Friday, September 15, 2017

EPISODE 07/25 ~ MYSTERY, BABILON THE GREAT ~ THE THREE ANGELS MESSAGES ~ STEPHEN BOHR

_____THREE ANGELS MESSAGES_____
Part 07/25 - Stephen Bohr
MYSTERY, BABILON THE GREAT


Dibuka dengan doa

I'd like to do a little bit of review before we actually begin our study of the identity of Babylon.  I'd like to just mention that the first angel's message, as we have seen, goes to every nation, kindred,  tongue and people.  And the question is, why does it go to every nation,  kindred, tongue, and people?  Well, the answer is that Revelation 17, as we're going  to study, speaks about a great harlot who is seated upon multitudes, nations, tongues, and peoples. In other words, the role of the first angel's message is to call those multitudes, nations, tongues, and peoples to come out of Babylon, and to join God's faithful people.  Because the expression is the same in the first angel's message that goes to “every nation, kindred,  tongue, and people”, and the harlot is seated upon “every  kindred, nation, tongue, and people”.  So the first angel's message has the intent of calling God's  faithful people out of Babylon. 

Saya ingin mengulangi sedikit sebelum kita memulai pelajaran kita tentang identitas Babilon. Saya hanya ingin mengatakan bahwa pekabaran malaikat yang pertama, seperti yang telah kita simak, ditujukan kepada segala bangsa, suku, bahasa dan kaum. Dan pertanyaannya ialah, mengapa itu disampaikan kepada segala bangsa, suku, bahasa, dan kaum? Nah, jawabnya ialah, Wahyu pasal 17 yang akan kita pelajari, berbicara tentang seorang pelacur besar, yang duduk di atas orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa dan kaum. Dengan kata lain, peranan pekabaran malaikat yang pertama ialah memanggil orang banyak tersebut, bangsa-bangsa, bahasa dan kaum tersebut untuk keluar dari Babilon dan bergabung dengan umat Allah yang setia. Karena istilahnya sama, pekabaran malaikat yang pertama disampaikan kepada setiap “bangsa, suku, bahasa dan kaum” dan pelacur itu duduk di atas setiap “bangsa, suku, bahasa dan kaum”. Maka, tujuan pekabaran malaikat yang pertama ialah memanggil umat Allah yang setia keluar dari Babilon.


Now let's review what we've studied in the first angel's message. 
·       We noticed, first of all, that the everlasting gospel shows us that Jesus Christ lived the perfect life that we should  live, and Jesus fully and completely paid the debt of sin. There is no more payment that is needed for sin. Our sins were totally paid for at the cross of Calvary
·       But we've noticed, also, that the first angel's message makes  commands, or demands upon those who receive  the everlasting gospel.  For example, the first angel's message tells us to fear God.  And as we've noticed, this entails a deep respect for God;  such a deep respect for God that we're willing to obey  His commandments, or His law. 
·       We also noticed that the first angel's message commands us to give glory to God.  And as we studied this we noticed that this tells us  that we're supposed to reveal the glorious character of God  in our lives; the character attributes of God. And it also includes taking care of our body's and our minds,  because the apostle Paul says that we're supposed to  glorify God with our body, and with our spirit,  which belong to God. 
·       We also noticed that the first angel's message tells us that we are now in the hour of God's judgment, and that that judgment is transpiring before the second coming of Jesus in heaven, which means that if the judgment is taking place in heaven right now, before Jesus comes, it must mean that those individuals who died have not gone to heaven, they have not gone to hell when they died, because God would not give them their reward before they were judged. Clearly, the Bible tells us that Jesus brings His reward when He comes, which entails a judgment before He comes.  And so the first angel's message is directly related to the  doctrine of the state of the dead.  When the dead die, when people die, they go to the grave. Jesus judges them through their records in the books,  before His second coming. And then at the second coming He brings His reward, which means that the judgment message shows us that the dead are sleeping until the moment that Jesus resurrects them  to give them their reward. 
·       We also noticed that God expects His people to worship Him.  And we noticed that the sign of worship to the Creator is His Holy Sabbath

Sekarang mari kita ulang apa yang sudah kita pelajari dari pekabaran malaikat yang pertama.
·       Kita telah menyimak, pertama-tama, bahwa injil yang kekal menunjukkan kepada kita bagaimana Yesus Kristus telah menjalani hidup yang sempurna yang seharusnya kita jalani, dan Yesus telah membayar dengan penuh dan lunas semua utang akibat dosa. Tidak ada lagi pembayaran lain lagi yang dibutuhkan bagi dosa. Dosa-dosa kita semua sudah dibayar lunas oleh salib di Kalvari.
·       Tetapi kita juga telah melihat bahwa pekabaran malaikat pertama mengandung perintah, atau tuntutan atas mereka yang menerima injil yang kekal. Misalnya, pekabaran malaikat pertama menyuruh kita untuk takut akan Allah. Dan seperti yang telah kita pelajari, ini melibatkan suatu perasaan hormat  yang mendalam bagi Allah, sedemikian mendalamnya sehingga kita mau mematuhi perintah-perintahNya atau HukumNya.
·       Kita juga telah melihat bahwa pekabaran malaikat pertama menyuruh kita untuk memuliakan Allah. Dan dalam pelajaran kita, kita telah menyimak bahwa ini menyuruh kita untuk menyatakan karakter  Allah yang indah dalam hidup kita, sifat-sifat karakter Allah. Dan termasuk juga agar kita memelihara tubuh dan pikiran kita, karena rasul Paulus berkata kita harus memuliakan Allah dengan tubuh kita, dan dengan roh kita, yang adalah milik Allah.
·       Kita juga telah menyimak bahwa pekabaran malaikat pertama mengatakan kepada kita bahwa kita sekarang berada di jam penghakiman Allah, dan bahwa penghakiman sedang terjadi  sebelum kedatangan Yesus yang kedua di langit. Artinya jika penghakiman sedang terjadi di Surga sekarang ini sebelum kedatangan Yesus kembali, tentunya itu berarti mereka yang sudah mati, tidak pergi ke Surga, tidak pergi ke neraka pada saat mereka mati, karena Allah tidak akan memberikan upah atau pahala mereka sebelum mereka dihakimi. Alkitab sangat jelas mengatakan kepada kita bahwa Yesus saat datang nanti akan membawa pahalaNya, berarti sebelum Dia datang harus ada penghakiman. Maka pekabaran malaikat yang pertama langsung berkaitan dengan doktrin status orang mati. Orang yang mati, bila orang-orang mati, mereka pergi ke kubur. Yesus menghakimi mereka melalui catatan mereka di buku-buku Surgawi, sebelum kedatanganNya yang kedua. Lalu saat Yesus datang kembali, Dia membawa pahalaNya, berarti pekabaran penghakiman ini menunjukkan kepada kita bahwa orang-orang mati sedang tidur sampai dibangkitkan oleh Yesus untuk diberi pahala mereka.
·       Kita juga telah menyimak bahwa Allah berharap umatNya menyembah Dia. Dan kita telah melihat bahwa tanda penyembahan kepada Sang Pencipta ialah SabatNya yang kudus.


And so the first angel's message teaches us many important things.  It teaches us the importance of keeping God's law, that we're in the judgment now, that we need to keep God's Holy Sabbath, that we need to take care of our bodies, that we need to take care of our minds, and many other things; very important messages for these last days. 
Maka pekabaran malaikat yang pertama mengajarkan kepada kita banyak hal yang penting. Itu mengajar kita pentingnya memelihara Hukum Allah, bahwa sekarang ini kita sedang berada dalam masa penghakiman, bahwa kita harus memelihara Sabat Allah yang kudus, bahwa kita harus memelihara tubuh kita, bahwa kita harus memelihara pikiran kita dan banyak hal lainnya, pesan-pesan yang penting bagi hari-hari akhir ini.


Now I want you to notice the second angel's message.  It's found in Revelation 14:8, “And another angel followed…”  Notice the sequence.  We have to preach the second angel's message after we preach the first, never before.  We can't reverse the order, in other words.  It says in Revelation 14:8 “…And another angel followed, saying, ‘Babylon is fallen, is fallen, that great city…”  Now notice the expressions: “…Babylon is fallen, is fallen...”  When the Bible repeats something it means that it is really fallen.  When God repeats something it's because it wants to intensify the expression.  In other words, Babylon is really fallen.  And you'll notice that Babylon is called “that great city”.  Now why did Babylon fall?  Notice the last part of verse 8.  It says,“…because…”  here's the reason why Babylon falls: “…because she has made all nations drink of the wine of the wrath of her fornication.’…”  In other words, Babylon has fallen, truly fallen,  because Babylon gives wine to the inhabitants of the earth,  and they become drunk with the wine of her fornication. 

Sekarang saya  mau kalian perhatikan pekabaran malaikat yang kedua. Ini ada di Wahyu 14:8, 8 Dan seorang malaikat lain, mengikuti…” perhatikan urutannya. Kita harus menyampaikan pekabaran malaikat kedua setelah kita menyampaikan pekabaran yang pertama, tidak pernah sebelumnya. Kita tidak boleh membalikkan urutannya. Dengan kata lain, dikatakan di Wahyu 14:8 “…Dan seorang malaikat lain mengikuti, dan berkata: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu…” sekarang perhatikan ungkapannya, “…Sudah roboh, sudah roboh Babel…”  bila Alkitab mengulang-ulang sesuatu, itu berarti sungguh-sungguh sudah roboh. Bila Allah mengulangi sesuatu, itu karena Dia mau menekankan makna ungkapan itu. Dengan kata lain, Babilon sungguh-sungguh telah jatuh. Dan kita lihat bahwa Babilon disebut  “…kota besar itu…” Nah, mengapa Babilon jatuh? Perhatikan bagian akhir ayat 8, dikatakan, “…karena…”  inilah alasannya mengapa Babilon jatuh, “…karena dia telah membuat segala bangsa minum dari  anggur murka hawa nafsu cabulnya." Dengan kata lain, Babilon telah jatuh, benar-benar jatuh, karena Babilon memberikan anggurnya kepada penduduk bumi, dan mereka menjadi mabuk oleh anggur percabulannya.
In other words, we need to understand that the reason why  Babylon falls is because she gives wine to the nations  instead of accepting the first angel's message.  You see, the reason why Babylon falls is because she rejected  the first angel's message. 
The first angel's message has the truth of God.  The wine of Babylon is the error of Babylon.  In other words, they are opposites.  The first angel's message is God's message.  The wine of Babylon is the Devil's message.  And the reason why Babylon falls is because she gives her wine to the nations, in contrast to the truths that we find revealed  in the first angel's message. 

Dengan kata lain, kita harus memahami alasan mengapa Babilon jatuh ialah karena dia memberikan anggurnya kepada bangsa-bangsa, dan bukannya menerima pekabaran malaikat yang pertama. Lihat, alasan mengapa Babilon jatuh ialah karena dia menolak pekabaran malaikat pertama.
Pekabaran malaikat pertama mengandung kebenaran Allah. Anggur Babilon adalah ajaran yang salah dari Babilon. Dengan kata lain mereka bertolak belakang. Pekabaran malaikat pertama adalah pekabaran dari Allah. Anggur Babilon adalah pekabaran dari  Iblis. Dan alasan mengapa Babilon jatuh ialah karena dia memberikan anggurnya kepada bangsa-bangsa, yang bertentangan dengan kebenaran-kebenaran yang kita temukan dinyatakan dalam pekabaran malaikat pertama.


Now in our study today, we are going to analyze, what is Babylon? And then in the next two sermons in this series we're going to study, what is Babylon's Wine?  And then the third in this short series of three that deals specifically with Babylon, we're going to talk about Babylon's fornication.
·       And so today, What is Babylon? 
·       Our next topic, What Is Babylon's Wine? 
·       And then, What Is Babylon's Fornication? 

