Wednesday, July 19, 2023

EPISODE 01/32 ~ THE FINAL GENERATION ~ THE FINAL GENERATION ISSUES ~ STEPHEN BOHR

THE FINAL GENERATION SYMPOSIUM

Part 01/32 - Stephen Bohr

THE FINAL GENERATION ISSUES

https://www.youtube.com/watch?v=m_laO4u75WY&list=PLIWJyuxBfZ7i2O8wOtdyuCvOndkH4jq9L&index=1&t=2510s

 

Dibuka dengan doa.  

 

 

In the year 1975 a groundbreaking book was published by the now defunct Southern Publishing Association, the name of the book was “Perfection: The Impossible Possibility”.

Four authors contributed to this book:  Herbert Douglass, Edward Heppenstall, C. Mervyn Maxwell, and Hans La Rondelle. 

Now I haven't read that book in many years, but I still remember the contents of the book. Basically Herbert Douglass and C. Mervyn Maxwell were pretty much on the same page; whereas Edward Happenstall and Hans La Rondelle also had very similar chapters, different way of looking at it; but basically the same idea.

With this in mind, I would like to mention that these days there are actually two views on last generation theology in the Seventh-Day Adventist Church, of course with minor variations. And those two groups are what we're going to talk about in this particular symposium.

 

Di tahun 1975, sebuah buku dengan konsep yang baru, diterbitkan oleh Southern Publishing Association yang sekarang sudah tutup. Nama buku itu “Perfection: The Impossible Possibility” (Kesempurnaan: Kemungkinan yang Tidak Mungkin).  Empat penulis berkontribusi di buku ini, yaitu: Herbert Douglass, Edward Heppenstall, C. Mervyn Maxwell, dan Hans La Rondelle.

Nah, saya sudah bertahun-tahun tidak membaca buku tersebut, tetapi saya masih ingat isinya. Pada dasarnya Herbert Douglass dan C. Mervyn Maxwell punya pendapat yang sama; sementara Edward Happenstall dan Hans La Rondelle juga punya bab-bab yang sangat mirip, cara pandang yang berbeda namun pada dasarnya konsep yang sama.

Mengingat ini, saya mau mengatakan bahwa sekarang ini sesungguhnya ada dua pandangan tentang theologi generasi terakhir di gereja MAHK, tentunya dengan variasi-variasi minor. Dan kedua kelompok inilah yang akan kita bahas dalam simposium ini.

 

 

Now both of these groups have several things in common.

1.    Both groups believe

that probation will close before the second coming of Christ.

2.    Both groups agree

that after probation closes, this world will experience a Time of Trouble such as has never been seen in the history of the world.

3.    Both groups believe

that God will have a faithful remnant known in the book of Revelation as the 144’000 that will retain their allegiance to God during this very trying period.

4.    They also agree

that during this time God's faithful people will live on this earth with their sinful human natures, but they will overcome.

5.    And finally both groups believe

that God will remove the sinful nature of the final generation when Jesus comes from heaven and transforms this lowly body into the likeness of His glorious body.

So those are the points of agreement.

 

Nah, kedua kelompok ini punya beberapa persamaan.

1.    Kedua kelompok itu sama-sama meyakini

pintu kasihan akan menutup sebelum kedatangan kedua Kristus.

2.    Kedua kelompok sama-sama sepakat,

setelah pintu kasihan tutup, dunia ini akan mengalami suatu Masa Kesukaran Besar seperti yang belum pernah ada dalam sejarah dunia ini.

3.    Kedua kelompok sama-sama meyakini

bahwa Allah akan memiliki umat sisa yang setia, yang di kitab Wahyu dikenal sebagai ke-144’000, yang akan mempertahankan loyalitas mereka kepada Allah selama periode ujian yang sangat berat.

4.    Mereka juga sepakat

bahwa selama periode itu, umat Allah yang sisa akan hidup di bumi dengan kodrat keberdosaan mereka, tetapi mereka akan mengalahkannya.

5.    Dan akhirnya kedua kelompok sama-sama meyakini

bahwa Allah akan menyingkirkan kodrat keberdosaan generasi terakhir ini ketika Yesus datang dari Surga dan mengubah tubuh yang hina ini menjadi keserupaan dengan tubuhNya yang mulia.

Jadi itulah poin-poin yang sama.

 

 

However, the two groups differ in two particular points:

1.    the question is,

will Jesus mediate or intercede for the sins of the faithful remnant after probation closes?

One group says Yes, the other group says No.

2.    the second question is,

will the faithful remnant live during the Time of Trouble without sinning in act, in word, and in thought.

 

So the groups have several elements in common, but they also have two elements where they believe differently.

 

Namun demikian, kedua kelompok itu berbeda pendapat dalam dua poin khusus:

1.    Pertanyaannya ialah,

apakah Yesus akan menjadi penengah atau perantara untuk dosa-dosa umat sisa yang setia setelah tutupnya pintu kasihan?

Satu kelompok mengatakan Ya, kelompok yang lain mengatakan Tidak.

2.    Pertanyaan kedua ialah,

apakah umat sisa yang setia hidup tanpa berbuat dosa baik dalam perbuatan, perkataan, dan pikiran selama Masa Kesukaran Besar.

 

Jadi, kelompok-kelompok itu punya beberapa elemen yang sama, tetapi mereka juga punya dua elemen di mana mereka berbeda dalam keyakinan.

 

 

Now as I begin, I want to mention that there are lurking dangers with both positions.

v   On one hand those who believe in total victory over sin

before the close of probation might fall into perfectionism or fanaticism, thinking highly of themselves, and criticizing others for not reaching their high level of spirituality.

v   The danger on the other side is

to take sin lightly, to justify sin because of hereditary and cultivated tendencies. The danger of this side is to teach that  man's sinful human nature is so powerful that not even God's omnipotent enabling grace can give us total victory over sin.

 

Nah, di awal ini, saya mau menyebutkan bahwa ada bahaya yang mengancam pada kedua posisi itu.

v   Di satu pihak, mereka yang meyakini kemenangan total atas dosa

sebelum tutupnya pintu kasihan, bisa jatuh dalam perfeksionisme atau fanatisme, menganggap diri mereka sudah suci, dan mengritik orang lain karena tidak bisa mencapai tingkat kerohanian mereka yang tinggi.

v   Bahaya pihak yang lain ialah

menganggap remeh dosa, membenarkan dosa karena itu adalah kecenderungan yang diturunkan dan dikembangkan. Bahaya pihak ini ialah mengajarkan bahwa kodrat manusia yang berdosa itu sedemikian kuatnya bahkan kasih karunia Allah yang Mahakuasa tidak bisa memberi kita kemenangan total atas dosa.

 

 

So let's ask:

ü  What do we mean by the final generation?

ü  Who will belong to this group?

ü  When will they live?

ü  And what will this group be like?

 

Jadi marilah kita tanyakan:

ü  Apa yang dimaksud dengan generasi terakhir?

ü  Siapa yang akan termasuk dalam kelompok ini?

ü  Kapankah mereka hidup?

ü  Dan seperti apakah kelompok ini?

 

 

By definition the expression “final generation” refers to a faithful remnant that the book of Revelation refers to as “the 144’000”. This group will survive the worst Time of Trouble in human history, and emerge victorious on the other side of the Time of Trouble. At the end of this terrible tribulation, God's people: the living saints, will be translated to heaven along with those faithful saints that died and resurrected. Daniel 12:1 is the key verse that will provide the context of our discussion in the next several days. It's no coincidence that Ellen G. White begins the chapter on the Time of Trouble in the Great Controversy  by quoting Daniel 12:1. So Daniel 12:1 is the central verse  when we discuss what we're going to study in the course of this symposium.

 

Menurut definisi, ungkapan “generasi terakhir” mengacu kepada suatu umat sisa yang setia yang di kitab Wahyu disebut sebagai “ke-144’000”. Kelompok ini akan melewati dengan selamat Masa Kesukaran Besar yang paling parah dalam sejarah kemanusiaan, dan muncul sebagai pemenang setelah keluar dari Masa Kesukaran Besar itu. Di akhir masa kesukaran yang mengerikan ini, umat Allah, yaitu orang-orang saleh yang masih hidup, akan dipindahkan ke Surga bersama orang-orang saleh setia yang sudah mati dan dibangkitkan. Daniel 12:1 adalah ayat kunci yang memberikan konteks diskusi kita di beberapa hari berikutnya. Bukanlah suatu kebetulan Ellen White memulai bab Masa Kesukaran Besar di buku Great Controversy dengan mengutip Daniel 12:1. Jadi Daniel 12:1 adalah ayat inti ketika kita mendiskusikan apa yang akan kita pelajari selama simposium ini.

 

 

So let's read Daniel 12:1, and there are eight elements that I want us to focus on in this particular verse. It says there in Daniel 12:1, I’m reading from the NKJV, 1 At that time Michael shall stand up, the great prince who stands watch over the sons of your people. And there shall be a Time of Trouble such as never was since there was a nation even to that time. And at that time your people shall be delivered, every one who is found written in the Book.”

 

Jadi marilah kita  baca Daniel 12:1, dan ada 8 unsur di ayat ini yang saya mau kita perhatikan. Dikatakan di Daniel 12:1, saya membaca dari NKJV, 1 Pada waktu itu juga Mikhael akan berdiri, Pangeran besar itu, yang menjaga anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu Waktu Kesukaran yang Besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak adanya bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Dan pada waktu itu bangsamu akan diselamatkan, setiap orang yang namanya didapati tertulis dalam Kitab itu.”

 

 

Now what are the eight elements that we want to take a look at?

1.    First the expression “at that time”.

2.    Secondly we want to identify “Michael… the great prince”.

3.    Then we want to understand what it means when it says that “Michael shall stand up”.  What does “stand up” mean?

4.    What does  “stand watch” mean? That's element # 4.

5.    Element # 5 in our study is going to be the expression “your people” ~ Daniel's people. Who are Daniel's people? Are they literal Jews, or are they spiritual Jews?

6.    The next point that we want to study is “the Time of Trouble” such as never has been in the history of the world.

7.    Then # 7 we want to take a look at the deliverance of God's end time remnant, the final generation who will be alive when Jesus comes.

8.    And then finally we want to look at the expression “in the Book”, those who are written in the Book.

So we're going to take each one of these, point by point, and we are going to see what they teach us about the final generation.

 

Sekarang, apakah ke-8 unsur yang perlu kita simak?

1.    Pertama ungkapan “pada waktu itu”.

2.    Kedua, kita perlu mengidentifikasi “Mikhael… Pangeran besar”.

3.    Lalu kita perlu memahami apa artinya ketika dikatakan bahwa “Mikhael akan berdiri”. Apa yang dimaksud dengan “berdiri”?

4.    Apa artinya menjaga”? Ini unsur ke-4.

5.    Unsur # 5 pelajaran kita ialah ungkapan “bangsamu” ~ bangsa Daniel. Siapakah bangsa Daniel? Apakah mereka Yahudi literal, atau mereka Yahudi spiritual?

6.    Poin berikutnya yang perlu kita pelajari ialah “Masa Kesukaran Besar”  seperti yang belum pernah ada dalam sejarah dunia.

7.    Lalu # 7 kita perlu menyimak diselamatkannya umat sisa Allah akhir zaman, generasi terakhir yang akan hidup ketika Yesus datang.

8.    Kemudian akhirnya kita perlu menyimak ungkapan “dalam Kitab itu”, mereka yang tertulis di dalam Kitab itu.

Jadi kita akan menyimak setiap ini, poin demi poin, dan kita akan melihat apa yang mereka ajarkan kepada kita tentang generasi terakhir.

 

 

Element # 1

First of all, let's take a look at the expression “at that time” in Daniel 12:1. Actually when you look at the book of Daniel, chapter 12:1-3 need to be placed as part of chapter 11. Scholars have said, they believe, and I think that the evidence proves it, that Daniel 12:1-3 should be the conclusion of chapter 11, because Daniel 12:1 begins by saying “at that time” so you ask, at which time? You have to go back to verse 44 of chapter 11. It says in chapter 11:44, this is “at that time” when Michael's is going to stand up, “ 44 But news from the east and the north shall trouble him;…” that is the king of the north a symbol of the papacy,  “…therefore he…” the king of the north  “…shall go out with great fury to destroy and annihilate many…”

What are “the tidings from the east and from the north”?  I wish we had a lot more time to go into it in detail.

ü   The message from the east

is the sealing angel of Revelation 7, that comes from the east to place the seal of God upon the living saints that will go through the Time of Trouble;

ü   and the north is up.

