan
mengirimkan panas yang membakar untuk mengusir mereka jauh-jauh…” dengan kata lain penawanan di
Asyur. 9 Hanya ada satu cara dosa dan kesalahan
Israel bisa diampuni seluruhnya: mereka harus menghancurkan batu-batu setiap mezbah berhala dan tempat pemujaan berhala.” Ini lebih masuk akal bukan? Terjemahan ini.
I like the NLT (New Living
Translation) as well. At the top of page 189, “7 The Lord did this to
purge Israel's wickedness,…” He allows God's
people to go through the Time of Trouble
“…to purge Israel's wickedness,
to take away all her sin. 9As a result, all the pagan altars will be crushed to dust. No Asherah pole or pagan shrine will be left
standing.” God's people will no longer have idols.
Saya juga suka terjemahan NLT (New
Living Translation). Di bagian atas hal.
189, “7
TUHAN melakukan ini untuk membersihkan kejahatan Israel…” Allah mengizinkan umatNya melalui Masa Kesukaran Besar “…untuk membersihkan kejahatan Israel, untuk menyingkirkan semua
dosanya. 9 Sebagai akibatnya, semua mezbah berhala akan dihancurkan
menjadi debu. Tidak ada lagi tiang Asherot atau kuil berhala yang tertinggal
berdiri…” Umat
Allah tidak lagi akan punya berhala.
And by the way, our idols today are
very sophisticated idols, one of them is the iPhone, another is the Dallas
Cowboys or any football team that you're a fan of. Do we dedicate as much time
to studying the Bible as we do to sports? That's a question that we need to ask.
How much time do we dedicate to the Lord compared to what we dedicate to the
venial matters of life? That's a question we need to ask ourselves. If we're
dedicating far more time to the things of the world, we can't expect to have
the character of Jesus Christ, we're going to be more like the world.
Dan
berhala kita hari ini adalah berhala-berhala yang
sangat canggih, salah satunya ialah iPhone, yang lain ialah Dallas
Cowboys atau tim sepakbola mana saja yang
kita gemari. Apakah kita mendedikasikan waktu untuk belajar Alkitab sebanyak
yang kita berikan untuk olah raga? Ini pertanyaan yang perlu kita tanyakan.
Berapa banyak waktu yang kita dedikasikan kepada Tuhan dibandingkan apa yang
kita dedikasikan kepada hal-hal sepele dalam hidup? Itulah pertanyaan yang
perlu kita tanyakan diri sendiri. Jika
kita mendedikasikan jauh lebih banyak waktu kepada hal-hal dunia ini,
kita tidak bisa berharap memiliki karakter Yesus Kristus, kita akan lebih mirip
dunia.
Now let's go to verses 10 and 11, Isaiah
27:10-11, “10 Yet the
defensed city shall be desolate, and the habitation forsaken, and left like a
wilderness: there shall the calf feed, and there shall he lie down, and consume
the branches thereof. 11 When the boughs thereof are withered, they
shall be broken off: the women come, and set them on fire: for it is a people
of no understanding: therefore He that made them will not have mercy on them,
and He that formed them will shew them no favour.” (KJV) It's talking about people who continue being idolatrous.
Sekarang mari ke ayat 10 dan 11, Yesaya
27:10-11, “10 Namun
kota yang berbenteng itu akan terlantar, dan tempat kediaman ditinggalkan, dan dibiarkan seperti padang gurun; di
sana anak lembu akan makan rumput dan di
sana ia akan berbaring, dan menghabiskan
dahan-dahan pohonnya.11 Ketika ranting-rantingnya
kering, mereka akan dipatahkan;
perempuan-perempuan akan datang dan membakar
mereka. Sebab inilah suatu bangsa yang tidak berakal budi, itulah sebabnya
Dia yang menciptakan mereka tidak akan berbelas
kasihan pada mereka, dan Dia yang membentuk mereka
tidak akan memberi mereka kebaikan.” (KJV). Ini bicara tentang suatu bangsa yang
terus berlanjut menyembah berhala.
