FINAL MOVEMENTS
Part 06/06 - Stephen Bohr
THE RESURRECTION OF THE RIVER DRAGON
Dibuka
dengan doa.
I’d like to just
basically review what we’ve studied in our last lecture together. Basically we’ve
noticed that Revelation 17 has four key aspects.
1.
Revelation 17 speaks
about a harlot, a harlot woman.
2.
Secondly we find that
Revelation 17 has a scarlet colored Beast.
3.
In the third place we’ve
noticed that this scarlet colored Beast has ten horns.
4.
And in the fourth place
we’ve noticed that this scarlet colored Beast actually wants to slay the saints
of the Most High, in other words the saints come into view.
Saya
ingin mengulangi pokok-pokok yang telah kita pelajari bersama-sama dalam
ceramah yang lalu. Pada dasarnya kita telah melihat bahwa ada empat aspek kunci
di Wahyu 17:
1.
Wahyu
17 berbicara tentang seorang pelacur, seorang perempuan pelacur.
2.
Kedua,
di Wahyu 17 kita menjumpai seekor Binatang berwarna merah darah.
3.
Ketiga,
kita melihat bahwa Binatang berwarna merah darah ini memiliki sepuluh tanduk.
4.
Dan
keempat, kita melihat bahwa Binatang berwarna merah darah ini sesungguhnya
ingin membunuh orang-orang kudus Yang Mahatinggi, dengan kata lain, ada
orang-orang kudus.
Now,
I’d like to review what we’ve studied last time about this harlot who sits on
this scarlet colored Beast, or sits upon the waters. And this will set the
stage for us discussing in more detail the Beast itself as well as the 10 horns
that are found on one of the heads of this Beast.
Sekarang
saya ingin mengulangi apa yang telah kita pelajari mengenai perempuan pelacur
yang duduk di atas seekor Binatang berwarna merah darah, atau yang duduk di
atas banyak air. Dan ini memberikan latar belakang bagi apa yang akan kita
bicarakan secara lebih mendetail mengenai Binatang itu sendiri, dan juga
mengenai ke-10 tanduk yang ada di salah satu kepala Binatang tersebut.
Revelation
17 presents a harlot. And as
we’ve studied in Scripture a harlot represents God’s people in apostasy. In
other words it represents in the Old Testament apostate Israel, and in this
particular case the apostate
Christian church.
We’ve
noticed that one of the reasons or the primary reason for this apostasy is that
this harlot fornicates with the kings of the earth. She commits adultery with
the kings of the earth. This means that this is a corrupt church, this is an
apostate church which has political relations with the kings of the earth, in
other words it’s a church that is involved
in the affairs of the state.
Wahyu
17 mengetengahkan seorang perempuan pelacur. Dan sebagaimana yang telah kita
pelajari, dalam Firman Tuhan seorang
perempuan pelacur melambangkan umat Tuhan yang murtad. Dengan
kata lain, dia melambangkan Israel yang murtad di zaman Perjanjian Lama, dan
khususnya di kasus ini, gereja
Kristen yang murtad.
Kita
telah melihat bahwa salah satu alasan atau alasan utama kemurtadan ini adalah
perempuan pelacur itu menjalin hubungan gelap dengan raja-raja di bumi. Perempuan
pelacur itu berzinah dengan raja-raja di bumi. Berarti gereja ini rusak, gereja
yang murtad ini menjalin hubungan politik dengan raja-raja di bumi, dengan kata
lain, ini adalah gereja yang terlibat dalam urusan-urusan
negara/pemerintah.
We’ve
also noticed that this harlot woman sits on many waters. And we’ve already
discovered that the many waters
on which the harlot sits represent multitudes, nations, tongues and
peoples. In fact we’ve noticed in our study last time that the body of
the Beast is actually composed of the waters. The waters are the body of this scarlet
colored Beast. And that’s why in one verse we find that the harlot is
seated on many waters, and in another verse, it says that she is seated on a
scarlet colored Beast. Actually the scarlet colored Beast is composed of the
waters which are the body of the dragon,
according to what we’ve studied last time. So she sits upon the multitudes, nations, tongues and peoples. And
of course the expression “sits” means that she has dominion over them, like
kings sit on thrones. She has dominion, she reigns over the multitudes,
nations, tongues and peoples, and she reigns over the kings of the earth.
Kita
juga telah melihat bahwa perempuan pelacur ini duduk di atas “banyak air”. Dan
seperti yang telah kita pelajari, “banyak
air” yang diduduki perempuan pelacur itu melambangkan banyak orang, bangsa, bahasa, dan kaum.
Bahkan, kita telah melihat dalam pelajaran kita yang lalu bahwa tubuh Binatang
tersebut sesungguhnya terbuat dari banyak air. Tubuh Binatang berwarna merah darah itu adalah banyak air
itu. Dan itulah sebabnya di salah satu ayat kita melihat bahwa
perempuan pelacur itu duduk di atas banyak air, dan di ayat yang lain dikatakan
bahwa dia duduk di atas seekor Binatang yang berwarna merah darah.
Sesungguhnya, menurut apa yang telah kita pelajari, Binatang
yang berwarna merah darah itu terjadi dari “banyak air” yang merupakan tubuh si
naga. Maka perempuan pelacur itu duduk di atas banyak orang,
bangsa, bahasa, dan kaum. Dan tentu saja, istilah “duduk” berarti perempuan
pelacur itu berkuasa atas mereka, sebagaimana seorang raja yang duduk di atas
takhtanya. Perempuan itu
berkuasa, dia memerintah atas banyak orang, bangsa, bahasa dan kaum, dan dia
memerintah atas raja-raja di bumi.
We’ve
noticed also that this harlot woman is called “Babylon”, and she is called “the mother
of harlots”, which must mean that if she is the mother of harlots, she
must have daughters that were born from her. And so this mother of harlots
called Babylon has daughters and she has illicit relationships with the kings
of the earth. In other words there is a three fold union here: there is a harlot,
there’s the
kings and the daughters of the harlot who are all in harmony, in corrupt
harmony.
Kita
juga telah melihat bahwa perempuan
pelacur ini disebut “Babel/Babilon”, dan dia disebut “ibu dari wanita-wanita
pelacur”,
berarti jika dia adalah ibu wanita-wanita pelacur, tentunya dia punya
putri-putri yang lahir darinya. Maka ibu wanita-wanita pelacur ini yang bernama
Babel/Babilon memiliki putri-putri dan dia punya hubungan gelap dengan
raja-raja di bumi. Dengan kata lain, ada
persekutuan segitiga di sini: seorang perempuan pelacur, raja-raja, dan
putri-putri perempuan pelacur tersebut, yang semuanya
seia-sekata, dalam suatu persekutuan yang korup.
We’ve
noticed also that upon the head of this harlot is written a name of blasphemy. And we’ve
already studied that blasphemy is when a mere man claims to be God and when a mere
man claims to have the power to forgive sins.
We’ve
also noticed in our study that this harlot is clothed in purple and scarlet.
Purple and scarlet are colors of the royalty. Jesus was robed in purple and
scarlet when the people knelt before Him, proclaiming Him to the king of the
Jews. So in other words this is a system that mayors in these colors:
scarlet and purple.
Kita
juga sudah melihat bahwa di atas kepala perempuan pelacur ini tertulis suatu nama hujat. Dan
kita juga sudah mempelajari bahwa menghujat adalah bila seorang manusia biasa mengklaim sebagai Allah dan
bila seorang manusia bisa mengklaim memiliki kuasa untuk mengampuni dosa.
Kita
juga telah melihat dalam pelajaran kita bahwa perempuan pelacur ini mengenakan warna ungu dan merah
darah. Ungu dan merah darah adalah warna-warna kerajaan. Yesus
diberi jubah ungu dan merah darah ketika orang-orang berlutut di hadapanNya dan
menyebutNya raja orang Yahudi. Jadi dengan kata lain, ini adalah suatu sistem yang didominasi
oleh warna-warna tersebut: merah darah dan ungu.
We’ve
also noticed that this system mayors in outward adornments, she is adorned with
gold, silver, precious stones, and pearls. So we are to look for a system
that has an abundance of gold, silver, precious stones and pearls in its
religious services.
Kita
juga melihat bahwa sistem ini didominasi oleh perhiasan-perhiasan lahiriah, dia
memakai emas, perak, batu-batu permata dan mutiara. Maka kita tinggal mencari
saja suatu sistem yang ada banyak
emas, perak, batu permata dan mutiara dalam upacara-upacara relijiusnya.
We’ve
also noticed that this harlot has a cup in her hand, and this cup contains
her wine. But we’ve discovered that the wine is
composed of her abominations. And her abominations as we’ve studied
last time represent
her false doctrines. We’ve mentioned several of them like the idea that
you can speak with the dead, the idea that you are supposed to worship the sun
or on the sun’s day, it doesn’t make any difference which of the two, it’s
still man establishing for worship that
which God has not established for worship. We’ve noticed other doctrines like
for example the idea that you can eat unclean animals, the idea that you don’t
have to keep God’s law. All of these are spoken of as abominations. So what she
has in her cups are her false doctrines which she gives to the kings of the
earth, and she gives to the waters or the inhabitants of the earth.
We’ve
noticed also that this wine is not taken by the multitudes voluntarily. Because
we are told that this harlot makes all nations drink of the wine of her fornication.
Kita
juga telah melihat bahwa perempuan pelacur ini memegang sebuah cawan di tangannya, dan cawan ini berisikan
anggurnya. Tetapi kita mendapati bahwa anggur
itu terbuat dari kekejian-kekejiannya. Dan seperti yang telah
kita pelajari, kekejian-kekejiannya melambangkan
doktrin-doktrinnya yang palsu. Kita telah menyebutkan beberapa
dari doktrin-doktrin palsu ini, misalnya konsep bahwa manusia bisa berbicara
dengan orang mati, konsep bahwa manusia wajib menyembah matahari atau menyembah
pada hari matahari ~ tidak jadi soal yang mana dari keduanya, itu tetap manusia
yang menentukan penyembahan yang tidak ditentukan oleh Allah sebagai
penyembahan. Kita juga telah melihat doktrin-doktrinnya yang lain, misalnya
konsep manusia boleh makan hewan-hewan yang haram/tidak bersih, konsep bahwa
manusia tidak usah memelihara Hukum Allah. Semua ini namanya kekejian. Jadi apa
yang ada di dalam cawannya, adalah doktrin-doktrinnya yang palsu yang
disodorkannya kepada raja-raja di bumi, dan yang diberikannya kepada “banyak
air” atau penduduk bumi.
Kita
juga telah melihat bahwa anggur ini tidak diminum oleh orang banyak itu secara
sukarela, karena kita diberitahu bahwa perempuan pelacur itu memaksa semua bangsa minum anggur percabulannya.
We’ve
also noticed that this harlot actually drinks the wine of the wrath of her
fornication. In other words it’s not only wine, it’s wine which causes wrath.
And we’ve noticed that the wrath is caused because when people don’t want to
drink the wine of this harlot, they incur her wrath in other words.
Kita
juga telah melihat bahwa perempuan pelacur ini minum
anggur kemurkaan percabulannya. Dengan kata lain itu bukan hanya anggur, tetapi
anggur yang menimbulkan kemurkaan. Dan kita telah melihat bahwa kemurkaan itu
terjadi bila orang-orang tidak mau minum anggur perempuan pelacur itu, dengan
kata lain, mereka itu yang kena murkanya.
We’ve
also noticed that this harlot is filled with the blood of the saints and the
martyrs of Jesus, in other words she is a persecuting power. Now, as we look at
Christian history, there is no doubt whatsoever which power is being depicted
in Revelation 17.
In
actual fact, not only does the SDA church believes that this harlot represents the Roman
Catholic Papal system, but other non-Adventist expositors such as Dave
Hunt, who wrote a book called A Woman Rides the
Beast, has clearly discerned that this harlot woman represents the Roman
Catholic system.
In
other words it represents:
· an apostate Christianity, a system which becomes involved with
the kings of the earth,
· a system which is a church and a state,
· a system which rules over multitudes, nations, tongues and
peoples,
· a system which Scripture calls Babylon,
· a system from whom daughters were born in the 16th
century, daughters that share many of her doctrines, daughters that want to
join today church and state like the mother did in the past.
· A system that claims to have God’s representative on earth.
· A system which claims to have the power to forgive sins.
· A system that mayors literally in the colors of purple and
scarlet, for those of you who saw the funeral for example of John Paul II.
· A system whose cathedrals are filled with gold, and silver, and
precious stones and pearls.
