Tuesday, June 16, 2020

EPISODE 05/24 ~ SESSION 5 ~ REVELATION'S SEVEN SEALS ~ STEPHEN BOHR


_____REVELATION’S SEVEN SEALS_____
Part 05/24 - Stephen Bohr
SESSION 5 ~ THE 24 ELDERS


Dibuka dengan doa.


We are going to begin on page 43 of the syllabus. The question is who are the twenty-four elders? And we're going to follow the syllabus quite closely because everything that we need to study is found there. Now, first of all, we need to understand that the traditional view of the twenty-four elders is that this group are those who resurrected with Jesus and went to heaven with Jesus when He ascended to heaven after His earthly work.
That is the traditional view, that's what you'll find in most seventh-day Adventist books on Revelation, the SDA Bible commentary, etc. We need to study to find out if that idea is correct, whether the 24 elders are actually those who resurrected with Christ and Jesus took to heaven 40 days after His resurrection.

Kita akan mulai di hal. 43 dari silabusnya. Pertanyaannya ialah, siapakah ke-24 tua-tua? Dan kita akan mengikuti silabus ini cukup dekat karena semua yang perlu kita pelajari ada di sana. Nah, pertama-tama, kita perlu memahami bahwa pandangan tradisional tentang ke-24 tua-tua ialah kelompok ini adalah mereka yang bangkit bersama Yesus dan pergi ke Surga bersama Yesus ketika Dia naik ke Surga setelah pelayananNya di dunia. Ini adalah pandangan tradisionalnya, ini akan kalian temukan di kebanyakan buku MAHK tentang Wahyu, SDA Bible Commentary, dll. Kita perlu mempelajarinya untuk memastikan apakah konsep itu benar, apakah ke-24 tua-tua benar-benar mereka yang bangkit bersama Kristus, dan Yesus membawa mereka ke Surga 40 hari setelah kebangkitanNya.


So let's go to Job 38:4-7 as we begin our study, this is on page 43 of your syllabus. Job 38:4-7,  here God is going to ask Job a series of questions, and the questions are relating to creation, it says there, God speaking to Job, “…4 Where were you when I laid the foundations of the earth? Tell Me if you have understanding. 5 Who determined its measurements? Surely you know…” speaking somewhat sarcastically,  “…or who spreads the line upon it?  6 to what were its foundations fastened or who laid its cornerstone?...” clearly referring to creation, correct? And now notice the question, “…or who laid its cornerstone?  7 When the morning stars sang together and all the sons of God shouted for joy…” 
So at creation we're told here that the morning stars sang together and the sons of God shouted for joy. Now what are the conclusions that we can reach from these verses?
·       First of all Job 38:1-7 is describing events that transpired during creation week. 
·       Secondly the morning stars, the sons of God, were present as witnesses of creation.  Very clearly these verses indicate that. 
·       Now the third bullet point, there are two possibilities and that is,
o   that the sons of God and the morning stars represent the same group. In other words, the expression “morning stars” and “sons of God” is simply a synonymous parallelism.
o   There's also the possibility that the stars are the angels, and the sons of God are the angels that represent the worlds. 
I personally believe that the morning stars and the sons of God is a parallelism, it refers to the same group.
Clearly the sons of God and the morning stars existed already when God created this world.  Is that point clear? In other words, the morning stars and the sons of God existed before human beings existed. They existed at creation.  Now the question is who are the morning stars/sons of God?

Marilah kita ke Ayub 38:4-7 untuk mengawali pelajaran kita. Ini ada di hal. 43 silabus kalian. Ayub 38:4-7, di sini Allah mengajukan serangkaian pertanyaan kepada Ayub, dan pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan penciptaan. Dikatakan di sana, Allah sedang berbicara kepada Ayub, “…4 Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! 5 Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? …”  dengan nada agak sinis ini,   “…Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? 6 Fondasinya diikatkan pada apa? Atau siapakah yang memasang batu penjurunya? 7 Pada waktu bintang-bintang fajar menyanyi bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai gembira?”
Jadi pada saat Penciptaan, kita mendapat tahu bahwa bintang-bintang fajar menyanyi bersama-sama, dan anak-anak Allah bersorak gembira. Nah, apa kesimpulan yang kita peroleh dari ayat-ayat ini?
·       Pertama, Ayub 38:1-7 menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama minggu Penciptaan.
·       Kedua, bintang-bintang fajar, anak-anak Allah, hadir sebagai saksi-saksi Penciptaan  ini. Sangat jelas ayat-ayat ini mengindikasikan demikian.
·       Sekarang, titik ketiga, ada dua kemungkinan, yaitu:
o   Anak-anak Allah dan bintang-bintang fajar itu mewakili kelompok yang sama. Dengan kata lain, istilah “bintang-bintang fajar” dan “anak-anak Allah” semata-mata sinonim yang paralel.
o   Juga ada kemungkinan bintang-bintang itu adalah para malaikat, dan anak-anak Allah adalah malaikat-malaikat khusus yang mewakili dunia-dunia.
Saya secara pribadi meyakini bahwa bintang-bintang fajar dan anak-anak Allah itu suatu paralelisme, yang mewakili satu kelompok yang sama.
Jelaslah anak-anak Allah dan bintang-bintang fajar sudah ada ketika Allah menciptakan dunia kita ini. Apakah itu jelas? Dengan kata lain, bintang-bintang fajar dan anak-anak Allah sudah eksis sebelum manusia eksis. Mereka sudah eksis saat Penciptaan dunia ini. Nah, pertanyaannya ialah, siapakan bintang-bintang fajar/anak-anak Allah ini?


Well, the Bible explains itself. We can know clearly who the stars are. In Revelation 12:3 and then verse 9  we find clearly who the stars are and we've read these verses many times before.  “… 3 And another sign appeared in heaven, behold a great fiery red dragon having seven heads and ten horns and seven diadems on His heads. 4 His tail drew a third of the stars of heaven and threw them to the earth…” so this is Satan and his tail ~ by the by the way the tail refers to the lies that he told,  we won't get into that right now ~ but with his tail he stole a third of the angels, it says  a third of the stars, now we know they're angels because verse 9 says,  “…So the great dragon was cast out, that serpent of old called the Devil and Satan who deceives the whole world. He was cast to the earth and his angels were cast with him…” so the very context explains that the stars of heaven represent what? They represent the angels.

Nah, Alkitab menjelaskan dirinya sendiri. Kita bisa mengetahui dengan jelas siapa bintang-bintang ini. Di Wahyu 12:3 kemudian ayat 9, kita temukan dengan jelas siapakah bintang-bintang itu. Kita sudah sering membaca ayat-ayat ini sebelumnya, “…3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. 4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi…”  jadi ini adalah Setan dan ekornya ~ nah, ekor itu merujuk kepada dusta yang dikatakannya, kita tidak akan membahas ini sekarang, tetapi ~ dengan ekornya dia mencuri sepertiga malaikat. Dikatakan sepertiga bintang-bintang, dan sekarang kita tahu mereka adalah malaikat karena ayat 9 mengatakan,   “…9 Dan naga besar itu dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dia dilemparkan ke bumi, dan malaikat-malaikatnya dilemparkan keluar bersama-sama dengan dia…” Jadi konteks ini menjelaskan bahwa bintang-bintang surgawi melambangkan apa? Mereka melambangkan para malaikat.


Now Ellen White confirms this, that the “sons of God” that are mentioned in the book of Job, were angels. Notice this statement from Great Controversy page 519 she's reminiscing on the story of Job, “…The Scriptures declare that upon one occasion when the angels of God came to present themselves before the Lord, Satan came also among them, not to bow before the Eternal King but to further his own malicious designs against the righteous, with the same object he is in attendance when men assemble for the worship of God…”
So very clearly the “sons of God” in the book of Job are what? Angels. Revelation chapter 12 confirms it and Ellen White also confirms it when she says that the “angels of God” came. The book of Job says the “sons of God” came, so the sons of God are angels.

Sekarang Ellen White menguatkan ini, bahwa “anak-anak Allah” yang disebutkan dalam kitab Ayub adalah para malaikat. Simak pernyataan ini dari Great Controversy hal. 519, Ellen White sedang mengingat-ingat kisah Ayub,  “…Kitab Suci menyatakan bahwa pada satu peristiwa ketika para malaikat Allah datang mempersembahkan diri mereka di hadapan Tuhan, Setan juga datang di antara mereka, bukan untuk memberi sujud di hadapan Raja Kekal, tetapi untuk melaksanakan rencana jahatnya sendiri terhadap orang-orang benar, dengan tujuan yang sama dia hadir di antara manusia yang berkumpul untuk menyembah Allah…”
Jadi, amat jelas “anak-anak Allah” di dalam kitab Ayub itu apa? Para malaikat. Kitab Wahyu pasal 12 menguatkannya, dan Ellen White juga menguatkannya ketika dia berkata bahwa para “malaikat Allah”, datang. Kitab Ayub berkata, “anak-anak Allah” datang. Berarti “anak-anak Allah” adalah “para malaikat.”


Now, let's do a little parenthesis here on page 45.
You know some people say, “Well you know, if the ‘sons of God’ in the book of Job are angels, then the ‘sons of God’ in Genesis chapter 6 that had sexual relations with the daughters of men must also be angels.”
And you'll find that a good number of commentators, Protestant commentators, today believe that in Genesis chapter 6 the angels actually saw these beautiful women, they came down and had sex with them, and they produced the Giants that are mentioned in Genesis chapter 6.
You know the problem with that view is that we always have to look at terms within their context. We have to look at what comes before the expression “sons of God” in Genesis chapter 6:1-2.  In scripture, terms do not always mean the same thing, symbols don't always mean the same thing.
ü  A lion can represent different things in different contexts, for example it can represent Christ, as the Lion of the tribe of Judah; a lion can represent the devil: he goes about as a roaring lion seeking whom he may devour; the lion can represent Babylon as in Daniel chapter 7; and the lion can also represent Judah the son of Jacob; so just because you find the “lion” doesn't mean that the lion means the same thing in every context. 
ü  The same with leaven, leaven we say represents sin, but in the parable of the leaven, the leaven represents the Holy Spirit, when the Holy Spirit is present in the church the church grows, so leaven can represent the Holy Spirit as well as represents sin, depending on the context.
ü  In the bible, the sword represents the bible, but the sword can also represent the power of the state to execute those who violate civil law. 
So we have to take into account the context.  And what is the context of Genesis chapter 6?  The immediately preceding context has two genealogies. In Genesis chapter 4 you have the genealogy of Cain, three wicked women are mentioned in the genealogy of Cain, these would be the daughters of men. Then you have in chapter 5 the descendants of Seth, that's the descendants of the righteous. And then in Genesis 6:1-2 you have the “sons of God” and the “daughters of men”. The context indicates that these are not angels ~ incidentally Luke 3:38 states that Adam was the son of God, and Adam certainly was not an angel. He was a human being. So human beings can be called “sons of God” as well. And you'll notice this text Romans chapter 8:14-15 the Apostle Paul says,  “for as many as are led by the Spirit of God these are the sons of God…” How many of those who are present consider themselves sons and daughters of God? You don't look like angels to me, you look very human to me. Are you understanding the point?
So in other words, don't conflate Genesis 6 with the book of Job. They're different contexts and the expression “sons of God” can mean different things in different contexts.

