THE
FINAL GENERATION SYMPOSIUM
Part 22/32 - Rich
Constantinescu
THE LATTER RAIN, THE HARVEST, THE
FINAL GENERATION
https://www.youtube.com/watch?v=oxEBvO7i1bY&list=PLIWJyuxBfZ7i2O8wOtdyuCvOndkH4jq9L&index=22
Dibuka dengan doa
You know, I don't know anyone that doesn't like to eat, and the harvest is a
very common theme in Scripture, that talks about what God wants to do to bring
to completion a wonderful group of people at the end of time who reflect His
glory. Today's topic is The Latter Rain, The Harvest, and The Final Generation.
This year we planted a sizable garden, we worked to amend the soil, we had
soil tests done on different parts of the garden, and we probably brought in a
few hundred pounds of tomatoes along, with many other things, and I do not
regret planting that garden. It is such a blessing to enjoy the luscious red
tomatoes, and the delicious melons, the cucumbers, and I don't know anybody
that doesn't like to eat. And we're told that God is going to make an abundant
harvest at the end of time. And we're going to see how this relates to our
lives personally and if God indeed is
the Master Gardener, that He claims to be.
Kalian tahu, saya belum pernah tahu ada orang yang tidak
suka makan. Dan tuaian adalah tema yang sangat umum di Kitab Suci, yang bicara
tentang apa yang mau dilakukan Allah untuk membawa sekelompok orang yang luar
biasa pada akhir zaman kepada kesempurnaan, yang memantulkan kemuliaanNya.
Topik hari ini ialah, Hujan Akhir, Tuaian, dan Generasi Terakhir.
Tahun ini kami menanami kebun yang cukup luas, kami
bekerja untuk memperbaiki tanahnya, kami mengadakan beberapa macam tes pada
tanah di bagian-bagian yang berbeda dari kebun itu, dan kami menghasilkan
mungkin beberapa ratus pon tomat bersama dengan banyak hal lain, dan saya tidak
menyesal telah menanami kebun itu. Merupakan berkat yang sangat besar bisa
menikmati tomat-tomat merah yang sedap, dan melon-melon yang enak,
mentimun-mentimun. Saya tidak kenal orang yang tidak suka makan. Dan kita
diberitahu bahwa Allah akan menghasilkan tuaian yang berlimpah pada akhir zaman.
Dan kita akan melihat bagaimana ini berkaitan dengan hidup kita secara pribadi,
dan apakah Allah memang betul Tukang Kebun jagoan seperti yang diakuiNya.
We're going to start in Genesis 3:15 with the first amazing promise of
salvation that is based upon a Seed. The first amazing promise of salvation for
the human race is found in Genesis 3:15 which says, “15 And I will put enmity
between thee and the woman, and between thy seed and her Seed; It shall bruise
thy head, and thou shalt bruise His heel.”
Kita akan mulai di Kejadian 3:15 dengan janji keselamatan
pertama yang luar biasa di atas dasar satu Benih. Janji keselamatan pertama
yang luar biasa bagi bangsa manusia ditemukan di Kejadian 3:15 yang mengatakan, “ 15 Dan Aku akan menempatkan permusuhan antara engkau dan
perempuan, dan antara benihmu dan Benihnya. Benihnya akan meremukkan kepalamu, dan engkau
akan melukai tumitNya.”
See, what had happened was, Eve had talked to the serpent, ate of the
forbidden fruit, and Adam ate also. Thus they entered into a league with the enemy
of Christ, with the enemy of God. Therefore, they hid from God when God came to
the garden looking for them. And rather than being enemies with Satan, they
were enemies with God. So God needed to transform their hearts, to bring them
again into unity. And that, friends, is the message of the gospel. The message
of the gospel is one of reconciling, bringing man to God; not
reconciling sin, but reconciling the sinner, to remove the sin through
a Savior. “thou shalt call
His name Jesus for He shall save His people from their sins”, and then to bring the sinner into a close
harmony with God. And this is the first new covenant promise
that we have in Scripture, to reverse the deception of Satan and to implant in
our hearts a desire for good and a love for God's Law.
Nah, apa yang terjadi ialah, Hawa bicara dengan ular,
makan buah terlarang, dan Adam ikut makan juga. Dengan demikian mereka menjadi
sekutu dengan musuh Kristus, dengan musuh Allah. Oleh karena itu, mereka
menyembunyikan diri dari Allah ketika Allah datang ke taman mencari mereka. Dan
bukannya menjadi musuh Setan mereka menjadi musuh Allah. Maka Allah perlu
mengubah hati mereka, untuk membawa mereka kembali kepada persatuan dengan
Allah. Dan itulah, teman-teman, pekabaran injil. Pekabaran Injil itu bersifat rekonsiliasi,
membawa manusia kepada Allah; bukan merekonsiliasi dosa melainkan mer’ekonsiliasi
pendosanya, menyingkirkan dosa melalui Juruselamat, “21 Ia akan melahirkan seorang anak
laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka.’…” (Matius
1:21), kemudian
membawa si pendosa ke hubungan dekat yang harmanis dengan Allah. Dan inlah janji yang pertama dari
perjanjian baru yang ada di Kitab Suci, untuk mengembalikan
penyesatan Setan dan untuk menanamkan di hati kita keinginan untuk yang baik
dan kegemaran kepada Hukum Allah.
Turn with me please to Romans 8:7. Romans 8:7 says, “7
Because the carnal mind is enmity against God: for it is not subject to the Law
of God, neither indeed can be.”
So then, they that are in the flesh cannot please God.
And Jeremiah 17:9 as well says that “9 The heart is deceitful above all things,
and desperately wicked: who can know it?”
“12
There is a way which seemeth
right unto a man, but the end thereof are the ways of death.” Of ourselves we are completely without
hope, if we do not have a Savior to restore us to a right frame of mind towards
God and His Law, naturally we are at enmity against God. But this amazing promise
says that, friends, yes, you and I, and all who will, can have new hearts. We
can be in love with Jesus, we can be disciples of His, and we can be following
Him in what He tells us that we should do.
Mari bersama saya ke Roma 8:7.
Roma 8:7 berkata, “7 Sebab
pikiran yang jasmani (menurut daging) itu
perseteruan melawan Allah, karena ia tidak
takluk kepada Hukum Allah; dan memang tidak
bisa…” Maka, mereka yang dalam
daging tidak bisa diperkenan Allah.
Dan Yeremia 17:9 juga mengatakan bahwa, “9
Hati itu licik di atas segala sesuatu, dan sangat jahat. Siapakah yang bisa
mengenalnya?”
“12
Ada jalan yang disangka benar oleh
manusia, tetapi akhir darinya adalah
jalan-jalan kebinasaan.” (Amsal 14:12).
Dari diri kita
sendiri, kita sama sekali tidak punya harapan. Andaikan kita tidak punya
Juruselamat untuk memulihkan kita kepada kerangka berpikir yang benar terhadap
Allah dan HukumNya, secara alami kita
berseteru dengan Allah. Tetapi janji yang luar biasa ini
mengatakan bahwa, ya, teman-teman, kalian dan saya, dan semua yang mau, bisa
punya hati yang baru. Kita bisa mengasihi Yesus, kita bisa menjadi
murid-muridNya, dan kita bisa mengikutiNya dalam apa yang Dia beritahu supaya
kita lakukan.
Now, Satan lied and he told us that if we partook of the forbidden fruit,
if we disobeyed God, that we would not die. “…The serpent
said…”, Genesis 3:4 says, “4
And the serpent said unto the woman, ‘Ye shall not surely die. 5 For
God doth know that in the day ye eat thereof, then your eyes shall be opened,
and ye shall be as gods, knowing good and evil.’…”
Nah, Setan berbohong dan dia mengatakan kepada kita bahwa
jika kita makan buah terlarang itu, jika kita tidak patuh pada Allah, kita
tidak akan mati. “4
Dan ular itu berkata…” Kejadian 3:4 berkata, “…Dan ular itu berkata kepada perempuan itu: ‘Kamu pasti tidak akan mati’. 5 Karena
Allah mengetahui bahwa pada hari kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu
tentang yang baik dan yang jahat,’…”
As well Paul warns us in 1 Corinthians 6:9-11 not to listen to the words of
the deceiver, he says in verse 9, “9 Know ye not that the
unrighteous shall not inherit the kingdom of God? Be not deceived…” that's what the serpent did to Eve, and
then Eve gave to her husband the forbidden fruit
“…Be not deceived…” it says,
“…neither fornicators…” 1 Corinthians
6:9
“…nor idolaters, nor adulterers, nor effeminate, nor abusers of themselves with
mankind, 10 Nor thieves, nor covetous, nor drunkards, nor revilers,
nor extortioners shall inherit the kingdom of God.…” this is a very bad list. That is bad news
to us if we are addicted to any of these activities or we are partaking in
them, because, friends, it doesn't take more than one instance of adultery to
make us an adulterer. Even Adam did not need to sin more than once to become
sinner. And so this would at the outset appear to be very bad news.
However, notice verse 11, this amazing promise that Paul says. He encourages
the church at Corinth and he says, “…11
And such were some of you…” in other words, at Corinth there were former fornicators,
idolaters, adulterers, effeminate, and the whole list as it goes on, the wrathful, those that love strife and
seditions, heresies, envying, murders, and a whole very untasteful group
of sinners. “You were such as these”,
but he says in verse 11,“…but
ye are washed, but ye are sanctified, but ye are justified in the name of the
Lord Jesus, and by the Spirit of our God.”
Paulus juga memperingatkan
kita di 1 Korintus 6:9-11 supaya jangan mendengarkan kata-kata si penyesat, dia
berkata di ayat 9, “…9Atau
tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak benar
tidak akan mewarisi Kerajaan Allah?
Janganlah tertipu!…” itulah yang
dilakukan ular kepada Hawa, kemudian Hawa memberikan kepada suaminya buah yang
terlarang itu. “…Janganlah tertipu!…” dikatakan, “…Baik pezinah
yang tidak punya pasangan resmi…” 1 Korintus 6:9 “…maupun
penyembah berhala, atau pezinah yang punya
pasangan resmi, atau laki-laki yang seperti
perempuan, atau pelaku sodomi, 10 atau pencuri, atau orang yang serakah, atau pemabuk, atau pemfitnah, atau pemeras, tidak akan mewarisi
Kerajaan Allah…” ini daftar yang sangat buruk. Ini kabar buruk bagi kita
jika kita kecanduan salah satu aktivitas ini, atau kita melakukannya,
karena teman-teman; tidak diperlukan lebih dari satu kali berzinah untuk
menjadikan kita seorang pezinah. Bahkan Adam tidak perlu berbuat dosa lebih dari satu kali untuk
menjadi seorang pendosa. Maka di permukaannya ini sepertinya
kabar yang sangat buruk. Namun, simak ayat 11, janji yang luar biasa yang
dikatakan Paulus. Dia mendorong gereja yang di Korintus dan dia berkata, “…11 Dan seperti itulah beberapa orang di antara kamu dahulu…” dengan kata lain
di Korintus ada mantan pezinah, mantan penyembah berhala, mantan laki-laki yang
seperti peremuan, dan seluruh daftar itu semuanya, yang suka marah, yang suka
bertengkar dan perpecahan, yang murtad, yang iri hati, yang
membunuh, dan sekelompok pendosa yang sangat hina. “Kalian dulu seperti
mereka”, tetapi Paulus berkata di ayat 11,
“…Tetapi kamu telah dibasuh, tetapi kamu
telah dikuduskan, tetapi kamu telah
dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus dan oleh
Roh Allah kita.”
Friends, don't let anyone deceive you, “the wages of
sin is death”.
Galatians 5:19 says, “19 Now the works of the flesh
are manifest, which are these; Adultery…” again “…fornication, uncleanness…” this is a different book. Paul in
Galatians in case we missed Corinthians, “…lasciviousness, 20 Idolatry,
witchcraft, hatred, variance, emulations, wrath, strife, seditions, heresies, 21
Envyings, murders, drunkenness, revellings, and such like: of the which I tell
you before…” Paul warned the Galatians “…as I have also told you in time past, that they
which do such things shall not inherit the kingdom of God.”
