Tuesday, October 26, 2021

EPISODE 03/24 ~ REVELATION 15-22 ~ INTRODUCTION TO THE PLAGUES ~ STEPHEN BOHR

 

FROM THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH

Part 03/24 - Stephen Bohr

INTRODUCTION TO THE PLAGUES

https://www.youtube.com/watch?v=nK4OgJaZ8VI

 

Dibuka dengan doa

 

Like I mentioned page 23 we're going to study in our first lesson an introduction to the Plagues and I’m hoping that we'll be able to also begin the next chapter during the time that we have in our first session today. So let’s go right to lesson # 3 as we look at the Plagues in Revelation chapter 16.  

 

Seperti yang sudah saya sebutkan, hal. 23, kita akan mempelajari pengantar ke Malapetaka-malapetaka, dan saya berharap kita juga bisa mulai dengan bab berikutnya dalam waktu yang ada di sesi pertama kita hari ini. Jadi mari kita ke pelajaran # 3 sambil kita melihat Malapetaka-malapetaka di Wahyu pasal 16.

 

 

There are two Old Testament backgrounds that we need to keep in mind.

1.   The first Old Testament background ~ and you'll see this in the classes this afternoon ~ is the Exodus of Israel from Egypt.

It is in the background of the Plagues of Revelation chapter 16.

2.   And the second source or root is found in the deliverance of Israel from Babylon.

You remember when Cyrus came from the East with armies and dried up the river Euphrates, well the story in Revelation 16 draws from that experience.

So remember those are the two backgrounds: the Exodus from Egypt, and the deliverance of Israel from Babylon.

 

Ada dua latar belakang di Perjanjian Lama yang harus kita ingat.

1.   Latar belakang Perjanjian Lama yang pertama ~ dan nanti di kelas petang akan kita lihat ~ ialah Eksodus bangsa Israel dari Mesir.

Inilah latar belakang Malapetaka-malapetaka Wahyu pasal 16.

2.   Dan sumber atau akar yang kedua terdapat di penyelamatan bangsa Israel dari Babilon.

Kalian ingat ketika Koresh datang dari Timur dengan tentaranya dan mengeringkan sungai Efrat, nah, kisah di Wahyu 16 diambil dari pengalaman tersebut.

Jadi ingat itulah kedua latar belakangnya: Eksodus dari Mesir, dan penyelamatan Israel dari Babilon.

 

 

Now it's not possible for us to fully understand the purpose of the Plagues without first understanding the biblical concept of the Covenant. You can't understand the Plagues without the Covenant.

When probation closes, the living saints have a perfect  Covenant relationship with the Lord Jesus, and therefore Jesus promises to what? To protect them. We've been studying during this whole quarter in our Sabbath school class the Covenant, and so you know God fulfills His conditions as long as those that He has a Covenant with fulfill their side of the bargain. And when there's this Covenant, God promises to protect His people. And we could give four illustrations of this.

·       What happened when a bear or a lion came to kill one of David's sheep?

Who were they really messing with? They were not messing with the sheep, they were messing with the shepherd.  So when the wicked come against God's people they're not only messing with the people, they're actually fighting against the Lord.

·       then we have a “Suzerain” and that might be a strange word, “a sovereign king” makes a Covenant with lesser kings.

And he says to the lesser kings, you know, “If you obey me, if an enemy comes to attack you, I’m going to protect you.”  Well God's people are the Lord’s army, and when the wicked come with their armies to destroy God's people, God says, “Now wait a minute,  I have a Covenant with them, and I will protect them, because I promised.”

·       Then we can look at it also from the perspective of the husband and his wife.

Jesus is the husband, the church is His wife. Those who are married, what would you do if somebody came and started beating up on your wife? Well, I would hope that you would say, “Hey, what you're doing to her, you're doing to me”, because the Bible says that we are what?  One flesh.  That's the Covenant relationship. So whoever messes with the wife is really messing with the husband.

·       And then we have the head and the body.

Jesus is the head and the church is His body. What happens when Satan attacks the body? Who is he really attacking? He's attacking the head.

 

Nah, mustahil bagi kita untuk memahami sepenuhnya tujuan Malapetaka-malapetaka tanpa lebih dulu memahami konsep alkitabiah dari Perjanjian. Kita tidak bisa mengerti Malapetaka-malapetaka tanpa Perjanjian.

Ketika pintu kasihan tutup, orang-orang saleh yang masih hidup memiliki hubungan Perjanjian yang sempurna dengan Tuhan Yesus. Oleh karenanya Yesus berjanji untuk apa? Untuk melindungi mereka. Selama kuartal ini di kelas Sekolah Sabat kita sedang mempelajari tentang Perjanjian, maka kalian tahu Allah memenuhi janjiNya selama mereka yang memilki Perjanjian denganNya juga memenuhi bagian dari kewajiban mereka. Dan bilamana ada Perjanjian ini, Allah berjanji untuk melindungi umatNya. Dan ada empat ilustrasi tentang ini.

v Apa yang terjadi ketika seekor beruang atau singa datang mau memangsa salah satu dari domba-domba Daud?

Sesungguhnya mereka mencari perkara dengan siapa? Mereka tidak mencari perkara dengan si domba, mereka mencari perkara dengan gembalanya. Maka ketika orang-orang jahat datang memusuhi umat Allah, mereka bukan mencari perkara dengan umat, sesungguhnya mereka bertempur melawan Tuhan.

v Lalu ada “Suzerain” dan ini mungkin adalah kata yang asing, ini adalah “seorang raja feodal” yang membuat Perjanjian dengan raja-raja yang lebih kecil. 

Dan dia berkata kepada raja-raja yang lebih kecil, “Kalau kamu tunduk padaku, jika musuh datang menyerangmu, aku akan melindungimu.” Nah, umat Allah adalah tentara Allah, dan ketika si jahat datang bersama tentaranya untuk membinasakan umat Allah, Allah berkata, “Tunggu dulu, Aku punya Perjanjian dengan mereka, dan Aku akan melindungi mereka karena Aku sudah berjanji.”

v Lalu kita bisa memandangnya juga dari perspektif suami dan istrinya.

Yesus adalah Sang Suami, gereja adalah istriNya. Mereka yang sudah beristri, apa yang akan kalian lakukan jika seseorang datang dan mulai memukuli istri kalian? Nah, harapan saya kalian akan berkata, “Hei, apa yang kamu lakukan padanya itu kamu lakukan padaku!” karena Alkitab mengatakan kami itu apa? Satu daging. Itulah hubungan Perjanjian. Jadi siapa yang mencari perkara dengan si istri itu mencari perkara dengan suaminya.

v Kemudian ada kepala dan tubuh.

Yesus adalah Kepalanya, dan gereja adalah tubuhNya. Apa yang terjadi ketika Setan menyerang tubuhNya? Siapa sebenarnya yang diserang? Dia menyerang KepalaNya.

 

 

And so we need to understand the Plagues in the context of the Covenant. You see if God didn't pour out the Plagues, God's people would be destroyed, and God would not be keeping His Covenant, because God has promised that we have a Covenant with Him, He is going to protect us from our enemies. So if God didn't, He would be breaking His side of the Covenant.

 

Maka kita perlu memahami Malapetaka-malapetaka dalam konteks Perjanjian. Kalian lihat, andai Allah tidak mencurahkan Malapetaka-malapetaka, umat Allah akan dibinasakan dan Allah tidak memenuhi kewajiban PerjanjianNya, karena Allah telah berjanji bahwa kita yang punya Perjanjian denganNya, akan Dia lindungi dari musuh-musuh kita. Maka andaikan Allah tidak demikian, artinya Dia telah mengingkari kewajibanNya pada Perjanjian itu.

 

 

So let’s go to page 24. Who pours out the Plagues? Well, there are people today that are saying that God destroys no one. God doesn't send the Plagues. The fact is that God is the One who sends the Seven Last Plagues by the choice of the wicked, because they were given a choice.

Notice Revelation 15:5-7, on who pours out the Plagues, After these things I looked, and behold, the Temple of the Tabernacle of the testimony in heaven…” where was the Temple of the Tabernacle? In Heaven. So they must be loyal angels, right, who are going to do this?  “…was opened. And out of the Temple…”   which Temple? The Most Holy Place, “…came the seven angels having the seven plagues, clothed in pure bright linen…” are these faithful angels? Of course.  “…and having their chests girded with golden bands. Then one of the four living creatures gave to the seven angels seven golden bowls full of the wrath of God who lives forever and ever.”

When the cup fills that means that probation is closed. And now God is going to meet  out strict justice. Now some people say, “Well, how could God pour out Plagues even on the wicked?”

 

Jadi mari kita ke hal. 24. Siapa yang mengirim Malapetaka-malapetaka? Nah, ada orang-orang sekarang ini yang berkata bahwa Allah tidak membinasakan siapa pun. Allah tidak mengirim Malapetaka-malapetaka. Faktanya ialah Allah-lah yang mengirimkan Ketujuh Malapetaka Terakhir berdasarkan pilihan orang-orang jahat, karena mereka diberi kesempatan membuat pilihan.

Simak Wahyu 15:5-7 mengenai siapa yang mencurahkan Malapetaka-malapetaka. 5 Kemudian setelah itu aku melihat, dan tampaklah Kuil kemah kesaksian [tabernakel] di sorga…”  di manakah Kuil Tabernakel? Di Surga. Kalau begitu yang akan melakukannya ini tentunya malaikat-malaikat yang setia, benar?  “…terbuka.  6 Dan dari Kuil Tabernakel…”  Kuil yang mana? Bilik Mahakudus  “…keluar ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan…”  apakah ini malaikat-malaikat yang setia? Tentu saja!   “…dan dadanya berlilitkan ikat pinggang  emas. 7 Dan satu dari keempat makhluk hidup itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup selama-lamanya.…” 

Ketika cawan itu penuh, itu artinya masa kemurahan Allah sudah habis. Dan sekarang Allah akan menakar keadilan yang tegas. Nah, ada orang yang berkata, “Mana mungkin Allah mencurahkan Malapetaka-malapetaka walaupun pada orang-orang jahat?”

  

 

Let's notice Last Day Events page 241, “The plea may be made that a loving Father would not see His children suffering the punishment of God by fire while He had the power to relieve them. But God would, for the good of His subjects and for their safety…” you see the concept of the Covenant? Why does God pour out the Plagues? For the good of whom?   “…for the good of His subjects and for their safety punish the transgressor. God does not work on the  plan of man. He can do infinite justice that  man has no right to do before his fellow man. Noah would have displeased God to have drowned one of the scoffers and mockers that harassed him, but  God drowned the vast world….” who did? God did!  “…Lot would have had no right to inflict punishment on his sons-in-law, but God would do it in…” what kind of justice?  “…in strict justice.”

Because there's no longer mercy when the Plagues are poured out. God not only allows Satan and his angels to work, God also has His angels sometimes perform a work of destruction, although this is God's strange act, according to Isaiah 28:21.

 

Mari simak Last Day Events hal. 241,  “…Permohonan boleh dibuat agar Bapa yang pengasih tidak akan melihat anak-anakNya menderita hukuman Allah dengan api selagi Dia memiliki kuasa untuk menolong mereka. Tetapi Allah akan, demi kebaikan umatNya dan demi keamanan mereka…” kalian lihat konsep Perjanjian? Mengapa Allah mencurahkan Malapetaka-malapetaka? Demi kebaikan siapa? “…demi kebaikan umatNya dan demi keamanan mereka, menghukum si pelanggar Hukum. Allah tidak bekerja mengikuti rencana manusia. Dia bisa melakukan keadilan yang tidak ada batasnya yang manusia tidak berhak melakukan terhadap sesama manusianya. Nuh akan menimbulkan kegusaran Allah andai dia menenggelamkan satu dari orang-orang yang mengejek dan mengolok-olok dan mengganggunya, tetapi Allah menenggelamkan dunia yang luas…”  siapa yang melakukan? Allah yang melakukan!    “…Lot tidak punya hak untuk menjatuhkan hukuman pada menantu-menantunya, tetapi Allah melakukannya dengan…”  keadilan yang bagaimana?    “…keadilan yang tegas.…” 

Karena tidak ada belas kasihan lagi ketika Malapetaka-malapetaka dicurahkan. Allah bukan hanya mengizinkan Setan dan malaikat-malaikatnya bekerja, Allah juga mengutus malaikat-malaikatNya terkadang untuk melakukan suatu pekerjaan pemusnahan, walaupun itu adalah tindakan Allah yang asing (tidak biasanya), menurut Yesaya 28:21.

 

 

Notice Ellen White expressed this principle in the Great Controversy page 614, “The same destructive power exercised by holy angels…” who exercises the destructive power? Holy angels.  “…The same destructive power exercised by holy angels when God commands, will be exercised by evil angels when He…”  what? “…when He permits…”  Does God cause destruction? Yes! Does God permit destruction? Yes, He does. She continues,. “…There are forces now ready and only waiting the divine permission, to spread desolation everywhere.”

Praise the Lord, that the Lord is still sitting on the throne. He does not give the Devil free rein because we would not be here. 

