_____WHAT’S UP, PROF?_____
WALTER VEITH
IS THIS THE END? 2 HRS IN-DEPTH
STUDY
Dibuka dengan doa.
The title of this lecture is, “Is
This The End?” And I was interested to see that the Express, the home of the Daily
and Sunday Express asked that same question:
End
of the world: Is coronavirus the
prophesied ‘plague’ in the book of Revelation?
Judul ceramah ini ialah, “Apakah ini Akhir Itu?” Dan saya
tertarik melihat Express, induk Daily
and Sunday Express, menanyakan pertanyaan yang sama itu:
Akhir dunia: Apakah coronavirus adalah
‘bala’/’malapetaka’ yang disebut di kitab Wahyu?
Lalu mereka menyatakan dalam artikel ini, “Akhir dunia akan
didahului oleh merebaknya wabah sampar dan malapetaka, ini yang diklaim oleh
Kristen militant yang membaca kitab Wahyu di Alkitab. Mungkinkah malapetaka
yang disebut Alkitab itu ialah epidemi coronavirus ini yang telah menyapu
seluruh bulatan bumi?” Kemudian setelah menulis tentang isu-isu itu, mereka
tiba pada kesimpulan: “Namun, tidak ada alasan untuk mengatakan
epidemi corona virus itu bersifat alkitabiah dan bukan sekedar epidemi yang
bisa diatasi.”
Now I tend to agree with them. On the
other hand, we are told to look for the signs of the times. And people have
been asking, “Is this the end? Is this the beginning of the end? And what are the
signs of the end? And is there any indication about how long the world will still
continue?” And we need to talk about some of these issues, and I think we're going
to stick our necks out a little bit, but let's see where this leads us.
Nah, saya cenderung setuju dengan mereka. Di pihak lain,
kita disuruh menyimak tanda-tanda zaman. Dan
orang-orang sedang bertanya, “Apakah ini akhir itu? Apakah ini awal dari akhir
itu? Dan apa tanda-tanda akhir itu? Dan apakah ada indikasi berapa lama dunia
ini masih akan berlanjut?” Dan kita perlu membicarakan beberapa isu tersebut.
Dan saya rasa kita akan mengambil resiko membicarakan hal-hal yang mungkin
dikritik orang, tetapi marilah kita lihat ke mana ini membawa kita.
The first question I would like to address is, should we be studying the signs
of the times? Now I’ll be using quite a few quotes from the Spirit of Prophecy.
And I believe that this church has been blessed with this special gift, to
steer it through the times that we are living in. The Spirit of Prophecy is not to supersede the Bible, the Spirit
of Prophecy is to make that which is sometimes a little
bit obscure in the Bible, very plain, and it leads us back to the greater light
which is the Word of God. So we need to
base what we believe on the Word of God. But if God has seen fit to give us this special gift, we can also consult it.
Pertanyaan pertama yang ingin saya bahas ialah, haruskah
kita mempelajari tanda-tanda zaman? Nah, saya akan menggunakan
cukup banyak kutipan dari Roh Nubuat. Dan saya yakin gereja ini telah diberkati
dengan karunia istimewa ini, untuk memandunya melalui hari-hari di mana kita
hidup sekarang. Roh Nubuat bukan menggantikan Alkitab, Roh Nubuat itu untuk
membuat apa yang terkadang agak kurang jelas di Alkitab, menjadi jelas, dan itu
membimbing kita kembali ke terang yang lebih besar, yaitu Firman Allah. Jadi, kita harus mendasarkan apa yang kita yakini pada Firman
Allah, tetapi jika Allah menganggapnya tepat memberi kita karunia istimewa ini, kita juga boleh mencari keterangan darinya.
She writes, “…Our ministers are not
doing their whole duty. The attention of the people should be called to the
momentous event which is so near at hand…” she's talking about the coming of Christ. “…The
signs of the times should be kept fresh before their minds. The prophetic
visions of Daniel and John foretell a period of moral darkness and declension, but at the time of the end, the time in
which we are now living, the vision was to speak and not lie. When the signs
predicted begin to come to pass, the waiting, watching ones are bidden to look
up and lift up their heads and rejoice, because their redemption draweth nigh…”
5T 9.2.
So rather than a message of doom and gloom there is a message of rejoicing
and looking up. And we are to study the signs of the times, and we are supposed
to make them prominent, that means we must be in tune with what is happening in the
world.
Ellen White menulis, “…Pendeta-pendeta kita
tidak melaksanakan semua tugas mereka. Perhatian orang harus diarahkan kepada
peristiwa yang sangat penting yang sudah begitu dekat…” dia
berbicara tentang kedatangan Kristus. “…Tanda-tanda zaman harus
senantiasa dibuat tetap segar dalam
ingatan mereka. Penglihatan-penglihatan nubuatan Daniel dan Yohanes menggambarkan suatu masa kegelapan dan kemerosotan
moral, tetapi pada masa akhir, masa di mana kita sekarang hidup, penglihatannya
ialah supaya menyampaikan, dan bukan berdusta. Ketika tanda-tanda
yang dinubuatkan terjadi, maka mereka yang menunggu dan berjaga, diajak untuk
mengarahkan mata mereka ke atas, mengangkat kepala mereka dan bersukacita, karena penebusan mereka sudah dekat…” 5T
9.2
Jadi, bukannya suatu pekabaran kematian dan kesuraman,
ada pekabaran sukacita dan pandangan ke atas. Dan kita harus mempelajari tanda-tanda zaman,
dan kita harus membuat itu menonjol, artinya kita harus
mengikuti apa yang sedang terjadi di dunia.
Now, many believe that when you do
these things and you correlate the signs of the times with the Bible, that you
are busy with conspiracy theories. Nothing could be further from the truth! We
need to know where we stand in the stream of time.
Nah, banyak yang percaya bila kita melakukan hal-hal itu,
dan kita mengaitkan tanda-tanda zaman dengan Alkitab, maka kita sedang sibuk
dengan teori konspirasi. Itu sudah melenceng sangat jauh dari kebenaran! Kita
harus tahu di mana posisi kita dalam aliran waktu.
“In
the visions of the night a very impressive scene passed before me. I saw an
immense ball of fire fall amongst some beautiful mansions causing their instant
destruction. I heard someone say, ‘We knew that the judgments of God were
coming upon the earth but we did not know that they would come so soon.’ Others
with agonized voices said, ‘You knew, why then did you not tell us? We did not
know!’ On every side I heard similar words of reproach spoken…” ChS 111.3 If we do not speak when we have
knowledge that very few people have, then God will hold us accountable.
“Dalam penglihatan malam hari, suatu adegan yang sangat mengesankan lewat di depan
saya. Saya melihat suatu bola api yang besar sekali, jatuh di antara
bangunan-bangunan yang indah yang seketika itu mengakibatkan kehancuran mereka.
Saya mendengar ada yang berkata, ‘Kami tahu penghakiman Allah akan datang ke
atas dunia, tetapi kami tidak tahu datangnya secepat ini.’ Yang lain dengan suara penuh kesedihan berkata, ‘Kamu tahu, mengapa kamu tidak
memberitahu kami? Kami tidak tahu!’ Di mana-mana saya mendengar kata-kata teguran yang
sama…” ChS 111.3 Jika kita tidak membuka mulut
pada waktu kita memiliki pengetahuan yang hanya dimiliki oleh sedikit sekali
orang, maka kita harus mempertanggungjawabkannya kepada Allah.
When it came to the first coming of Christ, she writes in the book The Great Controversy ~ which by the way everybody
should read it if they can get hold of it ~ “It was not the scholarly
theologians who had an understanding of this truth and engaged in its proclamation…” referring to the first coming of Christ. “…Had these been faithful watchmen,
diligently and prayerfully searching the Scriptures, they would have known the time
of night; the prophecies would have opened to them the events about to take
place. But they did not occupy this position and the message was given by
humbler men. Jesus said, ‘Walk while you have the light, lest darkness come
upon you.’ John 12:35. Those who turn away
from the light which God has given, or who neglect to seek it when it is within
their reach, are left in darkness. But the Savior declares, ‘He that followeth Me
shall not walk in darkness, but shall have the Light of Life.’ John 8:12.
Whoever is with singleness of purpose seeking to do God's will, earnestly
heeding the light already given, will receive greater light; to that soul some
star of heavenly radiance will be sent to guide him into all truth…” GS 312.3.
Ketika membahas kedatangan Kristus yang pertama, Ellen
White menulis dalam buku The Great Controversy
~ nah, semua orang harus membacanya jika bisa mendapatkan buku ini ~ “…Bukan para theolog yang
pakar-pakar yang memiliki pemahaman tentang kebenaran ini dan yang terlibat
dengan penyampaian kabar itu…” merujuk kepada kedatangan Kristus yang pertama, “…Seandainya mereka itu para penjaga yang
setia, yang rajin dan penuh doa memeriksa Kitab Suci, mereka akan tahu tentang waktu
kegelapan; nubuatan-nubuatan akan menjelaskan kepada mereka peristiwa-peristiwa
yang akan terjadi. Tetapi mereka tidak menempati posisi ini, dan pekabaran itu
diberikan oleh orang-orang yang lebih rendah hati. Jesus berkata, ‘Berjalanlah
selagi terang, kalau tidak, kegelapan akan menimpamu.’ Yohanes 12:35. Mereka
yang berpaling dari terang yang telah diberikan Allah, atau yang lalai
mencarinya saat ada di dekat jangkauan mereka, akan tertinggal dalam kegelapan.
Tetapi Sang Juruselamat menyatakan, ‘Dia yang mengikuti Aku, tidak akan
berjalan dalam kegelapan, tetapi akan memiliki Terang Hidup.’ Yohanes 8:12.
Barangsiapa yang dengan tekun berusaha mencari kehendak Allah, sambil dengan
tulus menuruti terang yang telah diberikan, akan menerima terang yang lebih
banyak, kepada jiwa itu suatu bintang yang bersinar dari surga akan dikirimkan
untuk membimbingnya kepada semua kebenaran…” GS 312.3
God wants us to know. This is not a cosmic secret. God wants it proclaimed
that the coming of Christ is near. “…It was needful that men
should be awaken to their danger, that they should be roused to prepare for the
solemn events connected with the close of probation…” Now we're moving to the end of time.
“…The prophet of God
declares, ‘The day of the Lord is
great and very terrible, and who can abide it? Who shall stand when He
appeared?’ who is of ‘purer eyes than to behold evil’ and cannot ‘look on
iniquity’, Joel 2:11; Habakkuk 1:13. To them that cry, ‘My
God, we know Thee’ yet have transgressed His covenant, and hastened after another god, hiding iniquity in their
hearts and loving the paths of unrighteousness, to these the day of the Lord is
‘darkness and not light, even very dark and no brightness in it’ Hosea 8:2; and then Psalm 16:4; and Amos
5:20. ‘It shall come to pass at that time’, says the Lord, ‘that I will search Jerusalem with candles
and punish the men that are settled on their lees: they say in their
heart, ‘The Lord will not do good
neither will He do evil.’ Zephaniah 1:12, ‘I will punish the world for their
evil and the wicked for their iniquity and I will cause the arrogancy of the
proud to cease and I will lay low the haughtiness of the terrible.’ Isaiah
13:11, ‘Neither their silver nor their gold shall be able to deliver them…” your riches will not be able to spare you
from this time of trouble that is upon us, “…their goods shall become a booty and their
houses a desolation.’ Zephaniah 1:18 and 13.”
GC 310.1
We need to understand the times we are living in, they are very serious,
and God is seeking for a people that will be prepared to live according to His
covenant.
Allah mau kita tahu. Ini bukan rahasia kosmik. Allah mau
ini dikumandangkan, bahwa kedatangan Kristus sudah dekat. “…Manusia perlu
disadarkan akan bahaya yang mereka hadapi, supaya mereka mulai bersiap-siap
bagi peristiwa-peristiwa yang serius yang berkaitan dengan berakhirnya masa
kemurahan Allah bagi dunia…” Sekarang kita menuju ke akhir
dunia, “…Nabi Allah menyatakan, ‘Hari Tuhan sangat
dahsyat dan mengerikan, dan siapa akan bisa bertahan? Siapa yang bisa berdiri
ketika Dia tampil?’ Mereka yang ‘matanya lebih murni dan menolak melihat
kejahatan’ dan tidak bisa ‘memandang dosa’. Joel 2:11, Habakuk 1:13. Kepada
mereka yang berseru, ‘Allahku, kami mengenal Engkau’ namun telah melanggar
perjanjianNya, dan menyembah allah yang lain, menyembunyikan dosa di dalam hati
mereka, dan mencintai jalan-jalan yang tidak benar, kepada mereka ini hari
Tuhan adalah ‘kegelapan dan bukan terang, bahkan sangat gelap dan tidak ada
terang di dalamnya.’ Hosea 8:2, kemudian Mazmur 16:4, dan Amos 5:20. ‘Dan akan
terjadi pada waktu itu,’ kata Tuhan, ‘Aku akan menggeledah Yerusalem dengan
obor dan menghukum manusia-manusia yang menyimpan dosanya, mereka berkata di
dalam hati, ‘Tuhan tidak akan berbuat yang baik maupun yang jahat.’ Zefanya
1:12, ‘Aku akan menghukum dunia karena kejahatan mereka, dan orang-orang fasik karena
dosa mereka, dan Aku akan membuat kesombongan orang angkuh terhenti dan Aku
akan merendahkan kecongkakan mereka yang mengerikan.’ Yesaya 13:11, ‘Baik perak
mereka maupun emas mereka tidak akan menyelamatkan mereka…” kekayaanmu tidak akan meluputkan kamu dari masa kesukaran
yang terjadi pada kita, “…harta mereka akan menjadi barang rampasan
dan rumah-rumah mereka terlantar.’ Zefanya 1:18 dan 13.” GC 310.1
Kita perlu memahami zaman di mana kita hidup ini, zaman
ini sangat serius dan Allah sedang mencari suatu umat yang akan siap hidup
sesuai dengan PerjanjianNya.
Now many people are saying, “Do not
make it so prominent, be careful how you say these things.” “…There's
no need of milk after souls have been convinced of the truth. As soon as the
conviction of truth is yielded to and the heart willing, the truth should have
its effect; the truth will work like leaven and purify and purge away the
passions of the natural heart. It is a disgrace for those who have been in the
truth for years, to talk of feeding souls who have been months in the truth,
upon milk. It shows they know little of the leading of the Spirit of the Lord,
and realize not the time we are living in.
Those who embrace the truth now will have to step fast. There will have
to be a breaking up of the heart before the Lord, a rending of the heart and
not the garment. A reference to the Jewish’s custom of rending one's garments
as a sign of great grief (e.g. Joel 2:13).” 1EGWLM 402.1
Nah, banyak orang berkata, “Jangan terlalu
menonjolkannya, hati-hati bagaimana kamu menyampaikan hal-hal ini.” “…Susu tidak diperlukan setelah jiwa-jiwa
telah diyakinkan tentang kebenaran. Begitu orang sudah menyerah kepada
keyakinan akan kebenaran dan hatinya rela, kebenaran akan berpengaruh;
kebenaran akan berfungsi seperti ragi dan memurnikan dan membersihkan semua
nafsu hati yang alami. Memalukan sekali bagi mereka yang sudah bertahun-tahun
berada dalam kebenaran, untuk berbicara memberi makan jiwa-jiwa yang sudah
berbulan-bulan dalam kebenaran, dengan susu. Itu
membuktikan mereka hanya tahu sedikit tentang kepemimpinan Roh Tuhan dan tidak
menyadari zaman di mana kita hidup sekarang. Mereka yang memeluk kebenaran
sekarang haruslah bergerak dengan cepat. Harus ada kehancuran hati di hadapan
Tuhan, hati yang tercabik dan bukan pakaiannya, merujuk ke tradisi Yahudi
mencabik-cabik pakaian sendiri sebagai tanda kesedihan besar. (mis. Joel
2:13).” 1EGWLM 402.1
We need to speak the truth unadulterated, people need to know where we
stand in the stream of time because God's Spirit is gradually being withdrawn
from this world. “…The days in which we
live are solemn and important. The Spirit of God is gradually but surely being
withdrawn from the earth. Plagues and judgments are already falling upon the
despisers of the grace of God. The calamities by land and sea, the unsettled
state of society, the alarms of war are portentous. They forecast approaching
events of the greatest magnitude.” EV 31.5
Kita harus berbicara tentang kebenaran yang tidak
bercampur apa pun. Orang-orang perlu tahu di mana posisi kita dalam aliran masa
ini, karena Roh Allah sedikit demi sedikit sedang ditarik dari dunia ini. “…Hari-hari di mana kita hidup sekarang ini
serius dan penting. Roh Allah secara bertahap tetapi pasti sedang ditarik dari
bumi. Malapetaka dan penghakiman sudah berjatuhan ke atas para pembenci kasih
karunia Allah. Bencana-bencana di darat dan laut, kondisi masyarakat yang
bergejolak, alarem perang mengancam. Semuanya menandakan akan terjadi
peristiwa-peristiwa dalam skala mahabesar.” EV 31.5
“The
agencies of evil are combining their forces and consolidating. They are
strengthening for the last great crisis. Great changes are soon to take place
in our world and the final movements will be rapid ones…” Testimonies
volume 9 page 11.
“Agen-agen kejahatan
sedang mempersatukan kekuatan mereka dan berkonsolidasi. Mereka sedang
memperkuat diri bagi krisis terakhir yang sangat besar. Perubahan-perubahan
besar akan segera terjadi di dunia kita dan gerakan-gerakan terakhir itu
sangat cepat…” Testimonies Vol. 9 hal. 11
Now these things are unfolding before our eyes, we need to be aware of
where we stand in the stream of time. People are saying, “Surely this will all
go away and then we'll have a time of peace and things will go back to normal. We
need not get up into a state of excitement at this stage.”
“The
spirit of anarchy is permeating all nations…” that's an important point, “…and the outbreaks that
from time to time excite the horror of the world, are but indications of the
pent up fires of passion and lawlessness that, having once escaped control,
will fill the earth with woe and desolation. The picture which Inspiration has
given of the antediluvian world, represents too truly the condition to which
modern society is fast hastening. Even now in the present century, and in
professedly Christian lands, there are crimes daily perpetrated, as black and
terrible as those for which the old world sinners were destroyed. Before the
flood God sent Noah to warn the world, that the people might be led to
repentance, and thus escaped the threatened destruction. As the time of
Christ's second appearing draws near, the Lord sends His servants with a
warning to the world, to prepare for that great event. Multitudes have been living in transgression
of God's Law and now He in mercy calls them to obey its sacred precepts. All
who will put away their sins by repentance towards God and faith in Christ, are
offered pardon…” Patriarchs and Prophets
102.
Nah, semua hal ini sedang terjadi di depan mata kita,
kita harus sadar di mana kita berada dalam aliran waktu. Orang-orang berkata,
“Ini pasti akan berlalu, kemudian akan ada
waktu yang damai dan hal-hal akan
kembali normal. Kita tidak perlu menjadi tegang sekarang ini.”
“…Roh anarki sedang
merasuki semua bangsa…” ini adalah poin yang penting, “…dan letusan-letusan yang dari waktu ke
waktu membangkitkan kengerian di dunia, hanyalah indikasi-indikasi dari api-api
nafsu dan pemberontakan yang satu kali lolos dari pengendalian,
akan memenuhi dunia dengan kesusahan dan kehancuran. Gambaran dunia di zaman pra-airbah yang diberikan
oleh Inspirasi melambangkan dengan sangat tepat kondisi yang akan segera dialami
oleh masyarakat modern. Bahkan sekarang pun di abad ini, dan di negara-negara
yang mengaku Kristen, ada kejahatan-kejahatan yang dilakukan setiap hari,
sekelam dan sengeri yang dilakukan orang-orang berdosa dari zaman purba itu,
yang mengakibatkan dunia mereka dihancurkan.
Sebelum air bah, Allah mengirim Nuh untuk memberi peringatan kepada
dunia, supaya orang-orang boleh dibawa kepada pertobatan dan dengan demikian
lolos dari ancaman kehancuran. Pada waktu kedatangan kedua Kristus mendekat,
Tuhan mengirim hamba-hambaNya dengan peringatan bagi dunia, supaya siap untuk
peristiwa besar tersebut. Banyak orang hidup dalam pelanggaran terhadap Hukum
Allah, dan sekarang dengan kemurahanNya, Allah memanggil mereka agar mematuhi
ketentuan-ketentuannya yang kudus. Semua yang mau meninggalkan dosa-dosa mereka
dengan bertobat pada Allah, dan beriman kepada Kristus, diberikan pengampuan….”
Patriarchs and Prophets 102.
This world is so steeped in iniquity,
we hear little pieces here, and we hear little pieces there, and the world is
appalled.