And then chapter 27:12 and 13, “12 And it
shall come to pass in that day, that the LORD shall beat off from the channel
of the river unto the stream of Egypt, and ye shall be gathered one by one, O
ye children of Israel…” God is going to gather His remnant. “….13 And it shall come to pass
in that day, that the great trumpet shall be blown,…” what's going to happen once when God gathers His people, His
faithful remnant, what's going to sound? The trumpet. So it says, “…that the great trumpet
shall be blown, and they shall come which were ready to perish in the land of
Assyria, and the outcasts in the land of Egypt, and shall worship the LORD in
the holy mount at Jerusalem.” So is God going to gather His people?
He most certainly is. Obviously, we were not captive in Assyria, but at the end
of time God's people will be captive by Babylon. They will be mistreated by
Babylon. The prophet once again is writing in the context of where he lives,
but these
days we need to understand that this is global in meaning. God's people are not
literally captive in Assyria, they're captive in Babylon, and that's
the reason why God says, “Come out of her, My people”.
Kemudian pasal 27:12-13, “12 Maka akan terjadi
pada hari itu TUHAN akan mengirik mulai dari
sungai Efrat sampai sungai Mesir, dan kamu ini akan dikumpulkan satu demi satu,
hai orang Israel…” Allah
akan mengumpulkan umatNya yang sisa. “…13 Dan yang akan terjadi pada hari itu, sangkakala besar akan ditiup…” apa yang akan terjadi begitu Allah
mengumpulkan umatNya, umatNya yang setia, apa yang akan berbunyi? Terompet.
Jadi dikatakan, “…sangkakala besar akan ditiup, dan mereka akan
datang, yang sudah siap binasa di tanah
Asyur, dan orang-orang yang terbuang di tanah Mesir, dan
akan sujud menyembah TUHAN di gunung yang kudus, di Yerusalem…” Jadi
apakah Allah akan mengumpulkan umatNya? Betul sekali. Jelas, kita bukan tawanan
di Asyur, tetapi di akhir zaman umat Allah akan ditawan oleh Babilon. Mereka
akan diperlakukan dengan buruk oleh Babilon. Sekali lagi si nabi menulis dalam
konteks di mana dia hidup, tetapi sekarang
ini kita perlu memahami bahwa ini maknanya global, umat Allah bukan tawanan
literal di Asyur, mereka tawanan Babilon, dan itulah alasannya
mengapa Allah berkata, “…Keluarlah darinya, umatKu!”
Now let's put the last piece to the
puzzle here, the testimony of Revelation 12. It's not until we get to
Revelation 12 that we fully discern the true identity of Leviathan. Job helps
us, Isaiah 27 helps us, Psalm 74 helps us, but the book of Revelation makes it
absolutely clear who Leviathan is. Now let's work our way through Revelation 12,
so that we can identify who Leviathan is. Revelation 12:1-2 describes a woman
who is in travail with a male Child who is Jesus. As she's about to deliver the
Child, a fiery red ~ how many headed? Seven- headed dragon ~ is waiting in the wings to devour the Child as soon as the
Child is born. That's Revelation 12:3-5. The enemy of the Child is identified in verse 9 as
the Dragon, the ancient Serpent, the Devil and Satan, the very names of
Leviathan in Job and Isaiah. Does the book of Job identify Satan by
name? In chapters 1 and 2 is it called Satan? Yes! In Job chapter 27, is Satan
referred to as Leviathan? Absolutely yes! So there you have two of the names: Leviathan, and you have Satan. But then we notice in Isaiah 27 that
this being is also called the Serpent, and the Dragon, that's Revelation 12. So
the very names that we find in Revelation 12 we've already found in the book of
Job, we've already found in Isaiah 27,
in Psalm 74. And remember Psalm 74 actually says that Leviathan has many heads.
Revelation tells us how many? Seven.
Sekarang
mari kita selesaikan potongan puzzle yang terakhir di sini, kesaksian Wahyu 12.
