Tuesday, May 31, 2016

FINAL MOVEMENTS ~ EPISODE 1 Bagian kedua ~ STEPHEN BOHR



FINAL  MOVEMENTS
Part 01/06 - BAGIAN KEDUA ~  Stephen Bohr
ADVENTISM’S TROJAN HORSE


By the way that’s the reason why people didn’t like prophets. Could you mention one prophet in the Bible who was popular? None of them could have won a popularity contest, I can assure you that. Because the living place of prophets was  in the dungeon or with their heads cut off, because they were hated. Do you know why they were hated? Because they called God’s people to forsake their evil ways and to be obedient unto God.
Is it going to be any different in the end time? What would we expect the true prophet to preach? Smooth things? Nice things? Or things that would lead us to put our lives in order with God’s holy word and with God’s holy law?

Itulah sebabnya mengapa orang tidak menyukai para nabi. Bisakah kalian menyebutkan satu nabi saja di dalam Alkitab yang populer? Tidak satu pun dari mereka bisa memenangkan kontes popularitas, saya jamin itu. Karena tempat tinggal para nabi ada di penjara-penjara bawah tanah, atau kepala mereka dipancung, karena mereka dibenci. Tahukah kalian mengapa mereka dibenci? Karena mereka memanggil umat Allah agar meninggalkan jalan mereka yang jahat dan agar mereka mau patuh kepada Allah.
Apakah nanti kondisi ini akan berbeda, saat akhir zaman? Apa yang kita sangka akan dikhotbahkan nabi yang benar? Topik-topik yang lembut, hal yang manis-manis? Atau hal-hal yang akan membuat kita membenahi hidup kita agar serasi dengan firman Allah yang kudus dan dengan Hukum Allah yang kudus?


Notice Jeremiah 26:4-6, once again the idea of prophecy and law are linked together. And thou shalt say unto them, ‘Thus saith the LORD; If ye will not hearken to Me, to walk in My…”  what?   “…to walk in My law, which I have set before you, 5 To hearken to the words of My servants the…”  what?   “…the prophets…”  You see the connection once again? What do prophets do? They preach what? God’s law. He says   “…whom I sent unto you, both rising up early, and sending them, but ye have not hearkened; 6 Then will I make this house like Shiloh, and will make this city a curse to all the nations of the earth.’”
Once again, the prophet is called to call God’s people back to the observance of God’s holy law, not because they have to, but because the tree is right.  Is that the characteristic that we find in Revelation 12:17 about the end time remnant? They have the gift of prophecy and they keep what? The commandments of God.

Perhatikan Yeremia 26:4-6, sekali lagi konsep bahwa nubuatan dan hukum itu berkaitan satu sama lain. Jadi katakanlah kepada mereka: ‘Beginilah firman TUHAN: ‘Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, untuk hidup sesuai…”  apa? “…hidup sesuai Taurat-Ku, yang telah Kubentangkan di hadapanmu, 5 untuk mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku…”  siapa? “…para nabi…”  kalian lihat koneksinya sekali lagi? Apa yang dilakukan para nabi? Mereka mengkhotbahkan apa? Hukum Allah. Tuhan berkata,    “…yang telah Kuutus kepadamu dengan tidak menunda-nunda waktu, --tetapi kamu tidak mau mendengarkan— maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan akan membuat kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi.” [KJV yang diindonesiakan]
Sekali lagi nabi itu dipanggil untuk memanggil umat Allah kembali mematuhi Hukum suci Allah, bukan karena mereka terpaksa, tetapi karena pohonnya benar. Apakah ini karakteristik yang kita temukan di Wahyu 12:17 mengenai umat sisa akhir zaman? Mereka memiliki karunia nubuat dan mereka memelihara apa? Perintah-perintah Allah.


Notice Nehemiah 9:26, the same idea, the law and the prophets coming together. It says there, Nevertheless they were disobedient, and rebelled against thee, and cast Thy…”  what? There is it again,   “…cast Thy law behind their backs, and slew Thy…”  there is it, law and prophets,   “…and slew Thy prophets which testified against them to turn them to Thee, and they wrought great provocations.”

Perhatikan Nehemia 9:26, konsep yang sama, hukum dan nabi berkaitan. Dikatakan di sana, Namun demikian mereka tidak patuh dan memberontak terhadap-Mu dan membuang…”  apa? Kata yang sama lagi,   “…membuang hukum-Mu ke belakang, dan membunuh…” tuh, hukum dan nabi-nabi, “…dan membunuh nabi-nabi-Mu yang bersaksi tentang kejahatan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada-Mu, dan  mereka melakukan penghinaan besar.” [KJV yang diindonesiakan]


Perhaps one more in the Old Testament, Zechariah 7:12, God is complaining to Israel, He says, Yea, they made their hearts as an adamant stone, lest they should hear the law…”  there it is again, “…lest they should hear the law and the words which the LORD of hosts hath sent in his spirit by…”  whom?   “…by the former prophets: therefore came a great wrath from the LORD of hosts.”

Mungkin satu lagi dari Perjanjian Lama, Zakharia 7:12, Tuhan sedang mengeluh kepada Israel, kataNya, Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan sampai mereka mendengar Hukum…”  nah, kata itu lagi,  “…supaya jangan sampai mereka mendengar Hukum dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui Roh-Nya dengan perantaraan…”  siapa?   “… para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari TUHAN semesta alam.” [KJV yang diindonesiakan]


Time and again, folks, Revelation 12:17 is not the first or the last time, time and again in Scripture, the true prophet is the prophet that calls God’s people back to an observance of God’s holy law out of love for God.

Berulang-ulang, Saudara-saudara, Wahyu 12:17 bukanlah yang pertama atau yang terakhir, tetapi berulang-ulang di dalam Firman Tuhan, nabi yang benar adalah nabi yang memanggil umat Allah kembali untuk memelihara Hukum kudus Allah karena mengasihi Allah.


Let’s notice one New Testament reference other than the one in Matthew chapter 7, we find it in Matthew 24:11-12, the chapter that speaks about the signs of the second coming of Christ. Here Jesus says, And many false prophets shall rise, and shall deceive many…” what will they deceive people to do? Let’s continue reading, “…12 And because…”  what’s the next word? Are you with me in Matthew 24:11  “…And because…”  what? “Lawlessness” says the modern version, the KJV says “iniquity”.  “…And because lawlessness shall abound, the love of many shall wax…”  or shall grow   “…cold.”
To what is this lawlessness due? The previous verse says that it is because of the work of whom? Of the false prophets. “…many false prophets shall rise, and shall deceive many…” and as a result it says, “…because  iniquity…”  or  ἀνομία [anomia ]   “…shall abound, the love of many shall wax cold.”

