_____THREE ANGELS’ MESSAGES_____
Part 11/25
- Stephen Bohr
REVELATION’S LAND BEAST
Dibuka
dengan doa
In last
time's presentation we studied about the beast that rose from the
sea. And we noticed that that beast that rose from the sea is a
symbol of the Roman Catholic papacy. I want to make it very clear
that we are not opposed to Roman Catholics. We're talking about a
system. We're not talking about the individuals within that system, there
are very many sincere, loving Christians within that communion. But we're
talking about the Roman Catholic Church as an organization, or as a
hierarchy.
Dalam
presentasi terakhir, kita telah belajar tentang Binatang
yang muncul dari laut. Dan kita telah menyimak bahwa Binatang yang muncul dari laut adalah simbol Kepausan
Roma Katolik. Saya mau menegaskan benar-benar bahwa kami tidak
memusuhi umat Roma Katolik. Kami sedang berbicara tentang sebuah sistem. Kami
tidak berbicara tentang individu-individu di dalam sistem tersebut, ada banyak
sekali orang-orang Kristen yang tulus dan penuh kasih di dalam komunitas
tersebut. Tetapi kami berbicara tentang
gereja Roma Katolik sebagai suatu organisasi atau suatu hirarki.
Now you
remember, if you were here this time, that we noticed that the fourth
beast of Daniel 7 has four stages of dominion.
·
The first stage of
dominion is, of course, the dragon beast ruling by itself. That
represents the Roman Empire.
· Then from the head of that dragon beast come ten
horns, which represent the ten divisions of the Roman Empire. The
Roman Empire was fragmented as a result of the barbarian invasions.
· And then we notice that a little horn rises among the
ten. That represents the Roman Catholic papacy, which ruled for 1260
years, from 538 to 1798, when the pope was taken prisoner by Napoleon's,
General Berthier. And then we notice that there was a period of time in
which that little horn, or the Beast, remained inactive, because the secular governments of
the world maintained this system bound. In other words they did not
allow this system to use them. The Bible uses the symbolism of the
sword. They did not allow the church to use the sword of the state.
And so for about 200 years after the French Revolution the Roman Catholic
Church has not been able to use the civil powers of the world to
persecute.
·
We noticed also in our
study that this deadly wound is going to be healed. The sword is
going to be returned once again to this system. And all of the world,
the Bible says, is going to wander after this system, is going to wander
after the beast.
Nah,
jika kalian hadir dalam presentasi yang terakhir, kalian ingat bahwa kita telah
menyimak binatang yang keempat dari Daniel pasal 7 itu memiliki empat tahap
kekuasaan:
·
Tahap
pertama kekuasaannya, tentu saja, ialah binatang naga itu memerintah sendiri.
Itu mewakili kekaisaran Roma.
· Kemudian dari kepala binatang naga
tersebut, muncul 10 tanduk, yang mewakil 10 pembagian kekaisaran Roma.
Kekaisaran Roma terpecah-pecah sebagai akibat invasi bangsa-bangsa barbar.
· Lalu kita melihat sebuah tanduk kecil
yang muncul dari antara ke 10 tanduk, dan itu mewakili Kepausan Roma Katolik,
yang berkuasa selama 1260 tahun dari 538 sampai 1798 ketika pausnya ditangkap
oleh Jenderal pasukan Napoleon, Jenderal Berthier. Kemudian kita melihat ada
suatu periode di mana si tanduk kecil atau Binatang itu, tidak aktif, karena
pemerintahan-pemerintahan sekuler dunia membuat sistem tersebut terkekang.
Dengan kata lain, mereka tidak mengizinkan sistem tersebut memanfaatkan kekuasaan
mereka. Alkitab memakai simbol pedang. Pemerintahan-pemerintahan sekuler dunia
tidak mengizinkan gereja menggunakan pedang pemerintah sipil. Maka selama
sekitar 200 tahun setelah Revolusi Perancis, gereja Roma Katolik tidak bisa
menggunakan kekuasaan sipil dunia untuk mempersekusi.
· Kita juga telah menyimak dalam
pelajaran kita bahwa luka yang mematikan itu akan sembuh. Pedangnya akan
dikembalikan sekali lagi kepada sistem itu. Dan seluruh dunia, kata Alkitab,
akan mengikuti sistem tersebut, akan mengikuti Binatang itu.
And you
say, how in the world could
this wound be healed? How is it possible that any nation in the world
would allow this system, once again, to climb on it, and to use that
government, or to use that secular power as a sword, to persecute, once
again, those who are not in harmony with the teachings of the
church?
Dan
kalian berkata, bagaimana mungkin luka itu disembuhkan? Mana mungkin ada bangsa
di dunia yang akan mengizinkan sistem itu sekali lagi lolos, dan memanfaatkan
pemerintah, atau memanfaatkan kekuasaan sekuler sebagai pedangnya untuk
mempersekusi lagi mereka yang tidak sejalan dengan ajaran-ajaran gerejanya?
Well,
today we're going to study a little bit about the healing of that deadly
wound. We're going to identify a second beast in Revelation 13. This
beast does not rise from the sea. It rises from the earth. And this beast
is
actually going to return the sword to the first beast. You
see, this second beast from the earth is going to make an image of the first beast.
This second beast is going to command all of the world to worship the
first beast. In fact, this second beast is going to command every one on
earth to receive the mark of the beast.
By the
way, in the future we're going to have one lecture on the image to the
beast. We're going to have another lecture on the mark of the
beast. And we're going to have still another one on the number of
the beast. So each one of those aspects we're going to study. But
today we want to identify the power, or the nation, that is going to
return the sword to the sea beast, or to the Roman Catholic papacy.
Nah
hari ini kita akan belajar sedikit tentang sembuhnya luka yang mematikan itu.
Kita akan mengidentifikasi binatang
kedua dari Wahyu 13. Binatang ini tidak muncul dari laut. Dia muncul dari bumi.
Dan binatang inilah yang sesungguhnya
akan mengembalikan pedang itu kepada Binatang yang pertama.
Kalian lihat, binatang yang kedua dari bumi ini akan membuat patung Binatang pertama. Binatang
kedua itu akan memerintahkan seluruh dunia untuk menyembah Binatang yang
pertama. Bahkan, binatang kedua ini akan
memerintahkan semua orang di bumi untuk menerima tanda Binatang (yang pertama).
Nah,
ke depan kita akan punya satu ceramah tentang patung Binatang. Kita akan punya
satu ceramah lain tentang tanda Binatang. Dan kita masih akan punya ceramah
yang lain lagi tentang angka Binatang. Sehingga setiap aspek itu akan kita
pelajari. Tetapi hari ini kita mau mengidentifikasi kuasa atau bangsa yang akan
mengembalikan pedangnya kepada Binatang yang muncul dari laut, atau kepada
Kepausan Roma Katolik.
In
fact, do you know that the Bible says that when the sword is returned to
the sea beast, that the sea beast is actually going to be able to kill,
through this power, through this nation that rises, is going to be able
to kill everyone who is not in harmony with her teachings. You find
that in Revelation 13:15 where it says: “15 He was granted power to
give breath to the image of the beast, that the image of the beast should both
speak and cause as many as would not worship the image of the beast to be killed.”
Yes,
persecution will arise again just like it existed during the Middle
Ages.
Bahkan,
tahukah kalian Alkitab berkata bahwa saat pedang itu dikembalikan kepada
Binatang yang muncul dari laut, Binatang itu benar-benar mampu membunuh melalui
kekuasaan ini, melalui bangsa yang muncul ini, dia akan mampu membunuh siapa
pun yang tidak sejalan dengan ajaran-ajarannya. Kita akan menemukan itu di
Wahyu 13:15 di mana dikatakan, “Dan kepadanya diberikan kuasa
untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu
bisa berbicara dan menyebabkan semua orang, yang tidak mau
menyembah patung binatang itu,
dibunuh.”
Ya,
persekusi akan muncul lagi persis seperti yang pernah ada di masa Abad
Pertengahan.
Now
let's read about this beast that rises from the earth, that is going to
help the first beast get its power back. Revelation 13:11, “11 Then I saw another beast coming up out of the earth, and he had
two horns like a lamb and spoke like a dragon.”
Other
versions say, “He had two horns like a lamb but he spoke like a dragon.”
Now the
remarkable thing about this second beast, this earth beast, is that it
has a split personality. In other words, it has a positive side,
and it has a negative side. The positive side are the two horns like a
lamb, because we're going to notice in Revelation that the lamb
represents Jesus Christ. So this beast has a positive side: the two horns
like a lamb. But it says that this same beast that has two horns like a lamb,
speaks like what? like a dragon.
Let me
ask you, what similarity is there
between a dragon and a lamb? No similarity at all! And yet in this one
beast you find these two characteristics: two horns like a lamb ~
it has two aspects like a lamb ~ but it
speaks like a dragon. In other words it has a dual
personality. It has a split personality.
Nah,
mari kita baca tentang binatang yang muncul dari bumi ini, yang akan membantu
Binatang pertama mendapatkan kekuasaannya kembali. Wahyu 13:11, “Kemudian aku melihat seekor
binatang lain keluar dari dalam bumi dan dia
memiliki dua tanduk seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor
naga.”
Versi-versi lain berkata, “…dia memiliki dua tanduk seperti anak domba tetapi ia berbicara seperti seekor naga.”
Hal yang mengagumkan tentang binatang
kedua ini, binatang yang muncul dari bumi ini, ialah dia memiliki kepribadian
ganda. Dengan kata lain, dia memiliki sisi yang positif dan sisi yang
negatif. Sisi yang positif adalah kedua
tanduk yang menyerupai anak domba, karena kita akan melihat di Wahyu anak domba
melambangkan Yesus Kristus. Jadi binatang ini memiliki sisi positif, yaitu
kedua tanduk seperti anak domba. Tetapi dikatakan binatang yang sama yang
memiliki dua tanduk seperti anak domba itu, berbicara seperti apa? Seperti
naga.
Coba saya tanya, persamaan apa yang ada
antara naga dengan anak domba? Tidak ada persamaan sama sekali! Namun dalam satu binatang ini
kita menemukan dua karakteristik: dua tanduk seperti anak domba
~ dia memiliki dua aspek seperti anak domba ~ tetapi dia berbicara seperti naga. Dengan
kata lain dia memiliki kepribadian ganda, kepribadian yang terbelah.
I want
you to notice that it's not that this beast has two horns like a lamb, and
then the two horns are broken, in other words it ceases being like a
lamb, and then it speaks like a dragon when the two horns are
broken. No. The Bible says that it speaks like a dragon even while it still
have the two horns. In other words, it professes one thing, but
it actually lives another. In other words, it professes two
principles, we're going to notice, that Christ entertained. And it's
going to say, “We believe in that”, but at the same time it's going to
persecute like the dragon of Revelation 12.
Saya
mau kalian simak binatang yang memiliki dua tanduk seperti anak domba itu
bukannya setelah kedua tanduknya patah ~ dengan kata lain setelah dia tidak
lagi menyerupai anak domba ~ baru dia berbicara seperti naga setelah kedua
tanduknya patah. Tidak. Alkitab berkata, bahwa dia berbicara seperti naga sementara dia masih memiliki
kedua tanduk itu. Dengan kata lain dia mengaku satu hal, tetapi
dia menghidupkan hal yang lain. Dengan kata lain, dia mengakui dua prinsip yang
diakui Kristus seperti yang akan kita lihat. Dan dia akan berkata, “kami
meyakininya”, tetapi pada waktu yang sama dia akan mempersekusi seperti naga di
Wahyu pasal 12.
Now
let's identify this lamb beast. Let's see. Actually it's not a lamb beast,
but the beast that has two horns like a lamb. Let's review the order
of kingdoms that we studied last time.
·
You remember that we have
a lion. What kingdom does the lion represent? Babylon.
· Then we have a bear. What kingdom does the bear represent? the
Medes and Persians.
· Then we have a leopard. What kingdom does the leopard
represent? Greece.
· Then we have a dragon beast. And what does that dragon
beast represent? Rome.
· And then that dragon beast grows ten horns. What do the
ten horns represent that come from the head of Rome, of the dragon
beast? It represents Rome, that was divided into ten kingdoms as a
result of the barbarian invasions. 476 is the key date. That's when
the last Roman emperor was deposed.
· And then you have the little horn, which represents the
papacy, which, by the way, is Roman also. It comes from the head of the
dragon beast, which is Rome. And it rules for 1260 years. But then
at the end of the 1260 years, it receives a what? a deadly wound. The
sword that it used to persecute now turns against it. In other words,
the sword is taken out of its hand. And the sword rises against it and
gives it a deadly wound.
·
And for awhile this beast
is inactive; this sea beast is inactive because it has a deadly
wound. But the Bible says that its deadly wound is going to be what?
healed.