 

Simak Ellen White mengekspresikan prinsip ini di Great Controversy hal. 614,   “…Kuasa penghancur yang sama yang dijalankan oleh malaikat-malaikat kudus…”  siapa yang menjalankan kuasa penghancur? Malaikat-malaikat kudus. “…Kuasa penghancur yang sama yang dijalankan oleh malaikat-malaikat kudus bilamana diperintahkan Allah, akan dijalankan oleh malaikat-malaikat jahat bila Dia…”  apa?    “…bila Dia izinkan…”  Apakah Allah yang menyebabkan kehancuran? Ya! Apakah Allah mengizinkan penghancuran? Ya. Ellen White melanjutkan, “…Ada kekuatan-kekuatan yang sekarang siap dan hanya menantikan izin ilahi untuk menyebarkan kebinasaan di mana-mana…” 

Puji Tuhan, Tuhan masih duduk di takhta. Dia tidak memberi Iblis kebebasan mutlak, kalau tidak kita sudah tidak ada di sini.

 

 

Now the world during the Plagues ~  let’s notice what the world is going to be like during the Plagues.  Ellen White described the disastrous condition of the world during the outpouring of the Seven Last Plagues, and here's a very interesting tidbit.

In the first chapter of the Great Controversy ~ have you ever read that chapter on the destruction of Jerusalem? It's terrible, but it's a shadow ~ let’s continue, in the first chapter of the Great Controversy Ellen White described the condition of Jerusalem leading up to its destruction, and yet Jerusalem was a mere shadow of what will transpire in the world during the Time of Trouble. And when I read that first chapter, I say, “How can anything get worse than what happened to Jerusalem?”  Let's read a few statements from the Spirit of Prophecy, speaking about the Time of Trouble.

 

Sekarang, dunia di masa Malapetaka-malapetaka ~ mari kita simak seperti apa dunia ini pada waktu Malapetaka-malapetaka. Ellen White menggambarkan kondisi dunia yang rusak berat selama dicurahkannya Ketujuh Malapetaka Terakhir, dan di sini ada masukan kecil yang sangat menarik.

Di bab pertama Great Controversy ~ pernahkah kalian  membaca bab tentang penghancuran Yerusalem? Mengerikan, tetapi itu adalah suatu bayangan ~ mari kita lanjut, di bab pertama Great Controversy, Ellen White menggambarkan kondisi Yerusalem hingga ke saat penghancurannya, namun Yerusalem hanyalah sebuah bayangan dari apa yang akan terjadi di dunia selama Masa Kesukaran Besar. Dan ketika saya membaca bab pertama ini, saya berkata, “Mana bisa kondisi lebih jelek daripada apa yang terjadi pada Yerusalem?” Mari kita  baca beberapa pernyataan dari Roh Nubuat yang bicara mengenai Masa Kesukaran Besar.

 

 

“Satan will then plunge the inhabitants of the earth into one great, final trouble. As the angels of God cease to hold in check the fierce winds of human passion…” listen now,  “…all the elements of strife will be let loose….” Let’s make sure we're on the right side, folks. Now notice, is this going to be global or is it just going to be a little city somewhere, like in Jerusalem? No, she says,  “…The whole world will be involved in ruin more terrible than that which came upon Jerusalem of old.

What was literal with literal Jews in literal Jerusalem will be global with God's spiritual Israel at the end of time.

“Setan akan menceburkan penduduk bumi ke dalam satu kesukaran besar yang terakhir. Ketika malaikat-malaikat Allah berhenti menahan angin kencang nafsu manusia…”  sekarang dengarkan,   “…semua elemen pertikaian akan dilepaskan…”  Mari kita pastikan kita berada di pihak yang benar, Saudara-saudara. Nah, simak, apakah ini akan terjadi global atau hanya di sebuah kota kecil entah di mana seperti di Yerusalem? Tidak! Ellen White berkata,   “…Seluruh dunia akan terlibat dalam kehancuran yang jauh lebih dahsyat daripada apa yang terjadi pada Yerusalem Lama…” (The Great Controversy, hal. 614).

Apa yang literal yang terjadi pada bangsa Yahudi literal, di Yerusalem literal, akan menjadi global pada umat Israel Allah yang simbolis pada akhir zaman.

 

 

In the book Education 179-180 Ellen White wrote, “Angels are now restraining the winds of strife that they may not blow until the world shall be warned of its coming doom, but a storm is gathering…” would you agree that it's gathering these days?  “…a storm is gathering ready to burst upon the earth, and when God shall bid His angels loose the winds there will be such a scene of strife as  no pen can picture.

You can think of the worst, and it's going to be worse.

 

Di buku Education hal. 179-180,  Ellen White wrote,   “…Malaikat-malaikat sekarang sedang menahan angin-angin pertikaian supaya mereka tidak bertiup hingga dunia sudah diperingati akan datangnya kebinasaannya, tetapi suatu badai sedang membentuk…”  kalian setujukah bahwa badai sedang membentuk sekarang ini?  “…suatu badai sedang membentuk siap meletus ke atas bumi, dan ketika Allah memberikan perintah kepada malaikat-malaikatNya untuk melepaskan angin-angin, akan ada suatu adegan pertikaian yang tidak dapat dilukiskan oleh pena mana pun. …” 

Kalian bisa membayangkan yang paling buruk, dan saat itu akan lebih buruk daripada itu.

 

 

In the next statement, Great Controversy 621-622 she wrote, It is often the case that trouble is greater in anticipation than in reality…”  isn't that true that we usually think of things worse than what they really become? But she says, “…It is often the case that trouble is greater in anticipation than in reality, but this is not true of the crisis before us. The  most vivid presentation cannot reach the magnitude of the ordeal.  But those who are in a Covenant relationship with the Lord have nothing to fear.

 

Dalam pernyataan berikutnya Great Controversy hal. 621-622, Ellen White menulis, “…Seringkali kesukaran yang kita bayangkan itu lebih besar daripada kenyataannya…”  tidakkah itu benar, biasanya bayangan kita akan kesukaran itu lebih parah daripada kenyataannya nanti? Tetapi Ellen White berkata,  “…Seringkali kesukaran yang kita bayangkan itu lebih besar daripada kenyataannya, tetapi ini tidak benar dalam hal krisis yang ada di hadapan kita. Bayangan yang paling hidup tidak bisa menyamai keparahan kesukaran itu…”  Tetapi mereka yang berada dalam hubungan Perjanjian dengan Tuhan, tidak perlu takut.

 

 

In the Review and Herald April 14, 1896, this is a chilling statement. Really! Ellen White writes, “The forces of darkness…” who are the forces of darkness? Satan and his angels,  “…will unite with human agents…” Satan and his angels with human beings  “…who have given themselves into the  control of Satan…” and now listen, we're going to repeat the story of Jesus,  “…and the  same scenes that were exhibited at the trial, rejection, and crucifixion of Christ will be  revived…” we are going to have the same experience that Jesus went through, and then this is the chilling part,  “…Through yielding to satanic influences, men will be  transformed into fiends…” do you know what a fiend is?  A demon!  “…and those who were created in the image of God, who were formed to honor and glorify their Creator, will become the  habitation of dragons, and Satan will see in an apostate race his  masterpiece of evilmen who reflect  his own image.”

So the final conflict is between two groups that reflect an image. God's people will fully reflect the image of Christ, and the wicked will fully reflect the image of Satan. Those will be the two armies in the final battle.

 

Di Review and Herald, 14 April 1896, ini adalah pernyataan yang mengerikan. Sungguh! Ellen White menulis,   “…Kuasa kegelapan…”  siapa kuasa kegelapan? Setan dan malaikat-malaikatnya, “…akan bersatu dengan agen-agen manusia…” Setan dan malaikat-malaikatnya bersama-sama dengan manusia  “…yang telah menyerahkan diri mereka kepada kendali Setan…”  dan sekarang dengarkan, kita akan mengulangi pengalaman Yesus    “…dan adegan-adegan yang sama yang ditunjukkan saat penghakiman, penolakan, dan penyaliban Kristus akan dihidupkan kembali…”  kita akan melalui pengalaman yang sama yang dialami Yesus.  Kemudian ini bagian yang mengerikan    “…Dengan menyerah kepada pengaruh satanik, manusia akan diubahkan menjadi  ‘fiend’ (iblis)…”  tahukah kalian “fiend” itu apa? Iblis! “…dan mereka yang diciptakan dalam rupa Allah, yang dibentuk untuk menghormati dan memuliakan Pencipta mereka, akan menjadi tempat tinggalnya naga-naga, dan Setan akan melihat pada bangsa yang murtad ini karya unggulnya yang jahat ~ manusia-manusia yang memantulkan rupanya sendiri…” 

Jadi konflik yang terakhir adalah antara dua kelompok yang memantulkan suatu rupa. Umat Allah akan sepenuhnya memantulkan rupa Kristus, dan orang-orang jahat akan sepenuhnya memantulkan rupa Setan. Itulah tentara kedua pihak dalam peperangan yang terakhir. 

 

 

Now another question that comes up is, are the Plagues literal or symbolic? Well if you read Great Controversy 627 to 629 they are going to be very literal. Let’s read that passage even though it's long. In these  verses Ellen White is going to describe the First Four Plagues.

“The plagues upon Egypt when God was about to deliver Israel were  similar in character to those more terrible and…”  what's the next word? “…extensive…”  it means that back there it was local, and at the end it's going to be what? Global. “…those more terrible and extensive judgments which are to fall upon  the  world  just  before  the  final  deliverance  of  God's  people.  Says  the revelator,  in  describing  those  terrific  scourges…”   Now I’m not going to read the rest of this statement. you can read it, but I’m just going to tell you that then Ellen White describes, she actually quotes:

v the First Plague, the sores. 

v Then you'll notice that the sea is underlined. 

That's the Second Plague, the sea is turned into blood.

v Then she describes how the fountains of waters, that's Plague number Three, the fountains of waters are turned into blood.

v And then in the next paragraph it says that the sun, the Fourth Plague is going to scorch men with a great heat, and all of the vegetation of the world is going to be scorched.

 

Nah, pertanyaan yang lain yang muncul adalah, apakah Malapetaka-malapetaka ini literal atau simbolis? Nah, jika kita  baca Great Controversy hal. 627-629, mereka itu sangat literal. Mari kita  baca itu walaupun panjang. Dalam ayat-ayat itu Ellen White akan menggambarkan Keempat Malapetaka Pertama.  “…Malapetaka-malapetaka yang jatuh di Mesir ketika Allah akan menyelamatkan bangsa Israel, karakternya sama dengan penghakiman yang lebih dahsyat dan…”  apa kata berikutnya?    “…ekstensif (luas)…”  artinya di zaman Mesir itu lokal, tapi pada akhir masa itu akan menjadi apa? Global.   “…dengan penghakiman yang lebih dahsyat dan ekstensif (luas) yang akan jatuh ke atas dunia tepat sebelum penyelamatan umat Allah. Kata penulis Wahyu dalam menggambarkan siksaan-siksaan yang mengerikan itu. …” 

Nah saya tidak akan membaca sisa pernyataan ini, kalian bisa membacanya sendiri, tetapi saya hanya akan mengatakan kepada kalian bahwa setelah itu Ellen White menggambarkan, dia benar-benar mengutip:

·       Malapetaka yang Pertama, yaitu borok-borok.

·       Lalu kalian akan melihat bahwa laut digarisbawahi.

Itulah Malapetaka Kedua, laut yang menjadi darah.

·       Lalu Ellen White menggambarkan bagaimana mata-mata air, itu Malapetaka Ketiga, mata-mata air berubah menjadi darah.

·       Kemudian di paragraf berikutnya dikatakan bahwa matahari, Malapetaka Keempat, akan membakar manusia dengan panas terik yang hebat, dan semua tanaman di dunia akan terbakar hangus.   

 

 

“…[Plague # 1] ‘There  fell  a noisome and grievous sore upon the men which had the mark of the Beast and upon them which worshiped his image. [Plague #2]: The sea ‘became as the blood of a dead man: and every living soul died in the sea. [Plague #3]: And the rivers and fountains of waters . . . became blood. Terrible as these inflictions are, God's justice stands fully vindicated. The angel of God declares: ‘Thou art righteous, O Lord, . . . because Thou hast judged thus. For they have shed the blood of saints and prophets, and Thou hast given them blood to drink; for they are worthy.’ By condemning the people of God to death, they have as truly incurred the guilt of their blood  as if it had been shed by their hands. In like manner Christ declared the Jews of His time guilty of all the blood of holy men which had been shed since the days of Abel; for they possessed the  same spirit and were seeking to do the same work with these murderers of the prophets. [Plague #4]: In the plague that follows, power is given to the sun to scorch men with fire. And men were scorched with great heat.. The prophets thus describe the condition of the earth at this fearful time: ‘The land mourneth; . . . because the harvest of the field is perished. . . All the trees of the field are withered: because joy is withered away from the sons of men.’ ‘The seed is rotten under their clods; the garners are laid desolate. . . How do the beasts groan! The herds of cattle are perplexed, because they have no pasture. . . The rivers of water are dried up, and the fire hath devoured the pastures of the wilderness. The songs of the temple shall be howlings in that day, saith the Lord God: there shall be many dead bodies in every place; they shall cast them forth with silence. “These plagues are not universal, [Plagues #1-4] or the inhabitants of the earth would be  wholly cut off. Yet they will be the most awful scourges that have ever been known to mortals. All the judgments upon men, prior to the close of probation, have been mingled with mercy. The pleading blood of Christ has shielded the sinner from receiving the full measure of his guilt; but in the final judgment, wrath is poured out  unmixed with mercy.

So she's commenting on the First Four Plagues of the book of Revelation.

