THE
FINAL GENERATION SYMPOSIUM
Part
07/32 - Dr. Dojcin
Zivadinovic
SANCTIFICATION IN THE WOMB
https://www.youtube.com/watch?v=9ygeZyONoxY&list=PLIWJyuxBfZ7i2O8wOtdyuCvOndkH4jq9L&index=7
Dibuka
dengan doa
So welcome to Secrets Unsealed Symposium on Last Generation Theology; this
is a presentation entitled “Sanctification in the Womb”, perhaps an unusual title. Usually we are aware
of the idea in the Bible that the humans have been given opportunity by God to
be sanctified, but we don't talk about so much how can that be possible even
from the earliest moments of a human being, or is that possible. In other
words,
Ø did Jesus have an advantage over us?
Ø was Jesus supernaturally filled with the
Holy Spirit in the womb but we cannot replicate that?
Ø can we be filled with the Holy Spirit only
starting with certain age?
So let's look at what the Bible and the Spirit of Prophecy talk about this
topic.
I wrote an article on this issue in Adventist
Review on April 14, 2014. If you're interested in more statements that I
will not cover ~ I’m not going to be covering all the statements in this
presentation ~ but if you're interested in more, to read more statements, you
can go to Adventist Review April 14, 2014,
and there is an article written by myself entitled “Sanctification in the
Womb”, and there is going to be more even more information there.
But before we begin this topic I would like to just pause for 30 seconds to
ask the Lord to help us to understand these words and these statements that
we're going to read so let us pray real quick.
Jadi selamat datang ke Secrets
Unsealed Symposium mengenai Theologi
Generasi Terakhir. Presentasi ini judulnya “Sanctification
in the Womb” (Pengudusan di dalam Rahim),
sepertinya sebuah judul yang tidak umum. Biasanya kita sudah tahu tentang
konsep di Alkitab bahwa manusia telah diberi kesempatan oleh Allah untuk
dikuduskan, tetapi kita tidak bicara banyak tentang bagaimana itu bisa terjadi, bahkan
sejak saat kehidupan manusia yang paling awal, atau apakah hal itu mungkin.
Dengan kata lain,
Ø apakah Yesus punya keunggulan
di atas kita?
Ø apakah Yesus dipenuhi Roh
Kudus secara supranatural di dalam rahim tetapi kita tidak bisa meniru itu?
Ø bisakah kita dipenuhi Roh
Kudus hanya dimulai dari usia tertentu?
Jadi marilah kita lihat apa yang dikatakan Alkitab dan
Roh Nubuat tentang topik ini.
Saya menulis sebuah artikel tentang isu ini di Adventist Review
14 April, 2014. Jika kalian berminat dengan lebih banyak pernyataan
yang tidak akan saya liput di sini ~ saya tidak akan membahas semua pernyataan
di presentasi ini ~ tetapi jika kalian berminat untuk mengetahui lebih banyak,
membaca lebih banyak pernyataan, pergilah ke Adventist Review 14
April 2014, dan di
sana ada artikel yang saya tulis berjudul “Sanctification
in the Womb”, dan di sana ada lebih banyak
informasi.
Tetapi sebelum kita mulai dengan topik ini, saya ingin kita
berhenti selama 30 detik saja untuk minta Tuhan
membantu kita memahami kata-kata ini dan pernyataan-pernyataan ini yang akan
kita baca. Jadi mari kita berdoa.
Okay, before we begin this topic on sanctification in the womb, what is
sanctification? That's the first issue we want to address.
The Bible talks about sanctifying influence of the Holy Spirit upon human
body, upon human mind. Let's go to Romans 8:13. Romans 8:13 says, “13 For if you live according to the flesh you will die; but if by the
Spirit you put to death the deeds of the body, you will live.” (NKJV)
Notice with me that here the Holy Spirit does what? He puts our
body to death. In other words, our sinful desires, our sinful
propensities, the Holy Spirit interacts with them, and makes a stop. He crucifies them, He mortifies them, it says here, “if ye through the Spirit do mortify the
deeds of the body” (KJV). So when the Holy Spirit enters into a
converted Christian, there are some urges and sinful passions that are being
completely mortified, and so that we can
be free from those passions, and free from sin. So God gives us the power not to indulge.
This is called when we're justified God begins His work of sanctifying us. Same concept is found in Galatians chapter 5.
Baiklah, sebelum kita memulai topik ini
tentang pengudusan di rahim, apa sih pengudusan itu? Itulah isu pertama yang mau
kita bicarakan.
Alkitab bicara tentang dampak pengudusan
Roh Kudus pada tubuh manusia, pada pikiran manusia. Mari kita ke Roma 8:13 yang
berkata, “13
Sebab,
jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh, kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu,
kamu akan hidup.”
Simak bersama saya di sini Roh Kudus berbuat
apa? Dia mematikan tubuh kita.
Dengan kata lain, nafsu-nafsu buruk kita, kecenderungan kita
kepada dosa. Roh Kudus berinteraksi dengan mereka, dan menghentikannya. Roh
Kudus menyalibkan mereka, membunuh mereka. Dikatakan di sini, “jika oleh Roh, kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu” jadi bila Roh Kudus masuk ke
seorang Kristen yang telah bertobat, dorongan-dorongan hati dan nafsu-nafsu buruknya seluruhnya dibunuh, maka kita bisa
terbebas dari nafsu-nafsu tersebut, dan terbebas dari dosa. Jadi Allah memberi kita kekuatan
untuk tidak menyerah kepada dorongan-dorongan tersebut. Ini
namanya, bila kita sudah dibenarkan, Allah memulai pekerjaanNya menguduskan
kita. Konsep yang sama ditemukan di Galatia pasal 5.
And the reason why I’m talking about this verse is to see, is it
possible for our children, even our babies to have that experience. In
other words, did Jesus have an advantage over us, because the Bible says in
Luke 1:35 that Jesus was “the Holy Thing” even in the womb, and the question is, can we be holy
or filled with the Holy Spirit in the womb as well? In other words, did
Jesus have an advantage or did Jesus use grace that God gives to all human
family? As a human when Jesus came, did He use provision of grace that is
available for all of us, or did He have an exceptional advantage over us?
That's the question.
Dan alasannya mengapa saya bicara tentang ayat ini ialah
untuk melihat apakah mungkin bagi
anak-anak kita bahkan bayi-bayi kita untuk mendapatkan pengalaman itu.
Dengan kata lain, apakah Yesus punya keunggulan di atas kita karena Alkitab
berkata di Lukas 1:35 bahwa Yesus adalah “Yang Kudus itu” bahkan saat di dalam rahim. Dan pertanyaannya ialah, bisakah kita menjadi kudus atau
dipenuhi Roh Kudus di dalam rahim juga? Dengan kata lain, apakah
Yesus punya keunggulan atau apakah Yesus menggunakan karunia yang diberikan
Allah kepada semua keluarga manusia? Sebagai seorang manusia ketika Yesus
datang, apakah Dia menggunakan persediaan karunia yang disiapkan bagi kita
semua, atau apakah Dia punya keunggulan istimewa di atas kita? Itulah
pertanyaannya.
So let's go to Galatians 5:16 it says, “16 I say then: Walk in the Spirit, and
you shall not fulfill the lust of the flesh.” So if we walk in the Spirit we shall not
fulfill the lust of the flesh, so that our sinful nature is being blocked, so we
don't fulfill the passions.
Verse 24, Galatians 5:24, this is a sanctified man, “ 24 And those who are Christ’s…” they “…have crucified the flesh with its passions
and desires.”
Jadi mari ke Galatia 5:16, dikatakan, “Jadi
kukatakan, hiduplah dalam Roh, maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging.” Jadi jika kita
hidup dalam Roh, kita tidak akan menuruti keinginan atau nafsu daging, sehingga
sifat alami kita
yang jahat diblokir, dan kita tidak
menuruti nafsu-nafsu itu.
Ayat 24, Galatia
5:24, ini bicara tentang manusia yang sudah dikuduskan, “Dan mereka yang adalah milik Kristus Yesus, mereka telah menyalibkan daging dengan segala
hawa nafsu dan keinginannya.”
So brothers and sisters, the Bible ~ and we can multiply verses here ~ the
Bible is clear that the Holy Spirit does a tangible experiential effect upon a human
being, and that effect being crucifying the sinful flesh. When you
crucify somebody, that person does not die immediately though. In the Bible we have seen a crucifixion of
Christ and many other people have been crucified, and it takes days for them to
die, but can they move? They can't move. They're not necessarily dead yet, but
they're unmovable, they're blocked, they're inactive, they cannot move, they
cannot remove themselves from the cross, in the same way our sinful nature will stay here with
us until the Second Coming, but the Holy
Spirit crucifies it. In other words, He puts it to death, it cannot
move, it's still there. And if we separate ourselves from Christ in
any way, shape, or form, that sinful nature comes back and it tempts us
again to indulge in sin. But when the Holy Spirit comes in us, He crucifies
it, He comes
into our brain patterns and He blocks the brain patterns in our brain that used
to indulge in sin. And the Holy Spirit creates new brain patterns.
Hallelujah! Amen. This is a wonderful work of regeneration that the Holy Spirit does.
Jadi Saudara-saudara, Alkitab ~ dan ada banyak ayat di
sini ~ Alkitab itu jelas bahwa Roh
Kudus menghasilkan dampak pengalaman yang nyata pada manusia, dan dampak itu ialah menyalibkan kecenderungan kepada dosa. Bila orang disalibkan, orang
tersebut tidak langsung mati. Di Alkitab kita sudah melihat penyaliban Kristus
dan banyak orang lain yang sudah disalibkan, dan mereka butuh berhari-hari
untuk mati. Tetapi bisakah mereka bergerak? Mereka tidak bisa bergerak. Mereka
belum mati, tetapi mereka tidak bisa bergerak, mereka diblokir, mereka tidak
aktif, mereka tidak bisa bergerak, mereka tidak bisa turun sendiri dari salib.
Begitu juga sifat alami kita yang jahat akan tetap ada
bersama kita hingga Kedatangan Kedua Yesus, tetapi Roh Kudus telah
menyalibkannya. Dengan kata lain, Roh Kudus mematikannya, dia tidak bisa bergerak, tapi
dia masih ada di sana. Dan jika
kita memisahkan diri dari Kristus secara apa pun, dalam bentuk
apa pun, maka sifat alami yang jahat itu
kembali, dan dia akan menggoda kita lagi untuk berbuat dosa. Tetapi ketika Roh Kudus masuk
ke dalam diri kita, Dia menyalibkannya, Dia masuk ke dalam pola pikir kita
dan Dia memblokir pola-pola pikir dalam otak kita yang tadinya suka menuruti
dosa. Dan Roh Kudus menciptakan pola-pola pikir yang baru.
Haleluya! Amen? Ini adalah
pekerjaan regenerasi yang luar biasa yang dilakukan oleh Roh Kudus.
Now the question is, can this experience be even experienced by our
children? So here's a statement in Proverbs 22:6, we're going to start with
Proverbs 22:6 and then we're going to work out some other statements from the
Spirit of Prophecy and come back to the Bible statements.
Proverbs 22:6 says, “6 Train up a
child in the way he should go, and when he is old he will not depart from it.”
I used to have a problem with this statement because I have seen a lot of
people who have been “trained” as good Adventists. They were trained, they're
educated, they're homeschooled maybe even, and then they did depart from the
truth. I have seen it, so I have always had an issue with this statement. How
can this be true, Lord? It says “6 Train up a
child…” and it doesn't say “he might not
depart from it”. It says “…he will not depart from it.”
