THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT – 2
(DANIEL AND REVELATION)
Part 01/26 - Stephen Bohr
DANIEL’S CENTRAL THEME
https://www.youtube.com/watch?v=fhMi9OLR-xQ
Dibuka
dengan doa.
Okay, now
besides the study notes you have received also several newsletters that I've
written in the past, they should be in the bag that you received with the
materials. All of those articles deal with the strategy of the Papacy in these
last days. It's very important that you read those, particularly when we get to
Daniel 11, because the Papacy of the present
is not exactly the same as the Papacy of the past, it's much more sly, much
more cunning, less overt, and basically what those articles do is show
you how the Papacy has transformed itself like a chameleon, so that people
cannot discern what its agenda is.
There's one particular
article that I want you to read in the course of this week and it's the article
that's titled “Thesis, Antithesis and Synthesis”. Because what happened during the
1260 years led to the deadly wound. That would be the antithesis. And at the
end you have the Synthesis where you join both secularism and religion together.
And we know that that's exactly what the
Bible predicts, a union of church and state. So make sure, if you're
not able to read all of the articles ~ because there's several of those newsletters
~ read the one titled “Thesis, Antithesis and Synthesis” which are terms that
were used by the philosopher Hegel.
Oke, nah di samping
makalahnya, kalian juga sudah menerima beberapa buletin yang saya tulis di masa
lampau, mereka seharusnya ada di dalam tas yang kalian terima bersama dengan
bahan-bahannya. Semua artikel itu membahas tentang strategi Kepausan di hari-hari
akhir ini. Sangatlah penting kalian membaca itu, terutama ketika kita sampai di
Daniel 11, karena Kepausan yang sekarang itu tidak persis sama
dengan Kepausan di masa lampau, yang sekarang ini lebih licik, lebih culas,
tidak terang-terangan, dan pada dasarnya artikel-artikel itu
menunjukkan kepada kalian bagaimana Kepausan telah mengubah dirinya seperti
seekor bunglon, sehingga orang-orang tidak bisa mengenali apa agendanya.
Ada satu artikel khusus
yang saya mau kalian baca dalam minggu ini, dan itu adalah artikel yang
berjudul “Thesis, Antithesis dan Sinthesis”. Karena apa yang terjadi selama
1260 tahun berakhir dengan luka yang
mematikan, itulah antithesisnya. Dan di bagian akhirnya itu Sinthesisnya di
mana sekularisme dan agama bersatu. Dan kita tahu bahwa itulah persis yang
diprediksi Alkitab, gereja dan pemerintah bersatu. Jadi pastikan
jika kalian tidak bisa membaca semua artikelnya ~ karena ada beberapa
Buletinnya ~ bacalah yang berjudul “Thesis, Antithesis dan Sinthesis”, yang
adalah istilah-istilah yang dipakai oleh filsuf Hegel.
Now let's go
through the table of contents and see where we're going to go in our class this
time. I'm going to go chapter by chapter and tell you exactly what we're going
to study.
Nah mari kita kupas Daftar
Isi dan kita lihat ke mana tujuan kelas kita kali ini. Saya akan menunjukkan
pasal demi pasal dan memberitahu kalian apa yang akan kita pelajari.
TABLE
OF CONTENTS
STUDIES IN DANIEL 1-11 VOL. 1
ELLEN G. WHITE’S ABBREVIATED
REFERENCES USED
IN
THIS STUDY .........2
LESSON #1 -
NOTABLE DATES AND EVENTS
RELATED
TO DANIEL .....................3
LESSON #2 -
DANIEL’S CENTRAL
THEME ..........9
LESSON #3 -
THE HISTORICAL CHAPTERS
OF
DANIEL ............................31
LESSON #4 -
NOTES ON DANIEL 1:
THE
BATTLE OF TWO WORLD
VIEWS .........41
LESSON #5 -
NOTES ON DANIEL 2:
THE
FOUNDATIONAL CHAIN PROPHECY .......57
LESSON #6 -
NOTES ON DANIEL 3:
THE
FIERY TEST .................. .....85
LESSON #7 -
NOTES ON DANIEL 4:
THE
CONVERSION OF NEBUCHADNEZZAR .....119
LESSON #8 -
NOTES ON DANIEL 5: WEIGHED
IN
THE
BALANCES AND FOUND
WANTING .......133
LESSON #9 -
DANIEL 5: THE BACKGROUND
TO REVELATION 16 AND 17 ..............151
LESSON #10 - NOTES
ON
DANIEL 6:
DANIEL IN THE
LION’S
DEN ............169
LESSON #11 - NOTES
ON
DANIEL 7: THE BEASTS,
THE
LITTLE HORN ......................179
LESSON #12 – REVELATION
10:
DANIEL’S
LITTLE SEALED
BOOK ..........323
LESSON #13 - DANIEL’S LITTLE BOOK
UNSEALED .............................339
LESSON #14 - NOTES
ON
DANIEL 8:
THE
SANCTUARY SHALL BE CLEANSED ......395
Lesson # 1,
we're not even going to look at. It gives you the historical framework of the book of Daniel, events that take place before,
during, and immediately after the period in which Daniel lived. That will give
you the frame of reference. In other words, that's kind of like the skeleton
that the book of Daniel builds on.
Pelajaran # 1, tidak akan
kita bahas. Ini memberikan kerangka sejarah dari kitab Daniel,
peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum, selama, dan segera setelah masa di
mana Daniel hidup. Ini memberikan kerangka referensinya. Dengan kata lain, itu
semacam kerangka di mana kitab Daniel dibangun.
Then we have
in lesson # 2, Daniel's Central Theme. After
we go through the table of contents I'm going to focus on certain elements of
that chapter. We're not going to study the whole chapter because it's too long,
it’s from page 9 to page 31, but I'm going to pick and choose, so that we
understand what the central theme of the book of Daniel is.
Lalu pelajaran # 2, Daniel’s
Central Theme (Tema Inti Daniel). Setelah kita selesai melihat daftar isi,
saya akan fokus pada beberapa unsur di pasal itu. Kita tidak akan mempelajari
seluruh bab itu karena terlalu panjang, dari hal. 9 hingga hal. 31. Tetapi saya
akan memilih dan memilah, supaya kita paham apa tema inti kitab Daniel.
Now lesson # 3,
I am going to preach next Sabbath and the reason why I decided to do lesson # 3
next Sabbath is because we're going to have lots of church members here and
they will not have been through the class. And so any other chapter that I
choose, people who are not well versed
with the book of Daniel, they're not going to understand any of the other
chapters that we're going to study. And this chapter they will be able to study
the historical chapters of Daniel, because we're going to notice that the
historical chapters of Daniel are also prophecies. It's that principle of typology.
What happened once on a limited scale, will happen again at the end of time. And
so we are going to do lesson # 3 next Sabbath here in church for the worship
service.
Sekarang pelajaran # 3,
akan saya khotbahkan Sabat yang akan datang, dan alasan mengapa saya memutuskan
untuk mengkhotbahkan pelajaran # 3 pada
hari Sabat ialah karena saat itu akan ada banyak jemaat di sini dan mereka
belum mengikuti kelas Anchor. Maka jika saya memilih pasal yang lain,
orang-orang yang yang kurang mengenal kitab Daniel, mereka tidak akan paham
pasal-pasal lainnya yang akan kita pelajari. Pasal ini mereka akan bisa
mempelajari pasal-pasal historis Daniel, karena kita akan menyimak bahwa
pasal-pasal historis Daniel juga adalah nubuatan. Itulah prinsip tipologi. Apa
yang pernah terjadi dalam skala yang terbatas akan terjadi lagi pada akhir
masa. Maka kita akan membahas pelajaran # 3 Sabat yang akan datang di gereja
saat jam kebaktian.
We are not
going to do anything with Daniel 1, that's Lesson # 4.
Lesson # 6
we're not going to study Daniel 3.
We're not
going to study excuse me Daniel 4 (lesson # 7).
We're not
going to study Daniel 5 (lessons # 8 & 9).
And we're not
going to study Daniel 6 (lesson # 10).
Kita tidak akan berbuat
apa-apa dengan Daniel pasal 1, itu pelajaran # 4.
Pelajaran # 6, kita tidak
akan mempelajari Daniel pasal 3.
Kita tidak akan mempelajari
Daniel pasal 4 (pelajaran # 7).
Kita tidak akan mempelajari
Daniel pasal 5 (pelajaran # 8 & 9).
Dan kita tidak akan
mempelajari Daniel pasal 6 (pelajaran # 10).
In other
words, we're not going to deal with the historical chapters. On Sabbath I'll
give you the principles on how to understand the historical chapters. You
understand what I mean by the historical chapters?
·
Chapter 1 when they arrived in Babylon
·
Chapter 3 the fiery furnace
·
Chapter 4, you know, when Nebuchadnezzar
lost it for seven years.
·
Daniel 5 the fall of Babylon, the death
of Belshazzar.
·
And Daniel 6, Daniel in the lion's den.
Those are all
stories but they're also prophecies, and on Sabbath even though we're not going
to cover in detail all these chapters on Sabbath, you're going to see how these
prophecies point to the future. They are
not only stories, they are prophecies written as stories. In fact the stories
illustrate the prophecies of Daniel, the stories help us understand in matter
of a form, in childlike form if you please, the profound prophecies of the book
of Daniel and also Revelation.
Dengan kata lain, kita akan
membahas pasal-pasal sejarahnya. Pada hari Sabat saya akan menyampaikan
prinsip-prinsipnya bagaimana untuk memahami pasal-pasal sejarahnya ini. Kalian
paham apa yang saya maksudkan dengan pasal-pasal sejarah?
·
Pasal 1 ketika mereka tiba di Babilon
·
Pasal 3 tungku api yang menyala
·
Pasal 4, ketika Nebukadnezar menjadi tidak waras
selama 7 tahun
·
Daniel 5 jatuhnya Babilon, matinya Belsyazar
·
Dan Daniel 6, Daniel di kandang singa
Itu adalah cerita-cerita
tetapi mereka juga adalah nubuatan-nubuatan, dan pada hari Sabat walaupun kita
tidak akan meliput secara mendetail semua pasal itu, kalian akan melihat
bagaimana nubuatan-nubuatan ini menunjuk ke masa depan. Mereka bukan hanya cerita-cerita,
mereka itu nubuatan-nubuatan yang ditulis sebagai cerita. Faktanya,
cerita-cerita itu menggambarkan nubuatan-nubuatan Daniel, kisah-kisah itu
membantu kita mengerti dalam format yang sederhana, format untuk anak-anak,
katakanlah begitu, nubuatan-nubuatan di kitab Daniel yang mendalam, dan juga di
kitab Wahyu.