“This
view was given in 1847 when there were but few of the Advent brethren observing
the Sabbath, and of these but few supposed that its observance was of
sufficient importance to draw a line between the people of God and
unbelievers. Now the fulfillment of that
view is beginning to be seen. ‘The
commencement of that time of trouble’, here mentioned…” this is important, “…does not refer to the
time when the plagues shall begin to be poured out, but to a short period just
before they are poured out, while Christ is in the sanctuary. At that time
while the work of salvation is closing, trouble will be coming on the earth,
and the nations will be angry, yet held in check so as not to prevent the work
of the Third Angel. At that time the ‘latter rain’ or refreshing from the
presence of the Lord will come, to give power to the loud voice of the Third
Angel and prepare the saints to stand in the period when the seven last plagues
shall be poured out…” EW 85.3
Dunia ini sudah begitu terjerumus dalam dosa, kita
mendenger sedikit di sini, sedikit di sana, dan dunia terkejut.
“…Pandangan ini diberikan
di 1847, ketika hanya sedikit sekali saudara-saudara Adven yang memelihara
Sabat, dan dari antara mereka hanya sedikit yang beranggapan pemeliharaan Sabat
itu cukup penting untuk membedakan antara umat Allah dan orang tidak percaya. Sekarang,
penggenapan pandang tersebut mulai tampak. ‘Dimulainya waktu kesusahan’ yang
disebutkan di sini…” ini penting,
“…tidak merujuk kepada waktu malapetaka-malapetakka mulai dicurahkan,
melainkan kepada suatu masa yang singkat persis sebelum dicurahkannya
malapetaka-malapetaka itu, selagi Kristus masih ada di Bait Suci surgawi. Pada
waktu itu, sementara pekerjaan penyelamatan mendekati akhirnya, bencana-bencana
akan menimpa bumi, dan bangsa-bangsa akan marah, namun tetap dikendalikan
supaya tidak menghalangi pekerjaan Malaikat Ketiga. Pada waktu itu ‘hujan
akhir’ atau waktu penyegaran dari kehadiran Tuhan akan datang, untuk memberikan
kekuatan kepada suara nyaring Malaikat Ketiga, dan mempersiapkan orang-orang
saleh agar bertahan di masa ketika ketujuh malapetaka terakhir akan
dicurahkan…” EW 85.3
In a previous discussion on “What's Up, Prof?” I made the statement that we
are possibly in the little time of trouble. In other words, this short period of time before
the plagues will be poured out. Is that a possibility? Or is that
fear-mongering? Let us carefully study and find out where we are in the stream
of time.
Dalam diskusi sebelumnya di acara “What’s Up, Prof?” saya
membuat pernyataan bahwa mungkin saja kita sedang berada dalam masa kesusahan
kecil ini. Dengan kata lain, masa yang singkat sebelum dicurahkannya
malapetaka-malapetaka. Apakah itu suatu kemungkinan? Atau itu semata-mata guna
menyebarkan rasa takut? Marilah kita mempelajarinya dengan seksama dan mencari
tahu di mana posisi kita dalam aliran waktu.
Here is a German News, Metropole News, which
says that millions of pictures and videos of sex traffic with little children
have come to the fore, and there was an operation called
Operation Gargamel which is beginning, which is showing that the world is
so steeped with iniquity that any sensible person would become appalled.
Ini ada berita Jerman, Metropole News, yang mengatakan bahwa berjuta-juta gambar dan video perdagangan seks anak-anak telah terkuak, dan ada operasi yang disebut Operasi
Trafficking little children, Pizzagate, if we study the iniquity that goes
on even in the most highest ranks of society, then we are appalled. it is time for
God to act and He will not much longer tolerate this kind of activity in the
world. The world is evil beyond measure.
Things like cannibalism, blood sacrifices, the drinking of blood of
juveniles for rejuvenation, these are common things in the news today, and
humanity is appalled. We are living in the times as it was in the days of Noah,
and if anything we are probably worse at the stage.
Perdagangan seks anak-anak, Pizzagate (teori konspirasi
tentang insiden pelemparan pizza tahun 2004 dalam pertandingan sepakbola), jika
kita mempelajari kejahatan-kejahatan yang berlangsung bahkan di tingkatan
masyarakat yang paling tinggi, maka kita akan merasa ngeri. Sudah waktunya
Allah bertindak dan Dia tidak akan mentoleransikan kegiatan-kegiatan seperti
ini di dunia lebih lama lagi. Dunia sudah jahatnya melampaui batas. Hal-hal
seperti kanibalisme, kurban darah, minum darah anak-anak muda supaya awet muda,
hal-hal seperti ini sudah umum dalam berita hari ini, dan manusia merasa ngeri.
Kita sedang hidup di masa seperti di zaman Nuh, dan kalau tidak, justru
kira-kira kita lebih buruk daripada zaman itu.
“I
was shown the inhabitants of the earth in the utmost confusion. War, bloodshed, privation, want, famine, pestilence, were
abroad in the land… My attention was then called from the scene. There seemed
to be a little time of peace. Once more the inhabitants of the earth were presented
before me; and again everything was in the utmost confusion…” so it is quite possible that the events
unfolding at the moment might again recede, and we have an apparent moment of
quiet and peace, at least I hope so, so that the gospel can do its work. But, “…then my attention was called upon the
scene. There seemed to be a little time of peace…” and then “…once more the
inhabitants of the earth were presented before me; and again everything was in
utmost confusion. Strife, war, bloodshed, with famine, and pestilence, raged
everywhere. Other nations were engaged in this war and confusion. War caused famine. Want and bloodshed caused
pestilence. And then men's hearts failed them for fear ‘and for looking upon
those things which are coming on the earth’…” Testimonies for the Church 1 pg.
268.
So we have the beginnings, we have a little moment of peace, and then we
have an escalation which will finally lead to the final events.
“Saya ditunjukkan
penduduk bumi dalam kekacauan luar biasa. Perang, pertumpahan darah, kekurangan,
kemiskinan, kelaparan, wabah, merebak di mana-mana… Lalu perhatian saya
diarahkan dari adegan itu. Tampaknya ada sedikit waktu damai. Sekali lagi
penduduk bumi ditunjukkan di hadapan saya, dan sekali lagi semuanya berada
dalam kekacauan besar. …” jadi sangat mungkin peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
waktu ini akan mereda dan ada waktu tenang dan damai, setidaknya saya berharap
demikian, supaya Injil bisa bekerja. Tetapi, “…lalu perhatian saya diarahkan dari adegan
itu. Tampaknya ada sedikit waktu damai. …” dan kemudian “…Sekali lagi penduduk bumi ditunjukkan di
hadapan saya, dan sekali lagi semuanya berada dalam kekacauan besar.
Pertikaian, perang, pertumpahan darah, dengan kelaparan dan wabah, merebak di
mana-mana. Bangsa-bangsa lain terlibat dalam perang dan kekacauan ini. Perang
mengakibatkan kelaparan. Kemiskinan dan pertumpahan darah mengakibatkan wabah.
Kemudian hati manusia menciut karena ketakutan dan ‘karena melihat hal-hal itu
yang terjadi di dunia.’…” Testimonies for the Church 1 hal. 268.
Jadi ada permulaannya, lalu ada sedikit waktu damai, dan
kemudian ada peningkatan yang akhirnya akan mengarah kepada peristiwa-peristiwa
akhir.
Now the question we need to ask ourselves, what are the signs we should be
looking for? This is important. Well, both Jesus and Daniel refer to the abomination
which causes desolation as one of the great signs. God's people in the time of Jesus were
to look out for the abomination that causes desolation, and this was a dual
application prophecy, and at the end of time there will be a
fulfillment of the exact same scenario just in a universal setting on a
spiritual level.
Nah, pertanyaan yang perlu kita tanyakan diri sendiri
ialah, tanda-tanda apa yang harus kita cari? Itu penting. Nah, baik Yesus
maupun Daniel merujuk ke kekejian yang mendatangkan kehancuran sebagai salah
satu tanda-tanda yang besar. Umat
Allah di zaman Yesus disuruh berjaga-jaga untuk kekejian yang mendatangkan
kehancuran, dan ini adalah nubuatan dengan aplikasi ganda. Dan
pada akhir masa akan ada penggenapan skenario yang persis sama hanya saja
secara universal dan pada tahap spiritual.
Let's have a look at this. Daniel 11:31 “…and arms shall
stand on his part…” because Jesus
said we must study the Book of Daniel, “…and they shall pollute the sanctuary of
strength…” now the sanctuary of course stands
for the plan of salvation, how the plan of salvation is to unfold, where you
brought the lamb and where you confessed your sins over the lamb, and the lamb
was sacrificed and became as it were a type of the Great Sinbearer who would
come, Jesus Christ. And then it led you
to the Laver, and then into the Holy where Jesus is the Light of the world,
where the Bread of His Presence is there, the bread that we are to take into
our lives and into our very thinking, and which is to change us into what we
are, into those who follow Christ. And
then there's also the altar of incense, which shows that Jesus is the mediator.
So they will pollute the way of salvation, in other words. “…and they shall take away the daily…” ‘sacrifice’
is added, it's written in cursive so it's not in the original, “…and they shall place the abomination that
maketh desolate…” they will put
something in the place of the plan of salvation.
Mari kita lihat ini. Daniel 11:31, “…Dan
tentaranya akan berdiri di pihaknya…” karena Yesus berkata kita harus mempelajari kitab Daniel, “…dan mereka akan menajiskan tempat kudus kekuatan…” nah, tempat kudus (bait suci) itu tentunya mewakili
rancangan keselamatan, bagaimana rancangan tersebut diungkapkan, bagaimana
orang membawa si domba, dan mengakui dosa-dosanya di atas kepala domba itu, dan
domba itu dikurbankan, dan itu menjadi suatu lambang dari Sang Pemikul Dosa
Agung yang akan datang, Yesus Kristus. Kemudian itu membawa kita ke bejana
pembasuh, lalu masuk ke bilik Kudus di mana Yesus adalah Terang dunia, di mana
Roti HadiratNya ada di sana, roti yang harus kita ambil untuk dimasukkan ke
hidup kita dan dimasukkan ke dalam
pikiran kita, dan itu yang akan mengubah kita menjadi kita sekarang, yaitu
pengikut-pengikut Kristus. Dan kemudian juga ada meja ukupan yang melambangkan
Yesus sebagai Sang Perantara. Jadi dengan kata lain, mereka akan menajiskan
jalan keselamatan itu. “…dan mereka akan menghapuskan
yang sehari-hari…” kata “kurban” itu
ditambahkan, ditulis dengan huruf miring
jadi itu tidak ada di tulisan aslinya, “…dan
mereka akan menegakkan kekejian yang membinasakan…” mereka akan menempatkan
sesuatu di tempat rancangan keselamatan.
In Daniel 12:11, “…and from the time that the daily shall be
taken away, and the abomination that maketh desolate set up, there shall be a
thousand two hundred and ninety days…” And here is a time prophecy which expands the 1260 day prophecy by thirty days,
take a day for a year, the 1260 years expanded to 1290. The 1260 starts with
the setting up of the abomination that causes desolation until it comes to an
end, and that was from 538 AD to 1798, but the decree to set it up went out 30 years earlier
so it's 1290 days.
Di Daniel 12:11, “…11 Dan
dari waktu yang sehari-hari disingkirkan, dan kekejian yang mengakibatkan
kehancuran didirikan, ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.…” Dan di sini ada nubuatan waktu
yang lebih panjang 30 hari daripada nubuatan 1260 hari. Satu hari adalah satu
tahun, 1260 tahun diperpanjang ke 1290.
Ke-1260 tahun dimulai dengan didirikannya kekejian yang mengakibatkan
kehancuran hingga saat jatuhnya, dan itu ialah dari 538 AD hingga 1798, tetapi titah untuk mendirikannya keluar
30 tahun sebelumnya, sehingga itu ialah 1290 hari.
And what was that abomination that causes desolation? Well let's continue, Mark
13:14, “…and when you shall see the abomination of
desolation, spoken of by Daniel the prophet, standing where it ought not to, (let
him that readeth understand) then let them that be in Judea flee to the mountains…”
“…When you therefore shall see the abomination
of desolation…” in Matthew 24:15, “…spoken of by
Daniel the prophet, stand in the Holy Place (whoso readeth let him understand)…”
We need to understand this issue. So
in the time of the Jewish nation, the
abomination of desolation was ~ if we look at the parallel text in Luke
~ the armies of Rome surrounding Jerusalem,
Luke 21:20, “…and when you shall see Jerusalem compassed
with armies, then know that the desolation thereof is nigh. Then let them which
are in Judea flee to the mountains, and
let them which are in the midst of it, depart out, and let not them that are in
the countries enter there into…” so here was a
sign that God in His mercy had given His church. When you see the abomination
of desolation ~ which in this case was pagan Rome, surrounding God's people to
destroy it and to take its place ~ it should not happen, but that was going to
happen, it was a promise ~ then let
God's people flee to the mountains, in other words, get out, get out of the
cities; and those that are in the country should not go back into the
city.
Dan kekejian yang mengakibatkan kehancuran itu apa? Nah,
mari kita lanjutkan. Markus 13:14, “…14 Apabila
kamu melihat ‘kekejian yang menghancurkan’
yang dikatakan nabi Daniel, berdiri di tempat yang tidak sepatutnya—barangsiapa
yang membaca hendaklah mengerti--maka orang-orang yang di Yudea haruslah
melarikan diri ke pegunungan.” “…15 Jadi
apabila kamu melihat ‘kekejian yang
menghancurkan’…” Matius 24:15, “… yang
disebut oleh nabi Daniel, berdiri di tempat kudus –- barangsiapa yang membaca
hendaklah dia mengerti …”
Kita perlu memahami isu ini. Jadi di zaman bangsa Yahudi,
kekejian yang mengakibatkan
kehancuran ialah ~ jika kita lihat di ayat paralel di Lukas ~ tentara Roma mengepung Yerusalem,
Lukas 21:20, “…20 Apabila kamu
melihat- Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara,
ketahuilah, bahwa kehancurannya sudah dekat.
21 Pada
waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan,
dan orang-orang yang berada di dalam kota harus keluar,
dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, …” jadi di sini ada tanda yang
diberikan Allah dalam kemurahanNya kepada gerejaNya. Jika kamu melihat kekejian
yang mengakibatkan kehancuran ~ yang dalam kasus ini adalah Roma Pagan,
mengepung umat Allah untuk membinasakannya dan mengambil tempatnya ~ itu
seharusnya tidak terjadi tetapi itu akan terjadi, itu adalah suatu
janji ~ maka biarlah umat Allah lari ke pegunungan, dengan kata lain, keluar,
keluar dari kota-kota; dan mereka yang ada di pedusunan jangan kembali masuk
kota lagi.
So apply this to our time and to the events surrounding it. So how did this happen? Because when the armies arrived
and they surrounded Jerusalem, there was no way for them to escape. And then
for some reason, the armies receded of their own, and they went back to Rome
and the Jewish zealots inside the city followed them and started killing the
Roman soldiers from behind, which infuriated the Roman emperor. So three and a
half years later Titus came back with a mighty Roman army and eventually Rome
destroyed the temple. And in that period
of three and a half years the Christians could escape to the mountains and to
the solitary places, they escaped to Pella and not one Christian died in that
siege of Jerusalem.
Jadi aplikasikan ini ke zaman kita dan ke hal-hal yang
mengelilingi zaman kita. Bagaimana terjadinya? Karena ketika tentara-tentara
itu tiba dan mereka mengepung Yerusalem, tidak ada kemungkingan bagi
orang-orang untuk melarikan diri. Kemudian entah apa alasannya, tentara-tentara
itu mundur sendiri, dan mereka kembali ke Roma, dan golongan Yahudi Zelot di dalam kota mengejar mereka dan mulai membunuh
tentara-tentara Roma itu dari belakang, yang membuat kaisar Roma murka luar
biasa. Maka 3½ tahun kemudian Titus kembali dengan tentara Roma yang besar, dan
akhirnya Roma menghancurkan Bait Suci. Dan selama waktu 3½ tahun itu
orang-orang Kristen bisa melarikan diri ke gunung-gunung dan ke tempat-tempat
terpencil, mereka melarikan diri ke Pella, dan tidak satu pun orang Kristen
yang mati dalam pengepungan Yerusalem waktu itu.
Now how does this apply to the time of the end? Now Rome of course has been
replaced by papal Rome, which all the Reformers referred to as the Antichrist
system. Now if there were two sieges of Jerusalem in the beginning where the
pagans standard would be set up in the place of the standard of salvation for
God, will the
same take place at the end of time? And the answer is: Yes. Rome, the Roman Catholic Church and the system,
not the people, this system has changed the plan of salvation. It has set up
a pagan standard, it has changed God's Word, it has changed the Law of God.
It removed the second commandment. It moved the solemnity of the Sabbath from
the seventh day of the week to the first day of the week. Having removed the
second commandment they had to augment it by splitting the tenth one into two
so that they have ten commandments again.
And they will make their standard, their mark of obedience and righteousness,
their standard, and they will surround spiritual Jerusalem who stick to the Law of
God and the Covenant that God has made.
Nah, bagaimana aplikasinya di masa akhir zaman? Nah, Roma
tentu saja telah digantikan oleh Kepausan Roma, yang menurut semua Reformator,
disebut sebagai sistem Antikristus. Nah, jika ada dua pengepungan Yerusalem pada awalnya
di mana panji pagan didirikan di tempat panji keselamatan Allah berada, apakah hal yang sama akan terjadi pada
akhir zaman? Dan jawabannya ialah: Ya. Roma, gereja Roma Katolik
dan sistemnya, bukan
umatnya, sistemnya ini telah mengubah rancangan keselamatan. Dia telah menegakkan panji pagan,
dia telah mengubah Firman Allah, dia telah mengubah Hukum Allah. Dia menghapus
Perintah Kedua. Dia memindahkan kekudusan Sabat dari hari ketujuh ke hari
pertama setiap minggu. Setelah melenyapkan
Perintah Kedua, mereka harus menambahinya lagi dengan memecah Perintah
Kesepuluh menjadi dua supaya mereka memiliki Sepuluh Perintah lagi. Dan mereka akan membuat panji
mereka, tanda kepatuhan dan kebenaran mereka, panji mereka. Dan mereka akan mengepung Yerusalem
rohani yang berpegang pada Hukum Allah dan Perjanjian yang telah
dibuat Allah.
Now two sieges were what gave the opportunity to God's people in the time of
the destruction of Jerusalem to get out. In 1888 there was a movement to introduce a
national Sunday Law in the United States of America, and Alonzo T. Jones was the one who gave
witness before the United States Senate Committee on Education and Labor, and they would have introduced this bill and they would have arrested those that
keep God's Sabbath, and in fact they even commenced in
arresting people who were keeping God's Sabbath. But the arguments of Alonzo T.
Jones prevailed and the Roman threat departed.
Are we living in a time when Rome is mustering her forces for a second time?
We have to keep our eyes open. This is
not conspiracy, my brothers and sisters, this is the study of the signs of the
times. We need to be aware of where we
stand in the stream of time.
Nah, dua kali pengepungan itulah yang memberikan kesempatan
kepada umat Allah untuk keluar saat penghancuran Yerusalem. Tahun 1888 di Amerika Serikat
ada gerakan untuk memperkenalkan UU Hari Minggu nasional. Dan
Alonzo T. Jones adalah orang yang memberikan kesaksian di hadapan Komite Senat
Amerika Serikat Bidang Pendidikan dan Perburuhan, dan UU itu sudah mau
diperkenalkan dan mereka yang memelihara Sabat Allah pasti akan ditangkap,
malah mereka sebenarnya sudah mulai menangkapi para pemelihara Sabat Allah.
Tetapi perdebatan Alonzo T. Jones menang dan ancaman Roma ini mundur. Apakah kita
sedang hidup di zaman ketika Roma
sedang menggalang kekuatannya untuk kedua kalinya? Kita harus
membuka mata kita terus. Ini bukan konspirasi, Saudara-saudara, ini adalah
mempelajari tanda-tanda zaman. Kita harus sadar di mana kita berada dalam
aliran waktu.
Pope Francis in his Laudato Si encyclical care for our common home
has asked for the introduction of Sunday as a day of rest to give the
environment rest and to allow families to come together. This is in violation of God's Law which says,
“Remember the Sabbath day to keep it holy. Six
days shall you labor and do all your work but the seventh day is the Sabbath of
the Lord your God.” So the Roman Catholic system is asking the world for
legislation to reintroduce Sunday in the place of God's law, so the
abomination of desolation is again encroaching. Does it have the power
to do this?
