_____MICHIGAN CAMP MEETING 2017_____
Part 02/03 - Stephen Bohr
THE
TRUTH ABOUT JUDGMENT
https://www.youtube.com/watch?v=rX7AkdZWhoM
Dibuka
dengan doa
The
SDA church has a unique way of studying Bible prophecy. Basically we use the
method which is called historicism, I prefer to call it the historical method. Basically
it’s a very disciplined approach to the study of Bible prophecy because we have
a beginning point and we have an ending point, and everything that is in
between the beginning point and the ending point.
Gereja
MAHK punya cara yang unik dalam mempelajari nubuatan Alkitab. Pada dasarnya
kita memakai metode yang disebut histori-isme. Saya lebih
suka menyebutnya metode historis. Pada dasarnya ini adalah cara yang sangat
sistematis dalam mempelajari nubuatan Alkitab karena ada titik mulanya, dan ada
titik akhirnya, dan segala yang ada di antara
kedua titik tersebut.
Now
this evening we are going to take a look at a prophecy that probably most, if
not all of us have studied before. But there is a portion of this prophecy that
we don’t dwell on a lot when we have evangelistic meetings. And so we are going
to look at the entire prophecy very briefly in the first part and we are going
to zero in on the portion that is not touched upon in very much detail.
Nah
malam ini kita akan menyimak suatu nubuatan yang sebagian besar dari kita kalau
tidak semuanya, telah pernah mempelajarinya sebelumnya. Tetapi ada satu bagian
dari nubuatan ini yang tidak banyak kita bahas dalam pertemuan-pertemuan
penginjilan kita. Maka di bagian pertama ini kita akan melihat ke keseluruhan
nubuatan itu secara singkat, lalu kita akan fokus pada bagian yang tidak
terlalu banyak dibahas secara mendetail tersebut.
Turn
with me in your bibles to Daniel 7 and we are going to go through the sequence in
this chapter very quickly.
In
Daniel 7 we have a lion. What kingdom does the lion represent? Babylon. 605-539
BC.
And
then we have a bear. The bear represents which kingdom? The Medes and the
Persians. They ruled from 539-331 BC.
And
then you have a third beast which is a leopard. And the leopard beast
represents Greece, very well. And Greece of course ruled from 331-168 BC.
And
then you have what you call a non-descript beast. Actually all these are
non-descripts: lions with wings, leopards with four heads, they don’t exist in
real life. But anyway the fourth beast is actually a dragon beast, it’s not
called a dragon in Daniel 7 but in Revelation 12 this empire is called the
dragon who wants to kill the Child when the Child is born. So the fourth beast
is a dragon beast. And this fourth beast represents which kingdom? It
represents the kingdom of Rome, the Roman empire. But you’ll notice that this
fourth beast, this dragon beast has more than one stage of dominion.
·
For a while this fourth
beast ruled by itself with no horn on its head.
· But then after a while we are told that this beast, this dragon
beast sprouts ten horns on its head after the empire has ruled for a while by
itself without horn. And of course we know, that the ten horns represent the
divisions of the Roman empire as a result of the barbarian invasions,
barbarians came from the north of the empire and carved up what had been the
Roman empire. And according to historians the ten kingdoms were complete in the
year 476 when the last Roman emperor of the west was deposed. His name was
Romulus Augustulus.
· And then you find that
among the ten kingdoms rises a little horn. Actually in the Aramaic it says, “it rises from littleness”. In other
words, at first this horn is little but then it becomes huge. And basically what this horn does as it rises
from the head of this dragon beast once
the ten horns are complete, is that the little horn uproots three of the ten
horns. And once the three horns are uprooted, the little horn can reign supreme
without any opposition. And basically, as we know, as we have studied as
Adventists, the little horn ~ the Papacy ~ using the power of the state
actually uprooted three heretical kingdoms that were Arian ~ they believed that
Jesus was the first creature of God, Jesus was a created being, and so the
Papacy appealed to the empire to uproot these three kingdoms: the Heruli in the
year 493, the Vandals in the year 534, and the Ostrogoths in the year 538. So
in the year 538 the last opposing of the powers was uprooted by the Papacy
joining with the power of the emperor of the state.
Bersama
saya mari bukalah Alkitab kalian ke Daniel pasal 7, dan kita akan melihat
urut-urutan pasal ini dengan cepat.
Di
Daniel 7, ada seekor singa. Kerajaan apa yang dilambangkan singa itu? Babilon.
605-539BC.
Lalu
ada seekor beruang. Beruang itu mewakili kerajaan apa? Medo-Persia. Mereka
berkuasa dari 539-331BC.
Lalu
ada binatang ketiga, yaitu seekor macan tutul. Dan macan tutul ini melambangkan
Greeka, bagus sekali. Dan Greeka tentunya berkuasa dari 331-168BC.
Kemudian
ada seekor binatang yang ajaib. Sebenarnya semua binatang tadi ajaib: singa
bersayap, macan tutul berkepala empat, semuanya tidak ada dalam kehidupan
nyata. Nah, binatang keempat ini sebenarnya adalah seekor naga. Di Daniel 7 dia
tidak disebut naga, tetapi di Wahyu pasal 12, kerajaan itu disebut naga, yang
ingin membunuh Anak itu ketika Anak itu lahir. Maka binatang keempat adalah
seekor naga. Dan binatang keempat ini melambangkan kerajaan mana? Melambangkan
kerajaan Roma, kekaisaran Romawi.
Tetapi
kita akan melihat bahwa binatang keempat ini, naga ini, memiliki lebih dari
satu tahap kekuasaan.
·
Untuk
beberapa waktu lamanya binatang keempat ini berkuasa sendiri tanpa tanduk di
kepalanya.
· Tetapi setelah beberapa waktu lamanya
kita mendapat tahu bahwa pada binatang ini, pada naga ini, tumbuh sepuluh
tanduk di kepalanya, setelah kerajaan itu berkuasa beberapa waktu lamanya tanpa
tanduk. Dan tentu saja kita tahu bahwa kesepuluh tanduk itu melambangkan
divisi-divisi kerajaan Roma akibat invasi bangsa-bangsa barbar. Bangsa-bangsa
barbar yang datang dari sebelah utara kerajaan tersebut, memecah belah apa yang
tadinya adalah kerajaan Roma. Dan menurut para sejarahwan, kesepuluh kerajaan
itu genap terbagi pada tahun 476, ketika kaisar Romawi Barat yang terakhir yang
bernama Romulus Augustulus diturunkan dari takhta.
·
Lalu
dari antara kesepuluh kerajaan itu muncul sebuah tanduk kecil. Sebenarnya dalam bahasa Aram dikatakan,
“dia muncul dari ukuran kecil”. Dengan kata lain, awalnya tanduk
ini kecil, lalu dia menjadi sangat besar. Dan pada dasarnya apa yang dilakukan
tanduk itu saat dia muncul dari kepala binatang naga itu ketika ke-10 tanduk
itu sudah genap, ialah dia mencabut tiga dari ke-10 tanduk tersebut. Dan begitu
ketiga tanduk itu tercabut, tanduk kecil ini bisa menjadi penguasa terbesar
tanpa lawan sama sekali. Dan kita tahu, karena sebagai orang-orang Advent kita
telah mempelajarinya, intinya tanduk kecil ini ~ Kepausan ini ~ telah memakai
kekuasaan pemerintah untuk mencabut ketiga kerajaan yang dianggap sesat karena
mereka adalah golongan Arian, yang meyakini bahwa Yesus adalah ciptaan Allah
yang pertama, Yesus adalah makhluk ciptaan. Maka Kepausan mengajukan kepada
pemerintah kerajaan Roma untuk mencabut ketiga kerajaan tersebut: yaitu
kerajaan Heruli di tahun 493, kerajaan Vandal di tahun 534, dan kerajaan
Ostrogoth di tahun 538. Maka di tahun 538, kerajaan terakhir yang menentang
Kepausan, dicabut oleh Kepausan yang bergabung dengan kekuasaan kaisar yang
memerintah pada waktu itu.
So
basically we have moved in the chain of prophecy without any interruption. We
have moved from Babylon to Medo-Persia, to Greece, to the Roman empire, to the
division of the Roman empire, the uprooting of three kingdoms three of the ten
takes us to 476, and to 538. And then we find the little horn rising to supreme
power, as we know it rules for 1260 years, it speaks blasphemies against the
Most High, it persecutes the saints of the Most High, it thinks it can change
times and laws, and the Bible says that it rules for time, times and a dividing
of time, which ~ we don’t have time to go through but I know that you’ve been
through this before ~ represents 1260 days, but days in prophecy represent
years.
So
this is taking us to which date? It has
taken us all the way as the chain of events without any parenthesis without any
interruptions from the kingdom of Babylon in the year 605 BC all the way down
to the year 1798 when the papal power lost its dominion, because the state, the
power of the state was severed from supporting the Papacy.
This
is historicism. This is the historical method. It’s a beautiful method because
you know at every moment where you are in the flow of history. You know where
history starts and where prophetic history flows, and ultimately these
prophecies end with the setting up of Christ’s everlasting kingdom. So you have
a starting point and an ending point and you have everything in between.
Jadi,
pada dasarnya kita telah mengikuti rangkaian nubuatan tanpa interupsi. Kita
telah mengikuti dari Babilon ke Medo-Persia, ke Greeka, ke kaisaran Roma, ke
terbaginya kekaisaran Roma, ke tercabutnya tiga kerajaan dari kesepuluh
kerajaan yang membawa kita ke tahun 476, dan ke 538. Lalu kita lihat tanduk
kecil itu menjadi sangat berkuasa, seperti yang kita ketahui dia berkuasa
selama 1260 tahun, dia mengucapkan kata-kata hujat menentang Yang Maha Tinggi,
dia mempersekusi orang-orang kudus Yang Maha Tinggi, dia berpikir dia bisa
mengubah waktu dan hukum, dan Alkitab mengatakan bahwa dia berkuasa selama satu
masa, dua masa dan setengah masa yang ~ kita tidak punya waktu untuk membahas
ini tapi saya yakin kalian sudah pernah mendapatkannya sebelumnya ~ yang
melambangkan 1260 hari, tetapi satu hari dalam nubuatan mewakili satu tahun.
Maka ini membawa kita ke tahun berapa? Ini membawa kita terus melalui rangkaian
peristiwa tanpa jeda tanpa terputus dari kerajaan Babilon di tahun 605BC terus
hingga ke tahun 1798 ketika Kepausan kehilangan kekuasaannya, karena
pemerintah, kekuasaan pemerintah yang mendukungnya, dipisahkan dari Kepausan.
Inilah
histori-isme. Inilah metode historis. Ini metode
yang indah karena kita tahu setiap saat di mana kita berada dalam alur sejarah.
Kita tahu di mana sejarah itu dimulai dan di mana mengalirnya sejarah nubuatan,
dan akhirnya semua nubuatan itu berakhir dengan ditegakkannya kerajaan Kristus
yang kekal. Jadi ada titik mula dan ada titik akhir, dan segala yang berada di
antara keduanya.
Now,
we don’t have time this evening to go beyond 1798 to the beast that has two horns
like a lamb. See, that’s the next power in the prophetic chain. It rises when
the Papacy received its deadly wound.
What
I want to especially focus on now is the event in Daniel 7 that takes place
after the Papacy receives its deadly wound in 1798.
Nah,
malam ini kita tidak punya waktu untuk pergi melampaui tahun 1798 ke binatang
yang mempunyai dua tanduk seperti domba. Lihat, itulah kekuasaan berikutnya
dalam rangkaian nubuatan. Binatang itu bangkit ketika Kepausan menerima lukanya
yang mematikan.