We are going to
study Daniel 2, that's a chain prophecy. It's a great image that Nebuchadnezzar
raised up, and there's a lot of things in that chapter that we haven't seen. You
know in evangelism we usually go through the kingdoms, you know, quickly, we
tell a little bit about the story. There's a lot more in Daniel 2 than meets
the eye, particularly the feet of iron and clay, feet and toes of iron and clay.
There's some profound lessons in that chapter, and the last two sessions this
afternoon Lord willing we will do our study of Daniel chapter 2.
Kita akan mempelajari
Daniel 2, itu adalah nubuatan berantai. Patung besar yang didirikan
Nebukadnezar, dan ada banyak hal di pasal itu yang belum pernah kita lihat.
Kalian tahu di penginjilan biasanya kita bahas kerajaan-kerajaan secara cepat,
kita ceritakan sedikit kisahnya. Di Daniel 2 ada lebih banyak informasi
daripada yang terlihat di permukaannya, terutama tentang kaki yang dari
campuran besi dan tanah liat, kaki dan jari-jari dari besi dan tanah lihat. Ada
pelajaran-pelajaran mendalam di pasal itu, dan dua sesi terakhir sore ini, atas
izin Tuhan, kita akan mempelajari Daniel pasal 2.
Going down to
lesson # 11. All of the other ones, by the way, are lessons that deal with the
stories. Oh, let me just mention one other thing.
Lesson # 9 provides
the background of Daniel 5, for Revelations 16-17. So I included that chapter of
Revelation 16-17, because it's linked with Daniel 5. Daniel 5 is the story and Revelation 16 and 17 is the fulfillment or the
broadening of the story. Are you with me or not? So I included that
chapter, even though it is in a previous study notes.
Turun terus ke pelajaran #
11. Semua yang lain adalah pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengan
cerita-cerita. Oh, saya perlu mengatakan sesuatu.
Pelajaran # 9 memberikan
latar belakang Daniel 5 untuk Wahyu 16-17. Jadi saya memasukkan pasal dari
Wahyu 16-17, karena itu berkaitan dengan Daniel 5. Daniel 5 adalah
ceritanya dan Wahyu 16 dan 17 itu penggenapannya atau perluasan dari kisahnya.
Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Jadi saya masukkan pasal itu, walaupun
itu ada di makalah yang lama.
Lesson # 11,
I'm not even going to attempt to get through that entire lesson, it's a lesson on
Daniel 7, and I'm going to pick and choose once again. There's 11 characteristics
of the Little Horn of Daniel chapter 7 in that chapter. I'm going to choose
only some quotations. There is quotation after quotation, after quotation,
sustaining what the Bible has to say about the Little Horn, and so we are going
to just go broadly through Daniel chapter 7. I'm going to take three sessions to
do that, so that you get the general
picture.
And then you
have all of the rest of the documentation, quotations after quotations from
historians. For example in the change of the Sabbath by the Papacy, there are
close to 11 pages of quotations from Roman Catholic writers saying that the
Roman Catholic Church altered or changed the day of worship from Sabbath to
Sunday. And so there you have documentation. If you're going to meet people who
are Roman Catholics, you know you'll say here's the documentation for what I'm
saying to you, so that you can see that what the Bible says was fulfilled in
history. And so we will deal with Daniel chapter 7, but we will not go through
all of the material there, because it's too long.
Pelajaran # 11 saya bahkan
tidak akan mencoba membahas satu per satu yang ada di pelajaran itu. Ini adalah
pelajaran tentang Daniel 7, dan sekali lagi saya akan memilih dan memilah. Ada
11 karakteristik dari Tanduk Kecil di Daniel pasal 7, di pasal itu. Saya akan
memilih hanya beberapa kutipan. Ada kutipan, demi kutipan, demi kutipan, yang
mendukung apa yang dikatakan Alkitab tentang Tanduk Kecil, maka kita hanya akan
membahas Daniel pasal 7 secara garisbesarnya. Saya akan memakai tiga sesi untuk
melakukan itu, supaya kalian menangkap gambarnya.
Lalu ada semua dokumentasi,
kutipan demi kutipan dari para sejarahwan. Misalnya soal diubahnya Sabat oleh
Kepausan, ada hampir 11 halaman berisikan kutipan-kutipan dari penulis-penulis
Roma Katolik mengatakan bahwa gereja Roma Katolik mengganti atau mengubah hari
ibadah dari Sabat ke hari Minggu. Maka dokumentasinya ada di sana. Jika kalian
bertemu dengan orang-orang Roma Katolik, kalian bisa berkata inilah dokumentasi
dari apa yang saya katakan kepada kalian, supaya kalian bisa membuktikan bahwa
apa yang dikatakan Alkitab telah digenapi dalam sejarah. Maka kita akan
membahas Daniel pasal 7, tetapi kita tidak akan membahas satu per satu semua
bahannya di sana karena terlalu panjang.
Then we have
lesson # 12: Revelation 10, Daniel's little sealed book. We are going to study
that chapter completely. I put asterisks next to the chapters that we're going
to study. We're going to study lesson # 12 fully and completely because it's
going to bring Daniel 8 through 12 altogether. Every chapter of Daniel 8-12 is
linked with every other chapter and only as we see all of the chapters how they
fit together, do we get the complete picture. And so we are going to study
lesson # 12.
Kemudian pelajaran # 12:
Wahyu 10, kitab kecil Daniel yang dimeteraikan. Kita akan mempelajari seluruh pasal
itu. Saya telah menandai dengan asterisk di samping pasal-pasal yang akan kita
bahas. Kita akan mempelajari pelajaran # 12 secara lengkap dan sepenuhnya
karena itu akan mengemukakan Daniel 8 hingga 12 semuanya. Setiap pasal Daniel
8-12 itu terkait dengan setiap pasal dan hanya jika kita bisa melihat bagaimana
semua pasal itu klop satu sama lain, barulah kita mendapatkan gambarannya yang
lengkap. Maka kita akan membahas pelajaran # 12.
Lesson # 13
we are also going to study.
Pelajaran # 13 juga akan
kita bahas.
And then
we're going to dedicate the rest of our time to studying lesson # 14: Daniel 8.
I plan to go through all of the materials that we have on Daniel chapter 8.
Kemudian kita akan
mendedikasikan sisa waktu kita mempelajari pelajaran # 14: Daniel 8. Saya berencana untuk membahas semua
bahan yang kita miliki tentang Daniel pasal 8.
And then we
go to Volume 2, which continues the
table of contents.
Lalu kita ke Volume 2,
lanjutan dari Daftar Isi.
TABLE
OF CONTENTS
STUDIES IN DANIEL 1-11 VOL. 2
ELLEN G. WHITE'S ABBREVIATED REFERENCES
USED IN THIS STUDY ...................... 462
LESSON #15 - NOTES ON DANIEL 9:
THE PROPHECY OF
THE 70 WEEKS ........ ...
464
LESSON #16 - NOTES ON DANIEL 10:
GABRIEL, MICHAEL AND THE PRINCE OF
PERSIA ..................................
524
LESSON #17 - NOTES ON DANIEL 11:
HISTORY OF INTERPRETATION,
STRUCTURE AND HERMENEUTICS .............. 548
LESSON #18 - NOTES ON DANIEL 11:31-39:
THE PAPACY'S PAST CAREER .............. 562
LESSON #19 - NOTES ON DANIEL 11:40-45:
THE PAPACY'S FUTURE CAREER ........... 620
LESSON #20 - DANIEL 12:1-4
AFTER PROBATION’S CLOSE .............. 694
LESSON #21 - ELLEN WHITE'S VIEW OF
DANIEL 11:40 THROUGH 12:4 ..............722
LESSON #22 - REVISITING ELLEN WHITE'S
VIEW OF THE LAST THREE PLAGUES ........
740
APPENDIX #1 FOR LESSON #5
RENDERING CAESAR HIS DUE ............ 746
APPENDIX #2 FOR LESSON #5 - CHURCH AND
STATE: RENDERING GOD HIS DUE ....... 758
APPENDIX #3 FOR LESSON #11- THE TRUTH
ABOUT THE JUDGMENT'S BOOKS ........... 774
APPENDIX #4 FOR LESSON #15 – USED BY
PERMISSION FROM P.GERARD
DAMSTEEGT
....790
APPENDIX #5 FOR LESSON #19: ISRAEL'S
GATHERING AND SCATTERING PROPHECIES .. 814
APPENDIX #6 FOR LESSON #19 LESSONS FROM
SENNACHERIB'S
INVASION ............... 836
APPENDIX #7 FOR LESSON #20 –
THE GLOBALIZATION OF JOEL 2, 3
IN Revelation 14 ..................... 844
APPENDIX #8 FOR LESSON #20 –
RESURRECTIONS IN THE BIBLE .......... 856
APPENDIX #9 FOR LESSON #20 –
MICHAEL SHALL STAND UP .............. 872
APPENDIX #10 FOR LESSON #21 –
EIGHT
FACTS ABOUT DANIEL 12:1
.........884
APPENDIX #11- A LAYERED APPROACH
TO DANIEL AND
REVELATION ............. 900
CHART: THE DYNASTY OF MEDIA PERSIA ........922
CHART: FOUR PROPHETIC OUTLINES
OF DANIEL ............................ 923
CHART: SEQUENCE OF POWERS IN DANIEL 2,7
& REVELATION 13 ....................... 924
CHART: A FEW PARALLELS BETWEEN
DANIEL 8 & 9,11 & 12,
AND REVELATION .........................
925
CHART: THE STRUCTURE OF THE GREAT
CONTROVERSY AND EARLY WRITINGS AS
COMPARED TO DANIEL 11
AND REVELATION ....................... 929
We will fully
go through lesson # 15, the notes on Daniel 9.
Kita akan membahas seluruh
pelajaran # 15, catatan tentang Daniel 9
Lesson # 16: we
will go fully through the notes on Daniel 10.
Pelajaran # 16: kita akan
membahas seluruh catatan tentang Daniel 10.
We're going
to skip Lesson # 17, 18, 19, and 20 you can read those chapters. It deals with
the past career of the Papacy, primarily; and with the future career of the
Papacy from the perspective of Daniel 11.
Kita akan meloncati
pelajaran # 17, 18, 19, dan 20. Kalian bisa membaca pasal-pasal tersebut. Itu
berkaitan terutama dengan karier Kepausan di masa lampau; dan dengan karier
Kepausan di masa depan dari sudut pandang Daniel 11.
