WHAT
JESUS SAID
Part 20/24 - Stephen Bohr
THE RETURN OF ELIJAH
https://www.youtube.com/watch?v=a9zAA-3KWnk
Dibuka dengan doa
The Old Testament is a book that ends in expectancy. Elijah will come
before the Messiah to prepare the way for the Messiah. He is actually the
forerunner of the Messiah. Let's read Malachi 4:5 and 6. So the Old Testament
is an open book. It says there, “5 Behold, I will send you Elijah the prophet before the coming of the
great and dreadful day of the Lord. 6 And he
will turn the hearts of the fathers to the children, and the hearts of the
children to their fathers, lest I come and strike the earth with a
curse.”
So the Old Testament ends by promising that Elijah will come as the
forerunner to prepare the way for the Messiah.
Perjanjian Lama adalah sebuah kitab yang berakhir dalam
penantian. Elia akan datang sebelum Messias untuk mempersiapkan jalan bagi Sang
Messias. Sesungguhnya dia adalah orang yang mendahului kedatangan Sang Messias.
Mari kita baca Maleakhi 4:5-6. Jadi Perjanjian Lama adalah sebuah kitab yang
belum ada akhirnya. Dikatakan di sana, “5
Lihatlah, Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu sebelum datangnya hari TUHAN yang besar dan mengerikan itu. 6 Dan ia akan memutar balik
hati bapak-bapak kepada anak-anaknya, dan hati
anak-anak kepada bapak-bapaknya, supaya jangan Aku datang dan memukul bumi dengan sebuah kutukan…”
Jadi Perjanjian
Lama berhenti dengan menjanjikan bahwa Elia akan datang sebagai
pendahulu untuk mempersiapkan jalan bagi Sang Messias.
Now we're going to find in this study that the Elijah prophecy has a dual
fulfillment. It has a partial fulfillment in the preparation for the way of the first
coming of the Messiah, and also it has a fulfillment in preparation for the
second coming of the Messiah.
Nah, kita akan melihat di pelajaran ini bahwa nubuatan Elia
punya penggenapan ganda. Ada
penggenapan sebagian dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan pertama Sang
Messias, dan juga ada penggenapan
dalam mempersiapkan bagi kedatangan kedua Sang Messias.
Now according to the Bible there are
three
Elijah’s in Scripture.
1. first of all there is the historical Elijah, the Elijah of the Old
Testament .
2. secondly we have the New Testament Elijah,
3. and then finally we have end time Elijah.
The Old Testament historical Elijah's story is foundational for the two
Elijah’s that follow.
The protagonists and elements of the Elijah story in the Old Testament are
the following ~ so it's foundational to study the Old Testament
Elijah. There's no way we can understand the New Testament Elijah, and the end
time Elijah, unless we understand clearly the basic fundamental story from the
Old Testament.
Nah menurut Alkitab, ada
tiga Elia di Kitab Suci.
1.
Pertama ialah Elia historis, Elia
yang di Perjanjian Lama,
2.
kedua ada Elia Perjanjian Baru,
3.
kemudian akhirnya ada Elia akhir zaman.
Kisah historis
Elia di Perjanjian Lama merupakan dasar fondasi kedua Elia berikutnya.
Para tokoh dan unsur-unsur kisah Elia di
Perjanjian Lama adalah sbb. ~ jadi mempelajari Elia
Perjanjian Lama itu dasarnya. Kita tidak bisa memahami Elia Perjanjian Baru dan
Elia akhir zaman kecuali kita memahami dengan jelas dasar fundamental dari
kisah yang di Perjanjian Lama.
So let's notice who are the protagonists of the Old Testament story.
1. First of all we have Ahab the king, weak, easily influenced,
with no moral backbone.
In other words,
he has the civil power in his hands, but he's a weakling. He is like Playdoh
that can be formed any way that somebody wants to form him.
2. Then we have Jezebel.
Jezebel is a
strong-willed, manipulative, conniving, murderous harlot. And also she is
defined as a witch (1 Kings18:4;
19:1-2;
2
Kings
9:22), she's delving into the occult. She exerted her strong influence to get
the king to accomplish her objectives. (1 Kings 21:25) She was the shadow ruler in Israel, and
a deadly enemy of Elijah.
So basically there's this relationship between
the king and Jezebel. Jezebel manipulates the king.
3. Then we have the false prophets of the sun god Baal.
They ate at
Jezebel's table. And you don't bite the hand that feeds you. That's 1 Kings 18:19, they did the bidding of Jezebel.
4. and then we have Elijah. He denounced this three-fold
apostate union in Israel.
5. We also have the people that were deceived by this threefold union, the
people just basically followed along until the very end.
6. And during this period there was a syncretistic religion, a mixture of the
religion and the worship of the true God with the worship of Baal.
In other words,
it was a mixture. And that's why Elijah said, “Why do you limp between two opinions? If the Lord is God, follow Him. And if Baal,
follow him” but don't limp between the two.
Jadi mari
kita simak siapakah tokoh-tokoh dari
kisah di Perjanjian Lama.
1.
Pertama ada Ahab, si raja, lemah,
mudah dipengaruhi, secara moral tidak punya tulang belakang.
Dengan kata lain, dia memiliki kekuasaan sipil di
tangannya, tetapi dia seorang yang lemah. Dia seperti malam mainan yang bisa
dibentuk menjadi apa pun sesuai keinginan yang membentuknya.
2.
Lalu ada Izebel.
Izebel adalah seorang pelacur yang kokoh
kemauannya, manipulatif, licik, dan tega membunuh. Dan dia juga
didefinisikan sebagai seorang tukang tenung (1 Raja18:4;
9:1-2; 2 Raja 9:22), dia mempraktekkan okultisme. Dia memaksakan pengaruhnya
yang kuat untuk membuat raja melakukan kehendak-kehendaknya. (1 Raja 21:25).
Dialah pemimpin bayangan di Israel, dan musuh yang
mematikan bagi Elia.
Jadi pada dasarnya ada hubungan antara raja dengan
Izebel. Izebel memanipulasi raja.
3.
Lalu ada para nabi palsu dewa matahari
Baal.
Mereka makan di meja Izebel. Dan tentu saja orang tidak
menggigit tangan yang memberi mereka makan. Itu di 1 Raja 18:19. Mereka melakukan
perintah-perintah Izebel.
4.
Dan ada Elia. Dia menentang
persekutuan murtad segi tiga ini di Israel.
5.
Juga ada masyarakat yang
disesatkan oleh persekutuan segi tiga ini. Pada
dasarnya masyarakat hanya menurut saja,
sampai ke akhirnya.
6.
Dan selama masa itu ada agama sinkretisme,
campuran antara agama dan penyembahan Allah yang benar dengan penyembahan
kepada Baal.
Dengan kata lain, itu adalah suatu pencampuran. Dan
itulah mengapa Elia berkata, “21
‘Berapa lama kamu bimbang antara dua
pilihan? Kalau TUHAN itu Allah, ikutlah Dia; tetapi
kalau Baal, maka ikutlah dia.’…” tetapi jangan bimbang antara
keduanya. (1 Raja 18:21)
Now the
mission of the historical Elijah had several aspects.
1. He was called to restore the truth and to bring the people back to the religion
of the fathers.
You'll notice
that there are texts for all of these (1 Kings
18:36-37; cf.
Luke 1:16; Matthew 17:11) but we can't stop and read all the verses, so if you have the study notes,
you'll be able to look up these verses. So his first intention was to restore
the truth and bring the people back to the religion of the fathers, of the
founders.
2. Elijah was called to restore the altar of sacrifice gaining
favor with God not by works, but by the sacrifice of the lamb. (1 Kings 18:30-32, 36)
3. Elijah also rebuked false worship to the sun god and restored the true worship to
the creator God (1 Kings 18:17-18).
You see worship
and creation are closely linked in the Bible (Psalm 95:6; Nehemiah 9:6, Isaiah 66:22-23; Revelation 14:6-7).
4. Also Elijah restored the commandments of God (1 Kings 18:17-18).
In fact, he said
to Ahab, “how long do you disobey the
commandments of God?”
5. He also rebuked the fornication between the political ruler and Jezebel for
joining forces to impose the false worship to the sun god Baal (1 Kings 16:31).
Nah, misi
Elia historis ada beberapa aspek.
1.
Dia dipanggil untuk memulihkan kebenaran
dan membawa orang kembali kepada agama nenek moyang mereka.
Kita simak bahwa ada ayat-ayatnya untuk ini semua (1 Raja 18:36-37; cf.
Lukas 1:16; Matius 17:11), tetapi
kita tidak bisa berhenti untuk membaca semua ayat itu. Jadi jika kalian punya
makalahnya, kalian bisa mencari ayat-ayat ini. Jadi tujuannya yang pertama
ialah memulihkan kebenaran dan membawa orang-orang kembali ke agama para
leluhur mereka, pada pelopor.
2.
Elia dipanggil untuk memulihkan mezbah kurban,
untuk mendapatkan perkenan Allah bukan melalui perbuatan sendiri, melainkan
melalui kurban domba (1 Raja 18:30-32, 36).
3.
Elia juga menegur ibadah palsu
kepada dewa matahari dan memulihkan ibadah sejati
kepada Allah Pencipta (1 Raja 18:17-18).
Kalian lihat, ibadah dan penciptaan terkait
erat di Alkitab. (Mazmur 95:6; Nehemiah 9:6, Yesaya 66:22-23; Wahyu 14:6-7).
4.
Elia juga memulihkan Perintah-perintah
Allah yang dilanggar (1 Raja 18:17-18).
Bahkan dia berkata kepada Ahab, “Berapa lama
engkau mau terus melanggar Perintah-perintah Allah?”
5.
Dia juga menentang perzinahan antara
pemimpin politik dan Izebel karena telah bergabung untuk memaksakan
ibadah palsu kepada dewa matahari Baal (1 Raja 16:31).
Now let's take a look at the main aspects of the story of Elijah.
v We all know that
because
of the apostasy of Israel,
because this
threefold union led the people away from God and they implemented the religion of the sun god,
Baal, that natural calamities ~ so-called “natural”
(they weren't natural at all because they're caused by God according to the
story) ~ natural calamities came because of the
apostasy. In other words, it did not rain for three and a half years,
which led to disease, and led to famine. Who was blamed for all of these
calamities?
v Elijah was blamed for the drought, the famine, and the
disease.
And Jezebel
proclaimed a what? A death degree against Elijah. And so Elijah
had to flee where?
v He had to flee to the
wilderness, and there he was fed and he was protected by God.
Elijah was on
earth during the tribulation and the death decree.
v He was raptured
only after
his flight to the wilderness, the tribulation, and the death decree.
Was Elijah
finally taken to heaven in a chariot of fire after the tribulation? Not
before the tribulation. After the tribulation.
v Elijah called for a clear-cut decision, to serve the Lord or Baal; but not claim
to be the people of God and at the same time be serving and worshiping the sun god.
v The fire from heaven along with the message of Elijah finally brought conviction
to the people.
So is this story in synthesis clear in your mind? These are only the
highlights, you will have to read several chapters of the Old Testament 1 Kings
to get the complete picture. But the important thing is that we have at least a
bird's eye view of what happened with the Old Testament Elijah.
Sekarang mari kita
simak aspek-aspek utama kisah Elia
ini.
v Kita semua tahu karena kemurtadan Israel,
gara-gara persekutuan segi tiga itu, membuat umat meninggalkan Allah dan mereka mempraktekkan agama dewa matahari Baal, sehingga bencana
alam ~ disebut bencana “alam” (tapi tidak alami, karena bencana
itu disebabkan oleh Allah menurut kisahnya) ~ bencana alam datang akibat kemurtadan. Dengan kata lain, hujan tidak turun
selama 3½ tahun, yang mengakibatkan penyakit dan
kelaparan. Siapa yang disalahkan untuk semua bencana ini?
v Elia disalahkan untuk kekeringan, kelaparan, dan penyakit yang timbul.
Dan Izebel mengumumkan
apa? Surat perintah untuk membunuh Elia. Maka Elia
harus lari, ke mana?
v Dia harus lari ke padang gurun,
dan di sana dia diberi makan dan dilindungi Allah.