Yang
terutama ingin saya fokuskan sekarang ialah peristiwa di Daniel 7 yang terjadi
setelah Kepausan menerima lukanya yang mematikan di 1798.
In
Daniel 7 we find 4 repetitive cycles. In other words the material of Daniel 7
is basically repeated four times. And let me just review those four times
because you can’t just read Daniel 7 and say, “Okay, I want to know where the
events started, where they end,” and so you begin with verse 1 and Daniel 7 has
the sequence of events till the end of time. Because Daniel 7 runs in cycles,
four cycles. So let me just summarize what those cycles are:
1. Verses 1-14 of Daniel 7 give the total vision. It gives the
vision of the lion, the bear, the leopard, the dragon beast, the 10 horns, the
little horn, and then a judgment takes place, and then Jesus receives the
kingdom. It takes you full circles, verses 1-14, the entire sweep of the
vision. That’s verses 1-14.
2.
In verses 15-18 we find
Daniel asking the angel ~ which I believe is Gabriel ~ he says, “I want to know
what this vision means. I want to understand the interpretation of this
vision.” And so the angel gives him a very brief explanation of the vision that
Daniel has just seen. Basically he says, “The four beasts are four kings that
will rise on this earth, and after this the saints will receive the kingdom.”
That’s basically the explanation.
3.
But of course Daniel
wasn’t quite satisfied with that broad sweep. And so in verses 19-22 Daniel
speaks to the angel and he says, “Listen, I want to know especially about the
fourth beast, and the little horn, and the arrival of the Ancient of Days and
the taking over of the kingdom.” That’s verses 19-22. So once again you have
the idea, I want to know what this prophecy means, especially the portions that
has to do with the fourth beast, the little horn, the coming of the Ancient of
Days for the judgment, and the taking over of the kingdom.
4. So in verses 25-27 we find the angel explaining to Daniel what
the meaning of the fourth beast is, the meaning of the ten horns, the meaning
of the little horn, the meaning of the arrival of the Ancient of Days and the
setting up of the everlasting kingdom.
So
Daniel 7 runs in four cycles. In each of the cycles you find the beginning with
the first beast and the ending with the setting up of the everlasting kingdom.
So
what we want to do is, we want to take a look at the events that take place
after the Papacy receives its deadly wound in 1798.
Di
Daniel 7 kita mendapatkan empat siklus yang diulang-ulang. Dengan kata lain,
bahan yang ada di Daniel 7 pada dasarnya diulangi empat kali. Saya akan
mengulangi keempat siklus itu karena kita tidak bisa hanya membaca Daniel 7 dan
berkata, “Baiklah, saya mau tahu di mana peristiwa-peristiwa itu mulai dan di
mana mereka berakhir”, maka kita mulai dengan ayat 1, dan kita mendapati di
Daniel 7 ada urut-urutan peristiwa hingga akhir zaman; karena Daniel 7 berbicara
dalam siklus, empat siklus. Jadi saya akan menyimpulkan apa siklus-siklus itu:
1.
Ayat
1-14 Daniel 7 memberikan penglihatan itu secara keseluruhannya. Di situ ada
penglihatan tentang singa, beruang, macan tutul, binatang naga, ke-10 tanduk,
tanduk kecil, kemudian adanya penghakiman, dan Yesus menerima kerajaanNya. Itu
membawa kita lengkap dari awal hingga akhir, ayat 1-14 adalah keseluruhan
penglihatan itu. Itu ayat 1-14.
2.
Di ayat
15-18 kita melihat Daniel bertanya kepada malaikat ~ yang saya yakini ialah
Gabriel ~ Daniel berkata, “Saya mau tahu apa arti penglihatan ini. Saya mau
memahami interpretasi penglihatan ini.” Maka malaikat itu memberinya penjelasan
yang sangat singkat dari penglihatan yang baru dilihat Daniel. Intinya dia
berkata, “Keempat binatang adalah empat raja yang akan muncul dari bumi, dan
setelah itu orang-orang kudus akan menerima kerajaan.” Intinya itulah
penjelasannya.
3.
Tetapi
tentu saja Daniel kurang puas dengan penjelasan garis besar ini. Maka di ayat
19-22 Daniel berbicara kepada malaikat itu dan dia berkata, “Dengar, saya mau
tahu khususnya tentang binatang keempat, dan tanduk kecil itu, dan kedatangan
Yang Lanjut Usia dan pengambilalihan kerajaan.” Itu ayat 19-22. Jadi sekali
lagi, kita bertemu dengan konsep, saya mau tahu apa makna nubuatan ini,
terutama bagian yang berkaitan dengan binatang keempat, tanduk kecil,
kedatangan Yang Lanjut Usia untuk penghakiman, dan pengambilalihan kerajaan.
4.
Maka di
ayat 25-27 kita lihat malaikat itu menjelaskan kepada Daniel makna binatang
keempat, makna ke-10 tanduk, makna tanduk kecil, makna kedatangan Yang Lanjut
Usia dan ditegakkannya kerajaan yang kekal.
Jadi
Daniel 7 bercerita dalam 4 siklus. Dalam setiap siklusnya kita mendapatkan itu
diawali oleh binatang pertama dan diakhiri dengan ditegakkannya kerajaan yang
kekal.
Maka
apa yang perlu kita lakukan ialah kita perlu melihat ke peristiwa-peristiwa
yang terjadi setelah Kepausan menerima lukanya yang mematikan di tahun 1798.
Now,
before we do this, I need to mention that the Adventist’s view of the judgment
is unique. It is distinctive. There is no church in the world that shares the
Adventist’s view of the judgment. You see, for almost all Christians the judgment is when you die. Because
if you die and you were a good person linked to Jesus, you are whisked off to
heaven. If you were bad you are sent to hell. And if you were half bad you are
sent to purgatory. So in other words, the
judgment in Protestant theology and Roman Catholic theology takes place at
death. So the idea that the judgment begins in 1844 to start judging
human beings beginning with Adam and ending with the living is absolutely
absurd because the Christian world believes that people receive their reward
when they die. Are you with me? The Adventist church does not have that view.
The other churches believe that the judgment is not an event, the judgment is a
process. And Daniel 7 makes that very clear.
Nah,
sebelum kita melakukan itu, perlu saya singgung bahwa pandangan Advent tentang
penghakiman itu unik. Itu khas. Tidak ada gereja lain di dunia yang memiliki
pandangan yang sama dengan pandangan Advent tentang penghakiman. Kalian lihat, bagi hampir semua orang Kristen,
penghakiman itu terjadi saat kita mati. Karena jika kita mati,
dan kita adalah orang yang baik yang terkait pada Yesus, maka kita diterbangkan
ke Surga. Jika kita jahat, kita dikirim ke neraka. Dan jika kita setengah jahat,
kita dikirim ke api pencucian. Maka dengan kata lain, menurut theologi Protestan dan Roma Katolik, penghakiman
terjadi saat kematian. Maka konsep bahwa penghakiman dimulai
tahun 1844 untuk mulai menghakimi manusia dari Adam dan berakhir dengan mereka
yang hidup, itu sama sekali tidak masuk akal karena dunia Kristen meyakini
bahwa manusia menerima pahala mereka saat mereka mati. Apakah kalian bisa
mengikuti saya? Gereja Advent tidak memiliki pandangan seperti itu.
Gereja-gereja lain meyakini penghakiman bukanlah suatu peristiwa, penghakiman
itu suatu proses. Dan Daniel 7 membuat itu sangat jelas.
Now,
in earthly judgments, the judgments take place in three stages, three steps.
1. First of all in earthly judgments you have an examination of the
evidence. Is that correct? You have an investigation of the case. The District
Attorney presents the case against, and the defense attorney presents the case
in favor. All of the evidence is brought before the court.
2.
After the examination of
the evidence then either the judge ~ if the judge is doing the judging ~ or the
jury pronounces the verdict or the sentence.
3. And then the time comes when the sentence is executed.
Is
that the way our system of jurisprudence works? Absolutely. An investigation of
the case, a verdict based on the examination of the evidence, and then the
implementation of the verdict where the individual is actually rewarded
according to the verdict that was given, and the verdict was given according to
the investigation of the information in the specific case.
Nah,
di pengadilan dunia, penghakiman terjadi dalam tiga tahap, tiga langkah.
1.
Pertama,
di pengadilan dunia ada pemeriksaan bukti-bukti, betul kan? Ada pemeriksaan
tentang kasusnya. Jaksa Penuntut mengajukan kasus yang memberatkan, dan pembela
mengajukan kasus yang meringankan. Semua bukti dibawa ke depan pengadilan.
2.
Setelah
pemeriksaan bukti-bukti, hakim ~ jika hakim yang akan menghakimi ~ atau juri,
mengumumkan vonis atau keputusannya.
3.
Lalu
tibalah saatnya vonis itu dieksekusi.
Begitukah
cara kerja sistem jurisprudensi kita? Benar sekali. Penyidikan kasus, vonis
berdasarkan pemeriksaan bukti-bukti, lalu pelaksanaan vonisnya di mana yang
bersangkutan mendapatkan ganjaran sesuai vonis yang diberikan, dan vonis
tersebut diberikan berdasarkan pemeriksaan informasi dalam kasus itu.
Now,
let’s go in our Bibles to Daniel 7 and we’ll examine first of all verses 8-10
and then we’ll go to verses 13-14.
Daniel
7:8-10, remember this is taking place after 1798. This judgment scene is after the Papacy rules for 1260 years.
So obviously the judgment did not take place when Jesus died on the cross, the
judgment did not take place in Martin Luther’s day, the judgment does not take
place ~ we are going to notice ~ even at the second coming, that is the
execution of the judgment. It takes place shortly after the Papacy receives its
deadly wound in the chain of events of Daniel 7. So let’s go to verses 8-10 and
then we’ll take a look at verses 13-14.
It says there in verse 8 (actually it’s
verse 9), “9 I watched till thrones were put
in place, and the Ancient of Days was seated…” was He seated there before? Of course not.
If He was seated, He must have come from some other place to be seated. Are you
with me or not? So it says, “…the Ancient of Days was seated…” now the question is, where is the Ancient
of Days? And Who is He? The Ancient
of Days is God the Father. And where does God the Father live? We are
taught to pray “Our Father which art everywhere.” No. Our Father which art
where? “Our Father which art in heaven”. The
Ancient of Days is in heaven, so this is taking place where? In heaven. So it says, “…the Ancient of Days was seated…” and then it describes Him, “…His garment was white as snow, and the hair of His head was like pure wool. His
throne was a fiery
flame, its wheels a burning fire; 10 a fiery stream issued and came forth from
before Him. A thousand thousands ministered to Him; ten thousand times ten
thousand stood before Him…” who are these? The angels. Where do they
live? In heaven. They are surrounding God’s throne in heaven. And now notice
why the Father is seated and the angels are surrounding the throne. It says, “…The court was seated, and the books
were opened.” Where is this event transpiring? In heaven.
This is
the investigative stage. “the books were opened”. The
books, in other words, are going to be examined, and they are going to be
examined in a heavenly judgment where the Ancient of Days lives.
And so, the
Father moves and is seated. By the way, where was the Father before He moved?
He must have been in the Holy Place. I mean you don’t have to have the wisdom
of Solomon, you don’t have to be Albert Einstein to figure out that if the
Father goes into the Most Holy Place for the judgment, it must be that He was
where before? He must have been in the Holy Place of the Sanctuary before.
So the Father
moves, He sits, the books are opened, the investigation is going to begin, the
first stage of the judgment.
Sekarang
marilah buka Alkitab kita ke Daniel 7 dan kita akan menyimak pertama ayat 8-10
kemudian kita ke ayat 13-14.
