Sunday, November 26, 2017

EPISODE 11/25 ~ REVELATION'S LAND BEAST ~ THREE ANGELS' MESSAGES ~ STEPHEN BOHR

_____THREE ANGELS’ MESSAGES_____
Part 11/25 - Stephen Bohr
REVELATION’S LAND BEAST


Dibuka dengan doa


In last time's presentation we studied about the beast that rose from the sea.  And we noticed that that beast that rose from the sea  is a symbol of the Roman Catholic papacy I want to make it very clear that we are not opposed to Roman Catholics.  We're talking about a system. We're not talking about the individuals within that system, there are very many sincere, loving Christians within that communion. But we're talking about the Roman Catholic Church  as an organization, or as a hierarchy. 

Dalam presentasi terakhir, kita telah belajar tentang Binatang yang muncul dari laut. Dan kita telah menyimak bahwa Binatang yang muncul dari laut adalah simbol Kepausan Roma Katolik. Saya mau menegaskan benar-benar bahwa kami tidak memusuhi umat Roma Katolik. Kami sedang berbicara tentang sebuah sistem. Kami tidak berbicara tentang individu-individu di dalam sistem tersebut, ada banyak sekali orang-orang Kristen yang tulus dan penuh kasih di dalam komunitas tersebut.  Tetapi kami berbicara tentang gereja Roma Katolik sebagai suatu organisasi atau suatu hirarki.


Now you remember, if you were here this time, that we noticed  that the fourth beast of Daniel 7 has four stages of dominion. 
·       The first stage of dominion is, of course, the dragon  beast ruling by itself.  That represents the Roman Empire. 
·       Then from the head of that dragon beast come ten horns, which represent the ten divisions of the Roman Empire.  The Roman Empire was fragmented as a result of the barbarian invasions. 
·       And then we notice that a little horn rises among the ten. That represents the Roman Catholic papacy, which ruled for 1260 years, from 538 to 1798, when the pope was taken prisoner  by Napoleon's, General Berthier.  And then we notice that there was a period of time in which that little horn, or the Beast, remained inactive, because the secular governments of the world maintained  this system bound. In other words they did not allow this system to use them. The Bible uses the symbolism of the sword.  They did not allow the church to use the sword of the state.  And so for about 200 years after the French Revolution the Roman Catholic Church has not been able to use the civil powers of the world to persecute. 
·       We noticed also in our study that this deadly wound is  going to be healed. The sword is going to be returned once again to this system. And all of the world, the Bible says, is going to wander after  this system, is going to wander after the beast. 

Nah, jika kalian hadir dalam presentasi yang terakhir, kalian ingat bahwa kita telah menyimak binatang yang keempat dari Daniel pasal 7 itu memiliki empat tahap kekuasaan:
·       Tahap pertama kekuasaannya, tentu saja, ialah binatang naga itu memerintah sendiri. Itu mewakili kekaisaran Roma.
·       Kemudian dari kepala binatang naga tersebut, muncul 10 tanduk, yang mewakil 10 pembagian kekaisaran Roma. Kekaisaran Roma terpecah-pecah sebagai akibat invasi bangsa-bangsa barbar.
·       Lalu kita melihat sebuah tanduk kecil yang muncul dari antara ke 10 tanduk, dan itu mewakili Kepausan Roma Katolik, yang berkuasa selama 1260 tahun dari 538 sampai 1798 ketika pausnya ditangkap oleh Jenderal pasukan Napoleon, Jenderal Berthier. Kemudian kita melihat ada suatu periode di mana si tanduk kecil atau Binatang itu, tidak aktif, karena pemerintahan-pemerintahan sekuler dunia membuat sistem tersebut terkekang. Dengan kata lain, mereka tidak mengizinkan sistem tersebut memanfaatkan kekuasaan mereka. Alkitab memakai simbol pedang. Pemerintahan-pemerintahan sekuler dunia tidak mengizinkan gereja menggunakan pedang pemerintah sipil. Maka selama sekitar 200 tahun setelah Revolusi Perancis, gereja Roma Katolik tidak bisa menggunakan kekuasaan sipil dunia untuk mempersekusi.
·       Kita juga telah menyimak dalam pelajaran kita bahwa luka yang mematikan itu akan sembuh. Pedangnya akan dikembalikan sekali lagi kepada sistem itu. Dan seluruh dunia, kata Alkitab, akan mengikuti sistem tersebut, akan mengikuti Binatang itu.


And you say, how in the world could this wound be healed?  How is it possible that any nation in the world would allow this system, once again, to climb on it, and to use that  government, or to use that secular power as a sword, to persecute, once again, those who are not in harmony  with the teachings of the church? 

Dan kalian berkata, bagaimana mungkin luka itu disembuhkan? Mana mungkin ada bangsa di dunia yang akan mengizinkan sistem itu sekali lagi lolos, dan memanfaatkan pemerintah, atau memanfaatkan kekuasaan sekuler sebagai pedangnya untuk mempersekusi lagi mereka yang tidak sejalan dengan ajaran-ajaran gerejanya?


Well, today we're going to study a little bit about the healing of that deadly wound. We're going to identify a second beast in Revelation 13. This beast does not rise from the sea.  It rises from the earth.  And this beast is actually going to return the sword  to the first beast.  You see, this second beast from the earth is going to make an  image of the first beast.  This second beast is going to command all of the world to worship the first beast.  In fact, this second beast is going to command every one on earth to receive the mark of the beast. 
By the way, in the future we're going to have one lecture on the image to the beast.  We're going to have another lecture on the  mark of the beast. And we're going to have still another one on the  number of the beast.  So each one of those aspects we're going to study.  But today we want to identify the power, or the nation,  that is going to return the sword to the sea beast, or to the Roman Catholic papacy. 

Nah hari ini kita akan belajar sedikit tentang sembuhnya luka yang mematikan itu. Kita akan mengidentifikasi binatang kedua dari Wahyu 13. Binatang ini tidak muncul dari laut. Dia muncul dari bumi. Dan binatang inilah yang sesungguhnya akan mengembalikan pedang itu kepada Binatang yang pertama. Kalian lihat, binatang yang kedua dari bumi ini akan membuat patung Binatang pertama. Binatang kedua itu akan memerintahkan seluruh dunia untuk menyembah Binatang yang pertama. Bahkan, binatang kedua ini akan memerintahkan semua orang di bumi untuk menerima tanda Binatang (yang pertama).
Nah, ke depan kita akan punya satu ceramah tentang patung Binatang. Kita akan punya satu ceramah lain tentang tanda Binatang. Dan kita masih akan punya ceramah yang lain lagi tentang angka Binatang. Sehingga setiap aspek itu akan kita pelajari. Tetapi hari ini kita mau mengidentifikasi kuasa atau bangsa yang akan mengembalikan pedangnya kepada Binatang yang muncul dari laut, atau kepada Kepausan Roma Katolik.


In fact, do you know that the Bible says that when the sword is returned to the sea beast, that the sea beast is actually going to be able to kill, through this power,  through this nation that rises, is going to be able to kill everyone who is not in harmony with her teachings.  You find that in Revelation 13:15 where it says: 15 He was granted power to give breath to the image of the beast, that the image of the beast should both speak and cause as many as would not worship the image of the beast to be killed.” 
Yes, persecution will arise again just like it existed during the Middle Ages. 

Bahkan, tahukah kalian Alkitab berkata bahwa saat pedang itu dikembalikan kepada Binatang yang muncul dari laut, Binatang itu benar-benar mampu membunuh melalui kekuasaan ini, melalui bangsa yang muncul ini, dia akan mampu membunuh siapa pun yang tidak sejalan dengan ajaran-ajarannya. Kita akan menemukan itu di Wahyu 13:15 di mana dikatakan, Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu bisa berbicara dan menyebabkan semua orang, yang tidak mau menyembah patung binatang itu,  dibunuh.”
Ya, persekusi akan muncul lagi persis seperti yang pernah ada di masa Abad Pertengahan.


Now let's read about this beast that rises from the earth,  that is going to help the first beast get its power back.  Revelation 13:11, 11 Then I saw another beast coming up out of the earth, and he had two horns like a lamb and spoke like a dragon.”
Other versions say, “He had two horns like a lamb but he  spoke like a dragon.” 
Now the remarkable thing about this second beast,  this earth beast, is that it has a split personality.  In other words, it has a positive side,  and it has a negative side. The positive side are the two horns like a lamb, because we're going to notice in Revelation that the lamb  represents Jesus Christ. So this beast has a positive side: the two horns like a lamb.  But it says that this same beast that has two horns like a lamb,  speaks like what? like a dragon. 
Let me ask you, what similarity is there between  a dragon and a lamb? No similarity at all!  And yet in this one beast you find these two characteristics:  two horns like a lamb ~ it has two aspects like a lamb ~  but it speaks like a dragon.  In other words it has a dual personality. It has a split personality. 

Nah, mari kita baca tentang binatang yang muncul dari bumi ini, yang akan membantu Binatang pertama mendapatkan kekuasaannya kembali. Wahyu 13:11, Kemudian aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan dia memiliki dua tanduk seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.”
Versi-versi lain berkata,  “…dia memiliki dua tanduk seperti anak domba tetapi ia berbicara seperti seekor naga.”
Hal yang mengagumkan tentang binatang kedua ini, binatang yang muncul dari bumi ini, ialah dia memiliki kepribadian ganda. Dengan kata lain, dia memiliki sisi yang positif dan sisi yang negatif.  Sisi yang positif adalah kedua tanduk yang menyerupai anak domba, karena kita akan melihat di Wahyu anak domba melambangkan Yesus Kristus. Jadi binatang ini memiliki sisi positif, yaitu kedua tanduk seperti anak domba. Tetapi dikatakan binatang yang sama yang memiliki dua tanduk seperti anak domba itu, berbicara seperti apa? Seperti naga.
Coba saya tanya, persamaan apa yang ada antara naga dengan anak domba? Tidak ada persamaan sama sekali! Namun dalam satu binatang ini kita menemukan dua karakteristik: dua tanduk seperti anak domba ~ dia memiliki dua aspek seperti anak domba ~ tetapi dia berbicara seperti naga. Dengan kata lain dia memiliki kepribadian ganda, kepribadian yang terbelah.


I want you to notice that it's not that this beast has two horns like a lamb, and then the two horns are broken, in other words it ceases being like a lamb, and then it speaks like a dragon when the two horns are broken. No. The Bible says that it speaks like a dragon even while  it still have the two horns. In other words, it professes one thing, but it actually lives another.  In other words, it professes two principles, we're going to notice, that Christ entertained. And it's going to say, “We believe in that”, but at the same time it's going to persecute like the dragon of Revelation 12. 

Saya mau kalian simak binatang yang memiliki dua tanduk seperti anak domba itu bukannya setelah kedua tanduknya patah ~ dengan kata lain setelah dia tidak lagi menyerupai anak domba ~ baru dia berbicara seperti naga setelah kedua tanduknya patah. Tidak. Alkitab berkata, bahwa dia berbicara seperti naga sementara dia masih memiliki kedua tanduk itu. Dengan kata lain dia mengaku satu hal, tetapi dia menghidupkan hal yang lain. Dengan kata lain, dia mengakui dua prinsip yang diakui Kristus seperti yang akan kita lihat. Dan dia akan berkata, “kami meyakininya”, tetapi pada waktu yang sama dia akan mempersekusi seperti naga di Wahyu pasal 12.


Now let's identify this lamb beast. Let's see. Actually it's not a lamb beast, but the beast that has two horns like a lamb. Let's review the order of kingdoms that we studied last time. 
·       You remember that we have a lion.  What kingdom does the lion represent? Babylon. 
·       Then we have a bear. What kingdom does the bear represent? the Medes and Persians. 
·       Then we have a leopard.  What kingdom does the leopard represent? Greece.
·       Then we have a dragon beast.  And what does that dragon beast represent? Rome. 
·       And then that dragon beast grows ten horns.  What do the ten horns represent that come from the head of Rome, of the dragon beast?  It represents Rome, that was divided into ten kingdoms as a result of the barbarian invasions.  476 is the key date.  That's when the last Roman emperor was deposed. 
·       And then you have the little horn, which represents  the papacy, which, by the way, is Roman also.  It comes from the head of the dragon beast, which is Rome.  And it rules for 1260 years. But then at the end of the 1260 years, it receives a what?  a deadly wound. The sword that it used to persecute now turns against it. In other words, the sword is taken out of its hand. And the sword rises against it and gives it a deadly wound. 
·       And for awhile this beast is inactive; this sea beast is inactive because it has a deadly wound.  But the Bible says that its deadly wound is going to be what? healed.

