WHAT
JESUS SAID
Part 16/24 - Stephen Bohr
THE RAPTURE OF THE SAINTS
https://www.youtube.com/watch?v=hW0e2rccONE&t=96s.
Dibuka dengan doa
Well folks, we're on the final stretch for today. We're going to study
lesson # 15: What Jesus Said about the Rapture of
the Saints. This is kind of a follow-up on the last lesson where we discussed
who is Israel. You see those who believe in the Rapture, believe that
God still has a plan for literal Israel in the literal Middle East, and that God's
people are not going to go through the tribulation, the tribulation is for the Jews.
So let's have a word of prayer and we'll get into our study.
Nah, Saudara-saudara, ini pelajaran yang terakhir untuk
hari ini. Kita akan mempelajari Pelajaran # 15: Apa Kata Yesus tentang
Pengangkatan Para Kudus. Ini adalah kelanjutan dari pelajaran sebelumnya di
mana kita membahas siapa Israel. Kalian lihat, mereka yang meyakini Pengangkatan, meyakini bahwa
Allah masih punya sebuah rencana bagi Israel literal di Timur Tengah literal,
dan bahwa umat Allah tidak akan mengalami
Masa Kesukaran Besar, Masa Kesukaran Besar itu hanya buat orang-orang
Yahudi. Jadi mari
kita berdoa dan kita akan memulai pelajaran kita.
I'm going to skip the first two pages, you can read those different kinds
of hopes that people have for the future.
v Some people
think they're going to heaven when they die;
v Others want to
set up a theocracy
on earth;
Roman Catholics and
Protestants in the United States look forward to a political
kingdom ruled
by a
cadre of religious leaders. This is similar to Saint Augustine’s vision
in
His book, City of God.
The idea is that those who will not be
persuaded must be compelled
v others believe
we are presently
in the Millennium;
The idea is at
the first coming, God bound Satan
to allow for the preaching of the gospel. This theory, embraced by the Roman Catholic papacy and picked up by Lutheranism devastated the hope for the second coming during the Dark
Ages
v others still
believe in Evolution or Progressive Creation;
This idea
eliminates a sense of imminence and urgency for the second coming. If God used evolution as His method of creation, how long will it take the evolutionary process to
reach its climax? In this context, the name
of our church
is vital.
v others are post-Millennialists;
This is the idea that science, medicine, technology,
industry, and education will eradicate the problems of the world and make it better and better.
The
Millerites had to
fight against this idea.
v others believe
in New
Age that this world is our home;
teaches that we all have the “christ spirit” within. Supposedly at death this “christ spirit” leaves the body and returns to the universal essence. If this idea is true, there can be no personal, literal, bodily, visible second coming of Jesus.
v Secular people
There are those who believe that this world is their home and at death people simply cease to exist. If this is the case,
there is
no hope in
a second coming.
v some believe in reincarnation;
The idea that when a person dies, how they lived this
life will determine how they will come
back in the next.
There's all different kinds of scenarios about what a person's destiny is
and you can read the descriptions that are there. I don't want to take the time
to discuss those different scenarios that people have of the final destiny. I
want to begin where it says ”Satan hates the second coming”.
Saya akan melompati dua halaman pertama, kalian boleh
membaca harapan-harapan tentang masa depan yang berbeda yang dimiliki manusia
v Ada yang berpikir mereka pergi ke Surga ketika mereka mati;
v Yang lain mau mendirikan theokrasi di dunia.
Roma Katolik dan Protestan di America Serikat menantikan suatu kerajaan
politis yang diperintah oleh kader-kader pemimpin rohani. Ini mirip dengan
penglihatan St. Augustine dalam bukunya City of God. Konsepnya ialah
mereka yang tidak mau diyakinkan, harus dipaksa.
v Yang lain meyakini sekarang
ini kita sedang berada di Masa Millenium.
Konsepnya ialah, pada waktu kedatangan Kristus yang
pertama, Allah membelenggu Setan untuk mengizinkan diberitakannya Injil. Teori
ini yang dipeluk oleh golongan Kepausan Roma Katolik dan diambil oleh
Lutheranisme telah menghancurkan harapan akan Kedatangan Kedua selama Zaman
Kegelapan.
v Lain lagi ada yang meyakini Evolusi atau Penciptaan Progresif;
Konsep ini mengeliminasi dekatnya dan keurgenan
Kedatangan Kedua. Andai Allah menggunakan Evolusi sebagai caraNya mencipta, berapa lamanyakah proses evolusi ini akan
mencapai klimaksnya? Dalam konteks ini, nama gereja kita itu vital.
v Yang lain ada golongan pasca-Millenialis;
Konsep ini mengatakan sains, obat-obatan, teknologi, industri, dan
edukasi akan menghapus masalah-masalah dunia dan membuat dunia menjadi semakin
baik. Golongan Miller harus berperang melawan konsep ini.
v Yang lain lagi meyakini New Age, bahwa dunia ini adalah rumah kita;
Yang mengajarkan bahwa kita semua memilki “roh
Kristus” di dalam. Saat kematian diyakini “roh Kristus” ini meinggalkan tubuh dan kembali ke esensi alam
semesta. Andai konsep ini benar, maka tidak akan ada Kedantangan Kedua Kristus
secara pribadi, literal, jasmani, dan terlihat semua mata.
v Orang-orang sekuler.
Ada yang meyakini bahwa dunia ini adalah rumah
mereka dan saat kematian orang semata-mata berhenti eksis. Andai memang demikian,
maka tidak ada harapan bagi Kedatangan Kedua.
v Ada yng meyakini reinkarnasi;
Konsepnya bahwa ketika seseorang mati, bagaimana
cara mereka hidup akan menentukan mereka kembali sebagai apa di kehidupan
berikutnya.
Ada pelbagai jenis skenario yang berbeda tentang apa
takdir seseorang, dan kalian bisa membaca deskripsinya yang ada di sana. Saya
tidak mau memakai waktu membahas
skenario-skenario yang berbeda yang dimiliki manusia tentang takdir
akhirnya. Saya mau mulai dengan “Setan
membenci Kedatangan Kedua”.
Let's go back in our minds to the time just before the first coming of Jesus. Among
those who profess to be the people of God, there was much religious interest. You
can read Matthew 3:5. Everyone in Jerusalem was going out to John the Baptist
to be baptized. There was a great
revival among God's people. The people
were studying the prophecies, attempting to pinpoint the time of the Messiah's
coming. Now there were many different religious denominations ~ we might call them ~ among the Jews at that time. Some of them
were the Herodians, the Pharisees, the Sadducees, the Zealots and the Essenes.
The religious leaders were teaching the populace that the Messiah would come in
power and glory to destroy the hated Romans, and to restore the Jewish nation to its former position on the top of the
world. Their selective use of the Old Testament Scriptures seemed to sustain
their optimistic view. Because of their erroneous views when Jesus came
they did not recognize Him, “ 11 He came to His own, and His own received Him not.”
Remarkably they chose a false Messiah: Barabbas, instead of Jesus. They
became part and parcel of Antichrist by killing Christ.
Is that going
to take place again? Only it's not going to happen with Christ, it's
going to happen with the body of Christ, persecuted by those who profess to be God's
people.
Mari kita kembali ke masa dekat sebelum kedatangan
pertama Yesus. Di antara mereka yang mengaku sebagai umat Allah,
muncul banyak minat relijius. Kalian bisa membaca Matius 3:5. Semua orang di
Yerusalem pergi ke Yohanes Pembaptis untuk dibaptis. Ada kebangunan rohani besar di antara umat Allah.
Orang-orang mempelajari nubuatan-nubuatan, berusaha menetapkan kapan persisnya
waktu Messias datang. Nah, waktu itu ada banyak denominasi relijius ~ bisa kita sebutkan begitu ~ di antara orang Yahudi.
Beberapa di antaranya adalah kelompok Herodian, Farisi, Saduki, Zealot, dan
Esine. Para pemimpin rohani mengajar masyarakat bahwa Messias akan datang dalam
kuasa dan kemuliaan untuk menghancurkan bangsa Roma yang dibenci, dan untuk
memulihkan bangsa Yahudi ke posisinya dulu di puncak dunia. Cara mereka memakai
tulisan-tulisan Perjanjian Lama secara selektif, sepertinya mendukung pandangan
mereka yang optimis. Karena
pandangan mereka yang salah, ketika Yesus datang mereka tidak mengenaliNya,
“11 Ia datang
kepada milik-Nya Sendiri, tetapi orang-orang-Nya
Sendiri tidak menerima-Nya.” (Yohanes 1:11). Yang mengagumkan, mereka justru memilih seorang messias palsu: Barabas, bukan
Yesus. Mereka menjadi bagian yang esensial dari Antikristus dengan membunuh Kristus.
Apakah ini
akan terjadi lagi? Hanya saja, ini tidak akan terjadi pada Kristus, ini akan
terjadi pada tubuh Kristus, dipersekusi
oleh mereka yang mengaku sebagai umat Allah.
Let's continue. How could this happen? How could the leaders of God's
people who studied and taught Bible prophecy to the people, have led the
multitudes to believe such a deception? The answer is simple. The coming of
Jesus did not fit with their perspective of Bible prophecy. Although there were abundant prophecies that
pinpointed every detail about the Messiah, their preconceived notions and misinterpretations
resulted in a deception so vast that only a small remnant were ready
to receive
the Messiah.
Mari kita lanjut. Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana
bisa para pemimpin rohani umat Allah yang telah mempelajari dan mengajarkan
nubuatan-nubuatan kepada umat, telah menuntun banyak orang untuk mempercayai
suatu penyesatan seperti ini? Jawabannya mudah: kedatangan Yesus tidak cocok
dengan perspektif mereka tentang nubuatan Alkitab. Walaupun ada
berkelimpahan nubuatan yang menunjuk setiap detail tentang Sang Messias, namun pendapat mereka yang sudah
terbentuk sebelumnya dan kesalahan-kesalahan menginterpretasikan nubuatan
mengakibatkan suatu penyesatan yang sedemikian meluasnya,
sehingga hanya tersisa sejumlah kecil
yang siap menerima Sang Messias.
Ironically Jesus was a King:
ü He claimed a kingdom that was not of this world,
ü He wore a crown of thorns,
ü His throne was a cross,
ü His enemies put a reed in His hand which would be equivalent to the scepter,
ü there was a procession that followed Him to the place of His enthronement
on the cross,
ü He was garbed in purple like a king,
ü the multitudes rendered Him mock
homage like a king,
ü and even above the cross was the inscription “Jesus of Nazareth the King of
the Jews”.
Was Jesus a King? Yes! He was, but Jesus was a different kind of King that came in a
different way than what the people expected. So they rejected Him because
of their misinterpretation of Scripture, because they placed their own misconceptions,
their own desires, their own fleshly desires, in place of what the Bible
teaches. The vital point to underline is that the overwhelming majority
of the leaders
of the people who profess to serve God became Antichrist by killing Jesus the
predicted Messiah. And why did
this happen? Because they misinterpreted the prophecy about the manner of the
coming of the Messiah. The bottom line is that Satan hated the first coming of
Jesus and he did all in his power to blind God's own people and the leaders so that
they would not be ready for His appearing.
Ironisnya Yesus memang Raja:
ü Dia mengklaim sebuah kerajaan
yang bukan dari dunia ini,
ü Dia mengenakan sebuah mahkota
dari duri,
ü TakhtaNya adalah salib,
ü Musuh-musuhNya
menempatkan sebatang buluh di tanganNya yang dianggap setara dengan tongkat
raja,
ü Ada arak-arakan yang
mengikutiNya ke tempat di mana Dia dinaikkan takhta di salib,
ü Dia dikenakan jubah ungu
seperti seorang raja,
ü Orang banyak memberiNya hormat
seperti kepada seorang raja sebagai ejekan,
ü Dan bahka di atas salib pun
ada tulisan “Yesus dari Nazaret, Raja Yahudi”
Apakah Yesus Raja? Ya, betul. Tetapi Yesus adalah Raja yang berbeda, yang cara datangNya
berbeda daripada yang diharapkan orang-orang. Maka mereka
menolakNya karena kesalah-interpretasian mereka akan Kitab Suci, karena mereka menempatkan kesalahan
konsep mereka, keinginan daging mereka, di tempat apa yang diajarkan Alkitab.
Poin yang vital yang harus digarisbawahi adalah bahwa majoritas pemimpin umat yang mengaku
melayani Allah telah menjadi
Antikristus dengan membunuh Yesus, Messias yang dinubuatkan. Dan mengapa ini terjadi?
Karena mereka salah menafsirkan nubuatan tentang cara kedatangan Sang Messias. Dasarnya ialah, Setan membenci
kedatangan pertama Yesus dan dia melakukan sebisa-bisanya untuk membutakan umat Allah sendiri
dan para pemimpin sehingga mereka tidak akan siap untuk kedatanganNya.
