Tuesday, February 27, 2018

THE TRUTH ABOUT JUDGMENT ~ THE WEDDING OF THE LAMB ~ MICHIGAN CAMP MEETING 2017 ~ STEPHEN BOHR

_____MICHIGAN CAMP MEETING 2017_____
Part 02/03 - Stephen Bohr
THE TRUTH ABOUT JUDGMENT
https://www.youtube.com/watch?v=rX7AkdZWhoM


Dibuka dengan doa


The SDA church has a unique way of studying Bible prophecy. Basically we use the method which is called historicism, I prefer to call it the historical method. Basically it’s a very disciplined approach to the study of Bible prophecy because we have a beginning point and we have an ending point, and everything that is in between the beginning point and the ending point.

Gereja MAHK punya cara yang unik dalam mempelajari nubuatan Alkitab. Pada dasarnya kita memakai metode yang disebut histori-isme. Saya lebih suka menyebutnya metode historis. Pada dasarnya ini adalah cara yang sangat sistematis dalam mempelajari nubuatan Alkitab karena ada titik mulanya, dan ada titik akhirnya, dan segala yang ada di antara kedua titik tersebut.


Now this evening we are going to take a look at a prophecy that probably most, if not all of us have studied before. But there is a portion of this prophecy that we don’t dwell on a lot when we have evangelistic meetings. And so we are going to look at the entire prophecy very briefly in the first part and we are going to zero in on the portion that is not touched upon in very much detail.

Nah malam ini kita akan menyimak suatu nubuatan yang sebagian besar dari kita kalau tidak semuanya, telah pernah mempelajarinya sebelumnya. Tetapi ada satu bagian dari nubuatan ini yang tidak banyak kita bahas dalam pertemuan-pertemuan penginjilan kita. Maka di bagian pertama ini kita akan melihat ke keseluruhan nubuatan itu secara singkat, lalu kita akan fokus pada bagian yang tidak terlalu banyak dibahas secara mendetail tersebut.


Turn with me in your bibles to Daniel 7 and we are going to go through the sequence in this  chapter very quickly.
In Daniel 7 we have a lion. What kingdom does the lion represent? Babylon. 605-539 BC.
And then we have a bear. The bear represents which kingdom? The Medes and the Persians. They ruled from 539-331 BC.
And then you have a third beast which is a leopard. And the leopard beast represents Greece, very well. And Greece of course ruled from 331-168 BC.
And then you have what you call a non-descript beast. Actually all these are non-descripts: lions with wings, leopards with four heads, they don’t exist in real life. But anyway the fourth beast is actually a dragon beast, it’s not called a dragon in Daniel 7 but in Revelation 12 this empire is called the dragon who wants to kill the Child when the Child is born. So the fourth beast is a dragon beast. And this fourth beast represents which kingdom? It represents the kingdom of Rome, the Roman empire. But you’ll notice that this fourth beast, this dragon beast has more than one stage of dominion.
·       For a while this fourth beast ruled by itself with no horn on its head.
·       But then after a while we are told that this beast, this dragon beast sprouts ten horns on its head after the empire has ruled for a while by itself without horn. And of course we know, that the ten horns represent the divisions of the Roman empire as a result of the barbarian invasions, barbarians came from the north of the empire and carved up what had been the Roman empire. And according to historians the ten kingdoms were complete in the year 476 when the last Roman emperor of the west was deposed. His name was Romulus Augustulus.
·      And then you find that among the ten kingdoms rises a little horn. Actually in the Aramaic it says, “it rises from littleness”. In other words, at first this horn is little but then it becomes huge.  And basically what this horn does as it rises from the head of  this dragon beast once the ten horns are complete, is that the little horn uproots three of the ten horns. And once the three horns are uprooted, the little horn can reign supreme without any opposition. And basically, as we know, as we have studied as Adventists, the little horn ~ the Papacy ~ using the power of the state actually uprooted three heretical kingdoms that were Arian ~ they believed that Jesus was the first creature of God, Jesus was a created being, and so the Papacy appealed to the empire to uproot these three kingdoms: the Heruli in the year 493, the Vandals in the year 534, and the Ostrogoths in the year 538. So in the year 538 the last opposing of the powers was uprooted by the Papacy joining with the power of the emperor of the state.

Bersama saya mari bukalah Alkitab kalian ke Daniel pasal 7, dan kita akan melihat urut-urutan pasal ini dengan cepat.
Di Daniel 7, ada seekor singa. Kerajaan apa yang dilambangkan singa itu? Babilon. 605-539BC.
Lalu ada seekor beruang. Beruang itu mewakili kerajaan apa? Medo-Persia. Mereka berkuasa dari 539-331BC.
Lalu ada binatang ketiga, yaitu seekor macan tutul. Dan macan tutul ini melambangkan Greeka, bagus sekali. Dan Greeka tentunya berkuasa dari 331-168BC.
Kemudian ada seekor binatang yang ajaib. Sebenarnya semua binatang tadi ajaib: singa bersayap, macan tutul berkepala empat, semuanya tidak ada dalam kehidupan nyata. Nah, binatang keempat ini sebenarnya adalah seekor naga. Di Daniel 7 dia tidak disebut naga, tetapi di Wahyu pasal 12, kerajaan itu disebut naga, yang ingin membunuh Anak itu ketika Anak itu lahir. Maka binatang keempat adalah seekor naga. Dan binatang keempat ini melambangkan kerajaan mana? Melambangkan kerajaan Roma, kekaisaran Romawi.
Tetapi kita akan melihat bahwa binatang keempat ini, naga ini, memiliki lebih dari satu tahap kekuasaan.
·       Untuk beberapa waktu lamanya binatang keempat ini berkuasa sendiri tanpa tanduk di kepalanya.
·       Tetapi setelah beberapa waktu lamanya kita mendapat tahu bahwa pada binatang ini, pada naga ini, tumbuh sepuluh tanduk di kepalanya, setelah kerajaan itu berkuasa beberapa waktu lamanya tanpa tanduk. Dan tentu saja kita tahu bahwa kesepuluh tanduk itu melambangkan divisi-divisi kerajaan Roma akibat invasi bangsa-bangsa barbar. Bangsa-bangsa barbar yang datang dari sebelah utara kerajaan tersebut, memecah belah apa yang tadinya adalah kerajaan Roma. Dan menurut para sejarahwan, kesepuluh kerajaan itu genap terbagi pada tahun 476, ketika kaisar Romawi Barat yang terakhir yang bernama Romulus Augustulus diturunkan dari takhta.
·       Lalu dari antara kesepuluh kerajaan itu muncul sebuah tanduk kecil. Sebenarnya dalam bahasa Aram dikatakan, “dia muncul dari ukuran kecil”. Dengan kata lain, awalnya tanduk ini kecil, lalu dia menjadi sangat besar. Dan pada dasarnya apa yang dilakukan tanduk itu saat dia muncul dari kepala binatang naga itu ketika ke-10 tanduk itu sudah genap, ialah dia mencabut tiga dari ke-10 tanduk tersebut. Dan begitu ketiga tanduk itu tercabut, tanduk kecil ini bisa menjadi penguasa terbesar tanpa lawan sama sekali. Dan kita tahu, karena sebagai orang-orang Advent kita telah mempelajarinya, intinya tanduk kecil ini ~ Kepausan ini ~ telah memakai kekuasaan pemerintah untuk mencabut ketiga kerajaan yang dianggap sesat karena mereka adalah golongan Arian, yang meyakini bahwa Yesus adalah ciptaan Allah yang pertama, Yesus adalah makhluk ciptaan. Maka Kepausan mengajukan kepada pemerintah kerajaan Roma untuk mencabut ketiga kerajaan tersebut: yaitu kerajaan Heruli di tahun 493, kerajaan Vandal di tahun 534, dan kerajaan Ostrogoth di tahun 538. Maka di tahun 538, kerajaan terakhir yang menentang Kepausan, dicabut oleh Kepausan yang bergabung dengan kekuasaan kaisar yang memerintah pada waktu itu.


So basically we have moved in the chain of prophecy without any interruption. We have moved from Babylon to Medo-Persia, to Greece, to the Roman empire, to the division of the Roman empire, the uprooting of three kingdoms three of the ten takes us to 476, and to 538. And then we find the little horn rising to supreme power, as we know it rules for 1260 years, it speaks blasphemies against the Most High, it persecutes the saints of the Most High, it thinks it can change times and laws, and the Bible says that it rules for time, times and a dividing of time, which ~ we don’t have time to go through but I know that you’ve been through this before ~ represents 1260 days, but days in prophecy represent years.
So this is taking us to which date?  It has taken us all the way as the chain of events without any parenthesis without any interruptions from the kingdom of Babylon in the year 605 BC all the way down to the year 1798 when the papal power lost its dominion, because the state, the power of the state was severed from supporting the Papacy.
This is historicism. This is the historical method. It’s a beautiful method because you know at every moment where you are in the flow of history. You know where history starts and where prophetic history flows, and ultimately these prophecies end with the setting up of Christ’s everlasting kingdom. So you have a starting point and an ending point and you have everything in between.

Jadi, pada dasarnya kita telah mengikuti rangkaian nubuatan tanpa interupsi. Kita telah mengikuti dari Babilon ke Medo-Persia, ke Greeka, ke kaisaran Roma, ke terbaginya kekaisaran Roma, ke tercabutnya tiga kerajaan dari kesepuluh kerajaan yang membawa kita ke tahun 476, dan ke 538. Lalu kita lihat tanduk kecil itu menjadi sangat berkuasa, seperti yang kita ketahui dia berkuasa selama 1260 tahun, dia mengucapkan kata-kata hujat menentang Yang Maha Tinggi, dia mempersekusi orang-orang kudus Yang Maha Tinggi, dia berpikir dia bisa mengubah waktu dan hukum, dan Alkitab mengatakan bahwa dia berkuasa selama satu masa, dua masa dan setengah masa yang ~ kita tidak punya waktu untuk membahas ini tapi saya yakin kalian sudah pernah mendapatkannya sebelumnya ~ yang melambangkan 1260 hari, tetapi satu hari dalam nubuatan mewakili satu tahun. Maka ini membawa kita ke tahun berapa? Ini membawa kita terus melalui rangkaian peristiwa tanpa jeda tanpa terputus dari kerajaan Babilon di tahun 605BC terus hingga ke tahun 1798 ketika Kepausan kehilangan kekuasaannya, karena pemerintah, kekuasaan pemerintah yang mendukungnya, dipisahkan dari Kepausan.
Inilah histori-isme. Inilah metode historis. Ini metode yang indah karena kita tahu setiap saat di mana kita berada dalam alur sejarah. Kita tahu di mana sejarah itu dimulai dan di mana mengalirnya sejarah nubuatan, dan akhirnya semua nubuatan itu berakhir dengan ditegakkannya kerajaan Kristus yang kekal. Jadi ada titik mula dan ada titik akhir, dan segala yang berada di antara keduanya.


Now, we don’t have time this evening to go beyond 1798 to the beast that has two horns like a lamb. See, that’s the next power in the prophetic chain. It rises when the Papacy received its deadly wound.
What I want to especially focus on now is the event in Daniel 7 that takes place after the Papacy receives its deadly wound in 1798.

