Monday, December 19, 2022

EPISOE 13/22 ~ BELIEVE HIS PROPHETS ~ THE BEGINNING AND THE END OF HUMAN HISTORY ~ STEPHEN BOHR

 

BELIEVE HIS PROPHETS

Part 13/22 - Stephen Bohr

THE BEGINNING AND THE END OF HUMAN HISTORY

https://www.youtube.com/watch?v=qibzvQ0wiic

 

Dibuka dengan doa.

 

Yesterday we were talking about the guidance that God provided through the Spirit of Prophecy in the adoption of the name of our church, Seventh-Day Adventist. And we noticed that Ellen White confirmed that the name Seventh-Day Adventist was chosen according to God's providence, in other words, it is the name that God wanted this church to have, because it presents the distinctive truths of the Seventh-Day Adventist Church. It teaches a divine, supernatural, rapid beginning; and a divine, supernatural, rapid end to human history.

 

Kemarin kita bicara tentang panduan yang diberikan Allah melalui Roh Nubuat dalam memilih nama gereja kita, Masehi Advent Hari Ketujuh. Dan kita melihat bahwa Ellen White mengkonfirmasi bahwa nama MAHK dipilih menurut tuntunan Allah, dengan kata lain, itulah nama yang Allah inginkan bagi gereja ini, karena nama itu mewakili kebenaran-kebenaran yang khas dari gereja MAHK yang mengajarkan suatu permulaan sejarah manusia yang dilakukan Allah, yang supranatural, yang cepat; dan akhir sejarah manusia yang dilakukan Allah, yang supranatural, dan cepat. 

 

 

But we noticed that Roman Catholicism has capitulated to the Evolutionary theory and also many Protestant scholars have also capitulated to the Evolutionary theory. And they have tried to accommodate the Bible to the Evolutionary theory by saying that you can believe in the Creation story and you also can believe at the same time in Evolution, Theistic Evolution, Progressive Creation, Punctuated Equilibrium, no matter what way you want to call it, Intelligent Design, you know, all kinds of different explanations are given to try and conciliate the Bible story with the Evolutionary theory. But it is not a possibility.

 

Tetapi kita menyimak bahwa Roma Katolikisme telah menyerah kepada teori Evolusi dan juga banyak pakar Protestan yang sudah menyerah kepada teori Evolusi. Dan mereka telah berusaha untuk mengakomodasikan Alkitab ke dalam teori Evolusi dengan mengatakan bahwa orang bisa mempercayai kisah Penciptaan, dan pada waktu yang sama juga mempercayai Evolusi, Evolusi Theistis, Penciptaan Progresif, Keseimbangan Bersela *), mau disebut dengan nama apa pun, Desain Intelijen **),  yah segala jenis penjelasan yang berbeda diberikan untuk mencoba mempersatukan kisah Alkitab dengan teori Evolusi. Tetapi itu suatu kemustahilan.

 

*) suatu hipotesa bahwa perkembangan evolusi ditandai oleh masa-masa spesifikasi yang cepat di antara periode-periode panjang di mana hanya ada sedikit atau sama sekali tanpa perubahan.

**) suatu perdebatan yang dianggap saintifik tetapi bukan, tentang eksistensi Allah berdasarkan teori  saintifik perihal asal usul kehidupan.

 

 

And we noticed as we were finishing our study yesterday that the Roman Catholic Church has capitulated when it comes to Creation, and therefore it also has a skewed view of the end. You see, if you don't believe that the beginning was divine, supernatural, and rapid, as the Bible says, you're not going to believe that the end will be supernatural, and it will be divine, and it will be rapid, because the theory is that everything is evolving, and Evolution takes millions of years. So how long is it going to take for the world to fit the description of Revelation 21 and 22, a new heavens and a new earth? If God couldn't do it quickly at the beginning, how long is it going to take to reach that stage at the end? Are you understanding the relationship between the two?

 

Dan kita menyimak saat kita mengakhiri pelajaran kita kemarin, bahwa gereja Roma Katolik telah menyerah sehubungan dengan Penciptaan dunia, dan oleh karenanya mereka juga memiliki pandangan yang salah tentang akhir dunia. Kalian lihat, jika orang tidak meyakini bahwa ada permulaan yang karya Allah, supranatural, dan cepat, seperti yang dikatakan Alkitab, orang tidak akan meyakini suatu akhir yang supranatural, yang datang dari Allah, dan yang akan terjadi dengan cepat, karena teorinya ialah semua itu berevolusi, dan evolusi membutuhkan waktu jutaan tahun. Jadi berapa lama waktu yang akan dibutuhkan bagi dunia untuk mencapai deskripsi Wahyu pasal 21 dan 22, langit baru dan bumi baru? Jika Allah tidak bisa melaksanakannya secara cepat pada permulaan, berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk tiba pada tahap akhirnya? Apakah kalian paham hubungan antara keduanya?

 

 

Now we want to go to page ~  and I believe we ended at page ~ let’s see here, and I think I read a statement on page 190, and that was the last statement that we read. So now we want to go to page  191. And let me just review something that we looked at yesterday, and that is that the Roman Catholic church does not really believe in the Second Coming of Christ. It doesn't teach the Second Coming of Christ. They pay lip service to it because you know the Creed says that Jesus will come to judge the living and the dead, but that's only a formality, that's only something that's written. Their view of the end is that the world is going to get better and better, because the Roman Catholic Church will join with the political powers of the world, and they will create a millennium of peace on earth. And so the Second Coming as a supernatural event according to Daniel chapter 2 ~ where the Stone hits all of the kingdoms and Jesus established as an everlasting kingdom which shall never be destroyed ~ the Roman Catholic Church does not interpret Daniel chapter 2 in that way. They believe that the stone represents the church; the church taking over the reins of the state to establish an ideal Society, and of course whoever does not cooperate with this system will be exterminated. Now, they don't say that right now, but that's the way that it worked during the Middle Ages, you know, that that's the way that it worked, you know through the Inquisition, by working upon the power of the state, anyone who did not agree with the beliefs and practices of the Roman Catholic Church was exterminated.

And so that is the Roman Catholic’s view.

