_____03. THE SEVEN THUNDERS_____
Sermon
of Stephen Bohr
https://www.youtube.com/watch?v=akto03Lg-Go
Dibuka dengan doa
Good evening. It’s good to
see that this group is growing, praise the Lord.
For the benefit of those who have not been able to be here, I
know that during the week it’s kind of difficult to get here, I want to do a
review. And those of you who have been able to be here, you are going to help
me with the review.
Selamat malam. Saya senang melihat grup
ini bertambah besar, puji Tuhan.
Demi mereka yang tidak bisa hadir di
sini ~ saya tahu selama minggu bekerja sulit untuk bisa datang kemari ~ saya
akan mengulangi pelajaran kita. Dan kalian yang sempat datang, kalian akan
membantu saya mengulanginya.
What chapter have we been studying? Alright, Revelation chapter
10. But before that we studied about the Little Book, and the Little Book is what? Daniel 8-12,
more specifically the aspect that has to do with the 2300 days and the beginning of the
judgment which could not be proclaimed until that time came, until the
time of the end.
Bab berapa
yang sedang kita pelajari? Baik, Wahyu pasal 10. Tetapi sebelum itu kita
mempelajari tentang gulungan kitab kecil, dan kitab kecil ini apa? Daniel pasal 8-12, khususnya aspek yang berkaitan dengan nubuatan
2300 petang dan pagi dan dimulainya penghakiman, yang tidak boleh diberitakan hingga saatnya tiba,
hingga masa akhir zaman.
Now, let me just review what we studied from last night, in fact
I am going to go through the entire chapter again so that we have in our minds
clearly the sequence of events.
In Revelation 10 we have an Angel that descends from heaven, a
mighty Angel that descends from heaven. Who is that Angel? That Angel is Jesus. His
physical characteristics are described when He comes down, His face is like the
sun, His legs are like pillars of fire, He is surrounded by a cloud which
represents the angels, He has a rainbow on His head, He roars like a lion when
He speaks. So clearly all of those characteristics indicate that the mighty
Angel is symbolic of Jesus Christ.
And as the Angel descends He has in His left hand a little book. And
the little book is what? Is open. Has it always been open? No, the tense of the
verb indicates that before He came down to the earth He opened the book. That
is, the
book is opened in heaven and then He descends from heaven with the little book.
And what is that little book? It’s the little book of Daniel 12:4, that
was sealed until the time of the end. In other words, now the message of the 2300 days of the
judgment will be understood and it will be proclaimed in the time of the end.
Sekarang izinkan
saya mengulangi apa yang telah kita pelajari semalam. Malah saya akan
mengulangi seluruh bab itu lagi supaya urut-urutan peristiwanya jelas dalam
pikirkan kita. Di Wahyu pasal 10
ada seorang Malaikat yang turun dari Surga, seorang Malaikat
yang perkasa turun dari Surga. Siapakah Malaikat itu? Malaikat itu Yesus. Ciri-ciri fisikNya
dilukiskan saat Dia turun. Wajahnya seperti matahari, kakiNya seperti
tiang-tiang api, Dia dikelilingi oleh awan-awan yang menggambarkan para
malaikat, ada pelangi di atas kepalaNya, Dia meraung seperti singa. Maka
jelaslah semua ciri-ciri itu mengindikasikan bahwa Malaikat yang perkasa itu
melambangkan Yesus Kristus.
Dan ketika Malaikat ini turun, di tanganNya yang kiri ada
sebuah kitab kecil. Dan kitab kecil itu bagaimana? Terbuka.
Apakah kitab itu selalu terbuka? Tidak. Kata kerjanya menandakan bahwa sebelum
Malaikat ini turun ke bumi, Dia yang membuka kitab tersebut. Jadi kitab itu dibuka ketika berada
di Surga kemudian Yesus turun dari Surga membawa kitab kecil ini.
Dan kitab kecil ini kitab apa? Kitab
kecil Daniel 12:4, yang telah dimeteraikan hingga akhir zaman.
Dengan kata lain, sekarang pekabaran
2300 hari tentang penghakiman, akan bisa dimengerti, dan akan diberitakan pada
masa akhir zaman.
And then the Angel, the next action of the Angel when He
descends with a scroll which is the part of Daniel that deals with the
beginning of the judgment at the end of the 2300 days or the 2300 years, the Angel places one foot, His right
foot on the sea and His left foot on the land. What does that
represent? It represents that this message is going to be a global message, it’s
going to go to every nation, kindred, tongue and people. The message
from the little book is supposed to go to the whole world. And the little book
contains judgment hour message, 2300 days the sanctuary shall be cleansed, and also
the first angel’s message the hour of His judgment has come. That’s the main
content of the book according to what we studied the first night.
Now what is the planting of the feet represent? That fact that
it is on the sea and the land makes it global but what does the actual
act of planting the feet mean? It means that the Angel is claiming
ownership, ownership of the world. He is saying, “This world is Mine.” And
by the way this is happening during the sixth trumpet.
At the moment of the seventh trumpet you will find in Revelation
11, it says “…the kingdoms of this world are become the kingdoms of our Lord
and of His Christ…” (v15). So
He is laying claim, He is saying, “I am coming down now and I am laying claim
to this planet. This planet is My kingdom.”
Kemudian Malaikat itu, tindakan
berikutnya dari Malaikat itu ketika Dia turun dengan gulungan kitab yang
merupakan bagian dari kitab Daniel yang berkaitan dengan dimulainya penghakiman
pada akhir nubuatan 2300 hari atau 2300 tahun, Malaikat itu meletakkan satu kakiNya, kaki kananNya di atas laut dan
kaki kiriNya di atas daratan. Ini melambangkan apa? Ini melambangkan bahwa pekabaran
ini merupakan pekabaran yang bersifat global, yang akan disampaikan kepada
setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum. Pekabaran dari kitab kecil
itu harus disampaikan kepada seluruh dunia. Dan kitab kecil itu berisikan kabar
tentang saat penghakiman, 2300 hari maka Bait Suci itu akan dibersihkan, dan
juga pekabaran malaikat pertama bahwa saat penghakiman telah tiba. Itulah isi
pokok kitab kecil tersebut menurut apa yang telah kita pelajari semalam.
Nah, menempatkan kakiNya itu
melambangkan apa? Fakta bahwa kakiNya ada di laut dan di darat menjadikannya
global, tetapi tindakan
menempatkan kaki itu sendiri apa artinya? Artinya Malaikat tersebut mengklaim hak
milikNya, kepemilikanNya atas bumi.
Malaikat itu berkata, “Bumi ini milikKu.” Dan ketahuilah, ini terjadi di masa
sangkakala keenam.
Pada masa sangkakala yang ketujuh yang
ada di Wahyu 11, dikatakan, “…Kerajaan-kerajaan di
dunia menjadi kerajaan-kerajaan milik Tuhan
kita dan Dia yang diurapi-Nya…”
Jadi Malaikat itu menempatkan klaimNya,
Dia mengatakan, “Sekarang Aku turun dan Aku mengklaim planet ini. Planet ini
adalah kerajaanKu.”
And then after He plants one foot on the sea, one foot on the
land which means this is going to be a global message that is going to come
from this
little book that is unsealed now, in 1798 at the time of the end,
the judgment hour message is going to be proclaimed, people are going to understand
the prophecy of the 2300 days.
Then the Angel lets out a roar like a lion. And when He
roars the echo of His voice sounds like what? Sounds like seven
thunders. That’s where we left
off last time. But let me go through the entire chapter. He utters His voice,
it sounds like the roar of a lion and seven thunders utter their voices. Now,
what the thunders uttered, was it an intelligible message that could be
understood, or was it just noise? No, thunders are just noise. Were the
thunders noise or did the thunders have a message? Did John understand the message?
Yes, because he says he is about to what? He was about to write the message so
he must have understood. But when he was about to write the message, the Angel
told him to seal the message of the seven thunders. In other words,
even though John understood, it was sealed so those who would receive the
message would not be able to understand what the seven thunders uttered. Can
you follow me?
Kemudian setelah Dia menempatkan satu
kakiNya di laut dan satu kakiNya di darat yang berarti pekabaran ini bersifat global,
pekabaran yang berasal dari kitab
kecil yang sekarang dibuka
meterainya. Di tahun 1798 saat masa akhir zaman, pekabaran waktu
penghakiman akan diberitakan, dan orang-orang akan memahami nubuatan 2300 hari.
Kemudian
Malaikat itu melepaskan suara seperti raungan singa. Dan ketika Dia meraung, gema suaraNya menyerupai
apa? Menyerupai tujuh guntur.
Kemarin kita berhenti sampai di sini. Tetapi izinkan saya melanjutkan seluruh
babnya. Dia mengeluarkan suaraNya seperti raungan singa dan tujuh guntur
memperdengarkan bunyinya. Nah, apa yang diucapkan guntur-guntur itu, apakah itu
pesan yang mengandung arti atau sekadar bunyi? Tidak, guntur-guntur hanya
bunyi. Apakah bunyi guntur-guntur itu sekadar bunyi atau itu suatu pesan?
Apakah Yohanes memahami pesan tersebut?
Ya, karena dia berkata dia akan apa? Dia akan menuliskan pesan tersebut,
berarti tentunya dia paham. Tetapi ketika dia akan menuliskan pesan tersebut, Malaikat itu menyuruhnya
memeteraikan pesan ketujuh guntur itu, walaupun Yohanes mengerti
pesan tersebut. Pesan itu dimeteraikan agar mereka yang menerima pesan itu
tidak akan mengerti apa yang dikatakan ketujuh guntur tersebut. Apakah kalian
bisa mengikuti saya?
And then after this mighty Angel, Jesus, roars like a lion the seven thunders uttered their voices,
imparted the message that John understood but which the readers would not understand
because it was sealed.
The next event is the Angel raises His right hand to heaven.
It does not say right hand in Revelation but we know that people swear with the
right hand, right? He raises His right hand to heaven and He swears an oath. And that
oath He swears in the name of the eternal God, the Creator of the heavens and
everything in them, the earth and everything in it, and the seas and everything
in them. A clear reference to the fourth Commandment, and ultimately a clear
reference to creation. It’s calling attention to the Creator, in other words,
when He swears His oath. But, you know, He is swearing in the name of the
Creator, in the name of the eternal God but the oath is when He states
that time will be no longer.
Now, what is the central theme of the little book? Does it have
to do with time, the central theme of the little book? Yeah, what time? The
2300 days. So when this mighty Angel, Jesus, raises His hand and says time will be
no longer it means that the prophecy of the 2300 days has what? Has reached its
end and there will no more be any time prophecies.
We are going to study that this evening, we haven’t gotten to
that yet.
Kemudian
setelah itu, Malaikat perkasa ini, Yesus, mengaum seperti singa, ketujuh guntur
mengeluarkan suara mereka, menyampaikan pesan yang dipahami oleh Yohanes tetapi
yang pembacanya tidak akan paham
karena pesan tersebut dimeteraikan.
Kejadian berikutnya ialah, Malaikat ini mengangkat tangan
kananNya ke langit. Di kitab Wahyu tidak disebutkan itu tangan
kanan, tetapi kita tahu orang bersumpah dengan tangan kanannya, kan? Malaikat
itu mengangkat tangan kananNya ke langit dan Dia mengucapkan suatu sumpah. Dan sumpah
itu diikrarkanNya dalam nama Allah
yang kekal, Sang Pencipta langit dan segala isinya, bumi dan
segala isinya, laut dan segala isinya. Suatu rujukan yang jelas kepada Perintah
Keempat, dan pada akhirnya menjadi acuan yang jelas ke penciptaan. Dengan kata
lain ketika Dia bersumpah, Dia mengarahkan perhatian kepada Sang Pencipta.
Tetapi, kalian tahu, Dia bersumpah dalam nama Sang Pencipta, dalam nama Allah
yang kekal, tetapi sumpahNya ialah Dia
menyatakan bahwa tidak akan ada waktu lagi.
Nah, apa tema inti kitab yang kecil itu?
Apakah tema inti kitab kecil itu berkaitan dengan waktu? Iya. Waktu apa? 2300
hari. Maka ketika Malaikat perkasa
ini, Yesus, mengangkat tanganNya dan berkata bahwa sudah tidak akan ada waktu lagi,
artinya nubuatan 2300 hari itu sudah apa? Sudah mencapai akhirnya dan tidak akan
ada lagi nubuatan tentang waktu. Kita akan mempelajari ini malam
ini, kita belum sampai sini.
And then the next point ~ see, you have a sequence or chain of
events here, and they fit perfectly with
the experience of the great Advent movement in the 1830s and the 1840s, it’s amazing.
And so now, after this, after the oath and when the mighty Angels says that time
will be no longer, then the Angel tells John, “Take this little book…”
this judgment book, “…and eat it.”
How many of you have ever eaten a book before? Heheheh. This is
not literal language, because if we had eaten a literal book you really would
have gotten indigestion. But he eats the book, what is he eating? What message
is he eating from the book? We have already seen that the central message of
the book is the beginning of the judgment and the 2300 day prophecy, and so he
is eating that particular aspect of the message. And the Angel says, “When you
eat it, it will make your stomach bitter but it will be sweet in your mouth.”
Now, that’s kind of a strange order, isn’t it? You normally would say it’s
going to be sweet in your mouth but bitter in your stomach. But the mighty
Angel says that it will be bitter in your stomach and then He says it will be
sweet in your mouth. The order is reversed and we are going to see that there
is a special reason for that.
Kemudian poin berikutnya ~ lihat,
ada suatu urutan atau rantai peristiwa di sini, dan semuanya klop dengan
pengalaman gerakan Advent akbar di tahun 1830an dan 1840an. Luar biasa. Maka
sekarang, setelah ini, setelah sumpah itu, dan setelah Sang Malaikat berkata
bahwa tidak akan ada waktu lagi, lalu Malaikat itu mengatakan kepada Yohanes, “Ambillah kitab kecil ini…”
kitab tentang penghakiman ini, “…dan makanlah.”
Siapa di
antara kalian yang pernah makan sebuah kitab? Hehehehe. Ini bukan bahasa
literal, karena andai kita makan sebuah kitab literal, pencernaan kita
benar-benar akan sakit. Tetapi Yohanes makan kitab itu. Apa yang dimakannya?
Pesan apa yang dimakannya dari kitab
itu? Kita sudah melihat bahwa pesan inti kitab tersebut ialah dimulainya
penghakiman dan tentang nubuatan 2300 hari. Jadi Yohanes makan khusus bagian
pesan tersebut. Dan Malaikat itu berkata, “Waktu kamu memakannya, perutmu akan
merasa pahit tetapi manis di mulutmu.” Nah, itu adalah urutan yang tidak lazim,
bukan? Biasanya orang berkata rasanya manis di mulutmu tetapi pahit di dalam
perutmu. Namun Malaikat perkasa itu berkata bahwa akan terasa pahit di perutmu
lalu dia berkata di mulutmu terasa manis. Urutannya terbalik, dan kita akan
melihat ada alasan khusus mengapa demikian.
And then John says, “I took the book and I ate it,…” like the
Angel commanded. And then he gives the proper order, he says that, “…it was
sweet in my mouth but when it reached my stomach it became…” what? “…It became
bitter”. And so then the Angel says to him after this bitter experience, the Angel
says, “You
must prophesy again.” Prophesy from where? Must
be from
the little book. Because He told him to do it again, and you can’t do
something again unless you’ve done it once before.
So there is another message that come forth from the little
book. Are you with me or not?
Kemudian
Yohanes berkata, “Saya ambil kitab itu dan saya makan,…” seperti yang
diperintahkan Sang Malaikat. Lalu Yohanes menyebutkan urutannya yang tepat, dia
berkata bahwa, “…di mulutnya terasa manis tetapi ketika tiba di perutnya,
menjadi…” apa? “…menjadi pahit.” Maka Malaikat itu berkata kepadanya setelah
pengalaman pahit ini, Malaikat
itu berkata, “Kamu harus bernubuat lagi.” Bernubuat dari
mana? Pasti dari kitab kecil
itu. Karena Malaikat itu menyuruhnya melakukannya lagi,
dan orang tidak bisa melakukan sesuatu lagi kecuali dia sudah pernah melakukannya
sebelumnya.
Jadi ada
pesan yang lain yang datang dari kitab kecil itu. Apakah kalian mengikuti saya
atau tidak?
And then after telling him “you must prophesy again”
by the way it’s a book that has to do with prophecy, after saying “you must
prophesy again”, then we notice Revelation 11:1 which belongs to chapter 10, John is
told to measure the temple, the altar and those who worship therein. So
that’s basically the content of Revelation 10.
Kemudian
setelah Malaikat itu mengatakan kepada Yohanes “kamu harus bernubuat lagi” ~ berarti kitab
itu berkaitan dengan nubuatan ~ setelah berkata, “kamu harus bernubuat lagi”,
lalu kita lihat di Wahyu 11:1 yang seharusnya ikut pasal 10, Yohanes disuruh mengukur Bait
Suci, altarnya, dan mereka yang beribadah di dalamnya. Jadi pada
dasarnya inilah isi Wahyu pasal 10.
Now, last time we left off at the seven thunders. So go with me
to ~ actually, you are not going to go with me in the syllabus because you
don’t have one, but you can see on the screen. We are going to deal with the
seven thunders.