Now we must ask the sobering question: does Satan hate the second coming as much
as he hated the first? Is it perhaps possible that Satan will pull the same trick on God's
professed people in the end time? Is it possible that the leaders of
Christendom and the people would expect Jesus to come in a certain way, when in
reality He will come differently than what they expect? Today, just like before the
first coming there is great interest in the study of Bible prophecy. Movies
such as the Omega Code and Left Behind were box office hits. The Left Behind series published by Tim LaHaye and
Jerry Jenkins about the tribulation were on the New York Times bestseller list
for months and months. Preachers on Sunday morning preach to full houses about
the coming Rapture, the tribulation for the Jews, and the rebuilding of the
Jerusalem Temple. And millions accept their teachings as gospel truths
without any question. Is it just possible that Satan is setting up the
Christian world to do what the Jews did at Christ's first coming? Remember, in
the days of Christ's first coming, the overwhelming majority of those who
profess to be God's followers were dead wrong, and they crucified Christ.
Sekarang kita harus mengajukan pertanyaan yang
menyadarkan kita: apakah Setan
membenci kedatangan kedua sebesar kebenciannya terhadap kedatangan yang pertama?
Apakah ada kemungkingan Setan
akan melancarkan penipun yang sama pada mereka yang mengaku umat Allah
di akhir masa? Apakah mungkin para pemimpin Kekristenan dan umat punya pandangan Yesus akan datang
dengan cara tertentu, padahal pada kenyataanNya Dia akan datang dengan cara
yang berbeda daripada yang mereka sangka? Hari
ini, sama seperti sebelum kedatangan yang pertama, ada minat besar dalam
mempelajari nubuatan Alkitab. Film-film seperti The Omega Code dan Left Behind menjadi box office hits. Serial Left
Behind yang diterbitkan Tim LaHaye
dan Jerry Jenkins mengenai Masa Kesukaran Besar masuk daftar best seller di New York Times selama berbulan-bulan. Para pengkhotbah pada Minggu pagi berkhotbah
kepada pengunjung yang penuh tentang Pengangkatn yang akan terjadi, Masa
Kesukaran bagi orang-orang Yahudi, dan dibangunnya kembali Bait Suci Yerusalem.
Dan jutaan manusia menerima
ajaran-ajaran mereka sebagai kebenaran Injil tanpa keraguan.
Apakah mungkin Setan sedang mempersiapkan dunia Kristen untuk
melakukan apa yang dilakukan orang Yahudi pada kedatangan Kristus yang pertama?
Ingat, di zaman kedatangan Kristus yang pertama, mayoritas mereka yang mengaku
pengikut Allah itu 100% salah, dan mereka menyalibkan Kristus.
Most conservative
born-again Protestants as well as many Catholics are expecting Jesus to come in
what is known as the Secret Rapture. They don't call it the “Secret Rapture” because it's anything but secret. You
see, the idea is:
Ø Jesus will come, He will not be visible but people will
know that He's coming
Ø because cars are
going to crash and airplanes are going to crash,
Ø and people are going to disappear. There's nothing secret about that.
Ø The idea is that
seven
years before the glorious second coming of Jesus which is the second
coming that we believe, He will come back and rapture or snatch away ~ to use
the expression of Tim LaHaye ~ who’s a die in the world Futurist
~ He will snatch away His church to
Heaven just before the Great Tribulation,
Ø which is to last a
period of seven years.
Ø Thus the idea
is, that God's
church will not go through the final Great Tribulation because they will be in
heaven with the Lord.
The crucial question is this, is this
scenario biblical? What arguments are used to sustain this view?
Kebanyakan
orang-orang Protestan yang sudah lahir baru, dan juga banyak orang Katolik
menunggu kedatangan Yesus dalam apa yang dikenal sebagai Pengangkatan Rahasia. Mereka tidak menyebutnya
“Pengangkatan Rahasia” karena itu sama sekali bukan rahasia. Kalian lihat,
konsepnya ialah:
Ø Yesus akan datang, secara gaib, tapi
orang-orang akan tahu bahwa Dia datang
Ø karena mobil-mobil akan menabrak, dan pesawat terbang
akan jatuh, dan manusia-manusia akan menghilang. Tidak
ada yang rahasia tentang ini.
Ø Konsepnya ialah tujuh tahun sebelum Kedatangan
Kedua Yesus yang mulia yang mana adalah Kedatangan Kedua yang kita
yakini, Dia akan kembali dan mengangkat atau merenggut ~ memakai istilah Tim
LaHaye yang seorang Futurist yang harga mati ~ Dia akan merenggut
gerejaNya ke Surga sedikit sebelum Masa Kesukaran Besar,
Ø yang akan berlangsung selama tujuh tahun.
Ø Dengan demikian konsepnya ialah, gereja Allah tidak
akan mengalami Masa Kesukaran Besar yang terakhir karena mereka akan ada di
Surga bersama Tuhan.
Pertanyaan yang krusial ialah, apakah skenario ini
alkitabiah? Argumentasi apa yang dipakai untuk menguatkan pandangan ini?
In this lesson we are going to examine several arguments that are used by
those who sustain this view that I've just described.
Dalam pelajaran ini kita akan memeriksa beberapa
argumentasi yang dipakai untuk mendukung pandangan yang baru saya gambarkan ini.
The first
argument that they use is based on 2 Thessalonians chapter 2 which
speaks about the appearance of the Antichrist. Hal Lindsay who believes in the Rapture of the church before the Great
Tribulation, argues that the expression that there's going to come “a falling
away” in 2
Thessalonians 2:3 should not be translated “falling away” but should be
translated “snatching away” or “departure”. The idea is that the church
will be snatched away to Heaven before the manifestation of the Antichrist.
However, the context of this verse clearly indicates that the departure is not
the departure of the church to heaven but rather the departure of the church
from the faith. The entire context of the passage of 2
Thessalonians 2 refers to a great apostasy which is to arise in the
church just before the second coming of Christ. The Greek word for
“falling away” is ἀποστασία [apostasia]. What word do we get in English from ἀποστασία [apostasia]? “apostasy”. This is the very same word in
Spanish “apostasia” means “apostasy”.
In Acts 21:21 the word describes those who accused Paul of teaching the
people to forsake or to depart from Moses. So it means to depart from the faith. Notice Acts 21:21. “ 21 but they have been
informed about you that you teach all the Jews who are among the Gentiles to
forsake Moses…” so what is ἀποστασία [apostasia]? It means to forsake the truth, it means to
fall away from the truth. So it says, “ 21 but they have been
informed about you that you teach all the Jews who are among the Gentiles to
forsake Moses saying that they ought not to circumcise their children nor to walk
according to the customs.”
The fact is, that no reputable translation of 2 Thessalonians 2
translates the word ἀποστασία [apostasia] with the word “snatching” or with the
words “snatching away”.
Argumentasi
pertama yang mereka
gunakan itu berdasarkan
2 Tesalonika pasal 2 yang bicara tentang munculnya Antikristus. Hal Lindsay
yang meyakini Pengangkatan gereja sebelum Masa Kesukaran Besar, mendebat bahwa ungkapan akan adanya “kemunduran/ kejatuhan” di 2
Tesalonika 2:3 seharusnya tidak diterjemahkan “kemunduran/ kejatuhan” (atau “kemurtadan”) melainkan seharusnya diterjemahkan
“direnggut dengan cepat” atau “kepergian”. Konsepnya ialah
gereja akan direnggut dengan cepat ke Surga sebelum kemunculan Antikristus.
Namun, konteks
ayat ini jelas mengindikasikan bahwa “kepergian” itu bukan
perginya gereja ke Surga, melainkan perginya gereja dari iman (meninggalkan
iman). Seluruh
konteks kutipan 2 Tesalonika 2
mengacu ke suatu kemurtadan besar yang akan timbul di dalam gereja
sedikit waktu sebelum Kedatangan Kedua Kristus. Kata Greeka untuk
“kemunduran/kejatuhan” ialah ἀποστασία [apostasia]. Kata apa yang kita peroleh
dalam bahasa Inggris dari ἀποστασία [apostasia]? “Apostasy”. Dalam bahasa Spanyol, itu adalah kata yang
sama, “apostasia” yang berarti
“kemurtadan”.
Di Kisah 21:21 kata itu
menggambarkan mereka yang menuduh Paulus mengajar orang-orang untuk
meninggalkan atau pergi dari ajaran Musa. Jadi itu artinya meninggalkan iman. Simak Kisah
21:21, “21 Tetapi mereka sudah diberitahu tentang engkau, bahwa engkau
mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk meninggalkan hukum Musa…” jadi ἀποστασία [apostasia] itu apa? Itu artinya meninggalkan kebenaran, itu berarti
mundur dari kebenaran. Jadi dikatakan, “…21 Tetapi mereka sudah diberitahu tentang engkau, bahwa engkau
mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk meninggalkan hukum Musa, mengatakan bahwa mereka tidak
harus menyunatkan anak-anak mereka, maupun untuk hidup menurut adat istiadat kita…”
Faktanya adalah tidak
ada terjemahan yang bonafide dari 2 Tesalonika 2:3 yang menerjemahkan kata
ἀποστασία [apostasia] dengan kata
“direnggut” atau dengan kata-kata
“direnggut pergi”.
I have several versions here of 2 Thessalonians 2:3.
v The NIV
and the ESV
say, “the
rebellion”. Jesus is not going to come before “the rebellion”.
v The New
American Standard Bible says, “3 No one is to deceive you
in any way! For it will not come unless
the apostasy comes first, and the man of lawlessness is revealed,
the son of destruction,”
v The King James Version
and the New
King James translate the word with “falling away” there's going to be a falling away from
the truth, in other words before Jesus comes.
v The Bible in Basic
English translates “falling away
from the faith”.
v The Darby
Bible: the “apostasy”.
v The Douay
Rhymes which is the Catholic’s own version translates “the revolt”.
v The New Century
Version translates “turning away
from God”.
v And The New
Living Bible translates “great rebellion
against God”.
So clearly the
word ἀποστασία [apostasia] does not mean the snatching away of the
church to Heaven. It is referring to a falling away, or a rebellion, or an
apostasy within the church, the Temple of God which is the spiritual Temple of
the Lord.
v Only the Wuest translation ~ which is not known
really as a famous version ~ translates “the departure of the church”.
This is how it
reads, “because that day shall not come except the
aforementioned departure comes first” and he puts there in brackets “(of the church
to Heaven)”. It's the only version that I was able to
find that says that this is talking about the departure, it’s not talking about
the departure from the faith, it's talking about the departure from this earth.
Saya punya beberapa versi terjemahan di sini dari 2
Tesalonika 2:3.
v NIV dan ESV mengatakan, “pemberontakan itu”. Yesus tidak akan datang
sebelum adanya “pemberontakan
itu.”
v New American Standard Bible mengatakan, “3 Jangan ada yang menyesatkan
kamu dalam hal apa pun! Karena itu tidak akan datang kecuali kemurtadan itu datang dulu, dan manusia
pelanggar Hukum itu dinyatakan, si anak kebinasaan.”.
v King James Version dan New King
James menerjemahkan
kata itu dengan “kemunduran/kejatuhan”, dengan kata lain akan ada kemunduran/kejatuhan dari
kebenaran sebelum kedatangan Yesus.
v Bible in Basic English menerjemahkannya “kemunduran/kejatuhan dari iman.”.
v Alkitab Darby: “kemurtadan”.
v Douay Rhymes yang adalah versi Katolik sendiri menerjemahkannya, “pemberontakan itu”.
v New Century Version menerjemahkannya “berpaling dari Allah”.
v Dan The New
Living Bible menerjemahkannya “pemberontakan besar
terhadap Allah.”
Maka jelaslah kata ἀποστασία [apostasia] tidak berarti direnggutnya gereja ke Surga. Ini mengacu
kepada suatu kemunduran/kejatuhan, atau suatu pemberontakan, atau kemurtadan di
dalam gereja, Bait Suci Allah, yang adalah Bait Suci spiritual Tuhan.
v Hanya terjemahan
Wuest ~ yang sesungguhnya adalah versi yang tidak dikenal ~ menerjemahkannya
“kepergian gereja”.
Beginilah bunyinya, “karena hari itu tidak akan datang kecuali
kepergian yang tadi disebutkan terjadi lebih dulu”, dan ditulis dalam kurung di
sana “(kepergian
gereja ke Surga)”. Inilah satu-satunya versi terjemahan yang bisa saya
temukan yang mengatakan bahwa ini bicara tentang kepergian; dia tidak bicara
tentang kepergian dari (meninggalkan) iman, tapi ini tentang kepergian dari
(meninggalkan) dunia ini.
Now the secular world of the New Testament times use the similar word αποστεναε [apostenae] where ἀποστασία [apostasia] comes from, to describe a boat that
is not firmly anchored and is drifting away from the port. So it's talking about drifting away from the truth,
which is called “apostasy”.
Nah, dunia sekuler zaman Perjanjian Baru menggunakan kata
yang sama αποστεναε [apostenae] dari mana kata ἀποστασία
[apostasia] berasal, untuk menggambarkan
sebuah perahu yang bersandar tapi tidak ditambatkan kuat-kuat sehingga dia
hanyut dari sandaran. Jadi ini bicara tentang hanyut dari kebenaran yang disebut “kemurtadan”.
So let's examine some additional arguments that are used. Let's read 1
Thessalonians 5:9 and 10. “ 9 For God did not appoint us to wrath…” speaking about believers, “…God did not appoint us to wrath but to
obtain salvation through our Lord Jesus Christ, 10 who died for us, that
whether we wake or sleep, we should live together with Him.”
