MARY SEMINAR___
Part 08/08
- Stephen Bohr
The Ecumenical Mary
Dibuka
dengan doa.
The
title of our study today is, The Ecumenical Mary. And I'd like to begin
with a couple of verses that probably most of us are very well acquainted
with. They come from Matthew 24, which is known as the chapter of
the signs of the coming of Jesus, verses 23 and 24 specifically.
These verses are speaking about the great deceptions which will exist in
the last days. And it says there: “Then if anyone says to
you, ‘Look, here is the Christ, or there’; do not believe it. For
false Christ's and false prophets will rise and show great signs and
wonders; to deceive, if possible, even the elect.”
Judul
pelajaran kita hari ini ialah, Maria yang Ekumenikal. Dan saya ingin mulai
dengan dua ayat yang saya kira sudah sangat dikenal oleh kebanyakan kita.
Ayat-ayat itu berasal dari kitab Matius pasal 24, yang dikenal sebagai pasal
tanda-tanda kedatangan Yesus, khususnya ayat 23 dan 24. Ayat-ayat ini berbicara
tentang penipuan besar yang akan terjadi di hari-hari akhir. Dikatakan di sana,
“23 Lalu jika ada orang berkata kepada kamu: ‘Lihat, Mesias ada di sini’, atau ‘di
sana’, jangan kamu percaya. 24
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat supaya sekiranya mungkin, mereka akan
menyesatkan bahkan orang-orang pilihan juga.”
There
have been, in the last few years, a series of supernatural events taking
place at different places on Planet Earth. And these signs and wonders
involve the Virgin Mary. They're known as apparitions of the Virgin
Mary. I'd just like to begin by mentioning some of these as we begin
our study today.
·
First of all, you have
the appearance of Mary, purportedly anyway, in the city of Fatima, in
Portugal.
· You have the appearance of Mary in the city of Garabandal
in Spain.
· You have her appearing in Akita in Japan,
· in Naju, Korea,
· in Medjugorje, which is in Bosnia-Herzegovina, what used
to be Yugoslavia.
·
Even in Sacramento,
California, if you remember a year or so ago, there was this statue that
supposedly oozed oil out of it.
And so
all over the world there are these phenomena taking place which involve
the Virgin Mary.
Beberapa
tahun yang terakhir ada serangkaian peristiwa supranatural di pelbagai tempat
di planet bumi. Dan tanda-tanda serta keajaiban-keajaiban ini menyangkut
Perawan Maria. Mereka dikenal sebagai penampakan-penampakan Perawan Maria. Saya
ingin memulai pelajaran kita hari ini dengan menyebutkan beberapa dari
antaranya.
·
Pertama,
penampakan Maria, atau yang mengaku sebagai Maria, di kota Fatima di Portugal.
· Ada penampakan Maria di kota
Garabandal, Spanyol.
· Ada penampakannya di Akita di Jepang,
· di Naju, Korea,
· di Medjugorje, di Bosnia-Herzegovina,
dulunya itu Yugoslavia.
·
Bahkan
di Sacramento, California, jika kalian ingat, sekitar setahun yang lalu, ada
patung yang konon mengeluarkan minyak.
Maka
di seluruh dunia, ada fenomena-fenomena ini yang terjadi, yang menyangkut Perawan Maria.
Now I
would like to mention more specifically some of these events that are
taking place. I'd like to begin by mentioning a woman called Julia
Kim. She's from Korea. Starting on June 30, 1985, she began
to experience some very interesting phenomena. For example, she
started experiencing the stigmata, the signs of the crucifixion of Jesus
on her body, just all of a sudden, momentarily. Statues around her started
oozing oil and water, and red blood. She also, purportedly, when the host
was placed on her tongue, they would examine the host, and the host
actually had flesh and blood as being part of the host.
Nah,
saya ingin berbicara lebih spesifik tentang beberapa peristiwa yang terjadi
ini. Saya ingin mulai dengan menyebut seorang wanita bernama Julia Kim. Dia
berasal dari Korea. Sejak 30 Juni 1985, dia mulai mengalami beberapa fenomena
yang sangat menarik. Misalnya, dia mulai mengalami stigmata, tanda-tanda
penyaliban Yesus, pada tubuhnya, tiba-tiba begitu saja, untuk sejenak.
Patung-patung di sekitarnya mulai mengalirkan minyak keluar dan air, dan darah
merah. Ketika roti hosti diletakkan di lidahnya, dan roti hosti itu diperiksa,
konon hosti itu benar-benar ada daging dan darah yang menjadi bagiannya.
Then we
could talk about Myrna of Damascus. She experiences the stigmata on Good
Friday. And, once again, her body, according to eyewitnesses, oozes
100% olive oil. People, according to witnesses that have been
there, say that she has been instrumental in performing many miracles
of healing, as well as not only through the statues, but also through her
prayers.
Lalu
kita bisa berbicara tentang Myrna dari Damaskus. Dia mengalami stigmata pada
hari Jumat Agung. Dan, sekali lagi menurut para saksi mata, tubuhnya
mengeluarkan minyak zaitun 100%. Menurut para saksi mata, orang-orang yang ada
di sana berkata bahwa dia berperan dalam melakukan banyak mujizat penyembuhan, bukan
hanya melalui patung-patung itu tetapi juga melalui doa-doanya.
Then we
could talk about the Marian Order of Priests, or Marian Movement of Priests. There
are actually around 300 bishops and cardinals that
have belonged to this movement. Actually, there are 55,000 priests,
300 bishops and cardinals that belong to this organization. It was
started by Don Stefano Gobbi. Since May 8, 1972 Stefano began having
interior locutions. In other words he started experiencing inner
voices that were speaking to him. And, according to him, it was Mary
who was speaking to him. And, basically, she assured him that through her
Immaculate heart the problems with the priests, and the problems
with the Roman Catholic Church, were going to be resolved. Fr. Gobbi
wrote two books which contained many of the locutions, or many of the
voices that he heard, purportedly, of Mary speaking to him. The names
of the books are: Our Lady Speaks to Her
Beloved Priests, and the second one is, To
the Priests, Our Lady's Beloved Sons.
Lalu
kita bisa berbicara tentang Ordo Keimamatan Maria atau Gerakan Keimamatan
Maria. Ada sekitar 300 uskup dan kardinal yang ikut dalam gerakan ini.
Sebenarnya ada sekitar 55’000 imam, 300 uskup dan kardinal yang bergabung
dengan organisasi ini yang didirikan oleh Don Stefano Gobbi. Sejak 8 Mei 1972,
Stefano mulai mendengar pesan-pesan dalam hatinya. Dengan kata lain dia mulai
mengalami suara-suara dalam hatinya yang berbicara kepadanya. Dan menurut dia,
itu adalah Maria yang berbicara kepadanya. Pada dasarnya, Maria menegaskan
bahwa melalui hatiya [hati Maria] yang kudus, masalah-masalah dengan para imam
dan dengan gereja Roma Katolik akan diselesaikan. Fr. Gobbi menulis dua buku
yang berisikan banyak dari pesan-pesan itu, atau banyak dari suara-suara yang
didengarnya, konon dari Maria yang berbicara kepadanya. Nama buku-buku itu
adalah Our Lady Speaks to Her Beloved Priests
dan yang kedua To the Priests, Our Lady’s
Beloved Sons.
We could
speak about Fr. Bruce who is from Lake Ridge, Virginia, who also has seen
statues surrounding him weeping, oozing oil, bleeding, and changing colors. This
has led a reporter in U.S. News and World
Report from March 25, 1993 to say this: “Something that would
normally have taken place over a lifetime is taking place for many
people over a short period of time. Along with the convergence many
healings also have been taking place. There have been reports of
healings of cancer and other diseases. The most important changes,
however, have been the changed lives, the inner conversions.”
Kita
bisa berbicara tentang Fr. Bruce, dari Lake Ridge, Virginia, yang juga telah
melihat patung-patung di sekitarnya menangis, mengeluarkan minyak, mengeluarkan
darah, dan berubah warna. Ini membuat seorang reporter U.S. News and World Report pada 25 Maret 1993, berkata demikian, “Sesuatu yang biasanya hanya terjadi sepanjang
umur manusia, bagi banyak orang sedang terjadi dalam waktu yang singkat.
Bersamaan dengan peristiwa-peristiwa itu, banyak penyembuhan juga terjadi. Ada
laporan-laporan tentang penyembuhan kanker dan penyakit-penyakit lainnya.
Namun, perubahan yang paling penting, ialah kehidupan-kehidupan yang berubah,
pertobatan batiniah.”
Not
only do you have these supernatural experiences, but I'm sure that you've
heard about Mary, for example, appearing on a grilled cheese sandwich
that sold for, I believe, close to $20,000.
Bukan
saja ada pengalaman-pengalaman supranatural, tetapi pasti kalian pernah
mendengar misalnya tentang Maria yang muncul pada sebuah roti keju panggang
yang terjual ~ kalau tidak salah ~ hampir seharga $20,000 (= Rp266 juta!)
I'm
sure you've heard about Mary appearing on the frozen surface of a
freezer. The formation of the ice looked like the face of the
Virgin Mary.
Pasti
kalian juga pernah mendengar Maria nampak
pada permukaan sebuah freezer yang membeku. Formasi esnya mirip wajah Perawan
Maria.
Recently
I heard about an underpass, where a very important highway went over,
where, supposedly, the face of the Virgin Mary was stamped on the
wall.
Baru-baru
ini saya dengar tentang sebuah terowongan bawah tanah yang di atasnya dilalui
jalan raya yang sangat penting. Wajah Perawan Maria
konon terstempel di dindingnya.
Now I
would like to share with you what THIS Virgin
Mary, is actually saying. Because she's saying some very
extraordinary things. And I'm going to use as my primary source the
book, The Thunder Of Justice.
It's written by a couple whose last name is Flynn.
And,
actually, what they do is they gather together the locutions of Fr. Gobbi,
as well as many other sources, where Mary, supposedly, has been speaking
in these last days.
What
exactly is Mary saying? What is THIS Mary saying? Well, first of
all, she's condemning the social ills which exist in the world
today. Notice, for example, this statement, and this is purportedly Mary
who is speaking. She says this: “Satan has been the uncontested dominator of
the events of this century of yours, bringing all humanity to the rejection of
God and of His Law of love, spreading far and wide division and hatred, immorality
and wickedness, and legitimizing everywhere…” now
notice these social ills,
“…divorce, abortion, obscenity,…” it's
called pornography today,“…homosexuality and recourse to any and all
means of obstructing life…” that is using artificial
contraceptives. [Ted and Maureen Flynn, The Thunder of
Justice, pg. 152-153]
It's
interesting that these are the very issues that conservative Protestants
are addressing today as well.
Sekarang
saya ingin membagikan kepada kalian apa yang sebenarnya dikatakan Perawan Maria yang
INI. Karena dia
mengatakan beberapa hal yang sangat luar biasa. Dan sebagai sumber utama saya,
saya akan memakai buku The Thunder of Justice
yang ditulis oleh pasangan suami-istri bermarga
Flynn.
Sebenarnya
apa yang mereka lakukan adalah mereka mengumpulkan pesan-pesan yang didengar
Fr. Gobbi, dan juga dari sumber-sumber lainnya, di mana Maria, konon telah
berbicara di hari-hari akhir ini.
