THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT 1
Part 18/25 - Stephen Bohr
THE
TYPOLOGY OF THE BOOK OF JOEL PART 1
https://www.youtube.com/watch?v=ZItWElaxbJA&list=PLIWJyuxBfZ7je1L5eNH11ROzC-CaAKO3E&index=18
Dibuka
dengan doa.
Okay. Commentary
on Joel chapter 2. Joel 2 begins with God calling upon His people to get ready,
because the day of God's wrath is about to
come. In other words, it goes back and it says, you know, “The day
that I spoke to you about, in chapter 1 is going to come.” And so notice
chapter 2:1, “1Blow the trumpet in
Zion,...” now we're going to find that later on in
the chapter as well, this is talking about
the Feast of Yom Kippur, in other words, the Day of Atonement, because the Day of Atonement was announced
by what? By the sound of the trumpet. And so it says, “...1Blow the trumpet
in Zion, and sound an alarm in My holy mountain!...” what is God's holy Mountain? Zion! “...Let all the inhabitants of the land
tremble; for the day of the Lord is coming, for it is at hand.” Notice that it hasn't come yet, but it's being announced that it's going
to come, it's at hand.
Baiklah.
Komentar tentang Yoel pasal 2. Yoel 2 dimulai dengan Allah memanggil umatNya
untuk bersiap-siap karena hari murka Allah akan datang. Dengan kata lain, pasal
ini mundur dan berkata, “Hari yang Aku katakan kepadamu di pasal 1 akan segera
datang.” Maka simak Yoel 2:1, “1
Tiuplah sangkakala di Sion,…” kita akan
melihat nanti di pasal ini juga, ini bicara tentang Hari Raya Yom
Kippur, dengan kata lain, Hari Pendamaian,
karena Hari Pendamaian diumumkan oleh apa? Oleh suara terompet. Jadi dikatakan, “…1 Tiuplah sangkakala di Sion, dan bunyikan tanda peringatan di gunung-Ku yang kudus!…” gunung kudus Allah itu apa? Sion! “…Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari
TUHAN akan datang, sebab hari itu sudah
dekat…” Simak, dia belum datang, tapi sedang diumumkan bahwa dia akan datang,
sudah dekat.
And then the day of the Lord is described. When the
moment it comes, it's described. And it's described as an invading army, and this army is the army of Christ and His holy angels. It picks up
on what we noticed in chapter 1. Is there an
invading army that is compared to locusts in chapter 1? Yes! It's
returning to that. And now it's going to describe even more. Notice what the
day of the Lord is going to be like. This day, this Time of Trouble when
probation closes. A day of what? “...2 A day of darkness and gloominess, a day of
clouds and thick darkness, like the morning clouds spread over the mountains. A people come...” what kind of people? “...great...”
did we find in chapter 1 that they're described
as great? Yes, “...A people come, great and...” what? “...strong...”
another word that is used in chapter 1, “...the
like of whom has never been; nor will there ever be any such after them, even for many
successive generations...” It is an army
such as never has been seen in the history of the world.
Kemudian
digambarkan hari Tuhan. Ketika saatnya tiba, itu
digambarkannya. Dan itu digambarkan sebagai pasukan yang
menginvasi, dan pasukan ini adalah pasukan Kristus dan
malaikat-malaikatNya yang kudus. Ini mengambil dari apa yang
sudah kita simak di pasal 1. Apakah ada pasukan yang menginvasi yang
dibandingkan dengan belalang di pasal 1? Ya!. Ini kembali ke sana.
Dan sekarang akan dijelaskan lebih banyak. Simak hari Tuhan itu akan seperti
apa. Hari itu, itu Masa Kesusahan Besar ketika pintu kasihan tutup. Suatu hari
apa? “…2 suatu hari yang gelap dan
muram, suatu hari yang mendung dan kegelapan yang pekat; seperti kabut di pagi hari yang menyebar di atas
gunung-gunung. Suatu bangsa datang,…” bangsa macam apa? “…yang besar…” apakah kita dapati di pasal 1 mereka
digambarkan sebagai besar? Ya. “…Suatu bangsa datang, yang
besar dan…” apa? “…kuat,…” kata lain yang dipakai di pasal 1, “…yang serupa itu tidak pernah ada maupun tidak akan pernah ada seperti mereka walaupun selama banyak generasi yang
berikutnya…” ini adalah
pasukan, yang sedemikian rupa belum pernah dilihat sepanjang sejarah dunia.
And notice
what verse 3 tells us, “...3 A fire devours before them,...” when Jesus comes, is the fire going to devour the wicked? Yes! Read 2
Thessalonians 1:8-9. “...3 A fire devours before
them, and behind them a flame burns;...” and what does
the earth look like after this? Remember that all of the olive trees will be
burnt up in chapter 1, all of the vines will wilt and die, which is talking about the period of the Fourth Plague.
What is the land like before this army comes?
“...the land is like the
Garden of Eden before them, and behind them...” what? “...a
desolate wilderness;...” is that the
condition that the earth is going to be during the Millennium, at the Second
Coming? Jeremiah said “I beheld the earth and it was
without form and void and the heavens had no light”. Does
this passage speak about gloominess and darkness? Yes. Does it speak about the
devastation of the earth, when this invading army comes? Yes. So we have to go
to Revelation, folks. We have to compare Habakkuk with Revelation, because
Habakkuk and Joel are seeing the same thing that John saw in vision in the book
of Revelation. Notice the verse that we just read. Let's finish reading it. “...surely
nothing shall escape them.”
Dan simak
apa yang diberitahukan ayat 3 kepada kita, “…3 Di depan mereka
api memakan habis,…” ketika Yesus
datang, apakah api akan membakar habis orang-orang jahat? Ya! Baca 2 Tesalonika
1:8-9. “…3 Di
depan mereka api memakan habis dan di belakang mereka
nyala api berkobar…” Dan bagaimana
rupa bumi setelah ini? Ingat bahwa semua pohon zaitun akan terbakar habis di
pasal 1, semua pokok anggur akan melayu dan mati. Ini bicara tentang
periode Malapetaka Keempat. Seperti apa tanah itu sebelum
kedatangan pasukan ini? “…Tanahnya
seperti Taman Eden di depan (sebelum) mereka,
dan di belakang (sesudah) mereka…” apa? “…padang gurun yang
terlantar,…” Beginikah
kondisi bumi nanti selama Millenium, saat Kedatangan Kedua? Yeremia berkata, “Aku melihat bumi, dan sungguh
dia tidak berbentuk dan kosong, dan langitnya tidak ada terangnya” (Yeremia 4:23). Apakah ayat
ini bicara tentang kemuraman dan kegelapan? Ya. Apakah ini bicara tentang
kehancuran bumi ketika pasukan yang menginvasi ini datang? Ya. Jadi kita harus
ke kitab Wahyu, Saudara-saudara. Kita harus membandingkan Habakuk dengan Wahyu
karena Habakuk dan Yoel melihat hal yang sama yang dilihat Yohanes dalam
penglihatan di kitab Wahyu. Simak ayat yang baru kita baca. Mari kita
selesaikan membacanya, “…pastilah tidak ada yang akan
luput dari mereka.”
“...4 Their appearance is like
the appearance of horses;...” does the book
of Revelation mention any army where one
Person is coming on a horse and there
are armies on horses that are coming after Him? Revelation 19:11 to 14,
the armies of Heaven follow Jesus in white horses, and He's on a white horse;
so there's a connection. “...4 Their appearance is like
the appearance of horses; and like swift steeds, so they run.”
“…4 Penampilan
mereka seperti penampilan kuda-kuda…” apakah kitab Wahyu menyebutkan suatu
pasukan di mana ada satu Pribadi yang datang menunggang kuda dan
ada pasukan berkuda yang datang mengikutiNya? Wahyu 19:11-14,
balatentara surgawi berkuda putih mengikuti Yesus yang menunggang kuda putih.
Jadi ada kaitannya. “…4 Penampilan mereka seperti penampilan
kuda-kuda, dan seperti kuda-kuda semberani, demikianlah mereka berlari.”
“...5 With a noise like chariots...” we already
studied what chariots represent. What do chariots
represent? The angels. We read several verses where the angels are
compared with chariots, they're spoken of as stars, they're spoken of as clouds,
they're spoken of as chariots, they're spoken of as winds, they're spoken of as
fire. Many different symbols are used to describe the angels and here, “...5 With a noise like
chariots over mountaintops they leap, like the noise of a flaming fire that
devours the stubble, like a strong people set in...” what? “...battle array...” So what is this army coming for? It's coming for battle. Against whom? What's
the name of this battle In Revelation? Armageddon. Armageddon. Now why does
this army come? We won't discover until chapter 3. In chapter 3 the wicked are
gathered around Jerusalem, literally, in the Old Testament. But in Revelation,
Jerusalem is a global city, with global citizens. And so it says, “...like the noise of a flaming fire that
devours the stubble, like a strong people set in battle array.”
“5 Dengan
suara seperti kereta-kereta kuda,…” kita sudah mempelajari kereta-kereta kuda melambangkan apa. Kereta-kereta
kuda melambangkan apa? Para malaikat.
Kita sudah membaca beberapa ayat di mana para malaikat dibandingkan dengan
kereta-kereta kuda, mereka disebut sebagai bintang-bintang, mereka disebut
sebagai awan-awan, mereka disebut kereta-kereta kuda, mereka disebut sebagai
angin-angin, mereka disebut sebagai api. Ada banyak simbol yang berbeda yang
dipakai untuk menggambarkan para malaikat, dan di sini, “…5 Dengan suara seperti kereta-kereta kuda, mereka melompat di atas puncak gunung-gunung;
seperti bunyi nyala api yang memakan habis rumput kering; seperti suatu bangsa yang kuat diperlengkapi…” apa? “…untuk berperang…” Jadi pasukan
ini datang untuk apa? Dia datang untuk berperang. Melawan siapa? Apa nama
peperangan ini di Kitab Wahyu? Harmagedon. Nah,
mengapa pasukan ini datang? Kita tidak akan tahu hingga pasal 3. Di pasal 3, di
Perjanjian Lama orang-orang jahat berkumpul mengitari Yerusalem secara literal.
Tetapi di kitab Wahyu, Yerusalem adalah Kota yang global, dengan warga yang
global. Maka dikatakan, “…seperti bunyi nyala
api yang memakan habis rumput kering;
seperti suatu bangsa yang kuat diperlengkapi untuk
berperang…”
“6 Before them the people...”
what? “...writhe in pain...” what are God's people going to be saying? Are they going to writhe in
pain? No, they're going to say, according to Isaiah, “Lo, this is our God, we have waited for Him and He will save us.” This is the reaction of the wicked, “...all faces are drained of color...” what does that mean? It means that this army that's coming causes
people's faces to be pale, all their blood leaves their faces, “...6 Before them the people
writhe in pain; all faces are drained of color.”
