Tuesday, June 14, 2016

THE FINAL MOVEMENTS ~ EPISODE 2 - STEPHEN BOHR ~ BAGIAN KEDUA

FINAL  MOVEMENTS
Part 02/06 - Stephen Bohr ~ BAGIAN KEDUA
THE STEALTH MAN
http://www.youtube.com/watch?v=h1AKMLeF4JE


You say, “But what about 1929, Pastor, the Concordat that was signed between the Papacy and Mussolini?”
Well, allow me to read from Dave Hunt, A Woman Rides the Beast, page 141 commenting about the Concordat of 1929. He says “The Vatican did not die,” notice the terminology that this evangelical scholar used, “…The Vatican did not die, nor did the Roman Catholic Church shrivel up. It has grown worldwide to nearly one billion members. The Pope’s influence around the globe though effective more subtly is now greater than ever.”
1929 has become a date, a special date in the psyche of SDA, we say that’s the day in which the deadly wound was healed.  I tell you what, I believe it might be one step in the healing of the deadly wound, but it is NOT the healing of the deadly wound. Because THE HEALING OF THE DEADLY WOUND MEANS THAT THE PAPACY CAN NOW USE THE SWORD OF THE STATE TO PERSECUTE AND TO CONTROL THE WORLD. Are you understanding what I am saying? It might be a step.

Kalian berkata, “Tetapi bagaimana dengan tahun 1929, Pastor? Concordat yang ditandatangani antara Kepausan dan Mussolini?”
Nah, izinkan saya membaca dari Dave Hunt, A Woman Rides the Beast, hal. 141 yang mengomentari Concordat 1929. Dia berkata, “Vatikan tidak mati…” perhatikan istilah yang dipakai oleh pelajar Alkitab Protestan ini, “…Vatikan tidak mati, begitu juga Gereja Roma Katolik tidak menyusut dan mengering. Dia telah bertumbuh mendunia dengan keanggotaan hampir mencapai satu milyar. Pengaruh Paus di seluruh dunia walaupun lebih lembut sekarang, namun justru lebih kuat daripada sebelumnya.”
1929 telah menjadi suatu tanggal, tanggal yang istimewa dalam benak MAHK, kita mengatakan bahwa itulah harinya ketika luka yang mematikan itu sembuh. Saya katakan, saya yakin itu mungkin satu langkah dalam penyembuhan luka yang mematikan, tetapi itu BUKAN sembuhnya luka yang mematikan tersebut. Karena SEMBUHNYA LUKA YANG MEMATIKAN BERARTI KEPAUSAN BISA MENGGUNAKAN PEDANG PEMERINTAH UNTUK MENGANIAYA  DAN MENGENDALIKAN DUNIA. Apakah kalian paham apa yang saya katakan? Itu boleh jadi satu langkah.


Now the reason why many Adventists believe that the Concordat of 1929 was the healing of the deadly wound is because in the San Francisco Chronicles of February 12, 1929, it says this, about  the signing of this agreement   between the Pope and Mussolini. It says this,  “The Roman question tonight was a thing of the past and the Vatican was at peace with Italy…”  because they had been at war with Italy before because of the confiscation of the Papal states, “…The formal accomplishment of this today was the exchange of signatures in the historic palace of the St. John Lateran by two noteworthy plenipotentiaries Cardinal Gasparri for the Pope Pius XI and Premier Mussolini for king Victor Emmanuel III…”  now notice this,  “…In affixing the authographs to the memorable document, healing the wound which has festered since 1870, extreme cordiality was displayed on both sides.”
So the San Francisco Chronicles authored without even knowing the biblical implications of this uses the expression “healing the wound which has festered since 1870” actually it was festering since 1798.


Nah, alasan mengapa banyak orang Advent percaya bahwa Concordat 1929 adalah sembuhnya luka yang mematikan, karena di San Francisco Chronicles tanggal 12 Februari 1929, menyebutkan demikian, tentang ditandatanganinya persetujuan antara Paus dan Mussolini. Dikatakan, “Masalah Roma malam  ini menjadi hal yang sudah lampau, dan Vatikan sudah berdamai dengan Italia…” karena tadinya mereka dalam status berperang dengan Italia gara-gara disitanya daerah-daerah milik Kepausan ”…Penyelesaiannya yang resmi hari ini adalah pertukaran tandatangan di istana yang bersejarah St. John Lateran oleh dua wakil yang berkuasa penuh, Kardinal Gasparri atas nama Paus Pius XI dan Perdana Menteri Mussolini atas nama raja Victor Emmanuel III…” sekarang perhatikan ini,  “…Dengan membubuhkan tanda tangan pada dokumen yang bersejarah ini,  menyembuhkan luka yang telah membusuk sejak 1870, kedua belah pihak menunjukkan keramahan yang sangat besar.
Jadi San Francisco Chronicles tanpa mengetahui implikasi alkitabiahnya dengan memakai istilah tersebut, menulismenyembuhkan luka yang telah membusuk sejak 1870”,  sesungguhnya membusuknya sudah sejak 1798.