Sekarang pertanyaannya ialah, bisakah pengalaman ini
bahkan dialami oleh anak-anak kita? Jadi di sini ada ayat di Amsal 22:6. Kita
akan mulai dengan Amsal 22:6 lalu kita akan membahas beberapa pernyataan dari
Roh Nubuat dan kembali ke ayat-ayat Alkitab.
Amsal 22:6 mengatakan, “6 Didiklah seorang
anak menurut jalan yang seharusnya, dan bila ia tua, ia tidak akan meninggalkan
jalan itu.”
Dulu saya punya masalah dengan
pernyataan ini karena saya sudah melihat banyak orang yang telah “dididik”
sebagai orang-orang Advent yang baik. Mereka telah dididik, mereka diberi
pelajaran, bahkan mungkin mereka disekolahkan di rumah, kemudian
ternyata mereka meninggalkan kebenaran.
Saya sudah melihat yang begini, maka saya selalu punya masalah dengan ayat ini.
Bagaimana mungkin ini benar, Tuhan? Dikatakan, “6 Didiklah seorang
anak…” dan tidak dikatakan, “mungkin dia tidak meninggalkan
jalan itu”. Dikatakan, “…ia tidak akan meninggalkan jalan itu.”
So I looked up this word “train up”. In Hebrew the word is חָנַךְ [chânak]. The word חָנַךְ [chânak] is actually better translated as “dedicate”. The word is found all over the Scriptures
actually, and it's found especially in 2 Chronicles 7:1 and in verse 5 when
Solomon "trained up the temple"? "dedicated the temple”. In the Old Testament the word
חָנַךְ [chânak] is also used in the name, it's actually
the name of one of the patriarchs before the flood, "Enoch” in Hebrew חֲנוֹךְ [chănôk], "dedicated”.
And so "a temple", so "make your child a temple of the Holy
Spirit when he's young, and then he will not depart from it when he's
old."” It's different from just
intellectual training, it's making a child to be the temple of the Holy
Spirit where God can abide. The word "child" here is נַעַר [na‛ar], it's the Hebrew word that it's used for
children from age 0 to age 12. It's for the smallest children, so even the
infant, dedicate him. That's why we do baby dedications in the church, because
we believe that if parents are holy, the baby will also be partaking of the Holy Spirit.
Maka saya mencari kata “didiklah” ini. Dalam bahasa Ibrani kata itu ialah חָנַךְ [chânak]. Kataחָנַךְ [chânak] sesungguhnya lebih
tepat diterjemahkan “dedikasi”.
Kata ini ada di seluruh Kitab Suci, dan terutama ditemukan di 2 Tawarikh 7:1
dan 5, ketika Salomo, masa dia “mendidik Bait Suci”? Jadi
itu “mendedikasikan Bait Suci”. Di Perjanjian Lama kataחָנַךְ [chânak] juga dipakai dalam nama, sesungguhnya itu nama
salah seorang bapak sebelum air bah, Henokh, dalam bahasa Ibrani חֲנוֹךְ [chănôk] itu
“dedikasi”.
Berarti itu “sebuah Bait Suci”, jadi (yang
dimaksud Amsal 22:6 ialah) “buatlah anakmu
menjadi sebuah Bait Suci Roh Kudus ketika dia kecil, maka dia tidak akan
meninggalkannya saat dia tua.” Ini beda dengan pendidikan intelektual semata, ini
artinya membuat seorang anak kecil
menjadi Bait Suci Roh Kudus di mana Allah boleh tinggal. Kata
“anak” di sini ialah נַעַר
[na‛ar], itulah kata Ibrani yang dipakai untuk
anak-anak dari usia 0 higga 12 tahun, untuk anak-anak yang paling kecil, bahkan
bayi, dedikasikanlah dia. Itulah mengapa di gereja kita melakukan pendedikasian
bayi, karena kita meyakini jika
orangtuanya kudus, maka bayinya juga akan ambil bagian dari Roh Kudus.
Now can we find this in the Spirit of Prophecy? Ellen White magnified this
truth in the statement Desire of Ages page 512.
She has an explosive statement, she says, “Let mothers come to Jesus
with their perplexities. They will find
grace sufficient to aid them in the management of their children.
…. Even the babe in its mother’s arms may
dwell as under the shadow of the Almighty
through the faith of the praying mother.
John the Baptist was filled with the Holy Spirit
from his birth. If we will live in communion
with God, we too
may expect the divine Spirit to mold our little ones, even from their earliest moments.”
Brothers and sisters, what a statement!
It says that even the baby may dwell as under the shadow of the
Almighty. She's quoting Psalm 91, the Righteous will dwell “under the shadow of the Almighty” (Psalms 91:1), talking about Jesus. This is a messianic Psalm. In Psalm 91, and
it talks about “the babe in its mother’s arms may
dwell as under the shadow of the Almighty”, and it says that “If we will live in communion”. So it depends on who? It depends on the
parents. If we are born again, if we live in sanctifying communion, if Christ
is crucifying our flesh, guess what with the baby in the mother? “If we will live in communion with God, we too
may expect the divine Spirit to mold our little ones”.
Nah, bisakah kita menemukan
ini dalam Roh Nubuat? Ellen White memperjelas kebenaran ini dalam pernyataannya
di Desire of Ages hal. 512. Ellen White punya pernyataan yang eksplosif, dia
berkata,
“…Hendaknya para ibu datang kepada Yesus dengan kekhawatiran mereka.
Mereka akan menemukan rahmat yang cukup untuk menolong mereka dalam
pengendalian anak-anak mereka…. Bahkan bayi yang di dalam gendongan ibunya boleh
berdiam di bawah bayangan Yang Mahakuasa melalui iman ibunya yang berdoa.
Yohanes Pembaptis dipenuhi oleh Roh Kudus dari lahirnya. Jika kita mau hidup
dalam komunikasi dengan Allah, kita juga boleh berharap Roh Ilahi membentuk anak-anak
kecil kita, bahkan dari saat-saat mereka yang paling dini. …” Saudara-saudara, pernyataan
yang luar biasa!
Dikatakan bahkan si bayi boleh berdiam seperti di bawah bayangan Yang
Mahakuasa. Ellen White mengutip Mazmur 91:1, ”Dia yang berdiam di tempat rahasia Yang Mahatinggi akan tinggal di bawah bayang-bayang Yang
Mahakuasa.” Bicara tentang Yesus. Ini adalah Mazmur mesianik, di
Mazmur 91, dan ini bicara tentang “bayi yang di dalam gendongan ibunya boleh
berdiam di bawah bayangan Yang Mahakuasa…”
dan dikatakan “…Jika kita mau
hidup dalam komunikasi…” jadi tergantung siapa? Tergantung orangtuanya. Jika kita sudah dilahirkan
kembali, jika kita hidup dalam komunikasi yang menguduskan, jika Kristus sedang
menyalibkan daging kita, tebak bagaimana si bayi dalam si ibu? “…Jika kita mau
hidup dalam komunikasi dengan Allah,
kita juga boleh berharap Roh Ilahi membentuk anak-anak kecil kita.”
The word “mold”, what does it mean? “to shape”, it's a change that God
can do even the small babies, He can mold the character of the babies even from their
earliest moments. What's the earliest moment? Conception. Even from the earliest moment the Holy
Spirit can enter the system and change and crucify that flesh of that baby so
it doesn't exert sinful nature, so it can develop a better and
righteous character. So can the Holy Spirit influence the babies? Amen! In the
womb.
Kata “membentuk”, apa artinya? “mencetak
sesuai bentuk”, suatu perubahan yang bisa dilakukan Allah bahkan pada bayi-bayi kecil, Dia bisa membentuk karakter
bayi-bayi bahkan dari saat-saat paling dini mereka. Saat paling
dini itu apa? Pembuahan.
Bahkan dari saat paling dini, Roh
Kudus bisa masuk ke dalam sistem itu dan mengubah dan menyalibkan daging bayi
itu sehingga dia tidak menggunakan sifat alaminya yang jahat, agar dia bisa mengembangkan suatu tabiat yang lebih baik
dan benar. Jadi bisakah Roh Kudus mempengaruhi bayi-bayi? Amin! Di dalam rahim.
Is this something just Jesus experienced? No, John the Baptist was not just touched by
the Holy Spirit. John the Baptist was filled with the Holy Spirit from the mother's
womb. Do you remember when Mary came to visit Elizabeth, the little baby
prophetically was so filled with the Holy Spirit he kicked mommy telling her,
“Here is the Messiah” in the belly, who kicked? Was that the brain of a child
who knew that the Messiah was coming? It was the Holy Spirit working with the
child. The child was filled with the Holy Spirit, the term used for prophets
“filled with the Holy Spirit”.
Apakah ini sesuatu yang hanya dialami Yesus? Tidak.
Yohanes Pembaptis bukan hanya disentuh oleh Roh Kudus. Yohanes Pembaptis
dipenuhi oleh Roh Kudus dari rahim ibunya. Ingatkah kalian ketika Maria
mengunjungi Elisabet, bayi kecil ini menggenapi nubuatan, dia begitu
dipenuhi oleh Roh Kudus, dia menendang ibunya di dalam perut memberitahunya,
“Sang Mesias ada di sini.” Siapa yang menendang? Apakah itu otak seorang bayi
yang tahu bahwa Mesias sedang hadir? Itu Roh Kudus yang bekerjasama dengan bayi
itu. Bayi itu dipenuhi Roh Kudus, istilah yang dipakai untuk para nabi,
“dipenuhi Roh Kudus”.
So did Jesus have any advantage over us because He was filled with the
Holy Spirit from the womb? Now, granted Jesus was filled with the Holy Spirit
which was His divine nature, He was God, it was His Spirit, but He was
nevertheless, He was filled with the Spirit, He was dependent
as a babe, as a child on that Spirit, and we have the same opportunity.
Jadi apakah Yesus
punya keunggulan atas kita karena Dia dipenuhi Roh Kudus dari rahim? Nah,
memang benar Yesus dipenuhi Roh Kudus yang adalah kodrat Ilahi alamiNya, Dia
Allah, itu RohNya, tetapi walaupun demikian, Dia dipenuhi Roh, sebagai bayi, sebagai anak kecil
Dia bergantung pada Roh itu, dan kita memiliki kesempatan yang sama.
Let's keep reading another statement from the Spirit of Prophecy, this is
from Ministry of Healing page 371-372.
Ellen White says, “The effect of prenatal influences is by many parents
looked upon as a matter
of little moment;…” not important, prenatal
influence, not important. A lot of people do not realize, she says, “…but heaven does
not so regard it. …
Even before the birth of the child, the preparation should begin that will enable
it (the baby) to fight successfully the battle against evil…”
when does the preparation begin? Even
before the birth. “…Especially does responsibility
rest upon the mother. ..”
Now we're going to read some statements
where even the father ~ fathers, you're not off the hook ~ fathers need to be
holy as well, not just mothers. But especially the responsibility rests upon the mother when
it's in the belly. She says, “…She, by whose lifeblood the child is nourished and its
physical frame built up, imparts to it (the baby) also mental and spiritual
influences that tend to the shaping of mind and
character.” So not just the physical health of the baby. You know the world says the
mother should live healthy so the baby can be physically healthy. Not just
physical, mental and spiritual influences. Spiritual influences. Because if the
mother is converted, guess what? The baby is converted too. The baby has no
consciousness, it's before the age of accountability, the baby cannot choose
conversion, the Holy Spirit’s presence; but who can choose for the baby? Mom! The mothers
can choose, so the babies are not left to Satan, they're not left to
the sinful nature.
