_____THREE ANGELS MESSAGES_____
Part 07/25
- Stephen Bohr
MYSTERY, BABILON THE GREAT
Dibuka
dengan doa
I'd
like to do a little bit of review before we actually begin our study of
the identity of Babylon. I'd like to just mention that the first angel's
message, as we have seen, goes to every nation, kindred, tongue and
people. And the question is, why does it go to every nation,
kindred, tongue, and people? Well, the answer is that Revelation 17, as
we're going to study, speaks about a great harlot who is seated
upon multitudes, nations, tongues, and peoples. In other words, the role of
the first angel's message is to call those multitudes, nations, tongues,
and peoples to come out of Babylon, and to join God's faithful people.
Because the expression is the same in the first angel's message that goes
to “every nation, kindred, tongue, and people”, and the harlot is seated
upon “every kindred, nation, tongue, and people”. So the first
angel's message has the intent of calling God's faithful people out of
Babylon.
Saya
ingin mengulangi sedikit sebelum kita memulai pelajaran kita tentang identitas
Babilon. Saya hanya ingin mengatakan bahwa pekabaran malaikat yang pertama,
seperti yang telah kita simak, ditujukan kepada segala bangsa, suku, bahasa dan
kaum. Dan pertanyaannya ialah, mengapa itu disampaikan kepada segala bangsa,
suku, bahasa, dan kaum? Nah, jawabnya ialah, Wahyu pasal 17 yang akan kita
pelajari, berbicara tentang seorang pelacur besar, yang duduk di atas orang
banyak, bangsa-bangsa, bahasa dan kaum. Dengan kata lain, peranan pekabaran malaikat yang pertama ialah memanggil
orang banyak tersebut, bangsa-bangsa, bahasa dan kaum tersebut untuk keluar
dari Babilon dan bergabung dengan umat Allah yang setia. Karena
istilahnya sama, pekabaran malaikat yang pertama disampaikan kepada setiap
“bangsa, suku, bahasa dan kaum” dan pelacur itu duduk di atas setiap “bangsa,
suku, bahasa dan kaum”. Maka, tujuan pekabaran malaikat yang pertama ialah
memanggil umat Allah yang setia keluar dari Babilon.
Now
let's review what we've studied in the first angel's message.
· We noticed, first of all, that the everlasting gospel shows
us that Jesus Christ lived the perfect life that we should live, and
Jesus fully and completely paid the debt of sin. There is no more payment
that is needed for sin. Our sins were totally paid for at the cross of
Calvary.
· But we've noticed, also, that the first angel's message
makes commands, or demands upon those who receive the everlasting
gospel. For example, the first angel's message tells us to fear
God. And as we've noticed, this entails a deep respect for God;
such a
deep respect for God that we're willing to obey His commandments, or His
law.
· We also noticed that the first angel's message commands
us to give glory to God. And as we studied this we noticed that this
tells us that we're supposed to reveal the glorious character of God in
our lives; the character attributes of God. And it also includes
taking care of our body's and our minds, because the apostle Paul
says that we're supposed to glorify God with our body, and with our
spirit, which belong to God.
· We also noticed that the first angel's message tells us
that we
are now in the hour of God's judgment, and that that judgment is
transpiring before the second coming of Jesus in heaven, which means that
if the
judgment is taking place in heaven right now, before Jesus comes,
it must mean that those individuals who died have not gone to heaven, they
have not gone to hell when they died, because God would not give them
their reward before they were judged. Clearly, the Bible tells us that Jesus
brings His reward when He comes, which entails a judgment before He
comes. And so the first angel's message is directly related to the doctrine of
the state of the dead. When the dead die, when people die, they
go to the grave. Jesus judges them through their records in the
books, before His second coming. And then at the second coming He
brings His reward, which means that the judgment message shows us that the
dead are sleeping until the moment that Jesus resurrects them to
give them their reward.
· We also noticed that God expects His people to worship
Him. And we noticed that the sign of worship to the Creator is His
Holy Sabbath.
Sekarang
mari kita ulang apa yang sudah kita pelajari dari pekabaran malaikat yang
pertama.
· Kita telah menyimak, pertama-tama,
bahwa injil yang kekal menunjukkan kepada kita bagaimana Yesus Kristus telah
menjalani hidup yang sempurna yang seharusnya kita jalani, dan Yesus telah
membayar dengan penuh dan lunas semua utang akibat dosa. Tidak ada lagi
pembayaran lain lagi yang dibutuhkan bagi dosa. Dosa-dosa kita semua sudah dibayar lunas oleh salib di
Kalvari.
· Tetapi kita juga telah melihat bahwa
pekabaran malaikat pertama mengandung perintah, atau tuntutan atas mereka yang
menerima injil yang kekal. Misalnya, pekabaran malaikat pertama menyuruh kita
untuk takut akan Allah. Dan seperti yang telah kita pelajari, ini melibatkan
suatu perasaan hormat yang mendalam bagi Allah,
sedemikian mendalamnya sehingga
kita mau mematuhi perintah-perintahNya atau HukumNya.
· Kita juga telah melihat bahwa pekabaran
malaikat pertama menyuruh kita untuk memuliakan Allah. Dan dalam pelajaran
kita, kita telah menyimak bahwa ini menyuruh kita untuk menyatakan karakter
Allah yang indah dalam hidup kita, sifat-sifat karakter Allah. Dan termasuk juga agar kita
memelihara tubuh dan pikiran kita, karena rasul Paulus berkata
kita harus memuliakan Allah dengan tubuh kita, dan dengan roh kita, yang adalah
milik Allah.
· Kita juga telah menyimak bahwa
pekabaran malaikat pertama mengatakan kepada kita bahwa kita sekarang berada di jam penghakiman Allah,
dan bahwa penghakiman sedang terjadi
sebelum kedatangan Yesus yang kedua di langit. Artinya jika penghakiman sedang terjadi di
Surga sekarang ini sebelum kedatangan Yesus kembali, tentunya
itu berarti mereka yang sudah mati, tidak pergi ke Surga, tidak pergi ke neraka
pada saat mereka mati, karena Allah tidak akan memberikan upah atau pahala
mereka sebelum mereka dihakimi. Alkitab sangat jelas mengatakan kepada kita
bahwa Yesus saat datang nanti akan membawa pahalaNya, berarti sebelum Dia
datang harus ada penghakiman. Maka pekabaran
malaikat yang pertama langsung berkaitan dengan doktrin status orang mati.
Orang yang mati, bila orang-orang mati, mereka pergi ke kubur. Yesus menghakimi
mereka melalui catatan mereka di buku-buku Surgawi, sebelum kedatanganNya yang
kedua. Lalu saat Yesus datang kembali, Dia membawa pahalaNya, berarti pekabaran penghakiman ini
menunjukkan kepada kita bahwa orang-orang mati sedang tidur sampai dibangkitkan
oleh Yesus untuk diberi pahala mereka.
· Kita juga telah menyimak bahwa Allah
berharap umatNya menyembah Dia. Dan kita telah melihat bahwa tanda penyembahan kepada Sang
Pencipta ialah SabatNya yang kudus.
And so the first angel's message
teaches us many important things. It teaches us the importance of
keeping God's law, that we're in the judgment now, that we need to keep
God's Holy Sabbath, that we need to take care of our bodies, that we
need to take care of our minds, and many other things; very important
messages for these last days.
Maka pekabaran malaikat yang pertama mengajarkan kepada kita banyak hal
yang penting. Itu mengajar kita pentingnya memelihara Hukum Allah, bahwa
sekarang ini kita sedang berada dalam masa penghakiman, bahwa kita harus
memelihara Sabat Allah yang kudus, bahwa kita harus memelihara tubuh kita,
bahwa kita harus memelihara pikiran kita dan banyak hal lainnya, pesan-pesan
yang penting bagi hari-hari akhir ini.
Now I want you to notice the second angel's
message. It's found in Revelation 14:8, “And another
angel followed…” Notice the sequence. We have to preach the second angel's message
after we preach the first, never before. We can't reverse the order, in
other words. It says in Revelation 14:8 “…And another angel followed, saying, ‘Babylon is fallen, is fallen, that great city…” Now notice the expressions: “…Babylon is fallen, is fallen...” When the Bible repeats something it means that it is really
fallen. When God repeats something it's because it wants
to intensify the expression. In other words, Babylon is really
fallen. And you'll notice that Babylon is called “that great city”. Now why did Babylon fall?
Notice the last part of verse 8. It says,“…because…” here's the reason why Babylon falls: “…because she has made all
nations drink of the wine of the wrath of her fornication.’…” In other words, Babylon has fallen, truly fallen, because
Babylon gives wine to the inhabitants of the earth, and they become drunk
with the wine of her fornication.
Sekarang saya mau kalian perhatikan pekabaran malaikat yang
kedua. Ini ada di Wahyu 14:8, “8 Dan seorang malaikat lain, mengikuti…”
perhatikan
urutannya. Kita harus menyampaikan pekabaran malaikat kedua setelah kita
menyampaikan pekabaran yang pertama, tidak pernah sebelumnya. Kita tidak boleh
membalikkan urutannya. Dengan kata lain, dikatakan di Wahyu 14:8 “…Dan seorang malaikat lain mengikuti,
dan berkata: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu…” sekarang
perhatikan ungkapannya, “…Sudah roboh, sudah roboh
Babel…” bila Alkitab mengulang-ulang sesuatu,
itu berarti sungguh-sungguh sudah roboh. Bila Allah mengulangi sesuatu, itu
karena Dia mau menekankan makna ungkapan itu. Dengan kata lain, Babilon
sungguh-sungguh telah jatuh. Dan kita lihat bahwa Babilon disebut “…kota besar itu…” Nah,
mengapa Babilon jatuh? Perhatikan bagian akhir ayat 8, dikatakan, “…karena…” inilah
alasannya mengapa Babilon jatuh, “…karena dia telah membuat segala bangsa minum
dari anggur murka hawa nafsu cabulnya." Dengan kata lain, Babilon telah jatuh,
benar-benar jatuh, karena Babilon memberikan anggurnya kepada penduduk bumi,
dan mereka menjadi mabuk oleh anggur percabulannya.
In other words, we need to understand that the reason
why Babylon falls is because she gives wine to the nations instead
of accepting the first angel's message. You see, the reason why Babylon
falls is because she rejected the first angel's message.
The first angel's message has the truth of
God. The wine of Babylon is the error of Babylon. In other words,
they are opposites. The first angel's message is God's message. The wine of
Babylon is the Devil's message. And the reason why Babylon falls
is because she gives her wine to the nations, in contrast to the truths
that we find revealed in the first angel's message.
Dengan kata
lain, kita harus memahami alasan
mengapa Babilon jatuh ialah karena dia memberikan anggurnya kepada
bangsa-bangsa, dan bukannya menerima pekabaran malaikat yang pertama.
Lihat, alasan mengapa Babilon
jatuh ialah karena
dia menolak pekabaran malaikat pertama.
Pekabaran
malaikat pertama mengandung kebenaran Allah. Anggur Babilon adalah ajaran yang
salah dari Babilon. Dengan kata lain mereka bertolak belakang. Pekabaran
malaikat pertama adalah pekabaran dari Allah. Anggur Babilon adalah pekabaran dari Iblis. Dan alasan mengapa
Babilon jatuh ialah karena dia memberikan anggurnya kepada bangsa-bangsa, yang
bertentangan dengan kebenaran-kebenaran yang kita temukan dinyatakan dalam
pekabaran malaikat pertama.
Now in our study today, we are going
to analyze, what is Babylon? And then in the next two sermons in this
series we're going to study, what is Babylon's Wine? And then the
third in this short series of three that deals specifically with Babylon,
we're going to talk about Babylon's fornication.
·
And so today, What is
Babylon?
· Our next topic, What Is Babylon's Wine?
·
And then, What Is
Babylon's Fornication?
Nah,
dalam pelajaran kita hari ini, kita akan menganalisa apa itu Babilon. Kemudian
dalam dua ceramah berikutnya dari serial ini, kita akan mempelajari apa itu
anggur Babilon. Dan yang ketiga dalam serial singkat tiga hal ini yang khusus
membahas Babilon, kita akan berbicara tentang perbuatan cabul Babilon.
·
Maka
hari ini, Apa itu Babilon?
· Topik berikutnya, Apa itu Anggur
Babilon?
·
Kemudian,
Apa itu Perbuatan Cabul Babilon?
Now I
must tell you that the Babylon that we're going to study is not the
Babylon of Genesis 11. That is the original Babylon. We're going
to study primarily what is known as the Neo Babylonian
Empire. The Neo Babylonian Empire is the Babylon of Nebuchadnezzar, the Babylon of
the book of Daniel.
