Monday, July 19, 2021

EPISODE 11/24 THE HEBREW RELIGIOUS CALENDAR ~ THE PENTECOST ~ STEPHEN BOHR

 

_____THE HEBREW RELIGIOUS CALENDAR_____

Part 11/24 - Stephen Bohr

THE PENTECOST

https://www.youtube.com/watch?v=16S-anbmpt8

 

 

 

Dibuka dengan doa

 

 

Well, welcome back. We're glad to see you here this afternoon. I trust that you had a good lunch and that you're not going to go to sleep on me this afternoon.

We are going to continue our study of the day of Pentecost, and we will begin on page 94 of our syllabus. Once again I would like to underline for those who are watching the live stream and for those who will be watching this on television as well as those who get the DVDs, that I highly recommend that you acquire a copy of the syllabus because the syllabus has so many more verses, so many more concepts than what we're going to be able to cover here in class. So I think it would be beneficial to get a copy of the syllabus and then also get the DVDs, or watch the presentations. You know, what enters through our eyes and what enters through reading makes things more permanent in our thinking pattern.

 

Nah, selamat bertemu kembali. Kami senang melihat kalian petang ini. Saya yakin kalian sudah menikmati makan siang dan kalian tidak akan tertidur petang ini.

Kita akan melanjutkan pelajaran tentang Hari Pentakosta, dan kita akan mulai di hal. 94  dari silabus kita. Sekali lagi saya mau menekankan bagi mereka yang mengikuti ini lewat live streaming dan mereka yang akan menontonnya lewat televisi dan yang mengambil DVDnya, saya betul-betul merekomendasikan kalian mendapatkan satu copy dari silabus ini karena ada begitu lebih banyak ayat, begitu lebih banyak konsep daripada apa yang bisa kita liput di dalam kelas di sini. Jadi menurut saya akan menguntungkan memiliki copy dari silabus ini dan juga memiliki DVDnya, atau mengikuti presentasiya. Kalian tahu apa yang masuk melalui mata dan apa yang masuk dari membaca membuat kesan itu lebih permanen dalam pola berpikir kita.

 

 

Okay, we're going to start at the top of the page. We’ve covered some of this material in our last session together. We're doing a parallel between what happened at Mount Sinai and what happened on the day of Pentecost, because Sinai is the foreshadowing of Pentecost. Were you able to gather that in the last session, that the equivalent of the day of Pentecost is the Sinai event?

·       The first point that we noticed is that the event at Sinai took place in the third month after the Exodus from Egypt.

And of course the day of Pentecost would also come in the third month.

·       We also noticed that in the historical type that God's people were commanded to gather at the entrance of the sanctuary so that they could follow what was going to take place there.

And of course in the book of Acts it says that God's people, the faithful, were gathered together in one place.

·       We also noticed that there was a special preparation needed for Israel at the foot of Mount Sinai.

And there was a special preparation of God's people before the outpouring of the Holy Spirit on the day of Pentecost.

·       We also noticed that multiple sacrifices were offered in conjunction with what happened at Mount Sinai.

When it comes to Pentecost, the fulfillment of Pentecost, Jesus was not sacrificed all over again in multiple times, but it represents the fact that Jesus was now presenting Himself with His wounds to His Father for His Father to accept the sacrifice that He had offered on Calvary. 

 

Baiklah, kita akan mulai di bagian atas halaman. Kita sudah membahas beberapa dari materi ini dalam sesi kita yang terakhir. Kita sedang membuat perbandingan persamaan antara apa yang terjadi di gunung Sinai dan apa yang terjadi pada hari Pentakosta, karena Sinai adalah bayangan pendahulu dari Pentakosta. Apakah kalian bisa menangkap itu dari sesi yang terakhir, bahwa ekuivalen hari Pentakosta ialah peristiwa di Sinai?

·       Poin pertama yang kita simak ialah, peristiwa di Sinai terjadi pada bulan ketiga setelah eksodus Israel dari Mesir.

Dan tentu saja hari Pentakosta juga terjadi pada bulan ketiga.

·       Kita juga menyimak di tipe historisnya umat Allah diperintahkan untuk berkumpul di pintu masuk Kemah Suci supaya mereka bisa mengikuti apa yang akan terjadi di sana.

Dan tentu saja di kitab Kisah, dikatakan umat Allah, mereka yang setia, dikumpulkan semua di satu tempat.

·       Kita juga sudah menyimak bahwa ada persiapan khusus bagi bangsa Israel yang ada di kaki gunung Sinai.

Dan juga ada persiapan khusus di antara umat Allah sebelum Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta.

·       Kita juga sudah menyimak ada banyak kurban yang dipersembahkan sehubungan dengan apa yang terjadi di gunung Sinai.

Mengenai Pentakosta, penggenapan Pentakosta, Yesus tidak dikurbankan lagi berkali-kali, tetapi itu melambangkan fakta bahwa Yesus sekarang mempersembahkan DiriNya dengan luka-lukaNya kepada BapaNya, untuk mendapatkan penerimaan BapaNya atas kurban yang telah dipersembahkanNya di Kalvari.

 

 

I believe that last time when we ended, we were talking about the phenomena in nature.

At Mount Sinai there were some very interesting phenomena. There was a mighty rushing wind, and the earth shook, there was fire, and there was smoke. Let's read Exodus 19:16-20, and of course you need to make reference also to Joel chapter 2 where it speaks of pillars of smoke. It says, 18 Now Mount Sinai was completely in smoke, because the Lord descended upon it in fire. Its smoke ascended like the smoke of a furnace, and the whole mountain quaked greatly…” So you notice that there's fire, there's smoke, and the earth is quaking. Verse 19,  “…19 And when the blast of the trumpet sounded long and became louder and louder, Moses spoke, and God answered him by voice. 20 Then the Lord came down upon Mount Sinai, on the top of the mountain. And the Lord called Moses to the top of the mountain, and Moses went up.”

 

Kalau tidak salah terahkir kalinya kita mengakhiri pelajaran kita, kita berbicara tentang fenomena di alam. Di gunung Sinai ada beberapa fenomena yang sangat menarik. Ada tiupan angin kencang, dan bumi bergetar, ada api, dan ada asap. Mari kita  baca Keluaran 19:16-20, dan tentu saja kalian perlu mengacu ke Yoel pasal 2, yang berbicara tentang tiang api. Dikatakan, 18 Sekarang Gunung Sinai ditutupi seluruhnya oleh asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api. Asapnya membubung seperti asap dari tungku api, dan seluruh gunung itu bergetar hebat…”  Jadi kalian lihat, ada api, ada asap, dan bumi bergetar. Ayat 19, “…19 Dan ketika  bunyi sangkakala terdengar panjang dan kian lama kian keras, berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dengan suara. 20 Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, dan TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.”

 

 

So on the day of Pentecost were there also phenomena that took place in nature? Absolutely! There was a mighty rushing wind, there were tongues of fire, there were pillars of smoke, according to what the Apostle Peter had to say on the day of Pentecost. He quotes Joel chapter 2. And even though Acts chapter 2 does not mention the earth quaking, in Acts chapter 4 we're going to see, when another group received the Holy Spirit, it says that the house where they were all at, shook. So there is also the shaking of the earth related to the impartation of the Holy Spirit. 

Let's read these verses, Acts 2:2-3 then we'll jump to verse 16-17, 19 and then you know you'll see Joel chapter 2:16-19, Acts 4:31. We're going to read all these verses together and you can see the dot-dot-dots where each text is suspended and then other text is continued.  It says, And suddenly there came a sound from heaven, as of a rushing mighty wind, and it filled the whole house where they were sitting. Then there appeared to them divided tongues, as of fire, and one sat upon each of them…” and then Peter explains what happens. He's actually quoting a prophecy in Joel,  “…16 But this is what was spoken by the prophet Joel: 17 ‘And it shall come to pass in the last days, says God, that I will pour out of My Spirit on all flesh; …. 19 I will show wonders in heaven above and signs in the earth beneath: blood and fire and…” what?  “…and vapor of smoke….” and just like at Mount Sinai, smoke. And then we read from Acts 4:31, this was a short time later. It says, “…31 And when they had prayed, the place where they were assembled together was shaken; and they were all filled with the Holy Spirit, and they spoke the word of God with boldness…”

So you have these phenomena that take place, fire, smoke, the shaking of the earth, etc. when the Holy Spirit is poured out on the day of Pentecost just as happened at Mount Sinai.

 


Maka pada hari Pentakosta, apakah juga ada fenomena yang terjadi di alam? Tentu saja! Ada tiupan angin kencang, ada lidah-lidah api, ada tiang-tiang asap, menurut apa yang dikatakan rasul Petrus pada hari Pentakosta. Dia mengutip dari Yoel pasal 2. Dan walaupun di Kisah pasal 2 tidak disebutkan ada gempa bumi, di Kisah pasal 4 kita akan melihat, ketika ada kelompok yang lain yang menerima Roh Kudus, dikatakan bahwa rumah di mana mereka berada itu terguncang. Jadi di sana juga terjadi gempa bumi, yang berkaitan dengan dikaruniakannya Roh Kudus.

Mari kita  baca ayat-ayat ini, Kisah 2:2-3, lalu kita melompat ke ayat 16-17, 19, kemudian kalian akan melihat Yoel 2:16-19, Kisah 4:31. Kita akan membaca semua ayat ini bersama-sama dan kalian bisa melihat titik-titik-titik di mana setiap ayat dihentikan, kemudian ayat yang lain melanjutkan. Dikatakan, 2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras  yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah yang bercabang, seperti nyala api dan satu hinggap di atas masing-masing mereka…”  kemudian Petrus menjelaskan apa yang terjadi. Sebenarnya dia mengutip suatu nubuatan yang ada di kitab Yoel, “…16 tetapi inilah yang telah diucapkan oleh nabi Yoel: 17Dan akan terjadi pada hari-hari terakhir---demikianlah firman Allah-- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia;… 19 Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit di atas, dan tanda-tanda di bumi di bawah: darah dan api dan…” apa?   “…kepulan asap…” dan persis seperti di gunung Sinai, asap. Kemudian kita membaca dari Kisah 4:31, ini terjadi tidak lama kemudian. Dikatakan, “…31 Dan ketika mereka sudah berdoa, tempat di mana mereka berkumpul itu terguncang, dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani. …” 

Jadi ada fenomena-fenomena ini, api, asap, bumi terguncang, dll. ketika Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta, sama seperti yang terjadi di gunung Sinai.

 

 

Now the next historical type is the fact that twelve tribes were present there at Mount Sinai. Aaron could wear the breastplate with 12 stones because there were twelve tribes represented, and the twelve tribes of course descent from the twelve sons of Jacob. In the next chapter after this chapter, we find that Moses clothed Aaron with the garments of the high priest, and one of the pieces of the garments of the high priest was the breastplate. And so you notice that you have the tribes, they're gathered there, the twelve tribes are gathered at Mount Sinai. And then in the next chapter you have Aaron being garbed with the garments of a high priest. By whom? By Moses.

And so this is very significant as we're going to notice in the fulfillment in the anti-type.

Let's read Exodus 28:29-30, 29 So Aaron shall bear the names of the sons of Israel on the breastplate of judgment over his heart, when he goes into the holy place, as a memorial before the Lord continually. 30 And you shall put in the breastplate of judgment the Urim and the Thummim, and they shall be over Aaron’s heart when he goes in before the Lord. So Aaron shall bear the judgment of the children of Israel over his heart before the Lord continually.”

So you'll notice that Aaron is clothed with the breastplate that has 12 stones because present there at Mount Sinai are what? The twelve tribes, the twelve tribes that descend from the twelve sons of Jacob.

 

Sekarang, tipe historis berikutnya ialah fakta bahwa keduabelas suku hadir di sana di gunung Sinai. Harun bisa mengenakan tutup dada dengan 12 batu permata karena ada ke-12 suku yang diwakili, dan ke-12 suku tentunya adalah keturunan  dari ke-12 anak Yakub. Dalam bab berikut setelah bab ini, kita akan melihat Musa mengenakan pakaian imam besar pada Harun, dan salah satu bagian dari pakaian imam besar ialah tutup dada. Jadi kalian simak, ada 12 suku, mereka berkumpul di sana, ke-12 suku berkumpul di gunung Sinai. Kemudian di bab berikut ada Harun yang dikenakan pakaian imam besar. Oleh Siapa? Oleh Musa. Maka ini sangat signifikan karena kita akan melihat dalam penggenapannya, di antitipenya.