Daniel
7:8-10, ingat peristiwa ini terjadinya setelah tahun 1798. Adegan penghakiman ini setelah Kepausan berkuasa selama
1260 tahun. Jadi jelas penghakiman tidak terjadi ketika Yesus
mati di salib, penghakiman tidak terjadi di zaman Martin Luther, penghakiman
tidak terjadi ~ kita akan melihatnya ~ bahkan saat kedatangan Kristus yang
kedua, itu adalah saat vonis penghakiman dieksekusi. Penghakiman terjadi tidak
lama setelah Kepausan menerima lukanya yang mematikan dalam rangkaian peristiwa
Daniel 7. Jadi marilah kita ke ayat 8-10 lalu kita akan melihat ayat 13-14.
Dikatakan
di sana di ayat 8 (yang betul ayat 9), “9 Sementara aku terus melihat hingga takhta-takhta diletakkan di tempatnya lalu duduklah Yang Lanjut Usianya…” apakah sebelumnya Dia sudah duduk di
sana? Tentu saja tidak. Jika sekarang Dia duduk, tentunya Dia datang dari
tempat yang lain sebelum Dia duduk. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Jadi dikatakan, “…lalu duduklah Yang Lanjut Usianya…” sekarang pertanyaannya ialah, di
manakah Yang Lanjut Usia ini berada, dan siapakah Dia? Yang Lanjut Usia ialah Allah Bapa. Dan di
manakah Allah Bapa berdiam? Kita diajar berdoa, “Bapa kami yang ada di
mana-mana…”? Tidak. “Bapa kami yang ada di…”
mana? “…Bapa kami yang ada di Surga”. Yang Lanjut Usia ada di Surga,
jadi adegan ini terjadi di mana? Di Surga! Maka dikatakan, “…lalu duduklah Yang Lanjut Usianya…” kemudian diberikan deskripsinya, “…pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut di kepalaNya seperti bulu domba murni;
takhta-Nya dari nyala api dengan
roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. 10 Suatu sungai api
timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan
selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya…” siapa mereka? Para malaikat. Di mana
mereka tinggal? Di Surga. Mereka mengelilingi takhta Allah di Surga. Dan
sekarang simak mengapa Allah Bapa duduk dan para malaikat mengelilingi takhta.
Dikatakan, “…Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah
Kitab-kitab.” Di mana peristiwa ini terjadi? Di Surga. Inilah tahap investigasinya. “dibukalah Kitab-kitab” dengan
kata lain kitab-kitab ini akan diperiksa, dan mereka akan diperiksa dalam suatu
pengadilan surgawi di mana Yang Lanjut Usia tinggal.
Maka Allah Bapa pindah dan Dia duduk.
Nah, di manakah Allah Bapa ini sebelum Dia pindah? Dia tentunya berada di Bilik
Kudus. Kita tidak perlu memiliki hikmat Salomo, kita tidak perlu menjadi Albert
Einstein untuk tiba pada kesimpulan jika Allah Bapa pergi ke Bilik Mahakudus
untuk menghadiri penghakiman, tentunya sebelum itu Dia berada di mana? Dia
tentunya berada di Bilik Kudus Bait Suci surgawi.
Jadi Allah Bapa pindah, Dia duduk,
kitab-kitab dibuka, dan pemeriksaan akan dimulai, tahap pertama dari
penghakiman.
And then in verse 13, we find that
Someone else moves. Let’s read beginning with verse 13, here Daniel explains, “13 I
was watching in the night visions, and behold, One like the Son of Man…” who is that? Jesus. He referred to Himself as the Son of Man multiple
times in the Gospels. And so it says, “…and behold, One like the Son of
Man, coming with the clouds of heaven!…” to where? To the earth? Is this the second
coming when the Bible says, “Lo, He comes with the clouds and every eye
shall see Him”? No. Because the passage continues saying, “…I was watching in the night vision, and behold, One like the
Son of Man coming with the clouds of heaven!
He came to the Ancient of Days…”
where was the Ancient of Days? In
heaven. What apartment? The Most Holy place. So where does the Son of Man move
with the clouds? Not to the earth as the Millerites were mistaken about, but
the Son of Man moved to where the Ancient of Days had moved in heaven. And then
it says, “…and they brought Him…” who is “they”? “…they brought Him…”
they brought the Son of Man. Who
brought Him? The clouds, the angels. Yes, it says, “…they brought Him near before Him…”
who is the “Him”? The Father, very
well. Now, why does Jesus go there? What is the purpose of Jesus going into the
presence of the Father in 1844? The answer is found in verse 14, “…14 Then to Him…”
who would that be? To whom? To Jesus, “…was given…” who gave it to Him? The Father. So notice why Jesus goes there, “…Then to Him was given
dominion and glory and a kingdom…”
so why does Jesus go before the
Father? To receive what? To receive the kingdom from His Father.
His Father is going to give Him the kingdom, that’s why Jesus goes in there.
And in a moment we are going to define what the kingdom is. So it says, “…Then to Him was given dominion and glory and a kingdom, that all peoples, nations, and languages should serve Him.
His dominion is an
everlasting dominion, which shall not pass away, and His kingdom the one which shall not be
destroyed.”
So the Father moves, the Father sits. The books
are opened for the examination, for the investigation. Then the Son moves to
where the Father is. And the purpose of the Son moving is so that the Father
can give Jesus the kingdom. And in a few moments we are going to define what
the kingdom is.
That’s the first cycle that we have just looked at.
Lalu di ayat 13 kita melihat Sosok yang lain pindah. Mari
kita baca mulai ayat 13, di sini Daniel menjelaskan, “13…sedang
aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seorang seperti Anak
Manusia…” siapa ini? Yesus. Dia sering menyebut DiriNya Anak Manusia
dalam kitab-kitab Injil. Maka dikatakan, “…tampak seorang seperti Anak Manusia, datang dengan
awan-awan surgawi…” ke mana? Ke dunia? Apakah ini “Lihatlah, Ia datang dengan
awan-awan dan setiap mata akan
melihat Dia” (Wahyu 1:7)? Tidak. Karena
ayat ini selanjutnya berkata, “…sedang aku melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak seorang seperti Anak Manusia datang dengan awan-awan surgawi. Datanglah Ia kepada Yang Lanjut Usianya itu,…” di manakah Yang Lanjut Usia? Di Surga. Bilik yang mana? Bilik Mahakudus.
Jadi Anak Manusia pindah ke mana bersama awan-awanNya? Bukan ke dunia seperti
yang disalahartikan golongan Miller, tetapi Anak Manusia pindah ke mana Yang
Lanjut Usia sudah pindah lebih dulu di Surga. Kemudian dikatakan,
“…dan
mereka membawaNya…” siapa “mereka” itu? “…mereka
membawaNya…” mereka membawa Anak Manusia. Siapa yang membawa Anak
Manusia? Awan-awan, para malaikat. Betul. Dikatakan, “…mereka membawaNya
ke dekat-Nya…” siapa? “Nya” di sini? Allah Bapa, bagus. Sekarang, mengapa Yesus ke sana?
Apa tujuan Yesus datang ke hadirat
BapaNya di tahun 1844? Jawabannya ada di ayat 14, “…14 Lalu diberikan kepadaNya…” kira-kira siapa ini? Kepada siapa? Yesus. Siapa yang
memberikan kepadaNya? Allah Bapa. Jadi simak mengapa Yesus pergi ke sana, “…Lalu
diberikan kepadaNya kekuasaan dan kemuliaan dan sebuah
kerajaan…” jadi mengapa Yesus datang menghadap Allah Bapa? Untuk
menerima apa? Untuk menerima
kerajaan itu dari BapaNya. BapaNya akan memberiNya kerajaan itu.
Itulah sebabnya Yesus ke sana. Dan nanti kita akan mendefinisikan kerajaan itu
apa. Maka dikatakan, “…Lalu diberikan kepadaNya kekuasaan dan kemuliaan dan sebuah kerajaan supaya semua suku, bangsa, dan bahasa mengabdi
kepadaNya. KekuasaanNya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan
kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan dihancurkan.”
Jadi Allah
Bapa pindah, Allah Bapa duduk, kitab-kitab dibuka untuk diperiksa, untuk investigasi.
Kemudian Anak pindah ke mana Bapa berada. Dan tujuan Anak pindah ialah supaya
Bapa bisa memberikan kerajaan itu kepada Yesus. Dan nanti kita akan
mendefinisikan kerajaan itu apa.
Inilah siklus yang
pertama yang telah
kita simak.
Now, let’s take a look at the second
cycle where Daniel wants to know a little bit more about the vision and
he is given a brief explanation. Notice verse 16, it says, “16 I came near to one of
those who stood by, and asked him the truth of all this. So he told me and made
known to me the interpretation of these things:…” and now comes the brief explanation,“…17 ‘Those great beasts, which are four, are four kings which arise out of the
earth. 18 But the saints of the Most High shall receive the
kingdom, and possess the kingdom forever, even forever and ever.’…” so notice it covers the broad sweep of the
vision again. Four beasts are four kings or four kingdoms, and after this it
says that the saints will receive the kingdom and they will actually possess
the kingdom.
Sekarang, marilah kita lihat siklus kedua di mana Daniel mau tahu lebih
banyak tentang penglihatannya dan dia diberikan penjelasan singkat. Simak ayat
16, dikatakan, “16 Lalu kudekati salah seorang
dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan tentang semuanya itu.
Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku maknanya…” dan sekarang penjelasan singkatnya, “…17 ‘Binatang-binatang besar yang empat ekor
itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi. 18 Tetapi orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi
akan menerima kerajaan itu, dan mereka akan memiliki kerajaan itu sampai selama-lamanya,
bahkan kekal selama-lamanya.’” Jadi
perhatikan, ini meliput lagi secara garis besar penglihatan itu. Empat binatang
adalah empat raja atau empat kerajaan, dan setelah itu dikatakan bahwa
orang-orang kudus akan menerima kerajaan itu dan mereka akan benar-benar
memiliki kerajaan itu.
Then we have the third cycle.
Daniel 7:21-22.
“…21 I was watching; and the same horn was making war against
the saints, and prevailing against them, 22 until the Ancient of Days came…” came to where? To the earth? No. This is
reviewing what we saw in the vision, “…until the Ancient of Days came…” to where? To the Most Holy place in heaven.
And then notice where it says, “…and a judgment…” that’s the investigation by the way, “…and a judgment was made…” what? “…in favor of the saints of the Most High…” where is that verdict given in favor of the
saints of the Most High? That verdict is given in heaven. You say, how do we
know that? Let’s read carefully again, it says in verse 22, “…until the Ancient of Days came…” which we have already noticed that this is
in heaven,
“…and a judgment was made in favor of the saints of the Most High…” does there have to be an investigation in
order to give a verdict in favor of the saints? Absolutely. Then it says, “…and the time came for the saints to possess the kingdom…” Is that when the sentence is given? Is that
when the reward is given based on the verdict based on the investigation?
Absolutely.
So you’ll find
these three stages.
Kemudian ada siklus
ketiga. Daniel 7:21-22.
“21 Dan aku mengawasi, dan tanduk yang sama itu
berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, 22
sampai Yang Lanjut Usianya itu datang…” datang ke mana? Ke bumi? Tidak. Ini
mengulangi apa yang telah kita lihat dari penglihatan itu. “…sampai Yang Lanjut Usianya
itu datang…” ke
mana? Ke Bilik Mahakudus di Surga. Lalu simak di mana dikatakan, “…dan suatu penghakiman…” ketahuilah
ini adalah investigasinya, “…dan suatu penghakiman dilakukan…” yang
bagaimana? “…dengan memberikan keadilan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi…” di
mana diputuskan vonis yang memenangkan orang-orang kudus Yang Mahatinggi?