 

Sekarang kita mau ke halaman ~ saya rasa kita akhiri semalam di halaman ~ coba saya lihat, saya rasa saya membacakan pernyataan yang di hal. 190, dan itulah pernyataan terakhir yang kita baca. Jadi sekarang kita ke hal. 191. Dan saya ingin mengulang sesuatu yang kemarin kita simak, dan itu adalah gereja Roma Katolik tidak benar-benar meyakini Kedatangan Kedua Kristus. Gereja Roma Katolik tidak mengajarkan kedatangan kedua Kristus. Mereka tidak mempercayainya, mereka hanya berkata begitu karena Kredo mereka mengatakan bahwa Yesus akan datang untk menghakimi yang hidup dan yang mati, tetapi itu hanya suatu formalitas, itu hanya sesuatu yang tertulis. Pandangan mereka tentang akhir sejarah dunia ini ialah dunia ini akan menjadi semakin baik karena gereja Roma Katolik akan bergabung dengan kekuasaan politis dunia, dan bersama-sama mereka akan menciptakan suatu millenium yang damai di bumi. Maka Kedatangan Kedua sebagai suatu peristiwa supranatural menurut Daniel pasal 2 ~ di mana Batu itu menghantam semua kerajaan di bumi dan Yesus ditetapkan sebagai kerajaan yang kekal yang tidak akan pernah dihancurkan ~ gereja Roma Katolik tidak menginterpretasikan Daniel pasal 2 seperti itu. Mereka meyakini bahwa batu itu melambangkan gereja; gereja akan mengambil alih pimpinan negara untuk mendirikan suatu masyarakat yang ideal, dan tentu saja siapa pun yang tidak bekerjasama dengan sistem ini, akan dilenyapkan. Nah, saat ini mereka tidak mengatakan begitu, tetapi itulah cara kerja mereka di Abad Pertengahan, kalian tahu, itulah cara kerja mereka melalui Inkuisisi, melalui mempengaruhi kekuasaan negara, maka siapa pun yang tidak selaras dengan keyakinan dan praktek gereja Roma Katolik, dilenyapkan.

Jadi inilah pandangan Roma Katolik.

 

 

Now yesterday we were talking about Malachi Martin who wrote a very interesting book, The Keys of This Blood,  he there describes a life-and-death struggle or battle between three systems in the world:

ü  capitalism

ü  communism

ü  and Roman Catholicism

And he says very clearly that Roman Catholicism is going to win.

Capitalism is in their last throes, and Communism to a great degree as we know it, during the Cold War, has come to an end. And so what he said and what he wrote in the 1980s seems to be almost prophetic, but it's not prophetic in the sense of him being a prophet, but the Roman Catholic Church through its many, many centuries of experience is able to  kind of envision what will happen on the basis of what has happened before.

 

Nah, kemarin kita bicara tentang Malachi Martin yang menulis sebuah buku yang sangat menarik, The Keys of This Blood, di sana dia menggambarkan suatu pergumulan atau peperangan hidup dan mati antara tiga sistem dunia:

ü  Kapitalisme,

ü  Komunisme,

ü  Dan Roma Katolikisme.

Dan dia berkata dengan sangat jelas bahwa Roma Katolikisme yang akan menang.

Kapitalisme sudah sedang sekarat, dan Komunisme sebagian besar seperti yang kita tahu, sudah berakhir selama Perang Dingin. Maka apa yang dikatakan dan ditulis Malachi Martin di tahun 1980an, nyaris menyerupai nubuatan, tetapi ini bukan nubuatan dalam arti Martin seorang nabi, tetapi gereja Roma Katolik melalui berabad-abad pengalamannya, mampu membayangkan apa yang akan terjadi berdasarkan apa yang sudah pernah terjadi sebelumnya.

 

 

So let's go to the top of page 191, and read some of these statements from this book, The Keys of This Blood.  I'm going to read now from the dust cover of this book, it states the following, this is actually a commentary about the contents of the book. In this timely and provocative new book, best-selling author Malachi Martin reveals the untold story behind the Vaticans role in the collapse of the Iron Curtain, as well as Pope John Paul II’s far-reaching assessment of the  three-way contest now unfolding among the global powersthe Soviet Union under Mikhail Gorbachev, the capitalist nations of the west, and the pope’s own universal Roman Churcha  winner-take-all race against time and each other to  establish…” now listen carefully  “…to establish, maintain, and control the first one-world government that has ever existed on the face of the earth.” (Dust cover on The Keys of this Blood by Malachi Martin)

So you see what the papacy wants, not the Second Coming of Christ, but a one-world government under the headship of the Bishop of Rome, under the headship of the Pope.

 

Jadi mari kita ke bagian atas hal. 191 dan membaca beberapa dari pernyataan-pernyataan dari buku The Keys of This Blood ini. Saya akan membacakan dari kulit bukunya, yang menyatakan yang berikut, sesungguhnya inilah komentar tentang isi buku tersebut.

 “…Di buku baru yang provokatif dan tepat waktu ini, penulis buku terlaris Malachi Martin mengungkapkan kisah di balik peranan Vatikan dalam jatuhnya Tirai Besi, dan juga tentang penilaian jauh ke depan dari Yohanes Paulus II mengenai persaingan tiga arah yang sekarang mulai terbuka di antara kekuasaan-kekuasaan global ~ Uni Sovyet di bawah Mikhail Gorbachev, bangsa-bangsa kapitalis Barat, dan gereja Roma Katolik universal milik Paus sendiri ~ suatu pertarungan di mana yang menang mendapatkan semuanya, yang berlomba dengan waktu dan satu sama lain untuk mendirikan…” sekarang dengarkan baik-baik,  “…untuk mendirikan, mempertahankan, dan mengendalikan dunia di bawah satu pemerintahan, yang pertama ada di atas permukaan bumi.”  (Kulit buku The Keys of this Blood oleh Malachi Martin)

Jadi kalian lihat apa yang diinginkan Kepausan; bukan kedatangan kedua Kristus, tetapi dunia satu pemerintahan di bawah pimpinan Uskup Roma, di bawah pimpinan Paus.

 

 

On page 50 of this book, Malachi Martin wrote, “Clearly, the new agenda—Heaven’s agenda; the Grand Design of God for the new world order—had begun. And Pope John Paul would stride now in the arena of the millennium endgame as something more than a geopolitical giant of his age. He was, and remains…” he was alive at that time   “…the serene and confident  Servant of the Grand Design.” (Malachi Martin,  The Keys of this Blood, p. 50).

That's an interesting expression: “the grand design”.  The grand design simply means that ~ we’ve read it,

one world government, getting rid of the nation system, one-world government under the headship of the Bishop of Rome, to establish, maintain, and control everything on planet Earth through control of the political system.

 

Di hal. 50 buku ini Malachi Martin menulis,   “…Jelas, agenda yang baru ~ agenda Surgawi, Desain Besar Allah untuk tatanan dunia yang baru ~ telah dimulai. Dan Paus Yohanes Paulus akan melenggang memasuki arena pertarungan terakhir millenium sebagai sesuatu yang lebih daripada seorang raksasa geopolitis zamannya. Dia adalah, dan tetap…”  dia masih hidup saat itu    “…Hamba dari Desain Besar, yang tenang dan penuh percaya diri.” (Malachi Martin,  The Keys of this Blood, hal. 50).

Ada istilah yang menarik “Desain Besar”. Desain Besar semata-mata berarti ~ kita sudah membacanya ~

Dunia di bawah satu pemerintahan, menyingkirkan sistem bangsa-bangsa, dunia satu pemerintahan di bawah kepemimpinan Uskup Roma, untuk mendirikan, mempertahankan, dan mengendalikan segala sesuatu di planet Bumi melalui pengendalian sistem politiknya.

 

 

On page 18 we find this comment by Malachi Martin, “There is one great similarity shared by all three of these globalist competitors. Each one has in mind a particular grand design…”  now here's the grand design, what is the grand design? “…for one world governance . . . Their  geopolitical competition is about which of the three will  form, dominate and run the world system that will replace the decaying nation system.” (Malachi Martin, The Keys of this Blood, p. 18)

So the objective is very clear, right?

