_____THREE ANGELS’ MESSAGES_____
Part
24/25 - Stephen Bohr
THE
HARVEST IS RIPE
Dibuka
dengan doa.
The title of our study today is
"The Harvest of the Earth is Ripe." And what we want to do as
we begin our study is to give a bird's eye view of the content of
Revelation chapter 14. Some of this will be review but some of it will be
new, at least with regard to the sequence
of events that we find in this chapter.
Judul pelajaran
kita hari ini ialah “The Harvest of the Earth is Ripe” (= Tuaian di Bumi Sudah
Matang). Dan apa yang akan kita lakukan sementara kita memulai pelajaran kita
ialah mengamati secara menyeluruh isi Wahyu pasal 14. Ada yang merupakan ulasan
ulangan, tetapi ada yang baru, paling tidak yang berkaitan dengan urutan
peristiwa-peristiwa yang kita temui di pasal ini.
First of all in this chapter we find three
angels that present their messages to the world. These three messages
are the final message of God to Planet Earth. We know that these
messages are accompanied by the power of the Holy Spirit, because as
we're going to study today, we're going to notice that when these
three angels proclaim their messages, the harvest of the earth is
ripened and the grapes of the earth are also ripened. Now in ancient
Israel that
which ripen the harvest was the latter rain, and of course the latter
rain represents the outpouring of the Holy Spirit. So
basically these three angels' messages are accompanied by the power of
the Holy Spirit and this power or this latter rain is going
to mature the world into what the Bible calls the harvest and the grapes.
Pertama, di pasal
ini ada tiga malaikat yang menyampaikan pekabaran mereka kepada dunia. Ketiga
pekabaran ini adalah pesan terakhir dari Allah kepada planet Bumi. Kita tahu
bahwa pesan-pesan ini disertai oleh kuasa Roh Kudus, karena dalam pelajaran
kita hari ini kita akan melihat bahwa saat ketiga malaikat ini menyampaikan
pekabaran mereka, tuaian di bumi menjadi matang, dan anggur di bumi juga
menjadi matang. Nah, di Israel kuno, yang
mematangkan tuaian adalah hujan akhir, dan tentu saja hujan akhir melambangkan
pencurahan Roh Kudus. Jadi pada dasarnya pekabaran ketiga
malaikat itu disertai oleh kuasa Roh Kudus, dan kuasa ini atau hujan akhir ini yang akan mematangkan
dunia menjadi apa yang disebut di Alkitab sebagai tuaian bumi dan anggur.
Now we also notice that these three angels
proclaim a worldwide global message which means that the harvest is
a worldwide harvest and the grapes are also a worldwide harvest.
Nah, kita juga
melihat bahwa ketiga malaikat ini menyampaikan pekabaran global yang mendunia,
artinya bahwa tuaian ini adalah panen yang mendunia, dan anggur-anggur juga
merupakan panen yang mendunia.
Now these three messages basically polarize the world into two groups. One group the faithful keeps the commandments of God including the fourth commandment or the commandment regarding the Sabbath. The other group breaks God's commandments and disobey the great Sabbath truth that we find in Scripture. One group receives ~ according to the Bible ~ the seal of God, that is those who are obedient to God. And the other group receives the mark of the Beast which we've already studied means knowingly keeping the first day of the week when very clearly you understand that the Sabbath is the day of rest.
And so the Bible tells us that there will
be two groups, the way that people respond to these three messages
will determine which group they are in.
Now in Revelation chapter 14 these two
groups are described as the harvest of the earth that is the righteous;
and on the other side are the grapes or the vintage of the earth
which represents the wicked.
Nah, ketiga
pekabaran ini pada dasarnya memisahkan dunia menjadi dua kubu. Kelompok yang
satu adalah kelompok orang-orang setia yang memelihara perintah-perintah Allah
termasuk perintah keempat atau perintah tentang hari Sabat. Kelompok yang lain
adalah yang melanggar perintah-perintah Allah dan tidak mematuhi kebenaran
Sabat yang agung yang ada di Kitab Suci. Menurut Alkitab kelompok yang satu
menerima meterai Allah, yaitu mereka yang patuh kepada Allah. Dan kelompok yang
lain menerima tanda Binatang,
yang sudah kita pelajari, berarti dengan sadar memelihara hari
pertama setiap minggu padahal mereka jelas mengerti bahwa Sabat-lah hari
perhentiannya.
Maka Alkitab
mengatakan kepada kita bahwa akan ada dua kelompok, dan bagaimana manusia
merespon kepada ketiga pekabaran ini yang akan menentukan mereka berada di
kelompok mana.
Nah di Wahyu pasal
14 kedua kelompok ini digambarkan sebagai tuaian bumi yaitu orang-orang benar;
dan di pihak lain sebagai buah-buah anggur atau panen anggur di bumi yang
melambangkan orang-orang jahat.
Now it's important to notice that the
righteous according to Revelation 14 ~ as we will study ~ are gathered inside the city of Jerusalem, whereas
the wicked or the grapes are gathered outside the city of
Jerusalem. Now there's a very important principle that we need to
understand in order to comprehend what we're going to study in our
lecture today and that is that in the Book of Revelation, Babylon
is not literal Babylon in the Middle East. Babylon is actually a spiritual
symbolic worldwide system that is inimical to the people of God.
On the other side Jerusalem is not a literal city either. Jerusalem
represents God's faithful people on a global scale who keep the
commandments of God and have the testimony of Jesus as well as the faith
of Jesus. So in other words, Jerusalem is the place where
God's people are gathered, but Jerusalem is symbolic or
spiritual. Babylon is the place where the wicked are gathered but
Babylon needs to be understood in a spiritual and global or worldwide
sense. Now allow me to amplify this principle a little bit as we
begin our study because it's going to be foundational for what we
study in the rest of the lecture.
Nah, penting
disimak bahwa orang-orang benar menurut Wahyu 14 yang akan kita pelajari,
dikumpulkan di dalam kota Yerusalem, sementara orang-orang jahat atau buah-buah
anggur dikumpulkan di luar kota Yerusalem. Ini prinsip yang sangat penting yang
perlu kita pahami agar kita bisa mengerti apa yang akan kita pelajari dari
ceramah hari ini, dan itu ialah bahwa di kitab Wahyu, Babilon bukan Babilon
literal yang ada di Timur Tengah. Babilon
sesungguhnya adalah suatu sistem spiritual mendunia yang memusuhi umat Allah.
Dan di bagian luar Yerusalem juga tidak berbicara tentang sebuah kota literal. Yerusalem melambangkan umat
Allah yang setia pada skala global, mereka yang memelihara perintah-perintah
Allah, memiliki kesaksian Yesus, dan juga memiliki iman pada Yesus.
Jadi dengan kata lain, Yerusalem adalah tempat di mana umat Allah berkumpul,
tetapi Yerusalem ini simbolis atau spiritual. Babilon adalah tempat di mana
orang-orang jahat berkumpul tetapi
Babilon harus dipahami dalam arti spiritual dan global/mendunia.
Sekarang saya akan menjelaskan sedikit sementara kita memulai pelajaran kita
karena ini akan menjadi dasar dari sisa pelajaran ceramah ini.
What I want us to understand now is
what I call the law of the literal and the spiritual. And I'm going
to illustrate it by talking about the garments that were worn by our
first parents Adam and Eve.
The Bible tells us that God's
garments are garments of light. Back to true church in Revelation
12 is represented as a woman who is clothed with the sun. When
Jesus was transfigured, the Bible tells us that His garments became white
as the light. In other words, Adam and Eve in their state of innocence and
righteousness were clothed with literal robes of light. But those
literal robes of light were symbolic. They represented their righteousness
or their obedience to God.
So in the Garden of Eden:
· we have the literal
· and we have that which the literal
represents.
The literal are the garment of light,
real light that covered Adam and Eve;
and the symbolic or what that represents is righteousness or
obedience to God.
Apa yang saya mau
kita pahami sekarang ialah apa yang saya sebut rumus tentang yang literal dan
yang spiritual. Dan saya akan menggambarkannya dengan berbicara tentang pakaian
yang dipakai oleh orangtua kita yang pertama, Adam dan Hawa.
Alkitab mengatakan
kepada kita bahwa pakaian Allah adalah pakaian cahaya. Kembali ke gereja yang
benar di Wahyu 12, itu dilambangkan oleh seorang perempuan yang bersalut
matahari. Ketika Yesus dimuliakan, Alkitab mengatakan bahwa pakaianNya menjadi
putih seperti cahaya. Dengan kata lain, Adam
dan Hawa saat kondisinya masih murni dan benar, diselubungi oleh jubah cahaya
yang literal. Tetapi jubah cahaya literal ini merupakan simbol,
yaitu menyimbolkan kebenaran mereka
atau kepatuhan mereka kepada Allah.
Jadi di taman
Firdaus:
· ada yang literal
· dan juga apa yang
dilambangkan oleh yang literal tersebut.
Yang literal
adalah pakaian cahaya itu, cahaya beneran yang menyelubungi Adam dan Hawa; dan
yang simbolis atau apa yang dilambangkannya ialah kebenarannya atau
kepatuhannya kepada Allah.
Now we're told in Genesis that when Adam
and Eve disobeyed God, they were left literally or physically naked.
And the Bible tells us that it was because they were disobedient to
God or now they were unrighteous. In other words their
nakedness, literal nakedness also represented symbolically spiritual
nakedness, unrighteousness or disobedience to God.
So we notice then that originally
there was the literal and the spiritual together in the Garden of
Eden. A literal robe of light which represented spiritual
righteousness. Then when man sinned, man was left literally naked
and the Bible tells us that, that represented the fact that man was now
unrighteous.
Nah, kitab
Kejadian mengatakan bahwa ketika
Adam dan Hawa tidak patuh kepada Allah, mereka menjadi telanjang secara fisik
atau literal. Dan Alkitab berkata ini dikarenakan mereka sudah
tidak patuh kepada Allah atau mereka menjadi tidak benar. Dengan kata lain,
ketelanjangan mereka, ketelanjangan
literal mereka juga secara simbolis melambangkan ketelajangan spiritual,
ketidakbenaran atau ketidakpatuhan kepada Allah.
Jadi kita lihat,
aslinya yang literal dan yang spiritual itu menjadi satu di Taman Firdaus.
Jubah cahaya yang literal melambangkan kebenaran spiritual. Lalu ketika manusia
berdosa, manusia menjadi telanjang secara literal, dan Alkitab mengatakan bahwa
itu melambangkan fakta bahwa manusia sekarang sudah tidak benar.
Now the Bible tells us that God is going to
resolve this problem of nakedness in two ways. You see, He has to
resolve the problem of spiritual nakedness as well as literal
nakedness. Now the Bible tells us that the first thing that God fixes or
repairs is by covering us with the spiritual robe of Christ's
righteousness, in other words it's the symbolic robe
of Christ's righteousness. Notice Galatians 3:26. Galatians 3:26
and we'll also read verse 27. It says here, "For
you are all sons of God through faith in Christ Jesus. For as many
of you as were baptized into Christ..." notice, "…have put on Christ." Obviously we have not literally put
on Christ. We don't have a literal robe of light. We have the
spiritual robe which represents the righteousness of Jesus Christ
symbolically speaking.
Nah, Alkitab
berkata bahwa Allah akan menyelesaikan masalah ketelanjangan ini dengan dua
cara. Kalian lihat, Allah harus menyelesaikan masalah ketelanjangan spiritual
dan ketelanjangan literal. Nah, Alkitab berkata bahwa hal pertama yang Allah diperbaiki atau direparasiNya ialah
menutupi kita dengan jubah spiritual kebenaran Kristus, dengan kata lain jubah simbolis kebenaran Kristus. Simak
Galatia 3:26 dan kita juga akan membaca ayat 27, dikatakan di sana, “26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah melalui iman di dalam Yesus Kristus. 27 Karena
seberapa banyak dari kamu yang dibaptis ke dalam Kristus…” simak,
“…telah mengenakan Kristus.”
Sudah pasti kita
tidak secara literal mengenakan Kristus, kita tidak memiliki jubah cahaya yang
literal. Kita memiliki jubah spiritual
yang melambangkan kebenaran Yesus Kristus secara simbolis.
However, God needs to restore man someday
to the fullness of what he was in the Garden of Eden. And
by the way when I say “man”, I'm talking generically it includes man and
woman. But God has to restore not only the spiritual robe of
Christ's righteousness by covering us spiritually, but someday
the Bible tells us that He's also going to give us once again that
literal robe of light. But that literal robe comes in the
future.