Teman-teman, jangan biarkan
siapa pun menyesatkan kalian, “… upah
dosa ialah maut” (Roma 6:23). Galatia 5:19 berkata, “19 Sekarang
perbuatan daging telah nyata
yaitu: perzinahan (adultery
= bagi yang sudah menikah), perzinahan (fornication = bagi yang belum menikah), kenajisan, nafsu cabul, 20 penyembahan
berhala, sihir, kebencian, perselisihan, iri
hati, luapan murka, perkelahian, memecahbelah/menghasut, kemurtadan, 21 kedengkian, pembunuhan,
kemabukan, pesta pora, dan sebagainya. Semuanya itu sebelumnya sudah
kuperingatkan kamu…” Paulus memperingatkan orang-orang Galatia, “…seperti yang
sudah aku sampaikan kepadamu di masa lalu bahwa
mereka yang melakukan hal-hal demikian,
tidak akan mewarisi kerajaan Allah.”
Now this is contrasted with the fruit of the Spirit in verse 22 which says,
“22
But the fruit of the Spirit is love, joy, peace, longsuffering, gentleness,
goodness, faith, 23 meekness, temperance…” but don't let anyone deceive you about these things, Paul says, be not
deceived thinking that the unrighteous shall inherit the kingdom
of God. They will not inherit the kingdom of God.
This seems like bad news, friends. But think of it with me. Do we want
heaven to have the same problems of earth? What's the point of going to heaven
then? We would want heaven to be different, and if we would dwell in the new
earth, we ourselves must have new hearts. If
there is no unrighteousness in the “new earth wherein dwelleth
righteousness” ~ that new heavens and new earth that Peter talks about, wherein dwells righteousness ~ we cannot dwell there if we have
unrighteousness.
Nah, ini dibandingkan dengan buah Roh di ayat 22 yang
mengatakan, “22 Tetapi buah
Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, panjang
sabar, kelemahlembutan, kebaikan, iman, 23 kepasrahan, penguasaan diri…” tetapi jangan
biarkan siapa pun menyesatkan kamu tentang hal-hal ini, kata Paulus, jangan
tertipu, mengira bahwa mereka
yang tidak benar bisa mewarisi kerajaan Allah. Mereka tidak akan mewarisi kerajaan
Allah.
Ini sepertinya
kabar buruk, teman-teman, tetapi mari kita pikirkan bersama saya. Apakah kita
mau di Surga nanti ada masalah sama seperti di bumi ini? Untuk apa pergi ke
Surga kalau begitu? Kita pasti ingin Surga itu berbeda, dan jika kita nanti
tinggal di dunia baru, kita sendiri haruslah memiliki hati yang baru. Jika
tidak ada kejahatan di “bumi
yang baru, di mana kebenaran tinggal.” (2 Petrus 3:13) ~ itulah langit baru dan bmi baru yang diceritakan Petrus di
mana kebenaran tinggal ~ kita tidak bisa tinggal di sana jika kita tidak punya
kebenaran.
And so the good news is in Ezekiel 36:26-27, “26 A new heart also will I give
you, and a new Spirit will I put within you: and I will take away the stony
heart out of your flesh, and I will give you an heart of flesh. 27
And I will put My Spirit within you…” to cause the fruits of the Spirit to grow in the place of all those wicked
fruits of the flesh that we just read in Galatians 5:19. Instead of those evil
fruits: those weeds, those thorns, those thistles, those noxious poisonous
plants that choke out the good, and the happiness, and the peace of life. “…I’m going to put My Spirit within you and
cause you to walk in My statutes…” so that you are only loving, and truly joyful, and peaceful, and
long-suffering, and all of the rest of the fruit of the Spirit “...and ye shall keep My judgments, and do
them.”
Maka kabar baiknya ada di
Yehezkiel 36:26-27, “26
Hati yang baru juga akan Aku berikan kamu, dan Roh yang baru akan Aku tempatkan di dalam kamu; dan Aku akan mengeluarkan hatimu yang dari batu dari dagingmu,
dan Aku akan memberi kamu hati dari daging.
27 Dan Aku akan menempatkan Roh-Ku
di dalam dirimu,…” untuk membuat buah
Roh tumbuh di tempat semua buah daging yang jahat yang baru kita baca di
Galatia 5:19. Sebagai ganti buah-buah jahat itu, lalang-lalang, onak duri,
rumput-rumput berduri, tanaman-tanaman beracun yang berbahaya yang mencekik
habis kebaikan, dan kebahagiaan, dan kedamaian hidup, “… Aku akan
menempatkan Roh-Ku di dalam dirimu, dan membuat kamu hidup
menurut segala ketetapan-Ku,…” agar kamu hanya mengasihi, dan benar-benar bersukacita,
dan damai, dan panjang sabar, dan semua buah Roh yang lain “… dan kamu akan memelihara
peraturan-peraturan-Ku dan melakukan mereka.”
Friends, this is amazing what God has promised, but is it actually going to
come to fruition is the question. Are we going to have the harvest at the end
of time of the fruit of the Spirit, so that in those that have this fruit of the Spirit there will be no
fruit of the flesh? Because it says, that those who do such things shall not
inherit the kingdom of God. And the answer as we've already looked at by faith
in Genesis 3:15 is that God is going to miraculously cause enmity between
us and the serpent, and cause there to be a love for Him and His Law.
Teman-teman, ini mengagumkan apa yang telah dijanjikan
Allah, tetapi apakah ini benar-benar akan menjadi kenyataan, itulah
pertanyaannya. Apakah kita akan punya tuaian buah Roh pada akhir masa, sehingga
pada mereka yang memiliki buah Roh ini tidak ada lagi buah daging? Karena
dikatakan, bahwa mereka yang melakukan hal-hal itu tidak akan mewarisi kerajaan
Allah. Dan jawabannya, seperti yang telah kita lihat dengan iman di Kejadian
3:15 ialah
Allah secara mujizat akan
menempatkan permusuhan antara kita dan ular, dan menyebabkan adanya cinta
bagiNya dan HukumNya.
Psalms 119:97-104 say, “97 O, how I love Thy Law! It is my meditation
all the day. 98 Thou through Thy commandments hast made me wiser
than mine enemies: for they are ever with me. 99 I have more
understanding than all my teachers: for Thy testimonies are my meditation…” Psalms 119:97-104, “…100 I understand more than the
ancients, because I keep Thy precepts. 101 I have refrained my feet
from every evil way, that I might keep Thy Word. 102 I have not
departed from Thy judgments: for Thou hast taught me. 103 How sweet
are Thy Words unto my taste! Yea, sweeter than honey to my mouth! 104
Through Thy precepts I get understanding: therefore I hate every false way.”
Mazmur 119:97-104 berkata, “…97O, betapa
kucintai Hukum-Mu! Itulah yang aku renungkan
sepanjang hari. 98 Engkau, melalui
Perintah-perintah-Mu telah membuat aku
lebih bijaksana daripada musuh-musuhku, sebab mereka (Perintah-perintah Allah) selama-lamanya ada padaku. 99 Aku lebih berakal budi daripada semua guruku, sebab kesaksian-kesaksian-Mu
itulah meditasiku…” Mazmur 119:97-104.“…100
Aku lebih mengerti daripada orang-orang tua, sebab aku memegang ketentuan-ketentuan-Mu. 101 Aku telah menahan kakiku dari segala jalan kejahatan, supaya aku boleh berpegang pada Firman-Mu. 102 Aku tidak menyimpang
dari keputusan-keputusan-Mu, sebab Engkaulah
yang telah mengajar aku. 103
Betapa manisnya kata-kata-Mu itu bagi seleraku, lebih manis
daripada madu di mulutku. 104
Melalui ketetapan-ketetapanMu aku beroleh
pengertian, itulah sebabnya aku membenci segala jalan yang salah.”
Now friends, let's be real honest, naturally speaking we don't desire the things of God
like this, we don't take great delight as we would eating something sweet or
delicious, sitting down with God's Word. We naturally don't have this
experience. Only through a divine miracle can we have such an experience.
Only one who is born again, as one is born again and receives a new heart, can
we experience this delight. “I love Thy Law” instead of as it says in Romans 8:7 that “the carnal heart is at enmity with God,
it's not subject to the Law of God, neither indeed can be” that we can say, “97
O how I love Thy Law! It is my meditation all the day.”
Nah, teman-teman, jujur saja, secara alami kita tidak menyukai
hal-hal dari Allah seperti ini, kita tidak benar-benar gemar
duduk dan mempelajari Firman Allah seperti kalau kita makan sesuatu yang manis
atau sedap. Secara alami kita tidak punya pengalaman ini. Hanya melalui keajaiban ilahi kita bisa memiliki
pengalaman seperti ini. Hanya yang dilahirkan baru, sebagai
orang yang dilahirkan baru dan menerima hati yang baru, pengalaman ini menjadi
kesukaan bagi kita. “…97O, betapa kucintai Hukum-Mu!…”
gantinya apa yang dikatakan di Roma 8:7
bahwa “7… pikiran yang jasmani (menurut daging) itu
perseteruan melawan Allah, karena ia tidak
takluk kepada Hukum Allah; dan memang tidak
bisa” sehingga kita bisa berkata, “…97 O, betapa
kucintai Hukum-Mu! Itulah yang aku renungkan
sepanjang hari.” (Mazmur 119:97)
David experienced this change of heart, friends. And this new covenant
experience, Romans 8:7 talks about the need for that new covenant experience,
that “the carnal heart … cannot be subject to
the Law of God”, it must be remade, it must be made
new again by a miraculous creative process, and having the Law of God written
on it by the Holy Spirit. David experienced this when he prayed in Psalms
51:10. He prayed, he said, “10 Create in me a clean heart,
O God; and renew a right spirit within me.”
Now only creative power can do that. We don't have to progressively do good in order to
be good. God by His divine creative power can recreate our hearts and
give us a desire for righteousness, and we can have that miraculous transformation even
today.
Daud telah mengalami perubahan
hati ini, teman-teman. Dan pengalaman perjanjian baru ini, Roma 8:7 bicara
tentang perlunya mengalami perjanjian baru itu, bahwa “7… pikiran
yang jasmani (menurut daging) itu … tidak takluk kepada Hukum Allah”, itu harus dibuat ulang, itu harus dibuat baru lagi oleh
proses kreatif yang ajaib, dan dengan Hukum Allah tertulis padanya oleh Roh
Kudus. Daud telah mengalami ini ketika dia berdoa di Mazmur 51:10, dia berdoa,
dia berkata, “ 10 Ciptakanlah hati yang bersih dalam diriku, ya
Allah, dan perbaharuilah roh yang benar dalam
aku.”
Nah, hanya kuasa kreatif yang bisa melakukan itu. Kita tidak perlu berbuat baik
secara progresif untuk menjadi baik. Allah melalui kuasa kreatifNya yang ilahi
bisa menciptakan kembali hati kita dan memberi kita keinginan
untuk yang benar, dan kita
bisa memperoleh transformasi yang ajaib itu hari ini juga.
In Jeremiah 31:33 the Bible talks about this new covenant which He would
make, that He promised He would make with the house of Israel. “33…
After those days, saith the LORD…” Jeremiah 31:33 “…I
will put My Law in their inward parts, and write it in their hearts; and will
be their God, and they shall be My people.”
Di Yeremia 31:33 Alkitab bicara tentang perjanjian baru
ini yang akan dibuat Allah, yang Dia janjikan Dia akan membuatnya dengan bangsa
Israel, “33… ‘Sesudah
waktu itu,’ demikianlah firman TUHAN,…” Yeremia 33:31, “…‘Aku akan menaruh Hukum-Ku di bagian dalam mereka, dan menulisnya
di hati mereka; dan akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.’…”
Now friends, God always finishes what He starts. His Word has creative
power. And so we're going to see today how He intends on completing this work of
the new covenant in the final generation, and we see the fulfillment of this ante
in Genesis 3:15 promised against sin, and Satan, and the love for God and His Word conversely,
that is absent from the natural man, manifests in Revelation 12:17.
Nah, teman-teman, Allah selalu menyelesaikan apa yang
dimulaiNya. FirmanNya punya kuasa kreatif. Maka hari ini kita akan melihat
bagaimana Allah berniat menyelesaikan pekerjaan dari perjanjian baru ini pada
generasi terakhir, dan kita melihat penggenapan dari janji di Kejadian 3:15
yang dijanjikan terhadap dosa dan Setan, dan sebaliknya kasih bagi Allah dan FirmanNya
yang telah hilang dari alami manusia, terwujud di Wahyu 12:17.
