Saturday, May 31, 2025

EPISODE 07/25 ~ THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT 1 ~ STEPHEN BOHR

 

THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT 1

Part 07/25 - Stephen Bohr

BABYLON’S INFURIATING WINE PART 2

https://www.youtube.com/watch?v=MXwmkx6zFkg&list=PLIWJyuxBfZ7je1L5eNH11ROzC-CaAKO3E&index=7

 

 

Dibuka dengan doa.

 

 

All right, page 70 at the bottom of the page. The reason for Babylon's fall. We've been talking about Babylon because the book of Habakkuk is going to talk about the invasion of Babylon and the destruction of Jerusalem. It's going to be a typology and so this is going to help us understanding Revelation, to understand the historical type. Okay let's read Revelation 14:8 again, And another angel followed, saying, ‘Babylon is fallen, is fallen, that great city,…” and now notice why Babylon really fell,  “…because she has made all nations drink of the wine of the wrath of her fornication.’…”

You see, Babylon fell morally, and will fall literally, because she is a wine factory and forces all nations to drink her fermented wine on pain of death. The wine makes the nations drunk and it incapacitates them from distinguishing between truth and error, between true and false doctrine. Like everything else in this chapter of Revelation 17, the wine is symbolic, we're not talking about literal intoxicating wine, we're talking about wine as a symbol, like everything else that we find in chapter 17.

 

Baiklah, hal. 70 di bagian bawah halaman. Alasan untuk kejatuhan Babilon. Kita membicarakan Babilon karena kitab Habakuk akan bicara tentang invasi Babilon dan kehancuran Yerusalem. Itu akan menjadi sebuah tipologi, maka ini akan membantu kita memahami kitab Wahyu, untuk memahami tipe sejarahnya. Baik, mari kita baca Wahyu 14:8 lagi, 8 Dan seorang malaikat lain, mengikuti  dan berkata, ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu,…”  dan sekarang simak mengapa Babilon jatuh,   “…karena dia telah membuat segala bangsa minum dari  anggur murka hawa nafsu perzinahannya.’…” 

Kalian lihat, Babilon sudah jatuh secara moral, dan akan jatuh secara literal, karena dia itu sebuah pabrik anggur dan memaksa semua bangsa minum dari anggurnya yang terfermentasi di bawah ancaman hukuman mati. Anggur itu membuat bangsa-bangsa mabuk dan membuat mereka tidak sanggup membedakan antara kebenaran dan kesalahan, antara doktrin yang sejati dan yang palsu. Seperti segalanya yang ada di Wahyu pasal 17, anggur itu simbolis, kita tidak bicara tentang anggur literal yang memabukkan, kita bicara tentang anggur sebagai sebuah simbol, seperti segalanya yang lain yang ada di pasal 17.

 

 

Now we notice that she has in her hand a cup, and obviously the cup is filled with wine, but the wine is defined as her abominations. So wine equals abominations. Now if you look up the word “wine” in the Bible, you're not going to find much help as to what the wine represents, because in almost all of the references, the wine is literal wine. But once we know that the wine is the abominations, then we look up the word “abominations” and we know what the wine is. Are you understanding the procedure? So we're not going to look up the word “wine” because in most cases except for Revelation the wine is literal wine, but in Revelation we know that this is spiritual wine. So she has a cup full of intoxicating wine, the wine is defined as her abominations ~ that is, the wine is interchangable with her abominations.

 

Nah, kita lihat bahwa di tangannnya ada sebuah cawan, dan jelas cawan tersebut penuh dengan anggur, tetapi anggur itu didefinisikan sebagai kekejian-kekejiannya. Jadi anggur = kekejian-kekejian. Nah, jika kita mencari kata “anggur” di Alkitab, kita tidak akan menemukan banyak mengenai apa yang dilambangkan oleh anggur itu, karena di kebanyakan ayat semua referensi anggur itu adalah anggur literal. Tetapi begitu kita tahu bahwa anggur itu adalah kekejian-kekejian, maka kita mencari di kata “kekejian-kekejian” dan kita bisa tahu anggur itu apa. Apakah kalian mengeti prosedurnya? Jadi kita tidak akan mencari kata “anggur” karena di kebanyakan kasusnya anggur itu anggur literal selain di Wahyu. Di Wahyu kita tahu bahwa ini anggur spiritual. Jadi perempuan itu memegang sebuah cawan yang penuh berisi anggur yang memabukkan, dan anggur itu didefinisikan sebagai kekejian-kekejiannya ~ artinya anggur itu bisa digantikan dengan kekejian-kekejiannya.

  

 

Now we cannot understand the Second Angel’s Message unless we understand the First Angel’s Message. We must understand the fall of Babylon in the Second Message in connection with the First Angel’s Message. You see, Babylon fell because she rejected the First Angel’s Message. In other words, if she had accepted the First Angel’s Message Babylon would not have fallen. The reason she falls is because she refused to accept the First Message, and so under the Second Message she falls. So we need to briefly take a look at the First Angel’s Message.

 

Nah, kita tidak bisa mengerti Pekabaran Malaikat Kedua kecuali kita memahami Pekabaran Malaikat Pertama. Kita harus memahami kejatuhan Babilon di Pekabaran Kedua dalam hubungannya dengan Pekabaran Malaikat Pertama. Kalian lihat, Babilon jatuh karena dia menolak Pekabaran Malaikat Pertama. Dengan kata lain, andaikan dia menerima Pekabaran Malaikat Pertama, Babilon tidak akan jatuh. Alasan dia jatuh itu karena dia menolak untuk menerima Pekabaran yang Pertama, sehingga di bawah Pekabaran Kedua, dia jatuh. Jadi kita perlu melihat sejenak ke Pekabaran Malaikat Pertama.

 

 

The First Angel proclaims the Gospel. Then I saw another angel flying in the midst of heaven, having the everlasting Gospel to preach to those who dwell on the earth—to every nation, tribe, tongue, and people…”  So the First Angel’s Message calls us to accept the Gospel. Now what is the Gospel? It involves several things. It's like a cut diamond that has many edges.

1.     First of all the Gospel teaches us that Jesus was sacrificed once for all.

You can read that in the book of Hebrews where you have a comparison between the Old Testament Sanctuary service and the ministration of Christ in the Heavenly Sanctuary.

The first aspect of the Gospel is that Jesus died for our sins, He was sacrificed, and that sacrifice was once for all, it was not to be repeated.

 

2.     Secondly the Gospel also teaches us that Jesus is our only sufficient High Priest,

who applies the benefits of the Gospel to those who come to God through Him. Jesus is our only Intercessor, there is no intercessor except for Jesus. Jesus takes His life and His death when we repent of sin and we confess it and trust in Him, Jesus takes His life, He intercedes with the Father, takes His life and puts it to our account, and God looks upon us as if we had never sinned.

 

3.     Also the Gospel teaches us that we are saved by grace through faith.

We are not saved by our works.

 

So basically that is a cluster of ideas that are contained in the New Testament in the word “Gospel”: The only sacrifice of Jesus Christ; Jesus our only Intercessor between God and man; and the fact that we are justified by grace through faith not by works. Remember that because we're going to come back to it in a few moments.

 

 

Malaikat Pertama menyampaikan Injil. 6 Lalu aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit, dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakan kepada mereka yang diam di atas bumi ~ kepada setiap bangsa, dan suku, dan bahasa, dan kaum…”  Jadi Pekabaran Malaikat Pertama memanggil kita untuk menerima Injil. Nah, Injil itu apa? Itu melibatkan beberapa hal, itu seperti sebuah berlian yang sudah diasah  yang punya banyak sudut.

1.     Pertama-tama, Injil mengajar kita bahwa Yesus dikurbankan satu kali bagi semua orang.

Kalian bisa membacanya di kitab Ibrani di mana ada sebuah perbandingan antara pelayanan Bait Suci Perjanjian Lama dan ministri Kristus di Bait Suci Surgawi.

Aspek pertama dari Injil ialah bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa kita, Dia dikurbankan dan kurban tersebut ialah satu kali bagi semua orang, itu tidak untuk diulangi.

 

2.     Kedua, Injil itu juga mengajar kita bahwa Yesus adalah satu-satunya yang cocok menjadi Imam Besar kita,

yang mengaplikasikan jasa-jasa Injil kepada mereka yang datang kepada Allah melalui DiriNya. Yesus itulah Perantara kita, tidak ada Perantara lain kecuali Yesus. Yesus mengambil hidupNya dan matiNya ~ ketika kita menyesali dan bertobat dari dosa-dosa kita, dan kita mengakui mereka dan kita mempercayaiNya, Yesus mengambil hidupNya, Dia menjadi Perantara di hadapan Bapa, mengambil hidupNya dan memperhitungkannya sebagai milik kita, dan Allah memandang kita seolah-olah kita tidak pernah berbuat dosa..

 

3.     Juga Injil mengajar kita bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman.

Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan kita.

 

Maka pada dasarnya, inilah sekelompok konsep yang ada di Perjanjian Baru yang ada dalam kata “injil”: yaitu satu-satunya pengorbanan Yesus Kristus; Yesus satu-satunya Perantara kita antara Allah dan manusia; dan faktanya bahwa kita dibenarkan oleh kasih karunia melalui iman, bukan oleh perbuatan. Ingat ini, karena nanti kita akan kembali kemari.

 

 

Now the First Angel also teaches us, you know, it introduces the First Angel’s Message by talking about the Everlasting Gospel, but then in verse 7 we find three imperatives. What is an imperative? An imperative is a command, right? And many people like to read verse 6 the Everlasting Gospel, and they like to stop there, even in the Adventist Church. They say, “Oh, yeah, I believe that, you know that Jesus died once for all for my sins; and I believe that Jesus intercedes for me; and you know I believe that  I'm saved by His righteousness alone.” And they stop there. But the Gospel also makes demands on us. You say, “Really?”

 

Nah, Malaikat Pertama juga mengajar kita, dia memperkenalkan Pekabaran Malaikat Pertama dengan bicara tentang Injil yang kekal. Tetapi kemudian di ayat 7, kita mendapatkan tiga kalimat perintah. Apa itu sebuah perintah? Sebuah perintah adalah sebuah suruhan, benar? Dan banyak orang suka membaca ayat 6 Injil yang kekal, dan mereka berhenti di sana, bahkan di dalam gereja Advent sendiri. Mereka berkata, “Oh, iya, saya percaya itu, bahwa Yesus mati satu kali untuk semua dosa saya; dan saya percaya Yesus menjadi Perantara saya; dan saya percaya saya diselamatkan oleh kebenaranNya saja.” Dan mereka berhenti di sana. Tetapi Injil juga mengajukan tuntutan kepada kita. Kalian berkata, “Masa?”

 

 

What are the three imperatives?

“ … ‘Fear God…”

What does fearing God mean? It doesn't mean being afraid of Him. What it means is to have an intense and deep respect for Him which is manifested in obedience. Let me just give you two examples and you have these references in your study notes.

Genesis 20:1 you know when Abraham lied, when he went to Gerar and well, he told a half truth which is a total lie. And he says you know, “Sarah is my sister.” And Abimelech, you know, he got angry when he found out that she was his wife, because he was going to take her, and God was going to curse him. And so he says, “Why did you lie, Abraham?” He says, “Because there is no fear in this place, no fear of God in this place.” In other words, because there's no fear of God they're going to kill me, they're going to break the Commandment ‘Thou shalt not kill’.