I want you to notice Revelation
7:9-10 where it speaks about this moment. It says there, "After these things I looked,
and behold, a great multitude which no one could number, of all
nations, tribes, peoples, and tongues, standing before the throne
and before the Lamb…"
now notice this, "…clothed with white robes, with
palm branches in their hands, 10 and crying out with a loud
voice, saying, 'Salvation belongs to our God who sits on the throne,
and to the Lamb!'…''
Notice that at this point, God's people are in heaven with Jesus.
And the Bible tells us that they are clothed with white robes. Now
these are literal white robes of light. So basically what Jesus does is:
·
now in this period of human history, He
covers us with the spiritual robes of Christ's righteousness.
·
And
of course when
Jesus comes again, He is going to give us an immortal body and He
is going to cover us with a literal robe of light like the robe of
light that covered Adam and Eve.
This is the principal that we need to
remember as we study our passage today which is Revelation 14:14-20.
Namun, suatu hari Allah perlu
memulihkan manusia ke keutuhannya sebagaimana kondisinya pada saat berada di
taman Firdaus. Dan bila saya berkata “manusia” saya berbicara
secara umum tentang laki-laki dan wanita. Jadi Allah bukan saja harus
memulihkan jubah spiritual kebenaran Kristus dengan menutupi kita secara
spiritual, tetapi menurut Alkitab suatu
hari sekali lagi Dia juga akan memberi kita jubah cahaya yang literal.
Tetapi jubah literal ini baru diperoleh kelak di masa depan.
Saya mau kalian
menyimak Wahyu 7:9-10 di mana saat itu dibicarakan. Dikatakan di sana, “9 Kemudian setelah itu aku melihat: dan tampaklah,
suatu kumpulan besar yang tidak dapat dihitung banyaknya, dari segala bangsa
dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba…” sekarang simak
ini, “…memakai jubah putih dan memegang daun-daun
palem di tangan mereka. 10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru:
‘Keselamatan adalah milik Allah kami yang
duduk di atas takhta dan milik Anak Domba!’"
Simak, pada saat itu umat Allah sedang berada
di Surga bersama Yesus. Dan Alkitab berkata mereka memakai jubah putih. Nah,
yang ini adalah jubah cahaya putih yang literal. Jadi pada dasarnya, apa yang
dilakukan Yesus ialah,
·
sekarang ini pada periode sejarah manusia saat ini, Dia menutupi kita
dengan jubah spiritual kebenaran
Kristus.
·
Dan tentu saja pada
waktu Yesus datang kembali, Dia akan memberikan kita tubuh yang
baka dan Dia akan menutupi kita dengan jubah
cahaya yang literal, seperti jubah cahaya yang menutupi Adam dan
Hawa.
Inilah prinsip
yang harus kita ingat selagi kita mempelajari bahan kita hari ini, yaitu Wahyu
14:14-20.
You say, how does this relate to the
subjects that we're studying?
Well, the fact is that when the Bible
speaks about Jerusalem in prophecy, we are first of all inside
spiritual Jerusalem before Jesus takes us to the literal
Jerusalem when He comes again. In other words, we are spiritually in
Jerusalem even though we live in different places of the earth; and someday if we're faithful, Jesus
will take us to be literally in Jerusalem.
Allow me to read you some verses that
show this very important principle. Hebrews 12:22-24. Hebrews
12:22-24. And I want you to notice the tense of the verb. “22 But you…” speaking about God's faithful
people , "…But you have come to Mount
Zion…" he's saying in the
times when he wrote to the Hebrews “you have come”. In other
words, they were already there. It says "…But
you have come to Mount Zion and to the city of the living
God…" Now
which Jerusalem is this? "…the
heavenly Jerusalem, to an innumerable company of angels, 23
to the general assembly and church of the firstborn who are registered in
heaven…"
Noticed that the key is, that God's people are not literally in heaven in
the New Jerusalem they are written in heaven. In other words they
are citizens of heaven. So it says in verse 23, "…23 To the general
assembly in heaven, to God the judge of all, to the spirits of just
men made perfect 24 and to Jesus the Mediator of the new
covenant, and to the blood of sprinkling that speaks better things
than that of Able."
So here the author of Hebrews is telling us that we have come to
Zion. We have come to the heavenly Jerusalem. We are actually spiritually
reckoned in the heavenly Jerusalem even though we live in different
parts of the world.
Kalian berkata,
bagaimana ini berkaitan dengan topik yang sedang kita pelajari?
Nah, sesungguhnya
ketika Alkitab berbicara tentang Yerusalem dalam nubuatan, pertama-tama kita berada di dalam Yerusalem spiritual sebelum Yesus membawa kita ke Yerusalem literal pada
waktu Dia datang kembali. Dengan kata lain, kita sedang berada di Yerusalem walaupun di dunia
sekarang kita hidup di tempat-tempat yang berbeda; dan suatu hari jika kita setia, Yesus akan
membawa kita untuk berada di Yerusalem secara literal.
Izinkan saya membacakan beberapa ayat yang menunjukkan prinsip yang sangat
penting ini. Ibrani 12:22-24. Dan saya mau kalian perhatikan tanda waktu pada
kata kerjanya. “22 Tetapi
kamu…” ini berbicara
tentang umat Allah yang setia, “…sudah tiba di
Bukit Sion,…” dia berkata, pada
waktu dia menulis kepada orang-orang Ibrani itu
“kamu sudah tiba”, dengan
kata lain mereka sudah ada di sana
waktu itu. Dikatakan “…Tetapi kamu sudah tiba di Bukit Sion, di kota Allah yang hidup,…” nah Yerusalem yang mana ini? “…Yerusalem
sorgawi, dan pada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang tidak terhitung banyaknya. 23 dan pada jemaat anak-anak sulung, yang namanya
terdaftar di sorga,…” perhatikan, kuncinya ialah umat Allah tidak sedang berada di Surga di Yerusalem Baru
secara literal, mereka tertulis sebagai ada di Surga. Dengan
kata lain, mereka adalah warganegara Surga. Maka
dikatakan di ayat 23, “…dan pada
jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan pada
Allah, yang menghakimi semua orang, dan pada
roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, 24 dan pada Yesus, Pengantara perjanjian yang baru, dan pada
darah pemercikan, yang berbicara tentang hal
yang lebih baik daripada darah Habel.” Jadi di sini si penulis kitab Ibrani memberitahu kita
bahwa kita telah tiba di Sion. Kita telah tiba di Yerusalem surgawi. Secara spiritual kita
benar-benar sudah diperhitungkan berada di Yerusalem surgawi walaupun kita
masih hidup di tempat-tempat yang berbeda di dunia.
I want you to notice also Galatians 4:26. Here the Apostle Paul explicitly tells us that Christians are citizens of the New Jerusalem. This is what he says, "26 But the Jerusalem above that is the new one, is free which is the mother of us all."
Saya mau kalian
perhatikan juga Galatia 4:26, di sini rasul Paulus secara eksplisit memberitahu
kita bahwa orang Kristen
adalah warganegara Yerusalem Baru. Inilah yang dikatakannya, “26 Tetapi Yerusalem sorgawi, yaitu yang baru, adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu
kita semua.”
Notice also Philippians 3:20-21. Philippians 3:20-21.
It says there, "20 For our citizenship is in
heaven from which we also eagerly wait for the Savior, the Lord Jesus
Christ, 21 who will transform our lowly body that it may be
conformed to His glorious body, according to the working by which
He is able to subdue all things to Himself." So
notice here that the Apostle Paul tells us in his letter to the
Philippians that our citizenship is in heaven.
Simak juga Filipi 3:20-21, dikatakan di sana, “20 Karena kewarganegaraan kita ada di
sorga, dari situ juga kita menanti-nantikan
Sang Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus, 21
yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, supaya
bisa menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut perbuatanNya yang olehnya Dia dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.” Jadi simak di sini bahwa Rasul Paulus mengatakan kepada
kita dalam suratnya kepada orang-orang di Filipi bahwa
kewarganegaraan kita ada di Surga.
Basically I'm a US citizen, when I travel
to Colombia, when I travel to Venezuela or when I travel to England, or some other country in the
world, I can say that really my country of origin, my country where my citizenship is, is
the United States, and so is with our spiritual citizenship. We can
live anywhere in the world but our name and our citizenship is in
the New Jerusalem in heaven.
So when Revelation speaks about God's
people being in Jerusalem and the grapes or the wicked being
gathered outside Jerusalem, it's not talking about the wicked gathering
over next to the literal city of Jerusalem to attack that literal
city in the Middle East. What it's saying is that global Babylon represented by the
winepress is going to gather around God's people who are spiritually in
Jerusalem all over the world and this is going to be the final
battle. In fact we're going to notice that the wicked will gather around
God's people all over the world with the intention of destroying them.
But of course we know that when Jesus comes, then Jesus is going to
take all the citizens of the New Jerusalem up to the New Jerusalem
and then after the 1,000 years we will live in the city of
Jerusalem. And it will be the capital of the universe.
Sejatinya saya
warganegara Amerika Serikat. Ketika saya pergi ke Colombia, ketika saya pergi
ke Venezuela atau ke Inggris atau ke negara lain mana pun di dunia, saya bisa
berkata bahwa sesungguhnya negara tempat asal saya, negara di mana saya punya
kewarganegaraan ialah Amerika Serikat. Demikian pula dengan kewarganegaraan
spiritual kita. Kita boleh hidup di mana saja di dunia tetapi nama kita dan
kewarganegaraan kita ialah di Yerusalem Baru yang di Surga.
Jadi ketika kitab
Wahyu berbicara tentang umat Allah berada di Yerusalem sementara buah-buah anggur
atau orang-orang jahat berkumpul di luar Yerusalem, ini tidak berbicara bahwa
orang-orang jahat berkumpul di dekat kota Yerusalem yang literal untuk
menyerang kota yang literal di Timur Tengah. Apa yang dikatakannya ialah Babilon global yang dilambangkan
oleh tempat memeras anggur (pengirikan) akan berkumpul mengelilingi umat Allah di seluruh dunia, yang secara
spiritual berada di Yerusalem, dan inilah peperangan yang terakhir. Bahkan kita akan
melihat bahwa orang-orang jahat
akan mengepung umat Allah di seluruh dunia dengan niat untuk membinasakan
mereka. Tetapi tentu saja kita tahu ketika Yesus datang, maka
Yesus akan membawa semua warganegara Yerusalem Baru naik ke Yerusalem Baru,
kemudian setelah 1000 tahun kita akan hidup di kota Yerusalem. Dan itu akan
menjadi ibukota alam semesta.
Now I'd like us to go to Revelation
14:14-16, where we have the first harvest mentioned. This first
harvest is called the harvest of the earth and basically it represents the
righteous. And we've already studied that the separation of this harvest
from the grapes takes place before Jesus comes in the
judgment. In other words, there is an investigative pre-advent
judgment in heaven where by the response that people give to the three
angels' messages, God separates people into the group of the
righteous and into the group of the wicked before the second coming
of Jesus Christ.
Sekarang saya
ingin kita ke Wahyu 14:14-16 di mana disebutkan tentang tuaian yang pertama.
Tuaian yang pertama disebut tuaian bumi dan pada dasarnya itu melambangkan
mereka yang benar. Dan kita sudah mempelajari bahwa pemisahan tuaian ini dari panen buah anggur terjadi saat penghakiman sebelum Yesus datang. Dengan kata lain di Surga ada penghakiman sebelum
kedatangan Yesus, di mana berdasarkan respon yang
diberikan manusia kepada pekabaran tiga malaikat, Allah memisahkan
manusia ke dalam kelompok orang-orang benar dan kelompok orang-orang jahat
sebelum kedatangan kedua Yesus Kristus.
And so the verses that we going to take a
look at now, Revelation 14:14-16 deals with
the separation of the righteous. It says there in verse 14, "14 Then I looked, and
behold a white cloud, and on the cloud sat One like the Son of Man…" I want you to remember this.