Sekarang marilah kita mengidentifikasi binatang anak domba itu. Mari kita lihat. Sebenarnya dia bukanlah binatang anak domba, melainkan binatang yang memiliki dua tanduk seperti anak domba. Mari kita ulangi urutan kerajaan yang telah kita pelajari:
·       Kalian ingat bahwa ada seekor singa. Kerajaan apa yang diwakili oleh singa itu? Babilon.
·       Lalu ada seekor beruang. Kerajaan apa yang diwakili beruang itu? Medo-Persia.
·       Lalu ada seekor macan tutul. Kerajaan apa yang diwakili macan tutul ini? Greeka.
·       Lalu ada seekor binatang naga. Dan binatang naga itu mewakili apa? Roma.
·       Kemudian dari binatang naga itu tumbuh 10 tanduk. Ke-10 tanduk yang keluar dari kepala Roma atau binatang naga itu mewakili apa? Mewakili Roma yang terbagi menjadi 10 kerajaan sebagai akibat invasi bangsa barbar. Tahun 476 adalah tahun kuncinya, saat itulah kaisar Roma yang terakhir diturunkan dari takhta.
·       Kemudian ada sebuah tanduk kecil, yang mewakili Kepausan, yang tentunya juga dari Roma. Dia berasal dari kepala binatang naga yang adalah Roma. Dan dia berkuasa selama 1260 tahun. Tetapi pada akhir 1260 tahun dia menerima apa? Luka yang mematikan. Pedang yang dipakainya untuk mempersekusi sekarang berbalik menyerangnya. Dengan kata lain, pedang itu dicabut dari tangannya, dan pedang itu bangkit melawannya dan memberinya suatu luka yang mematikan.
·       Dan untuk beberapa waktu lamanya Binatang itu tidak aktif, Binatang yang keluar dari laut itu tidak aktif karena dia kena luka yang mematikan. Tetapi Alkitab berkata bahwa lukanya yang mematikan akan apa? Akan disembuhkan.


Now I want you to notice something very interesting about this beast.  When this first beast falls, when the sea beast receives its deadly wound, at that moment is when this land beast rises. 
So we have a chronological detail to know exactly when this beast is going to arise in the flow of history. 

Sekarang saya mau kalian simak sesuatu yang sangat menarik tentang binatang ini. Ketika Binatang yang pertama jatuh, ketika Binatang yang keluar dari laut menerima luka yang mematikan, pada saat itulah binatang yang berasal dari bumi  muncul.
Jadi kita punya detail kronologis untuk mengetahui dengan tepat kapan binatang itu akan muncul dalam kancah sejarah.


Let's notice several characteristics. 

Characteristic # 1 of this land beast that is going to give the sword back to the sea beast.  And it's going to impose the mark of the sea beast. It's going to impose the number of the sea beast.  It's going to make an image of the sea beast. It's going to tell everyone to worship the sea beast. In other words, everything it does is with  reference to the sea beast, it's almost like it doesn't have its own identity. It arose for one purpose, and that was to return the identity, or the ability to persecute to that first beast. 

Mari kita simak beberapa karakteristik:

Karakteristik # 1 dari binatang yang berasal dari bumi yang akan mengembalikan pedangnya kepada Binatang yang muncul dari laut. Dia akan memaksakan tanda Binatang yang dari laut itu, dia akan memaksakan angka Binatang yang dari laut, dia akan membuat patung Binatang yang dari laut dan dia akan menyuruh semua orang menyembah Binatang yang dari laut. Dengan kata lain, segala yang dilakukannya adalah dengan rujukan kepada Binatang yang dari laut, seolah-olah dia sendiri tidak memiliki identitas.  Dia muncul hanya demi satu tujuan, yaitu untuk mengembalikan identitas atau kemampuan mempersekusi kepada Binatang yang pertama.


Now notice Revelation 13:10-11, verse 10 speaks about the deadly wound. It says:  “10 He who leads into captivity shall go into captivity; he who kills with the sword must be killed with the sword...”  see that's the deadly wound “…Here is the patience and the faith of the saints…”  And notice, immediately after it speaks about the deadly wound, we find in verse 11:  11 Then…” so when the first beast falls it says:  “…Then I saw another beast coming up out of the earth, and he had two horns like a lamb and spoke like a dragon.”
So when does this second beast rise? It rises to power when the first beast receives its deadly wound.  Because it says, “He who kills with the sword will be killed with the sword.” Then he says, “Then I saw another beast rise from the earth”, which means that this beast would have to rise  around what year?  It will have to be around the year 1798 when the first beast  received its deadly wound

Sekarang simak Wahyu 13:10-11, ayat 10 berbicara tentang luka yang mematikan. Dikatakan, 10 Siapa yang menyebabkan orang lain masuk penawanan, dia sendiri akan masuk ke dalam penawanan; dia yang membunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang…”  lihat, itulah luka yang mematikan, “…Di sinilah ketabahan dan iman orang-orang kudus…” Dan simak, segera setelah berbicara tentang luka yang mematikan, kita mendapatkan di ayat 11, “…11 Kemudian…” berarti ketika Binatang yang pertama itu gugur, dikatakan, “…Kemudian aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan dia memiliki dua tanduk seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.”
Jadi kapan binatang yang kedua itu muncul? Dia muncul ke tampuk kekuasaan ketika Binatang yang pertama menerima luka yang mematikan, karena dikatakan, “…dia yang membunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang…” Setelah itu dia berkata, “…Kemudian aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi…”   yang artinya binatang yang kedua ini haruslah muncul sekitar tahun berapa? Itu pasti sekitar tahun 1798 ketika Binatang yang pertama menerima luka yang mematikan.


Character # 2.
A second characteristic which helps us identify this beast from the earth is that in Revelation 13, beginning with verse 11, there is no reference to waters.  There is no reference to winds of strife.  In fact this beast that rises from the earth doesn't even fight with any other beasts.  In other words, it does not arise in the midst of strife.  Winds of strife represent wars. It doesn't have to conquer any previous nation.  It actually arises in a different place.  It can't be in Asia, and it can't be in Europe. 
You say, Why not? 
Because if you read Daniel 7 you'll notice that the lion and the bear, which are Asian powers, by the way,  rose from the sea.  Also the leopard and the dragon beast, which are European  powers, rose from the sea as well.  But this beast rises from the earth, which means that it must  rise in a different place.  Are you understanding what I'm saying?
Now something very important is that prophecy is actually moving  from east to west, because the first two beasts are Asian powers: the lion and the bear.  The next two beasts are European powers, which is Greece and Rome.  And, by the way, always moving further what? further west. So where would you expect this beast from the earth to arise?  Probably further west than Europe.  And let me ask you, what is it that is west from EuropeNorth America, the United States of America. 

Karakter # 2
Karakter kedua yang membantu kita mengidentifikasi binatang dari bumi yang disebutkan Wahyu 13 itu, dimulai dari ayat 11, ialah tidak adanya acuan kepada banyak air. Tidak ada acuan kepada angin persengketaan. Bahkan binatang yang muncul dari bumi ini tidak bertempur dengan binatang lain mana pun. Dengan kata lain, dia tidak muncul dari tengah-tengah pertempuran.
Angin persengketaan melambangkan peperangan. Binatang kedua itu tidak perlu menaklukkan bangsa mana pun sebelumnya. Dia muncul di tempat yang lain. Tidak mungkin di Asia, dan tidak mungkin di Eropa.
Kalian berkata, kenapa tidak?
Karena jika kita membaca Daniel 7, kita akan melihat bahwa singa dan beruang yang adalah kekuasaan-kekuasaan dari Asia, itu muncul dari laut. Juga macan tutul dan binatang naga yang adalah kekuasaan-kekuasaan Eropa, muncul juga dari laut. Tetapi binatang ini muncul dari bumi, berarti dia harus muncul dari tempat yang berbeda. Apakah kalian paham apa yang saya katakan?
Nah, hal yang sangat penting ialah, nubuatan sesungguhnya bergeser dari timur ke barat, karena dua binatang yang pertama adalah kekuasaan Asia, yaitu singa dan beruang. Dua binatang berikutnya adalah kekuasaan Eropa, yaitu Greeka dan Roma. Dan ketahuilah, bergesernya selalu semakin jauh ke mana? Ke arah barat. Jadi di mana kita boleh menduga binatang yang muncul dari bumi ini bangkit? Kemungkinannya ialah lebih kea rah barat dari Eropa. Coba saya tanya, apa yang terdapat di sebelah barat Eropa? Amerika Utara, Amerika Serikat.


In fact, it's interesting that there are no waters.  It rises from the earth.  Waters represent multitudes, nations, tongues, and peoples.  Let me ask you, when the United States, when the pilgrims came  to the United States, were there lots of people living in this country?  Was it like the old country, Europe? Absolutely not.  There were very few living here.  I'm going to give you some statistics  a little bit later on.  In fact, let me read you a couple of statements.

Malah, yang menarik ialah tidak adanya banyak air. Dia muncul dari bumi. Banyak air melambangkan banyak orang, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum. Coba saya tanya, ketika Amerika Serikat, ketika orang-orang pilgrim (pengungsi karena penganiayaan agama) datang ke Amerika Serikat, apakah di negara itu sudah banyak penduduknya? Apakah kondisinya seperti di negara asal mereka, Eropa? Sama sekali tidak. Hanya sedikit penduduknya di sana. Saya akan memberikan sedikit statistik nanti. Sebaiknya saya bacakan beberapa pernyataan.


One of them is by Daniel J. Boorstin, who for many years  was the Librarian of Congress.  He says this about North America: 
“…the vacancy of North America (was) to prove to be its peculiar promise to the world…”  that is of the United States,  “…Emptiness was America’s special fertility…” (quoted in Signs of the Times, Oct. 1976)

Salah satunya ialah oleh Daniel J. Boorstin, yang selama jangka waktu yang lama menjabat sebagai pustakawan Kongres. Dia berkata demikian tentang Amerika Utara: “…kosongnya Amerika Utara ternyata merupakan kesempatan yang unik yang ditawarkannya kepada dunia…” maksudnya Amerika Serikat, “…Kekosongannya adalah kesuburan istimewa Amerika…” (dikutip di  Signs of the Times, Oct. 1976)


And another author said this, G.A. Townsend,  about the territory where this country arose:   “The history of the US was separated by a beneficent Providence  from the wild and cruel history of the rest of the continent, and like a silent seed we grew into an empire.” (quoted in Signs of the Times, Oct. 1976)

Penulis yang lain berkata demikian, G.A. Townsend, tentang teritori di mana negara ini bangkit: “Sejarah Amerika Serikat dipisahkan dari sejarah benua lainnya yang liar dan kejam oleh Takdir yang murah hati, dan bagaikan benih yang bisu kami tumbuh menjadi suatu kerajaan.” (dikutip di Signs of the Times, Oct. 1976)


So the United States arose in silence: no winds, no wars,  no fighting other nations. It arose in the earth where there was a scarcity of people.  It arose around the year 1798, and this author says that it arose like a plant.  Do you know that that word that's used, “I saw another beast  rise from the earth”, that word “rise” is used in the  New Testament to describe a plant that grows from the earth. It's interesting that this historian says,  in the last quotation I read,…like a silent seed we  grew into an empire…” 

Jadi Amerika Serikat bangkit secara senyap, tanpa angin, tanpa peperangan, tanpa bertempur dengan bangsa-bangsa lain. Dia muncul dari bumi yang penduduknya sangat sedikit. Dia muncul sekitar tahun 1798, dan penulis ini berkata bahwa dia muncul seperti sebuah benih. Tahukah kalian kata yang dipakai di kalimat  aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi”  kata “keluar dari dalam” dalam Kitab Perjanjian Baru dipakai untuk menggambarkan tanaman yang muncul dari dalam tanah. Yang menarik, sejarahwan ini berkata dalam kutipan yang terakhir saya baca,  “…bagaikan benih yang bisu kami tumbuh menjadi suatu kerajaan.”

Character # 3.
Now another point that will help us identify this power is that the first beast, the sea beast, and this earth beast  are contemporaneous.  In other words, they exist at the same time. But the first beast is older than this second beast, because the second beast rises after the first beast  has ruled for 1260 years.  In other words they exist at the same time.  They are powers that are simultaneous in the flow of history. 