· A system which has its cup
filled with doctrines that are not found in Scripture, which Scripture
actually calls abominations, wine which eventually will bring wrath against
God’s people.
There
is no doubt that this harlot represents the Roman Catholic system.
Kita
juga telah melihat bahwa perempuan
pelacur ini dipenuhi oleh darah orang-orang kudus dan martir
Yesus, dengan kata lain dia adalah suatu
kuasa yang menganiaya. Sekarang, jika kita melihat sejarah
Kekristenan, tidak ada keraguan sama sekali kekuasaan mana yang dilukiskan di
Wahyu pasal 17 ini.
Bahkan,
faktanya, bukan hanya gereja MAHK saja yang meyakini bahwa perempuan pelacur ini melambangkan sistem Kepausan Roma
Katolik, tetapi ekspositor-ekspositor [=pembahas-pembahas ayat
Alkitab] Non-Advent seperti Dave Hunt, penulis buku A Woman Rides the Beast, dengan jelas memahami bahwa perempuan
pelacur ini melambangkan sistem Roma Katolik.
Dengan
kata lain, itu melambangkan:
· Suatu Kekristenan murtad, suatu sistem
yang menjadi terlibat dengan raja-raja di bumi,
· suatu sistem gabungan gereja dengan
negara/pemerintah,
· suatu sistem yang berkuasa atas orang
banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa dan kaum-kaum,
· suatu sistem yang disebut Babilon oleh
Firman Tuhan,
· suatu sistem yang darinya lahir
putri-putri pada abad ke-16, putri-putri yang menggunakan banyak dari
doktrin-doktrinnya, putri-putri yang sekarang ini berniat menggabungkan gereja
dengan negara/pemerintah persis seperti yang dilakukan ibu mereka di masa lalu,
· suatu sistem yang mengklaim memiliki
wakil Allah di dunia,
· suatu sistem yang mengklaim memiliki
kuasa untuk mengampuni dosa,
· suatu sistem yang didominasi secara
harafiah oleh warna ungu dan merah darah, misalnya seperti yang pernah kalian
lihat saat pemakaman Paus Yohanes Paulus II,
· suatu sistem yang katedralnya dipenuhi
oleh emas, dan perak, dan batu-batu permata, dan mutiara,
· suatu sistem yang cawannya dipenuhi
oleh doktrin-doktrin yang tidak ada dalam Firman Tuhan, yang oleh Firman Tuhan
disebut sebagai kekejian, anggur yang akhirnya akan mendatangkan murka atas
umat Allah.
Tidak
ada keraguan bahwa perempuan pelacur
ini melambangkan sistem Roma Katolik.
But
there is more in this chapter than just the harlot. One thing that I want us to clearly have in
mind in order to understand what we are going to study today is that in the book
of Revelation we have the drying up of waters mentioned three times.
Now I want to give you the context so you’ll understand what I am saying.
Tetapi
di pasal ini isinya lebih dari sekadar perempuan pelacur. Satu hal yang saya
ingin kita semua ingat agar bisa memahami apa yang akan kita pelajari hari ini
adalah di dalam kitab Wahyu,
pengeringan airnya disebutkan tiga kali. Nah, saya akan
memberikan konteksnya kepada kalian supaya kalian bisa memahami apa yang saya
katakan.
Revelation
12:15 you notice that this harlot is seated on many waters. The waters are
multitudes, nations, tongues and peoples. Of course the waters want to drown
God’s people. Now, let’s notice Revelation 12:15 it says there, “And the serpent…” By the way the serpent has how many
heads? Seven heads. And he is called “the dragon” in verse 9. It says,
“…And the serpent cast out of his…” what? “…out of his mouth water as a flood
after the woman, that he might cause her to be carried away of the flood.”
Wahyu 12:15 kita lihat bahwa perempuan pelacur ini
duduk di atas banyak air. Banyak air itu adalah orang banyak, bangsa-bangsa,
bahasa-bahasa dan kaum-kaum. Tentu saja, air yang banyak itu ingin
menenggelamkan umat Allah. Nah, mari kita lihat Wahyu 12:15, dikatakan di sana,
“Lalu ular itu…”
nah, ular itu punya berapa kepala? Tujuh kepala. Dan di ayat
9 dia disebut “naga”. Dikatakan, “…Lalu ular itu menyemburkan
dari…” apa? “…dari mulutnya, air seperti air bah, ke arah perempuan itu, supaya
ia boleh mengakibatkan perempuan itu hanyut oleh
air bah itu.”[KJV
yang diindonesiakan]
Do
you remember the concept of the dragon that I shared with you last Sabbath?
This dragon actually has seven heads but the seven heads are seven what? Seven
mountains. And what do the mountains send? They send their waters, that is seen
as the heads spewing out the waters. And then the waters go down the side of
the mountains and they come into the valley and they form the river which is
the coil of the what? Of the serpent or the dragon. And why is this mouth
spewing out waters? Because the waters are going to drown or kill the woman.
But let me ask you, at the end of the 1260 years, were these
waters dried up? Yes, they were. Notice verse 16. It says, “16 And the earth helped the woman, and the earth opened her mouth,
and swallowed up the flood which the dragon cast out of his mouth.”
So
let me ask you, do the waters stop flowing? Yes they do.
Must
that mean that the heads are no longer sending waters to form the body of the
dragon? Yes, the dragon is dead, so to speak.
Are
you following me or not?
Apakah kalian ingat konsep tentang naga itu yang
telah saya sampaikan Sabat yang lalu? Naga ini sesungguhnya punya tujuh kepala,
tetapi ketujuh kepala itu adalah tujuh apa? Tujuh gunung. Dan apa yang
dikirimkan gunung-gunung itu? Mereka mengirim air-air, yang terlihat seperti
kepala-kepala itu menyemburkan air. Lalu air-air itu mengalir turun ke lereng
gunung dan mencapai lembah, dan air-air itu membentuk sungai yang menyerupai
lika-liku apa? Lika-liku badan seekor ular atau naga. Dan mengapa mulut ini
menyemburkan air? Karena air-air itu akan menenggelamkan atau membinasakan
perempuan itu.
Tetapi coba
saya tanya, pada akhir masa
1260 tahun, apakah air-air
itu mengering? Ya, mereka mengering. Perhatikan ayat 16, dikatakan “16 Tetapi bumi menolong perempuan itu. Dan bumi membuka mulutnya, dan menelan air bah yang disemburkan naga itu dari
mulutnya.”
Jadi
coba saya tanya, apakah air-air berhenti mengalir? Ya, benar.
Apakah
itu berarti kepala-kepala itu tidak lagi mengirim air-air yang membentuk tubuh naga
itu? Ya, dengan kata lain naga itu mati.
Apakah
kalian bisa mengikuti saya atau tidak?
Now, let me ask you, according to Revelation were the waters
going to flow again after they were dried up? Yes, because in Revelation 12:17
we are told, “17 And the dragon was wroth with the woman…”
that’s after the waters have dried
up. And it says,
“… and went to make war
with the remnant of her seed, which keep the commandments of God, and have the
testimony of Jesus Christ.”
I
want you to notice here three things:
1.
The serpent is spewing
waters out of its mouth to try and destroy the woman during the 1260 years.
2.
At the end of the 1260
years the earth swallows up the waters, in other words the waters are no longer
flooding, they are no longer persecuting.
3.
But then we’ve noticed
the waters are going to flow again because it says the dragon was enraged with
the woman and went to make a final war against her.
Sekarang
coba saya tanya, menurut kitab Wahyu apakah air-air itu akan mengalir kembali
setelah mereka dikeringkan? Ya, karena di Wahyu 12:17 kita mendapat tahu, “17 Maka
marahlah naga itu kepada perempuan itu…” ini setelah airnya mengering tadi. Dan
dikatakan, “…lalu pergi memerangi yang tersisa
dari benihnya, yang memelihara
perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.” [KJV yang diindonesiakan].
Saya
mau kalian menyimak tiga hal di sini:
1.
Ular
itu menyemburkan air dari mulutnya berusaha untuk membinasakan perempuan itu
selama 1260 tahun.
2.
Pada
akhir 1260 tahun, bumi menelan semua air itu, dengan kata lain airnya tidak
lagi menghanyutkan, air itu tidak lagi menganiaya.
3. Tetapi kemudian kita melihat air-air
itu akan mengalir lagi karena dikatakan bahwa naga itu marah kepada perempuan
itu dan pergi berperang yang terakhir kalinya dengan perempuan itu.
Do
you know that we have the same idea in Revelation 13?
Notice
Revelation 13:5. Now it’s not talking about a dragon beast persecuting the
church, it’s talking about a Beast from the sea who persecutes the church. And
notice it says, “5 And there was given unto
him…”
that is unto this Beast, “…a mouth speaking great
things and blasphemies; and power was given unto him to continue…”
how long? “… forty and two months.” Is that the same as the 1260 days when the waters were being
spewed out of the mouth? Absolutely.
Tahukah kalian bahwa di Wahyu pasal 13
ada konsep yang sama?
Perhatikan Wahyu 13:5, sekarang ini
tidak berbicara tentang binatang naga yang
menganiaya gereja, ini berbicara tentang Binatang yang muncul dari laut yang
menganiaya gereja. Perhatikan apa katanya, “5 Dan kepada
Binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat dan kepadanya diberikan juga kuasa untuk terus berlanjut…” berapa lama? “…selama empat puluh dua bulan lamanya.” [KJV yang diindonesiakan]. Samakah
itu dengan 1260 hari ketika airnya sedang disemburkan keluar dari mulut naga
itu? Tentu saja.
Now
let me ask you, what happened to the head that is dominating at this time? What
happened at the end of the 42 months? Notice Revelation 13:10, it says, “10 He that leadeth into captivity shall go into captivity: he that
killeth with the sword must be killed with the sword…”
what is going to happen with this
system that persecuted during the 42 months or the 1260 days? It was going to
be what? It was going to be wounded. Which means it was no longer going to be
able to persecute.
Let me ask you is that the end or is there going to be
a revival of this Beast, of this
particular head?
Notice Revelation 13:3, we are told here, “3 And I saw one of his heads as it were wounded to death; and his
deadly wound was…” what?
“…his deadly wound was healed: and all the world wondered after the beast.”
Sekarang coba saya tanya, apa yang terjadi pada
kepala yang mendominasi pada saat ini? Apa jadinya pada akhir ke-42 bulan itu?
Perhatikan Wahyu 13:10, dikatakan, “10 Siapa yang menyebabkan orang lain masuk penawanan, dia sendiri akan masuk ke
dalam penawanan; siapa yang membunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan
pedang. …” Apa yang
akan terjadi pada sistem ini yang menganiaya selama 42 bulan atau 1260 hari?
Sistem itu akan diapakan? Sistem itu akan dilukai, artinya sistim itu tidak
lagi bisa menganiaya.
Coba saya tanya, apakah ini sudah tamat atau nanti
akan ada kebangkitan Binatang ini, khusus kepala yang
satu ini? Perhatikan Wahyu 13:3, kita diberitahu di sini, “3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya
seperti kena luka yang mematikan, tetapi
luka yang mematikan itu…” apa? “…luka yang mematikan itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut
binatang itu.”
Do
you see the same three stages?
1. In other words the dragon is spewing out waters, persecuting the
woman, to try and drown the woman.
2.
The earth dries up the
waters.
3. And then the dragon is enraged and goes to persecute.
Apakah
kalian melihat ketiga tahap yang sama?
1.
Dengan
kata lain naga itu menyemburkan air, menganiaya perempuan itu, berusaha
menenggelamkan perempuan itu.
2.
Bumi
mengeringkan airnya.
3.
Kemudian
naga itu murka dan menganiaya lagi.
Revelation 13:
1. the Beast persecutes the saints for 42 months.
2.
At the end of that
period this head receives a deadly wound.
3. But then it’s deadly wound is what? Is healed and the whole
world wonders after the Beast.
Wahyu
13:
1. Binatang itu menganiaya orang-orang
kudus selama 42 bulan.
2. Pada akhir periode itu, kepala ini
menerima luka yang mematikan.
3.
Tetapi
kemudian luka yang mematikan itu apa? Sembuh, dan seluruh dunia mengikuti
Binatang itu.
Now we need to say a few
more things about this scarlet Beast of Revelation 17.
First
of all I would like us to notice that this scarlet colored Beast is actually
the third Beast in Revelation that has 7 heads and 10 horns.
·
In Revelation 12 we have
a dragon Beast which has 7 heads and 10 horns.
· In Revelation 13 we have a Beast from the sea that has 7 heads
and 10 horns.
