_____THREE ANGELS MESSAGES_____
Part 08/25
- Stephen Bohr
BABYLON’S ABOMINABLE WINE
Dibuka
dengan doa
This
evening as we begin, I would like to review what we studied in our last
lecture, because it's foundational for what we're going to deal within our
topic today. If you remember:
· we found that God married Israel at mount Sinai. And
He wanted Israel to be His only; to obey His laws, and to remain absolutely
pure and uncontaminated from the surrounding nations.
· But we found in our study that very early in Israel's
history, she apostatized from God. And Ezekiel 16, as well as
chapter 23, tells us that Israel became a harlot, because she
embraced the teachings and practices of the surrounding nations. The
Bible calls these practices the abominations of the nations. In other
words, Israel assimilated the abominations of the nations, and in this
way she became a harlot. She abandoned the husband of her youth.
· As we studied, she also fornicated with the kings of the
earth, with the kings of different nations, forming political alliances. And
instead
of depending on God as her source of strength, she started
depending on these alliances with other kings.
· We also noticed in our study that Israel covered herself, or decked
herself, with silver and with gold to attract attention to herself. And
as a result God spoke, in no uncertain terms, to His unfaithful wife in
Ezekiel 16:32, by saying these words: “You are an adulterous
wife who takes strangers instead of her husband.” You see, she was playing the harlot. She was an
adulteress wife, if you please, because she had the kings of the nations
as lovers instead of the Lord her God.
· In Ezekiel 16:30 God speaks even more graphically. He says,
“How degenerate is your heart, says the Lord God, seeing
you do all these things, the deeds of a brazen harlot.” That
word “brazen”,
in the Hebrew, means to exercise autocratic control. It means to
get one's way, or to be domineering. In other words, Israel
became a domineering harlot wanting her own way, and wanting to exercise
control and dominion.
· We noticed in our study last time that Israel had daughters; daughter
harlots who shared her point of
view, and also assimilated the pagan practices of the surrounding nations.
· And we studied that Israel shed innocent blood. The blood
of those
who opposed her agenda were slaughtered and slain by Israel.
· And therefore God told Israel, “You are going to drink the cup of
My wrath to the very dregs, and destruction is going to come from
the four corners of the earth, and you will fall, and you will be
destroyed.” In fact God said, “The very kings that you have fornicated
with; the kings that you have assimilated all of these abominable
practices from, they are going to rise, and they are going to slay you, and they're
going to leave you naked.”
· But we noticed in our study that even in the midst of
the apostasy, God had a faithful remnant. And God placed His seal upon
this faithful remnant who sighed and cried because of the abominations
that were being committed among His people. And when the destruction
of Jerusalem came by Nebuchadnezzar we find that this faithful remnant that was sealed
on their foreheads, according to Ezekiel 9, was spared from the destruction
when the adulterous wife was destroyed. God's faithful people, who sighed
and cried because of the abominations that God's own people
were committing, they were spared.
·
Now it's not like God had
not warned Israel about the dangers that she was going to face when she
entered the promised land. In Leviticus 18:26-30, we find God's warning to
Israel. Notice what it says there. “26 You shall therefore keep My statutes and My judgments, and shall
not commit any of these
abominations, either any
of your own nation or any stranger who dwells among you 27 (for all these abominations the men of the land have done,
who were before you,
and thus the land is defiled), 28 lest the land vomit you out also when you defile it, as it
vomited out the nations that were before
you…” You know, you get the imagery that even the
land was nauseated by the abominations that were being committed by these nations. Verse 29, “…29 For whoever commits any of these abominations, the persons who
commit them shall be
cut off from among their people. 30 ‘Therefore you shall keep My ordinance, so that you do not commit any of these abominable customs
which were committed before you, and that you do not defile yourselves by them:
I am the Lord your God.’” Time
and again in this passage God warns Israel not to partake in the
abominations of the nations of Canaan where they were going to
enter.
· Notice 2 Chronicles 36:14, and this is only a sampling of
texts. All throughout the Pentateuch, or the five books of Moses, the
first five books of Moses, we find God warning Israel about not becoming
defiled with the practices and doctrines, which are called the
abominations of the nations. 2 Chronicles 36:14, “14 Moreover all the leaders of the priests…” notice, it started with the priesthood “…all the leaders of the priests and the people transgressed
more and more, according to
all the abominations of the nations, and defiled the house of the Lord which He had consecrated in Jerusalem.” In other words, time and again God says that Israel, in
spite of the fact that He had warned them not to become defiled with the
abominations of the nations, they became defiled with the practices, with
the teachings of these pagan nations.
Pada
saat kita mulai malam ini saya ingin mengulangi apa yang telah kita pelajari
dalam ceramah yang lalu karena itu merupakan dasar dari apa yang akan kita
bahas dalam topik hari ini. Jika kalian ingat:
· Kita mendapati bahwa Allah menikahi Israel di Gunung
Sinai, dan Dia mau Israel menjadi milikNya saja, yang mematuhi
hukum-hukumNya, dan tetap murni secara total dan tidak terkontaminasi oleh
bangsa-bangsa di sekitarnya.
· Tetapi kita dapati dari pelajaran kita
bahwa sangat awal dalam sejarah
Israel, dia telah murtad dari Allah. Dan Yehezkiel pasal 16 dan
pasal 23 mengatakan kepada kita bahwa Israel
menjadi seorang pelacur karena dia memeluk ajaran-ajaran dan praktek-praktek
bangsa-bangsa di sekelilingnya. Alkitab menyebut praktek-praktek
ini sebagai kekejian-kekejian bangsa-bangsa itu. Dengan kata lain, Israel
mengasimilasikan kekejian bangsa-bangsa itu, dan dengan demikian dia menjadi
seorang pelacur. Dia meninggalkan suami masa mudanya.
· Sebagaimana yang kita pelajari, Israel juga berzinah dengan
raja-raja bumi, dengan raja-raja pelbagai bangsa, membentuk aliansi-aliansi
politik. Dan bukannya
dengan mengandalkan Allah sebagai sumber kekuatannya, dia mulai
mengandalkan aliansi-aliansi dengan raja-raja lain ini.
· Kita juga telah melihat dari pelajaran
kita bahwa Israel menyalut
dirinya, atau menghiasi dirinya dengan perak dan emas untuk menarik perhatian
pada dirinya. Dan akibatnya, di Yehezkiel 16:32 Allah berkata
dengan sangat tegas kepada istriNya yang tidak setia itu sebagai berikut,“32 Engkau isteri yang berzinah, yang menerima orang-orang asing ganti suaminya sendiri.” Kalian
lihat, Israel melacur. Katakanlah, dia seorang istri yang berselingkuh karena
dia mengambil raja-raja dari bangsa-bangsa lain sebagai kekasihnya, bukan
Tuhan, Allahnya.
· Di Yehezkiel 16:30 Allah berbicara
bahkan lebih jelas, Allah berkata, “30 ‘Betapa sudah rusaknya hatimu!’ firman Tuhan ALLAH, ‘karena engkau
melakukan semua ini, yaitu perbuatan seorang
perempuan sundal yang tidak tahu takut.” Kata
yang diterjemahkan “tidak tahu takut”
dalam bahasa Ibrani berarti mau mengendalikan sendiri, artinya mau menang sendiri, atau mendominasi.
Dengan kata lain, Israel menjadi pelacur yang semaunya sendiri, yang mau
mengendalikan dan menguasai.
· Kita melihat dalam pelajaran kita yang
lalu bahwa Israel memiliki
anak-anak perempuan, yang juga pelacur, yang selaras dengan
pandangannya, dan juga telah
mengasimilasikan praktek-praktek pagan bangsa-bangsa di sekitarnya.
· Dan kita telah pelajari bahwa Israel menumpahkan darah
orang-orang yang tak berdosa, darah mereka yang bertentangan dengan agendanya, yang
dibantai dan dibunuh oleh Israel.
·
Maka
Allah mengatakan kepada Israel, “Kamu
akan minum dari cawan murkaKu, sampai ke tetes yang terakhir,
dan kehancuran akan datang dari keempat penjuru bumi, dan kamu akan jatuh dan
kamu akan dibinasakan.” Bahkan Allah berkata, “Raja-raja yang sama yang telah berzinah denganmu,
raja-raja yang dari mereka kamu telah mengasimilasikan semua praktek kekejian
itu, mereka akan bangkit dan mereka
akan membunuh kamu, dan mereka akan meninggalkan kamu telanjang.”
· Tetapi kita telah melihat dari
pelajaran kita bahwa walaupun di tengah-tengah kemurtadan, Allah memiliki umat sisa yang setia. Dan
Allah menempatkan meteraiNya pada umat sisa yang setia ini, yang berkeluh kesah
dan meratap karena kekejian-kekejian yang dilakukan di antara umat Allah. Dan
ketika kehancuran Yerusalem datang oleh tangan Nebukadnezar, kita melihat bahwa
umat sisa yang setia ini yang
telah dimeteraikan pada dahi mereka, menurut Yehezkiel pasal 9, diluputkan dari kebinasaan
ketika si istri yang berkhianat dihancurkan. Umat Allah yang setia, yang
berkeluh kesah dan meratap karena kekejian-kekejian yang dilakukan umat Allah
sendiri, mereka diluputkan.
· Nah, bukannya Allah tidak memperingatkan Israel tentang bahaya yang akan
dihadapinya ketika dia memasuki tanah perjanjian. Di Imamat
18:26-30 kita melihat peringatan Allah kepada Israel. Simak apa yang dikatakan
di sana, “26 Oleh
karena itu haruslah kamu berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku dan
jangan melakukan satu pun kekejian itu, baik
oleh bangsa Israel sendiri maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, 27
--karena segala kekejian itu telah dilakukan oleh penghuni negeri yang sebelum
kamu, sehingga negeri itu sudah menjadi najis-- 28 supaya kamu
jangan dimuntahkan oleh negeri itu bila kamu menajiskannya, sebagaimana telah dimuntahkannya bangsa yang
sebelum kamu…” kalian
tahu, terkesan seolah-olah tanahnya pun menjadi muak oleh kekejian-kekejian
yang dilakukan bangsa-bangsa itu. Ayat 29, “…29 Karena orang yang melakukan
satu dari segala kekejian itu, orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah
bangsanya. 30 Dengan demikian kamu harus tetap berpegang pada peraturan-Ku, maka
jangan kamu melakukan satu pun dari
kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan
dirimu dengan semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu." Berulang-ulang dalam bacaan ini Allah
mengingatkan Israel untuk tidak ikut ambil bagian dalam kekejian-kekejian
bangsa-bangsa Kanaan di mana mereka akan masuk.
·
Perhatikan
2 Tawarikh 36:14, dan ini hanya beberapa contoh dari ayat-ayat yang ada.
Sepanjang kelima buku yang ditulis Musa, kelima buku Alkitab yang pertama, kita
mendapati Allah memperingatkan Israel agar tidak dinajiskan oleh
praktek-praktek dan doktrin-doktrin dari bangsa-bangsa itu yang disebut
kekejian. 2 Tawarikh 36:14, “14 Selain itu, semua pemimpin para
imam…” lihat, diawali dari para imam, “…semua pemimpin para imam
dan rakyat semakin melanggar perjanjian
dengan mengikuti segala kekejian bangsa-bangsa lain dan menajiskan rumah TUHAN yang telah
dikuduskanNya di Yerusalem.” Dengan kata lain, berulang-ulang Allah
berkata kepada Israel. Walaupun Allah telah
memperingatakan mereka agar tidak dinajiskan oleh kekejian-kekejian
bangsa-bangsa itu, mereka tetap menjadi najis oleh praktek-praktek dan
ajaran-ajaran bangsa-bangsa pagan.
Now as
we noticed in our study last time, the Christian church has repeated the history
of ancient Israel. The apostle Paul, as we noticed in our last
lecture, said that he had betrothed the Corinthians, or the church
to Christ as a virgin. In other words, the church in its original
state, as we find in the book of Acts, was a pure church. It was the
bride of Jesus Christ. But very early in her history, we noticed last
night, that the apostasy entered the Christian church.
The man of sin sat in the temple of God, showing himself to be God, and,
of course, the temple of God is the church. Very early in the history of
the early church, we're talking about even towards the end of the first
century, the church began assimilating the beliefs, practices, and
customs of the pagan nations that they came in contact with, and thus the church
of Jesus Christ, the bride of Jesus, whom Paul had betrothed to
Jesus Christ, who was supposed to be a chaste virgin to Jesus, now became
Babylon. In other words, the church repeated the history of
God's Old Testament people. Even, as I mentioned, at the latter part
of the first century she allowed the practices of the pagan nations,
Rome and other nations, to encroach upon herself, and thus she lost her
simplicity and her purity.