 

Di halaman 18 kita mendapati komentar ini dari Malachi Martin, “Ada satu persamaan menonjol yang dimiliki oleh ketiga kompetitor globalis ini. Masing-masing memiliki Desain Besar yang khas…”  nah, ini Desain Besarnya. Desain Besar itu apa?  “…untuk menempatkan dunia di bawah satu pemerintahan. Kompetisi geo-politis mereka ialah tentang siapa dari mereka bertiga yang akan membentuk, menguasai, dan mengatur sistem dunia yang akan menggantikan sistem bangsa-bangsa yang telah lapuk.” (Malachi Martin, The Keys of this Blood, hal. 18)

Jadi objektifnya sangat jelas, kan?

 

 

What is the grand design? According to Malachi Martin, the grand design is to “form, dominate, and run the world system that will replace the decaying nation system”. Let me ask you, was there once before when a civilization had aspirations to do something like this? The Tower of Babel. They said, “Let us form one society, with one capital, that will control the whole world.” And you know what happened to that. That was the first Babylon. It fell apart and they quit building the city.

Last night in prayer meeting we talked about the moment when that's going to happen, and human beings will quit building the city, and they will lament that they were involved in building this city in rebellion against God.

 

Desain Besar itu apa? Menurut Malachi Martin, Desain Besar itu ialah untuk  “membentuk, menguasai, dan mengatur sistem dunia yang akan menggantikan sistem bangsa-bangsa yang telah lapuk.” Coba saya tanya, apakah sebelumnya sudah pernah ada suatu peradaban yang mempunyai aspirasi untuk berbuat mirip demikian? Menara Babel. Mereka berkata, “Ayo kita membangun suatu masyarakat, dengan satu ibu kota, yang akan mengendalikan seluruh dunia.” Dan kalian sudah tahu apa yang terjadi pada mereka. Itulah Babilon yang pertama. Dia jatuh berantakan dan mereka berhenti membangun kota itu.

Semalam di acara kebaktian doa kita membicarakan saatnya ketika hal itu akan terjadi dan manusia akan berhenti membangun kota itu, dan mereka akan meratap bahwa mereka telah terlibat dalam pembangunan  kota ini sebagai pemberontakan terhadap Allah.

 

 

On page 16 Malachi Martin states this, No holds barred because, once the competition…”  among these three “…has been decided, the world and all that’s in it--our way of life as  individuals and as  citizens of the nations; our families and our jobs; our trade and commerce and money; our educational systems and our  religions and our  cultures; even the  badges of our national identity, which most of us have always taken for granted--all will have been powerfully and radically altered forever…” everything is going to be altered forever when this new world order is established, and it will be established for a short period of time, they will have one mind, it says in Revelation 17, just for a very short period of time, it will look like it's going to function. He continues writing,  “…No one can be exempted from its effects.  No  sector  of  our  lives  will  remain  untouched  .  .  .  Nobody  who  is acquainted with the plans of these three rivals has any doubt but that  only one of them can win.” (Malachi Martin, The Keys of This Blood, p. 16)

And who is that that's going to win? The papacy!


Di halaman 16 Malachi Martin menyatakan ini,   “…Tidak ada peraturan yang membatasi, karena begitu kompetisi…”  antara mereka bertiga    “…telah ditentukan, dunia dan semua isinya ~ cara hidup kita sebagai individu dan sebagai warga negara bangsa-bangsa, keluarga kita, pekerjaan kita, usaha kita, perdagangan kita, dan uang, sistem edukasi kita, dan agama kita, kebudayaan kita, bahkan lambang dari identitas kebangsaan kita, yang oleh kebanyakan kita selama ini kurang dihargai ~ semuanya akan berubah secara keras dan radikal untuk selama-lamanya. …”  semuanya akan diubah selamanya ketika tatanan dunia baru ini ditetapkan, dan itu akan berdiri untuk waktu yang singkat, mereka akan memiliki satu pikiran, kata Wahyu 17, hanya untuk waktu yang sangat singkat kelihatannya itu akan berhasil. Dia melanjutkan menulis,   “…Tak seorang pun yang bisa luput dari dampaknya. Tak ada sektor dalam hidup kita yang tidak akan tersentuh. Tak seorang pun yang mengenal rencana ketiga pesaing ini meragukan bahwa hanya satu dari mereka yang bisa menang.” (Malachi Martin, The Keys of This Blood, hal. 16)

Dan siapa yang akan menang? Kepausan!

 

 

Here is another one. This is an amazing one. Pages 15 to 16,  “As to the time factor involved, those of us who are under seventy will see at least the basic structures of the new world government installed. Those of us under  forty  will  surely  live  under  its   legislative,…”  now notice this, “…legislative, executive,  and judiciary authority and control.” So they're going to take over the three branches of government, according to this. (Malachi Martin, The Keys of this Blood, pp. 15-16) 

 

Ini ada yang lain. Ini mengagumkan. Hal. 15-16,  “…Mengenai faktor waktu yang terlibat, kita yang sekarang di bawah usia 70 tahun akan setidaknya melihat struktur dasar dari tatanan dunia baru itu ditetapkan. Kita yang sekarang di bawah usia 40, pasti akan hidup di bawah kekuasaan dan kendali legislatif…”  sekarang simak ini,   “…legislatif, eksekutif dan judikatifnya….” Jadi menurut ini, mereka akan mengambil alih ketiga cabang pemerintahan.  (Malachi Martin, The Keys of this Blood, hal. 15-16)

 

 

Now I want to read you a statement by Benedict XVI in his encyclical Caritas in Veritate (Charity In Truth). Notice once again this idea coming through of, you know, the church using the state to create a common good. In other words, to redistribute all the wealth of the world supposedly to benefit everyone, and to take control of the world. This is what he wrote in this encyclical. " . . . There is urgent need of a true world political authority, as my predecessor Blessed John XXIII indicated some years ago…”  and I read that statement yesterday. “...Such an authority…” now listen carefully  “…Such an authority would need to be regulated by law, to observe consistently the principles of  subsidiarity  and solidarity,…” basically that means that everyone should have the same amount of goods as everyone else. And what is the purpose?   “…to observe consistently the principles of  subsidiarity  and solidarity, to seek to establish the  common good,…”  that's an expression that's going to be used time and again, “…and to make a commitment to securing authentic  integral human development inspired by the values of charity in truth. Furthermore…”  now what do you need for such an authority? “…Furthermore, such an authority would need to be…”  what?  “…universally recognized and to be vested with…”  what?  “… the  effective power to ensure security for all, regard for justice, and respect for rights." (Benedict XVI in his encyclical, Caritas in Veritate)

What do you suppose the system is? The Roman Catholic Church.

 

Sekarang saya mau membacakan suatu pernyataan dari Benedict XVI di Ensiklikalnya Caritas in Veritate (= Kasih yang sesungguhnya). Simak sekali lagi konsep ini yang datang dari gereja yang menggunakan negara untuk menciptakan kepentingan bersama. Dengan kata lain, untuk mendistribusikan ulang semua harta dunia untuk katanya kepentingan semua, dan mengambil kendali kontrol dunia. Inilah yang ditulisnya di ensiklikalnya.