And you
say, why are we not going to go all the way back to Genesis 11? Why
are we going to take the Babylon of Nebuchadnezzar as our basis for
study?
The
reason is simple. The book of Revelation draws primarily upon the
stories that we find in Daniel that deal with the Babylon of
Nebuchadnezzar.
Let me give you three examples.
Sekarang
saya harus mengatakan bahwa Babilon yang akan kita pelajari bukanlah Babilon yang ada di kitab Kejadian pasal 11.
Itu adalah Babilon yang asli. Kita
terutama akan mempelajari apa yang dikenal sebagai Kekaisaran Neo-Babilon.
Kekaisaran Neo-Babilon ialah Babilonnya
Nebukadnezar, Babilon yang ada di kitab Daniel.
Dan
kalian berkata, mengapa kita tidak mundur terus hingga Kejadian pasal 11?
Mengapa kita memakai Babilonnya Nebukadnezar sebagai basis pelajaran kita?
Alasannya
sederhana. Kitab Wahyu
terutama mengambil dari kisah-kisah yang ada di kitab Daniel yang berkaitan
dengan Babilonnya Nebukadnezar.
Saya
akan memberikan tiga contoh.
Revelation 13:2. We find some
very interesting powers mentioned. And I'd like to invite you to go
with me there: Revelation 13:2. It says: “2 Now the beast which I saw was like a leopard, his feet
were like the feet of a
bear, and his mouth like the mouth of a lion. The dragon gave him his power,
his throne, and great authority.”
Let me ask you, where do
you first find those beasts that are mentioned in this verse? You
find them in Daniel 7. So what Babylon is in the background of this
verse? It's not the Babylon of Genesis 11. It's the Babylon of
Nebuchadnezzar.
Wahyu
13:2. Kita menemukan beberapa kekuasaan yang sangat menarik disebutkan di sini,
dan saya ingin mengajak kalian ke sana bersama saya, Wahyu 13:2, dikatakan, “2 Nah, binatang yang
kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan
mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya,
dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.”
Coba
saya tanya, di mana kita pertama bertemu dengan binatang-binatang buas yang
disebutkan dalam ayat ini? Kita mendapatkan mereka di Daniel pasal 7. Jadi,
Babilon yang mana yang merupakan latar belakang ayat ini? Bukan Babilon dari
Kejadian pasal 11, melainkan Babilonnya Nebukadnezar.
Another
example: Revelation 13:11-18. And we're not going to read the
verses. There it speaks about a beast who raises up an image. He
commands everyone to worship the image of the beast. And whoever does not
worship the image of the beast should be killed. Let me ask you,
where is the background of that story? Well, you know it's in Daniel 3,
where Nebuchadnezzar, who for awhile lived like a beast, raised an
image, commanded everyone to worship the image, and whoever would
not worship the image would be killed. In other words, once again, Revelation
13 has as its background Daniel's Babylon, and not the Babylon of
Genesis 11.
Contoh
yang lain: Wahyu 13:11-18, kita tidak
akan membaca ayat-ayat ini. Di sini diceritakan tentang seekor binatang yang
membuat sebuah patung. Dia memerintahkan semua orang untuk menyembah patung
binatang itu, dan siapa yang tidak menyembah patung binatang itu, dia akan
dibunuh. Coba saya tanya di mana latar belakang cerita ini? Nah, kita tahu ada
di Daniel pasal 3, di mana Nebukadnezar yang selama beberapa waktu hidup
seperti binatang, membuat sebuah patung, memerintahkan semua orang untuk
menyembah patung itu dan yang tidak mau menyembah patung itu, akan dibunuh.
Dengan kata lain, sekali lagi, latar
belakang Wahyu pasal 13 ialah Babilonnya Daniel, bukan Babilon
Kejadian pasal 11.
And
then, of course, a third story that we have is the fall of Babylon in Daniel 5,
when the
Euphrates River was dried up by Cyrus, who came from the East, if
you read Isaiah, and the prophecies of Jeremiah. And as a result,
God's people were delivered from Babylon when Babylon fell, because her
river dried up. Well, if you go to Revelation 16 you find that the sixth
plague describes the drying up of the River Euphrates. Once
again, the
book of Revelation is drawing upon the Babylon that we find in the book of
Daniel.
Kemudian,
kisah yang ketika tentunya yang kita miliki ialah jatuhnya Babilon di Daniel pasal 5, ketika
sungai Efrat dikeringkan oleh
Cyrus [Koresh], yang datang dari
sebelah Timur, jika kalian membaca Yesaya dan nubuatan-nubuatan Yeremia. Dan
sebagai akibatnya, umat Allah diselamatkan dari Babilon ketika Babilon jatuh,
karena sungainya dikeringkan. Nah, jika kita ke Wahyu 16, kita akan mendapati malapetaka yang keenam bercerita
tentang mengeringnya sungai Efrat. Sekali lagi, kitab Wahyu mengambil dari
Babilon yang ada di kitab Daniel.
Now we
could spend a whole lecture just to talk about the Babylon of Genesis 11,
the Tower of Babel where the tongues were confused. There's a lot
of things that we could study there, but we don't have the time to add
another lecture to this series that we're studying. So we're going
to dwell, primarily, upon the Babylon that is mentioned in the book of
Daniel, because that's where the book of Revelation draws upon.
Now, in
order to understand what Babylon is, we have to go to the Old Testament
and study the history of Israel.
Let me
ask you, was Israel God's chosen people? Absolutely. And I'm going to
describe now, in broad strokes, the history of Israel from the times of
the Exodus, particularly mount Sinai, till the time of the
Babylonian captivity, when Nebuchadnezzar came and destroyed the
city, and took Israel captive. Let's begin by analyzing the marriage
of God with Israel.
Did you
know that God
married Israel? Notice Exodus 19:4-6 here Israel is at the foot of
mount Sinai, and God wants to make a covenant with Israel; He wants to
get married with Israel. So God is proposing. Notice Exodus
19:4-6. “4 ‘You have seen what I did to the Egyptians, and how I bore you on eagles’ wings
and brought you to Myself. 5 Now therefore, if you will indeed obey My voice and keep My
covenant, then you shall be a special treasure to Me above all people; for all
the earth is Mine. 6 And you shall be to Me a kingdom of priests and a holy nation.’
These are the words
which you shall speak to the children of Israel.” Here God is speaking to Moses. He's saying, “I want you to
relay a message to Israel for Me. I want you to ask them if they want to
make a covenant with Me; if they want to get married with Me.
Because I took them out of Egypt. I love them; I delivered them.
Now I want them to be My special people. I want to spiritually
marry these people. So go down and ask them if they're willing to marry
Me.”
Notice the response of Israel in Exodus
19:7-8. Moses comes down. It says, “7 So Moses came and called for the elders of the people,
and laid before them all these words which the Lord commanded him. 8 Then all the people answered together and said, ‘All that
the Lord has spoken
we will do.’ So Moses brought back the words of the people to…” whom? “…the words of the people to the Lord.” And now you have a covenant. You have a marriage relationship between
God and Israel.
Nah,
kita bisa menghabiskan waktu satu ceramah hanya berbicara tentang Babilon dari
Kejadian pasal 11, menara Babel di mana bahasa-bahasa dikacaukan. Ada banyak
hal yang bisa kita pelajari di sana, tetapi kita tidak punya waktu untuk
menambahkan satu ceramah lagi kepada serial yang kita pelajari ini. Maka kita
akan batasi terutama pada Babilon yang disebutkan di kitab Daniel karena dari
sanalah kitab Wahyu mengambil perbandingannya.
Nah,
supaya bisa memahami Babilon dengan lebih baik, kita perlu kembali ke
Perjanjian Lama dan mempelajari sejarah Israel.
Coba
saya tanya, apakah Israel itu umat pilihan Allah? Tentu. Dan saya akan
menggambarkan secara garis besar sejarah Israel dari zaman mereka keluar dari
Mesir, khususnya di gunung Sinai, hingga zaman pengasingan Babilon ketika
Nebukadnezar datang dan menghancurkan kota Yerusalem dan menawan Israel.
Marilah kita mulai dengan menganalisa perkawinan Allah dengan Israel.
Tahukah
kalian bahwa Allah menikahi Israel?
Simak Keluaran 19:4-6, di sini Israel sedang berada di kaki gunung Sinai dan
Allah ingin membuat suatu perjanjian dengan Israel, Allah mau menikahi Israel,
maka Allah melamar Israel. Simak Keluaran 19:4-6, “4
‘Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir,
dan bagaimana Aku telah menggendong kamu di
atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. 5 Jadi sekarang, jika kamu
sungguh-sungguh mematuhi firman-Ku dan memelihara perjanjian-Ku, maka kamu akan
menjadi harta kesayangan-Ku sendiri di atas segala
bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. 6 Kamu akan menjadi bagi-Ku
kerajaan imam dan bangsa yang kudus.’
Inilah firman yang harus kausampaikan
kepada orang Israel." Di sini Allah sedang berbicara kepada
Musa. Allah berkata, “Aku mau kamu sampaikan pesan ini kepada Israel untukKu.
Aku mau kamu tanyai mereka apakah mereka mau membuat perjanjian denganKu,
apakah mereka mau menikah denganKu. Karena Aku telah membawa mereka keluar dari
Mesir, Aku mencintai mereka, Aku membebaskan mereka. Sekarang Aku mau mereka menjadi
umatKu yang istimewa. Aku mau secara
spiritual menikahi mereka. Jadi turunlah, dan tanyalah mereka apa mereka
bersedia menikah denganKu.”
Perhatikan
tanggapan Israel di Keluaran 19:7-8. Musa turun, dikatakan, “7 Lalu datanglah Musa dan
memanggil para tua-tua bangsa itu dan menyodorkan
kepada mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya. 8 Seluruh
bangsa itu menjawab bersama-sama ‘Segala yang difirmankan TUHAN akan kami
lakukan’. Lalu Musa pun menyampaikan kata-kata
bangsa itu kepada…” siapa? “…kata-kata
bangsa itu kepada TUHAN.” Dan
sekarang perjanjian itu sudah jadi, hubungan perkawinan antara Allah dengan
Israel.
By the
way, who is the husband in this relationship? It is God who is the
husband, and Israel is the bride.
Now I
want you to notice that marriage always has obligations, doesn't it? There
are certain laws that apply to marriage. One of those laws is
faithfulness to the wedding vows. Now where do we find the wedding
vows of Israel? What God expected from His bride, or from His
wife?
Notice Exodus 20:1-2. “1 And God spoke all these words, saying: 2 ‘I AM the Lord your God, who brought you
out of the land of Egypt, out of the house of bondage.’…” In other words, “I delivered you. I love you. You know, it's not
because you were good, but because of My grace, and because of my love for
you that I took you out of Egypt. And therefore, now I want you to be
My people. I want you to be My peculiar treasure. I want you to be
My wife. But there are certain laws of marriage which must be
obeyed.”
Nah,
siapakah si suami dalam hubungan ini? Allah-lah suaminya, dan Israel adalah
mempelai wanitanya.
Nah,
saya mau kalian perhatikan bahwa dalam suatu perkawinan itu selalu ada
kewajiban-kewajibannya, bukan? Ada peraturan-peraturan tertentu yang berlaku
dalam suatu perkawinan. Salah satunya ialah setia kepada akad nikahnya. Nah, di
mana bisa kita temui akad
nikah Israel, apa yang diharapkan Allah dari mempelaiNya atau
istriNya?
Perhatikan
Keluaran 20:1-2, “1 Lalu Allah mengucapkan segala
firman ini: 2 AKU YANG ADA, TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau
keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.’…” dengan
kata lain, “Aku telah membebaskan kamu. Aku mencintai kamu. Ketahuilah, itu
bukan karena kamu baik, tetapi karena kasih karuniaKu, dan karena cintaKu
padamu sehingga Aku membawamu keluar dari Mesir. Oleh sebab itu sekarang
Aku mau kamu menjadi umatKu. Aku mau kamu menjadi hartaKu yang istimewa.
Aku mau kamu menjadi istriKu. Tetapi ada
hukum-hukum perkawinan yang harus dipatuhi.”
So what does Jesus then give Israel? He
gives them what? The ten commandments. The ten commandments are the law of
marriage. It's what God expects from Israel. It's what God
expects from the marriage. He expects His bride, or He expects His
wife, to be faithful to Him.