Mari kita  baca Keluaran 28:29-30, 29  Demikianlah Harun harus menanggung nama anak-anak Israel pada tutup dada penghakiman di atas jantungnya, apabila ia masuk ke dalam Bilik Kudus, sebagai peringatan yang tetap di hadapan TUHAN. 30 Dan pada tutup dada penghakiman itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim, dan mereka harus ada di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap TUHAN. Maka Harun akan menanggung penghakiman orang Israel di atas jantungnya terus-menerus di hadapan TUHAN…” 

Maka kalian akan melihat bahwa Harun dikenakan pakaian dengan tutup dada yang ada 12 batu permata, karena hadir di sana di gunung Sinai apa? Keduabelas suku, keduabelas suku keturunan dari ke-12 anak Yakub.

 

 

Now where is the prophetic fulfillment to this? Where is the prophetic anti-type to this? Well, you've noticed something very interesting in Acts chapter 1, and we're going to dedicate more time to this later on. What is the first thing that the apostles did there in the upper room before the outpouring of the Holy Spirit the day of Pentecost? Well, yeah they prayed, and they studied, and they make things right, and everything. But they felt that it was necessary to perform a certain act. And what was that? To pick apostle number twelve because Judas had apostatized. Now why in the world would they feel that it was necessary to choose apostle number twelve before the Holy Spirit was poured out of the day of Pentecost? I'm going to give you the short answer. The fact is, that Jesus was going to be clothed by His Father with the garments of the high priest. And one of those aspects of the garments of the high priest was the breastplate. The breastplate with twelve stones. But Jesus could not wear the breastplate with twelve stones ~ representing now the twelve apostles, as well as the children of Israel ~ until there were twelve apostles on earth. There were only eleven. And so it was necessary to elect apostle number twelve, so that then the Father could clothe Jesus with the breastplate that had the twelve stones. Are you with me or not? Everything in the Bible has a specific purpose. They had to elect apostle number twelve, because Jesus could not wear the breastplate with twelve stones if there were only eleven apostles on earth. So this is the reason why this ceremony of choosing the successor of Judas takes place before the day of Pentecost. Acts 1:21-22 describe it, 21Therefore, of these men who have accompanied us all the time that the Lord Jesus went in and out among us, 22 beginning from the baptism of John to that day when He was taken up from us, one of these…” what's the next word?  “…must become a witness with us of His resurrection.” So was it a “must” to elect apostle number 12?

Are you understanding the reason why? See, there's a reason for everything in the Bible. Every detail is important.

 

Nah, di manakah nubuatan yang menggenapi ini? Di mana nubuatan antitipe hal ini? Nah, kita sudah melihat sesuatu yang sangat menarik di Kisah pasal 1, dan kita akan memberikan lebih banyak waktu kepada hal ini nanti. Apakah tindakan pertama yang dilakukan para rasul di ruang atas sebelum Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta? Nah, iya mereka berdoa, mereka belajar Firman, dan mereka menyelesaikan semua perbedaan di antara mereka, dan lain-lain. Tetapi mereka merasa perlu melakukan suatu tindakan. Dan apa itu? Memilih rasul nomor 12 karena Yudas sudah murtad. Nah, mengapa mereka merasa perlu memilih rasul nomor 12 sebelum Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta? Saya akan memberikan jawaban singkatnya. Faktanya ialah, Yesus akan dikenakan jubah imam besar oleh BapaNya. Dan salah satu aspek dari jubah imam besar ialah tutup dadanya. Tutup dada dengan 12 batu permata. Tetapi Yesus tidak bisa mengenakan tutup dada dengan 12 batu permata ~ yang sekarang melambangkan ke-12 rasul, dan juga suku-suku Israel ~ hingga ada 12 rasul di bumi. Saat itu hanya ada 11. Maka harus dipilih rasul nomor 12, supaya nanti Bapa bisa mengenakan pada Yesus tutup dada yang berbatu permata 12. Apakah kalian paham atau tidak? Segala sesuatu di Alkitab punya tujuan yang spesifik. Mereka harus memilih rasul nomor 12, karena Yesus tidak bisa mengenakan tutup dada dengan 12 batu permata jika hanya ada 11  orang rasul di bumi. Maka inilah alasannya mengapa upacara memilih pengganti Yudas terjadi sebelum hari Pantekosta. Kisah 1:21-22 melukiskannya, 21Jadi dari mereka yang senantiasa berkumpul dengan kita semua selama Tuhan Yesus keluar-masuk bersama-sama dengan kita, 22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes hingga hari Dia diangkat ke atas dari kita, maka salah satu dari mereka ini…” apa kata berikutnya? “…harus menjadi saksi bersama-sama kita tentang kebangkitanNya.’…”  Jadi apakah “harus” memilih rasul nomor 12?

Apakah kalian paham alasannya mengapa? Lihat, di Alkitab ada alasan untuk segalanya. Setiap detail itu penting.

 

 

Now let's go to our next historical type.  Moses ~  this is right before Aaron begins his ministry in the sanctuary ~ Moses clothed Aaron with the garments of the high priest and then anointed him with oil. The sons of Aaron were also clothed and anointed to serve as a priesthood. And the sanctuary was also anointed with oil. And the entire ceremony lasted a period  I have here seven days. Let's notice Leviticus 8:5-13, “ And Moses said to the congregation, ‘This is what the Lord commanded to be done.’ Then Moses brought Aaron and his sons and washed them with water. And he put the tunic on him…” notice he's clothing him now  “…girded him with the sash, clothed him with the robe, and put the ephod on him; and he girded him with the intricately woven band of the ephod, and with it tied the ephod on him. Then he put the breastplate on him, and he put the Urim and the Thummim in the breastplate. And he put the turban on his head. Also on the turban, on its front, he put the golden plate, the holy crown, as the Lord had commanded Moses….” So what is Moses doing with Aaron here? He is putting on the garments of the high priests piece-by-piece. He's clothing Aaron with the garments of a high priest. Why is he doing that? Well, because Aaron has to start ministering in the sanctuary as the high priests, right? Now not only does He clothe Aaron with the garments of the high priest but we also noticed that He anointed Aaron. Notice verse 10,  “…10 Also Moses took the anointing oil, and anointed the tabernacle and all that was in it…”  so you have the anointing of the tabernacle as well, “…and consecrated them. 11 He sprinkled some of it on the altar seven times, anointed the altar and all its utensils, and the laver and its base, to consecrate them. 12 And he poured some of the anointing oil on Aaron’s head and anointed him, to consecrate him. 13 Then Moses brought Aaron’s sons and put tunics on them, girded them with sashes, and put hats on them, as the Lord had commanded Moses.”


 

Sekarang mari kita ke tipe historis kita yang berikut. Musa ~ ini terjadi tepat sebelum Harun memulai pelayanannya di Kemah Suci ~ Musa mengenakan Harun dengan pakaian imam besar, kemudian mengurapinya dengan minyak. Anak-anak Harun juga dikenakan pakaian dan diurapi untuk melayani sebagai imam. Dan Kemah Suci juga diurapi dengan minyak. Dan seluruh upacara ini berlangsung selama tujuh hari. Mari kita simak Imamat 8:5-13, 5 Dan Musa berkata kepada jemaat itu: ‘Inilah yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan.’ 6 Lalu Musa membawa Harun dan anak-anaknya mendekat, dan membasuh  mereka dengan air. 7 Dan dia memakaikan baju padanya…”  perhatikan sekarang Musa mengenakan pakaian pada Harun, “…mengikat pinggangnya dengan sabuk, mengenakan jubah padanya, dan memakaikan efod padanya; dan mengikat pinggangnya dengan sabuk efod yang rumit rajutannya, dan dengan sabuk itu dia mengikat efod padanya. 8 Lalu dia memasang tutup dada padanya dan memasang  Urim dan Tumim di dalam tutup dada. 9 Dan dia meletakkan serban di kepalanya. Juga pada serban di bagian depan dia memasang patam emas, jamang kudus seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa…”  Jadi apa yang dilakukan Musa pada Harun di sini? Dia sedang mengenakan pakaian imam besar satu demi satu. Dia memakaikan pakaian imam besar pada Harun. Mengapa dia berbuat demikian? Karena Harun harus mulai melayani di Kemah Suci sebagai imam besar, benar? Nah, Musa bukan hanya mengenakan pakaian imam besar pada Harun tetapi kita juga melihat bahwa dia mengurapi Harun.

Simak ayat 10, “…10 Musa juga mengambil minyak urapan, lalu diurapinyalah Kemah Suci serta segala yang ada di dalamnya…”  jadi Kemah Suci juga diurapi, “…dan menguduskan semuanya itu bagi Allah. 11 Dia memercikkan sedikit dari minyak itu ke mezbah tujuh kali, mengurapi mezbah itu serta segala perkakasnya, dan juga bejana pembasuh serta alasnya, untuk menguduskannya bagi Allah. 12 Dan dia menuang dari minyak urapan itu ke atas kepala Harun dan mengurapi dia untuk menguduskannya. 13 Lalu Musa membawa anak-anak Harun mendekat, dan memakaikan baju pada mereka, mengikat pinggang mereka dengan sabuk, dan meletakkan topi pada mereka, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.”

 

So there's several things that are happening here.

1.   First of all Aaron is being clothed as the high priest.

2.   The sanctuary is being anointed because Aaron is going to serve in the sanctuary, it has to be anointed or dedicated.

3.   Then we're also told that Aaron is anointed with oil.

4.   And the sons of Aaron are set aside also to perform a work of priesthood.

All of this is happening before the high priest begins his ministry in the sanctuary.



Jadi ada beberapa hal yang terjadi di sini.

1.   Harun sedang dikenakan pakaian sebagai imam besar.

2.   Kemah Suci diurapi karena Harun akan melayani di Kemah Suci, jadi harus diurapi atau ditahbiskan.

3.   Lalu kita juga diberitahu bahwa Harun diurapi dengan minyak.

4.   Dan anak-anak Harun disisihkan juga untuk melakukan pekerjaan imam.

Semua ini terjadi sebelum imam besar memulai pelayanannya dalam Kemah Suci.

 

 

Now Psalm 133 adds details to the picture, and immediately when we read verse 1 of Psalm 133 it's going to become very clear that this is a Psalm that has to do with the day of Pentecost. 1 Behold, how good and how pleasant it is for brethren to dwell together in unity!...” does that sound familiar, brethren dwelling together in unity? The Bible says that on the day of Pentecost they were all of one accord. And we’ll come to the fulfillment a little bit later. It continues saying,  “…It is like the precious oil upon the head…” this is referring back to what happened in Leviticus 8, the  “…oil upon the head running down on the beard…” was this just a few droplets of oil? No! This was an abundance of oil. It says,  “…running down on the beard, the beard of Aaron…”  See, this is referring back to Leviticus chapter 8, “…running down on the edge of his garments…” It’s so abundant that it's not only running down his head, it's running down his beard, it's running down the bottoms of his garment, but it doesn't even end there because it continues saying,  “…It is like the dew of Hermon, descending upon the mountains of Zion; for there the Lord commanded the blessing— Life forevermore…” So the oil is so abundant that it even drips down where? It drips down unto the mountains of Zion.

 

Nah, Mazmur 133 menambahkan detail ke gambaran ini, dan bila kita membaca ayat 1 Mazmur 133, segera akan menjadi sangat jelas bahwa ini adalah mazmur yang berkaitan dengan hari Pentakosta.   “…1 Lihatlah,  alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara hidup bersama dalam kesatuan!…” apakah ini terdengar familier, saudara-saudara hidup bersama dalam kesatuan? Alkitab berkata bahwa pada hari Pantekosta mereka semuanya sehati. Dan nanti kita akan membahas penggenapannya. Selanjutnya dikatakan,  “…2 Seperti minyak berharga di atas kepala…”  lihat, ini merujuk ke Imamat pasal 8,  “…minyak berharga di atas kepala  yang mengalir ke jenggot, jenggot Harun…” 

Apakah ini hanya beberapa tetes minyak? Tidak! Ini minyaknya berlimpah. Dikatakan,   “…yang mengalir ke jenggot, jenggot Harun…” lihat, ini merujuk kembali ke Imamat pasal 8,“…dan mengalir turun ke ujung jubahnya…”  minyak itu sedemikian banyaknya bukan saja dia mengalir turun kepalanya, tapi mengalir turun jenggotnya, mengalir turun ke bagian bawah pakaiannya, tapi bahkan tidak berhenti di sana, karena selanjutnya dikatakan, “…3 Seperti embun puncak Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya…”  Jadi minyaknya sedemikian berlimpah sehingga dia menestes sampai ke mana? Menetes sampai ke gunung-gunung Sion.

 

 

And by the way in the fulfillment who was gathered there on the mountains of Zion? Those who were gathered in the upper room! So what I want us to notice is that really the Holy Spirit that was poured out on earth was only the few droplets that indicated that Jesus had been what? He had been anointed for His work as the high priest in the heavenly sanctuary.