Marilah memperhatikan satu referensi di Perjanjian Baru selain yang ada di Matius pasal 7. Kita akan menemukannya di Matius 24:11-12, pasal yang berbicara tentang tanda-tanda kedatangan Kristus yang kedua. Di sini Yesus berkata, Lalu banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang…”  mereka menyesatkan orang untuk berbuat apa? Mari kita lanjutkan membaca, “…12 Dan karena makin bertambahnya…”  apa kata berikutnya? Apakah Anda mengikuti Matius 24:11? “…Dan karena makin bertambahnya…”  apa? “…pelanggaran hukum…”  kata Alkitab terjemahan versi modern, terjemahan KJV mengatakan “dosa” (terjemahan LAI “kedurhakaan”)  “…Dan karena makin bertambahnya pelanggaran hukum, maka kasih banyak orang akan menjadi dingin.”
Jadi pelanggaran hukum ini adalah akibat apa? Ayat sebelumnya berkata bahwa itu adalah akibat perbuatan siapa? Para nabi palsu. Lalu banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang…” dan akibatnya dikatakan “…karena makin bertambahnya pelanggaran hukum…”  atau ἀνομία [anomia]   “…maka kasih banyak orang akan menjadi dingin.”


Now we need to move on quickly. Go with me to Matthew 7:24. Have you got the picture of what God is trying to say? There are going to be two groups in the end time, what are the two group?
·       Those who professed to follow Jesus, they keep His law, and they have the gift of prophecy.
·       You have another group who professed to follow Jesus, they are called what kind of prophets? False prophets and they trample upon God’s law.
Those are the two groups.

Sekarang kita perlu segera lanjut. Marilah bersama saya ke Matius 7:24. Apakah kalian menangkap apa yang mau dikatakan Allah? Akan ada dua kelompok pada akhir zaman, apakah kedua kelompok itu?
·       Mereka yang mengaku mengikuti Yesus, mereka mematuhi HukumNya, dan mereka memiliki karunia nubuat.
·       Ada kelompok lain yang juga mengaku mengikuti Yesus, mereka disebut nabi yang apa? Nabi palsu, dan mereka menginjak-injak Hukum Allah.
Itulah kedua kelompok tersebut.


Now let me ask you, in the end time crises, which of these two groups is going to remain firm and is going to be faithful till the end? That’s a rhetorical question because we all know.

Sekarang coba saya tanya, pada saat krisis akhir zaman, yang mana dari kedua kelompok ini yang akan berdiri teguh dan akan tetap setia hingga akhir? Itu adalah pertanyaan yang tidak perlu dijawab karena kita semua sudah tahu.


Now Jesus is going to illustrate these two groups, He is going to explain what characterizes each. Notice Matthew 7:24, “Therefore whosoever heareth these sayings of mine, and doeth them…”  are you catching the connection with what we’ve said previously? Those who have sheep’s clothing, what kind of Christians are they? They are what? Hearers but are what? Not doers. “…Therefore whosover hearth these sayings of mine and doeth them, I will liken him unto a wise man, which built his house upon a rock…”
Who are those who build upon a rock? Those who hear what? The words of Jesus and those who do them.

Sekarang Yesus akan menggambarkan kedua kelompok itu, Dia akan menjelaskan apa yang menjadi ciri khas setiap kelompok. Perhatikan Matius 7:24, Oleh sebab itu, setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya…”  apakah kalian menangkap kaitannya dengan apa yang tadi kita katakan? Mereka yang memakai kulit domba, Kristen macam apakah mereka? Mereka adalah apa? Orang yang mendengar tetapi bukan apa? Bukan pelaku. “…Oleh sebab itu setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, Aku menyamakan dia dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu…” [KJV yang diindonesiakan].
Siapakah yang membangun di atas batu? Mereka yang mendengar apa? Perkataan Yesus dan mereka yang melakukannya.


Let me ask you, do the true prophets speak the words of Jesus? Do the true prophets ~ when they speak the words of Jesus ~ call God’s people back to an observance of His law? Yes they do. By the previous context we know that these are true prophets are calling God’s people to do the will of Jesus which is revealed in His Law. And so it says, “…Therefore whosoever hearth these sayings of Mine and doeth them, I will liken him unto a wise man, which built his house upon a rock…”
So to build upon a rock means to listen to the voice of the prophet, calling God’s people to observe the holy law of God, not hearers but doers.

Coba saya tanya, apakah nabi-nabi yang benar menyampaikan firman Yesus? Apakah nabi-nabi yang benar ~ pada waktu mereka menyampaikan firman Yesus ~ memanggil umat Allah kembali untuk mematuhi HukumNya? Ya, betul. Di konteks sebelumnya kita sudah tahu bahwa nabi-nabi yang benar memanggil umat Allah untuk melakukan kehendak Yesus yang dinyatakan di HukumNya. Maka dikatakan, Oleh sebab itu setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, Aku menyamakan dia dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu…”
Jadi, membangun di atas batu berarti mendengarkan seruan nabi itu, yang memanggil umat Allah untuk mematuhi Hukum kudus Allah, bukan hanya sebagai pendengar, tetapi pelakunya.


And now notice, “…25 And the rain descended, and the floods came…”  let me ask you is there a flood coming upon this world? The book of Revelation calls it the river Euphrates. A flood ~ a multitude of individuals persecuting God’s people because the waters represent multitudes, nations, tongues, peoples. Is there a time ~ notice the passage continues saying,  “…and the winds blew…”  is there a time when the winds are going to be released according to the book of Revelation? Winds of strife such as never have been seen, this is talking about the time of trouble, folks. The floods are in Revelation 16, the winds are in Revelation chapter 7, and what happens to those who hear the words of Jesus? They listen to the voice of the true prophet and they obey God’s holy law? It says, that “…the floods came… the winds blew, and beat upon that house…”  notice the house was not spared the tribulation, heheheh, but it remained firm in the midst of the tribulation. And the last part says, “…and it fell not: for it was founded upon a rock…”  a more accurate translation is  “for it had been founded upon a rock”. Is there a difference? What does that indicate “for it had been founded upon a rock”? It means that it was founded upon a rock before the winds and the flood came.
And what does it mean to build upon a rock? It means to listen to the voice of Jesus as found in the law and in His prophets, the people who keep the commandments of God and have the testimony of Jesus Christ.

Dan sekarang simak, “…25           Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir…”  coba saya tanya, apakah akan ada banjir yang melanda dunia ini? Kitab Wahyu menyebutnya sungai Efrat. Suatu banjir ~ kumpulan orang-orang yang menganiaya umat Allah ~ karena banyak air melambangkan orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa, kaum. Apakah ada suatu saat ~ perhatikan ayat itu melanjutkan berkata,   “…lalu angin bertiup…”  apakah ada saatnya ketika angin-angin akan dilepaskan menurut kitab Wahyu? Angin sengketa seperti yang belum pernah ada, ini berbicara tentang masa kesesakan, Saudara-saudara. Banjirnya ada di Wahyu pasal 16, anginnya ada di Wahyu pasal 7, dan apa yang terjadi pada mereka yang mendengar suara Yesus? Mereka mendengarkan seruan nabi yang benar dan mereka mematuhi Hukum kudus Allah. Dikatakan bahwa,    “…datanglah banjir, lalu angin bertiup,  melanda rumah itu…”  perhatikan rumah itu tidak diluputkan dari masa kesesakan, heheheh, tetapi rumah itu tetap kokoh di tengah masa kesesakan. Dan bagian terakhir berkata, “…tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu…”  Terjemahan yang lebih tepat adalah,   “…sebab telah didirikan di atas batu…”
Memang ada bedanya?  Apa yang dimaksud dengan “…sebab telah didirikan di atas batu…”?  Artinya rumah itu sudah didirikan di atas batu SEBELUM angin-angin dan banjir datang.
Dan apa artinya dididirikan di atas batu? Artinya mendengarkan suara Yesus seperti yang terdapat di dalam HukumNya dan yang dikatakan nabi-nabiNya, yaitu orang-orang yang memelihara perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.