Baru hingga kita tiba di Wahyu 12 kita bisa mengerti secara lengkap identitas
sebenarnya dari Lewiatan. Ayub membantu kita, Yesaya 27 membantu kita, Mazmur
74 membantu kita, tetapi kitab Wahyu membuatnya benar-benar jelas siapa
Lewiatan itu. Sekarang, mari kita kupas Wahyu 12 supaya kita bisa
mengidentifikasi siapa Lewiatan. Wahyu 12:1-2 menggambarkan seorang perempuan
yang kesakitan akan melahirkan seorang Anak Laki-laki yang adalah Yesus. Dan
sementara perempuan itu akan melahirkan Anak itu, seekor naga merah api ~
berkepala berapa? Berkepala tujuh ~ sedang menunggu di sampingnya untuk melahap
Anak itu begitu Anak itu lahir. Itu Wahyu 12:3-5. Musuh Anak itu diidentifikasi di ayat 9 sebagai naga,
ular tua, Iblis dan Setan, nama-nama yang sama untuk Lewiatan di Ayub dan
Yesaya. Apakah kitab Ayub mengidentifikas i Setan dengan
namanya? Di pasal 1 dan 2 apakah dia disebut Setan? Ya! Di Ayub pasal 27, apakah
Setan disebut sebagai Lewiatan? Betul sekali, ya! Jadi di sana sudah ada dua
nama: Lewiatan, dan kita sudah punya Setan. Tetapi
kemudian kita menyimak di Yesaya 27 binatang ini juga disebut si Ular, dan si
Naga, ini Wahyu 12. Jadi nama-nama yang sama yang kita lihat di Wahyu 12 sudah
kita temukan di kitab Ayub, kita sudah menemukannya di Yesaya 27, di Mazmur 74.
Dan ingat Mazmur 74 benar-benar mengatakan bahwa Lewiatan punya banyak kepala.
Wahyu memberitahu kita berapa banyaknya? Tujuh.
Now let's continue our look at
Revelation 12. After the Child escapes the wrath of the Dragon at birth, He
grows up and is caught up to God, and to His throne, that's Revelation 12:5,
that is the Ascension of Christ to heaven after His victory. Now having lost
access to the Child ~ because the Child Jesus grew up and He went to heaven ~
the seven-headed dragon launches a vitriolic
attack against the woman who gave birth to the Child. So are you
catching the picture? Satan says, “You
know that I don't have access to the Child anymore, He's out of my hands, He’s
ascended to God into His throne, He beat me, He defeated me, so now I have to
take second best. I've got to go after the woman.” And so for a period of
1260 years or days, which are years, for “time, times, and the dividing of
time” for “42 months” which are described in Revelation
chapter 13, this Dragon seven-headed, spews water out of his mouth to try and drown the woman.
Sekarang
mari kita lanjut menyimak Wahyu 12. Setelah Anak itu lolos dari murka si Naga
saat kelahiranNya, Dia tumbuh menjadi dewasa dan diangkat ke Allah, dan ke
takhtaNya. Itu Wahyu 12:5 itu adalah kenaikan Kristus ke Surga setelah
kemenanganNya. Nah, setelah kehilangan akses kepada Anak itu ~ karena Anak
Yesus ini menjadi dewasa dan pergi ke Surga ~ naga berkepala tujuh itu
melancarkan serangan yang tajam terhadap perempuan yang melahirkan Anak itu.
Jadi apakah kalian menangkap gambarnya? Setan berkata, “Aku
sudah tidak punya akses ke Anak itu, Dia sudah lolos dari tanganku. Dia sudah
naik ke Allah ke takhtaNya, Dia mendahului aku, Dia sudah mengalahkan aku, maka
sekarang aku harus mengambil pilihan kedua. Aku harus mengejar perempuan itu.” Maka selama 1260 tahun (atau hari, yang
adalah tahun), selama “satu masa, dua masa, dan setengah masa”, selama “42 bulan” yang digambarkan di Wahyu pasal 13, naga ini yang berkepala tujuh, menyemburkan air
dari mulutnya untuk mencoba menenggelamkan perempuan itu.