Nah, malam ini kita tidak punya waktu untuk pergi melampaui tahun 1798 ke binatang yang mempunyai dua tanduk seperti domba. Lihat, itulah kekuasaan berikutnya dalam rangkaian nubuatan. Binatang itu bangkit ketika Kepausan menerima lukanya yang mematikan.
Yang terutama ingin saya fokuskan sekarang ialah peristiwa di Daniel 7 yang terjadi setelah Kepausan menerima lukanya yang mematikan di 1798.


In Daniel 7 we find 4 repetitive cycles. In other words the material of Daniel 7 is basically repeated four times. And let me just review those four times because you can’t just read Daniel 7 and say, “Okay, I want to know where the events started, where they end,” and so you begin with verse 1 and Daniel 7 has the sequence of events till the end of time. Because Daniel 7 runs in cycles, four cycles. So let me just summarize what those cycles are:
1.   Verses 1-14 of Daniel 7 give the total vision. It gives the vision of the lion, the bear, the leopard, the dragon beast, the 10 horns, the little horn, and then a judgment takes place, and then Jesus receives the kingdom. It takes you full circles, verses 1-14, the entire sweep of the vision. That’s verses 1-14.
2.   In verses 15-18 we find Daniel asking the angel ~ which I believe is Gabriel ~ he says, “I want to know what this vision means. I want to understand the interpretation of this vision.” And so the angel gives him a very brief explanation of the vision that Daniel has just seen. Basically he says, “The four beasts are four kings that will rise on this earth, and after this the saints will receive the kingdom.” That’s basically the explanation.
3.   But of course Daniel wasn’t quite satisfied with that broad sweep. And so in verses 19-22 Daniel speaks to the angel and he says, “Listen, I want to know especially about the fourth beast, and the little horn, and the arrival of the Ancient of Days and the taking over of the kingdom.” That’s verses 19-22. So once again you have the idea, I want to know what this prophecy means, especially the portions that has to do with the fourth beast, the little horn, the coming of the Ancient of Days for the judgment, and the taking over of the kingdom.
4.   So in verses 25-27 we find the angel explaining to Daniel what the meaning of the fourth beast is, the meaning of the ten horns, the meaning of the little horn, the meaning of the arrival of the Ancient of Days and the setting up of the everlasting kingdom.
So Daniel 7 runs in four cycles. In each of the cycles you find the beginning with the first beast and the ending with the setting up of the everlasting kingdom.
So what we want to do is, we want to take a look at the events that take place after the Papacy receives its deadly wound in 1798.

Di Daniel 7 kita mendapatkan empat siklus yang diulang-ulang. Dengan kata lain, bahan yang ada di Daniel 7 pada dasarnya diulangi empat kali. Saya akan mengulangi keempat siklus itu karena kita tidak bisa hanya membaca Daniel 7 dan berkata, “Baiklah, saya mau tahu di mana peristiwa-peristiwa itu mulai dan di mana mereka berakhir”, maka kita mulai dengan ayat 1, dan kita mendapati di Daniel 7 ada urut-urutan peristiwa hingga akhir zaman; karena Daniel 7 berbicara dalam siklus, empat siklus. Jadi saya akan menyimpulkan apa siklus-siklus itu:
1.   Ayat 1-14 Daniel 7 memberikan penglihatan itu secara keseluruhannya. Di situ ada penglihatan tentang singa, beruang, macan tutul, binatang naga, ke-10 tanduk, tanduk kecil, kemudian adanya penghakiman, dan Yesus menerima kerajaanNya. Itu membawa kita lengkap dari awal hingga akhir, ayat 1-14 adalah keseluruhan penglihatan itu. Itu ayat 1-14.
2.   Di ayat 15-18 kita melihat Daniel bertanya kepada malaikat ~ yang saya yakini ialah Gabriel ~ Daniel berkata, “Saya mau tahu apa arti penglihatan ini. Saya mau memahami interpretasi penglihatan ini.” Maka malaikat itu memberinya penjelasan yang sangat singkat dari penglihatan yang baru dilihat Daniel. Intinya dia berkata, “Keempat binatang adalah empat raja yang akan muncul dari bumi, dan setelah itu orang-orang kudus akan menerima kerajaan.” Intinya itulah penjelasannya.
3.   Tetapi tentu saja Daniel kurang puas dengan penjelasan garis besar ini. Maka di ayat 19-22 Daniel berbicara kepada malaikat itu dan dia berkata, “Dengar, saya mau tahu khususnya tentang binatang keempat, dan tanduk kecil itu, dan kedatangan Yang Lanjut Usia dan pengambilalihan kerajaan.” Itu ayat 19-22. Jadi sekali lagi, kita bertemu dengan konsep, saya mau tahu apa makna nubuatan ini, terutama bagian yang berkaitan dengan binatang keempat, tanduk kecil, kedatangan Yang Lanjut Usia untuk penghakiman, dan pengambilalihan kerajaan.
4.   Maka di ayat 25-27 kita lihat malaikat itu menjelaskan kepada Daniel makna binatang keempat, makna ke-10 tanduk, makna tanduk kecil, makna kedatangan Yang Lanjut Usia dan ditegakkannya kerajaan yang kekal.
Jadi Daniel 7 bercerita dalam 4 siklus. Dalam setiap siklusnya kita mendapatkan itu diawali oleh binatang pertama dan diakhiri dengan ditegakkannya kerajaan yang kekal.
Maka apa yang perlu kita lakukan ialah kita perlu melihat ke peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah Kepausan menerima lukanya yang mematikan di tahun 1798.  


Now, before we do this, I need to mention that the Adventist’s view of the judgment is unique. It is distinctive. There is no church in the world that shares the Adventist’s view of the judgment. You see, for almost all Christians the judgment is when you die. Because if you die and you were a good person linked to Jesus, you are whisked off to heaven. If you were bad you are sent to hell. And if you were half bad you are sent to purgatory. So in other words, the judgment in Protestant theology and Roman Catholic theology takes place at death. So the idea that the judgment begins in 1844 to start judging human beings beginning with Adam and ending with the living is absolutely absurd because the Christian world believes that people receive their reward when they die. Are you with me? The Adventist church does not have that view. The other churches believe that the judgment is not an event, the judgment is a process. And Daniel 7 makes that very clear.

Nah, sebelum kita melakukan itu, perlu saya singgung bahwa pandangan Advent tentang penghakiman itu unik. Itu khas. Tidak ada gereja lain di dunia yang memiliki pandangan yang sama dengan pandangan Advent tentang penghakiman. Kalian lihat, bagi hampir semua orang Kristen, penghakiman itu terjadi saat kita mati. Karena jika kita mati, dan kita adalah orang yang baik yang terkait pada Yesus, maka kita diterbangkan ke Surga. Jika kita jahat, kita dikirim ke neraka. Dan jika kita setengah jahat, kita dikirim ke api pencucian. Maka dengan kata lain, menurut theologi Protestan dan Roma Katolik, penghakiman terjadi saat kematian. Maka konsep bahwa penghakiman dimulai tahun 1844 untuk mulai menghakimi manusia dari Adam dan berakhir dengan mereka yang hidup, itu sama sekali tidak masuk akal karena dunia Kristen meyakini bahwa manusia menerima pahala mereka saat mereka mati. Apakah kalian bisa mengikuti saya? Gereja Advent tidak memiliki pandangan seperti itu. Gereja-gereja lain meyakini penghakiman bukanlah suatu peristiwa, penghakiman itu suatu proses. Dan Daniel 7 membuat itu sangat jelas.


Now, in earthly judgments, the judgments take place in three stages, three steps.
1.   First of all in earthly judgments you have an examination of the evidence. Is that correct? You have an investigation of the case. The District Attorney presents the case against, and the defense attorney presents the case in favor. All of the evidence is brought before the court.
2.   After the examination of the evidence then either the judge ~ if the judge is doing the judging ~ or the jury pronounces the verdict or the sentence.
3.   And then the time comes when the sentence is executed.
Is that the way our system of jurisprudence works? Absolutely. An investigation of the case, a verdict based on the examination of the evidence, and then the implementation of the verdict where the individual is actually rewarded according to the verdict that was given, and the verdict was given according to the investigation of the information in the specific case.

Nah, di pengadilan dunia, penghakiman terjadi dalam tiga tahap, tiga langkah.
1.   Pertama, di pengadilan dunia ada pemeriksaan bukti-bukti, betul kan? Ada pemeriksaan tentang kasusnya. Jaksa Penuntut mengajukan kasus yang memberatkan, dan pembela mengajukan kasus yang meringankan. Semua bukti dibawa ke depan pengadilan.
2.   Setelah pemeriksaan bukti-bukti, hakim ~ jika hakim yang akan menghakimi ~ atau juri, mengumumkan vonis atau keputusannya.
3.   Lalu tibalah saatnya vonis itu dieksekusi.
Begitukah cara kerja sistem jurisprudensi kita? Benar sekali. Penyidikan kasus, vonis berdasarkan pemeriksaan bukti-bukti, lalu pelaksanaan vonisnya di mana yang bersangkutan mendapatkan ganjaran sesuai vonis yang diberikan, dan vonis tersebut diberikan berdasarkan pemeriksaan informasi dalam kasus itu.


Now, let’s go in our Bibles to Daniel 7 and we’ll examine first of all verses 8-10 and then we’ll go to verses 13-14.
Daniel 7:8-10, remember this is taking place after 1798. This judgment scene is after the Papacy rules for 1260 years. So obviously the judgment did not take place when Jesus died on the cross, the judgment did not take place in Martin Luther’s day, the judgment does not take place ~ we are going to notice ~ even at the second coming, that is the execution of the judgment. It takes place shortly after the Papacy receives its deadly wound in the chain of events of Daniel 7. So let’s go to verses 8-10 and then we’ll take a look at verses 13-14.
It says there in verse 8 (actually it’s verse 9), I watched till thrones were put in place, and the Ancient of Days was seated…”  was He seated there before? Of course not. If He was seated, He must have come from some other place to be seated. Are you with me or not? So it says, “…the Ancient of Days was seated…”  now the question is, where is the Ancient of Days? And Who is He? The Ancient of Days is God the Father. And where does God the Father live? We are taught to pray “Our Father which art everywhere.” No. Our Father which art where? “Our Father which art in heaven”. The Ancient of Days is in heaven, so this is taking place where? In heaven. So it says, “…the Ancient of Days was seated…” and then it describes Him, “…His garment was white as snow, and the hair of His head was like pure wool. His throne was a fiery flame, its wheels a burning fire; 10 a fiery stream issued and came forth from before Him. A thousand thousands ministered to Him; ten thousand times ten thousand stood before Him…”  who are these? The angels. Where do they live? In heaven. They are surrounding God’s throne in heaven. And now notice why the Father is seated and the angels are surrounding the throne. It says, “…The court was seated, and the books were opened.”  Where is this event transpiring? In heaven. This is the investigative stage. the books were opened”.  The books, in other words, are going to be examined, and they are going to be examined in a heavenly judgment where the Ancient of Days lives.
And so, the Father moves and is seated. By the way, where was the Father before He moved? He must have been in the Holy Place. I mean you don’t have to have the wisdom of Solomon, you don’t have to be Albert Einstein to figure out that if the Father goes into the Most Holy Place for the judgment, it must be that He was where before? He must have been in the Holy Place of the Sanctuary before.
So the Father moves, He sits, the books are opened, the investigation is going to begin, the first stage of the judgment.