“6 Di
hadapan mereka bangsa-bangsa…” apa? “…mengerang kesakitan,…” Apa yang akan
dikatakan umat Allah? Apakah mereka akan mengerang kesakitan? Tidak, menurut
Yesaya, mereka akan berkata, “…‘Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah
menantikan Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita...” (Yesaya 25:9). Yang
mengerang itu adalah reaksi orang-orang jahat, “…semua muka
menjadi pucat pasi…” apa maksudnya? Artinya pasukan yang datang ini menyebabkan wajah
orang-orang menjadi pucat, wajah mereka seakan-akan tidak ada darahnya, “…6 Di hadapan mereka bangsa-bangsa
mengerang kesakitan, semua muka menjadi pucat pasi.”
“7 They run like...” what?
“...like mighty men, they climb the wall like men of war; every one
marches in..” what? “...formation,...” so is this
army kind of disorganized, where everybody “Aaah, let's go and fight”? No!
It's very well organized. So it says, “...every one marches in formation, and they
do not break ranks...” do they do
what their commander says? Absolutely! Are they experienced? Yes, they are.
“7 Mereka berlari seperti…” apa? “…orang-orang perkasa, mereka memanjat
tembok seperti prajurit-prajurit perang; setiap
orang berbaris dalam…” apa? “…formasi,…” Jadi apakah
pasukan ini rada berantakan di mana setiap orang berkata, “Aaah,
ayo kita pergi dan berperang”? Tidak! Pasukan ini sangat teratur. Jadi dikatakan, “…setiap orang berbaris dalam formasi, dan
mereka tidak keluar dari barisannya…” Apakah mereka melakukan apa yang
diperintahkan komandan mereka? Tentu saja! Apakah mereka punya pengalaman? Ya,
mereka sudah berpengalaman.
“...8 They do not push one
another;...” in other words, they're not so tight that you know, one is pushing the
other with the shoulder. No. “...8 They do not push one
another; every one marches in his own column. Though they lunge between
the weapons, they are not cut down...” this has to be a supernatural army, because weapons do nothing to them.
“…8 Mereka tidak mendorong satu sama lain,…” dengan kata
lain mereka tidak begitu rapat sehingga yang satu mendorong yang lain dengan
bahunya. Tidak. “…8 Mereka
tidak mendorong satu sama lain, setiap orang
berbaris dalam kolomnya sendiri; walaupun mereka menerobos di antara senjata-senjata, mereka tidak terpotong jatuh…” ini haruslah
pasukan yang supranatural karena senjata-senjata tidak bisa melukai mereka.
“...9 They run to and fro in
the city, they run on the wall; they climb into the houses, they enter at
the windows like a thief...” And now
notice the phenomena that accompany this.
“9 Mereka
berlarian bolak balik di kota itu, mereka berlari di atas tembok, mereka memanjat ke dalam rumah-rumah, mereka masuk
melalui jendela-jendela seperti pencuri…” Dan sekarang
simak fenomena yang menyertai ini.
“10 The earth quakes before them, the heavens
tremble;...” has this ever happened in history?
This has never happened in history. The final fulfillment is in the book of Revelation.
So it says, “...10 The earth quakes before them, the heavens
tremble; the sun and moon grow dark, and the stars diminish their brightness...” has this happened in history, where the sun, the moon, and the stars, don't
give their light? No!
“10 Di depan mereka bumi goncang, langit gemetar,…” pernahkah ini terjadi dalam sejarah? Ini belum pernah terjadi dalam
sejarah. Penggenapannya yang terakhir ada di kitab Wahyu. Jadi dikatakan, “…10 Di depan mereka bumi goncang, langit gemetar, matahari dan bulan menjadi
gelap dan bintang-bintang mengurangi
cahayanya…” apakah ini pernah terjadi dalam sejarah di mana matahari, bulan, dan
bintang-bintang tidak memberikan cahaya mereka? Tidak!
Now who is
this, who is the Commander of this army, and what is the army? Verse 11 has the
key. “...11 The Lord gives voice before His army,...” so whose army is this? It's the
Lord's army, just like in chapter 1. “...11 The Lord gives voice before His army, for His camp
is very great; for strong is the
One who executes His word...” and now notice how it ends. Tell me if you think of a verse that says
this in Revelation, “...For
the day of the Lord is great
and very terrible; who can endure it?...” Where do we find that identical
question? In Revelation 6:17. Let's read Revelation 6:14-17 so you can
catch the context. Revelation 6, is this describing the Second Coming of Christ?
Yes or No? It most certainly is. Revelation 6 and let's read verse 14-17, and
by the way each prophet sees it a little differently, right? Each one, something
impacted one different than what impacted the other. But the same question
indicates that they're looking at the same scene. Notice Revelation 6:14, “14 Then the sky receded as a scroll when it is rolled
up,...” so if the heavens are rolled up, what's going to happen with the sun,
moon, and stars? Sun, moon, and stars are rolled up, read Isaiah 34:4, there
you have it, the result of rolling the heavens like a scroll is darkness. So, “...14 Then the sky receded as a scroll when it
is rolled up,...” and is there an
earthquake? Yes or No? “...and every mountain and
island was moved out of its place. 15 And the kings of the earth, the great
men, the rich men, the commanders, the mighty men, every slave and every
free man...” what did they do? “...hid themselves in the caves and in the rocks of the
mountains, 16 and said to the mountains and rocks, ‘Fall on
us and hide us from the face of Him who sits on the throne and from the
wrath of the Lamb!...” and now
notice the question “...17 For the great day of His wrath has
come, and who is able to stand?” Is that the
same question as in Joel? Yes it is. Are they describing the same event? They're
describing the same event.
Nah,
siapakah ini, siapa Komandan pasukan ini, dan ini pasukan apa? Ayat 11 punya
kuncinya. “11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya
di depan tentara-Nya…” jadi tentara
siapa ini? Ini tentara Allah, sama seperti di pasal
1. “…11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya karena pasukan-Nya sangat banyak, karena kuatlah Yang melaksanakan firman-Nya…” dan sekarang simak bagaimana ini berakhir. Coba katakan jika kalian
ingat sebuah ayat yang berkata demikian di Wahyu, “…Karena hari TUHAN itu hebat dan sangat mengerikan! Siapakah yang dapat bertahan terhadapnya? …” Di mana kita
bertemu dengan pertanyaan yang sama ini? Di Wahyu 6:17.
Mari kita baca Wahyu 6:14-17 supaya kalian bisa menangkap konteksnya. Wahyu 6,
apakah ini menggambarkan Kedatangan Kedua Kristus? Ya atau Tidak? Tentu saja
Iya. Wahyu 6, mari kita baca ayat 14-17, dan ketahuilah setiap nabi melihatnya
sedikit berbeda, benar? Setiap nabi terpengaruh sedikit berbeda daripada yang
lain. Tetapi pertanyaan yang sama mengindikasikan mereka sedang melihat adegan
yang sama. Simak Wahyu 6:14, “…14 Lalu menyusutlah langit
bagaikan gulungan kitab yang digulung,...” maka jika langit digulung, apa yang akan terjadi
dengan matahari, bulan, dan bintang-bintang? Matahari, bulan dan
bintang-bintang tergulung, baca Yesaya 34:4, di sana tertulis dampak
digulungnya langit seperti gulungan kitab ialah kegelapan. Jadi, “...14 Lalu menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung,...” dan apakah
ada gempa bumi, Ya atau Tidak? “...dan setiap gunung
dan pulau pun pindah dari tempatnya. 15
Dan raja-raja di bumi, dan pembesar-pembesar,
orang-orang kaya, perwira-perwira, orang-orang perkasa,
dan setiap
budak serta setiap orang merdeka...” apa yang
mereka lakukan? “...menyembunyikan
diri di dalam gua-gua dan celah batu-batu
karang di gunung-gunung. 16 Dan
mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu, ‘Runtuhlah
menimpa kami dan sembunyikanlah kami dari wajah Dia, yang duduk di atas takhta dan dari murka Sang Domba!’...” Dan sekarang simak pertanyaannya, “...17 Sebab
sudah tiba hari besar murkaNya, dan siapakah yang dapat bertahan?” Apakah ini pertanyaan yang sama seperti di kitab Yoel? Ya,
benar. Apakah ini menggambarkan peristiwa yang sama? Mereka menggambarkan
peristiwa yang sama.
Now where
would we expect the answer to that question: “the great day of His wrath has come, and who is able to stand?” Where would we expect the answer? How about the very next verse? What
happened when the Babylonians came to destroy the city of Jerusalem? Did
everybody perish? No, there was a group that
had the Seal of God, or the Mark of God on their forehead, they were spared. Is there going to be a group
spared when the great day of God's wrath comes, and the question is asked, “who will be able to stand?” Yes. Where
do we find that group? In the very next chapter, verse 1-4, “1 After these things
I saw four angels standing at the four corners of the earth, holding the
four winds of the earth, that the wind should not blow on the earth, on
the sea, or on any tree...” when the winds are released you have the Time of Trouble, you have the
plagues, the devastation of the earth. “... 2 Then I saw another angel ascending from the
east, having the seal of the living God. And he cried with a loud voice to the
four angels to whom it was granted to harm the earth and the sea, 3 saying...” in Ezekiel chapter 9 was there a message
that “don't destroy Jerusalem until we have
sealed those who sigh and cry”? So is God going to have a people at the end who are sighing, sighing
and crying because of the abominations that are being committed in the earth
and among God's professed people? Yes! Verse 3 saying, “... ‘Do
not harm the earth, the sea, or the trees till we have sealed the servants of
our God on their foreheads.’...” and then it describes them as the 144’000 which is a topic for another time. We did at Anchor a long time ago, a
full study of the 144’000. It's the group that will be alive when Jesus comes,
that will go alive through the Time of Trouble, and will have gained the
victory over sin totally and completely.
Nah, di
mana kita berharap bisa mendapatkan jawaban kepada pertanyaan: “sudah tiba hari besar
murkaNya, dan
siapakah yang dapat bertahan?” Di mana kita
bisa berharap mendapatkan jawabannya? Bagaimana dengan ayat berikutnya? Apa
yang terjadi ketika bangsa Babilon datang untuk menghancurkan kota Yerusalem?
