Thursday, October 10, 2019

EPISODE 22/25 ~ THE 144'000 ~ THE THREE ANGELS' MESSAGES ~ STEPHEN BOHR


_____THREE ANGELS’ MESSAGES_____
Part 22/25 - Stephen Bohr
THE 144’000


Dibuka dengan doa


A series on The Three Angels’ Messages would not be complete  without studying about a very enigmatic group  known as the 144,000.  Now the 144,000 appear in three very important contexts  in the book of Revelation.  And what I would like to do is go through, very briefly,  these three places in Revelation where the 144,000 are mentioned.  Because they are critically important places in the book.  Now we're not going to read all of the verses  because it would take us far too long.  What I'm going to do is give you an outline of where each one  of the references appears. 

Serial Pekabaran Tiga Malaikat tidaklah lengkap tanpa pelajaran tentang suatu kelompok yang sangat misterius yang dikenal sebagai ke-144ribu. Nah, ke-144ribu ini muncul dalam tiga konteks penting di Kitab Wahyu, dan saya ingin membahas secara singkat ketiga konteks di Wahyu di mana disebut tentang ke-144ribu ini, karena ayat-ayat itu ada di tempat yang sangat penting di kitab Wahyu. Nah, saya tidak akan membacakan semua ayatnya karena itu terlalu lama. Apa yang akan saya lakukan ialah memberikan garisbesar dari setiap konteks di mana referensi-referensi itu muncul.


The first time that the 144,000 appear in Revelation  is in chapter 7:1-8.  Now immediately before Revelation 7:1-8,  actually in chapters 6, verses 14 through 17,  you have a description of the second coming of Jesus Christ.  That's chapter 6, verses 14 through 17.  Verse 17 ends with a question.  And the question is, “…for the great day of His wrath has come,  and who shall be able to stand?”  The answer is in Revelation 7:1-8.  The 144,000 were sealed so that they would be able to stand.  So Revelation 7:1-8 is actually out of chronological order  with Revelation 6:14-17. In other words, Revelation 6:14-17 says the great day of  His wrath is come, Jesus has come, who's going to be able to stand?  Revelation 7:1-8 says there was a group who were sealed before this who will be able to stand. 

Pertama kalinya ke-144ribu ini muncul di Wahyu ialah di pasal 7:1-8. Nah, tepat sebelum Wahyu 7:1-8, persisnya di pasal 6:14-17 ada suatu deskrepsi kedatangan Yesus Kristus yang kedua. Itu pasal 6:14-17. Ayat 17 berakhir dengan suatu pertanyaan, yaitu, 17 Sebab sudah tiba hari besar murkaNya, siapakah yang dapat bertahan?” Jawabannya ada di Wahyu 7:1-8. Ke-144ribu telah dimeteraikan supaya mereka bisa bertahan. Jadi Wahyu 7:1-8 sesungguhnya tidak urut secara kronologis dengan Wahyu 6:14-17. Dengan kata lain, Wahyu 6:14-17 mengatakan, hari besar murkaNya telah tiba, Yesus telah tiba, siapa yang akan tahan? Wahyu 7:1-8 mengatakan ada satu kelompok yang telah dimeteraikan sebelum kejadian itu, dan mereka inilah  yang akan bisa bertahan.

The second place where the 144,000 appear  is in Revelation 14:1-5.  This is the very chapter where we have The  Three Angels' Messages.  In fact, verse 5 is the verse that is immediately before the beginning of The Three Angels’ Messages in verse 6.  Now in chapter 13, going back to the previous chapter,  chapter 13, verses 11 through 18, we find the description  of the final crisis that's going to overtake this world.  It's a crisis over the Beast, his image, his mark,  and the number of his name.  In fact we're told there in Revelation 13:11-18,  that a death decree is going to be given against those  who are faithful to God.  That's Revelation 13:11-18.  The very next chapter, Revelation 14:1-5, describes  the group that were victorious over the Beast, his image,  and his mark, and the number of his name.  They're standing on Mount Zion with the Lamb.  In other words they're victorious.  So you have a sequence.  Revelation 13:11-18 describes the end time crisis over the  Beast, his image, his mark, and the number of his name.  A death decree is given against those who don't worship  the Beast and his image.  But chapter 14:1-5 explains that there was a group that was  faithful to God and will stand on Mount Zion with the Lamb. 

Tempat kedua di mana ke-144ribu ini muncul ialah di Wahyu 14:1-5. Ini adalah pasal di mana terdapat Pekabaran Tiga Malaikat. Bahkan ayat 5 adalah ayat yang tepat ada sebelum dimulainya Pekabaran Tiga Malaikat di ayat 6. Nah di pasal 13, jika kita mundur ke pasal sebelumnya, pasal 13:11-18 kita mendapatkan deskripsi tentang krisis terakhir yang akan melanda dunia, yaitu krisis sehubungan dengan Binatang itu, patungnya, tandanya, dan bilangan namanya. Bahkan kita diberitahu di Wahyu 13:11-18 bahwa ada perintah untuk membunuh mereka yang setia kepada Allah. Itu Wahyu 13:11-18. Di pasal  berikutnya, Wahyu 14:1-5 melukiskan kelompok yang telah mengalahkan Binatang itu, patungnya, tandanya dan bilangan namanya. Mereka sedang berdiri di Bukit Sion bersama Anak Domba. Dengan kata lain, mereka sudah menang. Jadi urutannya, Wahyu 13:11-18 menggambarkan krisis akhir zaman karena Binatang itu, patungnya, tandanya dan bilangan namanya, dan dikeluarkannya suatu perintah untuk menghukum mati mereka yang tidak menyembah Binatang itu dan patungnya. Tetapi di pasal 14:1-5 dijelaskan bahwa ada satu kelompok yang setia kepada Allah yang akan berdiri di Bukit Sion bersama Anak Domba.


The third place that we find the 144,000  is in Revelation 15:2-4.  Once again we have to go to the previous chapter  in order to understand Revelation 15:2-4, because Revelation 15:2-4 is the climax of what comes before. 
Now let me give you a little bit of the context. 
·       Revelation 14:6-12 presents The Three Angels’ Messages.  Immediately after The Three Angels’ Messages in verses 6 through 12, in verse 14 we find that the whole human race has been divided into two groups: (1) those who have the seal of God, and (2) those who have the mark of the Beast; (1) those who are spoken of as the harvest of the earth, and (2) those who are spoken of as the grapes.  The righteous and the wicked have been separated by The Three Angels’ Messages.  Then, that's verses 14 through 17. 
·       Verses 18-20 we find the wicked gathering around Jerusalem,  that is gathering around God's people with the intention  of destroying them.  But then we find that some Beings that come riding horses; they trample on the wine press.  Chapter 19 explains that Those who are riding these horses that trample upon the wicked, symbolically represent Jesus Christ and His angels, who come to deliver His people  from the death decree. 
·       And then in chapter 15:2-4 you have a group that were  victorious over the Beast, over his image, over his mark,  and over the number of his name. 

Tempat ketiga kita mendapatkan ke-144ribu ialah di Wahyu 15:2-4. Sekali lagi kita harus pergi ke pasal sebelumnya untuk memahami Wahyu 15:2-4, karena Wahyu 15:2-4 adalah klimaks dari apa yang terjadi sebelumnya.
Sekarang saya akan memberikan kalian sedikit dari konteksnya.
·       Wahyu 14:6-12 menyampaikan Pekabaran Tiga Malaikat. Segera setelah Pekabaran Tiga Malaikat di ayat 6-12, di ayat 14 kita mendapati seluruh umat manusia telah terbagi menjadi dua kelompok: (1) mereka yang memiliki meterai Allah dan (2) mereka yang memiliki tanda Binatang; (1) mereka yang disebut sebagai tuaian bumi, dan (2) mereka yang disebut sebagai anggur. Orang-orang benar dan orang-orang jahat telah dipisahkan oleh Pekabaran Tiga Malaikat. Itulah ayat 14-17.
·       Ayat 18-20 kita mendapatkan orang-orang jahat berkumpul mengelilingi Yerusalem, yaitu berkumpul mengeliling umat Allah dengan niat untuk membinasakan mereka. Tetapi kemudian kita melihat ada yang datang menunggang kuda, dan mereka menginjak-injak alat pemeras anggur.  Pasal 19 menjelaskan bahwa mereka yang menunggang kuda yang  menginjak-injak orang-orang jahat, secara simbolis menggambarkan Yesus Kristus dan malaikat-malaikatNya, yang datang menyelamatkan umatNya dari perintah hukuman mati.
·       Lalu di pasal 15:2-4 ada sekelompok orang yang telah menang atas Binatang itu, patungnya, tandanya dan bilangan namanya.


So the 144,000, there is no doubt whatsoever, are:
1.   those  who will be alive during the time when the trial over  the Beast, his image, his mark, and the number  of his name is in play. 
2.   They will be alive when Jesus comes in power and glory,  according to the context that we've clearly studied  from the book of Revelation. 

Jadi ke-144ribu tidak diragukan lagi ialah:
1.   Mereka yang akan hidup pada waktu masa pencobaan karena Binatang itu, patungnya, tandanya dan bilangan namanya, sedang berlangsung.
2.   Mereka yang akan hidup ketika Yesus datang dalam kuasa dan kemuliaan, menurut konteks yang telah kita pelajari dari buku Wahyu.


Now we need to take a closer look at this group.  And in order to understand them, we need to study the sequence  of events that lead to the climax that we spoke about  in these three contexts.  So I'm going to go back and I'm going to begin with The Three  Angels' Messages in Revelation 14:6-12 to give you the sequence  of events that culminate, or climax with the 144,000,  the living saints in the final crisis that will stand  on Mount Zion victorious with Jesus Christ

Sekarang kita perlu melihat kelompok ini dengan lebih seksama. Dan untuk memahami mereka kita perlu mempelajari urut-urutan peristiwa yang membawa kepada klimaks yang dibicarakan dalam ketiga konteks tadi. Maka, saya akan kembali dan mulai dengan Pekabaran Tiga Malaikat di Wahyu 14:6-12 untuk memberikan urutan peristiwa yang mengerucut atau klimaksnya ialah ke-144ribu orang-orang saleh yang masih hidup saat krisis terakhir, yang akan berdiri di Bukit Zion sebagai pemenang bersama Yesus Kristus.


The first thing that I want us to notice is that Revelation 14:6-12, The Three Angels’ Messages speak about the sharing of God's final message to the world in the end time.  It becomes very clear that while The Three Angels’ Messages  are being proclaimed the door of mercy is open.  What would be the use of preaching the gospel  to every nation, kindred, tongue and people, if there was no  opportunity to be saved?  It's obvious that The Three Angels’ Messages are God's  final message to planet Earth, God's final call  before probation closes. 

Hal pertama yang saya mau kita simak ialah Wahyu 14:6-12, Pekabaran Tiga Malaikat berbicara tentang menyampaikan pekabaran Allah yang terakhir kepada dunia di akhir zaman. Sangat jelas bahwa sementara Pekabaran Tiga Malaikat itu sedang disampaikan, pintu kasihan sedang terbuka. Apa gunanya mengabarkan injil kepada setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum jika sudah tidak ada kesempatan bisa selamat? Jadi jelas bahwa Pekabaran Tiga Malaikat adalah pekabaran yang terakhir dari Allah kepada planet Bumi, panggilan terakhir dari Allah sebelum pintu kasihan ditutup.