Satan wanted to occupy God's throne in the sides of the north. This is the loud cry of Revelation chapter 18, calling God's faithful people to come out of Babylon. And this message is going to infuriate the king of the north, symbol of the papacy.

And when it appears that God's people are going to be destroyed, the living saints, the last generation, is going to be destroyed, Michael is going to stand up.

 

Unsur # 1

Pertama, mari kita lihat ungkapan   “pada waktu itu”  di Daniel 12:1. Sesungguhnya bila kita menyimak kitab Daniel, maka pasal 12:1-3 seharusnya ditempatkan sebagai bagian dari pasal 11. Pakar-pakar Alkitab mengatakan, mereka meyakini, dan menurut saya buktinya menunjukkan bahwa Daniel 12:1-3 seharusnya adalah ayat-ayat penutup pasal 11, karena Daniel 12:1 diawali dengan mengatakan  “pada waktu itu”,  jadi kita bertanya, waktu yang mana? Kita harus kembali ke ayat 44 pasal 11. Dikatakan di pasal 11:44, inilah   “pada waktu itu” ketika  Mikhael akan berdiri. 44 Tetapi kabar-kabar dari sebelah timur dan dari sebelah utara akan mengganggunya…” ini raja negeri utara, simbol dari Kepausan, “…sehingga ia…”  raja negeri utara,   “…akan keluar dengan  kegeraman yang besar untuk memusnahkan dan membinasakan banyak orang…” 

Apa yang dimaksud dengan    “kabar-kabar dari sebelah timur dan dari sebelah utara”? Sayang kita tidak punya lebih banyak waktu untuk mengupas ini lebih mendetail.

ü   Kabar dari Timur

adalah malaikat yang memeteraikan dari Wahyu 7, yang datang dari Timur untuk menempatkan meterai Allah pada orang-orang saleh yang hidup yang harus mengalami Masa Kesukaran Besar;

ü   dan utara itu arahnya ke atas.

Setan mau menempati takhta Allah di sebelah utara. Ini adalah Seruan Nyaring Wahyu pasal 18, yang memanggil umat Allah yang setia untuk keluar dari Babilon. Dan kabar ini akan membuat murka raja negeri utara, simbol Kepausan.

Dan ketika tampaknya seolah-olah umat Allah akan dibinasakan, orang-orang saleh, generasi terakhir itu akan dibinasakan, Mikhael akan berdiri.

 

 

Element # 2

Now the question is who is Michael? We'll come back to this in a little while. But Michael is actually a reference to Jesus. The name “Michael” מִיכָאֵל[mı̂ykâ'êl] means "who is like God?”

That's very important, because if you go to the book of Revelation you'll find that at the end of time almost the entire world is going to ask according to Revelation 13:4 “who is like the Beast?” So on one side you have Michael, whose name means “who is like God” and in Revelation you have the Beast, “who is like the Beast?” And I would add the name Michael means “who is like God” and I would add “who is able to make war with Him”; and in Revelation chapter 13 “who is like the Beast” and Revelation chapter 17 says that “the Lamb will make war with him”.

And so Michael is a symbol of Jesus Christ.

 

Unsur # 2

Nah, pertanyaannya ialah, siapakah Mikhael? Kita nanti akan kembali kemari. Tetapi Mikhael sesungguhnya ialah suatu referensi untuk Yesus. Nama “Mikhael” מִיכָאֵל[mı̂ykâ'êl] berarti “siapa seperti Allah?”. Ini sangat penting, karena jika kita ke kitab Wahyu kita akan melihat di akhir zaman menurut Wahyu 13:4 hampir seluruh dunia akan bertanya Siapakah yang seperti Binatang ini?” Jadi di satu pihak ada Mikhael yang namaNya berarti “siapa seperti Allah?”  dan di Wahyu ada Binatang itu, Siapakah yang seperti Binatang ini?”   dan saya akan menambahkan nama Mikhael berarti “siapa seperti Allah?” dan saya ingin menambahkan “siapakah yang mampu berperang melawan Dia?”; dan di Wahyu pasal 13, Siapakah yang seperti Binatang ini?” dan Wahyu  pasal 17 mengatakan bahwa  “Mereka ini akan berperang melawan Sang Domba dan Sang Domba itu akan mengalahkan mereka” (ay. 4)

Maka Mikhael adalah simbol Yesus Kristus.

 

 

Element # 3

Now what does it mean that Michael “stands up”? What does the expression “stand up” mean? The answer is that every time this expression appears in the book of Daniel it refers to a king beginning to reign over a kingdom, in other words, “stand up” means that at this point Jesus is going to begin to rule or to reign over His kingdom. However, He cannot begin to reign over His kingdom unless it's been shown who are members of His kingdom and it's the investigative judgment before the close of probation that reveals who are the subjects of His kingdom. When the number of the subjects is made up, then “Michael stands up” which means that probation closes.

 

Unsur # 3

Nah, apa artinya Mikhael “berdiri”?  Apa makna ungkapan “berdiri”?  Jawabannya ialah setiap kali ungkapan ini muncul di kitab Daniel, itu merujuk kepada seorang raja yang mulai memerintah kerajaannya, dengan kata lain “berdiri” berarti pada saat itu Yesus akan mulai memimpin atau memerintah kerajaanNya. Namun, Dia tidak bisa mulai memerintah kerajaanNya kecuali sudah dibuktikan sebelumnya siapa saja anggota (rakyat) kerajaanNya, dan penghakiman investigasi sebelum tutupnya pintu kasihan yang akan menyatakan siapa saja rakyat kerajaanNya, maka “Mikhael berdiri” berarti pintu kasihan ditutup.

 

 

On the one hand Daniel 7:13-14 and Daniel 8:14 refer to the beginning of the investigative judgment. Of course it begins with the dead, continues throughout history, and ends with the judgment of the living, shortly before the close of probation. So Daniel 7:13-14 where the Son of Man goes to the Father to receive the kingdom; Daniel 8:14 gives us the date “unto 2300 days and the sanctuary shall be cleansed” this is when the judgment of the dead begins.

 

Di pihak lain, Daniel 7:13-14 dan Daniel 8:14 merujuk ke dimulainya penghakiman investigasi. Tentu saja itu dimulai dengan orang-orang yang sudah mati, dan berlanjut terus sepanjang sejarah dan berakhir dengan penghakiman orang-orang yang masih hidup, sedikit waktu sebelum tutupnya pintu kasihan. Maka Daniel 7:13-14 itu di mana Anak Manusia datang kepada Allah Bapa untuk menerima kerajaanNya; Daniel 8:14 memberi kita tanggalnya  “Sampai dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu Bait Suci itu akan dibersihkan.” Ini ialah ketika penghakiman atas orang-orang mati dimulai.

 

 

However, when you get to Daniel 12:1 when Michael stands up, that's the moment when the judgment that began in Daniel 7:13-14 and Daniel 8:14 comes to an end.  So in Daniel 8:14 you have the beginning of the investigative judgment, Daniel 12:1 when Michael stands up you have the conclusion of the investigative judgment. Thus Daniel 8:14 portrays the beginning of the process of investigative judgment that will reveal who is a subject of Christ's kingdom, and Daniel 12:1 delineates the moment when the kingdom of Christ is complete, because the investigative judgment has revealed who is a member of His kingdom.

 

Namun, bila kita tiba di Daniel 12:1, ketika Mikhael berdiri, itulah saatnya ketika penghakiman yang dimulai di Daniel 7:13-14 dan Daniel 8:14 berakhir.  Maka di Daniel 8:14 itu dimulainya penghakiman investigasi, Daniel 12:1 ketika Mikhael berdiri, itu adalah akhir dari penghakiman investigasi. Dengan demikian Daniel 8:14 menggambarkan awal dari proses penghakiman investigasi yang akan menyatakan siapa saja rakyat kerajaan Kristus, dan Daniel 12:1 menggambarkan saat ketika kerajaan Kristus itu komplet, karena penghakiman investigasi telah menyatakan siapa-siapa yang adalah anggota kerajaanNya.

 

 

Now when Michael stands up, we find that Jesus will change His garments. Now Jesus is garbed as a High Priest, you can read that in Hebrews 8:1-2. But when Michael stands up He will have taken off His priestly garments and He's going to garb Himself with His kingly garments, or what Ellen White calls “garments of vengeance”. In Early Writings page 36 Ellen White wrote, “The nations are now getting angry  but when our High Priest has finished His work in the sanctuary,…”  listen carefully, “…He will stand up,…” see, she defines “standing up” as when Jesus finishes His work in the sanctuary, and then notice what she says,  “…He will stand up, put on the garments of vengeance, and then the Seven Last Plagues will be poured out.” So He stands up, probation closes, all cases decided, the kingdom of Jesus is made up, and the Time of Trouble ensues.

 

Nah, ketika Mikhael berdiri, kita dapati Yesus sudah menukar pakaianNya. Saat ini Yesus mengenakan pakaian Imam Besar, kita bisa membacanya di Ibrani 8:1-2. Tetapi ketika Mikhael berdiri, Dia sudah melepas pakaian imamNya dan Dia akan mengenakan pakaian kerajaanNya, atau yang disebut Ellen White “pakaian pembalasan”. Di Early Writings hal. 36 Ellen White menulis, “Bangsa-bangsa sekarang marah tetapi bilamana Imam Besar kita telah menyelesaikan pekerjaanNya di Bait Suci,…” dengarkan baik-baik, “…Dia akan berdiri,…”  lihat, Ellen White menjelaskan “berdiri” sebagai ketika Yesus menyelesaikan pekerjaanNya di Bait Suci, kemudian simak apa katanya,  “…Dia akan berdiri, mengenakan pakaian pembalasan, kemudian Ketujuh Malapetaka Terakhir akan dicurahkan…”

Jadi Yesus berdiri, pintu kasihan ditutup, semua kasus sudah diputuskan, kerajaan Yesus sudah terbentuk, dan Masa Kesukaran Besar tiba.

 

 

Ellen White in Early Writings 281 also wrote that Jesus will be clothed with His garments as a king, not only garments of vengeance, but garments as a king. This is how Ellen White wrote in Early Writings 281, “…Then I saw Jesus  lay off His priestly attire and clothe Himself with  His most kingly robes. Upon His head were many crowns, a crown within a crown (Revelation 19:11-21)   Surrounded by the angelic host, He left heaven.”

 

Ellen White di Early Writings hal. 281 juga menulis bahwa Yesus akan mengenakan pakaian rajaNya, bukan hanya pakaian pembalasan, tetapi pakaian sebagai raja. Inilah bagaimana Ellen White menulis di Early Writings hal. 281.  “…Lalu aku melihat Yesus melepas pakaian imamNya dan mengenakan jubah kerajaanNya yang paling indah. Di atas kepalaNya ada banyak mahkota, mahkota dalam mahkota (Wahyu 19:11-21). Dikelilingi oleh balatentara surgawi, Dia meninggalkan Surga.”

 

 

So He's going to clothe himself with garments of vengeance. All cases are decided, His kingdom is made up, because all cases have been decided in the judgment. And all of those who are not prepared when probation closes, they will receive the Seven Last Plagues. Go with me to Revelation 19:11 and then we'll read verses 12 and 14 as well. It says, 11 Now I saw heaven opened, and behold, a white horse. And He who sat on him was called Faithful and True, and in righteousness He judges and makes war. 12 His eyes were like a flame of fire, and on His head were many crowns. He had a name written that no one knew except Himself.... 14 And the armies in heaven, clothed in fine linen, white and clean, followed Him on white horses…” and then verse 16 tells us that He comes riding on a white horse as King of kings and Lord of lords. So clearly when Jesus returns He will be garbed as a King. What does that mean? It must mean that He has changed His robes because if He comes clothed as a King it must mean that at some point before He took off the garments as a priest. He did that when probation closed.

 

Jadi Yesus akan mengenakan pakaian pembalasan. Semua kasus sudah diputuskan, kerajaanNya sudah terbentuk, semua kasus sudah diputuskan dalam penghakiman. Dan semua yang tidak siap ketika pintu kasihan ditutup, mereka akan menerima Tujuh Malapetaka Terakhir.