So they say, “See, the Bible says that God has not appointed us to wrath.” Now
how do they argue with this particular phrase? The argument goes something like
this: during
the Great Tribulation ~ we know this, it's the Time of Trouble ~ the wrath of God will be poured out upon this world without
mixture of mercy. Is that true? Do we believe that when the Great Tribulation
comes, God's wrath is going to be poured out in
the Seven Last Plagues without any mercy, without mixture the Bible says?
Absolutely. And so their question is, this being the case, how could the church be on earth if
they have not been appointed to God's wrath?
Jadi mari kita simak beberapa
argumentasi tambahan yang dipakai. Mari kita
baca 1 Tesalonika 5:9-10,
“9 Karena Allah
tidak menetapkan kita untuk kena
murka,…” bicara tentang
orang-orang percaya, “…Allah tidak menetapkan kita untuk kena murka,
tetapi untuk mendapatkan keselamatan melalui Tuhan kita, Yesus Kristus, 10
yang sudah mati untuk kita, sehingga entah
kita bangun atau tidur, kita harus hidup bersama-sama dengan Dia…”
Jadi mereka berkata, “Lihat, Alkitab berkata bahwa Allah
tidak menetapkan kita untuk kena murkka.” Nah, bagaimana mereka mendebat
ungkapan ini? Argumentasinya demikian: selama
Masa Tribulasi Besar ~ kita tahu ini, inilah Masa Kesukaran
Besar ~ murka Allah akan dicurahkan ke atas dunia tanpa campuran belas kasihan.
Apakah itu benar? Apakah kita meyakini bahwa ketika Masa Kesukaran Besar
datang, murka Allah akan dicurahkan melalui Ketujuh Malapetaka Terakhir tanpa
belas kasihan sedikit pun, tanpa keringanan menurut Alkitab? Betul sekali. Maka
pertanyaan mereka ialah, oleh sebab itu mana
mungkin gereja berada di dunia jika mereka tidak ditetapkan untuk kena murka
Allah?
The answer is actually quite simple. In the book of Revelation the Seven
Last Plagues are the final outpouring of God's wrath without mixture of mercy.
The question is how can God's people be on earth during that period and
still survive
when God's wrath is being poured out? The answer is that God will what? Protect
them. Of course.
Ø Israel was in
Egypt when the plagues fell, but God shielded them.
Ø The Hebrew
worthies went through the fiery furnace, but Jesus came in to protect them.
Ø Daniel spent a
night in the lion's den, but God shut the mouths of the lions so that
nothing happened to Daniel.
So what's going to happen? Michael is going to protect God's people and
Michael is the name for Christ, it means “Who
is like God?” Just like the three young Hebrew worthies went through a
terrible tribulation when Nebuchadnezzar who for some time behaved as a beast,
raised up an image, commanded everyone to worship the image, and whoever did
not worship the image would be killed. That sounds like Revelation 13, doesn't
it? Only at the end it's not going to be a literal image in a literal valley
over there in the Middle East; it's going to be a global controversy at the end
of time. And it's not going to be a literal image. The image represents
something, it represents false worship.
Jawabannya sesungguhnya cukup sederhana. Di kitab Wahyu, Ketujuh Malapetaka Terakhir adalah
curahan terakhir murka Allah tanpa campuran belas kashan.
Pertanyaannya ialah bagaimana umat Allah bisa berada di dunia pada
waktu itu dan masih bisa selamat
ketika murka Allah dicurahkan? Jawabannya ialah Allah akan apa? Melindungi mereka. Tentu saja.
Ø Israel ada di Mesir ketika tulah-tulah dijatuhkan, tetapi
Allah melindungi mereka.
Ø Ketiga pemuda pahlawan Ibrani melalui pengalaman masuk
tungku api, tetapi Yesus datang untuk melindungi
mereka.
Ø Daniel melewatkan satu malam dalam kandang singa, tetapi Allah menutup mulut singa-singa
itu sehingga tidak terjadi apa pun pada Daniel.
Jadi apa yang akan terjadi? Mikhael akan melindungi umat Allah, dan
Mikhael adalah nama untuk Kristus, artinya “Siapa yang seperti Allah?”. Persis
seperti ketiga pemuda pahlawan Ibrani yang melalui pengalaman tribulasi yang
mengerikan ketika Nebukadnezar yang selama beberapa waktu bersikap seperti
binatang buas, membuat sebuah patung, dan memerintahkan semua orang untuk
menyembah patung itu, dan barangsiapa tidak menyembah patung itu akan dibunuh.
Ini seperti yang dikatakan Wahyu 13, bukan? Hanya saja pada akhirnya itu bukan
sebuah patung literal di lembah yang literal di Timur Tengah; itu akan
merupakan suatu pertentangan global di akhir zaman. Dan itu tidak akan berupa
patung literal. Patung itu melambangkan sesuatu, itu melambangkan ibadah yang
palsu.
It tells us in Daniel 12:1 that Michael will protect His people, He stands
watch over the children of His people. Do you know what the tribulation Psalm
is? The tribulation Psalm is Psalm 91.
Let's read a few verses from Psalm 91:7 through 11. “7 A thousand
may fall at your side,…” now if a
thousand are falling at my side, am I going through this tribulation? Of
course! “…7 A thousand may fall at
your side, and ten thousand at your right hand; but it shall not come near you. 8 Only with your eyes shall you look, and see the
reward of the wicked. 9 Because
you…” now here's the key, “…because
you have made the Lord, who is my refuge, even the Most High, your
dwelling place, 10 No
evil shall befall you, nor shall any plague come near your dwelling; 11 For He shall give His
angels charge over you, to keep you in all your ways.” Is
it speaking
about God's people going through the tribulation and God protecting them?
Absolutely!
So this argument that, you know, the wrath of God is being poured out in
the world and God's people can't be on this earth because God's wrath is being
poured out, well, God's wrath is for Babylon, God's wrath
is not for those who keep the Commandments of God and of the Testimony of Jesus
Christ. Michael will protect His people in the Time of Trouble.
Di Daniel 12:1 dikatakan bahwa Mikhael akan melindungi
umatNya, Dia berdiri berjaga atas anak-anak umatNya. Tahukah kalian Mazmur
tribulasi itu yang mana? Mazmur tribulasi adalah Mazmur 91.
Mari kita baca beberapa ayat
dari Mazmur 91:7-11. “7
Seribu orang boleh jatuh di sisimu,…” nah, jika ada seribu orang yang jatuh di sisi saya,
apakah saya sedang mengalami tribulasi ini? Tentu saja! “…7 Seribu orang boleh jatuh di sisimu, dan sepuluh ribu di tangan kananmu, tetapi itu tidak akan mendekatimu. 8 Hanya dengan matamu engkau akan menontonnya,
dan melihat ganjaran orang-orang fasik. 9
Sebab engkau…” sekarang ini
kuncinya, “…9 Sebab engkau telah menjadikan TUHAN, yang
adalah tempat perlindunganku, yaitu Yang
Mahatinggi, tempat tinggalmu, 10 Tidak
ada malapetaka yang akan menimpa kamu, atau tulah apa
pun mendekat ke tempat tinggalmu; 11
sebab Ia akan memerintahkan
malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga engkau, untuk
memelihara engkau di segala jalanMu.” Apakah ini bicara tentang umat Allah yang
melewati tribulasi dan Allah melindungi mereka? Tentu saja!
Jadi argumentasi bahwa ketika murka Allah dicurahkan ke
atas dunia, umat Allah tidak mungkin berada di dunia karena murka Allah sedang
dicurahkan, nah, murka Allah itu
untuk Babilon. Murka Allah bukan bagi mereka yang memelihara Perintah-perintah
Allah dan Kesaksian Yesus Kristus. Mikhael akan melindungi umatNya di Masa Kesukaran Besar.
So this argument does not hold water. The Great Tribulation will be intense
but short, during this period God will shelter His people. Notice this
beautiful promise in Isaiah 26:20 and 21, here God speaks to His people, “20 Come, My
people, enter your chambers, and shut your doors behind you; hide
yourself, as it were, for a little moment, until the indignation is past…”
the indignation is the wrath of God, folks. “…21 For behold, the Lord comes
out of His place to punish the inhabitants of the earth for their iniquity. The
earth will also disclose her blood, and will no more cover her slain.” How long is the Tribulation going to last? “a little moment”, and hang in there until the indignation is
passed.
Jadi argumentasi ini tidak
punya dasar. Tribulasi Besar itu nanti akan intens namun pendek, selama masa
itu Allah akan menaungi umatNya. Simak janji yang indah ini di Yesaya 26:20-21,
di sini Allah bicara kepada umatNya, “20
Mari umatKu,
masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah
pintumu di belakangmu; sembunyikanlah dirimu demikian untuk
sedikit waktu, sampai kemarahan itu berlalu…” kemarahan itu adalah murka Allah, Saudara-saudara. “…21 Karena
lihatlah, TUHAN keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena
dosa mereka. Bumi
juga akan mengungkapkan darahnya dan tidak akan lagi menutupi yang terbunuh…” Berapa lamakah
tribulasi itu akan berlangsung? “…sedikit waktu…” bertahanlah di
sana hingga murka itu berlalu.
Isaiah 48:10 presents a similar scenario. God says, “10 Behold, I
have refined you, but not as silver; I have
tested you in the furnace of affliction.” So the Time of Trouble will be a severe time.
The character of God's people will be refined and purified. It's not that we're
going to sin during the Time of Trouble, but all-earthliness Ellen White says will
be consumed. She doesn't say all “worldliness” will be consumed, all “earthliness”,
everything that binds us to this world will be consumed during the Time of
Trouble, just like in the story of Job. Did Job lose everything? By the way the book of
Job is a clear picture of this time. It is an illustration of what the time of
trouble is going to be like.
Ø Did Job lose all
of his possessions? Yes!
Ø Did Job lose all
of his children? Yes!
Ø Did Job lose his
health? Yes!
Ø Did he lose the
support of his wife? Yes!
Ø Did he lose the
support of his friends? Did they become his accusers?
Ø Did he even
think that God had forsaken him?
And what did Job say in the midst of the tribulation where he lost
everything? He said, “15 Though He
slay me, yet will I trust Him...” because he trusted the promises of God. And in times of prosperity he was
a spiritual person. You can read chapter 1, God Himself said that he was a
spiritual person.
Yesaya 48:10 menyampaikan skenario yang mirip. Allah
berkata, “10
Lihatlah, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan
seperti perak; Aku telah menguji engkau dalam tungku
penderitaan.” Jadi Masa Kesukaran akan merupakan masa yang
berat. Karakter umat Allah akan dihaluskan dan dimurnikan. Tidak berarti kita
akan berbuat dosa selama Masa Kesukaran, tetapi Ellen White berkata, semua
ikatan dengan dunia ini akan lenyap. Ellen White tidak mengatakan semua “keduniawian”
akan lenyap, tapi semua hubungan
dengan dunia ini, semua yang mengikat kita kepada dunia ini akan
lenyap selama Masa Kesukaran Besar, sama seperti di kisah Ayub. Apakah Ayub
kehilangan semuanya? Nah, kitab
Ayub jelas merupakan gambaran yang jelas dari masa tersebut, itu adalah sebuah
ilustrasi seperti apa Masa Kesukaran Besar itu nantinya.
Ø Apakah Ayub kehilangan semua miliknya? Ya!
Ø Apakah Ayub kehilangan semua anak-anaknya? Ya!
Ø Apakah Ayub kehilangan kesehatannya? Ya!
Ø Apakah dia kehilangan dukungan dari istrinya? Ya!
Ø Apakah dia kehilangan dukungan teman-temannya? Apakah
teman-teman ini menjadi penuduhnya?
Ø Apakah dia bahkan mengira Allah telah meninggalkannya?
Dan apa ata Ayub di tengah-tengah tribulasi di mana dia
kehilangan segalanya? Dia berkata, “15 Walaupun
Dia membunuhku, namun aku akan tetap percaya padaNya…” (Ayub 13:15) karena dia mempercayai
janji-janji Allah. Dan di masa kemakmuran Ayub adalah orang yang
rohani. Kalian bisa membaca pasal 1, Allah Sendiri mengatakan dia adalah orang
yang rohani.
A further
argument that is used in favor of the Rapture is
found in Revelation
3:10 where God promises His faithful people that He will keep them. Listen
carefully, He “10 …. will keep
you from the hour of trial which shall come upon the whole
world, to test those who dwell on the
earth.”
Those who
believe in the Rapture, interpret the expression that God “will keep them” from the
tribulation to mean that God is going to take His faithful people out of the
world. The problem with this interpretation is that there is an
identical expression in John 17:15 which totally contradicts this view,
that by the expression “God is going to keep them” the way He keeps them is to
take them out of the world so they don't go through the tribulation. Notice
John 17:15. Jesus prayed, “ 15 I do not pray that You should take them out of the world…” I mean it's like God knew that we needed
this here to face this argument, “…15 I do not pray that You should take them out of the world…” in other words, leave them in the world, “… but that You should…” what? “…keep them from the evil one.”
