Friday, August 7, 2020

EPISODE 11/24 SESSION 11 ~ REVELATION'S SEVEN SEALS ~ SEAL 3 & 4 ~ STEPHEN BOHR

 

REVELATION’S SEVEN SEALS_____

Part 11/24  - Stephen Bohr

SESSION 11 ~ SEAL 3 AND SEAL 4

https://www.youtube.com/watch?v=bEsb8l5O2jQ&list=PLsxb9qoUVlhp3zR1ts4t5yT9iB_PZq5_x&index=5

 

 

Dibuka dengan doa.

 

 

All right page 179 the Third Seal represents the period when Constantine favored the Christian Church, and as a result persecution ceased and the world entered the church. Let's read the verses that deal with this seal, with the Third Seal, Revelation 6:5-6. We have several symbols here, “…When He opened the Third Seal, I heard the third living creature say, ‘Come and see.’ So I looked, and behold a black horse, and he who sat on it had a pair of scales in his hand. And I heard a voice in the midst of the four living creatures saying, ‘A quart of wheat for a denarius and three quarts of barley for a denarius. And do not harm the oil and the wine…”

So we have several symbols in this Third Seal.

1.   We have first of all a horse whose color is black,

2.   we have a rider on the horse who has a scales in his hand

3.   and this rider of the horse is weighing wheat and barley. And we're going to talk about what the wheat and the barley represent,

4.   and then also we find the command not to hurt the oil or the wine

 

Baiklah, hal. 179, Meterai Ketiga melambangkan periode ketika Constantine berkenan pada gereja Kristen, dan sebagai akibatnya persekusi berhenti, dan dunia masuk ke dalam gereja. Mari kita baca ayat-ayatnya yang berkenaan dengan meterai ini, dengan Meterai Ketiga, Wahyu 6:5-6. Ada beberapa simbol di sini, 5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk hidup yang ketiga berkata: ‘Datang dan lihatlah!’ Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. 6 Dan aku mendengar suara di tengah-tengah keempat makhluk hidup itu berkata: ‘Secupak gandum untuk sedinar, dan tiga cupak jelai untuk sedinar. Dan janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.’…”

Jadi ada beberapa simbol di Meterai Ketiga ini.

1.   Pertama ada seekor kuda yang berwarna hitam.

2.   Ada penunggang kuda yang membawa timbangan di tangannya.

3.   Dan penunggang kuda ini menimbang gandum dan jelai. Kita akan membahas gandum dan jelai itu melambangkan apa.

4.   Lalu juga ada perintah untuk tidak merusak minyak atau anggur.

 

 

Now on the next page, let's take a look at the historical context, what we've studied so far and where we are at now.

ü  The White Horse describes the victories of the early church, according to what we've studied.

ü  The Red Horse describes the imperial persecutions by the Roman emperors in the early centuries of the history of the Christian Church.

ü  The Black Horse which is the Third Seal represents the infiltration of the church by the world.

 

Sekarang di halaman berikut, mari kita lihat konteks sejarahnya, apa yang sudah kita pelajari dan di mana kita berada sekarang.

ü  Kuda Putih menggambarkan kemenangan-kemenangan gereja mula-mula, menurut apa yang telah kita pelajari.

ü  Kuda Merah menggambarkan persekusi kerajaan oleh kaisar-kaisar Roma di abad-abad mula-mula sejarah gereja Kristen.

ü  Kuda Hitam yang adalah Meterai Ketiga, melambangkan infiltrasi dunia ke dalam gereja.

 

 

Now Satan in the course of history has used two methods to try and defeat God's people.

1.   The first method is by trying to kill them by persecution  ~  and we find this method from the very beginning of human history, Cain killed Abel and of course it wasn't Cain by himself because 1 John 3:12 says that Cain was “of the wicked one”, in other words Cain killed Abel because Satan was in charge behind the scenes, and he influenced Cain to kill Abel.  So the first method that Satan uses from the very beginning is to try and kill those who are faithful. 

2.   When that doesn't work, Satan changes his methodology. He says, “If you can't fight them, join them.” Because after Cain killed Abel, God brought forth another seed, Seth so the devil says,  “Well you know I can't continue like this. You know, I kill one seed and God brings another seed. So I have to use a different method.”

So what he did at the time of the flood was that he mingled the sons of God, which is the righteous, with the daughters of men. And he was much more successful, because the world that undoubtedly had millions of inhabitants only 8 people were left on earth that were faithful to God.  If God had not sent the flood, the righteousness would have been totally uprooted from the earth.

So Satan uses two methods persecution and infiltration.

In the Second Seal we have persecution.

In the Third Seal we have infiltration.

 

Nah, sepanjang sejarah Setan memakai dua cara untuk mencoba mengalahkan umat Allah.

1.   Cara pertama ialah dengan berusaha membunuh mereka melalui persekusi ~ dan kita lihat cara ini sejak awal sejarah manusia, Kain membunuh Habel, dan tentu saja itu bukan Kain dari dirinya sendiri, karea 1 Yohanes 3:12 berkata bahwa Kain “berasal dari si jahat”, dengan kata lain Kain membunuh Habel karena Setan yang mengendalikan di balik layar, dan dia mempengaruhi Kain agar membunuh Habel. Maka cara yang pertama yang dipakai Setan sejak awal mula ialah berusaha membunuh mereka yang setia pada Allah.

2.   Ketika itu tidak berhasil, Setan mengganti caranya. Dia berkata, “Kalau kita tidak bisa melawan mereka, ya bergabung saja dengan mereka.” Karena setelah Kain membunuh Habel, Allah menghadirkan benih yang lain: Set. Jadi Iblis berkata, “Nah, aku tidak bisa begini terus. Aku membunuh satu benih, dan Allah menghadirkan benih yang lain. Jadi aku harus memakai cara yang lain.”

Jadi apa yang dilakukan Setan pada masa air bah ialah, dia mencampur anak-anak Allah, yaitu mereka yang benar, dengan anak-anak perempuan manusia. Dan dia lebih berhasil karena sudah pasti saat itu isi dunia ada jutaan penduduk dan hanya 8 orang yang tersisa di bumi yang setia kepada Allah. Andai Allah tidak mengirim air bah, orang-orang benar akan seluruhnya tercabut dari bumi.

Maka Setan memakai dua cara: persekusi dan infiltrasi.

Di Meterai Kedua ada persekusi.

Dan di Meterai Ketiga ada inflitrasi.

 

 

Now in the next section we're going to  find that the Third Seal the Black Horse is parallel to the Third Church period, the Church of Pergamum.

So Ephesus would be equivalent to the First Seal that is the Apostolic Church.

Smyrna would be equivalent to the Red Horse the Second Seal, and that's the persecuted Church.  

And then Pergamum the Third Church would be the compromising church symbolized by the Black Horse of Revelation chapter 6.

Now let's read the note at the bottom here because it's very important. “…Satan's throne was in Pergamum…” that's what Revelation 2:13 says.  “…The Third Seal is the transition period between the conversion of the Emperor Constantine and the rise of the papacy to supremacy…”  So in other words it's the hinge between the persecuted Church and the rise of the papacy in the year 538.  “…Thus Pergamum is the connecting link between the pagan Roman Empire and papal Rome.  During this period the restrainer was removed…” who is the restrainer that restrains the man of sin from openly manifesting himself?  It is the Roman Empire. As long as the Empire is there the papacy cannot rise to dominion because there's already somebody who is ruling.  And so,  “…during this period the restrainer was removed…” and I have here that we should study Romans 13:1-5,  “…so that the papacy could fully manifest itself.” 

 

Nah, di seksi berikutnya kita akan melihat bahwa Meterai Ketiga, Kuda Hitam, itu paralel dengan periode Jemaat Ketiga, Jemaat Pergamum.

Jadi Efesus itu sejajar dengan Meterai Pertama, yaitu Jemaat Apostolik.

Smirna sejajar dengan Kuda Merah, Meterai Kedua, dan itu adalah jemaat yang dipersekusi.

Kemudian Pergamum, Jemaat Ketiga, adalah jemaat yang berkompromi, dilambangkan oleh Kuda Hitamnya Wahyu pasal 6.

Nah, mari kita  baca catatan di bagian bawah di sini karena ini sangat penting. “…Takhta Setan ada di Pergamum…” itu kata Wahyu 2:13. “…Meterai Ketiga adalah periode transisi antara pertobatan Kaisar Constantine dengan kebangkitan supremasi Kepausan…” Jadi dengan kata lain, itu adalah tali penyambung antara jemaat yang dipersekusi dan kebangkitan Kepausan di tahun 538. “…Dengan demikian Pergamum adalah mata rantai yang menghubungkan antara kekaisaran Roma yang pagan dengan Kepausan Roma. Di periode ini, pihak yang menahan disingkirkan…” Siapakah si penahan yang menahan manusia durhaka dari menyatakan dirinya secara terbuka? Itulah kekaisaran Roma. Selama kekaisaran masih ada, Kepausan tidak bisa bangkit untuk menguasai, karena sudah ada orang lain yang sedang memerintah. Maka, “…Di periode ini, pihak yang menahan disingkirkan…” dan di sini saya cantumkan kita harus mempelajari Roma 13:1-5, “…agar Kepausan bisa menyatakan kuasanya secara penuh.”

 

 

Now it's helpful for us to realize that the Third Church has a person that is mentioned in that church, and this person is an Old Testament figure. And that figure is Balaam.  Now we would have to go back to the Old Testament to study this story, to  Numbers 22 through Numbers 24.  I’ll just review a very brief summary of what happened in that time. In the Old Testament story ~  this is at the top of page 181 ~  in the Old Testament story Balaam did his utmost to curse Israel from outside, but he could not because there was no iniquity in Israel. They had a proper and strong relationship with the Lord, and God protected the church.  Satan could not conquer the church from outside, or Israel from the outside, so he infiltrated it with idolatry and fornication. Idolatrous pagan customs came into the church as it did into Israel, through the influence of Balak and Balaam, who was doing the work for Balak.

So idolatrous pagan customs came into the church at this time and the church committed spiritual fornication by linking up with the state ~ that's what the Bible calls fornication spiritually speaking ~ and fell also into idolatry or idol worship.

These two sins were the very ones that Israel practiced on the borders of Canaan, and the Church of the fourth century embraced when persecution ceased.

 

Nah, akan menolong pembelajaran kita jika kita menyadari bahwa di Jemaat Ketiga, disebutkan seseorang di jemaat itu, dan orang itu adalah sosok dari Perjanjian Lama. Sosok itu ialah Balaam. Nah, kita harus mundur ke Perjanjian Lama untuk mempelajari kisah tersebut, ke Bilangan pasal 22-24. Saya akan mengulang secara singkat apa yang terjadi pada waktu itu. Di kisah Perjanjian Lama ~ ini ada di bagian atas halaman 181 ~ di kisah Perjanjian Lama, Balaam berusaha mati-matian mengutuk Israel dari luar, tetapi dia tidak berhasil karena tidak ada dosa di Israel. Mereka memiliki hubungan yang baik dan kuat dengan Tuhan, dan Allah melindungi jemaat. Setan tidak dapat mengalahkan jemaat dari luar, atau Israel dari luar, maka dia menginfiltrasi jemaat dengan penyembahan berhala dan perzinahan. Tradisi penyembahan berhala pagan masuk ke dalam jemaat, sebagaimana masuk ke dalam Israel, melalui pengaruh Balak dan Balaam, yang melakukan pekerjaan itu demi Balak. Maka tradisi penyembahan berhala pagan masuk ke dalam jemaat pada saat ini dan jemaat melakukan pernizahan spiritual dengan menjalin hubungan dengan Pemerintah ~ itulah yang Alkitab sebut sebagai perzinahan secara spiritual ~ dan jemaat jatuh ke dalam penyembahan berhala.