Apakah semua orang binasa? Tidak, ada satu kelompok yang memiliki Meterai Allah
atau Tanda Allah di dahi mereka, mereka itu selamat. Apakah
nanti akan ada satu kelompok yang selamat ketika hari besar murka Allah tiba,
dan pertanyaan itu diajukan, “siapakah yang dapat
bertahan?” Ya. Di mana kita menemukan kelompok itu? Di pasal berikutnya, Wahyu
7:1-4, “1 Setelah
hal-hal itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi
dan mereka menahan keempat angin bumi supaya angin tidak bertiup di
darat, di laut, atau di pohon mana pun…” ketika angin-angin dilepaskan,
datanglah Masa Kesusahan Besar, ada malapetaka-malapetaka, dan penghancuran
dunia. “…2 Lalu aku melihat seorang
malaikat lain naik dari timur
(arah matahari terbit),
sambil membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru
dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang diberi wewenang untuk mencelakai
bumi dan laut, 3 katanya,…” Di Yehezkiel
pasal 9 apakah ada pesan untuk “jangan
merusak Yerusalem hingga kami telah memeteraikan mereka yang berkeluh kesah dan
meratap”? Jadi apakah pada akhirnya Allah
akan punya umat yang berkeluh kesah dan
meratap karena kekejian-kekejian yang dilakukan di bumi dan di antara yang
mengaku sebagai umat Allah? Ya!. Ayat 3 berkata, “…‘Janganlah mencelakai bumi, atau
laut, atau pohon-pohon, sampai kami telah memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!’…” Kemudian digambarkan mereka
sebagai ke-144’000 yang adalah topik untuk lain kali. Kami sudah membahasnya di
Anchor lama sekali, pembahasan lengkap tentang ke-144’000. Ini adalah kelompok
yang akan tetap hidup ketika Yesus datang, yang akan melalui Masa Kesusahan
Besar dengan selamat dan akan bisa mendapatkan kemenangan atas dosa secara
lengkap dan menyeluruh.
So let's go
to the middle of page 242 and unpack more details of what we have in this
passage that we just read. We must study these verses in the light of
Revelation 6:12 through chapter 7:17, also Revelation 16:10-21 and Revelation
19:11-21. So when you study these study notes, make sure that you read Joel
chapter 2, but you compare the verses that we have in parenthesis here because
they're very closely related to this particular chapter.
·
This plague marks the starting point ~ the plague of darkness ~ marks the starting point
for the Second Coming of Jesus with the armies of Heaven to deliver the saints
from the death decree.
Let me ask you, do we have darkness
first of all here in this passage in verse 2? It says, “2 A day of darkness and gloominess, a day of
clouds and thick darkness...” so it begins
with darkness.
·
And then you have this invading army
that comes to destroy those who are intending to destroy God's people, that's
the battle of Armageddon, that's plague number 6.
·
And then you have the sun, moon, and
stars are darkened; and you have the great earthquake, that is the seventh
plague in Revelation 16:10-21.
The sequence
of events is identical, only Revelation provides more details.
Jadi mari ke bagian tengah
hal. 242 dan mengupas detail-detail dari apa yang ada di ayat-ayat ini yang
baru kita baca. Kita harus mempelajari ayat-ayat ini dalam konteks Wahyu 6:12
hingga pasal 7:17, juga Wahyu 16:10-21 dan Wahyu 19:11-21. Jadi pada waktu
kalian mempelajari makalah ini, pastikan kalian membaca Yoel pasal 2, tetapi
bandingkan dengan ayat-ayat yang ada dalam kurung di sini karena mereka terkait
sangat dekat ke pasal ini.
·
Malapetaka ini ~ malapetaka
kegelapan ~ menandai titik dimulainya Kedatangan Kedua Yesus bersama
balatentara surgawi untuk menyelamatkan orang-orang kudus dari ancaman titah
dibunuh.
Coba saya tanya, apakah pertama-tama di ayat Yoel 2:2
ini ada kegelapan? Dikatakan, “2 suatu hari yang
gelap dan muram, suatu hari yang mendung
dan kegelapan yang pekat…” jadi
dimulai dengan kegelapan.
·
Lalu ada pasukan yang menginvasi yang datang
untuk membinasakan mereka yang berniat membinasakan umat Allah, itu adalah
Perang Harmagedon, itu Malapetaka Keenam.
·
Kemudian matahari, bulan, dan bintang-bintang
menjadi gelap, dan ada gempa bumi besar. Ini adalah Malapetaka Ketujuh di Wahyu
16:10-21.
Urut-urutan peristiwanya
sama, hanya saja kitab Wahyu memberikan detail yang lebih banyak.
“...A
people come, great
and strong, the like of whom has never been nor will there ever be...” are Jesus and the armies of Heaven ~ and you have the reference here (Revelation 14:20; 19:11-14) ~ when they
come fire consumes the wicked. Once again you have the verse in parenthesis (Revelation 14:9-11; 17:16; 18:8). The destruction is so complete that before the Heavenly armies arrive
the earth is like what? Like the garden of Eden, and after it, it is like what?
A desolate wilderness. (Genesis 1:2; Revelation 20:1-3; Jeremiah 4:23-28; Isaiah 24:1-4, 18-20).
Jeremiah saw
the earth after the plagues and the Second Coming. In Jeremiah 4:23, he said,
“I beheld the earth and it was without
form and void…” that is empty, “…and the heavens they had no light.” So you have to include Jeremiah too in the
picture. No one will escape this army,
not even the remnant of Babylon. You can read Revelation 19:21 at the
conclusion of when Jesus comes with the armies of Heaven, it says that the
remnant of Babylon was killed by the sword that came out of the mouth of He who
was seated on the horse. So there's not even a remnant of Babylon that is left,
but there is a remnant of God's people, the 144,000, the living saints at the
end of time. Babylon will come to its end with none to help her, she will be
left a widow and lose her children (Daniel 11:45; Isaiah 47:9). Why is that significant, she will be a widow and lose her children? Well,
is she going to have the support of the kings to fornicate and commit adultery
with anymore? No! Is she going to lose the daughters that she used to extend
her apostate doctrines? Yes! So her daughters and the kings of the earth are
going to forsake her. Read Isaiah 47 it's an oracle, it's an oracle against
Babylon, and there are many details in Isaiah 47 that are picked up in
Revelation chapter 17, and other chapters, chapter 18 that describe the demise
of Babylon.
“2…Suatu
bangsa datang, yang besar dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada maupun tidak akan pernah ada…” Ini adalah Yesus dan balatentara surga ~ dan ada referensinya di sini (Wahyu 14:20; 19:11-14) ~ ketika mereka datang, api membakar habis orang-orang jahat. Sekali
lagi ada ayat-ayat dalam kurung (Wahyu
14:9-11; 17:16; 18:8). Penghancurannya begitu
menyeluruh sehingga sebelum pasukan surgawi tiba, bumi seperti apa? Seperti
taman Eden. Dan setelah itu, bumi seperti apa? Padang belantara yang terlantar.
(Kejadian 1:2; Wahyu 20:1-3; Yeremia
4:23-28; Yesaya
24:1-4, 18-20).
Yeremia melihat bumi setelah malapetaka-malapetaka itu dan Kedatangan
Kedua. Di Yeremia 4:23, dia berkata, “23 Aku
melihat bumi, dan sungguh
dia tidak berbentuk dan kosong,…” hampa, “…dan langitnya tidak ada terangnya…” Jadi kita harus mengikutsertakan Yeremia juga dalam gambaran ini. Tidak
ada yang bisa lolos dari pasukan ini, tidak juga umat yang sisa
dari Babilon. Kalian bisa membaca Wahyu 19:21 di bagian akhirnya ketika Yesus
datang dengan pasukan surgawi, dikatakan umat sisa Babilon terbunuh oleh pedang
yang keluar dari mulut Dia yang duduk di atas kuda. Maka tidak ada satu pun
yang tertinggal dari umat sisa Babilon, tetapi ada umat sisa Allah, ke-144’000,
orang-orang kudus yang hidup di akhir masa. Babilon akan mati tanpa ada yang
membantunya, dia akan ditinggalkan menjanda, dan kehilangan anak-anaknya (Daniel 11:45; Isaiah 47:9). Mengapa itu signifikan bahwa dia akan menjadi janda dan kehilangan
anak-anaknya? Nah, apakah dia akan memiliki dukungan raja-raja bumi untuk
diajak berzinah lagi? Tidak! Apakah dia akan kehilangan anak-anak perempuannya
yang dimanfaatkannya untuk memperluas doktrin-doktrin sesatnya? Ya! Jadi
anak-anak perempuannya dan raja-raja bumi akan meninggalkan dia. Baca Yesaya
47, itu merupakan suatu ramalan tentang Babilon, dan ada banyak detail di
Yesaya 47 yang diambil oleh Wahyu pasal 17 dan pasal-pasal lainnya. Pasal 18
menggambarkan kematian Babilon.
The book of
Daniel says that this power will be broken, but not by human hands (Daniel 8:25). Though the
wicked attempt to hide in the caves they will not escape (Revelation 6:15, 16), we're told. The invading locusts look like horses (cf. Revelation 19:11-14), because the
head of the locusts look like the head of a horse. It's interesting that in
Italian the word cavalletta which means a locust, or it can mean a
little horse. The Invaders are the armies of Heaven, the sound of the locusts
consuming the vegetation is like the crackling of fire (Matthew 13:42;
Malachi 4:1-3).
Kitab Daniel mengatakan
bahwa kekuasaan ini akan dipatahkan, tetapi bukan oleh tangan manusia (Daniel 8:25).
Walaupun orang-orang jahat berusaha bersembunyi di gua-gua, kita diberitahu
bahwa mereka tidak akan selamat (Wahyu 6:15, 16). Belalang-belalang yang
menginvasi rupanya seperti kuda-kuda (bandingkan
dengan Wahyu 19:11-14), karena kepala belalang-belalang itu seperti kepala
kuda. Yang menarik bahwa di bahasa Italia, kata cavalletta
yang artinya belalang, bisa juga berarti kuda yang kecil. Mereka yang
menginvasi adalah pasukan dari Surga, bunyi belalang-belalang memakan tanaman
seperti bunyi derak api (Matius 13:42; Maleakhi
4:1-3).
Then in verses 2-9 we have the Sixth Plague when
all faces are pale.
Ellen White
picks up on that in The Great Controversy page
641, and the book of Nahum 2:10 also describes the faces of those who
perish.
Kemudian di Yoel
2:2-9 itu Malapetaka Keenam, ketika semua wajah menjadi pucat
pasi.
Ellen White mengambil ini
di The Great Controversy
hal. 641; dan kitab Nahum 2:10 juga menggambarkan wajah mereka
yang binasa.
Then chapter 2:7-9 these verses compare the
work of the Heavenly armies with the destructive work of a cloud of locusts. Walls
are no obstacles for them in the day of God's wrath. They do not turn from
their way (cf. Isaiah 5:26, 27), and each one has their specific work in the conquest, there is no
confusion in the ranks, they are a united army that marches in perfect military
file, and they do not get in each other's way. No soldier of the invaded army
will perish. They can fall on the enemy's sword and not die.
Lalu Yoel
2:7-9 ayat-ayat ini membandingkan pekerjaan pasukan surgawi
dengan pekerjaan penghancuran serangan kelompok belalang. Tembok tidak menjadi
penghalang mereka di hari murka Allah. Mereka tidak berbalik dari jalan mereka (bandingkan
dengan Yesaya 5:26, 27).
Dan masing-masing
punya tugas khusus sendiri-sendiri dalam penaklukan itu, tidak ada kekacauan
dalam barisan. Mereka adalah pasukan yang bersatu yang maju dalam keseragaman
barisan militer yang sempurna, dan mereka tidak saling menghalangi jalan satu
sama lain. Tidak ada tentara dari pasukan yang menginvasi itu yang akan binasa.