But there is another group, they are found in verse 26-27. Jesus says,   “…26 And every one that heareth these sayings of Mine, and doeth them not…”  is this the same group that was covered by the sheep’s skin? Yea? The one who said “Lord, Lord”? The one who cast out demons? And prophesied in the name of Jesus? And performed many miracles? In the context, are these the ones? Yes they are. “…everyone that heareth these sayings of Mine and doeth them not, shall be likened unto a…”  what?   “…a foolish man…”  You know I hesitated in saying this, but do you know what the word is in Greek for “foolish”? It’s the word “moron”, I kid you not. It’s the Greek word  μωρῷ,  [moro] so it can be translated   “…shall be likened unto a moron, which built his house upon the sand…”  What does it mean to build upon the sand? It means to hear the words of Jesus then what? And not do them. And who speaks the words of Jesus? Do the prophets? Does the law? Yes. So who are reckoned with the morons, if you please? I know it’s not a very nice word, but I’m just telling you what the Greek word is. They are those who build their house upon the sand, they hear the words of Jesus but they say, “We are not going to do.” And what happens to them? It says, when the tribulation comes, when the floods, when the multitudes all around the world, when the persecution comes, when the winds of strife are released, we are told, “…27 And the rain descended, and the floods came, and the winds blew, and beat upon that house; and it…”  what?   “…and it fell: and great was the fall of it.”
So what do we need to do? We need to build upon the rock, which means listening to the voice of the prophet, and listening to what God says in His holy law.

Tetapi ada kelompok yang lain, mereka ada di ayat 26-27. Yesus berkata,  “…26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya…”  apakah ini kelompok yang sama yang memakai kulit domba? Iya? Yang berkata, “Tuhan, Tuhan”? Yang membuang setan? Dan bernubuat dalam nama Yesus? Dan membuat banyak mujizat? Sesuai konteksnya, apakah mereka orang-orang tersebut? Ya, betul. “…setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan tidak melakukannya, ia akan disamakan dengan…”  apa?   “…orang yang bodoh…”  Kalian tahu, sebenarnya saya ragu-ragu mau mengatakan ini, tetapi tahukah kalian apakah kata dalam bahasa Greeka untuk “bodoh”? Kata “moron” (= idiot), saya tidak bergurau. Itulah katanya dalam bahasa Greeka μωρῷ,  [moro],  maka bisa diterjemahkan, “…akan disamakan dengan seorang idiot, yang mendirikan rumahnya di atas pasir…”  apa artinya mendirikan rumahnya di atas pasir? Artinya mendengar suara Yesus tetapi kemudian apa? Tidak melakukannya. Dan siapakah yang menyampaikan kata-kata Yesus? Apakah para nabi? Apakah Hukum Allah? Ya. Jadi siapa yang termasuk kelompok idiot ini? Saya tahu itu bukan kata yang baik, tetapi saya hanya memberitahukan apa katanya dalam bahasa Greeka. Mereka adalah yang mendirikan rumah mereka di atas pasir, mereka mendengar suara Yesus tetapi mereka berkata, “Kami tidak akan melakukannya.” Dan apa yang akan terjadi pada mereka? Dikatakan, ketika masa kesesakan datang, ketika banjir, ketika orang banyak dari seluruh dunia datang, ketika penganiayaan datang, ketika angin sengketa dilepaskan, kita diberitahu bahwa,  “…27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin bertiup dan melanda rumah itu, sehingga…”  apa?  “…rubuhlah rumah itu dan hebatlah kejatuhannya." [KJV yang diindonesiakan].
Jadi apa yang harus kita lakukan?
Kita harus mendirikan rumah di atas batu, yang berarti harus mendengar suara nabi, dan mendengar apa yang dikatakan Allah dalam HukumNya yang kudus.


Now, folks, you’ve probably been able to observe that there is great fermentation  at present   in the SDA church doctrinally speaking. And you know I’ve made a list of the conflicts that have come into the SDA church since the middle 70’s, I am going to share some of those with you. Do you know that every single one of these things ~ these points of conflict ~ can be boiled down to two issues:
1.   The gift of prophecy, and
2.   God’s holy law.
Because the Devil hates the law and he hates the gift of prophecy. And every single one of these conflicts has something to do with the gift of prophecy and something to do with the law of God.  Allow me just to mention here a few of these.

Sekarang, Saudara-saudara, kalian tentunya sudah berkesempatan melihat bahwa telah terjadi pencemaran di dalam gereja MAHK, berbicara mengenai doktrinnya. Dan kalian tahu, saya telah membuat suatu daftar konflik-konflik yang telah terjadi dalam gereja MAHK sejak pertengahan tahun 1970-an dan saya akan membagikan beberapa darinya kepada kalian. Tahukah kalian bahwa setiap masalah ~ pokok yang dipertentangkan ini ~ bisa mengerucut menjadi dua hal:
1.   Roh nubuat dan
2.   Hukum kudus Allah
Karena Iblis membenci Hukum dan dia membenci Roh nubuat. Dan setiap masalah yang dijadikan konflik ini selalu berkaitan dengan Roh nubuat dan dengan Hukum Allah.
Izinkan saya menyebutkan beberapa dari antaranya:

In the 1970’s there was this big debate about perfection. Is it possible to live a perfect life before Jesus comes? And you constantly hear ministers say, “No, it’s impossible to be perfect in this life.” Let met tell you what. You will have to understand then why Jesus said “Be ye therefore perfect although you can’t be. Is that what He said? “Be ye therefore perfect although you can’t be, even as your heavenly Father is perfect.” It’s not what He said.

Di tahun 1970an, ada perdebatan sengit mengenai kesempurnaan. Apakah mungkin menjalani suatu kehidupan yang sempurna sebelum Yesus datang? Dan berulang-ulang para pendeta berkata, “Tidak, mustahil bisa sempurna dalam hidup ini.” Saya akan mengatakan kepada kalian. Kalian harus paham mengapa Yesus berkata, Karena itu haruslah kamu sempurna, walaupun kamu tidak bisa.” Itukah yang dikatakan Yesus? Karena itu haruslah kamu sempurna, walaupun kamu tidak bisa, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Bukan begitu kataNya.


Why would the apostle Paul say, “I can do some things through Christ who strengthens me”? “I can do most things through Christ…” No! He said, “I can do all things except overcome sin through Christ who strengthens me.” No! “Through He who is able to keep you from falling,” it says in Jude 24-25. Saying that you cannot live a life in perfect harmony with the law of God through the power of the Holy Spirit is an indirect attack against the Law of God.

Kalau begitu mengapa rasul Paulus berkata, Beberapa perkara dapat kulakukan melalui Kristus yang memberi kekuatan kepadaku.”? Kebanyakan perkara dapat kulakukan melalui Kristus…” Tidak. Dia berkata, “Semua perkara, kecuali mengalahkan dosa, dapat kulakukan melalui Kristus yang memberi kekuatan kepadaku.”? Tidak. “Melalui Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu jatuh…” katanya di Yudas 24-25. Mengatakan bahwa kita tidak bisa menjalani kehidupan yang serasi seluruhnya dengan Hukum Allah melalui kuasa Roh Kudus adalah suatu serangan langsung terhadap Hukum Allah.