Sekarang, yang terakhir kita berhenti di
ketujuh guntur. Sekarang marilah bersama saya ke ~ sebetulnya kalian tidak bisa
bersama saya ke silabusnya karena kalian tidak punya, tetapi kalian bisa
melihatnya di layar. Kita akan membahas ketujuh guntur.
Now, we’ve said that the seven thunders uttered a message that
could be understood by John. There is a parallel verse in the bible that is
similar to this one in Revelation 10. It’s found in John 12:28-29. And I want
to read this so that you can see the parallel with what we find in Revelation
10. Jesus is speaking here, He is speaking to His Father and He says,
“27 ‘Now My soul is troubled, and what
shall I say? Father, save Me from this hour? But for this purpose I
came to this hour…” then
He says to His Father, “…28’ Father, glorify Your name.’ Then a voice came from heaven, saying, ‘I have both glorified it and
will glorify it again.’…” And now notice, was that an
intelligible message? Could it be understood? Yes, it could be understood.
Notice the reaction of the people. “…29 Therefore the people who
stood by and heard it, said that it had thundered…” that is, the voice had imparted an intelligible message but it sounded like
thunder.
“…Others
said, ‘An angel has spoken to
Him.’…” Does that sound similar to Revelation 10? An intelligible
message but to some it sounds like thunder but it really imparts a message that
is intelligible.
Sekarang, kita
telah berkata bahwa ketujuh guntur mengutarakan suatu pesan yang bisa dipahami
oleh Yohanes. Di Alkitab ada ayat paralel yang mirip ayat di Wahyu 10 ini. Itu ada di Yohanes 12:28-29
dan saya mau membacakan ini supaya kalian bisa melihat paralelnya dengan apa
yang ada di Wahyu 10. Di sini Yesus sedang berbicara, Dia berbicara kepada BapaNya dan Dia berkata, “27
Sekarang jiwa-Ku galau dan apa yang akan
Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari momen
ini? Tetapi demi tujuan inilah Aku datang hingga tiba di momen ini…” lalu kataNya
kepada BapaNya, “…28 ‘Bapa, muliakanlah nama-Mu!’ Maka
terdengarlah suara dari sorga, berkata, ‘Aku
telah memuliakan-Nya,
dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!’…” Sekarang
simak, apakah itu pesan yang ada maknanya? Bisakah itu dimengerti? Ya, ini bisa
dimengerti. Simak bagaimana reaksi orang-orang, “… 29 Oleh karena itu, orang banyak yang berdiri di
situ dan mendengarnya, berkata bahwa ada
bunyi guntur…” maksudnya suara
itu telah menyampaikan suatu pesan yang ada maknanya tetapi bunyinya seperti
guntur. “…Ada pula
yang berkata: ‘Seorang malaikat telah berbicara kepadaNya.’…” Apakah ini mirip dengan Wahyu pasal 10?
Pesan yang ada maknanya tetapi bagi
beberapa orang terdengar seperti bunyi guntur, tapi sesungguhnya itu pesan yang
ada maknanya.
Now let’s notice several facts about
these seven thunders of Revelation 10.
First of all, the Angel whose voice
sounded like seven thunders gave the message to John ~ you have this on the
screen ~ He gave the message to John, John understood the message that the
seven thunders uttered; but was commanded by the Angel to seal it so that the readers
could not understand, they could not make any sense out of the message, in
other words. John the receiver, understood the message that was imparted by the
seven thunders but when he was about to write it, the Angel forbade him to
write it so that the readers could not understand it.
Sekarang marilah kita simak beberapa fakta mengenai ketujuh guntur Wahyu
pasal 10 ini.
Pertama, Malaikat yang suaraNya terdengar seperti tujuh guntur,
memberikan pesan kepada Yohanes ~ ada di layar ~ Dia memberikan pesan itu
kepada Yohanes, Yohanes mengerti pesan yang dikatakan ketujuh guntur; namun
diperintahkan oleh Malaikat itu untuk memeteraikannya supaya mereka yang
membacanya tidak bisa mengerti, dengan kata lain, mereka tidak bisa memahami
pesan tersebut. Yohanes yang menerima pesan itu, mengerti pesan yang
disampaikan oleh ketujuh guntur, tetapi ketika dia akan menulisnya, Malaikat
itu melarangnya menuliskannya supaya yang membacanya tidak akan mengerti.
Now here’s a very important point.
The seven thunders have something to do with events that transpire between 1798
and 1844. Now let me explain the reason why.
What date does the Angel descend from heaven with the
little book? When? At the beginning of the end of time which is 1798.
When does the
Angel swear the oath that time will be no longer? In 1844. The seven thunders
are in between. So what the seven thunders uttered must have to do with
something that happened between 1798 and 1844. Are you with me or not?
Chronologically, because we have a sequence, a chain of events in Revelation
10. So whatever
the thunders said it has to do with events that took place after 1798 and
before the Angel swears the oath in 1844.
Nah, di sini ada poin yang sangat penting. Ketujuh guntur punya hubungan
dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi antara tahun 1798 dan 1844. Sekarang
saya akan menjelaskan mengapa.
Tanggal berapa Malaikat
itu turun dari langit dengan kitab kecil tersebut? Kapan? Pada
awal masa akhir zaman yaitu tahun
1798. Kapan Malaikat
itu bersumpah bahwa sudah tidak akan ada waktu lagi? Di tahun 1844. Ketujuh guntur itu terjadi di
antara keduanya. Jadi apa yang disampaikan ketujuh guntur itu
harus terkait dengan apa yang terjadi antara tahun 1798 dan 1844. Apakah kalian
mengikuti saya, atau tidak? Secara kronologis, karena ada urut-urutan, ada
rantai peristiwa di Wahyu pasal 10. Jadi apa
pun yang diutarakan guntur-guntur itu, itu berkaitan dengan peristiwa-peristiwa
yang terjadi setelah 1798 dan sebelum Malaikat itu bersumpah di 1844.
Now, Ellen White has a very
enlightening statement, notice this statement from Ellen White, this is very
important. She mentioned several important points, three of them specifically.
“The
special light given to John which was expressed
in the seven thunders was a delineation of events which would transpire under the first and second angels’
messages…” When was the first and second
angels’ messages proclaimed? Well, the first
angel’s message began to be proclaimed way back in 1798 and it was
continually preached all the way till 1844. The second angel’s message was
particularly preached in 1844, beginning in the spring of 1844, that’s
when people left the churches to the call “Babylon is fallen, come out of
Babylon.” And so basically what the
seven thunders uttered is taking place when the first and second angels’
messages are being proclaimed, leading up to 1844. Now, notice what Ellen White
continues saying here, “…It was
not best for the people to know these things…” So the seven thunders are a delineation of events that
take place between 1798 and 1844, primarily we are going to find 1843 and 1844
and “…It was not best for the people
to know these things…” this
delineation of events. In other words, the delineation of events that the seven
thunders uttered were what? Sealed. Are you following me or not? And it was not
best for them to understand because these thunders where what? Sealed. And then
we have an explanation to why it was not best for people to understand what the
seven thunders uttered, because they were sealed. It says, “…It
was not best for the people to know these things for their faith must necessarily
be tested.” (The SDA Bible Commentary, Vol. 7, pg 971).
So whatever happened around 1842-1843-1844 had to be something that
people did not need to know but would test their faith. Are you following
me or not?
Nah, Ellen White membuat suatu pernyataan yang
sangat mencerahkan, simak pernyataan dari Ellen White, ini sangat penting. Dia
menyinggung beberapa poin penting, tepatnya tiga buah. “Terang
istimewa yang diberikan kepada Yohanes dinyatakan dalam tujuh guntur, merupakan gambaran peristiwa-peristiwa
yang akan terjadi di bawah pekabaran malaikat yang pertama dan kedua…” Kapan
pekabaran malaikat pertama dan kedua diberitakan? Nah, pekabaran malaikat pertama mulai disampaikan bahkan sejak
tahun 1798, dan terus-menerus diberitakan hingga tahun 1844. Pekabaran malaikat kedua
khususnya dikhotbahkan di tahun 1844 mulai di musim semi 1844,
itulah saatnya orang-orang meninggalkan gereja-gereja untuk menyerukan “Sudah
roboh Babilon, keluarlah dari Babilon.” Jadi pada dasarnya, apa yang diutarakan
ketujuh guntur, itu terjadi ketika pekabaran malaikat pertama dan kedua sedang
diberitakan, hingga tahun 1844. Sekarang simak, apa kata Ellen White
selanjutnya di sini,
“…Tidaklah baik bagi orang-orang itu untuk mengetahui hal-hal itu…” Jadi ketujuh
guntur adalah gambaran peristiwa-peristiwa yang terjadi antara 1798 dan 1844,
terutama kita akan mendapatinya di tahun 1843 dan 1844 dan “…Tidaklah baik bagi orang-orang itu untuk mengetahui hal-hal itu…” maksudnya peristiwa-peristiwa
yang digambarkan itu. Dengan kata lain, gambaran peristiwa-peristiwa yang
diutarakan ketujuh guntur itu diapakan? Dimeteraikan. Apakah kalian mengikuti
saya atau tidak? Dan tidaklah baik bagi mereka untuk mengertinya, karena itu
ketujuh guntur itu diapakan? Dimeteraikan. Kemudian ada penjelasan mengapa
tidak baik bagi orang-orang untuk mengerti apa yang diutarakan ketujuh guntur
karena dimeteraikan. Dikatakan,
“…Tidaklah baik bagi orang-orang itu untuk mengetahui hal-hal itu karena
iman mereka perlu diuji.” (The SDA Bible Commentary, Vol. 7, hal. 971).
Jadi apa pun yang terjadi sekitar 1842-1843-1844
adalah sesuatu yang tidak perlu diketahui orang-orang, tetapi yang akan menguji iman mereka.
Apakah kalian bisa mengikuti saya atau tidak?
Now, three points, three bullet points that we have here.
· The seven thunders uttered a delineation of
events that would occur primarily between 1842 and 1844, just before the mighty
Angel swore His oath.
· The people who lived during this period were
not supposed to know about these events beforehand.
· And number three, the reason they were not
supposed to know is because their faith needed to be what? Their faith needed
to be tested.
Nah, tiga poin,
tiga bulatan poin yang kita miliki.
· Ketujuh
guntur memberikan gambaran peristiwa-peristiwa yang akan terjadi terutama
antara tahun 1842 dan 1844, tepat sebelum Malaikat yang perkasa itu mengucapkan
sumpahNya.
· Orang-orang
yang hidup di masa itu, tidak boleh tahu tentang peristiwa-peristiwa tersebut
sebelumnya.
· Dan yang
ketiga, alasan mengapa mereka tidak boleh tahu ialah karena iman mereka perlu
diapakan? Perlu diuji.
Now what was it specifically that happened between 1842 and
1844, actually it goes even before that? You know William Miller concluded that
Jesus was going to come in 1843, all the way back in 1818. There was something in
our world that happened during this
period that the people were not to know
at that time which would test their faith.
Sekarang, apa yang persisnya terjadi antara 1842 dan 1844, bahkan
sesungguhnya sebelum waktu itu? Kalian tahu sejak 1818 William Miller sudah menarik
kesimpulan bahwa Yesus akan datang di tahun 1843. Ada sesuatu yang terjadi di
bumi kita selama periode ini yang tidak boleh diketahui orang-orang pada saat
itu, yang akan menguji iman mereka.
Now, let me explain a little bit some of the history of that
happened during this period. We have to go to history, don’t we? Doesn’t it
help to go to history to know how these things were fulfilled? We talked about
it last night, you know, you have to go ~ the Bible gives you the
characteristics but then you have to go ~ to the historical events in order to see
the fulfillment of this prophecy. You can’t just say, well you know, the Bible
has to tell us that this is the great disappointment in 1844. You are not going
to find it. It’s like you are not going to find in the Bible where it says that
the Little Horn is the Papacy, and you are not going to find that the beast the
rises from the earth is the US, you have to look at the characteristics and
then go forward in history to find the fulfillment. You have to do the same
thing with Revelation 10, look for the characteristics that fulfil all of these
events in the order that is presented in Revelation 10. Is that making sense?
Sekarang izinkan
saya menjelaskan sedikit tentang sebagian dari sejarah dari apa yang terjadi
selama periode tersebut. Kita harus pergi ke sejarah, bukan? Pergi ke sejarah
kan membantu untuk mengetahui bagaimana hal-hal tersebut digenapi? Kita sudah
membahasnya semalam, kalian tahu Alkitab memberikan karakteristiknya tetapi
kemudian kita harus pergi ke peristiwa-peristiwa sejarah supaya bisa melihat
penggenapan nubuatan ini. Kita tidak bisa hanya mengatakan, yah Alkitab harus
memberitahu kita bahwa ini adalah kekecewaan besar tahun 1844. Kita tidak akan
menemukan tulisan itu. Sama seperti kita tidak akan menemukan di Alkitab di
mana dikatakan bahwa Tanduk Kecil adalah Kepausan, dan kita tidak akan
menemukan bahwa binatang yang muncul dari bumi adalah Amerika Serikat. Kita
harus menyimak karakteristiknya kemudian pergi ke sejarah untuk menemukan
penggenapannya. Kita harus berbuat hal yang sama dengan Wahyu pasal 10, mencari
karakteristik yang cocok dengan semua peristiwa itu sesuai urutan yang
dipaparkan di Wahyu 10. Apakah ini masuk akal?
Now, originally William Miller believed that Jesus was going to
come about the year 1843. But Jesus obviously did not come about the year 1843.
Because they had made a mistake in the reckoning, they had not taken into
account that there was no year zero, you jump
from 1 BC to 1 AD, and they had calculated that you have to count the
number 1 twice. Are you with me?
And so, William Miller says you know, in 1843, when really, when
you take into account the year zero it takes you to what year? It takes you to
1844.
So after 1843 the people were disappointed. Was it best for them to
know that Jesus was not going to come in 1843? No. Notice this statement from
Ellen White, in the light of the statement that we just read from her on the
seven thunders. She says, “I saw
the people of God joyful in expectation…” this is in 1843, “…looking for their
Lord. But God designed to…” what? that sounds like the quotation of the
seven thunders? “…God designed to prove them. His hand covered a mistake in
the reckoning of the prophetic period…” And I added in brackets, this is the same
as the sealing of the seven thunders. If John had written down what the
thunders said, the people would not have been what? Would not have been
disappointed. They would have known. “…Those who were
looking for their Lord did not discover this mistake, and the most learned men
who opposed the time also failed to see it. God designed that His people should
meet with the disappointment. The time passed…” By the way you say, oh, that does not
sound right, really God designed that the people should meet with
disappointment? It wasn’t God’s fault, it was their fault, their misconception.
Let me ask you, who
planned the triumphant entry of Jesus into Jerusalem? Who planned that whole
thing? Who choreographed that whole thing? Jesus did, didn’t He? Did He say, “Go get the donkey”? The people
knew that kings, Israelite kings sat on donkeys. And so Jesus now marches into
Jerusalem on a donkey, and the people say, “Hosanna in the highest this is the
King of Israel.” Did Jesus know that they were wrong about the kind of king
that He was? Did He design this disappointment? Yes, He designed it. He planned
it. But if the people had been in tune with Him they wouldn’t have been
disappointed.
So notice, “…God designed that His people should meet with the
disappointment. The time passed
and those who had looked with joyful expectation for their Savior was sad and
disheartened, while those who had not loved the appearing of Jesus, but
embraced the message through fear were pleased that He did not come at the time
of expectation. …” The purpose was to bring upon a shaking out of those who did not love the appearing
of Jesus. She continues writing, “…Their
profession had not affected the heart and purified the life. The passing of the
time was well calculated to reveal such hearts. They were the first to turn and
ridicule the sorrowful disappointed ones who really loved the appearing of
their Savior. I saw the wisdom of God in…” what? “…proving His people…” we read the statement from Ellen White,
right? That faith needed to be what? Tested. The seven thunders. “…I saw the wisdom of God in proving His
people and giving them a
searching test to discover those who would shrink and turn back in the hour of
trial.” [EW 235-236].
You understand the sealing of the thunders?
Nah, aslinya William Miller meyakini Yesus akan datang sekitar tahun 1843.
Tetapi Yesus jelas tidak datang sekitar 1843. Mereka telah membuat kesalahan
dalam perhitungan mereka, dengan tidak memperhitungkan tidak adanya tahun nol,
seharusnya langsung melompat dari tahun 1 BC ke 1 AD, dan mereka menghitung
angka 1 dua kali. Apakah kalian bisa mengikuti saya?
Maka William Miller berkata, tahun
1843, padahal seharusnya jika tahun nol dihitung, itu membawa kita ke tahun
berapa? Itu membawa kita ke tahun 1844.