Kedua dosa inilah yang dipraktekkan oleh Israel di perbatasan Kanaan, dan oleh jemaat pada abad keempat ketika persekusi berhenti.

 

 

Now I'm going to read you a passage that's not in the syllabus, this is found in Patriarchs and Prophets page 451 about the Old Testament story. So you see, that because Satan was not able to eliminate Israel by, you know, actually battling against them and destroying them physically, he said, “Well,  you know, let's just infiltrate them with fornication and idolatry.”

Patriarchs and Prophets page 451, speaking about Balaam,  “…He immediately returned to the land of Moab and laid his plans before the king…” that is before Balak.  “…The Moabites themselves were convinced that so long as Israel remained true to God, He would be their shield. The plan proposed by Balaam was to separate them from God by enticing them into idolatry. If they could be led to engage in licentious worship of Baal and Astaroth, their Omnipotent Protector would become their enemy, and they would soon fall prey to the fierce warlike nations around them. This plan was readily accepted by the king and Balaam himself remained to carrying it into effect. Balaam witnessed the success of his diabolical scheme…” So the Third Church has the doctrine of Balaam because that's the period of Constantine, it's a period of the black horse when darkness comes into the church.

 

Sekarang saya akan membacakan suatu teks yang tidak ada di silabus, ini dari Patriarchs and Prophets hal. 451, mengenai kisah Perjanjian Lama itu. Jadi kalian lihat, karena Setan tidak berhasil melenyapkan Israel melalui memerangi mereka dan membinasakan mereka secara fisik, dia berkata, “Nah, kalau begitu kita infiltrasi saja mereka dengan perzinahan dan penyembahan berhala.”

Patriarchs and Prophets hal 451, bebicara tentang Balaam, “…Dia langsung kembali ke tanah Moab dan membeberkan rencananya kepada raja…”  yaitu Balak.  “…Orang-orang Moab sendiri yakin bahwa selama Israel tetap setia kepada Allah, Allah akan menjadi perisai mereka. Rencana yang diusulkan Balaam ialah memisahkan mereka dari Allah dengan membujuk mereka untuk menyembah berhala. Jika mereka bisa diajak melakukan penyembahan amoral kepada Baal dan Astaroth, maka Pelindung Mahakuasa mereka akan menjadi musuh mereka, dan mereka akan segera jatuh sebagai mangsa bangsa-bangsa garang jago perang di seputar mereka. Rencana ini segera diterima oleh raja,  dan Balaam sendiri tinggal untuk melaksanakan rencana tersebut. Balaam menyaksikan keberhasilan rencananya yang keji…”  

Jadi Jemaat Ketiga memiliki doktrin Balaam karena itulah periode Constantine, itulah periode Kuda Hitam, ketika kegelapan masuk ke dalam jemaat.

 

 

Now in Great Controversy page 42, this one is not in the syllabus as well, Ellen White is obviously drawing on the story of Balaam to describe the period when compromise came into the church. This is how it reads,  “…Because he was not able to destroy the church by persecution, Satan therefore laid his plans to war more successfully against the government of God, by planting his banner in the Christian Church. If…” now listen carefully,  “…if the followers of Christ could be deceived and led to displease God, then their strength, fortitude, and firmness, would fail and they would fall an easy prey…”

Do you see the parallel? Third Church, doctrine of Balaam. Balaam could not curse Israel from outside so he infiltrates Israel, so that God takes away His protection, and as a result the church falls.

 

Nah, di Great Controversy hal. 42, ini juga tidak ada di silabus, Ellen White jelas memakai kisah Balaam untuk melukiskan periode ketika kompromi masuk ke dalam gereja. Beginilah bunyinya, “…Karena dia tidak berhasil membinasakan jemaat melalui persekusi, Setan menyusun rencananya agar lebih berhasil dalam berperang melawan pemerintahan Allah,  dengan menancapkan panji-panjinya di dalam gereja Kristen. Jika…”  sekarang dengarkan baik-baik,   “…jika pengikut-pengikut Kristus bisa ditipu dan disesatkan agar menimbulkan rasa tidak senang Allah, maka kekuatan, daya tahan dan keteguhan mereka akan gagal dan mereka akan menjadi makanan empuk…”

Apakah kalian melihat paralelnya? Jemaat Ketiga, doktrin Balaam. Balaam tidak bisa mengutuk Israel dari luar, maka dia menginfiltrasi Israel sehingga Allah meniadakan perlindunganNya, dan akibatnya jemaat itu jatuh.

 

 

Now let's talk about this horse whose color is black. By the way Jesus does not ride all these horses. The devil is riding these horses: the red horse, the black horse, and the yellow horse. Because Jesus is not persecuting the church, and you know Jesus does not bring darkness into the church, Jesus doesn't bring death into the church. Jesus is the rider of the first horse.

Now notice the color black, this is very interesting. We just noticed that when the church is persecuted the title of the chapter is, what was the title of the chapter? “Persecution in the Early Centuries”.  Now notice, what the next chapter is, “An Era of Spiritual Darkness”. And we're going to see in a few moments that in the Bible darkness is used synonymously with black, are you following me?

 

Nah, mari kita bicara tentang kuda ini yang warnanya hitam. Nah, ketahuilah Yesus tidak menunggangi semua kuda ini. Iblis yang menunggangi kuda-kuda ini: kuda merah, kuda hitam, dan kuda pucat. Karena Yesus tidak mempersekusi gereja, dan kalian tahu Yesus tidak membawa kegelapan ke dalam gereja, Yesus tidak membawa kematian ke dalam gereja. Yesus adalah penunggang kuda yang pertama.

Nah, simak warna hitam, ini sangat menarik. Kita baru menyimak bahwa ketika gereja dipersekusi, judul bab itu ialah, apa judul bab itu? “Persecution in the Early Centuries” (Persekusi di abad-abad awal). Sekarang simak, bab berikutnya apa?  “An Era of Spiritual Darkness” (Era Kegelapan Rohanai). Dan kita akan melihat sebentar lagi bahwa di Alkitab, kegelapan dipakai secara sinonimus dengan hitam. Apakah kalian mengikuti saya?

 

 

So Ellen White is following the Seals.  She first in Acts of the Apostles  speaks about the conquests of the church, then she goes to the persecution in the early centuries that's the Second Seal, the Red Horse, persecution. Then an era of spiritual darkness which is the black horse. She is commenting on the Seals even though she doesn't quote the verses. So you would never know unless you really look beyond the references themselves.  

Ellen White underlined that the darkness grew ever deeper because the papacy undertook a war against the Bible. Now Jesus is the incarnated Word of God, right? He's the Word of God in person, in other words. And where the Word is, there is what? Light and life. The Bible identifies light with what color? We've noticed this, light is identified with white. We already noticed that, and here you have the verses, the written Word of God is also what? Light. So Jesus is light, and the written Word is light. During the period of the white horse God's people proclaim the Word of God which is light to the world, that's an era of white. God's Word is the original light and when it shines on God's people they reflect the light to others. Where the Word of God is absent there is what? There is darkness or blackness.

 

Ellen White mengikuti Meterai-meterai. Pertama di Acts of the Apostles dia berbicara tentang kemenangan-kemenangan gereja, lalu dia lanjut ke persekusi di abad-abad awal, itu Meterai Kedua, Kuda Merah, persekusi. Kemudian era kegelapan rohani yang adalah Kuda Hitam. Dia mengomentari Meterai-meterai walaupun dia tidak mengutip ayat-ayatnya. Jadi kita tidak akan tahu kecuali kita benar-benar melihat melampaui referensi-referensi itu sendiri.

Ellen White menggarisbawahi bahwa kegelapan semakin lama semakin pekat karena Kepausan berperang melawan Alkitab. Nah, Yesus adalah inkarnasi Firman Allah, benar? Dengan kata lain Dialah Firman Allah secara pribadi. Dan di mana ada Firman, di sana ada apa? Terang dan hidup. Alkitab mengidentifikasi terang dengan warna apa? Kita sudah menyimak ini. Terang diidentifikasi dengan putih. Kita sudah menyimak itu. Dan disini ada ayat-ayatnya. Firman Allah dalam bentuk tertulis juga apa? Terang. Jadi Yesus itu terang, dan Firman Allah yang tertulis itu terang. Selama perode Kuda Putih, umat Allah mengabarkan Firman Allah yang adalah terang bagi dunia, itu era putih. Firman Allah adalah terang yang asli dan ketika itu menyinari umat Allah, mereka memantulkan terang itu kepada yang lain. Di mana tidak ada Firman Allah, yang ada itu apa? Kegelapan atau kehitaman.

 

So what begins to be replaced in the times of Constantine? With what is the Word of God replaced in the times of Constantine? Human traditions. And what is the greatest of those human traditions, that's going to be the final controversy? Sunday worship came in during that period. So they started forsaking the Word of God, which is light, which is white. And what is the result? Darkness or black. Are you with me or not?

 

Jadi apa yang mulai diganti di zaman Constantine? Dengan apa Firman Allah digantikan di zaman Constantine? Tradisi manusia. Dan apa tradisi manusia yang paling besar yang akan dipertentangkan sampai akhir? Ibadah hari Minggu masuk dalam periode itu. Maka mereka mulai meninggalkan Firman Allah, yaitu Terang, yaitu putih. Dan apa akibatnya? Kegelapan atau hitam. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?

 

 

Now let's notice several texts where you find “darkness” and “black” synonymous.

Isaiah 50:3 God says,  “I clothed the heavens with…” what? “…with blackness and I make sackcloth their covering…” by the way sackcloth was black.

Notice Jude 12-13 speaking about those who are beyond the point of no return,  “…These are spots in your love feasts while they feast with you without fear, serving only themselves. They are clouds without water carried about by the winds. Late autumn trees without fruit, twice dead, pulled up by the roots. Raging waves of the sea, foaming up their own shame. Wandering stars for whom is reserved the…” what? “…the  blackness of darkness forever…”

 

Sekarang mari kita simak beberapa ayat di mana kita lihat “kegelapan” dan “hitam” itu sinonim.

Yesaya 50:3 Allah berkata, 3 Aku mengenakan…”  apa?   “…kegelapan kepada langit dan membuat goni berkabung sebagai penutupnya…”  ketahuilah goni berkabung itu berwarna hitam.

Simak Yudas 12-13, berbicara tentang mereka yang sudah melampaui titik balik untuk  bertobat,  12 Mereka inilah noda dalam pesta kasihmu, sementara mereka berpesta bersamamu tanpa rasa takut, hanya melayani diri mereka sendiri. Mereka itu awan yang tak berair, yang dibawa ke sana kemari oleh angin.  Pohon-pohon akhir musim gugur tanpa buah, dua kali mati, dicabut dengan akar-akarnya. 13 Ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; bintang-bintang yang mengembara, yang baginya telah tersedia…”  apa?   “…kehitaman dalam kegelapan untuk selama-lamanya.”

 

 

So the black horse is the period of what? It's a period of darkness.

Why is it a period of darkness? Because there is no light. And what is the light? The Word of God. Are you with me or not?

 

Jadi Kuda Hitam ialah periode apa? Periode kegelapan.

Mengapa periode kegelapan? Karena tidak ada Terang. Dan Terang itu apa? Firman Allah. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?

 

 

 

Notice Proverbs 7:9,  “…In the twilight, in the evening, in the black and dark night…”  once again “black” and “dark” are related to one another.