Vonisnya dijatuhkan di Surga. Kalian berkata, “Dari mana kita tahu?” Mari kita
baca dengan teliti lagi, dikatakan di ayat 22, “…sampai Yang Lanjut Usianya itu datang…” dan
ini sudah kita simak tempatnya di Surga, “…dan suatu
penghakiman dilakukan dengan memberikan keadilan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi…” apakah
harus ada pemeriksaan lebih dulu untuk bisa menjatuhkan vonis yang memenangkan
orang-orang kudus? Tentu saja. Lalu dikatakan, “…dan waktunya tiba bagi
orang-orang kudus untuk memiliki kerajaan itu.” Apakah itu saatnya ketika vonis
dijatuhkan? Inikah saat ganjaran diberikan berdasarkan vonisnya yang dibuat berdasarkan
pemeriksaannya? Tepat sekali.
Jadi kita temui ketiga tahap itu.
Now notice Daniel 7:25-27, this is the last cycle, the fourth cycle. Speaking
about the little horn it says, “…25 He shall speak pompous words against the Most High,
shall persecute the saints of the Most High, and shall intend to change
times and law. Then the saints shall
be given into his hand for a time and times and half a time. 26 But the court shall be seated…” where? Where? Are you seeing that this is
running in cycles? The vision is the basic portion. That’s where it tells you
that the judgment takes place in heaven. So it says, “…the court shall be seated, and they shall take away his dominion…” that is the little horn’s dominion. Where
is the dominion taken away? It’s taken away by verdict where? In heaven, “…to consume and destroy it forever.27 Then the kingdom and dominion,
and the greatness of the kingdoms under the whole heaven, shall be given to the
people, the saints of the Most High. His kingdom is an everlasting kingdom, and all dominions shall serve
and obey Him.”
Nah, perhatikan Daniel 7:25-27, ini adalah siklus terakhir, siklus keempat.
Berbicara tentang tanduk kecil itu, dikatakan, “25 Ia akan mengucapkan kata-kata sombong menentang Yang Mahatinggi dan akan menganiaya
orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi, dan
akan berniat (berpikir) untuk mengubah waktu dan hukum, dan orang-orang kudus akan diserahkan ke dalam
tangannya selama satu masa, masa-masa dan
setengah masa. 26 Tetapi Majelis
Pengadilan akan duduk…” di mana? Di mana? Apakah kalian melihat bahwa ini
berputar-putar di situ terus? Pengelihatan itu adalah bagian intinya. Di
sanalah dikatakan bahwa penghakiman terjadi di Surga. Maka dikatakan, “…Majelis Pengadilan akan duduk, dan mereka akan mencabut kekuasaan darinya…” yaitu kekuasaan si tanduk kecil. Di manakah pencabutan kekuasaannya itu
terjadi? Dicabut melalui vonis di mana? Di Surga, “…untuk dimusnahkan dan dihancurkan selama-lamanya. 27 Lalu kerajaan dan kekuasaan dan kebesaran dari
kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang
kudus, umat Yang Mahatinggi. KerajaanNya adalah
kerajaan yang kekal, dan segala kekuasaan
akan mengabdi dan mematuhi Dia.”
So we have three stages of judgment clearly
revealed in Daniel 7.
1. We have
first of all the investigation of the case,
2. then we have the verdict
pronounced. Both of these stages take place where? In heaven.
3.
And then you have the time when the saints actually
possess the kingdom, Jesus possesses the kingdom, that is the moment when the
reward is given or when the sentence is actually executed.
Jadi ada tiga tahap penghakiman, yang
dinyatakan dengan jelas di Daniel pasal 7.
1.
Pertama ada pemeriksaan kasusnya,
2.
lalu vonis
dijatuhkan. Kedua tahap ini terjadi di mana? Di Surga.
3. Kemudian ada saat ketika orang-orang kudus sungguh-sungguh memperoleh kerajaan itu,
Yesus mengambil kerajaan itu, itu ialah waktu
ganjaran diberikan atau waktu pengeksekusian vonisnya.
But of course the question is what is the
kingdom that is given to Jesus? He goes to the Father to receive the kingdom. What is the
kingdom?
You know, usually we think of the kingdom
in geographical terms like for example, the U.K. Is there anyone here who is
from the U.K.? Well, we’ve got a few people from the U.K. When I say the U.K.
usually you are thinking about the territory, right? You are thinking about
Wales and Scotland, Ireland, and England, you know that’s the U.K. But in the
Bible the kingdom is not so much the geographical realm, the kingdom
is composed of the subjects that belong to the kingdom. The kingdom is the
people that are members of the kingdom, that is the kingdom.
Tetapi, tentu saja pertanyaannya ialah, apa
kerajaan yang diberikan kepada Yesus? Yesus datang ke Bapa untuk menerima
kerajaan itu. Kerajaan itu apa?
Kalian tahu, biasanya kita membayangkan suatu
kerajaan dalam istilah geografisnya, misalnya United Kingdom (kerajaan
Inggris). Apakah di sini ada yang berasal dari U.K.? Nah, ada beberapa orang
dari U.K. Ketika saya berkata U.K. biasanya kita membayangkan teritorinya,
benar? Kita membayangkan Wales dan Skotlandia, Irlandia, dan Inggris, nah,
itulah U.K. Tetapi di Alkitab,
kerajaan bukanlah teritori geografisnya, kerajaan
terdiri dari warga-warga yang dimiliki kerajaan tersebut. Kerajaan adalah
orang-orang yang merupakan warga dari kerajaan itu, itulah kerajaannya.
Let me read you a statement from the Spirit
of Prophecy, it’s found in Early Writings
pg. 280, Ellen White here is speaking about the moment when probation closes,
all cases are decided. This is how it reads: “Every case has been decided for life or death.
While Jesus has been ministering in the Sanctuary, the judgment had been going
on, for the righteous dead, and then for the righteous living…” Where does
the judgment
takes place for the dead and for the living? In heaven, according to
this. Now notice, “…Christ had received His kingdom, having made the
atonement for His people and blotted out their sins….” That is when
probation closes Jesus receives what? Jesus receives the kingdom. Now what does
that mean? Ellen White continues explaining, she says, “…The
subjects of His kingdom was made up…” What is this kingdom? His kingdom are the
subjects of His kingdom. “…The subject of the kingdom was made up. The marriage of
the Lamb was consummated…” where does the marriage of the Lamb take place? In
heaven. Where is God’s people when the marriage takes place? On
earth. In other words the marriage is done in absentia. So it says, the marriage of
the Lamb was consummated and the kingdom and the greatness of the kingdom under
the whole heaven was given to Jesus and the heirs of salvation and Jesus was to
reign as King of kings and Lord of
lords.
So what is the kingdom? The kingdom
is composed of the people that belong to the kingdom, it’s the subjects of the
kingdom.
Saya akan membacakan pernyataan dari Roh
Nubuat, terdapat di Early Writings hal.
280, Ellen White di sini berbicara tentang saat berakhirnya masa percobaan manusia, semua kasus telah
diputuskan. Begini bunyinya: “Setiap
kasus telah diputuskan untuk menerima kehidupan atau kematian. Selagi Yesus
melayani di Bait Suci, penghakiman telah berlangsung bagi orang-orang benar
yang telah mati, kemudian bagi orang-orang benar yang masih hidup…” Di mana penghakiman
terjadi bagi yang mati dan yang hidup? Di Surga, menurut ini.
Sekarang simak, “…Kristus
telah menerima kerajaanNya, telah melaksanakan penebusan bagi umatNya dan telah
menghapus dosa-dosa mereka…” artinya ketika masa
percobaan berakhir Yesus menerima apa? Yesus menerima kerajaanNya. Nah, apa
artinya ini? Ellen White melanjutkan penjelasannya, dia berkata, “…Warga-warga kerajaanNya telah terkumpul…” kerajaan itu apa? KerajaanNya adalah warga-warga
kerajaanNya. “…Warga-warga
kerajaanNya telah terkumpul. Perkawinan Anak Domba telah dilakukan…” di mana perkawinan
Anak Domba itu terjadi? Di Surga. Di mana umat Allah ketika perkawinan itu terjadi? Di bumi.
Dengan kata lain, perkawinan tersebut dilakukan in-absentia. Maka dikatakan, perkawinan Anak Domba
telah dilakukan dan kerajaan dan kemuliaan kerajaan itu di bawah seluruh langit
diberikan kepada Yesus dan para ahliwaris
keselamatan, dan Yesus akan memerintah sebagai Raja segala raja dan Tuan segala
tuan.
Jadi kerajaan itu apa? Kerajaan itu terdiri atas kumpulan orang-orang yang terbilang
dalam kerajaan itu, yaitu warga-warga (rakyat) kerajaan itu.
Now what is the purpose of the judgment,
the investigation? The purpose of the investigation is to determine what? Who is the
subject of the kingdom. Are you with me or not?
You say why would a judgment have to be
made?
To determine who is the subject of the
kingdom.
It’s very simple, folks. Because not
everyone who professes to be a member of the kingdom is a true member of the
kingdom. That’s why there needs to be a judgment.
Let me ask you this, does the church
have wheat and tares? Do the tares claim to be genuine Christians? Yes.
So must a work of separation be done? When is the work of separation done? The
Bible says at the end of the age, that’s the judgment. Separation of the wheat and the tares
is the judgment.
Sekarang, apa tujuan penghakiman itu, pemeriksaan
itu? Tujuan pemeriksaan itu ialah
untuk menentukan apa? Siapa-siapakah
warga kerajaan tersebut. Apakah kalian mengikuti saya atau
tidak?
Kalian berkata, mengapa harus ada penghakiman?
Untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga
kerajaan itu. Sederhana sekali, Saudara-saudara. Karena tidak semua orang yang
mengaku warga kerajaan tersebut benar-benar adalah warga kerajaan itu.
Itulah mengapa perlu ada penghakiman.
Coba saya tanya, apakah ada gandum dan lalang di dalam gereja?
Apakah lalang juga mengklaim sebagai orang-orang Kristen sejati? Ya. Jadi
haruskah ada pekerjaan pemisahan? Kapan pekerjaan pemisahan itu dilakukan?
Alkitab berkata pada akhir zaman, itulah saat penghakimannya. Pemisahan gandum dan lalang
adalah penghakiman itu.
Let me ask you, in the church is there good
and bad fish? Yes, there are. When you throw out the gospel net, the gospel net
gathers only real good fish? No. I know from personal experience when I was a
kid, my parents would go on vacation to an island in Venezuela called
Margarita, one of the persons that is here went to college with me, her name is
Margarita just like the island. And we used to go to this beach about 4 o’clock
in the morning to watch the fishermen come in. They would bring in their nets
and in the nets were every kind of marine animal you can imagine. And they
would bring them all to the shore and they would have baskets, and they would
put the good in one basket and they would put what was going to be discarded in
another basket.
Let me ask you, in the church are there
wise and foolish virgins? Do the foolish ones claim to be members of the
kingdom? Oh, sure they do, of course they do.
Let me ask you, in the church are those who
have the wedding garment and those who don’t? Yes.
In the church are there those who cast out
demons and performed miracles and give prophecies in the name of Jesus, where
Jesus is going to say, “I never knew you”? Yes, they claim to be Christians
because they did it in the name of Jesus.
Are there in the church wolves that are
clothed like sheep? Yes.
Are there ministers who disguise themselves
as ministers of righteousness? Absolutely.