Paus Francis dalam ensiklikalnya Laudato Si, tentang memelihara rumah kita bersama,
telah minta untuk memperkenalkan hari Minggu sebagai hari perhentian guna
memberi istirahat kepada lingkungan hidup
dan memberi kesempatan keluarga untuk berkumpul bersama. Ini melanggar
Hukum Allah yang mengatakan, “…8 Ingatlah
hari Sabat, peliharalah agar tetap kudus: 9
enam hari lamanya engkau harus bekerja dan
melakukan segala pekerjaanmu, 10
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat
TUHAN, Allahmu…”
Jadi sistem
Roma Katolik sedang mengajukan kepada dunia
untuk secara resmi memperkenalkan kembali hari Minggu menggantikan Hukum Allah. Jadi kekejian yang mengakibatkan kehancuran sedang mau
menerobos lagi. Apakah dia punya kekuatan untuk melakukan ini?
Who are the powers that be that he will use to further his agenda?
Paus Francis berkata bahwa pandemik ini ~ ini sekarang
pandemik virus corona ~ adalah reaksi
alam kepada ketidak-pedulian manusia tentang perubahan iklim. Itu bagi saya
menakjubkan. Jadi kita sekarang memikirkan tentang alam dan bukan tentang kedaulatan
Allah di Surga? Tetapi Francis berkata, dia percaya pandemik virus corona Cina pasti
adalah reaksi alam terhadap kegagalan manusia dalam menangani sebagian bencana-bencana
yang diakibatkan perubahan iklim yang ditimbulkan manusia. Ditanya oleh
jurnalis Inggris, Austen Ivereigh, apakah krisis Covid19 adalah kesempatan
untuk perubahan ekologi, Paus mempertegas lagi keyakinannya bahwa manusia telah
memprovokasi alam dengan tidak memberikan respon yang memadai kepada krisis
iklim.
Kekuasaan siapakah yang akan dipakainya untuk memajukan agendanya?
Well, here's an article, Trump warns the US headed for very, very, painful
two weeks amid the corona virus pandemic. “This is going to be a very painful,
a very, very, painful two weeks,” he told the press conference at the White
House. Trump described the pandemic as a plague. “I want every American to be prepared for the
hard days that lie ahead,” he said.
Now 30 days to slow the spread and here are three individuals in the leadership
position to make sure that the public complies to this legislation that would
be introduced. Now who are these three
individuals? Well, Donald Trump of course is the President of the United
States, Mike Pence is the Vice President, and there's a third individual there
and let's look at him. He is Anthony Fauci.
Nah, 30 hari untuk menahan laju penyebarannya, dan di
sini ada tiga orang dalam posisi pimpinan untuk memastikan publik menurut
undang-undang yang akan diperkenalkan. Nah, siapakah ketiga individu ini? Ya,
Donald Trump tentu saja, Presiden Amerika Serikat, Mike Pence Wakil
Presidennya, dan ada orang ketiga di sana, dan marilah kita simak dia. Dia
adalah Anthony Fauci.
“No doubt Trump will face surprise infectious disease outbreak”.
“Sudah pasti Trump akan menghadapi kejutan me-rebaknya penyakit yang menular.” Sekarang saya mau kalian lihat tanggalnya. Ini tanggal 11 Januari 2017. Anthony S. Fauci, MD., direktur NIAID (Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi), berkata, “Sudah pasti Donald J. Trump akan dihadapkan pada suatu kejutan penyakit menular yang merebak selama kepresidenannya.” Di 2017? Siapa orang ini? Fauci telah memimpin NIAID selama lebih dari tiga dekade, sebagai penasihat lima presiden Amerika Serikat yang terakhir tentang ancaman kesehatan global, sejak hari-hari awal epidemik AIDS di tahun 1980an hingga ke wabah Zika saat ini. Orang inilah yang memegang tongkat pemimpin dalam hal pandemik dan penyakit-penyakit menular.
Now it is fascinating to me that all three of those individuals in that
picture: Donald
Trump, Mike Pence, and Anthony Fauci, are all Jesuit trained individuals.
They all attended Jesuit universities and schools. It's interesting that he
made this speech in 2017.
“During a forum on pandemic preparedness at Georgetown University...” which is of course the Jesuit Institute. “Fauci said the Trump administration… (see the article
below).
Bagi saya itu menarik, karena ketiga individu dalam
gambar itu: Donald Trump, Mike
Pence, dan Anthony Fauci, semuanya ada-lah anak
didik Jesuit. Mereka semuanya sekolah di sekolah dan universitas
Jesuit. Yang menarik dia membuat pidato ini di 2017. “Dalam forum
kesiapan menghadapi pandemik di Georgetown University…” yang tentu
saja adalah institut milik Jesuit, “…Fauci berkata kepresidenan
Trump tidak saja akan ditantang oleh ancaman-ancaman kesehatan global seperti
influenza dan HIV, tetapi juga oleh kejutan merebaknya suatu wabah.
“Sejarah selama 32 tahun saya menjabat direktur NIAID
akan memberitahu kepresidenan yang berikut, bahwa tidak ada keraguan mereka
akan berhadapan dengan tantangan yang dihadapi pendahulu-pendahulu mereka,”
katanya.
Sementara para pengamat telah berspekulasi sejak
pemilihan presiden, bagaimana Trump akan menanggapi tantangan-tantangan seperti
itu, Fauci dan pakar-pakar kesehatan yang lain hari Selasa berkata bahwa untuk
mencegah wabah, sering pandemik mulai di luar negeri, dan suatu reaksi yang
tepat berarti bekerjasama antara bukan hanya Amerika Serikat dengan
negara-negara lain, tetapi juga dengan sektor kesehatan publik dan swasta. “Kita pasti akan mendapat kejutan dalam waktu
beberapa tahun ke depan,” katanya.
Nah, apakah mereka satu-satunya di dalam forum ini? Dr. Fauci mendedikasikan dirinya pada pelayanan publik dan dibentuk di sekolah menengah Jesuit.
Ini Catholic Courier,
yang membanggakan faktanya bahwa orang-orang yang terkemuka dalam kepresidenan
di Amerika Serikat kebanyakan adalah didikan Jesuit.
Mari kita simak Mike Pence. Akan bertemu dengan Paus Francis di Vatikan minggu depan ~ ini Januari 2020. Dan ada beberapa pernyataan menarik yang kita peroleh. Tentu saja sebagaimana yang telah kami nyatakan dalam ceramah-ceramah sebelumnya, orang ini juga mengalami pendidikan Jesuit. Sekarang detail tentang kunjungannya telah diumumkan.
Sam Brownback, Duta Besar Tugas Khusus bagi International Religious Freedom (Kebebasan Beragama Internasional) hadir pada acara pembukaan hari Selasa, yang menurut penjelasan Duta Besar Gingrich adalah dialog untuk meningkatkan perdamaian, kebebasan beragama, dan keharmonisan antar-agama antara Kristen, Muslim, dan Yahudi. “Ini diinspirasi” katanya, “oleh dokumen 2019 mengenai ‘Persaudaraan Kemanusiaan Demi Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan’, suatu pernyataan bersama Paus Francis dengan Imam Agung Al-Azhar di Abu Dhabi, yang ditandatangani di Uni Emirat Arab.
I find the next one very interesting. Cardinal Miguel Ayuso, President of
the Pontifical Council for Inter- religious Dialogue, was present at the
gathering according to Gringrich’s remarks. And he said, “It's fitting that
your discussions should take place at the Pontifical Gregorian University…”
which is of course the flagship Jesuit University. Gingrich said citing St.
John Henry Newman that a Catholic University should “aid in the discernment of
truth”. Now this is incredible.
Nah, ini luar biasa.
The Jesuits were created for one
purpose and one purpose alone and that is the destruction of Protestantism. There
was no crime too base for them to commit, they would do anything in their power
from assassination to whatever means were at their disposal to meet their ends.
And they were to rise in public office so that they could take hold of the
reins of power, so that the Roman Catholic papal system could be reinstated in
its former glory of controlling the affairs of humanity.
Jesuit diciptakan untuk satu tujuan, dan hanya satu
tujuan, dan itu ialah untuk menghancurkan Protestantisme. Tidak ada tindakan
kriminal yang terlalu rendah bagi mereka untuk mereka lakukan. Mereka bersedia
melakukan apa saja semampu mereka mulai dari pembunuhan gelap hingga ke cara apa saja yang ada dalam
kemampuan mereka demi mencapai tujuan mereka. Dan mereka diharuskan terus naik
menempati jabatan-jabatan pemerintahan yang tinggi supaya mereka bisa memegang
kendali kekuasaan, agar dengan demikian sistem Kepausan Roma Katolik bisa
dikembalikan ke kedudukannya semula yang mulia dengan mengendalikan segala
urusan manusia.
It's interesting that he refers to a Jesuit University and to John Henry
Newman. John
Henry Newman of course was the so-called Protestant that led the Oxford movement and it is largely because of
him that Protestantism in England was destroyed and watered down to
what it is today. There is no vestige of
Protestantism left as a consequence of John Henry Newman. And this apostate Protestant, was then
honored by being taken up into the Roman Catholic system where he became a
cardinal. And for his great work of destroying Protestantism in England he was
declared a saint. And the previous Pope, Ratzinger or Pope Benedict had him dug
up and had his moldy bones in his hands disseminated all over the world to be
venerated.
Where have we come to? That the moldy bones of apostate Protestants should
be venerated, this is such an affront to
Protestantism, that it's unbelievable.
Menarik dia merujuk ke universitas Jesuit dan ke John
Henry Newman. John Henry Newman
tentu saja adalah “Protestan”
dalam tanda kutip yang memimpin gerakan Oxford, dan karena dialah terutama
Protestantisme di Inggris hancur, dan menyusut menjadi kondisinya hari ini. Tidak ada
jejak Protestantisme yang tersisa sebagai akibat John Henry Newman. Dan
Protestan murtad ini kemudian diberi penghormatan dengan diangkat ke dalam
sistem Roma Katolik di mana dia menjadi seorang Uskup. Dan untuk pekerjaannya
yang hebat menghancurkan Protestantisme di Inggris, dia dinyatakan sebagai
orang suci. Dan Paus yang sebelumnya, Ratzinger atau Paus Benedict,
memerintahkan untuk menggali jasadnya dan meletakkan tulang-tulangnya yang
berlumut di tangannya, untuk disebarkan di seluruh dunia sebagai penghormatan.
Kita sudah menjadi apa? Sampai tulang-tulang berlumut
orang-orang Protestan yang murtad harus dihormati, ini begitu menghina
Protestantisme, sampai tidak bisa dipercaya.
Did they study the oath of the Knights of Columbus which is not too
dissimilar from the oath of the Jesuits?
This is amazing.
Tetapi tidak hanya sampai di sana. Jika kita melihat komite peradilan ~ dan kita membaca dari the Catholic News Agency ~ William Barr, nominasi Presiden Donald Trump sebagai Jaksa Agung, berkata hari Selasa, bahwa menurut anggapannya, iman Katoliknya bukanlah rintangan untuk memimpin departemen Kehakiman. Barr, seorang Katolik aktif dan anggota Knights of Columbus, ditanya oleh Senator John Kennedy apakah dia seorang Katolik dan apa maknanya. “Anda seorang Roma Katolik, bukan?” tanya Kennedy. Setelah Barr membenarkan bahwa itu betul, Kennedy kemudian bertanya jika dia menganggap hal ini mungkin mendiskualifikasinya dari mendapatkan tempat di pemerintahan Amerika. “Beberapa rekan saya mungkin berpendapat demikian,” tambah Kennedy. Barr menjawab, bahwa jika dia Jaksa Agung, dia akan memberikan kepada Kaisar apa yang hak Kaisar.
Apakah mereka mempelajari sumpah Knights of Columbus
yang tidak terlalu berbeda dari sumpah Jesuit? Ini menakjubkan.
One of the first things he did was to reinstate
the death penalty and the Bible tells us that the second
Beast, the United States of America will
make use of the death penalty when it comes to transgressing their legislation around
the mark of the Beast, and we've had a
discussion on that.
Salah satu tindakannya yang pertama ialah memberlakukan
kembali hukuman mati, dan Alkitab mengatakan kepada kita Binatang yang kdua, Amerika Serikat, akan memakai hukuman
mati bila berurusan dengan pelanggaran undang-undang mereka seputar tanda
Binatang, dan kita sudah mendiskusikan hal ini.
Dan tanda Binatang: Roma Katolikisme diidentifikasi oleh
Protestantisme sebagai Binatang itu dan mereka dengan jelas mengatakan tanda
kekuasaan keimamatan mereka ialah mereka memindahkan kekudusan Sabat ke hari
Minggu.
Pertanyaan saya adalah, jika kita melihat orang-orang didikan Jesuit menduduki jabatan-jabatan pemimpin; jika kita melihat Jaksa Agungnya seorang Knight of Columbus; jika kita melihat pejabat-pejabatnya yang lain dan bahkan pihak oposisinya adalah orang-orang Roma Katolik yang gigih; dan jika kita lihat lebih lanjut Religion Unplugged, Hakim Brett Kavanaugh, yang adalah suara majoritas Katolik di Mahkamah Tinggi juga seorang didikan Jesuit; bahkan pada saat ini Mahkamah Agung dipimpin oleh hakim-hakim Roma Katolik, apakah kita sedang melihat pengepungan yang kedua? Dan haruskah kita diam saja? Apakah karena hubungan ekumenikal kita harus diam saja dan membiarkan dunia tidak diperingatkan? “Kalian tahu tentang hal-hal ini,” orang-orang akan berkata kepada kita, “dan kalian tidak pernah memberitahu kami.” Hendaknya kita tidak menjadi anjing bisu yang tidak bisa menyalak.
So what are the signs of the end of the age and where are we standing in
the streams of time? Matthew 24:3, “And as He sat
upon the Mount of Olives the disciples came unto Him privately, saying, ‘Tell
us when shall these things be and what shall be the sign of Thy coming and of
the end of the world.’ 4 And
Jesus answered and said unto them, ‘Take
heed that no man deceive you. 5 For many shall come in My name saying ‘I am
Christ’ and shall deceive many. 6 And
ye shall hear of wars, and rumors of wars…” we all know these verses, …see that you be not troubled, for all
these things must come to pass, but the end is not yet. 7 For nation
shall rise against nation…” ethnos against
ethnos which means there will be ethnic tension, there will be racial divide ~ we see it all over the world.
God's people should be as far removed from racism as the East is from the West.
God has given us a commission to reach every tribe and people and nation in the
world. In God there is no prejudice, because by one blood He has created all
people, says the Scripture ~ “…kingdom
against kingdom…” so there will
be national conflicts, we have them all
over the world, “…there will be famines…” there will be “…pestilences…” there will be “…earthquakes…” we are seeing all of these things, I'm not
going to give a lecture on the signs of the times, this is common knowledge by
now. “…8 All these are the beginning of sorrows, 9 and then…” the final issue will be “…they will
deliver you up to be afflicted and shall kill you…” that was the then-time prediction, and the end-time prediction. This second siege of Rome will eventually
attempt to destroy the last vestiges of Protestantism on this earth. And what
is Protestantism? What is a fundamentalist Protestant? It's one who believes
every word that is written in the Word of God, and one who believes that the precepts of
God are binding to this very day. “…they shall deliver you up to be afflicted
and shall kill you and you shall be hated of all nations for My name's sake…”
Jadi apakah tanda-tanda zaman dan di mana posisi kita
dalam aliran waktu? Matius 24:3, “…3
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya
untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: ‘Katakanlah kepada
kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda
kesudahan dunia?’ 4 Jawab Yesus kepada mereka: ‘Waspadalah supaya
jangan ada orang yang menyesatkan kamu! 5 Sebab banyak orang akan
datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: ‘Akulah Mesias,’ dan mereka akan
menyesatkan banyak orang. 6 Kamu
akan mendengar tentang perang atau rumor tentang
perang.
…” kita semua sudah kenal ayat-ayat ini, “… Hendaknya jangan kamu gelisah; sebab semuanya
itu harus terjadi tetapi itu belum kesudahannya. 7 Sebab
bangsa akan bangkit melawan bangsa, …” etnis melawan etnis, artinya akan ada ketegangan etnis,
akan ada perpecahan rasis ~ kita melihatnya di mana-mana di dunia. Umat Allah
harus menjauhi rasisme sejauh-jauhnya, sejauh Timur dari Barat.
Allah telah memberi kita suatu tugas untuk menjangkau semua suku, kaum dan
bangsa di dunia. Di dalam Allah tidak ada prasangka negatif, karena Dia
menciptakan semua manusia dari satu darah, kata Kitab Suci ~ “…dan kerajaan melawan kerajaan…” jadi akan ada konflik
nasional, ada di mana-mana di seluruh dunia. “…Akan ada
kelaparan…”
akan ada “…wabah
penyakit dan…” akan ada “…gempa bumi…” kita sudah menyaksikan semua ini. Saya
tidak akan memberikan ceramah tentang tanda-tanda zaman, hari ini semua ini
sudah menjadi pengetahuan umum, “…8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan
penderitaan. 9 Lalu…” isu yang terakhir ialah, “… mereka akan menyerahkan
kamu supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh…” ini adalah nubuatan untuk masa itu, dan nubuatan untuk
akhir masa sekarang. Pengepungan kedua Roma akhirnya akan berusaha
menghancurkan jejak-jejak terakhir Protestantisme di bumi ini. Dan
Protestantisme itu apa? Seorang Protestan
fundamentalis itu apa? Ialah orang yang meyakini setiap kata yang tertulis di dalam
Firman Allah, dan yang meyakini bahwa ketentuan-ketentuan Allah itu mengikat
hingga hari ini, “…mereka akan menyerahkan
kamu supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan
dibenci semua bangsa karena namaKu.”
It's not just the coronavirus that is a scourge in the world today, today
we have massive locust plagues, which are going to destroy the food chain in
Africa and already the harm of millions of locusts on the move is broken by the
screams of farmers and the clanging of pots and pans, but their efforts seem to
be in vain, and they're expecting more waves of these locusts.
Bukan hanya coronavirus yang merupakan cambuk bagi dunia
hari ini. Sekarang ada wabah belalang yang luar biasa, yang akan menghancurkan
rantai pangan di Afrika, dan bencana akibat jutaan belalang maju menyerang
sedang dipatahkan oleh teriakan-teriakan para petani dan bunyi-bunyi panci dan
wajan yang berdentangan, namun upaya mereka sepertinya sia-sia dan mereka
memperkirakan akan datang lebih banyak lagi gelombang-gelombang belalang-belalang ini.
Akan ada kelaparan, kita bisa menunggu
kedatangannya, ini bukan menyebarkan rasa takut, ini adalah prediksi. Dan
menarik karena Voltaire Net bertanya, “Bikin apa 30’000
tentara di Eropa tanpa masker?” Apakah mempersiapkan kekuatan tentara yang
besar ini sebagai latihan? Mengapa semua hal ini terjadi? Mengapa di mana-mana
militer dipersiapkan? Hanya untuk membantu? Tetapi juga untuk mengendalikan.
Apa kata mereka di negara saya sendiri?
Tidakkah mereka berkata mereka akan memerintah dengan tangan besi dan
tidak akan mentoleransi pendapat yang berbeda? Ini bukan hanya untuk membagikan
masker.
So besides the signs of the times are there any indications as to how close
we are to the end? Well, let us venture onto this ground. And it's not an easy decision
to venture onto this ground, but if we stick to the Bible and the Spirit of
Prophecy and do not go down the road of time
setting, then perhaps we should discuss this issue. And the problem is that so
many lectures have appeared on the Internet giving times and dates and events
as they will be supposedly happening in the world. And I want to just briefly discuss some of
these.
Nah, selain tanda-tanda zaman apakah ada indikasi lain
seberapa dekatnyakah kita kepada akhir itu? Nah, marilah kita menapak jalan
yang asing ini. Dan itu bukanlah keputusan yang mudah untuk mencoba menapak
jalan ini. Tetapi jika kita berpegang pada Alkitab dan Roh Nubuat, dan tidak mencoba
untuk menetapkan waktu, maka barangkali
kita perlu mendiskusikan isu ini. Masalahnya, sudah ada begitu banyak ceramah
yang muncul di internet yang memberikan waktu dan tanggal dan peristiwa yang
dianggap akan terjadi di dunia. Dan secara singkat saya ingin mendiskusikan
beberapa dari itu.
So there are a number of ways in
which people are trying to calculate where we are standing in the stream of
time, and some adopt the Apotelesmatic principle. Now that is a
strange word, so let me try and explain it.
One of the people who actually used this Apotelesmatic principle was
Desmond Ford, and we know of course that that was highly problematic. This
principle affirms that a prophecy fulfilled, or fulfilled in part, or unfulfilled at the appointed time, may
have a later recurring or consummated fulfillment. This is what he wrote on The
Day of Atonement and Investigative Judgment in Glacier View Manuscript
1980 page 485.
So this idea says that the prophecies that are in the Bible have more than
one application, and can be, well in the future have a different application.
Now firstly, I would like to state that this principle is based on Greek
philosophy and there is no
internal consistency with reference to the Bible. It would place Bible prophecy
on a par with Nostradamus and mingle Futurism with the biblical Historic
continuous method that Jesus himself used.