 

Dan dalam penggenapannya, siapa yang berkumpul di sana di gunung-gunung Sion? Mereka yang berkumpul di ruang atas! Jadi apa yang saya mau kita simak ialah sesungguhnya Roh Kudus yang dicurahkan di bumi hanyalah beberapa tetes yang mengindikasikan bahwa Yesus telah apa? Dia telah diurapi untuk pekerjaanNya sebagai imam besar di Bait Suci surgawi.

 

 

Notice also Psalm 110:1-4, 1 The Lord said to my Lord…”  interesting you have two Lords here, right? So this would be the Father speaking to whom? To the Son. “…The  Lord said to my Lord, ‘Sit at My right hand, till I make Your enemies Your footstool…” Question: the Person who sat next to the other Person is whom? It's Jesus that sits next to the Father.  Did we read verses where it says that Jesus sat with the Father on  His throne when He ascended to heaven? Yes! So this is another text that corroborates that point.  “…The  Lord said to my Lord, ‘Sit at My right hand, till I make Your enemies Your footstool…” and then notice what it continues saying, “…The Lord shall send…” what?  “…the rod of Your strength out of Zion. Rule in the midst of Your enemies!...” so this is talking about kingship, right? Notice what it continues saying in verse 3, “…Your people shall be…” what?  “…volunteers in the day of Your power...” who are the volunteers? The people who are gathered in the upper room. And this is the day of whose power? It's the day of Christ's power. Did Jesus say “you shall receive power” to His volunteers, to His followers, “so that you can be witnesses”? Absolutely! So it says in verse 2,  “…The Lord shall send the rod of Your strength out of Zion. Rule in the midst of Your enemies! Your people shall be volunteers in the day of Your power, in the beauties of holiness, from the womb of the morning, You have the dew of Your youth…” by the way dew in the Bible represents what? The Holy Spirit. And so then you have verse  4,  “…The Lord has sworn and will not relent, ‘You are a…” what?  “…a priest forever according to the order of Melchizedek.’…”

So when He sits at the right hand this is the day of His power, He has volunteers and according to this, He is installed as what? A high priest after the order of whom? Of Melchizedek.

 

Simak juga Mazmur 110:1-4, 1 TUHAN berkata kepada Tuhanku,…”  menarik ada dua Tuhan di sini, benar? Jadi ini tentunya Bapa berbicara kepada siapa? Kepada Anak. “…TUHAN berkata kepada Tuhanku, ‘Duduklah di sebelah tangan kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhMu tumpuan kakiMu.’…”  Pertanyaan: Sosok yang duduk di samping Sosok yang lain itu siapa? Itu Yesus, yang duduk di samping Bapa. Apakah kita sudah pernah membaca ayat-ayat di mana dikatakan Yesus duduk bersama Bapa di takhta Bapa ketika Dia kembali ke Surga? Ya! Jadi ini adalah ayat lain yang menguatkan poin itu. “…TUHAN berkata kepada Tuhanku, ‘Duduklah di sebelah tangan kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhMu tumpuan kakiMu.’…” lalu simak apa katanya selanjutnya, “…2 TUHAN akan mengirim…” apa?   “…tongkat kekuatanMu keluar dari Sion. Memerintahlah di tengah-tengah musuh-musuhMu!…”  jadi ini bicara tentang kedudukan seorang raja, benar? Simak apa katanya selanjutnya di ayat 3, “…3 Orang-orangMu akan…” apa? “…menjadi sukarelawan di hari kekuasaanMu…” siapakah para sukarelawan? Orang-orang yang berkumpul di ruang atas. Dan ini adalah hari kekuasaan siapa? Ini hari kekuasaan Kristus. Apakah Yesus berkata, “kamu akan menerima kuasa” kepada para sukarelawanNya, pengikut-pengikutNya, “supaya kalian bisa menjadi saksi-saksi”? Tentu saja! Maka dikatakan di ayat 2,  “…2 TUHAN akan mengirim tongkat kekuatanMu keluar dari Sion.  Memerintahlah di tengah-tengah musuh-musuhMu!  3 Orang-orangMu akan  menjadi sukarelawan di hari kekuasaanMu, dalam indahnya kesucian, dari rahim fajar Engkau memiliki embun keremajaanMu…”  nah, embun di Alkitab melambangkan apa? Roh Kudus. Maka ayat 4,“…4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan berubah, Engkau adalah…” apa? “…imam untuk selama-lamanya menurut ketentuan imamat Melkisedek.”

Maka ketika Dia duduk di tangan kanan, itu saat Dia berkuasa, Dia memiliki sukarelawan-sukarelawan dan menurut ini Dia ditetapkan sebagai apa? Sebagai imam besar menurut ketentuan imamat siapa? Ketentuan imamat Melkizedek.

 

 

So immediately you ask the question, “Now wait a minute, why do you find Him being anointed like Aaron was, but His priesthood is according to the order of Melchizedek?” Why two different orders: the order of Aaron and the order of Melchizedek?

The reason is very simple. In Hebrews chapter 7  (I have a whole lecture in the Genesis series on Hebrews 7, it's a fascinating chapter and it's kind of tricky too, so it has to be read very carefully), but really what we find is, that Jesus was of the tribe of Judah and because He was of the tribe of Judah, He could not serve as a priest, because priests came from the tribe of who? Of Levi. So legally Jesus, from the line of Aaron had no right to the priesthood. But if He's from a different order of priesthood, the priesthood of Melchizedek, then He would have a right to be priest  according to a different order.  Are you understanding what I'm saying?

·       So even though Jesus gets His functions from the priesthood of Aaron.

In other words the functions of Jesus are illustrated by the priesthood of Aaron.

·       The right to the priesthood comes from the priesthood of Melchizedek.

I don't know if you're following me or not.

 

Maka segera kalian bertanya, “Tunggu sebentar, mengapa kita melihat Dia diurapi seperti Harun, namun imamatNya itu menurut imamat Melkizedek?” Mengapa ada dua imamat: Imamat Harun dan imamat Melkizedek?

Alasannya sangat sederhana. Di Ibrani pasal 7 (saya punya satu seminar di seri Genesis tentang Ibrani 7, itu adalah pasal yang menarik, dan juga rada sulit, jadi itu harus dibaca dengan sangat seksama), apa yang kita dapati ialah, Yesus berasal dari suku Yehuda dan karena Dia dari suku Yehuda, Dia tidak boleh melayani sebagai imam, karena imam-imam datang dari suku mana? Suku Lewi. Maka secara sah, Yesus menurut garis keturunan Harun, tidak berhak menjadi imam. Tetapi jika Dia mengikuti ketentuan imamat yang lain, yaitu imamat Melkizedek, maka Yesus punya hak menjadi imam menurut ketentuan yang berbeda itu. Apakah kalian paham apa yang saya katakan?

·       Jadi walaupun Yesus mendapatkan fungsi-fungsiNya dari imamat Harun, dengan kata lain fungsi-fungsi Yesus digambarkan oleh imamat Harun,

·       Hak atas imamatNya datang dari imamat Melkizedek.

Saya tidak tahu apakah kalian paham atau tidak?

 

 

So He has a right to be a priest according to the order of Melchizedek, but the description of the functions: His anointing, His keeping the lamps trimmed, and keeping the oil in place, and everything, all of the functions are described by the priesthood of Aaron. But the priesthood of Aaron does not give Him the legal right to be a priest.

And so you know some people get all hung up in Hebrews chapter 7, where it says “without father, without mother, without beginning or ending of days” and so they think that Melchizedek is probably the Holy Spirit, or some divine being. But really this is a matter of speaking of the biblical times and that is, that without father or mother simply means that we have no genealogical record.  Without beginning or ending of days it's not saying he's eternal, what it's saying is that we have no record of where he started and where he ended, and so basically the beginning and the ending is open-ended. And so it's not saying that Melchizedek is the Holy Spirit, or Melchizedek is Christ in His pre-incarnate state. It's simply using this to say that to be a priest according to Aaron  you had to look at your genealogy, didn't you? But the priesthood of Melchizedek you don't look at the genealogy. Jesus is a high priest according to the order of Melchizedek.

 

Jadi Yesus punya hak menjadi imam menurut ketentuan imamat Melkizedek, tetapi deskripsi fungsi-fungsiNya: pengurapanNya, tugasNya memelihara sumbu pelita dan minyaknya, dan segala sesuatunya, semua fungsi itu dijelaskan oleh imamat Harun. Namun ketentuan imamat Harun tidak memberi Yesus hak sah menjadi imam.

Dan kalian tahu, orang-orang bingung dengan Ibrani pasal 7 di mana dikatakan, “tanpa ayah, tanpa ibu, tanpa awal atau akhir” (Ibrani 7:3) maka mereka beranggapan Melkizedek itu jangan-jangan Roh Kudus, atau makhluk Ilahi. Tetapi sesungguhnya ini adalah cara berbicara di zaman Alkitab, dan tanpa ayah, tanpa ibu semata-mata berarti tidak ada catatan silsilahnya. Tanpa awal atau tanpa akhir tidak mengatakan dia itu kekal, apa yang dikatakan ialah tidak ada catatan di mana dia mulai dan di mana dia berakhir, dengan demikian pada dasarnya, awal dan akhirnya itu tidak diketahui. Jadi ini tidak mengatakan bahwa Melkizedek adalah Roh Kudus, atau Melkizedek adalah Kristus di masa pra-inkarnasiNya. Ini semata-mata dipakai untuk menyatakan menjadi imam menurut ketentuan imamat Harun, harus melihat silsilahnya, bukan? Tetapi imamat Melkizedek, tidak melihat silsilahnya. Yesus adalah imam besar menurut ketentuan imamat Melkizedek.

 

 

And then we have Psalm 16:8-11. By the way, Psalm 110 and Psalm 16 were actually quoted by Peter on the day of Pentecost. Psalm 16 we read yesterday, this Psalm is quoted by Peter in Acts chapter 2 in his Pentecostal sermon. This is how it reads, I have set the Lord always before Me; because He is at My right hand I shall not be moved. Therefore My heart is glad, and My glory rejoices; My flesh also will rest in hope. 10 For You will not leave My soul…” that is Me,  “…in Sheol…” in the grave  “…nor will You allow Your Holy One to see corruption. 11 You will show Me the path of life; in Your presence is fullness of joy; at Your…” what? At whose right hand? At the Father's  “…right hand are pleasures forevermore.”

So Jesus did not see corruption in the tomb. He resurrected, and He ascended to Heaven, and He sat at the Father's right hand, according to this. And there, there are pleasures forevermore.

So were there prophecies in the Old Testament that predicted what was going to happen on the day of Pentecost? Absolutely! Leviticus 8 is one, Psalm 133 is another, Psalm 110:1-4, Psalm 16:8-11.  And by the way, by this time, Peter really understood Bible prophecy because Peter is quoting some of these verses in his sermon in Acts chapter 2.

 

Kemudian ada Mazmur 16:8-11. Nah, Mazmur 110 dan Mazmur 16 dikutip oleh Petrus pada hari Pentakosta. Mazmur 16 sudah kita baca kemarin, mazmur ini dikutip Petrus di Kisah pasal 2 dalam khotbahnya pada hari Pentakosta. Beginilah bunyinya, 8Aku menempatkan TUHAN senantiasa di depanKu; karena Ia di sebelah tangan kananKu, Aku tidak tergoyahkan. 9 Sebab itu hatiKu gembira dan kemuliaanKu bersukacita, dagingKu juga akan beristirahat dalam harapan, 10 sebab Engkau tidak akan meninggalkan jiwaKu…”  yaitu Aku   “…di Sheol…”  dalam kubur,   “…dan tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat  pembusukan. 11 Engkau akan memberitahukan kepadaKu jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di…”  mana? Di tangan kanan siapa? Di tangan kanan Bapa,   “…di tangan kanan-Mu ada nikmat selama-lamanya.…” 

Jadi Yesus tidak melihat pembusukan dalam kubur. Dia bangkit, dan Dia naik ke Surga, dan Dia duduk di tangan kanan Bapa, menurut ini. Dan di sana, ada kenikmatan selama-lamanya.

Jadi apakah ada nubuatan di Perjanjian Lama yang menubuatan apa yang akan terjadi pada hari Pentakosta? Tepat sekali! Imamat 8 salah satunya, Mazmur 133 adalah yang lain, Mazmur 110:1-4, Mazmur 16:8-11. Dan ketahuilah, pada waktu ini Petrus benar-benar sudah memahami nubuatan Alkitab karena Petrus mengutip beberapa ayat itu dalam khotbahnya di Kisah pasal 2.