Elia tetap ada di bumi selama masa kesukaran itu dan ketika ada titah untuk membunuhnya..
v Dia baru diangkat ke Surga setelah
pelariannya ke padang gurun, masa kesukaran, dan surat perintah pembunuhannya.
Apakah Elia akhirnya diangkat ke Surga
dalam kereta yang menyala setelah masa kesukarannya? Bukan sebelum masa
kesukaran. Setelah masa kesukaran.
v Elia menyerukan untuk mengambil keputusan yang jelas, melayani Tuhan atau Baal;
tetapi bukan mengklaim sebagai umat Allah namun pada waktu
yang sama melayani dan menyembah dewa matahari.
v Api yang turun
dari langit bersama dengan pekabaran Elia akhirnya membawa
pertobatan kepada umat.
Jadi apakah sintesa kisah ini jelas di pikiran
kalian? Ini hanya garis besarnya. Kalian harus membaca beberapa pasal 1
Raja-raja di Perjanjian Lama untuk mendapatkan gambar yang lengkap. Tetapi yang
penting ialah setidaknya kita punya sedikit pandangan yang menyeluruh dari apa
yang terjadi pada Elia Perjanjian Lama.
Now let's turn to talk about the New Testament Elijah.
You say, “There was an Elijah in the New Testament?” Yes! But this Elijah
only partially fulfills the Elijah prophecy of Malachi chapter 4. As we shall
see momentarily, three times in the New Testament John the Baptist is
identified as Elijah, not in person, not reincarnated, but an
individual that came to fulfill the same mission that Elijah
performed in the Old Testament.
John was similar to Elijah in several different ways:
Ø he lived in the
wilderness like Elijah,
Ø he was
persecuted and hated like Elijah,
Ø he ate like
Elijah,
Ø he dressed like
Elijah,
Ø and he got
discouraged like Elijah,
Ø and he called
God's own people to repentance like Elijah.
That's why John the Baptist was asked by the religious leaders, “Are you
Elijah?” And he knew that they were saying, “Are you Elijah reincarnated?”
He says, “No, I’m not.”
But Jesus
said that he was. Let's notice Luke 1:16 and 17 where the mission of
John the Baptist is compared with the mission of Elijah. “16 And he…” that is John the Baptist
“…will turn many of the children of Israel to the Lord their God…” does that sound similar to Malachi chapter
4, he will turn many people to the Lord their God? Verse 17, “…17 He…” that is John, “…will also go before Him…” before whom? Jesus. In other words, he's a
forerunner, not as the personal Elijah, but in the what? “…in the spirit and power of Elijah,…” what for? Now he's going to quote Malachi
4, “…‘to turn the hearts of the fathers to the
children,’ and the disobedient to the wisdom of the just, to make ready a people
prepared for the Lord.”
Why did God called Elijah? To prepare a people for the first coming of the
Messiah. And he is mentioned as the one that fulfills at least partially the
prophecy of Malachi chapter 4. So does Luke 1:16 and 17 identify John the Baptist as
Elijah? Absolutely.
Nah, mari kita bicara tentang Elia Perjanjian Baru.
Kalian berkata, “Ada Elia di Perjanjian Baru?” Ya! Tetapi
Elia ini hanya menggenapi sebagian dari nubutan tentang Elia di Maleakhi pasal
4. Sepeti yang akan kita lihat, tiga kali di
Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis diidentifikasi sebagai Elia,
bukan secara pribadi, bukan sebagai reinkarnasinya, melainkan sebagai individu
yang datang untuk menggenapi
misi yang sama yang dilakukan Elia Perjanjian Lama.
Yohanes itu sama dengan Elia dalam pelbagai hal:
Ø dia tinggal di padang gurun seperti Elia,
Ø dia dipersekusi dan dibenci seperti Elia,
Ø dia makan seperti Elia,
Ø dia berpakaian seperti Elia,
Ø dan dia menjadi kecil hati seperti Elia,
Ø dan dia memanggil umat Allah supaya bertobat seperti
Elia.
Itulah mengapa Yohanes Pembaptis ditanyai oleh para
pemimpin rohani, “Apakah kamu Elia?” Dan Yohanes tahu bahwa sesungguhnya mereka
berkata, “Apakah kamu reinkarnasi Elia?”
Dia berkata, “Tidak, saya bukan.”
Tetapi Yesus berkata dia Elia. Mari simak Lukas
1:16-17 di mana misi Yohanes Pembaptis dibandingkan dengan misi Elia. “16 Dan
ia…” yaitu Yohanes
Pembaptis, “…akan
membuat banyak orang Israel berbalik
kepada Tuhan Allah mereka…” apa ini mirip Maleakhi pasal 4, dia akan membuat banyak
orang berbalik kepada Tuhan Allah mereka? Ayat 17, “…17 ia…” yaitu Yohanes, “…akan berjalan mendahului Dia…” mendahului siapa?
Yesus. Dengan kata lain, dia adalah yang mendahului, bukan Elia secara pribadi,
tetapi dalam apa? “…dalam roh (semangat) dan
kuasa Elia…” untuk apa? Sekarang Lukas akan mengutip Maleakhi 4:16, “…untuk ‘memutar
balik hati bapak-bapak kepada anak-anaknya’, dan yang tidak patuh kepada hikmat orang-orang benar; untuk menyiapkan suatu umat yang siap bagi Tuhan…”
Mengapa Allah memanggil Elia? Untuk mempersiapkan umat
bagi kedatangan pertama Sang Messias. Dan dia disebutkan sebagai yang
menggenapi setidaknya sebagian dari nubuatan Maleakhi 4. Jadi apakah Lukas 1:16-17 mengidentifikasi
Yohanes Pembaptis sebagai Elia? Tentu saja.
When the priest and Levites asked John if he was Elijah, he said No, and
yet Jesus said that John was Elijah. How are we to understand this?
The answer is that John was not Elijah in person, but came to fulfill
a similar mission with the same power that Elijah had.
Let's notice two texts where Jesus identified John the Baptist as Elijah.
v
Matthew 11:14. Jesus stated, “14 And if you
are willing to receive it, he…”
that is John “…is Elijah who
is to come.”
Did Jesus say
that John the Baptist was Elijah? Yes! Obviously not Elijah reincarnated, but
one who came in the spirit and power of Elijah, as we just read in Luke chapter
1.
v Also Matthew
17:10-13, once more John the Baptist is identified as Elijah by Jesus.
It says there, “10 And His
disciples…” that is the
disciples of Jesus
“…asked Him, saying, ‘Why then do the scribes say that Elijah must
come first.’…” how is it, in
other words, that You are the Messiah, but Elijah's to come first and we
haven't seen Elijah come? Verse 11, “…11 Jesus answered and said to them, ‘Indeed, Elijah is coming first and will…” what? This is an important word, he will “…restore all things….” he's not an innovator, he doesn't bring new
truths, he has to restore the true religion of the fathers. So it says, “…‘Indeed, Elijah is coming first and will restore all things 12 But I say to you that Elijah has come
already, and they did
not know him but did to him whatever they wished. Likewise the Son of Man is also about to suffer at
their hands.’…” And now notice
verse 13, “…13 Then the disciples understood that He spoke
to them of John the Baptist.”
Did Jesus identify John the Baptist
as Elijah? He most certainly, did not in person, but to fulfill the same
mission or a similar mission at least to the mission that had been fulfilled by
the Old Testament Elijah.
Ketika para imam dan suku Lewi menanyai Yohanes apakah
dia Elia, dia menjawab Bukan, namun Yesus mengatakan Yohanes itu Elia.
Bagaimana kita bisa memahami ini?
Jawabannya ialah Yohanes
bukan Elia secara pribadi, tetapi dia datang untuk menggenapi misi yang sama dengan
kuasa yang sama yang dimiliki Elia.
Mari kita simak dua ayat di mana Yesus mengidentifikasi
Yohanes Pembaptis sebagai Elia.
v Matius 11:14. Yesus menyatakan, “14 dan--jika kamu mau menerimanya, dia…” yaitu Yohanes, “…ialah Elia
yang akan datang itu.”
Apakah Yesus
berkata bahwa Yohanes Pembaptis itu Elia? Ya! Jelas bukan reinkarnasi Elia,
melainkan yang datang dalam roh/semangat dan kuasa Elia,
seperti yang kita baca di Lukas pasal 1.
v Juga Matius 17:10-13 sekali lagi Yohanes Pembaptis diidentifikasi
sebagai Elia oleh Yesus.
Dikatakan di sana, “10
Dan murid-murid-Nya…” yaitu murid-murid Yesus, “…bertanya
kepada-Nya, mengatakan, ‘Kalau begitu mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa
Elia harus datang dahulu?…” dengan kata lain,
bagaimana mungkin Engkau yang Messias dan Elia yang akan
datang dulu, tapi kami belum
melihat Elia datang? Ayat 11, “…11 Yesus menjawab dan
berkata kepada mereka, ‘Memang Elia akan
datang lebih dulu dan akan…” apa? Ini kata yang
penting. Dia akan “…memulihkan segala sesuatu…” dia bukan seorang inovator, dia tidak membawa kebenaran
baru. Dia harus memulihkan agama yang sejati para leluhur. Maka dikatakan, “…12
tetapi Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang,
dan mereka
tidak mengenal dia, tetapi memperlakukannya sesuka hati mereka. Demikian juga Anak Manusia
akan menderita di tangan mereka.’…” dan sekarang simak ayat 13, “…13 Lalu
mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara kepada
mereka tentang Yohanes Pembaptis.”
Apakah Yesus mengidentifikasi Yohanes Pembaptis sebagai
Elia? Betul sekali, bukan sebagai pribadinya, melainkan untuk menggenapi misi
yang sama, atau setidaknya misi yang mirip dengan misi yang telah digenapi oleh
Elia Perjanjian Lama.
What was the mission of John the Baptist? Like Elijah, John the Baptist was
sent to Israel, to God's own chosen people who were in apostasy. Listen
carefully, Elijah is not sent to convert the world. Elijah is sent to those who
profess to be God's people because they're in apostasy. His mission was
to bring Israel back from apostasy, and to prepare them for the coming of the
Messiah. John the Baptist was not an innovator, he was not a proclaimer of new
truths. His main role was to ~ we noticed this in one of the passages that we
read ~ to what? To restore what had been
lost by Israel. This is made clear by Luke 1:16 that we read before, where it
says, “he will turn many of the children of Israel…” notice, “many of the children of Israel” not the world at large, but “many of the children of Israel to
the Lord their God”.
Apa misi Yohanes Pembaptis? Seperti Elia, Yohanes
Pembaptis diutus ke Israel kepada umat pilihan Allah sendiri yang sedang
murtad. Dengarkan baik-baik, Elia
tidak diutus untuk menobatkan dunia. Elia diutus kepada mereka yang mengaku
sebagai umat Allah karena mereka sedang murtad. Misinya ialah
untuk membawa Israel kembali dari kemurtadan, dan untuk mempersiapkan mereka
bagi kedatangan Sang Messias. Yohanes Pembaptis bukanlah seorang inovator, dia
bukanlah orang yang menyampaikan kebenaran yang baru. Peranan utamanya ialah
untuk ~ kita sudah menyimak ini di salah satu kutipan ayat yang kita baca ~ untuk apa? Untuk memulihkan apa yang
telah dihilangkan Israel. Ini dijadikan jelas oleh Lukas 1:16 yang sudah kita
baca tadi, di mana dikatakan, “16
… ia akan membuat banyak orang Israel…” simak,
“…banyak orang Israel…” bukan seluruh
dunia, melainkan “…banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan
Allah mereka.”
It is of critical importance to realize that John's mission was not to
convert the world to God. His mission was to return and restore an apostate people to their
God so that they would be ready for the first coming of the Messiah.
We can see the role of John the Baptist as a restorer in the words of Jesus
that we just read. Elijah truly “…‘is coming first and will…” what?
“…and will restore all things.”
