BELIEVE
HIS PROPHETS
Part 11/22 - Stephen Bohr
THE SECONDARY TESTS OF A PROPHET
https://www.youtube.com/watch?v=LL69O0uzjho&list=PLiwN1cixRap1J1tT0tO4vYHZ77zrnBmOb&index=11
Dibuka dengan doa
All right, welcome back. Has what we've been studying so far been a
blessing? Praise the Lord, amen. You know, and the great thing about this is,
that this message is not only going to be heard and seen by those who are
gathered here in this class, it is going immediately on YouTube, it is being
live-streamed, and it will also be produced professionally for television
broadcast. I don't know if the television stations will broadcast everything
that we've said. I certainly would hope so, because I don't think that we've
said anything that's heretical or something that's not in harmony with
Adventist belief. But this message is going to go far and wide, and I've been
praying that the Lord will help it be instrumental in informing so many
Adventists that are oblivious to all of this that we're talking about. You
know, we've
gone so far astray from the Spirit of Prophecy that Adventists don't understand
the treasure-house that we have. You know, they've just heard that
well, you know, Ellen White, you know we don't go by her, we go by what the
Bible says; and as a result they don't study all of these things to find out
what a blessing the Spirit of Prophecy has been and still is to the Seventh-Day
Adventist Church. And so you need to pray that this message will go far and
wide, that the Lord will lead many people to
examine what we've been studying, so that they will have respect for the
Spirit of Prophecy, and they will be blessed spiritually by the writings of the
Spirit of Prophecy.
Baiklah, senang bertemu kembali. Apakah yang telah kita
pelajari selama ini menjadi berkat? Puji Tuhan, amin. Kalian tahu, yang bagus
mengenai ini ialah, pekabaran ini bukan saja hanya didengar dan ditonton oleh mereka
yang sekarang berkumpul di kelas ini, ini langsung masuk YouTube, live streaming, dan
ini juga akan diproduksi secara professional untuk siaran televisi. Saya tidak
tahu apakah stasiun-stasiun televisi akan menyiarkan semuanya yang kita
katakan. Saya harap begitu, karena menurut saya kita tidak mengatakan apa-apa
yang bersifat sesat atau sesuatu yang tidak
selaras dengan keyakinan Advent. Tetapi pekabaran ini akan sampai ke mana-mana,
dan saya sudah berdoa bahwa Tuhan akan membantu agar ini berperan dalam
memberikan informasi tentang apa yang kita bicarakan ini kepada
begitu banyak orang Advent yang tidak mengetahuinya. Kalian tahu, kita sudah menyimpang begitu
jauh dari Roh Nubuat sehingga orang-orang Advent tidak mengerti perbendaharaan
harta yang kita miliki. Kalian tahu, mereka hanya mendengar
bahwa Ellen White, nah bahwa kita tidak berdasarkan apa yang dikatakan Ellen White, kita berdasarkan apa yang dikatakan
Alkitab; dan sebagai akibatnya mereka tidak mempelajari semua hal ini untuk
mencari tau betapa besarnya berkat yang telah dan masih diberikan Roh Nubuat
kepada gereja MAHK. Maka kita perlu mendoakan agar pekabaran ini akan tersebar
ke mana-mana, dan agar Tuhan akan membimbing banyak orang untuk meneliti apa
yang kita pelajari, agar mereka akan menghargai Roh Nubuat, dan mereka akan
diberkati secara spiritual oleh tulisan-tulisan Roh Nubuat.
Now we are going to begin with the secondary evidences of a true prophet. And
when we talk about secondary evidences, we're talking about evidences, we're
not talking about proofs of a true prophet.
Now when you apply the primary tests and all of the secondary tests to a
prophet, you know there's really no way that you can err when it comes to
determining if a prophet is true or false, because if all of the evidences and all of the
proofs fit a certain individual, then you can be sure that that individual had
the true gift of prophecy.
Sekarang kita akan mulai dengan alasan-alasan sekunder untuk meyakini apakah seseorang itu nabi yang
tulen. Dan bila
kita bicara tentang alasan-alasan sekunder, kita bicara tentang alasan-alasan,
kita tidak bicara tentang bukti-bukti seorang nabi yang tulen.
Nah, ketika kita mengaplikasikan ujian-ujian utama dan
semua ujian sekunder ini kepada seorang nabi, kalian
tahu kita tidak bisa berbuat kesalahan dalam menetukan apakah seorang nabi itu
tulen atau palsu, karena jika
semua alasan dan semua bukti cocok pada seorang individu, maka kita boleh yakin
bahwa individu tersebut memiliki karunia nubuat yang tulen.
THE FIRST SECONDARY TEST – EVIDENCE # 5
So we go to evidence # 5, and # 5 of course is dealing with the secondary evidence,
as the first four were the biblical
tests of a prophet. So evidence # 5 is that a true prophet:
ü will exalt
Jesus Christ and give Him all of the glory.
ü Self will be hidden behind the Man of Calvary.
They will be humble,
and will not
attract attention to themselves.
ü True prophets will bear witness to whom? Will bear witness
to Jesus
Christ.
And of course one of the greatest examples of a prophet, the humility of
the prophet is found in John the Baptist. You know John the Baptist when they
asked him if he was a prophet, he says, “No, I'm not a prophet.” They asked him, “Are you Elijah?” He says,
“No, I'm not Elijah.” You know, but he was a great prophet, and Jesus said that
he was Elijah, but he was humble. In fact he said, “I am not worthy to tie the
straps of the sandals of the One that is coming after me.” “He must increase and I must…” what? “…and I must
decrease.”
But there are so many prophets today that claim to be prophets that are out
there bringing honor and glory to themselves, and these prophets are in it for
profit; for profit in the sense of wanting glory and honor for themselves,
wanting people to extol them, and wanting to make money off of their supposed
prophetic gift.
UJIAN SEKUNDER PERTAMA ~ ALASAN # 5
Maka kita ke alasan # 5, dan # 5 tentu saja berkaitan
dengan alasan sekunder, karena empat yang pertama adalah ujian alkitabiah bagi
seorang nabi. Jadi alasan # 5 ialah, seorang nabi yang tulen:
ü akan meninggikan Yesus Kristus dan segala kemulian diberikan
padaNya.
ü Diri akan tersembunyi di balik
Manusia Kalvari.
Mereka rendah
hati, dan tidak
akan menarik perhatian kepada diri mereka sendiri.
ü Nabi yang tulen akan memberi kesaksian tentang
siapa? Akan memberi kesaksian tentang Yesus
Kristus.
Dan tentu saja, salah satu
contoh paling besar tentang seorang nabi, kerendahan hati dari nabi itu
terdapat pada Yohanes Pembaptis. Kalian tahu, Yohanes Pembaptis ketika mereka
bertanya apakah dia seorang nabi, dia berkata, “Bukan, aku bukan nabi.” Mereka
bertanya kepadanya, “Apa engkau Elia?” Dia berkata, “Bukan, aku bukan Elia.”
Tetapi dia adalah seorang nabi besar, dan Yesus mengatakan bahwa dia adalah
Elia, namun dia rendah hati. Bahkan dia berkata, “Aku tidak layak mengikatkan
tali sandal Dia yang datang setelah aku.” (Mat. 3:11,
Kis. 13:25). “30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus…” apa?
“…makin kecil.” (Yoh. 3:30).
Tetapi hari ini di luar sana
ada begitu banyak nabi yang mengklaim sebagai nabi yang mendatangkan kehormatan
dan kemuliaan bagi diri mereka sendiri, dan
nabi-nabi ini melakukannya demi keuntungannya; demi keuntungan dalam arti menginginkan
kemuliaan dan kehormatan bagi diri mereka sendiri, ingin dipuji-puji orang, dan
ingin mendapatkan uang dari karunia nubuatan abal-abal mereka.
There is no way, folks, that we can read The
Desire of Ages and the way that it exalts Jesus, and not conclude that Ellen White
was a true prophet. She presents Jesus in all of His glory. You
know most of the books that Ellen wrote on Christ were written towards the end
of her lifetime, when she was in Australia suffering intense and excruciating
pain. The book Desire of Ages was written,
you know ~ if you read the material in the second volume of the syllabus ~
Ellen White wrote these things in Desire of
Ages when she was in excruciating pain over rheumatism, that she had. She
had like arthritis that made it very difficult for her to write, and yet she
wrote that this was one of the sweetest experiences that she ever had, because
she shared in Christ's sufferings.
That's why she could describe the things she did in Desire of Ages the way that she did. She also wrote during this
approximate time period Christ's Object Lessons
on the parables; she wrote Thoughts From the
Mt. of Blessing it deals with the Sermon on the Mount; she also wrote Steps to Christ in this approximate period;
she wrote the Ministry of Healing during
this period. Just some of the most beautiful works that she wrote were written
during this period of extreme suffering. And you can't read those books without
concluding that she loved Jesus, and she is actually presenting Jesus in all of
His glory.
Saudara-saudara, tidak mungkin kita bisa membaca The Desire of Ages dan bagaimana buku itu meninggikan Yesus,
dan tidak tiba pada kesimpulan bahwa Ellen
White adalah seorang nabi yang tulen. Dia mempresentasikan Yesus dalam segala kemuliaanNya.
Kalian tahu, kebanyakan buku yang ditulis Ellen White tentang Kristus
ditulisnya di bagian akhir hidupnya, ketika dia berada di Australia dalam
penderitaan dan rasa sakit yang hebat. Buku Desire of Ages ditulis ~ jika kalian membaca materi di jilid 2 diktat
kalian ~ Ellen White menulis hal-hal itu di Desire of Ages ketika dia sedang sangat kesakitan karena penyakit
rematik yang dideritanya. Ellen White kena arthritis yang membuatnya sangat
kesulitan untuk menulis, namun dia menulis bahwa ini adalah salah satu
pengalamannya yang paling manis yang pernah dialaminya, karena dia bisa berbagi dalam penderitaan Kristus. Itulah mengapa Ellen White bisa
menggambarkan hal-hal yang digambarkannya di Desire of Ages, seperti yang dilakukannya. Sekitar waktu itu, dia juga
menulis Christ’s
Object Lessons tentang
perumpamaan-perumpamaan; dia menulis Thoughts from Mt. Blessing yang berkaitan dengan khotbah di atas bukit; dia juga
menulis Steps to
Christ sekitar
periode waktu ini; dia menulis Ministry of Healing di periode ini. Beberapa dari hasil karyanya yang paling
indah ditulisnya selama periode penderitaan besar ini. Dan kita tidak bisa
membaca buku-buku itu tanpa tiba pada kesimpulan bahwa Ellen White mengasihi
Yesus, dan dia sungguh-sungguh mempresentasikan Yesus dalam segala
kemuliaanNya.
THE SECONDARY SECOND TEST – EVIDENCE # 6
Let's go to evidence # 6. Ellen White's negative perspective of Satan.
True prophets will tear the masks off of Satan and
identify him as the great deceiver and the great destroyer. They will unveil
Satan's wiles and methods and reveal him for whom he truly is. In Mark
3:24-26 we find that the Devil does not fight against himself. It would be
unbelievable to me that the Devil would inspire a book like The Great Controversy. I'll be honest with
you. Because you read The Great Controversy
and from the first page to the last it describes the Devil as a conniving enemy, a destroyer, and one who does not
want anything good for God's people. It's a totally negative perspective of
Satan, and it reveals Satan's plans. It says there Mark 3:24, 26, “24 And if a kingdom be divided
against itself, that kingdom cannot…” what? “…that kingdom cannot stand…” and then it continues saying “…26 And if Satan rise up against
himself, and be divided, he cannot…” what? “…he cannot stand…”
UJIAN SEKUNDER KEDUA ~ ALASAN # 6
Mari kita ke alasan # 6. Perspektif negatif Ellen White
tentang Setan.
