REVISITING THE GODHEAD
Part 02/04 -
Stephen Bohr
Wheel within a Wheel
http://www.youtube.com/watch?v=YSJf_nWVrXs
Dibuka dengan doa.
I am going to start out by dating myself. Many of you will also
date yourselves by remembering what I am
going to share with you. I graduated from High School in 1968, that’s a long
time ago. And I remember that that year there was a very famous book which was
published. And many of you are going to remember that book. The author was
Erich von Daniken, and the name of the book was Chariots
of the Gods, and the subtitle was Unsolved
Mysteries of the Past. Basically what van Daniken did was take the vision
of Ezekiel chapter 1 ~ which we are going to study tonight ~ and saying that
this vision actually referred to aliens that have visited planet earth. And the
reason why discoveries have been made in archeological digs would show that the
ancients had a very developed technology is because aliens supposedly brought
this technology from other planets to planet earth.
Saya akan mulai dengan menyatakan
sudah seberapa tuanya saya. Banyak dari kalian juga akan menyatakan ketuaan
kalian dengan mengingat apa yang akan saya bagikan kepada kalian. Saya lulus
dari SLTA tahun 1968, itu sudah lama sekali. Dan saya ingat bahwa tahun itu
diterbitkan sebuah buku yang sangat terkenal. Dan banyak dari kalian akan
teringat pada buku ini. Penulisnya adalah Erich von Daniken dan nama buku itu
adalah Chariots of the Gods (= Kereta
dewa-dewa), dan subtitelnya adalah Misteri-misteri Masa Lalu yang Tidak
Terungkap. Pada dasarnya apa yang dilakukan van Daniken adalah mengambil penglihatan
di Yehezkiel pasal 1 ~ yang akan kita pelajari malam ini ~ dan berkata bahwa penglihatan
itu sesungguhnya mengacu kepada alien atau makhluk-makhluk planet lain yang
pernah mengunjungi planet bumi. Dan alasannya mengapa penemuan-penemuan di
tempat-tempat penggalian purbakala menunjukkan bahwa orang-orang purba memiliki
teknologi yang sangat maju, adalah karena
makhluk-makhluk planet lain tersebut diduga telah membawa teknologi itu dari
planet mereka ke planet bumi.
Now
as I mentioned, we are going to study Ezekiel chapter 1. This very exotic
imagery which is used, this chapter is rich in symbolism.
Now
some people say, “Why in the world would God include this chapter in the Bible?
What possible purpose can such a complex and difficult chapter serve in
Scripture? After all who can understand it? Why should anyone even think about
preaching about this chapter? Wouldn’t it be nicer to dwell on the softer
portraits of Jesus as they are found in the four gospels?”
Well,
the fact is that the apostle Paul told us that “all Scripture
is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine, for reproof,
for correction and for instruction and righteousness.” That’s 2 Timothy 3:16.
Now “all Scripture is useful or profitable”, that must mean that Ezekiel 1
also is profitable for our own personal study. In order to understand this
chapter we must dig deep under the surface. The study of this chapter as well
as other prophetic chapters of Scripture requires prayer, time and effort.
Unfortunately
we live in a world today where people want everything fast and easy. We become
intellectually lazy, and therefore studying a chapter such as this is not
really a matter of interest for many people. But we are going to wrestle with
this chapter and find out what God is trying to tell us through its message.
Now
we must remember that this chapter is highly symbolic. In other
words what we are going to read is not literal.
It is actually presenting some great truth about how the Godhead
functions but it’s presenting this in symbolic language, in language
that we must decipher by going to other places in Scripture to understand what those symbols mean.
Nah,
seperti yang sudah saya singgung, kita akan mempelajari Yehezkiel pasal 1. Penglihatan
yang sangat eksotik ini, pasal ini kaya dengan simbol.
Nah
beberapa orang berkata, “Mengapa Tuhan memasukkan pasal ini di dalam Alkitab?
Manfaat apakah yang ada pada pasal yang sedemikian kompleks dan sulitnya ini di
Alkitab? Siapa sih yang bisa memahaminya? Mengapa ada orang yang bahkan
terpikir untuk mengkhotbahkan pasal ini? Tidakkah lebih bagus membahas gambaran
tentang Yesus yang lebih lembut yang terdapat dalam keempat kitab Injil?”
Nah,
faktanya ialah, rasul Paulus berkata kepada kita bahwa “Segala tulisan Kitab Suci itu diberikan oleh ilham dari Allah, dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.” [NKJV yang diindonesiakan]. Itu 2 Timotius 3:16. Nah, “Segala tulisan Kitab Suci itu…”
berguna
atau “…bermanfaat…”
berarti tentunya Yehezkiel 1
ini juga bermanfaat bagi pembelajaran pribadi kita. Untuk memahami pasal ini
kita harus menggali lebih dalam di bawah permukaannya. Mempelajari pasal ini
sebagaimana mempelajari pasal-pasal nubuatan lainnya di dalam Alkitab,
membutuhkan doa, waktu, dan upaya. Sayangnya sekarang ini kita hidup di dunia
di mana manusia menuntut semua yang serba cepat
dan mudah. Kita menjadi malas secara intelektual, dan dengan demikian
mempelajari pasal seperti ini menjadi tidak menarik bagi banyak orang. Tetapi
kita akan bergumul dengan pasal ini dan mencari tahu apa yang mau disampaikan Tuhan
kepada kita melalui pesan ini.
Nah,
kita harus ingat, bahwa pasal
ini sangat simbolis. Dengan kata lain apa yang akan kita baca
itu bukan literal. Pasal ini
menyampaikan kebenaran yang hebat tentang bagaimana Keallahan itu berfungsi,
tetapi hal itu disampaikan dalam bahasa simbolis, dalam bahasa
yang harus kita uraikan dengan mencarinya di tempat lain di dalam Alkitab untuk
memahami apa arti simbol-simbol tersebut.
Now, what I would like to do first of all is to examine the
historical context of Ezekiel chapter 1, and by the way we are also going to
take a look at several verses that we find in Ezekiel chapter 10.
Let’s take a look very briefly at the historical context in
which this chapter was written. The dating of the chapter according to the
first two verses is the year 592 BC. By this time Jerusalem had gone through
two captivities. In the year 605 BC Daniel and his friends were taken to
Babylon. That story is told in Daniel chapter 1. In the year 597 BC
Nebuchadnezzar came to Jerusalem again and overcame Jerusalem, and in this
captivity, ~ the second captivity of Jerusalem ~ he took Ezekiel captive to
Babylon. So by this time, the two great prophets: Daniel and Ezekiel had been
taken from Jerusalem to Babylon. Furthermore the holy vessels of the temple had
been taken by Nebuchadnezzar also to Babylon from Jerusalem. Actually, Israel
to the greater extent had become subservient to Babylon. And therefore as you
look at Ezekiel, you discover that God’s people are wondering whether perhaps
God has forsaken them. They are looking at their world at that time and they
see everything spinning out of control, and they are thinking God has left the
earth. God does not see or care what’s going on. You can read that for example
in chapter 12 where even the priests and the prophets were saying “Where is
God? We don’t see Him.” And so in the context of this idea that God
had forsaken Israel, God had forsaken the earth, the world was spinning
out of control, God gives this magnificent vision of Ezekiel chapter 1 trying to show
that far from being out of control, far from being an absentee
landlord, He
was very much involved in what was taking place among the children of Israel.
Nah, apa yang akan saya lakukan
terlebih dulu adalah memeriksa konteks sejarah Yehezkiel pasal 1. Dan
ketahuilah kita juga akan melihat beberapa ayat yang ada di Yehezkiel pasal 10.
Mari kita lihat secara singkat konteks
sejarah pada masa pasal ini ditulis. Masa penulisan pasal ini menurut dua
ayatnya yang pertama adalah di tahun 592 sM. Pada waktu itu Yerusalem telah mengalami
dua kali penawanan. Di tahun 605 sM, Daniel dan teman-temannya telah ditawan ke
Babilon, kisah ini diceritakan di Daniel pasal 1. Di tahun 597 sM Nebukadnezar
kembali ke Yerusalem lagi dan menaklukkan Yerusalem, dan dalam penawanan kali
ini ~ penawanan Yerusalem yang kedua kalinya ~ Nebukadnezar membawa Yehezkiel
sebagai tawanan ke Babilon. Jadi pada waktu itu dua nabi besar: Daniel dan
Yehezkiel telah dibawa dari Yerusalem ke Babilon. Lebih jauh, bejana-bejana
yang kudus dari Bait Allah telah dibawa juga oleh Nebukadnezar ke Babilon dari
Yerusalem. Faktanya, sesungguhnya Israel telah menjadi jajahan Babilon. Jadi
bila kita melihat kitab Yehezkiel, kita akan mendapati umat Allah sedang
bimbang apakah bukannya Tuhan telah meninggalkan mereka. Mereka yang sedang
memandang dunia mereka pada waktu itu, melihat segala sesuatunya berputar lepas
kendali, dan mereka menyangka Tuhan telah meninggalkan dunia, Tuhan sudah tidak
melihat atau tidak perduli dengan apa yang terjadi. Kita bisa membaca ini
misalnya di pasal 12, di mana bahkan para imam dan nabi berkata, “Di mana
Tuhan? Kami tidak melihatNya.” Maka dalam
konteks bahwa Tuhan telah meninggalkan Israel, Tuhan telah mengabaikan bumi,
dan dunia sedang berputar lepas kendali, Tuhan
lalu memberikan penglihatan istimewa di Yehezkiel pasal 1 ini, untuk
menunjukkan bahwa jauh dari lepas kendali, jauh dari seorang
tuan tanah yang tidak pernah ada di tempat, Tuhan itu sangat terlibat dengan apa yang terjadi di
antara bangsa Israel.
Now, we are not going to study every verse in chapter 1 and
chapter 10. But we are going to study the salient facts of these chapters and
then we are going to put all of these symbols together to try and see a
complete picture about what God is trying to teach through these two chapters.
Let’s begin with Ezekiel 1:4, here the vision begins, and
Ezekiel sees something coming from the north, something majestic coming from
the north. Notice what it says in Ezekiel 1:4, “Then I looked, and behold, a
whirlwind…” I want you to remember that, there is
wind involved,
“…a whirlwind was coming out of the north…”
and now notice,
“…a great cloud with raging fire engulfing itself; and brightness was all around it and radiating out
of its midst like the color of amber, out of the midst of the fire.”
And so he catches a glimpse of this majestic scene coming from
the north and three natural phenomena that we notice in this verse: we have a
whirlwind, we have a great cloud, and we have raging fire. I want you to
remember those three details because we are going to come back to them later.
Nah, kita tidak akan mempelajari
setiap ayat di pasal 1 dan pasal 10, tetapi kita akan mempelajari fakta-fakta
yang penting dari pasal-pasal ini lalu kita akan mengumpulkan semua simbolnya
menjadi satu untuk mencoba melihat gambaran yang lengkap dari apa yang mau
diajarkan Tuhan lewat kedua pasal tersebut.
Marilah kita mulai dengan Yehezkiel
1:4, di sinilah penglihatan tersebut dimulai. Yehezkiel melihat sesuatu yang
datang dari arah utara, sesuatu yang agung datang dari utara. Perhatikan apa
yang dikatakan di Yehezkiel 1:4, “Lalu aku melihat, tampaklah suatu angin puyuh…” saya
mau kalian mengingatnya, ada angin yang terlibat di sini, “…suatu angin puyuh bertiup dari
utara…” dan sekarang perhatikan, “…segumpal awan yang besar dengan api yang menyambar-nyambar meliputi dirinya, dan awan itu dikelilingi oleh sinar; dan dari tengah-tengahnya memancar keluar warna
seperti jingga, keluar dari tengah-tengah api itu…” [NKJV yang diindonesiakan]
Maka Yehezkiel menangkap sekelebat
adegan yang hebat datang dari arah utara dan tiga fenomena alam yang kita baca di ayat ini: ada angin puyuh, ada awan
yang besar, dan ada api yang menyambar-nyambar. Saya mau kalian mengingat
ketiga detail ini karena nanti kita akan kembali kemari.
