FINAL MOVEMENTS
Part 01/06 BAGIAN PERTAMA - Stephen Bohr
ADVENTISM’S TROJAN HORSE
We are living in the time of the end.
The fast fulfilling signs of the times declare that the coming
of Christ is near at hand. The days in which we live are solemn and
important, the Spirit of God is gradually but surely being withdrawn from the
earth. The agencies of evil are combining their forces and consolidating.
They are strengthening for the last great crises. Great changes are soon to
take place in our world and the final movements
will be rapid ones.” (Testimonies for the Church Vol. 9 pg. 11).
Kita sekarang
hidup di akhir zaman.
Tanda-tanda
akhir zaman yang menyatakan bahwa kedatangan Kristus sudah sangat dekat, sedang
digenapi dengan cepat. Hari-hari yang sedang kita
jalani sekarang ini adalah masa yang prihatin dan penting. Roh Allah secara
bertahap tapi pasti sedang ditarik dari dunia. Kaki-tangan
kejahatan sedang menggabungkan kekuatan mereka dan membuat konsolidasi. Mereka
sedang memperkuat diri untuk krisis-krisis hebat yang terakhir.
Perubahan-perubahan besar akan segera terjadi di dunia kita, dan aksi-aksi yang terakhir adalah
gerakan-gerakan yang cepat." (Testimonies for the Church
Vol. 9 hal. 11)
Dibuka
dengan doa.
The
title of our study today is Adventism’s Trojan Horse. Now I don’t think I have
to review the story of Troy and how the city of Troy was actually walled to the
heavens, so to speak, a city that was practically invincible, but which
eventually fell not from outward warfare, but from the enemy coming within and
leading to the internal fall of that great city of Troy. I believe that the SDA
church is like that walled city. But I believe that the enemy is also trying to introduce
into the SDA church, a Trojan horse filled with individuals who from within are
seeking to undermine and to destroy what God has raised up.
Judul
pelajaran kita hari ini adalah Kuda Troya Dalam Gereja Advent.
Nah, saya rasa saya tidak perlu mengulangi kisah Troya, dan bagaimana kota tersebut
yang ~ katakanlah dibentengi hingga ke langit ~ suatu kota yang praktis tidak
bisa dikalahkan, tetapi yang akhirnya jatuh bukan karena serangan dari luar,
melainkan dari musuh yang masuk ke dalam, yang mengakibatkan kejatuhan dari
dalam di kota Troya yang sangat besar itu. Saya yakin gereja MAHK itu seperti
kota yang berbenteng itu. Tetapi saya juga yakin musuh sedang berusaha memasukkan ke dalam gereja MAHK
seekor kuda Troya yang dipenuhi oleh orang-orang yang berusaha merongrong dan
menghancurkan dari dalam, apa yang telah dibangun oleh Allah.
And
so in our study this morning, I would like to take a look at what is happening
in the SDA church and what is it that Satan particularly and especially hates
about this church which God has chosen to present His end-time message.
Maka
dalam pelajaran kita pagi ini, saya ingin menunjukkan apa yang sedang terjadi
di gereja MAHK dan apa yang khususnya dan terutama dibenci oleh Setan mengenai
gereja ini, yang telah dipilih Allah untuk menyampaikan pekabaran akhir
zamanNya.
I’d
like to begin by reading a verse which all of us or probably most of us at
least, are acquainted with. Revelation 12:17. Obviously this verse comes at the
very end of the chapter and it’s talking about the end-time remnant which will
live in this world before the second coming of Jesus, and it says this ~ and
I’m reading from the KJV ~ “And the dragon was wroth
with the woman…” the dragon represents Satan, “…the dragon was wroth
with the woman…” that is with the church,
“…and went to make war with
the remnant of her seed…” in other words the last remaining portion of her seed, the
end-time remnant if you please. Now, you’ll notice that there are two things
that the dragon or the Devil hates about this remnant. We are told in the last
part of the verse: “…which keep the commandments of God, and have the testimony of
Jesus Christ.”
Two
things which the Devil hates about the end-time remnant church:
1. They keep the commandments of God, and
2. They have the testimony of Jesus Christ.
These
will be the
two targets of the Devil’s warfare in the end of time: the Law and the
testimony of Jesus.
Saya ingin mengawalinya dengan
membacakan satu ayat yang kira-kira kita semua, atau setidaknya kebanyakan dari
kita, cukup mengenalnya,
yaitu Wahyu 12:17. Jelas sekali ayat ini adalah ayat terakhir pasal tersebut,
dan ini berbicara tentang umat sisa akhir zaman yang akan hidup di dunia ini
sebelum kedatangan kedua Yesus, dan inilah katanya ~ saya membacakan dari KJV ~
“Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu…” naga
itu mewakili Setan, “…marahlah naga itu kepada perempuan
itu…” yaitu kepada gereja, “…lalu
pergi memerangi keturunannya yang sisa…” dengan kata lain keturunannya yang paling akhir tersisa,
katakanlah umat sisa akhir zaman. Nah kalian akan melihat ada dua hal dari umat
sisa ini yang dibenci oleh naga itu atau Iblis, kita mendapat tahu dari bagian
akhir ayat ini, “…yang memelihara perintah-perintah Allah
dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.” [KJV yang diindonesiakan].
Dua hal yang dibenci Iblis dari gereja
sisa akhir zaman ini adalah:
1. Mereka
memelihara perintah-perintah Allah, dan
2. Mereka
memiliki kesakisan Yesus Kristus.
Inilah
kedua sasaran penyerangan Iblis pada akhir zaman: Hukum Allah dan kesaksian
Yesus.
Now, perhaps I would like to read it, but I’d like to anyway,
what is the testimony of Jesus. Revelation 19:10 defines the testimony of
Jesus. We are told there in Revelation 19:10, “And I fell at his feet…”
that is of an angel “…to worship him. But he said to me, ‘See that you do not do that! I am your fellow servant,
and of your brethren who have the testimony of Jesus. Worship God! For the
testimony of Jesus is the Spirit of prophecy.’"
What
is the
testimony of Jesus? It is the Spirit of prophecy.
And
you’ll notice that this verse says that the brothers of John have the testimony of Jesus.
Nah, mungkin saya ingin membacakannya,
saya akan membacakannya, apa itu kesaksian Yesus. Wahyu 19:10 menjelaskan
tentang kesaksian Yesus. Kita mendapat tahu di sini, di Wahyu 19:10, “Maka tersungkurlah aku di depan kakinya…” yaitu kaki malaikat, “… untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: ‘Pastikan engkau tidak berbuat demikian! Aku
adalah sesama hamba seperti engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus.
Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah Roh nubuat.’" [KJV yang diindonesiakan].
Jadi, apa itu kesaksisan Yesus? Itu adalah Roh nubuat.
Dan kalian melihat ayat ini berkata
bahwa saudara-saudara seiman Yohanes
memiliki kesaksian Yesus.
Now,
go with me to Revelation 22:8-9. Once again the same idea, an angel appears to
John and John falls to the earth to
worship him, verse 8, “Now
I, John, saw and heard these things. And when I heard and saw, I fell down to
worship before the feet of the angel who showed me these things. 9 Then
he said to me, ‘See that you do
not do that. For I am your
fellow servant, and of your brethren the prophets, and of those who keep the
words of this book. Worship God.’"
Now,
if you compare Revelation 19:10 and 22:9, we’ll find something very
interesting.
·
In Revelation 19:10 we
are told that the brethren of John have the
testimony of Jesus which is the spirit of prophecy.
·
In Revelation 22:9 we
are told that the brethren of John are prophets.
I
don’t know whether you’ve caught that. But really the brethren of John have the
testimony of Jesus, and the brethren of John are prophets ~ in other words the
two things which the Devil is going to hate about the end-time remnant is,
first of all, they keep the commandments of God, they keep the Law of God; and
secondly, they have the testimony of Jesus which is the gift of prophecy.
Sekarang, marilah bersama saya ke Wahyu 22:8-9.
Sekali lagi konsep yang sama. Seorang malaikat muncul kepada Yohanes, Yohanes
tersungkur ke bumi untuk menyembahnya, ayat 8, “Dan aku, Yohanes, telah
mendengar dan melihat hal-hal itu. Dan ketika aku mendengar dan melihatnya, aku
tersungkur untuk menyembah di depan kaki malaikat yang telah menunjukkan hal-hal itu kepadaku. 9 Lalu ia berkata kepadaku: ‘Pastikan engkau tidak berbuat demikian! Karena aku adalah sesama hamba
seperti engkau dan saudara-saudaramu para nabi, dan dari semua yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!" [KJV yang diindonesiakan]
Nah, jika kita membandingkan Wahyu 19:10 dan 22:9,
kita mendapatkan sesuatu yang sangat menarik.