Nah, dalam pelajaran kita hari ini, kita akan menganalisa apa itu Babilon. Kemudian dalam dua ceramah berikutnya dari serial ini, kita akan mempelajari apa itu anggur Babilon. Dan yang ketiga dalam serial singkat tiga hal ini yang khusus membahas Babilon, kita akan berbicara tentang perbuatan cabul Babilon.
·       Maka hari ini, Apa itu Babilon?
·       Topik berikutnya, Apa itu Anggur Babilon?
·       Kemudian, Apa itu Perbuatan Cabul Babilon?


Now I must tell you that the Babylon that we're going to study is not the Babylon of Genesis 11.  That is the original Babylon.  We're going to study primarily what is known as the  Neo Babylonian Empire.  The Neo Babylonian Empire is the Babylon of Nebuchadnezzar, the Babylon of the book of Daniel
And you say, why are we not going to go all the way back to Genesis 11?  Why are we going to take the Babylon of Nebuchadnezzar as our basis for study? 
The reason is simple. The book of Revelation draws primarily upon the stories that we find in Daniel that deal with the Babylon  of Nebuchadnezzar. 
Let me give you three examples. 

Sekarang saya harus mengatakan bahwa Babilon yang akan kita pelajari bukanlah Babilon yang ada di kitab Kejadian pasal 11. Itu adalah Babilon yang asli. Kita terutama akan mempelajari apa yang dikenal sebagai Kekaisaran Neo-Babilon. Kekaisaran Neo-Babilon ialah Babilonnya Nebukadnezar, Babilon yang ada di kitab Daniel.
Dan kalian berkata, mengapa kita tidak mundur terus hingga Kejadian pasal 11? Mengapa kita memakai Babilonnya Nebukadnezar sebagai basis pelajaran kita?
Alasannya sederhana. Kitab Wahyu terutama mengambil dari kisah-kisah yang ada di kitab Daniel yang berkaitan dengan Babilonnya Nebukadnezar.  
Saya akan memberikan tiga contoh.


Revelation 13:2. We find some very interesting powers mentioned.  And I'd like to invite you to go with me there:  Revelation 13:2. It says: Now the beast which I saw was like a leopard, his feet were like the feet of a bear, and his mouth like the mouth of a lion. The dragon gave him his power, his throne, and great authority.”
Let me ask you, where do you first find those beasts that are mentioned in this verse? You find them in Daniel 7.  So what Babylon is in the background of this verse?  It's not the Babylon of Genesis 11.  It's the Babylon of Nebuchadnezzar. 

Wahyu 13:2. Kita menemukan beberapa kekuasaan yang sangat menarik disebutkan di sini, dan saya ingin mengajak kalian ke sana bersama saya, Wahyu 13:2, dikatakan, 2 Nah, binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.”
Coba saya tanya, di mana kita pertama bertemu dengan binatang-binatang buas yang disebutkan dalam ayat ini? Kita mendapatkan mereka di Daniel pasal 7. Jadi, Babilon yang mana yang merupakan latar belakang ayat ini? Bukan Babilon dari Kejadian pasal 11, melainkan Babilonnya Nebukadnezar.


Another example: Revelation 13:11-18. And we're not going to read the verses. There it speaks about a beast who raises up an image.  He commands everyone to worship the image of the beast. And whoever does not worship the image of the beast should be killed.  Let me ask you, where is the background of that story?  Well, you know it's in Daniel 3, where Nebuchadnezzar,  who for awhile lived like a beast, raised an image, commanded everyone to worship the image, and whoever would  not worship the image would be killed.  In other words, once again, Revelation 13 has as its background Daniel's Babylon, and not the  Babylon of Genesis 11. 

Contoh yang lain:  Wahyu 13:11-18, kita tidak akan membaca ayat-ayat ini. Di sini diceritakan tentang seekor binatang yang membuat sebuah patung. Dia memerintahkan semua orang untuk menyembah patung binatang itu, dan siapa yang tidak menyembah patung binatang itu, dia akan dibunuh. Coba saya tanya di mana latar belakang cerita ini? Nah, kita tahu ada di Daniel pasal 3, di mana Nebukadnezar yang selama beberapa waktu hidup seperti binatang, membuat sebuah patung, memerintahkan semua orang untuk menyembah patung itu dan yang tidak mau menyembah patung itu, akan dibunuh. Dengan kata lain, sekali lagi, latar belakang Wahyu pasal 13 ialah Babilonnya Daniel, bukan Babilon Kejadian pasal 11.

And then, of course, a third story that we have is the fall of Babylon in Daniel 5, when the Euphrates River was dried up by Cyrus, who came from the East, if you read Isaiah, and the prophecies of Jeremiah.  And as a result, God's people were delivered from Babylon  when Babylon fell, because her river dried up. Well, if you go to Revelation 16 you find that the sixth plague describes the drying up of the River Euphrates.  Once again, the book of Revelation is drawing upon the Babylon that we find in the book of Daniel. 

Kemudian, kisah yang ketika tentunya yang kita miliki ialah jatuhnya Babilon di Daniel pasal 5, ketika sungai Efrat dikeringkan oleh Cyrus [Koresh], yang datang dari sebelah Timur, jika kalian membaca Yesaya dan nubuatan-nubuatan Yeremia. Dan sebagai akibatnya, umat Allah diselamatkan dari Babilon ketika Babilon jatuh, karena sungainya dikeringkan. Nah, jika kita ke Wahyu 16, kita akan mendapati malapetaka yang keenam bercerita tentang mengeringnya sungai Efrat. Sekali lagi, kitab Wahyu mengambil dari Babilon yang ada di kitab Daniel.


Now we could spend a whole lecture just to talk about the  Babylon of Genesis 11, the Tower of Babel  where the tongues were confused.  There's a lot of things that we could study there, but we don't have the time to add another lecture to this series  that we're studying.  So we're going to dwell, primarily, upon the Babylon that is mentioned in the book of Daniel, because that's where the book of Revelation draws upon. 
Now, in order to understand what Babylon is, we have to go to the Old Testament and study the history of Israel. 
Let me ask you, was Israel God's chosen people? Absolutely. And I'm going to describe now, in broad strokes, the history of Israel from the times of the Exodus, particularly mount Sinai, till the time of the Babylonian captivity, when Nebuchadnezzar came and destroyed the city, and took Israel captive. Let's begin by analyzing the marriage of God with Israel. 
Did you know that God married Israel? Notice Exodus 19:4-6 here Israel is at the foot of mount Sinai, and God wants to  make a covenant with Israel; He wants to get married with Israel. So God is proposing.  Notice Exodus 19:4-6. ‘You have seen what I did to the Egyptians, and how I bore you on eagles’ wings and brought you to Myself. Now therefore, if you will indeed obey My voice and keep My covenant, then you shall be a special treasure to Me above all people; for all the earth is Mine. And you shall be to Me a kingdom of priests and a holy nation.’ These are the words which you shall speak to the children of Israel.” Here God is speaking to Moses. He's saying, “I want you to relay a message to Israel for Me. I want you to ask them if they want to make a covenant with Me;  if they want to get married with Me.  Because I took them out of Egypt.  I love them; I delivered them.  Now I want them to be My special people.  I want to spiritually marry these people. So go down and ask them if they're willing to marry Me.” 
Notice the response of Israel in Exodus 19:7-8. Moses comes down. It says, So Moses came and called for the elders of the people, and laid before them all these words which the Lord commanded him. Then all the people answered together and said, ‘All that the Lord has spoken we will do.’ So Moses brought back the words of the people to…” whom? “…the words of the people to the Lord.” And now you have a covenant. You have a marriage relationship between God and Israel. 

Nah, kita bisa menghabiskan waktu satu ceramah hanya berbicara tentang Babilon dari Kejadian pasal 11, menara Babel di mana bahasa-bahasa dikacaukan. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari di sana, tetapi kita tidak punya waktu untuk menambahkan satu ceramah lagi kepada serial yang kita pelajari ini. Maka kita akan batasi terutama pada Babilon yang disebutkan di kitab Daniel karena dari sanalah kitab Wahyu mengambil perbandingannya.
Nah, supaya bisa memahami Babilon dengan lebih baik, kita perlu kembali ke Perjanjian Lama dan mempelajari sejarah Israel.
Coba saya tanya, apakah Israel itu umat pilihan Allah? Tentu. Dan saya akan menggambarkan secara garis besar sejarah Israel dari zaman mereka keluar dari Mesir, khususnya di gunung Sinai, hingga zaman pengasingan Babilon ketika Nebukadnezar datang dan menghancurkan kota Yerusalem dan menawan Israel. Marilah kita mulai dengan menganalisa perkawinan Allah dengan Israel.
Tahukah kalian bahwa Allah menikahi Israel? Simak Keluaran 19:4-6, di sini Israel sedang berada di kaki gunung Sinai dan Allah ingin membuat suatu perjanjian dengan Israel, Allah mau menikahi Israel, maka Allah melamar Israel. Simak Keluaran 19:4-6, 4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah menggendong kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. 5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mematuhi firman-Ku dan memelihara perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri di atas segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. 6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.’  Inilah firman yang harus kausampaikan kepada orang Israel."  Di sini Allah sedang berbicara kepada Musa. Allah berkata, “Aku mau kamu sampaikan pesan ini kepada Israel untukKu. Aku mau kamu tanyai mereka apakah mereka mau membuat perjanjian denganKu, apakah mereka mau menikah denganKu. Karena Aku telah membawa mereka keluar dari Mesir, Aku mencintai mereka, Aku membebaskan mereka. Sekarang Aku mau mereka menjadi umatKu yang istimewa. Aku  mau secara spiritual menikahi mereka. Jadi turunlah, dan tanyalah mereka apa mereka bersedia menikah denganKu.”
Perhatikan tanggapan Israel di Keluaran 19:7-8. Musa turun, dikatakan, 7 Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan menyodorkan kepada mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya.  8          Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama ‘Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan’. Lalu Musa pun menyampaikan kata-kata bangsa itu kepada…”  siapa?  “…kata-kata bangsa itu kepada TUHAN.” Dan sekarang perjanjian itu sudah jadi, hubungan perkawinan antara Allah dengan Israel.


By the way, who is the husband in this relationship? It is God who is the husband, and Israel is the bride. 
Now I want you to notice that marriage always has obligations, doesn't it? There are certain laws that apply to marriage.  One of those laws is faithfulness to the wedding vows. Now where do we find the wedding vows of Israel? What God expected from His bride, or from His wife? 
Notice Exodus 20:1-2.  1 And God spoke all these words, saying: ‘I AM the Lord your God, who brought you out of the land of Egypt, out of the house of bondage.’…” In other words, “I delivered you. I love you. You know, it's not because you were good, but because of My grace, and because of my love for you that I took you out of Egypt. And therefore, now I want you to be My people. I want you to be My peculiar treasure.  I want you to be My wife. But there are certain laws of marriage which must be obeyed.” 

Nah, siapakah si suami dalam hubungan ini? Allah-lah suaminya, dan Israel adalah mempelai wanitanya.
Nah, saya mau kalian perhatikan bahwa dalam suatu perkawinan itu selalu ada kewajiban-kewajibannya, bukan? Ada peraturan-peraturan tertentu yang berlaku dalam suatu perkawinan. Salah satunya ialah setia kepada akad nikahnya. Nah, di mana bisa kita temui akad nikah Israel, apa yang diharapkan Allah dari mempelaiNya atau istriNya?
Perhatikan Keluaran 20:1-2, 1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: 2 AKU YANG ADA, TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.’…” dengan kata lain, “Aku telah membebaskan kamu. Aku mencintai kamu. Ketahuilah, itu bukan karena kamu baik, tetapi karena kasih karuniaKu, dan karena cintaKu padamu sehingga Aku membawamu keluar dari Mesir. Oleh sebab itu sekarang Aku  mau kamu menjadi umatKu. Aku  mau kamu menjadi hartaKu yang istimewa. Aku  mau kamu menjadi istriKu. Tetapi ada hukum-hukum perkawinan yang harus dipatuhi.”