Now let's notice something very
interesting here. Let's go to Revelation chapter 12 just for a moment. It's an interesting
little detail here, are all the heads spewing out water at the same time to try and drown the woman? No! You see,
the
seven heads represent seven kingdoms that Satan has used to accomplish his
purposes, and I believe that those seven heads represent ~ and I have a
whole study on this ~ represent Babylon, Medo-Persia, Greece, pagan Rome, papal
Rome, the United States, and Papal Rome restored to power after the deadly
wound heals. So the heads represent the empires that Satan has used to try and
destroy God's people, and to accomplish his purposes. Now with this in mind
let's
go to Revelation 12 and let's read
verse 15, Revelation 12:15,
“ 15 So the serpent…” did what? How many heads does the serpent have? Well, the
serpent is the same as the dragon, right? So how many heads did the dragon
have? Seven, okay? So it says,
“…15 So the serpent spewed water out of his mouth…” are all seven heads spewing out water? No! One rules at a time,
so he spews water out of his mouth and what is the purpose of spewing water out
of his mouth? Oh, it says, “… 15 So the serpent spewed water out of his mouth
like a flood after the woman, that he might cause her to be carried away by the
flood.” He wants to drown her with his waters, and the waters are
proceeding from one mouth. Which mouth? The mouth during the 1260 years. At
this point the other heads are drooping, remember? What I mentioned from the
book Job and the Devil? The other heads
have already been overcome, they're drooping. But this head is spewing water
out of the mouth, and by the way, this, the head that during the 1260 years is pouring
water out of his mouth, this seven-headed Dragon, this Leviathan, this
ancient serpent, whatever you want to call him, in Revelation chapter 13, that head
receives a deadly wound. One head, in other words. What happens? The
water no longer is coming out of the mouth of this Dragon beast, but is its wound going to be healed? Of
course that'll be head number six or number seven, rather. Number 6
represents, I believe, the United States of America. So the seven heads
represent seven empires through which Satan attempts to rule the world.
Nah, mari kita simak sesuatu yang sangat menarik di
sini. Mari kita ke Wahyu pasal 12 sebentar. Di sini ada sebuah detail kecil
yang menarik. Apakah semua kepalanya memuntahkan air pada waktu yang bersamaan
untuk berusaha menenggelamkan perempuan itu? Tidak! Kalian lihat, ketujuh kepala itu melambangan
tujuh kerajaan yang dipakai Setan untuk mencapai tujuannya, dan
saya yakini ketujuh kepala itu melambangkan ~ saya punya studi lengkap tentang
topik ini ~ melambangkan Babilon, Medo-Persia, Greeka, Roma pagan, Roma
Kepausan, Amerika Serikat, dan Roma Kepausasn yang dipulihkan kuasanya setelah
lukanya yang mematikan sembuh. Jadi kepala-kepala itu melambangkan
kerajaan-kerajaan yang dipakai Setan untuk berusaha menghancurkan umat Allah,
dan untuk mencapai tujuannya. Nah, dengan mengingat ini mari kita ke Wahyu 12
dan mari kita baca ayat 15, Wahyu 12:15,
“15Lalu ular itu…” berbuat apa? Ular ini punya berapa
kepala? Nah, ular ini sama dengan naga, benar? Jadi naga punya berapa kepala?
Tujuh, oke? Jadi dikatakan, “…15 Lalu ular itu menyemburkan
dari mulutnya…” apakah
semua kepalanya menyemburkan air? Tidak! Setiap kali hanya satu kepala yang
memerintah. Jadi ular itu menyemburkan air keluar dari mulutnya, dan apa
tujuannya menyemburkan
air itu? Dikatakan, “…15 Lalu ular itu menyemburkan
dari mulutnya air, seperti air bah, ke arah
perempuan itu, supaya ia boleh mengakibatkan
perempuan itu hanyut oleh air bah itu. …”
Dia mau menenggelamkan perempuan itu dengan air-airnya, dan air-air itu keluar dari satu
mulut. Mulut yang mana? Mulut
masa 1260 tahun. Pada waktu itu kepala-kepala yang lain sudah terkulai, ingat? Apa yang saya sebutkan dari buku Job and the
Devil? Kepala-kepala yang lain sudah dikalahkan, mereka terkulai. Tetapi kepala yang satu ini sedang menyemburkan air dari
mulutnya dan ketahuilah, kepala
ini, yang selama 1260 tahun menyemburkan
air dari mulutnya, dari naga berkepala tujuh ini, Lewiatan ini,
ular tua ini, apa pun kita mau menyebutnya, di Wahyu pasal 13 menerima luka yang mematikan.
Satu kepala, dengan kata lain. Apa yang terjadi? Airnya tidak lagi keluar dari
mulut binatang naga itu, tetapi apakah lukanya akan sembuh? Tentu saja, dan itu
adalah kepala nomor tujuh. Nomor 6 saya yakini mewakili Amerika Serikat. Maka
ketujuh kepala itu mewakili tujuh kerajaan melalui siapa Setan berusaha
menguasai dunia.
