REVISITING THE GODHEAD
Part 04/04 - Stephen Bohr
The Omnipresence of God ~ part 2
Dibuka
dengan doa.
I
just want to review as we begin our study today some of the things that we
studied in Part 1 of the Omnipresence of God. And I’m going to go through this
quickly because we have a lot of material that we are going to cover in Part 2
today.
Pada
awal pelajaran kita hari ini, saya ingin mengulangi beberapa hal yang telah
kita pelajari tentang Kehadiran Allah di mana-mana Bagian Pertama. Dan saya
akan mengulanginya dengan cepat karena bahan yang akan kita bahas dalam Bagian
Kedua hari ini, sangat banyak.
We’ve looked at several
examples from Scripture where God is said to do something and then we’ve read
statements from the Spirit of Prophecy where we are told that it was actually
an angel who performed it.
· For example, in Genesis we are told that God spoke to Cain, but
we notice in the Spirit of Prophecy that it was an angel who spoke to Cain.
· We notice that the Bible tells us that God took Enoch to heaven,
we read in the Spirit of Prophecy that angels took Enoch to heaven.
· We notice that God closed the door of the ark, we read in the
Spirit of Prophecy that a powerful angel closed the door of the ark.
· For example, in Genesis we are told that God spoke to Cain, but
we notice in the Spirit of Prophecy that it was an angel who spoke to Cain.
· We notice that the Bible tells us that God took Enoch to heaven,
we read in the Spirit of Prophecy that angels took Enoch to heaven.
· We notice that God closed the door of the ark, we read in the
Spirit of Prophecy that a powerful angel closed the door of the ark.
· We notice that God confused the languages at Babel, but we also
notice that two angels were sent to confuse the languages at Babel.
· We notice that the 10th plague was sent by God, once
again the Spirit of Prophecy emphasizes this that the plague, the 10th
plague was sent by an angel, called the angel of death.
· We notice that the Bible says that God took the wheels off the
chariots of the Egyptians. The Spirit of Prophecy tells us that it was angels
who took the wheels off.
· The Bible says that God conquered Jericho, the Spirit of
Prophecy tells us that it was angels under the command of the Captain of God’s
host that actually performed the duty.
· The Bible says that God buried Moses, the Spirit of Prophecy
tells us that angels were sent to bury Moses.
· The Bible says that God sent manna from heaven. The Spirit of
Prophecy tells us and actually the Bible does too, that angels sent the manna,
that’s why it is called “angels’ food”.
· The Bible tells us that the plans of the temple were given to
David by God, also by the Holy Spirit. The Spirit of Prophecy tells us that an
angel was sent.
· The Bible tells us that God took Elijah to heaven, but Scripture
also says that a chariot of fire also came and took Elijah to heaven.
· The Bible tells us that God resurrected Jesus. The Spirit of
Prophecy tells us that a powerful angel was sent and Scripture corroborates
this point and this angel called Jesus forth from the tomb.
· The Bible says that God sent manna from heaven. The Spirit of
Prophecy tells us and actually the Bible does too, that angels sent the manna,
that’s why it is called “angels’ food”.
· The Bible tells us that the plans of the temple were given to
David by God, also by the Holy Spirit. The Spirit of Prophecy tells us that an
angel was sent.
· The Bible tells us that God took Elijah to heaven, but Scripture
also says that a chariot of fire also came and took Elijah to heaven.
· The Bible tells us that God resurrected Jesus. The Spirit of
Prophecy tells us that a powerful angel was sent and Scripture corroborates
this point and this angel called Jesus forth from the tomb.
· The Bible tells us that God through the Holy Spirit spoke to
Gamaliel, the Spirit of Prophecy tells us that an angel actually spoke to the
conscience of Gamaliel.
· We notice also that the Lord spoke to Ananias, but the Spirit of
Prophecy tells us that it was through an angel that the Lord spoke to Ananias.
· We studied the case of Philip and the eunuch. We notice that at
first the angel speaks, then the Spirit speaks, and then the Spirit catches
away Philip after he has baptized the eunuch. So the angel and the Spirit are
used interchangeably in this passage.
· We notice that when we pray, we pray, “Our Father which art in
heaven”, God lives in heaven, He hears in heaven, and yet He hears our prayers
here because we are going to notice in our study today that the angels actually
bear our prayers to heaven and bring the answers back from God to us.
· We notice that God has a process that He follows in the
administration of the universe. We notice that in Revelation 1, you have God
giving the message to Jesus, Jesus giving the message to the Spirit, the Spirit
giving the message to the angel, the angel giving the message to John, and John
imparting the message to the church.
· We notice that when we pray, we pray, “Our Father which art in
heaven”, God lives in heaven, He hears in heaven, and yet He hears our prayers
here because we are going to notice in our study today that the angels [5’06]
actually bear our prayers to heaven and bring the answers back from God to us.
· We notice that God has a process that He follows in the
administration of the universe. We notice that in Revelation 1, you have God
giving the message to Jesus, Jesus giving the message to the Spirit, the Spirit
giving the message to the angel, the angel giving the message to John, and John
imparting the message to the church.
· By the way we have the same idea in Ezekiel 1 and Ezekiel 10, we
have the Almighty who is sitting on His throne, we have however hands under the wings of the four living
creatures. Those hands are the hands of the Man clothed in linen, the hands of
Jesus. It also says the Spirit is in the four living creatures, and the four
living creatures speak to Ezekiel and then Ezekiel bears the message to Israel.
So we notice that God is
involved in all of the events of humanity through the ministration primarily of
the angelic host. In other words God makes Himself present in all of His creation
and on this earth specifically by the ministration of the angelic host.
Kita
telah memperhatikan beberapa contoh dari Firman Tuhan di mana Allah dikatakan
melakukan sesuatu tetapi kemudian kita membaca
pernyataan-pernyataan Roh Nubuat yang mengatakan bahwa sesungguhnya
seorang malaikatlah yang melakukannya.
· Contohnya, di kitab Kejadian kita
mendapat tahu bahwa Allah berbicara kepada Kain, tetapi kita lihat di Roh
Nubuat, seorang malaikatlah yang berbicara kepada Kain.
· Kita melihat bahwa Alkitab mengatakan
Allah mengangkat Henokh ke Surga, tetapi kita membaca di Roh Nubuat bahwa
malaikat-malaikat yang membawa Henokh ke Surga.
· Kita menyimak bahwa Allah menutup
pintu bahtera, dan kita membaca di Roh Nubuat malaikat yang perkasa yang menutup
pintu bahtera.
· Kita melihat Allah yang mengacaukan
bahasa-bahasa di Babel, tetapi kita juga melihat bahwa dua malaikat dikirim
untuk mengacaukan bahasa-bahasa di Babel.
· Kita menyimak bahwa tulah yang ke-10
dikirim oleh Allah. Sekali lagi Roh
Nubuat menegaskan bahwa tuliah ini, tulah yang ke-10 dikirim oleh malaikat yang
disebut malaikat maut.
· Kita menyimak Alkitab berkata Allah
mencopot roda-roda kereta orang Mesir. Roh Nubuat mengatakan bahwa
malaikat-malaikatlah yang mencopot roda-roda itu.
· Alkitab berkata bahwa Allah
menaklukkan Yerikho. Roh Nubuat berkata bahwa malaikat-malaikat di bawah
komando Pemimpin bala tentara samawi yang sebenarnya melakukan tugas tersebut.
· Alkitab berkata bahwa Allah yang
menguburkan Musa. Roh Nubuat mengatakan bahwa malaikat-malaikat yang
menguburkan Musa.
· Alkitab berkata Allah mengirim manna
dari Surga. Roh Nubuat berkata dan Alkitab juga, bahwa malaikat-malaikat yang mengirimkan manna itu, itulah sebabnya
manna disebut “makanan malaikat”.
· Alkitab mengatakan bahwa rancangan
Bait Suci diberikan kepada Daud oleh Allah, juga oleh Roh Kudus. Roh Nubuat
berkata bahwa seorang malaikat yang dikirim.
· Alkitab berkata bahwa Allah yang
membawa Elia ke Surga, tetapi Firman Tuhan juga berkata bahwa suatu kereta berapi
datang dan membawa Elia ke Surga.
· Alkitab berkata bahwa Allah
membangkitkan Yesus. Roh Nubuat berkata bahwa malaikat yang perkasa dikirim,
yang diteguhkan Firman Tuhan, dan malaikat inilah yang memanggil Yesus keluar
dari kubur.
· Alkitab berkata Allah berbicara kepada
Gamaliel melalui Roh Kudus. Roh Nubuat berkata bahwa sesungguhnya malaikat yang
berbicara kepada hati nurani Gamaliel.
· Kita juga menyimak bahwa Tuhan
berbicara kepada Ananias, tetapi Roh Nubuat mengatakan Tuhan berbicara kepada
Ananias melalui seorang malaikat.
· Kita juga sudah mempelajari kasus
Filipus dan sida-sida. Kita lihat pada awalnya malaikat yang berbicara, lalu
Roh berbicara, kemudian Roh membawa Filipus pergi setelah dia membaptiskan
sida-sida itu. Jadi malaikat dan Roh Kudus dipakai secara bergantian dalam
bacaan itu.
· Kita perhatikan pada waktu kita
berdoa, kita berkata, “Bapa kami yang ada di Surga”, Allah hidup di Surga, Dia
mendengar dari Surga, namun Dia mendengar doa-doa kita di sini karena dalam
pelajaran kita hari ini kita akan melihat bagaimana malaikat-malaikat membawa
doa-doa kita ke Surga dan membawa jawaban dari Allah kembali kepada kita.
· Kita menyimak bahwa Allah punya proses
yang diikuti dalam menjalankan administrasi alam semesta. Kita melihat di Wahyu
1, Allah memberikan pekabaran itu kepada Yesus, Yesus memberikan pekabaran itu
kepada Roh, Roh memberikan pekabaran itu kepada malaikat, malaikat menyampaikan
pekabaran itu kepada Yohanes, dan Yohanes menyampaikan pekabaran itu kepada
gereja.
· Nah kita melihat konsep yang sama di
Yehezkiel 1 dan Yehezkiel 10, ada Yang Mahakuasa yang duduk di atas takhtaNya,
ada tangan-tangan di bawah sayap-sayap keempat makhluk hidup, tangan-tangan itu
adalah tangan-tangan Manusia yang berpakaian lenan, tangan-tangan Yesus. Juga
dikatakan Roh ada di dalam keempat makhluk hidup, dan keempat makhluk hidup
berbicara kepada Yehezkiel, kemudian Yehezkiel menyampaikan pekabaran itu
kepada Israel.
Jadi
kita lihat bahwa Allah itu terlibat
dalam semua urusan kemanusiaan terutama melalui pelayangan bala tentara samawi.
Dengan kata lain, Allah membuat
DiriNya hadir dalam semua ciptaanNya, khususnya yang di bumi ini, melalui
pelayanan bala tentara samawi.
Now,
you know, somebody is asking the question, “Pastor, what about Psalm 139?”
You know that has been called the Psalm of God’s Omnipresence. But I want you
to notice that it really is not a psalm about God’s omnipresence primarily, it
is a psalm about God’s omniscience, that is about God knowing all. Where in
fact we are going to notice that the emphasis of the psalm is that God is
omnipresent through His omniscience. He is not personally present everywhere,
but He knows everything that is happening everywhere and therefore it is as if
He is present everywhere, but not personally. In other words He is present
everywhere through His infinite knowledge.
Nah,
kalian tahu, ada yang mengajukan pertanyaan ini, “Pastor Bohr, bagaimana dengan
Mazmur 139?”
Tahukah kalian mazmur itu disebut Mazmur Kehadiran Tuhan di mana-mana? Tetapi
saya mau kalian memperhatikan bahwa sebenarnya mazmur ini bukanlah terutama
tentang kehadiran Tuhan di mana-mana, melainkan tentang kemahatahuan Allah.