Sekarang marilah buka Alkitab kita ke Daniel 7 dan kita akan menyimak pertama ayat 8-10 kemudian kita ke ayat 13-14.
Daniel 7:8-10, ingat peristiwa ini terjadinya setelah tahun 1798. Adegan penghakiman ini setelah Kepausan berkuasa selama 1260 tahun. Jadi jelas penghakiman tidak terjadi ketika Yesus mati di salib, penghakiman tidak terjadi di zaman Martin Luther, penghakiman tidak terjadi ~ kita akan melihatnya ~ bahkan saat kedatangan Kristus yang kedua, itu adalah saat vonis penghakiman dieksekusi. Penghakiman terjadi tidak lama setelah Kepausan menerima lukanya yang mematikan dalam rangkaian peristiwa Daniel 7. Jadi marilah kita ke ayat 8-10 lalu kita akan melihat ayat 13-14.
Dikatakan di sana di ayat 8 (yang betul ayat 9), 9 Sementara aku terus melihat hingga takhta-takhta diletakkan di tempatnya lalu duduklah Yang Lanjut Usianya…”  apakah sebelumnya Dia sudah duduk di sana? Tentu saja tidak. Jika sekarang Dia duduk, tentunya Dia datang dari tempat yang lain sebelum Dia duduk. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Jadi dikatakan, “…lalu duduklah Yang Lanjut Usianya…”  sekarang pertanyaannya ialah, di manakah Yang Lanjut Usia ini berada, dan siapakah Dia? Yang Lanjut Usia ialah Allah Bapa. Dan di manakah Allah Bapa berdiam? Kita diajar berdoa, “Bapa kami yang ada di mana-mana…”? Tidak. “Bapa kami yang ada di” mana? “Bapa kami yang ada di Surga”. Yang Lanjut Usia ada di Surga, jadi adegan ini terjadi di mana? Di Surga! Maka dikatakan, “…lalu duduklah Yang Lanjut Usianya…”  kemudian diberikan deskripsinya, “…pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut di kepalaNya seperti bulu domba murni; takhta-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. 10 Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya…”  siapa mereka? Para malaikat. Di mana mereka tinggal? Di Surga. Mereka mengelilingi takhta Allah di Surga. Dan sekarang simak mengapa Allah Bapa duduk dan para malaikat mengelilingi takhta. Dikatakan, “…Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.” Di mana peristiwa ini terjadi? Di Surga. Inilah tahap investigasinya.  “dibukalah Kitab-kitab” dengan kata lain kitab-kitab ini akan diperiksa, dan mereka akan diperiksa dalam suatu pengadilan surgawi di mana Yang Lanjut Usia tinggal.
Maka Allah Bapa pindah dan Dia duduk. Nah, di manakah Allah Bapa ini sebelum Dia pindah? Dia tentunya berada di Bilik Kudus. Kita tidak perlu memiliki hikmat Salomo, kita tidak perlu menjadi Albert Einstein untuk tiba pada kesimpulan jika Allah Bapa pergi ke Bilik Mahakudus untuk menghadiri penghakiman, tentunya sebelum itu Dia berada di mana? Dia tentunya berada di Bilik Kudus Bait Suci surgawi.
Jadi Allah Bapa pindah, Dia duduk, kitab-kitab dibuka, dan pemeriksaan akan dimulai, tahap pertama dari penghakiman.


And then in verse 13, we find that Someone else moves. Let’s read beginning with verse 13, here Daniel explains, 13 I was watching in the night visions, and behold, One like the Son of Man…”  who is that? Jesus. He referred to Himself as the Son of Man multiple times in the Gospels. And so it says, “…and behold, One like the Son of Man, coming with the clouds of heaven!…” to where? To the earth? Is this the second coming when the Bible says, “Lo, He comes with the clouds and every eye shall see Him”? No. Because the passage continues saying, “…I was watching in the night vision, and behold, One like the Son of Man coming with the clouds of heaven! He came to the Ancient of Days…”  where was the Ancient of Days? In heaven. What apartment? The Most Holy place. So where does the Son of Man move with the clouds? Not to the earth as the Millerites were mistaken about, but the Son of Man moved to where the Ancient of Days had moved in heaven. And then it says, “…and they brought Him…”  who is “they”? “…they brought Him…”  they brought the Son of Man. Who brought Him? The clouds, the angels. Yes, it says, “…they brought Him near before Him…”  who is the “Him”? The Father, very well. Now, why does Jesus go there? What is the purpose of Jesus going into the presence of the Father in 1844? The answer is found in verse 14, “…14 Then to Him…”  who would that be? To whom? To Jesus, “…was given…”  who gave it to Him? The Father. So notice why Jesus goes there, “…Then to Him was given dominion and glory and a kingdom…”  so why does Jesus go before the Father? To receive what? To receive the kingdom from His Father. His Father is going to give Him the kingdom, that’s why Jesus goes in there. And in a moment we are going to define what the kingdom is. So it says, “…Then to Him was given dominion and glory and a kingdom, that all peoples, nations, and languages should serve Him. His dominion is an everlasting dominion, which shall not pass away, and His kingdom the one which shall not be destroyed.”
So the Father moves, the Father sits. The books are opened for the examination, for the investigation. Then the Son moves to where the Father is. And the purpose of the Son moving is so that the Father can give Jesus the kingdom. And in a few moments we are going to define what the kingdom is.
That’s the first cycle that we have just looked at.

Lalu di ayat 13 kita melihat Sosok yang lain pindah. Mari kita baca mulai ayat 13, di sini Daniel menjelaskan, 13sedang aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seorang seperti Anak Manusia…”  siapa ini? Yesus. Dia sering menyebut DiriNya Anak Manusia dalam kitab-kitab Injil. Maka dikatakan, “…tampak seorang seperti Anak Manusia, datang dengan awan-awan surgawi…” ke mana? Ke dunia? Apakah ini  “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia” (Wahyu 1:7)? Tidak. Karena ayat ini selanjutnya berkata,  “…sedang aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seorang seperti Anak Manusia datang dengan awan-awan surgawi. Datanglah Ia  kepada Yang Lanjut Usianya itu,…”  di manakah Yang Lanjut Usia? Di Surga. Bilik yang mana? Bilik Mahakudus. Jadi Anak Manusia pindah ke mana bersama awan-awanNya? Bukan ke dunia seperti yang disalahartikan golongan Miller, tetapi Anak Manusia pindah ke mana Yang Lanjut Usia sudah pindah lebih dulu di Surga. Kemudian dikatakan, “…dan mereka membawaNya…” siapa “mereka” itu? “…mereka membawaNya…”  mereka membawa Anak Manusia. Siapa yang membawa Anak Manusia? Awan-awan, para malaikat. Betul. Dikatakan, “…mereka membawaNya ke dekat-Nya…”  siapa? “Nya” di sini? Allah Bapa, bagus. Sekarang, mengapa Yesus ke sana? Apa tujuan Yesus datang ke hadirat BapaNya di tahun 1844? Jawabannya ada di ayat 14, “…14 Lalu diberikan kepadaNya…” kira-kira siapa ini? Kepada siapa? Yesus. Siapa yang memberikan kepadaNya? Allah Bapa. Jadi simak mengapa Yesus pergi ke sana,  “…Lalu diberikan kepadaNya kekuasaan dan kemuliaan dan sebuah kerajaan…”  jadi mengapa Yesus datang menghadap Allah Bapa? Untuk menerima apa? Untuk menerima kerajaan itu dari BapaNya. BapaNya akan memberiNya kerajaan itu. Itulah sebabnya Yesus ke sana. Dan nanti kita akan mendefinisikan kerajaan itu apa. Maka dikatakan, “…Lalu diberikan kepadaNya kekuasaan dan kemuliaan dan sebuah kerajaan supaya semua  suku, bangsa, dan bahasa mengabdi kepadaNya. KekuasaanNya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan dihancurkan.”
Jadi Allah Bapa pindah, Allah Bapa duduk, kitab-kitab dibuka untuk diperiksa, untuk investigasi. Kemudian Anak pindah ke mana Bapa berada. Dan tujuan Anak pindah ialah supaya Bapa bisa memberikan kerajaan itu kepada Yesus. Dan nanti kita akan mendefinisikan kerajaan itu apa.
Inilah siklus yang pertama yang telah kita simak.


Now, let’s take a look at the second cycle where Daniel wants to know a little bit more about the vision and he is given a brief explanation. Notice verse 16, it says,16 I came near to one of those who stood by, and asked him the truth of all this. So he told me and made known to me the interpretation of these things:…”  and now comes the brief explanation,“…17 ‘Those great beasts, which are four, are four kings which arise out of the earth. 18 But the saints of the Most High shall receive the kingdom, and possess the kingdom forever, even forever and ever.’…”  so notice it covers the broad sweep of the vision again. Four beasts are four kings or four kingdoms, and after this it says that the saints will receive the kingdom and they will actually possess the kingdom.

Sekarang, marilah kita lihat siklus kedua di mana Daniel mau tahu lebih banyak tentang penglihatannya dan dia diberikan penjelasan singkat. Simak ayat 16, dikatakan,  “16 Lalu kudekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku maknanya…”  dan sekarang penjelasan singkatnya, “…17 ‘Binatang-binatang besar yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi. 18 Tetapi orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima kerajaan itu, dan mereka akan memiliki kerajaan itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya.’” Jadi perhatikan, ini meliput lagi secara garis besar penglihatan itu. Empat binatang adalah empat raja atau empat kerajaan, dan setelah itu dikatakan bahwa orang-orang kudus akan menerima kerajaan itu dan mereka akan benar-benar memiliki kerajaan itu.


Then we have the third cycle. Daniel 7:21-22.
“…21 I was watching; and the same horn was making war against the saints, and prevailing against them, 22 until the Ancient of Days came…”  came to where? To the earth? No. This is reviewing what we saw in the vision, “…until the Ancient of Days came…”  to where? To the Most Holy place in heaven. And then notice where it says, “…and a judgment…”  that’s the investigation by the way, “…and a judgment was made…” what? “…in favor of the saints of the Most High…”  where is that verdict given in favor of the saints of the Most High? That verdict is given in heaven. You say, how do we know that? Let’s read carefully again, it says in verse 22, “…until the Ancient of Days came…”  which we have already noticed that this is in heaven,  “…and a judgment was made in favor of the saints of the Most High…”  does there have to be an investigation in order to give a verdict in favor of the saints? Absolutely. Then it says, “…and the time came for the saints to possess the kingdom…”  Is that when the sentence is given? Is that when the reward is given based on the verdict based on the investigation? Absolutely.
So you’ll find these three stages.