Mereka boleh jatuh ke atas pedang musuh namun tidak akan mati.
Joel 2:9 describes the invasion of the city in
order of size. First it describes the fall of the city, then the wall, then the
houses, and then the windows. No part of the city is left uninvaded, and no one
in the city escapes. They enter through the windows like thieves and you can
look at all of the texts that where you have this theme of “the thief”, people
are going to be totally surprised. (Note Revelation 16:15 in the same
context of the sixth
plague; cf.
Revelation 3:18; Luke 12:37; 1 Thessalonians 5:2).
Yoel 2:9
menggambarkan invasi Kota itu dalam urutan ukurannya. Pertama yang digambarkan
ialah jatuhnya Kota itu, kemudian temboknya, kemudian rumah-rumahnya, kemudian
jendela-jendelanya. Tidak ada bagian dari Kota itu yang tertinggal tidak
diinvasi, dan tidak ada orang di Kota itu yang lolos. Pasukan itu masuk melalui
jendela-jendela seperti pencuri-pencuri dan kalian bisa melihat semua ayat di
mana ada tema “pencuri”. Orang-orang akan sama sekali terkejut. (Simak Wahyu 16:15 dalam konteks yang sama dengan Malapetaka Keenam, bandingkan dengan Wahyu
3:18; Lukas 12:37; 1 Tesalonika 5:2).
And then we
go to chapter 2:10 and 11. Notice
the key elements in these verses. These verses are critically important along
with the darkness and this army that comes for the Armageddon. You have certain supernatural phenomena.
First of all you have an earthquake. What causes that earthquake? What causes that earthquake is the voice of God.
Have you ever heard of Enrico Caruso, the singer, you know he had such a
powerful voice that he could break glasses. Yeah, God's voice is going to shake
the heavens and the earth. Let's notice Joel once again, chapter 2:10 and 11,
the description that is given here, Joel
2:10:11, “10 The
earth quakes before them, the heavens tremble; the sun and moon grow dark, and
the stars diminish their brightness.11 The Lord gives...”
His what? His “...voice
before His army, for His camp is very great; for strong is the One who executes His
word...” So what do
you have as this army comes to the earth? The sun, and the moon, and the stars,
according to Early Writings page 41 are
moved from their places. The heavens are shaken and the earth is shaken. This reminds
me of several texts that we find in Scripture.
Lalu kita
ke Yoel 2:10-11. Simak unsur kuncinya di
ayat-ayat ini. Ayat-ayat ini sangat penting bersama dengan kegelapan dan
pasukan yang datang untuk Harmagedon. Ada fenomena supranatural di sini.
Pertama ada gempabumi. Apa yang menimbulkan gempa bumi? Yang menimbulkan
gempa bumi adalah suara Allah. Pernahkah kalian mendengar Enrico
Caruso, si penyanyi, dia punya suara yang begitu kuat dia bisa membuat gelas
pecah. Ya, suara Allah akan menggoncang langit dan bumi. Mari kita simak Yoel
sekali lagi, pasal 2:10-11, deskripsinya diberikan di sini, Yoel 2:10-11, “10 Di depan mereka bumi goncang, langit gemetar, matahari dan bulan menjadi gelap dan bintang-bintang mengurangi cahayanya. 11 Dan TUHAN memperdengarkan…” apanya? “…suara-Nya di depan
tentara-Nya karena pasukan-Nya sangat banyak, karena kuatlah Yang melaksanakan firman-Nya...” Jadi apa yang terjadi ketika pasukan ini datang ke dunia? Menurut Early Writings
hal. 41, matahari, bulan, dan
bintang-bintang dipindahkan dari tempat mereka. Langit tergoncang dan bumi
tergoncang. Ini mengingatkan saya kepada beberapa ayat yang kita temukan di
Kitab Suci.
This is picked up again by the way in chapter 3 of Joel. If you go with
me to chapter 3 and we'll study this more fully later, chapter 3:14, “14 Multitudes, multitudes in the
valley of decision! For the day of the Lord is near in the valley of decision. 15 The sun and moon will grow
dark, and the stars will diminish their
brightness. 16 The Lord also will roar from Zion,
and utter His voice from Jerusalem. The heavens and earth will shake.But the Lord will be a shelter for His
people, and the strength of the children of Israel.”
Nah, ini diambil lagi di pasal 3 oleh Yoel. Jika
kalian pergi bersama saya ke pasal 3 dan kita akan mempelajari ini dengan lebih
menyeluruh nanti, pasal 3:14, “14 Banyak orang, banyak orang di lembah
penentuan! Karena hari TUHAN sudah dekat di lembah penentuan! 15
Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang akan mengurangi cahaya mereka. 16 Tuhan juga akan mengaum
dari Sion, dan mengeluarkan suara-Nya dari
Yerusalem. Langit dan bumi akan tergoncang, tetapi TUHAN akan menjadi tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan kekuatan bagi umat Israel.”
This also
reminds you of Matthew chapter 24, let's go there for a moment. Matthew chapter
24 and let's read verse 29, “29 ‘Immediately after the tribulation of those days...” this is the Time of Trouble “...the sun will...” what? “...be darkened, and the moon will not give
its light; the stars will fall from heaven, and the powers of the heavens will
be shaken.” What are the powers that rule the heavens?
The sun, and the moon, Genesis 1:16 says that the sun was made to rule the day,
the greater light to rule the day, and the lesser light to rule the night. So
what does Matthew 24 mean in verse 29, where it says, that “the sun will be darkened the moon will not give its light, the stars
will fall from Heaven and the powers of the heaven will be shaken”? The powers of the heavens are the sun, and moon, and Ellen White goes so far as to say in Early Writings page 41 that the sun, moon, and stars will be moved
out of their places. And that's why during the Millennium this earth will be in
total darkness. The sun, and moon, and stars, she says will not be extinguished,
they will not disappear, but they will be moved in a place probably where they
were before Creation week. And then when God makes a new heavens and new earth He's
going to take the sun, moon, and stars, and going to put put them where they
belong. So you need to go to the Matthew 24’s study notes, and you'll be able
to see all of this.
Ini juga
mengingatkan kita akan Matius 24, mari kita ke sana sejenak. Matius 24, dan
mari kita baca ayat 29, “29 Segera sesudah
masa tribulasi pada waktu itu,…” ini adalah Masa Kesusahan Besar “…matahari akan…” apa? “…digelapkan dan bulan tidak akan memberikan terangnya; dan bintang-bintang akan berjatuhan
dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan tergoncang…” Kuasa-kuasa
yang mengatur langit itu apa? Matahari dan bulan. Kejadian 1:16 mengatakan
bahwa matahari diciptakan untuk menguasai siang, terang yang lebih besar untuk
menguasai siang, dan terang yang lebih kecil untuk menguasai malam. Jadi apa
makna Matius 24:29 di mana dikatakan bahwa “…matahari akan digelapkan dan bulan tidak akan memberikan terangnya; dan bintang-bintang
akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan tergoncang”? Yang menguasai
langit adalah matahari dan bulan, dan Ellen White bahkan berkata di Early Writings hal. 41 bahwa matahari, bulan, dan bintang-bintang akan digeser keluar dari
tempat mereka. Dan itulah mengapa selama Millenium, bumi ini akan berada dalam
kegelapan total. Matahari, bulan, dan bintang-bintang, kata Ellen White, tidak
akan dipadamkan, mereka tidak akan lenyap, tetapi mereka akan dipindahkan ke
tempat lain, kemungkinan ke tempat mereka dulu sebelum minggu Penciptaan. Lalu
ketika Allah membuat langit baru dan bumi baru, Dia akan mengambil matahari,
bulan, dan bintang-bintang, dan akan meletakkan mereka kembali ke mana mereka
seharusnya berada. Jadi kalian perlu ke makalah Matius 24 dan kalian akan
menemukan semua ini.
Now. So chapter 2:7-9 describe this Invasion. Chapter 2:10 and 11 tells us that it is the voice of God that shakes the heavens, it
shakes the earth, it moves the sun, moon, and stars, out of their
places. And the result on the planet is darkness during the Millennium. And I
repeat once again, during the Millennium there will be no Sabbath observance on
earth. Why won't there be any Sabbath observance on earth during the Millennium?
Because there's no sun to govern, to rule the day. So there's no sun, there's
no weekly cycle, because a weekly cycle is governed by the sun. But when God
makes a new heavens and new earth, is He going to synchronize our solar system
again? Yes, He's going to synchronize our solar system again, and then we will
go from month to month ~ I know the Bible says from “newmoon to new moon”,
don't get all hung up on that. You know there are those who say we need even in
eternity, we're going to celebrate the new moon. Well, the “new moon” simply means the first day of the month, the new moon is
the first day of the month. So it means that first day of every month we're
going to go to the presence of the Lord. In fact the Spanish verse by the way. Do
you know that most of the time when the expression “New Moon” ~ which is one
Hebrew word ~ when the expression “new moon” appears in the Old Testament in
the preponderance of the times, it simply is
translated “Moon” (month). So in
other words, we are going to go from month to month. Why the first day of each
month are we going to go to worship before the Lord? Because in Revelation
there is a tree that produces its fruit every month. So we're going to go to
the battery charger.
You say, “What?”
When we get
to heaven and on the new earth we're not
going to be inherently Immortal. Our immortality will be derived, it will be
contingent, we will not be immortal in ourselves. You see, in the garden
of Eden the Tree of Life was like a battery
charger. Why did people before the flood live to be almost a thousand
years old? Methuselah was 969, why did he live 969 years? Because he had a
fully charged battery. But as time has gone by, you notice the difference in
ages between the time of Adam and then
the time of Noah, and then the time of Abraham who lived 175, and David says
you know, the lifespan is 70 and the lucky people reach 80. Now I realize that
many people today reach more than 80, but we need to understand that’s because
of the advance of medicine and so on, what has been done is prolonged the
inevitable, which ultimately if time lasted, the human race would be
extinguished, because we don't have access to the Tree of Life, eventually the
human race would cease to exist. Well, I didn't intend to go down that tangent,
but you know it is related to what we have here.
Nah, jadi pasal
2:7-9 menggambarkan invasi itu. Pasal 2:10-11 memberitahu kita bahwa suara
Allah menggoncangkan langit dan menggoncangkan bumi, memindahkan
matahari, bulan, dan bintang-bintang keluar dari tempat mereka. Dan akibatnya
planet ini menjadi gelap selama Millenium. Dan saya ulangi sekali lagi, selama
Millenium tidak ada pemeliharaan Sabat di bumi. Mengapa tidak akan ada
pemeliharaan Sabat di bumi selama Millenium?