Now allow me to tell you a few things about Protestants scholars. You know some people say, “Oh, I have never been such an anti-Catholic, you know, they are anti-Papacy, they are one of a kind, nobody else believes that.”
Allow me to read you some statements from non-SDA contemporary scholars about the Papacy and the 4th stage particularly of the Papacy.
This is a statement by an individual whose name is Robbins, his book is Ecclesiastical Megalomania. Listen to what he says. By the way he is a reformed scholar, a staunch Calvinist.  He says, “Ayn Rand was right when she wrote in 1967: ‘The Catholic church has never given up the hope to reestablish the medieval union of church and state with a global state and a global theocracy as its ultimate goal. The Roman church-state is a hybrid ~ a monster of ecclesiastical and political power. Its political thought is totalitarian, and whenever it has had the opportunity to apply its principles, the result has been bloody repression. If…”  now I want you to notice the terminology, “…If during the last 30 years it has softened its assertions of full, supreme, and irresponsible power, and has murdered fewer people than before, such changes in behavior are not due to a change in its ideas, but to a change in its circumstances…” I  want you to remember that because Ellen White has a very interesting statement similar to this. He continues saying,  “…The Roman church-state in the 20the century, however…”  listen to this, “…is an institution recovering from a mortal wound…”  And he does not believe that Revelation 13 teaches the same thing that we believe, but he is using the terminology. Once again, “…The Roman church-state in the 20th century however is an institution recovering from a mortal wound.  If and when it regains its full power and authority, it will impose a regime more sinister than any the planet has yet seen. [pg. 195]
A reformed Calvinist scholar.  
   
Sekarang, izinkah saya memberitahu kalian beberapa hal tentang pelajar-pelajar Alkitab dari golongan Protestan. Kalian tahu, ada yang berkata, “Oh, saya tidak pernah begitu anti-Katolik. Mereka itu (maksudnya MAHK) yang anti-Kepausan, mereka itu antik, orang lain tidak ada yang percaya begitu.”
Izinkan saya membacakan beberapa pernyataan dari pelajar-pelajar Alkitab kontemporer non-MAHK tentang Kepausan dan terutama tahap keempat Kepausan.
Ini adalah pernyataan seseorang yang bernama Robbins dalam bukunya Ecclesiastical Megalomania. Dengarkan apa katanya. Ketahuilah dia adalah seorang pelajar Alkitab Reformed, seorang Calvinis yang teguh. Dia berkata, “Ayn Rand benar ketika di tahun 1967 dia menulis: ‘Gereja Katolik tidak pernah putus harap akan menegakkan kembali persatuan gereja dengan pemerintah ala abad pertengahan, dengan target akhirnya adalah persatuan antara pemerintahan yang global dengan theokrasi yang global. Persatuan gereja Roma dengan pemerintah adalah suatu produk blasteran ~ momok yang terdiri atas kekuasaan imamat dan politik.  Pikiran politiknya totalitarian, dan setiap kali dia punya kesempatan untuk memberlakukan prinsip-prinsipnya, hasilnya adalah represi berdarah. Jika…” sekarang saya mau kalian memperhatikan istilahnya,  “…Jika selama 30 tahun yang terakhir dia telah memperlunak demonstrasi kekuasaannya yang penuh di atas segalanya dan yang tidak bertanggungjawab, dan telah membunuh lebih sedikit orang daripada sebelumnya, maka perubahan dalam sikapnya itu bukanlah karena perubahan ideologinya, melainkan karena perubahan situasi dan kondisi… saya mau kalian mengingat ini karena Ellen White membuat pernyataan yang sangat menarik yang mirip dengan ini. Robbins melanjutkan berkata,  “…Namun kondisi Gereja Roma di abad ke-20…” dengarkan ini, “…adalah suatu institusi yang sembuh dari luka yang mematikan…” padahal orang ini tidak meyakini Wahyu 13 mengajarkan apa yang kita yakini, tetapi dia memakai istilah itu. Sekali lagi,  “…Namun kondisi Gereja Roma di abad ke-20 adalah suatu institusi yang sembuh dari luka yang mematikan.  Jika dan bila dia pulih dan memperoleh kembali kekuasaan dan wewenangnya dengan penuh, dia akan memberlakukan suatu rezim yang lebih kejam daripada apa yang pernah dilihat planet ini. [hal. 195]
Ini kata seorang pelajar Alkitab dari Reformed Calvinist.