Sekarang
marilah kita mengidentifikasi binatang anak domba itu. Mari kita lihat.
Sebenarnya dia bukanlah binatang anak domba, melainkan binatang yang memiliki
dua tanduk seperti anak domba. Mari kita ulangi urutan kerajaan yang telah kita
pelajari:
·
Kalian
ingat bahwa ada seekor singa. Kerajaan apa yang diwakili oleh singa itu?
Babilon.
· Lalu ada seekor beruang. Kerajaan apa
yang diwakili beruang itu? Medo-Persia.
· Lalu ada seekor macan tutul. Kerajaan
apa yang diwakili macan tutul ini? Greeka.
· Lalu ada seekor binatang naga. Dan
binatang naga itu mewakili apa? Roma.
· Kemudian dari binatang naga itu tumbuh
10 tanduk. Ke-10 tanduk yang keluar dari kepala Roma atau binatang naga itu
mewakili apa? Mewakili Roma yang terbagi menjadi 10 kerajaan sebagai akibat
invasi bangsa barbar. Tahun 476 adalah tahun kuncinya, saat itulah kaisar Roma
yang terakhir diturunkan dari takhta.
· Kemudian
ada sebuah tanduk kecil, yang mewakili Kepausan, yang tentunya juga dari Roma.
Dia berasal dari kepala binatang naga yang adalah Roma. Dan dia berkuasa selama
1260 tahun. Tetapi pada akhir 1260 tahun dia menerima apa? Luka yang mematikan.
Pedang yang dipakainya untuk mempersekusi sekarang berbalik menyerangnya.
Dengan kata lain, pedang itu dicabut dari tangannya, dan pedang itu bangkit
melawannya dan memberinya suatu luka yang mematikan.
·
Dan
untuk beberapa waktu lamanya Binatang itu tidak aktif, Binatang yang keluar
dari laut itu tidak aktif karena dia kena luka yang mematikan. Tetapi Alkitab
berkata bahwa lukanya yang mematikan akan apa? Akan disembuhkan.
Now I want you to notice
something very interesting about this beast. When this first beast falls, when the
sea beast receives its deadly wound, at that moment is when this land
beast rises.
So we
have a chronological detail to know exactly when this beast is going to
arise in the flow of history.
Sekarang
saya mau kalian simak sesuatu yang sangat menarik tentang binatang ini. Ketika Binatang yang pertama
jatuh, ketika Binatang yang keluar dari laut menerima luka yang mematikan, pada
saat itulah binatang yang berasal dari bumi
muncul.
Jadi
kita punya detail kronologis untuk mengetahui dengan tepat kapan binatang itu
akan muncul dalam kancah sejarah.
Let's
notice several characteristics.
Characteristic # 1 of this land beast that is going to give the sword back to
the sea beast. And it's going to impose the mark of the sea
beast. It's going to impose the number of the sea beast. It's going
to make an image of the sea beast. It's going to tell everyone to worship
the sea beast. In other words, everything it does is with reference to the
sea beast, it's almost like it doesn't have its own
identity. It arose for one purpose, and that was to return the identity, or the
ability to persecute to that first beast.
Mari
kita simak beberapa karakteristik:
Karakteristik
# 1 dari binatang yang
berasal dari bumi yang akan mengembalikan pedangnya kepada Binatang yang muncul
dari laut. Dia akan memaksakan tanda Binatang yang dari laut itu, dia akan memaksakan
angka Binatang yang dari laut, dia akan membuat patung Binatang yang dari laut
dan dia akan menyuruh semua orang menyembah Binatang yang dari laut. Dengan
kata lain, segala yang
dilakukannya adalah dengan rujukan kepada Binatang yang dari laut,
seolah-olah dia sendiri tidak memiliki
identitas. Dia muncul hanya demi satu tujuan, yaitu untuk mengembalikan identitas
atau kemampuan mempersekusi kepada Binatang yang pertama.
Now notice Revelation 13:10-11, verse 10
speaks about the deadly wound. It says: “10 He who leads into captivity shall go into captivity; he
who kills with the sword must be killed with the sword...” see that's the deadly wound “…Here is the
patience and the faith of the saints…” And notice, immediately after it speaks about the deadly wound, we
find in verse 11: “11 Then…” so when the first beast falls it says: “…Then I saw another beast coming
up out of the earth, and he had two horns like a lamb and spoke like a dragon.”
So when does this second
beast rise? It rises to power when the first beast receives its deadly
wound. Because it says, “He who kills with the
sword will be killed with the sword.” Then
he says, “Then I saw another beast rise from the earth”, which means that this beast would have to rise around
what year? It will have to be around the year 1798 when the first beast
received its deadly wound.
Sekarang
simak Wahyu 13:10-11, ayat 10 berbicara tentang luka yang mematikan. Dikatakan,
“10
Siapa yang menyebabkan orang lain masuk
penawanan, dia sendiri akan masuk ke dalam penawanan; dia yang membunuh dengan
pedang, ia harus dibunuh dengan pedang…”
lihat,
itulah luka yang mematikan, “…Di sinilah ketabahan dan iman
orang-orang kudus…” Dan
simak, segera setelah berbicara tentang luka yang mematikan, kita mendapatkan
di ayat 11,
“…11 Kemudian…” berarti ketika Binatang yang pertama itu gugur,
dikatakan,
“…Kemudian aku melihat seekor binatang lain
keluar dari dalam bumi dan dia memiliki dua tanduk
seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.”
Jadi kapan
binatang yang kedua itu muncul? Dia muncul ke tampuk kekuasaan ketika Binatang
yang pertama menerima luka yang mematikan, karena dikatakan, “…dia yang membunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang…” Setelah itu dia berkata, “…Kemudian aku melihat
seekor binatang lain keluar dari dalam bumi…” yang artinya binatang yang kedua ini haruslah muncul sekitar
tahun berapa? Itu pasti sekitar
tahun 1798 ketika Binatang yang pertama menerima luka yang mematikan.
Character # 2.
A
second characteristic which helps us identify this beast from the earth is
that in Revelation 13, beginning with verse 11, there is no reference to waters.
There is no reference to winds of strife. In fact this
beast that rises from the earth doesn't even fight with any other
beasts. In other words, it does not arise in the midst of strife. Winds
of strife represent wars. It doesn't have to conquer any previous
nation. It actually arises in a different place. It can't be in
Asia, and it can't be in Europe.
You
say, Why not?
Because
if you read Daniel 7 you'll notice that the lion and the bear, which are
Asian powers, by the way, rose from the sea. Also the leopard and
the dragon beast, which are European powers, rose from the sea as
well. But this beast rises from the earth, which means that it must
rise in a different place. Are you understanding what I'm saying?
Now something very important is that prophecy is actually moving from east to west, because the first two beasts are Asian powers: the lion and the bear. The next two beasts are European powers, which is Greece and Rome. And, by the way, always moving further what? further west. So where would you expect this beast from the earth to arise? Probably further west than Europe. And let me ask you, what is it that is west from Europe? North America, the United States of America.
Now something very important is that prophecy is actually moving from east to west, because the first two beasts are Asian powers: the lion and the bear. The next two beasts are European powers, which is Greece and Rome. And, by the way, always moving further what? further west. So where would you expect this beast from the earth to arise? Probably further west than Europe. And let me ask you, what is it that is west from Europe? North America, the United States of America.
Karakter
# 2
Karakter
kedua yang membantu kita mengidentifikasi binatang dari bumi yang disebutkan
Wahyu 13 itu, dimulai dari ayat 11, ialah tidak
adanya acuan kepada banyak air. Tidak ada acuan kepada angin persengketaan.
Bahkan binatang yang muncul dari bumi ini tidak bertempur dengan binatang lain
mana pun. Dengan kata lain, dia tidak muncul dari tengah-tengah pertempuran.
Angin
persengketaan melambangkan peperangan. Binatang kedua itu tidak perlu
menaklukkan bangsa mana
pun sebelumnya. Dia muncul di tempat yang lain. Tidak mungkin di Asia, dan
tidak mungkin di Eropa.
Kalian
berkata, kenapa tidak?
Karena
jika kita membaca Daniel 7, kita akan melihat bahwa singa dan beruang yang
adalah kekuasaan-kekuasaan dari Asia, itu muncul dari laut. Juga macan tutul
dan binatang naga yang adalah kekuasaan-kekuasaan Eropa, muncul juga dari laut.
Tetapi binatang ini muncul dari bumi, berarti dia harus muncul dari tempat yang
berbeda. Apakah kalian paham apa yang saya katakan?
Nah,
hal yang sangat penting ialah, nubuatan
sesungguhnya bergeser dari timur ke barat, karena dua binatang
yang pertama adalah kekuasaan Asia, yaitu singa dan beruang. Dua binatang
berikutnya adalah kekuasaan Eropa, yaitu Greeka dan Roma. Dan ketahuilah, bergesernya selalu semakin jauh
ke mana? Ke arah barat.
Jadi di mana kita boleh menduga binatang yang muncul dari bumi ini bangkit?
Kemungkinannya ialah lebih kea rah barat dari Eropa. Coba saya tanya, apa yang
terdapat di sebelah barat Eropa? Amerika
Utara, Amerika Serikat.
In
fact, it's interesting that there are no waters. It rises from the
earth. Waters represent multitudes, nations, tongues, and peoples.
Let me ask you, when the United States, when the pilgrims came to the
United States, were there lots of people living in this country? Was
it like the old country, Europe? Absolutely not. There were very few
living here. I'm going to give you some statistics a little bit
later on. In fact, let me read you a couple of statements.
Malah,
yang menarik ialah tidak adanya banyak air. Dia muncul dari bumi. Banyak air
melambangkan banyak orang, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum. Coba
saya tanya, ketika Amerika Serikat, ketika orang-orang pilgrim (pengungsi
karena penganiayaan agama) datang ke Amerika Serikat, apakah di negara itu
sudah banyak penduduknya? Apakah kondisinya seperti di negara asal mereka,
Eropa? Sama sekali tidak. Hanya sedikit penduduknya di sana. Saya akan
memberikan sedikit statistik nanti. Sebaiknya saya bacakan beberapa pernyataan.
One of them is by Daniel J. Boorstin, who for many years was the Librarian of Congress. He says this about North America: “…the vacancy of North America (was) to prove to be its peculiar promise to the world…” that is of the United States, “…Emptiness was America’s special fertility…” (quoted in Signs of the Times, Oct. 1976)
Salah
satunya ialah oleh Daniel J. Boorstin, yang selama jangka waktu yang lama
menjabat sebagai pustakawan Kongres. Dia berkata demikian tentang Amerika
Utara: “…kosongnya Amerika
Utara ternyata merupakan kesempatan yang unik yang ditawarkannya kepada dunia…” maksudnya Amerika Serikat, “…Kekosongannya adalah kesuburan istimewa
Amerika…” (dikutip di Signs of the
Times, Oct. 1976)
And
another author said this, G.A. Townsend, about the territory where this
country arose: “The history of the US was separated by a beneficent
Providence from the wild and cruel
history of the rest of the continent, and like a silent seed we grew into an
empire.” (quoted in Signs of the Times, Oct. 1976)
Penulis yang lain berkata demikian, G.A. Townsend, tentang teritori di mana negara ini bangkit: “Sejarah Amerika Serikat dipisahkan dari sejarah benua lainnya yang liar dan kejam oleh Takdir yang murah hati, dan bagaikan benih yang bisu kami tumbuh menjadi suatu kerajaan.” (dikutip di Signs of the Times, Oct. 1976)
So the
United States arose in silence: no winds, no wars, no fighting other
nations. It arose in the earth where there was a scarcity of people.
It arose around the year 1798, and this author says that it arose like a
plant. Do you know that that word that's used, “I saw another beast rise from the earth”, that word “rise” is used in the New Testament to
describe a plant that grows from the earth. It's interesting that this
historian says, in the last quotation I read, “…like a silent seed we grew into an empire…”
Jadi
Amerika Serikat bangkit secara senyap, tanpa angin, tanpa peperangan, tanpa
bertempur dengan bangsa-bangsa lain. Dia muncul dari bumi yang penduduknya
sangat sedikit. Dia muncul sekitar tahun 1798, dan penulis ini berkata bahwa
dia muncul seperti sebuah benih. Tahukah kalian kata yang dipakai di
kalimat “aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi”
kata “keluar dari dalam” dalam Kitab Perjanjian Baru dipakai untuk
menggambarkan tanaman yang muncul dari dalam tanah. Yang menarik, sejarahwan
ini berkata dalam kutipan yang terakhir saya baca, “…bagaikan
benih
yang bisu kami tumbuh
menjadi suatu kerajaan.”
Character # 3.
Now
another point that will help us identify this power is that the first
beast, the sea beast, and this earth beast are contemporaneous.