Karena tidak ada matahari untuk menguasai siang. Jadi tidak ada
matahari, tidak ada siklus mingguan, karena siklus mingguan itu diatur oleh
matahari. Tetapi ketika Allah menciptakan langit baru dan bumi baru apakah Dia
akan mensinkronkan sistem solar kita lagi? Ya, Dia akan mensinkronkan sistem
solar kita lagi, lalu kita akan pergi dari bulan ke bulan ~ saya tahu Alkitab berkata dari “bulan baru ke
bulan baru”. Jangan bingung tentang itu. Kalian tahu ada yang berkata bahwa
bahkan di kekekalan kita harus merayakan bulan baru. Nah, “bulan
baru” semata-mata berarti hari pertama dari setiap bulan, bulan
baru adalah hari yang pertama dari setiap bulan. Jadi berarti pada hari yang
pertama dari setiap bulan kita akan datang ke hadirat Tuhan. Bahkan itu ayatnya
dalam bahasa Spanyol. Tahukah kalian bahwa, seringnya bila ungkapan “bulan
baru” (yang dalam bahasa Ibrani adalah satu kata) muncul di Perjanjian Lama, kebanyakan
itu semata-mata diterjemahkan “bulan”. Jadi dengan kata lain kita akan pergi
dari bulan ke bulan. Mengapa setiap hari pertama dari setiap bulan kita datang
menyembah di hadapan Tuhan? Karena di Wahyu ada sebuah pohon yang menghasilkan
buahnya setiap bulan. Jadi kita akan ke sana untuk mengisi baterei.
Kalian berkata, “Apa?”
Bila kita tiba di Surga dan
di Dunia Baru, kita tidak punya hidup kekal dari diri kita sendiri.
Kekekalan hidup kita, kita peroleh, itu bersyarat, kita tidak
menjadi kekal secara kodrati. Kalian lihat, di taman Eden, Pohon Kehidupan itu
seperti tempat pengisian baterei. Mengapa manusia sebelum air bah hidup hampir
seribu tahun? Metusalah usianya 969, mengapa dia hidup 969 tahun? Karena
batereinya terisi penuh. Tetapi dengan berlalunya waktu, kalian melihat
perbedaan usia antara zaman Adam, kemudian zaman Nuh, kemudian zaman Abraham
yang hidup 175 tahun, dan Daud berkata, usia manusia itu 70 tahun, dan jika
beruntung bisa 80 tahun. Nah, saya menyadari hari ini banyak orang mencapai
lebih dari 80 tahun, tetapi kita harus memahami itu dikarenakan kemajuan medis
dll. Apa yang dilakukan hanyalah memperpanjang yang tidak bisa dielakkan, yang
bila waktu terus berlanjut, akhirnya bangsa manusia akan punah karena kita
tidak punya akses kepada Pohon Kehidupan, pada akhirnya bangsa manusia akan
punah. Nah, saya tidak bermaksud membelok sejauh ini, tetapi kalian tahu, ini
terkait kepada apa yang kita pelajari di sini.
Now let's go
to page 244 and examine the summary that I have there, 1, 2, 3 and 4.
1.
Although there is no direct mention of
the voice of God in Revelation, Revelation does tell us that this is happening
at the very end of the tribulation.
And if you go to Revelation 16:17 and 18
it does mention that the voice of God causes a global earthquake. So we know
that in Revelation 6 that is referring to the global earthquake.
It also should be noted that the same
sequence that we've mentioned above is repeated when the living saints are
glorified by the voice of God, just before the Second Coming. The saints will
be praying to God. You can find this in Great
Controversy. The saints will be praying to God that shame may not fall upon
His holy name, as the wicked declare, “Where is your God who will deliver
you from our hands?” The prayer of the saints will be answered by the voice
of God when He says, “It is done!”
By the way in our study notes there is
in one of the chapters towards the end of the study notes, a study on the seven
times that God says “It is done”. This is not the last time. The last time He says, “It is done” is after He's created new heavens
and new earth, He says, “It is done”. And the first time that “it is
finished” is connected with God, is God finished
His work of Creation on the seventh day. He finished His work on the sixth day,
but the seventh day completes the week.
Some of the unrighteous will think that
the voice is thunder, while others will know that it is the voice of God. That
voice will bring the fall of the body of Satan, Babylon; and the victory of the
body of Christ, the faithful remnant.
2.
And then you have these supernatural
phenomena that take place that I mentioned.
3.
According to Revelation 17:14 what will
cause this conflagration is the coming of the Lamb with His own, to rescue His
remnant from the wrath of the kings and the Harlot and her cohorts.
4.
Next, in verse 17, we find the same question that appears in Joel 2:11, “For the great day of His wrath
has come,
and
who is able to
stand?”
Sekarang mari kita ke hal. 244 dan menyimak rangkuman yang saya buat di
sana, 1, 2, 3, 4.
1.
Walaupun tidak disebutkan langsung tentang suara
Allah di Wahyu, Wahyu memberitahu kita bahwa ini terjadi pada paling pengujung
dari Masa Tribulasi.
Dan jika kita ke Wahyu 16:17-18, ada disebutkan suara
Allah menyebabkan gempa bumi global. Jadi kita tahu bahwa Wahyu 6 itu mengacu
kepada gempa bumi global.
Perlu dicatat bahwa urutan yang sama yang sudah
disebutkan di atas itu diulangi ketika orang-orang kudus dimuliakan oleh suara
Allah, tepat sebelum Kedatangan Kedua. Orang-orang kudus akan berdoa kepada
Allah. Kalian bisa menemukan ini di Great
Controversy. Orang-orang kudus akan berdoa kepada Allah agar nama
Allah yang kudus tidak dipermalukan karena orang-orang jahat menyatakan, “Di mana
Allahmu yang akan menyelamatkan kamu dari tangan kami?” Doa orang-orang kudus akan dijawab oleh
suara Allah ketika Dia berkata, “Sudah
selesai!”
Nah, di makalah kita ada di salah satu bab di bagian
akhir makalah, suatu pembahasan tentang tujuh kali Allah berkata “Sudah selesai”. Ini bukan yang terakhir kalinya. Yang terakhir
kalinya Allah berkata “Sudah selesai” itu setelah
Dia menciptakan langit baru dan bumi baru, Dia berkata, “Sudah selesai”. Dan pertama kalinya “Sudah selesai” dikaitkan dengan Allah ialah ketika Allah
menyelesaikan pekerjaanNya mencipta pada hari ketujuh. Dia menyelesaikan
pekerjaanNya pada hari keenam, tetapi hari ketujuh menutup minggu tersebut.
Beberapa orang yang tidak benar akan mengira suara itu
guntur, sementara yang lain akan tahu
bahwa itu suara Allah. Suara itu akan menyebabkan jatuhnya tubuh Setan,
Babilon; dan kemenangan bagi tubuh Kristus, umat sisa yang setia.
2.
Kemudian ada fenomena-fenomena supranatural yang
terjadi yang saya sebutkan.
3.
Menurut Wahyu 17:14 apa yang akan menyebabkan
lautan api ini ialah datangnya Sang Domba dengan milikNya Sendiri, untuk
menyelamatkan umatNya yang sisa dari murka raja-raja bumi dan Perempuan Pelacur
dan pengikut-pengikutnya.
4.
Berikutnya di ayat 17, kita
mendapatkan pertanyaan yang sama yang muncul di Yoel 2:11, “Karena hari TUHAN itu hebat dan sangat mengerikan! Siapakah yang dapat bertahan terhadapnya?”
Joel 2:12
Now let's go
to verse 12, now the scene is going to return to the preparation that is needed
to subsist in the day of God's wrath. Now this is the way it works. In verse 1
God has said, “Blow the trumpet in, get ready, for the day of His wrath is
close.” And then it describes the day of His wrath in verse 2 through verse
11. And then in verse 12 through verse 17, God once again is going to say,
“I'm going to tell you how to prepare for to subsist in the day of My wrath.”
So it's going to go back to the time before the close of probation to explain
what people need to do in order to stand when the day of God's wrath comes. And
so that's what we want to take a look at now.
Yoel 2:12
Sekarang mari ke ayat 12,
sekarang adegannya kembali ke persiapan yang dibutuhkan untuk bisa bertahan di
hari murka Allah. Nah, beginilah cara kerjanya. Di ayat 1, Allah telah berkata, “Tiup
terompetnya, bersiap-siaplah karena hari murkaNya sudah dekat.” Kemudian
digambarkan hari murkaNya di ayat 2-11. Kemudian di ayat 12-17, sekali lagi
Allah akan berkata, ”Aku akan memberitahu kamu bagaimana caranya
bersiap-siap untuk bisa bertahan di hari murkaKu.” Jadi ini mundur ke waktu
sebelum tutupnya pintu kasihan untuk menjelaskan apa yang perlu dilakukan untuk
bertahan ketika hari murka Allah tiba. Maka, itulah yang akan kita simak
sekarang.
How does verse 12 begin? In Joel 2:12 there's a
very important little word there, in verse 12. “12
‘Now, therefore,’...” what does that mean, “now therefore”?
“...says the Lord, ‘Turn to Me with all your
heart,...” let me ask you, could they do that
after the close of probation when God's army comes to fight the battle of Armageddon
could people turn to the Lord? Of course not! Probation is closed. So what is
Joel doing? Under God's inspiration he is returning to what God's people need
to do in the light of God's wrath being manifested in verse 2 through verse 11.
So he says, “...12
‘Now, therefore,’ says the Lord,...” because the
day of the wrath is coming “...‘Turn to Me with all your heart, with fasting, with
weeping, and with mourning.’...” Now let's go through this here, and examine all of the details that we
find in verse 12 through verse 17. The expression ‘Now, therefore,’ links this verse with the previous ones. Because the day of the Lord's
wrath will be terrible, God’s people must do what? Must prepare during
probationary time before that day comes. These verses explain what we should be
doing while the door of mercy is still open. The word “turn” because it says
here in verse 12 “turn to Me”, that word “turn” in the Old Testament means
to change direction, it means to make a U-turn, abandoning sin and returning to God, and beginning again. It
means to be born again, the change is radical. It says in this verse, “...with all your heart...” that is with
all our being, it means a complete surrender. Now if you want to examine more
the meaning of “turn to Me” you can read all those verses that I've
included here, that use the word “turn” (compare Acts 3:19; Matthew 18:3; Luke 22:32; James
5:19, 20; Ezekiel 18:30, 32; 33:9-19; Jeremiah 3:7, 14; 18:8; 26:3; Zechariah 1:3,
4: Malachi 4:6; Acts 26:20). Basically it means the same as repentance.
If you are going in the wrong direction make a U-turn and come in the opposite
direction. Change occurs by “...with fasting, with
weeping, and with mourning.’...” the fasting that God expects from His
people in the last days is living a healthy lifestyle and sharing our goods
with the needy. You know we usually think of fasting as
not eating, that's not the biblical definition, or the Spirit of Prophecy’s
definition.
Bagaimana
ayat 12 mulai? Di Yoel 2:12 ada kata kecil di sana
yang sangat penting, di ayat 12. “12 Nah, oleh karena itu, …” apa maksudnya “Nah, oleh karena itu”? “…demikianlah firman TUHAN, ‘Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap
hatimu,…” coba saya
tanya, bisakah orang berbuat itu setelah tutupnya pintu kasihan ketika pasukan
Allah datang untuk berperang dalam Perang Harmagedon, bisakah orang-orang
berbalik kepada Tuhan? Tentu saja tidak! Pintu kasihan sudah tutup. Jadi apa
yang dilakukan Yoel? Di bawah inspirasi Allah, dia mau kembali ke apa yang
perlu dilakukan umat Allah dalam konteks murka yang dinyatakan di ayat 2-11.