Marilah bersama saya ke Wahyu 19:11 kemudian kita akan membaca ayat 12 dan 14 juga. Dikatakan, 11 Dan aku melihat sorga terbuka dan lihatlah, seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama ‘Yang Setia dan Yang Benar’, dan dalam kebenaran Ia menghakimi dan berperang. 12      Mata-Nya bagaikan nyala api, dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota, dan padaNya tertulis suatu nama yang tidak dimengerti seorang pun, kecuali Ia sendiri… 14 Dan semua pasukan yang di sorga mengikutiNya menunggang kuda-kuda putih, memakai lenan halus yang putih bersih…”  kemudian ayat 16 mengatakan kepada kita bahwa Dia datang mengendarai seekor kuda putih sebagai Raja segala raja dan Tuan segala tuan. Jadi jelas ketika Yesus kembali, Dia akan berpakaian sebagai Raja. Apa artinya itu? Tentunya itu berarti bahwa Dia telah menukar jubahNya karena jika Dia datang berpakaian sebagai Raja tentunya itu berarti pada suatu waktu sebelum itu Dia melepas pakaian imamNya. Dia melakukan itu ketika pintu kasihan menutup.

 

 

The Sabbath School Quarterly for the first quarter of 2020 explained the meaning of the word “stand”. This is how it reads, “First the verb  ‘stand’ evokes the rise of kings to conquer and to rule.”

Now, this judgment we know, does not take place on earth. The investigative judgment takes place in heaven according to Daniel 7:13-14. You say, “How do we know that?” Because in Daniel 7:9-10 and 13-14  Jesus goes to the Ancient of Days in heaven to receive the kingdom. This means that Jesus performs the work of investigative judgment in heaven, and when the investigative judgment is finished then He stands up.

 

Pelajaran Sekolah Sabat kwartal pertama tahun 2020 menjelaskan makna kata “berdiri”. Demikianlah bunyinya, “Pertama, kata kerja ‘berdiri’ mengingatkan kita tentang bangkitnya raja-raja  ke tampuk pimpinan.”

Nah, penghakiman ini kita tahu, tidak terjadi di atas bumi. Penghakiman investigasi terjadi di Surga menurut Daniel 7:13-14. Kalian berkata, “Dari mana kita tahu?” Karena di Daniel 7:9-10 dan 13-14 Yesus datang ke Yang Lanjut Usia di Surga untuk menerima kerajaan. Ini berarti Yesus melaksanakan pekerjaan penghakiman investigasi di Surga, dan ketika penghakiman investigasi itu selesai, lalu Dia berdiri.

 

 

Let me just read you a statement that we find in Early Writings page 280. I’m going to add a few explanations in brackets to make sense out of the statement.

At the close of probation “Every case had been decided for life or death. While Jesus had been ministering in the sanctuary,…” before probation closes  “…the judgment had been going on for the righteous dead, and then for the righteous living. ..:” When probation closed, listen carefully, when probation closed  “… Christ had received His kingdom, having made the atonement for His people and blotted out their sins…” now listen carefully, “… Christ had received His kingdom, having made the atonement for His people and blotted out their sins…” what does that mean “He had received His kingdom”? She explains now,  “…The subjects of the kingdom were made up…”  in other words, the number of the subjects had been determined in the pre-advent investigative judgment. And then she writes, “…The marriage of the Lamb was consummated…” so the marriage between Christ and the totality of His people takes place in heaven not on earth. When the kingdom of Christ is complete, when He's revealed who belongs to His kingdom, then His kingdom or His bride is complete. And now Jesus can take the kingdom or Jesus can marry His bride is another way of saying it.

 

Saya akan membacakan sebuah pernyataan yang ada di Early Writings hal. 280. Saya akan menambahkan beberapa penjelasan untuk membuat pernyataan itu jelas.

Pada saat tutupnya pintu kasihan,  “…Setiap kasus sudah diputuskan untuk hidup atau mati. Sementara Yesus melayani di Bait Suci…” sebelum tutupnya pintu kasihan,    “…penghakiman berlangsung bagi orang-orang benar yang sudah mati, dan kemudian bagi orang-orang benar yang masih hidup.…”  Ketika pintu kasihan menutup, dengarkan baik-baik, ketika pintu kasihan menutup, “…Kristus sudah menerima kerajaanNya, sudah membuat pendamaian bagi umatNya dan sudah menghapuskan semua dosa mereka…”  sekarang dengarkan baik-baik, “…Krisus sudah menerima kerajaanNya, sudah membuat pendamaian bagi umatNya dan sudah menghapuskan semua dosa mereka…” apa maksudnya Kristus telah menerima kerajaanNya? Ellen White sekarang menjelaskan,    “…Rakyat kerajaan itu sudah terbentuk…” dengan kata lain, jumlah rakyatnya sudah ditentukan dalam penghakiman investigasi pra-kedatangan kedua Kristus. Kemudian Ellen White menulis,  “…Perkawinan Sang Domba sudah diresmikan…”  jadi perkawinan antara Kristus dan keseluruhan umatNya terjadi di Surga bukan di bumi. Ketika kerajaan Kristus sudah komplet, ketika Kristus sudah menyatakan siapa-siapa yang termasuk dalam kerajaanNya, maka kerajaanNya atau mempelai perempuanNya sudah komplet. Dan sekarang Yesus bisa menerima kerajaan itu, atau Yesus bisa mengawini mempelai perempuanNya, adalah cara lain mengungkapkannya.  

 

 

Now Jesus told several parables where He indicates clearly that before the close of probation He is going to determine who is a subject of His kingdom. Let's notice Luke 19:12. This is the famous parable of the minas and it says there, “ 12A certain nobleman…” that's Jesus,  “…went into a far country…” that's the ascension of Christ to heaven,  “…to receive for Himself a kingdom…” so what did Jesus go to heaven for? To receive the kingdom. He doesn't receive the kingdom when He comes as King of kings and Lord of lords, and becomes the Lord of this world. No, that's not at all. So it says,  “…A certain nobleman…”  Jesus “…went into a far country…” heaven  “…to receive for Himself a kingdom…”  that is from the Father according to Daniel 7, and then it says, “…and to return….” to return where? To the earth, that is the second coming of Christ. But He receives the kingdom in heaven.

 

Nah, Yesus bercerita tentang beberapa perumpamaan di mana Dia dengan jelas mengindikasikan bahwa sebelum berakhirnya masa kemurahan Allah Dia akan menentukan siapa-siapa yang adalah rakyat kerajaanNya. Mari kita simak Lukas 19:12. Ini adalah perumpamaan yang terkenal tentang mina dan dikatakan di sana, 12‘Seorang bangsawan…”  yaitu Yesus   “…pergi ke sebuah negeri yang jauh…”  ini kenaikan Kristus ke Surga   “…untuk menerima sebuah kerajaan bagi dirinya,…”  Jadi untuk apa Yesus ke Surga? Untuk menerima kerajaan. Dia tidak menerima kerajaan ketika Dia kembali sebagai Raja segala raja dan Tuan segala tuan, dan menjadi Penguasa dunia ini. Tidak, sama sekali tidak. Jadi dikatakan, “…‘Seorang bangsawan…”  Yesus,  “…pergi ke sebuah negeri yang jauh…”  Surga “…untuk menerima sebuah kerajaan bagi dirinya,…”  yaitu dari Allah Bapa menurut Daniel 7, lalu dikatakan,  “…dan kembali…”  kembali ke mana? Ke Bumi, ini kedatangan kedua Kristus. Tetapi Dia menerima kerajaanNya di Surga.

 

 

Another interesting parable is the one in Matthew 22:1-14, and I’m not going to read that entire passage, it's the man who entered the wedding without a wedding garment. You know the parable tells us that the wedding chamber becomes filled with guests, because the gospel has been preached, people have accepted the gospel, they profess to serve Jesus Christ. But then the King comes out to examine the garments of the guests to see if they really deserve to be part of the bride, if they really are a part of the kingdom. And there's an individual in there, according to the story in Matthew chapter 22, that does not have a wedding garment. By the way the word that is used for the King coming out to see the guests is the Greek word  θεάομαι [theaomai] it does not mean merely "to look" or "to see”, it means "to investigate" or "to scrutinize”. So this is the investigative judgment.

Now let me ask you, is this taking place after the second coming of Christ? You’d think somebody is going to sneak into heaven and then Jesus is going to come out and He's going to say, “Let's examine the guests”, and He sees an individual that says, “How did you make it to heaven? Go back to the earth.” Of course not! This is a heavenly investigative judgment where the characters of those who professed God's people are going to be examined to see if they deserve to be part of the bride or if they deserve to be part of the kingdom. “kingdom” and “bride” are interchangeable.

 

Perumpamaan lain yang menarik ialah yang di Matius 22:1-14, dan saya tidak akan membaca keseluruhan perikop itu, itu tentang seseorang yang masuk ke ruang perkawinan tanpa mengenakan pakaian pesta. Kalian tahu, perumpamaan itu mengatakan kepada kita bahwa ruang perkawinan itu dipenuhi oleh tamu karena Injil telah dikabarkan, dan orang-orang telah menerima Injil, mereka mengaku mengikuti Yesus Kristus. Tetapi kemudian Sang Raja keluar untuk memeriksa pakaian tamu-tamu untuk melihat apakah mereka benar-benar layak menjadi bagian dari mempelai perempuan, apakah mereka benar-benar bagian dari kerajaan itu. Dan ada seseorang di sana menurut cerita di Matius 22, yang tidak mengenakan pakaian pesta. Nah, ketahuilah kata yang dipakai untuk Raja itu keluar memeriksa para tamu adalah kata Greeka θεάομαι [theaomai], itu bukan semata-mata “melihat” atau “memandang”, itu berarti “menginvestigasi” atau “meneliti”. Jadi itu adalah penghakiman investigasi. Nah, coba saya tanya, apakah ini terjadi setelah kedatangan kedua Kristus? Kalian pikir ada orang yang akan menyelinap masuk ke Surga kemudian Yesus akan keluar dan Dia akan berkata, “Mari kita periksa para tamu” dan Dia melihat orang tersebut dan berkata, “Bagaimana kamu bisa sampai ke Surga? Kembalilah ke dunia.” Tentu saja tidak! Ini adalah penghakiman investigasi di Surga di mana tabiat mereka yang mengaku umat Allah akan diperiksa untuk dipastikan apakah mereka layak menjadi bagian dari mempelai perempuan atau apakah mereka layak menjadi bagian dari kerajaan. “Kerajaan” dan “mempelai perempuan” bisa saling ditukar.

 

 

Now let's notice another parable that Jesus told. Luke 12:35-36, explicitly we find here that the kingdom is taken over in heaven. Jesus says in Luke 12:35-37, 35 Let your waist be girded and your lamps burning; 36 and you yourselves be like men…” listen carefully now,  “…who wait for their master, when he will return from the wedding,…” the disciples are supposed to be what? They're supposed to be servants according to this, who are waiting for their master to what? To return from the wedding. So where does the wedding take place? In heaven. And then Jesus returns from the wedding. So once again, “…35 Let your waist be girded and your lamps burning; 36 and you yourselves be like men who wait for their master, when he will return from the wedding, that when he comes and knocks they may open to him immediately. 37 Blessed are those servants whom the master, when he comes, will find watching…” And then comes the wedding supper which does take place in heaven, it says there at the end of verse 37,  “…Assuredly, I say to you that he…” Jesus,  “…will gird himself and have them sit down to eat, and will come and serve them.”

 

Sekarang mari kita simak perumpamaan yang lain yang diceritakan Yesus. Lukas 12:35-36, secara eksplisit kita temukan di sini bahwa kerajaan itu diterima di Surga. Yesus berkata di Lukas 12:35-37, 35 Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. 36 dan kamu sendiri seperti orang-orang…” dengarkan baik-baik sekarang, “…yang menantikan Tuannya saat Dia akan kembali dari perkawinan itu, …”  para murid harus apa? Mereka harus menjadi hamba menurut ayat ini, yang menunggu tuannya untuk apa? Untuk kembali dari perkawinan itu, Jadi sekali lagi,  “…35 Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. 36 dan kamu sendiri seperti orang-orang yang menantikan Tuannya saat Dia akan kembali dari perkawinan itu, supaya ketika Ia datang dan mengetok pintu, mereka akan segera membukakan pintu bagiNya. 37 Diberkatilah hamba-hamba yang Tuannya ketika Ia datang, akan mendapati mereka sedang berjaga-jaga…”  Kemudian saatnya perjamuan perkawinan yang terjadi di Surga, dikatakan di bagian akhir ayat 37, “…Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya Ia…” Yesus, “…akan mengikat pinggangNya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan Ia akan datang melayani mereka.”

 

 

Are you seeing clearly that the investigative judgment determines who is a member of the bride, who is a member of the kingdom? When the kingdom or the bride is made up, Michael stands up, probation closes, and there's no changing of sides at that point.