Then there’s this big debate about the nature of Christ. Some people say Jesus took the nature of man before the fall, the nature of Adam before the fall. If that’s the case Jesus had a different nature than I do. He overcame in a sinless nature whereas I have to overcome in a sinful nature. It separates Jesus from me. And it actually gives an excuse to say, “Well, I can’t overcome the way Jesus overcame because He had a superior nature to mine.” Once again it boils down to whether man can keep God’s holy law in sinful flesh.

Lalu ada perdebatan besar tentang kemanusiaan Kristus. Ada yang berkata Yesus mengambil kodrat manusia sebelum kejatuhannya, kodrat Adam sebelum dia jatuh dalam dosa. Andai demikian, Yesus memiliki kodrat yang berbeda dengan saya. Yesus bisa mengalahkan dosa dengan kodratNya yang tidak berdosa, sedangkan saya harus mengalahkan dosa dengan kodrat yang berdosa. Itu memisahkan Yesus dari saya. Dan itu memberi alasan kita untuk mengatakan, “Yah, saya tidak bisa mengalahkan dosa seperti Yesus karena Dia memiliki kodrat yang lebih unggul daripada saya.”  Sekali lagi ini mengerucut ke poin apakah manusia bisa memelihara Hukum kudus Allah dalam kodratnya yang berdosa. 


Some people say you are supposed to celebrate the feast days. We have some nearby, right over in Squab Alley, not everybody by the way who live in Squab Alley. Do you know this is really an indirect attack on God’s holy Sabbath? Listen, we have enough trouble getting people to keep the Sabbath, you start preaching the Hebrew feasts, people will say, “These people are really loony.” And they’ll throw out the Sabbath with the feasts and everything else. The Devil wants to overburden and overload people, so that people will reject the baby with the bathwater, if you please.

Ada yang berkata, kita harus merayakan hari-hari raya Yahudi. Ada di dekat sini, di Squab Alley ini, tapi bukan semua orang yang tinggal di Squab Alley. Tahukah kalian ini adalah serangan tidak langsung pada Sabat kudus Allah? Dengarkan, kita sudah punya cukup masalah mengajak orang memelihara hari Sabat, jika kita mulai berkhotbah tentang hari-hari raya orang Yahudi, orang akan berkata, “Orang-orang Advent ini sungguh-sungguh sudah gila.” Dan mereka akan membuang Sabatnya bersama-sama dengan hari-hari raya Yahudi dan  semua yang lain. Iblis itu mau  membebani dan memberatkan manusia lebih daripada yang seharusnya supaya orang-orang akan membuang yang esensial bersama-sama yang tidak esensial.

I have been corresponding with an individual who has been trying to convince me that Jesus was crucified on Wednesday and resurrected on Sabbath. He says, “The reason why I do that is because that way I can prove to Christians that Jesus did not resurrect on Sunday and they no longer have any reason to keep Sunday.” But what he ignores is the fact that Jesus rested in the tomb on the Sabbath as He rested from creation on the Sabbath. So it’s an indirect attack against God’s holy Sabbath.

Saya terlibat korespondensi dengan seseorang yang berusaha meyakinkan saya bahwa Yesus disalibkan pada hari Rabu dan bangkit pada hari Sabat. Dia berkata, “Alasan mengapa saya melakukan ini adalah dengan cara ini saya bisa membuktikan kepada orang-orang Kristen bahwa Yesus tidak bangkit pada hari Minggu dan mereka tidak lagi punya alasan untuk memelihara hari Minggu.” Tetapi apa yang diabaikannya adalah faktanya bahwa Yesus beristirahat di dalam kubur pada hari Sabat sama seperti Dia beristirahat dari penciptaan pada hari Sabat. Jadi ini adalah serangan tidak langsung kepada Sabat kudus Allah.


You have one of our theologians saying the Little Horn is Islam. If that’s true then the Papacy had nothing to do with the change of the Sabbath. We are to look to the Middle East for the person who changed the times and the laws. Once again it’s trying to hide the power that sought to change God’s holy Sabbath.

Ada salah satu theolog kita berkata bahwa si Tanduk Kecil adalah Islam. Andai itu benar, maka Kepausan tidak ada kaitannya dengan mengubah Sabat, dan kita harus memandang ke Timur Tengah untuk mencari orang yang mengubah waktu dan hukum. Sekali lagi ini adalah usaha untuk menyembunyikan kekuasaan yang berupaya untuk mengganti Sabat kudus Allah.


And then you have some Adventist scholars who were teaching the Middle Eastern scenario of the Bible prophecy, saying that perhaps the prophecy is going to be fulfilled in the Middle East with the rebuilt temple over there. Some Adventist scholars I find that say that, some Adventist evangelists are trying to say that, because they see Islam playing a big role in prophecy, they are in the news all the time, they say, “They have to be in the Bible somewhere.” Listen, folks, if this is true, it’s Islam who is going to be the enemy, then the final conflict is not going to be over worship and over the Sabbath, if you look into the Middle East.

Lalu ada beberapa pelajar Alkitab Advent yang mengajarkan skenario nubuatan Timur Tengah, mengatakan bahwa kemungkinan nubuatan akan digenapi di Timur Tengah di mana Bait Allah di sana akan dibangun kembali. Saya temukan beberapa pelajar Alkitab Advent berkata demikian, dan beberapa evangelis Advent juga berkata demikian karena mereka melihat Islam memainkan peranan besar dalam nubuatan, Islam selalu masuk berita, jadi mereka berkata, “Islam harus ada di dalam Alkitab.”
Dengarkan, Saudara-saudara, andai ini benar, Islam-lah yang akan menjadi musuhnya, maka konflik yang terakhir tidak bakal mengenai ibadah dan Sabat, jika kita memandang ke Timur Tengah.


There are Adventists who are presently attacking the doctrine of the Trinity. I won’t get into how, that is a direct onslaught against God’s holy law, because the Trinity was involved in the giving of the law. The Father spoke, Jesus spoke, the Spirit wrote in letters of fire.

Ada orang-orang Advent yang sekarang ini menyerang doktrin Trinitas. Saya tidak akan membahas bagaimana, itu merupakan serangan langsung terhadap Hukum kudus Allah karena Trinitas terlibat dalam  penyampaian Hukum itu. Allah Bapa bersabda, Yesus bersabda, dan Roh yang menulisnya dengan huruf-huruf api.


Somebody was trying to convince me that we need to begin the Sabbath by Jerusalem time. That means if you believe keeping the Sabbath at Jerusalem time, you are actually breaking some of the hours of the Sabbath.

Ada orang yang berusaha meyakinkan saya bahwa kita harus memulai hari Sabat menurut jam Yerusalem. Berarti jika kita memelihara Sabat menurut waktu Yerusalem, kita justru melanggar beberapa jam dari jam-jam Sabat.


Another person says you are supposed to observe the Sabbath by the lunar calendar. You know what that means? It means that the Sabbath falls on a different day every week. What is the devil doing? It’s an attack against what? Sabbath! The biblical Sabbath, because he hates the  Sabbath.

Orang lain berkata kita harus memelihara Sabat menurut penanggalan bulan. Kalian tahu apa artinya itu? Itu berarti Sabat akan jatuh pada hari yang berbeda setiap minggu. Apa yang sedang dilakukan Iblis? Itu adalah serangan terhadap apa? Sabat! Sabat Alkitab, karena Iblis membenci Sabat.