In other words, they exist at the same time. But the first beast is older
than this second beast, because the second beast rises after the first
beast has ruled for 1260 years. In other words they exist at the
same time. They are powers that are simultaneous in the flow of history.
Karakter
# 3
Sekarang
poin lain yang akan membantu kita mengidentifikasi kekuasaan ini ialah, Binatang yang pertama, binatang
yang muncul dari laut, dan binatang dari bumi itu kontemporer.
Dengan kata lain, mereka eksis pada waktu yang sama. Tetapi Binatang yang pertama lebih tua
daripada binatang yang kedua ini, karena binatang yang kedua bangkit setelah
Binatang yang pertama telah berkuasa selama 1260 tahun. Dengan kata lain,
mereka eksis pada waktu yang sama. Mereka adalah kekuasaan-kekuasaan yang
berjalan bersama-sama dalam alur sejarah.
And the
interesting thing is that this second beast actually helps the first beast
to get it's power back. You know, usually when you look at the beasts in
Daniel 7, the bear fights the lion and takes away his power, and
the leopard fights the bear and takes away his power, and the dragon
fights the leopard and takes away his power. In other words, every
power defeats the previous power. But this is very unusual, because in
1798, when the first power falls, and loses the sword, the Bible
tells that this second power is not going to fight that first power, but is
actually going to do everything possible to restore the power to the first
beast. Unbelievable!
Dan
hal yang menarik ialah binatang kedua ini justru membantu Binatang yang pertama
mendapatkan kekuasaannya kembali. Kalian tahu, biasanya jika kita menyimak
binatang-binatang di Daniel 7, beruang bertempur dengan singa dan merebut
kekuasaannya, macan tutul berperang dengan beruang dan merebut kekuasaannya,
dan naga berperang dengan macan tutul dan merebut kekuasaannya. Dengan kata
lain, semua yang berkuasa menjatuhkan kekuasaan sebelumnya. Tetapi ini yang
tidak umum, karena di 1798 ketika kekuasaan yang pertama jatuh dan kehilangan
pedangnya, Alkitab berkata bahwa kekuasaan
yang kedua ini bukan saja tidak akan bertempur dengan kekuasaan yang pertama,
malahan dia akan melakukan segala kemungkinan untuk mengembalikan kekuasaan
kepada Binatang yang pertama. Luar biasa!
Character # 4
Revelation
13 also says that this power is going to be worldwide, and it's going to be a
super power. It's going to be a super power economically, because the
Bible says that he's going to forbid to buy and sell to whoever does
not receive the mark of the beast. It's a worldwide military power,
because it says that it's going to kill everyone who does not receive the
mark of the beast. And it is also a worldwide political power, because it
says that everybody on earth, all the world marveled and worshipped
the beast. In other words, this second beast is the enforcer of the
first beast. This second beast is actually the sword in the first beast's hand.
And you
say, this is incredible, how would this beast lend itself to be used in this
manner?
Well,
it's unbelievable, but it's true.
Karakter
# 4
Wahyu
13 juga berkata bahwa kekuasaan
ini bakal mendunia, dan dia akan menjadi kekuasaan yang
adikuasa. Dia akan menjadi kekuasaan
adikuasa secara ekonomi, karena Alkitab berkata bahwa dia akan
melarang siapa pun yang tidak menerima tanda Binatang (yang pertama) itu untuk
berjual-beli. Dia juga kekuasaan
militer yang mendunia, karena dikatakan dia akan membunuh semua
yang tidak menerima tanda Binatang (yang pertama). Dan dia juga kekuasaan politik yang mendunia
karena dikatakan semua orang di dunia, seluruh dunia mengagumi dan menyembah
Binatang (pertama) tersebut. Dengan kata lain, binatang yang kedua inilah yang
menegakkan kedaulatan Binatang pertama. Binatang
kedua ini sesungguhnya adalah sang pedang di tangan Binatang yang pertama.
Dan
kalian berkata, ini luar biasa, bagaimana binatang itu mau mengizinkan dirinya
dimanfaatkan dengan cara demikian?
Nah,
memang susah dipercaya, tetapi itu benar.
Characteristic # 5
One
final characteristic before we move on to talk about the two horns like a
lamb, which is one especially I want us to dwell upon. This nation,
before it becomes an oppressive nation, and actually enforces the
religion of the first beast, actually was a blessing to those people who fled
from the old country to the United States. I'm not going to
read the text, but if you go to Revelation 12, you're going to notice in
verse 16, that immediately towards the end of the 1260 years, when the
church was being persecuted, it says the dragon was spewing water out of
his mouth to drown the woman, which represents the church, we're told
there that the earth helped the woman, and the earth swallowed the waters
of persecution that the dragon spewed out of his mouth. In other
words, at
first this nation provides what? help, and refuge for those who are
persecuted in Europe. But later on what's going to happen with
this nation? Instead of providing refuge for God's people, it is
going to become a what? a persecuting power.
Karakteristik
# 5
Satu
karakteristik terakhir sebelum kita melanjutkan berbicara tentang kedua tanduk
yang seperti anak domba, topik yang khususnya ingin saya fokuskan, ialah bangsa ini
sebelum dia menjadi bangsa penindas dan sungguh-sungguh menegakkan agama
Binatang pertama, sebenarnya adalah
berkat bagi mereka yang melarikan diri dari Eropa ke Amerika Serikat.
Saya tidak akan membacakan ayatnya, tetapi jika kalian ke Wahyu 12, kalian akan
melihat di ayat 16, bahwa segera pada akhir masa 1260 tahun ketika gereja
sedang dianiaya, dikatakan bahwa naga itu menyemburkan
air keluar dari mulutnya untuk menenggelamkan perempuan yang melambangkan
gereja. Kita mendapat tahu di sana bahwa bumi menolong perempuan itu dan bumi
menelan semua air penganiayaan yang disemburkan naga dari mulutnya. Dengan kata
lain, awalnya bangsa ini memberikan
apa? Bantuan dan tempat perlindungan
kepada mereka yang dipersekusi di Eropa. Tetapi kemudian apa
yang akan terjadi dengan bangsa ini? Bukannya memberikan tempat perlindungan
bagi umat Allah, malahan dia akan menjadi apa? Menjadi kuasa yang mempersekusi.
By the
way, I'd like to mention just briefly here the phenomenal growth of the
United States into a world super power. In 1701 the United States had
260,000 inhabitants. In 1776 when the Declaration of Independence was
signed, there were 2.8 million. In the year 1800 there were
5,236,000. That's around the time of the deadly wound. In 1900 the
United States had 76,212,000. In 1950 the United States had
151,325,000. And today, the latest that I saw on the internet, the
United States has over 306,000,000 inhabitants.
Since 1950 the population of the United States has doubled. “As a silent seed we grew into an empire.”
Since 1950 the population of the United States has doubled. “As a silent seed we grew into an empire.”
Let me
ask you, is the United States a global power, economically, militarily,
and financially? Absolutely! Can it serve, eventually, as the enforcer
for this power? There's no nation in the world that could serve as the
enforcer of this power except the United States.
Nah,
saya ingin menyinggungnya sebentar di sini tentang pertumbuhan fenomenal
Amerika Serikat menjadi negara adikuasa. Di tahun 1701 Amerika Serikat punya
260.000 penduduk. Di tahun 1776 saat Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) ditandatangani ada
2.8 juta penduduk. Di tahun 1800 ada 5.236.000 ini sekitar waktu luka yang
mematikan itu. Di tahun 1900 Amerika Serikat punya 76.212.000 penduduk. Di
tahun 1950 Amerika Serikat punya 151.325.000 penduduk. Dan hari ini, terakhir
saya lihat di internet, Amerika Serikat memiliki lebih dari 306.000.000
penduduk.
Sejak
1950 populasi Amerika Serikat telah menjadi lebih dari dua kali lipat. “…bagaikan benih yang bisu kami tumbuh menjadi
suatu kerajaan.”
Coba
saya tanya apakah Amerika Serikat suatu kekuasaan yang mendunia, secara
ekonomi, militer dan finansial? Tentu saja! Mampukah dia pada akhirnya
berfungsi menjadi pelaksana kekuasaan (Binatang pertama) itu? Tidak ada bangsa
di dunia yang mampu menjadi pelaksana kekuasaan (Binatang pertama) tersebut
selain Amerika Serikat.
Now I
want to go and dwell upon the two horns like a lamb. That's what I want
to dedicate most of our time to in this lecture.
First
of all we want to ask, what does this beast represent? What does a beast
represent in Bible prophecy? Well, you know that a beast represents a
nation, right? The lion represents Babylon, the bear Medo Persia,
the leopard Greece, the dragon Rome, the he goat represents Greece, the
ram represents Medo Persia. In other words, beasts in prophecy represent
nations.
Now
allow me to read you a statement from Adam Clarke. He was a great Bible
commentator. He's not a Seventh-day Adventist, but he explains what
a beast represents. See it is not only Seventh-day Adventists that
believe that beasts represent nations. He says this: “As a beast has already been shown to be the symbol of a
kingdom or empire, the rising up of this second beast…” that's the land beast, “…must consequently represent the rising up
of another empire.”
Is he
right? He said, “Well, if the first beast is an empire, well the second
beast must also be…” what? “…an empire in order to be consistent.”
Sekarang
saya mau lanjut dan membahas kedua tanduk yang seperti anak domba. Saya ingin
mendedikasikan porsi terbesar dari waktu kita kepada topik ini dalam ceramah
ini.
Pertama
kita harus bertanya, binatang itu melambangkan apa? Seekor binatang adalah lambang apa dalam
nubuatan Alkitab? Nah, kalian tahu bahwa seekor binatang melambangkan suatu
bangsa, benar? Singa melambangkan Babilon, beruang melambangkan Medo-Persia,
macan tutul Greeka, naga Roma, kambing jantan melambangkan Greeka, domba jantan
Medo-Persia. Dengan kata lain, binatang-binatang dalam nubuatan melambangkan
bangsa-bangsa.
Nah,
izinkan saya membacakan suatu pernyataan dari Adam Clarke. Dia adalah
komentator Alkitab yang hebat. Dia bukan seorang MAHK, tetapi dia menjelaskan
binatang itu melambangkan apa. Lihat, bukan hanya MAHK saja yang meyakini bahwa
binatang-binatang melambangkan bangsa-bangsa. Dia berkata demikian: “Sebagaimana seekor binatang telah terbukti
adalah simbol suatu kerajaan atau kekaisaran, maka munculnya binatang yang
kedua ini…” yaitu binatang yang
dari bumi, “…sesuai dengan itu,
haruslah melambangkan munculnya kerajaan yang lain.”
Apakah
dia benar? Dia berkata, “Nah, jika binatang yang pertama itu suatu kerajaan,
maka binatang yang kedua haruslah juga…” apa? “…sebuah kerajaan supaya tetap
konsisten.”
Now
what do the two horns represent?
How
many beasts do we have? I'm not talking about the sea beast and the land
beast. The land beast is how many beasts? just one, right? But it
has two horns. So how many nations does this beast represent? it's
one nation, but it has two horns. Now what do the two horns
represent? Once again Adam Clarke gives this explanation:
very, very good explanation. He says: “As the seven-headed beast is represented as having ten horns…” this is the dragon beast, it has ten horns, “…which signify so many kingdoms leagued together to support the Latin Church, so the beast which rises out of the earth has also two horns which must consequently represent two kingdoms; for if horns of a beast mean kingdoms in one part of the Apocalypse…” that's the book of Revelation, “…kingdoms must be intended by this symbol whenever it is used in a similar way in any other part of this book.”
very, very good explanation. He says: “As the seven-headed beast is represented as having ten horns…” this is the dragon beast, it has ten horns, “…which signify so many kingdoms leagued together to support the Latin Church, so the beast which rises out of the earth has also two horns which must consequently represent two kingdoms; for if horns of a beast mean kingdoms in one part of the Apocalypse…” that's the book of Revelation, “…kingdoms must be intended by this symbol whenever it is used in a similar way in any other part of this book.”
Is he
right? I mean you have to be consistent. You can't say that the ten horns
of the dragon beast represent one thing, and to say the two horns on this
land beast represent something totally different.
The two horns on the head of the land beast, or this beast that has
characteristics like a lamb, represent two kingdoms.
Nah,
kedua tanduk itu melambangkan apa?
Ada
berapa binatang di sini? Saya tidak berbicara tentang Binatang yang dari laut
dan binatang dari bumi. Binatang yang dari bumi itu berapa ekor? Hanya satu,
benar? Tetapi dia punya dua tanduk. Jadi berapa bangsa yang dilambangkan
binatang ini? Satu bangsa tetapi
yang punya dua tanduk. Nah, kedua tanduk tersebut melambangkan
apa?