Sesungguhnya kita akan melihat bahwa penekanan mazmur tersebut adalah Allah hadir di mana-mana melalui
kemahatahuanNya. Dia tidak hadir secara pribadi di mana-mana, tetapi
Dia tahu segala sesuatu yang terjadi di mana-mana, oleh sebab itu, itu sama
dengan Dia hadir di mana-mana tetapi tidak secara pribadi. Dengan kata lain Dia
hadir di mana-mana melalui pengetahuanNya yang tidak terbatas.
Now
I am going to take a look at Psalm 139:1-6 emphasize the fact that God knows
everything. And then verses 7-10 emphasize that this is the way in which God is
present everywhere. I am going to read verses 1-10. It says there, “O
LORD, You have searched me…” notice this, “…You have searched me and known me. 2 You know my sitting
down and my rising up; You understand my thought afar off. 3 You comprehend my path and my lying
down, and are acquainted with all my ways. 4 For there is not a word on my tongue, but behold, O LORD, You know it
altogether. 5 You have hedged me behind and before, and laid Your
hand upon me. 6 Such
knowledge is too wonderful for
me; It is high, I cannot attain
it.…” Did you notice the terms that are used in these verses? Search - known – know – understand – comprehend –
acquainted – know it – knowledge – in other words what these verses are emphasizing is what?
Is the absolute and complete knowledge of God. They are emphasizing, these
words are emphasizing the fullness of the knowledge that God has, in other
words His omniscience.
Sekarang
saya akan melihat ke Mazmur 139:1-6 yang menekankan faktanya bahwa Allah tahu
segalanya. Kemudian ayat 7-10 menekankan dengan cara inilah Allah hadir di
mana-mana. Saya akan membacakan ayat 1-10, dikatakan di sana, “Untuk pemimpin biduan. Mazmur
Daud. Ya, TUHAN, Engkau telah menyelidiki dan mengenal aku;
2 Engkau mengetahui dudukku
dan berdiriku, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. 3 Engkau memahami jalanku dan berbaringku, dan mengenal semua perilakuku. 4 Sebab tak ada sepatah kata pun dari lidahku, ya TUHAN, lihatlah, Engkau mengetahui semuanya. 5 Engkau telah memagari aku di belakang dan di depan, dan Engkau menaruh tangan-Mu di
atasku. 6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi,
tidak sanggup aku mencapainya.” [NKJV yang diindonesiakan]
Apakah
kalian memperhatikan ungkapan-ungkapan yang dipakai di ayat-ayat ini: menyelidiki – mengenal –
mengetahui – mengerti – memahami – mengenal –
mengetahui – pengetahuan? Dengan kata lain apa yang ditekankan
ayat-ayat ini? Yaitu pengetahuan Allah yang mutlak dan sempurna. Ayat-ayat ini
menekankan, kata-kata ini menekankan kesempurnaan pengetahuan yang dimiliki
Allah, dengan kata lain, kemahatahuanNya.
And then beginning at verse 7 we are told that God is
present everywhere. But He is present everywhere by the method that is used in
verses 1-7. It continues saying in verse 7, “… 7 Where
can I go from Your Spirit? Or where can I flee from Your presence? 8 If I ascend into heaven, You are there; if I make my bed in hell,
behold, You are there. 9 If I take the wings of the morning, and dwell in the uttermost parts of
the sea, 10 even there Your hand shall lead me, and Your right hand
shall hold me.”
In
other words, verses 1-6 or 1-7 rather, emphasize the fact that God knows
everything. And then verses 8-10 emphasize the fact that God is present
everywhere through the method that was mentioned in the first verses of Psalm
139, He is present everywhere through His infinite knowledge.
Lalu mulai ayat 7, kita mendapat tahu bahwa Allah itu hadir di
mana-mana. Tetapi Dia hadir di mana-mana dengan cara yang disebutkan di ayat
1-7. Dikatakan selanjutnya di ayat 7, “Ke mana aku dapat pergi
menjauhi Roh-Mu, atau ke mana aku dapat lari
dari hadirat-Mu? 8Jika aku naik ke langit, Engkau di sana; jika aku tidur di kubur, lihatlah,
di situ pun Engkau ada. 9
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan tinggal
di bagian
laut yang paling dalam, 10 bahkan di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan
tangan kanan-Mu akan memegang aku.” [NKJV yang diindonesiakan].
Dengan kata lain, ayat 1-6 atau tepatnya 1-7, menekankan fakta bahwa
Allah tahu segalanya. Kemudian di ayat 8-10 menekankan fakta bahwa Allah itu
hadir di mana-mana melalui metode/cara yang disebutkan di ayat-ayat pertama
Mazmur 139. Allah hadir di mana-mana melalui pengetahuanNya yang tidak
terbatas.
Now
I want to read a statement, very interesting statement that we find in the SDA
Bible Commentary Vol. 3 pg 1153-1154, this is a statement from the writings
of Ellen White. Notice how she caught this idea, she is commenting on Psalm
139. “The psalmist represents the presence of the Infinite
One as pervading the universe…” did you notice that?
Once again “…The psalmist
represents the presence of the Infinite One as pervading the universe…” Then she quotes: “….‘If I ascend up into heaven, thou art there; if I make
my bed in hell, behold, thou art there.’ [Psalm 139:8.]…” now notice, “…We can never find a solitude where God is
not…” And then she is
going to explain how God is. She continues saying, “…The ever watchful eye of Omniscience is upon
all our works, and although He can marshal the armies of heaven to do His will,
He condescends to accept the services of frail, erring mortals.”
Did
you catch that? In the first part of the statement she says that the psalmist
represents God as pervading the universe, the presence of God being all over
the universe. And then she quotes Psalm 139:8 and then she continues saying we
can never find solitude where God is not, and then she explains how God is
present everywhere, she says, “The ever watchful eye of Omniscience is upon all our works”, in other words God is present everywhere through His what?
Through His omniscience, through His infinite knowledge. It doesn’t mean that
God is personally present everywhere. The fact is that God is present
everywhere, because He knows everything. He doesn’t have to be present
personally everywhere to know what’s happening in every place.
Sekarang saya mau membacakan suatu pernyataan, pernyataan yang sangat
menarik yang kita temukan di SDA Bible
Commentary Vol. 3 hal. 1153-1154. Ini adalah pernyataan dari
tulisan-tulisan Ellen White. Perhatikan bagaimana Ellen White menangkap konsep
ini, dia sedang mengomentari Mazmur 139, “Pemazmur menggambarkan kehadiran Yang Mahakekal sebagai meresap ke seluruh alam semesta…” apakah kalian menyimak hal ini? Sekali lagi, “…Pemazmur menggambarkan kehadiran Yang Mahakekal sebagai meresap ke seluruh alam semesta…” lalu Ellen White mengutip, “…‘Jika aku naik ke langit,
Engkau di sana; jika aku tidur di kubur, lihatlah, di situ pun Engkau ada.’ [Maz.
139:8]…” sekarang perhatikan, “…Kita
tidak akan pernah menemukan suatu tempat yang terpencil di mana Tuhan tidak
hadir…” Kemudian Ellen White akan menjelaskan bagaimana Tuhan
hadir. Dia melanjutkan berkata, “…Mata Sang Mahatahu yang
selalu awas, memperhatikan semua perbuatan kita, dan walaupun Dia bisa
menggerakkan balatentara samawi untuk melaksanakan kehendakNya, Dia berkenan
menerima pelayanan manusia fana yang lemah dan berdosa.”
Apakah
kalian menangkap itu? Dalam pernyataannya yang pertama, Ellen White berkata
bahwa pemazmur menggambarkan Allah itu meresap ke
seluruh alam semesta, kehadiran Allah berada di seluruh alam semesta. Kemudian
dia mengutip Mazmur 139:8, lalu dia melanjutkan berkata, kita tidak akan
menemukan tempat untuk menyendiri di mana Allah tidak ada, lalu dia menjelaskan
bagaimana Allah itu hadir di mana-mana, dia berkata, “…Mata Sang Mahatahu
yang selalu awas, memperhatikan semua perbuatan kita”,
dengan kata lain Allah itu hadir di mana-mana melalui apaNya? Melalui
kemahatahuanNya, melalui pengetahuanNya yang tidak terbatas. Itu tidak berarti
Allah hadir secara pribadi di mana-mana. Faktanya bahwa Allah itu hadir di
mana-mana adalah karena Allah mengetahui segala sesuatu. Allah tidak harus hadir
secara pribadi di mana-mana untuk mengetahui apa saja yang sedang terjadi di
setiap tempat.
Now
notice Ministry of Healing pg 417, this is
a remarkable statement. Ministry of Healing
pg 417, “The Bible shows us God in His high and holy place…” where is God? In His
high and holy place. Where is that? Heaven. Our Father which art in? Heaven.
She continues saying, “…not in a state of inactivity, not in silence and solitude, but
surrounded by ten thousand times ten thousand and thousands of thousands of
holy beings, all waiting to do His will…” And now notice what she says, “…Through these messengers He is
in active communication with every part of His dominion…” did you catch that? I am going to read it again
because it’s important. He lives in a high and lofty place, we are told. He is
not inactive, He is surrounded by ten thousand times ten thousand and thousands
of thousands, and then she says, “…Through these messengers He is in active
communication with every part of His dominion…” How does God keep in
communication with His dominion? Through what? Through the angels. She
continues saying, “…. By His Spirit He is everywhere present. Through the agency…”
now notice this, “…through the agency of His Spirit and His angels He ministers to
the children of men.”
So how is God present everywhere? Through the ministration of
the Spirit and whom? And the angels. And through the angels He keeps in active
communication with His creation.
Nah, perhatikan Ministry
of Healing hal. 417, ini pernyataan yang hebat. Ministry of Healing hal. 417, “Alkitab menunjukkan kepada kita Allah ada di tempatNya yang
tinggi dan kudus…” di manakah
Allah? Di tempatNya yang tinggi dan kudus. Di mana itu? Di Surga. Bapa kami
yang ada di? Surga. Ellen White melanjutkan berkata, “…tidak dalam keadaan tidak aktif, tidak dalam keadaan diam
dan menyendiri, tetapi dikelilingi oleh berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa
makhluk-makhluk kudus, semuanya menunggu untuk menjalankan kehendakNya…” Dan sekarang
perhatikan apa katanya, “…Melalui
utusan-utusan itu, Allah berada dalam komunikasi yang aktif dengan setiap bagian
daerah kekuasaanNya…” Apakah
kalian menangkap maksudnya? Saya akan membacakannya lagi karena ini penting.
Kita mendapat tahu bahwa Allah tinggal di tempat yang tinggi di atas. Dia tidak
sedang menganggur, Dia dikelilingi berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa. Lalu
Ellen White berkata, “…Melalui utusan-utusan itu, Allah berada dalam
komunikasi yang aktif dengan setiap bagian daerah kekuasaanNya…” Jadi bagaimana
Allah terus berkomunikasi dengan daerah kekuasaanNya? Melalui apa? Melalui
malaikat-malaikat. Ellen White melanjutkan berkata, “…Oleh RohNya, Allah hadir di mana-mana. Melalui perantaraan…” sekarang
perhatikan ini, “…melalui perantaraan RohNya
dan malaikat-malaikatNya, Allah memberikan pelayanan kepada anak-anak manusia.”
Jadi bagaimana Allah hadir di
mana-mana? Melalui pelayanan Roh dan siapa? Dan para malaikat. Dan melalui
malaikat-malaikat ini Allah memelihara komunikasi yang aktif dengan ciptaanNya.