Now we're not going to read the ten
commandments. You have them on your sheets, and you've read many
times the ten commandments. But I want you to remember that the ten
commandments are the law of marriage. And, by the way, you know, does
God make some promises to His bride, too? Oh, you noticed several of
the commandments promise a blessing if Israel obeys those commandments,
right? And so it's a two-way street. God is saying, “This is the law
of marriage, so I want you to be faithful to Me, and I'm going to be
faithful to you.” In other words, “we'll preserve ourselves one for
another.”
Jadi apa yang kemudian diberikan Yesus kepada Israel? Dia memberi mereka
apa? Ke-10 Perintah. Ke-10
Perintah adalah hukum perkawinan itu. Itulah yang diharapkan
Allah dari Israel, itulah yang diharapkan Allah dari perkawinan ini. Dia
berharap mempelai wanitaNya atau istriNya, setia padaNya.
Nah,
kita tidak akan membaca ke-10 Perintah. Itu sudah ada di makalah kalian dan
kalian sudah membaca ke-10 Perintah ini berkali-kali. Tetapi saya mau kalian
ingat, bahwa ke-10 Perintah inilah hukum perkawinan itu. Dan tahukah kalian
Allah juga membuat beberapa janji kepada mempelaiNya? Oh, kalian telah melihat beberapa dari perintah-perintah
itu berisikan janji berkat jika Israel mematuhi perintah-perintah itu, betul? Maka ini
adalah perjanjian dua belah pihak. Allah berkata, “Inilah hukum perkawinannya, jadi
Aku mau kamu setia padaKu, dan Aku akan
setia padamu.” Dengan kata lain, “kita akan saling setia satu sama lain.”
Now you
say, Pastor, where does the Bible actually use the word “marriage” for
what happened between God and Israel?
Go with
me to Jeremiah 31:31-32, which is reminiscing about what happened at
mount Sinai. I want to show you that God married Israel at mount
Sinai. And He wanted Israel to be faithful to Him. And He promised
to be faithful to Israel. But it was a two way street. Jeremiah
31:31-32. “31 ‘Behold the days are coming’, says the Lord, ‘when I will make a new covenant with the house of Israel,
and with the house of Judah. 32 not according to the covenant that I made with their fathers in
the day that I took
them by the hand to lead them out of the land of Egypt, My covenant which they
broke…” what
event is being described in these verses? The covenant that God made
where? at mount Sinai. What did Israel do with that covenant? They broke
it. But now notice what it continues saying. Once again, going back a
little ways to verse 32, “… not according to the covenant that I made with their fathers in
the day that I took
them by the hand to lead them out of the land of Egypt, My covenant which they
broke…” now listen to this, “…though I was a
husband to them, says the Lord.’”
What
was God to Israel? the husband. And what was Israel? Israel was the
bride. Unfortunately, God was faithful with Israel, but Israel was
unfaithful to God.
Nah,
kalian berkata, Pastor, di mana di Alkitab benar-benar dipakai kata
“perkawinan” untuk apa yang terjadi antara Allah dengan Israel?
Marilah
bersama saya ke Yeremia 31:31-32, yang mengenang tentang apa yang terjadi di
gunung Sinai. Saya mau menunjukkan kepada kalian bahwa Allah telah menikah
dengan Israel di gunung Sinai, dan Dia mau Israel setia padaNya, dan Dia
berjanji untuk setia pada Israel. Tetapi ini adalah perjanjian yang mengikat
kedua belah pihak.
Yeremia
31:31-32, “31 ‘Sesungguhnya, akan datang waktunya,’ demikianlah firman TUHAN, ‘Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum
Yehuda, 32 bukan menurut perjanjian yang
telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada hari
Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir;
perjanjian-Ku yang telah mereka langgar…” peristiwa apa yang digambarkan dalam
ayat-ayat ini? Perjanjian yang dibuat Allah di mana? Di gunung Sinai. Apa yang
dilakukan Israel dengan perjanjian itu? Mereka melanggarnya. Tetapi perhatikan
sekarang apa yang dikatakan selanjutnya. Sekali lagi “…bukan menurut perjanjian yang
telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada hari
Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir;
perjanjian-Ku yang telah mereka langgar…” sekarang dengarkan ini, “…meskipun Aku adalah suami bagi
mereka,’ demikianlah firman TUHAN.”
Allah
itu apa bagi Israel? Suaminya. Dan Israel itu apa? Israel adalah mempelai
wanitaNya. Sayang sekali Allah setia pada Israel tetapi Israel tidak setia pada
Allah.
In fact, I want you to notice Ezekiel 16:8, where
God reminisces about the fact that He chose Israel to be His wife.
Notice how God proudly says, “You were Mine”, Ezekiel 16:8. God is
reminiscing. He says: “8 ‘When
I passed by you again and looked upon you, indeed your time was the time of love…” See, when I met you
it was a time for love.
“…so I spread My wing over you and covered your nakedness. Yes, I
swore an oath to you…”
See, these are the wedding vows, “…I swore an oath to you, and
entered into a covenant with you, and you became Mine,’ says the Lord God.” Can you hear the pride in God's voice? He's
saying, “You were mine!” But soon Israel decided that she would have a
relationship with other lovers. In other words, she started
committing adultery, or fornication, with the surrounding nations.
She was unfaithful to her wedding vows.
Bahkan saya
mau kalian perhatikan Yehezkiel 16:8 di mana Allah mengenang bagaimana Dia telah memilih Israel menjadi istriNya.
Simak bagaimana Allah dengan bangga berkata, “Kamu milikKu”. Yehezkiel 16:8
Allah sedang mengenang, Dia berkata, “8 ‘Saat Aku berpapasan
dengan engkau lagi, dan Aku melihat engkau, sungguh, masamu adalah masa untuk bercinta…” lihat, pada waktu Aku bertemu dengan kamu, itu adalah waktu untuk bercinta,
“…maka Aku melebarkan
sayapKu di atasmu dan menutupi ketelanjanganmu. Ya, Aku telah mengucapkan sumpah kepadamu…” lihat, inilah akad nikahnya, “…Aku telah mengucapkan sumpah kepadamu
dan mengadakan perjanjian dengan engkau, dan
engkau menjadi milikKu,’ kata TUHAN Allah.” Bisakah kalian menangkap nada bangga dalam suara Allah? Dia berkata,
“Engkau milikKu!” Tetapi tak lama kemudian Israel mengambil keputusan untuk menjalin hubungan dengan
kekasih-kekasih yang lain. Dengan kata lain, Israel mulai berzinah, atau
berbuat cabul dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Dia tidak lagi setia kepada
akad nikahnya.
In fact, let's notice Ezekiel 16. There's
several verses that I want us to read there. And I want you to remember
these details, because later on in our study we're going to go to
Revelation 17, and we're going to find the same details all over
again.
Notice Ezekiel 16:2. “2 Son of man, cause Jerusalem to know her…” what? “…her abominations…”
By the way, in Ezekiel 16 the word
“abominations” is used repeatedly. It's also used in the book of
Ezekiel. The children of Israel now were committing abominations.
Sesungguhnya,
mari kita perhatikan Yehezkiel 16. Ada beberapa ayat yang saya mau kita baca.
Dan saya mau kalian ingat detail-detail ini karena nanti dalam pelajaran kita,
kita akan ke Wahyu pasal 17 dan kita akan menemukan detail-detail yang sama
lagi.
Perhatikan
Yehezkiel 16:2, “2 Hai anak manusia, buatlah Yerusalem mengetahui…” apa? “…kekejiannya.”
Nah, di
Yehezkiel pasal 16 kata “kekejian” dipakai berulang-ulang. Kata itu juga banyak
dipakai di kitab Yehezkiel. Umat Israel sekarang sedang melakukan kekejian.
Notice Ezekiel 16:14. Israel became
proud of her beauty, and she thought that her beauty was her own. Notice
verse 14. “ ‘14 Your fame went out among the nations because of your
beauty, for it was perfect…” and now notice, “…through My splendor which I had bestowed on
you,’ says the Lord God.” Why was Israel beautiful? because God beautified Israel. It wasn't
because Israel was beautiful in herself. And Israel started thinking that
she was so beautiful, and she started committing the abominations of the
nations, which we'll talk more about in our next study together. In
fact the Bible says that Israel became a harlot.
Perhatikan
Yehezkiel 16:14. Israel menjadi angkuh dengan kecantikannya, dan dia pikir
kecantikan tersebut datang dari dirinya sendiri. Perhatikan ayat 14, “14 ‘Dan namamu termasyhur di antara
bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya…” sekarang simak, “…oleh karena kemegahan-Ku yang Kuberikan kepadamu,’
demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Mengapa
Israel cantik? Karena Allah yang membuat Israel cantik. Itu bukan kecantikan
Israel sendiri. Dan Israel mulai berpikir dia begitu cantik dia mulai melakukan
kekejian-kekejian bangsa-bangsa lain, yang nanti akan kita bicarakan lebih
banyak dalam pelajaran kita berikutnya. Sesungguhnya, Alkitab berkata Israel telah menjadi pelacur.
Notice Ezekiel 16:15. Here God is
talking about His own people, folks. He's not talking about pagans, or
atheists. He's talking about those who profess to be the church of
God in the Old Testament. Ezekiel 16:15. “15 ‘But you trusted in your own beauty, played the harlot
because of your fame, and poured out your harlotry on everyone passing by
who would have it.”
In other words, you became a
harlot. God is calling His people what? His apostate people; He's
calling them a harlot, because they're committing these abominations in
their midst; the abominations of the nations.
Perhatikan
Yehezkiel 16:15 di sini Allah sedang berbicara tentang umatNya sendiri,
Saudara-saudara, Allah bukan berbicara
tentang para penyembah berhala atau orang-orang atheis. Allah berbicara
tentang mereka yang mengaku sebagai jemaat Allah di Perjanjian Lama. Yehezkiel
16:15, “15
Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan berperilaku
seperti sundal karena kemasyuranmu, dan
engkau menghamburkan kesundalanmu kepada
setiap orang yang lewat yang tertarik
mendapatkannya.” Dengan
kata lain, Israel menjadi pelacur. Allah menyebut umatNya apa? UmatNya yang
murtad, Allah menyebut mereka pelacur
karena mereka melakukan semua kekejian yang ada di tengah-tengah mereka,
kekejian bangsa-bangsa sekeliling mereka.
I want you to notice that God's people had
attired themselves with all these jewels of gold and silver, and wanted
to attract attention to themselves.
Notice Ezekiel
16:17. Don't forget all these details. We're going to come back to
them. Ezekiel 16:17. “17…You have also taken your
beautiful jewelry from My gold and My silver which I had given you and made for
yourself male images and played the harlot with them...” What did they use the gold and silver for? To make what? To
make jewelry to attract attention to themselves.
Saya mau
kalian menyimak bahwa umat Allah telah menghiasi diri mereka dengan semua permata
dari emas dan perak dan mau menarik perhatian kepada diri mereka sendiri.
Simak
Yehezkiel 16:17. Jangan melupakan semua detail ini. Nanti kita akan kembali ke
sana. Yehezkiel 16:17, “17 Engkau juga telah
mengambil perhiasan-perhiasanmu yang indah dari
emas-Ku dan perak-Ku, yang Kuberikan kepadamu, dan engkau membuat bagimu
patung-patung lelaki dan engkau bersundal dengan mereka…”
Emas dan
perak itu mereka pakai untuk apa? Untuk membuat apa? Membuat perhiasan guna
menarik perhatian kepada diri mereka sendiri.
Notice
Ezekiel 23:40. You should also read Ezekiel 23. The whole chapter is
parallel to Ezekiel 16. It says there in Ezekiel 23:40, “40 Furthermore you sent for men to come from
afar, to whom a messenger was sent, and there they came. And you washed
yourself for them, painted your eyes and adorned yourself with…”
what? “…with ornaments.”
Did
this harlot decorate herself with gold, and silver, and precious stones?
Absolutely! To attract attention to whom? to God? No, to attract
attention to herself. And she plays the harlot, according to
Scripture. She fornicated with the nations. Several of these nations
are mentioned in Ezekiel 16. In other words, God's holy, peculiar,
special people, now started forming relationships with these pagan
nations; with these secular nations. For example, Babylon, the
Assyrians. It actually began in the days of Solomon, when Solomon had
a thousand women in his life; many of them because of alliances
that he made with the surrounding nations. That's what the fornication
was. Instead of Israel preserving herself only for the Lord, now
Israel had other lovers, which were all of these nations with which she
had illicit relationships.