·
And here we have a
scarlet colored Beast which has 7 heads and 10 horns.
What
I am saying is that these 3 Beasts are closely related. They are describing different
periods of dominion of this same power.
Now
allow me to explain what I mean.
1. The first Beast, the one of Revelation 12 actually arises in Heaven and he is battling the
Man-Child who is going to be born. Let me ask you what stage is that talking
about? What was the power that tried to slay Jesus when He was born? That’s the Roman
empire, right?
2.
Revelation 13 speaks about this Beast which rules 42 months or 1260 days.
What stage is that? That stage is Papal Rome. Are you following me or
not?
So you have the dragon,
that’s Rome, that’s the empire of Rome, then you have in Revelation 13 the
Beast, that Beast represents which Rome? Papal Rome, which at the end of its
dominion receives a deadly wound. Now let me ask you, do you just suppose that
this Beast of Revelation 13 is going to have a resurrection to power? We
already read it, right?
3.
Now the third Beast of
Revelation 17 ~ this is where it becomes very interesting ~ does not
arise in Heaven like in Revelation 12 because that was the heavenly battle
between Satan and the Child who is going to be born; it does not arise in the
sea where there are multitudes, nations, tongues and peoples. This third 7
headed Beast with 10 horns rises from the abyss in Revelation 17.
Now you say, “Why is that significant?”
Allow
me to tell you why. In Scripture the abyss represents the abode of the dead.
It’s where dead people go. In other words if this Beast is rising from the
abyss, it must be rising from what? It must be rising from the dead. Are you
understanding me or not? Now the question is when did it die? It was killed at
the end of the 1260 years or at the end of the 42 months. Are you following me
or not?
Sekarang,
kita perlu melanjutkan sedikit lagi tentang Binatang berwarna merah darah dari
Wahyu 17 ini. Pertama saya mau kita menyimak bahwa Binatang berwarna merah
darah ini sesungguhnya adalah Binatang ketiga di kitab Wahyu yang memiliki 7
kepala dan 10 tanduk.
·
Di
Wahyu 12 ada binatang naga yang berkepala 7 dan bertanduk 10.
· Di Wahyu 13 ada Binatang dari laut
yang berkepala 7 dan bertanduk 10.
· Dan di sini ada Binatang berwarna
merah darah yang berkepala 7 dan bertanduk 10.
Apa
yang saya katakan adalah ketiga
Binatang ini saling erat kaitannya. Mereka menggambarkan periode pemerintahan
yang berbeda dari kekuasaan yang sama.
Sekarang
izinkan saya menjelaskan apa maksud saya.
1.
Binatang yang pertama, yang di Wahyu 12, sesungguhnya muncul di Surga, dan dia berperang dengan
Anak Manusia yang akan dilahirkan. Coba saya tanya, tahap mana yang dibicarakan
ini? Kekuasaan apakah yang berusaha membunuh Yesus ketika Dia dilahirkan? Itu
adalah kekaisaran Roma,
benar?
2.
Wahyu 13 berbicara mengenai Binatang yang memerintah selama
42 bulan atau 1260 hari. Tahap mana itu? Itu adalah tahap Kepausan Roma.
Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Jadi
ada naga itu Roma, itu kekaisaran Roma. Lalu di Wahyu 13 ada Binatang itu,
Binatang itu mewakili Roma yang mana? Kepausan Roma, yang pada akhir
kekuasaannya menerima luka yang mematikan. Sekarang coba saya tanya, menurut
kalian apakah Binatang Wahyu 13 ini akan bangkit kembali dan berkuasa? Kita
tadi sudah membacanya, bukan?
3.
Sekarang,
Binatang yang ketiga dari Wahyu
17 ~ ini yang membuatnya jadi sangat menarik ~ dia tidak muncul
di Surga seperti yang di Wahyu 12 karena yang itu adalah pertempuran antara
Setan dengan Anak yang akan dilahirkan. Dia juga tidak muncul dari laut di mana
terdapat banyak orang, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa dan kaum-kaum. Binatang
ketiga yang berkepala 7 dan bertanduk 10 ini, muncul dari jurang maut di Wahyu 17.
Sekarang
kalian berkata, “Mengapa itu penting?”
Izinkan
saya mengatakan mengapa. Di Firman Tuhan, jurang maut melambangkan tempat
orang-orang mati. Itulah tempat orang mati berada. Dengan kata lain jika
Binatang ini munculnya dari jurang maut, dia harus bangkit dari apa? Dia harus bangkit dari kematian.
Apakah kalian memahami saya atau tidak? Sekarang pertanyaannya, kapan matinya? Dia terbunuh pada akhir periode 1260
hari atau pada akhir periode 42 bulan. Kalian bisa mengikuti saya, tidak?
I
want you to notice Roman 10:7 on the abyss so that you see the abyss is the
realm of the dead. In other words, this Beast was alive before, it was wounded,
it was cast into the abyss the abode of the dead, and now it is rising from the
dead because its deadly wound is being healed. It says there in Romans 10:7,
speaking about the resurrection of Jesus, it says, “7 Or, Who shall descend
into the deep? (that is, to bring up Christ again from…”
where? “…to bring up Christ
again from the dead.)”
So
when you go to the deep what do you do? You raise Jesus from the dead. In other
words the abyss is the place of death. This Beast was wounded and he was killed
and now in Revelation 17 he is coming from the abyss because he is
resurrecting to power.
Saya
mau kalian menyimak Roma 10:7 mengenai jurang maut itu supaya kalian paham
bahwa jurang maut adalah tempat orang mati. Dengan kata lain, Binatang itu
tadinya hidup, dia terluka, dia dilemparkan ke jurang maut tempat orang mati,
dan sekarang dia bangkit dari kematian karena lukanya yang mematikan itu
disembuhkan. Dikatakan di Roma 10:7, berbicara tentang kebangkitan Yesus, “7 atau: ‘Siapakah
yang akan turun ke jurang maut?’ (yaitu:
untuk membawa Kristus naik lagi dari…” mana? “…dari antara orang mati?)”
Jadi
bila kita pergi ke jurang maut, apa yang kita lakukan? Kita membawa Yesus naik
dari yang mati. Dengan kata lain, jurang
maut adalah tempat kematian. Binatang ini sudah terluka dan dia terbunuh, dan
sekarang di Wahyu 17 dia
keluar dari jurang maut karena dia bangkit kembali untuk berkuasa.
Now,
I want you to notice also that this dragon beast has 7 heads.
You
say, “What do the 7 heads represent?”
Well,
we are told in Revelation 17:10 that the seven heads represent seven kings,
notice the first part of verse 10, “10 And there are seven
kings…”
so what do the seven heads represent?
Seven kings. But in Bible prophecy kings are interchangeable with what? With
kingdoms, we’ve noticed this last time. For example in Daniel 7:17, speaking of
the 4 beasts, it says, these four beasts are four kings, but they are actually
kingdoms, because in verses 23-24 it says that a fourth kingdom will arise. In
other words, the fourth beast is a fourth kingdom. Kings are equal to kingdoms.
In other words these seven heads represent kingdoms.
Now you say, “Which kingdoms do they represent?”
Some people think that they represent Assyria, Egypt,
Babylon, MedoPersia, Greece, Rome, Papal Rome and resurrected Papal Rome.
I’m going to tell you that I don’t believe that that
scenario fits.
You say, “Why not?”
Well, first of all because in all of the lines of
prophecy, of Daniel 7, Revelation 12, Revelation 13 and 17, Babylon is
the first power that is spoken of. In other words Babylon is always
first in the line. Assyria and Egypt never appear. So I don’t believe that Assyria
and Egypt actually should be included as heads. The heads must begin with Babylon.
Sekarang saya mau kalian menyimak juga bahwa
binatang naga itu punya tujuh kepala.
Kalian berkata, “Ketujuh kepala itu melambangkan
apa?”
Nah, di Wahyu 17:10 kita diberitahu bahwa ketujuh
kepala mewakili tujuh raja, perhatikan bagian pertawa ayat 10, “10 Dan ada tujuh raja…”
Jadi ketujuh kepala itu mewakili apa? Tujuh raja.
Tetapi dalam nubuatan Alkitab, raja bisa digantikan
oleh apa? Oleh kerajaan. Kita sudah mempelajarinya dalam pelajaran yang lalu.
Misalnya di Daniel 7:17, berbicara tentang 4 binatang, dikatakan bahwa keempat
binatang itu adalah empat orang raja, tetapi mereka sebenarnya adalah kerajaan
karena di ayat 23-24 dikatakan bahwa kerajaan yang keempat akan muncul. Dengan
kata lain, binatang yang keempat adalah kerajaan yang keempat. Maka raja itu
sama dengan kerajaan. Dengan kata lain, ketujuh
kepala ini mewakili tujuh kerajaan.
Sekarang kalian berkata, “Kerajaan mana saja yang
diwakili?”
Ada orang yang beranggapan kerajaan-kerajaan yang
diwakili itu adalah: Asyur, Mesir, Babilon, MedoPersia, Greeka, Roma, Kepausan
Roma, dan Kepausan Roma yang bangkit kembali.
Saya mengatakan bahwa saya tidak yakin skenario itu
cocok.
Kalian berkata, “Mengapa tidak?”
Nah, pertama karena di dalam semua nubuatan, Daniel
7, Wahyu 12, Wahyu 13 dan 17, urutannya adalah Babilon itu kekuasaan yang pertama yang disebut.
Dengan kata lain Babilon selalu yang pertama dalam urutan itu. Asyur dan Mesir tidak pernah
muncul. Jadi saya tidak yakin Asyur dan Mesir seharusnya
diperhitungkan sebagai kepala-kepalanya. Kepala-kepala
itu harus dimulai dengan Babilon.
Some people have thought that the
heads represent 7 popes that have risen to power since 1929 because that’s
supposedly the date when the deadly wound was healed. They say the five that
are fallen ~ because Revelation 17 says, “… five are fallen, and one is, and the other is not yet come…” and so they say those
that are fallen are: Pius XI,
Pius XII, John XXIII, Paul VI, John Paul I, and then of course when he was
alive they said John Paul II was the one who “is”. See, 5 have fallen, John
Paul II “is”,
and the other one is not yet come, and when he comes he’ll rule a short time.
So in other words they say Bennedict XVI is the one who “is to come.” You know
this is pretty close to setting a date for end time events which we are
forbidden from doing.
Furthermore why do we choose 1929 as
the beginning date for the healing of the deadly wound? Folks, the deadly
wound was not healed in 1929. I know that we taught that years and
years but it was not healed in 1929.
You say, “How do we know that?”
Very simple reason. In 1929 it was
because it was Italy that gave the power back to the Vatican. But Revelation 13
makes it clear that it will be the USA which will return the power to the Roman Catholic
Papacy, not Italy. The US will be instrumental in returning that power
and healing the deadly wound. So how could the deadly wound be healed in 1929
if it was Italy who returned the power to the Vatican, not the US at that
point.
Ada yang
pernah berpikir bahwa kepala-kepala itu mewakili 7 orang paus yang berkuasa
sejak 1929 karena mereka beranggapan tahun itulah luka yang mematikannya
sembuh. Mereka berkata, yang lima yang sudah jatuh ~ karena Wahyu 17 berkata, “…lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum
datang…” Maka mereka berkata, yang sudah jatuh
itu adalah Pius XI, Pius XII, Yohanes XXIII, Paulus VI, Yohanes Paulus I,
kemudian tentu saja ketika dia masih hidup, mereka berkata Yohanes Paulus II
adalah “yang satu
ada” . Lihat, 5 sudah jatuh, Yohanes Paulus II yang ada, dan
yang satu lagi belum muncul dan bila dia muncul dia akan memerintah sebentar.
Jadi dengan kata lain mereka mengatakan Bennedict XVI adalah “yang akan
datang”. Kalian tahu ini sudah sangat nyaris menentukan tanggal masa kesudahan
yang kita dilarang melakukan.
Lagi
pula mengapa kita memilih 1929 sebagai tanggal pemulihan luka yang mematikan
itu? Saudara-saudara, luka
yang mematikan itu tidak disembuhkan di tahun 1929. Saya tahu
kita telah mengajarkan ini bertahun-tahun lamanya, tetapi luka itu tidak
disembuhkan di tahun 1929.
Kalian
berkata, “Dari mana kita tahu?”
Sangat
mudah. Di tahun 1929 Italia lah yang telah memberikan kekuasaan kembali kepada
Vatikan. Tetapi Wahyu 13 mengatakannya dengan jelas bahwa Amerika Serikat-lah yang akan mengembalikan kekuasaan
kepada Kepausan Roma Katolik, bukan Italia. Amerika Serikat-lah
yang berperan mengembalikan kekuasaan dan menyembuhkan luka yang mematikan itu.