But we are
going to dedicate an entire class or a couple of classes to lesson # 21: Ellen
White's view of Daniel 11:40 through 12:4. And the reason we're going to focus
on those verses is because that deals directly with the end time. The previous material
on Daniel 11 deals with history, what the Papacy did in the past and so on. But lesson # 21 Ellen White's view of Daniel
11:40 through chapter 12:4 covers what is
still to take place, what has taken place since 1798, all the way to the close
of probation, the special resurrection, the second coming of Christ, and the
eternal Kingdom.
Tetapi kita akan
mendedikasikan satu kelas penuh atau dua kelas ke pelajaran # 21: Pandangan
Ellen White tentang Daniel 11:40 hingga pasal 12:4. Dan alasannya kita akan
fokus ke ayat-ayat tersebut ialah karena itu berurusan langsung dengan akhir
zaman. Bahan-bahan di Daniel 11 sebelumnya berkaitan dengan sejarah, apa yang
telah dilakukan Kepausan di masa lampau dll. Tetapi pelajaran # 21,
pandangan Ellen White tentang Daniel 11:40 hingga pasal 12:4 meliput
apa yang masih akan terjadi, apa yang telah terjadi sejak 1798, terus hingga
tutupnya pintu kasihan, kebangkitan istimewa, kedatangan kedua Kristus, dan
Kerajaan yang kekal.
And then we
are also going to study lesson # 22, that's a short lesson revisiting Ellen
White's view of the last three plagues. That's a fascinating chapter on how
Ellen White interprets the last three
plagues. It's amazing. The darkness, the supernatural darkness, the drying of the
Euphrates, and the seventh plague which is a great earthquake, and you hear the
voice of God from the temple, saying, “It is done”. It's a short chapter, probably about five pages, but it shows how Ellen
White is so in harmony with the Bible. It's amazing, you know, this woman with
two and a half years of primary education, weak, sick most of her life, you
know how, what she interprets concerning the last three plagues is in perfect harmony
with what the Bible has to say.
Kemudian kita juga akan
mempelajari pelajaran # 22, ini pelajaran yang singkat, melihat kembali
pandangan Ellen White tentang tiga Malapetaka yang terakhir. Ini pasal yang
sangat mengagumkan bagaimana Ellen White menginterpretasikan tiga Malapetaka
terakhir. Mengagumkan. Kegelapannya, kegelapan yang supranatural, mengeringnya
Efrat, dan malapetaka ketujuh yaitu gempa bumi besar, dan suara Allah terdengar
dari Bait Suci mengatakan, “Sudah
selesai!” Ini pasal yang singkat, mungkin sekitar lima halaman,
tetapi ini membuktikan bagaimana Ellen White begitu serasi dengan Alkitab. Yang
sangat mengagumkan ialah, perempuan ini yang hanya menjalani dua setengah tahun
pendidikan dasar, yang lemah, yang selalu sakit sebagian besar hidupnya, tetapi
apa yang dia interpretasikan mengenai tiga malapetaka yang terakhir itu selaras
sempurna dengan apa yang dikatakan Alkitab.
And then the
last lesson that we're going to study actually there's three in the appendices,
notice appendix # 4, that will be our study this afternoon, the first two
sessions this afternoon we're going to deal with appendix # 11, we're going to deal with appendix # 11 in the
last two sessions today. The first two sessions this afternoon we're going to
get into Daniel 2, and this morning we are going to ~ in the remaining time ~
we're going to take a look at Daniel, the central theme of Daniel.
Lalu, pelajaran terakhir
yang akan kita bahas, sebetulnya ada tiga lampiran, simak appendix # 11, ini
akan menjadi pelajaran kita sore ini, di dua sesi pertama sore ini kita akan
membahas appendix 11 di dua sesi terakhir hari ini. Dua sesi pertama sore ini
kita akan masuk ke Daniel 2, dan pagi ini di sisa waktu yang ada kita akan melihat
Daniel, tema inti Daniel.
So is it
clear where we're going with all of this? We have our work cut out for us. There's
a lot to study, and we are going to try and get as much, go through as much as
we can.
Jadi sudah jelas ya ke mana
kita dengan semua bahan ini? Kita sudah
menyiapkan rencananya. Ada banyak yang harus dipelajari, dan kita akan berusaha
mendapatkan sebanyak mungkin, membahas sebanyak mungkin yang bisa kita bahas.
Now let's go
to pages 6 and 7, I'm going to review some principles that we need to apply to
the study of Daniel, principles that we need to use to study the book of Daniel.
And I want to ask you to ~ as we study along ~ to see how we apply those
principles. In other words, I'm only going to go through the principles quickly,
but as we study along, try and see where we're applying those principles. And
you'll see the importance of a principled approach to Bible prophecy.
Nah mari kita ke hal. 6 dan
7, saya akan mengulangi beberapa prinsip yang perlu kita aplikasikan ke
pembahasan Daniel, prinsip-prinsip yang perlu kita pakai untuk mempelajari
kitab Daniel. Dan saya mau minta kalian melihat ~ sambil kita mempelajari ~ bagaimana
kita mengaplikasikan prinsip-prinsip itu. Dengan kata lain, saya hanya akan
membahas prinsip-prinsip itu secara cepat, tetapi sambil kita mempelajarinya,
usahakan untuk melihat di mana kita mengaplikasikan prinsip-prinsip itu. Dan
kalian akan melihat pentingnya pemahaman nubuatan Alkitab yang berdasarkan
prinsip.
First Principle
So on page 6
at the bottom of the page. First thing we do is pray for the Holy Spirit to help us understand the book, because
only the Holy Spirit who gave the book is able to come and explain it to us. You
know I'm only an instrument that the Holy Spirit uses to jog people’s memory, you know, to get interested in the study
of Daniel, but really the Holy Spirit is the One who inspired the book, and
only He has the way of decoding the book.
Prinsip Pertama
Jadi di hal. 6 di bagian
bawah halaman. Yang pertama kita lakukan ialah berdoa agar Roh
Kudus membantu kita memahami kitabnya, karena hanya Roh Kudus
yang memberikan kitab itulah, yang bisa datang dan menjelaskannya kepada kita.
Saya hanyalah alat yang dipakai Roh Kudus
untuk mengingatkan orang-orang supaya tertarik mempelajari kitab Daniel,
tetapi sebenarnya Roh Kuduslah yang menginspirasi kitab itu, dan hanya Dia yang
tahu caranya untuk membuka kode kitab itu.
Second Principle
The second
principle is study carefully the historical
context and date of each chapter in the book. Dates are supremely important.
As we move along make sure that you pay attention to when I mention a date of a
chapter, because it's critically
important.
Prinsip Kedua
Prinsip kedua ialah mempelajari
dengan seksama konteks sejarahnya dan tanggal dari setiap pasal
di kitab itu. Tanggal (waktu) itu sangatlah penting. Sambil kita lanjut,
pastikan kalian perhatikan bilamana saya
menyebutkan tanggal/waktu dari suatu pasal, karena itu sangat penting.
Third Principle
The next
principle is, use available software.
I personally use a very simple software. It's called pc4 Study Bible. You know there are more sophisticated ways, materials,
or software, but you know, this will give you the Hebrew, it'll give you the
Greek, it'll give you the Aramaic. You know these days with the software that
exists you don't have to know Hebrew or Greek, because you can put the cursor
on a certain Greek word and it'll tell you exactly, you know, whether it's
plural or singular, you know, whether it's third person or first person. It'll
give you all of the grammatical information if you get software. So make sure
that you get any available software, for the meaning of words, and also
consider the grammar, and the syntax. The syntax means the order of words.
Prinsip Ketiga
Prinsip berikutnya ialah, memakai
perangkat lunak yang ada. Saya pribadi menggunakan perangkat
lunak yang sangat sederhana, namanya PC 4
Study Bible. Ada cara, materi atau perangkat lunak yang lebih canggih,
tetapi yang ini akan memberi kita bahasa Ibraninya, bahasa Greekanya, bahasa
Aramnya. Kalian tahu hari-hari ini dengan perangkat lunak yang ada kita tidak
perlu menguasai bahasa Ibrani atau Greeka, karena kita bisa menempatkan
kursornya pada sebuah kata Greeka dan itu akan memberitahu kita tepatnya apakah
itu kata tunggal atau jamak, apakah itu orang ketiga atau orang pertama. Dia
akan memberi kita semua informasi tatabahasanya jika kita pakai perangkat lunak
itu. Jadi pastikan kalian memakai perangkat lunak apa saja untuk mendapatkan
makna kata-kata, dan juga mempertimbangkan tatabahasanya, dan sintaksnya.
Sintaks artinya susunan kata-kata.
Fourth Principle
The next
principle is study the literary structure of
the entire book, how the book of Daniel is organized. And also a
particular chapter, how a chapter is organized, because for example Daniel
chapter 7 has four cycles. You can't read Daniel chapter 7 in chronological order.
You have one cycle, then another repetitive cycle, another repetitive cycle,
and then a fourth repetitive cycle. So if you don't know the structure, you're going
to say, “Well, you know, I just read this a minute ago”, and then you
read again, “Oh, I just read this a minute ago.” But if you realize that
the book of Daniel is dealing in cycles, and you understand the structure,
it'll be much easier to understand the book. Look for the central theme, look for the central theme of the chapter
that you're studying.
Prinsip Keempat
Prinsip berikutnya ialah pelajari
struktur sastra dari seluruh kitab itu, bagaimana kitab Daniel
itu disusun. Dan juga suatu pasal tertentu, bagaimana pasal itu disusun, karena
misalnya Daniel pasal 7 itu punya empat siklus. Kita tidak bisa membaca Daniel
pasal 7 menurut urutan kronologis. Ada satu siklus, kemudian siklus lain yang
mengulangi, lalu siklus lain yang mengulangi, dan siklus keempat yang
mengulangi. Jadi jika kita tidak tahu strukturnya, kita akan berkata, “Nah,
saya baru saja membaca ini semenit yang lalu”, kemudian kita membaca lagi, “Loh,
saya baru membaca ini semenit yang lalu”. Tetapi jika kita menyadari bahwa
kitab Daniel itu ada beberapa siklus, dan kita memahami strukturnya, akan
menjadi lebih mudah untuk memahami kitab itu. Carilah tema intinya, carilah
tema intinya dari pasal yang sedang kita pelajari.,
Fifth Principle
The next one
is remember that the stories of the book are
also prophecies. You know, for example Daniel chapter 3, Nebuchadnezzar
lived for a while as a beast. He raised up an image, he commanded everyone to
worship the image, and whoever did not worship the image would be killed. And
there was a faithful remnant and they went through a fiery furnace experience. Hello!