Sekarang marilah kita menyimpang sedikit,  hal. 45.
Kalian tahu, ada orang berkata, “Nah, jika ‘anak-anak Allah’ di kitab Ayub adalah para malaikat,maka ‘anak-anak Allah’ di Kitab Kejadian pasal 6 yang berhubungan seksual dengan anak-anak perempuan manusia, tentunya juga malaikat.”
Dan ada banyak komentator, komentator Protestan, sekarang ini percaya bahwa di Kejadian pasal 6, malaikat-malaikat benar-benar melihat perempuan-perempuan cantik itu, lalu mereka turun, berhubungan seksual dengan mereka, dan menghasilkan raksasa-raksasa yang disebutkan di Kejadian pasal 6.
Tahukah kalian masalahnya dengan pandangan tersebut, ialah kita selalu harus melihat istilah-istilah itu dalam konteksnya. Kita harus melihat apa yang ada sebelum istilah “anak-anak Allah” di Kejadian 6:1-2. Di Kitab Suci, istilah tidak selalu sama artinya, simbol tidak selalu sama artinya.
ü  Seekor singa bisa melambangkan hal-hal yang berbeda dalam konteks yang berbeda, misalnya, bisa melambangkan Kristus, sebagai Singa dari suku Yehuda; singa juga bisa melambangkan Iblis, yang keliling sambil mengaum mencari mangsa yang bisa dibinasakannya; singa bisa melambangkan Babilon, seperti di Daniel pasal 7; dan singa juga bisa melambangkan Yehuda, anak Yakub. Jadi, hanya karena kita menemukan “singa”, tidak berarti setiap kali “singa” itu artinya sama.
ü  Begitu juga dengan ragi. Kita bilang ragi melambangkan dosa, tetapi dalam perumpamaan ragi, ragi melambangkan Roh Kudus, ketika Roh Kudus hadir di dalam gereja, gereja berkembang, maka ragi bisa melambangkan Roh Kudus juga, sebagaimana dia bisa melambangkan dosa, tergantung konteksnya.
ü  Di Alkitab, pedang melambangkan Kitab Suci, tetapi pedang juga bisa melambangkan kekuasaan negara untuk menghukum mereka yang melanggar hukum sipil.
Jadi, kita harus mempertimbangkan konteksnya.
Dan apakah konteks Kejadian pasal 6? Konteks sebelumnya berisikan dua silsilah. Di Kejadian pasal 4 ada silsilah Kain, tiga wanita jahat disebutkan di silsilah Kain, ini adalah anak-anak perempuan manusia. Lalu di pasal 5 ada keturunan Set, keturunan orang-orang benar. Kemudian di Kejadian 6:1-2 ada “anak-anak Allah” dan “anak-anak perempuan manusia”. Konteks ini mengindikasikan bahwa mereka bukanlah malaikat ~ nah, di Lukas 3:38 tertulis bahwa Adam adalah anak Allah, dan Adam jelas bukan malaikat, Adam seorang manusia. Jadi manusia juga bisa disebut “anak Allah”.  Dan kita lihat ayat ini di Roma 8:14-15 rasul Paulus berkata, “…14 Karena seberapa banyak yang dipimpin Roh Allah, mereka ini adalah anak Allah…”  Berapa banyak dari yang hadir di sini menganggap dia anak Allah? Di mata saya kalian tidak seperti malaikat, kalian tampak seperti manusia di mata saya. Apakah kalian memahami poinnya?
Jadi dengan kata lain, jangan menggabungkan Kejadian 6 dengan Kitab Ayub. Konteksnya berbeda, dan istilah “anak-anak Allah” bisa mempunyai arti yang berbeda dalam konteks yang berbeda.
   

So let's go now to the bottom of page 45 the first meeting of the heavenly Council.  This is in Job chapter 1:6-7.  6 Now there was a day when the sons of God…” who are the sons
of God? The angels. Very well,  “…came to present themselves before the Lord and Satan also came among them. 7 And the Lord said to Satan,  ‘From where do you come?’ So Satan answered the Lord and said ‘From going to and fro on the earth and from walking back and forth on it.’..” Now, why did I underline certain words that we have here? Well let's notice the details or the conclusion. 
The sons of God do not always dwell in the presence of God, at least these sons of God, that came to present themselves before the Lord. Because we are told that they came on a certain day, which means that they're not there all the time.  By the way, this  contrasts with Job 1:7 where it says that Job offered sacrifices always.  There's a contrast. In other words, the sons of God come on certain occasions, whereas Job offered sacrifices always.

Jadi sekarang mari kita ke bagian bawah hal. 45, rapat dewan surgawi yang pertama. Ini ada di Ayub 1:6-7, “…6Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah…”  siapa “anak-anak Allah”? Para malaikat, bagus sekali, “…menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Setan. 7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Setan: ‘Dari mana engkau?’ Lalu jawab Setan kepada TUHAN: ‘Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.’ …”  Nah, mengapa saya menggarisbawahi kata-kata tertentu yang ada di sini? Nah, mari kita simak detailnya atau kesimpulannya: 
Anak-anak Allah tidak selalu ada di hadapan hadirat Allah, paling tidak anak-anak Allah yang disebutkan di sini, yang datang mempersembahkan diri mereka di hadapan Tuhan. Karena kita diberitahu bahwa mereka datang pada suatu hari, berarti mereka tidak ada di sana sepanjang waktu.  Nah, ini kontras dengan Ayub 1:7 di mana dikatakan Ayub senantiasa mempersembahkan kurban. Ini adalah kontras. Dengan kata lain, anak-anak Allah, datang pada waktu ada acara tertentu, sementara Ayub selalu mempersembahkan kurban.


Another important point is that Satan did not come with the sons of God, he considered himself one of the members of the sons of God. It said he came among the sons of God, so he's claiming a right to belong to this select group: the sons of God.  He doesn't come with them, he comes among them, so he's claiming to have a right to belong to this group. And then the record also tells us that Satan came from where? He came from a planet from Planet Earth. So if Satan came to this heavenly meeting representing planet Earth, who must the other representatives be that came to this heavenly meeting? It's not too much of a stretch to believe that the other sons of God also came from other planets. Are you following me or not?  Because they came to present themselves among the sons of God in this heavenly council.

Poin penting yang lain ialah, Setan tidak datang bersama-sama anak-anak Allah. Dia menganggap dirinya salah satu anggota anak-anak Allah. Dikatakan bahwa Setan datang di antara anak-anak Allah, jadi Setan mengklaim haknya sebagai anggota dari kelompok yang istimewa ini: kelompok anak-anak Allah. Setan tidak datang bersama mereka, dia datang di antara mereka, jadi Setan mengklaim hak terhitung dalam kelompok ini. Kemudian catatannya memberitahu kita bahwa Setan datang dari mana? Dia datang dari sebuah planet, dari planet Bumi. Maka, jika Setan datang ke rapat surgawi ini sebagai wakil planet Bumi, kira-kira wakil-wakil yang lain yang juga datang ke rapat surgawi ini siapa? Tidak akan terlalu melenceng untuk meyakini bahwa anak-anak Allah yang lainnya ini juga datang dari planet-planet lain. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Karena mereka datang untuk mempersembahkan diri mereka di antara anak-anak Allah di dewan surgawi ini.


Now the second meeting confirms this perspective. Let's read Job chapter 2:1-2, “… Again,  there was a day when the sons of God came to present themselves before the Lord and Satan came also among them to present himself before the Lord and the Lord said to Satan ‘From where do you come?’ Satan answered the Lord and said, ‘From going to and fro on the earth and from walking back and forth on it.’…” the same remarks that were made concerning the first meeting, applied to the second meeting, only there's another important detail and that is the word “again”. In other words this is a second meeting. So must the sons of God have left the presence of God after the first meeting? Of course, because it says they came again, which means that after the first meeting they left, they went somewhere, they went to the planets that they represented, in other words.

Nah, rapat yang kedua menguatkan sudut pandang ini. Mari kita baca Ayub 2:1-2, “…1 Pada hari yang lain datanglah kembali anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Setan untuk menghadap TUHAN.  2 Maka bertanyalah TUHAN kepada Setan: ‘Dari mana engkau?’ Lalu jawab Setan kepada TUHAN: ‘Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.’…”  jawaban yang sama seperti yang diberikan pada rapat pertama diaplikasikan juga ke rapat yang kedua, hanya ada detail lain yang penting, dan itu ialah kata “kembali”. Dengan kata lain, ini adalah pertemuan yang kedua. Maka, apakah anak-anak Allah sudah meninggalkan hadirat Allah setelah rapat yang pertama? Tentu saja, karena dikatakan mereka datang kembali, yang artinya setelah rapat yang pertama mereka pulang, mereka pergi ke suatu tempat, dengan kata lain mereka pergi ke planet-planet yang mereka wakili.  


Now there's another story in the Old Testament that illustrates the fact that God has a heavenly Council. In other words, God has kind of like representatives from all over the universe that gathered together to deliberate about the running of the universe.
You say, “Well, God could do that all by Himself.”
Yeah but God is a delegator. In other words, God runs a government where it is representative, He has different functions for different angels and beings in the universe. Now notice this example from the period of Ahab and King Jehoshaphat.  Ahab was the king of the northern kingdom, the ten tribes of Israel; whereas Jehoshaphat  was the king of the two tribes of the southern kingdom.
And one day Ahab says to Jehoshaphat,  “You know, I think we ought to join forces and go fight against the Syrians our enemy.”
And so Jehoshaphat said, “Well, you know that might be a good idea but shouldn't we get prophetic approval? Shouldn’t we get a prophet to tell us whether that's a wise thing to do or not? Don't you have any prophets around?”
And Ahab says, “Prophets galore, I've got lots of prophets. I got 400 of them.” And so he calls the four hundred prophets and he says,  “You know, Jehoshaphat and I want to go and fight against the Syrians.  Is that a good idea or not?”
And of course the false prophets said, “Oh, yeah, you go to that battle you're going to gain a signal victory.”
But Jehoshaphat wasn't convinced, so he looks at Ahab and he says, “Isn't there a prophet of the Lord around?”
And King Ahab says, “Yeah there's a prophet of the Lord, he's in the dungeon. His name is Micaiah, because every time I ask him to prophesy, he prophesized evil.”
Now Micaiah was brought because Jehoshaphat requested it. So he's brought from the dungeon and now Micaiah is going to say something very interesting about what was happening in heaven. Let's read 2 Chronicles 18:18-22,  18 Then Micaiah said, ‘Therefore hear the word of the Lord. I saw the Lord sitting on His throne and all the host of heaven standing on His right hand and on His left,  19 and the Lord said, ‘Who will persuade Ahab king of Israel to go up that he may fall at Ramoth-Gilead?’…” In other words, who’ll convince Ahab to go to battle so that he gets killed.  “…So one spoke in this manner and another spoke in that manner…” evidently nobody wanted to do it. “… 20  Then a spirit came forward and stood before the Lord and said,  ‘I will persuade him.’ The Lord said to him,  ‘In what way?’ 21 So he said,  ‘I will go out and be a lying spirit in the mouth of all his prophets…” was that a faithful angel? Was that an unfallen angel? Using lies to entice Ahab to go to battle? Do you think that the loyal and faithful angels lie to get things accomplished? Who was this spirit? This spirit was Satan! Was he there present at the heavenly Council? Yes, he was.
There's another example from the Old Testament of a heavenly Council where Satan goes representing planet Earth.  And now God gives him permission it says, “…And the Lord said, ‘You shall persuade him and also prevail. Go out and do so.’  22 Therefore look! The Lord has put a lying spirit and…” this is not God's causative will, this is God's permissive will. He's given Satan permission, it's like what happened with Job.  God did not cause the affliction of Job, God allowed Satan to cause the affliction, so therefore “…the Lord has put a lying spirit in the mouth of these prophets of yours and the Lord has declared disaster against you…”

