FINAL MOVEMENTS
Part 02/06 - Stephen Bohr ~ BAGIAN
KEDUA
THE STEALTH MAN
http://www.youtube.com/watch?v=h1AKMLeF4JE
You
say, “But what about 1929, Pastor, the Concordat that was signed between the Papacy
and Mussolini?”
Well,
allow me to read from Dave Hunt, A Woman Rides
the Beast, page 141 commenting about the Concordat of 1929. He says “The Vatican did not die,” notice the terminology that this evangelical scholar used, “…The Vatican did not die, nor
did the Roman Catholic Church shrivel up. It has grown worldwide to nearly one
billion members. The Pope’s influence around the globe though effective more
subtly is now greater than ever.”
1929 has become a date, a special date in the psyche of SDA, we say
that’s the day in which the deadly wound was healed. I tell you what, I believe it might be
one step in the healing of the deadly wound, but it is NOT the healing of the
deadly wound. Because THE HEALING OF THE DEADLY WOUND MEANS THAT THE
PAPACY CAN NOW USE THE SWORD OF THE STATE TO PERSECUTE AND TO CONTROL THE
WORLD. Are you understanding what I am saying? It might be a step.
Kalian
berkata, “Tetapi bagaimana dengan tahun 1929, Pastor? Concordat yang
ditandatangani antara Kepausan dan Mussolini?”
Nah,
izinkan saya membaca dari Dave Hunt, A Woman
Rides the Beast, hal. 141 yang mengomentari Concordat 1929. Dia berkata, “Vatikan
tidak mati…” perhatikan
istilah yang dipakai oleh pelajar Alkitab Protestan ini, “…Vatikan
tidak mati, begitu juga Gereja Roma Katolik tidak menyusut dan mengering. Dia
telah bertumbuh mendunia dengan keanggotaan hampir mencapai satu milyar. Pengaruh
Paus di seluruh dunia walaupun lebih lembut sekarang, namun justru lebih kuat
daripada sebelumnya.”
1929
telah menjadi suatu tanggal, tanggal yang istimewa dalam benak MAHK, kita
mengatakan bahwa itulah harinya ketika luka yang mematikan itu sembuh. Saya
katakan, saya yakin itu mungkin satu
langkah dalam penyembuhan luka yang mematikan, tetapi itu BUKAN sembuhnya luka
yang mematikan tersebut. Karena SEMBUHNYA LUKA YANG MEMATIKAN BERARTI KEPAUSAN
BISA MENGGUNAKAN PEDANG PEMERINTAH UNTUK MENGANIAYA DAN MENGENDALIKAN DUNIA.
Apakah kalian paham apa yang saya katakan? Itu boleh jadi satu langkah.
So the San Francisco Chronicles authored without even knowing
the biblical implications of this uses the expression “healing the wound which has
festered since 1870” actually it was
festering since 1798.
Nah, alasan mengapa banyak orang Advent percaya
bahwa Concordat 1929 adalah sembuhnya luka yang mematikan, karena di San
Francisco Chronicles tanggal 12 Februari 1929, menyebutkan demikian, tentang
ditandatanganinya persetujuan antara Paus dan Mussolini. Dikatakan, “Masalah
Roma malam ini menjadi hal yang sudah
lampau, dan Vatikan sudah berdamai dengan Italia…”
karena tadinya mereka dalam status berperang dengan Italia gara-gara disitanya
daerah-daerah milik Kepausan ”…Penyelesaiannya yang resmi
hari ini adalah pertukaran tandatangan di istana yang bersejarah St. John
Lateran oleh dua wakil yang berkuasa penuh, Kardinal Gasparri atas nama Paus
Pius XI dan Perdana Menteri Mussolini atas nama raja Victor Emmanuel III…” sekarang perhatikan ini, “…Dengan membubuhkan tanda tangan pada dokumen yang bersejarah ini, menyembuhkan luka yang telah membusuk sejak
1870, kedua
belah pihak menunjukkan keramahan yang sangat besar.”
Jadi
San Francisco Chronicles tanpa mengetahui implikasi alkitabiahnya dengan
memakai istilah tersebut, menulis “menyembuhkan
luka yang telah membusuk sejak 1870”, sesungguhnya membusuknya sudah sejak 1798.
Now allow me to tell you a few things about Protestants
scholars. You know some people say, “Oh, I have never been such an anti-Catholic,
you know, they are anti-Papacy, they are one of a kind, nobody else believes
that.”
Allow me to read you some statements from non-SDA contemporary
scholars about the Papacy and the 4th stage particularly of the
Papacy.