Also when Abraham was going to offer his son, the son of the promise, the son of the Covenant, Isaac. You know, when he was about to plunge the knife into his son, the angel stopped his hand, and God said, “Abraham, now I know that you fear Me.”

Fear of God is manifested in obedience. Ecclesiastes 12 says, “the end of the matter is this: fear God and keep His commandments for this is the whole duty of man.” You look up the word “fear” in the Old Testament, it's constantly linked with keeping God's Law.

So in other words, the First Angel’s Message tells us, Yes, the Gospel is beautiful, Jesus died for our sins, Yes He's our Intercessor, we are covered with His righteousness when we repent and confess our sins, and have faith in Jesus. But the Gospel also makes demands on you. Fear God, keep His Commandments, and then it says,

 

Apakah ketiga perintah itu?

“  …  ‘Takutlah akan Allah…”

Apa yang dimaksud dengan “takut akan Allah”? Ini tidak berarti merasa takut kepada Allah. Yang dimaksud ialah memiliki rasa respek yang intens dan mendalam bagiNya, yang dinyatakan dalam kepatuhan. Saya akan memberikan dua contoh dan ada referensinya di makalah kalian.

Kejadian 20:1, kalian tahu ketika Abraham berbohong saat dia pergi ke Gerar, dan dia mengucapkan separo kebenaran yang adalah kebohongan total, dia berkata, “Sarah itu saudara saya.” Dan Abimelekh menjadi marah ketika dia tahu bahwa Sarah itu istri Abraham karena dia berniat mengambilnya, dan Allah mau mengutuknya. Maka dia berkata, “Mengapa engkau berbohong, Abraham?” Abraham berkata, “Karena di tempat ini tidak ada takut akan Allah.” (Kejadian 20:11).  Dengan kata lain, karena tidak ada takut akan Allah, mereka akan membunuhku, mereka akan melanggar Perintah  ‘Engkau tidak boleh membunuh’.

Juga ketika Abraham akan mempersembahkan anaknya, anak yang dijanjikan padanya, anak perjanjian, Ishak. Kalian tahu, Abraham sudah akan menikamkan pisaunya kepada anaknya, tapi seorang malaikat menahan tangannya dan Allah berkata, “Abraham, aku tahu sekarang engkau takut akan Allah…” (Kejadian 22:12)

Takut akan Allah dinyatakan dalam kepatuhan. Pengkhotbah 12:13 mengatakan, 13 Mari kita dengarkan kesimpulan dari semua ini: takutlah akan Allah dan  peliharalah perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.” Kalian cari kata “takut” di Perjanjian Lama, dan itu selalu dikaitkan kepada kepatuhan kepada Hukum Allah.

Jadi dengan kata lain, Pekabaran Malaikat Pertama memberitahu kita, Ya, Injil itu indah, Yesus mati bagi dosa-dosa kita; Ya, Dia adalah Perantara kita, kita tertutup oleh kebenaranNya bilamana kita bertobat dan mengakui dosa-dosa kita, dan mempercayai Yesus. Tetapi Injil juga membuat tuntutan pada kita. Takutlah akan Allah, patuhilah Perintah-perintahNya, kemudian dikatakan,

 

 

“…and give glory to Him…”

glory is symbolic of the character of Christ. In other words, the First Angel’s Message tells us, reveal the glory of Jesus Christ in your life.

You remember that Moses said, “Show Me Your Glory.” This is in Exodus 33:18. What did God show him? He gave a list of His character traits. And when Moses came down from the mount, his face was shining with the glory of Christ, because he had spent time with Him.

And you know 2 Corinthians 3:18 where it says, 18 … beholding … the glory of the Lord, are being transformed into the same image from glory to glory,…  In other words, when the Bible says keep His Commandments it's not saying keep the Commandments legalistically, it's saying also reveal His character.

You know Jesus said, “I am the light of the world” but He also said, “You are the light of the world”. How is that? He is the light of the world, we are the light of the world? Well, I like to illustrate it this way, you know with the sun and with the moon. The sun has original light, right? The moon has reflected light. So when you go out at night and you see this beautiful full moon, you know, romantic if you please, and you say, “Oh what a beautiful moon tonight”,  you know, what you really need to say is how beautiful is the sun, because the light of the moon is the light of the sun. Christ is the sun and we are moons. If we are in connection with the Light, we will reflect His Light. If we don't reflect His Light it's because we don't have any connection with the Sun.

So the First Angel’s Message tells us keep His Commandments, reveal His character, that's a command, give glory to Him. And then the next thing in the First Angel’s Message is that we are now in the hour of God's judgment,

 

“…dan muliakanlah Dia,…”

Kemuliaan itu simbol dari karakter Kristus. Dengan kata lain, Pekabaran Malaikat Pertama memberitahu kita untuk menyatakan kemuliaan Yesus Kristus dalam hidup kita.

Kalian ingat Musa berkata, “…Mohon perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku.’…” Ini di Keluaran 33:18. Apa yang ditunjukkan Allah kepadanya? Dia memberinya daftar dari karakterNya (Keluaran 33:19). Dan ketika Musa turun dari gunung, wajahnya bersinar dengan kemuliaan Kristus, karena dia telah melewatkan waktu bersamaNya.

Dan kalian tahu 2 Korintus 3:18 di mana dikatakan, 18….memandang kemuliaan Tuhankita sedang diubahkan menjadi gambar yang serupa, dari kemuliaan ke kemuliaan,…” Dengan kata lain, ketika Alkitab berkata, patuhilah Perintah-perintahNya, itu tidak berarti mematuhi Perintah-perintah secara legalistis, itu mengatakan nyatakan juga karakterNya.

Kalian tahu, Yesus berkata, “Akulah terang dunia” (Yohanes 8:12), tetapi Dia juga berkata, “Kamu adalah terang dunia” (Matius 5:14). Bagaimana ini? Dia terang dunia, kita terang dunia? Nah, saya suka memakai ilustrasi seperti ini, kalian tahu, dengan matahari dan bulan. Matahari punya cahaya orisinal, benar? Bulan punya cahaya yang terpantul. Jadi bila kita keluar malam hari dan melihat bulan purnama yang indah kalian tahu, itu romantis, dan kalian berkata, “Oh, betapa indahnya bulan malam  ini,” sebetulnya yang harus kita katakan ialah betapa indahnya matahari karena cahaya bulan adalah cahaya dari matahari. Kristus adalah matahari dan kita bulannya. Jika kita terhubung dengan Sang Terang, kita akan memantulkan TerangNya. Jika kita tidak memantulkan TerangNya, berarti kita tidak punya hubungan dengan Sang Matahari.

Jadi Pekabaran Malaikat Pertama memberitahu kita untuk mematuhi Perintah-perintahNya, menyatakan karakterNya, ini sebuah perintah, memuliakan Dia, kemudian hal berikutnya dalam Pekabaran Malaikat Pertama ialah, kita sekarang berada di masa penghakiman Allah.

 

 

“…for the hour of His judgment has come;…”  

So the First Angel’s Message tells us that we don't go to heaven or hell when we die, but the judgment begins at a certain point in history. Now if the judgment begins at a certain point in history, then nobody went to heaven or to hell when they died. So the state of the dead is involved. If the Judgment began October 22, 1844, nobody went to heaven before the Judgment began. Are you following me or not?

Now also the First Angel’s Message tells us that we are supposed to:

 

“…karena saat penghakiman-Nya telah tiba…”

Jadi Pekabaran Malaikat Pertama memberitahu kita bahwa kita tidak pergi ke Surga atau Neraka ketika kita mati, tetapi penghakiman dimulai di suatu saat dalam sejarah. Nah, jika penghakiman dimulai di suatu saat dalam sejarah, maka tidak ada yang pergi ke Surga atau Neraka ketika mereka mati. Maka status orang mati terlibat. Jika Penghakiman mulai pada 22 Oktober 1844, tidak ada yang pergi ke Surga sebelum Penghakiman dimulai. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?

Nah, Pekabaran Malaikat Pertama juga memberitahu kita bahwa kita harus:

 

 

“…and worship Him who made heaven and earth, the sea and springs of water”.

worship Him who created the heavens, the earth, the seas and everything that is in them. That calls us to keep what? To keep the Sabbath. To keep the Sabbath commandment which has been trampled upon.

 

“… dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.’”

Menyembah Dia yang menciptakan langit, bumi, laut dan segala isinya, itu menyuruh kita untuk memelihara apa? Memelihara Sabat. Memelihara Perintah Sabat yang telah diinjak-injak.

 

 

So the First Angel’s Message:

1.     First of all presents the basic, the Gospel.

Jesus died for our sins, once for all. Jesus is willing to take His righteousness and apply it to our account. We are not saved by the works, we are saved by grace through faith.

2.     And then we have the demands that the First Angel’s Message makes:

keep His Commandments, fear Him, respect Him, and reveal His character, the glory of His character.

3.     And preach that the hour of His judgment is now transpiring in heaven,

which means that nobody was judged before the Judgment began, so nobody went to heaven or hell without a judgment, without their cases being examined.

4.    And then of course you have the Sabbath commandment.

 

Jadi Pekabaran Malaikat Pertama:

1.     Pertama-tama mempresentasikan dasarnya, Injil.

Yesus mati untuk dosa-dosa kita, satu kali bagi semua. Yesus bersedia mengambil kebenaranNya dan mengaplikasikannya kepada kita. Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan, kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman.

2.     Lalu tuntutan yang dibuat oleh Pekabaran Malaikat Pertama:

patuhi Perintah-perintahNya, takut akan Dia, hormati Dia, dan nyatakan karakterNya, kemuliaan karakterNya.

3.     Dan kabarkan bahwa penghakimanNya sekarang sedang terjadi di Surga,

yang berarti tidak ada yang dihakimi sebelum Penghakiman itu dimulai, jadi tidak ada yang pergi ke Surga atau Neraka tanpa dihakimi, tanpa kasus mereka diperiksa.

4.     Kemudian tentu saja ada Perintah memelihara Sabat.

 

 

Now Babylon rejects all of these things. Really? Would Babylon had fallen if Babylon had accepted the First Angel’s Message? Absolutely not. She fell because she rejected the pure grape juice of the First Angel’s Message, and in its place became a spiritually intoxicating wine factory. She then gave her fermented wine ~ which represents false doctrine we're going to see ~ to the inhabitants of the world, and they became spiritual alcoholics. The wine represents all the false doctrines and practices that she has imbibed from the nations since the fountainhead  of Babel, are you with me or following me now?

 

Nah, Babilon menolak semua hal ini. Masa? Apakah Babilon jatuh seandainya dia menerima Pekabaran Malaikat Pertama? Tentu saja tidak. Dia jatuh karena dia menolak sari anggur yang murni Pekabaran Malaikat Pertama dan di tempatnya dia menjadi sebuah pabrik anggur spiritual yang memabukkan. Dia lalu memberikan anggurnya yang terfermentasi ~ yang akan segera kita lihat melambangkan doktrin-doktrin palsu ~ kepada penduduk-penduduk dunia, dan mereka menjadi alkoholik spiritual. Anggur itu melambangkan semua doktrin palsu dan praktek palsu yang telah dia serap dari bangsa-bangsa sejak asal mula didirikannya kota Babel. Apakah kalian mengikuti saya?

 

 

Now, let's examine what her abominations are, because I mentioned you know, you look up the word “wine” and you really can't find a good text other than “new wine” and “old wine” skins, but it doesn't say anything about doctrine directly there. You know, most of the references in the Bible to “wine” are to literal wine. So you say, “Well, what does the wine represent?” Well, we have a clue because the wine are her abominations, and so we need to look up the word “abomination” to find out what the abominations are.