 

“…[Malapetaka # 1]:   maka timbullah borok yang berbau busuk dan menjijikkan pada orang-orang yang mempunyai tanda dari Binatang itu dan mereka yang menyembah patungnya.’ [Malapetaka # 2]:  3 ‘laut itu menjadi darah, seperti darah orang mati; dan segala yang bernyawa yang hidup di dalam laut, mati.’  [Malapetaka # 3]: 4 sungai-sungai dan mata-mata air… menjadi darah’. Walaupun memang mengerikan hukuman ini, keadilan Allah ternyata sepenuhnya dibenarkan. Malaikat Allah menyatakan,  5 ‘Adil Engkau, O, Tuhan, … karena Engkau yang telah menghakimi demikian. 6 Karena mereka telah mencurahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, dan Engkau telah memberi mereka minum darah; karena itu pembalasan mereka yang setimpal!’ (Wahyu 16:2-6) Dengan menjatuhkan hukuman mati kepada umat Allah mereka benar-benar menanggung darah umat Allah seolah-olah darah itu sudah dicurahkan oleh tangan mereka. Dengan cara yang sama Kristus menyatakan orang-orang Yahudi di zamanNya berdosa atas semua darah orang kudus yang telah dicurahkan sejak zaman Habel, karena mereka memiliki semangat yang sama, dan berupaya untuk melakukan pekerjaan yang sama dengan para pembunuh nabi-nabi.  [Malapetaka # 4]: Di Malapetaka berikutnya, kuasa diberikan kepada matahari ‘untuk membakar manusia dengan api. 9 Dan manusia dibakar oleh panas yang dahsyat (Wahyu 16:8-9). Nabi-nabi menggambarkan kondisi bumi pada waktu yang mengerikan ini demikian, 10negeri berkabung, sebab gandum sudah rusak, …segala pohon di padang sudah layu; karena sukacita sudah melayu dari antara anak-anak manusia. (Yoel 1:10-12)17 Biji-bijian membusuk di dalam gumpalan tanah, lumbung-lumbung sudah terlantar, …18 Betapa hewan mengerang! Kawanan-kawanan ternak kebingungan sebab mereka tidak punya lagi rumput; … sungai-sungai air telah kering, dan api pun telah memakan habis rumput di padang gurun.’(Yoel 1:17-20). 3 Dan nyanyian-nyanyian di Bait Suci akan menjadi ratapan pada hari itu,’ demikianlah firman Tuhan ALLAH. ‘Akan ada banyak mayat di mana-mana, mereka akan melemparkan mereka tanpa berkata-kata.’ (Amos 8:3)

Semua Malapetaka ini tidak universal [Malapetaka # 1-4] atau penduduk bumi akan semuanya musnah. Namun mereka akan menjadi cambuk yang paling mengerikan yang pernah dikenal manusia. Semua hukuman pada manusia sebelum tutupnya pintu kasihan, selalu bercampur dengan belas kasihan. Darah Kristus yang memohon telah melindungi orang yang berdosa dari menerima takaran penuh kesalahannya, tetapi di penghukuman yang terakhir, murka dicurahkan tidak bercampur belas kasihan. …” 

Jadi Ellen White mengomentari pada Keempat Malapetaka yang pertma di kitab Wahyu.

 

 

Now, let’s notice on page 27. On page 27 ~ by the way I hope you read this whole passage because it's very informative,  but you know you have it in written form, so I’m only going to cover the key points, so that you know where we're at.

Notice this statement from Ellen White.

“These plagues are not…” what? We'll come back to that in a few moments.  “…These plagues are not universal…”  which Plagues are not universal? The first four. What would happen if they were universal?  “…or the  inhabitants of the earth would be wholly cut off…” So what does universal mean? Is it talking about geography or is it talking about the people? The people! She continues,  “…Yet they will be the most awful scourges that have ever been known to mortals. All the judgments upon men, prior to the close of probation, have been mingled with mercy. The pleading blood of Christ has shielded the sinner from receiving the full measure of his guilt; but in the final judgment, wrath is poured out unmixed with mercy.”

 


Nah, mari kita simak hal. 27. Di hal. 27 ~ nah saya harap kalian membaca seluruh teks itu karena itu sangat informatif, tetapi kalian sudah memilikinya dalam bentuk tertulis, jadi saya hanya akan meliput poin-poin kuncinya supaya kalian tahu di mana kita berada.

Simak pernyataan ini dari Ellen White.

“Semua Malapetaka ini tidak…”  apa? Nah, kita nanti akan kembali kemari. “…Semua Malapetaka ini tidak universal…”  Malapetaka yang mana yang tidak universal? Empat yang pertama. Apa yang akan terjadi seandainya mereka universal? “…atau penduduk bumi akan semuanya musnah…”  Jadi apa makna “universal”? Apa ini bicara tentang geografis atau bicara tentang manusianya? Manusianya. Ellen White melanjutkan,  “…Namun mereka akan menjadi cambuk yang paling mengerikan yang pernah dikenal manusia. Semua hukuman pada manusia sebelum tutupnya pintu kasihan, selalu bercampur dengan belas kasihan. Darah Kristus yang memohon telah melindungi orang yang berdosa dari menerima takaran penuh kesalahannya, tetapi di penghukuman yang terakhir, murka dicurahkan tidak bercampur belas kasihan…”  (The Great Controversy,hal. 628, 629)

 

 

The Plagues are actually God's literal response to specific spiritual maladies in Babylon. God doesn't say to Himself, “Now,  let’s see. Let’s choose seven Plagues. What shall I choose?” And then out of His head, of Plagues He chooses seven. No, there's a specific purpose why He chooses the seven.

Let me ask you. The Plagues that fell on Egypt, did they attack specific idolatrous objects of worship in Egypt? Absolutely! They were targeted, in other words. And the Plagues will be targeted.

You say, “How is this?”

·       The spiritual leaders of Babylon have used their tongues to deceive.

And therefore they will have sores on their tongues in the First Plague.

·       The inhabitants of the earth, the wicked have planned to shed the blood of God’s people.

So God says, “You like blood? Here's a sea of blood and rivers of blood.” Furthermore ~  that's the Second and Third Plagues.

·       The Fourth Plague, the sun scorches human beings, and it scorches the vegetation.

Why the sun? Well, because they've been worshiping on the day of the sun.

You say, “Well, it's not the same to worship the sun as it is to worship on the day of the sun.” In principle it is the same thing. And you know you've probably heard me express this, you know, I asked three questions: 

v who created the sun?

Ah, God created the sun.

v Did He create it for worship?

No, He didn't create it for worship. It's a secular object, to give light.

v what happens if we make the sun an object of worship?

What is that called? Idolatry.

v Who created the first day of the week?

God did.

v Did He create it for worship?

No, it's a  day, a secular day of work.

v So what happens if you make it a day of worship?

It is idolatry.

It doesn't matter if it's an object, it doesn't matter if it's a day, it's still idolatry. Anything that man makes for worship that God did not make for worship is what? Is idolatry. That's the reason why the sun scorches human beings.

·       What has Babylon taught, doctrines of darkness, right?

And therefore the Fifth Plague is a Plague of what? Darkness upon the throne of the Beast.

·       How the harlot used the multitudes of the world?

She's used the multitudes of the world to persecute God's people.

So in the Sixth Plague God is going to dry up her waters, going to dry up the multitudes. Are you with me or not?

The Plagues are targeted to certain characteristics that Babylon had in opposition to God's people.


 

Malapetaka-malapetaka ini sesungguhnya adalah respons Allah yang aktual kepada masalah-masalah rohani tertentu di Babilon. Allah tidak berkata kepada DiriNya, “Coba Aku lihat, ayo Kita pilih tujuh malapetaka. Apa kira-kira yang akan Aku pilih?” Lalu dari malapetaka-malapetaka yang muncul di kepalaNya, Dia memilih tujuh. Tidak! Ada tujuan khusus mengapa Dia memilih ketujuh malapetaka tersebut.

Coba saya tanya, Malapetaka-malapetaka yang jatuh di Mesir, apakah mereka menyerang objek-objek penyembahan berhala tertentu di Mesir? Tentu saja! Objek-objek itu dijadikan sasaran, dengan kata lain. Dan Malapetaka-malapetaka itu diarahkan ke sasaran-sasaran tersebut.

Kalian berkata, “Bagaimana?”

·       Para pemimpin rohani Babilon telah memakai lidah mereka untuk menipu.

Oleh karena itu mereka mendapat borok di lidah mereka di Malapetaka Pertama.

·       Penduduk bumi yang jahat sudah merencanakan untuk mencurahkan darah umat Allah.

Maka Allah berkata, “Kalian suka darah? Ini ada lautan darah dan sungai-sungai darah.”  Itu Malapetaka Kedua dan Ketiga.

·       Malapetaka Keempat, matahari membakar manusia, dan menghanguskan tanaman.

Mengapa matahari? Nah, karena mereka menyembah pada hari matahari.

Kalian berkata, “Nah, tidak sama menyembah matahari dengan menyembah pada hari matahari.” Pada prinsipnya itu hal yang sama. Dan kalian tahu, kira-kira kalian sudah pernah mendengar saya menyatakan ini, saya mengajukan tiga pertanyaan:

v Siapa yang menciptakan matahari?

Ah, Allah yang menciptakan matahari.

v Apakah Allah menciptakannya untuk disembah?

Tidak, Dia tidak menciptakannya untuk disembah. Itu adalah objek sekuler, untuk memberikan cahaya.

v Apa yang terjadi jika kita menjadikan matahari objek penyembahan?

Itu disebut apa? Penyembahan berhala.

v Siapa yang menciptakan hari pertama dalam satu minggu?

Allah.

v Apakah Dia menciptakannya untuk disembah?

Tidak. Itu suatu hari, hari sekuler untuk bekerja.

v Kalau begitu apa akibatnya jika itu dijadikan hari penyembahan?

Itu penyembahan berhala.

Tidak jadi soal apakah itu suatu objek, tidak jadi soal apakah itu suatu hari, itu tetap penyembahan berhala. Apa pun yang dijadikan manusia untuk disembah yang tidak dijadikan Allah untuk disembah itu apa? Penyembahan berhala. Itulah sebabnya mengapa matahari membakar manusia.

·       Apa yang diajarkan Babilon? Doktrin kegelapan, benar?

Maka Malapetaka Kelima adalah Malapetaka apa? Kegelapan di takhta Binatang itu.

·       Bagaimana si pelacur memakai orang banyak di dunia?

Dia memakai orang banyak dunia untuk mempersekusi umat Allah. Maka di Malapetaka Keenam Allah akan mengeringkan air-airnya, mengeringkan orang banyak itu. Apakah kalian paham atau tidak?

Malapetaka-malapetaka itu ditargetkan ke karakteristik tertentu Babilon yang melawan umat Allah.

 

 

Now here's another question. Are the Plagues local or are the Plagues global? Well, let’s read the statement that we read before, the first part, “These plagues are not universal or the  inhabitants of the earth would be wholly cut off…”  It's really describing the First Four Plagues.

Now there are two ways to understand the word “universal” in this quotation. It can mean:

1.   worldwide in terms of geographical expanse extension 

2.   or it can mean worldwide in the sense of every person in that geographical extension.  

The Plagues will fall upon the entire world because Babylon is worldwide, and the Plagues are for Babylon, are you with me or not? But they will not affect every single person in the world, or else everyone would what? Everyone would die, that's right.

 

Nah, ini ada pertanyaan lain. Apakah Malapetaka-malapetaka ini lokal atau apakah mereka global? Nah, mari kita  baca pernyataan yang sudah kita  baca tadi, bagian yang pertama, “…Semua Malapetaka ini tidak universal atau penduduk bumi akan semuanya musnah…”  Ini menggambarkan Empat Malapetaka yang pertama.

Nah ada dua cara untuk memahami kata “universal” dalam kutipan ini. Itu bisa berarti:

1.   mendunia dalam arti geografis perluasan bidang.

2.   atau bisa berarti mendunia dalam pengertian setiap manusia di perluasan geografis tersebut.

Malapetaka-malapetaka itu akan jatuh ke atas seluruh dunia karena Babilon itu mendunia, dan Malapetaka-malapetaka itu memang diperuntukkan Babilon, apakah kalian paham atau tidak? Tetapi mereka tidak akan mengenai setiap manusia di dunia, kalau tidak semua orang akan apa? Semua orang akan mati, benar.

 

 

Notice how Ellen White uses the word “universal” in this way. This statement from Prophets and Kings page 171 speaking about the days of Elijah, she says, “Yet this apostasy, widespread as it has come to be, is  not…” what?  “…universal…” She's comparing the days of Elijah with the end time crisis. What does she mean that they will not be universal? Is it saying that it doesn't cover everywhere? No! She explains,  “… Not all in the world are lawless and sinful…”  it's talking about the people, “… not all have taken sides with the enemy. God has many thousands who have not bowed the knee to Baal, many who long to understand more fully in regard to Christ and the Law, many who are hoping against hope that Jesus will come soon to end the reign of sin and death. And there are many who have been worshiping Baal ignorantly, but with whom the Spirit of God is still striving.

Are you understanding this? So the Plagues are global, because Babylon is global, and the Plagues are Babylon's plagues,  as we'll see when we study Revelation 17 and 18.