 

 

Now let's take a look at the prophetic anti-type, the prophetic fulfillment of what we’ve just noticed. The most significant event at Pentecost was not what happened on earth. You know, you ask people “What comes to mind when you say Pentecost?” They say, “Oh well that there was a mighty rushing wind,  and there were tongues of fire, and everybody started talking in languages that they never studied before.” You know, that's usually what people will tell you. But the important event on the day of Pentecost did not happen on earth at all, the important event occurred where? It occurred in heaven, that's right.

Let's notice exactly what happened:

·       Jesus presented Himself before the Father as the slain lamb, upon His ascension.

You can read that in Revelation 5:9-12. That's why you have sacrifices on the day of Pentecost, because Jesus is presenting Himself before His Father and He's showing His Father His wounds.

·       Then the Father clothes Jesus with the garments of the high priest.

·       And then the Father anoints Jesus with oil as high priest.

The Father anoints Jesus as high priest over His people.

·       Is Jesus garbed as a high priest according to the Bible?

So who would have garbed Him? The Father, of course. It certainly would not be an angel. Moses plays the role of the Father here. He clothes Jesus with the garments of the high priest. We're going to read verses to corroborate all of these things in a few moments. I want you to just get the picture.

As high priest Jesus stands, but as King of the kingdom of grace He what? He sits with His Father on His throne.

The priesthood of Aaron defines the function of Jesus, but the right to the priesthood comes from Melchizedek.

·       And then what happens? The sanctuary where Jesus is to serve is what? Anointed.

That is in Daniel 9:24. He shall anoint the holy of holies it says there, speaking about the anointing of the sanctuary when He ascended to heaven. And so now what is going to happen?

 

Nah, mari kita simak antitipe nubuatannya, penggenapan nubuatannya dari apa yang baru saja kita pelajari. Peristiwa yang paling signifikan pada Pentakosta bukanlah apa yang terjadi di bumi. Kalian tahu, jika kita bertanya kepada orang, “Apa yang muncul di benakmu kalau mendengar kata Pentakosta?” Mereka akan berkata, “Oh, yah, ada tiupan angin yang keras, ada lidah-lidah api, dan semua orang mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang belum pernah mereka pelajari.” Kalian tahu, biasanya itulah yang akan dikatakan orang. Tetapi peristiwa yang penting pada hari Pentakosta bukan yang terjadi di bumi. Peristiwa yang penting terjadi di mana? Yang terjadi di Surga, benar. Mari kita simak tepatnya apa yang terjadi:

·       Yesus mempersembahkan DiriNya di hadapan Bapa sebagai domba yang tersembelih, pada waktu KenaikanNya.

Kalian bisa membacanya di Wahyu 5:9-12. Itulah mengapa ada kurban-kurban pada hari Pentakosta, karena Yesus mempersembahkan DiriNya di hadapan BapaNya dan Dia menunjukkan luka-lukaNya.

·       Lalu Bapa mengenakan Yesus dengan pakaian imam besar.

·       Kemudian Bapa mengurapi Yesus dengan minyak sebagai imam besar.

Bapa mengurapi Yesus sebagai imam besar bagi umatNya.

·       Apakah Yesus berpakaian sebagai imam besar menurut Alkitab?

Jadi siapa yang mengenakan pakaian itu padaNya? Tentu saja Bapa. Pasti tidak mungkin seorang malaikat. Musa memainkan peranan Bapa di sini. Bapa memakaikan Yesus dengan pakaian imam besar. Sebentar kita akan membaca ayat-ayat yang menguatkan semua hal ini. Saya hanya ingin kalian melihat gambaran seluruhnya.

Sebagai imam besar Yesus berdiri, tetapi sebagai Raja kerajaan kasih karunia, Dia apa? Dia duduk bersama BapaNya di takhta Bapa.

Imamat Harun menggambarkan fungsi-fungsi Yesus, tetapi hak menjadi imam berasal dari imamat Melkizedek.

·       Kemudian apa yang terjadi? Bait Suci di mana Yesus akan melayani diapakan?

Diurapi. Ini di Daniel 9:24, dikatakan di sana Dia akan mengurapi yang maha kudus, berbicara tentang pengurapan Bait Suci ketika Dia naik ke Surga. Maka sekarang apa yang akan terjadi?

 

 

Jesus is in the Holy Place, right? So He's going to feed His church with what? With bread, that's the bread of the presence.

He is going to give them what? Oil so that they can be the light of the world, that's the seven-branched candlestick.

And He is going to receive what? The prayers of the saints at the altar of incense.

Now He is going to serve as the high priest for His people.

 

Yesus ada di Bilik Kudus, benar? Jadi Dia akan memberi makan gerejaNya dengan apa? Dengan roti, itulah roti kehadiran.

Dia akan memberi mereka apa? Minyak agar mereka bisa menjadi terang dunia, itu ketujuh kaki dian.

Dan Dia akan menerima apa? Doa orang-orang kudus di mezbah ukupan.

Sekrang Dia akan melayani sebagai imam besar bagi umatNya.

 

 

And I throw this out, you know, I don't have any inspired statement on this you know,  I've heard two different concepts:

·       one is that the Ascension took seven days and then three days for all of the installation and the anointing and so on.

·       others say that the Ascension took three days, and it took seven days to do the other.

The important point that we need to understand is that there was a military procession after the victory of Jesus. He goes to heaven and  these events take place within a period of how long? Within a period of ten days between the Ascension and when the Holy Spirit falls on the day of Pentecost.

 

Saya lontarkan ini, kalian tahu, saya tidak punya pernyataan yang diilhami tentang hal ini, saya pernah mendengar ada dua konsep:

·       Yang satu ialah bahwa Kenaikan Yesus makan waktu tujuh hari, kemudian yang tiga hari untuk semua penetapan dan pengurapan dll.

·       Yang lain berkata bahwa Kenaikan itu makan waktu tiga hari, dan tujuh hari untuk melakukan yang lain-lain.

Poin penting yang perlu kita pahami ialah ada  prosesi militer setelah kemenangan Yesus. Dia ke Surga dan peristiwa-peristiwa itu terjadi dalam kurun waktu berapa lama? Dalam kurun waktu sepuluh hari antara Kenaikan dan saat Roh Kudus turun pada hari Pentakosta.

 

 

Now let's notice some Bible verses that corroborate the points that we just looked at. Revelation 5:6, and let me give you a little bit of context for Revelation 5:6.

Chapter 4 describes:

·       One Person sitting on a throne, it's God the Father,  when you look at it carefully.

·       And it tells us there that in the midst of the throne are four living creatures, those are identified as cherubim and seraphim.

·       Then around the throne are twenty-four elders occupying 24 thrones.

·       In front of the throne is the seven-branched candlestick which represents the fullness of the Holy Spirit, number seven.

There's not seven Holy Spirits, there's one Holy Spirit denoted by the number seven, which represents the fullness of the Holy Spirit, 

are there in God's throne room.

But in Revelation 4 missing in this scene is another Person sitting on the throne, because there's only One, the Father. Also the angelic hosts are not there, they're not mentioned in chapter 4. And the hymn that is being sung in honor of the One on the throne, is singing because He's the creator. There's no mention of redemption in chapter 4. So you say, “Well, wait a minute, where was the angelic host and where was Jesus?”

 

Nah, mari kita simak beberapa ayat Alkitab yang menguatkan poin-poin yang baru kita bahas. Wahyu 5:6 dan saya akan memberikan sedikit konteks untuk Wahyu 5:6.

Pasal 4 menggambarkan:

·       Satu Sosok duduk di atas takhta, itulah Allah Bapa, bila kita simak dengan seksama.

·       Dan dikatakan di sana di tengah-tengah takhta ada empat makhluk hidup, mereka diidentifikasi sebagai kerubium dan serafim.

·       Lalu seputar takhta ada 24 tua-tua yang duduk di 24 takhta.

·       Di depan takhta ada tujuh kaki dian,

yang melambangkan kepenuhan Roh Kudus, angka tujuh. Bukan ada tujuh Roh Kudus, hanya ada satu Roh Kudus yang diterangkan oleh angka 7 yang melambangkan kepenuhan Roh Kudus.

Ini ada di ruang takhta Allah.

Tetapi di Wahyu 4, tidak ada dalam adegan ini ialah Sosok lain yang duduk di atas takhta, karena hanya ada Satu yang duduk di takhta yaitu Bapa. Juga balatentara surgawi tidak ada di sana, mereka tidak disebut di pasal 4. Dan pujian yang dinyanyikan untuk menghormati Yang ada di takhta, itu bernyanyi karena Dialah Sang Pencipta. Di pasal 4 tidak disebutkan tentang penebusan. Maka kalian berkata, “Tunggu dulu, di mana balatentara surgawi dan di mana Yesus?”

 

 

Well, the very next chapter, you get to chapter 5, and there it describes a multitude of angels, ten thousand times ten thousand and thousands of thousands that come there before the throne, and in the midst of the throne is a Lamb as though It had been slain, that's the sacrifice at Pentecost.  See,  Jesus is presenting Himself as the what? As the slain Lamb. Is He dying again at Pentecost? No! He's showing the wounds that He sustained when He died on the cross. So He presents Himself as the Lamb of God.

 

Nah, di pasal berikutnya, kita tiba di pasal 5, di sana digambarkan sekelompok besar malaikat, sepuluh ribu kali sepuluh ribu, dan beribu-ribu dari beribu-ribu, yang datang ke depan takhta, dan di tengah-tengah takhta ada Domba yang seolah-olah telah disembelih, itulah kurban pada Pentakosta. Lihat, Yesus mempersembahkan DiriNya sebagai apa? Sebagai Domba yang sudah disembelih. Apakah Dia mati lagi saat Pentakosta? Tidak! Dia menunjukkan luka-luka yang diperolehNya ketika Dia mati di salib. Jadi Dia mempersembahkan DiriNya sebagai Domba Allah.

 

 

Now I want you to notice Revelation 1:12-13, this is where Jesus is walking in the midst of the candlesticks and He’s garbed as a high priest, so must that mean that at some point He was clothed as a high priest? Was He clothed as a high priest when He went to heaven? No! Of course not. He was invested as high priest up there, right? So notice Revelation 1:12-13, 12 Then I turned to see the voice that spoke with me. And having turned I saw seven golden lampstands, 13 and in the midst of the seven lampstands One like the Son of Man, clothed with a garment down to the feet and girded about the chest with a golden band…”  this is the description, one of the items that is mentioned that the high priest had in the Old Testament.

But the book of Hebrews makes it even more explicit. Hebrews 8:1-2, 1 Now this is the main point of the things we are saying: We have such a High Priest, who is seated at the right hand of the throne of the Majesty in the heavens, a Minister of the sanctuary and of the true tabernacle which the Lord erected, and not man…” What do we have in heaven? We have a high priest. Could He be a high priest if He's not clothed as a high priest? Of course not. So who must have clothed Jesus when He went to heaven to serve in the Holy  Place as high priest? It must have been God the Father. So Moses is the type, in this case; and the Father is the anti-type of Moses.

And you say, “Well, isn't Moses the type of Christ?” Yes! but we have to take into account the context.

 

Nah, saya mau kalian memperhatikan Wahyu 1:12-13, ini adalah ketika Yesus sedang berjalan di antara kaki-kaki dian, dan Dia berpakaian sebagai imam besar. Haruskan itu berarti pada suatu saat Dia memakai pakaian imam besar? Apakah Dia memakai pakaian imam besar ketika Dia naik ke Surga? Tidak! Tentu saja tidak. Dia dikukuhkan sebagai imam besar di atas sana, benar? Maka simak Wahyu 1:12-13, 12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas, 13 dan di tengah-tengah ketujuh kaki dian itu ada Satu yang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai ke kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas…”  ini adalah deskripsi salah satu item yang disebutkan dimiliki imam besar di Perjanjian Lama.

Tetapi kitab Ibrani membuatnya semakin jelas. Ibrani 8:1-2,   1 Inilah pokok utama yang kita bicarakan: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah tangan kanan takhta Yang Mahabesar di surga 2 Pelayan dari Bait Suci dan dari  Tabernakel yang sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia…”  Apa yang kita miliki di Surga? Kita punya satu Imam Besar. Bisakah Dia menjadi imam besar jika Dia tidak mengenakan pakaian imam besar? Tentu saja tidak! Jadi siapa yang telah mengenakan pakaian itu pada Yesus ketika Dia pergi ke Surga untuk melayani di Bilik Kudus sebagai imam besar? Pastilah itu Allah Bapa. Jadi dalam hal ini Musa adalah tipenya, dan Allah Bapa adalah antitipe Musa.

Dan kalian berkata, “Nah, bukankah Musa itu tipe Kristus?” Ya, tapi kita harus melihat konteksnya.

  

 

Let me give you an illustration of how different individuals can represent different things. The story of Genesis chapter 22.