We have scholars in our midst, one individual who died already, and there are others in our institutions who are teaching something that is known as progressive creation. The idea that God used evolution as His method of creation. In other words there was death  for millions of years before sin. God didn’t create this world in six literal days according to this concept, He used long, millions of years, of ages to create this world through the process of evolution. 
Let me ask you, if the days of creation are long periods of time, what happens with the Sabbath? It’s gone. The Devil hates the Sabbath.

Ada pelajar-pelajar Alkitab di tengah-tengah kita, salah seorangnya sudah meninggal, dan ada yang lain di dalam institusi kita yang mengajarkan sesuatu yang dikenal sebagai penciptaan progresif. Konsepnya ialah Allah memakai evolusi sebagai caraNya menciptakan. Dengan kata lain, kematian sudah ada selama berjuta-juta tahun sebelum adanya dosa. Menurut konsep ini, Allah tidak menciptakan dunia ini dalam enam hari literal, Allah memakai waktu bertahun-tahun yang lama, jutaan tahun, untuk menciptakan dunia ini melalui proses evolusi.
Coba saya tanya, jika hari-hari penciptaan itu adalah waktu yang sangat panjang, bagaimana dengan Sabat? Sabatnya lenyap. Iblis membenci Sabat.


I’d better not get into women’s ordination. Who said that?

Sebaiknya saya tidak menyinggung pengurapan wanta. Siapa yang berkata demikian?


Attacks on our Sanctuary doctrine which by the way the essence of the Sanctuary doctrine is that all sins need to be confessed and conquered and placed in the Sanctuary, and Jesus is going to take it out of the Sanctuary. That has to do with overcoming sin and the life and receiving full forgiveness for sin, and sin is the transgression of the law. So an attack on the Sanctuary is an attack on the law and an attack on the Sabbath.
And need I say it is an attack on Ellen White who is absolutely clear on that issue.

Serangan pada doktrin Bait Suci, yang ketahuilah esensi doktrin Bait Suci adalah semua dosa harus diakui dan dikalahkan, dan ditempatkan di dalam Bait Suci, dan Yesus yang akan mengeluarkannya dari Bait Suci. Itu berkaitan dengan mengalahkan dosa dan hidup dan menerima pengampunan total bagi dosa. Dosa adalah pelanggaran hukum. Maka suatu serangan pada Bait Suci adalah serangan pada Hukum Allah dan serangan pada pemeliharaan Sabat.
Dan saya perlu mengatakan itu juga serangan pada Ellen White yang sangat jelas mengenai hal ini.


By the way Ellen White is clear on all of these issues. So if you say you are supposed to keep the Sabbath on Jerusalem time, or Jesus was crucified on Wednesday and resurrected on Sabbath, and you are supposed to keep the Sabbath by a lunar calendar, that the Trinity isn’t true, that prophecy will be fulfilled according to the Middle East scenario, you have to totally disbelieve everything Ellen White says. So, it’s not only a matter of the Sabbath and the law, it’s a matter having to do with Ellen White and the gift of prophecy.

Ketahuilah Ellen White sangat jelas mengenai semua isu ini. Jadi jika kita berkata, kita seharusnya memelihara Sabat menurut waktu Yerusalem, atau Yesus disalibkan pada hari Rabu dan bangkit pada hari Sabat, atau kita harus memelihara Sabat menurut penanggalan bulan, bahwa Trinitas itu tidak benar, bahwa nubuatan akan digenapi sesuai skenario Timur Tengah, kita harus sama sekali tidak mempercayai segala yang dikatakan Ellen White. Jadi bukan hanya soal Sabat dan Hukum, tetapi juga masalah ini berkaitan dengan Ellen White and Roh nubuat.


And then you know you have attacks against the Sanctuary by individuals like Desmond Ford, Raymond Cottrell, one of the editors of the SDA Bible Commentary, in 1952, his last couple of years before life,  his main mission was to try and obliterate the Sanctuary doctrine that the SDA church hold on a biblical basis.

Lalu kalian tahu, ada serangan terhadap Bait Suci oleh orang-orang seperti Desmond Ford, Raymond Cottrell, salah satu editor SDA Bible Commentary di tahun 1952, beberapa tahun terakhirnya. Misi utamanya adalah berusaha melenyapkan doktrin Bait Suci yang dipegang oleh gereja MAHK berdasarkan Alkitab.


And then you have direct attacks against Ellen White, by individuals like Walter Rea, The White Lie;  Ronald Numbers, Ellen White Prophetess of Health, many websites which bring up issues, which when you really study them carefully they are not actually issues.

Lalu ada serangan langsung terhadap Ellen White oleh orang-orang seperti Walter Rea dalam buku The White Lie;  Ronald Numbers, bukunya Ellen White Prophetess of Health, dan banyak website yang memunculkan isu yang jika benar-benar dipelajari dengan seksama, itu bukanlah isu sama sekali.


And then you have conflicts in the Adventist church on lifestyle issues: music, congregationalism. I’ve never been able to understand why the issue of jewelry is even an issue. If I might be somewhat bold, is it clearly revealed in the Bible and in the Spirit of Prophecy? Yes, it is. So if we listen to the Bible and the Spirit of Prophecy will we dress the way God says we are supposed to dress, if we love Jesus? Certainly, it’s a no-brainer.

Kemudian ada konflik dalam gereja MAHK soal isu gaya hidup: musik, cara berjemaah. Saya tidak bisa mengerti mengapa isu perhiasan bahkan bisa menjadi isu. Jika saya boleh bersikap blak-blakan, itu kan jelas sudah dinyatakan di dalam Alkitab dan Roh nubuat? Iya. Sudah. Maka jika kita mendengarkan Alkitab dan Roh nubuat, jika kita mencintai Yesus, apakah kita akan berpakaian seperti yang dikehendaki Allah? Tentu saja. Itu bahkan tidak usah dipikir lagi.


There is even use of the historical critical matter in our institutions of learning, that is formally called “higher criticism”.

Bahkan di institusi pembelajaran kita dipakai hal-hal historis yang kritikal, yang dulu disebut “kritik tingkat tinggi”.


Folks, every single bit of conflict in the SDA churches within the church, not warring from outside but inside the church can be boiled down to an attack on the law, the Sabbath and the Spirit of prophecy.
And I might mention one individual by name. Dale Ratzlaff used to be a teacher at Monterey Bay Academy, the unbelievable has happened. His one mission in life is to annihilate the SDA church. He publishes a magazine called Proclamation and the interesting thing is this individual who used to be a SDA. In the issues that I have gotten of the journal Proclamation, its attack has been against the law, the Sabbath, the Spirit of prophecy, health principles, the Sanctuary, and recently the state of the dead doctrine. And yet if I read the letters to the editor that people sent here, the letters purportedly from SDA pastors and from SDA say “Praise the Lord for your publication. I am so thankful I have been delivered.” Delivered from what? is my question.