This is a statement by an individual whose name is Robbins, his
book is Ecclesiastical Megalomania. Listen
to what he says. By the way he is a reformed scholar, a staunch Calvinist. He says, “Ayn Rand was right when she wrote in 1967: ‘The Catholic church
has never given up the hope to reestablish the medieval union of church and
state with a global state and a global theocracy as its ultimate goal. The
Roman church-state is a hybrid ~ a monster of ecclesiastical and political
power. Its political thought is totalitarian, and whenever it has had the
opportunity to apply its principles, the result has been bloody repression. If…” now I want you to
notice the terminology, “…If
during the last 30 years it has softened its assertions of full, supreme, and
irresponsible power, and has murdered fewer people than before, such changes in
behavior are not due to a change in its ideas, but to a change in its
circumstances…” I want you to remember that because Ellen White
has a very interesting statement similar to this. He continues saying, “…The Roman church-state in the
20the century, however…” listen to this, “…is an institution recovering from a mortal wound…” And he does not
believe that Revelation 13 teaches the same thing that we believe, but he is
using the terminology. Once again, “…The Roman church-state in the 20th century
however is an institution recovering from a mortal wound. If and when it regains its full power and authority, it
will impose a regime more sinister than any the planet has yet seen.” [pg. 195]
A
reformed Calvinist scholar.
Sekarang, izinkah saya memberitahu
kalian beberapa hal tentang pelajar-pelajar Alkitab dari golongan Protestan.
Kalian tahu, ada yang berkata, “Oh, saya tidak pernah begitu anti-Katolik.
Mereka itu (maksudnya MAHK) yang anti-Kepausan, mereka itu antik, orang lain
tidak ada yang percaya begitu.”
Izinkan saya membacakan beberapa
pernyataan dari pelajar-pelajar Alkitab kontemporer non-MAHK tentang Kepausan
dan terutama tahap keempat Kepausan.
Ini
adalah pernyataan seseorang yang bernama Robbins dalam bukunya Ecclesiastical Megalomania. Dengarkan apa
katanya. Ketahuilah dia adalah seorang pelajar Alkitab Reformed,
seorang Calvinis yang teguh. Dia berkata, “Ayn
Rand benar ketika di tahun 1967 dia menulis: ‘Gereja Katolik tidak pernah putus
harap akan menegakkan kembali persatuan gereja dengan pemerintah ala abad
pertengahan, dengan target akhirnya adalah persatuan antara pemerintahan yang
global dengan theokrasi yang global. Persatuan gereja Roma dengan pemerintah
adalah suatu produk blasteran ~ momok yang terdiri atas kekuasaan imamat dan
politik. Pikiran politiknya
totalitarian, dan setiap kali dia punya kesempatan untuk memberlakukan
prinsip-prinsipnya, hasilnya adalah represi berdarah. Jika…” sekarang
saya mau kalian memperhatikan istilahnya, “…Jika selama 30 tahun yang terakhir dia telah
memperlunak demonstrasi kekuasaannya yang penuh di atas segalanya dan yang
tidak bertanggungjawab, dan telah membunuh lebih sedikit orang daripada
sebelumnya, maka perubahan dalam sikapnya itu bukanlah karena perubahan ideologinya,
melainkan karena perubahan situasi dan kondisi…” saya mau kalian mengingat ini karena Ellen White
membuat pernyataan yang sangat menarik yang mirip dengan ini. Robbins
melanjutkan berkata, “…Namun
kondisi Gereja Roma di abad ke-20…” dengarkan ini, “…adalah
suatu institusi yang sembuh dari luka yang mematikan…” padahal orang ini
tidak meyakini Wahyu 13 mengajarkan apa yang kita yakini, tetapi dia memakai
istilah itu. Sekali lagi, “…Namun kondisi Gereja Roma di abad ke-20
adalah suatu institusi yang sembuh dari luka yang mematikan. Jika dan bila dia pulih dan memperoleh kembali kekuasaan
dan wewenangnya dengan penuh, dia akan memberlakukan suatu rezim yang lebih
kejam daripada apa yang pernah dilihat planet ini.” [hal. 195]
Ini kata seorang pelajar Alkitab dari Reformed Calvinist.
Dave Hunt, allow me to read a few things from Dave Hunt, this
evangelical scholar.
Page 81 of the book, “Rome has not changed at heart,
no matter what sweet word she speaks when it serves her purpose.” Sounds like Ellen White
doesn’t it?
Page 89 of the same book, A
Woman Rides the Beast, “The
face that Rome shows to the world varies from country to country depending upon
the control it has and what it can effect. Instead we must look to catholicism
official doctrine which does not change…” In
other words don’t look at the veneer, look at the substance at the essence.
On page 200 he says this, “It has become quite clear that the world religion under
Antichrist…” by the way he believes in a personal Antichrist who is going to
sit in a temple in the Middle East. There is many things that he says that we
don’t believe, but it’s interesting that he says, “…it has become quite clear that the world religion under Antichrist
will not be atheism, Hinduism, Islam, Buddhism, or even New Age. It
will be Christianity
but in a paganized form, exactly what it became under the leadership of Constantine and
his successors the popes. The coming world religion will have its head
quarters in Rome…” is he right? Oh, yes!