Now Revelation 7, and I'm only mentioning the verses because  we can't read all of the verses, we don't have the time, but in Revelation 7:1-8 we find that while The Three Angels’  Messages are being proclaimed, while God's final message  is being given to the world, there are four angels that are  holding back the winds of strife.  Basically that means that they are holding back the winds  of the tribulation.  The tribulation has not begun while The Three Angels’ Messages  are being proclaimed.  They're holding back that final cataclysmic time of trouble. They're holding the winds of strife while the gospel is being preached, and while God's servants are being sealed  on their foreheads. 

Sekarang, Wahyu 7, dan saya hanya menyebutkan ayat-ayatnya karena kita tidak bisa membaca semuanya, kita tidak ada waktu, tetapi di Wahyu 7:1-8 kita mendapatkan sementara Pekabaran Tiga Malaikat itu sedang disampaikan, sementara pekabaran terakhir dari Allah sedang diberikan kepada dunia, ada empat malaikat yang sedang menahan angin peperangan. Pada dasarnya itu berarti mereka sedang menahan angin masa kesukaran. Masa kesukaran belum mulai sementara Pekabaran Tiga Malaikat ini sedang disampaikan. Malaikat-malaikat itu sedang menahan bencana besar terakhir dari masa kesukaran. Mereka sedang menahan angin peperangan sementara injil dikabarkan dan sementara umat Allah sedang dimeteraikan pada dahi mereka.


Now the next event that I want us to notice is that while  the winds are being held, and while the three angels'  messages are being proclaimed, God's last message is being  proclaimed to the world, the sanctuary in heaven  is open for business.  Do you know that we can approach the heavenly sanctuary where Jesus ministers for us today?  We can enter the sanctuary by faith. If we sin, and we repent and we confess our sin,  and we trust in the merits of Jesus, today we can come boldly  to the throne of grace and receive forgiveness,  and receive power in our lives to overcome.  In other words, while the sanctuary is open,  we can receive forgiveness of sin, and we can receive  power to overcome sin.  Because in the sanctuary is where salvation takes place.  While the sanctuary is open, the messages are being proclaimed,  the winds of strife of the tribulation are being held back. 

Nah, peristiwa berikutnya yang saya mau kita simak ialah, sementara angin itu sedang ditahan dan sementara Pekabaran Tiga Malaikat sedang disampaikan, pekabaran terakhir dari Allah kepada dunia, Bait Suci di surga sedang terbuka dan beroperasi. Tahukah kalian bahwa kita bisa menghampiri Bait Suci surgawi di mana Yesus sedang melayani buat kita sekarang? Kita bisa masuk ke Bait Suci itu dengan iman. Jika kita berdosa dan kita bertobat dan mengakui dosa kita, dan kita mengandalkan jasa Yesus, sekarang ini kita bisa datang dengan berani ke takhta kasih karunia dan menerima pengampunan, menerima kuasa dalam hidup kita untuk mengalahkan dosa. Dengan kata lain sementara Bait Suci itu masih terbuka, kita bisa menerima pengampunan dosa dan kita bisa menerima kuasa untuk mengalahkan dosa. Karena di dalam Bait Suci itulah keselamatan terjadi. Sementara Bait Suci itu terbuka, Pekabaran Tiga Malaikat sedang disampaikan, angin peperangan masa kesukaran besar sedang ditahan.


But we're told in Revelation 14 that as soon as The  Three Angels' Messages finish being proclaimed to the world,  the world will be divided into two groups.  You find this in Revelation 14:14, immediately after The  Three Angels' Messages you have Jesus sitting on a cloud, the sycle is in His hand, and He's going to harvest  the harvest of the earth because it's ripe;  and He's going to harvest the grapes of the earth  because they are ripe.  In other words, the whole world has ripened either on God's side  or on the Devil's side. 
Two groups: those who have the seal of God, and those who have  the mark of the Beast.  And The Three Angels’ Messages were the instrument through  which God divided the human race into two groups

Tetapi kita diberitahu di Wahyu 14, begitu Pekabaran Tiga Malaikat selesai disampaikan kepada dunia, maka dunia akan terbagi dalam dua kelompok. Kalian menemukan ini di Wahyu 14:14, segera setelah Pekabaran Tiga Malaikat, tampak Yesus duduk di atas awan, dengan sabit di tanganNya, dan Dia akan menuai tuaian bumi karena sudah matang, dan Dia akan menuai anggur bumi karena juga sudah matang. Dengan kata lain, seluruh dunia sudah matang, baik di kubu Allah atau di kubu Iblis.
Dua kelompok: mereka yang memiliki meterai Allah dan mereka yang memiliki tanda Binatang. Dan Pekabaran Tiga Malaikat adalah alat yang dipakai Allah untuk membagi bangsa manusia menjadi kedua kelompok itu.


So how important are The Three Angels’ Messages?  Folks, accepting them or rejecting them  is a matter of life and death.  If you reject The Three Angels’ Messages,  you will end up as grapes.  You will end up with the mark of the Beast,  and you will suffer the wrath of God.  God doesn't want anyone to suffer His wrath.  That's why He warns us.  If you receive The Three Angels’ Messages, you will receive  the seal of God, and you will be found on God's side.  And you will be shielded from the wrath of man,  who will try to destroy God's people, and you will be shielded  from the wrath of God. 

Jadi seberapa pentingkah Pekabaran Tiga Malaikat ini? Saudara-saudara, menerima atau menolak pekabaran itu adalah masalah hidup atau mati. Jika kita menolak Pekabaran Tiga Malaikat, kita akan berakhir sebagai anggur. Kita akan berakhir dengan tanda Binatang, dan kita akan menderita murka Allah. Allah tidak ingin siapa pun menderita murkaNya. Itulah sebabnya Dia memperingatkan kita. Jika kita menerima Pekabaran Tiga Malaikat, kita akan menerima meterai Allah dan kita akan berada di kubu Allah. Dan kita akan dilindungi dari murka manusia yang akan berusaha membinasakan umat Allah, dan kita akan dilindungi dari murka Allah.


Then the Bible tells us in Revelation 14 :14 that the sanctuary will close.  In other words, there will no longer be an opportunity  of coming to Jesus Christ in the sanctuary.  His intercession will be finished.  There will be no more room for repentance and confession of sin, and trusting in the merits of Jesus for forgiveness of sin,  and for power, because all that will have happened  when the sanctuary closes. Revelation 22:11-12 describes that very important moment  when the sanctuary will close.  It says there, “He who is unjust, let him be unjust still.  He who is filthy, let him be filthy still.  He who is righteous, let him be righteous still.  He who is holy, let him be holy still.”  See that happens before Jesus comes. Because in the next verse Jesus says,  12 “And behold, I am coming quickly, and My reward is with Me, to give to every one according to his work.”
So you see, the declaration that people are going to still be  filthy, they're still going to be righteous, they're still  going to be holy, they're still going to be unrighteous,  will be given before Jesus comes.  The door of probation will close, and then the tribulation  will begin, and then Jesus will come at the conclusion  of the tribulation, and the sanctuary in heaven will close. 

Lalu Alkitab mengatakan kepada kita di Wahyu 14:14 bahwa Bait Suci akan ditutup. Dengan kata lain tidak akan ada lagi kesempatan bisa datang ke Yesus Kristus di Bait Suci. PerantaraanNya saat itu selesai. Tidak ada lagi ruang untuk bertobat dan mengakui dosa, dan mengandalkan jasa Yesus untuk mendapatkan pengampunan dosa maupun mendapatkan kuasa, karena semua itu sudah selesai seluruhnya ketika Bait Suci ditutup.
Wahyu 22:11-12 menggambarkan saat ketika Bait Suci itu ditutup. Dikatakan di sana, 11 Barangsiapa yang tidak adil, biarlah ia terus tidak adil, barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus benar; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus kudus!”…  Lihat ini terjadi sebelum Yesus datang. Karena di ayat berikutnya Yesus berkata,  “…12 Lihatlah, Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku  untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.…”
Jadi kalian lihat, deklarasi bahwa manusia akan tetap cemar, manusia akan tetap benar, mereka akan tetap kudus, mereka akan tetap tidak adil itu diberikan sebelum Yesus datang. Pintu kasihan akan menutup, lalu masa kesukaran besar akan dimulai, lalu pada penutupan masa kesukaran besar itu Yesus akan datang, dan Bait Suci di surga tertutup.


Notice Revelation 15:5-8 which describes this awesome moment in history when the sanctuary will close, no one will be able to enter by faith anymore.  It says there, “After these things I looked and behold the  temple of the tabernacle of the testimony in heaven was opened…”  By the way, this is the most holy place of the sanctuary.  And notice, “…6 And out of the temple came the seven angels  having the seven plagues, clothed in pure bright linen,  and having their chests girded with golden bands. 7 Then one of the four living creatures gave to the seven angels seven golden bowls full of the wrath of God,  who lives forever and ever.  The temple was filled with smoke...” The temple is the most holy place.  It's the temple of the tabernacle.  The tabernacle is the sanctuary.  The temple of the tabernacle is the most holy place.  And so it says in verse 8, “…The temple was filled with smoke  from the glory of God, and from His power.  And no one was able to enter the temple till the seven  plagues of the seven angels were completed.”

Simak Wahyu 15:5-8 yang menggambarkan saat yang mengagumkan dalam sejarah ketika Bait Suci akan ditutup, saat tidak ada orang bisa masuk lagi ke dalamnya dengan iman. Dikatakan di sana, 5 Kemudian setelah itu aku melihat, dan tampaklah kuil kemah kesaksian [tabernakel] di sorga terbuka. …”  ketahuilah ini adalah bilik Mahasuci dari Bait Suci, dan perhatikan,   “… 6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.  7 Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.  8 Dan kuil itu dipenuhi asap…”  Kuil itu ialah Bilik Mahakudus, itulah kuil tabernakel. Tabernakel itulah Bait Suci. Kuil tabernakel adalah Bilik Mahakudus. Maka dikatakan di ayat 8,  “…8 Dan kuil itu dipenuhi asap  dari kemuliaan Allah dan dari kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat memasuki kuil itu, hingga ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu terjadi semuanya.


Let me ask you, during the period of the seven last  plagues, the period of the tribulation,  will anybody be able to enter the sanctuary by faith  to have their sins dealt with? Absolutely not.  Once these angels open the door and come out of the temple,
or of the sanctuary, to pour out the wrath of God,  which is called the tribulation, no one will be able to  enter the sanctuary.  That's why we must accept God's message now,  while the door of mercy is open, while Jesus ministers  in the most holy place of the sanctuary.  It's important for us to send our sins there to Him now. 

Coba saya tanya, selama masa ketujuh malapetaka terakhir, yaitu masa kesukaran besar, apakah ada yang bisa masuk ke Bait Suci dengan iman untuk mendapatkan penghapusan dosa? Sama sekali tidak. Begitu para malaikat membuka pintunya dan keluar dari kuil (bilik Maha kudus itu) atau Bait Suci itu untuk mencurahkan murka Allah yang disebut masa kesukaran besar, tidak ada seorang pun yang bisa masuk ke Bait Suci. Itulah mengapa kita harus menerima pekabaran Allah sekarang, sementara pintu kasihan masih terbuka, sementara Yesus masih melayani di Bilik Maha Kudus Bait Suci. Mengirimkan dosa-dosa kita kepadaNya sekarang itu penting. 