And in
the book of Revelation 17, we find a description of that church that had
apostatized from Jesus Christ. In fact, you know, it's interesting, I'm
going to share with you some details that we studied last time, but
before I share these details, I'd just like to say that a few years ago I
was speaking in Argentina, and I presented the topic that I gave last
night; a little bit different slant, but I presented it; all of the
characteristics of the apostate church in Revelation 17. But at the
end of the presentation I never mentioned who these characteristics
applied to. Well, the next morning, you know, I had interviews with
the students in the morning, and I preached in the evening. So the
next morning a student came to the office and wanted an interview with
me.
I said, “Sure, come on in.”
She looked at me in the eye, and she said, “Pastor Bohr, I
want you to know that you offended me last night.”
I said, “Really, I'm really sorry I offended you. What do
you mean, I offended you?”
She says, “Well, you spoke badly about my church.”
And I said, “Really? I don't remember mentioning any
church last night in my sermon.” I didn't mention any church.
I just gave a series of characteristics.
She says, “Well, but you could tell by the
characteristics what church you were talking about.”
I said, “Well, if you could tell by the characteristics
what church I was talking about, then you should take it to heart,
because I didn't even need to identify the church to you.”
Nah,
seperti yang telah kita simak dari pelajaran kita yang lalu, gereja Kristen telah mengulangi
sejarah Israel purba. Rasul Paulus, ~ seperti yang telah kita
pelajari dalam pelajaran kita yang terakhir ~ berkata bahwa dia telah
menikahkan orang-orang Korintus, atau gereja Korintus kepada Kristus layaknya
seorang perawan. Dengan kata lain, gereja itu pada stadiumnya yang pertama ~
sebagaimana yang kita temukan di kitab Kisah Rasul-rasul ~ adalah gereja yang
murni. Itulah mempelai Yesus Kristus. Tetapi sangat dini dalam sejarahnya ~ kita sudah
menyimak ini semalam ~ kemurtadan
memasuki gereja Kristen. Manusia dosa duduk di Bait Suci Allah,
menunjuk dirinya sebagai Allah ~ dan sudah barang tentu Bait Allah adalah
gereja itu. Jadi sangat dini dalam sejarah gereja Kristen yang mula-mula ~ kita
berbicara tentang menjelang akhir abad pertama ~ gereja itu mulai
mengasimilasikan kepercayaan-kepercayaan, praktek-praktek, dan tradisi-tradisi
dari bangsa-bangsa pagan yang berhubungan dengan mereka, dengan demikian, gereja Yesus Kristus,
mempelai Yesus yang dinikahkan Paulus kepada Yesus Kristus yang seharusnya adalah seorang perawan yang suci bagi Yesus, sekarang menjadi Babilon. Dengan kata
lain, gereja telah mengulangi sejarah umat Allah Perjanjian Lama. Seperti yang
telah saya sebutkan, di bagian akhir abad pertama gereja telah mengizinkan
praktek-praktek bangsa-bangsa pagan, Roma dan bangsa-bangsa lainnya, untuk masuk
ke dalamnya, dan dengan demikian gereja itu kehilangan kesederhanaannya dan
kemurniannya.
Di
kitab Wahyu pasal 17, kita menemukan deskripsi gereja itu yang telah murtad
dari Yesus Kristus. Kalian tahu, sesungguhnya itu menarik, saya akan membagikan
beberapa detail yang telah kita pelajari dalam pelajaran yang lalu, tetapi
sebelumnya saya ingin mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu saya berbicara
di Argentina dan saya menyajikan topik yang saya berikan semalam dengan gaya
yang sedikit berbeda, tetapi saya sajikan semua karakteristik gereja yang
murtad di Wahyu 17, tetapi pada akhir penyajian tersebut saya tidak menyebutkan
karakteristik-karakteristik tersebut berlaku kepada siapa. Nah, keesokan paginya, ada acara wawancara
dengan pelajar-pelajar di pagi hari ~ sementara saya memberikan ceramah di
malam hari ~ jadi keesokan harinya datanglah seorang pelajar ke kantor dan
minta berbicara dengan saya.
Saya
berkata, “Baik, masuklah!”
Pelajar
perempuan itu menatap mata saya dan berkata, “Pastor Bohr, saya mau Anda tahu
bahwa semalam Anda telah menyinggung perasaan saya.”
Saya
jawab, “Benarkah? Saya sungguh menyesal telah menyinggung Anda. Apa maksud Anda
saya telah menyinggung Anda?”
Dia
berkata, “Anda menjelek-jelekkan gereja saya.”
Dan
saya berkata, “Masa? Saya tidak ingat pernah menyebut gereja mana pun semalam dalam
khotbah saya.” Saya tidak menyebut nama gereja mana pun, saya hanya memberikan
serangkaian karakteristik.
Perempuan
itu berkata, “Iya, tetapi kita tahu dari karakteristik-karakteristiknya gereja
mana yang Anda bicarakan.”
Saya
katakan, “Nah, kalau Anda tahu dari karakteristik-karakteristiknya gereja mana
yang saya bicarakan, maka seharusnya Anda anggap itu serius, karena saya bahkan
tidak perlu mengidentifikasi gereja tersebut kepada Anda.”
Now
let's take a look at those characteristics again. The Bible is graphic and
clear about the identity of the harlot, or Babylon.
First
of all, I want you to notice that in Scripture a woman represents the
church. A pure woman represents the pure church of Jesus Christ. A
harlot woman represents a fallen church. And I want you to notice in
Revelation 17:1 that it speaks about a harlot, which is an apostate
church. It says there in Revelation 17:1 “1 Then one of the seven angels who had the seven bowls came and
talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the great…”
what? “…great harlot who sits on many waters…”
And, by
the way, her name is Babylon, according to verse 5.
Now,
you know, I looked in Scripture, I looked in the Concordance of
Scripture, and I discovered something very interesting. In the Old
Testament Babylon is never called a harlot. In the Old Testament,
almost in every single case that the word “harlot” is used, it is
applied to Israel. In other words, it's applied to God's
people. In other words, in Revelation 17, we're talking about the
Christian church that has become Babylon.
Sekarang,
marilah kita lihat karakteristik-karakteristik itu lagi. Alkitab menggambarkan identitas si pelacur atau Babilon itu dengan
sangat jelas.
Pertama,
saya mau kalian simak di Kitab Suci, seorang perempuan melambangkan gereja.
Perempuan yang suci melambangkan gereja Yesus Kristus yang suci. Perempuan
pelacur melambangkan gereja yang murtad. Dan saya mau kalian simak, di Wahyu
17:1 yang dibicarakan ialah seorang pelacur, yaitu sebuah gereja yang murtad.
Dikatakan di Wahyu 17:1, “1 Lalu datanglah seorang dari
ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ‘Mari ke sini, aku akan
menunjukkan kepadamu putusan atas…” apa? “…pelacur besar, yang duduk di atas banyak air.” Dan ketahuilah, menurut ayat 5, namanya
ialah Babilon.
Nah,
tahukah kalian, saya mencari di dalam Kitab Suci, saya mencari di Concordance
Kitab Suci, dan saya menemukan sesuatu yang sangat menarik. Di Perjanjian Lama, Babilon
tidak pernah disebut sebagai pelacur. Di Perjanjian Lama, nyaris
dalam setiap kasus di mana kata “pelacur” dipakai, kata itu dikenakan kepada Israel. Dengan
kata lain, itu diaplikasikan kepada umat Allah. Dengan kata lain, di Wahyu 17 kita berbicara
tentang gereja Kristen yang telah menjadi Babilon.
Now I
want you to notice several other interesting details about this
church.
First
of all, it's called a harlot. In other words, it is a church, but it's an
apostate church.
Sekarang
saya mau kalian menyimak beberapa detail lain yang menarik tentang gereja ini.
Pertama-tama,
gereja ini disebut sebagai pelacur. Dengan kata lain, ini adalah gereja, tetapi gereja yang murtad.
Secondly, this is a
church that has worldwide extent, global extent.
You say, “How do we know that?”
Notice Revelation 17:1 again: “Then one of the
seven angels, who had the seven bowls, came and talked with me saying to
me, Come, I will show you he judgment of the great harlot who sits on
many waters…”
Now what do the
waters that she sits on represent? Well, let's go to verse 15, of chapter
17. It says: “15 Then he said to me, ‘The waters which you saw, where the
harlot sits, are peoples, multitudes, nations, and tongues.’”
Are
those the same groups that the first angel's message goes to? Absolutely!
So what
is the purpose of the first angel's
message? It's to warn people about Babylon, and to call
people to come out of Babylon, because the message goes to the
same groups of people that Babylon controls and dominates. Are
you with me on this point?
Yang kedua, ini adalah sebuah gereja
yang jangkauannya mendunia, jangkauannya global.
Kalian
berkata, “Tahu dari mana?”
Simak
Wahyu 17:1 lagi, “1 Lalu datanglah seorang dari
ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ‘Mari ke sini, aku akan
menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di atas banyak air.”
Nah, air
yang didudukinya itu melambangkan apa? Marilah kita ke ayat 15 dari
pasal 17, dikatakan, “15 Lalu ia berkata kepadaku: ‘Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita
pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.”
Apakah ini kelompok yang sama ke mana
pekabaran malaikat pertama itu ditujukan? Betul sekali!
Jadi apa tujuan pekabaran malaikat yang
pertama? Untuk memperingatkan orang-orang
tentang Babilon, dan untuk memanggil orang keluar dari Babilon karena pekabaran
itu disampaikan ke kelompok yang sama yang diperintah dan dikendalikan oleh
Babilon. Apakah kalian bisa menangkap poin saya ini?
Now I
want you to notice something else that identifies this church, this
apostate church. Revelation 17:2 tells us: “ 2 with whom the kings of the earth committed fornication…” Is that true of Israel also? Absolutely. “…with whom the kings of
the earth committed fornication and the inhabitants of the earth were made
drunk with the wine of her fornication.’” We'll
come back to that later.
Let me
ask you, is this church involved with the political powers of the world,
with the civil powers of the world? Yes, it's not only a church, but it's
a church that is involved in the state, or is involved with the
kings, or rulers of the earth. In other words, it's a church that's involved in
political matters.
Sekarang
saya mau kalian melihat sesuatu yang lain yang mengidentifikasi gereja ini,
gereja murtad ini. Wahyu 17:2 mengatakan kepada kita,“2 Dengan dia raja-raja di bumi
telah berbuat cabul…” apakah
ini benar tentang Israel juga? Betul sekali. “…Dengan dia raja-raja di
bumi telah berbuat cabul dan penghuni-penghuni bumi telah dimabukkan oleh anggur percabulannya." Nanti
kita akan kembali kemari.
Coba saya tanya, apakah gereja ini
terlibat dengan kekuasaan politik dunia, dengan kekuasaan sipil dunia? Ya, ini
bukan sekadar sebuah gereja, tetapi gereja yang terlibat dengan pemerintahan,
atau terlibat dengan raja-raja atau pemimpin-pemimpin dunia. Dengan kata lain, ini adalah gereja yang terlibat
dengan urusan politik.
I want
you to notice that this harlot, this apostate church, also has
daughters, just like Israel had daughters that shared her
spirit. Notice Revelation 17:5: “ 5 And on her forehead…” this is
of the harlot “…a name was written: MYSTERY, BABYLON THE GREAT, THE…”
what? “…THE MOTHER OF HARLOTS AND OF THE ABOMINATIONS OF THE EARTH.”
Now if
she is the mother of harlots, must she have daughters who are also
harlots? Absolutely! At some point in her history, she had
daughters. After she had existed for awhile she had daughters that share many
of the practices, and teachings that she embraced, or that she has. In
other words, it's a system that has daughters.
Saya
mau kalian perhatikan pelacur ini, gereja murtad ini, dia juga memiliki anak-anak perempuan,
sama seperti Israel memiliki anak-anak perempuan yang selaras dengan
semangatnya. Simak Wahyu 17:5, “5
Dan pada dahinya…” pada
dahi si pelacur, “… tertulis suatu nama: “MISTERI, BABEL BESAR…” apa? “…IBU DARI WANITA-WANITA
PELACUR, DAN DARI KEKEJIAN BUMI.”
Nah,
jika dia seorang ibu dari wanita-wanita pelacur, tentunya dia memiliki
anak-anak perempuan yang juga pelacur, kan? Betul sekali! Pada suatu masa dalam
sejarah, dia memiliki anak-anak perempuan. Setelah
dia hadir selama beberapa waktu lamanya, dia memiliki anak-anak perempuan yang
juga melakukan banyak dari praktek-praktek dan ajaran-ajaran yang dia peluk
atau yang dia miliki. Dengan kata lain, sistem ini memiliki
anak-anak perempuan.
Notice
also the
colors that this apostate church majors in. Revelation 17:4, “ 4 The woman was arrayed in…” what?
“…in purple and scarlet…” What are the
predominant colors that are used by this religious organization? purple and
scarlet. I want you to notice that she doesn't use blue. You'll
never find blue in this system. And you say, why don't you find
blue?