Mari kita lanjut membaca
pernyataan yang lain dari Roh Nubuat, ini dari Ministry of Healing
hal. 371-372. Ellen
White berkata, “…Efek dari pengaruh-pengaruh pra-kelahiran
dianggap masalah sepele oleh banyak orangtua…” oh, tidak penting, pengaruh
pra-kelahiran, tidak penting. Banyak orang tidak menyadarinya. Ellen White
berkata, “…tetapi Surga tidak menganggapnya
demikian…. Bahkan sebelum kelahiran si anak, persiapan sudah harus dimulai yang
akan memampukan bayi itu menang berperang melawan yang jahat…” kapan persiapan ini dimulai?
Bahkan sebelum kelahiran, “…Tanggung
jawab itu terutama terletak pada si ibu…”
Nah, kita akan membaca beberapa pernyataan di mana
bahkan si ayah ~ para ayah, kalian tidak bebas tanggung jawab ~ para ayah harus
juga kudus, bukan hanya para ibu. Tetapi tanggung jawab terutama terletak pada
si ibu ketika bayi itu ada dalam kandungan. Ellen White berkata, “…Dia (si ibu) yang darahnya memberi asupan kepada anak
itu, dan dari mana kerangka fisiknya terbentuk, membagikan kepada si bayi juga
pengaruh-pengaruh mental dan spiritual yang mengarah kepada pembentukan pikiran
dan tabiat.” Jadi bukan hanya mempengaruhi kesehatan
fisik bayi itu. Kalian tahu, dunia berkata para ibu harus hidup sehat supaya
bayinya bisa sehat secara fisik. Tidak hanya fisik, pengaruh mental dan
spiritual juga. Spiritual mempengaruhi. Karena jika si ibu bertobat, coba terka apa? Bayinya bertobat juga.
Bayi tidak punya kesadaran, dia berada di usia sebelum bisa bertanggung jawab,
bayi itu tidak bisa memilih untuk bertobat, memilih kehadiran Roh Kudus; tetapi
siapa yang bisa memilih untuk bayi itu? Si ibu. Ibunya yang bisa memilih supaya bayi itu tidak dibiarkan
diambil Setan, tidak dibiarkan dalam sifat alaminya yang
jahat.
Remember, brothers and sisters, Genesis 3:15 doesn't just say “I put enmity
between serpent and the woman”, it says, “… I put enmity between you and the serpent, between your seed and serpent’s
seed” (Actually the correct wording is “15 And I will put enmity
between you and the woman, and between your seed and her Seed…”) so
even the seed of the woman, the Child, I put enmity. What is the enmity
that God puts between us and Satan? Holy Spirit work, is given to even
from the earliest moments. God didn't just say, “Okay, well, I guess before age
12 you are left to your sinful passions and natures, and when you get totally
corrupt I can maybe come and save you.” No! God says even from the conception I can
work, I can ~ she says ~ mold
the character of the baby. I can fill you up if the parents are willing. The
parents become the head of the unconscious child, before the age of
accountability it's our parents.
Ingat, Saudara-saudara, Kejadian 3:15 tidak hanya berkata
“Aku menempatkan permusuhan antara ular dan perempuan”, ayat ini berkata, “Aku akan menempatkan
permusuhan antara engkau (ular) dan perempuan, dan antara benihmu (benih
ular) dan Benihnya.”
Jadi bahkan Benih perempuan
itu, si Anak. “Aku akan menempatkan permusuhan” permusuhan apa yang ditempatkan Allah antara
kita dan Setan? Pekerjaan Roh Kudus, yang diberikan bahkan dari
saat yang paling dini. Allah tidak hanya berkata, “Baiklah, sebelum usia 12 tahun
kamu dibiarkan sendirian bersama nafsu-nafsu dan sifat-sifat alamimu yang
jahat, dan bila kamu sudah menjadi seluruhnya rusak, mungkin Aku bisa datang
dan menyelamatkan kamu.” Tidak! Allah
berkata, bahkan sejak pembuahan Aku bisa bekerja. Aku bisa ~ kata
Ellen White ~ membentuk karakter seorang bayi. Aku bisa memenuhinya jika
orangtuanya bersedia. Orangtua yang menjadi kepala anak yang belum sadar,
sebelum usia bisa bertanggung jawab, itu orangtua kita.
So she keeps going, statement continues, Ministry
of Healing page 372, she says, look at this, oh this statement, this
statement is painful, she says, “…If before
the birth of her child she
(the mother) is self-indulgent, if she is selfish, impatient, and exacting…” then “… these traits will be reflected in the disposition of the child. Thus…”
“thus” means in this way
“…Thus many children
have received as a birthright…” what have they received? “…almost unconquerable
tendencies to evil. But if the mother
unswervingly adheres to right principles, if she is temperate and self-denying, if she is kind, gentle, and unselfish,…” these are the fruits of the Spirit “…she may give her child …” what? “…these same precious
traits of character.”
Amen? So you're not determined, there is a choice even when you're in the
belly.
Ellen White melanjutkan,
pernyataannya berlanjut, Ministry of Healing
hal. 372, dia
berkata, lihat ini, wah pernyataan ini sangat keras, dia berkata, “…Jika sebelum kelahiran anaknya, si ibu itu memanjakan
dirinya, jika dia egois, tidak sabar, dan bersifat menuntut…” maka
“…sifat-sifat ini akan dipantulkan pada sifat anaknya. Dengan demikian,
banyak anak menerima sebagai hak warisannya…”
apa yang mereka terima? “…kecenderungan-kecenderungan kepada yang jahat yang nyaris tidak terkalahkan. Tetapi jika si ibu dengan teguh berpegang kepada
prinsip-prinsip yang benar, jika dia menguasai diri dan menyangkal diri, jika
dia baik hati, lemah lembut dan tidak egois…”
ini adalah buah Roh, “…dia bisa memberikan kepada anaknya…” apa?
“…karakter-karakter berharga yang sama ini. …”
Amin? Jadi kita ini tidak ditakdirkan, ada kebebasan memilih bahkan ketika
kita masih di dalam kandungan.
But look what she says, if we are unconverted,
and if we are not with Christ, if we are self-indulgent, impatient, demanding,
angry, she says “these traits will be reflected in the …child.” And this is the way many children have
received as a birthright, she doesn't say “unconquerable tendencies”, she says “almost unconquerable tendencies to evil”, “almost
unconquerable” is difficult, but can God conquer them? Amen!
Even if we had a bad parenting, even if we have grown up in circumstances
that are not ideal, God can later change these tendencies. We're going to read
those statements later. But what's the point here? The point is, that in the womb
the baby already has opportunity to not develop almost unconquerable
tendencies, but they develop godly characteristics. So that means the
Holy Spirit can work through the mother in the baby.
Tetapi simak apa katanya, jika kita tidak bertobat, dan
jika kita tidak bersama Kristus, jika kita memanjakan diri, tidak sabar,
bersifat menuntut, pemarah, Ellen White berkata,
“sifat-sifat ini akan dipantulkan pada sifat
anaknya.” Dan inilah caranya banyak anak
menerima sebagai hak warisannya ~ Ellen White tidak berkata “kecenderungan-kecenderungan yang tidak terkalahkan”, dia berkata “kecenderungan-kecenderungan kepada yang jahat yang nyaris tidak terkalahkan.” “nyaris tidak terkalahkan” itu berarti “sulit”, tetapi bisakah Allah mengalahkan mereka? Amin.
Walaupun kita sudah mengalami pola asuh yang buruk dari orangtua kita,
walaupun kita tumbuh dalam kondisi yang tidak ideal, Allah nanti bisa mengubah
kecenderungan-kecenderungan itu. Nanti kita akan membaca pernyataan-pernyataan
ini. Tetapi apa intinya di sini? Intinya ialah, di dalam kandungan, seorang bayi sudah memiliki
kesempatan untuk tidak mengembangkan kecenderungan-kecenderungan yang nyaris
tidak terkalahkan, tetapi mereka bisa mengembangkan karakteristik yang saleh.
Jadi itu berarti Roh Kudus bisa bekerja dalam si bayi melalui ibunya.
And then she says, Signs of the Times February 26, 1902 she says,
“Yes, every mother may understand her duty…” every mother should know that the character
of her children, now look at this, “…She may…”
every mother should “…know that the
character of her children will depend vastly more upon her habits before their
birth and her personal efforts after their birth, than upon external advantages
or disadvantages…” later in
life. In other words the character of the child will
depend, she says, not “more”, “vastly more” upon how it was nurtured in the belly, and
in the age before accountability; the character of the child will depend much
more on that nurturing time than later external advantages or disadvantages.
This is how crucial this is, and we missed it.
Kemudian Ellen White berkata, Signs of the Times 26 Februari, 1902, dia berkata, “…Ya, setiap ibu harus memahami
kewajibannya…” setiap ibu harus mengenal karakter anak-anaknya.
Nah, lihat ini, “…Dia…”
setiap ibu “…harus
mengenal bahwa karakter anak-anaknya jauh lebih banyak bergantung pada kebiasaannya (kebiasaan si
ibu) sebelum kelahiran mereka, dan upaya pribadinya (upaya
si ibu) setelah kelahiran mereka, daripada kepada faktor-faktor eksternal yang menguntungkan atau yang tidak menguntungkan…”
di kehidupannya nanti. Dengan kata lain, karakter
anak itu akan bergantung, kata Ellen White, bukan “lebih” tetapi “jauh lebih banyak” pada bagaimana dia dipelihara
di dalam kandungan dan pada usia sebelum dia bisa bertanggung jawab; jadi
karakter si anak akan jauh lebih banyak bergantung pada masa pemeliharaan
tersebut daripada nanti dari faktor-faktor eksternal yang menguntungkan atau yang tidak menguntungkan. Sekrusial inilah hal ini, dan kita telah
melewatkannya.
Have you ever heaelah mrd a sermon on this before? We totally missed, she
says, the most important thing. Remember Malachi 2:15-16 says, “I hate divorce” says the Lord,
why? because I seek what? Godly offspring. Malachi chapter 2, “I seek godly offspring”. The Bible talks about how we, who are John
the Baptists before the Second Coming, we are to be filled with the Holy Spirit
just like John the Baptist was filled, preparing the world for the first coming.
Pernahkah kalian
mendengar khotbah tentang ini sebelumnya? Kita telah melewatkannya. Ellen White
berkata, ini hal yang paling penting. Ingat Maleakhi 2:15-16 berkata, “Aku
membenci perceraian” kata Tuhan. Mengapa? Karena Aku mencari apa? Aku mencari
“keturunan (benih/anak) yang saleh”. Alkitab bicara
tentang bagaimana kita, yang adalah Yohanes-Yohanes Pembaptis sebelum
Kedatangan Kedua, kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus sama seperti Yohanes
Pembaptis dulu dipenuhi, mempersiapkan dunia bagi kedatangan yang pertama.
Godly offspring, and so this is the key to ~ this is not just only the key
to overcome sin, to give advantage to children, but this is also showing what
can be done, what God can do and what He was doing in Jesus. Jesus
didn't have any special infilling of the Holy Spirit, He was only partaking of
the provision that God has prepared for all humanity. God has prepared
for humanity, provision of the Holy Spirit, so that even the small children do
not have to exercise their sinful nature on a primitive level, even in the womb
and then before the age of accountability.
God has allowed through the parents to influence the children, and so there is no advantage that Christ had
in that regard.
Keturunan (anak) yang saleh, maka ini adalah kuncinya ~ ini bukan hanya kunci untuk mengalahkan dosa, untuk
memberikan posisi yang lebih menguntungkan bagi anak-anak, tetapi ini
juga menunjukkan apa yang bisa dilakukan, apa yang Allah bisa lakukan dan apa
yang Dia lakukan dalam Yesus. Yesus
tidak memiliki pengisian Roh
Kudus yang istimewa, Dia semata-mata mengambil dari persediaan yang telah
disiapkan Allah bagi semua manusia. Allah sudah menyediakan bagi manusia persediaan Roh
Kudus, sehingga bahkan anak-anak kecil pun tidak harus mempraktekkan sifat
alami mereka yang jahat pada tingkatan yang paling
rendah, bahkan saat di dalam rahim dan kemudian sebelum usia bertanggung jawab.