And then, of course, when the door to the sanctuary closes,  the tribulation, and the seven last plagues will take place.  This is going to be one of the worst periods  in the history of the world.  In fact it will be the worst period  in the history of the world.  It will be a cataclysmic period.  Imagine what the plagues will do to planet Earth.  Jeremiah saw what would happen.  He said in chapter 4 of his book, “I beheld the earth,  and lo, it was without form and void.  And I looked at the heavens; there was no light…”  In other words, the earth was in darkness.  He says, “I didn't see any living human being.  All the birds of the air had left.” (v.25).  In other words, nothing on earth was alive.  If you read about the plagues, they will devastate the earth.  They will return it to the condition it was in before  the creation week.  Sores will be over the bodies of the wicked who receive the wrath of God, because they rejected The Three Angels’ Messages.  Their tongues will dissolve in their mouths,  is what the Bible says.  The sea will be turned into blood.  The fountains of drinking water will be turned into blood.  The sun will scorch the vegetation of the earth.  And then there will be a supernatural darkness.  Human beings will be slaying one another.  There'll be a global earthquake.  Islands will disappear.  Mountain ranges will disappear.  In fact there will be a rain of hail; some pieces of hail  weighing as much as 50 pounds.  And so the plagues will totally devastate,  and decimate planet Earth.

Kemudian, tentu saja, ketika pintu Bait Suci itu menutup, masa kesukaran besar dan ketujuh malapetaka terakhir akan terjadi. Saat itu akan menjadi salah satu masa yang paling buruk dalam sejarah dunia. Bahkan itu adalah saat yang paling buruk dalam sejarah dunia. Itu adalah masa bencana yang luar biasa. Bayangkan akibat malapetaka-malapetaka itu pada bumi. Yeremia telah melihat apa yang akan terjadi. Katanya di pasal 4 dari kitabnya, 23 Aku melihat ke bumi, ternyata berantakan dan kosong, dan aku memandang ke langit, tidak ada terangnya…”  dengan kata lain, bumi gelap gulita. Yeremia berkata, 25 Aku melihat, ternyata  tidak ada manusia, dan semua burung di udara sudah  tidak ada.”   Dengan kata lain, di bumi tidak ada yang hidup. Jika kalian membaca tentang malapetaka-malapetaka itu, mereka akan menghancurkan bumi. Mereka yang membuat bumi kembali ke kondisinya sebelum diciptakan. Bisul-bisul akan muncul pada tubuh mereka yang jahat yang menerima murka Allah, karena mereka menolak Pekabaran Tiga Malaikat. Lidah mereka akan hancur dalam mulut mereka, itulah yang dikatakan Alkitab. Laut akan diubah menjadi darah. Sumber-sumber air minum akan diubah menjadi darah. Matahari akan membakar tanaman-tanaman di bumi. Dan akan ada kegelapan yang tidak alami. Manusia akan saling membunuh. Akan ada gempa bumi global. Pulau-pulau akan lenyap. Gunung-gunung akan lenyap. Bahkan akan terjadi hujan es batu, ada yang seberat 22.68 kg per bijinya. Maka malapetaka-malapetaka ini akan menghancurkan sampai lumat dan melenyapkan planet Bumi.


So you'd better be sure that you will be protected from the wrath  of God by accepting The Three Angels’ Messages.  As I mentioned, the Bible says that this time of trouble  will be the worst in the history of the world.  In fact, let's read about it in Matthew 24:21-22. It says: “21 For then there will be great tribulation, such as has not been since the beginning of the world until this time, no, nor ever shall be.  22 And unless those days were shortened, no flesh would be saved; but for the elect’s sake…” by the way, that's the 144,000  “…those days will be shortened.”
We're being told here that unless the period of tribulation was shortened, nobody would be left alive.  Because this period is going to be absolutely terrible. 

Jadi sebaiknya kita memastikan kita terlindung dari murka Allah dengan menerima Pekabaran Tiga Malaikat itu. Seperti yang saya sebutkan, Alkitab berkata masa kesukaran besar ini adalah yang paling parah dalam sejarah dunia. Nah, marilah kita membaca tentang hal ini di Matius 24:21-22, dikatakan, 21 Sebab setelah itu akan terjadi masa kesukaran yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan pernah terjadi lagi. 22 Dan sekiranya masanya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan…” mereka adalah ke-144ribu, “…masa itu akan dipersingkat.”
Kita diberitahu di sini, kecuali masa kesukaran besar itu dipersingkat, tidak ada yang hidup lagi, karena masa itu betul-betul sangat mengerikan.

This period is also described in Daniel 12:1, Daniel 12:1.  If you look at the previous chapter, Daniel 11, it speaks about the King of the North and his followers, which represents the same as the Beast in Revelation 13.  It says that they will go out to try and destroy God's people, and a time of trouble will ensue.  Notice Daniel 12:1. 1 At that time Michael shall stand up, the great prince who stands watch over the sons of your people…” Praise the Lord that there's going to be Someone watching over His people.  But notice that His people are going to go through the time of trouble.  Their faith will be tested. But the plagues will not touch God's people.  The wrath of God will not touch God's people. And so it says, “…At that time Michael shall stand up, the great prince who stands watch over the sons of your people. And there shall be a time of trouble such as never was since there was a nation even to that time. And at that time your people…” notice, this is the good news “…your people…” God's people, the living saints, “…shall be delivered, everyone who is found written in the book.”
Everyone who was found written in God's book of life, because they passed victoriously through the judgment.  Those who were pronounced righteous still, those who were pronounced holy still, will be shielded and delivered from this time of trouble. 
The culmination of this time of trouble will be the second coming of Jesus in power and glory,  at the very end of the tribulation. 

Masa ini juga dilukiskan di Daniel 12:1. Jika kita melihat pasal sebelumnya, Daniel 11, itu berbicara tentang Raja dari Utara dan pengikut-pengikutnya yang melambangkan Binatang di Wahyu 13. Dikatakan mereka akan pergi untuk mencoba dan menghancurkan umat Allah, dan sebagai akibatnya akan muncul suatu masa kesukaran besar. Perhatikan Daniel 12:1, 1 Pada waktu itu juga berdirilah Mikhael, Pangeran besar itu, yang menjaga anak-anak bangsamu…” Puji Tuhan akan ada yang menjaga umatNya. Tetapi perhatikan bahwa umatNya ini akan harus melalui masa kesukaran besar itu. Iman mereka akan diuji. Tetapi malapetaka-malapetaka itu tidak akan menyentuh umat Allah. Murka Allah tidak akan menyentuh umat Allah. Jadi dikatakan, 1 Pada waktu itu juga berdirilah Mikhael, Pangeran besar itu, yang menjaga anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Dan pada waktu itu bangsamu…”  perhatikan, ini kabar baik,   “…bangsamu…”  umat Allah, orang-orang kudus yang hidup,   “…akan diselamatkan, yakni setiap orang yang namanya didapati tertulis dalam Kitab itu.” Setiap orang yang namanya ada tertulis di buku kehidupan Allah karena mereka telah lulus penghakiman, adalah mereka yang dinyatakan tetap benar, tetap kudus, mereka akan terlindung dan diselamatkan dari masa kesukaran besar ini. Puncak dari masa kesukaran besar ini ialah kedatangan Yesus yang kedua dalam kuasa dan kemuliaan, pada akhir masa kesukaran besar itu.


Notice Revelation 6:14-17, where this great event,  the final event of the tribulation, the second coming  of Jesus is described. 14 Then the sky receded as a scroll when it is rolled up, and every mountain and island was moved out of its place. 15 And the kings of the earth, the great men, the rich men, the commanders, the mighty men, every slave and every free man, hid themselves in the caves and in the rocks of the mountains, 16 and said to the mountains and rocks, ‘Fall on us and hide us from the face of Him who sits on the throne and from the wrath of the Lamb!’...” Let me ask you, did they really need to experience  the wrath of the Lamb?  No, because the Lamb was there to save them!  The Lamb experienced the wrath of God when He  came the first time.  He drank the cup of the wrath of God.  And if they had accepted Jesus Christ, and they had feared God, and kept His commandments, and given glory to God, and realized that they were in the hour of God's judgment, and they had worshipped the Creator by keeping His holy Sabbath, and had come out of Babylon, they would have been spared.  God warned them. God told them to come out.  Now because they rejected God's mercy, the wrath of the Lamb falls upon them, instead of the salvation of the Lamb. 
And then I want you to notice how this scene of the second coming culminates with a question in verse 17, “… 17 For the great day of His wrath has come, and who is able to stand?’”

Simak Wahyu 6:14-17 di mana peristiwa penting ini, kejadian terakhir dari masa kesukaran besar, yaitu kedatangan Yesus digambarkan. 14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan gunung-gunung dan pulau-pulau pun pindah dari tempatnya. 15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar, orang-orang kaya, serta perwira-perwira,  orang-orang berkuasa, dan setiap budak serta setiap orang merdeka menyembunyikan diri di dalam gua-gua dan celah batu-batu karang di gunung-gunung. 16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu, ‘Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami dari Dia, yang duduk di atas takhta dan dari murka Anak Domba itu!’…" Coba saya tanya, apakah sesungguhnya mereka perlu mengalami murka Anak Domba? Tidak, karena Anak Domba ada untuk menyelamatkan mereka! Anak Domba sudah mengalami murka Allah ketika Dia datang ke dunia pertama kalinya, Dia telah minum dari cawan murka Allah. Dan andaikan mereka menerima Yesus Kristus dan mereka takut akan Allah dan menuruti Perintah-perintahNya dan memuliakan Allah, dan menyadari bahwa mereka sedang dalam masa penghakiman Allah, dan mereka menyembah Sang Khalik dengan memelihara SabatNya yang kudus, dan mereka keluar meninggalkan Babilon, mereka akan diselamatkan. Allah sudah memperingatkan mereka. Allah sudah memberitahu mereka untuk keluar. Sekarang karena mereka telah menolak pengampunan Allah, murka Anak Domba jatuh ke atas mereka, menggantikan keselamatan dari Anak Domba.
Lalu saya mau kalian simak bagaimana adegan kedatangan kedua ini diakhiri dengan pertanyaan di ayat 17, Sebab sudah tiba hari besar murkaNya, siapakah yang dapat bertahan?”


Where would you expect to find the answer to that question ~ “the great day of His wrath has come and who shall be able to stand?”  I think the very next chapter would be a good place to look.  Now do you know what we find in the very next chapter?  We find the 144,000.  And do you know what's happening to them?  They are being what?  They are being sealed.  The question is, why were they sealed?  They were sealed because God wanted to say, “These are Mine!  Don't touch these!  When the destruction comes spare them!” 
Does this bring to mind a scene in the book of Ezekiel?  Do you remember in Ezekiel 8, it spoke about a group who had their faces towards the East, and they were worshipping the sun, practicing this terrible abomination; and how there was a group in the city that was not practicing this abomination?  They were actually sighing and crying.  They were sad because of the abominations that were being committed in the city.  The Bible says that they were marked so that the destroying angels would not destroy them, so that they would be protected when God's wrath would be poured out upon the city. 
You see, what happened to Jerusalem foreshadows what will  happen on a global scale at the end of time.  The Christian world will be worshipping not the sun, they will be worshipping on the day of the sun, which we've already discussed are very, very similar in principle.  They will have the mark of the Beast.  They will be shedding the blood of innocent people, like was being shed in the city of Jerusalem.  But God will have a remnant people who have the seal of God on their foreheads.  And, of course, we have identified this seal as God's Holy Sabbath.  And God, by this seal, is going to say, “These are Mine!  Do not touch them.  Protect them in the midst of the tribulation.” 