 

Nah, mari kita periksa apa kekejian-kekejiannya itu, karena seperti yang sudah saya singgung, jika kita mencari kata “anggur” maka kita benar-benar tidak bisa mencari ayat yang tepat selain kulit “anggur baru” dan “anggur lama”, tetapi tidak langsung mengatakan apa-apa tentang doktrin di sana. Kalian tahu, kebanyakan referensi di Alkitab untuk “anggur” itu mengacu kepada anggur literal. Jadi kalian berkata, “Nah, anggur itu melambangkan apa?” Nah, kita punya petunjuk karena anggur itu adalah kekejian-kekejiannya, maka kita perlu mencari kata “kekejian” untuk mencari kekejian-kekejian apa saja.

 

 

Let's go to Exodus 20:4-6, an abomination is making idols and bowing before them. It says there in Exodus 20:4, 4 You shall not make for yourself a carved image…:  notice it doesn't say only that you should not bow to them, it says you should not make them, “…4 You shall not make for yourself a carved image any likeness of anything that is in heaven above, or that is in the earth beneath, or that is in the water under the earth; you shall not bow down to them nor serve them. For I, the Lord your God, am a jealous God, visiting the iniquity of the fathers upon the children to the third and fourth generations of those who hate Me, but showing mercy to thousands, to those who love Me and keep My commandments.”

The worship of images is an abomination. Notice Deuteronomy 7:25 and 26, “ 25 You shall burn the carved images…” God is telling to Israel before they enter the promised land, “… 25 You shall burn the carved images of their gods with fire; you shall not covet the silver or gold that is on them, nor take it for yourselves, lest you be snared by it; for it is an…” what's the key word?  “…abomination to the Lord your God. 26 Nor shall you bring an abomination into your house…” that's an idol, “…lest you be doomed to destruction like it. You shall utterly detest it and utterly abhor it, for it is an accursed thing.”

Somehow I get the impression that God is not pleased when we make an image and we bow before it. Notice Deuteronomy 27:14 and 15, 14 And the Levites shall speak with a loud voice and say to all the men of Israel, 15 ‘Cursed is the one who makes a carved or molded image, an abomination to the Lord, the work of the hands of the craftsman, and sets it up in secret.’ And all the people shall answer and say, ‘Amen!’…”

So making idols and bowing before the idols is an abomination before the Lord.

 

Mari kita ke Keluaran 20:4-6, suatu kekejian ialah membuat patung-patung berhala dan sujud di hadapan mereka. Dikatakan di Keluaran 20:4, 4 Jangan membuat bagimu patung pahatan…”  simak, tidak dikatakan orang hanya tidak boleh sujud menyembahnya, dikatakan, orang tidak boleh membuat mereka, “…4 Jangan membuat bagimu patung pahatan yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang  cemburu, yang membalaskan dosa bapak-bapak kepada anak-anak sampai ke keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 6 tetapi Aku menunjukkan rahmat kepada beribu-ribu orang yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

Penyembahan patung-patung adalah suatu kekejian. Simak Ulangan 7:25-26, 25 Engkau harus membakar patung-patung pahatan…”  Allah memberitahu Israel sebelum mereka masuk ke tanah perjanjian,  “…25 Engkau harus membakar patung-patung pahatan dewa-dewa mereka dengan api; engkau tidak boleh mengingini perak dan emas yang ada pada mereka maupun mengambilnya bagi dirimu sendiri, supaya jangan engkau terjerat karenanya, sebab hal itu adalah suatu…”  apa kata kuncinya?   “…kekejian bagi TUHAN, Allahmu. 26 Maupun janganlah engkau membawa suatu kekejian  masuk ke dalam rumahmu…”  yaitu patung berhala, “…supaya jangan engkau pun dihukum binasa seperti itu; engkau harus sama sekali membencinya  dan sama sekali merasa jijik terhadapnya, sebab itu adalah barang yang terkutuk.”

Entah mengapa saya mendapat kesan bahwa Allah tidak suka bila kita membuat sebuah patung dan kita sujud di hadapannya. Simak Ulangan 27:14-15,14 Dan orang-orang Lewi harus berbicara dengan suara nyaring dan berkata kepada seluruh orang Israel: 15 ‘Terkutuklah orang yang membuat patung pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian bagi TUHAN, buatan tangan seorang tukang, dan yang mendirikannya dengan sembunyi-sembunyi.’ Dan seluruh bangsa itu haruslah menjawab dan berkata: Amin! …” 

Maka membuat patung-patung dan menyembah di hadapan patung-patung itu adalah kekejian di hadapan Tuhan.

 

 

Also delving into the occult is an abomination to the Lord. Notice Deuteronomy 18:9-12 and there's two specific points that I want to underline in the list of these occult practices that are mentioned here.

God says to Israel,  When you come into the land which the Lord your God is giving you, you shall not learn to follow…” what? “…the abominations of those nations…”  now what are some of those abominations? “…10 There shall not be found among you anyone who makes his son or his daughter pass through the fire, or one who practices witchcraft, or a soothsayer, or one who interprets omens, or a sorcerer, 11 or one who conjures spells, or a medium, or a spiritist, or one who calls up the dead…”   So trying to communicate with the dead is what? An abomination. Let me ask you, does the Roman Catholic Church claim to be able to talk to the dead? Yeah, they pray to Mary.  Mary is dead, folks. That prayer is falling on deaf ears literally speaking. Is it, you know, is it an abomination to believe that you can communicate and you can pray to individuals who die? Of course! And so delving into the occult, trying to communicate with the dead, is an abomination to the Lord.

 

Juga mendalami okultisme adalah kekejian bagi Tuhan. Simak Ulangan 18:9-12 dan di sana ada dua poin khusus yang mau saya garisbawahi di daftar praktek-praktek okultisme yang disebutkan di sini.

Allah berkata kepada Israel, 9 Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau belajar mengikuti…”  apa?   “…kekejian-kekejian bangsa-bangsa itu…”  Nah, apakah beberapa dari kekejian-kekejian itu?   “…10 Di antaramu janganlah ditemukan seorang pun yang membuat anaknya laki-laki atau anaknya perempuan untuk melewati api, atau yang menjadi petenung, atau seorang peramal, atau seorang dukun, atau seorang penyihir, 11atau seorang pemantera, atau seorang yang bertanya kepada roh-roh yang dikenal, atau seorang dukun, atau seorang yang meminta petunjuk kepada orang mati…”  Jadi mencoba berkomunikasi dengan orang mati itu apa? Kekejian. Coba saya tanya, apakah gereja Roma Katolik mengklaim bisa berbicara kepada orang mati? Ya, mereka berdoa kepada Maria. Maria itu sudah mati, Saudara-saudara. Doa itu secara literal jatuh ke telinga yang tidak bisa mendengar. Apakah meyakini orang bisa berkomunikasi dan berdoa kepada individu-individu yang sudah mati itu kekejian? Tentu saja! Maka mendalami okultisme, berusaha berkomunikasi dengan orang mati, adalah kekejian bagi Tuhan.

 

 

Now there's something else that is an abomination. Proverbs 28:9 tells us that people who refuse to keep the Law, it is an abomination to the Lord. It says there, 9  One who turns away his ear from hearing the law, even his prayer is…”  what? “…an abomination.” (NIV)

 

Nah, ada hal lain yang juga kekejian. Amsal 28:9 memberitahu kita bahwa orang yang menolak mematuhi Hukum Allah, adalah kekejian bagi Tuhan. Dikatakan di sana, 9 Orang yang memalingkan telinganya dari mendengarkan Hukum, bahkan doanya…”  apa?   “…adalah kekejian.”

 

 

But then you have the other extreme. Those who think they can be saved by their works, it is an abomination as well. So it's an abomination to believe that you can be saved in your sins, that you don't have to keep the Law, or that you can be saved by your works. Notice what it says in Luke 16:15, 15 And He said to them, ‘You are those who justify yourselves before men, but God knows your hearts. For what is highly esteemed among men is…”   what? …an abomination in the sight of God.”

So those who justify themselves, is that an abomination to the Lord? Absolutely. And justifying yourself means that you can be saved by your works.

 

Tetapi kemudian ada ekstrem yang lain. Mereka yang berpikir mereka bisa diselamatkan oleh perbuatan mereka, itu juga kekejian. Jadi meyakini kita bisa diselamatkan dalam dosa kita, bahwa kita tidak usah mematuhi Hukum Allah, itu kekejian; atau kita bisa diselamatkan oleh perbuatan kita sendiri. Simak apa yang dikatakan di Lukas 16:15, 15 Dan Ia berkata kepada mereka, ‘Kamu-lah orang-orang yang membenarkan diri di hadapan manusia, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang amat dihormati manusia adalah…” apa?   “…kekejian dalam pemandangan Allah…” 

Jadi mereka yang membenarkan diri sendiri, apakah itu suatu kekejian bagi Tuhan? Tentu saja. Dan membenarkan diri sendiri berarti bisa menyelamatkan diri dengan perbuatan.

 

 

Now notice this remarkable statement of Ellen White about the Papacy, she's going to tell us why the Papacy has power, where the power of the Papacy lies, this is Great Controversy 572, “A prayerful study of the Bible would show Protestants the real character of the Papacy and would cause them to abhor and to shun it;…”  if Protestants, you know, if Protestants would study the Bible prayerfully they would abhor the Papacy,  “…but many are so wise in their own conceit that they feel no need of humbly seeking God that they may be led into the truth. Although priding themselves on their enlightenment, they are ignorant both of the Scriptures and of the power of God. They must have some means of  quieting their consciences,…” and how many ways are there to quiet their conscience? We just noticed, the idea that you can be saved in your sins and the idea that you can be saved by your works. She continues,  “…They must have some means of  quieting their consciences, and they seek that which is least spiritual and humiliating. What they desire is a method of forgetting God that shall pass as a method of remembering Him. The Papacy is well adapted to meet the wants of all these…”  notice not the needs, the wants, all “…the wants of all these. It is prepared for two classes of mankind embracing nearly the whole world--those who would be saved by their merits, and those who would be  saved in their sins. Here is the secret of its power.”  (The Great Controversy, p. 572)

 

Sekarang simak pernyataan luar biasa Ellen White tentang Kepausan, dia akan memberitahu kita mengapa Kepausan punya kuasa, di mana letak kekuatan Kepausan. Ini di Great Controversy hal. 572. “…Suatu pembelajaran Alkitab yang disertai doa akan menunjukkan kepada orang-orang Protestan karakter sesungguhnya dari Kepausan dan akan membuat mereka muak kepadanya dan menjauhinya;…” jika Protestan mau mempelajari Alkitab dengan berdoa, mereka akan muak kepada Kepausan, “…tetapi banyak yang merasa begitu pandai dalam kesombongannya sendiri sehingga mereka tidak merasa perlu mencari Allah dengan rendah hati, agar mereka boleh dituntun kepada kebenaran. Walaupun mereka membanggakan diri dengan pencerahan mereka, mereka tidak tahu apa-apa baik tentang Kitab Suci maupun kuasa Allah. Mereka tentunya punya beberapa cara untuk membungkam hati nurani mereka…”  dan ada berapa cara untuk membungkam hati nurani mereka? Kita baru saja menyimak, konsep bahwa kita bisa diselamatkan bersama dosa-dosa kita, dan konsep bahwa kita bisa diselamatkan oleh perbuatan-perbuatan kita. Ellen White melanjutkan, “…Mereka tentunya punya beberapa cara untuk membungkam hati nurani mereka dan mereka mencari mana cara yang paling tidak spiritual dan merendahkan. Apa yang mereka inginkan ialah suatu cara untuk melupakan Allah yang akan bisa dianggap sebagai cara mengingatNya. Kepausan cukup bisa beradaptasi untuk memberikan apa yang diminta oleh semua orang ini…” simak, bukan apa yang dibutuhkan, tapi apa yang diminta, semua  “…yang diminta oleh semua orang ini. Dia siap bagi kedua golongan manusia, merangkul hampir seluruh dunia ~ mereka yang mau diselamatkan oleh amal mereka, dan mereka yang mau diselamatkan dalam dosa-dosa mereka. Di sinilah rahasia kekuatannya.”