“Ada kebutuhan yang mendesak bagi suatu autoritas dunia politik yang sejati, sebagaimana yang telah diindikasikan oleh pendahulu saya, Yohanes XXIII yang mulia beberapa tahun yang lalu…”  dan pernyataan ini sudah saya baca kemarin.  “…Autoritas seperti ini haruslah diatur oleh hukum, untuk secara konsisten memperhatikan konsep subsidiaritas dan solidaritas, …”  pada dasarnya ini berarti semua orang harus memiliki jumlah harta yang sama seperti yang lain. Dan apa tujuannya? “…untuk secara konsisten memperhatikan konsep subsidiaritas dan solidaritas, demi usaha untuk menegakkan kebaikan bersama…”  inilah istilah yang akan dipakai berulang-ulang, “…dan membuat komitmen untuk mengamankan perkembangan manusia secara integral yang otentik yang diilhami oleh nilai-nilai kasih yang sesungguhnya (Caritas in Veritate). Selanjutnya…” nah, apa yang dibutuhkan untuk autoritas seperti ini? “…Selanjutnya, autoritas seperti ini haruslah…”  apa?  “…diakui secara universal dan dilengkapi dengan…” apa?    “…kekuasaan yang efektif  untuk menjamin keamanan bagi semua, menghormati keadilan, dan menghormati hak-hak.” (Benedict XVI di ensiklikalnya Caritas in Veritate)

Menurut kalian sistem mana ini? Gereja Roma Katolik.

 

 

In the Compendium of Catholic Social Doctrine this massive volume that I was mentioning ~  if you want during the break I'll show you how massive it is. I have a copy of it in my office. It took probably about a half an hour for the machine just to print it. It's so large. Notice what the Compendium of Catholic Social Doctrine states in Section 167, “The common good…” this comes out time and again  “…The common good therefore involves all members of society,  no one is exempt from cooperating…” that’s subsidiarity and solidarity that we read in the previous statement  “…The common good therefore involves all members of society,  no one is exempt from cooperating according to each one’s possibilities, in attaining and developing it. (                      Compendium of Catholic Social Doctrine, section 167).

 


Di Compendium of Catholic Social Doctrine, buku yang sangat tebal yang sudah saya singgung ~ jika mau, nanti waktu jeda saya tunjukkan kalian betapa tebalnya buku ini. Saya punya satu di kantor saya. Mungkin butuh waktu sekitar setengah jam untuk mencetaknya. Sangat besar. Simak apa kata Compendium of Catholic Social Doctrine Seksi 167“…Oleh karena itu kebaikan bersama…”  istilah ini muncul berulang-ulang, “…Oleh karena itu, kebaikan bersama, melibatkan semua anggota masyarakat. Tidak ada seorang pun yang terbebas dari bekerjasama…”  ini subsidiaritas (kepatuhan) dan solidaritas yang kita baca di pernyataan sebelumnya.   “…Oleh karena itu, kebaikan bersama, melibatkan semua anggota masyarakat. Tidak ada seorang pun yang terbebas dari bekerjasama sesuai kemampuan setiap orang untuk mencapai dan mengembangkannya.”    (                      Compendium of Catholic Social Doctrine, seksi 167).

 

 

In section 173 we find this statement, Even if it is true that everyone is born with the right to use the goods of the earth, it is likewise true that, in order to ensure that this right is exercised in an equitable and  orderly  fashion,  regulated  interventions  are  necessary…”  that means confiscating goods from the rich to give to the poor, folks, “…interventions that are the result of  national and international agreements, and a  juridical order that adjudicates and specifies the exercise of this right.” ( Compendium of Catholic Social Doctrine, section 173)

I don't know if you're understanding this. This is scary stuff. They're clearly showing what their aspirations are. A new world order under the control of the Roman Catholic papacy to distribute all of the goods equally among all, and everyone is expected to cooperate, because their hopes for the world is not the Second Coming of Jesus Christ, it is establishing an ideal society from inside human history. And that's not what the Bible teaches.

 

Di seksi 173 kita menemukan pernyataan ini.

“…Bahkan jika benar bahwa setiap manusia dilahirkan dengan hak untuk memakai harta bumi, itu sama benarnya, demi memastikan hak ini dipakai dengan cara yang adil dan tertib, dibutuhkan campur tangan yang diatur oleh peraturan…”  itu berarti harta yang kaya disita untuk diberikan yang miskin, Saudara-saudara,  “…campur tangan yang adalah hasil dari perjanjian nasional dan internasional;  dan suatu tatanan yuridis yang mengadili dan memerinci pelaksanaan hak ini…”( Compendium of Catholic Social Doctrine, seksi 173)

Saya tidak tahu apakah kalian memahami ini. Ini sesuatu yang mengerikan. Mereka jelas menunjukkan apa aspirasi itu. Suatu tatanan dunia baru di bawah kendali Kepausan Roma Katolik untuk mendistribusikan semua harta secara merata di antara semua, dan setiap orang diharapkan untuk bekerjasama, karena harapan mereka bagi dunia ini bukanlah Kedatangan Kedua Yesus Kristus, melainkan mendirikan suatu masyarakat ideal dari dalam sejarah manusia. Dan itu bukan yang diajarkan Alkitab.

 

 

Notice the next statement also from the Compendium of Catholic Social Doctrine. “Christian tradition has  never  recognized the  right  to  private  property as absolute  and  untouchable:…” Hmm, so maybe something can be done like Chávez has done in Venezuela, confiscate properties from the rich that have too much, expropriate  them, and just give them away to the poor. Notice,  “… Christian tradition has  never  recognized the  right  to  private  property as absolute  and  untouchable.  On the contrary, it has always understood this right within the broader context of the  right common to all, to use the goods of the whole of creation. The right to private property is  subordinated to the right to  common use, to the fact that goods are meant  for everyone.” (Compendium of Catholic Social Doctrine, section 177 )

 

Simak pernyataan berikut juga dari Compendium of Catholic Social Doctrine.  “…Tradisi Kristen tidak pernah mengakui hak kepemilikan pribadi sebagai mutlak dan tidak boleh disentuh. …”  Hmm, jadi mungkin sesuatu bisa diperbuat seperti apa yang telah dilakukan oleh Hugo Chávez (mantan presiden) di Venezuela, menyita harta benda dari yang kaya yang punya terlalu banyak, mengambil alih, kemudian memberikannya kepada yang miskin. Simak,  “…Tradisi Kristen tidak pernah mengakui hak kepemilikan pribadi sebagai mutlak dan tidak boleh disentuh. Sebaliknya, pemahaman atas hak ini selalu diartikan dalam konteks yang lebih luas, sebagai hak yang dimiliki semua orang untuk memakai seluruh harta alam semesta. Hak kepemilikan pribadi itu tunduk kepada hak kebaikan bersama, kepada fakta bahwa harta itu diperuntukkan bagi semua manusia.” (Compendium of Catholic Social Doctrine, section 177 )

 

 

That's why the papacy hates Capitalism. The papacy hates the middle class, because the middle class teaches that you can get ahead, you can own property if you work hard, you can make a good living. The Roman Catholic Church says, No! You know, the middle class and the higher classes, they have a lot, so you have to take away from those who have a lot, and you have to give it to those who don't have.