Di mana menurut kita, kita bisa menemukan jawaban kepada pertanyaan  “…sudah tiba hari besar murkaNya, siapakah yang dapat bertahan?”    Saya rasa kita patut mencarinya di pasal berikutnya. Nah, tahukah kalian apa yang kita dapati di pasal berikutnya? Kita menemukan ke-144ribu. Dan tahukah kalian apa yang sedang terjadi pada mereka? Mereka sedang diapakan? Mereka sedang dimeteraikan. Pertanyaannya: mengapa mereka dimeteraikan? Mereka dimeteraikan karena Allah mau menyatakan, “Mereka ini milikKu! Jangan sentuh mereka! Saat pemusnahan datang, luputkan mereka!”
Apakah ini mengingatkan kita kepada suatu adegan di kitab Yehezkiel? Apakah kalian ingat Yehezkiel 8 yang berbicara tentang satu kelompok yang menghadapkan wajahnya ke Timur dan mereka menyembah matahari, sedang mempraktekkan kekejian mengerikan itu; dan bagaimana ada suatu kelompok lain di dalam kota (Yerusalem) yang tidak mempraktekkan kekejian ini? Justru mereka ini sedang berkeluh kesah dan menangis. Mereka sedih karena kekejian-kekejian yang dilakukan di kota itu. Alkitab berkata bahwa mereka juga diberi tanda supaya malaikat-malaikat pembinasa tidak akan membinasakan mereka supaya mereka terlindung ketika murka Allah dicurahkan ke atas kota itu.
Kalian lihat, apa yang terjadi pada Yerusalem merupakan bayangan pendahulu dari apa yang akan terjadi pada akhir zaman dalam skala global.  Dunia Kristen sekarang bukan menyembah matahari, tapi mereka menyembah hari matahari, dan sesuai apa yang telah kita bahas, itu adalah hal yang amat sangat mirip secara prinsip. Mereka akan memiliki tanda Binatang. Mereka akan menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah, seperti yang terjadi di kota Yerusalem. Tetapi Allah memiliki umat yang sisa yang memiliki meterai Allah di dahi mereka. Dan tentu saja, kita telah mengidentifikasi meterai ini sebagai Sabat Allah yang kudus. Dan dengan meterai ini Allah mau menyatakan “Mereka ini milikKu! Jangan sentuh mereka! Lindungi mereka di tengah-tengah kesukaran besar.”


Let's read about it in Revelation 7:1-3. This is immediately after the question, “The great day of His wrath has come.  Who shall be able to stand?” 
 1 After these things I saw four angels standing at the four corners of the earth, holding the four winds of the earth, that the wind should not blow on the earth, on the sea, or on any tree...” see, the wrath of God has not been poured out at this point.  The winds are being held.  This happens before Jesus comes. Notice verse 2, “… Then I saw another angel ascending from the east, having the seal of the living God. And he cried with a loud voice to the four angels to whom it was granted to harm the earth and the sea, saying, ‘Do not harm the earth, the sea, or the trees till we have sealed the servants of our God on their foreheads.’
And then you have a mention of the 144,000, and the twelve tribes of Israel. 
And so some people say, “See, these are literal Israelites over in the Middle East, because twelve tribes are mentioned by name, and there's 12,000 from each tribe, so it must be referring to the literal Israelites over in the Middle East.”
But you remember that in our previous lecture to this one we spoke about Israel.  Israel is not local, Israel is global.  Israel is not literal, Israel is spiritual and worldwide.  Whoever has joined Jesus Christ as Savior and Lord is Israel. This is not speaking about the literal tribes of Israel, this is speaking about God's remnant people  all over the world. 

Mari kita baca tentang hal ini di Wahyu 7:1-3. Ini tepat setelah pertanyaan, “…sudah tiba hari besar murkaNya, siapakah yang dapat bertahan?”
1 Setelah hal-hal itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya angin jangan bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon…”  lihat, pada waktu ini murka Allah masih belum dicurahkan, angin masih ditahan. Ini adalah sebelum kedatangan Yesus. Simak ayat 2,  “…2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari timur dengan membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, 3 katanya: ‘Janganlah merusak bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!’”
Kemudian disebutkan tentang ke-144ribu dan ke-12 suku Israel.
Dan ada yang berkata, “Lihat, mereka itu orang-orang Israel literal dari Timur Tengah karena ke-12 suku ini disebutkan nama-namanya, dan ada 12’000 dari setiap suku, maka ini pasti mengacu kepada Israel literal yang di Timur Tengah.”
Tetapi kalian ingat, di pelajaran kita yang sebelumnya, kita sudah berbicara tentang Israel. Israel bukan Israel lokal, Israel ini Israel global. Israel bukan Israel literal melainkan Israel spiritual dan mendunia. Siapa pun yang telah bergabung dengan Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhannya adalah Israel. Ini tidak bicara tentang suku-suku Israel literal, ini bicara tentang umat Allah yang sisa dari seluruh dunia.


Now I'd like to share with you a quotation from a very famous expositor on prophecy.  Today he's one of the best known authors on Bible prophecy.  I disagree with practically everything that he ever wrote, because I don't think that it's in harmony with Biblical prophetic principles.  But I want to read two statements from his writings to show you how inconsistent sometimes people are when they interpret prophecy as we find it in Scripture. 
This is what he says.  By the way, his name is Dave Hunt.  You might have heard of him. He says this, “Some suggest that the Vatican will move to Babylon…”  Because he believes that the Roman Catholic Papacy is the harlot of Revelation 17.  In that sense he believes the same thing as the Adventist church.  The same that we've been studying here.  So he says, “…Some suggest that the Vatican will move to Babylon in Iraq when it is rebuilt.  But why should it?...” he asks.  “…The Vatican has been fulfilling John's vision from its location in Rome for the past fifteen centuries…”  In other words the harlot seated on many waters, he says, that's Vatican; that's the Papacy.  And the Papacy's been fulfilling this prophecy for the last fifteen centuries.  And then he says, “…Moreover, we have shown the connection to ancient Babylon, which the Vatican has maintained down through history in the paganized Christianity it has promulgated.  As for ancient Babylon itself, it wasn't even in existence during the past 2,300 years, to reign over the kings of the earth.  Babylon lay in ruins, while pagan Rome, and later Catholic Rome, the new Babylon, was indeed reigning over kings…”  Now what's interesting about this quotation is that Dave Hunt says that Babylon is not literal Babylon, it is to be understood  symbolically of a worldwide system.  Did you catch the point?  Babylon is spiritual.  It applies to the Papacy, and it is globalIn other words, Babylon cannot be taken literally. 
But he says when Revelation speaks about Israel, Israel has to be literal.  Now you tell me, what consistency is there in that? 
Babylon was the great enemy of Israel.  So if Babylon is spiritual, or symbolic and worldwide,  Israel, the enemy of Babylon, must also be  symbolic and worldwide.  Are you following me? 

Sekarang saya ingin membagikan kepada kalian suatu kutipan dari seorang ahli nubuatan yang terkenal. Hari ini dia adalah salah satu penulis yang membahas nubuatan Alkitab yang paling dikenal. Saya tidak setuju dengan nyaris segala yang pernah ditulisnya karena menurut saya itu tidak selaras dengan prinsip nubuatan Alkitab. Tetapi saya mau membacakan dua pernyataannya dari tulisannya untuk menunjukkan bagaimana manusia itu terkadang begitu inkonsisten dalam menginterpretasikan nubuatan yang kita temui di Kitab Suci.
Inilah katanya ~ ketahuilah namanya Dave Hunt, mungkin kalian pernah mendengar tentangnya ~ dia berkata demikian,  “Ada yang punya pendapat bahwa Vatikan akan pindah ke Babilon…” karena dia meyakini Kepausan Roma Katolik ialah perempuan pelacur di Wahyu 17. Dalam hal ini dia meyakini hal yang sama yang diyakini GMAHK, sama dengan yang kita pelajari di sini. Jadi katanya,  “Ada yang punya pendapat bahwa Vatikan akan pindah ke Babilon di Irak setelah dibangun kembali. Tetapi kenapa harus demikian?...” tanyanya. “…Vatikan sudah menggenapi penglihatan Yohanes dari lokasinya di Roma selama lima belas abad yang terakhir…” Dengan kata lain, perempuan pelacur yang duduk di atas banyak air, katanya, ialah Vatikan, itu ialah Kepausan. Dan Kepausan sudah menggenapi nubuatan ini selama lima belas abad yang terakhir. Kemudian katanya, “Apalagi kami sudah menunjukkan hubungannya dengan Babilon purba, yang sepanjang sejarah telah dipelihara Vatikan dengan kekristenan pagan yang disebarkannya. Tentang Babilon purba sendiri yang harus menguasai raja-raja bumi, itu bahkan sudah tidak eksis sejak 2’300 tahun yang terakhir. Babilon hanya reruntuhan, sementara Roma pagan dan setelah itu Roma Katolik atau Babilon yang baru-lah yang benar-benar menguasai raja-raja…”
Nah, apa yang menarik tentang kutipan ini ialah Dave Hunt berkata bahwa Babilon bukan Babilon literal, Babilon harus dipahami sebagai simbol dari suatu sistem yang mendunia. Apakah kalian menangkap poinnya? Babilon itu rohani, dan itu mengacu kepada Kepausan, dan dia bersifat global.  Dengan kata lain, Babilon tidak boleh dianggap literal.
Tetapi Dave Hunt berkata, ketika kitab Wahyu bicara tentang Israel, Israelnya harus literal. Coba katakan, di mana letak konsistensinya dalam hal itu di sini?
Babilon adalah musuh besar Israel. Maka jika Babilon itu rohani atau simbolis dan mendunia; Israel, musuh Babilon harus juga simbolis dan mendunia. Apakah kalian bisa mengikuti saya?


Now let me read you the second statement. “…God is foretelling His final judgment upon a great evil which began at the Tower of Babel, and which has only grown as politics, religion, and science have become more  sophisticated until finally the whole world is united  in the pursuit of Satan's ancient lie.  This is Babylon revived, and headquartered in Rome, that will be destroyed never to be inhabited again…”  So once again, he says Babylon is worldwide, and it's a symbolic system.  So why isn't Israel also symbolic and global, or worldwide, if it's found in the same book of Revelation? 

Sekarang coba saya bacakan pernyataannya yang kedua. “Allah menubuatkan penghakimanNya yang terakhir atas kejahatan yang hebat yang dimulai dengan menara Babel, dan yang telah berkembang dengan semakin majunya politik, agama, dan sains hingga akhirnya seluruh dunia bersatu mengikuti kebohongan lama Setan. Inilah Babilon yang hidup kembali, dengan pusatnya di Roma, yang akan dihancurkan, selamanya tidak akan ditempati lagi…”
Jadi sekali lagi dia berkata Babilon itu mendunia, itu simbol dari suatu sistem. Kalau begitu mengapa Israel bukan simbol juga dan global atau mendunia, jika juga terdapat di kitab Wahyu yang sama?