So please go with me to the book of Revelation chapter 12 and we'll read beginning
in verse 17. It says that, “17 And the dragon…” which is in this chapter the serpent, so we
have the serpent as we saw in Genesis 3:1-15; and then we also see the woman, “…17 And the dragon was wroth with
the woman…” just as we saw a woman in Genesis
3:15 that there would be enmity between
the dragon or the serpent and the woman. And then it says in verse 17, “…was
wroth with the woman, and went to make war with the remnant of her Seed…” so that is exactly what Genesis 3:15 was
talking about, that God would put enmity between Satan and the woman, that
there would be war, and friends, if this happens here in Revelation 12:17 this enmity,
then the
result is that the woman then, it says, “…keeps the commandments of God, and has the
testimony of Jesus Christ.”
As a result of this promise that “I will put
enmity” God said “between thee
and the woman” that we see that there is a group of
people, “the remnant of her Seed which keep the
commandments of God and have the testimony of Jesus Christ.”
Jadi marilah bersama saya ke
kitab Wahyu pasal 12 dan kita akan membaca mulai dari ayat 17. Dikatakan bahwa,
“17 Dan naga itu…” yang di pasal ini adalah ular itu, jadi ada ular seperti
yang kita lihat di Kejadian 3:1-15; dan kita juga melihat ada perempuan, “…17
Dan naga itu
marah kepada perempuan itu…” sama seperti ada
seorang perempuan yang kita lihat di Kejadian 3:15, dan akan ada permusuhan
antara naga atau ular itu dengan perempuan itu. Kemudian dikatakan di ayat 17, “…marah kepada perempuan itu, dan pergi
memerangi yang tersisa dari Benihnya…” Persis inilah yang dikatakan Kejadian 3:15, bahwa Allah
akan menempatkan permusuhan antara Setan dan perempuan itu, bahwa akan ada
perang, dan teman-teman, jika ini terjadi di Wahyu 12:17, permusuhan ini, maka hasilnya ialah perempuan itu dikatakan “…yang memelihara Perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian
Yesus Kristus…” Sebagai akibat
dari janji ini bahwa “15
…Aku akan menempatkan
permusuhan…” kata Allah, “…antara
engkau dan perempuan…” maka kita melihat ada
sekelompok orang “17…yang tersisa dari Benihnya, yang memelihara
Perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.”
Now we know through the inspired apostle James, that breaking one
commandment means to break them all; and so if they keep the commandments of God,
apparently, self-evidently they are keeping, by God's grace, all of
them. In James
2:10-11 the apostle tells us, and he has more authority than you and I
combined, “10
For whosoever shall keep the whole Law, and yet offend in one point, he is
guilty of all…”
So we
cannot say that we're keeping the Law if we are not keeping all of the Law,
and specifically the Law that is spoken of here is The Ten Commandments, friends.
There's a big difference between The Ten Commandments and anything else in
Scripture. It doesn't mean that anything else isn't inspired, but it's only
valid as it upholds that Law, set in stone. So in The Ten Commandments, it
doesn't talk about sacrifice, it doesn't talk about ceremonies, it simply
talks about the reality of what it means to love God the first four
commandments and to love our neighbors the last six.
Nah, kita tahu melalui tulisan
yang diinspirasi rasul Yakobus bahwa melanggar satu Perintah berarti melanggar
semuanya; maka jika mereka
memelihara Perintah-perintah Allah, artinya, dengan sendirinya
jelas, mereka oleh rahmat Allah,
memelihara semuanya. Di Yakobus 2:10-11, rasul ini memberitahu
kita ~ dan dia memiliki lebih banyak autoritas daripada kalian dan saya
digabungkan, “10 Sebab
barangsiapa yang menuruti seluruh Hukum itu,
tetapi melanggar dalam satu hal darinya, ia bersalah terhadap seluruhnya…” Jadi kita tidak bisa mengatakan kita
memelihara Hukum itu jika kita tidak memelihara semua Hukum itu,
dan Hukum yang
dibicarakan di sini
khususnya ialah Kesepuluh Perintah Allah,
teman-teman. Ada perbedaan yang besar antara Sepuluh Perintah Allah dengan
segala yang lain di Kitab Suci. Tidak berarti bahwa segala yang lain itu tidak
diilhami, tetapi itu hanya valid karena itu mendukung Hukum tersebut yang
diteguhkan di atas batu. Maka di Sepuluh
Perintah Allah itu tidak bicara tentang kurban, itu tidak bicara
tentang upacara-upacara, itu semata-mata
bicara tentang kenyataan apa artinya mengasihi Allah: keempat
Perintah yang pertama; dan
untuk mengasihi sesama kita: enam Perintah yang terakhir.
Now I’ve had goats before, and I’ve learned
that if you can throw water at a fence, and it gets through, that goats are
going to get out. And I didn't believe this at first, but I learned. I thought,
no not my fence. Oh, yes! Even my fence! They are notorious. Now when we put up
our fence, now we finally figured it out, we were making it high, when really
we figured out, they go low, and so we had not made it rigid at the bottom
enough, and so hence five minutes after we finished making the enclosure, we
found the goats outside. But we did learn how to make that, but I’ll tell you
what, friends. If you have 10 panels on a fence or ten spaces, and you have
nine panels, all you've made is just the gate, you don't have a fence. All the
panels need to be there in order for it to be protective.
Nah, saya
pernah punya kambing dan saya belajar bahwa jika kita bisa melempari pagar
dengan air dan air itu keluar, kambing-kambing akan bisa keluar. Dan pertamanya
saya tidak percaya ini, tetapi saya belajar. Saya pikir, tidak mungkin pagar
saya. Oh, iya! Bahkan pagar saya! Mereka terkenal nakal. Nah, ketika kami
mendirikan pagar kami, kami kira kami akhirnya menemukan jawabannya,
kami membuat pagarnya tinggi, akhirnya kami menyadari ternyata mereka lewat
bawah, jadi kami tidak membuat bagian bawahnya cukup kuat, maka 5 menit setelah
kami selesai membuat pagar itu, kami mendapati
kambing-kambing itu sudah di luar. Tetapi kami belajar bagaimana membuat
itu, dan ternyata, teman-teman, jika pagar itu perlu 10 panel atau 10 jarak,
dan kita hanya punya 9 panel, berarti kita hanya membuat gerbangnya, kita tidak
punya pagar. Semua panel harus ada di sana supaya pagar itu bisa melindungi.
And so we know that the remnant here in Revelation 12:17 they keep
all of the commandments because they have enmity that has been placed in them by
Jesus Christ Himself, because they have the Spirit of Christ in them. And
they make the dragon angry. Friends, whenever we decide that we are going to
follow Jesus, Satan will always oppose us. But never mind his wrath. God is
going to deliver us, He is going to help us. And here we ~ in this chapter ~ we
see in verse 15 and 14, that the woman
is helped, and also verse 16 the earth helped the
woman, the earth opened her mouth and swallowed up the flood which the dragon
cast out of his mouth. Jesus will help us. He's on our side.
Maka kita tahu bahwa umat
yang sisa di sini di Wahyu 12:17, mereka mematuhi
semua Perintah karena mereka punya permusuhan yang telah ditempatkan oleh Yesus
Kristus sendiri pada mereka, karena mereka memiliki Roh Kristus dalam mereka.
Dan mereka membuat naga itu marah. Teman-teman bilamana kita memutuskan kita
akan mengikut Yesus, Setan selalu menentang kita. Tetapi jangan pedulikan
amarahnya. Allah akan menyelamatkan kita, Dia yang akan menolong kita. Dan di
sini kita ~ di pasal ini ~ kita lihat di ayat 15 dan 14 bahwa perempuan itu
ditolong, dan juga di ayat 16 bumi menolong perempuan itu, bumi membuka
mulutnya dan menelan air bah yang disemburkan naga itu dari mulutnya. Yesus
akan menolong kita. Dia berada di pihak kita.
In the next chapter in Revelation 13 we see that this remnant, they are
tested; but they remain faithful to God, notwithstanding a decree, a worldwide
decree, just like happened in Daniel chapter 3, to bow down to the image of the
Beast in Revelation 13:15-16. And this is not a physical image, it is symbolic, because Revelation is full of
symbols. Revelation starts with, it says, “signified by
His angel unto His servant John”, so these are
signs and symbols. And a Beast represents a nation, and there is an oppressive
nation, and an image made to that oppression, forcing conscience, forcing
worship just like in Daniel chapter 6 and Daniel chapter 3.
And it says here that this Beast, this second Beast of Revelation 13:15-16
had power to give life to the image of the Beast. There's a miracle, so there's
miracle working power, there's very persuasive miracle working power that“15 the image of the Beast
should both speak and he cause
that as many as would not worship the image of the Beast…” there is a Law that they would “…be killed 16 and he caused all
both small and great, rich and poor, free and bond, to receive a mark in their
right hand or in their foreheads; 17 and that no man might buy or
sell save he that had the mark or the name of the Beast or the number of his
name.” But the remnant by the power of the new
covenant which was promised in Genesis 3:15, “I will put
enmity between thee and the woman” even though the carnal heart, the natural heart is at war with God, is enmity against God, it's
not subject to the Law of God, neither indeed can be; that promise that “I will
put within your hearts the Holy Spirit, I will make you faithful, I will cause
you to walk in My statutes and keep My judgments”; this has been a reality in
the remnant. And by the power of that new covenant and the Holy Spirit, they at
this time ~ when the whole world is arrayed against them ~ by the power of
their Savior keep all the commandments of God. They don't ask for a 10%
discount, or a 20%, or a 15% or an 18%. They keep the commandments of God
because James is very clear, that if you've broken one, you break them all.
All!
Di pasal berikutnya di Wahyu 13 kita melihat bahwa umat
yang sisa itu, mereka diuji; tetapi mereka tetap setia pada Allah, walaupun ada
surat Perintah, yang global, sama seperti yang terjadi di Daniel pasal 3 supaya
manusia sujud menyembah patung Binatang di Wahyu 13:15-16. Dan ini bukan sebuah
patung literal, ini simbolis karena kitab Wahyu itu penuh dengan simbol. Wahyu
diawali dengan kata-kata, “menyatakannya
dengan tanda oleh
malaikat-Nya, kepada hamba-Nya Yohanes”, jadi ini adalah
tanda-tanda dan simbol-simbol. Dan seekor Binatang mewakili suatu bangsa, dan
ada bangsa yang menindas; dan sebuah patung dibuat berkaitan dengan penindasan
itu, yang memaksakan hati nurani, memaksa ibadah sama seperti di Daniel pasal 6
dan pasal 3.
Dan dikatakan di sini bahwa Binatang ini, Binatang yang
kedua Wahyu 13:15-16 ini punya kuasa untuk menghidupkan patung Binatang itu.
Ada mujizat, jadi ada kuasa mujizat yang bekerja, ada kuasa mujizat yang
bekerja sangat pandai membujuk bahwa “15
… patung binatang itu boleh berbicara dan mengakibatkan seberapa banyak yang tidak mau menyembah patung binatang itu…” ada undang-undang yang
ditujukan mereka “…untuk dibunuh. 16 Dan ia menyebabkan semua, baik kecil atau besar, kaya
atau miskin, merdeka atau budak, untuk menerima sebuah
tanda pada tangan kanan mereka atau pada
dahi mereka, 17 dan bahwa tidak seorang pun boleh membeli atau menjual selain dia yang
mempunyai tanda atau nama Binatang itu, atau bilangan namanya…” Tetapi umat yang sisa oleh kuasa perjanjian yang baru
yang dijanjikan di Kejadian 3:15, “…Aku akan menempatkan
permusuhan antara engkau dan perempuan itu…” walaupun hati manusia, hati yang alami itu berperang
dengan Allah, bermusuhan dengan Allah, dan tidak tunduk kepada Hukum Allah dan
memang tidak bisa; namun janji itu bahwa, “Aku akan menempatkan di dalam hatimu
Roh Kudus, Aku akan membuat kamu setia, Aku akan membuat kamu berjalan dalam
ketetapan-ketetapanKu dan mematuhi Hukum-hukumKu”, janji ini menjadi kenyataan
pada umat yang sisa. Dan melalui kuasa dari perjanjian yang baru itu dan Roh
Kudus, pada saat ini, mereka ~ ketika seluruh dunia berpasukan melawan mereka ~
oleh kuasa Sang Juruselamat ~ memelihara semua Perintah Allah. Mereka tidak
minta potongan 10%, atau 20%, atau 15%, atau 18%, mereka mematuhi semua
Perintah Allah karena Yakobus sangat jelas, jika kita melanggar satu, kita
melanggar semuanya. Semuanya!