Are there those who have the form of
godliness but don’t have the power of godliness in the church? Yes.
So let me ask you, does a work of
separation have to take place to determine who is the true subject of the
kingdom? Absolutely. And that’s the investigating stage of the judgment. And by
the way the
only ones that are examined in this pre-Advent investigative judgment are those
who at some point claimed Jesus as their Savior and Lord. The rest will be
examined during the millennium and after the millennium. But there is
an urgency for Jesus to determine who is the subject of His kingdom before His
second coming because when He comes the second time He is going to take them
with Him. So He has to reveal who He has a right to take. And that’s done in
the investigative judgment. Every person who has ever claimed the name of Jesus
is investigated in the investigative judgment.
Coba saya tanya, di dalam gereja apakah ada ikan
yang baik dan ikan yang tidak baik? Ya, ada. Bilamana jaring injil itu
ditebarkan, apakah jaring itu hanya menjaring ikan yang benar-benar baik?
Tidak. Dari pengalaman pribadi saat saya masih kecil, orangtua saya suka pergi
berlibur ke sebuah pulau di Venezuela yang bernama Margarita. Salah satu orang
di sini yang dulu sefakultas dengan saya namanya Margarita, sama dengan nama
pulau itu. Dan kita suka ke pantai di sana sekitar pukul empat dini hari untuk
melihat para nelayan pulang. Mereka membawa jaring-jaring mereka, dan di dalam
jaring-jaring itu ada segala macam hewan laut. Dan mereka membawa semuanya naik
ke pantai dan mereka punya keranjang-keranjang, dan yang baik-baik akan mereka
masukkan dalam satu keranjang, dan yang akan mereka buang mereka masukkan dalam
keranjang yang lain.
Coba saya tanya, di dalam gereja apakah ada
gadis-gadis yang bijak dan gadis-gadis yang bodoh? Apakah yang bodoh juga
mengklaim sebagai warga-warga kerajaan? Oh, pasti, tentu saja.
Coba saya tanya, apakah di gereja ada mereka yang memakai
pakaian pesta dan yang tidak memakai pakaian pesta? Ya.
Di dalam gereja apakah ada mereka yang mengusir
setan dan melakukan mujizat dan bernubuat dalam nama Yesus tapi Yesus akan
berkata, “Aku tidak pernah mengenal kamu”? Ya. Mereka mengklaim sebagai
orang-orang Kristen karena mereka melakukan semua itu dalam nama Yesus.
Apakah di dalam gereja ada serigala yang mengenakan
bulu domba? Ya.
Apakah ada pendeta-pendeta yang menyamar sebagai
pendeta-pendeta kebenaran? Betul sekali.
Apakah ada yang tampaknya suci tetapi tidak
memiliki kuasa kesucian itu di gereja? Ya.
Jadi coba saya tanya, apakah suatu pekerjaan
pemisahan harus dilakukan untuk menentukan siapa-siapa warga sejati kerajaan
itu? Tentu saja. Dan itulah penghakiman tahap investigasi. Dan ketahuilah, mereka yang diperiksa dalam penghakiman tahap investigasi sebelum kedatangan kedua Kristus hanyalah mereka yang pernah
mengklaim Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka. Yang lain akan diperiksa
selama masa 1000 tahun dan setelah masa 1000 tahun itu. Tetapi waktunya sudah mendesak bagi Yesus untuk
menentukan siapa-siapa warga kerajaanNya sebelum kedatanganNya yang kedua,
karena ketika Dia datang kedua kalinya Dia akan membawa mereka bersamaNya. Maka
Dia harus menyatakan siapa-siapa yang
boleh dibawaNya. Dan itu dilakukan dalam penghakiman tahap investigasi. Setiap
orang yang pernah mengakui nama Yesus, diperiksa dalam penghakiman
investigasi ini.
And now let me ask you this question: Can
forgiveness once it is given be revoked by God? Yes.
You say, “Really? Is it not once forgiven
forever forgiven?”
No.
You remember the story of the two debtors?
(Mat. 18:23-35) There was this individual that owed 10.000 crowns, debt that
can never be paid. He probably embezzled this money from his lord.
And so the lord calls him to accounts and
he says, “Render an account of how good of a steward you were.” And it was
discovered that he had embezzled all this money. And so his lord says, “Pay me everything.”
This individual couldn’t do it, it was too
large a sum. So he cries out and he says, “Please give me time and I’ll pay
you.”
His lord says, “C’mon, be real. Even if I
gave you several lifetimes you would not be able to pay.”
And so he cries out because he was going to
be thrown into prison, and all his goods are going to be confiscated, and so he
cries out again for compassion.
And his lord says, “I’ll tell you what,
because you cried out to me for mercy, your debt is forgiven.”
And he says, “Really? I don’t have to do
anything?”
“No. Your debt is forgiven, you can go.”
“Wow!” he says, “This is fantastic. I got
off the hook.” And so now he goes out the door and he finds someone that owes
him 100 dinar, which is a considerable sum the equivalent of 100 days of work,
as the daily wage was 1 dinar, and he finds this individual and he says, “Pay
me what you owe me.”
This individual does the same thing, he
cries out, he says, “Please give me time, I’ll pay you.”
He says, “No way.” And the Bible says he
actually took him by the neck and he was choking him.
Well, it just so happens that his master
and his lord ~ actually the servants of
his master and his lord which represents the angels, the recording angels by the
way ~ they came and they told the master, “Do you know what that guy did that
you had forgiven such a huge debt? He went out and he found somebody that owed
him a pittance and he was choking him to death?”
And the master says, “Oh, really? Bring
that man here.” The judgment. “Bring this man here!”
So the man comes.
And the lord says, “Did I forgive a huge
debt that you could never pay because you cried out for mercy?”
And probably with a smile on his face he
says, “Oh, yes, thank you so much.”
And now his lord says, “If I forgave you
such a huge debt should you not have shown your appreciation of that by
forgiving a lesser debt of your fellow human being?”
And the Bible says that he revoked that
forgiveness. He withdrew his forgiveness until he paid everything that he owed.
Do you know what kind of tears that guy
had? Those were crocodile tears. He was not really sorry that he had embezzled
the money from his master from his lord, he was sorry he was going to get
punished. He was sorry he was going to prison and all of his goods were going
to be confiscated. And the fact that he
was not truly repentant was shown by his works.
That’s why we are saved by grace through faith but
our works show if our faith is genuine or not.
And this man’s works showed that he was not
truly repentant. He was afraid of the punishment and he was not sorry that he
had embezzled this money from his lord.
Sekarang coba saya tanya ini: Bisakah pengampunan yang sudah pernah
diberikan, dibatalkan oleh Allah? Iya.
Kalian berkata, “Masa? Bukankah sekali diampuni
selamanya diampuni?”
Tidak.
Kalian ingat kisah dua orang yang punya utang?
(Matius 18:23-35). Ada seseorang yang berutang 10.000 talenta, suatu jumlah
yang tak mampu dibayarnya. Kira-kira dia telah menilep uang ini dari majikannya.
Majikannya memanggilnya untuk membuat perhitungan dan dia berkata, “Buatlah
perhitungan sebaik apa kamu telah menjalankan tugasmu sebagai pengelola.” Dan
terbukti dia telah menilep semua uang itu. Maka majikannya berkata, “Bayarlah
kembali semuanya.”
Orang itu tidak sanggup, jumlahnya terlalu besar. Maka
dia berseru dan berkata, “Tolong beri saya waktu, dan saya akan bayar.”
Majikannya berkata, “Yang bener aja, walaupun kamu
diberi hidup beberapa kali kamu juga tidak bisa membayarnya.”
Lalu orang itu meratap karena dia akan dilemparkan
ke penjara dan semua hartanya akan disita. Maka dia berseru lagi minta belas
kasihan.
Dan majikannya berkata, “Dengar, karena kamu
berseru minta belas kasihanku, utangmu aku ampuni, aku hapus.”
Dan orang itu berkata, “Sungguh? Saya tidak harus
berbuat apa-apa?”
“Tidak. Utangmu diampuni, kamu boleh pergi.”
“Wow!” katanya. “Ini luar biasa! Saya bebas.” Dan
sekarang dia meninggalkan tempat itu dan dia pergi mencari orang yang berutang
100 dinar padanya, jumlah yang lumayan besar juga setara dengan upah kerja
selama 100 hari, karena upah harian ialah 1 dinar. Dan dia mencari orang itu
dan dia berkata, “Ayo, bayar utangmu padaku!”
Orang itu berbuat yang sama seperti dia, berseru
dan berkata, “Tolong beri saya waktu,
saya akan membayar nanti.”
Dia berkata, “Tidak bisa.” Dan Alkitab berkata dia
mencengkeram lehernya lalu mencekiknya.
Kebetulan majikannya ~ sebetulnya pelayan-pelayan
majikannya yang mewakili para malaikat yang mencatat perbuatannya, datang dan
memberitahu majikannya.
“Tahukah, Tuan, apa yang dilakukan orang yang telah
Tuan ampuni utangnya yang sedemikian besar? Dia pergi dan mencari orang yang
berutang sedikit padanya dan dia mencekiknya sampai mati.”
Dan majikannya berkata, “Masa? Bawa dia kemari.” Ini
penghakimannya. “Bawa orang itu kemari.”
Maka orang itu datang.
Dan majikannya berkata, “Bukankah aku telah
menghapuskan utangmu yang besar yang tidak bisa kamu bayar karena kamu
berteriak minta belas kasihan?”
Dan kira-kira sambil tersenyum orang itu berkata, “Oh,
ya, terima kasih banyak.”
Sekarang majikannya berkata, “Jika aku telah
menghapuskan utangmu yang sangat besar, tidakkah kamu harus menghargai itu
dengan menghapuskan piutang sesamamu manusia?”
Dan Alkitab berkata, majikan itu kemudian
membatalkan pengampunannya. Dia mencabut pengampunannya dan orang itu harus
membayar sendiri semua utangnya sampai lunas.
Tahukah kalian air mata apa yang dikeluarkan orang
itu? Air mata buaya. Dia tidak sungguh-sungguh menyesal telah menilep uang dari
majikan dan tuannya, dia menyesal dia akan dihukum. Dia menyesal dia harus
masuk penjara dan semua hartanya akan disita. Faktanya bahwa dia tidak pernah
sungguh-sungguh menyesal terbukti dari perbuatannya.
Itulah sebabnya mengapa kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman, tetapi
perbuatan kita membuktikan apakah iman itu sejati atau palsu.
Dan perbuatan orang itu membuktikan dia tidak
benar-benar menyesal. Dia hanya takut pada hukuman dan dia tidak menyesal telah
menilep uang itu dari majikannya.
So there has to be a work of what? Of
separation. Is it just possible that many individuals who have placed their
sins in the sanctuary but have not truly repented of their sins when their
cases are examined in the judgment they will be found wanting? That’s what this
story is teaching.
You know, what really is examined in the judgment
is the genuineness of repentance. That’s the purpose of the judgment,
to see whether the repentance was genuine or not. If repentance was genuine the
life will show it. If repentance was not genuine, the life will also show it.
That’s why we are saved by grace through faith but the judgment will be done according to
our works because our works show if our faith is genuine or not. And
based on the examination on the genuineness of our repentance and our sorrow
for sin, God will decide our case in the heavenly court. Are you following me?
Jadi harus ada pekerjaan apa? Pemisahan. Apakah ada
kemungkinan banyak orang yang telah menempatkan dosa-dosa mereka di Bait Suci
Surgawi, tidak sungguh-sungguh menyesali dosa-dosa mereka dan ketika kasus
mereka diperiksa dalam penghakiman investigasi mereka akan kedapatan tidak
lulus? Inilah pelajaran dari kisah ini.