Now the Bible tells us that God's faithful living saints, the 144,000, are going to be marked for death.  During the tribulation there will be a death decree over their heads.  Let's read about it in Revelation 13:15, Revelation 13:15. Speaking about this Beast that rises from the earth, 15 He was granted power to give breath to the image of the Beast, that the image of the Beast should both speak and cause as many as would not worship the image of the Beast to be…”  what?   “…to be killed…” 
So whoever doesn't worship the Beast and his image, or receive the mark, there will be a death decree against those people. 
By the way, do you know where this whole scene comes from?  It comes from the story of ancient Babylon, Daniel 3.  Let me ask you, In Daniel 4, did Nebuchadnezzar for a while live like a Beast? Yes, he did.  Did he raise an image?  He most certainly did.  Did he command everyone to worship the image that he had raised up? Yes.  What did he say would happen if people didn't worship the image?  They would be what?  They would be killed.  Does that sound familiar?  It's very similar to Revelation 13.  Only in Daniel 3 this is happening in literal Babylon with three literal Hebrews.  And this is a literal image, and Nebuchadnezzar lived for a while as a literal Beast.  At the end time it will be a symbolic Beast raising up a symbolic image that will be global in scale, and will command everyone to worship. Are you with me?  And Israel will not be literal Hebrews, it will be spiritual Hebrews, or spiritual Israelites. By the way, did the three young men go through a severe time of trouble such as they had never seen in their life? Yes.  They were thrown into a burning fiery furnace, heated how many times more than before? Seven times more than before.  That prefigures the period of the plagues.  It's the worst period in human history.  The worst tribulation in human history.  But what happened with those three young men who stood before the Beast and his image, and refused to practice worship?  What happened with them?  Jesus Himself intervened, and He delivered His people from certain death.  Is that what's going to happen with God's people on a global scale at the end of time?  Is it spiritual Israel who will be condemned to death by spiritual worldwide Babylon? Absolutely.  And, of course, that group are called the 144,000.  And as I mentioned before, the culmination of the tribulation period will be when Jesus Christ comes on the clouds of heaven to rescue His people from certain death. 

Nah, Alkitab mengatakan kepada kita bahwa umat Allah yang setia, orang-orang kudus yang masih hidup, ke-144ribu, akan dijadikan sasaran untuk dibunuh. Selama masa kesukaran besar akan ada perintah untuk menghukum mati mereka. Mari kita baca tentang hal ini di Wahyu 13:15. Berbicara tentang Binatang ini yang muncul dari bumi. 15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung Binatang itu, sehingga patung Binatang itu bisa berbicara dan menyebabkan semua orang, yang tidak mau menyembah patung Binatang itu…”  diapakan?   “…dibunuh.” Maka siapa pun yang tidak menyembah Binatang itu dan patungnya atau menerima tandanya, akan kena perintah bunuh.
Nah, tahukah kalian dari mana adegan ini berasal? Ini berasal dari kisah Babilon purba, Daniel 3. Coba saya tanya, di Daniel 4, apakah Nebukadnezar pernah hidup seperti Binatang beberapa waktu lamanya? Ya. Apakah dia mendirikan sebuah patung? Betul sekali. Apakah dia memerintahkan semua orang untuk menyembah patung yang didirikannya? Ya. Apa katanya yang akan terjadi pada mereka yang tidak mau menyembah patung itu? Mereka akan diapakan? Mereka akan dibunuh. Apa ini terdengar familier? Sangat mirip dengan Wahyu 13. Hanya saja di Daniel 3 ini terjadi di Babilon literal pada tiga orang Ibrani literal. Dan patungnya literal, dan Nebukadnezar untuk beberapa waktu lamanya secara literal hidup seperti binatang. Pada akhir zaman, itu akan menjadi Binatang yang simbolis, yang mendirikan patung yang simbolis dalam skala yang global, dan akan memerintahkan semua orang untuk menyembahnya. Apakah kalian bisa mengikuti saya? Dan Israel bukanlah Ibrani literal, melainkan Ibrani rohani atau Israel rohani. Nah, apakah ketiga pemuda itu harus melewati masa kesukaran yang sangat berat yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya? Ya. Mereka dilemparkan ke dalam tungku api yang dipanaskan berapa kali lebih panas dari sebelumnya? Tujuh kali lebih panas dari sebelumnya. Ini adalah lambang dari masa malapetaka-malapetaka terakhir, masa yang paling buruk dalam sejarah manusia, masa kesukaran besar yang paling buruk dalam sejarah manusia. Tetapi apa yang terjadi pada ketiga pemuda yang berdiri di hadapan Binatang itu dan patungnya dan menolak melakukan penyembahan? Apa yang terjadi pada mereka? Yesus sendiri yang turut campur dan Dia menyelamatkan umatNya dari kematian yang pasti. Itukah yang akan terjadi pada umat Allah pada skala yang global saat akhir zaman? Saat itu apakah Israel rohani akan dihukum mati oleh Babilon rohani yang mendunia? Betul sekali. Dan tentu saja, kelompok itu  yang disebut ke-144ribu. Dan sebagaimana yang telah saya katakan sebelumnya, puncak masa kesukaran besar itu ialah ketika Yesus Kristus datang dengan awan di langit untuk menyelamatkan umatNya dari kematian yang pasti.


Let's read about it in Revelation 19:11-16, Revelation 19:11-16. It says here, 11 Now I saw heaven opened, and behold, a white horse. And He who sat on him was called Faithful and True, and in righteousness He judges and makes war…” He comes for the battle of Armageddon, because the wicked want to destroy His people.  He's going to intervene to deliver His people.  By the way, this is Jesus Christ.  He is the one who is faithful and true. Verse 12, “… 12 His eyes were like a flame of fire, and on His head were many crowns. He had a name written that no one knew except Himself. 13 He was clothed with a robe dipped in blood…” by the way, this is not His own blood.  Symbolically He's coming to trample the winepress.  He's coming to destroy the wicked, because they wanted to destroy His people.  So it says, “…He was clothed with a robe dipped in blood, and His name is called The Word of God. 14 And the armies in heaven…” these are the angels, “…clothed in fine linen, white and clean, followed Him on white horses…”  Jesus Christ, and His armies coming back to planet Earth to rescue His people. Verse 15, “… 15 Now out of His mouth goes a sharp sword, that with it He should strike the nations…” And now I want to show you, Biblically, that when it says that His garments are stained in blood, it's not His own blood, it's the blood in the winepress of His enemies.  Notice what it says in verse 15, “…15 Now out of His mouth goes a sharp sword, that with it He should strike the nations.  And He Himself will rule them with a rod of iron. He Himself…” listen to this, “…treads the winepress of the fierceness and wrath of Almighty God. 16 And He has on His robe and on His thigh a name written: KING OF KINGS AND LORD OF LORDS.”

Mari kita  baca di Wahyu 19:11-16, dikatakan di sini, 11Lalu aku melihat sorga terbuka dan lihatlah, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: ‘Yang Setia dan Yang Benar’, Ia menghakimi dan berperang dalam kebenaran…”  Dia datang untuk peperangan Harmagedon karena orang-orang jahat mau membinasakan umatNya. Dia akan turut campur untuk menyelamatkan umatNya. Nah, ini ialah Yesus Kristus. Dialah yang setia dan benar. Ayat 12,   “…12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak dimengerti seorang pun, kecuali Ia sendiri. 13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah…”  nah, ini bukan darahNya sendiri. Secara simbolis Dia datang untuk menginjak-injak perasan anggur, Dia datang untuk membinasakan orang-orang jahat karena mereka ingin membinasakan umatNya. Jadi dikatakan, “…13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah  dan nama-Nya disebut: Firman Allah. 14 Dan semua pasukan yang di sorga…” yaitu para malaikat,  “…memakai lenan halus yang putih bersih mengikutiNya menunggang kuda-kuda putih…”  Yesus Kristus dan bala tentaranya kembali ke planet Bumi untuk menyelamatkan umatNya. Ayat 15, “…15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam, dan dengan pedang itu Dia akan memukul segala bangsa…”  Sekarang saya mau menunjukkan secara alkitabiah jika dikatakan pakaianNya bernoda darah, itu bukan darahNya sendiri, itu darah musuhNya di perasan anggur. Simak apa katanya di ayat 15, “…15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam, dan dengan pedang itu Dia akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan memerintah atas mereka dengan tongkat besi. DIa sendiri yang…”  dengarkan ini, “…menginjak perasan anggur kegeraman dan murka Allah Yang Mahakuasa. 16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN SEGALA TUAN.”

 
Do you know, one of the great problems in the Christian world  today is that there's this teaching out there that  Christians are going to be raptured out of this world  before the tribulation.  Now let me ask you this question: If there was going  to be a hurricane hitting in Florida, would you prepare  for it in Fresno? Of course not!  You'd just say, “That doesn't affect me, that’s  not going to hit here.”  And so Christians are certain that they're going  to be whisked away, they're going to be snatched away to heaven; and then the Jews are going to be left behind, they're going to suffer this horrendous time of trouble  such as the world has never seen.  But they're going to be surprised, because they will  find themselves on this earth during this period of terrible  tribulation, and they will not have the necessary faith to  pass through this period victoriously, because they were  not expecting to be here.  Are you understanding how serious this teaching of the Rapture is?  Listen, if you think you're going to be raptured to heaven,  you would never prepare for the tribulation, would you?  Because you're thinking that you're going to be in another place. 

Tahukah kalian, salah satu masalah besar di dunia Kristen hari ini ialah adanya ajaran bahwa orang-orang Kristen akan diangkat ke Surga, keluar dari dunia ini sebelum masa kesukaran besar. Nah, coba saya tanya, jika akan ada badai topan di Florida, apakah kalian yang di Fresno akan bersiap-siap untuk itu? Tentu saja tidak! Kalian akan berkata, “Itu tidak akan mengenai saya, itu tidak akan sampai kemari.” Maka orang-orang Kristen  merasa yakin bahwa mereka akan ditarik ke atas, mereka akan dilarikan ke Surga; kemudian orang-orang Yahudi yang ditinggalkan di dunia dan merekalah yang akan menderita masa kesukaran besar yang mengerikan yang belum pernah dialami dunia sebelumnya. Tetapi orang-orang Kristen ini akan terkejut karena mereka akan mendapati diri mereka sendiri di bumi pada masa kesukaran besar yang mengerikan itu dan mereka tidak memiliki iman yang diperlukan untuk melewati masa kesukaran ini dengan sukses, karena mereka tidak mengira mereka bakal ada di sini. Apakah kalian paham sekarang betapa seriusnya ajaran Pengangkatan (Rapture) ini? Dengarkan, jika kalian mengira kalian akan diangkat ke Surga, kalian tidak akan bersiap-siap menghadapi masa kesukaran besar itu, kan? Karena kalian menganggap kalian akan berada di tempat lain.


By the way, the Bible tells us that the 144,000 will be a special group.  They will have a special character.  They will have a character that is victorious over sin;  totally and completely in their lives. 
Some people say, “Ah, it's not possible to gain the victory over sin.  Only when Jesus comes will Jesus transform us, and He'll change us.” 
The Bible teaches that it is possible to overcome sin  fully and completely. 
Of course people say, “Well, Pastor, are you perfect?” 
And, of course, the answer is Pastor Bohr is not perfect.  But whether I am perfect or not is immaterial. It makes no sense to say that one can only be perfect if Pastor Bohr is perfect.  My perfectibility does not show whether you can be perfected or not. 
The Bible teaches that God's people will live  a life without sin.  After all, they will not be able to go into the sanctuary to take their sins there to Jesus Christ.  They will have to have the total victory over sin.  And they won't do it themselves.  They have no power to do it.  They will do it because they follow the Lamb wherever He goes.  They will do it because they depend on Jesus Christ  every instant of their lives. 