 

 

Let me ask you. In the Roman Catholic Church can you be saved by your works? Oh, yes. Just do some pilgrimages, and you know, give some alms, and you know, do all kinds of things, and you know, that's going to justify you.

How about the idea that you can be saved in your sins? Of course. All you have to do is go and confess your sins to the priest, and then continue sinning.

So can you ~ if you're a Roman Catholic  ~ can you believe that you're saved by your works? Oh, sure. Can you believe that you can be saved in your sins? Does that about include everybody in the world, either of those? Absolutely!

 

Coba saya tanya. Di gereja Roma Katolik bisakah orang diselamatkan oleh perbuatan-perbuatan mereka? Oh, ya! Cukup dengan melakukan beberapa kali ziarah, memberikan sejumlah amal, melakukan beberapa hal, dan itu akan membenarkan kita.

Bagaimana dengan konsep orang bisa diselamatkan bersama dosa-dosa mereka? Tentu saja. Mereka hanya perlu datang dan mengakui dosa-dosa mereka kepada seorang romo, dan melanjutkan berbuat dosa lagi.

Jadi, bisakah kita ~ jika kita seorang Roma Katolik ~ bisakah kita meyakini bahwa kita diselamatkan oleh perbuatan-perbuatan kita? Oh, tentu saja. Bisakah kita meyakini kita bisa diselamatkan bersama dosa-dosa kita? Apakah ini merangkum semua orang di dunia, salah satu dari kedua konsep tersebut? Tentu saja!

 

 

Now notice, what else is an abomination? Fornication or adultery, whether literal or spiritual, is an abomination. Jeremiah 13:26 and 27 speaking about Israel, 26 Therefore I will uncover your skirts over your face, that your shame may appear. 27 I have seen your adulteries…” this is talking about Israel, not talking about a woman and a man who have ~ you know, individuals ~ who have sexual relations that shouldn't. This talking about the nation of Israel, the bride of God, in other words,  “…26 Therefore I will uncover your skirts over your face, that your shame may appear. 27 I have seen your adulteries and your lustful neighings, the lewdness of your harlotry,…” and then what's the next word?  “…your abominations on the hills in the fields. Woe to you, O Jerusalem! Will you still not be made clean?” So spiritual fornication or adultery. Israel needed to be married to God, and now she's having other lovers. That is fornication, and fornication is an abomination in the sight of God.

 

Sekarang simak, kekejian itu apa lagi? Perselingkuhan atau perzinahan, entah itu literal maupun spiritual adalah suatu kekejian. Yeremia 13:26-27, bicara tentang Israel, 26 Sebab itulah Aku akan mengangkat gaunmu  sampai ke wajahmu, sehingga kelihatan kemaluanmu.  27Aku sudah melihat zinahmu…”  ini bicara tentang Israel, bukan seorang perempuan dan laki-laki, individu-individu yang melakukan hubungan seksual yang terlarang. Ini bicara tentang bangsa Israel, dengan kata lain, mempelai Allah, “…26 Sebab itulah Aku akan mengangkat gaunmu  sampai ke wajahmu, sehingga kelihatan kemaluanmu. 27 Aku sudah melihat zinahmu dan desah nafsumu, kemesuman persundalanmu,…” lalu, apa kata berikutnya? “…kekejian-kekejianmu di atas bukit-bukit di padang-padang. Celakalah engkau, hai Yerusalem, masihkah engkau tak mau ditahirkan?…” Jadi ini perselingkuhan atau perzinahan spiritual. Israel seharusnya dinikahkan kepada Allah, tapi sekarang dia punya kekasih-kekasih lain. Ini perzinahan, dan perzinahan adalah suatu kekejian di pemandangan Allah.

 

 

Also shedding innocent blood is an abomination to the Lord. Do all of these things apply to the Papacy in its career? Absolutely! Ezekiel 22:1 says, 1Moreover the word of the Lord came to me, saying,  2 ‘Now, son of man, will you judge, will you judge the bloody city? Yes, show her all her…” what?  “…abominations!...” is it an abomination to shed innocent blood? Do the Papacy shed innocent blood? Will Protestantism join the Papacy in the future to do that? Absolutely!

 

Juga menumpahkan darah orang yang tidak bersalah adalah kekejian bagi Tuhan. Apakah semua ini terjadi di Kepausan selama kariernya? Tentu saja! Yehezkiel 22:1 mengatakan, 1 Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, mengatakan, 2 ‘Hai engkau, anak manusia, maukah engkau menghakimi, maukah engkau menghakimi kota yang penuh darah? Ya, tunjukkanlah segala…”  apa?   “…kekejian-kekejiannya…”  Apakah menumpahkan darah orang tidak bersalah suatu kekejian? Apakah Kepausan telah menumpahkan darah orang tidak berdosa? Akankah di masa depan Protestantisme bergabung dengan Kepausan melakukan hal itu? Tentu saja!

 

 

Proverbs 17:15, 15He who justifies the wicked, and he who condemns the just, both of them alike are an abomination to the Lord.”  This refers to mock trials that took place during the 1260 years. Have you ever heard about John Huss, the travesty of justice or Injustice that took place simply because of what he believed and what he taught? He was burned at the stake; and he's only one example of millions that perished. In other words, the wicked prevailed and the righteous were slain. This text in Proverbs says 15He who justifies the wicked, and he who condemns the just, both of them alike are an abomination to the Lord.”

 

Amsal 17:15, 15 Dia yang membenarkan orang fasik dan dia yang  menghukum orang benar, kedua-duanya sama-sama adalah kekejian bagi TUHAN…” Ini mengacu kepada pengadilan-pengadilan palsu yang terjadi selama 1260 tahun. Pernahkah kalian mendengar tentang John Huss, parodi keadilan atau ketidakadilan yang terjadi hanya karena apa yang diyakininya dan apa yang diajarkannya? Dia dibakar di tiang; dan dia hanyalah satu contoh dari jutaan orang yang binasa. Dengan kata lain, orang-orang jahat menang dan yang benar dibunuh. Ayat di Amsal ini berkata, “…15 Dia yang membenarkan orang fasik dan dia yang  menghukum orang benar, kedua-duanya sama-sama adalah kekejian bagi TUHAN…”

 

 

And then Proverbs 6:16-19 says, 16 These six things the Lord hates, Yes, seven are an abomination to Him:

1.   17 A proud look,

2.   a lying tongue,

3.   hands that…” what?  “…shed innocent blood,

4.   18 A heart that devises wicked plans,

5.   feet that are swift in running to evil,

6.   19 A false witness who speaks lies,

7.   and one who sows discord among brethren.”

Quite a list, isn't it? All of these are an abomination to the Lord, including shedding innocent blood.

 

Lalu Amsal 6:16-19 mengatakan, 16 Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, iya, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagiNya:

1.   17 tatapan sombong,

2.   lidah pendusta,

3.   dan tangan yang…” bagaimana?  “…menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,

4.   18 hati yang membuat rencana-rencana yang jahat,

5.   kaki yang cepat lari menuju kejahatan,

6.   19 seorang saksi dusta yang bicara kebohongan,

7.   dan dia yang menabur pertengkaran di antara sesama saudara.

Daftar yang hebat, bukan? Semua ini adalah kekejian bagi Tuhan, termasuk menumpahkan darah orang tidak berdosa.

 

 

Leviticus 18:22 tells us that homosexuality is an abomination to the Lord. “ 22 You shall not lie with a male as with a woman. It is an abomination.”  And you know this Pope has been very lax when it comes to the issue of gay marriage, extremely lax, like he leans in that direction.

 

Imamat 18:22 memberitahu kita bahwa homoseksualitas adalah kekejian bagi Tuhan, 22 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki seperti bersetubuh dengan perempuan. Itu suatu kekejian…”  dan kalian tahu Paus yang sekarang ini (Francis I) sangat longgar terhadap isu perkawinan sesama jenis, amat sangat longgar, seolah-olah dia justru condong ke arah tersebut.  

 

 

And then the greatest abomination of all as we noticed in our study yesterday is what? Sun worship. Ezekiel 8:16 And1 17 says, 16 So He brought me into the inner court of the Lord’s house; and there, at the door of the temple of the Lord, between the porch and the altar, were about twenty-five men with their backs toward the temple of the Lord and their faces toward the east, and they were worshiping the sun toward the east. 17 And He said to me, ‘Have you seen this, O son of man? Is it a trivial thing to the house of Judah to commit the abominations which they commit here? For they have filled the land with violence; then they have returned to provoke Me to anger. Indeed they put the branch to their nose.”

So is sun worship an abomination? You say, “Well, you know, but the Roman Catholic Church doesn't worship the sun and Protestants don't worship the sun.” But they do worship on the day of the sun. And we covered this yesterday. In principle it's the same thing because it's worshiping. In the case of worshiping the sun, it's worshiping an object that God did not create for worship; and in the case of Sunday it's venerating a day that God did not create for worship. So it doesn't matter if it's an object or if it's a day. Whatever man makes for worship is idolatry and is an abomination to the Lord.

 

Kemudian kekejian yang paling besar dari semuanya ialah yang kita simak kemarin di pelajaran kita, yaitu apa? Penyembahan matahari. Yehezkiel 8:16-17 mengatakan, 16 Maka Dia membawa aku ke halaman dalam rumah TUHAN; dan di sana, di pintu masuk ke bait TUHAN, di antara serambi dan mezbah ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, dengan punggung mereka menghadap bait TUHAN dan wajah mereka menghadap ke sebelah timur, dan mereka sedang menyembah matahari ke arah timur. 17 Dan Dia berkata kepadaku, ‘Sudahkah  kaulihat itu, hai anak manusia? Apakah hal yang sepele bagi kaum Yehuda untuk melakukan kekejian-kekejian  yang mereka lakukan di sini? Karena mereka telah memenuhi negeri ini dengan kekerasan, lalu mereka berbalik untuk menyulut murkaKu. Sungguh, mereka telah meletakkan ranting di hidung mereka (mengejek Tuhan).”

Jadi apakah penyembahan matahari itu suatu kekejian? Kalian berkata, “Nah, tapi gereja Roma Katolik tidak menyembah matahari, dan Protestan tidak menyembah matahari.” Tetapi mereka beribadah pada hari matahari. Dan ini sudah kita kupas kemarin. Secara prinsip ini hal yang sama karena ini tentang penyembahan. Dalam kasus menyembah matahari, itu ialah menyembah sebuah objek yang diciptakan Allah bukan untuk disembah; dan dalam kasus ibadah pada hari Minggu, itu menghormati sebuah hari yang diciptakan Allah bukan untuk dihormati. Jadi tidak soal apakah itu sebuah objek atau itu sebuah hari, apa pun yang dijadikan manusia untuk penyembahan adalah berhala dan kekejian bagi Tuhan.