Simak Yehezkiel
23:40. Kalian seharusnya membaca Yehezkiel pasal 23, seluruh pasal itu paralel
dengan Yehezkiel pasal 16. Dikatakan di Yehezkiel 23:40, “40 Tambahan lagi engkau
meminta orang-orang datang dari tempat yang jauh, dengan mengirimkan suruhan memanggil mereka, dan datanglah mereka. Dan engkau mandi
bersih-bersih demi mereka, menggambar matamu, dan menghias dirimu dengan…”
apa? “…dengan
perhiasan-perhiasan.”
Apakah
pelacur ini menghiasi dirinya dengan emas dan perak dan permata? Betul sekali!
Untuk menarik perhatian kepada siapa? Kepada Allah? Tidak, untuk menarik
perhatian pada dirinya sediri. Dan dia bersikap seperti pelacur, menurut Kitab Suci. Dia berzinah dengan bangsa-bangsa.
Beberapa dari bangsa-bangsa ini disebutkan di Yehezkiel 16. Dengan kata lain,
umat Allah yang telah dipisahkan, yang istimewa, sekarang mulai menjalin
hubungan dengan bangsa-bangsa penyembah berhala, dengan bangsa-bangsa sekuler,
misalnya Babilon, Asyur. Sebenarnya ini sudah dimulai di zaman Salomo ketika
Salomo memiliki seribu perempuan dalam hidpnya dan banyak dari mereka karena
aliansi yang dibuatnya dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Itulah
perzinahannya. Israel bukannya memisahkan dirinya hanya bagi Tuhan, sekarang
Israel memiliki kekasih-kekasih yang lain, yaitu semua bangsa-bangsa ini dengan
siapa dia telah menjalin hubungan gelap.
Notice Ezekiel 16:26, “26 You also committed
harlotry…” That word is in Ezekiel 16 all the time, “…You
also committed harlotry with the Egyptians, your very fleshly neighbors, and
increased your acts of harlotry to provoke Me to anger.”
Simak
Yehezkiel 16:26, “26 Engkau
bersundal…” kata
ini bolak balik muncul di Yehezkiel 16, “…Engkau bersundal dengan
orang Mesir, tetanggamu, yang sangat kedagingan,
dan meningkatkan persundalanmu untuk menimbulkan sakit hati-Ku.”
Notice chapter 16, and verse 28. It
also says that she played the harlot with the Assyrians. It said: “28 You also played the harlot with the Assyrians, because
you were insatiable; indeed you played the harlot with them and still were not
satisfied.” In other words, Israel had all of these
lovers. She can't get enough of these lovers from all of the
nations. She's committing spiritual adultery. In other words, she's
fornicating with the kings of the earth, if you please.
Perhatikan
16:28. Juga dikatakan bahwa Israel berperan sebagai sundal dengan orang-orang
Asyur. Dikatakan, “28 Engkau
bersundal juga dengan orang Asyur, karena engkau tidak
terpuaskan; sungguh engkau bersundal
dengan mereka, tetapi masih belum merasa puas.” Dengan kata lain, Israel memiliki semua
kekasih itu. Dia tidak puas dengan semua kekasihnya dari bangsa-bangsa lain.
Dia melakukan perzinahan spiritual. Dengan kata lain, katakanlah, dia berzinah
dengan raja-raja bumi.
She also fornicated with Chaldea, that is
with Babylon. Notice Ezekiel 16:29. “29 Moreover you multiplied your acts of harlotry as far as
the land of the trader, Chaldea; and even then you were not satisfied.” She could not be satisfied. She wanted all of the nations of the earth
to have illicit relationships with her, and she abandoned the
husband of her youth.
Dia juga berzinah dengan Kasdim, yaitu
Babilon. Simak Yehezkiel 16:29, “29 Selain itu engkau memperbanyak lagi
persundalanmu sampai sejauh negeri
perdagangan Kasdim, tetapi bahkan itu pun, engkau
belum merasa puas.” Dia tidak terpuaskan. Dia ingin punya hubungan
gelap dengan semua bangsa di dunia dan dia menelantarkan suami masa mudanya.
In fact, notice Ezekiel 16:32, if you still
don't believe that this is a relationship between a husband and a wife, and
Israel is the harlot, because she has chosen to link up with the nations,
and adopt their practices. Notice Ezekiel 16:32. God explicitly
says: “ 32 You are an
adulterous wife, who takes
strangers instead of her husband.”
That
couldn't be any clearer, could it?
Bahkan,
simak Yehezkiel 16:32 jika kalian masih belum yakin bahwa ini adalah suatu
hubungan antara suami dengan istri, dan Israel adalah pelacurnya karena dia
telah memilih untuk menggandeng bangsa-bangsa lain dan mengikuti apa yang
mereka lakukan. Simak Yehezkiel 16:32, Allah secara khusus berkata, “32 Engkau isteri yang berzinah, yang menerima
orang-orang asing sebagai ganti suaminya sendiri.”
Ini pasti sudah
sangat jelas, bukan?
Now I
want you to notice that Israel, in her fornication, she defiled God's
sanctuary, and she trampled on God's Holy Sabbath. Notice Ezekiel
23:38-39, God says. “38 Moreover
they have done this to Me: they have defiled My Sanctuary on the same day and
profaned My Sabbaths…” Did they contaminate the
sanctuary? Is there anything in Daniel about the sanctuary being
defiled? Absolutely! “…And they profaned My
Sabbaths. 39 For after they had slain their children for their
idols, on the same day they came into My sanctuary to profane
it; and, indeed, thus they have done in the midst of My house.”
Sekarang,
saya mau kalian melihat Israel, dalam perzinahannya dia menajiskan Bait Suci
Allah dan dia menginjak-injak Sabat Allah yang kudus. Simak Yehezkiel 23:38-39,
Allah berkata, “38 …dan mereka melanggar kekudusan
hari-hari Sabat-Ku…” Apakah mereka mengkontaminasi
Bait Suci? Di kitab Daniel apakah disebutkan tentang Bait Suci yang dinajiskan?
Betul sekali! “…dan mereka melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku. 39 karena setelah mereka menyembelih anak-anak mereka untuk berhala-berhalanya, pada hari yang sama itu mereka datang ke tempat
kudus-Ku untuk melanggar kekudusannya.
Sungguh, inilah yang telah mereka lakukan di
tengah-tengah rumah-Ku.”
Do you
know what else they were doing? Israel was shedding innocent
blood. She was a murderess wife. Notice what it says in Ezekiel 23:45,
“45 But righteous men will judge them after the
manner of adulteresses, and after the manner of women…” who what? “…who shed blood.” What did Israel do? they shed blood. Because they
are adulteresses, and blood is on their hands. Interesting!
Tahukah kalian apa lagi yang mereka
lakukan? Israel menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah. Dia adalah seorang istri yang membunuh.
Perhatikan
apa katanya di Yehezkiel 23:45, “45 Tetapi orang-orang yang benar akan menghakimi mereka menurut cara menghakimi perempuan-perempuan
yang berzinah menurut cara perempuan
yang…” apa? “…yang menumpahkan darah, sebab mereka adalah
perempuan-perempuan berzinah dan tangan mereka berlumuran darah."
Apa
yang dilakukan Israel? Mereka menumpahkan darah. Karena mereka adalah pezinah,
dan tangan mereka berlumuran darah. Menarik!
But do
you know that Israel wasn't the only one who's doing this. Israel
had daughters.
You
say, “How's this?”
Go with me to Ezekiel 16:48. She had
daughters that were committing the same sins as she was. Notice
Ezekiel 16:48. “48 ‘As I
live,’ says the Lord God, ‘neither your sister Sodom nor her daughters have done as you and your
daughters have done.’…”
So does Israel have
daughters, according to this, that are practicing acts of harlotry also?
Absolutely. And therefore God says to His wife, I am going to pour
out My wrath upon you.
Tahukah
kalian bahwa Israel bukan satu-satunya yang melakukan ini? Israel memiliki
anak-anak perempuan.
Kalian
berkata, “Lho bagaimana ini?”
Marilah
bersama saya ke Yehezkiel 16:48. Israel memiliki anak-anak perempuan yang melakukan
dosa-dosa yang sama yang dilakukannya. Simak Yehezkiel 16:48, “ 48 ‘Demi Aku yang hidup,’
demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguh-sungguhnya Sodom, saudaramu maupun anak-anaknya perempuan tidak
berbuat seperti apa yang engkau lakukan
beserta anak-anakmu perempuan.” Jadi,
menurut ini apakah Israel memiliki anak-anak perempuan yang juga melakukan
praktek persundalan? Betul sekali. Oleh karena itu Allah berkata kepada
istrinya, Aku akan mencurahkan murkaKu ke atasmu.
Notice Ezekiel 23:32-34. In fact, God
says, “I'm going to give you the cup of My wrath.” Is there anything in
Revelation about God giving a cup of His wrath? Yes there is. Notice
Ezekiel 23:32-34. “32 Thus says the Lord God: ‘You shall drink of your sister’s
cup, the deep and wide one; you shall be laughed to scorn and held in derision;
it contains much.33 You will be filled with
drunkenness and sorrow, the cup of horror and desolation, the cup of your
sister Samaria. 34 You shall drink and drain it, you
shall break its shards, and tear at your own breasts; for I have spoken,’ says
the Lord God.” She was going to drink the cup of the wrath of God, because of her
abominations, and because of her harlotries.
Simak
Yehezkiel 23:32-34, bahkan Allah berkata, “Aku akan memberi kamu cawan
murkaKu.” Apakah di kitab Wahyu ada disebutkan tentang Allah memberikan cawan
murkaNya? Ya, ada. Simak Yehezkiel 23:32-34, “32 Beginilah firman Tuhan ALLAH:
‘Engkau akan minum dari cawan saudaramu, cawan yang dalam dan lebar, engkau akan menjadi tertawaan dan olok-olok; cawan itu banyak isinya. 33 Engkau akan dipenuhi kemabukan dan dukacita, piala
kengerian dan penelantaran, cawan saudaramu Samaria. 34Engkau akan meminumnya sampai habis, engkau
akan memecahkan tembikarnya, dan engkau akan
mencabik-cabik buah dadamu, karena Aku telah mengatakannya,’ demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
Dia akan
minum cawan murka Allah karena kekejian-kekejiannya dan karena persundalan-persundalannya.
But there's another interesting
detail. We're told in Ezekiel 16:39 that God's people were going to
be hated by the very kings that they were committing fornication
with. Notice Ezekiel 16:39. “39 I will also give you into their hand, and they shall
throw down your shrines and break down your high places…” and now notice the terminology, “…They shall also strip you of your clothes,
take your beautiful jewelry, and leave you…” what? “…naked and bare.”
What were the kings going
to do? the ones that she fornicated with? They themselves were going
to rise against her to make her naked and bare.
Tetapi ada
detail lain yang menarik. Kita mendapat tahu dari Yehezkiel 16:39 bahwa umat Allah akan dibenci oleh raja-raja yang sama
yang telah berzinah dengan mereka. Simak Yehezkiel 16:39, “39 Aku juga akan
menyerahkan engkau ke tangan mereka dan
mereka akan meruntuhkan kuil-kuilmu dan
menghancurkan tempat-tempatmu yang
tinggi…” dan sekarang simak istilahnya, “…mereka juga akan
menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu yang indah, dan meninggalkan
engkau…” apa? “…telanjang
dan terbuka.
Apa yang
akan dilakukan raja-raja itu, yang telah berzinah dengannya? Mereka sendiri
akan bangkit melawan dia dan menjadikannya telanjang dan terbuka.
So God told Israel, His chosen people, His
bride who had become a harlot, who was practicing the abominations of the
nations, who was fornicating, who used all of her luxurious jewelry
to attract attention to herself, and who was profaning the Sabbaths of the
Lord, and was contaminating the sanctuary of the Lord, God said, “I'm going to send destruction upon
this city.” Ezekiel 7:1-4 describes the sentence that God dictates upon
His people. Ezekiel 7:1-4. “1 Moreover the word of the Lord came to me, saying, 2 ‘And you, son of man, thus says
the Lord God to the land of Israel: ‘An end! The
end has come upon the four corners of the land…” Let me ask you, does the book of Revelation talk about the end coming
from the four corners of the earth, when the angels release the
winds? See, we're dealing with biblical types here of things that
are going to happen in the future. What happened literally to Israel
locally, is going to happen on a global scale at the end of time.
Notice verse 3: “…3 Now the end has come upon you, and I will
send My anger against you; I will judge you according to your ways, and I will
repay you for all your…” what? “…abominations…” don’t forget that word! “….4 My eye will not spare you, nor
will I have pity; but I will repay your ways, and your abominations will be
[seen] in your midst; then you shall know that I am the Lord!’…”
Jadi
Allah memberitahu Israel, umat pilihanNya, mempelai wanitaNya yang telah
menjadi pelacur, yang mempraktekkan segala kekejian bangsa-bangsa lain, yang
berzinah, yang telah memakai semua perhiasaan mewahnya untuk menarik perhatian
kepada dirinya sendiri, dan yang melanggar Sabat Tuhan, dan menajiskan Bait
Suci Tuhan; Allah berkata, “Aku akan mengirim kehancuran atas kota ini.”