Jadi mana mungkin luka yang mematikan itu disembuhkan di tahun 1929 jika saat
itu Italia-lah yang mengembalikan kekuasaan kepada Vatikan, bukan Amerika
Serikat?
Some people say, “Pastor Bohr, don’t
you think that US could be one of those heads?”
I tell you I don’t believe so.
Because in Revelation whenever the US appears, it always appears helping the
previous Beast. In other words the US plays an auxiliary role in
restoring the power to the previous Beast. It’s not presented merely as a
separate power, it always does everything with reference to the Beast. It
enforces the mark of the Beast, it commands everybody to worship the image to
the Beast, it commands everybody to receive the number of the Beast, in other
words everything is done with reference to the Beast.
Now you are saying then, “Who are
then these seven heads?”
Well, allow me first of all to tell
you that there
are three stages in the end time to this Beast.
Ada yang
berkata, “Pastor Bohr, menurut Anda mungkinkah Amerika Serikat itu salah satu
dari kepala-kepala itu?”
Saya
katakan, menurut saya tidak. Karena di kitab Wahyu, setiap kali Amerika Serikat muncul, dia selalu sedang
membantu Binatang pendahulunya. Dengan kata lain, Amerika
Serikat memainkan peranan pembantu dalam memulihkan kekuasaan Binatang
pendahulunya. Amerika Serikat tidak dinyatakan hanya sebagai kuasa yang berdiri
sendiri, tetapi dia selalu melakukan segala sesuatu demi Binatang itu. Dia yang
memberlakukan tanda Binatang itu, dia yang menyuruh semua orang untuk menyembah
patung Binatang itu, dia yang menyuruh semua orang untuk menerima angka
Binatang itu. Dengan kata lain dia melakukan segalanya demi kepentingan
Binatang itu.
Nah, kalian
sekarang berkata, “Kalau begitu ketujuh kepala ini siapa?”
Nah,
pertama-tama izinkan saya menyampaikan kepada kalian bahwa Binatang ini memiliki tiga tahap pada akhir zaman.
Notice Revelation 17:8. Remember the
body of the Beast is what? What is the body of the Beast? C’mon, did you catch
this point? The body of the Beast is
composed of the what? The waters. The body of the Beast is the waters upon which the
harlot is sitting. It’s very important. Notice Revelation 17:8 it says,
“8 The Beast that thou sawest was…”
the Beast what? Was. Past? Yes. “…and is not…” and the Present what? Is not. And now notice, “…and…”
what? “…and shall ascend out of the bottomless pit…”
or out of the “abyss” is a better
translation. Where is the “abyss”? The place of the dead, where dead people go,
that’s where Jesus rose from. From the deep, from the “abyss”, that is the
identical Greek word.
So we have three stages: the Beast was, is not, and
shall arise. Does this sound very similar to a Beast that ruled for
1260 years, received a deadly wound and for a period is not? Because the waters
are dried up. You see when the heads no longer send waters, the body of the
dragon is dead. And shall be because its deadly wound will be what? Will be
healed. This is repeated several times in different ways.
Notice what the last part of verse 8
says. It says “…and they that dwell on
the earth shall wonder, whose names were not written in the book of life from
the foundation of the world, when they behold the beast that was, and is not,
and…”
the KJ translates
“…yet is.” That word “is” is italics. They think
they should say “yet is”, in the Greek it actually says “yet shall be”.
So once again the idea of “was - is not - shall be”.
Perhatikan
Wahyu 17:8. Ingat tubuh Binatang itu apa? Apa tubuh Binatang itu? Ayo, apakah
kalian sudah paham poin ini? Tubuh Binatang itu terdiri dari apa? Banyak air. Tubuh Binatang itu adalah banyak
air di atas mana perempuan pelacur itu duduk. Ini sangat
penting. Perhatikan Wahyu 17:8, dikatakan, “Adapun binatang yang telah
kaulihat itu, pernah ada…” Binatang itu apa? Pernah ada. Waktu
lampau? Ya. “… namun sekarang tidak
ada…” dan waktu sekarang ini apa? Tidak ada. Sekarang perhatikan, “…dan…” apa? “…dan ia akan muncul dari jurang maut…” Di mana
“jurang maut” ini? Tempat orang mati, tempat di mana orang mati berada, tempat
dari mana Yesus bangkit. Dari “tempat yang dalam”, dari “jurang maut” itulah
kata Greekanya yang sama.
Jadi ada tiga tahap: Binatang itu pernah
ada, tidak ada, dan akan muncul/bangkit. Apakah ini mirip dengan
konsep Binatang yang memerintah selama 1260 tahun, mendapat luka yang mematikan
dan untuk suatu masa dia tidak ada?
Karena airnya mengering. Kalian lihat, ketika kepala-kepala itu tidak
lagi menyemburkan air, tubuh naga itu mati. Dan akan ada lagi karena luka yang
mematikannya itu akan apa? Akan disembuhkan. Ini diulang-ulang dengan cara-cara
yang berbeda.
Perhatikan apa
yang dikatakan bagian akhir ayat 8 ini. Dikatakan, “…Dan mereka yang diam di bumi akan
heran, yang namanya tidak tertulis di
dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan
apabila mereka melihat binatang yang
pernah ada, dan tidak ada, namun…” KJV menerjemahkannya, “…namun ada.” Kata
itu ditulis dengan huruf miring. Mereka merasa mereka harus menerjemahkannya “namun ada.” tetapi dalam bahasa Greeka
sesungguhnya tertulis “namun akan
ada”.
Jadi
sekali lagi konsepnya adalah “pernah ada – tidak ada –
akan ada”.
Notice also how it’s expressed in Revelation 17:10, “10 And there are seven kings…” or kingdoms “…five are fallen…”
that is five heads are what? Five
heads are dead.
“…and one is, and the other
is…”
what? “…not yet come…” how many stages there? Three once again.
So the Past deals with 5 that are fallen; one is even
though he isn’t according to what we’ve noticed, see this power is, but it
isn’t; and then it says that the other is not yet come.
Notice verse 11, it says, “11 And the beast that was, and is not, even he is the eighth, and
is of the seven, and goeth into perdition.”
So basically we have three stages:
1.
One
Past: the Beast was
2.
One
Present: the Beast is not, and
3.
One
Future: the Beast will be
Five are fallen, one is although he isn’t, and the other
one is yet to what? Is yet to arise. This fits perfectly with the earlier
chapters in Revelation 12 and 13.
Revelation 12 where you have the dragon spewing out
waters, the waters are dried up, which means the dragon is now what? The dragon
is now dead because he is not sending waters to persecute. And yet then the
dragon is enraged with the woman and goes to make war against her.
It goes perfectly with Revelation 13, this Beast that
governs 42 months, persecutes the saints of the Most High, at the end of this
period it receives a deadly wound, it is not yet it is, because the system
exists, but it is not in the sense that it persecuting now. But it says that it
will be because its deadly wound will be what? Its deadly wound will be healed.
Perhatikan juga bagaimana hal ini digambarkan di
Wahyu 17:10, “Dan
ada tujuh raja…”
atau kerajaan, “…lima di antaranya sudah
jatuh…” artinya lima kepala apa? Lima kepala
sudah mati, “…yang
satu ada dan yang lain…” apa? “…belum datang…”
Berapa tahap di sana? Sekali lagi tiga.
Jadi masa lampau berkaitan dengan 5 yang telah
jatuh; 1 ada walaupun dia tidak ada menurut apa yang telah kita simak ~ lihat, kekuasaan
ini ada, tetapi tidak ada; kemudian dikatakan bahwa yang
satu lagi belum datang.
Perhatikan ayat 11, dikatakan, “Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia itulah yang kedelapan, dan adalah dari yang tujuh dan ia menuju kebinasaan…” [KJV yang diindonesiakan]
Jadi pada dasarnya ada tiga tahap:
1.
Satu masa lampau: Binatang itu pernah ada.
2.
Satu masa sekarang: Binatang itu tidak ada, dan
3.
Satu masa depan: Binatang itu akan muncul
Lima sudah jatuh, satu ada walaupun dia tidak ada,
dan yang satu lagi masih akan apa? Masih akan bangkit. Ini cocok sekali dengan
pasal-pasal Wahyu sebelumnya, Wahyu 12 dan 13.
Di Wahyu 12 di mana dikatakan naga itu menyemburkan
air, airnya mengering yang artinya naga itu apa? Naga itu sekarang mati karena
dia tidak menyemburkan air untuk menganiaya. Namun begitu, lalu naga itu marah
pada perempuan itu, dan pergi berperang melawannya.
Ini juga cocok dengan Wahyu 13, Binatang yang
berkuasa selama 42 bulan, menganiaya orang-orang kudus Yang Mahatinggi, dan
pada akhir periode itu dia menerima luka yang mematikan. Dia tidak ada, tetapi ada, karena
sistem itu masih ada, hanya saja sekarang dia tidak menganiaya.
Tetapi dikatakan bahwa dia akan ada karena lukanya yang mematikan akan
diapakan? Lukanya yang mematikan akan disembuhkan.
Now, it’s of critical importance to realize that these heads governs consecutively and
not simultaneously. In other words they rise one by one.
Nah, sangatlah penting untuk menyadari bahwa kepala-kepala itu memerintah
secara berurutan dan bukan bersama-sama. Dengan kata lain mereka
muncul satu per satu.
Now you are probably wondering, “Pastor, what do these
seven heads represent?”
I tell you what I have come to the conclusion that these
heads represent on the basis of my study.
Ć¼ I believe that the first head
represents the kingdom of Babylon.
Ć¼ I believe the second represents
MedoPersia.
Ć¼ I believe that the third head represents
Greece.
Ć¼ I believe that the fourth head
represents Rome, the empire of Rome, undivided Rome, if you please, because
Rome governed for a while before it was divided. Is that right?
Ć¼ The fifth head would represent
divided Rome. In other words Rome in its divided state, once the Barbarians
came from the north and carved up Rome.
Ć¼ The sixth head would represent Papal
Rome.
Ć¼ And the seventh head would represent
Papal Rome restored to power, in other words Papal Rome resurrected.
It’s very important for us to realize all of the heads are
not ruling at the same time. They rule one by one. The seven kingdoms that the
Devil has used from the times of Babylon to the very end of time to try to take
control over the world.
Nah kira-kira kalian sekarang bertanya-tanya,
“Pastor, ketujuh kepala itu melambangkan apa?”
Saya akan menyampaikan konklusi yang telah saya
peroleh, kepala-kepala itu melambangkan apa berdasarkan apa yang saya pelajari:
Ć¼ Saya
meyakini kepala yang pertama melambangkan kerajaan Babilon.
Ć¼ Saya
meyakini yang kedua melambangkan MedoPersia.
Ć¼ Saya
meyakini kepala yang ketiga melambangkan Greeka.
Ć¼ Saya
meyakini kepala keempat melambangkan Roma, kekaisaran Roma, Roma yang utuh,
katakanlah, karena Roma pernah memerintah sendiri selama satu periode sebelum
dia terpecah. Betul, kan?
Ć¼ Kepala yang
kelima melambangkan Roma yang terbagi, dengan kata lain Roma dalam tahap
terbagi-bagi ketika orang-orang Barbar datang dari utara dan memecah-belah
Roma.
Ć¼ Kepala
keenam melambangkan Kepausan Roma.
Ć¼ Dan kepala
ketujuh melambangkan Kepausan Roma yang kekuasaannya pulih, dengan kata lain
Kepausan Roma yang bangkit kembali.
Sangat penting bagi kita untuk menyadari semua
kepala ini tidak berkuasa pada masa yang bersamaan. Mereka berkuasa satu per
satu. Ketujuh kerajaan yang dipakai Iblis sejak zaman Babilon hingga akhir masa
untuk berusaha merebut kendali atas dunia.
Now you say, “How do we know that the heads only rule or
govern one by one? That they are slaying one by one?”
Sekarang kalian berkata, “Bagaimana kita bisa tahu
kepala-kepala itu memerintah atau berkuasa satu per satu? Bahwa mereka itu yang
satu membunuh yang lain?”