Allah telah mengizinkan untuk mempengaruhi anak-anak melalui orangtua mereka,
maka tidak ada kelebihan yang dimiliki Kristus dalam hal ini.
Now moving to the next statement, this is again Signs of the Times February 26, 1902, she says, well, we might be
ignorant of this amazing principle but guess who is not ignorant on this,
Satan! He knows! She says, “The enemy of souls understands this matter
much better than do many parents. He will bring temptation upon the mother,
knowing that if she does not resist him (the devil), he can through her affect
her child. The mother's only hope is in…” where? “…in God…” Amen. There is hope. “…The mother's
only hope is in God. She may flee to Him for grace and strength. She will not
seek help in vain…” what an
encouragement “…He will enable
her to…” what? “…transmit to her offspring qualities that
will help them to gain success in this life and to win eternal life.”
Amazing! We are not hopeless. Mothers will transmit qualities, if they are
converted and born again. If you're listening to this, and maybe you have been
sad that you have not been the best example to your children, you have not
maybe been best example to your family, I pray that this touches you, that you
say there is hope that we can today begin to turn around the work that Satan
has done in our life.
Sekarang, beralih ke
pernyataan berikut, ini lagi dari Signs of the Times 26
Februari 1902, Ellen White berkata, nah, kita mungkin tidak menyadari
prinsip yang mengagumkan ini, tetapi tebak siapa yang tidak buta tentang hal ini? Setan! Dia tahu! Ellen White
berkata, “…Musuh jiwa-jiwa memahami hal ini jauh
lebih baik daripada banyak orangtua. Dia akan mendatangkan godaan pada si ibu,
karena mengetahui bahwa jika si ibu tidak menolaknya, dia (Setan) bisa
mempengaruhi anaknya melalui si ibu. Harapan satu-satunya bagi si ibu adalah…” di mana? “…dalam
Allah…” Amin. Ada harapan. “…Harapan
satu-satunya bagi si ibu adalah dalam Allah. Dia bisa lari kepadaNya untuk mendapatkan rahmat dan kekuatan. Dia
tidak akan mencari bantuan dengan sia-sia…”
luar biasa membesarkan hati “…Allah akan
memampukan si ibu untuk…” apa?
“…menurunkan kepada anaknya sifat-sifat baik yang akan membantu mereka mendapatkan
sukses dalam hidup yang sekarang dan memenangkan hidup yang kekal. …”
Luar biasa! Kita bukan tidak berdaya. Para ibu akan menurunkan sifat-sifat
baik, jika mereka sudah bertobat dan dilahirkan baru. Jika kalian sedang
mendengarkan ini, dan mungkin kalian sedang berduka karena kalian belum menjadi
teladan yang terbaik bagi anak-anak kalian, kalian mungkin belum menjadi
teladan terbaik bagi keluarga kalian, saya berharap semoga ini menyentuh
kalian, agar kalian bisa berkata, ada harapan hari ini, kita bisa mulai memutarbalikkan pekerjaan yang telah dilakukan Setan dalam
hidup kita.
Testimonies Vol. 2 page 480. Ellen White continues. There are a lot of statements, I’m not going to be able
to cover them all, but here's one more. She
says, “I
have been shown that Satan seeks to debase the minds of those
who unite in marriage, that he may stamp his own hateful
image upon their children.....He can mold their posterity much more readily
than he could the
parents, for he can so control the minds of the parents that through them he may give his own stamp…”
mark of the Beast, “…his own stamp of character to their children.
Thus many children are born with the animal passions largely in the ascendancy, while the moral faculties are but feebly
developed.”
You want to change the world? Legislation might not help things, you know,
good legislation is okay, but if you want to change the world here it is, the
greatest evil is what we pass on to our children. If you want to change the world, you teach
women to be holy and not self-indulgent, women and men.
Testimonies Vol. 2 hal. 480, Ellen White melanjutkan. Ada banyak sekali pernyataan,
saya tidak akan bisa meliput semuanya, tetapi ini ada satu lagi. Ellen White
berkata,
“…Kepadaku telah ditunjukkan bahwa Setan berusaha menjatuhkan pikiran
mereka yang bersatu dalam perkawinan, supaya dia bisa memasang meterainya sendiri yang penuh
kebencian ke atas anak-anak mereka…. Dia bisa membentuk keturunan mereka yang
jauh lebih siap daripada yang bisa dilakukannya kepada orangtuanya, karena dia
bisa mengendalikan pikiran orangtua sehingga melalui mereka Setan bisa memasang
meterai karakternya
sendiri…” Tanda Binatang “…meterai
karakternya sendiri kepada anak-anak mereka. Dengan demikian banyak anak yang
dilahirkan dengan nafsu hewani yang kebanyakan terus meningkat, sementara kemampuan moral mereka hanya berkembang dengan
lemah. …” Kalian mau mengubah dunia?
Legislasi mungkin tidak akan membantu, kalian tahu, legislasi (peraturan) yang
baik itu oke, tetapi jika kita mau mengubah dunia, inilah caranya. Kejahatan yang paling besar
ialah apa yang kita turunkan ke anak-anak kita, jika kita mau
mengubah dunia, ajarlah para wanita untuk menjadi kudus dan tidak memanjakan
diri, wanita dan pria.
“Parents…”
continuing the same statement, actually Testimonies Vol. 2 page 391 “…Parents
…by indulgence have strengthened their animal passions. And as these have strengthened, the moral
and intellectual faculties have become weak. The spiritual has been overborne by the brutish…”. and then “…Children
are born with the animal
propensities largely developed, the parents’ own stamp of character
having been given to them.
…The brain force is
weakened, and memory becomes
deficient. … The sins of the parents will be visited upon their children because
the parents have given them the stamp of their own lustful propensities.”
“…Para orangtua…” Testimonies
Vol. 2 hal. 391 “…Para
orangtua… melalui pemanjaan diri telah memperkuat nafsu hewani mereka. Dan
dengan menguatnya itu, maka kemampuan moral dan intelektual menjadi lemah. Yang spiritual dikalahkan oleh yang hewani…” lalu “…Anak-anak
dilahirkan dengan kecenderungan-kecenderungan hewani yang telah berkembang besar, stempel orangtuanya
sendiri yang diberikan kepada mereka. … Kemampuan otak menjadi lemah, dan
ingatan berkurang… Dosa para orangtua akan berakibat pada anak-anak mereka
karena orangtua telah memberikan anak-anak mereka stempel kecenderungan-kecenderungan nafsu mereka sendiri.”
So when the Bible and Ellen White say that Jesus did not have any sinful
propensities, she's talking about that the mother Mary did not transmit to Him in the
womb any of these lustful and sinful propensities. Why? Because Christ
was in the influence of the Holy Spirit. How was Christ in the influence of the
Holy Spirit? I believe His mother Mary was a really dedicated woman, she is the
blessed woman in Israel, probably the best woman in Israel. I don't think God
chose the worst, He chose a woman who will be converted at least for a period of time, to
not impart to Christ sinful propensity. What a risk! Did the God of the
universe dare to come into a human womb, and put Himself under the condition of
humanity? Because you know what happens to a human in the womb; if there is no
Holy Spirit, the child develops sinful propensities. So what a risk did God do,
seeking for four thousand years someone who would be holy, someone who would be
faithful for at least the period of His childhood, for at least the period of
before the age of accountability, where she would not transmit those things to
Christ.
We do not know maybe fully how was it Able, now we do know that Enoch lived
with God, Enoch lived who knows how long without committing sin, and then Enoch
was translated to heaven. So we know it's possible for humans to not willfully at least
sin. So I believe at least during the period of Christ's childhood,
Mary was not committing willful sin. Did she have maybe some sins of
ignorance, that're not separating Him from Holy Spirit? Possible. But she was
not, I believe, willfully sinning. And so God was actually looking for us,
where to place baby Jesus, where the animal and simple propensities would not
be developed.
Maka jika Alkitab dan Ellen White mengatakan bahwa Yesus
tidak memiliki kecenderungan-kecenderungan kepada dosa, Ellen White bicara
mengenai si ibu, Maria, tidak
menurunkan kepada Yesus di dalam rahimnya kecenderungan-kecenderungan kepada dosa
dan nafsu-nafsu buruk. Mengapa? Karena Kristus ada di dalam pengaruh Roh Kudus.
Bagaimana Kristus berada dalam pengaruh Roh Kudus? Saya percaya ibuNya, Maria,
adalah seorang perempuan yang sungguh berdedikasi, dia adalah perempuan yang
diberkati di Israel, mungkin perempuan terbaik di seluruh Israel. Saya pikir
Allah pasti tidak akan memilih yang paling buruk. Allah memilih seorang perempuan yang setidaknya dalam
kondisi bertobat selama periode tertentu, agar tidak menurunkan kepada Kristus
kecenderungan-kecenderungan kepada dosa. Betapa besar resikonya! Apakah
Allah alam semesta berani masuk ke dalam sebuah rahim manusia dan menempatkan
DiriNya di bawah kondisi kemanusiaan? Kalian tahu apa yang terjadi pada manusia
di dalam rahim; jika tidak ada Roh Kudus, anak itu akan mengembangkan
kecenderungan-kecenderungan kepada dosa. Jadi betapa
besarnya resiko yang diambil Allah, mencari selama 4’000 tahun
seseorang yang akan tetap kudus, seseorang yang akan tetap setia setidaknya selama
periode masa kecil Kristus, selama periode sebelum Dia bisa dimintai
pertanggungjawaban, pada saat mana si ibu tidak akan menurunkan hal-hal
tersebut kepada Kristus.
Kita tidak tahu dengan jelas bagaimana dengan Habel, tapi
kita tahu bahwa Henokh hidup bersama Allah. Entah berapa lama Henokh hidup
tanpa berbuat dosa, kemudian Henokh diangkat ke Surga. Jadi kita tahu bahwa adalah mungkin bagi manusia
setidaknya untuk tidak sengaja berbuat dosa. Jadi saya yakin, setidaknya selama
periode masa kecil Kristus, Maria tidak berbuat dosa yang disengaja. Apakah mungkin ada dosa-dosa
yang tidak diketahuinya yang tidak memisahkan Kristus dari Roh Kudus? Mungkin
saja. Tetapi saya yakin Maria tidak berbuat dosa dengan sengaja. Maka Allah
sesungguhnya mencarikan bagi kita di mana Dia bisa
menempatkan bayi Yesus, di mana kecenderungan-kecenderungan hewani dan nafsu-nafsu rendah tidak akan berkembang.
So, now Ellen White also says, this is in her book Health and How to Live page 37, she says, to not know this idea that
Holy Spirit can and must shape our children, otherwise we're doomed, otherwise children
already go astray, and later it's hard to bring them to Christ. She says, to not know that we need to dedicate the child
from the youth, to not know this, she says, is a crime. She uses the word
“criminal”. Here is Health and How to Live page
37, she says, “In past generations, if
mothers had informed themselves in regard to the laws of their
being, they would have understood that their constitutional strength, as well
as the tone of their morals, and their mental faculties, would in a
great measure be represented in their offspring. Their ignorance upon
this subject, where so much is involved, is criminal…” (HHTL 101.2)
Brothers and sisters, to not know this as a remnant people of God, waiting
for Jesus’ Second Time, to not know this, to not be aware of this, is a crime,
she says. Why is it a crime? It's a criminal activity to let your child to not
be born again and have your child develop almost unconquerable tendencies to
evil, and bring more misery into this world. She says, it's a crime,
willing or unwilling crime.