Now, actually where is this scene coming from? Where is this ~
we are going to notice that it’s a chariot ~ where is this chariot coming from?
Well, it says here that it is coming from the north. Now, who lives in the
north according to Scripture? Notice Isaiah 14:12-14, this is speaking about
the fall of Lucifer and it says there, " How you are fallen from heaven, O Lucifer, son of the
morning! How you are cut down
to the ground, you who weakened the nations! 13 For you have said in your heart: ‘I will ascend
into heaven…” remember
that “…I will ascend into heaven, I will
exalt my throne above the stars of God; I will also sit on the mount of the
congregation on THE FARTHEST SIDES OF THE NORTH; 14 I will ascend
above the heights of the clouds…” notice clouds again,
“…I will be like the Most High.'”
What direction of the compass does God live in according to this
Scripture? He lives in heaven in the “sides of the north”. So that means that this chariot of Ezekiel chapter 1 is coming
from heaven from where God lives. And along with the chariot you have wind, you
have fire and you have a great cloud.
Nah,
sebenarnya dari mana datangnya adegan ini? Dari mana datangnya ~ kita akan
melihat bahwa ini bicara tentang sebuah kereta ~ dari mana datangnya kereta
ini? Nah, di sini dikatakan bahwa dia datang dari arah utara. Sekarang, menurut
Alkitab siapa yang tinggal di sebelah utara? Perhatikan Yesaya 14:12-14, ini
berbicara tentang kejatuhan Lucifer, dan dikatakan di sana, "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera
Fajar, engkau sudah ditebang dan jatuh ke
bumi, engkau yang melemahkan bangsa-bangsa! 13 Karena engkau telah
berkata dalam hatimu: ‘Aku akan naik ke
langit…” ingat ini, “…aku akan naik ke langit, aku akan meninggikan takhtaku di atas bintang-bintang Allah dan aku juga
akan duduk di bukit pertemuan, JAUH DI
SEBELAH UTARA. 14 Aku akan
naik mengatasi ketinggian awan-awan…” perhatikan ada awan lagi, “…aku akan menjadi seperti Yang
Mahatinggi!” [NKJV yang diindonesiakan]
Di arah
mata angin yang mana Tuhan tinggal menurut tulisan Alkitab ini? Tuhan tinggal
di langit, “di sebelah
utara.” Maka itu berarti bahwa kereta
yang di Yehezkiel pasal 1 ini datang dari langit dari tempat tinggal Tuhan. Dan
bersama dengan kereta itu ada angin, ada api, dan ada awan besar.
Now the question is, what is represented by the cloud? All you
have to do is go to other passages particularly in the New Testament where we
are told that when Jesus comes He is going to come with a cloud or He is going
to come with clouds. Now what do clouds represent in Scripture symbolically?
We are dealing with symbols not literal clouds. The clouds represent something,
what do they represent? They represent angels. In other words this chariot of God
is being brought by angels.
Nah, pertanyaannya adalah, awan itu
melambangkan apa? Kita hanya perlu ke ayat-ayat lainnya, terutama yang ada di
Perjanjian Baru, di mana dikatakan bahwa pada waktu Yesus datang, Dia akan
datang dengan awan, atau Dia akan datang dengan awan-awan. Nah di Alkitab, secara simbolis awan itu
melambangkan apa? Di sini kita berurusan dengan simbol, bukan
dengan awan harafiah. Awan itu melambangkan sesuatu, apa yang dilambangkannya?
Awan melambangkan malaikat-malaikat.
Dengan kata lain, kereta Tuhan ini sedang dibawa oleh malaikat-malaikat.
Now, what about the wind and the fire? Go with me to Psalm
104:3-4, it says here, speaking about God, “He lays the beams of His upper
chambers in the waters, Who makes the clouds…”
notice this, “…Who makes THE CLOUDS…” His what?
“…HIS CHARIOT…” what
is the chariot of God? The chariot is the clouds. And what are the clouds?
Angels. We are going to notice that in a verse in a few moments. Now, notice,
in fact it continues saying here, “…Who walks on the wings of the…” what? “…on the wings of the wind…” So what are the clouds? The clouds are the what? The winds. And
the clouds and the winds are God’s chariot according to this. Then
notice verse 4, “…4 Who makes His angels spirits…”
by the way that word רוּח [rûach]
“spirits” there could be translated “winds”, “…Who makes His angels winds…” and then it says “…His ministers a flame of…”
what? “…a flame of fire.”
So you notice in Scripture that clouds, fire, and winds, are
connected with heavenly beings, which the Bible calls angels.
Nah,
bagaimana dengan angin dan api? Marilah bersama saya ke Mazmur 104:3-4
dikatakan di sana, berbicara mengenai Tuhan, “Dia menempatkan tiang-tiang dari
kamar-kamar loteng-Nya di air, Yang menjadikan awan-awan…” perhatikan ini “…Yang menjadikan AWAN-AWAN SEBAGAI…” apanya? “…KERETA-NYA…” Apa
kereta Tuhan? KeretaNya adalah awan-awan. Dan
awan-awan itu apa? Para malaikat. Kita akan melihatnya dalam
ayat berikutnya sebentar lagi. Nah, perhatikan, dikatakan selanjutnya di sini, “…yang berjalan di atas sayap…” apa? “…di atas sayap angin…” Jadi apakah awan-awan itu? Awan-awan adalah apa? Angin. Dan
awan serta angin adalah kereta Tuhan, menurut ayat ini. Kemudian
perhatikan ayat 4, “…4 Yang membuat malaikat-malaikatnya roh…” ketahuilah
kata רוּח [rûach] “roh” di sana bisa diterjemahkan “angin”, “…Yang membuat MALAIKAT-MALAIKATNYA
ANGIN…” kemudian katanya, “…PELAYAN-PELAYANNYA
SUATU NYALA…” apa? “…NYALA API.” [KJV yang diindonesisakan]
Jadi
kalian simak, di Alkitab,
awan-awan, api, dan angin berkaitan dengan makhluk-makhluk
surgawi, yang oleh Alkitab disebut malaikat-malaikat.
Notice another couple of verses. Go with me to Psalm 68:17, here
it becomes very clear that the chariots of God are the angels. It says there, “The
chariots of God are twenty
thousand, even thousands of
thousands; The Lord is among them as
in Sinai, in the Holy Place.” And of course we know that the “twenty thousand, even
thousands of thousands” are what? Angels,
Revelation 5:11 makes that very clear.
Perhatikan beberapa ayat yang lain.
Marilah bersama saya ke Mazmur 68:17, di sini sangat jelas bahwa kereta Tuhan
adalah para malaikat. Dikatakan di sana, “Kereta-kereta Allah puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya;
Tuhan ada di antara mereka sebagaimana di Sinai,
di Tempat Kudus!”
[NKJV yang diindonesiakan]. Dan
tentu saja kita tahu bahwa yang “puluhan ribu, bahkan
beribu-ribu” adalah apa?
Malaikat. Wahyu 5:11 membuatnya sangat jelas.
By the way the text that we read from Psalms, Psalm 104:3-4 is
actually quoted in Hebrews 1, and I am going to read verse 7 and verse 14. It
says, “And
of the angels He says: ‘Who makes His angels spirits…”
by the way that word “spirits” in the
New Testament is πνεῦμα [pneuma] and it can be translated “winds” “…‘Who
makes His angels winds, and His ministers a flame of fire.’…” verse 14, “…14 Are they not all ministering
spirits sent forth to minister for those who will inherit salvation?”
Nah, ayat
yang kita baca dari kitab Mazmur, Mazmur 104:3-4 itu dikutip di Ibrani pasal 1,
dan saya akan membacakan ayat 7 dan ayat 14. Dikatakan, “Dan tentang malaikat-malaikat
Ia berkata: ‘Yang membuat malaikat-malaikat-Nya roh…” ketahuilah kata “roh” di kitab
Perjanjian Baru adalah πνεῦμα [pneuma] dan itu bisa diterjemahkan “angin”, “…Yang membuat MALAIKAT-MALAIKAT-NYA ANGIN, dan PELAYAN-PELAYAN-NYA NYALA API…” ayat 14, “…14 Bukankah mereka semua adalah
roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang akan mewarisi keselamatan?” [NKJV yang diindonesiakan].
So in other words in Ezekiel chapter 1 we have God coming in
glory from heaven to Jerusalem in the Old Testament, and He is coming
accompanied by a whirlwind, by a great cloud and by fire, and all of those are
symbolic of the ministration of angels. By the way there is a very similar
description that we find in Daniel 7:9-10, if you’ll go with me there. Daniel
7:9-10, it’s speaking here about the beginning of the judgment in 1844, Daniel
8 actually gives us the date. And it says there, Daniel is speaking, “I
watched till thrones were put in place, and the Ancient of Days was
seated…” we are going to notice in Ezekiel chapter 1 that there is
a throne, and there is a majestic Being seen
seated on the throne. Then it describes Him, “…His garment was
white as snow, and the hair of His head was
like pure wool. HIS THRONE…” notice this, “…WAS A FIERY FLAME, ITS WHEELS A BURNING FIRE…” Do you find a throne here? Yes. Does the throne have
wheels? Yes. Is fire mentioned here? Absolutely. Now notice what it continues
saying in verse 10,
“…10 A fiery stream issued and came forth from before Him.…” And then it is going to explain what that fiery stream is,
“…A thousand thousands ministered to Him; ten thousand times ten
thousand stood before Him. The court was seated, and the books were opened.”
Jadi,
dengan kata lain, di Yehezkiel pasal 1 ada Tuhan yang akan datang dengan
kemuliaan dari Surga ke Yerusalem di zaman Perjanjian Lama, dan Dia datang
disertai h angin puyuh, awan
besar, dan api, dan ini semuanya adalah simbol pelayanan para malaikat.
Nah, di Daniel 7:9-10 kita temukan deskripsi yang sangat mirip, silakan bersama
saya ke sana. Daniel 7:9-10, di sini berbicara tentang awal penghakiman di
tahun 1844, yang tanggalnya kita peroleh di Daniel pasal 8. Dan dikatakan di
sana, Daniel yang sedang berbicara, “…9 Sementara aku terus melihat hingga takhta-takhta diletakkan di
tempatnya lalu duduklah Yang Lanjut Usianya…” kita akan melihat di Yehezkiel pasal 1
ada takhta, ada Sosok yang Agung yang duduk di atas takhta. Lalu ini
menggambarkan tentang Sosok itu, “…pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut di kepala-Nya seperti bulu domba murni;
TAKHTA-NYA…” perhatikan ini, “…DARI NYALA API DENGAN
RODA-RODANYA DARI API yang berkobar-kobar…”
Apakah di sini kita temui sebuah takhta? Ya. Apakah
takhtanya punya roda? Ya. Apakah api disebutkan di sini? Betul sekali. Sekarang
perhatikan apa katanya selanjutnya di ayat 10, “…10 Suatu sungai
api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya…”
Lalu akan dijelaskan sungai api ini apa, “…seribu kali beribu-ribu
melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu
duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.” [NKJV yang diindonesiakan].
Now it’s interesting to notice in Ezekiel 1 that there are 4
living creatures that actually stand at the four corners of God’s throne. Let’s
read that in Ezekiel 1:5-6. Four majestic beings, they are called “living
creatures” that are actually at every corner of God’s throne and we are going
to notice that they are actually moving God’s throne. It says there in Ezekiel
1:5-6, “Also from within it came the likeness of four living creatures.
And this was their appearance:
they had the likeness of a man.6 Each
one had four faces, and each one had four wings.”