Dave Hunt, allow me to read a few things from Dave Hunt, this evangelical scholar.
Page 81 of the book,  “Rome has not changed at heart, no matter what sweet word she speaks when it serves her purpose.”  Sounds like Ellen White doesn’t it?
Page 89 of the same book, A Woman Rides the Beast, “The face that Rome shows to the world varies from country to country depending upon the control it has and what it can effect. Instead we must look to catholicism official doctrine which does not change…” In other words don’t look at the veneer, look at the substance at the essence.
On page 200 he says this, “It has become quite clear that the world religion under Antichrist…” by the way he believes in a personal Antichrist who is going to sit in a temple in the Middle East. There is many things that he says that we don’t believe, but it’s interesting that he says, “…it has become quite clear that the world religion under Antichrist will not be atheism, Hinduism, Islam, Buddhism, or even New Age. It will be Christianity but in a paganized form, exactly what it became under the leadership of Constantine and his successors the popes. The coming world religion will have its head quarters in Rome…” is he right? Oh, yes!
One further quotation from him in page 427 of the same book. He says this and notice the terminology, “…Roman Catholicism is proving to be the bridge that brings together all faiths…” Ellen White mentions anything about bridge? Oh, yes! “…That fact alone is not surprising…” says Dave Hunt. “…But it is astonishing to see evangelical Christians stepping on to the bridge on one end while at the same time  Hindus, Buddhists and pagans of every stripe are stepping on to it from the other…” kind of reminds you of the stretched arm over the abyss. He continues saying, “…If we are indeed in the last days, as seems apparent, it will not be long until all sides meet in the middle.” He is not embarrassed about saying it. In fact if you read his book, the Great Controversy is tame compared to his book A Woman Rides the Beast.
And when the pope was buried recently, he spoke out openly  in public about what was happening, the idolatry that was taking place with no embarrassment whatsoever.

Dave Hunt.  Izinkah saya membacakan beberapa hal dari Dave Hunt, seorang pelajar Alkitab Protestan. Hal. 81 dari bukunya, “Roma tidak mengalami perubahan hati, betapa pun manisnya kata-kata yang diucapkannya untuk mencapai tujuannya…”   Mirip seperti kata-kata Ellen White, bukan?
Hal. 89 dari bukunya yang sama, A Woman Rides the Beast, “Wajah yang ditampilkan Roma kepada dunia berbeda dari satu negara ke negara yang lain tergantung pengendalian apa yang dimilikinya dan hasil apa yang bisa dicapainya. Sebaliknya kita harus melihat doktrin resmi katolikisme yang tidak pernah berubah…” Dengan kata lain jangan melihat pada polesannya, lihatlah ke substansinya, ke esensinya.
Di hal. 200, Dave Hunt berkata demikian, “Sudah cukup jelas, agama global di bawah Antikristus…” nah, Dave Hunt ini meyakini seorang Antikristus manusia, yang akan duduk di Bait Suci di Timur Tengah. Banyak hal yang dikatakannya bukanlah apa yang kita yakini, tetapi yang menarik dia berkata demikian, “…Sudah cukup jelas, agama global di bawah Antikristus tidak bakal atheism, Hinduisme, Islam, Buddisme, atau bahkan New Age. Itu pasti Kekristenan tetapi dalam bentuk pagan (berhala), persis sama dengan yang terjadi di bawah kepemimpinan Constantine dan pengganti-penggantinya, para Paus. Agama dunia yang akan muncul, akan berkantor pusat di Roma…” Apakah dia benar? Oh, ya!
Satu lagi kutipan dari Dave Hunt di hal. 427 buku yang sama, dia berkata demikian ~ dan perhatikan istilahnya, “…Roma Katolikisme sekarang terbukti menjadi jembatan yang akan mengumpulkan semua agama…” Apakah Ellen White pernah menyebut tentang jembatan? Oh, ya!. “…Fakta itu saja tidaklah mengherankan…” kata Dave Hunt. “…Tetapi yang mengagumkan adalah melihat orang-orang Kristen Protestan menaiki jembatan itu dari satu sisi, sementara dari sisi yang lain, naiklah orang-orang Hindu, Buddha dan penyembah berhala dari segala golongan…” ini mengingatkan kita kepada tangan yang terulur di atas jurang. Dave Hunt melanjutkan berkata, “…Jika kita memang berada pada masa akhir zaman, sebagaimana kenyataannya, maka waktunya tidak lama lagi saat semua orang akan bertemu di tengah jembatan.” Dave Hunt tidak merasa malu mengatakannya. Bahkan jika kita membaca bukunya, the Great Controversy akan terasa lunak dibandingkan bukunya A Woman Rides the Beast.
Dan ketika Paus dikuburkan baru-baru ini, Dave Hunt berbicara secara blak-blakan di depan umum tanpa malu sedikit pun tentang peristiwa itu, yaitu sedang terjadi penyembahan berhala.


Now allow me to read you from Ellen White. By the way let me tell you something about Ellen White. You know when she wrote the Great Controversy? The edition that we have now is 1911,  but there was an edition that came out in 1888. Actually it came out earlier than that. The Great Controversy we have from 1911 is almost identical to the one that came out in 1888. And interestingly enough what we are going to read from Ellen White, she says, that Protestants are going to become one with Roman Catholics, the nations of the world are going to unite with Roman Catholicism, listen, nothing was more ridiculous to say in the time she wrote the Great Controversy. Because Pius IX had alienated Protestants, he had alienated the nations of Europe, he had alienated the USA, and it had even led Uriah Smith to say, “I don’t think that the Papacy will have much of a role anymore in prophecy.” He said that in the 1870’s. But Ellen White did not go by what she saw, she went by what Scripture says.  Notice some of her quotations.