So what does Jesus then give Israel?  He gives them what? The ten commandments. The ten commandments are the law of marriage. It's what God expects from Israel. It's what God expects from the marriage. He expects His bride, or He expects His wife, to be faithful to Him. 
Now we're not going to read the ten commandments.  You have them on your sheets, and you've read many times the ten commandments.  But I want you to remember that the ten commandments are the law of marriage. And, by the way, you know, does God make some promises to His bride, too?  Oh, you noticed several of the commandments promise a blessing  if Israel obeys those commandments, right? And so it's a two-way street.  God is saying, “This is the law of marriage, so I want you to be faithful to Me, and I'm going to be faithful to you.” In other words, “we'll preserve ourselves one for another.” 

Jadi apa yang kemudian diberikan Yesus kepada Israel? Dia memberi mereka apa? Ke-10 Perintah. Ke-10 Perintah adalah hukum perkawinan itu. Itulah yang diharapkan Allah dari Israel, itulah yang diharapkan Allah dari perkawinan ini. Dia berharap mempelai wanitaNya atau istriNya, setia padaNya.
Nah, kita tidak akan membaca ke-10 Perintah. Itu sudah ada di makalah kalian dan kalian sudah membaca ke-10 Perintah ini berkali-kali. Tetapi saya mau kalian ingat, bahwa ke-10 Perintah inilah hukum perkawinan itu. Dan tahukah kalian Allah juga membuat beberapa janji kepada mempelaiNya? Oh, kalian telah melihat beberapa dari perintah-perintah itu berisikan janji berkat jika Israel mematuhi perintah-perintah itu, betul? Maka ini adalah perjanjian dua belah pihak. Allah berkata, “Inilah hukum perkawinannya, jadi Aku  mau kamu setia padaKu, dan Aku akan setia padamu.” Dengan kata lain, “kita akan saling setia satu sama lain.”


Now you say, Pastor, where does the Bible actually use the word “marriage” for what happened between God and Israel? 
Go with me to Jeremiah 31:31-32, which is reminiscing about what  happened at mount Sinai.  I want to show you that God married Israel at mount Sinai.  And He wanted Israel to be faithful to Him.  And He promised to be faithful to Israel.  But it was a two way street.  Jeremiah 31:31-32. 31 Behold the days are coming, says the Lord, when I will make a new covenant with the house of Israel,  and with the house of Judah. 32 not according to the covenant that I made with their fathers in the day that I took them by the hand to lead them out of the land of Egypt, My covenant which they broke…”  what event is being described in these verses? The covenant that God made where? at mount Sinai.  What did Israel do with that covenant? They broke it. But now notice what it continues saying. Once again, going back a little ways to verse 32, “… not according to the covenant that I made with their fathers in the day that I took them by the hand to lead them out of the land of Egypt, My covenant which they broke…”  now listen to this, “…though I was a husband to them, says the Lord.
 What was God to Israel? the husband.  And what was Israel? Israel was the bride. Unfortunately, God was faithful with Israel, but Israel was unfaithful to God. 

Nah, kalian berkata, Pastor, di mana di Alkitab benar-benar dipakai kata “perkawinan” untuk apa yang terjadi antara Allah dengan Israel?
Marilah bersama saya ke Yeremia 31:31-32, yang mengenang tentang apa yang terjadi di gunung Sinai. Saya mau menunjukkan kepada kalian bahwa Allah telah menikah dengan Israel di gunung Sinai, dan Dia mau Israel setia padaNya, dan Dia berjanji untuk setia pada Israel. Tetapi ini adalah perjanjian yang mengikat kedua belah pihak.
Yeremia 31:31-32, 31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, 32 bukan menurut perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada hari Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku yang telah mereka langgar…” peristiwa apa yang digambarkan dalam ayat-ayat ini? Perjanjian yang dibuat Allah di mana? Di gunung Sinai. Apa yang dilakukan Israel dengan perjanjian itu? Mereka melanggarnya. Tetapi perhatikan sekarang apa yang dikatakan selanjutnya. Sekali lagi “…bukan menurut perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada hari Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku yang telah mereka langgar…” sekarang dengarkan ini, “…meskipun Aku adalah suami bagi mereka, demikianlah firman TUHAN.”
Allah itu apa bagi Israel? Suaminya. Dan Israel itu apa? Israel adalah mempelai wanitaNya. Sayang sekali Allah setia pada Israel tetapi Israel tidak setia pada Allah.


In fact, I want you to notice Ezekiel 16:8, where God reminisces about the fact that He chose Israel to be His wife.  Notice how God proudly says, “You were Mine”, Ezekiel 16:8. God is reminiscing. He says: When I passed by you again and looked upon you, indeed your time was the time of love…”  See, when I met you it was a time for love.   “…so I spread My wing over you and covered your nakedness. Yes, I swore an oath to you…”  See, these are the wedding vows, “…I swore an oath to you, and entered into a covenant with you, and you became Mine,’ says the Lord God.”  Can you hear the pride in God's voice? He's saying, “You were mine!”  But soon Israel decided that she would have a relationship with other lovers.  In other words, she started committing adultery, or fornication, with the surrounding nations.  She was unfaithful to her wedding vows. 

Bahkan saya mau kalian perhatikan Yehezkiel 16:8 di mana Allah mengenang bagaimana  Dia telah memilih Israel menjadi istriNya. Simak bagaimana Allah dengan bangga berkata, “Kamu milikKu”. Yehezkiel 16:8 Allah sedang mengenang, Dia berkata,8Saat Aku berpapasan dengan engkau lagi, dan Aku melihat engkau, sungguh, masamu adalah masa untuk bercinta…” lihat, pada waktu Aku bertemu dengan kamu, itu adalah waktu untuk bercinta, “…maka Aku melebarkan sayapKu di atasmu dan menutupi ketelanjanganmu. Ya, Aku telah mengucapkan sumpah kepadamu…” lihat, inilah akad nikahnya, “…Aku telah mengucapkan sumpah kepadamu dan mengadakan perjanjian dengan engkau, dan engkau menjadi milikKu,’ kata TUHAN Allah.”  Bisakah kalian menangkap nada bangga dalam suara Allah? Dia berkata, “Engkau milikKu!” Tetapi tak lama kemudian Israel mengambil keputusan  untuk menjalin hubungan dengan kekasih-kekasih yang lain. Dengan kata lain, Israel mulai berzinah, atau berbuat cabul dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Dia tidak lagi setia kepada akad nikahnya.


In fact, let's notice Ezekiel 16. There's several verses that I want us to read there.  And I want you to remember these details, because later on in our  study we're going to go to Revelation 17,  and we're going to find the same details all over again. 
Notice Ezekiel 16:2. Son of man, cause Jerusalem to know her…” what? “…her abominations
By the way, in Ezekiel 16 the word “abominations”  is used repeatedly. It's also used in the book of Ezekiel.  The children of Israel now were committing abominations.

Sesungguhnya, mari kita perhatikan Yehezkiel 16. Ada beberapa ayat yang saya mau kita baca. Dan saya mau kalian ingat detail-detail ini karena nanti dalam pelajaran kita, kita akan ke Wahyu pasal 17 dan kita akan menemukan detail-detail yang sama lagi.
Perhatikan Yehezkiel 16:2, 2 Hai anak manusia, buatlah Yerusalem mengetahui…”  apa?   “…kekejiannya.
Nah, di Yehezkiel pasal 16 kata “kekejian” dipakai berulang-ulang. Kata itu juga banyak dipakai di kitab Yehezkiel. Umat Israel sekarang sedang melakukan kekejian.


Notice Ezekiel 16:14. Israel became proud of her beauty, and she thought that her beauty was her own.  Notice verse 14. “ ‘14 Your fame went out among the nations because of your beauty, for it was perfect…” and now notice, “…through My splendor which I had bestowed on you,’ says the Lord God.”  Why was Israel beautiful? because God beautified Israel. It wasn't because Israel was beautiful in herself. And Israel started thinking that she was so beautiful, and she started committing the abominations of the nations, which we'll talk more about in our next study together.  In fact the Bible says that Israel became a harlot. 

Perhatikan Yehezkiel 16:14. Israel menjadi angkuh dengan kecantikannya, dan dia pikir kecantikan tersebut datang dari dirinya sendiri. Perhatikan ayat 14, 14 ‘Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya…” sekarang simak, “…oleh karena kemegahan-Ku yang Kuberikan kepadamu,’ demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Mengapa Israel cantik? Karena Allah yang membuat Israel cantik. Itu bukan kecantikan Israel sendiri. Dan Israel mulai berpikir dia begitu cantik dia mulai melakukan kekejian-kekejian bangsa-bangsa lain, yang nanti akan kita bicarakan lebih banyak dalam pelajaran kita berikutnya. Sesungguhnya, Alkitab berkata Israel telah menjadi pelacur.


Notice Ezekiel 16:15.  Here God is talking about His own people, folks.  He's not talking about pagans, or atheists.  He's talking about those who profess to be the church of God  in the Old Testament. Ezekiel 16:15. 15 ‘But you trusted in your own beauty, played the harlot because of your fame, and poured out your harlotry on everyone passing by who would have it.”  In other words, you became a harlot. God is calling His people what? His apostate people; He's calling them a harlot, because they're committing these abominations in their midst;  the abominations of the nations. 

Perhatikan Yehezkiel 16:15 di sini Allah sedang berbicara tentang umatNya sendiri, Saudara-saudara, Allah bukan berbicara  tentang para penyembah berhala atau orang-orang atheis. Allah berbicara tentang mereka yang mengaku sebagai jemaat Allah di Perjanjian Lama. Yehezkiel 16:15, 15 Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan berperilaku seperti sundal karena kemasyuranmu, dan engkau menghamburkan kesundalanmu kepada setiap orang yang lewat yang tertarik mendapatkannya.” Dengan kata lain, Israel menjadi pelacur. Allah menyebut umatNya apa? UmatNya yang murtad, Allah menyebut mereka pelacur karena mereka melakukan semua kekejian yang ada di tengah-tengah mereka, kekejian bangsa-bangsa sekeliling mereka.


I want you to notice that God's people had attired themselves  with all these jewels of gold and silver, and wanted to attract attention to themselves. 
Notice Ezekiel 16:17. Don't forget all these details. We're going to come back to them. Ezekiel 16:17. “17You have  also taken your beautiful jewelry from My gold and My silver which I had given you and made for yourself male images and played the harlot with them...” What did they use the gold and silver for? To make what? To make jewelry to attract attention to themselves. 

Saya mau kalian menyimak bahwa umat Allah telah menghiasi diri mereka dengan semua permata dari emas dan perak dan mau menarik perhatian kepada diri mereka sendiri.
Simak Yehezkiel 16:17. Jangan melupakan semua detail ini. Nanti kita akan kembali ke sana. Yehezkiel 16:17,17 Engkau juga telah mengambil perhiasan-perhiasanmu yang indah dari emas-Ku dan perak-Ku, yang Kuberikan kepadamu, dan engkau membuat bagimu patung-patung lelaki dan engkau bersundal dengan mereka…”
Emas dan perak itu mereka pakai untuk apa? Untuk membuat apa? Membuat perhiasan guna menarik perhatian kepada diri mereka sendiri.


Notice Ezekiel 23:40. You should also read Ezekiel 23. The whole chapter is parallel to Ezekiel 16.  It says there in Ezekiel 23:40, “40 Furthermore you sent for men to come from afar, to whom a messenger was sent, and there they came. And you washed yourself for them, painted your eyes and adorned yourself with…”  what?   “…with ornaments.”
Did this harlot decorate herself with gold, and silver, and precious stones? Absolutely!  To attract attention to whom? to God?  No, to attract attention to herself. And she plays the harlot, according to Scripture.  She fornicated with the nations.  Several of these nations are mentioned in Ezekiel 16.  In other words, God's holy, peculiar, special people, now started forming relationships with these pagan nations; with these secular nations. For example, Babylon, the Assyrians.  It actually began in the days of Solomon, when Solomon had a  thousand women in his life; many of them because of  alliances that he made with the surrounding nations.  That's what the fornication was.  Instead of Israel preserving herself only for the Lord, now Israel had other lovers, which were all of these nations with which she had illicit relationships. 