Yehezkiel 7:1-4 menggambarkan vonis yang ditentukan Allah atas umatNya.
Yehezkiel 7:1-4, “1Kemudian
datanglah firman TUHAN kepadaku: 2 ‘Engkau, anak manusia, beginilah
firman Tuhan ALLAH kepada tanah Israel: ‘Kesudahan!
Kesudahan itu telah tiba pada keempat penjuru negeri itu…” Coba saya tanya, apakah kitab Wahyu
berbicara tentang kesudahan yang datang dari keempat penjuru dunia saat para
malaikat melepaskan angin? Lihat, di sini kita berurusan dengan simbol-simbol
alkitabiah tentang hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang. Apa yang terjadi secara harafiah
pada Israel secara lokal, pada akhir zaman akan terjadi dalam skala global. “…3 Kini
kesudahanmu tiba dan Aku akan mencurahkan murka-Ku ke atasmu dan Aku akan menghakimi engkau selaras dengan tingkah
lakumu, dan Aku akan membalaskan kepadamu segala…” apa? “…kekejianmu…” jangan
lupakan kata tersebut. “…4 MataKu tidak akan meloloskan kamu, dan Aku tidak
akan berbelas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan
kepadamu tingkah lakumu, dan kekejianmu akan
ada (terlihat) di tengah-tengah kamu, maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.”
And do
you know what the greatest abomination was that was being committed
immediately before the city was destroyed? Notice Ezekiel 8:16, Ezekiel
8, and let's begin our reading at verse 15 for the context. Notice
the greatest abomination. Ezekiel 8 is called the chapter of the
abominations, and the reason why is because God shows Ezekiel
an abomination, and Ezekiel says, “Wow, Lord, that's pretty bad!”
God
says, “You haven't seen anything yet! I want to show you an abomination
that's worse than this one.” And so God shows him a worse
abomination.
And
Ezekiel says, “Lord, this is terrible!”
God
says, “You haven't seen anything yet! I'm going to show you one that's
worse.”
And what do we find as the worst
abomination of all? Notice Ezekiel 8:15. “15 Then He said to me, ‘Have you seen this, O son of man? Turn again,
you will see greater abominations than these.’ 16 So He brought me into the inner court of the Lord’s house; and there, at the door of the temple of
the Lord, between the
porch and the altar, were about
twenty-five men with their backs toward the temple of the Lord and their faces toward the east, and they were
worshiping the sun toward the east…” What was the greatest abomination that was being committed among
those who professed to be God's people? They were worshipping what?
They were worshipping the sun. Does that have any end time
significance? It most certainly does. We're going to study that
later on. Verse 17, “…17 And He said to me, ‘Have you seen this, O son of man? Is it a trivial
thing to the house of Judah to commit the abominations…” Notice the word again “…which they
commit here? For they have filled the land with violence; then they have
returned to provoke Me to anger. Indeed they put the branch to their
nose.’…” In other words, they snubbed their nose at the Lord. “…18 Therefore I also will act in fury. My eye will not
spare, nor will I have pity: though they cry in My ears with a loud voice,
I will not hear them.” God is saying
this about His beloved bride, who has become a harlot, and has adopted the
abominations of the nations, and is proud of all of her wonderful
jewels, and fornicates with the kings of the earth. This is not some
pagan nation. God is rebuking His bride, His wife.
Dan
tahukah kalian apa kekejian yang paling parah yang sedang mereka lakukan segera
sebelum kota itu dihancurkan? Simak Yehezkiel 8:16, dan marilah kita mulai
membaca dari ayat 15 sebagai konteksnya. Simak kekejian yang paling besar.
Yehezkiel pasal 8 disebut sebagai pasal kekejian-kekejian, dan alasannya ialah
karena Allah menunjukkan kepada Yehezkiel suatu kekejian dan Yehezkiel berkata,
“Wow, Tuhan, itu parah!”
Allah
berkata, “Kamu belum tahu semuanya. Aku akan menunjukkan kepadamu suatu
kekejian yang lebih parah daripada ini.” Maka Allah menunjukkan kepadanya
kekejian yang lebih parah.
Dan
Yehezkiel berkata, “Tuhan, itu mengerikan!”
Allah
berkata, “Kamu belum melihat apa-apa!. Aku akan menunjukkan kepadamu yang lebih
parah lagi.”
Dan kekejian mana
yang paling parah dari semuanya yang kita temukan? Simak Yehezkiel 8:15, “15 Lalu Dia berkata kepadaku, ‘Hai anak manusia,
kaulihatkah apa yang mereka perbuat? Berpalinglah
lagi, dan engkau masih akan
melihat kekejian-kekejian yang lebih besar lagi dari pada ini. 16 Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran dalam rumah TUHAN; dan di sana, di pintu masuk ke bait TUHAN, di
antara pelataran dan mezbah ada kira-kira
dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait TUHAN dan menghadap ke
sebelah timur, dan mereka sedang menyembah
kepada matahari di sebelah timur.”
Apakah kekejian terbesar yang sedang dilakukan di
antara mereka yang mengaku sebagai umat Allah? Mereka sedang menyembah apa?
Mereka sedang menyembah matahari.
Apakah ini mengandung makna yang signifikan untuk akhir zaman? Tentu. Nanti
akan kita pelajari. Ayat
17, “17 Lalu firman-Nya kepadaku: ‘Kaulihatkah itu, hai anak manusia?
Perkara kecilkah itu bagi kaum Yehuda untuk melakukan kekejian-kekejian…” lihat, kata yang sama lagi, “…yang mereka lakukan di
sini? Karena mereka telah memenuhi negeri ini dengan
kekerasan, lalu mereka berbalik untuk menyulut
murkaKu. Sungguh, mereka meletakkan ranting
ke hidung mereka,…” dengan
kata lain mereka tidak memandang sebelah mata pada Tuhan, “…18 Oleh karena itu Aku juga akan
membalas di dalam kemurkaan-Ku. Mataku tidak
akan meloloskan dan Aku juga tidak akan berbelas
kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring,
Aku tidak akan mendengarkan mereka.’” Allah berkata demikian tentang mempelai
wanitaNya yang dikasihiNya, yang telah menjadi pelacur, dan telah ikut
melakukan kekejian-kekejian bangsa-bangsa lain, dan yang bangga dengan semua
perhiasan permatanya, dan yang berzinah dengan raja-raja bumi. Ini bukan suatu
bangsa penyembah berhala, Allah sedang menegur mempelai wanitaNya, istriNya.
Let me
ask you, were there faithful people in Jerusalem? Was everybody
apostate? Was everybody a harlot? Absolutely not! Before the
destruction of the city, did God say that He was going to do a work of
separating the righteous from the unrighteous; a judgment?
Absolutely!
Ezekiel 9, Ezekiel
9:1. “1 Then He
called out in my hearing with a loud voice, saying, ‘Let those who have charge
over the city draw near, each with a
deadly weapon in his hand.’…” in
other words, these messengers are coming to execute God's judgment. “…2 And
suddenly six men came from the direction of the upper gate, which faces north,
each with his battle-ax in his hand…” in
other words, with a weapon in his hand, because they're going to execute God's
wrath upon this unfaithful wife, who has broken the marriage covenant. “…One man among them was clothed with linen and had a writer’s inkhorn at his
side…” in other words he had a seal. “…They went in and stood beside the bronze altar. 3 Now the glory of the God of Israel had gone up from the cherub,
where it had been, to the threshold of the temple. And He called to the
man clothed with linen, who had the
writer’s inkhorn at his side; 4 and the Lord said to him, ‘Go through the midst of the city, through
the midst of Jerusalem, and put a mark…”
where? Is there a mark in Revelation on the forehead? Absolutely. “…put a mark on the
foreheads of the men who…” what? “…sigh and cry over all the abominations that are done within
it.’…” Was everybody worshipping the sun? No!
There were some faithful ones that were not worshipping the sun. And
then it's told to this man, who has the writer's inkhorn is, “Put a seal
on those who are not practicing the abominations, those who are not
worshipping the sun.” Do you see the contrast between the sun worshippers,
and those who have the mark on their foreheads? Very
interesting! Notice verse 5. “…5 To the others He said in my hearing, ‘Go after him through the
city and kill…” That's after the sign of
protection has been placed. “…do not let your
eye spare, nor have any pity. 6 Utterly slay old and
young men, maidens, and little children, and women: but do not come near
anyone on whom is the mark; and begin at My sanctuary…” that is where the ministers were. “…So they began with the elders who were before the temple…” The punishment began with the religious
leaders, because they led God's people into idolatry, and into these
practices.
And
this was fulfilled, this punishment was fulfilled when Nebuchadnezzar came
and destroyed the city of Jerusalem, and took the people
captive. Let's read about it in 2 Chronicles 36:15-18.
Coba
saya tanya, apakah ada orang-orang yang masih setia pada Tuhan saat itu di
Yerusalem? Apakah semua orang sudah murtad? Apakah semua sudah menjadi pelacur?
Sama sekali tidak! Sebelum penghancuran kota itu, apakah Allah berkata Dia akan
melakukan suatu pekerjaan pemisahan, untuk memisahkan mereka yang benar dari
yang tidak benar, suatu penghakiman? Betul sekali!
Yehezkiel
9:1, “1 Lalu aku mendengar Dia
berseru dengan suara yang nyaring: ‘Maju ke mari, hai, yang punya tugas atas kota ini!…” dengan kata lain, para utusan ini akan
datang untuk mengeksekusi penghakiman Allah. “…Masing-masing dengan alat
pemusnah di tangannya!’ 2 Dan tiba-tiba enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu
gerbang atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan kapak pemukul di tangannya…” dengan
kata lain, mereka membawa senjata di tangan karena mereka akan mengeksekusi
murka Allah atas istriNya yang tidak setia yang telah melanggar akad nikah. “…Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya
terdapat wadah
tinta dari tanduk…” dengan kata lain dia membawa meterai. “…Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga. 3 Pada saat itu kemuliaan Allah
Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu
Bait Suci. Dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai wadah tinta dari tanduk di sisinya. 4
Firman TUHAN kepadanya: ‘Pergilah menjelajahi
tengah kota, ke tengah-tengah Yerusalem
dan berilah tanda…” di
mana? Apakah ada disebutkan tanda di dahi di kitab Wahyu? Betul sekali! “…berilah tanda pada dahi
orang-orang yang…” apa? “…berkeluh kesah dan meratap di seluruh kota karena segala kekejian yang dilakukan di dalam kota itu.’…” Apakah semua orang menyembah matahari?
Tidak. Ada yang masih setia yang tidak menyembah matahari. Dan orang ini yang
membawa wadah tinta dari tanduk, diberitahu supaya memberikan tanda pada mereka
yang tidak mempraktekkan kekejian, yang tidak menyembah matahari. Apakah kalian
melihat kontrasnya antara para penyembah matahari dengan mereka yang memiliki
tanda di dahi mereka? Sangat menarik. Simak ayat 5, “…5 Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia
berfirman: ‘Ikutilah dia dari belakang
menjelajahi kota itu dan bunuhlah…” ini setelah tanda perlindungan telah
ditempatkan, “…janganlah matamu
meloloskan dan jangan kenal belas kasihan. 6 Bunuhlah semuanya, orang-orang tua,
teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan. Tetapi janganlah mendekati siapa pun yang memiliki tanda
itu, dan mulailah dari tempat kudus-Ku!’…”
di sanalah tempat para imam, “… Lalu mereka mulai dengan
tua-tua yang berada di depan Bait
Suci…” Penghukuman
itu dimulai dari para pemimpin rohani karena merekalah yang telah membimbing
umat Allah menjadi penyembah berhala dan melakukan praktek-praktek kekejian ini.
Dan ini digenapi, hukuman itu digenapi
saat Nebukadnezar datang dan menghancurkan kota Yerusalem dan membawa rakyatnya
sebagai tawanan. Mari kita baca tentang ini di 2 Tawarikh 36:15-18.