Sekali
lagi Adam Clarke memberikan penjelasan demikian, penjelasan yang amat sangat
bagus. Dia berkata,
“Sebagaimana binatang yang berkepala tujuh digambarkan memiliki 10 tanduk…” ini berbicara tentang binatang naga,
yang punya 10 tanduk, “…yang menunjukkan adanya sekian banyak kerajaan yang bergabung
bersama untuk mendukung Gereja Latin itu, maka binatang yang muncul dari bumi
juga memiliki dua tanduk yang dengan demikian haruslah melambangkan dua
kerajaan; karena apabila tanduk seekor binatang berarti kerajaan dalam satu
bagian Apokalips…” yaitu kitab Wahyu, “…simbol ini pastilah diniatkan untuk
menggambarkan kerajaan bilamana dipakai dalam cara yang sama di bagian lain
mana pun dari kitab itu.”
Apakah
dia benar? Maksud saya, kita harus konsisten. Kita tidak bisa mengatakan bahwa
ke-10 tanduk binatang naga itu melambangkan satu hal dan kedua tanduk pada
binatang yang dari bumi ini melambangkan hal yang sama sekali berbeda.
Kedua tanduk di kepala binatang yang muncul dari
bumi atau binatang yang memiliki karakteristik seperti anak domba, melambangkan dua kerajaan.
Now
there's a Biblical parallel that is very, very close to this symbol that
we have in Revelation 13:11. Go with me to Daniel 8, and I want to read
verse 3, and then we'll jump down to verse 20. Daniel 8:3, “3 Then I lifted my eyes and saw, and there, standing beside the
river, was a ram…” how many animals? One, “…a ram which had…” okay,
so you have one beast with what? “…two horns, and
the two horns were high;
but one was higher
than the other, and the higher one came
up last.”
Now what do those two horns represent on
this one beast, this one ram with two horns? What does the ram, and what
do the two horns represent? Verse 20: “20 The ram which you saw, having the two horns—they are the kings of Media and
Persia.”
Let me
ask you, was this one nation? Yes, it was one nation. One beast is
used to represent it: a bear, and a ram. One nation, but this one nation
was composed of how many kingdoms? This one nation was composed of
two kingdoms.
In
other words, this beast of Revelation 13 represents one nation, but that
one nation has two what? has two kingdoms, or dual kingdoms within
it. Now we're going to come back to this. You'll understand
what we're talking about. We're setting the bases now.
Nah,
ada paralelnya di Alkitab yang amat sangat mirip dengan simbol ini yang ada di
Wahyu 13:11. Marilah bersama saya ke Daniel pasal 8, dan saya mau membacakan
ayat 3, kemudian kita akan loncat ke ayat 20. Daniel 8:3, “Aku mengangkat mataku dan
melihat, tampak seekor domba
jantan…” ada berapa binatang? Satu, “…seekor domba jantan berdiri di tepi
sungai itu, tanduknya dua…” oke, jadi ada seekor binatang dengan
apa? “…tanduknya dua dan kedua tanduk itu tinggi,
tetapi yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang lebih tinggi itu tumbuh belakangan.”
Nah, kedua tanduk itu melambangkan apa
pada satu binatang ini, domba jantan dengan kedua tanduk ini? Domba jantan itu melambangkan
apa, dan kedua tanduknya melambangkan apa? Ayat 20, “Domba jantan yang kaulihat
itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia.”
Coba saya tanya, apakah ini satu
bangsa? Ya, ini satu bangsa. Satu binatang dipakai untuk melambangkan satu
bangsa: seekor beruang dan seekor domba jantan, satu bangsa. Tetapi satu bangsa
ini terdiri atas berapa kerajaan? Satu bangsa ini terdiri atas dua kerajaan.
Dengan kata lain, binatang Wahyu 13 ini melambangkan satu bangsa, tetapi
satu bangsa ini memiliki
dua apa? Dua kerajaan atau dual kerajaan
di dalamnya. Nah, nanti kita akan kembali kemari. Kalian akan
paham apa yang kita bicarakan. Kita sekarang sedang meletakkan dasarnya.
But let
me ask, why are these two horns like horns of a lamb? You know, there are
many beasts in Scripture that have horns in prophecy. But this is
the only time when the horns are specifically identified; what kind of
horns. You know, for example, the dragon beast that says it has ten
horns. That doesn't say what kind of ten horns they are. It's just
ten horns. But with this beast it specifies. It says that it has two
horns like a what? like a lamb. That must be important.
Tetapi
saya mau bertanya, mengapa kedua tanduk itu seperti tanduk anak domba? Kalian
tahu di nubuatan Kitab Suci ada banyak binatang yang bertanduk, tetapi hanya
kali ini tanduk-tanduk itu diidentifikasi secara khusus, apa jenisnya. Kalian
tahu, misalnya, binatang naga dikatakan punya 10 tanduk, tidak dikatakan tanduk
macam apa itu, hanya 10 tanduk. Tetapi pada binatang ini, itu dijelaskan.
Dikatakan bahwa dia memiliki dua tanduk seperti apa? Seperti anak domba. Itu
pasti penting.
Now the
question is, what does the lamb represent? The word “lamb” is used in the
book of Revelation 29 times. In 28 of those references it
indisputably refers to Jesus Christ. And so somehow this beast, the
only time where you might have an exception is here in this text,
Revelation 13:11. It must mean that somehow this one nation,
on its head it will have two horns, which represent two kingdoms,
and those kingdoms are the ones that were recognized by whom? They
were recognized
by Jesus Christ, because the lamb represents whom? The lamb
represents Jesus.
Pertanyaannya
ialah, anak domba itu melambangkan apa? Kata “anak domba” dipakai di kitab
Wahyu 29 kali. Dalam 28 dari referensi itu, tak diragukan lagi itu
mengacu kepada Yesus Kristus. Maka, pada binatang ini, satu-satunya di mana itu
mungkin merupakan perkecualian ialah dalam ayat ini, Wahyu 13:11. Jadi itu haruslah berarti, entah
bagaimana satu bangsa ini, di kepalanya akan memiliki dua tanduk yang melambangkan dua kerajaan,
dan kedua kerajaan itu adalah yang diakui oleh siapa? Yang diakui oleh Yesus Kristus, karena
anak domba melambangkan siapa? Anak domba melambangkan Yesus.
So the two
horns like a lamb is the positive side of this beast. Let me ask
you, is this good that it has two horns like a lamb? Sure. But the
problem is that if it has two horns like the lamb, in other words, two horns like kingdoms that Jesus
recognized, but at the same time it will speak like what? It'll speak
like a dragon, because it has a split personality.
In
other words, the two horns like a lamb are the positive
side. They're related somehow to the Lord Jesus Christ. And so we
need to ask the question, what two kingdoms did Jesus Christ the Lamb
recognize? Because the two horns are kingdoms, and they're two horns
like a lamb, so they must be two kingdoms that Jesus what? that Jesus
recognized.
Now the
question is, which two kingdoms did Jesus recognize as viable? Well,
we've studied this in previous lectures. You remember that Jesus says, “Render therefore unto Caesar the things that are
Caesar's, and unto God the things that are God's.” Did Jesus recognize two kingdoms? Did the Lamb of
God recognize two kingdoms? Yes, He did.
Jadi
kedua tanduk seperti anak domba
adalah sisi positif dari binatang ini. Coba saya tanya, apakah
baik punya dua tanduk seperti anak domba? Tentu. Tetapi masalahnya dia memiliki
dua tanduk seperti anak domba ~ dengan kata lain, dua tanduk seperti dua
kerajaan yang diakui Yesus ~ tetapi
pada waktu yang sama dia akan berbicara seperti apa? Dia akan berbicara seperti
seekor naga karena dia memiliki kepribadian ganda.
Dengan
kata lain, kedua tanduk seperti anak domba adalah sisi positifnya. Mereka
terkait dengan Tuhan Yesus Kristus. Maka kita perlu bertanya, dua kerajaan apa
yang diakui oleh Yesus Kristus sang Anak Domba? Karena kedua tanduk itu adalah
dua kerajaan, dan mereka adalah tanduk-tanduk yang seperti anak domba, maka
mereka haruslah dua kerajaan yang diapakan Yesus? Yang diakui Yesus.
Sekarang
pertanyaannya ialah, dua kerajaan yang mana yang diakui Yesus sebagai
kerajaan-kerajaan yang ada? Nah, kita telah mempelajari ini dalam
ceramah-ceramah sebelumnya. Kalian ingat Yesus berkata, “Serahkanlah kepada Kaisar barang-barang milik Kaisar, dan kepada Allah barang-barang kepunyaan Allah.” Apakah
Yesus mengakui dua kerajaan? Apakah Anak Domba Allah mengakui dua kerajaan? Ya,
benar.
So
let's summarize.
·
This beast that rises
from the earth must be a kingdom.
·
This beast that rises
from the earth, that has two horns, the two horns must represent that in
that nation there are two what? There are two kingdoms. And they
have to be two kingdoms that Jesus recognized, because they are two horns
like what? Two horns like a lamb. And we know that the two
kingdoms that Jesus recognized are the kingdom of Caesar, the civil
government, and the kingdom of God, which is on earth,
the
church.
Jadi
mari kita simpulkan:
·
Binatang
ini yang muncul dari bumi haruslah sebuah kerajaan.
·
Binatang
ini yang muncul dari bumi, memiliki dua tanduk. Kedua tanduk itu haruslah
melambangkan bahwa di dalam satu bangsa itu ada dua apa? Ada dua kerajaan. Dan
keduanya haruslah kedua kerajaan yang diakui Yesus karena mereka adalah dua
tanduk seperti apa? Dua tanduk seperti anak domba. Dan kita tahu bahwa kedua kerajaan yang diakui Yesus
ialah kerajaan Kaisar, yaitu pemerintahan
sipil; dan kerajaan Allah, yang di bumi adalah gereja.
Now
let's talk a little bit about the history of the United States of
America. What nation in the world arose around the year 1798? One
nation that recognized in its founding documents the legitimate
simultaneous existence of two kingdoms separate one from another? There's
only one nation in the world that originated as one nation that recognized
two kingdoms, the same kingdoms that Jesus recognized as being
separate one from the other.
I want
to read a statement from The Great Controversy,
page 440, this magnificent book on Bible prophecy. Here Ellen White
says: “What nation of the new world was in 1798
rising into power, giving promise of strength and greatness, and attracting the
attention of the world? The application of the symbol admits of no question. One nation, and only one, meets the
specifications of this prophecy. It points
unmistakably to the United States of America.”
Sekarang
marilah kita bicara sedikit tentang sejarah Amerika Serikat. Bangsa apa di
dunia yang muncul sekitar tahun 1798? Satu bangsa yang dalam dokumen
pendiriannya mengakui keabsahan hadirnya dua kerajaan secara bersama-sama, yang
terpisah satu dari yang lain? Hanya
ada satu bangsa di dunia yang berawal dari satu bangsa yang mengakui dua
kerajaan, kerajaan-kerajaan yang sama yang diakui Yesus sebagai
terpisah satu dari yang lain.
Saya
mau membacakan pernyataan dari The Great
Controversy, hal. 440. Buku yang hebat tentang nubuatan Alkitab. Di sini
Ellen White berkata: “Bangsa apa di belahan dunia yang baru (= di luar Eropa) yang
di tahun 1798 muncul sebagai penguasa, yang menjanjikan kekuatan dan kemegahan,
dan yang menarik perhatian dunia? Aplikasi simbolnya tidak bisa diragukan lagi.
Satu bangsa, dan hanya satu-satunya, yang memenuhi spesifikasi nubuatan ini.
Ini mengacu dengan pasti ke Amerika Serikat.”
Now
what I want to do is go through the history of the United States to show
you that in its founding documents you have this idea of one
nation, composed of two kingdoms, separate one from the other.
Now the
history of the United States can be divided into two great periods:
1.
the first period is known
as the Colonial period,
2.
and the second period is
known as the Constitutional period.
Sekarang
yang ingin saya lakukan adalah memeriksa sejarah Amerika Serikat untuk
menunjukkan kepada kalian bahwa dalam dokumen pendiriannya ada konsep tentang
satu bangsa, terdiri atas dua kerajaan yang terpisah satu sama lain.
Nah,
sejarah Amerika Serikat bisa dibagi dalam dua periode besar:
1.
Periode
pertama dikenal sebagai periode Kolonial.
2.
Dan
periode kedua dikenal sebagai periode Konstitusional.
You
know, the Constitutional fathers, men such as: George Washington, Thomas
Jefferson, John Adams, James Madison, and Benjamin Franklin, knew three things.
These were the Constitutional fathers that arose around the year 1798 to
write the founding documents of the United States.
They
knew three things:
·
first of all they knew
the history of the church in the middle ages. In fact, do you know,
that every founding document of the United States: the Declaration of
Independence, the Constitution, and the Bill of Rights were all
ratified before the beast received its deadly wound? As the first
kingdom was coming to an end, or receiving its deadly wound, the other
kingdom, in its founding documents, was rising to power. That's
very, very interesting. And the founding fathers knew the history of the
church in the middle ages.
