Thursday, April 15, 2021

EPISODE 01/02 ~ REVELATION'S SEVEN LAST PLAGUES ~ STEPHEN BOHR

 

_____REVELATION’S  7  LAST PLAGUES_____

Part 01/02 - Stephen Bohr

EARTH’S FINAL BATTLE 1

https://www.youtube.com/watch?v=MBF-H6mI_-A&t=77s

 

 

Dibuka dengan doa.

 

The book of Revelation describes 7  devastating Plagues that will be poured out upon planet Earth after the close of human probation. These Plagues ~ according to the book of Revelation ~ will be so devastating that the earth will be reversed to the  condition that it was in before creation week. In fact Jeremiah saw the way this world will be as a result of the 7  last Plagues and the Second Coming of Jesus when he said, 23 I beheld the earth, and, lo, it was without form, and void…” and in total darkness. In other words the Plagues will be a  reversal of creation, they will be creation undone, if you please. 

 

Kitab Wahyu menggambarkan 7 malapetaka penghancur yang akan dicurahkan ke atas planet Bumi setelah tutupnya pintu kasihan. Kerusakan yang diakibatkan Malapetaka-malapetaka ini ~ menurut kitab Wahyu ~ akan sedemikian hebatnya sehingga dunia seolah-olah akan dikembalikan ke kondisinya sebelum minggu penciptaan. Bahkan Yeremia melihat bagaimana kondisi dunia ini sebagai akibat Ketujuh Malapetaka dan Kedatangan Kedua Yesus ketika dia berkata, 23 Aku melihat ke bumi, dan ternyata dia tidak berbentuk dan kosong…” (ps.4) dan dalam kondisi kegelapan total. Dengan kata lain, Malapetaka-malapetaka itu akan menjadi pembalikan penciptaan, katakanlah mereka akan membatalkan penciptaan.

 

 

You can read about these Plagues in Revelation chapter 16 in their proper order. Now in our study this week and next week we are not going to study all of the 7  last Plagues. We are actually going to take a look at the last three of the 7 Plagues, Plagues number  5,  number  6,  and number 7. And we're going to focus especially on Plague number 6 which is the great battle of Armageddon. Actually the Battle of Armageddon is the Seventh Plague but it is mentioned also under the Sixth Plague as the preparation for the Battle of Armageddon.

 

Kalian bisa membaca tentang Malapetaka-malapetaka ini di Wahyu pasal 16 dalam urutannya yang benar. Nah di pelajaran kita minggu ini dan minggu depan, kita tidak akan mempelajari semua Ketujuh Malapetaka Terakhir. Kita akan membahas tiga yang terakhir dari Ketujuh Malapetaka tersebut, Malapetaka Kelima, Keenam, Ketujuh. Dan kita terutama akan fokus pada Malapetaka Keenam yaitu peperangan Harmagedon. Sesungguhnya peperangan Harmagedon ialah Malapetaka Ketujuh, tetapi dia juga disebutkan di Malapetaka Keenam sebagai persiapan bagi peperangan Harmagedon.

 

 

Now we're going to take a look at this subject from three different perspectives.

1.   first of all we're going to take a look at these last three Plagues from the perspective of Revelation 16,  that's where the 7  Last Plagues are mentioned.

2.   in the second place we're going to take a look at these last three Plagues from a very interesting and unexpected source. We're going to go back to the story of the exodus of Israel from Egypt, particularly when they arrived at the edge of the Red Sea. And we're going to study that whole scenario of when they were caught next to the sea and then the sea was opened for them to escape from the armies of Pharaoh. So we're going to take that whole scenario and we're going to see that Plagues number  5,  number  6,  and number 7, are clearly illustrated in that story.

3.   and then finally the third perspective that we're going to take a look at is, what perspective is presented by the Spirit of Prophecy in the book The Great Controversy. Now you'll notice that I've left The Great Controversy till last and there's a special purpose for that.

You see, as Adventist we believe that our teachings should be based on the Bible and so we're going to study two biblical perspectives first. We're going to study Revelation 16, Plagues  5, 6, and 7,  then we're going to study Exodus primarily 14 and 15, to also study Plagues number 5, 6, and 7.  And then after we have the clear biblical view, we're going to be amazed, and I cannot overemphasize that, we are going to be amazed at the way in which Ellen White in the book The Great Controversy explained these Plagues 5, 6, and 7  that we find in Revelation chapter 16.

 

Nah, kita akan melihat topik ini dari tiga sudut pandang yang berbeda.

1.   Pertama kita akan memandang ketiga Malapetaka yang terakhir dari sudut pandang Wahyu 16, di mana Ketujuh Malapetaka terakhir disebutkan.

2.   Kedua, kita akan memandang ketiga Malapetaka terakhir ini dari sumber yang sangat menarik dan di luar dugaan. Kita akan kembali ke kisah eksodus bangsa Israel dari Mesir, terutama ketika mereka tiba di tepi Laut Merah. Dan kita akan mempelajari seluruh skenario tersebut ketika mereka terperangkap di tepi laut, kemudian laut itu dibuka bagi mereka supaya bisa lolos dari tentara Firaun. Jadi kita akan melihat seluruh skenario itu dan kita akan melihat bahwa Malapetaka Kelima, Keenam dan Ketujuh diilustrasikan dengan jelas di kisah tersebut.

3.   Kemudian akhirnya sudut pandang terakhir yang akan kita simak ialah apa yang disajikan oleh Roh Nubuat dalam buku The Great Controversy. Nah, kalian lihat bahwa saya meletakkan The Great Controversy hingga yang paling akhir, dan ada tujuan khusus untuk hal itu.

Kalian lihat, sebagai orang Advent, kita meyakini bahwa doktrin-doktrin kita haruslah berlandaskan Alkitab, maka kita akan mempelajari dua sudut pandang alkitabiah lebih dulu. Kita akan mempelajari Wahyu 16, Malapetaka Kelima, Keenam, dan Ketujuh, kemudian kita akan mempelajari kitab Keluaran terutama pasal 14 dan 15, juga untuk mempelajari Malapetaka Kelima, Keenam, dan Ketujuh. Dan kemudian setelah kita punya pandangan alkitabiah yang jelas kita akan kagum, dan saya sama sekali tidak membesar-besarkan, tapi kita akan menjadi kagum pada cara Ellen White menjelaskan di The Great Controversy, Malapetaka Kelima, Keenam dan Ketujuh yang ada di Wahyu pasal 16.

 

 

The Fifth Plague

 

Now let's go in our Bibles to Revelation 16 and read verses 10 and 11. Revelation 16:10-11, and we'll read the verses, and then we will interpret certain symbols that we find in these verses.  It says there, 10 Then the fifth angel poured out his bowl on the throne of the Beast,…” so where does the Fifth Plague fall upon?    “…the throne of the…” what?  “…the throne of the Beast,…”  and notice what the result is. It says, “…and his kingdom became full of…” what?  “…full of darkness…” So you notice that the Fifth Plague falls upon the throne of the Beast and the result is a plague of darkness on the kingdom of the Beast. But there's more. Something else happened. Notice we’re told at the end of verse 10, “…and they gnawed their tongues because of the pain…” so along with the darkness there's a gnawing of what? Of the tongue. Something has happened to the tongues of those upon whom darkness has fallen. And we're going to interpret all of this as we study along.  And then it says in verse 11, “…11 They blasphemed the God of heaven because of their pains and their sores…” notice that they have sores.  The First Plague actually speaks about those sores, and so it says,  “…and their sores, and did not repent of their deeds.”

 

 

Malapetaka Kelima

 

Nah, mari kita ke Alkitab kita, ke Wahyu 16 dan membaca ayat 10 dan 11. Kita akan membaca ayat-ayat itu, kemudian kita akan menafsirkan simbol-simbol tertentu yang kita temukan dalam ayat-ayat ini. Dikatakan di sana, 10 Lalu malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta Binatang itu…”  jadi Malapetaka Kelima jatuh ke mana?  “…takhta…” apa? “…takhta Binatang itu…” dan simak apa akibatnya. Dikatakan,   “…dan kerajaannya menjadi penuh dengan…”  apa?  “…penuh dengan kegelapan…”  Jadi kalian simak bahwa Malapetaka Kelima jatuh ke atas takhta Binatang dan akibatnya ialah malapetaka kegelapan di kerajaan Binatang itu. Tapi masih ada lagi. Ada hal lain yang terjadi. Simak pada akhir ayat 10 kita diberitahu, “…dan mereka menggigiti lidah mereka karena rasa sakitnya…” maka berbarengan dengan kegelapan ada gigit-gigit apa? Gigit-gigit lidah. Sesuatu telah terjadi pada lidah orang-orang yang dijatuhi kegelapan. Dan kita akan menginterpretasikan semua ini sambil kita mempelajarinya. Lalu dikatakan di ayat 11, “…11 dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena rasa sakit mereka  dan borok mereka…”  simak mereka punya borok. Malapetaka pertama bicara tentang borok-borok itu, maka dikatakan “…dan borok mereka, dan tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.”

 

 

Now in the Fifth Plague we have several symbols that we need to interpret.

First of all we need to identify who the Beast is, because we're told that this Plague this bowl falls upon the throne of the Beast, so we have to know who the Beast is. Unfortunately we should have probably  had another lecture before this one that I'm presenting, on the Beast, but because I'm assuming that most of us have had  many, many studies on the Beast and on the Little Horn, I decided that we would not study about the Little Horn and the Beast. But this Beast that is mentioned here is the First Beast of Revelation 13, it's the Beast that comes up from the sea, which is the same power described in Daniel 7 as the Little Horn. In other words, the Little Horn and the Beast represent the same power.

And you say, what is the Little Horn? What is the Beast? What do these symbols represent?

 

Nah, di Malapetaka Kelima ada beberapa simbol yang harus kita interpretasikan.

Pertama, kita perlu mengidentifikasi siapa Binatang itu, karena kita diberitahu bahwa Malapetaka ini, cawan ini jatuh ke atas takhta Binatang itu, jadi kita harus tahu Binatang itu siapa. Sayangnya seharusnya kita mengadakan suatu ceramah sebelum presentasi yang ini, tentang Binatang itu, tetapi karena aya berasumsi kebanyakan kita sudah mengikuti banyak-banyak pelajaran tentang Binatang itu dan tentang Tanduk Kecil, saya putuskan kita tidak akan mempelajari Tanduk Kecil dan  Binatang itu. Tetapi Binatang ini yang disebutkan di sini ialah Binatang Pertama Wahyu 13, itulah Binatang yang keluar dari laut, yang adalah kekuasaan yang sama yang digambarkan di Daniel 7 sebagai Tanduk Kecil. Dengan kata lain, Tanduk Kecil dan Binatang ini melambangkan kekuasaan yang sama.

Dan kalian berkata, Tanduk Kecil itu siapa? Binatang itu siapa? Simbol-simbol ini melambangkan apa?

 

 

Well, let me give you some details that help us identify this Beast.

·       First of all we're told that the Little Horn and the Beast speak blasphemies against the Most High. And of course we know what blasphemy in the Bible is.

Blasphemy is:

ü  when someone who is a mere human being claims to be God,

ü  and secondly when that individual because he claims to be God, claims also to have the right to exercise the prerogatives of God, primarily the prerogative of forgiving sin. 

In other words, blasphemy means a system that claims to have God on earth or God's representative on earth, and who claims to have the power to forgive sins.  That is the first characteristic that I want to underline about this Beast or this Little Horn. 

·       We're also told that both of them persecuted the saints of the Most High. This is a persecuting power that persecuted the true people of God.

·       And then we notice that this power also thought that it could change times and law. It actually tampered with God's holy Law.

·       And we're told that this power would rule for time, times, and the dividing of time; or as is expressed elsewhere 42 months; or 1260 days which are years.

 

Nah, mari izinkah saya memberi kalian beberapa detail yang membantu kita mengidentifikasi Binatang itu.

·       Pertama, kita mendapat tahu bahwa Tanduk Kecil dan Binatang itu mengucapkan hujatan-hujatan terhadap Yang Mahatinggi. Dan tentu saja kita tahu di Alkitab menghujat itu apa. Menghujat ialah:

ü  Ketika seorang manusia biasa mengklaim sebagai Allah,

ü  Dan kedua, ketika orang ini, karena dia mengklaim sebagai Allah, dia mengklaim juga memiliki wewenang untuk menjalankan prerogatif Allah, terutama prerogatif mengampuni dosa.