Sekarang izinkan saya membacakan dari Ellen White. Nah, saya akan mengatakan sesuatu tentang Ellen White. Kalian tahu, pada waktu dia menulis The Great Controversy? Edisi yang kita miliki sekarang adalah dari tahun 1911, tetapi ada edisi yang sudah diterbitkan di tahun 1888. Sebenarnya terbitnya lebih pagi dari itu. The Great Controversy yang kita punya sekarang terbitan 1911 hampir sama dengan yang terbit 1888. Dan yang menarik, yang akan kita baca dari Ellen White, dia berkata bahwa Protestan akan menyatu dengan Roma Katolik, bangsa-bangsa di dunia akan menyatu dengan Roma Katolikisme. Dengar, tidak ada pendapat yang lebih mustahil daripada apa yang dikatakannya itu pada saat dia menulis The Great Controversy. Karena pada waktu itu Paus Piux IX sudah menjadikan orang-orang Protestan musuhnya, dia telah menjadikan bangsa-bangsa di Eropa musuhnya, dia telah menjadikan Amerika Serikat musuhnya, dan bahkan sampai Uriah Smith berkata, “Saya rasa Kepausan tidak lagi akan punya peranan berarti dalam nubuatan.” Uriah Smith berkata begitu di tahun 1870-an. Tetapi Ellen White tidak mendasarkan kata-katanya pada apa yang dilihatnya, dia mendasarkannya pada apa yang dikatakan Firman Allah. Simak beberapa kutipannya:


“…It is part of her policy…” that is the policy of the Papacy, “…to assume the character which will best accomplish her purpose…”  Did we read from Dave Hunt something very familiar? Yes. “But beneath the variable appearance of the chameleon, she conceals the invariable venom of the serpent.” That’s page 571.

“…Sudah menjadi kebijakannya…” maksudnya kebijakan Kepausan, “…untuk memakai karakter yang akan paling berhasil mencapai tujuannya…” Apakah kita tadi membaca dari Dave Hunt sesuatu yang mirip? Ya. “…Tetapi di balik penampilan bunglon yang berubah-ubah, dia menyembunyikan racun ular yang tidak pernah berubah.” Itu dari hal. 571.


Signs of the Times, June 12, 1893, she says, “Protestants will throw their whole influence and strength on the side of the Papacy…” absurd to say when she wrote this. She wrote this in 1893, I mean, the pope was captive in the Vatican. He had angered Protestants, he had angered the US, the nations of Europe who are adopting democratic government were furious. But she says, “Protestants will throw their whole influence and strength on the side of the Papacy by a national act enforcing the false Sabbath. They will give…” now notice the terminology, “…they will give life and vigor…” it must be because that she didn’t have life up to that point, so the deadly wound hasn’t been healed. Are you noticing what I am saying?  “…they will give life and vigor to the corrupt faith of Rome, reviving…” in order to be revived she must be what? Must have a deadly wound, “…reviving her tyranny and oppression of conscience. Then it will be time for God to work in mighty power for vindication of His truth.”

Signs of the Times, 12 Juni 1893, Ellen White berkata, “Protestan akan memberikan seluruh pengaruh dan kekuatan mereka kepada pihak Kepausan…” perkataan yang konyol ketika Ellen White menulisnya. Dia menulisnya di tahun 1893, maksud saya, Paus saat itu sedang “tertawan” di Vatikan, Paus telah membuat murka orang-orang Protestan, membuat murka Amerika Serikat, bangsa-bangsa Eropa yang sedang beralih ke pemerintahan demokratis menjadi murka. Tetapi Ellen White berkata, “Protestan akan memberikan seluruh pengaruh dan kekuatan mereka kepada pihak Kepausan melalui suatu Undang-undang nasional, memberlakukan Sabat yang palsu. Mereka akan memberikan…” sekarang perhatikan istilahnya, “…mereka akan memberikan semangat dan tenaga…” tentunya ini karena sebelumnya Kepausan tidak punya semangat, berarti luka yang mematikan belum sembuh. Apakah kalian memperhatikan apa yang saya katakan? “…mereka akan memberikan semangat dan tenaga kepada agama Roma yang rusak, menghidupkan kembali…” agar bisa dihidupkan kembali Roma harus apa? Harus menderita luka yang mematikan, “…menghidupkan kembali tiraninya dan penindasannya atas hati nurani. Maka saatnya akan tiba bagi Allah untuk bekerja dengan kekuatan yang besar membela kebenaranNya.”