Apa
tepatnya yang dikatakan Maria? Apa yang dikatakan Maria yang INI?
Nah,
pertama-tama, Maria INI mengutuk aib-aib sosial yang ada di dunia sekarang.
Perhatikan, misalnya pernyataan ini, dan ini konon dikatakan oleh Maria: “Setan
adalah penguasa yang tak tertandingi dari peristiwa-peristiwa di abad kalian,
yang membuat semua manusia menolak Allah dan Hukum kasihNya, dan menyebarkan
perpecahan dan kebencian, amoralitas dan
kejahatan ke mana-mana, dan di mana-mana meresmikan…” sekarang perhatian aib-aib sosialnya, “…perceraian, aborsi, percabulan…” sekarang ini namanya pornografi, “…homoseksualitas, dan dengan menggunakan segala jalan dan segala
cara untuk merintangi hidup…” maksudnya
memakai alat kontrasepsi buatan. [Ted and Maureen Flynn, The Thunder of Justice, pg. 152-153]
Yang
menarik, ini adalah isu-isu yang sedang diangkat golongan Protestan konservatif
dewasa ini.
In
another statement, purportedly by Mary, she says this. And now she's
speaking directly about the governments who are legislating these things.
She says: “Some governments will begin to protect
homosexuality…” by the way, this was said in 1992, “…Some governments
will begin to protect homosexuality and all sorts of abominations of the devil.
Congresses and parliaments will make laws against truth, and some have already
done so. Those who speak the truth, will
be considered criminals. It is then that the general persecution of Christians
will begin. The law will prohibit the truth and the Law of God.” [Ted and Maureen Flynn, The Thunder of
Justice, pg. 289]
Interesting
that Mary would be saying that governments of the world, congresses, and
parliaments would be legitimizing many of these immoral practices in
society. And by implication she's saying that the government, on
the other hand, should actually legislate morality. And this is exactly
what has been happening in the world today, primarily by Right Wing
Protestant movements.
Suatu
pernyataan yang konon dibuat oleh Maria, dia berkata demikian ~ dan sekarang
dia berbicara langsung tentang pemerintahan-pemerintahan yang melegalkan
hal-hal ini ~ dia berkata, “Beberapa pemerintahan akan mulai melindungi homoseksualisme…” ketahuilah ini dikatakan di tahun 1992,
“…Beberapa
pemerintahan akan mulai melindungi homoseksualisme dan segala jenis kekejian
yang berasal dari Iblis. Kongres-kongres dan parlemen-parlemen akan membuat
undang-undang yang bertentangan dengan kebenaran, dan sudah ada beberapa yang
melakukannya. Mereka yang menyerukan kebenaran akan dianggap sebagai kriminal.
Pada saat itulah penganiayaan
orang-orang Kristen secara umum akan dimulai. Undang-undang akan menghalangi
kebenaran dan Hukum Allah.” [Ted and Maureen Flynn, The Thunder of Justice, hal.
289]
Yang
menarik itu Maria berkata bahwa pemerintahan-pemerintahan dunia,
kongres-kongres dan parlemen-parlemen akan melegalkan banyak praktek amoral
dalam masyarakat. Implikasinya ialah dia berkata bahwa pemerintahan seharusnya
membuat undang-undang yang bermoral. Dan persis inilah yang sedang terjadi di
dunia sekarang, terutama yang dilakukan oleh gerakan Protestan sayap kanan.
Now
Mary also is having a lot to say about prayer, interestingly
enough. You know, there's a lot of emphasis in the world today on
prayer. Now notice, for example, what she said on July 25, 1990. “Mary has said that every kind of prayer is pleasing to God ~
conversational prayer, formal prayer, prayer with use of the Bible, and simply being quiet in God’s presence. One
only learns to pray through doing it, she taught…” And
then here's the quotation, “…‘You
wish to live all that I tell you but you are not successful in it because you
do not pray enough. Therefore from today decide seriously to dedicate time to
God!’…”
On October 25, 1989, she said this, “…‘Pray, pray, pray’.” [The Thunder of Justice, pg. 201]
And I'm
reading only certain statements. There are many other statements where
she's telling people, pray. Of course, we're going to find a little
bit later on that the favorite prayer is the prayer of the rosary.
And, of course, that is a serious problem.
Nah,
yang menarik, Maria juga berbicara banyak tentang doa. Kalian tahu, doa itu
sangat ditekankan di dunia sekarang. Sekarang perhatikan, apa yang dikatakan
Maria misalnya pada tanggal 25 Juli 1990. “Maria telah berkata bahwa segala macam doa
itu menyenangkan Allah ~ doa percakapan, doa resmi, doa dengan memakai Alkitab,
dan melulu diam di hadirat Tuhan. Kita hanya bisa belajar berdoa dengan
melakukannya, ajar Maria…”
Kemudian ini kutipannya, “…‘Kamu ingin menghidupkan semua yang aku katakan kepadamu
tetapi kamu gagal karena kamu kurang berdoa. Maka dari itu, mulai hari ini,
putuskan dengan sungguh-sungguh untuk mendedikasikan waktumu kepada Allah!’…”
Pada 25 Oktober 1989, Maria mengatakan ini, “…’Berdoa, berdoa, berdoa’…” [The Thunder of
Justice, hal. 201]
Dan
saya hanya membacakan beberapa pernyataan. Ada banyak pernyataan lain di mana
Maria menyuruh orang-orang berdoa. Tentu saja, nanti kita akan tahu bahwa doa
yang favorit adalah doa Rosario. Dan, tentu saja itu adalah masalah yang
serius.
Interestingly
enough, THIS Mary is also encouraging people to keep the ten
commandments. Notice, for example, this statement: “Sons and daughters of the world, I beg you to recite and
keep the ten commandments.” The
only thing is a little bit later we're going to find that she's saying
that one of the commandments has been changed, and it's no longer the
Sabbath which needs to be kept but Sunday, interestingly enough.
Yang
cukup menarik, Maria yang INI juga mendorong orang untuk memelihara Sepuluh
Perintah. Perhatikan pernyataan ini, misalnya: “Putra dan putri dunia, aku mohon agar kalian
menghafal dan memelihara ke-Sepuluh Perintah.” Masalahnya, nanti kita akan tahu bahwa Maria
mengatakan salah satu dari perintah-perintah itu telah diubah, dan yang cukup
menarik, bukan lagi hari Sabat yang harus dipelihara melainkan hari Minggu.
Also this purported Mary is speaking a lot about peace and about love. Notice this statement: “You should do everything out of love! Accept all annoyances, all difficulties, everything with love! Forgive! Reconcile! I desire to bring all of you to the peace which only God gives and which enriches every heart. I invite you to become carriers and witnesses of my peace to this unpeaceful world. Let peace rule in the whole world, which is without peace and longs for peace.” [Words of Mary, to Mary Joan Wallace ~ July 25, 1990].
So you
have a great emphasis on peace and on love.
Juga,
yang mengaku sebagai Maria ini banyak berbicara tentang damai dan kasih.
Perhatikan pernyataan ini: “Kalian harus melakukan segala sesuatu demi kasih! Terimalah
segala yang menjengkelkan, semua kesulitan, segala sesuatu dengan kasih!
Berdamailah! Aku ingin membawa kalian semua ke damai yang hanya bisa diberikan
Allah, dan yang memperkaya setiap hati. Aku mengundang kalian menjadi pembawa
dan saksi-saksi kedamaianku ke dunia yang tidak damai ini. Biarlah damai
berkuasa di seluruh dunia, yang tidak punya damai dan merindukan damai.” [Words of Mary, to Mary Joan Wallace ~ July
25, 1990].
Jadi
ada penekanan kuat pada kedamaian dan pada kasih.
And
you're probably saying by now, “All of these things are very laudable
things which she's saying.” I mean, who would say that it's wrong for her
to encourage people to pray? And what would be wrong with her saying
that we need to emphasize love, and we need to emphasize peace, and
that we need family values, and that we need to better the morality of
society? You say, “Certainly these are very good things.”
And
they are. But we need to recognize that in 1 Thessalonians 5:3 we are
told: “For when they say ‘peace’ and ‘safety’…” did you
notice that? “…when they say ‘peace’
and ‘safety’, then sudden destruction comes upon them, as labor pains upon a
pregnant woman. And they shall not escape.”
Dan
sekarang kira-kira kalian berkata, “Semua hal yang dikatakan Maria itu adalah hal-hal yang sangat terpuji.”
Maksud saya, siapa yang akan mengatakan dia bersalah karena mendorong orang
berdoa? Dan di mana salahnya dia berkata kita perlu menekankan pada kasih, dan
kita perlu menekankan damai, dan kita membutuhkan nilai-nilai keluarga, dan
kita perlu memperbaiki moral masyarakat? Kalian berkata, “Pastilah ini adalah
hal-hal yang baik.”
Dan
memang itu hal-hal yang baik. Tetapi kita perlu mempertimbangkan di 1
Tesalonika 5:3, kita diberitahu, “Ketika mereka mengatakan: ‘damai’
dan ‘aman’…” apa kalian melihat
ini? “…Ketika
mereka mengatakan: ‘damai’ dan ‘aman’, maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh
kebinasaan, seperti seorang perempuan hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka
pasti tidak akan luput.”
Do you
know that the devil can also talk about love? Do you know that the devil
can also talk about peace? And he can also encourage people to keep the
ten commandments, as long as you don't keep one of them. Because
the Bible says that he who keeps all of the commandments, and yet refuses
to keep one, is guilty of all. The devil doesn't mind if you just violate
one of the ten commandments.
Tahukah
kalian Iblis juga bisa bicara tentang kasih? Tahukah kalian Iblis juga bisa
bicara tentang damai? Dan dia juga bisa mendorong orang-orang untuk memelihara
Sepuluh Perintah, selama ada satu yang tidak dipelihara. Karena Alkitab berkata
bahwa barangsiapa memelihara semua perintah itu, namun menolak memelihara satu,
dia bersalah dalam semuanya. Iblis tidak keberatan, asalkan kita melanggar satu
dari ke-Sepuluh Perintah itu.
Another
interesting thing, which THIS Mary is saying, is she's emphasizing family
values. Notice this statement where she's speaking to some mystics
in Lubbock, Texas on September 26, 1988. She said this: “My dear children, Satan is prowling this earth, seeking the
destruction of marriages, and the family. My dear children, you must pray as
families. You must teach your children. You must teach your families [The Thunder of Justice, pg. 379]
Hal
lain yang menarik yang dikatakan Maria yang INI, ialah dia menekankan
nilai-nilai keluarga. Perhatikan pernyataan ini di mana dia berbicara kepada
beberapa orang mistik di Lubbock, Texas, pada 26 September 1988. Maria ini
berkata demikian: “Anak-anakku,
Setan sedang berkeliaran di bumi, berusaha menghancurkan perkawinan dan
keluarga. Anak-anakku, kalian harus berdoa sebagai satu keluarga, kalian harus
mengajar anak-anak kalian, kalian harus mengajar keluarga-keluarga
kalian.” [The Thunder of Justice, hal. 379]
Interestingly
enough, THIS Mary also says that one of Satan's deceptions in the end
time is that he is going to make his demons disguise themselves as
departed relatives. Now allow me to read you this interesting
statement which is found in The Thunder
Of Justice, page 113. It's actually a message which was spoken to
Melanie. This was way back in 1846 in La Salette. Here's the
quotation: “On occasions,…” Mary's
speaking, supposedly, “…the dead and the righteous will be brought
back to life. That is to say that these dead will take on the form of righteous
souls which lived on earth, in order to lead men further astray. These
so-called resurrected dead who will be nothing but the Devil in this form, will
preach another gospel contrary to that of the true Christ Jesus.”