Now I would like to speak a little bit about what happened on
the day of Pentecost. This is very, very remarkable. And to set the stage I
want to read a statement that we find in Signs
of the Times ~ this is a statement from Ellen White ~ March 20, 1879. She
is speaking about the Tower of Babel. She states about the builders “They
had built their tower to a lofty height, when the Lord sent two angels to
confound them. Men had been appointed for the purpose of receiving word from
the workmen at the top of the tower, calling for material for their work, which
the first would communicate to the second, and he to the third, until the
message reached those upon the ground. As the word was passing from one to
another in its descent, the angels confounded their language…” who gave the gift of tongues at the Tower of
Babel? Who confused the language? The two angels. So the gift of tongues
technically was given by the angels. Once again, “…As
the word was passing from one to another in its descent, the angels confounded
their language, and when the word reached the workmen upon the ground, material
was called for which had not been required. And after the laborious process of
getting the material to the workmen at the top of the tower, it was not that
which they had wished for. Disappointed and enraged, they reproached those whom
they supposed were at fault. After this, there was no harmony in their work.
Angry with one another, and unable to account for the misunderstanding and
strange words among them, they left the work, and scattered abroad in the
earth. Up to this time, men had spoken but one language. Those who could
understand one another associated together, and thus originated various nations
speaking different languages…” What was the gift of tongues the angels gave at the Tower of
Babel? Was it the gift of known languages in the world today? Absolutely. The
last part of the statement clearly says so.
So at the Tower of Babel the gift of tongues was given by God
through the ministration of angels.
Sekarang saya mau berbicara sedikit
mengenai apa yang terjadi pada hari Pentakosta. Ini amat sangat mengagumkan.
Dan untuk memberikan latar belakangnya saya mau membacakan suatu pernyataan
yang kita temukan di Signs of the Times ~
ini adalah pernyataan dari Ellen White ~ edisi Maret 20, 1879. Ellen White
sedang membicarakan menara Babel. Dia berkata tentang para tukang yang sedang
membangun. “Mereka telah mendirikan menara mereka, mencapai ketinggian yang
jauh, ketika TUHAN mengirimkan dua malaikat untuk mengacaukan mereka dalam
pekerjaan mereka. Orang-orang telah ditunjuk untuk menerima perintah dari
pekerja-pekerja yang berada di bagian atas menara, yang meminta bahan bagi
pekerjaan mereka, di mana pekerja yang pertama akan menyampaikan permintaannya
kepada pekerja yang kedua, dan yang kedua kepada yang ketiga, hingga permintaan
itu mencapai mereka yang berada di bawah. Sementara perkataan itu turun dari
satu pekerja kepada pekerja yang lain para malaikat mengacaukan bahasa mereka…”
Siapa
yang memberikan karunia lidah di menara Babel? Siapa yang mengacaukan bahasa?
Kedua malaikat. Jadi secara teknis, karunia lidah itu diberikan oleh
malaikat-malaikat. Sekali lagi, “Sementara
perkataan itu turun dari satu pekerja kepada pekerja yang lain, para malaikat
mengacaukan bahasa mereka. Dan pada saat kata tersebut mencapai para tukang
yang di bawah, bahan yang diminta bukanlah bahan yang dibutuhkan. Dan setelah
dengan susah payah bahan tersebut diteruskan kepada para tukang di atas menara,
bahan itu bukanlah apa yang mereka inginkan. Kecewa dan marah, mereka
memaki-maki orang-orang yang mereka anggap bersalah. Setelah itu, tidak ada
lagi keharmonisan dalam pekerjaan mereka. Karena marah satu sama lain dan tidak
bisanya mereka menjelaskan kata-kata yang tidak mereka kenal di antara mereka,
mereka pun meninggalkan pekerjaan itu dan menyebar ke mana-mana di dunia.
Hingga saat ini manusia hanya berbicara satu bahasa. Mereka yang bisa memahami
satu sama lain, berkumpul bersama, maka itulah asal mula terjadinya pelbagai
bangsa yang berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda…”
Apakah
karunia lidah yang diberikan para malaikat di menara Babel? Apakah itu karunia
bahasa-bahasa yang dikenal di dunia sekarang? Tentu saja. Bagian terakhir dari
pernyataan di atas menyatakan demikian.
Maka di
menara Babel karunia lidah diberikan Allah melalui pelayanan para malaikat.
Now I want us to visit the occasion when God poured out the Holy
Spirit on the day of Pentecost. Go with me first of all to set the stage to
Psalm 104, and we want to read verses 3 and 4. Psalm 104:3-4, speaking about
God it says this, “He lays the beams of His upper
chambers in the waters…” now notice this:
“…Who makes the clouds His…” what? “…His chariot…” By the way what do clouds represent? Angels. “…He makes the clouds His chariot,
Who walks on the wings of the…” what? “…of the wind…” that word “wind” there is the same word that is translated
“Spirit” in the Old Testament. Notice
what it continues saying, “…4 Who makes His angels
spirits…” that could very well be translated “…Who makes His angels winds…” because that’s the Hebrew word רוּ×— [rûach], which
many times in the Old Testament it is translated “wind” because when you
breathe, there is wind involved. So it could be translated “who makes His
angels, spirits or winds.” And now notice: “… His ministers
a…” what? “…flame of fire.”
So what are the angels? They ride a chariot right?
What is the chariot? The winds.
And what are the characteristics do they have? Fire.
Nah, saya
mau kita menilik kejadian ketika Allah mencurahkan Roh Kudus pada hari
Pantekosta. Pertama-tama marilah bersama saya melihat latar belakangnya ke
Mazmur 104, dan kita akan membaca ayat 3 dan 4. Mazmur 104:3-4, berbicara
tentang Allah, demikian, “Dia menempatkan tiang-tiang dari kamar-kamar
loteng-Nya di atas
air…” sekarang perhatikan ini: “….Yang menjadikan awan-awan sebagai…” apanya? “… kereta-Nya…” Nah,
awan-awan melambangkan apa? Para malaikat. “…Yang menjadikan awan-awan sebagai kereta-Nya, Yang berjalan di atas sayap…” apa? “…sayap angin. …” Kata “angin” di sana adalah kata yang
sama yang diterjemahkan “roh” di kitab Perjanjian Lama. Perhatikan apa yang
dikatakan selanjutnya, “…4 Yang menjadikan malaikat-malaikatNya
roh…” ini
sah saja diterjemahkan “…Yang menjadikan
malaikat-malaikatNya angin…” karena
itulah kata Ibrani רוּ×— [rûach],
yang di kitab Perjanjian Lama diterjemahkan “angin” karena pada saat
kita bernafas, ada angin yang terlibat. Maka itu bisa diterjemahkan: “…Yang menjadikan malaikat-malaikatNya roh atau angin…” dan sekarang perhatikan, “…pelayan-pelayanNya…” apa? “…suatu nyala
api.” [KJV yang diindonesiakan]
Jadi
malaikat-malaikat itu apa? Mereka mengendarai kereta, bukan?
Keretanya
itu apa? Angin.
Dan apa
karakteristik yang mereka miliki? Api.
Now go with me to Psalm 68:17. Let’s find out what the chariots
of God are. It says there in Psalm 68:17 “The chariots of God are twenty thousand, even thousands of thousands; the Lord
is among them as in Sinai, in
the Holy Place.”
What are the chariots upon which God rides? They are angels
according to this text.
Sekarang marilah bersama saya ke
Mazmur 68:17, marilah kita cari tahu apa kereta-kereta Allah itu. Dikatakan di
Mazmur 68:17, “Kereta-kereta Allah puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya;
Tuhan ada di antara mereka sebagaimana di Sinai, di tempat kudus!” [NKJV yang
diindonesiakan]
Apa kereta-kereta yang dikendarai
Allah? Mereka adalah malaikat-malaikat, menurut ayat ini.
Now I want you to notice another text that uses the word
“chariots”, 2 Kings 6:17-18, it says, “And Elisha prayed, and said, ‘LORD, I pray…” because Jerusalem was surrounded by the enemy at this
point, Elisha prayed and said,
“…LORD, I pray, open his eyes…” He is talking about his servant,
“…open his eyes that he may see.’ Then the LORD opened the eyes of the
young man, and he saw. And behold, the mountain was full of horses and…” what? “… chariots of fire all
around Elisha. …” what were those chariots of fire? The
chariots of God are the angels, we’ve already read it; and the chariots of God
are the clouds. The angels are represented in Scripture are clouds. They ride
on the wings of the wind. Wind is identified with the angels. Fire is
identified with the angels.
You remember we studied Ezekiel chapter 1, did you notice
the number that fire is involved in Ezekiel chapter 1, and also the whirlwind
and God’s chariots come from heaven? Notice that, and let’s read it again.
Ezekiel 1:13-14, it says, “As
for the likeness of the living creatures, their appearance was like burning coals of fire…” and by the way these are cherubim, “…like the appearance of torches,
going back and forth among the living creatures. The fire was bright, and out
of the fire went lightning. 14 And the living creatures ran back and
forth, in appearance like a flash of lightning.”
Do you see the emphasis on fire? The
angels are spoken of as flames of fire; they are spoken of as winds; they are
spoken of as God’s chariots; so let me ask you who was it that took Elijah to
heaven? The Bible says that it was a fiery chariot. What are the chariots of
God? His angels. So I guess Ellen White wasn’t too far from the truth when she
says that a chariot of angels came and took Elijah to heaven.
Sekarang
saya mau kalian menyimak suatu ayat yang lain yang memakai kata
“kereta-kereta”, di 2 Raja-raja 6:17-18, dikatakan, “Lalu Elisa berdoa dan berkata: ‘Ya TUHAN, aku mohon…”
karena saat itu Yerusalem sudah dikepung oleh musuh, Elisa
berdoa dan berkata, “…‘Ya TUHAN, aku mohon, bukalah kiranya matanya…” dia berbicara mengenai hambanya, “…bukalah kiranya matanya supaya ia bisa
melihat.’ Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Dan tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan…” apa? “…kereta-kereta
berapi mengelilingi Elisa.” [NKJV yang diindonesiakan].
Kereta-kereta
berapi itu apa? Kereta-kereta Allah adalah para malaikat, kita tadi sudah
membacanya; dan kereta-kereta Allah adalah awan-awan. Di dalam Firman Tuhan,
para malaikat digambarkan sebagai awan-awan. Mereka naik di atas sayap angin.
Angin juga dikaitkan dengan para malaikat. Api dikaitkan dengan para malaikat.
Kalian
ingat, kita telah mempelajari Yehezkiel pasal 1, apakah kalian menyimak berapa
kali api terlibat dalam Yehezkiel pasal 1, dan juga angin puyuh dan
kereta-kereta Allah yang datang dari Surga? Perhatikan itu, mari kita baca
lagi. Yehezkiel 1:13-14 berkata, “Tentang rupa makhluk-makhluk hidup itu,
penampilan mereka seperti bara api yang menyala…” ketahuilah ini adalah kerubim, “…seperti penampilan suluh yang bergerak bolak balik di
antara makhluk-makhluk hidup itu. Api itu terang,
dan dari api itu keluar kilat. 14 Makhluk-makhluk hidup itu berlarian ke sana ke mari, dan tampaknya seperti kilatan petir.” [NKJV yang diindonesiakan]
Apakah
kalian melihat penekanan pada api? Para malaikat disebut sebagai nyala api;
mereka disebut sebagai angin; mereka disebut sebagai kereta-kereta Allah; jadi
coba saya tanya, siapa yang membawa Elia ke Surga? Alkitab berkata bahwa yang
membawanya adalah sebuah kereta yang menyala. Apakah kereta-kereta Allah?
Malaikat-malaikatNya. Jadi Ellen White tidak menyimpang terlalu jauh dari
kebenaran ketika dia berkata bahwa suatu kereta malaikat-malaikat datang dan
membawa Elia ke Surga.
Now I want us to go to the day of Pentecost
with this background. Acts 2:2-3. Verse one says that, “When the Day of Pentecost had fully
come…” the Holy Spirit was poured out. And now notice the
phenomena that took place, it says, “…2 And suddenly there came a sound from
heaven, as of a rushing mighty…” what? “…wind…” what do you have at Pentecost? Wind. What else? It
continues saying,
“…and it filled the whole house where they were sitting. 3 Then
there appeared to them divided tongues, as of…”
excuse me, “…fire…” so you have wind and you have what? Fire, and it says, “… and one sat upon each of them.”