The Son of Man is seated on a cloud. And then it says that He has in His "…on His head a golden crown and in
His hand a sharp sickle…" So the Son of Man comes on the cloud and He is
coming ~ as we'll notice ~ to His Father, to the Ancient of Days; and He has a sickle in His hand, and of course a sickle has the
purpose of harvesting. And then notice verse 15, actually let's look at
verse 15, it says, "…15
And another angel came out of the temple crying with the loud voice
to Him who sat on the cloud 'Thrust in Your sickle and reap,
for the time has come for You to reap.'…" And as we've already noticed, the
reaping or the separation takes place before the second coming of
Jesus. Because when Jesus comes, He comes to reward His people. So
before that He must have determined in a heavenly judgment who His people
are. And so this angel says to the One who is seated on the cloud, "…‘Thrust
in Your sickle and reap for the time has come for You to
reap..." and
now listen to this, "…for
the harvest of the earth is ripe…" I want you to remember that it says “the harvest of the earth is ripe”. Because a little bit later
on, we're going to go to the Old Testament background to this
passage in Revelation 14, and we're going to notice that it doesn't say
“the earth”, it says something differently and so it says, "…for the harvest of the earth is
ripe..." Verse 16, “…16 So He who sat on the cloud
thrust in His sickle on the earth..." there it is again, "…and the earth was reaped." Now there's no doubt whatsoever that
this group of individuals who are harvested or who are separated in
the judgment, before the second coming of Jesus, are the righteous.
And you'll notice that the separation takes place all over the
earth. And they're gathered in the city of Jerusalem. We'll notice a
little bit later on, but they're not literally gathered there, they
are spiritually
or symbolically gathered there because they're citizens of the New
Jerusalem and yet they are found all over the world in different
countries.
And so basically this first group are
those who keep the commandments of God; those who have the seal of God;
those who ~ because they love Jesus ~
keep the Seventh-day Sabbath; and these are the ones who
actually will be on God side in this final conflict or this final
controversy.
Maka ayat-ayat yang akan kita lihat sekarang di Wahyu 14:14-16 berkaitan
dengann pemisahan orang-orang benar itu. Dikatakan di ayat 14, “14 Dan aku
melihat, dan tampaklah ada suatu awan putih, dan di atas awan itu
duduk seorang seperti Anak Manusia…” saya mau kalian mengingat ini. Anak Manusia duduk di atas
awan. Kemudian dikatakan bahwa “…dengan sebuah mahkota emas di atas
kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya…” Jadi Anak Manusia
datang dengan awan, dan kita lihat Dia datang kepada BapaNya, kepada Yang
Lanjut Usianya; dan di tanganNya
ada sebuah sabit, dan tentu saja kegunaan sabit itu untuk menuai. Lalu simak
ayat 15, marilah kita lihat ayat 15, dikatakan, “…15 Dan keluarlah seorang malaikat lain dari Bait
Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan
itu: ‘Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya bagiMu untuk menuai…” Dan seperti yang
sudah kita simak, penuaian atau pemisahan terjadi sebelum kedatangan kedua
Yesus, karena pada waktu Yesus datang, Dia datang untuk memberi pahala kepada
umatNya. Maka sebelum itu Dia pasti sudah menentukan siapa umatNya di
pengadilan surgawi. Maka kata malaikat itu kepada Yang duduk di atas awan, “…‘Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena
sudah tiba saatnya bagiMu untuk
menuai…” sekarang,
dengarkan ini, “…sebab tuaian di bumi sudah
masak.’…” Saya mau kalian ingat bahwa dikatakan “tuaian bumi sudah
masak”, karena sebentar lagi kita akan ke latar belakang Perjanjian Lama dari
ayat di Wahyu 14 ini, dan kita akan melihat bahwa di sana tidak dikatakan
“bumi”, tapi sesuatu yang lain. Jadi dikatakan, “…sebab
tuaian di bumi sudah masak.’…” Ayat 16, “…16
Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi…” kata yang sama
lagi, “…dan bumi pun dituailah.” Nah, sama sekali tidak diragukan kelompok orang-orang
yang dituai ini atau yang dipisahkan lewat penghakiman sebelum kedatangan Yesus
yang kedua, adalah orang-orang yang benar. Dan kalian lihat bahwa pemisahan itu
terjadi di seluruh dunia. Dan mereka
dikumpulkan di kota Yerusalem ~ nanti akan kita lihat ~ tetapi
mereka tidak dikumpulkan di sana secara literal, mereka dikumpulkan di sana secara simbolis atau secara
spiritual karena
mereka itu warganegara Yerusalem Baru, namun mereka ada di mana-mana di seluruh
dunia di negara-negara yang berbeda.
Maka pada dasarnya kelompok pertama ini adalah mereka yang memelihara
perintah-perintah Allah, mereka yang memiliki meterai Allah, mereka yang ~
karena mereka mengasihi Yesus ~ memelihara Sabat Hari Ketujuh; dan mereka
adalah yang akan berada di pihak Allah dalam konflik pertentangan yang terakhir
ini.
By the way the Book of Daniel also refers to this judgment
of the Son of Man coming seated on a cloud to do a work of judgment.
And of course the sickle represents the work of judgment. Let's read
Daniel 7:13-14. Daniel 7:13-14. Here Daniel inspired by the Holy Spirit
said, "…13 I was watching in the night visions and
behold..." listen to this, "…One like the Son
of Man..." the very same name that we found in Revelation 14, "…coming
with the clouds..." See there it is,
He's coming with the clouds of heaven. And I want you to notice that
He's not coming to the earth. He's not coming to this world. He's going
somewhere else. It says, "…coming with the clouds of heaven!
He came..." notice carefully, "…to the Ancient of
Days..." In other words, He came to his Father in heaven, "…And
they brought Him near before Him…" They brought Jesus
on the cloud near the Father. I want you to notice that He goes
there for a work of separation to establish who the members of His
kingdom are, because it says in verse 14, "…14 Then
to Him…” that is to Jesus, “…was given dominion and glory and a
kingdom, that all peoples, nations, and languages should serve Him.
His dominion is an everlasting dominion, which shall not pass away and His
kingdom the one which shall not be destroyed."
Nah, kitab Daniel juga merujuk ke penghakiman Anak Manusia ini, yang datang
duduk di atas awan untuk melakukan suatu pekerjaan penghakiman. Dan tentu saja
sabit melambangkan pekerjaan penghakiman itu. Mari kita baca Daniel 7:13-14. Di
sini Daniel yang terinspirasi Roh Kudus berkata, “13 …sedang aku
melihat dalam penglihatan malam itu, tampak…” dengarkan ini, “…seorang seperti Anak Manusia…” nama yang persis sama yang kita temui di Wahyu 14, “…datang dengan awan-awan…” lihat, sama, Dia datang dengan awan-awan surgawi, dan
saya mau kalian perhatikan Dia tidak datang ke bumi, Dia tidak datang ke dunia
ini. Dia menuju tempat yang lain. Dikatakan,
“…datang dengan awan-awan surgawi. Datanglah Ia…” simak baik-baik, “…kepada Yang Lanjut Usianya itu…” dengan kata lain
kepada BapaNya di Surga, “…dan mereka
membawaNya ke dekat-Nya.…” mereka membawa
Yesus di atas awan-awan itu ke dekat BapaNya. Saya mau kalian perhatikan Yesus
ke sana untuk melakukan suatu tugas pemisahan untuk menentukan siapa anggota
kerajaanNya, karena dikatakan di ayat 14, “…14
Lalu diberikan kepadaNya…” yaitu kepada
Yesus, “…kekuasaan
dan kemuliaan dan sebuah kerajaan supaya semua
suku, bangsa, dan bahasa mengabdi kepadaNya. KekuasaanNya ialah kekuasaan yang kekal, yang
tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan dihancurkan.”
And if you read a little bit later on in
Daniel 7 it says that when Jesus takes over the kingdom it says the
saints took over the kingdom when Jesus came. The time came when the
saints received the kingdom. And so basically what Jesus does, He
goes to His Father in heaven, seated on a cloud, of course the
cloud represents the angels. He's got to perform a work of
judgment. He's going to separate His people. He's going to
show who are the citizens of His kingdom. And then when He finishes
that work, we will have the group of those who keep the commandments
of God, those who have the seal of God, which are
represented as the harvest of the earth and they're symbolically portrayed as being in
the city of Jerusalem.
Dan jika kita baca
sedikit lebih lanjut Daniel 7, dikatakan bahwa ketika Yesus mengambil alih
kerajaanNya, para orang saleh mengambil alih kerajaan itu saat Yesus datang.
Saatnya tiba bagi orang-orang saleh untuk menerima kerajaan itu. Jadi pada
dasarnya apa yang Yesus lakukan ialah, Dia pergi ke BapaNya di Surga, duduk di
atas awan-awan ~ tentu saja awan melambangkan malaikat-malaikat ~ Dia harus
melakukan pekerjaan penghakiman, Dia akan memisahkan umatNya, Dia akan
menunjukkan siapa saja warganegara kerajaanNya. Lalu ketika Dia menyelesaikan
pekerjaan itu, akan terbentuk kelompok
mereka yang memelihara perintah-perintah Allah, mereka yang memiliki meterai Allah,
mereka yang dilambangkan sebagai tuaian
bumi, dan yang secara
simbolis digambarkan berada di dalam kota Yerusalem.
But there is another group which are
referred to as the grapes and those are symbolically portrayed as
being outside the city, they are the ones who received the mark of the Beast,
they're called the grapes in Scripture. They are the ones who rejected
the commandments of God, those who refused the seal of God, those
who preferred to keep the day of rest that was changed by the Roman
Catholic papacy as we've studied. Now let's read about this group in
Revelation 14:17-20. This is the other harvest. This is the harvest
of the wicked or the separation of the wicked. It says there in
verse 17, "…17
Then another angel came out of the temple..." And I don't really have time
to show you that, that word “temple” the Greek word αόĎ‚ [naos] is really referring to the most holy place of the
heavenly sanctuary. It's not talking about all of the heavenly
sanctuary. It's talking about the most holy place of the sanctuary.
So it says, "…Then another angel came out of the
temple which is in heaven..." this is very clearly happening in heaven, “...He also having a sharp sickle..." You see, He's also going to harvest.
And it continue saying, “18..And
another angel came from the altar, who had power over fire..." Now this altar is the altar of
incense which was in the holy place of the sanctuary. And basically
what the priest did was that he would put fire into a censer and he
would also put incense into it and the Bible says that as he was wading
the censer before the Lord, he was interceding before God, he was
presenting the prayers of the saints before God. That is the fire that is
spoken of, that is the fire and the altar that has been spoken about
here in Revelation 14:18. But I want you to notice that
something is going to happen with that fire in the censer. There's a
time coming when the censer is not going to intercede anymore. It's
actually going to be thrown to the ground and fire will come out of it,
fire to destroy. It says in verse 18 once again, "…18 And another angel
came out from the altar who had power over fire and he cried with a loud
voice to Him who had the sharp sickle saying, ‘Thrust in Your sharp
sickle…” and now notice, “…and gather the clusters of the wine of
the earth...” Notice once again that
the harvest is not over in the Middle East. It's not in a little
valley next to Jerusalem. It says here that He is supposed to thrust
in His sharp sickle and gather the clusters of the wine of the earth and then
notice it says, "…For
her grapes are fully ripe..." In other words, this means that the wicked
are fully wicked. They wouldn't ever become righteous if God gave
them another million years, they are fully and totally and completely
wicked. And so now comes the harvest of the wicked who are
represented as absolutely ripe grapes and the Bible tells us that
they are gathered all over the earth because the clusters of the wine are
on the earth. Notice verse 19, "…19
So the angel thrust His sickle into the earth..." see there it is again, it's
universal, it's worldwide, "…So
the angel thrust His sickle into the earth and gathered the wine of the
earth..."
There it is again, “…gathered
the wine of the earth…” and
now notice, "…and
threw it into the great winepress of the wrath of God."
Tetapi ada kelompok yang lain yang disebut sebagai buah-buah anggur, dan
mereka secara simbolis digambarkan sebagai berada di luar kota Yerusalem,
mereka adalah yang menerima tanda Binatang, mereka disebut buah-buah anggur di
Kitab Suci. Merekalah yang menolak perintah-perintah Allah, mereka yang menolak
meterai Allah, mereka yang memilih untuk memelihara hari perhentian ubahan
Kepausan Roma Katolik seperti yang sudah kita pelajari. Sekarang, marilah kita
membaca tentang kelompok ini di Wahyu 14:17-20. Ini adalah hasil tuaian yang
lain. Ini hasil tuaian orang-orang jahat, atau pemisahan orang-orang jahat.