Let's
go to Numbers 15:38-41, I'm going to tell you now why this system majors
in purple and scarlet, but does not use blue. It says in Numbers
15:38, “Again the Lord spoke to
Moses saying, 38 ‘Speak to the children of Israel: Tell them to make tassels on
the corners of their garments throughout their generations, and to put a…”
what? “…blue thread in the tassels of the corners…” Now why a blue thread? Let's continue reading. “...39 And you shall have the tassel, that you may look upon it and
remember all the commandments of the Lord and do them…” What is
the purpose of the blue? to remember all of the what? all of the
commandments. Would the harlot do that? She can't wear blue.
And so it says, “…And you shall have the
tassel, that you may look upon it and remember all the commandments of
the Lord and do them…”
and notice: “…and that
you may not follow
the harlotry…” What saves us from
harlotry? blue. Notice, it says: “…and that you may not follow the harlotry to
which your own heart and your own eyes are inclined, 40 and that you may remember and do all My commandments…” we're coming back to this a little later in our series, “…and be holy for your
God. 41 I am the Lord your God, who brought you out of the land of Egypt, to be
your God: I am the Lord your God.”
In
other words, He's saying, “I am your husband, and you are My wife.
You shall not be a harlot. In order to remember not to be a harlot,
and to keep My commandments, you're going to wear this blue thread.”
Blue! With
this religious system you'll never find the color blue used, which is
very, very interesting.
Perhatikan
warna yang mendominasi di gereja murtad ini. Wahyu 17:4, “4 Dan perempuan itu memakai kain…” apa? “…ungu dan kirmizi…” Apa
warna yang dominan yang dipakai
di organisasi kerohanian ini? Ungu dan kirmizi. Saya mau kalian
memperhatikan bahwa dia tidak
memakai warna biru, kita tidak akan menemukan warna biru dalam
sistem ini.
Dan kalian berkata, kenapa tidak ada
biru?
Marilah kita ke Bilangan 15:38-41, saya
akan beritahu mengapa sistem ini didominasi oleh warna ungu dan kirmizi tetapi
tidak memakai biru. Dikatakan di Bilangan 15:38, “Lagi-lagi TUHAN berfirman
kepada Musa, katanya, ‘38 Berbicaralah kepada orang Israel dan
katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada sudut-sudut baju mereka, turun-temurun, dan tempatkan…” apa? “…benang biru pada jumbai-jumbai yang di sudut itu…” nah, jadi mengapa benang biru? Mari
kita lanjutkan membaca, “…39 Maka jumbai
itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah
TUHAN, sehingga kamu melakukannya…” apa
tujuannya warna biru? Untuk mengingat semua apa? Semua perintah Allah. Apakah
si pelacur mau melakukan itu? Dia tidak bisa memakai warna biru. Maka
dikatakan, “…Maka
jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah
TUHAN, sehingga kamu melakukannya…” perhatikan, “…supaya kamu tidak ikut melacur…” apa yang menyelamatkan kita dari
melacurkan diri? Warna biru. Perhatikan, dikatakan, “…supaya kamu tidak ikut melacur lagi menuruti keinginan hatimu atau matamu sendiri, 40 dan supaya kamu boleh
mengingat dan melakukan segala perintah-Ku…”
nanti kita akan kembali kemari dalam serial kita, “…dan menjadi kudus bagi Allahmu. 41 Akulah TUHAN,
Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah
bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu."
Dengan kata lain, Allah berkata, “Aku
suamimu, dan kamu istriKu. Kamu tidak boleh menjadi pelacur. Supaya kamu ingat
kamu tidak boleh melacur dan supaya kamu mematuhi perintah-perintahKu, kamu
harus memakai benang biru ini.”
Warna biru. Pada sistem ini kita tidak
akan menemukan warna biru dipakai, ini sesuatu yang amat sangat menarik.
Now
you'll notice also that this is a very rich apostate church that majors
in silver and gold. Notice Revelation 17:4, “ 4 The woman was arrayed in purple and scarlet, and adorned with…”
what? “…with gold and precious stones and pearls, having in her hand a
golden cup full of abominations and the filthiness of her fornication.”
Nah,
kalian juga akan melihat bahwa ini adalah gereja murtad yang sangat kaya, yang
punya banyak perak dan emas. Simak Wahyu 17:4, “4 Dan perempuan itu memakai
kain ungu dan kirmizi yang dihiasi dengan…”
apa? “…emas, permata dan mutiara, dan di
tangannya ada sebuah cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan
percabulannya.”
I want you to notice also that this church has a history stained in
blood. In other words, it's a church that has persecuted God's faithful
people, and has shed their blood throughout her
history. Notice Revelation 17:6, “6 I saw the woman…” this is the harlot “…drunk with the blood of the saints and
with the blood of the martyrs of Jesus. And when I saw her, I marveled with
great amazement.” In other words, she's a
murderess. She kills those who don't agree with her.
Saya mau kalian
melihat juga bahwa gereja ini punya sejarah yang berlumuran darah. Dengan kata
lain dia adalah gereja yang telah
mempersekusi umat Allah yang setia, dan telah menumpahkan darah
mereka sepanjang sejarahnya. Simak Wahyu 17:6, “6
Dan aku melihat perempuan itu…” yaitu
si pelacur, “…mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah martir-martir Yesus. Dan ketika aku
melihatnya, aku sangat heran.” Dengan kata lain
dia adalah seorang pembunuh, dia membunuh mereka yang tidak sependapat
dengannya.
Now I
want you to notice also that Revelation 17 says that someday the kings of the earth are
going to hate her, and they're going to make her naked, just like
happened with Israel in the Old Testament. Notice Revelation 17:16,
“And the ten horns which you saw on the beast, these will
hate the harlot, make her desolate and…” what? “…and naked, eat her flesh, and burn her with fire.”
Sekarang
saya mau kalian memperhatikan bahwa Wahyu 17 mengatakan suatu hari raja-raja bumi akan membencinya, dan mereka
akan menelanjanginya, persis seperti yang terjadi pada Israel di
zaman Perjanjian Lama. Simak Wahyu 17:16, “16 Dan kesepuluh tanduk yang
telah kaulihat pada binatang itu, mereka akan membenci pelacur itu dan mereka
akan membuat dia terlantar, dan…” apa? “…telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya
dengan api.”
Is
there a very clear parallel between God's Old Testament Israel and the
Christian church? Absolutely. Both started out well, but both apostatized
and became a harlot. And, therefore, God said that He was going to destroy
both.
Apakah
ada persamaan yang sangat jelas antara Israel Allah Perjanjian Lama dengan
gereja Kristen? Betul sekali. Sama-sama diawali dengan baik, tetapi sama-sama
murtad dan menjadi pelacur. Oleh karena itu Allah berkata bahwa Dia akan
membinasakan mereka keduanya.
But the
particular issue that I want to deal with today has to do with the cup
that this harlot has in her hand. I've left this till this moment because
it's the central focus of the rest of our study together. Notice
Revelation 17:4: “ 4 The woman was arrayed in purple and scarlet, and adorned with
gold and precious stones and pearls, having in her hand a golden cup…” what does she have in her hand? “…a golden cup…” Now let
me ask you, What's in the cup? wine. You know, I want to share with you
an interesting pilgrimage that I had a few years ago. You know, I
wanted to know what wine represented here in Revelation 17, because we're
dealing with symbols. The woman is not a literal woman, it's a
system. The waters are symbolic. You know, the gold and silver and
precious stones are symbolic of the riches that this worldwide system
has. So we're dealing with symbols. So I said, the wine has to
represent something, so I went to a Bible Concordance and I looked up
every reference to “wine”. And almost without exception I found that
the references to wine deal with literal wine. It didn't help me very
much, you know, to look up the word “wine”. It would give you the impression
that wine simply represents Ernest and Julio Gallo. Ha Ha, you know,
that type of wine. But then I went back to Revelation 17. I said,
there has to be some way to determine what the wine represents. I
look up all these references to wine in a Concordance, and it's dealing
with literal wine. And then I read Revelation 17:4 carefully. I said,
“Oh, now I know what I need to do.” Notice once again verse 4. “…4 The woman was arrayed in purple and scarlet, and adorned with
gold and precious stones and pearls, having in her hand a golden cup…” and we know that the cup contains wine, right? “…having in her hand a
golden cup…” But the wine is called
something. What is it called? “…a golden cup full of? Abominations…” In other words, her wine are her what? her abominations.
Because the cup has wine, but the wine is identified as her what?
abominations, “…and the filthiness of her fornication.”
Then I
said, Well, I need to look up the word “abominations”. And when I looked
up the word “abominations” a whole scenario opened up to view, which I'm
going to share with you in a few moments.
Tetapi
isu khusus yang mau saya tangani hari ini, berkaitan dengan cawan yang ada di
tangan pelacur itu. Saya telah mengesampingkannya hingga saat ini karena itulah
fokus inti dari sisa pelajaran kita bersama. Simak Wahyu 17:4, “4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi
dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada sebuah cawan emas…” apa
yang ada di tangannya? “…sebuah
cawan emas…” coba
saya tanya, apa yang ada di dalam cawan itu? Anggur. Kalian tahu, saya akan
membagikan perburuan saya yang menarik beberapa tahun yang lalu. Nah, saya
ingin tahu anggur di Wahyu 17 ini melambangkan apa karena semuanya berurusan
dengan simbol. Perempuan itu bukan benar-benar seorang perempuan, dia adalah
sebuah sistem. Airnya juga simbolis. Emas dan perak dan batu permata adalah
lambang dari kekayaan yang dimiliki sistem yang mendunia ini. Jadi kita
berurusan dengan simbol-simbol. Maka saya berkata, anggurnya pasti melambangkan
sesuatu. Maka saya pergi membuka Concordance Alkitab, dan saya mencari semua
referensi untuk “anggur”. Dan nyaris tanpa kecuali saya mendapati bahwa
referensi kepada anggur melulu berbicara tentang anggur yang sebenarnya. Dengan
mencari di kata “anggur” itu tidak menolong saya. Itu hanya memberikan kesan
bahwa anggur ialah anggur sejenis Ernest dan Julio Gallo, hehehe, anggur
semacam itu. Lalu saya kembali ke Wahyu 17, saya berkata pasti ada cara untuk
menentukan anggur itu melambangkan apa. Saya telah mencari semua referensi
untuk anggur di Concordance dan hasilnya adalah anggur betulan. Kemudian saya
membaca Wahyu 17:4 dengan teliti, saya berkata, “Oh, saya tahu saya harus berbuat apa!” Simak lagi ayat
4 “…Dan
perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas,
permata dan mutiara, dan di tangannya ada sebuah
cawan emas…” dan kita sudah tahu cawan emas itu berisi anggur, kan? “…di tangannya ada sebuah cawan emas…” tetapi
anggur itu disebut sesuatu. Apa sebutannya? “…sebuah cawan emas penuh dengan? segala kekejian…” dengan kata lain, anggurnya adalah
apanya? Kekejiannya! Karena cawan itu berisi anggur, tetapi anggurnya
diidentifikasi sebagai apanya? Kekejiannya. “…dan kenajisan percabulannya.”
Lalu saya berkata, nah, saya harus mencari
kata “kekejian”. Dan ketika saya mencari kata “kekejian”, sebuah skenario baru
terbentang, yang nanti akan saya bagikan kepada kalian.
Now let
me ask you, what does the harlot do with this wine, according to
Revelation 17? She's got it in the cup, you know. She's got her
wine, or her abominations, in the cup. What does she do with the
wine? Does she just drink it herself? No, she's not the only one
intoxicated. She uses it to intoxicate the inhabitants of the earth.
Notice Revelation 17:2, “ 2 with whom the kings of the earth committed fornication, and the
inhabitants of the earth were made…” what? “…drunk with the wine of her fornication.’”
Let
me ask you, are the inhabitants of the earth made drunk with her
abominations? Yes, because the wine are her abominations. Is
that point clear in your mind? It's the abominations, or the wine of
Babylon, that makes people drunk.
Let me ask you something, how many of you
have ever tried to give a Bible study to a drunk? It's impossible! I
mean because their mind is affected, there's no way that they can grasp
or understand truth, because they're intoxicated. And so this
religious system has given her wine, or her abominations to the nations,
and the nations have drunk these abominations, they've drunk this
wine, and as a result truth doesn't appeal to them. It doesn't make
sense to them. In fact, notice Jeremiah 51:7, where there's a similar
idea: Jeremiah 51:7, “7 Babylon was a golden cup in the Lord’s hand, that made all the earth…” what? “…drunk. The
nations drank her wine…” this is not God's
wine. This is whose wine? Babylon's wine, “…therefore the nations are…” what? “…are deranged.”. Do you know what the word “deranged” there means? It means
the nations are out of their minds. They cannot think straight, is what
it's saying. In other words, the abominations of this system lead people to
be mentally unbalanced, intoxicated in a way that they cannot grasp
truth. They simply cannot understand the truth. It's like a
drunkard.