Now friends, Jesus can help us to follow Him. It says in John 8:31, “31…
‘If ye continue in My Word, then are ye My disciples indeed; “32 And
ye shall know the truth, and the truth shall make you free.” And so although Satan will strike the heels
of God's remnant church at the end of time, just as he struck Christ, that the
remnant will crush Satan's head by the power of God. And this group of people
that we've just seen in Revelation 12:17 that are faithful during the decree in
Revelation 13:15-16 are seen more clearly in the next chapter.
Nah, teman-teman, Yesus bisa
menolong kita untuk mengikutiNya. Dikatakan di Yohanes 8:31, “31 …‘Jikalau kamu tetap dalam
Firman-Ku, maka kamu benar-benar adalah
murid-Ku. 32 Dan kamu
akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.’…” Maka walaupun
Setan akan menyerang tumit gereja umat Allah yang sisa pada akhir masa, sama
seperti dia menyerang Kristus, tapi umat yang sisa akan meremukkan kepala Setan
dengan kuasa Allah. Dan kelompok orang ini yang baru kita
simak di Wahyu 12:17 yang setia selama keluarnya surat perintah di Wahyu
13:15-16, terlihat lebih jelas di pasal berikutnya.
So turn with me please to Revelation 14:1. John the Revelator says that he saw, “1
… a
Lamb stood on the mount Sion, and with Him an hundred forty and four thousand,
having His Father's name written in their foreheads.” Now the “Lamb” we know from Scripture is
Jesus Christ. John 1:29 says that, “29 The next day John seeth
Jesus coming unto him, and saith, ‘Behold the Lamb of God, which taketh away
the sin of the world.’…”
Jadi mari bersama saya ke Wahyu 14:1. Yohanes penulis
kitab Wahyu mengatakan dia
melihat,“1 …seekor Domba berdiri di bukit Sion, dan bersama
dengan Dia ke seratus empat puluh empat ribu, yang punya
nama Bapa-Nya tertulis di dahi mereka…” Nah, “Domba” itu kita
tahu dari Kitab Suci ialah Yesus Kristus. Yohanes 1:29 berkata, “…29 Pada keesokan harinya Yohanes
melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata, ‘Lihatlah Domba Allah, yang membawa pergi dosa dunia.’…”
And so we know that the purpose for the Lamb is what? It's to take away sin.
That is the
goal of the great controversy, that is the goal, is to remove sin from this universe. The great controversy between Christ and
Satan is over the Word of God, it's over the Law of God. And
Jesus came as the Lamb of God, to take away the sin of the world, so that we
could continue in sin? No! But so that we could be cleansed, so that we might
follow Him. “He that saith he abideth in Him…” 1 John 2:6 says, “…ought himself so to walk even as He
walked.”
And so friends, we see this amazing picture in Revelation 14 :1. We see the
144’000 standing with the Lamb, the One who takes away sin, upon the mount
Zion, having His Father's name written in their foreheads.
Jadi kita tahu bahwa
tujuan Domba itu apa? Membawa pergi dosa. Itulah tujuan dari pertentangan besar, itulah
tujuannya yaitu
menyingkirkan dosa dari alam semesta ini. Pertentangan besar antara Kristus
dan Setan itu mengenai Firman Allah, mengenai Hukum Allah. Dan Yesus datang sebagai Domba Allah untuk
membawa pergi dosa dunia supaya kita bisa
berlanjut terus dalam dosa? Tidak! Tetapi supaya kita bisa dibersihkan, supaya
kita bisa mengikuti Dia. “6 Dia yang
mengatakan bahwa ia tinggal di dalam
Dia…” 1 Yohanes 2:6 “…ia sendiri wajib hidup sedemikian rupa, yang sama seperti Kristus telah hidup.”
Jadi teman-teman, kita melihat gambaran yang mengagumkan
ini di Wahyu 14:1. Kita melihat ke-144’000 berdiri bersama Domba Allah, Dia
yang membawa pergi dosa, berada di atas bukit Sion, dengan nama BapaNya
tertulis di dahi mereka.
How did they get to mount Zion? Let's go to Psalms 24:3-4. The question in Psalms
24:3-4, how did they ascend into the hill of the Lord? “3
Who shall ascend into the hill of the LORD? or who shall stand in His Holy
Place?...” in mount Zion? And the answer is
given, “…4 He that hath clean hands, and
a pure heart; who hath not lifted up his soul unto vanity, nor…” what?
“…sworn deceitfully.”
Now friends this is an accurate picture of those who in Revelation 14:1 are
seen as standing on the hill of the Lord. The hand, they have clean hands,
represents the actions. In Ecclesiastes 9:10, the Bible says, “10
Whatsoever thy hand findeth to do, do it with thy might; for there is no work,
nor device, nor knowledge, nor wisdom…” So the hand represents action.
Bagaimana mereka tiba di Bukit
Sion? Mari kita ke Mazmur 24:3-4. Pertanyaan di Mazmur 24:3-4 bagaimana mereka
naik ke Bukit Sion? “3 Siapakah
yang boleh naik ke atas bukit TUHAN? Atau siapakah
yang boleh berdiri di Tempat Kudus-Nya?…”
di Bukit Sion? Dan jawabannya
diberikan, “…4 Dia yang bersih tangannya dan murni hatinya,
yang tidak pernah mengangkat jiwanya kepada
kesombongan maupun…” apa? …bersumpah palsu.”
Nah, teman-teman ini adalah gambaran yang akurat dari
mereka yang di Wahyu 14:1 terlihat berdiri di atas bukit Tuhan. Tangan mereka,
mereka punya tangan-tangan yang bersih, melambangkan perbuatan-perbuatan. Di Pengkhotbah 9:10 Alkitab berkata, “…10 Apa pun
yang dijumpai tanganmu untuk mengerjakan,
kerjakanlah itu sekuat tenagamu, karena tak
ada pekerjaan, maupun rencana, maupun pengetahuan…” jadi tangan melambangkan perbuatan.
Therefore when the decree goes forth in Revelation chapter 13 that we've
just looked at, to worship the image of the Beast, and receive the mark in the
right hand, to actively worship this Beast; they refuse, because they have
clean hands. They do not obey the Beast but they obey who? The Creator. They do
not worship the creature but they worship the Creator by keeping His holy Sabbath
day, representing the authority of God.
Itulah sebabnya ketika surat perintah di Wahyu pasal 13
itu keluar, yang baru kita simak, supaya menyembah patung Binatang dan menerima
tandanya di tangan kanan ~ yaitu secara aktif menyembah Binatang itu ~ mereka
menolak, karena tangan mereka bersih. Mereka tidak mau tunduk kepada Binatang
itu tetapi mereka tunduk kepada siapa? Sang Pencipta. Mereka tidak menyembah
makhluk ciptaan tetapi mereka menyembah Sang Pencipta dengan memelihara hari
SabatNya yang kudus, yang melambangkan autoritas Allah.
Revelation 14:9 warns, “9 And the third angel followed
them, saying with a loud voice, ‘If any man worship the beast and his image,
and receive his mark in his forehead, or in his hand, 10 the same
shall drink of the wine of the wrath of God, which is poured out without
mixture into the cup of His
indignation; and he shall be tormented with fire and brimstone in the presence
of the holy angels, and in the presence of the Lamb.”
Now, friends, it is not going to be a simple test. We need to abide in
Jesus. We need to learn the habit of obedience to Him in the smaller tests that we have
daily, that we would walk in sanctification, we don't need to worry about the
trials of tomorrow or next year if we are being faithful to Jesus
today, because He is our Savior today, and He will be our Savior tomorrow.
Wahyu 14:9 memperingatkan, “
9 Dan malaikat yang ketiga mengikuti mereka, berkata dengan suara nyaring,
‘Jikalau siapa pun menyembah Binatang itu
dan patungnya, dan menerima tandanya di dahinya atau di
tangannya, 10 maka orang yang sama akan
minum anggur murka Allah, yang dicurahkan dengan
seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan
api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di hadapan Sang
Domba.”
Nah, teman-teman, ujian itu tidak bakal mudah. Kita harus
tinggal di dalam Yesus. Kita harus belajar
membiasakan diri patuh kepadaNya dalam ujian-ujian terkecil yang kita hadapi
setiap hari, agar kita hidup dalam pengudusan, maka kita tidak perlu khawatir
tentang ujian-ujian besok, atau tahun depan, jika kita setia
kepada Yesus hari ini, karena Dialah Juruselamat kita hari ini dan Dia akan
menjadi Juruselamat kita besok.
And so with clean hands and a pure heart, they're able to ascend, the 144’000,
into the hill of the Lord. They refuse the mark of the Beast, they refuse his
mark on their hand or in their forehead. So what's in the forehead? Well, the
brain is in the forehead, and the mind is made up with the brain. And this is
in Scripture explained as the heart.
In Hebrews 10:16 talking about the new covenant, the Bible says, “16
‘This is the covenant that I will make with them after those days,’ saith the
Lord, ‘I will put my Laws into their hearts, and in their minds will I write
them.”
Maka dengan tangan-tangan yang bersih dan hati yang
murni, mereka bisa naik, ke-144’000 ke bukit Tuhan. Mereka menolak tanda
Binatang, mereka menolak tandanya di tangan mereka atau di dahi mereka. Jadi
apa yang ada di dahi? Nah, otak ada di dahi, dan pikiran itu diputuskan oleh
otak. Dan ini di Kitab Suci disebut sebagai hati.
Di Ibrani 10:16 bicara tentang perjanjian yang baru,
Alkitab berkata, “16
‘Inilah Perjanjian yang akan Kubuat
dengan mereka sesudah waktu itu,’ firman Tuhan. ‘Aku akan menaruh Hukum-Ku ke dalam hati mereka dan dalam pikiran mereka
akan Aku tulis mereka.”
Friends, God has promised that He is going to have a faithful people upon
the earth to keep His Law, not by their own power, but by the power of the Holy
Spirit. He said, “I will put my Spirit within you…”, I will cause you
to keep My Commandments, to keep My judgments, to keep My Laws and to do them.”
And praise God we have a Lamb that takes
away our sins.
Teman-teman, Allah sudah berjanji bahwa Dia akan punya
umat yang setia di bumi yang mematuhi HukumNya, bukan dengan kekuatan mereka
sendiri, tetapi dengan kuasa Roh Kudus. Dia berkata, “27
… Aku akan menempatkan Roh-Ku
di dalam dirimu,” (Yehezkiel
36:27), Aku akan
membuat kamu mematuhi Perintah-perintahKu, mematuhi keputusan-keputusanKu,
mematuhi HukumKu dan melakukan mereka.” Dan puji Allah, kita punya Domba yang
membawa pergi semua dosa kita.
This 144’000 have the name of the Father of the Lamb. Now a name in
the Bible represents character, there were name changes that were made
with various individuals that indicated a change of character, for example Abram,
also with his grandson Jacob. When Jacob overcame in that night of wrestling,
then his name was changed from “deceiver, supplanter” to “overcomer” to יִשְׂרָאֵ֑ל [yiś-rā-’êl], so “the prince
of God”, “the overcomer of God”. And friends, we can only overcome through God.
So a
name in the Bible represents character. Jesus was given a name because
what He would do. “21…thou
shalt call His name JESUS: for
He shall save His people from their sins.” And if we have seen Christ, we have seen the Father.
And so therefore the character of the Father in the forehead of
this
group of people at the end of time is actually the character of His
Son, Jesus.
Now this is right now, this is the time
for us to accept the character of Jesus, to accept His character of love, and
we have His character because we follow the Lamb. Friends, God calls sinners to
follow the Lamb, He does not call saints to be His disciples. Now, yes, it is a condition
of discipleship to surrender everything else, but He calls all of us to
be His disciples and it is in following Christ that we become like Him.
If we leave behind the things of the world and we put our focus on the Lamb of
God, we will be transformed into His image. Now is the time to receive the
character of God, the name of God written in our foreheads. We're going
to explore just how important this is.