Nah, Ellen White juga berkata,
ini di bukunya Health and
How to Live, hal. 37, dia berkata, tidak mengetahui
konsep ini bahwa Roh Kudus bisa dan harus membentuk anak-anak kita ~ kalau
tidak kita semua celaka, kalau tidak anak-anak akan sesat dan kelak akan sulit
membawa mereka kembali kepada Kristus ~ Ellen White berkata, tidak mengetahui bahwa kita harus
mendedikasikan anak itu dari mudanya, tidak mengetahui hal ini,
kata Ellen White, adalah suatu
kejahatan. Dia menggunakan kata “kriminal”. Ini Health and How to Live hal. 37, Ellen White berkata, “…Di
generasi-generasi yang lampau, andaikan para ibu mengisi diri sendiri dengan pengetahuan tentang
hukum kemanusiaan, mereka sudah akan mengerti bahwa kekuatan fisik mereka, dan
juga tingkat moral mereka, dan
kemampuan mental mereka, sebagian besar akan menurun di anak-anak mereka.
Ketidaktahuan para ibu mengenai hal ini, di mana ada begitu banyak yang
dipertaruhkan, adalah kriminal.” (HHTL 101.2)
Saudara-saudara,
sebagai umat Allah yang sisa, yang menantikan Kedatangan Kedua Yesus, tidak
mengetahui hal ini, tidak menyadari tentang hal ini, adalah suatu kejahatan,
kata Ellen White. Mengapa itu suatu kejahatan? Itu adalah suatu tindakan kejahatan, dengan membiarkan
anakmu tidak dilahirkan kembali, dan membiarkan anakmu mengembangkan
kecenderungan kepada kejahatan yang nyaris tidak terkalahkan, dan membawa masuk
lebih banyak kesengsaraan lagi ke dalam dunia ini. Ellen White
berkata, itu tindakan kriminal, mau tidak mau itu suatu kejahatan.
Now, does that mean we're doomed? Is there hope for us? Even if we have not
been nurtured ~ I was born in a family that was not godly, I was born in an
atheist family, in communist Yugoslavia, we didn't know anything about God. My
mother was going to church before she gave birth to me, but then she left the
church, even worse. And I was born, and I didn't know anything about Holy
Spirit, or grace, or any of this, and my mom describes my childhood, I was a
terrible kid, I was disobedient, undisciplined, unruly, I hope I’ve changed a
little bit. I believe I have changed a great degree to the grace of God, amen.
And I have given myself to the Lord, and I have experienced His Holy Spirit
power changing me. I have seen things that I’ve changed, I’ve been on the streets, and I have been
changed. Now is there hope? For if even if we have not had a perfect start is
there hope for us?
Nah, apakah itu berarti kita celaka? Apakah ada harapan
bagi kita? Walaupun kita tidak dibesarkan ~ saya lahir dalam keluarga yang
tidak saleh, saya dilahirkan dalam keluarga atheis di komunis Yugoslavia, kami tidak tahu
apa-apa tentang Allah. Ibu saya tadinya ke gereja sebelum saya lahir, tetapi
dia lalu meninggalkan gereja, lebih buruk lagi. Dan saya lahir, dan saya tidak tahu
aoa-apa tentang Roh Kudus, atau kasih karunia, atau apa pun dari ini, dan ibu
saya menggambarkan masa kecil saya, saya adalah anak yang mengerikan, saya
tidak patuh, tidak disiplin, tidak bisa diatur, moga-moga saya sudah berubah
sedikit. Saya yakin saya sudah banyak berubah berkat rahmat Allah, amin. Dan
saya telah menyerahkan diri kepada Tuhan, dan saya sudah mengalami kuasa Roh
KudusNya mengubah saya. Saya sudah pernah melihat hal-hal bahwa saya sudah
berubah, saya pernah jadi anak jalanan, dan saya telah berubah. Nah, apakah ada
harapan? Walaupun kita tidak punya awal yang sempurna, apakah ada harapan bagi
kita?
Here's a statement Review and Herald April
13, 1897. She says, “The converting power of
God can transform…” what? “…inherited and cultivated tendencies; for
the religion of Jesus is uplifting…” Amen. “…“Born again” means a
transformation, a new birth in Christ Jesus.”
The converting power of God can transform inherited and cultivated
tendencies. So what is inherited
tendencies? Brothers and sisters, tendencies are part of the character in Ellen
White’s writings; “inherited” is what we inherit from the parents; and
“cultivated” is something we cultivate ourselves.
Ini ada pernyataan Review and Herald 13 April 1897, Ellen White berkata, “…Kuasa Allah
yang mengkonversi bisa mengubah…” apa? “…kecenderungan-kecenderungan yang diwariskan dan yang
dikembangkan; karena agama Yesus itu meninggikan…” Amin. “…’Lahir baru’
artinya suatu perubahan, suatu kelahiran baru dalam Kristus Yesus. …”
Kuasa Allah yang mengkonversi bisa mengubah kecenderungan-kecenderungan
yang diwariskan dan yang dikembangkan. Jadi kecenderungan yang
diwariskan itu apa? Saudara-saudara, kecenderungan-kecenderungan adalah bagian
dari karakter, dalam tulisan-tulisan Ellen White, “yang
diwariskan” adalah apa yang kita warisi dari orangtua; dan “yang dkembangkan”
adalah apa yang kita kembangkan sendiri.
Next statement, she says in Testimonies
for the Church Vol. 6 page 238 she says, “Those who, through an intelligent understanding of the Scriptures, view the cross
(of Jesus) aright, those who truly
believe in Jesus, have a sure foundation for their faith. They have that faith which works by love and purifies the soul from…”
how many? how much?
“…purifies the soul from
all its hereditary and cultivated imperfections.” How much imperfections can we be healed
from? Some? Partially? She says, “all its hereditary and cultivated
imperfections.”
Pernyataan berikut, Ellen White berkata di Testimonies for the Church
Vol. 6 hal. 238, “…Mereka, yang melalui suatu pemahaman yang
inteligen dari Kitab Suci, memandang salib (Yesus) dengan benar, mereka yang
sungguh percaya dalam Yesus, memiliki fondasi yang kokoh untuk iman mereka.
Mereka memiliki iman yang bekerja oleh kasih dan memurnikan jiwa dari…” berapa banyak? “…memurnikan jiwa dari semua cacatnya yang diwarisi dan
yang dikembangkan…” Kita bisa disembuhkan dari berapa banyak cacat? Beberapa? Sebagian? Ellen
White mengatakan, “…semua cacatnya yang
diwarisi dan yang dikembangkan.”
There's another statement Review and Herald
April 24, 1900, paragraph 6, Ellen White says, “We must realize that
through belief in Him it is our privilege to be partakers of the divine nature,
and so escape the corruption that is in the world through lust. Then we are
cleansed from…” how much sin? “…all
sin…” how much defects of character? “…all
defects of character…” Hallelujah! “…We need not retain one sinful propensity…” Remember how in in big letters Ellen White says
that Jesus
did not have sinful propensities, these are character traits, Jesus did
not obtain any character inherited or cultivated because He didn't sin,
He was always connected with the Holy Spirit. She says, even though we obtain sinful propensities, we need
not retain one sinful propensity. This is obviously in the character
because we
will retain the sinful nature until Jesus comes, but this is not sinful flesh,
this is character deformities. So she says we need not retain one
sinful propensities. “…As we partake of the
divine nature, hereditary and cultivated tendencies to wrong are cut away from
the character…” somebody say hallelujah! Hereditary and cultivated
tendency to wrong are cut away from the character. Amen! “…and we are made a living power for good.
Ever learning of the divine Teacher, daily partaking of His nature, we
co-operate with God in overcoming Satan's temptations. God works, and man works,
that man may be one with Christ as Christ is one with God. Then we sit together
with Christ in heavenly places….” (para
7)…” Amen.
Ada pernyataan yang lain Review an Herald 24 April 1900 paragraf 6, Ellen White berkata, “…Kita harus menyadari bahwa melalui iman
dalam Dia, kita punya hak istimewa ikut mengambil bagian dalam sifat alami
ilahi, dan dengan demikian lolos dari kerusakan yang ada di dalam dunia akibat
nafsu buruk. Lalu kita dibersihkan dari…”
berapa banyak dosa? “…semua
dosa…” berapa banyak cacat karakter? “…semua cacat karakter…”
Haleluya! “…Kita tidak perlu menyimpan satu pun
kecenderungan kepada dosa…” Ingat bagaimana dengan huruf-huruf besar Ellen White berkata bahwa Yesus tidak memiliki
kecenderungan kepada dosa, ini adalah ciri-ciri karakter, Yesus tidak mendapat karakter
buruk apa pun yang diwarisiNya maupun yang dikembangkanNya
karena Dia tidak berbuat dosa, Dia selalu terhubung dengan Roh Kudus. Ellen
White berkata, walaupun kita
mendapat kecenderungan kepada dosa, kita tidak perlu menyimpan satu pun
kecenderungan kepada dosa. Jelas ini ada dalam karakter karena kita akan tetap memiliki sifat
alami yang jahat hingga Yesus datang, tetapi ini bukanlah kecenderungan kepada dosa, ini adalah
cacat karakter. Jadi Ellen White berkata kita tidak perlu
menyimpan satu pun kecenderungan kepada dosa. “…Ketika kita
mengambil bagian dari sifat alami ilahi, kecenderungan-kecenderungan kepada
yang salah, yang diwariskan dan dikembangkan, dipotong, dipisahkan dari
karakter…” Ayo katakan Haleluya!
Kecenderungan kepada yang salah, baik yang diwariskan maupun yang dikembangkan,
dipotong, dipisahkan dari karakter. Amin! “…dan kita
dijadikan suatu kekuatan yang hidup bagi yang baik. Senantiasa belajar dari
Guru yang ilahi, setiap hari mengambil bagian dari sifat alamiNya, kita
bekerjasama dengan Allah untuk menaklukkan godaan-godaan Setan. Allah bekerja
dan manusia bekerja, agar manusia boleh menjadi satu dengan Kristus sebagaimana
Kristus itu satu dengan Allah. Lalu kita duduk bersama dengan Kristus di
tempat-tempat surgawi.” (paragraf 7) …” Amin.
We do not need even if we obtain sinful propensities hereditary from the
parents or cultivated, they do not have to stay. So there's hope. But the point is that there can
be a prenatal sanctification in the womb. Unfortunately many of us do
not know it; it's criminal; and we allow ourselves to just indulge in
selfishness, and we think, oh my child will convert later; oh I don't have to
worry about training or dedicating my kid, you know; oh he can watch those
things on TV, later when he's 20 he will get converted just like I got
converted. Hopefully, maybe not, when you allow your children to obtain so many
love for the world, and you don't train them to be converted, and to die to the
selfishness, the children later have a hard time. It's a miracle you got
converted in the world. So God gave us, He gave us a pattern that even Jesus
followed that pattern, and He was sanctified from the womb.