·
Di Wahyu 19:10 kita mendapat tahu bahwa saudara-saudara Yohanes memiliki
kesaksian Yesus Kristus, yang adalah Roh nubuat.
· Di Wahyu
22:9 kita mendapat tahu bahwa saudara-saudara
Yohanes adalah nabi-nabi.
Saya tidak tahu apakah kalian bisa menangkapnya,
tetapi memang benar saudara-saudara Yohanes memiliki kesaksian Yesus,
dan saudara-saudara Yohanes adalah nabi-nabi ~ dengan kata lain, kedua hal yang
akan dibenci Iblis pada umat sisa akhir zaman, yang pertama adalah faktanya
mereka memelihara perintah-perintah Allah, mereka memelihara hukum Allah; dan
yang kedua mereka memiliki kesaksian Yesus yaitu Roh nubuat.
Now
we usually think of the end-time warfare against the church as the warfare of
unbelievers against believers: those who are outside warring against those who
are inside the church. But as I look at Scripture, I find that the
greatest enemies of God’s people in the course of human history, had come not
from without but from within. That’s why the spirit of prophecy tells
us we have much more to fear from those who are within than from those who are
without. Let me just review some biblical examples as to the dangers within ~
the Trojan horse, if you please.
Nah,
biasanya kita menganggap bahwa peperangan akhir zaman terhadap gereja adalah
peperangan antara mereka yang tidak percaya Allah melawan pihak yang percaya
Allah: mereka yang berada di luar, berperang melawan mereka yang berada di
dalam gereja. Tetapi jika saya memeriksa Firman Tuhan, saya mendapatkan musuh terbesar umat Allah
sepanjang sejarah manusia, tidak datang dari luar, melainkan dari dalam.
Itulah mengapa Roh nubuat mengatakan kepada kita bahwa kita harus lebih takut
kepada mereka yang berada di dalam daripada mereka yang berada di luar. Saya
akan mengulang beberapa contoh dari Alkitab mengenai bahaya yang berada di
dalam ~ katakanlah kuda Troya itu.
We
have the story of Cain and Abel. Cain was a believer, he raised up an altar, he
worshiped God, he brought an offering even though it was not the offering God had
asked for, he was religious. And yet the Bible tells us that Cain arose ~ the
believer arose ~ and he killed his very own brother.
Ada
kisah Kain dan Habel. Kain percaya kepada Allah, dia membangun mezbah, dia
menyembah Allah, dia membawa persembahan walaupun itu bukan persembahan yang
diminta Allah, Kain itu relijius. Namun Alkitab mengatakan kepada kita bahwa
Kain bangkit ~ orang yang percaya Allah ini bangkit ~ dan dia membunuh adiknya
sendiri.
You
look at the story of the prophets in the Old Testament, every single one of the
prophets was despised by the very people that they were sent to witness to. In
other words the enemies were not the Philistines, the Babylonians, the
Egyptians, or other nations from outside Israel, the greatest enemies of the
prophets were found within the holy community, within those who claim to be the
people of God.
Lihatlah
pada kisah para nabi di Perjanjian Lama, semua nabi tanpa kecuali, dibenci oleh
orang-orang kepada siapa nabi-nabi itu dikirim untuk memberikan kesaksian.
Dengan kata lain, musuh-musuh mereka bukanlah bangsa Filistin, bangsa Babilon,
bangsa Mesir, atau bangsa-bangsa lain di luar Israel. Musuh terbesar nabi-nabi
itu ditemukan di dalam komunitas yang kudus, di antara mereka yang mengaku
sebagai umat Allah.
We
can talk about Jesus, He was betrayed by one of His own disciples, who was
within the inner circle of the disciples. Jesus was delivered to the Romans for
crucifixion by the very people that He came to this world to save. In other
words the enemies of Jesus were not the Romans, were not outsiders. The enemies
of Jesus were those within the covenant community, within the inner circle.
Kita
bisa berbicara tentang Yesus. Dia dikhianati oleh salah satu murid-muridNya
sendiri, yang termasuk lingkaran dalam para murid. Yesus diserahkan kepada
orang Roma untuk disalibkan justru oleh orang-orang yang mau diselamatkanNya
dengan datang ke dunia ini. Dengan kata lain, musuh-musuh Yesus bukanlah
orang-orang Roma, bukanlah orang-orang luar. Musuh-musuh Yesus adalah mereka
yang berada di dalam komunitas perjanjian, dari lingkaran dalam.
Time
and again in the New Testament we find this idea of the enemy within [10’02].
That the
primary danger for God’s people is not from outsiders but from insiders.
Allow me to read you some passages from the writings of some New Testament
authors other than Jesus on this phenomena of danger from within.
Berkali-kali
di Perjanjian Baru kita mendapatkan konsep adanya musuh dari dalam ini. Bahwa bahaya primer bagi umat Allah
bukanlah datang dari orang-orang luar, tetapi datang dari orang-orang dalam.
Izinkan saya membacakan beberapa teks dari tulisan-tulisan Perjanjian Baru
selain Yesus, mengenai fenomena bahaya dari dalam ini.
Acts
20:29-30, here the apostle Paul is speaking to the elders at Ephesus, he
was about to leave and notice what he
says there in Acts 20:29-30, he says, “For
I know this, that after my departing shall grievous wolves enter in among you, not sparing
the flock.
…” And now notice what he says, “…30 Also of your own selves
shall men arise, speaking perverse things, to draw away disciples after them…”
notice from among “your own selves” from among
the elders, the apostle Paul is saying here, in Ephesus, will arise a
group who will speak “…perverse things, to draw
away disciples after them.”
Kisah 20:29-30, di sini rasul Paulus
berbicara kepada ketua-ketua gereja Efesus. Rasul Paulus akan meninggalkan
mereka dan perhatikan apa katanya di sana di Kisah 20:29-30, katanya, “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas
akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu…” dan sekarang perhatikan apa katanya, “…30 Bahkan dari
antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, membawakan
ajaran-ajaran palsu, dengan tujuan menarik murid-murid dari jalan yang benar supaya
mengikut mereka. [KJV
yang diindonesiakan]…” perhatikan “…dari antara kamu sendiri…” dari
antara para ketua, itulah kata rasul Paulus di sini, di
gereja Efesus akan muncul suatu kelompok yang akan “…membawakan
ajaran-ajaran palsu, dengan tujuan menarik murid-murid dari jalan yang benar supaya
mengikut mereka.”
2
Timothy 3:1-5, very well known passage, as
a catalog of end-time sins. The apostle Paul says this, “This know also, that in
the last days perilous times shall come. 2 For men shall be lovers
of their own selves, covetous, boasters, proud, blasphemers, disobedient to
parents, unthankful, unholy, 3 Without natural affection, trucebreakers, false accusers,
incontinent, fierce, despisers of those that are good, 4 Traitors,
heady, highminded, lovers of pleasures more than lovers of God…”
and you say, “Well, that’s speaking
about the people outside the church, that’s speaking about worldlings.” You’d
think that, think again. Because the last part of verse 5 says, “… 5 Having a…” what? “…a form of godliness, but
denying the power thereof: from such turn away.”
A
group practicing this catalogue of sins who have the form of godliness, but lack the power
of godliness. This must be a group of people which we would call “the enemy within”.
2 Timotius 3:1-5, teks yang sangat
terkenal, sebagai katalog atau daftar dosa-dosa akhir zaman. Rasul Paulus
berkata demikian, “Ketahuilah juga bahwa pada hari-hari terakhir akan datang
masa yang berbahaya. 2 Karena manusia akan mencintai dirinya sendiri
dan serakah, membual, sombong, memfitnah, tidak patuh kepada orangtua, tidak tahu berterima kasih, tidak saleh, 3 tidak tahu mengasihi, pelanggar kedamaian yang sudah disetujui, pelontar tuduhan palsu, mesum, garang, membenci apa yang baik, 4 pengkhianat,
tidak berpikir panjang, sok tahu, mencintai kesenangan lebih daripada mencintai Allah…” Dan kalian berkata, “Nah, itu berbicara
tentang orang-orang di luar gereja, itu berbicara tentang orang-orang dunia.”
Jika itu pikiran kalian, sebaiknya kalian berpikir lagi. Karena bagian akhir
ayat 5 berkata, “…5 memiliki…”
apa? “…suatu
bentuk kesalehan namun tidak mengakui kuasanya. Dari orang-orang seperti ini,
berpalinglah.”