Maka setelah 1843, orang-orang
kecewa. Apakah baik bagi mereka untuk mengetahui bahwa Yesus
tidak akan datang di tahun 1843? Tidak. Perhatikan pernyataan dari Ellen White
ini, setelah kita tahu pernyataannya yang baru kita baca tentang ketujuh
guntur. Ellen White berkata, “Saya
melihat umat Allah menunggu dengan sukacita…” ini di tahun
1843, “…menantikan Tuhan mereka. Tetapi Allah
punya rencana untuk…” apa? Apa
terdengar seperti kutipan ketujuh guntur? “…Allah punya rencana untuk menguji mereka. Tangan Allah
menutupi kesalahan dalam perhitungan waktu nubuatan…” dan saya tambahkan dalam kurung, ini sama dengan
pemeteraian ketujuh guntur. Andai Yohanes menulis apa yang dikatakan guntur-guntur
itu, umat Allah tidak akan apa? Tidak akan kecewa, mereka akan tahu. “…Mereka yang menantikan Tuhan mereka
tidak menemukan kesalahan ini,
dan orang-orang yang paling pandai yang menentang waktu itu juga gagal melihat
kesalahannya. Allah merancang agar umatNya
harus mengalami kekecewaan. Waktu itu berlalu…” Nah, kalian berkata, ini tidak bener. Masa Allah
merencanakan umatNya mengalami kekecewaan? Itu bukan salah Allah, itu salah
mereka, salah pemahaman mereka. Coba saya tanya, siapa yang merancang masuknya
Yesus ke Yerusalem seperti raja? Siapa yang merencanakan semuanya? Siapa yang
mengkoreografi seluruh hal tersebut? Yesus, bukan? Apakah Dia berkata, “Pergi
ambil keledainya”? Orang-orang tahu
bahwa raja-raja Yahudi naik keledai. Maka sekarang Yesus masuk ke Yerusalem di
atas keledai dan orang-orang berseru, “Hosana di tempat tinggi, inilah raja
Israel!” Apakah Yesus tahu mereka salah memahami raja apa Dia. Apakah Yesus
yang merencanakan kekecewaan ini? Ya, Dia yang merancangnya, Dia yang
merencanakannya. Tetapi, andaikan orang-orang itu pikirannya selaras dengan
Dia, mereka tidak akan kecewa. Jadi simak, “…Allah merancang agar umatNya harus mengalami
kekecewaan. Waktu berlalu dan mereka yang tadinya menunggu Juruselamat mereka
dengan sukacita, menjadi sedih dan putus asa, sementara mereka yang tidak
benar-benar merindukan kedatangan Yesus namun ikut bergabung menerima pekabaran
tersebut karena rasa takut, merasa senang ketika Yesus tidak datang pada waktu
yang ditunggu-tunggu…” Tujuannya ialah mendatangkan suatu penampian keluar pada mereka yang tidak benar-benar merindukan
kedatangan Yesus. Ellen White melanjutkan menulis, “…Pengakuan iman mereka tidak berdampak
pada hati mereka maupun menyucikan hidup mereka. Berlalunya waktu sudah
diperhitungkan dengan tepat untuk menyatakan hati-hati yang demikian. Merekalah
yang pertama berbalik dan mengolok-olok orang-orang yang berduka dan kecewa
yang benar-benar merindukan kedatangan Juruselamat mereka. Saya melihat
kebijaksanaan Allah dalam…” apa? “…menguji umatNya…” kita sudah baca pernyataan ini dari Ellen White,
benar? Bahwa iman harus diapakan? Diuji. Ketujuh guntur. “…Saya melihat kebijaksanaan Allah dalam
menguji umatNya dan memberikan kepada mereka suatu ujian yang menyelidik untuk
mengungkap mereka yang akan mundur dan berbalik pada saat pencobaan.” [EW 235-236].
Kalian paham
kan pemeteraian guntur ini?
Now, then they expected Jesus to come in the spring of 1844.
See, this is the delineation of the seven thunders that were sealed and the
people did not understand it at that time. And of course Jesus did not come in the spring
of 1844, so they were disappointed again. Notice Early
Writings pg. 236, this is referring now to the disappointment when Jesus
did not come in the spring of 1844. She says, “Those faithful disappointed ones who could not understand why
their Lord did not come, were not left in darkness. Again they were led to
their Bibles to search the prophetic periods. The hand of the Lord was removed
from the figures…” so God’s hand had actually sealed the figures, so to speak, “…and the mistake was explained. They saw that the prophetic periods
reach to…” where? “…to 1844
and that the same evidence that they had presented to show that the prophetic
periods closed in 1843, proved that they would terminate in 1844. …” because now they discovered the mistake
in the year zero. So now they say, the spring of 1844. She continues writing, “…Light from the Word of God shone upon their
position, and they discovered a tarrying time…” and then she quotes her back up, “… ‘Though
it (the vision) tarry wait for it.’ (Hab. 2:3) ~ In their love for Christ’s immediate
coming, they had overlooked the tarrying of the vision which was calculated to
manifest the true waiting ones…” see, there it is once again, the purpose is to show who is
the real deal, “…Again, they had a point of time. Yet I saw
that many of them could not rise above their severe disappointment to possess
that degree of zeal and energy which had marked their faith in 1843.”
Nah, mereka
lalu mengharapkan kedatangan Yesus di musim semi 1844. Lihat, ini adalah gambaran
yang diberikan ketujuh guntur yang dimeteraikan dan orang-orang tidak
memahaminya pada saat itu. Dan tentu saja Yesus tidak datang pada musim semi
1844, jadi mereka kecewa lagi.
Simak Early Writings hal. 236. Ini mengacu sekarang
kepada kekecewaan ketika Yesus tidak datang di musim semi 1844. Ellen White
berkata, “Mereka yang kecewa tetapi tetap setia yang
tidak bisa mengerti mengapa Tuhan mereka tidak datang, tidak ditinggalkan dalam
kegelapan. Kembali mereka dipimpin ke Alkitab mereka untuk mempelajari
masa-masa nubuatan. Tangan Tuhan pun dipindahkan dari angka-angka itu. …” jadi tangan
Tuhan yang telah menutupi angka-angka itu, katakanlah demikian, “…dan kesalahan itu pun
mendapatkan penjelasan. Mereka melihat bahwa masa nubuatan itu harus sampai…” kapan? “…tahun 1844, dan bahwa bukti yang sama
yang mereka kemukakan untuk menunjukkan bahwa masa nubuatan itu berakhir di
tahun 1843, terbukti akan berakhir di 1844…”
karena sekarang mereka menemukan kesalahan tahun
nol. Maka sekarang mereka bilang musim semi tahun 1844. Ellen White melanjutkan
menulis, “…Terang dari Firman Allah menyinari
posisi mereka, dan mereka menemukan suatu waktu penundaan…” lalu Ellen White mengutip backup-nya, “…‘Walaupun penglihatan itu tertunda,
tunggulah’ (Hab. 2:3). Demi kerinduan mereka akan segeranya Kristus datang, mereka telah
kelewatan menyimak bahwa penglihatan itu tertunda, yang diperhitungkan untuk menyatakan siapa orang-orang
yang memang benar-benar menantikan.…” lihat,
disebutkan sekali lagi, tujuannya ialah untuk menyatakan siapa yang memang
sungguh-sungguh.
“…Sekali lagi mereka punya
batasan waktu. Tetapi saya melihat banyak dari mereka tidak bisa bangkit dari
kekecewaan parah mereka untuk tetap memiliki semangat dan kekuatan yang
menandai iman mereka di 1843.”
And of course they
were disappointed again when Jesus did not come in the spring of 1844. But then
in the summer of 1844, a man by the name of Samuel Snow discovered that,
because you know William Miller had basically said that the coming of Jesus to
cleanse the Sanctuary which he understood to be the earth, was the Day of
Atonement, then Samuel Snow studied and he said, “Now, wait a minute, the Day
of Atonement wasn’t in the spring, the Day of Atonement was in the fall. So
then they tried to discover when the Day of Atonement would fall in 1844, and
it was on October 22, 1844. And then they set the day October 22, 1844, and
that was the correct day.
So are you understanding
the sealing of the thunders that they could not understand 1843-1844 during
this period? It was sealed, in other words.
Dan tentu saja mereka kembali kecewa ketika Yesus tidak datang di musim
semi 1844. Tetapi kemudian di musim panas 1844, seorang yang bernama Samuel Snow mengungkapkan
bahwa ~ kalian tahu karena William Miller pada dasarnya berkata bahwa
kedatangan Yesus itu untuk membersihkan Bait Suci yang dipahaminya sebagai bumi
ini, adalah hari Grafirat, maka Samuel Snow mempelajarinya dan dia berkata,
“Tunggu sebentar, hari Grafirat bukan di musim semi, hari Grafirat itu di musim gugur.” Maka
mereka berusaha menemukan kapan hari Grafirat itu jatuh di tahun 1844, dan itu
ialah tanggal 22 Oktober 1844. Maka kemudian mereka menetapkan tanggal 22
Oktober 1844. Itu adalah hari yang tepat.
Jadi apa kalian paham tentang pemeteraian oleh guntur-guntur yang tidak bisa mereka pahami di 1843-1844 selama waktu itu? Dengan kata lain,
pengetahuan itu dimeteraikan.
Now, some misguided
SDA, there are some of those, have projected all of the trumpets to the future.
And they projected the seven thunders to the future. This cannot be because it
breaks the sequence, it breaks the chain of events that we find in this chapter.
Ellen White warned about taking events that have been fulfilled in the past and
projecting them to the future; and taking events that will be fulfilled in the
future and saying that they were fulfilled in the past. And she says that
prophecy is a chain of links one after the other and you can’t just take
something and say, “Well, it was partially fulfilled here then it’s really
going to be fulfilled in the future.”
One quotation that
those individuals have used to try and show that the seven thunders are still future, is one that is found in
the SDA Bible Commentary Vol. 7 pg. 971 and
I included this as kind of a parenthesis in our study. I included this because
either you have heard about this or you will hear about it. So it’s very
important you have an answer when
somebody comes and says, “Oh, no, Ellen White says that the seven thunders are
future.” Now, this statement of Ellen White was written in 1900, we need to
understand the date when she wrote this statement, the one that is in Bible Commentary Vol. 7 pg. 971, and this is
how it reads, “After these seven thunders uttered their voices, the
injunction comes to John as to Daniel…” so she is speaking within which time
frame? Is it from the time frame of 1900 or is it from the time frame of Daniel
and John? Daniel and John! Very important to take that into account. “…“After these seven thunders uttered their
voices, the injunction comes to John as to Daniel in regard to the little book: ‘Seal up those things which the seven
thunders uttered.’ These (the thunders) relate to future events…” so some people say, see Ellen White says in 1900 that the
seven thunders are announcing future events from 1900. But she just said, she’s
spoken from the time frame of who? Of Daniel and John. Are you with me or
not? So she says, “…These (the thunders) relate to future
events [from the time of John] which
will be disclosed in their order…” when were they disclosed? We’ve already
looked at this, 1842-43-44, “…Daniel shall stand in his lot at the end
of the days…” and then she speaks about John, “…John sees the little book unsealed. Then
Daniel’s prophecies have their proper place in the first, second, and third
angels’ messages to be given to the world…” So when she says that these seven
thunders are future events, are they future from the time of 1900 or are they future from the time of John and
Daniel? She’s talking about all the way through, she’s talking about John and
Daniel. And then she explains in case you still don’t get it, “…The unsealing of the little book was the
message…” “was the message” what tense? Past. “…in relation to time…” which time? The 2300 days which leads to what date? 1844. So,
are the seven thunders future in the light of this statement? No. The seven thunders took place
when? They took place in the past primarily between 1842 and 1844, although you
could go all the way back to 1798 because you know individuals like Joseph
Wolff, and LaKunsa, and Bengel, and
Gaussen, and Litch, and Fitch, and Miller, they were already preaching the hour
of God’s judgment was then even at the doors. But the two disappointments in
1843 and the spring of 1844 is primarily what is referred to in the thunders,
as the testing of the faith of those people because they didn’t understand the
message because the message of the thunders was sealed. Are you with me so far?
Nah, beberapa orang Advent yang salah
belajar ~ ada beberapa yang demikian ~ telah memproyeksikan semua sangkakala ke
masa depan, dan mereka memproyeksikan ketujuh guntur ke masa depan. Ini tidak
mungkin karena ini mematahkan urut-urutannya, ini merusak rantai peristiwa yang
kita dapati dari pasal ini. Ellen White sudah memperingatkan tentang membawa
peristiwa-peristiwa yang telah digenapi di masa lampau dan memproyeksikan
mereka ke masa depan; dan membawa peristiwa-peristiwa yang akan digenapi di
masa depan dengan mengatakan mereka telah digenapi di masa lampau. Dan Ellen
White berkata bahwa nubuatan merupakan suatu rantai, mata rantai yang satu mengikuti
yang lain, dan kita tidak bisa mengambil satu hal dan berkata, “Nah, ini
digenapi sebagian di sini kemudian sebenarnya akan digenapi di masa depan.”
Satu kutipan yang yang dipakai
orang-orang itu untuk mencoba menunjukkan bahwa ketujuh guntur masih di masa
depan ialah yang terdapat di SDA Bible
Commentary Vol. 7 hal. 971, dan saya ikutkan ini sebagai bagian tersendiri
dalam pelajaran kita. Saya memasukkan ini karena saya anggap kalian mungkin
sudah pernah mendengar ini atau kalian akan mendengarnya. Jadi amat penting
kalian punya jawaban ketika ada orang yang datang dan berkata, “Oh, tidak,
Ellen White berkata bahwa ketujuh guntur itu masih di masa depan.”
Nah, pernyataan Ellen White ini ditulis
di tahun 1900, kita perlu memahami tanggalnya kapan dia menulis pernyataan yang
ada di Bible Commentary Vol. 7 hal 971 ini,
dan bunyinya ialah demikian, “Setelah ketujuh guntur itu mengeluarkan
suara mereka, datanglah kepada Yohanes perintahnya
sebagaimana dulu datang kepada Daniel…” jadi Ellen
White berbicara dalam bingkai waktu yang mana? Apakah dalam bingkai waktu 1900
atau dalam bingkai waktu Daniel dan Yohanes? Daniel dan Yohanes! Sangat penting
memperhitungkan faktor ini.
“…Setelah ketujuh guntur
itu mengeluarkan suara mereka, datanglah kepada Yohanes perintahnya sebagaimana
dulu datang kepada Daniel sehubungan dengan kitab kecil itu, ‘Meteraikan
hal-hal yang diutarakan ketujuh guntur.’ Ini (guntur-guntur itu) berkaitan
dengan peristiwa-peristiwa yang akan datang. …” Maka ada orang-orang yang berkata, “Lihat, Ellen
White berkata di tahun 1900 bahwa ketujuh guntur itu memberitakan tentang
peristiwa-peristiwa yang akan datang setelah 1900. Tetapi Ellen White baru
berkata, dia berbicara dalam bingkai waktu siapa? Bingkai waktu Daniel dan
Yohanes. Apakah kalian memahami saya atau tidak? Maka Ellen White berkata, “…Ini (yaitu guntur-guntu itu) berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa masa depan [dari bingkai waktu Yohanes] yang akan
diungkapkan sesuai urutan mereka…” Kapan mereka
diungkapkan? Kita telah mempelajarinya, tahun 1842-43-44. “…Daniel akan berdiri dengan kelompoknya
pada akhir zaman…” lalu dia
berbicara tentang Yohanes,
“…Yohanes melihat kitab
kecil itu dibuka meterainya. Maka nubuatan Daniel menempati urutannya yang
tepat dalam pekabaran malaikat pertama, kedua, dan ketiga yang akan disampaikan
kepada dunia. …” Jadi ketika
Ellen White berkata bahwa ketujuh guntur itu peristiwa masa depan, apakah itu
masa depan dari tahun 1900 atau masa depan dari zaman Yohanes dan Daniel? Ellen
White berbicara dari awal hingga akhir tentang Yohanes dan Daniel. Kemudian dia
menjelaskan, seandainya kita masih belum paham, “…Pembukaan meterai kitab kecil itulah pekabarannya…” “pekabaran”
ditulis dalam keterangan waktu apa? Lampau [=was], “…berkaitan dengan waktu…” waktu yang mana? Nubuatan 2300 hari yang berakhir
kapan? 1844. Jadi, apakah ketujuh guntur itu di masa depan sehubungan dengan
pernyataan ini? Tidak. Ketujuh guntur itu terjadi kapan? Mereka terjadi di masa
lampau, tepatnya antara 1842-1844, walaupun kita bisa mundur terus hingga 1798
karena kalian tahu, orang-orang seperti Joseph Wolff, dan LaKunsa, dan Bengel,
dan Gaussen, dan Litch, dan Fitch, dan Miller, mereka sudah memberitakan bahwa
hari penghakiman Allah sudah di depan pintu. Tetapi dua kekecewaan di 1843 dan
musim semi 1844 yang terutama dirujuk oleh guntur-guntur itu, sebagai ujian
iman mereka karena mereka tidak mengerti pesannya, karena pesan guntur-guntur
itu dimeteraikan. Sampai di sini apakah kalian bisa mengikuti saya?
Now, the next point
that we need to go to is the oath, the Angel’s oath. Let’s take a look at this
first paragraph about the Angel’s oath.
(some questions from
the attendants)
The seven thunders, you
know, I don’t think we should look for a meaning to each of the thunder, the
number seven means totality, like you know, Jesus has seven eyes, the seven
horns, you know, numbers in Revelation are symbolic.
Nah, point berikut yang perlu kita bahas ialah tentang sumpah, sumpah
Sang Malaikat. Mari kita simak paragraf pertama tentang sumpah Malaikat itu.