Dengan kata lain, menghujat berarti itu adalah suatu sistem yang mengklaim yang memiliki Allah di bumi, atau wakil Allah di bumi, dan mengklaim memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Inilah karakteristik pertama Binatang itu atau Tanduk Kecil itu yang ingin saya garisbawahi.

·       Kita juga diberitahu bahwa mereka mempersekusi orang-orang kudus Yang Mahatinggi. Ini adalah suatu kekuasaan yang mempersekusi umat sejati milik Allah.

·       Kemudian kita melihat bahwa kekuasaan ini juga berpikir dia bisa mengubah waktu dan hukum. Dia sungguh-sungguh membuat kerusakan pada Hukum Allah yang kudus.

·       Dan kita diberitahu bahwa kekuasaan ini akan berkuasa selama satu masa, dua masa dan setengah masa, atau sebagaimana digambarkan di tempat lain, 42 bulan; atau 1260 hari yang adalah 1260 tahun.

 

 

Now as we look at the characteristics of the Little Horn and the Beast there can be absolutely no doubt about what power is being symbolized by these two entities. There's no doubt whatsoever that they symbolize the Roman Catholic papacy.

 

Sekarang, sementara kita melihat karakteristik-karakteristik Tanduk Kecil dan Binatang itu, tidak ada keraguan sama sekali tentang kekuasaan mana yang dilambangkan oleh kedua entitas ini. Tidak diragukan lagi bahwa mereka menyimbolkan Kepausan Roma Katolik.

 

 

Now let me add a note of clarification. We are not talking here of individual Roman Catholics that belong to the Roman Catholic Church. I believe that most of God's true people are in the Roman Catholic Church. There are far more faithful people of God in the Roman Catholic Church then there are even in the Seventh-Day Adventist Church. In fact we've been told by the Spirit of Prophecy that most of those who are in the Adventist Church will end up leaving, but their places will not be left empty, people will come in from outside to join the places that they left vacant.  So we're not saying that everybody in this system is bad. No.  There are many people who are sincere, they love God, they give their all for the Lord, they serve God according to the best of their knowledge, and the best of their ability. We're not talking about individuals in this system. We're talking about the hierarchy, we're talking about the system, we're talking about this entity as an organization, in other words.  So if there's anybody here who belongs to the Roman Catholic Church don't feel bad, we're talking about the organization as such, the hierarchy, we're not talking about individuals in this system.

However,  the Bible is very, very clear that the Little Horn and the Beast represent the Roman Catholic Papacy

 

Nah, biarlah saya menambahkan suatu penjelasan. Di sini kita tidak bicara tentang individu  Roma Katolik, yang adalah anggota gereja Roma Katolik. Saya yakin kebanyakan umat Allah yang sejati ada di dalam gereja Roma Katolik. Malah ada jauh lebih banyak umat Allah yang setia di dalam gereja Roma Katokik daripada yang ada di dalam gereja MAHK. Bahkan Roh Nubuat mengatakan kepada kita bahwa kebanyakan mereka yang ada di dalam gereja Advent akhirnya akan keluar, tetapi tempat-tempat mereka tidak akan ditinggalkan kosong. Banyak orang akan datang dari luar untuk bergabung dan menempati tempat-tempat yang kosong itu. Jadi kami tidak mengatakan bahwa semua orang yang ada di dalam sistem ini tidak baik. Tidak. Ada banyak orang yang tulus, mereka mengasihi Allah, mereka memberikan semua milik mereka kepada Tuhan, mereka melayani Allah sebaik-baiknya sesuai apa yang mereka tahu, dan sebisa-bisanya kemampuan mereka. Kami tidak berbicara tentang individu-individu di dalam sistem ini. Kami berbicara tentang hierarkinya, kami berbicara tentang sistemnya, dengan kata lain kami bicara tentang entitas ini sebagai sebuah organisasi. Jadi jika di sini ada yang datang dari gereja Roma Katolik, jangan tersinggung, kami bicara tentang organisasinya, hierarkinya, kami tidak berbicara tentang individu-individu di dalam sistem ini. Namun, Alkitab amat sangat jelas bahwa Tanduk Kecil dan Binatang itu mewakili Kepausan Roma Katolik.

 

Now we're told that this plague falls on the throne of the Beast. Let me ask you where is the throne of the Roman Catholic system? The throne of the Roman Catholic system is in Vatican City, in the ancient city of Rome. In other words, the Fifth Plague is poured out on the very power center, on the very place where this power rules the world from.

But I want you to notice that the plague when it falls upon the throne of the Beast, his whole kingdom is filled with what? Darkness. 

So we need to ask the question, what is the Beast’s kingdom? We know where his throne is, his throne is in Rome in Vatican City. We know that the Beast represents the papacy.  But the question is, what is the Beast’s kingdom? Well, folks, the kingdom of this Beast is actually global or worldwide.

You say, how do we know that?

Go with me to Revelation chapter 13:3. It's speaking about this Beast who received a deadly wound but whose deadly wound is going to be healed and notice what it says. Revelation 13:3, “ And I saw one of his heads…”  that is of the Beast “…as if it had been mortally wounded, and his deadly wound was healed. And all…” of Fresno, yea Fresno too!  But it says,  “…all the…” what?  “…all the world marveled and followed the Beast.” 

How extensive is the kingdom of the Beast? It will embrace the whole world when its deadly wound is healed.

 

Nah, kita diberitahu bahwa malapetaka ini jatuh di takhta Binatang. Coba saya tanya, di mana takhta sistem Roma Katolik? Takhta sistem Roma Katolik ada di Kota Vatikan, di kota Roma kuno. Dengan kata lain, Malapetaka Kelima dicurahkan tepat di tengah-tengah pusat kekuasaannya, tepat dari mana kekuatan ini menguasai dunia.

Tetapi saya mau kalian menyimak bahwa malapetaka ini ketika dia jatuh di atas takhta Binatang, seluruh kerajaannya dipenuhi oleh apa? Kegelapan.

Maka kita perlu bertanya, kerajaan Binatang itu apa? Kita sudah tahu di mana takhtanya, takhtanya ada di Roma di Kota Vatikan. Kita tahu bahwa Binatang ini melambangkan Kepausan. Tetapi pertanyaannya ialah, kerajaan Binatang itu apa? Nah, Saudara-saudara, kerajaan Binatang ini sesungguhnya global atau mendunia.

Kalian berkata, dari mana kita tahu itu?

Marilah bersama saya ke Wahyu 13:3, ini bicara tentang Binatang yang menerima luka yang mematikan, tetapi luka yang mematikan itu akan sembuh, dan simak apa katanya. Wahyu 13:3, 3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya…”  yaitu yang ada pada Binatang itu “…seperti kena luka yang mematikan, dan lukanya yang mematikan itu sembuh. Dan  seluruh…”  Fresno, iya Fresno juga! Tetapi dikatakan, “…seluruh…” apa?   “…seluruh dunia heran, dan mengikut Binatang itu…” 

Seberapa luasnya kerajaan Binatang ini? Itu akan meliputi seluruh dunia ketika lukanya yang mematikan itu sembuh.

 

 

Notice Revelation 13:7 where we find a description of this same Beast. Revelation 13:7   notice where its realm of rulership is, it's a global worldwide system. Notice Revelation 13:7, “ It was granted to him to make war with the saints and to overcome them. And authority was given him over every tribe, tongue, and nation…” Does that sound global and worldwide? Absolutely!  It says, “…authority was given him over every tribe, tongue, and nation.”

 

Simak Wahyu 13:7 di mana kita lihat deskripsi Binatang yang sama ini. Wahyu 13:7 simak di mana wilayah kekuasaannya, itu adalah sistem yang global, mendunia. Simak Wahyu 13:7, 7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka.  Dan autoritas diberikan kepadanya atas setiap suku, bahasa, dan bangsa…”  apakah ini terdengar global dan mendunia? Tentu saja! Dikatakan    “…autoritas diberikan kepadanya atas setiap suku, bahasa, dan bangsa.”

 

 

And then I want to read also from Revelation 17:1-2. You see the Beast in Revelation 13 is spoken of as the Harlot in Revelation 17, so the “Beast” and the “Harlot” are interchangeable. Now I want you to notice what we find about the Harlot in Revelation 17:1-2, 1Then one of the seven angels who had the seven bowls came and talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the great Harlot who sits on many waters,…” where does the Harlot sit? On many waters. What does the act of sitting represent? The act of sitting represents what? Ruling, governing. So you notice the Beast has a throne and the Harlot sits on a throne, they represent the same power.  And so the angel says, “…‘Come, I will show you the judgment of the great Harlot who sits on many waters,  with whom the kings of the earth…” now notice,  “…the kings of the earth committed fornication, and the inhabitants of the earth were made drunk with the wine of her fornication.’…”

Notice the emphasis, the kings of the earth, the inhabitants of the earth, were made drunk with her wine.

 

Kemudian saya ingin membaca juga dari Wahyu 17:1-2. Kalian lihat, Binatang Wahyu 13, di Wahyu 17 disebut Perempuan Pelacur, jadi “Binatang” itu dan “Perempuan Pelacur” ini bisa saling tukar nama. Sekarang saya mau kalian menyimak apa yang kita dapati tentang perempuan Pelacur itu di Wahyu 17:1-2, 1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas Pelacur besar, yang duduk di atas banyak air…”  Perempuan Pelacur itu duduk di mana? Di atas banyak air. Apa yang dilambangkan tindakan duduk? Tindakan duduk melambangkan apa? Memerintah, menguasai. Jadi kalian simak Binatang ini punya takhta dan perempuan Pelacur ini duduk di atas takhta, mereka melambangkan kekuasaan yang sama. Maka malaikat itu berkata,  “…Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas Pelacur besar, yang duduk di atas banyak air. 2 Dengan dia raja-raja di bumi…”  sekarang simak,  “…raja-raja di bumi telah berbuat zinah dan penghuni-penghuni bumi telah dibuat mabuk oleh anggur perzinahannya…”  Simak penekanannya, raja-raja di bumi, penghuni-penghuni bumi, dibuat mabuk oleh anggurnya.

 

 

In fact, what do the waters that she sits on represent? Revelation 17:15 tells us what the waters that she sits on, that she rules over, represent. It says there,  15 Then he said to me, ‘The waters which you saw, where the Harlot sits, are peoples, multitudes, nations, and…” what?  “…and tongues.’…”

So where is the kingdom of the Beast? The kingdom of the Beast embraces the whole world, in other words it's a system that rules from Rome, but it's a system that actually has connections with all of the kings of the world and rules over all the inhabitants of the world.

In other words, the darkness that will fall on this system will be a global worldwide darkness.

 

Bahkan, air yang didudukinya melambangkan apa? Wahyu 17:15 mengatakan kepada kita air yang diduduki perempuan Pelacur ini, yang diperintahnya, melambangkan apa. Dikatakan di sana,   “…15 Lalu ia berkata kepadaku: Semua air yang telah kaulihat, di mana perempuan Pelacur itu duduk, adalah kaum-kaum, dan orang banyak,  bangsa-bangsa dan…”  apa?   “…dan  bahasa-bahasa.’…” 

Jadi kerajaan Binatang itu ada di mana? Kerajaan Binatang itu meliputi seluruh dunia. Dengan kata lain, itu adalah sebuah sistem yang memerintah dari Roma, tetapi sistem ini sebenarnya memiliki koneksi dengan semua raja di dunia dan memerintah atas semua penghuni dunia.

Dengan kata lain, kegelapan yang akan jatuh ke atas sistem ini adalah kegelapan yang global dan mendunia.

 

 

But you'll notice also that we're told under the Fifth Plague that they gnaw their tongues in pain. Let me ask you a question, what do you use your tongue for? You don't use it to stick it out at people, that's not the primary purpose of the tongue. Why did God give us a tongue? So that we could speak.

 

Tetapi kalian akan melihat juga, kita sudah diberitahu di bawah Malapetaka Kelima mereka akan mengigiti lidah mereka karena merasa kesakitan. Coba saya tanya, lidah dipakai untuk apa? Lidah bukan untuk dijulurkan kepada orang lain, itu bukan tujuan utama lidah. Mengapa Allah memberi kita lidah? Supaya kita bisa bicara.