Nah, ada kisah yang lain di kitab Perjanjian Lama yang menggambarkan fakta bahwa Allah punya dewan surgawi. Dengan kata lain Allah punya semacam rapat di mana semua wakil dari seluruh alam semesta hadir untuk merundingkan pengaturan alam semesta.
Kalian berkata, “Allah kan bisa melakukan itu Sendiri.”
Iya, tetapi Allah itu suka mendelegasikkan. Dengan kata lain pemerintahan Allah itu bentuk perwakilan, Dia memiliki banyak fungsi untuk pelbagai jenis malaikat dan makhluk di alam semesta.
Sekarang simak contoh ini dari zaman Ahab dan raja Yosafat. Ahab itu raja kerajaan sebelah utara, ke-10 suku Israel; sementara Yosafat adalah raja dari dua suku yang di sebelah Selatan.
Suatu hari Ahab berkata kepada Yosafat, “Kamu tahu, aku pikir baiklah kita mempersatukan kekuatan dan pergi memerangi bangsa Aram (Syria) musuh bersama kita.”
Maka Yosafat berkata, “Nah, kamu tahu, mungkin itu ide yang bagus, tetapi tidakkah sebaiknya kita mendapatkan persetujuan nabiah dulu? Tidakkah sebaiknya kita mencari seorang nabi untuk memberitahukan kita apakah itu perbuatan yang bijak atau tidak? Tidakkah kamu punya nabi-nabi di sini?”
Dan Ahab berkata, “Nabi berlimpah, aku punya banyak nabi. Aku punya 400.” Maka dia memanggil ke-400 nabi dan dia berkata, “Kalian tahu, Yosafat dan saya mau pergi memerangi orang Aram (Syria). Apakah itu ide yang bagus atau tidak?”
Dan tentu saja para nabi palsu berkata, “Oh, iya, kalian pergi berperanglah dan kalian akan memperoleh kemenangan luar biasa.”
Tetapi Yosafat belum yakin, maka dia memandang Ahab dan berkata, “Bukankah ada seorang nabi Tuhan di sekitar sini?”
Dan raja Ahab berkata, “Ya, ada seorang nabi Tuhan, dia ada di penjara bawah tanah. Namanya Mikha, karena setiap kali aku minta dia bernubuat, yang dinubuatkannya semuanya jahat.”
Nah, Mikha dipanggil karena Yosafat yang minta. Jadi dia dibawa dari penjara dan sekarang Mikha akan mengatakan sesuatu  yang sangat menarik tentang apa yang terjadi di Surga. Mari kita baca 2 Tawarikh 18:18-22, “…18Kata Mikha: ‘Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhta-Nya dan segenap tentara sorga berdiri di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya. 19 Dan TUHAN berfirman: ‘Siapakah yang akan membujuk Ahab, raja Israel, untuk maju berperang, supaya ia jatuh di Ramot-Gilead?’…”  dengan kata lain, siapakah yang akan meyakinkan Ahab untuk pergi berperang supaya dia terbunuh.   “…Maka yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu …”  jelas tidak ada yang mau melakukannya,  “…20 Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: ‘Aku yang akan membujuknya.’ TUHAN bertanya kepadanya: ‘Dengan cara apa?’  21 Maka jawabnya: ‘Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya.’ …”  Apakah ini malaikat yang setia? Apakah ini malaikat yang tidak jatuh dalam dosa? Memakai dusta untuk menipu Ahab pergi berperang? Menurut kalian apakah malaikat-malaikat yang loyal dan setia memakai dusta untuk menyelesaikan tugasnya? Siapakah roh ini? Roh ini ialah Setan! Apakah Setan hadir di rapat dewan surgawi? Ya!  Ada contoh lain dari Perjanjian Lama tentang suatu dewan surgawi di mana Setan datang untuk mewakili planet Bumi. Dan sekarang Allah memberinya izin, dikatakan, “…Dan TUHAN berkata: ‘Engkau akan membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!’ 22 Karena itu, lihatlah! TUHAN telah menaruh roh dusta…”  ini bukan kehendak Allah, ini adalah izin dari Allah. Allah memberikan izin kepada Setan, seperti apa yang terjadi dengan Ayub. Bukan Allah yang menimbulkan penderitaan Ayub, Allah mengizinkan Setan untuk mendatangkan penderitaan itu. Maka,   “…TUHAN telah menaruh roh dusta  ke dalam mulut nabi-nabimu ini, dan TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu.”


So does God have a heavenly counsel? Yes, He does, where all of the representatives of the universe gathered together to deliberate about certain issues relating to the administration of the universe.

Jadi apakah Tuhan punya dewan surgawi? Ya, Dia punya, di mana semua wakil alam semesta berkumpul bersama-sama untuk memutuskan isu-isu tertentu sehubungan dengan administrasi alam semesta.


On the next page, in Patriarchs and Prophets page 36 we have a clear declaration that there is a heavenly Council. This is when Lucifer was in heaven still and he was spreading his lies about God.  It says, “…In heavenly Council the angels pleaded with Lucifer …” so you have the heavenly Council gathered together and the angels in the heavenly Council are pleading with Lucifer to give up his idea of taking over the throne of God.

Di halaman berikut, di Patriarchs and Prophets hal. 36 ada sebuah deklarasi jelas bahwa ada yang namanya dewan surgawi. Ini adalah ketika Lucifer masih berada di Surga dan dia menebar dusta tentang Allah. Dikatakan,  “…Di dewan surgawi, para malaikat memohon kepada Lucifer…”  jadi dewan surgawi ini berkumpul bersama-sama dan para malaikat yang ada di dewan surgawi itu memohon kepada Lucifer untuk membatalkan niatnya merebut takhta Allah.   


The next example is, after God created Adam and Eve, Satan gathered his own council to prepare a strategy to deceive Adam and Eve. In turn God gathered His own council to deliberate on a strategy to frustrate the stratagems of Satan's counsel, so Satan gathers the council and he says, you know, “Let's plan how we're going to deceive Adam and Eve.” And God says, “Well, let's call a council to counteract that, so that he's not successful in deceiving Adam and Eve.”  Notice  Story of Redemption page 29,  “…God assembled the angelic host to take measures to avert the threatened evil. It was decided in Heaven's Council for angels to visit Eden and warned Adam that he was in danger from the foe. Two angels sped on their way to visit our first parents…”

Contoh berikutnya ialah, setelah Allah menciptakan Adam dan Hawa, Setan mengumpulkan dewannya sendiri untuk mempersiapkan strategi menipu Adam dan Hawa. Gantinya Allah mengumpulkan dewanNya sendiri untuk menentukan strategi guna menggagalkan strategi dewan Setan. Maka Setan mengumpulkan dewannya dan berkata, “Mari kita rancang bagaimana kita akan menipu Adam dan Hawa.” Dan Allah berkata, “Nah, mari Kita panggil dewan untuk mengkonter itu, supaya dia gagal menipu Adam dan Hawa.” Simak Story of Redemption hal. 29,  “…Tuhan mengumpulkan bala tentara surgawi untuk mengambil langkah-langkah menghindari kejahatan yang mengancam. Oleh dewan surgawi diputuskan agar malaikat-malaikat pergi ke Eden dan memperingatkan Adam bahwa dia berada dalam bahaya dari si musuh. Dua orang malaikat segera berangkat untuk mengunjungi nenek moyang kita yang pertama…”


So does God have a heavenly Council where decisions are made concerning the operations of the universe, the administration of the universe? Absolutely. And that's what's happening in the book of Job, the heavenly council is gathering together to deliberate and of course present there is Satan representing planet Earth. And we're going to talk about why he represented planet Earth at that point,  in a few moments.

Jadi apakah Allah memiliki dewan surgawi di mana keputusan-keputusan dibuat mengenai operasional alam semesta, administrasi alam semesta? Betul sekali. Dan itulah yang terjadi di kitab Ayub, dewan surgawi berkumpul bersama-sama untuk berunding dan tentu saja hadir di sana Setan mewakili planet Bumi. Dan sebentar lagi kita akan berbicara mengenai mengapa dia mewakili planet Bumi pada saat itu.


Now, let's notice what Ellen White had to say on the identity of the twenty-four elders. According to the spirit of prophecy,  the sons of God are the commanders of the angel hosts and the representatives of the worlds that never sinned, they are the members of the heavenly Council. Notice this statement that we read yesterday from Desire of Ages, “…The commanders of the angel hosts, the sons of God, the representatives of the unfallen worlds, are assembled. The heavenly Council before which Lucifer had accused God and His son, the representatives of those sinless realms over which Satan had thought to establish his dominion, all are there to welcome the Redeemer…”

Sekarang, marilah menyimak apa kata Ellen White tentang identitas ke-24 tua-tua. Menurut roh nubuat, anak-anak Allah adalah para pemimpin bala tentara surgawi dan wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa. Mereka adalah anggota dewan surgawi. Simak pernyataan yang kita  baca kemarin dari Desire of Ages, ”…Para pemimpin bala tentara malaikat, anak-anak Allah, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa, berkumpul. Dewan surgawi yang di hadapannya Lucifer pernah menggugat Allah dan AnakNya, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak berdosa yang tadinya mau dikuasai Setan, semuanya ada di sana untuk menyambut Sang Penebus…”


So once again you have here that there is a heavenly Council and you'll notice that the heavenly Council members are called the sons of God, the representatives of the worlds that never sinned, and the commanders of the angel hosts. Would these be the highest of all angels? These would be the highest of all angels.

Jadi sekali lagi di sana ada dewan surgawi, dan kalian akan melihat bahwa anggota-amggota dewan surgawi adalah anak-anak Allah, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa, dan para pemimpin bala tentara surgawi. Apakah mereka ini malaikat-malaikat yang tertinggi pangkatnya? Mereka ini adalah malaikat-malaikat yang tertinggi.


Now, some have wondered whether Ellen White is referring to three groups when she  states: the commander of the angel hosts, the sons of God, the representatives of the unfallen worlds. And the answer is No.  These are just three ways of defining the same group.  
Let me give you three examples in the writings of Ellen White, and I have others but you know I didn't want to put all of them here in the syllabus. Just to give you an inkling of this. Notice Ellen White is speaking about revival,  in ah, this is on page 49, she's speaking about revival and notice how she describes revival in three different ways,  “…revival signifies a renewal of spiritual life, a quickening of the powers of the mind and heart, a resurrection from spiritual death…” [Review and Herald 25 Feb 1902, Christian Service pg. 42].  Let me ask you, are renewal, quickening, and resurrection, synonymous?  Is she referring to three separate things? No.  She's using three terms to define the same.