Sangatlah penting
untuk menyadari bahwa misi
Yohanes bukanlah untuk menobatkan dunia kepada Allah. Misinya ialah untuk memutar balik dan
memulihkan umat yang murtad kepada Allah mereka supaya mereka siap untuk
kedatangan pertama Sang Mesias.
Kita bisa melihat
peranan Yohanes Pembatis sebagai seorang pemulih dalam kata-kata Yesus yang
baru tadi kita baca. Elia benar-benar “… akan datang lebih
dulu dan akan…” apa? “…dan akan
memulihkan segala sesuatu…” (Matius 17:11)
So John the Baptist is the great restorer. Is that true of the Old Testament
Elijah as well? Did the Old Testament Elijah bring some revolutionary new
truths? No! His purpose was:
Ø to bring the
people back to the worship of the true God,
Ø to keeping the
commandments of the true God,
Ø and to establish
the sacrificial system, not sacrificing to pagan gods but sacrificing the lamb that symbolized the coming Messiah.
The message of John the Baptist was to bring the people back to the
straight and narrow. The message of John the Baptist was similar to the message
that Elijah preached. John the Baptist called the people to repentance, did he
not?
Did the Old Testament Elijah call the people to repentance? Absolutely.
Maka Yohanes Pebaptis adalah si pemulih besar. Apakah
benar begitu juga Elia Perjanjian Lama? Apakah Elia Perjanjian Lama membawa
kebenaran baru yang revolusioner? Tidak! Tujuannya ialah:
Ø membawa umat kembali ke ibadah pada Allah yang
benar,
Ø kembali ke kepatuhan pada Perintah-perintah Allah yang
benar,
Ø dan untuk menetapkan sistem kurban, bukan mempersembahkan
kurban kepada dewa-dewa berhala, melainkan mengorbankan domba yang melambangkan
kedatangan Sang Messias.
Pekabaran Yohanes Pembaptis ialah untuk membawa umat
kembali ke jalan yang lurus dan sempit. Pekabaran Yohanes Pembaptis mirip
pekabaran yang disampaikan Elia. Yohanes Pembaptis memanggil umat ke
pertobatan, bukan?
Apakah Elia Perjanjian Lama memanggil umat kepada
pertobatan? Tentu saja.
Preaching repentance involves what? The Law. Does preaching repentance
involve the Law? Yes! Let's pursue this.
Ø What do we
repent of? Sin.
Ø And what is sin?
Transgression of the Law.
So if he's preaching repentance, he's calling the people to repent of the
sins which are transgression of the Law. It is impossible to preach against sin
and not preach the Law.
Mengkhotbahkan pertobatan melibatkan apa? Hukum. Apakah mengkhotbahkan pertobatan
melibatkan Hukum? Iya! Mari kita teruskan.
Ø Kita bertobat dari apa? Dosa.
Ø Dan dosa itu apa? Pelanggaran Hukum.
Jadi jika dia mengkhotbahkan pertobatan, dia memanggil
umat untuk bertobat dari dosa-dosa yang adalah pelanggaran Hukum. Mustahil
berkhobah melawan dosa dan tidak berkhotbah tentang Hukum.
John preached the seventh commandment as well, in other words he exalted
the commandments of God, because he rebuked the adulterous relationship between
Herod and Herodias.
As Elijah restored the sacrifice of the lamb on the altar, John introduced
Jesus as whom? As the Lamb of God who takes away the sin of the world. John not
only preached against sin, but he also pointed out the solution for sin, the
Lamb of God. In 1 John we are told that
the blood of Jesus Christ His Son cleanses us from all sin; and in the
Revelation of Jesus Christ we
find a multitude of the redeemed who have washed their robes and made them
white in what? In the blood of the Lamb.
Yohanes mengkhotbahkan Perintah ketujuh juga. Dengan kata
lain dia meninggikan Perintah-perintah Allah, karena dia menegur hubungan
perzinahan antara Herodes dan Herodias.
Sebagaimana Elia memulihkan kurban domba di mezbah,
Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai siapa? Sebagai Domba Allah yang mengangkat
dosa-dosa dunia. Yohanes tidak saja berkhotbah menentang dosa, dia juga
menunjukkan solusi dosa, Domba Allah. Di 1 Yohanes 1:7 kita diberitahu bahwa “darah
Yesus Kristus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari
segala dosa”. Dan di Wahyu Yesus
Kristus 7:14 kita mendapatkan himpunan besar umat tebusan yang “telah mencuci jubah mereka dan membuatnya
putih di dalam…” apa? “…dalam
darah Sang Domba.”
So John the Baptist preached many things in common with the Old Testament
Elijah.
v He preached the Law,
v he preached
against sin,
v he preached repentance,
v he preached the gospel
of the death of the Lamb,
v but he also
preached something else, he preached power to overcome.
John not only
preached the message of repentance from sin and forgiveness by the blood of the
Lamb, he also preached a message of power to overcome sin.
Notice Matthew 3:11 where John's preaching
is described. This is what John said, “ 11 I
indeed baptize you with water unto…” what? “…repentance…” which is repent from sin, and sin is the
transgression of the Law, “…but He who is coming
after me is mightier than I, whose sandals I am not worthy to carry. He
will baptize you with…” what? “…with the Holy Spirit and
fire.” So do we have a double blessing here?
Baptism in water and baptism by the Holy Spirit? Absolutely!
v John not only
spoke of remission of sin or forgiveness of sin, but also of the importance of
bearing fruit for the glory of God,
in other words, he taught
obedience not only forgiveness. The Bible elsewhere identifies the fruit as the fruit of
the what? As the fruit of the Spirit, also as abiding in Christ, also as
abiding in His Word, also to keep His Commandments.
The apostle Paul described the fruit as
holiness. Romans 6:22,
“ 22 But now having been
set free from sin, and having become slaves of God, you have your fruit to
holiness, and the end, everlasting life.”
without which no one will what? No one will
see the Lord. This fruit flows from repentance and forgiveness.
So John preached that we need forgiveness,
but he also preached that we need the power of the Holy Spirit to bear, to
produce the fruit of the Holy Spirit in our lives.
v Now here's
another interesting detail. The message of John the Baptist was also a message
of judgment.
Was the message of the Old Testament Elijah
a message of judgment? Yeah, he said are you going to be here or are you going
to be here? In other words, it was a message of judgment, to divide the
faithful from the unfaithful.
John preached that we must repent and bear
fruit, because God will judge and separate those who bear fruit from those who
do not bear fruit. In other words, that which will determine our status in the
judgment is our fruits, not our profession.
John preached a
judgment hour message where Jesus would separate ~ listen carefully ~ would separate the righteous from the wicked,
like wheat from the chaff. Notice what we find in Matthew 3:12, tell me if this
is not a message of judgment by John the Baptist, “12 His
winnowing fan is in
His hand, and He will thoroughly clean out His threshing floor, and gather His
wheat into the barn; but He will burn up the chaff with unquenchable
fire.” Is that a message of judgment? Absolutely.
It is impossible to speak about the judgment without speaking about the Law
because we shall be judged by what? by the perfect Law of liberty.
According to
John the result of the judgment would yield only two groups: (1) the righteous and
(2) the wicked; the wheat and the chaff. The righteous would be gathered into
God's barn. When does that take place? When are the righteous gathered into the
barn? We already studied that. When Jesus comes and takes them to heaven. But
the wicked would be cast into where? Into the fire which cannot be quenched.
Jadi Yohanes Pembaptis mengkhotbahkan banyak hal yang sama
dengan Elia Perjanjian Lama.
v Dia berkhotbah tentang Hukum,
v dia berkhotbah menentang dosa,
v dia berkhotbah tentang pertobatan,
v dia mengkhotbahkan injil tentang
kematian Domba,
v tetapi dia juga mengkhotbahkan sesuatu yang lain, dia
mengkhotbahkan kuasa untuk mengalahkan dosa.
Yohanes tidak hanya berkhotbah tentang pertobatan dari
dosa dan pengampunan oleh darah Domba, dia juga mengkhotbahkan pekabaran kuasa
untuk mengalahkan dosa.
Simak Matius 3:11 di mana digambarkan khotbah Yohanes.
Inilah yang dikatakan Yohanes, “11
Aku memang membaptis kamu dengan air untuk…” apa?
“…pertobatan, …” yaitu bertobat dari dosa, dan dosa ialah pelanggaran
Hukum, “… tetapi Ia yang datang setelah aku itu
lebih berkuasa daripadaku, yang sandalnya saja
tidak layak aku bawa. Ia akan membaptiskan
kamu dengan…” apa? “…dengan Roh Kudus dan dengan api.”
Jadi apakah
kita punya berkat ganda di sini? Baptisan air dan baptisan oleh Roh Kudus?
Tentu saja!
v Yohanes tidak saja bicara tentang remisi dosa atau
pengampunan dosa, tetapi juga tentang pentingnya menghasilkan buah untuk
kemuliaan Allah.
Dengan kata lain, dia mengajarkan kepatuhan bukan
hanya pengampunan. Di tempat lain
Alkitab mengidentifikasi buah sebagai buah apa? Buah Roh, juga sebagai
tinggal dalam Kristus, juga sebagai tinggal dalam FirmanNya, juga memelihara
Perintah-perintahNya.
Rasul Paulus menggambarkan buah sebagai kekudusan. Roma
6:22,
“22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan
dari dosa, dan menjadi hamba Allah, kamu punya
buah yang menuju kekudusan, dan akhirnya hidup yang kekal.”
Tanpa mana,
tidak ada yang akan apa? “tanpa
kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan” (Ibrani 12:14). Buah ini mengalir dari pertobatan dan pengampunan.
Jadi Yohanes
mengkhotbahkan bahwa kita butuh pengampunan, tetapi dia juga mengkhotbahkan
bahwa kita butuh kuasa Roh Kudus untuk menghasilkan buah Roh Kudus dalam hidup
kita.
v Nah, ada detail lain yang menarik. Pekabaran Yohanes
Pembaptis juga adalah pekabaran tentang penghakiman.
Apakah
pekabaran Elia Perjanjian Lama suatu pekabaran tentang penghakiman? Iya, dia
mengatakan, apakah kalian akan berada di sisi sini atau di sisi sana. Dengan
kata lain itu adalah penghakiman, untuk memisahkan yang setia dari yang tidak
setia.
Yohanes
mengkhotbahkan bahwa kita harus bertobat dan menghasilkan buah karena Allah
akan menghakimi dan memisahkan mereka yang menghasilkan buah dari mereka yang
tidak menghasilkan buah. Dengan kata lain, yang menentukan status dalam
penghakiman itu buah kita, bukan profesi kita.
Yohanes mengkhotbahkan pekabaran tentang waktu penghakiman di mana Yesus akan memisahkan ~ dengarkan baik-baik ~ akan memisahkan yang benar dari yang jahat, seperti gandum dari sekam. Simak apa yang kita dapati di Matius 3:12, katakan kepada saya jika ini bukan pekabaran tentang penghakiman oleh Yohanes Pembaptis, “12 Alat penampi ada ditangan-Nya dan Ia akan membersihkan sampai tuntas tempat pengirikan-Nya, dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi Dia akan membakar habis jerami itu dengan api yang tidak bisa dipadamkan.”“Hukum yang memerdekakan yang sempurna” (Yakobus 1:25)
Menurut Yohanes, hasil penghakiman akan mengeluarkan
hanya dua kelompok: (1) yang benar, dan (2) yang jahat; gandum dan sekam. Yang
benar akan dikumpulkan ke dalam lumbung Allah. Kapan itu terjadi? Kapan orang
benar dikumpulkan ke dalam lumbung Allah? Ini sudah kita pelajari. Ketika Yesus
datang dan membawa mereka ke Surga. Tetapi yang jahat akan dilemparkan ke mana?
Ke dalam api yang tidak bisa dipadamkan.
The entire purpose of John's message was to prepare a people for the
judgment and for the first coming of the Messiah. In this way, every mountain
and hill would be brought low, the crooked places would be made straight, and
all the rough ways would be made smooth. This is talking about what needed to
happen in the hearts of people. It's not talking about literal mountains, and
about holes in the road and everything. It's metaphorical language that says
that everything in life had to be smoothed out.