Now let's continue our study here because
there's a couple of things that we need to take a look at. Revelation 20, we're
on page 190, Revelation 20:1-3 and 7-9 and Ezekiel 28:2-10 completes the
biblical picture of Leviathan. Remember,
in Isaiah 27:1 it says that God with His sword is going to slay Leviathan in
the sea. Now during the Millennium is Satan
going to have any waters that he can spew out? No! Why not? Because all his
waters are dead, hello? He can't be spewing out any waters. He will have a
deadly wound, all his people are dead. But is his wound going to be healed, yes
or no? Is the devil's wound going to be healed? Is he going to recover his
power? Yes, he's going to recover his power because after the Millennium all of
his waters are going to resurrect, all of his multitudes, nations, tongues, and
peoples are going to resurrect. Does he have his waters back? Of course, he
does. So what is he going to attempt to do? He's going to rally all of his
waters to try and drown those who live in the City. By the way, is Leviathan still
alive at this point? You’d better believe it. Does he have his power, does he
have his waters? You’d better believe it.
And he rallies all of them. And the waters ~ so to speak ~ swirl around the holy City. they come from
the four corners of the earth.
Sekarang
mari kita lanjutkan pelajaran kita di sini karena ada dua hal yang perlu kita
simak. Wahyu 20 ~ kita di hal.190 ~ Wahyu 20:1-3, dan 7-9; dan Yehezkiel
28:2-10 menyelesaikan gambaran Alkitabiah dari Lewiatan. Ingat di Yesaya 27:1
dikatakan bahwa Allah dengan pedangNya akan membunuh Lewiatan di laut. Nah,
selama Millenium, apakah Setan akan punya air-air yang bisa disemburkannya?
Tidak! Mengapa tidak? Karena semua airnya sudah mati, halo? Dia tidak bisa
menyemburkan air apa-apa. Dia mendapat luka yang mematikan, semua orangnya
mati. Tetapi apakah lukanya akan disembuhkan, Ya atau Tidak? Apakah luka si
Iblis akan disembuhkan? Apakah dia akan mendapatkan kuasanya kembali? Ya, dia
akan mendapatkan kuasanya karena setelah Millenium semua airnya akan bangkit,
semua orang banyaknya, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaumnya akan
bangkit. Apakah dia akan mendapatkan air-airnya kembali? Tentu saja, iya. Maka
apa yang akan berusaha dia lakukan? Dia akan menggalang semua air-airnya untuk
berusaha menenggelamkan mereka yang tinggal di dalam Kota. Nah, apakah pada
waktu itu Lewiatan masih hidup? Percayalah! Apakah dia memiliki kuasanya lagi,
apakah dia akan punya air-airnya? Percayalah! Dan dia menggalang mereka semua.
Dan air-air itu ~ katakanlah demikian ~ berputar mengelilingi Kota suci. Mereka
datang dari keempat ujung dunia.
Let's read it Revelation 20:8-9, and
it says there, verse 7, “7 Now when the thousand years have expired, Satan will be released
from his prison…” that's because his followers who were
dead, resurrect, “…8 and will go out to deceive the nations which are in the
four corners of the earth, Gog and Magog,…” I have a whole
study in these study notes on Gog
and Magog, “…to gather them together
to…” what? “…to battle,…” against whom?
Against God and His people in the City “…whose number is as
the sand of the sea. 9 They went up on the breadth of the earth and surrounded the camp
of the saints and the beloved City...” which city is that?
The New Jerusalem. “...And fire came down from God out of heaven
and devoured them.”
Mari kita
baca Wahyu 20:8-9, dan dikatakan di sana, ayat 7, “7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Setan akan dilepaskan dari penjaranya,…” itu
karena pengikut-pengikutnya yang mati, dibangkitkan, “…8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada
keempat penjuru bumi, Gog dan Magog,…” saya punya pelajaran lengkap di makalah
ini tentang Gog dan Magog, “…guna mengumpulkan mereka untuk…” apa? “…untuk berperang…” melawan siapa? Melawan Allah dan
umatNya di dalam Kota, “…dan jumlah mereka sama dengan banyaknya
pasir di laut. 9Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, dan mengepung perkemahan orang-orang kudus dan Kota yang dikasihi itu…” Kota mana itu? Yerusalem Baru. “…Dan api turun dari Allah dari langit dan
melahap mereka.”