Simak Yehezkiel 23:40. Kalian seharusnya membaca Yehezkiel pasal 23, seluruh pasal itu paralel dengan Yehezkiel pasal 16. Dikatakan di Yehezkiel 23:40,40 Tambahan lagi engkau meminta orang-orang datang dari tempat yang jauh, dengan mengirimkan suruhan memanggil mereka, dan datanglah mereka. Dan engkau mandi bersih-bersih demi mereka, menggambar matamu, dan menghias dirimu dengan…” apa? “…dengan perhiasan-perhiasan.”
Apakah pelacur ini menghiasi dirinya dengan emas dan perak dan permata? Betul sekali! Untuk menarik perhatian kepada siapa? Kepada Allah? Tidak, untuk menarik perhatian pada dirinya sediri. Dan dia bersikap seperti pelacur, menurut  Kitab Suci. Dia berzinah dengan bangsa-bangsa. Beberapa dari bangsa-bangsa ini disebutkan di Yehezkiel 16. Dengan kata lain, umat Allah yang telah dipisahkan, yang istimewa, sekarang mulai menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa penyembah berhala, dengan bangsa-bangsa sekuler, misalnya Babilon, Asyur. Sebenarnya ini sudah dimulai di zaman Salomo ketika Salomo memiliki seribu perempuan dalam hidpnya dan banyak dari mereka karena aliansi yang dibuatnya dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Itulah perzinahannya. Israel bukannya memisahkan dirinya hanya bagi Tuhan, sekarang Israel memiliki kekasih-kekasih yang lain, yaitu semua bangsa-bangsa ini dengan siapa dia telah menjalin hubungan gelap.


Notice Ezekiel 16:26, “26 You also committed harlotry…” That word is in Ezekiel 16 all the time, “…You also committed harlotry with the Egyptians, your very fleshly neighbors, and increased your acts of harlotry to provoke Me to anger.”

Simak Yehezkiel 16:26, 26 Engkau bersundal…”  kata ini bolak balik muncul di Yehezkiel 16, “…Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, yang sangat kedagingan, dan meningkatkan persundalanmu untuk menimbulkan sakit hati-Ku.”


Notice chapter 16, and verse 28. It also says that she played the harlot with the Assyrians.  It said: 28 You also played the harlot with the Assyrians, because you were insatiable; indeed you played the harlot with them and still were not satisfied.” In other words, Israel had all of these lovers. She can't get enough of these lovers from all of the nations.  She's committing spiritual adultery.  In other words, she's fornicating with the kings  of the earth, if you please. 

Perhatikan 16:28. Juga dikatakan bahwa Israel berperan sebagai sundal dengan orang-orang Asyur. Dikatakan, 28 Engkau bersundal juga dengan orang Asyur, karena engkau tidak terpuaskan; sungguh engkau bersundal dengan mereka, tetapi masih belum merasa puas.” Dengan kata lain, Israel memiliki semua kekasih itu. Dia tidak puas dengan semua kekasihnya dari bangsa-bangsa lain. Dia melakukan perzinahan spiritual. Dengan kata lain, katakanlah, dia berzinah dengan raja-raja bumi.


She also fornicated with Chaldea, that is with Babylon.  Notice Ezekiel 16:29.  “29 Moreover you multiplied your acts of harlotry as far as the land of the trader, Chaldea; and even then you were not satisfied.” She could not be satisfied. She wanted all of the nations of the earth to have illicit relationships with her, and she abandoned  the husband of her youth. 

Dia juga berzinah dengan Kasdim, yaitu Babilon. Simak Yehezkiel 16:29, 29 Selain itu engkau memperbanyak lagi persundalanmu sampai sejauh negeri perdagangan Kasdim, tetapi bahkan itu pun, engkau belum merasa puas.”  Dia tidak terpuaskan. Dia ingin punya hubungan gelap dengan semua bangsa di dunia dan dia menelantarkan suami masa mudanya.


In fact, notice Ezekiel 16:32, if you still don't believe that this is a relationship between a husband and a wife, and Israel is the harlot, because she has chosen to link up with the nations, and adopt their practices. Notice Ezekiel 16:32. God explicitly says: “ 32 You are an adulterous wife, who takes strangers instead of her husband.”
That couldn't be any clearer, could it? 

Bahkan, simak Yehezkiel 16:32 jika kalian masih belum yakin bahwa ini adalah suatu hubungan antara suami dengan istri, dan Israel adalah pelacurnya karena dia telah memilih untuk menggandeng bangsa-bangsa lain dan mengikuti apa yang mereka lakukan. Simak Yehezkiel 16:32, Allah secara khusus berkata,  “32 Engkau isteri yang berzinah, yang menerima orang-orang asing sebagai ganti suaminya sendiri.”  Ini pasti sudah sangat jelas, bukan?


Now I want you to notice that Israel, in her fornication,  she defiled God's sanctuary, and she trampled on God's Holy Sabbath. Notice Ezekiel 23:38-39, God says. 38 Moreover they have done this to Me: they have defiled My Sanctuary on the same day and profaned My Sabbaths…” Did they contaminate the sanctuary? Is there anything in Daniel about the sanctuary  being defiled? Absolutely!  “…And they profaned My Sabbaths. 39 For after they had slain their children for their idols, on the same day they came into My sanctuary to profane it; and, indeed, thus they have done in the midst of My house.” 

Sekarang, saya mau kalian melihat Israel, dalam perzinahannya dia menajiskan Bait Suci Allah dan dia menginjak-injak Sabat Allah yang kudus. Simak Yehezkiel 23:38-39, Allah berkata,  “38dan mereka melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku…” Apakah mereka mengkontaminasi Bait Suci? Di kitab Daniel apakah disebutkan tentang Bait Suci yang dinajiskan? Betul sekali!  “…dan mereka melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku. 39 karena setelah mereka menyembelih anak-anak mereka untuk berhala-berhalanya, pada hari yang sama itu mereka datang ke tempat kudus-Ku untuk melanggar kekudusannya. Sungguh, inilah yang telah mereka lakukan di tengah-tengah rumah-Ku.”


Do you know what else they were doing?  Israel was shedding innocent blood. She was a murderess wife. Notice what it says in Ezekiel 23:45, 45 But righteous men will judge them after the manner of adulteresses, and after the manner of women…” who what? “…who shed blood.”  What did Israel do? they shed blood. Because they are adulteresses, and blood is on their hands. Interesting!

Tahukah kalian apa lagi yang mereka lakukan? Israel menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah.  Dia adalah seorang istri yang membunuh.
Perhatikan apa katanya di Yehezkiel 23:45, 45 Tetapi orang-orang yang benar akan menghakimi mereka menurut cara menghakimi perempuan-perempuan yang berzinah menurut cara perempuan yang…”  apa?  “…yang menumpahkan darah, sebab mereka adalah perempuan-perempuan berzinah dan tangan mereka berlumuran darah."
Apa yang dilakukan Israel? Mereka menumpahkan darah. Karena mereka adalah pezinah, dan tangan mereka berlumuran darah. Menarik!


But do you know that Israel wasn't the only  one who's doing this. Israel had daughters. 
You say, “How's this?” 
Go with me to Ezekiel 16:48.  She had daughters that were committing the same sins as she was. Notice Ezekiel 16:48. 48 ‘As I live,’ says the Lord God, ‘neither your sister Sodom nor her daughters have done as you and your daughters have done.’…”
So does Israel have daughters, according to this,  that are practicing acts of harlotry also? Absolutely.  And therefore God says to His wife, I am going to pour out  My wrath upon you. 

Tahukah kalian bahwa Israel bukan satu-satunya yang melakukan ini? Israel memiliki anak-anak perempuan.
Kalian berkata, “Lho bagaimana ini?”
Marilah bersama saya ke Yehezkiel 16:48. Israel memiliki anak-anak perempuan yang melakukan dosa-dosa yang sama yang dilakukannya. Simak Yehezkiel 16:48, 48 ‘Demi Aku yang hidup,’ demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguh-sungguhnya Sodom, saudaramu maupun anak-anaknya perempuan tidak berbuat seperti apa yang engkau lakukan beserta anak-anakmu perempuan.” Jadi, menurut ini apakah Israel memiliki anak-anak perempuan yang juga melakukan praktek persundalan? Betul sekali. Oleh karena itu Allah berkata kepada istrinya, Aku akan mencurahkan murkaKu ke atasmu.


Notice Ezekiel 23:32-34.  In fact, God says, “I'm going to give you the cup of My wrath.”  Is there anything in Revelation about God giving a cup of His wrath? Yes there is.  Notice Ezekiel 23:32-34. 32 Thus says the Lord God: ‘You shall drink of your sister’s cup, the deep and wide one; you shall be laughed to scorn and held in derision; it contains much.33 You will be filled with drunkenness and sorrow, the cup of horror and desolation, the cup of your sister Samaria. 34 You shall drink and drain it, you shall break its shards, and tear at your own breasts; for I have spoken,’ says the Lord God.” She was going to drink the cup of the wrath of God,  because of her abominations, and because of her harlotries. 

Simak Yehezkiel 23:32-34, bahkan Allah berkata, “Aku akan memberi kamu cawan murkaKu.” Apakah di kitab Wahyu ada disebutkan tentang Allah memberikan cawan murkaNya? Ya, ada. Simak Yehezkiel 23:32-34,  “32 Beginilah firman Tuhan ALLAH: ‘Engkau akan minum dari cawan saudaramu, cawan yang dalam dan lebar, engkau akan menjadi tertawaan dan olok-olok; cawan itu banyak isinya. 33 Engkau akan dipenuhi kemabukan dan dukacita, piala kengerian dan penelantaran, cawan saudaramu Samaria. 34Engkau akan meminumnya sampai habis, engkau akan memecahkan tembikarnya, dan engkau akan mencabik-cabik buah dadamu, karena Aku  telah  mengatakannya,’ demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
Dia akan minum cawan murka Allah karena kekejian-kekejiannya dan karena persundalan-persundalannya.


But there's another interesting detail. We're told in Ezekiel 16:39 that God's people were going to be hated by the very kings that they were  committing fornication with.  Notice Ezekiel 16:39. 39 I will also give you into their hand, and they shall throw down your shrines and break down your high places…” and now notice the terminology,  “…They shall also strip you of your clothes, take your beautiful jewelry, and leave you…”  what?   “…naked and bare.”
What were the kings going to do? the ones that she fornicated with?  They themselves were going to rise against her to make her naked and bare. 

Tetapi ada detail lain yang menarik. Kita mendapat tahu dari Yehezkiel 16:39 bahwa umat Allah akan dibenci oleh raja-raja yang sama yang telah berzinah dengan mereka. Simak Yehezkiel 16:39, 39 Aku juga akan menyerahkan engkau ke tangan mereka dan mereka akan meruntuhkan kuil-kuilmu dan menghancurkan tempat-tempatmu yang tinggi…”  dan sekarang simak istilahnya, “…mereka juga akan menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu yang indah, dan meninggalkan engkau…”  apa?   “…telanjang dan terbuka.
Apa yang akan dilakukan raja-raja itu, yang telah berzinah dengannya? Mereka sendiri akan bangkit melawan dia dan menjadikannya telanjang dan terbuka.