And then what happened in the Upper Room?
All of those who were there began what? Speaking in other
tongues.
Now, let me ask you, at the Tower of Babel who gave the gift of
tongues to those who were building the tower? Angels. Two angels, we are told.
We’ve already noticed that angels are represented by winds, they are
represented by fire.
So the question is, how did God impart the gift of tongues on
the day of Pentecost. It was through the ministration of what? Of angels.
Sekarang,
dengan latar belakang ini, saya mau kita beralih ke hari Pentakosta. Kisah
2:2-3. Ayat 1 berkata bahwa, ”Ketika hari Pentakosta benar-benar telah tiba…” Roh
Kudus dicurahkan. Dan sekarang perhatikan fenomena yang terjadi, dikatakan, “Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan…” apa? “…angin keras…” apa yang terjadi saat Pentakosta?
Angin. Apa lagi? Selanjutnya dikatakan, “…yang memenuhi seluruh rumah, di mana
mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah yang bercabang, seperti…” apa? “…nyala api…” jadi ada angin dan ada apa? Api. Dan
dikatakan, “…dan satu
hinggap di atas masing-masing mereka.” [NKJV yang diindonesiakan].
Lalu apa
yang terjadi di ruang atas itu?
Semua yang
berada di sana mulai apa? Berbicara dalam bahasa lain.
Nah, coba
saya tanya, di menara Babel siapa yang memberikan karunia lidah kepada mereka
yang sedang membangun menara itu? Para malaikat. Dua malaikat, kita diberitahu.
Kita sudah tahu bahwa malaikat-malaikat digambarkan dengan angin, mereka
digambarkan dengan api.
Jadi
pertanyaannya, bagaimana Allah membagikan karunia lidah pada hari Pentakosta?
Melalui pelayanan apa? Malaikat.
Now I am going to read you some amazing statements from the
Spirit of Prophecy. See, Ellen White caught this. See, this little old lady
with 2½ years of primary education knew
what she was talking about. You see, she knew how to compare Scripture with
Scripture. She knew that Scripture says angels are spoken of as winds, and
angels are spoken of as flames of fire, and angels are spoken of as clouds, she
knew all of that, because she compared Scripture with Scripture. Now, notice
this very interesting statement which is found in a devotional book, My Life Today page 58. “When the truth in its simplicity is lived in every
place…” listen to this, “…then God will work through His angels as He
worked on the day of Pentecost…” did you catch that?
I’m going to read that again: “When the truth in
its simplicity is lived in every place, then God will work through His angels
as He worked on the day of Pentecost…” How did God work on
the day of Pentecost? Through what? Through His angels. Now, notice this, she
says, “…and hearts will be
changed so decidedly that there will be a manifestation of the influence of
genuine truth, as is represented in the descent of the Holy Spirit.”
So were the angels involved on the day of Pentecost? Absolutely.
Sekarang saya akan membacakan beberapa
pernyataan yang mengagumkan dari Roh Nubuat. Lihat, Ellen White menangkap
konsep ini. Ibu tua yang hanya menikmati 2½ tahun pendidikan dasar, paham apa
yang dikatakannya. Kalian lihat, Ellen White tahu bagaimana membandingkan
Firman Tuhan dengan Firman Tuhan. Dia tahu bahwa Firman Tuhan mengatakan
malaikat disebut sebagai angin, dan malaikat disebut sebagai nyala api, dan
malaikat disebut sebagai awan, dia tahu semua itu, karena dia membandingkan
Firman Tuhan dengan Firman Tuhan. Sekarang perhatikan pernyataan yang sangat
penting ini yang ada di buku devosi My Life
Today hal. 58. “Bilamamana kebenaran yang sederhana itu
dihidupkan di mana-mana…”
dengarkan ini, “…maka Allah akan bekerja melalui
malaikat-malaikatNya sebagaimana Dia bekerja pada hari Pentakosta…” Bagaimana Allah bekerja pada hari
Pentakosta? Melalui apa? Melalui malaikat-malaikatNya. Sekarang, perhatikan
ini, Ellen White berkata, “…dan hati-hati akan
benar-benar diubahkan sehingga akan ada manifestasi pengaruh kebenaran yang
sejati, seperti yang dilambangkan oleh turunnya Roh Kudus.”
Jadi, apakah para malaikat terlibat
pada hari Pentakosta? Tentu saja.
Allow me to read you another statement, Selected Messages Vol. 2 pg 57, listen to this: “ When the angels of heaven come among us, and work
through human agents, there will be solid, substantial conversions, after the
order of the conversions after the day of Pentecost.”
Did you catch what she is saying? “ When the angels of heaven come among us, and work
through human agents, there will be solid, substantial conversions, after the
order of the conversions after the day of Pentecost.” So who were the
instruments used in the conversion on the day of Pentecost? Angels.
Izinkan saya membacakan suatu
pernyataan yang lain, Selected Messages Vol. 2
hal 57, dengarkan ini: “Ketika malaikat-malaikat
surgawi datang di tengah-tengah kita dan bekerja melalui perantara-perantara
manusia, akan terjadi pertobatan yang
teguh dan dalam jumlah besar, seperti pertobatan
yang terjadi setelah hari Pentakosta.”
Apakah kalian menangkap apa yang
dikatakan Ellen White? “Ketika malaikat-malaikat
surgawi datang di tengah-tengah kita dan bekerja melalui perantara-perantara
manusia, akan terjadi pertobatan yang
teguh dan dalam jumlah besar, seperti pertobatan
yang terjadi setelah hari Pentakosta.”
Jadi siapakah alat yang dipakai untuk mendapatkan pertobatan pada hari
Pentakosta? Malaikat-malaikat.
Another statement. Manuscript
Releases Vol. 10 pg. 112, Ellen White says, “All heaven is interested in your
salvation, and angels of God are waiting…” listen to this, “…are
waiting to do for you what they did for
the early disciples on the day of Pentecost…” Wow! So the angels
played a significant role on the day of Pentecost. The Holy Spirit was poured
out through the ministration of what? Angels.
What happened on the
day of Pentecost ~ because Jesus had dethroned the ruler of this world and
Jesus was now enthroned, He unleashed the whole heavenly host down to the
battle field on planet earth so that the apostles and those who preached the
gospel would preach with power as the angels perform the work of the Holy
Spirit and thousands were converted in one day.
Is that what’s going
to happen at the end of time? Very much so.
Pernyataan yang lain. Manuscript
Releases Vol. 10 hal 112, Ellen White berkata, “Seluruh surga menaruh perhatian dalam keselamatanmu, dan
malaikat-malaikat Allah sedang menunggu…” dengarkan ini, “…sedang menunggu untuk melakukan buat kamu apa yang telah
mereka lakukan bagi murid-murid awal pada hari Pentakosta…” Wow! Jadi para malaikat memainkan peranan yang penting pada hari
Pentakosta. Roh Kudus dicurahkan melalui pelayanan siapa? Para malaikat.
Apa yang terjadi pada hari Pentakosta, ialah ~ karena Yesus telah
menggulingkan penguasa dunia ini dan sekarang Yesus yang bertakhta, Dia
melepaskan seluruh bala tentara samawi turun ke medan pertempuran di planet
bumi, supaya para rasul dan mereka yang menyampaikan injil, bisa
menyampaikannya dengan kuasa, sementara para malaikat melakukan pekerjaan Roh
Kudus dan beribu-ribu orang bertobat dalam satu hari.
Apakah itu yang akan terjadi pada akhir zaman? Sangat benar.
Allow me to read you
another very interesting statement, this one is found in the devotional book Maranatha pg. 212, “Before the work is closed up and
the sealing of God's people is finished, we shall receive the outpouring of the
Spirit of God…” and then she says
this, “…Angels from heaven
will be in our midst.” Wow! There will be an “outpouring of the Spirit of God…” she says, “…Angels from
heaven will be in our midst.”
Izinkan saya membacakan pernyataan lain yang sangat menarik, ini
ditemukan di buku devosi Maranatha hal 212.
“Sebelum pekerjaan berakhir dan pemeteraian
umat Allah selesai, kita akan menerima pencurahan Roh Allah…” kemudian dia berkata demikian, “…Malaikat-malaikat dari surga akan berada di tengah-tengah
kita.” Wow! Akan terjadi pencurahan Roh Allah, katanya, “…Malaikat-malaikat dari surga akan berada di tengah-tengah
kita.”
Allow me to read you
one more. Review and Herald, January 20,
1891, we find this remarkable statement: “After the outpouring of the Holy Spirit, thousands were
converted …” were the angels
involved in that process? Oh, yes, they were. Folks, we are surrounded by
millions of angels, invisible to our eyes. They are just waiting for us to be emptied
of self so that God can unleash them and use us with unlimited power which they
have received from the Commander of the Lord’s army. He is just waiting for us.
Now notice, “…after the
outpouring of the Holy Spirit, thousands were converted. Angels of God that excel in strength, clothed
with the brightness of heaven, came to the help
of the church…” so when the Holy Spirit is poured out, who came
to help the church? “…Angels of God that
excel in strength, clothed with the brightness of heaven, came to the help of
the church, and swept back the forces of Satan. The work of the Holy Spirit was not
limited to apostolic days; it is not confined to any church, large or small:
the field of his ministration is the world. ‘He will convince the world of sin, and of
righteousness, and of judgment.’…” Now notice this, “…But the
instrumentalities through which the Holy Spirit works are the members of
Christ's body, those who believe in his name. It is through these light-bearers
that the gospel is to be carried to all the nations of the earth.”
You see the process
here? The Holy Spirit works through the ministration of the angels, and then
the angels work through whom? Human instrumentalities to preach the gospel with
power and present Jesus Christ to the world.
Izinkan saya membacakan satu lagi. Review
and Herald, 20 Januari 1891, kita mendapatkan pernyataan yang mengagumkan
ini: “Setelah pencurahan Roh Kudus, ribuan orang bertobat…” Apakah malaikat-malaikat terlibat
dalam proses itu? Oh, ya. Saudara-saudara, kita dikelilingi oleh jutaan
malaikat, yang tidak tampak oleh mata kita. Mereka semuanya menunggu kita
mengosongkan diri supaya Allah bisa melepaskan mereka dan memakai kita dengan
kuasa yang tidak terbatas, yang telah mereka terima dari Komandan bala tentara
samawi. Komandan ini sedang menantikan kita. Sekarang perhatikan, “Setelah pencurahan Roh Kudus, ribuan orang bertobat. Malaikat-malaikat Allah yang sangat kuat,
berselimutkan cahaya surgawi, datang untuk membantu gereja…” Jadi ketika Roh Kudus dicurahkan, siapa yang datang untuk menolong
gereja? “…Malaikat-malaikat Allah yang sangat kuat,
berselimutkan cahaya surgawi, datang untuk membantu gereja dan memukul mundur
kuasa Setan. Pekerjaan Roh Kudus tidak terbatas pada zaman apostolik, tidak
terbatas dalam gereja mana pun, besar maupun kecil. Kawasan pelayananNya adalah
dunia ini, ‘…Ia akan menginsafkan dunia
akan dosa, dan kebenaran dan penghakiman’…” Sekarang perhatikan ini,
“…Tetapi alat yang dipakai Roh Kudus dalam pekerjaanNya adalah
anggota-anggota tubuh Kristus, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya. Melalui
para pembawa terang inilah injil akan dibawa kepada semua bangsa di bumi.”
Kalian lihat prosesnya di sini? Roh Kudus bekerja melalui pelayanan para
malaikat, lalu para malaikat bekerja melalui siapa? Alat-alat manusia untuk
mengabarkan injil dengan kuasa dan menyampaikan Yesus Kristus kepada dunia.