 

Simak bagaimana Ellen White menggunakan perkataan “universal” dengan cara demikian Pernyataan ini dari Prophets and Kings hal. 171, berbicara tentang zaman Elia, Ellen White berkata, “…Namun kemutadan ini, walaupun sudah tersebar luas, tidaklah…”  apa?    “…universal…” Ellen White membandingkan zaman Elia dengan krisis akhir zaman. Apa maksudnya bahwa mereka tidak universal? Apakah itu mengatakan mereka tidak akan ada di mana-mana? Tidak! Ellen White menjelaskan, “…Tidak semua yang hidup di dunia ini melanggar Hukum dan berdosa…”  dia berbicara tentang orang-orangnya,   “…tidak semua berpihak dengan musuh. Allah memiliki beribu-ribu yang tidak sujud kepada Baal, banyak yang rindu untuk bisa lebih mengerti tentang Kristus dan Hukum, banyak yang senantiasa berharap Yesus akan segera datang untuk mengakhiri kekuasaan dosa dan kematian. Dan ada banyak yang menyembah Baal karena tidak mengerti, tetapi dengan mana Roh Allah masih tetap bergumul.…” 

Apakah kalian paham ini? Jadi Malapetaka-malapetaka itu global karena Babilon itu global, dan Malapetaka-malapetaka itu adalah malapetaka-malapetaka Babilon, yang nanti akan kita lihat saat kita mempelajari Wahyu 17 dan 18.

 

 

We're at the middle of page 28. The Three Angels’ Messages including the call to come out of Babylon in chapter 18 are proclaimed where? To the entire world. And people all over the world will accept the messages, or will what? Reject them.

The entire world will have also worshippers of the Beast and his image, agreed? So these Plagues must be what? They must be global in extension.  The book of Revelation specifies that Babylon will be a global system at the end of time, and therefore the Plagues must fall upon Babylon in the entire world.  In short if Babylon is a worldwide system, then the Jerusalem that Babylon surrounds must be worldwide as well.

 

Kita di tengah-tengah hal. 28. Pekabaran Tiga Malaikat termasuk seruan untuk keluar dari Babilon di pasal 18, diproklamasikan ke mana? Ke seluruh dunia. Dan manusia di seluruh dunia akan menerima pekabaran tersebut, atau akan apa? Akan menolaknya.

Di seluruh dunia akan ada penyembah-penyembah Binatang dan patungnya, setuju? Maka Malapetaka-malapetaka ini harus apa? Mereka harus menjangkau secara global. Kitab Wahyu menjelaskan bahwa Babilon adalah suatu sistem yang global pada akhir masa. Oleh karena itu Malapetaka-malapetaka harus jatuh ke atas Babilon yang ada di seluruh dunia. Singkatnya jika Babilon adalah suatu sistem yang mendunia maka Yerusalem yang dikepung Babilon haruslah mendunia juga.

 

 

And you know, to show you the inconsistency, Dave Hunt who was a Dispensationalist, he was a Futurist, he believed in all of the rebuilding of the Temple in the Middle East and a personal Antichrist sitting in the Temple, and you know, the Arabs united with the Russians come to attack, and that's the battle of Armageddon. He believed all that nonsense. But he at least he believed that the Antichrist is the papacy. That I give him a point in favor. But he was very inconsistent because he said in his book Global Peace, he said, you know we're not to expect that Babylon is going to be rebuilt over there where Saddam Hussein used to live. He said no, no, Babylon represents a global system of apostate religion and apostate philosophies, etc. So he recognized that Babylon is spiritual and global but Jerusalem, he says, well, no, but Jerusalem is that literal city over in the Middle East. The great enemy of Jerusalem is Babylon. So if Babylon is spiritual and worldwide that must mean that Jerusalem and Israel must also be what? Worldwide. It's a very simple principle, folks.

 

Dan untuk menunjukkan ketidakkonsistenan, Dave Hunt seorang Dispensasionalis, dia seorang Futurist, dia meyakini tentang dibangunnya Bait Suci di Timur Tengah dan seorang Antikristus pribadi akan duduk di Bait Suci itu, dan kalian tahu, bangsa-bangsa Arab yang bersatu dengan bangsa Rusia datang menyerang, dan itulah Perang Harmageddon. Dia meyakini semua yang tidak masuk akal ini. Tetapi paling sedikit dia percaya bahwa Antikristus adalah Kepausan, dan untuk itu saya memberinya satu angka. Tetapi dia sangat tidak konsisten karena dia berkata dalam bukunya Global Peace, dia berkata, kita jangan berharap Babilon akan dibangun kembali di mana Saddam Hussein dulu hidup. Dia berkata, tidak, tidak, tidak, Babilon mewakili suatu sistem global dari agama yang murtad dan filsafat murtad, dll. Jadi dia mengakui bahwa Babilon itu simbolis dan global tetapi tentang Yerusalem dia berkata, oh, tidak, Yerusalem adalah kota literal di Timur Tengah. Musuh besar Yerusaem adalah Babilon. Maka jika Babilon itu simbolis dan mendunia, berarti Yerusalem dan Israel harus juga apa? Mendunia. Itu prinsip yang sangat sederhana, Saudara-saudara.

 

 

Now how long will the Plagues last? This is another question that people ask. We don't have a precise answer to that. I don't think we know, but we have some guidance as to the fact that they're going to be short, the period is going to be short.

Notice Isaiah 54:4-8, Ellen White quotes this passage when she's dealing with the Seven Last Plagues. For your Maker is your husband, the Lord of hosts is His name; and your Redeemer is the Holy One of Israel; He is called the God of the whole earth. For the Lord has called you like a woman forsaken and grieved in spirit, like a youthful wife when you were refused,’ says your God…” and then notice  “…7 For a mere moment I have forsaken you…” now we need to understand what that means: “forsaken”. It's from the perspective of Israel, God did not forsake them. From the perspective of Israel, they were forsaken. It's like Jesus on the cross, He said, “Why have You forsaken Me?” Well, had the Father forsaken Him? No! Did He feel forsaken? He felt forsaken. So that's what Ellen White is saying here.   “…7 For a mere moment I have forsaken you…” ah, here's the good news,  “…but with great mercies I will gather you. With a little wrath I hid My face from you for a moment; but with everlasting kindness I will have mercy on you,’ says the Lord, your Redeemer.”

So the period of  the suffering of God's people is going to be “a mere moment”, and what the Bible calls “a little wrath”, it's going to be short.

 

Nah, berapa lama Malapetaka-malapetaka ini akan berlangsung? Ini adalah pertanyaan lain yang ditanyakan orang-orang. Kita tidak punya jawaban yang pasti untuk itu. Saya rasa kita tidak tahu, tetapi kita punya petunjuk tentang fakta bahwa mereka akan terjadi singkat, masanya akan singkat.

Simak Yesaya 54:4-8, Ellen White mengutip ayat-ayat ini ketika dia membahas Ketujuh Malapetaka Terakhir. 5 Sebab Penciptamu itulah suamimu, TUHAN semesta alam nama-Nya; dan Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. 6 Sebab TUHAN telah memanggilmu seperti perempuan yang ditinggalkan dan yang bersusah hati, seperti isteri yang masih muda yang ditolak,’ firman Allahmu…”  lalu simak,  “…7 ‘Hanya untuk sesaat lamanya Aku telah meninggalkan engkau…”  nah, kita perlu mengerti apa yang dimaksud dengan “meninggalkan”. Ini dari perspektif Israel. Allah tidak meninggalkan mereka. Dari perspektif Israel, mereka merasa ditinggalkan. Seperti Yesus di atas salib, Dia berkata, “Mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Nah, apakah Bapa meninggalkan Dia? Tidak! Apakah Yesus merasa ditinggalkan? Dia merasa ditinggalkan. Jadi itulah yang dikatakan Ellen White di sini   “…7 ‘Hanya untuk sesaat lamanya Aku telah meninggalkan engkau…”  ah, ini kabar baiknya,   “…tetapi dengan belas kasihan yang besar Aku akan mengumpulkan engkau. 8 Dengan sedikit murka Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dengan kemurahan yang abadi Aku akan mengasihani engkau,’ firman TUHAN, Penebusmu.”

Jadi masa penderitaan umat Allah akan “Hanya untuk sesaat lamanya”, dan Alkitab menyebutnya sedikit murka”  jadi akan singkat.

 

 

Notice Isaiah 26:20-21, 20  Come, My people…” this is what God says,  “…’Come, My people, enter your chambers, and shut your doors behind you; hide yourself, as it were…” for how long? “…for a little moment, until the indignation is past…” the indignation is the period of trouble, the outpouring of the Plagues.  “…21 For behold, the Lord comes out of His place…”  see, this is the Second Coming “…to punish the inhabitants of the earth for their iniquity. The earth will also disclose her blood, and will no more cover her slain.” 

 

Simak Yesaya 26:20-21, 20 Mari umatKu…”  ini kata Allah,   “…Mari umatKu,  masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintumu di belakangmu; sembunyikanlah dirimu demikian…” untuk berapa lama? “…untuk sedikit waktu, sampai kemarahan itu berlalu…”  Kemarahan itu adalah Masa Kesukaran Besar, saat dicurahkannya Malapetaka-malapetaka. “…21 Karena lihatlah, TUHAN mau keluar dari tempat-Nya…”  lihat, ini adalah Kedatangan Kedua, “…untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahan mereka. Bumi juga akan mengungkapkan darahnya dan tidak lagi menutupi penduduknya yang terbunuh.”

 

 

So a “mere moment”,  “little wrath” and once again “for a little moment”.

 

Jadi  “sesaat lamanya”, “sedikit murka”  dan sekali lagi untuk sedikit waktu.”

 

 

Notice Psalm 30:5, For His anger is but for…” how long?  “…but for a moment, His favor is for life; Weeping may endure for a night, but joy comes in the morning.” Isn't that good news? Great promise.

 

Simak Mazmur 30:5, 5 Karena amarahNya hanyalah…”  berapa lama?   “…sebentar saja. Dia lebih suka pada hidup. Ratapan mungkin berlangsung selama satu malam, tetapi sukacita tiba di pagi hari. …”  Bukankah ini kabar baik? Janji yang hebat.

 

 

And then of course Revelation 18 which we will study in detail, verses 9, 10, 17, 19 tell us that this period is going to be one hour and I believe that “one hour” simply means a short period of time. It's not to be understood in prophetic terms. It's used elsewhere in Scripture to refer to a brief period of time.  It says there, The kings of the earth who committed fornication and lived luxuriously with her…” that is the kings with the harlot  “…will weep and lament for her, when they see the smoke of her burning, 10 standing at a distance for fear of her torment, saying, ‘Alas, alas, that great city Babylon, that mighty city! For in one hour your judgment has come.…  17 For in one hour such great riches came to nothing.’ Every shipmaster, all who travel by ship, sailors, and as many as trade on the sea, stood at a distance… 19 They threw dust on their heads and cried out, weeping and wailing, and saying, ‘Alas, alas, that great city, in which all who had ships on the sea…” referring to the commerce of the world  “…became rich by her wealth! For in one hour she is made desolate.’…”

 

Kemudian tentu saja Wahyu 18 yang akan kita pelajari secara mendetail, ayat-ayat 9, 10, 17, 19 mengatakan kepada kita bawa masa ini akan berlangsung satu jam, dan saya meyakini bahwa “satu jam” sekadar berarti suatu masa yang singkat, tidak untuk diartikan menurut perhitungan nubuatan. Di tempat lain di Alkitab istilah ini mengacu kepada rentang waktu yang singkat. Dikatakan di sana, 9 Raja-raja bumi yang telah berzinah dan hidup mewah dengan dia…” yaitu raja-raja dan si perempuan pelacur,   “…akan menangis dan meratapinya, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya. 10 Berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, mereka berkata, ’Celaka, celaka, kota besar Babel, kota yang perkasa, sebab dalam satu jam penghakimanmu telah tiba!’ 17 Sebab dalam satu jam itu kekayaan sebanyak itu musnah.’ Dan setiap nakhoda, semua yang berlayar dengan kapal, para pelaut dan seberapa banyak yang berdagang di laut, berdiri jauh-jauh, 19 Mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: ‘Celaka, celaka, kota besar itu, di mana semua orang yang mempunyai kapal di laut, …”  mengacu kepada perdagangan di dunia  “…telah menjadi kaya oleh kekayaannya! Sebab dalam satu jam saja ia sudah dijadikan terlantar’…”

 

 

And you know, when you read the chapter in the writings of Ellen White in the Great Controversy “The Desolation of the Earth” the entire chapter is on what's going to happen with the global economy.  You know I’m not really concerned about Bezos owning Amazon, someday that's going to be mine and yours, hehehe, if we are faithful to the Lord.

You know, Ellen White there ~ I call it the rebuke of the capitalists ~  You know there's going to be a forbidding of buying and selling, right? Revelation 13 says that, so chapter 18 tells us what's going to happen with those who forbade to buy and sell, and it's really a sad chapter.

 

Dan jika kita membaca bab di tulisan Ellen White di Great Controversy, “The Desolation of the Earth” (Penghancuran Dunia), seluruh bab itu bicara tentang apa yang akan terjadi dengan ekonomi global. Kalian tahu, saya tidak memikirkan Bezos memiliki Amazon, suatu hari itu akan menjadi milik saya dan kalian hehehehe, jika kita setia kepada Tuhan.

Kalian tahu, saya menyebut itu teguran kepada para kapitalis. Kalian tahu akan ada larangan untuk berjual-beli, benar? Wahyu 13 mengatakan demikian. Maka pasal 18 memberitahu kita apa yang akan terjadi para mereka yang telah melarang kita berjual-beli, dan itu benar-benar suatu bab yang menyedihkan.