Great Controversy pg 572 she says this, A large class, even of those who look upon Romanism with no favor, apprehend little danger from her power and influence.…”  like the media for example, like the Protestant churches, “There is no danger in this system,” they say, “there is no problem.” She continues saying, “…Many urge that the intellectual…”  I want you to remember these details because in a moment we are coming back to them  “…Many urge that the intellectual and moral darkness prevailing during the Middle Ages favored the spread of her dogmas, superstitions, and oppression, and that the greater intelligence of modern times, the general diffusion of knowledge, and the increasing liberality in matters of religion forbid a revival of intolerance and tyranny. The very thought that such a state of things will exist in this enlightened age is ridiculed…”  see, that was back then in the Middle Ages, an age of savagery but now we are sophisticated, we are modern, you can’t hold the Roman church today to what she did in the past.

Great Controversy hal. 572, Ellen White berkata demikian, “Satu golongan besar, walaupun dari mereka yang tidak menyukai Romanisme, hanya melihat bahaya yang kecil saja dari kekuasaan ini dan pengaruhnya…” seperti media misalnya, seperti gereja-gereja Protestan, “Sistem itu tidak berbahaya,” kata mereka, “tidak ada masalah.” Ellen White melanjutkan berkata, “…Banyak yang mendesak bahwa kegelapan intelektual dan moral yang ada selama Abad Pertengahan-lah yang membuat suburnya penyebaran dogma-dogma, takhayul-takhayul dan penindasannya. Dan dengan sangat bertambahnya inteligensia zaman modern,  penyebaran  pengetahuan pada umumnya, dan meningkatnya kemerdekaan dalam hal-hal agama, menghalangi bangkitnya kembali ketidaktoleransian dan tirani. Pendapat bahwa kondisi seperti itu akan terjadi lagi di zaman pencerahan ini, dianggap konyol…”  Lihat, itu kan dulu di zaman Abad Pertengahan, zaman biadab, tetapi sekarang kita sudah tinggi peradabannya, kita sudah modern, kita tidak boleh menyalahkan gereja Roma Katolik hari ini atas apa yang diperbuatnya di masa silam.


Here is another quotation, this is found in Great Controversy pg. 581. “God's word has given warning of the impending danger; let this be unheeded, and the Protestant world will learn what the purposes of Rome really are, only when it is too late to escape the snare…”  “Are we supposed to be speaking at all on this? So you are anti-Catholics, you hate Catholics.” No, I love Catholics. I hate Catholicism as a system. But there are many of God’s true people in that system. Most of God’s true people are in the Roman Catholic church. That doesn’t mean that the system is God’s system.
She continues saying, “…She is silently growing into power…”  the Papacy.   “…Her doctrines are exerting their influence in legislative halls, in the churches, and in the hearts of men. She is piling up her lofty and massive structures in the secret recesses of which her former persecutions will be repeated. Stealthily…”  that’s why I got the title for our sermon today: “stealthily”. Ever heard of the stealth airplane? Ya, even radar can’t detect it. Fortunately we have a radar, it’s the Bible. “…Stealthily and unsuspectedly she is strengthening her forces to further her own ends when the time shall come for her to strike. All that she desires is vantage ground, and this is already being given her. We shall soon see and shall feel what the purpose of the Roman element is…”  Have you ever read in the writings of Ellen White where she uses the expression “the Roman element”? Do you know what that is?   Oh, that’s our next sermon here. What is the Roman element? She says, “If you ignore this, you’ll soon know what the Roman element is.” She continues saying,    “… Whoever shall believe and obey the word of God will thereby…”  suffer or   “…incur reproach and persecution.”

Ini ada kutipan yang lain, yang ditemukan di Great Controversy hal. 581, “Firman Tuhan telah memperingatkan adanya bahaya yang mengancam. Jika ini tidak diperhatikan maka dunia Protestan akan tahu apa tujuan Roma yang sesungguhnya, hanya pada saat itu sudah terlambat untuk lolos dari jeratannya…”
“Apakah kita seharusnya berbicara tentang semua ini?  Jadi Anda anti-Katolik, Anda membenci Katolik.” Tidak, saya mengasihi orang-orang Katolik. Saya membenci Katolikisme sebagai suatu sistem. Tetapi ada banyak umat Allah yang benar di dalam sistem tersebut. Kebanyakan umat Allah yang benar ada dalam gereja Roma Katolik. Tapi itu tidak berarti bahwa sistemnya adalah sistem Allah.
Ellen White melanjutkan berkata, “Diam-diam dia semakin bertumbuh dalam kekuasaan…” maksudnya Kepausan. “…Doktrin-doktrinnya merangsak maju terus menanamkan pengaruh mereka dalam lorong-lorong legislatif, dalam gereja-gereja, dan hati manusia. Dia sedang meletakkan bangunannya yang tinggi dan kokoh dalam relung-relung rahasia, dari mana penganiayaannya akan diulanginya lagi. Secara diam-diam…” itulah sebabnya saya mendapat judul khotbah kita hari ini: “diam-diam”. Pernahkah kalian mendengar pesawat stealth? Ya, bahkan radar pun tidak bisa mendeteksinya. Untungnya kita memiliki radar, dan itu adalah Alkitab. “…Secara diam-diam dan tidak dicurigai, dia memperkuat tenaganya untuk mencapai tujuannya sendiri ketika tiba saatnya bagi dia untuk menyerang. Yang dikehendakinya adalah posisi yang strategis, dan ini sekarang telah diberikan kepadanya. Kita akan segera melihat dan merasakan apakah tujuan elemen Roma itu…” Pernahkah kalian membaca dari tulisan Ellen White dia memakai istilah “elemen Roma”? Tahukah kalian itu apa? Itu pelajaran kita berikutnya di sini.  Apa elemen Roma itu? Ellen White berkata, “Jika kamu mengabaikan ini, kamu akan segera tahu apa itu elemen Roma.” Ellen White melanjutkan berkata, “…Siapa yang akan percaya dan mematuhi Firman Allah dengan itu akan…” menderita atau “…mendapatkan teguran dan penganiayaan.”