Jadi ada beberapa cara orang mencoba menghitung di mana
posisi kita dalam aliran waktu, dan ada yang menerima Prinsip Apotelesmatik. Nah ini adalah kata
yang aneh, jadi saya akan berusaha menjelaskannya. Salah satu orang yang
benar-benar memakai Prinsip Apotelesmatik ini ialah Desmond Ford, dan kita tahu
tentunya bahwa itu banyak masalahnya. Prinsip ini menegaskan bahwa suatu nubuatan yang digenapi,
atau digenapi sebagian, atau tidak digenapi pada waktu yang ditentukan, bisa
digenapi lagi atau digenapi sepenuhnya di kemudian waktu. Inilah
yang ditulisnya di The Day of
Atonement and Investigative Judgment di Glacier View Manuscript 1980 hal. 485.
Jadi konsep ini berkata bahwa nubuatan-nubuatan yang ada
di Alkitab punya lebih dari satu aplikasi, dan di waktu yang akan datang, bisa
punya aplikasi yang berbeda.
Nah, pertama-tama saya ingin menyatakan bahwa prinsip ini
berdasarkan filosofi Greeka
dan tidak ada konsistensi internal sehubungan dengan Alkitab. Ini menempatkan
nubuatan Alkitab sejajar dengan Nostradamus, dan mencampur Futurisme dengan
metode Historisme Alkitab yang berkesinambungan, yang
dipakai Yesus sendiri.
Now the way to interpret Bible prophecy is to let the Bible speak for
itself. And if you go to the Book of Daniel, there is a historic thread running through the book of Daniel, a continues
historic fulfillment throughout the prophecy. This is the historic
continuous method and this is the biblical method . Any other method
puts us on dangerous ground. Let's see how Jesus used it. Jesus himself used
the historicist method to interpret Daniel when He announced, “…the time is
fulfilled and the kingdom of God is at hand,” Mark 1:15, this verse alludes to
the prophetic fulfillment of the 70 weeks prophecy of Daniel 9:24-27 that
predicts the appearance of the Messiah. There is a prophecy that has a
time frame and then states when the Messiah would come, and that prophecy ~ if
you calculate it out ~ comes to the year 27 AD, which is the exact year when
Jesus commenced His ministry, He was thirty years old but our calendar is wrong and any
children's encyclopedia will tell you that,
so that the time when He was 30 years old, was actually 27 AD.
Nah, cara untuk menafsirkan nubuatan Alkitab ialah
mengizinkan Alkitab itu berbicara sendiri. Dan jika kita ke kitab Daniel, ada
satu benang sejarah yang melintas melalui kitab Daniel, suatu penggenapan historis yang
berkesinambungan sepanjang nubuatan itu. Ini adalah metode
historis yang berkesinambungan, dan ini adalah metode Alkiab. Metode apa pun yang lain,
menempatkan kita pada posisi yang berbahaya.
Mari kita lihat bagaimana Yesus memakainya. Yesus sendiri
memakai metode historis untuk menafsirkan Daniel ketika Dia berkata, "Waktunya telah digenapi; Kerajaan Allah sudah dekat.” Markus 1:15. Ayat ini merujuk ke penggenapan nubuatan 70 minggu, nubuatan Daniel
9:24-27 yang memprediksi datangnya Sang Mesias. Ada satu
nubuatan yang berkerangka waktu dan menyatakan kapan Mesias akan datang. Dan
nubuatan ini jika kita hitung, tiba di tahun 27 AD, yaitu persis tahun ketika
Yesus memulai pelayananNya, usianya waktu itu 30 tahun. Tetapi kalender kita salah,
dan ensiklopedia anak-anak yang mana pun
akan mengatakan itu. Jadi waktu ketika
Yesus berusia 30 tahun, sesungguhnya tahunnya ialah 27AD.
So we cannot use that method, this Apotelesmatic principle, because how would
you apply it? How would you for example take the images of Daniel chapter 7 ~
which are historic continuous and tell us how the kingdoms will arise, the
first is like unto a lion: Babylon; the second like unto a bear, which is
Medo-Persia; the third like unto a leopard with four wings and four heads, that was the Greek
Empire; and then the terrible beast which was Rome, and then the ten horns, the European powers that would come out of
that system; that is a historic continuous flow.
If you wanted to take that prophecy and apply it into the future, then you
would have to use those images and appoint other issues to those images. So you
could for example say, well the lion is the symbol of England today, so it must
be referring to England; and the eagle would be a symbol of the United States
of America, because that is their symbol; and the bear you could make a symbol
of Russia; and then you could come up with whatever you wanted to put into
that's how you use the prophecies of Nostradamus, you fit anything into it, and
you have no basis other than conjecture. It is dangerous and we shouldn't go
there.
Jadi kita tidak bisa memakai metode itu, prinsip
Apotelesmatik, karena bagaimana kita bisa mengaplikasikannya? Bagaimana
misalnya kita ambil simbol-simbol Daniel pasal 7 ~ yang adalah historis
berkesinambungan, yang mengatakan kepada kita bagaimana kerajaan-kerajaan itu
akan muncul; yang pertama seperti singa: Babilon; yang kedua seperti beruang,
yaitu Medo-Persia; yang ketiga seperti macan tutul dengan empat sayap dan empat
kepala, itu kerajaan Greeka; kemudian binatang yang mengerikan yang adalah
Roma; kemudian kesepuluh tanduk yaitu kekuasaan-kekuasaan Eropa yang akan
muncul dari sistem itu; itu adalah aliran historis yang berkesinambungan.
Jika kita mengambil nubuatan itu dan mengaplikasikannya
ke masa depan, maka kita harus memakai simbol-simbol itu dan menentukan
arti-arti lain bagi simbol-simbol itu. Kita bisa mengatakan misalnya, singa
adalah lambang Inggris sekarang, jadi itu harus merujuk ke Inggris; burung
rajawali mestinya simbol Amerika Serikat karena itulah lambang mereka; dan
beruang kita bisa menganggapnya simbol Rusia; kemudian kita bisa mengusulkan
apa saja yang kita mau masukkan ke dalamnya. Cara itulah yang dipakai ramalan
Nostradamus, kita cocokkan apa saja ke dalamnya, dan kita tidak punya dasar
lain kecuali dugaan. Ini berbahaya dan kita jangan melakukannya.
The second principle that people use to make time prophecies are some adopt
the Jubilee
principle of calculating the precise time of the end. And they count the Jubilees from the time of
Adam all the way to our current time and there have been some lectures in this regard
and some people believe that the coming of Christ is imminent, maybe in the next
year or so depending on how the Jubilees work out, and they take the issues of
exactly when the Pope spoke to the two houses in the United States of America,
and they come to those conclusions.
Again how exactly do you determine it and the issue becomes so
complicated that in the end you really struggle to follow the lines of
reasoning.
Prinsip yang kedua yang dipakai orang untuk menghitung
waktu nubuatan ialah, ada yang memakai prinsip
Jubilee (Yobel) untuk menghitung dengan tepat
saat akhirnya. Dan mereka menghitung Jubilee dari zaman Adam terus sampai ke
zaman sekarang, dan ada ceramah-ceramah untuk ini, dan ada orang yang percaya
bahwa kedatangan Kristus sudah sangat dekat, barangkali dalam tahun yang akan
datang atau sekitarnya, tergantung bagaimana hasil Jubilee, dan mereka memakai
isu kapan tepatnya Paus berbicara kepada kedua badan perwakilan di Amerika
Serikat (Senat dan DPR), dan mereka tiba pada kesimpulan-kesimpulan itu.
Lagi-lagi, bagaimana kita bisa menentukannya dan isunya menjadi begitu rumit
hingga akhirnya kita harus benar-benar bergumul untuk mengikuti penalarannya.
Now it's very important that we study the verse which says that no one
knows that day and the hour, let's have a look at that verse, Matthew 24:36 “…but of that
day and hour knoweth no man, no not the angels of heaven, but My Father only.” Now that's fascinating.
1 Thessalonians 5:1, “…but of the
times and the seasons, brethren, you have no need that I write unto you, for
you yourselves know perfectly that the day of the Lord so cometh as the thief
in the night; for when they shall say peace and safety then sudden destruction
cometh upon them as travail upon a woman with child, and they shall not escape.
But, ye brethren,
are not in darkness, that that day should overtake you as a thief…” so Paul is saying that God's
people should not be surprised because they should be studying the
Scriptures and knowing the time.
Nah, sangatlah penting kita pelajari ayat yang
mengatakan, tidak ada yang tahu hari dan jamnya. Mari kita lihat ayat itu,
Matius 24:36, “…36 Tetapi
tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di
sorga tidak, hanya Bapa sendiri." Nah, ini menarik.
1 Tesalonika 5:1, “…1
Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan
kepadamu, 2 karena kamu sendiri tahu persis,
bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. 3 Karena apabila mereka mengatakan: Semuanya
damai dan aman--maka tiba-tiba kebinasaan menimpa
mereka, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin—dan mereka pasti tidak akan luput. 4
Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak di dalam kegelapan, sehingga hari itu
tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri…” Jadi Paulus berkata bahwa umat Allah tidak harus terkejut karena
mereka seharusnya sudah mempelajari Kitab Suci dan mengenal waktunya.
So let us look at this verse in Matthew again, Matthew 24:36 “…but the day and the hour knoweth no man, not the angels of heaven, but My Father only…” so not even Jesus knows the time?
In 1865 James White wrote a booklet entitled The
Second Advent and the code for that book is SEADV: Second Advent,
obviously, and he has a very interesting study around this verse. Let’s read
what he writes, “…Many hastily conclude from this text that
nothing whatever may be ascertained, relative to the period of the second Advent.
But in taking this position they greatly err, in that they make this class of
texts prove too much even for their unbelief, and which at the same time arrays
these declarations against others uttered by the Savior, the most plain and
pointed. We object to this position.” SEADV 18.1.
Maka marilah kita simak ayat di Matius ini lagi, Matius
24:36, “…36 Tetapi
tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di
sorga tidak, hanya Bapa sendiri." Jadi bahkan Yesus
pun tidak tahu kapan waktunya?
Di 1865 James White menulis sebuah buku kecil berjudul The Second Advent (Kedatangan Kedua), dan kode untuk buku itu ialah SEADV:
Second Advent, sudah tentu. Dan dia membuat pembahasan yang sangat menarik
tentang ayat ini. Mari kita baca apa yang ditulisnya, “…Banyak orang tergesa-gesa mengambil
kesimpulan dari ayat ini bahwa tidak ada apa pun yang bisa dipastikan
sehubungan dengan waktu kedatangan yang kedua. Tetapi dengan mengambil posisi
ini, mereka berbuat kesalahan besar, dengan membuat ayat-ayat seperti ini
membuktikan terlalu banyak bahkan untuk ketidakpercayaan mereka, yang pada
waktu yang sama menghadapkan pernyataan-pernyataan ini kepada pernyataan-pernyataan yang lain yang diucapkan
Sang Juruselamat, yang paling sederhana dan jelas. Kami keberatan dengan posisi
ini.” SEADV 18.1
So when asked about the signs of the times, Jesus gave an abundant answer in order to explain the circumstances around His coming. So how is it
that we can interpret this text? “…Can anything be learned
from the Bible, relative to the period of the second Advent, is a question
unsettled in many minds. This is a grave inquiry and from the nature of the
subject is worthy of close investigation and candid answer. How did Christ Himself treat the subject? When the
disciples inquired, ‘What shall be the sign of Thy coming and of the end of the
world?’ He did not reprove them for prying into that which was purposely hidden
from all men…” After all when we go back in history, when
the destruction of the world came in Noah's day, didn't Noah tell them exactly
what was going to happen? Wasn't even the time predicted? 120 years. “…No, He answered them in the most definite
manner. He even states that there should
be signs of that events, and adds, ‘When you shall see all these things,
know that it is near, even at the doors. … The
simple fact that the Lord mentioned signs of
His second Advent, is the best proof possible that His people were not
to remain ignorant of the relative
nearness of the event. Add to this evidence His declaration, that when
these signs should be seen, His people should know that it was near even at the
doors, and the case becomes an exceedingly strong one… ‘But of that day and
that hour knoweth no man…” he continues, “…no, not the angels which are in heaven,
neither the Son, but the Father’. If the
text proves that men will know nothing of the period of the second Advent, then
it also proves that angels will know nothing of it, and also that the Son will
know nothing of it, till the event takes place! This position proves too much…” and I agree with him, because if Jesus is
one with the Father and is fully God, then He must know the time. So let's
see how he resolves this. So, “…till the event takes
place! This position proves too much, therefore proves nothing to the
point. Christ
will know of the period of His second Advent to this world. The holy angels who wait around the throne of
heaven to receive messages relative to the part they act in the salvation of
men, will know of the time of the closing
events of salvation. And so will the waiting watching people of God understand.”
SEADV 19.1.
Now is he being presumptuous?
Jadi ketika ditanya mengenai tanda-tanda zaman, Yesus
memberikan jawaban yang berlimpah untuk menjelaskan kondisi seputar
kedatanganNya. Maka bagaimana kita bisa
menafsirkan ayat ini?
“…Apakah ada yang bisa
dipelajari dari Alkitab terkait periode kedatangan kedua, merupakan pertanyaan
yang masih mengambang bagi banyak orang. Ini adalah pertanyaan yang serius dan
dari subjeknya, patut mendapatkan pengamatan yang seksama dan jawaban yang
jujur. Bagaimana Kristus sendiri menangani subjek ini? Ketika para murid
bertanya, ‘apakah tanda
kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?’ Yesus tidak menegur
mereka karena mereka ingin tahu apa yang sengaja disembunyikan dari semua
manusia…”
Lagi pula
kalau kita kembali ke sejarah, ketika penghancuran dunia tiba di zaman Nuh,
tidakkah Nuh mengatakan kepada mereka dengan tepat apa yang akan terjadi?
Bukankah bahkan waktunya pun diprediksi? 120 tahun. “…Tidak, Yesus menjawab mereka dengan cara
yang paling jelas. Dia bahkan menyatakan akan ada tanda-tanda
peristiwa-peristiwa itu, dan menambahkan, ‘jika
kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di
ambang pintu.’ “…Fakta sederhana, bahwa
Tuhan menyebutkan tanda-tanda kedatanganNya yang kedua adalah bukti terbaik
bahwa umatNya tidak boleh tetap tidak tahu apa-apa, akan relatif dekatnya
peristiwa itu. Tambahkan ini kepada pernyataan Yesus, bahwa ketika
tanda-tanda tersebut terlihat, umatNya harus tahu bahwa waktunya sudah dekat
bahkan di ambang pintu, maka kasusnya menjadi sangat kuat… ‘Tetapi tentang hari dan saat itu tidak
seorang pun yang tahu,’ …” dia melanjutkan, “…tidak, tidak malaikat-malaikat di sorga, Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.’ Jika ayat ini membuktikan
bahwa manusia tidak tahu apa-apa tentang periode kedatangan kedua, maka itu
juga membuktikan bahwa malaikat-malaikat tidak akan tahu apa-apa tentang hal
itu, dan juga Anak tidak akan tahu apa-apa tentang itu, hingga peristiwa itu
terjadi! Posisi ini sudah terlalu melenceng…” dan saya setuju dengan James White, karena jika Yesus itu satu dengan Bapa,
dan sepenuhnya Allah, maka Dia harus tahu waktunya. Jadi mari
kita lihat bagaimana James White menyelesaikan ini. Jadi, “…hingga
peristiwa itu terjadi! Posisi ini sudah terlalu melenceng, dengan demikian
tidak membuktikan apa-apa. Kristus akan tahu kapan waktu kedatanganNya yang kedua ke dunia ini. Para malaikat yang kudus yang melayani di sekeliling takhta surgawi
untuk menerima pesan-pesan yang berkaitan dengan peranan mereka dalam
keselamatan manusia, akan tahu kapan
waktunya peristiwa-peristiwa penutupan keselamatan. Dan begitu juga umat Allah yang sedang menunggu dan berjaga, akan mengerti.”
SEADV 19.1
Nah, apakah ini lancang?
Let's continue “…An Old English version
of the passage reads, ‘but that day and
hour no man maketh known, neither the
angels which are in heaven, neither the Son, but the Father.’ This is the correct
reading, according to several of the ablest critics of the age. The word ‘know’
is used in the same sense here, that it is by Paul in 1 Corinthians 2:2, ‘for I determined not to know…” can be read ‘make known’, “…anything among you save
Jesus Christ and Him crucified.’ Men
will not make it known
the day and hour, angels will not make it known, neither will the Son, but the Father will make it known.’…” SEADV 19.1.
There's a quote in the Spirit of Prophecy where in Early
Writings she says, “…As the people of God looked up and waited
for the coming of Christ, the time was made
known by the voice in heaven, the Father making the time known…” so we do not know the day or the
hour. He continues and says, “…Says Campbell, ‘McKnight argues that the term “know” is here used as a causative, in the Hebrew sense
of the conjugation “hiphil” that is “to make
known”… His [Christ's] answer is just equivalent to saying, ‘the Father
will make it known when it pleases Him; but He has not authorized man,
angel, nor the Son to make it known. Just
in this sense Paul uses the term ‘know’ in Corinthians 2:2, ‘I came to you making known the testimony of God; for I
determined to make known nothing amongst
you but a crucified Christ.” SEADV 19.2.
Mari kita lanjutkan, “…Sebuah Alkitab versi Inggris lama menulis demikian tentang
ayat ini, ‘tetapi akan hari dan jamnya tidak ada manusia yang memberi tahu, tidak malaikat-malaikat yang di
Surga, tidak Anak, hanya Bapa.’ Ini adalah cara membaca yang benar menurut
beberapa kritikus yang paling unggul di zaman itu. Kata “tahu” dipakai di sini
dengan pengertian yang sama seperti yang dipakai Paulus di 1 Korintus 2:2, ‘2 Sebab
aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui…” bisa dibaca ‘memberi tahu’ “…apa-apa
di antara kamu selain Yesus Kristus, dan Dia
yang disalibkan.’ Manusia tidak
akan memberitahu hari dan jamnya,
malaikat-malaikat tidak akan memberitahu,
tidak juga Anak, hanya Bapa yang akan memberitahunya.’…”
SEADV 19.1
Ada kutipan di Roh Nubuat di Early Writings, Ellen White berkata, “…Sementara umat Allah
memandang ke atas dan menantikan kedatangan Kristus, waktunya diberitahukan
oleh suara dari Surga, Bapa memberitahukan waktunya…” Jadi kita tidak tahu hari
atau jamnya. Dia (James White) melanjutkan dan berkata, “…Kata Campbell,
‘McKnight mendebat bahwa kata ‘tahu’ di sini dipakai sebagai kausatif (penyebab
terjadinya sesuatu), dalam pengertian konjugasi bahasa Ibrani ‘hiphil’ yang
artinya ‘membuat jadi tahu’… JawabanNya [Jawaban Kristus] semata-mata sama
dengan mengatakan: ‘Bapa akan memberitahukannya kapan Dia suka; tetapi Bapak
tidak memberi izin manusia, malaikat, maupun Anak untuk memberitahukannya.
Hanya dalam pengertian ini Paulus memakai kata ‘tahu’ di 1 Korintus 2:2, “…aku datang padamu untuk memberitahukan kesaksian Allah; sebab aku telah memutuskan untuk tidak memberi tahu apa-apa
di antara kamu selain Yesus Kristus yang disalibkan.’ SEADV 19.2…”
Albert Barnes and his notes on the gospel says, “…Others have said that
the verb ‘rendered knoweth’ means sometimes to
make known or to reveal, and that the passage means, ‘that day and hour
none maketh known, neither the angels, nor
the Son, but the Father.’ It is true the word has sometimes that meaning as in
1 Corinthians 2:2.” SEADV 20.1.
That makes a lot of sense because how would it be possible that He who is
very God and had no beginning, Jesus Christ, would not know the hour of His
coming?
Albert Barnes dalam catatannya tentang injil berkata, “…Orang lain berkata
bahwa kata ‘rendered knoweth’ (= membuat jadi tahu) terkadang berarti memberitahu atau mengungkapkan, dan ayat itu
berarti, ‘akan hari dan jamnya, tidak ada yang memberitahu,
tidak para malaikat, tidak Anak, hanya Bapa.’ Memang benar kata itu
kadang-kadang mempunyai arti seperti di 1 Korintus 2:2.” SEADV 20.1
Ini sangat masuk akal, karena bagaimana mungkin Dia yang
sepenuhnya Allah, yang tidak punya awal, Yesus Kristus, bisa tidak tahu jam
kedatanganNya?
Now I'm going to venture onto a ground that is highly problematic. But if
we stick closely to the Spirit of Prophecy is there anything that we can glean from this?