Where do you find that again? In Revelation 13. But Daniel 3 the genius is that
it's a story, it's so easy to understand prophecy when you look at it from the
perspective of a simple story that even a child can understand.
Prinsip Kelima
Berikutnya yang harus
diingat ialah, bahwa cerita-ccerita di dalam kitab itu juga adalah
nubuatan-nubuatan. Misalnya Daniel pasal 3, Nebukadnezar untuk
sementara waktu hidup bagaikan binatang. Dia mendirikan sebuah patung, dia
memerintahkan semua orang untuk menyembah patung itu, dan barangsiapa tidak
menyembah patung itu, dia akan dibunuh. Dan ada sejumlah umat yang sisa yang
setia, dan mereka mengalami pengalaman dimasukkan tungku api. Halo! Di mana
kita mendapatkan itu lagi? Di Wahyu 13. Tetapi Daniel 3, cerdiknya ialah itu
adalah sebuah cerita, begitu mudah untuk memahami nubuatan bila kita
memandangnya dari perspektif sebuah cerita yang sederhana yang bahkan bisa
dipahami seorang anak kecil.
Remember to use the historicist method of interpreting prophecy,
that means that prophecy begins in the day when the prophet wrote, that's where
it begins to fulfill, it begins with Babylon in Daniel chapter 2. You have all
the succeeding events in a chain prophecy, culminating with the setting up of
Christ's everlasting Kingdom. So that way you know exactly where you are in the
flow of history at any given moment. It's a simple way of studying.
Jangan lupa memakai
metode historis dalam menginterpretasikan nubuatan, artinya
nubuatan dimulai di hari ketika si nabi itu menulis, di situlah nubuatan mulai
digenapi, dimulai dengan Babilon di Daniel pasal 2. Ada semua peristiwa yang
mengikuti dalam satu rangkaian nubuatan, yang memuncak dengan didirikannya
Kerajaan Kristus yang kekal. Dengan demikian kita tahu persisnya di mana posisi
kita dalam alur sejarah di masa yang mana pun. Ini cara belajar yang sederhana.
Sixth Principle
Another
principle is that compare the prophecies of
Daniel with the book of Revelation. The book of Revelation is an
amplification and an expansion of Daniel, and many times we forget that we try
to study chapters, isolated one from the other, and this afternoon when we deal
with appendix # 11, you're going to see the importance of linking Daniel with
Revelation. I'm going to take Daniel 2, Daniel 7, Revelation 12, and Revelation
13, and I wish I had time to do Revelation 17, and I'll show you that each one
expands the previous outline.
·
Daniel 7 expands Daniel 2,
·
Revelation 12 expands Daniel 2 and
Daniel 7,
·
Revelation 13 expands Daniel 2, Daniel
7, Revelation 12,
·
and Revelation 17 expands Daniel 2,
Daniel 7, Revelation 12, and Revelation 13.
So you have
to study all of those chapters together, and when you do, you get the complete
picture. I call it the layered approach to the study of Daniel and Revelation.
You can tell, I get excited about that.
Also interpret the symbols in the book. Sometimes
the symbols are already interpreted in the book, sometimes the symbols are not
interpreted. For example the head of gold, God says, “Nebuchadnezzar, you're
the head of gold.” So the symbol is interpreted, right? Revelation 17, the
Harlot, the city, and many waters, you know Revelation 17:15 says the many waters
are multitudes, nations, tongues, and people.
Sometimes you'll
find the explanation of a symbol in the context in which the symbol appears. In
other cases you can't, so you have to go to other places in the Bible where
that symbol is used, to explain what the symbol means.
Prinsip Keenam
Prinsip yang lain ialah bandingkan
nubuatan-nubuatan Daniel dengan kitab Wahyu. Kitab Wahyu adalah
amplifikasi dan perluasan dari Daniel, dan seringkali kita lupa sehingga kita
mempelajari pasal-pasalnya terpisah satu dari yang lain. Dan sore ini ketika
kita membahas Appendix # 11, kalian akan melihat pentingnya mengaitkan Daniel dengan
Wahyu. Saya akan mengambil Daniel 2, Daniel 7, Wahyu 12, dan Wahyu 13, dan
andai saya punya waktu untuk Wahyu 17, dan saya akan menunjukkan kepada kalian
bahwa masing-masing memperluas garisbesar yang sebelumnya.
·
Daniel 7 memperluas Daniel 2,
·
Wahyu 12 memperluas Daniel 2 dan Daniel 7,
·
Wahyu 13 memperluas Daniel 2, Daniel 7, Wahyu 12,
·
Dan Wahyu 17 memperluas Daniel 2, Daniel 7, Wahyu
12, dan Wahyu 13.
Jadi kita harus mempelajari
semua pasal ini bersama-sama, dan bila kita lakukan itu, kita akan mendapatkan
gambarannya yang lengkap. Saya menyebutnya pendekatan yang berlapis pembahasan
Daniel dan Wahyu. Anda bisa melihat saya menjadi bersemangat tentang ini.
Juga interpretasikan
simbol-simbol di dalam kitab itu. Terkadang simbol-simbol itu
sudah diinterpretasikan di dalam kitab itu, terkadang tidak. Misalnya kepala
yang dari emas, Allah berkata, “Nebukadnezar, engkaulah
kepala emas itu.” Maka simbol itu sudah diinterpretasikan, benar? Wahyu 17,
perempuan pelacur, kota itu, dan banyak air, kalian tahu Wahyu 17:15 mengatakan
banyak air itu ialah orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum.
Terkadang kita menemukan penjelasan dari sebuah simbol dalam konteks di mana
simbol tersebut muncul. Di kasus yang lain, tidak, maka kita harus pergi ke
tempat-tempat lain di Alkitab di mana simbol tersebut dipakai untuk menjelaskan
apa arti simbol itu.
Seventh Principle
The next
principle is, remember that the prophecies
of Daniel and Revelation must be interpreted in the light of the fundamental
prophecy of Daniel 2. Daniel 2, as we'll see, is the skeleton, the
other prophecies are the organs, the flesh and the skin. See if you look at a
skeleton, you get a basic idea that it was a person, right? But then when you
add everything else, you get a complete picture of what the person looks like. And
so you have to include all of the scenarios of the Bible to get a complete
picture.
Prinsip Ketujuh
Prinsip berikutnya ialah,
mengingat bahwa nubuatan-nubuatan Daniel dan Wahyu harus
diinterpretasikan dalam konteks nubuatan fundamental Daniel 2.
Seperti yang akan kita simak, Daniel 2 adalah kerangkanya, nubuatan-nubuatan
yang lain itu organ-organnya, daging dan kulitnya. Jadi jika kita melihat
sebuah tulang kerangka, kita mengerti bahwa itu adalah seorang manusia, benar?
Tetapi bila kita tambahkan semua yang lain, kita mendapat gambaran bagaimana
manusia itu tampaknya. Maka kita harus memasukkan semua skenario Alkitab untuk
mendapatkan gambar yang lengkap.
Eighth Principle
And next
principle, what is literal and local in the
book of Daniel must be understood as global and spiritual in the final
fulfillment. In other words, what took place with literal Israel, will
take place with spiritual Israel. What took place locally becomes global at the
end of time. That is an extremely important principle in the study of prophecy.
Prinsip Kedelapan
Dan prinsip berikutnya
ialah, apa yang literal dan lokal di kitab Daniel, harus
dipahami sebagai global dan spiritual di penggenapannya yang terakhir.
Dengan kata lain, apa yang terjadi pada Israel literal, akan terjadi pada
Israel spiritual. Apa yang terjadi secara lokal menjadi global pada akhir
zaman. Ini adalah prinsip yang sangat penting dalam mempelajari nubuatan.
And finally
seek how the passage speaks to your own individual spiritual life. Because
having just the information in our brain is not enough. We need to understand
how this speaks to our own personal relationship with Christ, our own spiritual
connection with Jesus.
Ellen White
stated that when the books of Daniel-Revelation are better understood, there will
be a great revival among God's people. How many of you have ever heard that studying Daniel-Revelation will bring a revival among God's people?
Sadly, very little is being said these days about Bible prophecy in Adventist pulpits.
Very little said about our distinctive beliefs as an Adventist Church. You know
we have become Evangelical Adventists, many sermons that we hear you could hear
in any Evangelical church, any Protestant church in the United States, and
that's sad because we originated with
prophecy and we will end with prophecy. And when we study the
prophecies, Ellen White says that we will discern that the connection or the
link between God and His people is “close and decided”, are words that she uses. So it helps us understand that God is very
close.
Dan akhirnya, carilah
bagimana pelajaran itu berbicara kepada kehidupan rohani kita sendiri. Karena
hanya memiliki informasi di otak kita, itu tidak cukup. Kita perlu memahami
bagaimana ini berbicara kepada hubungan kita pribadi dengan Kristus, hubungan spiritual
kita sendiri dengan Yesus.
Ellen White menyatakan
bahwa ketika kitab-kitab Daniel dan Wahyu dipahami dengan lebih baik, akan ada
suatu kebangunan rohani yang besar di antara umat Allah. Berapa banyak dari
kalian yang pernah mendengar bahwa mempelajari Daniel dan Wahyu
akan mendatangkan kebangunan rohani besar di antara umat Allah?
Sangat disayangkan, hari ini dari mimbar Advent sedikit sekali membicarakan
nubuatan Alkitab. Sedikit sekali yang berbicara tentang keyakinan kita yang
khas sebagai gereja Advent. Kita telah menjadi Advent evangelikal, banyak
khotbah yang kita dengar bisa kita dengar di gereja evangelikal mana pun,
gereja Protestan mana pun di Amerika Serikat. Itu menyedihkan, karena kita
berawal dengan nubuatan dan kita akan berakhir dengan nubuatan.
Dan bila kita mempelajari nubuatan-nubuatan, Ellen White berkata bahwa kita
akan mengerti bahwa koneksi atau hubungan antara Allah dan umatNya itu “dekat dan pasti”, itulah
kata-kata yang dipakai Ellen White. Jadi itu membantu kita memahami bahwa Allah
itu sangat dekat.
Now let's go
to page 9 and we're going to pick and choose some things between page 9 and page
30. Let's go to page # 9 and take a look at the central theme of the book of
Daniel, and let me just mention that in the original study notes I only dealt
with a central theme through Daniel 7, but in these study notes I went all the
way to chapter 12, showing this how the central, what the central theme of
Daniel is.