(Ada yang mengajukan pertanyaan tapi tidak terdengar dalam rekaman)
Ketujuh guntur, kalian tahu, menurut saya, kita tidak perlu mencari
makna dari setiap guntur. Angka tujuh melambangkan totalitas, seperti kalian
tahu, ketujuh mata Yesus, ketujuh tanduk, kalian tahu di kitab Wahyu,
angka-angka itu simbolis.
Let’s take a look at
this first paragraph about the Angel’s oath.
“After the Angel
descended from heaven with the open book…” what date is that? 1798, “…and the seven thunders had
uttered their message…” primarily what? 1842 to the spring of 1844. The Angel
now, “…He raised His
right hand to heaven and swore an oath in the name of the eternal God, the
Creator…” and He swears that, “…that time would be no
longer.”
Now we are in the
autumn of 1844. So we have moved from, actually from 1798 to the
disappointments in 1843 and the spring of 1844, now we’ve moved, the oath is
given in the fall of 1844, it has to be October 22, 1844 because only then
could the Angel say that time could be no longer. And that’s when the time
prophecy was fulfilled.
Marilah kita simak paragraf pertama ini tentang sumpah Sang Malaikat.
“Setelah Malaikat itu turun dari Surga dengan kitab yang terbuka…” tanggal
berapa itu? 1798,
“…dan ketujuh guntur
menyampaikan pesan mereka…” terutama kapan?
1842 hingga musim semi 1844. Malaikat itu sekarang “…Dia mengangkat tangan kananNya ke
langit dan bersumpah suatu sumpah dalam nama Allah yang kekal, Sang Pencipta…” dan Dia bersumpah bahwa “…tidak akan ada waktu lagi. …”
Sekarang kita berada di musim gugur 1844. Jadi kita telah bergerak
sebenarnya dari 1798 ke kekecewaan-kekecewaan di tahun 1843 dan musim semi
1844. Sekarang kita akan bergerak, sumpah itu diberikan di musim gugur 1844,
itu pasti 22 Oktober 1844, karena hanya pada saat itulah Malaikat itu bisa
berkata bahwa waktu tidak akan ada lagi. Dan pada saat itulah nubuatan waktu
itu digenapi.
Now, what does this
mean “time will be no
longer”? Many scholars say
this means the end of the world, the end of time. But that’s not what this is
talking about. Let’s read the statement from Ellen White, then I am going to
give you two reasons why, where it says that “time will be no longer” not referring to the second coming, not
referring to the close of probation, it’s referring to the end of prophetic time.
Very clearly. Let’s read this statement from Ellen White, actually two
statements. The first is the SDA Bible
Commentary VII page 971, she says, “This
time which the Angel declares with a solemn oath is not the end of this world’s
history, neither of probationary time…” we are going to see. Do you know when the end of
probationary time is? It’s when the mistery of God is finished, right before the
seventh angel blows his trumpet. We haven’t come to that event in the
sequence yet. So she says, “…neither of
probationary time, but of prophetic time
which should precede the advent of our Lord. That is, the people will not have another message upon definite time. After
this period of time reaching from…” when? “…1842
to 1844, there can be no definite tracing of the prophetic time. The longest
reckoning reaches to the autumn of 1844.”
So what kind of time
is referred to? Prophetic time, not calendar time.
Sekarang, apa artinya “tidak akan ada waktu lagi”? Banyak pakar Alkitab mengatakan ini bicara
tentang kiamat, tentang akhir masa. Tetapi ini tidak berbicara tentang hal itu.
Mari kita baca pernyataan dari Ellen White, lalu saya akan memberi kalian dua
alasan mengapa “tidak
akan ada waktu lagi” tidak mengacu kepada kedatangan Yesus yang
kedua, tidak mengacu kepada ditutupnya pintu kasihan, tetapi mengacu kepada berakhirnya waktu
nubuatan. Sangat jelas.
Mari kita baca pernyataan dari Ellen
White, sebenarnya dua pernyataan. Yang pertama ialah di SDA Bible Commentary VII hal. 971, Ellen White berkata, “Waktu ini yang dinyatakan Sang Malaikat
dengan sumpah yang khusuk, bukanlah akhir sejarah dunia ini maupun waktu
tertutupnya pintu kasihan…” kita akan
melihat ini. Tahukah kalian kapan
pintu kasihan ditutup? Yaitu ketika misteri Allah selesai, tepat sebelum malaikat yang
ketujuh meniup sangkakalanya. Kita belum sampai ke peristiwa itu
sesuai urut-urutannya. Jadi Ellen White berkata, “…maupun waktu tertutupnya pintu
kasihan, tetapi tentang waktu nubuatan yang
mendahului kedatangan Tuhan kita. Artinya
manusia tidak lagi mendapat pekabaran lain terkait waktu yang ditentukan.
Setelah periode waktu ini yang berlangsung dari…” kapan? “…1842 hingga 1844, tidak ada lagi pelacakan atas waktu nubuatan
yang pasti. Penghitungan yang paling panjang itu hanya sampai musim gugur
1844.”
Jadi waktu apa yang dimaksud?
Waktu nubuatan bukan waktu penanggalan.
The second message
is similar. Selected Messages Vol. 2 pg.
108. “… ‘And the
Angel which I saw stand upon the sea and upon the earth, lifted up His hand to
heaven and sware by Him that liveth forever and ever, who created heaven and
the things that therein are, and the earth and the things that therein are, and
the sea and the things which are therein, that there should be time no longer.’
(Rev. 10:5-6) …” And then she states, “…This
message announces the end of the prophetic periods. The disappointment of
those who expected to see our Lord in
1844 was indeed bitter…” notice this statement, has this anything
to do with the book that was sweet and then bitter? “…The
disappointment of those who expected to see our Lord in 1844 was indeed bitter
to those who had so ardently looked for His appearing. It was in the Lord’s
order that this disappointment should come, and that hearts should be
revealed.”
So the seven
thunders even go to the fall of 1844.
Pernyataan yang kedua itu mirip. Selected
Messages Vol. 2 hal. 108. “… ‘Dan Malaikat
yang aku lihat berdiri di atas laut dan di atas daratan, mengangkat tanganNya
ke langit dan bersumpah demi Dia yang hidup selama-lamanya, yang telah
menciptakan langit dan semua isinya, dan bumi dan semua isinya, dan laut dan
semua isinya, bahwa tidak akan ada waktu lagi.’ (Wahyu 10:5-6) …” Kemudian
Ellen White berkata, “…Pekabaran ini
memberitakan berakhirnya masa nubuatan. Kekecewaan mereka yang rindu
bertemu dengan Tuhan kita di tahun 1844, benar-benar pahit…” simak
pernyataan ini, apakah ini berkaitan dengan kitab kecil yang tadinya terasa
manis kemudian pahit? “…Kekecewaan mereka yang rindu bertemu dengan Tuhan kita di
tahun 1844, benar-benar pahit bagi mereka yang telah dengan begitu
sungguh-sungguh menantikan kedatanganNya. Ini adalah kehendak Tuhan, bahwa
kekecewaan ini harus datang dan kesungguhan setiap hati dibuktikan.”
Jadi ketujuh guntur itu bahkan sampai ke musim gugur 1844.
Now, why is it that this time
does not refer to calendar time but it refers to prophetic time? There are two reasons.
When the Angel swears the
oath, this is taking
place during
the sixth trumpet, Jesus has not taken over the kingdoms of this earth
at His coming until the seventh trumpet. Which means that if the Angel of the
sixth trumpet says “Time will be no longer”, it can’t be the end of time, it can’t be the end of the
world, because it’s at the seventh trumpet that you have the end at the second
coming of Jesus. Are you following me or not? That’s the first reason.
The second reason it
cannot refer to simply calendar time or the end of the world, is because after the
Angel swears His oath, He says to John, “You must prophesy again.” What good would it do to prophesy again
if the world had come to an end? Are you following me?
So it can’t refer to
the end of the world, it can’t even refer to the close of probation because if
probation is closed why would you want to preach as much as John’s prophecy
anymore?
Nah, mengapa waktu ini tidak mengacu kepada waktu penanggalan tetapi
kepada waktu nubuatan? Ada dua alasan.
Ketika Malaikat itu bersumpah, ini terjadi di masa sangkakala
keenam, sebelum sangkakala yang ketujuh Yesus belum mengambil
alih kerajaan-kerajaan di bumi ini pada kedatanganNya. Berarti jika Malaikat
sangkakala yang keenam berkata, “tidak
akan ada waktu lagi” itu tidak
mungkin bicara tentang kiamat, tidak mungkin itu tentang akhir dunia, karena akhir dunia akan terjadi di masa
sangkakala ketujuh, saat kedatangan Yesus yang kedua. Apakah
kalian mengikuti saya atau tidak? Ini alasan pertama.
Alasan kedua, ini tidak mungkin mengacu kepada waktu penanggalan atau
akhir dunia, karena setelah Malaikat
itu bersumpah, Dia berkata kepada Yohanes, “Kamu
harus bernubuat lagi.” Apa
gunannya bernubuat lagi kalau dunia sudah kiamat? Apakah
kalian mengikuti saya?
Jadi ini tidak mungkin mengacu kepada kiamat, bahkan ini tidak mungkin
mengacu kepada penutupan pintu kasihan karena jika pintu kasihan sudah ditutup,
untuk apa masih mau memberitakan nubuatan Yohanes lagi?
So was Ellen White
right when she said this is a different kind of time, it’s prophetic time? See,
this little old lady had it straight, because she went through this period. She
has particular authority when it comes to the interpretation of Revelation 10,
she is not writing as a historian, she is writing as an eyewitness. And
everything was fulfilled specifically in its order, exactly the way Revelation
10 says.
Jadi apakah Ellen White benar ketika dia berkata ini adalah jenis waktu
yang lain, ini waktu nubuatan? Lihat, ibu tua ini tahu persis karena dia
mengalami masa tersebut. Dia punya autoritas
khusus bila berbicara tentang penafsiran Wahyu pasal 10, dia tidak menulis
sebagai seorang sejarahwan, dia menulis sebagai seorang saksi mata. Dan
semuanya digenapi secara khusus menurut urutannya, persis apa yang dikatakan
Wahyu pasal 10.
So this SDA
movement originated in fulfilment of a specific Bible prophecy. No
other church in the world can say that. So this is a special church. And let me
say this is, you know, I need to qualify that, you know, we can’t say
that, “O, this church is better than any
other church.” No. This church is the remnant church but it has a tremendous
responsibility because where there is great light there is great
responsibility. And woe to us if we don’t proclaim this message.
Jadi gerakan MAHK ini
berasal dari penggenapan suatu nubuatan Alkitab yang khusus.
Tidak ada gereja lain di dunia yang bisa berkata demikian. Jadi ini adalah
gereja yang istimewa. Dan izinkan saya mengatakan ini, kalian tahu, saya perlu
menjelaskannya, kita tidak bisa berkata, “O, gereja ini lebih baik daripada
gereja lain mana pun.” Tidak. Gereja
ini ialah gereja yang tersisa, tetapi dia memiliki kewajiban
besar karena di mana ada terang yang besar, di sana juga ada kewajiban yang
besar. Dan celakalah kita jika kita tidak memberitakan pekabaran ini.
Now, if you look at
all modern versions including the NKJV, you will find that the translation is
not “time will be no
longer”, the translation is
“there would no
longer be any delay.” The New NIV, ESV, RSV, you name it.
(Some one is saying
something, but cannot be heard)
I don’t know the
clear word, that is not really a bible translation that is an Adventist
translation.
(Some one is making
a comment.)
That’s Jack Lentro,
he is an Adventist theologian. So, you know, he is correct, but, in that’s by
the way of paraphrasing, it’s not really a bible translation, it’s actually an
interpretation, and that’s not bad, it’s good it’s like a Bible commentary. But
talking about the Bible versions that are sold in Christians bookstores, every
modern version translates “there would no longer be any delay”. When you translate it that way, it
totally disconnects it with the prophecy of the 2300 days.
Nah, jika kita melihat di semua versi Alkitab
yang modern termasuk NKJV, kita akan mendapati terjemahannya bukan “tidak akan ada waktu lagi”, melainkan terjemahannya ialah “tidak akan ada penundaan lagi”. NIV baru, ESV baru, RSV baru, semuanya.
(Ada yang komentar tapi tidak
terdengar)/
Saya tidak tahu apa kata yang jelas, itu
sebenarnya bukan terjemahan alkitabiah, itu terjemahan Advent.
(Ada lagi yang bicara tetapi tidak terdengar
kata-katanya)
Itu tadi Jack Lentro, dia seorang theolog
Advent.
Jadi kalian tahu, dia benar, tetapi itu dengan
memakai kata-kata sendiri, itu bukan betul-betul terjemahan yang alkitabiah,
sesungguhnya itu adalah suatu penafsiran, dan itu tidak buruk, itu baik,
seperti Bible Commentary. Tetapi jika kita berbicara tentang versi-versi
Alkitab yang dijual di toko-toko buku Kristen, setiap versi modern
menerjemahkannya “tidak
akan ada penundaan lagi”. Bila
diterjemahkan demikian, itu memutuskan semua kaitannya dengan nubuatan 2300
hari.
Now why is this translation wrong? Egregiously wrong. Well, the word that
is used in Greek is the word χρόνος [chronos] where we get our word “chronology” from. Have
you ever heard of the word “chronology”? Now, this word is used three times in
the book of Revelation.
In Revelation 2:21,
it is translated in all Bible versions,
“I gave Jezebel time to repent”. It’s not
translated “delay” there.
In Revelation 6:11,
the martyrs are told to rest for a little time,
until the rest of the martyrs are killed.
In Revelation 20:3
it says that the Devil is loosed for a little time.
So in the times that
the word
χρόνος [chronos] is used in Revelation in the modern versions in these three
other references it is translated “time”. Only in this one verse it is translated “there
will no longer be any delay.” It is a mistranslation.
Nah, mengapa terjemahan ini salah? Kesalahan yang sangat menyolok. Nah,
kata yang dipakai dalam bahasa Greeka ialah kata χρόνος
[chronos] dari mana kita mendapatkan kata “kronologi”.
Pernahkah kalian mendengar kata “kronologi”? Nah, kata ini dipakai tiga kali di
kitab Wahyu.
Di Wahyu 2:21 diterjemahkan dalam semua versi Alkitab “21
Dan Aku telah memberi dia [Izebel] waktu
untuk bertobat…” itu tidak diterjemahkan “penundaan” di sana.
Di Wahyu 6:11, para martir disuruh beristirahat sedikit waktu, hingga sisa yang harus mati sebagai
martir, dibunuh.
Di Wahyu 20:3 dikatakan bahwa Iblis dilepaskan sedikit waktu lamanya.
Jadi dalam ayat-ayat di mana kata χρόνος [chronos] dipakai
di Wahyu dalam Alkitab versi-versi modern, dalam ketiga referensi ini, kata
tersebut diterjemahkan “waktu”. Hanya
di satu ayat ini, kata tersebut diterjemahkan “tidak akan ada penundaan lagi”. Ini adalah kesalahan
penerjemahan.
Let me just mention also
that over 30 times in the New Testament outside the book of Revelation the word
χρόνος
[chronos] is translated
“time”, never once is it ever translated “delay”.
And even more
telling, there is a Greek word for “delay”, it is the word χρονίζω [chronizō].
You’ll find it for
example in Matthew 24:48 where it says “My Master delays His
coming.”
So if John had wanted to speak about the
delay he wouldn’t have used χρόνος [chronos], he would have used χρονίζω [chronizō].
So this is a
terrible mistranslation and unfortunately some of our own scholars are saying
that the, you know, this is the correct translation, but really it is not the
correct translation.
Saya ingin mengatakan juga, lebih dari
30 kali di Perjanjian Baru selain kitab Wahyu, kata χρόνος [chronos] diterjemahkan “waktu”, tidak
pernah sekali pun diterjemahkan “penundaan”.
Dan bahkan lebih meyakinkan, ada sebuah
kata Greeka untuk kata “penundaan”, yaitu kata χρονίζω [chronizō]. Kalian akan menemukannya misalnya di Matius 24:48
di mana dikatakan, “Tuanku menunda kedatangannya". Jadi seandainya Yohanes mau mengatakan penundaan,
dia tidak akan memakai kata χρόνος
[chronos], dia akan memakai kata χρονίζω
[chronizō].
Jadi ini adalah terjemahan yang sangat
menyimpang dan sayangnya beberapa pakar Alkitab kita sendiri mengatakan, ini
terjemahan yang benar, tapi sesungguhnya ini bukan terjemahan yang benar.
Now let me ask you.
Would the Angel swear that time would be no longer, would all of the time
prophecies have been fulfilled by the time that the mighty Angel says that “time will be no longer”? The 42 months would have had to be
fulfilled, the 1260 days, time-times-and the dividing of time, the 3½ days of
the French revolution, the 2300 days? Only if all of these prophecies have already been
fulfilled could the Angel say that “time would be no longer.” And yet you have Adventists that are
reapplying that the 1260, the 1290, the 1335, they are saying “O, these are
future you know”, they are giving us the time for the national Sunday Law and
they are giving us the time for the international Sunday Law. And people get
all caught up in taking these time prophecies and applying them to the future.
But it is very
simple. The Bible says the mighty Angel says “time will be no longer”, prophetic time is finished. No more prophecy
having to do with time.