 

 

Now I want to show you some very interesting things about the Beast and the Little Horn. Go with me to Daniel 7:8, notice where it says, speaking about the ten horns which represent the ten divisions of Western Europe, of what was before the Roman Empire, it says, “ I was considering the horns, and there was another horn, a little one, coming up among them, before whom three of the first horns were plucked out by the roots. And there, in this horn, were eyes like the eyes of a man, and a mouth speaking…” what?  “…pompous words.” What does the Little Horn use his mouth for?  To speak what? Pompous words.  You know what “pompous” means, we don't use that word very much. In Spanish we do, “pomposo” it means “words of boasting”. You know this is the Little Horn that boasts.

Notice Revelation 13:5,   about the Beast, Revelation 13:5  speaking about the Beast which is the same as the Little Horn, were told this, And he was given a mouth speaking great things and blasphemies, and he was given authority to continue for forty-two months.”

What does the Beast use his mouth for? To speak what? Blasphemies.

 

Sekarang saya mau menunjukkan kepada kalian beberapa hal yang menarik tentang Binatang itu dan Tanduk Kecil. Marilah bersama saya ke Daniel 7:8, simak di mana dikatakan ~ berbicara tentang kesepuluh tanduk yang melambangkan kesepuluh pembagian Eropa Barat, bekas wilayah kekaisaran Roma dulunya. Dikatakan, 8 Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut sampai ke akar-akarnya. Dan pada tanduk ini ada mata seperti mata manusia dan mulut yang mengucapkan…”  apa?  “…kata-kata sombong…”  Tanduk Kecil itu memakai mulutnya untuk apa? Untuk mengucapkan apa? Kata-kata sombong. Kalian tahu makna kata “pompous”, kita jarang memakai kata itu. Dalam bahasa Spanyol kita memakainya, “pomposo” itu berarti kata-kata membual. Kalian tahu, yang membual ini si Tanduk Kecil.

Simak Wahyu 13:5, tentang Binatang itu, Wahyu 13:5 berbicara mengenai Binatang yang sama dengan Tanduk Kecil, dan kita diberitahu ini, “…5 Dan kepada Binatang itu diberikan mulut, yang berbicara kata-kata sombong dan kata-kata hujat, dan kepadanya diberikan  kuasa untuk terus berlanjut selama empat puluh dua bulan lamanya.”

Binatang itu memakai mulutnya untuk apa? Untuk bicara apa? Kata-kata hujat.

 

 

By the way, do you know that there's another second  beast in Revelation 13 and he also speaks? He speaks for the Beast. Notice Revelation 13:15 it says ~ this is the second beast that rises from the earth, 15 He was granted power to give breath to the image of the Beast, that the image of the Beast should both…” what?  “… speak and cause as many as would not worship the image of the Beast to be killed.”

Let me ask you, is this a proper order? To speak and tell everyone to worship the image of the Beast or be killed? That's not a proper order. God did not command  this power to say this. How does this power use its mouth? It uses its mouth to deceive and to speak things contrary to God, and it actually attempts to kill those who do not agree.

 

Nah, tahukah kalian ada satu binatang yang kedua di Wahyu 13, dan dia juga berbicara? Dia berbicara untuk Binatang yang pertama. Simak Wahyu 13:15, dikatakan ~ ini binatang kedua yang muncul dari bumi, 15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nafas kepada patung Binatang itu, sehingga patung Binatang itu boleh…” apa?   “…berbicara dan mengakibatkan seberapa banyak yang tidak mau menyembah patung Binatang itu, untuk dibunuh…” 

Coba saya tanya, apakah ini perintah yang tepat? Berbicara dan menyuruh semua orang menyembah patung Bintang pertama itu atau dibunuh? Itu bukan perintah yang tepat. Allah tidak menyuruh kekuasaan ini untuk berkata demikian. Bagaimana kekuasaan ini menggunakan mulutnya? Dia memakai mulutnya untuk menipu dan mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan Allah, dan dia benar-benar berusaha membunuh mereka yang tidak sepakat dengannya.

 

 

And then I want to read one other text about the mouth. Notice Revelation 16:13 it says there, “ 13 And I saw three unclean spirits like frogs…” what are unclean spirits? When the Bible speaks of unclean spirits what is it talking about? Demons. And demons are fallen angels. So how many fallen angels do you have here? Oh, you have three fallen angels. Do you also have three faithful angels that deliver a message to the world? Absolutely!  This is the counterfeit of the Three Angels’ Messages. Now notice what it says,   “…And I saw three unclean spirits like frogs…” and where do they come out? “…coming out of the mouth of the dragon, out of the mouth of the Beast, and out of the mouth of the false prophet.” 

Let me ask you who are these powers speaking for? They are speaking for three evil spirits, they are actually doctrines of demons, in other words.

 

Kemudian saya mau membacakan satu ayat lain tentang mulut. Simak Wahyu 16:13, dikatakan di sana, 13 Dan aku melihat tiga roh najis yang menyerupai katak…”  roh najis itu apa? Bila Alkitab bicara tentang roh najis, itu bicara tentang apa? Tentang setan-setan. Dan setan-setan adalah malaikat-malaikat yang sudah jatuh dalam dosa. Jadi di sini ada berapa malaikat yang berdosa di sini? Oh, ada tiga malaikat yang berdosa. Apakah juga ada tiga malaikat yang setia yang menyampaikan suatu pekabaran kepada dunia? Tentu saja! Ini adalah Pekabaran Tiga Malaikat yang palsu. Sekarang simak apa yang dikatakan,   “…Dan aku melihat tiga roh najis yang menyerupai katak…”  dan mereka keluar dari mana?  “…keluar dari mulut naga, dan dari mulut Binatang, dan dari mulut nabi palsu.…” 

Coba saya tanya, kekuatan-kekuatan ini bicara bagi siapa? Mereka bicara bagi ketiga roh najis. Sesungguhnya dengan kata lain mereka adalah doktrin setan-setan.

 

 

So let me ask you, how did the Little Horn, how did the Beast, how did this beast  from the earth use their mouth? They use their mouth to teach what? Lies. They use their mouths to deceive, they use their tongues to teach false doctrine. And so what happens under the Fifth Plague? Under the Fifth Plague the tongue that they used, is afflicted, and they gnaw their tongue in pain because they misuse their tongue.

 

Jadi coba saya tanya, bagaimana Tanduk Kecil, bagaimana Binatang itu, bagaimana binatang yang keluar dari bumi menggunakan mulut mereka? Mereka menggunakan mulut mereka untuk mengajarkan apa? Kebohongan. Mereka menggunakan mulut mereka untuk menipu, mereka menggunakan lidah mereka untuk mengajarkan doktrin-doktrin palsu. Maka apa yang terjadi di Malapetaka Kelima? Di Malapetaka Kelima lidah yang mereka pakai, terkena, dan mereka menggigiti lidah mereka karena merasa kesakitan, karena mereka telah salah menggunakan lidah mereka.

 

 

Now I want you to notice  the text in the Old Testament that this comes from, where it says that they gnawed their tongues in pain. Notice the book of Zechariah 14:12-13. It's a serious matter to use your tongue to teach deception. We live in a postmodern world today where many people think that truth doesn't really matter that much, you know your truth is not my truth, truth is relative, in other words truth is whatever you make it. But Scripture prophecy tells us that truth matters, in other words God expects us to love the truth. In fact we're told about the Antichrist in 2 Thessalonians chapter 2, that those who are lost and follow this Antichrist, this lawless one,  we’re told that they did not have the love of the truth that they might be saved. By the way, Revelation says in contrast to the way the Little Horn used his mouth and in contrast to the way the Beast used his mouth, and in contrast with the way this land beast used its  mouth, we found in Revelation 14 about the 144,000 the final generation it says, in their mouth was found no falsehood. There you have the contrast.

 

Nah, sekarang saya ingin kalian menyimak ayat di Perjanjian Lama dari mana konsep ini berasal, di mana dikatakan bahwa mereka menggigiti lidah mereka karena kesakitan. Simak kitab Zakharia 14:12-13. Memakai lidah untuk mengajarkan kepalsuan adalah masalah serius. Hari ini kita hidup di dunia pascamodernisme di mana banyak orang beranggapan kebenaran itu tidak terlalu berarti, bahwa kebenaranmu bukanlah kebenaranku, kebenaran itu relatif, dengan kata lain kebenaran adalah apa yang kamu anggap benar. Tetapi nubuatan Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa kebenaran itu penting. Dengan kata lain, Allah menghendaki kita mengasihi kebenaran. Bahkan di 2 Tesalonika pasal 2 di mana kita diberitahu tentang Antikristus, bahwa mereka yang tidak selamat dan mengikuti Antikritus ini (yaitu sosok yang melanggar Hukum Allah ini), kita diberitahu bahwa mereka tidak mengasihi kebenaran supaya mereka bisa diselamatkan. Nah, kitab Wahyu mengatakan, sebagai kontras dengan cara Tanduk Kecil  memakai mulutnya, dan sebagai kontras dengan cara Binatang itu memakai mulutnya, dan sebagai kontras dengan cara binatang yang keluar dari bumi memakai mulutnya, di Wahyu 14 kita melihat generasi yang terakhir, ke-144ribu yang dikatakan bahwa di mulut mereka “tidak terdapat dusta”. Di situlah kontrasnya.

 

 

Now notice the background passage in Zechariah 14:12-13 it says here, 12 And this shall be the plague with which the Lord will strike all the people who…” what?  “…who fought against Jerusalem…”  why does this plague come? Why does this plague afflict the wicked? Because they fought against what? Against Jerusalem.  

Now here's the question: which Jerusalem is this talking about?

You know, most Protestants today think that Bible prophecy is going to be fulfilled in the Middle East. Everybody's looking to the Middle East, they're looking for a nasty individual who supposedly is going to arise, who is the  Antichrist, and he's going to rebuild the literal Jerusalem temple, and he's going to raise up a great big statue or image, and he is going to command everyone to worship that great big statute that he raises up on pain of death. Of course according to this view, all of the church members will already have been raptured to heaven. So this is happening only to the Jews. And then of course the idea is, that the kings from the east, the Chinese and the Russians, and the Arabs, are all going to come, and they're going to fight against Jerusalem, they're going to attack the  literal city of Jerusalem. Is that the  correct biblical scenario? Absolutely  not!

You see, here Jerusalem is to be understood symbolically. Let me review a principle that we studied in the last four sermons that I shared with you, so that we understand how to interpret things literally, and how to interpret things spiritually. 

 

Nah, simak latar belakang ayat-ayat di Zakharia 14:12-13, dikatakan di sini, 12 Inilah tulah dengan mana TUHAN akan memukul segala bangsa yang…” apa? “…berperang melawan Yerusalem…”  mengapa tulah ini datang? Mengapa tulah ini mengenai orang-orang jahat? Karena mereka berperang melawan apa? Melawan Yerusalem.

Sekarang, ini pertanyaannya: Yerusalem mana yang dibicarakan di sini?

Kalian tahu, kebanyakan orang Protestan sekarang menganggap nubuatan Alkitab akan digenapi di Timur Tengah. Semua orang memandang ke Timur Tengah, mereka mencari seorang individu yang jahat yang dianggap akan muncul, yang adalah si Antikristus, dan dia akan membangun kembali Bait Suci Yerusalem yang literal, dan dia akan mendirikan sebuah patung besar, atau bentuknya, dan dia akan memerintahkan semua orang untuk menyembah patung besar yang didirikannya ini dengan ancaman hukuman mati. Tentu saja menurut pandangan ini semua anggota gereja Kristen pada waktu itu sudah diangkat ke Surga, maka ini hanya terjadi pada bangsa Yahudi. Kemudian tentunya konsepnya ialah, bahwa raja-raja dari Timur, yaitu Cina dan Rusia dan Arab semuanya akan datang dan mereka akan berperang melawan Yerusalem, mereka akan menyerang kota Yerusalem yang literal. Apakah ini skenario alkitabiah yang tepat? Sama sekali tidak!

Lihat, di sini Yerusalem harus dipahami sebagai simbolis. Saya akan mengulangi suatu prinsip yang sudah kita pelajari dalam empat khotbah yang terakhir yang saya bagikan kalian supaya kita paham bagaimana menafsirkan sesuatu itu literal dan bagaimana menafsirkan sesuatu itu spiritual.    

 

 

You remember we talked about garments? Were Adam and Eve covered with a literal garment of light, yes or no? Did they have a literal garment of light? They most certainly were covered with literal light. But was that literal light symbolic of something? Was it symbolic? Yes. What did it symbolize? it symbolized their obedience to God, their righteousness. So you had the literal and you had the symbolic together. Are you with me?