So “to keep them” means to take them out,
so there's no tribulation? NO! It
means to keep them in the midst of the tribulation in this world.
Argumentasi yang
lebih jauh yang digunakan mendukung Pengangkatan ditemukan di Wahyu 3:10 di
mana Allah berjanji kepada umatNya yang setia bahwa Dia akan memelihara mereka.
Dengarkan baik-baik, “10
… Aku pun akan memelihara engkau dari saat pencobaan yang akan datang ke atas seluruh dunia, untuk menguji mereka yang diam di bumi.”
Mereka yang meyakini Pengangkatan, menerjemahkan ungkapan
bahwa Allah “akan
memelihara” mereka dari tribulasi sebagai
Allah akan membawa umatNya yang setia keluar dari dunia. Masalahnya dengan interpretasi ini ialah, ada ungkapan
yang sama di Yohanes 17:15
yang sama sekali mengkontradiksi
pandangan itu, bahwa ungkapan “Allah akan memelihara mereka”
ialah Dia akan membawa mereka keluar dari dunia supaya mereka tidak usah
mengalami tribulasi itu.
Simak Yohanes 17:15, Yesus berdoa, “15 Aku tidak meminta supaya Engkau mengeluarkan mereka dari dunia…” ini kayaknya Allah
sudah tahu bahwa kita akan membutuhkan ayat ini untuk menghadapi argumentasi
itu. “…15 Aku tidak
meminta supaya Engkau mengeluarkan mereka
dari dunia,…” dengan kata lain, biarkan
mereka ada di dunia, “…tetapi supaya Engkau…” apa? “…memelihara mereka dari si jahat…”
Jadi apakah “memelihara
mereka” berarti mengeluarkan mereka supaya
tidak mengalami tribulasi? TIDAK! Itu
berarti memelihara mereka di tengah-tengah tribulasi di dalam dunia.
A similar expression appears in Galatians 1:3
to 5 where the apostle Paul wrote that Jesus gave Himself for our sins that He might
deliver us from this present evil age. So Jesus died to
deliver us from this age. Does that mean that He delivers us from this age by
rapturing us out of the world? Of course not! Obviously “deliver us” does not mean that
Jesus takes us out of the world, but rather that He keeps us from the power of the evil
one in this world.
Ungkapan serupa muncul di Galatia 1:3-5 di mana rasul
Paulus menulis bahwa Yesus menyerahkan DiriNya bagi dosa-dosa kita supaya Dia
boleh menyelamatkan kita dari masa yang jahat sekarang ini.
“3 kasih karunia kepadamu dan damai dari Allah Bapa, dan Tuhan
Yesus Kristus, 4 yang telah menyerahkan Diri-Nya bagi dosa-dosa kita, supaya Dia boleh meyelamatkan kita dari masa
yang jahat sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita. 5
bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.”
Jadi Yesus
mati untuk menyelamatkan kita dari masa ini. Apakah itu berarti Dia
menyelamatkan kita dari masa ini dengan mengangkat kita keluar dari dunia?
Tentu saja tidak! Jelas “menyelamatkan kita” tidak berarti Yesus
mengeluarkan kita dari dunia melainkan Dia
memelihara kita dari kuasa si jahat di dalam dunia ini.
Another argument that is used in favor of the Rapture is 1
Thessalonians 3:12 and 13 where we are told that when Jesus comes He is
going to come with all His saints. And the argument goes that if Jesus
comes with all of His saints He must have taken them to Heaven before. Are
you understanding the argument? Sounds pretty logical. Let's read the text. “ 12 And may the Lord make
you increase and abound in love to one another and to all, just as
we do to you, 13 so that He may
establish your hearts blameless in holiness before our God and Father at
the coming of our Lord Jesus Christ with all His saints.” Jesus is going to what? He's going to come
to this earth with all His saints. So how can He come with all His saints to
rescue us unless He took those saints to Heaven before?
The question is, who are the saints that Jesus comes with?
Are they the redeemed that were snatched up to heaven at the Rapture seven
years before the glorious coming of Jesus? No! The answer is, that the Bible
not only calls faithful believers: saints, but it also calls angels: saints. Jesus will come again with His holy angels, that's
Matthew 16:27.
In fact, Paul takes the expression “coming with His saints” the source of
Paul's expression of Jesus coming with His saints, he takes that from
Deuteronomy 33:2. So Paul is taking the language of Deuteronomy 33:2 where the
angels ~ listen carefully ~ where the angels accompanied God as He came to
write His law on tables of stone on Mount Sinai. Let's read that verse, “2 … ‘The Lord came
from Sinai, and dawned on them from Seir;
He shone forth from Mount Paran, and He came with ten thousands of…” what? “…of
saints…”
So the raptured must have been taken before God came to Mount Sinai, right?
No! Of course not! Who were the saints that came with God to Mount Sinai? It
was the angels. Notice the expression “ten thousand of
saints”. When the Bible uses expression “ten thousand” sometimes it's multiplied “ten thousand times ten thousand” it refers to what? it refers to the angels.
Argumentasi
lain yang
dipakai untuk mendukung Pengangkatan ialah 1
Tesalonika 3:12-13 di mana kita diberitahu bahwa ketika Yesus
datang Dia akan datang dengan semua para suciNya. Dan argumentasinya
ialah jika Yesus datang dengan semua
orang suciNya, tentunya Dia harus sudah membawa mereka ke Surga sebelumnya.
Apakah kalian mengerti argumentasi ini? Kedengarannya cukup logis. Mari kita
baca ayatnya, “12 Dan kiranya
Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain dan terhadap semua orang, sama
seperti kami juga terhadap kamu, 13
supaya Dia boleh
menetapkan bahwa hatimu tidak bersalah dalam
kekudusan di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Tuhan kita
Yesus Kristus, dengan semua makhluk kudus-Nya.” Yesus akan apa?
Dia akan datang ke dunia ini bersama semua makhluk kudusNya. Jadi bagaimana Dia
bisa datang dengan semua makhluk kudusnya untuk menyelamatkan kita, kecuali Dia
sudah membawa orang-orang kudus itu ke Surga sebelumnya?
Pertanyaannya ialah, siapakah
“makhluk-makhluk kudus” yang datang bersama
Yesus? Apakah mereka orang-orang tebusan yang
telah direnggut ke Surga saat Pengangkatan tujuh tahun sebelum kedatangan Yesus
dalam kemuliaan? Tidak! Jawabannya
ialah Alkitab tidak hanya menyebut
orang-orang percaya yang setia itu makhluk-makhluk kudus, tetapi juga menyebut
para malaikat makhluk-makhluk kudus. Yesus akan datang kembali bersama
malaikat-malaikatNya yang kudus, itu ada di Matius 16:27.
Bahkan ungkapan yang dipakai Paulus “…datang
dengan semua makhluk kudus-Nya” mengenai kedatangan Yesus bersama semua makhluk kudusNya,
sumbernya dia ambil dari Ulangan 33:2. Jadi Paulus memakai bahasa Ulangan 33:2
di mana para malaikat ~ dengarkan baik-baik ~ di mana para malaikat menyertai
Allah ketika Allah datang untuk menuliskan HukumNya pada loh-loh batu di gunung
Sinai. Mari kita baca ayat itu, “2 …
‘TUHAN datang dari Sinai dan pertama muncul kepada mereka dari Seir; Ia bersinar
dari pegunungan Paran, dan Ia datang bersama puluhan ribu…” apa? “…makhluk kudus …”
Maka mereka yang diangkat tentunya harus sudah diangkat
sebelum Allah datang ke gunung Sinai, benar? Tidak! Tentu saja tidak! Siapakah
makhluk-makhluk kudus yang datang bersama Allah ke gunung Sinai? Mereka adalah
para malaikat. Simak ungkapan “puluhan ribu makhluk kudus” * bila Alkitab memakai ungkapan “puluhan
(berpuluh) ribu” terkadang dilipat-gandakan “sepuluh
ribu kali sepuluh ribu” itu selalu mengacu
kepada apa? Kepada para
malaikat.
The idea of Christ coming with the angels is also described in Revelation
19:11-21. He comes seated on a white horse, and who is coming behind Him on
white horses? It's the angels that are coming with Him on white horses as well.
The use of the number 10’000 is a common designation for the angelic hosts.
Are the
angels holy? Of course, they are! It says there in Revelation 5:11, “11 Then I looked, and I heard the voice of many angels around the throne, the
living creatures, and the elders; and the number of them was…” what? “…ten
thousand times ten thousand, and thousands of thousands…”
So who were the ten thousands that came with God to Mount Sinai? Who were
those saints? They were the angels.
Konsep kedatangan Kristus dengan para malaikat juga
digambarkan di Wahyu 19:11-21. Dia datang mengendarai seekor kuda putih, dan
siapa yang datang di belakangNya mengendarai kuda-kuda putih? Para malaikat yang datang
bersamaNya juga. Dipakainya angka 10’000 adalah angka yang biasa dipakai untuk
bala tentara malaikat.
Apakah malaikat
itu kudus? Tentu saja! Dikatakan di Wahyu 5:11, “11 Lalu
aku melihat dan aku mendengar suara banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk hidup dan
tua-tua itu; dan jumlah mereka…” apa? “…sepuluh ribu kali sepuluh ribu, dan beribu-rbu kali
beribu-ribu…”
Jadi siapakah puluhan ribu yang datang bersama Allah ke
gunung Sinai? Siapakah makhluk-makhluk
kudus itu? Mereka adalah
para malaikat.
By the way, the word “saint” and “holy” are interchangeable, they mean the
same thing. Because a saint is a holy one. Notice what we find in Mark 8:38, it
says, “ 38 For whoever is ashamed
of Me…” this is Jesus speaking, “…and My words in this adulterous and sinful
generation, of him the Son of Man also will be ashamed when He comes in the
glory of His Father with the…” what?
“…holy angels.” The word “holy”
and the other word “saint” are interchangeable.
So does that argument hold water that Jesus is going to come with His saints,
so He must have taken them to heaven at the Rapture before He comes? Absolutely
not!
Nah, kata “makhluk kudus” dan “suci” bisa
dipakai bergantian, mereka punya arti yang sama. Karena makhluk kudus adalah
makhluk yang suci. Simak apa yang ada di Markus 8:38, dikatakan, “38
Karena
barangsiapa yang malu akan Aku…” ini Yesus yang
sedang bicara, “…dan akan perkataan-Ku di generasi yang
tidak setia dan berdosa ini; Anak Manusia pun kelak malu akan orang itu ketika Ia datang
dalam kemuliaan Bapa-Nya, dengan…” apa? “…malaikat-malaikat kudus.” Kata “suci” dan kata
“makhluk kudus” bisa dipakai bergantian.
Jadi apakah argumentasi mereka terbukti benar bahwa Yesus yang akan
datang bersama makhluk-makhluk kudusNya berarti Dia
telah membawa manusia ke Surga saat Pengangkatan sebelum Dia datang? Tentu saja
tidak!
Another argument that is used comes from Luke 21:36.
We need to know these texts, and we need to be able to share this stuff with
people who are sincere, you know these are people who long for Jesus to come,
but they're going to receive the wrong Jesus. Do you think Satan can
counterfeit the Rapture? Do you think Satan can counterfeit that's an error? He's going to, folks. So people need to understand this.
Argumentasi lain yang dipakai datang dari Lukas 21:36. Kita
perlu tahu ayat-ayat ini, dan kita harus bisa membagikan ini kepada orang-orang
yang tulus. Kalian tahu, orang-orang itu merindukan kedatangan Yesus, tetapi
mereka akan menerima Yesus yang palsu. Menurut kalian apakah Setan bisa
memalsukan Pengangkatan? Menurut kalian apa Setan bisa memalsukan suatu yang
salah? Dia akan melakukannya, Saudara-saudara. Jadi orang-orang harus memahami
ini.
You know somebody once said, “Oh I'm not really concerned about how Jesus
will come, I'm only concerned that He's coming.” He said, “I don't care what's
coming, I care Who's coming.” Let me tell you, if you don't know what's coming,
you're going to accept the wrong Who.
Tahukah kalian ada yang pernah berkata, “Oh, saya tidak
benar-benar memikirkan bagaimana Yesus akan datang. Saya hanya perduli bahwa
Dia akan datang.” Dia berkata, “Saya tidak perduli apa yang akan datang, saya
perduli Siapa yang datang.”
Saya beritahu, jika kamu tidak tahu apa yang akan datang,
kamu akan menerima Sosok yang salah.
Luke 21:36 it says there, Jesus is speaking “ 36 … pray always that you may be counted worthy to
escape all these things…” He's just
described the Great Tribulation so He says “…pray always that you may be counted worthy to
escape all these things…” that is the
events of the Great Tribulation
“…that will come to pass, and to stand
before the Son of Man.”
Lukas 21:36
mengatakan di sana, Yesus sedang bicara,
“36 … senantiasa
berdoa, supaya kamu boleh diperhitungkan layak untuk
luput dari semua hal ini…” Dia baru menggambarkan Masa Kesukaran Besar. Jadi Dia
berkata, “…senantiasa berdoa, supaya kamu boleh diperhitungkan layak untuk luput dari
semua hal ini…” maksudnya peristiwa-peristiwa Masa Kesukaran Besar, “…yang akan terjadi, dan supaya boleh tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
For those who hold the Rapture Theory, “escape” means taken out of the world before these
events happen, but the word “escape” could very well mean that they escape because
Jesus will shield them with His Almighty power.