 

Apakah kalian melihat dengan jelas bahwa penghakiman investigasi menentukan siapa-siapa yang adalah anggota mempelai perempuan, yang adalah anggota kerajaan itu? Ketika kerajaan itu atau mempelai perempuan itu sudah terbentuk, Mikhael berdiri, masa kemurahan Allah berakhir, dan pada waktu itu sudah tidak bisa lagi pindah ke pihak yang lain.

 

 

Element # 4

Now when probation closes, the faithful on earth will have to live without a Mediator for sin. Let me just read you a couple of statements from the Spirit of Prophecy, the first is in Great Controversy  page 614.  “When He leaves the Sanctuary…” that is Jesus, that's the same as when He stands up  “…darkness covers the inhabitants of the earth. In that fearful time the righteous…” notice not the wicked  “…the righteous…” the last generation, folks,  “…must live in the sight of a holy God…” by the way, a holy God who cannot coexist with sin,  “…a holy God without an intercessor. The restraint which has been upon the wicked is removed, and Satan has entire control of the final impenitent…” Can you imagine what the world is going to be like when Satan has total control over the impenitent? He has brakes put on him now, but imagine the condition of the world when Satan has entire control of the wicked, not of the righteous because Michael is going to stand watch for them.  So once again,  “…The restraint which has been upon the wicked is removed, and Satan has entire control of the final impenitent. God’s long suffering has ended. The world has rejected His mercy, despised His love, and trampled upon His Law. The wicked have passed the boundary of their probation, the Spirit of God, persistently resisted has been at last withdrawn. Unsheltered by Divine grace they have no protection from the wicked one….”  So Satan is not going to stand up for them like Michael is going to stand up for His people. She continues, “…Satan will then plunged the inhabitants of the earth into one great final trouble. As the angels of God cease to hold in check the fierce wind of human passion, all the elements of strife will be let loose. The whole world will be involved in ruin, more terrible than that which came upon Jerusalem of  old.”

 

Unsur # 4

Nah, ketika masa pertobatan berakhir, mereka yang setia di bumi harus hidup tanpa Perantara dosa. Saya akan membacakan dua pernyataan dari Roh Nubuat. Yang pertama ada di Great Controversy hal. 614. “Ketika Dia  meninggalkan Bait Suci,…”  yaitu Yesus, ini sama dengan ketika Dia berdiri,   “…kegelapan menutupi penduduk bumi. Dalam masa yang mengerikan itu, orang-orang benar…” simak, bukan orang-orang jahat, “…orang-orang benar…”  generasi yang terakhir, Saudara-saudara,  “…harus hidup di hadapan Allah yang kudus…”  Allah yang kudus yang tidak bisa hidup bersama dengan dosa. “…Allah yang kudus tanpa seorang Perantara. Kekang yang tadinya menahan orang-orang jahat sekarang disingkirkan, dan Setan punya kuasa penuh atas orang-orang yang sampai akhir tidak bertobat.…”  Bisakah kalian bayangkan bagaimana modelnya dunia ketika Setan punya kuasa penuh atas orang-orang yang tidak bertobat? Sekarang ini Setan masih direm, tetapi bayangkan kondisi dunia ketika Setan punya kuasa penuh atas orang-orang jahat, bukan atas orang-orang benar karena Mikhael yang akan menjaga mereka. Jadi sekali lagi,   “…Kekang yang tadinya menahan orang-orang jahat sekarang disingkirkan, dan Setan punya kuasa penuh atas orang-orang yang sampai akhir tidak bertobat. Panjang sabar Allah telah berakhir. Dunia telah menolak pengampunanNya, membenci kasihNya, dan menginjak-injak HukumNya. Orang-orang jahat telah melampaui batas masa percobaan mereka, Roh Tuhan yang terus-menerus ditolak, akhirnya ditarik kembali. Terlepas dari naungan rahmat Ilahi, mereka tidak mempunyai perlindungan dari si jahat…”  Jadi Setan tidak akan membela mereka seperti Mikhael yang akan membela umatNya. Ellen White melanjutkan,  “…Lalu Setan akan menerjunkan penduduk bumi ke dalam satu kesukaran dahsyat yang terakhir. Pada waktu para malaikat Tuhan berhenti menahan angin kencang nafsu manusia, semua unsur pertentangan akan dibiarkan lepas. Seluruh dunia akan terlibat dalam kehancuran, lebih mengerikan daripada apa yang terjadi atas Yerusalem kuno.”

 

 

You want to read that chapter, that first chapter in Great Controversy.  You know, I don't know how it could get any worse than the description that she gives in that chapter, and yet she says, the whole world, not Jerusalem, “The whole world will be involved in ruin, more terrible than that which came upon Jerusalem of  old.”

Now in this statement that we just read Ellen White says that the righteous will have to live without an Intercessor after Michael stands up during the Time of Trouble.

 

Kalian perlu membaca bab yang pertama di Great Controversy. Kalian tahu, saya tidak tahu bagaimana kondisi bisa lebih parah daripada deskripsi yang diberikan Ellen White di bab tersebut, namun Ellen White berkata, seluruh dunia, bukan Yerusalem,  “Seluruh dunia akan terlibat dalam kehancuran, lebih mengerikan daripada apa yang terjadi atas Yerusalem kuno.”

Sekarang dalam pernyataan ini yang baru saja kita baca, Ellen White berkata bahwa orang-orang benar akan harus hidup tanpa Perantara setelah Mikhael berdiri selama Masa Kesukaran Besar.

 

 

In another statement in Great Controversy 424 Ellen White uses a synonymous word; instead of using the word “intercessor” she uses the word “mediator”. Let me read that statement for you, “…Those who are living upon the earth when the intercession of Christ shall cease in the sanctuary above, are to stand in the sight of a holy God without a mediator…” So is Jesus going to mediate for sin after the close of probation after His kingdom is made up, after His bride is made up? No mediator, nope, no intercessor, and she's talking about the righteous not having a mediator or an intercessor. What must they be like? Notice she continues,   “…Their robes must be spotless, their characters must be purified from sin by the blood of sprinkling. Through the grace of God and their own diligent effort  they must be conquerors in the battle with evil….”  I think it's quite explicit, “…Their robes must be spotless, their characters must be purified from sin by the blood of sprinkling. Through the grace of God and their own diligent effort  they must be conquerors in the battle with evil…”

 

Dalam pernyataan yang lain di Great Controversy hal. 424-425, Ellen White menggunakan kata sinonimnya. Sebagai ganti kata “Perantara” dia menggunakan kata “Mediator” (Penengah). Saya akan membacakan pernyataan itu untuk kalian. “…Mereka yang hidup di bumi ketika perantaraan Kristus di Bait Suci surgawi selesai, harus berdiri di hadapan pemandangan Allah yang kudus tanpa seorang Mediator (Penengah)…”  Jadi apakah Yesus akan bermediasi untuk dosa setelah tutupnya pintu kasihan, setelah kerajaanNya terbentuk, setelah mempelai perempuannya terbentuk? Tidak ada Mediator, tidak ada, tidak ada Perantara, dan Ellen White bicara tentang orang-orang benar yang tidak memiliki Mediator atau Perantara. Mereka harus seperti apa? Simak Ellen White melanjutkan, “…Jubah mereka harus tidak bernoda, karakter mereka harus sudah disucikan dari dosa oleh darah yang dipercikkan. Melalui kemurahan Allah dan upaya tekun mereka sendiri mereka harus menjadi pemenang dalam pertempuran dengan kejahatan…”  menurut saya itu cukup eksplisit.  “…Jubah mereka harus tidak bernoda, karakter mereka harus sudah disucikan dari dosa oleh darah yang dipercikkan. Melalui kemurahan Allah dan upaya tekun mereka sendiri mereka harus menjadi pemenang dalam pertempuran dengan kejahatan.”

 

 

There are two other passages in the book of Revelation that describe the close of probation. Let's notice those. Revelation 22:10-12, and I want you to notice that there's three moments of time that we find here in these verses. “ 10 And he said to me, ‘Do not seal the words of the prophecy of this book…” he's referring to Revelation by extension all of the Bible. What does it mean “don't seal this book”? Is probation still open if the book isn't sealed? Of course, because a message can come forth from it. Ah but there's a moment coming when the book is going to be sealed. Notice the second point,  “…for the time is at hand…” what time is at hand?   “…11 He who is unjust, let him be unjust still; he who is filthy, let him be filthy still; he who is righteous, let him be righteous still; he who is holy, let him be holy still…” And then you have the third event which is the second coming of Christ.  “…12 And behold, I am coming quickly, and My reward is with Me, to give to every one according to his work.”

So probation is open while the book isn't sealed, then you have the moment when the unjust will continue to be unjust, the filthy will continue to be filthy, the righteous will continue to be righteous, and the holy will continue to be holy.

 

Ada dua bacaan yang lain di kitab Wahyu yang menggambarkan tutupnya pintu kasihan. Mari kita simak. Wahyu 22:10-12, dan saya mau kalian menyimak bahwa ada tiga momen waktu yang kita temukan di ayat-ayat ini. 10 Dan ia berkata kepadaku, ‘Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini,…” dia mengacu ke kitab Wahyu, dan secara luas ke seluruh Alkitab. Apa artinya “jangan memeteraikan kitab ini”? Apakah pintu kasihan masih terbuka jika kitab itu belum dimeteraikan? Tentu saja, karena suatu pesan bisa keluar dari sana. Ah, tapi saatnya akan tiba ketika kitab itu akan dimeteraikan. Simak poin kedua, “…sebab waktunya sudah dekat…”  waktu apa yang sudah dekat? “…11 Dia yang tidak benar, biarlah ia tetap tidak benar, dan dia yang cemar, biarlah ia tetap cemar; dan dia yang benar, biarlah ia tetap benar; dan dia yang kudus, biarlah ia tetap kudus.…” Kemudian perisiwan yang ketiga, yang adalah kedatangan kedua Kristus. “…12 Dan lihatlah, Aku datang segera; dan hadiahKu ada bersamaKu, untuk memberi setiap orang menurut perbuatannya.…”  Jadi pintu kasihan masih terbuka selama kitab itu tidak dimeteraikan, kemudian saatnya ketika orang-orang yang tidak benar akan terus tidak benar, yang cemar akan terus cemar, yang benar akan terus benar, dan yang kudus akan terus kudus.

 

 

Notice also Revelation 15:5-8, this is also describing the close of probation. Before I read it, let me ask you, can we enter the heavenly sanctuary today? Well, of course we can't enter there physically, but can we enter there mentally? Can we enter to where Jesus is, where our Mediator is? Absolutely! Is the time coming when we're not going to be able to enter anymore and have Him as Mediator? Notice Revelation 15:5, After these things I looked, and behold, the temple of the tabernacle of the testimony in heaven was opened…” now listen carefully, in Revelation 11:19 the temple in heaven is opened to begin the judgment; here the temple is not opened to begin the judgment, here the temple is opened so that the seven plague angels can come out. It says in verse 6, “… And out of the temple came the seven angels having the seven plagues, clothed in pure bright linen, and having their chests girded with golden bands. Then one of the four living creatures gave to the seven angels seven golden bowls full of the wrath of God who lives forever and ever…” and now notice the key verse, “… The temple was filled with smoke…” by the way the word “temple” ναός [naos] in Revelation is used 16 times, it always refers to the Most Holy Place of the heavenly sanctuary. So it says in verse 8,  “… The temple was filled with smoke from the glory of God and from His power, and no one was able to enter the temple till the seven plagues of the seven angels were completed."

 

Simak juga Wahyu 15:5-8, ini juga menggambarkan berakhirnya masa kemurahan Allah. Sebelum saya bacakan, coba saya tanya, bisakah kita memasuki Bait Suci surgawi sekarang? Nah, tentu saja kita tidak bisa masuk ke sana secara fisik, tetapi bisakah kita masuk ke sana secara mental? Bisakah kita masuk ke mana Yesus berada, ke mana Mediator kita berada? Tentu saja! Apakah saatnya akan tiba ketika kita tidak lagi bisa masuk dan memiliki Dia sebagai Mediator? Simak Wahyu 15:5, 5 Setelah hal-hal itu aku melihat, dan tampaklah Bilik Mahakudus Bait Suci Kesaksian di sorga terbuka…”  sekarang dengarkan baik-baik, di Wahyu 11:19, Bilik Mahakudus di Surga dibuka untuk memulai penghakiman; di sini Bilik Mahakudus tidak dibuka untuk memulai penghakiman, di sini Bilik Mahakudus dibuka agar ketujuh malaikat malapetaka terakhir bisa keluar. Dikatakan di ayat 6,  “…6 Dan dari Bilik Mahakuds keluar ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan selempang  emas. 7 Lalu satu dari keempat makhluk hidup itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan emas yang penuh berisi murka Allah, Allah yang hidup selama-lamanya…”  dan sekarang simak ayat kuncinya, “…8  Bilik Mahakudus itu dipenuhi asap…” nah, kata “temple” ναός [naos] di Wahyu dipakai 16 kali, itu selalu mengacu kepada Bilik Mahakudus Bait Suci surgawi. Jadi dikatakan di ayat 8, “…8  Bilik Mahakudus itu dipenuhi asap dari kemuliaan Allah dan dari kuasa-Nya, dan tidak ada yang dapat memasuki Bilik Mahakudus itu, hingga ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu terjadi semuanya.”