So what
THIS Mary is saying is that the devil is going to appear with his spirits
disguised as relatives who passed away, and they're going to teach
heresy.
Now I
don't know whether you're hearing something very interesting here.
This is what we've heard all our lives as Seventh-day Adventists. But the
difference is that these entities, most likely, as you look at the
Biblical scenario, are going to come and they're going to say that it's necessary to keep the
Sabbath. And, of course, for that reason they will be considered
evil spirits, because they're not saying that you're supposed to observe
Sunday. The devil, in other words, is preparing everything. He's
setting everything up in order to deceive humanity.
Yang
cukup menarik, Maria INI juga berkata bahwa salah satu penipuan Setan pada
akhir zaman ialah dia akan membuat pengikut-pengikutnya menyamar sebagai sanak
keluarga yang telah meninggal. Nah, izinkan saya membacakan pernyataan yang
menarik yang ada di The Thunder of Justice hal.
113. Ini adalah pesan yang disampaikan kepada Melanie. Ini sudah lama terjadi
di tahun 1846 di La Salette. Inilah kutipannya: “Kadang kala…”
konon ini Maria yang sedang berbicara, “…orang-orang mati dan orang-orang yang benar
akan dihidupkan kembali. Maksudnya, orang-orang mati ini akan mengambil bentuk
orang-orang benar yang
pernah hidup di bumi, dengan
tujuan menyesatkan manusia lebih jauh. Orang-orang mati yang katanya
dibangkitkan ini, yang tak lain adalah Iblis dalam bentuk ini, akan
menyampaikan pekabaran Injil yang lain yang berbeda dari Injil Kristus Yesus
yang benar.”
Jadi
apa yang dikatakan Maria INI ialah, Iblis akan muncul dengan roh-roh jahatnya,
menyamar sebagai sanak keluarga yang telah mati, dan mereka akan mengajarkan ajaran yang sesat.
Nah,
saya tidak tahu apakah kalian menangkap sesuatu yang menarik di sini. Ini
adalah apa yang kita dengar seumur hidup kita sebagai MAHK. Bedanya,
makhluk-makhluk ini, kemungkinan besar ~ jika kita melihat skenario Alkitab ~
akan datang dan akan berkata bahwa kita harus memelihara hari Sabat, maka tentu
saja karena itu mereka dianggap roh-roh jahat, karena mereka tidak berkata kita
harus memelihara hari Minggu. Dengan kata lain, Iblis sedang mempersiapkan
segalanya. Dia mengatur semuanya untuk menipu manusia.
THIS
Mary is also speaking about apostasy in the Roman Catholic Church, which
is very, very rampant these days. Notice this message: “The church…” the Catholic Church “…The church will know
the hour of its greatest apostasy. The man of iniquity will penetrate into its
interior and will sit in the very Temple of God while the little remnant which
will remain faithful will be subjected to the greatest trials and persecutions.” [The Thunder of Justice, pg. 217]
You
know, that could have been written pretty much by Ellen White. Those
of you who have read her writings The Great
Controversy, it sounds almost identical. You know, that the man of
sin is going to sit in the temple of God, and there's going to be a
little remnant which remains faithful to God, and they are going to
suffer trials and persecutions.
Maria
INI juga berbicara tentang kemurtadan dalam gereja Roma Katolik, yang dewasa
ini sangat merebak. Perhatikan pesannya: “…Gereja…”
gereja Katolik maksudnya, “…Gereja akan mengalami masa kemurtadannya yang terbesar.
Manusia durhaka akan menembus ke dalamnya dan akan duduk di Bait Allah yang
sama, sementara umat yang sisa yang kecil jumlahnya yang tetap setia, akan
dikenai pencobaan dan penganiayaan yang terberat…” [The Thunder of Justice, hal. 217]
Kalian
tahu, ini sangat bisa dianggap tulisan Ellen White. Kalian yang telah membaca
tulisannya The Great Controversy, tahu
bahwa ini nyaris sama. Kalian tahu, manusia durhaka akan duduk di Bait Allah,
dan akan ada umat sisa yang kecil jumlahnya yang setia kepada Allah, dan mereka
akan menderita pencobaan dan penganiayaan.
THIS
Mary also makes great ecumenical pleas. In other words, she wants to
bring the whole human race together. For example, she said this: “I am mother to all of you. Come closer to me, overcoming
differences in nationality.”
In
another statement she said this: “If all my children in
this world transcend national boundaries, racial barriers and factional
differences, and form a unity and harmony with each other, and display the
power of love, the church will be revitalized, a shining new Pentecost will be
realized, and this world will be saved by the Lord…” and
then she says, “…who is present in the Eucharist.” [Tabloid, Mary’s touch. P. 2, September 24,
1994]
That
raises a red flag immediately. We'll come back to that a little bit
later.
Maria
INI juga membuat permohonan-permohonan ekumenikal. Dengan kata lain dia mau
mempersatukan umat manusia. Misalnya, dia berkata demikian: “Aku adalah ibu bagi kalian semua. Datanglah
lebih dekat kepadaku, mengatasi perbedaan-perbedaan kebangsaan.”
Dalam
pernyataan yang lain, dia berkata demikian: “Jika semua anakku di dunia ini melampaui
batas-batas kebangsaan, penghalang-penghalang rasial, dan perbedaan-perbedaan
kecil, dan membentuk suatu persatuan dan keselarasan satu dengan yang lain, dan
menunjukkan kuasa kasih, gereja akan dihidupkan kembali, suatu Pentakosta baru
yang cemerlang akan terealisasi, dan dunia ini akan diselamatkan oleh Tuhan…” kemudian dia berkata, “…yang hadir dalam Ekaristi.” [Tabloid, Mary’s
touch. P. 2, September 24, 1994]
Ini
segera mengibarkan bendera merah. Nanti kita akan kembali ke mari.
This
purported Mary also said this: “You will know by the signs in the heavens
which is I myself, that the time is at hand for the instantaneous conversion of
the multitude… The miracle is for the conversion of the whole world.” [The
Thunder of Justice pg. 326].
What
she's saying is that she's going to perform a supernatural miracle in the
heavens, in the skies, that everybody will see. And she's saying that
this will lead to the conversion of the whole world to Jesus
Christ.
Yang
mengaku Maria ini juga berkata demikian: “Kamu akan tahu melalui tanda-tanda di langit,
bahwa itulah aku sendiri, bahwa waktunya sudah dekat bagi orang banyak untuk
segera bertobat… Mujizat itu adalah untuk menobatkan seluruh dunia.” [The
Thunder of Justice hal. 326].
Apa
yang dikatakannya ialah dia akan membuat suatu mujizat supranatural di langit,
yang akan dilihat semua orang. Dan dia berkata bahwa ini akan membuat seluruh
dunia berubah menjadi pengikut Yesus Kristus.
This
purported Mary also said that the fall of communism was not due to
political and economic factors, you know, usually people take the credit by
saying that it was Ronald Reagan, and that it was John Paul II, and
the new political maneuvering in Poland, that communism was actually
overthrown. But THIS Mary is saying that she was the one who actually
brought the Soviet Union down, because John Paul II dedicated, or
consecrated, Russia to her. Notice this statement: “Not because of political movements or persons but through
my personal intervention, has your
liberation…” that is from Marxism “…finally come about. It will again be in the
name of Mary that I will bring to completion my work, with the defeat of
Masonry, of every diabolical force, of materialism, and of practical atheism,
so that all humanity will be able to attain its encounter with the Lord and be
thus purified and completely renewed, with the triumph of my immaculate heart
in the world.” [The Thunder of Justice, pg. 153]
Yang
mengaku Maria ini juga berkata bahwa kejatuhan komunisme bukan karena
faktor-faktor politik maupun ekonomi, kalian tahu biasanya orang-orang mengkreditkan
itu kepada jasa Ronald Reagan dan Yohanes Paulus II, dan manuver politik baru
di Polandia yang menjatuhkan komunisme. Tetapi Maria yang INI berkata bahwa
dialah yang sebenarnya menjatuhkan Uni Soviet karena Yohanes Paulus II telah
mendedikasikan, atau mempersembahkan Rusia kepada Maria. Perhatikan pernyataan
ini: “Bukan karena gerakan
politik atau karena siapa pun, melainkan melalui campur tanganku pribadi, maka
kemerdekaanmu…” yaitu dari Marxisme,
“…akhirnya terjadi.
Lagi-lagi atas nama Maria, aku akan merampungkan pekerjaanku, dengan kalahnya perkumpulan
Mason, atas semua kekuatan setaniah, atas materialisme, dan atas atheisme
praktis, sehingga semua umat manusia bisa mencapai perjumpaannya dengan Tuhan
dan dengan demikian akan dikuduskan dan akan diperbarui seluruhnya, dengan kemenangan
hatiku yang tidak bercela di dunia.” [The Thunder of Justice, pg. 153]
Do you know that THIS Mary also speaks about the death and resurrection of the Papacy? Notice this statement: “As Good Friday comes before Easter Sunday, we will see the death of the Catholic Church before its resurrection in a new form in the glorious era of peace.”
Now we
all know that prophecy in Revelation 13 where it speaks about this beast which
receives a deadly wound, but its deadly wound is healed. It
resurrects to power, and all of the world wonders after the
beast. It sounds very similar to this prophecy. Once again, “As Good Friday comes before Easter Sunday, we will see
the death of the Catholic Church before its resurrection in a new form in
the glorious era of peace.”
Tahukah
kalian bahwa Maria yang INI juga berbicara tentang kematian dan kebangkitan
Kepausan? Perhatikan pernyataan ini: “Sebagaimana Jumat Agung itu datang sebelum Minggu Paskah, kita
akan melihat matinya gereja Katolik sebelum kebangkitannya dalam bentuk yang
baru di era kedamaian yang agung.”
Nah,
kita semua tahu tentang nubuatan di Wahyu pasal 13 yang berbicara tentang Binatang
ini yang telah mendapat luka yang mematikan namun luka tersebut sembuh, dan dia
bangkit penuh kuasa dan seluruh dunia mengagumi Binatang itu. Pernyataan Maria
ini terdengar sangat mirip dengan nubuatan tersebut. Sekali lagi, “Sebagaimana Jumat Agung itu datang sebelum Minggu Paskah, kita
akan melihat matinya gereja Katolik sebelum kebangkitannya dalam bentuk yang
baru di era kedamaian yang agung.”
It's
interesting that many of these phenomena have taken place during the
pontificate of John Paul II.