Jeremiah 4:28,  “…For this shall the earth mourn, and the heavens above be…” what? “…be black because I have spoken, I have purposed, and will not relent nor will I turn back from it. The way of the righteous is…” what? “…light, but the way of the wicked is darkness.”

Notice Proverbs 4:18-19,  “…but the path of the just is as the shining light, that shines more and more unto the perfect day.  The way of the wicked is as…” what? “…darkness, they know not at what they stumble…”

 

Simak Amsal 7:9, 9 pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang  hitam dan gelap. …”  sekali lagi “hitam” dan “gelap” berkaitan satu sama lain.

Yeremia 4:28,   “…28 Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan…”  apa?   “…menjadi gelap, sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan menyesalinya maupun tidak akan mundur darinya. Jalan orang benar itu …”  apa?   “…terang, tetapi jalan orang fasik itu kegelapan.”

Simak Amsal 4:18-19, 18 Tetapi jalan orang benar itu seperti sinar terang, yang bersinar semakin lama semakin terang hingga sampai rembang tengah hari. 19 Jalan orang fasik itu seperti …”  apa?   “…kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung…”

 

 

Notice this interesting comment, powerful comment, actually there are several here where Ellen White also in harmony with the Bible relates the idea of darkness and the color black. “…God desires His people to be…” what? “…Light…”  the white horse.  “…God desires to see His people to be light bearers to a world lying in the midnight darkness. But if they refuse to go forward in the light which He causes to shine on their pathway, the light will finally become to them…” what? “…darkness.” And now notice,  “…And instead of being light bearers to the world,  they themselves will be lost in the…” what? “…in the blackness that surrounds them…” (CH 445.3)

 

Simak komen yang menarik ini, komen yang keras, sebenarnya ada beberapa di sini di mana Ellen White selaras dengan Kitab Suci juga mengaitkan konsep kegelapan dengan warna hitam.

 “…Allah menghendaki umatNya menjadi…”  apa?   “…Terang…”  Kuda Putih.   “…Allah ingin melihat umatNya menjadi pembawa terang kepada sebuah dunia yang berbaring dalam kegelapan tengah malam. Tetapi jika mereka menolak untuk maju dalam terang yang telah dibuatnya bersinar di jalan mereka, maka terang itu bagi mereka akhirnya akan menjadi…”  apa?   “…kegelapan. …”  Dan sekarang simak,   “…Dan bukannya menjadi pembawa terang kepada dunia, malah mereka sendiri akan tersesat dalam…”  apa?   “…dalam kegelapan yang mengelilingi mereka…” (CH 445.3)

 

 

Do you see once again the idea of darkness and blackness together? Because where there is darkness there is no light, and the Word of God is light. So at this time the Word of God is being supplanted by what? By human traditions.

 

Apakah kalian melihat sekali lagi konsep kegelapan dan kehitaman bersama-sama? Karena di mana ada kegelapan, di sana tidak ada terang, dan Firman Allah itulah terang. Jadi pada saat ini, Firman Allah sedang digantikan oleh apa? Oleh tradisi manusia.

 

 

Here's another statement from Ellen White Great Controversy page 20,  “…The hour of hope and pardon was fast passing…” this is for the Jewish theocracy,  “…the cup of God's long  deferred wrath was almost full. The cloud that had been gathering through the ages of apostasy and rebellion, now black with woe, was about to burst upon the guilty people…”

So what does black represent? Apostasy and rebellion, according to this.

 

Ini pernyataan lain dari Ellen White Great Controversy hal. 20, “…Masa harapan dan pengampuan akan segera berlalu…”  ini bagi theokrasi Yahudi,   “…cawan murka Allah yang lama tertunda, sekarang hampir penuh. Awan yang telah mengumpul sepanjang tahun-tahun kemurtadan dan pemberontakan, yang sekarang sudah hitam dengan celaka, akan segera pecah di atas orang-orang yang berdosa…”  

Jadi hitam melambangkan apa? Kemurtadan dan pemberontakan, menurut ini.

 

 

In the Spalding and Magan Collection page 153 once again the idea of black and darkness are related.  “…He calls upon His servants to receive from the Holy Spirit His sanctifying power that the light may shine forth in clear distinct rays amid the constantly increasing moral darkness which is becoming…” what? “…as black as sackcloth of hair all over our world…”

Creatures of the night thrive in darkness, bats, rats, roaches, germs, are in the realm of darkness. The black horse stands in contrast to the white horse. During the period of the white horse God's people radiated the light of God's Word. The black horse represents darkness that came in from a rejection of God's Word, where God's Word is not, there is darkness or blackness. Black represents sin, apostasy, error, heresy, and human traditions.  So far so good?

 

Di Spalding and Magan Collection hal. 153, sekali lagi konsep hitam dan kegelapan berkaitan. “…Dia memanggil hamba-hambaNya untuk menerima Roh Kudus, kuasaNya yang menyucikan, agar terang boleh bersinar keluar dalam pancaran sinar yang jelas, di tengah-tengah kegelapan moral yang senantiasa meningkat sehingga menjadi…”  apa?  “…sehitam goni berkabung dari bulu (kambing/unta), di seluruh dunia kita…”

Hewan-hewan malam hidup dalam kegelapan, kelelawar, tikus, kacoa, kuman, ada di alam kegelapan. Kuda Hitam merupakan kontras dari Kuda Putih. Selama masa Kuda Putih, umat Allah memancarkan terang dari Firman Allah. Kudah Hitam melambangkan kegelapan yang muncul sebagai akibat penolakan kepada Firman Allah. Di mana tidak ada Firman, yang ada itu kegelapan atau kehitaman. Hitam melambangkan dosa, kemurtadan, kesalahan, bidat, dan tradisi manusia. Sampai di sini oke? 

 

 

Now there's another thing that is mentioned here in this particular Seal, not only darkness or blackness, but also bread is mentioned, more specifically wheat and barley. By the way those were the two grains that were used to bake bread in Israel. So when you talk about wheat and barley you're talking about making bread with the wheat and with the barley. The barley was the harvest at the time of Passover, early in the spring; and the wheat harvest was at the time of Pentecost about fifty days later you had the the harvest of the wheat, they were the grains that were used to make bread.

Now let's continue here with this in mind.  Another symbol for God's Word is bread. “Man shall not live by bread alone but by every word that proceeds from the mouth of God.” During the Third Seal there was not only a scarcity of light, in other words darkness; but also a scarcity of what? Of bread we're going to notice that in a few moments. Two ways of saying the same thing. This is the reason why wheat and barley during this period were extremely expensive. When human traditions suppress the Word of God, the result is darkness or blackness. And the result of the darkness is famine, pestilence, which exists in the period of the fourth horse.  In short both light and bread symbolize the Word of God. Where there is no light and no bread there is death. Amos 8:11-12 which we're going to read later, predicts a time when there will be famine in the land. Not famine for bread but famine for what? For the Word of God.

 

Nah, ada hal lain yang disebutkan di sini di Meterai ini, bukan hanya kegelapan atau kehitaman, melainkan juga roti disebut, lebih spesifik lagi gandum dan jelai. Nah, itu adalah dua jenis biji-bijian yang dipakai untuk membuat roti di Israel. Jadi bila kita bicara tentang gandum dan jelai, kita sedang berbicara tentang membuat roti dengan gandum dan dengan jelai. Jelai dipanen pada saat Passah, awal musim semi; dan panen gandum di waktu Pentakosta sekitar 50 hari kemudian, saatnya panen gandum. Dan keduanya ini adalah biji-bijian yang dipakai untuk membuat roti.

Nah, mari kita lanjut sambil mengingat konsep ini. Simbol lain untuk Firman Allah ialah roti, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Mat. 4:4) Selama periode Meterai Ketiga bukan saja ada kelangkaaan Terang, dengan kata lain ada kegelapan; tetapi juga ada kelangkaan apa? Roti. Kita akan melihat ini sebentar lagi. Dua cara untuk menyampaikan hal yang sama. Inilah alasannya mengapa gandum dan jelai di masa ini menjadi amat sangat mahal. Ketika tradisi manusia menutupi Firman Allah akibatnya ialah kegelapan atau kehitaman. Dan akibat kegelapan ialah kelaparan, bala sampar, yang terjadi di periode Kuda Keempat. Singkatnya, baik Terang maupun Roti melambangkan Firman Allah. Di mana tidak ada Terang dan tidak ada Roti, yang ada ialah kematian. Amos 8:11-12 yang akan kita baca nanti, menubuatkan suatu masa di mana akan terjadi kelaparan di seluruh negeri itu. Bukan kelaparan akan roti, melainkan kelaparan apa? Kelaparan akan Firman Allah.

 

 

Let me ask you, was the Word of God scarce? Did it become scarce during the times of Constantine and intensify as time went on? Absolutely. Let's notice on page 184, Revelation 6:6,  “…And I heard a voice in the midst of the four living creatures saying, ‘A quart of wheat for a denarius and three quarts of barley for a denarius, and do not harm the oil and the wine…”  Now what we're going to notice is very, very important. The purpose of scales in the Third Seal is to weigh grain, right?  Because it's grain that's mentioned.  Elsewhere in Scripture, the scale or balance can represent what? Can represent judgment.  But remember that symbols are what? Flexible. They don't always mean the same thing. So every time that you find the word “scale” in the Bible, doesn't mean judgment. Here it means that the grains are being weighed, and they're very scarce because the Word of God is becoming scarce. So the purpose of the scales in the Third Seal was to weigh grain. Elsewhere in Scripture the scale or balance can represent judgment but not in the Third Seal.  Barley, the early spring harvest, and wheat, the late spring harvest were staple crops  that Israel used to make bread. These grains were very scarce during the period of the third horse, during the dark period.  The famine during the period of the third horse will intensify, and bring about even worse famine and death during the period of the fourth horse, because the fourth horse is a pale horse, it's the horse of death. And when there is famine, there is pestilence, and where there is famine and pestilence, there is death.

 

Coba saya tanya, apakah Firman Allah langka? Apakah selama zaman Constantine Firman Allah menjadi langka dan semakin langka dengan berlalunya waktu? Tepat sekali. Mari kita simak hal. 184, Wahyu 6:6, 6 Dan aku mendengar ada suara di tengah-tengah keempat makhluk hidup itu berkata: ‘Secupak gandum untuk sedinar, dan tiga cupak jelai untuk sedinar. Dan janganlah rusakkan minyak dan anggur itu." Nah, apa yang akan kita simak itu amat sangat penting. Tujuan timbangan di Meterai Ketiga ialah untuk menimbang biji-bijian, benar? Karena disebutkan biji-bijian. Di tempat lain dalam Firman Allah, timbangan atau neraca bisa melambangkan apa? Bisa melambangkan penghakiman. Tetapi ingat, simbol-simbol itu apa? Fleksibel. Mereka tidak selalu berarti hal yang sama. Jadi setiap kali kita menemukan kata “timbangan” di Alkitab, tidak selalu artinya penghakiman. Di sini artinya bahwa biji-bijian itu sedang ditimbang, dan mereka sangat langka, karena Firman Allah menjadi langka. Jadi tujuan timbangan di Meterai Ketiga ialah untuk menimbang biji-bijiannya. Di tempat lain di Firman Allah, neraca atau timbangan bisa melambangkan penghakiman, namun tidak di Meterai Ketiga. Jelai yang dipanen di awal musim semi, dan gandum yang dipanen di akhir musim semi, adalah tanaman makanan pokok yang dibuat menjadi roti di Israel. Biji-bijian ini sangat langka selama masa Kuda Ketiga, selama masa kegelapan. Kelaparan selama masa Kuda Ketiga akan menjadi semakin intensif dan mengakibatkan kelaparan yang semakin parah dan kematian selama periode Kuda Keempat, karena Kuda Keempat adalah Kuda Pucat, itu kuda kematian. Dan bilamana ada kelaparan, di sana ada bala sampar. Dan di mana ada kelaparan dan bala sampar, di sana ada kematian.