One further quotation from him in page 427 of the same book. He
says this and notice the terminology, “…Roman Catholicism is proving to be the bridge that brings
together all faiths…” Ellen White mentions
anything about bridge? Oh, yes! “…That
fact alone is not surprising…” says Dave Hunt. “…But it is astonishing to see
evangelical Christians stepping on to the bridge on one end while at the same
time Hindus, Buddhists and pagans of
every stripe are stepping on to it from the other…” kind
of reminds you of the stretched arm over the abyss. He continues saying, “…If we are indeed in the last
days, as seems apparent, it will not be long until all sides meet in the
middle.” He is not embarrassed about saying it. In fact if you read his
book, the Great Controversy is tame
compared to his book A Woman Rides the Beast.
And when the pope was buried recently, he spoke out openly in public about what was happening, the
idolatry that was taking place with no embarrassment whatsoever.
Dave Hunt. Izinkah saya membacakan beberapa hal dari Dave
Hunt, seorang pelajar Alkitab Protestan. Hal. 81 dari bukunya, “Roma
tidak mengalami perubahan hati, betapa pun manisnya kata-kata yang diucapkannya
untuk mencapai tujuannya…” Mirip
seperti kata-kata Ellen White, bukan?
Hal. 89
dari bukunya yang sama, A Woman Rides the
Beast, “Wajah yang ditampilkan Roma kepada dunia berbeda dari satu
negara ke negara yang lain tergantung pengendalian apa yang dimilikinya dan
hasil apa yang bisa dicapainya. Sebaliknya kita harus melihat doktrin resmi
katolikisme yang tidak pernah berubah…” Dengan kata lain jangan melihat pada polesannya,
lihatlah ke substansinya, ke esensinya.
Di hal.
200, Dave Hunt berkata demikian, “Sudah cukup jelas,
agama global di bawah Antikristus…” nah, Dave Hunt ini meyakini seorang Antikristus
manusia, yang akan duduk di Bait Suci di Timur Tengah. Banyak hal yang
dikatakannya bukanlah apa yang kita yakini, tetapi yang menarik dia berkata
demikian, “…Sudah cukup jelas, agama global di bawah Antikristus tidak
bakal atheism, Hinduisme, Islam, Buddisme, atau bahkan New Age. Itu pasti
Kekristenan tetapi dalam bentuk pagan (berhala), persis sama dengan
yang terjadi di bawah kepemimpinan Constantine dan pengganti-penggantinya, para
Paus. Agama dunia yang akan muncul, akan berkantor pusat di Roma…” Apakah dia
benar? Oh, ya!
Satu lagi
kutipan dari Dave Hunt di hal. 427 buku yang sama, dia berkata demikian ~ dan
perhatikan istilahnya, “…Roma Katolikisme sekarang
terbukti menjadi jembatan yang akan mengumpulkan semua agama…” Apakah
Ellen White pernah menyebut tentang jembatan? Oh, ya!. “…Fakta
itu saja tidaklah mengherankan…” kata Dave Hunt. “…Tetapi
yang mengagumkan adalah melihat orang-orang Kristen Protestan menaiki jembatan
itu dari satu sisi, sementara dari sisi yang lain, naiklah orang-orang Hindu,
Buddha dan penyembah berhala dari segala golongan…” ini mengingatkan kita kepada tangan yang terulur di
atas jurang. Dave Hunt melanjutkan berkata, “…Jika
kita memang berada pada masa akhir zaman, sebagaimana kenyataannya, maka
waktunya tidak lama lagi saat semua orang akan bertemu di tengah jembatan.” Dave Hunt
tidak merasa malu mengatakannya. Bahkan jika kita membaca bukunya, the Great Controversy akan terasa lunak
dibandingkan bukunya A Woman Rides the Beast.
Dan ketika Paus dikuburkan baru-baru
ini, Dave Hunt berbicara secara blak-blakan di depan umum tanpa malu sedikit
pun tentang peristiwa itu,
yaitu sedang
terjadi penyembahan
berhala.
Now allow me to read you from Ellen White. By the way let me
tell you something about Ellen White. You know when she wrote the Great Controversy? The edition that we
have now is 1911, but there was an edition
that came out in 1888. Actually it came out earlier than that. The Great Controversy we have from 1911 is
almost identical to the one that came out in 1888. And interestingly enough
what we are going to read from Ellen White, she says, that Protestants are
going to become one with Roman Catholics, the nations of the world are going to
unite with Roman Catholicism, listen, nothing was more ridiculous to say in the
time she wrote the Great Controversy.
Because Pius IX had alienated Protestants, he had alienated the nations of
Europe, he had alienated the USA, and it had even led Uriah Smith to say, “I
don’t think that the Papacy will have much of a role anymore in prophecy.” He
said that in the 1870’s. But Ellen White did not go by what she saw, she went
by what Scripture says. Notice some of
her quotations.