Dikatakan di ayat 17, “17
Lalu seorang malaikat lain keluar dari Bait
Suci…” saya tidak punya
cukup waktu untuk menunjukkan kepada kalian bahwa kata “bait suci” yang bahasa
Greekanya ialah αόĎ‚
[naos] sesungguhnya mengacu ke bilik mahasuci Bait Suci surgawi,
bukan seluruh Bait Suci surgawi. Ini berbicara tentang bilik mahasuci Bait
Suci. Jadi dikatakan, “…Lalu seorang malaikat lain keluar dari Bait
Suci yang di sorga…” jadi ini jelas terjadi di Surga, “…juga
padanya ada sebilah sabit tajam…” lihat, dia juga akan menuai. Dan selanjutnya dkatakan, “…18
Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api…” nah, mezbah ini
ialah mezbah ukupan yang ada di bilik kudus Bait Suci. Dan pada dasarnya apa
yang dilakukan seorang imam ialah, dia akan menyalakan api di pedupaan dan dia
juga akan memasukkan dupa, dan Alkitab berkata, sementara dia menggoyang-goyang
pedupaan itu di hadapan Allah, dia sedang menjadi perantara di hadapan Allah,
dia mempersembahkan doa orang-orang saleh di hadapan Allah. Api ini yang
dibicarakan. Inilah api dan mezbah yang dibicarakan di Wahyu 14:18. Tetapi saya
mau kalian simak sesuatu akan terjadi
pada api di dalam pedupaan itu. Saatnya akan tiba ketika pedupaan itu tidak akan menjadi perantara lagi. Pedupaan
itu akan dilemparkan ke bawah dan api akan keluar darinya, api yang
memusnahkan. Dikatakan di ayat 18 sekali lagi, “…18 Dan seorang malaikat lain
datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring
kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: ‘Ayunkanlah sabitmu
yang tajam itu…” dan sekarang simak, “…dan potonglah gugus-gugus buah anggur di bumi…”
simak sekali lagi bahwa tuaian bukan
ada di Timur Tengah, bukan di sebuah lembah kecil di dekat Yerusalem. Dikatakan
di sini Dia harus mengayunkan sabitNya yang tajam dan menyabit gugus-gugus buah
anggur di bumi. Lalu simak apa katanya, “…karena
buahnya sudah masak betul.’…” dengan kata lain,
artinya orang-orang jahat sudah pol jahatnya. Mereka tidak pernah akan menjadi
baik andaikan Allah memberi mereka waktu satu juta tahun lagi, mereka sudah
benar-benar mentok jahatnya. Maka sekarang tibalah saatnya penuaian orang-orang
jahat yang dilambangkan sebagai buah-buah anggur yang masak, dan Alkitab
memberitahu kita bahwa mereka dikumpulkan dari seluruh dunia karena gugus-gugus
buah anggur ini ada di bumi. Simak ayat 19, “…19
Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke bumi…” lihat, sama di
sini, ini universal, mendunia, “…Lalu
malaikat itu mengayunkan sabitnya ke bumi dan mengumpulkan anggur bumi…” tuh, kata yang
sama lagi, “…mengumpulkan anggur
bumi…” dan sekarang
simak, “…dan melemparkannya ke dalam kilangan besar
murka Allah.”
Now this directly connects with a third
angel's message because the third angel's message says that whoever
worships the Beast, which we've already identified as Roman
Catholic papacy as a system; and whoever worships his image, which
basically is, when the United States of America joins church and
state and sets up a system similar to the one that the papacy had
during the Middle Ages; and whoever receives his mark, the mark of
the Beast we've already studied carefully from the Bible represents the
counterfeit day of worship ~ whoever worships the Beast, his image or
receive his mark, it says the same shall drink the wine of the wrath of
God which is poured out without mixture into the cup of His
indignation.
So in other words, we find here the
moment when the wicked have already made their decisions, they've
already rejected the seal of God, they've accepted the mark of the Beast
and now they're harvested as grapes and the punishment of God is going to
fall upon them. And so it says that He “…threw
it into the great winepress of the wrath of God.''
Nah, ini langsung
berkaitan dengan pekabaran malaikat ketiga karena pekabaran malaikat ketiga
berkata siapa yang menyembah Binatang itu, yang sudah kita identifikasi sebagai
Kepausan Roma Katolik dalam bentuk sistemnya;
and siapa yang menyembah patungnya, yang pada dasarnya ialah ketika
Amerika Serikat menggabungkan gereja dengan Pemerintah dan mendirikan suatu
sistem yang mirip sistem Kepausan di zaman Abad Pertengahan; dan siapa yang
menerima tandanya, tanda Binatang yang juga sudah kita pelajari dengan seksama
dari Alkitab yang melambangkan hari ibadah palsu ~ siapa yang menyembah Binatang
itu, patungnya atau menerima tandanya, dikatakan, orang yang sama akan minum
anggur murka Allah yang dicurahkan tanpa diencerkan ke cawan amarahNya.
Jadi dengan kata lain, kita dapati di sini ketika orang-orang jahat sudah
membuat keputusan mereka, mereka sudah menolak meterai Allah, mereka telah menerima
tanda Binatang, dan sekarang mereka sedang dituai sebagai buah-buah anggur, dan
hukuman Allah akan jatuh ke atas mereka. Maka dikatakan bahwa Dia “…melemparkannya ke dalam kilangan besar murka
Allah.”
Now we need to understand that this entire
passage of Revelation 14:14-20 actually comes from an Old Testament
passage in the Book of Joel. So if you've your Bibles, I invite you
to go with me to the Book of Joel 3 and we're going to read verses
9-12. Now let me tell you
what the picture is here. The picture here is, of God's people
gathered in the city of Jerusalem and the wicked nations that
surround Jerusalem are coming to the valley of Jehoshaphat which
was just outside the city of Jerusalem and they're coming there with the
intention of slayings those who are found within the city. But then
we're told that God will intervene and He will pour out His wrath upon the
wicked and He will deliver His people. That's the context of what
we find in Joel 3. So let's begin reading at verse 9, “…9 Proclaim this among the
nations: ‘Prepare for war!’…" Notice that the nations are coming for war, "…Wake up the mighty men, let all
the men of war draw near, let them come up. Beat your plowshares
into swords and your pruning hooks into spears. Let the weak say, ‘I
am strong.’ Assemble and come, all you nations
and gather together all around..." And I want you to notice then that the wicked are
all gathering around the city of Jerusalem. But notice that the
wicked are not the only ones who are gathered there. Because it
continues saying in verse 11 speaking about God "…11 Cause Your mighty ones
to go down there, O Lord..." And
so we have two groups of, that are fighting in this war. You have the
nations that are coming against Jerusalem and you have the mighty
ones of God that are coming there as well. Notice verse 12, "…12 Let the nations be
wakened, come up to the Valley of Jehoshaphat..." which as I mentioned is a valley
outside the city of Jerusalem. And then notice, "…for there I will sit to judge all
the nations. 13 Put in the sickle for the harvest is
ripe, come go down, for the winepress is full, the vats overflow, for
their wickedness is great. 14 Multitudes, multitudes in the
valley of decision! For the day of the Lord is near in the valley of
decision.”
Sekarang kita harus mengerti bahwa seluruh bacaan Wahyu 14:14-20 sebenarnya
berasal dari ayat-ayat kitab Yoel di Perjanjian Lama. Jadi, jika kalian membawa
Alkitab, saya undang kalian untuk ke kitab Yoel 3 bersama saya, dan kita akan
membaca ayat 9-12. Nah, saya beritahu kalian gambarannya seperti apa.
Gambarannya di sini ialah tentang umat Allah yang berkumpul di kota Yerusalem
dan bangsa-bangsa yang jahat yang mengelilingi Yerusalem sedang menuju lembah
Yosafat yang terletak persis di luar kota Yerusalem dan mereka datang dengan
tujuan untuk membunuh orang-orang yang akan mereka temukan di dalam kota.
Tetapi kita diberitahu bahwa Allah campur tangan dan Dia akan mencurahkan murkaNya
ke atas orang-orang jahat dan Dia akan menyelamatkan umatNya. Itulah konteks
yang ada di Yoel 3. Jadi, mari kita baca mulai ayat 9, “9 Maklumkanlah hal ini di antara
bangsa-bangsa: ‘Bersiaplah untuk perang!…”
simak bahwa bangsa-bangsa itu datang
untuk berperang, “…Bangunlah
orang-orang perkasa; biarlah semua prajurit mendekat,
biarlah mereka maju! 10 Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan
pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; biarlah
orang yang lemah berkata: ‘Aku kuat!’ 11 Berkumpullah dan datanglah, hai segala bangsa dan berkumpullah!’…” dan saya mau
kalian perhatikan orang-orang jahat semua berkumpul mengelilingi kota Yerusalem.
Tetapi perhatikan, orang-orang jahat ini bukanlah satu-satunya yang berkumpul
di sana. Karena di ayat 11 dikatakan selanjutnya tentang Allah, “…Buatlah mereka yang perkasa dari-Mu turun ke sana, ya
TUHAN.…” maka ada dua
kelompok yang berperang dalam pertempuran ini. Ada bangsa-bangsa yang datang
untuk melawan Yerusalem, dan ada mereka yang perkasa dari Allah yang juga
datang ke sana. Simak ayat 12, “…12
Biarlah bangsa-bangsa dibangkitkan dan maju ke lembah Yosafat…” yang tadi sudah
saya katakan bahwa itu adalah sebuah lembah di luar kota Yerusalem. Lalu
perhatikan, “…sebab di sana Aku akan
duduk menghakimi segala bangsa. 13 Ayunkanlah sabit, sebab sudah
masak tuaian; mari, turunlah, sebab sudah
penuh tempat memeras anggur (pengirikan); bejana-bejananya meluap, sebab kejahatan mereka
sudah sangat banyak. 14 Banyak
orang, banyak orang di lembah penentuan! Karena hari TUHAN sudah dekat di lembah penentuan!”
Now you notice that in the Old Testament when God was dealing with literal Israel, you're talking about the literal city of Jerusalem and you're talking about the literal Valley of Jehoshaphat, but when you come to the Book of Revelation the Valley of Jehoshaphat is universalized or globalized because we're told there that it includes the whole earth, we already read it. And Jerusalem no longer is the little Jerusalem in the Middle East. Jerusalem is God's world wide people that are gathered every place on planet Earth.
And the Bible says that there are
going to be two groups. There's going to be God's faithful people
who have the seal of God gathered spiritually in Jerusalem but all over
the world; and then you're going to have Babylon, those who have the mark
of the Beast, they're also gathered surrounding God's people all
over the world with the intention of destroying them.
Sekarang, kalian
lihat di Perjanjian Lama ketika Allah berurusan dengan Israel literal, yang
dibicarakan ialah kota Yerusalem yang literal dan lembah Yosafat yang literal.
Tetapi ketika kita ke kitab
Wahyu, lembah Yosafat diuniversalkan atau diglobalkan karena
kita diberitahu bahwa itu meliputi
seluruh dunia, ini sudah kita baca. Dan Yerusalem bukan lagi
Yerusalem kecil di Timur Tengah. Yerusalem
ialah umat Allah di seluruh dunia yang dikumpulkan dari setiap penjuru bumi.
Dan Alkitab
berkata bahwa akan ada dua kelompok. Akan
ada umat Allah yang setia yang memiliki meterai Allah yang secara
spiritual dikumpulkan di Yerusalem tetapi yang ada di mana-mana di seluruh
dunia; lalu ada Babilon, yaitu mereka yang memiliki tanda Binatang, mereka juga
berkumpul mengelilingi umat Allat di seluruh dunia dengan niat untuk memusnahkan
mereka.
By the way you remember in Revelation
13, it says that those who do not worship the Beast or receive the
mark, first of all they would be forbidden from buying and selling
and then in Revelation 13:15 it says that whoever does not receive the
mark of the Beast should be killed. In other words, the powers of the
earth, the nations of the earth are going to gather against God's
people who keep the commandments of God, who have the seal of God
and who are faithful to the Lord. And God's people are as gathered
spiritually in Jerusalem; the wicked are gathered spiritually in
Babylon.
You know, I find it very interesting
that many commentators on Bible prophecy say that Babylon at the end of
time is not really literal Babylon. Babylon represents Rome or spiritual
Rome or the papacy which is global worldwide system. But they're
not consistent. They don't follow up on that, because if Babylon is
worldwide or global, then Jerusalem which Babylon comes against must
also be global and worldwide. You can’t have it both ways. They're
either literal both of them or they're spiritual both of them.
Nah, kalian ingat
di Wahyu 13 dikatakan bahwa mereka yang tidak menyembah Binatang itu atau
menerima tandanya, pertama mereka akan dilarang berjual-beli kemudian di Wahyu
13:15 dikatakan siapa pun yang tidak menerima tanda Binatang akan dibunuh.