 

 

There's coming a time when nobody is going to be able to enter the heavenly temple after probation closes, and the door of heavenly sanctuaries opened for the plague angels to come forth. Now this is going to be a terrible period, the period of the Time of Trouble that the Bible describes. If God's people didn't have a Protector they would cease to exist very quickly. Now you'll notice in Daniel 12:1 that Michael stands up for a special purpose, He stands up so that He can stand for. During the Time of Trouble the king of the north will intend to destroy the living subjects of Christ's kingdom, and so Jesus is going to stand up so that He can stand for them, or He can defend them. The Shepherd will defend His sheep, the Husband will protect His bride, the Sovereign will protect His vassal, and the Head will protect His body. Various versions describe this “standing watch”. Some versions translate “guards” or “protects”.  You see, during this time Jesus will not be a Mediator for His people, but Jesus will be their Defender, or their Protector; because sometimes ministers give the impression that when probation closes you're on your own, folks. No! God's people are not going to be on their own. Jesus did not say, “And lo I am with you always even to the close of probation”,  He said,  “I am with you always even unto the end of the world”   And so,

ü   “stand up” means that probation closes.

ü   “stand watch” means that Jesus is going to protect His kingdom, He's going to protect His bride.

 

Saatnya akan tiba ketika tidak ada orang yang akan bisa masuk ke Bilik Mahakudus di Surga setelah berakhirnya masa kemurahan Tuhan, dan pintu Bait Suci surgawi dibuka supaya malaikat-malaikat ketujuh malapetaka terakhir keluar. Nah, ini bakal suatu masa yang mengerikan, Masa Kesukaran Besar yang digambarkan Alkitab. Jika umat Allah tidak memiliki Pelindung, mereka semuanya akan cepat sekali mati. Nah, kalian lihat di Daniel 12:1 Mikhael berdiri untuk tujuan yang khusus. Dia berdiri supaya Dia bisa membela. Selama Masa Kesukaran Besar, raja negeri utara akan berniat membinasakan rakyat kerajaan Kristus yang hidup waktu itu, maka Yesus akan berdiri supaya Dia bisa melidungi mereka, atau  Dia bisa membela mereka; Sang Gembala akan membela domba-dombaNya, Sang Suami akan melindungi mempelai perempuanNya, Sang Maharaja akan memproteksi vasal-vasalNya, dan Sang Kepala akan melindungi tubuhNya. Beberap versi menggambarkan ini “mengawasi”, beberapa versi menerjemahkannya “menjaga” atau “melindungi”. Kalian lihat, selama waktu ini Yesus tidak akan menjadi Mediator bagi umatNya, tetapi Yesus akan menjadi Pembela mereka, atau Pelindung mereka; karena terkadang para pengkhotbah memberikan kesan saat pintu kasihan tutup, kalian tidak punya siapa-siapa, Saudara-saudara. Tidak! Umat Allah tidak akan ditinggalkan sendiri. Yesus tidak berkata, “Dan Aku akan menyertai kamu hingga tutupnya pintu kasihan”, Dia berkata,  “Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai ke akhir dunia.” (Mat. 28:20). Maka:

ü   “berdiri” berarti pintu kasihan tutup.

ü   “menjaga” berarti Yesus akan melindungi kerajaanNya, Dia akan memproteksi mempelai perempuanNya.

 

 

Element # 5

Now what is meant by the expression “over the sons of your people”, later on in verse 1 it says “over your people”. The question is, who are the people of Daniel? Well, Daniel was a literal Jew, so that must mean that the people that are spoken of here are literal Jews, right? No! We're dealing with spiritual Israel. Of course the question that people will ask is, what principle gives you the right to say that the expression “thy people” in the 70 weeks where it says “70 weeks are determined for your people”, Daniel; that that refers to literal Israel; whereas in Daniel 12:1 “thy people” refers to spiritual Israel? What hermeneutical principle can you use to say that it applies literally in the days of Daniel and it applies globally and spiritually at the end of time?

 

Unsur # 5

Sekarang, apa yang dimaksud dengan ungkapan, “anak-anak bangsamu”, nanti di ayat 1 dikatakan, “bangsamu”. Pertanyaannya ialah, siapakah bangsa Daniel? Nah, Daniel adalah orang Yahudi literal, maka it haruslah berarti bahwa orang-orang yang dibicarakan di sini adalah orang-orang Yahudi literal, benar? Tidak! Kita berurusan dengan Israel rohani. Tentu saja pertanyaan yang akan diajukan ialah, prinsip mana yang memberi kita wewenang untuk mengatakan ungkapan “bangsamu” di Nubuatan 70 Minggu di mana dikatakan, Tujuh puluh kali tujuh hari telah ditetapkan bagi bangsamu, Daniel,(Dan. 9:24), yang merujuk ke Israel literal; sementara di Daniel 12:1 “bangsamu” mengacu kepada Israel rohani? Prinsip hermeneutis mana yang bisa dipakai untuk mengatakan di zaman Daniel itu berlaku literal, dan di akhir zaman itu berlaku global dan spiritual?

 

 

Let me give you another example. Why is the “holy mountain” in Daniel's prayer in Daniel chapter 9, why does that refer to literal mount Zion; whereas in Daniel 11:45 it refers to a worldwide mount Zion where God's people are spiritually gathered? We find the answer to these questions by understanding that while the Hebrew theocracy was in place “Israel” was local and literal; however, when the theocracy came to an end in the year 34 we must understand the word “Israel” as being spiritual and global.

 

Saya akan memerikan contoh yang lain. Mengapa “gunung kudus” di doa Daniel di Daniel pasal 9, mengapa itu mengacu ke Gunung Sion yang literal; sementara di Daniel 11:45 itu mengacu ke Gunung Sion yang global di mana umat Allah dikumpulkan secara spiritual. Kita temukan jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan ini dengan memahami bahwa sementara theokrasi Ibrani sedang berlangsung, “Israel” itu lokal dan literal; namun ketika theokrasi berakhir di tahun 34, harus kita pahami kata “Israel” sebagai spiritual dan global.

 

 

It's interesting that in Hebrews 8:8 it speaks about a new covenant that Christ will make with Israel and with Judah. I’ve never heard any Christians say, “Well, you know the new covenant is only for Israel and Judah.” No!  “Israel and Judah” there means all of God's faithful people.

 

Menarik bahwa di Ibrani 8:8 itu bicara tentang sebuah perjanjian baru yang akan dibuat Kristus dengan Israel dan Yehuda. Saya tidak pernah mendengar ada orang Kristen berkata, “Nah, perjanjian baru itu hanya untuk Israel dan Yehuda.” Tidak! “Israel dan Yehuda” di sana berarti semua umat Allah yang setia.

 

 

This is how it works out.

ü   “thy people” in Daniel 9 changes from literal to spiritual Israel in Daniel 12:1.

ü   And the “holy mountain” in Daniel 9:16 which is the literal mount Zion changes to spiritual Israel the church, in Daniel 11:45.

Now that's point # 5.

Let's go to point # 6.

 

Beginilah kesimpulannya:

ü   “bangsamu” di Daniel 9 berubah dari Israel literal ke Israel spiritual di Daniel 12:1.

ü   Dan “gunung kudus” di Daniel 9:16 yang adalah Gunung Sion yang literal, berubah menjadi Israel spiritual dan gereja Kristen di Daniel 11:45.

Nah, ini poin # 5.

Mari kita ke poin # 6.

 

 

Element # 6

The key verse to understand the Time of Trouble in Daniel 12:1 is Genesis 32:7. In this chapter Jacob was deeply troubled because he heard that his brother Esau was coming to kill him and his family. However, this was not Jacob's main concern. He still remembered the sin that he had committed 20 years earlier by stealing his brother's birthright and by deceiving his father,  and he feared that the sin was so great that God would not be able to fulfill His covenant promise to protect him from the wrath of his brother. The context clearly indicates that the Angel that Jacob struggled with was none other than the Angel of the Covenant, Jesus Christ, also called Michael in Daniel 12:1.

You say, “How do we know that?”

Because after Jacob struggled with the Angel, we are told that he gave that place a special name, he called that place where he struggled with the Angel ~ where the Angel blessed him, and changed his name ~  “Peniel”. What does “Peniel” mean? It comes from two Hebrew words “pen” which means “face” and “el” which means “God”. So it means “face of God”. And then Jacob explains why he called this place “face of God” because he says, I have seen God face to face and my life is spared.

 

Unsur # 6

Ayat kunci untuk memahami Masa Kesukaran Besar di Daniel 12:1 ialah Kejadian 32:7. Di pasal itu Yakub sangat gelisah karena dia mendengar bahwa saudaranya Esau dalam perjalanan untuk membunuh dia dan keluarganya. Namun, itu bukan kekhawatiran Yakub yang paling utama. Dia masih ingat dosa yang dilakukannya 20 tahun sebelumnya dengan mencuri hak kesulungan saudaranya dan dengan menipu ayahnya; dan dia takut dosanya sedemikian parahnya sehingga Allah tidak akan menggenapi perjanjianNya untuk melindunginya dari murka saudaranya. Konteksnya jelas mengindikasikan bahwa Malaikat dengan siapa Yakub bergumul bukanlah orang lain kecuali Malaikat Perjanjian Yesus Kristus, yang juga disebut Mikhael di Daniel 12:1.

Kalian berkata, “Dari mana kita tahu?”

Karena setelah Yakub bergumul dengan Malaikat itu, kita diberitahu bahwa dia memberi tempat itu sebuah nama yang istimewa, dia menyebut tempat di mana dia bergumul dengan Malaikat itu ~ di mana Malaikat itu memberkatinya dan mengubah namanya ~ “Peniel”.  Apa artinya “Peniel”? Itu berasal dari dua kata Ibrani, “pen” yang artinya “wajah” dan “el” artinya “Allah”. Jadi itu artinya “wajah Allah”. Lalu Yakub menjelaskan mengapa dia menyebut tempat ini “wajah Allah” karena dia berkata, aku telah melihat Allah berhadapan muka dan hidupku diselamatkan.

 

 

Probably the best place to read about this Time of Trouble is Jeremiah 30:4-10. This is speaking about when God was about to deliver Judah from Babylonian captivity. It says there,  Now these are the words that the Lord spoke concerning Israel and Judah. 5 For thus says the Lord…”  notice Israel and Judah, very interesting the same words that are used in the book of Daniel “…5 For thus says the Lord, ‘We have heard a voice of trembling, of fear, and not of peace. Ask now, and see, whether a man is ever in labor with child?...” in other words, the pain is so great that it's like birth pangs, but this is talking about men.  “…So why do I see every man with his hands on his loins like a woman in labor, and all faces turned pale? Alas! For that day is great, so that none is like it;…”  does that sound like Daniel chapter 12:1? Yes! “…For that day is great, so that none is like it; and it is the time of…” what?  “…the time of Jacob’s trouble,…”   but now notice the promise, “…but he shall be saved out of it….”  just like Jacob was saved from the wrath of Esau. Then comes the promise, verse 8, “…‘For it shall come to pass in that day,’ says the Lord of hosts, ‘That I will break his yoke from your neck,…” that is the yoke of Babylon,  “…and will burst your bonds; foreigners shall no more enslave them.But they shall serve the Lord their God, and David their king…”  of course this is speaking about Jesus “…and David their king whom I will raise up for them. 10 Therefore do not fear, O My servant Jacob,’ says the Lord, ‘Nor be dismayed, O Israel; for behold, I will save you from afar, and your seed from the land of their captivity. Jacob shall return, have rest and be quiet, and no one shall make him afraid.’…”

What a vivid description of the Time of Trouble and the deliverance. This is speaking about a literal event in the Old Testament which is typological of the global end time liberation of God's faithful people.