Sekarang izinkan saya membacakan dari
Ellen White. Nah, saya akan mengatakan sesuatu tentang Ellen White. Kalian
tahu, pada waktu dia menulis The Great
Controversy? Edisi yang kita miliki sekarang adalah dari tahun 1911, tetapi
ada edisi yang sudah diterbitkan di tahun 1888. Sebenarnya terbitnya lebih pagi
dari itu. The Great Controversy yang kita
punya sekarang terbitan 1911 hampir sama dengan yang terbit 1888. Dan yang
menarik, yang akan kita baca dari Ellen White, dia berkata bahwa Protestan akan
menyatu dengan Roma Katolik, bangsa-bangsa di dunia akan menyatu dengan Roma
Katolikisme. Dengar, tidak ada pendapat yang lebih mustahil daripada apa yang
dikatakannya itu pada saat dia menulis The
Great Controversy. Karena pada waktu itu Paus Piux IX sudah menjadikan orang-orang
Protestan musuhnya, dia telah menjadikan bangsa-bangsa di Eropa musuhnya, dia
telah menjadikan Amerika Serikat musuhnya, dan bahkan sampai Uriah Smith
berkata, “Saya rasa Kepausan tidak lagi akan punya peranan berarti dalam nubuatan.”
Uriah Smith berkata begitu di tahun 1870-an. Tetapi Ellen White tidak
mendasarkan kata-katanya pada apa yang dilihatnya, dia mendasarkannya pada apa
yang dikatakan Firman Allah. Simak beberapa kutipannya:
“…It is part of her policy…” that
is the policy of the Papacy,
“…to assume the character which will best accomplish her purpose…” Did we read from Dave
Hunt something very familiar? Yes.
“But beneath the variable appearance of the chameleon, she conceals the
invariable venom of the serpent.” That’s page 571.
“…Sudah
menjadi kebijakannya…”
maksudnya kebijakan Kepausan, “…untuk memakai karakter yang
akan paling berhasil mencapai tujuannya…” Apakah
kita tadi membaca dari Dave Hunt sesuatu yang mirip? Ya. “…Tetapi
di balik penampilan bunglon yang berubah-ubah, dia menyembunyikan racun ular
yang tidak pernah berubah.” Itu dari hal. 571.
Signs of the Times, June 12, 1893, she says, “Protestants will throw their whole influence and strength on
the side of the Papacy…” absurd to say when she
wrote this. She wrote this in 1893, I mean, the pope was captive in the
Vatican. He had angered Protestants, he had angered the US, the nations of
Europe who are adopting democratic government were furious. But she says, “Protestants will throw their
whole influence and strength on the side of the Papacy by a national act
enforcing the false Sabbath. They will give…” now
notice the terminology, “…they
will give life and vigor…” it must be because that
she didn’t have life up to that point, so the deadly wound hasn’t been healed.
Are you noticing what I am saying? “…they will give life and vigor
to the corrupt faith of Rome, reviving…”
in order to be revived she must be what? Must have a deadly wound, “…reviving her tyranny and
oppression of conscience. Then it will be time for God to work in mighty power
for vindication of His truth.”
Signs
of the Times, 12 Juni
1893, Ellen White berkata, “Protestan akan memberikan
seluruh pengaruh dan kekuatan mereka kepada pihak Kepausan…” perkataan yang konyol ketika Ellen
White menulisnya. Dia menulisnya di tahun 1893, maksud saya, Paus saat itu
sedang “tertawan” di Vatikan, Paus telah membuat murka orang-orang Protestan,
membuat murka Amerika Serikat, bangsa-bangsa Eropa yang sedang beralih ke
pemerintahan demokratis menjadi murka. Tetapi Ellen White berkata, “Protestan
akan memberikan seluruh pengaruh dan kekuatan mereka kepada pihak Kepausan
melalui suatu Undang-undang nasional, memberlakukan Sabat yang palsu. Mereka
akan memberikan…” sekarang
perhatikan istilahnya, “…mereka akan memberikan
semangat dan tenaga…”
tentunya ini karena sebelumnya Kepausan tidak punya semangat, berarti luka yang
mematikan belum sembuh. Apakah kalian memperhatikan apa yang saya katakan? “…mereka
akan memberikan semangat dan tenaga kepada agama Roma yang rusak, menghidupkan
kembali…” agar bisa
dihidupkan kembali Roma harus apa? Harus menderita luka yang mematikan, “…menghidupkan
kembali tiraninya dan penindasannya atas hati nurani. Maka saatnya akan tiba
bagi Allah untuk bekerja dengan kekuatan yang besar membela kebenaranNya.”