It says there: “15 And the Lord God of their fathers
sent warnings to them
by His messengers, rising up early and sending them, because He had compassion on His people and on His
dwelling place. 16 But they mocked the messengers of
God, despised His words, and scoffed at His prophets, until the wrath of
the Lord arose against His people, till there was no remedy. 17 Therefore He brought against them
the king of the Chaldeans, who killed their young men…” Do you remember Ezekiel 9? Don't spare: kill young men,
maidens, kill children; everything. Notice what it says: verse 17, “…Therefore He brought against
them the king of the Chaldeans, who killed their young men with the sword in
the house of their sanctuary, and had no compassion on young man or virgin, on
the aged or the weak; He gave them all
into his hand….” Is this a sad story? This is a very sad story. In other words,
Israel fulfilled the prophecy of Ezekiel 16, and Ezekiel 23, and became a
harlot, and therefore the husband destroyed them.
Dikatakan
di sana, “15 Dan TUHAN, Allah nenek moyang mereka mengirim
peringatan-peringatan kepada mereka melalui utusan-utusanNya, tanpa menunda-nunda waktu, Tuhan mengirim
utusan-utusanNya karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat
kediaman-Nya. 16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, memandang rendah segala firman-Nya, dan
mengejek nabi-nabi-Nya. Sehingga murka TUHAN
bangkit terhadap umat-Nya, sampai tidak bisa diredakan lagi. 17 Itulah sebabnya TUHAN mendatangkan raja orang Kasdim melawan mereka, yang membunuh teruna mereka…” apa
kalian ingat Yehezkiel pasal 9? “…janganlah matamu meloloskan dan jangan kenal belas kasihan. 6 Bunuhlah semuanya, orang-orang tua,
teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan…” Simak apa katanya, “…Itulah sebabnya TUHAN mendatangkan raja orang Kasdim melawan mereka, yang membunuh teruna mereka dengan pedang dalam
rumah kudus mereka, dan tidak menyayangkan teruna atau gadis, yang tua atau yang
lemah; semua diserahkan TUHAN ke
dalam tangannya…” apakah
ini kisah yang tragis? Ini adalah kisah yang sangat tragis. Dengan kata lain,
Israel menggenapi nubuatan Yehezkiel pasal 16 dan 23 dan menjadi pelacur.
Itulah sebabnya sang suami menghancurkan mereka.
Of
course, this could never happen to the Christian church. Do you think? It
only could happen to Israel. It could never happen to the Christian
church. You think? Let's go now and examine this concept with the
New Testament church; New Testament Israel. Let me ask you, did Jesus
marry His people when He came to this earth? Yes, He did. In a certain
sense He married them. He formed a covenant relationship with them.
Notice Ephesians 5:25-27, “25
Husbands, love your wives, just as Christ also…” what?
“… also loved the church and gave Himself for her…” So the
relationship between husband and wife is used to illustrate the
relationship between Jesus Christ and His what? church.
Jesus is the husband, and His church is the what? is the bride.
Tentu saja, ini tidak
mungkin terjadi pada gereja Kristen, begitu pikir kalian? Itu hanya bisa
terjadi pada Israel, itu tidak mungkin
terjadi pada gereja Kristen. Kalian pikir begitu? Marilah sekarang kita
memeriksa konsep ini dengan gereja Perjanjian Baru, Israel Perjanjian Baru.
Coba saya tanya, apakah Yesus menikahi umatNya ketika Dia datang ke dunia ini?
Ya, betul. Dalam pengertian tertentu Yesus menikahi mereka. Dia membuat hubungan perjanjian dengan
mereka. Perhatikan Efesus 5:25-27, “25 Hai suami-suami, kasihilah isteri
kalian sebagaimana Kristus juga…” apa? “…juga telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan Diri-Nya baginya.”
Maka
hubungan antara suami dan istri
dipakai untuk menggambarkan hubungan antara Yesus Kristus dengan
apaNya? GerejaNya. Yesus
adalah sang suami, dan gerejaNya adalah apa? Mempelai wanitaNya.
Notice 2 Corinthians 11:2, here it's
explicit. The apostle Paul says, speaking about the Corinthian
church, “2 For I am jealous for you with godly jealousy. For I have
betrothed you to one husband, that I may present you as a chaste virgin to Christ.”
Let me
ask you, was the early church, the earliest church, a pure church? It was
most certainly a pure church. Was it in a proper covenant relationship
with Jesus Christ? You can read the book, Acts
of the Apostles, folks. It was a pure church. It was a
conquering church, represented by the white horse, going out conquering,
and to conquer. It instilled terror in the hearts of sinners,
because of the righteousness, and holiness of those who belonged to the
church. But then something happened. Apostasy came into the
church.
Notice
2 Thessalonians 2:3-4. By the way, this is talking about the
antichrist. We're going to deal with the antichrist later in this
series. We're going to talk about the beast. Notice
2 Thessalonians 2:3-4. It says, “3 Let no one deceive you by any means; for that Day…” that means the day of the coming of Jesus
“…that Day will not come unless the falling away comes first…” the expression, “falling away”, is one Greek word, and the
word is ἀποστασία
[apostasia], where we get our English word “apostasy”. In other
words, Jesus will not come until the apostasy comes first, “…and the man of sin is revealed…” What is
sin? Remember this: transgression of the law. It's going to be a man
who's going to say that it's okay to transgress the law of God. He's
going to play games with the Holy Law of God. And it says, “…and the man of sin is revealed, the son of perdition…” Do you know
the only other person in the Bible who is called the son of perdition?
Judas Iscariot. Was Judas an outsider? Was Judas some pagan that
warred against Jesus Christ from outside? No! He even betrayed Jesus with
a kiss! In other words, the antichrist is not going to arise
from without, he's going to arise from where? from within the church;
just like with Israel. And it says in verse 4, notice what this antichrist
is going to do, “…4 who opposes and exalts himself above all that is called God or that
is worshiped, so that he sits as God…” is he
going to proclaim himself to be God? Absolutely. We're going to notice in
the prophecy about the beast that he speaks blasphemies against
God. And blasphemy is when an individual, who is a mere man, claims
to be God. And so it says: “…that he sits as
God in the temple of God, showing himself that he is God.” Do you know what the temple of God is?
A lot
of people today are looking to the Middle East. They say, “Oh the Jewish
temple has to be rebuilt.” But every other place that the apostle Paul
uses that expression, “temple of God”, he's referring to the
Christian church. For example, Ephesians 2:19-21, he speaks of
the Ephesians as being the temple of God. We read from 1
Corinthians 6 where it says that we are the temple. 2 Corinthians 3
says that the church of Corinth is the temple. In other words, the temple
is not that temple in the Middle East, because Jesus says, “Your house is left unto you desolate.” The temple is the church.
Perhatikan
2 Korintus 11:2, di sini jelas sekali. Rasul Paulus berkata, berbicara tentang
gereja Korintus, “2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku
telah mempertunangkan kamu kepada satu suami,
agar aku bisa menyerahkan kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”
Coba
saya tanya, apakah gereja yang mula-mula, gereja yang pertama, gereja yang
murni? Betul sekali itu adalah gereja yang murni. Apakah dia memiliki hubungan
perjanjian yang baik dengan Yesus Kristus? Kalian bisa membaca bukunya, Acts of the Apostles, Saudara-saudara, itu
adalah gereja yang murni. Itu adalah gereja yang menaklukkan, digambarkan oleh
seekor kuda putih, yang maju untuk menaklukkan dan menang. Dia menanamkan rasa
takut di hati orang-orang berdosa, karena kebenaran dan kekudusan mereka yang
ada di gereja tersebut. Tetapi kemudian sesuatu terjadi. Kemurtadan masuk ke
dalam gereja.
Simak 2 Tesalonika
2:3-4. Nah, ini berbicara tentang Antikristus. Kita nanti akan membahas
Antikristus dalam kelanjutan serial ini. Kita akan berbicara tentang si
binatang. Simak 2 Tesalonika 2:3-4, dikatakan, “3Janganlah kamu membiarkan dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimana
pun juga, sebab Hari itu…” artinya hari kedatangan Yesus, “…Hari itu tidak akan tiba, sebelum
kemurtadan itu datang dahulu,…” ungkapan “kemurtadan” berasal dari
sebuah kata Greeka, dan kata itu adalah ἀποστασία [apostasia], dari mana kita mendapatkan kata dalam bahasa Inggris
“apostasy”(kemurtadan). Dengan kata lain Yesus tidak akan datang sebelum
kemurtadan itu terjadi duluan, “…dan manusia dosa itu
terungkap…” apa
itu dosa? Ingat ini: pelanggaran hukum. Ini adalah seorang manusia yang akan
mengatakan tidak apa-apa melanggar hukum Allah. Dia akan bermain-main dengan
hukum Allah yang kudus. Dan dikatakan, “…dan manusia dosa
itu terungkap, yaitu si anak kebinasaan…” tahukah kalian satu-satunya orang lain
di dalam Alkitab yang disebut anak kebinasaan? Yudas Iskariot. Apakah Yudas
orang luar? Apakah Yudas seorang penyembah berhala yang berperang melawan Yesus
Kristus dari luar? Tidak! Dia bahkan mengkhianati Yesus dengan sebuah ciuman.
Dengan kata lain, Antikristus ini tidak akan muncul dari luar. Dia akan muncul
dari mana? Dari dalam gereja, sama seperti pada Israel. Dikatakan di ayat 4,
simak apa yang akan dilakukan Antikristus ini, “…4 yang melawan dan meninggikan dirinya di atas
segala yang disebut Allah atau yang disembah, agar
supaya ia duduk sebagai Allah…” apakah dia akan memproklamasikan
dirinya sebagai Allah? Betul sekali. Kita akan lihat dalam nubuatan tentang
binatang itu, dia mengucapkan hujatan melawan Allah. Dan menghujat ialah bila
seorang manusia biasa mengklaim sebagai Allah. Maka dikatakan, “…ia duduk sebagai Allah di Bait
Allah dan menyatakan dirinya bahwa dia adalah
Allah.” Tahukah kalian apa itu Bait Allah?
Banyak
orang hari ini memandang ke arah Timur Tengah. Mereka berkata, “Oh, Bait Suci
Yahudi harus dibangun kembali.” Tetapi di semua tempat lain di mana rasul
Paulus memakai istilah “bait suci Allah” dia mengacu kepada gereja Kristen.
Misalnya, Efesus 2:19-21 dia berbicara tentang jemaat Efesus sebagai bait suci
Allah. Kita membaca dari 1 Korintus 6 di mana dikatakan bahwa kitalah bait suci
itu. 2 Korintus 3 mengatakan bahwa gereja Korintus adalah bait suci. Dengan
kata lain, bait suci di sini bukanlah bait suci di Timur Tengah, karena Yesus
berkata,“…rumahmu ini telah
ditinggalkan kepadamu terlantar.” [Matius 23:38]. Bait
suci adalah gereja.
So let
me ask you, where was the apostasy going to arise? It was going
to arise where? in the church. And the book of
Revelation describes this endtime apostasy of the Christian church.
Jadi
coba saya tanya, di manakah kemurtadan
itu akan muncul? Dia akan muncul dari mana? Di dalam gereja. Dan kitab Wahyu
menggambarkan kemurtadan akhir zaman dari gereja Kristen ini.
I want
you to notice Revelation 17. We're going to see the characteristics
here. You're going to now see some similarities with what we
studied from Israel in the Old Testament. Revelation 17:1. “1 Then one of the seven angels who had the seven bowls came and
talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the great…” what?
“…of the great harlot who sits on
many waters…” Oh, that great harlot
must be Iraq. In the light of what we studied from the history of
Israel, would this be some pagan nation, or would this be those who
profess to be God's people? It must be those who profess to be God's
people, because it speaks of a great harlot.
And, by
the way, let me tell you something. I'm not going to identify who the
great harlot is today. But by the characteristics you're going to know
who it is. And later on in this series we are going to study a little
bit more, and identify what this power is.
Saya
mau kalian menyimak Wahyu 17. Kita akan melihat karakteristiknya di sini. Kalian
akan melihat sekarang beberapa persamaan dengan apa yang telah kita pelajari
tentang Israel di zaman Perjanjian Lama. Wahyu 17:1, “1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku:
‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu
putusan atas…” apa? “…pelacur besar, yang duduk di atas banyak air.” Oh, pelacur besar itu pasti Irak.
Sejalan dengan apa yang telah kita pelajari dari sejarah Israel, apakah dia
suatu bangsa penyembah berhala atau apakah ini adalah mereka yang mengaku
sebagai umat Allah? Itu pastilah
mereka yang mengaku sebagai umat Allah karena dia berbicara sebagai pelacur
besar.