Now I want to read
two statements and I want to compare these two statements. Very, very
interesting. The first is in Desire of Ages
pg 143 and the second one is in the devotional book In Heavenly Places pg 113. Listen to this:
“The angels of
God are ever passing from earth to heaven, and from heaven to earth…” and now comes a remarkable statement: “…The miracles of Christ for the afflicted
and suffering were wrought by the power of God through the ministration of the
angels…” How were the
miracles of Jesus performed? The Bible says that Jesus cast out demons through
the Spirit of God, that He healed through the power of the Spirit that were
without limits. And yet here we are told that “…The miracles of Christ for the afflicted and
suffering were wrought by the power of God through the ministration of the
angels…” And now notice this. “…And it is
through Christ…” listen to this,
don’t miss it, “…And it is through Christ, by the ministration of His
heavenly messengers, that every blessing comes from God to us…” How does every blessing come to us? It comes “…through Christ by the ministration of His
heavenly messengers… to us.”
Sekarang saya mau membacakan dua pernyataan dan saya mau membandingkan
kedua pernyataan itu. Amat sangat menarik. Yang pertama ada di Desire of Ages hal. 143, dan yang kedua di
buku devosi In Heavenly Places hal. 113.
Dengarkan ini:
“Malaikat-malaikat Allah terus bolak-balik dari bumi ke Surga
dan dari Surga ke bumi…” dan sekarang ini pernyataannya
yang mengagumkan: “…Mujizat-mujizat Kristus
bagi mereka yang sakit dan menderita diciptakan oleh kuasa Allah melalui
pelayanan para malaikat…” Bagaimana mujizat-mujizat Yesus
ini dilakukan? Alkitab berkata Yesus mengusir iblis melalui Roh Allah, bahwa
Dia menyembuhkan melalui kuasa Roh yang tidak terbatas. Namun di sini kita
diberitahu bahwa “…Mujizat-mujizat Kristus
bagi mereka yang sakit dan menderita diciptakan oleh kuasa Allah melalui
pelayanan para malaikat…” Dan sekarang perhatikan ini, “…Dan melalui Kristus…” dengarkan ini, jangan
terlewatkan, “…Dan melalui Kristus, oleh pelayanan
utusan-utusan surgawiNya, setiap berkat dari Allah sampai kepada kita…” Bagaimana setiap berkat sampai kepada kita? Dia datang “…melalui Kristus oleh pelayanan utusan-utusan surgawiNya…
kepada kita.”
Now the second
statement adds some very interesting information to this first one. This is In Heavenly Places pg 113.
“There is one
blessing that all may have who seek for it in the right way. It is the Holy
Spirit of God, and this is a blessing that brings all other blessings in its
train…” what is it that brings
every blessing in its train? The receiving of what? The Holy Spirit. But we
just read in the previous statement that through the heavenly messengers, every
blessing comes from God to us. So in other words it is through the heavenly
messengers that the blessing of the Holy Spirit comes to us. Are you
understanding what I am saying?
And so we need to
recognize that the ministration of angels is of critical importance. We are
surrounded by millions of them. God has unleashed them upon this earth. And
they are just waiting for us to cooperate with them. The problem is, they have
trouble sometimes finding someone to work through, finding someone through whom
the Holy Spirit can use them to reach others for the gospel.
Sekarang, pernyataan yang kedua menambahkan beberapa informasi yang
sangat menarik kepada yang pertama. Ini ada di In
Heavenly Places, hal. 113.
“Ada satu berkat yang bisa dimiliki oleh semua orang, yang
mencarinya secara benar. Itu adalah Roh Kudus Allah, dan ini adalah berkat yang
membawa semua berkat lain mengikutiNya…” apa yang membawa semua berkat lain mengikutinya? Menerima apa? Roh
Kudus.
Tetapi dalam pernyataan sebelumnya kita sudah membaca bahwa setiap
berkat dari Tuhan sampai kepada kita melalui utusan-utusan surgawi. Jadi dengan
kata lain, melalui utusan-utusan surgawi berkat Roh Kudus sampai kepada kita.
Apakah kalian paham apa yang saya katakan?
Maka kita perlu mengakui bahwa pelayanan para malaikat itu amat sangat
penting. Kita dikelilingi oleh berjuta-juta malaikat. Allah telah melepaskan
mereka ke bumi ini, dan mereka menunggu kita untuk bekerjasama dengan mereka.
Masalahnya, terkadang mereka kesulitan mencari orang-orang untuk bekerjasama
dengan mereka, kesulitan mencari orang-orang yang bisa dipakai oleh Roh Kudus,
yang melalui mereka Roh Kudus bisa menjangkau orang-orang lain bagi injil.
Now let’s talk about
angels, the Holy Spirit and prayer.
When we pray, who
actually tells us what to pray and how to pray? Who is it? The Holy Spirit. You
can read it in Romans 8:26-27, it says, we don’t know what to ask for, and so the
Holy Spirit, you know, He does the asking through us.
Now, do you remember
that in the Hebrew Sanctuary between the Holy and Most Holy place there was a
veil? What was embroidered on the veil? Angels, ascending and what? Descending.
What was immediately in front of that veil? The altar of incense. What did the
altar of incense represent? Several texts say that it represents the prayers of
the saints. Now why would you have angels on the veil, and you would have the
incense ascend, the smoke of the incense ascend to the presence of God? The
reason is very simple. You see, the angels of God are the ones who bear our
prayers to heaven. They take our prayers to God.
Nah, marilah kita bicara tentang malaikat, Roh Kudus dan doa.
Pada waktu kita berdoa, siapa yang sebenarnya memberitahu kita bagaimana
berdoa dan apa yang harus kita mohon? Siapa? Roh Kudus. Kalian bisa membacanya
di Roma 8:26-27, di mana dikatakan kita tidak tahu harus memohon apa, maka Roh
Kudus kalian tahu, Dialah yang memohonkan bagi kita.
Nah apakah kalian ingat di Bait Suci Ibrani di antara bilik Kudus dan
bilik Mahakudus ada sebuah tirai? Apa yang disulamkan pada tirai itu?
Malaikat-malaikat, sedang naik dan apa? Turun. Apa yang terdapat tepat di depan
tirai? Mezbah ukupan. Mezbah ukupan itu melambangkan apa? Beberapa ayat berkata
bahwa itu melambangkan doa-doa orang-orang saleh. Nah, mengapa ada sulaman
malaikat-malaikat pada tirai itu dan ada dupa yang naik, asap dupa yang naik ke
hadirat Allah? Alasannya sederhana. Kalian lihat, malaikat-malaikat Allah
adalah mereka yang membawa doa-doa kita ke Surga, mereka yang membawa doa-doa
kita ke Allah.
Now, you remember
the story of Jacob’s ladder? By the way it’s a misnomer because it was the
Lord’s ladder. What was ascending and descending upon the ladder? Angels. What
does the ladder represent? The ladder represents Jesus Christ. What does that
mean that the angels are ascending and descending upon the Son of Man, upon
Jesus Christ? It simply means that the angels bear our prayers to God and the
angels bring God’s answers to our prayers to earth from God to us.
Nah, kalian ingat kisah anak tangga Yakub? Itu adalah suatu kesalahan
istilah, itu adalah anak tangga Tuhan. Apa yang sedang naik dan turun di atas
anak tangga itu? Malaikat-malaikat. Anak tangga itu melambangkan apa?
Melambangkan Yesus Kristus. Apa maksudnya malaikat-malaikat naik dan turun di
atas Anak Manusia, di atas Yesus Kristus? Maksudnya adalah malaikat-malaikat
itu membawa doa-doa kita kepada Tuhan, dan mereka membawa jawaban Tuhan kepada
doa kita ke bumi, dari Tuhan kepada kita.
Notice this very
remarkable statement. Desire of Ages pg
142-143. She is obviously commenting on the ladder in Genesis 28. “The
angels of God are ascending, bearing the
prayers of the needy and distressed to the Father above…” where is the Father? Everywhere, right? Our
Father which art everywhere? That’s not what the Bible teaches. The Bible
teaches we are supposed to focus on heaven. So she says, “…The angels of God are ascending, bearing
the prayers of the needy and distressed to the Father above, and descending, bringing blessing…” remember that from the Holy Spirit we have all
our blessings from God, “…bringing blessing and hope, courage,
help, and life, to the children of men…”
By the way in Daniel
8, you notice that Daniel is praying to the Lord and who is sent in answer to
his prayer? The angel Gabriel is sent in answer to his prayer. But somebody
might say, “But, Pastor Bohr, can the angels read our minds? See, because I am
praying in secret, when I am praying in my mind how can the angels take my
prayers to heaven?” The fact is, that the Holy Spirit delegates omniscience to
the angels. Let me ask you, were there human beings to whom God delegated
knowing things that you would not normally know? Do you remember Peter shortly
after the day of Pentecost he was able to read the minds of Ananias dan
Sapphira and he knew that they had cheated God, when nobody else knew? Now, it
doesn’t mean that Peter was omniscient but it means that God gave him the
capacity to know what Ananias and Sapphira were thinking. So in the same way
when we think our prayers God gives the angels the capacity of knowing what we
are thinking so that they can then bear our prayers to God in heaven.
Perhatikan pernyataan yang sangat mengagumkan ini. Desire of Ages hal. 142-143. Jelas Ellen White sedang mengomentari
tentang anak tangga di Kejadian 28. “Malaikat-malaikat
Allah sedang naik ke atas, membawa doa-doa orang-orang yang berkebutuhan dan
bersedih kepada Bapa di atas…” Di mana Bapa? Di mana-mana,
betul? Bapa kami yang ada di mana-mana? Bukan itu yang diajarkan Alkitab.
Alkitab mengajarkan kita harus fokus ke Surga. Ellen White berkata, “Malaikat-malaikat Allah sedang naik ke atas, membawa doa-doa
orang-orang yang berkebutuhan dan bersedih kepada Bapa di atas; dan turun
membawa berkat…” ingat bahwa dari Roh Kudus-lah kita menerima semua
berkat kita dari Allah. “…membawa
berkat dan harapan, ketabahan, bantuan, dan hidup, kepada anak-anak manusia…”
Nah, di Daniel 8, kalian melihat bahwa Daniel sedang berdoa kepada Tuhan
dan siapa yang dikirimkan kepadanya sebagai jawaban doanya? Malaikat Gabriel
dikirim sebagai jawaban doanya. Tetapi ada orang yang mungkin berkata, “Tetapi,
Pastor Bohr, apa malaikat bisa membaca pikiran kita? Nah, karena saya berdoa
secara rahasia, ketika saya berdoa dalam hati, bagaimana malaikat bisa membawa
doa saya ke Surga?” Faktanya adalah Roh Kudus mendelegasikan kemahatahuan
kepada para malaikat. Coba saya tanya, apakah ada manusia-manusia yang
kepadanya pernah Allah deligasikan kemampuan mengetahui hal-hal yang biasanya
tidak akan mereka ketahui? Apakah kalian ingat bagaimana Petrus tak lama
setelah hari Pentakosta, bisa membaca pikiran Ananias dan Safira dan dia tahu
bahwa mereka telah menipu Allah, saat orang lain tidak ada yang tahu? Nah, itu
tidak berarti Petrus menjadi mahatahu, tetapi itu berarti Allah memberinya
kemampuan untuk mengetahui apa yang dipikirkan Ananias dan Safira. Jadi dengan
cara yang sama, ketika kita berdoa dalam hati, Allah memberikan kemampuan untuk
mengetahui apa yang kita pikirkan kepada para malaikat, supaya mereka bisa
membawa doa-doa kita kepada Allah di Surga.
Now let’s talk about the angels and the four
winds.
Let me ask you, who
is holding the four winds according to Revelation chapter 7?
Oh, there are four
angels holding the four winds of strife. Let me ask you who is it that really
restrains this world from totally falling apart and entering a period of
absolute chaos? Would you say that it’s the Holy Spirit that restrains human
passions? Absolutely. And yet Scripture says that who restrains the passions of
the human heart? The four angels at the four angles of the earth. What happens
when the angels release the winds? Absolute chaos on planet earth. When they
release the winds that is the signal that who has been withdrawn? The Holy
Spirit has been withdrawn. In other words while they are holding the winds they
are doing the work of the Holy Spirit in controlling human passions. When the
winds are released, it means that the Holy Spirit has been withdrawn and the
angels no longer control human passions. Are you understanding what I am
saying? The angels do the biddings of the Holy Spirit.