Nah, ada beberapa orang yang ingin tahu apakah Ellen White merujuk kepada tiga kelompok ketika dia menyebut: para pemimpin bala tentara surgawi, anak-anak Allah, wakil-wakil dunia-dunia yang tidak berdosa. Dan jawabannya ialah: Tidak. Ini hanya tiga cara menggambarkan kelompok yang sama.
Saya akan memberikan tiga contoh dalam tulisan Ellen White ~ saya punya yang lain tetapi saya tidak mau memasukkan semuanya dalam silabus di sini. Ini hanya untuk memberikan sedikit gambaran saja. Simak Ellen White sedang berbicara tentang kebangunan rohani, di, eh, ini di hal. 49, dia berbicara tentang kebangunan rohani dan perhatikan bagaimana dia mendeskripsikan kebangunan rohani dalam tiga cara yang berbeda, “…kebangunan rohani menandakan suatu pembaharuan kehidupan spiritual, menghidupkan lagi kekuatan pikiran dan hati, suatu kebangkitan dari kematian spiritual…”[Review and Herald 25 Feb 1902, Christian Service pg. 42]. Coba saya tanya, apakah pembaharuan, menghidupkan lagi, dan kebangkitan itu sinonim? Apakah Ellen White merujuk kepada tiga hal yang berbeda? Tidak. Dia memakai tiga istilah untuk mendefinisikan hal yang sama.


Here's another example Selected Messages Volume 3 page 392  “…There will be…” speaking about the final union of the world against God's remnant,  “…there will be a universal bond of union, one great harmony, a confederacy of Satan's forces…”   is bond of union, harmony, and confederacy, are those all synonymous terms? Yes, they are.
And then yesterday I mentioned another one which is in Desire of Ages page 530 where Ellen White states, “…In Christ is life original, unborrowed, underived.  He that hath the Son, hath life; the divinity of Christ is the believers’ assurance of eternal life…” original, unborrowed,  and underived,  are three ways of saying the same thing.
Are you with me or not?
So there are not three separate groups, it is one group.
And when you go to Revelation 4 you see that there's not three additional groups in Revelation chapter 4 besides the four living creatures, there's only one other group which is the 24 elders.

Ini ada contoh yang lain, Selected Messages Vol. 3 hal. 392, “…Akan ada…”  ini berbicara tentang persekutuan terakhir dunia melawan umat Allah yang sisa, “…Akan ada suatu persekutuan universal, satu keharmonisan akbar, satu persekongkolan kekuatan-kekuatan Setan…”  persekutuan, keharmonisan, dan persekongkolan apakah semua itu istilah-istilah yang sinonim? Ya, benar.
Kemudian kemarin saya singgung satu lagi yang ada di Desire of Ages hal. 530, di mana Ellen White menyatakan, “…Di dalam Kristus terdapat hidup yang asli, bukan pinjaman, dan tulen. Barangsiapa memiliki Anak itu, memiliki hidup; keilahian Kristus adalah jaminan hidup kekal bagi mereka yang percaya…” asli, bukan pinjaman, dan tulen  adalah tiga cara untuk mengatakan hal yang sama. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Jadi tidak ada tiga kelompok yang berbeda. Ini satu kelompok.
Dan bila kita ke Wahyu 4, kita akan melihat tidak ada tiga kelompok tambahan di Wahyu pasal 4 selain ke empat makhluk hidup, hanya ada satu kelompok yang lain, yaitu ke-24 tua-tua.


Now when Jesus gained the victory over Satan on the cross, the heavens and all that dwelt in the heavens, rejoiced. Are there beings on other planets? This is the big question. Is this the only world in the universe that is inhabited? The answer to that question is No. When Jesus resurrected, the angelic host sang, and I want you to notice carefully what they sang, Revelation 12:12,  “…Therefore rejoice, O, heavens and you who dwell in them…” are you catching the nuance here? Those “who dwell in themso, it's heavens plural,  those “who dwell in them. Woe to the habitants of the earth…” there's  one little world in the midst of the universe of God, “…woe to the inhabitants of the earth and the sea for the Devil has come down to you having great wrath, because he knows that he has a short time…”
I put in this quotation from Billy Graham. Billy Graham before he died believed that there are inhabitants in other planets, this is not unique to the Adventist Church,  of course Billy Graham is known as the Dean of all Evangelists while he was alive, I mean he met with presidents, every president, until his death and so on. So he's no slouch when it comes to theology. This is his statement,  “I believe there is life on other planets. We have this galaxy, the Milky Way, and they now speculate that there are millions and millions of galaxies, and in each galaxy a trillion stars, planets and all that. I cannot imagine that we are the only one that has life, that would be a terribly egotistical thing for us to say as a planet. I believe that God is the God of all of it, and that's why He's so awesome and so tremendous, and why when I come into His presence I feel that I'm not worthy…”
So there are other worlds with inhabitants on those worlds and each of those worlds has a representative that represents those worlds in the heavenly Council and those are called the sons of God.

Nah, ketika di salib Yesus memperoleh kemenangan atas Setan, seluruh langit semesta dan semua yang hidup di langit semesta, bersuka cita. Apakah ada makhluk-makhluk lain di planet-planet lain? Inilah pertanyaan besarnya. Apakah dunia ini satu-satunya di seluruh alam semesta yang berpenghuni? Jawaban kepada pertanyaan tersebut ialah Tidak. Ketika Yesus bangkit, para bala tentara surgawi bernyanyi, dan saya mau kalian simak baik-baik apa yang mereka nyanyikan. Wahyu 12:12, “…12  Karena itu bersukacitalah, hai semesta langit dan kamu sekalian yang diam di dalam mereka…”  apakah kalian menangkap nuansanya di sini?   “…yang diam di dalam mereka…”  jadi “semesta langit”, jamak,    “…yang diam di dalam mereka. Celakalah  kamu, hai penghuni bumi…”  ada satu dunia kecil di tengah-tengah semesta alam Allah,    “…Celakalah kamu, hai penghuni bumi  dan laut! Karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
Saya masukkan kutipan ini dari Billy Graham. Billy Graham sebelum dia meninggal, meyakini adanya penghuni-penghuni di planet-planet lain. Ini tidak asing bagi gereja Advent. Tentu saja semasa hidupnya Billy Graham dikenal sebagai gurubesar semua Protestan Evangelis. Dia bertemu dengan presiden-presiden, setiap presiden hingga ajalnya, dan lain-lain. Jadi dia tidak kalah dalam theologi. Inilah pernyataannya:  “…Saya yakin ada kehidupan di planet-planet lain. Kita memiliki galaksi, Bima Sakti, dan mereka sekarang berspekulasi bahwa ada berjuta-juta dan berjuta-juta galaksi, dan dalam setiap galaxy ada trilyunan bintang, planet, dan semuanya itu. Saya tidak bisa membayangkan bahwa hanya di planet kitalah ada kehidupan. Itu merupakan perkataan yang sangat egois bagi kita sebagai planet. Saya meyakini bahwa Allah adalah Allah semuanya itu, dan itulah mengapa Allah begitu mengagumkan dan begitu besar, dan mengapa bilamana saya datang menghadap hadiratNya, saya merasa begitu tidak layak…”
Jadi ada dunia-dunia yang lain dengan penghuni-penghuni di dunia-dunia itu, dan setiap dunia mempunyai satu wakil yang mewakili dunia itu di dewan surgawi, dan mereka inilah yang disebut anak-anak Allah.


Now we've already noticed that the 24 elders are angelic beings.
You say, “Well, how do you know that they're angelic beings?
They are the sons of God, we've already seen the sons of God are angels according to Revelation 12 and according to Ellen White, but how do we know that the 24 elders are angels, that they're the same as the sons of God?
Well, let's pursue this, in Revelation 5:5, we have this interesting verse, it's this is on top of page 51 of your syllabus, “…but one of the elders said to me…” here's an elder that's speaking to John,  “…one of the elders said to me, ‘Do not weep, behold the Lion of the tribe of Judah, the root of David has prevailed, to open the scroll and to loose its seven seals…” so who is it that is speaking to John? It clearly says: one of the elders is speaking to John. But now notice this comment from Ellen White. She's speaking about the same thing:  the book, the sealed book.  “…This roll was written within and without. John says, ‘I wept much because no man was found worthy to open and to read the book neither to look thereon.’…” Now notice her commentary,  “…The vision as presented to John made its impression upon his mind, the destiny of every nation was contained in that book. John was distressed at the utter inability of any human being and angelic intelligence to read the words or even look thereon. His soul was wrought up to such a point of agony and suspense…” and now notice, here's the key,  “…that one of the strong angels had compassion on him…” mmm “…and laying His hand on him said, ‘Weep not, behold the Lion of the tribe of Judah, the root of David has prevailed, to open the book and to loose the seven seals thereof’…”  Are you catching the point?
It was one of the elders that spoke those words according to Revelation.
Ellen White says it was one of the strong angels.  

Nah, kita sudah menyimak bahwa ke-24 tua-tua adalah malaikat.
Kalian berkata, “Dari mana kita tahu mereka malaikat?”
Mereka adalah anak-anak Allah, dan kita sudah melihat bahwa anak-anak Allah adalah malaikat, menurut Wahyu 12, dan menurut Ellen White. Tetapi bagaimana kita tahu bahwa ke-24 tua-tua adalah malaikat, bahwa mereka sama dengan anak-anak Allah?
Mari kita ikuti. Di Wahyu 5:5 ada ayat yang sangat penting ini, ada di bagian atas hal. 51 silabus kalian,  “…5  Tetapi berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku…”  di sini seorang tua-tua bicara kepada Yohanes,  “…berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, ‘Jangan engkau menangis! Lihatlah, Singa dari suku Yehuda, yaitu Akar Daud telah menang untuk membuka  gulungan kitab itu dan melepaskan ketujuh meterainya.’ …”  Jadi siapa yang bicara kepada Yohanes? Jelas dikatakan salah satu tua-tua yang bicara kepada Yohanes.
Tetapi sekarang simak komentar ini dari Ellen White. Dia berbicara tentang hal yang sama, yaitu kitab itu, kitab yang termeterai itu,   “…Gulungan ini ditulis di bagian dalam dan luarnya. Yohanes berkata, ‘Aku banyak menangis karena tidak ada orang yang didapati layak untuk membuka dan membaca kitab itu, mau pun untuk memandangnya…”  sekarang simak komentarnya,  “…Penglihatan yang diberikan kepada Yohanes membekas dalam pikirannya, takdir setiap bangsa ada di dalam kitab itu. Yohanes sedih karena sama sekali tidak ada baik manusia maupun malaikat yang cerdas yang mampu membaca atau bahkan memandang kitab itu. Hatinya sedemikian pedih hingga mencapai tahap kesengsaraan dan ketegangan…”  dan sekarang simak, ini kuncinya,  “…sehingga salah satu dari malaikat yang kuat mengasihaninya…”  hmmm,   “…dan meletakkan tangannya pada Yohanes, berkata, ‘Jangan menangis. Lihatlah, Singa dari suku Yehuda, yaitu Akar Daud telah menang untuk membuka  gulungan kitab itu dan melepaskan ketujuh meterainya.’…”  apakah kalian menangkap poinnya?
Menurut kitab Wahyu, yang mengucapkan kata-kata tersebut adalah salah seorang tua-tua.
Ellen White mengatakan itu adalah salah seorang malaikat yang kuat.   


So are the 24 elders those who resurrected with Jesus? No. And they're not part of the regular angelic hosts either, because Ellen White in this statement says John was distressed at the utter inability of any human being or angelic intelligence to read the words.  So not even an angelic intelligence, in other words, the common ordinary angels in the angel hosts, it had to be one of the strong angels.
So the elders are angels. The conclusion is inevitable. According to verse 5, one of the 24 elders spoke to John, however Ellen White identifies the elder as one of the strong angels, this clearly indicates that the 24 elders are not human but rather angelic.