Saudara-saudara, setiap masalah konflik di dalam gereja-gereja MAHK bukanlah serangan dari luar, melainkan dari dalam gereja, yang mengerucut ke serangan terhadap Hukum Allah dan Sabat dan Roh nubuat.
Sebaiknya saya menyebutkan seseorang dengan namanya, yaitu Dale Ratzlaff yang tadinya adalah seorang guru di Monterey Bay Academy. Hal yang luar biasa terjadi. Satu-satunya misinya dalam hidup adalah melenyapkan gereja MAHK. Dia mempublikasikan sebuah majalah bernama Proclamation, dan yang menarik adalah, dia itu dulunya seorang MAHK.
Dari terbitan-terbitan Proclamation yang saya peroleh, serangan-serangannya adalah terhadap Hukum, Sabat,  Roh nubuat, prinsip-prinsip kesehatan, Bait Suci, dan akhir-akhir ini doktrin tentang orang mati. Dan bila saya membaca surat-surat kepada Redaksinya yang dikirimkan orang-orang ke sana, surat-surat ini konon datang dari pendeta-pendeta MAHK dan dari orang-orang MAHK yang berkata, “Puji Tuhan untuk publikasi Anda. Saya begitu bersyukur saya telah diselamatkan.” Diselamatkan dari apa? Itulah pertanyaan saya.
 

You know Ellen White prophesied that this was going to happen a long time ago. Allow me to read you a statement from Great Controversy pg. 608 and then I want to read just a statement or a passage from a former President of the General Conference, who predicted that what we are seeing in the church  was going to happen.

Kalian tahu, lama sebelumnya Ellen White telah menubuatkan bahwa ini akan terjadi. Izinkan saya membacakan suatu pernyataan dari Great Controversy hal. 608 kemudian saya mau membacakan suatu pernyataan dari seorang mantan Presiden General Conference, yang meramalkan apa yang sekarang kita lihat terjadi di dalam gereja.


Ellen White says in Great Controversy pg. 608 this, “As the storm…” by the way, storms bring water and winds, hello?  “…As the storm approaches a large class who have professed faith in the third angel’s message but have not been sanctified through obedience to the truth…” is this Matthew 7? Yes! “…who have professed…” she says, “…who have professed faith in the third angel’s message but have not been sanctified through obedience to the truth, abandon their positions and join the ranks of the opposition. By uniting with the world and partaking of its spirit, they have come to view matters in nearly the same light and when the test is brought, they are prepared to choose the easy popular side. Men of talent and pleasing address, who once rejoiced in the truth, employ their powers to deceive and mistreat souls. They become the most bitter enemies of their former brethren. When Sabbathkeepers are brought before the courts, to answer for their faith, these apostates are the most efficient agents of Satan to misrepresent and accuse them, and by false reports and insinuations to stir up the rulers  against them.”
The day is coming when those who walk with us will become the greatest enemies of God’s people, they will be like Judas in the camp.

Ellen White berkata di Great Controvrsy hal 608, demikian, “Saat badai…” ketahuilah badai mengandung air dan angin, kan? Halo?  “Saat badai mendekat, sekelompok besar yang telah mengakui memiliki iman dalam pekabaran malaikat ketiga tetapi yang belum dikuduskan melalui kepatuhan kepada kebenaran…” apakah ini Matius pasal 7? Ya!  “…yang telah mengakui memiliki iman dalam pekabaran malaikat ketiga tetapi yang belum dikuduskan melalui kepatuhan kepada kebenaran, meninggalkan posisi mereka dan bergabung dengan barisan musuh. Dengan bersatu dengan dunia dan ikut mengambil bagian dalam rohnya, pandangan mereka dalam menilai apa-apa menjadi hampir sama dengan dunia, dan ketika ujian itu datang, mereka siap memilih pihak yang mudah dan populer. Orang-orang yang punya talenta dan pandai berbicara, yang dulu pernah bersukacita di dalam kebenaran, memakai seluruh kuasa mereka untuk menipu dan menganiaya jiwa-jiwa. Mereka menjadi musuh-musuh yang paling getir terhadap mantan saudara-saudara mereka. Saat para pemelihara Sabat dihadapkan ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan iman mereka, orang-orang yang murtad ini adalah agen-agen Setan yang paling efisien sebagai saksi palsu dan penuduh mereka, dan dengan laporan palsu dan sindiran, mereka menghasut para pemimpin dan membangkitkan permusuhan terhadap mereka (yang bersabat).”
Harinya akan tiba ketika mereka yang sekarang berjalan bersama-sama kita akan menjadi musuh-musuh umat Allah, mereka akan seperti Yudas di perkemahan.


You say, “We don’t want to belong to a SDA church that has so much turmoil, why would I want to belong to a SDA church that has so much turmoil within it?”
Well, in fact for turmoil like this, I say “Praise the Lord”, it shows me that the Devil is worried. If everything was fine, I’d say, “Well, you know, everything is okay on the surface,” then I would say, “The Devil is not too worried.”
But the Devil is worried about this church. And the Spirit of Prophecy says that it might appear like it’s going to fall but it’s not going to fall. So you stick with the ship. Yea, the ship has hit bumpy waters, there are a lot of icebergs out there. But the ship is going to get to the port with or without us. I would pray that it would be with us.

Kalian berkata, “Kami tidak mau ikut gereja MAHK yang punya begitu banyak gejolak, untuk apa saya ikut gereja MAHK yang di dalamnya ada begitu banyak gejolak?”
Nah, sesungguhnya, justru untuk gejolak seperti inilah saya berkata, “Puji Tuhan!” Ini membuktikan kepada saya bahwa Iblis sedang khawatir. Seandainya segalanya baik-baik saja, saya akan berkata, “Nah, kalian tahu, segalanya lancar di permukaan,” kemudian saya akan berkata, “Iblis tidak terlalu khawatir.”
Tetapi Iblis sedang mengkhawatirkan gereja ini. Dan Roh nubuat berkata bahwa sepertinya gereja ini akan jatuh, tetapi dia tidak akan jatuh. Maka kita harus setia tinggal di dalam kapal. Iya, kapal telah masuk ke perairan yang tidak rata dan ada banyak gunung es di luar sana. Tetapi kapal ini akan tiba di pelabuhan dengan atau tanpa kita. Saya berdoa semoga dengan kita.


Even though this is a little bit long, you’ll permit me to indulge in reading this. This is the final address of the President Robert Pierson to the General Conference in Autumn Council and also the employees of the Review and Herald were there as well as the members of the General Conference Committee.  This is his last address to the world church before he retired. By the way, Robert Pierson was a very pious spiritual man, tremendously. I have a friend who works in San Francisco, Antonio Rodrigues who used to be in charge of cleaning the General Conference office, he says that sometimes he would arrive at 4 o’clock in the morning to clean, and Pastor Pierson would come in would spend from four to the time that they began work, praying in his office. Very spiritual man, despised by many, incidentally. I believe that they actually made him sick because of what he saw coming into the church and he tried to  stand firm  for principle. Now, folks, I am going to have to do something, you might want to write down this date, the first date that Pastor Bohr use glasses, hehehe, because the print of this is awfully small, so Wendy, I’ve made your day! This is what, ah, something,  I look like a scholar, right?