· They also knew the history of the United States in the
Colonial period.
·
And they also knew their
Bibles, as we're going to notice.
Kalian
tahu, para pelopor Konstitusi, seperti: George Washington, Thomas Jefferson,
John Adams, James Madison, dan Benjamin Franklin, mereka tahu betul
tentang tiga hal. Mereka inilah bapak-bapak (penyusun)
Konstitusi yang bangkit seputar tahun 1798 untuk membuat dokumen-dokumen
pendirian negara Amerika Serikat.
Mereka
tahu betul tiga hal ini:
·
Pertama
mereka sangat kenal sejarah gereja abad pertengahan. Malah, tahukah kalian, setiap
dokumen pendirian negara Amerika Serikat seperti: the Declaration of
Independence (Deklarasi Kemerdekaan),
Konstitusi (UUD), dan the Bill of Rights (Amandemen UUD) semuanya diratifikasi sebelum Binatang (yang pertama)
menerima luka yang mematikan? Saat kerajaan yang pertama akan berakhir atau
menerima luka yang mematikan; kerajaan yang lain dalam dokumen-dokumen
pendiriannya, sedang muncul. Ini amat sangat menarik. Dan para bapak pendiri
ini tahu sejarah gereja di abad pertengahan.
· Mereka juga tahu betul tentang sejarah
Amerika Serikat di periode Kolonial.
·
Dan
mereka juga mengenal Alkitab mereka, sebagaimana nanti akan kita lihat.
Now the
Constitutional fathers knew ~ and they were living at the end of the 1260 years ~ that when church
and state are joined together, the automatic result is persecution. For
example, they knew the history of John Hus, that man who was convicted,
and burned at the stake for his religious convictions. They knew,
for example, that he had been kept in sub-human conditions in prison
squalor. They knew that false witnesses were called to testify
against him. They knew that he had violated no civil laws. They
knew that he was tried for the religious convictions of his
conscience. They knew that he was called before a religious
tribunal, much like the Sanhedrin, at first. He knew that that
religious tribunal had pronounced a death sentence against him. And
they knew that then they took him to the emperor to have the emperor stamp
his imprimatur upon the sentence of
death. And they knew that because of his religious convictions he
was burned at the stake. They knew the history of the church in the
middle ages, when church and state were united or joined together.
Nah,
bapak-bapak Konstitusi sudah tahu ~ mereka hidup di bagian akhir periode 1260
tahun ~ bahwa bila gereja dan
pemerintah bergabung, automatis hasilnya adalah persekusi.
Misalnya, mereka tahu sejarah John Hus, yang dihukum dan dibakar di tonggak
karena agama yang diyakininya. Mereka tahu, misalnya, bahwa John Hus ditahan
dalam kondisi yang tidak manusiawi dalam penjara yang jorok. Mereka tahu bahwa
saksi-saksi palsu dipanggil untuk bersaksi memberatkan dia. Mereka tahu bahwa
John Hus tidak melanggar hukum sipil apa pun. Mereka tahu dia diadili karena
keyakinan relijius hati nuraninya. Mereka tahu awalnya dia telah dihadapkan ke
depan hakim-hakim agama mirip Sanhedrin. Mereka tahu bahwa dewan hakim agama
itu telah menjatuhkan vonis hukuman mati kepadanya. Dan mereka tahu kemudian
dia dibawa ke hadapan kaisar untuk mendapatkan meterai kaisar sebagai izin
untuk melaksanakan hukuman mati. Dan mereka tahu karena agama yang diyakininya
John Hus dibakar di tonggak. Mereka tahu sejarah gereja abad pertengahan saat
gereja dan pemerintah bersatu atau bergabung.
I'd
like to read you a few statements from this very interesting book that I
have. It's called, Hus the Heretic.
It's written by an individual called Poggius the Papist. In fact, this is
the man who was sent to arrest John Hus. And, actually, as he watched the
way that John Hus was treated by the Roman Catholic Church, he actually
came to sympathize with John Hus, as against the church that he
represented. Let me read about the conditions that John Hus was in
because of the convictions of his conscience during the middle
ages. This is on page 19 of this book. “After a short while
Hus was let out of his dungeon into a decent chamber, but his feet almost
refused to carry him. He swayed as he walked. Listless and unused
to the day was the light of his eyes, deathly pale his cheeks, and loose
what was left of his teeth, since 11 had fallen out due to the damp prison.
The nails on his fingers were terribly long, because he had been unable
to bite them off for many weeks. Upon his skin was a crust of dirt, which
exuded an awful stench, and his otherwise brown hair fell in white
ringlets upon his rotting and torn garb…”
This is an individual who belongs to the Roman Catholic papacy describing
this. “…His shoes had rotted upon his feet, and his
shirt and loin cloth had vanished. The rounded flesh which had
covered his bones had shrunken, and shriveled, and he had become a
picture of woe without equal, unrecognizable to those who had known
him before. Horror filled those who looked upon him, and pitying
people prepared a bath for him, brought shirts and clothing, and
refreshed him with strengthening foods, for which he could only thank
with tearful eyes.”
On page
28 we find this statement: “With the clock striking 8, and the
bells telling, the procession of Bishops, Cardinals, and Fathers...” See this is, they're taking him to his trial now,
to his religious trial. Notice who he's appearing before. “…the procession of Bishops, Cardinals, and
Fathers, and Deputies moved towards the church where a chair had
been placed for Hus, about which the seats of the gentlemen were
arranged. He was brought there for the convictions of his
conscience. He had violated absolutely no civil laws. In fact when
they gave him an opportunity to speak he said this: God gave to Peter, His
disciple...” And notice the terminology; very important. “…God gave to Peter, His disciple, the key to open all
hearts, and to have enough faith with it, but not the sword….” God gave Peter the what? He gave him the key to
open hearts, but not the sword “…to slay, as you slay, all those who do not
accept your worldly doctrines, and who evade them.” Did he understand what the sword is? He most
certainly understood what the sword was. He said you haven't been given
the sword. You've been given the key to open the heavenly kingdom.
When
the final vote was taken among the religious dignitaries, 31 votes were
cast not guilty. 11 votes were cast for excommunication. And 45
votes were cast for death. And then he was taken to the Emperor, who had
promised to give him safe conduct back to his home, and he broke his
word. In fact there was a Count there, Count Slum who told the
Emperor ~ and I'd like to read the words that he spoke to the Emperor as
he was about to sign the death warrant for Hus ~ this is what he said: “‘Caesar...”, notice he calls him Caesar, “…‘Caesar desist from such doings. Caesar, Caesar,
do not write your name with blood.’ But…” Poggius continues saying, “…But the Emperor's ears were deaf, and were further closed
by the Cardinals, Bishops, and priests who crowded about him, kissed the
hem of his garments, and praised his name when he seized the quill
and wrote his name. And Hus was taken, and he was burned at the stake.”
Saya
ingin membacakan beberapa pernyataan dari buku yang sangat menarik yang saya
punya ini. Judulnya Hus the Heretic. Ini
ditulis oleh seseorang yang bernama Poggius, orang Kepausan. Bahkan dia adalah
orang yang dikirim untuk menangkap John Hus. Dan, sementara dia melihat
bagaimana gereja Roma Katolik memperlakukan John Hus, dia malah bersimpati
dengan John Hus, dan bukan berpihak pada gereja yang diwakilinya. Saya akan
membacakan kondisi John Hus karena agama yang diyakini hati nuraninya selama
abad pertengahan. Ini ada di halaman 19
dari buku itu. “Tak lama kemudian Hus digiring keluar dari
penjara bawah tanah ke sebuah ruang yang baik, tetapi kakinya hampir tak kuat
menyangga tubuhnya. Dia sempoyongan saat berjalan. Lunglai, dengan mata yang sudah tidak terbiasa melihat sinar matahari,
pipinya pucat pasi dan perot karena giginya sisa sedikit sebab 11
giginya telah rontok karena lembapnya kondisi penjara. Kuku-kuku jarinya
panjang sekali karena dia sudah tidak bisa menggigiti mereka selama
berminggu-minggu. Pada kulitnya melekat kotoran yang mengering, yang
mengeluarkan bau yang sangat busuk, dan rambutnya yang tadinya berwarna coklat
jatuh terurai dalam ikal-ikal yang memutih di atas pakaiannya yang lapuk dan
robek-robek…” yang menggambarkan
ini seorang anggota Kepausan Roma Katolik lho. “…Sepatu di kakinya sudah lapuk, dan kemeja
serta penutup pinggulnya sudah lenyap. Daging yang tadinya membulat menutupi
tulang-tulangnya telah menyusut dan mengeriput dan dia menjadi gambaran
orang yang sangat mengibakan tak ada taranya, tak dikenali lagi oleh mereka
yang dulu mengenalnya. Perasaan horror memenuhi hati mereka yang melihatnya,
dan orang-orang yang iba padanya menyiapkan air mandi baginya, membawakan
kemeja dan pakaian dan menyegarkannya dengan makanan yang memberinya tenaga,
untuk mana dia hanya bisa mengucapkan terima kasihnya dengan linangan airmata.”
Di
halaman 28 kita melihat pernyataan ini: “Saat lonceng berdentang 8 dan genta-genta
berbunyi, arak-arakan uskup, kardinal, dan imam-imam…” lihat, ini mereka sedang membawa John
Hus ke pengadilannya sekarang, ke pengadilan agama. Perhatikan dia dihadapkan
kepada siapa. “…arak-arakan uskup, kardinal, dan imam-imam
serta petugas-petugas bergerak menuju gereja di mana sebuah kursi telah
ditempatkan bagi Hus, yang dikelilingi oleh kursi-kursi para petinggi itu. Hus
dibawa ke sana untuk penghukuman atas hati nuraninya. Dia sama sekali tidak
melanggar hukum sipil apa pun. Bahkan ketika mereka memberinya kesempatan untuk
berbicara, dia berkata demikian, ‘Allah telah memberikan kepada Petrus
muridNya…” perhatikan
istilahnya, sangat penting, “…‘Allah telah memberikan kepada Petrus muridNya kunci untuk
membuka semua hati, dan cukup iman untuk meyakini itu, tetapi bukan sebuah pedang…” Allah memberikan apa kepada Petrus?
Allah memberi Petrus kunci untuk membuka semua hati, tetapi bukan sebuah
pedang, “…untuk membunuh,
sebagaimana kalian membunuh semua orang yang tidak menerima doktrin duniawi
kalian, dan mereka yang menghindarinya.”
Apakah John Hus paham pedang itu apa? Jelas sekali dia paham pedang itu apa.
Dia berkata, kalian tidak diberi sebuah pedang, kalian diberi kunci untuk
membuka kerajaan Surga.
Ketika
pengambilan suara yang terakhir dihitung di antara para petinggi agama, 31 suara
mengatakan Hus tidak bersalah, 11 suara minta dia diex-komunikasi, dan 45 suara
menuntut hukuman mati. Dan Hus dibawa ke hadapan Kaisar, yang tadinya telah
berjanji untuk menjamin keselamatannya pulang ke kampung halamannya, tetapi
telah mengingkari janjinya. Sebetulnya di sana ada seorang bangsawan, Count
Slum yang berkata kepada Kaisar ~ dan saya ingin membacakan kata-kata yang
diucapkannya kepada Kaisar saat Kaisar akan menandatangani surat perintah
hukuman mati bagi Hus ~ inilah yang dikatakannya, “‘Kaisar…”
perhatikan, dia menyebutnya “Kaisar”,
“...‘Kaisar,
berhentilah melakukan hal-hal ini. Kaisar, Kaisar, jangan menulis namamu dengan
darah.’ Tetapi…” Poggius melanjutkan,
“…Tetapi telinga
Kaisar sudah tuli, dan menjadi semakin tuli oleh para kardinal, uskup dan imam
yang mengerubunginya, menciumi ujung jubahnya, dan memuji namanya saat dia
meraih pena dan mencantumkan namanya. Dan Hus dibawa, dan dia dibakar di
tonggak.”
You know, I've been in the Palace of the Inquisition in Lima, Peru. It's a depressing experience. They actually have models where they show the types of torture that were used against people for no reason other than they did not agree with the church. Torture and death; some were even burned at the stake, like John Hus was burned at the stake. And it wasn't the church who did it, but the church used the sword of the state in order to accomplish its purpose.
Kalian
tahu, saya pernah ke Istana Inkuisisi di Lima, Peru. Itu adalah pengalaman yang
menyedihkan. Di sana ada contoh-contoh di mana ditunjukkan jenis-jenis
penganiayaan yang dipakai atas orang-orang semata-mata karena alasan mereka
tidak sepaham dengan gereja. Penganiayaan dan kematian, ada yang dibakar di
tonggak seperti John Hus dibakar di tonggak. Dan yang melaksanakan bukan
gereja, melainkan gereja memakai pedang pemerintah untuk mencapai tujuannya.