Jadi dia berkata, “…12 Nah, oleh karena itu, demikianlah
firman TUHAN…” karena hari
murka akan datang, “…‘Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa,
dengan menangis, dan dengan berkabung.’…” Nah, mari kita kupas ini di sini,
dan menyimak semua detail yang kita temukan di ayat 12-17. Ungkapan “…Nah, oleh karena itu” menghubungkan ayat ini dengan ayat sebelumnya.
Karena hari murka Allah itu nanti bakal mengerikan, umat Allah nanti harus
berbuat apa? Harus bersiap-siap selama pintu kasihan masih terbuka sebelum hari
itu datang. Ayat-ayat ini menjelaskan apa yang harus kita lakukan selagi pintu
kasihan masih terbuka. Kata “berbalik” karena di sini dikatakan di ayat 12, “Berbaliklah kepada-Ku”, kata “berbalik” itu di Perjanjian Lama berarti
mengubah arah, berarti membuat putar balik, meninggalkan dosa dan kembali kepada
Allah, dan mulai lagi. Artinya
dilahirkan kembali, suatu perubahan yang radikal. Dikatakan di ayat ini, “dengan segenap hatimu” artinya dengan seluruh pribadi kita, artinya
penyerahan diri yang menyeluruh. Nah, bila kalian mau memeriksa lebih banyak
lagi makna “berbalik
kepadaKu”, kalian bisa membaca semua ayat yang saya masukkan
di sini, yang memakai kata “berbalik” (bandingkan Kisah 3:19; Matius 18:3; Lukas 22:32; Yakobus 5:19, 20; Yehezkiel 18:30, 32; 33:9-19; Yeremia 3:7, 14; 18:8; 26:3; Zakharia 1:3,
4; Maleakhi 4:6; Kisah 26:20). Pada
dasarnya artinya sama dengan pertobatan. Jika
kita pergi ke arah yang salah, putarlah balik dan pergi ke arah yang
berlawanan. Perubahan terjadi “dengan berpuasa, dengan menangis, dan dengan berkabung”. Puasa yang diharapkan Allah dari umatNya
di hari-hari terakhir ialah menjalani pola hidup yang sehat dan berbagi milik
kita dengan yang membutuhkan. Kalian tahu
biasanya kita berpikir berpuasa itu tidak makan, itu bukan definisi yang
alkitabiah maupun definisi Roh Nubuat.
Ellen White
states that the true fast that should be
recommended to all is partaking of that which is healthy in moderation and
abstaining from that which is harmful, that's fast, the true fast, she says.
And Isaiah 58 tells us that the true fast is clothing
the naked, sharing our food with the needy, visiting those who are in prison,
in other words, practical godliness that's
a fast according to Isaiah 58. That's what God's people should be doing during
the Day of Atonement. They should be making a U-turn, they should repent,
change their ways, live a healthy lifestyle, share their goods with the needy.
You say, “Well,
you know, that's works oriented.”
Have you ever
read Matthew chapter 25, the parable of the sheep and the goats? In that great
day what determines whether you are with the sheep or whether you are with the
goats? What is it that determines it? Jesus says, “I was hungry you gave Me
to eat, I was thirsty you gave Me to drink, I was naked you clothed Me, I was
in prison you visited Me, I was a foreigner and you took Me in.”
And those who
are faithful to Jesus they say, “When
did we see You that way? We live in Dallas in the year 2023, You lived 2’000
years before that. When did we see You that way?”
“In that you
have done it unto one of these least My brethren, you have done it unto Me.”
And then He
turns to the goats. Do you know what the sin of the goats was? Neglect, the sin
of omission. We will be responsible not only by what we did, that we should not
have done; but what we should have done and didn't.
He turns to
the goats and says, “I was hungry, you didn't give Me to eat, thirsty you
didn't give Me to drink, naked you didn't clothe Me, hungry you didn't feed Me,
in prison you didn't visit Me, I was a foreigner and you didn't take Me in.”
And they're
going to say, “Well, when did we see You that way? We lived in Dallas in
2023, we lived in Fresno 2023, when did we see You that way?”
And He is
going to say, “In that you did not do it unto one of these the least My brethren you have not done it unto Me,”
That's
involved in fasting, because it's virtually the same terminology we find in
Isaiah chapter 58.
Ellen White menyatakan
bahwa puasa yang sejati yang harus direkomendasikan kepada
semua ialah makan apa yang sehat secara moderat (dalam jumlah yang tidak
berlebihan), dan menjauhkan diri dari apa yang tidak sehat,
itulah puasa, puasa yang sesungguhnya, kata Ellen White. Dan Yesaya 58
memberitahu kita bahwa puasa yang sejati ialah memberi pakaian
kepada yang telanjang, berbagi makanan kita dengan yang membutuhkan,
mengunjungi mereka yang di penjara, dengan kata lain kesalehan yang
dipraktekkan, itulah puasa menurut Yesaya 58. Itulah yang
seharusnya dilakukan umat Allah selama Hari Pendamaian. Mereka harus melakukan
putarbalik, mereka harus bertobat, mengubah cara hidup mereka, hidup dengan
pola yang sehat, berbagi milik mereka dengan yang membutuhkan.
Kalian berkata, “Nah, itu
berorientasi pada perbuatan.”
Pernahkah kalian membaca
Matius 25:31-46, perumpamaan domba dan kambing? Pada hari besar itu apa yang
menentukan apakah kita masuk kelompok domba atau apakah kita masuk kelompok
kambing? Apa yang menentukan? Yesus berkata, “Aku lapar, kamu memberi
Aku makan. Aku haus, kamu memberiKu minum. Aku telanjang, kamu memberiKu
pakaian. Aku di penjara, kamu mengunjungi Aku. Aku seorang asing, kamu
menampung Aku.”
Dan mereka
yang setia kepada Yesus, mereka berkata, “Kapan kami melihat Engkau begitu?
Kami hidup di Dallas di tahun 2023, Engkau hidup 2’000 tahun sebelum itu. Kapan
kami melihat Engkau demikian?”
“Dengan kamu melakukannya untuk
salah satu dari saudaraKu yang paling tidak berarti, kamu telah melakukannya untukKu.”
Kemudian Yesus berpaling
kepada kambing-kambing. Tahukah kalian apa dosa kambing-kambing?
Ketidakperdulian, dosa tidak berbuat. Kita bertanggungjawab bukan saja untuk
apa yang kita lakukan, yang seharusnya tidak kita lakukan; tetapi apa yang
harus kita lakukan namun tidak kita
lakukan.
Yesus berpaling kepada
kambing-kambing dan berkata, “Aku lapar, kamu tidak
memberiKu makan. Haus, kamu tidak memberiKu minum. Telanjang, kamu tidak
memberiKu pakaian. Di penjara kamu tidak mengunjungi Aku. Aku orang asing dan
kamu tidak menampungKu.”
Dan mereka akan berkata, “Nah,
kapan kami melihatMu seperti itu? Kami hidup di Dallas di 2023, kami hidup di
Fresno di 2023, kapan kami melihatMu seperti itu?”
Dan Yesus akan berkata, “Dengan
kamu tidak melakukannya untuk salah satu dari saudaraKu yang paling tidak
berarti, kamu sudah tidak melakukannya untukKu.”
Ini termasuk dalam puasa,
karena ini praktis istilah yang sama yang kita dapati di Yesaya 58.
And by the
way, Isaiah 58 is describing also the Day of Atonement, because it begins by
saying, “blow a trumpet in Zion”. So you have to relate Isaiah 58 to what is being required here in
preparation for the great Time of Trouble that is going to come.
Dan ketahuilah, Yesaya 58
juga bicara tentang Hari Pendamaian karena dimulai dengan mengatakan, “Bunyikanlah terompet di Zion”. Jadi kita harus
mengaitkan Yesaya 58 kepada apa yang diperlukan di sini sebagai persiapan untuk
Masa Kesusahan Besar yang akan datang.
Those who
weep on the Day of Atonement are the same that are mentioned in Ezekiel 9:4. What
were those in Ezekiel 9:4 wailing about? What were the faithful wailing about? They
were sighing and crying because of the abominations that the Babylonians were
committing? No! That were being committed in Jerusalem among God's own people. They
have the same attitude as Daniel, who interceded for the nation with tears.
Mereka yang meratap di Hari Pendamaian itu sama dengan yang disebutkan
di Yehezkiel 9:4. Apa yang diratapi mereka di Yehezkiel 9:4? Orang-orang yang
setia meratap mengenai apa? Mereka berkeluh kesah dan meratap karena
kekejian-kekejian yang dibuat bangsa Babilon? Bukan! Yang dibuat di Yerusalem
di antara umat Allah sendiri. Mereka punya sikap yang sama seperti Daniel, yang
mendoakan bangsa itu dengan menangis.
Verse 13 the emphasis is on an internal
transformation that is manifested in a change of lifestyle. Jesus constantly
emphasized that there cannot be a change in the life without a change in what? In
the heart. “You have heard that it was said you
shall not commit adultery…” that's an
act, but the act comes from the heart, “where your
treasure is there will your heart be also” And Jesus said, Matthew 15 says, “out of the
heart come adulteries, and murders,…” and He gives
a long list of what comes out of the heart.
You know I tell the story. When I was growing up sometimes I would say a
bad word and the teachers would let my parents know. When I got home, my mom
would wash my mouth with soap. Not very tasty. And one day, I said to my mom, “Mom,
it does no good to wash my mouth with soap, you have to wash my heart, because
from the depths of the heart, the mouth speaks.”
“Hmmm, makes sense.”
I still got my mouth washed with soap, she didn't buy it, although it's
biblical.
If our heart
is right, our actions will be right. By the way, writing the Law on the heart
is right in the character of Christ, because the Law is a reflection of the
character of Christ. So Christians, you know, Christians say, you know, they
despise the Law, and they're really despising Christ, because the Law is a
reflection of the character of Christ. So this is speaking about a change of
heart. The condition of our heart determines how we will walk. God wants a
contrite humble heart. He desires mercy that flows from the heart, not merely
an external sacrifice, or service with the lips. In fact Isaiah said and Jesus
quoted this, “these people worship Me with their lips, but their hearts are far from
Me”.
Yoel 2:13, penekanannya
pada transformasi internal yang diwujudkan dalam perubahan pola hidup. Yesus
terus-menerus menekankan bahwa tidak akan ada perubahan dalam hidup tanpa
adanya perubahan apa? Di hati. “27 Kamu telah
mendengar dikatakan kepada mereka dari zaman
lampau, ‘Jangan berzinah.’...” (Matius 5:27) ini perbuatan, tetapi perbuatan
itu berasal dari hati, “21 Karena di mana
hartamu berada, di situ juga hatimu” (Matius 6:21). Dan Yesus berkata di Matius 15:19,
“19 Karena dari hati keluar segala pikiran jahat, pembunuhan,
perzinahan…” dan Yesus memberikan sebuah daftar panjang tentang apa saja yang keluar
dari hati.