[KJV yang diindonesiakan].
Suatu kelompok yang mempraktekkan
daftar katalog dosa ini, yang memiliki
bentuk kesalehan tetapi tidak memiliki kuasa kesalehan, ini
pasti suatu kelompok manusia yang bisa
kita sebut “musuh dalam selimut.”
Notice
also 2 Peter 2:1-2, it says, “But there were false
prophets also among the people…” did you catch that? “…there were false prophets also
among the people, even as there shall be false teachers among you, who privily
shall bring in damnable heresies, even denying the Lord that bought them, and
bring upon themselves swift destruction. 2 And many shall follow
their pernicious ways; by reason of whom the way of truth shall be evil spoken
of.”
Once
again the idea from within the covenant circle, in the church arising groups of
individuals who will teach damnable heresies, who will lead people within the
church astray from the truth of God.
Perhatikan
juga 2 Petrus 2:1-2, dikatakan, “Sebagaimana ada nabi-nabi palsu dahulu di tengah-tengah
umat Allah…” apakah
kalian menangkapnya? “…ada
nabi-nabi palsu dahulu di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara
kamu akan ada guru-guru palsu yang secara
sembunyi-sembunyi memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan,
2 bahkan yang menyangkal Tuhan yang telah menebus mereka, dan dengan
jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka sendiri. 2 Banyak orang akan
mengikuti jalan mereka yang mencelakakan, dan karena itulah Jalan Kebenaran akan dihujat.”[KJV yang diindonesiakan].
Sekali
lagi, konsep dari dalam lingkungan perjanjian, di dalam gereja muncul
kelompok-kelompok individu yang akan mengajarkan doktrin-doktrin sesat yang
mencelakakan, yang akan membawa orang di dalam gereja tersesat dari kebenaran
Allah.
Another
example is 1 John 2:18-19 where we find John who is writing probably around the
same time the book of Revelation is written, saying these words: “Little children, it is the last time: and as ye have heard that
antichrist shall come, even now are there many antichrists; whereby we know
that it is the last time…” now notice this, “…19 They went out from us,
but they were not of us; for if they had been of us, they would no doubt have
continued with us: but they went out, that they might be made manifest that
they were not all of us.”
Notice
that they
belonged to the circle of believers, but they went out, they left the way of
the truth.
Contoh yang lain lagi ada di 1 Yohanes
2:18-19 di mana kita dapati Yohanes menulis kira-kira seputar waktu yang sama
kitab Wahyu ditulis, demikian kata-katanya, “Anak-anakku, waktu ini
adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, bahwa antikristus itu akan datang, dan bahkan sekarang
banyak antikristus telah datang. Itulah tandanya
kita tahu, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir…” sekarang
perhatikan ini, “…19 Mereka sudah keluar dari kita,
tetapi mereka memang bukan dari kita; sebab andai mereka tadinya
memang orang kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita.
tetapi mereka
keluar, supaya menjadi nyata bahwa tak seorang
pun dari mereka adalah orang kita.”
Perhatikan bahwa mereka termasuk lingkaran orang-orang percaya, tetapi
mereka sudah keluar, mereka telah meninggalkan jalan kebenaran.
Not
only then do we find in the story of Cain and Abel, in the story of the
prophets, in the story of Jesus that the primary enemy was within [14’38] we
find it also in apostolic times where they speak about what’s going to happen
at the end of time. We can talk about the Middle Ages. It’s interesting the
greatest enemies of God’s people during the Middle Ages was a church that
claimed to be the true church of Jesus Christ on earth. They rounded up God’s
people and they slew them by the millions, believing that they were doing the
will of God. In other words it was a case of Christians killing other
Christians during the Middle Ages, that’s a lot closer than biblical
times.
Jadi
bukan saja kita temukan dalam kisah Kain dan Habel, dalam kisah para nabi,
dalam kisah Yesus, bahwa musuh primer adalah yang ada di dalam, kita juga
mendapatinya di zaman apostolik saat mereka berbicara tentang apa yang akan
terjadi pada akhir zaman. Kita bisa berbicara tentang Abad Pertengahan.
Menarik, musuh terbesar umat Allah di zaman Abad Pertengahan adalah sebuah
gereja yang mengklaim sebagai gereja Yesus Kristus yang sejati di dunia. Mereka
menangkapi umat Allah dan membunuhnya dalam jumlah jutaan, meyakini bahwa
mereka sedang melakukan kehendak Allah. Dengan kata lain, itu adalah kasus orang Kristen membunuh orang Kristen
lainnya selama Abad Pertengahan, dan itu jauh lebih dekat dengan
zaman kita ketimbang era Alkitab.
The final Antichrist
will be like Judas according to Scripture,
it’s not going to be some outsider who is going to blaspheme openly the God of
heaven. 2 Thessalonians chapter 2 calls him the son of perdition, the very name
which was given to Judas. In other words the end-time Antichrist is going to be like Judas,
he is going to be a member of the Christian inner circle. He is not
going to be an unbeliever, he is going to be a believer, and a system, will be
a system of beliefs.
Menurut
Firman Tuhan, Antikristus yang
terakhir akan menyerupai Yudas. Dia bukanlah orang luar yang
akan menghujat Allah Surgawi secara terbuka. 2 Tesalonika pasal 2 menyebutnya
“anak durhaka” ( terjemahan yang lebih tepat adalah “anak kebinasaan”), sebutan
yang sama yang diberikan kepada Yudas. Dengan kata lain, Antikristus akhir zaman akan serupa dengan Yudas, dia
adalah anggota lingkaran dalam Kristen. Dia bukanlah orang tidak
beriman, dia adalah orang beriman, dan suatu sistem, suatu sistem keyakinan.
In
fact in the very end-time if you’ll go with me to John 16:1-2, those that
believe they are following true religion will actually think they are doing God
a favor by persecuting His people. It says in John 16:1-2 “’These things I have spoken to you…” here Jesus is speaking “…that you should not
be made to stumble. 2 They will put you out of the synagogues…” they must be religious people if they cast you out of
synagogues, today we would call them churches, “…yes, the time is coming that whoever kills you will think
that he offers God service.”
So
I believe that in the end-time there is going to be a Trojan horse within the
SDA church. And our greatest enemies are not the Beast and the false
prophets ~ although they are real
enemies and in these series we are going to talk about them ~ but our
greatest enemies are to be found within our own hearts first of all,
our own sinful hearts, but also by individual within the church, who claim to
be followers of Jesus but are really not. We are really repeating the
history of ancient Israel.
Bahkan
pada ujung akhir zaman, jika kalian bersama saya ke Yohanes 16:1-2, mereka yang
meyakini mereka sedang mengikuti agama yang benar akan menganggap bahwa mereka
membuat Tuhan senang dengan menganiaya umatNya. Dikatakan di Yoh 16:1-2, "Semuanya ini Kukatakan kepadamu…” di sini Yesus sedang berbicara, “…supaya kamu jangan jatuh. 2 Kamu akan dikeluarkan dari sinagog…” ini tentunya orang-orang relijius jika
mereka yang mengeluarkan kita dari sinagog, yang hari ini kita sebut gereja, “…ya akan datang saatnya bahwa siapa pun yang membunuh kamu akan menyangka
bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.” [KJV yang diindonesiakan].
Jadi
saya yakin di masa akhir akan ada kuda Troya di dalam gereja MAHK. Dan musuh
terbesar kita bukanlah Binatang itu (dari Wahyu 13), dan nabi-nabi palsu ~ walaupun
mereka adalah musuh-musuh yang nyata dan di dalam seri ini kita akan membahas
tentang mereka ~ tetapi musuh terbesar kita akan didapati pertamanya di dalam hati kita
sendiri, hati kita yang berdosa; dan juga pada individu-individu di dalam
gereja yang mengklaim sebagai pengikut Yesus namun sebenarnya bukan.
Kita sebenarnya sedang mengulangi sejarah Israel kuno.
Do
you know that everytime that Israel murmured and complained against God it was
caused by a group that was known as the mixed multitude? They were individuals
who joined Israel to escape the plagues of Egypt, not because their hearts were
with Israel, but because they wanted to be blessed with Israel, and because
they wanted to escape the judgments upon Egypt, they joined Israel, and they
were the cause of one problem after another. Every single murmuring that came
out in Israel was caused by the mixed multitude who were with Israel, but did
not truly belong to Israel.
Is
it going to be any different in the end-time? Absolutely not.