Nah, faktanya, di antara kalian yang akan menerima
presentasi ini dalam bentuk DVDnya akan menerima gambar sebuah tablet yang
sangat menarik. Sebenarnya itu adalah suatu gulungan yang termeterai yang
ditemukan di Mesopotamia purba, tempat di mana Irak sekarang berada, dan yang
menarik adalah di sana ada gambar dua orang dewa yang memegang tombak berperang
melawan naga berkepala tujuh. Dan dengan tombak mereka, mereka telah membunuh
empat kepala naga tersebut, dan keempat kepala itu terkulai. Tetapi masih ada
tiga kepala lagi yang tegak, dan dewa-dewa itu dengan tombak mereka sedang
berperang melawan kepala-kepala ini. Dengan kata lain, bagaimana mereka
membunuh kepala-kepala itu? Satu per satu.
Bukan saja ada kesaksian dari arkeologi tentang hal
ini, tetapi juga kesaksian dari Firman Tuhan.
That dragon beast of Revelation 12 has how many heads? It
has seven heads. So how many mouths would you expect it to have? Probably seven
too if it has seven heads. And yet I want you to notice that only one
head is spewing out waters at a time.
Notice Revelation 12, and let’s read once again verse 15.
Remember that this serpent or dragon has 7 heads. You’d expect all seven heads
to be spewing out waters but that’s not the case. It says, “15 And the serpent cast out of his…”
what? “…mouth…” singular “…water as a flood after the woman, that he might cause her to be
carried away of the flood.”
How
many heads are functioning there in the 1260 years? One.
Binatang naga Wahyu 12 memiliki berapa kepala?
Tujuh kepala. Jadi seharusnya ada berapa mulutnya? Kira-kira tujuh juga jika
kepalanya tujuh, kan? Namun saya mau kalian perhatikan bahwa hanya satu kepalanya yang
menyemburkan air pada satu masa.
Simak Wahyu 12, dan mari kita membaca ayat 15 lagi.
Ingat, ular atau naga ini memiliki tujuh kepala. Kita tentunya beranggapan
semua tujuh kepalanya akan menyemburkan air, tetapi bukan begitu faktanya.
Dikatakan, “Lalu ular itu menyemburkan dari…” apanya? “…mulutnya…” tunggal, “…air, seperti air bah, ke arah
perempuan itu, supaya ia boleh mengakibatkan
perempuan itu hanyut oleh air bah itu.” [KJV yang diindonesiakan]
Berapa kepala yang berfungsi di sana selama periode
1260 tahun? Satu.
Revelation
13 has this testimony. How many heads does the Beast of Revelation 13 have? It
has 7 heads, right? The sea Beast has 7 heads. Let me ask you, are all of the
heads functioning simultaneously or are they functioning one by one? One by
one.
You
say, “How do we know that?”
Because
we are told very clearly in Revelation 13, “that I saw one
of his heads as though it was wounded to death”.
In
other words the seven heads represent seven consecutive kingdoms upon which
apostate religion has tried to take predominance.
Wahyu
13 memberikan kesaksian ini. Binatang Wahyu 13 punya berapa kepala? Tujuh
kepala, kan? Binatang yang muncul dari laut itu punya tujuh kepala. Coba saya
tanya, apakah semua kepalanya berfungsi bersamaan atau satu per satu? Satu per
satu.
Kalian
berkata, “Dari mana kita tahu itu?”
Karena
di Wahyu 13 kita diberitahu dengan jelas, “Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka
yang mematikan…” [ay. 3]
Dengan
kata lain ketujuh kepala itu mewakili tujuh kerajaan yang berurutan yang
dipakai oleh agama yang murtad untuk menguasai.
Now,
some people might say, “Well, Pastor Bohr, but why do you have four heads
representing Rome? Isn’t one head enough representing Rome?”
It
would be, except for the fact that the Bible doesn’t present it that way.
Listen to what I am going to say. There are three Beasts, separate Beast
representing the three stages of Rome.
1.
Revelation 12, the
dragon beast is Rome, right? The one that wants to kill the Child?
2.
Revelation 13, the sea
Beast, that governs 42 months or 1260 days, is that also Rome? Yes, that is a
separate beast.
3. What about RevelatIon 17, that is a separate Beast also? Yes, it
represents restored Rome
By the way do you know that these Rome’s all had to fight the
previous Rome to gain the ascendancy?
Rome had to fight Greece. The barbarian kingdoms sacked Rome. The little horn
fought the ten horns and uprooted three. And the Bible tells us that the end
time Rome through the governments of the world will gain the ascendancy over
the world through military and economic strength. So in other words even though
we have four stages of Rome, they are separate Rome’s represented by separate
Beasts.
And so basically we have: Babylon – MedoPersia – Greece – the
Roman empire – divided Roman empire – Rome during the 1260 years – and Rome restored
to power after its deadly wound is healed.
Nah,
ada orang yang mungkin berkata, “Yah, Pastor Bohr, tetapi mengapa harus memakai
empat kepala untuk mewakili Roma? Apa satu kepala saja tidak cukup untuk
mewakili Roma?”
Bisa
saja, cuma masalahnya Alkitab tidak menyampaikannya demikian. Dengarkan apa
yang akan saya katakan. Ada tiga Binatang, binatang yang berbeda yang
melambangkan ketiga tahap Roma.
1. Wahyu 12, binatang naga itu Roma,
bukan? Yang mau membunuh Anak itu?
2. Wahyu 13, Binatang yang keluar dari laut yang berkuasa selama 42 bulan atau
1260 hari, apakah ini juga Roma? Ya. Ini Binatang yang berbeda.
3. Bagaimana dengan Wahyu 17, apa itu
juga Binatang yang berbeda? Ya, itu melambangkan Roma yang dipulihkan.
Nah,
tahukah kalian bahwa semua Roma ini harus mengalahkan Roma yang sebelumnya
untuk meraih takhtanya? Roma harus menjatuhkan Greeka. Kerajaan-kerajaan Barbar
harus mengalahkan Roma. Tanduk kecil harus memerangi kesepuluh tanduk dan
mencabut tiga darinya. Dan Alkitab mengatakan kepada kita bahwa pada akhir
zaman melalui pemerintahan dunia, Roma akan meraih tampuk kekuasaan atas dunia
melalui kekuatan militer dan ekonomi. Jadi, dengan kata lain, walaupun ada empat tahap Roma, itu adalah
Roma-Roma yang berbeda, dan dilambangkan oleh Binatang-Binatang yang berbeda.
Maka
pada dasarnya ialah: Babilon – MedoPersia – Greeka – kekaisaran Roma –
kekaisaran Roma yang terbagi – Roma di masa 1260 tahun – dan Roma yang
dipulihkan kuasanya setelah lukanya yang mematikan disembuhkan.
I find it interesting that Ellen G. White caught this in a
statement that we find in Testimonies for the
Church Vol. 7 pg. 182, she says this, and notice her terminology. She says, “As we approach
the last crisis, it is of vital moment that harmony and unity exist among the
Lord's instrumentalities. The world is filled with storm and war and variance…” but now notice this, “…Yet under one head…” one what? “…one head—the papal power…” what is that head? “…the papal power—the people will unite to oppose God in the
person of His witnesses…” Interesting that the
Papacy restored to power will be called “one head”.
Because it’s the harlot in conjunction with this final head that we find this
Beast of Revelation 17.
Menurut saya yang menarik ialah Ellen G. White menangkap konsep ini yang
kita lihat pernyataannya di Testimonies for the
Church Vol. 7 hal. 182, demikian katanya dan perhatikan istilahnya, “Selagi kita mendekati krisis yang terakhir, sangatlah
penting pada saat itu ada keserasian dan persatuan di antara umat Tuhan. Dunia sudah dipenuhi oleh badai dan peperangan dan perselisihan…”
tetapi sekarang perhatikan ini, “…namun di bawah satu kepala
~ kuasa Kepausan…” kepala yang mana itu? “…kuasa Kepausan ~ orang-orang akan bersatu untuk melawan
Allah dalam bentuk saksi-saksiNya…” Yang menarik, Kepausan yang dipulihkan kuasanya
akan disebut “satu kepala”, karena dalam hubungan perempuan pelacur dengan
kepala yang terakhir inilah kita mendapati Binatang Wahyu 17.
By the way, I’d like to read a statement also from Signs of the Times, June 12, 1893, where Ellen
White speaks about the healing of the wound of the Papacy. She is going to rise
from the abyss. It is going to arise from the realm of the dead, because it was
wounded to death. She says, “When the land which the Lord provided as an asylum for His people,
that they might worship Him according to the dictates of their own consciences,
the land over which for long
years the shield of Omnipotence has been spread, the land which God has favored
by making it the depository of the pure religion of Christ—when that land shall, through its legislators, abjure
the principles of Protestantism, and give countenance to Romish apostasy in
tampering with God's law—it is then that the final
work of the man of sin will be
revealed.…” and now notice this terminology, “…Protestants will throw their whole influence and strength
on the side of the Papacy; by a
national act enforcing the false
sabbath…” now notice this, “…they will give life and vigor…” in order to give life and vigor there has to be
no life and vigor “…they will give life and vigor to the corrupt
faith of Rome, reviving…” you can’t be revived
unless you’ve been vived, “…reviving her tyranny and oppression of
conscience. Then it will be time for God to work in mighty power for the
vindication of His truth.”
Nah, saya ingin membacakan suatu pernyataan dari Signs of the Times, edisi 12 Juni 1893, di mana Ellen White
berbicara mengenai sembuhnya luka Kepausan. Kepausan akan bangkit dari jurang
maut. Dia akan bangkit dari dunia orang mati, karena dia sudah terluka hingga
mati. Ellen White berkata, “Ketika negara yang telah
disediakan Tuhan sebagai tempat perlindungan bagi umatNya supaya mereka boleh
menyembah Dia sesuai tuntutan hati nurani mereka sendiri, negara yang selama
bertahun-tahun Yang Mahakuasa telah menyebarkan perlindunganNya di atasnya, negara
yang diunggulkan Tuhan dengan menjadikannya tempat penyimpanan agama Kristus
yang murni ~ ketika negara tersebut melalui legislator-legislatornya
meninggalkan prinsip-prinsip Protestantisme dan menyambut kemurtadan Roma
dengan merusak Hukum Tuhan ~ pada saat itulah pekerjaan terakhir manusia
durhaka akan dinyatakan…” dan sekarang perhatikan
terminloginya, “…Orang-orang Protestan akan mencurahkan
seluruh pengaruh dan kekuatan mereka di pihak Kepausan melalui suatu
undang-undang nasional menegakkan sabat yang palsu…” sekarang perhatikan ini, “…mereka akan memberikan nyawa dan
kekuatan…” agar bisa memberikan nyawa dan
kekuatan, tentunya tadi tidak ada nyawa dan kekuatan
“…mereka akan memberikan nyawa dan kekuatan kepada agama Roma yang korup,
menghidupkan kembali…” tidak bisa dihidupkan kembali jika sebelumnya belum hidup,
“…menghidupkan kembali tiraninya dan penindasannya atas hati nurani manusia.
Pada saat itulah Tuhan bekerja dengan kuasa yang maha besar untuk membela
kebenaranNya.”
Now what about the ten horns?
The ten horns are not distributed among all of the different
heads. Did you hear what I said? They are not distributed among all of
the ten heads or the seven heads.
They
are all on the same head.
Ć¼
They are all on head # 5
or # 4 in Revelation 12.
Ć¼ They are all on the head of head # 6 in Revelation 13.
Ć¼ And they all will be on the head # 7 in Revelation chapter 17.
In other words all ten horns are on the same head at any given
time.
You say, “What do the horns represent?”
Well, notice Revelation 17:12, it says, “12 And the ten horns which thou sawest are…”
what? “…are ten kings, which have
received no kingdom as yet; but receive power as kings one hour with…”
whom? “…one hour with the Beast.”
Sekarang, bagaimana dengan kesepuluh
tanduk?
Kesepuluh tanduk itu tidak dibagi di
antara semua kepala yang berbeda.
Apakah kalian mendengar apa kata saya? Tanduk-tanduk itu tidak dibagi di antara
ketujuh kepala. Mereka semuanya berada di kepala yang sama.
Ć¼
Mereka
semuanya ada di kepala # 5 atau # 4 di Wahyu 12.
Ć¼ Mereka semuanya berada di kepala # 6
di Wahyu 12.
Ć¼ Dan mereka semuanya akan berada di
kepala # 7 di Wahyu 17.
Dengan kata lain, semua sepuluh tanduk
itu ada di satu kepala yang sama pada masa yang tertentu.
Kalian berkata, “Tanduk-tanduk itu
mewakili apa?”
Nah, perhatikan Wahyu 17:12,
dikatakan, “Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu
adalah…” apa? “…sepuluh raja, yang belum menerima kerajaan, tetapi menerima kuasa
sebagai raja satu jam lamanya bersama-sama dengan…” siapa? “…satu jam lamanya bersama-sama dengan
binatang itu.”