Who does Isaac represent in the story of Genesis 22? Abraham the father is going to sacrifice Isaac his son. Who does Abraham represent? The Father. Who does Isaac represent? Well, you know, that's a good question. Let's take a look at it. Up to the point where Isaac is being submissive to his father, right? He's been obedient to his father. His father places him there on the altar, right? That represents the attitude of whom? It represents the attitude of Jesus. But you see, Isaac cannot be a complete type. He would have had to have been killed by his father in order to be a complete type. So what happens?

The story tells us that when Abraham is about to slay Isaac, an angel holds back his hand and says, “Don't slay him, don't slay him.” And yet it's interesting to notice that Isaac according to the book of Hebrews chapter 11, Abraham received Isaac from the dead.

You say, “Now wait a minute, Isaac didn't die.”

But it says in Hebrews 11, “he received him from the dead in figure” that is as an illustration or as a type.

But let me ask you, was it necessary to have another entity to represent the sacrifice aspect? Yes! What was necessary to emphasize the substitutionary aspect? A ram that was caught in the thicket.

So Isaac represents Christ to a certain point. It represents Christ in the terms of His submission, in terms of figurative resurrection, but the substitutionary aspect you had to use a different what? You had to use a different symbol.

 

Saya akan memberikan sebuah ilustrasi bagaimana individu-individu yang berbeda bisa melambangkan hal-hal yang berbeda. Kisah yang di Kejadian pasal 12.

Ishak melambangkan siapa di kisah Kejadian 22? Si bapak, Abraham akan mengurbankan Ishak anaknya. Siapa yang dilambangkan Abraham? Allah Bapa. Ishak melambangkan siapa? Nah, itu pertanyaan yang bagus. Mari kita perhatikan. Hingga ke saat di mana Ishak patuh kepada bapaknya, benar? Dia selalu patuh pada bapaknya. Bapaknya menempatkan Ishak di atas mezbah, benar? Itu melambangkan sikap siapa? Sikap Yesus. Tetapi, kalian lihat, Ishak tidak bisa menjadi tipe Yesus yang lengkap. Karena dia harus dibunuh oleh bapaknya supaya bisa menjadi tipe yang lengkap. Maka apa yang terjadi?

Kisah itu mengatakan kepada kita ketika Abraham hampir akan menyembelih Ishak, seorang malaikat memegang tangannya dan berkata, “Jangan bunuh dia, jangan bunuh dia.” Namun demikian yang menarik untuk disimak ialah menurut Ibrani pasal 11, Abraham menerima Ishak dari antara orang-orang mati.

Kalian berkata, “Tunggu sebentar, Ishak tidak mati.”

Tetapi di Ibrani 11(:19) dikatakan, “…ia menerimanya dari antara orang mati secara kiasan.” Maksudnya sebagai ilustrasi atau suatu tipe.

Tetapi coba saya tanya, apakah perlu ada sosok lain yang mewakili aspek kurbanNya? Ya! Apa yang dibutuhkan untuk menekankan aspek substitusiNya? Seekor domba jantan yang tersangkut di semak-semak.

Jadi Ishak melambangkan Kristus sampai titik tertentu, yaitu melambangkan Kristus dalam hal kepatuhanNya, kebangkitanNya secara kiasan. Tetapi aspek substitusiNya, diperlukan apa yang lain? Diperlukan simbol yang lain.

 

 

So let's go now to Acts 2:29-36, this is Peter preaching on the day of Pentecost, he's going to explain now what Jesus has gone to heaven to do.  29 ‘Men and brethren, let me speak freely to you of the patriarch David, that he is both dead and buried, and his tomb is with us to this day. 30 Therefore, being a prophet…” so in other words Psalm 16 doesn't apply to David. You know that His body would not remain in the grave, It would not see corruption, what Peter is saying is that can't apply to  David because David's tomb is with us till today. Verse 30,  “… 30 Therefore, being a prophet…” because David was a prophet  “…and knowing that God had sworn with an oath to him that of the fruit of his body, according to the flesh, He would raise up the Christ to sit on his…” what?  “…throne, 31 he…” that is David  “…foreseeing this, spoke concerning the resurrection of the Christ, that His soul…” that is He  “…was not left in Hades…”  that is in the grave “…nor did His flesh see corruption. 32 This Jesus God has raised up, of which we are all witnesses. 33 Therefore being exalted to the right hand of God…” see there you have “sit at My right hand”? Right, that's Psalm 110, “…and having received from the Father…”   so who receives the promise first? Do we receive it or does Jesus receive it first? Jesus receives the Holy Spirit first, the anointing so to speak. “… 33 Therefore being exalted to the right hand of God and having received from the Father the promise of the Holy Spirit, He…” did what?  “…He poured out…” what is it that you pour? Oil.  “…He poured out this which you now see and hear. 34 ‘For David did not ascend into the heavens, but he says himself: ‘The Lord said to my Lord, ‘Sit at My right hand, 35 till I make Your enemies Your footstool.’…” And now comes the explanation of this whole passage.  “…36 ‘Therefore let all the house of Israel know assuredly that God has made this Jesus…” who made Jesus? The Father. So who clothed Jesus? Who anointed Jesus to be the high priest? It says here that His Father did.  It says,  “…God has made this Jesus whom you crucified, both Lord and Christ.’

I thought He was Christ before?  So the first time that Jesus becomes Christ is at Pentecost? Of course not! Was He called Christ in the Gospels? Of course He was! So why would it say that the Father has made Jesus, Christ? Because the word “Christ” means “anointed”, we get the word “christen” from, see? That's the first part of the word “christen”. So was Jesus anointed when He was going to begin His ministry on earth? Yes! That was for one function. But was He anointed when He went to heaven to serve as high priest for another function? Yes! To be what? To be the high priest.

 

Jadi mari kita sekarang ke Kisah 2:29-36, ini Petrus sedang berkhotbah pada hari Pentakosta, dia akan menjelaskan sekarang Yesus pergi ke Surga untuk melakukan apa. 29 Bapak-bapak dan saudara-saudara, izinkan aku  berkata-kata dengan terus terang kepada kalian tentang bapa bangsa kita Daud, bahwa ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. 30 Maka karena ia seorang nabi…”  jadi dengan kata lain Mazmur 16 tidak berlaku bagi Daud. Kalian tahu, Mazmur 16 berkata bahwa tubuhNya tidak akan tetap di dalam kubur, tubuhNya tidak akan membusuk. Apa yang dikatakan Petrus ialah Mazmur 16 tidak bisa diaplikasikan kepada Daud karena makam Daud masih ada pada kami hingga hari ini. Ayat 30,  “…30 Maka karena ia seorang nabi…”  karena Daud seorang nabi,   “…dan ia tahu bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa dari buah tubuhnya secara jasmani, Dia akan mengangkat sang Kristus untuk duduk di atas…”  apa?   “…takhtanya, 31 ia…”  yaitu Daud  “…melihat ke depan, berbicara tentang kebangkitan Sang Mesias, bahwa Dia tidak ditelantarkan di kubur, dan bahwa daging-Nya pun tidak mengalami pembusukan. 32 Yesus inilah yang telah dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi-saksinya. 33 Oleh sebab itu, setelah ditinggikan ke tangan kanan Allah…”  lihat, di sini ungkapan “duduk di tangan kananKu”? Betul, itulah Mazmur 110, “…dan setelah menerima dari Allah Bapa…”  jadi siapa yang menerima janji itu lebih dulu? Apakah kita yang menerimanya atau Yesus yang menerimanya lebih dulu? Yesus yang menerima Roh Kudus lebih dulu, itulah pengurapanNya, katakanlah demikian. “…33 Oleh sebab itu, setelah ditinggikan ke tangan kanan Allah dan setelah menerima dari Allah Bapa  Roh Kudus yang dijanjikan itu, Dia…” berbuat apa? “…Dia mencurahkan…” apa yang dicurahkan? Minyak, “…Dia mencurahkan ini yang kamu lihat dan dengar sekarang. 34 Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata ‘TUHAN telah berkata kepada Tuhanku: ‘Duduklah di sebelah tangan kanan-Ku, 35 sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.’…”  dan sekarang diberikan penjelasan dari seluruh ayat-ayat ini,  “…36 Oleh karena itu hendaknya seluruh kaum Israel tahu dengan pasti, bahwa Allah telah menjadikan Yesus ini…”  siapa yang menjadikan Yesus? Bapa. Jadi siapa yang mengenakan pakaian pada Yesus? Siapa yang mengurapi Yesus untuk menjadi imam besar? Dikatakan di sini bahwa Bapa yang melakukannya. Dikatakan,   “…Allah telah menjadikan Yesus ini, yang kamu salibkan itu, baik Tuhan dan juga Kristus."

Saya sangka Yesus sebelumnya sudah Kristus? Berarti pertama kalinya Yesus menjadi Kristus adalah saat Pentakosta? Tentu saja tidak! Bukankah Dia disebut Kristus di Injil? Tentu saja. Jadi mengapa dikatakan di sini bahwa Bapa yang menjadikan Yesus, Kristus? Karena kata “Christ” (Kristus) berarti “diurapi”, dari mana kita mendapatkan kata “christen” (memberi nama baru setelah dibaptis), lihat? Itulah bagian pertama dari kata “christen”. Jadi apakah Yesus diurapi ketika Dia akan memulai ministriNya di bumi? Ya! Itu untuk satu fungsi. Tetapi apakah Dia diurapi ketika Dia pergi ke Surga untuk melayani sebagai imam besar, untuk fungsi yang berbeda? Ya. Untuk menjadi apa? Menjadi imam besar.

 

 

Now, are you seeing how all these Old Testament prophecies are coming together at Pentecost, all of these things that happened at Sinai? All of these things happened there at the foot of Mount Sinai. Revelation 3:21,  “ 21 To him who overcomes…” Jesus is speaking here,  “…I will grant to sit with Me on My throne, as I also overcame and sat down with My Father on His throne.” So did Jesus sit with the Father on the throne when He ascended to heaven just like the way Psalm 110 says? Absolutely!

Hebrews 7:20-22, does Jesus become a priest after the order of Melchizedek, as we read in Psalm 110? Absolutely! Notice Hebrews 7:20-22, 20 And inasmuch as He was not made priest without an oath 21 for they have become priests without an oath, but He with an oath by Him who said to Him: ‘The Lord has sworn and will not relent, ‘You are a priest forever according to the order of Melchizedek’…”  who is it that is speaking those words “You are priest forever after the order of Melchizedek”? It's God the Father, the same One who said, “sit at My right hand till I make Your enemies Your footstool.”

 

Nah, apakah kalian sekarang melihat bagaimana semua nubuatan Perjanjian Lama ini berkumpul menjadi satu di Pentakosta, semua hal yang terjadi di Sinai? Semua hal ini yang terjadi di kaki gunung Sinai. Wahyu 3:21, 21 Barangsiapa menang…”  Yesus sedang bicara di sini,   “…Aku akan mengaruniakan kepadanya untuk duduk bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang  dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya…” Maka apakah Yesus duduk bersama dengan Bapa di takhtaNya ketika Dia naik ke Surga, persis seperti yang dikatakan Mazmur 110? Tepat sekali!

Ibrani 7:20-22, apakah Yesus menjadi imam besar menurut ketentuan imamat Melkizedek seperti yang kita baca di Mazmur 110? Simak Ibrani 7:20-22, “…20 Dan oleh karena Dia tidak dijadikan imam tanpa sumpah—21 sedangkan mereka telah menjadi imam tanpa sumpah ~ tetapi Ia dengan sumpah dari Dia yang berkata kepada-Nya: ‘TUHAN telah bersumpah dan Ia tidak akan membatalkan: Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya menurut ketentuan imamat Melkizedek.’… siapa yang mengucapkan kata-kata itu, Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya menurut ketentuan imamat Melkizedek.’? Itu Allah Bapa, Sosok yang sama yang berkata, ‘Duduklah di sebelah tangan kanan-Ku,  sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.’…”

 

 

So is Peter understanding Bible prophecy at this  point? Oh yeah. Where did he discover the meaning of all these prophecies that “from his own flesh” it says “from his own body” that's 2 Samuel 7:12, folks, where Peter’s saying that you know, that from David, from his own body, Somebody whose own flesh would rule upon the throne, and of course Jesus was a son of David.

 

Jadi apakah Petrus mengerti nubuatan Alkitab pada saat ini? Oh, iya. Di mana dia menemukan arti semua nubuatan ini, bahwa “dari dagingnya sendiri” dikatakan “dari tubuhnya sendiri” itu 2 Samuel 7:12, Saudara-saudara, di mana Petrus sekarang berkata bahwa dari Daud, dari tubuhnya sendiri, Seseorang yang dari dagingnya sendiri akan memerintah di atas takhta, dan tentu saja Yesus adalah keturunan Daud.