Great Controversy pg 572 she says this, “A large class, even of those who
look upon Romanism with no favor, apprehend little danger from her power and
influence.…” like the media for example,
like the Protestant churches, “There is no danger in this system,” they say,
“there is no problem.” She continues saying, “…Many urge that the intellectual…” I want you to remember these details because in
a moment we are coming back to them “…Many urge that the
intellectual and moral darkness prevailing during the Middle Ages favored the
spread of her dogmas, superstitions, and oppression, and that the greater
intelligence of modern times, the general diffusion of knowledge, and the
increasing liberality in matters of religion forbid a revival of intolerance
and tyranny. The very thought that such a state of things will exist in this
enlightened age is ridiculed…” see, that was back
then in the Middle Ages, an age of savagery but now we are sophisticated, we
are modern, you can’t hold the Roman church today to what she did in the past.
Great Controversy hal. 572, Ellen White berkata demikian, “Satu golongan besar, walaupun dari mereka yang tidak
menyukai Romanisme, hanya melihat bahaya yang kecil saja dari kekuasaan ini dan pengaruhnya…” seperti media misalnya, seperti
gereja-gereja Protestan, “Sistem itu tidak berbahaya,” kata mereka, “tidak ada
masalah.” Ellen White melanjutkan berkata, “…Banyak yang mendesak bahwa kegelapan intelektual dan moral
yang ada selama Abad Pertengahan-lah yang membuat suburnya penyebaran
dogma-dogma, takhayul-takhayul dan penindasannya. Dan dengan sangat
bertambahnya inteligensia zaman modern,
penyebaran pengetahuan pada
umumnya, dan meningkatnya kemerdekaan dalam hal-hal agama, menghalangi
bangkitnya kembali ketidaktoleransian dan tirani. Pendapat bahwa kondisi
seperti itu akan terjadi lagi di zaman pencerahan ini, dianggap konyol…” Lihat, itu kan dulu di zaman Abad
Pertengahan, zaman biadab, tetapi sekarang kita sudah tinggi peradabannya, kita
sudah modern, kita tidak boleh menyalahkan gereja Roma Katolik hari ini atas
apa yang diperbuatnya di masa silam.
Here is another
quotation, this is found in Great Controversy
pg. 581. “God's word has given warning of the impending danger; let
this be unheeded, and the Protestant world will learn what the purposes of Rome
really are, only when it is too late to escape the snare…” “Are we supposed to be speaking at all on this?
So you are anti-Catholics, you hate Catholics.” No, I love Catholics. I hate
Catholicism as a system. But there are many of God’s true people in that
system. Most of God’s true people are in the Roman Catholic church. That
doesn’t mean that the system is God’s system.
She continues
saying, “…She is silently growing into power…” the Papacy. “…Her
doctrines are exerting their influence in legislative halls, in the churches,
and in the hearts of men. She is piling up her lofty and massive structures in
the secret recesses of which her former persecutions will be repeated.
Stealthily…” that’s why I got the
title for our sermon today: “stealthily”. Ever heard of the stealth airplane?
Ya, even radar can’t detect it. Fortunately we have a radar, it’s the Bible. “…Stealthily
and unsuspectedly she is strengthening her forces to further her own ends when
the time shall come for her to strike. All that she desires is vantage ground,
and this is already being given her. We shall soon see and shall feel what the purpose
of the Roman element is…” Have you ever read
in the writings of Ellen White where she uses the expression “the Roman
element”? Do you know what that is? Oh,
that’s our next sermon here. What is the Roman element? She says, “If you
ignore this, you’ll soon know what the Roman element is.” She continues saying,
“… Whoever shall believe and obey the word
of God will thereby…” suffer or “…incur reproach and persecution.”
Ini ada kutipan yang lain, yang ditemukan di Great Controversy hal. 581, “Firman Tuhan telah memperingatkan adanya bahaya yang
mengancam. Jika ini tidak diperhatikan maka dunia Protestan akan tahu apa
tujuan Roma yang sesungguhnya, hanya pada saat itu sudah terlambat untuk lolos
dari jeratannya…”
“Apakah kita seharusnya berbicara tentang semua ini? Jadi Anda anti-Katolik, Anda membenci
Katolik.” Tidak, saya mengasihi orang-orang Katolik. Saya membenci Katolikisme
sebagai suatu sistem. Tetapi ada banyak umat Allah yang benar di dalam sistem
tersebut. Kebanyakan umat Allah yang benar ada dalam gereja Roma Katolik. Tapi
itu tidak berarti bahwa sistemnya adalah sistem Allah.
Ellen White melanjutkan berkata, “Diam-diam dia semakin bertumbuh dalam kekuasaan…” maksudnya Kepausan. “…Doktrin-doktrinnya
merangsak maju terus menanamkan pengaruh mereka dalam lorong-lorong
legislatif, dalam gereja-gereja, dan hati manusia. Dia sedang meletakkan
bangunannya yang tinggi dan kokoh dalam relung-relung rahasia, dari mana
penganiayaannya akan diulanginya lagi. Secara diam-diam…” itulah sebabnya saya mendapat judul khotbah kita hari ini: “diam-diam”.