Now I want to tell you that I don’t believe these ten kings are
literally ten. The number ten in Scripture represents something total, the whole
amount, like the 10 Commandments. You know, it says in the 10
Commandments is revealed the whole duty of men. There are other commandments
but they are contained in the 10.
Actually these 10 horns represent all the kings of the
world.
You say, “How do you know that?”
Go back with me to Revelation 16:12, it says, “12 And the sixth angel poured out his vial upon the great river
Euphrates; and the water thereof was dried up, that the way of the kings of the
east might be prepared. 13 And I saw three unclean spirits like
frogs come out of the mouth of the dragon, and out of the mouth of the beast,
and out of the mouth of the false prophet…” now notice this, “…14 For they are the spirits
of devils, working miracles, which go forth…” now,
don’t miss this point, “…which go forth unto the kings of the
earth and…” where else? “…and of the whole world, to gather them to the battle of that great
day of God Almighty.”
So how many kings are we talking about? We are speaking of the kings
of the earth and what? And the whole world! And they are gathered for
the battle against God Almighty. That battle is Armageddon.
By the way Revelation 17 says that these kings will war against
the Lamb and the Lamb will overcome them because He is the King of kings and
Lord of lords. In other words these ten horns represent the totality of the
kings of the world. The whole world will come together. All of the
kings will actually tell them what to do because they will reign with the
Beast. The Beast is actually the river composed of multitudes, nations, tongues
and peoples. The kings are going to tell their multitudes to destroy God’s
people. That’s the reason why this Beast is scarlet. Because the waters are
filled with what? They are filled with the blood of the saints and the martyrs
of Jesus.
Sekarang saya mau memberitahu kalian,
saya tidak meyakini bahwa kesepuluh raja itu benar-benar jumlahnya sepuluh. Angka sepuluh dalam Firman Tuhan
melambangkan suatu keseluruhan, jumlah keseluruhan, seperti 10
Perintah Allah. Kalian tahu, dikatakan bahwa dalam 10 Perintah Allah itu
dinyatakan seluruh kewajiban manusia. Ada perintah-perintah lainnya, tetapi
mereka termasuk di dalam angka 10 itu.
Maka kesepuluh tanduk ini melambangkan semua raja di bumi.
Kalian berkata, “Dari mana Anda tahu?”
Marilah
bersama saya ke Wahyu 16:12, dikatakan, “Dan malaikat yang keenam
menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu airnya dikeringkan,
supaya jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur boleh disiapkan. 13 Dan aku melihat tiga roh najis yang menyerupai katak keluar dari
mulut naga dan dari mulut Binatang dan dari mulut nabi palsu…” sekarang simak ini, “…14 Itulah roh-roh setan yang mengadakan tanda-tanda ajaib, dan mereka pergi…” jangan melewatkan poin ini, “…pergi mendapatkan raja-raja di bumi
dan…” ke mana lagi? “… dan seluruh dunia untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada
hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.” [KJV yang diindonesiakan]
Jadi berapa orang raja yang
dibicarakan? Ini berbicara tentang raja-raja
di bumi dan apa? Dan seluruh
dunia! Dan mereka dikumpulkan untuk berperang melawan Tuhan yang
Mahakuasa. Perang itu adalah perang Armageddon.
Nah, Wahyu 17 mengatakan bahwa
raja-raja ini akan berperang melawan Anak Domba dan Anak Domba itu akan
mengalahkan mereka karena Dia adalah Raja segala raja dan Tuan segala tuan.
Dengan kata lain kesepuluh tanduk
ini melambangkan seluruh jumlah raja di bumi. Seluruh dunia akan
bersatu. Semua raja itu akan memberitahu mereka apa yang harus mereka lakukan,
karena raja-raja itu akan berkuasa bersama Binatang itu. Binatang itu
sesungguhnya adalah sungai yang terdiri atas orang banyak, bangsa-bangsa,
bahasa-bahasa, dan kaum-kaum. Raja-raja itu akan memerintahkan orang banyak
untuk membinasakan umat Allah. Itulah mengapa Binatang tersebut berwarna merah
darah karena air-airnya dipenuhi oleh apa? Dipenuhi oleh darah orang-orang
kudus dan martir-martir Yesus.
Notice what we find in chapter 17, what’s going to happen with
these kings. Chapter 17:17, it says, “17 For God hath put in
their hearts to fulfil his will, and to…” what? “…and to agree…”
all of these kings of the world are
going to what? They are going to agree.
Perhatikan
apa yang kita temukan di pasal 17, apa yang akan terjadi pada raja-raja ini.
Pasal 17:17 berkata, “Sebab Allah telah menanamkan di hati mereka untuk melakukan
kehendak-Nya, dan untuk…” apa? “…untuk
sepakat…” semua
raja di bumi ini akan berbuat apa? Mereka akan sepakat.
Notice verse 13, it says, speaking
about the kings,
“13 These have…”
what? “…one mind, and shall give their power and strength unto…”
whom? “…unto the beast.”
In other words the kings are going to
control the multitudes of the world to tell them to flood God’s people to
destroy God’s people.
Perhatikan ayat 13, dikatakan,
berbicara tentang raja-raja itu, “Mereka memiliki…” apa? “…satu pikiran yang sama, dan akan memberikan kekuatan dan kekuasaan
mereka kepada…” siapa? “…kepada Binatang itu.” [KJV yang diindonesiakan]
Dengan kata lain raja-raja itu akan
mengendalikan orang banyak seluruh dunia dan memerintahkan mereka untuk menghanyutkan umat Allah dan membinasakan umat
Allah.
Allow me to read you a statement from the Spirit of
Prophecy. This in Selected Messages Vol. 3
pg 392. Ellen White says this, “The
so-called Christian world is to be the theater
of great and decisive actions. Men in authority will enact laws controlling the
conscience, after the example of the papacy. Babylon will make all nations
drink of the wine of the wrath of her fornication…” and then she says this, “…Every nation will be involved…” how many kings are we talking about here? The
whole world, all the kingdoms of the world. She says, “…Every nation
will be involved… ‘These have one mind.’ There will be
a universal bond of union…” notice a universal bond of union “…one great
harmony, a confederacy of Satan's forces. ‘And shall give their power and strength unto
the beast.’ Thus is manifested the same arbitrary, oppressive power
against religious liberty, freedom to worship God according to the dictates of
conscience, as was manifested by the papacy, when in the past it persecuted
those who dared to refuse to conform with the religious rites and ceremonies of
Romanists..”
Izinkan saya membacakan satu
pernyataan dari Roh Nubuat. Ini ada di Selected
Messages Vol. 3 hal. 392. Ellen White berkata demikian, “Dunia ‘kekristenan’ [dalam tanda kutip] akan menjadi
panggung sandiwara bagi aksi-aksi yang hebat dan menentukan. Manusia yang berkuasa akan memberlakukan hukum-hukum yang mengendalikan hati
nurani, meniru contoh Kepausan. Babilon akan memaksa semua bangsa minum anggur
murka perzinahannya…” kemudian Ellen White berkata
begini, “…Setiap bangsa akan terlibat…” berapa orang raja yang kita bicarakan di sini? Seluruh dunia, semua
kerajaan di bumi. Ellen White berkata, “…Setiap bangsa akan terlibat…’Mereka memiliki satu pikiran yang sama’. Akan
ada satu ikatan persatuan yang universal…” perhatikan, satu ikatan persatuan yang
universal, “…satu keharmonisan yang menyeluruh, satu persekutuan kekuatan
Setan. ‘dan akan
memberikan kekuatan dan kekuasaan mereka kepada Binatang itu.’ Dengan
demikian terwujudlah suatu kekuasaan yang sama, yang sewenang-wenang dan
menindas atas kebebasan beragama, kebebasan menyembah Allah menurut pilihan
hati nurani, sebagaimana yang diwujudkan oleh Kepausan, yang di masa lalu telah
menganiaya mereka yang berani menolak mengikuti ritual keagamaan dan
upacara-upacara Romanis.”
In other words the Roman Catholic system is going to resurrect
to power, aided by the kings of the world, and aided by the daughters:
Protestantism, according to this statement. And they are all going to have one
mind. And we are told in Revelation 17:14 that they are going to make war with
the Lamb. Now we need to understand what that means: war with the Lamb. You
know many people think that when Jesus comes they are going to be shooting
nuclear weapons at Jesus to prevent His second coming, that’s not what it’s
talking about. The warfare of Satan is carried on against God in the person of
His people. Remember, “Saul, Saul, why
persecutes thou Me?” Jesus said. But he was
persecuting the church. “In that you have done
it unto one of the least of these My brethren, you have done it unto Me.” When the Egyptians came against Israel and they followed them
into the Red Sea as Israel was escaping to other side, who were the Egyptians
fighting against? Israel. But suddenly the wheels fell off their chariots, the
Egyptians said, “The Lord fights for Israel. Let’s flee.” In other words by
fighting against the people of God they are fighting against the God of the
people. So when it says that they will make war with the Lamb, they are not
making war directly with the Lamb, they are making war with the Lamb in the
person of His what? Of His people.
Dengan kata lain sistem Roma Katolik
akan bangkit kembali kekuasaannya, dibantu oleh raja-raja bumi dan oleh
putri-putri perempuan pelacur itu, yaitu Protestantisme, menurut pernyataan
ini. Dan mereka semuanya akan punya satu pikiran yang sama. Dan kita diberitahu
di Wahyu 17:14 bahwa mereka akan berperang dengan Anak Domba. Sekarang, kita
harus memahami apa maknanya: berperang dengan Anak Domba. Kalian tahu, banyak
orang menyangka bahwa ketika Yesus datang mereka akan menembakkan senjata
nuklir ke Yesus untuk mencegah kedatanganNya yang kedua. Bukan ini yang
dibicarakan. Peperangan yang digalang Setan terhadap Allah adalah dalam bentuk
umatNya. Ingat,
“Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” kata Yesus. Tetapi Saulus sedang
menganiaya gereja. “…segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku.” Pada
waktu orang-orang Mesir mengejar orang-orang Israel dan mereka mengikuti orang
Israel ke Laut Merah, orang Israel melarikan diri ke seberang. Dengan siapa
orang-orang Mesir ini berperang? Israel. Tetapi mendadak roda-roda kereta
mereka terlepas dan orang-orang Mesir berkata, “Tuhan yang berperang untuk
Israel, ayo kita lari!” Dengan kata lain, dengan berperang melawan umat Allah,
mereka berperang melawan Allah umat itu. Maka ketika dikatakan bahwa mereka
akan berperang dengan Anak Domba, mereka tidak berperang langsung dengan Anak
Domba, mereka berperang dengan Anak Domba dalam bentuk apaNya? UmatNya.
And the good news is we are told there in Revelation 17:14, “14 These shall make war with the Lamb, and the Lamb shall overcome
them: for He is Lord of lords, and King of kings…”
and notice that He is not by Himself,
because it says, “…and they that are with him are called, and chosen, and…”
what? “…and faithful.”
Dan
kabar baiknya adalah kita diberitahu oleh Wahyu 17:14, “Mereka ini akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan
mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas
segala raja…” dan perhatikan Dia tidak sendirian, karena dikatakan, “…dan mereka yang bersama-sama
dengan Dia itu yang dipanggil, yang dipilih
dan…” apa? “…yang setia.” [KJV yang diindonesiakan]
Now,
we have talked about one drying up of the river Euphrates, when the dragon
spewed waters out of its mouth for 1260 years, waters dried up at the end of
that period, but then the waters flows again because the dragon is enraged with
the woman. Revelation 13, the Beast persecutes God’s people for 42 months, at
the end of that period the Beast receives a deadly wound. But the deadly wound
is healed and now the Beast, the head is going to send waters again to try and
drown and destroy God’s people. Let me ask you, is there any time when those
waters or persecution at the end of time that the dragon spews out of its mouth
against those who keep the commandments of God and have the testimony of Jesus,
is there any time that those waters are going to be dried up again? Absolutely.
Notice Revelation 16:12. It says, “12 And the sixth angel
poured out his vial upon the great river Euphrates…”
what does that Euphrates represent?
What kingdom was seated on the Euphrates? Babylon. What is the name of this
harlot? Babylon. So what are the waters that she sits on? The Euphrates. Are
you with me? And what is that Euphrates? Multitudes, nations, tongues and what?