Dengan kata lain kekuasaan dunia, bangsa-bangsa di dunia akan bersatu melawan
umat Allah yang memelihara perintah-perintah Allah, yang memiliki meterai Allah
dan yang setia kepada Tuhan.
Dan sementara umat
Allah dikumpulkan secara spiritual di Yerusalem, yang jahat dikumpulkan secara
spiritual di Babilon. Saya merasa ini sangat menarik bagaimana ada begitu
banyak komentator nubuatan Alkitab berkata bahwa Babilon akhir zaman bukanlah sungguh-sungguh
Babilon literal. Babilon melambangkan Roma atau Roma spiritual atau Kepausan
yang merupakan suatu sistem mendunia yang global. Tetapi para komentator ini
tidak konsisten. Mereka tidak mengikuti jalur konsep itu. Karena bila Babilon
itu mendunia atau global, maka Yerusalem yang diperangi Babilon, haruslah juga
global atau mendunia. Tidak bisa mau dua arah. Harus kedua-duanya literal atau
kedua-duanya spiritual.
And then notice verse 14, "…14 Multitudes, multitudes
in the valley of decision, for the day of the Lord is near in the valley
of decision…"
And now notice what's going to happen in that day. "…15 The sun and moon will
grow dark, and the stars will diminish their brightness…" These are signs when Jesus comes according
to Matthew 24. "…16
The Lord also will roar from Zion, and utter His voice from
Jerusalem, the heavens and earth will shake but the Lord..." notice this, "…will
be a shelter for His people, and the strength of the children of
Israel…" Why
would God need to be the shelter for His people and the strength for the
children of Israel? Because according to this passage and
Revelation 14, the wicked who have the mark of the Beast who follow
the Beast, who worship his image are coming against God's people to
destroy them all over the world. Notice verse 17, "…17 So you shall know
that I am the Lord your God, dwelling in Zion My holy mountain. Then
Jerusalem shall be holy, and no aliens shall ever pass through her
again…" The expression
“pass through her” means attack her and tried to destroy her and pillage
her. Verse 18, "…18
And it will come to pass in that day that..." and this is speaking about once Jesus comes,
once you have the new heavens in the north it says, "…And it will come to pass in that
day that the mountains shall drip with new wine, the hills shall
flow with milk, and all the brooks of Judah shall be flooded with
water, a fountain shall flow from the house of the Lord and water
the Valley of Acacias. 19 Egypt shall be a desolation…” these are enemies of God's people, “…and Edom a desolate wilderness,
because…” now notice why God is going to cause
this for the enemies of God's people, it says, "…because of the violence against the
people of Judah, for they have shed innocent blood in their land.
But Judah…” that is God's faithful
people “…shall abide forever, and Jerusalem
from generation to generation."
Lalu simak ayat 14, “14…Banyak orang, banyak orang di
lembah penentuan! Karena hari TUHAN sudah dekat di lembah penentuan!...”
Dan sekarang simak
apa yang akan terjadi pada hari itu. “…15
Matahari dan bulan menjadi gelap, dan cahaya bintang-bintang
meredup…”
Inilah tanda-tanda ketika Yesus datang,
menurut Matius 24, “…16 TUHAN akan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan
suara-Nya, langit dan bumi bergoncang,
tetapi TUHAN…” simak ini, “…adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya,
dan kekuatan bagi umat Israel…” Mengapa Allah perlu menjadi perlindungan bagi umatNya dan
kekuatan bagi umat Israel? Karena menurut ayat-ayat ini dan Wahyu 14,
orang-orang jahat yang bertanda Binatang, yang ikut Binatang itu, yang
menyembah patungnya, sedang bergerak menuju umat Allah untuk memusnahkan mereka
di seluruh dunia. Simak ayat 17, “…17
Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN,
Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Pada waktu itu Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar
tidak akan melintasinya lagi…” Ungkapan “melintasinya” berarti menyerangnya dan berusaha
menghancurkannya dan menjarahnya. Ayat 18, “…18
Dan akan terjadi
pada hari itu, bahwa…” dan ini berbicara tentang saat begitu Yesus datang,
begitu ada langit baru di sebelah utara, dikatakan, “…Dan akan
terjadi pada hari itu, bahwa gunung-gunung
akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan semua sungai Yehuda akan dipenuhi air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan
membasahi lembah Sitim. 19 Mesir akan menjadi sunyi sepi…” ini adalah
musuh-musuh umat Allah, “…dan Edom akan menjadi padang gurun tandus,
oleh sebab…” sekarang lihat mengapa Allah akan menyebabkan ini pada
musuh-musuh umat Allah, dikatakan, “…oleh sebab kekerasan terhadap orang Yehuda,
karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di
tanahnya. 20 Tetapi Yehuda…” yaitu umat Allah yang setia,
“…tetap tinggal selama-lamanya, dan
Yerusalem dari generasi ke generasi.”
So this is the picture that we find in Revelation 14. Revelation 14 is talking about three angels' messages that go to the world. These three messages are accompanied by the power of God's Holy Spirit. This powerful message which is composed of three consecutive parts divides the world into two groups, the righteous and the wicked. And Jesus in heaven separates these two groups in the heavenly judgment. And then the door of probation closes. The Bible tells us that the wicked gather around Jerusalem, that is around God's people all over the world, symbolic Jerusalem, because they're citizens of the New Jerusalem, and they will have the intention of destroying God's people, but the Bible says that God will protect His people and He will pour out His wrath upon those who want to destroy them.
Jadi inilah
gambaran yang kita temui di Wahyu 14. Wahyu 14 berbicara tentang pekabaran tiga
malaikat yang pergi ke seluruh dunia. Ketiga pekabaran itu disertai oleh kuasa
Roh Kudus Allah. Pesan yang penuh kuasa ini yang terdiri atas tiga bagian yang
berurutan, membagi dunia dalam dua kelompok, mereka yang benar dan mereka yang
jahat. Dan di Surga Yesus memisahkan kedua kelompok ini di penghakiman surgawi.
Lalu pintu kasihan menutup. Alkitab mengatakan lalu orang-orang jahat berkumpul
mengelilingi Yerusalem, yaitu mengelilingi umat Allah di seluruh dunia,
Yerusalem simbolis karena mereka adalah
warganegara Yerusalem Baru, dan orang-orang jahat itu punya niat memusnahkan
umat Allah, tetapi Alkitab berkata Allah akan melindungi umatNya dan Dia akan
mencurahkan murkaNya ke atas mereka
Now you'll notice in Revelation 14:20
that the winepress is located outside the city. In other words, you have
two groups, the righteous are inside the city and the wicked are
outside the city. Those who have the seal of God are inside. Those
who have the mark of the Beast are outside. Let's read that verse,
Revelation 14:20, "20
And the winepress…”
which is where the wrath of God is poured out, “…was trampled outside the
city..."
Notice that the wicked never destroy those who are with God in the
city, spiritually with God all over the world. It says, "20 And the winepress was
trampled outside the city and blood came out of the winepress..." these are not literal
grapes. Your grape juice looks like blood and so you're using a
symbol here, it says, "…and blood came out of the
winepress, up to the horses' bridles, for one thousand six hundred
furlongs."
You say, now wait a minute what language is
that? Suddenly you have here that outside the holy city horses are
coming and the horses are trampling the winepress which represents the
wicked and the blood flows for 1600 furlongs, the question is which
is this city and who is riding on these white horses?
Well, the fact is that we have to go
to the book of
Revelation to answer these two questions which is this city and who
is sitting on this white horse and who are sitting on white horses
that trample upon the wicked or destroy the wicked so to speak. Let's
go to Revelation 19:11-21. You find here a context of war. On one
side you have the dragon, the Beast and the false prophet. And they
are arrayed to fight against Jesus who is coming with the heavenly host
from heaven. So you have a battle here of Christ and His angels
against the powers that are mentioned in the third angel's message.
Notice Revelation 19:11.
"11 Now I saw heaven opened, and behold, a white horse.
And He who sat on him was called Faithful and True, and in righteousness
He judges and makes war." So notice the One who is seated on the white horse
comes to make war. Why would He come to make war? Folks, it's
simply because these powers: the dragon, the Beast and the false
prophet want to destroy God's people. The Bible tells us that the
dragon is enrage with the woman and he goes to make war against the
remnant of her seed because they keep the commandments of God and
have the testimony of Jesus Christ. The third angel says, “…here is the patience of the
Saints”, “here are they who keep the commandments of God and the
faith of Jesus."
And then immediately you have this scene of Revelation 14:14-20. So
the final battle has to do with God's commandments. It has to do with
worship. It has to do with whether you are obedient to God or
disobedient to God. Notice verse 12. This individual on the horse
is identified. "…12 His eyes were like a flame of fire,
and on His head were many crowns..." the word
is διάδημα [diademata] which is the crown of a king and it
says, “...He had a name written that no one
knew except Himself. 13 He was clothed with the robe dipped in
blood..." we'll come back to that
in a few moments. So the One who is on the white horse comes with
the robe dipped in blood “...and
His name is called the Word of God..." Very clearly Jesus Christ. Verse 14, “...14 And the armies in heaven..." you see He doesn't come by Himself,
He comes with other beings, with the angels on white horses. So it
says, “..and the armies in heaven, clothed in
fine linen, white and clean, followed Him on white horses..." Now we know who's sitting on the
horses that trample the winepress. It's Jesus Christ and His
angels who are coming to rescue God's people because the nations of
the earth are about to annihilate them. I'm not speculating. Notice
verse 15. "…15
Now out of His mouth..." that is of the One who seated on the white
horse, “...goes a sharp sword..." which is symbolic of His Word, “..that
with it He should strike the nations. And He Himself will rule them with a
rod of iron…"
And now noticed this,
"…He Himself treads the winepress of the fierceness and wrath of
Almighty God…" So
the One on the white horse and those who accompany Him on white
horses are coming to do what? They're coming to trample on the
winepress. This in Revelation 19 is an explanation of Revelation 14:20
where it speaks about the horses trampling the winepress outside the
city and blood coming out of the winepress. It's a symbolic portrayal of Jesus
coming to destroy the wicked because they want to destroy His
people who are in a covenant relationship with Him. And then
notice verse 16, “…16
And He has…” the One on the white horse:
Jesus, "…And
He has on His robe and on His thigh a name written: ‘King of Kings
and Lord of Lords’..."
And now notice who is coming to fight against. It says, "…19 And I saw the Beast,
the kings of the earth, and their armies…" and in a little bit later we are going to
see that the false prophet is there too "…And
I saw the Beast, the kings of the earth, and their armies..." these are the same powers that are
mentioned in the third angel's message, “…gathered
together to make war against Him who sat on the horse and against His
army...” So this war is between Christ and His angels
and the wicked and the armies of the earth. And then it says in
verse 20, "…20 Then the Beast was
captured, and with him the false prophet..." You see, there's the powers that are
mentioned in the third angel's message, “…who
work signs in his presence, by which he deceives those who receive the
mark of the Beast and those who worship his image. These two were
cast alive into the lake of fire burning with brimstone…” that's in the third angel's message
too, it says whoever receives the mark of the Beast and worships
the Beast will be punished with fire and brimstone the wrath of God. So
we know that this scene is connected with the third angel's
message. Verse 21, “…21 And the rest…” that is the remnant, those who are still
left after the initial coming of Jesus, it says, "…And the rest were killed with
the sword which proceeded from the mouth of Him who sat on the
horse and all the birds were filled with their flesh..." that is when Jesus actually arrives
on planet Earth there's only a remnant to destroy because before
this the
plagues have decimated and destroyed many of the people on planet
Earth. And when Jesus comes there's only a remnant left to be
destroyed.
Sekarang kalian akan melihat di Wahyu 14:20 bahwa tempat memeras anggur (pengirikan) itu terletak di
luar kota Yerusalem. Dengan kata lain, ada dua kelompok, orang-orang yang benar
ada di dalam kota, dan yang jahat ada di luar kota. Mereka yang memiliki
meterai Allah ada di dalam, mereka yang memiliki tanda Binatang ada di luar.