Tahukah
kalian setiap kali Israel bersungut-sungut dan mengeluh kepada Allah itu
diakibatkan oleh suatu kelompok yang dikenal sebagai kelompok campuran? Mereka
adalah individu-individu yang bergabung dengan Israel supaya lolos dari tulah
Mesir, bukan karena hati mereka berpihak ke Israel tetapi karena mereka ingin
diberkati bersama-sama Israel dan karena mereka ingin lolos dari penghakiman
Mesir, maka mereka bergabung dengan Israel. Dan mereka inilah penyebab masalah,
dari satu masalah ke masalah yang lain. Setiap sungut-sungut yang keluar dari
Israel disebabkan oleh kelompok campuran ini yang ada bersama Israel namun yang
tidak benar-benar termasuk Israel.
Apakah
nanti pada akhir zaman itu akan berbeda? Sama sekali tidak.
Now the primary passage that I would
like for us to look at in our study today is found in Matthew chapter 7. Following the same thing of end-time
Christians claiming to serve God, end-time Adventists claiming to serve God, but at
the same time not truly serving God, is found especially in this
passage that we are going to analyze. Matthew 7 and I would like to begin
reading at verse 15. Matthew 7:15, notice carefully what Jesus says, “Beware
of false prophets…” does that have anything to do with
Revelation 12:17? I want you to notice the connection.
“…Beware of false prophets, who come to you in…” what? “…in sheep's clothing…” shall we say ‘sheep skin’, you’d
think? “…Beware of false prophets who come to you
in sheep’s clothing, but inwardly they are ravenous wolves. …”
Now let
me ask you what did the skins represent that God used to clothe Adam and Eve
after they sinned? Two lambs were slain. God took the skins and He covered the
nakedness of Adam and Eve. By that method God was showing that He was covering
the unrighteousness of Adam and Eve, with the spotless righteousness of Jesus.
Now, if these
false prophets are clothed in sheep’s skins, it must mean that they claim
to follow whom? That they claim to follow Jesus. And they must claim to have the
righteousness of Jesus in their lives because they are covered with the
skins of the lamb, and the lamb represents whom? The lamb represents Jesus.
These are not unbelievers, they are what? They are believers. But there is a
contradiction between the outward profession and the inward condition.
Nah, teks
utama yang saya mau kita simak dalam pelajaran kita hari ini ada di Matius
pasal 7. Mengikuti pola yang sama sebagaimana orang Kristen akhir zaman mengaku
mengabdi kepada Allah, orang
Advent akhir zaman juga mengaku mengabdi kepada Allah, tetapi pada waktu yang
sama tidak benar-benar mengabdi kepada Allah. Ini khususnya ada
pada teks yang akan kita analisa. Matius 7, dan saya ingin mulai membaca dari
ayat 15. Matius 7:15, perhatikan baik-baik apa kata Yesus, “Waspadalah terhadap nabi-nabi
palsu…” apakah ini ada kaitannya dengan Wahyu 12:17? Saya mau kalian
melihat koneksinya. “…Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu, yang
datang kepadamu dengan…” apa? “…dengan kulit domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah
serigala yang buas.”
Sekarang coba
saya tanya, kulit itu melambangkan apa, yang dipakai Allah untuk memberi
pakaian kepada Adam dan Hawa setelah mereka berdosa? Dua ekor domba disembelih,
Allah mengambil kulitnya dan Dia menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa. Dengan
cara itu Allah menunjukkan bahwa Dia menutupi ketidakbenaran Adam dan Hawa
dengan kebenaran Yesus yang tidak bernoda. Nah, jika nabi-nabi palsu ini memakai kulit domba, itu pasti
berarti mereka mengaku mengikuti siapa? Mereka mengaku mengikuti Yesus. Dan tentunya
mereka menklaim memiliki kebenaran Yesus dalam hidup mereka, karena
mereka ditutupi oleh kulit domba, sedangkan domba itu melambangkan siapa? Domba
melambangkan Yesus. Mereka ini bukanlah orang tidak beriman. Mereka adalah apa?
Mereka orang beriman. Tetapi ada kontradiksi antara profesi lahiriah mereka
dengan kondisi batiniah mereka.
Now let’s
continue to verse 16, how can we detect that these are wolves and not truly
followers of Jesus who are covered with His righteousness. How can you tell?
They say they are Christians, they probably come to church, they go through all
of the religious ceremonies, but there is something wrong. How can we detect
the fact that even though they are covered supposedly with the skins of lambs,
which represents what? The righteousness of Christ, but they are really not
that at all. We find the answers starting with verse 16. It says,
“…16 Ye shall know them by their faith?…” what does it say? You shall know them by their what?
“…by their fruits. Do men gather grapes of thorns or figs of
thistles?…” Any of you ever gathered grapes from
thorns? Pastor Jensens gave me some figs this morning, you get figs from
thistles? I don’t think so. You get them from a fig tree.
“…17 Even so, every good tree bringeth forth good fruit, but
a corrupt tree bringeth forth evil fruit…”
let me ask you is the problem with
the fruit or the problem with the tree? You tell me, is the problem with the
fruit or with the tree? The problem is with the tree, the problem is not with
the fruit, it’s with the tree. If the tree is right, the fruit is right. But
with these false prophets, the fruit is what? Wrong. They claimed to come from
a good tree, but their fruit reveals that there is something wrong with the
nature of their tree or with their simple nature if you please.
It
continues saying, “….18 A good tree cannot bring
forth evil fruit…” so if somebody tells you he is a follower of Jesus and
lives like the Devil, you have reason to wonder. “…A good tree cannot bring forth evil fruit, neither can a corrupt
tree bring forth good fruit. 19 Every tree that bringeth not forth good fruit is hewn down, and
cast into the fire…” and then we have the repetition of the same thought with
which this passage began, “…20 Wherefore by their fruits ye shall…”
what? “…ye shall know them.”
Sekarang, marilah kita lanjutkan ke ayat 16, bagaimana kita bisa
mendeteksi bahwa ini adalah serigala dan bukan pengikut Yesus yang ditutupi
oleh kebenaranNya? Bagaimana kita bisa membedakan? Mereka bilang mereka orang
Kristen, kira-kira mereka pergi ke gereja, mereka mengikuti semua upacara
relijius, tetapi ada yang tidak benar. Bagaimana kita bisa mendeteksi faktanya
bahwa walaupun mereka tertutup sepertinya oleh kulit domba ~ yang melambangkan
apa? Kebenaran Kristus ~ tetapi sesungguhnya mereka sama sekali bukanlah itu.
Kita mendapat jawabannya mulai dari ayat 16. Dikatakan, “16 Kamu akan mengenal mereka dari imannya?…” apa
katanya? Kamu akan mengenal mereka dari apanya? “…dari buahnya. Apakah orang mengumpulkan buah
anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?…” apakah ada dari kalian yang pernah
mengumpulkan buah anggur dari semak duri? Tadi pagi Pastor Jensens memberi saya
buah ara, apakah kalian mendapatkan buah ara dari rumput berduri? Saya rasa tidak.
Kita mendapatkannya dari pohon ara. “…17 Demikianlah setiap pohon
yang baik menghasilkan buah yang baik, tetapi
pohon yang rusak menghasilkan buah yang jahat.”
Coba saya tanya apakah masalahnya ada pada buahnya atau
masalahnya ada pada pohonnya? Silakan kalian jawab, apakah masalahnya ada pada
buahnya atau pada pohonnya? Masalahnya ada pada pohonnya, masalahnya bukan pada
buahnya, tapi pada pohonnya. Jika pohonnya benar, buahnya benar. Tetapi dalam
hal para nabi palsu ini, buahnya bagaimana? Buahnya salah. Mereka mengaku
berasal dari pohon yang baik, tetapi buah mereka menyatakan bahwa ada yang
salah dengan kondisi pohon mereka atau katakanlah, dengan kondisi alami mereka.
Selanjutnya dikatakan, “18 Pohon yang baik itu tidak bisa menghasilkan
buah yang jahat…” jadi jika ada yang mengatakan kepada
kalian dia seorang pengikut Yesus tetapi hidupnya seperti Iblis, kalian punya
alasan untuk curiga. “…Pohon yang baik itu tidak bisa menghasilkan buah yang jahat,
demikian pula pohon yang rusak tidak bisa menghasilkan buah yang baik. 19
Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang
ke dalam api…” lalu
kita melihat konsep yang ada di awal teks ini, diulangi lagi, “…20 Jadi dari
buahnyalah kamu akan…” apa? “… kamu akan mengenal
mereka.” [KJV yang diindonesiakan].