And peoples. Now what is going to happen with those waters, that this last head
is spewing out, to try and destroy God’s people ~ this scarlet Beast filled
with the blood of the saints and the martyrs of Jesus ~ what is going to happen
with the waters that support the harlot? It says here in verse 12,
“…and the water thereof was…” what? “…dried up…”
what must that mean? If the waters
are multitudes, nations, tongues and peoples upon which the harlot sits, means
that while she sits on them things are going well. While she is sitting on the
heads of this Beast, of this scarlet Beast, she is controlling the kings of the
world. What must it mean that waters are going to be dried up? It must mean
that at
some point, the multitudes, nations, tongues and peoples are going to
what? They are going to withdraw their support. Is this exactly
what happened in the French Revolution? Did the multitudes arise against this
system? Yes at the end of the 1260 years. But at this point it is going to be a
global withdrawing of support.
Nah,
kita sudah berbicara tentang satu pengeringan sungai Efrat ketika naga itu
menyemburkan air dari mulutnya selama 1260 tahun, dan airnya mengering pada
akhir masa itu, tetapi kemudian airnya mengalir lagi karena naga itu marah
kepada perempuan itu.
Wahyu
13, Binatang itu menganiaya umat Allah selama 42 bulan, dan pada akhir masa itu
Binatang itu mendapat luka yang mematikan. Tetapi luka yang mematikan itu
sembuh dan sekarang Binatang itu, kepalanya akan mengirim air lagi berusaha
menenggelamkan dan membinasakan umat Allah.
Coba
saya tanya, apakah ada saatnya ketika air-air itu atau penganiayaan pada akhir zaman
yang disemburkan naga itu dari mulutnya kepada mereka yang memelihara
perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus, apakah ada saatnya
air-airnya akan mengering lagi? Benar sekali. Perhatikan Wahyu 16:12,
dikatakan, ”Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke
atas sungai yang besar, sungai Efrat…” Efrat
ini melambangkan apa? Kerajaan apa yang duduk di atas sungai Efrat? Babilon.
Apa nama perempuan pelacur ini? Babel/Babilon. Jadi air yang didudukinya itu
apa? Sungai Efrat. Apakah kalian paham? Dan sungai Efrat itu apa? Orang banyak,
bangsa-bangsa, bahasa-bahasa dan apa? Dan kaum-kaum. Nah, apa yang akan terjadi
pada air banyak itu yang disemburkan oleh kepala yang terakhir untuk mencoba
membunuh umat Allah? Binatang berwarna merah darah ini yang dipenuhi oleh darah
orang-orang kudus dan martir Yesus ~ apa yang akan terjadi pada banyak air yang
mendukung perempuan pelacur itu? Dikatakan di ayat 12 di sini, “…lalu airnya…” apa? “…dikeringkan…” apa
maksudnya? Jika air-air itu adalah orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa
dan kaum-kaum yang di atasnya duduk perempuan pelacur itu, itu berarti selagi
perempuan pelacur itu duduk di atas mereka, segala sedang berjalan lancar.
Sementara perempuan pelacur itu duduk di kepala Binatang ini, Binatang berwarna
merah darah ini, perempuan pelacur itu sedang mengendalikan raja-raja di bumi.
Maka air yang mengering artinya apa? Artinya tentu pada suatu saat, orang banyak, bangsa-bangsa,
bahasa-bahasa dan kaum-kaum akan apa? Mereka akan menarik dukungan mereka.
Inikah yang terjadi pada saat Revolusi Perancis? Apakah banyak orang itu
bangkit melawan sistem ini? Ya, pada akhir masa 1260 tahun itu. Tetapi pada
waktu ini (waktu akhir masa nanti) penarikan
dukungan itu akan bersifat global.
Allow
me to read a fantastic statement from the Spirit of Prophecy, Great Controversy pg 635-636. See, Ellen White had this very clear in her
mind. Even though she doesn’t quote the verses, this is what she is discussing.
She says, “With
shouts of triumph, jeering, and imprecation, throngs of evil men are
about to rush upon their prey…” what is it that rushes? Waters rush. “…when,
lo, a dense blackness, deeper than the darkness
of the night, falls upon the earth. Then a rainbow, shining with the glory from
the throne of God, spans the heavens and seems to encircle each praying company…” and now notice this, this is when the wicked
wanting to destroy God’s people at the moment of the 6th plague. She
says, “…The angry multitudes are
suddenly arrested…” what would that be
equivalent to? If the multitudes are about to rush upon God’s people, but they
are arrested, it must mean that the waters are what? Dried up, that’s correct.
She says, “…The angry multitudes are suddenly arrested. Their mocking cries die away. The objects of their murderous
rage are forgotten. With fearful forebodings they gaze upon the symbol of God's
covenant and long to be shielded from its overpowering brightness.”
Izinkan saya membacakan suatu pernyataan dari Roh
Nubuat, Great Controversy hal. 635-636.
Lihat, Ellen White memahami ini dengan sangat baik. Walaupun dia tidak mengutip
ayat Alkitab, inilah yang dibahasnya. Ellen White berkata, “Dengan sorak kemenangan, ejekan, dan sumpah serapah,
kerumunan orang-orang fasik hampir akan melanda mangsa mereka…” Apa yang
melanda? Air-air melanda. “…ketika,
lihatlah, kegelapan pekat, lebih pekat daripada kegelapan malam, menyelubungi
bumi. Kemudian sebuah pelangi, bersinar dengan kemuliaan yang berasal dari
takhta Allah, membentang di atas langit dan seolah-olah melingkari setiap
kelompok yang sedang berdoa…” sekarang perhatikan in, ini adalah ketika
orang-orang fasik mau membinasakan umat Allah pada saat malapetaka yang keenam.
Ellen White berkata, “…Orang banyak
yang marah tiba-tiba tertahan…” ini kira-kira setara dengan apa? Jika orang
banyak yang sudah akan melanda umat Allah tetapi kemudian mereka tertahan, itu
tentunya berarti bahwa airnya apa? Dikeringkan, betul. Ellen White berkata, “…Orang banyak yang marah tiba-tiba tertahan. Teriakan
ejekan mereka mereda. Objek amarah mereka terlupakan. Dengan firasat ketakutan
mereka memandang ke simbol perjanjian Allah dan berharap boleh dilindungi dari
cahayanya yang luar biasa.”
A
little bit further on in Great Controversy
pg. 655-656 she amplifies this idea. Now, she is talking to me. She says, “The
people see that they have been deluded…” In other words the
multitudes and peoples have been deluded by these systems. “…They accuse one another of having led them to destruction;
but all unite in heaping their bitterest condemnation upon the ministers…” You know, some people don’t like the fact that
I am so politically incorrect, just laying it out as it is, you know, and I can
understand that. You know it’s not popular or easy for me to say that the
Papacy is this Beast restored to power,
but it’s the truth. And if I don’t tell you, and you are lost, you are
going to blame me. Now notice what she continues saying, “…Unfaithful
pastors have prophesied smooth things; they have led their hearers to make void
the law of God and to persecute those who would keep it holy. Now, in their
despair, these teachers…” which by the way
represents the harlot, “…these
teachers confess before the world their work of deception…” now listen to this, “…The
multitudes are filled with fury…” remember that the waters that dried up to allow Israel to
go by and drown the Egyptians? The waters that dried up on the harlot are going
to drown her. The great multitudes she used to persecute God’s people, now are
going to persecute her. The very kings over which she reigned will hate her, we
are going to notice in a minute. “…The multitudes are filled with fury. ‘We are lost!’ they
cry, ‘and you are the cause of our ruin;’ and they turn upon the false
shepherds..” Wow!. “…The very
ones that once admired them most will pronounce the most dreadful curses upon
them…” That’s why I don’t
much care whether you say, “Oh, that was a great sermon, you are a great man,
Pastor Bohr.” Immaterial. Because ultimately I want to hear from God, “Well
done, thou good and faithful servant.”
You know what people think, that’s nice to hear “Well, that was a good
sermon, I understood.” See, that’s nice. But I’m really concerned what God
thinks. She says, “…The very hands that once crowned them with
laurels will be raised for their destruction. The swords which were to slay God's
people…” see, the waters were going to kill God’s
people, they were going to flood God’s people when the last head’s wound is
healed and rises as number seven from the abyss, it says, “…The swords
which were to slay God’s people are now employed to destroy their enemies.
Everywhere there is strife and bloodshed.”
Strong
words.
Sedikit lebih jauh di Great Controversy hal. 655-656 Ellen White
menegaskan konsep ini. Sekarang dia berbicara kepada saya. Dia berkata, “Orang-orang itu melihat bahwa mereka telah tertipu…” dengan kata lain orang banyak dan kaum-kaum itu telah tertipu oleh
sistem-sistem ini, “…mereka menuduh satu sama
lain bahwa mereka telah dibawa ke kebinasaan; tetapi semua bersatu menjatuhkan
kutukan mereka yang paling getir kepada para hamba Tuhan…”
Kalian tahu, ada orang yang tidak
suka faktanya saya begitu tidak sesuai dengan kepentingan politik, karena saya
menyampaikan apa adanya. Kalian tahu, saya bisa memahami itu. Tidak populer dan
tidak mudah bagi saya untuk mengatakan bahwa Kepausan adalah Binatang itu yang
dipulihkan kekuasaannya, tetapi itu adalah kebenaran. Dan jika saya tidak
mengatakannya kepada kalian, dan kalian binasa, kalian akan menyalahkan saya.
Sekarang, perhatikan apa yang
dikatakan Ellen White selanjutnya, “…Hamba-hamba Tuhan yang tidak setia telah
meramalkan hal yang baik-baik; mereka telah menggiring pendengar-pendengar
mereka untuk mengabaikan Hukum Allah dan menganiaya orang-orang yang mau
memelihara kekudusannya. Sekarang, dalam keputusasaan mereka, guru-guru ini…” yang mewakili perempuan pelacur itu, “…guru-guru ini mengakui penipuan mereka di hadapan seluruh
dunia…” sekarang dengarkan ini, “…Orang banyak itu dipenuhi oleh angkara murka…” ingat bagaimana air Laut Merah itu mengering untuk memampukan bangsa
Israel lewat dan menenggelamkan bangsa Mesir? Air yang mengering bagi perempuan
pelacur itu sekarang akan menenggelamkannya. Orang banyak yang dipakainya untuk
menganiaya umat Allah, sekarang akan menganiaya dia. Raja-raja yang sama yang
diperintahnya, akan membencinya, kita akan segera melihat ini. “…Orang banyak itu dipenuhi oleh angkara murka. ‘Kita
binasa!’ teriak mereka, ‘dan kalianlah penyebab kebinasaan kami’, dan mereka
berbalik pada hamba-hamba Tuhan yang palsu itu…” Wow! “…Orang-orang yang sama yang pernah paling memuji mereka,
akan menyuarakan kutukan yang paling mengerikan kepada mereka.”
Itulah sebabnya saya tidak terlalu
perduli apakah kalian akan berkata, “Oh, itu adalah khotbah yang hebat, Anda adalah orang yang hebat, Pastor
Bohr.” Tidak penting. Karena akhirnya saya mau mendengar dari Allah, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia.” Kalian
tahu, apa pendapat orang, memang menyenangkan
mendengar, “Yah, itu adalah khotbah yang indah, saya sekarang mengerti.” Lihat,
itu menyenangkan, tetapi saya lebih mementingkan apa pendapat Tuhan.
Ellen White berkata, “…Tangan-tangan
yang sama yang pernah memahkotai mereka dengan bunga sekarang terangkat untuk
membinasakan mereka. Pedang yang akan dipakai membunuh umat Allah…” lihat, air-air yang akan membunuh umat
Allah, yang akan menghanyutkan umat Allah saat luka di kepala yang terakhir
sembuh, dan bangkit sebagai yang ketujuh dari jurang maut, dikatakan, “…Pedang
yang akan dipakai membunuh umat Allah sekarang dipakai untuk membunuh
musuh-musuh mereka. Di mana-mana terjadi perkelahian dan pertumpahan darah.”
Kata-kata yang keras.
Now,
I need to talk to you before we come to an end about the third drying up of the Euphrates.
This is I believe the
meaning of the 8th.
There are not eight
heads. There are seven heads. But the seventh counts as an eight.
And
I believe it is dealing with events that take place after the Millennium.
Now,
I am going to summarize because we don’t have a lot of time left, but we need
to understand the prophecy in the Bible about Leviathan. Any of you ever heard
about Leviathan? There are three main passages in the Old Testament about Leviathan.
1. In Psalm 74:10-14, there we discover that Leviathan is a
multiheaded sea creature. That’s important, a sea creature with
multiple heads.
2.
In Job 41 we discover
that Leviathan is the king of the children of pride.
3.