So God told Israel, His chosen people, His bride who had become a harlot, who was practicing the abominations of the nations, who was fornicating, who used all of her luxurious jewelry  to attract attention to herself, and who was profaning the Sabbaths of the Lord, and was contaminating  the sanctuary of the Lord,  God said, “I'm going to send destruction upon this city.” Ezekiel 7:1-4 describes the sentence that God  dictates upon His people. Ezekiel 7:1-4. 1 Moreover the word of the Lord came to me, saying, ‘And you, son of man, thus says the Lord God to the land of Israel: ‘An end! The end has come upon the four corners of the land…” Let me ask you, does the book of Revelation talk about the end coming from the four corners of the earth, when the angels  release the winds?  See, we're dealing with biblical types here of things that are going to happen in the future. What happened literally to Israel locally, is going to happen on a global scale at the end of time.  Notice verse 3: “…Now the end has come upon you, and I will send My anger against you; I will judge you according to your ways, and I will repay you for all your…” what? “…abominations…”  don’t forget that word!  “….My eye will not spare you, nor will I have pity; but I will repay your ways, and your abominations will be [seen] in your midst; then you shall know that I am the Lord!’…”

Jadi Allah memberitahu Israel, umat pilihanNya, mempelai wanitaNya yang telah menjadi pelacur, yang mempraktekkan segala kekejian bangsa-bangsa lain, yang berzinah, yang telah memakai semua perhiasaan mewahnya untuk menarik perhatian kepada dirinya sendiri, dan yang melanggar Sabat Tuhan, dan menajiskan Bait Suci Tuhan; Allah berkata, “Aku akan mengirim kehancuran atas kota ini.” Yehezkiel 7:1-4 menggambarkan vonis yang ditentukan Allah atas umatNya. Yehezkiel 7:1-4, 1Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: 2 ‘Engkau, anak manusia, beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tanah Israel: ‘Kesudahan! Kesudahan itu telah tiba pada keempat penjuru negeri itu…” Coba saya tanya, apakah kitab Wahyu berbicara tentang kesudahan yang datang dari keempat penjuru dunia saat para malaikat melepaskan angin? Lihat, di sini kita berurusan dengan simbol-simbol alkitabiah tentang hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang. Apa yang terjadi secara harafiah pada Israel secara lokal, pada akhir zaman akan terjadi dalam skala global.  “…3 Kini kesudahanmu tiba dan Aku akan mencurahkan murka-Ku ke atasmu dan Aku akan menghakimi engkau selaras dengan tingkah lakumu, dan Aku akan membalaskan kepadamu segala…” apa?  “…kekejianmu…”  jangan lupakan kata tersebut. “…4 MataKu tidak akan meloloskan kamu, dan Aku tidak akan berbelas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu tingkah lakumu, dan kekejianmu akan ada (terlihat) di tengah-tengah kamu,  maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.”


And do you know what the greatest abomination was that  was being committed immediately before the city was destroyed?  Notice Ezekiel 8:16, Ezekiel 8, and let's begin our reading at verse 15 for the context. Notice the greatest abomination. Ezekiel 8 is called the chapter of the abominations, and the reason why is because God shows Ezekiel an abomination, and Ezekiel says, “Wow, Lord, that's pretty bad!” 
God says, “You haven't seen anything yet!  I want to show you an abomination that's  worse than this one.”  And so God shows him a worse abomination.
And Ezekiel says, “Lord, this is terrible!” 
God says, “You haven't seen anything yet!  I'm going to show you one that's worse.” 
And what do we find as the worst abomination of all?  Notice Ezekiel 8:15. 15 Then He said to me, ‘Have you seen this, O son of man? Turn again, you will see greater abominations than these.’ 16 So He brought me into the inner court of the Lord’s house; and there, at the door of the temple of the Lord, between the porch and the altar, were about twenty-five men with their backs toward the temple of the Lord and their faces toward the east, and they were worshiping the sun toward the east…” What was the greatest abomination that was being committed among those who professed to be God's people? They were worshipping what?  They were worshipping the sun. Does that have any end time significance? It most certainly does.  We're going to study that later on.  Verse 17,  “…17 And He said to me, ‘Have you seen this, O son of man? Is it a trivial thing to the house of Judah to commit the abominations…”  Notice the word again “…which they commit here? For they have filled the land with violence; then they have returned to provoke Me to anger. Indeed they put the branch to their nose.’…”   In other words, they snubbed their nose at the Lord. “…18 Therefore I also will act in fury.  My eye will not spare, nor will I have pity: though they cry in My ears with a loud voice, I will not hear them.”  God is saying this about His beloved bride, who has become a harlot, and has adopted the abominations of the nations, and is proud of all of her wonderful jewels, and fornicates with the kings of the earth.  This is not some pagan nation. God is rebuking His bride, His wife. 

Dan tahukah kalian apa kekejian yang paling parah yang sedang mereka lakukan segera sebelum kota itu dihancurkan? Simak Yehezkiel 8:16, dan marilah kita mulai membaca dari ayat 15 sebagai konteksnya. Simak kekejian yang paling besar. Yehezkiel pasal 8 disebut sebagai pasal kekejian-kekejian, dan alasannya ialah karena Allah menunjukkan kepada Yehezkiel suatu kekejian dan Yehezkiel berkata, “Wow, Tuhan, itu parah!”
Allah berkata, “Kamu belum tahu semuanya. Aku akan menunjukkan kepadamu suatu kekejian yang lebih parah daripada ini.” Maka Allah menunjukkan kepadanya kekejian yang lebih parah.
Dan Yehezkiel berkata, “Tuhan, itu mengerikan!”  
Allah berkata, “Kamu belum melihat apa-apa!. Aku akan menunjukkan kepadamu yang lebih parah lagi.”
Dan kekejian mana yang paling parah dari semuanya yang kita temukan? Simak Yehezkiel 8:15,  “15 Lalu Dia berkata kepadaku, ‘Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat? Berpalinglah lagi, dan  engkau masih akan melihat  kekejian-kekejian yang lebih besar lagi dari pada ini. 16 Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran dalam rumah TUHAN; dan di sana, di pintu masuk ke bait TUHAN, di antara pelataran dan mezbah ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait TUHAN dan menghadap ke sebelah timur, dan mereka sedang menyembah kepada matahari di sebelah timur.”
Apakah kekejian terbesar yang sedang dilakukan di antara mereka yang mengaku sebagai umat Allah? Mereka sedang menyembah apa? Mereka sedang menyembah matahari. Apakah ini mengandung makna yang signifikan untuk akhir zaman? Tentu. Nanti akan kita pelajari. Ayat 17,  “17 Lalu firman-Nya kepadaku: ‘Kaulihatkah itu, hai anak manusia? Perkara kecilkah itu bagi kaum Yehuda untuk melakukan kekejian-kekejian…” lihat, kata yang sama lagi,  “…yang mereka lakukan di sini? Karena mereka telah memenuhi negeri ini dengan kekerasan, lalu mereka berbalik untuk menyulut murkaKu. Sungguh, mereka meletakkan ranting ke hidung mereka,…”  dengan kata lain mereka tidak memandang sebelah mata pada Tuhan,  “…18 Oleh karena itu Aku juga akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Mataku tidak akan meloloskan dan Aku juga tidak akan berbelas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka.’” Allah berkata demikian tentang mempelai wanitaNya yang dikasihiNya, yang telah menjadi pelacur, dan telah ikut melakukan kekejian-kekejian bangsa-bangsa lain, dan yang bangga dengan semua perhiasan permatanya, dan yang berzinah dengan raja-raja bumi. Ini bukan suatu bangsa penyembah berhala, Allah sedang menegur mempelai wanitaNya, istriNya.


Let me ask you, were there faithful people in Jerusalem? Was everybody apostate? Was everybody a harlot? Absolutely not!  Before the destruction of the city, did God say that He was  going to do a work of separating the righteous from the unrighteous; a judgment? Absolutely! 
Ezekiel 9, Ezekiel 9:1. 1 Then He called out in my hearing with a loud voice, saying, ‘Let those who have charge over the city draw near, each with a deadly weapon in his hand.’…” in other words, these messengers are coming to execute God's judgment.  “…And suddenly six men came from the direction of the upper gate, which faces north, each with his battle-ax in his hand…” in other words, with a weapon in his hand, because they're going to execute God's wrath upon this unfaithful wife, who has broken the marriage covenant. “…One man among them was clothed with linen and had a writer’s inkhorn at his side…” in other words he had a seal. “…They went in and stood beside the bronze altar. Now the glory of the God of Israel had gone up from the cherub, where it had been, to the threshold of the temple. And He called to the man clothed with linen, who had the writer’s inkhorn at his side; and the Lord said to him, ‘Go through the midst of the city, through the midst of Jerusalem, and put a mark…”  where? Is there a mark in Revelation on the forehead? Absolutely.  “…put a mark on the foreheads of the men who…”  what?  “…sigh and cry over all the abominations that are done within it.’…” Was everybody worshipping the sun? No!  There were some faithful ones that were not worshipping the sun. And then it's told to this man, who has the writer's inkhorn is, “Put a seal on those who are not practicing the abominations,  those who are not worshipping the sun.” Do you see the contrast between the sun worshippers, and those who have the mark on their foreheads? Very interesting! Notice verse 5.   “…To the others He said in my hearing, ‘Go after him through the city and kill…” That's after the sign of protection has been placed. “…do not let your eye spare, nor have any pity.  6 Utterly slay old and young men, maidens, and little children,  and women: but do not come near anyone on whom is the mark;  and begin at My sanctuary…” that is where the ministers were. “…So they began with the elders who were before the temple…” The punishment began with the religious leaders,  because they led God's people into idolatry, and into these practices. 
And this was fulfilled, this punishment was fulfilled when Nebuchadnezzar came and destroyed the city of Jerusalem, and took the people captive. Let's read about it in 2 Chronicles 36:15-18. 

Coba saya tanya, apakah ada orang-orang yang masih setia pada Tuhan saat itu di Yerusalem? Apakah semua orang sudah murtad? Apakah semua sudah menjadi pelacur? Sama sekali tidak! Sebelum penghancuran kota itu, apakah Allah berkata Dia akan melakukan suatu pekerjaan pemisahan, untuk memisahkan mereka yang benar dari yang tidak benar, suatu penghakiman? Betul sekali!
Yehezkiel 9:1,1 Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara yang nyaring: ‘Maju ke mari, hai, yang punya tugas atas kota ini!…” dengan kata lain, para utusan ini akan datang untuk mengeksekusi penghakiman Allah. “…Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!’  2 Dan tiba-tiba  enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan kapak pemukul di tangannya…” dengan kata lain, mereka membawa senjata di tangan karena mereka akan mengeksekusi murka Allah atas istriNya yang tidak setia yang telah melanggar akad nikah. “…Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat wadah tinta dari tanduk…”  dengan kata lain dia membawa meterai. “…Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.  3 Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci. Dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai wadah tinta dari tanduk di sisinya.  4 Firman TUHAN kepadanya: ‘Pergilah menjelajahi tengah kota, ke tengah-tengah Yerusalem dan berilah tanda…” di mana? Apakah ada disebutkan tanda di dahi di kitab Wahyu? Betul sekali! “…berilah tanda pada dahi orang-orang yang…” apa? “…berkeluh kesah dan meratap di seluruh kota karena segala kekejian yang dilakukan di dalam kota itu.’…” Apakah semua orang menyembah matahari? Tidak. Ada yang masih setia yang tidak menyembah matahari. Dan orang ini yang membawa wadah tinta dari tanduk, diberitahu supaya memberikan tanda pada mereka yang tidak mempraktekkan kekejian, yang tidak menyembah matahari. Apakah kalian melihat kontrasnya antara para penyembah matahari dengan mereka yang memiliki tanda di dahi mereka? Sangat menarik. Simak ayat 5, “…5 Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: ‘Ikutilah dia dari belakang menjelajahi kota itu dan bunuhlah…”  ini setelah tanda perlindungan telah ditempatkan, “…janganlah matamu meloloskan dan jangan kenal belas kasihan. 6 Bunuhlah semuanya, orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan. Tetapi janganlah mendekati siapa pun yang memiliki tanda itu, dan mulailah dari tempat kudus-Ku!’…”  di sanalah tempat para imam, “… Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di depan Bait Suci…”  Penghukuman itu dimulai dari para pemimpin rohani karena merekalah yang telah membimbing umat Allah menjadi penyembah berhala dan melakukan praktek-praktek kekejian ini.
Dan ini digenapi, hukuman itu digenapi saat Nebukadnezar datang dan menghancurkan kota Yerusalem dan membawa rakyatnya sebagai tawanan. Mari kita baca tentang ini di 2 Tawarikh 36:15-18.