When Jesus returns there is a group that will not escape destruction. Notice
there's a group that's going to escape, but there's another group that's not
going to escape. Notice what it says in 1 Thessalonians 5:3, “ 3 For when they say, ‘Peace
and safety!’ then sudden destruction comes upon them, as labor pains
upon a pregnant woman. And they shall not…” what? “…And they shall not escape.” Why does destruction come upon the wicked?
They're not going to escape.
But when Jesus comes are God's people going to escape? Yes! In fact, what
are they going to say? They're going to say “the great day
of His wrath has come and who is able to…” what? “…who is able to stand?” They're going to ask that question, and of
course the answer is that they were sealed, they gave their lives to
Jesus, and therefore they were able to stand, they escaped the
destruction that will come upon the world.
Bagi mereka yang berpegang pada teori Pengangkatan, “luput” berarti diambil keluar dari
dunia sebelum peristiwa-peristiwa itu terjadi. Namun kata “luput” bisa saja berarti bahwa mereka luput karena Yesus akan
melindungi mereka dengan kemahakuasaanNya.
Ketika Yesus kembali ada satu kelompok yang tidak akan
luput dari pembinasaan. Simak, akan ada satu kelompok
yang akan luput, tetapi ada kelompok lain yang tidak akan luput. Simak apa yang
dikatakan di 1 Tesalonika 5:3, “3 Karena ketika mereka mengatakan: ‘damai’ dan ‘aman’--maka
kebinasaan tiba-tiba menimpa mereka seperti sakit bersalin pada seorang perempuan yang hamil. Dan mereka tidak akan…” apa? “…Dan mereka tidak akan luput…” Mengapa kebinasaan
menimpa orang-orang jahat? Mereka tidak akan luput.
Tetapi ketika Yesus datang apakah umat Allah akan luput?
Ya! Bahkan, apa yang akan mereka katakan? Mereka akan berkata, “…17 Sebab sudah tiba hari besar
murkaNya, dan
siapakah yang dapat…” apa? “…siapakah yang dapat bertahan?” (Wahyu 6:17). Mereka akan mengajukan pertanyaan itu, dan tentu saja
jawabannya ialah bahwa mereka
telah dimeteraikan, mereka telah menyerahkan hidup mereka kepada
Yesus, oleh karenanya mereka
dapat bertahan, mereka luput dari kebinasaan yang akan datang ke atas dunia.
Another argument that is used is Revelation 4:1, let's read
that verse. “1 After these things I looked,
and behold, a door standing open
in heaven. And the first voice which I heard was like a trumpet speaking with me, saying, ‘Come up
here, and I will show you things which must take place after this’….”
And do you know how this is interpreted? The expression “come up here” for
those who believe in the Rapture is, God is telling John (he's playing the role of all believers), God is saying to John, “Come up here”,
and that's
describing the Rapture because John stands in place of all those
believers.
Well, the problem with that idea when God says “Come up here”, He's not saying to John that John is
physically going up there. In what sense did John go up to heaven? He went up
how? In
vision! Notice Revelation 17:3. Let's go to Revelation 17:3.
By the way did Ellen White go to heaven? You know it was so real to her
that she begged God to let her stay there, whereas in her mind that she went
there. She was inspired. She did not go there personally. She even said an
angel took me and flew me to the New Jerusalem, but it was not physically,
that's not talking about the Rapture.
Notice what we find here in Revelation 17:3. “3 So he
carried me away in the spirit into the wilderness. And I saw a woman
sitting on a scarlet Beast which
was full of names of blasphemy, having seven heads and ten
horns.” Was John actually taken to the
wilderness? No! He has seen this in what? In vision.
Notice Revelation 21:9 and 10. Yeah, John was also taken to the New
Jerusalem, but he was not taken there physically, it’s not talking about being
raptured physically to Heaven, it's talking about being taken to Heaven under
inspiration.
Argumentasi
yang lain yang dipakai ialah Wahyu 4:1, mari kita baca ayat itu.“1 Kemudian
setelah itu aku melihat, dan tampaklah sebuah pintu terbuka di sorga. Dan suara pertama yang pernah
kudengar, seperti bunyi sangkakala berkata kepadaku, katanya: ‘Naiklah ke mari
dan aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.’ …” Dan tahukah kalian
bagaimana ini diinterpretasikan? Ungkapan “Naiklah kemari” bagi mereka yang meyakini
Pengangkatan ialah Allah
menyuruh Yohanes yang memainkan peranan semua orang percaya, Allah berkata
kepada Yohanes, “Naiklah
kemari” dan itu menggambarkan pengangkatan karena
Yohanes mewakili semua orang percaya.
Nah, masalahnya dengan konsep ini ketika Allah berkata “Naiklah
kemari” Dia tidak berkata kepada Yohanes untuk
datang ke sana secara fisik. Dalam pengertian apa Yohanes naik ke Surga? Bagaimana dia naik?
Dalam penglihatan!
Simak Wahyu 17:1. Mari ke Wahyu 17:3.
Nah, apakah Ellen White pergi ke Surga? Kalian tahu itu
begitu nyata baginya sampai dia memohon agar Allah mengizinkan dia tinggal di
sana, padahal dia ke sana dalam pikirannya. Dia terilhami. Dia tidak ke sana
secara pribadi. Dia bahkan berkata, seorang malaikat membawa aku dan
menerbangkan aku ke Yerusalem Baru, tapi tidak secara fisik, itu tidak bicara
tentang Pengangkatan.
Simak apa yang kita temukan di Wahyu 17:3, “3 Maka dia membawa aku pergi
dalam roh ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas
seekor Binatang berwarna merah darah,
penuh dengan nama-nama hujat, mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk…”
Apakah Yohanes benar-benar dibawa ke padang
gurun? Tidak! Dia melihat ini
di mana? Dalam penglihatan.
Simak Wahyu 21:9-10. Iya, Yohanes juga dibawa ke Yerusalem Baru
tetapi dia tidak dibawa ke sana secara fisik, itu tidak bicara tentang diangkat
secara fisik ke Surga, itu
bicara tentang dibawa ke Surga di bawah ilham.
By the way did the apostle Paul, did he say that he once was taken to the
third heaven? 2 Corinthians 12:2-4, he says, “I was taken to the New Jerusalem,” and he said “I don't know whether it was in the body or
out of the body.” What he means by that is, I don't know if it was in
vision or in person because it was so real.
You read the first vision of Ellen White, it's like she's there, she's
going through the experience. It's kind of like when you have… have you ever
had a dream where you're on a roller coaster and the roller coaster is going on
and on and on, and when you wake up you're sweating, your heart is beating? You
didn't go there. That's the experience of the prophet. Only your experience is
probably because you had too much pizza the night before.
Nah, apakah rasul Paulus
berkata bahwa dia pernah dibawa ke Surga ketiga? 2 Korintus 12:2-4 dia berkata,
“2 Aku tahu seseorang yang
dalam Kristus; yang empat
belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu; entah di luar
tubuh, aku tidak tahu; Allah yang tahu -- orang tersebut
diangkat ke langit ketiga. 3 Dan aku juga tahu orang yang demikian, -- entah di dalam tubuh atau
di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang tahu — 4 bagaimana ia diangkat ke Firdaus dan mendengar
kata-kata yang tak bisa diekspresikan, yang
tidak diizinkan untuk diucapkan manusia…” Yang dimaksudnya dengan itu ialah, aku tidak tahu apakah
itu dalam penglihatan atau secara pribadi karena tampaknya begitu nyata.
Jika kalian membaca penglihatan pertama Ellen White, itu
seolah-olah dia benar-benar ada di sana, dia mengalami sendiri pengalaman itu.
Itu ibarat bila kita bermimpi naik roller coaster dan
itu berputar terus menerus, terus menerus, dan saat kita terbangun, kita penuh
keringat, hati kita berdetak keras. Kita tidak naik roller coaster itu.
Itulah pengalaman dari si nabi. Hanya saja pengalaman kita kira-kira
karena kita sudah makan terlalu banyak pizza malam sebelumnya.
Revelation 21:9 and 10. “9 Then one of the seven angels who had the seven bowls filled with the
seven last plagues came to me and talked with me, saying, ‘Come, I will
show you the bride, the Lamb’s wife.’ 10 And he carried me
away in the spirit to a great…” in the spirit means under inspiration “…in the spirit to a great and high
mountain, and showed me the great city, the holy Jerusalem,
descending out of heaven from God…”
You notice that he was transported to the future when the New Jerusalem is
going to descend. Are you following me on this?
Wahyu 21:9-10, “9 Lalu seorang
dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan yang penuh dengan ketujuh
malapetaka terakhir itu datang kepadaku, dan bicara kepadaku,
mengatakan, ‘Datanglah, aku akan
menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, istri
Sang Domba. 10 Dan ia membawa aku pergi dalam roh…” dalam roh artinya dalam ilham, “…ke atas
sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan menunjukkan kepadaku kota yang besar itu, Yerusalem yang
kudus, turun dari sorga, dari Allah…” Kalian simak dia
ditransportasikan ke masa depan ketika Yerusalem Baru akan turun. Apakah kalian
mengikuti aku?
So this idea doesn't hold any water.
Jadi konsep mereka ini tidak masuk akal.
Now one of the favorite arguments of those who believe in the Rapture are those
who look at the expression “taken”: “one will be taken and the other will be
left.” And they say that the ones
that are taken are the ones that go to heaven in the Rapture, and those who are
left, are left behind. That's where the Left
Behind series title comes from.
Now the fact is that the opposite is true. And some people are
surprised when I say this. They say, “Are you saying that the ones that are
taken are the ones that are destroyed, and the ones that are left are the ones
that remain alive?” That's exactly what I'm saying. Because you have to take
into account the context. Those who are left are the surviving remnant when
Jesus comes; and those who are taken are the ones that are
destroyed.
Nah salah satu argumentasi
favorit mereka yang meyakini Pengangkatan adalah mereka yang
melihat ke ungkapan “diambil”: yang satu akan diambil, yang lain akan
ditinggalkan. Dan mereka berkata bahwa orang-orang yang diambil adalah yang
pergi ke Surga dalam Pengangkatan, dan orang-orang yang ditinggalkan, adalah
mereka yang tidak diambil. Dari sanalah judul serie film Left Behind berasal.
Nah, faktanya ialah kebalikannya
yang benar. Dan ada yang heran ketika saya mengatakan ini.
Mereka berkata, “Apakah Anda berkata bahwa mereka yang diambil adalah mereka
yang dibinasakan dan mereka yang ditinggalkan adalah mereka yang tetap hidup?”
Persis itulah kata saya. Karena kita harus mempertimbangkan konteksnya. Mereka yang ditinggalkan adalah
sisa yang tetap hidup ketika Yesus datang; dan mereka yang diambil pergi adalah
mereka yang dibinasakan.
Let's look more closely at the evidence for this interpretation. The
argument of Jesus in verse 40 and 41 regarding “the taken” and “the left” is
based on what? On the flood. Let's go there to Matthew
chapter 24 and let's read the context to the verse that say “taken” and “left”. “taken” and “left” is in verse 40 and 41.
Notice what we have in the immediately preceding verses, verse 37 to 39 Matthew
24. And let's read verse 37 through 39. “ 37 But as the days of Noah were, so
also will the coming of the Son of Man be…”
do you see the comparison? As it was
back then, it's going to be in relationship to the coming of Christ. “… 38 For as in the days before the flood, they
were eating and drinking, marrying and giving in marriage, until the day that
Noah entered the ark, 39 and did not know until the flood came and
took them all away, so also will the coming of the Son of Man be…” And then in the very next verse you have “40 … one will be taken and the other…” will be what?
“…and the other…” will be
“…left.”
Simak baik-baik bukti dari
interpretasi ini. Argumentasi Yesus
di ayat 40 dan 41 mengenai “yang diambil” dan “yang ditinggalkan” itu
berdasarkan apa? Berdasarkan peristiwa air bah. Jadi mari kita ke
Matius pasal 24, dan mari kita baca
konteks ayat yang mengatakan “diambil” dan “ditinggalkan”. “Diambil” dan
“ditinggalkan” ada di ayat 40-41. Simak apa yang ada tepat sebelum ayat-ayat itu,
ayat 37-39, Matius 24. Mari kita baca
ayat 37-39, “37 Tetapi sebagaimana halnya di zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak
Manusia…” apakah kalian lihat perbandingannya?
Sebagaimana di waktu lampau, itu akan terkait dengan kedatangan Kristus. “…38
Sebab sebagaimana pada zaman sebelum air bah itu mereka makan dan minum, kawin
dan mengawinkan sampai kepada hari Nuh masuk
ke dalam bahtera 39 dan mereka tidak menyadarinya
sampai air bah itu datang dan membawa pergi
mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia…” Kemudian di ayat
berikutnya kita melihat, “40 … yang seorang akan diambil
dan yang lain…” akan apa? “…dan yang lain…” akan “…ditinggalkan.”