And I can tell you from personal experience in Venezuela, that what has happened is, the government has expropriated  huge properties from the rich, and simply given them to the poor; and the poor are not doing anything with them. It's a system that creates laziness, is what it really does. And I can say that from personal experience. I grew up in Venezuela, my wife has relatives in Venezuela. So this socialistic ideal sounds pretty but it doesn't really work, because it creates laziness and people just depending on what the government or in this case the church working through the government is going to give them.

 

Itulah sebabnya Kepausan membenci Kapitalisme. Kepausan membenci kelas menengah karena kelas menengah mengajarkan jika mau maju, orang bisa mempunyai hartanya sendiri jika dia bekerja keras, dia bisa mendapatkan nafkah yang baik. Gereja Roma Katolik mengatakan Tidak! Kelas menengah dan kelas atas, mereka punya banyak, maka orang bisa mengambil dari mereka yang punya banyak, dan diberikan kepada mereka yang tidak punya.

Dan saya bisa menceritakan dari pengalaman pribadi di Venezuela, bahwa apa yang telah terjadi ialah, Pemerintah telah mengambil alih tanah yang banyak dari yang kaya, dan memberikannya begitu saja kepada yang miskin; dan yang miskin tidak  berbuat apa-apa dengan tanah itu. Ini suatu sistem yang menciptakan kemalasan, itulah yang sesungguhnya terjadi. Dan saya bisa bicara dari pengalaman pribadi. Saya besar di Venezuela, istri saya punya kerabat di Venezuela. Jadi sosialisme ideal ini terdengarnya indah tetapi tidak benar-benar berguna, karena itu menciptakan kemalasan dan orang-orang yang bergantung pada apa yang diberikan oleh Pemerintah atau dalam hal ini gereja yang bekerja melalui Pemerintah kepada mereka.

 

 

Now notice what we find in section 178 of this Compendium. “The  Churchs  social  teaching  moreover  calls  for  recognition  of  the  social function of any form of private ownership…”   see, ownership is a social thing, according to this. “…that clearly refers to its necessary relation to…” what? There it is again  “…to the  common good . . . The  universal destination of goods…”  so goods are for what? For everyone, you don't have to work for it, you know, everybody has a right to them, whether you work or not. “…The  universal destination of goods entails obligations on how goods are to be used by their legitimate owners . . . From this arises the duty on the part of owners not to let goods in their possession go idle and to channel them to productive activity, even entrusting them to others who   are   desirous   and   capable   of   putting   them   to   use   in   production.”   ( Compendium of Catholic Social Doctrine, section 178 )

So you know, if rich people have properties that they're not putting to use, you know, you are going to take those properties, and you’ve got to give them to somebody else to put them to use. 

 

Sekarang simak apa yang kita dapati di seksi 178 dari Compendium ini.   “…“Lagi pula ajaran sosial gereja minta adanya pengakuan fungsi sosial atas bentuk kepemilikan apa pun…”  lihat, kepemilikan itu urusan sosial, menurut ini, “…yang jelas mengacu kepada hubungannya dengan…” apa? Itu dia lagi, “…dengan kepentingan bersama. Tujuan universal harta benda…”  jadi harta benda itu untuk siapa? Untuk semua orang. Orang tidak usah bekerja untuk memperolehnya, semua orang punya hak atasnya, apakah dia bekerja  untuknya atau tidak.  “…Tujuan universal harta benda mengharuskan adanya tanggung jawab bagaimana harta benda itu dipakai oleh pemiliknya yang sah… Dari sini muncul kewajiban di pihak pemiliknya untuk tidak membiarkan harta yang mereka miliki, menganggur, dan harus menyalurkannya ke aktivitas yang produktif, yaitu dengan mempercayakan harta tersebut kepada orang lain yang ingin dan sanggup menggunakannya di produksi.” ( Compendium of Catholic Social Doctrine, seksi 178 )

Jadi kita tahu, jika orang kaya punya harta benda yang tidak mereka pergunakan, kita boleh mengambil harta benda tersebut dan memberikannya kepada orang lain yang akan menggunakannya.

 

 

Here's another one section 179, New technological and scientific knowledge must be placed at the service of mankind’s  primary  needs,  gradually…”  listen carefully “…increasing  humanity’s  common patrimony…” so what he's supposed to use technology for? To create this common patrimony among human beings,   “…Putting the principle of the  universal destination of goods into full  effect,  therefore  requires  action  at  the  international  level  and  planned programs on the part of all countries.”  (  Compendium of Catholic Social Doctrine, section 179)

Everyone coming together to create the common good.

 

Ini ada yang lain, seksi 179, “…Pengetahuan teknologi dan sains yang baru harus diperuntukkan melayani kebutuhan utama manusia, secara bertahap…”  dengarkan baik-baik,   “…meningkatkan warisan bersama semua manusia,…”  jadi dia harus menggunakan teknologi untuk apa? Menciptakan warisan bersama di antara manusia. “…Dengan menjalankan pengoperasian penuh prinsip destinasi harta benda universal, maka dibutuhkan tindakan pada tingkat internasional dan program-program terencana dari semua negara.”   (    Co mpendium of Catholic Social Doctrine, section 179)

Semua orang bekerja bersama-sama untuk menciptakan kebaikan bersama.

 

I want to read also another statement by Pope Benedict, in his encyclical Caritas in Veritate this is section 7, he says, Mans…” now listen carefully to this terminology  “…Man’s earthly activity, when inspired and sustained by charity, contributes to the building of the…”   what?  “…the universal city of God…” Now why is that significant? Because St. Augustine ~ who interpreted the stone of Daniel 2 as the church taking over the world, and not a supernatural Second Coming of Christ ~ called his book The City Of God, and Augustine was the one that came up with the idea. No! This idea that Jesus is going to come for the second time, and He's going to destroy the kingdoms, and He's going to establish a kingdom which shall never be destroyed,  No, No, No! That's  not what Daniel 2 was talking about. In Daniel 2 the stone is the church,  and the church has to control the political systems of the world to establish a kingdom on earth, where all you have common goods, and where there's no warfare, and where everything is hunky-dory.  Now notice once again,  “…Man’s earthly activity, when inspired and sustained by charity, contributes to the building of the the universal city of God which is the goal of the history of the human family…” is that the goal of the Bible? No, it isn't. But what has happened? Because the Roman Catholic Church does not really believe in a literal Creation, it believes in the Evolutionary theory, it has to also believe in the Evolutionary theory of society, that society is moving towards an ideal Society. Are you following me or not?  There's the connection. If you have the beginning wrong, you have the end wrong. And that's why the Seventh-Day Adventist Church is so relevant today, because our name “Seventh-Day Adventists” says that we believe in a supernatural, miraculous beginning to human history, rapid; and we believe that the world is not evolving, it is devolving, and it is going to have a supernatural, divine, rapid end. It is radically different than Roman Catholic theology and the theology of many Protestants today.