It says there: 15 And the Lord God of their fathers sent warnings to them by His messengers, rising up early and sending them, because He had compassion on His people and on His dwelling place. 16 But they mocked the messengers of God, despised His words, and scoffed at His prophets, until the wrath of the Lord arose against His people, till there was no remedy. 17 Therefore He brought against them the king of the Chaldeans, who killed their young men…” Do you remember Ezekiel 9?  Don't spare: kill young men, maidens, kill children; everything. Notice what it says: verse 17, “…Therefore He brought against them the king of the Chaldeans, who killed their young men with the sword in the house of their sanctuary, and had no compassion on young man or virgin, on the aged or the weak; He gave them all into his hand….”  Is this a sad story?  This is a very sad story.  In other words, Israel fulfilled the prophecy of Ezekiel 16,  and Ezekiel 23, and became a harlot,  and therefore the husband destroyed them. 

Dikatakan di sana,  “15 Dan TUHAN, Allah nenek moyang mereka mengirim peringatan-peringatan kepada mereka melalui utusan-utusanNya, tanpa menunda-nunda waktu, Tuhan mengirim utusan-utusanNya karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.  16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, memandang rendah segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Sehingga murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sampai tidak bisa diredakan lagi. 17 Itulah sebabnya  TUHAN mendatangkan raja orang Kasdim melawan mereka, yang membunuh teruna mereka…”  apa kalian ingat Yehezkiel pasal 9? “…janganlah matamu meloloskan dan jangan kenal belas kasihan. 6 Bunuhlah semuanya, orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan…” Simak apa katanya,   “…Itulah sebabnya  TUHAN mendatangkan raja orang Kasdim melawan mereka, yang membunuh teruna mereka dengan pedang dalam rumah kudus mereka, dan tidak menyayangkan teruna atau gadis, yang tua atau yang lemah;  semua diserahkan TUHAN ke dalam tangannya…”  apakah ini kisah yang tragis? Ini adalah kisah yang sangat tragis. Dengan kata lain, Israel menggenapi nubuatan Yehezkiel pasal 16 dan 23 dan menjadi pelacur. Itulah sebabnya sang suami menghancurkan mereka. 


Of course, this could never happen to the Christian church.  Do you think? It only could happen to Israel.  It could never happen to the Christian church.  You think? Let's go now and examine this concept with the  New Testament church; New Testament Israel.  Let me ask you, did Jesus marry His people when He  came to this earth?  Yes, He did. In a certain sense He married them.  He formed a covenant relationship with them.  Notice Ephesians 5:25-27, 25 Husbands, love your wives, just as Christ also…”  what? “… also loved the church and gave Himself for her…”  So the relationship between husband and wife is used to illustrate the relationship between Jesus Christ  and His what? church.  Jesus is the husband, and His church is the what?  is the bride.

Tentu saja, ini tidak mungkin terjadi pada gereja Kristen, begitu pikir kalian? Itu hanya bisa terjadi pada Israel, itu tidak mungkin terjadi pada gereja Kristen. Kalian pikir begitu? Marilah sekarang kita memeriksa konsep ini dengan gereja Perjanjian Baru, Israel Perjanjian Baru. Coba saya tanya, apakah Yesus menikahi umatNya ketika Dia datang ke dunia ini? Ya, betul. Dalam pengertian tertentu Yesus menikahi mereka.  Dia membuat hubungan perjanjian dengan mereka. Perhatikan Efesus 5:25-27,  “25 Hai suami-suami, kasihilah isteri kalian sebagaimana Kristus juga…” apa? “…juga telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan Diri-Nya baginya.”
Maka hubungan antara suami dan istri dipakai untuk menggambarkan hubungan antara Yesus Kristus dengan apaNya? GerejaNya. Yesus adalah sang suami, dan gerejaNya adalah apa? Mempelai wanitaNya.


Notice 2 Corinthians 11:2,  here it's explicit.  The apostle Paul says, speaking about the Corinthian church, For I am jealous for you with godly jealousy. For I have betrothed you to one husband, that I may present you as a chaste virgin to Christ.”
Let me ask you, was the early church, the earliest church,  a pure church? It was most certainly a pure church.  Was it in a proper covenant relationship with Jesus Christ?  You can read the book, Acts of the Apostles, folks. It was a pure church.  It was a conquering church, represented by the white horse,  going out conquering, and to conquer. It instilled terror in the hearts of sinners,  because of the righteousness, and holiness of those who belonged to the church.  But then something happened.  Apostasy came into the church. 
Notice 2 Thessalonians 2:3-4.  By the way, this is talking about the antichrist.  We're going to deal with the antichrist later in this series.  We're going to talk about the beast. Notice 2 Thessalonians 2:3-4.  It says, Let no one deceive you by any means; for that Day…” that means the day of the coming of Jesus “…that Day will not come unless the falling away comes first…” the expression, “falling away”, is one Greek word, and the word is ἀποστασία [apostasia], where we get our English word “apostasy”. In other words, Jesus will not come until the apostasy comes  first, “…and the man of sin is revealed…”   What is sin? Remember this: transgression of the law.  It's going to be a man who's going to say that it's okay to transgress the law of God. He's going to play games with the Holy Law of God.  And it says, “…and the man of sin is revealed, the son of perdition…”  Do you know the only other person in the Bible who is  called the son of perdition? Judas Iscariot.  Was Judas an outsider?  Was Judas some pagan that warred against Jesus Christ  from outside? No! He even betrayed Jesus with a kiss!  In other words, the antichrist is not going to arise from without, he's going to arise from where? from within the church; just like with Israel. And it says in verse 4, notice what this antichrist is going to do, “…who opposes and exalts himself above all that is called God or that is worshiped, so that he sits as God…” is he going to proclaim himself to be God? Absolutely.  We're going to notice in the prophecy about the beast  that he speaks blasphemies against God.  And blasphemy is when an individual, who is a mere man,  claims to be God. And so it says: “…that he sits as God in the temple of God, showing himself that he is God.” Do you know what the temple of God is? 
A lot of people today are looking to the Middle East.  They say, “Oh the Jewish temple has to be rebuilt.”  But every other place that the apostle Paul uses that  expression, “temple of God”, he's referring to  the Christian church.  For example, Ephesians 2:19-21, he speaks of the Ephesians  as being the temple of God.  We read from 1 Corinthians 6 where it says that  we are the temple.  2 Corinthians 3 says that the church of Corinth is the temple.  In other words, the temple is not that temple in the Middle East, because Jesus says, “Your house is left  unto you desolate.”  The temple is the church. 

Perhatikan 2 Korintus 11:2, di sini jelas sekali. Rasul Paulus berkata, berbicara tentang gereja Korintus, 2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu suami, agar aku bisa menyerahkan kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”
Coba saya tanya, apakah gereja yang mula-mula, gereja yang pertama, gereja yang murni? Betul sekali itu adalah gereja yang murni. Apakah dia memiliki hubungan perjanjian yang baik dengan Yesus Kristus? Kalian bisa membaca bukunya, Acts of the Apostles, Saudara-saudara, itu adalah gereja yang murni. Itu adalah gereja yang menaklukkan, digambarkan oleh seekor kuda putih, yang maju untuk menaklukkan dan menang. Dia menanamkan rasa takut di hati orang-orang berdosa, karena kebenaran dan kekudusan mereka yang ada di gereja tersebut. Tetapi kemudian sesuatu terjadi. Kemurtadan masuk ke dalam gereja.
Simak 2 Tesalonika 2:3-4. Nah, ini berbicara tentang Antikristus. Kita nanti akan membahas Antikristus dalam kelanjutan serial ini. Kita akan berbicara tentang si binatang. Simak 2 Tesalonika 2:3-4, dikatakan, 3Janganlah kamu membiarkan dirimu  disesatkan orang dengan cara yang bagaimana pun juga, sebab Hari itu…” artinya hari kedatangan Yesus, “…Hari itu tidak akan tiba, sebelum kemurtadan itu datang dahulu,…” ungkapan “kemurtadan” berasal dari sebuah kata Greeka, dan kata itu adalah ἀποστασία [apostasia], dari mana kita mendapatkan kata dalam bahasa Inggris “apostasy”(kemurtadan). Dengan kata lain Yesus tidak akan datang sebelum kemurtadan itu terjadi duluan, “…dan manusia dosa itu terungkap…”  apa itu dosa? Ingat ini: pelanggaran hukum. Ini adalah seorang manusia yang akan mengatakan tidak apa-apa melanggar hukum Allah. Dia akan bermain-main dengan hukum Allah yang kudus. Dan dikatakan,  “…dan manusia dosa itu terungkap,  yaitu si anak kebinasaan…”  tahukah kalian satu-satunya orang lain di dalam Alkitab yang disebut anak kebinasaan? Yudas Iskariot. Apakah Yudas orang luar? Apakah Yudas seorang penyembah berhala yang berperang melawan Yesus Kristus dari luar? Tidak! Dia bahkan mengkhianati Yesus dengan sebuah ciuman. Dengan kata lain, Antikristus ini tidak akan muncul dari luar. Dia akan muncul dari mana? Dari dalam gereja, sama seperti pada Israel. Dikatakan di ayat 4, simak apa yang akan dilakukan Antikristus ini, “…4 yang melawan dan meninggikan dirinya di atas segala yang disebut Allah atau yang disembah, agar supaya ia duduk sebagai Allah…”  apakah dia akan memproklamasikan dirinya sebagai Allah? Betul sekali. Kita akan lihat dalam nubuatan tentang binatang itu, dia mengucapkan hujatan melawan Allah. Dan menghujat ialah bila seorang manusia biasa mengklaim sebagai Allah. Maka dikatakan, “…ia duduk sebagai Allah di Bait Allah dan menyatakan dirinya bahwa dia adalah Allah.” Tahukah kalian apa itu Bait Allah?
Banyak orang hari ini memandang ke arah Timur Tengah. Mereka berkata, “Oh, Bait Suci Yahudi harus dibangun kembali.” Tetapi di semua tempat lain di mana rasul Paulus memakai istilah “bait suci Allah” dia mengacu kepada gereja Kristen. Misalnya, Efesus 2:19-21 dia berbicara tentang jemaat Efesus sebagai bait suci Allah. Kita membaca dari 1 Korintus 6 di mana dikatakan bahwa kitalah bait suci itu. 2 Korintus 3 mengatakan bahwa gereja Korintus adalah bait suci. Dengan kata lain, bait suci di sini bukanlah bait suci di Timur Tengah, karena Yesus berkata,“…rumahmu ini telah ditinggalkan kepadamu terlantar.” [Matius 23:38]. Bait suci adalah gereja.


So let me ask you, where was the apostasy going to arise?  It was going to arise where? in the church.  And the book of Revelation describes this endtime apostasy  of the Christian church. 

Jadi coba saya tanya, di manakah kemurtadan itu akan muncul? Dia akan muncul dari mana? Di dalam gereja. Dan kitab Wahyu menggambarkan kemurtadan akhir zaman dari gereja Kristen ini.

I want you to notice Revelation 17. We're going to see the characteristics here.  You're going to now see some similarities with what we  studied from Israel in the Old Testament. Revelation 17:1.  1 Then one of the seven angels who had the seven bowls came and talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the great…” what? “…of the great harlot who sits on many waters…” Oh, that great harlot must be Iraq. In the light of what we studied from the history of Israel,  would this be some pagan nation, or would this be those who  profess to be God's people?  It must be those who profess to be God's people,  because it speaks of a great harlot. 
And, by the way, let me tell you something.  I'm not going to identify who the great harlot is today.  But by the characteristics you're going to know who it is.  And later on in this series we are going to study a little bit  more, and identify what this power is. 

Saya mau kalian menyimak Wahyu 17. Kita akan melihat karakteristiknya di sini. Kalian akan melihat sekarang beberapa persamaan dengan apa yang telah kita pelajari tentang Israel di zaman Perjanjian Lama. Wahyu 17:1,1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas…” apa? “…pelacur besar, yang duduk di atas banyak air.” Oh, pelacur besar itu pasti Irak. Sejalan dengan apa yang telah kita pelajari dari sejarah Israel, apakah dia suatu bangsa penyembah berhala atau apakah ini adalah mereka yang mengaku sebagai umat Allah? Itu pastilah mereka yang mengaku sebagai umat Allah karena dia berbicara sebagai pelacur besar.
Nah, saya akan mengatakan sesuatu. Saya tidak akan mengidentifikasi siapa pelacur besar itu hari ini. Tetapi melalui karakteristik-karakteristiknya kalian akan tahu siapa dia. Lalu nanti lebih lanjut dalam serial ini kita akan mempelajari sedikit lebih banyak dan mengidentifikasi siapa kekuasaan ini.