Sekarang coba saya tanya. Apakah ketika Malaikat itu bersumpah tidak akan ada waktu lagi, apakah semua nubuatan yang
berkaitan dengan waktu sudah digenapi pada waktu Malaikat yang perkasa itu berkata “tidak
akan ada waktu lagi”? Ke 42 bulan tentunya harus sudah digenapi, ke
1260 hari, satu masa-dua masa-dan setengah masa, ke 3½ harinya revolusi Perancis, ke 2300 hari? Hanya jika semua nubuatan ini
sudah digenapi, barulah Malaikat itu bisa mengatakan “tidak akan ada waktu lagi”. Namun ada orang-orang Advent yang mengaplikasikan
lagi nubuatan 1260, 1290, 1335, mereka berkata “O, ini semuanya masih di masa
depan.” Mereka memberikan kepada kita waktu akan terjadinya Undang-undang Hari
Minggu nasional (di Amerika Serikat), dan mereka memberikan kepada kita waktu
akan terjadinya Undang-undang Hari Minggu internasional. Dan orang-orang
semuanya terjebak dengan semua nubuatan waktu ini dan mengaplikasikannya kepada
masa depan.
Tetapi sebenarnya sangat sederhana.
Alkitab berkata, Malaikat yang perkasa itu mengatakan “tidak akan ada waktu lagi”, waktu
nubuatan selesai. Tidak ada lagi nubuatan yang berkaitan dengan waktu.
You know when you
deal with people who are not Adventist they’ll tell you, “O you Adventists, you
are the time setters, you are the ones who set the time for the second coming
of Jesus and Jesus didn’t come. So how can you be the true church?” And my answer
is, “The SDA church has never set a date for the second coming of Christ,
because in 1844 there was no SDA church.” There was a multi-denominational
movement, scholars from all of the denominations reached the conclusion that
the judgment will begin in 1844. There were no SDA scholars at that time. So
bottom line, SDA did not set a date for the second coming of Christ. It was set by a
multi-denominational group of scholars and individuals. It’s true that
the SDA later embraced October 22, 1844, as the date for the beginning of the
investigative judgment in heaven but they did not set that date.
The Adventist
church, the
name SDA was adopted in 1860 and the church was organized in 1863.
So there was no SDA church in 1844. So you need to make that clear when the
enemies of SDA say, “O you are the date setters.” No, we are not.
Kalian tahu, jika kalian berhubungan
dengan orang-orang non-Advent, mereka akan berkata, “Oh, kalian orang Advent,
kalian itu para penentu tanggal, kalian yang menentukan tanggal kedatangan
Yesus kembali dan Yesus tidak datang. Jadi mana mungkin kalian itu gereja yang
benar?” Dan jawaban saya ialah, “Gereja MAHK tidak pernah menentukan suatu
tanggal untuk kedatangan Yesus kembali, karena di tahun 1844 gereja MAHK belum
ada.” Pada saat itu ada gerakan multi-denominasi, pakar-pakar Alkitab dari
semua denominasi mencapai suatu kesimpulan bahwa penghakiman akan dimulai di
tahun 1844. Pada waktu itu tidak ada pakar Alkitab MAHK. Jadi intinya, MAHK tidak menentukan suatu
tanggal bagi kedatangan Kristus yang kedua. Itu ditentukan oleh suatu kelompok
pakar-pakar Alkitab dan individu-individu multi-denominasi.
Memang benar MAHK kemudian menerima tanggal 22 Oktober 1844 sebagai tanggal
dimulainya penghakiman investigasi di Surga, tetapi bukan mereka yang
menetapkan tanggal tersebut.
Gereja Advent, nama MAHK ditetapkan di tahun 1860 dan organisasinya
terbentuk di tahun 1863. Jadi di tahun 1844 tidak ada gereja
MAHK. Maka kalian perlu menjelaskan itu ketika musuh MAHK berkata, “O, kalian
penentu tanggal.” Tidak, kami bukan.
Let me read you two
statements from Ellen White where she warns not to set dates. And there are
Adventists today that are setting dates for everything under the sun. There are
certain individuals that even took the story of the seven years of plenty and
seven years of famine in Egypt, and they said the seven years of plenty from were
2001-2008, and then the economy goes south in 2008, he predicted this before
2008, and he said you know the government is going to take over all of the
properties, we are going to have to depend on the government to eat, and there
is going to be martial law proclaimed, you know, and you are going to have
seven years of famine which are from 2008-2015. Well, we are in 2016 and it
didn’t happen. That story has nothing to do with prophetic time. It’s seven
years, seven literal years back then of plenty and seven literal years of
famine, it’s not prophetic, it’s historical. And to take that and make it
prophetic, you know, what it does is it discredits the Adventist church and
when things don’t happen that way people are going to be terribly discouraged.
Saya akan membacakan dua pernyataan Ellen White di mana dia
memperingatkan untuk tidak menentukan tanggal. Dan hari ini ada orang-orang
Advent yang menentukan tanggal untuk segala sesuatu yang terjadi. Ada
individu-individu tertentu yang bahkan mengambil kisah tujuh tahun kemakmuran
dan tujuh tahun kelaparan di Mesir dan mereka berkata bahwa ketujuh tahun
kemakmuran itu terjadi dari 2001-2008, kemudian ekonomi terjun bebas di 2008 ~
dia sudah meramalkan ini sebelum 2008 ~ dan
dia berkata, kalian tahu, pemerintah akan mengambil alih semua hak milik, kita
akan terpaksa bergantung kepada Pemerintah untuk bisa makan, dan kondisi
darurat militer akan diberlakukan, dan kita akan mengalami tujuh tahun
kelaparan dari 2008-2015. Nah, kita sekarang di tahun 2016, dan itu tidak
terjadi. Cerita tersebut tidak ada kaitannya dengan waktu nubuatan. Itu tujuh
tahun literal di masa lalu, tujuh tahun kemakmuran dan
tujuh tahun literal kelaparan. Itu bukan nubuatan, itu sejarah. Dan mengambil
cerita itu dan membuatnya menjadi nubuatan, justru mendiskredit gereja Advent,
dan bila tidak terjadi seperti yang diramalkan, orang-orang akan menjadi sangat
kecewa.
I received an email
recently from an individual who told me that President Obama will not
relinquish the presidency on January 20, and he has a terribly convoluted
biblical method of playing with numbers. I mean with many different prophecies he takes one here, one
there, and he combines them all, and he comes up with January 20, something
terribly happening you know, and there is not going to be a new president, and
Obama is not going to give up the presidency. So I told him in my regular
diplomatic way, “I believe that you are a false prophet,” hehehe. And I said to
him, “On January 21, I will be sending you an email to remind you of that.” He
says, “Oh, it is going to happen.”
You know, this has
happened before, people had told me certain events are going to happen, and I
have written to them afterwards and said, “What happened? Your prophecy wasn’t
fulfilled.” The Devil really delights in people doing this.
Baru-baru ini saya menerima email dari
seseorang yang mengatakan bahwa Presiden Obama tidak akan turun dari kepresidenannya
pada 20 Januari dan dia punya metode yang amat sangat kompleks dan ruwet dalam
bermain angka-angka Alkitab. Maksud saya, dari banyak nubuatan yang
berbeda-beda dia mencomot satu di sini, satu di sana, dan dia menggabungkan
semuanya dan dia muncul dengan teori bahwa sesuatu yang sangat mengerikan akan
terjadi pada 20 Januari, kalian tahu, dan bakal tidak akan ada presiden yang
baru, dan Obama tidak akan turun dari kursi kepresidenannya. Maka saya katakan
kepadanya dengan cara diplomatis saya yang biasa, “Saya yakin Anda ini nabi
palsu,” hehehe. Dan saya katakan kepadanya, “Pada tanggal 21 Januari saya akan
mengirim email kepada Anda untuk mengingatkan Anda tentang hal itu.” Dia
berkata, “O, itu pasti akan terjadi.”
Kalian tahu, in sudah pernah terjadi
sebelumnya, orang-orang memberitahu saya peristiwa-peristiwa tertentu akan
terjadi, dan setelah itu saya menulis kepada mereka dan berkata, “Apa yang
terjadi? Ramalan Anda tidak digenapi.” Iblis sungguh bersukacita dengan
manusia-manusia yang melakukan ini.
Let me read you
these two statements from Ellen White. You should have them on your screen.
“The Lord has
shown me that the message of the third angel
must go and be proclaimed to the scattered children of the Lord, and that it should not be hung on time, for time never will be a test again. I saw that
some were getting a false excitement arising from preaching time, that the
third angel’s message was stronger than time can be. I saw that this message
can stand on its own foundation and that it needs not time to strengthen it,
and that it will go in mighty power and do its work, and will be cut short in
righteousness.” Powerful statement, in RH 21.07.1851 very early in the ministry of Ellen
White.
Saya akan membacakan kedua pernyataan itu dari Ellen White. Ada di layar
kalian.
“Tuhan telah menunjukkan kepada saya bahwa pekabaran malaikat ketiga harus keluar dan diberitakan kepada anak-anak Tuhan yang
tersebar di mana-mana, dan pekabaran itu tidak
boleh dikaitkan dengan waktu karena waktu
tidak pernah akan menjadi ujian lagi. Saya melihat beberapa orang dipengaruhi
oleh semangat palsu yang bangkit karena berbicara tentang waktu, tetapi
pekabaran malaikat ketiga ini lebih kuat daripada waktu. Saya melihat pekabaran
ini bisa berdiri di atas fondasinya sendiri dan tidak membutuhkan waktu untuk
menguatkannya, dan dia akan keluar dengan kuasa besar dan melakukan tugasnya,
dan akan dihentikan dalam kebenaran.”
Pernyataan yang kuat, di RH 21.07.1851 di awal-awal pelayanan Ellen White.
Here’s another one.
This is in 1887 later on in her ministry.
“There will
always be false and fanatical movements made by persons
in the church who claim to be led of God ~ those who will run before they
are sent and will give day and date for the occurrence of unfulfilled prophecy.
The enemy is pleased to have them do this, for their successive failures and
leading into false lines cause confusion and unbelief.” (Letter 28, 1897, Selected Messages Vol. 2 pg.84)
So, if anybody comes
setting time or giving dates for prophetic events don’t even bother to listen.
The prophet tells us, don’t listen because it’s a fanatical movement and it’s
not going to happen the way you say it.
Ini ada pernyataan yang lain. Ini di
tahun 1887, lebih belakangan dalam pelayanannya.
“Selalu akan ada
gerakan-gerakan yang palsu dan fanatik yang dibuat oleh orang-orang di dalam gereja yang mengaku dipimpin oleh Allah ~
mereka yang sudah lari duluan sebelum diutus dan akan
memberikan hari dan tanggal terjadinya nubuatan yang belum digenapi. Musuh
senang sekali ada mereka yang melakukan ini, karena kegagalan mereka yang
berulang-ulang yang akan meuntun kepada kesalahan akan mengakibatkan
kebingungan dan ketidakpercayaan.” (Letter 28, 1897, Selected Messages Vol. 2
hal.84)
Jadi jika ada orang datang menentukan
waktu atau memberikan tanggal untuk peristiwa-peristiwa nubuatan, jangan
buang-buang mendengarkan dia. Nabi sudah memberitahu kita, jangan dengarkan
karena itu gerakan yang fanatik dan tidak akan terjadi seperti yang dikatakan.
Now, let’s take a
look at the oath, in Daniel and Revelation. We don’t have time to go into
Daniel 12:7, but the same Angel swears the oath in Daniel 12:7 but there is a
difference. Whereas in Daniel 12 the Angel swears an oath in the name of the
eternal God He raises both hands to heaven. So in Daniel 12:7 it says that the
Angel raises both hands to heaven and He swears an oath in the name of the
eternal God, no reference to the Creator. Now, why in Daniel 12:7 would the
Angel raise both hands to heaven and in Revelation 10 the Angel would raise
only one hand to heaven? Because in Daniel 12 there still was no little book.
The Angel of Revelation 10 has the book in one hand, so He only raises one. In
Daniel 12 the little book had not yet been given and so this Angel raises both
hands to heaven and swears an oath.
Sekarang, mari kita lihat sumpah itu, di
Daniel dan Wahyu. Kita tidak punya waktu untuk membaca Daniel 12:7 tetapi yang
mengucapkan sumpah di Daniel 12:7 itu Malaikat yang sama, namun ada
perbedaannya. Di Daniel 12 Malaikat yang bersumpah dalam nama Allah yang kekal,
Dia mengangkat kedua tanganNya ke langit. Jadi di Daniel 12:7,
Malaikat itu mengangkat kedua tanganNya ke langit dan Dia bersumpah dalam nama
Allah yang kekal, tidak disinggung tentang Sang Pencipta. Sekarang, mengapa di
Daniel 12:7 Malaikat itu mengangkat kedua tanganNya ke langit dan di Wahyu 10,
Malaikat itu hanya mengangkat satu tanganNya ke langit? Karena di Daniel 12,
belum ada kitab kecil tersebut. Malaikat di Wahyu 10 memegang kitab kecil itu
di satu tanganNya, karena itu Dia hanya mengangkat satu tanganNya. Di Daniel
12, kitab kecil itu belum diberikan maka Malaikat itu mengangkat kedua
tanganNya ke langit dan mengucapkan sumpah.
Now, how do we know
that the
oath of this Angel in Revelation 10 is related to the first angel’s message?
How do we know that?
Three reasons:
· Let me ask you, does Revelation 10 say
that this message is going to be a global message? Foot on the sea, foot on the
land. And at the end it says “you must prophesy again to nations, tongues,
peoples and kings”. Does the first angel’s message also refers to a global
message, it goes to every nation, kindred, tongue, and people, to those who
dwell on the earth?
· Does Revelation 10 have to do with the
announcement on the judgment? What is the content of the open book? We have
studied this. It’s the hour of judgment. Does the first angel’s message
announce the hour of God’s judgment? Yes, it does.
· Does Revelation 10 attract attention to
the Creator? Yes. Does the first angel’s message attract attention to the
Creator? Absolutely.
So what I am saying
is, the
content of this little book of Revelation 10 that is to go to all of the world
is connected with the message of the first angel of Revelation 14:6-7.
Nah, bagaimana kita tahu bahwa sumpah
Malaikat di Wahyu 10 ini berkaitan dengan pekabaran malaikat pertama?
Dari mana kita tahu itu?
· Coba
saya tanya, apakah Wahyu 10 mengatakan bahwa pekabaran ini akan menjadi
pekabaran yang global? Satu kaki di laut, satu kaki di darat. Dan di bagian
akhir dikatakan, “Kamu harus bernubuat
lagi kepada bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, kaum-kaum dan raja-raja.” Apakah
pekabaran malaikat pertama juga mengacu kepada suatu
pekabaran yang global, yang disampaikan kepada setiap bangsa, suku, bahasa dan
kaum, kepada mereka yang diam di bumi?
· Apakah
Wahyu 10 ada kaitannya dengan pengumuman adanya penghakiman? Apa isi dari kitab
kecil yang terbuka? Kita sudah mempelajari ini. Yaitu waktu penghakiman. Apakah
pekabaran malaikat pertama mengumumkan waktu penghakiman Allah? Ya, benar.
Apakah Wahyu 10 menarik perhatian kepada Sang Pencipta? Ya. Apakah
pekabaran malaikat pertama menarik perhatian kepada Sang Pencipta? Tentu saja.
Jadi, apa yang saya katakan ialah, isi
dari kitab kecil Wahyu 10 ini yang harus disampaikan kepada dunia, berkaitan
dengan pekabaran malaikat pertama Wahyu 14:6-7.
Now, do you notice
that the oath as well as Revelation 14:6-7 attract attention to the Creator? “worship Him that created the heavens, the
earth, the seas, and everything that in them is.”
So when this Angel swears
the oath in Revelation 10 and when you have the first angel’s message in
Revelation 14, both of them are messages that quote the fourth commandment of
God’s law and ultimately lead the mind
back to Creation. So here is the question, does the Sabbath come to view in Revelation
10 and Revelation 14? Yes.
So you are supposed to
look for a people that not only proclaim that prophetic time has come to an
end, that the hour of God’s judgment has come, but a people who are going to
proclaim that we are to honor the Creator by what? By keeping His holy Sabbath.
So far so good?
Sekarang,
apakah kalian melihat bahwa sumpah itu dan juga Wahyu 14:6-7 mengarahkan
perhatian kepada Sang Pencipta? “Sembahlah Dia yang menciptakan langit, bumi, laut,
dan semua isinya.”
Jadi
ketika Malaikat ini mengucapkan sumpahNya di Wahyu 10, dan ketika muncul
pekabaran malaikat pertama di Wahyu 14, kedua-duanya adalah pekabaran yang
mengutip Perintah Keempat dari Hukum
Allah, dan tujuan akhirnya ialah mengarahkan pikiran kita kepada penciptaan.
Maka
pertanyaannya ialah, apakah Sabat
ditampilkan di Wahyu 10 dan Wahyu 14? Ya!
Jadi,
apakah kita harus mencari suatu umat yang bukan saja memberitakan bahwa
nubuatan waktu telah berakhir, bahwa saat penghakiman Allah telah tiba, tetapi
juga suatu umat yang memberitakan bahwa kita harus menghormati Sang Pencipta
dengan apa? Dengan memelihara SabatNya yang kudus. Sampai di sini, jelas?