Kalian tahu, sesungguhnya
yang diperiksa dalam penghakiman ialah kesungguhan pertobatan.
Itulah tujuan penghakiman, untuk melihat apakah pertobatannya sungguh-sungguh
atau tidak. Jika pertobatan itu sungguh-sungguh, itu akan terbukti dari
hidupnya. Jika pertobatannya tidak sungguh-sungguh, akan terbukti juga dari
hidupnya. Itulah mengapa kita diselamatkan kasih karunia melalui iman tetapi penghakiman dilakukan menurut perbuatan
kita karena perbuatan kita menunjukkan apakah iman kita tulus atau palsu.
Dan berdasarkan pemeriksaan sungguh/tidaknya pertobatan dan penyesalan kita
atas dosa, Allah akan menentukan kasus kita di pengadilan surgawi. Apakah
kalian bisa mengikuti saya?
Now there are two items that I want to deal
with before we bring this to a close this evening.
I like to watch faces when I am preaching
because I can tell if what I am saying is registering or if people are
struggling. You know for example some people would go [nodding his head], okay, it’s getting
through. But then some people they kind of do this [frown] it’s not really
clear. I don’t get it. I saw some people, some people’s faces, kind of like
that [snubbing nose] when I say the wedding takes place in heaven while God’s
people are on earth, in other words the wedding takes place in heaven, Jesus
marries His kingdom in heaven ~ by the way marrying His bride and marrying His
kingdom are the same thing, receiving His kingdom and marrying His kingdom are
two ways of saying the same thing.
Nah, ada dua item yang ingin saya bahas sebelum
kita akhiri malam ini.
Saya suka mengamati wajah-wajah saat saya
berkhotbah karena saya bisa melihat apakah orang-orang mengerti apa yang saya
katakan atau mereka lagi bergumul. Kalian tahu, misalnya ada yang
mengangguk-anggukkan kepala. Oke, berarti bisa memahami. Tetapi ada yang agak
mengerutkan dahi, berarti kurang jelas, saya tidak mengerti. Saya lihat
beberapa orang, wajah beberapa orang seperti mengerutkan hidungnya ketika saya
berkata perkawinan terjadi di surga sementara umat Allah ada di dunia, dengan
kata lain perkawinan itu terjadi di Surga, Yesus menikahi kerajaanNya di Surga
~ nah, menikahi mempelai perempuanNya dan menikahi kerajaanNya adalah hal yang
sama, menerima kerajaanNya dan
menikahi kerajaanNya adalah dua cara untuk mengungkapkan hal yang sama.
Now let’s go to Luke 12:35-37, here we find
very clearly that the wedding takes place in heaven, the investigation is made when God’s
kingdom, God’s bride is complete, because the judgment has shown who is
a member of Christ who is of the kingdom of Christ, then at that point Jesus marries His
kingdom. The kingdom or the bride is the totality of His people, while the
individuals are the guests to the wedding. Are you with me or not? The
totality, once the totality of Christ’s people has been determined and revealed
in the judgment, His kingdom is complete, His bride, so to speak, is complete.
And at that point Jesus of course can marry His kingdom or He can marry His
bride because it has been revealed who is the subject of His kingdom, who is
the member of His bride. However, each individual within the kingdom is a guest to
the wedding. But we are guests not because we are there physically,
we are guests there because our names are registered in heaven.
Sekarang marilah kita ke Lukas 12:35-37, di sini
kita melihat dengan sangat jelas bahwa perkawinan itu terjadi di Surga,
pemeriksaan/investigasinya dibuat ketika
kerajaan Allah, mempelai wanita Allah sudah terkumpul dengan lengkap,
karena penghakiman telah membuktikan siapa-siapa yang adalah milik Kristus,
yang adalah milik kerajaan Kristus, lalu pada saat itulah Yesus menikahi kerajaanNya. KerajaanNya atau mempelaiNya
adalah keseluruhan umatNya, sementara pribadi-pribadi adalah tamu-tamu di pesta/resepsi perkawinan itu. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Keseluruhanya, begitu seluruh umat Kristus telah
ditentukan dan dinyatakan melalui penghakiman itu, kerajaanNya terbentuk.
Mempelainya terbentuk, katakanlah demikian. Dan pada saat itu, tentu saja Yesus
bisa menikahi kerajaanNya atau Dia bisa menikahi mempelaiNya. Namun, setiap individu/pribadi di dalam
kerajaan tersebut adalah seorang tamu di pesta/resepsi pernikahan itu. Tetapi kita menjadi tamu bukan karena kita hadir di sana secara fisik, tetapi
kita menjadi tamu di sana karena
nama-nama kita tercantum di Surga.
Now let’s go to Luke 12:35-37, here comes
through clearly. Jesus is speaking to His disciples, “35 Let your waist be girded and your lamps burning…” what is it that the lamp pares that makes
it burn? Oil, and the lamp sheds light, right? So in other words we must have
an abundance of the Spirit that makes us shine before others. And now notice, “…36 and you yourselves be like men who wait
for their Master, when He will return from the wedding…” did you catch that? He is saying to His
disciples, “You need to be like individuals who wait for the Master to return
from the wedding.” So are the disciples there for the wedding? No. Because He
is saying, “Wait until I…” what? “…return from the wedding.” The wedding takes
place in a different place than where the disciples are. So it continues
saying, “…you yourselves be like men who wait for their
Master, when He will return from the wedding, that when He comes and knocks
they may open to Him immediately. 37 Blessed are those
servants whom the Master, when He comes…” this is the second coming by the way, “…will find watching. Assuredly, I say to you that He
will gird Himself and have them sit down to eat, and will come and serve them.” That is the
wedding reception.
Sekarang marilah ke Lukas 12:35-37, di sini jelas sekali.
Yesus berbicara kepada murid-muridNya, “35 Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan
pelitamu tetap menyala…” apa yang dibakar oleh lampu itu sehingga dia bisa
menyala? Minyak. Lalu lampu itu memancarkan sinar, bukan? Jadi dengan kata
lain, kita harus memiliki kelimpahan Roh supaya kita boleh bersinar di depan
yang lain. Dan sekarang simak, “…36 Dan hendaklah kamu
sendiri sama seperti orang-orang yang
menantikan Tuannya saat Dia akan pulang dari
pesta perkawinan itu…” apakah
kalian menangkapnya? Yesus sedang berkata kepada murid-muridNya, “Kalian harus
seperti orang-orang yang menantikan kepulangan Tuannya dari pesta perkawinan.”
Jadi, apakah para murid hadir di pesta perkawinan itu? Tidak. Karena Yesus
berkata, “Tunggu sampai Aku…” apa? “…pulang dari pesta perkawinan itu.” Pesta
perkawinan itu terjadi di tempat yang berbeda dari tempat di mana para muridNya
berada. Maka selanjutnya dikatakan, “…kamu sendiri sama
seperti orang-orang yang menantikan Tuannya saat
Dia akan pulang dari pesta perkawinan itu, supaya ketika
Ia datang dan mengetok pintu, mereka akan segera
membuka pintu bagiNya. 37 Diberkatilah hamba-hamba yang ketika Ia
datang…” nah, ini adalah kedatanganNya yang kedua, “…didapati Tuannya sedang
berjaga-jaga. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Ia akan mengikat
pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan Ia akan datang melayani
mereka.” Inilah pesta perkawinan itu.
You see, there is the wedding and then
there is the reception.
The wedding
takes place in heaven when Jesus marries His kingdom or His bride
once it has been shown by the investigation who is a member of His kingdom or
of His bride.
But then Jesus will come to where His
disciples are who are waiting for Him and then He will
take them to heaven where we will sit at the table for the wedding reception.
Lihat, ada perkawinan, kemudian ada pesta/resepsi perkawinan itu.
Perkawinannya terjadi
di Surga ketika Yesus menikahi kerajaanNya atau mempelai wanitaNya begitu dibuktikan oleh investigasi siapa-siapa yang
adalah warga kerajaanNya atau anggota mempelai wanitaNya.
Tetapi kemudian
Yesus akan datang ke tempat di mana murid-muridNya berada yang sedang menantikan Dia, lalu Dia akan membawa mereka
ke Surga, di mana kita akan duduk di meja dalam resepsi/pesta perkawinanNya.
Ellen White describes that reception in Early Writings pg. 19-20. Ellen White
explains, “And
I saw a table of pure silver; it was many miles in length, yet our eyes could
extend over it. I saw the fruit of the tree of life, the manna, almonds, figs,
pomegranates, grapes, and many other kinds of fruit…” she is speaking about the
products from the Napa valley, hehehe, that’s where she retired. I am sure
that, you know, she sees other kinds of fruits, there probably are mangoes
there and other kinds of fruit that may be she did not even know existed. Then
she says, “… I asked Jesus to let me eat of the fruit. He said, ‘Not now. Those who eat
of the fruit of this land go back to earth no more. But in a little while, if
faithful, you shall both eat of the fruit of the tree of life and drink of the
water of the fountain.’ And He said, ‘You must go back to earth again and
relate to others what I have revealed to you.’ Then an angel bore me gently
down to this dark world. Sometimes I think I can stay here no longer; all
things of earth look so dreary. I feel very lonely here, for I have seen a
better land. Oh, that I had wings like a dove, then would I fly away and be at
rest!"
Should that be our desire to not live in
this dark, dreary world?
People say, “Yeah, Pastor but I have a good
house.”
Let me ask you, is it made of gold?
“Oh, I have the latest model of the Mercedez.”
But does it fly?
Nothing in this world compares to what we
are going to have up there, so let’s not all get so focused and attached to
stuff here. Let’s invest in God’s kingdom. It produces eternal dividends.
Ellen White melukiskan resepsi perkawinan itu di Early Writings hal. 19-20. Ellen White
menjelaskan, “Dan aku melihat sebuah meja dari perak
murni, panjangnya bermil-mil, namun mata kami bisa memelihat semua yang ada di
atasnya. Saya melihat buah dari pohon kehidupan, manna, badam, ara, delima,
anggur, dan banyak jenis buah yang lain…” Ellen White berbicara tentang buah-buah yang
dihasilkan dari Napa Valley, hehehe, di sanalah dia tinggal setelah pensiun.
Saya yakin, kalian tahu, dia melihat buah-buah yang lain di sana, kira-kira ada
mangga di sana, dan jenis-jenis buah lain yang mungkin dia tidak pernah tahu
ada. Lalu katanya, “…Saya minta pada Yesus supaya saya boleh makan dari buah itu. Yesus
berkata, ‘Nanti. Mereka yang makan buah dari tempat ini tidak kembali lagi ke
dunia. Tetapi tak lama lagi jika kamu setia, kamu akan makan buah dari pohon
kehidupan dan juga minum air dari mata air itu.’ Dan Yesus berkata, ‘Kamu harus
kembali ke dunia lagi dan menyampaikan kepada yang lain apa yang telah Aku
ungkapkan kepadamu.’ Lalu seorang malaikat membawaku dengan hati-hati kembali
ke dunia yang gelap ini. Terkadang saya pikir saya tidak betah hidup di sini
lebih lama lagi, semua yang di dunia ini tampak begitu menyedihkan. Di sini
saya merasa kesepian karena saya telah melihat negeri yang lebih baik.
Seandainya saya punya sayap seperti burung merpati, saya akan terbang pergi dan
masuk ke peristirahatan.”
Itukah yang seharusnya menjadi kerinduan kita, tidak
hidup di dunia yang gelap dan menyedihkan ini?
Orang-orang berkata, “Iya, Pastor, tetapi saya punya
rumah yang bagus.”