You
see, the Constitutional fathers not only knew the history of Europe when
church and state are joined together, they also knew the history of the
Colonial period in the United States.
You
know, there are many people who misunderstand, or don't understand the
Colonial period. Do you know that during the Colonial period, which begins
around 1620 when the pilgrims arrived in the United States, atheists,
Jews, Quakers, and Baptists were deprived of their religious rights,
because they did not agree with the established church of the Colonies,
which was the Puritans, or was the Anglican Church.
Did you
know that there
were Sunday laws in the Colonies, and if you didn't go church on
Sunday, you could be whipped, you could be fined, you could be
jailed? And in the case of three Colonies, you could be executed for
not coming to church on Sunday.
Did you
know that they actually cut off the ears of Quakers for coming back when
they had been exiled from the Colonies? If they came back once they cut
off one ear. If they came back the second time they cut off the
second ear. And if they caught them the third time they executed
them for their religious convictions.
Did you
know that only people who professed to be loyal to the established church could
occupy positions in the civil government? And also the government paid the
salaries of the ministers, interestingly enough. And so the church
and the state were joined together, and as a result you had
persecution.
Lihat,
para bapak Konstitusi bukan hanya tahu tentang sejarah Eropa ketika gereja dan
pemerintah bersatu, mereka juga tahu tentang sejarah periode Kolonial di
Amerika Serikat.
Kalian
tahu, ada banyak orang yang salah paham atau tidak mengerti tentang periode
Kolonial ini. Tahukah kalian di zaman periode
Kolonial yang mulai sekitar tahun 1620 saat para pilgrim (pengungsi-pengungsi
dari Eropa yang berfaham puritan separatis dalam beragama) tiba di Amerika
Serikat, maka orang-orang atheis, orang-orang Yahudi, orang-orang Quaker,
orang-orang Baptis kehilangan kebebasan beragama mereka karena mereka tidak
sepaham dengan gereja-gereja yang didirikan di koloni-koloni yang bersifat
Puritan atau berasal dari gereja Anglikan.
Tahukah
kalian bahwa di koloni-koloni saat
itu sudah ada Hukum Hari Minggu, dan jika orang tidak ke gereja
pada hari Minggu, dia boleh dicambuk, didenda, atau dipenjarakan? Dan ada tiga
koloni di mana orang bahkan bisa dibunuh karena tidak datang ke gereja pada
hari Minggu.
Tahukah
kalian bahwa mereka bahkan sungguh-sungguh memotong telinga orang-orang Quaker
yang kembali setelah mereka diusir dari koloni? Jika mereka kembali satu kali,
satu telinga dipotong. Jika mereka kembali kedua kalinya, telinga kedua
dipotong. Dan jika mereka tertangkap ketiga kalinya, mereka dibunuh karena
keyakinan agama mereka.
Tahukah
kalian bahwa hanya orang-orang yang mengaku setia kepada gereja yang diteguhkan
yang boleh mengisi posisi jabatan dalam pemerintahan? Dan yang cukup menarik,
ternyata juga pemerintah yang membayar gaji para pendeta. Maka gereja dan
pemerintah bersatu, dan sebagai akibatnya, timbullah persekusi.
You
know, many people know the story, for example, of Roger Williams.
Roger Williams arrived in the Colonies in 1629. He pastored a church
there, but he started teaching separation of church and state. He
said, there are to be two kingdoms in this country, absolutely, but
they're supposed to be separate one from another. Because that's what
Jesus taught. Are you seeing what the two horns are? Jesus said,
two kingdoms in the same nation, separate, one from another.
And, of
course, what he was teaching went over like a lead balloon. And so
they banished him from the Massachusetts Bay Colony. And he himself says
that towards the end of 1635, and the beginning of 1636, he had to flee
for three weeks, through huge show drifts to get out of the Massachusetts
Bay Colony, because he had been banished. And if they found him in
there they could throw him in prison, or they could even execute
him. And so he ended up in Rhode Island, and he established the
capital of Rhode Island, which is Providence. That's interesting that he
would call that city Providence.
Ketahuilah,
banyak orang tahu tentang kisah Roger Williams misalnya. Roger Williams tiba di
Koloni pada tahun 1629. Dia menggembalakan sebuah gereja di sana, tetapi dia
mulai mengajarkan pemisahan antara gereja dari pemerintah. Dia berkata, ada dua
kerajaan di negara ini, betul sekali, tetapi keduanya itu haruslah terpisah
satu sama lain. Karena itulah yang diajarkan Yesus.
Apakah
kalian paham kedua tanduk itu apa? Yesus
berkata dua kerajaan dalam satu bangsa, terpisah satu dari yang lain.
Dan
tentu saja apa yang diajarkan Roger Williams tidak mendapatkan tanggapan
positif. Maka mereka mengusirnya dari koloni Massachusetts Bay, dan dia sendiri
berkata bahwa menjelang akhir tahun 1635 dan awal 1636 dia harus melarikan diri
selama tiga minggu, di bawah badai salju untuk keluar dari koloni Massachusetts
Bay karena dia telah diusir. Dan jika mereka menemukannya di sana, mereka bisa
melemparkannya ke penjara atau bahkan mereka bisa membunuhnya. Maka dia
berakhir di Rhode Island dan dia mendirikan ibukota Rhode Island yaitu
Providence. Menarik, bukan dia menamai kota itu Providence (Takdir)?
And so
the founding fathers knew the history of what happens when church and
state are united together in Europe. They knew what happened when church
and state are joined together in the United States in the Colonial
period. They also knew their Bibles. In several places they wrote
about how they knew that because the Jews allied themselves with the
Roman state, that led to the death of Jesus Christ. They knew three
things:
·
they knew the history of
Europe in the middle ages,
·
they knew the Colonial
period,
·
and they knew their
Bibles.
And they knew that when these two kingdoms become
one automatically there is persecution.
Maka
bapak-bapak pendiri negara Amerika Serikat tahu betul dari sejarah apa yang
terjadi bila gereja dan pemerintah bergabung menjadi satu di Eropa. Mereka tahu
apa yang terjadi ketika gereja dan pemerintah bergabung menjadi satu di Amerika
Serikat selama periode Kolonial. Mereka juga sangat tahu isi Alkitab mereka. Di
beberapa tempat mereka menulis bagaimana mereka tahu karena orang Yahudi
beraliansi dengan pemerintahan Roma, maka itu berakhir dengan kematian Yesus
Kristus. Mereka tahu tentang tiga hal ini:
·
mereka
tahu sejarah Eropa di abad pertengahan,
·
mereka
tahu tentang periode Kolonial,
·
dan
mereka tahu isi Alkitab mereka.
Dan
mereka tahu jika kedua kerajaan
itu menjadi satu, automatis akan terjadi persekusi.
And so
the Constitutional fathers, knowing this, when the wrote the Declaration
of Independence in 1776, and the Constitution was ratified in 1787,
and the Bill of Rights, which are the first ten amendments to the Constitution,
was ratified in 1791, they said, we're going to have a different system of
government in this nation that we're establishing. We are going to have,
yes, church and state, but church and state are going to be
separated like Jesus taught: two kingdoms in one nation. The same
two kingdoms that Jesus Christ recognized. And remember that this is
taking place immediately before the first beast received its deadly wound.
By the
way, this idea of the separation of church and state is known as Republicanism and
Protestantism.
Maka
bapak-bapak Konstitusi, mengetahui semua hal itu, kemudian menulis The
Declaration of Independence di tahun
1776, dan Konstitusi yang diratifikasi di tahun 1787, dan the Bill of
Rights yang adalah sepuluh amandemen
pertama dari Konstitusi yang diratifikasi tahun 1791. Mereka berkata, kita mau
punya sistem pemerintahan yang berbeda untuk bangsa yang sedang kita bangun
ini. Betul kita akan memiliki gereja dan pemerintah, tetapi gereja dan
pemerintah akan dipisahkan seperti yang diajarkan Yesus: dua kerajaan dalam
satu bangsa. Dua kerajaan yang sama yang diakui Yesus Kristus. Dan ingat, bahwa
ini terjadi dekat sebelum
Binatang yang pertama menerima luka yang mematikannya.
Nah,
konsep pemisahan antara gereja dengan
pemerintah ini dikenal sebagai Republikanisme dan Protestantisme.
You
see, during the middle ages, what happened is in civil affairs the king
was the law. You know, whatever the king said, in civil matters,
that's what was done. In religious matters whatever the Pope said, that
was done. In other words, all of the power flowed from up down.
But the
Constitutional fathers said, we're going to try a revolutionary
experiment. We're going to have not the power flow from up
down, from the king down to the people, so that they have to jump
when he says “jump”. We're not going to have the power flow from the Pope
down, where everybody has to subject themselves blindly. No, we're
going to have a system of government where the power flows down up; a
government of the people, by the people, and for the people; where there
will be freedom of religion, and where there'll be also freedom in civil
matters.
Lihat,
selama abad pertengahan, apa yang terjadi ialah, dalam urusan sipil raja adalah
hukumnya. Kalian tahu, apa pun yang dikatakan raja dalam urusan sipil, itu yang
dilaksanakan. Dalam hal rohani apa yang dikatakan Paus, itu yang dilakukan.
Dengan kata lain semua kuasa mengalir dari atas ke bawah.
Tetapi
bapak-bapak Konstitusi berkata, kita akan mencoba eksperimen yang revolusioner.
Kita tidak akan memakai kekuasaan yang mengalir dari atas ke bawah dari raja
kepada rakyat sehingga rakyat harus meloncat setiap kali raja berkata,
“loncat!”. Kita akan memakai sistem pemerintahan di mana kekuasaan berbalik
dari bawah ke atas, suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan bagi rakyat
di mana akan ada kebebasan beragama dan
akan ada kebebasan dalam hal-hal sipil.
It's
interesting to notice Ellen White was born 29 years after the deadly
wound. It's interesting to notice how she describes this idea of
the founding fathers. In The Great
Controversy, page 441, she says: “Among the Christian
exiles who first fled to America, and sought an asylum from royal oppression…” that has to do with civil power, right? “…from royal oppression
and priestly intolerance…” what kingdom does that
have to do with? the religious power. She continues saying, “…were many who
determined to establish a government upon the broad foundation of civil and
religious liberty…” how many kingdoms there? “…civil and religious
liberty. Their views found place in the Declaration of Independence which sets
forth the great truth that ‘all men are created equal’ and endowed with the
inalienable right to ‘life, liberty, and the pursuit of happiness’. And the
Constitution guarantees to the people the right of self-government, providing
that representatives elected by the popular vote shall enact and administer the
laws. Freedom of religious faith was also granted…” civil
and religious liberty. Did you catch this? She's talking about civil
matters, and what? religious matters. She says, “…Freedom of religious
faith was also granted every man being permitted to worship God according to
the dictates of his conscience. Republicanism…” which,
by the way, means a state without a king “…and Protestantism…” which means a church without a Pope, “…became the fundamental principles of the
nation…” And now notice what she says, “…These principles are the secret of its
power and prosperity.”
What is
the secret of the power and prosperity of the United States? All the money
we have? All of the vast territory we have? The powerful military
that we have? No, the secret of the power of this nation is found in
the two principles upon which it was established.
And she
goes on to say that when these two principles are repudiated ~ and we'll
talk about this when we deal with the image to the beast ~ when these two principles are repudiated, that
will lead to national apostasy, and national apostasy will lead to
national ruin.
Yang
menarik ialah Ellen White dilahirkan 29 tahun sebelum terjadinya luka yang
mematikan. Yang menarik ialah bagaimana dia melukiskan konsep para bapak
pendiri Amerika Serikat itu. Di Great
Controversy hal. 441, dia berkata, “Dari antara orang-orang Kristen yang
diasingkan yang pertama-tama lari ke Amerika dan mencari perlindungan dari
penindasan raja-raja…”
ini berkaitan dengan kekuasaan sipil, kan? “…dari penindasan raja-raja dan
ketidaktoleransian para imam…”
ini berkaitan dengan kerajaan apa? Kekuasaan agama. Ellen White melanjutkan, “…ada banyak yang bertekad untuk mendirikan
suatu pemerintahan di atas dasar kebebasan sipil dan agama yang luas …” berapa
kerajaan di sini? “…kebebasan sipil dan agama yang luas. Pandangan mereka mendapat tempat
dalam Declaration of Independence yang
menyajikan kebenaran agung bahwa ‘semua manusia diciptakan sederajat’ dan
dikaruniai hak yang tidak dapat dicabut atas ‘hidup, kebebasan, dan pemenuhan
kebahagiaan’. Dan Konstitusi menjamin rakyat hak untuk memerintah sendiri,
dengan syarat wakil-wakil yang dipilih oleh suara terbanyak yang akan
menetapkan dan menjalankan hukum. Kebebasan menganut agama juga diberikan…” kebebasan sipil dan agama. Apakah
kalian menangkap ini? Ellen White berbicara tentang urusan sipil dan apa? dan urusan
agama. Dia berkata, “…Kebebasan menganut agama juga diberikan
kepada setiap orang yang diizinkan menyembah Allah menurut kehendak hati
nuraninya. Republikanisme…”
ketahuilah ini berarti suatu negara tanpa seorang raja, “…dan Protestantisme…” yang berarti gereja tanpa seorang
paus, “…menjadi
prinsip-prinsip fundamental bangsa tersebut…” Dan
sekarang simak apa katanya, “…Prinsip-prinsip ini adalah rahasa kekuatan dan kemakmurannya.”