Walaupun kita mendapat kecenderungan-kecenderungan kepada
dosa yang kita warisi dari orangtua atau yang kita kembangkan sendiri, kecenderungan-kecenderungan
itu tidak perlu tetap tinggal bersama kita. Jadi ada harapan. Tetapi poinnya
ialah bisa ada pengudusan pra-kelahiran
ketika di dalam rahim. Sayangnya banyak dari kita tidak
mengetahui ini; itu kriminal; dan kita mengizinkan diri kita memanjakan diri
saja dalam egoisme, dan kita berpikir, oh, anak saya akan bertobat nanti; oh,
saya tidak usah khawatir urusan mendidik atau mendedikasikan anak saya, kalian
tahu; oh, dia boleh saja menonton segala hal itu di TV, nanti saat dia berusia
20 tahun dia akan bertobat sama seperti saya bertobat. Moga-moga, tapi mungkin juga
tidak. Bila kalian mengizinkan anak-anak kalian punya begitu banyak cinta bagi
dunia, dan kalian tidak mendidik mereka supaya bertobat, dan mati kepada diri,
anak-anak itu nanti akan mendapat kesulitan. Kalian bisa bertobat di dunia itu
saja sudah suatu mujizat. Jadi Allah memberi kita, Dia memberi kita sebuah pola
yang bahkan diikuti oleh Yesus, dan Yesus dikuduskan dari rahim.
Is this in the Bible? Someone says, oh this is a lot of Spirit of Prophecy
statements.
Well, let's go to Jeremiah 1:5 and
we're going to see a few statements from the Scriptures.
Jeremiah 1:5 says, “5 Before
I formed thee in the belly I knew thee; and before thou camest forth out of the
womb I קָדַשׁ [qâdash] sanctified
thee, and I ordained thee a prophet unto the nations."
Now the word “sanctified”, the word קָדַשׁ [qâdash] is the same word used for the sanctuary.
Sometimes the Holy Place is called the קָדַשׁ [qâdash], the Holy Place. And the Bible says that we are to
be what? The temple of the Holy Spirit, we are to be the sanctuary. I am,
I should be a sanctuary.
So God says I made you a sanctuary even in the womb. You remember the
statement that we read in Proverbs 22:6 where it says “dedicate the child, make
him a sanctuary from the youth” so there is חָנַךְ [chânak] which is "dedicate the
sanctuary" and here is sanctuary
קָדַשׁ [qâdash] I made you holy so that you can be "a prophet unto the nations", already in the womb Jeremiah was
sanctified by the Holy Spirit.
Adakah ini
di Alkitab? Ada yang berkata, oh, ini banyak
sekali pernyataan
dari Roh Nubuat.
Nah, mari
kita ke Yeremia 1:5 dan kita akan melihat beberapa ayat dari Kitab Suci.
Yeremia 1:5
mengatakan, “ 5 Sebelum Aku
membentuk engkau di dalam perut, Aku telah mengenal engkau. Dan sebelum
engkau keluar dari dalam rahim קָדַשׁ [qâdash] Aku
telah menguduskan engkau, dan Aku telah
menetapkan engkau seorang nabi bagi
bangsa-bangsa.”
Nah, kata “menguduskan”, kata קָדַשׁ [qâdash] adalah kata yang sama yang dipakai untuk Bait
Suci. Terkadang Bilik Kudus disebut קָדַשׁ [qâdash], Bilik Kudus. Dan Alkitab berkata bahwa kita harus menjadi
apa? Bait Suci tempat Roh Kudus, kita
harus menjadi Bait Suci. Saya adalah Bait Suci. Saya harus
menjadi Bait Suci.
Maka Allah
berkata, Aku menjadikan engkau Bait Suci bahkan di dalam rahim. Kalian ingat
pernyataan yang kita baca di Amsal 22:6 di mana dikatakan “dedikasikan anak
itu, jadikan dia Bait Suci dari mudanya” jadi ada חָנַךְ [chânak] di sana yang adalah
“dedikasikan Bait Suci”, dan di sini Bait Suci קָדַשׁ [qâdash], “Aku telah menguduskan engkau”, supaya engkau bisa menjadi ”seorang nabi bagi bangsa-bangsa”. Di dalam rahim, Yeremia sudah
dikuduskan oleh Roh Kudus.
And Psalm 71:6 David talks about even himself and he talks about a what? A
righteous man can experience, he says, “6 By Thee
have I been holden up…” and the word
“dedicated” is here again, “I have been חָנַךְ [chânak] dedicated” I have
“…been holden up from the womb...”; “I have been dedicated”, it uses the
word “dedicated” just like from the sanctuary, from the temple. I have
“...been holden up from the womb; Thou art He that took me out of my mother's
bowels...” so God was involved with him in the
belly somehow, You
“...took me out of my mother's bowels, my praise shall be continually of
Thee.”
And you know what the word “continually” there is? The word “continually” or “daily” תָּמִיד [tâmı̂yd], that's the word used again in the
sanctuary. He says "I have been חָנַךְ [chânak] "dedicated" just like the
temple, and now my praise is daily, like a Levite, he is doing a daily ministry
just like the priest. The sanctuary language is used every time when we
talk about the babies in the womb.
Dan Mazmur 71:6 Daud bicara
tentang dirinya sendiri, dan dia bicara tentang apa? Yang bisa dialami seorang
manusia yang benar, katanya, “6 Oleh Engkaulah aku telah
diangkat…” dan kata “dedikasi” ada di sini lagi, “aku telah חָנַךְ [chânak] didedikasikan”, “…aku telah diangkat dari kandungan…”; “aku telah didedikasikan”, dia menggunakan kata
“dedikasi” sama seperti dari Bait Suci, dari Bilik Kudus, “…aku telah
diangkat dari kandungan, Engkau adalah Dia
yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku;…” jadi entah
bagaimana Allah terlibat dengan dia selagi dalam perut ibunya. “…Engkau adalah
Dia yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku, aku akan terus-menerus memuji tentang Engkau.”
Dan kalian tahu kata
“terus-menerus” di sini itu apa? Kata “terus-menerus” atau “setiap
hari” תָּמִיד [tâmı̂yd], lagi-lagi itulah
kata yang dipakai di Bait Suci. Dia berkata, “…aku telah חָנַךְ [chânak] didedikasikan…” sama seperti Bait
Suci, dan sekarang aku memujiMu setiap hari, seperti seorang Lewi; dia
melakukan pelayanan setiap hari sama seperti seorang imam. Setiap kali bilamana kita bicara tentang bayi dalam
kandungan, istilah Bait Suci dipakai.
So next slide, Psalm 139:13. Now look at this Psalm 139:13 says, “13 For
Thou hast possessed my reins (= inner parts).
Thou hast covered me in my mother's womb”. The word “covered” is שָׂכַךְ סָכַךְ [sâkak śâkak] it's the same word that is used for the
Shekinah glory covering
the mercy seat. The
word "mercy seat
covering" is שָׂכַךְ סָכַךְ [sâkak śâkak]. “You have covered me" and the word שָׂכַךְ סָכַךְ [sâkak śâkak] is again a sanctuary language. "God, You have covered me”, so God is what? Is He intimately in
connection with this baby? It says, “You have possessed my inner parts" so God,
he says, “You have possessed" the word "possessed" is קָנָה[qânâh] the same word that is used when Boaz
married Ruth, קָנָה[qânâh] he possessed her, he purchased her, or he married her. It's a marriage,
it's a connection relationship. “You have possessed my inner parts" and "You have
covered me" like the
Shekinah glory the mercy seat, “Thou hast covered me in my mother's womb”. So is God covering the baby in the belly,
right? Here, can you see that in Psalm 139:13?
Nah, gambar berikutnya, Mazmur
139:13. Sekarang lihat ini, Mazmur 139:13 berkata, “ 13 Sebab Engkaulah yang memiliki buah pinggang(jerohan)ku, Engkau telah menudungi aku dalam
kandungan ibuku…”
Kata “menudungi”
ialah שָׂכַךְ סָכַךְ [sâkak śâkak], kata yang sama yang dipakai untuk mengatakan kemuliaan
Shekinah yang menudungi tutup pendamaian. Kata “penudung tutup pendamaian”
ialah שָׂכַךְ סָכַךְ [sâkak śâkak]. “Engkau telah menudungi aku”
dan kata שָׂכַךְ סָכַךְ [sâkak śâkak], itu lagi-lagi istilah Bait Suci. Allah,“Engkau telah menudungi aku” jadi
Allah itu apa? Apakah Dia terkait secara intim dengan bayi ini? Dikatakan, “Engkaulah yang memiliki buah pinggang(jerohan)ku”, jadi katanya, Allah, “Engkaulah yang memiliki”, perkataan “memiliki” ialah קָנָה[qânâh], kata yang sama yang dipakai ketika Boaz mengawini Rut, קָנָה[qânâh], Boaz memiliki
Rut, dia membeli Rut, atau dia menikahi Rut. Itu sebuah perkawinan, itu tentang
suatu ikatan koneksi. “Engkaulah yang memiliki buah pinggang(jerohan)ku…” dan “…Engkau
telah menudungi aku…” seperti kemuliaan Shekinah menudungi tutup
pendamaian
“…Engkau telah menudungi aku dalam kandungan
ibuku…” Jadi apakah Allah menudungi si bayi di dalam
kandungan? Lihat, bisakah kalian melihat itu di Mazmur 139:13?
And then what's the result? Psalm 22:9, it says, “9 But You are He
who took Me out of the womb…” who brought me out of the womb? God was involved again. You brought me out
of the womb, “…You made Me trust…” in You “…while on My mother’s breasts…” how can a little child trust? “…You made Me trust…” in You.
Lalu apa hasilnya? Mazmur 22:9 mengatakan, “…9 Tetapi
Engkaulah Dia yang mengeluarkan aku dari
kandungan…” siapa yang membawa aku keluar dari kandungan? Allah
terlibat lagi. Engkau yang membawa aku keluar dari kandungan, “…Engkau yang membuat aku percaya…” dalamMu “…ketika aku
ada di dada ibuku…” bagaimana seorang anak kecil bisa percaya?
“…Engkau yang membuat aku percaya…” dalamMu.
There is a relationship that God already has, and you can say, well, isn't
this the case with all the babies, not just the righteous, not just the ones
who are from the holy, converted mothers? Not so, go to Isaiah 48:8 it
says, the wicked are “transgressors from the womb”. Isaiah 48:8, they are “transgressors from the womb”. It doesn't say “He covers them”, it doesn't
say “He held up his inner parts”, it doesn't say “He possessed them”, it says they're “transgressors
from the womb”.
And it says they are Psalm 58:3 says
they “are
estranged from the womb: they go astray as soon as they be born, speaking lies.”
Ada suatu ikatan yang sudah dimiliki Allah, dan kalian
bisa berkata, nah, ya, kasus ini kan terjadi pada semua bayi, kan bukan hanya
yang ibunya orang benar, bukan hanya yang ibunya kudus dan sudah bertobat? Tidak
begitu. Mari ke Yesaya 48:8, dikatakan bahwa orang-orang jahat itu adalah “pelanggar-pelanggar
Hukum dari kandungan.” Yesaya 48:8, mereka adalah “pelanggar Hukum dari
kandungan”. Tidak
dikatakan bahwa “Allah menudungi mereka”, tidak dikatakan “Allah memiliki
jerohan mereka”, tidak dikatakan “Allah menudungi mereka”, tapi
dikatakan mereka adalah “pelanggar Hukum dari kandungan”.
Dan
dikatakan di Mazmur 58:3, mereka “…telah dijauhkan (dari Allah) sejak dalam kandungan, mereka pergi menyimpang segera
setelah mereka lahir, bicara kebohongan.”
Remember what Ellen White says? “almost unconquerable tendencies to evil” when the children are born, it says, already speaking lies. Already the child is maybe manipulating the
mommy with her crying, it's already manipulating, it already maybe seeking
selfish sinful nature wants something, already from the start, it hasn't been
subdued and crucified by the Holy Spirit power. Now that crucifixion and subduing of the Holy
Spirit power is not just for the adults, it's also for our little ones,
so they can have a way to overcome the Devil even in their earliest moments.