Now notice who this harlot is.  Chapter 17, and verse 5 of Revelation.  “And on her forehead a name was written: MYSTERY…” what is the name of this harlot?  “…MYSTERY, BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF HARLOTS AND OF THE ABOMINATIONS OF THE EARTH…” What is the name of this harlot?  Her name is what? Her name is “MYSTERY, BABYLON THE…” what? “…THE GREAT”
Does this have any relationship with the second angel's message?  The second angel's message says “Babylon is fallen, is fallen, that great city…”  Here it says that this harlot's name is what? Babylon. 

Sekarang perhatikan siapa pelacur ini. Pasal 17 ayat 5 dari Wahyu.  “5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama: MISTERI…”  apa nama pelacur ini?   “…MISTERI, BABEL BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI  KEKEJIAN BUMI…”  Siapa nama pelacur ini? Siapa namanya? Namanya ialah   “…MISTERI, BABEL…”  apa?  “…BESAR”. Apakah ini ada hubungannya dengan pekabaran malaikat kedua? Pekabaran malaikat kedua berkata, “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu”. Di sini dikatakan bahwa nama pelacur itu siapa? Babel (Babilon).


By the way, we're told also in Revelation 17:1 that she  sits upon many waters.  What does the act of sitting mean? The act of sitting means that she rules. 
Notice: chapter 17, and verse 1. 1 Then one of the seven angels who had the seven bowls came and talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the great harlot who sits…”  where? “…on many waters…”
Now sitting on many waters would mean that she  rules over the waters.  But what do the waters represent?  Notice Revelation 17:15, it says:  15 Then he said to me, ‘The waters which you saw, where the harlot sits, are peoples, multitudes, nations, and tongues.’”
Let me ask you, is she ruling, basically, globally? Yes.  Revelation 13 says that the whole world wandered after  the what? the beast, who is the same as the harlot,  we're going to notice. 

Nah, kita mendapat tahu dari Wahyu 17:1 bahwa dia duduk di atas banyak air. Apa maksudnya tindakan menduduki? Menduduki berarti dia memerintah.
Perhatikan, pasal 17 ayat 1, 1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk…” di mana? “…di atas banyak air.”
Nah, duduk di atas banyak air berarti dia memerintah atas banyak air itu. Tetapi air itu melambangkan apa? Simak Wahyu 17:15, dikatakan,15 Lalu ia berkata kepadaku: ‘Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.”
Coba saya tanya, apakah dia memerintah secara global pada dasarnya? Ya. Wahyu 13 berkata “…seluruh dunia heran lalu mengikut…” siapa? “…Binatang itu”, yang nanti akan kita lihat bahwa itu sama dengan si pelacur.


And so we have to find a harlot church, because a harlot  represents a fallen church, according to what we've studied. It has to be a church that is what? global, or worldwide.  But there's more; it has to be a church that is involved with the nations, with the political nations of the world. Notice Revelation 17:2, it's not only a church, it's not only a fallen church, it fornicates with the kings of the earth just like Israel did.  It says in Revelations 17:2  “ with whom the kings of the earth committed fornication, and the inhabitants of the earth were made drunk with the wine of her fornication.’” Let me ask you, does she fornicate with the kings  of the earth just like Israel did? Absolutely! 

Maka kita harus mencari suatu gereja pelacur, karena seorang pelacur melambangkan sebuah gereja yang murtad menurut apa yang telah kita pelajari. Itu haruslah sebuah gereja yang apa? Yang global atau mendunia. Tetapi masih ada lagi, itu haruslah sebuah gereja yang terlibat dengan bangsa-bangsa, dengan bangsa-bangsa politik dunia. Perhatikan Wahyu 17:2. Ini bukan hanya sebuah gereja, bukan hanya sebuah gereja murtad, tetapi dia berzinah dengan raja-raja bumi seperti yang dulu dilakukan Israel. Dikatakan di Wahyu 17:2, 2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah dimabukkan oleh anggur percabulannya."
Coba saya tanya, apakah dia berzinah dengan raja-raja di bumi sama seperti Israel? Betul sekali!


But I want you to notice that she also has daughters.  Did we notice that about Israel?  Notice Revelation 17:5,  And on her forehead a name was written: MYSTERY, BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF HARLOTS AND OF THE ABOMINATIONS OF THE EARTH.” Do we have the word “abominations” here, too?  We have the word “fornication”, we have the word “harlot”, she controls the “many waters of the world: nations, multitudes, tongues, and peoples.” Absolutely! And, by the way, if she's a mother, she must have daughters,  because I don't know the first mother that never had children.  I know women who didn't have children,  but “mothers” have children.
And because she's a harlot, her daughters are also harlots

Tetapi saya mau kalian perhatikan dia juga memiliki anak-anak perempuan. Apakah kita melihat hal itu di Israel? Simak Wahyu 17:5, 5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama: MISTERI, BABEL BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI  KEKEJIAN BUMI…”  Apakah kita juga bertemu dengan kata “kekejian” di sini juga? Ada kata “berbuat cabul”, ada kata “pelacur”, dia memerintah atas “banyak air” dunia: bangsa-bangsa, orang banyak, bahasa, dan kaum”. Betul sekali! Dan jika dia seorang ibu, tentunya dia punya anak, karena saya belum pernah tahu ada ibu yang tidak punya anak. Saya kenal perempuan-perempuan yang tidak punya anak, tetapi seorang “ibu” pasti punya anak. Dan karena dia seorang pelacur, anak-anak perempuannya juga pelacur.


Now notice that she gives wine to the nations.  Revelation 17:2.  “ 2 …‘ with whom the kings of the earth committed fornication, and the inhabitants of the earth were made drunk with the wine of her fornication.’”
You'll just have to accept by faith what I'm going to say now. The wine represents her false teachings in contradiction to the first angel's message.  She fell because she rejected the first angel's message.  The wine is the opposite of the first angel's message.  We're going to study that in our next lecture.  In other words, she gives her false teachings, and her false  practices to the nations, and she makes them what? drunk.  That's why when you preach the truth, people don't want to accept it. It's almost impossible to give a Bible study to a drunk. Of course, we're speaking about spiritual drunkenness.  We're not talking about literal drunkenness. 

Sekarang perhatikan dia memberikan anggur kepada bangsa-bangsa. Wahyu 17:2, 2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah dimabukkan oleh anggur percabulannya.”
Saat ini kalian harus percaya saja apa yang akan saya katakan. Anggur melambangkan ajaran-ajaran sesatnya yang bertentangan dengan pekabaran malaikat pertama. Dia jatuh (roboh) karena dia menolak pekabaran malaikat pertama. Anggur itu adalah kebalikan dari pekabaran malaikat pertama. Kita akan mempelajari ini dalam ceramah berikutnya. Dengan kata lain, dia memberikan ajaran-ajaran sesatnya dan praktek-praktek sesatnya kepada bangsa-bangsa, dan dia membuat mereka apa? Mabuk. Itulah mengapa bila kita menyampaikan kebenaran, orang-orang tidak mau menerimanya. Nyaris mustahil memberikan pelajaran Alkitab kepada orang yang mabuk. Tentu saja kita berbicara tentang mabuk rohani. Kita tidak berbicara tentang mabuk secara harafiah.


I want you to notice how this harlot is dressed.  Revelation 17:4. Let me ask you, was Israel dressed with gold,  and with silver, and her ornaments, and everything? Yeah.  Notice Revelation 17:4. The woman was arrayed in purple and scarlet…”  hmmm,   “…and adorned with gold and precious stones and pearls, having in her hand a golden cup full…” here it is again! Full of what?  “…of abominations and the filthiness of her fornication.” 
Is she decked with jewelry? She most certainly is.  Does she want to impress her lovers with her riches,  and her looks? Absolutely.  She's a global system, and everybody's impressed,  because of all of the riches, and all of the wonderful gold,  and the silver that she has.  And, by the way, you noticed that the colors that she majors  in are purple and scarlet, never blue.  Because, as we're going to notice in our next lecture,  blue represents the law of God, and this system is contrary to God's Holy Law. 

Saya mau kalian perhatikan bagaimana pelacur ini berpakaian. Wahyu 17:4. Coba saya tanya, apakah Israel mengenakan emas dan perak dan perhiasan segala macam? Ya. Simak Wahyu 17:4,4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi…”  hmmm, “…yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan…” sekali lagi! Penuh dengan apa? “…dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.”
Apakah dia dihiasi oleh perhiasan? Betul sekali. Apakah dia ingin mengesankan kekasih-kekasihnya dengan kekayaannya dan penampilannya? Betul sekali. Dia adalah suatu sistem global, dan semua orang terkesan oleh segala kekayaan itu dan oleh semua emas dan perak yang indah yang dimilikinya. Dan, kalian perhatikan, warna-warna yang dominan padanya adalah ungu dan kirmizi, tidak pernah ada biru, karena nanti dalam ceramah kita berikutnya, akan dibahas bahwa biru itu melambangkan hukum Allah, dan sistem ini bertentangan dengan Hukum Allah yang kudus.


Now I want you to notice also that this woman is an assassin.  You know, this woman has killed God's people.  Did we find that of Israel in the Old Testament?  We most certainly did. Revelation 17:6, I saw the woman, drunk with the blood of the saints and with the blood of the martyrs of Jesus. And when I saw her, I marveled with great amazement.”

Sekarang saya mau kalian memperhatikan juga bahwa perempuan ini adalah seorang pembunuh. Kalian tahu, perempuan ini telah membunuh umat Allah. Apakah kita menemukan itu dalam Perjanjian Lama? Benar sekali. Wahyu 17:6,  “6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah martir-martir Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.”