Now, let’s refer to one
thing before we close. The mystery of God.
It says there in Revelation
10:7 ~ which is a parenthetical verse, it breaks the
flow. See right after the ~ we need to
understand that ~ right after the Angel
utters the oath that time will be no longer, then immediately after that
chronologically you have the command for him to eat the book. Verse 7 which
comes in between is a parenthetical statement, it takes you forward to the finishing
of the mystery of God and the sounding of the seventh trumpet. Are you
understanding the point?
So Revelation 10:7 is a
parenthetical statement that breaks the
logical flow of thought. Let’s read Revelation 10:7. After swearing the
oath, it says, “ 7 but in the days of the
sounding of the seventh angel…” that’s
future from the time that the Angel swears the oath? Yes. “…but in the days of
the sounding of the seventh angel when he…” what? “…is about to sound…” not when the seventh angel sounds something is going to
happen; when the seventh angel is about to sound. The eating of the little
book is taking place during which trumpet? Number 6. But when the seventh angel is about to
sound towards the end of the sixth, and before the seventh sounds, the mystery of God is going to come to an end.
So it says,
“…in
the days of the sounding of the seventh angel when he is about to sound, the mystery of God would be finished, as He
declared to His servants the prophets.”
So what is going to happen when the
seventh angel is about to sound? This is after the little book episode, you
know when John eats the book it’s sweet in the mouth but bitter in the stomach?
What’s going to happen? The mystery of God is going to be finished, right
before the seventh trumpet sounds. And by the way when the seventh trumpet sounds that’s when Jesus takes over all the kingdoms
of the world according to
Revelation 11.
So is there any event between the
swearing of the oath and when Jesus takes over the kingdoms of the world? The
mystery of God is finished.
Sekarang, marilah mengacu kepada satu
hal sebelum kita akhiri ini. Misteri Allah.
Dikatakan di Wahyu 10:7 ~ yang adalah ayat yang diselipkan, karena
menginterupsi alurnya. Lihat, tepat setelah ~ kita perlu memahami ini ~ tepat
setelah Malaikat itu mengucapkan sumpahNya bahwa tidak akan ada waktu lagi,
maka segera setelah itu, berikutnya secara kronologis, muncul perintah kepada
Yohanes untuk makan kitab tersebut. Ayat 7 yang ada di antaranya adalah
pernyataan yang diselipkan, yang
membawa kita ke depan ke saat berakhirnya misteri Allah dan ditiupnya
sangkakala yang ketujuh. Apakah kalian paham poin ini?
Jadi Wahyu 10:7 adalah pernyataan yang
diselipkan yang menginterupsi alur logika pemikiran. Mari kita baca Wahyu 10:7.
Setelah mengucapkan sumpahNya, dikatakan,
“7 Tetapi pada masa malaikat yang ketujuh akan berbunyi…” itu lebih ke depan dari saat Malaikat itu mengucapkan
sumpahNya? Ya. “…Tetapi pada masa
malaikat yang ketujuh akan berbunyi, yaitu ketika ia…”
apa? “…akan meniup
sangkakalanya, …” bukan pada waktu malaikat yang ketujuh sedang meniup akan
terjadi sesuatu, tetapi ketika malaikat yang ketujuh akan meniup. Kitab kecil yang dimakan itu
terjadi pada masa sangkakala ke berapa? Ke enam. Tetapi ketika malaikat yang
ketujuh akan meniup, menjelang
berakhirnya sangkakala keenam dan sebelum sangkakala yang ketujuh ditiup, misteri
Allah akan berakhir. Demikianlah dikatakan, “…Tetapi
pada masa malaikat yang ketujuh akan berbunyi, yaitu ketika ia akan meniup
sangkakalanya, maka akan selesailah misteri
Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, para nabi."
Jadi apa yang akan terjadi ketika
malaikat yang ketujuh akan meniup sangkakalanya? Ini adalah setelah peristiwa
kitab kecil itu, kalian tahu kan, waktu Yohanes makan kitab tersebut dan terasa
manis di mulutnya tetapi pahit di perutnya?
Apa yang akan terjadi? Misteri
Allah akan selesai, tepat sebelum sangkakala yang ketujuh berbunyi.
Dan ketahuilah, ketika sangkakala
ketujuh berbunyi, itulah saatnya Yesus mengambilalih semua kerajaan di bumi,
menurut Wahyu 11.
Jadi peristiwa apa yang ada antara
diucapkannya sumpah dan ketika Yesus mengambilalih kerajaan-kerajaan di bumi? Misteri
Allah selesai.
So now we need to ask the question
what is the mystery of God that is going to be finished, you know, that was
announced by the prophets. You see, it
says there, “…the mystery of God is finished as He declared to His
servants the prophets.”
Now let’s go to Romans
16:25-27, let’s see what the mystery of God is. It’s something
that was kept secret from the ages of eternity but was revealed when
Jesus came to the world, actually before, it was revealed already in Genesis 3:15, but
fully revealed when Jesus came.
Jadi sekarang kita
perlu bertanya, misteri Allah yang akan selesai itu apa, kalian tahu, yang
sudah disampaikan oleh para nabi. Kalian lihat, dikatakan di sana, “…akan selesailah misteri
Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, para nabi."
Sekarang marilah
kita ke Roma 16:25-27, mari kita lihat misteri
Allah itu apa. Itu adalah sesuatu
yang disembunyikan sejak zaman kekekalan tetapi kemudian dinyatakan
ketika Yesus datang ke dunia, atau sebenarnya malah sebelumnya, itu sudah
dinyatakan di Kejadian 3:15,
tetapi ketika Yesus datang, itu dinyatakan sepenuhnya.
It says, the apostle Paul
there says, “25 Now to Him who is
able to establish you according to my…” what? “…gospel and the preaching of Jesus
Christ…” so
notice it says it has to do with the preaching of the gospel of Jesus Christ, “…according to the
revelation of the…” what? “…of the mystery kept secret
since the world began…” so
the mystery of the preaching of the gospel was kept what? Secret. When was the
plan of salvation devised? In the ages of eternity. Was it kept secret until it
was revealed in Eden? Yes. The heavenly hosts even did not know of this plan.
It was first revealed in Eden, now the mystery that was kept secret for ages is
now revealed. So, it says, “…to Him who is able to establish
you according to my gospel and the preaching
of Jesus Christ according to the
revelation of the mystery kept secret
since the world began 26 but now made manifest, and by the
prophetic Scriptures…” see,
it refers to the prophecy here “…made known to all nations, according
to the commandment of the everlasting God, for obedience to the
faith— 27 to God, alone wise, be glory
through Jesus Christ forever. Amen.”
Dikatakan, rasul Paulus di sana berkata, “25 Kepada Dia, yang berkuasa menguatkan kamu,
menurut…” apa? “…menurut Injil yang kusampaikan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus…” jadi simak, dikatakan ini berkaitan
dengan pemberitaan injil Yesus Kristus, “…sesuai
pengungkapan…” apa? “…misteri
yang telah dirahasiakan sejak dunia diciptakan…” Jadi misteri tentang injil tadinya
diapakan? Dirahasiakan. Kapankah rancangan penyelamatan dibuat? Di masa
kekekalan. Apakah itu dirahasiakan hingga ketika dinyatakan di Eden? Ya. Bahkan
para malaikat pun tidak mengetahui rancangan ini. Rancangan ini pertama kalinya
diungkapkan di Eden. Nah, misteri yang telah dirahasiakan selama berabad-abad,
sekarang diungkapkan. Jadi dikatakan, “…Kepada
Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, menurut Injil yang kusampaikan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus menurut pengungkapan dari misteri
yang telah dirahasiakan sejak dunia diciptakan, 26
tetapi yang sekarang telah dinyatakan, dan oleh nubuatan
yang tertulis…” lihat, di
sini ini mengacu kepada nubuatan, “…telah diberitakan kepada segala bangsa sesuai perintah Allah yang kekal, demi kepatuhan kepada
iman-- 27 kepada Allah,
satu-satunya yang penuh hikmat, melalui
Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.”
So what is the mystery of God? It’s the
preaching of the what? Of the gospel of salvation which was announced in the
prophetic scriptures. Is that what we found in Revelation 10:7? It says
once again, “ 7 but in the days of
the sounding of the seventh Angel, when he is about to sound, the mystery of
God would be finished…” what
is the mystery of God? The preaching of the gospel. “…as He declared to…” whom? “…to His servants the prophets.”
So
the
mystery of God is the preaching of the gospel of Jesus Christ.
Jadi misteri Allah itu
apa? Itu adalah pemberitaan
apa? Pemberitaan injil keselamatan
yang telah disampaikan dalam tulisan-tulisan nubuat. Apakah itu
yang kita dapati di Wahyu 10:7? Sekali lagi dikatakan, “7 Tetapi
pada masa malaikat yang ketujuh akan berbunyi, yaitu ketika ia akan meniup
sangkakalanya, maka akan selesailah misteri Allah…”
apakah
misteri Allah? Pemberitaan injil, “…seperti yang telah Ia
beritakan kepada…” siapa? “…kepada hamba-hamba-Nya, para nabi."
Jadi misteri Allah ialah pemberitaan injil tentang Yesus
Kristus.
What would be the finishing of the mystery of God? It means when the preaching of the
gospel what? Comes to an end and there is no longer any possibility of salvation.
We call it “the close of probation”.
Let me read you this statement from Ellen White on this mystery. Signs of the Times, March 27, 1897, she
states, “The incarnation of
Christ is a mystery. The unity of divinity with humanity is a mystery
indeed, hidden with God. Even the mystery
which had been hid from ages. It was kept in eternal silence by Jehovah and was
first revealed in Eden by the prophecy that the Seed of the woman should bruise
the serpent’s head and that he should bruise His heel. To present to the world
this mystery…” so what must we
do? We must preach it, right?
“…To present to the world this mystery that God
kept in silence for eternal ages before the world was created, before man was
created, was the part that Christ was to act in the work He entered upon when
He came to this earth. And this wonderful
mystery, this incarnation of Christ and the atonement that He made must be…” what? “…declared to every son and daughter of Adam,
whether Jew or Gentile.”
So what is the
mystery of God? It’s the preaching of the gospel of salvation.
What would be
the finishing of the mystery of God? It would mean that the preaching of the
gospel has what? Come to an end. Are you with me?
And that happens
when? Right before Jesus takes over the kingdoms of the world.
Let me ask you,
is probation
going to close before Jesus comes to take over the kingdoms of the world?
We’ll deal with this tomorrow afternoon. In the two topics tomorrow afternoon
we will talk about Daniel 12:1, the standing up of Michael in the time of trouble, what takes place
after probation closes.
Penyelesaian misteri Allah itu apa? Itu artinya ketika
pemberitaan injil apa? Berakhir, dan tidak
ada lagi kemungkinan untuk diselamatkan. Kita menyebutnya “penutupan pintu
kasihan.”
Saya akan membacakan pernyataan ini dari Ellen White
tentang misteri ini. Signs of the Times, 27
Maret 1897, dia menyatakan, “Inkarnasi Kristus adalah suatu misteri. Penyatuan
keilahian dengan kemanusiaan benar-benar merupakan suatu misteri, yang dirahasiakan Allah, yaitu misteri yang
telah disembunyikan selama berabad-abad. Ini disimpan dalam kebungkaman kekal
oleh Yehova dan pertama dinyatakan di
Eden oleh nubuat bahwa Benih perempuan itu akan meremukkan kepala ular dan ular
akan meremukkan tumitNya. Untuk menyampaikan misteri ini kepada dunia…” jadi apa yang
harus kita lakukan? Kita harus memberitakannya, bukan? “…Untuk menyampaikan misteri ini kepada
dunia apa yang telah dirahasiakan Allah selama berabad-abad sebelum dunia
diciptakan, sebelum manusia diciptakan, merupakan peran yang harus dibawakan Kristus
dalam pekerjaan yang dilakukanNya ketika Dia datang ke dunia. Dan misteri yang luar biasa ini, inkarnasi Kristus dan
pendamaian yang Dia lakukan, harus di…”
apakan? “…dinyatakan kepada setiap anak Adam, baik Yahudi maupun
non-Yahudi.”
Jadi apakah
misteri Allah? Pemberitaan injil keselamatan.
Selesainya misteri
Allah itu apa? Itu artinya pemberitaan injil telah apa? Telah berakhir. Apakah
kalian bisa mengikuti saya?
Dan ini
terjadinya kapan? Tepat sebelum Yesus mengambilalih kerajaan-kerajaan bumi.
Coba saya tanya, apakah pintu kasihan akan menutup
sebelum Yesus datang untuk mengambilalih kerajaan-kerajaan di dunia?
Kita akan membahas ini besok sore. Dua judul besok sore, kita akan berbicara
tentang Daniel 12:1, berdirinya Mikael di masa kesukaran, dan apa yang terjadi
setelah pintu kasihan menutup.
So what happens when the
mystery of God is finished? Jesus will remove His highpriestly garment.
And what will He do? He would put on His kingly robes. So what would that mean,
He removes His highpriestly robes? Intercession has what? Has finished. Intercession
is finished. By the way this is the moment that is spoken of as the
standing up of Michael, we will study that yet tomorrow. The standing up of Michael is the close of
probation. And then after Michael stands up ~ that’s not when Jesus
comes ~ there is a time of trouble such as never has been seen that God’s
people must go through and then at the
end of the time of trouble God’s people are delivered by the coming of Jesus.
See, the SDA church is the only church I know of that teaches that probation will close before Jesus comes.
That’s the uniqueness of Adventism, and
it’s all over the Bible.
The first
example is in the days of Noah. When were the people lost? When the door was
closed or when it started to rain? When the door was closed. And after the door
was closed was there a time of trouble for those inside the Ark? Ellen White
says the faith of Noah and his family was tested. What do you suppose the people outside acted
each day that passed? Ellen White says they became more and more daring, just
like during the time of trouble. But then God’s people were delivered and
destruction came on the wicked. That’s the first example, there are lots of
examples in the Bible, where probation closes before the destruction comes,
before God’s people are delivered. I will tell you that more in detail
tomorrow, I will give you ten examples from Scriptures on that tomorrow
afternoon.
Jadi apa yang terjadi ketika misteri Allah selesai? Yesus akan
mencopot jubah Imam BesarNya. Dan apa yang akan dilakukanNya? Dia akan
mengenakan jubah rajaNya. Jadi apa maksudnya Dia mencopot jubah imam besarNya?
Perantaraan telah apa? Telah selesai. Perantaraan
telah selesai. Nah, inilah
saat yang disebut sebagai berdirinya Mikael, kita akan
mempelajarinya besok. Berdirinya
Mikael adalah penutupan pintu kasihan. Kemudian setelah Mikael
berdiri ~ itu bukan saat Yesus datang ~ ada masa kesukaran besar seperti yang
tidak pernah terjadi sebelumnya, yang harus dialami umat Allah, kemudian pada
akhir masa kesukaran besar itu umat Allah diselamatkan oleh kedatangan Yesus.
Lihat, gereja MAHK adalah satu-satunya gereja yang saya tahu yang mengajarkan
bahwa pintu kasihan akan menutup
sebelum Yesus datang. Itulah keunikan Adventisme, dan itu banyak
tertulis di dalam Alkitab.
Contoh yang pertama ialah di zaman Nuh. Kapankah manusia
kehilangan keselamatan? Ketika pintu bahtera menutup atau ketika hujan mulai
turun? Ketika pintu bahtera menutup. Dan setelah pintu menutup apakah ada masa
kesukaran bagi mereka yang berada di dalam bahtera? Ellen White berkata, iman
Nuh dan keluarganya diuji. Menurut kalian bagaimana orang-orang yang di luar
bahtera bersikap dengan berlalunya setiap hari? Ellen White mengatakan semakin
lama mereka menjadi semakin berani, sama seperti nanti di masa kesukaran besar.
Tetapi kemudian umat Allah diselamatkan dan kebinasaan datang kepada
orang-orang jahat. Itu adalah contoh yang pertama. Ada banyak contoh di Alkitab
di mana pintu kasihan menutup sebelum kehancuran tiba, sebelum umat Allah
diselamatkan. Saya akan memberitahukan kalian tentang itu secara lebih
mendetail besok, besok sore saya akan memberikan contoh-contoh dari Alkitab.
So, let’s look
at the summary. Three points. Summary.
The finishing of
the mystery of God is when? The preaching of the gospel has come to an end
because Jesus now has taken off His highpriestly garments and has clothed
Himself as King.
And you know I
once had somebody said to me, “Where do you find in the Bible that Jesus is
going to take off His priestly garments and He is going to put on His kingly
garments?”
And I said to
that person, “Well, that’s very simple.”
He said,
“Really, where?”
And then I asked
him a series of questions. I said, “What
is Jesus doing now?”
“Oh, He is in
the heavenly Sanctuary serving as High Priest, as intercessor.”
“Good,
one for one,” I said. “If He is serving as High Priest how is He clothed?”
“O,
why, He has to be clothed as a High Priest.”
I
said, “Good, two for two.” But then I asked him a third question I said, “When
Jesus returns again how is He going to be clothed?”
There
was a long silence, because he knew that Revelation 19 says that He comes
clothed as King of kings and Lord of lords, which means that before He comes as
King of kings and Lord of lords, He must have changed, right? He must have
removed His highpriestly garments.