Karakter # 3
Sekarang poin lain yang akan membantu kita mengidentifikasi kekuasaan ini ialah, Binatang yang pertama, binatang yang muncul dari laut, dan binatang dari bumi itu kontemporer. Dengan kata lain, mereka eksis pada waktu yang sama. Tetapi Binatang yang pertama lebih tua daripada binatang yang kedua ini, karena binatang yang kedua bangkit setelah Binatang yang pertama telah berkuasa selama 1260 tahun. Dengan kata lain, mereka eksis pada waktu yang sama. Mereka adalah kekuasaan-kekuasaan yang berjalan bersama-sama dalam alur sejarah.


And the interesting thing is that this second beast actually helps the first beast to get it's power back.  You know, usually when you look at the beasts in Daniel 7,  the bear fights the lion and takes away his power,  and the leopard fights the bear and takes away his power,  and the dragon fights the leopard and  takes away his power.  In other words, every power defeats the previous power.  But this is very unusual, because in 1798,  when the first power falls, and loses the sword, the Bible tells that this second power is not going to fight that first power,  but is actually going to do everything possible to restore the power to the first beast. Unbelievable! 

Dan hal yang menarik ialah binatang kedua ini justru membantu Binatang yang pertama mendapatkan kekuasaannya kembali. Kalian tahu, biasanya jika kita menyimak binatang-binatang di Daniel 7, beruang bertempur dengan singa dan merebut kekuasaannya, macan tutul berperang dengan beruang dan merebut kekuasaannya, dan naga berperang dengan macan tutul dan merebut kekuasaannya. Dengan kata lain, semua yang berkuasa menjatuhkan kekuasaan sebelumnya. Tetapi ini yang tidak umum, karena di 1798 ketika kekuasaan yang pertama jatuh dan kehilangan pedangnya, Alkitab berkata bahwa kekuasaan yang kedua ini bukan saja tidak akan bertempur dengan kekuasaan yang pertama, malahan dia akan melakukan segala kemungkinan untuk mengembalikan kekuasaan kepada Binatang yang pertama. Luar biasa!


Character # 4
Revelation 13 also says that this power is going to be worldwide, and it's going to be a super power.  It's going to be a super power economically, because the Bible says that he's going to forbid to buy and sell  to whoever does not receive the mark of the beast.  It's a worldwide military power, because it says that it's going  to kill everyone who does not receive the mark of the beast.  And it is also a worldwide political power, because it says  that everybody on earth, all the world marveled and worshipped the beast.  In other words, this second beast is the enforcer  of the first beast.  This second beast is actually the sword in the  first beast's hand. 
And you say, this is incredible, how would this beast lend itself to be used in this manner? 
Well, it's unbelievable, but it's true. 

Karakter # 4
Wahyu 13 juga berkata bahwa kekuasaan ini bakal mendunia, dan dia akan menjadi kekuasaan yang adikuasa. Dia akan menjadi kekuasaan adikuasa secara ekonomi, karena Alkitab berkata bahwa dia akan melarang siapa pun yang tidak menerima tanda Binatang (yang pertama) itu untuk berjual-beli. Dia juga kekuasaan militer yang mendunia, karena dikatakan dia akan membunuh semua yang tidak menerima tanda Binatang (yang pertama). Dan dia juga kekuasaan politik yang mendunia karena dikatakan semua orang di dunia, seluruh dunia mengagumi dan menyembah Binatang (pertama) tersebut. Dengan kata lain, binatang yang kedua inilah yang menegakkan kedaulatan Binatang pertama. Binatang kedua ini sesungguhnya adalah sang pedang di tangan Binatang yang pertama.
Dan kalian berkata, ini luar biasa, bagaimana binatang itu mau mengizinkan dirinya dimanfaatkan dengan cara demikian?
Nah, memang susah dipercaya, tetapi itu benar.


Characteristic # 5
One final characteristic before we move on to talk about the two horns like a lamb, which is one especially  I want us to dwell upon.  This nation, before it becomes an oppressive nation,  and actually enforces the religion of the first beast,  actually was a blessing to those people who fled from the old  country to the United States.  I'm not going to read the text, but if you go to Revelation 12,  you're going to notice in verse 16, that immediately towards the end of the 1260 years, when the church was being persecuted,  it says the dragon was spewing water out of his mouth  to drown the woman, which represents the church, we're told there that the earth helped the woman,  and the earth swallowed the waters of persecution that the  dragon spewed out of his mouth.  In other words, at first this nation provides what? help,  and refuge for those who are persecuted in Europe.  But later on what's going to happen with this nation? Instead of providing refuge for God's people, it is going to become a what? a persecuting power. 

Karakteristik # 5
Satu karakteristik terakhir sebelum kita melanjutkan berbicara tentang kedua tanduk yang seperti anak domba, topik yang khususnya ingin saya fokuskan, ialah bangsa ini sebelum dia menjadi bangsa penindas dan sungguh-sungguh menegakkan agama Binatang pertama, sebenarnya adalah berkat bagi mereka yang melarikan diri dari Eropa ke Amerika Serikat. Saya tidak akan membacakan ayatnya, tetapi jika kalian ke Wahyu 12, kalian akan melihat di ayat 16, bahwa segera pada akhir masa 1260 tahun ketika gereja sedang dianiaya, dikatakan bahwa naga itu menyemburkan air keluar dari mulutnya untuk menenggelamkan perempuan yang melambangkan gereja. Kita mendapat tahu di sana bahwa bumi menolong perempuan itu dan bumi menelan semua air penganiayaan yang disemburkan naga dari mulutnya. Dengan kata lain, awalnya bangsa ini memberikan apa? Bantuan dan tempat perlindungan kepada mereka yang dipersekusi di Eropa. Tetapi kemudian apa yang akan terjadi dengan bangsa ini? Bukannya memberikan tempat perlindungan bagi umat Allah, malahan dia akan menjadi apa? Menjadi kuasa yang mempersekusi.


By the way, I'd like to mention just briefly here the phenomenal  growth of the United States into a world super power.  In 1701 the United States had 260,000 inhabitants.  In 1776 when the Declaration of Independence was signed,  there were 2.8 million.  In the year 1800 there were 5,236,000.  That's around the time of the deadly wound.  In 1900 the United States had 76,212,000. In 1950 the United States had 151,325,000.  And today, the latest that I saw on the internet,  the United States has over 306,000,000 inhabitants.
Since 1950 the population of the United States has doubled. 
“As a silent seed we grew into an empire.” 
Let me ask you, is the United States a global power,  economically, militarily, and financially? Absolutely!  Can it serve, eventually, as the enforcer for this power?  There's no nation in the world that could serve as the enforcer of this power except the United States. 

Nah, saya ingin menyinggungnya sebentar di sini tentang pertumbuhan fenomenal Amerika Serikat menjadi negara adikuasa. Di tahun 1701 Amerika Serikat punya 260.000 penduduk. Di tahun 1776 saat Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) ditandatangani ada 2.8 juta penduduk. Di tahun 1800 ada 5.236.000 ini sekitar waktu luka yang mematikan itu. Di tahun 1900 Amerika Serikat punya 76.212.000 penduduk. Di tahun 1950 Amerika Serikat punya 151.325.000 penduduk. Dan hari ini, terakhir saya lihat di internet, Amerika Serikat memiliki lebih dari 306.000.000 penduduk.
Sejak 1950 populasi Amerika Serikat telah menjadi lebih dari dua kali lipat. “…bagaikan benih yang bisu kami tumbuh menjadi suatu kerajaan.”
Coba saya tanya apakah Amerika Serikat suatu kekuasaan yang mendunia, secara ekonomi, militer dan finansial? Tentu saja! Mampukah dia pada akhirnya berfungsi menjadi pelaksana kekuasaan (Binatang pertama) itu? Tidak ada bangsa di dunia yang mampu menjadi pelaksana kekuasaan (Binatang pertama) tersebut selain Amerika Serikat.


Now I want to go and dwell upon the two horns like a lamb.  That's what I want to dedicate most of our time to in this lecture. 
First of all we want to ask, what does this beast represent?  What does a beast represent in Bible prophecy?  Well, you know that a beast represents a nation, right?  The lion represents Babylon, the bear Medo Persia,  the leopard Greece, the dragon Rome, the he goat represents  Greece, the ram represents Medo Persia.  In other words, beasts in prophecy represent nations. 
Now allow me to read you a statement from Adam Clarke.  He was a great Bible commentator.  He's not a Seventh-day Adventist, but he explains what a beast represents.  See it is not only Seventh-day Adventists that believe that beasts represent nations. He says this:  “As a beast has already been shown to be the symbol of a kingdom or empire, the rising up of this second beast…” that's the land beast, “…must consequently represent the rising up of another empire.”
Is he right? He said, “Well, if the first beast  is an empire, well the second beast must also be…” what? “…an empire in order to be consistent.” 

Sekarang saya mau lanjut dan membahas kedua tanduk yang seperti anak domba. Saya ingin mendedikasikan porsi terbesar dari waktu kita kepada topik ini dalam ceramah ini.
Pertama kita harus bertanya, binatang itu melambangkan apa?  Seekor binatang adalah lambang apa dalam nubuatan Alkitab? Nah, kalian tahu bahwa seekor binatang melambangkan suatu bangsa, benar? Singa melambangkan Babilon, beruang melambangkan Medo-Persia, macan tutul Greeka, naga Roma, kambing jantan melambangkan Greeka, domba jantan Medo-Persia. Dengan kata lain, binatang-binatang dalam nubuatan melambangkan bangsa-bangsa.
Nah, izinkan saya membacakan suatu pernyataan dari Adam Clarke. Dia adalah komentator Alkitab yang hebat. Dia bukan seorang MAHK, tetapi dia menjelaskan binatang itu melambangkan apa. Lihat, bukan hanya MAHK saja yang meyakini bahwa binatang-binatang melambangkan bangsa-bangsa. Dia berkata demikian: “Sebagaimana seekor binatang telah terbukti adalah simbol suatu kerajaan atau kekaisaran, maka munculnya binatang yang kedua ini…” yaitu binatang yang dari bumi, “…sesuai dengan itu, haruslah melambangkan munculnya kerajaan yang lain.”
Apakah dia benar? Dia berkata, “Nah, jika binatang yang pertama itu suatu kerajaan, maka binatang yang kedua haruslah juga…” apa? “…sebuah kerajaan supaya tetap konsisten.”


Now what do the two horns represent? 
How many beasts do we have?  I'm not talking about the sea beast and the land beast.  The land beast is how many beasts? just one, right?  But it has two horns.  So how many nations does this beast represent? it's one nation, but it has two horns.  Now what do the two horns represent?  Once again Adam Clarke gives this explanation:
very, very good explanation. He says: 
“As the seven-headed beast is represented as having ten horns…” this is the dragon beast, it has ten horns,  “…which signify so many kingdoms leagued together to support the Latin Church, so the beast which rises out of the earth has also two horns which must consequently represent two kingdoms; for if horns of a beast mean kingdoms in one part of the Apocalypse…” that's the book of Revelation,  “…kingdoms must be intended by this symbol whenever it is used in a similar way in any other part of this book.”
Is he right? I mean you have to be consistent.  You can't say that the ten horns of the dragon beast represent  one thing, and to say the two horns on this land beast represent something totally different. 
The two horns on the head of the land beast, or this beast that has characteristics like a lamb, represent two kingdoms. 

Nah, kedua tanduk itu melambangkan apa?
Ada berapa binatang di sini? Saya tidak berbicara tentang Binatang yang dari laut dan binatang dari bumi. Binatang yang dari bumi itu berapa ekor? Hanya satu, benar? Tetapi dia punya dua tanduk. Jadi berapa bangsa yang dilambangkan binatang ini? Satu bangsa tetapi yang punya dua tanduk. Nah, kedua tanduk tersebut melambangkan apa?
Sekali lagi Adam Clarke memberikan penjelasan demikian, penjelasan yang amat sangat bagus. Dia berkata, “Sebagaimana binatang yang berkepala tujuh digambarkan memiliki 10 tanduk…” ini berbicara tentang binatang naga, yang punya 10 tanduk, “…yang menunjukkan adanya sekian banyak kerajaan yang bergabung bersama untuk mendukung Gereja Latin itu, maka binatang yang muncul dari bumi juga memiliki dua tanduk yang dengan demikian haruslah melambangkan dua kerajaan; karena apabila tanduk seekor binatang berarti kerajaan dalam satu bagian Apokalips…” yaitu kitab Wahyu, “…simbol ini pastilah diniatkan untuk menggambarkan kerajaan bilamana dipakai dalam cara yang sama di bagian lain mana pun dari kitab itu.”
Apakah dia benar? Maksud saya, kita harus konsisten. Kita tidak bisa mengatakan bahwa ke-10 tanduk binatang naga itu melambangkan satu hal dan kedua tanduk pada binatang yang dari bumi ini melambangkan hal yang sama sekali berbeda.
Kedua tanduk di kepala binatang yang muncul dari bumi atau binatang yang memiliki karakteristik seperti anak domba, melambangkan dua kerajaan.