Now what happened when Adam and Eve sinned? Were they literally naked? Of course they were. They were literally naked, but what did their literal nakedness represent? It represented their spiritual unrighteousness. Are you with me?

So at the very beginning, you have the literal and the symbolic.

Now we need to understand that the way in which God is going to garb us. How does He cover us first before Jesus comes? What are the garments, are they literal light that we receive when we receive Jesus Christ as our Savior?  Literal light? No, I don't see anybody here with literal light covering them. But you know what? There's a lot of people here who have a spiritual robe of righteousness on.

But let me ask you, when is it that ~ that spiritual robe of righteousness which is symbolic of the righteousness of Christ ~ when is it that we're going to have the  literal robe of righteousness, the literal robe of light? It's when Jesus comes, and then the literal and the symbolic will once again be what? Together. Are you with me?

 

Kalian ingat kita sudah pernah bicara tentang pakaian (jubah)? Apakah Adam dan Hawa tertutup dengan jubah cahaya yang literal, ya atau tidak? Apakah mereka memiliki jubah cahaya yang literal? Tentu saja mereka tertutup cahaya yang literal. Tetapi apakah cahaya literal tersebut simbol dari sesuatu? Apakah itu simbolis? Ya. Itu menyimbolkan apa? Itu menyimbolkan kepatuhan mereka kepada Allah, kebenaran mereka. Jadi di sini yang literal dan yang simbolis ada bersama-sama. Apakah kalian mengikuti saya?

Nah, apa yang terjadi ketika Adam dan Hawa berdosa? Apakah mereka menjadi telanjang secara literal? Tentu saja. Mereka benar-benar telanjang. Tetapi ketelanjangan literal mereka melambangkan apa? Melambangkan ketidakbenaran spiritual mereka. Apakah kalian mengikuti saya?

Jadi pada awal mula, manusia memiliki yang literal bersama dengan yang simbolis.

Sekarang kita perlu memahami bagaimana Allah akan memberi pakaian kita. Bagaimana Dia menutupi kita lebih dulu sebelum Yesus datang? Pakaiannya pakaian apa? Apakah jubah yang kita terima itu cahaya literal ketika kita pertama menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita? Cahaya literal? Tidak, saya tidak melihat di sini ada yang tertutup dengan cahaya literal. Tetapi kalian tahu, ada banyak orang di sini yang mengenakan jubah kebenaran spiritual.

Tetapi coba saya tanya ~ jubah kebenaran yang spiritual yaitu simbol kebenaran Kristus ~  kapan kita akan menerima jubah kebenaran yang literal yaitu jubah cahaya yang literal? Saat Yesus datang, maka pada saat itu yang literal dan yang simbolis sekali lagi akan apa? Akan menjadi satu. Apakah kalian mengikuti saya?

 

 

So let me ask you, is the New Jerusalem a literal city? Yes, the New Jerusalem is a literal real city.  But us on earth, are we members of that city? Spiritually speaking, yes, we are. In fact the Apostle Paul says that the New Jerusalem is the mother of us all in Galatians 4. Also we're told in Hebrews chapter 11 that all of the patriarchs of the Old Testament looked for that City, the Heavenly City whose builder and maker is God. In fact in Hebrews chapter 12 the Apostle Paul tells us that we have come to the New Jerusalem ~ even though we're walking on earth ~ we have come to the New Jerusalem, because our citizenship is in Heaven. Are you understanding the principle?

 

Jadi coba saya tanya, apakah Yerusalem Baru itu kota yang literal? Ya, Yerusalem Baru adalah kota literal yang benar-benar ada. Tetapi kita di bumi, apakah kita warga kota tersebut? Bicara secara spiritual, iya, kita warga kota itu. Bahkan rasul Paulus di Galatia 4 mengatakan bahwa Yerusalem Baru adalah ibu kita semua. Kita juga diberitahu di Ibrani pasal 11 bahwa semua bapak bangsa di Perjanjian Lama memandang ke Kota itu, ke Kota Surgawi yang pembangun dan pembuatnya ialah Allah. Malah di Ibrani pasal 12, rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa kita sudah datang ke Yerusalem Baru ~ walaupun kita sedang hidup di bumi ~ kita sudah datang ke Yerusalem Baru karena kewarganegaraan kita ada di Surga. Apakah kalian paham prinsipnya?

 

 

When is it that those who are in spiritual Jerusalem will be eventually in literal Jerusalem? It's when Jesus comes. And so what does Jerusalem represent here in Zechariah chapter 14? It must represent the fact that these are citizens of the heavenly Jerusalem, spiritually speaking.  

 

Kapankah mereka yang ada di Yerusalem spiritual akhirnya akan berada di Yerusalem literal? Ketika Yesus datang. Maka, Yerusalem di Zakharia 14 di sini melambangkan apa? Tentunya itu melambangkan fakta, ini adalah warga-warga Yerusalem surgawi, bicara secara spiritual.

 

 

So what is the great sin that causes God to pour out this plague upon the wicked? They fought against whom? Against Jerusalem which is a symbol of God's faithful people, God's faithful remnant.  And what is this plague?  Notice it says, this is terrible, “12 And this shall be the plague with which the Lord will strike all the people who fought  against Jerusalem: their flesh shall dissolve while they stand on their feet…” these are sores that are mentioned under the First Plague, by the way,  “…their eyes shall dissolve in their sockets, and their tongues shall dissolve in their mouths.” Why do you suppose their tongues are going to dissolve in their mouths? Do you know what “dissolve” means? It's like an Alka-Seltzer, when you put it in a glass of water how much of the Alka-Seltzer is left? Dissolved. The tongue is going to dissolve, that is the gnawing of the tongue in pain. But there's more. Notice what it continues saying in verse 13,13 It shall come to pass in that day…” that is the day when God delivers His people from those who were wanting to destroy them.  “…It shall come to pass in that day that a great panic from the Lord will be among them…” what's going to happen with those who have the intention of destroying God's people? It says, a great panic will be sent among them from the Lord. What did they want to do with their weapons before this panic comes? They wanted to slay God's people, they wanted to destroy Jerusalem, in other words. But now notice what happens.  “…It shall come to pass in that day that a great panic from the Lord will be among them. Everyone will seize the hand of his neighbor, and raise his hand against his neighbor’s hand…” So how are the weapons going to be used?  Instead of the weapons being used to destroy God's people or Jerusalem, the weapons are going to be used to what? To destroy one another. Their weapons will be used to slay one another, in other words, according to this plague.

 

Jadi dosa besar apakah yang membuat Allah mencurahkan malapetaka ini ke atas orang-orang jahat? Mereka berperang melawan siapa? Melawan Yerusalem yang adalah simbol umat Allah yang setia, umat Allah yang sisa yang setia. Dan malapetaka apa ini? Simak dikatakan, ini mengerikan, “…12 Inilah tulah dengan mana TUHAN akan memukul segala bangsa yang berperang melawan Yerusalem: daging mereka akan hancur sementara mereka masih berdiri di atas kaki mereka…”  nah, inilah borok-borok yang disebutkan di Malapetaka Pertama,  “…mata mereka akan hancur dalam rongga matanya, dan lidah mereka akan hancur dalam mulut mereka…”  Menurut kalian mengapa lidah mereka akan hancur di dalam mulut mereka? Tahukah kalian apa artinya “hancur”? Seperti tablet Alka-Seltzer (tablet effervescent yang larut dalam air), bila dimasukkan ke dalam segelas air ada berapa banyak dari Alka-Seltzer yang tersisa? Larut semua. Lidah akan hancur, itulah lidah yang digigiti karena kesakitan. Tapi masih ada lagi. Simak apa yang selanjutnya dikatakan di ayat 13, “…13 Pada hari itu akan terjadi…” itulah hari ketika Allah menyelamatkan umatNya dari orang-orang yang mau membinasakan mereka.  “…Pada hari itu akan terjadi suatu kepanikan besar dari TUHAN di antara mereka…”  apa yang akan terjadi pada mereka yang punya niatan untuk membinasakan umat Allah? Dikatakan, suatu kepanikan besar akan dikirim Tuhan ke tengah-tengah mereka. Apa yang tadinya mau mereka lakukan dengan senjata-senjata mereka sebelum kepanikan itu? Mereka mau membunuh umat Allah, dengan kata lain mereka mau menghancurkan Yerusalem. Tetapi sekarang simak apa yang terjadi.  “…Pada hari itu akan terjadi suatu kepanikan besar dari TUHAN di antara mereka. Masing-masing akan memegang tangan tetangganya, dan mengangkat tangannya melawan tangan tetangganya…”  Jadi bagaimana senjata-senjata itu akan dipakai? Senjata-senjata itu bukannya dipakai untuk membinasakan umat Allah atau Yerusalem, senjata-senjata itu akan dipakai apa? Untuk membinasakan satu sama lain. Dengan kata lain, senjata-senjata mereka akan dipakai untuk membunuh satu sama lain, menurut Malapetaka ini.

 

 

So what do you have under the Fifth Plague?

·       You have darkness,

·       you have a gnawing of the tongue because of the pain, because of using the tongue to teach falsehood and to deceive,

·       and you have a great panic from the Lord that causes them to use their weapons to slay one another instead of slaying the people of God.

That's plague number 5.

 

Jadi apa yang ada di Malapetaka Kelima?

·       Ada kegelapan.

·       Ada menggigiti lidah karena rasa sakitnya, akibat telah memakai lidah itu untuk mengajarkan kepalsuan dan menipu,

·       Dan ada kepanikan besar dari Tuhan yang mengakibatkan mereka memakai senjata mereka untuk saling bunuh dan bukan untuk membunuh umat Allah.

Itulah Malapetaka Kelima.

 

 

The Sixth Plague

 

Now let's go to Plague number 6, Revelation 16:12 and we're only going to take a look at verse 12. You know in the future we'll probably deal with other specific symbols, but I want you to see a pattern here. Notice Revelation 16:12, it says, 12 Then the sixth angel poured out his bowl on the great river Euphrates…” and what happens when the plague is poured out on the Euphrates? It says,  “…and its water was…” what?  “…was dried up…” so you have the plague, the bowl is poured out on the Euphrates, the water of the Euphrates dries up for a specific purpose, it says,  “…so that the way of the kings from the east might be prepared.” 


Malapetaka Keenam

Nah, mari ke Malapetaka Keenam, Wahyu 16:12, dan kita hanya akan melihat ayat 12. Kalian tahu, ke depan kita mungkin akan membahas simbol-simbol khusus yang lain, tetapi saya mau kalian melihat suatu pola di sini. Simak Wahyu 16:12, dikatakan, 12 Lalu malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai besar Efrat…”  dan apa yang terjadi ketika malapetaka itu dicurahkan ke atas sungai Efrat? Dikatakan, “…dan airnya…”  apa?   “…dikeringkan…”  Jadi ada malapetakanya, cawannya dicurahkan ke atas Efrat, air Efrat mengering untuk tujuan yang khusus, dikatakan, “…supaya jalan bagi Raja-raja yang datang dari sebelah Timur boleh disiapkan.

 

 

Now do you know how most  Christians interpret this verse? They say that this is the little river over in Iraq, and that someday that river is going to be dried up, perhaps by the Chinese, who will come from the east; or maybe even the Japanese, the Land of the Rising Sun, and they will come and they will dry up the river Euphrates, in order to make it possible for them to cross with their armies to advance towards Israel to attack literal Israel.

Let me tell you something, folks, in the period of modern warfare you do not need to dry up a little river in order for the armies to get across it. This is not talking about the literal river Euphrates. We're dealing in Revelation with symbols. What does the Euphrates represent? What is symbolized by the drying up of the Euphrates and who are the kings that come from the east?

 

Nah, tahukah kalian bagaimana kebanyakan orang Kristen menafsirkan ayat ini? Mereka berkata bahwa ini adalah sungai kecil yang ada di Irak, dan bahwa suatu hari sungai itu akan dikeringkan, barangkali oleh bangsa Cina yang akan datang dari Timur, atau mungkin juga bangsa Jepang, negara Matahari Terbit; dan mereka akan datang dan mereka akan mengeringkan sungai Efrat untuk memungkinkan bagi mereka menyeberang bersama pasukan mereka guna mendatangi Israel, untuk menyerang Israel literal.