Nah,
coba saya tanya, apa yang dilakukan pelacur itu dengan anggurnya itu, menurut
Wahyu 17? Dia memegangnya di dalam cawan, kan? Dia memegang anggurnya, atau
kekejian-kekejiannya, di dalam cawan. Apa yang dilakukannya dengan anggur itu?
Apakah diminumnya sendiri? Tidak, bukan dia saja yang mabuk. Dia menggunakan
anggur itu untuk membuat mabuk penduduk bumi. Perhatikan Wahyu 17:2, “2 Dengan dia raja-raja di bumi
telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah dibuat…” apa? “… mabuk oleh anggur percabulannya."
Coba saya tanya, apakah penduduk bumi
dibuat mabuk dengan kekejian-kekejiannya? Ya, karena anggur itulah kekejian-kekejiannya. Apakah
poin ini jelas bagi kalian? Kekejian-kekejiannya itu atau anggur Babilon itulah
yang membuat orang mabuk.
Coba saya tanya, adakah dari kalian
yang pernah memberikan pelajaran Alkitab kepada orang yang mabuk? Itu mustahil!
Maksud saya, karena pikiran mereka sudah terpengaruh, tidak mungkin mereka bisa
mengerti kebenaran karena mereka sedang mabuk. Maka sistem relijius ini telah
memberikan anggurnya atau kekejian-kekejiannya kepada bangsa-bangsa, dan
bangsa-bangsa telah meminum kekejian-kekejian itu, mereka telah minum anggur
itu, dan akibatnya, kebenaran menjadi tidak menarik lagi bagi mereka. Kebenaran
tidak lagi masuk akal bagi mereka. Bahkan, simak Yeremia 51:7 di mana ada konsep
yang mirip, Yeremiah 51:7, “7 Babel tadinya seperti piala emas di tangan TUHAN yang membuat seluruh bumi…” apa? “…mabuk. Bangsa-bangsa minum
dari anggurnya…” ini
bukan anggur Allah. Ini anggur siapa? Anggur Babilon. “…itulah sebabnya bangsa-bangsa…”
apa? “…menjadi kacau.”
Tahukah kalian apa makna kata “kacau”
di sana? Artinya bangsa-bangsa kehilangan akal sehat mereka. Mereka tidak bisa
berpikir waras, itulah yang dikatakan. Dengan kata lain, kekejian-kekejian sistem ini membuat orang menjadi tidak
berpikiran sehat, mabuk sedemikian rupa sehingga mereka tidak bisa memahami
kebenaran lagi. Mereka sama sekali tidak bisa memahami kebenaran.
Sama seperti seorang yang mabuk.
Now let me ask
you, why did Babylon fall? Well, let's review the first angel's
message, which comes before the fall of Babylon.
· The first angel's message teaches, and listen carefully, the first
angel's message teaches that Jesus was sacrificed once for
all. That's the gospel. Jesus doesn't have to die over and
over again, because the book of Hebrews said when He died, when He
was sacrificed, He was sacrificed what? once for all.
· We discovered also in the everlasting gospel that Jesus is our
only and sufficient high priest. In other words, He is the only
one who represents us before God, because He's God, and He is man. In
order for an individual to bridge heaven and earth, He would have to be
God to link us with God, and He would have to be man to link us with
man. A mere man cannot be an intercessor, cannot represent us before
God because a man is only a man.
In order to have an intercessor, both sides of the ladder have to be
there: divinity and humanity.
· We also noticed in the first angel's message that we're saved by Christ's
righteousness alone. We studied this in our second lecture of the
series. And that we are not justified by our works. We can never be
saved by pilgrimages. We can never be saved by doing penance. We can
never be saved by what we do. We're saved by the grace of Jesus
Christ.
· We noticed in the first angel's message that we need to reflect God's character
to the world; God's character of love, and mercy, and goodness, and
righteousness.
· We noticed in the first angel's message that we need to take care of our
bodies, and of our minds.
· We noticed in the first angel's message that God wants us to keep His Holy Law.
In fact He says, “Fear Me”, which is linked with keeping God's
commandments.
· We noticed in the first angel's message that we are now living in the hour of
God's judgment.
·
We also noticed that the first angel's message calls us to worship
the Creator, and keep His Holy Sabbath.
· We also noticed that in the first angel's message the dead are dead, until they
receive their reward at the resurrection.
Nah,
saya mau tanya, mengapa Babilon jatuh? Nah, marilah mengulangi pekabaran
malaikat pertama yang terjadi sebelum kejatuhan Babilon.
· Pekabaran malaikat pertama mengajarkan
~ dengarkan
baik-baik ~ pekabaran malaikat
pertama mengajarkan bahwa Yesus telah dikurbankan satu kali bagi semua. Itulah Injil. Yesus tidak harus mati berulang-ulang karena kitab
Ibrani berkata, ketika Yesus mati, ketika Dia disalibkan, Dia dikurbankan
bagaimana? Satu kali bagi semuanya.
· Kita sudah melihat juga dalam Injil yang kekal, Yesus adalah satu-satunya Imam
Besar kita yang mumpuni. Dengan kata lain, Dia adalah
satu-satunya yang mewakili kita di hadapan Allah karena Dia Allah dan Dia manusia. Agar
seseorang bisa menjembatani Surga dan bumi, Dia haruslah Allah untuk
menghubungkan kita dengan Allah, dan Dia juga haruslah manusia untuk
menghubungkan kita dengan manusia. Seorang manusia biasa tidak bisa menjadi
perantara, tidak bisa mewakili kita di hadapan Allah karena seorang manusia
hanyalah manusia. Agar memiliki seorang perantara, harus ada kedua ujung anak
tangga: keilahian dan kemanusiaan.
· Kita juga telah melihat di pekabaran malaikat pertama, kita diselamatkan oleh kebenaran
Kristus saja. Kita telah mempelajari ini dalam ceramah kita yang
kedua serial ini. Dan bahwa kita tidak dibenarkan oleh perbuatan kita sendiri.
Kita tidak pernah diselamatkan karena berziarah, kita tidak pernah diselamatkan
karena menjalankan hukuman untuk menebus dosa. Kita tidak pernah diselamatkan oleh apa yang kita
lakukan. Kita diselamatkan oleh kasih karunia Yesus Kristus.
· Kita telah melihat dalam pekabaran malaikat pertama kita harus memantulkan karakter
Allah kepada dunia, karakter Allah yaitu kasih, dan pengampunan, kebaikan, dan
kebenaran.
· Kita telah melihat dalam pekabaran malaikat pertama, kita
harus memelihara tubuh dan pikiran
kita baik-baik.
· Kita telah melihat dalam pekabaran malaikat pertama Allah mau kita memelihara
HukumNya yang kudus. Bahkan dia berkata, “Takutlah Aku”, yang
dikaitkan dengan memelihara perintah-perintah Allah.
· Kita telah melihat dalam pekabaran malaikat pertama bahwa
kita sekarang hidup di jam
penghakiman Allah.
· Kita juga telah melihat pekabaran malaikat pertama
mengajak kita untuk menyembah Sang
Pencipta, dan memelihara SabatNya yang kudus.
· Kita juga telah melihat dari pekabaran malaikat pertama
bahwa orang mati, mati, hingga mereka
menerima pahala mereka pada waktu kebangkitan.
In other words,
the first angel's message teaches a series of truths. Do you know
why Babylon
is fallen? Because Babylon rejected all of those truths. You
see, the wine of Babylon is the opposite of the of the first angel's
message. If Babylon had accepted the first angel's message, she
would have the truth of God. She would have had unfermented wine, if you
please. Because the blood of Jesus was pure. It had no
fermentation. But Babylon gives fermented wine. It's corrupted
wine. It's abominable wine. But because Babylon rejected the first
angel's message, she has intoxicated wine, and she gives it to the
nations. And that's the reason why she fell.
Notice Revelation 14:8, “8 And another angel followed, saying, ‘Babylon is
fallen, is fallen, that great city…” and then it explains why, “…because she has
made all nations drink of the wine of the wrath of her fornication.”
She fell because
she gives the nations what? wine; her false teachings, we're going to
notice.
Dengan
kata lain, pekabaran malaikat pertama mengajarkan serangkaian kebenaran.
Tahukah kalian mengapa Babilon
jatuh? Karena Babilon menolak semua kebenaran itu. Lihat, anggur
Babilon adalah kebalikan dari pekabaran malaikat pertama. Andai Babilon
menerima pekabaran malaikat pertama, dia akan memiliki kebenaran Allah.
Katakanlah, dia akan memiliki anggur yang tidak difermentasi. Tetapi Babilon
membagikan anggur yang difermentasi, itu anggur yang sudah rusak. Itu anggur
kekejian. Tetapi karena Babilon menolak pekabaran malaikat pertama, anggurnya
adalah anggur yang memabukkan, dan dia membagikannya kepada bangsa-bangsa. Dan
itulah sebabnya dia jatuh.
Simak
Wahyu 14:8, “8 Dan seorang malaikat lain, mengikuti
dan berkata: ‘Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu…” lalu dijelaskan mengapa, “…karena dia telah membuat segala
bangsa minum dari anggur murka
hawa nafsu cabulnya." Dia jatuh karena dia memberikan semua bangsa apa? Anggurnya,
ajaran-ajaran palsunya, kita akan melihat itu.
By the way,
towards the end of time God is going to give even a more pointed warning
to the world. Notice Revelation 18:2-3. And I don't have time to get
into all of the details about this, but if you look at the context, where
this passage is, Revelation 18:2-3, you're going to find that it's right in
the middle of the passage that deals with the seven last plagues. It's
a warning of God to His people to get out of Babylon before Babylon
receives the plagues. So it's dealing with the end time.
Notice Revelation
18:2-3. A mighty angel descends from heaven, and it says: “ 2 And he cried mightily with a loud voice, saying,
‘Babylon the great is fallen, is fallen, and has become a dwelling place of
demons, a prison for every foul spirit, and a cage for every unclean and hated
bird! 3 For all the nations…” notice the reason why she fell, and the reason why she's filled with
demons is: “…all the nations have drunk of the wine
of the wrath of her fornication, the kings of the earth have committed
fornication with her, and the merchants of the earth have become rich through
the abundance of her luxury.’
You see, Babylon, by
drinking the wine that she acquired from the nations, she got drunk and
then she shares her intoxicating wine with the world, so that they
get drunk along with her. Because she rejected the message of the
first angel, she rejects the Sabbath, she rejects the law of God, or
she seeks to change the law of God. She says it doesn't matter what you
eat, or what you drink. She delves into the occult. She believes
that the dead really aren't dead, etc. etc.
Nah,
menjelang akhir masa, Allah akan memberikan peringatan yang lebih jelas kepada
dunia. Simak Wahyu 18:2-3. Dan saya tidak punya waktu untuk membahas semua
detailnya tentang hal ini, tetapi jika kalian melihat konteksnya di mana pesan
ini diberikan, Wahyu 18:2-3, maka kalian akan mendapatinya tepat di
tengah-tengah pekabaran yang berbicara mengenai ketujuh malapetaka yang
terakhir. Ini adalah peringatan Allah kepada umatNya agar keluar dari Babilon
sebelum Babilon menerima malapetaka-malapetaka tersebut. Jadi ini berkaitan
dengan akhir zaman.
Simak Wahyu
18:2-3, seorang malaikat yang perkasa turun dari Surga dan berkata, “2 Dan ia berseru dengan suara
yang kuat, katanya: ‘Sudah rubuh, sudah rubuh Babel yang besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat
dan penjara bagi semua roh najis dan kandang segala burung yang najis dan yang
dibenci, 3 karena semua bangsa…”
simak alasan mengapa dia jatuh dan mengapa dia dipenuhi oleh
roh-roh jahat, “…semua bangsa telah minum dari anggur murka cabulnya, dan raja-raja di bumi telah
berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh
kelimpahan kemewahannya.’…”
Lihat,
dengan minum anggur yang diperolehnya dari bangsa-bangsa itu, Babilon menjadi
mabuk dan dia membagikan anggurnya yang memabukkan itu kepada dunia, sehingga
mereka juga menjadi mabuk bersama-sama dia. Karena dia telah menolak pekabaran
malaikat pertama, dia menolak Sabat, dia menolak Hukum Allah atau dia berusaha
mengubah Hukum Allah. Dia berkata, tidak jadi soal apa yang kita makan atau
minum. Dia terjun ke bidang okultisme. Dia meyakini orang mati tidak benar-benar
mati, dll. dll.
Now
let's look more carefully at what this wine is. Remember, the wine is
equal to her what? to her abominations, biblically.