Now let's talk about the end of the Millennium.
At the
end of the Millennium, Satan will regain his waters from all human
history, and all seven heads will be spewing waters out at the same time. By
the way this is spoken up as the 8th in Revelation chapter 17. At this point,
Job 41 and Isaiah 27:1 will reach its final fulfillment. The Lord will
symbolically put a hook in his mouth, fish him out of the waters. Will he be
out of his environment? Will the waters support him now? No! Remember that
Leviathan was going to be given as food to the people of the wilderness? It's
not talking about literally them eating him up. What is it describing? They're
going to dry up on him, and they're going to turn on him, to symbolically
devour him, the multitudes. And so at this point, Job 41 and Isaiah 27:1 will
reach its final fulfillment. The Lord will symbolically put a hook in his
mouth, fish him out of the waters, and slay him with His sword, and give him as
food to the people of the wilderness, according to Ezekiel 28:1-8, he will be “eaten” in quotation marks by the people of
the wilderness, because the world is as
a wilderness at this time.
Sekarang
mari kita bicara tentang akhir dari
Millenium. Pada akhir Millenum,
Setan akan mendapatkan kembali air-airnya dari seluruh sejarah manusia, dan semua tujuh kepalanya akan
menyemburkan air keluar pada waktu yang sama. Nah, ini disebut
sebagai yang ke-8 di Wahyu pasal 17. Pada waktu ini, Ayub 41 dan Yesaya 27:1
mencapai penggenapannya yang terakhr. Tuhan akan secara simbolis memasukkan
sebuah kail di mulutnya, memancingnya keluar dari air-air. Apakah dia akan
berada di luar lingkungan hidupnya? Apakah air-air masih akan mendukungnya
sekarang? Tidak! Ingat Lewiatan akan diberikan sebagai makanan kepada
orang-orang padang gurun? Ini tidak bicara tentang memakannya secara literal.
Ini menggambarkan apa? Mereka tidak akan mendukungnya lagi, dan mereka akan
berbalik terhadap dia, untuk melahapnya secara simbolis, kumpulan orang banyak
ini. Maka pada saat itu, Ayub 41 dan Yesaya 27:1 akan mencapai penggenapannya
yang final. Tuhan akan secara simbolis memasang sebuah kail di mulutnya,
memancingnya keluar dari air-air, dan membunuhnya dengan pedangnya, dan
memberikannya sebagai makanan kepada orang-orang padang belantara, menurut
Yehezkiel 28:1-8, dia akan “dimakan” dalam tanda kutip oleh orang-orang padang
gurun, karena dunia saat itu seperti padang gurun.
Ellen White described this in Great Controversy page 672, “He rushes…” what is it that
rushes? Waters, right?
“…He rushes into the
midst of his subjects and
endeavors to inspire them with his
own
fury and arouse them to instant battle…” what is happening immediately
before this? God has shown the entire history of the world in
panoramic view above the City, and they have seen that Satan is the
culprit, which they did not understand before, because Satan was working by
stealth, he was working invisibly, so they didn't have the foggiest idea that
they were instruments in Satan's hand, because they couldn't see him, because
Satan was orchestrating the events from behind the scenes. But now for the
first time in human history, the wicked will see Satan and first
they're going to go along, they're going to say, “Wow! Yeah, look at all the people that we have.” Ellen White says,
he's going to heal the diseases of the people, he's going to make the weak
strong. “See, this has to be the prince
of the world!” But when they see the panoramic view, suddenly they look at
Satan, they say, “So you were the one
huh, you were the one that led us astray! Of course we're guilty because we
listened to you. We had a Bible and we could have seen that you were trying to
deceive us. So we're not excused. But you are the one who started sin, and you
are the one that has perpetuated sin.” And so now what are the wicked going
to do? The wicked are going to dry up on Satan and he'll become food for the
people of the desert, or of the wilderness. All of this is symbolic, folks,
we're dealing with symbols.