Allow
me to tell you a few things about Pope John Paul II. Even though he's
dead now, it's interesting that most of these phenomena have taken place
during his pontificate. I don't know whether you're aware of the fact that
he dedicated his pontificate to the Virgin Mary. In fact John Paul
II called the 20th century the century of Marian times. In other
words, the century of Mary. You're probably aware that on May 13, 1981
the exact anniversary in which Mary had appeared to those three
children in Fatima, John Paul II was in the Pope mobile going
through Saint Peter's Square. 75,000 people were gathered
there. 11 million people were watching on television. And John Paul II,
as he tells this story, saw this little girl who had a picture of the Virgin
of Fatima around her neck. And he bent over to give this little girl a
kiss. And as soon as he bent over, the shots rang out. And those
who were able to see the film, state that if he had not bent over at that
very moment the shot would have hit him in the head. And he
probably would have been instantly killed. And so he believes that his
life was spared by the Virgin Mary. In fact while he was in the hospital
he claims to have had several visions of the Virgin Mary; the same vision
that these three kids had in Fatima in 1917.
Menarik
bagaimana banyak dari fenomena ini terjadi selama pemerintahan kepausan Yohanes
Paulus II.
Izinkan
saya memberitahukan beberapa hal tentang Paus Yohanes Paulus II. Walaupun dia
sekarang sudah meninggal, tetapi menarik bagaimana banyak fenomena ini terjadi
selama pemerintahannya. Entah apakah kalian menyadari bahwa dia telah
mendedikasikan pemerintahannya kepada Perawan Maria. Bahkan Yohanes Paulus II
menyebut abad ke-20 sebagai abad zaman Maria. Dengan kata lain, abadnya Maria.
Kalian kira-kira sudah tahu bahwa pada 13 Mei 1981, persis pada hari ulangtahun
ketika Maria menampakkan diri kepada tiga anak di Fatima, Yohanes Paulus II
sedang berada di dalam mobil kepausannya melewati St. Peter’s Square. 75’000
orang sedang berkumpul di sana dan 11 juta orang sedang menyaksikannya di televisi.
Dan Yohanes Paulus II, yang mengisahkan cerita ini, melihat seorang anak
perempuan kecil yang di lehernya tergantung gambar Perawan dari Fatima. Dan
Yohanes Paulus II membungkuk untuk memberikan sebuah ciuman kepada anak
perempuan ini. Begitu dia membungkuk pada waktu yang sama meledaklah suara tembakan-tembakan.
Dan mereka yang melihat filmnya, menyatakan seandainya dia tidak membungkuk
tepat pada saat itu, tembakan-tembakan itu pasti telah mengenai kepalanya, dan
kemungkinan besar dia akan langsung terbunuh. Maka Yohanes Paulus II meyakini
bahwa hidupnya telah diselamatkan Perawan Maria. Bahkan selagi dia berada di
rumah sakit, dia mengklaim telah mendapatkan beberapa penglihatan Perawan
Maria, penglihatan-penglihatan yang sama yang dilihat ketiga anak kecil di
Fatima pada 1917.
Interestingly
enough, Malachi Martin wrote a book called, The Keys Of This Blood, where he said that there was a life
and death struggle between three systems in this world. One system was
Roman Catholicism. The other system was Soviet communism. And the
other system was the capitalism of the West. And in this book Malachi
Martin predicts that the Roman Catholic Church will be the victor in this
struggle, and to a great degree it will be due to the aid of the
Virgin Mary.
Yang
cukup menarik, Malachi Martin menulis buku berjudul The Keys of This Blood, di mana dia berkata bahwa ada pertarungan
hidup dan mati antara tiga sistem di dunia ini. Satu adalah Roma Katolikisme,
satunya adalah komunisme Soviet, dan yang satu lagi adalah kapitalisme Barat.
Dan dalam buku ini Malachi Martin meramalkan bahwa gereja Roma Katoliklah yang
akan keluar sebagai pemenang dalam pertarungann ini, dan sebagian besar itu
dikarenakan bantuan Perawan Maria.
John
Paul II had inscribed or embroidered on the inside of his pontifical robes
the words Totus tuu, which means “all
yours”, “I am all yours, Mary.” Basically he believed that he was
a pope of destiny. Because he had been called to establish a New World
Order under the moral and political direction of the Roman Catholic
Church.
Yohanes
Paulus II telah menuliskan atau menyulamkan di bagian dalam jubah kepausannya
kata-kata Totus
tuu, yang berarti “milikmu seluruhnya”,
“aku adalah milikmu seluruhnya, Maria.” Pada dasarnya dia meyakini bahwa dia
adalah Paus yang telah ditakdirkan karena dia telah dipanggil untuk mendirikan
suatu Pemerintahan Dunia Baru yang secara moral dan politis di bawah pimpinan
gereja Roma Katolik.
Now you
might be saying, a lot of the things that you've read that THIS Mary is
speaking about are very laudable, very nice things. Who couldn't
agree with family values, with keeping the ten commandments, with the
need to have a moral society, with the need to pray, with the need to
have peace, with the need to have stability in society. We would
all agree that those are very good goals. But the question is, “Is this
really Mary who is speaking?”
Nah,
mungkin kalian akan berkata, banyak hal yang telah kalian baca diucapkan oleh
Maria yang INI, patut dipuji, itu
adalah hal-hal yang baik. Siapa yang tidak setuju dengan nilai-nilai keluarga,
dengan memelihara Sepuluh Perintah, dengan perlunya memiliki masyarakat yang
bermoral, dengan perlunya berdoa, dengan perlunya ada damai, dengan perlunya ada
stabilitas dalam masyarakat. Kita semua setuju bahwa itu adalah tujuan-tujuan
yang sangat baik. Tetapi pertanyaannya ialah, “apa benar yang berbicara ini
adalah Maria?”
I want
to share with you now some of the things that Mary is teaching, that THIS
Mary is teaching. You know, the Scriptures say that if you want to know
if something is true, you check it out and you compare it with
Scripture. Isaiah 8:20 says, “To the law and to the
testimony: if they speak not according to this, it is because there is
no light in them.”
Let me
ask you this: Would it be possible to make a chocolate candy that has 99%
chocolate, and 1% arsenic? Would that kill you? Obviously it
would. Well, is it just possible that all of these wonderful things
that THIS Mary is saying are actually the chocolate, and what we're going
to notice now is the arsenic?
Saya
mau membagikan beberapa hal yang diajarkan Maria, yang diajarkan Maria yang
INI. Kalian tahu, Kitab Suci berkata jika kita mau tahu apakah sesuatu itu
benar, kita harus memeriksanya dan membandingkannya dengan Kitab Suci. Yesaya
8:20 berkata, “Bandingkan
dengan Hukum dan dengan Kesaksian: Jika mereka tidak berbicara sesuai dengan kata-kata tersebut, itu karena tidak ada terang di
dalam mereka.”
Coba saya tanya: Mungkin tidak membuat
permen coklat yang berisikan 99% coklat dan 1% arsenik? Apakah itu bisa
membunuh kita? Jelas bisa. Nah, mungkinkah semua hal bagus-bagus yang dikatakan
Maria yang INI sebenarnya adalah coklatnya, sementara apa yang akan kita lihat
sekarang adalah racun arseniknya?
You know, I hate to have to say it so clearly,
but THIS
Mary is teaching things which are not in harmony with Scripture. THIS
Mary says many beautiful things, but she also is teaching things which
are clearly contradictory to Scripture. Allow me to share some of
those with you. For example, notice this statement. And this is Mary
speaking. “ I want the lay people to obey the pope,
cardinals, bishops and all the priests. They are my most beloved sons and have
received the power to forgive sins of countless people who have become
contaminated with sins. For this reason, even my Son, Jesus, comes down from
heaven to earth in obedience to them.”
[Tabloid, Mary’s Touch, pg. 3 ~ September 24, 1994]
Now, I
don't know if you have some theological problems with that statement that
THIS Mary is making. She's saying subject yourself to the church, to
the leaders of the church. She's saying, that the priesthood has the
power to forgive sins, and that even Jesus, when He's called down into the
Host, He obeys the orders of His priests. That presents serious Biblical
and theological problems!
Kalian
tahu, saya tidak suka harus mengatakannya segamblang ini, tetapi Maria yang INI mengajarkan
hal-hal yang tidak selaras dengan Kitab Suci. Maria yang INI mengatakan banyak hal yang
indah-indah, tetapi dia juga mengajarkan hal-hal yang jelas-jelas bertentangan
dengan Kitab Suci. Izinkan saya membagikan hal-hal itu kepada
kalian. Misalnya, perhatikan pernyataan ini. Dan ini adalah Maria yang
berbicara, “Aku mau orang-orang
awam untuk patuh kepada paus, kepada kardinal-kardinal, uskup-uskup, dan semua
imam. Mereka adalah putra-putraku yang paling aku kasihi dan mereka telah
menerima kuasa untuk mengampuni dosa manusia-manusia yang tak terbilang
jumlahnya, yang telah terkontaminasi oleh dosa. Karena alasan ini, bahkan
Anakku Yesus, turun dari Surga ke bumi mematuhi mereka.” [Tabloid, Mary’s
Touch, hal. 3 ~ 24 September 1994]
Nah,
entah apakah kalian merasa ada masalah theologi dengan pernyataan yang dibuat
Maria yang INI. Dia berkata, tunduklah pada gereja, pada para pemimpin gereja.
Dia berkata, bahwa keimamatan memiliki kuasa untuk mengampuni dosa, dan bahkan Yesus, ketika Dia
dipanggil turun untuk masuk ke dalam hosti, Dia patuh kepada perintah para
imamNya. Ini merupakan masalah alkitabiah dan theologia yang sangat serius!
She
also says that God doesn't mind if you're converted out of love, or
you're converted out of fear. Notice this statement: “The Lord prefers that we convert for love, but if it is necessary,
for the fear of punishment…” Did you notice that? “…The Lord prefers that
we convert for love, but if it is necessary, for the fear of punishment.
Nonetheless He will accept conversion all ways, and will receive us because He
loves us and wants our salvation. For love or for fear, the only thing that
matters is, that we give ourselves to Him.” [The Thunder of Justice pg. 349]
The
Scripture says that “perfect love casts out
fear.” God cannot accept a service of fear; and
yet THIS Mary is saying that God doesn't mind if you serve Him out of
love, or if you serve Him out of fear.
Maria
INI juga berkata bahwa Allah tidak keberatan jika kita bertobat karena cinta
atau karena takut. Perhatikan pernyataan ini: “Tuhan lebih suka kita bertobat karena cinta,
tetapi jika perlu, demi takut dihukum…” Apakah
kalian melihat ini? “Tuhan lebih suka kita bertobat karena cinta,
tetapi jika perlu, demi takut dihukum. Apa pun, Tuhan akan menerima segala
macam pertobatan, dan akan menerima kita karena Dia mengasihi kita dan
menginginkan keselamatan kita. Demi cinta maupun demi rasa takut, satu-satunya
yang penting ialah kita menyerahkan diri kita kepadaNya.” [The Thunder of
Justice hal. 349]
Kitab
Suci berkata “kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan” [1 Yoh. 4:18]. Tuhan tidak akan menerima penyerahan karena takut;
namun Maria INI berkata bahwa Allah tidak keberatan apakah kita melayaniNya
demi cinta atau demi rasa takut.