Now there's a Biblical parallel that is very, very close to  this symbol that we have in Revelation 13:11.  Go with me to Daniel 8, and I want to read verse 3,  and then we'll jump down to verse 20. Daniel 8:3, “Then I lifted my eyes and saw, and there, standing beside the river, was a ram…” how many animals? One, “…a ram which had…” okay, so you have one beast with what? “…two horns, and the two horns were high; but one was higher than the other, and the higher one came up last.”  
Now what do those two horns represent on this one beast, this one ram with two horns? What does the ram, and what do the two horns represent?  Verse 20:  “20 The ram which you saw, having the two horns—they are the kings of Media and Persia.”
Let me ask you, was this one nation?  Yes, it was one nation.  One beast is used to represent it: a bear, and a ram.  One nation, but this one nation was composed of  how many kingdoms?  This one nation was composed of two kingdoms. 
In other words, this beast of Revelation 13 represents one nation, but that one nation has two what? has two kingdoms,  or dual kingdoms within it.  Now we're going to come back to this.  You'll understand what we're talking about.  We're setting the bases now. 

Nah, ada paralelnya di Alkitab yang amat sangat mirip dengan simbol ini yang ada di Wahyu 13:11. Marilah bersama saya ke Daniel pasal 8, dan saya mau membacakan ayat 3, kemudian kita akan loncat ke ayat 20. Daniel 8:3, Aku mengangkat mataku dan melihat,  tampak seekor domba jantan…”  ada berapa binatang? Satu, “…seekor domba jantan berdiri di tepi sungai itu, tanduknya dua…” oke, jadi ada seekor binatang dengan apa? “…tanduknya dua dan kedua tanduk itu tinggi, tetapi yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang lebih tinggi itu tumbuh belakangan.”
Nah, kedua tanduk itu melambangkan apa pada satu binatang ini, domba jantan dengan kedua tanduk ini? Domba jantan itu melambangkan apa, dan kedua tanduknya melambangkan apa? Ayat 20, Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia.”
Coba saya tanya, apakah ini satu bangsa? Ya, ini satu bangsa. Satu binatang dipakai untuk melambangkan satu bangsa: seekor beruang dan seekor domba jantan, satu bangsa. Tetapi satu bangsa ini terdiri atas berapa kerajaan? Satu bangsa ini terdiri atas dua kerajaan.
Dengan kata lain, binatang Wahyu 13 ini melambangkan satu bangsa, tetapi satu bangsa ini memiliki dua apa? Dua kerajaan atau dual kerajaan di dalamnya. Nah, nanti kita akan kembali kemari. Kalian akan paham apa yang kita bicarakan. Kita sekarang sedang meletakkan dasarnya.


But let me ask, why are these two horns like horns of a lamb?  You know, there are many beasts in Scripture that have  horns in prophecy. But this is the only time when the horns are specifically identified; what kind of horns.  You know, for example, the dragon beast that  says it has ten horns.  That doesn't say what kind of ten horns they are.  It's just ten horns.  But with this beast it specifies. It says that it has two horns like a what? like a lamb.  That must be important. 

Tetapi saya mau bertanya, mengapa kedua tanduk itu seperti tanduk anak domba? Kalian tahu di nubuatan Kitab Suci ada banyak binatang yang bertanduk, tetapi hanya kali ini tanduk-tanduk itu diidentifikasi secara khusus, apa jenisnya. Kalian tahu, misalnya, binatang naga dikatakan punya 10 tanduk, tidak dikatakan tanduk macam apa itu, hanya 10 tanduk. Tetapi pada binatang ini, itu dijelaskan. Dikatakan bahwa dia memiliki dua tanduk seperti apa? Seperti anak domba. Itu pasti penting.


Now the question is, what does the lamb represent?  The word “lamb” is used in the book of Revelation 29 times.  In 28 of those references it indisputably refers to Jesus Christ. And so somehow this beast, the only time where you might have an exception is here in this text, Revelation 13:11.  It must mean that somehow this one nation, on its head it will have two horns, which represent two kingdoms, and those kingdoms are the ones that were recognized by whom?  They were recognized by Jesus Christ, because the lamb  represents whom? The lamb represents Jesus. 

Pertanyaannya ialah, anak domba itu melambangkan apa? Kata “anak domba” dipakai di kitab Wahyu 29 kali. Dalam 28 dari referensi itu, tak diragukan lagi itu mengacu kepada Yesus Kristus. Maka, pada binatang ini, satu-satunya di mana itu mungkin merupakan perkecualian ialah dalam ayat ini, Wahyu 13:11. Jadi itu haruslah berarti, entah bagaimana satu bangsa ini, di kepalanya akan memiliki dua tanduk yang melambangkan dua kerajaan, dan kedua kerajaan itu adalah yang diakui oleh siapa? Yang diakui oleh Yesus Kristus, karena anak domba melambangkan siapa? Anak domba melambangkan Yesus.


So the two horns like a lamb is the positive side of this beast.  Let me ask you, is this good that it has two  horns like a lamb? Sure. But the problem is that if it has two horns like the lamb,  in other words, two horns like kingdoms that Jesus recognized, but at the same time it will speak like what?  It'll speak like a dragon, because it has  a split personality. 
In other words, the two horns like a lamb  are the positive side. They're related somehow to the Lord Jesus Christ.  And so we need to ask the question, what two kingdoms  did Jesus Christ the Lamb recognize?  Because the two horns are kingdoms, and they're two horns like a lamb, so they must be two kingdoms that  Jesus what? that Jesus recognized. 
Now the question is, which two kingdoms did Jesus recognize as viable?  Well, we've studied this in previous lectures.  You remember that Jesus says, “Render therefore unto Caesar  the things that are Caesar's, and unto God the things that are God's.”  Did Jesus recognize two kingdoms?  Did the Lamb of God recognize two kingdoms? Yes, He did. 

Jadi kedua tanduk seperti anak domba adalah sisi positif dari binatang ini. Coba saya tanya, apakah baik punya dua tanduk seperti anak domba? Tentu. Tetapi masalahnya dia memiliki dua tanduk seperti anak domba ~ dengan kata lain, dua tanduk seperti dua kerajaan yang diakui Yesus ~ tetapi pada waktu yang sama dia akan berbicara seperti apa? Dia akan berbicara seperti seekor naga karena dia memiliki kepribadian ganda.
Dengan kata lain, kedua tanduk seperti anak domba adalah sisi positifnya. Mereka terkait dengan Tuhan Yesus Kristus. Maka kita perlu bertanya, dua kerajaan apa yang diakui oleh Yesus Kristus sang Anak Domba? Karena kedua tanduk itu adalah dua kerajaan, dan mereka adalah tanduk-tanduk yang seperti anak domba, maka mereka haruslah dua kerajaan yang diapakan Yesus? Yang diakui Yesus.
Sekarang pertanyaannya ialah, dua kerajaan yang mana yang diakui Yesus sebagai kerajaan-kerajaan yang ada? Nah, kita telah mempelajari ini dalam ceramah-ceramah sebelumnya. Kalian ingat Yesus berkata, Serahkanlah kepada Kaisar barang-barang milik Kaisar, dan kepada Allah barang-barang kepunyaan Allah.” Apakah Yesus mengakui dua kerajaan? Apakah Anak Domba Allah mengakui dua kerajaan? Ya, benar.


So let's summarize. 
·       This beast that rises from the earth must be a kingdom. 
·       This beast that rises from the earth, that has two horns,  the two horns must represent that in that nation there are  two what? There are two kingdoms.  And they have to be two kingdoms that Jesus recognized,  because they are two horns like what?  Two horns like a lamb.  And we know that the two kingdoms that Jesus recognized  are the kingdom of Caesar, the civil governmentand the kingdom of God, which is on earth, the church. 

Jadi mari kita simpulkan:
·       Binatang ini yang muncul dari bumi haruslah sebuah kerajaan.
·       Binatang ini yang muncul dari bumi, memiliki dua tanduk. Kedua tanduk itu haruslah melambangkan bahwa di dalam satu bangsa itu ada dua apa? Ada dua kerajaan. Dan keduanya haruslah kedua kerajaan yang diakui Yesus karena mereka adalah dua tanduk seperti apa? Dua tanduk seperti anak domba. Dan kita tahu bahwa kedua kerajaan yang diakui Yesus ialah kerajaan Kaisar, yaitu  pemerintahan sipil; dan kerajaan Allah, yang di bumi adalah gereja.


Now let's talk a little bit about the history of the  United States of America.  What nation in the world arose around the year 1798?  One nation that recognized in its founding documents  the legitimate simultaneous existence of two kingdoms separate one from another?  There's only one nation in the world that originated as one nation that recognized two kingdoms, the same kingdoms that Jesus recognized as being separate one from the other. 
I want to read a statement from The Great Controversy, page 440,  this magnificent book on Bible prophecy. Here Ellen White says:  “What nation of the new world was in 1798 rising into power, giving promise of strength and greatness, and attracting the attention of the world? The application of the symbol admits of no question. One nation, and only one, meets the specifications of this prophecy. It points unmistakably to the United States of America.”

Sekarang marilah kita bicara sedikit tentang sejarah Amerika Serikat. Bangsa apa di dunia yang muncul sekitar tahun 1798? Satu bangsa yang dalam dokumen pendiriannya mengakui keabsahan hadirnya dua kerajaan secara bersama-sama, yang terpisah satu dari yang lain? Hanya ada satu bangsa di dunia yang berawal dari satu bangsa yang mengakui dua kerajaan, kerajaan-kerajaan yang sama yang diakui Yesus sebagai terpisah satu dari yang lain.
Saya mau membacakan pernyataan dari The Great Controversy, hal. 440. Buku yang hebat tentang nubuatan Alkitab. Di sini Ellen White berkata: “Bangsa apa di belahan dunia yang baru (= di luar Eropa) yang di tahun 1798 muncul sebagai penguasa, yang menjanjikan kekuatan dan kemegahan, dan yang menarik perhatian dunia? Aplikasi simbolnya tidak bisa diragukan lagi. Satu bangsa, dan hanya satu-satunya, yang memenuhi spesifikasi nubuatan ini. Ini mengacu dengan pasti ke Amerika Serikat.”


Now what I want to do is go through the history of the United States to show you that in its founding documents you have this idea of one nation, composed of two kingdoms, separate one from the other. 
Now the history of the United States can be divided into two great periods:
1.   the first period is known as the Colonial period, 
2.   and the second period is known as the Constitutional period. 

Sekarang yang ingin saya lakukan adalah memeriksa sejarah Amerika Serikat untuk menunjukkan kepada kalian bahwa dalam dokumen pendiriannya ada konsep tentang satu bangsa, terdiri atas dua kerajaan yang terpisah satu sama lain.
Nah, sejarah Amerika Serikat bisa dibagi dalam dua periode besar:
1.   Periode pertama dikenal sebagai periode Kolonial.
2.   Dan periode kedua dikenal sebagai periode Konstitusional.


You know, the Constitutional fathers, men such as: George Washington, Thomas Jefferson, John Adams, James Madison,  and Benjamin Franklin, knew three things.  These were the Constitutional fathers that arose around the year 1798 to write the founding documents of the United States. 
They knew three things:
·       first of all they knew the history of the  church in the middle ages.  In fact, do you know, that every founding document of the  United States: the Declaration of Independence,  the Constitution, and the Bill of Rights were all ratified before the beast received its deadly wound?  As the first kingdom was coming to an end, or receiving its deadly wound, the other kingdom, in its founding documents,  was rising to power. That's very, very interesting.  And the founding fathers knew the history of the church  in the middle ages. 
·       They also knew the history of the United States  in the Colonial period. 
·       And they also knew their Bibles, as we're going to notice. 