Pernahkah kalian mendengar pesawat stealth? Ya, bahkan radar pun tidak bisa
mendeteksinya. Untungnya kita memiliki radar, dan itu adalah Alkitab. “…Secara diam-diam dan tidak dicurigai, dia memperkuat
tenaganya untuk mencapai tujuannya sendiri ketika tiba saatnya bagi dia untuk
menyerang. Yang dikehendakinya adalah posisi yang strategis, dan ini sekarang
telah diberikan kepadanya. Kita akan segera melihat dan merasakan apakah tujuan
elemen Roma itu…” Pernahkah kalian membaca dari tulisan Ellen White dia
memakai istilah “elemen Roma”? Tahukah kalian itu apa? Itu pelajaran kita
berikutnya di sini. Apa elemen Roma itu?
Ellen White berkata, “Jika kamu mengabaikan ini, kamu akan segera tahu apa itu
elemen Roma.” Ellen White melanjutkan berkata, “…Siapa yang akan percaya dan mematuhi Firman Allah dengan
itu akan…” menderita atau “…mendapatkan teguran dan penganiayaan.”
One final statement
from Ellen White, Testimonies Vol. 6 pg.
18, she says, “ As America,
the land of religious liberty, shall unite with the Papacy in forcing the
conscience and compelling men to honor the false sabbath, the people of every
country on the globe will be led to follow her example…” I don’t know how that’s going to happen, how
are Muslim nations going to follow the examples of the US, how are the Hindus
and the Buddhists? I don’t know. Something has to happen. But it is going to
happen. Because she says, “every country on the globe”, “The whole world…” says Revelation 13. “…The whole world…” what? “…wondered after the
Beast.”
Satu pernyataan terakhir dari Ellen White, Testimonies Vol. 6 hal. 18, dia berkata, “Pada saat Amerika, negara di mana ada kebebasan beragama,
bersatu dengan Kepausan untuk memaksa hati nurani dan mengharuskan manusia
menghormati sabat yang palsu, bangsa-bangsa dari setiap negara di atas bumi
akan dipimpin untuk mengikuti contohnya…” Saya tidak tahu bagaimana itu bisa
terjadi, bagaimana negara-negara Muslim akan mengikuti contoh Amerika Serikat,
bagaimana umat Hindu dan Buddha. Saya tidak tahu. Sesuatu harus terjadi. Tetapi
hal itu akan terjadi, karena Ellen White berkata, “setiap negara di atas bumi”. “Seluruh dunia heran…” kata
Wahyu 13, “…Seluruh
dunia…” apa? “…heran, lalu mengikut binatang itu.”
I want to read you a
statement written by an ex-history Professor in La Sierra University. It says
that within the ranks of Adventism you have many sayings just the opposite of what Robbins and Hunt and
others are saying outside the SDA church. Listen to this, you are not going to
believe it. This came out in the magazine Adventist
Today, and I’ll just say this for the record I’ve never been able to figure
out why there are so great an attack on those who published Our Firm Foundation who appear to be right
winged, when on the other side Spectrum, Association of Adventists Forum, and Adventist Today are given free reign to
totally attack the belief system of the Adventist church. Now I get myself into
real hot water. But I’d like an explanation.
Saya mau membacakan suatu pernyataan yang ditulis oleh seorang bekas
Profesor dari La Sierra University. Dikatakan bahwa di dalam jajaran Advent ada
banyak konsep yang bertentangan dengan apa yang dikatakan Robbins dan Hunt dan
yang lain-lain di luar gereja MAHK. Dengarkan, kalian pasti tidak akan percaya.
Ini terbit di majalah Adventist Today, dan
harap dicatat, saya tidak pernah bisa paham mengapa mereka yang menerbitkan Our Firm Foundation yang konservatif
mendapatkan serangan yang sedemikian hebat, sementara di pihak lain, Spectrum, Association of Adventists Forum, dan
Adventist Today diberi kebebasan penuh
untuk menyerang sistem keyakinan gereja MAHK. Nah, sekarang saya telah
melangkah masuk ke sarang harimau. Tetapi sungguh saya ingin diberi penjelasan.
This is what he
says, the days when the Catholic church oppress people, he says, “…But those
days are over. The world has changed.
The US has changed. And even the Roman Catholic church has changed, in the
second half of our century, having reconciled itself with progress, liberalism,
and modern civilization…” isn’t that the statement from Ellen White? You can’t hold her
to what she used to do. We live in a time of sophistication. He continues
saying, “…It is no longer…” speaking about the Roman Catholic church,
“…It is
no longer the Bible-suppressing, science resisting, liberty opposing,
Protestant hating, culture ignoring, Latin mumbling, obscurantism loving
ecclesiastical organization of former years, intent on ruling the world from
Rome. Vatican council II transformed all that…” this is amazing! He continues
saying, “…To ignore these new realities and to refuse
to come to terms with the contemporary Roman church is to choose to remain
stuck in a religious no-man’s land, condemning a church that no longer exists,
using old labels and propaganda that only offend and alienate deeply. Instead
SDA ought to involve themselves in building bridges of understanding to reach
out to Roman Catholics…” Hello, remember the
word “bridges”? “…and develop
bonds of love to enable them with us to arrive at a fuller appreciation and
application of the gospel of Jesus Christ.”