And then the
hearts of God's people would be what? Would be ready to receive the Messiah. So
was the message of John the Baptist similar to the message of the Old Testament
Elijah? Absolutely! By the way, were the people practicing false worship? “9 And in vain they worship Me,
teaching as doctrines
the commandments of men.”
Seluruh tujuan pekabaran Yohanes ialah mempersiapkan suatu
umat untuk penghakiman dan untuk kedatangan pertama Messias. Dengan cara ini,
setiap gunung dan bukit akan diratakan, tempat-tempat yang bengkok akan
dijadikan lurus, dan semua jalan yang kasar akan dibuat licin. Ini bicara
tentang apa yang perlu terjadi di hati manusia. Ini bukan bicara tentang
gunung-gunung literal, dan tentang lubang-lubang di jalan dan segalanya itu.
Ini bahasa metafor yang mengatakan bahwa segala sesuatu dalam hidup harus
dibuat halus. Kemudian hati umat Allah akan bagaimana? Akan siap menerima Sang
Messias.
Nah, apakah pekabaran Yohanes Pembaptis mirip dengan
pekabaran Elia Perjajian Lama? Tentu saja! Nah, apakah waktu itu umat Allah
sedang mempraktekkan ibadah yang palsu?
“9 Dan percuma mereka beribadah kepada-Ku, sementara mengajarkan perintah-perintah manusia sebagai
doktrin.” (Matius 15:9).
Now here's
another important point. It is important to underline that whenever Elijah is
mentioned in Scripture, he never appears alone, he always appears in bad
company.
v In the Old Testament Elijah had three enemies:
ü Ahab the vile king
ü Jezebel the cunning harlot
ü and the false prophets of Baal.
The dangerous figure in the Old Testament
story is Jezebel. The king
provided the executive power that Jezebel needed. Did Jezebel influence the
king? Did she manipulate the king? Did she manage what she wanted the king to
do? Absolutely! Was there a union of church and state then of religion and
politics? Yes! By the way, this evening we're going to talk about what Jesus
had to say about politics, a very interesting subject, as a follow-up to this
one. The king provided the executive power that Jezebel needed, and the false
prophets of Baal gave her the way to extend her religious influence throughout
the kingdom. She was also the murderer of God's faithful prophets.
Nah, ini ada poin penting yang lain. Penting untuk
menggarisbawahi bahwa setiap kali Elia disebutkan dalam Kitab Suci, dia tidak
pernah muncul seorang diri, dia selalu muncul bersama orang-orang jahat.
v Di Perjanjian
Lama, Elia punya tiga musuh:
ü Ahab raja yang lalim,
ü Izebel pelacur yang licik,
ü Dan nabi-nabi palsu Baal.
Sosok yang
berbahaya di kisah Perjanjian Lama ialah Izebel. Raja menyediakan kuasa ekskutif yang diperlukan Izebel.
Apakah Izebel mempengaruhi raja? Apakah dia memanipulasi raja? Apakah dia
berhasil mendapatkan apa yang dia mau raja berbuat? Tentu saja! Apakah saat itu
ada persekutuan antara gereja dengan negara, antara agama dan politik? Ya! Nah,
nanti malam kita akan bicara tentang apa yang dikatakan Yesus mengenai politik,
tema yang sangat menarik, sebagai kelanjutan dari ini. Raja menyediakan
kekuasaan eksekutif yang dibutuhkan Izebel, dan para nabi palsu Baal memberi
Izebel jalan untuk memperluas pengaruh kerohaniannya di seluruh kerajaan.
Izebel juga adalah pembunuh nabi-nabi Allah yang setia.
v Now if John the Baptist is the New Testament Elijah,
then we would expect the three enemies to appear in the story with him, because
he never, you can't have Elijah if you don't have all of the protagonists with
him.
So if John the Baptist is Elijah, the
individuals who were his enemies must also appear with him. Are you with me or
not?
John the Baptist did indeed have three
enemies, the three are interestingly enough:
ü a spineless king
ü a crafty harlot
ü and a daughter who performs the bidding of
the mother.
Let's consider the characters of the actors
in the story, and I’m going to read the passage in Mark 6:14 and following, so
that when we go through the characters we'll know what we're describing. Mark
chapter 6 beginning with verse 14. “14 Now King Herod…” so there's a king, right?
“…14 Now
King Herod heard of Him, for
His name had become well known. And he said, ‘John the Baptist is risen from
the dead…” because he
thinks that Jesus might be John the Baptist reincarnated, so, “…14 Now King Herod heard of Him, for His name had become well known. And he said,
‘John the Baptist is risen from the dead and therefore these powers are at
work in him.’ 15 Others
said, ‘It is Elijah.’ And others said, ‘It is the Prophet, or like
one of the prophets.’ 16 But
when Herod heard, he said, ‘This is John, whom I beheaded; he has been raised
from the dead!’…” so he thinks
that actually Jesus is John the Baptist “…17 For Herod himself had
sent and laid hold of John, and bound him in prison for the sake of Herodias,
his brother Philip’s wife; for he had married her…” so who is behind the imprisonment of John
the Baptist? Herodias. Verse 18, “…18 Because John had said to
Herod, ‘It is not lawful for you to have your brother’s wife.’…” did John the Baptist rebuke the
transgression of the Law? Yes, he did. The fornication between the king and
this apostate woman? Yes! Verse 19, “…19 Therefore
Herodias held it against him and…” what did she want to do? She
“…wanted to kill him…” who's the dangerous figure in this story?
Is it the king? King Herod? No! The king enjoyed listening to John the Baptist.
Is it really the daughter? No, it's the mother. “…19 Therefore Herodias held it against him and
wanted to kill him but she could not…” it's kind of like she had a deadly wound, “…20 for Herod feared John, knowing that he was a just and holy man, and he
protected him. And when he heard him, he did many things, and heard him
gladly. 21 Then
an opportune day…” opportune for whom? For Jezebel, for the
New Testament Jezebel: Herodias, “…21 Then
an opportune day came when Herod on his birthday gave a feast for his
nobles, the high officers, and the chief men of Galilee. 22 And when Herodias’ daughter herself came in and
danced, and pleased Herod and those who sat with him, the king said to the
girl, ‘Ask me whatever you want, and I will give it to you.’ 23 He also swore to her, ‘Whatever you
ask me, I will give you, up to half my kingdom.’ 24 So she went out and said to her mother, ‘What shall
I ask?’ And she said, ‘The head of John the Baptist!’…” and what did she say? “Mother!” No! Like
mother like daughter. And so it says in verse 25, “…25 Immediately she came in
with haste to the king and asked, saying, ‘I want you to give me at once the
head of John the Baptist on a platter.’ 26 And the king was exceedingly sorry; yet, because of the oaths and
because of those who sat with him, he did not want to refuse her. 27 Immediately the king
sent an executioner and commanded his head to be brought. And he went and
beheaded him in prison…” and now verse 28
is critically important, “… 28 brought his head on a platter, and gave it to the
girl; and the girl gave it to her mother…”
that kind of
ring a bell.
v Nah, jika Yohanes Pembaptis
itu Elia Perjanjian Baru, maka kita bisa berharap ketiga musuh juga muncul
dalam kisah ini bersamanya, karena Elia tidak pernah, karena tidak akan ada
Elia jika tidak ada semua tokoh yang lain itu bersamanya.
Maka jika Yohanes Pembaptis
itu Elia, orang-orang yang adalah musuh-musuhnya juga muncul bersamanya. Apakah
kalian paham atau tidak?
Yohanes Pembaptis memang benar
punya tiga musuh, dan yang menarik, ketiganya adalah:
ü raja yang lemah (tidak punya
pendirian),
ü pelacur yang licik,
ü dan anak perempuan yang melakukan
perintah ibunya.
Mari kita pertimbangkan
karakter dari para pemeran dalam kisah ini, dan saya akan membacakan
kutipan dari Markus 6:14 dan seterusnya, supaya ketika kita membahas para
tokoh, kita tahu siapa yang sedang dibicarakan. Markus pasal 6 mulai dengan
ayat 14, “14 Nah Raja Herodes…” jadi ada seorang raja, kan? “…14
Nah Raja Herodes mendengar tentang
Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal. Dan Herodes
berkata, ‘Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari yang mati…” karena dia
menyangka Yesus itu mungkin
reinkarnasi Yohanes Pembaptis,
maka, “…14 Nah Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab
nama-Nya sudah terkenal. Dan Herodes berkata,
‘Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari yang
mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.’ 15 Yang
lain mengatakan, ‘Itu Elia!’ Dan yang lain
lagi mengatakan, ‘Itu seorang nabi, atau seperti
salah satu nabi-nabi.’ 16 Tetapi
waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, ‘Itu Yohanes yang sudah kupenggal
kepalanya, dia sudah dibangkitkan dari yang mati.’…”
jadi dia pikir Yesus sesungguhnya
adalah Yohanes Pembaptis, “…17
Sebab Herodes sendirilah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya
di penjara demi Herodias, isteri Filipus
saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri…” jadi siapa biang
keladi dipenjarakannya Yohanes Pembaptis? Herodias. Ayat 18, “…18 Karena Yohanes pernah berkata kepada Herodes, ‘Tidak benar menurut Hukum engkau mengambil isteri
saudaramu!’…” apakah Yohanes Pembaptis menegur pelanggaran Hukum ini? Ya, benar.
Perzinahan antara raja dengan perempuan murtad itu? Ya! Ayat 19, “…19 Karena itu Herodias menaruh
dendam pada Yohanes
dan…” apa yang mau
dilakukannya? Dia “…mau membunuhnya,…” siapa tokoh yang
berbahaya di kisah ini? Apakah rajanya? Raja Herodes? Tidak. Si raja suka
mendengarkan Yohanes Pembaptis. Apakah si anak gadis? Tidak. Tapi ibunya. “…19 Karena itu Herodias menaruh
dendam pada Yohanes dan mau membunuhnya,
tetapi dia tidak bisa…” seolah-olah dia punya luka yang mematikan, “…20 sebab Herodes takut pada Yohanes, karena mengetahui bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, dan ia melindunginya. Dan bila ia mendengar Yohanes, dia melakukan banyak hal, dan dia mendengarkan Yohanes dengan senang hati. 21 Kemudian tiba juga kesempatan yang baik…” kesempatan baik
bagi siapa? Bagi Izebel. Bagi Izebel Perjanjian Baru, yaitu Herodias. “…21
Kemudian tiba juga kesempatan yang baik ketika
Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk bangsawan-bangsawannya, perwira-perwira tingginya dan orang-orang terkemuka di Galilea.22
Dan ketika anak perempuan Herodias tampil sendiri dan menari, dan menyenangkan hati Herodes dan mereka
yang duduk bersamanya, raja berkata kepada gadis itu, ‘Mintalah dariku apa saja yang kauingini, dan aku akan memberikannya kepadamu!’, 23
Dia juga bersumpah kepadanya, ‘Apa saja yang
kauminta dariku, akan kuberikan kepadamu, sampai ke setengah dari kerajaanku.’ 24
Jadi gadis itu pergi dan berkata kepada ibunya, ‘Apa yang harus
kuminta?’ Dan ibunya berkata, ‘Kepala
Yohanes Pembaptis!’…” dan apa kata si
gadis? “Astaga, Ibu!”? Tidak. Sebagaimana ibunya begitu pula anaknya. Maka
dikatakan di ayat 25, “…25
Ia segera masuk dengan tergesa-gesa kepada
raja dan meminta, katanya, ‘Aku mau, supaya
sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di atas sebuah talam!’ 26 Dan raja pun
sangat menyesal; namun karena sumpahnya dan
karena mereka yang duduk bersamanya, ia
tidak mau menolaknya. 27 Raja segera menyuruh seorang algojo dan memerintahkan supaya kepala Yohanes dibawa kemari. Dan
algojo itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara,…” dan sekarang ayat
28, sangat penting, “…28
membawa kepala itu di sebuah
talam, dan memberikannya kepada gadis itu; dan gadis itu memberikannya kepada ibunya…” tidakkah ini
mengingatkan kita kepada sesuatu?
ü Now let's look at the protagonists in this New Testament Elijah's story.