 

 

Notice Matthew 24:21-22, “ 21 For then there will be great tribulation…” this is the tribulation after probation closes, as we noticed this morning,  “…such as has not been since the beginning of the world until this time, no, nor ever shall be…” and what's going to happen with those days?  “… 22 And unless those days were…” what?  “…were shortened, no flesh would be saved; but for the elect’s sake those days will be shortened.”

 

Simak Matius 24:21-22, 21 Sebab setelah itu akan terjadi masa kesukaran yang dahsyat…”  ini adalah masa kesukaran setelah tutupnya pintu kasihan, seperti yang kita simak tadi pagi,  “…seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan pernah terjadi lagi. …”  dan apa yang akan terjadi di masa itu?  “…22 Dan sekiranya masanya …”  apa?   “…tidak dipersingkat, tidak ada yang hidup yang akan selamat; tetapi demi orang-orang pilihan,  masa itu akan dipersingkat.”

 

 

And then you have this comment by Ellen White in Testimonies for the Church Volume 1 page 204 where she writes, “When Jesus leaves the Most Holy His restraining Spirit is withdrawn from rulers and people. They are left to the control of evil angels. Then such laws will be made by the counsel and direction of Satan that, unless time should be…” not “short”  “… very short, no flesh could be saved.

That's what's going to happen during the period of the Seven Last Plagues.

 

Lalu ada komentar Ellen White di Testimonies for the Church Vol. 1 hal. 204 di mana dia menulis,  “…Ketika Yesus meninggalkan Bilik Mahakudus, RohNya yang menahan ditarik dari para pemimpin dan orang banyak. Mereka dibiarkan jatuh ke pengendalian malaikat-malaikat yang jahat. Saat itu, hukum akan dibuat berdasarkan nasihat dan arahan Setan, sehingga kecuali waktu harus…”  bukan “singkat”    “…amat singkat, tidak ada manusia yang bisa diselamatkan.”

 

 

Now where is the position of the death decree? You know there are some people that say the death decree is given before the close of probation, others say that the death decree is after the close of probation. Well, Ellen White includes the death decree in the chapter on “the Time of Trouble” and the chapter on “the Deliverance of God's People”, so in other words, the death decree comes after probation closes.

 

Nah, di mana posisi surat perintah bunuh? Kalian tahu, ada yang mengatakan surat perintah bunuh itu diberikan sebelum tutupnya pintu kasihan, yang lain berkata bahwa surat perintah bunuh itu setelah tutupnya pintu kasihan. Nah, Ellen White memasukkan surat perintah bunuh di bab “The Time of Trouble”(Masa Kesukaran Besar)  dan bab “Deliverance of God’s People” (Penyelamatan Umat Allah), jadi dengan kata lain, surat perintah bunuh muncul setelah tutupnya pintu kasihan.

 

 

Let’s go to the paragraph here on page 30. Revelation 16:5-7 indicates that the wicked will ratify the death decree because of the devastating effects of the first two Plagues. You know the world is going to be in such a terrible condition, natural disasters so-called, wars between nation and nation,  social unrest, the world is going to be like a jungle. And you know there's going to be this great religious revival according to Great Controversy, people are going to go back to church you know, and they're going to be excited about their religion that are mostly based on feelings because they're  afraid of what's happening,  say, “You know we have to cry out to God, so that God will take away this curse.” It's not because they're sad of their sins, it's because they want God to withdraw the curses that are falling upon the earth. That's the picture of Matthew 24.


Mari kita ke paragraf di hal. 30 di sini. Wahyu 16:5-7 mengindikasikan bahwa orang-orang jahat akan mengesahkan surat perintah bunuh karena kerusakan akibat dua Malapetaka yang pertama. Kalian tahu, dunia akan berada dalam kondisi yang begitu mengerikan, bencana alam, peperangan antara bangsa-bangsa, kerusuhan sosial, dunia akan seperti hutan rimba. Dan kalian tahu, akan ada kebangunan rohani besar menurut Great Controversy, orang-orang akan kembali ke gereja, dan mereka akan bersemangat tentang agama mereka, yang kebanyakan berdasarkan perasaan, karena mereka takut pada apa yang sedang terjadi, dan berkata, “Kalian tahu, kita harus berseru kepada Allah, supaya Allah akan mengangkat kutuk ini.” Bukan sebab mereka merasa sedih karena dosa-dosa mereka, tetapi sebab mereka mau Allah menarik kembali kutukan yang berjatuhan ke bumi. Itulah gambaran Matius 24.

 

 

However, things are going to get even worse even after the religious revival. So they're going to say, you know, “We've been revived, we're going to church, we're keeping Sunday and things are worse and worse. Why? God should be blessing us. Aaah, there's a group that does not want to go along!” Are you catching the picture? Matthew 24 makes this absolutely crystal clear. You know if I might add a commercial you can get the study notes here at Anchor.

 

Namun, kondisi akan menjadi semakin parah bahkan setelah adanya kebangunan rohani. Maka mereka akan berkata, “Kami sudah dibangunkan, kami sudah ke gereja, kami sudah memelihara hari Minggu dan kondisi masih semakin memburuk. Mengapa? Allah seharusnya memberkati kami. Aaah, ternyata ada satu kelompok yang tidak mau ikut!” Apakah kalian menangkap gambarnya? Matius 24 membuat ini amat sangat jelas. Kalau saya boleh menambahkan iklan, kalian bisa mendapatkan diktat pelajaran Matius 24 di Anchor sini.

 

 

Let’s read the statements from Ellen White on page 30.

“By condemning the people of God to death, they have as truly incurred the guilt of their blood  as if it had been shed by their hands.” This is in the chapter in “the Time of Trouble”.

 

Mari kita  baca  pernyataan-pernyataan Ellen White di hal. 30.

Dengan menjatuhkan hukuman mati kepada umat Allah mereka benar-benar menanggung darah umat Allah seolah-olah darah itu sudah dicurahkan oleh tangan mereka.” (The Great Controversy, hal. 628.) …”  Ini adalah dari bab “the Time of Trouble.”

 

 

Notice Early Writings page 282 and 283, “I saw the leading men of the earth consulting together, and Satan and his angels busy around them. I saw a writing, copies of which were scattered in different parts of the land, giving orders that unless the saints should yield their peculiar faith, give up the Sabbath, and observe the first day of the week, the people were at liberty after a certain time,  to…” what?  “…put them to death.”

 

Simak Early Writings hal. 282-283, “…Saya melihat para pemimpin dunia berunding bersama, dan Setan dan malaikat-malaikatnya sibuk di sekeliling mereka. Saya melihat suatu tulisan, yang salinan-salinannya disebar-sebarkan di pelbagai bagian dunia, memberikan perintah, kecuali orang-orang saleh melepaskan keyakinan mereka yang berbeda, meninggalkan Sabat, dan memelihara hari pertama dari satu minggu, maka setelah waktu tertentu orang-orang punya kebebasan  untuk…”  apa?    “…membunuh mereka.”



Now Ellen White gives the chronology. Notice this statement Early Writings 36 and 37. You know, Early Writings like the name indicates, was the early Ellen G. White. In a certain sense ~ you know, and I want to be careful about saying this, I actually like Early Writings better than Great Controversy. You say, “Now, wait a minute, Pastor. You’ve got to like it all.” I like it all. Let me explain why. Because Early Writings is succinct and short. It gives you the chronological order of events without amplification. In Great Controversy she'll give a certain characteristic and then she'll expand upon it and it takes several pages to get to the next point.  But in Early Writings it's like an outline of end time events one right after the other.

 

Nah, Ellen White memberikan kronologinya. Simak pernyataan ini Early Writings hal. 36-37. Kalian tahu, sebagaimana diindikasikan namanya Early Writings adalah Ellen G. White di awal-awalnya. Dalam pemahaman tertentu ~ kalian tahu, saya mau berhati-hati dalam mengatakan ini ~ saya malah lebih suka Early Writings ketimbang Great Controversy. Kalian berkata, “Sebentar, Pastor, Anda harus menyukai semuanya.” Saya menyukai semuanya. Izinkan saya jelaskan mengapa. Karena Early Writings itu padat dan singkat. Itu memberikan kronologi peristiwa-peristiwa tanpa penjelasan panjang lebar. Di Great Controversy Ellen White menggambarkan suatu karakteristik, lalu dia memperluasnya dan setelah beberapa halaman baru dia beralih ke poin berikutnya. Tetapi di Early Writings itu seperti garis besar dari peristiwa-peristiwa akhir zaman, yang satu mengikuti yang lain.

 

 

So notice the sequence here in Early Writings 36 and 37.  “Then I saw that Jesus would not leave the Most Holy Place until  every case was decided either for salvation or destruction, and that the wrath of God could not come until Jesus had finished His work in the Most Holy Place, laid off His priestly attire, and clothed Himself with the garments of vengeance. Then…” notice the next step, then what is Jesus going to do?  “…Jesus will  step out from between the Father and man, and God will keep silence no longer, but pour out His wrath…”   that's the next point, right? “…pour out His wrath on those who have rejected His truth. I saw that the  anger of the nations…” and we read this part this morning,  “…the  wrath of God, and the  time to judge the dead were separate and distinct, one following the other…”   so the anger of the nations, is that transpiring now? Are the nations getting angrier and angrier? Yes! Is it going to intensify? Absolutely! So the wrath of God, has that been poured out yet? The wrath of God? No, no, no, that's the Plagues. And the time to judge the dead, which dead? The wicked, during the Millennium because they come in order, right? According to what she's saying. She says, they “… were separate and distinct, one following the other, also that Michael had not stood up, and that the time of trouble, such as never was, had not yet commenced. The nations are now getting angry, but when our High Priest has finished His work in the sanctuary, He will stand up…” that's the close of probation when Michael stands up,  “…He will stand up put on the garments of vengeance…”  and now notice what it says, “…and then the Seven Last Plagues will be poured out….” Now what happens when the Plagues are poured out, particularly the First Four? “…I saw that the four angels would hold the four winds until Jesus' work was done in the sanctuary, and then will come the Seven Last Plagues…”  what do the Plagues do, particularly the First Four? “…These plagues enraged the wicked against the righteous; they thought that we had brought the judgments of God upon them, and that if they could rid the earth of us, the plagues would then be stayed.  A decree went forth to slay the saints…” when is the death decree given? After the close of probation, because in the previous line she's saying,  “…they thought that we had brought the judgments of God upon them, and that if they could rid the earth of us, the plagues would then be stayed…” and then she says,  “… A decree went forth to slay the saints…”  during the Plagues, right? “…which caused them to cry day and night for deliverance. This was the time of  Jacob's Trouble. Then all the saints cried out with anguish of spirit, and were delivered by the voice of God. The 144,000 triumphed…” that is those who are alive and remain according to the apostle Paul,  “…Their faces were lighted up with the glory of God. 

 

Jadi simak urutannya di sini di Early Writings hal. 36-37, “…Lalu aku melihat bahwa Yesus tidak akan meninggalkan Bilik Mahakudus hingga setiap kasus sudah diputuskan entah untuk diselamatkan atau untuk dibinasakan dan bahwa murka Allah tidak akan datang hingga Yesus telah menyelesaikan pekerjaanNya di Bilik Mahakudus, melepas pakaian imamNya dan mengenakan pada Dirinya Sendiri pakaian pembalasanNya. Lalu…”  apa yang akan dilakukan Yesus?    “…Yesus akan melangkah keluar dari antara Bapa dan manusia, dan Allah tidak akan berdiam diri lagi, melainkan mencurahkan murkaNya…” ini poin berikutnya, benar? “…mencurahkan murkaNya ke atas mereka yang telah menolak kebenaranNya. Aku melihat bahwa amarah bangsa-bangsa…”  kita sudah membaca bagian ini tadi pagi,   “…dan  murka Allah, dan saat untuk menghakimi yang mati adalah terpisah dan berbeda yang satu mengikuti yang lain…”  jadi kemarahan bangsa-bangsa apakah itu yang sedang terjadi sekarang? Apakah bangsa-bangsa akan menjadi semakin marah dan semakin marah? Ya! Apakah itu akan menjadi lebih parah? Pasti! Maka apakah murka Allah sudah dicurahkan? Murka Allah? Tidak, tidak, tidak. Itu nanti waktu Malapetaka-malapetaka. Dan waktu untuk menghakimi yang mati, yang mati yang mana? Orang-orang jahat di masa Millenium, karena mereka ini berurutan, benar? Menurut apa yang dikatakan Ellen White. Dia berkata, mereka itu  “…terpisah dan berbeda yang satu mengikuti yang lain.  Juga Mikhael belum berdiri, dan Masa Kesukaran Besar seperti yang tidak pernah ada, masih belum dimulai. Bangsa-bangsa sekarang sedang marah tetapi ketika Imam Besar kita sudah menyelesaikan pekerjaanNya di Bait Suci, Dia akan berdiri…”  itu saatnya pintu kasihan tutup ketika Mikhael berdiri. “…Dia akan berdiri mengenakan pakaian pembalasan…”  sekarang simak apa yang dikatakan,   “…dan kemudian Ketujuh Malapetaka Terakhir akan dicurahkan…”  Sekarang apa yang terjadi ketika Malapetaka-malapetaka dicurahkan, terutama Empat yang Pertama? “…Aku melihat bahwa keempat malaikat akan tetap menahan keempat angin hingga pekerjaan Yesus di Bait Suci selesai, lalu akan datang Ketujuh Malapetaka Terakhir…”  Malapetaka-malapetaka itu berbuat apa, terutama empat Malapetaka yang pertama?    “…Malapetaka-malapetaka ini menimbulkan kemarahan orang-orang jahat terhadap mereka yang benar, mereka mengira kami yang telah mendatangkan penghukuman Allah ke atas mereka, dan bahwa jika mereka bisa menyingkirkan kami dari bumi, malapetaka-malapetaka itu akan berhenti. Keluarlah suatu perintah untuk membunuh orang-orang saleh…”  kapan surat perintah bunuh itu dikeluarkan? Setelah tutupnya pintu kasihan, karena di kalimat sebelumnya Ellen White berkata,   “…mereka mengira kami yang telah mendatangkan penghukuman Allah ke atas mereka, dan bahwa jika mereka bisa menyingkirkan kami dari bumi, malapetaka-malapetaka itu akan berhenti…”  kemudian Ellen White berkata,   “…Keluarlah suatu perintah untuk membunuh orang-orang saleh…”  selama waktu Malapetaka-malapetaka berjatuhan, benar?  “…yang mengakibatkan mereka berseru siang malam minta diselamatkan. Inilah saatnya Masa Kepicikan Yakub. Lalu semua orang saleh berseru dengan rasa takut, dan diselamatkan oleh suara Allah. Ke-144’000 menang. …”  yaitu mereka yang masih hidup dan tersisa menurut rasul Paulus.   “…Wajah mereka bercahaya dengan kemuliaan Allah.”