 

 

Now notice what Ellen White wrote. This is on page 389 of Great Controversy and it's on page 75 of your study notes.  “When faithful teachers expound the Word of God, there arise men…”  what kind of men? Men with PhDs. That's not what she says, but that's what she means. “…there arise men of learning, ministers professing to understand the Scriptures, who denounce sound doctrine as heresy, and thus turn away inquirers after truth…”  you know, I found this in my Evangelistic series that ~  I don't do long Evangelistic series now, but I served as evangelist of the Texico conference  many years ago and you know whenever I preached a sermon on the Sabbath,  people would go and they would speak to their ministers, and their ministers would come out and say, “Well we're not under Law we're under grace, and the apostle Paul said it's not about days, and the Bible says that nobody can judge me about the Sabbaths”. And so many of them would not come back because they would go to their religious leaders, and tell them,  “I discover this wonderful truth about the Sabbath, what can we say?” “Oh, those Adventists, they're a cult, don't pay any attention to them.” And people instead of studying for themselves, they buy hook, line, sinker, fishing pole, boat, and fishermen. They swallow everything whole, because they respect their religious leaders. We need to study for ourselves. She continues, “…Were it not that the world is hopelessly intoxicated with the wine of Babylon, multitudes would be convicted and converted by the plain, cutting truths of the Word of God. However, religious faith appears so confused…”  is that true today that religious faith appears so confused? Everybody believes something different. And you know, we're non-denominational, we're Presbyterian, we're Lutheran, you know the Christian world is just totally divided. And she says, “…However, religious faith appears so confused…”  by the way that's the meaning of the word “Babylon”,  “…and discordant that the people know not  what  to believe as truth. The sin of the world's impenitence lies at the door of the church.”

 

Sekarang simak apa yang ditulis Ellen White. Ini Great Controvers hal. 389, dan hal. 75 dari makalah kalian. “…Ketika pengajar-pengajar yang setia menjelaskan Firman Allah, muncullah orang-orang…”  orang-orang macam apa? Orang-orang dengan gelar PhD. Ellen White tidak memakai istilah itu tetapi itulah yang dimaksudnya,  “…orang-orang terpelajar, pendeta-pendeta yang mengaku mengerti Kitab Suci,  menolak doktrin yang benar sebagai bidat, dan dengan demikian membuat mereka yang mencari kebenaran, berbalik arah. …”  Kalian tahu, saya menemukan ini dalam seri penginjilan saya ~ sekarang saya sudah tidak membuat seri penginjilan yang panjang, tetapi saya pernah melayani sebagai penginjil di Konferens Texico banyak tahun yang silam, dan kalian tahu, setiap kali saya mengkhotbahkan tentang Sabat, orang-orang akan pergi dan berbicara dengan pendeta-pendeta mereka, dan pendeta-pendeta mereka akan memberi keterangan dan berkata, “Kita tidak di bawah Hukum, kita di bawah kasih karunia, dan rasul Paulus berkata bukan tentang hari-harinya, dan Alkitab berkata tidak ada orang yang boleh menghakimi kita tentang hari-hari sabat.” Maka banyak dari mereka tidak akan kembali karena mereka pergi ke pemimpin rohani mereka, dan mengatakan, “Saya menemukan kebenaran yang mengagumkan tentang Sabat, apa yang harus kita katakan?” “Oh, itu orang-orang Advent mereka itu sebuah kult, tidak usah menggubris mereka.” Dan orang-orang itu gantinya mempelajari untuk diri mereka sendiri, mereka menelan mentah-mentah segalanya karena mereka menghargai para pemimpin rohani mereka. Kita perlu mempelajari untuk diri kita sendiri. Ellen White melanjutkan, “…Seandainya dunia tidak dalam keadaan mabuk tak berdaya oleh anggur Babilon, orang banyak akan diyakinkan kesalahannya dan ditobatkan oleh kebenaran-kebenaran Firman Allah yang sederhana, dan tajam. Tetapi ajaran agama itu begitu membingungkan…” benarkah ini? Hari ini ajaran agama tampak begitu membingungkan. Setiap orang percaya pada sesuatu yang berbeda. Kami non-denominasi, kami Presbyterian, kami Lutheran, kalian tahu dunia Kristen begitu terpecah-belah. Dan Ellen White berkata, “…Tetapi ajaran agama itu begitu membingungkan…” nah, itulah makna kata “Babilon”,  “…dan tidak ada keselarasan, sehingga orang-orang tidak tahu apa yang harus dipercayai sebagai kebenaran. Dosa orang-orang dunia yang tidak bertobat terletak di pintu gereja…”

 

 

That's sad, really sad. The Roman Catholic Church is obsessed with the sun. I had the privilege of visiting the Vatican Museum. It is amazing in the Vatican Museum and in Roman Catholic churches. One of my favorite pastimes when I go to visit other countries is to visit as many Roman Catholic churches as I can, because I like to look at the icons and the images that they have. You find sunbursts everywhere, one of the reasons why the Papacy adopted Sunday as the day of worship was to make the pagan sun worshippers comfortable in the church. The Papacy’s wine factory produces a plethora of beliefs and practices that are not biblical, and here are some of them:

ü    the sanctity of Sunday

ü    the union of church and state

ü    the sacrifice of the mass

ü    infant baptism

ü    lent

ü    canonizing saints ~ where do you find canonizing saints in the Bible? Nowhere!

ü    praying to and for the saints

ü    lighting candles

ü    burning incense

ü    sprinkling holy water

ü    crafting idols and bowing before them

ü    using holy vestments

ü    the Easter cross on the forehead

ü    oracular confession of sins to a mere man

ü    praying the rosary

ü    the sign of the cross

ü    celibacy

ü    purgatory

ü    convents, monasteries

ü    etc. etc.

 

Is any of that in the Bible? None of it is in the Bible. Everything is based on tradition, but the good news is that when Babylon falls at the end, first morally, and then physically, God will have a faithful remnant that does not practice any of these abominations. Not one of them. That's where we come to Ezekiel 9:4, there's a sealing before the destruction. It says, “ ….‘Go through the midst of the city, through the midst of Jerusalem, and put a mark on the foreheads of the men who sigh and cry…” what are they sighing and crying about there?  “…sigh and cry over all the abominations that are done within it.’…”

By the way, where are these abominations taking place? In Egypt, right? Among the Philistines? Where are these abominations taking place in the Old Testament story? In Israel! That should be sobering, it's taking place within the church, that is an apostasy!

 

Ini menyedihkan, benar-benar menyedihkan. Gereja Roma Katolik itu terobsesi dengan matahari. Saya punya kesempatan mengunjungi Museum Vatikan. Mengagumkan di Museum Vatikan dan di gereja-gereja Roma Katolik. Salah satu kegemaran saya di waktu senggang bila saya ke negara-negara lain adalah saya berusaha mengunjungi sebanyak mungkin gereja-gereja Roma Katolik, karena saya suka melihat ikon-ikon dan patung-patung yang mereka punya. Ada gambar pancaran matahari di mana-mana, salah satu alasan mengapa Kepausan mengadopsi hari Minggu sebagai hari ibadah ialah agar para pemuja berhala matahari merasa nyaman di gereja. Pabrik anggur Kepausan memproduksi banyak sekali kepercayaan dan praktek yang tidak alkitabiah, dan inilah beberapa di antaranya:

ü    kekudusan hari Minggu

ü    persatuan gereja dan pemerintah

ü    kurban misa

ü    permandian bayi

ü    lent

ü    pengangkatan orang-orang kudus ~ di mana di Alkitab ada orang-orang yang sudah mati diangkat sebagai orang-orang kudus? Tidak ada.

ü    berdoa kepada dan untuk orang-orang kudus yang sudah mati itu

ü    memasang lilin

ü    membakar dupa

ü    memercikkan air suci

ü    memahat patung berhala dan sujud di hadapan mereka

ü    memakai pakaian suci

ü    tanda salib di dahi pada waktu Paskah (Rabu abu)

ü    pengakuan dosa kepada manusia biasa

ü    doa Rosario

ü    membuat tanda salib

ü    selibat (tidak boleh menikah)

ü    purgatory (api pencucian)

ü    biara

ü    dll. dll.

Apakah ada yang Alkitabiah? Tidak satu pun di antaranya ada di Alkitab. Semuanya berdasarkan tradisi, tetapi kabar baiknya ialah ketika Babilon akhirnya jatuh, pertama secara moral kemudian secara fisik, Allah akan memiliki umat sisa yang tidak mempraktekkan mana pun dari kekejian-kekejian itu. Tidak satu pun. Di sinilah kita tiba di Yehezkiel 9:4, ada pemeteraian sebelum terjadinya pembinasaan. Dikatakan,  4 Pergilah menjelajahi tengah kota, ke tengah-tengah Yerusalem dan berilah tanda pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah dan meratap…” mereka berkeluh kesah dan meratapi apa di sana? “…berkeluh kesah dan meratap karena segala kekejian yang dilakukan di dalam kota itu.’…”

Nah, kekejian-kekejian ini terjadi di mana? Di Mesir, benar? Di antara orang Filistin? Di mana kekejian-kekejian ini terjadi di kisah Perjanjian Lama? Di Israel! Ini tentunya menyadarkan, ini terjadi di dalam gereja, itu adalah kemurtadan!

 

 

Now the next point is on page 76, the cup has wine in it, and when the kings and the nations drink the wine, they are filled with rage against those who don't drink. Notice Jeremiah 51:7, Babylon was a golden cup in the Lord’s hand, that made all the earth…” what?  “…drunk. The nations drank her wine; therefore the nations are deranged.” What deranges the nations? What makes the nations crazy? The wine.

 

Sekarang, poin berikutnya ada di hal. 76, cawan yang berisikan anggur, dan ketika raja-raja dan bangsa-bangsa meminum anggurnya, mereka dipenuhi murka terhadap orang-orang yang tidak meminumnya. Simak Yeremia 51:7,  7 Babel adalah piala emas di tangan TUHAN yang membuat seluruh bumi…” apa? “…mabuk. Bangsa-bangsa minum anggurnya, itulah sebabnya bangsa-bangsa mengamuk…” Apa yang membuat bangsa-bangsa mengamuk? Apa yang membuat bangsa-bangsa gila? Anggurnya.