 

 

Now the next paragraph. Revelation 6:6 describes scarcity of bread because the wheat and the barley were extremely expensive.  A denarius was the daily wage of a common laborer, thus a laborer was only making enough to purchase one quart of wheat and three quarts of barley.  Wow! That would lead to starvation, wouldn't it? Especially if he has a family.

According to the Roman historian Cicero who lived around that same time, the price mentioned by John would have been 8 to 16 times higher than normal, so was it very expensive to make bread? There was the scarcity of bread. In the Third Seal, there was famine for bread in the land. Barley was a staple used to feed the very poor and animals. It is no coincidence that  the fourth horse is pale, because the result of famine is what? Death.

 

Sekarang, paragraf berikutnya. Wahyu 6:6 menggambarkan kelangkaan roti karena gandum dan jelai sangat mahal. Satu dinar adalah gaji seorang buruh harian, berarti seorang buruh harian hanya mendapatkan cukup uang untuk membeli secupak gandum atau tiga cupak jelai. Wow! Itu akan mengakibatkan kelaparan, bukan? Terutama jika dia memiliki keluarga.

Menurut sejarahwan Roma, Cicero, yang hidup sekitar masa itu, harga yang disebut Yohanes itu sekitar 8 hingga 16 kali lebih tinggi daripada wajarnya, jadi apakah untuk membuat roti itu sangat mahal? Ada kelangkaan roti. Di Meterai Ketiga ada kelangkaan roti di seluruh negeri. Jelai adalah makanan pokok yang dipakai mereka yang sangat miskin dan sebagai makanan ternak. Bukan kebetulan Kuda Keempat itu pucat, karena akibat kelaparan itu apa? Kematian.

 

 

J.A. Seiss who wrote a commentary on Revelation ~ he's not a Seventh-Day Adventist ~ it's a very, very interesting commentary, lots of good insights, of course lots of things that Adventist would not agree with, but it's a good commentary that has many insights ~ wrote this, “…In ordinary times a denarius would buy 24 choenixes of barley, but here a denarius will buy only 3,  the scanty allowance for a day's subsistence for a slave. The arrival of things at such a pass, accordingly argues a severity of hard times, distress, and want almost beyond the power of imagination to depict…” (J. A. Seiss, The Apocalypse: Exposition of the Book of Revelation, Electronic Database. Copyright (c) 1998 by Biblesoft.)

 

J.A. Seiss yang menulis komentar tentang kitab Wahyu ~ dia bukan MAHK ~ itu komen yang amat sangat menarik, ada banyak wawasan yang bagus, tentu saja ada banyak hal yang tidak disetujui orang Advent, tetapi itu adalah komentar yang bagus dan banyak wawasannya ~ menulis ini, “…Di masa normal, satu dinar bisa membeli 24 choenix (cupak) jelai, tetapi di sini satu dinar hanya bisa membeli 3, upah harian yang kecil untuk hidup seorang budak. Kondisi sampai seperti itu, dengan sendirinya membuktikan suatu masa kesukaran yang parah, penderitaan dan kekurangan yang nyaris tidak bisa dibayangkan…”  (J. A. Seiss, The Apocalypse: Exposition of the Book of Revelation, Electronic Database. Copyright (c) 1998 by Biblesoft.)

 

 

So the Word of God is becoming scarce. Darkness, blackness is coming into the church because the church is no longer sharing the light, darkness is entering the church. The Word of God is scarce, very expensive, notice Amos 8:11-12, once again bread is related to abundance or famine. It says there,  “… ‘Behold the days are coming’, says the Lord God…” and Ellen White applies these verses incidentally to after the close of probation when people are going to seek the Word of God and they're not going to find it   “… ‘Behold the days are coming’, says the Lord God, ‘that I will send a famine on the land, not a famine of bread, nor a thirst for water, but of hearing…” what?  “…the Word of the Lord. They shall wander from sea to sea and from north to east, they shall run to and fro seeking the Word of the Lord, and shall not find it…”  so where there is a scarcity of bread, famine ensues, and when the famine intensifies, the result is death.

You have a living ex Venezuela right now.

 

Jadi Firman Allah menjadi langka. Kegelapan, kehitaman, masuk ke dalam gereja karena gereja tidak lagi membagikan Terang, kegelapan memasuki gereja. Firman Allah langka, sangat mahal. Simak Amos 8:11-12, sekali lagi roti dikaitkan dengan kemakmuran atau kelaparan. Dikatakan di sana, 11 ‘Sesungguhnya, waktunya akan datang,’ demikianlah Firman Tuhan ALLAH…”  dan Ellen White mengaplikasikan ayat-ayatnya ke masa setelah berakhirnya kemurahan Allah (ditutupnya pintu kasihan) ketika manusia mau mencari Firman Allah dan mereka tidak akan menemukannya.  “…‘Sesungguhnya waktunya akan datang,’ demikianlah Firman Tuhan Allah,  ‘Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan roti, dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan…”  apa?  “…Firman TUHAN. 12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan dari utara ke timur, mereka akan ke sana kemari mencari Firman TUHAN, tetapi tidak akan mendapatkannya. …”  jadi di mana ada kelangkaan roti, akibatnya kelaparan. Dan bila kelaparan itu menjadi semakin meningkat, akibatnya kematian.

Kita punya contoh hidup Venezuela sekarang. 

 

 

Now what about the oil and the wine? The wine or libation  was a symbol of the blood of Jesus, and the oil is a symbol of what? Of the Holy Spirit. Ellen White makes the following important statement,  “…In order to secure man to Himself and ensure his eternal salvation, Christ left the royal courts of heaven and came to this earth, endured the agonies of sin and shame in man's stead, and died to make him free.  In view of the infinite price paid for man's redemption, how dare any professing the name of Christ treat with indifference one of His little ones? How carefully should brethren and sisters in the church guard every word and action, lest they hurt the oil and the wine.  How patiently, kindly, and affectionately, should they deal with the purchase of the blood of Christ. (5 T pg.614)

To hurt God's people is to despise what? To despise the blood of Christ, and to offend whom? And to offend the Holy Spirit, who might be working upon that human heart.”

 

Nah, bagaimana dengan minyak dan anggur? Anggur atau anggur yang dipersembahkan adalah simbol darah Yesus, dan minyak adalah simbol apa? Roh Kudus. Ellen White membuat pernyataan yang penting ini, “…Demi mengamankan manusia kepada DiriNya dan menjamin keselamatannya yang kekal, Kristus meninggalkan istana surgawi dan datang ke dunia ini, menanggung penderitaan dosa dan aib sebagai pengganti manusia, dan mati untuk membebaskan manusia. Sehubungan dengan harga yang tak terbilang yang dibayarNya untuk keselamatan manusia, bagaimana bisa siapa pun yang mengakui nama Kristus berani memperlakukan salah satu dari milikNya yang kecil-kecil dengan tidak acuh? Betapa hati-hatinya saudara-saudara di dalam gereja harus menjaga setiap kata dan tindakan, supaya jangan mereka merusak minyak dan anggur. Betapa dengan kesabaran, kebaikan, dan kasih sayang mereka seharusnya berhubungan dengan siapa yang sudah dibeli oleh darah Kristus. (5 T pg. 614)

Melukai umat Allah itu apa? Menghina darah Kristus, dan menyinggung siapa?   Menyinggung Roh Kudus, yang mungkin sedang bekerja di dalam hati manusia itu.”

 

 

Luke 10:34 speaks about the parable of the good Samaritan. What were the healing agencies in the story of the good Samaritan? Oil and wine.  Did the good Samaritan treat this individual properly the way he should, using these remedies? Did the priest do it? No, the priest didn't do it. Did the Levi do it? No, no. They mistreated, who were they really mistreating? They were mistreating Christ.  And they were mistreating the Holy Spirit. So it says there,  “…So he went to him and bandaged his wounds, pouring on oil and wine…” which are the healing agencies,  “…and he set him on his own animal, brought him to an inn and took care of him…”

 

Lukas 10:34 berbicara tentang perumpamaan orang Samaria yang baik. Apakah sarana penyembuhan dalam kisah orang Samaria yang baik? Minyak dan anggur. Apakah orang Samaria yang baik itu memperlakukan korban dengan seharusnya, menggunakan sarana-sarana penyembuh itu? Apakah si imam melakukannya? Tidak, imam itu tidak melakukannya. Apakah orang Levi melakukannya? Tidak, tidak. Mereka tidak memperlakukan korban dengan baik. Siapa sesungguhnya yang tidak mereka perlakukan dengan baik? Kristuslah yang mereka perlakukan dengan tidak baik. Dan mereka memperlakukan Roh Kudus dengan tidak baik. Jadi dikatakan di sana, “…34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya,  menyiraminya dengan minyak dan anggur…”  yang adalah sarana penyembuhnya,   “…Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. …” 

 

 

Now notice, on the next page all of the verses that say that whoever touched one of Christ's children actually is touching the Lord.

Zechariah 2:8,  whoever pokes the eye of one of God's people, is poking God's eye, I'm paraphrasing.  “…For thus says the Lord of hosts,  ‘He sent Me after glory to the nations which plunder you. For he who touches you, touches the apple of His eye.”  

In other words, to touch one of the children of Jesus is to touch whom? It's to touch Jesus.

 

Sekarang simak, di halaman berikut, semua ayat yang mengatakan bahwa barangsiapa menyentuh salah satu anak-anak Kristus, sesungguhnya dia menyentuh Tuhan.

Zakharia 2:8, siapa yang mencolek mata salah satu umat Allah, itu mencolek mata Allah, saya memakai kata-kata saya sendiri.  8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Dia telah mengutus Aku dalam kemuliaan kepada bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu--  Sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya…”

Dengan kata lain, menyentuh salah satu anak-anak Yesus itu menyentuh siapa? Menyentuh Yesus.

 

 

You know Matthew 25:40,  “…And the king will answer to them…”  this is the sheep, parable of the sheep and the goats,  “…surely I say to you, inasmuch as you did it unto one of the least of these My brethren, you did it to…” whom?  “…you did it unto Me.”

 

Kalian tahu Matius 25:40, 40      Dan Raja itu akan menjawab mereka…”  ini ialah perumpamaan domba dan kambing,    “…‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seberapa banyak  yang telah kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk…”  siapa?   “…Aku.’…”

 

 

Mark 9:41,  “…For whoever gives you a cup of water to drink in My name…” Jesus says, “…because you belong to Christ, assuredly I say to you, he will by no means lose his reward.”

 

Markus 9:41, “…41 Barangsiapa memberi kamu minum secangkir air demi namaKu…”  kata Yesus, “…oleh karena kamu adalah milik Kristus, sesungguhnya Aku berkata kepadamu, ia pasti tidak akan kehilangan pahalanya."

 

 

And of course you all know about Saul of Tarsus, he was on his way to Damascus ~ I've been to the place where supposedly this occurred, it was in May of 2001 just a few months before the Twin Towers came down, so now it's like a war zone; but we went to  Damascus, I preached ~ I didn't preach in Syria because it's forbidden for foreign pastors to preach in Syria ~  I preached in Lebanon and also in Jordan. I went with Sarcus Kenobi from the Fresno Central Church and it reminded me when I was there of this particular episode where Saul is on the way to persecute the Christians and suddenly a voice comes from heaven knocks him to the ground  and says,  “Saul, Saul, why do you persecute Me?” And you know he's probably wondering, “I'm not going up, I'm going to Damascus, who are you that I'm persecuting?” And what was the answer?  “I am Jesus whom you are persecuting.”