Ke-144’000 ini memiliki nama
Bapa Sang Domba. Nah, nama di Alkitab melambangkan karakter, ada
pergantian-pergantian nama yang dibuat pada beberapa inividu yang
mengindikasikan perubahan karakter, misalnya Abram, juga dengan cucunya Yakub.
Ketika Yakub menang di malam pergumulannya, lalu namanya diganti dari “penipu,
perebut hak orang lain” menjadi “pemenang” menjadi יִשְׂרָאֵ֑ל [yiś-rā-’êl], jadi “pangeran Allah”, “pemenang Allah”. Dan teman-teman
kita hanya bisa menang melalui Allah. Jadi nama
di Alkitab melambangkan karakter. Yesus diberikan nama itu
karena apa yang akan dilakukanNya. ”21
… engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan
umat-Nya dari dosa-dosa mereka…” Dan jika kita
sudah melihat Kristus, kita telah melihat Sang Bapa.
Maka karakter
Bapa yang ada di dahi kelompok
orang-orang di akhir masa itu sebenarnya adalah karakter AnakNya, Yesus. Nah, ini sekarang, sekarang inilah waktunya bagi kita
untuk menerima karakter Yesus, menerima
karakter kasihNya, dan kita memiliki karakterNya karena kita mengikuti Domba
itu. Teman-teman, Allah memanggil orang-orang berdosa untuk mengikuti Sang
Domba, Dia tidak memanggil orang-orang kudus untuk menjadi murid-muridNya. Nah,
memang benar, itu
adalah syarat untuk menjadi muridNya, untuk menyerahkan segala
yang lain; tetapi Dia memanggil kita semua menjadi murid-muridNya dan dengan mengikuti Kristus maka
kita menjadi serupa dengan Dia. Jika kita tinggalkan hal-hal
dari dunia ini dan kita menempatkan fokus kita pada Domba Allah, kita akan
diubahkan menjadi keserupaanNya. Sekarang
inilah waktunya untuk menerima karakter Allah, nama Allah tertuls di dahi kita.
Kita akan memeriksa seberapa pentingnya itu.
Let's go to Revelation chapter 7, friends, we're going to see terrible
destruction upon this planet, we're going to see an increase of these judgments
that we're seeing already, the increase of frequency, and intensity of natural
disasters, and disease, and earthquakes, and this is all warning us that this is the
time of sealing, before all of the winds are let go.
Revelation 7:1-2 talks about these four winds.“1 And after these things I saw
four angels standing on the four corners of the earth, holding the four winds
of the earth, that the wind should not blow on the earth, nor on the sea, nor
on any tree. 2 And I saw another angel ascending from the east,
having the seal of the living God: and he cried with a loud voice to the four
angels, to whom it was given to hurt the earth and the sea.”
So let's just look at Scripture, friends. What does wind represent in the
Bible? In Jeremiah 25:31-32, the Word of God says that “31…’for the LORD hath a
controversy with the nations, He will plead with all flesh; He will give them
that are wicked to the sword,’ saith the LORD. 32 Thus saith the
LORD of hosts, ‘Behold, evil shall go forth from nation to nation, and a great
whirlwind shall be raised up from the coasts of the earth.’…”
And so we see here the definition in Scripture of the winds which are going
to blow and which are being held, so that the servants of God can have the
character of God in their foreheads. That this wind represents evil and trouble. We
see this, we see war, we see trouble, a
whirlwind, a natural disaster here raised up from the coasts of the earth, so
we know that this is the time of sealing before the winds are let loose.
Mari kita ke Wahyu pasal 7, teman-teman, kita akan
melihat kerusakan yang hebat di planet ini, kita akan melihat meningkatnya
penghukuman yang sudah kita lihat, meningkatnya frekuensi dan intensitas dari
bencana-bencana alam, dan penyakit, dan gempa-gempa bumi, dan semua ini
memperingatkan kita bahwa ini
adalah masa pemeteraian sebelum semua angin dilepaskan.
Wahyu 7:1-2 bicara tentang
keempat angin ini. “1
Setelah hal-hal itu aku melihat empat
malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin
bumi supaya angin tidak bertiup di darat, di
laut, atau di pohon mana pun. 2 Lalu aku melihat seorang malaikat lain naik dari timur,
sambil membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara
nyaring kepada keempat malaikat yang diberi
wewenang untuk mencelakai bumi dan laut,
…”
Jadi mari kita lihat saja di Kitab Suci, teman-teman.
Angin melambangkan apa di Alkitab? Di Yeremia 25:31-32, Firman Allah berkata
bahwa, “…31 Suatu suara akan sampai ke ujung bumi, sebab TUHAN mempunyai
pertikaian dengan
bangsa-bangsa. Ia akan
berperkara dengan segala makhluk: Dia akan
menyerahkan orang-orang fasik kepada pedang,’
demikianlah firman TUHAN. 32 Beginilah firman TUHAN semesta alam, ‘Lihat, malapetaka akan menjalar dari satu bangsa ke bangsa yang lain, dan suatu angin puyuh besar akan dibangkitkan dari pantai-pantai
bumi.’ …”
Maka di sini kita melihat definisi di Kitab Suci tentang
angin-angin yang akan bertiup dan yang sedang ditahan supaya hamba-hamba Allah
bisa memiliki karakter Allah di dahi mereka. Bahwa angin ini melambangkan malapetaka dan masalah.
Kita melihat ini, kita melihat perang, kita melihat masalah, angin puting
beliung, bencana alam di sini yang dibangkitkan dari pantai-pantai bumi; jadi kita tahu ini adalah waktunya pemeteraian sebelum
angin-angin dilepaskan.
What is the seal? A seal is that by which anything is confirmed, is proved,
is authenticated, and you know who has authority over that object. And so the
144’000 we see here in Revelation 7:4, “4 And I heard the number of
them which were sealed and there were sealed…” in Revelation 7:4 “…
an hundred and forty and four thousand of all the tribes of the children of
Israel.”
Meterai itu apa? Meterai itu ialah sesuatu yang olehnya
suatu hal diteguhkan, dibuktikan, dinyatakan keasliannya, dan kalian tahu siapa
yang punya autoritas atas hal tersebut. Maka ke-144’000 yang kita lihat di sini
di Wahyu 7:4, “…4 Dan aku
mendengar bilangan mereka yang dimeteraikan,
dan yang telah dimeteraikan itu seratus empat puluh empat ribu dari semua suku
keturunan Israel.”
Now we understand who these children of Israel are by Paul's statement in
Galatians 3:29 where he says that whoever is Christ's is Abraham's seed. So Jesus said in John chapter 8 when the Jews
were fighting against Him, He said that “44 Ye
are of your father…” not Abraham, as they were claiming, the unbelieving Jews ~ Jesus Himself was a
Jew, so He had nothing against Jews in particular, all the disciples and
apostles were Jews ~ but He said, “If you don't believe in Me you're the
children not of Abraham, but you're the children of Satan, of “…the
Devil…” in John 8:44.
And so the 144’000 that are sealed of all the children of Israel ~ this is symbolic because “28
There is neither Jew nor Greek (gentile)…”, Paul said, “…bond (slave) nor free…” right now. And so we know that this can be
anyone regardless if we have Jewish heritage, we can be among this number that
are sealed.
Sekarang kita paham siapa
keturunan Israel ini menurut pernyataan Paulus di Galatia 3:29 di mana dia
mengatakan siapa pun yang “adalah
milik Kristus, … adalah benih Abraham”. Maka Yesus berkata di Yohanes pasal 8 ketika orang-orang
Yahudi bertengkar melawanNya, Dia mengatakan bahwa “44 Kamu berasal
dari bapakmu, …” bukan dari Abraham
seperti klaim mereka, orang-orang Yahudi yang tidak percaya itu ~ Yesus sendiri
adalah seorang Yahudi, jadi Dia tidak punya ganjalan apa pun terhadap bangsa
Yahudi khususnya, semua murid dan rasul orang Yahudi juga ~ tetapi Dia berkata,
“Jika kalian tidak percaya dalam Aku, kalian bukan anak-anak Abraham, tetapi
kalian anak-anak Setan, anak-anak “…si Iblis,” di Yohanes 8:44.
Jadi ke-144’000 yang dimeteraikan dari semua keturunan Israel, ini simbolis karena “28 … tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani
(non-Yahudi)…” kata Paulus, “…budak
atau orang merdeka…” (Galatia 3:28) sekarang ini. Maka kita mengetahui
bahwa mereka itu bisa siapa saja, tidak masalah apakah kita punya darah Yahudi,
kita bisa menjadi mereka yang dimeteraikan.
The 144’000 are sealed showing who has ownership or authority over them,
that is the purpose of a seal. And so friends, let's ask the question, why does
God have authority over us? Why should He have authority over us? What right
does He have to tell us what to do, or what not to do? Well, friends, it's in
the word itself: authority. Because God is our Author He has authority over
us, He is our Creator. In Revelation 4:11 the Bible says that He is
worthy “11…to
receive glory and honour and power for Thou hast created all things, and for
Thy pleasure they are and were created.”
And so friends when we are sealed, it is not about us, it is about the
Creator showing whose we are, who do we serve, who do we worship. We glorify
God, friends, the Bible says, when we obey Him.
in Matthew chapter 5 Jesus said, it says in verse 16 that, “16
Let your light so shine before
men, that they may see your good works and…” not glorify you but
“…glorify your Father which is in heaven.”
And so this seal shows that God has authority over this group of people
because He authored them, He created them.
Ke-144’000 dimeteraikan, menunjukkan siapa yang memiliki
autoritas atas mereka, itulah tujuan sebuah meterai. Maka, teman-teman, mari
kita bertanya, mengapa Allah punya autoritas atas kita? Mengapa Dia boleh punya
autoritas atas kita? Hak apa yang dimiliki Allah menyuruh kita berbuat atau
tidak berbuat menurut kehendakNya? Nah, teman-teman, itu ada dalam perkataan
itu sendiri: autoritas. Karena
Allah itulah Pencipta (= author) kita, Dia memiliki autoritas atas kita. Dialah Pencipta kita. Di
Wahyu 4:11 Alkitab berkata bahwa Dia layak “untuk menerima kemuliaan
dan kehormatan dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu;
dan demi kesenanganMu mereka ada dan telah diciptakan.”
Maka, teman-teman, ketika kita dimeteraikan, itu bukan
tentang kita, itu tentang Sang Pencpta yang menunjukkan milik siapa kita ini,
siapa yang kita layani, siapa yang kita sembah. Kita memuliakan Allah,
teman-teman, kata Alkitab, ketika kita mematuhi Dia.
Di Matius 5:16 Yesus berkata
bahwa, “16 Hendaknya
terangmu bercahaya sedemikian di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan…” bukan memuliakan
kamu melainkan “…memuliakan Bapamu yang di
sorga…”
Maka meterai ini menunjukkan bahwa Allah punya autoritas
atas kelompok ini karena Dia yang meng-author mereka, Dia yang menciptakan mereka.
And so let's look at the seal a little more carefully. The forehead is the
home of our brain, and so our brains and minds being in our foreheads. What
does the Bible say that God wants us to have between our eyes? Friends, this is
where the battle is, this is the scene of the battle for all of us. It is in
our minds and our thoughts.
Let's go to Deuteronomy 11:18, and see what it says about the space between our eyes, our forehead.
Deuteronomy 11:18 the Bible says, “18 Therefore shall ye lay up
these My Words in your heart and in your soul, and bind them for a sign upon
your hand, that they may be as frontlets between your eyes.”
Jadi mari kita simak meterai ini dengan lebih seksama. Dahi itu rumah otak kita, maka otak dan pikiran kita itu di dahi kita. Apa kata Alkitab tentang apa yang Allah mau ada di antara mata kita? Teman-teman, di sinilah pertempuran itu, inilah arena peperangannya bagi kita semua, yaitu di otak kita dan pikiran kita.
Mari kita ke Ulangan 11:18, dan lihat apa katanya tentang
tempat di antara kedua mata
kita, dahi kita. Ulangan 11:18 Alkitab berkata, “18 Oleh karena itu kamu harus menaruh ini, perkataanKu ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; dan mengikatnya sebagai tanda pada tanganmu, supaya mereka harus menjadi pengingat
di antara matamu.”