Kemudian ada siklus ketiga. Daniel 7:21-22.
21 Dan aku mengawasi, dan tanduk yang sama itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, 22 sampai Yang Lanjut Usianya itu datang…”  datang ke mana? Ke bumi? Tidak. Ini mengulangi apa yang telah kita lihat dari penglihatan itu.   “…sampai Yang Lanjut Usianya itu datang…”  ke mana? Ke Bilik Mahakudus di Surga. Lalu simak di mana dikatakan, “…dan suatu penghakiman…”  ketahuilah ini adalah investigasinya, “…dan suatu penghakiman dilakukan…”  yang bagaimana?   “…dengan  memberikan keadilan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi…”  di mana diputuskan vonis yang memenangkan orang-orang kudus Yang Mahatinggi? Vonisnya dijatuhkan di Surga. Kalian berkata, “Dari mana kita tahu?” Mari kita baca dengan teliti lagi, dikatakan di ayat 22, “…sampai Yang Lanjut Usianya itu datang…”  dan ini sudah kita simak tempatnya di Surga, “…dan suatu penghakiman dilakukan dengan  memberikan keadilan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi…”  apakah harus ada pemeriksaan lebih dulu untuk bisa menjatuhkan vonis yang memenangkan orang-orang kudus? Tentu saja. Lalu dikatakan,  “…dan waktunya tiba bagi orang-orang kudus untuk memiliki kerajaan itu.” Apakah itu saatnya ketika vonis dijatuhkan? Inikah saat ganjaran diberikan berdasarkan vonisnya yang dibuat berdasarkan pemeriksaannya? Tepat sekali.
Jadi kita temui ketiga tahap itu.


Now notice Daniel 7:25-27, this is the last cycle, the fourth cycle. Speaking about the little horn it says, “…25 He shall speak pompous words against the Most High, shall persecute the saints of the Most High, and shall intend to change times and law. Then the saints shall be given into his hand for a time and times and half a time. 26 But the court shall be seated…”  where? Where? Are you seeing that this is running in cycles? The vision is the basic portion. That’s where it tells you that the judgment takes place in heaven. So it says, “…the court shall be seated, and they shall take away his dominion…”  that is the little horn’s dominion. Where is the dominion taken away? It’s taken away by verdict where? In heaven, “…to consume and destroy it forever.27 Then the kingdom and dominion, and the greatness of the kingdoms under the whole heaven, shall be given to the people, the saints of the Most High. His kingdom is an everlasting kingdom, and all dominions shall serve and obey Him.”

Nah, perhatikan Daniel 7:25-27, ini adalah siklus terakhir, siklus keempat. Berbicara tentang tanduk kecil itu, dikatakan, 25 Ia akan mengucapkan kata-kata sombong menentang Yang Mahatinggi dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi, dan akan berniat (berpikir) untuk mengubah waktu dan hukum, dan orang-orang kudus akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa, masa-masa dan setengah masa. 26 Tetapi Majelis Pengadilan akan duduk…”  di mana? Di mana? Apakah kalian melihat bahwa ini berputar-putar di situ terus? Pengelihatan itu adalah bagian intinya. Di sanalah dikatakan bahwa penghakiman terjadi di Surga. Maka dikatakan, “…Majelis Pengadilan akan duduk, dan mereka akan mencabut kekuasaan darinya…”  yaitu kekuasaan si tanduk kecil. Di manakah pencabutan kekuasaannya itu terjadi? Dicabut melalui vonis di mana? Di Surga, “…untuk dimusnahkan dan dihancurkan selama-lamanya. 27 Lalu kerajaan dan kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi. KerajaanNya adalah kerajaan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan mematuhi Dia.”


So we have three stages of judgment clearly revealed in Daniel 7.
1.   We have first of all the investigation of the case,
2.   then we have the verdict pronounced. Both of these stages take place where? In heaven.
3.   And then you have the time when the saints actually possess the kingdom, Jesus possesses the kingdom, that is the moment when the reward is given or when the sentence is actually executed.

Jadi ada tiga tahap penghakiman, yang dinyatakan dengan jelas di Daniel pasal 7.
1.   Pertama ada pemeriksaan kasusnya,
2.   lalu vonis dijatuhkan. Kedua tahap ini terjadi di mana? Di Surga.
3.   Kemudian ada saat ketika orang-orang kudus sungguh-sungguh memperoleh kerajaan itu, Yesus mengambil kerajaan itu, itu ialah waktu ganjaran diberikan atau waktu pengeksekusian vonisnya.


But of course the question is what is the kingdom that is given to Jesus? He goes to the Father to receive the kingdom. What is the kingdom?
You know, usually we think of the kingdom in geographical terms like for example, the U.K. Is there anyone here who is from the U.K.? Well, we’ve got a few people from the U.K. When I say the U.K. usually you are thinking about the territory, right? You are thinking about Wales and Scotland, Ireland, and England, you know that’s the U.K. But in the Bible the kingdom is not so much the geographical realm, the kingdom is composed of the subjects that belong to the kingdom. The kingdom is the people that are members of the kingdom, that is the kingdom.

Tetapi, tentu saja pertanyaannya ialah, apa kerajaan yang diberikan kepada Yesus? Yesus datang ke Bapa untuk menerima kerajaan itu. Kerajaan itu apa?
Kalian tahu, biasanya kita membayangkan suatu kerajaan dalam istilah geografisnya, misalnya United Kingdom (kerajaan Inggris). Apakah di sini ada yang berasal dari U.K.? Nah, ada beberapa orang dari U.K. Ketika saya berkata U.K. biasanya kita membayangkan teritorinya, benar? Kita membayangkan Wales dan Skotlandia, Irlandia, dan Inggris, nah, itulah U.K. Tetapi di Alkitab, kerajaan bukanlah teritori geografisnya, kerajaan terdiri dari warga-warga yang dimiliki kerajaan tersebut. Kerajaan adalah orang-orang yang merupakan warga dari kerajaan itu, itulah kerajaannya.


Let me read you a statement from the Spirit of Prophecy, it’s found in Early Writings pg. 280, Ellen White here is speaking about the moment when probation closes, all cases are decided. This is how it reads: “Every case has been decided for life or death. While Jesus has been ministering in the Sanctuary, the judgment had been going on, for the righteous dead, and then for the righteous living…” Where does the judgment takes place for the dead and for the living? In heaven, according to this. Now notice, “…Christ had received His kingdom, having made the atonement for His people and blotted out their sins….” That is when probation closes Jesus receives what? Jesus receives the kingdom. Now what does that mean? Ellen White continues explaining, she says, “…The subjects of His kingdom was made up…” What is this kingdom? His kingdom are the subjects of His kingdom. “…The subject of the kingdom was made up. The marriage of the Lamb was consummated…” where does the marriage of the Lamb take place? In heaven. Where is God’s people when the marriage takes place? On earth. In other words the marriage is done in absentia. So it says, the marriage of the Lamb was consummated and the kingdom and the greatness of the kingdom under the whole heaven was given to Jesus and the heirs of salvation and Jesus was to reign as King of  kings and Lord of lords.
So what is the kingdom? The kingdom is composed of the people that belong to the kingdom, it’s the subjects of the kingdom.

Saya akan membacakan pernyataan dari Roh Nubuat, terdapat di Early Writings hal. 280, Ellen White di sini berbicara tentang saat berakhirnya  masa percobaan manusia, semua kasus telah diputuskan. Begini bunyinya: “Setiap kasus telah diputuskan untuk menerima kehidupan atau kematian. Selagi Yesus melayani di Bait Suci, penghakiman telah berlangsung bagi orang-orang benar yang telah mati, kemudian bagi orang-orang benar yang masih hidup…” Di mana penghakiman terjadi bagi yang mati dan yang hidup? Di Surga, menurut ini. Sekarang simak, “…Kristus telah menerima kerajaanNya, telah melaksanakan penebusan bagi umatNya dan telah menghapus dosa-dosa mereka…” artinya ketika masa percobaan berakhir Yesus menerima apa? Yesus menerima kerajaanNya. Nah, apa artinya ini? Ellen White melanjutkan penjelasannya, dia berkata, “…Warga-warga kerajaanNya telah terkumpul…” kerajaan itu apa? KerajaanNya adalah warga-warga kerajaanNya. “…Warga-warga kerajaanNya telah terkumpul. Perkawinan Anak Domba telah dilakukan…” di mana perkawinan Anak Domba itu terjadi? Di Surga. Di mana umat Allah ketika perkawinan itu terjadi? Di bumi. Dengan kata lain, perkawinan tersebut dilakukan in-absentia. Maka dikatakan, perkawinan Anak Domba telah dilakukan dan kerajaan dan kemuliaan kerajaan itu di bawah seluruh langit diberikan kepada Yesus dan  para ahliwaris keselamatan, dan Yesus akan memerintah sebagai Raja segala raja dan Tuan segala tuan.
Jadi kerajaan itu apa? Kerajaan itu terdiri atas kumpulan orang-orang yang terbilang dalam kerajaan itu, yaitu warga-warga (rakyat) kerajaan itu.


Now what is the purpose of the judgment, the investigation? The purpose of the investigation is to determine what? Who is the subject of the kingdom. Are you with me or not?
You say why would a judgment have to be made?
To determine who is the subject of the kingdom.
It’s very simple, folks. Because not everyone who professes to be a member of the kingdom is a true member of the kingdom. That’s why there needs to be a judgment.
Let me ask you this, does the church have wheat and tares? Do the tares claim to be genuine Christians? Yes. So must a work of separation be done? When is the work of separation done? The Bible says at the end of the age, that’s the judgment. Separation of the wheat and the tares is the judgment.

Sekarang, apa tujuan penghakiman itu, pemeriksaan itu? Tujuan pemeriksaan itu ialah untuk menentukan apa? Siapa-siapakah warga kerajaan tersebut. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Kalian berkata, mengapa harus ada penghakiman?
Untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga kerajaan itu. Sederhana sekali, Saudara-saudara. Karena tidak semua orang yang mengaku warga kerajaan tersebut benar-benar adalah warga kerajaan itu. Itulah mengapa perlu ada penghakiman.
Coba saya tanya, apakah ada gandum dan lalang di dalam gereja? Apakah lalang juga mengklaim sebagai orang-orang Kristen sejati? Ya. Jadi haruskah ada pekerjaan pemisahan? Kapan pekerjaan pemisahan itu dilakukan? Alkitab berkata pada akhir zaman, itulah saat penghakimannya. Pemisahan gandum dan lalang adalah penghakiman itu.


Let me ask you, in the church is there good and bad fish? Yes, there are. When you throw out the gospel net, the gospel net gathers only real good fish? No. I know from personal experience when I was a kid, my parents would go on vacation to an island in Venezuela called Margarita, one of the persons that is here went to college with me, her name is Margarita just like the island. And we used to go to this beach about 4 o’clock in the morning to watch the fishermen come in. They would bring in their nets and in the nets were every kind of marine animal you can imagine. And they would bring them all to the shore and they would have baskets, and they would put the good in one basket and they would put what was going to be discarded in another basket.
Let me ask you, in the church are there wise and foolish virgins? Do the foolish ones claim to be members of the kingdom? Oh, sure they do, of course they do.
Let me ask you, in the church are those who have the wedding garment and those who don’t? Yes.
In the church are there those who cast out demons and performed miracles and give prophecies in the name of Jesus, where Jesus is going to say, “I never knew you”? Yes, they claim to be Christians because they did it in the name of Jesus.
Are there in the church wolves that are clothed like sheep? Yes.
Are there ministers who disguise themselves as ministers of righteousness? Absolutely.
Are there those who have the form of godliness but don’t have the power of godliness in the church? Yes.
So let me ask you, does a work of separation have to take place to determine who is the true subject of the kingdom? Absolutely. And that’s the investigating stage of the judgment. And by the way the only ones that are examined in this pre-Advent investigative judgment are those who at some point claimed Jesus as their Savior and Lord. The rest will be examined during the millennium and after the millennium. But there is an urgency for Jesus to determine who is the subject of His kingdom before His second coming because when He comes the second time He is going to take them with Him. So He has to reveal who He has a right to take. And that’s done in the investigative judgment. Every person who has ever claimed the name of Jesus is investigated in the investigative judgment.