Jadi apakah ke-24 tua-tua itu mereka yang bangkit bersama Yesus? Tidak. Dan mereka juga bukan bagian dari bala tentara malaikat, karena Ellen White dalam pernyataan ini mengatakan bahwa Yohanes sangat galau dengan ketidakmampuan semua manusia maupun malaikat untuk membaca isi kitab itu. Jadi bahkan malaikat pun, dengan kata lain, malaikat yang biasa dalam jajaran bala tentara surgawi. Haruslah salah satu dari malaikat-malaikat yang kuat.
Maka tua-tua itu adalah para malaikat. Kesimpulannya sudah sangat jelas. Menurut ayat 5, salah satu dari ke-24 ketua bicara kepada Yohanes. Namun Ellen White mengidentifikasi tua-tua itu sebagai salah satu dari malaikat-malaikat yang kuat. Ini jelas mengindikasikan bahwa ke-24 tua-tua bukanlah manusia, melainkan malaikat.


Now here's something similar in Revelation chapter 7. In the biblical context God showed John a great multitude that no one could number, and this great multitude was from all nations, tribes, peoples, and tongues, who were standing before the throne of God and the Lamb. Now one of the elders asked John a question about this great multitude, that's found in Revelation 7:13,  “…then one of the elders…” notice the terminology, “…one of the elders answered, saying to me, ‘Who are these arrayed in white robes and where did they come from?’…” in other words, where did this great multitude from every nation, tongue, tribe, and people, where did they come from? And John answers the question, “…And I said to him, ‘Sir, you know.’…”  in other words, “You tell me.”  Then the elder says to John,  “…These are the ones who came out of the Great Tribulation and washed their robes and made them white in the blood of the Lamb’…” so the conversation is between John and whom? And one of the elders, right? One of the 24 elders.

Nah, ini ada yang mirip di Wahyu pasal 7. Di dalam konteks Alkitab, Allah menunjukkan kepada Yohanes suatu kumpulan besar manusia yang tidak terhitung jumlahnya, dan kumpulan besar ini terdiri dari segala bangsa, suku, kaum, dan bahasa, yang berdiri di hadapan takhta Allah dan Anak Domba. Nah, salah satu dari tua-tua itu bertanya kepada Yohanes tentang kumpulan besar ini. Ini terdapat di Wahyu 7:13, 13 Dan seorang dari antara tua-tua itu…”  simak istilahnya, “…seorang dari antara tua-tua itu menjawab dan berkata kepadaku: ‘Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?’ …”  dengan kata lain, kumpulan besar ini yang terdiri dari segala bangsa, bahasa, kaum dan suku, mereka muncul dari mana? Dan Yohanes menjawab pertanyaan itu,  “…14 Maka kataku kepadanya: ‘Tuanku, tuan yang mengetahuinya.’…”  dengan kata lain, “Tuan saja yang beritahukan saya.” Lalu tua-tua itu berkata kepada Yohanes,   “…Lalu ia berkata kepadaku: ‘Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.’…”  Jadi percakapan ini adalah antara Yohanes dengan siapa? Dengan  salah satu tua-tua, benar? Salah satu dari 24 tua-tua.  


Now, notice Ellen White's commentary in this, very interesting, very perceptive I might say. “…John beholds an innumerable company, precious, refined, purified, around the throne of the Majesty of heaven. The Angel inquires of John…” who was it that inquired of John according to Revelation 7?  One of the elders.  Ellen White states “…The angel inquires of John,  ‘What are these which are awaiting arrayed in white robes and whence came they?’, and John answers, ‘Sir, thou knowest.’  Then the angel declares, ‘These are they which came out of the Great Tribulation and have washed their robes and made them white in the blood of the Lamb.’…”
Once again the conclusion is inevitable. In its original biblical context one of the elders is having the conversation; whereas Ellen White identifies the elder as one of the strong angels.

Sekarang, simak komentar Ellen White tentang hal ini. Ini sangat menarik, sangat perseptif, menurut saya.  “…Yohanes melihat ada satu rombongan yang tidak terhitung jumlahnya, mulia, anggun, murni, yang berkumpul seputar takhta Raja Surga. Malaikat itu bertanya kepada Yohanes, ‘Siapakah ini yang menunggu berpakaian jubah putih dan dari mana mereka datang?’ Dan Yohanes menjawab, ‘Tuan, engkau yang tahu.’ Lalu malaikat itu menyatakan, ‘Mereka ini adalah mereka yang keluar dari kesusahan besar dan telah mencuci jubah mereka dan membuatnya menjadi putih oleh darah Anak Domba.’ …”  
Sekali lagi, kesimpulannya tidak terelakkan. Dalam konteks aslinya di Alkitab, salah satu tua-tua itu yang menjalin percakapan; sementara Ellen White mengidentifikasi tua-tua itu sebagai salah satu malaikat yang kuat.   


Now the next paragraph is extremely important. On page 52.  However, there is another vital conclusion that we will expand upon later, clearly the elder was not a member of the great multitude from every nation, tongue, and people. Are you with me or not?
Was the elder one of the members of the nations, tribes, peoples, and tongues? No, he wasn't.  So when we get to Revelation 5:9-10, we're going to find that this is very valuable. The elders are not part of the great multitude, keep that in mind. We shall find that this is an important point because the King James translation of Revelation 5:9-10 gives us the impression that the elders were redeemed from every tribe, tongue, people, and nation, but they were not. 

Sekarang, paragraf berikutnya sangat penting. Hal. 52. Namun ada kesimpulan yang vital yang akan kita dalami nanti. Jelas bahwa tua-tua itu bukanlah anggota kumpulan besar dari setiap bangsa, bahasa dan suku. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Apakah tua-tua itu salah satu dari anggota bangsa-bangsa, suku, kaum dan bahasa? Tidak, dia bukan. Maka jika kita tiba di Wahyu 5:9-10 kita akan mendapati bahwa ini sangat berharga. Para tua-tua bukan bagian dari kumpulan besar, ingat ini baik-baik. Kita akan melihat bahwa ini adalah poin yang penting karena Wahyu 5:9-10 terjemahan KJV memberikan kesan seolah-olah para tua-tua telah ditebus dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa. Tetapi mereka bukan.


Let's take two more quotations from Ellen White.  Sermons and Talks volume 1 page 20 top of page 53 in your syllabus. “…John saw a company standing around the throne of God and the angel asked him…” who asked him? Hmm. But according to Revelation 7 it was what? One of the elders.  “…‘Who are these in white robes?’  He answered,  ‘Thou knowest.’ Moreover the angel said,  ‘These are they who have washed their robes and made them white in the blood of the Lamb. There is a fountain in which we may wash from every stain of impurity.’ In addition, says the angel…” so it's three times she says “the angel”,  “… ‘He shall lead them to fountains of living waters, shall wipe away all tears from their eyes, this will be the happy privilege of those that have kept the commandments of God in the earth.’…” Beautiful promise.

Mari kita lihat dua kutipan lagi dari Ellen White. Sermons and Talks Vol. 1 hal. 20, bagian atas hal. 53 dari silabus kalian. “…Yohanes melihat suatu rombongan berdiri seputar takhta Allah, dan malaikat itu bertanya kepadanya,…”  siapa yang bertanya padanya? Hmmm. Tetapi menurut Wahyu 7, itu siapa? Salah satu dari tua-tua itu.   “…‘Siapakah mereka yang berjubah putih itu?’ Dia menjawab, ‘Tuan yang tahu.’ Lebih lanjut malaikat itu berkata, ‘Mereka ini adalah yang telah mencuci jubah mereka dan membuatnya menjadi putih dalam darah Anak Domba.’ Ada sebuah mata air di mana kita bisa mencuci setiap noda ketidakmurnian. Selebihnya, malaikat itu berkata,…”  jadi tiga kali Ellen White mengatakan “malaikat itu”, “…‘Dia akan membimbing mereka ke mata air, air kehidupan, akan menghapus semua air mata dari mata mereka, ini adalah hak istimewa yang menggembirakan bagi mereka yang telah memelihara Perintah-perintah Allah di bumi.’…”
Janji yang indah.


And then one final statement from Ellen White.  “…As John saw the multitudes standing around the throne of God, the question was asked, ‘What are these which are arrayed in white robes and whence came they?’  ‘These are they which came out of the Great Tribulation,’ the angel answered,  ‘and washed their robes and made them white in the blood of the Lamb.’…

Lalu satu pernyataan terakhir dari Ellen White, “…Sementara Yohanes melihat orang banyak berdiri mengelilingi takhta Allah, diajukanlah pertanyaan, ‘Siapakah mereka ini yang memakai jubah putih dan dari mana datangnya?’ ‘Mereka ini adalah yang keluar dari kesusahan besar’, jawab malaikat itu, ‘dan yang telah mencuci jubah mereka dan membuatnya jadi putih dalam darah Anak Domba.’…”


Now somebody might say, “Well, but pastor Bohr, it says that the twenty-four elders you know they present the prayers of God's people in heaven. How can they be angels? Isn't it Jesus who presents our prayers?”
Well let's notice this interesting statement from Ellen White. 
Actually Revelation 5:8 says that the twenty-four elders play harps, they present the prayers of the saints before God. 
Let's notice who are these that present the prayers of God's people.  And yesterday I mentioned the ladder that Jacob saw, right? Are the angels involved in taking our prayers to God, and you know, blending our prayers with the incense to Jesus when their prayers arrived in heaven? Absolutely. Notice this statement,  “…Heavenly beings are appointed to answer the prayers of those who are working unselfishly for the interests of the cause of God…” and who are the ones that do this?  All of the angels? No. “…The very highest of angels in the heavenly courts are appointed to work out the prayers that are sent to God for the advancement of the cause of God. Each angel has his particular post of duty which he is not permitted to leave for any other place. If he should leave, the powers of darkness would gain an advantage…”  
So if the elders are strong angels, or the very highest of angels, they cannot be human first fruits to have resurrected with Jesus.
Are you following me so far?

Nah, mungkin ada yang berkata, “Tetapi Pastor Bohr, dikatakan ke-24 tua-tua itu yang mempersembahkan doa umat Allah di Surga. Bagaimana kok mereka malaikat? Bukankah Yesus yang mempersembahkan doa-doa kita?”
Nah, mari kita simak pernyataan yang sangat menarik ini dari Ellen White.
Sesungguhnya Wahyu 5:8 mengatakan bahwa ke-24 tua-tua bermain kecapi, mereka mempersembahkan doa orang-orang saleh di hadapan Allah.
Mari kita simak siapakah mereka yang mempersembahkan doa-doa umat Allah. Dan kemarin saya menyinggung tentang anak tangga yang dilihat Yakub, benar? Apakah malaikat-malaikat terlibat dalam membawa doa-doa kita kepada Allah, dan mencampur doa-doa kita dengan dupa ke Yesus ketika doa-doa mereka tiba di Surga? Tentu saja. Simak pernyataan ini, “…Makhluk-makhluk surgawi ditunjuk untuk menjawab doa-doa mereka yang bekerja tanpa pamrih bagi kepentingan dan tujuan Allah…” dan siapakah yang melakukan ini? Semua malaikat? Tidak.   “…Malaikat yang tertinggi di istana surgawi ditunjuk untuk menyusun doa-doa yang dikirim ke Allah demi memajukan tujuan Allah. Setiap malaikat punya pos tugasnya sendiri yang khusus yang tidak boleh ditinggalkannya ke tempat lain. Seandainya dia meninggalkannya, maka kuasa kegelapan akan mendapat keuntungan…”
Jadi jika para tua-tua adalah malaikat-malaikat yang kuat, atau malaikat-malaikat tertinggi, mereka tidak mungkin manusia, buah sulung yang telah dibangkitkan bersama Yesus.
Apakah kalian mengikuti saya sampai di sini?