Apa
rahasia kekuatan dan kemakmuran Amerika Serikat? Semua uang yang kami miliki?
Semua teritori luas yang kami miliki? Kekuatan militer yang kami miliki? Bukan.
Rahasia kekuatan bangsa ini ada
pada dua prinsip di atas mana negara ini didirikan.
Dan
Ellen White melanjutkan berkata bahwa ketika kedua prinsip tersebut diingkari ~
dan kita nanti akan membahas ini saat kita berbicara tentang patung Binatang ~ ketika kedua prinsip tersebut
ditinggalkan, itu akan mengakibatkan kemurtadan nasional, dan kemurtadan
nasional akan mengakibatkan kejatuhan nasional.
She
also says in The Great Controversy, page
442, “The founders of the nation wisely sought to
guard against the employment of secular power on the part of the church, with
its inevitable result ~ intolerance and persecution.”
Ellen
White juga berkata di Great Controversy
hal. 442, “Para pendiri bangsa
ini secara bijaksana berusaha melindungi terhadap dipakainya kekuasaan sekuler
oleh pihak gereja dengan akibat yang tak terelakkan ~ ketidaktoleransian dan
persekusi.”
I want
to read you three statements from three of the founding fathers.
First Benjamin Franklin. You know, he had an interesting way of putting
things. This is what he said: “When religion is good, I can see that
it will support itself. And when it does not support itself, and God does
not take care to support it, so that its professors are obliged to
call for the help of the civil powers, ‘tis a sign I apprehend, of it being
a bad one.” Was he right? Of course he was right. He's talking
about separation of church and state.
Saya
ingin membacakan tiga pernyataan dari tiga orang bapak pendiri negara Amerika
Serikat. Pertama dari Benjamin Franklin. Kalian tahu, dia punya gaya yang
menarik dalam mengungkapkan sesuatu. Inilah yang dikatakannya: “Saat agama itu baik, saya yakin dia bisa
mempertahankan dirinya sendiri. Dan bilamana dia tidak bisa mempertahankan
dirinya sendiri dan Allah tidak peduli untuk mempertahankannya sehingga para
penganutnya terpaksa memanggil bantuan kekuasaan sipil, menurut saya itulah
tandanya bahwa agama tersebut adalah agama yang buruk.” Apakah dia benar? Tentu saja dia benar.
Dia berbicara tentang pemisahan gereja dan pemerintah.
Notice
these words that are etched on the Jefferson Monument. You can go
to Washington, D.C., and go to the Jefferson Monument. These are the
words that are etched in stone. This is what he said: “Almighty God had created the mind free. All attempts to
influence it by temporal punishment or burdens… are a departure from the plan
of the Holy Author of our religion… No man shall be compelled to frequent or support any
religious worship or ministry or shall otherwise suffer on account of his religious
opinions or belief. But all men shall be free to profess and by argument to
maintain their opinions in matters of
religion. I know but one code of morality for men whether acting singly or
collectively.”
Did
Thomas Jefferson believe in the separation of church and state? Did
he believe in two kingdoms? Yes, separate from one another.
Perhatikan
kata-kata ini yang diukir pada monumen Jefferson. Kalian bisa pergi ke
Washington D.C. dan pergi ke Monumen Jefferson. Inilah kata-kata yang terukir
pada batu. Inilah yang dikatakannya, “Allah yang Mahakuasa telah menciptakan pikiran itu bebas. Semua upaya untuk mempengaruhinya
melalui hukuman atau beban duniawi… adalah penyimpangan dari rencana Penggagas
Kudus agama kita… Tidak seorang pun boleh dipaksa untuk menghadiri atau
mendukung kebaktian rohani atau ministri apa pun atau harus menderita karena
opini relijiusnya atau keyakinannya. Tetapi semua orang boleh bebas mengakui
dan melalui perdebatan mempertahankan pendapat mereka dalam urusan agama. Saya
hanya mengenal satu hukum moralitas bagi manusia apakah dia bertindak bagi
dirinya sendiri atau secara kelompok.”
Apakah
Thomas Jefferson meyakini pemisahan gereja dengan pemerintah? Apakah dia
meyakini dua kerajaan? Ya, terpisah satu dari yang lain.
Notice
the words of George Washington. These are words from the Baptist
Delegation, August 8, 1789. Here Washington says: “If I could have entertained the slightest apprehension that the
Constitution framed by the convention where I had the honor to preside, might
possibly endanger the religious rights of any ecclesiastical society, certainly
I would never have placed my signature on it, and if I could now conceive that
the general government might ever be so administered as to render the liberty
of conscience insecure, I beg you will be persuaded that no one would be more
zealous than myself to establish effectual barriers against the horrors of
spiritual tyranny and every species of religious persecution. For, you doubtless
remember, I have often expressed my sentiments that any man, conducting himself
as a good citizen and being accountable to God alone for his religious
opinions, ought to be protected in worshiping the Deity according to the
dictates of his own conscience.”
Perhatikan
kata-kata George Washington. Ini adalah kata-kata dari Baptist
Delegation, 8 Agustus 1789. Di sini
Washington berkata,
“Andaikan saya memiliki kekhawatiran sekecil apa pun bahwa Konstitusi yang
dibuat oleh konvensi di mana saya duduk sebagai ketuanya mungkin membahayakan
hak beragama kelompok agama mana pun, tentunya saya tidak akan mencantumkan
tandatangan saya di sana. Dan seandainya sekarang terpikirkan oleh saya bahwa
pemerintahan mungkin dijalankan sedemikian rupa sehingga tidak memberikan
jaminan kebebasan hati nurani, saya mohon Anda boleh yakin, tidak akan ada
orang lain yang lebih giat daripada saya dalam membuat penghalang-penghalang
yang efektif terhadap kengerian yang akan ditimbulkan oleh tirani kerohanian
dan segala jenis persekusi karena agama. Karena ~ tentunya kalian masih ingat ~
saya sering menyatakan pendapat saya bahwa siapa pun yang hidup sebagai warganegara
yang baik, dan bertanggung jawab sendiri kepada Allah untuk opini keagamaannya,
haruslah mendapatkan perlindungan untuk menyembah Sang Ilahi menurut hati
nuraninya sendiri.”
Three of the founding fathers; Thomas Jefferson was actually one of the architects of the Constitution of the United States. Let me ask you once again, did these men believe in two kingdoms within the same nation? Yes.
Tiga
orang bapak pendiri negara Amerika Serikat; Thomas Jefferson sebenarnya adalah
salah satu perancang Konstitusi Amerika Serikat. Coba saya tanya sekali lagi,
apakah orang-orang ini meyakini dua kerajaan di dalam satu bangsa? Ya.
And
sometimes I ask people when I lecture on this, I say, let me ask you, how
many kingdoms are you citizens of? How many countries are we in
now? We're in one country, right? But how many kingdoms are we
citizens of in one nation? We are citizens of two kingdoms. We
have two passports. One passport is a U.S. passport. That's the
civil passport. And then we have the blood of the lamb, which is the
other passport.
You see
we're citizens of one nation, because we were born here, or we were
naturalized here. We're citizens of the other nation, because of the
new birth; we were born again. And so we live in one nation, but within
that one nation there are two kingdoms that are to be ever what?
separate one from another.
Dan
terkadang saya bertanya saat memberikan ceramah mengenai hal ini, saya berkata,
coba saya tanya, kalian adalah warganegara dari berapa kerajaan? Kita sekarang
berada dalam berapa negara? Kita berada dalam satu negara, benar? Tetapi kita
adalah warganegara berapa kerajaan dalam satu negara? Kita adalah warganegara dua kerajaan. Kita
mempunyai dua paspor, yang satu adalah paspor Amerika Serikat, itu paspor sipil;
kemudian kita juga memiliki darah Anak Domba, yang adalah paspor yang satu
lagi. Lihat, kita adalah warganegara satu negara karena kita lahir di sini atau
telah dinaturalisasikan di sini. Kita juga adalah warganegara negara yang lain
karena kelahiran baru, kita telah dilahirkan baru. Maka kita hidup dalam satu negara, tetapi
dalam satu negara itu ada dua kerajaan yang selamanya harus bagaimana? Harus
terpisah satu sama lain.
You
know, there are many Christian activists today in the United States who say
that the separation of church and state was established so that the state
could not control the church. But the history of the middle ages,
and the history of the colonial period shows that the reason why the
founding fathers separated church and state was because there was a
danger that the church should use the state to accomplish her
purposes.
Kalian
tahu, sekarang ini ada banyak aktivis Kristen di Amerika Serikat yang berkata
bahwa pemisahan gereja dan pemerintah dibuat supaya pemerintah tidak bisa
mengendalikan gereja. Tetapi sejarah abad pertengahan dan sejarah periode kolonial
telah menunjukkan bahwa alasan mengapa para bapak pendiri Amerika Serikat
memisahkan gereja dari pemerintah ialah karena ada bahaya gereja yang memakai pemerintah untuk mencapai
tujuannya.
Frequently
Christian activists also will say, “Well, the expression separation of
church and state is not found anywhere in the Constitution.” And
that's true. If you look in the Constitution for an expression that says
separation of church and state, you're not going to find it. But if
you read the First Amendment to the Constitution you're going to find that
clearly in the First Amendment is the idea of the separation of church and
state; of religion from politics. Notice what the First Amendment
says: “Congress shall make no law…” now what part of “no law” don't you understand? “…Congress shall make no
law respecting an establishment of religion…” this is
the first clause of the First Amendment, “…Congress shall make no law respecting an
establishment of religion…” In other words, it doesn't say that Congress can't make a
law establishing a church, or Congress can't make a law establishing
a religion. No. It says “Congress shall make no law respecting
an establishment of religion.” In
other words, what the First Amendment forbids is not favoring one church
above another church, or one religion above another religion. The
First Amendment forbids the Congress from enacting laws that have
anything to do with religion, period.
And so
the First Amendment, the first clause of the First Amendment says: “…Congress shall make no law respecting an establishment of
religion…” and then you have the second clause, “…or prohibiting the free exercise
thereof…” that's
known as the establishment clause, and the free exercise clause. In
other words, the government can't tell you to worship in a certain way,
and the government can't forbid you to worship in the way that your
conscience tells you to worship.
Sering
para aktivis Kristen juga berkata, “Nah, istilah pemisahan gereja dengan
pemerintah tidak terdapat di dalam Konstitusi.” Itu benar. Jika kita memeriksa
di Konstitusi untuk istilah yang mengatakan pemisahan
gereja dengan pemerintah, kita tidak akan menemukannya. Tetapi jika kita
membaca Amandemen Pertama Konstitusi, kita akan menemukan bahwa jelas di dalam
Amandemen Pertama ada konsep untuk memisahkan gereja dari pemerintah, agama
dari politik.
Perhatikan
apa yang dikatakan Amendemen Pertama: “Kongres tidak boleh membuat
undang-undang…” nah, bagian
mana dari istilah “tidak boleh membuat undang-undang” yang tidak kita
pahami? “Kongres tidak boleh membuat
undang-undang yang berkaitan dengan menegakkan
agama…” ini adalah
klausul pertama dari Amandemen Pertama. “Kongres tidak boleh membuat
undang-undang yang berkaitan dengan menegakkan
agama…” Dengan kata lain, tidak dikatakan bahwa Kongres tidak boleh membuat
undang-undang pendirian sebuah gereja, atau Kongres tidak boleh membuat
undang-undang untuk menegakkan suatu agama. Tidak. Dikatakan “Kongres tidak boleh membuat
undang-undang yang berkaitan dengan menegakkan agama…” Dengan kata lain yang dilarang oleh Amandemen
Pertama bukanlah tidak boleh menganakemaskan satu gereja di atas gereja yang
lain atau satu agama di atas agama yang lain. Amandemen Pertama melarang
Kongres membuat undang-undang yang berkaitan dengan agama, titik.
Maka Amandemen Pertama klausul pertamanya berkata, “Kongres tidak boleh membuat
undang-undang yang berkaitan dengan menegakkan agama…” dan kemudian ada klausul keduanya, “…atau
melarang kebebasan menjalankan agama...”