Coba saya tanya, di dalam gereja apakah ada ikan yang baik dan ikan yang tidak baik? Ya, ada. Bilamana jaring injil itu ditebarkan, apakah jaring itu hanya menjaring ikan yang benar-benar baik? Tidak. Dari pengalaman pribadi saat saya masih kecil, orangtua saya suka pergi berlibur ke sebuah pulau di Venezuela yang bernama Margarita. Salah satu orang di sini yang dulu sefakultas dengan saya namanya Margarita, sama dengan nama pulau itu. Dan kita suka ke pantai di sana sekitar pukul empat dini hari untuk melihat para nelayan pulang. Mereka membawa jaring-jaring mereka, dan di dalam jaring-jaring itu ada segala macam hewan laut. Dan mereka membawa semuanya naik ke pantai dan mereka punya keranjang-keranjang, dan yang baik-baik akan mereka masukkan dalam satu keranjang, dan yang akan mereka buang mereka masukkan dalam keranjang yang lain.
Coba saya tanya, di dalam gereja apakah ada gadis-gadis yang bijak dan gadis-gadis yang bodoh? Apakah yang bodoh juga mengklaim sebagai warga-warga kerajaan? Oh, pasti, tentu saja.
Coba saya tanya, apakah di gereja ada mereka yang memakai pakaian pesta dan yang tidak memakai pakaian pesta? Ya.
Di dalam gereja apakah ada mereka yang mengusir setan dan melakukan mujizat dan bernubuat dalam nama Yesus tapi Yesus akan berkata, “Aku tidak pernah mengenal kamu”? Ya. Mereka mengklaim sebagai orang-orang Kristen karena mereka melakukan semua itu dalam nama Yesus.
Apakah di dalam gereja ada serigala yang mengenakan bulu domba? Ya.
Apakah ada pendeta-pendeta yang menyamar sebagai pendeta-pendeta kebenaran? Betul sekali.
Apakah ada yang tampaknya suci tetapi tidak memiliki kuasa kesucian itu di gereja? Ya.
Jadi coba saya tanya, apakah suatu pekerjaan pemisahan harus dilakukan untuk menentukan siapa-siapa warga sejati kerajaan itu? Tentu saja. Dan itulah penghakiman tahap investigasi. Dan ketahuilah, mereka yang diperiksa dalam penghakiman tahap investigasi sebelum kedatangan kedua Kristus hanyalah mereka yang pernah mengklaim Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka. Yang lain akan diperiksa selama masa 1000 tahun dan setelah masa 1000 tahun itu. Tetapi waktunya sudah mendesak bagi Yesus untuk menentukan siapa-siapa warga kerajaanNya sebelum kedatanganNya yang kedua, karena ketika Dia datang kedua kalinya Dia akan membawa mereka bersamaNya. Maka Dia harus menyatakan siapa-siapa  yang boleh dibawaNya. Dan itu dilakukan dalam penghakiman tahap investigasi. Setiap orang yang pernah mengakui nama Yesus, diperiksa dalam penghakiman investigasi ini.


And now let me ask you this question: Can forgiveness once it is given be revoked by God? Yes.
You say, “Really? Is it not once forgiven forever forgiven?”  
No.
You remember the story of the two debtors? (Mat. 18:23-35) There was this individual that owed 10.000 crowns, debt that can never be paid. He probably embezzled this money from his lord.
And so the lord calls him to accounts and he says, “Render an account of how good of a steward you were.” And it was discovered that he had embezzled all this money.  And so his lord says, “Pay me everything.”
This individual couldn’t do it, it was too large a sum. So he cries out and he says, “Please give me time and I’ll pay you.”
His lord says, “C’mon, be real. Even if I gave you several lifetimes you would not be able to pay.”
And so he cries out because he was going to be thrown into prison, and all his goods are going to be confiscated, and so he cries out again for compassion.
And his lord says, “I’ll tell you what, because you cried out to me for mercy, your debt is forgiven.”
And he says, “Really? I don’t have to do anything?”
“No. Your debt is forgiven, you can go.”
“Wow!” he says, “This is fantastic. I got off the hook.” And so now he goes out the door and he finds someone that owes him 100 dinar, which is a considerable sum the equivalent of 100 days of work, as the daily wage was 1 dinar, and he finds this individual and he says, “Pay me what you owe me.”
This individual does the same thing, he cries out, he says, “Please give me time, I’ll pay you.”
He says, “No way.” And the Bible says he actually took him by the neck and he was choking him.
Well, it just so happens that his master and his lord ~ actually the  servants of his master and his lord which represents the angels, the recording angels by the way ~ they came and they told the master, “Do you know what that guy did that you had forgiven such a huge debt? He went out and he found somebody that owed him a pittance and he was choking him to death?”
And the master says, “Oh, really? Bring that man here.” The judgment. “Bring this man here!”
So the man comes.
And the lord says, “Did I forgive a huge debt that you could never pay because you cried out for mercy?”
And probably with a smile on his face he says, “Oh, yes, thank you so much.”
And now his lord says, “If I forgave you such a huge debt should you not have shown your appreciation of that by forgiving a lesser debt of your fellow human being?”
And the Bible says that he revoked that forgiveness. He withdrew his forgiveness until he paid everything that he owed.
Do you know what kind of tears that guy had? Those were crocodile tears. He was not really sorry that he had embezzled the money from his master from his lord, he was sorry he was going to get punished. He was sorry he was going to prison and all of his goods were going to be confiscated.  And the fact that he was not truly repentant was shown by his works.
That’s why we are saved by grace through faith but our works show if our faith is genuine or not.
And this man’s works showed that he was not truly repentant. He was afraid of the punishment and he was not sorry that he had embezzled this money from his lord.

Sekarang coba saya tanya ini: Bisakah pengampunan yang sudah pernah diberikan, dibatalkan oleh Allah? Iya.
Kalian berkata, “Masa? Bukankah sekali diampuni selamanya diampuni?”
Tidak.
Kalian ingat kisah dua orang yang punya utang? (Matius 18:23-35). Ada seseorang yang berutang 10.000 talenta, suatu jumlah yang tak mampu dibayarnya. Kira-kira dia telah menilep uang ini dari majikannya. Majikannya memanggilnya untuk membuat perhitungan dan dia berkata, “Buatlah perhitungan sebaik apa kamu telah menjalankan tugasmu sebagai pengelola.” Dan terbukti dia telah menilep semua uang itu. Maka majikannya berkata, “Bayarlah kembali semuanya.”
Orang itu tidak sanggup, jumlahnya terlalu besar. Maka dia berseru dan berkata, “Tolong beri saya waktu, dan saya akan bayar.”
Majikannya berkata, “Yang bener aja, walaupun kamu diberi hidup beberapa kali kamu juga tidak bisa membayarnya.”
Lalu orang itu meratap karena dia akan dilemparkan ke penjara dan semua hartanya akan disita. Maka dia berseru lagi minta belas kasihan.
Dan majikannya berkata, “Dengar, karena kamu berseru minta belas kasihanku, utangmu aku ampuni, aku hapus.”
Dan orang itu berkata, “Sungguh? Saya tidak harus berbuat apa-apa?”
“Tidak. Utangmu diampuni, kamu boleh pergi.”
“Wow!” katanya. “Ini luar biasa! Saya bebas.” Dan sekarang dia meninggalkan tempat itu dan dia pergi mencari orang yang berutang 100 dinar padanya, jumlah yang lumayan besar juga setara dengan upah kerja selama 100 hari, karena upah harian ialah 1 dinar. Dan dia mencari orang itu dan dia berkata, “Ayo, bayar utangmu padaku!”
Orang itu berbuat yang sama seperti dia, berseru dan berkata, “Tolong beri saya  waktu, saya akan membayar nanti.”
Dia berkata, “Tidak bisa.” Dan Alkitab berkata dia mencengkeram lehernya lalu mencekiknya.
Kebetulan majikannya ~ sebetulnya pelayan-pelayan majikannya yang mewakili para malaikat yang mencatat perbuatannya, datang dan memberitahu majikannya.
“Tahukah, Tuan, apa yang dilakukan orang yang telah Tuan ampuni utangnya yang sedemikian besar? Dia pergi dan mencari orang yang berutang sedikit padanya dan dia mencekiknya sampai mati.”  
Dan majikannya berkata, “Masa? Bawa dia kemari.” Ini penghakimannya. “Bawa orang itu kemari.”
Maka orang itu datang.
Dan majikannya berkata, “Bukankah aku telah menghapuskan utangmu yang besar yang tidak bisa kamu bayar karena kamu berteriak minta belas kasihan?”
Dan kira-kira sambil tersenyum orang itu berkata, “Oh, ya, terima kasih banyak.”
Sekarang majikannya berkata, “Jika aku telah menghapuskan utangmu yang sangat besar, tidakkah kamu harus menghargai itu dengan menghapuskan piutang sesamamu manusia?”
Dan Alkitab berkata, majikan itu kemudian membatalkan pengampunannya. Dia mencabut pengampunannya dan orang itu harus membayar sendiri semua utangnya sampai lunas.
Tahukah kalian air mata apa yang dikeluarkan orang itu? Air mata buaya. Dia tidak sungguh-sungguh menyesal telah menilep uang dari majikan dan tuannya, dia menyesal dia akan dihukum. Dia menyesal dia harus masuk penjara dan semua hartanya akan disita. Faktanya bahwa dia tidak pernah sungguh-sungguh menyesal terbukti dari perbuatannya.
Itulah sebabnya mengapa kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman, tetapi perbuatan kita membuktikan apakah iman itu sejati atau palsu.
Dan perbuatan orang itu membuktikan dia tidak benar-benar menyesal. Dia hanya takut pada hukuman dan dia tidak menyesal telah menilep uang itu dari majikannya.


So there has to be a work of what? Of separation. Is it just possible that many individuals who have placed their sins in the sanctuary but have not truly repented of their sins when their cases are examined in the judgment they will be found wanting? That’s what this story is teaching.
You know, what really is examined in the judgment is the genuineness of repentance. That’s the purpose of the judgment, to see whether the repentance was genuine or not. If repentance was genuine the life will show it. If repentance was not genuine, the life will also show it. That’s why we are saved by grace through faith but the judgment will be done according to our works because our works show if our faith is genuine or not. And based on the examination on the genuineness of our repentance and our sorrow for sin, God will decide our case in the heavenly court. Are you following me?