So
probation closes, the mystery of God is finished, no more
preaching the gospel, no more salvation, probation was closed for the world,
and then what takes place? Then the seventh trumpet will sound and
Jesus will possess the kingdom with His saints.
Jadi, mari kita lihat ringkasannya. Tiga poin. Ringkasan.
Kapan selesainya misteri Allah? Pemberitaan injil
berakhir karena Yesus sekarang telah mencopot pakaian imam besarNya dan memakai
pakaian rajaNya.
Dan kalian tahu, pernah ada yang berkata kepada saya, “Di
mana di Alkitab dikatakan Yesus akan melepas pakaian imam besarNya dan akan
mengenakan pakaian rajaNya?”
Dan saya berkata kepada orang itu, “Nah, itu sederhana.”
Dia bilang, “Sungguh? Di mana?”
Lalu saya mengajukan serangkaian pertanyaan padanya. Saya
berkata, “Apa yang dilakukan Yesus sekarang?”
“Oh, Dia sedang di Bait Suci surgawi melayani sebagai
Imam Besar, sebagai Perantara.”
“Bagus. Setuju,” kata saya. “Jika Dia melayani sebagai
Imam Besar, bagaimana pakaianNya?”
“Oh, tentu Dia berpakaian sebagai Imam Besar.”
Saya bilang, “Bagus. Tepat dua kali.” Tetapi kemudian
saya mengajukan pertanyaan ketiga, saya berkata, “Pada waktu Yesus kembali
bagaimana Dia akan berpakaian?”
Lama tidak ada jawaban karena dia tahu di Wahyu 19
dikatakan Yesus datang berpakaian sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala
tuan, yang artinya sebelum Dia datang sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala
tuan, Dia pasti telah menukar pakaianNya, betul? Tentunya Dia telah mencopot
pakaian imam besarNya.
Jadi pintu kasihan ditutup, misteri Allah selesai, tidak ada lagi pemberitaan Injil, tidak ada lagi
keselamatan, kesempatan untuk diselamatkan telah tertutup bagi dunia, kemudian
apa yang terjadi? Lalu sangkakala
yang ketujuh akan berbunyi dan Yesus akan mengklaim kerajaanNya
bersama orang-orang salehNya.
So
let me ask you where does Revelation 10
take you from? It takes you all the way from 1798 to where? To the
setting up of Christ’s everlasting kingdom. It takes you from the opening of
the book, the Angel, Jesus descending with the little book, the judgment hour
message, fulfilment of the 2300 days, it takes you through the seven thunders,
the various disappointments which was not best for them to know because their
faith needed to be tested, it takes you to October 22, 1844, time will be no
longer, the longest time prophecy in the bible has come to an end, no more time
prophecy, and then John is told,
“Hey, there is another message you have to give
before probation closes.” And by the way, before this you have the
eating of the book, right? We’ll talk about that tomorrow, what it means to eat the
book. It actually means to understand the message and to proclaim it. And
then after that, after the disappointment it is told, “Now you got to go and
preach this again.” Is that what the SDA church supposed to be doing now? They
were supposed to preach the same message but with new understanding about what
began on October 22, 1844, the heavenly judgment. And then when the heavenly
judgment comes to an end, Jesus changes His garments, probation closes, the
mystery of God is finished, and then you have Jesus in the seventh trumpet
taking over the everlasting kingdom.
Everything
is delineated in its proper and exact order the way it happened from 1798 to
the very end of time.
Jadi saya mau bertanya, Wahyu pasal 10 membawa kita dari
mana? Membawa kita dari 1798 terus ke mana? Ke berdirinya kerajaan Kristus yang
abadi. Membawa kita dari dibukanya kitab kecil itu, Malaikat itu, Yesus, turun
membawa kitab kecil itu, pekabaran waktu penghakiman, penggenapan nubuatan 2300
hari, membawa kita terus melalui ketujuh guntur, kekecewaan-kekecewaan yang
tidak baik untuk diketahui oleh mereka karena iman mereka harus diuji, membawa
kita ke 22 Oktober 1844, tidak akan ada waktu lagi, nubuatan waktu yang
terpanjang di Alkitab telah berakhir, tidak ada lagi nubuatan waktu, kemudian
Yohanes diperintahkan, “Hei, ada pekabaran lain yang masih harus kamu beritakan
sebelum tutupnya pintu kasihan.” Dan sebelum ini, ada episode kitab kecil itu
dimakan, benar? Ini akan kita bicarakan besok, apa artinya makan kitab itu. Sebenarnya artinya ialah memahami pekabaran
itu dan memberitakannya. Kemudian setelah itu, setelah
kekecewaan itu, dikatakan, “Sekarang kamu harus pergi dan memberitakan ini
lagi.” Itukah yang harus dilakukan GMAHK sekarang? Mereka seharusnya memberitakan
pekabaran yang sama tetapi dengan pemahaman yang baru tentang apa yang dimulai
pada 22 Oktober 1844, penghakiman surgawi. Kemudian ketika penghakiman surgawi
selesai, Yesus menukar pakaianNya, pintu kasihan ditutup, misteri Allah
selesai, dan kemudian saat sangkakala yang ketujuh ditiup Yesus mengambil alih
kerajaan yang kekal.
Semuanya digambarkan dalam urutannya yang tepat dan
benar, sebagaimana terjadinya dari tahun 1798 hingga ujung akhir masa.
Now,
I can’t end without giving you two passages from, actually three passages from
Scriptures, that describe this moment when the mystery of God is finished.
Revelation
15:5-8. Let me ask you, is the heavenly sanctuary open today? Is it open for
business? Can we go up there? Sure we can. Can we come boldly to the throne of
grace in heaven? By faith, right? We can come boldly into the sanctuary. So can
we claim Jesus as our intercessor now?
Yes, because the heavenly
sanctuary is open. It was opened in 1844 to begin a new function of the
judgment, but before that Jesus was already in the holy place as High Priest
interceding for our sins. But is there a time coming when the sanctuary service
is going to close? That’s what Revelation 15:5-8 describe. Let’s read it.
“5 After these things I looked,
and behold, the temple of the tabernacle of the testimony in
heaven was opened…” Now we have to unpack that. The word “temple” ναός [naos]
is used 16 times in Revelation, and every
single time that refers to the Most Holy Place of the heavenly sanctuary. You
notice that it’s the “temple of the tabernacle”. The tabernacle σκηνή [skēnē] is the whole building, the temple of
the tabernacle is the Most Holy Place. You say, how do we know that?
Because in Revelation 11:19 it speaks about the temple of God being open, the
same word, and the Ark of the Covenant is seen in the temple. So here when it
says, “the temple of the tabernacle of the
testimony in heaven was opened” it means the Most Holy Place is open.
Now, what is it opened for in Revelation 15? Is it for people to go in or is it
for the plague angels to come out? It’s opened not for people to go in to be
saved, it’s for the plague angels to come out. Let’s continue reading. Verse
6, “… 6 And out of the temple came the seven angels having
the seven plagues, clothed in pure bright linen, and having their chests
girded with golden bands. 7 Then one of the four
living creatures gave to the seven angels seven golden bowls full of the wrath
of God…” has probation
closed at this point? Sure. If the cups are full of the wrath. What
does it mean, the Bible mean when it says the
cup is full? It means that’s it. “The cup of the iniquities of the Amorites
was full”. And so it says they go out of
the temple with the “…golden bowls
full of the wrath of God who lives forever
and ever. …” And now notice
what we find in verse 8, “… 8 The temple…” that is the Most Holy Place “… was filled with smoke from the glory of God and
from His power, and no one was able to…” what? “…to enter the temple…” does probation
close at this point and nobody can enter the temple? You have then the plaque
angels coming out of the temple to pour out the seven last plagues. You can’t
go into the temple any more by faith. It says “…no one was able to enter the temple till
the seven plagues of the seven angels were completed.” So when the seven plagues
have all been poured out, then God’s people will be in heaven and they will be
able to enter the temple according to Revelation 7.
Sekarang, saya tidak bisa mengakhiri ini tanpa memberikan
kepada kalian dua bacaan, tepatnya tiga bacaan dari Alkitab, yang menggambarkan
momen saat misteri Allah selesai.
Wahyu 15:5-8. Coba
saya tanya, apakah Bait Suci surgawi sekarang terbuka? Apakah terbuka untuk
memberikan pelayanan? Bisakah kita datang ke sana? Tentu kita bisa. Bisakah
kita datang dengan berani ke takhta kasih karunia di Surga? Dengan iman, benar? Kita bisa datang
dengan berani ke Bait Suci. Jadi bisakah sekarang kita mengklaim Yesus sebagai
Perantara kita? Ya. Karena Bait Suci surgawi masih terbuka. Bait Suci ini
dibuka di tahun 1844 untuk memulai fungsi yang baru dari penghakiman.
Sebelumnya Yesus sudah berada di bilik Suci sebagai Imam Besar menjadi
Perantara dosa-dosa kita. Tetapi akankah datang waktunya ketika pelayanan Bait
Suci ini akan tutup? Itulah yang digambarkan Wahyu 15:5-8. Mari kita baca: “5 Kemudian
setelah itu aku melihat, dan tampaklah bilik
kemah [tabernakel] kesaksian di sorga terbuka.
…” Sekarang kita
perlu menguraikan ini. Kata “temple” ναός
[naos] dipakai 16 kali di kitab Wahyu, dan setiap kalinya itu
mengacu ke bilik Mahakudus dari Bait Suci surgawi. Kalian simak itu adalah
bilik dari tabernakel σκηνή
[skēnē]. Tabernakelnya ialah seluruh bangunannya, bilik dari
tabernakel ialah bilik Mahakudus. Kalian berkata,
dari mana kita tahu itu? Karena di Wahyu 11:19 dikatakan bilik Allah sedang
terbuka, kata yang sama, dan Tabut Perjanjian terlihat di dalam bilik itu. Jadi
di sini bila dikatakan "bilik kemah [tabernakel] kesaksian di sorga terbuka" artinya bilik Mahakudus sedang terbuka.
Nah, di Wahyu 15, bilik ini terbuka untuk apa? Apakah supaya orang bisa masuk
atau supaya malaikat-malaikat pembawa malapetaka bisa keluar? Di sini terbuka
bukan supaya orang-orang bisa masuk untuk diselamatkan, tetapi supaya malaikat-malaikat pembawa
malapetaka bisa keluar. Mari kita lanjutkan membaca, ayat 6, “…6 Dan
ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari bilik Mahakudus, berpakaian lenan yang putih
bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari
emas. 7 Dan satu dari keempat
makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang
penuh berisi murka Allah…” apakah pintu kasihan sudah tertutup saat ini? Pasti.
Kalau cawan-cawan itu penuh berisi murka Allah. Apa maksudnya, apa yang
dimaksud Alkitab ketika dikatakan cawannya penuh? Artinya sudah tamat. “Cawan dosa orang Amori sudah penuh.” Maka dikatakan mereka keluar
dari bilik Mahakudus dengan “…tujuh cawan dari emas yang penuh berisi
murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya…” Sekarang simak apa
yang kita temukan di ayat 8, “…8 Dan bilik itu…” yaitu bilik Mahakudus, “…dipenuhi asap dari kemuliaan Allah dan dari
kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat…”
apa? “…memasuki bilik
itu…” apakah pintu
kasihan tertutup pada saat ini dan tidak ada seorang pun yang bisa masuk ke
dalam bilik Mahakudus? Lalu malaikat-malaikat pembawa malapetaka keluar dari
bilik Mahakudus untuk mencurahkan ketujuh malapetaka terakhir. Orang tidak bisa
masuk ke bilik Mahakudus dengan iman lagi. Dikatakan, “…seorang pun tidak dapat memasuki bilik itu hingga
ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu
terjadi semuanya.” Jadi ketika
ketujuh malapetaka sudah dicurahkan semuanya, maka umat Allah akan berada di
Surga dan menurut Wahyu pasal 7, mereka akan bisa masuk ke bilik Mahakudus.
Let’s go to the second passage, Revelation 22:10-12, and
then you can also notice Daniel 7, we have already studied this the first
night.
Revelation 22:10-12. There are three points of time in
these three verses. “10 And he said to me, ‘Do not seal the words of the prophecy
of this book…” So God is
telling John not to seal the book of Revelation. So if the book of Revelation
is not sealed, can the message still go forth and people embrace the message
and be saved? Sure, but now notice the second point of time. “…10 And he said to me, ‘Do not seal the words of the prophecy
of this book, for the time is at hand…” or the time is
near. What time is being referred to when it says the time is near? See, it
says, “Don’t seal the book, the message
can still come out, the time is near.” The time when what? Next verse, “…11 He who is unjust, let him be unjust still; he who is
filthy, let him be filthy still…” does that sound
pretty final? “…he
who is righteous, let him be righteous still; he who is holy, let him be
holy still…” what event is
being described there? The close of probation. And then notice
the next, the third point, it says, then Jesus says, “…12 And behold, I am coming quickly…” so does this
decree of verse 11 come before Jesus comes? Sure.
“…And behold, I am coming quickly, and…” what? “…My reward is with
Me, to
give to every one according to his…” what? “…according to his work...”
Mari
kita ke bacaan kedua, Wahyu 22:10-12, kemudian kita juga akan menyimak Daniel
7, kita sudah mempelajari ini malam pertama.
Wahyu
22:10-12, ada tiga poin dalam ketiga ayat ini. “10 Lalu ia
berkata kepadaku: ‘Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab
ini…” jadi Allah
memberitahu Yohanes untuk tidak memeteraikan kitab Wahyu. Berarti bila kitab
Wahyu itu tidak dimeteraikan, apakah pekabarannya masih bisa keluar dan
orang-orang bisa menerima pekabaran itu
lalu diselamatkan? Tentu. Tapi sekarang simak poin waktu yang kedua, “…Lalu
ia berkata kepadaku: ‘Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab
ini, sebab waktunya sudah dekat. …” atau waktunya sudah hampir. Ini mengacu kepada waktu apa
ketika dikatakan waktunya sudah dekat? Lihat, dikatakan, “Jangan meteraikan
kitabnya, pekabarannya masih bisa keluar, waktunya
sudah dekat.” Waktu untuk apa? Ayat berikutnya, “…11 Barangsiapa yang tidak adil,
biarlah ia terus melakukan yang tidak
adil; barangsiapa yang cemar, biarlah ia
terus melakukan yang cemar; …” apakah ini tidak
terdengar sangat final? “…dan barangsiapa yang benar, biarlah ia
terus melakukan yang benar; dan barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus kudus!…”
peristiwa apa yang digambarkan di sini?
Penutupan pintu kasihan.
Lalu simak yang berikutnya, poin yang ketiga. Dikatakan, Yesus berkata, “…12 ‘Lihatlah,
Aku datang segera dan…” apa? “…Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada
setiap orang menurut…” apa? “…menurut perbuatannya…”
You see the
three points of time?
·
Don’t seal the book, the message can still come from the
book.
·
But the time is near. The time when what? When every case
is decided.
·
And then Jesus says, after then I come quickly and I
bring My reward with Me to reward everyone according to their works.
Kalian lihat ketiga poin waktu?
·
Jangan meteraikan kitabnya,
pekabaran dari kitab ini masih bisa keluar
·
Tetapi waktunya sudah dekat.
Waktunya apa? Waktunya setiap kasus sudah diputuskan.
·
Kemudian Yesus berkata,
setelah itu Aku akan segera datang dan Aku membawa pahalaKu bersamaKu untuk
membalaskan setiap orang sesuai dengan perbuatannya.
So tomorrow we
are going to talk about the bitter sweet experience.
Did
you understand what we studied tonight? Yeah? Two or three of you did. I will
take questions in just a moment. Let me just summarize this whole thing. My wife says
I repeat too much and what I say to my wife is, how do parrots learn to talk?
Because you repeat, and repeat, and repeat and so the parrot learns. So my
point is in repeating and repeating and repeating so it sinks in, and able to
know it, the sequence, and able to share it.
So
1798 the mighty Angel, Jesus Christ opens the book. What does the book contain?
The judgment hour message and the end of the
2300 days. We’ve noticed that in our first study together. Now He descends
with this little book and He places one foot on the sea and one foot on the
land. In other words, this is going to be a message the goes to all the world.
You need a worldwide movement in order for the message to go to the whole
world? Yes. You need a worldwide church. And so this message is to go to the
whole world and the planting of the feet means the Angel is saying, Jesus is
saying, “This world is Mine.” The seventh Angel, “the kingdoms of this world
will be Mine and I am claiming them now.” And then, He utters His voice
and His voice like the roar of a lion sounds seven thunders which represents
the fact that several mistakes were made in the calculation of Bible prophecy.
The purpose was to test those who embraced the message to see if they truly
love Jesus or if they were simply in their fear. Did that happen? Did that
actually happen historically? Did many people leave the movement? Yeah. Were
they mistaken? You’d better believe it. So the seven thunders were fulfilled
exactly the way it said. And by the way they were preaching Daniel 8:14
beginning in 1798, many, many individuals, history proves that this happened.
And so then, the Angel raises, Jesus raises His right hand, says “time
will be no longer.”
What does this mean? It means that prophetic time has come to an end.