Kalian tahu, para pelopor Konstitusi, seperti: George Washington, Thomas Jefferson, John Adams, James Madison, dan Benjamin Franklin, mereka tahu betul tentang tiga hal. Mereka inilah bapak-bapak (penyusun) Konstitusi yang bangkit seputar tahun 1798 untuk membuat dokumen-dokumen pendirian negara Amerika Serikat.
Mereka tahu betul tiga hal ini:
·       Pertama mereka sangat kenal sejarah gereja abad pertengahan. Malah, tahukah kalian, setiap dokumen pendirian negara Amerika Serikat seperti: the Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan), Konstitusi (UUD), dan the Bill of Rights (Amandemen UUD) semuanya diratifikasi sebelum Binatang (yang pertama) menerima luka yang mematikan? Saat kerajaan yang pertama akan berakhir atau menerima luka yang mematikan; kerajaan yang lain dalam dokumen-dokumen pendiriannya, sedang muncul. Ini amat sangat menarik. Dan para bapak pendiri ini tahu sejarah gereja di abad pertengahan.
·       Mereka juga tahu betul tentang sejarah Amerika Serikat di periode Kolonial.
·       Dan mereka juga mengenal Alkitab mereka, sebagaimana nanti akan kita lihat.


Now the Constitutional fathers knew ~ and they were living at the end of the 1260 years ~ that when church and state are  joined together, the automatic result is persecution. For example, they knew the history of John Hus,  that man who was convicted, and burned at the stake for his religious convictions.  They knew, for example, that he had been kept in sub-human  conditions in prison squalor.  They knew that false witnesses were called to  testify against him.  They knew that he had violated no civil laws.  They knew that he was tried for the religious convictions of his conscience. They knew that he was called before a religious tribunal,  much like the Sanhedrin, at first. He knew that that religious tribunal had pronounced a death  sentence against him. And they knew that then they took him to the emperor to have the emperor stamp his imprimatur upon the sentence of death.  And they knew that because of his religious convictions he was  burned at the stake. They knew the history of the church in the middle ages, when church and state were united or joined together. 

Nah, bapak-bapak Konstitusi sudah tahu ~ mereka hidup di bagian akhir periode 1260 tahun ~ bahwa bila gereja dan pemerintah bergabung, automatis hasilnya adalah persekusi. Misalnya, mereka tahu sejarah John Hus, yang dihukum dan dibakar di tonggak karena agama yang diyakininya. Mereka tahu, misalnya, bahwa John Hus ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi dalam penjara yang jorok. Mereka tahu bahwa saksi-saksi palsu dipanggil untuk bersaksi memberatkan dia. Mereka tahu bahwa John Hus tidak melanggar hukum sipil apa pun. Mereka tahu dia diadili karena keyakinan relijius hati nuraninya. Mereka tahu awalnya dia telah dihadapkan ke depan hakim-hakim agama mirip Sanhedrin. Mereka tahu bahwa dewan hakim agama itu telah menjatuhkan vonis hukuman mati kepadanya. Dan mereka tahu kemudian dia dibawa ke hadapan kaisar untuk mendapatkan meterai kaisar sebagai izin untuk melaksanakan hukuman mati. Dan mereka tahu karena agama yang diyakininya John Hus dibakar di tonggak. Mereka tahu sejarah gereja abad pertengahan saat gereja dan pemerintah bersatu atau bergabung.


I'd like to read you a few statements from this very  interesting book that I have. It's called, Hus the Heretic.  It's written by an individual called Poggius the Papist. In fact, this is the man who was sent to arrest John Hus.  And, actually, as he watched the way that John Hus was treated by the Roman Catholic Church, he actually came to sympathize with John Hus, as against the church  that he represented.  Let me read about the conditions that John Hus was in because of  the convictions of his conscience  during the middle ages.  This is on page 19 of this book. “After a short while Hus was let out of his dungeon into a decent chamber, but his feet almost refused to carry him.  He swayed as he walked.  Listless and unused to the day was the light of his eyes, deathly pale his cheeks, and loose what was left of his teeth, since 11 had fallen out due to the damp prison.  The nails on his fingers were terribly long, because he had  been unable to bite them off for many weeks.  Upon his skin was a crust of dirt, which exuded an awful stench, and his otherwise brown hair fell in white  ringlets upon his rotting and torn garb…”  This is an individual who belongs to the Roman Catholic  papacy describing this. “…His shoes had rotted upon his feet, and his shirt and  loin cloth had vanished.  The rounded flesh which had covered his bones had shrunken,  and shriveled, and he had become a picture of woe without equal, unrecognizable to those who  had known him before.  Horror filled those who looked upon him, and pitying people  prepared a bath for him, brought shirts and clothing,  and refreshed him with strengthening foods, for which  he could only thank with tearful eyes.” 
On page 28 we find this statement: “With the clock striking 8, and the bells telling, the procession of  Bishops, Cardinals, and Fathers...”  See this is, they're taking him to his trial now,  to his religious trial.  Notice who he's appearing before.  “…the procession of Bishops, Cardinals, and Fathers, and Deputies moved towards the church where a chair  had been placed for Hus, about which the seats of the gentlemen were arranged. He was brought there for the convictions of his conscience.  He had violated absolutely no civil laws.  In fact when they gave him an opportunity to speak he said this: God gave to Peter, His disciple...” And notice the terminology; very important. “…God gave to Peter, His disciple, the key to open all hearts, and to have enough faith with it, but not the sword….”  God gave Peter the what?  He gave him the key to open hearts, but not the sword  “…to slay, as you slay, all those who do not accept your worldly doctrines, and who evade them.”  Did he understand what the sword is?  He most certainly understood what the sword was.  He said you haven't been given the sword. You've been given the key to open the heavenly kingdom. 
When the final vote was taken among the religious dignitaries, 31 votes were cast not guilty. 11 votes were cast for excommunication.  And 45 votes were cast for death.  And then he was taken to the Emperor, who had promised to  give him safe conduct back to his home, and he broke his word.  In fact there was a Count there, Count Slum who told the  Emperor ~ and I'd like to read the words that he spoke to the  Emperor as he was about to sign the death warrant for Hus ~ this is what he said: “‘Caesar...”,  notice he calls him Caesar, “…‘Caesar desist from such doings.  Caesar, Caesar, do not write your name with blood.’  But…”  Poggius continues saying, “…But the Emperor's ears were deaf, and were further closed by the Cardinals, Bishops,  and priests who crowded about him, kissed the hem of his  garments, and praised his name when he seized the quill  and wrote his name.  And Hus was taken, and he was burned at the stake.” 

Saya ingin membacakan beberapa pernyataan dari buku yang sangat menarik yang saya punya ini. Judulnya Hus the Heretic. Ini ditulis oleh seseorang yang bernama Poggius, orang Kepausan. Bahkan dia adalah orang yang dikirim untuk menangkap John Hus. Dan, sementara dia melihat bagaimana gereja Roma Katolik memperlakukan John Hus, dia malah bersimpati dengan John Hus, dan bukan berpihak pada gereja yang diwakilinya. Saya akan membacakan kondisi John Hus karena agama yang diyakini hati nuraninya selama abad pertengahan. Ini  ada di halaman 19 dari buku itu. “Tak lama kemudian Hus digiring keluar dari penjara bawah tanah ke sebuah ruang yang baik, tetapi kakinya hampir tak kuat menyangga tubuhnya. Dia sempoyongan saat berjalan. Lunglai, dengan mata yang sudah tidak terbiasa melihat sinar matahari, pipinya pucat pasi dan perot karena giginya sisa sedikit sebab 11 giginya telah rontok karena lembapnya kondisi penjara. Kuku-kuku jarinya panjang sekali karena dia sudah tidak bisa menggigiti mereka selama berminggu-minggu. Pada kulitnya melekat kotoran yang mengering, yang mengeluarkan bau yang sangat busuk, dan rambutnya yang tadinya berwarna coklat jatuh terurai dalam ikal-ikal yang memutih di atas pakaiannya yang lapuk dan robek-robek…” yang menggambarkan ini seorang anggota Kepausan Roma Katolik lho. “…Sepatu di kakinya sudah lapuk, dan kemeja serta penutup pinggulnya sudah lenyap. Daging yang tadinya membulat menutupi tulang-tulangnya telah menyusut dan mengeriput dan dia menjadi gambaran orang yang sangat mengibakan tak ada taranya, tak dikenali lagi oleh mereka yang dulu mengenalnya. Perasaan horror memenuhi hati mereka yang melihatnya, dan orang-orang yang iba padanya menyiapkan air mandi baginya, membawakan kemeja dan pakaian dan menyegarkannya dengan makanan yang memberinya tenaga, untuk mana dia hanya bisa mengucapkan terima kasihnya dengan linangan airmata.”
Di halaman 28 kita melihat pernyataan ini: “Saat lonceng berdentang 8 dan genta-genta berbunyi, arak-arakan uskup, kardinal, dan imam-imam…” lihat, ini mereka sedang membawa John Hus ke pengadilannya sekarang, ke pengadilan agama. Perhatikan dia dihadapkan kepada siapa.  “…arak-arakan uskup, kardinal, dan imam-imam serta petugas-petugas bergerak menuju gereja di mana sebuah kursi telah ditempatkan bagi Hus, yang dikelilingi oleh kursi-kursi para petinggi itu. Hus dibawa ke sana untuk penghukuman atas hati nuraninya. Dia sama sekali tidak melanggar hukum sipil apa pun. Bahkan ketika mereka memberinya kesempatan untuk berbicara, dia berkata demikian, ‘Allah telah memberikan kepada Petrus muridNya…” perhatikan istilahnya, sangat penting, “…‘Allah telah memberikan kepada Petrus muridNya kunci untuk membuka semua hati, dan cukup iman untuk meyakini itu, tetapi bukan sebuah pedang…” Allah memberikan apa kepada Petrus? Allah memberi Petrus kunci untuk membuka semua hati, tetapi bukan sebuah pedang, “…untuk membunuh, sebagaimana kalian membunuh semua orang yang tidak menerima doktrin duniawi kalian, dan mereka yang menghindarinya.” Apakah John Hus paham pedang itu apa? Jelas sekali dia paham pedang itu apa. Dia berkata, kalian tidak diberi sebuah pedang, kalian diberi kunci untuk membuka kerajaan Surga.
Ketika pengambilan suara yang terakhir dihitung di antara para petinggi agama, 31 suara mengatakan Hus tidak bersalah, 11 suara minta dia diex-komunikasi, dan 45 suara menuntut hukuman mati. Dan Hus dibawa ke hadapan Kaisar, yang tadinya telah berjanji untuk menjamin keselamatannya pulang ke kampung halamannya, tetapi telah mengingkari janjinya. Sebetulnya di sana ada seorang bangsawan, Count Slum yang berkata kepada Kaisar ~ dan saya ingin membacakan kata-kata yang diucapkannya kepada Kaisar saat Kaisar akan menandatangani surat perintah hukuman mati bagi Hus ~ inilah yang dikatakannya, “‘Kaisar…” perhatikan, dia menyebutnyaKaisar, “...‘Kaisar, berhentilah melakukan hal-hal ini. Kaisar, Kaisar, jangan menulis namamu dengan darah.’ Tetapi…” Poggius melanjutkan, “…Tetapi telinga Kaisar sudah tuli, dan menjadi semakin tuli oleh para kardinal, uskup dan imam yang mengerubunginya, menciumi ujung jubahnya, dan memuji namanya saat dia meraih pena dan mencantumkan namanya. Dan Hus dibawa, dan dia dibakar di tonggak.”


You know, I've been in the Palace of the Inquisition in Lima, Peru. It's a depressing experience. They actually have models where they show the types of torture  that were used against people for no reason other than they  did not agree with the church. Torture and death; some were even burned at the stake,  like John Hus was burned at the stake. And it wasn't the church who did it, but the church used the sword of the state in order to accomplish its purpose. 

Kalian tahu, saya pernah ke Istana Inkuisisi di Lima, Peru. Itu adalah pengalaman yang menyedihkan. Di sana ada contoh-contoh di mana ditunjukkan jenis-jenis penganiayaan yang dipakai atas orang-orang semata-mata karena alasan mereka tidak sepaham dengan gereja. Penganiayaan dan kematian, ada yang dibakar di tonggak seperti John Hus dibakar di tonggak. Dan yang melaksanakan bukan gereja, melainkan gereja memakai pedang pemerintah untuk mencapai tujuannya.