Now here's a question. Why was Satan among the sons of God? Kind of a discordant note in heaven, this pest was up there, you know, to kind of spoil the meeting. Why was Satan there? Well, Luke 4:5-6 has the answer. Satan meets Jesus at the mount of temptation and it says there, “…5 then the devil taking Him up on a high mountain, showed Him all the kingdoms of the world in a moment of time. 6 And the devil said to Him,  ‘All this authority I will give You and their glory, for this has been delivered to me and I give it to whomever I wish. 7 Therefore if you will worship before me all will be Yours’…”  So what is Satan saying? He said, “this has been delivered to me”,  who delivered it to him? Adam delivered it to him. When Adam obeyed Satan, he became a servant of Satan because we’re servants of the one that we choose to obey. And so Adam lost his position on the throne, he lost his territory, and a usurper tookover the throne and the territory over which he governed.
And this is very interesting because before Jesus died on the cross Jesus says, “…Now is the judgment of this world, now the ruler of this world will be cast out,” so did Jesus recognize that before the cross, Satan was the ruler of this world?  He most certainly did. But what did Jesus say He was going to do at the cross? He said He was going to cast out the ruler of this world. Was Satan cast out at the cross? I thought he was cast out at the beginning?  Well, this was a second casting out. He was cast out as the representative of this world, after this he could not go to heaven representing this earth. Jesus now represents this earth in the heavenly council. Not only that, he was cast out in the sympathies of the heavenly beings ~  if you read Desire of Ages the chapters “Gethsemane” and “Calvary”, the mask was torn off Satan, and the last little itty bit of sympathy that the heavenly beings had with him was gone. He was cast out of the sympathies of the heavenly beings.
So Satan was there in this meeting in the book of Job because he was representing planet Earth.  However,  at the cross he was cast out and Jesus now is the head and representative of the planet,  we’ll notice that in a little while.

Nah, sekarang ada pertanyaan. Mengapa Setan ada di antara anak-anak Allah? Sepertinya ada nada yang sumbang di Surga, kutu busuk ini ada di atas sana, merusak suasana rapat dewan. Mengapa Setan ada di sana? Nah, Lukas 4:5-6 memberikan jawabannya. Setan  bertemu dengan Yesus di bukit pencobaan dan dikatakan di sana, “…5 Kemudian Iblis membawa Yesus ke gunung yang tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dalam sekejap mata 6   Kata Iblis kepada-Nya: ‘Segala kekuasaan ini serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. 7 Jadi jikalau Engkau mau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.’…”  siapa yang menyerahkannya kepada Setan? Adam yang menyerahkan kepadanya. Ketika Adam mematuhi Setan, dia menjadi hamba Setan, karena kita adalah hamba orang yang kita pilih untuk kita patuhi. Maka Adam kehilangan kedudukannya atas takhtanya, dia kehilangan daerah kekuasaannya, dan seorang perampok mengambil alih takhta dan daerah kekuasaan yang tadi diperintahnya. Dan ini sangat menarik, karena sebelum Yesus mati di salib, Yesus berkata, “…31 ‘Sekarang ini berlangsung penghakiman atas dunia ini; sekarang penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar’…” [Yoh. 12:31]  Jadi apakah Yesus mengakui bahwa sebelum salib Setan adalah penguasa dunia ini? Betul sekai. Tetapi apa kata Yesus yang akan dilakukannya di salib? Dia berkata Dia akan melemparkan penguasa dunia ini keluar. Apakah di salib Setan dilemparkan keluar? Bukankah dia dilemparkan keluar sejak semula? Nah, ini adalah pelemparan keluar yang kedua. Dia dilemparkan keluar sebagai wakil dunia ini, setelah ini Setan tidak bisa lagi ke Surga sebagai wakil dunia ini. Sekarang Yesus yang mewakili dunia ini di dewan surgawi.  Dan bukan hanya itu, Setan terlempar keluar dari simpati makhluk-makhluk surgawi ~ jika kalian membaca Desire of Ages pasal Getsemani dan Kalvari, topeng Setan telah terkoyak, dan tetesan simpati terakhir yang dimiliki para makhluk surgawi bagi Setan, hilang. Setan terlempar keluar dari simpati para makhluk surgawi.
Jadi Setan ada di pertemuan yang di kitab Ayub itu karena dia sedang mewakili planet Bumi. Namun, di salib dia dilemparkan keluar dan sekarang Yesuslah kepala dan wakil planet Bumi, nanti kita akan melihatnya.


Now let's talk about God's plan for the human race. This is going to be very interesting. God's plan for the human race was different from that of any other world in His universe. Whereas the other worlds had strong angels, called elders in the Bible, representing them in the heavenly council, God placed Adam to rule and represent this world. In other words, the other worlds had strong angels as their representatives, this world was different. God placed Adam, one of the creatures that He made, to represent planet Earth.
Notice a statement from Ellen White, Sons and Daughters of God page 7,  “…All heaven took a deep and joyful interest in the creation of the world and of man. Human beings were…” what? “…a new and distinct order…” Were they the same as the inhabitants of other planets? No.  “…a new and distinct order. They were made in the image of God. And it was the creator's design that they should populate the earth. They were to live in close communion with heaven, receiving power from the Source of all power, upheld by God they were to live
sinless lives…” So God's plan for this world was different and distinct from His plan for any of the other worlds.  God created Adam and Eve a little lower than the angels according to Psalm 8:3-5 and it's repeated once again in the book of Hebrews. “…If they passed the test and trial, God planned…” now listen why the plan was distinct, “…God planned to fill the vacancies that Lucifer and his angels left in heaven when they fail with the redeemed of the Lord…”  Actually even before there was a need of redemption God had planned that there would be procreation on earth, to replace the vacancies that Satan and his angels left in heaven, even before Redemption became necessary, that was God's plan.
You say, “How do we know that?”

Sekarang, mari kita bicara tentang rencana Allah bagi mausia. Ini pasti menarik. Rencana Allah buat umat manusia itu berbeda dari dunia lain mana pun di alam semesta ini. Dunia-dunia lain memiliki malaikat-malaikat kuat yang disebut tua-tua di Alkitab, untuk mewakili mereka di dewan surgawi, Allah menempatkan Adam untuk memerintah dan mewakili dunia ini. Dengan kata lain, dunia-dunia lain memiliki malaikat-malaikat kuat sebagai wakil-wakil mereka, dunia ini beda. Allah menempatkan Adam, salah satu ciptaanNya, untuk mewakili planet Bumi.
Simak pernyataan dari Ellen White, Sons and Daughters of God hal. 7,   “…Seluruh surga menaruh perhatian yang mendalam dan penuh sukacita dalam penciptaan dunia dan manusia. Manusia adalah…”  apa?   “…suatu tatanan yang baru dan berbeda…”  Apakah mereka sama dengan penghuni-penghuni planet-planet lain? Tidak.    “…suatu tatanan yang baru dan berbeda. Mereka diciptakan menurut model Allah. Dan mereka dirancang oleh Penciptanya untuk memenuhi bumi. Mereka seharusnya hidup dalam hubungan yang akrab dengan Surga, menerima kuasa dari Sumber segala kuasa, ditunjang oleh Allah mereka seharusnya menghidupkan kehidupan yang tidak berdosa…”  Jadi rencana Allah bagi dunia ini berbeda dan khas dari rencanaNya bagi dunia-dunia yang lain. Allah menciptakan Adam dan Hawa sedikit lebih rendah daripada malaikat menurut Mazmur 8:3-5 yang diulang kembali di kitab Ibrani. “…Jika manusia lulus ujian dan pencobaannya, Allah merencanakan…”  sekarang dengarkan mengapa rencanaNya beda,  “…Allah merencanakan untuk mengisi tempat-tempat kosong yang ditinggalkan Lucifer and malaikat-malaikatnya di Surga ketika mereka jatuh, dengan orang-orang tebusan Tuhan…”  Sesungguhnya bahkan sebelum ada kebutuhan penebusan, Allah sudah merencanakan di bumi akan ada kelahiran, untuk menggantikan tempat-tempat kosong yang ditinggalkan Setan dan malaikat-malaikatnya di Surga, bahkan sebelum dibutuhkan adanya penebusan. Itulah rencana Allah.
Kalian berkata, “Kok tahu, dari mana?”


Well, notice this statement from The Truth About Angels,  “…God created man for His own glory, that after tests and trial…” that is, if they pass the test, right?  “…that after tests and trial, the human family might become one with the heavenly family. It was God's purpose to…” what? “…to repopulate heaven with the human family…”   So what was the purpose of procreation? To repopulate heaven, the vacancies that were left there by Satan and his angels when they were cast out. The idea is the redeemed are going to replace them. Now this was God's plan before the inception of sin. However, was this still God's plan after the inception of sin? The answer is Yes.  Notice Prophets and Kings page 588 and 589,   “…Satan has an accurate knowledge of the sins that he has tempted God's people to commit and he urges his accusations against them declaring that by their sins they have forfeited divine protection and claiming that he has the right to destroy them. He pronounces them just as deserving as himself of the exclusion from the favor of God…”  Now notice she's quoting Satan's words,  “… ‘Are these’, he says,  ‘the people who are to’…” what?  “… ‘to take my place in heaven and the place of the angels who united with me?’…”  Are you catching a view of the plan?  “… ‘They profess to obey the law of God but have they kept its precepts? Have they not been lovers of self more than lovers of God? Have they not placed their own interests above His service? Have they not loved the things of the world? Look at the sins that have marked their lives, behold their selfishness, their malice, their hatred of one another. Will God banish me and my angels from His presence and yet reward those who have been guilty of the same sins? Thou canst not do this,  O, Lord in justice.  Justice demands that sentence be pronounced against them…”