Sekarang marilah kita berbicara tentang malaikat dan keempat mata angin.
Coba saya tanya, siapa yang memegang keempat angin menurut Wahyu pasal
7?
Oh, ada empat malaikat yang memegang keempat angin pertikaian.
Coba saya tanya, siapakah yang sebenarnya mencegah dunia ini dari
kehancuran total dan memasuki suatu periode kekacauan yang mutlak? Apakah itu
Roh Kudus yang mengendalikan nafsu manusia? Betul sekali. Namun Firman Tuhan
berkata siapakah yang mengendalikan nafsu hati manusia? Keempat malaikat yang
ada di keempat sudut dunia. Apa yang terjadi saat malaikat-malaikat itu
melepaskan angin-anginnya? Kekacauan mutlak di atas planet bumi. Ketika mereka
melepaskan angin, itulah sinyalnya bahwa siapa telah mundur? Roh Kudus telah
ditarik mundur. Dengan kata lain, sementara para malaikat masih memegangi
angin-angin itu mereka sedang menjalankan pekerjaan Roh Kudus mengendalikan
hawa nafsu manusia. Pada saat angin-angin itu dilepaskan, itu artinya Roh Kudus
telah mengundurkan diri dan para malaikat tidak lagi mengendalikan hawa nafsu
manusia. Apakah kalian mengerti apa yang saya katakan? Para malaikat melakukan
perintah Roh Kudus.
Allow me to read you
a few statements here, Early Writings pg.
38, “ He said to
me…” this is the angel of
Ellen White speaking to Ellen White. You say, “Wow, that’s whacky, that’s
strange.” No it’s not. The angel spoke to Daniel all the time. The angel spoke
to John in Revelation many times. There’s nothing’s strange about that. That’s
the way the message is given to the
prophets. “…He said to me that it was God that restrained the powers…” who restrains? God. “…He said to me that it was God that restrained
the powers, and that He gave His angels charge over things on the earth…” Now, wait a minute, who restrains? God does.
But who does the work for God? Angels, “…and
that He gave His angels charge over things on the earth; that the four angels
had power from God to hold the four winds…”
Izinkan saya membacakan beberapa pernyataan di sini. Early Writings hal. 38, “…Dia berkata kepadaku…” ini adalah malaikatnya Ellen
White yang berbicara kepada Ellen White. Kalian berkata, “Wow, gila, ajaib!” Tidak, tidak ajaib.
Malaikat berulang-ulang berbicara kepada Daniel. Malaikat berbicara kepada Yohanes
berkali-kali di kitab Wahyu. Tidak ada yang ajaib. Dengan cara itulah pesan-pesan
diberikan kepada para nabi. “…Dia berkata
kepadaku, bahwa Allah-lah yang mengendalikan kekuasaan…” siapa yang mengendalikan? Allah. “…Dia berkata kepadaku baha Allah-lah yang mengendalikan
kekuasaan, dan bahwa Allah memberikan kepada malaikat-malaikatNya wewenang atas
segala sesuatu di atas bumi…” Nah, tunggu dulu, siapa yang
mengendalikan? Allah. Tetapi siapa yang melaksanakan pekerjaan itu untuk Allah?
Para malaikat, “…dan bahwa Allah
memberikan kepada malaikat-malaikatNya wewenang atas segala sesuatu di atas
bumi; bahwa keempat malaikat itu mendapat kuasa dari Allah untuk memegangi
keempat angin…”
Another interesting
statement is in the Faith I Live By pg.
215: “ As the angels of
God cease to hold in check the fierce winds of human passion, all the elements
of strife will be let loose. The whole world will be involved in ruin more
terrible than that which came upon Jerusalem of old.”
Suatu pernyataan lain yang menarik ada di The
Faith I Live By hal. 215, “Ketika para
malaikat Allah berhenti mengendalikan angin-angin kencang nafsu manusia, semua
unsur pertikaian akan terlepas. Seluruh dunia akan terlibat dalam kehancuran
yang lebih mengerikan daripada apa yang pernah menimpa Yerusalem di zaman
dahulu.”
Now the last few
minutes that we have together I want to read some very striking statements from
the Spirit of Prophecy. I’ve read several of them, we’ve given several biblical
examples, but now I want to read a series of statements on the role that Ellen
White gives to the angels in the work of God in this world particularly. And so
bear with me, I know that reading isn’t real popular because sometimes it might
put people asleep but these are remarkable statements, and so I want to share
them with you.
The first one is in
the devotional book That I May Know Him pg
57. Listen to this: “Through the ministry of the
angels the Holy Spirit is enabled to work upon the mind and heart of the human
agent and draw him to Christ, who has paid the ransom money for his soul that
the sinner may be rescued from the slavery of sin and Satan…” that’s remarkable.
Once again she says, “…Through the ministry of the
angels the Holy Spirit is enabled to work upon the mind and heart of the human
agent…” How does the Holy
Spirit work on minds and hearts? Through the ministration of angels.
Nah, selama beberapa menit terakhir yang kita miliki, saya mau
membacakan pernyataan-pernyataan dari Roh Nubuat yang sangat mencolok. Saya
telah membacakan beberapa darinya, kita telah melihat beberapa contoh dari
Alkitab, tetapi sekarang saya mau membacakan serangkaian pernyataan yang
ditulis Ellen White tentang peranan para
malaikat dalam pekerjaan Allah khususnya di dunia ini. Jadi bersabarlah. Saya
tahu membaca itu tidak populer karena terkadang bisa membuat orang ketiduran,
tetapi ini adalah pernyataan-pernyataan yang mengagumkan, jadi saya ingin
membagikannya kepada kalian.
Yang pertama ada di buku devosi That I May
Know Him hal. 57. Dengarkan ini, “Melalui
pelayanan para malaikat, Roh Kudus bisa bekerja pada pikiran dan hati manusia
yang dipakaiNya dan menjangkaunya kepada Kristus yang telah membayarkan tebusan
bagi jiwanya, agar orang yang berdosa itu boleh diselamatkan dari perbudakan
dosa dan Setan…” ini mengagumkan. Sekali lagi dia berkata, “Melalui pelayanan para malaikat, Roh Kudus bisa bekerja pada
pikiran dan hati manusia yang dipakaiNya…” Bagaimana Roh Kudus bekerja pada
pikiran dan hati? Melalui pelayanan para malaikat.
Desire of Ages pg 143, we’ve already read this one, but it is so important,
I’ll read it again, “The angels of God are ever passing from earth to heaven, and
from heaven to earth. The miracles of Christ for the afflicted and suffering
were wrought by the power of God through the ministration of the angels. And it
is through Christ, by the ministration of His heavenly messengers, that every
blessing comes from God to us…” every blessing
including the Holy Spirit comes from God to us through the ministration of His
heavenly messengers.
Desire of Ages hal 143, kita sudah membaca ini, tetapi ini begitu penting saya akan
membacakannya kembali, “Malaikat-malaikat
Allah terus bolak-balik dari bumi ke Surga dan dari Surga ke bumi.
Mujizat-mujizat Kristus bagi mereka yang sakit dan menderita diciptakan oleh kuasa
Allah melalui pelayanan para malaikat. Dan melalui Kristus, oleh pelayanan
utusan-utusan surgawiNya, setiap berkat dari Allah sampai kepada kita…” setiap berkat termasuk Roh Kudus dari Allah sampai kepada kita melalui
pelayanan utusan-utusan surgawiNya.
Now, who records our
actions and our thoughts in the heavenly books? Is it God directly? No. There
are recording angels who write it down. Allow me to read you this very
important statement, Testimonies for the Church
Vol. 4 pg 589-590. “Words
and actions and motives are recorded…” how are the angels able to read our motives?
They are given the ability to read our motives. She continues saying, “…Words and actions and motives are
recorded, but how little do these light, superficial
heads and hard hearts realize that an angel of God stands writing down the
manner in which their precious moments are employed. God will
bring to light every word and every action. He is in every place…” Oh, you say, “There it says, He is in every
place.” Let’s finish reading the
statement. “…He is in every
place…” now comes the
explanation, “…His messengers, although unseen, are visitors
in the workroom and in the sleeping apartment…” how is He present
everywhere? Remember we’ve read the statements that it is through these
messengers that He keeps in active communication with His creation? She
continues saying, “…The hidden works of darkness will be brought to light. The
thoughts, the intents and purposes of the heart, will stand revealed. All
things are naked and open to the eyes of Him with whom we have to do.”
Sekarang,
siapa yang mencatat perbuatan-perbuatan kita dan pikiran-pikiran kita dalam
buku-buku di Surga? Apakah Allah sendiri? Tidak. Ada malaikat-malaikat pencatat
yang menuliskannya. Izinkan saya membacakan pernyataan yang sangat penting ini,
Testimonies for the Chruch Vol. 4 hal
589-590, “Perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan dan motif-motif
dicatat…” bagaimana para malaikat bisa membaca motif kita? Mereka diberi
kemampuan untuk membaca motif kita. Ellen White melanjutkan berkata, “Perkataan-perkataan
dan perbuatan-perbuatan dan motif-motif dicatat, tetapi betapa tidak sadarnya
mereka yang pikirannya ringan dan dangkal, dan yang hatinya keras, bahwa
malaikat Allah sedang mencatat semua cara mereka memakai waktu yang berharga.
Allah akan menyatakan setiap perkataan dan setiap perbuatan. Allah ada di
mana-mana…” Oh, kalian berkata, “Nah, itu kan dikatakan, Allah ada di mana-mana.”
Mari kita selesaikan membaca pernyataan ini. “…Allah
ada di mana-mana…” sekarang diberikan penjelasannya, “…Utusan-utusanNya, walaupun tidak terlihat,
adalah tamu-tamu di dalam tempat kerja dan di ruang tidur…” Bagaimana
Allah itu hadir di mana-mana? Ingat, kita pernah membaca pernyataan-pernyataan
bahwa melalui utusan-utusan inilah Allah menjalin komunikasi yang aktif dengan
ciptaanNya? Ellen White melanjutkan berkata, “…Perbuatan-perbuatan
tersembunyi yang dirahasiakan akan dinyatakan. Pikiran-pikiran, maksud dan
tujuan hati akan dibuka. Segalanya ditelanjangi dan terbuka di depan mata Dia
yang kepadaNya kita harus bertanggung jawab.”
Do you know that the
Spirit of Prophecy attributes the works that the Holy Spirit does to the
angels? Notice this statement, Early Writings
pg. 98, “… angels of
God are now moving upon the hearts of His honest children…” who moves upon hearts? The Holy Spirit, right? “…angels of God are now moving upon the hearts
of His honest children to enlighten their understanding as to the present
truth, that they may lay hold upon it and live…” They move hearts and they what? They enlighten.
Tahukah kalian Roh Nubuat mengaitkan pekerjaan yang dilakukan Roh Kudus
kepada para malaikat? Perhatikan pernyataan ini, Early
Writings hal 98,
“…malaikat-malaikat Allah sekarang sedang menggerakkan hati anak-anakNya yang
jujur…” siapa yang menggerakkan hati? Roh Kudus, betul? “…malaikat-malaikat Allah sekarang sedang menggerakkan hati
anak-anakNya yang jujur, untuk mencerahkan pemahaman mereka kepada kebenaran
masa kini, supaya mereka bisa berpegang padanya dan hidup…” Mereka menggerakkan hati dan mereka apa? Mereka mencerahkan.
Notice Christ’s Object Lessons pg. 59, “ To those who in humility of heart seek
for divine guidance, angels of God draw near. The Holy Spirit is given to open
to them the rich treasures of the truth.”
Who gives the Holy
Spirit? Angels of God.