You know,  you have people like for example Rick Warren. You know Rick Warren, if you hear him preach, he doesn't talk a lot about end-time events. You know, his main discussion is defending the family, and feeding the poor, and by the way I'm not saying that we shouldn't defend the family as it is in the Bible, and that we should not feed the poor ~ we should do that, but no matter how much we feed the poor, and no matter how much we try to defend the family, the world is going downhill, and it's never going to evolve to the Society of the Roman Catholic Church is saying. Nothing short of the Second Coming of Jesus to establish His everlasting kingdom is going to fix this. And meanwhile, yeah we should alleviate the problems that the poor have, and the needy have, absolutely, that's part of the role that God has given us as Christians, to make their life in this world a little better. But this world is decaying, this world is not evolving towards an omega point where all of the civilization is going to come together, war will no longer exist, all of the goods will be shared in common. As long as there are sinners on earth, that is an ideal that will never be reached. Notice what he continues saying, “…In an increasingly globalized society, the  common good and the effort to obtain it cannot fail to assume the dimensions of the whole human family, that is to say, the community of peoples and nations, in such a way as to shape the earthly  city…” now the earthly city is but the city that Augustine talked about, in other words, the whole world will become the city of God, through the efforts of the church, working through the state. This is a religious Socialism. Roman Catholicism hates Marxism. Roman Catholicism hates atheistic Socialism, and do you know why the Roman Catholic Church hates Socialism so much? Because they’re so much alike, they both vie for world control, they're both totalitarian, they both hate the middle class, they both talk about the common good, they're very, very similar. And that's why Roman Catholicism hates Socialism and Socialism hates Roman Catholicism because they aspire to the same thing. The only thing is the Roman Catholic Church does it in the name of religion, whereas dialectic materialism which is a fancy philosophical name they aspire to a godless society. But the ultimate goal is the same.  So once again,  “…In an increasingly globalized society, the  common good and the effort to obtain it cannot fail to assume the dimensions of the whole human family, that is to say, the community of peoples and nations, in such a way as to shape the earthly  city in…”   what? Aah, what a beautiful idea! “…in unity  and  peace, rendering it to some degree an anticipation  and  a  prefiguration  of  the  undivided  city  of  God.”    ( Caritas  in Veritate, section 7 )

 

Saya juga mau membacakan pernyataan yang lain oleh Paus Benedict, dari ensiklikalnya Caritas in Veritate, ini seksi 7. Dia berkata, “…Aktivitas…”  sekarang dengarkan baik-baik terminologi ini. “…Aktivitas duniawi manusia, bilamana diinspirasi dan didukung oleh kemurahan hati, memberikan kontribusi kepada pembangunan…”  apa?    “…kota Allah yang universal, …”  Nah, mengapa ini signifikan? Karena St. Augustine ~ yang menafsirkan batu di Daniel pasal 2 sebagai gereja yang mengambil alih dunia, dan bukan kedatangan kedua Kristus yang supranatural ~ memberi judul bukunya The City of God (Kota Allah), dan Augustine-lah yang muncul dengan ide itu. Tidak, konsep bahwa Yesus akan datang untuk kedua kalinya dan Dia akan memusnahkan kerajaan-kerajaan, dan Dia akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan pernah dihancurkan, Tidak, Tidak, Tidak! Bukan itu yang dibicarakan Daniel 2. Di Daniel 2 batu itu adalah gereja, dan gereja yang harus mengendalikan sistem politik dunia untuk mendirikan suatu kerajaan di bumi di mana semua manusia punya kepemilikan bersama, dan di mana tidak ada peperangan, dan di mana segalanya indah menyenangkan. Sekarang simak lagi,  “…Aktivitas duniawi manusia, bilamana diinspirasi dan didukung oleh kemurahan hati, memberikan kontribusi kepada pembangunan kota Allah yang universal, yang merupakan target sejarah umat manusia. …”  apakah itu target Alkitab? Tidak, bukan itu. Tetapi apa yang telah terjadi? Karena gereja Roma Katolik tidak benar-benar meyakini Penciptaan yang literal, dan meyakini teori Evolusi, maka dia juga meyakini teori evolusi masyarakat, bahwa masyarakat sedang bergerak menuju suatu masyarakat yang ideal. Apakah kalian paham atau tidak? Itulah koneksinya. Jika permulaannya sudah salah, maka akhirnya juga salah. Dan itulah mengapa gereja MAHK begitu relevan hari ini, karena nama kita “Masehi Advent Hari Ketujuh” mengatakan bahwa kita meyakini suatu permulaan sejarah mausia yang ajaib,  supranatural, dan cepat; dan kita meyakini bahwa dunia ini tidak berevolusi, malah dia berdevolusi, dan dia akan mendapatkan suatu akhir yang cepat, supranatural, dan berasal dari Allah. Ini sangat jauh berbeda dari theologi Roma Katolik dan thelogi Protestan sekarang.

Nah, ada orang-orang seperti misalnya Rick Warren. Rick Warren bila kita dengar khotbahnya, dia tidak bicara banyak tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman. Diskusi utamanya ialah mempertahankan keluarga, memberi makan yang miskin ~ nah, saya tidak mengatakan bahwa kita jangan mempertahakan keluarga karena itu ada tertulis di Alkitab, dan bahwa kita jangan memberi makan yang miskin ~ kita harus melakukan itu. Tetapi seberapa banyak pun kita memberi makan yang miskin, dan seberapa banyaknya kita mencoba mempertahankan keluarga, dunia ini terus merosot, dan tidak akan pernah berevolusi menjadi masyarakat yang dikatakan gereja Roma Katolik. Hanya kedatangan kedua Yesus untuk mendirikan kerajaanNya yang kekal yang akan memperbaiki ini. Dan sementara itu, iya, kita harus meringankan masalah orang-orang miskin, dan yang kekurangan, pasti itu, itulah bagian dari peranan yang diberikan Allah kepada kita sebagai orang Kristen, yaitu membuat hidup mereka di dunia ini sedikit lebih baik. Tetapi dunia ini sedang sekarat, dunia ini tidak sedang berevolusi menuju titik omega di mana semua peradaban akan menjadi satu, perang tidak akan ada lagi, semua harta benda dinikmati bersama secara merata. Selama masih ada orang berdosa di dunia, inilah ideal yang tidak pernah akan kita capai. Simak apa yang dikatakannya selanjutnya, “…Dalam suatu masyarakat yang semakin terglobalisasi, kebaikan bersama dan upaya untuk mencapainya, tidak mungkin tanpa mengikutsertakan dimensi seluruh umat manusia, artinya komunitas masyarakat dan bangsa-bangsa; sedemikian rupa dengan tujuan membentuk kota di dunia ini…”  nah, kota duniawi ini hanyalah kota yang dibicarakan Augustine, dengan kata lain, seluruh dunia akan menjadi Kota Allah, melalui upaya gereja yang bekerja melalui negara. Ini adalah Sosialisme relijius. Roma Katolikisme membenci Marxisme. Roma Katolikisme membenci Sosialisme atheis. Dan tahukah kalian mengapa Roma Katolikisme begitu membenci Sosialisme? Karena mereka sangat mirip, mereka sama-sama bergumul untuk mendapatkan kendali dunia, mereka sama-sama totaliter, mereka sama-sama membenci kelas menengah, mereka sama-sama bicara tentang kebaikan bersama, mereka amat sangat mirip. Dan itulah mengapa Roma Katolikisme membenci Sosialisme dan Sosialisme membenci Roma Katolikisme karena mereka sama-sama mengaspirasikan hal yang sama. Satu-satunya yang beda ialah gereja Roma Katolik melakukannya atas nama agama, sementara materialisme dialektik ~ yang adalah nama filosofis yang canggih ~ mereka mengaspirasikan suatu masyarakat yang tidak bertuhan. Tetapi target akhirnya sama. Jadi sekali lagi,    “…Dalam suatu masyarakat yang semakin terglobalisasi, kebaikan bersama dan upaya untuk mencapainya, tidak mungkin tanpa mengikutsertakan dimensi seluruh umat manusia, artinya komunitas masyarakat dan bangsa-bangsa; sedemikian rupa dengan tujuan membentuk kota di dunia ini yang…”  apa? Aah, alangkah indahnya konsepnya, “…bersatu dan damai, sampai tingkat tertentu memberikan kepadanya suatu harapan dan sebuah bayangan awal dari Kota Allah yang tidak terbagi-bagi.” (Encyclical Letter CARITAS IN VERITATE  Of The Supreme Pontiff BENEDICT XVI, seksi 7)