Nah, simak pernyataan dari The Truth About Angels, “…Allah menciptakan manusia untuk kemuliaanNya sendiri, supaya setelah ujian dan pencobaan…”  yaitu jika mereka lulus ujiannya, benar?   “…setelah ujian dan pencobaan, keluarga manusia boleh menjadi satu dengan keluarga surgawi. Adalah tujuan Allah untuk…”  apa?   “…mengisi kembali surga dengan keluarga manusia…”  Jadi apa tujuan adanya kelahiran? Untuk mengisi Surga, tempat-tempat kosong yang ditinggalkan di sana oleh Setan dan malaikat-malaikatnya ketika mereka dilemparkan keluar. Konsepnya ialah orang-orang tebusan yang akan menggantikan mereka
Nah, ini adalah rencana Allah sebelum masuknya dosa. Namun, apakah ini masih rencana Allah setelah masuknya dosa? Jawabannya ialah Ya. Simak Prophets and Kings hal. 588-589, “…Setan memiliki pengetahuan yang akurat tentang dosa-dosa yang telah dicobakannya pada umat Allah agar mereka lakukan, dan dia mengajukan dakwaan-dakwaannya terhadap mereka, menyatakan bahwa karena dosa-dosa mereka itu, mereka telah kehilangan perlindungan ilahi dan dia mengklaim bahwa dia berhak membinasakan mereka. Setan menyatakan mereka sama seperti dirinya sendiri, layak tertutup dari kemurahan Allah…”  sekarang simak, Ellen White mengutip kata-kata Setan,  “… ‘Apakah mereka ini,’ kata Setan, ‘orang-orang yang akan…”  apa?   “…menggatikan tempatku di Surga dan tempat para malaikat  yang bersatu denganku? …”  apakah kalian menangkap rencana itu?   “…‘Mereka mengaku patuh pada Hukum Allah, tetapi apakah mereka sudah memelihara ketentuan-ketentuannya? Bukankah mereka lebih mencintai diri sendiri daripada mencintai Allah? Bukankah mereka telah menempatkan kepentingan mereka sendiri di atas pelayanan Allah? Bukankah mereka juga mencintai segala hal yang dari dunia? Lihatlah dosa-dosa yang telah menodai hidup mereka, lihat keegoisan mereka, dengki mereka, kebencian mereka satu sama lain. Apakah Allah akan melemparkan aku dan malaikat-malaikatku dari hadiratNya namun memberi pahala kepada mereka ini yang juga bersalah dengan  dosa-dosa yang sama? Engkau tidak boleh berbuat demikian, O, Tuhan, sesuai keadilan. Keadilan menuntut mereka harus dijatuhi hukuman.’…”

Here's another statement,  “…The Father consulted His son in regard to at once carrying out Their purpose to make man to inhabit the earth. He would place man upon probation to test loyalty before he could be rendered eternally secure. If he endured the test wherewith God saw fit to prove him, he should eventually be…” what? What was God's plan for human beings? He would eventually be what? “…equal with the angels. He was to have the favor of God and he was to converse with angels, and they with him…”
So in other words, the plan was that human beings if they passed the test they eventually would be equal to the angels, because they're going to replace the vacancies that were left by Satan and his angels.
In The Truth About Angels page 49  Ellen White makes it explicit. She stated,  “…The vacancies made in heaven by the fall of Satan and his angels will be filled by the redeemed of the Lord...”  Is that clear? Crystal clear.

Ini pernyataan yang lain, “…Bapa berunding dengan AnakNya sehubungan dengan niat untuk segera melaksanakan rencana Mereka menjadikan manusia sebagai penghuni bumi. Bapa akan menempatkan manusia dalam percobaan untuk menguji kesetiaannya sebelum dia boleh diberikan jaminan kekekalan. Jika manusia lulus ujian yang dianggap Allah layak untuk membuktikannya, akhirnya dia akan menjadi…”  apa? Apa rencana Allah bagi manusia? Akhirnya manusia akan menjadi apa? “…sederajat dengan para malaikat. Manusia direncanakan menerima kemurahan Allah dan dia akan bisa bergaul dengan para malaikat dan para malaikat dengannya…”  
Jadi dengan kata lain, rencananya ialah jika manusia lulus ujian, maka mereka akhirnya akan menjadi sederajat dengan para malaikat, karena mereka akan mengisi tempat-tempat kosong yang ditinggalkan oleh Setan dan malaikat-malaikatnya.
Di The Truth About Angels hal. 49, Ellen White membuatnya eksplisit. Dia menyatakan, “…Tempat-tempat kosong di Surga yang terjadi karena kejatuhan Setan dan para malaikatnya, akan diisi oleh orang-orang tebusan Tuhan…”  apakah ini jelas? Jelas sekali.


Now where do we find evidence in the Bible that God established procreation for this purpose?  Where in the Bible do we find the idea that God created humans a little lower than the angels and that if they pass the test they would be as the angels, on the same level as the angels?  There is a biblical basis for that. You remember the conversation that Jesus had with the Sadducees about the resurrection? It's found in Luke 20:34-36, because they presented  this imaginary scenario of seven marriages, right? And so they're trying to put Jesus between a rock and a hard place. The Sadducees did not believe in the resurrection. The Sadducees believed that you lived your life and once you died that was it, there was no resurrection. And they also did not believe in the immortality of soul, they didn't believe that, you know, when a person dies their soul continues living on. That's why they hated the Pharisees because the Pharisees believed in the immortality of the soul, and the Pharisees believed in the resurrection of the dead, the Apostle Paul says in the book of Acts. You know it's interesting that in the times of Christ you have all these Jewish sects ~ we could call them denominations ~ and they totally disliked each other, yeah the Zealots, the Essenes, you had the Pharisees, and the Sadducees, all different denominations. They didn't like each other, they all claimed to be Jews, but they didn't like each other.
But the interesting thing is that when it came to destroying public Enemy number one, they all came together, they set aside their theological differences. Does that sound familiar?  It's exactly the thing that's happening in the world today. You know this Pope, this Pope is an extremely dangerous Pope.  Francis I,  he's traveling far and wide to all of the religious leaders and trying to draw all Christendom together in unity, forgetting the differences in doctrines and just saying let's love one another, let's solve the problems of the planet, you know let's solve the issue of climate change, let's solve the issue of poverty, let's solve the issue of immigration, let's solve the problem of divisions in the family, let's just all get along, let's forget about theology.
But theology is the foundation of life. You see, is it important to understand the state of the dead? Yes, why?  Isn't that just an academic thing? How important is understanding the state of the dead?  It's vitally important because if you believe that the dead are not dead, Satan is going to deceive you by counterfeiting a supposed relative who's going to appear to you and going to teach you things that are not in the Bible and you're going to believe it because you're going to believe your eyes and your ears more than what God says.
So is the theological position and the state of the dead vitally important? You better believe it is. The doctrine is important.

Nah, di mana kita temukan bukti di Alkitab bahwa Allah menjadikan sistem reproduksi untuk tujuan ini? Di mana di Alkitab kita temukan konsep bahwa Allah menciptakan manusia sedikit lebih rendah daripada malaikat dan jika mereka lulus ujian, mereka akan menjadi seperti malaikat, sederajat dengan malaikat? Ada dasar yang alkitabiah untuk itu. Kalian ingat pembicaraan Yesus dengan orang-orang Saduki tentang kebangkitan? Ada di Lukas 20:34-36. Karena mereka mengajukan skenario yang mereka karang mengenai tujuh perkawinan, benar? Maka mereka mencoba menempatkan Yesus di posisi yang terjepit. Orang-orang Saduki tidak percaya kebangkitan. Orang Saduki percaya, manusia menjalani hidupnya, dan begitu dia mati, selesailah semuanya, tidak ada kebangkitan. Dan mereka juga tidak percaya pada kebakaan jiwa, mereka tidak percaya itu, kalian tahu, bahwa jika seseorang mati jiwanya masih terus hidup. Itulah sebabnya mereka membenci orang-orang Farisi karena orang-orang Farisi percaya pada kebakaan jiwa, dan orang-orang Farisi percaya pada kebangkitan orang mati, Rasul Paulus berkata di kitab Kisah Rasul. Kalian tahu, yang menarik di zaman Kristus ada segala jenis sekte Yahudi ~ kita bisa menyebut mereka: denominasi ~ dan mereka saling tidak menyukai satu sama lain, yah golongan Zelot, golongan Essenes, ada golongan Farisi, dan Saduki, semua denominasi yang berbeda. Mereka tidak menyukai satu sama lain, mereka semua mengklaim mereka Yahudi, tetapi mereka tidak menyukai satu sama lain.
Tetapi hal yang menarik ialah demi menghancurkan Musuh bersama nomor satu, mereka semuanya bersatu, mereka singkirkan perbedaan theologi mereka. Apakah ini terdengar familier? Ini persis apa yang sedang terjadi di dunia sekarang ini. Kalian tahu, Paus ini, Paus ini adalah paus yang sangat berbahaya. Francis I, dia berkunjung ke mana-mana ke semua pemimpin agama dan berusaha menarik agar seluruh Kekristenan bersatu, melupakan perbedaan doktrin mereka, dan hanya mengatakan mari saling mengasihi, mari kita selesaikan masalah planet ini, kalian tahu, mari kita selesaikan masalah perubahan iklim, mari kita selesaikan masalah kemiskinan, mari kita selesaikan masalah imigrasi, mari kita selesaikan masalah perpecahan dalam keluarga, mari kita semua rukun, mari kita lupakan theologi.
Tetapi theologi adalah fondasi hidup. Lihat, apakah memahami status orang mati itu penting? Ya. Mengapa? Bukankah itu hanya sesuatu yang akademis? Sepenting apakah memahami status orang mati? Sangat penting karena jika kita percaya yang mati itu tidak mati, Setan akan menipu kita dengan menyamar sebagai seorang kerabat kita yang sudah mati yang datang kepada kita dan mengajarkan hal-hal yang tidak alkitabiah kepada kita, dan kita akan mempercayainya karena kita mempercayai mata kita dan telinga kita lebih daripada apa yang dikatakan Allah.
Jadi apakah posisi theologi dan status orang mati itu sangat penting? Percayalah! Doktrin itu penting.


How about the Sabbath? Is the doctrine of the Sabbath important? You better believe it. It's the great test at the end of time. The thing is, people today all they say,  “Oh let's just get along and love each other,  let's just gather together hold hands and sing Kumbaya, let's just have a good time in the worship service, you know, let's just have one hour of praise, and a ten minute sermon.”  That's what common these days because people don't want theology.  The postmodern mind ~ and I'm digressing now from the lesson ~ but the postmodern mind is that there's no absolute truth, your truth is just as valid as my truth, so if you want to believe that two plus three is seven that's fine, if you want to believe that two plus three is five, that's fine too, both are true because truth is relative.
Because there's no interest in theology today, people are only interested in the sentimental, in the existential, what makes me feel good. And feelings change, I can be happy right now and sad the next second.  But what does not change is the Word of God, the Word of God abides forever.  Now I'm preaching.

Bagaimana dengan Sabat? Apakah doktrin Sabat itu penting? Percayalah. Itu adalah ujian besar pada akhir zaman. Masalahnya, orang-orang sekarang semuanya berkata, “Oh, mari kita yang rukun dan saling mencintai, mari kita berkumpul bersama, bergandengan tangan dan menyanyikan Kumbaya, mari kita menikmati waktu yang menyenangkan dalam kebaktian ibadah, kalian tahu, mari kita adakan menyanyi pujian selama satu jam dan 10 menit untuk khotbah.” Itulah yang biasa terjadi sekarang karena manusia tidak mau doktrin. Pikiran pasca-modern ~ dan sekarang saya menyimpang dari pelajaran ~ pikiran pasca-modern ialah tidak ada kebenaran yang mutlak, kebenaranmu sama validnya dengan kebenaranku, jadi jika kamu mau meyakini dua ditambah tiga itu tujuh, oke-oke saja, jika kamu mau meyakini dua ditambah tiga itu lima, itu juga oke, keduanya sama-sama benar karena kebenaran itu relatif.
Karena tidak ada minat dalam theologi sekarang, orang-orang hanya tertarik pada yang sentimental, pada yang eksistensial, apa yang membuat mereka merasa nyaman. Dan perasaan bisa berubah. Saya bisa riang gembira sekarang dan sedih detik berikutnya. Tetapi apa yang tidak berubah ialah Firman Allah, Firman Allah tetap selamanya. Sekarang saya jadi berkhotbah.