Nabi-nabi
yang tulen akan mencabut topeng Setan dan
mengidentifikasi dia sebagai si penipu ulung dan si pembinasa besar. Mereka akan mengungkapkan tipu
muslihat dan metode Setan dan menyatakan dia sebagaimana
dia sebenarnya. Di Markus 3:24-26 kita mendapatkan bahwa Iblis tidak
berperang dengan dirinya sendiri. Saya tidak percaya bahwa Iblis bisa
mengilhami sebuah buku seperti The Great Controversy. Saya akan berkata jujur kepada kalian. Kalau kalian
membaca The Great
Controversy dari
halaman pertama ke halaman terakhir, itu menggambarkan Iblis sebagai musuh yang
licik, seorang pembinasa, dan yang tidak menginginkan apa pun yang baik bagi
umat Allah. Itu adalah perspektif Setan yang sama sekali negatif dan itu
mengungkapkan rencana-rencana Setan. Dikatakan di Markus 3:24, 26, “24 Dan
kalau suatu kerajaan terbagi dalam dirinya,
kerajaan itu tidak dapat bertahan…” kemudian selanjutnya dikatakan, “…26 Dan
kalau Setan bangkit melawan dirinya sendiri,
dan terbagi, ia tidak dapat…” apa? “…ia tidak dapat bertahan…”
So the question is, would the Devil fight against himself by inspiring a
book such as The Great Controversy? There
is no way in the world that something like this would happen. This being the
case, we must go to the writings of Ellen G. White to discover her perspective of
Satan. One thing is absolutely clear, if Ellen White persistently writes against the Devil and his
stratagems, Satan cannot be the one who
inspired her writings. Would you agree with that?
Ellen White affirmed that there could be no middle ground in this matter.
Her writings are either of God, or of Satan. This is what she said, this is
found in a letter to J.N. Andrews and sister H.N. Smith it was written in 1860.
“The visions are either of God or…” they are of whom? Or they are
“…of the Devil. There is no halfway position to be taken
in the matter. God does not work in partnership with Satan. Those who occupy this position cannot stand there
long. They go
a step further and account the
instrument God has
used, a
deceiver, and the woman…”
what? “…Jezebel.” (PH016 ~ Letter to J.N. Andrews and
Sister H.N.
Smith, 1860)
Maka pertanyaannya ialah, apakah Iblis akan berperang
melawan dirinya sendiri dengan mengilhami sebuah buku seperti The Great Controversy? Mustahil hal seperti ini
bisa terjadi di dunia. Dengan demikian, kita harus ke tulisan-tulisan Ellen G.
White untuk menemukan perspektifnya tentang Setan. Satu hal yang sangat jelas, jika Ellen White
terus-menerus menulis melawan Iblis dan strategi-strateginya, tidaklah mungkin
Setan yang mengilhami tulisan-tulisannya. Kalian
setuju dengan itu?
Ellen White menekankan bahwa dalam hal ini tidak mungkin
ada posisi tengah di sini. Tulisan-tulisannya itu haruslah berasal
dari Allah, atau berasal dari Setan. Inilah
yang dikatakannya, ini terdapat dalam sebuah surat kepada J.N. Andrews dan Sister
H.N. Smith yang ditulis tahun 1860. “…Penglihatan-penglihatan itu kalau bukan
dari Allah…” mereka dari mana? “…ya mereka dari Iblis. Tidak ada posisi setengah-setengah dalam hal
ini. Allah tidak bekerjasama dengan Setan. Mereka yang berada di posisi itu tidak akan bisa bertahan di sana lama. Mereka mengambil
satu lagi langkah maju dan menganggap alat yang dipakai Allah itu seorang penipu dan adalah si perempuan…” apa?
“…Izebel…” (PH016 ~ Letter to J.N.
Andrews and Sister H.N. Smith, 1860)
Now in the material that you have, beginning on page 159, you have the
secondary tests of Ellen White as a true prophet. And I want you to notice
something very interesting that we find here. I believe that it is found, let's
see, here maybe well, it's not exactly the same order, but anyway in this section that begins on
page 159 you're going to find a list of names that Ellen White gives to the
Devil. I got these out of the index to the writings of Ellen White; and
the list is amazing. There's a whole paragraph composed probably about eight or
nine lines where all of the names that Ellen White gives to the Devil are
found.
accuser of the brethren, chief of conspiracy,
accuser of the church, murderer,
great adversary, oppressor,
adversary of
souls, father of unbelief,
antagonist of Christ, prince of darkness,
antichrist, prince of demons,
apostate, tyrant,
arch apostate, serpent,
arch fiend, thief,
arch
deceiver, tormentor,
master deceiver, transgressor,
arch foe, usurper,
arch rebel, warrior,
arch enemy, author of disease and misery,
arch demon, artful and deadly foe,
arch traitor, great general of
apostasy,
demon, god of all
dissension,
destroyer, instigator of all rebellion,
rebel, originator of dark & brooding doubts
liar, prince of devils,
father of lies, mighty revolter,
chief
of all liars,
root of all evil,
slanderer, teacher of lies and tormentor.
Nah di materi kalian, mulai dari hal. 159, ada
ujian-ujian sekunder atas Ellen White sebagai nabi tulen. Dan saya mau kalian
menyimak sesuatu yang sangat menarik yang kita temukan di sini.
Saya rasa itu ada di, coba saya lihat, ini susunannnya tidak persis sama,
tetapi bagian ini mulai di hal. 159 dan kalian akan melihat daftar nama-nama yang diberikan
Ellen White kepada Iblis. Saya mendapat ini dari daftar isi
tulisan-tulisan Ellen White; dan daftar itu mengagumkan. Ada satu paragraf yang
terdiri atas 8-9 baris yang berisikan nama-nama yang diberikan Ellen White
kepada Iblis.
Penuduh saudara beriman, Kepala konspirator,
Penindas, Pembunuh,
Penuduh gereja, Bapak ketidakpercayaan,
Penentang besar, Pangeran kegelapan,
Musuh jiwa-jiwa, Pangeran iblis,
Antagonis Kristus, Tiran,
Antikristus, Ular,
Murtad, Pencuri,
Murtad besar, Penyiksa,
Penjahat besar, Pelanggar hukum,
Penipu besar, Perebut kekuasaan,
Penipu ulung, Pejuang,
Musuh tertinggi, Pencipta penyakit&kesengsaraan,
Pemberontak besar, Musuh
yang licik dan mematikan,
Musuh besar, Jenderal besar
kemurtadan,
Iblis tertinggi, Dewa segala perselisihan,
Pengkhianat besar, Instigator semua pemberontakan,
Iblis, Sumber keraguan dan kemurungan,
Pembinasa, Pangeran
semua iblis,
Pemberontak, Pemberontak perkasa,
Pembohong, Akar
segala kejahatan,
Bapak kebohongan, Pemfitnah,
Kepala segala pembohong, Pengajar
dusta dan penyiksa.
I hope that you're going to read the material where these tests are applied
to Ellen G. White. It's found in your syllabus and the secondary test as I mentioned
began on page 159. It would be kind of unbelievable that Ellen White would call
the Devil by all of these names and many of them are really strong names, and
believe that the Devil is the one who was inspiring Ellen White to call him by
these names.
So Ellen White's
perspective of Satan certainly shows that she was actually used of God.
Saya harap kalian akan membaca materi di mana ujian-ujian
itu diaplikasikan kepada Ellen G. White. Itu ada di diktat kalian, dan ujian
sekunder dimulai di hal. 159 seperti yang sudah saya katakan. Rada tidak masuk
akal jika Ellen White yang menyebut Iblis dengan segala macam nama di atas yang
kebanyakan adalah nama-nama yang keras, untuk menganggap bahwa Iblislah yang
mengilhami Ellen White untuk menyebutnya dengan nama-nama tersebut.
Jadi perspektif
Ellen White atas Setan jelas menunjukkan bahwa dia memang dipakai oleh Allah.
THE SECONDARY THIRD TEST ~ EVIDENCE # 7
A true prophet
will call sin by its right name. A true prophet
will not be politically correct. A true prophet will rebuke sin and sinners
and tell it like it is. In fact true prophets will be willing to die in
order to
remain true to the message. Examples of this in the Bible are many.
ü Daniel was willing to face the lion's den.
ü Nathan who rebuked David.
You know, David could have gotten rid of Nathan very easily because he was
the king. He had the executive authority. Nathan was not afraid to speak the
truth.
ü Elijah rebuked Ahab and Jezebel.
ü Jeremiah rebuked Jehoiakim and Zedekiah.
ü Isaiah rebuked Ahaz and Hezekiah.
ü John the Baptist rebuked Herod.
ü John the apostle rebuked emperor Domitian,
and as a result
was thrown into a cauldron of boiling oil, as we noticed yesterday, and then
was exiled to Patmos.
ü And Stephen rebuked the religious leaders,
and as a result
he was stoned.
UJIAN SEKUNDER KETIGA ~ ALASAN #
7
Seorang nabi yang
tulen akan menyebut dosa itu dosa. Seorang nabi tulen tidak akan bersikap benar secara
politis (tidak menegur dosa). Seorang
nabi yang tulen akan menegur dosa dan para pendosa dan bicara
apa adanya. Malah nabi-nabi yang
tulen bersedia mati demi tetap setia kepada pekabarannya. Contoh
ini ada banyak di Alkitab.
ü Daniel bersedia dimasukkan ke
kandang singa.
ü Nathan yang menegur Daud,
kalian tahu, Daud bisa dengan mudah menyingkirkan Nathan
karena dia raja, dia memiliki kekuasaan eksekutif. Nathan tidak takut bicara
kebenaran.
ü Elia menegur Ahab dan Izebel.
ü Yeremia menegur Yoyakim
dan Zedekia.
ü Yesaya menegur Ahas dan
Hizkia.
ü Yohanes Pembaptis menegur
Herodes.
ü Rasul Yohanes menegur kaisar
Domitian
dan akibatnya dia dilemparkan ke kuali minyak mendidih,
seperti yang kemarin kita simak, kemudian dia dibuang ke P. Patmos.
ü Dan Stefanus menegur para
pemimpin rohani,
dan akibatnya dia mati dirajam.
There are many characteristics of false prophets. But one of the salient
ones is, that a false prophet is a people-pleaser, a false prophet loves
popularity and recognition, they do not enjoy ruffling people's
feathers. In order to maintain their popularity with the people they must
overlook sin and preach a smooth message of peace and safety. But
popularity is never a litmus test for a true prophet, it is rather a litmus
test for a false one. And allow me to just make a parenthesis here, and that is,
when you look at Revelation 13:3 speaking about the Beast ~ which we know
represents the papacy ~ it says “…And all the world wondered…” and marveled “…after the Beast.” (KJV) All the world wondered and marveled after
the Beast.
Are we seeing that today in the case of, for example, Pope Francis I. Is
the whole world wondering after him? Absolutely! Not only the religious world,
the secular world is impressed with him. And so people say, “He's got to be of God, he's popular, everybody likes him.” The
problem with that idea is that in John 17:14, Jesus said to the disciples, “The world
will hate you like the world hated Me, because I am not of the world.”
Nabi-nabi palsu punya banyak
karakteristik. Tetapi salah satu yang menonjol ialah seorang nabi palsu itu suka mengambil hati orang,
seorang nabi palsu suka ketenaran dan
pengakuan, mereka tidak akan mengusik kesalahan orang. Demi
mempertahankan kepopuleran mereka sendiri, mereka
harus menutup mata terhadap dosa, dan mengkhotbahkan pekabaran yang ramah
tentang situasi yang damai dan aman. Tetapi ketenaran tidak
pernah menjadi ujian ketulenan seorang nabi, justru itu adalah ujian
ketidaktulenan nabi yang palsu. Dan izinkan saya memberikan tambahan di sini,
yaitu bila kita melihat Wahyu 13:3 yang bicara tentang Binatang itu ~ yang kita
tahu adalah lambang Kepausan ~ dikatakan, “…Dan seluruh
dunia heran…” dan kagum, “…mengikut Binatang itu…” Seluruh dunia
heran dan kagum mengikuti Binatang itu.
Apakah itu yang kita lihat sekarang ini dalam hal misalnya
Paus Francis I? Apakah seluruh dunia kagum mengikutinya? Tentu saja! Bukan
hanya dunia relijius, dunia sekuler juga terkesan padanya. Maka orang-orang
berkata, “Dia pasti dari Allah, dia populer, semua orang menyukainya.”
Masalahnya dengan konsep itu ialah di Yohanes 17:14, Yesus berkata kepada murid-muridNya, “Dunia akan membenci
kamu sebagaimana dunia membenci Aku, karena Aku bukan dari
dunia.”