Nah, yang
menarik, perhatikan di Yehezkiel pasal 1, ada empat makhluk hidup yang berdiri
pada ke empat sudut takhta Allah. Mari kita baca Yehezkiel 1:5-6. Empat makhluk yang
agung, mereka disebut “makhluk hidup” yang ada pada setiap sudut takhta Allah,
dan kita akan melihat bahwa sesungguhnya merekalah yang menggerakkan takhta
Allah. Dikatakan di Yehezkiel 1:5-6, “5 Dan dari dalamnya muncul yang
menyerupai empat makhluk hidup. Dan
beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia, 6
masing-masing mempunyai empat muka dan masing-masing mempunyai empat sayap.” [NKJV yang diindonesiakan].
Now, I want you to notice the details here. You have 4 living creatures, each of the living
creatures has
4 faces, that is a very important symbolic significance, and each one
of them has
4 wings. Now, the question is, who are these living creatures? They are
actually cherubim. Notice Psalm 99:1-2. And by the way in chapter 1 of
Ezekiel they are clearly identified as cherubim, there is no doubt whatsoever
about it. The
cherubim are commanders of the angelic host. You know, there are ranks
among the angels, there are cherubim, there are seraphim, and there are common
ordinary angels. The cherubim are the closest to the throne of God, they are
the commanding angels that send the other angels out on missions for the LORD.
It says in Psalm 99:1-2, “The LORD reigneth; let the people
tremble! He sitteth between the
cherubim…” so notice, He sits between the cherubim.
“…let the earth be moved! 2 The LORD is great in Zion, and He is
high above all the peoples.” [KJV]
Sekarang saya mau kalian perhatikan
detail-detailnya di sini. Ada
empat makhluk hidup, masing-masing memiliki empat wajah ~ ini adalah simbol yang
sangat penting maknanya ~ dan masing-masing mereka memiliki empat sayap.
Nah, pertanyaannya, siapakah makhluk-makhluk hidup ini? Mereka adalah kerubim. Perhatikan Mazmur
99:1-2. Nah, di pasal 1 Yehezkiel mereka jelas diidentifikasi sebagai kerubim,
sama sekali tidak ada keraguan tentang hal ini. Kerubim adalah komandan atau pemimpin bala tentara
malaikat. Kalian tahu kan di antara malaikat ada tingkatan-tingkatannya,
ada kerubim, ada serafim, ada malaikat biasa. Kerubim adalah yang posisinya
paling dekat takhta Allah, mereka adalah malaikat-malaikat pemimpin yang
mengirim malaikat-malaikat lainnya untuk menjalankan tugas dari TUHAN.
Dikatakan di Mazmur 99:1-2, “TUHAN itu memerintah sebagai Raja, biarlah bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di antara kerub-kerub…” jadi
simak, TUHAN duduk di antara kerubim, “…biarlah
bumi goncang! 2 TUHAN itu maha besar di Sion,
dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa.” [KJV yang diindonesiakan]
Now the question is why do these four living creatures, these
cherubim have four faces according the Ezekiel chapter 1? Well, there is a very
important reason. Let’s read Ezekiel 1:10 and then I am going to give you a few
words of explanation. It says in Ezekiel 1:10,
“As
for the likeness of their faces, each
had the face of a man; each of the four had the face of a lion on the right
side, each of the four had the face of an ox on the left side, and each of the
four had the face of an eagle.”
In other words you have 4 faces according to this, you have the
face of man, the face of a lion, the face of an ox, and the face of an eagle. I
wish I had time to connect this with the four gospels in the New Testament, but
we don’t have time for that. What I want you to notice is that in Scripture the number 4 is a symbol for
universality. In other words it’s a symbol of the totality of the universe.
For example, we are going to notice in a few moments that in the book of
Revelation there are four angels that stand at the four corners of the what? At
the four corners of the earth. In other words they are universally managing
God’s creation in this world, they are on the four corners, they supervise
everything that happens in this world.
Nah pertanyaannya sekarang, mengapa ke empat makhluk hidup ini, kerubim ini
memiliki empat wajah menurut Yehezkiel pasal
1? Nah, ada pelajaran yang sangat penting. Mari kita baca Yehezkiel 1:10 lalu
saya akan memberikan beberapa kata penjelasan. Dikatakan di Yehezkiel 1:10, “Tentang keserupaan wajah mereka,
masing-masing mempunyai muka manusia, masing-masing
dari ke empatnya
memiliki muka singa di sebelah kanan, masing-masing dari ke empatnya
memiliki muka lembu di sebelah kiri, dan masing-masing dari ke empatnya memiliki muka rajawali.” [NKJV yang diindonesiakan]
Dengan kata lain, menurut ayat ini ada
empat wajah: ada wajah manusia, wajah singa, wajah lembu, wajah burung
rajawali. Seandainya saya ada waktu untuk mengaitkan ini dengan ke empat Injil Perjanjian Baru, tetapi
kita tidak punya waktu untuk itu. Apa yang saya mau kalian perhatikan adalah di Alkitab, angka 4 adalah
simbol keuniversalan. Dengan kata lain, itu adalah simbol keseluruhan alam semesta.
Misalnya, sebentar lagi kita akan melihat di kitab Wahyu ada empat malaikat
yang berdiri di empat sudut apa? Empat sudut bumi. Dengan kata lain mereka
mengatur ciptaan Tuhan di dunia ini secara universal, mereka berada pada ke empat sudut, mereka mengawasi segala
yang terjadi di dunia ini.
By the way, I don’t know if you are aware of this, but
surrounding the encampment of Israel
there were four banners, one banner at each of the point of the compass. And
each of the banners according to the Old Testament, had one of these animals
portrayed upon it. In other words once again you have the idea that the four
banners representing the entire, the totality of the encampment of Israel. In
other words, the symbolism is that the cherubim are in control supervising the
totality of what’s happening among God’s people.
Now, if these four living creatures have four faces, that must
mean that if they are moving in one direction. Can they see what’s happening in
every direction? Of course they can,
because if they have four faces they can look right and left, they can see
behind and they can see in front. In other words nothing escapes their attention. Nothing
escapes their knowledge according to Scripture because they have four faces.
Nah, saya tidak tahu apakah kalian
menyadari ini, tetapi di sekeliling perkemahan Israel ada empat panji,
masing-masing pada ke empat
titik mata angin. Dan menurut Kitab Perjanjian Lama, setiap panji memakai
gambar salah satu dari hewan-hewan tersebut. Dengan kata lain, sekali lagi ada
konsep bahwa ke empat panji
itu melambangkan keseluruhan, totalitas perkemahan Israel. Dengan kata lain, itulah
simbolnya bahwa kerubim memegang
kendali mengawasi keseluruhan peristiwa-peristiwa yang terjadi di tengah-tengah
umat Allah.
Nah, jika ke empat makhluk hidup ini memiliki empat
wajah, itu tentunya berarti mereka bergerak ke satu arah. Apakah mereka bisa
melihat apa yang terjadi di setiap arah? Tentu saja bisa karena mereka memiliki
empat wajah, mereka bisa melihat ke kanan dan ke kiri, mereka bisa melihat ke
belakang dan mereka bisa melihat ke depan. Dengan kata lain, menurut Alkitab, tidak
ada apa pun yang lolos dari perhatian mereka, tidak ada yang lolos dari
pengetahuan mereka, karena mereka memiliki empat wajah.
By the way you might not be aware of this also, but allow me to
share this with you, in the Tabernacle in the wilderness of course we know there were two cherubim that
stood at each side of the ark. They are actually made along as a part of the
ark of the covenant, on either end of the ark of the covenant. But did you know
that when Solomon built his temple he made two additional cherubim that stood
on the floor also next to the ark of the covenant. In other words you had in
Solomon’s temple not two cherubim but you had four cherubim which represent the
throne guardians of God’s throne.
Nah, mungkin kalian juga tidak
menyadari ini, jadi izinkan saya berbagi hal ini dengan kalian. Di Tabernakel
di padang gurun, tentunya kita tahu ada dua kerubim yang berdiri di setiap sisi
Tabut Perjanjian. Kerubim itu dibuat sebagai bagian dari Tabut Perjanjian itu,
pada ke dua ujung Tabut Perjanjian. Tetapi tahukah kalian bahwa ketika Salomo
membangun Bait Allahnya, dia membuat dua kerubim tambahan yang berdiri di
lantai di samping Tabut Perjanjian. Dengan kata lain di Bait Allah yang
dibangun Salomo, bukan hanya ada dua kerubim, tetapi ada empat kerubim yang
melambangkan penjaga-penjaga takhta Allah.
In other words the number 4 represent universality and the fact
that they have four faces indicates that nothing in the universe escapes their
attention.
Notice Revelation 7:1-3, here this idea is picked up, of
universality, that God is in control of everything on planet earth through
these four angels. It says there in
Revelation 7:1, “After these things I saw four angels
standing at the four corners of the earth, holding the four winds of the earth,
that the wind should not blow on the earth, on the sea, or on any tree…” let me ask you, are they in control of everything that is
happening in planet earth? Are they restraining the wind of human passions? Are
they restraining an all-out war on planet earth? Yes, they are holding back the
winds, they are in control, these are the four cherubim. Then it says in verse
2,
“…2 Then I saw another angel ascending from the east, having
the seal of the living God. And he cried with a loud voice to the four angels
to whom it was granted to harm the earth and the sea, 3 saying, ‘Do
not harm the earth, the sea, or the trees till we have sealed the servants of
our God…” where? “… on their foreheads.’"
Dengan kata
lain, angka 4 melambangkan universalitas, dan faktanya bahwa mereka memiliki
empat wajah mengindikasikan tidak ada apa pun di alam semesta ini yang lolos
dari perhatian mereka.
Perhatikan
Wahyu 7:1-3, di sini konsep ini terlihat, konsep universalitas, bahwa Tuhan
mengendalikan semuanya di planet bumi melalui ke empat malaikat ini. Dikatakan
di Wahyu 7:1, “Kemudian daripada itu aku melihat empat malaikat
berdiri pada ke empat penjuru bumi dan mereka menahan ke empat angin bumi, supaya
jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon…” coba saya tanya, apakah mereka
mengendalikan segalanya yang terjadi di planet bumi? Apakah mereka sedang
menahan angin hawa nafsu manusia? Apakah mereka sedang menahan peperangan
habis-habisan di planet bumi? Ya, mereka sedang menahan angin, mereka yang
memegang kendali, mereka adalah ke empat kerubim. Lalu dikatakan di ayat 2, “….2 Lalu aku melihat
seorang malaikat lain turun dari sebelah timur, membawa meterai Allah yang
hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada ke empat malaikat yang diizinkan untuk merusak bumi dan laut, 3
katanya: ‘Janganlah merusak bumi, laut,
atau pohon-pohon hingga kami sudah memeteraikan hamba-hamba Allah kami…” di mana? “…pada dahi mereka!’"[NKJV yang diindonesiakan].
So are these four cherubs in control of human events?
Do they
retain or hold back the unleashing of the passions of the human heart?
Absolutely. They are at the four angles of the earth which means that they are
in universal control of what happens in the universe generally and specifically
on planet earth.
Jadi apakah ke empat kerub ini yang mengendalikan peristiwa-peristiwa
dunia? Apakah mereka yang
menahan atau mencegah dilepaskannya hawa nafsu keinginan manusia?
Tentu saja. Mereka berada pada ke empat sudut dunia, artinya mereka
mengendalikan secara universal apa yang terjadi di alam semesta secara umum,
dan secara khususnya di planet bumi.
Now, we also read that they had four wings. Let’s go to Ezekiel
1:11 and let’s read what it says there about their wings. It says, “Thus
were their faces. Their wings
stretched upward; two wings of
each one touched one another, and two covered their bodies.”