Do you
know that THIS Mary is also saying that she is the authorized interpreter
of the book of Revelation? Notice this statement. She says: “I will bring you to the full understanding of Sacred
Scripture…” In
other words you don't have to study. Just listen to Mary. “…Above all, I will read
to you the pages of its last book, which you are living. In it, everything is
already predicted, even that which must still come to pass. The battle to which
I am calling you is clearly described, and my great victory is foretold.”
I'd
like to know where in the book of Revelation is the victory of Mary foretold.
And I would like to know, also, where we are told in Scripture that Mary is
the authorized interpreter of the book of Revelation. It's
not in Scripture. The Bible says that we are all to study
Scripture for ourselves. “Blessed is he who reads, who hears, and
understands,” we are told in the book of Revelation.
Kalian
tahu bahwa Maria INI juga berkata dia adalah penerjemah yang berwewenang atas kitab Wahyu? Perhatikan pernyataan
ini. Dia berkata, “Aku
akan membawamu ke pemahaman penuh dari Kitab Suci…”
dengan kata lain, kamu tidak usah belajar, dengarkan Maria saja. “…Di atas semua itu, aku akan membacakan
halaman-halaman kitabnya yang terakhir, yang sedang kamu alami. Di dalamnya
segala sudah dinubuatkan, bahkan apa yang masih akan terjadi. Peperangan untuk
mana aku memanggilmu, jelas diterangkan, dan kemenanganku yang besar telah
dinubuatkan.”
Saya
ingin tahu di mana dalam kitab
Wahyu ada kemenangan Maria dinubuatkan. Dan saya ingin tahu juga di mana dikatakan dalam Kitab Suci bahwa Maria adalah
penerjemah yang berwewenang atas kitab Wahyu. Tidak ada dalam Kitab Suci! Alkitab
berkata kita semua harus mempelajari Kitab Suci sendiri. “Diberkatilah ia yang
membaca, dan mereka yang mendengar, dan
yang mengerti” kata kitab Wahyu kepada kita.
THIS
Mary is also saying that we are to have confidence in her for salvation,
and that we're supposed to pray the rosary. Where in Scripture do you find praying
with the rosary?
Notice
this statement: “Pray, very much the prayers of the rosary, I
alone am able still to save you from calamities which approach. Those who place
their confidence in me, will be saved.”
Scripture says that
there's no other name given under heaven whereby we might be saved.
And it is the name of whom? It is the name of Jesus,
according to Acts 4:12.
Maria
yang INI juga berkata bahwa kita harus percaya padanya untuk keselamatan kita
dan kita harus berdoa Rosario. Di
mana di Kitab Suci ditemukan ada doa dengan Rosario?
Perhatikan
pernyataan ini: “Berdoalah,
sangat banyak doa-doa Rosario. Hanya aku sendiri yang sanggup menyelamatkan
kamu dari bencana-bencana yang akan datang. Mereka yang menempatkan percayanya
dalam aku, akan diselamatkan.”
Kitab
Suci berkata, “…di bawah
kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan." Dan itu nama
siapa? Itu nama Yesus, menurut Kisah 4:12.
She
also says that we can be saved from God's wrath by our works. Notice
this statement: “We should avoid the wrath of God on
us by our good efforts.”
And she
actually says that she intercedes with Jesus, and Jesus appeases the
wrath of His Father. Notice this statement: “In order that the world might know His anger, the Heavenly
Father is preparing to inflict a great chastisement on all mankind. With my
Son, I have intervened so many times to appease the wrath of the Father.” [The Thunder of Justice, pg. 186]
Is that
the picture that Scripture presents? Absolutely not! The Bible tells us that we have
access to the Father through Jesus His Son. The Bible also tells us
that God loved the world, that He gave His only begotten
Son. God's anger does not need to be appeased. God's wrath does not
need to be appeased, because when Jesus died on the cross He appeased the
wrath of His Father by paying the full debt for sin.
Maria
INI juga berkata kita bisa diselamatkan dari murka Allah melalui perbuatan
kita. Perhatikan pernyataan ini: “Kita harus menghindari murka Allah pada kita dengan usaha-usaha
kita yang baik.”
Dan
dia bahkan berkata bahwa dia akan menjadi perantara pada Yesus, dan Yesus yang
akan meredakan amarah BapaNya. Perhatikan pernyataan ini: “Supaya dunia tahu bagaimana murkanya, Bapa
Surgawi bersiap-siap akan menjatuhkan hukuman pada semua manusia. Bersama
dengan Anakku, aku telah berkali-kali mengintervensi untuk meredakan amarah
Bapa.” [The Thunder of Justice, hal. 186]
Itukah
gambaran yang disampaikan Kitab Suci tentang Bapa? Sama sekali tidak! Alkitab mengatakan kepada kita
bahwa kita bisa datang kepada Bapa melalui Yesus, PutraNya. Alkitab
juga mengatakan kepada kita bahwa Allah mengasihi dunia sehingga Dia memberikan
AnakNya yang satu-satunya. Murka Allah tidak perlu diredakan. Amarah Allah
tidak perlu dihilangkan karena ketika Yesus mati di salib, Dia telah meredakan
amarah BapaNya dengan membayar seluruh utang hukuman dosa.
Notice
also that THIS Mary is saying that we should participate in the
Mass. Here's the statement: “I am calling you to
more attentive prayer and to greater participation in the Mass. I want you to
experience God within yourselves at Mass. Come in love and accept the holy
Mass. Let everyone coming to Mass be joyful. The Mass is the greatest prayer
from God and you will never understand
the greatness of it. Let holy Mass be your life.” [The Thunder of
Justice pg. 202]
Scripture does not say
that Jesus is present literally in the wine and in the host. Jesus was speaking symbolically. He was saying that this
represents My body. This represents My blood. And yet THIS Mary is
saying time and again in this statement that we should exalt, and we
should participate in the Mass.
Perhatikan
juga Maria INI berkata bahwa kita harus ikut ambil bagian dalam Misa. Inilah
pernyataannya: “Aku
memanggilmu supaya berdoa lebih tekun dan supaya lebih banyak berpartisipasi
dalam Misa. Aku mau kamu mengalami Allah dalam dirimu saat Misa. Datanglah
dengan cinta dan terimalah Misa yang kudus. Biar semua orang yang datang ke
Misa bersukacita. Misa adalah doa terbesar dari Allah, dan kamu tak akan pernah
mengerti betapa besarnya itu. Biarlah Misa yang kudus menjadi hidupmu.” [The
Thunder of Justice pg. 202]
Kitab Suci tidak berkata bahwa Yesus
ada secara nyata di dalam anggur dan di dalam hosti. Yesus waktu itu berbicara secara
simbolis. Dia mengatakan, “Ini melambangkan tubuhKu, ini melambangkan darahKu.”
Namun Maria yang INI berulang-ulang berkata dalam pernyataan ini bahwa kita
harus meninggikan, dan kita harus mengambil bagian dalam Misa.
Do you
know that she's also saying that we should use amulates to be protected
from the power of Satan? Notice this statement: “Today, I invite you to put more blessed objects in your homes,
and may every person carry blessed objects. Because you are armored against
Satan, he will tempt you less.” [The
Thunder of Justice pg. 204]
No place in Scripture do
you find that by having a holy object, or an amulet, you are going to be protected
from the power of the devil.
Tahukah
kalian Maria INI juga mengatakan bahwa kita harus memakai jimat-jimat untuk
melindungi kita dari kuasa Setan? Perhatikan pernyataan ini: “Hari ini aku mengundang kamu untuk memakai
lebih banyak benda-benda yang diberkati di dalam rumahmu, dan hendaklah setiap
orang membawa benda-benda yang diberkati itu. Karena kamu dilindungi dari
Setan, dia akan mencobaimu lebih sedikit.” [The Thunder of Justice pg. 204]
Tidak ditemukan dalam Kitab Suci bahwa
dengan memakai benda keramat atau jimat kita akan dilindungi dari kuasa iblis.
Furthermore,
THIS Mary is saying that we should pray for the souls who are in
purgatory. Now the Bible doesn't say anything about a purgatory.
The Bible says that God places before us life and death. There is no
intermediate place where people go to burn, or to purge themselves from
temporal punishment, to then go into bliss. This is a doctrine that
is found no where in Scripture, and yet, purportedly, THIS Mary says, “Today I invite you to pray every day for the souls in
purgatory.”
Lebih
jauh, Maria INI berkata bahwa kita harus berdoa bagi jiwa-jiwa yang berada di
api pencucian. Nah, Alkitab tidak
mengataan apa pun tentang api pencucian. Alkitab berkata Allah
menempatkan di hadapan kita, hidup dan mati. Tidak ada tempat di antaranya di
mana orang bisa pergi untuk dibakar, atau menyucikan diri dari hukuman
sementara, lalu kemudian menuju ke Surga. Doktrin seperti ini sama sekali tidak
ditemukan di dalam Kitab Suci, namun begitu, konon Maria INI berkata, “Hari ini aku mengundangmu untuk berdoa setiap
hari bagi jiwa-jiwa di api pencucian.”
She
also teaches that the church must use the state to accomplish it's
purposes. Jesus said, “Render unto Caesar that
which is Caesar's, and to God that which is God's.” Jesus said, “My kingdom is not of
this world.”
But
notice what THIS Mary is saying: “Satan’s ultimate target is the destruction of the Papacy and
the holy Roman Catholic church. The primary assault is aimed at banishing
religion from the realm of the state,
causing factions and divisions and bringing about ungodly laws.” [The Thunder of Justice pg. 220]
In
other words she's saying that the destruction of the Roman Catholic
Church is going to come because the state enacts ungodly laws. By
implication what she's saying is that the laws of the state should be in
harmony with the principals of the Roman Catholic Church.
Maria
INI juga mengajar bahwa gereja harus menggunakan pemerintah untuk melaksanakan
tujuannya. Yesus berkata, "Berikanlah kepada
Kaisar apa yang milik Kaisar dan kepada Allah apa yang milik Allah." [Mat. 22:21] Yesus
berkata, "…Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini…” [Yoh. 18:36]
Tetapi perhatikan apa yang dikatakan
Maria INI: “Sasaran terakhir Setan adalah menghancurkan Kepausan dan gereja
Roma Katolik yang kudus. Serangan utama diarahkan untuk melenyapkan agama dari
lingkungan pemerintahan, mengakibatkan perbedaan pendapat dan perpecahan dan
menciptakan undang-undang yang tidak sesuai dengan peraturan Allah.” [The Thunder of Justice hal. 220]
Dengan kata lain, Maria INI berkata
bahwa kehancuran gereja Roma Katolik akan terjadi karena pemerintah membuat
undang-undang yang tidak sesuai dengan peraturan Allah. Implikasi dari apa yang dikatakannya ialah,
undang-undang negara harus sesuai dengan prinsip-prinsip gereja Roma Katolik.
By the
way, she also says that she will appear in various forms in a New Age in
this world. She actually uses the expression, “New Age”. Notice
this statement: “I saw that when the glorious peace arrives
and love reigns there will be only ‘one
fold and one shepherd…” And, by the way, that one fold and shepherd; the one
shepherd is the Pope, and the one fold is the Roman Catholic Church,
in her view. She continues saying: “…Mary, the mother of
all believers will guide the life of souls appearing under the various forms.