Now you might say, well that's the Old Testament. Well we can see from the
example of Jesus, friends, that Jesus was constantly referring to the Old
Testament Scriptures. He was saying,
ü “It is written…”
ü “Have ye not read…”
ü “27 And beginning at Moses and all the prophets, He expounded unto them in
all the scriptures the things concerning Himself.”
ü and the apostles followed suit, we see scriptural allusions and quotations
all the way through the New Testament and it is imperative that we follow the
example of Jesus, the apostles.
And having not the words of men and their opinions written upon our hearts,
but we have the Words of God. God's Word and His Law should be in our minds to
keep us in the path of righteousness.
As we've talked about recently in this symposium, Psalms 119:11 gives us
the promise that if we hide God's Word in our hearts, that it has the power to
keep us faithful to Him, “11 Thy Word…” it says
“…have I hid in mine heart…” in Psalms 119:11 “…that I might not sin against Thee.”
Verse 105 of the same chapter, “105 Thy Word is a lamp unto my
feet, and a light unto my path.”
Verse 130, “130 The entrance of Thy Words
giveth light; it giveth understanding unto the simple.”
And Proverbs 7:1, 3, “1 My son, keep My Words, and
lay up My Commandments with thee…” sorry verse 3 says, “… 3
Bind them upon thy fingers, write them upon the table of thine heart.”
Nah, kalian bisa mengatakan, itu Perjanjian Lama. Nah, kita bisa melihat dari teladan Yesus, teman-teman, bahwa Yesus selalu mengacu kepada ayat-ayat Perjanjian Lama. Dia mengatakan,
ü “Ada tertulis…” (Matius 4:4, 6, 7, 10; 11:10; 21:13; 26:31)
ü “Tidakkah kamu pernah
membaca…” (Matius 12:3, 5; 19:4; 22:31)
ü “Dan mulai dari Musa dan
semua Kitab Nabi-nabi, Dia menjelaskan kepada mereka semua hal dalam Kitab Suci tentang
DiriNya Sendiri.” (Lukas 24:27)
ü Dan para rasul
mengikuti, kita melihat lambang-lambang dan kutipan-kutipan dari Kitab Suci di
seluruh Perjanjian Baru.
Dan adalah penting
bagi kita untuk mengikuti teladan Yesus dan para rasul, dan tidak menyimpan kata-kata
manusia dan pendapat-pendapat mereka yang ditulis di hati kita, tetapi Firman
Allah. Firman Allah dan HukumNya harus ada dalam pikiran kita untuk memelihara
supaya kita tetap berada di jalan kebenaran.
Sebagaimana baru-baru ini kita
sudah bicara tentang ini di simposium ini, Mazmur 119:11 memberi janji kepada
kita bahwa jika kita menyimpan Firman Allah dalam hati kita, itu punya kuasa
untuk menjaga agar kita tetap setia kepadaNya.
“11
Firman-Mu…” dikatakan, “…telah kusimpan di dalam hatiku…” Mazmur 119:11, “… supaya aku jangan berdosa terhadap
Engkau…”
Ayat 105 pasal yang sama, “…105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku…”
Ayat 130, “…130
Masuknya
kata-kataMu memberi terang, memberi pengertian kepada
orang-orang sederhana…”
Dan Amsal 7:1, 3, “…1
Anakku, camkanah kata-kataKu, dan
simpanlah perintah-perintahKu dalam dirimu…” ayat 3 mengatakan, “…3 Tambatkanlah mereka itu pada jari-jarimu, tulislah mereka pada loh hatimu.”
Bible memorization, friends, keeping God's Word in our hearts, not just
because we do some great thing that God admires by hiding up His Word, no, but
it's about hearing His voice as His sheep, hearing what He's telling us, and
gaining power and strength to follow Him. It's so important especially for this generation
who would follow Christ until the end, who follow the Lamb wherever He goes,
the 144’000, to have the Word of God laid up
in their hearts and their minds, bound for a sign to guide their
actions, that they may be as frontlets between their eyes, written in their
foreheads. So this then must be related: the seal to the promised new covenant.
Menghafal Alkitab, teman-teman, menyimpan Firman Allah
dalam hati kita, bukan hanya karena kita
melakukan hal besar yang dikagumi Allah dengan menyimpan FirmanNya, tidak,
tetapi itu mengenai mendengar suaraNya sebagai dombaNya, mendengar apa yang
dikatakanNya kepada kita, dan mendapatkan kekuatan dan kuasa untuk mengikuti Dia.
Sangatlah penting terutama bagi
generasi ini yang akan mengikuti Kristus hingga akhir, yang
mengikuti Sang Domba ke mana pergiNya, ke-144’000 itu, untuk memilkik Firman Allah yang disimpan dalam hati dan
pikiran mereka, terikat sebagai tanda untuk menuntun
tindakan-tindakan mereka, agar mereka (ayat-ayat Firman Allah) menjadi
pengingat di antara mata mereka, tertulis di dahi mereka. Maka ini tentunya
berkaitan: meterai dengan perjanjian baru yang dijanjikan.
What is the new covenant? Hebrews 8:10 new covenant Christians will not
break God's Ten Commandment Laws in Hebrews 8:10 it says, “10’
For this is the covenant that I will make with the house of Israel after those
days,’ saith the Lord…” and it doesn't
say ‘I will make it obsolete.’ What it says is,
“…‘I will put My Laws into their mind, and write them in their hearts:
and I will be to them a God, and they shall be to me a people.”
Perjanjian yang
baru itu apa? Ibrani 8:10, orang Kristen Perjanjian yang Baru tidak akan melanggar Sepuluh Hukum Perintah Allah,
di Ibrani 8:10 dikatakan, “10
‘Karena inilah Perjanjian yang akan Kubuat dengan kaum Israel sesudah waktu
itu,’ firman Tuhan. …” tidak dikatakan ‘Aku akan membuatnya kadaluwarsa.’ Apa
yang dikatakan ialah, “…‘Aku akan menaruh Hukum-Ku dalam pikiran mereka
dan menuliskannya dalam hati mereka, dan Aku
akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.”
I am so happy that God has given us His Word. Friends, we don't have much
time to learn it, we only have a short period every day, and we should lay
aside those things that are coming in between us and God's Word.
Hebrews 10:16 talks about this covenant as well. “16
‘This is the covenant that I will make with them after those days,’ saith the
Lord,’ I will put My Laws into their hearts, and in their minds will I write
them. 17 And their sins and iniquities will I remember no more.”
So along
with justification there is sanctification, where God transforms a
people to be holy, committed, and obedient to Him.
Saya sangat senang Allah telah memberi kita FirmanNya.
Teman-teman, waktu kita untuk mempelajarinya tidak banyak, kita hanya punya
waktu yang singkat setiap hari, dan kita harus mengesampingkan hal-hal yang
menjadi penghalang antara kita dengan Firman Allah.
Ibrani 10:16 bicara tentang perjanjian ini juga. “16 ‘Inilah Perjanjian yang akan Kubuat dengan mereka sesudah waktu itu,’ firman
Tuhan. ‘Aku akan menaruh Hukum-Ku ke dalam
hati mereka dan dalam pikiran mereka akan Aku tulis mereka.
17 Dan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan
mereka tidak akan Aku ingat lagi.”
Jadi bersamaan dengan Pembenaran ada
Pengudusan, di mana Allah mengubah seseorang untuk menjadi suci,
punya komitmen, dan patuh kepadaNya.
Now if you're interested in some Scripture memorization tools, I’ve shared seven
tools so far, but if you want to sign up for a free Bible memorization program,
just go
to capitalrevival.org you can spell it both ways, “capitol” with an “o”
or “capital” with an “a”, it doesn't matter. capitolrevival.org and you can
have some free tools to memorize Scripture, to learn how to hide God's Word in your hearts.
Nah, jika kalian tertarik dengan alat-alat pengingat
Kitab Suci, saya telah membagikan tujuh alat sejauh ini tetapi jika kalian mau
mendaftar untuk program gratis mengingat Alkitab, pergi sajalah ke capitalrevival.org kalian boleh mengejanya dua
cara, “capitol” dengan
“o” atau “capital” dengan “a” tidak
jadi masalah; capitalrevival.org dan kalian
bisa mendapatkan secara gratis beberapa alat untuk mengingat Kitab Suci, untuk
belajar bagaimana menyimpan Firman Allah dalam hati kita.
Christ, friends, did not come to destroy the Law, or to teach that it
couldn't be obeyed, or that it shouldn't be. Look with me at this very clear
passage of Scripture in Matthew 5:17-19. “17
Think not…” Jesus said, “…that I am come to destroy the Law, or the prophets:
I am not come to destroy, but to fulfil. 18 For verily I say unto
you, Till heaven and earth pass, one jot or one tittle shall in no wise pass
from the Law, till all be fulfilled. 19 Whosoever…” here’s the warning. “…therefore
shall break one of these least commandments, and shall teach men so, he shall
be called the least in the kingdom of heaven: but whosoever shall do and teach
them, the same shall be called great in the kingdom of heaven.”
So clearly Jesus was not teaching that we don't need the Word of God, or we
don't need the Ten Commandments anymore. Instead of setting aside the Law or
making it unimportant, where did Christ teach that the Law should be? In
Matthew 5:28 Jesus exalted the Ten Commandments to our thoughts, where it needs
to be governing our actions. He said, “28 … That whosoever looketh on
a woman to lust after her hath committed adultery with her already in his
heart.”
Teman-teman, Kristus tidak datang untuk melenyapkan Hukum,
atau untuk mengajarkan bahwa Hukum itu tidak bisa dipatuhi, atau tidak harus
dipatuhi. Mari simak bersama saya ke ayat Kitab Suci di Matius 15:17-19. “…17 Janganlah kamu
menyangka…” kata Yesus, “…bahwa Aku datang untuk meniadakan kitab
Hukum atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya.18 Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: ‘Sampai lenyap langit dan bumi satu iota atau satu titik pun tidak akan
ditiadakan dari Taurat, sampai semuanya digenapi. 19 Karena itu, …” ini peringatannya, “…siapa yang melanggar
salah satu Perintah yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada
orang lain, ia akan disebut yang paling hina oleh
Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang akan melakukan
dan mengajarkan mereka, ia akan disebut besar oleh Kerajaan Sorga. …”
Jadi jelaslah Yesus tidak mengajaran bahwa kita tidak
membutuhkan Firman Allah, atau kita tidak membutuhkan Kesepuluh Perintah Allah lagi.
Yesus bukannya mengesampingkan Hukum atau menjadikannya tidak penting, malah di
mana Yesus ajarkan tempat Hukum itu seharusnya? Di Matius 5:28 Yesus
meninggikan Kesepuluh Perintah Allah kepada pikiran kita, di mana dia perlu
menguasai tindakan-tindakan kita. Dia berkata, “28 … bahwa siapa pun yang memandang seorang perempuan dengan nafsu terhadapnya, sudah melakukan perzinahan dengan dia di dalam
hatinya.”
And so this is the experience that the final generation that we see in
Revelation chapter 14, the 140’000 standing with the Lamb, sealed in their
foreheads with the Word of God written in their hearts, having the fruit of the
new covenant perfected in them as the first fruits for that harvest, this is
what they're experiencing: not only the actions of the hand but also of the
mind, and of the heart.
Friends, it is possible by the power of the Holy Spirit through His Word.
Maka inilah pengalaman generasi yang terakhir yang kita
lihat di Wahyu pasal 14, ke-144’000 yang berdiri bersama Sang Domba, termeterai
di dahi mereka, dengan Firman Allah yang tertulis di hati mereka, dengan
memiliki buah dari perjanjian yang baru yang disempurnakan dalam mereka sebagai
buah-buah sulung dari tuaian; inilah yang mereka alami, bukan hanya perbuatan
tangan, tetapi juga pikiran, dan hati.
Teman-teman, ini dimungkinkan oleh kuasa Roh Kudus
melalui FirmanNya.
See this is very
important, friends, because the wages of sin is still
death, Romans 6:23 says “the wages of
sin is death but the gift of God is eternal life through Jesus
Christ our Lord.” Jesus came to save us from our sins, He's the Lamb of God. “If we confess our sins,
He's faithful and He's just…” at the same time, “…to forgive us of
our sins, and to cleanse us from all unrighteousness”, hallelujah! He
can cleanse us as well as forgive our sins, He can change our lives. Salvation
from sin, enmity against the serpent, hatred against evil and against sin, is
God's gift to us in Jesus. Repentance is a gift, and we cannot live a
holy life without Christ. But all who go to heaven must be holy, the Bible is
very clear about this.