And we have read that.
Ingat apa kata Ellen White? “kecenderungan-kecenderungan kepada yang jahat yang nyaris tidak terkalahkan” ketika anak-anak itu lahir, dikatakan, sudah bicara kebohongan. Mungkin anak itu
sudah memanipulasi ibunya dengan tangisannya. Dia sudah bisa memanipulasi, dia
mungkin sudah mengikuti sifat alaminya yang jahat dengan menginginkan
sesuatu, sudah sejak dari awal, jika itu tidak ditaklukkan dan dipakukan ke
salib oleh kuasa Roh Kudus. Nah, penyaliban
dan penaklukkan oleh kuasa Roh Kudus bukan hanya untuk orang dewasa, itu juga
buat anak-anak sehingga mereka punya jalan untuk mengalahkan
Iblis di usia mereka yang paling dini. Dan itu sudah kita baca tadi.
Here is a statement, we're going to
close soon, from Manuscript 43, 1900, also
reprinted in Adventist Home page 255. Ellen
White says, “What a world we would
have
if all mothers would consecrate themselves on the altar of
God,…” What a world! You want to change the world?
You want to change politically the world? Pray about yourself first, pray about
your offspring. “…What a world we would
have
if all mothers would consecrate themselves on the altar of
God, and would consecrate their offspring to God, both before and after its birth!”
Consecrate, dedicate.
Ini ada
pernyataan, kita akan mengakhiri sebentar lagi, dari Manuscript Releases # 43, 1900, juga dicetak ulang di Adventist Home hal.
255. Ellen
White berkata, “…Alangkah luar biasanya dunia yang akan kita
miliki andai semua ibu mau menyerahkan diri mereka di atas mezbah Allah…” Alangkah luar biasanya dunia
ini! Kita mau mengubah dunia? Kita mau mengubah dunia secara politis? Doakan
dirimu sendiri dulu, doakan anak-anakmu. “…Alangkah luar
biasanya dunia yang akan kita miliki andai semua ibu mau menyerahkan diri
mereka di atas mezbah Allah dan mau menyerahkan anak-anak mereka kepada Allah,
baik sebelum dan setelah kelahirannya…”
Serahkan, dedikasikan.
The presence of Christ alone can make
men and women happy. You want to be happy through indulgence in sin? No! Just
like you want to be happy eating sugar, later on the tooth hurts, and you have
a cavity, it's not going to make you happy eventually, it makes you joyful for
a moment, but it's not going to make you lasting happy. The presence of Christ
alone can make men and women happy. Who is the source of joy? The Holy Spirit, the
fruit of the Spirit is love, peace, and joy, patience, so only Christ can make
you and your children happy, if you want to have a happy home invite Jesus.
Amen? Invite Jesus in your home. Invite Jesus in your belly. Invite Jesus in
your brain, in your mind, in your mouth, in your eyes, invite Christ to live in us.
And Paul says, “This is I, I don't live but Christ lives in
me (Galatians 2:20), Christ lives
through me, “I can do all things through Christ which
strengthens me.” (Philippians 4:13) All things, not some things, I can do all
things, “oh I can't overcome sin”, “I can do all
things” that means overcome sin too.
Kehadiran
Kristus saja yang bisa membuat manusia bahagia. Apakah kalian mau bahagia
dengan memanjakan diri dalam dosa? Tidak! Itu sama ibarat kita mau senang
dengan makan gula, nanti giginya sakit, giginya berlubang, itu tidak akan
membuat kita senang pada akhirnya, itu hanya membuat kita senang sebentar,
tetapi itu tidak akan membuat kita senang selamanya. Kehadiran Kristus saja
yang bisa membuat manusia bahagia. Siapakah sumber sukacita? Roh Kudus. Buah Roh
adalah kasih, damai, dan sukacita, kesabaran, jadi hanya Kristus yang bisa
membuat kita dan anak-anak kita bahagia. Jika kita ingin punya rumahtangga yang
bahagia, undanglah Yesus. Amin? Undanglah Yesus ke dalam rumahtangga kita,
undanglah Yesus ke dalam perut kita, undanglah Yesus ke dalam otak kita,
pikiran kita, mulut kita, mata kita, undanglah
Yesus untuk hidup di dalam kita. Dan Paulus berkata, “aku
hidup; tetapi bukan aku melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Galatia
2:20), Kristus hidup
melalui aku. “Segala perkara dapat kulakukan melalui Kristus yang
memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi
4:13). Segala perkara, bukan beberapa perkara. Aku bisa melakukan segala perkara.
“Oh, aku tidak bisa mengalahkan dosa”, “Segala perkara dapat kulakukan” itu berarti mengalahkan dosa juga.
She says “…What a world
we would have if all mothers would consecrate themselves on the altar of
God and would consecrate
their offspring to God, both before and after its birth!”
She says, “All the common waters of life Christ
can turn into the wine of heaven. The home then becomes as an Eden of bliss; the family, a
beautiful symbol of the family in heaven.” (Adventist
Home pg. 28)
Ellen White berkata, “…Alangkah luar biasanya dunia yang akan kita miliki
andai semua ibu mau menyerahkan diri mereka di atas mezbah Allah dan mau menyerahkan anak-anak mereka kepada Allah, baik
sebelum dan setelah kelahirannya…”
Ellen White berkata, “…Semua air biasa
kehidupan bisa diubah Kristus menjadi anggur surgawi. Lalu rumahtangga akan
menjadi seperti Eden yang bahagia; keluarga menjadi simbol yang cantik dari
keluarga di surga.” (Adventist Home hal. 28)
So in conclusion:
Number one, our children can be
filled with the Holy Spirit just like John the Baptist was.
It actually says in Luke chapter 1
that Zechariah and Elizabeth were holy people living according to all the
commandments, being filled with the Holy Spirit themselves, and therefore their
child was also filled with the Holy Spirit. Number one, our children can be molded by the Holy
Spirit if the mothers are converted. The work of the Holy Spirit is
Romans 8:13 to mortify the sinful flesh. Galatians 5:24 the Holy Spirit
crucifies the flesh, with passions and lust, that means that even the sinful
nature, sinful flesh of a baby is being put on standby. And what gets
developed? The holy traits of character. The more we are sanctified, the more the baby will
be sacrificed. So is the Holy Spirit available to our babies?
Yes! Even
in the womb, the Holy Spirit can counteract the effects of the sinful
flesh.
Jadi
kesimpulannya:
Pertama,
anak-anak kita bisa dipenuhi oleh Roh Kudus sama seperti Yohanes Pembaptis. Di
Lukas pasal 1 dikatakan bahwa Zakharia dan Elisabet adalah orang-orang yang
saleh, yag hidup menurut semua Perintah Allah, dan mereka sendiri dipenuhi
oleh Roh Kudus, oleh sebab itu anak mereka juga dipenuhi oleh Roh Kudus.
Pertama, anak-anak kita bisa dibentuk
oleh Roh Kudus jika ibu-ibu mereka sudah bertobat. Pekerjaan Roh Kudus
di Roma 8:13 ialah membunuh
kecenderungan kepada dosa. Galatia 5:24, mengatakan bahwa Roh
Kudus menyalibkan daging dengan segala nafsu dan keinginannya, itu berarti
bahkan sifat alami yang jahat, kecenderungan kepada dosa seorang bayi bisa
dihentikan, dan apa yang dikembangkan? Ciri-ciri kudus karakter. Semakin kita sendiri dikuduskan,
semakin bayi kita akan dikuduskan. Jadi, apakah Roh Kudus disediakan untuk
bayi-bayi kita? Ya! Bahkan
ketika masih di dalam kandungan, Roh Kudus bisa menkontra
pengaruh-pengaruh kecenderungan kepada dos.
So Christ coming to this world, He
entered human condition. What a risk! What a risk not just entered human condition
as an adult ready to ~ with the power of the conversion of the Holy Spirit ~ to
fight the evil, He came as an unconscious baby, dependent on the human
condition to show us that it's possible.
“The grace that I have made available to all of you I just used it actually,”
that's what Jesus did. He said, “The grace, the power of God that I have made
available to all humanity, I’m actually going to use it to show you the
example.”
So He was ~ Luke 1:35 it says ~ He
was “the Holy Thing”. From the womb Christ was always filled with the
Holy Spirit. And can this be the case with us even from the womb?
Yes!
Jadi Kristus
datang ke dunia ini, Dia masuk ke dalam kondisi kemanusiaan. Betapa besar
resikonya! Betapa besar resikonya masuk ke dalam kondisi kemanusiaan bukan sebagai
seorang dewasa yang dengan kuasa konversi Roh Kudus, siap memerangi kejahatan; tetapi Kristus datang sebagai bayi yang tidak punya kesadaran,
tergantung pada kondisi kemanusiaan untuk menunjukkan bahwa itu mungkin. “Kasih
karunia yang telah Aku sediakan bagi kamu semua, sesungguhnya itu yang Aku
pakai,” itulah yang dilakukan Yesus. “Kasih karunia, kuasa Allah yang telah Aku
siapkan bagi semua manusia, sesungguhnya Aku akan memakainya untuk menunjukkan
kepada kamu teladannya.”
Maka kata
Lukas 1:35, Dia adalah “Yang Kudus itu”. Sejak dari kandungan Kristus sudah selalu dipenuhi oleh
Roh Kudus. Dan bisakah ini terjadi pada kita bahkan dari kandungan?
Ya!
So here's a statement, final
statement, this is from The Faith I Live By
also in Manuscript Releases Vol. 18 page 332
she says, “Men and women…”
and I would like to see the statement on
the screen, this is the last one of the last statements The Faith I
Lived By pg. 219 or Vol.18 Manuscript
Releases pg. 332. she says, “Men and women frame many excuses for their proneness
to sin. Sin is represented as a necessity, an evil that cannot be overcome.
But sin is not a necessity. Christ lived in this world
from…” when? “…from infancy to manhood, and during
that time…” what time? During infancy to manhood, during infancy, during that time “…He met and resisted all the
temptations by which man is beset. He is a perfect pattern
of childhood, of youth,
of manhood.”
Amen.
Sin is not a necessity. Christ lived
in this world from infancy to manhood and during that time, what time? Infancy
to manhood, so during infancy, during that time He resisted all the temptations
by which we are beset. He is our pattern, she says.
Jadi ini ada pernyataan, yang
terakhir, ini dari The Faith I
Live By, juga ada
di Manuscript Releases Vol. 18 hal. 332, Ellen White berkata, “…Pria dan wanita…”
dan saya ingin melihat pernyataan ini tampil di
layar, ini adalah yang terakhir dari pernyataan-pernyataan. The Faith I Live By, atau Manuscript Releases Vol. 18 hal. 332, Ellen White berkata, “…Pria dan wanita membuat banyak alasan untuk
kecenderungan mereka kepada dosa. Dosa dianggap suatu kebutuhan, suatu
kejahatan yang tidak bisa dikalahkan. Tetapi dosa bukanlah suatu kebutuhan.
Kristus hidup di dunia ini dari…” kapan?
“…dari saat bayi hingga manusia dewasa, dan selama waktu itu…” waktu apa? Selama masa bayi
hingga manusia dewasa, selama masa bayi, selama waktu itu, “…Dia (Kristus)
menghadapi dan menolak semua godaan yang mengepung manusia. Dia adalah pola
yang sempurna dari usia anak-anak, usia remaja, dan usia dewasa.”
Amin.
Dosa
bukanlah suatu kebutuhan. Kristus hidup di dunia ini dari bayi hingga manusia
dewasa, dan during waktu itu, waktu apa? Usia bayi hingga usia dewasa, jadi
selama dari bayi, selama waktu itu Dia menolak semua godaan yang mengepung
kita. Dialah pola kita, kata Ellen White.