Now where do you suppose we should go to understand what “taken” and what “left”
means? Do you think maybe the story of the flood? Don't study a textual context,
look at the context. Let's go back to Genesis chapter 7. And you know I like The
New International Version and many other modern versions that translate a
little bit differently, but the sense is the same. Genesis 7:22 and 23 says
this, “ 22 All in whose
nostrils was the
breath of the spirit of life, all that was on the dry land…” what? “…died. 23 So
He destroyed all living things which were on the face of the ground: both man
and cattle, creeping thing and bird of the air. They were destroyed from the
earth. Only Noah and those who were with
him in the ark…” and the new King
James translates “…remained alive.”
But the NIV
correctly translates “only Noah and
his family were left.” You see, the
word “left” is a “remnant” word. Those who are left after a calamity, after a
destruction, those are the ones that are left. Jesus knew very well the
meaning of the words “left” and “taken”.
Nah, menurut kalian kita harus
ke mana untuk bisa memahami apa yang dimaksud dengan “diambil” dan
“ditinggalkan”? Menurut kalian apa tidak dari kisah air bah? Jangan mempelajari
konteks tekstualnya, lihatlah ke konteksnya. Mari kita kembali ke Kejadian
pasal 7. Saya suka NIV dan banyak versi modern yang menerjemahkannya sedikit
berbeda, namun pengertiannya sama. Kejadian 7:22-23 berkata demikian, “22 Semua
yang dalam hidungnya ada nafas hidupnya, segala yang ada di daratan,…” apa? “…mati.
23Demikianlah
dibinasakan Allah segala yang hidup yang ada di
muka bumi, baik manusia maupun hewan, dan binatang melata dan burung-burung di
udara, mereka semuanya dibinasakan dari atas bumi; hanya Nuh dan mereka yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu…” dan NKJV menerjemahkannya, “…tetap hidup…” Tetapi NIV
menerjemahkannya lebih tepat, “…hanya
Nuh dan keluarganya yang tertinggal…” Kalian lihat, kata “tinggal” adalah kata “sisa”. Mereka yang tersisa setelah
suatu bencana, setelah suatu kehancuran, merekalah yang tertinggal.
Yesus sangat tahu makna kata “ditinggalkan” dan “diambil”.
You notice here in the study notes that
there are several verses that I presented where you can look up:
v the word “left” (Jeremiah 50:20 ~ translated: preserve; Isaiah 1:9; 4:3; 11:11, 16; Judges
4:16; Isaiah 24:6; Haggai 2:3).
v and the word “taken”
(Ezekiel
33:4, 6; 2 Chronicles
17:2;
Judges 1:8;
Jeremiah
50:9
~translated: captured; Joshua 10:1; 2 Kings 18:10; Jeremiah 38:28; 48:1, 7, 44; 50:2; 51:31, 41, 56),
and you're going
to see that this interpretation is correct.
The word “taken” has to do with a military
conquest, and the word “left” is a “remnant” word.
Kalian simak
di sini di makalah kalian ada beberapa ayat yang saya berikan untuk kalian
cari:
v kata “ditinggalkan” (Yeremia 50:20 ~ diterjemahkan: “simpan” (preserve); Yesaya 1:9; 4:3; 11:11, 16; Hakim-hakim
4:16; Yesaya
24:6; Haggai 2:3).
v Dan kata “diambil” (Yehezkiel 33:4, 6;
2 Tawarikh 17:2; Hakim-hakim 1:8; Yeremia 50:9 diterjemahkan: “ditangkap” (captured); Yosua 10:1; 2 Raja-raja
18:10; Yeremia 38:28; 48:1, 7, 44; 50:2; 51:31,
41,
56),
Dan kalian akan melihat bahwa interpretasi ini benar. Kata “diambil” berkaitan dengan
penaklukan militer, dan kata “ditinggalkan” adalah sebuah kata “sisa”.
Let's just
notice one other example of the word “left”. Let's go to Isaiah chapter 4 so
that you see that it is a “remnant” word. This is a “remnant” word, what is left after a destruction after calamity. Isaiah chapter 4, it says there in Isaiah 4:1-3 ~ we don't have time to actually read, interpret
this verse, but it's very interesting. “1 And in
that day seven women shall take hold of one man, saying, ‘We
will eat our own food and wear our own apparel; only let us
be called by your name, to take away our reproach.’…” and now notice this, “…2 In that
day the Branch of the Lord shall
be beautiful and glorious; and the
fruit of the earth shall be excellent
and appealing for those of
Israel who have escaped. 3 And it
shall come to pass…” listen carefully
now
“…that he who is left
in Zion and remains in Jerusalem will be called…” what? “...holy…”
What does “left” mean there? It's
the faithful, those who remain alive.
Mari kita simak satu contoh
lain dari kata “ditinggal”. Mari kita ke Yesaya pasal 4 supaya kalian bisa
melihat bahwa itu adalah sebuah kata “sisa”. Ini adalah kata “sisa”, apa yang
tertnggal setelah suatu kehancuran, setelah suatu bencana. Yesaya pasal 4, dikatakan di
sana Yesaya 4:1-3 ~ kita tidak punya waktu untuk menginterpretasikan ayat
ini, tetapi ini sangat menarik, “1 Dan pada hari
itu tujuh orang perempuan akan memegang satu orang
laki-laki, serta berkata, ‘Kami akan makan makanan
kami sendiri, dan memakai pakaian kami
sendiri; hanya biarlah kami boleh dipanggil
dengan namamu untuk menyingkirkan aib kami.’…” dan sekarang simak
ini, “…2 Pada hari itu Cabang
dari TUHAN akan menjadi permai dan mulia,
dan hasil dari bumi akan sangat baik dan menarik
bagi orang-orang Israel yang sudah lolos. 3
Dan akan terjadi…” dengarkan
baik-baik sekarang, “…dia
yang tertinggal di Sion dan tersisa di Yerusalem akan disebut…” apa? “…kudus…”
Apa maksudnya “tertinggal” di sini? Itulah orang-orang yang setia, yang
tetap hidup.
Bagi yang ingin tahu pembahasan Yesaya 4:1, ada di link
ini:
https://smaragd84.blogspot.com/2021/06/207-tujuh-perempuan-dan-satu-laki-laki.html
Isn't it true
that even today when there's a devastating flood that comes, we say, “Did the flood take everyone away? Wasn't
anyone left?” Don't we say that? Of course
we say that!
So “left”
means to survive.
Tidakkah bahkan hari ini ketika ada banjir yang melanda,
kita berkata,”Apakah banjir itu mengambil semua? Tidakkah ada yang
tertinggal?” Apakah kita tidak berkata seperti itu? Tentu saja kita
berkata begitu. Maka “tertinggal”
artinya bertahan.
Now a comparison
of Matthew 24:39 with Luke 17:27 which are parallel verses, clearly indicates
that the
ones that were taken were destroyed, that is to say, the flood took away those who were destroyed.
Nah, suatu perbandingan Matius 24:39 dengan Lukas 17:27
yang adalah ayat-ayat paralel, dengan jelas mengindikasikan bahwa mereka yang diambil itu yang
dibinasakan, dengan kata lain, air bah mengambil mereka yang
dibinasakan.
Now I would recommend that you get a little book
that I wrote, and the title of the book is Taken
or Left where you have all of this evidence, and there's a quotation from
Ellen White that people bring to view. And they say, “Oh, no, Ellen White
believed that those who are taken are
the ones who are taken to the Book of Life; and those who are left are the ones
who are destroyed.” But I have, I added, I wrote that book, and then I added an
appendix at the end with an interesting statement by Ellen White where she clearly
reveals what she means by taken and left. She's talking about the assassination
of William McKinley who was President of the United States, and she clearly
says that McKinley was taken by the assassin and that his wife was left. And so
that quotation is very important.
And I also
explained the other quotation which people I believe have misinterpreted.
So are you clear
on this point? Get the book, it's a little tiny book, really inexpensive. I
don't know if Eileen brought any of them, but it's a very important book.
Sekarang saya merekomen kalian mendapatkan sebuah buku
kecil yang saya tulis, dan judulnya ialah Taken or Left di mana ada semua bukti ini, dan ada sebuah kutipan dari
Ellen White yang dikemukakan orang-orang, dan mereka berkata, “Oh, tidak, Ellen
White meyakini mereka yang diambil adalah mereka yang dibawa ke Kitab
Kehidupan; dan mereka yang ditinggalkan adalah mereka yang dibinasakan.” Tetapi
saya menulis buku itu dan saya tambahkan appendix di bagian akhir dengan sebuah
pernyataan yang menarik dari Ellen White di mana dia dengan jelas menyatakan
apa yang dimaksudnya dengan “diambil” dan “ditinggal”. Ellen White bicara
tentang pembunuhan William McKinley, yang adalah Presiden Amerika Serikat, dan
dia jelas mengatakan bahwa McKinley diambil oleh pembunuhnya dan istrinya
ditinggalkan. Maka kutipan itu sangat penting.
Dan saya juga menjelaskan kutipan yang lain yang menurut
saya telah disalahpahami oleh orang-orang.
Jadi apakah kalian sudah jelas dengan poin ini? Dapatkan
buku itu, itu sebuah buku kecil, sangat tidak mahal. Entah apakah Eileen ada
membawa beberapa, tetapi ini adalah buku yang sangat penting.
Now another
argument that is used is that Jesus is going to bring with Him those
who slept. Now if Jesus when He comes He's going to bring with Him those who
went to sleep, that means that those who went to sleep
their souls went to heaven when they died, and when Jesus comes He's going to
bring them with Him? Well, let's take a look at this. The texts is 1 Thessalonians 4:14. Let's go to that verse and read it. 1
Thessalonians 4:14. It says there, “ 14 For if we believe that Jesus died and rose
again…” by the way where was Jesus taken after He
rose? Was He caught up in a cloud? Did He go to heaven to His Father's house?
Yes! We find that in Acts chapter 1. “… if
we believe that Jesus died and rose again even so God will bring with
Him those who sleep in Jesus.”
So the idea is
that God is going to bring with Jesus those who slept in Jesus. In other words, those who died at the Rapture, are
going to be taken to heaven, and then Jesus is going to bring them back to the
earth with Him at His second coming.
Nah, argumentasi
lain yang digunakan ialah bahwa Yesus akan membawa bersamaNya
mereka yang sudah tidur (mati). Nah, bila Yesus datang, Dia akan membawa
bersamaNya mereka yang telah tidur, artinya mereka yang sudah tidur (mati) ini,
rohnya pergi ke Surga ketika mereka mati, dan ketika Yesus datang, Dia akan
membawa mereka bersamaNya? Nah, mari kita simak ini. Ayatnya adalah 1 Tesalonika 4:14.
Mari kita ke ayat ini dan membacanya. 1 Tesalonika 4:14, dikatakan di sana, “14 Karena jikalau kita percaya,
bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit lagi,
…” nah, Yesus dibawa
ke mana setelah Dia bangkit? Apakah Dia diangkat oleh awan? Apakah Dia pergi ke
Surga ke rumah BapaNya? Ya! Kita mendapatkan itu di Kisah pasal 1. “…jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati
dan telah bangkit lagi, dengan cara demikianlah Allah akan membawa bersamaNya mereka yang tidur dalam Yesus…”
Maka konsep ini mengatakan Allah akan membawa bersama
Yesus mereka yang tidur dalam Yesus. Dengan kata lain, mereka yang sudah mati saat Pengangkatan, akan dibawa ke
Surga, kemudian Yesus akan membawa mereka kembali ke bumi bersamaNya saat
kedatanganNya yang kedua.
Well, let's pursue this. Let's examine it
carefully. Jesus made two promises to His disciples with regard to the future
home of His people:
1. the first promise is that He promised to take us to His Father's house, did He not?
Didn't Jesus say,
“ 2 In My
Father’s house are many mansions… I go to
prepare a place for you. 3 … I will come again and
receive you to Myself; …” Did Jesus promise to take His people to
Heaven? Yes!
2. But He made another promise “the meek shall
inherit the earth”.
So how did He
reconcile these two ideas that He's going to take us to heaven and the meek
will inherit the earth? Do you know how the Rapture people interpret that? They
say that the only way that Jesus can fulfill the two promises is that He takes
the righteous to heaven in the Rapture and they spend seven years in heaven,
and then after that He brings them to the earth and the meek inherit the earth.
But there's a Biblical explanation that is
much better than this one, which is that
1. when Jesus comes in His only second coming ~ no Rapture ~ at the
second coming, He is going to take His people to heaven for a thousand years.
And in that way He's
going to fulfill the first promise, which is He’s going to take us to the
Father's house.
2. And after
the thousand years, He will come back here, and the meek will inherit the earth.
You don't need
to invent a Rapture in order for Jesus to fulfill both of these promises.
Nah, mari
kita kupas ini. Mari kita simak dengan teliti. Yesus telah membuat dua janji kepada
murid-muridNya sehubungan dengan rumah masa depan umatNya:
1.
Janji pertama ialah Dia
berjanji membawa kita ke rumah BapaNya, bukan?
Tidakkah Yesus berkata, “2 Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal… Aku pergi untuk
menyediakan tempat bagimu. 3 … Aku akan datang kembali dan menerima kamu kepada Diriku Sendiri…”(Yohanes 14:1-3) Apakah Yesus berjanji membawa umatNya ke Surga? Iya!