Sekarang mari ke hal. 9 dan
kita akan memilih beberapa hal yang ada di antara hal.9 dan hal. 30. Mari kita
ke hal. 9 dan melihat tema inti kitab Daniel. Dan izinkan saya mengatakan bahwa
di makalah yang asli saya hanya membahas tema inti hingga Daniel 7, tetapi di
makalah ini, saya terus hingga pasal 12, menunjukkan seperti apa tema inti
Daniel itu.
Now let's
read this statement from Ellen White. Education
page 73 and then the very important verses of Daniel 2:20 and 21.
Ellen White
wrote, “In the annals of human history the growth of nations, the rise and fall of empires, appear...” that's an
important word, right? You look for example at the war in Ukraine, and you look
at the war between Israel and Hamas, we have a tendency only to look at what
the news says. “Oh yeah there's a war between Israel and Hamas. Yeah,
there's a war between Ukraine and Russia”, and it appears that all of these
things are taking place on a human level, on a national level. But notice what Ellen
White has to say, “...appear as dependent on the will and prowess of man. The shaping
of events seems,...”
Notice: “appears”, “seems” “...to a great degree, to be determined by his power...” that is by man's
power “...ambition, or caprice.
But in the Word of God...” what's the key?
How many people really are looking at the Word of God to understand what's
happening in Israel, and what's happening in Russia and Ukraine? Most people
see it only on a human level. She continues,
“...But in the Word of God the
curtain is drawn aside, and we behold, behind, above, and through
all the play and counterplay of human interests and power
and passions, the agencies of the all-merciful One, silently, patiently working out the
counsels of His own will.”
Sekarang mari kita baca
pernyataan ini dari Ellen White. Education
hal. 73, kemudian ayat-ayat yang sangat penting di Daniel
2:20-21.
Ellen White menulis,
“…Dalam catatan sejarah manusia, berkembangnya bangsa-bangsa, kemunculan
dan jatuhnya kekaisaran-kekaisaran, tampaknya…” ini kata yang penting,
benar? Lihat contohnya perang di Ukraina, dan perang antara Israel dan Hamas,
kita punya kecenderungan hanya memandang apa yang dikatakan berita. “Oh, ya, ada perang antara Israel dan Hamas.
Iya, ada perang antara Ukraina dan Rusia.” Dan tampaknya semua hal ini terjadi pada tingkat
manusia, pada tingkal bangsa. Tetapi simak apa kata Ellen White, “…tampaknya tergantung pada kemauan
dan keahlian manusia. Terbentuknya peristiwa-peristiwa sepertinya…” Simak: “tampaknya”,
“sepertinya” “…sangat ditentukan oleh kekuatan…” maksudnya oleh kekuatan manusia, “…ambisi, atau suasana hati
manusia. Tetapi dalam Firman Allah…” apa kuncinya? Berapa banyak orang yang
sungguh-sungguh melihat dalam Firman Allah untuk memahami apa yang sedang
terjadi di Israel, dan apa yang sedang terjadi di Rusia dan Ukraina? Kebanyakan
orang melihatnya hanya di tingkatan manusia. Ellen White melanjutkan, “…Tetapi dalam Firman Allah, tirainya
dikuakkan dan kita melihat di belakang, di atas, dan dalam semua permainan dan
kontra permainan dari kepentingan, kekuasaan, dan nafsu manusia; agen-agen Dia
yang maha murah, dengan diam-diam dan sabar, mengerjakan pilihan kehendakNya
sendiri.”
Have you ever
heard the word “providence”? Do you
know where the word “providence” comes from? “pro” means “before”, and “vidence”
has to do with seeing, it means “to see before”.
So when we speak of God's providence, what are we talking about? Certain things
happen and God says, “Ops,
emergency. What are We going to do about this?” No! God has everything figured out from eternity past, and we can
choose to cooperate with God. God knows if we're going to, but the choice is
ours. Or we can choose to go our own way. When God acts in history, it's because
He knows beforehand how He can maneuver in
history, to perform His will.
Pernahkan kalian mendengar
kata “providence”? Tahukah kalian kata “providence”
itu berasal dari mana? “pro” artinya “sebelum”, dan “vidence”
berkaitan dengan melihat, artinya “melihat sebelumnya”.
Jadi bila kita bicara tentang providence Allah, kita bicara tentang apa?
Ada sesuatu terjadi dan Allah berkata, “Ops! Keadaan darurat. Apa yang
harus Kami perbuat dengan ini?” Tidak! Allah sudah mengetahui segalanya
dari kekekalan masa lampau. Dan kita bisa memilih untuk
bekerjasama dengan Allah. Allah tahu apakah kita akan bekerjasama dengan Dia,
tetapi itu pilihan kita. Atau kita bisa memilih untuk mengikuti jalan kita
sendiri. Ketika Allah bertindak dalam sejarah, Dia tahu sebelumnya
bagaimana Dia bisa memanuver dalam sejarah untuk melaksanakan kehendakNya.
Now let's go
to Daniel 2:20 and 21. These verses have the central theme of the entire book
of Daniel, and I'm going to illustrate this in a few moments from Daniel 2, and
Daniel 3, and Daniel 6, we're going to choose those chapters to see what the
central theme is. “20 Daniel answered and said, ‘Blessed be the name of God
forever and ever, for wisdom and might are His. 21 And He...” what does He do? “...changes the
times and the seasons...” what did God do? “...(1) changes the times and the seasons...” that's the first aspect. “...(2) He removes kings and raises up kings; ...” number two.
Number three “... (3) He
gives wisdom to the wise and knowledge to those who have understanding.”
Three points
that cover the central theme of Daniel.
1.
God changes the times and the seasons.
2.
He removes kings and raises up kings
3.
and He gives wisdom to the wise and
knowledge to those who have understanding.
Nah, mari
ke Daniel 2:20 dan 21. Ayat-ayat ini mengandung tema inti dari seluruh kitab
Daniel, dan saya akan mengilustrasikan ini sebentar lagi dari Daniel 2, dan
Daniel 3, dan Daniel 6, kita akan memilih pasal-pasal itu untuk melihat apa
tema intinya. “20 Daniel menjawab dan berkata, ‘Terpujilah nama Allah
selama-lamanya sebab hikmat dan kekuatan adalah
milikNya. 21 Dan Dia…” apa yang Dia
lakukan? “…mengubah waktu dan musim,…” apa yang
diperbuat Allah? “…(1) mengubah waktu dan musim,…”
ini aspek yang pertama, “…(2)
Dia memecat raja dan mengangkat raja…” ini yang kedua. Nomor tiga, “…(3)
Dia memberi hikmat kepada yang bijaksana,
dan pengetahuan kepada mereka yang mengenali pengertian.”
Tiga poin yang meliputi
tema inti Daniel:
1.
Allah mengubah waktu dan musim.
2.
Dia menyingkirkan dan mengangkat raja
3.
Dan Dia memberi hikmat kepada yang bijak, dan
Dia memberi pengetahuan kepada mereka yang memiliki pengertian.
Now let's
notice how this works out. Go to page 13, I hope that you'll read the rest of
the chapter as well, the central theme of Daniel 2. And we're going to cover
this today. Later on in the afternoon we're going to deal with this chapter
more fully. But let's notice, if we can find the central theme in Daniel 2,
this central theme that we have here. Daniel 2 reveals God's control of history in many significant ways. Now there's
several ways that I'm going to mention.
1.
first God knew what the king was
thinking when he went to bed.
God is able to read thoughts. Is Satan
able to read thoughts? How do we know that? From this same story. Do you think he
was dying to tell the astrologers the dream? What would have happened if Satan
had told the dream to the astrologers? Everybody would have believed that the
astrologers you know had connection with God. But they weren't able because
Nebuchadnezzar had the dream in his brain, and Satan cannot read the thoughts. So that shows God is in control.
Number one, God knew what the king was thinking when he went to bed. It says in
Daniel 2:29,“ 29 As
for you, O king, thoughts came to your mind...” here Daniel is speaking to the king “...while on your bed, about what
would come to pass after this...”
2.
Second, because God knew what the king
was thinking of and that he was thinking about the future, what did God do?
He gave
him the dream. So He knows what the king is thinking, He says, “Okay,
I'll give you a dream.”
3.
But then third, God gives him an attack of amnesia.
Who's in control here? Usually we want
to get to the image. Let's get to the image, you know, that's the exciting part.
But the story shows the central theme of the book. God gave him amnesia when he
woke up. By making the king forget the dream, God unmasked the divination
methods of the wise men, and revealed before the world that the wisdom of
Daniel's God was superior to the religion of Babylon. He unmasked the false
ways of trying to communicate God's will, and this is interesting. Daniel never
used the divination methods of the wise men to foresee the future. In the
entire book he never used the crystal ball, never looked at the stars, never
read the palm of the hand. What did he do? He prayed to God every time. Clearly
he did not practice what he had learned in the University of Babylon.
When God unmasked the wise men, Satan took advantage of the situation. Do you
see that history is a play and counterplay? So Satan now says, “Oh, so my experts
have been unmasked. So now I'm going to kill the prophet.” Notice Satan
takes advantage of the situation and encourages the king to destroy all the
wise men of Babylon, among whom were who? Daniel and his friends. Clearly Satan had seen in chapter 1 the
faithfulness of these young men, and he could
foresee that they were going to be a problem in the future. And so he
says, “I'm going to nip this in the bud.”
4.
God showed that He was in control over the
situation because He revealed to Daniel the dream.
Are you seeing what's going on here? He
revealed the dream to Daniel, and then God
gave Daniel the wisdom to understand the dream's what? Interpretation.
5.
The next point is that Daniel says, “Nebuchadnezzar,
don't think that you're a king of Babylon because you're so great, because you
have better weapons, or more powerful armies. You're there because God raises
up kings and God removes kings.”
And God showed him, He put him there. And
in chapter 4 He says, “Go and become a vegetarian for seven years.” And
it helped him because when he came out, he had much clearer thinking, didn't he?
I'm not making a point of that, by the way. Daniel 2:37 and 38, “ 37 You,
O king, are a king of
kings...” why? “...For the God of heaven has given you a kingdom, power,
strength, and glory; 38 and
wherever the children of men dwell, or the beasts of the field and the birds of
the heaven, He has given them into
your hand, and has made you ruler over them all—you are this head of gold.” Why was Nebuchadnezzar king? Because
God placed him there. Do you know that's the central theme? Is wisdom
involved here? Did God give wisdom to Daniel?