So to persecute a follower of Jesus is to persecute Christ, it's to hurt the wine, the blood that Jesus gave for the salvation of souls. And also it hurts the Holy Spirit, who is working upon human hearts to woo them and bring them to Christ.

 

Dan tentu saja kalian semua tahu tentang Saulus dari Tarsus, dia dalam perjalanan ke Damaskus. Saya pernah ke sana, ke tempat di mana diyakini peristiwa ini terjadi. Itu di bulan Mei 2001, tepat beberapa bulan sebelum Menara Ganda roboh, yang sekarang bentuknya seperti tempat perang. Tetapi kami ke Damaskus. Saya berkhotbah ~ saya tidak berkhotbah di Syria karena pendeta asing dilarang berkhotbah di Syria ~ saya berkhotbah di Lebanon dan juga di Yordania. Saya pergi bersama Sarcus Kenobi dari gereja Fresno Central dan ketika berada di sana saya teringat episode khusus ini ketika Saulus dalam perjalanan mempersekusi orang-orang Kristen tiba-tiba suatu suara dari langit mengirimnya tersungkur ke tanah dan berkata, “Saulus, Saulus, mengapa kamu mempersekusi Aku?” Dan kalian tahu kira-kira Saulus bertanya-tanya, “Aku tidak ke atas, aku ke Damaskus. Siapa Engkau yang aku persekusi?” Dan apa jawabannya? “Aku Yesus yang kamu persekusi.”

Jadi mempersekusi seorang pengikut Yesus itu mempersekusi Kristus, itu menyakiti anggur, darah yang telah diberikan Yesus demi keselamatan jiwa manusia. Dan itu juga melukai Roh Kudus yang sedang bekerja dalam hati manusia, membujuk mereka untuk membawa mereka kepada Kristus.

 

 

Now let's read what Ellen White has to say about the Third Seal. As noted before Ellen White described this period in the chapter of the Great Controversy titled “An Era of Spiritual Darkness”.  In several statements in the chapter she refers to the darkness that came into the church after Constantine's “conversion” in quotation marks,  to Christianity. Let's read some of those statements.  “…The accession of the Roman Church to power marked the beginning of the Dark Ages.  As their power increased…” what happened? “…the darkness deepened.” (page 55).

Great Controversy page 57.  “…The darkness seemed to grow denser…”

Great Controversy page 60,  “…but the noon of the papacy was…” what?  “…the midnight of the world. The Holy Scriptures…” why were they in darkness? Notice,  “…The Holy Scriptures…” which are light by the way, “…were almost unknown, not only to the people

but to the priests…”

In Great Controversy page 79,  “…The world had passed it's midnight…” this is talking about John Wycliffe who is the the morning star of the Reformation. “…The hours of darkness were wearing away, and in many lands appeared tokens of the coming dawn…”

 

Nah, mari membaca apa yang dikatakan Ellen White tentang Meterai Ketiga. Seperti sudah disimak sebelumnya, Ellen White menggambarkan periode ini dalam bab “An Era of Spiritual Darkness” (Era Kegelapan Rohani) di Great Controversy. Dalam beberapa pernyataan di bab itu, Ellen White menyebut tentang kegelapan yang masuk ke dalam gereja setelah “pertobatan” dalam tanda kutip, Constatine ke agama Kristen.

Mari kita baca beberapa pernyataan tersebut.

Great Controversy hal. 55,  “…Kebangkitan gereja Roma ke tampuk kekuasaan merupakan pertanda dimulainya Zaman Kegelapan. Dengan meningkatnya kekuasaan mereka…”  apa yang terjadi?   “…kegelapan menjadi semakin kelam. …”  

Great Controversy hal. 57,   “…Kegelapan sepertinya menjadi semakin pekat…”  

Great Controversy hal. 60,   “…tetapi tengah harinya Kepausan adalah…”  apa?   “…tengah malamnya dunia. Kitab Suci…”  mengapa mereka berada dalam kegelapan?   “…Kitab Suci…”  yang adalah Terang,  “…nyaris tidak dikenal, bukan hanya oleh umat, tetapi juga oleh para imam. …”  

Di Great Controversy hal. 79,   “…Dunia telah melewati waktu tengah malamnya…”  ini berbicara tentang John Wycliffe yang adalah bintang fajar Gerakan Reformasi.   “…Jam-jam kegelapan berangsur menyusut dan di banyak negara muncul tanda-tanda datangnya fajar…”

Now it's significant that Ellen White dedicates three pages on the issue of the change of the Sabbath during this era of spiritual darkness, because Sunday worship entered the church during the period of whom? During the period of Constantine.

1 John  2:8-11 explains that those who are in darkness they hate their brother. So the result of darkness is what? Persecution. Those who are in darkness hate their brother.

Let me ask you when the darkness enters the church did the nominal church begin persecuting those that didn't agree with the church? Absolutely.  So those that are in darkness hate their brother and want to kill them. The darkness of the third horse leads those who are in darkness to what? To kill those who are in the light. The darkness and famine of the Third Seal lead to death and the grave in the fourth, which we're going to talk about later.

 

Nah, yang signifikan ialah Ellen White mendedikasikan tiga halaman tetang soal diubahnya Sabat selama era kegelapan rohani, karena ibadah hari Minggu masuk ke dalam gereja di zaman siapa? Di zaman Constantine.

1 Yohanes 2:8-11 menjelaskan bahwa mereka yang berada dalam kegelapan, membenci saudaranya. Jadi akibat kegelapan itu apa? Persekusi. Mereka yang berada dalam kegelapan membenci saudaranya.

Coba saya tanya, ketika kegelapan masuk ke dalam gereja, apakah gereja nominal mulai mempersekusi mereka yang tidak sependapat dengan gereja? Betul sekali. Jadi mereka yang berada dalam kegelapan membenci saudara mereka dan mau membunuhnya. Kegelapan Kuda Ketiga membuat mereka yang berada dalam kegelapan untuk berbuat apa? Untuk membunuh mereka yang berada dalam Terang. Kegelapan dan kelaparan Meterai Ketiga berakibat kematian dan kubur di Meterai Keempat, yang akan kita bahas nanti.

 

 

Now Ellen White has several statements where she describes what happened during this period, very perceptive what she writes. “…The spirit of…” what? “…compromise and conformity…” with the world that is,  “…was restrained for a time by the fierce persecutions…” which horse would that be? The red horse, like before, “…was restrained for a time by the fierce persecutions which the church endured under paganism. But as persecution ceased…” what horse would that be?  that would be the black horse, right? The persecution is the third (should be second) horse, but when it ceases, that is the black horse, “…and Christianity entered the courts and palaces of kings. She laid aside the humble simplicity of Christ and His apostles for the pomp and pride of pagan priests and rulers.  And in place…” listen carefully now, “…and in place of the requirements of God…” where are the requirements of God revealed? In the Bible. “…she substituted human theories and traditions…” And then she refers to Constantin, “…The nominal conversion of Constantine in the early part of the fourth century…” that's the period of the black horse, “…caused great rejoicing. And the world cloaked with a form of righteousness walked into the church.  Now the work of corruption rapidly progressed. Paganism while appearing to be vanquished…” what would vanquish mean? Defeated, overcome, right? So a reference to the first  horse, the church went out conquering “…became  the conqueror. Her spirit controlled the church, her doctrines, ceremonies, and superstitions, were incorporated into the faith and worship of the professed followers of Christ.” (GC 49-50)

 

Nah, Ellen White punya beberapa pernyataan di mana dia menggambarkan apa yang terjadi selama periode ini, sangat mencerahkan apa yang ditulisnya. “…Roh…”  apa?   “…kompromi dan penyesuaian…”  maksudnya dengan dunia,  “…untuk beberapa saat lamanya, tertahan oleh persekusi yang hebat…”  ini kuda yang mana? Kuda Merah, seperti sebelumnya,   “…beberapa saat lamanya tertahan oleh persekusi yang hebat, yang diderita oleh gereja di bawah paganisme. Tetapi ketika persekusi berhenti…”  kuda apa sekarang? Kuda Hitam, benar? Persekusi adalah Kuda Kedua, tetapi ketika itu berhenti, itu Kuda Hitam,   “…dan Kekristenan masuk ke ruang-ruang pemerintah dan istana raja-raja. Dia menyingkirkan kesederhanaan dan kerendahan hati Kristus dan para rasulNya dan menukarnya dengan kesombongan dan kebanggaan para imam dan pengusa pagan. Dan sebagai ganti…”  dengarkan baik-baik sekarang,   “…dan sebagai ganti ketetapan-ketetapan Allah…”  di mana ketetapan-ketetapan Allah diungkapkan? Di Alkitab,   “…dia memasukkan teori-teori dan tradisi manusia…”  Lalu Ellen White menyebut Constantine,   “…Pertobatan nominal (di permukaan saja) Constantine di awal abad ke empat…”  itu periode Kuda Hitam,   “…membuat sukacita besar. Dan dunia, yang mengenakan bentuk kesalehan, melangkah masuk ke dalam gereja. Sekarang pekerjaan perusakan maju dengan cepat. Paganisme yang tampaknya telah dilenyapkan…”  apa maksudnya dilenyapkan? Dikalahkan, ditundukkan, benar? Jadi suatu rujukan kepada Kuda Pertama, gereja yang keluar untuk menaklukkan   “…justru menjadi penakluknya. Rohnya mengendalikan gereja, doktrinnya, ritual-ritualnya, dan takhayul-takhayulnya, digabungkan ke dalam iman dan ibadah mereka yang mengaku sebagai pengikut Kristus (GC 49-50)

 

 

So did Satan change his strategy under the Third Seal? Yeah.  By the way did the persecution decimate the church? Did the persecution against the church did it make the church smaller? Are you kidding? The church became larger and larger, more and more people joined the church because they said, “Hey, if people are willing to die for this, then it must be must be worth living for. These people really believe this. If they're willing to die for it, whoa, there's something in this. Let's check it out.”

 

Jadi apakah Setan mengubah strateginya di zaman Meterai Ketiga? Iya. Nah, apakah persekusi memperkecil gereja? Apakah persekusi terhadap gereja, apakah itu membuat gereja menjadi lebih kecil? Yang bener aja! Gereja menjadi semakin besar dan semakin besar, semakin banyak orang bergabung dengan gereja karena mereka berkata, “Hei, jika ada yang rela  mati untuk ini, tentunya ini patut diperjuangkan. Orang-orang itu benar-benar meyakini ini. Jika mereka rela mati untuk itu, whoa, pasti ada sesuatu di sini. Ayo kita periksa.”

 

 

Ellen White wrote in Great Controversy page 42,   “…Satan therefore laid his plans to war more successfully against the government of God by planting his banner in the Christian Church. If the followers of Christ could be deceived, and led to displease God, then their strength, fortitude, and firmness, would fail and they would fall an easy prey.”   Did they fall easy prey? Yes, they most certainly did.