Walaupun ini sedikit panjang, mohon kalian mengizinkan saya boleh membacakan ini. Ini adalah pidato terakhir Presiden Robert Pierson, kepada General Conference, di Autumn Council yang juga dihadiri oleh karyawan-karyawan Review and Herald dan anggota-anggota General Conference Committee. Ini adalah pidatonya yang terakhir kepada gereja di dunia sebelum dia pensiun. Robert Pierson adalah seorang yang sangat saleh dan sangat rohani. Saya punya seorang teman, Antonio Rodrigues, yang bekerja di San Francisco, yang dulu bertanggung jawab atas kebersihan kantor General Conference. Dia berkata terkadang dia tiba pukul 4 pagi untuk mulai bersih-bersih, dan Pastor Pierson juga datang dan akan menghabiskan waktu dari pukul 4 itu hingga jam kantor buka, untuk berdoa di kantornya. Orang yang sangat rohani, tapi dibenci oleh banyak orang. Menurut saya, merekalah yang membuatnya sungguh-sungguh sakit karena apa yang dilihatnya masuk ke dalam gereja, dan dia berusaha untuk berdiri teguh mempertahankan prinsip.
Nah, Saudara-saudara, saya harus berbuat sesuatu, dan mungkin kalian perlu mencatat tanggal ini, hari pertama Pastor Bohr menggunakan kacamata, hehehe, karena cetakan hurufnya ini sangat kecil. Jadi Wendy, saya sekarang membuatmu sangat gembira! Ini seperti apa, saya tampak seperti seorang pelajar, bukan?


This is what he says,
“This will be the last time that in my present role I shall stand before the world leaders of my church, your church, our church, and I have a few words to leave with you.
I take my thoughts from something that Elder and Mrs. Ralph Neall have written describing how typically a sect evolves into a church. They say a sect is often begun by a charismatic leader with tremendous drive and commitment and that it arises as a protest against worldliness and formalism in a church. It is generally embraced by the poor. The rich would lose too much by joining it, since it is unpopular, despised, and persecuted by society in general.
It has definite beliefs firmly held by zealous members. Each member makes a personal decision to join it and knows what he believes. There is little organization or property, and there are few buildings. The group has strict standards and controls on behavior. Preachers, often without education, arise by inner compulsion. There is little concern about public relations….”  That’s the origin of  a movement.
“…And then it passes on to the second generation. With growth there comes a need for organization and buildings. As a result of industry and frugality, members become prosperous. As prosperity increases, persecution begins to wane. Children born into the movement do not have to make personal decisions to join it. They do not necessarily know what they believe. They do not need to hammer out their own positions. [1’12’26] These have been worked out for them. Preachers arise more by selection and by apprenticeship to older workers than by direct inner compulsion.
In the third generation, organization develops and institutions are established. The need is seen for schools to pass on the faith of the fathers. Colleges are established. Members have to be exhorted to live up to the standards, while at the same time the standards of membership are being lowered….” Does this sound familiar?  “…The group becomes lax about disfellowshiping nonpracticing members. Missionary zeal cools off. There is more concern over public relations. Leaders study methods of propagating their faith, sometimes employing extrinsic rewards as motivation for service by the members. Youth question why they are different from others, and intermarry with those not of their faith….” Boy, if this isn’t true just by what we see. By the way this discourse (pidato) was given October 15, 1978.
“…In the fourth generation there is much machinery; the number of administrators increases while the number of workers at the grass-roots level becomes proportionately less. Great church councils are held to define doctrine. More schools, universities, and seminaries are established. These go to the world for accreditation and tend to become secularized. There is a reexamination of positions and modernizing of methods. Attention is given to contemporary culture, with an interest in the arts: music, architecture, literature. The movement seeks to become 'relevant" to contemporary society by becoming involved with popular causes. Services become formal. The group enjoys complete acceptance by the world. The sect has become a church!
Brethren and sisters, this must never happen to the Seventh-day Adventist Church!...”  I am reading him, this is not me.  “…This will not happen to the Seventh-day Adventist ChurchThis is not just another church-it is God's church! But you are the men and women sitting in this sanctuary this morning on whom God is counting to assure that it does not happen. Already, brethren and sisters,…”  see, you can see the handwriting on the wall,  “…Already, brethren and sisters, there are subtle forces that are beginning to stir.
Regrettably there are those in the church who belittle the inspiration of the total Bible, who scorn the first 11 chapters of Genesis, who question the Spirit of Prophecy's short chronology of the age of the earth, and who subtly and not so subtly attack the Spirit of Prophecy. There are some who point to the reformers and contemporary theologians as a source and the norm for Seventh-day Adventist doctrine. There are those who allegedly are tired of the hackneyed phrases of Adventism. There are those who wish to forget the standards of the church we love. There are those who covet and would court the favor of the evangelicals; those who would throw off the mantle of a peculiar people; and those who would go the way of the secular, materialistic world…” Is this describing pretty much what has happened? Yes or no? You know it is.
“…Fellow leaders, beloved brethren and sisters-don't let it happen! I appeal to you as earnestly as I know how this morning-don't let it happen! I appeal to Andrews University, to the Seminary, to Loma Linda University - don't let it happen! We are not Seventh-day Anglicans, not Seventh-day Lutherans-we are Seventh-day Adventists! This is God's last church with God's last message! You are the men and women, the leaders, whom God is counting on to keep the Seventh-day Adventist Church God's remnant church, the church God has destined to triumph!...”
Well, there is a second page that I am not going to read because I think you already have the gist of what Ellen White says and what Robert Pierson has to say in this passage.