One final statement from Ellen White, Testimonies Vol. 6 pg. 18, she says,  As America, the land of religious liberty, shall unite with the Papacy in forcing the conscience and compelling men to honor the false sabbath, the people of every country on the globe will be led to follow her example…”  I don’t know how that’s going to happen, how are Muslim nations going to follow the examples of the US, how are the Hindus and the Buddhists? I don’t know. Something has to happen. But it is going to happen. Because she says, “every country on the globe”, “The whole world…” says Revelation 13. “…The whole world…” what? “…wondered after the Beast.”   

Satu pernyataan terakhir dari Ellen White, Testimonies Vol. 6 hal. 18, dia berkata, “Pada saat Amerika, negara di mana ada kebebasan beragama, bersatu dengan Kepausan untuk memaksa hati nurani dan mengharuskan manusia menghormati sabat yang palsu, bangsa-bangsa dari setiap negara di atas bumi akan dipimpin untuk mengikuti contohnya…” Saya tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi, bagaimana negara-negara Muslim akan mengikuti contoh Amerika Serikat, bagaimana umat Hindu dan Buddha. Saya tidak tahu. Sesuatu harus terjadi. Tetapi hal itu akan terjadi, karena Ellen White berkata, “setiap negara di atas bumi”. Seluruh dunia heran…”  kata Wahyu 13,   “…Seluruh dunia…”  apa?   “…heran, lalu mengikut binatang itu.”


I want to read you a statement written by an ex-history Professor in La Sierra University. It says that within the ranks of Adventism you have many sayings just  the opposite of what Robbins and Hunt and others are saying outside the SDA church. Listen to this, you are not going to believe it. This came out in the magazine Adventist Today, and I’ll just say this for the record I’ve never been able to figure out why there are so great an attack on those who published Our Firm Foundation who appear to be right winged, when on the other side Spectrum,  Association of Adventists Forum, and Adventist Today are given free reign to totally attack the belief system of the Adventist church. Now I get myself into real hot water. But I’d like an explanation.

Saya mau membacakan suatu pernyataan yang ditulis oleh seorang bekas Profesor dari La Sierra University. Dikatakan bahwa di dalam jajaran Advent ada banyak konsep yang bertentangan dengan apa yang dikatakan Robbins dan Hunt dan yang lain-lain di luar gereja MAHK. Dengarkan, kalian pasti tidak akan percaya. Ini terbit di majalah Adventist Today, dan harap dicatat, saya tidak pernah bisa paham mengapa mereka yang menerbitkan Our Firm Foundation yang konservatif mendapatkan serangan yang sedemikian hebat, sementara di pihak lain, Spectrum, Association of Adventists Forum, dan Adventist Today diberi kebebasan penuh untuk menyerang sistem keyakinan gereja MAHK. Nah, sekarang saya telah melangkah masuk ke sarang harimau. Tetapi sungguh saya ingin diberi penjelasan.


This is what he says, the days when the Catholic church oppress people, he says, “…But those days are over.  The world has changed. The US has changed. And even the Roman Catholic church has changed, in the second half of our century, having reconciled itself with progress, liberalism, and modern civilization…” isn’t that the statement from Ellen White? You can’t hold her to what she used to do. We live in a time of sophistication. He continues saying,  “…It is no longer…” speaking about the Roman Catholic church, “…It is no longer the Bible-suppressing, science resisting, liberty opposing, Protestant hating, culture ignoring, Latin mumbling, obscurantism loving ecclesiastical organization of former years, intent on ruling the world from Rome. Vatican council II transformed all that…” this is amazing! He continues saying,  “…To ignore these new realities and to refuse to come to terms with the contemporary Roman church is to choose to remain stuck in a religious no-man’s land, condemning a church that no longer exists, using old labels and propaganda that only offend and alienate deeply. Instead SDA ought to involve themselves in building bridges of understanding to reach out to Roman Catholics…”  Hello, remember the word “bridges”?  “…and develop bonds of love to enable them with us to arrive at a fuller appreciation and application of the gospel of Jesus Christ.”  (Paul J. Landa ~ American Anti-Catholicism History & Evaluation Adventist Today, Jul/Aug 1993)
Amazing! The Troyan horse within Adventism trying to mute the prophetic voice of God  in these last days. 