So you notice that they are using two wings to fly and they are
using two wings to cover their bodies. And by the way, if you read the book Patriarchs and Prophets it tells us that the
reason why with two of their wings they were covering their bodies, this was a
sign of reverence towards God who was sitting upon the throne.
Nah, kita juga membaca bahwa mereka
memiliki empat sayap. Mari kita ke Yehezkiel 1:11 dan mari kita baca apa yang
dikatakan tentang sayap mereka. Katanya, “Demikianlah wajah mereka. Sayap-sayap mereka dikembangkan ke atas; dua sayap masing-masing dari mereka saling menyentuh, dan dua sayapnya yang lain menutupi badan
mereka.” [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi kalian perhatikan bahwa mereka
memakai dua sayapnya untuk terbang, dan dua sayapnya untuk menutupi tubuh
mereka. Dan tahukah kalian, jika kalian membaca buku Patriarchs and Prophets, itu mengatakan bahwa alasan mengapa mereka
menutupi tubuh mereka dengan dua sayap mereka, itu adalah tanda hormat mereka
kepada Allah yang duduk di atas takhta.
It’s interesting to notice also that these living creatures, you
know, they don’t wander here, there and everywhere, they actually move in one
direction, when they have a mission they move in one direction, and they don’t
look to the right and they don’t look to the left. Let’s notice that in Ezekiel 1 and we’ll read
verse 9 and we’ll also read verse 12. Ezekiel 1:9, 12, they don’t turn one way
or another when they have this mission they go straight forward to fulfill
their mission. It says in verse 9, “Their wings touched one another. The creatures did not turn when they
went, but each one went straight forward…”
notice verse 12, “…12 And each one went
straight forward; they went wherever the Spirit wanted to go, and they did not
turn when they went.”
Of course they didn’t need to turn. They didn’t need to turn to
look at what was happening behind them, because they had a face behind them.
They didn’t have to turn to look at what was happening at the right or to the
left because they had faces to the right and to the left. But when they were going to fulfill a mission
they had the purpose of mind to go directly and fulfill that mission.
Yang menarik juga ialah
makhluk-makhluk hidup ini, kalian tahu, mereka tidak keluyuran ke sana kemari ke
mana-mana, mereka ternyata bergerak ke satu arah. Bila mereka mendapat tugas,
mereka bergerak ke satu arah, dan mereka tidak menoleh ke kanan dan ke kiri.
Mari kita perhatikan hal itu di Yehezkiel pasal 1 dan kita akan membaca ayat 9
lalu ayat 12. Yehezkiel 1:9, 12. Mereka tidak berpaling ke sana kemari bilamana
mereka mendapat tugas, mereka maju lurus untuk melaksanakan tugas mereka.
Dikatakan di ayat 9, “Sayap mereka saling menyentuh. Makhluk-makhluk
ini tidak berbalik saat pergi, masing-masing pergi lurus ke depan…” perhatikan
ayat 12, “….12
Masing-masing pergi lurus ke depan; mereka pergi ke mana saja Roh mau pergi, dan mereka
tidak berbalik bila mereka pergi.”[NKJV yang diindonesiakan]
Tentu saja mereka tidak perlu
berpaling. Mereka tidak perlu berpaling untuk melihat apa yang terjadi di
belakang mereka karena mereka punya wajah di belakang mereka. Mereka tidak
perlu berpaling untuk melihat apa yang sedang terjadi di sisi kanan atau sisi
kiri, karena mereka punya wajah di sebelah kanan dan kiri. Tetapi bilamana
mereka pergi untuk melaksanakan tugas,
pikiran mereka terfokus untuk langsung pergi melaksanakan tugas itu.
Interestingly enough these living creatures also according to
Scripture are full of eyes. Notice Ezekiel 10:12, speaking about the bodies of
these living creatures, it says, “And their whole body, with their
back, their hands, their wings, and the wheels that the four had, were full of eyes all around.”
So you can imagine these living creatures, they are full of eyes
from head to foot. Now the question is what do eyes represent in the Holy
Scripture? Eyes represent wisdom. You can read for example Ephesians 1:18,
where it speaks about the eye of understanding. Jesus said that the eye of the
body, that the light of the body, or the lamp of the body, is what? The eye,
because light enters through your eyes whether it’s physical light or spiritual
light. In other words eyes represent wisdom. This means that these beings that
are covered with eyes from head to foot, they do everything in what way? They do
everything with the utmost wisdom.
Yang menarik menurut Alkitab, makhluk-makhluk
hidup ini juga dipenuhi mata. Perhatikan Yehezkiel 10:12, berbicara mengenai
tubuh makhluk-makhluk hidup ini, katanya, “Seluruh badan mereka,
punggungnya, tangannya, sayapnya, dan roda-roda yang
dimiliki ke empatnya,
penuh dengan mata sekelilingnya.” [NKJV yang diindonesiakan]
Jadi bisa kalian bayangkan
makhluk-makhluk hidup ini, yang penuh dengan mata dari kepala hingga kaki. Nah,
pertanyaannya adalah, dalam Kitab Suci, mata melambangkan apa? Mata melambangkan kebijaksanaan.
Kita bisa membaca misalnya di Efesus 1:18 yang berbicara tentang “mata
pemahaman”. Yesus berkata bahwa mata adalah, eh, bahwa
terang bagi tubuh atau lampu bagi tubuh itu apa? Mata, karena terang masuk
melalui mata kita, baik itu terang harafiah maupun terang rohani. Dengan kata
lain, mata melambangkan kebijaksanaan. Ini berarti makhluk-makhluk yang penuh mata
dari kepala hingga kaki ini, mereka melakukan segala sesuatunya bagaimana? Mereka melakukan segala sesuatu
dengan kebijaksanaan yang tertinggi.
Now with what speed do they perform the tasks that God has given
them? Notice Ezekiel 1:13-14, it says, “As for the likeness of the living
creatures, their appearance was
like burning coals of fire…” see once again the idea of fire being
identified with the living creatures. “…like the appearance of torches going back and forth among the
living creatures. The fire was bright, and out of the fire went…” what? “…lightning…” how fast is lightning? Pretty quick, right? Verse 14, “…14 And the living
creatures ran back and forth, in appearance like a flash of lightning.”
So how fast do they perform the work of God that God has given
them to perform? Quickly like lightning. They see everything that is happening
because they have four faces looking in every direction. They do everything
with wisdom, because they are filled with eyes. They have reverence for the One
who is on the throne because they cover their bodies with their wings and yet
they are flying with the other wings. They have unity of purpose in fulfilling
the mission which God has given them. They are identified with the cloud, with
fire, and with wind.
Nah,
secepat apakah mereka melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Tuhan kepada
mereka? Perhatikan Yehezkiel 1:13-14, dikatakan, “Tentang
rupa makhluk-makhluk hidup itu, penampilan mereka seperti bara api yang menyala…”
lihat, sekali lagi konsep api diidentifikasikan dengan
makhluk-makhluk hidup ini, “…seperti penampilan
suluh [obor], yang bergerak bolak balik di
antara makhluk-makhluk hidup itu. Api itu terang,
dan dari api itu keluar…” apa? “…kilat…”
seberapa cepatnya gerak kilat? Sangat cepat, bukan? Ayat 14,
“…14 Makhluk-makhluk hidup itu berlarian ke sana ke mari, dan tampaknya seperti kilatan petir.” [NKJV yang diindonesiakan]
Jadi
seberapa cepatnya mereka melaksanakan pekerjaan Tuhan yang diberikan Tuhan
kepada mereka untuk diselesaikan? Sangat cepat seperti kilat. Mereka melihat
segala yang terjadi karena mereka
memiliki empat wajah yang bisa melihat ke segala arah. Mereka melakukan
segalanya dengan kebijaksanaan, karena mereka penuh dengan mata. Mereka
menghormati Yang duduk di atas takhta karena mereka menutupi tubuh mereka
dengan sayap mereka sementara mereka terbang dengan sayap yang lain. Mereka
memiliki kesatuan tujuan dalam melaksanakan misi yang diberikan Tuhan kepada
mereka. Mereka diidentifikasikan dengan awan, api, dan dengan angin.
Now we come to another aspect of this vision. You see, you not
only have the four living creatures, but the four living creatures are actually
in the process of moving the wheels of God’s chariot. Notice what we find in
Ezekiel 1:15-18, you have a chariot and the chariot has wheels and we are going
to find that the living creatures are actually in the process of moving these
wheels of God’s throne or God’s chariot. It says there, “Now as I looked at the living
creatures, behold, a wheel was
on the earth beside each living creature with its four faces. 16 The appearance of the
wheels and their workings was
like the color of beryl, and all four had the same likeness. The appearance of
their workings was, as it were,
a wheel in the middle of a wheel.”
Sekarang
kita tiba ke aspek yang lain dari penglihatan ini. Kalian lihat, bukan saja ada
ke empat makhluk hidup di sini, tetapi ke empat makhluk hidup itu sedang dalam
proses menggerakkan roda-roda kereta Tuhan. Perhatikan apa yang kita dapati di
Yehezkiel 1:15-18. Ada sebuah kereta, dan kereta itu punya roda-roda, dan kita
akan melihat bahwa makhluk-makhluk hidup itu benar-benar sedang dalam proses
menggerakkan roda-roda takhta Tuhan ini atau kereta Tuhan. Dikatakan di sana, “Aku memandang makhluk-makhluk hidup
itu, lihatlah, sebuah roda ada di atas bumi
di samping setiap makhluk hidup yang berwajah empat 16 Rupa
roda-roda itu dan buatannya seperti kilauan
permata beril [=jingga keemasan] dan keempatnya memiliki penampilan
yang sama. Penampilan buatannya
seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain.”
Saya
harus menjelaskan apa yang dimaksud dengan “roda yang satu di
tengah-tengah yang lain”. Sesungguhnya apa yang ada ialah
roda-roda yang bersilangan. Dengan kata lain, ada roda-roda yang bergerak ke
arah sini [ke arah kiri] dan ada roda-roda yang bergerak ke arah sana [ke arah
depan] pada setiap sudut takhta Tuhan. Nah, jika kita melihat roda yang
bergerak demikian [ke arah kiri] dan roda yang bergerak demikian [ke arah depan], tentunya itu tampak cukup apa?
Cukup membingungkan. Tetapi, ketahuilah, takhta Tuhan itu, Tuhan itu tidak
perlu berpaling ke belakang seperti ini untuk melaksanakan suatu misi. Karena
takhta itu punya roda-roda yang bisa bergerak ke depan dan bisa bergerak ke
samping, pada saat mana pun roda-roda
itu bisa bergerak ke depan dan bisa bergerak ke samping. Dengan kata lain, “roda yang satu di tengah-tengah yang lain”
melambangkan takhta Tuhan sebagaimana makhluk-makhluk hidup itu, bisa bergerak
dengan cepat ke arah mana pun sesuai
pilihan mereka. Nah, makhluk-makhluk hidup itulah yang sebenarnya membuat
roda-roda itu bergerak. Itulah fungsi mereka, yaitu untuk menggerakkan
roda-roda itu baik ke depan maupun ke samping.
Notice Ezekiel 10:15-16 on this specific point. Ezekiel 10:15-16, it says, “And
the cherubim were lifted up. This was
the living creature I saw by the River Chebar. 16 When the cherubim
went, the wheels went beside them; and when the cherubim lifted their wings to
mount up from the earth, the same wheels also did not turn from beside them.”
In other words the living creatures and the wheels are actually
close to be in the same thing. The living creatures are actually moving the
wheels of God’s chariot.
Notice Ezekiel 1:17. This throne actually moves in different
directions which means that these wheels are at right angles. It says in verse
17 “When
they moved, they went toward any one of four directions…” do you see this? “…they went toward any
one of the four directions; they did not turn aside when they went.”