 

 

Now another question. Are the Plagues consecutive and cumulative? In other words are the Plagues poured out in order? And does the First Plague go away when the Second Plague falls? And the Third Plague falls the Second Plague goes away? No, no, they are cumulative. The biblical evidence indicates that the Plagues will be cumulative and consecutive. The First Four Plagues ~ this is a very important point, and we'll notice this as we study along ~ the First Four Plagues will have longer intervals between them than the Last Three. The Last Three  follow boom, boom, boom, in quick succession. The First Four no. The First Four take longer and we're going to see the reason why.

 

Sekarang pertanyaan yang lain. Apakah Malapetaka-malapetaka ini berurutan dan kumulatif? Dengan kata lain apakah Malapetaka-malapetaka ini dicurahkan menurut gilirannya, dan apakah Malapetaka yang Pertama berhenti ketika yang Kedua jatuh? Dan ketika yang Ketiga jatuh, Malapetaka Kedua berhenti? Tidak, tidak, mereka itu kumulatif. Bukti-bukti alkitabiah mengindikasikan bahwa Malapetaka-malapetaka akan kumulatif dan berurutan. Empat yang Pertama  ~ ini poin yang sangat penting, dan kita akan melihatnya sambil kita pelajari ~ Empat Malapetaka yang Pertama memiliki interval yang lebih lama satu sama lain daripada Tiga yang Terakhir. Tiga yang Terakhir beruntun bum, bum, bum, dalam suksesi yang cepat. Empat yang Pertama, tidak. Empat yang Pertama butuh waktu lebih lama, dan kita akan melihat alasannya mengapa.

 

 

We know that the Plagues are cumulative because each successive Plague increases the rage of the wicked against the saints. During this time God's people must have learned to trust only in God.

·       The First Four Plagues are what I call “Jeopardy Plagues”.

Because during them God's people are in danger of being annihilated by the wicked. So in the First Four Plagues God's people are in danger of being wiped out, the wicked want to kill them.

·       The Last Three  Plagues are what I call “Deliverance Plagues” and this afternoon we're going to take a look at this, you're going to see it. Because during them God's people will no longer be in danger because the wicked will turn on one another.

You see, during the First Four Plagues their focus is on God's people. During the Last Three  Plagues the focus of the people is on their religious leaders. That prepares the way for the coming of Jesus. God's people will no longer be in danger because the wicked will turn on one another.

The Last Three  Plagues flow in quick succession one right after the other.

 

Kita tahu bahwa Malapetaka-malapetaka ini kumulatif, karena setiap Malapetaka yang jatuh menambah kemarahan orang-orang jahat terhadap orang-orang saleh. Selama waktu itu, umat Allah harus belajar untuk berserah sepenuhnya hanya pada Allah.

·       Empat Malapetaka Pertama adalah yang saya sebut “Malapetaka-malapetaka Ancaman.”

Karena selama masa mereka, umat Allah berada dalam bahaya dibunuh oleh orang-orang jahat. Jadi di Empat Malapetaka Pertama umat Allah berada dalam bahaya disingkirkan, orang-orang jahat mau membunuh mereka.

·       Tiga Malapetaka Terakhir adalah yang saya sebut Malapetaka-malapetaka Penyelamatan, dan nanti sore kita akan membahasnya, kita akan melihatnya. Karena selama masa itu umat Allah tidak lagi berada dalam bahaya karena orang-orang jahat pada waktu itu akan saling menyerang satu sama lain.

Kita akan melihat selama Empat Malapetaka Pertama, fokus mereka ada pada umat Allah. Selama Tiga Malapetaka Terakhir fokus orang-orang ada para pemimpin rohani mereka. Itu mempersiapkan jalan bagi datangNya Yesus. Umat Allah tidak lagi dalam bahaya karena yang jahat akan saling bermusuhan satu sama lain.

Tiga Malapetaka Terakhir datang dalam suksesi yang cepat beruntun satu per satu.

 

 

Now, let’s read this rather long statement from Ellen White where you can perceive this is very interesting. Ellen White's assessment of the Jeopardy Plagues and the Deliverance Plagues is in the chapter “God's People Delivered” Great Controversy 635 and 636.

Regarding the First Four Jeopardy Plagues, Ellen White wrote, “When the protection of  human laws shall be withdrawn from those who honor the Law of God, there will be, in different lands, a simultaneous movement for their destruction. As the time appointed in the decree draws near, the people will conspire to root out the hated sect. It will be determined to strike in one night a decisive blow, which shall  utterly silence the voice of dissent and reproof….” what condition are God's people in during this period?  “…The people of Godsome in prison cells, some hidden in solitary retreats in the forests and the mountains—still  plead for divine protection, while in every quarter companies of armed men, urged on by hosts of evil angels, are preparing for the  work of death. It is now, in the hour of utmost extremity…” now notice the next point  “…in the hour of utmost extremity that the God of…”  whom? “…of Israel…” which Israel? The little Israel over in the Middle East? No! God's global people. So she says,   “…It is now, in the hour of utmost extremity that the God of Israel will interpose for the  deliverance of His chosen….”  And then notice how the deliverance comes.  “…With shouts of triumph, jeering, and imprecation, throngs of evil men are  about to rush upon their prey…” what is it that rushes? Waters rush. So when Ellen White states here  “…throngs of evil men are  about to rush upon their prey…” those are the waters of what river? The Euphrates, upon which the harlot sits, which are multitudes, nations, tongues, and peoples. Are you with me? And now what happens? Now comes Plague number Five. Do you know what Plague number Five is?  Plague number Five is darkness.  Now notice after Ellen White says that, you know, God is going to intervene for the deliverance of His chosen, she writes,  “…With shouts of triumph, jeering, and imprecation, throngs of evil men are  about to rush upon their prey when, lo, a dense blackness,   deeper than the darkness of the night, falls upon the earth…” which Plague is that? Plague number Five. The Plague of darkness. She doesn't quote the verses but you know by the sequence of events we're going to see that she's commenting on the Fifth and Sixth and Seventh Plagues. She continues,  “…Then a rainbow, shining with the glory from the throne of God, spans the heavens and seems to encircle each praying company…” so there's light upon God's people and there is darkness upon the wicked. Now what happens when God intervenes to deliver His people? When the Plague of darkness falls, it falls upon the throne of the Beast. What's going to happen with the multitudes that we're about to rush upon God's people? Aaah, notice Ellen White writes, “…The  angry multitudes are suddenly arrested…” what would it be a way of expressing that according to Revelation? The waters that are going to rush are suddenly what? Arrested. That means that the multitudes are going to dry out on the harlot who sits on them. Are you following me? Ellen White is not quoting the verses from the Fifth and Sixth Plagues, but you know that she's commenting on the Fifth and Sixth Plagues. It's interesting. You notice that in Great Controversy 628 Ellen White quotes the verses that deal with the First Four Plagues, Great Controversy 628. In pages 635 and 637 she actually quotes verses  regarding the Seventh Plague. But in between, she doesn't quote the verses on the Fifth and Sixth Plagues, but she comments on the Fifth and Sixth Plagues by using different phraseology.  Don't think that because Ellen White doesn't quote verses that Ellen White doesn't have anything to say about it, because she does. You know the 24 elders are an example of that. You know Ellen White never says that, you know, she never actually quotes the verses that deal with the 24 Elders but when you carefully look at Desire of Ages the last three  pages, she has an abundance of things to say about the 24 Elders, she just doesn't quote the verses. The same with Daniel 11:40-45. Ellen White has no quotation of those verses, and she doesn't even allude to the language, but when you read her carefully you find that she has a  lot to say about Daniel 11:40-45.  So beware, just because Ellen White doesn't quote the verses and doesn't use the terminology, don't fool yourself into thinking that Ellen White had nothing to say about it. Now she continues, “…The  angry multitudes are suddenly arrested.  Their mocking cries die away…” who is their focus now? They dried up on the harlot, right? They were going to rush, but now notice they take away their support, and she continues saying,  “…Their mocking cries die away. The  objects of their murderous rage are…” what?  “…forgotten…” Deliverance Plagues, folks, beginning with number Five.  “…With fearful forebodings they gaze upon the symbol of God's covenant and long to be shielded from its overpowering brightness. It is at midnight that God manifests His power for the deliverance of His people. The  sun appears, shining  in  its  strength.  Signs and  wonders  follow in  quick succession. The wicked look with terror and amazement upon the scene, while the righteous behold with solemn joy the tokens of their deliverance. Everything in nature seems turned out of its course. The streams cease to flow. Dark, heavy clouds come up and clash against each other. In the midst of the angry heavens is one clear space of indescribable glory, whence comes the voice of God like the sound of many waters, saying:It is done.’…” it's a quotation from the Seventh Plague.

 

Sekarang mari kita  baca pernyataan yang rada panjang ini dari Ellen White di mana kalian bisa memahami, ini sangat menarik. Penilaian Ellen White mengenai Malapetaka-malapetaka Ancaman dan Malapetaka-malapetaka Penyelamatan ada di bab “God’s People Delivered” dari Great Controversy hal. 635-636.

Mengenai Keempat Malapetaka Ancaman yang Pertama, Ellen White menulis, “…Ketika perlindungan hukum-hukum manusia ditarik dari mereka yang menghormati Hukum Allah, di pelbagai negara akan terjadi gerakan serempak untuk membinasakan mereka. Ketika waktu yang telah ditetapkan dalam perintah itu semakin mendekat, orang-orang akan bersekongkol untuk mencabut sampai ke akar-akarnya sekte yang dibenci. Akan ditetapkan untuk mengadakan dalam satu malam, suatu serangan yang mematikan, yang akan seluruhnya membungkam suara-suara yang menentang dan yang menegur…” umat Allah dalam kondisi apa selama periode ini?  “…Umat Allah ~ beberapa di dalam penjara, beberapa bersembunyi di tempat-tempat terpencil di hutan-hutan dan gunung-gunung ~ masih terus memohon perlindungan Ilahi sementara di setiap tempat kelompok orang-orang yang bersenjata, atas dorongan balatentara malaikat-malaikat jahat, sedang bersiap-siap untuk melakukan pekerjaan pembunuhan. Sekarang inilah, di saat yang paling ekstrem…”  sekarang simak poin berikutnya,    “…di saat yang paling ekstrem Allah…”  siapa?    “…Allah