Inilah yang dikatakannya, tentang masa ketika gereja Katolik menindas orang, dia berkata, “Tetapi masa-masa itu telah berlalu. Dunia telah berubah. Amerika Serikat telah berubah. Dan bahkan gereja Roma Katolik telah berubah pada paruh kedua abad kita ini, setelah menyesuaikan dirinya dengan kemajuan, liberalisme, dan peradaban modern…” bukankah ini pernyataan dari Ellen White? Kita tidak bisa menyalahkan gereja Katolik untuk kesalahannya di masa lampau. Kita hidup di zaman kemajuan. Mantan Profesor itu melanjutkan berkata, “Dia bukan lagi…” ini berbicara tentang gereja Roma Katolik, “…Dia bukan lagi organisasi yang memberangus Alkitab, yang menolak sains, yang menentang kebebasan, yang membenci Protestan, yang mengabaikan kebudayaan, yang berkomat-kamit dalam bahasa Latin, yang sengaja suka menyembunyikan fakta seperti pada tahun-tahun yang silam, yang bertujuan untuk menguasai dunia dari Roma. Konsili Vatikan II telah mengubah semuanya itu…” Menakjubkan! Dia melanjutkan berkata, “…Bila realita baru ini diabaikan dan bila kita menolak untuk berdamai dan menerima gereja Roma yang kontemporer, berarti kita memilih untuk stagnan dalam posisi sengketa rohani,  dengan menghukum suatu gereja yang sudah tidak eksis lagi, menggunakan label-label usang dan propaganda yang hanya akan menjauhkan dan sangat menyakiti. Sebaliknya MAHK seharusnya melibatkan diri dalam membangun jembatan saling pengertian untuk mengulurkan tangan kepada Roma Katolik…” Halo??? Ingat kata “jembatan”?  “…dan mengembangkan ikatan kasih sayang untuk memungkinkan mereka bersama-sama kita mencapai suatu apresiasi yang lebih sempurna dan mengaplikasikan Injil Yesus Kristus.” (Paul J. Landa ~ American Anti-Catholicism History & Evaluation Adventist Today, Jul/Aug 1993)
Menakjubkan! Kuda Troya di dalam Adventisme yang berusaha membungkam suara nubuatan Allah pada hari-hari terakhir ini.


I am concerned with some of our scholars that say the Little Horn is Islam. I am deeply concerned when we gave a medal to the Pope. And I am deeply concerned when the flag of the Holy See is paraded across the stage at General Conference. Now, I am really in trouble.

Saya prihatin dengan beberapa pelajar Alkitab kita yang mengatakan Tanduk Kecil itu Islam. Saya sangat prihatin ketika kita memberikan medali kepada Paus. Dan saya sangat prihatikan ketika bendera Takhta Suci diarak di atas panggung di General Conference. Nah, sekarang saya benar-benar ada dalam mulut harimau.


Are we living in the last days?  Allow me to conclude by just mentioning a few additional things. Listen, if you don’t believe that the Roman Catholic church, the wound is almost healed, you’ve been blind the last few months. Did you observe the papal funeral? You can’t get news for 2 weeks, you didn’t know what was happening in the world, except what was happening in Rome. The pomp and the circumstance is amazing, people were wowed and awed. I heard a radio program where an individual called in and says, “I am going to join that church, because look at how marvelous the structure and how wonderful the music and the vestments and everything.” Wowed by the See.


Apakah kita hidup di hari-hari terakhir sekarang? Izinkan saya mengakhiri dengan menyebutkan beberapa hal tambahan. Dengarkan, jika kalian tidak percaya bahwa luka mematikan gereja Roma Katolik itu hampir sembuh, maka kalian sudah dibutakan selama beberapa bulan terakhir ini.
Apakah kalian melihat pemakaman Paus? Selama 2 minggu tidak ada berita, kita tidak tahu apa yang sedang terjadi di dunia, selain apa yang sedang terjadi di Roma. Kemegahan dan kondisinya mengagumkan. Orang-orang menjadi takjub dan terkesima. Saya sempat mendengar lewat program radio di mana ada seseorang yang menelepon ke radio itu dan berkata, “Saya akan ikut gereja itu, karena lihatlah betapa mengagumkannya bangunannya, dan betapa indahnya musik dan jubah-jubahnya dan segala sesuatunya.”  Kagum oleh Kepausan.


80 heads of states attended the funeral, representatives from 200 countries from the world, all the major religions was represented, Muslims, Jews, Hindus, Buddhist, 300’000 people packed into St. Peter’s Square for the funeral. 5 million people travelled to Rome, from all places in the world for the funeral. Some people stood in line 24 hours in order to view the body of John Paul II. Sad to say, first sitting President in the history of the US to attend the papal funeral was George W. Bush, but he wasn’t alone. It was amazing for me to pick up the newspaper the day after  and find kneeling before the place where the body of John Paul II was, were found George Herbert Walker Bush, his son George W. Bush, Laura Bush, Bill Clinton, shame on him a Baptist, and Condoleezza Rice, there bowing their heads and prayed. Unbeliev-able that something like this could hap-pen.