And this is the concept of the great cosmic week, in other words six days which
become then a day for a thousand years, six thousand years plus 1,000 years for the
millennium. Now this is a concept that has been around for a very,
very, long, long time and we find in Psalms 90 and in 2 Peter the following
statements:
Psalms 90:4, “…For a thousand years in Thy sight are but
as yesterday when it is past, and as a watch in the night…”
2 Peter 3:8, “…But beloved, be not ignorant of this one
thing, that one day is with the Lord as a thousand years and a thousand years
as one day…”
The book of Revelation refers to the thousand-year millennium period, six
times. Let's look at one of those verses.
Revelation 20:4, “… and I saw thrones, and they sat upon
them and judgment was given unto them. And I saw the souls of them that were
beheaded for the witness of Jesus and for the word of God, and which had not
worshipped the Beast, neither his image, neither had received his mark upon
their foreheads or in their hands. And
they lived and reigned with Christ a thousand years…”
So there are six statements regarding this thousand year period, some of
them talk about the devil that was bound a thousand years.
Sekarang saya akan mencoba masuk ke topik yang sangat
bermasalah. Tetapi jika kita terus merapat ke Roh Nubuat, apakah ada yang bisa
kita peroleh dari ini? Dan ini ialah konsep tentang minggu kosmik yang
istimewa, dengan kata lain, 6 hari, yang 1 harinya menjadi 1000
tahun, jadi 6000 tahun plus 1000 tahun
masa Milenium. Konsep ini sudah ada sejak waktu yang amat
sangat, sangat lama, dan kita temukan di Mazmur 90 dan di 2 Petrus
pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
Mazmur 90:4, “4
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu; atau
seperti sekali jaga di waktu malam.”
2 Petrus 3:8, “8 Akan tetapi, saudara-saudaraku
yang kekasih, yang satu ini tidak boleh tidak kamu tahu, bahwa bagi
Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu
hari.”
Kitab Wahyu merujuk ke periode Milenium yang 1000 tahun,
sebanyak enam kali. Mari kita lihat salah satu ayat-ayat itu.
Wahyu 20:4, “…4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan mereka yang duduk di atasnya, dan kepada mereka diserahkan kuasa untuk
menghakimi. Lalu aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah
dipenggal kepalanya karena kesaksian mereka tentang
Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah Binatang itu atau patungnya dan yang tidak juga menerima
tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah
bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.”
Jadi ada enam pernyataan mengenai masa seribu tahun ini,
ada yang berbicara tentang Iblis yang dirantai selama seribu tahun.
Now Robert Johnston, the Chair of the New Testament Department
of the Seventh-Day Adventist Theological
Seminary of Andrews University,
wrote an article on the subject which can be found at this webpage:
and in this article he shows that some of the early Advent pioneers, most
notably J.N. Andrews, were actually firm believers in this principle, but that
this idea was later discarded by some, including Uriah Smith. It's
interesting that as late as 1899 Adventist publications stated firmly
that the end would be sometime around the year 1900. This belief that the end
will come some time during a somewhat extended period with an end point, can be
called soft time setting, as contrasted with the setting of a
definite firm date (hard time setting).
So this is the theology. And this theology ~ although it was used by
the early pioneers ~ was basically discarded and has well received some very
poor press and people have shied away from it.
Now my question is, does the Spirit of Prophecy throw any light on the subject? In other
words, I know that J.N. Andrews believed it, but does the Spirit of Prophecy throw any light on the subject? And we will look at some of these. And this
is not time setting. I'm not time setting at all, I'm just looking at what does
the Spirit of Prophecy say, and I'm not talking about the
time or the hour, and I'm not interested in any prophetic interpretation where
we take the prophetic times of Daniel, for example, and make them literal times
in our dates, that is a system of Futurism which is not in harmony with the bible. We're looking at this
cosmic time and I want to know what does the Spirit of Prophecy say.
Nah, Robert Johnston, ketua Departemen Perjanjian Baru
Seminari SDA Universitas Andrews, menulis sebuah artikel yang bisa dibaca di
situs ini:
dan di artikel ini dia menunjukkan bahwa pionir-pionir
Advent yang mula-mula, di antaranya yang paling terkemuka J.N. Andrews, adalah
orang-orang yang dengan teguh mempercayai prinsip ini, tetapi konsep ini
kemudian ditinggalkan oleh beberapa orang termasuk Uriah Smith. Yang menarik,
selambat-lambatnya di tahun 1899, publikasi Advent menyatakan dengan mantap bahwa
akhir itu akan terjadi sekitar tahun 1900. Kepercayaan bahwa akhir itu akan datang selama satu masa yang agak panjang
dengan titik akhir, bisa disebut sebagai penentuan waktu lunak, yang kontras
dengan penentuan suatu tanggal tertentu yang pasti (penentuan waktu keras). Jadi
inilah theologinya. Dan theologi ini ~ walaupun tadinya dipakai oleh
pionir-pioner mula-mula ~ pada dasarnya sudah ditinggalkan dan telah
menerima liputan pers yang buruk, dan orang-orang menghindarinya.
Nah, pertanyaan saya ialah, apakah Roh Nubuat memberikan
penjelasan tentang subjek ini? Dengan kata lain, saya tahu bahwa J.N. Andrews
mempercayainya, tetapi apakah Roh Nubuat memberikan terang tentang subjek ini.
Kita akan melihatnya. Dan ini bukan menentukan hari. Saya sama sekali tidak
menentukan hari, saya hanya mengamati apa kata Roh Nubuat. Dan saya tidak
berbicara tentang waktunya atau harinya, dan saya tidak tertarik pada
penafsiran nubuatan di mana kita memakai waktu nubuatan Daniel, misalnya, dan
membuat itu menjadi waktu literal penanggalan kita; itu sistem
Futurisme yang tidak serasi dengan Alkitab. Kita mengamati waktu kosmik ini dan
saya mau tahu apa kata Roh Nubuat.
There are in
fact 42 (74 if you count the compilations) six
thousand year statements, and 41 four thousand year statements in her writings.
Now how did I get interested in this? My interest in these statements comes
from my study of creation versus evolution, particularly with regard to the age of the earth. However,
it was proposed by some scholars that these times are not definitive and simply
meant ~ in other words these 42 (or 74 statements) on 6,000 and the 41 on 4000 years ~ that they were not meant definitively, and
that they actually meant “since the beginning” or “during Old Testament
times”. But at least one of these was definitive
when she stated “the world is now only about 6,000 years old.” that's in 3 Spiritual Gifts page 92.
Now Ellen White uses the phrases:
·
“about 6,000 years” 13 times,
·
she uses the
statement “almost 6,000 years” once,
·
and she uses the
statement “nearly
6,000 years” 12 times
·
but there are three where she states “more than
6,000” or “over 6,000”
·
and the rest
of the statements just say “for 6,000 years”.
Faktanya, ada 42 kali (74 jika kompilasinya juga
dihitung) pernyataan tentang 6000 tahun,
dan 41 kali pernyataan
tentang 4000 tahun dalam tulisan Ellen White. Nah, bagaimana sampai saya
tertarik dengan ini? Minat saya dalam pernyataan-pernyataan ini berasal dari
pembelajaran saya tentang penciptaan versus evolusi, terutama berkaitan dengan
usia bumi. Namun demikian, beberapa pakar mengusulkan bahwa waktu-waktu ini
tidaklah pasti dan semata-mata berarti ~ dengan kata lain ke-42 (atau 74
pernyataan) tentang 6000 tahun dan 41 pernyataannya tentang 4000
tahun ~ mereka tidak dimaksudkan sebagai definitif, dan
sebenarnya mereka berarti “sejak awal” atau “selama zaman Perjanjian Lama.”
Tetapi paling sedikit ada
satu dari semua itu yang pasti ketika Ellen White menyatakan, “…dunia sekarang hanya sekitar 6000 tahun usianya…” itu di Spiritual Gifts
3 hal. 92.
Nah, Ellen White memakai istilah-istilah ini:
· “sekitar 6000 tahun” 13 kali.
· Dia memakai pernyataan “hampir 6000 tahun” satu kali.
· Dan dia memakai pernyataan “mendekati 6000 tahun” 12 kali.
· Tetapi ada tiga kali di mana
dia menyatakan “lebih dari 6000”
atau “di atas 6000”,
· Dan sisa pernyataannya hanya mengatakan “selama 6000 tahun”.
Now I was part of a delegation in
the church where we discussed this issue of creation and I attended a lecture
by some of our prominent theologians where this whole issue was discussed. And it was stated, quite categorically, that none of
these statements on the 6,000 years can be used to determine the age of
the earth. Now I’ve just come to
this church and I being an evolutionist, and my whole world was turned upside
down as a consequence of the study of the prophecies. And then eventually also
a study of our origins and evolution, which of course entailed the age of the
earth. And as I listened to these lectures ~ which by the way are also written
in journals, these same sentiments ~ I
was confronted with this idea that there are many statements which say that the earth
is about six thousand years old, or almost six thousand years old, or nearly
six thousana d years old, but there are these three statements which state
“more than six thousand” and therefore this was presented as proof that
you cannot take them as definitive.
Now, this concerned me and moreover, it was stated in those publications
and in those lectures that where these statements are made, about the
six thousand years, it's probable that she was influenced by the margin of the
King James Version which contained Ussher’s dates and therefore in the concept of the stream of
time or the time period where they were living, it was logical for her to just
adopt these statements of 6,000 years.
And it bothered me. So I put up my hand in that meeting and I said, “Now I just
have one problem, and this is the problem. If she was influenced by the margin
of the King James Version to say that it was six thousand years, then what else
could have influenced her in terms of all her other statements in the Spirit of
Prophecy? Can we then still trust the Spirit of Prophecy as an inspired source, or shall we just lay
it aside?”
Nah, saya adalah bagian dari delegasi gereja di mana kita
membahas isu tentang penciptaan, dan saya menghadiri ceramah-ceramah oleh
beberapa theolog terkemuka kita, di mana seluruh isu ini dibahas. Dan dinyatakan, secara cukup
kategoris, bahwa tidak ada dari pernyataan-pernyataan ini mengenai 6000 tahun itu yang bisa
dipakai untuk menentukan usia bumi. Nah, saya baru saja masuk gereja ini, dan saya yang
seorang evolusionis, seluruh dunia saya terjungkir balik sebagai akibat
mempelajari nubuatan-nubuatan. Dan pada akhirnya saya juga mempelajari asal
usul kita dan evolusi ~ yang tentu saja melibatkan usia bumi. Sementara saya
mendengarkan ceramah-ceramah ini ~ yang juga tertulis di jurnal-jurnal,
sentimen-sentimen yang sama ini ~ saya dihadapkan pada konsep bahwa ada
banyak pernyataan yang mengatakan bumi ini sekitar 6000 tahun usianya, atau
hampir 6000 tahun usianya, atau mendekati 6000 tahun usianya, tetapi ada tiga
pernyataan ini yang mengatakan “lebih dari 6000 tahun”, dan oleh
karena itu, ini disajikan sebagai bukti bahwa kita tidak bisa menganggap pernyataan-pernyataan itu definitif/pasti.
Nah, ini mengganggu buat saya, dan lagi pula di publikasi itu
dan dalam ceramah-ceramah itu dinyatakan bahwa pernyataan tentang ke-6000 tahun itu kemungkinan besar
karena Ellen White terpengaruh oleh margin KJV yang berisikan tangga-tanggal
Ussher, dan oleh karenanya dalam konsep aliran waktu atau
periode waktu di mana mereka hidup saat itu, adalah masuk akal bagi Ellen White
untuk menerima pernyataan-pernyataan 6000 tahun tersebut.
Dan itu mengganggu saya. Maka saya mengangkat tangan
dalam pertemuan itu dan saya berkata, “Saya hanya punya satu masalah, dan
inilah masalahnya. Jika Ellen White dipengaruhi oleh margin KJV sehingga mengatakan
itu 6000 tahun, maka apa lagi yang bisa mempengaruhinya sehubungan dengan
pernyataan-pernyataannya yang lain dalam Roh Nubuat? Kalau begitu apakah kita
masih bisa mempercayai Roh Nubuat sebagai sumber inspirasi atau sebaiknya kita
singkirkan saja?”
Well, there were another document which was then discussed, and the issue
was explained as followed. Yes, we believe that she was inspired, but that she
didn't have the same authority as the other prophets. She was as inspired, but didn't have the same authority? Now that's an oxymoron, how can you be inspired and not have
the same authority? Does God speak through inspiration with authority only
through some people and with no authority through other people? Was this
exegetical or was this homiletical, that was the question.
Well, it bothered me because it disturbed my apple cart when it came to the
age of the earth. I wasn't thinking at
all about what we are discussing today at that time, just the age of the earth. And so when I came back to my home in South
Africa and went back to my University and started working on my lectures on
evolution and creation, this thought bothered me and I prayed and I said, “Lord, this makes no sense to me. How can it
be ‘almost’ or ‘about’ 6,000 in one place and ‘more than’ 6,000 in another? If there is anything
wrong with this, then You must show me, because else I will have to discard
virtually everything she wrote. Because if she is influenced by every wind of
doctrine out there, then how can I trust the Spirit of Prophecy?” And I filed it in file 13, and left it.
Nah, ada dokumen lain yang saat itu juga didiskusikan,
dan isunya dijelaskan sbb.: Ya, kami meyakini Ellen White diilhami, tetapi dia
tidak memiliki autoritas yang sama seperti nabi-nabi yang lain. Dia diilhami, tetapi
tidak memiliki autoritas? Loh, itu suatu kontradiksi, bagaimana bisa diilhami tetapi
tidak memiliki autoritas yang sama? Apakah Allah berbicara melalui inspirasi
dengan autoritas hanya melalui beberapa orang dan tanpa autoritas melalui
orang-orang yang lain? Apakah ini suatu tafsiran atau ini seni berbicara? Itulah
pertanyaannya.
Nah, itu mengganggu saya karena itu mengacaukan tatanan
yang saya punya sehubungan dengan usia bumi. Pada waktu itu saya sama sekali
tidak berpikir tentang apa yang sedang kita bahas sekarang, hanya tentang usia
bumi. Maka ketika saya pulang ke rumah saya di Afrika Selatan dan kembali ke
universitas saya dan mulai mengerjakan ceramah-ceramah saya tentang evolusi dan
penciptaan, pikiran ini mengganggu saya dan saya berdoa dan berkata, “Tuhan,
ini tidak masuk akal buat aku. Bagaimana mungkin di satu tempat itu ‘hampir’
atau ‘sekitar’ 6000 dan di tempat lain ‘lebih dari’ 6000? Jika
ada yang salah dengan ini, maka Engkau harus menunjukkan padaku, karena kalau
tidak, aku harus membuang semua yang dia (Ellen White) tulis. Karena jika dia
terpengaruh oleh setiap angin doktrin di luar sana, lalu bagaimana aku bisa
mempercayai Roh Nubuat?” Dan saya memasukkannya ke arsip tong sampah dan
meninggalkannya.
And a few years later a coal porter gave me a little pile of pamphlets and
I read them and I went through them and suddenly I almost fell off my chair, because
there was one particular pamphlet that caught my attention.
But before I get there here's one statement that I find interesting from
the biographies, in other words, this is not Ellen G. White’s writing, because
it was stated that Ellen White never ever received any visions regarding the
time, that this controversy or the age of the earth was concerned, but here in
the Biographical volumes 1 Bio 366 we read
the following, “…The vision of Lovett’s
Grove, Ohio, on a Sunday afternoon in mid-March 1858 was one of great
importance. In this the theme of the great controversy between Christ and His
angels on the one side, and Satan and his angels on the other, was seen as
one continuous and closely linked chain
of events spanning 6,000 years…” so in other words, the great controversy
vision actually had this time frame. It's interesting. “…This vision has put Seventh-Day
Adventists in a unique position with clear-cut views of the working of
Providence in the history of our world ~ a viewpoint quite different from that
held by secular historians, who see events of history as the interplay between
the actions of men, often seemingly the result of chance or natural
developments. In other words, this vision and others of the great conflict of
the ages, yield the philosophy of history that answers many questions in
prophetic forecast, gives the assurance of the final victory of good over
evil…” (1BIO 366.1) So it was very definitive.
Dan beberapa tahun kemudian seorang pengirim batubara
memberikan setumpuk kecil pamflet kepada saya dan saya membacanya dan saya
memeriksanya dan tiba-tiba saya nyaris jatuh dari kursi saya, karena ada satu
pamflet khusus yang menarik perhatian saya.
Tetapi sebelum saya cerita tentang hal itu, di sini ada
satu pernyataan yang menurut saya menarik, dari biografi, dengan kata lain ini
bukan tulisan Ellen G. White. Karena ada pernyataan bahwa Ellen White tidak pernah menerima penglihatan
mengenai waktu, sehubungan dengan kontroversi atau usia bumi.
Tetapi di sini di Biographical
Vol. 1 Bio 366 kita membaca sbb.: “…Penglihatan di Lovett’s Grove, Ohio, pada Minggu sore
pertengahan Maret 1858 itu sangat penting. Di sini, tema pertentangan besar
antara Kristus dan malaikat-malaikatNya di satu pihak, dengan Setan dan
malaikat-malaikatnya di pihak lain, tampak sebagai satu rantai peristiwa yang
tidak terputus dan erat berkaitan, membentang
selama 6000 tahun…” jadi dengan kata lain,
penglihatan tentang pertentangan besar itu rangka waktunya sesungguhnya ialah
ini. Menarik. “…Penglihatan ini telah menempatkan MAHK dalam
posisi yang unik, dengan pandangan yang jelas sekali tentang pekerjaan kemurahan
Allah dalam sejarah dunia kita ~ suatu sudut pandang yang cukup berbeda dengan
yang dimiliki oleh para sejarahwan sekuler, yang melihat peristiwa-peristiwa
sejarah sebagai tindakan-tindakan manusia yang saling mempengaruhi, yang sering
tampak sebagai hasil yang kebetulan atau
perkembangan yang alami. Dengan kata lain, penglihatan ini dan yang lain-lain
tentang pertentangan besar segala zaman, menghasilkan filosofi sejarah yang
menjawab banyak pertanyaan mengenai prediksi nubuatan, memberikan jaminan
adanya kemenangan akhir, yang baik atas yang jahat…” (1BIO 366.1). Jadi itu sangat pasti.
So I would like to look at some of these statements and what was this
pamphlet that I had received? What about the “more than” or “over” 6,000 years?
Well, this pamphlet had the following information:
“…Warren
H. Johns, the seminary librarian at Andrews University, researched this issue
and he came to the conclusion that Ellen White believed that there were exactly four thousand years between the creation
of man and the birth of Christ and that her consistent position was, that
the world was less than six thousand years old.
(Warren H. Johns, “Ellen White and Biblical Chronology”, Ministry April 1984, pages 20-22).
Now, personally I do not quite agree with his statement over here and we'll talk
about why in a moment. Because he takes it to the birth of Christ,
and I believe that is not the correct way in which she used it, but be that as
it may, she clearly believed the four thousand and the six thousand.
Now, what about those three
statements?
Jadi saya ingin melihat beberapa pernyataan itu dan
pamflet yang saya terima itu apa isinya? Bagaimana dengan isu “lebih dari” atau
“di atas” 6000 tahun? Nah, pamflet itu berisikan informasi berikut:
“…Warren H. Johns, pustakawan seminari Universitas Andrews,
menyelidiki isu ini dan dia tiba pada kesimpulan bahwa Ellen White meyakini
bahwa ada persis 4000 tahun antara penciptaan
manusia dengan kelahiran Kristus, dan posisinya konsisten bahwa dunia berusia kurang dari 6000 tahun.” (Warren
H. Johns, “Ellen White and Biblical Chronology”, Ministry April 1984, hal. 20-22).
Nah, secara pribadi saya
tidak setuju dengan pernyataan ini di sini (menunjuk ke tulisan “dengan kelahiran Yesus”), dan kita akan membahas
alasannya sebentar lagi. Karena
dia membawanya hingga kelahiran Kristus, dan saya meyakini itu
bukan cara yang benar yang dipakai Ellen White. Tetapi walaupun demikian, Ellen
White jelas meyakini 4000 tahun dan 6000 tahun tersebut.
Sekarang, bagaimana dengan ketiga pernyataan itu? (soal “lebih” dari 6000 tahun)
Well, the first one is found in Historical
Sketches page 133, “…More than
6,000 years of continual practice…” referring
to the devil's odds. “…This statement does not
deal with the age of the earth, or the time
since the fall, but with how long the devil has
been in the deception business…” and of course deception
started in heaven which could have been hundreds of years, for all we know.
So it has nothing to do with the age of the earth, it has to do with how long
the devil has been in the deception business, and after all he deceived a third
of the angels. So that takes care of that one statement.