(Paul J. Landa ~ American Anti-Catholicism History & Evaluation
Adventist Today, Jul/Aug 1993)
Amazing! The Troyan
horse within Adventism trying to mute the prophetic voice of God in these last days.
Inilah yang dikatakannya, tentang masa ketika gereja Katolik menindas
orang, dia berkata, “Tetapi
masa-masa itu telah berlalu. Dunia telah berubah. Amerika Serikat telah
berubah. Dan bahkan gereja Roma Katolik telah berubah pada paruh kedua abad
kita ini, setelah menyesuaikan dirinya dengan kemajuan, liberalisme, dan
peradaban modern…” bukankah ini pernyataan dari Ellen White? Kita tidak bisa
menyalahkan gereja Katolik untuk kesalahannya di masa lampau. Kita hidup di
zaman kemajuan. Mantan Profesor itu melanjutkan berkata, “Dia bukan lagi…” ini berbicara tentang gereja Roma
Katolik, “…Dia bukan lagi organisasi yang memberangus
Alkitab, yang menolak sains, yang menentang kebebasan, yang membenci Protestan,
yang mengabaikan kebudayaan, yang berkomat-kamit dalam bahasa Latin, yang
sengaja suka menyembunyikan fakta seperti pada tahun-tahun yang silam, yang
bertujuan untuk menguasai dunia dari Roma. Konsili Vatikan II telah mengubah
semuanya itu…” Menakjubkan! Dia melanjutkan berkata, “…Bila realita baru ini diabaikan dan bila kita menolak untuk
berdamai dan menerima gereja Roma yang kontemporer, berarti kita memilih untuk stagnan
dalam posisi sengketa rohani, dengan
menghukum suatu gereja yang sudah tidak eksis lagi, menggunakan label-label usang
dan propaganda yang hanya akan menjauhkan dan sangat menyakiti. Sebaliknya MAHK
seharusnya melibatkan diri dalam membangun jembatan saling pengertian untuk
mengulurkan tangan kepada Roma Katolik…” Halo??? Ingat kata
“jembatan”? “…dan mengembangkan ikatan kasih sayang untuk memungkinkan
mereka bersama-sama kita mencapai suatu apresiasi yang lebih sempurna dan
mengaplikasikan Injil Yesus Kristus.” (Paul J. Landa ~ American
Anti-Catholicism History & Evaluation Adventist Today, Jul/Aug 1993)
Menakjubkan! Kuda Troya di dalam Adventisme yang berusaha membungkam
suara nubuatan Allah pada hari-hari terakhir ini.
I am concerned with
some of our scholars that say the Little Horn is Islam. I am deeply concerned
when we gave a medal to the Pope. And I am deeply concerned when the flag of
the Holy See is paraded across the stage at General Conference. Now, I am
really in trouble.
Saya prihatin dengan beberapa pelajar Alkitab kita yang mengatakan
Tanduk Kecil itu Islam. Saya sangat prihatin ketika kita memberikan medali
kepada Paus. Dan saya sangat prihatikan ketika bendera Takhta Suci diarak di
atas panggung di General Conference. Nah, sekarang saya benar-benar ada dalam
mulut harimau.
Apakah kita hidup di hari-hari terakhir sekarang? Izinkan saya
mengakhiri dengan menyebutkan beberapa hal tambahan. Dengarkan, jika kalian
tidak percaya bahwa luka mematikan gereja Roma Katolik itu hampir sembuh, maka
kalian sudah dibutakan selama beberapa bulan terakhir ini.
Apakah kalian melihat pemakaman Paus? Selama 2 minggu tidak ada berita,
kita tidak tahu apa yang sedang terjadi di dunia, selain apa yang sedang
terjadi di Roma. Kemegahan dan kondisinya mengagumkan. Orang-orang menjadi
takjub dan terkesima. Saya sempat mendengar lewat program radio di mana ada
seseorang yang menelepon ke radio itu dan berkata, “Saya akan ikut gereja itu,
karena lihatlah betapa mengagumkannya bangunannya, dan betapa indahnya musik
dan jubah-jubahnya dan segala sesuatunya.”
Kagum oleh Kepausan.