Ini dikenal sebagai klausul pendirian dan klausul kebebasan mempraktekkan.
Dengan
kata lain, pemerintah tidak boleh menyuruh kita beribadat dengan cara tertentu,
dan pemerintah tidak boleh melarang kita beribadat menurut hati nurani kita.
Let me
ask you, does that very clearly, and obviously, establish a separation
between church and state? It most certainly does, because the First
Amendment says that Congress can't make any law having to do with
religion. It cannot tell you to practice religion in a certain way,
and it can't forbid you from practicing your religion in a certain
way. In other words, there's a separation between the civil power and
the religious power.
Coba
saya tanya, apakah ini dengan amat sangat jelas dan nyata merupakan pemisahan
antara gereja dari pemerintah? Tentu saja, karena Amandemen Pertama berkata
bahwa Kongres tidak boleh membuat undang-undang apa pun sehubungan dengan
agama. Kongres tidak bisa menyuruh kita mempraktekkan agama menurut cara
tertentu, dan dia tidak bisa melarang kita mempraktekkan agama kita dengan cara
tertentu. Dengan kata lain ada pemisahan antara kekuasaan sipil dan kekuasaan
agama.
James
Madison, who is known as the father of the Constitution, had this to say
about the Constitution, and the relationship between religion and
government. He said this: “There is not a shadow of right in the general
government to intermeddle with religion. Its least interference with it…” that is with religion, “…would be a most flagrant usurpation. I can
appeal to my uniform conduct on this subject that I have warmly supported
religious freedom.”
Is that
clear?
James
Madison yang dikenal sebagai bapak Konstitusi, berkata demikian tentang
Konstitusi dan hubungannya antara agama dengan pemerintah. Dia berkata begini: “Sama sekali tidak ada bayangan hak apa pun
pada pemerintah untuk turut campur dalam agama. Campur tangan yang paling
sedikit pun…” maksudnya dalam
urusan agama, “…sudah
merupakan perebutan kekuasaan yang menyolok. Saya bisa membuktikan tindakan
saya yang seragam dalam hal ini, bahwa saya telah mendukung kebebasan beragama
dengan sepenuh hati.”
Apakah
ini sudah jelas?
In 1797
the United States signed a treaty, it's known as the Treaty of
Tripoli. It's was actually approved by President John Adams. And
this is what the Treaty of Tripoli said. This is only a portion of the
treaty. “The Government of the United States is not in
any sense founded upon the Christian religion.”
Now we
need to understand that it was founded upon this idea of two principles:
separation of church and state, separation of civil matters from
religious matters. But that doesn't mean that the United States was
founded as a Christian nation. It was founded as a nation of
Christians. It's different to say that it was a Christian nation
than to say that it is a nation of Christians, where most of the people,
at that time at least, were Christians.
Di
tahun 1797, Amerika Serikat telah menandatangani sebuah perjanjian, yang
dikenal sebagai Perjanjian Tripoli. Ini disetujui oleh Presiden John Adams. Dan
inilah yang dikatakan Perjanjian Tripoli ~ ini hanya sebagian saja dari
perjanjian itu: “Pemerintah
Amerika Serikat dalam pengertian apa pun tidak didirikan di atas agama
Kristen.”
Nah,
harus kita pahami bahwa Amerika Serikat didirikan di atas konsep dua prinsip
ini: pemisahan gereja dari pemerintah, pemisahan urusan sipil dari urusan
agama. Tetapi itu tidak berarti bahwa Amerika Serikat didirikan sebagai suatu negara
Kristen. Amerika Serikat didirikan sebagai negara orang-orang Kristen. Beda
mengatakan itu sebuah negara Kristen dengan mengatakan itu adalah sebuah negara
orang-orang Kristen, di mana kebanyakan rakyatnya ~ paling tidak pada saat itu
~ adalah orang-orang Kristen.
Now what
about Thomas Jefferson? In 1802 he wrote a letter to the Danbury Baptist
Association, and he used what is known as the metaphor of the wall.
And, actually, he probably got this metaphor of the wall from Roger
Williams long before him. But he didn't give him credit if he
did. Notice what he had to say to the Danbury Baptists. “Believing with you that religion is a matter which lies solely
between man and his God, that he owes account to none other for his faith or
his worship, that the legitimate powers of government reach actions only and
not opinions, I contemplate with sovereign reverence that act of the whole
American people which declared that their legislature should ‘make no law
respecting an establishment of religion or prohibiting the free exercise
thereof’, thus building a wall of separation between church and state.”
Do you
know what, I think Thomas Jefferson knew much better what the First
Amendment to the Constitution meant than the Christian Revisionists who
want to rewrite it, and reinterpret it today, because he was nearer
to the event, and he actually participated in it.
Nah,
bagaimana dengan Thomas Jefferson? Di tahun 1802 dia menulis sepucuk surat
kepada Danbury
Baptist Association, dan dia memakai apa
yang dikenal sebagai metafor dinding. Dan sesungguhnya kemungkin besar dia
mendapatkan metafor dinding ini dari Roger Williams lama sebelum masanya,
tetapi dia tidak menyebut namanya jika demikian. Simak apa yang dikatakannya kepada Danbury
Baptist: “Sepaham dengan kalian
bahwa agama adalah urusan semata-mata antara manusia dan Allahnya, bahwa
manusia tidak berutang pertanggungjawaban kepada manusia lain untuk imannya
atau ibadatnya, bahwa kekuasasan sah pemerintah hanya terbatas sampai pada
tindakan dan bukan pendapat, saya memperhatikan dengan segala hormat dokumen
resmi seluruh rakyat Amerika yang mendeklarasikan bahwa legislatif mereka
haruslah ‘tidak boleh membuat undang-undang yang berkaitan dengan penegakkan
agama atau melarang kebebasan mempraktekkannya’ dengan demikian membangun
sebuah dinding pemisah antara gereja dengan pemerintah.”
Tahukah
kalian, menurut saya Thomas Jefferson lebih tahu apa makna Amandemen Pertama
Konstitusi daripada kelompok Christian Revisionists yang mau mengubahnya dan
menginterpretasikannya ulang hari ini, karena Thomas Jefferson hidup lebih
dekat kepada peristiwa itu dan dia yang benar-benar berpartisipasi di dalamnya.
By the way, do you know that the third clause of the First Amendment to the Constitution has to do with civil rights? Isn't it interesting that in the First Amendment you have these two things: the first two clauses deal with religious freedom, and the last part of the First Amendment deals with civil liberty? Thus encased, folks, within the First Amendment to the Constitution, one of the founding documents of the United States, you have this idea of two kingdoms. In the Declaration of Independence, in the Constitution, and in the Bill of Rights, you have this idea of separation of church and state.
Nah,
apakah kalian tahu klausul ketiga Amandemen Pertama Konstitusi itu ber-kaitan
dengan hak-hak sipil? Menarik kan bahwa di Amandemen Pertama ada dua hal ini:
dua klausulnya yang pertama berkaitan dengan kebebasan beragama, dan bagian
akhir Amandemen Pertama berkaitan dengan kebebasan sipil? Maka,
Saudara-saudara, terkemas di dalam First Amandemen Konstitusi ini ~ salah satu
dokumen pendiri negara Amerika Serikat ~ kita temukan konsep dua kerajaan itu.
Di Declaration
of Independence, di Konstitusi, dan di
Amandemen Pertama Konstitusi, terdapat konsep tentang pemisahan gereja dan
pemerintah.
You
know the third clause, having to do with civil liberty, guarantees
freedom of speech, freedom of the press, freedom of assembly, and freedom
to petition the government for a redress of grievances.
Let me
ask you, are those civil rights? Yes. And so in the First Amendment you
have religious rights, and you have civil rights, contained
within the same Amendment.
Kalian
tahu, klausul ketiga yang berkaitan dengan kebebasan sipil, menjamin kebebasan menyampaikan
pendapat, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, dan kebebasan menyampaikan
petisi kepada pemerintah untuk solusi suatu masalah.
Coba
saya tanya, apakah itu hak-hak sipil? Ya. Maka di Amandemen Pertama ada hak-hak
agama dan hak-hak sipil, terdapat dalam Amandemen yang sama.
So what
is it that is going to happen, according to Bible prophecy? According
to Bible prophecy, this beast that arose from the earth, that at first
sustained the idea that this is one nation having two
kingdoms, separate from one another, church and state, where you
could be actually a citizen of both within the same country; where
Congress could make no law respecting an establishment of religion, nor
forbidding the free exercise of religion, prophecy tells us that this
nation is
going to repudiate those principles, because we're told in
Revelation 13 that this beast had two horns like a lamb, which we've
clearly identified as these two kingdoms, which represent the church and
the state, and they derive ideas of freedom of religion, and also civil
freedom, what's going to happen is this country is going to
repudiate these two principles, and it is going to speak like a
dragon. In other words, it is going to become a persecuting power, like
the dragon tried to kill the Child when the Child was born. That was
Rome, by the way.
Like
the dragon tried to destroy the woman in the wilderness during the 1260
years. That was another Rome, by the way. This same Rome, at the
end of time, will recover the sword. And the most unlikely of all nations will
be the nation that will return the sword to this sea beast, so
that it can once again persecute the saints of the Most High.
Jadi,
apa yang akan terjadi menurut nubuatan Alkitab? Menurut nubuatan Alkitab, binatang ini yang muncul dari
bumi, yang pada awalnya mendukung konsep bahwa bangsa ini
memiliki dua kerajaan terpisah satu sama
lain, yaitu gereja dan pemerintah, di mana seseorang bisa
menjadi warganegara keduanya di dalam satu negara, di mana Kongres tidak boleh
membuat undang-undang mengenai penegakan agama atau melarang kebebasan
mempraktekkan agama, nubuatan mengatakan kepada kita bahwa bangsa ini akan
mengingkari prinsip-prinsip itu karena di Wahyu 13 kita mendapat tahu bahwa
binatang yang bertanduk dua seperti anak domba yang telah kita identifikasi
dengan jelas bahwa itu adalah kedua kerajaan tersebut yang mewakili gereja dan
pemerintah, dan mendapatkan konsep kebebasan beragama dan juga kebebasan sipil,
apa yang akan terjadi ialah bangsa ini akan
mengingkari kedua prinsip tersebut dan dia akan berbicara
seperti naga. Dengan kata lain dia akan menjadi kekuasaan yang mempersekusi seperti
si naga yang berusaha membunuh Anak itu ketika Anak itu lahir. Itu adalah Roma pada
waktu itu. Seperti naga itu berusaha membinasakan perempuan itu di padang gurun
selama 1260 tahun. Ini adalah Roma yang berbeda.
Roma
yang sama ini pada akhir zaman akan mendapatkan pedangnya kembali. Dan bangsa yang paling tidak terduga
dari semua bangsa itulah yang akan mengembalikan pedangnya kepada Binatang dari
laut itu, sehingga dia bisa mempersekusi orang-orang kudus Yang
Mahatinggi sekali lagi.
You
know, I pray to God that this wouldn't happen. That as people hear what
I'm presenting, and watch it on television, they'd say, “Wow, this is an
amazing history of the United States of America. We can't allow
this to happen! We cannot allow this church to use the United States of
America to accomplish such purposes. We cannot have another Middle
Ages. We must stand firm with our principles upon which our nation
was established.” I pray to God that that would happen. Bible
prophecy tells us that as God has announced, things are going to
happen. They happen because God knows the end from the beginning.
He does not determine them that way, but He knows that they're going to
occur, because He knows the end from the beginning.
I pray
that in this final conflict we will choose to be on the right side.
Kalian
tahu, saya mohon kepada Allah ini tidak akan terjadi. Bahwa orang-orang yang mendengar
apa yang saya sampaikan dan menontonnya di televisi, mereka akan berkata, “Wow,
ini adalah sejarah yang mengagumkan dari Amerika Serikat. Kita tidak boleh
mengizinkan itu terjadi! Kita kita boleh membiarkan gereja ini memanfaatkan
Amerika Serikat untuk mencapai tujuannya. Kita tidak boleh mengalami lagi abad
pertengahan yang lain. Kita harus berdiri teguh dengan prinsip-prinsip kita di
atas mana negara kita didirikan.” Saya mohon kepada Allah inilah yang akan
terjadi. Tetapi nubuatan Alkitab mengatakan kepada kita bahwa sebagaimana yang telah
dinyatakan Allah, begitulah yang akan terjadi.
Peristiwa-peristiwa itu terjadi karena Allah mengetahui akhir dari awalnya.
Allah tidak menentukan mereka akan terjadi seperti itu, tetapi Dia tahu bahwa
itu yang akan terjadi karena dia tahu akhir
dari awalnya.
Semoga
dalam konflik yang terakhir ini kita akan memilih berada di pihak yang benar.
26 11 17