Ellen
White menggambarkan ini di Great
Controversy hal. 672. “…Dia bergegas…” apa yang datang dengan cepat? Air-air, benar? “…Dia bergegas ke
tengah-tengah rakyatnya dan berusaha menginspirasi mereka dengan murkanya
sendiri dan membangkitkan mereka untuk segera berperang…” Apa yang sedang terjadi langsung
sebelum ini? Allah telah menunjukkan seluruh sejarah dunia dalam pandangan
panoramik di atas Kota, dan
mereka melihat bahwa Setanlah biang keladinya, yang sebelumnya mereka tidak
paham karena Setan bekerja diam-diam, dia bekerja tidak terlihat, sehingga
mereka sama sekali tidak tahu bahwa mereka adalah instrumen di tangan Setan
karena mereka tidak bisa melihat Setan, karena Setan sedang mengorkeskan
peristiwa-peristwa dari belakang layar. Tetapi sekarang untuk pertama kalinya dalam
sejarah dunia, orang-orang jahat akan melihat Setan, dan
mula-mula mereka akan mengikuti, mereka akan berkata, “Wow! Ya, lihatlah
semua orang yang di kubu kita.” Ellen
White berkata Setan akan menyembuhkan penyakit-penyakit orang-orang itu, dia
akan membuat yang lemah menjadi kuat. “Lihat, ini sudah pasti pangeran dunia ini!” Tetapi ketika mereka melihat pandangan panoramik itu, tiba-tiba mereka
memandang Setan, mereka berkata, “Jadi kamulah biang keladinya, kamulah
yang telah menyesatkan kami! Tentu saja kami bersalah karena kami mendengarkan
kamu. Kami memiliki Alkitab dan seharusnya kami bisa melihat bahwa kamu
berusaha menyesatkan kami. Jadi kami tidak bebas dari salah. Tetapi kamulah
yang memulai dosa, dan kamulah yang melestarikan dosa.” Maka sekarang apa yang akan dilakukan orang-orang jahat? Orang-orang
jahat akan menarik dukungan mereka dari Setan dan dia menjadi makanan
orang-orang padang gurun, atau padang belantara. Semua ini simbolis,
Saudara-saudara, kita berurusan dengan simbol-simbol.
Now let's read to close Ezekiel
chapter 28, where we find a description of what is going to happen with this
being that had so much potential, with this Leviathan. Ezekiel 28:12 says, “ 12 ….‘You were the seal of perfection,
full of wisdom and perfect in beauty. 13 You were in Eden, the garden of God; every
precious stone was your
covering: the sardius, topaz, and diamond, beryl, onyx, and jasper, sapphire,
turquoise, and emerald with gold. The workmanship of your timbrels and
pipes was prepared for you on the day you were created….” he was the leader of the Heavenly choirs. “…14 You were the
anointed cherub who covers; I established you; you were on the holy
mountain of God; you walked back and forth in the midst of fiery stones. 15 You were perfect in your ways from
the day you were created, till iniquity was found in you…” now let's go back
to the earlier part of the chapter, let's read verse 2, under the symbol of the
prince of Tyre it says, “2 ‘Son of man, say to the prince of
Tyre, ‘Thus says the Lord God: ‘Because your heart is lifted up, and you
say, ‘I am a god, I
sit in the seat of
gods, in the midst of the seas,’…” In the midst of
where? Where does Leviathan live? In the seas! And then God says to him,
“…’yet you are a
man, and not a god,…” now don't get all hung up by the fact
that it says “you are a man” because in the Bible angels are
described as men. In Daniel it says “that man Gabriel came to talk to me”, so
it appeared like a man. It says, “…though you set your
heart as the heart of a god 3 Behold, you are wiser than Daniel!...” this is sarcasm. “…There is no secret that can be hidden from you! 4 With your wisdom and your
understanding you have gained riches for yourself, and gathered gold and
silver into your treasuries; 5 By your great wisdom in trade you have
increased your riches, and your heart is lifted up because of your riches. 6 Therefore thus says the
Lord God: ‘Because you have set your
heart as the heart of a god, 7 Behold,
therefore, I will bring strangers against you, the most terrible of the
nations; and they shall draw their swords against the beauty of your wisdom,
and defile your splendor. 8 They
shall throw you down into the Pit, and you shall die the death of the
slain in the midst of the seas…” what do the seas
represent? The people of the wilderness, that's right! “…9 Will you still say before him who slays you,
‘I am a god’? But
you shall be a man,
and not a god, In the hand of him who slays you. 10 You shall die the death of the uncircumcised by
the hand of aliens; for I have spoken,’ says the Lord God.”