She will be the Queen of the Coming Age.”
[ Words of Mary to Theresa Lopez,
The Thunder of Justice pg 363, 365]
Nah,
Maria INI juga berkata dia akan muncul dalam pelbagai bentuk di New Age (= era
baru) di dunia ini. Dia betul-betul memakai istilah “new age”. Perhatikan
pernyataan ini: “Aku
melihat ketika damai yang indah datang dan kasih berkuasa, saat itu hanya akan ada
satu kawanan dan satu gembala…”
Dan ketahuilah, satu kawanan dan satu gembala itu menurut pandangannya ialah:
satu gembalanya adalah Paus, dan satu kawanannya adalah gereja Roma Katolik.
Dia melanjutkan berkata, “…Maria, ibu semua orang percaya, akan membimbing hidup
jiwa-jiwa dalam bermacam-macam bentuk. Dia akan menjadi Ratu di era yang akan
datang.” [ Kata-kata Maria kepada Theresa Lopez, The Thunder of Justice hal. 363,
365]
THIS
Mary also says that she's going to crush the head of the serpent. Genesis
3:15 says that Jesus is the one who crushes the head of the serpent.
Notice this statement. “My…” and this is Jesus speaking, “…My immaculate mother
will be victorious over sin with her power as Queen… This will be a new world
and a new age. This will be the age when mankind will get back what it lost in
Paradise when My immaculate mother will step on the neck of the serpent, the
gates of hell will be closed.” [The
Thunder of Justice, pg 364, 365]
Maria
INI juga berkata dia akan meremukkan kepala ular. Kejadian 3:15 berkata bahwa Yesus-lah yang akan
meremukkan kepala ular. Perhatikan pernyataan ini, dan ini Yesus yang sedang
berbicara, “…IbuKu yang tidak
bercela akan menang atas dosa dengan kuasanya sebagai Ratu… Ini akan menjadi
dunia yang baru dan era yang baru. Ini akan menjadi era di mana manusia akan
mendapatkan kembali apa yang telah hilang darinya di Firdaus pada waktu ibuKu
yang tidak bercela akan menginjak leher ular, gerbang neraka akan menutup.”
[The Thunder of Justice, hal.
364, 365]
Revelation speaks about
God putting His seal on the foreheads of His people. And it speaks about the Beast putting its mark on
those who are followers of Satan. Notice that THIS Mary says that
she's the one who is marking God's people. Here's the
statement: “If my adversary is signing with his mark all
his followers, the time has come when I also, your heavenly leader, am signing
with my heavenly seal, all those who have consecrated themselves to my
immaculate heart and have formed part of my army. I am imprinting my seal on
your foreheads with the most holy sign of the cross of my Son, Jesus.” [The Thunder of Justice, pg. 330]
Do you
see the number of times that these themes come through from the book of
Revelation? Mary is applying them to herself, when the book of Revelation
applies them to Jesus and to the Lord.
Kitab Wahyu berbicara tentang Allah
menempatkan meteraiNya pada dahi umatNya. Dan berbicara tentang Binatang yang
menempatkan tandanya pada mereka yang adalah pengikut Setan. Perhatikan
bagaimana Maria INI berkata bahwa dialah yang memeteraikan umat Allah. Ini
pernyataannya: “Jika
musuhku memberi tandanya pada semua pengikutnya, saatnya telah tiba ketika aku
pun, pemimpin surgawimu, memberi tanda dengan meterai surgawiku, pada mereka
yang telah mempersembahkan dirinya kepada hatiku yang tidak bercela, dan yang telah
menjadi bagian dari pasukanku. Aku memeteraikan meteraiku pada dahi-dahi kalian
dengan tanda salib yang paling kudus dari Anakku, Yesus. [The Thunder of
Justice, hal. 330]
Apakah
kalian melihat berapa kali tema ini muncul dari kitab Wahyu? Maria sedang mengaplikasikan
hal-hal itu kepada dirinya sendiri, ketika kitab Wahyu mengaplikasikannya
kepada Yesus dan kepada Tuhan.
Do you
know that THIS Mary even says that she has power to bring the dead to
speak with the living? Notice this very interesting
statement. There's an individual who died, a Roman Catholic priest.
His name was Father Luis Andreu. And I'm going to read the statement
after his death. “A few days after Father Luis’ death, the
Blessed Virgin told us…” told four people, “…that
we were going to talk to him… At eight o’clock in the evening, the Blessed
Virgin appeared to us smiling, very, very much as usual. She said to the four
of us, ‘Father Luis will come now and speak with you.’ A moment later, he came and called us one by
one. We didn’t see him at all but only heard his voice. It was exactly like the
one he had on earth… Father Ramon…” who is the priest who was
alive at this point,
“…Father Ramon was told precise
details of his brother’s funeral…” because he wasn't there, “…and details of his personal life that were
unknown to anyone but himself. On another occasion, Father Luis gave a message
for his mother, ‘Be happy and content for I am in heaven and I see you every
day.’” [The Thunder of
Justice, pg 167]
Is this
what the Bible teaches? No! The Bible says the living know that they will
die, but the dead know not anything. The Bible calls death
a period of unconsciousness, a period of sleep. The dead cannot
appear to the living.
I admit
that in the world today there are many entities that are appearing in
different places of the earth to the living; purportedly they're the spirits of
the departed. But they are not the spirits of the departed. They
are actually spirits of devils that are disguising themselves as spirits
of the dead.
Tahukah
kalian bahwa Maria INI bahkan berkata dia memiliki kuasa membawa orang-orang
mati untuk berbicara dengan yang masih hidup? Perhatikan pernyataan yang sangat
menarik ini. Ada seseorang yang telah meninggal, seorang imam Roma Katolik.
Namanya Romo Luis Andreu. Dan saya akan membacakan pernyataan setelah
kematiannya. “Beberapa hari setelah
kematian Romo Luis, Perawan yang diberkati memberitahu kami…” memberitahu empat orang, “…bahwa kami akan berbicara dengannya… Pada
pukul delapan malam, Perawan yang diberkati menampakkan dirinya kepada kami,
sambil tersenyum sebagaimana biasanya. Dia berkata kepada kami berempat, ‘Romo
Luis sekarang akan datang dan berbicara dengan kalian.’ Tak lama kemudian, dia
[= Luis] datang dan menyebut nama kami satu per satu. Kami tidak melihatnya
tetapi hanya mendengar suaranya, yang persis seperti suaranya ketika dia masih
hidup di dunia… Romo Ramon…” imam
yang pada saat itu masih hidup. “…Romo Ramon diberitahu detail-detailnya yang rinci tentang
pemakaman saudaranya…” karena
dia tidak hadir di sana, “…dan detail-detail hidup pribadinya yang tidak diketahui orang
lain kecuali dirinya sendiri. Pada kesempatan yang lain, Romo Luis memberi
pesan untuk ibunya, ‘Bergembiralah dan tenanglah karena aku ada di Surga dan
aku melihatmu setiap hari.’…” [The Thunder of Justice, hal. 167]
Inikah
yang diajarkan Alkitab? Tidak! Alkitab
berkata, “orang-orang yang hidup tahu
bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa” [Pengkh. 9:5] Alkitab
menyebut kematian sebagai suatu masa ketidak-adanya kesadaran, masa tidur.
Orang mati tidak bisa menampakkan diri kepada yang hidup.
Saya akui
bahwa sekarang ini di dunia ada banyak makhluk yang menampakkan diri di
pelbagai tempat di dunia kepada orang-orang yang hidup, yang mengaku sebagai roh orang-orang yang sudah mati.
Tetapi mereka bukan roh-roh orang mati. Mereka sesungguhnya adalah roh-roh
iblis yang menyamar sebagai roh-roh orang mati.
In fact
there's an interesting statement here. I won't take time to read it, but
I'll give you the reference if you would like to pick up a copy of The Thunder of Justice, page 389. Mary
says that most of the problems that we have in society today are due to
the desecration of Sunday as the day of worship. And she actually
condemns the commercialism, and the entertainment that goes on on Sunday,
instead of people observing Sunday as the day of rest. Now I'm sure
that that rings a bell with those who have read the book, The Great Controversy.
Nah,
ada pernyataan yang menarik di sini. Saya tidak akan mengambil waktu untuk
membacanya tetapi saya akan berikan referensinya kepada kalian jika kalian
ingin mengambil satu buku The Thunder of
Justice, yaitu di hal. 389.
Maria
berkata bahwa kebanyakan masalah yang kita hadapi di masyarakat sekarang ini
disebabkan oleh penistaan hari Minggu sebagai hari ibadah. Dan dia benar-benar
mengutuk komersialisme dan hiburan yang berlangsung pada hari Minggu, gantinya
orang memelihara hari Minggu sebagai hari perhentian. Nah, pasti ini tidak
asing lagi buat mereka yang telah membaca buku The
Great Controversy.
Now
it's interesting to notice that THIS Mary also is predicting great
calamities in this world. Allow me to read you this paragraph from Kenneth
Woodward in the magazine Newsweek,
August 25, 1997, page 53. He had an interview with Mother Angelica.
Maybe you've seen her on the Roman Catholic channel. This is the
statement. She says: “’If we refuse to define [ the Marian
dogmas]…” Particularly
the one we talked about last time, which is that Mary is coredemptrix,
advocate, and mediatrix of all graces. She says: “…’If we refuse to
define [these dogmas], I think trial and
persecution and tragedy will follow.’ says Mother Angelica, … ‘if the Holy
Father would define this dogma, it would save the world from great catastrophes
and loosen God’s mercy even more upon this world.’ [Newsweek, “Hail Mary”, 25 August 1997]
By the
way, this network reaches 55 million people in 38 countries. And so
basically, what Mother Angelica is saying is that when the Pope or the
Roman Catholic Church gives this final dogma of Mary as coredemptrix,
advocate, and mediatrix of all graces, the world will be spared
great calamities.
Nah,
yang menarik untuk dilihat ialah bahwa Maria INI juga meramalkan
bencana-bencana hebat di dunia. Izinkan saya membacakan paragraf ini dari
majalah Newsweek terbitan 25 Agustus 1997 hal.
53 tulisan Kenneth Woodward. Dia mewawancarai Bunda Angelica. Barangkali kalian
pernah melihat Bunda Angelica ini di saluran televisi
Roma Katolik. Inilah pernyataannya, Bunda Angelica berkata, “…Jika kami menolak menjelaskan [dogma-dogma
tentang Maria]…” terutama yang kita
bahas dalam pelajaran yang lalu yaitu bahwa Maria adalah rekan-penebus,
pembela, dan perantara semua karunia, Bunda Angelica berkata, “…Jika kami menolak menjelaskan [dogma-dogma
itu], saya rasa pencobaan dan penganiayaan dan tragedi akan menyusul,’ kata
Bunda Angelica, …’jika Paus mau menjelaskan dogma ini, itu akan menyelamatkan
dunia dari bencana-bencana hebat dan membuat Allah lebih banyak lagi
mencurahkan belas kasihNya ke dunia ini.’…”
[Newsweek, “Hail Mary”, 25 August 1997]
Nah, siaran saluran ini mencapai 55 juta manusia
di 38 negara. Jadi pada dasarnya apa yang dikatakan Bunda Angelica ialah, pada
waktu Paus atau gereja Roma Katolik mengeluarkan dogma terakhir tentang Maria
sebagai rekan-penebus, pembela dan perantara semua karunia, dunia akan lolos
dari bencana-bencana hehat.