Now I want to show you something which is very important for what we're going to study in the future.  This harlot is only one part of Babylon. She's the main protagonist of Babylon.  But Babylon in Revelation is composed of three parts.  Are you understanding what I'm saying?  She is, for example, like Jezebel.  You know, Jezebel was the key figure.  She manipulated everything, and her false prophets did what she said, and the king, king Ahab, did what she said.  But she was the main power behind the king, and behind the false prophets.  It's kind of like John the Baptist.  Do you know John the Baptist also had three enemies? It looks like the Devil works in groups of three. Because with John the Baptist was there a king  that was involved? Yes.  Was there a mother that was involved? Yes.  Was there a daughter who was involved? Yes.  Do you see, this story in Revelation is actually  prefigured by the story of Elijah, and it's prefigured by  of the story of the death of John the Baptist.  In other words, if you know how the different actors  interplayed in the story of Elijah, and in the story of  John the Baptist, the three enemies of Elijah,  and John the Baptist, you're going to know how everything  is going to pan out at the end of time. We don't have time to get into Elijah and John the Baptist. We'd have to have one lecture for each in order to understand how the relationship between these three enemies in the days of Elijah, and these three enemies in the days of John the Baptist, prefigure perfectly what's going to happen at the end of time.  But I want you to notice that Babylon has three parts.  Revelation 16:19. It says there in Revelation 16:19, 19 Now the great city was divided into…”  what? “…into three parts…” What is the great city? Babylon, right?  We've already identified the great city as Babylon. “…the great city was divided into three parts…” So how many parts does Babylon have? three. And in case you're wondering whether the expression, the great city, is referring to Babylon, let's continue reading. “…and the cities of the nations fell. And great…”  what? “…Babylon was remembered before God, to give her the cup of the wine of the fierceness of His wrath.”  Is God going to pour out His wrath upon Babylon like He did upon Israel in the Old Testament because of her abominations, because of her fornication, because of the wine that she gives to the nations, etc. etc., because she shed innocent blood? Absolutely! This is a repetition of history. But at the end it's global. In other words, the history of Israel is a model in miniature, it's a small scale model of what is going to happen on a global  scale at the end of time. 
Sekarang saya mau menunjukkan sesuatu kepada kalian yang sangat penting bagi apa yang akan kita pelajari nanti. Pelacur ini hanya satu bagian dari Babilon (Babel). Dialah protagonis utama Babilon. Tetapi di kitab Wahyu, Babilon terdiri atas tiga bagian. Apakah kalian paham apa yang saya katakan? Ibaratnya dia seperti Izebel. Kalian tahu bahwa Izebel adalah tokoh utamanya. Dia yang memanipulasi semuanya. Dan nabi-nabi palsunya melakukan apa yang disuruhnya, dan rajanya, Raja Ahab, melakukan apa yang dikatakannya. Tetapi dialah tokoh utamanya di belakang sang raja dan di belakang para nabi palsu.  Mirip juga dengan kisah Yohanes Pembaptis. Tahukah kalian Yohanes Pembaptis juga memiliki tiga musuh? Sepertinya Iblis selalu bekerja dalam kelompok bertiga.  Karena dengan Yohanes Pembaptis, apakah di sana ada seorang raja yang terlibat? Iya. Apakah ada seorang ibu yang terlibat? Ya. Apakah ada seorang putri yang terlibat? Ya. Apakah kalian lihat, kisah di Wahyu ini sesungguhnya sudah dilambangkan lebih dulu oleh kisah Elia, dan dilambangkan lebih dulu oleh kisah kematian Yohanes Pembaptis. Dengan kata lain, jika kita tahu bagaimana pemain-pemain yang berbeda itu berperan dalam kisah Elia, dan dalam kisah Yohanes Pembaptis, ketiga musuh Elia dan ketiga musuh Yohanes Pembaptis, kita akan tahu bagaimana semuanya nanti akan terjadi pada akhir zaman. Kita tidak punya waktu untuk membahas tentang kisah Elia dan Yohanes Pembaptis. Kita harus mengadakan satu ceramah sendiri untuk masing-masing kisah itu agar bisa memahami bagaimana hubungan antara ketiga musuh itu di zaman Elia, dan ketiga musuh itu di zaman Yohanes Pembaptis secara sempurna melambangkan lebih dulu apa yang akan terjadi pada akhir zaman. Tetapi saya mau kalian menyimak bahwa Babilon memiliki tiga bagian. Wahyu 16:19 dikatakan di sana,  “19 Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi…” apa?  “…tiga bagian…”  Kota besar itu apa? Babilon (Babel), bukan? Kita sudah mengidentifikasi kota besar itu sebagai Babilon. “…terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian…”  Jadi Babilon punya berapa bagian? Tiga. Dan sekiranya kalian bertanya-tanya, apakah istilah “kota besar” itu mengacu kepada Babilon marilah kita lanjutkan membaca,  “…dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa. Maka teringatlah Allah akan…”  siapa?  “…Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.” Apakah Allah akan mencurahkan murkaNya ke atas Babilon sebagaimana Dia lakukan atas Israel di zaman Perjanjian Lama karena kekejian-kekejiaan Israel, karena perzinahannya, karena anggur yang diberikannya kepada bangsa-bangsa, dll. dll. karena Israel telah membunuh orang-orang yang tidak berdosa? Betul sekali. Ini adalah pengulangan sejarah. Tetapi pada akhir masa, itu terjadi secara global. Dengan kata lain, sejarah Israel merupakan model miniatur, model skala kecil dari apa yang akan terjadi dalam skala global pada akhir zaman.


Now you say, what are the three parts of Babylon?  Revelation 16:13-14 it says: 13 And I saw three unclean spirits like frogs coming out of the mouth of the dragon…” there's one,  “…out of the mouth of the beast…”  there's two, “…and out of the mouth of…”  whom? “…out of the mouth of the false prophet…”
What are the three parts of Babylon? the dragon,  the beast, and the false prophet. In lecture number ten of this series,  we're to talk about the beast. In lecture number eleven we're going to talk about the false prophet.  And in several lectures we're going to talk about the dragon.  You see, the beast is the same as the harlot.  The false prophet is the same as the harlot's daughters. And the dragon is the same as the kings.  In other words, at the end of time, there's going to be a three-fold alliance between:
·       the beast or the harlot, 
·       the false prophet or the daughters, 
·       and the kings or the dragon. 
And they're going to all join together in opposition  against God's people. Those are the three parts of Babylon, but who is the main  protagonist of this story?  Who is the one who's moving all the strings?  It is the harlot, or the beast, because the Bible says that the whole world wondered after the beast. It says that the harlot sits upon multitudes, nations,  tongues, and peoples.  In other words, the beast and the harlot do the same thing.  They control, basically, the world.  And the kings go along, and the daughters also go along,  just like in the story of Elijah. 

Sekarang kalian berkata, apakah ketiga bagian Babilon itu?
Wahyu 16:13-14 mengatakan,  “13 Dan aku melihat tiga roh najis yang menyerupai katak keluar dari mulut naga…” satu, “…dan dari mulut binatang…” ini dua, “…dan dari mulut…”  siapa?  “…nabi palsu.”
Apa ketiga bagian Babilon? Si naga, si binatang, dan si nabi palsu. Dalam ceramah ke-10 dari serial ini kita akan berbicara tentang si binatang. Dalam ceramah ke-11 kita akan berbicara tentang si nabi palsu. Dan dalam beberapa ceramah kita akan berbicara tentang si naga. Kalian lihat, binatang itu sama dengan si pelacur. Nabi palsu sama dengan anak-anak perempuan si pelacur, dan si naga itu sama dengan raja-raja bumi. Dengan kata lain pada akhir zaman akan ada persekutuan tiga rangkai antara:
·       si binatang atau pelacur,
·       si nabi palsu atau anak-anak perempuannya,
·       dan raja-raja bumi atau si naga.
Dan mereka akan bersatu bersama-sama menentang umat Allah. Itulah ketiga bagian Babilon. Tetapi siapakah protagonis utamanya dalam cerita ini? Siapakah yang menggerakkan semua peranan? Itulah si pelacur atau si binatang, karena Alkitab berkata seluruh dunia mengagumi binatang itu. Alkitab berkata bahwa si pelacur duduk di atas kumpulan orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum. Dengan kata lain, binatang itu dan si pelacur melakukan hal yang sama. Pada dasarnya mereka mengendalikan dunia. Dan raja-raja bumi mengikutinya, dan anak-anak perempuannya juga mengikutinya, sama seperti dalam kisah Elia.

Now let me ask you, Are the kings eventually going to hate  this system? Revelation 17:16.  Of course, all of this is coincidence.  Huh! I don't think so! There's too many parallels. Revelation 17:16.  “And the ten horns which you saw on the beast…”  those represent kings; you can read it in Revelation 17 “…these will…”  what?   “…hate the harlot, make her desolate and…”  what?   “…naked, eat her flesh and burn her with fire.”

Sekarang coba saya tanya, apakah raja-raja bumi itu akhirnya akan membenci sistem ini? Wahyu  17:16. Tentu saja, semuanya itu adalah suatu kebetulan. Huh! Saya rasa tidak! Ada terlalu banyak paralelnya. Wahyu 17:16,  “16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat pada binatang itu…”  tanduk-tanduk itu melambangkan raja-raja, kalian bisa membacanya di Wahyu 17, “…mereka akan…” apa? “…membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia terlantar, dan…” apa?  “…telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.”


Let me ask you, in the light of all of this, what does God  invite His people to do?  Let me ask you, are there a lot of God's  people in these systems?  Are there a lot of people that belong to this system which is known as the harlot? Oh sure.  Are there a lot of God's people in the system that's known  as the false prophet? Absolutely!  Are there many of God's people even among the kings  of the earth, or the rulers of the earth? Absolutely! So what does God say to them?  Revelation 18:1-5.  1 After these things I saw another angel coming down from heaven, having great authority, and the earth was illuminated with his glory. And he cried mightily with a loud voice, saying, ‘Babylon the great is fallen, is fallen, and has become a dwelling place of demons, a prison for every foul spirit, and a cage for every unclean and hated bird!..”  does that sound like a place that you want to be?  Now why has Babylon become like that? filled with demons,  and evil spirits? Verse 3,  “…For…” that means because,  “…all the nations have drunk of the wine of the wrath of her fornication…” Why is she filled with demons? because every person has drunk  her what? her wine.  So we need to know what the wine is. It says:  “…the kings of the earth have committed fornication with her, and the merchants…” see, even the business people of the world  “…the merchants of the earth have become rich through the abundance of her luxury.’ And I heard another voice from heaven saying, ‘Come out of her, My people…” God has a people in this system.  In this three-fold system God has a people,  and God is calling them out, because notice  what it continues saying  “…‘Come out of her, My people lest you share in her sins, and lest you receive of her plagues…” How many are her plagues? seven  “…For her sins have reached to heaven, and God has remembered her iniquities.’…”

Coba saya tanya, sehubungan dengan semua ini, Allah mengundang umatNya untuk berbuat apa? Coba saya tanya, apakah di dalam sistem ini ada banyak umat Allah? Apakah ada banyak orang yang tergabung dalam sistem ini yang dikenal sebagai si pelacur? Oh, pasti. Apa ada banyak umat Allah dalam sistem yang dikenal sebagai si nabi palsu? Tentu saja! Apakah ada banyak umat Allah di antara raja-raja di bumi atau pemimpin-pemimpin bumi? Betul sekali! Jadi, apa kata Allah kepada mereka? Wahyu 18:1-5,  “1 Kemudian setelah itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. 2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel yang besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan penjara bagi semua roh najis dan kandang segala burung yang najis dan yang dibenci…”  apakah ini jenis tempat di mana kita ingin berada? Nah, mengapa Babilon menjadi tempat seperti itu, dipenuhi oleh setan-setan dan roh-roh jahat? Ayat 3, “…karena…”  artinya oleh sebab, “…semua bangsa telah minum dari anggur murka cabulnya…”  Mengapa dia dipenuhi oleh setan-setan? Karena setiap orang telah minum apanya? Anggurnya. Jadi kita perlu tahu anggurnya itu apa. Dikatakan, “…dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang…”  lihat, bahkan para pengusaha di bumi,   “…pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan kemewahannya.’ Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: ‘Keluarlah darinya, hai umat-Ku, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya…” Berapa jumlah malapetakanya? Tujuh. “… Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.”


Question: is God going to have a faithful remnant  at the end of time? What are they going to have on their forehead? the seal of God.  What are the wicked going to have? Could that have something to do with sun worship?  Are you understanding me or not?  And what's going to happen to those who do not  have the seal of God?  They will be what? They will be destroyed by the wrath of God.  That's why God in His love  ~  see, this is not a message of hate, it is love  ~ God says, “I have people in Babylon.  Come out of her, My people.  Don't stay in there.  Because if you stay in there, you're going to receive her  plagues, because the plagues are for her.” 
And, of course, the big question is, Will we accept the call of  God, and come out of Babylon, and be among those who keep  the commandments of God

Pertanyaan: Apakah Allah akan memiliki suatu umat sisa yang setia pada akhir zaman? Mereka akan memiliki apa pada dahi mereka? Meterai Allah. Apa yang akan dimiliki oleh orang-orang jahat? Mungkinkah itu ada kaitannya dengan penyembahan matahari? Apakah kalian paham atau tidak? Dan apa yang akan terjadi pada mereka yang tidak memiliki meterai Allah? Mereka akan diapakan? Mereka akan dibinasakan oleh murka Allah. Itulah sebabnya, dalam kasihNya, Allah berkata ~ lihat, ini bukan pesan kebencian, ini pesan cinta ~ “Aku memiliki umat di Babilon. Keluarlah dari sana, umatKu. Jangan tinggal di sana. Karena jika kamu tinggal di sana, kamu akan menerima malapetaka-malapetakanya, karena malapetaka-malapetaka tersebut diperuntukkan dia.”
Dan tentu saja pertanyaannya yang terpenting ialah, apakah kita akan menerima panggilan Allah dan keluar dari Babilon dan bergabung dengan mereka yang memelihara perintah-perintah Allah.


12 09 17



No comments:

Post a Comment