Jadi harus ada pekerjaan apa? Pemisahan. Apakah ada kemungkinan banyak orang yang telah menempatkan dosa-dosa mereka di Bait Suci Surgawi, tidak sungguh-sungguh menyesali dosa-dosa mereka dan ketika kasus mereka diperiksa dalam penghakiman investigasi mereka akan kedapatan tidak lulus? Inilah pelajaran dari kisah ini.
Kalian tahu, sesungguhnya yang diperiksa dalam penghakiman ialah kesungguhan pertobatan. Itulah tujuan penghakiman, untuk melihat apakah pertobatannya sungguh-sungguh atau tidak. Jika pertobatan itu sungguh-sungguh, itu akan terbukti dari hidupnya. Jika pertobatannya tidak sungguh-sungguh, akan terbukti juga dari hidupnya. Itulah mengapa kita diselamatkan kasih karunia melalui iman tetapi penghakiman dilakukan menurut perbuatan kita karena perbuatan kita menunjukkan apakah iman kita tulus atau palsu. Dan berdasarkan pemeriksaan sungguh/tidaknya pertobatan dan penyesalan kita atas dosa, Allah akan menentukan kasus kita di pengadilan surgawi. Apakah kalian bisa mengikuti saya?


Now there are two items that I want to deal with before we bring this to a close this evening.
I like to watch faces when I am preaching because I can tell if what I am saying is registering or if people are struggling. You know for example some people would go  [nodding his head], okay, it’s getting through. But then some people they kind of do this [frown] it’s not really clear. I don’t get it. I saw some people, some people’s faces, kind of like that [snubbing nose] when I say the wedding takes place in heaven while God’s people are on earth, in other words the wedding takes place in heaven, Jesus marries His kingdom in heaven ~ by the way marrying His bride and marrying His kingdom are the same thing, receiving His kingdom and marrying His kingdom are two ways of saying the same thing.

Nah, ada dua item yang ingin saya bahas sebelum kita akhiri malam  ini.
Saya suka mengamati wajah-wajah saat saya berkhotbah karena saya bisa melihat apakah orang-orang mengerti apa yang saya katakan atau mereka lagi bergumul. Kalian tahu, misalnya ada yang mengangguk-anggukkan kepala. Oke, berarti bisa memahami. Tetapi ada yang agak mengerutkan dahi, berarti kurang jelas, saya tidak mengerti. Saya lihat beberapa orang, wajah beberapa orang seperti mengerutkan hidungnya ketika saya berkata perkawinan terjadi di surga sementara umat Allah ada di dunia, dengan kata lain perkawinan itu terjadi di Surga, Yesus menikahi kerajaanNya di Surga ~ nah, menikahi mempelai perempuanNya dan menikahi kerajaanNya adalah hal yang sama, menerima kerajaanNya dan menikahi kerajaanNya adalah dua cara untuk mengungkapkan hal yang sama


Now let’s go to Luke 12:35-37, here we find very clearly that the wedding takes place in heaven, the investigation is made when God’s kingdom, God’s bride is complete, because the judgment has shown who is a member of Christ who is of the kingdom of Christ, then at that point Jesus marries His kingdom. The kingdom or the bride is the totality of His people, while the individuals are the guests to the wedding. Are you with me or not? The totality, once the totality of Christ’s people has been determined and revealed in the judgment, His kingdom is complete, His bride, so to speak, is complete. And at that point Jesus of course can marry His kingdom or He can marry His bride because it has been revealed who is the subject of His kingdom, who is the member of His bride. However, each individual within the kingdom is a guest to the wedding. But we are guests not because we are there physically, we are guests there because our names are registered in heaven.

Sekarang marilah kita ke Lukas 12:35-37, di sini kita melihat dengan sangat jelas bahwa perkawinan itu terjadi di Surga, pemeriksaan/investigasinya dibuat ketika kerajaan Allah, mempelai wanita Allah sudah terkumpul dengan lengkap, karena penghakiman telah membuktikan siapa-siapa yang adalah milik Kristus, yang adalah milik kerajaan Kristus, lalu pada saat itulah Yesus menikahi kerajaanNya. KerajaanNya atau mempelaiNya adalah keseluruhan umatNya, sementara pribadi-pribadi adalah tamu-tamu di pesta/resepsi perkawinan itu. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Keseluruhanya, begitu seluruh umat Kristus telah ditentukan dan dinyatakan melalui penghakiman itu, kerajaanNya terbentuk. Mempelainya terbentuk, katakanlah demikian. Dan pada saat itu, tentu saja Yesus bisa menikahi kerajaanNya atau Dia bisa menikahi mempelaiNya. Namun, setiap individu/pribadi di dalam kerajaan tersebut adalah seorang tamu di pesta/resepsi pernikahan itu.  Tetapi kita menjadi tamu bukan karena kita hadir di sana secara fisik, tetapi kita menjadi tamu di sana karena nama-nama kita tercantum di Surga.


Now let’s go to Luke 12:35-37, here comes through clearly. Jesus is speaking to His disciples, 35 Let your waist be girded and your lamps burning…”  what is it that the lamp pares that makes it burn? Oil, and the lamp sheds light, right? So in other words we must have an abundance of the Spirit that makes us shine before others. And now notice, “…36 and you yourselves be like men who wait for their Master, when He will return from the wedding…”  did you catch that? He is saying to His disciples, “You need to be like individuals who wait for the Master to return from the wedding.” So are the disciples there for the wedding? No. Because He is saying, “Wait until I…” what? “…return from the wedding.” The wedding takes place in a different place than where the disciples are. So it continues saying, “…you yourselves be like men who wait for their Master, when He will return from the wedding, that when He comes and knocks they may open to Him immediately. 37 Blessed are those servants whom the Master, when He comes…”  this is the second coming by the way, “…will find watching. Assuredly, I say to you that He will gird Himself and have them sit down to eat, and will come and serve them.” That is the wedding reception.

Sekarang marilah ke Lukas 12:35-37, di sini jelas sekali. Yesus berbicara kepada murid-muridNya, 35 Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala…”  apa yang dibakar oleh lampu itu sehingga dia bisa menyala? Minyak. Lalu lampu itu memancarkan sinar, bukan? Jadi dengan kata lain, kita harus memiliki kelimpahan Roh supaya kita boleh bersinar di depan yang lain. Dan sekarang simak,   “…36 Dan hendaklah kamu sendiri sama seperti orang-orang yang menantikan Tuannya saat Dia akan pulang dari pesta perkawinan itu…” apakah kalian menangkapnya? Yesus sedang berkata kepada murid-muridNya, “Kalian harus seperti orang-orang yang menantikan kepulangan Tuannya dari pesta perkawinan.” Jadi, apakah para murid hadir di pesta perkawinan itu? Tidak. Karena Yesus berkata, “Tunggu sampai Aku…” apa? “…pulang dari pesta perkawinan itu.” Pesta perkawinan itu terjadi di tempat yang berbeda dari tempat di mana para muridNya berada. Maka selanjutnya dikatakan, “…kamu sendiri sama seperti orang-orang yang menantikan Tuannya saat Dia akan pulang dari pesta perkawinan itu, supaya ketika Ia datang dan mengetok pintu, mereka akan segera membuka pintu bagiNya. 37 Diberkatilah hamba-hamba yang ketika Ia datang…”  nah, ini adalah kedatanganNya yang kedua, “…didapati Tuannya sedang berjaga-jaga. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan Ia akan datang melayani mereka.” Inilah pesta perkawinan itu.


You see, there is the wedding and then there is the reception.
The wedding takes place in heaven when Jesus marries His kingdom or His bride once it has been shown by the investigation who is a member of His kingdom or of His bride.
But then Jesus will come to where His disciples are who are waiting for Him and then He will take them to heaven where we will sit at the table for the wedding reception.

Lihat, ada perkawinan, kemudian ada pesta/resepsi perkawinan itu.
Perkawinannya terjadi di Surga ketika Yesus menikahi kerajaanNya atau mempelai wanitaNya begitu dibuktikan oleh investigasi siapa-siapa yang adalah warga kerajaanNya atau anggota mempelai wanitaNya.
Tetapi kemudian Yesus akan datang ke tempat di mana murid-muridNya berada yang sedang menantikan Dia, lalu Dia akan membawa mereka ke Surga, di mana kita akan duduk di meja dalam  resepsi/pesta perkawinanNya.


Ellen White describes that reception in Early Writings pg. 19-20. Ellen White explains, “And I saw a table of pure silver; it was many miles in length, yet our eyes could extend over it. I saw the fruit of the tree of life, the manna, almonds, figs, pomegranates, grapes, and many other kinds of fruit…”  she is speaking about the products from the Napa valley, hehehe, that’s where she retired. I am sure that, you know, she sees other kinds of fruits, there probably are mangoes there and other kinds of fruit that may be she did not even know existed. Then she says, “… I asked Jesus to let me eat of the fruit. He said, ‘Not now. Those who eat of the fruit of this land go back to earth no more. But in a little while, if faithful, you shall both eat of the fruit of the tree of life and drink of the water of the fountain.’ And He said, ‘You must go back to earth again and relate to others what I have revealed to you.’ Then an angel bore me gently down to this dark world. Sometimes I think I can stay here no longer; all things of earth look so dreary. I feel very lonely here, for I have seen a better land. Oh, that I had wings like a dove, then would I fly away and be at rest!"
Should that be our desire to not live in this dark, dreary world?
People say, “Yeah, Pastor but I have a good house.”
Let me ask you, is it made of gold?
“Oh, I have the latest model of the Mercedez.”
But does it fly?
Nothing in this world compares to what we are going to have up there, so let’s not all get so focused and attached to stuff here. Let’s invest in God’s kingdom. It produces eternal dividends.

Ellen White melukiskan resepsi perkawinan itu di Early Writings hal. 19-20. Ellen White menjelaskan, “Dan aku melihat sebuah meja dari perak murni, panjangnya bermil-mil, namun mata kami bisa memelihat semua yang ada di atasnya. Saya melihat buah dari pohon kehidupan, manna, badam, ara, delima, anggur, dan banyak jenis buah yang lain…” Ellen White berbicara tentang buah-buah yang dihasilkan dari Napa Valley, hehehe, di sanalah dia tinggal setelah pensiun. Saya yakin, kalian tahu, dia melihat buah-buah yang lain di sana, kira-kira ada mangga di sana, dan jenis-jenis buah lain yang mungkin dia tidak pernah tahu ada. Lalu katanya, “…Saya minta pada Yesus supaya saya boleh makan dari buah itu. Yesus berkata, ‘Nanti. Mereka yang makan buah dari tempat ini tidak kembali lagi ke dunia. Tetapi tak lama lagi jika kamu setia, kamu akan makan buah dari pohon kehidupan dan juga minum air dari mata air itu.’ Dan Yesus berkata, ‘Kamu harus kembali ke dunia lagi dan menyampaikan kepada yang lain apa yang telah Aku ungkapkan kepadamu.’ Lalu seorang malaikat membawaku dengan hati-hati kembali ke dunia yang gelap ini. Terkadang saya pikir saya tidak betah hidup di sini lebih lama lagi, semua yang di dunia ini tampak begitu menyedihkan. Di sini saya merasa kesepian karena saya telah melihat negeri yang lebih baik. Seandainya saya punya sayap seperti burung merpati, saya akan terbang pergi dan masuk ke peristirahatan.”
Itukah yang seharusnya menjadi kerinduan kita, tidak hidup di dunia yang gelap dan menyedihkan ini?
Orang-orang berkata, “Iya, Pastor, tetapi saya punya rumah yang bagus.”
Coba saya tanya, apakah itu terbuat dari emas?
“Oh, saya memiliki Mercedez model terakhir.”
Tetapi apakah itu bisa terbang?
Tidak satu pun yang ada di dunia ini bisa dibandingkan dengan apa yang akan kita miliki di atas sana. Jadi marilah kita tidak memusatkan semua perhatian kita dan terikat pada segalanya di sini. Marilah kita berinvestasi di kerajaan Allah, yang menghasilkan dividen yang kekal.
  