Nah,
saya akan mengatakan sesuatu. Saya tidak akan mengidentifikasi siapa pelacur
besar itu hari ini. Tetapi melalui karakteristik-karakteristiknya kalian akan
tahu siapa dia. Lalu nanti lebih lanjut dalam serial ini kita akan mempelajari
sedikit lebih banyak dan mengidentifikasi siapa kekuasaan ini.
Now notice who
this harlot is. Chapter 17, and verse 5 of Revelation. “5 And on her forehead a name was written: MYSTERY…” what is the name of this harlot? “…MYSTERY, BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF HARLOTS AND OF THE ABOMINATIONS
OF THE EARTH…” What is the name of this harlot? Her
name is what? Her name is “MYSTERY, BABYLON THE…” what? “…THE GREAT”.
Does this have
any relationship with the second angel's message? The second angel's
message says “Babylon is fallen, is fallen, that great city…”
Here it says that this harlot's name is what? Babylon.
Sekarang
perhatikan siapa pelacur ini. Pasal 17 ayat 5 dari Wahyu.
“5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama: MISTERI…” apa nama pelacur ini? “…MISTERI, BABEL BESAR, IBU DARI
WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI KEKEJIAN BUMI…” Siapa
nama pelacur ini? Siapa namanya? Namanya ialah “…MISTERI, BABEL…” apa? “…BESAR”. Apakah
ini ada hubungannya dengan pekabaran malaikat kedua? Pekabaran malaikat kedua
berkata, “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu”. Di
sini dikatakan bahwa nama pelacur itu siapa? Babel (Babilon).
By the way, we're
told also in Revelation 17:1 that she sits upon many waters. What
does the act of sitting mean? The act of sitting means that she
rules.
Notice: chapter 17, and
verse 1. “1 Then one of the seven angels who had the seven bowls came and
talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the great
harlot who sits…” where?
“…on many waters…”
Now sitting on many waters would mean that
she rules over the waters. But what do the waters
represent? Notice Revelation 17:15, it says: “15 Then he said to me, ‘The waters which you saw, where the
harlot sits, are peoples, multitudes, nations, and tongues.’”
Let me
ask you, is she ruling, basically, globally? Yes. Revelation 13 says
that the whole world wandered after the what? the beast, who is the same
as the harlot, we're going to notice.
Nah, kita
mendapat tahu dari Wahyu 17:1 bahwa dia duduk di atas banyak air. Apa maksudnya
tindakan menduduki? Menduduki berarti dia memerintah.
Perhatikan,
pasal 17 ayat 1, “1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa
ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk…” di mana? “…di atas banyak air.”
Nah, duduk
di atas banyak air berarti dia
memerintah atas banyak air itu. Tetapi air itu melambangkan apa?
Simak Wahyu 17:15, dikatakan, “15
Lalu ia berkata kepadaku: ‘Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita
pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.”
Coba saya
tanya, apakah dia memerintah
secara global pada dasarnya? Ya. Wahyu 13 berkata “…seluruh dunia heran lalu mengikut…” siapa? “…Binatang itu”,
yang nanti akan kita lihat bahwa itu sama dengan si pelacur.
And so
we have to find a harlot church, because a harlot represents a fallen
church, according to what we've studied. It has to be a church
that is what? global, or worldwide. But there's more; it has to be a
church that is involved with the nations, with the political nations of the world. Notice
Revelation 17:2, it's not only a church, it's not only a fallen church, it
fornicates with the kings of the earth just like Israel did. It says in
Revelations 17:2 “ 2 with whom the kings of the earth committed fornication, and the
inhabitants of the earth were made drunk with the wine of her fornication.’” Let me ask you, does she fornicate with the kings of the
earth just like Israel did? Absolutely!
Maka
kita harus mencari suatu gereja pelacur, karena seorang pelacur melambangkan sebuah gereja yang murtad
menurut apa yang telah kita pelajari. Itu haruslah sebuah gereja yang apa? Yang
global atau mendunia.
Tetapi masih ada lagi, itu haruslah sebuah gereja yang terlibat dengan bangsa-bangsa, dengan bangsa-bangsa
politik dunia. Perhatikan Wahyu 17:2. Ini bukan hanya sebuah
gereja, bukan hanya sebuah gereja murtad, tetapi dia berzinah dengan raja-raja
bumi seperti yang dulu dilakukan Israel. Dikatakan di Wahyu 17:2, “2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan
penghuni-penghuni bumi telah dimabukkan oleh
anggur percabulannya."
Coba
saya tanya, apakah dia berzinah dengan raja-raja di bumi sama seperti Israel?
Betul sekali!
But I want you to
notice that she also has daughters. Did we notice that about
Israel? Notice Revelation 17:5, “5 And on her forehead a name was written: MYSTERY, BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF
HARLOTS AND OF THE ABOMINATIONS OF THE EARTH.” Do we have the word “abominations” here, too? We have the word “fornication”,
we have the word “harlot”, she controls the “many waters of the world:
nations, multitudes, tongues, and peoples.” Absolutely! And, by the
way, if she's
a mother, she must have daughters, because I don't know the first
mother that never had children. I know women who didn't have
children, but “mothers” have children.
And because she's a harlot, her daughters are also harlots.
And because she's a harlot, her daughters are also harlots.
Tetapi saya mau kalian perhatikan dia juga memiliki anak-anak perempuan.
Apakah kita melihat hal itu di Israel? Simak Wahyu 17:5, “5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama: MISTERI, BABEL BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA
PELACUR, DAN DARI KEKEJIAN BUMI…” Apakah kita juga bertemu dengan kata “kekejian” di sini juga? Ada kata
“berbuat cabul”, ada kata “pelacur”, dia memerintah atas “banyak air” dunia:
bangsa-bangsa, orang banyak, bahasa, dan kaum”. Betul sekali! Dan jika dia seorang ibu, tentunya dia punya
anak, karena saya belum pernah tahu ada ibu yang tidak punya
anak. Saya kenal perempuan-perempuan yang tidak punya anak, tetapi seorang “ibu”
pasti punya anak. Dan karena dia seorang pelacur, anak-anak perempuannya juga pelacur.
Now notice that
she gives wine to the nations. Revelation 17:2. “ 2 …‘ with whom the kings of the earth committed fornication,
and the inhabitants of the earth were made drunk with the wine of her
fornication.’”
You'll just have to
accept by faith what I'm going to say now. The wine represents her false teachings
in contradiction to the first angel's message. She fell
because she rejected the first angel's message. The wine is the opposite
of the first angel's message. We're going to study that in our next
lecture. In other words, she gives her false teachings, and her false
practices to the nations, and she makes them what? drunk. That's why when you preach the truth, people don't want to
accept it. It's almost impossible to give a Bible study to a
drunk. Of course, we're speaking about spiritual drunkenness. We're
not talking about literal drunkenness.
Sekarang perhatikan dia memberikan anggur kepada bangsa-bangsa. Wahyu 17:2,
“2
Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi
telah dimabukkan oleh anggur percabulannya.”
Saat
ini kalian harus percaya saja apa yang akan saya katakan. Anggur melambangkan ajaran-ajaran sesatnya yang
bertentangan dengan pekabaran malaikat pertama. Dia jatuh
(roboh) karena dia menolak pekabaran malaikat pertama. Anggur itu adalah
kebalikan dari pekabaran malaikat pertama. Kita akan mempelajari ini dalam
ceramah berikutnya. Dengan kata lain, dia
memberikan ajaran-ajaran sesatnya dan praktek-praktek sesatnya kepada
bangsa-bangsa, dan dia membuat mereka apa? Mabuk. Itulah mengapa bila kita
menyampaikan kebenaran, orang-orang tidak mau menerimanya. Nyaris mustahil
memberikan pelajaran Alkitab kepada orang yang mabuk. Tentu saja kita berbicara
tentang mabuk rohani. Kita tidak berbicara tentang mabuk secara harafiah.
I want
you to notice how this harlot is dressed. Revelation 17:4. Let me ask
you, was Israel dressed with gold, and with silver, and her ornaments,
and everything? Yeah. Notice Revelation 17:4. “4 The woman was arrayed in purple and scarlet…”
hmmm, “…and adorned with gold and precious stones and pearls, having in
her hand a golden cup full…” here it
is again! Full of what? “…of abominations and the filthiness of her
fornication.”
Is she
decked with jewelry? She most certainly is. Does she want to impress
her lovers with her riches, and her looks? Absolutely. She's a
global system, and everybody's impressed, because of all of the riches, and all of the wonderful gold, and the
silver that she has. And, by the way, you noticed that the colors
that she majors in are purple and scarlet, never blue.
Because, as we're going to notice in our next lecture, blue represents
the law of God, and this system is contrary to God's Holy Law.
Saya
mau kalian perhatikan bagaimana pelacur ini berpakaian. Wahyu 17:4. Coba saya
tanya, apakah Israel mengenakan emas dan perak dan perhiasan segala macam? Ya.
Simak Wahyu 17:4, “4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi…” hmmm, “…yang dihiasi dengan emas,
permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan…” sekali
lagi! Penuh dengan apa? “…dengan segala kekejian dan
kenajisan percabulannya.”
Apakah dia dihiasi oleh perhiasan?
Betul sekali. Apakah dia ingin mengesankan kekasih-kekasihnya dengan
kekayaannya dan penampilannya? Betul sekali. Dia adalah suatu sistem global, dan
semua orang terkesan oleh segala
kekayaan itu dan oleh semua emas dan perak yang indah yang
dimilikinya. Dan, kalian perhatikan, warna-warna
yang dominan padanya adalah ungu dan kirmizi, tidak pernah ada biru,
karena nanti dalam ceramah kita berikutnya, akan dibahas bahwa biru itu
melambangkan hukum Allah, dan sistem ini bertentangan dengan Hukum Allah yang
kudus.
Now I want you to notice also that this woman is an assassin. You know,
this woman has killed God's people. Did we find that of Israel in the Old
Testament? We most certainly did. Revelation 17:6, “6 I saw the woman, drunk with the blood of the saints and
with the blood of the martyrs of Jesus. And when I saw her, I marveled with
great amazement.”
Sekarang
saya mau kalian memperhatikan juga bahwa perempuan
ini adalah seorang pembunuh. Kalian tahu, perempuan ini telah membunuh umat Allah.
Apakah kita menemukan itu dalam Perjanjian Lama? Benar sekali. Wahyu 17:6, “6 Dan aku melihat perempuan itu
mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah martir-martir Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.”
Now I want to show you something which is
very important for what we're going to study in the future. This harlot
is only one part of Babylon. She's the main protagonist of
Babylon. But Babylon in Revelation is composed of three parts. Are you
understanding what I'm saying? She is, for example, like Jezebel.
You know, Jezebel was the key figure. She manipulated everything, and her
false prophets did what she said, and the king, king Ahab, did what she
said. But she was the main power behind the king, and behind the
false prophets. It's kind of like John the Baptist. Do you know
John the Baptist also had three enemies? It looks like the Devil works in groups
of three. Because with John the Baptist was there a king
that was involved? Yes. Was there a mother that was involved? Yes.
Was there a daughter who was involved? Yes. Do you see, this story
in Revelation is actually prefigured by the story of Elijah, and it's
prefigured by of the story of the death of John the Baptist.
In other words, if you know how the different actors interplayed in the
story of Elijah, and in the story of John the Baptist, the three enemies
of Elijah, and John the Baptist, you're going to know how
everything is going to pan out at the end of time. We don't have
time to get into Elijah and John the Baptist. We'd have to have one
lecture for each in order to understand how the relationship between these
three enemies in the days of Elijah, and these three enemies in the days
of John the Baptist, prefigure perfectly what's going to happen at
the end of time. But I want you to notice that Babylon has three
parts. Revelation 16:19. It says there in Revelation 16:19, “19 Now the great city was divided into…” what? “…into three parts…” What is the great city? Babylon, right? We've already identified the
great city as Babylon. “…the great city
was divided into three parts…” So how many parts does Babylon have? three. And in case you're
wondering whether the expression, the great city, is referring to Babylon,
let's continue reading. “…and the cities
of the nations fell. And great…” what? “…Babylon was remembered before God, to give
her the cup of the wine of the fierceness of His wrath.” Is God going to pour out His wrath upon Babylon like He did upon
Israel in the Old Testament because of her abominations, because of her
fornication, because of the wine that she gives to the nations, etc. etc.,
because she shed innocent blood? Absolutely! This is a repetition of
history. But at the end it's global. In other words, the
history of Israel is a model in miniature, it's a small scale model of
what is going to happen on a global scale at the end of time.
Sekarang saya mau menunjukkan sesuatu
kepada kalian yang sangat penting bagi apa yang akan kita pelajari nanti. Pelacur ini hanya satu bagian
dari Babilon (Babel). Dialah protagonis utama Babilon. Tetapi di kitab Wahyu, Babilon terdiri
atas tiga bagian. Apakah kalian paham apa yang saya katakan?