So a
true prophet will not be liked. A false prophet will be loved, because
a false prophet says what people want to hear. Pope Francis I says, “Who am I to
judge?” When it comes to the teaching of evolution ~ we're going to notice this
in our session this afternoon ~ when it comes to evolution the Pope says, “There's no contradiction between the Big
Bang and the story in Genesis.” That's what scientists would love to hear today,
scientists who love the theory of evolution. The Pope is speaking about global
warming, he's speaking about the need to take care of the poor, he's talking
about the need to handle the issue of terrorism in the world. Well, this is
what's in the news, this is what people really want to hear someone talk about,
and so he's ultra popular.
Jadi seorang
nabi yang tulen tidak akan disukai. Seorang nabi palsu yang akan dicintai,
karena nabi palsu mengatakan apa yang ingin didengar orang. Paus Francis I
berkata, “Siapalah saya menghakimi mereka?” (tentang
LGBT). Berkaitan
dengan ajaran evolusi ~ kita akan menyimak ini di sesi kita sore ini ~
berkaitan dengan evolusi, Paus berkata, “Tidak ada kontradiksi antara Big Bang dengan
kisah di kitab Kejadian.” Itulah yang suka didengar para ilmuwan sekarang ini,
para ilmuwan yang suka teori evolusi. Paus
bicara tentang pemanasan global, dia bicara tentang keharusan membantu orang-orang
miskin, dia bicara tentang keharusan menangani isu terorisme di dunia. Nah,
itulah isu-isu yang ada dalam berita, itulah yang orang-orang suka dengar ada orang yang
membahasnya, maka Paus menjadi ultra populer.
But in
Scripture true prophets were never popular. True prophets were always
unpopular. The interesting thing is that the very church members that disliked the prophets
were the ones that loved the false prophets.
ü Elijah was persecuted,
ü Moses was constantly criticized,
ü Isaiah was put in a tree trunk and sawn asunder,
ü Jeremiah was thrown in the dungeon,
ü John the Baptist lost his head,
ü Stephen was stoned.
The reason why these prophets were not liked is because they spoke the
truth without mincing words.
Tetapi di
Kitab Suci, nabi-nabi tulen tidak pernah populer. Nabi-nabi yang
tulen selalu tidak populer. Yang menarik ialah, justru jemaat gereja yang membenci nabi-nabi tulen adalah
mereka yang mencintai nabi-nabi palsu.
ü Elia dipersekusi,
ü Musa terus-menerus dikritik,
ü Yesaya dimasukkan ke batang
pohon dan digergaji menjadi dua,
ü Yeremia dilemparkan ke dalam
penjara di bawah tanah,
ü Yohanes Pembaptis kehilangan
kepalanya,
ü Stefanus dirajam.
Alasan mengapa nabi-nabi ini tidak disukai ialah karena
mereka bicara yang benar tanpa basa-basi.
Let's take a biblical example of a prophet who was willing to rebuke the
greatest king in the history of Israel. The name of that prophet was Nathan.
Nathan ~ as we all know ~ was called to take a testimony to David, because
David had committed adultery, and he was instrumental in the murder of the
general of his armies. And so the Lord showed this to Nathan and said to
Nathan, “You go to David, and you rebuke David for his adultery, and for having
this man killed.” Did Nathan mince words when he went and spoke with David?
Absolutely not!
Now he was smart in the way that he presented it. He didn't go right away
and say, “You adulterer and you murderer!” because that might have raised the
wrath of the king. He really caused the king to incriminate himself, so that he
could not deny what Nathan was saying. He gave this little parable about a man
with everything that one could desire, many possessions, many sheep, and so on,
and then there was this other man that had only one lonely sheep. And the one
who had all these possessions, and all of the sheep, and all of the properties,
lo and behold, he took the one sheep that that guy had. And as Nathan is
telling the story, I can imagine that the wrath of David is increasing more and
more. He said, “Oh, I'd like
to put my hands on that guy!”
And so at the end of the story Nathan says, “David, what do you suppose
should be done to that man who had everything and he took the one little thing
that the other guy had?”
“Oh,” David says, “he needs to die!”
And then Nathan says, “You are that man!”
Let me ask you, could the king have a made short order of David? He
certainly could have, and yet Nathan was willing to put his neck on the line,
to tell David the truth.
Mari kita lihat contoh dari Alkitab tentang seorang nabi
yang berani menegur raja terbesar dalam sejarah Israel. Nama nabi itu Nathan.
Nathan ~ seperti yang kita tahu ~ dipanggil untuk membawa kesaksian kepada Daud
karena Daud telah berbuat zinah, dan dia berperan dalam pembunuhan seorang
jenderal dalam pasukannya. Maka Tuhan menunjukkan ini kepada Nathan dan berkata
kepada Nathan, “Kamu pergi ke Daud, dan kamu tegur Daud untuk perzinahannya,
dan untuk tindakannya menyebabkan orang itu
terbunuh.” Apakah Nathan berbasa-basi ketika dia datang dan bicara kepada Daud?
Sama sekali tidak!
Nah, cara Nathan cerdik ketika dia
menyampaikan itu. Dia tidak berkata langsung, “Kamu pezinah dan pembunuh!”
karena itu bisa membangkitkan amarah raja. Dia membuat raja mengakui
kesalahannya sendiri sehingga dia tidak bisa menyangkal apa yang dikatakan
Nathan.
Nathan menceritakan perumpamaan tentang seseorang yang sudah punya
segala yang didambakan manusia, banyak harta, banyak domba,
dll. kemudian ada seseorang lain yang hanya punya satu domba tunggal. Dan orang yang
punya segalanya, dan banyak domba, dan banyak
tanah itu ternyata dia mengambil domba satu-satunya yang dimiliki orang yang
lain itu. Dan sementara Nathan sedang menceritakan kisah itu, saya bisa
membayangkan amarah Daud yang tambah lama tambah meningkat. Dia berkata, “Oh, aku ingin menangkap orang itu!”
Maka pada akhir kisah itu Nathan berkata, “Daud, menurut
engkau apa yang harus diperbuat pada orang yang punya segala sesuatu namun dia
mengambil domba kecil satu-satunya yang dimiliki orang yang lain itu?
“Oh,” kata Daud, “dia harus mati!”
Lalu Nathan berkata, “Engkaulah orang itu!”
Coba saya tanya, bisakah raja
mengeluarkan titah kilat pada Nathan? Tentu saja dia bisa, namun Nathan bersedia mempertaruhkan
nyawanya dengan memberitahu Daud yang sebenarnya.
We also have John the Baptist. Was John the Baptist afraid of telling King
Herod the truth? No! He went and very undiplomatically said to him, “You are…” what?
“…you are that man! You are an adulterer.
It is not lawful for you to have your brother's wife!”
Juga ada Yohanes Pembaptis. Apakah Yohanes Pembaptis
takut memberitahu raja Herodes apa yang benar? Tidak! Dia pergi dan dengan
sangat tidak diplomatis berkata kepada Herodes, “Engkau…” apa? “…engkaulah
orang itu! Engkau seorang pezinah. Mengambil istri saudaramu itu melanggar
Hukum!”
Prophets spoke
the truth, for that reason they were unpopular and they were persecuted. So my question is, should Ellen White be
loved and liked by everybody? You know there's this vitriolic hatred against
Ellen White. You can find it all over the internet, you find all kinds of
internet sites that say that Ellen White was in it for the money, that Ellen
White was in it for popularity, that Ellen White misspoke on this, she was
wrong on the other, she believed that human beings crossbred with animals, and
they have all of these things that by the way have been answered by the White
Estate. One of the books that you had to read for this class was 101 Questions. And there's a purpose why I chose that book
because that book deals with many issues that people bring up against the
Spirit of Prophecy. And you'll notice that in those 101 Questions the White Estate has an answer to every single one of
them. There is an answer.
Nabi-nabi bicara
kebenaran, karena itulah mereka tidak populer dan mereka dipersekusi. Jadi pertanyaan saya ialah,
apakah Ellen White dicintai dan disukai semua orang? Kalian tahu ada kebencian yang tajam
terhadap Ellen White. Kalian bisa menemukan di seluruh internet,
kalian akan menemukan segala jenis situs yang mengatakan bahwa Ellen White melakukan
itu demi uang, bahwa Ellen White melakukannya demi popularitas, bahwa Ellen
White salah mengatakan ini, salah mengatakan itu, dia meyakini bahwa manusia
beranak dengan binatang, dan ada segala macam hal yang semuanya telah dijawab
oleh The White Estate.
Salah satu buku yang perlu kalian baca untuk kelas ini ialah 101 Questions. Dan ada alasannya mengapa saya memilih buku itu, karena buku
itu membahas banyak isu yang diajukan orang terhadap Roh Nubuat. Dan kalian
akan melihat bahwa di 101
Questions itu The White Estate
sudah memberikan jawaban kepada setiap pertanyaan tersebut. Ada jawabannya.
You know, let me give you an example. Some people say that Ellen White was
a Freemason because on her grave there is an obelisk, and they say an obelisk
is an occult symbol, and so they say Ellen White somehow was linked with
Masonry, with Freemasonry. Come on. Read what she wrote. Ellen White has many quotations where
she condemns secret societies, she condemns Freemasonry openly in her writings.
So would she suddenly support Freemasonry, and say, “Oh, you know, I'm a
Freemason. Put an obelisk on my grave.”
Absolutely not! So why is there an obelisk? Folks, because obelisks were used for graves at that time. They had
no theological significance. In fact, near Ellen White's grave you have
many obelisks of people that it is known had no connection whatsoever with
Freemasonry. It's just that obelisks were the “in” thing to put on graves.
So don't make a big thing out of it. But some people make a big thing out of
it. They say Ellen White condemned Freemasonry, but look she was a hypocrite,
because she was a Freemason herself. That has been answered in that book, along
with many other things.
In fact if you have any questions about anything that people criticize in
the writings of Ellen White, just go to the White Estate website, it's all been
answered, there's nothing new under the sun, it's the same old-same old. There's nothing new that people can bring up
against Ellen White, it's all been analyzed, and it has all been answered with
luxury of detail.
Saya akan memberikan suatu contoh. Ada yang mengatakan Ellen White itu seorang Freemason karena di kuburnya ada sebuah obelisk, dan mereka mengatakan bahwa obelisk adalah simbol okultisme, jadi mereka mengatakan entah bagaimana Ellen White itu terkait dengan Mason, dengan Freemason. Yang bener aja! Bacalah apa yang ditulisnya. Ellen White menulis banyak di mana dia menyatakan kesalahan perkumpulan-perumpulan rahasia, dia menyalahkan Freemason secara terbuka dalam tulisan-sulisannya. Jadi, mungkinkah tiba-tiba dia mendukung Freemason dan berkata, “Oh, aku seorang Freemason. Pasanglah sebuah obelisk di kuburku.” Tentu saja tidak!
Jadi mengapa ada obelisk di situ?
Saudara-saudara, karena di
zaman itu obelisk dipakai di kubur-kubur. Mereka tidak punya makna theologi.
Bahkan di dekat kubur Ellen White ada banyak obelisk dari kubur orang-orang
yang diketahui sama sekali tidak punya hubungan dengan Freemason. Obelisk pada waktu itu lagi ngetrend dipakai di
kubur-kubur. Jadi jangan menjadikannya masalah besar. Tetapi ada
orang-orang yang menjadikannya masalah besar. Mereka berkata Ellen White
menyalahkan Freemason tetapi dia seorang munafik karena dia sendiri Freemason.
Hal ini sudah dijawab di dalam buku itu, bersama dengan banyak isu yang lain.
Bahkan jika kalian punya pertanyaan mengenai apa pun yang dikritik orang tentang tulisan-tulisan Ellen
White, pergilah ke situs White Estate, semuanya sudah dijawab, tidak ada yang
baru di bawah matahari, dari dulu semuanya tetap sama. Tidak ada hal
baru yang bisa dimunculkan orang terhadap Ellen White, semuanya sudah
dianalisa, dan semuanya sudah dijawab dengan detail-detail yang mewah.
THE SECONDARY FOURTH TEST ~ EVIDENCE # 8
Let's go to evidence # 8: The physical phenomena.