Coba saya tanya, apakah itu terbuat dari emas?
“Oh, saya memiliki Mercedez model terakhir.”
Tetapi apakah itu bisa terbang?
Tidak satu pun yang ada di dunia ini bisa dibandingkan
dengan apa yang akan kita miliki di atas sana. Jadi marilah kita tidak
memusatkan semua perhatian kita dan terikat pada segalanya di sini. Marilah
kita berinvestasi di kerajaan Allah, yang menghasilkan dividen yang kekal.
One of the
passages that I want us to take a look at, Matthew 22:11-14, this clearly shows
that the wedding takes place in heaven while all of those who professed Jesus are on earth. Some will be chosen and
some will be rejected. This is the story of the great banquet. You remember
that messengers were sent out inviting people to the wedding, inviting the Jews
to the wedding? They rejected the first
invitation. Then after the death of the bulls which represents
the death of Christ, more messengers are sent out to the Jews and they
reject the message again. So the messengers are told, go to the highways and
byways ~ that’s to the Gentiles ~ and invite everyone to come to the wedding.
The wedding hasn’t taken place yet.
Invite everyone to come to the wedding. Finally when everybody had
accepted the invitation to the wedding, the wedding’s chamber is full. And now
I want you to notice what happens in verse 11, “11 But when the king came in to see the guests…” is there going to be an examination
of the guests? By the way there are several words in Greek for “see”, there is
the word βλέπω [bleppo], ὁράω [horaō] for “see”. But this is a special word. It’s the word θεάομαι [theaomai] basically it means an intensive, thorough, lingering,
reflective, comprehending observation. It is an examination. The king
comes out to examine the guests. We continue reading. It says, “…he saw a man there who did not have on a
wedding garment…” now let's stop
there just for a moment. This guy must have sneaked into heaven. So, when is
this taking place? Is this, Jesus comes, He takes His people to heaven, and
then when God’s people are in heaven, the King comes out and he says, “Now
let’s see who has a right to be here”? No. Nobody is going to sneak into
heaven. This
is a pre-advent judgment. To examine the garment to see if the individual has
truly repented of sin and the life reveal it. And so it says, “…he saw a man there who did not have on a
wedding garment. 12 So he said to him, ‘Friend, how did you
come in here without a wedding garment?’…” Let me ask you, how are we there? We are
there because we are written in the books, in the book of life. The
names of all those who professed Jesus are written in the book. We are there in
written form while we are personally where? On earth. And in the judgment God goes in
chronological order. I am glad He doesn’t deal with alphabetic order
because my last name starts with “B”. But in chronological order He examines
every single person who has ever professed Jesus Christ as Savior and Lord. And
based on whether they have the wedding garment or don’t have the wedding
garment, their case is decided for life or for death. So it says, “…12 So he said to him, ‘Friend, how did you
come in here without a wedding garment?’…” how is it that you are written in the
book of life if you don’t have a wedding garment? “…And he was speechless…” and now here comes the sentence. See,
we already saw the investigation, right?
where He goes out to investigate to see who has the garment. Now he says to
the servants “…13 Then the king said to the servants…” this is the verdict, “…‘Bind him hand and foot, take him away,
and cast him into
outer darkness…” that would be the
execution of the sentence, right? “…there will be weeping and gnashing of
teeth.’ 14 For many are called, but few are chosen.”
Salah satu perikop yang saya mau kita simak ialah
Matius 22:11-14, ini menunjukkan dengan jelas sekali bahwa perkawinan itu
terjadi di Surga sementara semua yang mengakui Yesus berada di dunia. Ada yang
dipilih dan ada yang ditolak. Inilah makna cerita dari pesta besar tersebut.
Kalian ingat bahwa utusan-utusan dikirimkan untuk mengundang orang-orang datang
ke perkawinan itu, mengundang orang-orang Yahudi ke perkawinan itu? Mereka
menolak undangan yang pertama. Lalu setelah lembu-lembu disembelih yang melambangkan kematian Kristus,
utusan-utusan lain dikirimkan kepada orang-orang Yahudi dan mereka menolak
undangan itu lagi. Maka para utusan disuruh pergi ke jalan-jalan besar hingga ke
lorong-lorong kecil ~ yaitu kepada bangsa-bangsa non-Yahudi ~ dan mengundang
semua orang untuk datang ke perkawinan itu. Perkawinan itu masih belum terjadi.
Semua orang diundang ke perkawinan itu. Akhirnya ketika semua orang telah
menerima undangan perkawinan itu, ruang perkawinan pun penuh. Dan sekarang saya
mau kalian menyimak apa yang terjadi di ayat 11, “11 Tetapi
ketika raja itu masuk untuk melihat tamu-tamu itu,…” apakah akan ada pemeriksaan para tamu? Nah, dalam bahasa
Greeka ada beberapa kata untuk “melihat”, ada kata βλέπω
[bleppo], ὁράω [horaō] untuk “melihat”.
Tetapi kata itu di sini adalah kata yang istimewa, ialah kata θεάομαι [theaomai], pada dasarnya artinya ialah suatu pengamatan
yang intensif, tuntas, tidak tergesa-gesa, reflektif dan menyeluruh.
Ini ialah suatu pemeriksaan. Sang Raja keluar untuk memeriksa para tamu. Kita
lanjutkan membaca, dikatakan, “…ia
melihat di sana seorang yang tidak
berpakaian pesta. …” marilah kita
berhenti di sini sejenak. Kira-kira orang ini telah masuk ke Surga dengan cara
menyelundup. Jadi kapan terjadinya peristiwa ini? Apakah ini saat Yesus datang
dan Dia membawa umatNya ke Surga, lalu umat Allah ada di Surga, sang Raja
keluar dan berkata, “Coba lihat, siapa yang berhak berada di sini”? Tidak.
Tidak akan ada orang yang bisa menyelundup masuk ke Surga. Ini adalah peristiwa penghakiman sebelum kedatangan
Kristus yang kedua. Untuk
memeriksa pakaiannya guna melihat apakah orang tersebut benar-benar telah
bertobat dari dosanya dan hidupnya membuktikan demikian. Maka
dikatakan, “…ia
melihat di sana seorang yang tidak
berpakaian pesta. 12 Maka ia
berkata kepadanya: 'Teman, bagaimana engkau
masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?'…” Coba saya tanya, bagaimana kita bisa berada di sana? Kita berada di sana karena nama
kita tertulis dalam kitab-kitab, dalam kitab kehidupan. Nama-nama
semua yang mengakui Yesus tertulis di dalam kitab itu. Kita berada di sana
dalam bentuk tulisan sementara secara pribadi kita ada di mana? Di bumi. Dan saat penghakiman, Allah memakai
cara kronologis. Saya lega Allah tidak memakai urutan abjad
karena nama marga saya diawali huruf “B”. Tetapi dengan sistem kronologis Dia
memeriksa setiap manusia yang pernah mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselamat
dan Tuhan. Dan berdasarkan fakta apakah mereka mengenakan pakaian pesta atau
tidak mengenakan pakaian pesta, kasus mereka diputuskan untuk memperoleh hidup
atau mati. Jadi dikatakan, “…12 Maka ia
berkata kepadanya: 'Teman, bagaimana engkau
masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?'…” Bagaimana kamu tertulis dalam kitab kehidupan tapi kamu
tidak punya pakaian pesta? “…Dan orang itu tidak
bisa menjawab…” dan sekarang keluar
vonisnya. Lihat, kita sudah menyimak investigasinya,
bukan? Yaitu ketika raja itu keluar untuk
memeriksa siapa yang mengenakan pakaian pesta. Sekarang raja itu
berkata kepada hamba-hambanya, “…13Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya…” inilah vonisnya, “…‘Ikatlah
kaki dan tangannya, bawalah dia keluar dan
campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap,…” ini adalah
eksekusi vonisnya, bukan? “…di
sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. 14 Sebab banyak yang
dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Now, among theologians there is this debate as to whether the focus of
Daniel 7 is a judgment against the little horn or in favor of the saints. In
fact, it’s a debate that shouldn’t even exist, because this investigative judgment has a
double purpose.
You see what happened on earth was that during the 1260 years ~ and by the
way this does not refer only to the 1260 years, some people say, “O, this
judgment only deals with the little horn, the period of the little horn.” Well,
yes, that is the focus of Daniel 7, doesn’t mean that there is not a broader
application. It’s just that the segment that Daniel 7 is dealing with, it’s
dealing with the period of the persecution of God’s people during the period of
the little horn.
It’ s like the Sabbath.
Remember this morning I said God said that the Sabbath is a sign between Me
and the Jews, but there is a broader explanation in Scripture for all
humanity.
And so this judgment in Daniel 7 deals with the period of the little horn
but other texts from Scripture show that it is much broader with all of those
who have ever professed Jesus. Are you following me or not?
Nah, diantara para theolog ada perdebatan tentang apakah
fokus di Daniel 7 adalah pada penghakiman untuk mengalahkan tanduk kecil, atau
penghakiman untuk memenangkan orang-orang kudus. Malah, perdebatan ini
sebenarnya tidak perlu ada karena penghakiman
investigasi ini memiliki tujuan ganda.
Kalian lihat, apa yang terjadi di dunia ialah, selama
1260 tahun itu ~ dan ketahuilah ini tidak mengacu hanya ke 1260 tahun tersebut
~ ada orang yang berkata, “Oh, penghakiman ini hanya berkaitan dengan si tanduk
kecil, periode tanduk kecil.” Nah, benar, itulah fokus yang ada di Daniel 7,
tapi itu tidak berarti tidak ada aplikasi yang lebih luas. Hanya saja segmen
yang dibahas di Daniel 7 ialah tentang masa penganiayaan umat Allah selama
periode si tanduk kecil.
Sama seperti Sabat.
Ingatkah tadi pagi saya berkata, Allah berkata bahwa
Sabat adalah tanda antara Aku dengan orang-orang Yahudi? Tetapi ada penjelasan yang lebih luas di
dalam Kitab Suci, bahwa itu untuk semua manusia.
Maka penghakiman di Daniel 7 ini membahas periode si tanduk kecil,
tetapi ayat-ayat lain di Kitab Suci menunjukkan bahwa itu lebih luas mencakup
semua yang pernah mengakui Yesus. Apakah kalian bisa mengikuti saya tidak?
So what is this here? What happens is the little horn professes to be a
Christian power, doesn’t it? Does the little horn profess to be a Christian
power? It does. So is the little horn also going to come up for
evaluation? Absolutely. Now what did the little horn do in the earthly
courts during the 1260 years? Did they do an inquisition? Do you know what
Inquisition mean? It means to inquire. They did an examination. Was it a fair
examination? No. It was like the examination they did on Jesus, totally biased
and one-sided. They already had condemned Jesus before they did the investigation.
Let me ask you, did they pronounce a verdict against the saints of the Most
High in the earthly courts? Yes. Did
they execute the sentence? Yes. Was there a travesty in justice? It was a total
travesty, it was a sham. Earthly courts examined the evidence against the
martyrs, they were found guilty when they were not guilty, the sentence was
pronounced against them and they were executed. The purpose of the heavenly
judgment is to reverse the wrong decisions of the earthly courts.