Perhatikan Yehezkiel 10:15-16 mengenai
poin khusus ini. Yehezkiel 10:15-16 berkata, “Dan kerub-kerub itu terangkat ke atas. Itulah makhluk-makhluk hidup
yang dahulu kulihat di tepi sungai Kebar. 16 Saat kerub-kerub itu bergerak,
roda-roda itu juga bergerak di samping
mereka; dan saat kerub-kerub itu mengangkat
sayap mereka untuk terbang dari bumi, roda-roda itu juga tidak berputar dari samping mereka.”
Dengan kata lain makhluk-makhluk hidup
itu dan roda-roda itu sebenarnya dekat berada di dalam benda yang sama.
Makhluk-makhluk hidup itu sebenarnya yang menggerakkan roda-roda kereta Tuhan.
Perhatikan Yehezkiel 1:17. Takhta ini
sebenarnya bisa bergerak ke bermacam-macam arah yang berlainan, berarti
roda-roda ini bersilangan. Dikatakan di ayat 17, “…17 Saat mereka bergerak mereka menuju
ke salah satu dari ke empat arah…” apakah
kalian bisa melihatnya? “…mereka menuju ke salah satu dari ke empat arah; mereka
tidak berpaling ke samping saat mereka bergerak.” [NKJV yang diindonesiakan]
Now I want you to notice also Ezekiel 10:9-12, I have mentioned
this aspect before but I want to underline it again. They move in one
direction. It says, “And when I looked, there were four
wheels by the cherubim, one wheel by one cherub and another wheel by each other
cherub; the wheels appeared to have
the color of a beryl stone. 10 As for their appearance, all four looked alike --- as it were, a
wheel in the middle of a wheel…” see, there you have the idea of a
wheel combined with another wheel. Verse 11, “…11 When they went, they went toward any of their four directions; they
did not turn aside when they went, but followed in the direction the head was
facing…” and then it says, “…They did not turn aside when they went…”
Sekarang
saya mau kalian perhatikan juga Yehezkiel 10:9-12, saya telah menyinggung aspek
ini sebelumnya tetapi saya mau menggarisbawahinya lagi. Mereka bergerak searah.
Dikatakan, “Dan pada saat aku melihat, ada empat roda di samping kerub-kerub itu, satu
roda di samping seorang kerub, dan roda yang
lain di samping setiap kerub yang
lain; roda-roda ini kelihatannya memiliki warna seperti permata beril. 10 Tentang penampilannya, ke empat-empatnya serupa,
seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah roda
yang lain…” lihat?
Di sini ada konsep satu roda yang digabungkan dengan roda yang lain. Ayat 11, “…11 Saat mereka bergerak mereka dapat menuju ke ke empat
jurusan mana pun; mereka tidak berbalik saat
mereka bergerak, melainkan mengikuti arah ke mana kepalanya menghadap…” lalu katanya, “…mereka tidak berbalik saat bergerak…”
Now it’s interesting that not only do
the living creatures have eyes all over, but actually the rims of the wheels
are also filled with eyes, which means that when the wheels are moved, they are
moved how? Wisely. In other words the wheels moved with wisdom.
Notice what we find in Ezekiel 1:18. The rims are filled with
eyes. It says, “As for their rims, they were so high
they were awesome; and their rims were
full of eyes, all around the four of them.”
And so you have not only the living creatures being full of eyes
which means that they are making the wheels roll with wisdom, but actually the
wheels themselves are full eyes which means they are moving with wisdom.
Nah,
yang menarik ialah, bukan saja makhluk-makhluk hidup itu mempunyai mata di
mana-mana, tetapi bahkan pelipit lingkar
roda itu juga dipenuhi oleh mata, berarti ketika roda-roda ini bergerak,
bagaimana mereka bergerak? Dengan bijak. Dengan kata lain, roda-roda itu
bergerak dengan kebijaksanaan.Perhatikan
apa yang kita dapati di Yehezkiel 1:18. Pelipit lingkarannya dipenuhi mata.
Dikatakan, “…18 Sehubungan dengan pelipit lingkarannya,
itu begitu tinggi dan sangat mengagumkan. Dan pelipit lingkarannya penuh
dengan mata, di sekeliling ke empat-empatnya.”
[NKJV yng diindonesiakan]
Maka bukan saja ada makhluk-makhluk
hidup yang penuh dengan mata yang berarti mereka menggerakkan roda-roda itu
dengan bijaksana, tetapi roda-roda itu sendiri juga penuh mata yang berarti
mereka bergerak dengan kebijaksanaan.
Now in a few moments I am going to share with you what the
wheels represent. But before that we need to look at one or two other things.
These four living creatures are doing this not in their own power but they are
doing it through the power and orders of Someone else. I want you to notice a
very interesting detail that we find in Ezekiel 10 and we will read verse 8 and
verse 21. When these living creatures move the wheels, when they move forwards
or they move sideways they are doing so because there is Someone guiding them
to do this. Notice Ezekiel 10:8, and then we’ll read verse 21. It says, “The cherubim appeared to have the
form of A MAN'S HAND UNDER THEIR WINGS. 21 Each one had four
faces…” verse 21 “…Each one had four faces and each one four
wings, and the likeness of the hands of a man was under their wings.”
Who is guiding the living creatures? Some Man’s hands are
guiding these living creatures. Now, the question is, who is this Man whose
hands are guiding the living creatures? I believe the answer is in the scene
that we find in Ezekiel 10. There we find the Man whose hands are under the
wings of these four cherubim. Ezekiel 10:2 and 6. It says, “Then He spoke to THE MAN CLOTHED WITH
LINEN…” by the way He is in the middle of the throne according to
Ezekiel chapter 9. “…Then
He spoke to the Man clothed with linen and said, ‘Go in among the wheels…” so He is the one among the wheels,
“…under the cherub, fill Your hands with coals of fire from among the
cherubim, and scatter them over
the city.’…” this is describing the destruction of
Jerusalem, “…And He went in as I watched…” Notice verse 6,
“… 6 Then it happened, when He commanded the Man clothed in linen,
saying, ‘Take fire from among the wheels, from among the cherubim,’ that He
went in and stood beside the wheels.”
So the hands under the wings of the cherubim are the hands of
this Man clothed in linen according to Ezekiel 10. By the way, who is this Man
clothed in linen? If you compare Daniel chapter 12 and you compare Revelation
chapter 1 beginning with verse 16, you’ll find that there is no doubt that the
Man clothed in linen like the High Priest was clothed in linen on the Day of
Atonement, is none other than whom? None other than Jesus Christ Himself.
Nah, sebentar lagi saya akan berbagi
dengan kalian apa yang dilambangkan roda-roda itu. Tetapi sebelumnya kita perlu
memeriksa satu-dua hal dulu. Ke empat makhluk hidup ini berbuat demikian tidak
dengan kemampuan mereka sendiri, tetapi mereka melakukan ini lewat kuasa dan
perintah Sosok lain. Saya mau kalian perhatikan satu detail yang sangat menarik
yang kita temukan di Yehezkiel 10, dan kita akan membaca ayat 8 dan ayat 21.
Pada waktu makhluk-makhluk ini bergerak ke depan atau mereka bergerak ke
samping, merka berbuat demikian karena ada satu Sosok yang memandu mereka melakukannya. Perhatikan
Yehezkiel 10:8, kemudian kita akan membaca ayat 21. Dikatakan, “Pada kerub-kerub itu tampak ada yang
menyerupai TANGAN MANUSIA DI BAWAH SAYAP MEREKA…. 21 Masing-masing mempunyai empat muka…” ini
ayat 21,
“…Masing-masing mempunya empat muka, dan masing-masing mempunyai empat sayap dan di bawah sayap mereka
ada yang menyerupai tangan manusia.”
Siapakah yang memandu makhluk-makhluk hidup ini? Tangan
Seseorang memandu
makhluk-makhluk hidup ini. Nah, pertanyaannya sekarang, siapakah Sosok itu yang
tanganNya sedang memandu
makhluk-makhluk hidup ini? Saya yakin, jawabannya ada di adegan yang kita
temukan di Yehezkiel pasal 10. Di sana kita dapati Sosok yang tanganNya ada di
bawah sayap-sayap ke empat kerubim ini.
Yehezkiel 10:2 dan 6, dikatakan, “Lalu Ia berkata kepada ORANG YANG
BERPAKAIAN LENAN itu…” nah,
menurut Yehezkiel pasal 9, Dia ada di tengah-tengah takhta, “…Lalu Ia berkata kepada Orang
yang berpakaian lenan itu, ‘Masuklah di antara
roda-roda…” jadi
Dialah yang ada di antara roda-roda, “…di bawah para kerub, dan penuhilah rangkup tanganmu dengan bara api
dari tengah-tengah kerub itu dan serakkan di
atas kota itu.’…” ini
menggambarkan penghancurkan Yerusalem “…Dan Dia masuk selagi aku lihat…” perhatikan ayat 6, “….6 Kemudian terjadilah, pada
waktu Ia memerintahkan kepada Orang yang berpakaian
lenan itu: ‘Ambillah api dari tengah-tengah roda-rodanya, dari tengah-tengah kerubim itu.’ maka Dia yang berpakaian lenan ini pergi dan
berdiri di samping roda-roda itu.” [NKJV yang diindonesiakan].
Maka
menurut Yehezkiel 10, tangan di bawah sayap kerubim adalah tangan Sosok ini
yang berpakaian lenan.
Nah, siapakah Sosok yang berpakaian linen ini? Jika kita bandingkan Daniel
pasal 12 dan kita bandingkan Wahyu pasal 1 mulai dari ayat 16, kita akan
mendapati tanpa keraguan bahwa Sosok yang berpakaian lenan seperti pakaian seorang Imam Besar
pada hari Grafirat, tak lain dan tak bukan siapa? Tak lain Yesus Kristus sendiri.
Now, I want you to notice another interesting detail. Not only
are the hands of the Man clothed in linen guiding the living creatures, but
there is another power that is guiding the living creatures. Notice what we
find in Ezekiel 1:12 and then we’ll jump down to verse 20 and 21. Ezekiel 1:12,
it says, “And
each one went straight forward; they went …”
now notice this, “…wherever…” what? “…the Spirit wanted to go, and they did not turn when they
went. 20 WHEREVER THE SPIRIT WANTED TO GO, THEY WENT, because there the Spirit went; and
the wheels were lifted together with them, for the Spirit of the living
creatures was in the wheels. 21
When those went, these
went; when those stood, these
stood; and when those were lifted up from the earth, the wheels were lifted up
together with them, for the Spirit of the living creatures was in the wheels.”
Let me ask you, who else is guiding the living creatures? It is the Spirit.
Now, you remember that in our first lecture we studied about the
Trinity, is that correct? There is Three, better name is the Tri-unity as we
noticed in our first study.
Do you see the Trinity in this scene of Ezekiel chapter 1 and
Ezekiel chapter 10? Absolutely. Do you have the Spirit? Yes you do. Do you have
a Man clothed in linen whose hands are under the wings of the cherubim? Yes.
And we are going to notice in a few moment that there is One seated on the throne who gives all
of the commands, which will be whom? God the Father.
And so you have in this scene how the Trinity along with the cherubim and
the angelic host actually guide history to its desired end how they control and
how they minister to the needs of this world.