Herod was a spineless, wimpy king, would you agree with that? When he
wrongfully promised Salome up to half of the kingdom for a dance, he did not
have the moral character and courage to change his decision. His character was
just like the character of Ahab. It is important to keep in mind that Mark 6:14,
25 to 27 refers to Herod as king. Don't forget this, Herod is referred to as
king. No doubt they were drinking what? Much wine at the king's birthday party
that impaired his ability to think straight, even though it doesn't say he was,
we know that at that time people got drunk in birthday parties such as this. And
by the way, only a person who was under the influence would say “I’m going to
give you half the kingdom” for a dance.
ü Sekarang mari kita simak para
tokoh di kisah Elia Perjanjian Baru.
Herodes adalah
raja yang lemah dan tidak punya pendirian, apakah kalian setuju? Ketika
dia melakukan kesalahan menjanjikan Salome hingga setengah kerajaannya untuk
sebuah tarian, dia tidak punya karakter moral dan keberanian untuk mengubah
keputusannya. Karakternya sama seperti karakter Ahab. Penting untuk mengingat
bahwa Markus 6:14, 25-27 menyebut Herodes sebagai raja. Jangan lupa ini,
Herodes disebut sebagai seorang raja. Tidak diragukan mereka sedang minum apa?
Banyak anggur di pesta ulang tahun raja, yang merusak kemampuannya
untuk berpikir jernih, walaupun tidak dikatakan dia mabuk, kita tahu bahwa
orang mabuk di pesta-pesta ulangtahun seperti ini. Dan ketahuilah, hanya orang
yang di bawah pengaruh alkohol yang akan berkata, “Aku akan memberimu separo
kerajaan” untuk sebuah tarian.
ü Now we have a second character in the story.
Herodias the conniving adulteress, Herodias was the shameless harlot who
lived in adultery with the king. She had a mind of her own and knew exactly
what she wanted. She was strong-willed and determined to get rid of her prime
enemy, John the Baptist. Herodias hated John because
he denounced her adultery or fornication with king Herod. The king was not John's
primary enemy. John's life was in danger only when the king joined Herodias in
an adulterous relationship. John got in trouble because he preached the seventh
commandment of God's Law “thou shalt not
commit adultery”. Elijah is
always hated because of the message that he delivers.
Herodias had
what we might call a deadly wound, she wanted to kill John the Baptist but on her own she could not. She
could only accomplish her objective by deceiving the king to make an
illegitimate oath. She had to use her daughter to accomplish her purposes. Notably
the story refers to Herodias as the mother. So notice we have Herod is the king,
Herodias is the mother. And she was the dangerous figure, because she pulled
all of the strings. She was the same type of character as Jezebel.
ü Sekarang ada tokoh kedua dalam
kisah ini.
Herodias, pelacur
yang culas. Herodias adalah pelacur yang tidak tahu malu yang hidup
dalam dosa perzinahan dengan si raja. Dia punya pikiran sendiri dan
tahu persis apa yang diinginkannya. Dia punya kemauan keras dan determinasi
untuk melenyapkan musuh utamanya, Yohanes Pembaptis. Herodias membenci Yohanes
karena dia menegur perzinahannya dengan raja Herodes. Raja bukanlah musuh utama
Yohanes. Nyawa Yohanes terancam hanya ketika raja begabung dengan Herodias
dalam hubungan perzinahan. Yohanes kena masalah karena dia mengkhotbahkan
Perintah ke-7 dari Hukum Allah, “Jangan berzinah”. Elia selalu
dibenci karena pekabaran yang
disampaikannya.
Herodias memiliki apa yang boleh kita sebut luka yang
mematikan. Dia mau membunuh Yohanes Pembaptis tetapi dari dirinya sendiri dia
tidak bisa. Dia hanya bisa mencapai objektifnya dengan menipu raja agar membuat
sumpah yang tidak sah. Dia harus menggunakan anak gadisnya untuk mencapai
tujuannya. Perlu diperhatikan kisah ini menyebut Herodias sebagai si ibu. Jadi
perhatikan, ada Herodes si raja, Herodias itu si ibu. Dan Herodias adalah sosok
yang berbahaya karena dialah yang mengatur semuanya. Dia adalah tipe karakter
yang sama seperti Izebel.
ü What about Salome the obedient daughter?
Salome was the
harlot's daughter. She did not have a mind of her own. In the story she existed
merely to accomplish her mother's desires, so to speak. She was an image of
her mother, she was her mother's spokesperson. The story
explicitly refers to her as the daughter.
So notice, we have king, mother, daughter. The
mother spawned a daughter just like herself, in order to accomplish her
purposes. Like mother like daughter.
So far so good? Of course all this is coincidence, right? No! This is
typology. You see Elijah never appears by himself. How can you have a story of
Elijah, and Elijah's by himself and he's not accompanied by his enemies.
ü Bagaimana dengan Salome, anak perempuan yang
patuh?
Salome adalah anak perempuan si pelacur. Dia tidak punya
pendirian sendiri. Di kisah ini dia ada semata-mata untuk menyelesaikan
kehendak ibunya, katakanlah demikian. Dia adalah “patung” (tiruan) ibunya, dia adalah juru bicara ibunya.
Kisahnya ini secara eksplisit menyebutnya sebagai si anak
perempuan.
Jadi simak,
ada si raja, si ibu, dan si anak perempuan. Si ibu melahirkan seorang anak
perempuan yang sama seperti dirinya dengan tujuan untuk mencapai kehendaknya.
Seperti ibu, begitu juga anak perempuannya.
Sampai di sini semuanya bisa diterima? Tentu saja semua
ini hanya suatu kebetulan, benar? Tidak, ini namanya tipologi. Kalian lihat,
Elia tidak pernah muncul sendiri. Bagaimana bisa ada kisah Elia, Elia sendirian
dan dia tidak disertai oleh musuh-musuhnya?
v Now let's notice
the message of the end time Elijah.
Let's go now to
the end time Elijah. As we have seen, the Old Testament ends with God's promise
to send Elijah before the great and terrible day of the Lord. This promise was
only partially fulfilled by John the Baptist, because the great and terrible day
of the Lord did not transpire in his lifetime. We're still here. John prepared
the way only for the first coming of Christ. However, the Elijah prophecy of Malachi 4:5 and
6 clearly indicates that God will send Elijah before the great and
terrible day of the Lord, for what purpose? To prepare a people for the second
coming of Christ. We are therefore to expect another Elijah before
Jesus comes in power and glory. However, we need to understand a very important
principle, and that's what we're going to look at next.
Is this Elijah on earth today? If so, where can we find this Elijah?
Before we identify the final Elijah and his message, we must keep in mind a
very important prophetic principle.
Ø In the Old
Testament period ~ see this is critically important, what we're going to deal
with now ~
in the Old Testament period leading
up to the first coming of Christ, we are dealing with what Israel? Literal Israel. Where? In the Middle
East. Local. Elijah was what? A literal person. And his enemies were what?
Literal individuals.
Ø Likewise the
protagonists of this Elijah story in the New Testament are
individual persons because God was still dealing with literal Israel, in
the literal holy land. Are you following me?
Ø However, in this
dispensation of the Spirit, prophecy has moved to an Israel which is spiritual
and worldwide.
We’ve studied
this, remember? We’ve studied an entire lesson on this, on who Israel is today?
Thus
Elijah today is not an individual person but rather a worldwide movement with
the same message and mission as the historical Elijah and the Elijah of
the New Testament. Likewise the enemies of end time Elijah are not
literal individual persons but rather worldwide movements or systems that oppose his
message and will eventually pronounce a death decree against him. Do
you understand the principle? Vitally important to understand the principle. We're
not to expect one person in the world that's going to finish God's work on
earth, that's an impossibility. It's a movement that has the same mission and
the same message as the historical Elijah.
v Sekarang mari kita simak pekabaran Elia Akhir Zaman.
Mari kita sekarang ke Elia Akhir Zaman. Seperti yang
telah kita lihat, Perjanjian Lama diakhiri dengan janji Allah untuk mengirim
Elia sebelum hari Tuhan yang besar dan mengerikan. Janji ini hanya digenapi
sebagian oleh Yohanes Pembaptis, karena hari Tuhan yang besar dan mengerikan
tidak terjadi di zamannya. Kita masih ada di sini.
Yohanes mempersiapan jalan hanya bagi kedatangan Kristus
yang pertama. Namun Elia yang ada di nubuatan
Maleakhi 4:5-6 mengindikasikan bahwa Allah akan
mengirim Elia sebelum hari Tuhan yang besar dan mengerikan, untuk
apa? Untuk mempersiapkan suatu umat bagi kedatangan Kristus
yang kedua. Jadi kita harus menantikan Elia yang lain sebelum Yesus
datang dalam kuasa dan kemuliaan. Namun, kita perlu memahami suatu prinsip yang
sangat penting, dan itu yang akan kita lihat berikut ini.
Apakah Elia ini ada di dunia sekarang? Jika iya, di mana
bisa kita temukan Elia ini?
Sebelum kita mengidentifikasi Elia yang terakhir dan
pekabarannya, kita harus ingat suatu prinsip nubuatan yang sangat penting.
Ø Di periode Perjanjian Lama ~ lihat ini sangat penting,
apa yang akan kita bahas sekarang ~
di periode
Perjanjian Lama hingga ke kedatangan Kristus yang pertama, kita berurusan dengan Israel apa?
Israel literal. Di mana? Di Timur Tengah.
Lokal. Elia itu apa? Seorang manusia literal. Dan
musuh-musuhnya itu apa? Individu-individu literal.
Ø Demikian juga para tokoh kisah Elia
di Perjanjian Baru adalah individu-individu,
karena Allah masih berurusan dengan Israel literal, di tanah suci yang literal.
Apakah kalian mengikuti saya?
Ø Namun, di zaman dispensasi Roh Kudus, nubuatan telah
pindah ke Israel yang spiritual dan global.
Kita sudah mempelajari ini, ingat? Kita sudah mempelajari
pelajaran lengkap tentang ini, mengenai siapa Israel hari ini. Dengan demikian, sekarang ini Elia bukanlah seorang
pribadi individu, melainkan suatu gerakan yang mendunia dengan pekabaran dan
misi yang sama seperti Elia historis dan Elia
Perjanjian Baru. Begitu pula musuh-musuh Elia akhir zaman
bukanlah individu-individu literal, melainkan gerakan-gerakan
atau sistem-sistem yang mendunia yang menentang pekabaran Elia dan
akhirnya akan mengumumkan sebuah titah untuk membunuhnya. Apakah kalian paham
prinsip ini? Sangat penting untuk memahami prinsip ini. Kita tidak menantikan satu
manusia di dunia yang akan menyelesaikan pekerjaan Allah di bumi, itu suatu
kemustahilan. Itu adalah suatu gerakan yang punya misi dan pekabaran yang sama
dengan Elia historis.
v So would you
expect the
end time Elijah to also be surrounded by three enemies, you’d think? Absolutely.
The end time
Elijah must also have three enemies but they're not individuals, they're global
organizations.
ü let's notice first of all the dragon.
You see, the dragon represents the kings of the
earth. You say, “Now wait a minute, the dragon is Satan?” Yes! The dragon
is Satan
working through the kings, that's why in Revelation 12 it says that the
dragon stood next to the woman, to kill the Child, but Satan did not stand next to the woman
to slay the child. It was Herod, because the civil ruler is the dragon. In fact,
pharaoh is called the great dragon in Ezekiel 29:3. So let's pursue this. In
the primary sense the dragon represents Satan, but in a secondary sense it
represents the kings of the earth. The great red dragon Satan attempted to kill
Christ when He was born, but He tried to accomplish His purposes by using what?
A king, king Herod. Ezekiel 29:3 describes pharaoh as the great dragon. In
Revelation 17 ~ this is important now ~
Revelation 17:2, 18:3 and 19:19 and 20, the harlot manipulates and controls the
kings of the earth, and of the whole world. So both the harlot and the kings must represent
what? Global
systems. We are no longer dealing with one literal individual king, or
one individual harlot, but rather with the kings of the whole world. The kings
of the world will allow the harlot to entice them into an adulterous spiritual relationship,
where the
church will control what? The state. Are you with me? The harlot
will give the kings according to Revelation what? The wine of her fornication,
that's false doctrine, so that they cannot think straight. So do you understand
what the dragon represents? It's the kings of the earth and the whole world.