Mari kita baca ayat itu, Wahyu 14:20, “20
Dan tempat memeras anggur
(pengirikan) itu…” yaitu di mana
murka Allah dicurahkan, “…diinjak-injak
di luar kota…” simak bahwa orang-orang
jahat tidak pernah memusnahkan mereka yang berada bersama Allah di dalam kota,
yang secara spiritual bersama Allah di seluruh dunia. Dikatakan, “…Dan tempat
memeras anggur itu diinjak-injak di luar
kota dan darah keluar dari pengirikan itu…” ini bukan buah anggur literal. Air anggur mirip darah,
maka di sini dipakai sebagai simbol. Dikatakan, “…dan
darah keluar dari pengirikan itu, tingginya sampai ke kekang kuda dan sepanjang 1600 furlong.” (1 furlong = 201.168 meter)
Kalian berkata, tunggu sebentar, bahasa apa itu? Tiba-tiba kita dapati di
luar kota suci itu ada kuda-kuda yang datang dan kuda-kuda menginjak-injak tempat
memeras anggur yang melambangkan orang-orang jahat, dan darah mengalir
sepanjang 1600 furlong. Pertanyaannya ialah, kota manakah ini dan siapa yang
mengendarai kuda-kuda putih itu?
Nah, kita harus ke kitab Wahyu untuk menjawab kedua pertanyaan ini, manakah
kota itu dan siapa yang menunggang kuda putih dan siapa-siapa yang menunggang
kuda-kuda putih yang menginjak-injak orang-orang jahat atau dengan kata lain
memusnahkan yang jahat. Marilah ke Wahyu 19:11-21. Di sini kita dapati suatu
konteks peperangan. Di satu pihak ada si Naga, Binatang itu dan Nabi palsu, dan
mereka sudah siap untuk berperang melawan Yesus yang datang dengan balatentara
Surga. Jadi di sini ada perang antara Kristus dan malaikat-malaikatNya melawan kuasa-kuasa
yang disebutkan di pekabaran malaikat ketiga. Simak Wahyu 19:11, “…11
Lalu aku melihat sorga
terbuka dan lihatlah, ada seekor kuda putih;
dan Ia yang menungganginya bernama ‘Yang Setia dan Yang Benar’, Ia menghakimi
dan berperang dalam kebenaran”. Jadi simak, Yang duduk di atas kuda putih datang untuk
berperang. Mengapa Dia datang untuk berperang? Saudara-saudara, melulu karena
ketiga kuasa ini: si Naga, si Binatang dan Nabi palsu, hendak memusnahkan umat
Allah. Alkitab mengatakan bahwa si Naga sedang marah kepada perempuan itu dan dia pergi memerangi yang
tersisa dari benihnya karena mereka memelihara perintah-perintah Allah dan
memiliki kesaksian Yesus Kristus. Malaikat yang ketiga berkata, “Di sinilah keuletan
orang-orang kudus”, “inilah mereka yang memelihara perintah-perintah
Allah dan iman Yesus.” Lalu segera diikuti oleh Wahyu 14:14-20. Jadi perang yang
terakhir berkaitan dengan perintah-perintah Allah, berkaitan dengan
penyembahan, berkaitan dengan apakah manusia patuh kepada Allah atau tidak.
Simak ayat 12, penunggang kuda itu diperkenalkan, “12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api
dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota…” kata διάδημα
[diademata] adalah mahkota seorang raja, dan dikatakan, “…dan
pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak dimengerti
seorang pun, kecuali Ia sendiri. 13
Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah…” nanti kita akan
kembali kemari. Jadi Yang menunggang kuda putih datang dengan jubah yang
tercelup darah dan “…dan nama-Nya disebut:
Firman Allah…” sangat jelas inilah Yesus Kristus. Ayat
14, “…14 Dan semua
pasukan yang di sorga…” kalian lihat, Dia
tidak datang sendirian, Dia datang dengan makhluk-makhluk lain, dengan
malaikat-malaikat yang menunggang kuda. Jadi dikatakan, “…Dan semua pasukan yang di sorga, memakai
lenan halus yang putih bersih, mengikutiNya
menunggang kuda-kuda putih…” sekarang kita tahu
siapa yang menunggang kuda-kuda yang menginjak-injak tempat memeras anggur. Itu
ialah Yesus Kristus dan malaikat-malaikatNya, yang datang untuk menyelamatkan
umat Allah karena bangsa-bangsa di bumi mau membinasakan mereka. Saya tidak
berspekulasi. Simak ayat 15, “…15
Dan dari mulut-Nya…” yaitu dari mulut Yang duduk di atas kuda putih,
“…keluarlah sebilah pedang tajam…”
yang adalah lambang dari FirmanNya, “…dan dengan pedang itu Dia akan memukul segala
bangsa. Dan Ia Sendiri akan memerintah atas mereka dengan tongkat besi…”
sekarang simak ini, “…DIa sendiri
yang menginjak tempat memeras anggur
kegeraman dan murka Allah Yang Mahakuasa…”
Jadi Yang mengendarai kuda putih dan
mereka yang menyertaiNya dengan kuda-kuda putih datang untuk melakukan apa? Mereka datang untuk
menginjak-injak tempat memeras anggur. Ini yang di
Wahyu 19 adalah penjelasan Wahyu 14:20 di mana dibicarakan tentang kuda-kuda menginjak-injak
tempat memeras anggur di luar kota dan darah mengalir keluar dari
tempat memeras anggur itu.
Ini merupakan gambaran simbolis
Yesus datang untuk membinasakan orang-orang jahat karena mereka mau
membinasakan umatNya yang berada dalam ikatan perjanjian denganNya.
Lalu simak ayat 16, “…16 Dan pada jubah-Nya…” yaitu Yang duduk
di kuda putih, Yesus, “…dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu:
RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN SEGALA TUAN…” dan sekarang simak siapa yang datang untuk perang.
Dikatakan, “…19 Dan aku
melihat Binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka…” dan nanti kita akan melihat si Nabi palsu juga ada di
sana. “…Dan aku melihat Binatang itu dan raja-raja
di bumi serta tentara-tentara mereka…” mereka ini adalah
kuasa-kuasa yang sama yang disebut dalam pekabaran malaikat ketiga, “…telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan
Dia yang duduk di atas kuda itu dan melawan tentara-Nya…” Jadi peperangan ini ialah antara
Kristus dan malaikat-malaikatNya dengan orang-orang jahat dan pasukan dunia.
Kemudian dikatakan di ayat 20, “…20 Maka tertangkaplah Binatang
itu dan bersama-sama dengan dia si Nabi
palsu…” lihat, inilah
kuasa-kuasa yang disebutkan dalam pekabaran malaikat ketiga, “…yang
telah mengadakan tanda-tanda di hadapannya,
dan dengan mana ia menyesatkan mereka yang
telah menerima tanda Binatang itu dan yang menyembah patungnya. Keduanya ini dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api
yang menyala-nyala oleh belerang…” ini juga pekabaran malaikat ketiga, yang berkata
barangsiapa menerima tanda Binatang dan menyembah Binatang itu akan dihukum
dengan api dan belerang murka Allah. Jadi kita tahu adegan ini berkaitan dengan
pekabaran malaikat ketiga. Ayat 21, “…21
Dan semua orang yang tersisa…” yang ada, yang
masih tertinggal setelah kedatangan Yesus, dikatakan, “…Dan semua orang yang tersisa, dibunuh dengan
pedang yang keluar dari mulut Dia yang menunggang
kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka…” ini adalah saat
ketika Yesus sudah tiba di planet Bumi dan hanya ada sedikit yang tersisa yang
akan dimusnahkan karena sebelumnya
malapetaka-malapetaka terakhir telah mengurangi jumlah mereka dan membinasakan
banyak manusia di planet Bumi, sehingga saat Yesus datang, hanya ada sedikit
yang tersisa untuk dimusnahkan.
Now, you'll notice that the Bible
portrays Jesus symbolically as being clothed with a robe dipped in
blood. In other words with the red robe. Now, this is not saying
that when Jesus comes, He's going to come with His blood to save
people. Although it's true that He is going to save His people from
annihilation. The Bible explains that the reason why Jesus is
clothed in red garments is because Jesus is coming to trample upon the
winepress.
Now I don't know if you know what a
winepress is, but basically in some places in Italy they still do it
the old way. They put the ripe grapes in a great big pool-like
structure you might say, and then they
get inside and they start stepping on the grapes to make the wine and
that's the winepress. And by the way the Bible says that sometimes they
sang songs as they were trampling on the grapes. And of course as
they trample on the grapes the grapes splattered and their clothing got
red because they were trampling upon the grapes. This is the image,
the image is that Jesus is coming to destroy those who would destroy His
people. It says in Isaiah 63 where this imagery comes from verses
1-4 , "1 Who is this who comes
from Edom, with dyed garments from Bozrah, this One who is glorious
in His apparel, traveling in the greatness of His strength?..." Here comes the answer, "…I who speak in righteousness, mighty
to save..."
So who is this that is coming according to this "from
Edom, with dyed garments from Bozrah, this One who is glorious in His
apparel" ? It says-- God answers, "…I
who speak in righteousness, mighty to save…" And then the question is asked, “…2 Why is your apparel red?...” that is why is your clothing
red? “…and your garments like one who treads the
winepress?..” You see there it is, His garments are
red because He
treads the winepress and then He explains why. "…3
I have trodden the winepress alone…" because Jesus came and He suffered
the wrath of God. He drank the cup of God's wrath. He did it for
everyone on planet Earth. But if you refuse to accept Jesus Christ
who drank the cup of God's wrath in your place, then we must drink the
wrath of God, the wine of the wrath of God ourselves. And Jesus
doesn't want anyone to go through that. He wants everyone to repent and
to come to Jesus that they might experience salvation. And so it
says in verse 3, "…3
I have trodden the winepress alone, and from the people's no one
was with Me…"
because Jesus suffered basically by Himself. And then it says "…for I have trodden them in My
anger, and trampled them in My fury…" this is talking about what's going to happen
in the future. Not literally but symbolically. It's talking about
the destruction of the wicked. And it says, "…Their
blood is sprinkled upon My garments, and I have stained all My
robes. 4 For the day of vengeance is in My heart, and the
year of My redeemed has come…" So notice that He's coming to save His
redeemed.
Nah, kalian akan melihat bahwa Alkitab menggambarkan Yesus secara simbolis
mengenakan sebuah jubah yang tercelup darah. Dengan kata lain, sebuah jubah
merah. Nah, ini bukan menggambarkan pada waktu Yesus datang Dia akan datang
dengan darahNya untuk menyelamatkan manusia, walaupun memang benar Dia datang
untuk menyelamatkan umatNya dari kebinasaan. Alkitab menjelaskan alasan mengapa
Yesus mengenakan pakaian merah,
ialah karena Yesus akan datang untuk
menginjak-injak tempat memeras anggur.
Nah, saya tidak tahu apakah kalian tahu tempat memeras anggur itu seperti
apa, tetapi di beberapa tempat di Italia pada dasarnya mereka masih
melakukannya dengan cara tradisional. Mereka memasukkan buah anggur yang matang
ke dalam sebuah tempat seperti kolam, lalu mereka masuk ke dalamnya dan mulai
menginjak-injak buah-buah anggur itu untuk membuat minuman anggur, dan itulah
tempat memeras anggur atau pengirikan. Dan Alkitab berkata kadang sambil
menginjak-injak buah anggur itu mereka menyanyi. Dan tentu saja ketika mereka
menginjak-injak anggur itu, buah-buah itu pecah dan pakaian mereka menjadi
merah karena mereka sedang menginjak-injak anggur itu. Inilah gambarannya,
gambaran kedatangan Yesus untuk membinasakan mereka yang mau memusnahkan
umatNya. Dikatakan di Yesaya 63:1-4 dari mana gambaran ini berasal, “1 Siapakah dia yang datang dari Edom, dengan baju yang dicelup warna dari Bozra, Dia yang mulia pakaiannya, yang melangkah dengan kemegahan kekuatannya?…” sekarang datang jawabannya, “…Aku, yang berkata-kata
dalam kebenaran, perkasa untuk menyelamatkan!…” Jadi siapa ini
yang datang menurut ini, “…dari Edom, dengan baju yang dicelup warna dari Bozra, Dia yang mulia pakaiannya…”? dikatakan, Allah menjawab, “…Aku,
yang berkata-kata dalam kebenaran, perkasa
untuk menyelamatkan!…” Lalu diajukan pertanyaannya, “…2 Mengapa pakaian-Mu merah? Dan
baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?…”
Lihat, ini dia! Pakaiannya merah karena
Dia menginjak-injak tempat memeras anggur. Kemudian dia menjelaskan mengapa, “…3 Aku telah menginjak-injak pengirikan sendiri…” karena Yesus
datang dan telah menjalani penderitaan murka Allah. Dia sudah minum cawan murka
Allah. Dia melakukannya bagi semua manusia di planet Bumi. Tetapi bila kita
menolak menerima Yesus Kristus yang telah minum cawan murka Allah menggantikan
kita, maka kita sendirilah yang harus minum murka Allah, anggur murka Allah.