Now let's notice the meaning of the word
“abominations”. The first thing that the Bible calls an abomination is
making idols and worshipping them. Notice Deuteronomy 7:25-
26. And remember this system. I know that you know what system we're
talking about. I haven't identified this system yet. I'm going to
do it at the end. But I want you to notice what the abominations
are; what the wine is.
Deuteronomy 7:25-26. God says: “25 You shall burn the carved images of their gods…” that is of the nations, “…with fire; you
shall not covet the silver or gold that
is on them, nor take it for
yourselves, lest you be snared by it; for it is an abomination to the Lord your God. 26 Nor shall you bring an abomination…” that is idols, “…into your house, lest you be doomed to
destruction like it. You shall utterly detest it and utterly abhor it, for
it is an accursed thing.”
Let me
ask you, does God really resent the worship of idols? inclining yourself
before idols? Absolutely! How could He be clearer? He utterly
detests it. He utterly abhors it, and He calls it a cursed thing.
Sekarang
marilah kita teliti dengan lebih seksama anggur itu. Ingat, anggur itu sama dengan apanya?
Dengan kekejian-kekejiannya secara
alkitabiah.
Nah,
mari kita simak arti kata “kekejian”. Hal pertama yang disebut Alkitab sebagai
kekejian ialah membuat berhala dan menyembahnya. Simak Ulangan 7:25-26. Dan
jangan lupa pada sistem ini. Saya tahu bahwa kalian tahu sistem mana yang kita
bicarakan, saya masih belum mengidentifikasi sistem ini, saya baru akan
melakukannya nanti di bagian akhir. Tetapi saya mau kalian memperhatikan apa
saja kekejian-kekejian itu, apa anggur itu.
Ulangan 7:25-26. Allah berkata, “25 Patung-patung dewa-dewa mereka…”
milik bangsa-bangsa itu, “…haruslah kamu bakar dengan
api; janganlah kamu mengingini perak dan
emas yang ada pada mereka maupun kauambil
bagi dirimu sendiri, supaya jangan engkau terjerat karenanya, sebab hal itu
adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu. 26 Dan janganlah engkau membawa
sesuatu kekejian…” yaitu
patung-patung berhala, “… masuk ke dalam
rumahmu, supaya jangan engkau pun dihukum binasa seperti itu; engkau harus benar-benar membencinya dan merasa jijik
terhadapnya, sebab itu adalah barang yang terkutuk. "
Coba saya tanya, apakah Allah benar-benar membenci
penyembahan berhala? Melihat kita sujud di depan patung berhala? Betul sekali!
Sudah sangat jelas, kan? Allah benar-benar membencinya. Dia sangat jijik
dengannya. Dan Dia menyebutnya barang yang terkutuk.
Notice Deuteronomy 27:14-15, “14 And the Levites shall speak with a loud voice and say to
all the men of Israel: 15 ‘Cursed…” the Levites, by the way, were the religious teachers in Israel, “…Cursed is the one who makes a carved or
molded image, an abomination to the Lord, the work of the hands of the craftsman, and sets it up in secret.’ And all the
people shall answer and say…” what? “…‘Amen!’”
By the
way, does the
second commandment of God's law forbid the worship of idols, and the
making of idols? The Bible is absolutely, abundantly
clear, and I want you to remember this, because when we talk about
the identity of the beast, in our tenth lecture we're going to deal with
this specific issue. Exodus 20:4-6. “You shall not make for
yourself a carved image….” You shall not make for
yourself what? “…a carved image, any
likeness of anything that is in heaven above, or that is in the earth beneath,
or that is in the water under the earth. You shall not bow down to them nor
serve them, for I, the LORD your God am a…” what? “…jealous God, visiting the iniquities of the
father upon the children to the third and fourth generations of those who hate
Me, but showing mercy to those who love Me and keep My commandments.”
Does
God forbid making idols, and bowing before those idols? The second
commandment explicitly forbids it.
Simak Ulangan
27:14-15, “14 Maka haruslah orang-orang
Lewi bicara dengan suara nyaring dan berkata
kepada seluruh orang Israel: 15 Terkutuklah…” nah, orang-orang Lewi adalah guru-guru
rohani di Israel, “…Terkutuklah orang yang membuat patung
pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian bagi TUHAN, buatan tangan seorang
tukang, dan yang mendirikannya dengan sembunyi-sembunyi.
Dan seluruh bangsa itu haruslah menjawab dan
berkata…” apa? “…Amin!”
Nah, apakah perintah kedua dari hukum Allah
melarang penyembahan berhala dan pembuatan benda-benda berhala?
Alkitab amat sangat jelas, dan saya mau kalian mengingat ini, karena bila kita
berbicara tentang identitas Binatang itu dalam ceramah kita yang ke-10, kita
akan membahas isu khusus ini. Keluaran 20:4-6, “4 Jangan membuat bagimu patung pahatan…” jangan membuat bagimu patung apa? “…patung pahatan yang menyerupai apa pun yang ada di
langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di
bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang …” apa? “…Allah yang cemburu, yang membalaskan
kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat
dari orang-orang yang membenci Aku, 6 tetapi Aku menunjukkan kasih
setia kepada beribu-ribu orang yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada
perintah-perintah-Ku.”
Apakah Allah melarang pembuatan berhala dan penyembahan
kepada berhala? Perintah yang kedua secara eksplisit melarangnya.
But do
you know there's another abomination that God calls so in the Old
Testament? Notice what we find in Deuteronomy 18:9-12. God is warning
Israel about something they should not do when they entered the land of
Canaan. “9 When you come into the land which the Lord your God is giving you, you shall not learn to follow the
abominations of those nations…” what
abominations? Let's continue reading, “…10 There shall not be found among you anyone who makes his son or his daughter pass through the
fire…” we'll come back to that a little bit
later “…or one who practices…”
what? “…witchcraft, or a
soothsayer, or one who interprets omens, or a sorcerer, 11 or one who conjures spells, or a medium, or a spiritist, or one
who calls up the dead….” Let me ask you,
what is the underlying doctrine behind all of these practices? It's the
idea that the dead are not really what? are not really dead. It's the
immortality of the soul that stands behind this. And any church
that tells you that you can pray for the dead, or you can pray to the
dead, you need to be very careful about that church, because that is
forbidden. It's called an abomination in the Holy Word of
God. Notice verse 12, “…12 For all who do these things are an abomination to the Lord, and because of these abominations the Lord your God drives them out from before you.”
Tapi tahukah
kalian Allah menyebut ada kekejian
yang lain lagi di Perjanjian Lama? Simak apa yang kita temukan
di Ulangan 18:9-12. Allah sedang memperingatkan Israel tentang sesuatu yang
tidak boleh mereka lakukan bila mereka masuk ke tanah Kana’an. “9 Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh
TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau belajar mengikuti
kekejian-kekejian bangsa-bangsa itu…”
kekejian-kekejian apa? Ayo kita teruskan membaca, “…10 Di antaramu
janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau
anaknya perempuan sebagai korban dalam api…”
nanti kita akan kembali ke sini, “…atau pun seorang yang
menjadi…” apa? “…petenung, seorang peramal,
seorang penelaah, seorang penyihir, 11 seorang pemantera, atau pun seorang yang bertanya
kepada arwah atau kepada roh atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang
mati…” Coba saya tanya, apakah doktrin yang
mendasari semua praktek tersebut? Konsep
bahwa orang mati tidak benar-benar apa? Tidak benar-benar mati. Konsep kebakaan jiwa
yang mendasari semua ini. Dan gereja apa pun yang mengajarkan bahwa kita bisa
berdoa bagi orang mati, atau bisa berdoa kepada orang mati, perlu kita waspadai
gereja tersebut, karena itu dilarang Allah. Itu disebut sebagai kekejian dalam
Firman Allah yang kudus. Simak ayat 12, “…12 Sebab semua yang melakukan hal-hal ini adalah
kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu,
menghalau mereka dari hadapanmu.”
Do you
know what another
abomination is? Saying that you don't have to keep God's
law is an abomination.
You
say, where does the Bible say such a thing?
Proverbs 28:9, says, “9 One who turns away his ear from
hearing the law,
Even his prayer is…” what? “…an abomination.”
Even his prayer is…” what? “…an abomination.”
So when you turn your ear
away from the law; you say, We don't have to keep the law. The law
was nailed to the cross. We're not under law but under grace. God
doesn't expect obedience from us, as a fruit of our justification, or as a
fruit of His grace. You need to be very careful, because we're told in
this verse that the prayer of an individual who turns away his ear
from the law is an abomination in the sight of the Lord.
Tahukah
kalian apa kekejian yang lain?
Mengatakan bahwa kita tidak usah mematuhi Hukum Allah adalah suatu kekejian.
Kalian
berkata, “Di mana dikatakan demikian di Alkitab?”
Amsal
28:9 mengatakan, “9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, bahkan doanya adalah…” apa? “…kekejian.”
Jadi bila kita memalingkan telinga kita
dari Hukum, bila kita berkata kita tidak perlu mematuhi Hukum, bahwa Hukum
telah dipakukan di salib, bahwa kita tidak berada di bawah Hukum melainkan di
bawah kasih karunia, kita harus sangat berhati-hati karena ayat ini mengatakan
kepada kita bahwa doa seseorang yang
memalingkan telinganya dari Hukum adalah kekejian di pemandangan Tuhan.
Now I
want you to notice also Proverbs 15:8-9 relating to this same
point. “8 The sacrifice of the wicked is an abomination to
the Lord….” What is wickedness? Wickedness is
disobeying God's what? God's law. “…The sacrifice of the
wicked is an abomination to the Lord…”
So can you sacrifice and still be abominable to the Lord? Sure you can, if
you're disobedient, if you're wicked. “…But the prayer of the
upright is His delight. 9 The way of the wicked is an
abomination to the Lord: but He loves him who follows…” what? “…righteousness.”
Sekarang saya mau
kalian menyimak juga Amsal 15:8-9 yang berkaitan dengan poin yang sama ini. “8 Kurban [yang dipersembahkan] orang fasik
adalah kekejian bagi TUHAN…” apa
itu kefasikan? Kefasikan ialah tidak mematuhi apa Allah? Hukum Allah. “…Kurban [yang dipersembahkan]
orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN…”
jadi bisakah kita mempersembahkan kurban tetapi tetap
merupakan kekejian bagi Tuhan? Tentu bisa, jika kita tidak patuh kepada Tuhan,
jika kita fasik, “…tetapi doa orang jujur dikenan-Nya. 9
Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar…” apa? “…kebenaran, dikasihi-Nya.”
But do you know, not only those who turn
away their ear from hearing the law ~ is that an abomination? But another
thing that's an abomination is thinking that you can be saved by your good
works: by going on pilgrimages, by paying penance, or doing other
things, thinking that you can earn your salvation, like the Pharisees
thought. Notice what Jesus had to say in Luke 16:15, “15 And He said to them, ‘You are those who justify yourselves before men, but God
knows your hearts. For what is highly esteemed among men…” which is the idea that you can be justified by your works “…For what is highly
esteemed among men is…” what? “…is an abomination in the sight of God.’”
Thinking that you don't
have to listen to the law is an abomination, and thinking that you can be
saved by keeping the law is also an abomination.
So we need to look out for churches who
say, “Well, you know, we don't have to worry about the law as Christians,
Jesus kept it, you know, we're under grace, and we turn away our ear from
hearing the law.”
We also have to fear for churches that say
that you have to fulfill a whole bunch of requirements in order for
God to accept you, in order for you to be saved.
In other words, people who say they can be saved by
their works, that's an abomination. People who say they can be
saved in their sins, that is also an abomination.
Tetapi tahukah
kalian, bukan hanya mereka yang memalingkan telinga dari mendengar Hukum ~
apakah itu suatu kekejian? Tetapi hal
lain yang juga suatu kekejian ialah menganggap kita bisa diselamatkan oleh
perbuatan baik kita: dengan pergi berziarah, dengan amal atau
melakukan hal-hal lain untuk menebus dosa, dengan anggapan kita bisa berbuat
sesuatu untuk mendapatkan keselamatan sebagai upah kita, seperti anggapan orang
Farisi. Simak apa kata Yesus di Lukas 16:15, “15 Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Kamu-lah
orang-orang yang membenarkan diri di hadapan manusia,
tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang amat
dihormati manusia…” yaitu
konsep bahwa kita bisa dibenarkan oleh perbuatan kita sendiri, “…adalah kekejian dalam pemandangan
Allah.” Menganggap bahwa kita tidak usah mendengarkan Hukum Allah
adalah suatu kekejian, dan menganggap kita bisa diselamatkan dengan mematuhi
Hukum juga adalah kekejian.
Maka kita harus waspada terhadap gereja-gereja yang berkata,
“Nah, ketahuilah sebagai orang Kristen kita tidak usah khawatir tentang Hukum.