Now
the question is, what is meant by “the fruits”. What are these fruits where you can
distinguish false prophets from true prophets, where you can distinguish
the true from the counterfeit? What are these fruits?
Well,
we are all acquainted with the passage in Galatians chapter 5 where it speaks
about the fruits of the Spirit. But do you know that the opposite side of the fruits of the
Spirit is called the works of the what? The works of the flesh.
In
other words the fruits that Jesus is talking about, “by their fruits
ye shall know them”, is really the same as the works of the flesh
or the fruits of the Spirit. Now, let’s notice what those works of the flesh
are, because these individuals they claim to be followers of Jesus, they claim
to be covered by the righteousness of Christ. They claim to be Christians
according to this passage but they have a fruit problem which means that they
have a tree problem. Are you understanding what I am saying?
Sekarang
pertanyaannya adalah, apa yang dimaksud dengan “buahnya”? Apakah buah-buah ini
yang bisa dipakai untuk membedakan nabi-nabi yang palsu dari nabi-nabi yang
benar, yang bisa membedakan yang asli dari yang palsu? Apakah buah-buah itu?
Nah,
kita semua sudah kenal teks di Galatia pasal 5 yang berbicara tentang buah-buah
Roh. Tetapi tahukah kalian bahwa lawan
dari buah-buah Roh disebut perbuatan apa? Perbuatan daging.
Dengan
kata lain, buah-buah yang dibicarakan Yesus “dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” sebenarnya sama dengan perbuatan daging atau
buah-buah Roh.
Sekarang,
marilah kita simak apakah perbuatan daging itu, karena orang-orang tersebut
yang mengaku sebagai pengikut Yesus, mereka mengklaim telah dibungkus oleh kebenaran
Kristus. Menurut teks ini mereka mengklaim sebagai orang Kristen, tetapi mereka
punya masalah dengan buah-buah mereka, yang berarti mereka punya masalah dengan
pohon mereka. Apakah kalian paham apa yang saya katakan?
Now notice Galatians 5:19-21, we are talking about the fruits or
the works of the flesh. Same thing. The
evil fruits of these who claim to follow Jesus and in Galatians chapter 5 is
called the works of the flesh. By the way, the flesh is the bad tree. The life that
is controlled by the Holy Spirit, produces the fruits of the Spirit. The life
that is controlled by the flesh, produces the works of the flesh. Notice what
the apostle Paul says in Galatians 5:19, “Now the works of the flesh are manifest…”
these are the fruits of these false prophets: “…which are these;
Adultery, fornication…” by the way this applies to whether you know, you committed
adultery or you committed adultery in your mind. You know one of the huge
problems in the world today is the problem of pornography, big problem, even
among ministers. It’s amazing. So it says, “…adultery, fornication, uncleanness,
lasciviousness…” that’s a word that means lewdness. “…20 Idolatry, witchcraft…”
by the way the word in Greek is φαρμακεία
[pharmakeia] where we get the word “pharmacy” from.
So what relationship is
there? Well, the fact is, those who practiced Spiritualism, usually took
substances to get them high in order to
practice their witchcraft. That is in ancient times. He continues saying, “…hatred, variance…” that
means discord, “…emulations…” jealousy in other words, “…wrath…” bits of rage,
“…strife, seditions,
heresies, 21 Envyings, murders, drunkenness, revellings…”
that’s referring to party animals,
it’s the word “orgies” that’s really what it means. And he hasn’t given us the
complete list because he says, “…and such like…”
now this is only a partial list, the
apostle Paul says, of the works of the flesh. He says,
“…of the which I tell you before, as I have also told you in time
past, that they which do such things shall not inherit the kingdom of God…”
I want you to remember that
expression. Those who do these things cannot inherit the kingdom of God.
Sekarang perhatikan Galatia 5:19-21,
tadi kita bicara tentang buah-buah atau perbuatan daging. Hal yang sama.
Buah-buah jahat mereka yang mengaku sebagai pengikut Yesus, di Galatia 5
disebut perbuatan daging. Ketahuilah, daging
itulah pohon yang tidak baik. Hidup yang dikendalikan oleh Roh
Kudus, menghasilkan buah-buah Roh. Hidup yang dikendalikan oleh daging,
menghasilkan perbuatan daging. Perhatikan apa kata rasul Paulus di Galatia
5:19, “Sekarang perbuatan daging telah
nyata…” inilah buah-buah para nabi palsu: “…yaitu: perzinahan, percabulan…” ini berlaku untuk apakah seseorang itu
berzinah secara fisik atau di dalam pikirannya. Tahukah kalian salah satu
masalah besar di dunia sekarang ini adalah masalah pornografi? Itu masalah
besar. Bahkan di antara para pendeta. Menakjubkan. Maka dikatakan, “…perzinahan, percabulan, kenajisan, hawa nafsu…” kata ini berarti kemesuman, “…20 penyembahan
berhala, sihir…” katanya
dalam bahasa Greeka adalah φαρμακεία [pharmakeia] dari situ kita mendapat kata “farmasi”. Jadi
apa kaitannya di situ? Nah, faktanya ialah mereka yang mempraktekkan
spiritualisme, biasanya memakai zat-zat untuk membuat mereka “fly” supaya bisa
mempraktekkan sihirnya. Itu di zaman purba. Paulus melanjutkan berkata, “…kebencian, perbedaan…” artinya perselisihan, “…persaingan …” dengan kata lain iri hati, “…amarah…” ledakan-ledakan amarah, “…perkelahian, menghasut, kemurtadan, 21 kedengkian, pembunuhan, kemabukan, pesta pora…” ini mengacu kepada tukang pesta,
khususnya pesta-pesta yang liar. Dan daftar yang diberikan Paulus ini belum
lengkap, karena dia berkata, “…dan sebagainya…” jadi ini hanya sebagian saja yang
didaftarkan rasul Paulus sebagai perbuatan daging. Dia berkata, “…Semuanya itu sudah kuperingatkan kamu di masa lalu -- bahwa mereka yang
melakukan hal-hal demikian, tidak akan mewarisi Kerajaan
Allah.”[KJV yang diindonesiakan].
Saya mau kalian mengingat ungkapan
ini. Mereka yang melakukan hal-hal ini tidak bisa mewarisi kerajaan Allah.
What
are these false prophets doing? They are producing what? They are producing
evil fruits, although they claim to be a good tree. And what about these
fruits? The fruits are the works of the flesh. The same idea that we find in 2
Timothy 3 where we get that long catalog of sins, of those who have the form
of godliness but lack in the power of godliness in their lives.
Apa
yang dilakukan nabi-nabi palsu ini? Mereka menghasilkan apa? Mereka
menghasilkan buah-buah yang jahat walaupun mereka mengklaim sebagai pohon yang
baik. Dan apakah buah-buah itu? Buah-buah itu adalah perbuatan daging.
Konsep
yang sama kita dapati di 2 Timotius 3 di mana ada daftar panjang katalog dosa
mereka yang tampaknya saleh tetapi tidak memiliki kuasa kesalehan di dalam
hidup mereka.
Now
let’s go to Matthew 7:21 continuing this passage. Listen to what these false
prophets are like. They are a bad tree, and they produce bad fruits. But they
want to make themselves look like a what?
Like a good tree. But they can’t, because the fruit is what? evil. Notice
verse 21, “Not every one that saith unto me, ‘Lord, Lord’…”
are these the ones who have the form
of godliness? Yes. Are these the ones who are covered with the skins of a
sheep? In sheep’s clothing? Yes. Do they say “Lord, Lord”? Oh absolutely. They
go to church, they sing the hymns, but there is something wrong with the tree,
something’s wrong with the heart. “…Not everyone that saith unto me, ‘Lord,
Lord’, …” by the way are these Christians? Why would they be calling
Jesus ‘Lord, Lord’ if they weren’t Christians? Can you detect the sense of
urgency? ‘Lord! Lord!’ By the way in the Greek it is in the vocative case which
means it’s an expression of surprise: ‘Lord! Lord!’ “…Not everyone that
saith unto me, ‘Lord, Lord’ shall enter into the
kingdom of heaven…” is that similar to what the apostle Paul said in the
text that we have just read, that those
who do these things shall not what? “Inherit the kingdom of God”. Now Jesus says, not the one who
says, ‘Lord, Lord’ shall “…enter into the kingdom of heaven, but he that…” what?
“…that doeth the will of my Father which is in heaven. …”
So what does it mean to produce good
fruit? It means that you what? You do the will of the Father in heaven.