What date are we at there? October 22, 1844. No more time after that. And then,
by the way in that connection John is told to eat the book, which is the
judgment hour message, right? That’s the core of the book. 2300 days and the
judgment. What was the judgment message going to do to those who proclaim it?
Oh, at first there was going to be what? A sweet experience. Jesus was going to
come again, was that a sweet experience for those who proclaimed that Jesus was
going to come in 1844? Oh, yeah. But what happened in the aftermath? What was
sweet became bitter. Was this historically fulfilled the way the prophecy says?
So you see, everything was fulfilled to a teeth. And so after the disappointment,
after the bitter disappointment were they supposed to give up? No. What did the
Angel say to John? “Go, prophesy again.” You
know, another message has to come from where? From the little book. The
judgment hour has to be proclaimed again but with a new understanding.
And it must be proclaimed to whom? To every nation, kindred, tongue and king.
It must be proclaimed to the whole world. Once again you need a global people,
a global church in order for that to happen.
Jadi besok kita akan berbicara tentang pengalaman
manis-pahit itu.
Apakah kalian paham apa yang kita pelajari malam ini? Ya?
Dua-tiga orang dari kalian iya. Sebentar saya akan menjawab pertanyaan. Saya
mau meringkas dulu seluruh pelajaran ini. Istri saya bilang saya terlalu suka
mengulang-ulang, dan saya katakan kepada istri saya, bagaimana burung beo
belajar bicara? Karena kita mengulang, dan mengulang, dan mengulang, maka
burung beo itu belajar. Jadi poin saya ialah, dengan mengulang dan mengulang dan
mengulang, pelajarannya mengendap, dan bisa dipahami urut-urutannya, dan bisa
dibagikan.
Jadi 1798, Malaikat yang perkasa, Yesus Kristus, membuka
kitab itu. Apa isi kitab itu? Pekabaran waktu penghakiman dan akhir dari
nubuatan 2300 hari. Kita sudah menyimaknya dalam pelajaran pertama kita.
Sekarang, Yesus turun dengan kitab kecil itu dan Dia meletakkan satu kaki di
laut dan satu kaki di darat, dengan kata lain ini merupakan pekabaran yang akan
diberitakan ke seluruh dunia. Apa kita butuh suatu gerakan yang mendunia supaya
pekabaran ini bisa diberitakan ke seluruh dunia? Ya. Dibutuhkan gereja yang
mendunia. Jadi pekabaran ini harus diberitakan ke seluruh dunia dan menempatkan
posisi kaki itu berarti Malaikat itu berkata, Yesus berkata, “Ini milikKu!” Malaikat yang ketujuh,
“kerajaan-kerajaan dunia ini akan menjadi milikKu dan Aku mengklaim mereka
sekarang.” Kemudian, Yesus memperdengarkan suaraNya, dan
suaraNya seperti auman singa, terdengar seperti tujuh guntur yang melambangkan
fakta bahwa beberapa kesalahan telah terjadi dalam kalkulasi nubuatan Alkitab.
Tujuannya ialah menguji mereka yang menerima pekabaran tersebut untuk
membuktikan apakah mereka sungguh-sungguh mengasihi Yesus atau mereka
semata-mata ketakutan. Apakah itu terjadi? Apakah itu benar-benar terjadi dalam
sejarah? Apakah banyak orang meninggalkan gerakan tersebut? Ya. Apakah mereka
telah melakukan kesalahan? Pasti. Jadi ketujuh guntur digenapi sepenuhnya
persis sebagaimana dikatakan. Dan ketahuilah, mereka sedang memberitakan Daniel
8:14 di awal tahun 1798, banyak-banyak orang, dibuktikan oleh sejarah bahwa ini
memang terjadi. Maka, Malaikat itu, Yesus, mengangkat tangan kananNya dan
berkata, “tidak akan ada waktu lagi.” Apa artinya? Artinya waktu nubuatan telah berakhir. Kita
tiba di tanggal berapa? 22 Oktober 1844. Setelah itu tidak ada waktu lagi.
Kemudian, sehubungan dengan itu, Yohanes disuruh makan kitab itu, yaitu
pekabaran tentang waktu penghakiman, benar? Itulah inti buku tersebut, nubuatan
2300 hari dan penghakiman. Pekabaran penghakiman itu berakibat apa pada mereka
yang memberitakannya? O, pada awalnya akan ada apa? Pengalaman yang manis.
Yesus akan datang lagi, apakah itu pengalaman yang manis bagi mereka yang
memberitakan bahwa Yesus akan datang di 1844? Oh, ya. Tetapi apa yang terjadi
setelah itu? Yang manis menjadi pahit. Apakah ini tergenapi dalam sejarah
sebagaimana dikatakan nubuatan? Jadi kalian lihat,
semua tergenapi tidak ada yang meleset. Maka setelah kekecewaan itu, setelah
kekecewaan yang pahit itu, apakah mereka boleh putus asa? Tidak. Apa kata
Malaikat itu kepada Yohanes? “Pergi
dan bernubuatlah lagi.” Kalian tahu,
harus ada pekabaran yang lain yang berasal dari mana? Dari kitab kecil itu. Waktu penghakiman harus
diberitakan lagi tetapi dengan pemahaman yang baru. Dan itu
harus diberitakan kepada siapa? Kepada setiap bangsa, kaum, bahasa dan raja.
Harus diberitakan kepada seluruh dunia. Sekali lagi kita membutuhkan umat yang
global, gereja yang global supaya hal ini bisa terjadi.
And
also we are going to see in our study tomorrow that he was told to measure the
temple. Do you know what it means to measure the temple? To judge. The
judgment begins. See, “judge not that ye be not judged because… the measure
that you use to judge is the measure that will be used to judge you.” [Mat.
7:1-2] See, the word “measure” that word means to judge. So you even have
there that after the disappointment the judgment is going to start. That’s why
I say verse 1 belongs to chapter 10.
And
then when the preaching of this message comes to an end right before the
seventh trumpet, the mystery of God is finished. In other words the preaching
of the gospel is over, everybody has
made their decision. And then, as we will see tomorrow, there will be a
tremendous time of trouble for God’s people. But at the end of the time of
trouble, God’s people will be delivered, and Jesus will take over under the
seventh trumpet blowing, the kingdom, and He will reign forever and ever.
Dan dalam pelajaran kita besok kita juga akan melihat Yohanes
disuruh mengukur Bait Suci. Tahukah kalian apa artinya mengukur Bait Suci? Untuk menghakimi.
Penghakiman dimulai. Lihat, “1
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2 Karena dengan
penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran
yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” [Mat. 7:1-2] Lihat, kata
“mengukur” kata tersebut artinya menghakimi. Jadi bahkan ada di
sini, setelah kekecewaan, maka penghakiman akan dimulai. Itulah mengapa saya
katakan ayat 1 (pasal 11) sebenarnya adalah bagian dari pasal 10.
Kemudian, ketika pemberitaan pekabaran ini berakhir tepat
sebelum sangkakala yang ketujuh, misteri Allah selesai. Dengan kata lain pemberitaan
injil selesai. Semua orang telah membuat keputusannya. Kemudian ~ ini akan kita
lihat besok ~ akan ada suatu masa kesukaran bagi umat Allah, tetapi pada akhir
masa kesukaran itu, umat Allah akan diselamatkan, dan Yesus akan mengambilalih
kerajaan itu, di masa ditiupnya sangkakala yang ketujuh, dan Dia akan memerintah untuk selama-lamanya.
We
have not believed cunningly devised fables. This prophecy can be found in its
proper order in history exactly the way it was fulfilled. It’s the most
magnificent prophecy that shows that this church is not any old church, this is the
remnant church with a special message for the world, unfortunately we
have been greatly distracted from what we are supposed to be doing with bickering,
and arguing, and fighting. You know, the world is perishing, the world needs to
know these things, you know, the world, the people in the world I find them are
in a state of unrest, you know there are so much turmoil, terrorism and natural
disasters ~ so-called natural disasters, there is nothing natural about them,
they are caused by the Devil ~ and
climate change, and Donald Trump, and the turmoil in Europe, and war among
nations I mean, and people is saying, how’s this going to end? What’s going to happen? We know, we got the
message. So that people can get a good night sleep. But we are sitting on it
and we are not telling people about these things. We know exactly what’s going
to happen so we can rest in peace, knowing that God is in control and that
ultimately God is going to win.
Kita tidak mempercayai dongeng-dongeng yang dibuat dengan
licik. Nubuatan ini bisa ditemukan dalam urut-urutannya yang tepat di sejarah,
persis sebagaimana telah digenapi. Ini adalah nubuatan yang paling luar biasa yang
membuktikan bahwa gereja ini bukan sembarang gereja, gereja ini adalah gereja yang sisa, yang
punya pekabaran istimewa bagi dunia, sayangnya perhatian kita banyak dialihkan
dari apa yang seharusnya kita kerjakan, dengan perselisihan, perdebatan, dan perkelahian.
Kalian tahu, dunia ini akan binasa, dunia perlu mengetahui hal-hal ini, dunia,
orang-orang di dunia, saya lihat berada dalam kondisi tidak tenteram, begitu
banyak keresahan, terorisme, dan bencana alam ~ disebut bencana alam tetapi
sebenarnya bencana-bencana itu sama sekali tidak alami, semua itu dibuat oleh Iblis ~ dan perubahan
iklim, dan Donald Trump, dan keresahan di Eropa dan peperangan antar
bangsa-bangsa. Maksud saya, orang-orang berkata ini akhirnya akan seperti apa?
Apa yang akan terjadi? Tapi kita tahu. Kita punya pekabarannya supaya semua
bisa tidur nyenyak. Tetapi kita duduki pekabaran itu dan kita tidak sampaikan
kepada orang-orang tentang hal-hal ini. Kita tahu persis apa yang akan terjadi
dan kita bisa beristirahat dengan damai, karena tahu Allah sedang pegang
kendali dan akhirnya Allah yang akan menang.
Alright,
if you have a question that you want to ask before we have our closing prayer.
Q : cannot be heard.
A: Ellen
White was deeply disappointed. She called ~ we’ll see that tomorrow ~ she
called the year that lead up to 1844 she said “that was the happiest year in my life” and
she wrote that towards the end of her ministry. But of course she experienced
the bitterness of the disappointment as well. And tomorrow we are going to draw
a parallel between the triumphful entry of Jesus into Jerusalem and what
happened in 1844, there was a striking parallel. Because people say, “O, your
church began with a disappointment, how could your church be the true church if
it began with a great disappointment?” Well, the whole Christian church began with a
disappointment. Let me ask you, were the people who proclaimed Jesus
king, did they have the timing right? They sure had the timing right, of
course. The middle of the week of the prophecy of Daniel 9. The timing was
right. Where were they wrong? In the event. So the Christian church began with
a great disappointment so the Christian church can’t be a true church. In fact,
everytime Jesus begins a new ministry, there is a disappointment. I have a
series called “Catching Up to Jesus”, some of you have heard of that series.
Very important series. It’s not one of the more popular ones. You know I don’t
think people realize the content of that series. But basically it shows that everytime
Jesus begins a new stage in His ministry the people who are proclaiming the
message do not understand what they proclaim, but later on after they are
disappointment they study the Scripture and they say, “O, now we get it.”
So people say, why didn’t Jesus simply wait until they understood it and then
do it. Because Jesus has a calendar of events. Let me ask you, was there a
specific date for Jesus to begin His ministry? So could He postpone that thing?
Was there a specific date for His death? Was there a specific date for His
burial? Was there a specific date for His resurrection? Was there a specific
date for Pentacost? Was there a specific date for 1844? He has a calendar of
events and
He has to fulfil those events on the date that is established on the calendar.
Let
me give a good plug for Anchor Bible School, the middle of March of this coming
year, we are going to deal with the Hebrew feasts. The Sanctuary are the events of the
Messiah, the feasts are the calendar of those events.
So
what does Jesus do? He says, “Man, My people are way behind, you know, so I am going to do this they don’t understand
what I am going to do, I will go ahead
and do it and they will catch up later.” So they did when they study the
Scriptures. They say, “O, why didn’t we understand?” The two disciples on the
road to Emmaus. “Hey, didn’t our hearts burn within ourselves as He opened to
us the Scriptures? We read that a thousand times how could we miss it?” They
said. So after a disappointment there is
always a clarification. And then they go out and proclaim the message based on
a new understanding.
So
what happened in 1844 is not unique, it has happened many times before as Jesus
moves through His ministry.
Baik, jika kalian punya pertanyaan yang mau ditanyakan
sebelum kita akhiri dengan doa.
Q: (tidak
terdengar karena tanpa mik)
A: Ellen White
sangat kecewa. Dia menyebut ~ kita akan melihatnya besok ~ dia menyebut tahun
yang mencapai 1844 sebagai “itu tahun
yang paling bahagia dalam hidup saya” dan dia menulis
ini menjelang akhir pelayanannya. Tetapi tentu saja dia mengalami kepahitan
kekecewaan itu juga. Dan besok kita akan melihat paralelnya antara masuknya
Yesus ke kota Yerusalem yang dielu-elukan banyak orang dan apa yang terjadi di
1844. Ada persamaan yang mencolok. Karena orang-orang berkata, “O, gerejamu
diawali dengan kekecewaan, mana mungkin gereja itu gereja yang benar jika
diawali dengan kekecewaan besar?” Nah, seluruh
gereja Kristen diawali dengan kekecewaan. Coba saya tanya, apakah
orang-orang yang memproklamirkan Yesus sebagai raja, apakah perhitungan waktu
mereka tepat? Perhitungan waktu mereka tepat, tentu saja, tengah-tengah minggu nubuatan Daniel 9. Waktunya tepat. Salahnya di mana? Di
peristiwanya. Jadi karena gereja Kristen diawali dengan kekecewaan besar maka
gereja Kristen tidak mungkin gereja yang benar? Sesungguhnya setiap kali Yesus
memulai suatu pelayanan yang baru, ada kekecewaan yang terjadi. Saya punya
serial yang berjudul “Catching Up to Jesus” beberapa dari kalian pernah
mendengar serial ini. Serial yang sangat penting. Bukan salah satu serial yang
lebih terkenal. Kalian tahu, saya pikir karena orang tidak menyadari isi serial
tersebut. Tetapi pada dasarnya itu menunjukkan bahwa setiap kali Yesus memulai suatu tahap yang baru dalam
pelayananNya, mereka yang memberitakan pekabaran itu tidak paham apa yang
mereka beritakan, tetapi kemudian setelah mereka mengalami kekecewaan mereka
mempelajari lagi Alkitab dan mereka berkata, “O, sekarang saya paham.”
Maka ada orang yang berkata, kenapa Yesus tidak menunggu saja sampai mereka
mengerti baru melakukannya? Karena Yesus
punya jadwal peristiwa yang harus dilakukan. Coba saya tanya,
apakah Yesus harus memulai pelayananNya pada tanggal yang tertentu? Jadi
bisakah Yesus menundanya? Apakah Dia harus mati pada tanggal tertentu? Apakah
Dia harus dikuburkan pada hari tertentu? Apakah Dia harus bangkit pada tanggal
tertentu? Apakah ada tanggal tertentu untuk Pantekosta? Apakah ada tanggal
tertentu bagi 1844? Yesus punya jadwal kalender peristiwa dan Dia harus memenuhi peristiwa-peristiwa itu pada
tanggal yang sudah ditetapkan.
Saya akan
menyampaikan promo untuk Anchor Bible School, pertengahan Maret tahun yang akan
datang kita akan membahas perayaan-perayaan Yahudi. Bait Suci adalah peristiwa-peristiwa kegiatan Sang
Mesias, dan perayaan-perayaan itu adalah tanggal dari peristiwa-peristiwa
tersebut.
Jadi apa yang
dilakukan Yesus? Dia berkata, “Wah, umatKu tertinggal jauh, kalian tahu, maka
Aku akan melakukan ini dan mereka tidak akan paham apa yang Aku lakukan. Tapi
Aku akan tetap lakukan dan mereka akan
mengejarnya nanti.” Maka benar demikian, ketika mereka mempelajari Alkitab,
mereka berkata, “O, kenapa kita tidak paham?” Kedua murid dalam perjalanan ke
Emaus, “Hei, tidakkah hati kita terbakar saat Dia menjelaskan Kitab Suci kepada
kita? Kita sudah membacanya seribu kali, kok bisa kelewatan?” kata mereka. Jadi
setelah kekecewaan, selalu ada penjelasan. Lalu mereka pergi dan memberitakan
pekabaran itu berdasarkan pemahaman yang baru. Jadi apa yang terjadi di 1844
bukan satu-satunya insiden, itu sudah pernah terjadi berulang kali sebelumnya
sepanjang perjalanan pelayanan Yesus.
Alright, folks, tomorrow we are going to
talk about the bitter sweet experience, and we are going to talk about what it
means to prophesy again and what it means to measure the temple. So I am not
going to get ahead of myself because if I do then you’ll stay home. Alight,
folks, let’s have a word of prayer.
Baiklah,
Saudara-saudara, besok kita akan berbicara tentang pengalaman yang pahit-manis,
dan kita akan berbicara tentang apa maksudnya bernubuat lagi dan apa maksudnya
mengukur Bait Suci. Jadi saya tidak akan mendahului diri sendiri karena kalau
tidak kalian tidak datang.
Baiklah,
Saudara-saudara, mari kita berdoa.
07 02 20