And in Isaiah 27:1 we
discover that Leviathan is the coiled serpent and the dragon who is in the
midst of the sea.
In
other words, Leviathan is the 7-headed creature of Revelation 17.
Sekarang,
sebelum kita mengakhiri pembahasan tentang mengeringnya sungai Efrat ini, saya
perlu menyampaikan ini kepada kalian.
Inilah yang saya yakini arti dari “yang
kedelapan”.
Bukan ada delapan kepala. Kepalanya ada tujuh. Tetapi yang ketujuh dihitung sebagai
yang ke delapan. Dan saya yakin itu berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah
Milenium.
Sekarang
saya akan menyimpulkan karena waktunya
tidak begitu banyak lagi, tetapi kita perlu memahami nubuatan di dalam Alkitab
tentang Leviathan. Apakah ada dari kalian yang pernah mendengar tentang
Leviathan? Di kitab Perjanjian Lama ada tiga perikop utama tentang Leviathan.
**)
Di Alkitab LAI kata “Leviathan” diterjemahkan “buaya” di Ayub 41:1, di Mazmur
74, 104, Yesaya 27, diterjemahkan “Lewiatan”.
1. Di Mazmur 74:10-14, kita lihat bahwa
Lewiatan adalah seekor binatang
laut dengan banyak kepala. Ini penting, seekor binatang laut
yang kepalanya banyak.
2. Di Ayub 41, kita mendapatkan Lewiatan
adalah raja anak-anak yang congkak.
(Dalam terjemahan LAI dikatakan dia “raja atas segala
binatang yang ganas” (ay. 34) ~
jadi sudah menyimpang dari tulisan aslinya ×ּ×
[bên]=
anak(bin) שׁ×ׄ [shakh'-ats]=
kesombongan
3. Dan di Yesaya 27:1 kita mendapati
Lewiatan adalah gulungan ular dan
naga yang berada di tengah-tengah lautan.
Dengan
kata lain, Lewiatan adalah
Binatang berkepala tujuh Wahyu pasal 17.
Now
you say, “How does this apply after the Millennium?”
Well, the fact is,
folks, that when the waters of the Euphrates are dried up and the wicked kill
each other and destroy each other, how much of a power base is the Devil going
to have? How many multitudes, nations, tongues and peoples, how many waters does
the Devil have when the Euphrates dries up? None. Because they are all going to
die. All of the waters are what? Dried up. There’s no head governing in the
world anymore. All seven heads have already functioned.
But let me ask you, are
those waters going to flow again? Not only are the waters going to flow but
everyone of these kingdoms that existed previously is going to once again spew
waters out of its mouth.
You say, “How’s that?”
Well, when Jesus comes
all of the wicked are what? Destroyed. The rest of the dead did not live again
until the thousand years are finished, says Revelation chapter 20.
So how many waters does
the Devil have supporting his cause? None. They are all
what? They are all dried up. Because all are dead. Remember the abyss? The
abyss is the place of the dead.
Let me ask you what
happens with all those dead people after the Millennium? They are all going to what? Resurrect.
Let met ask you, are the waters
going to flow again? Are the multitudes going to surround the city? Is
it going to be like the sand of the sea when the Devil has all of his multitudes
back? And by the way the multitudes he has after the Millennium are from every
kingdom in all of the history of the world.
All of the heads will be spewing out waters. And what will be the
intention? To try and destroy God’s people who are found where? Inside the
Holy City.
So are the waters
going to flow again? Yes, on a
universal scale.
Sekarang
kalian berkata, “Bagaimana ini bisa berlaku setelah Milenium?”
Nah,
faktanya, Saudara-saudara, ketika air sungai Efrat mengering dan orang-orang
fasik saling membunuh dan membinasakan, berapa besarnya basis kekuatan yang
akan dimiliki Iblis saat itu? Berapa orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa
dan kaum-kaum, berapa banyak air yang masih dimiliki Iblis ketika Efrat
mengering? Sama sekali tidak ada. Tidak ada lagi kepala yang menguasai dunia.
Semua ketujuh kepala sudah habis masa berfungsinya.
Tetapi
coba saya tanya, apakah air-air itu akan mengalir lagi? Bukan saja air-air itu
akan mengalir lagi, tetapi semua orang dari kerajaan-kerajaan yang pernah ada
di masa lampau sekali lagi akan menyemburkan air dari mulutnya.
Kalian
berkata, “Maksudnya?”
Nah,
ketika Yesus datang kedua kalinya, semua orang fasik bagaimana? Dibinasakan.
Mereka yang mati tidak hidup lagi hingga berakhirnya masa seribu tahun, kata Wahyu
pasal 20.
Maka
berapa banyak air yang masih dipunyai Iblis yang mendukung tujuannya? Nihil. Mereka semuanya apa? Mereka semuanya
mengering, karena mereka semuanya mati. Ingat jurang maut? Jurang maut adalah
tempat orang mati.
Coba
saya tanya, apa yang terjadi dengan semua
orang yang mati setelah berakhirnya masa seribu tahun? Mereka semuanya
akan apa? Bangkit.
Coba
saya tanya, apakah airnya akan
mengalir lagi? Apakah orang banyak itu akan mengepung Kota
Allah? Apakah jumlah mereka akan seperti pasir di pantai pada saat Iblis
mendapatkan kembali orang banyaknya? Dan ketahuilah, orang banyak yang akan
dimiliki Iblis setelah Milenium berasal dari semua kerajaan sepanjang sejarah
dunia. Semua kepalanya nanti akan menyemburkan air. Dan apa tujuannya? Berusaha membinasakan umat Allah
yang ada di mana? Di dalam Kota Kudus.
Jadi,
apakah air-air itu akan mengalir lagi. Ya dalam
skala universal.
But
then something’s going to happen. By the way if you want to read Psalm 46 there
you have a description of those raging waters outside the City and those who
are inside the City of God. It looks like God’s people are going to be
destroyed. Those outside are many more than those inside.
And
then God shows that panorama above the City. Listen to what I am going to say now.
Before
the Millennium the multitudes turn against the harlot, the system of Babylon.
The kings hated the harlot, the Beast hated the harlot. Because the multitudes
and the kings see that the harlot has deceived them. So the political system
turns against the religious system, the multitudes turn against the religious
system. But who is the real cause behind all this? Who is the one who has used
the religious system to accomplish his purposes? Satan.
Tetapi
kemudian akan terjadi sesuatu. Nah, jika kalian mau membaca Mazmur 46 di sana
ada keterangan tentang air yang menggelora di luar Kota Kudus dan mereka yang
berada di dalam Kota Allah. Tampaknya seolah-olah umat Allah akan dibinasakan.
Mereka yang berada di luar jumlahnya jauh lebih banyak daripada yang di dalam.
Lalu
Allah menunjukkan suatu panorama di atas Kota Kudus itu. Dengarkan apa yang
akan saya katakan sekarang. Sebelum Milenium, orang banyak itu berbalik
memusuhi perempuan pelacur itu, yaitu sistem Babilon itu. Raja-raja membenci
perempuan pelacur itu, Binatang itu membenci perempuan pelacur itu karena orang
banyak dan raja-raja melihat bahwa perempuan pelacur itu telah menipu mereka.
Maka sistem politik/sipil itu berbalik memusuhi sistem relijius, orang banyak
berbalik memusuhi sistem relijius. Tetapi siapa sebenarnya yang ada di balik
semua ini? Siapa yang memakai sistem relijius untuk mencapai tujuannya? Setan.
And
so the panorama seen above the City where the whole history of the human race
is shown, all of those outside the City see what Satan is really like. For the
first time they discover that they have been deceived by this arch enemy. Up
till this point they’ve all gathered together to attack the Holy City because
they think that those inside are the enemy and those outside have the true and
right cause. And so now when they are ready to attack the Holy City, God
shows them things as they really are, and then you have the final
drying up of the waters.
Maka
panorama itu terlihat di atas Kota Kudus di mana seluruh sejarah umat manusia
ditunjukkan, dan semua yang berada di luar Kota Kudus itu bisa melihat
sesungguhnya Setan itu seperti apa. Untuk pertama kalinya mereka sadar bahwa
mereka telah ditipu oleh musuh besar ini. Sampai saat itu mereka semuanya
berkumpul untuk menyerang Kota Kudus karena mereka menganggap mereka yang
berada di dalamnya adalah musuh mereka dan mereka yang di luar yang memiliki
tujuan yang benar dan betul. Maka sekarang saat
mereka siap menyerang Kota Kudus itu, Allah menunjukkan kepada mereka kondisi
yang sesungguhnya, maka pada waktu itu terjadilah pengeringan terakhir banyak
air ini.
You
know, most Adventists believe that the wicked are destroyed attacking the Holy
City. That’s not what Scripture or the Spirit of Prophecy teach. The wicked
will never attack the Holy City. Do you know who they are going to attack? Satan.
Like they attack the harlot at the moment of the second coming, the religious
system, they will attack and seek to destroy the head behind that system after
the Millennium.
Kalian
tahu, kebanyakan orang Advent meyakini bahwa orang-orang fasik itu dibinasakan
saat sedang menyerang Kota Kudus. Itu bukan apa yang diajarkan Firman Tuhan
atau Roh Nubuat. Orang-orang fasik
tidak pernah menyerang Kota Kudus. Tahukah kalian siapa yang akan mereka serang? Setan!
Sebagaimana mereka menyerang perempuan pelacur pada saat kedatangan Kristus
yang kedua, sistem relijius itu, mereka akan menyerang and berusaha
membinasakan kepala di balik sistem itu setelah Milenium.
Allow
me to read you a statement. Great Controversy pg. 671. You know Ellen
White is getting this from Ezekiel 28:2-10. She says, “Satan rushes into the midst of his subjects, and endeavors to
inspire them with his own fury, and arouse them to instant battle. But of all the countless millions whom he
has allured into rebellion, there are none now to acknowledge his supremacy.
His power is at an end.…” did the power of the
system come to an end before the Millennium? Is it going to come to an end
after? Oh, yes. She says, “…The wicked are filled with the
same hatred of God that inspires Satan; but they see that their case is
hopeless, that they cannot prevail against Jehovah. Their rage is kindled
against Satan and those who have been his agents in deception, and with the
fury of demons they turn upon them.”
Izinkan saya membacakan suatu
pernyataan. Great Controversy hal. 671.
Kalian tahu, Ellen White mendapatkan ini dari Yehezkiel 28:2-10, dia berkata, “Setan bergegas ke tengah-tengah umatnya, dan berusaha
menginspirasi mereka dengan amarahnya sendiri,
membangkitkan mereka untuk segera berperang. Tetapi dari antara
berjuta-juta yang tak terhitung jumlahnya yang telah ditipunya untuk
memberontak, sekarang tidak ada lagi yang mengakui kepemimpinannya. Kuasanya
berakhir…” apakah kuasa sistem itu berakhir sebelum Milenium?
Apakah kuasa itu akan berakhir setelahnya? Oh, ya. Ellen White berkata, “…Orang-orang fasik dipenuhi oleh kebencian terhadap Tuhan,
kebencian yang sama yang menggerakkan Setan, tetapi mereka melihat bahwa kasus
mereka itu sia-sia, mereka tidak bisa mengalahkan Yehovah. Amarah mereka pun tersulut
terhadap Setan dan terhadap mereka yang telah menjadi agen-agen Setan dalam
penipuan itu, dan dengan kemarahan yang setaniah, mereka berbalik kepada
agen-agen tersebut.”
This
will be the final drying up of the waters and then God will destroy sin and
sinners. It will take a while. But after they are destroyed God will make a new
heavens and a new earth where righteousness dwells.
God
has pointed out in this chapter, folks, what’s awaiting us. It all fits with
Revelation 12 and 13, prophecies all fit together like a glove on a hand.
We are living in these days when the wound is almost healed. Let us prepare for
the trying events that soon will take place in this world.
Inilah
pengeringan air-air yang terakhir, kemudian Allah akan memusnahkan dosa dan
pendosa. Itu perlu waktu, tetapi
setelah mereka musnah, Allah akan menciptakan langit baru dan bumi baru di mana
kebenaran bersemayam.
Allah
telah menunjukkan dalam pasal ini, Saudara-saudara, apa yang ada di depan kita.
Semuanya cocok dengan Wahyu pasal 12 dan 13. Nubuatan semuanya persis bagai sarung tangan yang
membalut tangan. Kita
hidup di hari-hari saat luka yang mematikan itu hampir sembuh. Marilah kita
bersiap-siap untuk peristiwa-peristiwa yang berat yang akan segera terjadi di
dunia ini.
No comments:
Post a Comment