The false prophets say, ‘Lord, Lord’ but their lives deny their profession. You
look at their lives and their lives contradict what they professed to be,
according to this. Now notice verse 22. “…22 Many will say to me in
that day…” which day is that by the way? What did the previous verse
say? Let’s notice, it says, “…Not
everyone that saith unto me, ‘Lord, Lord’ shall enter into the kingdom of heaven; but he that doeth the
will of my Father which is in heaven…” so which is the date? The day when we
are going to what? Enter the kingdom of heaven. Did you catch that point? So “…many will say to me in that day…” that is the day when we are going to enter the kingdom of
heaven, “…‘Lord, Lord, have we not
prophesied in Thy name?’
…” are these Christians? Did they profess to be Christians,
yes or no? Come on, you can answer. Did they profess to be Christians? If they
didn’t profess to be Christians why would they invoke the name of Jesus?
“…Many will say to me in that day…”
that is the day when it comes to the
point of entering the kingdom of heaven, “…’Lord! Lord! Have we
not prophesied in Thy name? And in Thy name have cast out devils? And in Thy name done many
wonderful works?’…” did they have apparently the gifts of the Holy Spirit? Let
me ask you, is prophecy one of the gifts of the Spirit? In 1 Corinthians
chapter 12? Yes. How about casting out demons? Is that one of the gifts of the
Spirit? How about miracles? Is that one of the gifts of the Spirit? So let me
ask you, did these people apparently have the gifts of the Holy Spirit? Yes,
they did, they had signs and wonders, they prophesied, they cast out devils,
they performed many miracles. And so you say, they had to belong to Jesus
because they are using His name, and they are performing works that appear to
be the work of the Holy Spirit. But is it so? Are there going to be counterfeit gifts of
the Holy Spirit at the end of time, performed by people who claim to follow
Jesus but really are not with Him?
Nah, marilah kita ke Matius 7:21 melanjutkan teks
ini. Dengarkan seperti apa nabi-nabi palsu ini. Mereka adalah pohon-pohon yang
tidak baik, dan mereka menghasilkan buah-buah yang tidak baik. Tetapi mereka
mau membuat diri mereka tampak seperti apa? Seperti pohon yang baik. Namun
mereka tidak bisa karena buahnya bagaimana? Buahnya jahat. Perhatikan ayat 21, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: ‘Tuhan, Tuhan!’…” apakah mereka ini yang tampaknya saleh?
Ya. Apakah mereka ini yang terbungkus
kulit domba? Mengenakan kulit domba? Ya. Apakah mereka yang berkata “Tuhan,
Tuhan”? Betul sekali. Mereka pergi ke gereja, mereka menyanyikan pujian, tetapi
ada sesuatu yang salah dengan pohonnya, sesuatu yang salah dengan hatinya. “…Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu
‘Tuhan, Tuhan!’…” apakah
mereka ini orang Kristen? Mengapa mereka memanggil Yesus “Tuhan, Tuhan!” jika
mereka bukan orang Kristen? Bisakah kalian merasakan suatu nada kepanikan?
“Tuhan, Tuhan!” Ketahuilah kata tersebut dalam bahasa Greeka termasuk kasus
vokatif (= kata benda yang mengidentifikasi atau membedakan suatu benda/orang
dari benda/orang lain, suatu sebutan khusus) yang berarti ini adalah suatu
ungkapan keterkejutan: “Tuhan, Tuhan!” “…Bukan setiap orang yang
berseru kepadaKu ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga…” apakah ini mirip apa yang dikatakan
rasul Paulus di ayat-ayat yang baru kita baca, bahwa mereka yang melakukan
hal-hal ini tidak akan apa? Tidak akan mewarisi kerajaan Surga. Nah, Yesus
berkata, “Bukan yang memanggil ‘Tuhan, Tuhan!’ yang “…akan masuk ke dalam kerajaan Surga, melainkan dia yang…” apa? “…yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga…” Jadi apa artinya menghasilkan buah-buah yang baik? Artinya kita melakukan
apa? Kita melakukan kehendak Bapak di
Surga. Para nabi palsu berkata, “Tuhan, Tuhan!” tetapi hidup
mereka menyangkal profesi mereka. Jika kita pandang hidup mereka, menurut teks
ini, hidup mereka bertolak belakang dengan apa yang mereka akui. Sekarang
perhatikan ayat 22, “…22 Pada hari itu banyak orang akan berseru kepada-Ku…” hari yang mana? Apa kata ayat sebelumnya?
Mari kita simak, ayat sebelumnya berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu
‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga…” jadi hari apa itu? Hari ketika kita
akan apa? Masuk kerajaan Surga. Apakah kalian menangkap poin itu? Jadi “…Pada hari itu banyak orang akan berseru kepadaKu…” itu adalah hari ketika kita akan masuk
ke kerajaan Surga, “…‘Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat dalam nama-Mu…” apakah mereka ini orang Kristen? Apakah
mereka mengaku Kristen, ya atau tidak? Ayolah, kalian bisa menjawab. Apakah
mereka mengaku sebagai orang Kristen? Andaikan mereka tidak mengaku sebagai
orang Kristen untuk apa mereka memanggil nama Yesus? “…Pada hari itu banyak orang akan berseru kepada-Ku…” itu adalah hari ketika tiba saatnya
untuk memasuki kerajaan Surga, “…‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat dalam nama-Mu, dan mengusir setan dengan nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat dalam nama-Mu juga?…” Apakah tampaknya mereka memiliki karunia Roh Kudus?
Coba saya tanya, apakah bernubuat itu salah satu karunia Roh? Di 1 Korintus
pasal 12? Ya. Bagaimana dengan mengusir
setan, apakah itu salah satu karunia Roh? Bagaimana dengan membuat mujizat?
Apakah itu salah satu karunia Roh? Jadi coba saya tanya, apakah orang-orang ini
tampaknya memiliki karunia-karunia Roh Kudus? Ya, betul. Mereka membuat
tanda-tanda dan keajaiban, mereka bernubuat, mereka mengusir setan, mereka
membuat banyak mujizat. Maka kalian berkata, mereka pasti adalah milik Yesus
karena mereka memakai namaNya, dan mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
tampaknya seperti pekerjaan Roh Kudus. Tetapi apa benar begitu? Apakah akan ada karunia-karunia Roh Kudus
palsu pada akhir zaman, yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku mengikuti
Yesus tetapi sebenarnya tidak bersamaNya?
You know this should lead us to think about what many
others are saying, “Oh, why can’t we be like other churches? They have healings
and they speak in tongues, and they get all excited, and they dance in the
aisles, and they jump around, they show enthusiasm.” Listen, folks, none of
that is proof that it is of God, because this passage tells us that
this group that claims the name of
Jesus, they actually prophesy, they actually cast out demons, they actually
perform miracles, but they are not gifts of God’s people.
You say, “How do you know that? Maybe they were with God,
when they did the miracles and the signs they were with God, and then they went
astray.” Not so. They weren’t with God when they were performing those acts.
You say, “How do we know that?” Notice what we find in
verse 23, it says, “…23 And then will I profess unto them…”
this is Jesus speaking, “…‘I…” what? I can’t hear you, “…I…” what? “…I never knew you…” So were they once with God? And they
did these signs and wonders when they were with God and then they went astray?
A! A! Because Jesus says, “…I never…”
what? “…I never knew
you…”
Kalian tahu, ini harus membawa kita merenung apa
yang banyak dikatakan orang, “Oh, mengapa kita tidak bisa seperti gereja-gereja
lain? Mereka memiliki penyembuhan, mereka berbicara dengan bahasa lidah, dan
mereka semuanya bergairah, mereka menari di lorong-lorong deretan kursi, mereka
melompat-lompat, mereka menunjukkan entusiasme.”
Dengarkan, Saudara-saudara, tak satu pun dari semuanya itu adalah bukti bahwa asalnya
dari Allah, karena ayat-ayat ini mengatakan kepada kita bahwa
kelompok ini mengklaim nama Yesus, mereka sampai bernubuat, mereka benar-benar
mengusir setan, mereka sungguh-sungguh membuat mujizat, tetapi ini bukanlah karunia dari umat Allah.
Kalian berkata, “Dari mana Anda tahu? Barangkali
mereka tadinya bersama-sama Allah ketika mereka melakukan mujizat-mujizat dan
tanda-tanda itu mereka bersama Allah kemudian mereka tersesat?”
Tidak begitu. Mereka
tidak bersama-sama Allah ketika mereka melakukan semua perbuatan itu.
Kalian berkata, “Dari mana kita tahu?”