Lihat, ini sangat penting,
teman-teman, karena upah dosa masih tetap maut, Roma 6:23 mengatakan, “23 Sebab upah dosa ialah maut;
tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal melalui
Kristus Yesus, Tuhan kita…” Yesus datang untuk
menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, Dialah Domba Allah. “…9
Jika kita mengaku dosa kita, Ia setia dan
adil…” pada waktu yang
bersamaan “…untuk mengampuni dosa
kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.’…”(1 Yohanes 1:9). Halleluya! Dia bisa membersihkan kita juga mengampuni dosa-dosa kita, Dia
bisa mengubah hidup kita. Keselamatan
dari dosa, permusuhan dengan ular, kebencian terhadap yang jahat dan dosa,
itulah karunia Allah kepada kita dalam Yesus. Pertobatan itu karunia,
dan kita tidak bisa menghidupkan kehidupan yang kudus tanpa Kristus. Tetapi
semua yang ke Surga harus kudus, Alkitab sangat jelas mengenai ini.
In Hebrews 12:14 the apostle Paul tells us, “14 Follow peace with all men and holiness…” in Hebrews 12:14 “…without
which…” holiness. “…no man shall see the Lord.” And so let's remind ourselves of the meaning that the name of God is
written in the foreheads of the 144’000 and have His seal. The name of God is
His character, because a name in the Bible signifies someone's character, just
as Jacob received a new name, and many others as well.
Di Ibrani 12:14 rasul Paulus
memberitahu kita, “14 Ikutilah damai dengan semua orang, dan kekudusan…” di Ibrani 12:14 “…tanpa…” kekudusan “…itu tidak seorang pun akan melihat Tuhan…” Jadi marilah kita
mengingatkan diri kita sendiri tentang makna nama Allah yang ditulis di dahi
ke-144’000 yang memiliki meteraiNya. Nama Allah adalah karakterNya, karena nama
di Alkitab menandakan karakter seseorang, sama seperti Yakub menerima nama yang
baru, dan banyak yang lain juga.
We know from the Bible that the character of God in 1 John 4:8 is love. “8
He that loveth not knoweth not God; for God is love.”
And so the 144’000 have the name of God, which is His character written
in their minds, on their hearts, which means that they have the love of God
therefore written
upon their minds or hearts. God's Law hangs upon the principle of His
love. it is by His Law that we are sealed. In Matthew 22 Jesus tells us in
verse 37-40, “37
…‘Thou shalt love the Lord thy God with all thy heart, and with all thy soul,
and with all thy mind...” Jesus taught total submission to God, His
will, and His Law. He said, “…38
This is the first and great commandment. 39 And the second is like
unto it, ‘Thou shalt love thy neighbour as thyself…” the first four commandments deal with our
love to God, the last six are love to man. “… 40
On these two commandments hang all the Law and the prophets.”
Kita tahu dari Alkitab bahwa
karakter Allah di 1 Yohanes 4:8 itu kasih. “8 Dia yang tidak mengasihi, tidak mengenal Allah, sebab
Allah itu kasih…”
Maka ke-144’000
memiliki nama Allah, yang adalah karakterNya, tertulis di
pikiran mereka, di hati mereka, berarti
oleh karena itu mereka memiliki
kasih Allah tertulis di pikiran
atau hati mereka. Hukum Allah
tergantung pada prinsip kasihNya. Oleh HukumNya itulah kita
dimeteraikan. Di Matius 22 Yesus memberitahu kita di ayat 37-40, “37… ‘Engkau harus mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan
segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu…” Yesus mengajarkan penyerahan total kepada Allah,
kehendakNya, dan HukumNya. Dia berkata, “…38
Itulah Perintah yang utama dan yang pertama.
39 Dan yang kedua, sama seperti
itu: Engkau harus mengasihi sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.’…” Empat perintah yang pertama berkaitan dengan kasih kita
kepada Allah, enam yang terakhir itu kasih kepada sesama. “…40 Pada kedua Perintah inilah tergantung seluruh Hukum dan
kitab para nabi.”
Paul tells us in Romans 13:10, love is the fulfilling of the Law, “10
Love worketh no ill to his neighbour: therefore love is the fulfilling of the
Law.”
So let's just think very practically and logically.
ü The 144’000 are sealed in their foreheads with the name of God.
ü The name of God is His character.
ü God's character is love.
ü And love is the fulfilling of the Law.
We are sealed, friends, with the Word of God, with the Law of God, written
upon our hearts to guide our thoughts and our actions.
Paulus memberitahu kita di Roma 13:10, kasih itu
penggenapan Hukum, “10
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih
adalah kegenapan Hukum.”
Jadi marilah kita
berpikir sangat praktis dan logis.
ü Ke-144’000
dimeteraikan di dahi mereka dengan nama Allah.
ü Nama Allah adalah
karakterNya.
ü Karakter Allah
adalah kasih.
ü Dan kasih adalah
penggenapan Hukum.
Kita dimeteraikan,
teman-teman, dengan Firman Allah, dengan Hukum Allah, ditulis di atas hati kita
untuk menuntun pikiran dan tindakan kita.
In Isaiah 8:16 it's clearly elucidated that the Law seals the disciples, “16
Bind up the testimony…” Isaiah 8:16
says, “…
seal the Law among My disciples.” And Jesus talked about disciples following His Word in John 8:31, “31
Then said Jesus to those Jews which believed on Him, ‘If ye continue in My
Word, then are ye My disciples indeed.’…”
“…Seal the Law
among My disciples” Isaiah 8:16
told us, and then Jesus said, “if ye continue in My Word, then are ye My
disciples indeed.” What does a
disciple do? A disciple follows the master. And what do this group of people in
Revelation 14 standing with the Lamb also do? In verse 4 it says, “4 These are they which were not
defiled with women; for they are virgins…” now this is not talking about physically unmarried, friends, because Paul
is very clear that marriage is honorable, and the bed undefiled, but
whoremongers and adulterers God will judge. And so it's very clear this is not
a physical relationship that's happening, they are defiled with the daughters
of the spiritual harlot of Revelation chapter 17 and 18, of Babylon: “Mystery,
the mother of harlots and the abominations of the earth” that false system of
worship. “…they which were not defiled with women; for
they are virgins…” and notice “...These are they which follow the Lamb
whithersoever He goeth…”
Di Yesaya 8:16 jelas
diterangkan bahwa Hukum memeteraikan
para murid, “16
Simpanlah kesaksian ini…” Yesaya 8:16
berkata, “…meteraikanlah Hukum di
antara murid-muridKu…” Dan Yesus bicara tentang murid-murid yang mengikuti
FirmanNya di Yohanes 8:31 “…31
Lalu kata Yesus kepada orang-orang Yahudi yang percaya pada-Nya, ‘Jikalau kamu
tetap dalam Firman-Ku, maka kamu benar-benar
adalah murid-Ku…”
“…meteraikanlah Hukum di antara murid-muridKu…”
Yesaya 8:16 memberitahu kita, kemudian
Yesus berkata, “…‘Jikalau kamu tetap dalam
Firman-Ku, maka kamu benar-benar adalah
murid-Ku.’ (Yohanes
8:31) …”
Apa yang dilakukan seorang murid?
Seorang murid mengikuti gurunya. Dan apa yang dilakukan sekelompok orang ini
juga yang di Wahyu 14 sedang berdiri bersama Sang Domba Allah? Di ayat 4
dikatakan, “…4 Ini
adalah mereka yang tidak tercemar dengan perempuan-perempuan, karena
mereka adalah perawan-perawan…” nah, ini tidak bicara tentang tidak menikah secara literal,
teman-teman, karena Paulus sangat jelas bahwa perkawinan itu mulia, dan ranjang
perkawinan itu tidak najis, tetapi para pelacur dan pezinah yang akan dihakimi
Allah. Maka sangat jelas ini bukan bicara tentang hubungan fisik, mereka
dinajiskan oleh anak-anak perempuan pelacur spiritual Wahyu 17 dan 18 dari
Babilon: “Misteri, Ibu para pelacur dan kekejian bumi”, sistem ibadah yang
palsu itu. “…mereka yang tidak tercemar dengan
perempuan-perempuan, karena mereka adalah
perawan-perawan…” dan simak, “…Inilah mereka yang mengikuti Sang Domba itu ke mana saja Ia pergi…”
Now Jesus said, “You cannot be My disciple unless you continue in My Word,
you have to forsake everything else in order to follow Me.” And so this group
of people that have the privilege of following Jesus closely,
not just for three and a half years in a small geographic area of Palestine,
but for
all eternity to be His special chosen disciples, the 144’000. That whether it's
a literal number or a figurative number, I care not; I just want to be part of
this group, friends. I want to be a disciple of Jesus. What a privilege it must
have been for Andrew, for Peter, for John, to be invited to follow Jesus, to
walk with the Master to see Him perform His amazing works, but three and a half
years, friends, even though their names are written in the foundations of the
New Jerusalem, those 12 stone foundations, even though they are going to
experience the joy of having so many stars in their crown from saved souls
because of their sacrificial labors in following the footsteps of Jesus, that
is going to be something different than what the 144’000 will experience.
They will
follow the Lamb wherever He goes for all eternity. Friends, this is
something that Jesus is offering us. Will you be sealed? Will you receive My
Law? Will you receive the baptism of the Holy Spirit? They could not do this
unless they receive the Holy Spirit, friends. The power of God changing their
characters, which is what God will do for us in these last days.
Sekarang Yesus berkata, “Kamu tidak bisa menjadi muridKu
kecuali kamu terus hidup dalam FirmanKu, kamu harus meninggalkan segala yang
lain untuk mengikuti Aku.” Maka kelompok
orang-orang ini yang punya hak istimewa untuk mengikuti Yesus dari dekat,
bukan hanya selama 3½ tahun di sebuah daerah geografis kecil di
Palestina, melainkan untuk
selamanya menjadi murid-murid pilihanNya yang istimewa, ke-144’000.
Apakah itu angka yang literal atau simbolis, saya tidak perduli; saya hanya mau
menjadi bagian dari kelompok ini, teman-teman. Saya mau menjadi murid Yesus. Bagi
Andreas, bagi Petrus, bagi Yohanes diundang untuk mengikuti Yesus, untuk
berjalan bersama Sang Guru, melihatNya melakukan pekerjaan-pekerjaanNya yang
mengagumkan selama 3½ tahun, pasti adalah hak istimewa yang luar biasa, teman-teman.
Tapi walaupun nama mereka tertulis di fondasi Yerusalem Baru, ke-12 batu
fondasi itu, walaupun mereka akan mengalami sukacita memiliki begitu banyak
bintang di mahkota mereka dari jiwa-jiwa yang diselamatkan karena kerja keras
mereka yang penuh pengorbanan dalam mengikuti langkah-langkah Yesus, tapi itu
sesuatu yang berbeda dari apa yang akan dialami ke-144’000. Ke-144’000 akan mengikuti Sang
Domba ke mana pun Dia pergi untuk selama-lamanya. Teman-teman,
inilah sesuatu yang Yesus tawarkan kepada kita. “Maukah kamu dimeteraikan?
Maukah kamu menerima HukumKu? Maukah kamu menerima baptisan Roh Kudus?” Mereka
tidak bisa melakukan ini kecuali mereka menerima Roh Kudus, teman-teman. Kuasa
Allah mengubahkan karakter mereka, itulah yang akan Allah lakukan bagi kita di
hari-hari terakhir ini.
I know that the Holy Spirit is represented in chapter 14 because we know
that they are the first fruits in Revelation 14:4, and in order to have the
harvest you have to have the latter rain to bring that crop to perfection, the
rain of the Holy Spirit. The 144’000 they're sealed as the first fruits of
the harvest. In Revelation 14:14 the Bible says that Jesus comes upon a
white cloud, and He's having a sharp sickle in His hand, and it is time to
harvest, the angel says in verse 15. Revelation 14:15, the angel says “15
…‘Thrust in Thy sickle, and reap: for the time is come for Thee to reap; for
the harvest of the earth is ripe.”
What is the harvest? It's the end of the world, Matthew 13:39 says.
And the
field is the world. In Matthew 13 it tells us as well, the seed is
the Word of God.