Yes. Understanding to Daniel? Yes! Does it say here that God removes kings and
God places kings? All you have to do is go to chapter 4 and in chapter 4 God
says, “Oh yeah?” He removes him, and the amazing thing is, that for
seven years Nebuchadnezzar is out of it. And in the ancient world whenever a king
showed any weakness, there were rivals that wanted to take the throne. But God
preserved his kingdom for seven years. And then restored him. Who's in control
of history? So is it worthwhile putting our own individual life under His
control? Of course.
6.
Next point. God revealed His sovereignty over history by explaining how it
would flow from Daniel's day till the everlasting Kingdom.
So who's in control of history? Only He who
reveals all of history is in control of history. Nothing surprises Him. God has
the last word.
7.
And finally this is very interesting. Instead
of Satan being able to kill the young men, the whole episode brought them to
prominence in the kingdom, and they occupied political positions in the kingdom.
Who's in control in this whole story, the
first half of Daniel 2? It's God who's in
control. So why do we always want to go our own way? Why do we not
choose our own road? Let's place ourselves in the Lord's hands because He who
controls something as complicated as history is not going to have any trouble
controlling our own little individual life within history if we commit our life
into His hands.
Sekarang mari kita simak
bagaimana kerjanya. Mari ke hal. 13, moga-moga kalian akan membaca sisa pasal
ini juga, tema inti Daniel 2. Dan kita akan meliputnya hari ini. Nanti sore
hari kita akan membahas pasal ini secara lebih menyeluruh. Tetapi mari kita
simak, apakah kita bisa menemukan tema inti di Daniel 2, tema inti yang ada di
sini. Daniel 2 menyatakan kendali Allah atas sejarah dalam
banyak cara yang signifikan. Nah, ada beberapa cara yang akan
saya sebutkan.
1.
Pertama, Allah tahu apa yang sedang dipikirkan
raja ketika dia pergi tidur.
Allah bisa membaca pikiran. Apakah Setan bisa membaca
pikiran? Dari mana kita tahu itu? Dari cerita yang sama itu. Menurut kalian
apakah Setan ingin sekali memberitahu mimpi itu kepada para ahli bintang? Apa
yang akan terjadi andai Setan memberitahukan mimpi itu kepada para ahli
bintang? Semua orang akan percaya bahwa para ahli bintang itu punya hubungan
dengan Allah. Tetapi mereka tidak bisa, karena mimpi itu ada dalam otak Nebukadnezar,
dan Setan tidak bisa
membaca pikiran. Maka ini membuktikan bahwa Allah yang pegang
kendali. Pertama, Allah tahu apa yang dipikirkan raja ketika dia berangkat
tidur. Dikatakan di Daniel 2:29, “Akan halnya tuanku, O, Baginda, pikiran-pikiran datang pada benak
tuanku…” di sini Daniel
berbicara kepada raja, “…di tempat tidur, tentang apa
yang akan terjadi setelah ini...”
2.
Kedua, karena Allah tahu apa yang dipikirkan raja, dan bahwa
raja sedang berpikir tentang masa depan, apa yang dilakukan Allah?
Dia memberinya sebuah mimpi. Jadi Allah tahu apa yang dipikirkan
raja, Dia berkata, “Oke, Aku beri kamu sebuah mimpi.”
3.
Ketiga, tetapi kemudian Allah membuat raja kena amnesia.
Siapa yang pegang kendali di sini? Biasanya kita ingin
tiba di patung. Ayo ke patung, itu bagian yang menarik. Tetapi ceritanya
membuktikan tema inti dari kitab itu. Allah memberi raja amnesia ketika raja
bangun. Dengan membuat raja lupa mimpinya, Allah membuka kedok cara
“orang-orang pintar” meramal, dan menyatakan di hadapan dunia bahwa hikmat
Allah Daniel lebih hebat daripada agama Babilon. Allah membuka kedok cara yang
salah untuk menyampaikan kehendak Allah, dan ini menarik. Daniel tidak pernah
memakai cara meramal “orang-orang
pintar” untuk melihat masa depan. Di seluruh kitab, Daniel tidak pernah memakai
bola kristal, tidak pernah memandang bintang, tidak pernah membaca rajah
tangan. Apa yang dilakukan Daniel? Dia berdoa kepada Allah setiap kali. Jelas
dia tidak mempraktekkan apa yang dipelajarinya di perguruan Babilon.
Ketika Allah membuka kedok “orang-orang pintar”, Setan mengambil kesempatan.
Apakah kalian melihat sejarah itu adalah semacam permainan dan kontra
permainan? Jadi Setan sekarang berkata, “Oh, jadi ahli-ahliku telah
dibuka kedoknya. Maka sekarang aku akan membunuh si nabi.” Simak, Setan
mengambil kesempatan dari situasi itu dan mendorong raja supaya membinasakan
semua “orang pintar” Babilon, di antaranya terdapat siapa? Daniel dan
teman-temannya. Jelas Setan sudah melihat kesetian para pemuda ini di pasal 1, dan dia bisa memperkirakan bahwa mereka akan
menjadi masalah di masa depan. Maka dia berkata, ”Aku akan memotongnya
selagi masih kuncup.”
4.
Allah menunjukkan bahwa Dia yang pegang kendali atas
situasinya karena Dia menyatakan kepada Daniel mimpinya.
Apakah kalian melihat apa yang terjadi di sini? Dia menyatakan mimpinya kepada Daniel, lalu Allah memberi Daniel hikmahnya untuk
mengerti apanya mimpi itu? Interpretasinya.
5.
Point berikutnya ialah Daniel berkata, “Nebukadnezar,
jangan menyangka engkau raja Babilon karena engkau begitu hebat, karena engkau
punya senjata yang lebih baik, atau tentara yang lebih kuat. Engkau ada di sana karena Allah
yang mengangkat raja dan menyingkirkan raja.”
Dan Allah menbuktikan
kepada Nebukadnezar, Allah merendahkannya. Di pasal 4 Allah berkata, “Pergi
dan jadilah vegetarian selama tujuh tahun.” Dan itu membantu Nebukadnezar
karena ketika dia sadar, dia bisa berpikir lebih jelas, bukan? Nah, saya bukan
mau menekankan poin itu. Daniel 2:37 and
38, “37
‘Tuanku,
O raja, adalah raja segala raja…” mengapa? “…karena Allah Surgawi telah memberikan
kepada tuanku sebuah kerajaan, kekuasaan, dan
kekuatan, dan kemuliaan. 38
dan di mana pun anak-anak manusia hidup, binatang-binatang di padang dan
burung-burung di udara telah Dia serahkan ke
dalam tanganmu, dan telah menjadikan tuanku
penguasa atas mereka semua. Tuankulah kepala yang dari emas itu.’…” Mengapa Nebukadnezar raja? Karena Allah yang
menempatkannya di sana. Tahukah kalian itulah tema intinya? Apakah
ada hikmat di sini? Apakah Allah memberi Daniel hikmat? Ya. Pemahaman kepada Daniel?
Ya! Apakah di sini dikatakan Allah mencopot raja-raja dan menempatkan
raja-raja? Kalian hanya perlu ke pasal 4, dan di pasal 4 Allah berkata, “Oh,
begitu?” Allah menyingkirkan Nebukadnezar. Dan yang menarik ialah, selama tujuh tahun
Nebukadnezar kehilangan akal sehatnya. Di dunia purba, bilamana ada raja yang
menunjukkan dia punya kelemahan, saingan-saingannya mau merebut takhtanya.
Tetapi Allah mempertahankan kerajaannya selama tujuh tahun, kemudian memulihkan
dia. Siapa yang mengendalikan sejarah? Jadi apakah layak menempatkan hidup
pribadi kita sendiri di bawah kendali Allah? Tentu saja.
6.
Poin berikut. Allah menyatakan kekuasaanNya atas sejarah dengan
menjelaskan bagaimana sejarah akan mengalir dari zaman Daniel hingga
Kerajaan yang kekal.
Jadi siapa yang mengendalikan sejarah? Hanya Dia yang
menyatakan seluruh sejarah yang mengendalikan sejarah. Tidak ada yang
mengejutkan Allah. Allah selalu tahu jawaban yang terakhir.
7.
Dan akhirnya, ini sangat menarik. Gantinya Setan
mau membunuh para pemuda itu, seluruh episode ini malah membawa mereka ke
kejayaan di dalam kerajaan itu, dan menduduki jabatan-jabatan politis dalam
kerajaan.
Siapa yang mengendalikan seluruh cerita ini, bagian pertama dari
Daniel 2? Allah yang
pegang kendali. Kalau begitu
mengapa kita selalu mau mengikuti jalan kita sendiri? Mengapa kita mau memilih
jalan kita sendiri? Mari kita tempatkan diri kita di tangan Tuhan karena Dia
yang mengendalikan sesuatu yang serumit sejarah, tidak akan kesulitan
mengendalikan hidup individu kita di dalam sejarah, jika kita serahkan hidup
kita ke dalam tanganNya.
Now let's
notice the central theme of Daniel 3. The
central theme of Daniel 3 is that God is in control of history, not Nebuchadnezzar.
The Omnicient God had announced in the previous chapter ~ we have to connect
Daniel 2 and 3, right? God had said in Daniel chapter 2, that God is going to
set up an everlasting Kingdom. So now in chapter 3 Nebuchadnezzar says, “I
didn't like that scenario.” And so what does he do? He builds an image of
pure gold.
Nah, mari simak tema inti
di Daniel 3. Tema inti Daniel 3 ialah
Allah yang mengendalikan sejarah, bukan Nebukadnezar.
Allah yang mahatahu telah mengumumkan di pasal sebelumnya ~ kita harus
menghubungkan Daniel 2 dan Daniel 3, betul? Allah telah mengatakan di Daniel
pasal 2 bahwa Allah akan mendirikan sebuah Kerajaan yang kekal. Maka sekarang
di pasal 3 Nebukadnezar berkata, “Aku tidak suka skenario
itu.” Lalu apa yang dia lakukan? Dia membuat sebuah patung dari emas murni.
Now let's
notice the links between Daniel 2 and Daniel 3,
1.
the word “gold”.
Daniel 2 “you are the head of gold”, and so now
he builds an image totally of what? Of gold.
2.
second connection: the word “image”.
There's an image in Daniel 2; and “he builds an image” in Daniel 3.
3. The expression “I have set up”.
Daniel chapter 2, God had said, “I'm going
to set up a kingdom that will never be destroyed” and so Nebuchadnezzar
sets up an image. Are you seeing the connection? We are reminded in Daniel 2,
God had told the king that He would set up an indestructible kingdom. So now Nebuchadnezzar
places an image. He says, “No, no, no, no! My kingdom is going to be eternal!”