Perhatikan apa yang kita temukan di ayat 23,
dikatakan, “Pada waktu itulah Aku akan menyatakan kepada mereka…” yang
berbicara ini Yesus, “…’Aku…”
apa? Saya tidak dengar, “…’Aku…” apa? “…’Aku tidak pernah mengenal kamu!’…” Jadi apakah mereka pernah bersama-sama
Allah? Dan apakah mereka melakukan semua tanda dan mujizat ini selagi mereka
masih bersama-sama Allah, lalu kemudian mereka tersesat? Tidak. Karena Yesus
berkata, “…Aku tidak pernah mengenal kamu…”
Now, allow me to ask this question, when is this scene
going to take place? When this group of people are going to be saying, “Lord,
Lord” with a sense of urgency, “Didn’t we prophesy in Your name? Didn’t we cast
out demons in Your name? Didn’t we do many wonders, didn’t we perform miracles
in Your name?” When is it that they are going to do this? Actually it’s going
to take place after the millennium.
You say “What? After the millennium?” Yes. After the
millennium all of the wicked are going to resurrect. And among the wicked are those who are
going to profess they follow Jesus but whose heart and who actions were wrong.
“Wow!” you say. “How’s that?”
Sekarang, izinkan saya menanyakan ini, kapankah
adegan ini akan terjadi? Kapan kelompok ini akan berkata “…Tuhan, Tuhan…” dengan
nada panik, “…bukankah kami bernubuat dalam nama-Mu, dan mengusir setan dengan
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat dalam
nama-Mu juga?…” Kapan mereka akan berbuat ini? Sesungguhnya ini akan terjadi setelah millennium
(masa 1000 tahun).
Kalian berkata, “Apa? Setelah millenium?”
Ya. Setelah millenium semua orang jahat akan
bangkit dari kematiannya, dan dari
antara yang jahat ini terdapat mereka yang mengaku sebagai pengikut Yesus
tetapi yang hatinya dan perbuatannya salah.
“Wow!” kata kalian. “Kok bisa begitu?”
Allow me to read you a statement that we find in the book Spiritual Gifts Vol. 3 pg. 86. You know, those
people outside the city are actually going to complain to God and say, “Hey,
what are we doing out here? We’re supposed to be inside, not out here. We did
all of these things in Your name, we were Yours.” Notice what she says, what Ellen White says
here ~ and then I am going to prove it from Scriptures ~ she says, speaking
about after the millennium, “…Then,
many who had professed to be Christ’s followers, but who had not honored God in
their lives…” I’ll let
that sink in, “…Then
many [of those] who had professed to be Christ’s followers, but who had not
honored God in their lives…” what is the fruit? The light. The light lit by God’s Spirit. She
says, they
“…enumerate their good deeds…” see, they have a good memory, they say, “We did this, we
did this, we did this, and we did this,” “…they enumerate their good deeds performed when they lived upon
the earth, and entreat to be admitted into the city…” You can hear it,
“Lord! Lord! We should be inside!” “…They plead that their names
were upon the church books…” Hello?
Fresno Central church books?
Perhaps? I would pray to God that no, nobody from Fresno Central would be in this category. “…They plead that their names were upon the
church books, and
they had prophesied in the name of Christ, and in His name cast out devils and
done many wonderful works. Christ answers, ‘Your cases have been decided. Your
names are not found enrolled in the book of life. You professed to believe in
My name…” and now I want you
to notice something very important, she says, “…You
professed to believe in My name,
but you trampled upon the law of God.’”
Izinkan saya membacakan suatu pernyataan yang kita
temui di buku Spiritual Gifts Vol. 3 hal.
86. Kalian tahu, orang-orang yang berada di luar Kota (Yerusalem Baru)
benar-benar akan mengeluh kepada Allah dan berkata, “Hei, kenapa kami ada di
luar sini? Kami seharusnya ada di dalam, bukan di luar sini. Kami telah
melakukan semua hal dalam namaMu, kami adalah milikMu.” Perhatikan apa kata
Ellen White di sini ~ nanti saya akan membuktikannya dari Firman Tuhan ~ Ellen
White berkata, berbicara tentang masa setelah millenium, “…Lalu, banyak yang
mengaku sebagai pengikut Kristus tetapi yang tidak menghormati Allah dalam
hidup mereka…” saya akan membiarkan kata-kata ini meresap, “…Lalu,
banyak yang mengaku sebagai pengikut Kristus tetapi yang tidak menghormati
Allah dalam hidup mereka…” apa buahnya? Terang. Terang yang dinyalakan oleh
Roh Allah. Ellen White berkata, mereka “…menyebutkan
satu per satu perbuatan baik mereka…” lihat, mereka memiliki ingatan yang bagus. Mereka
berkata, “Kami telah melakukan ini, kami telah melakukan
ini, kami telah melakukan ini, dan kami
telah melakukan ini, “…mereka menyebutkan satu per
satu perbuatan baik mereka yang mereka lakukan ketika mereka hidup di bumi, dan
memohon-mohon supaya boleh diizinkan masuk ke dalam Kota…” Kalian
bisa mendengarnya “Tuhan, Tuhan! Kami seharusnya ada di dalam!” “…Mereka berdalih bahwa
nama-nama mereka ada di buku-buku gereja…” Halo? Di buku gereja Fresno Central? Barangkali?
Saya berdoa kepada Tuhan, jangan, jangan ada yang dari Fresno Central dalam
kategori ini. “…Mereka berdalih bahwa nama-nama mereka
ada di buku-buku gereja, dan bahwa mereka telah bernubuat dalam nama Kristus,
dan dengan namanya mengusir setan dan melakukan banyak pekerjaan yang
mengagumkan. Kristus menjawab, ‘Kasus kalian telah diputuskan. Nama-nama kalian
tidak ditemukan terdaftar di dalam buku kehidupan. Kalian mengaku percaya dalam
namaKu…” dan sekarang saya mau kalian memperhatikan sesuatu yang sangat penting,
Ellen White berkata, “…Kalian mengaku percaya dalam
namaKu, tetapi kalian menginjak-injak Hukum Allah.”
By
the way is there any relation between this and Revelation 12:17? What does the
Devil hate in the end time? Commandments of God and the gift of prophecy. Are
there going to be many false prophets at the end of time? Even who claim to
follow Jesus? Yes, but what is their life characterized by? They trample on
God’s what? God’s Law.
So
the end time scenario are:
·
those who have the true
gift of prophecy and keep the Law,
·
and those who are false
prophets and claim to serve Jesus but trample on the law of God.
Nah,
apakah ada kaitannya antara ini dengan Wahyu 12:17? Apa yang dibenci Iblis pada
akhir zaman? Perintah-perintah Allah dan karunia nubuat. Apakah nanti akan ada
banyak nabi palsu pada akhir zaman? Bahkan yang mengklaim mengikuti Yesus? Ya,
tetapi apa ciri-ciri hidup mereka? Mereka menginjak-injak apa? Hukum Allah.
Maka
skenario akhir zaman adalah:
·
Mereka
yang memiliki karunia nubuat yang benar dan memelihara Hukum Allah,
·
Mereka
yang adalah nabi-nabi palsu dan mengklaim mengabdi kepada Yesus namun
menginjak-injak Hukum Allah.
And
now we need to go to a very important point that will connect Matthew 7 with
Revelation 12:17.
Notice Matthew 7:23, “And then will I profess
unto them, I never knew you: depart from me, ye that work iniquity.” It says in the old KJV. Not the best translation. I love the
KJV, don’t get me wrong. But most modern versions translate it differently as
the Greek word ἀνομία [anomia]. See, in Greek the word νομος
[nomos] means “law”. When you put the letter “a”
next to that word, it means “against”. See, “Christ” ~ “Antichrist” same basic
idea. So, ἀνομία [anomia] means those who
are contrary to the law, or it
says here, those who practice what? Lawlessness, the works of the flesh, the fruits of
the bad tree. They claim to follow Jesus but they are Trojan horse
inside the Christian church which lead many people astray.
Sekarang
kita harus ke poin yang sangat penting yang akan menghubungkan Matius pasal 7
dengan Wahyu 12:17.
Perhatikan
Matius 7:23 ”Pada waktu itulah Aku akan menyatakan
kepada mereka: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan.” Ini versi KJV. Ini bukan terjemahan yang
terbaik. Saya mencintai versi KJV, jangan salah, tetapi kebanyakan versi modern
menerjemahkannya berbeda, karena kata Greekanya: ἀνομία [anomia]. Lihat, dalam bahasa Greeka kata νομος [nomos] berarti “hukum”. Bila kita menambahkan kata
“a” di samping sebuah kata artinya adalah “melawan” atau “bertentangan dengan”.