True prophets
will experience certain supernatural physical phenomena while they are in
vision, such as:
ü not breathing
ü receiving supernatural strength
ü being transported to faraway places
ü being totally unconscious to their
surroundings
ü having their eyes open while in vision as
beholding something that is transpiring
ü and being lost to earthly things
ü as well as falling as if dead
The Bible mentions many of these phenomena. Did Ellen White experience
these phenomena? We studied it when we compared the two books The Great Controversy and the book of
Revelation.
UJIAN SEKUNDER KEEMPAT ~ ALASAN # 8
Mari ke alasan # 8: Fenomena fisik.
Nabi yang tulen
akan mengalami fenomena fisik supranatural tertentu selagi mereka dalam
penglihatan, seperti:
ü tidak bernafas
ü menerima kekuatan supranatural
ü dibawa ke
tempat-tempat yang jauh
ü mata mereka terbuka selagi
dalam penglihatan seakan-akan sedang memandang sesuatu yang sedang terjadi
ü dan tidak menyadari kondisi di sekitarnya
ü juga tersungkur seolah-olah
mati
Alkitab menyebutkan banyak fenomena ini. Apakah Ellen
White mengalami fenomena ini? Kita sudah mempelajarinya ketika kita membanding
kedua buku The Great
Controversy dan kitab
Wahyu.
Let's read Daniel 10:5-8 and then we'll read verses 16 through 19. Here you
have many of these characteristics that Ellen White went through when she had her
visionary experience.
Daniel 10:5 here Daniel says, “ 5 I lifted my eyes…” so are his eyes open? Is he beholding? Yes! “…and
looked, and behold, a certain Man clothed in linen, whose waist was girded with gold of
Uphaz! 6 His
body was like beryl,
His face like the appearance of lightning, His eyes like torches of fire, His
arms and feet like burnished bronze in color, and the sound of His words
like the voice of a multitude…” and now notice, “…7 And I, Daniel, alone saw
the vision…” did other people
that were present when Ellen White had a vision, see the vision that she saw?
No! So he says, “…7 And I, Daniel, alone saw
the vision for the men who were with me did not see the vision; but a great
terror fell upon them so that they fled to hide themselves.…” Ellen White says that when she entered
vision there was a special solemnity like the presence of God was there, and
you can read it in the material. And notice, it continues saying verse 8, “… 8 Therefore I was left
alone when I saw this great vision, and no strength remained in me…” did the strength go away from him?
Absolutely!
“…for my vigor was turned to frailty in me, and I retained no
strength…” when Ellen White
went into vision, she lost her normal strength, but then she received
supernatural strength. We're going to see that in a few moments, verse 16, “…16 And suddenly, one having the likeness of the sons of
men touched my lips; then I opened my mouth and spoke, saying to him…” is that common for Ellen White to speak
while she's in vision, with the person she's having a vision of? Absolutely! “…who stood before me, ‘My lord, because of
the vision my sorrows have overwhelmed me, and I have…” what? There is again, “…I have retained no strength. 17 For how can this servant
of my lord talk with you, my lord? As for me, no strength remains in me now,
nor is any…” aaah,
interesting!
“…nor is any breath left in me.’…” Daniel did not breathe when he was in vision. Is that true of Ellen White?
Multiple witnesses, folks, multiple witnesses saw Ellen White when she was in
vision. Her longest vision was four hours, imagine what it would be like to not
breathe for four hours! But now notice, he received supernatural strength, it
says in verse 18. “…18 Then again, the one having the likeness of a
man touched me and…” what? Ah, that's
exactly what happened with Ellen White. “…touched me and strengthened me. 19 And he said, ‘O man
greatly beloved, fear not! Peace be to you; be strong, yes, be strong!’…”
Mari kita baca
Daniel 10:5-8 kemudian kita akan membaca ayat 16-19. Di sini ada banyak
karakteristik yang dialami Ellen White ketika dia mendapatkan pengalaman
penglihatannya.
Daniel 10:5
di sini Daniel berkata, “5
Aku mengangkat mataku…” jadi apakah
matanya terbuka? Apakah dia melihat? Ya! “…dan melihat,
dan lihat, seorang Manusia tertentu berpakaian kain lenan, yang pinggangNya diikat dengan ikat emas dari Ufas. 6
TubuhNya seperti permata beril, wajahNya
seperti cahaya kilat; mataNya seperti suluh yang menyala, lengan dan kakiNya
seperti warna tembaga yang mengilap, dan bunyi
suaraNya seperti suara orang banyak…” dan sekarang
simak, “…7 Dan aku, Daniel, sendirian
melihat penglihatan itu…” apakah orang-orang lain yang hadir di sana ketika Ellen
White menerima penglihatan, melihat penglihatan yang dilihat Ellen White?
Tidak! Jadi Daniel berkata, “…7
Dan aku, Daniel, sendirian melihat penglihatan itu, karena
orang-orang yang bersama-sama dengan
aku, tidak melihatnya; tetapi mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar,
sehingga mereka lari untuk menyembunyikan diri…” Ellen White
berkata bahwa ketika dia mendapat penglihatan ada kekhidmatan yang istimewa
seperti Allah hadir di sana, kalian bisa membacanya di materi kalian. Dan
simak, dikatakan selanjutnya di ayat 8, “…8
Karena itulah aku tertinggal seorang diri ketika aku melihat penglihatan yang besar
itu, dan hilanglah kekuatanku;…” apakah kekuatannya
lenyap? Benar sekali! “…karena
kebugaranku telah berubah menjadi ketidakberdayaan dalam diriku, dan tidak
ada lagi kekuatan padaku…” Ketika Ellen White
mendapat penglihatan, dia kehilangan kekuatannya yang biasa, tetapi kemudian
dia menerima kekuatan supranatural. Kita akan segera melihat ini. Ayat 16, “…16 Dan
tiba-tiba, satu yang menyerupai manusia menyentuh bibirku; lalu kubuka
mulutku dan berbicara, berkata kepadanya…” apakah biasa bagi
Ellen White untuk bicara ketika dia dalam penglihatan dengan orang yang ada
dalam penglihatan itu? Tentu saja! “…yang berdiri di depanku itu, ‘Tuanku, oleh
sebab penglihatan itu, kesedihanku telah menenggelamkan aku,
dan tidak ada lagi…” apa? Itu lagi, “…tidak ada lagi kekuatan padaku. 17
Karena mana mungkin hamba tuanku ini dapat
berbicara dengan tuanku? Tentang diriku
tidak ada lagi kekuatan yang tertinggal
padaku sekarang, maupun…” aaahh, menarik! “…tidak ada lagi nafas padaku.’…” Daniel tidak
bernafas ketika dia mendapat penglihatan. Apakah Ellen White begitu juga?
Banyak saksi, Saudara-saudara, banyak saksi
melihat Ellen White ketika dia mendapat penglihatan. Penglihatannya yang paling
lama ialah empat jam lamanya. Bayangkan bagaimana tidak bernafas selama empat
jam! Tetapi sekarang simak, Daniel menerima kekuatan supranatural, dikatakan di
ayat 18, “…18 Lalu kembali dia yang memiliki
keserupaan dengan manusia menyentuh aku, dan…” apa? Aaah! Persis
itulah yang terjadi pada Ellen White. “…menyentuh aku, dan menguatkan aku. 19 dan ia berkata, ‘Hai engkau yang amat dikasihi, janganlah takut! Damai bagaimu, jadilah
kuat, ya, jadilah kuat!.’…”
Ellen White had such strength that according to one
witness, she held a Bible that weighed over ten pounds in her hand, extended
for a half an hour. No individual has been able even to come close, and yet
with no effort she just held it out like that, and according to the witness she
was pointing to Bible verses that she was quoting, as she was quoting those
verses from Scripture. Clearly she was filled
with supernatural strength.
Menurut seorang saksi mata, Ellen White memiliki kekuatan yang
sedemikian besarnya, dia bisa mengangkat sebuah Alkitab yang beratnya di atas 5
kg di tangannya yang terangkat selama setengah jam. Tidak ada orang lain yang pernah
berbuat mendekati kemampuan itu, namun Ellen White tanpa
upaya, dia hanya mengangkatnya begitu, dan menurut saksi mata itu dia menunjuk
ke ayat-ayat di Alkitab itu yang sedang dikutipnya, saat dia mengutip ayat-ayat
tersebut dari Kitab Suci. Jelas dia dipenuhi
dengan kekuatan supranatural.
Numbers 24 speaks about Balaam when he was in vision. By the way you know
Balaam was once a good prophet, he was a true prophet, but then he sold himself
for money like many prophets these days, who were never true prophets, they
sell themselves for money, from the get-go.
Numbers 24:2-4 notice, “ 2 And Balaam raised his eyes…” see once again the prophet has the eyes open. Those who saw Ellen White in
vision say that she had her eyes open, as if she was looking at a distant scene that
was taking place. So it says, “…2 And Balaam raised his eyes and saw
Israel encamped according to their tribes; and the Spirit of God came
upon him. 3 Then he
took up his oracle and said, ‘The
utterance of Balaam the son of Beor, the
utterance of the man whose…” what? when he’s in vision, his “…eyes are opened, 4 The
utterance of him who hears the words of God, who sees the
vision of the Almighty, who falls
down…” notice “…falls down…” how? “…with eyes wide open…” the exact experience of Ellen White, folks.
Bilangan 24 bicara tentang Bileam ketika dia mendapat
penglihatan. Nah, kalian tahu Bileam tadinya adalah nabi yang baik, dia nabi
yang tulen, tetapi kemudian dia menjual dirinya demi uang seperti banyak nabi
hari ini, yang memang tidak pernah nabi tulen, mereka menjual diri mereka demi
uang sejak dari semula.
Bilangan 24:2-4 simak, “2 Dan
Bileam mengangkat matanya…” lihat sekali lagi
nabi ini matanya terbuka. Mereka yang melihat Ellen White mendapatkan
penglihatan mengatakan bahwa matanya terbuka seakan-akan dia sedang memandang ke adegan yang
sedang terjadi di tempat yang jauh. Jadi dikatakan, “…2 Dan
Bileam mengangkat matanya dan melihat
orang Israel berkemah menurut suku mereka, dan
Roh Allah datang kepadanya. 3
Lalu diucapkannya wahyunya dan berkata, ‘Ucapan Bileam bin Beor, ucapan orang yang…” apa? Saat dia mendapat penglihatan, “…matanya terbuka. 4 Ucapan dia yang mendengar firman Allah, yang
melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, yang
tersungkur…” simak “…tersungkur…”
bagaimana? “…dengan mata terbuka
lebar…” persis pengalaman Ellen White, Saudara-saudara.
2 Corinthians 12:2-4 we already took a look at that, that's where the apostle
Paul says, “I know a man…” he's probably referring to himself, “…who was transported to the third heaven,” he says,
“…now whether it was in vision or whether it was in person I don't know, the
Lord knows.”
2 Korintus 12:2-4 kita sudah menyimaknya, di sinilah
rasul Paulus berkata, “Aku mengenal seseorang…” kemungkinan besar dia bicara
tentang dirinya sendiri, “…yang dibawa
ke langit ketiga…” katanya, “…nah, apakah itu dalam
penglihatan atau apakah secara fisik aku tidak tahu, Tuhan yang tahu.”
Revelation 1:17 tells us that when John entered vision he fell as one dead.
Ellen White, we read said, you know, “When I entered vision the people
thought that I was…” what? “…I was dead.”
Nothing new under the sun.
Revelation 1:17 says, “17 And when I saw Him,
I fell at His feet as dead.” But now notice, “…But He laid…” what? “…His right hand on me…” remember, that we just read that
that Person that Daniel saw laid His right hand
on him and strengthened him? So it says, “…But He laid His right hand on me, saying to me, ‘Do not be afraid; I am the First and the
Last.”
Wahyu 1:17 memberitahu kita bahwa ketika Yohanes mendapat penglihatan,
dia tersungkur seolah-olah mati.
Ellen White, kita
baca, berkata, “Ketika aku mendapat penglihatan, orang-orang menyangka
aku…” apa? “…aku sudah mati.”
Tidak ada yang baru di bawah matahari.
Wahyu 1:17 berkata, “17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di
depan kaki-Nya seperti orang yang mati…”
Tetapi sekarang simak, “…tetapi Ia meletakkan…” apa?