Listen to this statement, “…The great adversary now endeavored to gain by artifice…” that's under the Third Seal, the black horse,  “…what he had failed to secure by…” what?  “…force…” that's the second horse. “…Persecution ceased…” now that the persecution under the Red Horse ceases, “…and in its stead were substituted the dangerous allurements of temporal prosperity and worldly honor…” which is which seal? The seal of darkness.  “…Idolaters were led to receive a part of the Christian faith while they rejected other essential truths. They professed to accept Jesus as the Son of God and to believe in His death and resurrection, but they had no conviction of sin and felt no need of repentance or a change of heart. With some concessions…” now listen carefully to the terminology, “…With some concessions on their part, they proposed that Christians should make concessions, that all might unite…” oh, this was an ecumenical age,  “…that all may unite on the platform of belief in Christ...”  Let's set aside the doctrines, and just come together on what we have in common.  Nothing new under the sun.

 

Ellen White menulis di Great Controversy hal. 42, “…Setan menyusun rencananya agar lebih berhasil dalam berperang melawan pemerintahan Allah,  dengan menancapkan panji-panjinya di dalam gereja Kristen. Jika pengikut-pengikut Kristus bisa ditipu dan disesatkan agar menimbulkan rasa tidak senang Allah, maka kekuatan, daya tahan dan keteguhan mereka akan gagal dan mereka akan menjadi makanan empuk…”

Dengarkan pernyataan ini, “…Musuh besar itu sekarang berusaha mendapatkan kemenangan dengan kelicikan…”  ini di zaman Meterai Ketiga, Kuda Hitam,   “…apa yang gagal dicapainya dengan…”  apa?   “…kekerasan…”  ini di zaman Kuda Kedua.   “…Persekusi berhenti. …”  nah, persekusi di zaman Kuda Merah berhenti,   “…dan  tempatnya digantikan oleh daya tarik kemakmuran yang fana dan kehormatan duniawi yang berbahaya …”  yang adalah meterai yang mana? Meterai kegelapan.  “…Para pemuja berhala dituntun untuk menerima sebagian iman Kristen sementara mereka menolak kebenaran lain yang esensial. Mereka mengaku menerima Yesus sebagai Anak Allah dan mempercayai kematianNya dan kebangkitanNya, tetapi mereka tidak punya keinsafan akan dosa dan tidak merasakan kebutuhan untuk bertobat atau perubahan hati. Dengan beberapa kelonggaran…”  sekarang dengrkan baik-baik istilahnya,   “…dengan beberapa kelonggaran  di pihak mereka, mereka mengusulkan agar pihak Kristen juga harus memberikan kelonggaran, agar semua bisa bersatu …”  oh, ini masa ekumene!   “…agar semua bisa bersatu di atas dasar percaya dalam Kristus…”  Mari singkirkan doktrin-doktrin, mari kita bersatu saja dalam apa yang sama-sama kita yakini. Tidak ada yang baru di bawah matahari.

 

 

In the book Christ Triumphant this is not in your syllabus you might want to write it down, Christ Triumphant page 319,  Ellen White describes the period of the persecution of the church. “…In vain were Satan's efforts to destroy the church by violence. The great controversy in which the disciples of Jesus yielded up their lives, did not cease when those faithful standard bearers fell at their post.  By defeat they conquered. God's workmen were slain but His work went steadily forward. The gospel continued to spread and the number of its adherents to increase….  Said a Christian expostulating with the heathen rulers who were urging forward the persecution…” he said,  “… ‘You may torment, afflict, and vex us. Your wickedness puts our weakness to the test, but your cruelty is of no avail. It is but a stronger invitation to bring others to our persuasion. The more we are mowed down, the more we spring up again. The blood of  Christians is seed.’…” Tertullian, one of the Church Fathers said that.

 

Di buku Christ Triumphant, ini tidak ada dalam silabus kalian, mungkin kalian mau mencatatnya. Christ Triumphant hal. 319, Ellen White menggambarkan periode persekusi gereja. “…Sia-sia upaya Setan untuk memusnahkan gereja dengan kekerasan. Pertentangan besar di mana para murid Yesus telah menyerahkan nyawa mereka, tidak berhenti ketika pembawa-pembawa panji yang setia itu jatuh dalam mengemban tugas. Melalui kekalahan mereka menang. Pekerja-pekerja Allah terbunuh, tetapi pekerjaanNya maju terus dengan mantap. Injil terus menyebar dan jumlah pengikutnya bertambah…Kata seorang Kristen yang berdebat dengan para pemimpin kafir yang terus memaksakan persekusi…”  katanya,   “… ‘Kalian boleh menyiksa, memukul dan menyusahkan kami. Kekejian kalian menguji kelemahan kami, tetapi kekejaman kalian tidak ada gunanya, itu hanya undangan yang lebih kuat yang membawa yang lain kepada ajakan kami. Semakin kami dilindas, semakin kami timbul kembali. Darah orang Kristen itu benih.’ …”  Tertullian, salah satu bapak-bapak gereja yang mengatakan itu.

 

 

So Satan says, “Hey, the more I persecute the more they grow.  I’ve got to go to plan B because the whole Empire is becoming Christian. Paganism is being defeated.”

 

Maka Setan berkata, “Hei, semakin aku mempersekusi, semakin mereka bertambah. Aku harus ke plan B, karena seluruh kekaisaran akan menjadi Kristen. Pagaisme telah dikalahkan.”

 

 

Here's another statement, this is also on page 188, Great Controversy page 43  “…Others were in favor of yielding or modifying some features of their faith and uniting with those who had accepted a part of Christianity…” does that sound familiar?  “…urging that this might be the means of their full conversion. That was a time of deep anguish to the faithful followers of Christ. Under a cloak of pretended Christianity, Satan was insinuating himself into the church to corrupt their faith and to turn their minds from…” what?  “…from the word of truth which leads to darkness.”

 

Ini ada pernyataan yang lain, ini juga di hal. 188, Great Controversy hal. 43,   “…Yang lain setuju mengalah atau mengubah beberapa ciri keyakinan mereka dan bersatu dengan mereka yang telah menerima sebagian dari Kekristenan…”  apakah terdengar familer?   “…sambil mendesak bahwa mungkin inilah sarana pertobatan yang penuh bagi mereka. Itu adalah masa kesedihan yang mendalam bagi pengikut-pengikut setia Kristus. Di bawah selubung Kekristenan palsu, Setan menyusupkan dirinya masuk ke dalam gereja untuk merusak iman mereka dan mengalihkan pikiran mereka dari…”  apa?   “…dari firman kebenaran dan membawa mereka kepada kegelapan.

 

 

Great Controversy page 45,  “…But there is no union between the Prince of light and the prince of darkness…” in other words, there's no union between white and black, “…and there can be no union between their followers.  When Christians consented to unite with those who were but half converted from paganism they entered upon a path which led further and further from…” what? “…further and further from the truth.”

 

Great Controversy hal 45,   “…Tetapi tidak akan ada persatuan antara Pangeran Terang dan pangeran kegelapan…”  dengan kata lain, tidak ada persatuan antara putih dan hitam,    “…dan tidak akan bisa ada persatuan antara para pengikutnya. Bila orang Kristen setuju bersatu dengan mereka yang hanya setengah bertobat dari paganisme, mereka menapak di jalan yang membawa mereka semakin lama semakin jauh dari…”  apa?   “…semakin lama semakin jauh dari kebenaran.”

 

 

Now I want to read you some statements that are not in the syllabus. I can actually copy this off if you want me to, these are from authors that are not Seventh-Day Adventist. I'm going to read three of them:

One is Dave Hunt Global Peace pages 106 and 107. Let me tell you something about Dave Hunt. Dave Hunt was an evangelical ~ he died a few years ago ~ an evangelical writer who believed that the harlot of Revelation chapter 17 is the papacy, but he believed that the Little Horn is a future Antichrist. He believed in the rapture of the church etc. but he believed that the Seven Churches represent seven periods just like we do, and he describes the third period of the Christian Church in the following way,  Global Peace 106 and 107. So you see that it's not only Ellen White that has seen this in the times of Constantine, there are other Christian writers that also have seen that happen in the course of Christian history. He's speaking about Constantine and he wrote, “…A brilliant military commander Constantine also understood that there could be no political stability without religious unity.  Yet to accomplish that feat would require a union between paganism and Christianity.  How could it be accomplished? he asks. The Empire needed an ecumenical religion that would appeal to every  citizen in a multicultural society…” 

So what became the way in which everybody could come into the church? Not what the Word of God says. Culture! Wow, that doesn't sound familiar today, but culture dictates what the church should do. You know if LGBT is accepted in the world and you know the church needs to accommodate to that. You know, if the world says gay marriage, well you know, if the world says that women in the church should occupy the same position, leadership positions as men, you know we need to just go along with culture, we need to follow. He's writing here about this period of the Christian Church.

“…The Empire needed an ecumenical religion that would appeal to every citizen in a  multicultural society. Giving Christianity official status was not enough to bring internal peace to the Empire. Christianity had to undergo a transformation so that pagans could convert without giving up their old beliefs and rituals. Constantine himself exemplified this expediency…” Isn't that a telling statement?

 

Sekarang saya mau membacakan beberapa pernyataan yang tidak ada di silabus. Sebenarnya saya bisa mengcopykan ini untuk kalian jika kalian mau, ini dari para penulis yang bukan MAHK. Saya akan membacakan tiga dari mereka.

Yang satu ialah Dave Hunt. Global Peace hal. 106-107. Saya beritahu sesuatu tentang Dave Hunt. Dia seorang Evangelist ~ dia meninggal beberapa tahun lalu ~ seorang penulis evangelist yang meyakini perempuan pelacur Wahyu 17 adalah Kepausan, tetapi dia percaya Tanduk Kecil adalah Antikristus yang akan datang. Dia percaya pengangkatan rahasia gereja, dll. Tetapi dia meyakini bahwa Tujuh Jemaat melambangkan tujuh periode sama seperti kita, dan dia melukiskan periode ketiga Gereja Kristen seperti berikut, Global Peace hal. 106-107. Jadi kalian lihat, bukan Ellen White saja yang melihat ini adalah zaman Constantine. Ada penulis-penulis Kristen lain yang juga melihat ini terjadi dalam sejarah Kekristenan.

Dave Hunt berbicara tentang Constantine dan dia menulis, “…Sebagai seorang komandan militer yang brilyan, Constantine juga paham bahwa tidak akan mungkin ada kestabilan politik tanpa persatuan agama. Namun untuk mencapai ini akan memerlukan persatuan antara paganisme dan Kekristenan. Bagaimana itu bisa dicapai? tanyanya. Kekaisaran membutuhkan satu agama ekumenikal yang menarik bagi setiap warganegara dalam masyarakat yang multikultural…”  

Jadi apa jalannya supaya semua orang boleh datang ke gereja? Bukan apa kata Firman Allah. Kebudayaan! Wow! Ini tidak terdengar familer sekarang, tetapi kebudayaan yang mendikte apa yang harus dilakukan gereja. Kalian tahu, jika LGBT diterima oleh dunia,  gereja perlu mengakomodasi itu. Jika dunia berkata perkawinan gay, nah, kalian tahu, jika dunia berkata perempuan di dalam gereja harus menempati jabatan pemimpin yang sama dengan pria, kita perlu menurut saja dengan kebudayaan, kita perlu ikut.

Dave Hunt menulis di sini tentang periode gereja Kristen. “…Kekaisaran membutuhkan satu agama ekumenikal yang menarik bagi setiap warganegara dalam masyarakat yang multikultural. Memberikan Kekristenan status resmi tidak cukup untuk menciptakan kedamaian internal bagi Kekaisaran. Kekristenan harus mengalami transformasi supaya penyembah-penyembah berhala bisa pindah agama tanpa meninggalkan keyakinan dan ritual mereka yang lama. Constantine sendiri memberikan contoh dalam keperluan ini…”  bukankah ini pernyataan yang blak-blakan?