How can He be my pattern if He has an
advantage? How can He be my pattern if He has the Holy Spirit that I cannot
have? No! He doesn't, He came to be fully like us, to connect us.
Brothers and sisters, Jacob's ladder is Jesus Christ. Jacob's ladder doesn't go
from heaven almost to earth, it touches the ground, it touches Jacob. The
ladder of Christ, He is the way, He is the ladder, He is our ladder, goes from
heaven, it touches the ground all the way to where we are.
Bagaimana
Kristus bisa menjadi pola saya jika dia punya keunggulan?
Bagaimana Dia bisa menjadi pola saya jika Dia mempunyai Roh Kudus yang tidak
bisa saya punyai? Tidak, Yesus
tidak. Dia datang sepenuhnya
sama dengan kita, untuk menghubungkan kita. Saudara-saudara,
anak tangga Yakub itulah Yesus Kristus. Anak tangga Yakub bukan dari surga
hampir mencapai bumi, melainkan dia menyentuh bumi, dia menyentuh Yakub. Anak
tangga Kristus, Dialah jalan, Dialah anak tangga itu, Dialah anak tangga kita,
dari Surga menyentuh bumi, sampai ke tempat di mana kita berada.
And so one more statement. Youth Instructor, August 23, 1894, “Let children
bear in mind that the child Jesus had taken upon Himself human nature,
and was in the likeness of sinful
flesh, and was tempted of Satan as all children are tempted. He was able to
resist the temptations of Satan through His dependence upon the divine power of His heavenly Father, as He was subject
to His will, and obedient to all His commands.”
Nah, satu
pernyataan lagi. Youth Instructor, 23 Agustus 1894, “…Hendaknya anak-anak mengingat, bahwa anak Yesus telah
mengambil bagi DiriNya sendiri, sifat alami kemanusiaan, dan berada dalam
keserupaan dengan manusia yang cenderung kepada dosa, dan juga digoda oleh
Setan sebagaimana semua anak dicobai. Yesus berhasil menolak godaan-godaan
Setan melalui ketergantunganNya kepada kuasa ilahi dari Bapa surgawiNya, karena
Dia tunduk kepada kehendak BapaNya, dan patuh kepada semua PerintahNya.”
And then Signs of the Times April 9, 1896, she says, “The words of Christ encourage parents…” if you're discouraged hear the
encouragement “…The words of Christ encourage parents to
bring their little ones to Jesus. They (the little ones) may be wayward, and
possess passions like those of humanity, but this should not deter us from
bringing them to Christ…” Why? “…He
blessed children that were possessed of …” what? “…passions like His own…” The passions of humanity, she says, the
children “…may be wayward, and…” they can “…possess passions like those of humanity,
but this should not deter us from bringing them to Christ…” Jesus ”…blessed
children that were possessed of passions like His own…”
Lalu Signs of the Times 9 April 1896, Ellen White berkata, “…Kata-kata
Kristus mendorong para orangtua…” jika kalian patah semangat,
dengarkan kata-kata yang memberikan dorongan ini. “…Kata-kata Kristus mendorong para orangtua untuk
membawa anak-anak mereka kepada Yesus. Mereka (anak-anak kecil ini) mungkin
nakal dan memiliki nafsu-nafsu seperti yang dimiliki kemanusiaan, tetapi hal
ini tidak boleh menghalangi kita dari membawa mereka kepada Kristus…” mengapa? “…Dia (Yesus) memberkati anak-anak yang
memiliki…” apa? “…nafsu-nafsu seperti milikNya sendiri…” Nafsu-nafsu kemanusiaan, kata
Ellen White. Anak-anak itu “…mungkin nakal dan…” mereka bisa “…memiliki
nafsu-nafsu seperti yang dimiliki kemanusiaan, tetapi hal ini tidak boleh
menghalangi kita dari membawa mereka kepada Kristus. Dia (Yesus) memberkati
anak-anak yang memiliki nafsu-nafsu
seperti milikNya sendiri.”
So the same sinful nature that is sleeping
and being crucified, Jesus says, I know I have it. I have those same passions. You
don't have to activate them. You don't have to let them go. I possess those
same passions like the wayward children, He said, but I, but we can pray Holy
Spirit to subdue them. And He was showing us example how. Amen?
Jadi sifat
alami yang sama yang cenderung kepada kejahatan, yang sekarang sedang tertidur
dan sedang disalibkan, kata Yesus, Aku tahu, Aku juga memilikinya, Aku memiliki
nafsu-nafsu yang sama itu. Tetapi kalian tidak usah mengaktifkan mereka. Kalian
tidak usah melepaskan mereka beraksi. Aku juga memiliki
nafsu-nafsu yang sama seperti anak-anak yang nakal itu, kata Yesus, tetapi Aku,
kita bisa berdoa agar Roh Kudus menaklukkan mereka. Dan Dia menunjukkan kepada
kita caranya bagaimana. Amin?
And then here's the final statement, “Christ humanity…” Desire of Ages page 123, “Christ’s humanity was united with divinity;…”
“Oh, I cannot have that.” Yes, you can. “…He was fitted for the conflict
by the indwelling of the Holy Spirit…” yes you can have that. “…Not even by a thought did He
(Jesus) yield to temptation. So it may be with…” who? “…with us.” (pg
95). So it may be with us.
Kemudian ini pernyataan
terakhir,
“…Kemanusiaan Kristus…” Desire
of Ages hal. 123,
“…Kemanusiaan Kristus dipersatukan dengan keilahian…” “Oh, saya kan tidak bisa memiliki itu.” Tentu saja kita bisa. “…Kristus diperlengkapi untuk konflik itu oleh Roh Kudus
yang berdiam dalam DiriNya…” ya, kita bisa memiliki itu. “…Bahkan tidak dalam pikiranNya Yesus pernah menyerah
kepada godaan. Demikian pula itu mungkin pada…” siapa? “…pada kita.
(hal. 95). …” Demikian pula itu mungkin pada kita.
How did He overcome? Did Jesus have an advantage?
Did He have an advantage in His adult life? Did He have an advantage as a baby?
Jesus says, I just came as a human, possessing passions just like all children,
and what I needed is the sanctifying influence of the Holy Spirit. You can have it
too through your mothers and fathers.
Bagaimana Yesus bisa menang?
Apakah Yesus memiliki keunggulan? Apakah Dia punya keunggulan di kehidupan
dewasaNya? Apakah Dia punya keunggulan sebagai seorang bayi? Yesus berkata, Aku
datang hanya sebagai seorang manusia, memiliki nafsu-nafsu yang sama seperti
semua anak, dan apa yang Aku butuhkan
adalah pengaruh Roh Kudus yang
menguduskan. Kalian juga bisas memiliki itu melalui ibu dan ayah
kalian.
Fathers, don't grieve your wives, don't make it more difficult for them, amen? Fathers, in my article I actually have
a lot of statements on how fathers should also, what is their role in the
sanctification of the children. Both Joseph and Mary were very spiritual and
converted. Praise the Lord, that our Lord Jesus came down as a baby to such a
risk environment, human womb, to impart blood and nourishment and whatever
propensities Mary had, she could have passed on to Him if she was not
converted. What a risk our Jesus did, but He loved us. He says, I love you so
much I’m going to go through this risk, and not just through that risk, I’m
going to go through the cross for you, so I can show you that I can save you,
forgive you your sin, and I can pay for your sin, but not only that, come and
follow Me and sin no more.
This is the appeal that Jesus has for us. He says, I’m not going to excuse sin. Sin is not a
necessity.
Ayah-ayah jangan menyusahkan istri-istri kalian, jangan
membuatnya lebih sulit bagi mereka, amin? Ayah-ayah, dalam artikel saya, ada
banyak pernyataan mengenai bagamana para ayah juga harus bertindak, apa peranan
mereka dalam pengudusan anak-anak mereka. Baik Yusuf maupun Maria itu sangat
spiritual dan sudah bertobat. Puji Tuhan, Tuhan kita Yesus turun ke dunia
sebagai seorang bayi ke suatu lingkungan yang sedemikian besar resikonya: rahim
manusia, yang akan memberikan darah dan asupan dan kecenderungan apa pun yang
dimiliki Maria, dia bisa saja mewariskannya kepada Dia andaikan Maria belum
bertobat. Alangkah besarnya resiko yang ditempuh Yesus kita, tetapi Dia
mengasihi kita. Dia berkata, Aku begitu mengasihi kalian Aku akan menjalani
resiko ini, dan bukan hanya resiko itu saja, Aku akan menjalani salib
untuk kalian supaya Aku bisa menunjukkan bahwa Aku bisa menyelamatkan kalian, mengampuni
dosa kalian dan Aku bisa membayar dosa kalian, tapi bukan hanya itu.
Datanglah dan ikutlah Aku, dan jangan berbuat dosa lagi.
Inilah permohonan yang disampaikan Yesus kepada kita. Dia
berkata, Aku tidak akan membenarkan dosa. Dosa itu bukan suatu kebutuhan.
Romans 3:23 says, “all have fallen short of the glory of God,
all have sinned” but it doesn't
say all must sin. We don't have to sin. But the reality is that we all did, not
because God did not provide opportunity for us not to sin, God provided opportunity for us to have
just like the life of Jesus; but we have fallen short. But Jesus paid
the price and now He's asking us, come My child, I can give you pardon,
forgiveness, I can turn your life around and I can give you Holy Spirit, so you
can impart it to your children.
Roma 3:23 mengatakan, “karena
semua orang telah berbuat dosa dan gagal
mencapai kemuliaan Allah”, tetapi tidak dikatakan bahwa semua orang harus
berbuat dosa. Kita tidak harus
berbuat dosa. Namun kenyataannya ialah kita semua begitu, bukan
karena Allah tidak menyediakan kesempatan bagi kita untuk tidak berbuat dosa, Allah
sudah menyediakan kesempatan bagi kita untuk memiliki kehidupan yang sama
seperti kehidupan Yesus, tetapi kita yang gagal mencapainya.
Namun Yesus telah membayarkan harganya, dan sekarang Dia minta kepada kita,
Marilah anakKu, Aku bisa memberimu maaf, pengampunan, Aku bisa memutarbalikkan
hidupmu dan Aku bisa memberimu Roh Kudus sehingga kamu bisa membagikannya
kepada anak-anakmu.
May the Lord help us in this forever until He comes. May we be John the
Baptists, preparing the world for the Second Coming of Christ, like John the
Baptist was filled with the Holy Spirit preparing the world for the First Coming,
Adventists
are called to be health reformers John the Baptists preparing the world for the
Second Coming of Christ. Just like John the Baptist was filled from the
womb, our children can too be filled from the womb with the Holy Spirit. May
the Lord help us in this. Amen.
Semoga Tuhan
menolong kita dalam hal ini selamanya, hingga Dia datang. Semoga kita menjadi
Yohanes-Yohanes Pembaptis, mempersiapkan dunia bagi Kedatangan Kedua Kristus,
sama seperti Yohanes Pembaptis yang dipenuhi oleh Roh Kudus, mempersiapkan
dunia bagi Kedatangan yang Pertama, orang-orang
Advent dipanggil untuk menjadi reformator kesehatan, Yohanes-Yohanes Pembaptis,
yang menyiapkan dunia bagi Kedatangan Kedua Kristus. Seperti
Yohanes Pembaptis dipenuhi Roh Kudus dari rahim, maka anak-anak kita juga bisa dipenuhi
Roh Kudus dari rahim. Semoga Tuhan menolong kita dalam hal ini. Amin.
12 10 23