80 kepala negara menghadiri pema-kamannya, wakil-wa-kil dari 200 negara di seluruh dunia, semua agama besar terwa-kili. Orang-orang Muslim, Yahudi, Hin-du, Buddhis, 300’000 orang berjejal di St. Peter’s Square untuk pemakaman itu. Lima juta orang datang ke Roma dari segala tempat di dunia. Ada yang berdiri dalam antrean selama 24 jam untuk melihat jasad Yohanes Paulus II. Yang menyedihkan, untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat, Presiden yang sedang menjabat yang menghadiri pemakaman Paus, adalah  George W. Bush. Tetapi dia tidak sendirian. Saya sangat heran keesokan harinya melihat di surat kabar, berlutut di depan jasad Yohanes Paulus II adalah George Herbert Walker Bush, anaknya George W. Bush, Laura Bush, Bill Clinton ~ memalukan, dia seorang Baptis, dan Condoleezza Rice, menundukkan kepala mereka dan berdoa. Luar biasa sesuatu seperti ini bisa terjadi.


Some people say, “Well, Pastor,  wasn’t the Pope a wonderful kind and peaceloving person? He prayed for hours a day. He embraced children and youth, he spoke about the dignity of life and even about the need for religious liberty?” All true. But you see, the enemy is a stealth man. The Devil is too wise to say, “Hear, hear, I am a nasty guy. I am the Antichrist,” Don’t you believe that.
You say, “How do you know he wasn’t of God?”
The Bible says, “to the Law and to the testimony.”
Do you know what else John Paul II taught? He taught that Mary is alive and well in heaven and we should pray to her, in fact his prayers were directed to Mary.
He wrote an apostolic letter saying that Sunday is the day we are supposed to keep. And he also taught that the world came into existence by evolution, among other things.
The whole world wondered after the Beast.

Ada yang berkata, “Yah, Pastor, bukankah Paus itu orang yang sangat baik dan pencinta damai? Dia berdoa berjam-jam dalam sehari. Dia memeluk anak-anak dan remaja. Dia berbicara tentang martabat hidup dan bahkan tentang perlunya ada kebebasan beragama?”
Semuanya benar. Tetapi lihatlah, musuh itu penuh tipu muslihat. Iblis terlalu cerdik untuk berkata, “Hei, lihat, aku ini jahat. Akulah Antikristus.”  Jangan percaya itu.
Kalian berkata, “Dari mana Anda tahu dia tidak berasal dari Allah?”
Alkitab berkata, “Bandingkan dengan Hukum dan kesaksian” [Yesaya 8:20 Bandingkan dengan Hukum dan dengan Kesaksian: Jika mereka tidak berbicara sesuai dengan kata-kata tersebut, itu karena tidak ada terang di dalam mereka.”]
Tahukah kalian apa lagi yang diajarkan Yohanes Paulus II? Dia mengajarkan bahwa Maria itu sekarang hidup di Surga dan kita harus berdoa kepadanya, faktanya doa-doanya ditujukan kepada Maria. Dia menulis suatu surat apostolik yang mengatakan bahwa hari Minggu adalah hari yang harus kita pelihara. Dan dia juga mengajarkan bahwa dunia ini tercipta oleh evolusi, di antara hal-hal yang lain.
Seluruh dunia heran lalu mengikuti Binatang itu.


Now we still have 3 sermons in this series. I am going to tell you what we are going to be studying in the future.
The next sermon: The Roman Element. We are going to carefully look at Revelation 12.
The following: The Collapse of the Three Walls. Three walls that have  impeded  the Papacy from regaining  his power.
And the last sermon on Revelation 17, that very controversial chapter , the title is The Return of the River Dragon.
I hope we all make plans to come.

Nah, kita masih punya tiga khotbah lagi untuk serie ini. Saya akan mengatakan apa yang akan kita pelajari nanti.
Khotbah berikutnya: The Roman Element [Elemen Roma]. Kita akan mempelajari Wahyu 12 dengan seksama.
Berikutnya: The Collapse of the Three Walls [Robohnya Ketiga Dinding], yaitu ketiga dinding yang menghalangi Kepausan dari mendapatkan kembali kekuasaannya.
Dan khotbah yang terakhir adalah tentang Wahyu 17, pasal yang sangat kontroversial itu, judulnya adalah The Return of the River Dragon [Kembalinya Naga Sungai].
Saya berharap kita semua membuat rencana untuk hadir.


We are living in the last days folks, it’s exciting to live in this period of human history, and to know that time will soon come to an end. Jesus will come in the clouds and we will be able to live eternally with Him.
Let us pray.

Kita hidup di hari-hari terakhir, Saudara-saudara. Hidup di masa sejarah manusia sekarang ini dan mengetahui bahwa waktunya akan segera berakhir, itu menarik. Yesus akan datang di awan-awan dan kita akan bisa hidup bersamanya untuk selama-lamanya.

Mari kita berdoa.


















14 06 16