 

 

This next statement is from Henry Cardinal Newman, a Roman Catholic Cardinal. Catholic Church doesn't hide the idea that many of the things that are in the Catholic Church actually come from paganism. They don't tell you hide it. They say, you know wherever we go we just finds the heathen customs, and let people continue practicing their heathen customs as long as they become members of the Roman Catholic Church. They don't try to hide that. Notice what Henry Cardinal Newman had to say, “…We are told in various ways by Eusebius …”   you know who Eusebius was? He was a historian of the Christian Church that lived in the times of Constantine. He was actually Constantine's historian. “…We are told in various ways by Eusebius that Constantine in order to recommend the new religion to the heathen, transferred into it the outward ornaments to which they had been accustomed in their own…” in other words, he says, well you know, if they worship the sun, let's just say that they're worshipping the S-O-N instead of S-U-N. And you know, instead of saying that they're supposed to keep Sunday because they're honoring the sun god, let's just say that they're honoring Jesus’ resurrection. He continues writing, “…It is not necessary to go into a subject which the diligence of Protestant writers has made familiar to most of us. The use of temples and these dedicated to particular Saints…”  let me see if I have this the rest of the statement, okay here it is,  “…the use of temples and these dedicated to particular saints and ornamented on occasions with branches of trees, incense, lamps, and candles, votive offerings on recovery from illness, holy water, asylums, holy days, and seasons, use of calendars, processions, blessings on the fields, sacerdotal vestments, the tonsure, the  ring in marriage, turning to the east, images at a later date, perhaps the ecclesiastical chant, are all of pagan origin and sanctified by their adoption into the church…” (1878 Essay on the Development of Christian Doctrine, concerning the adoption of pagan elements by the Church).  That happened during the period of Constantine. And what was the result? Darkness. What was the result? A scarcity of what? A scarcity of bread, which will lead to famine and to death under the fourth horse.

 

Pernyataan berikut dari Henry Cardinal Newman, seorang kardinal Roma Katolik. Gereja Katolik tidak berusaha menyembunyikan fakta bahwa banyak hal di dalam gereja Katolik sesungguhnya berasal dari paganisme. Mereka tidak menyuruh kita menyembunykannya. Mereka berkata, kalian tahu ke mana pun kami pergi kami mendapati tradisi kafir, dan mengizinkan orang-orang tetap mempraktekkan tradisi kafir mereka asalkan mereka menjadi anggota gereja Roma Katolik. Mereka tidak berusaha menyembunyikan itu.

Simak apa yang dikatakan Henry Cardinal Newman,  “…Kami diberitahu dalam pelbagai cara oleh Eusebius…”  kalian tahu siapa Eusebius? Dia seorang sejarahwan gereja Kristen yang hidup di zaman Constantine. Sesungguhnya dia adalah sejarahwan Constantine.   “…Kami diberitahu dalam pelbagai cara oleh Eusebius bahwa Constantine, agar bisa merekomendasikan agama baru kepada orang-orang kafir, memindahkan ke agama itu  segala ornament lahiriah yang sudah terbiasa mereka pakai dalam agama mereka sendiri…”  dengan kata lain, dia berkata, kalian tahu, jika mereka menyembah matahari, marilah kita katakan bahwa mereka menyembah S-0-N (Anak Allah) bukan S-U-N (matahari). Dan sebagai ganti mengatakan bahwa mereka memelihara hari Minggu karena mereka menghormati dewa matahari, katakan saja mereka menghormati kebangkitan Yesus. Dia melanjutkan berkata,    “…Tidaklah perlu membahas satu topik seperti ketekunan penulis-penulis Protestan yang kebanyakan kita sudah kenal. Pemakaian kuil-kuil yang  didedikasikan kepada orang-orang suci tertentu, dan terkadang dihiasi dengan ranting-ranting pohon, dupa, lampu, lilin;  persembahan nazar setelah sembuh; air suci; suaka perlindungan; hari-hari dan musim-musim suci; pemakaian penanggalan; arak-arakan; pemberkatan ladang;  jubah-jubah imam; pencukuran bagian atas kepala; cincin dalam perkawinan; berpaling ke arah timur; patung-patung di kemudian hari; mungkin nyanyian/mantra rohani; semuanya berasal dari pagan dan dikuduskan oleh pengadopsian mereka ke dalam gereja…” (1878 Essay on the Development of Christian Doctrine, concerning the adoption of pagan elements by the Church). Ini terjadi di zaman Constantine. Dan apa akibatnya? Kegelapan. Apa akibatnya? Kelangkaan apa? Kelangkaan roti yang membawa kepada kelaparan dan ke kematian di era Kuda Keempat.

 

 

I want to read now from Philip Schaff, great church historian, you can still get his  Encyclopedia of the History of the Christian Church.  This is in volume 3 page 93, “…But  the elevation of Christianity…” this is interesting that he would say “the elevation of Christianity”,  do you know what the word “Pergamum” means? The word “Pergamum” means elevation. Valley of persecution under the Second Church Smyrna, the church is now at the heights of prosperity. So he states,  “…But the elevation of Christianity as the religion of the state, presents also an opposite aspect to our contemplation.  It involved great risk of degeneracy to the church. The Roman state with its laws, institutions, and usages was still deeply rooted in hedonism, and could not be transformed by a magical stroke. The Christianizing of the state amounted therefore in great measure to the paganizing and secularizing of the church…” once again,  “…the Christianizing of the state…” led “…to the paganizing and secularizing of the church. The world overcame the church as much as the church overcame the world. And the temporal gain of Christianity was in many respects canceled by spiritual loss.  The mass of the Roman Empire was baptized only with water not with the spirit of the gospel. And it smuggled heathen manners and practices into the sanctuary under a new name.  The very combination of the Cross with the military ensign by Constantine was the most doubtful omen, portending an unhappy mixture of the temporal and the spiritual powers…” interesting isn't it?

 

Saya mau membacakan sekarang dari Philip Schaff, sejarahwan besar, kalian masih bisa mendapatkan Encyclopedia of the History of the Christian Church tulisannya. Ini ada di Vol. 3 hal. 93. “…Tetapi ditinggikannya Kekristenan…”  ini menarik dia mengatakan “ditinggikannya Kekristenan”. Tahukah kalian arti kata “Pergamum”? Kata “Pergamum” berarti “ditinggikan”. Di zaman Jemaat Kedua, Smirna berada di lembah persekusi, sekarang gereja berada di puncak kemakmurannya. Maka dia katakan, “…Tetapi ditinggikannya Kekristenan sebagai agama negara, juga menyajikan aspek yang berlawanan dengan kontemplasi kita. Melibatkan resiko besar adanya kemerosotan gereja. Negara Roma dengan hukumnya, institusi-institusinya, dan pemakaian-pemakaiannya masih sangat berakar dalam pada hedonisme, dan tidak bisa diubahkan oleh satu kebasan tongkat ajaib. Karena itu Kristenisasi negara menghasilkan dalam skala besar paganisasi dan sekulerisasi gereja…”  sekali lagi    “…Kristenisasi negara…”  membawa ke mana?   “…paganisasi dan sekulerisasi gereja. Dunia mengalahkan gereja sebanyak gereja mengalahkan dunia. Dan hasil duniawi yang diperoleh Kekristenan dalam banyak hal, gugur oleh kerohanian yang hilang.  Massa kekaisaran Roma hanya dibaptis dengan air, bukan dengan Roh injil. Dan dia menyelundupkan kebiasaan-kebiasaan dan praktek-praktek kafir ke dalam Bait Suci dengan nama yang baru. Kombinasi Salib dengan bendera militer oleh Constantine adalah pertanda yang paling meragukan, yang mengamarkan suatu campuran yang tidak sehat antara kekuatan yang duniawi dan yang rohani …”  menarik, bukan?

 

 

So are you catching a glimpse here of what's involved with the black horse? See we're following the course of history. This is historicism. Historicism is simple not complicate, it’s the best way to interpret. You know, the evangelical churches they say, well, you know you have the rapture, then you have all of these disasters in the Seals, you're going to have the Antichrist riding on a white horse, and you know you're going to have all kinds of bloodshed with the sword, and you know you're going to have famine and they usually consider it literal famine, and then you're going to have death and the grave, and then you're going to have the martyrs crying out because they've been killed, all after the rapture of the church. 

And Preterists they say all of this was fulfilled way back then during the period of the Caesars.  So none of this, they say, applies to us today because Preterists say it all happened in the past. The Futurists  say it’s all going to happen in the future.  So it has no significance and no meaning for us. 

 

Jadi apakah kalian menangkap gambaran singkat di sini Kuda Hitam melibatkan apa saja? Lihat, kita mengikuti alur sejarah. Ini historisisme. Historisisme itu sederhana tidak ruwet, dan itulah cara terbaik untuk menginterpretasi. Kalian tahu gereja-gereja evangelis berkata, ada pengangkatan rahasia, lalu ada semua malapetaka di Meterai-meterai, Antikristus akan menunggang seekor kuda putih, dan akan ada segala jenis pertumpahan darah dengan pedang, dan akan ada kelaparan dan biasanya mereka menganggap itu kelaparan literal, kemudian akan ada kematian dan kubur, dan kemudian ada para martir yang berteriak karena mereka telah terbunuh, semuanya terjadi setelah pengangkatan gereja ke Surga.

Dan kelompok Preterist berkata semua ini sudah digenapi jauh di belakang di zaman kaisar-kaisar. Jadi kata mereka, semua ini tidak mengena pada kita sekarang karena golongan Preterist berkata semuanya sudah terjadi di masa lampau. Golongan Futurist berkata, semuanya akan terjadi di masa depan. Jadi tidak signifikan dan tidak berarti apa-apa bagi kita.

 

 

But when you use historicism as the method, it's beautiful, because we can see the trajectory,

·       we can see that God has given the entire history from the times of Apostolic times,

·       through the persecutions of the Roman Empire,

·       to darkness entering the church, and a scarcity of bread leading to death and the grave,

·       through persecution by the papacy and also by a lack of the Word of God,

·       which leads them to the martyrs to cry out “Until when Oh, Lord, do you not judge and avenge our blood on those who are shedding our blood on the earth?” And then the martyrs which is the group of martyrs that died during the Roman Empire and during the period of the papacy, they're told, “No sweat, rest a little while. You’ve got your white robe, don't worry about it, you’re okay. You're saved, you died for  the sake of the gospel, just rest a little while until in the future the papacy resurrects from its deadly wound and persecutes again, and then you have all the rest of the martyrs and then both groups will be rewarded.”  Are you with me or not?

 

Tetapi bila kita memakai metode Historisisme, itu indah,

·       karena kita bisa melihat lintasannya, kita bisa melihat Allah telah memberikan seluruh sejarah dari zaman Apostolik,

·       melewati persekusi kekaisaran Roma,

·       ke kegelapan yang memasuki gereja, dan kelangkaan roti yang membawa kepada kematian dan kubur,

·       melalui persekusi Kepausan dan juga langkanya Firman Allah,

·       yang menyebabkan para martir berteriak, “Sampai kapan, O, Tuhan, Engkau tidak menghakimi dan membalaskan darah kami atas mereka yang telah mencurahkan darah kami di bumi?” Kemudian para martir yang adalah kelompok martir yang mati di zaman kekaisaran Roma dan selama periode kejayaan Kepausan, diberitahu, “Jangan khawatir, istirahatlah sejenak. Kalian sudah mendapatkan jubah putih, jangan khawatir tentang itu, kalian oke, kalian sudah selamat, kalian mati demi Injil. Istirahatlah sejenak lagi hingga di masa depan Kepausan bangkit dari lukanya yang mematikan dan mempersekusi lagi. Saat sisa yang harus menjadi martir sudah lengkap jumlahnya, kemudian kedua kelompok ini akan menerima pahala.” Apakah kalian mengikuti saya atau tidak.