Nah, untuk mengakhiri mari kita
baca Yehezkiel 28, di mana kita dapatkan deskripsi apa yang akan terjadi
pada makhluk ini yang punya begitu banyak potensi, dengan Lewiatan ini.
Yehezkiel 28:12 berkata, “12 ‘…Engkaulah meterai
kesempurnaan, penuh hikmat dan sempurna keindahannya.13 Engkau dulu di Eden, taman Allah; setiap batu permata yang berharga adalah
pakaianmu: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus,
krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah, malakit dan emas. Seni pembuatan tambur dan
alat tiupmu sudah disiapkan untukmu pada
hari engkau diciptakan…” dialah
pemimpin biduan surgawi. “…14 Engkau adalah kerub yang telah diurapi, yang menudungi; Aku yang menetapkan engkau demikian; engkau ada di
gunung kudus Tuhan, engkau pernah berjalan bolak-balik di tengah-tengah
batu-batu yang menyala. 15Engkau tak
bercela di dalam tingkah lakumu sejak
hari engkau diciptakan sampai kejahatan ditemukan padamu…” sekarang
mari kembali ke bagian sebelumnya dari pasal
ini, mari kita baca ayat 2, di bawah
simbol pangeran Tirus, dikatakan, “…2 Hai anak
manusia, katakanlah kepada pangeran Tirus:
‘Beginilah firman Tuhan ALLAH: ‘Karena engkau menjadi tinggi hati, dan engkau berkata: Aku adalah dewa! Aku duduk di takhta para dewa,
di tengah-tengah lautan…” di
tengah-tengah mana? Di mana Lewiatan hidup? Di lautan. Lalu Allah berkata
kepadanya, “…Padahal engkau adalah manusia, bukan dewa…” nah jangan bingung dengan fakta bahwa
dikatakan “engkau adalah manusia” karena di Alkitab, malaikat-malaikat digambarkan sebagai manusia. Di Daniel 9:21
dikatakan, “manusia
Gabriel datang untuk berbicara dengan aku” jadi penampilan mereka seperti
manusia. Dikatakan “…walau engkau menempatkan hatimu seperti hati
dewa. 3 Lihat, engkau lebih bijak daripada Daniel…” ini sarkasme, “…tiada rahasia yang bisa
disembunyikan darimu. 4 Dengan hikmatmu dan pengertianmu engkau telah mengumpulkan kekayaan bagi
dirimu sendiri, dan mengumpulkan emas dan perak ke dalam perbendaharaanmu. 5 Dengan hikmatmu yang besar dalam berdagang engkau memperbanyak
kekayaanmu, dan hatimu menjadi sombong karena kekayaanmu. 6 Oleh sebab itu beginilah
firman Tuhan ALLAH: Karena engkau telah
menempatkan hatimu sebagai hati dewa 7 maka, lihatlah, Aku akan membawa orang asing melawan engkau, yaitu
bangsa yang paling ganas, dan mereka akan
menghunus pedang mereka, melawan hikmatmu yang indah;
dan menajiskan semarakmu. 8 Mereka akan melemparkan engkau ke lubang, dan engkau akan
mengalami kematian orang yang terbunuh di
tengah lautan. …” lautan
mewakili apa? Orang-orang padang gurun, benar! “…9 Apakah engkau masih akan berkata di hadapan Dia yang membunuhmu ‘Aku adalah dewa’?
Tetapi engkau akan
menjadi manusia dan bukan dewa di tangan Dia yang membunuhmu. 10 Engkau
akan menjalani kematian orang tak bersunat di tangan orang asing. Sebab Aku yang mengatakannya, firman Tuhan
ALLAH.”
Did you understand what we studied? Who
is Leviathan? Satan. Who's going to win? God. God says to Job, “Can you defeat Leviathan?” Job says, “I know that You can do everything.” And
so God will gain the victory, God will prevail.
Apakah kalian paham apa yang kita
pelajari? Siapa Lewiatan? Setan. Siapa yang akan menang? Allah. Allah berkata
kepada Ayub, “Bisakah
kamu mengalahkan Lewiatan?” Ayub berkata, “Aku
tahu Engkau bisa melakukan apa saja.”
Maka Allah akan mendapat kemenangan, Allah akan menang.
06 07 25
No comments:
Post a Comment