“…tangan kanan-Nya padaku…” ingat kita baru
saja membaca itu? Bahwa Sosok yang Daniel lihat meletakkan tangan kananNya pada
dirinya dan menguatkannya? Jadi dikatakan, “…tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya padaku, lalu berkata kepadaku, ‘Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.’…”
Were prophets
transported to distant places in the spirit by their angel? Absolutely!
Is that true of Ellen White? Most certainly.
Revelation 17:3, “3 So he
carried me away in the spirit into the wilderness. And I saw a woman…” where?
“…sitting on a scarlet Beast which
was full of names of blasphemy, having seven heads and ten
horns.” So she’s transported to the wilderness. Her body is where she's at, but the scene
is so real to her that she feels like she's being transported to that
place.
Apakah nabi-nabi
dibawa ke tempat-tempat yang jauh dalam roh oleh malaikat
mereka? Tentu saja! Apakah itu yang terjadi pada Ellen White? Benar sekali.
Wahyu 17:3, “3 Maka dia membawa aku
pergi dalam roh ke padang gurun. Dan aku
melihat seorang perempuan…” di mana? “…duduk
di atas seekor Binatang merah darah, yang
penuh dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh
tanduk…” Jadi dia dibawa ke padang gurun. Tubuhnya berada di mana dia
berada, tetapi adegan yang dilihatnya begitu nyata baginya
sehingga dia merasa seolah-olah dia
dibawa ke tempat tersebut.
Revelation 21:9-10, “9 Then one of the seven angels who had the seven bowls filled with the
seven last plagues came to me and talked with me, saying, ‘Come, I will
show you the bride, the Lamb’s wife.’ 10 And he carried me
away in the spirit…” see, there it is
once again, being carried away to a distant place, “…to a great and high mountain, and
showed me the great city, the holy Jerusalem, descending out of
heaven from God.”
Wahyu 21:9-10, “9 Lalu
datanglah kepadaku seorang dari ketujuh
malaikat yang memegang ketujuh cawan yang penuh dengan ketujuh malapetaka
terakhir itu, dan berkata: ‘Datanglah kemari, aku akan menunjukkan kepadamu
pengantin perempuan, istri Anak Domba.’
10 Lalu, ia membawa aku pergi di dalam
roh…” lihat, itu sekali
lagi, dibawa pergi ke tempat yang jauh, “…ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi
dan ia menunjukkan kepadaku kota yang besar itu,
Yerusalem yang kudus, turun dari sorga, dari Allah…”
So did Ellen White experienced many of the physical phenomena that biblical
prophets experienced? Absolutely!
Jadi apakah Ellen White mengalami banyak fenomena fisik
yang dialami nabi-nabi Alkitab? Tentu saja!
THE SECONDARY FIFTH TEST ~ EVIDENCE # 9
Now let's go to evidence # 9: true
prophets will be disliked.
We've touched upon this, but let's amplify the point just a little bit. True
prophets will be mistreated, maligned, and persecuted by those to whom they
deliver God's message. God's people will dislike them. Can you think of
a biblical prophet that the people loved? I can't think of any biblical
prophets that the people loved. So if Ellen White was not loved and is not
loved, she must have been on the right track.
Remember, I told you this story about the
young man in New Jersey? Well, you have that in your syllabus, in the secondary
evidence concerning Ellen White, that story is in there, so that you can make
reference to it.
So when we go to the Internet and we see all of these sites against Ellen
White and we see scholars of the church being critical of Ellen White, and
saying, “Well she didn't have all the light”, Ellen White is in good company
because so they did with the prophets that were before her.
UJIAN SEKUNDER KELIMA ~ ALASAN # 9
Sekarang mari ke alasan # 9: nabi-nabi yang tulen tidak
akan disenangi.
Kita sudah menyinggung ini, tetapi marilah kita perluas
poin ini sedikit. Nabi-nabi yang
tulen akan diperlakukan dengan buruk, difitnah, dan dipersekusi oleh mereka
kepada siapa nabi-nabi itu menyampaikan pekabaran Allah. Umat Allah tidak akan
menyukai mereka. Bisakah kalian menyebutkan seorang nabi dari
Alkitab yang dicintai umat? Saya tidak bisa. Maka jika Ellen White tidak
dicintai dulu maupun sekarang, tentunya dia berada di jalur yang benar.
Ingat, saya
sudah menceritakan kisah seorang muda di New Jersey? Nah, itu ada di diktat kalian,
di alasan kedua tentang Ellen White, kisah itu ada di sana, jadi kalian bisa mengacu
ke sana.
Maka bila kita ke internet dan kita melihat semua situs
ini yang menentang Ellen White dan kita melihat pakar-pakar gereja bersikap mengeritik terhadap Ellen White, dan
berkata, “Nah, Ellen White tidak memiliki semua terang”, Ellen White berada di
kelompok yang benar karena mereka memperlakukan nabi-nabi sebelum dia seperti
itu.
In fact in Luke 6:26 we find a very interesting verse, it says there and
Jesus is speaking, “26 Woe to you when all men
speak well of you, for so did
their fathers to the false prophets.”
Bahkan di Lukas 6:26 kita
mendapatkan suatu ayat yang sangat menarik, dikatakan di sana, dan Yesus sedang
bicara, “26 Celakalah
kamu, jika semua orang memuji kamu; karena demikian juga nenek moyang mereka
telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
You know when I became a minister, I did not become a minister to win a
popularity contest. I became a minister to preach the truth of God, and the
chips must fall where they may. You know, do I want people to like me? Of
course I want people like me. I don’t want people to hate me. All of us would
enjoy having people liking us. But if it is at the expense of God's truth, I
would prefer to be disliked by man and liked by God.
Kalian tahu, ketika saya menjadi seorang pendeta, saya
tidak menjadi pendeta untuk memenangkan kontes ketenaran. Saya menjadi pendeta
untuk mengkhotbahkan kebenaran Allah dan biarlah apa yang terjadi, terjadi.
Apakah saya ingin disukai orang? Tentu saja saya ingin disukai orang. Saya
tidak mau dibenci orang. Kita semua akan senang bila orang-orang menyukai kita.
Tetapi jika itu dengan mengorbankan kebenaran Allah, lebih baik saya tidak
disukai manusia dan disukai Allah.
Notice Jeremiah 6:13-14. Why did people like the prophets in the biblical
days of Jeremiah? Oh, because prophets told them what they wanted to hear. Notice
Jeremiah 6:13-14, there were many false prophets at that time, “13 Because
from the least of them even to the greatest of them, everyone is given to covetousness;
and from the prophet even to the priest, everyone deals falsely. 14 They have
also healed the hurt of My people slightly, saying…” what? “… ‘Peace, peace!’ When there is no peace.”
So what did people like about the false prophets? They prophesied what?
Peace, peace, everything's going to be alright, everything's going to be okay,
when it was not going to be okay.
Simak Yeremia 6:13-14. Mengapa
umat menyukai nabi-nabi di zaman Yeremia? Oh, karena nabi-nabi mengatakan
kepada mereka apa yang mereka ingin dengar. Simak Yeremia 6:13-14, pada waktu
itu ada banyak nabi palsu, “13
Karena mulai yang terkecil dari mereka sampai yang terbesar dari
mereka, semuanya serakah, dan dari nabi
bahkan hingga imam semuanya berbuat
tidak jujur. 14 Mereka juga mengobati
luka umat-Ku ala kadar, dan berkata,…” apa? “…‘Damai!
Damai’, padahal tidak ada damai…”
Jadi apa yang disukai orang-orang dari nabi-nabi palsu?
Mereka menubuatkan apa? Damai, damai, semuanya pasti beres, semuanya akan
baik-baik, padahal itu tidak akan baik-baik.
In John 17:14 the Lord Jesus praying to His Father said this, “ 14 I have given them Your word; and the world has…” what? “…has hated them because they are not of the world, just as I am not of the
world.” So why are prophets hated? Because they're not of
the world.
In fact in John 15:19 Jesus says,
you know, if you were of the world the world would love you because you
are of the world.
Di Yohanes 17:14 Tuhan Yesus
berdoa kepada BapaNya, mengatakan ini, “14
Aku telah memberikan Firman-Mu kepada mereka; dan dunia…” apa? “…membenci
mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia…” Jadi mengapa nabi-nabi dibenci? Karena mereka
bukan dari dunia.
Bahkan di Yohanes 15:19 Yesus berkata, andaikan kamu dari
dunia, maka dunia akan mencintai kamu karena kamu dari dunia.
True prophets do
not seek the office nor will they
pride themselves because they have the office. In fact what's interesting is,
true prophets will frequently shun the call. They won't brag, “Oh, I'm a prophet.”
Do you remember Moses? Moses said, “Lord, I can't speak.”
Jeremiah said, “Give the role to someone else.”
Generally true prophets would rather not be prophets. True prophets are
usually considered strange and eccentric, they do not seek money, popularity,
or fame, for themselves.
Nabi-nabi yang
tulen tidak mencari jabatan itu maupun membanggakan diri sendiri karena mereka memiliki
jabatan itu. Bahkan, yang menarik, nabi-nabi yang tulen
sering-sering menolak
panggilannya. Mereka tidak akan menyombong, “Oh, aku seorang
nabi.”
Ingat Musa? Musa berkata, “Tuhan, aku tidak pandai
bicara.”
Yeremia berkata, “Berikan peranan itu kepada orang lain.”
Pada umumnya nabi-nabi tulen lebih suka tidak menjadi
nabi. Nabi-nabi tulen biasanya dianggap aneh dan eksentrik, mereka tidak
mencari uang, popularitas, atau ketenaran bagi diri sendiri.
THE SECONDARY SIXTH TEST ~ EVIDENCE # 10
True prophets will be humble instruments in God's hands, and by
the way many of the prophets will have very little formal education.
How much formal education did John the Baptist have? He was home-schooled.
How about Jesus? How much formal education did Jesus have? He was
home-schooled.
How much education did Peter have?
Most of the apostles? Very little education. Yet was Peter a prophet? He
most certainly was.
Were all these other individuals prophets, the ones who had no formal education? Absolutely! In
fact sometimes
God preferred to have a prophet that had no formal education, because the
formal education was always getting in the way.
With Ellen White He chose the most unlikely of all candidates, 17 years old, young, a woman, sickly, no
education, He chose the weakest of the weak to confound the strong. A woman
that had two and a half years of primary education, who had to learn actually
to write, and she had to become proficient in reading, and God chose her.
Perhaps because He did not want the intellect to become an obstacle to
conveying the message to God's people. Prophets many times had little
education, not always, because Paul, the apostle Paul who was a prophet was
highly educated. There were some who were highly educated that allowed God to use them.
But in many cases prophets were chosen that had no formal education, they were
humble, and God could use them for His purposes.
UJIAN SEKUNDERE KEENAM ~ ALASAN # 10
Nabi-nabi tulen akan menjadi alat yang rendah hati di tangan Allah, dan
banyak dari nabi-nabi itu memiliki sedikit
sekali pendidikan formal.
Berapa banyak pendidikan formal yang dimiliki Yohanes
Pembaptis? Dia sekolah di rumah.
Bagaimana dengan Yesus? Berapa banyak pendidikan formal
yang Yesus punya? Dia sekolah di rumah.
Berapa banyak pendidikan yang dimiliki Petrus? Kebanyakan
dari para murid? Sangat sedikit pendidikan. Namun, apakah Petrus seorang nabi?
Tentu saja dia nabi.
Apakah semua individu yang lain itu nabi, mereka yang
tidak memiliki pendidikan formal? Betul sekali! Bahkan terkadang Allah lebih suka memiliki seorang nabi yang
tidak punya pendidikan formal, karena pendidikan formal selalu menjadi
penghalang.
Pada Ellen White, Allah memilih yang paling mustahil dari
semua calon, seorang perempuan, 17 tahun, muda, berpenyakit, tidak punya
pendidikan, Allah memilih yang paling lemah dari antara yang lemah untuk
membuat bingung yang kuat. Seorang perempuan yang hanya mendapat 2½ tahun
pendidikan dasar, yang harus belajar menulis, dan dia harus menjadi ahli dalam
membaca, dan Allah memilih dia. Barangkali karena Dia tidak mau intelek menjadi
penghalang untuk menyampaikan pekabaran kepada umat Allah. Sering kali
nabi-nabi hanya punya sedikit pendidikan, tidak
selalu, karena Paulus, rasul Paulus yang seorang nabi itu sangat
tinggi pendidikannya. Ada
beberapa yang berpendidikan tinggi yang mengizinkan Allah memakai mereka.