Interestingly
enough, Saint Alphonsus Liguori, in his book, The Glories of Mary, page 131, this was many centuries ago, had this
to say about the reason for calamities and how to make sure that the
calamities are steered aside. He says about her: “And that we may understand the confidence that the holy church has in Mary, we need
only remember that in all public calamities she invariably invites all to have
recourse to the protection of this divine mother, by novenas, prayers,
processions, by visiting the churches
dedicated in her honor and her images. And this is what Mary desires.” [The
Glories of Mary pg. 131]
So the
way to steer aside calamities and problems is by coming to Mary, and
particularly coming to her statues, and to the shrines that have been
dedicated to her.
Yang
cukup menarik, St. Alphonsus Liguori dalam bukunya The Glories of Mary, hal. 131, ini ditulis berabad-abad yang lalu,
berkata demikian tentang alasan bencana-bencana dan bagaimana caranya
memastikan untuk membelokkan bencana-bencana tersebut. Dia berkata tentang
Maria, “…Dan agar kita bisa
memahami keyakinan gereja yang kudus dalam Maria, kita hanya perlu mengingat
bahwa dalam semua bencana umum, Maria selalu mengundang semua untuk datang
memohon perlindungan ibu ilahi ini melalui novena-novena, doa-doa, arak-arakan
patung, dan dengan mengunjungi gereja-gereja yang dipersembahkan kepada
kehormatannya dan kehormatan patung-patungnya. Dan inilah yang diinginkan oleh
Maria.” [The Glories of Mary, hal. 131]
Jadi
cara untuk menghindari bencana dan masalah adalah dengan datang kepada Maria,
dan khususnya kepada patung-patungnya, dan tempat-tempat keramat yang telah
dipersembahkan kepadanya.
Now
before we draw this to a close, I would like to mention another woman
who, primarily at the end of the 19th century, had some very interesting
things to say about what was going to happen in the end times. In
fact she wrote a book which I've referred to previously in this lecture,
called The Great Controversy. And I'd
like to read some statements from this magnificent book. And you'll
see that many
of the things that Mary has been saying actually are not the work of the
Spirit of God, they are the work of another spirit.
The Great Controversy, page 554. Ellen
White is speaking about the devil appealing to love; talking about
love. See, the devil can talk about love
also. She says: “He appeals to the reason by the
presentation of elevating themes. He delights the fancy with
enrapturing scenes. And he enlists the affections by his eloquent
portrayals of love and charity.”
See, the devil can talk about love, he can talk about charity, as long as
he talks about other things that are not in harmony with Scripture.
Because the most dangerous aspect is not pure error, it's a mixture of
error and truth; primarily when you have a great degree of truth,
and only a small element of error.
Nah,
sebelum kita mengakhiri ini, saya ingin berbicara tentang seorang perempuan
yang lain, yang terutama pada akhir abad ke-19, menyampaikan hal-hal yang
sangat menarik tentang apa yang akan terjadi pada akhir masa. Bahkan dia
menulis sebuah buku yang sudah saya sebut sebelumnya dalam ceramah ini,
berjudul The Great Controversy. Dan saya
ingin membacakan beberapa pernyataan dari buku yang hebat ini. Kalian akan
melihat bahwa banyak hal yang
dikatakan Maria sebenarnya bukanlah pekerjaan Roh Allah, melainkan pekerjaan
roh yang lain.
The Great Controversy
hal. 554. Ellen White berbicara tentang Iblis mengetengahkan kasih,
berbicara tentang kasih. Lihat, Iblis
juga bisa bicara tentang kasih. Ellen White berkata, “Iblis memakai tema-tema yang luhur sebagai
daya tarik nalar. Dia menyenangkan daya khayal dengan adegan-adegan yang sangat
menawan. Dan dia berhasil memperoleh simpati dengan caranya yang fasih dalam
menggambarkan kasih dan kemurahan.”
Lihat, Iblis juga bisa berbicara tentang kasih, dia bisa berbicara tentang
kemurahan hati, asalkan dia juga berbicara tentang hal-hal lain yang tidak
selaras dengan Kitab Suci. Karena aspek yang paling berbahaya bukanlah
kesalahan murni, melainkan campuran antara kesalahan dengan kebenaran, terutama
jika ada banyak yang benar dan hanya sedikit unsur kecil yang salah.
Notice
also in the following statement that this author, Ellen White, speaks
about the spirits of devils, which disguise themselves as departed
relatives, lamenting the wickedness in the world at the end of
time, and saying the church and state should be united, and that
Sunday should be observed by everybody to steer away the
calamities. This is on page 590: “Communications from
the spirits will declare that God has sent them to convince the rejecters of
Sunday of their error, affirming that the laws of the land should be obeyed as
the Law of God…” See, the state imposes the laws, and everybody has to obey
the state. She continues saying, notice: “…They will lament the great wickedness in the world…” but they're spirits of devils, and they're lamenting the
wickedness in the world, “…and
second the testimony of religious teachers that the degraded state of morals is
caused by the desecration of Sunday. Great will be the indignation excited
against all who refuse to accept their
testimony.”
Perhatikan
juga pernyataan berikut di mana penulis ini, Ellen White, berbicara tentang
roh-roh iblis, yang menyamar sebagai sanak-keluarga yang telah meninggal, yang
meratapi kejahatan di dunia pada akhir masa, dan yang mengatakan bahwa gereja
dan pemerintah harus bersatu, dan bahwa hari Minggu harus dipelihara oleh semua
orang, untuk menghindari bencana-bencana. Ini ada di hal. 590: “Komunikasi dari roh-roh akan menyatakan bahwa
Allah yang telah mengirim mereka untuk meyakinkan orang-orang yang menolak hari
Minggu tentang kesalahan mereka, dan menekankan bahwa undang-undang negara
harus dipatuhi sebagai Hukum Allah…”
Lihat, pemerintah yang memaksakan undang-undangnya, dan semua orang harus
mematuhi pemerintah. Ellen White melanjutkan berkata, perhatikan, “…Mereka akan meratapi kejahatan-kejahatan
hebat di dunia…” tetapi mereka ini
roh-roh iblis, dan mereka meratapi kejahatan di dunia, “…dan mendukung kesaksian guru-guru agama
bahwa kondisi moral yang merosot disebabkan oleh penistaan hari Minggu.
Timbullah kemarahan yang sangat besar terhadap semua yang menolak menerima
kesaksian mereka.”
In
another statement, which is found in The Great
Controversy, page 590, we find this very interesting concept.
Speaking about calamities being caused by Sunday desecration, she
says: “The class that have provoked the displeasure
of Heaven will charge all their troubles upon those whose obedience to God’s commandments is a perpetual reproof
to transgressors. It will be declared that men are offending God by the
violation of the Sunday Sabbath, that this sin has brought calamities which
will not cease until Sunday observance shall be strictly enforced, and that
those who present the claims of the fourth commandment thus destroying
reverence for Sunday, are troublers of the people, preventing their restoration
to divine favor and temporal prosperity.”
Notice
the idea that because Sunday is desecrated there are going to be
calamities. And the only way to get rid of the calamities is by
forcing everyone to keep Sunday as the day of worship. It kind of
reminds you of the days of Elijah. Remember the experience of
Elijah? He went to Ahab and he said, “I have not troubled
Israel, but you and your father's house have troubled Israel.
Because you have forsaken the commandments of God, and you are
worshipping Baal.” And, by the way,
Baal was the sun god. So Ahab was blaming Elijah for the calamities:
there was no rain, there was hunger, all of the crops had died, the
animals, the livestock were dying. And Elijah was blamed for the
calamities, because he did not worship Baal, the sun god. History
is going to be repeated.
Dalam
pernyataan yang lain yang ada di The Great
Controversy, hal. 590, kita mendapatkan konsep yang sangat menarik ini.
Berbicara tentang bencana-bencana yang diakibatkan penistiaan hari Minggu,
Ellen White berkata, “Kelompok yang telah memprovokasi kejengkelan Surga, akan
menyalahkan semua masalah mereka kepada orang-orang yang kepatuhannya kepada
perintah-perintah Allah, merupakan teguran bagi mereka yang melanggarnya. Akan
diumumkan bahwa manusia telah membuat marah Allah melalui pelanggaran sabat
hari Minggu, bahwa dosa ini telah mengakibatkan bencana-bencana yang tidak akan
berhenti sampai hari Minggu dipelihara dengan ketat, dan mereka yang
menyampaikan klaim tentang perintah yang keempat, yang dengan demikian telah menghancurkan
penghormatan kepada hari Minggu, adalah orang-orang yang menyusahkan
masyarakat, yang menghalangi pemulihan mereka kepada perkenan Ilahi dan
kemakmuran duniawi.”
Perhatikan
konsep bahwa karena hari Minggu dinodai, akan terjadi bencana-bencana. Dan
satu-satunya jalan untuk menyingkirkan bencana-bencana itu ialah dengan memaksa
setiap orang untuk memelihara hari Minggu sebagai hari ibadah.
Hal ini
mengingatkan kita kepada Elia. Ingat pengalaman Elia? Dia datang ke Ahab dan
berkata, “Saya tidak menyusahkan
Israel, melainkan engkau dan keluarga bapakmu yang telah menyusahkan Israel.
Karena engkau telah meninggalkan perintah-perintah Allah, dan engkau menyembah
Baal.” [1 Raja 18:18] Dan
ketahuilah, Baal adalah dewa matahari. Maka Ahab menyalahkan Elia karena
bencana-bencana itu, tidak ada hujan, ada bala kelaparan, semua tanaman mati,
hewan-hewan ternak sekarat. Dan Elia disalahkan karena bencana-bencana itu
karena dia tidak menyembah Baal, dewa matahari. Sejarah akan terulang lagi.
Notice
also that Ellen White describes the fact that the Christian world is going
to want to unite under one umbrella. Do you remember what this
purported Mary had to say about ecumenism? Notice this statement, The Great Controversy, 588, 599. She says: “Papists, Protestants and worldlings will alike accept the form of godliness without
the power, and they will see in this union, a grand movement for the conversion of the world and the
ushering in of the long-expected millennium of peace.”
Sounds
very much like the statements that we've read from this purported Mary;
in fact the conversion of the world theme we noticed a little while
ago.
Perhatikan
juga Ellen White menggambarkan fakta bahwa dunia Kristen bakal mau bersatu di
bawah satu payung. Kalian ingat apa yang dikatakan yang mengaku sebagai Maria
ini tentang ekumenisme? Perhatikan pernyataan ini, The Great Controversy, hal. 588, 599. Ellen White berkata, “Kepausan, Protestan, dan dunia sama-sama
akan menerima bentuk kesalehan tanpa kuasanya, dan mereka akan melihat dalam persatuan
ini, suatu gerakan besar untuk menobatkan dunia dan untuk mengantarkan masuknya
millennium kedamaian yang sudah lama dinanti-nantikan.”
Sangat
mirip dengan pernyataan-pernyataan yang sudah kita baca dari yang mengaku
sebagai Maria, kan tadi kita sudah menyimak tema menobatkan dunia.