 

 

Here's another one from the Compendium of Social Doctrine section 80, Insofar as it is part of the Church’s moral teaching, the Church’s social doctrine has  the  same  dignity  and  authority  as  her  moral  teaching.  It  is  authentic Magisterium  which  obligates  the  faithful  to  adhere  to  it.   ( Compendium  of Catholic Social Doctrine, section 80 )

So this social theory, those faithful in the church are obligated to accept this.

 

Ini yang lain dari Compendium of Social Doctrine seksi 80.   “…Oleh karena ini adalah bagian dari pengajaran gereja, doktrin sosial gereja memiliki wibawa dan autoritas yang sama dengan pengajaran moralnya. Magisterium yang sah yang mewajibkan umat yang setia untuk berpegang padanya.” ( Compendium  of Catholic Social Doctrine, section 80 )

Jadi mereka yang setia di dalam gereja diwajibkan menerima teori sosial ini.    

 

 

I want to read now a statement from a Reformed writer,  the Reformed Church is actually very closely related to the Presbyterian Church, and I want to read this very interesting statement from an individual by the name of John Robbins. It's almost like Ellen White is writing here. He's actually quoting Ayn Rand who was a Jewish woman philosopher back in the 60s. Now notice what he says, quoting her, “… ‘The Catholic Church has never given up the hope to  re-establish…” what does “re-establish” mean? She must have lost it, right? This is an admission of a deadly wound. “… ‘The Catholic Church has never given up the hope to  re-establish  the medieval  union of…” what?  “…of church and state, with a  global state and a  global theocracy as its ultimate goal. The  Roman Church-State is a  hybrida  monster of  ecclesiastical  and  political  power.  Its  political thought is totalitarian, and whenever it has had the opportunity to apply its principles, the result has been  bloody repression. If, during the last 30 years,…” and this is being written in 1967  “…If, during the last 30 years, it…”  that is the Roman Catholic Church “…has softened its assertions of full, supreme, and irresponsible power, and has murdered fewer people than before, such changes in behavior are not due to a change in  its  ideas,  but  to   a  change  in  its  circumstances…” the circumstances are that it cannot use the power of the state because it has a deadly wound.  And then the quote continues,  “…The  Roman Church-State in the twentieth century…” because this was written back then  “…however,…” listen carefully,  “…is an institution recovering from a mortal wound…” And she didn't believe in Revelation 13 the way we do, but it's interesting that she uses the same terminology.  “…The  Roman Church-State in the twentieth century, however, is an institution recovering from a mortal wound…”  now notice carefully, “…If and when…” I would remove the “if” in the light of Bible prophecy  “…If and when it  regains…” what would that be called in the Bible? “the deadly wound was healed”.  “… If and when it  regains its full power and authority, it will impose a regime more sinister than any the planet has yet seen…”  ( John W. Robbins,  Ecclesiastical Megalomania, p. 195.) prophetic words from someone who is secular, but could see the dangers of the Roman Catholic system.

 

Sekarang saya mau membacakan suatu pernyataan dari seorang penulis Reformed. Gereja Reformed sesungguhnya sangat dekat hubungannya dengan gereja Presbyterian, dan saya mau membacakan pernyataan yang sangat menarik ini dari seseorang bernama John Robbins. Ini seolah-olah kita membaca tulisan Ellen White. John Robbins sebetulnya mengutip Ayn Rand, seorang filosof perempuan berkebangsaan Yahudi di tahun 60-an. Nah, simak apa kata Robbins mengutip Ayn Rand.
“…Gereja Katolik tidak pernah putus harap untuk menegakkan kembali…”  apa maksudnya “menegakkan kembali”? Sebelumnya pasti pernah lenyap, kan? Ini adalah suatu pengakuan luka yang mematikan. “…’Gereja Katolik tidak pernah putus harap untuk menegakkan kembali penggabungan…” apa? “…gereja dengan negara ala Abad Pertengahan, dengan pemerintahan yang global dan theokrasi yang global sebagai tujuan akhirnya.’ Gereja-Negara Roma  adalah suatu produk blasteran ~ sebuah momok yang terdiri atas kekuasaan gereja dan kekuasaan politik.  Konsep politiknya totalitarian, dan setiap kali dia punya kesempatan untuk memberlakukan prinsip-prinsipnya, hasilnya adalah represi berdarah. Jika selama 30 tahun yang terakhir…”  dan ini ditulis di tahun 1967.  “…Jika selama 30 tahun yang terakhir dia…” yaitu gereja Roma Katolik “…telah memperlunak demonstrasi kekuasaan tertingginya yang penuh dan yang tidak bertanggungjawab, dan telah membunuh lebih sedikit orang daripada sebelumnya, maka perubahan dalam sikapnya itu bukanlah karena perubahan ideologinya, melainkan karena perubahan situasi dan kondisi…” kondisinya ialah dia tidak bisa menggunakan kekuasaan negara karena dia sedang menderita luka yang mematikan. Kemudian kutipan ini berlanjut, “…Namun demikian gereja-Negara Roma di abad ke-20…” karena ini ditulis pada waktu abad ke-20,  “…adalah…”  dengarkan baik-baik, “…adalah suatu institusi yang sedang pulih dari luka yang mematikan…”  Dan Ayn Rand tidak meyakini Wahyu 13 seperti kita, tetapi menarik dia menggunakan terminologi yang sama. “…Namun demikian Gereja-Negara Roma di abad ke-20 adalah suatu institusi yang sedang pulih dari luka yang mematikan…”  sekarang simak baik-baik,   “…Jika dan bila…”  saya akan menghapus kata “jika” berdasarkan nubuatan Alkitab.   “…Jika dan bila  dia mendapatkan kembali…”  di Alkitab ini disebut apa? “lukanya yang mematikan sembuh”. “…Jika dan bila dia mendapatkan kembali kuasa dan wewenangnya yang penuh, dia akan memberlakukan suatu rezim yang lebih kejam daripada apa yang pernah dilihat planet ini…” ( John W. Robbins,  Ecclesiastical Megalomania, hal. 195.). Kata-kata nubuat dari seorang yang sekuler, namun bisa melihat bahayanya sistem Roma Katolik.