Notice these two statements from Ellen
White, actually it's one statement. Prophets and Kings 504, “The words, ‘Thou art this head of gold,’ (Daniel 2:38)
had
made a deep impression upon the ruler's mind. The wise men of his realm, taking advantage of this and
of his return to idolatry, proposed that he make
an image similar to the one seen
in his dream, and
set it up where all might behold the head of gold, which had been interpreted
as
representing
his
kingdom...”
Nebuchadnezzar says, “I like the idea, but I have a better one.” “...Pleased with the flattering suggestion, he determined to carry it out, and to go even farther.
Instead of reproducing the image
as
he had seen it, he would
excel
the
original. His image should not deteriorate in value from the head to the feet, but should be
entirely of gold—symbolic throughout of Babylon as an eternal,
indestructible, all-powerful
kingdom, which should break in
pieces all other kingdoms and stand forever.”
So is Nebuchadnezzar claiming to be the arbiter
of history? “Oh, yeah,” he said, “I'm in control of history.” But
now I want you to notice something very interesting. And this is a sidelight. As
the story of Daniel 3 unfolded, the king appeared to have all the control. He
raised the image in defiance of what God had said. He commanded everyone to
worship the image. He gave a death decree against those who did not worship the
image. He heated the furnace seven times hotter than ever before. He had the
young men cast into the fiery furnace. So who's in control here if you just
look at what can be seen? Nebuchadnezzar's in control. However, the story
reveals that the power and control of the
king were limited. While all nations obeyed the king's order, there was
a small remnant of three who contested his supremacy. He did not have total
control. They openly declared their allegiance to the God of Heaven. The king's
power was limited because he could not force the young men to bow and worship his
image. Their defiance of his authority infuriated him to the point that his face
became like the face of a demon ~ we'll
see that in chapter 2 when we study chapter 2.
4.
The remnant rejected the king's
perspective of history because God had revealed how history was going to transpire,
and he said ~ this is the NIV ~ “... what god will be able to rescue you from my
hand?” (Daniel 3:15). The young men
answered, “16 … O Nebuchadnezzar, we have no need to
answer you in this matter. 17 If
that is the case, our God...” what are they really saying? Our God is greater than your God
“...our God whom we serve is able to deliver us from the burning
fiery furnace, and He will deliver us from
your hand, O king....” In response Nebuchadnezzar tries
to exert his control, and he throws the three young men into the fiery furnace.
But Nebuchadnezzar didn't have the final word because we know that Jesus
himself came into the furnace and delivered the three young men from the
furnace. So who's in control in this story? God
is in control. It's not the king. If the king doesn't act the way God expects him to act God
intervenes, He interrupts his plans.
Now this
story will be further developed in the future. You notice in Daniel 11
and 12 that the word “deliver” is a key word. For example Daniel 12:1 says, “1At that time Michael shall stand up...” if you look, notice the previous verses, it says the king of the North
is going to go out to kill God's people, and then it says Michael's going to
stand up, “...the great prince who stands watch over the sons of your people. And there shall be a
time of trouble...” that's a fiery furnace “...there shall be a
time of trouble such as never was ...” But at that
time, God's people will be what? Delivered. In Daniel 3 the word “deliver” is
repeatedly used and we're going to notice in Daniel 6, Daniel in the lion’s
den, the word “deliver” is repeatedly used. So the word is used repeatedly in
Daniel 3, Daniel 6, and Daniel 12. So who was it that was in the fiery furnace?
It was Michael, because Daniel 12:1 identifies Michael as a Deliverer. Daniel 3, the Son of God is the Deliverer, and
Nebuchadnezzar calls him His Angel. We'll get to that a little bit later.
Nah, mari kita simak kaitan
antara Daniel 2 dan Daniel 3,
1. kata “emas”.
Daniel 2, “Tuankulah kepala yang dari
emas itu’, maka sekarang Nebukadnezar
membuat sebuah patung yang seluruhnya dari apa? Dari emas.
2. Kaitan
kedua: kata “patung”
Di Daniel 2 ada patung; dan di Daniel 3:1, “Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas”.
3.
Istilah “mendirikan”.
Daniel pasal 2, Allah berkata, “Aku akan
‘mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan pernah dihancurkan’”(Daniel 2:44), maka Nebukadnezar mendirikan
sebuah patung. Apakah kalian melihat kaitannya? Di Daniel 2 kita diingatkan
Allah telah memberitahu raja bahwa Dia akan mendirikan sebuah Kerajaan yang
tidak bisa dihancurkan. Maka sekarang Nebukadnezar mendirikan sebuah patung.
Dia berkata, “Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak! Kerajaanku akan
kekal!”
Simak dua pernyataan ini dari Ellen White, sebenarnya
ini satu pernyataan, Prophets
and Kings hal. 504, “Kata-kata ‘Tuankulah
kepala yang dari emas itu’ (Daniel 2:38) telah membuat kesan yang dalam di benak sang penguasa.
‘Orang-orang pintar’ di kerajaannya mengambil kesempatan ini, dan mengetahui
bahwa raja telah kembali kepada berhalanya, mengusulkan agar raja membuat
sebuah patung yang mirip dengan yang dilihatnya di dalam mimpinya, dan
mendirikannya di mana semua orang bisa melihat kepala yang dari emas, yang
telah diartikan sebagai mewakili kerajaannya...” Nebukadnezar berkata, “Aku suka ide itu, tetapi
aku punya ide yang lebih bagus.” “...Gembira
dengan usul yang membesarkan hati itu, Nebukadnezar bertekad untuk
melaksanakannya, dan untuk melangkah lebih jauh. Gantinya membuat patung
sebagaimana yang dilihatnya dalam mimpi, dia akan mengungguli yang asli.
Patungnya tidak akan merosot nilainya dari kepala hingga ke kaki, melainkan
harus seluruhnya dari emas – sebagai simbol Babilon selamanya sebuah kerajaan
yang kekal, tidak bisa dihancurkan, maha kuasa, yang akan menghancurkan
berkeping-keping semua kerajaan yang lain, dan akan selamanya tegak berdiri.”
Jadi apakah Nebukadnezar mengklaim sebagai penentu
sejarah? “Oh, iya,” katanya “Aku yang mengendalikan
sejarah.” Tetapi sekarang saya mau kalian simak sesuatu yang sangat menarik.
Dan ini adalah terang tambahan. Ketika kisah Daniel 3 diungkapkan, si raja
sepertinya memegang semua kendali. Dia mendirikan patung untuk menantang apa
yang dikatakan Allah. Dia memerintahkan semua orang menyembah patung itu. Dia
mengeluarkan sebuah titah untuk membunuh mereka yang tidak menyembah patung
itu. Dia memanaskan tungku api tujuh kali lebih panas daripada yang pernah ada.
Dia menyuruh melemparkan ketiga pemuda itu ke dalam tungku yang menyala. Jadi
siapa yang memegang kendali di sini jika kita hanya melihat pada apa yang
terlihat? Nebukadnezar yang pegang kendali! Namun, kisahnya mengungkapkan bahwa
kuasa dan kendali raja
itu terbatas. Sementara semua bangsa tunduk pada perintah raja, ada
sejumlah kecil, tiga orang umat sisa yang menantang kepemimpinannya. Dia tidak memiliki
kontrol sepenuhnya. Ketiga orang itu
menyatakan secara terbuka keberpihakan mereka kepada Allah yang di Surga.
Kekuasaan raja terbatas karena dia tidak bisa memaksa orang-orang muda itu
untuk sujud dan menyembah patungnya. Pemberontakan mereka terhadap autoritasnya
membuatnya murka hingga wajahnya menjadi seperti wajah iblis ~ kita akan
melihat itu di pasal 2, saat kita membahas pasal 2.
4. Umat yang
sisa menolak perspektif sejarah raja karena Allah telah menyatakan bagaimana
sejarah akan terjadi,
dan Nebukadnezar berkata, ~
ini dari NIV ~ “... Allah yang bagaimana yang sanggup menyelamatkan
kalian dari tanganku? (Daniel 3:15). Pemuda-pemuda
itu menjawab, “16 .... ‘O, Nebukadnezar, kami tidak perlu memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. 17 Kalau seperti itu,
Allah kami…” apa yang sesungguhnya mereka katakan? Allah kami lebih hebat daripada
allahmu, “…Allah kami yang kami sembah sanggup menyelamatkan kami dari tungku perapian yang
menyala, dan Ia akan menyelamatkan kami dari tanganmu, ya raja.” Sebagai
jawaban Nebukadnezar mencoba memaksakan kendalinya, dan dia melemparkan ketiga
pemuda itu ke dalam tungku perapian. Tetapi Nebukadnezar tidak menang karena
kita tahu bahwa Yesus sendiri datang ke dalam tungku dan menyelamatkan ketiga
pemuda itu dari tungku. Maka siapa yang memegang kendali dalam kisah ini? Allah yang pegang kendali. Bukan
raja. Jika raja tidak bertindak menurut cara yang diharapkan Allah,
maka Allah campur tangan, Allah memotong rencananya.
Nah, kisah ini akan diperluas lebih jauh di masa depan. Kalian
lihat di Daniel 11 dan 12 kata “menyelamatkan” adalah
kata kunci. Misalnya Daniel 12:1 mengatakan, “1
Pada waktu itu juga Mikhael akan berdiri,…” jika kita perhatikan, simak di ayat-ayat sebelumnya, dikatakan bahwa
raja negeri Utara akan keluar dan membunuh umat Allah, kemudian dikatakan
Mikhael akan berdiri, “… Pangeran besar itu, yang menjaga anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu Waktu Kesukaran yang Besar,…” ini tungku apinya “…akan ada suatu Waktu Kesukaran yang Besar, seperti yang belum
pernah terjadi…” Tetapi pada waktu itu umat Allah akan apa? Akan diselamatkan. Di Daniel
3 kata “menyelamatkan” berulang-ulang dipakai. Dan kita akan melihat di Daniel
7, Daniel di kandang singa, kata “menyelamatkan” dipakai berulang-ulang. Jadi
kata itu dipakai berulang-ulang di Daniel 3, Daniel 6, dan Daniel 12. Jadi
siapakah yang ada di dalam tungku yang menyala? Itulah Mikhael, karena Daniel
12:1 mengidentifikasi Mikhael sebagai Penyelamat. Di Daniel 3, Anak Allah
adalah Sang Penyelamat, dan Nebukadnezar menyebut Dia MalaikatNya. Nanti kita
akan ke sana.