Nah, saya
mau kalian perhatikan satu detail lain yang menarik. Bukan saja tangan Sosok yang
berpakaian lenan yang memandu makhluk-makhluk hidup, tetapi ada kuasa lain yang memandu
makhluk-makhluk hidup itu. Perhatikan apa yang kita dapati di Yehezkiel 1:12,
lalu kita akan loncat ke ayat 20 dan 21. Yehezkiel 1:12 berkata, “Masing-masing pergi lurus ke
depan; mereka pergi…” sekarang perhatikan ini, “…ke mana saja…” apa? “…Roh mau
pergi, dan mereka tidak berbalik bila mereka
pergi. 20 KE ARAH MANA ROH ITU HENDAK PERGI, KE SANALAH MEREKA
PERGI, karena Roh pergi ke sana; dan
roda-rodanya terangkat bersama-sama dengan
mereka, karena Roh makhluk-makhluk hidup itu
berada di dalam roda-rodanya. 21 Kalau makhluk-makhluk hidup itu pergi, roda-roda itu pergi; kalau mereka
berhenti, roda-roda itu berhenti; dan kalau mereka terangkat dari bumi, roda-roda itu terangkat bersama-sama dengan mereka; sebab Roh
makhluk-makhluk hidup itu berada di dalam roda-rodanya.” [NKJV yang diindonesiakan].
Coba saya
tanya, siapa yang memandu
makhluk-makhluk hidup itu? Roh.
Nah, kalian
ingat bahwa dalam pelajaran kita yang pertama kita telah mempelajari tentang
Trinitas, betul? Ada Tiga, sebutan yang lebih tepat adalah Tri-uni (Tiga
Kesatuan) seperti yang sudah kita simak di pelajaran pertama kita.
Apakah
kalian melihat Trinitas ini dalam adegan Yehezkiel pasal 1 dan pasal 10? Tentu
saja. Apakah ada Roh? Iya, benar. Apakah ada Sosok yang berpakaian lenan yang
tanganNya ada di bawah sayap-sayap kerubim? Ya. Dan segera kita kita melihat ada Satu yang duduk di atas
takhta yang memberikan perintah, yaitu siapa? Allah Bapa.
Maka di
adegan ini, kita dapati bagaimana Trinitas
bersama-sama dengan kerubim dan bala tentara samawi benar-benar memandu sejarah
ke akhirnya yang diinginkan, bagaimana mereka mengendalikan dan bagaimana
mereka melayani segala keperluan dunia ini.
Now let’s talk about the Individual who is seated on the throne
because the vision ends by depicting a throne which is placed at the top of the
firmament. Notice Ezekiel 1:22, it says there, “The likeness of the firmament above
the heads of the living creatures was
like the color of an awesome…” what? “…crystal…”
That’s important.
“…stretched out over their heads.”
Now according to Revelation, you have God’s throne and what is
it that God’s
throne is sitting upon? It is sitting upon a sea of what? Glass, or
a sea of crystal. Just like we find here in Ezekiel 1:22, so you have
the firmament it’s like crystal, and God’s throne is above the firmament of
crystal.
Nah,
marilah kita berbicara tentang Individu yang duduk di atas takhta karena
penglihatan tersebut berakhir dengan gambaran sebuah takhta yang ada di atas
cakrawala. Perhatikan Yehezkiel 1:22, dikatakan di sana, “Gambaran
yang menyerupai cakrawala di atas kepala
makhluk-makhluk hidup itu seperti warna…” apa? “… hablur
es…” ini penting, “…yang mengagumkan, terbentang di atas kepala mereka.”
Nah menurut
Wahyu, ada takhta Allah, dan takhta Allah itu duduk di atas apa? Takhta Allah duduk di atas
laut apa? Kaca, atau laut hablur [Kristal],
persis seperti yang kita lihat di sini, di Yehezkiel 1:22. Jadi ada cakrawala
yang menyerupai Kristal, dan takhta Allah ada di atas cakrawala kristal itu.
And then I want you to notice Ezekiel 1:24-25. Have you noticed
that the Man’s hands under their wings guide them, they go where the Spirit
tells them to go? But now we are going
to notice that they are going to do that the One on the throne tells them to
do. So in other words they are taking orders from whom? They are taking orders
from all Three. Notice Ezekiel 1:24-25, it says there, “24
When
they went, I heard the noise of their wings, like the noise of many waters,
like the voice of…” what? “…of the Almighty,
…” so when they go on their missions when they fly, whose
voice is speaking? The voice of the Almighty. Then it says, “…a tumult like the noise of an army;
and when they stood still, they let down their wings. 25 A
voice…” notice this, “…A voice came from above the firmament that
was over their heads; whenever
they stood, they let down their wings.”
So there is a voice of the One seated on the throne, who is
giving them commands.
Kemudian
saya mau kalian perhatikan Yehezkiel 1:24-25. Apakah kalian sudah melihat bahwa
tangan Manusia yang ada di bawah sayap-sayap itu
yang memandu mereka, dan mereka pergi kemana Roh menyuruh mereka pergi? Tetapi
sekarang kita akan melihat bahwa mereka akan melakukan apa yang disuruh oleh
Yang duduk di atas takhta supaya mereka lakukan. Maka dengan kata lain mereka itu menerima perintah
dari siapa? Mereka menerima perintah dari ke-Tiganya. Perhatikan Yehezkiel 1:24-25,
dikatakan di sana, “Saat mereka pergi, aku mendengar
suara sayapnya seperti suara gemuruh banyak air,
seperti suara…” apa? “…Yang Mahakuasa…” jadi
bilamana mereka pergi untuk melaksanakan tugas mereka, bila mereka terbang,
suara siapa yang sedang berbicara? Suara Yang Mahakuasa. Lalu dikatakan, “…bergemuruh seperti suara pasukan; dan bila mereka
berhenti, mereka menurunkan sayap mereka. 25 Suatu suara…” perhatikan
ini, “…Suatu suara
datang dari atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka; bilamana mereka berhenti, mereka menurunkan sayap mereka.” [NKJV yang diindonesiakan]
Jadi ada suara dari Yang duduk di
atas takhta, yang memberikan perintah.
Notice in Ezekiel 10:5, once again this voice is giving [40’33]
the living creatures commands as to what they are supposed to do. It says there
in Ezekiel 10:5 “And the sound of the wings of the
cherubim was heard even in the
outer court…” and what did the sound of their wings
sounds like? It says,
“…like the voice of Almighty God when He
speaks.”
Are you catching the picture here?
Perhatikan di Yehezkiel 10:5, sekali
lagi suara ini memberikan perintah kepada makhluk-makhluk hidup itu mengenai
apa yang harus mereka lakukan. Dikatakan di sana, di Yehezkiel 10:5, “Suara sayap kerub itu bahkan
terdengar sampai pelataran luar…” dan
seperti apa suara sayap mereka itu? Dikatakan, “…seperti suara ALLAH Yang
Mahakuasa, kalau Ia berfirman.”
Apakah kalian
bisa menangkap gambarnya di sini?
How many are involved in this scene?
· You have the One who is seated on the throne that is God the
Father.
· You have the One whose hands are under the wings of the living
creatures, the Man clothed in linen, that’s Jesus Christ.
· And you have the Spirit that impels these living creatures,
which is the
Holy Spirit.
In other words these living creatures are the emissaries of the
Trinity. They are fulfilling the will of the One who is sitting on the throne, the
King who is on the throne.
In fact let’s read chapter 1:26-28, Ezekiel 1:26-28, above the
firmament there is a throne, and we are told that there is One seated on the
throne, God the Father, the absolute ruler of the universe. It says there, “And
above the firmament over their heads was
the likeness of a throne, in appearance like a sapphire stone; on the likeness
of the throne was a likeness
with the appearance of a…” what? “…of a man high above
it…” You say, “So does God look like a man?” You know once
Ellen White asked Jesus whether His Father had a form such as He did, and Ellen
White was told by Jesus, “Yes, He does have a form like I do, but if you should
once behold It, you would cease to exist.”
Do you know that sometimes in
Scripture angels are called man? For example in Daniel 9, Daniel says “that man
Gabriel”; when Jacob struggled with the Angel, it says that he struggled with a
man. So sometimes angels are referred to as a man, and even God the Father here
who is seated at the top of the throne above the firmament, it says that He has
the appearance of a man. Notice verse 27, “…27 Also
from the appearance of His waist and upward I saw, as it were, the color of
amber…” what color is amber? It’s yellow like fire,
“…with the appearance of fire all around within it; and from the
appearance of His waist and downward I saw, as it were, the appearance of fire
with brightness all around…” this is square with what we read from
Daniel 7 where it speaks about the wheels of God’s chariot and ten thousand
times ten thousand stood before Him, He
was clothed in white raiment, and His head was like white wool. Very, very
similar. And by the way did you know that Daniel and Ezekiel were
contemporaries? They lived in the same period of Old Testament history.
Ada berapa yang terlibat dalam adegan ini?
· Ada Yang duduk di atas takhta, yaitu Allah Bapa.
· Ada Yang tanganNya di bawah
sayap-sayap makhluk-makhluk hidup itu, Manusia yang berpakaian lenan. Itu
adalah Yesus Kristus.
· Dan ada Roh yang menggerakkan
makhluk-makhluk hidup ini, yaitu Roh
Kudus. Dengan kata lain makhluk-makhluk hidup ini adalah
duta-duta Trinitas. Mereka melaksanakan kehendak Yang duduk di atas takhta,
Raja yang ada di atas takhta.
Nah, mari kita baca pasal 1:26-28, Yehezkiel 1:26-28, di
atas cakrawala ada sebuah takhta, dan kita mendapat tahu bahwa ada Satu yang
duduk di atas takhta, Allah Bapa, penguasa mutlak seluruh alam semesta.
Dikatakan di sana, “Di atas cakrawala yang ada di
atas kepala mereka ada yang menyerupai sebuah takhta yang penampilannya seperti permata safir;
dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa…” apa? “…seperti rupa manusia, tinggi di atasnya.…” Kalian
berkata, “Jadi apakah Allah itu seperti manusia?” Kalian tahu, suatu kali Ellen
White bertanya kepada Yesus apakah BapaNya memiliki bentuk yang sama seperti
diriNya, dan Yesus memberitahu Ellen White, “Ya, betul. Dia memiliki bentuk
yang sama seperti Aku, tetapi jika kamu sampai memandangNya, kamu akan mati.”
Tahukah
kalian terkadang di Alkitab, malaikat disebut juga manusia? Contohnya di Daniel
pasal 9, Daniel berkata, “orang itu, Gabriel” [ay. 21]; ketika Yakub bergumul
dengan Malaikat, dikatakan bahwa dia bergumul dengan seorang manusia. Jadi
terkadang malaikat disebut manusia, dan bahkan Allah Bapa di sini yang duduk di
atas takhta di atas cakrawala, dikatakan bahwa Dia memiliki penampilan seorang
manusia. Perhatikan ayat 27, “…27 Juga
dari penampilan pinggangNya ke atas aku
lihat, seperti warna jingga…” apa
warna jingga? Kuning seperti api, “…yang tampak seperti api sekeliling dalamnya;
dan dari penampilan pinggangnya ke bawah aku
lihat, seperti penampilan api yang
dikelilingi oleh terang…” ini sesuai dengan apa yang kita baca di
Daniel 7 yang berbicara tentang roda kereta Tuhan dan sepuluh ribu kali sepuluh
ribu yang berdiri di hadapanNya, Dia berjubah putih, dan kepalaNya seperti bulu
domba yang putih. Sangat mirip sekali. Dan tahukah kalian bahwa Daniel dan
Yehezkiel itu kontemporer? Mereka hidup di periode yang sama di zaman
Perjanjian Lama.
Now, I want you to notice that above
God there is something else. Are you seeing that this is taking us from the
four living creatures, it’s taking us to the firmament, it’s taking us to God’s
throne, One seated on the throne, and then finally we have something that is
above the throne. Notice Ezekiel 1:28, this is a beautiful symbol. It says in
verse 28, “… 28 Like the appearance
of a rainbow in a cloud on a rainy day, so was the appearance of the brightness all around it. This was the appearance of the likeness of
the glory of the LORD…” what is above the head of the One
seated on the throne? A rainbow. And what does the rainbow represent? Well,
what is a literal rainbow composed of? It is composed of what? Sunshine and
rain, make the rainbow, right? The sun shining on the rain makes the rainbow.