 

Mungkin tempat yang paling bagus untuk mendapatkan kisah tentang Masa Kesukaran Besar ini ialah Yeremia 30:4-10. Ini bicara tentang ketika Allah akan menyelamatkan Yehuda dari penawanan Babilon. Dikatakan di sana, 4 Nah, inilah perkataan-perkataan yang telah difirmankan TUHAN tentang Israel dan Yehuda: 5 Karena demikialah firman TUHAN,…”  simak Israel dan Yehuda, sangat menarik, kata-kata yang sama yang dipakai di kitab Daniel. “…5 Karena demikialah firman TUHAN, ‘Kami telah mendengar suara yang bergetar, yang ketakutan, dan bukan yang damai. 6 Cobalah tanya sekarang, dan periksalah adakah laki-laki yang pernah sakit melahirkan?…” dengan kata lain, sakitnya begitu hebat itu menyerupai sakit melahirkan, tapi ini bicara tentang laki-laki.  “…Jadi mengapa Aku melihat setiap laki-laki dengan tangannya di pinggulnya seperti seorang perempuan yang sakit melahirkan, dan semua muka berubah menjadi pucat? 7 Celaka! Karena hari itu dahsyat, sehingga tidak ada taranya;…”  apakah ini mirip Daniel 12:1? Ya!   “…Karena hari itu dahsyat, sehingga tidak ada taranya; dan itulah waktu…”  apa?  “…waktu kesesakan Yakub,…” tetapi sekarang simak janjinya, “…tetapi ia akan diselamatkan darinya.…”  persis seperti Yakub yang diselamatkan dari murka Esau. Lalu janjinya, ayat 8,   “… 8Karena akan terjadi pada hari itu’, firman TUHAN semesta alam, ‘Aku akan mematahkan kuknya dari tengkukmu,…”  yaitu kuk Babilon, “…dan akan memutuskan tali-tali pengikatmu, dan orang-orang asing tidak lagi akan memperbudak mereka. 9 Tetapi mereka akan melayani TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka,…”  tentu saja ini bicara tentang Yesus,   “…dan Daud, raja mereka,  yang akan Kubangkitkan bagi mereka. 10   Oleh sebab itu, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub,’ firman TUHAN, juga janganlah gentar, hai Israel! Sebab lihatlah, Aku akan menyelamatkan engkau dari jauh, dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Dan Yakub akan pulang dan mendapat perhentian, dan menjadi tenang, dan tidak ada yang membuatnya takut.’…”

Betapa hidupnya deskripsi tentang Masa Kesukaran Besar dan penyelamatannya. Ini bicara tentang peristiwa literal di Perjanjian Lama, yang merupakan tipe dari penyelamatan global pada akhir zaman atas umat Allah yang setia.

 

 

What will this Time of Trouble be like? Is the final generation going to have a special preparation for this time? Yes, they will receive the latter rain, they will proclaim the loud cry, the fullness of God's light will shine upon them like on no other generation in the history of the world, and the Time of Trouble will be the worst as well which demands a special preparation.

Notice Volume 6 of the Testimonies page 408, “…Men cannot discern the sentinel angels restraining the four winds, that they shall not blow until the servants of God are sealed. But when God shall bid His angels loose the winds…”  that's when Michael stands up when probation closes, “…there shall be such a scene of strife as no pen can picture…”.

You can imagine the most terrible thoughts about what it's going to be like, and it's still going to be worse.

 

Akan seperti apa Masa Kesukaran Besar itu? Apakah generasi terakhir akan mendapat persiapan khusus untuk masa itu? Ya, mereka akan menerima hujan akhir, mereka akan menyerukan Seruan Nyaring, terang Allah akan menyinari mereka sepenuhnya seperti yang belum pernah dialami generasi yang lain sepanjang sejarah dunia, dan Masa Kesukaran Besar akan menjadi yang paling parah, karena itu dibutuhkan persiapan khusus.

Simak Testimonies Vol. 6 hal 408“…Manusia tidak bisa melihat para malaikat penjaga yang sedang menahan keempat angin agar angin itu tidak bertiup sebelum hamba-hamba Allah dimeteraikan. Tetapi ketika Allah menyuruh malaikat-malaikatNya melepaskan angin-angin itu,…” itulah ketika Mikhael berdiri, saat pintu kasihan tutup, “…akan ada adegan kekacauan yang sedemikian parahnya yang tidak dapat ditulis pena mana pun…”  (1/123)

Kalian bisa bayangkan gambaran yang paling mengerikan seperti apa itu nantinya, dan yang terjadi masih akan lebih parah.

 

 

Notice also Early Writings page 280, “As Jesus  moved out of the Most Holy Place, I heard the tinkling of the bells upon His garment; and as He left, a cloud of darkness covered the inhabitants of the earth. There was theno Mediator between guilty man and an offended God…” now she's saying for the wicked there's no mediation either.  “ While Jesus had been standing between God and guilty man, a restraint was upon the people; but when He  stepped out from between man and the Father, the restraint was removed and Satan had entire control of the finally impenitent…”

 

Simak juga Early Writings hal. 280, “…Ketika Yesus bergerak meninggalkan Bilik Mahakudus, aku mendengar suara denting lonceng-lonceng di jubahNya; dan saat Dia keluar, suatu awan kegelapan menutupi penduduk bumi. Pada saat itu sudah tidak ada lagi Penengah antara manusia yang berdosa dengan Allah yang murka…”  sekarang Ellen White berkata bagi orang-orang jahat juga tidak ada Penengah.  “…Ketika Yesus masih berdiri di antara Allah dan manusia berdosa, manusia masih dikekang; tetapi ketika Dia melangkah keluar dari antara manusia dan Bapa, maka kekang tersebut disingkirkan dan Setan punya kuasa penuh atas mereka yang hingga akhirnya pun tidak bertobat.”

 

 

Element # 7

And then of course comes element # 7. Element # 7 is “your people shall be delivered”. And of course we're dealing with God's living saints at the end of time, the 144’000 that are all over the world.

In order to understand the deliverance in Daniel 12:1 we have to go back to Daniel chapter 3 and Daniel chapter 6 where the word “deliver” is highlighted. These two chapters have many points in common. They illustrate the trials, the faith, and the deliverance of the final generation.

 

Unsur # 7

Kemudian tentu saja unsur # 7. Unsur # 7 ialah, “bangsamu akan diselamatkan”. Dan tentu saja kita bicara tentang orang-orang saleh milik Allah pada akhir zaman, ke=144’000 yang ada di seluruh dunia.

Supaya bisa memahami keselamatan di Daniel 12:1 kita harus kembali ke Daniel pasal 3 dan pasal 6 di mana kata “menyelamatkan” adalah fokusnya. Kedua pasal ini ada banyak poin persamaannya, mereka menggambarkan ujian-ujian, iman, dan penyelamatan generasi terakhir.

 

 

Notice for example Daniel chapter 3.

Here you have a very close relationship with Daniel 12:1 as well as Revelation chapter 13. In Daniel chapter 3,  and  Revelation chapter 13 we have the civil power raising an image, compelling everyone to worship the image; whoever does not worship the image is subject to a death decree. In both of these passages we have a faithful remnant that does not worship falsely, and in both of these places Revelation 13 and Daniel 3 you'll find a wonderful deliverance of God's people from a fiery Time of Trouble. So let's examine these two chapters to find out what the deliverance is going to be like at the end of time.

 

Simak, misalnya Daniel pasal 3.

Di sini ada kaitan yang erat dengan Daniel 12:1 dan juga dengan Wahyu 13. Di Daniel pasal 3 dan Wahyu 13 ada sebuah kekuasaan sipil yang membuat sebuah patung, memaksa semua orang untuk menyembah patung itu; siapa yang tidak menyembah patung itu akan dikenai hukuman mati. Dan di kedua bacaan itu ada umat sisa yang setia yang tidak mau asal  menyembah, dan di keduanya, Wahyu 13 dan Daniel 3, kita menemukan penyelamatan yang luar biasa pada umat Allah dari Masa Kesukaran Besar yang berkobar-kobar. Jadi mari kita simak kedua pasal ini untuk melihat bagaimana nanti modelnya penyelamatan pada akhir zaman.

 

 

Now you know the story in Daniel chapter 3, the king raises up an image and he commands everyone to worship the image on pain of death; and there's three young men that are faithful to God and they say, “We will not practice false worship.” And so gossip gets around and the enemies of the three friends of Daniel, they come to the king and they say to the king, there's three Hebrews that did not bow down when the music sounded. Let's pick up the story in Daniel 3:15. The king says to them, 15…Now if you are ready at the time you hear the sound of the horn, flute, harp, lyre, and psaltery, in symphony with all kinds of music and you fall down and worship the image which I have made, good! But if you do not worship you shall be cast immediately into the midst of a burning fiery furnace. And…” now notice the key word,  “…and who is the God who will deliver you from my hands?...” key word “deliver”. Chapter 3:16 through 18 has the reply of the young men to the king.16 Shadrach, Meshach, and Abed-Nego answered and said to the king, ‘O, Nebuchadnezzar, we have no need to answer you in this matter. 17 if that is the case, our God whom we serve is able to…” what? There's the key word, “…to deliver us from the burning fiery furnace, and He will…” what's the word again? “…deliver us from your hand, O, king. 18 But if not, let it be known to you, O, king, that we do not serve your gods nor will we worship the gold image which you have set up.” For them obedience to God was more important than their lives.

 

Nah, kalian sudah tahu kisah di Daniel pasal 3, raja mendirikan sebuah patung dan dia memerintahkan semua orang menyembah patung itu dengan ancaman hukuman mati. Dan ada tiga orang muda yang setia kepada Allah dan mereka berkata, “Kami tidak akan melakukan penyembahan yang salah.” Maka gossip itu pun menyebar dan musuh-musuh ketiga teman Daniel ini, mereka datang kepada raja dan berkata kepada raja, ada tiga orang Ibrani yang tidak mau sujud ketika music dimainkan. Mari kita lanjutkan dari sana di Daniel 3:15. Raja berkata kepada mereka, 15 Sekarang, jika kamu bersedia, setiap kali kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dalam simfoni dengan segala jenis musik, dan kalian bersujud dan menyembah patung yang kubuat itu, bagus! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan segera dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan…” sekarang simak kata kuncinya,  “…siapakah Allah yang akan menyelamatkan kamu dari dalam tanganku?…” kata kunci “menyelamatkan”. Pasal 3:16-18 itulah jawaban orang-orang muda itu kepada raja,  “…16 Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab dan berkata kepada raja itu, ‘O, Nebukadnezar, kami tidak perlu memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. 17 Kalau seperti itu, Allah kami yang kami sembah sanggup…” apa? Itu kata kuncinya,   “…menyelamatkan kami dari tungku perapian yang menyala, dan Ia akan…”  apa kata kuncinya lagi? “…menyelamatkan kami dari tanganmu, ya raja; 18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan menyembah dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu…”  Bagi mereka kepatuhan kepada Allah lebih penting daripada nyawa mereka.

 

 

And then Daniel 3:19 has the reaction of the king. He's infuriated. It says there in verse 19,

19 Then Nebuchadnezzar was full of fury, and the expression on his face changed…”   we'll come back to that in a moment “…toward Shadrach, Meshach, and Abed-Nego. He spoke and commanded that they heat the furnace seven times more than it was usually heated…”  In Volume 4 of the Bible Commentary page 1169,  Ellen White explains what the change on the expression of the face of Nebuchadnezzar was like. She says, “Satanic attributes made his countenance appear as the countenance of a demon” (Signs of the Times, May 6, 1807)

 

Kemudian Daniel 3:19 mencatat reaksi sang raja. Dia murka besar. Dikatakan di ayat 19, 19 Lalu Nebukadnezar dipenuhi murka, dan air mukanya berubah…”  nanti kita kembali kemari,  “…terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Ia berbicara dan memerintahkan supaya mereka memanaskan perapian itu tujuh kali lebih panas daripada yang biasa …” 

Di Bible Commentary Vol. 4 hal. 1169 Ellen White menjelaskan perubahan muka Nebukadnezar itu sepeti apa. Dia berkata, “…Sifat-sifat Setan membuat wajahnya tampak bagaikan wajah iblis.” (Signs of the Times, May 6,1807)

 

 

And so then comes the deliverance of the three friends of Daniel. Let's read Daniel 3:24-25 and there's one particular point that I want us to focus on. It says in verse 24, 24 Then King Nebuchadnezzar was astonished; and he rose in haste and spoke, saying to his counselors, ’Did we not cast three men bound into the midst of the fire?’ They answered and said to the king, ‘True, O king.’ 25 ‘Look!’ he answered, ‘I see four men loose, walking in the midst of the fire; and they are not hurt, and the form of the fourth is like the Son of God.’…”

 

Maka tibalah penyelamatan ketiga teman Daniel itu. Mari kita  baca Daniel 3:24-25, dan ada satu poin khusus yang saya ingin kita perhatikan. Dikatakan di ayat 24, 24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar, dan dia bangun dengan segera dan berbicara,  berkata  kepada para penasihatnya: ‘Bukankah kita mencampakkan tiga orang yang terikat ke dalam api itu?’ Jawab mereka kepada raja, ‘Benar, ya raja!’ 25 ‘Lihat!’, dia menjawab, ‘Aku melihat ada empat orang yang tidak terikat, berjalan di tengah-tengah api itu; dan mereka tidak terluka, dan bentuk yang keempat itu seperti Anak Allah.’…”

 

 

Now some versions say “son of the gods” because they say, how does Nebuchadnezzar got to know about who the true God was? Well, Ellen White explains that Daniel and his three friends had explained to the king what God looked like, and in that case this is Jesus Christ, who is the Son of God. It's Jesus.