 

 

Now notice this significant statement from Ellen White, Gospel Testimonies to Ministers and Gospel Workers page 61 and 62, “The fallen denominational churches are Babylon. Babylon has been fostering poisonous doctrines, the wine of error. This wine of error is composed of  false doctrines,…” and then she's going to give some examples,  “…such as the natural immortality of the soul,…” do Protestants believe that too? Did they inherit that from the Papacy? Yes! “…the eternal torment of the wicked,…” did Protestantism inherit that also from the Papacy? Yes! “…the denial of the pre-existence of Christ prior to His birth in Bethlehem,…” that's talking about liberal theologians that don't believe in miracles, they don't believe in the virgin birth,  “…and advocating and exalting the first day of the week above God's holy and sanctified day…”  Now these are only samples because she says, “…These and  kindred errors are presented to the world by the various churches, and thus the Scriptures are fulfilled that say,…”  now she's going to quote Revelation “…'For all nations have drunk of the wine of the wrath of her fornication.'…” and now notice why it's called the wine of wrath.  “…It is a wrath which is created by false doctrines, and when kings and presidents…” those are not religious leaders, they're what? Civil, political leaders, right? So the harlot gives her wine to all of the nations, but especially she gives it to whom? To the kings and presidents. And what happens when kings and presidents drink her wine? Well, when they drink her wine, and she says, “You know you need to implement our agenda, you need to enforce Sunday observance. We can't, we're a church, but you need to force people to keep Sunday,” which is part of her intoxicating wine.  Now the kings if they were sober, and they knew the truth, and they embrace the truth, what would they say? “Take a hike!” I’m paraphrasing. If they would be sober, they would know what the truth is, they'd say “We've had 200 years of peace from your oppression. One of the worst mistakes that we can make is to forget history.” And there's a movement in the United States now to erase history, it's a political movement to erase history. That's dangerous because we learn from the mistakes of history, and if we don't learn we are doomed to repeat the same mistakes over and over again. That's why Ellen White says, “we have nothing to fear of the future unless we forget God's leading in the past” I'm paraphrasing. So we need history. By the way, you cannot understand prophecy without history. How can you understand Daniel 7 without history? Are you following me or not? People like easy stuff, you know, people like unhealthy snacks, spiritually speaking, you know, because we live in a world where people want something, I want it! I want it! I want it now! Without any struggle. And you can tell on television, every second things are changing on the screen, and this makes people you know desperate. Get to the point, get to the point, but you know you can't get to the point quickly on these things. It takes time to study and to work through this. It's taken me 60 years without revealing my  age to work through this.  She continues, “…It is a wrath which is created by false doctrines, and when kings and presidents drink this wine of the wrath of her fornication, they are stirred with anger against those who will not come into harmony with the false and satanic heresies which exalt the false sabbath, and lead men to trample underfoot God's memorial.”

 

Sekarang, simak pernyataan signifikan ini dari Ellen White, Gospel Testimonies to Ministers and Gospel Workers, hal. 61-62,  “…Denominasi gereja-gereja yang murtad adalah Babilon. Babilon sedang mempromosikan doktrin-doktrin beracun, anggur kesesatan. Anggur kesesatan ini terdiri atas doktrin-doktrin palsu;…”  lalu dia akan memberikan beberapa contoh,   “…misalnya kebakaan nyawa secara alami…”  apakah Protestan mempercayai itu juga? Apakah mereka mewarisinya dari Kepausan? Ya!  “…penyiksaan abadi orang-orang fasik;…”  apakah Protestan mewarisi ini juga dari Kepausan? Ya! “…penolakan atas pra-eksistensi Kristus sebelum kelahiranNya di Betlehem;…”  ini bicara tentang para theolog liberal yang tidak percaya pada mujizat, mereka tidak percaya pada kelahiran Yesus dari seorang perawan,  “…serta memberlakukan dan meninggikan hari pertama  setiap minggu di atas hari suci Tuhan yang dikuduskanNya…”  Nah, ini hanyalah contoh-contoh, karena Ellen White berkata, “…Ini, dan kesalahan-kesalahan sejenis, disajikan kepada dunia oleh pelbagai gereja, dengan demikian digenapilah Firman Tuhan yang berbunyi…”  sekarang Ellen White akan mengutip dari Wahyu, “…‘Karena semua bangsa telah minum dari anggur murka perzinahannya.’ (Wahyu 18:3)…”  dan sekarang simak mengapa itu disebut anggur murkanya “…Ini adalah murka yang diciptakan oleh doktrin-doktrin yang salah, dan ketika raja-raja dan presiden-presiden…”  mereka ini bukan pemimpin rohani, mereka itu apa? Sipil, pemimpin politik, benar? Jadi perempuan pelacur itu memberikan anggurnya kepada semua bangsa, tapi terutama dia memberikannya kepada siapa? Raja-raja dan presiden-presiden. Dan apa yang terjadi ketika raja-raja dan presiden-presiden minum anggurnya? Nah, ketika mereka minum anggurnya dan dia berkata, “Kalian tahu, kalian harus menjalankan agenda kami, kalian harus memaksakan pemeliharaan hari Minggu. Kami tidak bisa, kami ini gereja, tetapi kalian harus memaksa orang-orang memelihara hari Minggu”, yang adalah bagian dari anggurnya yang memabukkan. Nah, raja-raja ini andaikan mereka tidak mabuk, dan mereka tahu tentang kebenaran, dan mereka memeluk kebenaran itu, mereka akan berkata apa? “Enyahlah pergi!” saya memparafrase. Andai mereka tidak mabuk, mereka akan tahu apa kebenarannya, mereka akan berkata, “Kami sudah mengalami hidup damai bebas dari penindasanmu selama 200 tahun. Salah satu kesalahan terbesar yang bisa kami lakukan ialah melupakan sejarah.” Dan di Amerika Serikat sekarang ada gerakan untuk menghapus sejarah. Ini berbahaya karena kita belajar dari kesalahan sejarah, dan jika kita tidak belajar kita pasti akan mengulangi kesalahan yang sama berulang-ulang lagi. Itulah mengapa Ellen White berkata, “tidak ada yang perlu kita khawatirkan untuk masa depan kecuali jika kita melupakan tuntunan Allah di masa lampau”, saya memparafrase. Jadi kita perlu sejarah. Nah, kita tidak bisa memahami nubuatan tanpa sejarah. Bagaimana kita bisa memahami Daniel 7 tanpa sejarah? Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Manusia suka hal-hal yang mudah, suka kudapan yang tidak sehat, bicara secara spiritual, karena kita hidup di dunia di mana manusia menginginkan sesuatu, aku mau, aku mau, aku mau sekarang! Tanpa perjuangan. Dan kita bisa lihat dari televisi, setiap detik layarnya berubah dan ini membuat orang tidak sabar. Langsung saja ke intinya! Langsung ke intinya! Tapi kita tahu untuk hal-hal ini kita tidak bisa ke intinya dengan cepat. Butuh waktu untuk mempelajari dan mengupasnya. Saya sudah menghabiskan 60 tahun ~ tanpa memberitahukan umur saya ~ untuk mengupas ini. Ellen White melanjutkan,  “…Ini adalah murka yang diciptakan oleh doktrin-doktrin yang salah, dan ketika raja-raja dan presiden-presiden minum anggur murka perzinahannya, mereka digerakkan oleh murka terhadap orang-orang yang tidak mau menyesuaikan diri dengan ajaran-ajaran bidat yang salah dan setaniah, yang meninggikan sabat palsu dan membawa manusia untuk menginjak-injak tanda peringatan Allah.”

 

 

The harlot and her daughters have made the multitudes alcoholics, and they are so addicted and intoxicated that it is virtually impossible for them to think rationally and to grasp the truth. The harlot’s spiritual alcohol controls them, it is impossible to reason with a drunkard. Have you ever tried to give a Bible study to a drunkard? Because drunkards are quite sure that they know everything and will argue with you until they are blue in the face. And that's what happens spiritually when you try to share the Sabbath with somebody that belongs to one of these churches. They say, “Oh, that's not what my preacher says. And by the way, you know, the Bible says we're saved by grace, and so you know we don't have to keep the Law because we're not under Law, we're under grace, and it says nobody can judge me about Sabbaths.” Of course they're taking that text out of context. They're not studying it carefully because they're drunk.

 

Perempuan pelacur itu dan anak-anak perempuannya telah membuat orang banyak menjadi alkoholik, dan mereka begitu kecanduan dan mabuk sehingga nyaris mustahil bagi mereka untuk bisa berpikir secara rasional dan menangkap kebenaran. Alkohol spiritual si perempuan pelacur mengendalikan mereka, mustahil bisa bicara logika dengan seorang pemabuk. Pernahkah kalian mencoba memberikan pelajaran Alkitab kepada seorang yang mabuk? Karena orang-orang yang mabuk sangat yakin mereka sudah tahu semuanya dan akan mendebat sampai kehabisan nafas. Dan itulah yang terjadi secara spiritual ketika kita berusaha membagikan tentang hari Sabat kepada seseorang yang adalah anggota salah satu gereja-gereja itu. Mereka berkata, “Oh, pendeta saya tidak berkata begitu. Dan tahukah Anda, Alkitab mengatakan kita diselamatkan oleh kasih karunia, jadi kita tidak harus mematuhi Hukum karena kita tidak di bawah Hukum, kita di bawah kasih karunia, dan juga dikatakan bahwa tidak ada orang yang bisa menyalahkan saya tentang Sabat.” Tentu saja mereka mengambil ayat itu di luar konteks. Mereka tidak mempelajarinya dengan teliti karena mereka mabuk.

 

 

Notice what Ellen White wrote in the book Counsels to Writers and Editors page 47,  “Error is  never harmless. It  never sanctifies, but always brings  confusion and dissension. It is  always…”  what? “…dangerous. The enemy has great power over minds that are not thoroughly fortified by  prayer and established in  Bible truth.

 

Simak apa yang ditulis Ellen White di bukunya Counsels to Writers and Editors hal. 47, “…Kesalahan tidak pernah tidak berbahaya. Dia tidak pernah menguduskan, melainkan selalu membawa kebingungan dan perselisihan. Dia selalu…”  apa?   “…berbahaya. Musuh punya kuasa yang besar atas pikiran-pikiran yang tidak seluruhnya dikuatkan oleh doa dan tertancap dalam kebenaran Alkitab.”

 

 

God has a final message for the world, did you know that the message, the Second Angel’s Message is going to be proclaimed with more power in the end time? It's called The Loud Cry. It is going to increase in intensity, and it's going to swell into a loud cry, it's going to be a message that goes to the whole earth. Every corner of the earth is going to hear this message, inviting God's faithful people to come out of confusion, to come out of Babylon, and that message is in Revelation 18:1-4. By the way would God give this warning if there wasn't a danger that people were going to go through this? You know you're going to find a warning here, come out of Babylon, that you don't receive her plagues. So if they're not alive when the plagues are going to be poured out, why give the warning? This is given to the last generation.

 

Allah punya pekabaran terakhir bagi dunia. Tahukah kalian bahwa Pekabaran Malaikat Kedua akan diserukan dengan kuasa yang lebih besar di akhir masa? Itu disebut Seruan Nyaring. Itu akan meningkat dalam intensitas, dan itu akan membesar ke dalam sebuah seruan nyaring, itu akan menjadi pekabaran yang pergi ke seluruh dunia. Setiap sudut dunia akan mendengar pekabaran ini, mengundang umat Allah yang setia untuk keluar dari kebingungan, untuk keluar dari Babilon, dan pekabaran ini ada di Wahyu 18:1-4. Nah, apakah Allah akan memberikan peringatan ini andaikan tidak ada bahaya manusia akan mengalami ini? Kalian tahu, di sini ada sebuah peringatan, keluarlah dari Babilon supaya jangan kamu ikut menerima malapetaka-malapetakanya. Jadi, jika mereka tidak hidup pada waktu malapetaka-malapetaka itu akan dicurahkan, untuk apa Tuhan memberikan peringatan? Ini diberikan kepada generasi yang terakhir.