Nah, yang pertama terdapat di Historical Sketches hal. 133, “…Lebih
dari 6000 tahun praktek yang terus-menerus…” ini berbicara
tentang kesempatan Iblis. “…Pernyataan ini tidak berbicara tentang usia bumi, atau waktu sejak kejatuhan manusia,
tetapi berapa lama Iblis sudah ada dalam bisnis
tipu-menipu…” dan tentu saja penipuan
itu dimulai di Surga, yang bisa saja berlangsung selama ratusan tahun, kita tidak tahu. Jadi ini
tidak berkaitan dengan usia bumi, ini berkaitan dengan berapa lamanya Iblis
sudah berkecimpung dalam bisnis tipu-menipu, dan dia kan sempat
menipu 1/3 malaikat. Jadi ini membereskan satu pernyataan tersebut.
The second statement is from The Story of Jesus
and it says, “…and
for more than six thousand years in its
forms of beauty and gifts of sustenance, the earth has borne witness of the Creator's
love…” (SJ 183.3) Now that sounds like it could be problematic,
but if you study it, this statement comes from the chapter “The Home Of
The Saved” and deals with the new earth, when the earth will be about
seven thousand years old, so it has nothing to do with the six thousand years
period of sin.
Pernyataan yang kedua adalah dari The Story of Jesus, dan dikatakan, “…Dan selama lebih dari 6000 tahun dalam bentuk keindahannya
dan karunia pemeliharaannya, bumi telah menjadi saksi akan kasih Sang Pencipta
(SJ 183.3).…” Nah, ini sepertinya bisa menimbulkan problem, tetapi jika
kita pelajari ternyata pernyataan
ini berasal dari bab “The Home of the Saved” (Rumah Orang Selamat) yang
berbicara tentang dunia baru, ketika bumi ini sudah berumur
sekitar 7000 tahun. Jadi ini
tidak berkaitan dengan 6000 tahun masa dosa.
Now the third statement is the most problematic. This statement comes from Christian Temperance and Bible Hygiene page 154 and
states, “…The continual
transgression of man for over six thousand
years…” Now
in 1977 dr. Robert Gentry of Earth Science Associates contacted the White
Estate regarding this statement and was told that this was a copying error and
that the
original first source from which it was taken was 3 Testimonies page
491-492 and did not contain the word “over”. Moreover Ellen White did not use the word
“over” when she used the earlier material to write the book Desire of Ages.
Nah, pernyataan yang ketiga adalah yang paling
problematik. Pernyataan ini berasal dari Christian Temperance and Bible Hygiene hal. 154 dan bunyinya, “…Pelanggaran manusia yang terus-menerus
selama lebih dari 6000 tahun…” Nah, di tahun 1977, dr. Robert Gentry dari Earth Science
Associates (Asosiasi Sains Bumi) menghubungi White Estate mengenai pernyataan
ini dan diberitahu bahwa ini adalah kesalahan
salinan, dan bahwa sumber aslinya yang pertama dari mana ini dikutip ialah 3 Testimonies hal. 491-492,
dan di sana tidak mengandung
kata “over” (lebih). Lagipula, Ellen White tidak memakai kata
“over” ketika dia memakai bahan yang terdahulu untuk menulis buku Desire of Ages.
So in other words, the three statements do not negate Ellen White's stand that the earth is ALMOST
six thousand years old.
Now let's have a look and see exactly what the Spirit of Prophecy says. And again I reiterate, I'm not time
setting. I'm studying the Spirit of Prophecy, I want to know what the prophet
said. I don't want to know what a theologian thinks the prophet thought, or
what influenced the prophet. I want to know what did she say. So let's ask the
question.
Jadi dengan kata lain, ketiga pernyataan itu tidak
menyangkal posisi Ellen White
bahwa usia dunia ini HAMPIR enam ribu tahun.
Sekarang mari kita lihat dan menyimak tepatnya apa yang
dikatakan Roh Nubuat. Dan sekali lagi saya ulangi, saya bukan menentukan waktu,
saya mempelajari Roh Nubuat, saya mau tahu apa yang dikatakan nabi itu. Saya
tidak mau tahu apa yang menurut seorang theolog yang dipikir oleh nabi itu,
atau apa yang mempengaruhi si nabi. Saya mau tahu apa yang Ellen White katakan.
Jadi mari kita bertanya.
According to the Spirit of Prophecy, how long will sin reign?
Well, here is a statement,
“…After 6,000 years of sin the earth was renewed. The great plan of redemption…” comes from Adventist
Home, “…results in fully bringing back the world
into God's favor. All that was lost by sin is restored. Not only man, but the
earth is redeemed, to be the eternal abode of the obedient. For six thousand years Satan has struggled to
maintain possession of the earth,
now God's original purpose in its creation is accomplished. The saints of the
Most High shall take the kingdom and possess the kingdom forever, even forever
and ever…” (AH 539.3).
Now I want to come back to this statement at a later stage, but the point
for discussion right here is that she definitively states that for 6,000 years Satan
has struggled to maintain possession of the earth, that is a very
direct statement.
Menurut Roh Nubuat, berapa lama dosa berkuasa?
Nah, ini ada sebuah pernyataan, “…Setelah 6000 tahun dalam dosa, bumi diperbarui. Rencana agung
penyelamatan…” ini dari Adventist Home, “…berhasil membawa bumi kembali sepenuhnya
kepada perkenan Allah. Semua yang sudah hilang karena dosa, dipulihkan. Bukan
hanya manusia, tetapi bumi juga ditebus, untuk menjadi tempat tinggal abadi
bagi mereka yang patuh. Selama 6000
tahun Setan telah berjuang untuk mempertahankkan kepemilikan atas bumi,
sekarang tujuan asli Allah menciptakan bumi ini tercapai. Orang-orang saleh
milik Yang Mahatinggi akan mengambil kerajaan ini dan memiliki kerajaan ini
untuk selama-lamanya, bahkan untuk selama-lamanya. (AH 539.3)…”
Nah, saya mau kembali ke pernyataan ini nanti, tetapi
poin untuk diskusi sekarang ini ialah, Ellen
White dengan pasti menyatakan bahwa selama 6000 tahun Setan telah berjuang
untuk mempertahankan kepemilikan atas bumi, ini adalah
pernyataan yang sangat jelas.
So my question now is, where according to the Spirit of Prophecy are we in the stream of time? So,
when according to the Spirit of Prophecy, will 6000 years have elapsed since the
fall of man?
Well, let's start with the 4000 year statements. At Christ's baptism, sin had reigned ~according to the Spirit of Prophecy~ 4000 years,
and that was in 27 AD.
Let's make sure, because there are so many of these talks out there which
give dates either calculating as we saw from the birth of Christ, or from the
crucifixion, or from any time period in between. I want to know exactly, I
don't want to know about what does she say. So let's be careful in the way we
approach it. “…Christ
in the wilderness of temptation…” let's just stop
there. What year was that? Christ entered the wilderness of temptation directly
after His baptism and that was in 27AD. Let's make sure,
“…Christ in the wilderness of temptation stood in Adam’s place to bear
the test he failed to endure. Here Christ overcame in the sinner’s behalf, four thousand years after Adam turned his back
upon the light of his home…” So since the fall of Adam to the temptation
in the wilderness which took place in 27AD ~
is the time period, since the fall of Adam. “…Separated
from the presence of God, the human family had been departing, each successive
generation farther from the original purity, wisdom, and knowledge which Adam
possessed in Eden. Christ bore the sins and the infirmities of the race as they
existed when He came to the earth to help man. In behalf of the race, with the
weaknesses of fallen man upon Him He was to stand the temptation of Satan upon
all points on which man could be assailed…” (Con. 32.1)
So exactly 4000 years since the fall of Adam to the wilderness of temptation.
Jadi pertanyaan saya ialah, menurut Roh Nubuat di manakah kita berada dalam aliran
waktu? Maka menurut Roh Nubuat kapan waktu 6000 tahun itu akan tercapai sejak
kejatuhan manusia?
Nah, mari kita mulai dengan pernyataan-pernyataan 4000
tahun. Pada saat Kristus dibaptiskan,
dosa telah berkuasa ~ menurut Roh Nubuat ~ 4000 tahun, dan itu adalah tahun 27 AD. Mari kita pastikan, karena di
luar sana ada begitu banyak diskusi yang memberikan tanggalnya dengan
menghitung dari kelahiran Kristus seperti yang sudah kita lihat tadi, atau dari
saat penyaliban, atau dari waktu kapan saja di antara keduanya. Saya mau tahu
persisnya. Saya tidak mau tahu apa yang menurut orang dikatakan Ellen White.
Jadi marilah kita berhati-hati dengan cara kita menanganinya. “…Kristus di padang gurun
pencobaan…” mari kita berhenti di sini. Tahun berapa ini? Kristus
masuk ke padang gurun pencobaan segera setelah Dia dibaptis, dan itu
ialah di tahun 27 AD. Mari kita pastikan, “…Kristus di padang gurun pencobaan berdiri
di tempat Adam untuk menjalani ujian yang gagal Adam lalui. Di sini Kristus
menang atas nama orang berdosa, 4000 tahun
setelah Adam memutar punggungnya meninggalkan cahaya tempat tinggalnya…” Jadi, sejak kejatuhan Adam
hingga ke pencobaan di padang gurun yang terjadi di 27AD ~ adalah masa waktu
tersebut, sejak kejatuhan Adam. “…Terpisah dari hadirat Allah, setiap
generasi keluarga manusia berturut-turut terus-menerus mundur, semakin jatuh dari kemurnian,
hikmat, pengetahuan yang asli yang dimiliki Adam di Eden. Kristus memikul
dosa-dosa dan kelemahan bangsa manusia sebagaimana kondisi mereka ketika Dia
datang ke dunia untuk menolong manusia. Atas nama bangsa manusia, dengan
kelemahan-kelemahan manusia berdosa dalam diriNya, Dia harus menangkal pencobaan Setan dalam semua aspek di mana
manusia bisa diserang…” (Con. 32.1)
Jadi tepat
4000 tahun sejak kejatuhan Adam hingga ke pencobaan padang gurun.
Let's read another one. “…The Savior of the world
had no controversy with Satan, who was expelled from heaven because he was no
longer worthy of a place there. He who could influence the angels of God
against their Supreme Ruler, against His Son, their loved Commander, and enlist
their sympathy for himself was capable of any deception. For 4000
years he had been warring against the government of God and had lost none
of his skills or power to tempt and deceive…” (Con 45.1) Again here Satan
was going to confront Jesus in the wilderness of temptation and he had
4000 years to contemplate how he would
overcome Jesus as he had overcome Adam.
Mari kita baca yang lain. “…Juruselamat dunia
tidak punya persengketaan dengan Setan, yang sudah dikeluarkan dari Surga
karena dia sudah tidak lagi layak mendapat tempat di sana. Dia yang bisa
mempengaruhi para malaikat untuk melawan Penguasa Tertinggi mereka; melawan AnakNya, Pemimpin mereka yang
tercinta; dan mengalihkan simpati
mereka kepada dirinya sendiri, sanggup membuat penipuan apa saja. Selama 4000 tahun, dia sudah berperang melawan
pemerintahan Allah, dan ketrampilannya atau kemahirannya untuk mencobai dan
menipu tidak ada yang berkurang. (Con. 45.1) …” Lagi-lagi di sini Setan akan
menantang Yesus di padang gurun pencobaan, dan dia sudah punya 4000 tahun untuk
memikiran bagaimana dia akan bisa mengalahkan Yesus sebagaimana dia mengalahkan
Adam.
Let's make sure, “…On Jordan's banks the voice from heaven
attended by the manifestation from the excellent glory proclaimed Christ to be
the Son of the Eternal…” that is the
baptism of Jesus, where the voice from heaven came and said, “This is My
Beloved Son…” So we have a date, it was 27 AD.
“…Satan was to personally
encounter the Head of the kingdom which he came to overthrow. If he failed, he
knew that he was lost. Therefore the power of his temptation was in accordance
with the greatness of the object which he would lose or gain. For four
thousand years,…” now listen
carefully, “…ever since the declaration was made to Adam
that the Seed of the woman should bruise the serpent's head, he had been
planning his manner of attack…” (Con. 78.2) We have precise times in this
statement. From the fall of Adam up unto the
wilderness experience of Jesus, exactly four thousand years, in other
words, until the baptism.
Jadi mari kita pastikan, “…Di tepi sungai Yordan,
suara dari langit yang disertai oleh manifestasi kemuliaan yang luar biasa,
mengumumkan Kristus adalah Anak dari Sang Kekal…” ini ialah
pembaptisan Yesus di mana suara dari langit datang dan berkata, “Inilah AnakKu
yang Kukasihi”. Jadi kita sudah mendapatkan tanggal, yaitu 27 AD. “…Setan berniat menghadapi sendiri Kepala
kerajaan yang berniat dijatuhkannya. Jika dia gagal, dia tahu dia kalah. Itulah
sebabnya kekuatan pencobaannya setara dengan besarnya objek yang akan dia
menangkan atau kehilangan. Selama 4000 tahun…” sekarang dengarkan baik-baik, “…sejak diumumkan kepada Adam bahwa Benih
perempuan itu akan meremukkan kepala ular, Setan telah merencanakan cara
penyerangannya.” (Con. 78.2) …” Pernyataan ini memberikan waktu
yang tepat. Dari kejatuhan Adam
hingga pengalaman padang gurun Yesus, persis 4000 tahun, dengan
kata lain, hingga ke pembaptisanNya.
Let us go to the Bible and the Spirit of Prophecy. “…When the
fullness of time was come, God sent forth His Son… to redeem them that were
under the law, that we might receive the adoption of sons…” Galatians 4:4-5.
“When the fullness of time had come” we need to know what that is.
“…The
Savior's coming was foretold in Eden. When Adam and Eve first heard the promise
they looked for its speedy fulfillment…” in other words, that promise that now had taken 4000 years of time to be
fulfilled. “…They joyfully welcomed
their firstborn son, hoping that he might be the deliverer. But the fulfillment
of the promise tarried. Those who first received it died without the sight.
From the days of Enoch the promise was repeated through patriarchs and
prophets, keeping alive the hope of His appearing, and yet He came not. The
prophecy of Daniel revealed the time of His Advent…” So the prophecy of Daniel revealed
the time of his Advent from the time that the promise was made that He would
crush the serpent's head. “…but not all rightly
interpreted the message. Century after century passed away, the voices of the
prophets ceased. The hand of the oppressor was heavy upon Israel, and many were
ready to exclaim, ‘the days are prolonged and every vision faileth’( Ezekiel
12:22)…” DA 31.2.
Mari kita kembali ke Alkitab dan Roh Nubuat. “…4 Tetapi ketika genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya….
5 untuk menebus mereka yang berada di
bawah Hukum, supaya kita boleh menerima
pengadopsian sebagai anak.” (Gal. 4:4-5)
“Ketika genap waktunya” kita perlu tahu itu apa.
“…Kedatangan Sang Juruselamat sudah
dinubuatkan di Eden. Ketika Adam dan Hawa pertama mendengar janji itu, mereka
menantikan penggenapan yang cepat …” dengan kata lain, janji yang sekarang makan waktu 4000
tahun untuk digenapi itu. “…Mereka menyambut dengan
penuh sukacita kelahiran anak pertama mereka, berharap bahwa dia adalah sang
penyelamat. Tetapi penggenapan janji itu tertunda. Mereka yang pertama menerima janji itu, mati tanpa
pernah melihat penggenapannya. Dari zaman Henokh janji
itu diulang-ulang melalui para bapak dan nabi-nabi, mempertahankan agar harapan
kedatanganNya itu terus hidup, namun Dia tidak datang-datang. Nubuatan Daniel mengungkapkan waktu
kedatanganNya…” jadi nubuatan Daniel mengungkapkan waktu kedatanganNya dari
waktu janji itu dibuat bahwa Dia akan meremukkan kepala ular, “…tetapi tidak semua menafsirkan pekabaran
itu dengan benar. Berabad-abad berlalu, suara para nabi lenyap. Tangan si
penjajah menekan berat di atas Israel dan banyak yang sudah siap berteriak,
‘hari-harinya diperpanjang dan setiap penglihatan tidak digenapi.’ (Yehezkiel 12:22).” DA
31.2
So what were the conditions prevailing at the first coming of Christ? So we
know a time now, exactly 4000 years since the fall of Adam according to the Spirit of
Prophecy, please note not according to me, according to the Spirit of
Prophecy, exactly
4000 years to the baptism of Christ.
Now, what were the conditions?
“…
‘When the fullness of time was come God sent forth His Son’. Providence had directed the movements of
nations…” Do you not think that God will direct through Providence the
movement of nations in our time? “…and the tide of human impulse and influence
until the world was ripe for the coming of the Deliverer. The nations were united
under one government…” that's an
important point, it was the Roman system, “…One
language was widely spoken and was everywhere recognized as the language of
literature. From all lands the Jews of the dispersion gathered to Jerusalem to
the annual feasts. As these returned to
the places of their sojourn, they could spread throughout the world the
tidings of the Messiah's coming.” (DA 32.2)
Jadi, apakah kondisi yang berlaku pada kedatangan Kristus
yang pertama? Jadi kita sekarang sudah tahu waktunya, tepat 4000 tahun sejak kejatuhan Adam menurut Roh
Nubuat, perhatikan, bukan menurut saya, menurut Roh Nubuat, tepat 4000 tahun hingga
pembaptisan Kristus. Nah, apa kondisinya?
“… ‘ketika genap
waktunya, Allah mengutus Anak-Nya’. Tangan Allah telah mengatur pergerakan
bangsa-bangsa…” Menurut kalian apakah melalui tanganNya, Allah tidak akan
mengatur pergerakan bangsa-bangsa di zaman kita? “…dan gelombang hasrat dan pengaruh manusia,
hingga dunia matang bagi kedatangan Sang Penyelamat. Bangsa-bangsa dipersatukan
di bawah satu pemerintahan…” ini poin yang penting, yaitu sistem Roma, “…Satu
bahasa banyak dipakai dan di mana-mana diakui sebagai bahasa sastra.
Orang-orang Yahudi yang tersebar di segala negara berkumpul ke Yerusalem untuk
menghadiri perayaan-perayaan tahunan. Saat mereka ini kembali ke tempat
perantauan mereka, mereka bisa menyebarkan ke seluruh dunia berita tentang
kedatangan Sang Mesias.” (DA 32.2)
So let's project to our time.
The nations were united under one government: not yet the case.
One language was widely spoken : English
in our time.
And the Jews were dispersed through all nations: God has His people
dispersed through all the nations.
We have many of these conditions.
Genesis 11:5 “…And the Lord came down to see the city and
the tower…” this is the Tower of Babel where
humanity was united as one, “…which the children of men builded. 16 And
the Lord said, ‘Behold the people is one, and they have all one language, and
this they begin to do; and now nothing will be restrained from them which they
have imagined to do…” So this attempt to unify, God had interrupted.
In the
time when Jesus came there was almost one nation ruling everywhere, and in the
second coming it could be the same.
Jadi marilah kita proyeksikan ke zaman kita.
Bangsa-bangsa bersatu di bawah satu pemerintahan: belum
demikian.
Satu bahasa banyak dipakai: bahasa Inggris di zaman kita.
Dan orang-orang Yahudi yang tersebar di antara semua
bangsa: Allah membuat umatNya tersebar di antara semua bangsa.
Kita memiliki banyak kondisi tersebut.
Kejadian 11:5, “5
Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara…” ini menara Babel di mana manusia
bergabung menjadi satu, “…yang
didirikan oleh anak-anak manusia, 6 dan Tuhan berfirman: ‘Lihat, mereka
ini satu, dan mereka semuanya punya satu
bahasa, dan mereka mulai melakukan ini, dan sekarang
apa pun yang mereka niatkan untuk melakukan,
tidak akan tertahan dari mereka…” Jadi usaha untuk bersatu ini, dikacaukan Allah. Di zaman kedatangan Yesus ada
satu bangsa yang memerintah nyaris di mana-mana, dan di saat kedatanganNya yang
kedua, bisa terjadi yang sama.
Well, let's have a look at this statement and this is the Handelsblatt in Germany, and it's fascinating
that they show the EU as the Tower of Babel with the waters rushing around it
with a coronavirus catastrophe. And here in the corner it says, “wir brauchen
eine globale Fuehrung” = “We Need A Global Leadership.” We need to become one. We are building a Tower of Babel.
“…Here
they decided to build a city…” Patriarchs and Prophets page 118, “…and in it a tower of such stupendous
height as should render it the wonder of the world. These enterprises were
designed to prevent the people from scattering abroad in colonies. God had
directed men to disperse throughout the earth, to replenish and subdue it, but
these Babel builders determined to keep their community united in one body, and
to found a monarchy that should eventually embrace the whole earth…”
One king, one moral leader, do we have such a figure where everybody
flocks to him in Rome for moral guidance in the time that we are living
in? “…Thus
their city would become the metropolis of a universal empire;
its glory would command the admiration and homage of the world and
render the founders illustrious. The magnificent tower reaching to the heavens
was intended to stand as a monument of the power and wisdom of its builders,
perpetuating their fame to the latest generation….”