Saya akan memberitahu kalian, di zaman perang yang modern, Saudara-saudara, orang tidak butuh mengeringkan sebuah sungai supaya pasukannya bisa menyeberanginya. Ini tidak bicara tentang sungai Efrat yang literal. Kita berurusan dengan kitab Wahyu, dengan simbol-simbol. Sungai Efrat melambangkan apa? Apa yang dilambangkan dengan mengeringnya Efrat dan siapakah raja-raja yang datang dari Timur?

 

 

Well, in order to understand this, we have to go back to an Old Testament story, we have to go back to the story of the fall of Babylon. Have you ever heard of the fall of Babylon? Let me give you the references so you can read them this afternoon at your leisure. I'm only going to describe what they contain. 

Isaiah chapter 41, and Isaiah 45, Jeremiah 50 and 51, and Daniel 5. Those are the sources for the way in which ancient Babylon fell.

You see, the ancient city of Babylon had a very important source of security, and that source of security was its river. You see armies could come and surround the city of Babylon and the people inside, you know, they weren't too concerned, they basically would say, “Oh, not a problem, we'll just wait them out.” See they had the river that went through the city, so they had water, you know, not only to drink but they also had water for you know, their plantations within the city. And so they would just wait out the enemy.  So their greatest source of security was their river, the Euphrates that went right square through the middle of the city. But its greatest source of security was also potentially its greatest weakness. You see they knew that somebody might someday come and divert the river Euphrates, because Nebuchadnezzar had built some channels outside the city walls, so that when this river was at flood stage the excess water would go out the channels and not go in and flood the city. And so they weren't stupid, they knew that at some point somebody would come and try and dry up the riverbed of  the Euphrates by maybe blocking that at the entrance of the city, and in this way going through the dry riverbed, and going into the city. So they built these huge brass gates that enclosed the city, even where the river Euphrates was, so even if somebody dried up the Euphrates they still had those huge brass gates that would keep the enemy from being able to come in. Well, do you know what happened on that night? We not only have the Bible but also the writings of two historians, Herodotus and Xenophon who describe how Babylon fell that night. First of all we know that, that night they were celebrating a banquet. We're told that in Daniel chapter 5, in fact that's the night when the finger was writing on the wall, remember, “Mene Mene Tekel Upharsin” where it was announced that Babylon was going to fall on that night. What were they doing that night? They were celebrating a banquet and they were drinking wine, in other words they were drunk, and according to these historians, because they were drunk they forgot to close the brass gates. And so Cyrus~ you can read this in the sources that I mentioned ~ Cyrus who came from the North and from the East because he came from Persia, blocked the entrance of the river into the city of Babylon. The water went out through the channels, and they went into the dry riverbed, and they found that the brass gates had been left open. And as a result the city of Babylon fell on that fateful night. In other words, the drying up of the Euphrates marked the signal of the fall of Babylon so that the kings from the North and from the East ~ that is Cyrus and his armies ~ could come and overcome the city and delivered God's people who were in bondage in the city of Babylon. Are you with me? So this is the backdrop of what we find in Revelation chapter 16 and 17.

But I want you to notice that in Revelation 16 and 17 were not dealing with a literal river, we're not dealing with a literal city, we're not dealing with literal Israel. We're dealing with global symbolic realities.

 

Saya akan memberikan referensinya supaya kalian bisa membacanya petang ini di waktu senggang kalian. Saya hanya akan memberikan gambaran isinya.

Yesaya pasal 41 dan 45, Yeremia 50 dan 51, dan Daniel 5. Itulah sumber-sumber tentang cara jatuhnya Babilon kuno.

Kalian lihat, kota kuno Babilon memiliki sarana pengaman yang sangat penting, dan sarana pengaman itu ialah sungainya. Kalian lihat, kalaupun ada tentara datang dan mengepung kota Babilon dan penduduknya di dalam, mereka tidak terlalu khawatir, pada dasarnya mereka berkata, “Oh, tidak masalah, kita tunggu saja sampai mereka pergi.” Lihat, sungai mereka mengalir melalui kota itu, jadi mereka punya air, bukan hanya untuk minum tetapi mereka juga punya air untuk tanaman mereka di dalam kota. Maka mereka hanya perlu menunggu sampai si musuh pergi. Jadi sarana pengaman mereka yang terkuat adalah sungai mereka, Efrat, yang mengalir tepat di tengah-tengah kota. Tetapi sarana pengaman mereka yang terkuat ini juga potensi kelemahan mereka yang terbesar. Kalian lihat, mereka sadar suatu hari mungkin ada orang yang datang dan mengalihkan sungai Efrat, karena Nebukadnezar telah membangun beberapa saluran di luar tembok kota supaya pada saat sungai ini airnya naik, kelebihan airnya akan keluar lewat saluran-saluran itu dan tidak masuk ke dalam kota dan membanjirinya. Jadi mereka tidak bodoh. Mereka sadar pada suatu waktu bisa ada orang datang dan mencoba mengeringkan dasar sungai Efrat dengan membendungnya di pintu masuk sungai itu ke kota, dan dengan cara melewati dasar sungai yang kering, bisa masuk ke dalam kota. Jadi mereka membangun pintu-pintu gerbang yang besar dari tembaga, tepat di mana sungai Efrat berada, supaya walaupun ada yang mengeringkan Efrat, mereka masih memiliki pintu-pintu gerbang yang akan mencegah musuh bisa masuk. Nah, tahukah kalian apa yang terjadi malam itu? Kita bukan hanya punya catatan Alkitab tetapi juga tulisan-tulisan dua sejarahwan, Herodotus dan Xenophon yang menggambarkan bagaimana kejatuhan Babilon malam itu.

Pertama kita tahu bahwa malam itu mereka sedang membuat suatu pesta perayaan. Di Daniel 5 kita mendapat tahu bahwa itulah malamnya ketika ada jari yang menulis di dinding yang mengumumkan bahwa Babilon akan jatuh malam itu, “Mene Mene Tekel Upharsin”, ingat?  Apa yang sedang mereka lakukan malam itu? Mereka sedang mengadakan pesta perayaan dan mereka minum-minum anggur. Dengan kata lain mereka mabuk, dan menurut kedua sejarahwan itu, karena mereka mabuk mereka lupa mengunci pintu-pintu gerbang tembaganya. Maka Cyrus (Koresh)  ~ kalian bisa membaca ini di sumber-sumber yang telah saya sebutkan tadi ~ Cyrus yang datang dari arah Utara dan Timur karena dia datang dari Persia, membendung jalan masuknya sungai itu ke kota Babilon. Airnya dialirkan keluar ke saluran-salurannya, dan mereka masuk melalui dasar sungai yang kering, dan mereka menemukan pintu-pintu gerbangnya yang dari tembaga ditinggalkan terbuka. Dan sebagai akibatnya kota Babilon jatuh pada malam yang ditakdirkan itu. Dengan kata lain, mengeringnya sungai Efrat menjadi tanda jatuhnya Babilon supaya raja-raja dari Utara dan Timur ~ yaitu Cyrus dan tentaranya ~ bisa masuk dan menaklukkan kota itu dan melepaskan umat Allah yang diperbudak di kota Babilon.  Apakah kalian mengikuti saya? Jadi inilah latar belakang dari apa yang ada di Wahyu 16 dan 17.

Tetapi saya mau kalian menyadari bahwa di Wahyu 16 dan 17 kita tidak berurusan dengan sebuah sungai literal, kita tidak berurusan dengan sebuah kota literal, kita tidak berurusan dengan Israel literal. Kita berurusan dengan simbol-simbol global yang nyata.

 

 

Now I want you to go with me to Revelation chapter 17, because you say, “Well, this drying up of the Euphrates, what does that represent then? You're saying, Pastor Bohr that the drying up of the Euphrates represents, you know, is not literal, it doesn't mean the same thing as it meant in the Old Testament. How can you prove that?”

Well, let's go to Revelation 17:1-2 and there's a very important detail at the very beginning of the verse. 1Then one of the seven angels who had the seven bowls came and talked with me…” Let's stop there. Who came to talk to John? One of the 7  angels who in the previous chapter poured out the 7  bowls. 

Now, here's the big question: which of the 7  was the one who came back? Angel number 1? Angel number 3? Angel number 5? Angel number 7?  Which of the 7  angels now comes back to John, and now he's going to explain some things to John? Which of the 7  angels of Revelation 16 comes back to speak with John in Revelation 17? There is no doubt whatsoever that it is angel number  6, he's coming to explain the drying up of the Euphrates.

And you say, how do you know that?

 

Sekarang saya mau kalian ke Wahyu 17 bersama saya, karena kalian berkata, “Nah, pengeringan sungai Efrat ini melambangkan apa kalau begitu? Anda berkata, Pastor Bohr, bahwa pengeringan sungai Efrat itu tidak literal, itu tidak punya arti yang sama sebagaimana di Perjanjian Lama. Bagaimana Anda bisa membuktikan itu?”

Nah, mari kita ke Wahyu 17:1-2 dan ada detail yang sangat penting di bagian awal ayat ini. 1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku…”  Mari kita berhenti di sini. Siapa yang datang untuk berbicara kepada Yohanes? Salah satu dari ketujuh malaikat yang di pasal sebelumnya menuangkan ketujuh cawan.

Nah, ini pertanyaannya yang penting: siapa dari ketujuh malaikat itu yang kembali? Malaikat nomor 1? Malaikat nomor 3? Malaikat nomor 5? Malaikat nomor 7? Yang mana dari ketujuh malaikat itu yang sekarang kembali ke Yohanes dan sekarang dia akan menjelaskan beberapa hal kepada Yohanes? Yang mana dari ketujuh malaikatnya Wahyu 16 kembali untuk berbicara dengan Yohanes di Wahyu 17? Tidak diragukan lagi bahwa itu ialah malaikat keenam, dia datang untuk menjelaskan mengeringnya sungai Efrat.

Dan kalian berkata, dari mana kita tahu itu?

 

 

Well, let's go to Revelation 17:1-2.  “…1Then one of the seven angels who had the seven bowls came and talked with me saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the great Harlot who sits…” where? Where does the Harlot sit?  “…on many waters, with whom the kings of the earth committed fornication, and the inhabitants of the earth were made drunk with the wine of her fornication.’…”

Now what is the name of this Harlot? What is her name? Notice verse 5,  “ And on her forehead a name was written: MYSTERY…” what's the next word?  “…BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF HARLOTS AND OF THE  ABOMINATIONS OF  THE EARTH…” What is the name of this Harlot? Babylon.

Where is she sitting? On many  waters.

Let me ask you, what was the name of the many waters that ancient Babylon sat on? The Euphrates.

Are you following me or not?  Ancient Babylon sat on the Euphrates.

Here it says, that the Harlot sits on many waters. So she must be sitting on which waters? On the Euphrates,  which connects Revelation 17 with which plague? Come on, you can say it, with which plague? Plague number  6. See, some of you didn't get it, and so I'm going to repeat it again. That's the nice thing of not being rushed by the clock. Well, I do have to end within the time constraints on the clock, but you know it can be continued next time.

Let me go over this again.

 

Nah, marilah kita ke Wahyu 17:1-2, 1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku, ‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas Pelacur besar, yang duduk…”  di mana? Di mana Pelacur ini duduk?  “…di atas banyak air. 2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat zinah, dan penghuni-penghuni bumi telah dibuat mabuk oleh anggur perzinahannya.’ Nah, apa nama perempuan Pelacur ini? Apa namanya? Simak ayat 5, “…5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama:MISTERI…”  apa kata berikutnya?   “…BABEL (BABILON) BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI  KEKEJIAN-KEKEJIAN BUMI.’…” 

Apa nama perempuan Pelacur ini? Babilon.

Dia duduk di mana? Di atas banyak air.

Coba saya tanya, apa nama banyak air yang diduduki Babilon kuno? Sungai Efrat.

Apakah kalian mengikuti saya? Babilon kuno duduk di sungai Efrat.

Di sini dikatakan bahwa perempuan Pelacur itu duduk di atas banyak air. Jadi dia pasti duduk di atas air yang mana? Di sungai Efrat, yang menghubungkan antara Wahyu 17 dengan Malapetaka mana? Ayo, kalian tahu jawabannya, malapetaka yang mana? Malapetaka Keenam. Lihat, beberapa dari kalian tidak mengerti, maka saya akan mengulanginya lagi. Itulah enaknya tidak dikejar-kejar waktu. Nah, saya memang harus mengakhiri dalam batas waktu yang ditentukan, tetapi kalian tahu, itu bisa dilanjutkan lain kali.