Dan Yesus tidak ingin siapa pun harus mengalami itu. Dia mau semua orang
bertobat dan datang padaNya supaya mereka bisa mendapatkan keselamatan. Maka
dikatakan di ayat 3, “…Aku telah
menginjak-injak pengirikan sendiri, dan
dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku!…” karena pada
dasarnya Yesus menjalani penderitaan itu sendirian. Lalu dikatakan, “…Aku
telah menginjak-injak mereka dalam amarah-Ku, dan Aku
telah menggilas mereka dalam murka-Ku;…”
ini berbicara tentang apa yang akan
terjadi di masa depan, bukan secara literal melainkan secara simbolis. Ini berbicara
tentang pembinasaan orang-orang jahat. Dan dikatakan, “…darah mereka muncrat
ke pakaian-Ku, dan seluruh pakaian-Ku
telah terkena noda. 4 Sebab hari
pembalasan ada di hatiKu, dan tahun bagi orang-orang tebusanKu telah datang…” Lihat, Dia akan datang untuk menyelamatkan orang-orang
tebusanNya.
Now some people say, well, Pastor Bohr,
this is kind of a gory description. You mean Jesus is going to come to
destroy the wicked? How can a loving Jesus destroy the wicked?
Let me explain so that you can
understand a little bit better. John 3:16 says, "For God so loved the world that
He gave His only begotten Son…" in other words, Jesus came to this world to suffer
for every single sin there has ever been committed on planet Earth.
Basically on the cross Jesus paid the penalty for every sin that has been
committed, is being committed and will be committed in the future.
And so you say, wait, well, then
everyone is going to be saved.
No, because the same verse says that "…whosoever believes in Him should
not perish but have everlasting life." In other words, we must claim what Jesus
did for us. We must claim the gift that He paid for, and if we
don't we will perish. It says there in John 3:16 not only that God
so loved the world that He gave His only begotten Son, but it also says
that whosoever believes in Him should not perish but have everlasting life.
Nah, ada orang yang berkata, Wah, Pastor Bohr, ini adalah gambaran yang mengerikan. Maksud Anda Yesus
akan datang untuk memusnahkan orang-orang jahat? Mana mungkin Yesus yang
pengasih memusnahkan yang jahat?
Coba saya jelaskan supaya kalian bisa memahami sedikit lebih baik. Yohanes
3:16 berkata, “16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal itu…” dengan kata lain
Yesus datang ke dunia ini untuk menderita bagi setiap dosa yang pernah
dilakukan di planet Bumi. Di atas salib pada dasarnya Yesus telah membayar
hukuman bagi setiap dosa yang pernah dibuat, yang sedang dibuat, dan yang akan
dibuat di masa depan.
Dan kalian
berkata, Tunggu, tunggu, berarti semua orang akan diselamatkan!
Tidak. Karena ayat yang sama juga
berkata, “…setiap orang yang percaya dalam Dia jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.” Dengan kata lain,
kita harus mengklaim apa yang telah dilakukan Yesus bagi kita. Kita harus
mengklaim karunia yang telah dibayarNya, jika tidak, kita akan binasa. Di
Yohanes 3:16 dikatakan bukan saja begitu besar kasih Allah pada dunia sehingga
dikaruniakanNya AnakNya yang tunggal, tetapi juga dikatakan, barangsiapa
percaya dalam Dia, jangan binasa melainkan beroleh hidup kekal.
You see, folks, what's going to happen at
the end of time, according to the description of Revelation is that
the
wicked who are gathered all over the world who have the
mark of the Beast, in other words they've chosen to be disobedient to God's
commandments particularly the fourth commandment that says
that we're supposed to keep the Sabbath as God's day of rest, the Bible
says that they are going to gather in the winepress which
symbolically represents the place where the wicked are gathering against God's
people and this will be on a global scale. They will be gathered
against those have the seal of God, against those who keep the
commandments of God, who are faithful to God, who keep His Holy Sabbath
even in the face of death. Now what would you expect? Would you
expect Jesus Christ to simply allow the wicked to destroy His
people and to blot them up from the Earth? Or do you suppose that
if His people have formed a covenant with Jesus, if they've received
Jesus, if they're faithful to Him, they keep His commandments, do you
think that God in order to be faithful to His covenant would have to
intervene and destroy those who want to destroy them, so that He could
save them? Of course. Jesus gave those who want to destroy
His people the opportunity to be saved. But they've rejected the
opportunity. The issues became very clear. The seal of God was clearly
understood to represent the observance of God's Holy Sabbath. The
mark of the Beast was clearly understood as observing the day that was
changed by the Roman Catholic papacy. The issues were clear
to everyone on planet Earth and yet some people in the fullness of
light chose to continue keeping the day of rest that God did not
established from the very beginning.
Lihat, Saudara-saudara, apa yang akan terjadi pada akhir zaman menurut
gambaran kitab Wahyu ialah orang-orang
jahat yang memiliki tanda Binatang, berkumpul di seluruh dunia. Dengan kata lain
mereka telah memilih untuk tidak
mematuhi perintah-perintah Allah, terutama perintah ke-empat yang mengatakan
kita harus memelihara Sabat Allah sebagai hari perhentian.
Alkitab mengatakan mereka akan berkumpul di tempat memeras anggur yang secara simbolis melambangkan tempat di
mana orang-orang jahat berkumpul untuk melawan umat Allah, dan ini akan terjadi
pada skala global. Mereka akan berkumpul untuk melawan orang-orang yang
memiliki meterai Allah, yang mematuhi perintah-perintah Allah, yang setia
kepada Allah, yang memelihara SabatNya yang kudus walaupun diancam kematian.
Nah, apa yang kalian pikir kira-kira akan terjadi? Apakah Yesus Kristus akan
membiarkan begitu saja orang-orang jahat membinasakan umatNya dan melenyapkan
mereka dari muka bumi? Ataukah kalian berharap jika umatNya sudah membuat
perjanjian dengan Yesus, jika mereka sudah menerima Yesus, jika mereka setia
padaNya, jika mereka memelihara perintah-perintahNya, demi setia kepada janjiNya, Allah akan campur
tangan dan memusnahkan orang-orang yang mau membinasakan umatNya supaya Dia
bisa menyelamatkan mereka? Tentu saja. Yesus telah memberikan kesempatan kepada
mereka yang berniat membinasakan umatNya untuk diselamatkan, tetapi mereka
telah menolak kesempatan itu. Isunya sudah sangat jelas. Meterai Allah sudah dipahami dengan jelas melambangkan
pemeliharaan Sabat Allah yang kudus. Tanda Binatang jelas dipahami sebagai
memelihara hari yang telah diubah oleh Kepausan Roma Katolik.
Isunya sangat jelas bagi semua orang di planet Bumi namun ada orang yang
walaupun sudah dalam posisi terang benderang masih memilih untuk memelihara hari
perhentian yang tidak ditentukan Allah dari awal mula.
And so basically Jesus has to come to this
Earth to destroy the wicked because if He doesn't the wicked will
destroy the people of Jesus. I might give you an example. In the
Old Testament the model shepherd of course besides God who is THE model
shepherd but humanly speaking, the good shepherd in the Old
Testament was David. He was conceived to be the model shepherd or
the ideal shepherd. You know, when
a lion or a bear came to kill one of the little lambs of David,
what did David do? Well, you know what he did. The Bible says that
he would go after the bear and he would go after the lion and he would
attack the bear and lion and he would kill them, so that they would
not kill his little lamb. Do you think that David did right? You
know, David could say, well, you know, the fight of a lion and the
bear is against the lamb that doesn't have anything to do with me,
let them kill the lamb. That wouldn't be very nice, would it?
Because the lamb was David's lamb. And in order for the lamb to
survive, it was necessary for David to intervene and destroy the
lion and the bear that wanted to destroy his little lamb.
And so it is at the end of time, God
is going to have a people there are His sheep, they are His lambs,
they have the seal of God on their foreheads and yet the wicked like
roaring lions will come and want to destroy the people of Jesus. So
Jesus will say, “Hey, don't you touch My lambs, don't you destroy My
lambs. If you try and destroy them, I am going to become involved in
the battle.”
The Bible says that Jesus is the head
and His church is the body. Listen, when the wicked come to attack the
body of Jesus, they're really attacking the head, they're attacking
Jesus and Jesus has to intervene to deliver His people because He
needs to be faithful to His covenant. His people have formed a
covenant relationship with Him.
Maka pada dasarnya Yesus harus datang ke bumi ini untuk membinasakan
orang-orang jahat karena jika tidak, yang jahat akan membinasakan umat Yesus.
Saya bisa memberikan sebuah contoh. Di Perjanjian Lama, gembala teladan di
samping Allah yang adalah Satu-satunya Gembala Teladan, ialah Daud, bicara
secara manusia. Daud memang dipahami sebagai seorang gembala teladan atau
gembala ideal. Kalian tahu, ketika seekor singa atau beruang datang untuk
membunuh salah satu anak-anak domba Daud, apa yang Daud lakukan? Nah, kalian
sudah tahu apa yang dilakukannya. Alkitab berkata Daud akan mengejar beruang
itu dan singa itu dan dia akan menyerang beruang dan singa itu dan membunuh
mereka supaya mereka tidak bisa membunuh anak-anak dombanya. Menurut kalian
apakah Daud berbuat yang benar? Kalian tahu, Daud bisa saja berkata,
perkelahian singa dan beruang itu kan dengan anak domba yang tidak ada
urusannya sama aku, biarkan saja mereka membunuh anak domba itu. Seperti itu
kan tidak baik? Karena anak domba itu miliknya. Dan supaya anak domba itu bisa
hidup, Daud harus campur tangan dan membinasakan singa dan beruang yang mau
membinasakan anak dombanya.
Demikian juga pada akhir zaman. Allah akan memiliki suatu umat yang adalah
domba-dombaNya, mereka itu anak-anak domba Allah, mereka memiliki meterai Allah
di dahi mereka; tapi orang-orang jahat mau datang seperti singa-singa yang
mengaum untuk membinasakan umat Yesus. Maka Yesus berkata, “Hei, jangan sentuh
anak-anak dombaKu! Jangan coba-coba membinasakan anak-anak dombaKu. Jika kalian
mencoba membinasakan mereka, Aku akan melibatkan diri dalam pertempuran itu.”
Alkitab berkata Yesus adalah Kepala dan gerejaNya ialah tubuhnya. Dengar,
ketika orang-orang jahat datang untuk menyerang tubuh Yesus, sesungguhnya
mereka menyerang kepalanya, mereka menyerang Yesus, dan Yesus harus campur
tangan untuk menyelamatkan umatNya karena Dia harus setia kepada perjanjianNya.
UmatNya telah membuat ikatan perjanjian denganNya.
Now let's read Jeremiah 25:30-38
where we have an additional picture of this winepress symbolism. It
says in verse 30, "30
Therefore prophesy against them all these words, and say to them,
'The Lord will roar from on high, and utter His voice from His holy
habitation, He will roar mightily against His fold. He will give a
shout...'" You remember that
when Jesus comes in 1 Thessalonians 4, He will give a shout, He
will speak with the voice of the Archangel? So it says, "…He will roar mightily against His
fold. He will give a shout, as those…” notice this, "…as
those who tread the grapes, against all the inhabitants of the
earth. 31 A noise will come to the ends of the earth, for
the Lord has a controversy with the nations, He will plead His case with
all flesh. He will give those who are wicked to the sword, says the
Lord. 32 Thus says the
Lord of hosts, 'Behold, disaster shall go forth from one nation to
another nation, and a great whirlwind shall be raised up from the
farthest parts of the earth. 33 And at that day the slain of
the Lord shall be from one end of the earth even to the other end
of the earth. They shall not be lamented, or gathered, or buried,
they shall become refuse on the ground..." And there's a special group that God
has a controversy with. Notice what we find in verse 34 "… 34 Wail, shepherds, and
cry. Roll about in the ashes, you leaders of the flock!..." He's talking about the leaders of
Israel the ministers of Israel.
"…For the days of your slaughter and your dispersions are
fulfilled, you shall fall like a precious vessel. 35 And
the shepherds will have no way to flee, nor the leaders of the flock to
escape..." Notice that God's
controversy is against those who did not protect their sheep, those
who perhaps even deceive their sheep, those who told their sheep that the
law was nailed to the cross that it's not necessary for Christians to
keep the Sabbath because it was for the Jews. It says in verse36, "… 36 A voice of the cry
of the shepherds, and a wailing of the leaders to the flock will be
heard. For the Lord has plundered their pasture, 37 and
the peaceful dwellings are cut down because of the fierce anger of the
Lord. 38 He has left His lair like the lion, for their
land is desolate because of the fierceness of the Oppressor, and
because of His fierce anger."