 Israel…”  Israel yang mana? Israel kecil di Timur Tengah? Bukan! Umat Allah yang global. Jadi Ellen White berkata,    “…Sekarang inilah, di saat yang paling ekstrem Allah Israel  akan turut campur demi penyelamatan umat pilihanNya…”  Lalu simak bagaimana penyelamatan itu datang, “…Dengan pekik kemenangan, olok-olok dan makian-makian, gelombang orang-orang jahat siap menggulung mangsa mereka…” yang menggulung itu apa? Air menggulung. Jadi ketika Ellen White menyatakan di sini, “…gelombang orang-orang jahat siap menggulung mangsa mereka…”  itulah air-air dari sungai mana? Sungai Efrat, di atas mana perempuan pelacur itu duduk, yang adalah orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum. Apakah kalian paham? Dan sekarang apa yang terjadi? Sekarang tibalah Malapetaka Kelima. Tahukah kalian Malapetaka Kelima itu apa? Malapetaka Kelima itu kegelapan. Sekarang simak, setelah Ellen White berkata demikian, Allah akan campur tangan untuk menyelamatkan umat pilihanNya. Ellen White menulis, “…Dengan pekik kemenangan, olok-olok dan makian-makian, gelombang orang-orang jahat siap menggulung mangsa mereka  ketika, lihat, suatu kegelapan pekat yang lebih dalam daripada kegelapan malam, jatuh ke atas bumi…”  Malapetaka mana itu? Malapetaka Kelima. Malapetaka Kegelapan. Ellen White tidak mengutip ayat-ayatnya tetapi kita tahu melalui urutan peristiwanya kita akan melihat bahwa dia mengomentari Malapetaka Kelima dan Keenam. Ellen White melanjutkan, “…Lalu sebuah pelangi yang bersinar dengan kemuliaan dari takhta Allah, membentang di langit dan sepertinya mengelilingi setiap kelompok yang sedang berdoa…”  jadi ada terang di atas umat Allah dan kegelapan pada mereka yang jahat. Sekarang apa yang terjadi ketika Allah campur tangan untuk menyelamatkan umatNya? Ketika Malapetaka kegelapan jatuh, itu jatuh ke atas takhta Binatang. Apa yang akan terjadi pada orang banyak yang sudah siap menggulung umat Allah? Aaah, lihat Ellen White menulis, “…Orang banyak yang marah tiba-tiba terhenti…”  kalau di kitab Wahyu bagaimana caranya menggambarkan ini:  air-air yang siap menggulung tiba-tiba apa? Terhenti. Itu berarti orang banyak akan mengering (= menarik dukungannya) terhadap si perempuan pelacur yang duduk di atas mereka. Apakah kalian mengikuti saya? Ellen White tidak mengutip ayat-ayat dari Malapetaka-malapetaka Kelima dan Keenam, tetapi kita tahu dia mengomentari Malapetaka-malapetaka Kelima dan Keenam. Menarik. Kita melihat di Great Controversy hal. 628 Ellen White mengutip ayat-ayat yang membahas Keempat Malapetaka Pertama, Great Controversy hal. 628. Di hal. 635 dan 637 dia mengutip ayat-ayat tentang Malapetaka Ketujuh. Tetapi di antaranya, dia tidak mengutip ayat-ayat mengenai Malapetaka Kelima dan Keenam, tetapi dia mengomentari Malapetaka Kelima dan Keenam dengan memakai frasa (istilah-istilah) yang berbeda. Jangan mengira karena Ellen White tidak mengutip ayat-ayatnya, dia tidak berkata apa-apa tentang hal  itu, karena dia ada berkata! Kalian tahu ke-24 Tua-tua adalah contohnya. Ellen White tidak pernah mengutip ayat-ayat yang bicara tentang ke-24 Tua-tua, tetapi jika kita menyimak dengan seksama di tiga halaman terakhir Desire of Ages, ada banyak yang dia katakan tentang ke-24 Tua-tua, hanya saja dia tidak mengutip ayat-ayatnya. Hal yang sama terjadi dengan Daniel 11:40-45, Ellen White tidak punya kutipan ayat-ayat tersebut, dan dia bahkan tidak memakai bahasa yang sama, tetapi bila kita membacanya dengan seksama, kita menemukan bahwa dia berkata banyak tentang Daniel 11:40-45. Jadi hati-hati, hanya karena Ellen White tidak mengutip ayat-ayatnya, dan tidak menggunakan istilah-istilah yang sama, jangan terkecoh menganggap Ellen White tidak berkata apa-apa tentang itu. Sekarang Ellen White melanjutkan, “…Orang banyak yang marah tiba-tiba terhenti. Teriakan olok-olok mereka mereda…” siapa yang menjadi fokus mereka sekarang? Mereka berbalik pada si perempuan pelacur itu, bukan? Tadinya mereka sudah siap menggulung umat Allah, tetapi sekarang simak, mereka mencabut dukungan mereka, dan Ellen White melanjutkan berkata,  “…Teriakan olok-olok mereka mereda, sasaran kemarahan mereka yang tadi ingin mereka bunuh…” apa?  “…terlupakan…”  Malapetaka-malapetaka Penyelamatan, Saudara-saudara, mulai dari nomor Lima. “…Dengan firasat buruk mereka memandang simbol perjanjian Allah dengan ketakutan, dan mereka ingin dilindungi dari cahayanya yang melumpuhkan. Di tengah malamlah Allah menyatakan kuasaNya untuk menyelamatkan umatNya. Matahari muncul, bersinar dengan kekuatan penuh. Tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban beruntun muncul secara cepat. Orang-orang jahat memandang dengan ketakutan dan kekaguman pada adegan itu, sementara orang-orang benar memandang tanda-tanda penyelamatan mereka dengan sukacita yang khidmat. Segala yang di alam seakan-akan berubah keluar dari kebiasaannya. Aliran itu berhenti mengalir. Awan hitam pekat muncul dan berbenturan satu sama lain. Di tengah-tengah langit yang murka ada satu tempat yang terang, dengan kemuliaan yang tidak terlukiskan, dari sana datang suara Allah seperti suara banyak air, berkata, ‘Sudah selesai’. (Wahyu 16:17)…” Ini adalah kutipan dari Malapetaka Ketujuh.   

 

 

So if Ellen White quotes on the First Four Plagues page 628 and she quotes verses in the Seventh Plague on page 635 and 636, where would you expect to find number five and number six? Somewhere in between. Not rocket science. It's like the work of a detective. One of my favorite television programs used to be Colombo, man he was persistent. You know, he was so persistent that eventually the persons proclaimed themselves guilty. And so this is like the work of a detective. We have to have inquisitive active minds, you know, where does Ellen White quote the First Four Plagues, where does she quote the other one. Well, what must be in between.

 

Jadi jika Ellen White mengutip Keempat Malapetaka Pertama di hal. 628 dan dia mengutip ayat-ayat Malapetaka Ketujuh di hal.635 dan 636, di mana kira-kira kita bisa menemukan Malapetaka Kelima dan Keenam? Ya pasti ada di antara keduanya. Bukan sains roket. Ini seperti pekerjaan seorang detektif. Salah satu program televisi favorit saya dulu adalah Colombo, dan dia sungguh-sungguh ulet. Dia begitu ulet hingga akhirnya orang-orang yang bersalah mengakui sendiri. Dan ini seperti pekerjaan seorang detektif. Kita harus punya pikiran yang suka bertanya, yang aktif, di mana Ellen White mengutip Keempat Malapetaka Pertama, di mana dia mengutip yang lain. Nah pasti ada di antara keduanya.

 

 

Now what is the moral reason for the Plagues? We touched on this point but let’s take a look at the moral reason for the Plagues. Great Controversy 627-628 says, “The plagues upon Egypt when God was about to deliver Israel were  similar in character to those more terrible and extensive judgments which are to fall upon the world just before the final deliverance of God's people.”

 

Nah, apakah pelajaran moral Malapetaka-malapetaka? Kita sudah menyinggung poin ini, tetapi marilah kita lihat apa alasan moral Malapetaka-malapetaka. Great Controversy hal. 627-628 mengatakan, “…Malapetaka-malapetaka yang jatuh di Mesir ketika Allah akan menyelamatkan bangsa Israel, karakternya sama dengan penghakiman yang lebih dahsyat dan ekstensif (luas) yang akan jatuh ke atas dunia tepat sebelum penyelamatan umat Allah.”  

 

 

Now the Seven Last Plagues accomplish five things just like they did in Egypt. Five things that the Seven Last Plagues accomplish:

1.   in each Plague what is God saying to the wicked?

“Let My people go!”

2.   each Plague afflicts the favorite gods of the Christian world, like we noticed this statement.

Manuscript Releases Volume 10 page 240 and 241,  “The Lord God of Israel is to  execute judgment upon the gods of this world  as  upon  the  gods  of  Egypt.  With  fire  and  flood,  plagues  and earthquakes, He will spoil the whole land. Then His redeemed people will exalt His name and make it glorious in the earth. Shall not those who are living in the last remnant of this earth's history become intelligent in regard to God's lessons?

So first each Plague says to the wicked, “these are My people, let them go!” Secondly each Plague as I mentioned before, afflicts one of the favorite gods of the Christian world.

3.   the Plagues show that the cases of the wicked are irreversible.

Several times it says,  “and they did not repent from their deeds“  so in other words, their case is irreversible, no matter what God did they would never commit themselves to the Lord.

4.   the Plagues put God's people in an inescapable situation.

To show the universe that their faith is fixed for eternity and not even death can shake their trust in God, in other words, the righteous will say “though He slay me yet will I trust in Him” it will reveal to the universe that God's people are God's people, and they love the Lord not for the loaves and the fishes, not because all of the good things that God does for them, that even if evil things, bad things, happen one right after the other, they would still love the Lord just like the story of Job,  where Job said,  “though He slay me yet will I trust in Him.” The universe will see that God's people serve Him out of pure love and not any self-interest.

5.   And then finally the deliverance of the saints will exalt the glory of God and prove that God is faithful to His Covenant.

None of the glory will belong to the saints. If God did not intervene to deliver them, they would all what? Perish. So who is the glory for? You know we sing “Dare to be a Daniel” and we say, “O, the faith of those three young men” let me say, if it wasn't for God those three young men would have been ashes! Daniel would have been cat food. So the honor and glory is not for Daniel although he had a character in the similitude of Christ. The glory is not for the three young men. The glory is always for God. And so the whole universe will see God was faithful to His Covenant, God delivered His people, just like He promised.

Can we serve a God like that? Marvelous!

 

Nah, Ketujuh Malapetaka Terakhir mencapai lima hal, sama seperti yang terjadi di Mesir. Lima hal yang dicapai Ketujuh Malapetaka Terakhir adalah:

1.   Dalam setiap Malapetaka, apa yang dikatakan Allah kepada orang jahat?

“Lepaskan umatKu!”

2.   Setiap Malapetaka menyiksa dewa-dewa favorit dunia Kristen, seperti yang kita lihat di pernyataan ini.

Manuscript Releases, Vol. 10 hal. 240-241, “…Tuhan Allah Israel akan menjatuhkan hukuman kepada dewa-dewa dunia ini sebagaimana dewa-dewa di Mesir. Dengan api dan banjir, malapetaka, dan gempa bumi, Dia akan merusak seluruh negeri. Lalu umat tebusanNya akan meninggikan namaNya dan menjadikannya mulia di bumi. Tidakkah mereka yang hidup sebagai umat sisa yang terakhir di sejarah dunia ini menjadi berpengertian sehubungan dengan pelajaran-pelajaran dari Allah ini?”

Jadi pertama setiap Malapetaka berkata kepada orang jahat, “Ini umatKu, lepaskan mereka!”

Kedua, seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, setiap Malapetaka menyiksa satu dari antara dewa-dewa favorit dunia Kristen.

3.   Malapetaka-malapetaka itu  menunjukkan bahwa kasus orang-orang jahat sudah tidak bisa diubah.

Beberapa kali dikatakan, “mereka tidak bertobat dari perbuatan mereka” (Wah. 16:11),  jadi dengan kata lain, kasus mereka sudah tidak bisa diubah, apa pun yang dilakukan Allah, mereka tidak akan pernah mau menyerahkan diri mereka kepada Tuhan.

4.   Malapetaka-malapetaka tersebut menempatkan umat Allah di posisi di mana mereka tidak bisa lolos.

Untuk membuktikan kepada alam semesta bahwa iman mereka teguh untuk selamanya dan bahkan maut pun tidak akan menggoncang iman mereka pada Allah. Dengan kata lain, orang-orang benar akan berkata, “Walaupun Dia akan membunuh aku, namun aku akan tetap mempercayaiNya” (Ayub 13:15), itu akan menyatakan kepada alam semesta bahwa umat Allah adalah umat Allah, dan mereka mengasihi Tuhan bukan karena roti dan ikannya (manfaatnya), bukan karena semua kebaikan yang dilakukan Allah bagi mereka, bahwa bahkan bila hal-hal  jahat, hal-hal buruk, terjadi beruntun, mereka akan tetap mengasihi Tuhan, sama seperti di kisah Ayub di mana Ayub berkata, “Walaupun Dia akan membunuh aku, namun aku akan tetap mempercayaiNya.”  Alam semesta akan melihat bahwa umat Allah melayani Allah melulu karena kasih dan bukan karena pamrih.

5.   Kemudian yang terakhir, penyelamatan orang-orang saleh akan meninggikan kemuliaan Allah dan membuktikan bahwa Allah itu setia kepada PerjanjianNya.

Tidak ada kemuliaan yang milik orang-orang saleh. Andai Allah tidak campur tangan menyelamatkan mereka, mereka semuanya akan apa? Binasa. Jadi kemuliaan itu milik siapa? Kalian tahu kita menyanyi “Berani seperti Daniel” dan kita berkata “O, iman ketiga orang pemuda”. Izinkan saya berkata, andai bukan karena Allah, ketiga orang pemuda itu sudah menjadi abu! Daniel sudah menjadi makanan kucing. Jadi penghormatan dan kemuliaan bukanlah untuk Daniel walaupun karakternya ada kemiripan dengan Kristus. Kemuliaan bukan untuk ketiga orang pemuda. Kemuliaan itu selalu milik Allah. Maka seluruh alam semesta akan melihat Allah itu setia kepada PerjanjianNya, Allah menyelamatkan umatNya persis seperti yang dijanjikanNya.

Bisakah kita melayani seorang Allah seperti itu? Bagus sekali!

 

 

Some Adventists today fear the Plagues, and some of them I've even heard say, “I hope the Lord lays me to rest before that time comes.” Can you imagine what a joy it'll be to share God's message in the worst times of human history, to exalt His glory and honor in the worst times of the history of the world? You know, I don't know what the Lord has in plan for me, but I sure would like to live during that period. The Plagues are for Babylon not for God's people, so why are you afraid of the Plagues? They're for Babylon, it's not for God's people. At no point do the Plagues afflict the righteous. So there's no need to fear them as long as we have committed our lives without any reservation to the Lord Jesus.