Nah, Alkitab mengatakan kepada kita bahwa ke-144ribu adalah kelompok yang istimewa. Mereka akan memiliki tabiat yang istimewa. Mereka akan memiliki tabiat yang telah menang atas dosa, secara total dan menyeluruh dalam hidup mereka.
Beberapa orang berkata, “Ah, tidak mungkin menang atas dosa. Hanya saat Yesus datang, maka Yesus yang akan mentransformasi kita dan Dia yang mengubah kita.”
Alkitab mengajarkan bahwa menang atas dosa secara total dan menyeluruh itu mungkin.
Tentu saja orang-orang berkata, “Nah, Pastor, apakah Anda sudah sempurna?”
Dan tentu saja jawabannya Pastor Bohr tidak sempurna. Tetapi apakah saya sempurna atau tidak, itu tidak penting. Tidak masuk akal mengatakan bahwa seseorang hanya bisa sempurna jika Pastor Bohr sempurna. Kesempurnaan saya tidak menunjukkan apakah kalian bisa menjadi sempurna atau tidak.
Alkitab mengajarkan umat Allah akan memiliki kehidupan yang tanpa dosa. Lagi pula mereka tidak bisa masuk lagi ke Bait Suci untuk menyerahkan dosa-dosa mereka kepada Yesus Kristus. Jadi mereka harus sudah menang total atas dosa. Dan mereka tidak bisa melakukan itu sendiri. Mereka tidak memiliki kuasa untuk melakukannya. Mereka bisa melakukannya karena mereka mengikut Anak Domba itu ke mana pergiNya. Mereka bisa melakukannya karena mereka mengandalkan Yesus Kristus setiap detik hidup mereka.


Let's read a few passages about the 144,000.  Revelation 14:1-5 describes the sterling character of this group.  Here John, inspired by the Holy Spirit says, 1 Then I looked, and behold, a Lamb standing on Mount Zion, and with Him one hundred and forty-four thousand, having His Father’s name written on their foreheads. And I heard a voice from heaven, like the voice of many waters, and like the voice of loud thunder. And I heard the sound of harpists playing their harps. They sang as it were a new song before the throne, before the four living creatures, and the elders; and no one could learn that song except the hundred and forty-four thousand who were redeemed from the earth…” and now notice their character, “… These are the ones who were not defiled with women, for they are virgins…” Don't worry, if you're married and you live until Jesus comes, you can be among this group.  When it says that they are virgins, it's speaking spiritually.  They did not actually embrace the teachings of the harlot and her daughters.  Those are the women that are mentioned here.  Because marriage is honorable.  If a man and a woman marry in harmony with the standards that God has established, there's nothing defiling about that.  What this is saying is that these 144,000 were not defiled with Babylon and her daughters.  They did not drink her wine.  They did not embrace her doctrines, or her practices. Notice what else it says about them “… These are the ones who follow the Lamb wherever He goes…”   See, that's why they're victorious over sin.  They follow the Lamb wherever He goes.  They're like Enoch, who walked with God.  And the walk was so close with God that finally God said, “Enoch, you don't have anything more to do on planet Earth.  You don't belong down there.  You're not a citizen down there.  Come, come to heaven, and we'll walk the street of gold together throughout the ceaseless ages of eternity.”  That's what the 144,000 are like.  Their life is totally and completely focused on Jesus.  And so it says: “…These are the ones who follow the  Lamb wherever He goes. These were redeemed from among men, being firstfruits to God and to the Lamb...” and now notice: “…And in their mouth was found no deceit…” The word deceit is psuedo.  In their mouth was found no lie.  They spoke only the truth, “…for they are without fault before the throne of God.”
What a character! You see, they beheld Jesus in all of His glory.  And they reflected the character of Jesus.  See, they accepted The Three Angels’ Messages, folks.  They kept the commandments of God.  They had faith in Jesus.  They feared God.  They gave glory to God by revealing His character to the world.  They left Babylon.  They did not worship the Beast.  They didn't worship the image.  They did not receive the mark.  In other words, their loyalty was only with Jesus. 

Mari kita baca beberapa ayat tentang ke-144ribu. Wahyu 14:1-5 menggambarkan kemurnian tabiat kelompok ini. Di sini Yohanes di bawah inspirasi Roh Kudus berkata, 1 Dan aku memandang, dan melihat, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia ke seratus empat puluh empat ribu, dan di dahi mereka tertulis nama Bapa-Nya. 2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan aku mendengar suara pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. 3 Mereka menyanyi seakan-akan itu suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain ke seratus empat puluh empat ribu yang telah ditebus dari bumi itu…”  dan sekarang simak tabiat mereka, “…4 Ini adalah mereka yang tidak tercemar dengan perempuan-perempuan, karena mereka adalah perawan-perawan…”  Jangan khawatir, jika kalian sudah menikah dan kalian hidup hingga Yesus datang, kalian bisa masuk kelompok ini. Bila dikatakan mereka itu perawan, ini bicara secara rohani. Mereka tidak memeluk ajaran-ajaran si pelacur dan anak-anak perempuannya. Itulah perempuan-perempuan yang dimaksud di sini. Karena perkawinan itu terhormat, jika seorang laki-laki dan perempuan menikah selaras dengan standar yang ditentukan Allah, tidak ada yang najis di sana. Apa yang dikatakan di sini ialah ke-144ribu ini tidak najis oleh Babilon dan putri-putrinya, mereka tidak minum anggurnya, mereka tidak memeluk doktrinnya atau melakukan praktek-prakteknya. Simak apa yang dikatakan tentang mereka, “…Inilah mereka yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi…”  lihat, itulah mengapa mereka bisa menang atas dosa. Mereka mengikut Anak Domba itu ke mana Dia pergi. Mereka seperti Henokh yang hidup bersama Allah. Dan hubungan itu sedemikian dekatnya hingga akhirnya Allah berkata, “Henokh, kamu sudah tidak punya urusan lagi dengan planet Bumi, kamu tidak cocok di bawah sana. Kamu bukan warga di bawah sana lagi. Mari, datang ke Surga dan kita akan berjalan di jalan emas bersama-sama selama kekekalan yang tidak berakhir.”  Seperti itulah ke-144ribu ini. Hidup mereka secara total dan menyeluruh terfokus pada Yesus. Maka dikatakan, “…Inilah mereka yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.  Mereka ditebus dari antara manusia sebagai persembahan sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu…”  dan sekarang simak,  “…5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta…”  kata dusta ialah “pseudo” (kepalsuan). Di mulut mereka tidak didapati kebohongan. Mereka hanya berbicara yang benar, “…karena mereka tidak bercela di hadapan takhta Allah.”
Betapa istimewanya tabiat mereka! Kalian lihat, mereka memandang Yesus dalam segala kemuliaanNya, dan mereka memantulkan tabiat Yesus. Lihat, mereka telah menerima Pekabaran Tiga Malaikat itu, Saudara-saudara. Mereka mematuhi Perintah-perintah Allah. Mereka memiliki iman dalam Yesus. Mereka takut akan Allah. Mereka memuliakan Allah dengan menyatakan tabiat Allah kepada dunia. Mereka meninggalkan Babilon. Mereka tidak menyembah Binatang itu, mereka tidak menyembah patungnya, mereka tidak menerima tandanya. Dengan kata lain loyalitas mereka hanyalah pada Yesus.


Now do you remember that question, “The great day of His wrath has come, and who shall be able to stand?”  Do you know that that question is asked in other places in the Bible as well?  And immediately after the question is asked, you have once again a description of a group that has a sterling character. 
Notice Malachi 3:2, Malachi 3:2, But who can endure the day of His coming?...” See the same type of question?  “…who can endure the day of His coming? And who can stand when He appears? For He is like…”  what?   “…a refiner’s fire and like launderers’ soap.”
Does Jesus want to cleanse us and purify us?  Does He want to make us fireproof in our characters so that when He comes we are not destroyed by the fire, but we are spared like the three young men in the fiery furnace.  Absolutely.

Sekarang, apakah kalian ingat pertanyaan itu, “…sudah tiba hari besar murkaNya, siapakah yang dapat bertahan?”  Tahukah kalian bahwa pertanyaan itu juga diajukan di beberapa tempat lain di dalam Alkitab? Dan segera setelah pertanyaan itu ditanyakan, sekali lagi ada deskripsi sekelompok orang yang memiliki tabiat yang murni.
Simak Maleakhi 3:2, 2 Siapakah yang dapat tahan hari kedatangan-Nya?…”  lihat, pertanyaan yang sama tipenya, “…Siapakah yang dapat tahan hari kedatangan-Nya?  Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti…”  apa?   “…api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.”
Apakah Yesus mau membersihkan kita dan memurnikan kita? Apakah Dia mau membuat kita tahan api dalam tabiat kita supaya bila Dia datang kita tidak binasa oleh api melainkan kita selamat seperti ketiga orang pemuda dalam tungku api? Tentu saja.


Notice Isaiah 33:14-16. You know, many Christians think that the wicked are going to burn in the fires of hell forever.  Do you know that the Bible teaches that it's the righteous  that are going to live in the fire? 
You say, “Now what?  You say the righteous are going to live with the consuming fire?”
Yes, it's the righteous not the wicked.  Because the Bible, as we've studied, says that the wicked are going to be returned to ashes.  Satan and his angels are going to be ashes, so they're going to go out.  But the fire that consumed the Devil and his angels, and the wicked, will continue to exist because the fire is the glory of God. 
Now notice Isaiah 33:14-16, notice the question again, “14 …Who among us shall dwell with the devouring fire? Who among us shall dwell with everlasting burnings?...” notice the answer “…15 He who walks righteously and speaks uprightly, he who despises the gain of oppressions, who gestures with his hands refusing bribes, who stops his ears from hearing of bloodshed, and shuts his eyes from seeing evil: 16 He will dwell on high; His place of defense will be the fortress of rocks; bread will be given him, his water will be sure.”
Is there a sterling character described here once the question is asked, “Who among us shall dwell with the devouring fire?  Who among us shall dwell with the everlasting burnings?”  Then you have the sterling character of those who will dwell with the everlasting fire. 

Simak Yesaya 33:14-16. Kalian tahu, banyak orang Kristen berpikir bahwa orang jahatlah yang akan dibakar di api neraka selamanya. Tahukah kalian Alkitab mengajarkan bahwa orang benarlah yang akan hidup di dalam api?
Kalian berkata, “Apa? Anda bilang orang benar yang akan hidup bersama api yang menghanguskan?”
Ya, orang benar bukan orang jahat. Karena Alkitab berkata ~ seperti yang telah kita pelajari ~ bahwa orang jahat akan dikembalikan menjadi abu. Setan dan malaikat-malaikatnya akan menjadi abu, jadi api mereka akan padam. Tetapi api yang menghanguskan Iblis dan malaikat-malaikatnya dan orang-orang jahat, akan terus eksis karena api itu ialah kemuliaan Allah.
Sekarang simak Yesaya 33:14-16, simak pertanyaan itu lagi,  14 …Siapakah di antara kita yang akan hidup bersama api yang memusnahkan ini? Siapakah di antara kita yang akan hidup bersama pembakaran yang abadi ini?’…”  perhatikan jawabannya, “…15 Orang  yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang membenci pendapatan dari hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya menolak suap, yang menutup telinganya dari mendengarkan rencana penumpahan darah, dan menutup matanya dari melihat kejahatan, 16 dia akan berdiam di tempat yang tinggi, tempat pertahanannya akan di benteng batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.”
Apakah di sini digambarkan tabiat yang murni begitu pertanyaannya diajukan,14 …Siapakah di antara kita yang akan hidup bersama api yang memusnahkan ini? Siapakah di antara kita yang akan hidup bersama pembakaran yang abadi ini?’…”   Lalu ada tabiat murni dari mereka yang akan hidup bersama api yang kekal itu.