But now notice this very interesting nuance that we find in verse 28. Nebuchadnezzar has just said that the One that delivered the three young men was the Son of God, but now he's going to say something different. Verse 28, 28 Nebuchadnezzar spoke, saying, ‘Blessed be the God of Shadrach, Meshach, and Abed-Nego, who sent His…” what?  “…His Angel…” which angel? Michael of 12:1, folks,  “…who sent His Angel and…”  what's the next word? “…delivered His servants…” what kind of servants were they? “…who trusted in Him, and they have frustrated the king’s word, and yielded their bodies, that they should not serve nor worship any god except their own God!...”   And then the king makes a decree in verse 29, once again the word “deliver” is the key word. The king wrote, “… 29 Therefore I make a decree that any people, nation, or language which speaks anything amiss against the God of Shadrach, Meshach, and Abed-Nego shall be cut in pieces, and their houses shall be made an ash heap; because there is no other god who can…” what? “…who can deliver like this.”

 

Nah, beberapa versi menyebut itu “anak dewa-dewa” karena mereka berkata, dari mana Nebukadnezar tahu siapa Allah yang sejati? Nah, Ellen White menjelaskan bahwa Daniel dan ketiga temannya sebelumnya telah menjelaskan kepada raja bagaimana penampilan Allah, dan dalam hal ini itu adalah Yesus Kristus yang adalah Anak Allah. Itu Yesus.

Tetapi sekarang simak nuansa yang sangat menarik yang kita dapati di ayat 28. Nebukadnezar baru saja berkata bahwa Yang telah menyelamatkan ketiga orang muda adalah Anak Allah, tetapi sekarang dia akan mengatakan sesuatu yang lain. Ayat 28, 28 Nebukadnezar bicara, berkata, ‘Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang telah mengutus…”  apa?   “…Malaikat-Nya…”  Malaikat yang mana? Mikhael dari 12:1, Saudara-saudara.  “…yang telah mengutus MalaikatNya dan…”  apa kata berikutnya? “…menyelamatkan hamba-hamba-Nya,…” hamba-hamba yang bagaimanakah mereka?   “…yang menaruh percaya kepada-Nya, dan mereka telah melanggar titah raja, dan menyerahkan tubuh mereka, bahwa mereka tidak mau melayani maupun menyembah allah apa pun kecuali Allah mereka sendiri…”  Lalu raja mengeluarkan dekrit di ayat 29, sekali lagi kata “menyelamatkan” adalah kata kuncinya. Raja menulis, “…29 Sebab itu aku mengeluarkan dekrit, bahwa suku, bangsa, atau bahasa mana pun yang bicara buruk tentang Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal, dan rumah mereka akan dijadikan timbunan puing abu, karena tidak ada allah lain yang dapat…”  apa?   “…yang dapat menyelamatkan seperti ini.”

 

 

What is the central thought of Daniel chapter 3? It's not the fiery furnace, it's the deliverance from the fiery furnace. Are God's people going to go through a fiery ordeal? You go to the chapter on the Time of Trouble in Great Controversy,  Ellen White says that the flames appear to consume those who are going through the Time of Trouble. But now it's not a literal furnace, it's a spiritual furnace,  at the end of time.

 

Apakah pokok pikiran Daniel pasal 3? Bukan tungku perapiannya yang berkobar-kobar, melainkan penyelamatan dari tungku perapian yang berkobar-kobar itu. Apakah umat Allah akan melalui ujian yang berkobar-kobar? Jika kalian ke bab Masa Kesukaran Besar di Great Controversy, Ellen White berkata bahwa lidah-lidah api itu seolah-olah membakar mereka yang melalui Masa Kesukaran Besar. Tetapi sekarang itu bukan tungku perapian yang literal, tapi tungku api spiritual pada akhir zaman.

 

 

Now let's go to Daniel chapter 6.

Once again the central theme is “delivered”. These stories, folks, illustrate in history what is going to happen in eschatology. It's happened once before, so we can be sure that it's going to happen again. Let's go to Daniel chapter 6, you know the story. Let's begin at verse 5, Then these men…” the enemies of Daniel,  “…said, ‘We shall not find any charge against this Daniel unless we find it against him concerning the Law of his God.’…” Is the final controversy over worship and God's Law? It most certainly is!

 

Sekarang mari kita ke Daniel pasal 6.

Sekali lagi tema intinya ialah “penyelamatan”. Kisah-kisah ini, Saudara-saudara, menggambarkan di sejarah apa yang akan terjadi di eskatologi. Ini sudah pernah terjadi sekali sebelumnya, jadi kita boleh merasa yakin ini akan terjadi lagi. Mari ke Daniel pasal 6, kalian sudah tahu ceritanya. Mari kita mulai dari ayat 5. 5 Lalu orang-orang itu…”  musuh-musuh Daniel,   “…berkata,  ‘Kita tidak akan menemukan alasan untuk mendakwa Daniel ini, kecuali kita temukan terhadapnya dalam hal Hukum Allahnya!’…”  Apakah kontroversi terakhir itu mengenai penyembahan dan Hukum Allah? Betul sekali!

 

 

And so now they go before the king, and they say to the king, “Oh, we love you so much king, please give a decree that nobody can make a petition from any God for a period of 30 days.” The king says, “Oh, they love me so much.” That's what he's thinking. Notice verses 6-9, So these governors and satraps thronged before the king,…”  this is Daniel chapter 6, “…and said thus to him: ‘King Darius, live forever! All the governors of the kingdom, the administrators and satraps, the counselors and advisors, have consulted together to establish a royal statute and to make a firm decree, that whoever petitions any god or man for thirty days, except you, O king, shall be cast into the den of lions. Now, O king, establish the decree and sign the writing, so that it cannot be changed,…” is there going to be a written death decree at the end of time for those who don't comply? Absolutely!  “…according to the law of the Medes and Persians, which does not alter.’ Therefore King Darius signed the written decree.”

Did Daniel change his prayer habits? No, he didn't. Verse 10 tells us,10 Now when Daniel knew that the writing was signed, he went home. And in his upper room, with his windows open toward Jerusalem, he knelt down on his knees three times that day, and prayed and gave thanks before his God, as was his custom since early days.”

 

Maka sekarang mereka menghadap raja dan mereka berkata kepada raja, “O, raja, kami sangat mengasihimu, tolong keluarkan sebuah dekrit bahwa tidak ada orang yang boleh membuat permohonan kepada allah apa pun selama periode 30 hari.” Raja berkata, “Oh, mereka begitu mencintai aku.” Itu pikirnya. Simak ayat 6-9, 6 Kemudian para pejabat tinggi dan wakil-wakil raja berkumpul bersama menghadap raja,…”  ini Daniel pasal 6,   “…dan berkata demikian  kepadanya, ‘Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku! 7 Semua gubernur kerajaan, para pengurusnya dan para wakil raja, para penasihat dan pemberi usul,  telah bermufakat bersama, untuk mengeluarkan suatu ketetapan kerajaan, dan membuat sebuah dekrit yang kuat, bahwa barangsiapa yang menyampaikan permohonan kepada dewa atau manusia mana pun dalam tiga puluh hari  kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa. 8 Sekarang, ya raja, keluarkanlah dekrit itu, dan tandatanganilah tulisan ini, supaya itu tidak dapat diubah,…”  apakah akan ada dekrit kematian tertulis pada akhir zaman bagi mereka yang tidak menurut? Betul sekali!   “…menurut Hukum bangsa Media dan Persia, yang tidak berubah. 9  Sebab itu raja Darius menandatangani dekrit tertulis itu…” Apakah Daniel mengubah kebiasaannya berdoa? Dia tidak. Ayat 10 mengatakan kepada kita, “…10 Nah, ketika Daniel tahu bahwa tulisan itu telah ditandatangani, ia pulang. Dan di kamarnya di loteng, dengan jendela-jendela terbuka ke arah Yerusalem ia berlutut tiga kali hari itu, dan berdoa, dan mengucap syukur di hadapan Allahnya, seperti kebiasaannya sejak awal.”

 

 

By the way,

ü   Daniel 3

shows what happens when the civil power establishes religion, because the king was establishing worship, you have to worship the image.

ü   Daniel chapter 6

shows what happens when the free exercise of religion is forbidden, because Daniel is forbidden from praying.

 

Nah,

ü   Daniel 3

menunjukkan apa yang terjadi bila kekuasaan sipil menetapkan agama, karena raja itu menetapkan penyembahan, orang-orang diharuskan menyembah patung itu.

ü   Dan Daniel 6

menunjukkan apa yang terjadi bilamana kebebasan menjalankan agama dilarang, karena Daniel dilarang berdoa.

 

 

And so now the enemies go to the king and they tell the king, and the king is sorry, he says, “Oh, these guys, they deceived me, and I love Daniel so much, he's such a faithful worker here in the palace.” But he couldn't deliver Daniel. Let's read verses 14 to 22 to see what the key word is. 14 And the king, when he heard these words, was greatly displeased with himself, and set his heart on Daniel to…” what?  “…deliver him; and he labored till the going down of the sun to…” what? “…deliver him. 15 Then these men approached the king, and said to the king, Know, O king, that it is the law of the Medes and Persians that no decree or statute which the king establishes may be changed.16 So the king gave the command, and they brought Daniel and cast him into the den of lions. But the king spoke, saying to Daniel, Your God, whom you serve…” occasionally, no, that's not what it says,  “…Your God, whom you serve continually, He will…” what?  “…He will deliver you. 17 Then a stone was brought and laid on the mouth of the den, and the king sealed it with his own signet ring and with the signets of his lords, that the purpose concerning Daniel might not be changed. 1Now the king went to his palace and spent the night fasting; and no musicians were brought before him. Also his sleep went from him. 19 Then the king arose very early in the morning and went in haste to the den of lions. 20 And when he came to the den, he cried out with a lamenting voice to Daniel. The king spoke, saying to Daniel, ‘Daniel, servant of the living God, has your God, whom you serve…” occasionally, no, it doesn't say “occasionally”; now and then. No! that's not what it says,  “…whom you serve continually, been able to…” what? There's the word again, has He  “…been able to deliver you from the lions?21 Then Daniel said to the king, ‘O king, live forever!  22 My God sent His…” what? What Angel do you suppose that was? The same Angel that went into the fiery furnace! “…22 My God sent His Angel and shut the lions’ mouths, so that they have not hurt me, because I was found innocent before Him; and also, O king, I have done no wrong before you.’…”  Aaah, it says in verse 23, “…23 Now the king was exceedingly glad for him, and commanded that they should take Daniel up out of the den. So Daniel was taken up out of the den, and no injury whatever was found on him…” why?  “…because he believed in his God…” that word “believe” can be translated “he trusted in his God”, in other words trust for his God, obedience to his God was more important than life itself. After this, the king gave a decree just like Nebuchadnezzar had done. Daniel 6:25-27,  “…25 Then King Darius wrote: To all peoples, nations, and languages that dwell in all the earth: Peace be multiplied to you. 26 I make a decree that in every dominion of my kingdom men must tremble and fear before the God of Daniel. For He is the living God, and steadfast forever; His kingdom is the one which shall not be destroyed, and His dominion shall endure to the end.27 He…” what's the next word?  “…delivers and rescues, and He works signs and wonders in heaven and on earth, who has…” what's the word again?  “…who has delivered Daniel from the power of the lions.”