 

 

1 After these things I saw another angel coming down from heaven, having…”  this is not in the Second Angel’s Message, this intensifies it. “…having  great authority…” the word μέγας[megas] “mega” great authority, that doesn't say that in the Second Angel’s Message in Revelation 14, but this is an enhancement of it, “…and the earth was illuminated with his glory…” how many places does the message go? To the earth. “…And…” this is not in the Second Angel’s Message in Revelation 14, “…And he cried mightily with a loud voice,…” somehow I think that God wants us to know that this is going to be a powerful message, you think? It's a repetition of the Second Message but with higher intensity. And what is this message going to say? “…saying, ‘Babylon the great is fallen, is fallen,…” and now notice how this is intensified  “…and has become a dwelling place of demons,…” this is the last stage of Babylon before her destruction,  “…a dwelling place of demons, a prison for every foul spirit, and a cage for every unclean and hated bird!...” because the birds represent Satan and his angels. Remember the parable of the sower? That part of the seed fell on the road and the birds came and ate it up, and Jesus said the Devil takes away the seed when it was planted in the heart, when He interprets this in the parable. So it says, “…‘Babylon the great is fallen, is fallen, and has become a dwelling place of demons, a prison for every foul spirit, and a cage for every unclean and hated bird!...” does it sound like a place you want to be? When people hear this, they need to know there's an urgency to get out. Now, why does this happen? Verse 3, “…For…” that means because”, “…all the nations have drunk of the wine of the wrath of her fornication, the kings of the earth have committed fornication with her, and the merchants…”  ah now something is added. I wish I had time to go into Revelation 18, but I have a whole series on Revelation 18 so you need to you get that. Revelation 18 is rarely studied. It speaks about the demise of the capitalistic system of the world, when people are going to wail because they realize that they're lost, and none of what they had is able to save them. It's a powerful chapter which we rarely study in evangelism. So it says, “…the kings of the earth have committed fornication with her, and the merchants of the earth have become rich through the abundance of her luxury.’ And I heard another voice from heaven saying, ‘Come out of her, my people,…”  does Jesus have a people in Babylon? In all the organizations of Babylon? Yeah, there's multitudes of God's true people in all churches. If they weren't there, why would He call them out? As organizations they're fallen, but individuals, there are thousands of individuals in those churches, that they need to understand this, and come out before it's too late. So it says, “…And I heard another voice from heaven saying, ‘Come out of her, my people, lest you share in her sins, and lest you receive of her plagues…”  is this God’s last call for people to get out of Babylon before the plagues fall? Absolutely! God wouldn't give the warning unless the plagues were imminent and about to come. So in other words, this is intensified because it is given with mega authority. The whole earth is filled with His glory, the angel cries out mightily with a loud voice. This is clearly God's last and powerful message just before the close of probation.

 

1 Setelah hal-hal itu, aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga, yang mempunyai…” ini tidak ada di Pekabaran Malaikat Kedua, ini yang mengintensifkannya, “…mempunyai kekuasaan besar…” katanya ialah μέγας[megas] autoritas yang besar, di Pekabaran Malaikat Kedua di Wahyu 14, tidak dikatakan demikian, tapi ini merupakan penekanannya, “…dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya…”  Pekabaran ini akan disampaikan ke berapa tempat? Ke seluruh dunia. “…2 Dan ia berseru dengan kekuatan besar, dengan suara yang nyaring…” saya pikir Allah mau kita tahu ini adalah pekabaran yang sangat kuat, menurut kalian? Ini adalah pengulangan dari Pekabaran Malaikat Kedua, tetapi dengan intensitas yang lebih tinggi. Dan apa yang akan disampaikan pekabaran ini?  “…katanya: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel yang besar itu…” sekarang simak bagaimana ini ditingkatkan, “…dan telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat…” ini tahap terakhir Babilon sebelum kehancurannya, “…penjara bagi setiap roh najis dan  sebuah sangkar untuk setiap  burung yang najis dan yang dibenci…”  karena burung-burung melambangkan Setan dan malaikat-malaikatnya. Ingat perumpamaan si penabur? Sebagian benih yang jatuh di jalan, dan burung-burung datang dan memakannya. Dan ketika Yesus menginterpretasikan perumpamaan ini, Dia berkata, Iblislah yang datang mengambil benih itu ketika benih itu ditaburkan di hati. Jadi dikatakan, “…‘Sudah roboh, sudah roboh Babel yang besar itu dan telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat, penjara bagi setiap roh najis dan  sebuah sangkar untuk setiap  burung yang najis dan yang dibenci…”  apakah ini terdengar seperti sebuah tempat di mana kita ingin berada? Saat orang-orang mendengar ini, mereka perlu mengetahui ada urgensi untuk keluar. Nah, mengapa ini terjadi? Ayat 3, “…3 karena semua bangsa telah minum dari anggur murka zinahnya, dan raja-raja di bumi telah berbuat zinah dengan dia, dan pedagang-pedagang…” aaah, sekarang ada sesuatu yang ditambahkan. Sayang saya tidak punya waktu untuk masuk ke Wahyu 18, tetapi saya punya serie lengkap tentang Wahyu 18, jadi kalian perlu mempelajari itu. Wahyu 18 jarang dipelajari. Ini bicara tentang matinya sistem kapitalis dunia, ketika manusia akan meraung-raung karena mereka menyadari bahwa mereka tidak selamat, dan tidak ada apa pun dari milik mereka yang bisa menyelamatkan mereka. Ini adalah pasal yang keras, yang jarang dipelajari dalam penginjilan. Jadi dikatakan, “…raja-raja di bumi telah berbuat zinah dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan kemewahannya.’ 4 Dan aku mendengar suara lain dari sorga berkata, ‘Keluarlah darinya, hai umat-Ku…”  apakah Yesus punya umat di Babilon? Di semua organisasi Babilon? Ya. Ada banyak orang milik Allah yang setia di semua gereja. Andaikan mereka tidak ada di sana, untuk apa Tuhan memanggil mereka keluar? Sebagai organisasi mereka sudah jatuh, tetapi individu-individunya, ada ribuan individu di dalam gereja-gereja itu, mereka perlu memahami ini, dan keluar dari sana sebelum terlambat. Jadi dikatakan,   “…4 Dan aku mendengar suara lain dari sorga berkata, ‘Keluarlah darinya, hai umat-Ku, kalau tidak, kamu ikut ambil bagian dalam dosa-dosanya, dan kamu akan turut menerima malapetaka-malapetakanya…”  apakah ini panggilan terakhir dari Allah supaya orang-orang keluar dari Babilon sebelum jatuhnya malapetaka-malapetaka? Tentu saja! Allah tidak akan memberikan peringatan ini kecuali malapetaka-malapetaka itu sudah mengancam dan akan segera datang. Jadi dengan kata lain, ini ditingkatkan karena ini diserukan dengan autoritas mega. Seluruh dunia dipenuhi oleh kemuliaanNya, malaikat itu berseru dengan sangat kuat dengan suara nyaring. Ini jelas adalah pekabaran terakhir yang kuat dari Allah tepat sebelum tutupnya pintu kasihan.

 

 

The book of Proverbs gives some wise counsel to the political rulers which is literal, but also spiritual. Notice Proverbs 31:4 and 5, It is not for kings, O Lemuel, it is not for kings to drink wine, nor for princes intoxicating drink;…” who are the ones who are in danger of drinking here? Political rulers. Why? Why isn't it wise for kings to drink wine or princes intoxicating drink?  “… Lest they drink and forget the Law, and pervert the justice of all the afflicted.”

Are you catching the picture?

But this is a warning for Seventh Day Adventists too. There's a tendency to lower our distinctive message these days, would you agree with that?

 

Kitab Amsal memberikan nasihat yang bijak kepada penguasa politik literal, tetapi juga yang spiritual. Simak Amsal 31:4-5, 4 Tidaklah pantas bagi raja, hai Lemuel, tidaklah pantas bagi raja meminum anggur, ataupun bagi para pangeran minuman yang memabukkan…”  siapakah yang dalam bahaya kalau minum di sini? Para penguasa politik. Mengapa? Mengapa tidak bijak bagi raja-raja untuk minum anggur atau para pangeran minuman yang memabukkan?   “…5 supaya jangan sampai mereka minum dan melupakan Hukum, dan membengkokkan keadilan bagi semua yang tertindas…” 

Apakah kalian menangkap gambarnya?

Tetapi ini juga merupakan peringatan bagi MAHK. Ada tendensi untuk menurunkan pekabaran khas kita hari-hari ini, apakah kalian sependapat dengan itu?

 

 

Notice what Ellen White wrote Selected Messages Volume 2 page 385,  “I  was  told  that  men  will  employ  every  policy  to  make  less  prominent  the difference between the faith of Seventh-day Adventists and those who observe the first day of the week. In this controversy the  whole world will be engaged, and the time is short. This is no time to haul down our colors.”

This is going to be done from within. “Oh, let's not make the Sabbath issue real prominent because you know, then we won't be popular with the churches.” Be careful with that.

 

Simak apa yang ditulis Ellen White di Selected Messages Vol. 2 hal. 385, “…Saya diberitahu bahwa manusia akan memakai setiap cara untuk memperkecil perbedaan antara iman MAHK dari mereka yang memelihara hari yang pertama setiap minggu. Seluruh dunia akan terlibat dalam pertentangan ini, dan waktunya singkat. Ini bukan waktunya untuk menyerah dan menerima kekalahan.”

Ini akan dilakukan dari dalam. “Oh, marilah jangan membuat isu Sabat terlalu mencolok karena kalian tahu, kalau kita berbuat itu, kita jadi tidak populer di gereja-gereja lain.” Waspada dengan ini.

 

 

By the way Ellen White has a statement in Great Controversy where she says that, many of those who we admired most, will become our worst enemies. They will forsake our message, they will become our accusers in courts of Law, and ~ by the way getting a little bit ahead of myself ~ in the book of Habakkuk, the first chapter, Habakkuk is crying out because Israel is in bad shape. “Lord, when are You going to take care of what's happening in Israel?” And then in chapter 2, God says, “No sweat. I'm going to bring Babylon against it.” And in chapter 3 it says,  “I'm going to punish both.” That's the gist of the book of Habakkuk. That's why it was helpful to study this first, so that we have the Revelation fulfillment, then we'll be able to understand the historical context.

 

Nah, Ellen White punya pernyataan di Great Controversy di mana dia berkata bahwa banyak dari mereka yang paling kita idolakan akan menjadi musuh-musuh kita yang paling parah. Mereka akan meninggalkan pekabaran kita, mereka akan menjadi penuduh kita di pengadilan-pengadilan hukum, dan ~ ini sedikit mendahului pembahasan saya sendiri ~ di kitab Habakuk, pasal pertama, Habakuk berseru karena Israel berada dalam kondisi buruk. “Tuhan, kapan Engkau akan menangani apa yang terjadi di Israel?” Kemudian di pasal 2 Allah berkata, “Jangan khawatir, Aku akan mendatangkan Babilon melawannya.” Dan di pasal 3 dikatakan, “Aku akan menghukum keduanya.” Itulah inti kitab Habakuk. Itulah mengapa mempelajari ini dulu itu sangat membantu, sehingga kita sudah melihat penggenapannya di kitab Wahyu, dan kita bisa memahami konteks historisnya.

 

 

In another statement, she wrote, Selected Messages Volume 2 page 385,  “A company was presented before me under the name of Seventh-day Adventists, who were advising that the banner or sign which makes us a distinctive people should  not be held out so strikingly; for they claimed it was not the best policy in securing  success to our institutions. This  distinctive banner is to be borne through the world to the close of probation. In describing the remnant people of God, John says, ‘Here is the patience of the saints: here are they that keep the commandments of God, and the faith of Jesus (Revelation 14:12). This is the Law and the gospel. The world and the churches are uniting in harmony in transgressing the Law of God, in tearing away God's memorial, and in exalting a sabbath that bears the signature of the man of sin. But the Sabbath of the Lord thy God is to be a sign to  show the difference between the obedient and the disobedient. I saw some reaching out their hands  to remove the banner and to obscure its significance. . .inside the remnant church.