One of the passages that I want us to take a look at, Matthew 22:11-14, this clearly shows that the wedding takes place in heaven while all of those who professed  Jesus are on earth. Some will be chosen and some will be rejected. This is the story of the great banquet. You remember that messengers were sent out inviting people to the wedding, inviting the Jews to the wedding?  They rejected the first invitation. Then after the death of the bulls which represents the death of Christ, more messengers are sent out to the Jews and they reject the message again. So the messengers are told, go to the highways and byways ~ that’s to the Gentiles ~ and invite everyone to come to the wedding. The wedding hasn’t taken place yet.  Invite everyone to come to the wedding. Finally when everybody had accepted the invitation to the wedding, the wedding’s chamber is full. And now I want you to notice what happens in verse 11, 11  But when the king came in to see the guests…”  is there going to be an examination of the guests? By the way there are several words in Greek for “see”, there is the word βλέπω  [bleppo], ὁράω [horaō] for “see”. But this is a special word. It’s the word θεάομαι  [theaomai] basically it means an intensive, thorough, lingering, reflective, comprehending observation. It is an examination. The king comes out to examine the guests. We continue reading. It says, “…he saw a man there who did not have on a wedding garment…”  now let's stop there just for a moment. This guy must have sneaked into heaven. So, when is this taking place? Is this, Jesus comes, He takes His people to heaven, and then when God’s people are in heaven, the King comes out and he says, “Now let’s see who has a right to be here”? No. Nobody is going to sneak into heaven. This is a pre-advent judgment. To examine the garment to see if the individual has truly repented of sin and the life reveal it. And so it says, “…he saw a man there who did not have on a wedding garment. 12 So he said to him, ‘Friend, how did you come in here without a wedding garment?’…”  Let me ask you, how are we there? We are there because we are written in the books, in the book of life. The names of all those who professed Jesus are written in the book. We are there in written form while we are personally where? On earth. And in the judgment God goes in chronological order. I am glad He doesn’t deal with alphabetic order because my last name starts with “B”. But in chronological order He examines every single person who has ever professed Jesus Christ as Savior and Lord. And based on whether they have the wedding garment or don’t have the wedding garment, their case is decided for life or for death. So it says, “…12 So he said to him, ‘Friend, how did you come in here without a wedding garment?’…”  how is it that you are written in the book of life if you don’t have a wedding garment?   “…And he was speechless…”  and now here comes the sentence. See, we already saw the investigation, right?  where He goes out to investigate to see who has the garment. Now he says to the servants “…13 Then the king said to the servants…”  this is the verdict, “…‘Bind him hand and foot, take him away, and cast him into outer darkness…”  that would be the execution of the sentence, right? “…there will be weeping and gnashing of teeth.’ 14 For many are called, but few are chosen.”

Salah satu perikop yang saya mau kita simak ialah Matius 22:11-14, ini menunjukkan dengan jelas sekali bahwa perkawinan itu terjadi di Surga sementara semua yang mengakui Yesus berada di dunia. Ada yang dipilih dan ada yang ditolak. Inilah makna cerita dari pesta besar tersebut. Kalian ingat bahwa utusan-utusan dikirimkan untuk mengundang orang-orang datang ke perkawinan itu, mengundang orang-orang Yahudi ke perkawinan itu? Mereka menolak undangan yang pertama. Lalu setelah lembu-lembu disembelih yang melambangkan kematian Kristus, utusan-utusan lain dikirimkan kepada orang-orang Yahudi dan mereka menolak undangan itu lagi. Maka para utusan disuruh pergi ke jalan-jalan besar hingga ke lorong-lorong kecil ~ yaitu kepada bangsa-bangsa non-Yahudi ~ dan mengundang semua orang untuk datang ke perkawinan itu. Perkawinan itu masih belum terjadi. Semua orang diundang ke perkawinan itu. Akhirnya ketika semua orang telah menerima undangan perkawinan itu, ruang perkawinan pun penuh. Dan sekarang saya mau kalian menyimak apa yang terjadi di ayat 11, 11 Tetapi ketika raja itu masuk untuk melihat tamu-tamu itu,…”  apakah akan ada pemeriksaan para tamu? Nah, dalam bahasa Greeka ada beberapa kata untuk “melihat”, ada kata βλέπω  [bleppo], ὁράω [horaō] untuk “melihat”. Tetapi kata itu di sini adalah kata yang istimewa, ialah kata θεάομαι [theaomai], pada dasarnya artinya ialah suatu pengamatan yang intensif, tuntas, tidak tergesa-gesa, reflektif dan menyeluruh. Ini ialah suatu pemeriksaan. Sang Raja keluar untuk memeriksa para tamu. Kita lanjutkan membaca, dikatakan, “…ia melihat di sana seorang yang tidak berpakaian pesta. …”  marilah kita berhenti di sini sejenak. Kira-kira orang ini telah masuk ke Surga dengan cara menyelundup. Jadi kapan terjadinya peristiwa ini? Apakah ini saat Yesus datang dan Dia membawa umatNya ke Surga, lalu umat Allah ada di Surga, sang Raja keluar dan berkata, “Coba lihat, siapa yang berhak berada di sini”? Tidak. Tidak akan ada orang yang bisa menyelundup masuk ke Surga. Ini adalah peristiwa penghakiman sebelum kedatangan Kristus yang kedua. Untuk memeriksa pakaiannya guna melihat apakah orang tersebut benar-benar telah bertobat dari dosanya dan hidupnya membuktikan demikian. Maka dikatakan, “…ia melihat di sana seorang yang tidak berpakaian pesta. 12 Maka ia berkata kepadanya: 'Teman, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?'…”  Coba saya tanya, bagaimana kita bisa berada di sana? Kita berada di sana karena nama kita tertulis dalam kitab-kitab, dalam kitab kehidupan. Nama-nama semua yang mengakui Yesus tertulis di dalam kitab itu. Kita berada di sana dalam bentuk tulisan sementara secara pribadi kita ada di mana? Di bumi. Dan saat penghakiman, Allah memakai cara kronologis. Saya lega Allah tidak memakai urutan abjad karena nama marga saya diawali huruf “B”. Tetapi dengan sistem kronologis Dia memeriksa setiap manusia yang pernah mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan. Dan berdasarkan fakta apakah mereka mengenakan pakaian pesta atau tidak mengenakan pakaian pesta, kasus mereka diputuskan untuk memperoleh hidup atau mati. Jadi dikatakan, “…12 Maka ia berkata kepadanya: 'Teman, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?'…”  Bagaimana kamu tertulis dalam kitab kehidupan tapi kamu tidak punya pakaian pesta?  “…Dan orang itu tidak bisa menjawab…”  dan sekarang keluar vonisnya. Lihat, kita sudah menyimak investigasinya, bukan? Yaitu ketika raja itu keluar untuk memeriksa siapa yang mengenakan pakaian pesta. Sekarang raja itu berkata kepada hamba-hambanya, “…13Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya…”  inilah vonisnya,  “…‘Ikatlah kaki dan tangannya, bawalah dia keluar dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap,…”  ini adalah eksekusi vonisnya, bukan? “…di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. 14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."


Now, among theologians there is this debate as to whether the focus of Daniel 7 is a judgment against the little horn or in favor of the saints. In fact, it’s a debate that shouldn’t even exist, because this investigative judgment has a double purpose.
You see what happened on earth was that during the 1260 years ~ and by the way this does not refer only to the 1260 years, some people say, “O, this judgment only deals with the little horn, the period of the little horn.” Well, yes, that is the focus of Daniel 7, doesn’t mean that there is not a broader application. It’s just that the segment that Daniel 7 is dealing with, it’s dealing with the period of the persecution of God’s people during the period of the little horn.
It’ s like the Sabbath.
Remember this morning I said God said that the Sabbath is a sign between Me and the Jews, but there is a broader explanation in Scripture for all humanity.
And so this judgment in Daniel 7 deals with the period of the little horn but other texts from Scripture show that it is much broader with all of those who have ever professed Jesus. Are you following me or not?

Nah, diantara para theolog ada perdebatan tentang apakah fokus di Daniel 7 adalah pada penghakiman untuk mengalahkan tanduk kecil, atau penghakiman untuk memenangkan orang-orang kudus. Malah, perdebatan ini sebenarnya tidak perlu ada karena penghakiman investigasi ini memiliki tujuan ganda.
Kalian lihat, apa yang terjadi di dunia ialah, selama 1260 tahun itu ~ dan ketahuilah ini tidak mengacu hanya ke 1260 tahun tersebut ~ ada orang yang berkata, “Oh, penghakiman ini hanya berkaitan dengan si tanduk kecil, periode tanduk kecil.” Nah, benar, itulah fokus yang ada di Daniel 7, tapi itu tidak berarti tidak ada aplikasi yang lebih luas. Hanya saja segmen yang dibahas di Daniel 7 ialah tentang masa penganiayaan umat Allah selama periode si tanduk kecil.
Sama seperti Sabat.
Ingatkah tadi pagi saya berkata, Allah berkata bahwa Sabat adalah tanda antara Aku dengan orang-orang Yahudi? Tetapi ada penjelasan yang lebih luas di dalam Kitab Suci, bahwa itu untuk semua manusia.
Maka penghakiman di Daniel 7 ini membahas periode si tanduk kecil, tetapi ayat-ayat lain di Kitab Suci menunjukkan bahwa itu lebih luas mencakup semua yang pernah mengakui Yesus. Apakah kalian bisa mengikuti saya tidak?


So what is this here? What happens is the little horn professes to be a Christian power, doesn’t it? Does the little horn profess to be a Christian power? It does. So is the little horn also going to come up for evaluation? Absolutely. Now what did the little horn do in the earthly courts during the 1260 years? Did they do an inquisition? Do you know what Inquisition mean? It means to inquire. They did an examination. Was it a fair examination? No. It was like the examination they did on Jesus, totally biased and one-sided. They already had condemned Jesus before they did the investigation.
Let me ask you, did they pronounce a verdict against the saints of the Most High in the earthly courts?  Yes. Did they execute the sentence? Yes. Was there a travesty in justice? It was a total travesty, it was a sham. Earthly courts examined the evidence against the martyrs, they were found guilty when they were not guilty, the sentence was pronounced against them and they were executed. The purpose of the heavenly judgment is to reverse the wrong decisions of the earthly courts.