Saya
ceritakan. Ketika saya masih bertumbuh, terkadang saya mengucapkan kata yang
tidak baik dan guru-guru akan memberitahu orangtua saya. Ketika saya tiba di
rumah, ibu saya akan mencuci mulut saya dengan sabun. Tidak enak rasanya. Dan
suatu hari saya berkata kepada ibu saya, “Mam, tidak ada gunanya
mencuci mulutku dengan sabun. Mama harus mencuci hatiku karena dari lubuk hati,
mulut bicara.”
“Hmm,
masuk akal.”
Mulut saya
tetap dicuci sabun. Ibu saya tidak bisa diakalin walaupun itu alkitabiah.
Jika hati kita benar,
tindakan kita akan benar. Nah, menuliskan Hukum di hati kita itu benar menurut
karakter Kristus, karena Hukum adalah pantulan karakter Kristus. Jadi kalian
tahu, orang-orang Kristen berkata, mereka membenci Hukum, dan sesungguhnya
mereka membenci Kristus, karena Hukum adalah pantulan karakter Kristus. Jadi
ini bicara tentang perubahan hati. Kondisi hati kita menentukan bagaimana cara
hidup kita. Allah menghendaki kerendahan hati dan pertobatan. Dia menginginkan
belas kasihan yang mengalir dari hati, bukan sekadar pengorbanan eksternal atau
hanya sebatas bibir. Bahkan, Yesaya mengatakan, yang dikutip oleh Yesus, “8 Bangsa ini mendekati
Aku dengan mulutnya, dan menghormati Aku dengan bibirnya, padahal hatinya
jauh dari-Ku.” (Yesaya 29:13, Matius 15:8)
And then verse 14 the question appears, “Who knows?” If we do these things, who knows?
This seems to express uncertainty. According to Joel, the day of the Lord's
wrath is so great that God's forgiveness would be almost what? Unfathomable. We
know that this is a rhetorical question, because in verses 13 and 18 we are
told that God will in effect deliver His own, there will be a blessing, grain
and a drink offering for God's faithful remnant.
Yoel 2:14 ~ Kemudian
ayat 14, pertanyaannya muncul, “Siapa tahu?” Jika
kita melakukan hal-hal ini, siapa tahu? Ini sepertinya mengungkapkan
ketidakpastian. Menurut Yoel, hari murka Allah itu begitu mengerikan sehingga
pengampunan Allah hampir-hampir bagaimana? Tidak bisa dibayangkan. Kita tahu
ini adalah pertanyaan retorikal karena di ayat 13 dan 18 kita diberitahu bahwa
Allah akan menyelamatkan milikNya sendiri, akan ada berkat, suatu kurban sajian
dan curahan bagi umat Allah yang setia.
And then in chapter 2:15-17 review the comments on
verse 1 that we already looked at. Here we find a vivid description of what
should be the response of the faithful on the great Day of Atonement. The
attitude of the congregation and their ministers reflects the deep soul
searching that must exist just before the close of probation. Let's read there
in Joel 2:15, “15 Blow the trumpet in Zion,
consecrate a fast, call a sacred assembly. 16 Gather the people, sanctify the
congregation, assemble the elders, gather the children and nursing babes; let
the bridegroom go out from his chamber, and the bride from her dressing room...” everybody is
to focus on what's happening on the Day of Atonement, the cleansing of the
sanctuary. And then what about the attitude of the pastors? What should the
pastors be doing now? We're in the great Day of Atonement, right? Verse 17,
“...17 Let the priests, who minister to
the Lord, weep...” is this
sighing and crying? Yes! “...weep between the
porch and the altar. Let them say, ‘Spare Your people, O Lord, and do not give Your heritage
to reproach,...” Youth, elderly, children, infants and even bride and groom are to focus
on the sanctuary on the Day of Atonement. After
1844 the assembling around the sanctuary is not literal because we
can't physically assemble around the Heavenly sanctuary as Jesus cleanses the
Heavenly Sanctuary. It is a spiritual cleansing of the Temple of the soul. Gathering means to have one's mind by faith on
what Jesus is doing there, although not physically present. Whoever
refuses will be cut off from the congregation, that's what happened on the Day
of Atonement, and suffer the punishment on the day of God's wrath. The day ends
with the sanctuary and the congregation cleansed. And then we get to verse 17,
the main concern of the ministers will be that God's people will not fall into
reproach by the surrounding “...nations...” who will
boast, ‘Where is their
God?’...” a theme further developed in chapter 3,
we'll come to that when we deal with chapter 3, also Daniel 3:15, Isaiah 37:12
and 13, and Revelation 13:3 and 4. What is at play here is the honor and
sovereignty of God. When God delivers His people from the wrath of the nations,
He reveals His providence, His sovereignty, and His glory.
Kemudian Yoel
2:15-17 mengulang komentar-komentar di ayat 1 yang sudah kita simak.
Di sini kita lihat gambaran yang hidup dari apa yang seharusnya menjadi respons
orang-orang setia pada Hari Pendamaian yang besar. Sikap jemaat dan
gembala-gembala mereka memantulkan penyelidikan hati yang mendalam yang harus
ada sebelum tutupnya pintu kasihan. Mari kita baca Yoel 2:15, “15 Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa, maklumkanlah perkumpulan yang kudus, 16kumpulkanlah umat, kuduskanlah jemaat, himpunkanlah
orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak dan
bayi-bayi yang menyusu; hendaknya pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin
perempuan dari kamar tidurnya;…” semua orang harus fokus pada apa yang sedang terjadi pada Hari
Pendamaian, pembersihan Bait Suci. Lalu bagaimana dengan sikap para gembala?
Apa yang seharusnya dilakukan para gembala sekarang? Kita sedang berada di Hari
Pendamaian yang besar, bukan? Ayat 17, “…17 hendaknya para imam yang melayani TUHAN, menangis…” apakah ini
berkeluh kesah dan meratap? Ya! “…menangis di antara beranda depan dan
mezbah. Hendaknya mereka berkata: ‘Luputkanlah, ya TUHAN, umat-Mu dan janganlah
biarkan milik pusaka-Mu sendiri menjadi
cela,…” Orang-orang muda, orang-orang tua, anak-anak, bayi-bayi bahkan mempelai
perempuan dan mempelai laki-laki harus fokus pada Bait Suci pada Hari
Pendamaian. Setelah 1844, mengumpul sekitar Bait Suci tidak lagi
bermakna literal karena kita tidak bisa berkumpul secara fisik
di sekeliling Bait Suci di Surga sementara Yesus membersihkan Bait Suci
surgawi. Ini adalah pembersihan spiritual dari Bait Suci jiwa. Berkumpul
artinya pikiran kita mengikuti dengan iman apa yang dilakukan Yesus di sana,
walaupun kita tidak hadir secara fisik. Barangsiapa menolak akan dikeluarkan
dari jemaat, itulah yang terjadi pada Hari Pendamaian, dan menderita hukuman
pada hari murka Allah. Hari ini diakhiri dengan Bait Suci dan jemaat sudah dibersihkan.
Kemudian kita tiba di ayat 17, fokus utama para gembala ialah umat Allah tidak
akan jatuh dalam cela dari “…bangsa-bangsa lain…” yang mengelilingi mereka, yang akan menyombong, “…‘Di mana Allah mereka?’…” sebuah tema yang akan diperluas di
pasal 3, nanti kita akan kemari saat kita membahas pasal 3, juga Daniel
3:15, Yesaya 37:12-13, dan Wahyu 13:3-4. Apa yang dipertaruhkan di sini adalah
kehormatan dan kedaulatan Allah. Ketika Allah menyelamatkan umatNya dari murka
bangsa-bangsa, Dia menyatakan pemeliharaanNya, kedaulatanNya dan kemuliaanNya.
Let me give
you a few illustrations of this, what happened.
v David is the model shepherd in the Old
Testament.
He's the shepherd of shepherds, he's the
absolute model of what a shepherd should be ~ what happened when a lion or a
bear came to gobble up one of his sheep? He said, “I'm out of here”? No!
What did he do? “If you're messing with my sheep you're messing with me.”
Who is the Good Shepherd? Jesus. So whoever messes with one of His little ones,
He says, “I take that personally.” That's what's happening here.
v If God did not intervene to deliver His
people, what would God look like before the nations?
“Oh this God, He makes a covenant with
His people and then He allows them to perish. What kind of God is that?” The people are in a covenant with God ~ by the way, the Covenant is,
God is saying, “If you obey Me, I
will protect you, I will be your Protector.” So if God makes a covenant
with His people, He says, “I am your
God I'll protect you” and then God doesn't protect them, what does God look
like? He looks pretty bad.
v I assume that both of you are married.
What would happen if somebody started
mistreating your wife? Who are they messing with? You! Because you are one
flesh. Whoever touches her touches you, right? Jesus is the Husband and His
church is His bride. So what happens when the wicked rise against His wife?
Jesus says, “Now wait a minute, you're messing with Me. I made a marriage
covenant with her, so if you touch her, you're touching Me.”
v You know in antiquity, a great king
would make a covenant with a lesser king.
And the great king would say to the
lesser king, “If you're loyal to me, if you obey me, if you subject yourself
to my will, if an enemy comes and tries to destroy you, I'm going to intervene,
I'm going to defend you.”
Well, Jesus is the King of kings, and
when we accept Jesus as our Savior we are His subjects. So when the wicked come
against God's people, Jesus says, “Now, wait a minute, that is My servant,
I have promised by Covenant that I'm
going to protect him, I'm going to protect her.” So Jesus has to intervene, so that His honor can shine before
the nations. Why should they say among the nations, “Where is their God?”
That's what this is saying.
v Let me ask you, when somebody pricks
your finger with a needle, does your
head feel it?
It's actually your head that feels it,
by the way. So whoever pricks the body of
Christ is doing it to whom? Whoever comes after the body is coming after
the head.
So Jesus says, “Hey, you're coming
against My body.” There's no such thing as a headless body, well there is
such a thing, but it's a dead body. But the church is the body of Christ.
Whoever touches the body of Christ, touches Him. In Zechariah 2:8 it says that
His people is the apple of His eye, and whoever hurts one of His children, will
have to respond before God. So that's what this means: “Where is their God?”
v What would have happened? Shadrach,
Mesach, and Abednego were faithful to God, right?
Did Nebuchadnezzar know that they were
faithful to God? What if Jesus hadn't come into the fiery furnace and allowed
them to be incinerated? What would God have looked like? It would be a
reflection on whom? On God. Daniel was in a covenant relationship with the
Lord, so God says, “For My honor and glory I must protect these three young
men.” And by the way, was God
glorified as a result? Oh, yes! In the deliverance of His people, at the end,
God will be glorified.
v How about Daniel in the lions’ den?