Notice
two other statements very quickly about the role of spiritualism; the idea
that the dead can come back and speak with the living. The Great Controversy, page 552. Ellen
White speaks about the power of the devil. She says, “He has power to bring before men the
appearance of their departed friends…” and then this is the scary part. She says: “…The counterfeit is
perfect:…” What is a perfect counterfeit? It's when the U.S. government
can't even recognize a counterfeit $100 bill as being counterfeit,
because it is so much like the genuine. So she says, “…The counterfeit is
perfect: the familiar look, the words, the tone, are reproduced with marvelous
distinctness.”
Perhatikan
secara cepat dua pernyataan lain tentang peranan spiritualisme, konsep bahwa
orang mati bisa kembali dan berbicara dengan yang hidup. The Great Controversy, hal. 552, Ellen White berbicara tentang kuasa
Iblis. Dia berkata, “Dia [=Iblis] memiliki kuasa untuk menghadirkan ke depan
manusia, penampakan teman-teman terkasih mereka yang sudah meninggal…” kemudian, ini bagian yang mengerikan.
Ellen White berkata, “…Pemalsuan itu sempurna…” Pemalsuan yang sempurna itu bagaimana? Itu
adalah bila pemerintah Amerika Serikat bahkan tidak bisa mengenali selembar
uang palsu $100 sebagai uang palsu karena begitu miripnya dengan yang asli.
Maka Ellen White berkata, “…Pemalsuan itu sempurna: penampilan yang dikenal, kata-kata,
nada suara, semuanya diciptakan kembali dengan ketepatan yang mengagumkan.”
On page
560 she warns in these words: “Many will be confronted by the spirits of
devils personating beloved relatives or friends and declaring the most
dangerous heresies. These visitants will appeal to our tenderest sympathies and
will work miracles to sustain their pretensions.”
Di
hal. 560 Ellen White memperingatkan dengan kata-kata ini: “Banyak yang akan dikonfrontasi oleh roh-roh
iblis yang menyamar sebagai kerabat atau teman-teman tersayang mereka, yang
menyampaikan ajaran sesat yang paling berbahaya. Para pengunjung ini akan
menarik hati kita melalui simpati kita yang terlembut dan akan membuat
mujizat-mujizat untuk mendukung penipuan mereka.”
Now I
would like to conclude by asking the question: “How can we know whether THIS
Mary, who is professing to speak, is really Mary or not? “
It all
boils down to whether you believe that Mary is alive today or not. If you
believe that Mary is alive today, you would be prone to accept these
messages as coming from Mary. And in Roman Catholicism they
believe that Mary died, she was buried, on the third day she was
resurrected after her body saw no corruption, she was assumed to heaven,
and she sat at the right hand of her Son as queen of heaven. And so
what would prevent her from coming back to speak to the living? It's
a very important question.
Sekarang
saya ingin mengakhiri dengan mengajukan pertanyaan ini: “Bagaimana kita bisa
tahu apakah Maria yang INI, yang mengaku sebagai pembicaranya, adalah
benar-benar Maria atau bukan?”
Inti
dari semuanya ialah apakah kita percaya Maria hari ini sedang hidup atau tidak.
Jika kita percaya hari ini Maria
hidup, kita cenderung akan menerima pesan-pesan ini sebagai berasal dari Maria.
Dan dalam Roma Katolikisme mereka percaya bahwa Maria sudah mati, dikuburkan,
dan pada hari ketiga dibangkitkan dan tubuhnya tidak mengalami pembusukan, lalu
dia diangkat ke Surga dan dia duduk di sebelah kanan Anaknya sebagai ratu
Surga. Maka, apa yang bisa mencegahnya kembali ke dunia dan berbicara dengan
orang yang hidup? Itu adalah pertanyaan yang sangat penting.
On the
other hand, if we go by what the Bible says, and the Bible says nothing,
absolutely about the death of Mary, the burial of Mary, the
non-decomposing body of Mary, the resurrection of Mary, the assumption of
Mary, and the sitting of Mary as queen of heaven next to her Son, the
Bible is absent from all of these things. If we believe that Mary today is in the
tomb resting, then we must as the question, “Who is it that is
appearing and is speaking these things?” It's a very
important question. And the answer that we give to this question will
determine whether we are deceived, or whether we will not be
deceived.
Di
pihak lain, jika kita berpegang pada apa yang dikatakan Alkitab ~ dan Alkitab
tidak berkata apa-apa sama sekali tentang kematian Maria, penguburannya,
tubuhnya yang tidak membusuk, kebangkitannya, pengangkatannya ke Surga, dan
bertakhtanya Maria sebagai ratu Surga di samping Anaknya ~ Alkitab sama sekali
tidak membahas semua ini. Jika
kita percaya bahwa hari ini Maria sedang beristirahat dalam kubur, maka kita
harus bertanya, “Siapa itu yang muncul dan berbicara tentang hal-hal ini?”
Ini adalah pertanyaan yang sangat penting, dan jawaban yang kita berikan kepada
pertanyaan itu akan menentukan apakah kita bakal tertipu atau apakah kita tidak
bakal tertipu.
In fact
what we need to do is what Jesus did. You see, when Jesus was tempted by
the devil in the wilderness, the devil used powerful arguments. He
says, “If you're the Son of God turn these stones into bread.” And how did Jesus answer? Jesus said, “It is…” what? “It is written.” When the devil
asked Him to jump from the temple tower, because God had promised in
Scripture to take Him in His arms and save Him before He hit the
ground, how did Jesus answer the devil? “It is written”! When the devil showed Jesus all of the kingdoms of the
world, and offered Him all of the kingdoms of the world how did Jesus
answer the devil? He said, “It is written”! In fact we've already noticed that Jesus never
quoted the rabbi's of His day. He never went to the rabbinical
schools. He wasn't caught up in their traditions. Because Jesus was
seeped with the Word of God, every controversy, every teaching was based
on the Scriptures of the Old Testament. In fact after He resurrected
and He spoke to these two disciples on the road to Emmaus, we're told that
beginning with Moses, and from all the prophets, He declared in
all of the Scriptures the things concerning Himself. And later on
when He appears to the disciples in the upper room, in Luke 24: 44, 45,
it not only says that He spoke to them from Moses, and from the
prophets, but it also says there that He spoke to them the things
concerning Himself from the Psalms. In other words, the Psalms were
centered in Jesus. In other words, the church is based on Scripture.
Sebenarnya apa yang
perlu kita lakukan adalah seperti apa yang dilakukan Yesus. Kalian lihat,
ketika Yesus dicobai oleh Iblis di padang gurun, Iblis menggunakan argumentasi
yang kuat. Dia berkata, "Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Dan
bagaimana Yesus menjawabnya? Yesus berkata, “Ada…” apa? “…Ada tertulis...” Ketika Iblis menyuruh Yesus melompat
dari menara Bait Allah karena Allah telah berjanji dalam Kitab Suci untuk
menatangNya dalam pelukanNya dan menyelamatkanNya sebelum Dia menyentuh tanah,
bagaimana Yesus menjawab Iblis? Yesus berkata, “Ada tertulis…”
Sebenarnya kita sudah menyimak bahwa Yesus tidak pernah mengutip para guru di
zamanNya. Yesus tidak pernah masuk sekolah para rabi. Dia tidak terjerat semua
tradisi mereka. Karena Yesus telah menyerap Firman Allah, maka setiap
pertentangan, setiap ajaran itu berdasarkan Kitab Suci Perjanjian Lama. Bahkan
setelah Yesus bangkit dan Dia berbicara kepada dua orang murid dalam perjalanan
ke Emaus, kita diberitahu bahwa mulai dari Musa dan semua nabi, Yesus
menyampaikan segala sesuatu tetang Dirinya dalam Kitab Suci. Dan kemudian
ketika Dia menampakkan Dirinya kepada murid-muridNya di ruang atas, Lukas
24:44-45 tidak hanya mengatakan bahwa Dia berbicara kepada mereka mulai dari
Musa dan para nabi, tetapi juga dikatakan bahwa Dia berbicara kepada mereka
tentang DiriNya dari kitab Mazmur. Dengan kata lain kitab Mazmur juga terfokus
pada Yesus. Dengan kata lain, dasar
gereja adalah Kitab Suci.
Our only protection at the
end of time will be to know our Bibles, to accept the truths of the
Bible, and to live by the truths of the holy Scriptures. And so any voice that purportedly is speaking we need to
compare what these voices are saying with the Holy Word of God. And
as we've seen, this purported Mary speaks many beautiful things: family
values, the ten commandments, peace, love, prayer. She condemns the
social ills of society. You know, she says that the anti-Christ is going
to sit in the church. I mean she says a lot of things that are contained in
Scripture. But the problem is she has a lot of teachings, as we
noticed, that are in open contradiction to the Bible, and God does not
contradict Himself.
Satu-satunya perlindungan kita pada
akhir zaman adalah dengan mengenal isi Alkitab kita, dengan menerima
kebenaran-kebenaran Alkitab, dan dengan menghidupkan kebenaran-kebenaran Kitab
Suci. Maka suara apa pun
yang mengaku sedang berbicara, harus kita bandingkan, apa yang dikatakan
suara-suara itu dengan Firman Allah yang kudus. Dan sebagaimana sudah kita
lihat, yang mengaku sebagai Maria ini
berbicara tentang banyak hal yang indah: nilai-nilai
kekeluargaan, 10 Perintah, damai, kasih, doa. Dia mengutuk aib-aib sosial dalam
masyarakat. Kalian tahu, dia berkata bahwa Antikristus akan duduk di dalam
gereja. Maksud saya, dia mengatakan banyak
hal yang terdapat di dalam Kitab Suci, tetapi seperti yang kita
lihat, masalahnya dia juga punya banyak
ajaran yang jelas-jelas bertentangan dengan Alkitab, dan Allah tidak mengkontradiksi
DiriNya sendiri.
You
would expect that if Mary is in heaven with her Son, she has a direct
access to the total truth. So the question is, if she's sitting next to
her Son who is the Truth, we would expect her to come down to this
earth and to speak the unvarnished, and the untarnished truth. But
the fact is that many of these teachings are not contained in the Holy
Word of God.
Tentunya
jika kita beranggapan Maria ada di Surga bersama Anaknya, dia punya akses
langsung ke seluruh kebenaran. Maka pertanyaannya ialah, jika dia duduk di
samping Anaknya yang adalah Kebenaran, kita berharap kalau Maria turun ke dunia
akan berkata-kata tentang kebenaran yang tidak terkontaminasi. Tetapi faktanya,
banyak dari ajaran itu tidak terdapat dalam Firman Allah yang kudus.
Isaiah
8:20 is a text with which I would like to conclude. The prophet Isaiah
said to the Israelites in his day, “To the law and to the
testimony, if they speak not according to this word it is because there
is no light in them.”
Saya ingin mengakhiri dengan Yesaya
8:20. Nabi Yesaya berkata kepada bangsa Israel di zamannya, “Bandingkan dengan Hukum dan dengan
Kesaksian: Jika mereka tidak berbicara
sesuai dengan kata-kata tersebut, itu karena tidak ada terang di dalam mereka.”
30 05 17