80 kepala negara menghadiri pema-kamannya, wakil-wa-kil dari 200 negara di seluruh dunia, semua agama besar terwa-kili. Orang-orang Muslim, Yahudi,
Hin-du, Buddhis, 300’000 orang
berjejal di St. Peter’s Square untuk pemakaman itu. Lima juta orang datang ke
Roma dari segala tempat di dunia. Ada yang berdiri dalam antrean selama 24 jam
untuk melihat jasad Yohanes Paulus II. Yang menyedihkan, untuk pertama kalinya dalam
sejarah Amerika Serikat, Presiden yang sedang menjabat yang menghadiri
pemakaman Paus, adalah George W. Bush.
Tetapi dia tidak sendirian. Saya sangat heran keesokan harinya melihat di surat
kabar, berlutut di depan jasad Yohanes Paulus II adalah George Herbert Walker
Bush, anaknya George W. Bush, Laura Bush, Bill Clinton ~ memalukan, dia seorang
Baptis, dan Condoleezza Rice, menundukkan kepala mereka dan berdoa. Luar biasa
sesuatu seperti ini bisa terjadi.
Some people say,
“Well, Pastor, wasn’t the Pope a
wonderful kind and peaceloving person? He prayed for hours a day. He embraced
children and youth, he spoke about the dignity of life and even about the need
for religious liberty?” All true. But you see, the enemy is a stealth man. The
Devil is too wise to say, “Hear, hear, I am a nasty guy. I am the Antichrist,” Don’t
you believe that.
You say, “How do you
know he wasn’t of God?”
The Bible says, “to the Law and to
the testimony.”
Do you know what else
John Paul II taught? He taught that Mary is alive and well in heaven and we
should pray to her, in fact his prayers were directed to Mary.
He wrote an
apostolic letter saying that Sunday is the day we are supposed to keep. And he
also taught that the world came into existence by evolution, among other
things.
The whole world
wondered after the Beast.
Ada yang berkata, “Yah, Pastor, bukankah Paus itu orang yang sangat baik
dan pencinta damai? Dia berdoa berjam-jam dalam sehari. Dia memeluk anak-anak
dan remaja. Dia berbicara tentang martabat hidup dan bahkan tentang perlunya
ada kebebasan beragama?”
Semuanya benar. Tetapi lihatlah, musuh itu penuh tipu muslihat. Iblis
terlalu cerdik untuk berkata, “Hei, lihat, aku ini jahat. Akulah
Antikristus.” Jangan percaya itu.
Kalian berkata, “Dari mana Anda tahu dia tidak berasal dari Allah?”
Alkitab berkata, “Bandingkan dengan Hukum
dan kesaksian” [Yesaya 8:20 “Bandingkan dengan Hukum dan dengan Kesaksian: Jika mereka tidak berbicara sesuai dengan kata-kata tersebut, itu karena tidak
ada terang di dalam mereka.”]
Tahukah
kalian apa lagi yang diajarkan Yohanes Paulus II? Dia mengajarkan bahwa Maria
itu sekarang hidup di Surga dan kita harus berdoa kepadanya, faktanya
doa-doanya ditujukan kepada Maria. Dia menulis suatu surat apostolik yang
mengatakan bahwa hari Minggu adalah hari yang harus kita pelihara. Dan dia juga
mengajarkan bahwa dunia ini tercipta oleh evolusi, di antara hal-hal yang lain.
Seluruh dunia heran lalu mengikuti Binatang itu.
Now we still have 3
sermons in this series. I am going to tell you what we are going to be studying
in the future.
The next sermon: The
Roman Element. We are going to carefully look at Revelation 12.
The following: The
Collapse of the Three Walls. Three walls that have impeded
the Papacy from regaining his
power.
And the last sermon
on Revelation 17, that very controversial chapter , the title is The Return of
the River Dragon.
I hope we all make
plans to come.
Nah, kita masih punya tiga khotbah lagi untuk serie ini. Saya akan
mengatakan apa yang akan kita pelajari nanti.
Khotbah berikutnya: The Roman Element [Elemen Roma]. Kita akan
mempelajari Wahyu 12 dengan seksama.
Berikutnya: The Collapse of the Three Walls [Robohnya Ketiga Dinding],
yaitu ketiga dinding yang menghalangi Kepausan dari mendapatkan kembali
kekuasaannya.
Dan khotbah yang terakhir adalah tentang Wahyu 17, pasal yang sangat kontroversial itu, judulnya adalah
The Return of the River Dragon [Kembalinya Naga Sungai].
Saya berharap kita semua membuat rencana untuk hadir.
We are living in the
last days folks, it’s exciting to live in this period of human history, and to
know that time will soon come to an end. Jesus will come in the clouds and we
will be able to live eternally with Him.
Let us pray.
Kita hidup di hari-hari terakhir, Saudara-saudara. Hidup di masa sejarah
manusia sekarang ini dan mengetahui bahwa waktunya akan segera berakhir, itu
menarik. Yesus akan datang di awan-awan dan kita akan bisa hidup bersamanya
untuk selama-lamanya.
Mari kita berdoa.
14 06 16