Well, the
rainbow represents the justice and the mercy of God. You remember that
after the flood that a rainbow appeared and
God explained what the meaning of the rainbow was? God’s justice had
just been poured out because the flood had destroyed all of the wicked. But now
God puts a rainbow in the sky and He says, “I’m not only a God of justice but I
am also a God of mercy. The earth will no longer be destroyed by a worldwide
flood. In other words the rainbow represents God’s justice and God’s mercy. And
it is above His head which represents the fact that God’s foundational aspects,
or the character of God are God’s mercy and God’s justice.
Nah, saya
mau kalian perhatikan bahwa di atas Tuhan itu ada sesuatu. Apakah kalian sadar
bahwa ini membawa kita beralih dari keempat makhluk hidup, membawa kita ke
cakrawala, membawa kita ke takhta Allah, dan Yang duduk di atas takhta,
kemudian akhirnya kita melihat sesuatu di atas takhta itu. Perhatikan Yehezkiel
1:28, ini adalah simbol yang indah. Dikatakan di ayat 28, “…Seperti busur pelangi di
awan-awan pada hari hujan, demikianlah penampilan terang yang mengelilinginya.
Begitulah penampilan gambar kemuliaan TUHAN…”
Apa yang
ada di atas kepala Yang duduk di atas takhta? Sebuah pelangi. Dan pelangi itu
melambangkan apa? Nah, pelangi itu terjadi dari apa? Terbuat dari apa? Sinar
matahari dan air hujan menjadi pelangi, benar? Matahari menyinari air hujan,
menciptakan pelangi. Nah, pelangi
itu melambangkan keadilan dan kemurahan Tuhan. Kalian ingat
setelah air bah sebuah pelangi muncul dan Tuhan menjelaskan apa makna pelangi
itu? Keadilan Tuhan baru saja dicurahkan karena air bah itu telah membinasakan
semua orang jahat. Tetapi sekarang Tuhan memasang pelangi di langit dan Dia
berkata, “Aku bukan hanya Allah yang adil, tetapi Aku juga Allah yang
mengampuni. Bumi tidak akan dimusnahkan lagi oleh air bah secara menyeluruh.”
Dengan kata lain, pelangi melambangkan aspek-aspek fondasi Tuhan atau tabiat
Tuhan, yaitu kemurahan Tuhan dan keadilan Tuhan.
And then of course when this whole
scene ends God tells Ezekiel, “Now I want you to go and fulfill My mission with
Israel.” Isn’t that interesting? He now
chooses the prophet and He says to the prophet, “Now what you’ve seen, I want
you to go and tell it to the people.” In fact let’s read that in Ezekiel
11:24-25, and this is very similar to what
happened to John in Revelation, we are going to notice it in a minute.
It says,
“Then the Spirit took me up and
brought me in a vision by the Spirit of God into Chaldea…” after he had seen this vision the Spirit of God catches
him up, He takes him to Chaldea, “…to those in captivity…” By the way is he going to share God’s message that he has
just seen now? Of course he is. It continues saying, “…And the vision that I had seen went up from me. 25 So
I spoke to those in captivity of all the things the LORD had shown me.”
Kemudian,
tentu saja ketika adegan ini berakhir, Tuhan berkata kepada Yehezkiel,
“Sekarang Aku mau kamu pergi dan melakukan tugas dari Aku untuk Israel.”
Menarik, bukan? Tuhan sekarang memilih nabi itu dan Dia berkata kepada nabi
itu, “Nah, apa yang telah kamu lihat, Aku mau kamu pergi dan beritakan kepada orang-orang.”
Nah, marilah membaca tentang hal itu di Yehezkiel 11:24-25, dan ini mirip
dengan apa yang terjadi pada Yohanes di kitab Wahyu, yang akan kita lihat
nanti. Dikatakan, “Lalu Roh itu mengangkat aku dan membawa aku kembali di dalam penglihatan
yang dari Roh Allah, ke negeri Kasdim…” setelah
dia melihat penglihatan ini, Roh Tuhan mengangkatnya dan membawanya ke Kasdim, “…kepada mereka yang berada dalam penawanan…”
Nah, apakah Yehezkiel akan membagikan pesan Tuhan yang baru
dilihatnya ini? Tentu saja. Selanjutnya dikatakan, “…Dan menghilanglah penglihatan yang telah
kulihat itu dari padaku, 25 maka
aku sampaikan kepada mereka yang berada dalam
penawanan segala sesuatu yang diperlihatkan TUHAN kepadaku.”[NKJV yang diindonesiakan]
Now let’s go to Revelation 1, very, very interesting Revelation
1:1, and we are actually going to read verse 1, we are not going to read all of
the verses. We are going to go from verse 1 to verse 4-5, and then we are going
to jump down to verse 10. It says there in verse 1, “The Revelation of Jesus Christ…” there you have one, “…which God gave
Him…” there’s what? Two. “…to show His servants --- things which must shortly take
place. And He sent and signified it
by His…” whom? “…angel to His servant John…” okay, and then it says “…4 John, to
the seven churches which are in Asia: Grace to you and peace from…” here is the idea of Three again,
“…peace from Him who is and who was and who is to come…” there is one, “…and from the seven Spirits who are before
His throne…” there’s two,
“… 5 and from Jesus Christ, the faithful witness…” there’s three,
“…the firstborn from the dead, and the ruler over the kings of the earth…” And then several times in the seven churches it says, “He who has an ear let him hear what
the Spirit says to the churches.”
Sekarang marilah kita ke Wahyu pasal
1, amat sangat menarik Wahyu 1:1 ini, dan kita akan membaca ayat 1. Kita tidak
akan membaca semua ayatnya, dari ayat 1 kita akan ke ayat 4-5, lalu kita akan
meloncat ke ayat 10. Dikatakan di sana di ayat 1, “Wahyu Yesus Kristus…” satu, “…yang diberikan Allah kepada-Nya…” berapa? Dua. “…untuk ditunjukkan kepada
hamba-hamba-Nya hal-hal yang harus segera
terjadi. Dan Dia mengutus dan menyatakannya oleh…” siapa? “…malaikat-Nya, kepada hamba-Nya
Yohanes…” oke?
Dan kemudian dikatakan, “…4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia
kepadamu dan damai sejahtera dari…” di
sini bertemu lagi dengan konsep ke-Tiga-nya, “…damai sejahtera dari Dia,
yang sekarang ada dan yang dulu ada dan yang akan datang…” satu, “…dan dari ketujuh Roh yang ada di hadapan
takhta-Nya…” dua, “…5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia…” tiga, “…yang sulung bangkit dari antara orang mati dan penguasa atas raja-raja bumi…”
Kemudian beberapa kali di dalam perikop ketujuh sidang,
dikatakan, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." [NKJV yang diindonesiakan]
Now, let’s take a look at this. Do
you have God the Father in this passage? Yes, you do. To whom does God the
Father give the message? To Jesus. Does Jesus give the message to someone? Yes.
Who does He give the message to? To whom? Before He gives it to His angel, He gives
it to the Spirit, because it is the Spirit that speaks to the churches, right?
The angel speaks to the churches but the Spirit actually works through the
what? Through the angel. So the Father gives it to the Son, the Son gives it to
the Spirit, the Spirit gives it to whom? To the angel. The angel then gives it
to? To John. And John is to give it to the seven churches.
Is that what we find in Ezekiel 1? Is
God the Father in Ezekiel 1? Yes, He is in chapter 10, absolutely. Is the Son
there? Yes. Is the Holy Spirit there? Yes. Do you have angels there?
Absolutely. Do you have the message being given to Ezekiel? Of course. And to
whom is Ezekiel supposed to give the message? To the people. Is there a chain
of command in God’s universe? Yes there is. You see, the Father works through
the Son, the Son works through the Spirit, the Spirit works through the angels,
the angels work through the prophet and the prophet works through whom? Works
through the people to give the message to the people.
Sekarang
mari kita lihat ini. Apakah di dalam ayat-ayat itu ada Allah Bapa? Ya, ada.
Kepada siapakah Allah Bapa memberikan wahyu itu? Kepada Yesus. Apakah Yesus
memberikan wahyu itu kepada seseorang? Ya. Kepada siapa Yesus memberikan wahyu
itu? Kepada siapa? Sebelum Dia memberikannya kepada malaikatNya, Dia memberikannya
kepada Roh, karena Roh yang berbicara kepada jemaat-jemaat, bukan? Malaikat
berbicara kepada jemaat-jemaat, tetapi sebenarnya Roh lah yang bekerja melalui
siapa? Melalui malaikat. Jadi Bapa memberikannya kepada Anak, Anak
memberikannya kepada Roh, Roh memberikannya kepada siapa? Kepada malaikat. Lalu
malaikat memberikannya kepada siapa? Kepada Yohanes. Dan Yohanes memberikannya
kepada ketujuh sidang.
Inikah yang
kita dapati di Yehezkiel 1? Apakah Allah Bapa ada di Yehezkiel pasal 1? Ya, Dia
ada di pasal 10, tentu saja. Apakah Allah Anak ada di sana? Ya. Apakah Roh
Kudus ada di sana? Ya. Apakah ada malaikat-malaikat di sana? Tentu saja. Apakah
di sana ada pesan yang diberikan kepada Yehezkiel? Tentu saja. Dan kepada siapa
Yehezkiel harus memberikan pesan itu? Kepada umat. Apakah ada rantai komando
dalam alam semesta Tuhan? Ada. Kalian lihat, Allah Bapa bekerja melalui Anak,
Anak bekerja melalui Roh Kudus, Roh Kudus bekerja melalui malaikat-malaikat,
malaikat-malaikat bekerja melalui nabi, dan nabi bekerja melalui siapa? Melalui
umat, dengan memberikan pesan itu kepada umat.
Now, I want you to notice how this
all works out. By the way do you know that everything that happens in planet
earth is actually repercussions of decisions which God makes in heaven?
Therefore example the story of Ahab, remember that Ahab was killed in battle.
Let’s read about it, 2 Chronicles 18:33-34, speaking about Ahab going to
battle, it says, “Now
a certain man drew a bow at random, and struck the king of Israel between the
joints of his armor. So he said to the driver of his chariot, ‘Turn around and
take me out of the battle, for I am wounded.’ 34 The battle
increased that day, and the king of Israel propped himself up in his
chariot facing the Syrians until evening; and about the time of sunset he
died.”
So you read that you say, “Well, he went to battle and he died.”
But do you know that what happened to Ahab was actually decisions that was made
in the heavenly council? In other words, nothing happens on earth without God
and the heavenly council being involved.
Nah, saya
mau kalian memperhatikan bagaimana cara kerja semua ini. Tahukah kalian bahwa
segala yang terjadi di planet bumi ini sesungguhnya merupakan pantulan dari
keputusan-keputusan yang dibuat oleh Tuhan di Surga? Oleh sebab itu, ambil
contoh kisah Ahab, ingat bahwa Ahab terbunuh dalam pertempuran? Mari kita baca mengenai kisah itu di 2 Tawarikh
18:33-34, berbicara tentang Ahab pergi ke pertempuran, dikatakan, “Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan
saja, dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia
berkata kepada pengemudi keretanya: ‘Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran,
sebab aku sudah terluka.’ 34
Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja Israel menyanggah dirinya di dalam kereta berhadapan
dengan bangsa Aram itu sampai petang. Ia
mati ketika matahari terbenam.” [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi,
kalian membaca itu dan kalian berkata, “Nah, dia maju perang dan dia mati.”
Tetapi tahukah kalian apa yang terjadi pada Ahab sesungguhnya adalah keputusan
yang telah dibuat di dalam Dewan Surgawi? Dengan kata lain, tidak ada apa pun
yang terjadi di dunia ini di luar campur tangan Tuhan dan Dewan Surgawi.
So who is in control of human history? Is it man or is it God?