Tetapi dalam banyak hal nabi-nabi yang dipilih tidak punya pendidikan
formal, mereka rendah hati, dan Allah bisa menggunakan mereka bagi tujuanNya.
THE SECONDARY SEVENTH TEST ~ EVIDENCE # 11
And we dealt with this before. The prophetic gift is given without regard to
gender. Remember we dealt with that yesterday? Let me just review this
point. The prophetic office is no respecter of persons when it comes to gender.
God has chosen many women to be prophets including Miriam, Deborah, Hulda, Noahdiah, Anna, and the four daughters of
Philip.
So these days, what it said is, “Well, you know, if a woman can be a
prophet she can certainly be a pastor or an elder.” And we dealt with that in a
previous session.
We're dealing with two different things, folks.
ü The office of Elder or Pastor is an elected office of the church.
ü A spiritual gift is something that is given to the person by the Holy
Spirit,
so that that
person can function within the realm of the church according to that gift, for
the good of the church.
In other words, a church office is
different than a spiritual gift. The
Bible makes it absolutely clear.
And of course in a previous presentation we discussed the case of Hulda.
That's the best biblical illustration that I've been able to find of the role
of a prophet. Was Hulda a leader in Israel? Did she take over the throne? Did
she take over the priesthood? No! What was her role? Her role was to give the
king counsel and say, “Oh, King, what you need to do now, it's true that this
book of the Law has the Covenant curses and the blessings, and because of
Israel's behavior she deserves the curses. But what you need to do is, you need
to clean up the mess, you need to have the priests clean up the mess, you have
to get rid of all of the paraphernalia that is used in the pagan cultists, and
you have to also destroy those who are practicing these things. There has to be
a work of cleansing.” Did Hulda do the work of cleansing? Did Hulda lead out in
the work of cleansing? No! Who did? King Josiah. He was the one, as the one who
was sitting on the throne, who could implement the counsel that was given by
Hulda.
UJIAN SEKUNDER KETUJUH ~ ALASAN # 11
Kita sudah membahas ini sebelumnya. Karunia nubuat diberikan tanpa mempertimbangkan gender.
Ingat kemarin kita sudah membahas ini? Saya akan mengulangi poin ini. Jabatan
kenabian tidak membedakan manusia menurut gendernya. Allah telah memilih banyak
perempuan untuk menjadi nabi termasuk Miryam, Debora, Hulda, Noaja, Ana, dan
keempat anak perempuan Filipus.
Maka sekarang ini, apa yang dikatakan ialah, “Nah, jika
seorang perempuan bisa menjadi nabi, dia pasti bisa menjadi pendeta atau
ketua.” Dan kita sudah membahas ini di sesi yang lalu.
Kita berurusan dengan dua hal yang berbeda,
Saudara-saudara.
ü Jabatan seorang ketua atau
pendeta adalah jabatan yang dipilih dalam gereja.
ü Karunia Roh adalah sesuatu
yang diberikan kepada seseorang oleh Roh Kudus,
agar orang itu bisa berfungsi di dalam lingkup gereja
sesuai karunia itu, demi kebaikan gereja tersebut.
Dengan kata lain, jabatan di gereja itu berbeda dengan
karunia Roh. Alkitab membuatnya sangat jelas.
Dan tentu saja di presentasi sebelumnya kita sudah
membicarakan kasus Hulda. Itulah ilustrasi dari Alkitab yang paling bagus yang
bisa saya temukan mengenai peranan seorang nabi. Apakah Hulda seorang pemimpin
bangsa Israel? Apakah dia mengambil alih takhta? Apakah dia mengambil alih
keimamatan? Tidak! Apa peranannya? Peranannya ialah memberikan nasihat kepada raja dan
berkata, “O, Raja, apa yang Baginda perlu lakukan sekarang, memang benar kitab
Hukum ini berisikan berkat dan kutuk Perjanjian, dan karena kelakuan Israel dia layak mendapat kutukannya.
Tetapi yang perlu Baginda lakukan, ialah membersihkan kekacauan ini, Baginda
perlu menyuruh para imam membereskan masalah ini, Baginda harus menyingkirkan
semua pernak-pernik yang dipakai dalam kult pagan, dan menyuruh untuk
membinasakan mereka yang mempraktekkan hal-hal itu. Harus ada pekerjaan
pembersihan.” Apakah Hulda yang melakukan pekerjaan pembersihan? Apakah Hulda
yang memimpin pekerjaan pembersihan? Tidak! Siapa yang melakukannya? Raja Yosia.
Dialah sebagai yang duduk di atas takhta, yang bisa mengimplementasikan nasihat
yang diberikan oleh Hulda.
In other words prophets were counselors to church leaders. They did not usurp
the position of leader. So this idea that, well you know, if a woman could be a
prophet that's the highest of all callings, then the woman can be a pastor
which is a lower calling.
First of all, Ellen White says that the pastor it is not a lower calling, it is the
highest of all callings, she
says. Furthermore, Ellen White was a
prophet and we read before she says, “I've never claimed to be a leader of this
denomination.” What was the role of Ellen White? How did Ellen White relate to
church leaders? Did she say to elder Daniels,
“Elder Daniels you're not doing the work the way you're supposed to be
doing. Step aside I'll be the President of the General Conference.”? No!
Did Ellen White ever occupy position as a pastor of a church? No!
Was she ever Conference President? No!
Was she ever a Union President? No!
What was she? She simply gave counsel to the leaders of the church. She was
the voice of God to the leaders of the church.
Could they choose to do what she said or not do what she said?
There are many cases where leaders decided not to implement what Ellen White
said, and what happened to the church? The church suffered. But when the
leaders accepted the counsel of Ellen White, and they implemented the counsel,
the church was blessed.
Are you understanding the difference between the gift of prophecy and the
office of leadership in the church, as pastor, and elder? The difference is
absolutely clear.
So we cannot simply use, you know, they use the argument and they say, “Well, in the last days it says that women
will prophesy.”
Yeah, and what's your point? Women serve as prophets all through the Bible.
That doesn't mean that God has called them, talking about the position of elder or
bishop, because the Bible is clear the
Bible says that the elder or the bishop must be “the husband
of…” what? “…of one wife” and I don't know the first woman who is
the husband of one wife. And what they do is they try to reinterpret this
passage. They say, “Well, husband of one wife really means a one-woman man.”
There's no version of the Bible that translates it that way. Or they say, even
they say, “faithful to their spouse”.
See then it becomes gender general, “faithful to their spouse”. That is not
what the text says! The text uses two words, two Greek words, γυνή [gunē] and ἀνήρ [anēr] which is "husband of one wife”. It's very clear in the text, but they try
to explain it away by making it politically correct, and saying you know,
“having only one spouse”, well that kind of takes away the gender requirement.
Dengan kata lain, nabi-nabi
adalah penasihat bagi pemimpin-pemimpin gereja. Mereka tidak
merebut kedudukan si pemimpin. Maka konsep ini bahwa jika seorang perempuan
bisa menjadi nabi yang dianggap panggilan yang tertinggi, maka perempuan juga
bisa menjadi pendeta yang adalah panggilan yang lebih rendah.
Pertama-tama Ellen White mengatakan bahwa pendeta bukanlah
panggilan yang lebih rendah, itu justru adalah
panggilan yang tertinggi. Lebih lanjut, Ellen White itu seorang
nabi dan kita sudah membaca sebelumnya dia berkata, “Aku tidak pernah mengklaim
sebagai pemimpin denominasi ini.” Apa peranan Ellen White? Bagaimana Ellen
White berkaitan dengan para pemimpin gereja? Apakah Ellen White berkata kepada
Ketua Daniels, “Ketua Daniels, Anda tidak melakukan tugas Anda seperti yang
seharusnya. Minggirlah, dan saya yang akan menjadi Presiden General
Conference.”? Tidak!
Apakah Ellen White pernah mengisi jabatan pendeta sebuah
gereja? Tidak!
Apakah dia pernah menjabat Presiden Konferens? Tidak!
Apakah dia pernah menjadi Presiden Uni? Tidak!
Dia itu apa? Dia semata-mata memberi nasihat kepada para
pemimpin gereja. Dialah suara Allah kepada para pemimpin gereja. Bisakah mereka
memilih untuk melakukan apa yang dikatakan Ellen White atau tidak melakukannya?
Ada banyak kasus di mana para pemimpin memutuskan untuk tidak
mengimplementasikan apa yang dikatakan Ellen White, dan apa yang terjadi pada
gereja? Gereja menderita. Tetapi ketika para pemimpin menerima nasihat Ellen
White, dan mereka mengimplementasikan nasihatnya, gereja diberkati.
Apakah kalian mengerti pebedaan antara karunia nubuat
dengan jabatan kepemimpinan dalam gereja, sebagai pendeta dan ketua?
Perbedaannya begitu jelas.
Jadi kita tidak bisa semata-mata memakai, mereka
memakai argumentasi ini dan mereka berkata, “Nah, di
hari-hari akhir, dikatakan bahwa perempuan-perempuan akan bernubuat.”
“Ya, lalu kenapa?” Perempuan sudah melayani
sebagai nabi di seluruh Alkitab. Itu tidak berarti bahwa Allah telah memanggil
mereka sehubungan dengan jabatan Ketua atau pemimpin, karena Alkitab sangat jelas
mengatakan bahwa seorang ketua atau pemimpin haruslah “suami dari…” apa? “…satu istri.” Dan saya tidak tahu ada
perempuan yang adalah suami dari seorang istri.
Dan apa yang mereka lakukan ialah mereka berusaha
menginterpretasikan ulang ayat ini. Mereka berkata,
“Nah, ‘suami dari satu istri’ sesungguhnya berarti ‘orang yang memiliki satu pasangan’.” Tidak ada versi Alkitab yang menerjemahkannya
demikian. Atau mereka bahkan berkata, “setia kepada pasangannya”. Lihat, kalau begini
ini gender yang umum, “setia kepada pasangannya”. Bukan itu yang dikatakan ayat itu! Ayat
itu menggunakan dua kata Greeka: γυνή [gunē] dan ἀνήρ
[anēr] yang adalah “suami dari satu istri”. Sangat jelas di ayat itu,
tetapi mereka berusaha membuatnya tepat secara politis, dan berkata, “hanya
memiliki satu pasangan”, nah ini menyingkirkan tuntutan gendernya.
THE SECONDARY EIGHTH TESTS ~ EVIDENCE # 12
True prophets
can serve as prophets and still be non
canonical.
Can you probably be a true prophet and never have written a book of the
Bible? Sure. So just because Ellen White didn't write a book of the Bible,
doesn't mean that she could not be a true prophet, because the Bible mentions many individuals who
had the gift of prophecy who don't have
a book in the Bible; among them:
Abraham
(Genesis 20:7), Ahijah (1 Kings
14:2),
Gad (2 Samuel 24:11) Shemaiah (2 Chronicles 12:5)
Nathan (2 Samuel 12:25), Iddo (2 Chronicles 13:22)
Elijah (I Kings 18:36), and John the Baptist (Matthew 11:9)
Oded (2 Chronicles 15:8), Stephen was the
last prophet given
Jehu (1 Kings
16:7), to Israel (Acts 6-7)
Elisha (1 Kings 19:16), The 4 daughters
of Philip (Acts 21:9)
I mean there were many women in Scripture who had the gift of prophecy, and
there were men as well, and they don't have a book that is found in Scripture.
So being a canonical prophet is not a test for being a true prophet.
UJIAN SEKUNDER KEDELAPAN ~ ALASAN # 12
Nabi yang tulen
bisa melayani sebagai nabi dan
tetap tidak kanonikal.