Mari saya ulangi lagi.

 

 

In chapter 16 the Sixth  Plague, the Plague hits the Euphrates, and the waters of the Euphrates are what? Dried up. What city was upon the Euphrates? Babylon, literally, in the Old Testament.  In Revelation 17 one of the 7  angels comes back. So you ask which one? Well, by the characteristics you know it's angel number  6.

You say how do you know that?

Because this Harlot is sitting on many waters and her name is Babylon, and Babylon was seated on the Euphrates.

 

Di pasal 16, Malapetaka Keenam, malapetaka itu memukul sungai Efrat, dan air Efrat bagaimana? Mengering. Kota mana yang ada di atas sungai Efrat? Babilon, secara literal di Perjanjian Lama. Di Wahyu 17 salah satu dari ketujuh malaikat kembali. Maka kita tanya, yang mana? Nah, sesuai karakteristiknya kita tahu itu adalah Malaikat Keenam.

Kalian berkata, dari mana kita tahu itu?

Karena perempuan Pelacur ini duduk di atas banyak air dan namanya Babilon, dan Babilon duduk di atas sungai Efrat.

 

 

But now I want you to notice something very interesting. Is this the literal Euphrates that Babylon sits on? No, because this is a global system. See, we need to let the Bible interpret itself. Go with me to Revelation 17:15. This is no literal Euphrates in the Middle East. Revelation itself tells us what the Euphrates is,

·       it’s a symbolic river,

·       which means that Babylon must be a symbolic power,

·       which means that Jerusalem must be a symbolic power.

·       Her wine is symbolic.

·       Her fornication is symbolic.

·       Everything in Revelation 17 is symbolic.

So how do you say that the drying up of the Euphrates is a drying up of the literal river over in Iraq?

 

Tetapi sekarang saya mau kalian menyimak sesuatu yang sangat menarik. Apakah ini sungai Efrat yang literal yang diduduki Babilon? Tidak! Karena Babilon adalah suatu sistem yang global. Lihat, kita harus mengizinkan Alkitab menafsirkan dirinya sendiri. Mari bersama saya ke Wahyu 17:15. Ini bukan Efrat literal di Timur Tengah. Wahyu sendiri mengatakan kepada kita bahwa Efrat di sini ialah,

·       sebuah sungai yang simbolis,

·       yang berarti Babilon haruslah suatu kekuasaan yang simbolis,

·       yang berarti bahwa Yerusalem haruslah suatu kekuasaan yang simbolis,

·       anggurnya simbolis,

·       perzinahannya simbolis,

·       segala sesuatu di Wahyu 17 itu simbolis.

Jadi mengapa ada yang mengatakan mengeringnya sungai Efrat adalah mengeringnya sebuah sungai literal di Irak sana?

 

 

Notice Revelation 17:15, 15 Then he said to me, ‘The waters which you saw, where the Harlot sits…” what's her name? Babylon, are what?  “…are peoples, multitudes, nations, and…” what?    “…and tongues…” Is this a literal river? No, it's a symbolic river. The waters represent something. They represent multitudes, nations, tongues, and peoples.  

So let me ask you, is the Harlot a global worldwide system? Is Babylon worldwide? Sure, so much as Jerusalem is worldwide.  Are her waters worldwide? Absolutely!  So much for the idea that this must be interpreted within the context of the Middle East.  You know, what the Devil has done? The Devil has directed everyone's eyes to the Middle East, and meanwhile the powers that are contemplated in Bible prophecy grow in Rome, and in the United States, and people can't see it because they're looking in the wrong place.

That's serious, because the Bible says that people are going to receive the mark of the Beast and they're going to worship the image to the Beast.

·       If you don't know what the Beast is, you're going to get his mark.

·       If you don't know what the image is, you're going to be worshipping the image.

So you’d better find out and know what these  powers are. They don't represent Middle Eastern powers, they represent Western powers, Western Christian powers, who have apostatized from God.

 

Simak Wahyu 17:15, 15 Lalu ia berkata kepadaku, Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita Pelacur itu duduk…”  siapa namanya? Babilon, adalah apa?   “…adalah kaum-kaum, dan orang banyak, bangsa-bangsa dan…”  apa?   “…bahasa-bahasa…”  apakah ini sungai literal? Bukan, ini sungai simbolis. Air-airnya melambangkan sesuatu. Mereka melambangkan orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum.

Jadi coba saya tanya, apakah perempuan Pelacur ini suatu sistem global yang mendunia? Apakah Babilon mendunia? Tentu saja, sama seperti Yerusalem juga mendunia. Apakah air-airnya mendunia? Tentu saja! Jadi ide bahwa ini harus ditafsirkan di dalam konteks Timur Tengah itu tidak ada dasarnya. Kalian tahu, apa yang dilakukan Iblis? Iblis mengalihkan mata semua orang ke Timur Tingah, dan sementara itu kekuasaan yang dinyatakan nubuatan di Alkitab terus bertumbuh di Roma, dan di Amerika Serikat, manusia tidak bisa melihatnya karena mereka sedang memandang ke tempat yang salah.

Ini serius, karena Alkitab berkata manusia akan menerima tanda Binatang itu dan mereka akan menyembah patung Binatang itu,

·       jika kita tidak tahu Binatang itu apa, kita akan mendapat tandanya.

·       jika kita tidak tahu patungnya itu apa, kita akan menyembah patung itu.

Jadi sebaiknya kita mencari tahu dan paham kekuatan-kekuatan ini apa. Mereka tidak mewakili kekuasaan Timur Tengah, mereka mewakili kekuasaan Barat, kekuasaan Kristen Barat, yang telah murtad dari Allah.

 

 

By the way if you read Revelation chapter 17 you're going to find, for a while all of these apostate powers are on the same page. The Harlot is sitting on the waters, and the waters are flowing. She's so happy, and she's fornicating with the kings of the earth, and the kings of the earth they're doing what she's saying. They're all having this wonderful time. The Bible says they're all of one mind. But then something is going to happen. Do you know what's going to happen?

Revelation 17:16 tells us what the kings are going to do. This is the drying up of the waters, by the way. Who did the kings want to kill before this? The Harlot said, “Hey, go take care of those people!” The union of church and state, just like they were in the Middle Ages.  The Harlot church saying to the kings, “Kill them!” that's what the wine of the wrath of her fornication, its wine that produces wrath against God's people. And so at this point the kings of the earth and the multitudes are saying,  “We'll do what she says.”  But there's going to come a time when the kings are going to do something terrible. Revelation 17:16, “ 16 And the ten horns which you saw on the Beast, these will hate the Harlot…” even though they had loved her before   “…these will hate the Harlot, make her desolate and naked, eat her flesh and burn her with fire…” Are they going to dry up on her? Are they going to withdraw their support from her? They most certainly are according to the Scripture. They're going to take away their support, they're going to realize that they have been deceived, and the awakening is going to be very, very, rude.

 

 

Nah, jika kita  baca Wahyu 17, kita akan melihat bahwa untuk sementara semua kekuasaan murtad ini sehati sepikir. Si Pelacur sedang duduk di atas air-air, dan air-air itu mengalir lancar. Pelacur itu begitu senang, dan dia sedang berzinah dengan raja-raja bumi, dan raja-raja bumi melakukan segala kehendaknya. Mereka semuanya sedang menikmati waktu yang menyenangkan. Alkitab berkata mereka semuanya sehati sepikir. Tetapi kemudian sesuatu akan terjadi. Tahukah kalian apa yang akan terjadi?

Wahyu 17:16 mengatakan kepada kita apa yang akan dilakukan raja-raja. Nah, inilah mengeringnya air-air. Siapa yang tadinya mau dibunuh raja-raja? Pelacur itu berkata, “He, pergilah urus orang-orang itu!” Bersatunya gereja dengan negara, persis seperti dulu di Abad Pertengahan. Gereja Pelacur itu berkata kepada raja-raja, “Bunuh mereka!” itulah anggur murka perzinahannya, anggur yang membangkitkan murka peminumnya terhadap umat Allah. Maka pada saat itu raja-raja bumi dan orang banyak berkata, “Kami akan melakukan apa kata Pelacur itu.”

Tetapi akan datang waktunya ketika raja-raja ini akan melakukan sesuatu yang mengerikan. Wahyu 17:16, 16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat pada Binatang itu, mereka akan membenci Pelacur itu…”  walaupun sebelumnya mereka mencintainya,   “…mereka akan membenci Pelacur itu, membuat dia terlantar dan telanjang, memakan dagingnya, dan membakarnya dengan api…”  Apakah mereka akan mengering? Apakah mereka akan menarik dukungan mereka untuknya? Benar sekali menurut Kitab Suci. Mereka akan menarik dukungan mereka, mereka akan menyadari bahwa mereka telah tertipu, dan kesadaran itu akan membuat sikap mereka sangat, sangat kasar.

 

 

The Seventh Plague

 

And then of course you have the Seventh Plague Revelation 16:17-21. I want you to remember all these details:

·       Fifth Plague is darkness, gnawing their tongues in pain.

·       The Sixth Plague is the drying up of the waters and the turning of the kings against the Harlot whom they supported before.

The Seventh Plague, let's read Revelation 16:17, remember these details, 17 Then the seventh angel poured out his bowl into the air, and a loud voice came out of the temple of heaven, from the throne, saying, ‘It is done!’…” so you hear a voice from the temple that says, “It is done!”  “…18 And there were noises, and thunderings, and lightnings…” so notice the phenomena,  “It is done!” causes noises, thunder, lightning,  “…and there was a great earthquake…” so you have an earthquake!  “…such a mighty and great earthquake as had not occurred since men were on the earth.  19 Now the great city was divided into three parts…” before this the great city was what? You can't divide something that wasn't before what? United. By the way, do you know what the three parts are? The three parts are the dragon, the Beast, and the false prophet. So before this plague are they all on the same page? They're all united. But what happens under this plague? It says, that this threefold union is what? Divided. And notice what happens as a result. Verse 19,  “… 19 Now the great city was divided into three parts and the cities of the nations fell. And great Babylon was remembered before God, to give her the cup of the wine of the fierceness of His wrath. 20 Then every island fled away…”  islands disappear in other words “…and the mountains were not found…” whole mountain chains are swallowed by the earth, and notice huge precipitation. It says,  “…21 And great hail from heaven fell upon men, each hailstone about the weight of a talent...” that's 50 pounds.  “…Men blasphemed God because of the plague of the hail, since that plague was exceedingly great.”

Those are the last three plagues from the perspective of the book of Revelation.

 

 

Malapetaka Ketujuh

 

Kemudian tentu saja ada Malapetaka Ketujuh. Wahyu 16:17-21. Saya mau kalian mengingat semua detail ini:

·       Malapetaka Kelima itu kegelapan, menggigiti lidah mereka karena kesakitan.

·       Malapetaka Keenam itu mengeringnya air-air dan berbaliknya raja-raja melawan perempuan Pelacur yang sebelumnya mereka dukung.

Malapetaka Ketujuh, mari kita baca Wahyu 16:17, ingat detail-detail ini, 17 Kemudian malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan suara yang nyaring keluar dari  bilik Mahakudus di Surga, dari takhta itu, katanya: ‘Sudah selesai!…”  jadi terdengar suara dari bilik Mahakudus yang mengatakan, “Sudah selesai!”,   “…18 Dan ada suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat…”  jadi simak fenomenanya, “Sudah selesai!” mendatangkan suara-suara, guntur, dan kilat, “…dan ada gempa bumi yang dahsyat…”  jadi ada gempa bumi, “…sehebat dan sebesar gempa bumi itu belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. 19 Lalu kota besar itu terbagi menjadi tiga bagian…”  sebelum ini kota besar itu bagaimana? Kita tidak bisa membagi sesuatu yang sebelumnya tidak apa? Menyatu. Nah, apakah kalian tahu ketiga bagian itu apa? Ketiga bagian itu ialah: naga, Binatang itu, dan nabi palsu. Jadi sebelum malapetaka ini apakah mereka semuanya seia-sekata? Mereka semuanya menyatu. Tetapi apa yang terjadi di bawah malapetaka ini? Dikatakan bahwa kesatuan tiga serangkai ini bagaimana? Terbagi. Dan simak apa yang terjadi sebagai akibatnya. Ayat 19  “…19 Lalu kota besar itu terbagi menjadi tiga bagian  dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan anggur kegeraman murka-Nya. 20 Lalu semua pulau lari kabur…” dengan kata lain, pulau-pulau lenyap,  “…dan gunung-gunung tidak ditemukan…”  seluruh rantai pegunungan ditelan bumi, dan simak hujan batu-batu es besar. Dikatakan, “…21 Dan hujan batu es besar dari langit jatuh menimpa manusia, setiap batu itu seberat satu talen…”  itu 50 pon (sekitar 34 kg).  “…Manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan batu es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat. 