It is God. So are you worried about what’s happening in the world everything spinning out of control? Don’t
worry, don’t sweat it, God is seated on the throne of the universe. He has
everything perfectly under control. By the way if you want to read about that
council ~ we don’t have time to read it now, but in 2 Chronicles 18:18-22 you
have the story of how in heaven the death of Ahab had already been determined
in the heavenly council among the heavenly messengers and God sitting upon His
throne.
Jadi siapa yang mengendalikan sejarah
manusia? Manusia atau Tuhan? Tuhan! Jadi apakah kalian khawatir mengenai apa
yang terjadi di dunia, bahwa semuanya bisa berputar tanpa kendali? Jangan
khawatir, jangan gelisah, Tuhan duduk di atas takhta alam semesta. Tuhan
memegang kendali dengan baik. Ketahuilah, jika kalian ingin membaca tentang
Dewan Surgawi ~ kita tidak punya waktu untuk membacanya sekarang ~ tetapi di 2
Tawarikh 18:18-22 kalian bisa mendapatkan kisah bagaimana kematian Ahab telah
ditentukan di dalam Dewan Surgawi di Surga, di antara para utusan surgawi dan
Tuhan yang duduk di atas takhtaNya.
2 Tawarikh 18
18 Kata Mikha: ‘Sebab itu dengarkanlah
firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhta-Nya dan
segenap tentara sorga berdiri di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya
19 Dan TUHAN berfirman: ‘Siapakah yang akan membujuk
Ahab, raja Israel, untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead?’ Maka yang seorang berkata
begini, yang lain berkata begitu
20 Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di
hadapan TUHAN. Ia berkata: ‘Aku ini akan membujuknya.’ TUHAN bertanya
kepadanya: ‘Dengan cara apa?’
21 Maka
jawabnya: ‘Aku akan keluar dan menjadi roh dusta
dalam mulut semua nabinya.’ Dan TUHAN berkata:
‘Engkau akan membujuknya, dan engkau akan
berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!’
22 Karena itu, lihatlah!
TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut nabi-nabimu ini, dan TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan
malapetaka kepadamu.
Now, I’d like to read you in closing some statements that we
find in the Spirit of Prophecy on vision to see if we are on the right track on
the meaning of this vision.
The first statement comes from the book Education pg 177-178. Notice how she puts it altogether. We’ve
studied the symbolism, we have interpreted the symbolism, we’ve tried to bring
the whole picture together. Notice how she brings it all together. She says this,
“‘Upon the banks of the
river Chebar, Ezekiel beheld a whirlwind seeming to come from the north, ‘a
great cloud, and a fire unfolding itself, and a brightness was about it, and
out of the midst thereof as the color of amber.’…” and then she describes, she is quoting there. Then she
says the following, “…A number of wheels, intersecting one
another…” what does intersecting mean? Right angles, right? “…intersecting one
another, were moved by four living beings. High above all these ‘was the
likeness of a throne, as the appearance of a sapphire stone: and upon the
likeness of the throne was the likeness as the appearance of a man above upon
it.’ ’And there appeared in the cherubims the form of a man's hand under their
wings.’ [Ezekiel 1:4, 26, 10:8.]…” she is quoting again. Then she interprets what this means.
She says, “…The wheels were so
complicated in arrangement that at first sight they appeared to be in
confusion; but they moved in perfect harmony…” and now notice,
“…Heavenly beings, sustained and guided by the
hand beneath the wings of the cherubim, were impelling these wheels; above
them, upon the sapphire throne, was the Eternal One; and round about the throne
a rainbow, the emblem of divine mercy…” Interesting. She continues saying, “…As the wheellike
complications were under the guidance of the hand beneath the wings of the
cherubim, so…” she is going to interpret what the wheels
mean, “…so the complicated play of
human events is under divine control. …” in other words the wheels represent the wheels of human history.
Have you heard history spoken of in that sense? The wheels of history? Yes in
antiquity they spoke about the wheels of history. So she says, “…As the wheellike
complications were under the guidance of the hand beneath the wings of the
cherubim, so the complicated play of human events is under divine control.
Amidst the strife and tumult of nations, He that sitteth above the cherubim
still guides the affairs of the earth.”
Nah, sebagai penutup saya ingin
membacakan beberapa pernyataan yang kita temukan di dalam Roh Nubuat mengenai
penglihatan untuk membuktikan apakah kita sudah ada pada jalur yang benar mengenai
pemahaman penglihatan ini.
Pernyataan yang pertama berasal dari
buku Education hal. 177-178. Perhatikan
bagaimana Ellen White mempersatukan semuanya. Ellen White berkata demikian, “Di
atas tepian sungai Kebar, Yehezkiel melihat suatu angin puyuh yang sepertinya
datang dari arah utara, ‘suatu awan besar, dan api yang merekah, yang sangat
terang di sekelilingnya, dan dari tengah-tengahnya, sepeti warna jingga’…” kemudian Ellen White menggambarkan,
dia sedang mengutip ayat di sini. Lalu dia mengatakan yang berikut, “…Sejumlah
roda, saling menyilang…” apa
maksudnya “menyilang”? Saling berpotongan, benar? “…saling
menyilang satu sama lain, digerakkan oleh ke empat makhluk hidup. Jauh tinggi di
atas semuanya itu, ada yang menyerupai penampilan sebuah takhta, seperti
penampilan sebuah batu safir, dan di atas yang menyerupai takhta ada yang
menyerupai seorang manusia di atasnya. ‘Dan
pada para kerub muncul suatu bentuk tangan manusia di bawah sayap-sayap mereka
(Yehezkiel 1:4, 26, 10:8)…” Ellen
White mengutip lagi. Kemudian dia menafsirkan apa yang dimaksudkan ini. Dia
berkata, “…Roda-roda itu begitu rumit pengaturannya sehingga pada kesan
pertama mereka seolah-olah kacau semua; tetapi mereka ini bergerak secara
harmonis sepenuhnya…” dan
sekarang perhatikan, “…Makhluk-makhluk surgawi yang disangga
dan dipandu oleh tangan di bawah sayap-sayap kerubim, menggerakkan roda-roda
itu; di atas mereka, di atas takhta safir, duduk Yang Mahakekal; dan sekeliling
takhta sebuah pelangi, lambang kemurahan Ilahi…”
Menarik. Ellen White melanjutkan berkata, “…Sebagaimana
roda-roda yang rumit itu berada di bawah panduan tangan yang di bawah
sayap-sayap kerubim, maka…” Ellen
White akan menjabarkan apa roda-roda tersebut, “…maka
drama peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang rumit itu berada di bawah
pengendalian ilahi…” dengan kata lain, roda-roda itu melambangkan roda-roda kehidupan sejarah
manusia. Pernahkah kalian mendengar sejarah diilustrasikan
seperti ini? Roda-roda sejarah? Ya. Di zaman kuno orang-orang berbicara tentang
roda-roda sejarah. Jadi, Ellen White berkata, “…Sebagaimana
roda-roda yang rumit itu berada di bawah panduan tangan yang di bawah
sayap-sayap kerubim, maka drama peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang
rumit itu berada di bawah pengendalian ilahi. Di tengah-tengah pertentangan dan
kekacauan bangsa-bangsa, Dia yang duduk di atas kerubim masih memandu segala
urusan dunia.”
Another statement we find in the book Testimonies for the Church Vol. 5 pg. 752 it adds some details which
are very important. She says this,
“The wheellike complications that appeared to
the prophet to be involved in such confusion were under the guidance of an Infinite
hand…” now don’t miss this point. What was under the guidance of the
infinite hand? The scenes that appeared to be what? Confused in human history.
She continues saying, “…The Spirit of God…” is the Holy Spirit involved here? Ah, she caught it. “…The Spirit of God, revealed to him as moving and directing these wheels…”
who was moving and directing the wheels? I thought it was the
living creatures. Was it the living creatures or was it the Holy Spirit? It was
the Holy Spirit through the living creatures. We are going to study that in our
next two lectures, very important details. So once again she says, “…The wheellike
complications that appeared to the prophet to be involved in such confusion
were under the guidance of an infinite hand. The Spirit of God, revealed to
him as moving and directing these wheels, brought harmony out of confusion; so
the whole world was under His control…” Then she explains how. “…Myriads of
glorified beings were ready at His word…” that is the word of the Spirit “…at His word
to overrule the power and policy of evil men, and bring good to His faithful
ones.”
Pernyataan
yang lain yang kita temukan di buku Testimonies
for the Church Vol. 5, hal. 752,
menambahkan beberapa detail yang sangat penting. Ellen White berkata
demikian, “Roda-roda yang rumit yang tampak oleh nabi itu yang sepertinya
begitu kacau, berada di bawah panduan tangan Ilahi…” sekarang, jangan melewatkan poin ini. Apa yang
berada di bawah panduan tangan Ilahi? Adegan yang tampaknya bagaimana? Kacau
dalam sejarah manusia. Ellen White melanjutkan berkata, “…Roh
Tuhan…” apakah Roh Kudus terlibat di sini? Ah, Ellen White telah menangkapnya. “…Roh
Tuhan, dinyatakan kepada nabi itu sebagai yang menggerakkan dan mengatur
roda-roda tersebut…” siapa yang menggerakkan dan mengatur roda-roda itu?
Saya sangka para makhluk hidup. Apakah para makhluk hidup ataukah Roh Kudus?
Roh Kudus melalui para makhluk hidup. Kita akan mempelajarinya dalam dua
pembahasan berikutnya, detail-detail yang sangat penting. Jadi, sekali lagi
Ellen White berkata, “…Roda-roda yang rumit yang
tampak oleh nabi itu yang sepertinya begitu kacau, berada di bawah panduan
tangan Ilahi. Roh Tuhan, dinyatakan kepada nabi itu sebagai yang menggerakkan
dan mengatur roda-roda tersebut, membawa keselarasan pada kekacauan; maka
seluruh dunia berada di bawah perintahNya…” Lalu Ellen White menjelaskan bagaimana
caranya. “…Makhluk-makhluk
mulia yang tidak terhitung jumlahnya
siap menjalankan perintahNya…” yaitu perintah Roh, “…menjalankan
perintahNya untuk mengalahkan kuasa dan politik
orang jahat, dan mendatangkan kebaikan bagi mereka yang setia kepada
Tuhan.”
We live in a world today that is filled with fear, uncertainty,
apprehension, and confusion, wars, rumors of economic collapse, but God is
seated on the throne and everything is under His control.
Kita hidup sekarang ini di dunia yang
penuh ketakutan, ketidakpastian, kekhawatiran dan kebingunan, peperangan,
berita tentang kolapsnya perekonomian, tetapi Tuhan duduk di atas takhta dan
segalanya ada di bawah kendaliNya.
I close with this statement, Ministry
of Healing pg. 417, “The Bible shows us God in His high and holy
place, not in a state of inactivity, not in silence and solitude, but
surrounded by ten thousand times ten thousand and thousands of thousands of
holy beings, all waiting to do His will. Through these messengers He is in
active communication with every part of His dominion. By His Spirit He is
everywhere present. Through the agency of His Spirit and His angels He
ministers to the children of men.”
Saya akan menutup dengan pernyataan
ini, dari Ministry of Healing, hal. 417, “Alkitab
menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan di tempatNya yang tinggi dan kudus, tidak
berada dalam kondisi tak aktif, tidak diam dan menyendiri, tetapi dikelilingi
oleh berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa makhluk kudus, semuanya menunggu menjalankan
perintahNya. Melalui utusan-utusan ini, Tuhan berada dalam komunikasi aktif
dengan setiap bagian daerah kekuasaanNya. Melalui RohNya, Tuhan hadir di
mana-mana. Melalui perwakilan malaikat-malaikatNya, Tuhan melayani anak-anak
manusia.”
20 03 16