You see, the Constitutional fathers not only knew the  history of Europe when church and state are joined together,  they also knew the history of the Colonial period  in the United States.
You know, there are many people who misunderstand,  or don't understand the Colonial period.  Do you know that during the Colonial period, which begins  around 1620 when the pilgrims arrived in the United States,  atheists, Jews, Quakers, and Baptists were deprived of their religious rights, because they did not agree with the  established church of the Colonies, which was the Puritans, or was the Anglican Church. 
Did you know that there were Sunday laws in the Colonies,  and if you didn't go church on Sunday, you could be whipped,  you could be fined, you could be jailed?  And in the case of three Colonies, you could be executed for not coming to church on Sunday. 
Did you know that they actually cut off the ears of Quakers for coming back when they had been exiled from the Colonies? If they came back once they cut off one ear.  If they came back the second time they cut  off the second ear.  And if they caught them the third time they executed them  for their religious convictions. 
Did you know that only people who professed to be loyal to the established church could occupy positions in the civil government? And also the government paid the salaries of the ministers,  interestingly enough.  And so the church and the state were joined together,  and as a result you had persecution. 

Lihat, para bapak Konstitusi bukan hanya tahu tentang sejarah Eropa ketika gereja dan pemerintah bersatu, mereka juga tahu tentang sejarah periode Kolonial di Amerika Serikat.
Kalian tahu, ada banyak orang yang salah paham atau tidak mengerti tentang periode Kolonial ini. Tahukah kalian di zaman periode Kolonial yang mulai sekitar tahun 1620 saat para pilgrim (pengungsi-pengungsi dari Eropa yang berfaham puritan separatis dalam beragama) tiba di Amerika Serikat, maka orang-orang atheis, orang-orang Yahudi, orang-orang Quaker, orang-orang Baptis kehilangan kebebasan beragama mereka karena mereka tidak sepaham dengan gereja-gereja yang didirikan di koloni-koloni yang bersifat Puritan atau berasal dari gereja Anglikan.
Tahukah kalian bahwa di koloni-koloni saat itu sudah ada Hukum Hari Minggu, dan jika orang tidak ke gereja pada hari Minggu, dia boleh dicambuk, didenda, atau dipenjarakan? Dan ada tiga koloni di mana orang bahkan bisa dibunuh karena tidak datang ke gereja pada hari Minggu.
Tahukah kalian bahwa mereka bahkan sungguh-sungguh memotong telinga orang-orang Quaker yang kembali setelah mereka diusir dari koloni? Jika mereka kembali satu kali, satu telinga dipotong. Jika mereka kembali kedua kalinya, telinga kedua dipotong. Dan jika mereka tertangkap ketiga kalinya, mereka dibunuh karena keyakinan agama mereka.
Tahukah kalian bahwa hanya orang-orang yang mengaku setia kepada gereja yang diteguhkan yang boleh mengisi posisi jabatan dalam pemerintahan? Dan yang cukup menarik, ternyata juga pemerintah yang membayar gaji para pendeta. Maka gereja dan pemerintah bersatu, dan sebagai akibatnya, timbullah persekusi.


You know, many people know the story, for example,  of Roger Williams.  Roger Williams arrived in the Colonies in 1629.  He pastored a church there, but he started teaching separation  of church and state.  He said, there are to be two kingdoms in this country,  absolutely, but they're supposed to be separate one from another.  Because that's what Jesus taught.  Are you seeing what the two horns are?  Jesus said, two kingdoms in the same nation,  separate, one from another. 
And, of course, what he was teaching went over  like a lead balloon.  And so they banished him from the Massachusetts Bay Colony.  And he himself says that towards the end of 1635,  and the beginning of 1636, he had to flee for three weeks, through huge show drifts to get out of the Massachusetts Bay  Colony, because he had been banished.  And if they found him in there they could throw him in prison,  or they could even execute him.  And so he ended up in Rhode Island, and he established the  capital of Rhode Island, which is Providence.  That's interesting that he would call that city Providence. 

Ketahuilah, banyak orang tahu tentang kisah Roger Williams misalnya. Roger Williams tiba di Koloni pada tahun 1629. Dia menggembalakan sebuah gereja di sana, tetapi dia mulai mengajarkan pemisahan antara gereja dari pemerintah. Dia berkata, ada dua kerajaan di negara ini, betul sekali, tetapi keduanya itu haruslah terpisah satu sama lain. Karena itulah yang diajarkan Yesus.
Apakah kalian paham kedua tanduk itu apa? Yesus berkata dua kerajaan dalam satu bangsa, terpisah satu dari yang lain.
Dan tentu saja apa yang diajarkan Roger Williams tidak mendapatkan tanggapan positif. Maka mereka mengusirnya dari koloni Massachusetts Bay, dan dia sendiri berkata bahwa menjelang akhir tahun 1635 dan awal 1636 dia harus melarikan diri selama tiga minggu, di bawah badai salju untuk keluar dari koloni Massachusetts Bay karena dia telah diusir. Dan jika mereka menemukannya di sana, mereka bisa melemparkannya ke penjara atau bahkan mereka bisa membunuhnya. Maka dia berakhir di Rhode Island dan dia mendirikan ibukota Rhode Island yaitu Providence. Menarik, bukan dia menamai kota itu Providence (Takdir)?


And so the founding fathers knew the history of what happens when  church and state are united together in Europe.  They knew what happened when church and state are joined  together in the United States in the Colonial period.  They also knew their Bibles.  In several places they wrote about how they knew that because  the Jews allied themselves with the Roman state, that led to the death of Jesus Christ.  They knew three things:
·                 they knew the history of Europe in the middle ages,
·                 they knew the Colonial period, 
·                 and they knew their Bibles. 
 And they knew that when these two kingdoms become one  automatically there is persecution. 

Maka bapak-bapak pendiri negara Amerika Serikat tahu betul dari sejarah apa yang terjadi bila gereja dan pemerintah bergabung menjadi satu di Eropa. Mereka tahu apa yang terjadi ketika gereja dan pemerintah bergabung menjadi satu di Amerika Serikat selama periode Kolonial. Mereka juga sangat tahu isi Alkitab mereka. Di beberapa tempat mereka menulis bagaimana mereka tahu karena orang Yahudi beraliansi dengan pemerintahan Roma, maka itu berakhir dengan kematian Yesus Kristus. Mereka tahu tentang tiga hal ini:
·                 mereka tahu sejarah Eropa di abad pertengahan,
·                 mereka tahu tentang periode Kolonial,
·                 dan mereka tahu isi Alkitab mereka.
Dan mereka tahu jika kedua kerajaan itu menjadi satu, automatis akan terjadi persekusi.

And so the Constitutional fathers, knowing this,  when the wrote the Declaration of Independence in 1776,  and the Constitution was ratified in 1787,  and the Bill of Rights, which are the first ten amendments  to the Constitution, was ratified in 1791, they said, we're going to have a different system of government  in this nation that we're establishing. We are going to have, yes, church and state,  but church and state are going to be separated like Jesus taught: two kingdoms in one nation.  The same two kingdoms that Jesus Christ recognized.  And remember that this is taking place immediately before the first beast received its deadly wound. 
By the way, this idea of the separation of church and state is known as Republicanism and Protestantism. 

Maka bapak-bapak Konstitusi, mengetahui semua hal itu, kemudian menulis The Declaration of Independence di tahun 1776, dan Konstitusi yang diratifikasi di tahun 1787, dan the Bill of Rights yang adalah sepuluh amandemen pertama dari Konstitusi yang diratifikasi tahun 1791. Mereka berkata, kita mau punya sistem pemerintahan yang berbeda untuk bangsa yang sedang kita bangun ini. Betul kita akan memiliki gereja dan pemerintah, tetapi gereja dan pemerintah akan dipisahkan seperti yang diajarkan Yesus: dua kerajaan dalam satu bangsa. Dua kerajaan yang sama yang diakui Yesus Kristus. Dan ingat, bahwa ini terjadi dekat sebelum Binatang yang pertama menerima luka yang mematikannya.
Nah, konsep pemisahan antara gereja dengan pemerintah ini dikenal sebagai Republikanisme dan Protestantisme.


You see, during the middle ages, what happened is in civil affairs the king was the law.  You know, whatever the king said, in civil matters,  that's what was done. In religious matters whatever the Pope said, that was done.  In other words, all of the power flowed from up down. 
But the Constitutional fathers said, we're going to try a  revolutionary experiment.  We're going to have not the power flow from up down, from the king down to the people, so that they have to jump when he says “jump”. We're not going to have the power flow from the Pope down, where everybody has to subject themselves blindly.  No, we're going to have a system of government where the power flows down up; a government of the people, by the people, and for the people; where there will be freedom of religion,  and where there'll be also freedom in civil matters. 

Lihat, selama abad pertengahan, apa yang terjadi ialah, dalam urusan sipil raja adalah hukumnya. Kalian tahu, apa pun yang dikatakan raja dalam urusan sipil, itu yang dilaksanakan. Dalam hal rohani apa yang dikatakan Paus, itu yang dilakukan. Dengan kata lain semua kuasa mengalir dari atas ke bawah.
Tetapi bapak-bapak Konstitusi berkata, kita akan mencoba eksperimen yang revolusioner. Kita tidak akan memakai kekuasaan yang mengalir dari atas ke bawah dari raja kepada rakyat sehingga rakyat harus meloncat setiap kali raja berkata, “loncat!”. Kita akan memakai sistem pemerintahan di mana kekuasaan berbalik dari bawah ke atas, suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan bagi rakyat di mana akan  ada kebebasan beragama dan akan ada kebebasan dalam hal-hal sipil.


It's interesting to notice Ellen White was born 29 years  after the deadly wound.  It's interesting to notice how she describes this idea  of the founding fathers.  In The Great Controversy, page 441, she says:  “Among the Christian exiles who first fled to America, and sought an asylum from royal oppression…” that has to do with civil power, right?  “…from royal oppression and priestly intolerance…” what kingdom does that have to do with? the religious power.  She continues saying,  “…were many who determined to establish a government upon the broad foundation of civil and religious liberty…” how many kingdoms there?  “…civil and religious liberty. Their views found place in the Declaration of Independence which sets forth the great truth that ‘all men are created equal’ and endowed with the inalienable right to ‘life, liberty, and the pursuit of happiness’. And the Constitution guarantees to the people the right of self-government, providing that representatives elected by the popular vote shall enact and administer the laws. Freedom of religious faith was also granted…” civil and religious liberty. Did you catch this?  She's talking about civil matters, and what? religious matters. She says,   “…Freedom of religious faith was also granted every man being permitted to worship God according to the dictates of his conscience. Republicanism…” which, by the way, means a state without a king  “…and Protestantism…” which means a church without a Pope,  “…became the fundamental principles of the nation…” And now notice what she says,  “…These principles are the secret of its power and prosperity.
What is the secret of the power and prosperity of the United States? All the money we have?  All of the vast territory we have?  The powerful military that we have?  No, the secret of the power of this nation is found in the  two principles upon which it was established. 
And she goes on to say that when these two principles are  repudiated ~ and we'll talk about this when we deal with the image to the beast ~  when these two principles are repudiated, that will lead to national apostasy, and national apostasy will lead to national ruin. 

Yang menarik ialah Ellen White dilahirkan 29 tahun sebelum terjadinya luka yang mematikan. Yang menarik ialah bagaimana dia melukiskan konsep para bapak pendiri Amerika Serikat itu. Di Great Controversy hal. 441, dia berkata, “Dari antara orang-orang Kristen yang diasingkan yang pertama-tama lari ke Amerika dan mencari perlindungan dari penindasan raja-raja…” ini berkaitan dengan kekuasaan sipil, kan? “…dari penindasan raja-raja dan ketidaktoleransian para imam…” ini berkaitan dengan kerajaan apa? Kekuasaan agama. Ellen White melanjutkan, “…ada banyak yang bertekad untuk mendirikan suatu pemerintahan di atas dasar kebebasan sipil dan agama yang luas …” berapa kerajaan di sini?  “…kebebasan sipil dan agama yang luas. Pandangan mereka mendapat tempat dalam Declaration of Independence yang menyajikan kebenaran agung bahwa ‘semua manusia diciptakan sederajat’ dan dikaruniai hak yang tidak dapat dicabut atas ‘hidup, kebebasan, dan pemenuhan kebahagiaan’. Dan Konstitusi menjamin rakyat hak untuk memerintah sendiri, dengan syarat wakil-wakil yang dipilih oleh suara terbanyak yang akan menetapkan dan menjalankan hukum. Kebebasan menganut agama juga diberikan…” kebebasan sipil dan agama. Apakah kalian menangkap ini? Ellen White berbicara tentang urusan sipil dan apa? dan urusan agama. Dia berkata,  “…Kebebasan menganut agama juga diberikan kepada setiap orang yang diizinkan menyembah Allah menurut kehendak hati nuraninya. Republikanisme…” ketahuilah ini berarti suatu negara tanpa seorang raja, “…dan Protestantisme…” yang berarti gereja tanpa seorang paus, “…menjadi prinsip-prinsip fundamental bangsa tersebut…” Dan sekarang simak apa katanya, “…Prinsip-prinsip ini adalah rahasa kekuatan dan kemakmurannya.”
Apa rahasia kekuatan dan kemakmuran Amerika Serikat? Semua uang yang kami miliki? Semua teritori luas yang kami miliki? Kekuatan militer yang kami miliki? Bukan. Rahasia kekuatan bangsa ini ada pada dua prinsip di atas mana negara ini didirikan.
Dan Ellen White melanjutkan berkata bahwa ketika kedua prinsip tersebut diingkari ~ dan kita nanti akan membahas ini saat kita berbicara tentang patung Binatang ~ ketika kedua prinsip tersebut ditinggalkan, itu akan mengakibatkan kemurtadan nasional, dan kemurtadan nasional akan mengakibatkan kejatuhan nasional.