2.
Tetapi Dia membuat janji yang lain, “5 Diberkatilah orang-orang
yang menurut (patuh) kepada Tuhan, karena mereka akan mewarisi
bumi” (Matius 5:5)
Jadi bagaimana Dia mempersatukan kedua konsep ini bahwa
Dia akan membawa kita ke Surga dan orang-orang penurut akan mewarisi bumi?
Tahukah kalian bagaimana orang-orang yang meyakini
Pengangkatan menginterpretasikan itu? Mereka berkata satu-satunya jalan Yesus bisa memenuhi
kedua janji itu ialah Dia
membawa orang-orang benar ke Surga dalam Pengangkatan dan mereka hidup tujuh
tahun di Surga, kemudian setelah itu Dia membawa mereka kembali ke bumi dan
orang-orang penurut akan mewarisi bumi.
Tetapi ada penjelasan yang Alkitabiah
yang jauh lebih bagus daripada ini, yaitu:
1.
Ketika Yesus datang dalam satu-satunya KedatanganNya yang
Kedua ~ tidak ada Pengangkatan ~ saat Kedatangan Kedua, Dia akan membawa umatNya ke Surga
selama 1000 tahun.
Dengan cara itu Dia akan memenuhi janji yang pertama,
yaitu Dia akan membawa kita ke rumah Bapa.
2.
Dan setelah
masa 1000 tahun, Dia akan kembali kemari, dan orang-orang penurut akan
mewarisi bumi.
Kita tidak
perlu menciptakan suatu Pengangkatan supaya Yesus bisa menggenapi kedua
janjiNya.
Let's look at
the entire context 1 Thessalonians 4:13 through 18, and let's examine the
directional movement in this passage. Let's begin by looking at the case of
Jesus. Let's read the passage. “13 But I do not want you to be
ignorant, brethren, concerning those who have fallen asleep, lest you
sorrow as others who have no hope. 14 For if we believe that Jesus died and rose
again…” and there's
another point that is not mentioned in this text but is mentioned in other
contexts, like Acts 1:9 through 11. Jesus died, rose again, and then what
happened to Jesus? Was He caught up in a cloud? Acts 1 says He was caught up in
the cloud, and where did the cloud take Him? To the Father's house, to heaven.
So it says “… if we believe that Jesus died and
rose again, even so…” that means in the same way “…God will bring
with Him those who sleep in Jesus. 15 For this we say
to you by the word of the Lord, that we who are alive and remain until the coming of
the Lord will by no means precede those who are asleep. 16 For the Lord
Himself will descend from heaven with a shout, with the voice of an archangel,
and with the trumpet of God. And the dead in Christ will rise
first. 17 Then
we who are alive and remain
shall be caught up together with them in the clouds to meet the Lord in
the air. And thus we shall always be with the Lord. 18 Therefore comfort one
another with these words.”
So what happened to Jesus is going to
happen to His people.
Ø Jesus died,
Ø resurrected,
Ø was caught up in
a cloud,
Ø and went to the
Father's house.
Mari kita lihat ke seluruh konteks 1 Tesalnika 4:13-18, dan mari kita
periksa arah gerakan ayat-ayat ini. Mari kita mulai dengan melihat kasus Yesus.
Mari kita baca. “13
Tetapi, saudara-saudara, aku tidak mau kalian
tidak mengetahui tentang mereka yang telah
tidur (=meninggal), sehingga
kalian berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai
pengharapan. 14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati
dan telah bangkit lagi, …” dan ada poin lain
yang tidak disebutkan di ayat ini tetapi disebutkan di ayat lain seperti Kisah 1:9-11, Yesus mati, bangkit
lagi, lalu apa yang terjadi pada Yesus? Apakah Dia diangkat oleh awan? Kisah 1:9 mengatakan Dia diangkat oleh awan, dan ke mana awan itu membawaNya? Ke rumah
Bapa, ke Surga. Jadi dikatakan,
“…jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit lagi, dengan cara demikianlah Allah akan membawa
bersamaNya mereka yang tidur dalam
Yesus. 15 Karena inilah
kami katakan kepadamu dari firman Tuhan:
kita yang hidup, yang tersisa hingga sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan
mendahului mereka yang sedang tidur. 16Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga, dengan satu
seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan
sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu
bangkit. 17 Sesudah itu, kita yang hidup, yang tersisa, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan untuk bertemu
Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan
Tuhan.18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan
perkataan-perkataan ini.”
Jadi apa yang
terjadi pada Yesus akan terjadi pada umatNya.
Ø Yesus mati,
Ø bangkit,
Ø dibawa oleh awan,
Ø dan pergi ke rumah
Bapa.
Now, let's notice the problem of verse 14 a
little more closely. 14 For if we believe
that Jesus died and rose again, even so…” now the same thing is going to happen with
us, if we should die,
“…even so God will bring with Him those who sleep in Jesus.”
Now those who
believe in the pre-tribulation Rapture argue that Jesus cannot bring the saints
with Him from Heaven to earth unless He took them to Heaven previously.
Let's examine this argument more carefully. Verse 14 tells us that Jesus died
and resurrected. And Acts 1 tells us He was caught up in a cloud and the angels
took Him, the cloud was the angels, right? The angels took Him to His Father's
house. Notice Acts 1:9. “9 Now when He had spoken these things, while
they watched, He was taken up, and a cloud received Him out of their
sight.”
Notice also
Revelation 12:5 and 6. Speaking about the woman, “ 5 She bore a male Child who was to rule
all nations with a rod of iron. And her Child was…” what? There's that expression again
“…caught up to God and His throne.”
Sekarang mari kita
simak masalah ayat 14 sedikit lebih seksama. “14
Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit lagi, dengan cara demikianlah…” nah, hal yang sama akan terjadi pada kita jika kita mati, “…dengan cara demikianlah Allah akan membawa bersamaNya mereka yang
tidur dalam Yesus.”
Nah mereka yang meyakini adanya
Pengangkatan sebelum Masa Kesukaran Besar berargumentasi bahwa Yesus tidak bisa
membawa orang-orang kudus bersamaNya dari Surga ke bumi, kecuali sebelumnya Dia sudah membawa mereka ke Surga. Mari kita periksa argumentasi ini lebih seksama. Ayat
14 mengatakan kepada kita bahwa Yesus mati dan
bangkit. Dan Kisah 1 mengatakan Dia dibawa oleh awan, dan malaikat-malaikat
membawaNya ~ awan adalah para malaikat, benar? Para malaikat membawaNya ke rumah Bapa. Simak Kisah 1:9, “9 Dan sesudah
Ia mengucapkan hal-hal ini, sementara mereka
menyaksikan, Ia terangkat ke atas, dan suatu awan menerimaNya
lepas dari pandangan mereka.”
Simak juga Wahyu 12:5-6, bicara tentang perempuan itu, “5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan memerintah semua bangsa dengan tongkat
besi; dan Anaknya itu…” apa? Ungkapan yang
sama itu lagi, “…diangkat
naik kepada Allah dan ke
takhta-Nya.”
Now in summary, let's summarize:
1. after Jesus died and resurrected
2. the Father sent a cloud of angels to transport Him to heaven to the Father's
house.
The resurrected saints at the second coming
will replicate the experience of Jesus.
1. they also died, they will resurrect,
2. they will be caught up in a cloud of angels that will come to earth, and the dead in Christ will be caught up
in the cloud, to be transported to the
Father's house.
Are you catching
the parallel?
Sekarang
kesimpulannya. Mari kita simpulkan:
1.
setelah Yesus mati dan bangkit,
2.
Bapa mengutus awan malaikat untuk membawa Yesus ke
Surga ke rumah Bapa.
Orang-orang kudus yang dibangkitkan pada Kedatangan Kedua akan mengulangi
pengalaman Yesus.
1.
Mereka juga mati, mereka akan dibangkitkan,
2.
mereka akan diangkat oleh awan malaikat yang akan datang
ke bumi, dan yang mati di dalam Kristus akan diangkat dalam awan
untuk dibawa ke rumah Bapa.
Apakah kalian melihat paralelnya?
Now let's notice
Acts 1:10-11. “ 10 And while they looked
steadfastly toward heaven as He went up, behold, two men stood by them in
white apparel,…” and then you know Jesus is caught up in the
cloud, and He goes to heaven, and then the angels tell those who are gathered,
they're the disciples, ” 11…This same Jesus, who was taken up from you into heaven…” notice that the verb is passive, passive
voice, so in other words, Jesus isn't doing this. Jesus isn't orchestrating
this. He was taken up by the Father, who sent the angels. And then it says,“…will so come in like manner as you
saw Him go into heaven.’…”
Nah, mari kita simak Kisah
1:10-11, “10 Dan sementara mereka menatap
terus-menerus ke langit waktu Ia naik, lihat, dua orang laki-laki
berdiri dekat mereka dalam pakaian putih,…” lalu Yesus
diangkat dalam awan, dan Dia pergi ke Surga, kemudian malaikat-malaikat
memberitahu mereka yang berkumpul, mereka adalah para murid, “11….Yesus yang sama ini, yang terangkat ke sorga dari kamu,…”
simak kata kerjanya pasif, jadi dengan
kata lain, bukan Yesus yang
melakukan ini. Dia diangkat oleh Bapa yang mengutus para malaikat. Kemudian
dikatakan, “…akan datang kembali dengan
cara yang sama seperti yang kamu lihat Dia pergi ke sorga.’…”
So let's take a
look on the next page. Here is the summary. “14 For if
we believe that Jesus died and rose again…” and we know that He was caught up in a
cloud to be taken to the Father's house “…even so…” that means in the same way, listen
carefully now,
“…God will bring with Him…” who is the “Him” there? No, the “Him” is not Jesus.??? (I think pastor Bohr made a mistake here. I think he meant to say, “who will bring?”). “…God will bring with Him… God will bring
with Him…” what? “…those who sleep in Jesus.”
Where will God
be at the Second Coming? He's going to be in heaven, the Father doesn't come at
the Second Coming, folks. The Father is sitting in His throne in heaven. The
Father did not come to pick up Jesus. The Father stayed in heaven. He welcomed
Jesus and the entourage when Jesus arrived at the heavenly gates. The Father's
not coming at the Second Coming.
So when this
text says here that “God will bring
with Him those who slept in Jesus” it means that the Father is going to bring the redeemed where? Back to
heaven with Jesus. God the Father will bring with Him, with Jesus,
those who slept, and that fits the context because the context says that Jesus
is going to descend from heaven, the dead in Christ will rise, and then they
will be taken to heaven with the living, correct? Are you understanding the
point? So really when it says “God will bring
with Him” it's God the
Father in Heaven, that is bringing the dead saints with Jesus to heaven.
Jadi mari kita lihat di
halaman berikut. Ini kesimpulannya. “14
Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit lagi,…”
dan kita tahu Dia diangkat oleh awan
untuk dibawa ke rumah Bapa, “…dengan cara
demikianlah…” artinya dengan cara yang sama, dengarkan baik-baik
sekarang, “…Allah akan
membawa bersamaNya…” siapakah yang membawa di sini? Tidak, bukan Yesus. “…Allah akan
membawa bersamaNya…” apa? “…mereka yang tidur
dalam Yesus.” (1 Tesalonika
4:14)
Allah akan berada di mana saat kedatangan kedua? Dia akan
berada di Surga, Bapa tidak datang saat kedatangan kedua, Saudara-saudara. Bapa
akan duduk di takhtaNya di Surga. Bapa tidak datang untuk menjemput Yesus. Bapa
tinggal di hati. Dia menyambut Yesus dan rombonganNya ketika Yesus tiba di pintu
gerbang surgawi. Bapa tidak datang saat kedatangan kedua.
Jadi ketika ayat ini mengatakan di sini bahwa “Allah akan
membawa bersamaNya mereka yang tidur dalam
Yesus” itu berarti Bapa akan membawa umat tebusan
ke mana? Kembali ke Surga bersama
Yesus. Allah Bapa akan membawa bersamaNya, bersama Yesus, mereka
yang sudah tidur ~ dan ini cocok dengan konteksnya karena konteksnya berkata
bahwa Yesus akan turun dari Surga, yang mati dalam Kristus akan bangkit,
kemudian mereka akan dibawa ke Surga bersama-sama dengan yang hidup, benar?
Apakah kalian mengerti poin ini? Maka sesungguhnya ketika dikatakan “Allah akan
membawa bersamaNya” itu adalah Allah
Bapa di Surga yang membawa orang-orang kudus yang mati (dan dibangkitkan)
bersama Yesus ke Surga.
Now let's go to
our final point. Those who believe in the secret Rapture as we call it, teach on
any moment coming of Jesus, that is an imminent coming of Jesus. They
say that no sign must necessarily transpire before the Rapture, except the establishment
of Israel in their land in 1948. Their argument is that, if there were any
clear signs which must take place before the Rapture, then there could be no
element of surprise to the Second Coming.
However, this
overlooks the fact that people could be surprised, even Christians, if they
chose to ignore, reject, or misinterpret the signs.