Perhatikan Christ’s Object Lessons
hal. 59, “Kepada mereka yang dengan rendah hati mencari
bimbingan Ilahi, malaikat-malaikat Allah datang menghampiri. Roh Kudus
diberikan kepada mereka untuk membukakan kekayaan harta kebenaran.”
Siapa yang memberikan Roh Kudus? Malaikat-malaikat Allah.
Christ’s Object Lessons pg. 44, this is a remarkable statement. “While angels
of heaven endeavor to impress hearts with the word of God, the enemy is on the
alert to make the word of no effect. With an earnestness equaled only by his
malice, he tries to thwart the work of the Spirit of God…” Did you catch that? She begins the statement by
saying, “…While angels of
heaven endeavor to impress hearts with the word of God, the enemy is…” trying to keep their hearts from being
impressed. And then she says that the devil is trying to thwart the work of the
Spirit of God. So who is doing the work of the Spirit of God? The angels of
heaven. She continues saying, ”…While Christ is drawing the soul by His love, Satan tries
to turn away the attention of the one who is moved to seek the Saviour.”
Christ’s Object Lessons hal. 44, ini adalah pernyataan yang mengagumkan, “Sementara malaikat-malaikat surgawi berusaha menanamkan
kesan Firman Allah pada hati, musuh sudah bersiap-siap menjadikan Firman itu
tidak berpengaruh. Dengan ketekunan yang setaraf dengan maksud jahatnya, dia
berusaha menggagalkan pekerjaan Roh Allah…” apakah kalian menangkap kalimat
ini? Ellen White mengawali pernyataan itu dengan berkata, “Sementara malaikat-malaikat surgawi berusaha menanamkan
kesan Firman Allah pada hati, musuh…” sedang berusaha mencegah
hati-hati tersebut terkesan. Lalu Ellen White berkata bahwa Iblis berusaha
menggagalkan pekerjaan Roh Allah. Jadi siapa yang melakukan pekerjaan Roh
Allah? Para malaikat surgawi. Ellen White melanjutkan berkata, “…Sementara Kristus sedang menarik jiwa itu dengan kasihNya,
Setan berusaha mengalihkan perhatian orang yang tergerak hatinya mencari Sang
Juruselamat.”
Remember the story
of the Pharisee and publican? The Pharisee felt no guilt for sin, he felt self
righteous. Notice this comment, Christ’s Object
Lessons pg. 158, “The
Pharisee felt no conviction of sin. The Holy Spirit could not work with him…” who couldn’t work
with him? The Holy Spirit. “…His soul was encased in a
self-righteous armor which the arrows of God, barbed and true-aimed by angel
hands, failed to penetrate…” She says the Holy Spirit could do nothing with
him, and then she explains, the arrows shot by the angels could not enter his
heart. So how is it that the Holy Spirit impresses the heart? It is through the
ministration of the angels.
Ingat
cerita tentang orang Farisi dan si pemungut cukai? Orang Farisi itu tidak
mempunyai perasaan bersalah untuk dosa, dia merasa dirinya benar. Perhatikan
komentar ini di Christ’s Object Lessons
hal. 158, “Orang
Farisi itu tidak merasakan beban dosa. Roh Kudus tidak bisa bekerja baginya…” siapa yang
tidak bisa bekerja dengannya? Roh Kudus. “…Jiwanya
terbungkus oleh baju baja pembenaran diri yang bahkan tidak bisa ditembus oleh
panah-panah Allah yang penuh duri dan dibidik secara tepat oleh tangan-tangan malaikat…”
Ellen
White berkata, Roh Kudus tidak bisa berbuat apa-apa dengannya, lalu dia
menjelaskan bahwa panah-panah yang ditembakkan oleh para malaikat tidak bisa
menembus hatinya.
Jadi
bagaimana Roh Kudus menanamkan kesan pada hati? Melalui pelayanan para
malaikat.
Once again Christ’s Object Lessons pg. 318, “In heaven it is said by the
ministering angels: The ministry which we have been commissioned to perform we
have done. We pressed back the army of evil angels…”
Notice the role that
they play, “…We pressed back
the army of evil angels. We
sent brightness and light into the souls of men, quickening their memory of the
love of God expressed in Jesus. We attracted their eyes to the cross of Christ.
Their hearts were deeply moved by a sense of the sin that crucified the Son of
God. They were convicted …” who brings conviction of sin? The angels, she
is saying. Now, it’s the Holy Spirit through the angels, don’t misunderstand
me, I’m not saying that the angels work independently. But the Holy Spirit is
present somewhere, He is in the commanding control centre of the universe. You
know, He is not this oozing substance, that wouldn’t be a person. He is not
some kind of rain or oil being poured out somewhere or some flames of fire some
place. He
is a person. He is in a place. Yet He is present everywhere through His
infinite knowledge and He remains in active communication with the creation of
God through the ministration of the angels. Are you understanding what I am
saying? She continues saying, “…They
saw the steps to be taken in conversion; they felt the power of the gospel…” the angels are doing
this, “…they felt the
power of the gospel, their
hearts…” listen to this, “…their hearts were made tender as they saw the sweetness of the love of God…” the angels are doing
this. “…They
beheld the beauty of the character of Christ…” so who presents the beauty of the character of
Christ? The angels do. “… But with the many it was all
in vain. They would not surrender their own habits and character. They would
not put off the garments of earth in order to be clothed with the robe of
heaven. Their hearts were given to covetousness. They loved the associations of
the world more than they loved their God…” in other words the angels, the Holy Spirit
through the angels could do nothing for them.
Sekali
lagi, Christ’s Object Lessons hal. 318, “Di
Surga, para malaikat yang terlibat dalam pelayanan berkata: ‘Pelayanan yang
telah ditugaskan kepada kami telah kami laksanakan. Kami telah memukul mundur
tentara malaikat-malaikt kegelapan…” Perhatikan peranan yang mereka mainkan, “…Kami
telah memukul mundur tentara malaikat-malaikat
kegelapan. Kami telah mengirimkan cahaya dan terang ke dalam jiwa manusia,
mengaktifkan ingatan mereka akan kasih Allah yang dinyatakan oleh Yesus. Kami
telah mengalihkan mata mereka ke salib Kristus. Hati mereka sangat tergerak
oleh kesadaran dosa yang telah menyalibkan Anak Allah. Mereka telah dinyatakan bersalah…” Siapa yang
membawa kepada kesadaran akan dosa? Para malaikat, kata Ellen White. Itu adalah
Roh Kudus melalui para malaikat. Sekarang, jangan salah memahami saya. Saya
tidak berkata bahwa malaikat-malaikat itu bekerja semaunya sendiri, tetapi Roh
Kudus hadir di suatu tempat, dan Dia berada di pusat perintah pengendalian
seluruh alam semesta. Kalian tahu, Roh Kudus itu bukan suatu zat cair yang
mengalir ke mana-mana, itu kan namanya bukan suatu pribadi. Roh Kudus bukan
sejenis hujan, atau minyak yang dicurahkan entah di mana, atau sejenis nyala api entah di mana. Roh Kudus adalah seorang Pribadi.
Dia hadir di suatu tempat. Namun Dia hadir di mana-mana melalui pengetahuanNya
yang tidak terbatas, dan Dia tetap berada dalam komunikasi yang aktif dengan
ciptaan Allah melalui pelayanan para malaikat. Apakah kalian mengerti apa yang
saya katakan? Ellen White melanjutkan berkata, “…Manusia-manusia
telah mengerti apa
langkah-langkah yang harus diambil untuk bertobat; mereka telah merasakan kuasa
injil…” para malaikat yang melakukan ini, “…mereka
telah merasakan kuasa injil, hati mereka…” dengarkan ini, “…hati
mereka menjadi lembut pada saat mereka melihat betapa manisnya kasih Allah…” para
malaikat yang melakukan ini. “…Mereka memandang keindahan
karakter Kristus…” jadi siapa yang menyatakan keindahan karakter Kristus? Para malaikat. “…Tetapi
bagi banyak orang semua itu sia-sia. Mereka tidak mau menyerahkan kebiasaan dan
karakter mereka sendiri, mereka tidak mau menanggalkan pakaian duniawi supaya
bisa mengenakan jubah surgawi. Hati mereka dikuasai keserakahan. Mereka lebih
mencintai berasosiasi dengan dunia daripada mencintai Allah mereka…” dengan kata
lain, para malaikat, Roh Kudus melalui para malaikat, tidak bisa berbuat
apa-apa buat mereka ini.
You see, Ellen White
says God would rather empty all of heaven, all of the angels in heaven than allow one of His sincere children to fall
into sin. But we have to be willing to allow the Holy Spirit to work through
the ministration of the angels.
Have you ever heard
you have an angel on the right side whispering good things and you have a bad angel
on the left side whispering bad things?
Let me ask you what
is the conscience? The conscience is the voice of the Holy Spirit speaking in
the midst of human passions according to the Spirit of Prophecy.
Who is the one
whispering in our ear? The angel.
Who inspired the
writing of the Book of Revelation? It was the Holy Spirit that whispered in the
ear of John. But how did He whisper in the ear of John? Through the ministry of
what? Through the ministration of His angel, it says very clearly there.
have a bad angel on
the left side whispering bad things?
Let me ask you what
is the conscience? The conscience is the voice of the Holy Spirit
speaking in the midst of human passions according to the Spirit of
Prophecy.
Who is the one
whispering in our ear? The angel.
Who inspired the
writing of the Book of Revelation? It was the Holy Spirit that whispered in the
ear of John. But how did He whisper in the ear of John? Through the ministry of
what? Through the ministration of His angel, it says very clearly there.
Kalian lihat, Ellen White berkata Allah lebih memilih untuk lebih baik mengosongkan seluruh surga, semua
malaikat di surga, daripada membiarkan satu dari anak-anakNya yang tulus jatuh
dalam dosa. Tetapi kita harus mau mengizinkan Roh Kudus bekerja melalui pelayanan
para malaikat.
Pernahkah kalian mendengar bahwa kita memiliki seorang malaikat di
sebelah kanan yang membisikkan hal-hal yang baik, dan ada seorang malaikat yang
jahat di sebelah kiri membisikkan hal-hal yang jahat?
Coba saya tanya, apa itu hati nurani? Menurut Roh Nubuat, hati nurani adalah suara Roh
Kudus, yang berbicara di tengah-tengah nafsu manusia.
Siapa yang berbisik di telinga kita? Malaikat.
Siapa yang mengilhami penulisan kitab Wahyu? Roh Kudus yang berbisik di
telinga Yohanes. Tetapi dengan cara apa Roh Kudus berbisik di telinga Yohanes?
Melalui pelayanan apa? Melalui pelayanan malaikatNya, jelas dikatakan demikian
di sana.
Now, Ellen White in
this statement that I am going to read, speaks about our publications. She
says, “Papers and books are the Lord's means of keeping the
message for this time continually before the people. In enlightening and
confirming souls in the truth the publications will do a far greater work than
can be accomplished by the ministry of the word alone…” In other words, not only the Word of God but
our books. Now notice this, “…The silent messengers that are placed in the homes of the people
through the work of the canvasser will strengthen the gospel ministry in every
way; for the Holy Spirit will impress minds as they read the books, just as He
impresses the minds of those who listen to the preaching of the word…” Now how does He impress the minds? She
continues saying, “…The same ministry of angels attends the books
that contain the truth as attends the work of the minister.” (Testimonies for the Church Vol. 6 pg. 315).
Once again
Ellen White is relating the work of the Holy Spirit with the work of the
angels.