Lihat, “Kristus” ~ “Antikristus”, konsep dasar yang sama. Maka ἀνομία [anomia] berarti mereka yang menentang hukum, atau di sini
dikatakan mereka yang melakukan
apa? Pelanggaran hukum, perbuatan
daging, buah-buah pohon yang tidak baik. Mereka mengklaim
mengikuti Yesus tetapi mereka adalah kuda Troya di dalam gereja Kristen, yang membuat banyak orang tersesat.
So let me ask you do the false prophets of Matthew chapter 7
practice lawlessness? Sure. So does this have any relationship with Revelation
12:17? You have two opposite ends of the spectrum. Revelation 12:17 speaks
about those who keep the law, and have the gift of prophecy, the true gift of
prophecy. Matthew 7 speaking about many of the end time who say, “Lord, Lord”,
but they are really false prophets, and they trample upon what? They trample upon the law of God.
Jadi coba saya tanya, apakah nabi-nabi
palsu di Matius pasal 7 ini melakukan pelanggaran hukum? Tentu saja. Jadi
apakah ini ada kaitannya dengan Wahyu 12:17? Ada dua kubu yang bertentangan,
Wahyu 12:17 berbicara tentang mereka yang memelihara hukum dan memiliki karunia
nubuat, karunia nubuat yang asli. Matius 7 berbicara bahwa pada akhir zaman
banyak yang berkata “Tuhan, Tuhan” tetapi mereka sesungguhnya adalah nabi-nabi
palsu dan mereka menginjak-injak apa? Mereka menginjak-injak Hukum Allah.
Now allow me to tell you something about this word ἀνομία [anomia ] = lawlessness. You know it’s the very word used in 1
John 3:4 that famous verse that Adventists know all about, we can recite from
memory, “Whosoever committeth sin…” does what? “…transgresseth also the law: for sin is…”
what? “… the transgression of the
law.”
Do you know that expression
“transgression of the
law” in the Greek is the word
ἀνομία [anomia]?
Notice that the KJV doesn’t translate it “sin is iniquity” which is the
translation provided in Matthew 7, it translates “sin is
the transgression of the
law.”
That is the correct translation, and the KJV has it right in 1
John 3:4 so “sin is the transgression of the law.” So in Matthew chapter 7, those who practice ἀνομία [anomia ] are those who transgress what? Who transgress the law.
Nah, izinkan saya memberitahukan
sesuatu tentang kata ἀνομία [anomia] = pelanggaran
hukum ini. Kalian tahu, ini adalah kata yang dipakai di 1 Yohanes 3:4, ayat
yang terkenal yang sudah diketahui orang Advent, kita bisa menghafalnya di luar
kepala. “Barangsiapa berbuat dosa…” berbuat
apa?
“…melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah…” apa? “… pelanggaran hukum Allah.”
Tahukah kalian ungkapan “melanggar hukum Allah” dalam bahasa Greeka adalah perkataan ἀνομία [anomia]?
Perhatikan KJV tidak menerjemahkannya “dosa ialah membuat kejahatan”
yang merupakan terjemahan yang dibuat di Matius 7, tetapi KJV
menerjemahkannya, “dosa ialah pelanggaran hukum Allah”.
Inilah terjemahan yang benar, dan di 1 Yohanes 3:4, KJV membuat
terjemahan yang benar, sehingga “dosa ialah pelanggaran hukum
Allah.”
Jadi di Matius pasal 7, mereka yang
melakukan ἀνομία [anomia] adalah mereka
yang melanggar apa? Yang melanggar hukum Allah.
Incidentally what Ellen White says about this group and when
they live is very fully corroborated by Scripture. Matthew chapter 25 which we
studied several months ago, do you remember when the sheep and the goats are
gathered before the throne of Jesus and He separates the sheep and the goats?
And He says to the sheep, “Come, … inherit the
kingdom prepared for you from the foundation of the world”, while I was hungry you gave Me to eat and so on? And they say to Jesus, “When did we see You
that way?” “Well, in that you have done
it to one of the least of the brothers you have done it to Me.”
And then you have the other group, the goats. Jesus says, “You
know, I was hungry you didn’t give Me to eat.” And they say, “Now, wait a
minute, Lord, we are on Your side, when did we see you that way?”
By the way this scene is also presented in Revelation 20:1-15
when all of the wicked are gathered outside the Holy City and the record of
their lives are going to be opened, and there will be many on the outside who
feel that they have the right to be on the inside. Time and again, folks, in
Scripture you have a connection between the Law and the true gift of prophecy,
because the
true prophet brings people back to an observance of the law of God. Not
because they have to, but because the tree is right. See, they preach for the
tree to get right so the life will be right.
Ketahuilah apa yang dikatakan Ellen
White tentang kekompok ini dan di zaman apa mereka hidup, seluruhnya dikuatkan
oleh Firman Tuhan. Matius pasal 25 yang sudah kita pelajari beberapa bulan yang
lalu, apakah kalian ingat tentang domba dan kambing yang dikumpulkan di hadapan
takhta Yesus dan Dia memisahkan domba dan kambing itu? Dan Yesus berkata kepada
domba-domba, ”Mari … warisilah
Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan”, selagi Aku lapar, engkau memberi Aku makan, dst. dst. Dan mereka berkata
kepada Yesus, “Kapan kami melihatMu dalam kondisi begitu?” “Yah, apa yang telah
kalian lakukan bagi yang paling tidak berarti dari antara saudara-sauaramu,
kamu telah melakukannya bagiKu.”
Lalu ada kelompok yang lain,
kambing-kambing. Yesus berkata, “Kalian tahu, waktu Aku lapar, kamu tidak
memberiKu makan.” Dan mereka berkata, “Tunggu dulu, Tuhan, kami ada di pihakMu.
Kapan kami pernah melihatMu dalam kondisi begitu?”
Nah, adegan ini juga terdapat di Wahyu
20:1-5, ketika semua orang jahat berkumpul di luar Kota Kudus dan catatan hidup
mereka akan dibuka, dan ada banyak yang di luar itu merasa bahwa mereka
sebetulnya berhak berada di bagian dalam. Berulang kali, Saudara-saudara, dalam Firman Tuhan kita melihat
koneksi antara Hukum dan karunia nubuat yang benar, karena nabi yang benar membawa
orang-orang kembali untuk memelihara Hukum Allah. Bukan karena
mereka terpaksa, tetapi karena pohonnya benar. Lihat, mereka berkhotbah agar
pohonnya menjadi baik, supaya kehidupan orang-orang itu menjadi baik.
Allow me to read you some of those passages from Scripture, where
the law and the prophet, the law and the gift of prophecy are linked.
Notice Jeremiah 23:21-22, God is complaining about Israel, and
He says this, “I have not sent these
prophets…”
these are false prophets, “…I have not sent these prophets, yet they ran: I have
not spoken to them, yet they prophesied. 22 But if they had stood in
My counsel, and had caused
My people to hear My words…”
what does the true prophet? What is he
supposed to do? He is supposed to lead people to what? To hear God’s words, “…then they should have
turned them from their…” what? “…from their evil way, and from the evil of their doings.”
What do true prophets do? They speak for God and they turn
people away from what? Away from
wickedness.
Izinkan saya membacakan beberapa teks
dari Firman Tuhan, di mana Hukum dan nabi, Hukum dan karunia nubuat itu
berkaitan.
Perhatikan Yeremia 23:21-22, Allah
sedang mengeluh tentang Israel, dan Dia berkata demikian, “Aku tidak mengutus para nabi itu…”
ini adalah nabi-nabi palsu, “…Aku tidak mengutus para
nabi itu, namun mereka giat; Aku tidak berfirman kepada mereka, namun mereka
bernubuat. 22 Sekiranya mereka berpegang pada
nasihatKu dan membuat umatKu mendengarkan
firmanKu…” apa
yang dilakukan nabi yang benar?
Apa yang harus dilakukannya? Dia seharusnya
membawa umat untuk apa? Untuk
mendengar firman Allah. “…niscayalah mereka akan
membawa umatKu kembali dari…” apa? “…dari jalan
mereka yang jahat dan dari perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.’” [KJV yang diindonesiakan]
Apa yang dilakukan nabi-nabi yang
benar? Mereka berbicara bagi Allah dan mereka
membawa umat berbalik dari apa? Berbalik dari kekejian.
(bersambung ke bagian kedua)
No comments:
Post a Comment