Notice Psalm 15:1-5.  Once again it begins with the question followed by the sterling character of a certain group. It says there in Psalm 15:1-5, 1 Lord, who may abide in Your tabernacle? Who may dwell in Your holy hill?...”  by the way, His holy hill is Zion, and the 144,000  are standing on Mount Zion.  Notice the answer, “…He who walks uprightly, and works righteousness, and speaks the truth in his heart; 3 he who does not backbite with his tongue, nor does evil to his neighbor, nor does he take up a reproach against his friend; In whose eyes a vile person is despised, but he honors those who fear the Lord…” that expression is the first angel's message,  “…he who swears to his own hurt…” in other words, when he promises he keeps his word,  “…and does not change; 5 he who does not put out his money at usury…” which means excessive charge of interest,  “… nor does he take a bribe against the innocent. He who does these things shall never be moved…” in other words, he will be able to stand.
Once again the question is followed with what?  with the sterling character.  God's end time generation will have a sterling, spotless character that fully reflects the image of Jesus Christ: the 144,000 living saints. 

Simak Mazmur 15:1-5, sekali lagi dimulai dengan pertanyaan yang diikuti oleh tabiat murni sekelompok orang tertentu. Dikatakan di Mazmur 15:1-5, 1 …TUHAN, siapa yang boleh diam di kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? …”  nah, gunungNya yang kudus ialah Sion, dan  ke-144ribu itu berdiri di gunung Sion. Simak jawabnya, “…2 Yaitu dia yang hidup dengan benar, yang melakukan apa yang benar, dan yang berbicara sesuai isi hatinya yang benar, 3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, atau berbuat jahat kepada tetangganya, dan yang juga tidak menimpakan cela kepada temannya; 4  yang memandang hina orang yang keji, tetapi yang menghormati mereka yang takut akan TUHAN…”  ungkapan ini adalah pekabaran malaikat pertama,   “…yang bersumpah walaupun merugikan dirinya…” dengan kata lain dia memegang janjinya,   “…dan tidak berubah; 5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba…”  artinya mengenakan bunga yang tinggi, “…dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan digeser selama-lamanya…”  artinya dia tahan berdiri tegak.
Sekali lagi pertanyaan itu diikuti oleh apa? Oleh tabiat yang murni. Generasi Allah akhir zaman akan memiliki tabiat yang murni, tidak bernoda, dan seluruhnya memantulkan model Yesus Kristus, ke-144ribu orang-orang kudus yang hidup.


Now I don't have time to get into the fact that the number  144,000 is a symbolic number.  It represents a much larger group than exactly 144,000.  Notice Psalm 24:3-6.  Once again the question: Who may ascend into the hill of the Lord? Or who may stand in His holy place? He who has clean hands and a pure heart, who has not lifted up his soul to an idol, nor sworn deceitfully. He shall receive blessing from the Lord, and righteousness from the God of his salvation. This is Jacob, the generation of those who seek Him, who seek Your face.”
You see folks, in order to stand when Jesus comes,  there's a special preparation that needs to take place.  I want you to notice several texts in the New Testament  that speak about this special preparation that should be made  now while the door of mercy is being opened. 

Nah, saya tidak punya waktu untuk membahas fakta bahwa angka 144’000 adalah angka simbolis, ini melambangkan jumlah yang jauh lebih besar daripada tepat 144’000.
Simak Mazmur 24:3-6, sekali lagi pertanyaannya, "3Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN?  Atau siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? 4 Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak pernah menyerahkan dirinya kepada berhala, maupun yang bersumpah palsu. 5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan pembenaran dari Allah yang menyelamatkan dia. 6 Inilah Yakub, angkatan orang-orang yang mencari Dia, yang mencari wajah-Mu."
Saudara-sadara, lihat, supaya bisa bertahan saat Yesus datang, ada persiapan istimewa yang harus terjadi. Saya mau kalian simak beberapa ayat di Perjanjian Baru yang bicara tentang persiapan istimewa ini yang harus dibuat sekarang selagi pintu kasihan masih terbuka.


Do you know, folks, The Three Angels’ Messages have the intention of preparing that kind of character for the coming of Jesus.  The Three Angels’ Messages teach us the everlasting gospel.  They teach us the need to fear God, to give glory to Him, that we're in the hour of His judgment.  We should prepare a character to pass through the judgment, that we should worship only God, not our things.  We should worship the Creator by keeping His Sabbath.  If we're in Babylon we should get out of Babylon, and we should beware of worshipping the Beast, his image, and receiving the mark.  Those three messages actually prepare God's people to stand in the great day ahead.

Tahukah kalian, Saudara-saudara, Pekabaran Tiga Malaikat bertujuan mempersiapkan tabiat seperti itu untuk kadatangan Yesus. Pekabaran Tiga Malaikat mengajar kita tentang Injil yang kekal, mengajar perlunya kita takut akan Allah, dan memuliakan Dia; dan bahwa kita sedang berada di saat penghakimanNya, maka kita harus mempersiapkan suatu tabiat yang bisa lulus penghakiman itu; bahwa kita harus menyembah Allah saja, bukan harta milik kita; kita harus menyembah Sang Khalik dengan memelihara SabatNya; jika kita sedang berada di Babilon, maka kita harus keluar dari Babilon; dan kita harus waspada tentang penyembahan kepada Binatang itu, kepada patungnya dan menerima tandanya. Ketiga pekabaran itu sesungguhnya mempersiapkan umat Allah untuk bisa berdiri teguh di hari besar yang akan datang.


Matthew 5:8, Blessed are the pure in heart, for they shall see God.”
Who are those who will see God, who will say, “Lo this is our God.  We have waited for Him, and He will save us.”  Who are the ones? those who have what? a pure heart.  By the way, if you have a pure heart you have pure actions, because actions flow from the heart.  Jesus said, “From the abundance of the heart the mouth speaks.”  He says, Out of the heart come adulteries, and homicides, and all of these things.  So if your heart is pure, your life will be pure. 

Matius 5:8, “Diberkatilah orang yang murni hatinya, karena mereka akan melihat Allah.”
Siapakah mereka yang akan melihat Allah, yang akan berkata, “Lihat, inilah Allah kita. Kita telah mennanti-nantikanNya, dan Dia akan menyelamatkan kita.” Siapakah mereka? Mereka yang memiliki hati yang murni.
Nah, jika kita memiliki hati yang murni, maka perbuatan kita juga murni karena perbuatan itu muncul dari hati. Yesus berkata, “Dari isi hatilah, mulut berbicara.”(Mat. 12:34) Yesus  berkata, dari hati keluar perzinahan, dan pembunuhan, dan semua perbuatan seperti itu. Maka jika hati kita murni, hidup kita juga akan murni.


Notice Hebrews 12:14, once again speaking about the second coming of Jesus, 14 Pursue peace with all people, and holiness, without which no one will see the Lord…” What do we need to have in order to see the Lord?  holiness, according to this. 

Perhatikan Ibrani 12:14, sekali lagi berbicara tentang kedatangan Yesus yang kedua, 14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.” Apa yang harus kita miliki supaya kita bisa melihat Tuhan? Kekudusan, menurut ayat ini.  


Notice 1 John 3:1-3, 1 John 3:1-3, 1 Behold what manner of love the Father has bestowed on us, that we should be called children of God! Therefore, the world does not know us, because it did not know Him. Beloved, now we are children of God; and it has not yet been revealed what we shall be, but we know that when He is revealed, we shall be like Him…” When He is revealed is His coming, by the way “…we shall be like Him, for we shall see Him as He is…” and notice what we need to be doing because we're going to see Him as He is, “… And everyone who has this hope in Him…”   does what? “… purifies himself, just as He is pure.”
So if you have this hope of the appearance of Jesus, what do you do? You purify yourself, just as He is pure. 
And do you know how that happens?  By beholding we are changed; by what we watch, by what we hear.

Simak 1 Yohanes 3:1-3, 1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita boleh disebut anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.  2   Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia…”  “apabila Kritus dinyatakan” maksudnya ketika Kristus datang,  “…kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya…”  perhatikan apa yang harus kita lakukan karena kita akan melihat Dia sebagaimana Dia sebenarnya,  “…3 Dan setiap orang yang menaruh pengharapan itu  di dalam Dia…” berbuat apa?   “…menyucikan dirinya,  sama seperti Dia itu suci.”
Jadi, jika kita memiliki harapan ini, akan kedatangan Yesus, apa yang harus kita lakukan? Menyucikan diri sendiri, sama seperti Dia juga suci.
Dan tahukah kalian bagaimana itu bisa terjadi? Dengan memandang, kita diubahkan; dari apa yang kita lihat, dari apa yang kita dengar.


Folks, Christians watch what the world watches.  They listen to the same kind of music that the world listens to.  They go to the same places of entertainment that the world goes to.  You'll never reflect the character of Jesus if you're watching violence, and illicit sex, and you're listening to swearing, and to lying on television.  You'll reflect the character of what you're watching.  And no one who is in that condition will be ready to receive Jesus in power and glory. Because you must have a pure heart.  You must have a pure life.  That's why the 144,000 are described as having a sterling character that they prepared before probation closed. 

Saudara-saudara, orang-orang Kristen menonton apa yang ditonton dunia. Mereka mendengarkan jenis musik yang sama yang didengarkan dunia. Mereka pergi ke tempat-tempat hiburan yang didatangi dunia. Kita tidak akan pernah memantulkan tabiat Yesus jika kita menonton kekerasan dan sex gelap, dan mendengar sumpah serapah dan kebohongan-kebohongan di televisi. Kita akan memantulkan tabiat apa yang kita tonton. Dan tidak ada orang dalam kondisi itu yang siap menerima Yesus dalam kuasa dan kemuliaanNya. Karena kita harus memilki  hati yang murni. Kita harus memiliki hidup yang murni. Itulah mengapa ke-144ribu digambarkan memiliki tabiat yang murni yang telah mereka persiapkan sebelum pintu kasihan ditutup.


I want to read once again Revelation 22:11-12, that we read a while ago, because there's a little nuance in translation that is not found in the King James Version.  Revelation 22:11.
“…He who is unjust…”  The New King James says, “Let him be unjust still.”  Really the Greek tense of the verb says, “Let him continue to act unjustly…”  In other words, it's not a state of being unjust, it is acting unjustly.  And it's reflected in many of the modern versions. “So he who is unjust, let him continue to act unjustly. He who is filthy, let him continue to act filthily...” is what it really says in the Greek.  It has to do with actions.  And then it continues saying, “…He who is righteous, let him continue to act righteously.  And he who is holy, let him continue to act in a holy manner…”  And then, of course, when that happens it says, “…And behold,  I am coming quickly, and My reward is with Me,  to give everyone according to his work.” 