Revelation 16:14 says “the kings of
the earth” and “the whole world”.
v Apakah kita berharap mendapatkan Elia akhir zaman juga akan dikelilingi
oleh tiga musuh, menurut kalian? Tentu saja.
Elia akhir zaman tentu juga harus punya tiga musuh, namun
mereka bukan individu, melainkan organisasi-organisasi global.
ü Pertama mari kita simak si naga.
Kalian
lihat, naga melambangkan raja-raja bumi. Kalian
berkata, “Tunggu sebentar. Bukankah naga itu Setan?” Ya, naga itu Setan
yang bekerja melalui raja-raja. Itulah mengapa Wahyu 12 berkata
bahwa naga itu berdiri di sebelah perempuan yang akan melahirkan untuk membunuh
Anaknya. Tetapi Setan tidak berdiri di samping si perempuan untuk membunuh si
Anak. Herodes-lah yang melakukannya, penguasa sipil adalah si naga. Malah,
firaun disebut naga besar di Yehezkiel 29:3. Jadi mari kita lanjut.
Dalam
pengertian utama, naga mewakili Setan; tetapi dalam pengertian kedua, naga
mewakili raja-raja bumi. Naga merah yang besar Setan berusaha membunuh Kristus
ketika Dia lahir, tetapi dia berusaha menyelesaikan tujuannya dengan
menggunakan apa? Seorang raja, raja Herodes. Yehezkiel 29:3 menggambarkan
firaun sebagai naga besar.
Di Wahyu 17
~ ini penting sekarang ~ Wahyu 17:2, 18:3 and 19:19-20, si pelacur
memanipulasi dan mengendalikan raja-raja bumi dan seluruh dunia.
Maka baik si pelacur maupun raja-raja haruslah mewakili apa? Sistem-sistem global.
Kita tidak lagi berurusan dengan satu raja individu yang literal atau satu
pelacur individu, melainkan dengan raja-raja seluruh dunia. Raja-raja seluruh
dunia akan mengizinkan si pelacur untuk membujuk mereka terlibat dalam hubungan
zinah spiritual di mana gereja akan mengendalikan
apa? negara. Apakah kalian mengikuti saya? Menurut
Wahyu si pelacur akan memberi raja-raja apa? Anggur perzinahannya, yaitu
doktrin palsu, sehingga mereka tidak bisa berpikir jernih. Jadi apakah kalian
paham naga itu melambangkan siapa? Raja-raja bumi dan seluruh dunia. Wahyu
16:14 berkata “raja-raja
bumi” dan “seluruh dunia”.
ü But there's a
second protagonist and that is the harlot mother who is also called
the Beast in the book of Revelation.
The harlot is
the dangerous figure of the story. Like Jezebel and Herodias, she pulls the
strings, and has a mind of her own. She sits on the waters. What does the act
of sitting represent? If she sits on the waters, which are multitudes nations,
tongues, and peoples, it means that she what? She controls them, that's right. She
has daughters. Does she have daughters? We're going to read the passage in a
moment. She has daughters who bear her image, and speak for her, and do her
bidding. In Revelation 17:5, she's explicitly called “the mother of harlots”, so she must have what? She must have
daughters.
The harlot also
hates God's faithful people, particularly the prophets. Her character is just
like the character of Jezebel and Herodias, in fact the book of Revelation
calls her Jezebel in the fourth church of Revelation, the church of Thyatira.
In Bible prophecy a woman represents what? Represents
the church. A pure woman represents what kind of church? A pure church. And an
adulterous woman represents what kind of church? An apostate church. In Ezekiel
chapter 16 for example God compared apostate Israel with a harlot.
There is no
doubt that there is an apostate harlot church in the world today, and what is that
apostate harlot church that fornicates with the kings of the earth and tries to
get involved in the political systems of the world? The Roman Catholic Papacy.
This system is doing its best to do what? To control the world. However, she
can only do so by enticing what? The political powers of the world to do her
bidding, by using the influence of the daughters that were born from her, the
Protestant churches. Is this making sense?
ü Tetapi ada protagonist kedua,
dan it ialah si ibu pelacur, yang disebut “Binatang” di Kitab
Wahyu.
Si pelacur adalah sosok yang berbahaya dalam kisah ini. Seperti Izebel
dan Herodias, dia yang memegang kendali dan punya pendapat sendiri. Dia
duduk di atas banyak air. Apa yang diwakili oleh duduk? Jika dia duduk di atas
air yang adalah orang banyak dari pelbagai bangsa, lidah, dan bangsa, artinya
dia apa? Dia mengendalikan mereka, betul. Dia punya anak-anak perempuan. Apakah
dia punya anak-anak perempuan? Kita akan membaca ayatnya sebentar lagi. Dia punya
anak-anak perempuan yang persis seperti rupanya, dan berbicara untuknya dan melakukan kehendaknya. Di Wahyu 17:5 dia disebut secara ekplisit “ibu dari
pelacur-pelacur”, berarti
tentunya dia punya apa? Tentunya dia punya anak-anak perempuan.
Si pelacur
juga membenci umat Allah yang setia, terutama para nabi. Karakternya juga mirip
karakter Izebel dan Herodias. Sesungguhnya kitab Wahyu memanggilnya Izebel di
gereja yang keempat di Wahyu, gereja Tiatira.
Di nubuatan
Alkitab, seorang perempuan mewakili apa? Mewakili gereja. Perempuan yang murni
mewakili gereja macam apa? Gereja yang murni. Dan wanita yang berzinah
melambangkan gereja apa? Gereja yang murtad. Di Yehekiel 16 misalnya Allah
membandingkan Israel yang murtad dengan seorang pelacur.
Tidak
diragukan bahwa ada sebuah gereja pelacur yang murtad di dunia hari
ini. Dan manakah gereja pelacur yang
murtad yang berzinah dengan raja-raja bumi dan berusaha terlibat dalam sistem
politik dunia? Kepausan Roma KatholiK. Sistem ini
sedang melakukan sekuat tenaganya untuk apa? Untuk
mengendalikan dunia, namun dia hanya bisa berbuat begitu dengan menarik apa?
Kekuatan politik dunia untuk melakukan permintaannya, dengan memakai pengaruh anak-anak perempuan yang terlahir darinya, yaitu gereja-gereja
Protestan. Apakah ini masuk akal?
ü Now let's go to the third protagonist in the end time.
The helpers of the harlot in Revelation are identified as her
daughters, they reflect the image of the mother. In fact they speak for
the mother.
The Protestant denominations reflect ~
and by the way
you need to understand that when I say “the Protestant denominations” I’m not talking about individuals in those denominations. Most of God's faithful people are outside
the Seventh-Day Adventist church. They love Jesus with all their hearts, but
they don't have all the light, they don't have all of the knowledge. That's the
reason why God tells the Elijah movement at the end, “Go tell them!”
So the
Protestant denominations reflect to a great degree the teaching of the Roman
Catholic system.
Ø What day of the
week do Protestants keep? Sunday.
Where did they
get that from? From the mother.
Ø What do the
Protestant denominations believe about what happens when a person dies? They
say, “Well the soul flies off.”
Where did they
get that from? From the mother, from the papacy.
Ø the Protestant
denominations believe that when people die they go to burn in hell if they were
wicked.
Where did they
get that from? They got it from the Roman Catholic church, not from the Bible.
The present
denominations were never able totally to break away from the teachings of the
mother church, which is by the way the name that is given by the papacy to
their church: “The Mother Church”. They were spawned by the Roman Catholic
church in the 16th century and teach many of Roman Catholicism's doctrines.
ü Nah, mari kita sekarang ke tokoh yang ketiga di akhir
zaman.
Pembantu-pembantu
si pelacur di Wahyu diidentifikasi sebagai anak-anak perempuannya, mereka memantulkan
ibunya. Malah, mereka berbicara bagi ibunya.
Denominasi-denominasi
Protestan memantulkan ~
dan kalian perlu mengerti bahwa ketika saya mengatakan
“denominasi-denominasi Protestan”, saya tidak bicara tentang individu-individu dalam
denominasi-denominasi tersebut. Kebanyakan umat Allah yang setia
ada di luar gereja Advent Hari Ketujuh. Mereka mencintai Yesus sepenuh hati,
tetapi mereka tidak punya seluruh terangnya, mereka tidak punya semua
pengetahuannya. Itulah mengapa Allah menyuruh gerakan Elia akhir zaman untuk
“Pergi beritahukan mereka!”
Jadi denominasi-denominasi
Protestan banyak sekali memantulkan ajaran sistem Roma Katholik.
Ø Hari mana yang dipelihara Protestan? Minggu.
Dari mana mereka mendapat itu? Dari si ibu.
Ø Apa yang diyakini denominasi-denominasi Protestan tentang
apa yang terjadi saat seorang manusia mati? Mereka berkata, “nyawanya terbang
pergi.”
Dari mana mereka mendapat itu? Dari si ibu, dari
Kepausan.
Ø Denominasi-denominasi Protestan meyakini bahwa ketika
manusia mati, mereka pergi ke neraka untuk dibakar jika mereka jahat.
Dari mana mereka mendapat itu? Mereka mendapatkannya dari
gereja Roma Katholik, bukan dari Alkitab.
Denominnasi-denominasi yang sekarang tidak pernah bisa
sama sekali melepaskan diri dari ajaran-ajaran gereja ibu, yaitu nama yang
diberikan Kepausan kepada gerejanya: “Gereja Ibu”. Protestan lahir dari gereja
Roma Katholik di abad ke16, dan mengajarkan banyak doktrin Roma Katholikisme.
So you see the threefold division? You have,
1. do you have a king easily manipulated, the kings of the earth? Yes!
2. Is there a harlot system that is going to control the kings of the earth?
Yes!
3. Are there daughters that were born from the mother, going to do the bidding
of the mother and become the spokesperson of the mother? (and we're referring
specifically to the United States of America, which will become the spokesman
of the harlot). Sad to say.
Jadi kalian
melihat divisi segitiga ini? Ada:
1.
apakah ada seorang raja yang mudah dimanipulasi,
raja-raja bumi? Ya!
2.
apakah ada sistem pelacur yang akan mengendalikan
raja-raja bumi? Ya!
3.
apakah ada anak-anak perempuan yang lahir dari si ibu,
yang akan melakukan perintah si ibu dan menjadi jurubicara si ibu? (dan kita
mengacu secara spesifik kepada Amerika Serikat, yang akan
menjadi jurubicara si pelacur). Menyedihkan.
Now what is our message in the context of what we've studied? Let's go to
the last page and a little bit in our study notes. The final Elijah is a movement that
will preach the full message of the previous two Elijah’s, to every nation,
kindred, tongue, and people. It's no longer to literal Israel over
there in the Middle East. It says that the message, Revelation 14:6 says, “the everlasting gospel” is proclaimed “to every
nation, kindred, tongue, and people”. So is this a global Elijah? Yes! It is a global
Elijah. It's a message of a church that is all over the world. So
let's continue. Clearly this could not
be accomplished by a single individual, but rather by a worldwide group of people.
Nah, apa pekabaran kita dalam konteks apa yang sudah kita
pelajari? Mari kita ke halaman terakhir dan sedikit lagi dari makalah kita. Elia yang terakhir adalah sebuah
gerakan yang akan menyampaikan seluruh pekabaran dari kedua Elia sebelumnya,
kepada setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Ini tidak lagi
kepada Israel literal yang ada di Timur Tengah. Dikatakan di pekabaran itu,
Wahyu 14:6, bahwa “Injil
yang kekal … diberitakan kepada … setiap
bangsa, dan suku, dan bahasa. dan kaum.” Jadi apakah ini
Elia yang global? Ya! Ini
adalah Elia yang global. Ini suatu pekabaran dari sebuah gereja yang ada di
seluruh dunia. Jadi mari kita lanjut. Jelas ini tidak bisa
dicapai oleh satu orang individu, melainkan oleh sekelompok orang yang mendunia.