Was Daniel in a covenant relationship
with the Lord? He had an intimate prayer relationship with the Lord. You can
read the whole book of Daniel. He was a holy man of God, and so now because he
prays three times a day, they decide to throw him into the lion's den. What
would have happened if God had allowed the lions to devour Daniel? Well, Darius
would have said, “My gods are more
powerful than his.” It would have been a reflection on God.
God destroys
the wicked because they want to destroy His people. If He doesn't destroy the
wicked, and He allows them to destroy His people, it is a reflection on His
character. And that's what the book of Joel is saying. God is going to come to
deliver His people.
Saya akan memberikan
beberapa ilustrasi tentang ini, apa yang terjadi.
v Daud adalah gembala teladan di Perjanjian Lama.
Dia adalah gembala dari segala gembala, dia mutlak
teladan bagaimana seorang gembala harus bersikap ~ apa yang terjadi ketika
seekor singa atau beruang datang untuk memangsa salah seekor dombanya? Apakah
Daud berkata, “Aku lari saja dari sini”? Tidak! Apa yang
dilakukannya? “Kalau kamu mengusik dombaku, kamu mengusik aku.”
Siapakah Gembala yang baik? Yesus. Jadi siapa pun yang
mengusik salah satu anak-anakNya, Dia berkata, “Aku
anggap itu serangan terhadap pribadiKu.” Itulah yang terjadi di sini.
v Andai
Allah tidak turun tangan menyelamatkan umatNya, kesan apa yang diberikan Allah
di hadapan bangsa-bangsa?
“Wah, Allah ini, Dia membuat perjanjian dengan
umatNya, lalu Dia membiarkan mereka binasa. Allah macam apa itu?” Orang-orang
ada dalam ikatan perjanjian dengan Allah ~ nah, perjanjiannya ialah Allah
berkata, “Jika kamu patuh padaKu, Aku akan melindungi kamu. Aku akan
menjadi pelindungmu.” Maka jika Allah membuat perjanjian dengan umatNya, Dia
berkata, “Aku Allahmu, Aku akan melindungimu” lalu Allah tidak
melindungi mereka, kesan apa yang diberikan Allah tentang Dirinya? Kesan yang
jelek.
v Saya berasumsi bahwa kalian berdua adalah
suami-istri.
Apa yang akan terjadi jika ada yang mulai
memperlakukan istrimu dengan buruk? Mereka mengusik siapa? Kamu! Karena kalian
itu satu daging. Siapa pun yang mengusik istrimu, mengusik kamu, benar? Yesus
adalah Suaminya, dan gerejaNya itu mempelai perempuanNya. Jadi apa yang terjadi ketika orang-orang jahat bangkit
menyerang istriNya? Yesus berkata, “Tunggu dulu, kamu
berurusan dengan Aku. Aku punya perjanjian perkawinan dengannya, jadi jika kamu
mengusik dia, kamu mengusik Aku.”
v Kalian
tahu, di zaman purba, seorang raja yang besar akan membuat perjanjian dengan
seorang raja yang lebih kecil.
Dan raja besar itu akan berkata kepada raja yang lebih
kecil, “Jika kamu loyal padaku, jika kamu menuruti aku, jika
kamu menempatkan dirimu di bawah kekuasaanku, maka kalau ada musuh datang dan
mau membinasakan kamu, aku akan turun tangan, aku aku membela kamu.” Nah,
Yesus adalah Raja segala raja, dan ketika kita menerima Yesus sebagai
Juruselamat kita, kita menjadi rakyatNya, maka ketika orang-orang jahat datang
menyerang umat Allah, Yesus berkata, “Tunggu dulu, itu hambaKu, Aku telah
berjanji dalam Perjanjian bahwa Aku akan melindunginya, Aku akan
melindunginya.” Jadi Yesus harus campur tangan supaya kehormatanNya boleh
bersinar di hadapan bangsa-bangsa. Mengapa sampai di antara bangsa-bangsa bisa berkata,
“Di mana Allah mereka?” Inilah
yang dikatakan di sini.
v Coba saya
tanya, jika ada yang menusuk jari kita dengan jarum, apakah kepala kita
merasanya?
Sebenarnya justru kepala yang merasanya. Jadi siapa
pun yang menusuk tubuh Kristus, dia melakukannya terhadap siapa? Siapa pun yang
menyakiti tubuh itu menyerang kepalanya. Jadi Yesus berkata, “Hei,
kamu menyerang tubuhKu.” Tidak ada tubuh yang tidak berkepala, nah, ada sih,
tetapi itu mayat. Namun gereja itu tubuh Kristus. Siapa yang menyentuh tubuh
Kristus, menyentuh Dia. Di Zakharia 2:8 dikatakan bahwa umatNya adalah biji
mataNya dan siapa yang menyakiti salah satu anak-anakNya, harus bertanggung
jawab di hadapan Allah. Jadi itulah artinya: “Di mana Allah mereka?”
v Apa yang akan
terjadi ~ Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu setia kepada Allah, benar?
Apakah Nebukadnezar tahu mereka setia kepada Allah? Bagaimana andaikan
Yesus tidak datang masuk ke dalam tungku api dan membiarkan mereka dibakar
habis? Allah akan terkesan bagaimana? Itu akan merefleksi pada siapa? Pada
Allah. Daniel dan teman-temannya ada dalam hubungan perjanjian dengan Tuhan,
maka Allah berkata, “Demi kehormatan dan kemuliaanKu, Aku harus
melindungi ketiga orang muda itu.” Dan apakah Allah dimuliakan sebagai
akibatnya? O, iya! Dengan menyelamatkan umatNya akhirnya Allah akan dimuliakan.
v Bagaimana
Daniel di kandang singa?
Apakah Daniel
berada dalam hubungan perjanjian dengan Tuhan? Dia punya hubungan doa yang
intim dengan Tuhan. Kalian bisa membaca seluruh kitab Daniel. Dia adalah orang
kudus Allah, dan sekarang karena dia berdoa tiga kali sehari, mereka memutuskan
untuk melemparkannya ke dalam kandang singa. Apa yang akan terjadi andaikan
Allah membiarkan singa-singa itu melahap Daniel? Nah, Darius akan berkata, “Dewa-dewaku
lebih hebat daripada Allahnya.” Itu akan memberikan kesan buruk pada Allah.
Allah membinasakan orang-orang
jahat karena mereka mau membinasakan umat Allah. Andai Allah membiarkan mereka
membinasakan umatNya, itu menjadi kesan yang buruk tentang karakterNya. Dan
itulah yang dikatakan kitab Yoel, Allah akan datang untuk menyelamatkan
umatNya.
Notice Verse 18 Joel is certain that the Lord
will forgive a repentant and cleansed people, and therefore will have pity for
them, and be zealous for His land, His people are His bride, and when the nations
come against her, He will intervene to deliver them.
Simak Yoel
2:18, Yoel yakin Tuhan akan mengampuni umat yang bertobat dan
sudah dibasuh, dan oleh karenanya Dia akan punya belas kasihan untuk mereka,
dan akan membela tanahNya, umatNya adalah mempelai perempuanNya, dan ketika
bangsa-bangsa datang menyerangnya, Dia akan turun tangan untuk menyelamatkan
mereka.
Verse 19 God promises to answer the cries of His
people. He will deliver them. They will have great prosperity after their deliverance,
never more will they fall into reproach. This has never been literally
fulfilled with literal or spiritual Israel, it
will be fulfilled when God roars like a lion and delivers the 144’000 from the
death decree at the close of the Time of Trouble.
Yoel 2:19, Allah berjanji untuk
menjawab seruan umatNya. Dia akan menyelamatkan mereka. Mereka akan diberi
kemakmuran besar setelah penyelamatan mereka, selamanya tidak lagi menjadi
celaan. Ini belum pernah digenapi secara literal baik dengan Israel literal
maupun Israel spiritual, ini akan digenapi nanti ketika
Allah mengaum seperti singa dan menyelamatkan ke-144’000 dari titah kematian
pada akhir Masa Kesusahan Besar.
Ellen White described
the climactic moment. This is the last statement that we're going to read. This
is in the chapter on the Time of Trouble. “Yet to human sight it will appear that the people of God must soon seal
their
testimony with their blood as did
the martyrs before them. They themselves
begin to fear that the Lord
has
left them to fall by the hand of their enemies. It
is a time of fearful agony. Day and night (cf. Luke 18:1-8) they cry unto
God
for deliverance...” What are the wicked going to do? Looks
like God has abandoned His people in the Time of Trouble. “...The wicked exult, and the jeering cry is heard: ‘Where
now
is your faith? Why does not God
deliver you out of our hands if
you
are indeed His
people?’...” (The Great
Controversy, p. 630).
Is God going to deliver His people? At the critical moment God will
intervene to deliver His people.
Ellen
White menggambarkan momen klimaks ini. Ini adalah pernyataan terakhir yang akan
kita baca. Ini ada di Bab The Time
of Trouble.
“…Namun di pemandangan manusia akan tampak umat Allah harus segera
memeteraikan kesaksian mereka dengan darah mereka, sebagaimana para martir
sebelum mereka. Mereka sendiri mulai takut bahwa Tuhan telah meninggalkan
mereka untuk jatuh ke tangan musuh-musuh mereka. Ini adalah saat ketakutan yang
mencekam. Siang dan malam mereka berseru kepada Allah supaya diselamatkan…” apa yang akan dilakukan
orang-orang jahat? Sepertinya Allah telah menelantarkan umatNya di Masa
Kesusahan Besar. “…Orang-orang jahat akan bersukacita, dan
seruan mengejek terdengar: ‘Di mana sekarang imanmu? Mengapa Allahmu tidak
menyelamatkan kamu dari tangan kami jika memang benar kamu umatNya?’…” (The Great Controversy hal. 630).
Apakah Allah akan
menyelamatkan umatNya? Pada saat yang kritis, Allah akan turun tangan menyelamatkan umatNya.
So are you
understanding the sequence in Joel? God says, “Prepare, the day is at hand!”
And then he describes a terrible day of the Lord in 2:2 through 11, and then in verse 12 he
says, “Now therefore in preparation
for this, do all of this: fasting, prayer, assembling, and afflicting your soul;
turning from your wicked ways. And then when Jesus comes, He will protect you,
because you are in a covenant relationship with Him.” That's what we should
be doing.
Jadi apakah kalian paham
urutannya di Yoel? Allah berkata, “Bersedialah, harinya sudah
dekat!” Kemudian Yoel menggambarkan hari Tuhan yang mengerikan di pasal
2:2-11, kemudian di ayat 12 dia berkata, “Sekarang, oleh karena itu untuk
hal ini, lakukanlah yang berikut: berpuasa, berdoa, berkumpul, menyelidiki
hati, bertobat dari jalanmu yang jahat. Kemudian ketika Yesus datang, Dia akan
melindungi kamu karena kamu berada dalam hubungan perjanjian denganNya.”
Itulah yang harus kita lakukan.
08 08 25