These are vivid pictures of the
destruction of the wicked who want to destroy God's people, who
have formed a covenant relationship with God.
Sekarang mari kita baca Yeremia 25:30-38 di mana ada
gambaran tambahan tentang lambang tempat memeras anggur ini.
Dikatakan di ayat 30, “30
Karena itu, bernubuatlah terhadap mereka segala kata-kata ini dan katakanlah
kepada mereka: ‘TUHAN akan meraung dari
tempat tinggi dan memperdengarkan suara-Nya dari kediamanNya
yang kudus; Ia akan meraung hebat pada kawanan-Nya, Dia akan berseru…” kalian ingat pada waktu Yesus datang di 1 Tesalonika 4,
Dia akan berseru, Dia akan berbicara dengan suara Penghulu Malaikat? Jadi
dikatakan, “…Ia akan meraung
hebat pada kawanan-Nya, Dia akan berseru seperti mereka…” simak ini, “…seperti
mereka yang mengirik
buah anggur, terhadap segenap penduduk bumi. 31 Deru perang akan
sampai ke ujung bumi, sebab TUHAN mempunyai pertikaian
terhadap bangsa-bangsa; Ia akan berperkara dengan segala makhluk: Orang-orang
fasik akan diserahkan-Nya kepada pedang, demikianlah firman TUHAN. 32
Beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Lihat,
malapetaka akan menjalar dari satu bangsa ke
bangsa yang lain, dan suatu angin puyuh akan dibangkitkan dari ujung bumi yang paling jauh. 33 Dan di hari itu orang-orang yang mati terbunuh
oleh TUHAN ada dari ujung bumi sampai ke
ujung bumi. Mereka tidak akan diratapi atau dikumpulkan
atau dikuburkan; mereka akan menjadi sampah di tanah…” Dan Allah punya
pertikaian dengan satu kelompok istimewa. Simak apa yang ada di ayat 34, “…34
Merataplah, hai para gembala, dan menangislah! Berguling-gulinglah dalam debu,
hai kamu pemimpin-pemimpin kawanan!…” Dia berbicara
tentang para pemimpin Israrel, pemimpin-pemimpin agama Israel, “…Sebab sudah genap waktu pembantaianmu dan pembubaranmu,
kamu akan rebah seperti bejana yang mahal.
35 Dan para gembala itu tidak akan bisa
melarikan diri, maupun para pemimpin
kawanan tidak bisa lolos…” Simak, pertikaian Allah ini terhadap mereka yang tidak
melindungi domba-dombanya, mereka yang mungkin bahkan menipu domba-dombanya,
mereka yang mengatakan kepada domba-dombanya bahwa Hukum Allah sudah dipakukan
di salib, bahwa orang Kristen tidak perlu memelihara Sabat karena itu untuk
orang Yahudi. Dikatakan di ayat 36, “…36 Akan
terdengar suara teriakan para gembala, dan
tangisan para pemimpin kawanan. Sebab TUHAN telah menghancurkan padang rumput
mereka, 37 tempat-tempat kediaman
yang sejahtera dirobohkan karena
murka TUHAN yang dahsyat itu. 38
Ia telah meninggalkan sarang-Nya seperti singa, oleh sebab
negeri mereka sudah tidak didiami karena ganasnya Yang Menindas, dan karena murka-Nya
yang dahsyat."
Ini adalah
gambaran yang sangat hidup tentang pemusnahan orang-orang jahat yang mau
membinasakan umat Allah, yang telah membuat ikatan perjanjian dengan Allah.
Now we need to deal with one final
thing before we bring this to an end. What about the 1,600
Stadia?
Allow me to read you first of all a
statement this is not from the Bible, it's from the Apocrypha but
it shows that the imagery of horses treading a winepress and wading
in blood is a common symbol that was used back in that time. It
says in 1 Enoch 100:3 ~ by
the way this is uninspired, I'm just showing you that this kind of
conception existed in the times that John wrote. It says "The
horse shall walk through the blood of sinners up to his chest…" See that's very similar to Revelation
14. "…And the chariot shall sink down up to its
top. In those days the angels…” see, that's the angels that are doing
this "…In those days the angels shall descend into
the secret places. They shall gather together into one place all
those who gave aid to sin…"
and we know that's the winepress, "…And the Most
High will arise on that Day of Judgment in order to execute a great
judgment upon all the sinners." So you have this imagery already contained in these
books from the time in which John wrote.
Sekarang kita perlu membahas satu hal terakhir sebelum kita tutup pelajaran
ini. Bagaimana dengan 1’600 stadia?
Izinkan saya membacakan suatu pernyataan dulu, ini bukan dari Alkitab
melainkan dari buku-buku Apokripa, tetapi ini menunjukkan bahwa gambaran
kuda-kuda menginjak-injak tempat memeras anggur (pengirikan) dalam kolam darah
merupakan simbol umum yang banyak dipakai di masa itu. Dikatakan di 1 Henokh
100:3 ~ nah ini bukan tulisan yang diilhami Roh Kudus, saya hanya menunjukkan
ini kepada kalian bahwa konsep ini sudah ada di zaman Yohanes menulis ~
dikatakan, “Kuda akan berjalan melalui darah
orang-orang berdosa sampai ketinggian dadanya…” Ini sangat mirip Wahyu 14, “…dan kereta kuda akan tenggelam sampai ke atapnya. Pada
hari itu malaikat-malaikat…”
lihat, yang melakukan ini adalah para malaikat, “…Pada
hari itu malaikat-malaikat akan turun ke tempat-tempat tersembunyi. Mereka akan
mengumpulkan semua ke satu tempat, semua yang telah memberi bantuan kepada
dosa…” dan kita tahu ini adalah
tempat pengirikan (tempat memeras anggur), “…dan
Yang Mahatinggi akan bangkit pada Hari Penghakiman itu guna melaksanakan suatu
penghakiman dahsyat ke atas semua orang berdosa.” Jadi gambaran ini sudah ada di dalam buku-buku ini dari zaman Yohanes
menulis.
Now what about the 1,600 Stadia? The
fact is that the Bible in the Book of Revelation specifically intensifies
numbers to represent that these numbers are not literal, but they
express something much greater, something which is universal.
Now 1,600 is 4 times 4 times 100.
Now number 4 is the number of universality,
the four angles of the earth.
But what John is doing inspired by
the Holy Spirit is intensifying the number 4, he is multiplying 4 times 4
times 100 to
express the fact that the winepress covers the whole earth.
In fact the Bible does this also with
144,000.
The 144,000 is 12 times 12 times 1000.
In other words it represents a much larger group than literally 144,000
people.
So basically the 1,600 stadia is a multiple
of 4 intensified which represents the fact that the wicked will be
found globally in the winepress of the world surrounding God's faithful
people they're in spiritual Jerusalem on a global or a worldwide
scale.
Now there's an interesting
commentary made by Jamieson, Fausset, and
Brown. This is a very well known Bible
commentary. It's not written by Seventh-day Adventist, but they
grasped this idea that 1,600 represent something that happens on a
worldwide scale. They say in their commentary this: “1,600 a square number 4X4X100.
The four quarters…”
they explain, “…north, south, east and west of the Holy
Land or else of the world. The universality
of the worldwide destruction being indicated…” And so basically they're saying that
1,600 stadia represents an intensified number 4 symbolizing the fact
that this is going to take place on a global over a wide scale.
So it's not necessary for us to look
over to the literal Middle East for the fulfillment of these
prophecies. The final issue is not Jews against the Russians and
the Arabs, or the Palestinians. The final issue does not have to do
with the oil of the Middle East. The final issues are not of a political
nature. The final issues are whether you have the seal of God or
the mark of the Beast. Whether you are obedient to the commandments of
God or whether you are disobedient. Whether you worship God on His
holy day or whether you worship on the day that the Beast has
established as a counterfeit day of worship.
In other words, the final issues will not be material or financial or economic, they will have to do with deep spiritual issues: who do you obey, who do you worship will determine on which side you are. And I pray that as we come to an end of this study, this fascinating study from Revelation 14:14-20 that all of us will make the decision to worship God, to obey the commandments of God, to keep His Holy Sabbath, not because we have to, not because we're forced to, not in order to earn salvation, but because we love Jesus and because we love Him, we want to obey Him.
In other words, the final issues will not be material or financial or economic, they will have to do with deep spiritual issues: who do you obey, who do you worship will determine on which side you are. And I pray that as we come to an end of this study, this fascinating study from Revelation 14:14-20 that all of us will make the decision to worship God, to obey the commandments of God, to keep His Holy Sabbath, not because we have to, not because we're forced to, not in order to earn salvation, but because we love Jesus and because we love Him, we want to obey Him.
Sekarang bagaimana tentang 1’600 stadia? Faktanya, Alkitab khususnya
di kitab Wahyu, mengintensifikasi angka-angka untuk menggambarkan bahwa
angka-angka ini bukanlah angka-angka literal, melainkan mereka menggambarkan
sesuatu yang jauh lebih besar, sesuatu yang bersifat universal.
Nah, 1’600 itu 4 x 4 x 100.
Angka
4 adalah angka universal,
misalnya keempat malaikat bumi.
Tetapi apa yang dilakukan Yohanes di bawah ilham Roh Kudus ialah mengintensifikasikan angka 4,
dia mengalikan 4 x 4 x 100 untuk
menggambarkan bahwa tempat pengirikan itu meliputi seluruh dunia.
Begitu juga yang dilakukan Alkitab dengan 144’000.
Ke 144’000 ialah 12
x 12 x 100. Dengan kata lain ini menggambarkan kelompok yang jauh lebih besar daripada
literal 144’000 orang.
Maka pada dasarnya 1’600 stadia adalah perkalian angka 4 yang diintensifikasikan,
melambangkan fakta bahwa orang-orang jahat akan ada secara global di
tempat-tempat memeras anggur/pengirikan di seluruh dunia, mengelilingi umat
Allah yang setia, yang sedang berada di Yerusalem spiritual pada skala global
atau mendunia.
Nah, ada komentar yang menarik oleh Jamieson,
Fausset, dan Brown. Ini adalah Komentar Alkitab yang sangat terkenal. Ini
tidak ditulis oleh MAHK, tetapi mereka menangkap konsep ini bahwa 1’600
menggambarkan sesuatu yang terjadi pada skala dunia. Mereka berkata demikian di
komentar mereka, “1’600 adalah angka kuadrat 4 x 4 x
100. Keempat sudut…” mereka menjelaskan, “…utara, selatan, timur dan barat dari
Tanah Suci, atau dunia. Yang mengindikasikan
kehancuran mendunia secara universal…” Maka pada dasarnya mereka berkata, 1’600 stadia
melambangkan angka 4 yang diintensifikasikan, sebagai simbol bahwa ini akan
terjadi pada skala global di atas skala besar.
Jadi tidak perlu bagi kita untuk mencari kegenapan nubuatan-nubuatan ini di
Timur Tengah. Isu yang terakhir bukanlah orang Yahudi melawan Rusia dan Arab,
atau Palestina. Isu terakhir tidak ada kaitannya dengan minyak Timur Tengah.
Isu terakhir bukanlah bersifat politik. Isu terakhir ialah apakah kita memiliki
meterai Allah atau tanda Binatang; apakah kita patuh kepada perintah-perintah
Allah, atau tidak; apa kita menyembah Allah pada hariNya yang kudus atau apa
kita menyembah pada hari yang ditentukan Binatang itu sebagai hari ibadah
palsu. Dengan kata lain, isu
terakhir bukanlah masalah materi atau finansial atau ekonomi, melainkan
berkaitan dengan isu spiritual yang mendalam: siapa yang kita
patuhi, siapa yang kita sembah akan menentukan di kubu siapa kita berada. Dan
saya berharap saat kita mengakhiri pelajaran ini, pelajaran yang menarik
tentang Wahyu 14:14-20, bahwa kita semua akan membuat keputusan menyembah
Allah, mematuhi perintah-perintah Allah, memelihara SabatNya yang kudus, bukan
karena kita wajib, bukan karena terpaksa, bukan untuk mendapatkan keselamatan,
tetapi karena kita mengasihi Yesus. Dan karena kita mengasihi Yesus kita mau
mematuhiNya.
01 12 19
No comments:
Post a Comment