 

 

Notice also Acts 2:1-4, 1 When the Day of Pentecost had fully come, they were all with one accord in one place. And suddenly there came a sound from heaven, as of a rushing mighty wind, and it filled the whole house where they were sitting. Then there appeared to them divided tongues, as of fire, and one sat upon each of them. And they were all filled with the Holy Spirit and began to speak with other tongues, as the Spirit gave them utterance.” So what was it that happen in the day of Pentecost? Jesus was anointed to be high priest, right? He was clothed to be the high priest.

But did some of the oil trickle down to the upper room? Where did the important event take place on the day of Pentecost, on earth or in heaven? In heaven.

 

Simak juga Kisah 2:1-4, 1 Ketika hari Pentakosta benar-benar telah tiba, mereka semuanya dengan sehati berkumpul di satu tempat.2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras  yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah yang bercabang, seperti nyala api dan satu hinggap di atas masing-masing mereka. 4 Dan mereka semuanya dipenuhi oleh Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, sesuai ucapan-ucapan yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengucapkannya…” Jadi apa yang terjadi pada hari Pentakosta? Yesus diurapi sebagai imam besar, benar? Dia dikenakan pakaian imam besar. Tetapi apakah sejumlah minyak itu menetes turun ke ruang atas? Di manakah peristiwa yang penting terjadi pada hari Pentakosta, di bumi atau di Surga? Di Surga.

 

 

Listen to this statement from Ellen White. The little lady knew this. See, people are critical of Ellen White, not only people outside the church, but people inside the church, have mercy! And the main reason is because they don't look carefully at what Ellen White had to say. See, she had profound theological knowledge. You know, the theologians like to say Ellen White was not a theologian. Well, then you would have to say the Holy Spirit's not a theologian because she was inspired by the Holy Spirit. I'll tell you some books are inspiring, but her books are inspired. 

 

Dengarkan pernyataan ini dari Ellen White. Ibu kecil ini paham tentang hal ini. Lihat, orang-orang itu suka mengritik Ellen White, bukan hanya orang-orang di luar gereja tetapi orang-orang di dalam gereja, amit-amit! Dan alasan utamanya ialah karena mereka tidak menyimak dengan seksama apa yang dikatakan Ellen White. Lihat, dia memiliki pengetahuan theologi yang mendalam. Kalian tahu, para theolog suka mengatakan Ellen White bukan seorang theolog. Nah, kalau begitu, mereka harus berkata Roh Kudus bukan theolog karena Ellen White diilhami oleh Roh Kudus. Saya beritahu, ada buku-buku yang menginspirasi, tetapi buku-buku Ellen White diinspirasi oleh Roh Kudus.

 

 

Notice how she caught the nuance of what really happened at Pentecost. This is Acts of the Apostles pages 38-39,  Christ's ascension to heaven  was the signal that His followers were to receive the promised blessing.  For this, they were to wait before they entered upon their work. When Christ passed within the heavenly gates, He was enthroned…” see there, that’s Psalm 110,  “…He was enthroned amidst the adoration of the angels…”  you can read it in the last three pages of Desire of Ages. “…As soon as this ceremony was completed…: also there was a ceremony connected with it. Would that be Leviticus chapter 8 the ceremony? Dedicating the sanctuary, clothing the high priest, anointing the high priest? Absolutely! Do you think God gave these things in Leviticus just as ceremonies? They have to have some messianic significance or else God would not have given them.  “…As soon as this ceremony was completed the Holy Spirit descended upon the disciples in rich currents, and Christ was indeed glorified, even with the glory, which He had with the Father from all eternity. The  Pentecostal  outpouring   was    Heaven's    communication  that  the    Redeemer's inauguration was accomplished…” So what happened in heaven during those days before Pentecost? Christ was what? Inaugurated.  “…According to His promise He had sent the Holy Spirit from heaven to His followers as a…”  what? “…as a token that He had, as…”  what? “…priest and…” what else?  “…and king…” so He's high priest and He's also sitting on the throne according to Bible prophecy. So it says, that He “…as priest and king  received all authority in heaven and on earth, and was the Anointed One over His people.   Is this clear? Crystal, right?

 

Simak bagaimana Ellen White menangkap nuansa apa yang benar-benar terjadi pada hari Pentakosta. Ini ada di Acts of the Apostles hal. 38-39, “…Kenaikan Kristus ke Surga adalah sinyal bahwa pengikut-pengikutNya akan menerima berkat yang dijanjikan. Inilah yang harus mereka tunggu sebelum memulai pekerjaan mereka. Ketika Kristus melewati pintu gerbang surgawi, Dia dinobatkan…”  lihat di sana, ini Mazmur 110,   “…Dia dinobatkan di tengah-tengah puji-pujian para malaikat…”  kalian bisa membaca ini dari tiga halaman terakhir Desire of Ages.  “…Begitu upacara ini selesai…”  juga ada upacara yang terkait padanya. Mungkinkah itu upacara yang di Imamat pasal 8? Mentahbiskan Bait Suci, mengenakan pakaian pada imam besar, mengurapi imam besar? Tentu saja! Menurut kalian apakah Allah menyampaikan hal-hal ini di Imamat sekadar sebagai upacara? Mereka harus memiliki makna messianik, andai tidak, Allah tidak akan menyampaikan mereka.   “…Begitu upacara ini selesai,  Roh Kudus turun  ke atas para murid dalam gelombang yang deras. Dan Kristus benar-benar dimuliakan yaitu dengan kemuliaan yang dimilikiNya bersama Bapa sejak kekekalan. Curahan di masa Pentakosta ini adalah komunikasi dari Surga bahwa inaugurasi Sang Penebus sudah selesai…”  Jadi apa yang terjadi di Surga selama hari-hari sebelum Pentakosta? Kristus diapakan? Diinaugurasi.  “…Sesuai janjiNya, Dia mengutus Roh Kudus dari Surga kepada pengikut-pengikutNya sebagai…”  apa?  “…sebagai tanda bahwa Dia sebagai…”  apa?  “… Imam dan…”  apa lagi?    “…dan Raja…”  jadi Dia adalah imam besar dan Dia juga duduk di atas takhta menurut nubuatan Alkitab. Jadi dikatakan, “…Dia sebagai imam dan Raja telah menerima semua kuasa di Surga dan di bumi, dan Dialah Yang diurapi atas umatNya…”  apakah ini jelas? Sangat jelas, benar?

 

 

So does this broaden our understanding of Pentecost? How many churches in the world understand this? The Adventist Church. And you say, “Well, that's kind of an arrogant statement.” No! It's a truthful statement. I don't say it to be arrogant like the Seventh Adventist church has exclusive rights to  the truth. But what I'm saying is that God has given the Seventh-Day Adventist Church an understanding of the sanctuary, folks. and the feasts. And therefore we have greater light than what generally the Christian world has, which makes us all the more responsible. Which means that if we are not talking about these things, if we're not showing people these things ~

People get excited when I share this. You know, the last time I presented that I just presented the calendar of the Messiah in Illinois. Wow, I had people, they were so pumped up, Non-Adventist, as they come “We're pumped up,” they say, “we've never heard this before.” The message has power. Not the messenger. The book! The book has power and it is convicting power.

You know, we are not to win people only on the basis of emotions, because emotions can change. But the Word of God stands forever. Once it's planted in the heart it stays there, and it makes people rock  solid Seventh-Day Adventists.

 

Jadi apakah ini memperluas wawasan kita tentang Pentakosta? Berapa gereja di dunia yang mengerti ini? Gereja MAHK. Dan kalian berkata, “Nah, itu pernyataan yang rada sombong.” Tidak! Ini pernyataan yang jujur. Saya tidak mengatakannya untuk menyombong seakan-akan gereja MAHK punya hak ekslusif atas kebenaran. Tetapi apa yang saya katakan ialah Allah telah memberikan kepada gereja MAHK suatu pemahaman tentang Bait Suci, Saudara-saudara, dan tentang Perayaan-perayaan. Dan oleh sebab itu kami memiliki terang yang lebih banyak daripada apa yang dimiliki dunia Kristen pada umumnya, yang membuat kami memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Berarti, jika kami tidak berbicara tentang hal-hal ini, jika kami tidak menunjukkan hal-hal ini kepada orang lain ~

Orang menjadi bergairah bila saya membagikan ini. Kalian tahu, terakhir kalinya saya menyampaikan presentasi itu di Illinois, saya hanya menyampaikan tentang kalender Sang Messias. Wow, orang-orang mereka begitu bersemangat, ternyata orang-orang non-Advent. “Kami sangat tertarik,” kata mereka, “kami belum pernah mendengar yang begini sebelumnya.” Pekabaran itu punya kuasa. Bukan yang menyampaikan. Bukunya! Bukunya punya kuasa dan itu kuasa yang meyakinkan.

Kalian tahu, kita jangan memenangkan jiwa hanya atas dasar emosi, karena emosi bisa berubah. Tetapi Firman Allah selamanya kokoh. Sekali itu ditanamkan di dalam hati, itu akan tetap ada di sana, dan itu menjadikan orang MAHK yang teguh.

 

 

Now you need to study these texts on the Two Thrones. It would take us two classes to study this list of texts that I have in the syllabus on the two thrones. But that's your homework, and if you come next year,  I'm going to ask you if did your homework. So you’d better do it.

 

Sekarang kalian perlu mempelajari ayat-ayat tentang Kedua Takhta (takhta kasih karunia dan takhta kemuliaan). Itu akan makan waktu dua kelas untuk mempelajari daftar ayat-ayat yang ada di silabus tentang kedua takhta. Tetapi itu pekerjaan rumah kalian, dan jika kalian datang tahun depan, saya akan bertanya apakah kalian mengerjakan pekerjaan rumah kalian. Jadi sebaikanya, lakukan saja.

Ayat-ayatnya ada di halaman terakhir pelajaran ini.

 

 

Now let's look at the next historical type.

Israel ~ listen this is a very important point ~ Israel became God's covenant people by marriage at Sinai. Israel became God's bride at Sinai. So that means when they were in Egypt they were engaged, and I'm going to show you some Bible verses.

The blood of the Passover lamb had redeemed Israel, their old life of slavery had been buried in the baptismal waters of the Red Sea, they had resurrected to newness of life from the waters, and now they were to be officially incorporated as God's church. They were free from service to their first taskmaster, and now they could serve God as their new master. God established them as a kingdom of priests to proclaim the gospel to the ends of the earth. Let's read Exodus 19, this is right before God reveals the Ten Commandments. By the way, the Ten Commandments are the Covenant, right? What God is going to say is “I want to be your God and I want you to be My people.” And He lays it out before them This is in Exodus 19, and so the people say, “Oh yeah, yeah, we want to be God's people, absolutely! Everything the Lord has said we will do.” They meant it undoubtedly, but they didn't realize the conditions that they needed to meet in order to make it possible. We'll come to that in a few moments.

 

Sekarang mari kita lihat tipe historis berikutnya.

Israel ~ dengarkan, ini sangat penting ~ Israel menjadi umat perjanjian Allah melalui perkawinan di Sinai. Israel menjadi pengantin perempuan Allah di Sinai. Jadi itu berarti ketika mereka ada di Mesir, mereka bertunangan dan saya akan menunjukkan beberapa ayat Alkitab.

Darah domba Passah telah membebaskan Israel, hidup mereka yang lama dalam perbudakan telah dikuburkan dalam air baptisan Laut Merah, mereka telah bangkit kepada hidup baru dari air-air itu, dan sekarang mereka secara resmi akan dibentuk menjadi gereja Allah. Mereka sudah merdeka dari melayani majikan mereka yang pertama, dan sekarang mereka bisa melayani Allah sebagai majikan mereka yang baru. Allah menetapkan mereka sebagai suatu kerajaan imam-imam untuk menyampaikan injil ke ujung-ujung dunia. Mari kita  baca Keluaran 19, ini tepat sebelum Allah mengungkapkan Kesepuluh Perintah. Nah, Kesepuluh Perintah adalah perjanjiannya, benar? Apa yang akan dikatakan Allah ialah, “Aku mau menjadi Allahmu, dan Aku mau kamu menjadi umatKu.” Dan Allah membeberkannya di hadapan mereka. Ini ialah Keluaran 19. Maka orang-orang itu berkata, “Oh, ya, ya, kami  mau menjadi umat Allah, tentu saja! Semua yang dikatakan Tuhan kami akan lakukan.” Tidak diragukan mereka benar-benar berniat demikian, tetapi mereka tidak menyadari syarat yang perlu mereka penuhi supaya memungkinkan itu. Nanti kita akan kembali kemari.