Nah, mari kita lihat
pernyataan ini, dan ini ialah Handelsblatt di Jerman, dan yang menarik mereka menggambarkan EU
sebagai menara Babel dengan air laut di sekelilingnya menghantamnya, dengan
bencana corona virus. Dan di sini di sudut dikatakan, “Kita membutuhkan kepemimpinan yang global.” Kita perlu menjadi satu. Kita
sedang membangun menara
Babel.
Well, here is Yuval Noah Harari, a
very famous author and he said, “We will have a totally different world after
the coronavirus. And in this fight against the pandemic, we need one world leadership.”
Nah, ini Yuval Noah Harari, seorang penulis terkenal, dan dia berkata, “Kita akan punya dunia yang sama sekali berbeda setelah coronavirus. Dan dalam memerangi pandemik ini, kita memerlukan satu kepemimpinan dunia.
Catholic Herald: “God's plan is to unite all humanity,” says the Pope. So the Pope is
calling for this unity.
Catholic Herald: “Rencana Allah ialah mempersatukan semua manusia,” kata Paus. Jadi Paus sedang menyerukan untuk persatuan ini.
Here is the Catholic Press and it says,
“The Pope wants all people to be united because of the corona pandemic.”
Ini Catholic Press, dan dikatakan, “Paus mau semua orang bersatu karena pandemik corona.”
These are important signs which are leading up to exactly the conditions that
the Bible describes at the first coming
of Christ.
Ini adalah tanda-tanda yang penting yang menuju ke kondisi
yang persis digambarkan Alkitab pada kedatangan Kristus yang pertama.
Ini Gordon Brown, salah satu mantan perdana menteri Inggris. Dia menyerukan suatu pemerintahan global untuk menangani corona-virus. Mantan perdana menteri dari partai Buruh yang berada di tengah-tengah upaya internasional untuk menghadapi pukulan nyarisnya kejatuhan bank-bank di 2008 berkata, “Kita membutuhkan pemerintahan yang global,” katanya.
Hanya
dia? Tidak!
These are the headlines that are
screaming at us.
Angela Merkel minta adanya tatanan dunia yang baru.
Inilah judul-judul yang menuntut perhatian kita.
Kissinger berkata, “Bahkan Amerika Serikat tidak bisa mengalahkan Covid 19 sendirian.” Solusinya? Tentu saja, tatanan dunia baru yang global! “Kita membutuhkan sebuah dunia yang baru.” Selalu. Selalu dia bicara tentang ini. Orang ini sekarang usianya sudah 96 tahun, dan dia masih berkhotbah tentang tatanan dunia barunya. “Dan dunia akan menjadi berbeda setelah coronavirus, dan kita akan memiliki kondisi-kondisi yang sebelumnya berlaku.” Mungkin akan tampak beda, saya tidak tertarik seperti apa persisnya tatanan baru ini nanti.
George Bush senior said, “…No nation will give up one iota of its
sovereignty but the communication and the way in which things will work will be
different.”
George Bush Senior berkata, “Tidak ada bangsa yang mau
melepaskan satu iota pun dari kedaulatannya, tetapi komunikasi dan cara kerja
segala hal akan berbeda.”
Obama menjatuhkan bom tentang coronavirus: “Semuanya gara-gara perubahan iklim!” Dan dialah yang mendukung Paus ketika dia datang untuk memberikan pida-tonya. Dialah orang yang membuat isu ini menonjol.
Dan yang menarik Erdogan berkata bahwa dia punya kesepakatan dengan Putin, dan bahwa Trump dan Putin dan dirinya sebagai pemimpin Timur Tengah, mereka akan menciptakan suatu tatanan baru. Bagaimana modelnya tatanan tersebut, tidak jadi soal.
We're looking at signs of the times.
Kita
sedang menyaksikan tanda-tanda zaman.
One of the great signs before the end is that Satan must impersonate Christ
before the coming of the Lord. Matthew 24:5, “For many shall
come in My name saying, ‘I am Christ’ and shall deceive many.” And 2 Corinthians 11:14, “And no marvel,
for Satan himself is transformed into an angel of light.”
“…A
power working from beneath, is working to bring about the last great scenes in
the drama. Satan coming as Christ and working with all
deceivableness of unrighteousness in those who are binding themselves together
in secret societies…” (Testimonies for the Church 8:28, LDE 162.4)
When I read this and I hear all these people talk about conspiracy
theories, conspiracy theories. We're not dealing with conspiracy theories, we
are dealing with prophetic fulfillment.
Salah satu tanda besar sebelum akhir itu, ialah Setan
harus menyamar sebagai Kristus sebelum Tuhan datang. Matius 24:5, “…5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai
nama-Ku dan berkata: ‘Akulah Mesias,’ dan mereka akan menyesatkan banyak orang. …” Dan 2 Korintus 11:14, “…14 Dan tidak heran, sebab Setan sendiri pun berubah menjadi
malaikat terang.”
“…Suatu kuasa yang bekerja dari bawah, sedang
bekerja untu mewujudkan adegan-adegan besar yang terakhir dalam drama itu.
Setan datang sebagai Kristus dan bekerja dengan segala tipu muslihat kepalsuannya pada mereka yang bersama-sama
mengikat diri dalam perkumpulan-perkumpulan rahasia…” (Testimonies for the
Church 8:28, LDE 162.4)
Ketika saya membaca ini dan saya mendengar orang-orang
ini berbicara tentang theori konspirasi, theori konspirasi. Kita tidak
berurusan dengan theori konspirasi, kita sedang berurusan dengan penggenapan
nubuatan.
“As
the crowning act in the great drama of deception, Satan himself will personate Christ.
The church has long professed to look to the Savior’s advent as the consumption
of our hopes. Now the great deceiver will make it appear that Christ has come.
In different parts of the earth Satan will manifest himself amongst men as a
majestic being of dazzling brightness, resembling the description of the Son of
God given by John in the Revelation. (Revelation 1:13-15)…” This is a future prediction. “…The glory that
surrounds him is unsurpassed by anything that mortal eyes have yet beheld. The
shout of triumph rings out upon the air: ‘Christ has come! Christ has come!’
The people prostate themselves in adoration before him while he lifts up his
hands and pronounces a blessing upon them…” this comes from The Great Controversy,
“…as
Christ blessed His disciples when He was upon earth, his voice is soft and subdued yet full of
melody. In gentle compassionate tones he presents some of the same gracious
heavenly truths which the Savior uttered. He heals the diseases of the people,
and then in his assumed character of Christ, he claims to have changed the
Sabbath to Sunday and commands all to hallow the day which he has blessed. He
declares that those who persist in keeping holy the seventh day are blaspheming
his name, by refusing to listen to his angels sent to them with light and
truth. This is the strong almost overmastering delusion. Like the Samaritans
who were deceived by Simon Magus, the multitudes from the least to the
greatest, give heed to these sorceries, saying, ‘This is the great power of
God!’ (Acts 8:10)…” (GC 624.2) So in other
words the issue of papal legislation must already have been discussed when this
appearance takes place. How close are we to this appearance?
“Sebagai lakon puncak dalam drama besar penipuan, Setan sendiri
akan menjadi Kristus. Gereja sudah lama mengaku menantikan kedatangan
Juruselamat sebagai penggenapan harapan kita. Sekarang si penipu besar akan
membuat seolah-olah Kristus telah datang. Di pelbagai tempat yang berbeda di
bumi Setan akan menyatakan dirinya di antara manusia sebagai makhluk yang agung,
yang cahayanya menyilaukan mata, menyerupai deskripsi Anak Manusia yang
diberikan Yohanes dalam kitab Wahyu. (Wahyu 1:13-15) …” ini adalah prediksi masa depan. “…Kemuliaan yang mengelilinginya tidak
tertandingi oleh apa pun yang pernah dilihat oleh mata manusia. Teriakan
kemenangan berdering di angkasa, ‘Kristus sudah datang! Kristus sudah datang!’
Orang-orang sujud tersungkur menyembahnya sementara dia mengangkat tangannya
dan mengucapkan suatu berkat ke atas mereka…” ini dari Great Controversy “… seperti Kristus dulu memberkati
murid-muridNya ketika Dia berada di dunia. Suaranya lembut dan halus, namun
penuh melodi. Dalam nada-nada yang lembut dan penuh belas kasihan dia
menyampaikan beberapa kebenaran surgawi
yang penuh rahmat sama seperti yang
pernah diucapkan Sang Juruselamat. Dia menyembuhkan penyakit-penyakit manusia,
kemudian dalam penyamarannya sebagai Kristus, dia mengklaim telah mengubah
Sabat ke hari Minggu, dan memerintahkan semua untuk menguduskan hari yang telah
diberkatinya itu. Dia menyatakan bahwa mereka yang bersikukuh memelihara
kekudusan hari ketujuh menghujat namanya dengan menolak mematuhi
malaikat-malaikatnya yang telah diutus kepada mereka dengan terang dan
kebenaran. Inilah penipuan yang kuat dan nyaris tidak dapat dikalahkan. Seperti
orang-orang Samaria yang tertipu oleh Simon Magus, orang banyak dari yang
terkecil sampai terbesar, mengindahkan sihir-sihir ini, sambil berkata, ‘Ini adalah
kuasa besar Allah!’ (Kisah 8:10) …(GC 624.2).” Jadi dengan kata lain, isu Undang-undang Kepausan
tentunya sudah dibicarakan ketika penampakan ini terjadi. Seberapa dekatnya kita kepada penampakan ini?
Well, isn't it fascinating that the Israeli rabbi says he's already holding
meetings with the Messiah! And this is from February 2020 this year.
Nah, tidakkah
menarik bahwa rabbi Israel ini berkata dia sudah mengadakan
rapat-rapat dengan Sang Mesias! Dan ini dari Februari 2020 tahun ini.
And then he went on to reiterate that “…a
certain Rabbi Dov Kook, as everybody knows is a righteous man. He is one of the
greatest men of our generation. Ten years ago when Israel was suffering from
horrible drought, someone asked Rabbi Kook when the Sea of Galilee will be
full,” recounted Rabbi Zisholtz.
“…Rabbi Kook responded that when the Messiah arrives the Sea of Galilee
will be full. In a few weeks the Sea of Galilee will be full for the first time
since Rabbi Kook made this statement.
“…Then
I also proclaim that Netanyahu will be the final president…”
Rabbi Yaakov Zisholtz pada hari Minggu memberitahu siaran
religius Radio 2000 bahwa Rabbi Rabbi Chaim Kanievsky baru-baru memberitahunya
bahwa dia (Kanievsky) sudah kontak
langsung dengan Sang Mesias.
Untuk memahami mengapa orang-orang Yahudi yang religius
menganggap ini serius, haruslah diketahui bahwa Rabbi Chaim Kanievsky dianggap
satu dari dua atau tiga rabbi top Komite Yahudi Ultra Orthodox di Israel.
Dan Rabbi Zisholtz berkata bahwa Rabbi Kanievsky dan yang
lain-lain dari rabbi-rabbi mistik “yang rahasia” sekarang
memberi tugas kepadanya untuk memberitahu publik tentang kedatangan Mesias yang
sangat dekat.
Rabbi Zisholtz memulai tiga jam wawancaranya yang
meledak-ledak dengan peringatan:
“…Proses penyelamatan akan segera terjadi dengan
sangat cepat dan dengan kecepatan yang tinggi…” peristiwa-peristiwa akhir akan sangat cepat, “…yang penting ialah orang-orang tetap tenang dan kokoh agar bisa bertindak
dengan patut pada saat yang tepat… Dalam setiap generasi ada potensi seorang Mesias, dan ada
orang-orang benar yang tahu siapa itu persisnya. Ini tentunya juga berlaku untuk generasi ini… Menyampaikan hal ini
sekarang bahwa Mesias itu sudah lebih dekat daripada yang pernah terjadi,
adalah sangat penting. Belum pernahkah kalian
mendengar tentang Gog dan Magog? Itulah yang akan segera terjadi. Sekarang ini
situasinya bisa meletus, lebih daripada yang bisa kita bayangkan. Semua harus tahu apakah mereka
berada di dalam, atau mereka akan tertinggal di luar …” Kemudian dia melanjutkan mengulangi bahwa, “…seorang
Rabbi Dov Kook, yang diketahui oleh semua adalah orang yag benar, dia adalah salah satu orang terbesar
dari generasi kita ini. Sepuluh tahun lalu ketika Israel menderita kekeringan
yang mengerikan, ada yang bertanya kepada Rabbi Kook kapan danau Galilea akan
penuh…”
Rabbi
Zisholtz menceritakan kembali, “…Rabbi Kook menjawab, bila Mesias tiba,
danau Galilea akan penuh. Dalam beberapa minggu danau Galilea akan penuh untuk
pertama kalinya sejak Rabbi Kook membuat pernyataan ini.
“…Lalu saya juga
mengumuman bahwa Netanyahu akan menjadi presiden yang terakhir…”
Now i'm not using this as time setting. I'm using this as background information that
the conditions described in the Scriptures and the Spirit of Prophecy are ripe, they are there for us to
perceive. I
do not for one moment believe in the Israel vision, I'm just looking at the signs which we are
informed to do, and trying to bring a message.
Nah, saya tidak memakai ini untuk menentukan waktu. Saya
memakai ini sebagai informasi latar belakang bahwa kondisi yang dilukiskan
Kitab Suci dan Roh Nubuat sudah matang, mereka ada di sana bagi kita, untuk
kita ketahui. Tidak sedetik pun
saya percaya pada penglihatan Israel ini, saya hanya melihat ke
tanda-tanda, yang kita diberitahu agar melakukan, dan berusaha menyampaikan
suatu pesan.
So my question is this, if Christ came
at exactly four thousand years after Adam sinned, and if we add two thousand
years, could the world end in 2027 according to this calculation? Because
remember Christ came 27AD when four thousand years since the fall of Adam had
expired, and add to that the two thousand years to make the six thousand, would
bring us to the year 2027. But before I
go there ~ and remember I am NOT time setting I'm merely quoting the Spirit of
Prophecy~ I want to look at that statement that I referred
to earlier and I said we would come back to it. Let's look at it carefully.
Jadi
pertanyaan saya ialah ini, jika Kristus
datang tepat 4000 tahun setelah Adam berdosa, dan jika kita menambahkan 2000
tahun lagi, mungkinkah dunia ini berakhir di tahun 2027 menurut
perhitungan ini? Karena ingat, Kristus datang di 27AD ketika 4000 tahun sejak
kejatuhan Adam berakhir, dan tambahkan kepada itu 2000 tahun untuk mendapatkan
6000 tahun, apakah itu akan membawa kita ke tahun 2027? Tetapi sebelum saya ke
sana ~ dan ingat saya tidak menentukan waktu, saya sekadar mengutip Roh Nubuat ~
saya mau melihat ke pernyataan yang saya sebut tadi di mana saya katakan kita
akan kembali ke sana. Mari kita lihat dengan seksama.
It's a statement about after six thousand years of sin the earth was
renewed.
Ini adalah pernyataan tentang pembaharuan bumi setelah
6000 tahun dosa.
What is the context of this statement? Well it is in the context of the
final restoration when the saints will possess this kingdom and the earth
forever and ever. So it is after the Millennium when the earth will be
restored to its original.
But even after the Millennium the time period that Satan had been warring
against this government was 6,000 years, “…for 6,000
years Satan had struggled to maintain possession of the earth…” So it's the time frame of his total struggle. Now remember, during the Millennium he cannot
struggle, he is bound for a thousand years, he is inactivated, he has
no power to do anything. So how do we understand this?
Apa konteks dari pernyataan ini? Nah, ini berada dalam
konteks pemulihan terakhir ketika orang-orang saleh akan memiliki kerajaan dan
bumi ini untuk selama-lamanya. Jadi ini
adalah setelah Milenium, ketika bumi akan dipulihkan ke kondisi aslinya.
Tetapi walaupun setelah Milenium, waktu di mana Setan
berjuang melawan pemerintahan ini ialah 6000 tahun, “…Selama 6000 tahun Setan
telah berjuang untuk mempertahankkan kepemilikan atas bumi,..” Jadi angka 6000 ini adalah kerangka waktu untuk
total keseluruhan waktu perjuangan Setan. Nah, ingat, selama Milenium Setan tidak bisa
berjuang, dia terbelenggu selama 1000 tahun, dia
ditidak-aktifkan, dia tidak punya kemampuan untuk melakukan apa-apa. Jadi
bagaimana kita memperhitungkan ini?
Let us look at Satan preparing for the final battle. This is me writing. So when the wicked are raised, Satan must have some
time to prepare them for battle. If 2027 is the end of the six thousand
year period of warring against God, then
this would exclude the time of preparation required after the wicked are
raised. Is it possible ~ and I'm just asking the question ~ that a time could be cut off from the six thousand
years before 2027? If so, then Christ must
come sometime before 2027 to allow this, if we take the prophecies in the Spirit of
Prophecyas definitive in terms of time.
Now Romans 9:28 says, “…For He will finish the work and cut it
short in righteousness because a short work will the Lord make upon the earth…” So
there will be a time when He will cut it short.
Here's another statement in the Spirit of Prophecy, “…Those who are not interested in the cause
of God on earth can never sing the song of redeeming love above. I saw that the quick work that God was doing
on the earth would soon be cut short in
righteousness and that the messengers must speed swiftly on their way to
search out the scattered flock…” CET
107.2.
Mari kita lihat Setan mempersiapkan untuk peperangan yang
terakhir. Ini tulisan saya. Jadi ketika
orang-orang jahat dibangkitkan, Setan tentunya harus punya waktu untuk
mempersiapkan mereka untuk berperang. Jika 2027 adalah akhir
dari periode 6000 tahun perlawanan terhadap Allah, maka ini tidak termasuk
waktu persiapan yang diperlukan setelah kebangkitan orang-orang jahat. Apakah
mungkin ~ dan saya hanya mengajukan pertanyaan ~ bahwa ada waktu yang dipotong dari 6000 ini tahun sebelum 2027?
Jika demikian, maka Kristus harus
datang sebelum 2027 untuk mengizinkan ini, jika kita menganggap
nubuatan-nubuatan dalam Roh Nubuat sebagai kepastian, sehubungan dengan
waktunya.
Nah, Roma 9:28 berkata, “28
Sebab Ia akan menyelesaikan pekerjaan itu dan
memotongnya pendek dalam kebenaran, karena pekerjaan yang pendek akan dilakukan
Tuhan di dunia…” Jadi akan ada waktu yang dipotong pendek.
Ini ada pernyataan lain di Roh Nubuat, “…Mereka yang tidak tertarik pada yang
diperjuangkan Allah di bumi, tidak akan pernah bisa menyanyikan lagu kasih
surgawi yang menyelamatkan. Saya melihat, pekerjaan cepat yang sedang dilakukan
Allah di bumi akan segera dipotong pendek dalam
kebenaran, dan para utusan harus cepat pergi untuk mencari kawanan yang
terceraiberai…” CET 107.2
We have a work to do. I want to
remind you again this is not time setting but let the Bible and the Spirit of
Prophecy speak for themselves.
Revelation 20:3 says about the Devil, “…and cast him into the bottomless pit and
shut him up and set a seal upon him that he should deceive the nations no more
till the thousand years should be fulfilled…” So here is a thousand years of
rest, complete. “…And after that
he must be loosed a little season…” so after the thousand years there
is a little season when he will be active again. But by the time you get to the
restoration of the earth Satan will have been active for exactly six thousand
years, according to that previous statement.
So now what about this little
season? “…and when the
thousand years are expired…” 20:7,
“…satan shall be loosed out of his prison
and he can again commence to deceive the nations…” that's the biblical version.
Kita punya tugas untuk dilaksanakan. Saya mau
mengingatkan lagi, ini bukan menentukan waktu, tetapi izinkan Alkitab dan Roh
Nubuat berbicara sendiri.
Wahyu 20:3 berkata mengenai Iblis, “…3
lalu melemparkannya ke kedalaman
yang tidak ada dasarnya dan menguncinya, dan memasang meterai
di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, hingga masa seribu tahun itu digenapi…” jadi ada 1000 tahun istirahat, penuh. “…Tetapi
setelah itu, ia harus dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya…” Jadi setelah 1000 tahun ada
sedikit waktu ketika dia akan menjadi aktif lagi. Tetapi ketika kita tiba di
masa pemulihan bumi, Setan sudah aktif selama tepat 6000 tahun, menurut
pernyataan sebelumnya.
Nah,
sekarang bagaimana tentang “sedikit waktu” ini? “…7 Dan
setelah masa seribu tahun itu berakhir…” 20:7, “…Setan akan dilepaskan dari penjaranya, 8 dan ia akan mulai
menyesatkan bangsa-bangsa…” ini versi Alkitab.
Now let's go to the Spirit of Prophecy. This is now after the thousand years,
the City of God has come down onto this earth, a plane has been created where Jesus'
feet land on the Mount of Olives, and the City comes down on this purified
area. What happens then?