She also says in The Great Controversy, page 442, “The founders of the nation wisely sought to guard against the employment of secular power on the part of the church, with its inevitable result ~ intolerance and persecution.”

Ellen White juga berkata di Great Controversy hal. 442, “Para pendiri bangsa ini secara bijaksana berusaha melindungi terhadap dipakainya kekuasaan sekuler oleh pihak gereja dengan akibat yang tak terelakkan ~ ketidaktoleransian dan persekusi.”


I want to read you three statements from three  of the founding fathers.  First Benjamin Franklin.  You know, he had an interesting way of putting things.  This is what he said: “When religion is good, I can see that  it will support itself. And when it does not support itself, and God does not take  care to support it, so that its professors are obliged to  call for the help of the civil powers, ‘tis a sign I apprehend,  of it being a bad one.”  Was he right? Of course he was right.  He's talking about separation of church and state. 

Saya ingin membacakan tiga pernyataan dari tiga orang bapak pendiri negara Amerika Serikat. Pertama dari Benjamin Franklin. Kalian tahu, dia punya gaya yang menarik dalam mengungkapkan sesuatu. Inilah yang dikatakannya: “Saat agama itu baik, saya yakin dia bisa mempertahankan dirinya sendiri. Dan bilamana dia tidak bisa mempertahankan dirinya sendiri dan Allah tidak peduli untuk mempertahankannya sehingga para penganutnya terpaksa memanggil bantuan kekuasaan sipil, menurut saya itulah tandanya bahwa agama tersebut adalah agama yang buruk.” Apakah dia benar? Tentu saja dia benar. Dia berbicara tentang pemisahan gereja dan pemerintah.


Notice these words that are etched on  the Jefferson Monument.  You can go to Washington, D.C., and go to the Jefferson Monument.  These are the words that are etched in stone.  This is what he said: “Almighty God had created the mind free. All attempts to influence it by temporal punishment or burdens… are a departure from the plan of the Holy Author of our religion… No man shall be  compelled to frequent or support any religious worship or ministry or shall otherwise suffer on account of his religious opinions or belief. But all men shall be free to profess and by argument to maintain their  opinions in matters of religion. I know but one code of morality for men whether acting singly or collectively.”
Did Thomas Jefferson believe in the separation of church and state?  Did he believe in two kingdoms?  Yes, separate from one another. 

Perhatikan kata-kata ini yang diukir pada monumen Jefferson. Kalian bisa pergi ke Washington D.C. dan pergi ke Monumen Jefferson. Inilah kata-kata yang terukir pada batu. Inilah yang dikatakannya, “Allah yang Mahakuasa telah menciptakan pikiran itu bebas. Semua upaya untuk mempengaruhinya melalui hukuman atau beban duniawi… adalah penyimpangan dari rencana Penggagas Kudus agama kita… Tidak seorang pun boleh dipaksa untuk menghadiri atau mendukung kebaktian rohani atau ministri apa pun atau harus menderita karena opini relijiusnya atau keyakinannya. Tetapi semua orang boleh bebas mengakui dan melalui perdebatan mempertahankan pendapat mereka dalam urusan agama. Saya hanya mengenal satu hukum moralitas bagi manusia apakah dia bertindak bagi dirinya sendiri atau secara kelompok.”
Apakah Thomas Jefferson meyakini pemisahan gereja dengan pemerintah? Apakah dia meyakini dua kerajaan? Ya, terpisah satu dari yang lain.


Notice the words of George Washington. These are words from the Baptist Delegation, August 8, 1789.  Here Washington says: “If I could have entertained the slightest apprehension that the Constitution framed by the convention where I had the honor to preside, might possibly endanger the religious rights of any ecclesiastical society, certainly I would never have placed my signature on it, and if I could now conceive that the general government might ever be so administered as to render the liberty of conscience insecure, I beg you will be persuaded that no one would be more zealous than myself to establish effectual barriers against the horrors of spiritual tyranny and every species of religious persecution. For, you doubtless remember, I have often expressed my sentiments that any man, conducting himself as a good citizen and being accountable to God alone for his religious opinions, ought to be protected in worshiping the Deity according to the dictates of his own conscience.”

Perhatikan kata-kata George Washington. Ini adalah kata-kata dari Baptist Delegation, 8 Agustus 1789. Di sini Washington berkata, “Andaikan saya memiliki kekhawatiran sekecil apa pun bahwa Konstitusi yang dibuat oleh konvensi di mana saya duduk sebagai ketuanya mungkin membahayakan hak beragama kelompok agama mana pun, tentunya saya tidak akan mencantumkan tandatangan saya di sana. Dan seandainya sekarang terpikirkan oleh saya bahwa pemerintahan mungkin dijalankan sedemikian rupa sehingga tidak memberikan jaminan kebebasan hati nurani, saya mohon Anda boleh yakin, tidak akan ada orang lain yang lebih giat daripada saya dalam membuat penghalang-penghalang yang efektif terhadap kengerian yang akan ditimbulkan oleh tirani kerohanian dan segala jenis persekusi karena agama. Karena ~ tentunya kalian masih ingat ~ saya sering menyatakan pendapat saya bahwa siapa pun yang hidup sebagai warganegara yang baik, dan bertanggung jawab sendiri kepada Allah untuk opini keagamaannya, haruslah mendapatkan perlindungan untuk menyembah Sang Ilahi menurut hati nuraninya sendiri.”


Three of the founding fathers; Thomas Jefferson was actually one of the architects of the Constitution of the United States.  Let me ask you once again, did these men believe in two  kingdoms within the same nation? Yes. 

Tiga orang bapak pendiri negara Amerika Serikat; Thomas Jefferson sebenarnya adalah salah satu perancang Konstitusi Amerika Serikat. Coba saya tanya sekali lagi, apakah orang-orang ini meyakini dua kerajaan di dalam satu bangsa? Ya.


And sometimes I ask people when I lecture on this,  I say, let me ask you, how many kingdoms are you citizens of?  How many countries are we in now?  We're in one country, right?  But how many kingdoms are we citizens of in one nation?  We are citizens of two kingdoms.  We have two passports.  One passport is a U.S. passport.  That's the civil passport. And then we have the blood of the lamb, which is the other passport. 
You see we're citizens of one nation,  because we were born here, or we were naturalized here. We're citizens of the other nation,  because of the new birth; we were born again.  And so we live in one nation, but within that one nation  there are two kingdoms that are to be ever what?  separate one from another. 

Dan terkadang saya bertanya saat memberikan ceramah mengenai hal ini, saya berkata, coba saya tanya, kalian adalah warganegara dari berapa kerajaan? Kita sekarang berada dalam berapa negara? Kita berada dalam satu negara, benar? Tetapi kita adalah warganegara berapa kerajaan dalam satu negara? Kita adalah warganegara dua kerajaan. Kita mempunyai dua paspor, yang satu adalah paspor Amerika Serikat, itu paspor sipil; kemudian kita juga memiliki darah Anak Domba, yang adalah paspor yang satu lagi. Lihat, kita adalah warganegara satu negara karena kita lahir di sini atau telah dinaturalisasikan di sini. Kita juga adalah warganegara negara yang lain karena kelahiran baru, kita telah dilahirkan baru.  Maka kita hidup dalam satu negara, tetapi dalam satu negara itu ada dua kerajaan yang selamanya harus bagaimana? Harus terpisah satu sama lain.


You know, there are many Christian activists today  in the United States who say that the separation of church  and state was established so that the state could not  control the church.  But the history of the middle ages, and the history of the  colonial period shows that the reason why the founding fathers separated church and state was because there was a danger that the church should use the state  to accomplish her purposes. 

Kalian tahu, sekarang ini ada banyak aktivis Kristen di Amerika Serikat yang berkata bahwa pemisahan gereja dan pemerintah dibuat supaya pemerintah tidak bisa mengendalikan gereja. Tetapi sejarah abad pertengahan dan sejarah periode kolonial telah menunjukkan bahwa alasan mengapa para bapak pendiri Amerika Serikat memisahkan gereja dari pemerintah ialah karena ada bahaya gereja yang memakai pemerintah untuk mencapai tujuannya.


Frequently Christian activists also will say,  “Well, the expression separation of church and state is not found  anywhere in the Constitution.”  And that's true. If you look in the Constitution for an  expression that says separation of church and state,  you're not going to find it.  But if you read the First Amendment to the Constitution you're going to find that clearly in the First Amendment is the idea of the separation of church and state;  of religion from politics.  Notice what the First Amendment says: “Congress shall make no law…” now what part of “no law” don't you understand?   “…Congress shall make no law respecting an establishment of religion…” this is the first clause of the First Amendment,  “…Congress shall make no law respecting an establishment of religion…”   In other words, it doesn't say that Congress can't make a law establishing a church, or Congress can't make a law establishing a religion. No. It says “Congress shall make no law respecting an  establishment of religion.”  In other words, what the First Amendment forbids is not favoring one church above another church, or one religion  above another religion.  The First Amendment forbids the Congress from enacting laws  that have anything to do with religion, period. 
And so the First Amendment, the first clause of the  First Amendment says: “…Congress shall make no law respecting an establishment of religion…” and then you have the second clause,  “…or prohibiting the free exercise thereof…”  that's known as the establishment clause,  and the free exercise clause.  In other words, the government can't tell you to worship  in a certain way, and the government can't forbid you  to worship in the way that your conscience tells you to worship. 

Sering para aktivis Kristen juga berkata, “Nah, istilah pemisahan gereja dengan pemerintah tidak terdapat di dalam Konstitusi.” Itu benar. Jika kita memeriksa di Konstitusi untuk istilah yang mengatakan pemisahan gereja dengan pemerintah, kita tidak akan menemukannya. Tetapi jika kita membaca Amandemen Pertama Konstitusi, kita akan menemukan bahwa jelas di dalam Amandemen Pertama ada konsep untuk memisahkan gereja dari pemerintah, agama dari politik.
Perhatikan apa yang dikatakan Amendemen Pertama: Kongres tidak boleh membuat undang-undang…” nah, bagian mana dari istilah “tidak boleh membuat undang-undang” yang tidak kita pahami?   Kongres tidak boleh membuat undang-undang yang berkaitan dengan menegakkan  agama…”  ini adalah klausul pertama dari Amandemen Pertama. Kongres tidak boleh membuat undang-undang yang berkaitan dengan menegakkan  agama…” Dengan kata lain, tidak dikatakan bahwa Kongres tidak boleh membuat undang-undang pendirian sebuah gereja, atau Kongres tidak boleh membuat undang-undang untuk menegakkan suatu agama. Tidak. Dikatakan Kongres tidak boleh membuat undang-undang yang berkaitan dengan menegakkan agama…”  Dengan kata lain yang dilarang oleh Amandemen Pertama bukanlah tidak boleh menganakemaskan satu gereja di atas gereja yang lain atau satu agama di atas agama yang lain. Amandemen Pertama melarang Kongres membuat undang-undang yang berkaitan dengan agama, titik.
Maka Amandemen Pertama klausul pertamanya berkata, Kongres tidak boleh membuat undang-undang yang berkaitan dengan menegakkan agama…”  dan kemudian ada klausul keduanya, “…atau melarang kebebasan menjalankan agama...” Ini dikenal sebagai klausul pendirian dan klausul kebebasan mempraktekkan.
Dengan kata lain, pemerintah tidak boleh menyuruh kita beribadat dengan cara tertentu, dan pemerintah tidak boleh melarang kita beribadat menurut hati nurani kita.