Itulah tiga malapetaka terakhir dari sudut pandang kitab Wahyu.

 

 

Now the question is, do we have any other place in Scripture that amplifies and explains this scenario that we just studied from Revelation? And the answer is absolutely  yes! And I'm just going to get started because our time is almost up. But I'm going to introduce it and go a little ways to whet your appetite, so that you’ll come next Sabbath for the next exciting episode of this series that  we're studying.

 

Nah, pertanyaannya ini, apakah di Kitab Suci ada tempat lain yang memperluas dan menjelaskan skenario dari Wahyu yang baru kita pelajari ini? Dan jawabannya ialah benar sekali! Dan saya baru mau mulai tetapi waktu kita hampir habis. Tetapi saya akan memperkenalkannya dan memberi sedikit keterangan untuk memancing rasa ingin tahu kalian supaya kalian datang Sabat depan untuk episode berikutnya yang menarik dari seri ini yang kita pelajari.

 

 

And by the way, we're moving on to a very important verse. You know, I've read many, many books on Revelation 16, on the Battle of Armageddon, most of them that I've read are non-Adventist books, that I buy in Christian bookstores. You know they have a lot to say about the drying up of Euphrates. They have a lot to say about the dragon, the Beast, the false prophet, the three evil spirits like frogs, and you know, the kings of the earth. They have all kinds of luxury of details to explain about this, but there's one verse that seems to be  shuffled and disappear in the expositions that you find in these books, and it's verse 15 where we find John saying and actually he's quoting Jesus's own words,15 ‘Behold, I am coming as a thief. Blessed is he who watches, and keeps his garments, lest he walk naked and they see his shame.’…”

So the whole issue in the Battle of Armageddon has to do with how you are clothed, whether you are clothed, or unclothed. And I'm not talking about literal clothing, I'm talking about the robe of Christ's righteousness that determines which side you are on in that great battle.

 

Dan kita akan ke ayat yang sangat penting. Kalian tahu, saya sudah membaca banyak, banyak buku tentang Wahyu 16, tentang Perang Harmagedon, kebanyakan yang saya baca adalah buku-buku non-Advent yang saya beli di toko-toko buku Kristen. Kalian tahu, mereka punya banyak buku yang bicara tentang mengeringnya sungai Efrat, mereka bicara banyak tentang naga, Binatang, nabi palsu, ketiga roh najis seperti katak, raja-raja bumi. Mereka punya segala macam detail mewah yang menjelaskan ini, tetapi satu ayat yang sepertinya disembunyikan dan lenyap dalam pembahasan-pembahasan di buku-buku ini, ialah ayat 15, di mana Yohanes berkata, dan sebenarnya dia mengutip kata-kata Yesus sendiri, 15Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Diberkatilah dia yang berjaga-jaga dan yang mempertahankan pakaiannya, kalau tidak, ia harus berjalan  dengan telanjang dan mereka melihat aibnya.’…”

Jadi seluruh isu dalam Perang Harmgedon berkaitan dengan bagaimana kita berpakaian, apakah kita mengenakan pakaian atau tidak. Dan saya tidak bicara tentang pakaian literal. Saya bicara tentang jubah kebenaran Kristus yang menentukan di pihak siapa kita berada dalam peperangan besar ini.

 

Now let's go just for a few moments to our second model, the story of the exodus of Israel from Egypt, in Exodus chapters 14 and 15. But let me give you a little bit of background first. You remember that Israel was captive in Egypt and they were crying out to God for God to deliver them, because they were in bondage, they were slaves, they wanted to be delivered, so they cried out to God and God sent Moses and Aaron to Pharaoh. And what did they say to Pharaoh? Did they make a call for God's people to come out? Yes, they said, “Let my people…” what? “…go.” In Revelation is there a call for God's people to come out of Babylon? Absolutely!  “Let my people go!” and what did Pharaoh do? Every call that they made he said, “No way, no way!” but finally there were so many calamities that he allowed God's people to leave.

But then the Bible tells us that he repented of having them leave, so he says, “Those who have left, those who have come out, I'm going after them and we're going to kill them!”

And so in Exodus chapter 14, if you go with me Exodus 14:3, we find this interesting scenario how Pharaoh sees the plight of Israel, because they don't have any armies, they don't have any weapons, they're totally defenseless, in the mind of Pharaoh. And so it says in Exodus 14:3, “ For Pharaoh will say of the children of Israel, ‘They are bewildered by the land; the wilderness has closed them in.’…”  in other words, there's no escape. And if you look at the geography of the place where Israel was camped next to the sea, they were in a huge gorge  on both sides, there were huge precipices, in back of them was the army of the Egyptians, and in front of them was the Red Sea, which by the way it’s probably the Gulf of Aqaba today, we won't get into the geography of it right now, but a place where  the Gulf of Aqaba is, is very, very deep because you'll find that many scholars say, many liberal scholars say, well you know, that just wasn't the Red Sea, it was the sea of reeds. And they say, you know, it was just kind of like a marsh, very shallow, so they kind of waded across. The question is, how big is your God? Does God open up a little marsh? No! He opened up the gulf in the deepest place because that's the way that God operates.

And so he says, “They're all shut in, they’re caught, easy prey.” And so Pharaoh prepares his armies to attack. Notice Exodus 14:5-9 it  says, Now it was told the king of Egypt that the people had fled, and the heart of Pharaoh and his servants was turned against the people…” so who are they against?  “…aganst the people, and they said, ‘Why have we done this, that we have let Israel go from serving us?’ So he made ready his chariot and took his people with him. Also, he took six hundred choice chariots…” talk about overdoing it.  “… Also, he took six hundred choice chariots and all the chariots of Egypt with captains over every one ofthem. And the Lord hardened the heart of Pharaoh king of Egypt, and he pursued the children of Israel; and the children of Israel went out with boldness. So the Egyptians pursued them, all the horses and chariots of Pharaoh, his horsemen and his army, and overtook them camping by the sea beside Pi Hahiroth, before Baal Zephon.”

So you can see this scene, here come the Egyptians armed to their teeth, Israel next to the edge of the Red Sea, no weapon, no military organization, easy prey, but then something happens. Exodus 14:19-20, 19 And the Angel of God, who went before the camp of Israel, moved and went behind them…” In other words this was the Angel that went in the pillar of cloud and the pillar of fire, He went over their heads and moved behind them  “…and the pillar of cloud went from before them and stood behind them. 20 So it came between the camp of the Egyptians and the camp of Israel…” What came between the two? The pillar. And now notice,  “…Thus it was a cloud and darkness to the one…”   what afflicted the Egyptians? Darkness for one. But now notice,  “…and it gave light by night to the other…” light to the righteous and darkness to the wicked  “…so that the one did not come near the other all that night.”

And so the Egyptians are afflicted with what? Darkness.

But God's people are blessed with light in the midst of the darkness.

 

Nah, mari kita sejenak ke pola kita yang kedua, kisah Eksodus bangsa Israel dari Mesir, di Keluaran 14 dan 15. Tetapi saya akan memberikan sedikit latar belakang dulu. Kalian ingat bahwa Israel adalah tawanan di Mesir dan mereka berseru kepada Allah, minta Allah membebaskan mereka karena mereka tertawan, mereka adalah budak-budak, mereka ingin dibebaskan, maka mereka berteriak kepada Allah, dan Allah mengutus Musa dan Harun ke Firaun. Dan apa kata mereka kepada Firaun? Apakah mereka memanggil umat Allah untuk keluar? Ya, mereka berkata, “Izinkan bangsaku…” apa? “…pergi.” Di kitab Wahyu apakah juga ada panggilan bagi umat Allah untuk keluar dari Babilon? Tepat sekali! “Izinkan bangsaku pergi!” Dan apa yang dilakukan Firaun? Setiap panggilan yang mereka buat, Firaun berkata, “Tidak bisa! Tidak bisa!” Tetapi akhirnya karena ada begitu banyak bencana, dia mengizinkan umat Allah pergi.

Tetapi kemudian Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Firaun menyesal telah melepaskan mereka pergi, maka dia berkata, “Mereka yang telah pergi, mereka yang telah keluar, akan aku kejar mereka dan kita akan membunuh mereka!” Maka di Keluaran pasal 14, jika kalian pergi bersama saya ke Keluaran 14:3 kita akan melihat skenario yang menarik ini, bagaimana Firaun menilai nasib Israel, karena mereka tidak punya tentara, mereka tidak punya senjata, mereka seluruhnya tidak berdaya, menurut pikiran Firaun. Jadi dikatakan di Keluaran 14:3, 3 Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel, ‘Mereka terbenam di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka.’…”  dengan kata lain, mereka tidak bisa lolos. Dan jika kita lihat geografi tempat di mana umat Israel berkemah di tepi laut, mereka diapit jurang yang besar di kedua belah sisi, ada tebing-tebing besar, di belakang mereka tentara Mesir, dan di hadapan mereka Laut Merah, yang sekarang itu mungkin Teluk Akaba. Kita tidak akan membahas geografinya sekarang, tetapi tempat di mana Teluk Akaba berada itu amat sangat dalam.  Karena kalian akan mendapatkan banyak pakar Alkitab yang liberal berkata,  itu bukan Laut Merah, itu adalah paya rumput alang-alang. Dan mereka berkata itu cuma semacam rawa-rawa, sangat dangkal, jadi orang-orang Israel bisa berjalan saja dalam air menyeberanginya. Pertayaannya ialah seberapa besarkah Allahmu? Apakah Allah hanya membuka sebuah rawa-rawa kecil? Tidak! Dia membuka sebuah teluk di tempatnya yang paling dalam karena begitulah cara Allah bekerja.

Maka Firaun berkata, “Mereka sudah terkepung, mereka terperangkap, mangsa empuk.” Maka Firaun mempersiapkan tentaranya untuk menyerang. Simak Keluaran 14:5-9, dikatakan, “…5 Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu…”  jadi mereka berbalik terhadap siapa? “…terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka, ‘Mengapa kita telah berbuat ini, sehingga kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?’ 6 Kemudian ia mempersiapkan keretanya dan membawa rakyatnya serta. 7 Juga, dia membawa enam ratus kereta yang terpilih…”  apa ini tidak terlalu berlebihan? “…Juga, dia membawa enam ratus kereta yang terpilih, dan semua kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya.  8 Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, dan ia mengejar orang Israel. Dan orang Israel keluar dengan berani. 9 Maka orang Mesir mengejar mereka, semua kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, dan mereka tersusul saat sedang berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon.”

Jadi kita bisa melihat adegan ini, di sini berdatangan orang-orang Mesir, bersenjata lengkap, bangsa Israel di tepi Laut Merah, tidak punya senjata, tidak punya pasukan militer, mangsa empuk. Tetapi kemudian sesuatu terjadi. Keluaran 14:19-20, 19 Dan  Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan perkemahan Israel, pindah, dan pergi ke belakang mereka…”  dengan kata lain inilah Malaikat yang ada dalam tiang awan dan tiang api. Dia pergi melampaui kepala mereka dan pindah ke belakang mereka, “…dan tiang awan itu pergi dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. 20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara perkemahan orang Mesir dan perkemahan orang Israel…”  apa yang ada di antara keduanya? Tiang itu. Dan sekarang simak, “…Dengan demikian,  itu adalah awan dan kegelapan bagi yang satu…”  apa yang mengenai orang-orang Mesir? Kegelapan bagi yang satu. Tetapi sekarang simak,  “…dan dia memberikan terang pada malam itu kepada yang lain…”  terang kepada yang benar, dan kegelapan kepada yang jahat, “…sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu…” 

Maka orang-orang Mesir menderita apa? Kegelapan.

Tetapi umat Allah diberkati dengan terang di tengah-tengah kegelapan itu.