Virtually all who
believe in the Rapture Doctrine teach that the blossoming of the Fig Tree in
Matthew 24:32-33 represents the re-establishment of the nation of Israel in
1948.
However, this
overlooks the fact that in the parallel passage of Luke 21:29 and 30 which is a
question that was asked in the previous session, Jesus speaks of the budding of
the Fig Tree, and all other trees.
Sekarang mari ke poin terakhir kita. Mereka yang meyakini Pengangkatan rahasia,
seperti yang kita namakan, mengajarkan
bahwa kedatangan Yesus itu bisa setiap saat, artinya tiba-tiba Yesus datang.
Mereka mengatakan bahwa tidak ada tanda yang harus terjadi sebelum Pengangkatan
kecuali berdirinya Israel di tanah mereka di tahun 1948. Argumentasi mereka
ialah, andaikan ada tanda jelas apa pun yang akan terjadi sebelum Pengangkatan,
maka tidak ada lagi unsur kejutan pada Kedatangan Kedua.
Namun, ini tidak mempertimbangkan fakta bahwa manusia
bisa saja tetap terkejut, bahkan orang-orang Kristen, jika mereka memilih untuk
mengabaikan, menolak, atau salah mengartikan tanda-tandanya.
Nyaris semua yang
meyakini doktrin Pengangkatan, mengajarkan bahwa bersemi/bertunasnya pohon ara
di Matius 24:32-33 melambangkan kembali hadirnya bangsa Israel di 1948.
Namun, ini tidak mempertimbangkan fakta bahwa ayat-ayat
yang paralel di Lukas 21:29-30 yang merupakan pertanyaan yang diajukan di sesi
sebelumnya, Yesus bicara tentang bertunasnya pohon ara dan semua pohon yang lain.
So the question
is how will Jesus come? The New Testament leaves no doubt that the coming
of Jesus will be noisy, literal, visible, and personal. This coming is
referred to as the second time in Hebrews 9:28. If there's a Rapture before that, His coming would be “the third time” not the second time.
Maka pertanyaannya ialah bagaimana Yesus akan datang?
Tanpa keraguan Kitab Perjanjian Baru menyatakan bahwa kedatangan Yesus itu akan ramai, literal,
terlihat, dan secara pribadi (tidak diwakilkan). Kedatangan ini di Ibrani
9:28, disebut sebagai “kedua kalinya”. Andai ada Pengangkatan
sebelumnya, maka kedatangan Yesus menjadi “ketiga kalinya” bukan kedua kalinya.
Will Jesus set
up His kingdom on earth when He comes the second time? The answer is a
resounding “No”, folks. Shortly before, they say that during the Millennium this world is
going to blossom like a rose, and people are going to be living in their mortal
state here during the 1‘000 years. Why is that not possible? Because the seven
last plagues are going to decimate and destroy the earth, the world is
going to be like it was before creation week. Jeremiah said that the earth was
without form and void. How could people live here during the 1’000 years? It
would be an impossibility.
Akankah Yesus mendirikan kerajaanNya di bumi ketika Dia
datang kedua kalinya? Jawabannya adalah sebuah “TIDAK!” yang menggema,
Saudara-saudara. Sedikit waktu sebelumnya, mereka mengatakan bahwa selama Millenium dunia ini akan
mekar seperti bunga mawar dan manusia akan hidup dalam kondisi fana mereka di
sini selama masa 1’000 tahun. Mengapa itu tidak mungkin? Karena Ketujuh Malapetaka Terakhir akan menghabiskan dan
meghancurkan bumi, bumi akan kembali seperti keadaannya sebelum minggu
penciptaan. Yeremia berkata bahwa “23
… bumi … tidak berbentuk dan kosong…” (Yeremia
4:23). Mana mungkin manusia hidup di sana
selama masa 1’000 tahun? Itu suatu kemustahilan.
The New
Testament testifies that Jesus will take His people to Heaven at His Second Coming. Jesus tells us that He's going to take His people to the Father's
house. And 1 Thessalonians 4:14-17 adds that God's people will be caught up, to
meet Jesus in the air.
Perjanjian Baru menyaksikan bahwa Yesus akan membawa
umatNya ke Surga pada KedatanganNya yang Kedua. Yesus memberitahu kita
bahwa Dia akan membawa umatNya ke rumah BapaNya. (Yohanes
14:2-3). Dan 1 Tesalonika 4:14-17 menambahkan bahwa umat Allah akan
diangkat untuk bertemu Yesus di angkasa.
Now, let me
cover one further point, and it's this. We need to prepare not for the Second Coming,
but for
the close of probation. When were the people before the flood lost,
when the door closed, or when it started to rain? When the door closed. When the
door closed all cases were decided, preaching came to an end, and those
outside were lost, and those inside were saved. And the flood came the same day
that the door closed? No! Did Noah have a tribulation in the ark? Yes! Oh, he had a Great Tribulation. One day
passes, two, three, four, five, six, seven. No water. Ellen White tells us that
the faith of Noah and his family was severely tested. What do you suppose the
people outside the ark were doing? Ellen White says that they were using a
daring violence against the inmates that were in the ark. Is that true of
what's going to happen during the Great Tribulation after probation closes?
Absolutely! “As it was in the days of Noah so also will
it be at the coming of the Son of Man”, and most
persons in the world are going to be surprised by the closing of the door,
they're not even going to notice that the door is closed until the destruction
comes.
Sekarang izinkan saya meliput satu poin lagi, dan itu
ialah ini. Kita harus
bersiap-siap bukan untuk Kedatangan Kedua, melainkan untuk tutupnya pintu kasihan.
Kapankah orang-orang di zaman air bah dipastikan tidak selamat, ketika pintu
bahteranya tutup atau ketika hujan mulai turun? Ketika pintunya menutup. Ketika pintunya tutup, semua
kasus sudah diputuskan, khotbah berhenti, dan mereka yang di
luar bahtera tidak selamat, mereka yang di dalam selamat. Dan air bah datang
pada hari yang sama pintu bahtera menutup? Tidak! Apakah Nuh mengalami Masa
Kesukaran Besar di dalam bahtera? Ya! Dia mengalami Masa Kesukaran Besar. Satu
hari lewat, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh. Tidak ada air yang datang.
Ellen White memberitahu kita bahwa iman Nuh dan keluarganya mengalami ujian
besar. Menurut kalian apa yang dilakukan mereka yang di luar bahtera? Ellen
White berkata bahwa mereka dengan berani berbuat kejahatan terhadap mereka yang
di dalam bahtera. Apakah benar itu juga akan terjadi selama Masa Kesukaran
Besar setelah tutupnya pintu kaishan? Tentu saja. “24 …sebagaimana halnya di zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak
Manusia.” (Matius 24:37). Dan kebanyakan
manusia di dunia akan didapati tidak siap
menghadapi tutupnya pintu kasihan, mereka bahkan tidak akan tahu bahwa pintu
itu sudah menutup hingga datangnya kehancuran.
Let me give you
one closing example. It's a really cold day in Denver, it snowed a lot, it's
freezing. You go to work all day you're tired when you get home, you say, “I'm
going to have some soup and I'm going to have a sandwich.” And so you eat and
then you sit on your easy chair to watch your favorite news program. You kind
of go to sleep and say, “I think I'll go to bed.” And so you go to bed and you
lower the thermostat, and you get under the covers, and you're nice and warm.
You say, “Oh this is great.” And then you remember, you say, “Oh, oh, I forgot
to lock the door. Oh I hate the idea of getting out from under these covers,
it's so nice and warm here. Ah, I've lived here for 25 years and the thief has
never come.” At midnight the thief comes and finds everybody in the house
sleeping. He steals the money, the television, praise the Lord, he steals everything
of value. Do the people in the house know that the thief has come? No! When do
they discover that the thief has come? In the morning, when they wake up. But
it's too late. The closing of the door of probation will find most people in the human
race sleeping and during the Time of Trouble they will have no idea that
they're lost. They will only find out that they're lost when Jesus
comes on the clouds of heaven. But it will be too late.
Saya akan memberikan satu contoh sebagai penutup. Hari
yang sungguh dingin di Denver, banyak salju, serasa membeku. Kita sudah bekerja
sepanjang hari, lelah, ketika tiba di rumah kita berkata, “Aku mau makan sup
dan roti.” Maka kita makan kemudian kita duduk di kursi malas untuk menonton
berita di televisi. Kita mengantuk dan berkata, “Aku akan pergi tidur.” Maka
kita ke tempat tidur, menaikkan suhu ruangan, dan masuk di bawah selimut, dan
kita merasa nikmat dan hangat. Kita berkata, “Wah, ini nikmat.” Lalu kita
teringat, kita berkata, “Wah, aku lupa mengunci pintu. Ah, aku tidak ingin
keluar dari bawah selimut, di sini begitu hangat dan nyaman. Sudahlah, aku
sudah hidup di sini 25 tahun dan tidak pernah ada maling yang datang.” Tengah
malam, maling datang dan mendapatkan semua tertidur di dalam rumah. Dia mencuri
uangnya, televisinya puji Tuhan, dia mencuri segala yang berharga. Apakah
orang-orang di dalam rumah tahu bahwa ada maling yang datang? Tidak! Kapan
mereka mengetahui ada maling datang? Di pagi harinya ketika mereka bangun. Tapi
itu sudah terlambat. Tutupnya
pintu kasihan akan mendapatkan kebanyakan manusia sedang tidur, dan selama Masa
Kesukaran Besar mereka tidak akan sadar bahwa mereka sudah tidak selamat.
Mereka baru akan tahu bahwa mereka tidak selamat ketika Yesus datang di
awan-awan di langit. Tetapi itu sudah terlambat.
The Adventist
church is the only church that I know of that believes that probation will
close before the Second Coming, and that there's going to be a severe tribulation in this
world that God's people are going to have to go through, and we're
going to need a faith that we don't have now. We're going to need a trust in
God that will carry us through this period, and Satan is telling the Christian
world, “Oh you'll have it nice and rosy here, and then I'm going to take you
out before the tribulation.” And they're going to find themselves in the midst
of the worst tribulation of the history of the world, and they're not going to
be ready.
Gereja Advent adalah satu-satunya gereja yang saya tahu,
yang meyakini bahwa pintu kasihan akan menutup sebelum Kedatangan Kedua, dan akan ada Masa Kesukaran Besar
yang sangat parah di dunia ini, yang harus dilalui oleh umat Allah,
dan kita membutuhkan iman yang sekarang tidak kita miliki. Kita akan harus
memiliki percaya dalam Allah yang bisa membawa kita melalui periode ini, dan
Setan sedang memberitahu dunia Kristen, “O, kalian akan punya nasib yang nyaman
dan menyenangkan di sini, lalu aku akan membawa kalian keluar sebelum Masa
Kesukaran datang.” Dan mereka akan mendapatkan diri mereka di tengah-tengah
masa kesukaran besar yang paling parah dalam sejarah dunia, dan mereka tidak
akan siap.
So what does God
tell us?
Ø We must pray (Mark 13:33). This is the last section. We must pray as never before.
Ø We must be ready
(Luke 1:17; Matthew 25:10; 24:44; Titus 3:1; Revelation 19:7). These are all
texts you have, texts in parentheses.
Ø We must watch (Revelation 3:3; Matthew 26:38-41; Mark 13:34-37; Matthew 24:42),
Ø we must be aware
of what's happening, we have to have our antenna up to watch for the signs,
Ø we must live a
holy life, (Luke 21:34-36)
Ø and we must
occupy until Jesus comes, in reaching other people for the Lord.
It's not enough
to understand these things. We have to help people understand them, because,
folks, I want everybody to be saved. There's many precious people that believe
this, they're deceived, the leaders have deceived them. We need to let them
know the truth, so they'll be ready to go through the Time of Trouble with us as
well.
Jadi apa yang Allah katakan kepada kita?
Ø Kita harus berdoa (Markus 13:33). Ini adalah bagian
terakhir. Kita harus berdoa seperti yang belum pernah kita lakukan sebelumnya.
Ø Kita harus bersiap-siap (Lukas 1:17; Matius 25:10; 24:44; Titus
3:1;
Wahyu 19:7).
Ø Kita harus berjaga-jaga (Wahyu 3:3; Matius 26:38-41; Markus 13:34-37; Matius 24:42).
Ø Kita harus sadar apa yang
sedang terjadi, antena kita harus dipasang untuk menangkap sinyal.
Ø Kita harus menjalani hidup
yang kudus (Lukas 21:34-36)
Ø dan kita harus tetap bekerja
hingga Yesus datang, dalam menjangkau orang lain bagi Tuhan.
Tidaklah cukup bagi kita untuk memahami hal-hal ini, kita harus membantu
orang lain memahami mereka, karena, Saudara-saudara, saya mau semua orang
diselamatkan. Ada banyak manusia berharga yang meyakini ini, hanya saja mereka
tertipu, para pimpinan telah menipu mereka. Kita perlu membuat mereka tahu
kebenarannya, supaya mereka siap melalui Masa Kesukaran Besar bersama-sama kita
juga.
21 11 24
Bagi yang mau tahu
lebih banyak tentang ayat Satu diambil satu ditinggal bisa buka link di bawah
ini:
https://smaragd84.blogspot.com/2021/04/200-satu-diambil-satu-ditinggal.html