Let's go to
the last chapter that I want us to notice. This is page 23, the central theme of Daniel 6. Chapter 6
describes a group of evil princes who were envious of Daniel and wanted to kill
him. These princes were certain that they were in control because they worked
upon the king to give a decree that could not be changed. By the way Daniel
3:28 Nebuchadnezzar says, “God
changed my plans.” Interesting. Interesting. God changes the times and
we're going to find that here too. The king exhibited his power and authority
by issuing the decree. However, after he gave the decree, he was bound by his
own decree and could not deliver Daniel. His power was limited, are you
catching the picture?
Next page,
all the power seemed to be in the hands of Daniel's enemies. By all appearances
the prophet would be cat food. However, Daniel
did what? He prayed to his God, and he knew
that God was in control, he knew that God had created the lions and
therefore God could shut the mouths of the lions. The king who exercised his
power by giving the law was now powerless to deliver Daniel. He was bound by
his own law. So now the king discovers that he's not in control. So he says to
Daniel, “Daniel, I've made a law that cannot be changed but there will be
One who will change it.” Are you catching the picture? Daniel 2:20 and 21
has the central theme of the entire book.
Mari ke pasal terakhir yang
saya mau kita simak. Ini hal. 23, tema inti Daniel 6.
Pasal 6 menggambarkan sekelompok pangeran yang jahat, yang iri hati kepada
Daniel dan mau membunuhnya. Para pangeran ini merasa yakin mereka memegang
kendali karena mereka menghasut raja untuk mengeluarkan sebuah titah yang tidak
bisa diubah. Nah, Daniel 3:28 Nebukadnezar berkata, “Allah
telah mengubah rencanaku”. Menarik. Menarik. Allah mengubah waktu dan kita
akan menemukan hal yang sama di sini juga. Raja mempertontonkan kuasa dan
autoritasnya dengan mengeluarkan titah itu. Namun setelah dia mengeluarkan
titah itu, dia terikat kepada titahnya sendiri dan tidak bisa menyelamatkan
Daniel. Kekuasaannya terbatas, apakah kalian menangkap gambarnya?
Halaman berikutnya. Semua
kuasa sepertinya ada di tangan musuh-musuh Daniel. Sepertinya si nabi akan
menjadi makanan kucing. Namun Daniel berbuat
apa? Dia berdoa kepada Allahnya, dan dia tahu Allah yang pegang
kendali, dia tahu Allah yang menciptakan singa-singa dan oleh
karena itu Allah bisa menutup mulut singa-singa itu. Raja yang menjalankan
kekuasaannya dengan mengeluarkan hukum itu sekarang tidak berdaya menyelamatkan
Daniel. Dia terikat hukumnya sendiri. Maka sekarang raja menyadari bahwa dia
tidak memegang kendali. Jadi dia berkata kepada Daniel, “Daniel,
aku telah membuat sebuah hukum yang tidak bisa diubah, tetapi akan ada Dia yang
mengubahnya.” Apakah kalian menangkap gambarnya? Daniel 2:20-21 itu tema
inti dari seluruh kitab.
By the way,
did God consistently in the book give wisdom to Daniel? The word “wisdom” and “understanding”
are used repeatedly throughout the book of Daniel many many many times. God gives wisdom to those who are committed to Him,
to understand the prophecies. So now he was bound by his own law, and
so he says to the young man, “Your God whom you serve continually, He will
deliver you, because I can't.” The word “changed” in verses 14-17 it's used
several times in chapter 6, it’s significant, it is the same word as in Daniel
3:28, like I was mentioning before, where Nebuchadnezzar confessed that God
changed his plans, it's the same word that is used in Daniel 7:25 where it says
that the Little Horn thought it could change. The Little Horn can't change, but
God can change, because God is in control. Well, the king's counselors boasted
that the decree could not be changed. The God of Daniel changed their evil
plans, and delivered His prophet. God then closed the mouths of the lions that He
had created. All night, while the king worried and fret, the lions behaved like
kittens. Early in the morning, the king came to the lion's den and cried out to
Daniel, “Has the God whom you serve continually
been able to…” what's the next word? Remember Daniel 3,
“deliver”, Daniel 6 “deliver”, and Daniel 12:1 “deliver”, that links those
chapters. So, “… has the God whom you serve
continually been able to deliver you…” (Daniel 6:20) to which the prophet responded, “Yes,
God has delivered me.” Why? “22…because I was found innocent before Him; and also, O
king, I have done no wrong before you.’...” (Daniel 6:22) He was
faithful in his daily duties and to his God. That's a lesson for us. We have to
be faithful to God, but we also have to be faithful in paying our taxes, just
to mention one thing, we have to be faithful citizens of this kingdom, and we
have to be faithful citizens of that kingdom.
Nah,
apakah Allah secara konsisten di kitab itu memberi hikmat kepada Daniel? Kata
“hikmat” dan “pengertian” dipakai berulang-ulang sepanjang kitab Daniel
banyak-banyak kali. Allah memberi hikmat kepada mereka yang komited
kepadaNya, untuk memahami nubuatan-nubuatan. Jadi sekarang raja
terikat hukumnya sendiri, maka dia berkata kepada Daniel, “Allahmu
yang kau sembah terus-menerus, Dia akan menyelamatkan kamu, karena aku tidak
bisa.” Kata “mengubah” di ayat-ayat 14-17 dipakai beberapa kali di pasal 6,
itu signifikkan. Itu kata yang sama seperti di Daniel 3:28, seperti yang saya
katakan sebelumnya, di mana Nebukadnezar mengakui bahwa Allah telah mengubah
rencananya. Itu kata yang sama yang dipakai di Daniel 7:25 di mana dikatakan
bahwa Tanduk Kecil berpikir dia bisa mengubah. Tanduk Kecil tidak bisa
mengubah, tetapi Allah bisa mengubah, karena Allah yang pegang kendali. Nah,
para penasihat raja menyombong bahwa titah itu tidak bisa diubah. Allah Daniel
mengubah rencana jahat mereka dan menyelamatkan nabiNya. Allah lalu menutup
mulut singa-singa yang Dia ciptakan. Sepanjang malam sementara raja khawatir
dan resah, singa-singa bersikap manis seperti anak-anak kucing. Pagi-pagi
keesokan harinya, raja datang ke kandang singa dan memanggil Daniel, “20 ... ‘apakah Allahmu yang kausembah terus menerus,
sanggup…” apa kata
berikutnya? Ingat Daniel 3 “menyelamatkan”, Daniel 6 “menyelamatkan”, dan
Daniel 12:1 “menyelamatkan”, ini mengaitkan pasal-pasal itu. Jadi “20 ... ‘apakah Allahmu yang kausembah terus menerus,
sanggup menyelamatkan engkau dari singa-singa itu?’...”
(Daniel 6:20) yang dijawab oleh si nabi,
“Ya, Allah telah menyelamatkan aku.” Mengapa? “22 ...karena aku telah didapati tak bersalah di hadapan-Nya; dan juga, ya raja, aku tidak melakukan kesalahan terhadap tuanku,’ …” (Daniel 6:22) Daniel setia dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari dan kepada Allahnya.
Ini pelajaran bagi kita. Kita harus setia kepada Allah, tapi kita juga harus
setia membayar pajak kita, ini hanya menyebutkan satu hal. Kita harus menjadi
warganegara yang setia di kerajaan yang di sini, dan kita harus menjadi
warganegara yang setia dari Kerajaan yang di sana.
And now
notice Daniel 6:26 and 27, these are the words of the king after the deliverance,
“26 I make a decree that in every dominion of my kingdom men must tremble and fear before
the God of Daniel...” by the way
that's an illegitimate decree, but let's not be too hard on the king. Listen, a
civil ruler cannot decree that people have to tremble before God, but this was
not a Christian, he was not a Hebrew. It says, “...For He is the living God, and steadfast
forever; His kingdom is the one which
shall not be destroyed...” so do we have
the theme that God is the King and He sets up kings? Absolutely! Do we have the
idea of changing? God changes the times, and the seasons, historical events? Yes.
So it says,
“...His kingdom is the one which
shall not be destroyed and His dominion shall endure to the end. 27 He...” what's the next word? “...delivers
and rescues...” in case you didn't understand the
word “deliver”
“... rescues and He works...” what? “...signs and wonders in heaven
and on earth, who has...” what's the
next word? “...who has delivered Daniel
from the power of the lions.”
If we lived
with this in our mind, nothing on this earth would shake us. We will walk down
the street confident, we would live a life of absolute peace, if we understood
that God is in control, and if we served Him continually and if we were
faithful in our everyday duties. So in our next session we will study another
exciting episode from this book.
Dan
sekarang simak Daniel 6:26-27, inilah kata-kata raja (Darius) setelah
penyelamatan Daniel. “26 Aku membuat dekrit, bahwa di seluruh wilayah kerajaanku, orang harus takut dan
gentar di hadapan Allahnya Daniel…” nah, ini titah yang tidak sah, tetapi biralah kita tidak terlalu
menghakimi raja Darius. Dengarkan, seorang penguasa sipil tidak bisa membuat
titah mengharuskan orang gentar di hadapan Allah. Tapi dia bukanlah seorang
Kristen, dia bukan orang Ibrani. Dikatakan, “…sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; kerajaanNya adalah yang tidak akan binasa…” jadi apakah kita dapati tema bahwa Allah adalah Raja, dan Dia mengangkat
raja? Tentu saja! Apakah ada konsep perubahan? Allah mengubah waktu dan musim,
peristiwa-peristiwa sejarah? Ya. Maka dikatakan, “…kerajaanNya adalah yang tidak akan binasa dan
kekuasaan-Nya akan sampai kesudahan. 27
Dia…” apa kata
berikutnya? “…menyelamatkan dan menolong…” sekiranya kita tidak mengerti kata
“menyelamatkan”, “…menolong, dan Ia mengadakan…” apa? “…keajaiban-keajaiban dan mujizat-mujizat di langit dan
di bumi, Dia yang…” apa kata
berikutnya? “…yang telah menyelamatkan
Daniel dari kuasa singa-singa…”
Jika kita hidup dengan rumus ini di pikiran kita, tidak ada apa pun di
dunia ini yang akan menggoncang kita. Kita akan berjalan di jalan tanpa
khawatir, kita akan memiliki hidup yang tenang mutlak jika kita mengerti bahwa
Allah yang pegang kendali, dan jika kita melayani Dia terus-menerus, dan jika
kita setia dalam tugas kita sehari-hari.
Maka di sesi kita berikutnya kita akan mempelajari episode lain yang
menarik dari kitab ini.
09 10 25
No comments:
Post a Comment