Bisakah seorang menjadi nabi yang tulen dan tidak pernah
menulis kitab dalam Alkitab? Tentu saja. Maka hanya karena Ellen White tidak
menulis kitab di Alkitab, tidak berarti bahwa dia tidak bisa menjadi nabi yang
tulen karena Alkitab menyebutkan
beberapa individu yang memiliki karunia nubuat yang tidak punya kitab di
Alkitab, diantaranya:
Abraham (Kejadian 20:7); Ahia (1 Raja 14:2),
Gad (2 Samuel 24:11) Semaya
(2 Tawarikh 12:5)
Nathan (2 Samuel 12:25), Ido (2 Tawarikh 13:22)
Elia (I Raja
18:36), dan Yohanes Pembaptis (Matius 11:9)
Oded (2 Tawarikh
15:8), Stefanus adalah nabi yang
terakhir yang
Yehu (1 Raja 16:7), diberikan kepada Israel (Kisah
6-7)
Elisa (1 Raja 19:16), Ke-4 putri Filipus (Kisah
21:9)
Maksud saya ada banyak perempuan di Kitab Suci yang
memiliki karunia nubuat, dan ada banyak laki-laki juga, dan mereka tidak
menulis kitab yang ada di Kitab Suci. Maka sebagai nabi yang kanonikal bukanlah
ujian ketulenan seorang nabi.
THE SECONDARY NINTH TEST ~ EVIDENCE # 13
The prophet must
provide reliable scientific information. Now, prophets are not scientists, but their information squares with good
science. And here I have a list of things that the Bible mentions, that were
not discovered until much after the time that the book was written.
ü the earth is
round,
it says in
Isaiah 40:22 “the circle of the earth”.
Even till the
times of Christopher Columbus they believed that the earth was flat. The Bible
had already said that that the earth is a circle.
ü the earth hangs
upon nothing. Job 26:7.
Is it true that
the that “the earth hangs upon nothing”? Of course it is! It's just going round
and round in space. Job 26:7 already had that.
ü the universal
law of gravity.
You can read it
there, it already is contained. “In Him all
things consist” all things hold together it says in
Colossians 1:17.
ü wind has weight.
If you don't
believe it just observe a hurricane, it's the weight of the wind that knocks
things down. That wasn't discovered until long after this was written in Job
28:25.
ü the heavens
cannot be measured, that's what
Jeremiah 31:37 says.
And today that's
true. You look at the heavens and the heavens cannot be measured, isn't that
true? They go on, and on, and on, and on, but of course we know that eventually
there has to be some end, because if the universe is infinite then it would be
equal to God. Only God is infinite.
ü the cycle of
water.
You know the
water is going to the clouds, and the clouds shedding their water into the
rivers, and the rivers going to the ocean, that is mentioned in Ecclesiastes
1:7.
ü the cycles of
the wind.
Have you noticed that meteorologists on television,
they show you the patterns of the wind. What do you call it? The jet stream, that's what I'm looking for,
the jet stream, you know it has to do with where the wind is, whether it's high pressure or
low pressure, that is mentioned in principle there in Ecclesiastes 1:6.
ü Leviticus 17:11 presents the crucial importance of blood to the
system, good blood to the system.
Did you know
that some of our pioneers, in the time of the pioneers, it was believed that a
person would get a fever because they had too much blood? And they would
actually take out their blood. In fact it's believed that George Washington
died from the removal of his blood. Yet the Bible says that the life of the
person is what? Is in the blood.
ü Does the Bible tell us the danger of eating fat and the blood of animals?
It most
certainly does. (Leviticus
3:17)
So the Bible has precise scientific information, it doesn’t give all the why’s and the wherefore’s
and the reasons for everything, but it is reliable.
UJIAN SEKUNDER KESEMBILAN ~ ALASAN # 13
Nabi itu harus
menyediakan informasion saintifik yang bisa dipertanggungjawabkan. Nah, nabi-nabi bukanlah
ilmuwan, tetapi informasi mereka harus cocok dengan sains yang benar. Dan di
sini saya punya daftar hal-hal yang disebutkan Alkitab, yang baru ditemukan
jauh kemudian setelah kitab itu ditulis.
ü Bumi itu bulat,
dikatakan di Yesaya 40:22, “bulatan bumi”.
Bahkan hingga zaman Christopher Columbus mereka masih
meyakini bumi itu datar. Alkitab sudah mengatakan bahwa bumi itu bulat.
ü Bumi tidak lekat pada apa pun. Ayub 26:7.
Benarkah bahwa “bumi tidak lekat pada apa pun”? Tentu saja! Bumi hanya berputar-putar di ruang angkasa.
Ayub 26:7 sudah mencatat itu.
ü Hukum gravitasi
yang universal.
Kalian bisa membacanya di sana, itu sudah ada di
dalamnya. “di dalam Dia segala
sesuatu terkandung”, segala sesuatu lekat menyatu, dikatakan di Kolose 1:17.
ü Angin punya berat.
Jika kalian tidak percaya, simak saja angin kencang,
berat angin itulah yang menjatuhkan segala sesuatu. Ini tidak ditemukan hingga
lewat lama setelah ini ditulis di Ayub 28:25.
ü Langit tidak bisa
diukur, ini yang dikatakan Yeremia
31:37.
Dan hari ini ternyata memang benar. Kita pandang ke
langit, dan langit tidak bisa diukur, bukankah itu benar? Langit itu tidak ada
habisnya, terus ada, terus ada, terus ada, tetapi tentu saja kita tahu
bahwa pada akhirnya tentu ada semacam akhir, karena jika alam semesta itu
infinit (tidak ada batasnya) maka itu setara dengan Allah. Hanya Allah yang
infinit.
ü Siklus air.
Kalian tahu bahwa air itu kembali ke awan, dan awan mencurahkan airnya ke
sungai-sungai, dan sungai-sungai mengalir ke laut, itu disebutkan di
Pengkhotbah 1:7.
ü Siklus angin.
Pernahkah kalian menyimak meteorologi di televisi, mereka
menunjukkan pola gerak angin. Kita sebut apa itu? Jet stream, itu kata yang saya cari, jet stream. Ini berkaitan dengan di mana angin itu
berada, apakah tekanannya tinggi atau rendah, ini disebutkan secara prinsip di
Pengkhotbah 1:6.
ü Imamat 17:11 mempresentasikan betapa pentingnya darah bagi
sistem tubuh, darah yang baik bagi sistem tubuh.
Tahukah kalian bahwa beberapa pionir kita, di zaman
mereka, itu meyakini bahwa seseorang bisa demam karena mereka memiliki terlalu
banyak darah? Dan mereka akan benar-benar mengeluarkan darah mereka. Malah
diyakini George Washington meninggal karena darahnya dikeluarkan.
Alkitab mengatakan bahwa hidup manusia itu apa? Ada dalam darahnya.
ü Apakah Alkitab memberitahu
kita bahayanya makan lemak dan darah
hewan?
Betul sekali. (Imamat 3:17)
Jadi Alkitab berisikan informasi saintifik yang tepat,
dia tidak memberikan semua alasan dan penyebabnya, dan mengapa demikian untuk
semua itu, namun informasi itu bisa dipercaya.
THE SECONDARY TENTH TEST ~ EVIDENCE # 14
The purpose of a prophet is to prepare a people for the second coming of Jesus,
prepare people to meet their Lord.
Does Ellen White meet this particular characteristic? She most certainly
does. A true prophet will warn of a judgment to come, and the need to get ready
for the coming of Jesus.
ü That's the case of Moses, who was to prepare of people to enter the
promised land.
ü It's the case of Elijah who was to turn the hearts of the fathers to the
children, and the children to the fathers, to prepare the way for the first
coming of Jesus.
ü And in this case it would be John the Baptist, who is the New Testament
Elijah.
ü It's also true of the final end-time Elijah.
Is there going
to be an end-time Elijah? Malachi 4:5-6 say, “5 Behold, I will send you Elijah the prophet before the coming of the
great and dreadful day of the Lord. 6 And he
will turn the hearts of the fathers to the children, and the hearts of the
children to their fathers, lest I come and strike the earth with a
curse.”
And so clearly
we are to expect another Elijah at the end of time. And as you read the
writings of Ellen White, there's no doubt whatsoever that what she writes has
the purpose and the intention of preparing a people to enter the promised land,
to enter the heavenly Canaan.
UJIAN SEKUNDER KESEPULUH ~ ALASAN # 14
Tujuan seorang nabi ialah mempersiapkan suatu umat bagi kedatangan kedua Yesus,
mempersiapkan umat untuk bertemu dengan Tuhan mereka.
Apakah Ellen White memenuhi persyaratan khusus ini? Benar
sekali. Seorang nabi yang tulen akan memberikan peringatan tentang penghakiman
yang akan datang, dan perlunya bersiap-siap bagi kedatangan Yesus.
ü Itulah kasus Musa, yang harus
mempersiapkan umat untuk memasuki tanah perjanjian.
ü Itulah kasus Elia yang harus membuat
hati para leluhur berbalik kepada anak-anak, dan hati anak-anak kepada leluhur
mereka, untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan pertama Yesus.
ü Dan dalam hal ini Yohanes
Pembaptis, yang adalah Elia Perjanjian Baru.
ü Juga sama pada
Elia akhir zaman.
Apakah akan ada Elia akhir zaman? Maleakhi 4:5-6 berkata,
“…5 Lihatlah, Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu sebelum datangnya hari TUHAN yang besar dan mengerikan itu. 6 Dan ia akan membuat hati bapak-bapak berbalik
kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapak-bapaknya, supaya jangan
Aku datang dan memukul bumi dengan sebuah kutukan…” Jadi jelas kita
menantikan Elia yang lain untuk akhir zaman. Dan bila kita membaca
tulisan-tulisan Ellen White, tidak diragukan lagi bahwa apa yang ditulisnya
bertujuan dan berniat untuk mempersiapkan suatu umat untuk memasuki tanah
perjanjian, untuk masuk ke Kana’an surgawi.
THE SECONDARY ELEVENTH TEST ~ EVIDENCE # 15
A true prophet will not use forbidden methods. Now you can read this in
Deuteronomy 18:9-12. You’ll find a list of methods that are forbidden for
Israel to use, and among those methods are:
v crystal ball
gazing
v palm reading
v astrology
v necromancy which
means channeling or trying to communicate with the dead
All of these are strictly forbidden in God's Word, as a way of determining
the will of God.
So you know, these places that you find sign where it says “Psychic reader”
and “Astrologer” and so on, those individuals there is no light in them
because they are using methods of prophesying that are not in harmony with what
God says in His Holy Word.
UJIAN SEKUNDER KESEBELAS ~ ALASAN # 15
Seorang nabi yang tulen tidak akan menggunakan cara-cara yang terlarang.
Nah, kalian bisa membaca ini di Ulangan 18:9-12. Kalian akan mendapatkan daftar
cara-cara yang terlarang dipakai oleh Israel, dan di antaranya ialah:
v Meramal dengan bola Kristal
v Membaca rajah tangan
v Astrologi
v Nekromansi yang artinya berhubungan atau mencoba
berkomunikasi dengan yang mati.
Semua cara ini dilarang keras dalam Firman Allah sebagai
cara untuk menentukan kehendak Allah.
Jadi kalian tahu, tempat-tempat ini di mana ada tulisan
“Peramal” dan “Astrolog” dan sebagainya, maka pada orang-orang tersebut tidak ada terang,
karena mereka menggunakan cara-cara bernubuat yang tidak serasi dengan apa yang
dikatakan Allah dalam FirmanNya yang kudus.
THE SECONDARY TWELFTH TEST ~ EVIDENCE # 16
A true prophet will edify, comfort, and exhort God's people. True prophets
will keep God's people from becoming lawless. You remember that verse that we
mentioned before, Proverbs 29:18 where it says, “where there is
no vision the people perish”? I looked up
several translation and I also looked it up in Hebrew, notice these
translations of what it means:
v “where there is
no vision the people cast off restraint”,
that's the
NIV. That's a good translation.
v another one, “where there is no vision the people are
unrestrained”
that's a very
good one. New American Standard Bible (NASB).
v the New Living
Translation (NLT) has it even more vivid,
“where there is
no vision the people run wild”
v and the New
Century version says,
“where there is
no vision the people are uncontrolled.”