 

 

·       And then you have the signs, you have the great earthquake, and you have the sun darkened, and the moon that looks like blood, and the falling of the stars which are announcing that the judgment is about to begin, that it's going to set things straight, the cases of the martyrs are going to be looked at in the heavenly books. That's Daniel 7. And the cases that were decided wrongly on earth are now going to be rectified in the heavenly sanctuary. Are you with me?

And then you have after that, during the period of the Sixth Seal you have those signs.

·       And then between the signs and the last part of the sixth seal you have the interlude, the sealing of 144,000 right before the last part of the Sixth Seal, the sealing of the faithful to enter the Time of Trouble to be protected in the time of trouble.

·       And then they go through the time of trouble and you come all the way to page 641 of Great Controversy.

·       And Jesus is descending from heaven, He's already begun His second coming. When He's part of the way down,

·       all of God's people who are on the earth they still feel unworthy, they say,  “Who shall be able to stand?” And there's an awful period of silence in heaven. Are you with me? 

·       And after that long period of silence, a voice is heard saying, “My grace is sufficient for you.” And Ellen White says that their faces light up, and the burden is removed.

·       And then Jesus descends from heaven. He comes the rest of the way, He is above the earth and He says, “Arise, arise, you who sleep in the dust of the earth.”

·       And the dead in Christ rise first in glorified form.

·       The 144’000 have been glorified before that.

Those of the special resurrection are there.

·       Then all of God's faithful followers are caught up in the cloud to meet the Lord in the air. And then they're taken to heaven for a thousand years ~ we're just following the order of the book of Revelation, folks ~ taken to heaven for a thousand years.

·       And there, there will be a millennial judgment to reveal to God's people and for God's people to pronounce on the wicked that stayed behind based on what is found written in the books.

·       And then after the millennial judgment Jesus returns with all the saints, the Holy City descends after Jesus feet fall upon the Mount of Olives, everything opens into a great plain for the New Jerusalem to rest there according to Zechariah 14:4-5, the Holy City descends.

·       Jesus and the saints enter the Holy City, the gates are closed.

·       The wicked resurrect.

·       Satan goes among them saying, “They're less in there than we are, we can conquer them, we can overcome them.

·       And everybody gets ready for battle.

Isn’t this an exciting story? That's better than Hollywood. You know why it's better? Because it's the truth, it's not imaginary, it's going to happen. Many times I've wondered whether it would be nice for some studio to do a movie on this, but you know a movie based on what the Bible or Spirit of Prophecy say, not just imaginary stuff, because they add a lot of stuff that isn't in the story.  

And so then all of the wicked resurrect they prepare for battle.

·       When they're about ready to attack, the panoramic view shows all of them why they were lost.

·       And after they see the cases of their lives, they say, God is right, we're wrong. Just and true are Your ways, oh, God!” And they kneel. Satan kneels, his angels kneel before the majesty of God.

·       For the first time since sin came into the world the whole universe is agreed that God is right, sin and Satan are wrong, and only at that moment can sin and Satan and sinners be destroyed without any questions remaining.

·       And fire descends from heaven and fire destroys the wicked, destroys Satan and his angels.

·       And after they burn out God is going to make a new heavens and a new earth, like existed at the beginning, where righteousness dwells.

And thus the Great Controversy is ended and the whole universe will see that God is love.

 

 

·       Kemudian ada tanda-tanda, gempa bumi besar, lalu matahari menjadi gelap, dan bulan yang tampak seperti darah, dan jatuhnya bintang-bintang, yang mengumumkan bahwa penghakiman di surga akan dimulai, yang akan membenahi apa yang salah, kasus-kasus para martir akan diperiksa dari kitab-kitab surgawi. Itu Daniel 7. Dan kasus-kasus yang telah salah divonis di dunia sekarang akan dikoreksi di penghakiman surgawi. Apakah kalian mengikuti saya?

Di masa Meterai Keenam, ada tanda-tanda itu, dan setelah itu,

·       Dan antara waktu tanda-tanda itu dan bagian terakhir Meterai Keenam ada selingan, pemeteraian ke144ribu tepat sebelum bagian terakhir Meterai Keenam, pemeteraian mereka yang setia untuk memasuki masa Kesukaran Besar, agar terlindung selama masa Kesukaran Besar.

·       Lalu mereka memasuki masa Kesukaran Besar dan kita tiba di hal. 641 Great Controversy.

·       Dan Yesus turun dari Surga, Dia sudah mulai perjalanan kedatanganNya yang kedua. Ketika Yesus masih di tengah perjalanan,

·       Semua umat Allah yang ada di bumi, mereka merasa tidak layak, mereka berkata, “Siapa yang tahan menghadapi?”

·       Kemudian ada saat hening yang mencekam di Surga. Apakah kalian mengikuti?

·       Dan setelah saat hening yang mencekam, yang lama itu, terdengar suara berkata, “KemurahanKu cukup bagimu.” Dan Ellen White berkata bahwa wajah-wajah mereka bersinar berseri-seri, dan bebannya pun terangkat.

·       Kemudian Yesus turun dari Surga. Dia melanjutkan sisa perjalananNya. Dia mengawang di atas bumi dan Dia berkata, “Bangkit, bangkitlah kamu sekalian yang tidur dalam debu bumi.”

·       Dan yang mati dalam Kristus lebih dulu bangkit dalam kemuliaan.

·       Ke144ribu sudah dimuliakan sebelum itu.

Mereka yang bangkit dalam kebangkitan istimewa ada di sana.

·       Kemudian semua pengikut Allah yang setia diangkat ke awan untuk bertemu dengan Tuhan di angkasa. Lalu mereka dibawa ke Surga selama 1000 tahun ~ kita hanya mengikuti urut-urutan kitab Wahyu, Saudara-saudara ~ dibawa ke Surga selama 1000 tahun.

·       Dan di sana (Surga), akan ada penghakiman millenium untuk mengungkapkan kepada umat Allah, dan bagi umat Allah untuk mengumumkan hukuman ke atas orang-orang jahat yang tertinggal, berdasarkan apa yang tertulis di dalam kitab-kitab.

·       Kemudian setelah penghakiman millenium, Yesus kembali bersama semua orang kudusNya, Kota Suci turun setelah kaki Yesus menyentuh Bukit Zaitun, yang terbelah menjadi dataran yang luas bagi Yerusalem Baru untuk menempatinya menurut Zakharia 14:4-5, Kota Suci turun.

·       Yesus dan orang-orang kudus masuk ke dalam Kota Suci, dan pintu gerbang ditutup.

·       Orang-orang jahat bangkit.

·       Setan beredar di antara mereka berkata, “Jumlah mereka di dalam sana lebih sedikit dari kita, kita bisa mengalahkan mereka, kita bisa menang atas mereka.”

·       Dan semua orang bersiap-siap untuk berperang.

Bukankah ini cerita yang menarik? Ini lebih bagus dari Hollywood. Kalian tahu mengapa ini lebih bagus? Karena ini bukan fiksi, ini bukan khayalan, ini betul-betul akan terjadi. Seringkali saya bertanya-tanya tidakkah akan menarik jika ada sebuah studio yang membuat film tentang ini. Tetapi film yang berdasarkan apa kata Alkitab atau Roh Nubuat, bukan karangan, karena mereka suka menambahkan banyak hal yang tidak ada dalam kisahnya.

Jadi semua orang jahat bangkit dan mereka bersiap-siap untuk berperang.

·       Ketika mereka mulai mau menyerang, layar panoramik menunjukkan kepada mereka mengapa mereka tidak selamat.

·       Dan setelah mereka melihat kasus hidup mereka, mereka berkata, “Allah benar, kami salah. Adil dan benarlah jalanMu, O, Allah!” Dan mereka sujud. Setan sujud, malaikat-malaikatnya sujud di hadapan kemegahan Allah.

·       Untuk pertama kalinya sejak dosa masuk ke dalam dunia, seluruh alam semesta seia-sekata bahwa Allah benar, dosa dan Setan salah, dan hanya pada saat itulah dosa, dan Setan, dan orang-orang berdosa bisa dibinasakan tanpa ada pertanyaan lagi.

·       Kemudian api turun dari langit dan api memusnahkan orang-orang jahat, memusnahan Setan dan malaikat-malaikatnya.

·       Dan setelah mereka terbakar habis Allah akan membuat langit baru dan bumi baru, seperti yang ada pada awal mula, di mana kebenaran tinggal.

Dan dengan demikian pertentangan besar ini berakhir, dan seluruh alam semesta raya akan melihat bahwa Allah itu kasih.

 

 

Do you know how the great conflict series begins? God is love.  

Do you know how it ends? God is love.

So the whole universe will see that God was right, God is justice, but God is also love.  Isn't that an exciting story?

We need to make sure that we're inside the City not outside. Don't let anything in this world keep you from being inside.  You know we think that we're going to live forever in this world, and we have all these nice things. Folks, that's only to get us from point A to point B, that's only to survive until we get there. There's the food that we eat, and the house that we live in, the car that we drive, that's only a temporary thing to kind of bail us over until we get there. But our focus needs to be on heaven.

 

Tahukah kalian bagaimana seri pertentangan besar ini berawal? Allah itu kasih.

Tahukah kalian bagaimana dia berakhir? Allah itu kasih.

Jadi seluruh alam semesta raya akan melihat bahwa Allah benar, Allah adil, tetapi Allah juga kasih. Bukankah ini kisah yang menarik?

Kita harus memastikan kita akan berada di dalam Kota Suci, bukan di luarnya. Jangan mengizinkan apa pun dari dunia ini mencegah kita berada di dalamnya. Kalian tahu, kita beranggapan kita akan hidup selamanya di dunia ini, dan kita memiliki barang-barang yang bagus ini. Saudara-saudara, itu hanya untuk membawa kita dari titik A ke titik B, itu hanya agar kita tetap hidup hingga kita tiba di sana. Makanan yang kita makan, rumah yang kita tinggali, mobil yang kita kendarai, itu hanya hal-hal yang sementara untuk membantu kita hingga kita tiba di sana. Tetapi fokus kita harus ada di Surga.

 

 

You know as the song says,  

“Turn your eyes upon Jesus

look full in His wonderful face

and the things of earth will grow strangely dim

in the light of His glory and grace”

 

Some people say as I was mentioning before, that you're so earthly minded you're no heavenly good.  And what I say is, that we're so heavenly minded sometimes that we’re no earthly good either.  So we have to have a balance. We have to be focused on this life doing the work of God, but our focus on eternal life in heaven with Jesus.

 

Kalian kenal seperti yang dikatakan oleh lagu ini,

“Pandanglah pada Yesus

pandang wajahNya yang indah

dan segala isi dunia akan tampak samar

dalam sinar kemuliaan dan kasihNya”

 

Ada orang berkata seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, bahwa kita begitu kedunia-duniaan kita tidak berguna untuk Surga. Dan apa yang saya katakan ialah, terkadang kita begitu kesurga-surgaan kita tidak berguna di dunia juga. Jadi kita harus seimbang. Kita harus fokus dalam hidup yang sekarang melakukan pekerjaan Allah, tetapi fokus kita pada hidup kekal di Surga bersama Yesus.

 

 

07 08 20

No comments:

Post a Comment