Yesus yang telah menjalankannya, kan? Kita berada di bawah kasih karunia.” Dan
kita memalingkan telinga dari mendengarkan Hukum Allah.
Kita juga harus takut bagi gereja-gereja yang berkata kita
harus memenuhi serangkaian persyaratan agar Allah boleh menerima kita, agar
kita diselamatkan.
Dengan kata lain, orang
yang berkata mereka bisa diselamatkan oleh perbuatan mereka, itu adalah suatu
kekejian. Orang yang berkata mereka bisa diselamatkan dalam dosa mereka, itu
juga suatu kekejian.
Do you know what else is an
abomination? fornication or adultery. Let me ask you, does
the harlot practice fornication? She most certainly does. Is that
an abomination in the sight of the Lord? to fornicate with the kings of
the earth? for the church to be involved with the political powers of the
world? Absolutely. Notice Jeremiah 13:26-27, “26 Therefore I will uncover your
skirts over your face, that your shame may appear. 27 I have seen your adulteries, and
your lustful neighings,
the lewdness of your harlotry, your abominations on the hills in the fields.
Woe to you, O Jerusalem!
Will you still not be made clean?”
Will you still not be made clean?”
Once again the idea of
harlotry, the idea of fornication, is spoken of as an abomination in the
sight of God, and the harlot, of course, fornicates with the kings of
the earth.
Tahukah
kalian apa lagi yang adalah kekejian?
Perbuatan cabul atau perzinahan. Coba saya tanya, apakah
perempuan pelacur itu mempraktekkan perzinahan? Tentu saja. Apakah itu suatu
kekejian di pemandangan Allah? Berzinah dengan raja-raja bumi? Gereja yang terlibat dengan
kekuasaan politik dunia? Tentu saja.
Simak Yeremia
13:26-27, “26 Sebab itulah Aku akan mengangkat gaunmu
sampai ke wajahmu, sehingga kelihatan auratmu.
27 Aku sudah melihat zinahmu dan desah nafsumu, kemesuman persundalanmu,
kekejian-kekejianmu di atas bukit-bukit di
padang-padang. Celakalah engkau, hai Yerusalem, masihkah
engkau tak mau ditahirkan?”
Sekali lagi konsep persundalan, konsep perzinahan,
dibicarakan sebagai kekejian di pemandangan Allah. Dan tentu saja si pelacur
berzinah dengan raja-raja bumi.
Do you know what else is an abomination
according to Scripture? thinking that you can eat anything and
everything. God gave certain prescriptions about certain kinds of
foods that can be eaten, and others that cannot be eaten. Notice
Deuteronomy 14:3. This chapter contains the list of the types of flesh
that can be eaten or cannot be eaten. And notice how the chapter
begins. “3 You shall not eat any detestable thing…” Now that word “detestable” is the identical word that is translated
repeatedly in the Old Testament, “abominable” thing. And then it gives the
list of the clean animals that can be eaten, and the unclean animals that
could not be eaten. So if you find a church that says, you can eat
anything and everything; it doesn't make any difference whatsoever, the
Bible calls that an abomination.
Tahukah kalian apa lagi yang adalah kekejian
menurut Kitab Suci? Beranggapan bahwa
kita boleh makan apa pun dan segalanya. Allah telah memberikan
preskripsi tentang jenis-jenis makanan yang boleh dimakan, dan yang tidak boleh
dimakan. Perhatikan Ulangan 14:3, pasal ini berisikan daftar jenis-jenis daging
yang boleh atau tidak boleh dimakan. Perhatikan bagaimana pasal itu dimulai, "3 Janganlah engkau memakan apa pun yang dibenci.” Nah,
kata “dibenci” ini adalah kata yang persis sama yang diterjemahkan berulang-ulang
di dalam Perjanjian Lama sebagai “kekejian”. Kemudian dimunculkan daftar
hewan-hewan bersih (halal) yang boleh dimakan, dan hewan-hewan tidak bersih
(haram) yang tidak boleh dimakan.
Maka, jika kita menemukan gereja yang mengatakan kita boleh
makan apa saja dan segalanya, tidak jadi soal sama sekali, Alkitab menyebutnya
kekejian.
Another
thing that the Bible calls an abomination; part of the wine of
Babylon, is
burning your children to the god Molech.
And you
say, “Well, I don't know of any church that allows for the burning of
their children.”
Praise the Lord for that! But I want
you to notice that what is important here is the principle behind
it. Let's read the text, and then I'll tell you what the principle
behind it is. Jeremiah 32:35. ”35 And they built the high places…” speaking about Israel “…the high places of Baal which are in the Valley of the Son of
Hinnom, to cause their sons and their daughters to pass through the fire to Molech, which I did
not command them, nor did it come into My mind that they should do this
abomination, to cause Judah to sin.”
Do you know what the
principle is behind this? Do you know why Israel, and the ancient
nations, burned their children to God? Because they believed that
God was a wrathful God. God is a God who is angry, and in order to
appease Him, you had to burn your children to the god Moloch. So any church
that gives the image that God is a vengeful God, that God is waiting to
throw you into hell if you misbehave, in principle is doing the same thing
as what Israel did in the Old Testament, even if we don't burn our
children to any god.
Hal lain
yang disebut Alkitab sebagai kekejian,
bagian dari anggur Babilon, adalah mempersembahkan
anak-anak kita kepada dewa Molokh.
Dan kalian
berkata, “Nah, saya tidak pernah tahu ada gereja yang mengizinkan pembakaran
anak-anak.”
Puji Tuhan
untuk itu! Tetapi saya mau kalian simak bahwa yang penting di sini ialah
prinsip yang mendasarinya. Marilah kita baca teksnya, lalu saya akan katakan
apa prinsip di baliknya. Yeremia 32:35, “35
Mereka membangun tempat-tempat tinggi…” berbicara tentang Israel, “…tempat-tempat tinggi
Baal yang ada di Lembah Ben-Hinom, untuk
mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka melalui api kepada Molokh, yang tidak pernah Aku perintahkan kepada mereka, maupun timbul dalam pikiranKu bahwa mereka akan
melakukan kekejian ini, sehingga mengakibatkan Yehuda berdosa.”
Tahukah
kalian apa prinsipnya di balik praktek ini? Tahukah kalian mengapa Israel, dan
bangsa-bangsa purba membakar anak-anak mereka bagi Allah? Karena mereka
meyakini Allah adalah Allah yang pemarah, Allah itu Allah yang penuh murka, dan
untuk meredakan murkaNya, mereka harus membakar anak-anak mereka bagi dewa
Molokh.
Maka gereja mana pun yang
menyampaikan kesan Allah itu pembalas dendam, Allah itu menunggu untuk
melemparkan kita ke neraka bila kita berbuat salah, secara prinsip melakukan
hal yang sama dengan yang dilakukan Israel di zaman Perjanjian
Lama, walaupun kita tidak membakar anak-anak kita bagi dewa mana
pun.
Another thing which the Bible calls abomination is the shedding of innocent
blood. Does the harlot shed innocent blood of those who don't
agree with her? Absolutely. Ezekiel 22:2. “Moreover the
word of the Lord came to me saying: 2 ‘Now, son of man, will you judge, will you judge the
bloody city? Yes, show her all her abominations!”
And Proverbs 17:15 says, “15 He who justifies the wicked, and
he who condemns the just…” so any church that in its history has condemned the just, and
justified the wicked, what is this? “…both of them
alike are…” what? “… an abomination to the Lord.”
Hal lain yang disebut Alkitab sebagai kekejian ialah penumpahan darah orang tak bersalah.
Apakah si pelacur menumpahkan darah orang tak bersalah, mereka yang tidak sejalan dengannya? Betul
sekali. Yehezkiel 22:2, “1 Dan lagi datanglah
firman Tuhan kepadaku: ‘2 Hai engkau, anak manusia, maukah engkau menghakimi, ya, menghakimi
kota yang penuh darah? Ya, beritahukanlah
kepadanya segala kekejiannya.”
Dan Amsal 17:15
berkata, “15 Dia yang membenarkan orang fasik dan dia
yang menghukum
orang benar… jadi gereja mana pun yang mempunyai sejarah menghukum orang
benar dan membenarkan orang jahat, bagaimana? “…kedua-duanya sama-sama…” apa? “…adalah kekejian bagi TUHAN.”
Another thing that the Bible calls an abomination is homosexuality.
And I know that it's not politically correct to deal with this, but the
Bible says it. Leviticus 18:22 says, “22 You shall
not lie with a male, as with a woman: it is an abomination.”
Hal lain yang disebut Alkitab sebagai kekejian ialah homoseksualitas.
Dan saya tahu membahas soal ini tidaklah tepat secara politis, tetapi itulah
kata Alkitab. Imamat 18:22 berkata, “22 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki seperti bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.”
Now I'd like to talk about the greatest abomination of all that is spoken of in the Old Testament. The greatest abomination that the Bible describes, the greatest description of the wine, the fermented wine, is worshipping the sun. Notice Ezekiel 8:16-17. As I mentioned in our last lecture, God shows Ezekiel an abomination, and Ezekiel says, “Wow, that's pretty bad, Lord.”
And God
says, “You haven't seen anything yet. I want to show you a worse
abomination than that one.”
He
says, “Really?”
So God
shows him an abomination that's worse. By the way, one of those
abominations is worshipping the sun god, and the moon god, or the moon
goddess. Interesting. We'll come back to that a little bit later on
in our series.
So God
shows them another abomination.
He
says, “Wow, this has got to be the worst!”
God
says, “No, no, no, there's one that's worse than that.”
And
finally you get to the worst abomination of all. Notice what it says in
Ezekiel 8:16-17, “16 So He brought me into the inner court of the Lord’s house; and there, at the door of the temple of the Lord, between the porch and the altar, were about twenty-five men…” these are the leaders, by the way, the religious leaders “…about twenty five men
with their backs toward the temple of the Lord and their faces toward the east, and they were worshiping
the sun toward the east. 17 And He said to me, ‘Have you seen this, O son of man? Is it a trivial thing to the house of
Judah to commit the abominations…” notice
that sun worship is called abomination “…the abominations which
they commit here? For they have filled the land with violence; then they have
returned to provoke Me to anger. Indeed they put the branch to their nose.’…” in other words, they flaunt themselves and say, “God, what
are You going to do about it?”
Sekarang
saya mau berbicara tentang kekejian
yang terbesar dari semua yang disebut di Perjanjian Lama.
Kekejian yang terbesar yang
digambarkan Alkitab, deskripsi terbesar dari anggur Babilon,
anggur yang beragi itu, ialah
penyembahan matahari. Simak Yehezkiel 8:16-17. Seperti yang
telah saya singgung dalam ceramah yang terakhir, Allah menunjukkan kepada
Yehezkiel suatu kekejian, dan Yehezkiel berkata, “Wow, itu cukup parah, Tuhan.”
Dan
Allah berkata, “Kamu belum melihat apa-apa. Aku akan menunjukkan kekejian yang
lebih parah dari yang itu.”
Yehezkiel
berkata, “Masa?”
Maka
Allah menunjukkan kepadanya suatu kekejian yang lebih parah. Nah, ketahuilah
salah satu dari kekejian-kekejian itu ialah menyembah dewa matahari, dewa atau
dewi bulan. Menarik. Nanti kita akan kembali kemari dalam serial kita.
Yehezkiel
berkata, “Wow, pasti ini yang paling parah!”
Allah
berkata, “Tidak, tidak, tidak, masih ada satu lagi yang lebih parah daripada
ini.”
Dan
akhirnya kita tiba pada kekejian yang paling parah dari semuanya. Simak apa
kata Yehezkiel 8:16-17, “16
Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran dalam rumah
TUHAN; dan di sana, di pintu masuk ke bait
TUHAN, di antara pelataran dan mezbah ada
kira-kira dua puluh lima orang laki-laki…”
nah, mereka ini adalah para pemimpin, para pemimpin rohani, “…kira-kira dua puluh lima orang laki-laki yang membelakangi bait
TUHAN dan menghadap ke sebelah timur, dan mereka
sedang menyembah kepada matahari di sebelah timur. 17 Lalu firman-Nya kepadaku: ‘Kaulihatkah itu, hai anak manusia?
Perkara kecilkah itu bagi kaum Yehuda untuk melakukan kekejian-kekejian …” simak,
penyembahan kepada matahari disebut kekejian, “…kekejian-kekejian
yang mereka lakukan di sini? Karena mereka
telah memenuhi negeri ini dengan kekerasan, lalu
mereka berbalik untuk menyulut murkaKu. Sungguh, mereka meletakkan ranting ke hidung mereka…” dengan kata lain mereka berlagak angkuh
dan berkata, “Allah, memangnya Engkau akan berbuat apa?”
Sun
worship. Let me ask you, is it just perhaps true that at the
end of time this harlot church is going to impose something having
to do with sun worship?