UJIAN SEKUNDER
KEDUABELAS ~ ALASAN # 16
Seorang nabi yang
tulen akan menguatkan,
menghibur, dan menasihati umat Allah (1 Kor. 14:3). Nabi yang tulen
akan mencegah umat Allah melanggar Hukum. Kalian ingat ayat yang kita bahas
sebelumnya, Amsal 29:18 di mana dikatakan “ 18 Di mana tidak
ada penglihatan, binasalah umat...”? Saya memeriksa beberapa terjemahan dan juga memeriksa
ayat ini dalam tulisan Ibraninya, simak terjemahan-terjemahan dari arti ayat
ini:
v “Di mana
tidak ada penglihatan, umat mencampakkan kendali”
ini dari NIV. Ini terjemahan yang baik.
v Yang lain, “Di mana
tidak ada penglihatan, umat tidak terkendali”
ini terjemahan yang sangat baik. Dari New American Standard Bible (NASB).
v Terjemahan New Living Translation
(NLT) lebih hidup,
“Di mana tidak ada penglihatan, umat berlarian
liar.”
v Dan New Century Version
mengatakan,
“Di mana tidak ada penglihatan, umat tidak
terkontrol.”
So what is one of the purposes of a true prophet? It is to keep
people under restraint, so that they don't ~ really the word means “to
divide”, it means the opposite of being united, they're spread out, where there
is no vision the church becomes disunited, it casts off restraint. The
fact is that Proverbs 29:18 is not saying that we're supposed to be people of
vision ~ as it is normally used ~ the word “vision” there is חזון [châzôn khaw-zone'] the Hebrew word which is a same word in Daniel 8:26, where it says that
Daniel received the vision of the beast. It's saying where there is no prophetic vision, the
people cast off restraint, or the people perish as it says in the King
James Version.
Is it perhaps because we have ignored the voice of the prophet today, that the
Adventist Church is in such disarray, and everybody goes about their own way,
when it comes to music, when it comes to worship, when it comes to women's
ordination, when it comes to all these issues, everybody just does their own
thing. Is it perhaps because we have not allowed the Spirit of Prophecy
to keep us together, that restraint has been cast off and God's people are
running wild, and they are unrestrained, they are uncontrolled, because
people today don't want any standard imposed upon them, they don't want any
standard, we live in a postmodern world, post-modernism basically says that I follow my own
ethical standards I don't follow any other ethical standard outside of
me.
Jadi apa salah satu tujuan
seorang nabi yang tulen? Yaitu memelihara umat di bawah kendali agar mereka
tidak ~ sesungguhnya kata itu berarti “terbelah”, lawan dari
“bersatu”, mereka tercerai berai.
Di mana tidak ada penglihatan, gereja menjadi tidak bersatu, mereka
mencampakkan kendali. Faktanya ialah Amsal 29:18 tidak mengatakan kita haruslah
menjadi umat yang punya penglihatan ~ seperti yang biasa dikatakan ~ kata “penglihatan” di sana ialah חזון
[châzôn khaw-zone'], kata
Ibrani yang sama yang ada di Daniel 8:26 di mana dikatakan bahwa Daniel
menerima penglihatan binatang-binatang. Ini mengatakan di mana tidak ada penglihatan nubuat, umat mencampakkan
segala kendali, atau umat binasa seperti yang diterjemahkan KJV.
Mungkinkah karena hari ini kita
telah mengabaikan suara nabi sehingga gereja Advent berada dalam kondisi
berantakan, dan semua orang berbuat sesuka hatinya
sehubungan dengan musik, dengan ibadah, dengan pengurapan perempuan, sehubungan
dengan segala isu ini? Semua orang melakukan kehendaknya sendiri. Itu karena kita tidak mengizinkan Roh
Nubuat mempersatukan kita, sehingga kendali dicampakkan dan umat Allah
berlarian liar, dan mereka tidak terkendali, mereka tidak
terkontrol karena hari ini umat tidak mau dikenai pembatasan, mereka tidak mau menuruti standar, kita ini hidup di
dunia postmodern, dan postmodernisme pada dasarnya berkata setiap orang boleh mengikuti
standar etikanya sendiri, saya tidak mengikuti standar etika yang lain di luar
diri sendiri.
THE SECONDARY
THIRTEENTH TEST ~ EVIDENCE # 17
Prophets arise
at critical points in the flow of salvation history. This is very important. Did God raise a
prophet at each important stage, vital stage of prophetic history? Absolutely!
ü The first one was Enoch,
first prophet
that the Bible mentioned specifically was Enoch, first individual to be
translated to heaven from among the living. He predicted the flood.
ü Noah.
Was the flood a
very important event in the history of this world? Absolutely!
ü How about Abraham?
The call of
Abraham began the process of establishing the Jewish nation.
ü How about David?
He gives
beginning actually to the Hebrew monarchy.
ü How about Elijah?
Did God raise
him up at a crucial time in the history of Israel? He most certainly did.
ü How about Jeremiah?
Right before the
captivity God raised up Jeremiah.
ü How about Daniel, Zechariah, and Haggai,
after the
captivity, to help with the rebuilding?
ü How about John the Baptist?
Did God raise
him up at a critical time in salvation history?
God raises up prophets at critical moments in salvation history. Would we
expect God to keep silence in these last days when we are entering the most dangerous
period of the history of the world? I don't think so. I believe that God would
raise the prophetic voice today in order to show us the dangers that
are going to come into the world that we will be facing, because God throughout
history has always raised prophets at critical moments in the history of
salvation.
UJIAN SEKUNDER KETIGABELAS ~ ALASAN # 17
Nabi-nabi bangkit
pada saat-saat kritis dalam alur sejarah keselamatan. Ini sangat penting. Apakah
Allah membangkitkan seorang nabi pada setiap tahap yang penting, tahap yang
vital dalam sejarah nubuatan? Tentu saja!
ü Yang pertama adalah Henokh,
nabi yang pertama disebutkan di Alkitab secara spesifik,
orang yang pertama diangkat ke Surga dari antara orang hidup. Dia yang
menubuatkan air bah.
ü Nuh.
Apakah air bah itu peristiwa yang sangat penting dalam
sejarah dunia? Tentu saja!
ü Bagaimana dengan Abraham?
Panggilan Abraham mengawali proses pembentukan bangsa Yahudi.
ü Bagaimana dengan Daud?
Dia sesungguhnya mengawali kerajaan Ibrani.
ü Bagaimana dengan Elia?
Apakah Allah membangkitkan dia pada saat yang kritis
dalam sejarah Israel? Betul sekali.
ü Bagaimana dengan Yeremia?
Tepat sebelum pengasingan Babilon, Allah membangkitkan
Yeremia.
ü Bagaimana dengan Daniel,
Zakharia, dan Hagai
setelah pengasingan, untuk membantu dengan pembangunan
kembali Yerusalem?
ü Bagaimana dengan Yohanes
Pembaptis?
Apakah Allah membangkitkannya pada saat yang kritis dalam
sejarah penyelamatan?
Allah membangkitkan nabi-nabi pada saat kritis dalam
sejarah penyelamatan. Apakah kita mengira Allah akan diam saja di hari-hari akhir ini saat kita
memasuki periode yang paling berbahaya dalam sejarah dunia?
Menurut saya tidak. Saya yakin Allah
akan membangkitkan suara nubuatan hari ini untuk menunjukkan
kepada kita bahaya-bahayanya yang akan terjadi di dunia yang akan kita hadapi,
karena Allah sepanjang sejarah selalu mengangkat nabi-nabi pada saat-saat yang
kritis dalam sejarah penyelamatan.
THE SECONDARY
FOURTEENTH TEST ~ EVIDENCE # 18
Finally # 18, it is a serious matter to question the authority of a true prophet.
Do you remember the story of Korah's rebellion? Did he question the authority
of Moses? He most certainly did. What was the end result? We don't like to read
these stories, see? Because we have a view of God that God is, you know, He's this good old Granddaddy in Heaven you know,
and He gives gifts to everyone whether they're naughty or nice. And that's the
idea that we have of God, that God is a God of pure mercy and love. But justice
kind of gets shuffled under the under the rug or under the table. The fact is God will be
respected, and in the case of Korah the Bible says that the earth
swallowed them, swallowed him up with all of the princes, and when Israel
complained God said, “Oh you too!” And they were judged as well.
UJIAN SEKUNDER KEEMPATBELAS ~ ALASAN # 18
Akhirnya # 18, adalah
perbuatan yang serius bila
kita mempertanyakan autoritas seorang nabi yang tulen. Ingatkah kalian kisah
pemberontakan Korah? Apakah dia mempertanyakan autoritas Musa? Betul sekali.
Apa akhirnya? Kita tidak suka membaca kisah-kisah begini, lihat? Karena kita
punya pandangan tentang Allah bahwa Allah itu seorang Kakek yang baik hati di
Surga, dan Dia mengaruniakan pemberian-pemberian kepada siapa saja, baik orang
yang nakal maupun yang baik. Dan itulah konsep kita tentang Allah, bahwa Allah
itu melulu pengampunan dan kasih. Dan keadilan disembunyikan di
bawah karpet atau di bawah meja. Faktanya, Allah
harus dihormati, dan dalam kasus Korah, Alkitab berkata bahwa
bumi menelan mereka, menelan Korah bersama semua pangerannya, dan ketika Israel
komplain, Allah berkata, “Oh, kamu juga!” Dan mereka dihakimi juga.
What happened when Miriam and Aaron criticized Moses? Miriam who was the
ringleader ~ and that's the reason why she was afflicted and not Aaron ~ who was
the ringleader became leprous. And what a magnanimous man Moses was, that he prayed
that the Lord would take away her leprosy, and the Lord did.
Apa yang terjadi ketika Miryam dan Harun mengritik Musa?
Miryam yang biang keladinya ~ dan itulah mengapa dia yang kena pukul dan bukan
Harun ~ yang adalah biang keladinya kena kusta. Dan betapa besarnya jiwa Musa,
dia mendoakan agar Tuhan mengangkat kusta itu dari Miryam, dan Tuhan
mengabulkannya.
And I remind you also of the story of Elisha. Do you remember the story of
Elisha? You know Elisha said to Israel, “Elijah
has gone to heaven in a chariot.” “Yeah, right,” they said. So the parents were
saying, “He's crazy. He went to heaven in a chariot, what is he talking about?”
So Elisha was walking one day, anyway he had the problem that I have, and many
others have, he was balding, but anyway he's walking. “Go up you too, thou bald head! Go up, thou bald head!” And the Bible says he turned
and he cursed them in the name of the Lord. What happened? Two she-bears came out
and wounded those children.
Dan saya ingatkan juga tentang kisah Elisa. Ingat kisah
Elisa? Elisa berkata kepada Israel, “Elia sudah naik ke Surga dengan kereta.”
“Yang bener aja,” kata mereka. Maka para orangtua berkata, “Elisa itu gila.
Masa Elia naik ke Surga dengan kereta, dia ngomong apa?” Maka suatu hari ketika Elisa
sedang berjalan, dan dia punya masalah seperti saya dan banyak orang lain juga,
rambutnya habis. Nah, Elisa sedang berjalan. “Naiklah kamu juga, gundul! Ayo,
naiklah kamu, gundul!” Dan Alkitab berkata, Elisa berpaling dan
mengutuk anak-anak itu dalam nama Tuhan. Apa yang terjadi? Dua beruang betina
muncul dan mencederai anak-anak itu.
Samuel ~ when Israel said, “We want
a king!” ~ Samuel said, “Not a good idea. God says it's not a good idea.”
“We want a king!” Israel said.
And Samuel really felt bad because God had told him that Israel should take Him
as their king. But God said to Samuel, “Don't take it personally, they're not
rejecting you, they're rejecting Me.” Did Israel suffer the severe consequences
of their choice? They did.
God's people today will suffer the same consequences if we ignore His
voice.
Samuel ~ ketika Israel berkata, “Kami minta seorang
raja!” ~ Samuel berkata, “Bukan ide yang baik. Allah mengatakan itu bukan ide
yang baik.”
“Kami minta seorang raja!” kata Israel.
Dan Samuel merasa sedih karena Allah sudah mengatakan
kepadanya bahwa Israel haruslah menganggap Allah sebagai raja mereka. Tetapi
Allah berkata kepada Samuel, “Jangan dimasukkan hati, mereka bukan menolak
kamu, mereka menolak Aku.” Apakah Israel menderita konsekuensi yang parah dari
pilihan mereka? Betul sekali.
Umat Allah hari ini akan menderita konsekuensi yang sama
jika kita mengabaikan suaraNya.
05 12 22
No comments:
Post a Comment