The historical Elijah restored the daily sacrifice of the lamb, he repaired
the altar where the animals were placed, and he looked forward to the true Lamb
of God that takes away the sin of the world.
Will the end time Elijah preach the everlasting gospel? Yes! It says in
Revelation 14:6 that it will preach the everlasting gospel to every nation,
kindred, tongue, and people.
What is the gospel? The apostle Paul in 1 Corinthians 15:1-4 says that the
gospel is a reference to the death, burial, and resurrection of Jesus Christ.
The end time Elijah will exalt Christ, will exalt the sacrifice of Christ,
but there is more. The message of the final Elijah will call the church back to
its what? Back to its roots. This final message is not primarily for
the world, but for whom? But for the church. I’m not talking about the Adventist
church. There might be some churches included in that. But I’m talking about the Christian
church in general.
ü It will call God's professed Christian church to repent of sin, and will call
them to
keep the Commandments of God. Is that what Elijah preached? Absolutely.
ü It is thus that a message of victory over sin through the power of the Holy Spirit
will be a part of this message.
ü It will also call the whole world to worship whom? The Creator.
Is that what
Elijah preached, to worship not Baal but the Lord? It will call to worship the
true Creator of whose sign is what? The Sabbath.
Elia historis memulihkan upacara harian kurban domba, dia
memperbaiki mezbah di mana hewan-hewan itu ditempatkan, dan dia memandang ke
depan kepada Domba Allah yang sejati yang mengangkat semua dosa dunia.
Apakah Elia akhir zaman menyampaikan injil yang kekal?
Ya! Dikatakan di Wahyu 14:6 bahwa injil yang kekal akan disampaikan kepada
setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum.
Apa itu injil? Rasul Paulus di 1 Korintus 15:1-4
mengatakan bahwa injil adalah referensi kepada kematian, pemakaman, dan
kebangkitan Yesus Kristus.
“1 Selain
itu, saudara-saudara, aku nyatakan kepadamu Injil
yang aku khotbahkan kepadamu, yang juga telah kamu terima, dan yang di atasnya kamu berdiri. 2 yang olehnya juga kamu diselamatkan, jika kamu teguh berpegang pada Firman yang aku khotbahkan
kepadamu--kecuali kalau kamu percaya secara
sia-sia. 3 Sebab aku telah
menyampaikan kepadamu pertama-tama apa yang juga telah
aku terima: bahwa
§ Kristus telah mati untuk dosa-dosa kita menurut Kitab
Suci,
§ 4 dan bahwa Ia
telah dikuburkan,
§ dan bahwa Ia telah bangkit lagi pada hari yang ketiga, menurut Kitab
Suci.”
Elia akhir zaman akan meninggikan Kristus, akan
meninggikan kurban Kristus, tetapi masih ada yang lain. Pekabaran Elia yang
terakhir akan memanggil gereja kembali ke mana? Kembali ke akarnya. Pekabaran yang terakhir ini
bukanlah terutama bagi dunia, melainkan bagi
siapa? Melainkan bagi gereja. Saya tidak bicara tentang gereja Advent, mungkin
ada beberapa gereja yang termasuk di dalamnya, tetapi saya bicara tentang gereja Kristen secara umum.
ü Dia akan memanggil yang
mengaku sebagai gereja Kristen Allah untuk bertobat dari dosa, dan
akan memanggil mereka agar mematuhi Perintah-perintah Allah.
Apakah ini yang dikhotbahkan Elia? Betul sekali.
ü Dengan demikian pekabaran kemenangan atas dosa melalui kuasa Roh Kudus akan menjadi
bagian dari pekabaran ini.
ü Dia juga akan memanggil
seluruh dunia untuk menyembah siapa? Sang Pencipta.
Apakah itu yang dikhotbahkan Elia, supaya tidak menyembah
Baal melainkan menyembah Allah? Dia akan memanggil dunia untuk menyembah Sang Pencipta yang sejati, yang tandanya ialah apa? Hari Sabat.
Let me ask you, is it the same to worship the sun as it is
to worship on the day of the sun in principle? Yes! Let me explain why.
Who created the sun? God. Remember Baal is the sun god, right? And Israel
worshiped the literal sun. But at the end time we're dealing with spiritual.
So who created the sun? God.
Did He create it for worship? No, it's a secular object to give light.
So what happens if we make the sun an object of worship? What is that
called? False worship and idolatry.
Now let me ask you, who created the first day of the week, Sunday? Who
created Sunday? Well, God didn't create Sunday, He created the first day of the
week, which we call Sunday, right?
Is Sunday a holy day? It's not a holy day.
Did God create Sunday as a day of worship? No.
So what happens if we make it a day of worship? It's idolatry. Anything that man establishes for worship that God
did not establish for worship is idolatry, and is false worship,
because the Christian world keeps a day that is a secular day, it's not sacred,
but it makes that day sacred. Whereas the Bible tells us that the sacred day is
which? The
sacred day is the Sabbath. The first day is a day of work, “six days you shall labor and do all your
work but the seventh day is the Sabbath of the Lord your God”.
Does the First Angel's Message call people to worship the Creator of
heaven, earth, the seas and the fountains of waters? Yes!
Coba saya tanya, apakah sama secara prinsip menyembah
matahari dengan beribadah pada hari matahari? Ya! Saya akan menjelaskan
mengapa.
Siapa yang menciptakan matahari? Allah. Ingat Baal itu
dewa matahari, benar? Dan Israel menyembah matahari yang literal. Tetapi pada akhir zaman kita berurusan
dengan yang spiritual.
Jadi siapa yang menciptakan matahari? Allah.
Apakah Allah menciptakan matahari untuk disembah? Tidak,
itu benda sekuler untuk memberikan terang.
Jadi apa yang terjadi jika kita menjadikan matahari
sebuah objek yang disembah? Apa itu namanya? Ibadah palsu dan penyembahan
berhala.
Sekarang coba saya tanya, siapa yang menciptakan hari
pertama dalam satu minggu, hari Minggu? Siapa yang menciptakan hari Minggu?
Nah, Allah tidak menciptakan hari Minggu, Dia menciptakan hari pertama dari
satu minggu yang kita sebut hari Minggu, benar?
Apakah hari Minggu hari yang kudus? Itu bukan hari yang
kudus.
Apakah Allah menciptakan hari Minggu sebagai hari ibadah?
Tidak.
Jadi apa yang terjadi jika kita membuatnya menjadi hari
ibadah? Itu penyembahan berhala. Apa
pun yang ditetapkan manusia untuk ibadah yang bukan ditetapkan Allah untuk
ibadah, itu penyembahan berhala, dan itu ibadah palsu. Karena
dunia Kristen memelihara sebuah hari yang adalah hari sekuler, itu bukan hari
yang kudus, tetapi dunia Kristen membuatnya menjadi hari yang kudus. Sementara Alkitab mengatakan kepada kita
bahwa hari yang kudus itu yang mana? Hari yang kudus adalah hari
Sabat. Hari yang pertama itu hari kerja, “9 … enam hari lamanya engkau harus bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu.” (Keluaran
20:9-10)
Let me ask you, is the message of the final Elijah a message of
judgment? What does the First Angel's Message say?
By the way, you want to know what the message of Elijah is, it's the Three
Angels’ Message. It’s that simple.
Do you know of any church in the world that says, “Our mission is to take the Three Angels’
Message to the world”? How many churches do you know of, that
say that “Our mission and message is to take the Three
Angels’ Messages to the world”? There's only one. The others say,
“We're supposed to proclaim that Jesus died on the cross, Hallelujah!” We need
to do that too, but there's only one church in the world that says the reason
for our existence is to proclaim the Three Angels’ Message, and if
we're not doing that, we have no reason to exist, because we are elected for a purpose.
Like we've already studied, God elected Israel with a purpose. He has elected
the Seventh-Day Adventist church for a purpose. And if we don't fulfill the
purpose, we have no reason to exist. I know that that's strong language but
it's the truth. Why would we exist, if we want to worship like the
evangelicals, if we want to have the music of the evangelicals, if we want to
just preach what the evangelicals preach, why would we exist? Let's join them.
By the way I’m not saying we should join them, I’m being sarcastic [Laughter].
Apakah Pekabaran Malaikat Pertama memanggil orang untuk
menyembah Pencipta langit, bumi dan laut dan mata-mata air? Ya!
Coba saya tanya apakah pekabaran Elia yang terakhir sebuah pekabaran penghakiman?
Apa yang dikatakan Pekabaran Malaikat Pertama?
“6 Dan aku melihat seorang malaikat
lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk
diberitakan kepada mereka yang diam di atas bumi, dan kepada setiap bangsa, dan
suku, dan bahasa. dan kaum, 7 berseru dengan suara nyaring,
‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba jam penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang
telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.’” (Wahyu
14:6-7)
Nah, kalian mau tahu apa pekabaran Elia? Itu adalah Pekabaran Tiga Malaikat.
Sesederhana itu.
Apakah kalian mengenal ada gereja mana pun di dunia yang
mengatakan, “Misi kami ialah membawa Pekabaran Tiga Malaikat kepada
dunia”? Berapa gereja yang kalian kenal yang mengatakan bahwa “Misi kami dan
pekabaran kami ialah membawa pekabaran Tiga Malaikat kepada dunia”? Hanya ada
satu. Yang lain-lain berkata, “Kita harus menyampaikan bahwa Yesus mati di
salib, Halleluya!” Kita juga harus melakukan itu, tetapi hanya ada satu gereja di dunia yang mengatakan, alasan
eksistensi kami ialah menyampaikan Pekabaran Tiga Malaikat, dan
jika kami tidak melakukan itu, kami tidak punya alasan untuk eksis, karena kami telah dipilih untuk tujuan
tertentu. Seperti yang sudah kita pelajari, Allah memilih Israel
dengan satu tujuan. Allah telah memilih gereja MAHK untuk satu tujuan. Dan jika
kita tidak memenuhi tujuan itu, kita tidak punya alasan untuk eksis. Saya tahu
ini kata-kata yang keras tetapi inilah kebenarannya. Untuk apa kita eksis jika
kita beribadah seperti golongan evangelis? Jika kita
mau memakai musik golongan evangelis? Jika kita
hanya mau mengkhotbahkan apa yang dikhotbahkan golongan evangelis? Untuk apa
kita eksis? Mari kita bergabung saja dengan mereka.
Nah, saya tidak mengatakan kita harus bergabung dengan
mereka, saya hanya bicara sarkasme.
The message will
announce that the hour of God's judgment has arrived. It is not possible to
speak about a judgment without speaking about what? About the Law. Because the Law will
be the standard of the judgment. We are saved by grace through faith,
but we
shall be judged by our works, because they reveal whether our faith is
genuine or not.
Pekabaran
ini mengumumkan bahwa saat penghakiman Allah telah tiba. Mustahil bicara tentang
penghakiman tanpa bicara tentang apa? Tentang Hukum. Karena Hukum itu yang akan menjadi
standar penghakiman. Kita diselamatkan oleh kasih karunia
melalui iman, tetapi kita
akan dihakimi oleh perbuatan kita, karena perbuatan kita yang
mengungkapkan apakah iman kita tulen atau tidak.
As in the days of Elijah, the message will polarize the world into the
harvest of the earth and the grapes (Revelation chapter 14). When the Third
Angel's Message ends, when all three messages are proclaimed, Jesus is sitting
in a cloud because the grapes which represent the wicked are ripe, and because
the harvest of the earth which represents the righteous are ripe. The Three
Angels’ Message ripens the world on one side or on the other, that's the
decision that people have to make. And that is what happens in the judgment, it
polarizes the world into two groups, and will prepare a people to meet Jesus when He
comes on the clouds of heaven. The message will call God's own people
out of Babylon. The message of the end time Elijah is for the Christian world primarily.
Yes, for the world in general, they're going to hear it too, but it's primarily
to bring the Christian church back to where God wants the Christian church to
be, to go back to the teachings of the fathers. It will turn the hearts of the
fathers to the children, and the children to the fathers, to restore the truth.