In Matthew 13:23 it says, “23 But he that received seed
into the good ground is he that heareth the word, and understandeth it; which
also beareth fruit, and bringeth forth, some an hundredfold, some sixty, some
thirty.”
Saya tahu Roh Kudus direpresentasikan di pasal 14 karena
kita tahu bahwa mereka (ke-144’000) adalah buah-buah sulung di
Wahyu 14:4, dan supaya bisa ada panen, harus ada hujan akhir untuk membawa
tuaian itu kepada kesempurnaan, hujan dari Roh Kudus. Ke-144’000 mereka dimeteraikan sebagai buah-buah sulung
tuaian. Di Wahyu 14:14 Alkitab mengatakan bahwa Yesus datang di
atas awan putih dan Dia punya sabit yang tajam di tanganNya, dan itulah
waktunya menuai, kata malaikat di ayat 15. Wahyu 14:15 malaikat itu berkata, “15 …‘Ayunkanlah sabit-Mu dan
tuailah, karena saatnya sudah tiba bagiMu untuk
menuai, karena tuaian di bumi sudah masak.’
…”
Masa menuai itu apa? Itulah
akhir dunia, Matius 13:39 berkata demikian.
Dan ladang
ialah dunia. Di Matius 13 itu juga dikatakan, benih adalah Firman Allah.
Di Matius 13:23 dikatakan, “…23
Tetapi dia yang menerima benih di tanah
yang baik, ialah orang yang mendengar firman, dan mengertinya, yang juga berbuah, dan menghasilkan, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh
kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”
So friends, when we hide God's Word
in our hearts, when we spend time studying and memorizing, and meditating upon the
creative living Word of God, we're giving the Holy Spirit an opportunity to rain
upon that seed to cause it to grow up and bear the fruit of the character
of Jesus in our lives, just like Jesus overcame by the Word of God, “it is written” standing on the Word of God alone. So we
in these last days, we can be faithful, friends, we do not need to bow to the
image of the Beast, we do not need to make compromises with sin in the least
degree, by the power of the Holy Spirit, falling upon that powerful seed, that
seed of 1 Peter 1:23, by which we are “23 …born again, not of
corruptible seed, but of incorruptible ….” that Holy Spirit can cause the fruit to develop of the character of Jesus
in our lives.
Jadi teman-teman, bila kita menyimpan Firman Allah dalam
hati kita, bila kita
meluangkan waktu mempelajari dan mengingat, dan merenungkan Firman Allah yang
hidup dan kreatif, kita memberi Roh Kudus kesempatan untuk mencurahkan hujan ke
atas benih itu supaya bertumbuh dan menghasilkan buah karakter
Yesus dalam hidup kita, sama seperti Yesus telah menang dengan Firman Allah, “ada tertulis” hanya berdiri di atas Firman
Allah. Maka kita di hari-hari akhir ini, kita bisa setia, teman-teman, kita
tidak perlu sujud kepada patung Binatang, kita tidak perlu membuat kompromi
dengan dosa dalam derajat yang terkecil sekali pun oleh kuasa Roh Kudus yang
tercurah ke atas benih yang penuh kuasa, benih 1 Petrus 1:23 yang mana kita “23 … dilahirkan kembali bukan dari
benih yang fana, tetapi dari yang tidak fana…”
Roh Kudus bisa menyebabkan buah itu
mengembang dengan karakter Yesus dalam hidup kita.
“14 And this gospel of the
kingdom…” in Matthew 24:14, “…shall be preached in all the world for a
witness unto all nations; and then shall the end come.” Now this
message must be preached by a transformed people. We must bear fruit to
the glory of God. When this mission succeeds, then Jesus will come, because it
says in verse 14 of Matthew 24 that the end will come when the gospel is
preached. And we see this in Revelation 14 with this group of people that are
sealed, in Revelation 14:6 it says, there another angel appeared flying “6…
in the midst of heaven…” verse 6 “… having the everlasting gospel to preach
unto them that dwell on the earth, and to every nation, and kindred, and
tongue, and people…” and so friends, the promise is that when this happens,
when God has a committed, fully surrendered, people with His character written
in their minds, in their hearts, His Law sealing them, when the message of the
gospel of Jesus to separate us from all iniquity ~ this is why Jesus came,
friends, Jesus came to save us from our sins ~ to go and sin no more, when this
message of inviting us into the kingdom of God as His children to leave all of
the evil, the idols of earth, and all
the iniquity of earth, and to be received into His kingdom as His sons and His
daughters, when this is preached throughout all the world, and there's a
multitude that take their stand upon the Word of God, then the end will come.
And we know it succeeds in Revelation 14 because we see Jesus coming just as He
promised, that when the gospel is preached to all the world then the end will
come. In verse 14 of Revelation 14 we see the harvest of the earth, and verse
15 is come.
“14 Dan Injil Kerajaan ini…” di Matius 24:14, “…akan
diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu
barulah tiba kesudahannya…” Nah, pekabaran
ini harus dikhotbahkan oleh orang-orang yang sudah diubahkan. Kita harus menghasilkan buah untuk kemuliaan Allah.
Ketika misinya sukses, maka saat itulah Yesus akan datang, karena dikatakan di
Matius 24:14 bahwa kesudahan akan datang ketika injil sudah dikhotbahkan. Dan
kita melihat ini di Wahyu 14 pada kelompok orang-orang yang dimeteraikan itu.
Di Wahyu 14:6 dikatakan, “…6
Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit…” ayat 6, “…dan
padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakan kepada mereka yang diam di atas
bumi, dan kepada setiap bangsa, dan suku, dan bahasa, dan kaum…” Jadi, teman-teman,
janjinya ialah bila ini terjadi, bila Allah punya suatu umat yang berkomitmen,
berserah penuh, dengan karakterNya tertulis di pikiran mereka, di hati mereka,
HukumNya yang memeteraikan mereka, bila pekabaran injil Yesus memisahkan kita dari
semua dosa ~ untuk inilah Yesus datang, teman-teman. Yesus datang untuk
menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita supaya kita pergi dan tidak berbuat dosa
lagi
~ ketika pekabaran yang mengundang kita
masuk ke kerajaan Allah sebagai anak-anakNya, untuk meninggalkan segala
kejahatan, berhala-berhala dunia, dan segala kejahatan dunia, dan untuk
diterima ke dalam kerajaanNya sebagai anak-anakNya, ketika ini dikhotbahkan ke
seluruh dunia, dan ada kumpulan besar yang berdiri teguh di atas Firman Allah ~ maka kesudahan akan datang. Dan kita tahu itu berhasil
di Wahyu 14 karena kita melihat Yesus datang persis seperti yang dijanjikanNya, bahwa ketika Injil sudah
dikhobahkan ke seluruh dunia, maka kesudahan akan datang. Dia ayat 14 Wahyu 14
kita melihat tuaian, dan ayat 15 itu kedatanganNya untuk menuai.
Now the first fruits to God are the 144’000. Rain is essential to ripen
this harvest. God has promised to send the rain. And what is the rain? Let's go
to first Isaiah 55:10 to see why the rain is important for the harvest. Isaiah
55:10 says, “10
For as the rain cometh down, and the snow from heaven, and returneth not
thither, but watereth the earth, and maketh it bring forth and bud, that it may
give seed to the sower, and bread to the eater.”
Nah, buah-buah sulung bagi Allah adalah ke-144’000. Hujan
itu perlu untuk mematangkan tuaian. Allah telah berjanji akan mengirimkan
hujan. Dan hujan itu apa? Mari kita lebih dulu ke Yesaya 55:10 untuk melihat
mengapa hujan itu penting untuk tuaian. Yesaya 55:10 mengatakan,“10 Sebab
seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, dan membuatnya
memberikan hasil dan bertunas, agar itu boleh memberikan
benih kepada penabur dan roti kepada pemakan.”
We need that rain, we need the latter rain to bring the harvest to
perfection, with the fruit of the Spirit: love, joy, peace, long suffering, and
all the rest.
So what is the rain in Joel 2:23 and all the way until 29 it says, “23
Be glad then, ye children of Zion, and rejoice in the LORD your God: for he
hath given you the former rain moderately, and he will cause to come down for
you the rain, the former rain, and the latter rain in the first month.”
And at the end of this section in verse 29 it says, “29 And
also upon the servants…” Joel chapter 2
“…and upon the handmaids in those days will I pour out My Spirit.”
Friends, we are living in the time of the latter rain. God wants to pour
out His power upon us, pour out His power upon His church, and bless the world.
Kita butuh hujan itu, kita butuh hujan akhir untuk
membawa tuaian ke kesempurnaan dengan buah Roh: kasih, sukacita, damai, panjang
sabar, dan semuanya yang lain.
Jadi apakah hujan yang di Yoel 2:23 terus hingga ayat 29,
dikatakan,“23 Kalau begitu bergembiralah
anak-anak Sion, bersukacitalah dalam
TUHAN, Allahmu, sebab Dia telah memberikan kepadamu hujan awal secara sedang, dan Dia akan menyebabkan dicurahkan kepadamu hujan, hujan awal dan
hujan akhir di bulan yang pertama…”
Dan di akhir dari bagian ini, di ayat 29, dikatakan, “…29 Juga ke atas hamba-hamba
laki-laki…” Yoel pasal 2, “…dan hamba-hamba
perempuan pada hari-hari itu akan Kucurahkan Roh-Ku.”
Teman-teman, kita
hidup di masa hujan akhir. Allah mau mencurahkan kuasaNya kepada
kita, mecurahkan kuasanya kepada gerejaNya, dan memberkati dunia ini.
But friends, there's something else that ripens during rain, and what is it?
It's the weeds. The weeds are also going to ripen. And friends, in the last days
we are going to see evil that will make our heart sicken, and that should not
cause us to compromise, it should not cause us to lose faith in God's Word, because
we know that “where sin abounds grace does much more
abound.”
Tetapi teman-teman,
ada yang lain yang juga menjadi matang selama hujan itu, apa itu?
Lalang-lalang. Lalang-lalang juga
akan menjadi matang. Dan teman-teman, di hari-hari akhir kita
akan melihat kejahatan yang akan membuat kita muak, dan itu tidak boleh membuat
kita berkompromi, itu tidak boleh membuat kita kehilangan iman dalam Firman
Allah, karena kita tahu bahwa “di mana ada
banyak dosa, kasih karunia ada lebih
banyak.” (Roma 5:20).
And we're going to see a development of two groups of people in this harvest
at the end of time, there will be those that enforce the mark of the Beast, those
that have every despicable evil, that “Babylon has
fallen … is become the cage of every unclean and hateful bird,” it says in Revelation 18. But this should
not cause us to lose hope because, friends, if every conceivable evil will be
seen in the earth at the end of time, we know that God will have a people to
demonstrate every conceivable good trait of character which He has implanted
within their hearts, through the powerful new covenant which He has promised,
on the basis of the blood of Jesus, that He has entered into humanity and given
us the hope of salvation, paying for our sins and empowering us with the Holy
Spirit. Friends, let's be ready to be part of the good harvest and not that of
the evil tares.
Dan kita akan melihat
perkembangan dua kelompok manusia di tuaian ini pada akhir masa, akan ada
mereka yang memaksakan tanda Binatang, mereka yang memiliki segala macam
kejahatan yang dibenci, bahwa “2 ‘Babel yang besar sudah roboh … dan telah menjadi … sebuah sangkar
untuk setiap burung yang najis dan yang dibenci…” dikatakan di Wahyu
18. Tetapi ini tidak boleh membuat kita kehilangan harapan karena, teman-teman,
jika setiap kejahatan yang bisa dibayangkan akan terlihat di dunia ini pada
akhir masa, kita tahu bahwa Allah akan punya satu umat untuk mendemonstrasikan
setiap karakter yang baik yang bisa dibayangkan yang telah Allah tanamkan di
dalam hati mereka melalui perjanjian yang baru yang penuh kuasa yang telah
dijanjikan olehNya atas dasar darah Yesus, bahwa Dia telah masuk dalam
kemanusiaan dan memberi kita harapan keselamatan, membayarkan dosa-dosa kita
dan memberi kita kuasa oleh Roh Kudus. Teman-teman, marilah kita siap menjadi
bagian dari tuaian yang baik, dan bukan tuaian lalang yang jahat.
12 02 24
No comments:
Post a Comment