Saya mau membacakan sekali lagi Wahyu 22:11-12 yang tadi telah kita baca karena ada sedikit perbedaan dalam terjemahan yang tidak ada di KJV. Wahyu 22:11. 11 Barangsiapa yang tidak adil…”  NKJV berkata, “…biarlah ia terus tidak adil…”  Sebenarnya dalam bahasa Greeka, kata kerja itu ialah  “…biarlah ia terus melakukan yang tidak adil…”  dengan kata lain, itu bukan suatu kondisi tidak adil, melainkan melakukan yang tidak adil. Dan ini tertangkap dalam banyak versi terjemahan yang modern. Jadi, “…11 Barangsiapa yang tidak adil, biarlah ia terus melakukan yang tidak adil;  barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus melakukan yang cemar…”  inilah yang sesungguhnya dikatakan dalam bahasa Greekanya. Jadi ini berkaitan dengan perbuatan. Maka dikatakan selanjutnya,    “…dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus melakukan yang benar; dan barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus melakukan yang kudus!…”  Tentu saja bila itu terjadi, dikatakan,“…12 Lihatlah, Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya…”


There's one final passage that I want us to take a look at before we bring this to a close.  It's found in the book of Joel 2, and it has the same question that we noticed in several other passages.  By the way, we don't have time to read verses 1 through 10 of Joel 2.  It's describing the second coming of Jesus Christ; the first ten verses.  God is coming with His army to the world.  Let's begin at verse 10. This is speaking about Jesus coming with His angels. 10 The earth quakes before them…” this is speaking about Jesus coming with His angels, “…The earth quakes before them, the heavens tremble…” read Matthew 24. There it speaks about the heavens and the earth trembling “…the sun and moon grow dark…”   once again Matthew 24, “…and the stars diminish their brightness…” this is the second coming of Jesus. And it says, “…11 The Lord gives voice before His army…”  those are the angels, “…for His camp is very great; for strong is the One who executes His word…” and now notice the question “…For the day of the Lord is great and very terrible; who can endure it?...” Is that the same question?  The great day of His wrath has come.  Who can endure this day when Jesus comes with His angels?  There's a special preparation that has to take place.  And that preparation is mentioned, beginning with verse 12. By the way, here it's speaking about the Day of Atonement.  We are now in the Day of Atonement when we should be  cleansing our lives from sin through the grace and power of Jesus Christ, so that when the sanctuary  is closed it won't be necessary to introduce sin  into the sanctuary.  Because on the Day of Atonement sin is taken out of the sanctuary, primarily at the end of the Day of Atonement.  Notice what it says in verse 12.  Immediately after saying, “Who is able to stand in this day”, God gives the counsel.  He says, 12 Now therefore says the Lord, ‘Turn to Me with all your heart, with fasting, with weeping, and with mourning.’”  This is what happened on the Day of Atonement.  You can read it in Leviticus 23.  It's the only day in the Hebrew calendar where fasting was required in the Hebrew feasts.  And so it says, “…with fasting, with weeping, and with mourning. 13 So rend your heart, and not your garments. Return to the Lord your God, for He is gracious and merciful, slow to anger, and of great kindness; and He relents from doing harm. 14 Who knows if He will turn and relent, and leave a blessing behind Him— a grain offering and a drink offering for the Lord your God? 15 Blow the trumpet in Zion...” by the way, the feast of the Day of Atonement was announced by trumpets.  So this is the announcement of the Day of Atonement.  It says, once again in verse 15 “…15 Blow the trumpet in Zion, consecrate a fast…” see, there you have it again, “…call a sacred assembly…” Everybody on the Day of Atonement had to meet together. “…16 Gather the people, sanctify the congregation, assemble the elders, gather the children and nursing babes; let the bridegroom go out from his chamber, and the bride from her dressing room. 17 Let the priests…” these are the religious leaders, folks,  “…Let the priests who minister to the Lord, weep between the porch and the altar. Let them say, ‘Spare Your people, O Lord, and do not give Your heritage to reproach, that the nations should rule over them. Why should they say among the peoples, ‘Where is their God?’”
Is there a work of preparation that needs to be take place in order for God's people to be able to stand?  Very clearly, in all of these passages we are told that God's people will have a sterling character; not because they developed this goodness, but because Jesus Christ dwelt in their hearts, because their focus was only and exclusively upon Him. 

Ada satu bacaan terakhir yang saya mau kita simak sebelum kita akhiri. Ada di kitab Yoel pasal 2, dan ada pertanyaan yang sama yang kita jumpai di beberapa bacaan yang lain. Nah, kita tidak punya waktu untuk membaca dari ayat 1 hingga 10 Yoel pasal 2. Sepuluh ayat yang pertama  itu menggambarkan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya. Allah datang bersama bala tentaraNya ke dunia. Mari kita mulai dari ayat 10. Ini berbicara tentang kedatangan Yesus bersama malaikat-malaikatNya. 10 Di depan mereka bumi gemetar…”  ini tentang Yesus datang bersama malaikat-malaikatNya, “…Di depan mereka bumi gemetar, langit bergoncang…”  baca Matius 24, di sana dibicarakan tentang langit dan bumi yang bergoncang, “…matahari dan bulan menjadi gelap…”  sekali lagi Matius 24, “…dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.…”  ini kedatangan Yesus yang kedua. Maka dikatakan, “…11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya…”  mereka itu para malaikat, “…karena pasukan-Nya sangat banyak,  karena kuatlah Yang melaksanakan firman-Nya.…” sekarang simak pertanyaannya, “…Karena hari TUHAN itu hebat dan sangat mengerikan! Siapakah yang dapat bertahan terhadapnya?…”  Apakah ini pertanyaan yang sama? Hari besar murkaNya telah tiba, siapa yang bisa bertahan pada hari itu ketika Yesus datang bersama malaikat-malaikatNya? Harus ada persiapan istimewa, dan persiapan itu disebutkan mulai dari ayat 12. Nah, ini berbicara tentang Hari Grafirat. Kita sekarang hidup di Hari Grafirat saat kita seharusnya membersihkan hidup kita dari dosa melalui kasih karunia dan kuasa Yesus Kristus, sehingga ketika Bait Suci tutup, tidak perlu lagi memindahkan dosa ke dalam Bait Suci, karena pada Hari Grafirat dosa dibawa keluar dari Bait Suci, tepatnya pada akhir Hari Grafirat. Simak apa katanya di ayat 12. Segera setelah dikatakan, Siapa yang tahan pada hari ini, Allah memberikan nasihat. Allah berkata, “…12 Nah, oleh karena itu, demikianlah firman TUHAN, ‘Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis, dan dengan berkabung.…”  Inilah yang terjadi pada Hari Grafirat, kalian bisa membacanya di Imamat 23. Ini adalah satu-satunya hari dalam penanggalan Ibrani di mana diharuskan berpuasa dalam suatu hari raya Ibrani. Jadi dikatakan, “…dengan berpuasa, dengan menangis, dan dengan berkabung.13 Maka  koyakkanlah hatimu dan bukan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia maha murah dan pengampun, panjang sabar dan berlimpah kebaikan, dan Ia mau berbalik dari menjatuhkan celaka. 14 Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan membatalkan niatNya. Dan tinggalkanlah suatu berkat di belakangNya, suatu kurban sajian dan kurban curahan bagi TUHAN, Allahmu. 15 Tiuplah sangkakala di Sion…”  ketahuilah perayaan Hari Grafirat diumumkan dengan suara terompet. Jadi ini adalah pengumuman datangnya Hari Grafirat. Sekali lagi dikatakan di ayat 15, “…Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus,…” lihat, di sini disebutkan lagi,   “…maklumkanlah perkumpulan yang kudus…”  Semua orang pada Hari Grafirat harus berkumpul bersama-sama   “…16  kumpulkanlah umat, kuduskanlah jemaat, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak dan bayi-bayi yang menyusu; hendaknya pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya; 17 hendaknya para imam…”  mereka ini adalah para pemimpin agama, Saudara-saudara,  “…hendaknya para imam yang melayani TUHAN, menangis di antara beranda depan dan mezbah. Hendaknya mereka berkata: ‘Luputkanlah, ya TUHAN, umat-Mu dan janganlah biarkan milik pusaka-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa lain memerintah atas mereka. Mengapa bangsa-bangsa lain harus berkata di antara umatMu: ‘Di mana Allah mereka?’"
Apakah ada persiapan yang harus dikerjakan agar umat Allah bisa bertahan? Sangat jelas. Dalam semua bacaan ini kita diberitahu bahwa umat Allah akan memiliki tabiat yang murni, bukan karena mereka telah mengembangkan kebaikan ini, melainkan karena Yesus Kristus diam di hati mereka, karena fokus mereka semata-mata dan secara ekslusif tertuju padaNya.


You know, some people say, “You're so heavenly minded you're no earthly good.” 
You know, but I turned that around and I say, “You are so earthly minded you are no heavenly good.”  I would say that most Christians would fit in that category.  They're so earthly minded, that they would not even conceive of being happy in heaven, because it's going to be so different.  There's not going to be smokers.  There's not going to be drinkers.  There's not going to be partying.  There's not going to be dancing, in a worldly sense like the world dances today.  There's not going to be movie theaters.  There's not going to be profanity.  There's not going to be any of these things. So if you become accustomed to these things, boy, are you going to feel uncomfortable in heaven!  But the fact is, you're not going to make it there.  Because God is not going to take people there who would be unhappy there.  It's now that we have to learn to live the heavenly  lifestyle on earth. 
You know the little chorus, “Turn your eyes upon Jesus.  Look full in His wonderful face.”  And what happens as a result?  “The things on earth will grow strangely dim in the light of His glory and grace.” 
The 144,000 will be totally disconnected  from everything on planet Earth; from their cars,  from their houses, from their money,  and from their expensive toys.  They will think of nothing except being with Jesus  in the heavenly kingdom, where everything is joy. Where everything is peace.  Where everything is happiness.  That is their only desire in their lives is to be with Jesus.  And so Jesus will say, “Folks, you don't have anything more to do on planet Earth.  You're wasting your time down there.  Come, and we will walk together on the street of gold.  We will go through the gates of pearl, and forever and ever we will live together, and we will sing together.”  Won't that be a wonderful day?  I pray to the Lord that on that day none of us will be missing.

Kalian tahu, ada yang berkata, “Anda terlalu rohani Anda tidak berguna di dunia.”
Tetapi saya berbalik dan berkata, “Anda terlalu keduniawian Anda tidak berguna di Surga.” Saya mau berkata, kebanyakan orang Kristen cocok masuk kategori ini. Mereka begitu fokus pada dunia, sehingga mereka tidak bisa membayangkan bagaimana bisa bahagia ada di Surga, karena semuanya akan sangat berbeda. Di sana tidak akan ada perokok, tidak akan ada peminum alkohol, tidak akan ada pesta-pesta pora, tidak akan ada dansa-dansa model dunia, seperti cara dunia berdansa sekarang; tidak akan ada gedung-gedung pertunjukan, tidak akan ada sumpah serapah, tidak akan ada segala hal ini. Jadi jika kita sudah terbiasa dengan hal-hal ini, yah, betapa tidak nyamannya kita akan merasa di Surga. Tetapi, faktanya, kita bahkan tidak akan tiba di sana, karena Allah tidak akan membawa manusia yang tidak akan merasa nyaman ke sana. Sekarang inilah kita harus belajar hidup ala Surga selagi di dunia.
Kalian tahu lagu “Pandanglah pada Yesus ~ Pandang wajahNya yang mulia” dan  apa akibatnya? “Isi dunia menjadi suram dalam sinar kemuliaan dan kasihNya.”
Ke-144ribu akan secara total tidak terikat pada apa pun di planet Bumi; pada mobil mereka, pada rumah mereka, pada uang mereka, pada mainan mereka yang mahal. Mereka tidak akan memikirkan apa-apa kecuali bersama-sama dengan Yesus di dalam kerajaan surga, di mana segalanya itu sukacita, di mana segalanya damai, di mana segalanya bahagia. Itulah satu-satunya yang mereka dambakan dalam hidup mereka, yaitu bersama Yesus. Maka Yesus akan berkata, “Saudara-saudara, kalian sudah tidak punya urusan lagi di planet Bumi, kalian membuang waktu percuma di bawah sana. Datanglah dan kita akan berjalan bersama-sama di jalan emas, kita akan memasuki gerbang mutiara, dan untuk selama-lamanya kita akan  hidup bersama-sama, dan kita akan bernyanyi bersama.” Bukankah itu hari yang indah? Saya mohon kepada Tuhan bahwa pada hari itu kita semuanya ada di sana.



07 10 19