Nah, dalam
pernyataan Ellen White yang akan saya bacakan ini, dia berbicara tentang
percetakan kita. Dia berkata, “Publikasi dan
buku-buku adalah sarana Tuhan untuk
terus-menerus menyediakan pekabaran itu bagi
semua orang di zaman ini. Dengan mencerahkan dan meneguhkan jiwa-jiwa dalam
kebenaran, publikasi itu akan melakukan
pekerjaan yang jauh lebih besar daripada yang bisa dicapai oleh penyampaian
khotbah saja…” Dengan kata lain, bukan saja Firman Tuhan, tetapi
juga buku-buku kita. Sekarang perhatikan ini,
“Para pembawa pekabaran yang tidak bersuara ini,
yang ditempatkan di dalam rumah-rumah orang melalui pekerjaan para penjual
buku, akan mendukung pekabaran Injil itu dengan segala cara, karena Roh Kudus akan menanamkan
kesan dalam pikiran manusia pada waktu mereka membaca buku-buku itu, sama
seperti Dia menanamkan kesan kepada manusia
ketika mereka mendengarkan pekabaran Firman Tuhan…” Nah, bagaimana Roh Kudus menanamkan kesan dalam
pikiran manusia? Ellen White melanjutkan berkata, “…Pelayanan malaikat yang menyertai buku-buku yang berisikan
kebenaran adalah pelayanan yang sama
yang menyertai pekerjaan para pengabar injil.” (Testimonies for the Church Vol. 6 hal. 315).
Sekali lagi
Ellen White mengaitkan pekerjaan Roh Kudus dengan pekerjaan para malaikat.
By the way
have you ever read in John 14 Jesus says, “I’m leaving, but when I leave I am
going to send you another Comforter and He will remind you of the words I have
spoken to you.” John 14:26, you’ll find that verse. Listen to this comment by
Ellen White, so interesting. Great Controversy
pg. 600, “ Temptations
often appear irresistible because, through neglect of prayer and the study of
the Bible, the tempted one cannot readily remember God's promises and meet
Satan with the Scripture weapons…” Now, notice this, “….But angels
are round about those who are willing to be taught in divine things…” who is round about? Angels. She continues
saying, “…and in the time of
great necessity they will bring to their remembrance the very truths which are
needed…” who brings to the
memory the truths? The angels. And then she says, “…Thus ‘when the enemy shall come in like a flood, the
Spirit of the Lord shall lift up a standard against him.’” Isaiah 59:19.
Nah, pernahkah kalian membaca di Yohanes 14 Yesus berkata, “Aku akan pergi, tetapi setelah Aku pergi, Aku akan mengirimkan seorang Penghibur yang lain, dan Dia akan mengingatkan kamu akan kata-kata yang telah Aku ucapkan kepadamu.”? Yohanes 14:26, kalian akan menemukan ayat tersebut. Dengarkan komentar Ellen White ini, sangat menarik. Great Controversy hal. 600, “Pencobaan seringkali tampak sangat menarik karena akibat mengabaikan doa dan mempelajari Alkitab, orang yang dicobai itu tidak siap mengingat janji-janji Allah dan menghadapi Setan dengan senjata Firman Tuhan…” Sekarang, perhatikan ini, “…Tetapi malaikat-malaikat mengelilingi mereka yang mau diajar dalam hal-hal kerohanian…” Siapa yang mengelilingi? Malaikat-malaikat. Ellen White melanjutkan berkata, “…dan pada waktu yang sangat mendesak, malaikat-malaikat itu akan mengingatkan mereka kepada kebenaran-kebenaran yang dibutuhkan…” siapa yang mengingatkan kebenaran-kebenaran itu? Para malaikat. Lalu Ellen White berkata, “…maka ‘pada saat musuh datang seperti air bah, Roh TUHAN akan mengangkat suatu panji terhadapnya.’” [Yesaya 59:19 terj. NKJV]
So clear. And
yet it’s such a great truth that few Christians have seen even within the SDA
church. You know, if you speak about the outpouring of the Holy Spirit, the
people are expecting some type of an electrical power to overwhelm the place
where the people are. You know, because the Holy Spirit is spoken of as fire,
and He is spoken of as wind, and He is spoken of you know as rain, and He is
spoken of as oil, and so we have this idea that the Holy Spirit is some type of
substance that God pours into us. The fact is that the Holy Spirit works
through the angels, the angels are the ones who speak to our conscience, they
are the ones who try to bring us, and attract us to Christ, they are the one
who try and show us the beauty of the character of Jesus.
Begitu jelas.
Namun itu adalah kebenaran yang hanya sedikit sekali dipahami oleh orang-orang
Kristen, bahkan di dalam gereja MAHK sekali pun. Kalian tahu, jika kita
berbicara tentang pencurahan Roh Kudus, orang-orang mengira akan ada sejenis kekuatan listrik yang
mencengangkan tempat di mana orang-orang sedang berada. Kalian tahu, karena Roh
Kudus dibicarakan sebagai api, Dia dibicarakan sebagai angin, dan Dia
dibicarakan sebagai hujan, dan Dia dibicarakan sebagai minyak, maka kita punya
konsep bahwa Roh Kudus itu sejenis zat yang dicurahkan Allah kepada kita.
Faktanya adalah, Roh Kudus bekerja melalui para malaikat, para malaiat inilah
yang berbicara kepada hati nurani kita, merekalah yang berusaha membawa kita
dan membuat kita tertarik kepada Kristus, mereka itulah yang berusaha
menunjukkan kepada kita keindahan karakter Yesus.
Notice this
statement, My Life Today pg. 291, “Ministering
angels open the eyes of the mind and heart to see wonderful things in the
divine law, in the natural world, and in the eternal things revealed by the
Holy Spirit.” Ministering
angels do this.
Perhatikan
pernyataan ini, My Life Today hal. 291, “Malaikat-malaikat yang melayani membukakan mata batin dan
hati agar melihat hal-hal yang indah dalam hukum Ilahi, dalam alam semesta, dan
dalam hal-hal kekal yang dinyatakan oleh Roh Kudus.” Malaikat-malaikat yang melayani yang melakukan
ini.
Another statement we find ~ and there are so many of these, I
cut off half of them ~ Adventist Home pg
405, “We should ever keep in mind that unseen agencies are at work,
both evil and good, to take the control of the mind…” Does the Bible say that we are supposed to have
the mind of Christ? Who gives us the mind of Christ? The Holy Spirit through
what? Through the angels. Notice, “…We should ever
keep in mind that unseen agencies are at work both evil and good, to take the
control of the mind…” You know, some
people say, “Well, you know, Jesus is going to live in me”. They had this idea
that Jesus is going to jump inside them. Jesus
dwells in us through controlling what? Our mind. Because he who has our
mind has everything. Are you following me? And that’s demon possession is when
the demon totally controls what? The mind. Therefore he can even speak with a
different what? Voice. Because he has control of the person’s mind. She
continues saying, “…They act with unseen yet effectual power. Good angels are
ministering spirits, exerting a heavenly influence upon heart and mind; while
the great adversary of souls, the devil, and his angels are continually
laboring to accomplish our destruction....”
Pernyataan lain yang kita temukan
~ dan ada begitu banyaknya, saya telah menyingkirkan separonya ~ Adventist Home hal. 405, “Kita harus selalu ingat bahwa utusan-utusan yang tidak
tampak oleh mata sedang bekerja, yang jahat maupun yang baik, untuk mengambil
kendali pikiran manusia…” Apakah Alkitab berkata bahwa kita
harus memiliki pikiran Kristus? Siapa yang memberikan kita pikiran Kristus? Roh
Kudus. Melalui apa? Melalui para malaikat. Perhatikan, “Kita harus selalu ingat bahwa utusan-utusan yang tidak tampak
oleh mata sedang bekerja, yang jahat maupun yang baik, untuk mengambil kendali
pikiran manusia…” Kalian tahu, ada orang berkata, “Nah, kamu tahu, Yesus
akan hidup di dalam aku.” Mereka punya konsep ini, bahwa Yesus akan melompat
masuk ke dalam mereka. Yesus
hidup di dalam kita melalui apa? Mengendalikan pikiran kita.
Karena orang yang memegang kendali atas pikiran kita, memiliki kita seluruhnya.
Apakah kalian memahami saya? Dan terjadinya orang yang kesurupan itu bila Setan mengontrol secara penuh apanya?
Pikirannya. Karena itu orang tersebut bahkan bisa berbicara dengan apa yang
lain? Suara. Karena Setan memegang kendali atas pikiran orang itu. Ellen White
melanjutkan berkata, “…Mereka
bergerak dengan kuasa yang tidak tampak namun ampuh. Malaikat-malaikat yang
baik adalah roh-roh yang melayani, yang mengerahkan pengaruh surgawi pada hati
dan pikiran; sementara musuh besar jiwa yaitu Iblis, dan malaikat-malaikatnya,
terus-menerus bekerja keras untuk menyempurnakan kebinasaan kita...”
Christ’s Objects Lessons pg 341-342, “When
unconsciously we are in danger of exerting a wrong influence, the angels will
be by our side, prompting us to a better course,
choosing our words for us, and influencing our actions. Thus our influence may
be a silent, unconscious, but mighty power in drawing others to Christ and the
heavenly world.”
Christ’s
Object Lessons hal. 341-342, “Bilamana kita secara tidak sadar hampir mengerahkan pengaruh
yang salah, malaikat-malaikat akan datang ke samping kita, mendorong kita
supaya memilih jalan yang lebih baik, memilihkan kata-kata bagi kita, dan
mempengaruhi tindakan-tindakan kita. Dengan demikian yang mempengaruhi kita
mungkin tidak bersuara, tidak kita sadari, namun itu adalah suatu kekuatan yang
sangat besar untuk menarik orang-orang lain kepada Kristus dan dunia surgawi.”
Testimonies for the Church Vol. 6 pg 285, “Heavenly intelligences are looking on, and when,
imbued with zeal for Christ's honor, we place ourselves in the channel of God's
providence, these heavenly messengers…” listen to this, “…these
heavenly messengers will impart to us a new spiritual power so
that we shall be able to combat difficulties and triumph over obstacles.”
Testimonies for the Church Vol. 6 hal. 285, “Makhluk-makhluk surgawi sedang mengawasi dan bila kita yang
dijiwai dengan semangat untuk kehormatan Kristus, menempatkan diri kita sendiri
pada jalur pemeliharan Allah, utusan-utusan surgawi ini…” dengarkan, “…utusan-utusan surgawi ini akan memberikan kepada kita
suatu kuasa rohani yang baru, sehingga kita akan bisa melawan kesulitan dan
mengalahkan halangan-halangan.”
Final
statement, Youth Instructor, July 5, 1894, “A measure of
the Spirit is given to every man to profit withal. Through the ministry of the
angels, the Holy Spirit is enabled to work upon the mind and heart of the human
agent…” how is the Holy
Spirit enabled to work upon the mind and heart of the human agent? She says
through the ministry of the angels. She continues saying, “…and draw
him to Christ, who has paid the ransom money for his soul, that the sinner may
be rescued from the slavery of sin and Satan. But the Spirit of God does not
interfere with the freedom of the human agent. …”
Pernyataan terakhir, Youth Instructor,
5 Juli 1894, “Suatu takaran Roh diberikan kepada setiap manusia untuk
kebaikannya. Melalui pelayanan para malaikat, Roh Kudus mampu bekerja di
pikiran dan hati manusia yang dipakaiNya…” bagaimana Roh Kudus mampu bekerja
pada pikiran dan hati manusia yang dipakaiNya? Ellen White berkata, melalui
pelayanan para malaikat. Dia melanjutkan, “…dan menariknya kepada Kristus yang telah membayar uang
tebusan untuk nyawanya agar orang berdosa itu boleh diselamatkan dari
perbudakan dosa dan Setan. Tetapi Roh Allah tidak mencampuri kebebasan manusia
itu…”
I hope our study has
helped us understand that God operates the universe and that we can appreciate
the ministration of angels, we can appreciate the way in which God is working
in this world to conquer those who are in the world for Jesus Christ.
Semoga pelajaran kita ini membantu kita memahami Allah yang
mengoperasikan alam semesta dan agar kita bisa mengapresiasi pelayanan para
malaikat, kita bisa mengapresiasi cara kerja Allah di dunia ini untuk
memenangkan mereka yang hidup di dunia ini demi Yesus Kristus.
09 05 16
No comments:
Post a Comment