 

Beberapa orang Advent sekarang ini takut pada Malapetaka-malapetaka itu dan beberapa dari mereka bahkan pernah saya dengar mengatakan, “Moga-moga Tuhan menidurkan saya dulu sebelum masa itu tiba.” Bisakah kalian bayangkan betapa besar sukacitanya bisa membagikan pekabaran Allah di masa yang paling buruk dalam sejarah dunia, meninggikan kemuliaan dan penghormatan kepadaNya di masa sejarah dunia yang paling buruk? Tahukah kalian, saya tidak tahu apa rencana Tuhan bagi saya, tetapi saya benar-benar ingin masih hidup di masa itu. Malapetaka-malapetaka itu diperuntukkan Babilon bukan umat Allah, jadi mengapa kita takut pada Malapetaka-malapetaka? Itu buat Babilon, itu bukan buat umat Allah. Malapetaka-malapetaka itu tidak akan pernah mengenai mereka yang benar. Jadi tidak perlu takut para mereka selama kita menyerahkan hidup kita tanpa reserve kepada Tuhan Yesus.

 

 

Now, folks, we need to enjoy fellowship while it last. You know some people even don't come to church anymore. The Bible says we should not forsake the congregation, as is the custom of some. The covid situation shows how terrible it is not to be able to have fellowship. I can't hug a zoom screen. I've done multiple zoom programs all over the world, not the same you know as looking at faces on the screen, no, no, you need that fellowship. Let’s enjoy the opportunity to have that fellowship now in times of relative prosperity because the time is coming we're not going to be able to.

 

Nah, Saudara-saudara, kita perlu menikmati persekutuan selama itu masih mungkin. Kalian tahu, beberapa orang bahkan tidak datang ke gereja lagi. Alkitab berkata kita jangan meninggalkan persekutuan, seperti yang biasa dilakukan beberapa orang. (Ibr. 10:25).  Situasi covid membuktikan betapa buruknya tidak bisa bersekutu. Saya tidak bisa memeluk layar Zoom. Saya telah membuat banyak program Zoom untuk seluruh dunia, tapi itu tidak sama, menatap wajah-wajah di layar, tidak, tidak, tidak, kita perlu persekutuan. Mari kita nikmati kesempatan bersekutu itu sekarang di masa kondisi yang masih relatif baik karena saatnya akan tiba ketika kita tidak akan bisa melakukannya lagi.

 

 

Notice these statements from Ellen White, “The people of God are not at this time all in one place. They are in different companies and in all parts of the earth…” this is speaking about the Time of Trouble  “… and they will be tried…” how?  “…singly, not in groups. Everyone must stand the test for himself.  So let’s enjoy being able to meet together while we can, because the time is coming when we're going to have to stand by ourselves.

 

Simak pernyataan-pernyataan ini dari Ellen White, “…Umat Allah pada saat ini semuanya tidak berada di satu tempat. Mereka ada di kelompok-kelompok yang berbeda dan berada di pelbagai bagian bumi…”  ini bicara tentang Masa Kesukaran Besar, “…dan mereka akan dicobai…”  bagaimana?   “…sendiri-sendiri, bukan dalam kelompok. Setiap orang harus melewati ujian itu bagi dirinya sendiri.…” ( Last Day Events, hal. 260). Jadi mari kita nikmati bersekutu bersama-sama selagi masih bisa, karena saatnya akan datang ketika kita masing-masing harus berdiri seorang diri.

 

 

In Last Day Events page 260 we find these words that Ellen White wrote, “The faith of  individual members of the church will be tested as though there were not another person in the world.”

So we must have a personal intimate relationship with the Lord Jesus and that is developed in these times not at that time, because at that time it's going to be too late.

 

Di Last Day Events hal. 260 kita mendapatkan kata-kata ini yang ditulis Ellen White, “…Iman setiap anggota gereja akan diuji seakan tidak ada manusia lain di atas bumi. …”  Jadi kita harus memiliki hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan Yesus dan itu harus dikembangkan di saat-saat sekarang, bukan pada waktu itu, karena pada waktu itu sudah terlambat.

 

 

And by the way do you know the passage of Scripture that's going to be most encouraging is Psalm 91? This is the tribulation psalm. This Psalm was written especially for those who will go through the great tribulation at the end of time. In fact Ellen White states that we should commit this psalm to memory, we should memorize this psalm because in the Time of Trouble we're going to be able to recite it. Do you know that when we speak words we are impacted by our own words? When we speak faith, our faith gets stronger? When we speak negative, our faith grows weaker? So we need to learn to speak positive words that will increase and grow our faith.

 

Dan tahukah kalian ayat-ayat di Kitab Suci yang akan paling membesarkan hati ialah Mazmur 91? Ini adala mazmur di Masa Kesukaran Besar. Mazmur ini ditulis khusus bagi mereka yang harus melewati kesukaran besar pada akhir zaman. Malah Ellen White menyatakan bahwa kita harus menghafal mazmur ini, kita harus mengingatnya karena di Masa Kesukaran Besar kita akan bisa mengulanginya.  Tahukah kalian bahwa ketika kita berbicara, kita dipengaruhi oleh kata-kata kita sendiri? Bila kita bicara tentang iman, iman kita menjadi lebih kuat? Bila kita bicara yang negatif, iman kita menjadi lemah? Jadi kita harus belajar bicara kata-kata yang positif yang akan meningkatkan dan menumbuhkan iman kita.

 

 

Now let’s go to page 35. We only have like about four and a half minutes left for this session but I want to take advantage of every minute because we have so much material to cover. So let’s go to page 35 and let’s deal with some tips for the study of the Last Three  Plagues. We're going to focus now on the Last Three.  

Was it helpful what we studied about the global view of the Plagues? Now let’s take a look at the Last Three.  

When we study the Last Three  Plagues of Revelation 16, we must not only study them individually, but also look at the broader picture, how they all fit together. Do not merely consider each Plague as isolated from the rest,  but how they flow. So the Last Three  Plagues have a flow.

By way of example, when we study the Elijah passages in Scripture we must not only consider Elijah. Elijah never appears by himself, you know if Elijah appears in the Bible, well his enemies appear with him.  You can't study the complete picture unless  if there's an Elijah there must be a Jezebel, and  if there's a Jezebel there must be a wicked king Ahab, the kings of the earth at the end of time, and there also must be the false prophets of Baal, and also if there was a sun god Baal, at the end there must be some kind of a Baal in the Christian world too. So you have to look at the total flow and picture, not only the individual parts.

 

Sekarang mari ke hal. 35. Kita hanya punya 4½ menit sisa untuk sesi ini tetapi saya mau memanfaatkan setiap menit karena ada begitu banyak materi yang harus diliput.

Jadi mari ke hal. 35 dan membicarakan beberapa tip untuk mempelajari Ketiga Malapetaka Terakhir. Kita akan fokus sekarang pada Tiga yang Terakhir.

Apakah membantu apa yang sudah kita pelajari mengenai pandangan global Malapetaka-malapetaka itu? Sekarang mari kita lihat Tiga yang Terakhir.

Ketika kita mempelajari Tiga Malapetaka Terakhir Wahyu 16, kita jangan hanya mempelajari mereka secara individu, tetapi lihat juga ke gambarannya yang luas, bagaimana mereka itu klop satu sama lain. Jangan hanya memikirkan setiap Malapetaka terpisah dari yang lain tetapi lihat bagaimana mereka mengalir. Jadi Ketiga Malapetaka Terakhir itu mengalir.

Sebagai contoh, ketika kita mempelajari tulisan di Kitab Suci tentang Elia, kita tidak hanya berpikir tentang Elia. Elia tidak pernah muncul sendirian. Jika Elia muncul di Alkitab, maka musuh-musuhnya muncul bersamanya. Kita tidak bisa mempelajari gambar yang lengkap kecuali jika ada seorang Elia, tentu ada seorang Izebel, dan jika ada seorang Izebel tentu harus ada seorang raja lalim Ahab, yaitu raja-raja bumi pada akhir masa, dan tentu harus ada nabi-nabi palsu Baal, dan ada dewa matahari Baal. Pada akhir zaman harus ada semacam dewa Baal di dunia Kristen juga. Jadi kita harus melhat ke seluruh alur dan gambarnya, bukan hanya pada bagian-bagian individu.

 

 

When we study the Last Three  Plagues of Revelation we must also make sure that we take into account all the details from the Old Testament root stories.

·       So first of all look at the flow and the big picture,

·       secondly consider the root prophecies from the Old Testament that are in the background of the Seven Last Plagues,

·       the next point is when you search for Ellen White's understanding of the Last Three  Plagues, do not assume that she will quote the verses that refer to them or even that she will use the biblical terminology. Ellen White frequently refers to biblical passages without using the specific words that are found in the passage.

·       the final point is this, in in terms of principles to study the Last Three  Plagues, learn to ask questions of the passage and then look for the answers. 

For example ask this question, why does Revelation 15:2-4 say that the 144’000 will sing the song of Moses and the Lamb after they come forth victoriously from the Great Tribulation? Why would it mention that they will sing the song of Moses and the Lamb? What does Moses have to do with the final deliverance? Why not just the song of the Lamb? The reason is that  the deliverance at the end of time is going to be similar to the deliverance in the days of Moses. Are you following me or not? And so this is a hint. When I first read this, I say Moses and the Lamb, why in the world does it mention Moses? What does he have to do with the final deliverance? And then I started seeing, oh, you see, the final deliverance is going to be very similar to the deliverance of Israel, when they brought all out of Egypt.

And that's the next thing that we're going to study in our next session.

 

Ketika kita mempelajari Ketiga Malapetaka Terakhir kitab Wahyu, kita juga harus memastikan kita mempertimbangkan semua detail dari kisah-kisah akarnya di Perjanjian Lama.

·       Jadi pertama-tama lihat ke alurnya dan gambaran besarnya.

·       Kedua, pertimbangan nubuatan-nubuatan yang menjadi akarnya di Perjanjian Lama, yang adalah latar belakang Ketujuh Malapetaka Terakhir,

·       Poin berikutnya ialah bila kita mencari penjelasan Ellen White tentang  Tiga Malapetka Terakhir, jangan berasumsi dia akan mengutip ayat-ayatnya yang mengacu kepada hal itu, atau bahwa dia akan memakai istilah alkitabiah yang sama. Ellen White sering mengomentari ayat-ayat Alkitab tanpa memakai istilah-istilah spesifik yang terdapat di ayat-ayat tersebut.

·       Poin terakhir ialah ini, bicara tentang prinsip, mempelajari Ketiga Malapetaka Terakhir, belajarlah untuk bertanya kepada ayat-ayat itu, kemudian cari jawabannya.

Misalnya ajukan pertanyaan ini, mengapa Wahyu 15:2-4 mengatakan ke 144’000 akan menyanykan nyanyian Musa dan Anak Domba setelah mereka tampil sebagai pemenang dari Kesukaran Besar? Mengapa dikatakan mereka akan menyanyikan nyanyian Musa dan Anak Domba? Memangnya Musa punya hubungan apa dengan penyelamatan terakhir? Mengapa bukan hanya nyanyian Anak Domba? Alasannya ialah penyelamatan pada akhir masa itu akan mirip dengan penyelamatan di zaman Musa. Apakah kalian paham atau tidak? Jadi ini adalah suatu petunjuk. Ketika saya pertama membaca ini, saya berkata Musa dan Anak Domba? Mengapa kok Musa? Apa kaitannya dengan penyelamatan terakhir? Kemudian saya mulai mengerti. O, penyelamatan terakhir akan sangat mirip dengan penyelamatan Israel ketika mereka dibawa semua keluar dari Mesir.

Dan itulah hal berikutnya yang akan kita pelajari di sesi kita berikutnya.

 

 

Now let’s deal with one final point we have about just a little over a minute. Revelation 16 describes seven devastating Plagues that will fall upon the wicked after human probation closes. These Plagues will to a great degree return the earth to the condition it was in before Creation week. The earth will return to the condition of being without form, void, in darkness, and without any inhabitants. In this lesson we are going to consider the subject of the Last Three  Plagues from three different perspectives. We're going to look at the perspective of Revelation 16:10-21, then we're going to look at the perspective from Exodus 14 and 15, and finally we're going to look at the perspective which we already dealt with somewhat, the perspective of Ellen White in the Great Controversy page 635-637 and you will marvel as you see how Ellen White expresses everything in perfect order like Revelation 16 and the story of the Exodus. So don't miss the next exciting episode.

 

Sekarang mari kita membahas satu poin terahir, ada waktu satu menit lebih sedikit. Wahyu 16 menggambarkan tujuh Malapetaka yang menghancurkan yang akan jatuh ke atas orang-orang jahat setelah masa kemurahan Allah bagi manusia berakhir. Malapetaka-malapetaka ini akan sangat banyak mengembalikan bumi ke kondisinya semula sebelum minggu Penciptaan. Bumi akan kembali ke kondisinya yang tanpa bentuk, kosong, dalam kegelapan, dan tanpa penghuni. Di pelajaran ini kita akan mempelajari Ketiga Malapetaka Terakhir dari tiga sudut pandang berbeda. Kita akan melihat ke sudut pandang Wahyu 16:10-21, lalu kita akan melihatnya dari sudut pandang Keluaran 14 dan 15, dan akhirnya kita akan melihatnya dari sudut pandang yang sudah sempat kita singgung, sudut pandang Ellen White di Great Controversy hal. 635-637, dan kita akan terpesona saat kita melihat bagaimana Ellen White menggambarkan semuanya dalam susunan yang sempurna seperti Wahyu 16 dan kisah dari Eksodus.

Jadi jangan lewatkan episode berikutnya yang menarik.

 

 

26 10 21