Let me ask you, does that very clearly, and obviously,  establish a separation between church and state?  It most certainly does, because the First Amendment says that  Congress can't make any law having to do with religion. It cannot tell you to practice religion in a certain way,  and it can't forbid you from practicing your religion in a certain way. In other words, there's a separation between the civil power and the religious power. 

Coba saya tanya, apakah ini dengan amat sangat jelas dan nyata merupakan pemisahan antara gereja dari pemerintah? Tentu saja, karena Amandemen Pertama berkata bahwa Kongres tidak boleh membuat undang-undang apa pun sehubungan dengan agama. Kongres tidak bisa menyuruh kita mempraktekkan agama menurut cara tertentu, dan dia tidak bisa melarang kita mempraktekkan agama kita dengan cara tertentu. Dengan kata lain ada pemisahan antara kekuasaan sipil dan kekuasaan agama.


James Madison, who is known as the father of the Constitution,  had this to say about the Constitution,  and the relationship between religion and government. He said this: “There is not a shadow of right in the general government to intermeddle with religion. Its least interference with it…” that is with religion, “…would be a most flagrant usurpation. I can appeal to my uniform conduct on this subject that I have warmly supported religious freedom.”
Is that clear?

James Madison yang dikenal sebagai bapak Konstitusi, berkata demikian tentang Konstitusi dan hubungannya antara agama dengan pemerintah. Dia berkata begini: “Sama sekali tidak ada bayangan hak apa pun pada pemerintah untuk turut campur dalam agama. Campur tangan yang paling sedikit pun…” maksudnya dalam urusan agama, “…sudah merupakan perebutan kekuasaan yang menyolok. Saya bisa membuktikan tindakan saya yang seragam dalam hal ini, bahwa saya telah mendukung kebebasan beragama dengan sepenuh hati.”
Apakah ini sudah jelas?


In 1797 the United States signed a treaty,  it's known as the Treaty of Tripoli.  It's was actually approved by President John Adams.  And this is what the Treaty of Tripoli said.  This is only a portion of the treaty.  “The Government of the United States is not in any sense founded upon the Christian religion.”
Now we need to understand that it was founded upon this  idea of two principles: separation of church and state,  separation of civil matters from religious matters. But that doesn't mean that the United States was founded  as a Christian nation.  It was founded as a nation of Christians. It's different to say that it was a Christian nation  than to say that it is a nation of Christians, where most of  the people, at that time at least, were Christians. 

Di tahun 1797, Amerika Serikat telah menandatangani sebuah perjanjian, yang dikenal sebagai Perjanjian Tripoli. Ini disetujui oleh Presiden John Adams. Dan inilah yang dikatakan Perjanjian Tripoli ~ ini hanya sebagian saja dari perjanjian itu: “Pemerintah Amerika Serikat dalam pengertian apa pun tidak didirikan di atas agama Kristen.”
Nah, harus kita pahami bahwa Amerika Serikat didirikan di atas konsep dua prinsip ini: pemisahan gereja dari pemerintah, pemisahan urusan sipil dari urusan agama. Tetapi itu tidak berarti bahwa Amerika Serikat didirikan sebagai suatu negara Kristen. Amerika Serikat didirikan sebagai negara orang-orang Kristen. Beda mengatakan itu sebuah negara Kristen dengan mengatakan itu adalah sebuah negara orang-orang Kristen, di mana kebanyakan rakyatnya ~ paling tidak pada saat itu ~ adalah orang-orang Kristen.


Now what about Thomas Jefferson?  In 1802 he wrote a letter to the Danbury Baptist Association,  and he used what is known as the metaphor of the wall.  And, actually, he probably got this metaphor of the wall  from Roger Williams long before him.  But he didn't give him credit if he did. Notice what he had to say to the Danbury Baptists.  “Believing with you that religion is a matter which lies solely between man and his God, that he owes account to none other for his faith or his worship, that the legitimate powers of government reach actions only and not opinions, I contemplate with sovereign reverence that act of the whole American people which declared that their legislature should ‘make no law respecting an establishment of religion or prohibiting the free exercise thereof’, thus building a wall of separation between church and state.”
Do you know what, I think Thomas Jefferson knew much better what  the First Amendment to the Constitution meant than the  Christian Revisionists who want to rewrite it,  and reinterpret it today, because he was nearer  to the event, and he actually participated in it. 

Nah, bagaimana dengan Thomas Jefferson? Di tahun 1802 dia menulis sepucuk surat kepada Danbury Baptist Association, dan dia memakai apa yang dikenal sebagai metafor dinding. Dan sesungguhnya kemungkin besar dia mendapatkan metafor dinding ini dari Roger Williams lama sebelum masanya, tetapi dia tidak menyebut namanya jika demikian. Simak  apa yang dikatakannya kepada Danbury Baptist: Sepaham dengan  kalian bahwa agama adalah urusan semata-mata antara manusia dan Allahnya, bahwa manusia tidak berutang pertanggungjawaban kepada manusia lain untuk imannya atau ibadatnya, bahwa kekuasasan sah pemerintah hanya terbatas sampai pada tindakan dan bukan pendapat, saya memperhatikan dengan segala hormat dokumen resmi seluruh rakyat Amerika yang mendeklarasikan bahwa legislatif mereka haruslah ‘tidak boleh membuat undang-undang yang berkaitan dengan penegakkan agama atau melarang kebebasan mempraktekkannya’ dengan demikian membangun sebuah dinding pemisah antara gereja dengan pemerintah.”
Tahukah kalian, menurut saya Thomas Jefferson lebih tahu apa makna Amandemen Pertama Konstitusi daripada kelompok Christian Revisionists yang mau mengubahnya dan menginterpretasikannya ulang hari ini, karena Thomas Jefferson hidup lebih dekat kepada peristiwa itu dan dia yang benar-benar berpartisipasi di dalamnya.


By the way, do you know that the third clause of the  First Amendment to the Constitution  has to do with civil rights?  Isn't it interesting that in the First Amendment you have these  two things: the first two clauses deal with religious freedom, and the last part of the First Amendment  deals with civil liberty? Thus encased, folks, within the First Amendment to the  Constitution, one of the founding documents of the United States, you have this idea of two kingdoms. In the Declaration of Independence, in the Constitution, and in the Bill of Rights, you have this idea of separation of church and state. 
 

Nah, apakah kalian tahu klausul ketiga Amandemen Pertama Konstitusi itu ber-kaitan dengan hak-hak sipil? Menarik kan bahwa di Amandemen Pertama ada dua hal ini: dua klausulnya yang pertama berkaitan dengan kebebasan beragama, dan bagian akhir Amandemen Pertama berkaitan dengan kebebasan sipil? Maka, Saudara-saudara, terkemas di dalam First Amandemen Konstitusi ini ~ salah satu dokumen pendiri negara Amerika Serikat ~ kita temukan konsep dua kerajaan itu. Di Declaration of Independence, di Konstitusi, dan di Amandemen Pertama Konstitusi, terdapat konsep tentang pemisahan gereja dan pemerintah.


You know the third clause, having to do with civil liberty,  guarantees freedom of speech, freedom of the press,  freedom of assembly, and freedom to petition the government for a redress of grievances. 
Let me ask you, are those civil rights? Yes. And so in the First Amendment you have religious rights, and you have civil rights, contained within the same Amendment.
 
Kalian tahu, klausul ketiga yang berkaitan dengan kebebasan sipil, menjamin kebebasan menyampaikan pendapat, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, dan kebebasan menyampaikan petisi kepada pemerintah untuk solusi suatu masalah.
Coba saya tanya, apakah itu hak-hak sipil? Ya. Maka di Amandemen Pertama ada hak-hak agama dan hak-hak sipil, terdapat dalam Amandemen yang sama.


So what is it that is going to happen, according to Bible prophecy?  According to Bible prophecy, this beast that arose from the  earth, that at first sustained the idea that this is one nation having two kingdoms, separate from one another, church and state, where you could be actually a citizen of  both within the same country; where Congress could make no law  respecting an establishment of religion, nor forbidding the  free exercise of religion, prophecy tells us that this nation is going to repudiate  those principles, because we're told in Revelation 13 that this beast had two horns like a lamb, which we've clearly identified  as these two kingdoms, which represent the church and the  state, and they derive ideas of freedom of religion, and also civil freedom, what's going to happen is this country is going to repudiate these two principles, and it is going to speak like a dragon. In other words, it is going to become a persecuting power, like the dragon tried to kill the Child when the Child was born. That was Rome, by the way. 
Like the dragon tried to destroy the woman in the wilderness during the 1260 years.  That was another Rome, by the way.  This same Rome, at the end of time, will recover the sword. And the most unlikely of all nations will be the nation that  will return the sword to this sea beast, so that it can once again persecute the saints of the Most High. 

Jadi, apa yang akan terjadi menurut nubuatan Alkitab? Menurut nubuatan Alkitab, binatang ini yang muncul dari bumi, yang pada awalnya mendukung konsep bahwa bangsa ini memiliki dua kerajaan terpisah satu sama lain, yaitu gereja dan pemerintah, di mana seseorang bisa menjadi warganegara keduanya di dalam satu negara, di mana Kongres tidak boleh membuat undang-undang mengenai penegakan agama atau melarang kebebasan mempraktekkan agama, nubuatan mengatakan kepada kita bahwa bangsa ini akan mengingkari prinsip-prinsip itu karena di Wahyu 13 kita mendapat tahu bahwa binatang yang bertanduk dua seperti anak domba yang telah kita identifikasi dengan jelas bahwa itu adalah kedua kerajaan tersebut yang mewakili gereja dan pemerintah, dan mendapatkan konsep kebebasan beragama dan juga kebebasan sipil, apa yang akan terjadi ialah bangsa ini akan mengingkari kedua prinsip tersebut dan dia akan berbicara seperti naga. Dengan kata lain dia akan menjadi kekuasaan yang mempersekusi seperti si naga yang berusaha membunuh Anak itu ketika Anak itu lahir. Itu adalah Roma pada waktu itu. Seperti naga itu berusaha membinasakan perempuan itu di padang gurun selama 1260 tahun. Ini adalah Roma yang berbeda.
Roma yang sama ini pada akhir zaman akan mendapatkan pedangnya kembali. Dan bangsa yang paling tidak terduga dari semua bangsa itulah yang akan mengembalikan pedangnya kepada Binatang dari laut itu, sehingga dia bisa mempersekusi orang-orang kudus Yang Mahatinggi sekali lagi.


You know, I pray to God that this wouldn't happen.  That as people hear what I'm presenting, and watch it on  television, they'd say, “Wow, this is an amazing history  of the United States of America.  We can't allow this to happen!  We cannot allow this church to use the United States of America  to accomplish such purposes.  We cannot have another Middle Ages. We must stand firm with our principles upon which our nation was established.”  I pray to God that that would happen.  Bible prophecy tells us that as God has announced,  things are going to happen.  They happen because God knows the end from the beginning.  He does not determine them that way, but He knows that they're  going to occur, because He knows the end from the beginning. 
I pray that in this final conflict we will choose to be  on the right side.

Kalian tahu, saya mohon kepada Allah ini tidak akan terjadi. Bahwa orang-orang yang mendengar apa yang saya sampaikan dan menontonnya di televisi, mereka akan berkata, “Wow, ini adalah sejarah yang mengagumkan dari Amerika Serikat. Kita tidak boleh mengizinkan itu terjadi! Kita kita boleh membiarkan gereja ini memanfaatkan Amerika Serikat untuk mencapai tujuannya. Kita tidak boleh mengalami lagi abad pertengahan yang lain. Kita harus berdiri teguh dengan prinsip-prinsip kita di atas mana negara kita didirikan.” Saya mohon kepada Allah inilah yang akan terjadi. Tetapi nubuatan Alkitab mengatakan kepada kita bahwa sebagaimana yang telah dinyatakan Allah, begitulah yang akan terjadi. Peristiwa-peristiwa itu terjadi karena Allah mengetahui akhir dari awalnya. Allah tidak menentukan mereka akan terjadi seperti itu, tetapi Dia tahu bahwa itu yang akan terjadi karena dia tahu akhir dari awalnya.
Semoga dalam konflik yang terakhir ini kita akan memilih berada di pihak yang benar.



26 11 17



No comments:

Post a Comment