Jadi apa yang ada di sini? Apa yang terjadi ialah si
tanduk kecil mengaku sebagai suatu kekuasaan Kristen, kan? Apakah tanduk kecil
ini mengaku sebagai suatu kekuasaan Kristen? Iya. Jadi apakah tanduk kecil ini juga akan
tampil untuk dievaluasi? Tentu saja. Nah, apa yang telah
dilakukan tanduk kecil ini di pengadilan duniawi selama 1260 tahun itu? Apakah
mereka mengadakan suatu inkuisisi? Tahukah kalian apa itu Inkuisisi? Artinya
mempertanyakan. Mereka melakukan suatu pemeriksaan. Apakah itu pemeriksaan yang
adil? Tidak. Itu mirip pemeriksaan yang dilakukan pada Yesus, yang sama sekali
berat sebelah dan sepihak. Mereka sudah memutuskan bahwa Yesus bersalah sebelum
pemeriksaan itu diadakan.
Coba saya tanya, apakah mereka menjatuhkan suatu vonis
yang merugikan orang-orang kudus Yang Maha Tinggi di pengadilan duniawi? Ya.
Apakah mereka mengeksekusi vonisnya? Ya. Apakah terjadi parodi (banyolan)
keadilan? Itu sungguh-sungguh suatu parodi, itu suatu sandiwara. Pengadilan
duniawi memeriksa bukti-bukti atas para martir, mereka didapati bersalah
padahal mereka tidak bersalah, vonisnya dijatuhkan atas mereka dan mereka
dibunuh. Tujuan penghakiman surgawi ialah memutarbalik vonis-vonis yang salah
di pengadilan duniawi.
Let’s take for example John Hurst, who was burned at the stake. You know,
I’ve been there in Constanz in Southern Germany , when he was burned at the
stake, they took him to the cathedral and they did an inquiry, they did an
investigation, it was a sham. They found him guilty. They pronounced a sentence
or a verdict of death. And then they took him and they put him on a stake, they
put chains around him, wood around him, and they burned him alive. Was there
any justice in there? Absolutely not. So what happens when the name of John
Huss comes up in the judgment? The heavenly jury will look at the evidence,
they say, “Now, wait a minute, the earthly court got it wrong, the evidence
reveals that John Huss was a faithful follower of Jesus, and so this court is
going to reverse his death sentence.” And the time comes when Huss will be
resurrected from the dead and he will be in Christ’s kingdom throughout
eternity. So to say that this is only a judgment against the little horn, no.
It’s a judgment against the little horn and in favor of the saints who were
persecuted during the 1260 years. But that doesn’t mean it doesn’t include
saints from other times of human history. There is a broader perspective in
Leviticus 16 and other passages that deal with the investigative judgment.
Marilah kita ambil contoh John Huss yang dibakar di
tiang. Kalian tahu, saya pernah ke Constanz di Jerman Selatan ~ ketika John
Huss dibakar di tiang, mereka membawanya ke katedral dan mereka mengadakan
suatu pemeriksaan, mereka melakukan suatu investigasi, tapi itu adalah suatu
sandiwara. Mereka mendapatinya bersalah. Mereka menjatuhkan vonis atau
keputusan mati. Lalu mereka membawanya dan mengikatnya pada sebuah tiang,
mereka memasang rantai mengelilinginya, kayu-kayu di seputarnya, dan mereka
membakarnya hidup-hidup. Apakah ada keadilan di sana? Tentu saja tidak. Jadi
apa yang terjadi ketika nama John Huss muncul di penghakiman surgawi? Para juri
surgawi akan meneliti bukti-buktinya dan mereka berkata, “Tunggu dulu!
Pengadilan duniawi sudah salah. Bukti-bukti menyatakan bahwa John Huss adalah
pengikut Yesus yang setia.” Maka pengadilan surgawi ini
akan membalikkan vonis hukuman matinya. Jadi saat Huss dibangkitkan dari mati,
dia akan berada di kerajaan Kristus untuk selama-lamanya. Jadi, mengatakan
bahwa ini hanya suatu penghakiman atas si tanduk kecil, tidak tepat. Ini adalah
penghakiman atas si tanduk kecil yang memenangkan orang-orang kudus yang telah
dianiaya selama 1260 tahun. Tapi ini tidak berarti tidak meliputi orang-orang
kudus dari masa-masa yang lain dalam sejarah manusia. Di Imamat 16 dan
ayat-ayat lainnya yang berbicara tentang penghakiman investigasi, ada
perspektif yang lebih luas.
Let me give you one final example. Go with me to Revelation 20:4. We need
to do this quickly because we are running out of time. Revelation 20:4. This is
speaking about the martyrs that will suffer death during the little time of
trouble. Ever heard of the little time of trouble? Right at the end of
Sunday Law, when Sunday is being enforced, a death decree will be given just
before probation closes. And they are going to be slain. But notice
what they are going to do during the thousand years. It says, “4 And I saw thrones, and they sat on them, and
judgment was committed to them…” in other words, they are going to perform a
work of judgment. To who? “…Then I
saw the souls of those who had been beheaded for their witness to
Jesus and for the word of God, who had not worshiped the beast or his image,
and had not received his mark
on their foreheads or on their hands…” let me ask you, is that the last time
generation? Was Martin Luther tested, was John Huss tested over the beast and
his mark and the image of the beast? Those things didn’t exist. So this is
talking about the end time generation.
And what are they going to do? It says that they are going to perform a
work of what? A work of judgment. Are they the only ones that are going to
perform the work of judgment? If you read Revelation 20:4 that’s the impression
you get, yeah, it says, those who die during the final little time of trouble,
they are going to be the ones that are going to judge. But the Bible has a
broader explanation. See, historical critical scholars love to make you stay
just in one passage. They say, you can’t take other passages from Scripture to
explain this one. Well, the Holy Spirit superintended the composition of
Scripture and He placed in all of Scripture everything we need to understand
Scripture. That’s the SDA’s perspective.
Now I hope you’ll attend the seminar by Clinton Wahlen on hermeneutics.
That’s the big battle in the Adventist church now. Not women’s ordination. It’s
about how you interpret the Bible, that’s the deeper issue.
Saya akan berikan satu contoh terakhir. Marilah bersama
saya ke Wahyu 20:4. Kita perlu cepat-cepat karena kita kehabisan waktu. Wahyu
20:4. Ini berbicara tentang martir-martir yang akan mengalami kematian selama
masa kepicikan kecil. Pernah dengar tentang masa kepicikan kecil? Persis pada akhir UU Hari Minggu,
saat hari Minggu dipaksakan, suatu perintah kematian akan dikeluarkan sedikit
waktu sebelum berakhirnya masa percobaan. Dan martir-martir itu
akan dibunuh. Tetapi simak apa yang akan mereka lakukan selama masa 1000 tahun,
dikatakan, “4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang
yang duduk di atasnya dan kepada mereka diserahkan kuasa untuk
menghakimi…” dengan kata
lain mereka akan melaksanakan suatu pekerjaan penghakiman. Kepada siapa? “…Lalu aku
juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian mereka tentang Yesus dan karena firman Allah;
yang tidak menyembah binatang itu atau
patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan
mereka…” coba saya tanya, apakah mereka ini generasi akhir zaman? Apakah Martin
Luther diuji, John Huss diuji dengan binatang dan tandanya dan patung binatang?
Hal-hal itu tidak ada di zaman mereka. Jadi ini berbicara tentang generasi akhir zaman.
Dan apa yang akan mereka lakukan? Dikatakan bahwa mereka akan melaksanakan
suatu pekerjaan apa? Pekerjaan penghakiman. Apakah hanya mereka yang akan melaksanakan
pekerjaan penghakiman? Jika kita baca Wahyu
20:4 begitulah kesan yang kita peroleh, iya, dikatakan bahwa
mereka yang mati saat masa kepicikan kecil yang terakhir, mereka itulah yang
akan menghakimi. Tetapi Alkitab
punya penjelasan yang lebih luas. Lihat, pakar-pakar histori-isme yang kritis suka membuat orang hanya terpancang pada
satu ayat. Mereka berkata, tidak boleh mengambil ayat-ayat lain dari Kitab Suci
untuk menjelaskan ayat ini. Nah, Roh Kudus-lah yang mengepalai penyusunan
seluruh Kitab Suci dan Dia menempatkan dalam seluruh Kitab Suci semua yang
perlu kita pahami tentang Kitab Suci. Inilah sudut pandang MAHK.
Nah,
saya berharap kalian akan menghadiri seminar oleh Clinton Wahlen tentang
metodologi menginterpretasikan Alkitab. Inilah pertikaian besar di dalam gereja
Advent sekarang, bukan tentang pentahbisan wanita. Ini tentang bagaimana kita
menginterpretasikan Alkitab, ini adalah isu yang lebih mendalam.
Have you ever read 1 Corinthians 6:1-3? This gives us the broader
explanation. The apostle Paul says, “Dare any of you
having a
matter against another, go to law before the unrighteous, and not before the
saints? 2 Do you not know that the saints
will judge the world?…” who are the saints there? It says, “…And if the world will be judged by you…” the Corinthians, so are the Corinthians
also going to participate in the judgment during the thousand years? Yes. It says, “…And if the world will be judged by you, are
you unworthy to judge the smallest matters? 3 Do you not know that we…” including Paul, “…shall judge
angels?…” So is it only those who live during the
last period of tribulation the ones that are going to judge? No. All of
God’s people are going to judge when you look at the broader perspective.
Will you able to follow what we state tonight? Unique to the SDA church.
Pernahkah kalian membaca 1 Korintus 6:1-3? Ini memberikan
penjelasan luasnya. Rasul Paulus berkata, “1 Apakah ada diantara kamu, yang jika
berselisih satu sama lain, berani mencari
keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus? 2
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia?…”
“orang-orang
kudus” di sini siapa? Dikatakan, “…Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu…” yaitu jemaat Korintus, jadi apakah jemaat Korintus juga akan ambil bagian
dalam penghakiman selama masa seribu tahu? Ya! Dikatakan, “…Dan jika penghakiman dunia berada dalam
tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk menghakimi
perkara-perkara yang tidak berarti? 3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita…” termasuk Paulus, “…akan menghakimi malaikat-malaikat?...” Jadi apakah hanya mereka yang hidup di masa kepicikan kecil yang terakhir
yang akan menghakimi? Tidak. Semua
umat Allah akan menghakimi jika kita melihat ke perspektif yang lebih luas.
Apakah
kalian bisa mengikuti apa yang kita nyatakan malam ini? Unik khas gereja MAHK.
Ellen White says we are now in the great judgment. Soon, no one knows how soon, He will pass
to the cases of the living. And in another place Ellen White gives the
impression, a strong impression, that the judgment of the living is related to the
Sunday Law, when everyone who is alive will have to decide whether to receive
the seal of God or the mark of the beast. And the decisions that we are
making now, folks, whether we are walking closely with Jesus now will determine
the decision that we will make then, because he who is faithful in little will
be faithful in much. And he that is unfaithful in little, will be unfaithful in
much. May God bless us and help us to be faithful.
Ellen White berkata kita sekarang berada di masa
penghakiman besar itu. Tak lama lagi, tidak ada yang tahu berapa lama lagi,
Kristus akan beralih ke kasus orang-orang yang masih hidup. Dan di tempat lain
Ellen White memberikan kesan, suatu kesan yang kuat, bahwa penghakiman orang-orang hidup berkaitan dengan UU Hari
Minggu, ketika semua yang hidup harus menentukan apakah mereka mau menerima
meterai Allah atau tanda binatang. Dan keputusan yang sekarang
kita buat, Saudara-saudara, apakah kita mau hidup dekat dengan Yesus saat ini,
akan menentukan keputusan yang akan kita buat pada waktu itu, karena siapa yang
setia dalam hal-hal kecil akan setia dalam hal-hal besar. Dan siapa yag tidak
setia dalam hal-hal kecil, akan tidak setia dalam hal-hal besar. Semoga Tuhan
memberkati kita dan menolong kita untuk setia.
27 02 18