You
say, “Well, I don't know any church in the world that practices sun
worship. Well, I know some pagan religions in the world
that practice sun worship, but, you know, any Christian church
that openly says you need to worship the sun? I don't know any.”
But,
you see, at the end of time what happened literally in the Old Testament,
has a symbolic meaning at the end of time. Is it just
perhaps true that what's going to happen at the end of time is not that
people are going to worship the sun, but they're going to worship on the day of
the sun that came into the Christian church, by the way, from the
sun worshipping Romans. It can be proved historically. And
I'm going to show you a quotation from John Paul II where he says that
the church Christianized the day of the sun; as if you can do something
like that.
You
say, “Well, Pastor, it's not the same thing to worship the sun as it is
to worship on the day of the sun, or what people call Sunday.”
Let me
tell you that it is the same thing in principle.
You
say, “How's that?”
Let me
ask you, Who created the sun? God did. Did He create the sun for
worship? No. It's a secular object, right? It's to give us
light. So He did not create the sun for worship. So what happens if you
convert the sun into an object of worship? What is that called?
idolatry.
Now let
me ask you, Who created the first day of the week? God did. Did He create it for
worship? No, it's one of the working days, folks. Did He create the
first day of week for worship? No. So what happens if you
convert it into a holy day of worship? It is still idolatry.
It
doesn't matter if it's an object or if it's a day. Anything that man makes for worship,
that God did not make for worship, is idolatry.
Are you
understanding what I'm saying?
Penyembahan
matahari. Coba saya tanya, mungkinkah benar bahwa pada akhir zaman gereja
pelacur ini akan memaksakan sesuatu yang berkaitan dengan penyembahan matahari?
Kalian
berkata, “Nah, saya tidak kenal ada gereja di dunia yang sekarang mempraktekkan
penyembahan matahari. Nah, saya tahu ada kepercayaan-kepercayaan pagan di dunia
yang mempraktekkan penyembahan matahari, tetapi, kalau ada gereja Kristen yang
secara terbuka mengatakan orang harus menyembah matahari? Saya tidak tahu ada yang
demikian.”
Tetapi
kalian lihat, pada akhir zaman, apa yang terjadi secara harafiah di Perjanjian
Lama mempunyai makna simbolis pada akhir zaman. Mungkin saja benar apa yang
akan terjadi pada akhir zaman bukan orang-orang menyembah matahari tetapi mereka akan menyembah pada hari
matahari, ketahuilah praktek itu telah masuk ke dalam gereja Kristen melalui
bangsa Roma yang adalah penyembah matahari. Ini bisa dibuktikan
oleh sejarah. Dan saya akan menunjukkan suatu kutipan dari (Paus) Yohanes
Paulus II di mana dia berkata bahwa gereja
telah mengkristenkan hari matahari, seolah-olah hal itu bisa dilakukan.
Kalian
berkata, “Nah, Pastor, kan tidak sama menyembah matahari dengan beribadah pada hari matahari atau yang disebut ‘Sun-day’
(Minggu).”
Saya
katakan, itu sama secara prinsip.
Kalian
berkata, “Kok bisa?”
Coba
saya tanya, siapa yang menciptakan matahari? Allah. Apakah Dia menciptakan
matahari untuk disembah? Tidak. Matahari adalah benda sekuler, benar? Fungsinya
untuk memberikan cahaya. Jadi Allah
tidak menciptakan matahari untuk disembah. Maka apa yang terjadi
jika kita mengubah matahari
menjadi objek untuk disembah? Apa namanya itu? Penyembahan berhala.
Sekarang
coba saya tanya, siapa yang menciptakan hari pertama dalam seminggu? Allah.
Apakah Dia menciptakannya untuk ibadah? Tidak, itu adalah salah satu hari
kerja, Saudara-saudara. Apakah Allah
menciptakan hari pertama dari satu minggu untuk ibadah? Tidak.
Maka apa yang terjadi jika kita mengubahnya menjadi hari yang kudus untuk ibadah?
Ya tetap itu penyembahan berhala.
Tidak
jadi soal apakah itu adalah objek untuk disembah atau itu hari penyembahan. Apa pun yang dibuat manusia
untuk ibadah yang tidak diciptakan Allah untuk ibadah, itu adalah penyembahan
berhala.
Apakah
kalian paham apa yang saya katakan?
Now
as we studied last time, God is going to have a people who are faithful
to Him; that are going to sigh and cry because of these abominations;
this specific one that we've talked about last. Notice Ezekiel 9,
Ezekiel 9:1, “1 Then He called out in my hearing…” this is immediately after He describes the group of
leaders that were worshipping the sun in the temple of God. By the
way, these are the followers of God that are doing this. It's not
the pagans. Immediately after that it speaks about a group who
are going to get a seal on their forehead. They are opposite. Notice
verse 1, “…Then He called out in my hearing with a loud
voice, saying, ‘Let those who have charge over the city draw near, each with a deadly weapon in his
hand.’ 2 And suddenly six men came from the direction of the upper gate,
which faces north, each with his battle-ax in his hand. One man among
them was clothed with
linen…” I don't have time to prove this, but
it's Jesus Christ, who is clothed with linen, “…and had a writer’s inkhorn at his side…” in other words, something to seal with. “…They went in and stood
beside the bronze altar. 3 Now the glory of the God of Israel had gone up from the cherub,
where it had been, to the threshold of the temple. And He called to the man
clothed with linen, who had the
writer’s inkhorn at his side; 4 and the Lord said to him, ‘Go through the midst of the city…” which city? Jerusalem! Is this a sealing of God's
people, or is it a sealing of the pagans? This is happening among
God's people. They're worshipping the sun, but there's a group that
don't, and they need to receive a seal. “…‘Go through the midst
of the city through the midst of Jerusalem, and put a mark on the foreheads of
the men who sigh and cry over all the abominations that are done within it.’…” Let me ask you, was there a group that sighed and
cried about the abominations, and did not participate in those
abominations, who refused to worship the sun god? Absolutely! And what
did they receive? the mark where? on their foreheads. Is there a mark
on the forehead in Revelation? Is it just possible that it has something
to do with sun worship? We'll come back to that. Verse 5, “…5 To the others He said in my hearing, ‘Go after him through the
city and kill; do not let your eye spare, nor have any pity. 6 Utterly
slay old and young men, maidens and little children and women, but do not come
near anyone on whom is the mark…” are
those who have the mark protected? Yes, they are “…and begin…” where? “…at My Sanctuary.’…” where the religious leaders were, incidentally, “…so they began
with the elders who were before the temple.”
And some people
say, “Pastor Bohr, are you saying that those who receive the seal, when
Nebuchadnezzar came and destroyed the city, they were spared? And
those individuals who were committing the abmoninations, those were
destroyed?”
That's exactly
what I'm saying, because this is the Old Testament scenario.
Nah,
sebagaimana yang telah kita pelajari dalam pelajaran yang lalu, Allah akan memiliki
umat yang setia kepadaNya; yang akan berkeluh kesah dan meratap karena
kekejian-kekejian ini, khusus yang ini, yang terakhir kita bahas.
Simak
Yehezkiel 9:1, “1 Lalu aku mendengar Dia berseru…”
ini terjadi segera setelah Allah menggambarkan sekelompok pemimpin
yang sedang menyembah matahari di Bait Suci Allah. Nah, ketahuilah, yang
melakukan hal itu adalah pengikut-pengikut Allah, bukan para penyembah berhala.
Segera setelah itu, dikatakan tentang satu kelompok orang yang akan menerima
meterai di dahi mereka. Mereka ini kebalikan dari kelompok pertama. Simak ayat
1, “…Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara
yang nyaring: ‘Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini!
Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!’ 2 Dan
tiba-tiba enam orang laki-laki
datang dari jurusan pintu gerbang atas, yang menghadap ke utara, masing-masing
dengan kapak pemukul di tangannya. Dan satu
orang di antara mereka berpakaian lenan…”
saya tidak punya waktu untuk membuktikannya, tetapi yang
berpakaian lenan itu ialah Yesus Kristus, “…dan di sisinya terdapat wadah tinta dari tanduk…” dengan kata lain itu alat untuk
memeteraikan. “…Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah
tembaga. 3 Pada saat itu
kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke
atas ambang pintu Bait Suci. Dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan
yang mempunyai wadah tinta dari tanduk di
sisinya. 4 Firman TUHAN kepadanya: ‘Pergilah
menjelajahi tengah kota…” kota mana? Yerusalem. Apakah ini
pemeteraian umat Allah atau pemeteraian para penyembah berhala? Ini terjadi di
antara umat Allah. Mereka ada yang menyembah matahari, tetapi ada satu kelompok
yang tidak, dan mereka yang tidak inilah yang harus mendapatkan meterai, “…‘Pergilah menjelajahi tengah
kota ke tengah-tengah Yerusalem dan berilah tanda pada dahi orang-orang yang
berkeluh kesah dan meratap di seluruh kota karena
segala kekejian yang dilakukan di dalam kota itu.’ …” Coba saya tanya, apakah ada satu
kelompok yang berkeluh kesah dan meratap karena semua kekejian itu, yang tidak
ikut ambil bagian dalam kekejian-kekejian itu, yang menolak menyembah dewa
matahari? Betul sekali! Dan apa yang mereka terima? Tanda di mana? Di dahi.
Apakah di kitab Wahyu dikatakan tentang sebuah tanda di dahi? Apakah mungkin
itu ada kaitannya dengan penyembahan matahari? Nanti kita akan kembali ke sana.
Ayat 5, “…5 Dan kepada yang lain-lain aku
mendengar Dia berfirman: ‘Ikutilah dia dari belakang menjelajahi kota itu dan bunuhlah, janganlah merasa sayang dan jangan kenal
belas kasihan. 6 Bunuhlah semuanya, orang-orang tua,
teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan. Tetapi janganlah mendekati siapa pun yang memiliki tanda
itu…” apakah mereka yang memiliki tanda itu, dilindungi? Ya,
benar, “…dan mulailah…” dari mana? “…dari tempat kudus-Ku!’…” di mana para pemimpin rohani itu
kebetulan berada, “…Lalu mereka mulai dengan
tua-tua yang berada di depan Bait Suci.”
Dan ada yang berkata, “Pastor Bohr,
apakah maksud Anda mereka yang menerima meterai saat Nebukadnezar datang dan
menghancurkan kota, mereka itu selamat? Dan orang-orang yag melakukan
kekejian-kekejian itu, mereka dibinasakan?”
Tepat itulah yang saya maksudkan,
karena ini adalah skenario Perjanjian Lama.
And so
you're saying, “Pastor Bohr, you're saying that those who worship the sun,
those were destroyed, whereas those who kept God's Holy Sabbath were
spared? Are you saying that Jerusalem was destroyed because they
didn't keep the Sabbath?”
Let's let the Bible tell us. Go with
me to Jeremiah 17:27. It's very, very clear. God tells us why He
destroyed the city of Jerusalem, through Nebuchadnezzar. And He
already told us in Ezekiel 9 that those who had the seal in their
foreheads would not be destroyed, because they were not practicing the
abominations. They were not worshipping the sun. Notice Jeremiah
17:27. God says: “27 But if you will not heed Me to hallow…” that is to sanctify “…the Sabbath day, such as not carrying a
burden when entering the gates of Jerusalem on the Sabbath day…” what does God say He's going to do? “…then I will kindle a fire in its
gates, and it shall devour the palaces of Jerusalem, and it shall not be
quenched.” Was Jerusalem destroyed because she was
trampling upon God's Holy Sabbath? Absolutely! This text
needs to be studied along with the passage in Ezekiel.
Maka
kalian berkata, “Pastor Bohr, Anda berkata bahwa mereka yang menyembah
matahari, mereka itu dibinasakan, sementara orang-orang yang memelihara hari
Sabat Allah yang kudus diselamatkan? Apakah Anda berkata bahwa Yerusalem
dihancurkan karena mereka tidak memelihara hari Sabat?”
Mari
kita izinkan Alkitab yang menjawab. Ayo bersama saya ke Yeremia 17:27, amat
sangat jelas. Allah berkata kepada kita mengapa Dia menghancurkan kota Yerusalem
melalaui Nebukadnezar. Dan Allah sudah mengatakan kepada kita di Yehezkiel 9
bahwa mereka yang memiliki meterai di dahi tidak akan dibinasakan karena mereka
tidak mempraktekkan kekejian-kekejian itu. Mereka tidak menyembah matahari.
Simak Yeremia 17:27, Allah
berkata, “27 Tetapi apabila kamu tidak mendengarkan perintah-Ku untuk
menguduskan…”
maksudnya menyucikan “…hari
Sabat, seperti
tidak mengangkut barang-barang muatan saat memasuki pintu-pintu gerbang Yerusalem pada hari Sabat,…” apa kata
Tuhan yang akan dilakukanNya? “…maka di pintu-pintu gerbangnya Aku akan menyalakan api,
yang akan memakan habis puri-puri Yerusalem, dan api
itu tidak akan terpadamkan." Apakah Yerusalem
dibinasakan karena dia telah menginjak-injak Sabat Allah yang kudus? Betul sekali! Teks ini perlu dipelajari bersama
dengan perikop di Yehezkiel.