Notice Luke 20:34-36, “…Jesus answered and said to them, ‘The sons of this age marry and are given in marriage…” so is marriage God's plan in this age? Yes.  “…35 but those who are counted worthy to attain that age…” that is the age to come, “…and the resurrection from the dead, neither marry nor are given in marriage, nor can they die anymore for they are..” excuse-me,  “…equal to the angels and are sons of God…” interesting,  “…being sons of the resurrection…”

Simak Lukas 20:34-36, “…34 Jawab Yesus kepada mereka: ‘Orang-orang zaman ini kawin dan dikawinkan…”  jadi apakah perkawinan itu rancangan Allah untuk zaman ini? Ya.   “…35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mencapai zaman yang itu…”  yaitu zaman yang akan datang,  “…dan kebangkitan dari orang mati, tidak kawin maupun dikawinkan, 36 Mereka juga tidak dapat mati lagi karena mereka…”  permisi, “…sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah…”  menarik, “…sebagai  anak-anak kebangkitan.’

What conclusions can we reach from this?
1.   First conclusion: God established marriage only for this age, for a specific purpose.
2.   Second: There will be no marriage in the world to come, because marriage will have fulfilled its purpose. Is that point clear? Will marriage have fulfilled the purpose of filling the vacancies that Satan and his angels left in heaven? Absolutely.
3.   Third conclusion:  In the world to come the redeemed will be what? Equal to the angels, thus fulfilling God's original plan.  
4.   And finally like the angels, human beings will be called what? The sons of God.

Konklusi apa yang kita capai dari ini?
1.   Kesimpulan pertama: Allah menentukan perkawinan hanya untuk zaman ini, demi tujuan yang tertentu.
2.   Kedua: di dunia yang akan datang tidak akan ada perkawinan karena perkawinan sudah menggenapi tujuannya. Apakah poin ini jelas? Apakah perkawinan sudah akan menggenapi tujuan memenuhi tempat-tempat kosong yang ditinggalkan Setan dan malaikat-malaikatnya di Surga? Benar sekali.
3.   Kesimpulan ketiga: di dunia yang akan datang, umat tebusan akan menjadi apa? Sederajat dengan para malaikat, dengan demikian memenuhi rancangan asli Allah.
4.   Dan akhirnya seperti para malaikat, manusia akan disebut apa?  Anak-anak Allah.


So is there a biblical foundation for Ellen White's comments about procreation being established in order to fill the vacancies that were left in heaven when Satan and his angels fell? Absolutely, there's a firm biblical foundation and that foundation is found here in the words of Jesus.  
We have this interesting comment from Ellen White in the book Medical Ministry page 99 where Ellen White confirms what we just discussed.  “…There are men today who express their belief that there will be marriages and births in the new earth…”  you know everywhere I go and there's young people there, they asked the question, “Pastor Bohr is there going to be marriage in the world to come?”
And I say,  “You know the Bible and the spirit prophecy are very clear that there's not going to be marriage. So if you're going to get married do it here, because it will not happen there.”  And then of course I say, “But make sure that you do it right, make sure that you don't just get married because you want to get married. Find the right person.  If you don't find the right person, then just remain single.  But marriage is only for this life.”
The statement continues, “…There are men today who express their belief that there will be marriages and births in the new earth, but those who believe the Scriptures…” like the one that we just read, “…cannot accept such doctrines.   The doctrine that children will be born in the new earth is not a part of the sure word of prophecy. The words of Christ are too plain to be misunderstood. They should forever settle the question of marriages and births in the new earth, neither those who shall be raised from the dead, nor those who shall be translated without seeing death, will marry or be given in marriage, they will be as the angels of God, members of the Royal Family…”

Jadi apakah ada dasar alkitabiah untuk komentar-komentar Ellen White tentang reproduksi yang ditetapkan guna mengisi tempat-tempat di Surga yang ditinggalkan kosong ketika  Setan dan malaikat-malaikatnya jatuh? Tentu saja, ada dasar alkitabiah yang kokoh dan dasar itu terdapat di sini dalam kata-kata Yesus.
Ada komentar Ellen White yang menarik ini dalam buku Medical Ministry hal. 99 di mana Ellen White menguatkan apa yang baru kita bahas. “…Ada orang-orang sekarang yang menyatakan keyakinan mereka bahwa akan ada perkawinan dan kelahiran di dunia baru…”  kalian tahu, ke mana pun saya pergi dan jika ada orang-orang muda di sana, mereka mengajukan pertanyaan ini, “Pastor Bohr, apakah ada perkawinan di dunia yang akan datang?”
Dan saya katakan, “Kalian tahu Alkitab dan Roh Nubuat sudah sangat jelas tidak ada perkawinan. Jadi jika kalian mau kawin, lakukan di sini, karena itu tidak akan terjadi di sana.” Kemudian tentu saja saya berkata, “Tetapi pastikan kalian melakukannya dengan benar, pastikan kalian tidak kawin hanya karena kalian mau kawin. Cari orang yang tepat. Jika tidak menemukan orang yang tepat, maka tetap menjomblo saja. Tetapi perkawinan hanya untuk kehidupan yang sekarang.”
Pernyataan itu berlanjut, “…Ada orang-orang sekarang yang menyatakan keyakinan mereka bahwa akan ada perkawinan dan kelahiran di dunia baru, tetapi mereka yang mempercayai Kitab Suci…”  seperti yang baru kita baca,  “…tidak bisa menerima doktrin seperti itu.  Doktrin bahwa anak-anak akan dilahirkan di dunia baru bukanlah bagian dari kata-kata nubuat yang pasti. Kata-kata Kristus sudah sangat jelas untuk tidak disalahpahami. Kata-kata ini seharusnya mengakhiri untuk selama-lamanya pertanyaan tentang perkawinan dan kelahiran di dunia baru.  Baik mereka yang dibangkitkan dari orang mati, maupun mereka yang akan diubahkan tanpa mengalami kematian, tidak akan kawin atau dikawinkan, mereka akan menjadi seperti malaikat-malaikat Allah, anggota dari keluarga Kerajaan…”


So is this lesson clear? Are the twenty-four elders also resurrected with Christ? No. They are angels, the highest of angels, strong angels, angels that represent the planets of the universe in the heavenly Council.
Now, you say, “But 24?  Are there only 24 of them?” No.  The number 24 is a symbolic number and in our final lesson of the 24 elders we're going to discuss the issue of the number 24. The number 24 has to do with the 24 courses in the sanctuary where the priest served.  Let me ask you, do the 24 elders perform priestly duties according to what we notice? Do they present the prayers of the saints? Yes, they do.  And so what happens is, the 24 courses of the priests on earth ~ and I'm getting ahead of myself here ~ are a shadow of the courses that take place in the heavenly sanctuary, because the earthly service is a reflection of the heavenly service. And so as you have elders that serve in the church on earth, their functions are a reflection of the functions of the elders in the heavenly economy, because the church on earth is a reflection of the church in heaven according to the spirit of prophecy.

Jadi apakah pelajaran ini jelas? Apakah ke-24 tua-tua juga bangkit bersama Kristus? Tidak. Mereka adalah malaikat, malaikat yang tertinggi, malaikat yang kuat, malaikat yang mewakili planet-planet alam semesta di dewan surgawi
Nah, kalian berkata, “Tetapi 24? Apakah hanya ada 24 dari mereka?” Tidak. Angka 24 adalah angka simbolis, dan di pelajaran terakhir kita tentang ke-24 tua-tua kita akan membahas angka 24. Angka 24 ada kaitannya dengan ke-24 tahapan dalam Bait Suci di mana seorang imam melayani. Coba saya tanya, apakah ke-24 tua-tua melakukan tugas-tugas imamat menurut apa yang sudah kita simak? Apakah mereka mempersembahkan doa-doa orang-orang saleh? Ya, betul. Jadi apa yang terjadi ialah, ke-24 tahapan imamat di bumi ~ dan saya sedang mendahului diri saya sekarang ~ ialah bayangan dari tahapan-tahapan yang terjadi di Bait Suci surgawi, karena pelayanan yang di bumi adalah refleksi dari pelayanan surgawi. Maka, sebagaimana di gereja di bumi ada tua-tua yang melayani, fungsi-fungsi mereka adalah refleksi dari fungsi-fungsi para tua-tua di ekonomi surgawi, karena gereja yang di bumi ialah refleksi dari gereja yang di Surga, menurut roh nubuat.


So I hope this lesson has been very clear because its foundational for what we're going to discuss in our next class, and if you want to go to page 59 we'll introduce that next class.  The title on page 59 of your syllabus is “Earth's Two Representatives”.
And you say, “Well, the earth has two representatives?”
Yes it had one, and it now has Another One, and then it will be returned to the original individual who had the headship and who was a representative of planet Earth.
And then we're going to take a look at Earth's Two Representatives, that's our next lesson.
The following lesson is “Is the Elders Human or Angelic?” because some people you know they use Revelation chapter 5:9-10 where it seems to indicate that the elders are redeemed from every nation, tongue, and people, and they are going to reign upon the earth and we have to come to terms with that, we have to resolve that issue in Revelation chapter 5:9-10.
And then the last presentation that we're going to have on the elders is found on page 95 of your syllabus, and that is “the Future History and Functions of the Elders”, what are the elders going to do throughout the eternity future. Are there going to be elders in God's economy that are going to belong to the heavenly council where decisions are going to be made? What will their functions be?
So basically this is what we're going to take a look at in our next few lessons. You know, we ended this lesson a lot sooner than I thought. We went very quickly which is nice and so I think that we can end this session with the word of prayer.

Jadi saya harap pelajaran ini sangat jelas karena ini adalah dasar bagi apa yang akan kita bahas dalam kelas kita berikutnya, dan jika kalian mau ke hal. 59, kami perkenalkan kelas yang berikut. Judul di hal. 59 silabus kalian ialah “Kedua Wakil Bumi”.
Dan kalian berkata, “Nah, apakah bumi memiliki dua wakil?”
Ya. Dulu ada satu, dan sekarang ada Satu yang lain, kemudian akan dikembalikan kepada individu yang asli yang memimpin, dan yang tadinya adalah wakil dari planet Bumi. Jadi kita akan membahas Kedua Wakil Bumi, itu pelajaran kita yang berikut.
Pelajaran berikutnya ialah “Apakah Tua-Tua itu Manusia atau Malaikat?” karena ada orang yang memakai Wahyu 5:9-10 di mana sepertinya mengindikasikan bahwa para tua-tua adalah mereka yang telah ditebus dari setiap bangsa, bahasa, dan suku, dan mereka akan memerintah bumi. Kita harus menghadapi hal ini, kita harus membereskan isu yang di Wahyu 5:9-10.
Kemudian presentasi yang terakhir tentang para tua-tua terdapat di hal. 95 silabus kalian, dan itu ialah “Sejarah dan Fungsi Masa Depan para Tua-tua”, apa yang akan dilakukan tua-tua sepanjang masa kekekalan yang akan datang. Apakah akan ada tua-tua di ekonomi Allah yang akan menjadi bagian dari dewan surgawi di mana keputusan-keputusan akan dibuat? Apakah fungsi mereka kelak?
Jadi pada dasarnya inilah yang akan kita pelajari dalam pelajaran-pelajaran kita berikutnya. Kalian tahu, pelajaran ini berakhir lebih cepat daripada yang saya sangka. Kita bergerak sangat cepat, sangat baik, maka saya rasa kita bisa mengakhiri sesi ini dengan doa.





16 06 20

No comments:

Post a Comment