Ibaratnya dia seperti Izebel. Kalian tahu bahwa Izebel adalah tokoh utamanya.
Dia yang memanipulasi semuanya. Dan nabi-nabi palsunya melakukan apa yang
disuruhnya, dan rajanya, Raja Ahab, melakukan apa yang dikatakannya. Tetapi
dialah tokoh utamanya di belakang sang raja dan di belakang para nabi
palsu. Mirip juga dengan kisah Yohanes
Pembaptis. Tahukah kalian Yohanes Pembaptis juga memiliki tiga musuh? Sepertinya Iblis selalu bekerja
dalam kelompok bertiga.
Karena dengan Yohanes Pembaptis, apakah di sana ada seorang raja yang
terlibat? Iya. Apakah ada seorang ibu yang terlibat? Ya. Apakah ada seorang
putri yang terlibat? Ya. Apakah kalian lihat, kisah di Wahyu ini sesungguhnya sudah dilambangkan lebih
dulu oleh kisah Elia, dan dilambangkan lebih dulu oleh kisah kematian Yohanes
Pembaptis. Dengan kata lain, jika kita tahu bagaimana
pemain-pemain yang berbeda itu berperan dalam kisah Elia, dan dalam kisah
Yohanes Pembaptis, ketiga musuh Elia dan ketiga musuh Yohanes Pembaptis, kita
akan tahu bagaimana semuanya nanti akan terjadi pada akhir zaman. Kita tidak
punya waktu untuk membahas tentang kisah Elia dan Yohanes Pembaptis. Kita harus
mengadakan satu ceramah sendiri untuk masing-masing kisah itu agar bisa
memahami bagaimana hubungan antara ketiga musuh itu di zaman Elia, dan ketiga
musuh itu di zaman Yohanes Pembaptis secara sempurna melambangkan lebih dulu
apa yang akan terjadi pada akhir zaman. Tetapi saya mau kalian menyimak bahwa
Babilon memiliki tiga bagian. Wahyu 16:19 dikatakan di sana, “19 Lalu terbelahlah kota besar itu
menjadi…” apa? “…tiga bagian…” Kota besar itu apa? Babilon (Babel),
bukan? Kita sudah mengidentifikasi kota besar itu sebagai Babilon. “…terbelahlah
kota besar itu menjadi tiga bagian…” Jadi Babilon punya berapa bagian? Tiga.
Dan sekiranya kalian bertanya-tanya, apakah istilah “kota besar” itu mengacu
kepada Babilon marilah kita lanjutkan membaca, “…dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa. Maka teringatlah Allah akan…” siapa? “…Babel yang besar itu untuk
memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.” Apakah Allah akan mencurahkan murkaNya
ke atas Babilon sebagaimana Dia lakukan atas Israel di zaman Perjanjian Lama
karena kekejian-kekejiaan Israel, karena perzinahannya, karena anggur yang
diberikannya kepada bangsa-bangsa, dll. dll. karena Israel telah membunuh
orang-orang yang tidak berdosa? Betul sekali. Ini adalah pengulangan sejarah. Tetapi pada akhir masa,
itu terjadi secara global. Dengan kata lain, sejarah Israel
merupakan model miniatur, model skala kecil dari apa yang akan terjadi dalam
skala global pada akhir zaman.
Now you say, what are the three parts of
Babylon? Revelation 16:13-14 it says: “13 And I saw three unclean spirits like frogs coming out of the mouth of the
dragon…” there's one, “…out of the mouth of the
beast…” there's two, “…and out of the mouth of…” whom? “…out of the mouth of the false prophet…”
What are the three parts of Babylon? the
dragon, the beast, and the false prophet. In lecture number ten of
this series, we're to talk about the beast. In lecture number eleven
we're going to talk about the false prophet. And in several lectures
we're going to talk about the dragon. You see, the beast is the same as the
harlot. The false prophet is the same as the harlot's daughters. And
the dragon is the same as the kings. In other words, at the end
of time, there's going to be a three-fold alliance between:
· the beast or the harlot,
· the false prophet or the daughters,
· and the kings or the dragon.
And they're going to all join together in
opposition against God's people. Those are the three parts of
Babylon, but who is the main protagonist of this story? Who is the
one who's moving all the strings? It is the harlot, or the beast, because
the Bible says that the whole world wondered after the beast. It says
that the harlot sits upon multitudes, nations, tongues, and
peoples. In other words, the beast and the harlot do the same
thing. They control, basically, the world. And the kings go along, and
the daughters also go along, just like in the story of Elijah.
Sekarang
kalian berkata, apakah ketiga bagian Babilon itu?
Wahyu
16:13-14 mengatakan, “13 Dan aku melihat tiga roh najis yang menyerupai katak keluar dari
mulut naga…” satu, “…dan dari mulut binatang…” ini
dua, “…dan dari mulut…” siapa? “…nabi palsu.”
Apa ketiga
bagian Babilon? Si naga, si binatang, dan si nabi palsu. Dalam ceramah ke-10
dari serial ini kita akan berbicara tentang si binatang. Dalam ceramah ke-11
kita akan berbicara tentang si nabi palsu. Dan dalam beberapa ceramah kita akan
berbicara tentang si naga. Kalian lihat, binatang
itu sama dengan si pelacur. Nabi palsu sama dengan anak-anak perempuan si
pelacur, dan si naga itu sama dengan raja-raja bumi. Dengan kata lain pada akhir zaman akan ada
persekutuan tiga rangkai antara:
· si binatang atau pelacur,
· si nabi palsu atau anak-anak perempuannya,
· dan raja-raja bumi atau si naga.
Dan mereka
akan bersatu bersama-sama menentang umat Allah. Itulah ketiga bagian Babilon.
Tetapi siapakah protagonis utamanya dalam cerita ini? Siapakah yang menggerakkan semua peranan?
Itulah si pelacur atau si binatang, karena Alkitab berkata seluruh
dunia mengagumi binatang itu. Alkitab berkata bahwa si pelacur duduk di atas
kumpulan orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum. Dengan kata
lain, binatang itu dan si pelacur
melakukan hal yang sama. Pada dasarnya mereka mengendalikan dunia.
Dan raja-raja bumi mengikutinya, dan anak-anak perempuannya juga mengikutinya,
sama seperti dalam kisah Elia.
Now let
me ask you, Are the kings eventually going to hate this system?
Revelation 17:16. Of course, all of this is coincidence. Huh! I
don't think so! There's too many parallels. Revelation 17:16. “And the ten horns which you saw on the beast…” those
represent kings; you can read it in Revelation 17 “…these will…”
what? “…hate the harlot, make her desolate and…”
what? “…naked, eat her flesh and burn her with fire.”
Sekarang coba saya tanya, apakah
raja-raja bumi itu akhirnya akan membenci sistem ini? Wahyu 17:16. Tentu saja, semuanya itu adalah suatu
kebetulan. Huh! Saya rasa tidak! Ada terlalu banyak paralelnya. Wahyu 17:16, “16 Dan kesepuluh tanduk yang
telah kaulihat pada binatang itu…” tanduk-tanduk itu melambangkan
raja-raja, kalian bisa membacanya di Wahyu 17, “…mereka akan…” apa? “…membenci pelacur itu dan
mereka akan membuat dia terlantar, dan…” apa? “…telanjang, dan mereka akan
memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.”
Let me
ask you, in the light of all of this, what does God invite His people to
do? Let me ask you, are there a lot of God's people in these systems?
Are there a lot of people that belong to this system which is known as the
harlot? Oh sure. Are there a lot of God's people in the system that's
known as the false prophet? Absolutely! Are there many of God's
people even among the kings of the earth, or the rulers of the earth?
Absolutely! So what does God say to them? Revelation 18:1-5. “1 After these things I saw another angel coming down from heaven,
having great authority, and the earth was illuminated with his glory. 2 And he cried mightily with a loud voice, saying, ‘Babylon
the great is fallen, is fallen, and has become a dwelling place of demons, a
prison for every foul spirit, and a cage for every unclean and hated
bird!..” does that sound like a place that you want to be? Now why
has Babylon become like that? filled with demons, and evil spirits? Verse
3, “…3 For…” that means because, “…all the nations have drunk of the wine of
the wrath of her fornication…” Why is
she filled with demons? because every person has drunk her what? her
wine. So we need to know what the wine is. It says: “…the kings of the earth have committed fornication with her,
and the merchants…” see, even the business
people of the world “…the merchants of the earth have become rich
through the abundance of her luxury.’ 4 And I heard another voice from heaven saying, ‘Come out of her,
My people…” God has a people in this
system. In this three-fold system God has a people, and God is
calling them out, because notice what it continues saying “…‘Come out of her, My
people lest you share in her sins, and lest you receive of her plagues…” How many are her plagues? seven “…5 For her sins have reached to heaven, and God has remembered
her iniquities.’…”
Coba saya tanya,
sehubungan dengan semua ini, Allah mengundang umatNya untuk berbuat apa? Coba
saya tanya, apakah di dalam sistem ini
ada banyak umat Allah? Apakah ada banyak orang yang tergabung
dalam sistem ini yang dikenal sebagai si pelacur? Oh, pasti. Apa ada banyak
umat Allah dalam sistem yang dikenal sebagai si nabi palsu? Tentu saja! Apakah
ada banyak umat Allah di antara raja-raja di bumi atau pemimpin-pemimpin bumi?
Betul sekali! Jadi, apa kata Allah kepada mereka? Wahyu 18:1-5, “1 Kemudian setelah itu aku melihat
seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi
menjadi terang oleh kemuliaannya. 2 Dan ia berseru dengan suara yang
kuat, katanya: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel
yang besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan penjara bagi semua roh najis dan kandang segala burung yang najis dan yang
dibenci…” apakah
ini jenis tempat di mana kita ingin berada? Nah, mengapa Babilon menjadi tempat
seperti itu, dipenuhi oleh setan-setan dan roh-roh jahat? Ayat 3, “…3 karena…” artinya oleh sebab, “…semua bangsa telah minum dari anggur murka cabulnya…” Mengapa
dia dipenuhi oleh setan-setan? Karena setiap orang telah minum apanya?
Anggurnya. Jadi kita perlu tahu anggurnya itu apa. Dikatakan, “…dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan
pedagang-pedagang…” lihat,
bahkan para pengusaha di bumi, “…pedagang-pedagang di bumi telah menjadi
kaya oleh kelimpahan kemewahannya.’ 4 Lalu aku mendengar suara lain dari
sorga berkata: ‘Keluarlah darinya, hai
umat-Ku, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya
kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya…” Berapa
jumlah malapetakanya? Tujuh. “… 5 Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun
sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.”
Question:
is God going to have a faithful remnant at the end of time? What
are they going to have on their forehead? the seal of God. What are the wicked
going to have? Could that have something to do with sun worship?
Are you understanding me or not? And what's going to happen to those who
do not have the seal of God? They will be what? They
will be destroyed
by the wrath of God. That's why God in His love ~ see,
this is not a message of hate, it is love
~ God says, “I have people in Babylon. Come out of her, My
people. Don't stay in there. Because if you stay in there, you're going to
receive her plagues, because the plagues are for her.”
And, of
course, the big question is, Will we accept the call of God, and come out
of Babylon, and be among those who keep the commandments of God
Pertanyaan:
Apakah Allah akan memiliki suatu
umat sisa yang setia pada akhir zaman? Mereka akan memiliki apa pada dahi mereka? Meterai Allah.
Apa yang akan dimiliki oleh
orang-orang jahat? Mungkinkah itu ada kaitannya dengan penyembahan matahari?
Apakah kalian paham atau tidak? Dan apa yang akan terjadi pada mereka yang tidak memiliki
meterai Allah? Mereka akan diapakan? Mereka akan dibinasakan oleh murka Allah. Itulah
sebabnya, dalam kasihNya, Allah berkata ~ lihat, ini bukan pesan kebencian, ini
pesan cinta ~ “Aku memiliki umat di Babilon. Keluarlah dari sana, umatKu.
Jangan tinggal di sana. Karena jika
kamu tinggal di sana, kamu akan menerima malapetaka-malapetakanya, karena
malapetaka-malapetaka tersebut diperuntukkan dia.”
Dan
tentu saja pertanyaannya yang terpenting ialah, apakah kita akan menerima
panggilan Allah dan keluar dari Babilon dan bergabung dengan mereka yang
memelihara perintah-perintah Allah.
12 09 17
No comments:
Post a Comment