Now I want to read you a statement from one
of my favorite books on Bible prophecy. Probably my favorite
book. It's called, The Great Controversy.
See, we've gone through all of the Biblical material. Now let me read a
comment from somebody who wrote about what the wine is. Notice what
the author says, The Great Controversy, pg.
389.
Listen to this. “When faithful teachers expound the Word of
God, there arise men of learning, ministers professing to understand the
Scriptures, who denounce sound doctrine as heresy and thus turn away inquirers
after truth. Were it not…” listen to this, “…were it not that the world is hopelessly
intoxicated with the wine of Babylon, multitudes would be convicted and
converted by the plain cutting truths of the Word of God. But religious faith
appears so confused and discordant that the people know not what to believe as
truth….” And then she says this, “The sin of the world’s impenitence lies at
the door of the church.”
Powerful statement!
Very much in harmony with Scripture.
Sekarang
saya mau membacakan suatu pernyataan dari salah satu buku kesukaan saya tentang
nubuatan Alkitab, mungkin itu buku yang paling saya sukai, judulnya The Great Controversy. Lihat, kita telah
membahas semua materi dari Alkitab. Sekarang saya akan membacakan komentar dari
seseorang yang menulis tentang apa anggur itu. Simak apa kata si penulis, The Great Controversy, hal. 389. Dengarkan
ini, “Bila
guru-guru yang setia mengajarkan Firman Allah, maka akan
bangkit orang-orang terpelajar, hamba-hamba Allah yang mengaku memahami Kitab
Suci, yang menolak doktrin yang benar sebagai bidat, dan dengan demikian
menyesatkan mereka yang mencari kebenaran. Seandainya bukan…” dengarkan ini, “…seandainya
bukan karena dunia sudah mabuk tak berdaya oleh anggur Babilon, banyak orang
akan disadarkan dan ditobatkan oleh kebenaran-kebenaran Firman Allah yang jelas
dan tajam. Tetapi iman relijius tampak begitu kacau dan banyak pertentangan sehingga
orang tidak tahu lagi mana kebenaran yang harus diyakini…” Kemudian dia berkata demikian, “…Dosa-dosa
orang-orang sedunia yang tidak bertobat terletak di ambang pintu gereja.” Pernyataan yang keras! Amat sangat sesuai dengan Kitab
Suci.
You
see, the
wine represents the counterfeit, or apostate teachings of an apostate
Christendom. It represents pagan practices that have come into
the church. It represents doctrines that are contrary to Scripture.
And, unfortunately, we live in a world today, in a post-modern world
where truth doesn't matter very much anymore.
People
say, let's just get along, you know, let's just love one another, let's not
debate and talk about truth or doctrine. It doesn't make any
difference.
God says that it makes a
difference, because He contrasts the wine with the truth of the first
angel's message.
Kalian
lihat, anggur itu melambangkan
ajaran-ajaran palsu atau ajaran-ajaran bidat dari kekristenan yang murtad.
Itu melambangkan praktek-praktek pagan yang telah masuk ke dalam gereja. Itu
melambangan doktrin-doktrin yang bertentangan dengan Kitab Suci. Dan,
sayangnya, kita hidup di dunia hari ini, di dunia post-moderen di mana
kebenaran tidak terlalu penting lagi. Orang berkata, yang akur sajalah, marilah
kita saling mencintai satu sama lain, janganlah berdebat dan berbicara tentang
kebenaran atau doktrin. Itu tidak penting.
Allah berkata bahwa itu penting, karena
Dia membedakan antara anggur tersebut dengan kebenaran pekabaran malaikat
pertama.
In
fact, do you know, folks, that the great trial at the end of time is going
to be whether you accept the truth of God, or whether you accept the
counterfeit and the miracles that are performed by the antichrist.
Notice
2 Thessalonians 2:9-12, it speaks about the coming of the
antichrist. We'll deal with this later in this series. “9 The coming of the lawless
one is according to the working of Satan, with all power, signs,
and lying wonders…” notice that the
antichrist is going to do marvelous works; miracles that we can't deny, “…10 and with all unrighteous deception among those who perish…” why do they perish? Why are those who follow the
antichrist, who accept miracles going to perish? Notice: “… and with all unrighteous deception among those who perish
because they did not receive…” what? “…the love of the truth, that they might be saved. 11 And for this reason God will send them strong delusion…” it's not that God is doing it, it's that God is allowing
it to happen because people choose it that way. In the Bible God is
spoken of as causing that which He allows. And so it says in verse 11, “… And for this reason God will send them strong delusion that they
should believe the lie, 12 that they all may be condemned who did not believe the truth but
had pleasure in unrighteousness.”
Malah,
tahukah kalian, Saudara-saudara, ujian
terbesar pada akhir zaman ialah apakah kita menerima kebenaran Allah atau
apakah kita menerima yang palsu dan mujizat-mujizat yang dibuat oleh
Antikristus.
Simak 2 Tesalonika
2:9-12, yang berbicara tentang kedatangan Antikristus. Kita akan membahas hal
itu nanti dalam serial ini. “9 Kedatangan si pelanggar hukum itu
adalah sesuai pekerjaan iblis, dengan segala kuasa, tanda-tanda dan
mujizat-mujizat palsu…” perhatikan,
si Antikristus akan membuat hal-hal yang mengagumkan; mujizat-mujizat yang tak
bisa kita pungkiri, “…10 dengan rupa-rupa tipu daya
jahat di antara orang-orang yang harus
binasa…” mengapa mereka binasa? Mengapa mereka
yang mengikuti si Antikristus, yang percaya pada mujizat-mujizat itu akan
binasa? Simak, “…dengan
rupa-rupa tipu daya jahat di antara orang-orang
yang harus binasa karena mereka tidak mau…” apa? “…mencintai kebenaran,
agar mereka boleh selamat. 11 Dan itulah
sebabnya Allah mengirimi mereka khayalan palsu
yang kuat…” sebetulnya bukan Allah yang berbuat itu, tapi Allah
mengizinkan itu terjadi karena manusia yang mengambil pilihan tersebut. Di
Alkitab Allah dikatakan yang menyebabkan apa yang diizinkan olehNya. Jadi
dikatakan di ayat 11, “…Dan itulah sebabnya Allah mengirimi mereka khayalan palsu yang kuat, yang
menyebabkan mereka percaya akan dusta tersebut 12
supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka pada
ketidakbenaran.”
Does
truth matter, my dear folks? Truth matters, doctrine matters, our
practices matter. Jesus said, “Sanctify them through Thy
truth; Thy word is truth.” This book has
objective truth. And anyone who teaches contrary to the objective truth
of this book is to be feared, according to Scripture. Because
what they're doing is sharing wine; the wine of Babylon.
Apakah
kebenaran itu penting, Saudara-saudara? Kebenaran itu penting, doktrin itu penting, apa yang kita
praktekkan itu penting. Yesus berkata, “Kuduskanlah mereka dengan kebenaran-MU; firman-Mu adalah kebenaran.”[Yoh. 17:17] Buku
ini [= Alkitab] berisikan kebenaran yang objektif. Dan menurut Kitab Suci, siapa pun yang mengajarkan berlawanan
dengan kebenaran objektif dari buku ini, harus ditakuti karena apa yang mereka lakukan ialah
membagikan anggur, anggur Babilon.
This is
the reason why God calls His people out of Babylon. See, God doesn't want
people in the world to drink the wine, because they're going to get the
plagues of Babylon. God doesn't want the plagues to fall upon the
wicked. They're going to fall upon Babylon. So before the plagues
fall, God says, “Get out of there!”
Inilah alasan mengapa Allah memanggil umatNya keluar dari Babilon, lihat,
Allah tidak mau orang-orang di dunia minum anggur itu karena mereka nanti akan
kena malapetaka-malapetaka Babilon. Allah tidak mau malapetaka itu jatuh pada
orang-orang fasik. Malapetaka-malapetaka itu akan jatuh ke atas Babilon. Maka
sebelum malapetaka-malapetaka itu dicurahkan, Allah berkata, “Keluarlah dari
sana!”
Do you think that's a message of love? Of course it is. Notice Revelation 18:1-5, “1 After these things I saw another angel coming down from heaven, having great authority, and the earth was illuminated with his glory. 2 And he cried mightily with a loud voice, saying, ‘Babylon the great is fallen, is fallen, and has become a dwelling place of demons, a prison for every foul spirit, and a cage for every unclean and hated bird!...” Babylon is an apostate Christianity, as we've studied. “…3 For all the nations have drunk of the wine of the wrath of her fornication, the kings of the earth have committed fornication with her, and the merchants of the earth have become rich through the abundance of her luxury.’ 4 And I heard another voice from heaven saying, ‘Come out of her, My people, lest you share in her sins, and lest you receive of her plagues. 5 For her sins have reached to heaven, and God has remembered her iniquities.’…”
Menurut
kalian apakah itu pesan cinta? Tentu saja. Simak Wahyu 18:1-5, “1 Kemudian setelah itu aku melihat
seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi
menjadi terang oleh kemuliaannya. 2
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: ‘Sudah rubuh,
sudah rubuh Babel yang besar itu, dan ia
telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan penjara
bagi semua roh najis dan kandang segala
burung yang najis dan yang dibenci…” seperti
yang telah kita pelajari, Babilon adalah kekristenan yang murtad, “…3 karena semua
bangsa telah minum dari anggur murka
cabulnya, dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan
pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan kemewahannya.’
4 Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: ‘Keluarlah darinya, hai umat-Ku, supaya kamu
jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut
ditimpa malapetaka-malapetakanya. 5 Sebab
dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat
segala kejahatannya.”
And let
me close by saying that this religious system, represented by the harlot,
has introduced all sorts of practices, and doctrines, that are contrary to
Scripture.
Let me
just mention some of them:
· Sunday as a day of worship,
· infant baptism,
· Lent,
· venerating the saints,
· lighting candles,
· burning incense,
· bowing down before idols,
· using special vestments,
· Easter,
· doing the sign of the cross,
· praying for and to the dead,
· auricular confession,
· the rosary,
· the sign of the cross,
· celibacy,
· purgatory,
· convents,
· pilgrimages,
· penance,
· the mass,
· altars.
All of these things are
things that are not found anywhere in Scripture. And yet these are things that are spoken of by this
system as saying, things that we need to do. And in many cases,
things that we need to do in order to be saved. I think you know
what system I'm talking about.
And
I'll tell you, folks, in succeeding messages we're going to talk about
the other divisions of Babylon, because this church that I'm referring to
is only the main protagonist of Babylon. There are two other
powers: the false prophet, and the dragon. And we're going to talk about
those powers in future lectures. May God bless us and help us to
assimilate the truth of God, and not the wine of Babylon
Saya
akan mengakhiri dengan mengatakan bahwa sistem relijius ini, yang dilambangkan
oleh seorang pelacur, telah memperkenalkan segala macam praktek dan doktrin
yang bertentangan dengan Kitab Suci. Saya akan menyebutkan beberapa di
antaranya:
· hari Minggu sebagai hari ibadah,
· pembaptisasn bayi,
· puasa Lent,
· sujud pada orang-orang suci,
· menyalakan lilin,
· membakar dupa,
· sujud di depan patung,
· memakai pakaian khusus,
· easter (paskah),
· membuat tanda salib,
· berdoa untuk dan kepada orang mati,
· pengakuan dosa rahasia,
· rosario,
· salib,
· selibat,
· api pencucian,
· biara,
· perjalanan ziarah,
· menebus dosa dengan melakukan hukuman,
· misa,
· altar.
Semua ini adalah hal-hal yang sama
sekali tidak ada di Kitab Suci.
Namun semua ini adalah hal-hal yang dibicarakan oleh sistem ini sebagai hal-hal
yang harus dilakukan. Dan dalam
banyak ketika, sebagai hal-hal yang harus dilakukan
supaya boleh diselamatkan. Saya rasa kalian tahu sistem mana yang saya
bicarakan.
Dan,
Saudara-saudara, saya katakan, dalam pekabaran-pekabaran selanjutnya kita akan
berbicara tentang divisi-divisi lainnya dari Babilon, karena gereja yang saya
maksudkan ini, hanyalah protagonis utama
Babilon, masih ada dua kekuasaan lagi: si nabi palsu dan si naga. Dan kita akan
membahas kuasa-kuasa ini dalam ceramah-ceramah berikutnya. Semoga Allah
memberkati kita dan menolong kita mengasimilasikan kebenaran Allah, bukan
anggur Babilon.
29 09 17