 

 

And then I want you to notice something very interesting happens.  Exodus 14:21, 21 Then Moses stretched out his hand over the sea…” now before I finish reading let me ask you, who did the sea help while the sea was united? While the waters were together before the waters dried up, who did the waters help? The waters helped the Egyptians and made it impossible for God's people to escape. What needed to happen to prepare a way for the escape of God's people? The waters needed to be dried up. Of course all this is coincidence: darkness, and then drying up of waters, do you think? God has given us stories previously in history, folks, so that we understand what's coming. See, God isn't leaving us in the dark. When these things happen, we're going to remember these stories, we're going to remember that God is going to intervene to deliver His people, and that we have no reason to fear. That's why God gives us these stories.

He gives us the book of Esther which is a clear foreshadowing of end-time events.

He gives us a story of Shadrach, Meshach, and Abednego. Daniel in the lion's den. All of these stories of the Old Testament are meant as encouragement for God's people when they go through this period.

But we have to fill our minds with the Word of God. We have to fill our minds with these things. Do you know, Ellen White tells us, in, I believe it's the book Patriarchs and Prophets that when the three young men were thrown into the furnace, they remembered the promise of Isaiah 43, where it says, though you go through the fire it won't burn you, and so  there they were, seeing the promise of God.

So we need to be filling our minds with the Word of God, not with junk.

 

Kemudian saya mau kalian menyimak sesuatu yang terjadi yang sangat menarik. Keluaran 14:21, 21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut…”  nah, sebelum saya selesai membacanya, coba saya tanya, siapa yang ditolong oleh laut selagi laut itu masih bersatu? Selagi air-air itu masih menyatu satu sama lain, sebelum air itu mengering, siapa yang ditolongnya? Air-air itu menolong bangsa Mesir dan membuatnya mustahil bagi umat Allah untuk bisa lolos. Apa yang harus terjadi untuk mempersiapkan jalan kelepasan bagi umat Allah? Air-air itu harus dikeringkan. Tentu saja semua ini hanya kebetulan: kegelapan, lalu mengeringnya air-air, bagaimana menurut kalian? Allah telah memberi kita kisah-kisah ini sebelumnya di dalam sejarah, Saudara-saudara, supaya kita boleh paham apa yang akan terjadi. Lihat, Allah tidak meninggalkan kita dalam kegelapan. Ketika hal-hal itu terjadi, kita akan ingat kisah-kisah ini, kita akan ingat Allah akan campur tangan untuk menyelamatkan umatNya, dan kita tidak punya alasan untuk merasa takut. Itulah mengapa Allah memberikan kisah-kisah ini kepada kita.

Allah memberi kita kitab Ester yang adalah gambaran pendahulu yang jelas dari peristiwa-peristiwa akhir zaman.

Allah memberi kita kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego; Daniel di gua singa. Semua kisah di Perjanjian Lama ini dimaksudkan sebagai dorongan semangat bagi umat Allah pada waktu mereka melalui masa kesukaran tersebut.

Tetapi kita harus mengisi pikiran kita dengan Firman Allah. Kita harus mengisi pikiran kita dengan hal-hal ini. Tahukah kalian Ellen White memberitahu kita, saya rasa, itu di buku Patriarchs and Prophets bahwa ketika ketiga pemuda itu dilemparkan ke dalam tungku api, mereka ingat janji di Yesaya 43 di mana dikatakan walaupun kita melalui api, itu tidak akan membakar kita, maka di sanalah mereka, menyaksikan janji Allah.

Jadi kita perlu mengisi pikiran kita dengan Firman Allah, bukan dengan sampah.

 

 

Now notice what it says in Exodus 14:21,21 Then Moses stretched out his hand over the sea…”   this is literal water now, this is a literal story, “…and the Lord caused the sea to go back by a strong east wind all that night, and made the sea into…” what?  “…dry land…” not only dry,  “…and the waters were divided…”  Did we find those two words in Revelation: “dry up” and “divided”, Babylon was divided? Absolutely!  And so now who do the waters help? Now they've dried up, they prepare a way of escape for whom? A way of escape for God's people.

 

Sekarang simak apa yang dikatakan di Keluaran 14:21,21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut…” sekarang ini air betulan, ini adalah kisah literal,   “…dan TUHAN membuat air laut surut ke belakang dengan perantaraan angin timur yang keras sepanjang malam itu, dan membuat laut itu menjadi…”  apa?   “…tanah kering…”  bukan hanya kering,   “…dan air itu terbelah…”  apakah kita bertemu dengan kedua kata itu di Wahyu: “mengering” dan “terbelah/terbagi”? Babilon terbagi? Betul sekali! Maka sekarang siapa yang dibantu oleh air-air itu? Sekarang setelah mereka mengering, mereka mempersiapkan jalan kelepasan bagi siapa? Jalan kelepasan bagi umat Allah.    

 

 

And I want you to notice something very interesting. Exodus 14:26-28, it says, 26 Then the Lord said to Moses, Stretch out your hand over the sea…” because not only do the waters dry up, what do the waters do then?  They drowned the Egyptians the enemies of God's people.  Is that what we found in Zechariah 14, the weapons that were to be used against God's people are used against one another? Notice,  “…Stretch out your hand over the sea that the waters may come back upon the Egyptians, on their chariots, and on their horsemen. 27 And Moses stretched out his hand over the sea; and when the morning appeared…”  that's significant, in other words, when it was at sunrise, do you know Revelation 16 speaks about the kings that come from the east? But really in Greek it says “the Kings that come from the Rising ἀνατολή [anatolē] Sun Ἠέλιος [helios]".  And so it says,  “…when the morning appeared the sea returned to its full depth, while the Egyptians were fleeing into it. So the Lord overthrew the Egyptians in the midst of the sea. 28 Then the waters returned and covered the chariots, the horsemen, and all the army of Pharaoh that came into the sea after them. Not so much as one of them remained."

So what did the drying up of the waters represent? They withdrew their support from the Egyptians, and then they avalanched themselves upon the Egyptians, and destroyed them. The waters did. We're coming back to this next time.


 

Dan saya mau kalian menyimak sesuatu yang sangat menarik. Keluaran 14:26-28, dikatakan, 26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa, ‘Ulurkanlah tanganmu ke atas laut…”  karena bukan hanya airnya mengering, apa yang dilakukan air itu? Mereka menenggelamkan orang-orang Mesir, musuh umat Allah. Itukah yang kita temukan di Zakharia 14, senjata-senjata yang disiapkan untuk dipakai melawan umat Allah, digunakan satu sama lain? Simak,  “…’Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik ke atas orang Mesir, ke atas kereta mereka dan pasukan berkuda mereka.’ 27 Dan Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan saat pagi merekah…” ini signifikan, dengan kata lain saat matahari terbit, tahukah kalian Wahyu 16 bicara tentang raja-raja yang datang dari Timur? Tetapi sebetulnya dalam bahasa Greeka dikatakan, “Raja-raja yang datang dari Matahari Ἠέλιος [helios] Terbit ἀνατολή [anatolē]". Maka dikatakan, “…saat pagi merekah  berbaliklah air laut ke kedalamannya yang semula, selagi orang Mesir lari ke dalam air itu.  Demikianlah TUHAN mengalahkan orang Mesir di tengah-tengah laut. 28 Lalu air-air itu kembali dan menutupi kereta-kereta, pasukan berkuda dan seluruh pasukan Firaun, yang  menyusul orang Israel ke laut.  Seorang pun tidak ada yang tersisa dari mereka.”  

Jadi mengeringnya air-air melambangkan apa? Mereka menarik dukungan mereka dari orang-orang Mesir, kemudian mereka menjatuhkan diri mereka ke atas orang-orang Mesir dan membinasakan mereka. Air-air itu yang melakukannya. Lain kali kita akan kembali kemari.

 

 

Now you say,  is the Seventh Plague here too? This is what we're going to end with this morning. Is the Seventh Plague in this story too? Yes, but it's not in Exodus 14, it's in Psalm 77.  Go with me to Psalm 77:16, our final passage for this morning. Psalm 77:16.

Remember what the Seventh Plague has?

·       It has thunder, right? Thunder? Yeah? Anybody out there?

·       Lightning? Yeah?

·       Thunderous precipitation? Yeah?

·       A terrible earthquake?

Okay, now let's go here to Psalm 77,16 The waters saw You, O God; the waters saw You, they were afraid; the depths also trembled. 17 The clouds poured out water; the skies sent out a sound; Your arrows also flashed about. 18 The voice of Your thunder was in the whirlwind; the lightnings lit up the world; the earth trembled and shook…” is there thunder, lightning, and earthquake here? Absolutely!  You say, well how do you know that this is talking about the exodus? Verse 19, “…19 Your way was in the sea, Your path in the great waters, and Your footsteps were not known. 20 You led Your people like a flock by the hand of Moses and Aaron.”

Is this a repetition of the same story that we find in Revelation? Yes, it is.

Darkness upon the wicked, light upon God's people. Then the waters are dried up to prepare the way for the escape of God's people. And then the waters that dry up on the Egyptians now fall and avalanche upon them themselves upon the Egyptians, and destroy the enemies of God's people, the waters do. Then you have in the midst of this thunder, and lightening, and thunderous precipitation, the voice of God speaking like thunder, which Revelation says,  God says,  “It is done!” And that's what shakes the earth.

 

Nah, sekarang kalian berkata, apakah Malapetaka Ketujuh ada di sini juga? Kita akan mengakhiri dengan itu pagi ini. Apakah Malapetaka Ketujuh juga ada di kisah ini? Ya, tetapi bukan di Keluaran 14, melainkan di Mazmur 77. Pergilah bersama saya ke Mazmur 77:16, ayat kita terakhir pagi ini. Mazmur 77:16.

Ingat Malapetaka Ketujuh ada apa saja?

·       Ada guntur, benar? Guntur? Ada? Masih ada yang hadir di sini?

·       Kilat? Ada?

·       Hujan es batu yang ramai? Ada?

·       Gempa bumi yang mengerikan?

Oke, mari ke Mazmur 77, 16 Air-air telah melihat Engkau, ya Allah, air-air telah melihat Engkau, mereka gentar, kedalaman pun gemetar. 17 Awan-awan mencurahkan air, langit mengirimkan bunyi, anak-anak panah-Mu beterbangan. 18 Deru guntur-Mu ada dalam angin puyuh, kilat-kilat menerangi dunia, bumi gemetar dan bergoncang…”  apakah ada guntur, kilat, gempa bumi di sini? Betul sekali! Kalian berkata, nah, bagaimana Anda tahu ini bicara tentang eksodus? Ayat 19, “…19 Pola-Mu ada di laut, jalan-Mu di laut yang luas, dan jejak-Mu tidak diketahui. 20 Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan tangan Musa dan Harun."

Apakah ini pengulangan kisah yang sama yang kita lihat di Wahyu? Iya, benar.

Kegelapan bagi yang jahat, terang bagi umat Allah. Kemudian air-air mengering untuk mempersiapkan jalan bagi kelepasan umat Allah. Dan kemudian air-air yang mengering sekarang menjatuhkan dirinya ke atas orang-orang Mesir dan menimpa mereka, dan membinasakan musuh umat Allah, air-air itu yang melakukannya. Kemudian di tengah-tengah guntur, dan kilat, dan ramai hujan es batu, suara Allah yang berbicara seperti guntur, kata Wahyu, Allah berkata, “Sudah selesai!” dan itulah yang menggoncang bumi.

  

 

So what is God telling us in these stories? What is He telling to us who live on the last remnant of time? He's telling us, folks, study these stories because these stories are going to bring encouragement for what's coming. And believe me, folks, if you think that your worst problem right now is not having a job, praise the Lord, not that I don't want you to get a job, but there's much bigger trying times ahead than this.

 

Jadi apa yang Tuhan sampaikan kita dengan kisah-kisah ini? Apa yang diberitahukanNya kepada kita yang hidup di sisa waktu yang terakhir? Saudara-saudara, Dia mengatakan kepada kita supaya kita mempelajari kisah-kisah ini karena kisah-kisah ini akan memberi semangat untuk apa yang akan datang. Dan percayalah, Saudara-saudara, jika kalian pikir masalah terburuk yang kalian hadapi sekarang ialah tidak punya pekerjaan, puji Tuhan, bukan karena saya tidak ingin kalian mendapat pekerjaan, tetapi di depan ada masa sulit yang jauh lebih besar daripada itu.

 

 

 

14 04 21

No comments:

Post a Comment