Elijah is the great restorer. It's a message that has the purpose of preparing
a people for the coming of the Lord.
Sebagaimana di zaman Elia, pekabaran ini akan memisahkan dunia menjadi tuaian bumi
dan anggur (Wahyu pasal 14). Ketika Pekabaran Malaikat Ketiga
berakhir, ketika semua tiga pekabaran sudah disampaikan, Yesus duduk di atas
awan, karena anggur yang mewakili orang-orang jahat, sudah matang; dan karena
tuaian bumi yang mewakili orang-orang benar, sudah matang. Pekabaran Tiga
Malaikat mematangkan dunia di satu sisi atau di sisi yang lain, itulah
keputusan yang harus dibuat manusia. Dan itulah yang terjadi dalam penghakiman,
itu mempolarisasi dunia ke dalam dua kelompok, dan akan menyiapkan suatu umat yang siap bertemu dengan
Yesus ketika Dia datang di atas awan di langit. Pekabaran ini
akan memanggil umat Allah sendiri keluar dari Babilon. Pekabaran Elia akhir zaman utamanya diperuntukkan dunia Kristen.
Ya, juga bagi dunia pada umumnya karena
mereka akan mendengarnya juga, tetapi utamanya untuk membawa gereja Kristen
kembali ke mana Allah mau gereja Kristen itu berada, kembali kepada ajaran para
bapak. Itu akan membuat hati para bapak berpaling kepada anak-anak, dan
anak-anak kepada para bapak, untuk memulihkan kebenaran. Elia adalah pemulih
yang besar. Ini adalah pekabaran yang bertujuan mempersiapkan suatu umat bagi
kedatangan Tuhan.
As in the days of Elijah the message will polarize the world into two
groups, it's a message for God's own people to come out of Babylon. Have you
read Revelation chapter 18? Just like on mount Carmel ~ listen ~ just like on mount Carmel the fire came from heaven and the whole mountain
was illuminated with the glory of God, and that led the people to say “the Lord, He is God! The Lord, He is God!” The loud cry of Revelation chapter 18
where the whole world is illuminated with the glory, multitudes will leave
Babylon and they'll say, “the Lord, He is
God! The Lord, He is God!” This message
will denounce the religious religions of the world for committing spiritual
fornication with the kings of the earth. They will denounce the adulterous
union of church and state.
Sebagaimana di zaman Elia, pekabaran ini akan mempolarisasi
dunia ke dalam dua kelompok, ini adalah pekabaran bagi umat Allah sendiri untuk
keluar dari Babilon. Sudahkah kalian membaca Wahyu pasal 18? Sama seperti di
Gunung Karmel ~ dengarkan ~ sama seperti di Gunung Karmel, api turun dari
langit dan seluruh gunung diterangi oleh kemuliaan Allah, yang membuat
orang-orang berkata, “Tuhan, Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah!” (1
Raja 18:39). Seruan
nyaring Wahyu pasal 18 di mana seluruh dunia diterangi oleh kemuliaan, orang
banyak akan meninggalkan Babilon dan mereka akan berkata, “Tuhan, Dialah
Allah! Tuhan, Dialah Allah!” Pekabaran ini
akan mencela agama-agama relijius dunia karena perzinahan spiritual yang
mereka lakukan dengan raja-raja bumi. Mereka akan mencela persekutuan yang
tidak sah antara gereja dengan negara.
The final Elijah movement will be hated especially by the harlot. By the
way do you want to know how you can know if you're on the right side at the end
of time? If you're persecuted you're on the right side. If you're persecuting,
you're on the wrong side. It's not easy.
The final Elijah movement will be hated especially by the harlot. All the
powers of the world will come together in a final attempt to destroy the
remnant of God. The results will be what? The Great Tribulation. And God's people
will have to ~ excuse me ~ what? Flee! Did Elijah do that? Yes! Was there a
great tribulation that led him to flee? And we are going to go hungry, and die
of hunger? No, God is going to feed His faithful people as they go through this time of
trouble.
Who is going to be blamed for the calamities that are occurring in the
world? Read Matthew 24:6 through 9. It tells us that God's people who are proclaiming the
same message that Elijah preached, are going to be blamed for what is happening
in the world.
But now we have the glorious climax. Did Elijah have to flee? He most
certainly did. But how does the story of Elijah end in the Old Testament?
Ø In the Old
Testament the Elijah story ends after the
tribulation, when Elijah is translated to heaven in a chariot of fire.
Ø What is going to
happen with this end time Elijah that goes through the great tribulation?
They will be
translated to heaven without seeing death, after going through the great
tribulation.
Gerakan Elia yang terakhir akan dibenci terutama oleh si
pelacur. Nah, apakah kalian ingin tahu bagaimana kalian bisa yakin apakah
kalian berada di sisi yang benar di akhir zaman? Jika kita dipersekusi, kita
berada di sisi yang benar. Jika kita yang mempersekusi, kita ada di sisi yang
salah. Tidak mudah.
Gerakan Elia yang terakhir akan dibenci terutama oleh si
pelacur. Semua kuasa dunia akan bersatu
dalam upaya terakhir untuk membinasakan umat Allah yang sisa.
Hasilnya apa? Masa Kesukaran Besar. Dan umat
Allah harus ~ maafkan saya ~ apa? Lari! Apakah Elia berbuat begitu? Ya!
Apakah ada masa kesukaran besar yang menyebabkan Elia harus lari? Dan kita akan
kelaparan dan mati kelaparan? Tidak! Allah
yang akan memberi makan umatNya yang setia sementara mereka melewati Masa
Kesukaran Besar ini.
Siapa yang akan disalahkan untuk bencana-bencana yang
terjadi di dunia? Bacalah Matius 24:6-9, itu memberitahu kita bahwa umat Allah yang sedang
menyampaikan pekabaran yang sama yang disampaikan Elia, akan disalahkan untuk
apa yang terjadi di dunia. Tetapi sekarang tiba klimaks yang
mulia.
Apakah Elia juga harus lari? Tentu saja. Tetapi bagaimana
kisah Elia di Perjanjian Lama berakhir?
Ø Di Perjanjian Lama kisah Elia berakhir setelah Masa Kesukaran Besar, ketika Elia diangkat ke surga
dalam sebuah kereta yang menyala.
Ø Apa yang akan terjadi dengan Elia akhir zaman
ini yang harus melewati Masa Kesukaran Besar?
Mereka juga akan diangkat ke Surga tanpa
mengalami kematian, setelah melalui Masa Kesukaran Besar.
Now is this clear? Go to Matthew 24. Matthew 24 has the same elements that
we found in the story of Elijah. So the question is, why are we even here? Are
we here just to enjoy, you know, the breakfast [Laughter]? Are we here to enjoy
one another's fellowship? Are we here
just, you know, to theoretically learn some information? No! I trust
that Anchor has the purpose of preparing us to prepare others. It's not only
us. Oh, yeah, we have such a wonderful message, and we hide it under a bushel.
We are supposed to be a light on a hill not hide the light under a bushel. We're
supposed to share these things with other people but we're supposed to do it
nicely, and intelligently.
You know, we don't begin by saying, “Do you know that Sunday's the Mark of
the Beast?” That's not the first, we have to follow the order of the Three Angels’
Message.
1. first of all we have to teach them that the everlasting gospel is they need
to accept Jesus Christ as their Savior.
2. then after they've done that, we say, “You need to fear God”, which means to obey Him “and give Him
glory” that is live a life that glorifies God, “because the hour of His judgment has come”,
3. and we call them to worship the Lord on His holy Sabbath.
Listen, when
people understand the gospel and they understand what it means to fear God, and
what it means to give glory to God, and what it means that we're now in the
hour of the judgment, they're going to say, “I’m in the wrong place. None of
this happens in my church.”
4. So they're ready for the Second Message: “Babylon has
fallen… come out!”
5. And then the Third Message says, “If you don't come out, the wrath of God is
going to fall upon you.”
See the sequence?
So don't begin with the Third Angel's
Message and work backwards.
Nah, apakah ini jelas? Pergilah ke Matius 24. Matius 24
punya unsur-unsur yang sama yang kita dapati di kisah Elia. Jadi pertanyaannya
ialah, mengapa kita ada di sini? Apakah kita di sini hanya untuk menikmati
sarapannya? Apakah kita di sini untuk menikmati persekutuan satu sama lain?
Apakah kita di sini hanya untuk mempelajari informasi secara theoritis? Tidak!
Saya yakin seminar di Anchor ini punya
tujuan mempersiapkan kita untuk mempersiapkan orang lain. Bukan hanya kita. Oh
ya, kita punya pekabaran yang luar biasa dan kita sembunyikan di bawah gantang.
Kita seharusnya menjadi terang di atas bukit, bukan menyembunyikan terang di
bawah gantang. Kita harus membagikan hal-hal ini dengan orang lain tetapi kita
harus melakukannya dengan ramah, dan dengan cerdas.
Kalian tahu, kita tidak mengawali dengan berkata,
“Tahukah kamu bahwa hari Minggu itu tanda Binatang?” Itu bukan yang pertama,
kita harus mengikuti urutan
Pekabaran Tiga Malaikat.
1.
pertama, kita harus mengajar mereka bahwa injil yang
kekal ialah mereka harus menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka,
2.
lalu setelah mereka melakukan itu, kita berkata, “Kamu
harus takut
akan Allah” yang
berarti mematuhi Dia, “dan memuliakan Dia”, artinya menghidupkan hidup
yang memuliakan Allah, “karena saat penghakimanNya telah tiba”,
3.
dan kita memanggil mereka untuk menyembah Tuhan pada hari
SabatNya yang kudus.
Dengarkan, bila orang mengerti injilnya dan mereka
mengerti apa artinya untuk takut akan Allah, dan apa artinya memuliakan Allah,
dan apa artinya kita sekarang berada di saat penghakimanNya, mereka akan
berkata, “Saya ada di tempat yang salah. Semua ini tidak ada di gereja saya.”
4.
Maka mereka siap untuk menerima Pekabaran yang kedua? “Babilon sudah
roboh… keluarlah!”
5.
Kemudian Pekabaran yang ketiga yang berkata, “Jika kamu tidak
keluar, murka Allah akan jatuh ke atas kamu.”
Lihat urutannya?
Jadi jangan
mulai dengan Pekabaran Malaikat Ketiga lalu mundur.
And by the way Satan has an interesting way of distracting people. He says
the vaccine is the Mark of the Beast, as if the vaccine had some secret thing inside
that’s going to give people the mark of the Beast. Folks, we need to understand
what the mark of the Beast is, and we need to let the world know, because the
world might think that the vaccine is the mark of the Beast. We need to let
them know what the mark of the Beast really is, and what the seal of God really
is, and we need to explain to them that they need to get down to business
repenting of sin, receiving Jesus, and as a result of love for Jesus, producing
the fruit of the Holy Spirit, and be obedient to the Commandments of God. So
that when Jesus comes we will be able to say, “Lo, this is our
God, we have waited for Him and He will save us.” May that be our experience.
Dan ketahuilah Setan punya cara yang menarik untuk
mengalihkan perhatian orang. Dia mengatakan vaksin itulah tanda Binatang,
seolah-olah ada sesuatu yang rahasia di dalam vaksin yang akan memberi orang
tanda Binatang. Saudara-saudara, kita perlu memahami apa itu tanda Binatang,
dan kita perlu membuat dunia tahu, karena dunia mungkin berpikir vaksin itu
tanda Binatang. Kita perlu memberitahu mereka apa sesungguhnya tanda Binatang,
dan apa itu meterai Allah sesungguhnya, dan kita harus menjelaskan kepada
mereka bahwa mereka perlu bersungguh-sungguh bertobat dari dosa, menerima
Yesus, dan sebagai kasih kepada Yesus, menghasilkan buah Roh Kudus, dan menjadi
patuh kepada Perintah-perintah Allah. Supaya bila Yesus datang kita bisa
berkata, “Lihatlah, inilah Allah kita, kita telah
menantikan Dia, dan Dia akan menyelamatkan kita.” (Yesaya 25:9).
Semoga itulah yang
menjadi pengalaman kita.
03
01 25