 

 

Notice Exodus 19:1-6, 1 In the third month after the children of Israel had gone out of the land of Egypt, on the same day, they came to the Wilderness of Sinai. For they had departed from Rephidim, had come to the Wilderness of Sinai, and camped in the wilderness. So Israel camped there before the mountain. And Moses went up to God, and the Lord called to him from the mountain, saying, ‘Thus you shall say to the house of Jacob, and tell the children of Israel…” so God is saying, “I want you to relay a message to Israel for Me,” He's telling Moses. Notice verse 4,  “… ‘You have seen what I did to the Egyptians, and how I bore you on eagles’ wings and brought you to Myself…”  what is God saying? He's saying, “Look, you were servants of a tyrant who was always beating you up and had you in bondage. I delivered you from that master. So that now you can be Mine.” Notice verse 5, there's a condition, “…Now therefore, if you will indeed obey My voice and keep My covenant…” where is God going to establish the covenant with Israel? Did He establish the covenant with them in Egypt? How could He establish this covenant with them in Egypt if they already were serving one master? They  had to be freed from their first master so they could serve their second master, right? So He says,   “…Now therefore, if you will indeed obey My voice and keep My covenant then you shall be a special treasure to Me above all people; for all the earth is Mine…” So when is God going to make Israel His people? Where? At Mount Sinai, right? Verse 6,  “…And you shall be…” now here comes, it's interesting, why does God choose them?  “…and you shall be to Me a kingdom of…” what?  “…of priests and a holy nation.’ These are the words which you shall speak to the children of Israel.’

And so God says you know, “If you obey My voice and you keep My covenant, then you're going to be My special people.”

 

Simak Keluaran 19:1-6, 1 Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga. 2 Karena mereka telah meninggalkan Rafidim, dan tiba di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun. Maka orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu. 3 Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: ‘Beginilah yang harus kaukatakan kepada keturunan Yakub dan beritahukan kepada orang Israel…”  jadi Allah berkata, “Aku  mau kamu menyampaikan pesan kepada Israel buat Aku.” Allah mengatakan kepada Musa. Simak ayat 4,   “…4Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah menggendong kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku…”  apa yang dikatakan Allah? Dia berkata, “Lihat, kamu itu budak seorang tiran yang selalu memukuli kamu dan membelenggumu. Aku telah melepaskan kamu dari majikan itu sehingga sekarang kamu bisa menjadi milikKu.” Simak ayat 5, ada syaratnya, “…5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mau mematuhi firman-Ku dan memelihara perjanjian-Ku…”  di mana Allah akan menetapkan perjanjian itu dengan Israel? Apakah Allah menetapkan perjanjian itu dengan mereka di Mesir? Mana bisa Dia menetapkan perjanjian dengan mereka di Mesir jika mereka di sana sedang melayani seorang majikan? Mereka harus dilepaskan dulu dari majikan mereka yang pertama agar mereka bisa melayani majikan mereka yang kedua, benar? Maka kata Allah,   “…5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mau mematuhi firman-Ku dan memelihara perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku di atas segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi…”  Jadi kapan Allah akan menjadikan Israel umatNya sendiri? Di mana? Di gunung Sinai, benar? Ayat 6, “…6 Dan kamu akan menjadi…”  nah, ini dia, ini menarik, mengapa Allah memilih mereka?   “…Dan kamu akan menjadi  bagi-Ku kerajaan…”  apa?   “…imam dan bangsa yang kudus.’  Inilah firman yang harus kausampaikan kepada orang Israel.’ …” 

Maka Allah berkata, kalian tahu, “Jika kamu mendengarkan suaraKu dan kamu memelihara perjanjianKu, maka kamu akan menjadi umatKu yang istimewa.”

 

 

Now I mentioned that this is the Covenant at Mount Sinai and that it's a marriage covenant. Let's go to Jeremiah 31 and I'll prove to you this point that at Sinai God married Israel. This was a marriage covenant. Does marriage have laws? Yeah? Is one of those laws to not have sexual relations outside marriage? Yeah. So is that a good law or a bad law? It's a good law. Isn’t that a good law? Yeah. So marriage has laws. They have stipulations. Do you know where the laws of God's marriage with His people are found? In the Ten Commandments, that's His covenant. Of course we can't keep it with an unregenerated heart, that's the problem with Israel. They say, “I will do it!”  but without a changed heart. And we'll come back to that, because that is related to Sinai and to the day of Pentecost as well.

 

Nah, sudah saya singgung bahwa inilah perjajian di gunung Sinai, dan itu adalah suatu perjanjian perkawinan. Mari kita ke Yeremia 31 dan saya akan buktikan kepada kalian poin ini, bahwa di gunung Sinai itulah Allah menikahi Israel. Ini adalah perjanjian perkawinan. Apakah perkawinan ada hukumnya? Benar? Apakah salah satu dari hukumnya ialah tidak boleh punya hubungan seksual di luar perkawinan? Ya. Jadi apakah itu hukum yang baik atau hukum yang buruk? Itu hukum yang baik. Bukankah itu hukum yang baik? Iya. Jadi ada hukum dalam perkawinan. Ada ketentuan-ketentuannya. Tahukah kalian di mana terdapat hukum perkawinan Allah dengan umatNya? Di 10 Perintah, itulah perjanjianNya. Tentu saja kita tidak bisa mematuhinya dengan hati yang belum diperbarui, itulah masalahnya dengan Israel. Mereka berkata, “Kami akan melakukannya!” tapi tanpa ada perubahan dalam hati. Nanti kita akan kembali kemari, karena ini terkait Sinai dan juga kepada hari Pentakosta.

 

 

Now let's go to Jeremiah 31:31-32, 31 ‘Behold, the days are coming,’ says the Lord, ‘when I will make a new covenant with the house of Israel and with the house of Judah— 32 not according to the covenant that I made with their fathers in the day that I took them by the hand to lead them out of the land of Egypt…” is that the covenant that was made at Mount Sinai? Yes! It continues saying,  “…My covenant which they broke, though I was a husband to them,’ says the Lord.” Where did God marry Israel? He married them at Mount Sinai. Before that, He was engaged to Israel, if you please.

·       So when does God officially make Israel His people, His chosen nation? At Mount Sinai.

When is it that the church is officially incorporated as God's church? On the day of Pentecost.

·       Why did God choose Israel as His special people? To be a kingdom of priests to share the message.

Why did God choose the church? For the same reason.

 

Sekarang mari ke Yeremia 31:31-32,31 ‘Sesungguhnya, harinya akan datang,’ firman TUHAN, ketika Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, 32        bukan menurut perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada hari Aku memegang tangan mereka untuk menuntun mereka keluar dari tanah Mesir…” itukah perjanjian yang dibuat di gunung Sinai? Benar! Dikatakan selanjutnya,   “…perjanjian-Ku yang telah mereka langgar, meskipun Aku adalah suami bagi mereka, demikianlah firman TUHAN…”  Di mana Allah menikahi Israel? Dia menikahi mereka di gunung Sinai. Sebelum itu, Dia adalah tunangan Israel, katakanlah demikian.

·       Jadi kapan Allah secara resmi menjadikan Israel umatNya, umat pilihanNya? Di gunung Sinai.

Kapankah gereja secara resmi diperhitungkan sebagai gereja Allah? Pada hari Petakosta.

·       Mengapa Allah memilih Israel sebagai umatNya yang istimewa? Supaya menjadi kerajaan imam untuk membagikan pekabarannya.

Mengapa Allah memilih gereja? Demi alasan yang sama.

 

 

Notice this statement from Ellen White, Patriarchs and Prophets page 303, “Soon after the encampment at Sinai, Moses was called up into the mountain to meet with God. Alone he climbed the steep and rugged path, and drew near to the cloud that marked the place of Jehovah's presence. Israel was now to be taken into a close and peculiar relation to the Most High--to be…” what? Listen carefully now, to be what?   “…incorporated as a church and a nation under the government of God.”  

 

Perhatikan pernyataan ini dari Ellen White,  Patriarchs and Prophets hal. 303,  “…Tidak lama setelah mendirikan kemah di Sinai, Musa dipanggil naik ke gunung untuk bertemu dengan Allah. Dia naik seorang diri mendaki tapak yang terjal dan sulit, dan mendekati awan yang menandai tempat hadirat Yehova. Israel sekarang akan dibawa ke suatu hubungan yang akrab dan istimewa dengan Yang Mahatinggi ~ untuk di…”  apakan? Dengarkan baik-baik sekarang, untuk diapakan?    “…dibentuk sebagai satu jemaat dan satu bangsa di bawah pemerintahan Allah.”

 

 

When did israel become officially incorporated as a church? At mount Sinai.

And what was the purpose for God choosing Israel? Oh, because God had favorites, right? God says, “Ha, I like Israel, I don't like anybody else. I like Israel, so I'm going to make Israel My special chosen people”? No! He chose them so that they would proliferate the good news to all of the world.

You say where does it say that? Well let's read several verses.

 

Kapan Israel secara resmi dibentuk sebagai satu jemaat/gereja? Di gunung Sinai.

Dan apa tujuan Allah memilih Israel? Oh, karena Allah pilih kasih, benar? Allah berkata, “Ha, Aku suka Israel, Aku tidak suka yang lain. Aku suka Israel, karena itu Aku akan menjadikan Israel umat pilihanKu yang istimewa”? Tidak! Allah memilih mereka supaya mereka mau menyebarkan kabar baik itu ke seluruh dunia.

Kalian berkata di mana dikatakan itu? Nah, mari kita  baca beberapa ayat.

 

 

Zechariah 8:20-23, this was God's beautiful plan.

20 Thus says the Lord of hosts: ‘Peoples…” by the way, in the Old Testament peoples were supposed to come to Israel. After Pentecost the church is to go. You read all the all of the texts in the Old Testament that speak about God blessing Israel, right? Their crops were going to be abundant, they would have rain, you know, they would be the admiration of the world in every sense of the word, and nations would come and they'd say, you know, “What is the secret of your prosperity?” like the Queen of Sheba came. And they would say,  “Oh, because we serve the Lord.” And they would be able to witness. So the idea was their prosperity would be so great, that the nations would come. On the day of Pentecost the church is to what? Is to go. But it's still witnessing about the greatness of God. So it says,  “…20 Thus says the Lord of hosts: ‘Peoples shall yet come, inhabitants of many cities; 21 The inhabitants of one city shall go to another, saying, ‘Let us continue to go and pray before the Lord, and seek the Lord of hosts…” and then the other person responds,  “…I myself will go also.’ 22 Yes, many peoples and strong nations shall come to seek the Lord of hosts in Jerusalem, and to pray before the Lord.’ 23 Thus says the Lord of hosts: ‘In those days ten men from every language of the nations shall grasp the sleeve of a Jewish man, saying, ‘Let us go with you, for we have heard that God is with you.’ 

Would you call that witnessing? Absolutely! That was God's plan at Sinai. He chose them for a purpose. Not because they were favourites, because they were bigger, because they were smarter, because you know, they were holier than anyone else. No! They were chosen as God's people so they might shed forth the greatness of God and bring peoples’ minds to the Messiah who would come in the future.

 

Zakharia 8:22-23, inilah rencana Allah yang indah.

20 Beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Bangsa-bangsa…”  ketahuilah di Perjanjian Lama bangsa-bangsa yang seharusnya datang kepada Israel. Setelah Pentakosta, gereja yang harus keluar. Kalian membaca semua ayat di Perjanjian Lama yang bicara tentang Allah memberkati Israel, bukan? Panen mereka akan berlimpah, mereka akan mendapatkan hujan, mereka akan dikagumi oleh dunia dalam segala hal, dan bangsa-bangsa akan datang dan akan berkata, “Apa rahasia kemakmuranmu?” seperti Ratu Sheba yang datang. Dan mereka akan berkata, “Oh, karena kami menyembah Allah.” Dan mereka bisa bersaksi. Maka konsepnya ialah kemakmuran mereka akan sedemikian besarnya sehingga bangsa-bangsa berdatangan. Pada hari Pentakosta gereja yang harus apa? Keluar. Tetapi mereka masih tetap memberi kesaksian tentang kebesaran Allah. Jadi dikatakan, “…20 Beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Bangsa-bangsa masih akan berdatangan, penduduk banyak kota. 21 Dan penduduk kota yang satu akan pergi kepada yang lain, mengatakan: ‘Marilah kita melanjutkan pergi dan berdoa di hadapan TUHAN, dan mencari TUHAN semesta alam…”  Kemudian orang yang lain menjawab,  “…Aku sendiri pun akan pergi! 22 Ya, banyak suku bangsa dan bangsa-bangsa yang kuat akan datang mencari TUHAN semesta alam di Yerusalem, dan untuk berdoa di hadapan TUHAN." 23 Beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat lengan jubah seorang Yahudi dan berkata: ‘Kami mau pergi bersamamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!’…”  Apakah itu bisa disebut bersaksi? Tentu saja! Itulah rencana Allah di Sinai. Dia memilih mereka untuk satu tujuan. Bukan karena mereka lebih dicintai, bukan karena mereka bangsa yang lebih besar, karena mereka lebih cerdas, karena mereka lebih kudus daripada orang lain. Tidak. Mereka dipilih sebagai umat Allah supaya mereka bisa membagikan kebesaran Allah dan membawa pikiran bangsa-bangsa lain kepada Sang Mesias yang akan datang di masa depan.