Inilah yang dikatakannya:
          “Ini adalah terakhir kalinya saya berdiri dalam jabatan saya sekarang ini, di hadapan pemimpin-pemimpin seluruh dunia gereja saya, gereja kalian, gereja kita, dan saya ingin menyampaikan beberapa patah kata kepada kalian.
          Saya mengambil pikiran ini dari sesuatu yang ditulis oleh Ketua dan Ibu Ralph Neall, yang melukiskan bagaimana secara tipikal suatu sekte berkembang menjadi gereja. Mereka mengatakan, suatu sekte sering dimulai oleh seorang pemimpin yang karismatik, dengan semangat dan komitmen yang besar, dan itu timbul sebagai protes terhadap keduniawian dan formalitas di dalam sebuah gereja. Umumnya itu lalu diterima oleh mereka yang miskin. Yang kaya tidak mau ikut karena resikonya terlalu besar, berhubung sekte itu tidak populer, dibenci, dan dimusuhi oleh masyarakat secara umum. 
Sekte ini memiliki keyakinan-keyakinan tertentu yang dipegang dengan kokoh oleh anggota-anggotanya yang bersemangat. Setiap anggota membuat keputusan secara individu untuk ikut sekte itu dan dia tahu apa yang diyakininya. Pada waktu itu organisasi dan kepemilikan tanah sedikit sekali, dan bangunan juga hanya sedikit. Kelompok ini memiliki standar yang ketat dan mengontrol kelakuan. Para pengkhotbah, seringnya tanpa pendidikan, bangkit oleh dorongan batin. Humas tidak dipentingkan…” Ini adalah asal mulanya suatu gerakan.
          “…Kemudian ini beralih ke generasi kedua. Seiring dengan perkembangan, organisasi dan bangunan pun dibutuhkan. Karena adanya industri dan pola hidup hemat, anggota-anggota menjadi makmur. Dengan meningkatnya kemakmuran, penganiayaan pun luntur. Anak-anak yang lahir dalam gerakan itu tidak perlu membuat keputusan secara pribadi untuk mengikutinya. Mereka belum tentu tahu apa yang mereka yakini. Mereka tidak perlu bergumul untuk tiba pada posisi mereka. Semuanya sudah dikerjakan bagi mereka. Pengkhotbah-pengkhotbah muncul, lebih banyak lewat seleksi dan praktek magang pada pekerja-pekerja yang lebih tua, daripada bangkit oleh dorongan batin.   
          Di generasi ketiga, organisasi pun berkembang, dan institusi-institusi didirikan. Kebutuhan adanya sekolah-sekolah muncul guna mewariskan iman para pendahulu. Fakultas-fakultas didirikan. Anggota-anggota harus didorong supaya hidup sesuai standar, sementara pada waktu yang sama, standar keanggotaan diturunkan…”  apakah ini terdengar familier?  “…Kelompok ini menjadi kendor dalam memecat anggota-anggotanya yang tidak berbuat sesuai ketentuan. Kegiatan pelayanan mendingin. Humas menjadi lebih dipentingkan. Para pemimpin mempelajari cara-cara untuk menyebarkan kepercayaan mereka, terkadang dengan memakai imbalan yang tidak penting sebagai motivasi untuk pelayanan para anggota. Para pemuda mempertanyakan mengapa mereka berbeda dari yang lain, dan mereka menikah campur dengan yang bukan seiman dengan mereka…” Astaga, bukankah ini benar hanya dari apa yang kita lihat! Ketahuilah, pidato ini diberikan pada tanggal 15 Oktober 1978.
          “…Di generasi keempat, ada banyak perlengkapan; jumlah pengurus bertambah sementara jumlah pekerja pada tingkat bawah berkurang secara tidak seimbang. Majelis-majelis gereja yang besar-besar diadakan untuk mendefinisikan doktrin. Lebih banyak lagi sekolah, universitas, dan seminari didirikan. Dan semua itu datang kepada dunia minta akreditasi dan cenderung menjadi sekuler. Posisi-posisi diperiksa kembali, dan metode-metode dipermodern. Kebudayaan kontemporer mendapat perhatian, dengan fokusnya pada seni: musik, arsitektur, sastra.  Gerakan itu berusaha menjadi ‘relevan’ terhadap masyarakat kontemporer dengan melibatkan diri dalam aksi-aksi yang populer. Pelayanan menjadi formal. Kelompok itu menikmati diterima secara utuh oleh dunia. Sekte itu telah menjadi gereja!
          Saudara-saudari, ini tidak boleh terjadi pada gereja MAHK!...” Saya sedang membaca tulisannya, ini bukan kata-kata saya. “…Ini tidak akan terjadi pada gereja MAHK. Gereja ini bukan sembarang gereja ~ ini adalah gereja Allah! Tetapi kalian adalah laki-laki dan wanita yang duduk di Bait Suci pagi ini, yang diandalkan Allah untuk memastikan hal ini tidak terjadi. Sudah ada, Saudara-saudari…” lihat, kalian bisa melihat tulisan yang ada di dinding, “…Sudah ada, Saudara-saudari, kekuatan-kekuatan yang halus yang mulai bangkit.
          Sangat disayangkan ada orang-orang di dalam gereja yang melecehkan inspirasi Alkitab secara menyeluruh, yang mencemooh 11 pasal pertama kitab Kejadian, yang mempertanyakan kronologi pendek Roh nubuat tentang sejarah bumi, dan yang dengan halus maupun tidak terlalu halus, menyerang Roh nubuat. Ada yang menunjuk para reformator dan para theolog kontemporer sebagai sumber dan norma doktrin MAHK. Ada yang katanya sudah jemu dengan ungkapan-ungkapan basi Adventisme. Ada yang ingin melupakan standar-standar gereja yang kita kasihi. Ada yang mengingini dan bersedia mengambil hati kelompok Kristen, mereka yang bersedia melemparkan ciri khasnya sebagai umat yang lain daripada yang lain, dan mereka yang bersedia mengikuti jalan dunia yang sekuler dan materialis…” Apakah ini menggambarkan cukup tepat apa yang telah terjadi? Ya atau tidak? Kalian tahu, itu benar.
          “…Rekan-rekan pemimpin, Saudara-saudari yang terkasih, jangan mengizinkan itu terjadi! Saya memohon kalian dengan setulus-tulusnya semampu saya pada pagi hari ini, jangan membiarkan itu terjadi! Saya memohon  kepada Andrews University, kepada Seminari, kepada Universitas Loma Linda, jangan membiarkan itu terjadi! Kita bukan Anglikan Hari Ketujuh, bukan Luteran Hari Ketujuh, kita adalah Masehi Advent Hari Ketujuh! Ini adalah gereja yang terakhir milik Allah dengan pekabaran yang terakhir dari Allah! Kalian adalah laki-laki dan wanita, para pemimpin yang diandalkan Allah untuk memelihara gereja MAHK, umat sisa yang terakhir milik Allah, gereja yang telah ditentukan Allah untuk menang!...”
Nah masih ada halaman kedua yang tidak akan saya bacakan karena saya rasa kalian sudah menangkap inti dari apa yang dikatakan Ellen White dan apa yang dikatakan Robert Pierson dalam bacaan ini.


Folks, we are living in the time of the shaking. Do you believe that? And Ellen White makes it clear that there are three things that are going to cause the shaking and I’ll finish with this.
She says,
·       first of all people conforming to the worldly Sabbath, 
·       secondly false doctrines and false teachings, and whoever the Devil cannot get out by conforming that person to the world, or by false doctrines or teachings,
·       you will have the third method and that is persecution.

Saudara-saudara, kita hidup di zaman penggoncangan. Apakah kalian percaya itu? Dan Ellen White membuatnya jelas bahwa ada tiga hal yang akan mengakibatkan penggoncangan itu, dan saya akan mengakhiri dengan ini.
Ellen White berkata,
·       pertama, manusia akan mematuhi Sabat duniawi.
·       kedua, doktrin-doktrin palsu dan ajaran-ajaran palsu. Dan siapa pun yang tidak berhasil ditarik keluar oleh Iblis dengan menyesuaikannya kepada dunia atau  oleh doktrin atau ajaran yang palsu,
·       metode yang ketiga adalah penganiayaan.


And when the shaking is over, only those who have heard God’s word and have obeyed God’s word, the law and the testimony, will be found faithful when the winds of strife blow and the waters of the overwhelming flood, flood the earth. May we study God’s word and pray such as we have never prayed before, and witness to others such as we have never witnessed before, and may we attend church more faithfully than ever before, and use our resources for God’s kingdom such as we have never before, because the ship is going to reach the port, and I pray to God that we will be on it.

Ditutup dengan doa.

Dan ketika pengguncangan itu usai, hanya mereka yang pernah mendengar Firman Tuhan dan telah mematuhi Firman Tuhan, Hukum dan kesaksian, akan didapati setia ketika angin sengketa bertiup dan air bah yang luar biasa melanda dunia. Semoga kita mempelajari Firman Tuhan dan berdoa seperti yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, dan bersaksi kepada orang lain seperti yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, dan semoga kita hadir di gereja lebih setia daripada sebelumnya, dan memakai sumber daya kita bagi kerajaan Allah seperti yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, karena kapal ini akan mencapai pelabuhan, dan saya mohon kepada Allah kita akan berada di atasnya.

Ditutup oleh doa.





31 05 16