 

Dalam sebuah pernyataan yang lain dia menulis, Selected Messages Vol. 2 hal. 385, “…Saya ditunjukkan suatu kelompok yang bernaung di bawah nama Masehi Advent Hari Ketujuh yang memberi nasihat agar panji atau tanda yang menjadikan kita umat yang berbeda, jangan diangkat sedemikian mencolok, karena mereka mengklaim bahwa itu bukan kebijakan yang terbaik untuk mencapai sukses bagi institusi-institusi kita. Panji yang khas ini harus dibawa ke seluruh dunia hingga ditutupnya pintu kasihan. Saat melukiskan umat Allah yang sisa, Yohanes berkata, ‘Di sinilah kesabaran orang-orang kudus, inilah mereka yang memelihara perintah-perintah Allah dan iman Yesus.’ (Wahyu 14:12). Inilah Hukum dan Injilnya.  Dunia dan gereja-gereja sedang bersatu dalam kesepakatan untuk melanggar Hukum Allah, untuk menyingkirkan hari peringatan akan Allah dan meninggikan suatu sabat yang bermuatan tanda pengenal si manusia durhaka. Tetapi ‘Sabat Tuhan Allahmu’ haruslah menjadi tanda untuk menunjukkan perbedaan antara yang patuh dari yang tidak patuh. Aku melihat beberapa mengulurkan tangan mereka untuk menyingkirkan panji itu dan membuat kabur maknanya…”  ini di dalam gereja umat yang sisa.

 

 

Ellen White wrote also, But this day [Sunday] so universally exalted is a spurious sabbath, a  common working-day. It is accepted  in the place of the day that the Lord has blessed and sanctified but the sure result of this course may be seen in the punishment that fell upon Nadab and Abihu, the sons of Aaron. …” she’s taken the story of Nadab and Abihu and she's applying it to the Sabbath Sunday issue. She wrote,  “…As priests of God, these men had been commanded to offer always the fire of God's own kindling, which was kept burning before God day and night. This was ever to be strictly observed. But Nadab and Abihu drank wine too freely; and because of this their minds were not keen, but…”  Babylonian. “…confused, and they were unable to distinguish between the sacred and the common.” (Review and Herald, December 20, 1898 par. 15)

 

Ellen White juga menulis, “…Tetapi hari ini (hari Minggu) yang begitu ditinggikan secara universal adalah sabat yang palsu, sebuah hari kerja biasa. Dia diterima di tempat hari yang telah diberkati dan dikuduskan Tuhan, tetapi akibat yang pasti dari jalan ini bisa dilihat di hukuman yang dijatuhkan ke atas Nadab dan Abihu, anak-anak Harun…”  Ellen White telah mengambil kisah Nadab dan Abihu dan dia mengaplikasikannya kepada isu Sabat Hari Minggu. Ellen White menulis, “…Sebagai imam-imam Allah, orang-orang ini sudah diberi perintah supaya selalu mempersembahkan api yang dinyalakan Allah sendiri, yang terus dipertahankan menyala di hadapan Allah siang dan malam. Ini harus selamanya dipelihara dengan ketat. Tetapi Nadab dan Abihu sudah minum anggur terlalu bebas, dan karenanya pikiran mereka tidak jernih melainkan…” seperti Babilon “…kacau, dan mereka tidak bisa membedakan antara yang kudus dengan yang biasa.” (Review and Herald, 20 Desember, 1898 par. 15)

 

 

So do you understand how Babylon's intoxicating wine basically inebriates the whole world and makes it practically impossible for the world to accept the truth, the distinction between true doctrine and false doctrine? It's interesting how wine is involved in all these biblical stories. Let me just give you a list.

ü    Was wine involved in Belsazzhar's banquet? Yes, it was.

ü    Was wine involved in the wrong decision of Nadab and Abihu? Yes.

ü    Was wine involved in the story of Elijah? Naboth's vineyard? Yes.

ü    How about in the book of Habakkuk? We're going to see that wine is involved in the book of Habakkuk. Babylon gives its wine.

ü    How about in the story of Esther?

Immediately after Haman convince the king to give a decree to commit genocide, the Bible says that Haman and the king sat down to drink together, to drink wine together. The story of Esther is a phenomenal story, it's a fantastic illustration of what is going to happen in the end time.

ü    And it's amazing the excuses that people use to drink literal wine.

If I might digress  here just for a moment, they say, “Well, you know it's an antioxidant.” Well, so are black beans. So I get something that intoxicates when you can get your antioxidants from other things that don't cause any damage. Some people say, “Well, but Daniel in Daniel 10:3 he said that ‘I had no wine or meat for 3 weeks’”. So you're telling me that Daniel in chapter 1 he stood for principles and he said, “I will not drink wine” and then in chapter 10:3 he's suddenly drinking wine, because he lowered his principles? Be real! The thing is, people don't read carefully.

ü    In chapter 1 it says he refused to drink the wine from the king's table.

That's the key: “from the king's table”, what kind of wine came from the king's table? Intoxicating wine, because they're talking about Babylon, and Babylon gives intoxicating wine, you know. But in chapter 10 it doesn't say anything about drinking the wine of the king. What Daniel is saying is you know, “I didn't drink grape juice for a period of three weeks”. Would the Bible say “wine is a mocker” and then people say, “It's okay to drink wine.” It's amazing how people use the Bible to justify what they want to do. Isn't it better to totally keep away from it? Of course, it is! Because the Bible presents it in a very negative light, both literal wine and also the spiritual wine of false doctrine.

 

Jadi apakah kalian paham bagaimana anggur Babilon yang memabukkan pada dasarnya membuat mabuk seluruh dunia dan membuat dunia praktis tidak mungkin menerima yang benar, membedakan antara doktrin yang benar dengan doktrin palsu? Menarik bagaimana anggur terlibat di semua kisah Alkitabiah ini. Saya akan memberikan daftarnya.

ü    Apakah anggur terlibat di pesta Belsyazar? Ya.

ü    Apakah anggur terlibat di keputusan Nadab dan Abihu yang salah? Ya.

ü    Apakah anggur terlibat di kisah Elia? Kebun anggur Nabot? Ya.

ü    Bagaimana di kitab Habakuk? Kita akan melihat bahwa anggur terlibat di kitab Habakuk. Babilon memberikan anggurnya.

ü    Bagaimana dengan kisah Ester?

Segera setelah Haman meyakinkan raja untuk mengeluarkan titah melakukan genosida, Alkitab mengatakan Haman dan raja duduk minum bersama. Kisah Ester adalah kisah yang fenomenal, itu adalah ilustrasi yang fantastis untuk apa yang akan terjadi di akhir masa.

ü    Dan alasan-alasan yang dipakai orang untuk membenarkan minum anggur literal itu luar biasa.

Saya izin menyimpang sedikit di sini sejenak. Mereka mengatakan, “Nah, anggur itu antioksidan.” Begitu juga kacang hitam. Jadi aku memakai sesuatu yang memabukkan padahal kita bisa mendapatkan antioksidan dari sumber-sumber lain yang tidak menyebabkan kerusakan. Ada orang yang berkata, “Nah, di Daniel 10:3 Daniel berkata bahwa ‘aku sudah tiga minggu tidak minum anggur atau makan daging.’” Jadi Anda mengatakan kepada saya bahwa di pasal 1 Daniel tegak berpegang pada prinsipnya dan dia berkata, “Saya tidak mau minum anggur” lalu di pasal 10:3 tiba-tiba dia minum anggur karena dia menurunkan prinsipnya? Yang bener aja! Masalahnya orang-orang tidak membaca dengan teliti.

ü    Di pasal 1 dikatakan Daniel menolak minum anggur dari meja raja,

itu kata kuncinya “dari meja raja” (Daniel 1:8). Anggur macam apa yang datang dari meja raja? Anggur yang memabukkan karena ini bicara tentang Babilon, dan Babilon memberikan anggur yang memabukkan. Tetapi di pasal 10, tidak disinggung apa-apa tentang minum dari anggur raja. Apa yang dikatakan Daniel ialah, “Aku tidak minum sari anggur selama tiga minggu.” Apakah Alkitab  berkata, “Anggur itu pencemooh…”(Amsal 20:1) kemudian orang-orang berkata, “Tidak apa-apa minum anggur”? Luar biasa bagaimana orang memakai Alkitab untuk membenarkan apa yang mau mereka lakukan. Tidakkah lebih baik menjauhinya sama sekali? Tentu saja! Karena Alkitab sudah mempresentasikannya dengan cara yang buruk, baik anggur literal maupun anggur spiritual yaitu doktrin palsu.

 

 

So I hope that we've understood all of this. We've  dealt first of all with the fulfillment and now in Habakkuk we're going to go back to the historical root, which is the typology. See, the typology, the Old Testament story, literal story, with literal Israel, now becomes a vehicle, a local literal vehicle to teach the spiritual expansion of that in the end time. Are you understanding the principle? Very important principle. That which was local and literal in the Old Testament, now becomes spiritual and global at the end of time.

And you know in chapter 17 we have the harlot sitting on many waters, and the waters are multitudes, nations, tongues, and peoples. Obviously Babylon is worldwide if it sits on all of the nations of the world, right? And so everything else in Revelation chapter 17 is symbolic. What was literal wine in the Old Testament, now becomes spiritual wine in the end time. So let's not partake of the wine of Babylon literally or spiritually, that we might have clear minds and be able to distinguish between right and wrong, between good and evil, and so that we will be able to teach which God said to Nadab and Abihu, so that you're able to teach God's will and God's truth to the world. May that be our experience is my prayer.

 

Maka saya berharap kita sudah memahami semua ini. Pertama-tama kita sudah membahas penggenapannya, dan sekarang di Habakuk kita akan kembali ke akar sejarahnya, yang adalah tipologinya. Lihat, tipologinya, kisah yang di Perjanjian Lama, kisah yang literal, dengan Israel literal, sekarang menjadi alat, sebuah alat lokal untuk mengajarkan perluasan spiritualnya di akhir masa. Apakah kalian mengerti prinsipnya? Prinsip yang sangat penting. Apa yang lokal dan literal di Perjanjian Lama, sekarang menjadi spiritual dan global di akhir masa.

Dan kalian tahu di pasal 17 ada seorang perempuan pelacur yang duduk di atas banyak air, dan air-air itu adalah orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum. Jelas Babilon itu mendunia jika dia duduk di atas semua bangsa di dunia, benar? Maka segala yang di Wahyu 17 itu simbolis. Anggur yang literal di Perjanjian Lama sekarag menjadi anggur spiritual di akhir masa. Jadi marilah kita tidak mengambil bagian dari anggur Babilon, baik literal maupun spiritual, supaya kita boleh punya pikiran yang jernih dan bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, antara yang benar dan yang jahat, maka dengan demikian kita akan sanggup mengajar apa yang dikatakan Allah kepada Nadab dan Abihu sehingga kita bisa mengajarkan kehendak Allah dan kebenaran Allah kepada dunia. Semoga itu menjadi pengalaman kita, itulah doa saya.

 

 

 

12 05 25