 

 

Notice Isaiah 49:6 God is going to say, you know, it's a small thing that You'd be a witness to Israel, I gave You as a light to all of the nations. Notice, 6 ‘Indeed’ He says, ‘It is too small a thing that You should be My Servant to raise up the tribes of Jacob, and to restore the preserved ones of Israel; I will also give You as a light to…”  whom? “…to the Gentiles, that You should be My salvation to the ends of the earth.”

Why was the church chosen at Mount Sinai? Why did God incorporate Israel as His church when Jesus begins figuratively through the priest of Aaron to minister in the sanctuary? It's so that people can be attracted to the religion of Israel which is centered in the Messiah.

 

Simak Yesaya 49:6, Allah akan berkata, itu soal kecil Engkau menjadi saksi kepada Israel, Aku telah memberiMu sebagai terang bagi segala bangsa. Simak,  6 ‘Sungguh’ Dia berkata, ‘Terlalu sepele bagiMu untuk menjadi Hamba-Ku, hanya untuk membangkitkan suku-suku Yakub, dan untuk memulihkan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku juga akan memberikan Engkau sebagai terang kepada…”  siapa?   “…kepada  bangsa-bangsa lain, bahwa Engkau harus menjadi  keselamatan dariKu sampai ke ujung bumi.…” 

Mengapa gereja dipilih di gunung Sinai? Mengapa Allah menetapkan Israel sebagai gerejaNya ketika Yesus secara simbolis melalui imam Harun mulai melayani di Bait Suci? Itu supaya bangsa-bangsa bisa ditarik perhatiannya kepada agama Israel yang berpusat pada Sang Mesias.

 

 

Notice Deuteronomy 4:5-7 once again the same objective for choosing Israel. Surely I have taught you statutes and judgments, just as the Lord my God commanded me, that you should act according to them in the land which you go to possess. Therefore be careful to observe them…” in other words make sure you obey all of these requirements of the Lord  “…for this is your wisdom and your understanding in the sight of the peoples who will hear all these statutes, and say, ‘Surely this great nation is a wise and understanding people.’…” Are you catching the picture?

 

Simak Ulangan 4:5-7, sekali lagi objektif yang sama memilih Israel. 5 Pasti aku telah mengajarkan ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepadamu, sama seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu bertindak sesuai mereka di negeri yang akan kamu masuki untuk memilikinya. 6 Karena itu berhati-hatilah dalam memelihara mereka…”  dengan kata lain pastikan kamu mematuhi semua persyaratan dari Tuhan ini,   “…sebab inilah  hikmatmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang akan mendengar segala ketetapan ini dan berkata: ‘Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.’…”  apakah kalian menangkap gambarnya?  

 

 

So what happened at Pentecost? Jesus began serving in the heavenly sanctuary as the high priest. He's now going to receive clients, because He's died, He's been buried, He is resurrected, now the benefits of His atonement are available to everyone. Remember, we studied this? Everyone can accept His life and His death for sin. Everybody can come to the Intercessor but what good does it do for Jesus, to begin that function in the heavenly sanctuary if nobody knows about it? So at Pentecost, not only has Jesus invested as the high priest and anointed as the high priest, not only is the sanctuary dedicated so that people can come, but now the church is established so that the church goes out and say, “Hey, the sanctuary is open for business!”

 

Jadi apa yang terjadi di Pentakosta? Yesus mulai melayani di Bait Suci surgawi sebagai imam besar. Dia sekarang akan menerima klien. Karena Dia sudah mati, Dia sudah dikuburkan, Dia sudah bangkit, dan sekarang manfaat-manfaat pendamaianNya sudah tersedia bagi semua orang. Ingat, kita sudah mempelajari ini? Semua orang bisa menerima hidupNya dan matiNya bagi dosa. Semua orang boleh datang kepada Sang Perantara. Tetapi apa gunanya bagi Yesus memulai fungsi tersebut di Bait Suci surgawi jika tidak ada orang yang tahu? Maka pada Pentakosta, bukan saja Yesus dikukuhkan sebagai imam besar dan diurapi sebagai imam besar, bukan saja Bait Sucinya ditahbiskan supaya manusia bisa datang, tetapi sekarang gereja juga ditetapkan supaya gereja bisa keluar dan berkata, “Hei, pelayanan Bait Suci sudah buka!”

 

 

Let's notice the prophetic anti-type. We'll only be able to start it, and then the second hour we’ll finish. The Christian Church became God's new covenant people by marriage. Does the New Testament speak about the church as the bride of Christ? You have the text right there. Jesus died, was buried, resurrected, and then at Pentecost He made the church His new Israel. By the way, with twelve stones on the breastplate and twelve apostles as the founders of the church, just like the twelve sons of Jacob were the founders of Israel.  This is apostolic Israel with Christ as a Chief Cornerstone, and the apostles as the twelve foundations. And we'll come back to this.

The rock was smitten and the water of the Holy Spirit gushed out. The sacrifice was made and the fire consumed the sacrifice and then the church was officially incorporated as God's covenant people.  The church had been freed from service to their taskmaster and now it was free serve Jesus as their King. God also established them as a kingdom of priests to proclaim the gospel to the ends of the earth

 

Mari kita simak nubuatan antitipenya. Kita hanya bisa memulai ini, kemudian jam kedua nanti kita akan menyelesaikannya. Gereja Kristen menjadi umat perjanjian Allah yang baru melalui perkawinan. Apakah Perjanjian Baru bicara tentang gereja sebagai pengantin perempuan Kristus? Ayatnya ada di silabus kalian. Yesus mati, dikuburkan, bangkit, dan kemudian saat Pentakosta Dia menjadikan gereja menjadi Israel baruNya. Nah, dengan 12 batu permata pada tutup dada, dan 12 rasul sebagai dasar gereja, sama seperti ke-12 anak Yakub yang menjadi dasar Israel. Inilah Israel apostolik, dengan Kristus sebagai Batu Penjuru Utama, dan para rasul sebagai ke-12 fondasinya. Kita nanti akan kembali kemari.

Batu itu dipukul dan air Roh Kudus memancar keluar. Kurban telah dipersembahkan dan api membakar habis kurban. Kemudian gereja secara resmi ditetapkan sebagai umat perjanjian Allah. Gereja sudah dibebaskan dari melayani majikan lama mereka dan sekarang dia merdeka untuk melayani Yesus sebagai Raja mereka.


Allah juga telah menetapkan mereka sebagai suatu kerajaan imam untuk mengabarkan injil sampai ke ujung bumi.

 

19 07 21



Zakharia 6:12, 13

12          Lalu bicaralah kepadanya, katakan, ‘Beginilah firman TUHAN semesta alam: Lihatlah, Orang yang namanya ialah CABANG. Dari tempatnya Ia akan bercabang keluar dan Dia akan mendirikan bait TUHAN.

13          Ya, Dialah yang akan mendirikan bait TUHAN, Dialah yang akan menanggung kemuliaan, dan akan duduk dan memerintah di atas takhtaNya. Maka Dia akan menjadi imam di atas takhtaNya. Dan keputusan damai akan ada di antara mereka berdua.

 

 

Matius 22:41-46

41          Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya,

42          Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia? Kata mereka kepada-Nya, Anak Daud.

43          Kata-Nya kepada mereka: Jika demikian, bagaimanakah Daud dalam Roh menyebut Dia Tuhannya, ketika ia berkata,

44          TUHAN telah berkata kepada Tuhanku: duduklah di sebelah tangan kanan-Ku, hingga Kujadikan musuh-musuh-Mu tumpuan kaki-Mu.

45          Jadi jika Daud menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia anaknya?’

46          Dan tidak ada seorang pun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorang pun juga yang berani bertanya kepada-Nya lagi.

 

 

Wahyu 3:21: ayat kunci

21          Barangsiapa menang Aku akan mengaruniakan kepadanya untuk duduk bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku sebagaimana Aku pun telah menang   dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

 

Wahyu 12:5

5            Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan memerintah semua bangsa dengan tongkat besi; dan Anaknya itu diangkat naik  kepada Allah dan ke takhta-Nya.

 

 

Mazmur 110:1

1            TUHAN berkata kepada Tuhanku, ‘Duduklah di sebelah tangan kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhMu tumpuan kakiMu.’

 

 

 Kisah 2:33-35   

33          Oleh sebab itu, setelah ditinggikan ke tangan kanan Allah dan setelah menerima dari Allah Bapa Roh Kudus yang dijanjikan itu, Dia  mencurahkan ini yang kamu lihat dan dengar sekarang.

34          Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata ‘TUHAN telah berkata kepada Tuhanku: ‘Duduklah di sebelah tangan kanan-Ku,

35          sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.’

 

    

Markus 16:19

19          Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, diterimalah Ia di sorga di atas, lalu duduk di sebelah tangan kanan Allah.

 

 

Kisah 5:31

31          Dia telah ditinggikan oleh Allah ke tangan kanan-Nya menjadi Pangeran dan Juruselamat untuk memberikan pertobatan kepada Israel dan pengampunan dosa.

 

 

Roma 8:34

34             Siapakah yang akan menghukum? Kristus Yesus-lah, yang telah mati, dan selebihnya juga telah bangkit, yaitu yang ada di sebelah tangan kanan Allah, yang juga membuat perantaraan bagi kita

 

Efesus 1:20

20          yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus ketika Dia membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah tangan kanan-Nya di tempat-tempat surgawi,

 

 

Kolose 3:1

1            Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara-perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah tangan kanan Allah.

 

 

Ibrani 1:3, 13

3            Yang adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar yang sama dari pribadiNya, dan yang menjaga kelestarian segala sesuatu dengan kuasa firman-Nya, ketika Ia telah menghapuskan oleh DiriNya sendiri dosa kita,  Ia duduk di sebelah tangan kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

13          Tetapi kepada malaikat yang mana Ia pernah berkata, ‘Duduklah di sebelah tangan kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu’?

 

 

Ibrani 8:1, 2

1            Inilah pokok utama yang kita bicarakan: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah tangan kanan takhta Yang Mahabesar di surga

2            Pelayan dari Bait Suci dan dari  Tabernakel yang sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia…

 

 

Ibrani 12:1-2

1            Karenanya kita juga, oleh sebab kita dikelilingi oleh awan saksi-saksi yang sedemikian besarnya, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu mudah menjerat kita, dan marilah kita lari dengan tekun dalam perlombaan yang tersedia di hadapan kita.

2            sambil memandang kepada Yesus, yang menciptakan dan yang menyelesaikan iman kita, yang demi sukacita yang tersedia di hadapanNya, dengan sabar memikul salib, mengesampingkan kehinaannya. Dan telah duduk di sebelah tangan kanan takhta Allah.

 

 

Ibrani 4:14-16

14          Karena kita sekarang mempunyai satu Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. 

15          Sebab kita bukan punya seorang Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, melainkan yang dalam segala hal dicobai sebagaimana kita dicobai, namun tidak berbuat dosa.”

16          Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia yang dapat menolong kita pada waktu kita membutuhkannya.[KJV]

 

 

Ibrani 2:17, 18

17          Itulah sebabnya, dalam segala hal Ia harus dijadikan sama dengan saudara-saudara-Nya supaya Ia  bisa menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia dalam hal yang berkaitan dengan Allah, untuk membuat perdamaian bagi dosa seluruh bangsa.

18          Sebab sebagaimana Ia sendiri telah menderita karena dicobai, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

 

 

 

1 Korintus 15:24-28

 24         Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, ketika Ia mengakhiri segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

25          Karena Ia harus memerintah sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

26           Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

27          Sebab ‘Dia telah meletakkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya’. Tetapi ketika dikatakan, bahwa ‘segala sesuatu telah diletakkan di bawahNya’ maka teranglah, bahwa Ia yang meletakkan segala sesuatu di bawahNya itu adalah pengecualian.  

28          Nah, ketika segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Dia, maka Anak itu sendiri juga akan takluk kepada Dia yang telah meletakkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi segalanya di dalam semua.

 

 

Matius 25:31

31          Ketika Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat kudus bersama-sama dengan Dia, lalu Ia akan duduk di atas takhta kemuliaan-Nya.

 


 


 

No comments:

Post a Comment