“…Then
Jesus and all the retinue of holy angels and all the redeemed saints left the
city. The angels surrounded their Commander and escorted Him on His way, and
the train of redeemed saints followed. Then in terrible, fearful majesty, Jesus
called forth the wicked dead, and they came up with the same feeble, sickly
bodies that went into the grave. What a spectacle! What a scene! At the first
resurrection all came forth in immortal bloom, but at the second the marks of
the cursed are visible on all…” this is exactly
in accordance with the Bible description of the second resurrection. “…The kings and noblemen
of the earth, the mean and the low, the
learned and the unlearned came forth
together. All behold the Son of Man. Those very men who despised and mocked
Him, who put the crown of thorns upon His sacred brow and smote Him with the
reed, behold Him in all his kingly Majesty.
Those who spit upon Him in the hour of His trial, now turned from His
piercing gaze and from the glory of His countenance. Those who drove the nails
through His hands and feet now look upon the marks of His crucifixion. Those
who thrust the spear into His side, behold the marks of their cruelty on His
body. And they know that He's the very one whom they crucified and derided in
His expiring agony. And then there arises one long protracted wail of agony as
they flee to hide from the presence of the King of kings and Lord of
lords. All are seeking to hide in the
rocks to shield themselves from the terrible glory of Him whom they once
despised. And overwhelmed and pained with His majesty and exceeding glory they
with one accord raised their voices, and with terrible distinctness
exclaimed, ‘Blessed is He that cometh in
the name of the Lord’…” [EW 292.2]. Now what happens next? “…Then Jesus and the holy angels
accompanied by all the saints, went again to the City and the bitter
lamentations and wailings of the doomed wicked fill the air. Then I saw that Satan again commenced his work…” So here is a “time again” where he
is going to try and wrest the government of God from Him. And that period that
he was warring against God is exactly six thousand years according to that
previous statement. “…He passed around
amongst his subjects and made the weak
and feeble strong, and told them that he and his angels were powerful. He
pointed to the countless millions who had been raised, there were mighty warriors and kings who were
well skilled in battle, who had conquered kingdoms. And there were mighty
giants and valiant men who had never lost a battle. There was the proud ambitious
Napoleon, whose approach had caused the kingdoms to tremble. There stood men of
lofty statue and dignified bearing who had fallen in battle while thirsting to
conquer. As they came forth from their graves, they resumed the current of
their thoughts where it ceased in death.
They possessed the same desire to conquer which ruled when they fell.
Satan consults with his angels and then with those kings and conquerors and
mighty men. Then he looks over the vast army and tells them that the company in
the City is small and feeble, and that they can go up and take it, and cast out
its inhabitants and possess its riches and glory themselves. Satan succeeds in
deceiving them, and all immediately begin to prepare themselves for battle.
There are many skillful men in that vast army and they construct all kinds of implements of war…” that takes time. What kind of weapons will
they construct? Will they construct swords? Or are there men of genius who
might construct even nuclear weapons to try and take on this enemy? “…Then with Satan at the head, the multitude
move on, kings and warriors follow close after Satan, and the multitude follow
after in companies. Each company has its leader, and order is observed as they
march over the broken surface of the earth to the Holy City…” My
question is how long does it take him to organize this vast army, to put it
into companies, to appoint the leaders, to construct the weapons of war that
will be necessary for such a cosmic battle?
“…Jesus closes the gates
of the City and this vast army surrounded and placed themselves in battle array
expecting a fierce conflict…” (EW 293).
Nah, marilah kita ke Roh Nubuat. Ini sekarang setelah
masa 1000 tahun, Kota Allah sudah turun ke bumi, sebuah dataran telah
diciptakan di mana kaki Yesus mendarat di atas Bukit Zaitun, dan Kota itu turun
di atas daerah yang telah disucikan ini. Apa yang terjadi saat itu?
“…Lalu Yesus dan seluruh
rombongan malaikat kudus dan semua orang saleh yang telah ditebus, meninggalkan
Kota itu. Para malaikat mengelilingi Pemimpin mereka dan mendampingi Dia dalam
perjalananNya, dan barisan orang-orang saleh mengikuti. Kemudian dengan
keagungan yang mengerikan, Yesus memanggil keluar orang-orang jahat yang mati,
dan mereka keluar dengan tubuh lemah berpenyakit yang sama seperti yang masuk
ke dalam kubur. Betapa mengerikan! Di kebangkitan pertama semua keluar dengan
kesegaran abadi, tetapi pada yang kedua, tanda-tanda kutukan tampak pada
semua…”
ini persis
sesuai dengan deskripsi Alkitab tentang kebangkitan yang kedua. “…Raja-raja dan para bangsawan bumi, yang
tinggi dan yang rendah, yang terpelajar dan yang tidak terpelajar, keluar
bersama-sama. Semua memandang Anak Manusia. Orang-orang yang membenci dan
mengolok-olokNya, yang meletakkan mahkota duri di atas keningNya yang kudus dan
memukulNya dengan buluh, memandangNya dalam kemuliaanNya sebagai raja. Mereka
yang meludahiNya pada saat penghakimanNya sekarang berpaling dari tatapan
mataNya yang tajam dan dari kemuliaan wajahNya. Mereka yang menghantamkan
paku-paku menembus tangan dan kakiNya sekarang memandang bekas-bekas
penyalibanNya. Mereka yang menancapkan tombak ke lambungNya, melihat
bekas-bekas kekejaman mereka pada tubuhNya. Dan mereka tahu bahwa Dia adalah
yang mereka salibkan dan yang mereka olok-olok ketika Dia menderita sekarat.
Kemudian muncul satu lolongan panjang penuh kengerian saat mereka lari untuk
menyembunyikan diri dari hadirat Raja segala raja dan Tuhan segala tuan. Semua
berusaha bersembunyi di batu-batu untuk melindungi diri mereka dari kemuliaan
yang dahsyat Dia yang dulu mereka benci. Dan dalam kebingungan dan kesakitan akibat keagungan dan kemuliaanNya yang luar biasa, dengan
serempak mereka mengangkat suara dan dengan sangat jelas berseru, ‘Diberkatilah Dia yang datang dalam nama
Tuhan’…” [EW 292.2]. Nah, apa yang terjadi berikutnya? “…Lalu Yesus dan malaikat-malaikat kudus
diiringi oleh semua orang saleh, masuk lagi ke dalam Kota, dan ratapan pahit
dan jerit tangis orang-orang jahat yang akan dibinasakan memenuhi udara.
Kemudian saya melihat Setan memulai
pekerjaannya lagi…” Jadi inilah “sedikit waktu” itu di mana Setan akan
mencoba dan merebut pemerintahan Allah dariNya. Dan menurut pernyataan
sebelumnya masa Setan berperang melawan Allah ialah tepat 6000 tahun. “…Dia [Setan] berkeliling di antara
pengikut-pengikutnya dan yang lemah dijadikannya kuat, dan memberitahu mereka
bahwa dia dan malaikat-malaikatnya punya kuasa besar. Dia menunjuk ke jutaan orang yang tak
terhitung jumlahnya, yang telah dibangkitkan, ada jago-jago perang dan
raja-raja yang sangat ahli dalam pertempuran, yang sudah pernah menaklukkan
kerajaan-kerajaan. Dan ada raksasa-raksasa yang perkasa dan orang-orang yang
gagah berani yang tidak pernah kalah dalam pertempuran. Ada Napoleon yang
sombong dan ambisius, yang kedatangannya telah menyebabkan kerajaan-kerajaan
gemetar. Di sana berdiri orang-orang dengan ukuran tinggi besar, dan pembawaan
yang anggun, yang gugur dalam peperangan
selagi mereka haus kekuasaan. Ketika mereka muncul dari kubur mereka
melanjutkan alur pikiran mereka yang terhenti oleh kematian. Mereka memiliki
nafsu yang sama untuk menaklukkan, yang menguasai hati mereka ketika mereka
mati. Setan berunding dengan malaikat-malaikatnya, kemudian dengan raja-raja
dan penakluk-penakluk dan orang-orang perkasa. Lalu dia memadang tentaranya
yang banyak dan mengatakan kepada mereka bahwa rombongan di dalam Kota itu
kecil dan lemah, dan bahwa mereka bisa naik dan menguasainya, dan melemparkan
penghuni-penghuninya keluar dan mengambil kekayaannya dan kemuliaannya untuk
mereka sendiri. Setan berhasil menipu
mereka, dan semua segera mulai bersiap-siap untuk berperang. Ada banyak orang
ahli dalam tentara yang besar itu dan mereka
membuat segala jenis peralatan perang…” ini butuh waktu. Senjata apa yang akan mereka buat?
Apakah mereka akan membuat pedang? Atau apakah ada orang-orang jenius yang
mungkin membuat bahkan senjata nuklir untuk mencoba dan menguasai musuhnya? “…Lalu dengan Setan memimpin di depan, orang banyak itu bergerak maju, raja-raja
dan ahli-ahli perang mengikuti dekat di belakang Setan, dan orang banyak
mengikuti dalam barisan-barisan. Setiap kompi memiliki pemimpinnya, dan mereka
mematuhi ketertiban selagi mereka berbaris di atas permukaan bumi yang rusak ke
Kota Suci…” Pertanyaan saya ialah berapa lama waktu yang diperlukan
Setan untuk mengorganisasikan tentara yang besar ini, membaginya ke dalam
kompi-kompi, menetapkan para pemimpinnya, membuat senjata-senjata perang yang
akan dibutuhkan untuk peperangan kosmik yang seperti ini? “…Yesus menutup pintu gerbang Kota dan
tentara besar ini mengepung dan menempatkan diri mereka dalam posisi perang
menantikan pertempuran yang sengit…” (EW 293)
You know if we go to Jesuit theater, which is Hollywood, then we'll see
that there have been many, many movies about an earth totally destroyed and how
they then create all the weapons and manufacture all the things necessary for
this great final battle, where in the movies they always succeed, but in this
biblical story the tables are turned.
“…Jesus
and all His angelic hosts and all the saints with the glittering crowns upon
their heads ascent to the top of the wall of the City. And Jesus speaks with majesty saying, ‘Behold
ye sinners, the reward of the just! And behold, My redeemed, the reward of the
wicked!’ The vast multitude behold the glorious company on the walls of the
City and as they witnessed the splendor of their glittering crowns and see
their faces radiant with glory, reflecting the image of Jesus, and then behold
the unsurpassed glory and majesty of the King of kings and Lord of lords, their
courage fails. A sense of the treasure
and glory which they have lost rushes upon them, and they realized that the
wages of sin is death. They see the holy, happy company whom they have
despised, clothed with glory, honor, immortality and eternal life, while they
are outside of the City with every mean and abominable thing…” And
then the Bible says, and fire came down from heaven and consumed them.
Kalian tahu, jika kita pergi ke teater Jesuit yaitu Hollywood, maka kita akan melihat sudah ada
sangat banyak film mengenai bumi yang seluruhnya dihancurkan dan bagaimana
mereka kemudian menciptakan senjata-senjata dan membuat segala jenis barang
yang dibutuhkan untuk pertempuran akhir yang besar ini, di mana di film mereka
selalu berhasil, tetapi di dalam kisah yang alkitabiah, hasilnya terbalik.
“…Yesus dan semua bala
tentara malaikatNya dan semua orang-orang saleh dengan mahkota gemerlapan di
atas kepala mereka, naik ke bagian atas dinding Kota. Dan Yesus berbicara
dengan kebesaranNya, mengatakan, ‘Lihat, kalian orang-orang berdosa, pahala
orang benar! Dan lihatlah, orang-orang tebusanKu, pahala orang-orang jahat!’
Orang banyak itu melihat rombongan yang penuh kemuliaan di dinding Kota, dan
selagi mereka menyaksikan keindahan mahkota-mahkota mereka yang gemerlapan dan
wajah-wajah mereka yang bercahaya dengan kemuliaan, yang memantulkan penampilan
Yesus, lalu memandang kemuliaan dan kebesaran yang tak tertandingi sang Raja
segala raja dan Tuhan segala tuan, hati mereka menciut. Perasaan bahwa mereka
telah kehilangan sesuatu yang berharga dan kemuliaan itu memenuhi hati mereka, dan mereka menyadari
bahwa upah dosa ialah maut. Mereka melihat rombongan yang kudus dan gembira,
yang mereka benci, mengenakan kemuliaan, penghormatan, kebakaan dan hidup
kekal, sementara mereka berada di luar Kota itu, bersama segala yang jahat dan menjijikkan…” kemudian Alkitab berkata lalu
api turun dari langit dan menghanguskan mereka.
Six thousand years. If it takes time to prepare this army, how long does it
take? I don't know. I'm not going to make a time. So if we are now in 2020 and
the six thousand years would end in 2027, if we take them as a continuous
period; and according to the Spirit of Prophecy the six thousand year period would come to an end in 2027, but a
time period is cut off and added on to this portion of time when he prepares
his army, then how much time will be cut off? I don't know. Would one year be
enough to organize such a vast army, to build weapons of war, to keep people
alive, and all the things that are necessary? Surely this takes time of
preparation as they watch the City and prepare? Is it two years? Three years?
Four years? Five years? I don't know.
But whatever it is, it means we are ~ according to the Spirit of Prophecy~ in
that final week. And if that time is cut off, then Jesus must come in the next few
years. And therefore the time is short, that's all I'm saying.
I'm not saying when He's coming, I'm saying the time is short.
Matthew 24:48 says, “But and if that
evil servant…”
and the servant is someone that serves in God's church,
“…shall say in his heart, my lord delays his coming…” in other words, when they will say, “This is not it. This is not the beginning of
sorrow, no, we still have time, Jesus won't come for another hundred years, two
hundred years, I've heard it from so many people,” “…and shall
begin to smite his fellow servants, and to eat and drink with the drunken…” in
other words if they start attacking those people who say that the time is
short, while they are eating and drinking with those who are drunk from the
wine of Babylon, perhaps they're sitting in ecumenical councils discussing
these issues, and talking about the fanatics out there who are saying that the
time is short, and who are watching the signs of the times, “…the lord of that servant shall come in a
day when he looketh not for him and in an hour that he is not aware of, and
shall cut him asunder and appoint him
his portion with the hypocrites and there shall be weeping and gnashing of
teeth.”
I've not made a time, brothers and sisters, I've just looked at what the
Spirit of Prophecy says. And if those statements are
inspired, and not just influences from whatever source out there, then we have
very little time left.
6000 tahun. Jika dibutuhkan waktu untuk mempersiapkan
tentara ini, berapa lama yang diperlukan? Saya tidak tahu. Saya tidak akan menentukan
waktu.
Jadi jika sekarang kita di 2020, dan 6000 tahun itu akan
berakhir di 2027 kalau kita menganggap itu satu masa yang berkesinambungan; dan
menurut Roh Nubuat 6000 tahun itu akan berakhir di 2027, tetapi ada masa yang
dipotong dan ditambahkan kepada porsi waktu ketika Setan mempersiapkan
tentaranya, maka berapa banyak waktu yang akan dipotong? Saya tidak tahu.
Apakah satu tahun cukup untuk menyusun tentara yang sebesar ini, untuk membuat
senjata-senjata perang, untuk mempertahankan supaya manusia-manusia itu tetap
hidup, dan segala hal yang dibutuhkan? Tentu saja ini perlu waktu persiapan
sementara mereka mengamati Kota itu dan membuat persiapannya. Dua tahunkah?
Tiga tahun? Empat tahun? Lima tahun? Saya tidak tahu. Tapi berapa pun, itu
artinya kita ~ menurut Roh Nubuat ~
sedang berada dalam minggu yang terakhir ini. Dan jika waktu itu
dipotong, maka Yesus harus datang
dalam beberapa tahun ke depan. Dan itulah sebabnya waktu itu singkat,
itu saja yang saya katakan. Saya tidak mengatakan kapan Dia datang, saya
mengatakan waktunya singkat.
Matius 24:48 berkata, “48
Akan tetapi apabila hamba itu jahat…” dan hamba adalah seorang yang
melayani di jemaat Allah, “…dan
berkata di dalam hatinya: 49 ‘Tuanku menunda
kedatangannya,’ …” dengan kata lain ketika mereka akan berkata, “Ini bukan.
Ini bukan awal kesusahan, tidak, kita masih punya waktu, Yesus tidak akan
datang seratus tahun lagi, dua ratus tahun lagi. Saya sudah pernah mendengarnya
dari begitu banyak orang,” “… lalu ia
mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk…” dengan kata lain jika mereka
mulai menyerang orang-orang yang mengatakan bahwa waktu itu singkat, sementara
mereka makan dan minum dengan orang-orang yang mabuk oleh anggur
Babilon, mungkin mereka sedang duduk di dewan-dewan ekumene mendiskusikan
isu-isu ini, dan berbicara tentang orang-orang fanatik di luar sana yang
mengatakan bahwa waktunya singkat dan yang mengamati tanda-tanda zaman, “…50 maka
tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkanya, dan pada jam yang tidak disadarinya,
51 dan akan mencincangnya
dan memberi dia bagian yang sama dengan
orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Saya tidak menentukan waktu, Saudara-saudara, saya hanya
melihat apa yang dikatakan Roh Nubuat, dan jika pernyataan-pernyataan itu
diilhami dan bukan sekadar pengaruh dari sumber apa pun di luar sana, maka kita
punya sangat sedikit waktu yang sisa.
Now the Lord can add to that time, the Lord delays His coming. The Lord can
take away from that time, I don't know, I'm not making the time. I'm saying
that the time is short and if a portion of time is cut off for preparation
there at the end after the Millennium, then the
time is even shorter.
Nah, Tuhan bisa menambahi waktu itu, Tuhan menunda
kedatanganNya. Tuhan bisa mengurangi waktu itu, saya tidak tahu, saya tidak
menentukan waktunya. Saya berkata bahwa waktunya singkat dan jika sebagian dari
waktu itu dipotong untuk persiapan pada akhir masa Milenium, maka waktu itu
menjadi semakin singkat lagi.
I believe we are in the closing hours of this Earth's history and we will
see a new world emerge out of this coronavirus. Maybe there will be that time
of peace, and then again that repetition of turmoil that we read about, maybe
that will take place, I don't know. Matthew 24:3, “And as He sat upon the Mount of Olives the
disciples came unto Him privately, saying, ‘Tell us when shall these things be
and what shall be the sign of Thy coming and of the end of the world,’ and
Jesus answered and said to them, ‘Take heed that no man deceive you,’…” let no man
deceive you by telling you that the coming of the Lord is not for many
years to come. It's not in accordance with the signs of the times in which we
are living. I can see the forces of Rome mustering their powers in the
echelon of power out there in
governments, and I can see the implementation of the directives of the man of
sin. He is calling for all to come and
be educated on the subject. And I believe we are very close to the end.
Saya percaya kita ada di jam-jam terakhir dari sejarah
dunia ini, dan kita akan melihat sebuah dunia baru keluar dari coronavirus ini.
Mungkin akan ada waktu damai itu, lalu kembali terjadi pengulangan kekacauan
yang kita baca, mungkin itu yang akan terjadi, saya tidak tahu.
Matius 24:3, “3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit
Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian
dengan Dia. Kata mereka: ‘Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi
dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?’ 4 Jawab Yesus
kepada mereka: ‘Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!’…” janganlah ada yang menipumu
dengan mengatakan kepadamu bahwa kedatangan Tuhan tidak akan terjadi untuk waktu yang lama. Itu tidak sesuai dengan tanda-tanda zaman di mana kita
hidup. Saya bisa melihat kekuatan Roma menghimpun kekuasaan mereka dalam eselon
kekuasaan di pemerintahan di luar sana,
dan saya bisa melihat implementasi petunjuk-petunjuk si manusia durhaka. Dia
sedang memanggil semua untuk datang dan dididik dalam subjek itu. Dan saya
percaya kita sudah sangat dekat akhir itu.
If I am proven wrong, then I will be happy because then we'll have more
time to preach the gospel. But if these things
are so and if the prophet can be taken at her word, then our time is
very limited. Let us preach the Three Angels Messages, let us make use of every
capacity and ability that God has given us. And maybe He'll give us a window of
opportunity, and maybe not, I don't know. But the time is short, let's get ready
for the coming of the Lord.
Jika saya terbukti salah, maka saya akan senang karena
berarti kita akan punya lebih banyak waktu untuk menyampaikan injil. Tetapi
jika hal-hal ini memang benar, dan jika nabi ini bisa dipercaya kata-katanya,
maka waktu kita sangat terbatas. Marilah kita menyampaikan Pekabaran Tiga
Malaikat, mari kita memakai setiap kapasitas dan kemampuan yang telah diberikan Allah kepada
kita, dan barangkali Dia akan memberi kita suatu kesempatan yang terbuka, atau
mungkin juga tidak, saya tidak tahu. Tetapi waktunya singkat. Marilah kita
bersiap untuk kedatangan Tuhan.
30 06 20