 

Maka sekarang musuh-musuh menghadap raja dan mereka memberitahu raja, dan raja menyesal, dia berkata, “Oh, orang-orang ini, mereka telah menipu aku, dan aku begitu mengasihi Daniel, dia seorang pekerja di istana yang sangat setia.” Namun raja tidak bisa menyelamatkan Daniel. Mari kita  baca ayat 14-22 untuk melihat apa kata kuncinya. 14  Lalu raja ketika ia mendengar kata-kata itu, sangat menyesali dirinya sendiri, dan berniat untuk…”  apa?  “…menyelamatkan Daniel, dan dia berupaya keras sampai matahari terbenam untuk…”  apa?  “…menyelamatkannya. 15  Lalu orang-orang itu menghadap raja, dan berkata kepada raja, ‘Ketahuilah, ya raja, bahwa Hukum bangsa Media dan Persia itu, tidak ada dekrit atau ketetapan yang dikeluarkan raja, boleh diubah!’ 16 Lalu raja memberi perintah, dan mereka membawa Daniel dan melemparkannya ke dalam gua singa. Tetapi raja berbicara dan berkata kepada Daniel, ‘Allahmu yang kausembah…” kadang-kadang. Tidak! Bukan itu katanya.  “…’Allahmu yang kausembah terus-menerus, Dialah yang akan…”  apa? “…menyelamatkan engkau!’ 17 Dan dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, dan raja memeterainya dengan cincin meterainya sendiri, dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya keputusan tentang Daniel tidak bisa diubah. 18 Lalu pergilah raja ke istananya dan melewatkan malam itu dengan berpuasa; dan tidak ada pemain musik yang dibawa ke hadapannya, dan ia tidak bisa tidur.19 Lalu raja bangun pagi-pagi sekali, dan bergegas pergi ke gua singa; 20 dan ketika ia sampai ke gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara ratapan. Raja itu bicara dan berkata kepada Daniel, ‘Daniel, hamba Allah yang hidup, apakah Allahmu yang  kausembah…”  kadang-kadang? Tidak! Tidak dikatakan “kadang-kadang”, “sekali waktu”. Tidak! Bukan begitu katanya. “…yang kausembah  terus menerus, sanggup…”  apa?  “…menyelamatkan engkau dari singa-singa itu?’ 21  Lalu kata Daniel kepada raja, ‘Ya raja, kekallah hidupmu! 22Allahku telah mengutus…”  apa? Malaikat mana menurut kalian? Malaikat yang sama yang masuk ke tungku perapian!   “…22 Allahku telah mengutus Malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mencelakai aku, karena aku telah didapati tak bersalah di hadapan-Nya; dan juga, ya raja, aku tidak melakukan kesalahan terhadap tuanku,’…”  Aaah, dikatakan di ayat 23, “…23  Nah, raja sangat bersukacita demi Daniel, dan ia memberi perintah supaya mereka mengeluarkan Daniel dari dalam gua itu. Maka Daniel dikeluarkan dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa pun padanya,…”  mengapa? “…karena ia mempercayai Allahnya…”  kata “mempercayai” bisa diterjemahkan “dia berserah pada Allahnya”, dengan kata lain, mempercayai Allahnya, mematuhi Allahnya lebih penting daripada nyawanya sendiri. Setelah ini, raja membuat dekrit sama seperti yang dilakukan Nebukadnezar. Daniel 2:25-27,“…25 Kemudian raja Darius menulis: Kepada semua suku, bangsa, dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi: Kiranya damai dilipatgandakan kepadamu. 26 Aku membuat dekrit, bahwa di seluruh wilayah kerajaanku, orang harus takut dan gentar di hadapan Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; kerajaanNya adalah yang tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya akan sampai kesudahan. 27 Dia…” apa kata berikutnya? “…menyelamatkan dan menolong, dan Ia mengadakan keajaiban-keajaiban dan mujizat-mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah…”  apa katanya lagi?   “…yang telah menyelamatkan Daniel dari kuasa singa-singa."

 

 

These two stories, Daniel 3 and Daniel 6 illustrate what is going to happen on a global scale at the end of time with God's final generation that trust God implicitly, they trust God so implicitly that they would rather die than sin.

 

Kedua kisah itu, Daniel 3 dan Daniel 6 menggambarkan apa yang akan terjadi dalam skala global pada akhir zaman pada umat Allah generasi terakhir yang sepenuhnya berserah kepada Allah, mereka mempercayai Allah begitu mendalamnya mereka lebih baik memilih mati daripada berbuat dosa.

 

 

Element # 8

Let's go to the last element: “written in the Book”. This phrase proves that when probation closes, the lives of the living saints have been examined and their names have been retained in the Book of Life. Michael will only deliver those living saints whose names have been retained in the Book during the judgment of the living. When the Time of Trouble begins after probation closes, the names of the living saints are already in the Book to be retained there forever.

 

Unsur # 8

Mari kita ke unsur terakhir:  “tertulis dalam Kitab itu”. Ungkapan ini membuktikan bahwa ketika pintu kasihan menutup, hidup orang-orang saleh sudah diperiksa dan nama-nama mereka telah dipertahankan dalam Kitab Kehidupan. Mikhael hanya akan menyelamatkan orang-orang saleh yang hidup yang namanya dipertahankan dalam Kitab Kehidupan selama penghakiman orang-orang hidup. Ketika Masa Kesukaran Besar dimulai setelah pintu kasihan menutup, nama-nama orang-orang saleh sudah ada di Kitab Kehidupan untuk dipertahankan di sana selamanya.

 

 

Ellen White wrote the following words in ~ this is found in ~ Early Writings page 283 and 284.  She's speaking about the Time of Trouble where it appears that God's final generation will have no escape. This is how she wrote, “To outward appearance, there was no possibility of their escape. The wicked had already begun to triumph, crying out,Why doesnt your God deliver…” notice once again the key word  “…Why doesnt your God deliver you out of our hands? Why dont you go up and save your lives?’ But the saints heeded them not. Like Jacob, they were wrestling with God. The angels longed to…” what? There it is again,  “…to deliver them, but they must wait a little longer; the people of God must drink of the cup and be baptized with the baptism. The angels, faithful to their trust, continued their watch. God would not suffer His name to be reproached among the heathen…”  here she's referring to Joel chapter 3. We don't have time to get into that but that chapter describes when the wicked gather around spiritual Jerusalem to try and slay the saints who are gathered there. She continues writing, “…The time had nearly come when He was to manifest His mighty power and gloriously…”  here's that word again “…deliver His saints. For His names glory He would…”   the word again “…deliver every one of those who had patiently waited for Him and whose names were written in the Book.”

 

Ellen White menulis kata-kata berikut di ~ ini ditemukan di ~ Early Writings hal. 283-284. Dia bicara tentang Masa Kesukaran Besar di mana sepertinya generasi terakhir umat Allah tidak bisa lolos dari sana. Beginilah yang ditulisnya, “Kalau dilihat, sepertinya tidak ada kemungkinan mereka bisa lolos. Orang-orang jahat sudah mulai menang, berteriak, ‘Mengapa Allahmu tidak menyelamatkan…”  simak sekali lagi kata kuncinya.  “…’Mengapa Allahmu tidak menyelamatkan kamu dari tangan kami? Mengapa kamu tidak bangkit dan menyelamatkan nyawamu?’ Tetapi orang-orang saleh mengacuhkan mereka. Seperti Yakub, mereka bergumul dengan Allah. Para malaikat rindu untuk…” apa? Itu lagi, “…untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka harus menunggu sedikit lebih lama lagi, umat Allah harus minum dari cawan itu dan dibaptis dengan baptisan itu. Para malaikat, yang patuh pada tugas yang dipercayakan mereka, terus melanjutkan pengawasan mereka. Allah tidak akan membiarkan namaNya dihina di antara orang-orang tidak percaya…”  di sini Ellen White merujuk Yoel 3. Kita tidak punya waktu membahas itu tetapi pasal itu menggambarkan ketika orang-orang jahat berkumpul mengelilingi Yerusalem spiritual untuk mencoba dan membunuh orang-orang saleh yang berkumpul di sana. Ellen White menulis, “…Waktunya sudah hampir tiba ketika Dia harus menyatakan kuasaNya yang besar dan secara mengagumkan…” ini kata yang sama lagi, “…menyelamatkan orang-orang salehNya. Demi kemuliaan namaNya Dia akan…”  kata itu lagi,  “…menyelamatkan setap orang yang telah menungguNya dengan sabar dan yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan.”

 

 

Are you understanding that the names of the living saints have been retained in the Book before the Time of Trouble comes? Very clearly we find the investigative judgment in Daniel 12:1 because the names of the living in the judgment have been retained in the Book.

 

Apakah kalian paham bahwa nama orang-orang saleh yang masih hidup telah dipertahankan dalam Kitab Kehidupan sebelum datangnya Masa Kesukaran Besar? Sangat jelas kita menemukan bahwa penghakiman investigasi di Daniel 12:1 karena nama-nama orang-orang yang hidup telah dipertahankan di dalam Kitab Kehidupan di penghakiman.

 

 

I’d like to end by reading two statements from the Spirit of Prophecy; powerful statements about this final generation, this end time generation, what I’d like to call the faithful generation.

The first statement is in 4 Testimonies page 495,  “Satan offers to men the kingdoms of the world if they will yield to him the supremacy. Many do this and sacrifice heaven…” and then she writes,  “…It is better to die than to sin; better to want than to defraud; better to hunger than to lie…”  

In another statement that we find in Vol. 5 of Testimonies page 53,  “Those who would rather die than perform a wrong act are the only ones who will be found faithful.”

Folks, believing that there's an end time generation that will totally be victorious over sin In action, in thought, and in word, is not legalism. It becomes legalism only when you feel  self-righteous and you criticize those who you think don't reach your high level of spirituality.

 

Saya ingin mengakhiri dengan membaca dua pernyataan Roh Nubuat; pernyataan-pernyataan yang penuh kuasa tentang generasi terakhir ini, generasi akhir zaman ini, yang saya suka sebut sebagai generasi yang setia.

Pernyataan yang pertama ada di Testimonies Vol. 4 hal. 495   “…Setan menawarkan kerajaan-kerajaan dunia kepada manusia jika mereka mau menyerah mengakui keunggulannya. Banyak yang berbuat begitu dan mengorbankan Surga…”  lalu Ellen White menulis,  “…Lebih baik mati daripada berbuat dosa, lebih baik kekurangan daripada menipu, lebih baik kelaparan daripada berdusta…” 

Di pernyataan yang lain yang kita temukan di Testimonies Vol. 5 hal. 53,     “…Mereka yang memilih lebih baik mati daripada melakukan perbuatan yang salah adalah satu-satunya yang akan didapati setia…”  (3/18)

Saudara-saudara, meyakini adanya generasi akhir zaman yang akan sepenuhnya menang atas dosa dalam perbuatan, pikiran, dan perkataan, bukanlah legalisme. Itu menjadi legalisme hanya bila kita merasa lebih suci daripada orang lain, dan kita mengritik mereka yang kita anggap tidak mencapai tingkat spiritualitas kita yang lebih tinggi.

 

 

The apostle Paul wrote work out your own salvation with fear and trembling. It doesn't say work out your neighbor's salvation with fear and trembling. The end time generation will be so focused on Jesus Christ, on His purity, on what He did in Gethsemane, and on the cross, that they will say like Job,  “Though He slay me, yet will I trust in Him”. That is the only generation that will be able to go faithfully through the Time of Trouble and stand before the Son of Man living when Jesus comes, the only ones who will say, “Lo this is our God, we have waited for Him and He will save us”. And during this symposium we are going to discuss many different issues relating to the final generation. So stay tuned. Look at the calendar and we hope to see you next time when we continue our study together.

 

Rasul Paulus menulis supaya kita mengerjakan keselamatan kita sendiri dengan takut dan gentar (Filipi 2:12). Tidak dikatakan untuk mengerjakan keselamatan orang lain dengan takut dan gentar. Generasi akhir zaman akan sedemikian fokusnya pada Yesus Kristus, pada kemurnianNya, pada apa yang dilakukanNya di Getsemani, dan pada salib, sehingga mereka seperti Ayub akan berkata, “Walaupun Dia membunuhku, namun aku akan tetap berserah padaNya(Ayub 13:15).  Itulah satu-satunya generasi yang akan sanggup melalui Masa Kesukaran Besar dan berdiri hidup-hidup di hadapan Anak Manusia ketika Yesus datang, satu-satunya yang akan berkata, Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah menantikan Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita.(Yesaya 25:9). Dan selama symposium ini kita akan membahas banyak isu  yang berkaitan dengan generasi akhir zaman. Jadi tetaplah bersama kita. Lihat kalendernya dan kami berharap bertemu lagi dengan kalian lain kali saat kita melanjutkan pelajaran kita bersama.

 

 

 

 

19 07 23 

No comments:

Post a Comment