Jadi apa yang ada di sini? Apa yang terjadi ialah si tanduk kecil mengaku sebagai suatu kekuasaan Kristen, kan? Apakah tanduk kecil ini mengaku sebagai suatu kekuasaan Kristen? Iya. Jadi apakah tanduk kecil ini juga akan tampil untuk dievaluasi? Tentu saja. Nah, apa yang telah dilakukan tanduk kecil ini di pengadilan duniawi selama 1260 tahun itu? Apakah mereka mengadakan suatu inkuisisi? Tahukah kalian apa itu Inkuisisi? Artinya mempertanyakan. Mereka melakukan suatu pemeriksaan. Apakah itu pemeriksaan yang adil? Tidak. Itu mirip pemeriksaan yang dilakukan pada Yesus, yang sama sekali berat sebelah dan sepihak. Mereka sudah memutuskan bahwa Yesus bersalah sebelum pemeriksaan itu diadakan.
Coba saya tanya, apakah mereka menjatuhkan suatu vonis yang merugikan orang-orang kudus Yang Maha Tinggi di pengadilan duniawi? Ya. Apakah mereka mengeksekusi vonisnya? Ya. Apakah terjadi parodi (banyolan) keadilan? Itu sungguh-sungguh suatu parodi, itu suatu sandiwara. Pengadilan duniawi memeriksa bukti-bukti atas para martir, mereka didapati bersalah padahal mereka tidak bersalah, vonisnya dijatuhkan atas mereka dan mereka dibunuh. Tujuan penghakiman surgawi ialah memutarbalik vonis-vonis yang salah di pengadilan duniawi.


Let’s take for example John Hurst, who was burned at the stake. You know, I’ve been there in Constanz in Southern Germany , when he was burned at the stake, they took him to the cathedral and they did an inquiry, they did an investigation, it was a sham. They found him guilty. They pronounced a sentence or a verdict of death. And then they took him and they put him on a stake, they put chains around him, wood around him, and they burned him alive. Was there any justice in there? Absolutely not. So what happens when the name of John Huss comes up in the judgment? The heavenly jury will look at the evidence, they say, “Now, wait a minute, the earthly court got it wrong, the evidence reveals that John Huss was a faithful follower of Jesus, and so this court is going to reverse his death sentence.” And the time comes when Huss will be resurrected from the dead and he will be in Christ’s kingdom throughout eternity. So to say that this is only a judgment against the little horn, no. It’s a judgment against the little horn and in favor of the saints who were persecuted during the 1260 years. But that doesn’t mean it doesn’t include saints from other times of human history. There is a broader perspective in Leviticus 16 and other passages that deal with the investigative judgment.

Marilah kita ambil contoh John Huss yang dibakar di tiang. Kalian tahu, saya pernah ke Constanz di Jerman Selatan ~ ketika John Huss dibakar di tiang, mereka membawanya ke katedral dan mereka mengadakan suatu pemeriksaan, mereka melakukan suatu investigasi, tapi itu adalah suatu sandiwara. Mereka mendapatinya bersalah. Mereka menjatuhkan vonis atau keputusan mati. Lalu mereka membawanya dan mengikatnya pada sebuah tiang, mereka memasang rantai mengelilinginya, kayu-kayu di seputarnya, dan mereka membakarnya hidup-hidup. Apakah ada keadilan di sana? Tentu saja tidak. Jadi apa yang terjadi ketika nama John Huss muncul di penghakiman surgawi? Para juri surgawi akan meneliti bukti-buktinya dan mereka berkata, “Tunggu dulu! Pengadilan duniawi sudah salah. Bukti-bukti menyatakan bahwa John Huss adalah pengikut Yesus yang setia. Maka pengadilan surgawi ini akan membalikkan vonis hukuman matinya. Jadi saat Huss dibangkitkan dari mati, dia akan berada di kerajaan Kristus untuk selama-lamanya. Jadi, mengatakan bahwa ini hanya suatu penghakiman atas si tanduk kecil, tidak tepat. Ini adalah penghakiman atas si tanduk kecil yang memenangkan orang-orang kudus yang telah dianiaya selama 1260 tahun. Tapi ini tidak berarti tidak meliputi orang-orang kudus dari masa-masa yang lain dalam sejarah manusia. Di Imamat 16 dan ayat-ayat lainnya yang berbicara tentang penghakiman investigasi, ada perspektif yang lebih luas.


Let me give you one final example. Go with me to Revelation 20:4. We need to do this quickly because we are running out of time. Revelation 20:4. This is speaking about the martyrs that will suffer death during the little time of trouble. Ever heard of the little time of trouble? Right at the end of Sunday Law, when Sunday is being enforced, a death decree will be given just before probation closes. And they are going to be slain. But notice what they are going to do during the thousand years. It says, And I saw thrones, and they sat on them, and judgment was committed to them…”  in other words, they are going to perform a work of judgment. To who? “…Then I saw the souls of those who had been beheaded for their witness to Jesus and for the word of God, who had not worshiped the beast or his image, and had not received his mark on their foreheads or on their hands…”  let me ask you, is that the last time generation? Was Martin Luther tested, was John Huss tested over the beast and his mark and the image of the beast? Those things didn’t exist. So this is talking about the end time generation.  And what are they going to do? It says that they are going to perform a work of what? A work of judgment. Are they the only ones that are going to perform the work of judgment? If you read Revelation 20:4 that’s the impression you get, yeah, it says, those who die during the final little time of trouble, they are going to be the ones that are going to judge. But the Bible has a broader explanation. See, historical critical scholars love to make you stay just in one passage. They say, you can’t take other passages from Scripture to explain this one. Well, the Holy Spirit superintended the composition of Scripture and He placed in all of Scripture everything we need to understand Scripture. That’s the SDA’s perspective.
Now I hope you’ll attend the seminar by Clinton Wahlen on hermeneutics. That’s the big battle in the Adventist church now. Not women’s ordination. It’s about how you interpret the Bible, that’s the deeper issue.

Saya akan berikan satu contoh terakhir. Marilah bersama saya ke Wahyu 20:4. Kita perlu cepat-cepat karena kita kehabisan waktu. Wahyu 20:4. Ini berbicara tentang martir-martir yang akan mengalami kematian selama masa kepicikan kecil. Pernah dengar tentang masa kepicikan kecil? Persis pada akhir UU Hari Minggu, saat hari Minggu dipaksakan, suatu perintah kematian akan dikeluarkan sedikit waktu sebelum berakhirnya masa percobaan. Dan martir-martir itu akan dibunuh. Tetapi simak apa yang akan mereka lakukan selama masa 1000 tahun, dikatakan, 4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya dan  kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi…” dengan kata lain mereka akan melaksanakan suatu pekerjaan penghakiman. Kepada siapa?   “…Lalu  aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian mereka tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu atau patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka…”  coba saya tanya, apakah mereka ini generasi akhir zaman? Apakah Martin Luther diuji, John Huss diuji dengan binatang dan tandanya dan patung binatang? Hal-hal itu tidak ada di zaman mereka. Jadi ini berbicara tentang generasi akhir zaman. Dan apa yang akan mereka lakukan? Dikatakan bahwa mereka akan melaksanakan suatu pekerjaan apa? Pekerjaan penghakiman. Apakah hanya mereka yang akan melaksanakan pekerjaan penghakiman? Jika kita baca Wahyu 20:4 begitulah kesan yang kita peroleh, iya, dikatakan bahwa mereka yang mati saat masa kepicikan kecil yang terakhir, mereka itulah yang akan menghakimi. Tetapi Alkitab punya penjelasan yang lebih luas. Lihat, pakar-pakar histori-isme yang kritis suka membuat orang hanya terpancang pada satu ayat. Mereka berkata, tidak boleh mengambil ayat-ayat lain dari Kitab Suci untuk menjelaskan ayat ini. Nah, Roh Kudus-lah yang mengepalai penyusunan seluruh Kitab Suci dan Dia menempatkan dalam seluruh Kitab Suci semua yang perlu kita pahami tentang Kitab Suci. Inilah sudut pandang MAHK.
Nah, saya berharap kalian akan menghadiri seminar oleh Clinton Wahlen tentang metodologi menginterpretasikan Alkitab. Inilah pertikaian besar di dalam gereja Advent sekarang, bukan tentang pentahbisan wanita. Ini tentang bagaimana kita menginterpretasikan Alkitab, ini adalah isu yang lebih mendalam.


Have you ever read 1 Corinthians 6:1-3? This gives us the broader explanation. The apostle Paul says, “Dare any of you having a matter against another, go to law before the unrighteous, and not before the saints? Do you not know that the saints will judge the world?…”  who are the saints there? It says, “…And if the world will be judged by you…”  the Corinthians, so are the Corinthians also going to participate in the judgment during the thousand years? Yes. It says, “…And if the world will be judged by you, are you unworthy to judge the smallest matters? Do you not know that we…”  including Paul, “…shall judge angels?…”  So is it only those who live during the last period of tribulation the ones that are going to judge? No. All of God’s people are going to judge when you look at the broader perspective. Will you able to follow what we state tonight? Unique to the SDA church.

Pernahkah kalian membaca 1 Korintus 6:1-3? Ini memberikan penjelasan luasnya. Rasul Paulus berkata, 1 Apakah ada diantara kamu, yang jika berselisih satu sama lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus? 2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia?…” “orang-orang kudus” di sini siapa? Dikatakan, “…Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu…”  yaitu jemaat Korintus, jadi apakah jemaat Korintus juga akan ambil bagian dalam penghakiman selama masa seribu tahu? Ya! Dikatakan, “…Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk menghakimi perkara-perkara yang tidak berarti? 3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita…”  termasuk Paulus, “…akan menghakimi malaikat-malaikat?...” Jadi apakah hanya mereka yang hidup di masa kepicikan kecil yang terakhir yang akan menghakimi? Tidak. Semua umat Allah akan menghakimi jika kita melihat ke perspektif yang lebih luas.
Apakah kalian bisa mengikuti apa yang kita nyatakan malam ini? Unik khas gereja MAHK.


Ellen White says we are now in the great judgment. Soon, no one knows how soon, He will pass to the cases of the living. And in another place Ellen White gives the impression, a strong impression, that the judgment of the living is related to the Sunday Law, when everyone who is alive will have to decide whether to receive the seal of God or the mark of the beast. And the decisions that we are making now, folks, whether we are walking closely with Jesus now will determine the decision that we will make then, because he who is faithful in little will be faithful in much. And he that is unfaithful in little, will be unfaithful in much. May God bless us and help us to be faithful.

Ellen White berkata kita sekarang berada di masa penghakiman besar itu. Tak lama lagi, tidak ada yang tahu berapa lama lagi, Kristus akan beralih ke kasus orang-orang yang masih hidup. Dan di tempat lain Ellen White memberikan kesan, suatu kesan yang kuat, bahwa penghakiman orang-orang hidup berkaitan dengan UU Hari Minggu, ketika semua yang hidup harus menentukan apakah mereka mau menerima meterai Allah atau tanda binatang. Dan keputusan yang sekarang kita buat, Saudara-saudara, apakah kita mau hidup dekat dengan Yesus saat ini, akan menentukan keputusan yang akan kita buat pada waktu itu, karena siapa yang setia dalam hal-hal kecil akan setia dalam hal-hal besar. Dan siapa yag tidak setia dalam hal-hal kecil, akan tidak setia dalam hal-hal besar. Semoga Tuhan memberkati kita dan menolong kita untuk setia.






27 02 18



1 comment:

  1. Shalom Ibu Mara, kiranya masih berkenan menerima bila saya menyampaikan Selamat Tahun Baru.
    Terima kasih untuk postingan yang selalu sangat bermanfaat untuk saya, dan tentunya untuk semua pembaca blog ini.
    Semoga di tahun yang baru ini TUHAN semakin mengurapi kita dengan Roh Kudus sehingga kita semua semakin dipersiapkan untuk menyambut Tuhan Yesus Kristus yang semakin segera datang.

    ReplyDelete