 

 

Spener ~ who was a revivalist, I believe was in the 17th century ~ had this to say, “I am convinced that Roman Babylon  will  again  regain all of its previous power…” speaking about Catholicism  “…before the last judgment overtakes it. I fear that most of the nations, intimidated  by  its  power  and  terrified  by  its  brutality,  will  allow  the  yoke shaken  off  some  two  hundred  years  ago  to  be  lain  upon  them  again.”  ( Words of  Ph. J. Spener in Symposium on Revelation, Vol. 2 p. 388 )

 


Spener ~ yang adalah seorang pembangun rohani, saya rasa dari abad ke-17 ~ mengatakan demikian, “…Saya yakin bahwa Babilon Roma akan mendapatkan semua kekuasaannya yang lama kembali…”  bicara tentang Katolikisme,    “…sebelum penghakim terakhir menyalipnya. Saya khawatir kebanyakan bangsa-bangsa yang diintimidasi oleh kuasanya dan ketakutan oleh kebrutalannya, akan mengizinkan kuk yang telah terlepas sekitar dua ratus tahun yang lalu, untuk dipasangkan kepada mereka lagi.” ( Words of  Ph. J. Spener in Symposium on Revelation, Vol. 2 hal. 388 )

 

 

John Robbins also says, “What the Roman Catholic Church-State accomplished on a  small scale during the Middle Ages is what it desires to achieve on a global scale in the coming millennium.” ( John W. Robbins, Ecclesiastical Megalomania, p. 187 - 1999)

Did he have it right? Ellen White speaks about this triple union and a millennium of peace that will be the ideal that people will have.

 

John Robbins juga berkata, “Apa yang dicapai oleh gabungan Gereja-Negara Roma Katolik dalam skala yang kecil selama Abad Pertengahan, adalah apa yang dicita-citakannya bisa dicapainya dalam skala global dalam masa seribu tahun yang mendatang.” ( John W. Robbins, Ecclesiastical Megalomania, p. 187 - 1999)

Apakah dia menangkapnya dengan benar? Ellen White bicara tentang persekutuan tiga serangkai ini dan suatu millenium yang damai yang merupakan yang ideal bagi manusia.

 

 

Now I'm not going to talk about this philosopher of the Roman Catholic Church which really led the Roman Catholic Church to go astray from believing in a literal Creation, Pierre Teilhard de Chardin. He had a very interesting idea, and that is, that the whole universe is evolving toward a Christ consciousness that will bring harmony and unity to the whole universe. He was a Pantheist.

 

Nah, saya tidak akan bicara tentang filsuf gereja Roma Katolik yang telah membawa gereja Roma Katolik sesat dari meyakini Penciptaan yang literal, Pierre Teilhard de Chardin. Dia punya konsep yang sangat menarik, dan itu ialah, seluruh alam semesta berevolusi menuju suatu kesadaran Kristus yang akan membawa keselarasan dan persatuan bagi seluruh alam semesta. Dia seorang Pantheis.

 

 

By the way, after dealing with one more topic on this issue of Creation~Evolution we're going to speak about how Pantheism attempted to enter into the Adventist church and how Pantheism is attempting to enter the Adventist church today, but through the back door with a different method, more refined, more sophisticated, hidden. Ellen white calls it “The Omega”.

 

Nah, setelah membahas satu topik lagi tentang isu Penciptaan-Evolusi ini, kita akan bicara tentang bagaimana dulu Pantheisme berusaha memasuki gereja Advent dan bagaimana Pantheisme berusaha memasuki gereja Advent sekarang, tetapi lewat pintu belakang dengan cara yang berbeda, lebih halus, lebih canggih, tersembunyi. Ellen White menyebutnya “Omega”.

 

 

Now Seventh-Day Adventists believe that the only hope for planet Earth is the supernatural, miraculous, rapid, Second Coming of Jesus, to destroy all earthly kingdoms and set up a kingdom which shall never be destroyed. And you notice in Daniel chapter 2 it says that a Stone was cut out without hands. What does that expression mean “without hands”? Well, there are two other texts in Scripture that use that expression “without hands”.

v   That expression is used when Jesus said, "Destroy this temple made with hands, and I will raise it up in three days a temple not made with hands.”

What did He mean? Who made His resurrection body? Was that a natural body, the natural body that He was born with? No, it was supernatural.

v   Also it's found in the book of Hebrews,

where it says that the heavenly sanctuary was not built with hands. It means that it was without human intervention.

So in Daniel chapter 2 when it says that the Stone was cut out without hands, it means that the end of the world will not be natural but supernatural, it will not come from inside history, it will come from outside of history.

 

Nah, MAHK meyakini bahwa satu-satunya harapan bagi planet Bumi ialah Kedatangan Kedua Yesus yang supranatural, ajaib, dan cepat, untuk memusnahkan semua kerajaan duniawi dan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan pernah dihancurkan. Dan kita simak di Daniel pasal 2 dikatakan bahwa sebuah Batu dipotong tidak dengan tangan. Apa makna istilah “tidak dengan tangan”? Nah, ada dua ayat di Kitab Suci yang menggunakan istilah “tidak dengan tangan”.

v   Ungkapan tersebut dipakai ketika Yesus berkata, “Hancurkan Bait Allah yang dibuat dengan tangan ini, dan Aku akan membangkitkan sebuah Bait Allah yang tidak dibuat tangan dalam tiga hari.”

Apa yang dimaksudNya? Siapa yang membuat tubuhNya yang bangkit? Apakah itu tubuh yang alami, tubuh dengan mana Dia lahir ke dunia? Tidak, itu tubuh yang supranatural.

v   Juga terdapat di kitab Ibrani,

di mana dikatakan bahwa Bait Suci surgawi tidak dibangun dengan tangan. Artinya itu tanpa campur tangan manusia.

Maka di Daniel pasal 2 ketika dikatakan bahwa Batu itu dipotong tidak dengan tangan, itu artinya akhir dunia bukan secara alami melainkan secara supranatural, itu tidak akan datang dari dalam sejarah, itu akan datang dari luar sejarah.

 

 

You know, there are many problems that the world has today. The war against terror,  ISIS, Al Qaeda has kind of been put on the backburner, global economic problems,  you know they put a nice bandaid on the economy, but reckoning day is coming, because the day comes when the debt is so large that you default, and that applies to nations as well.

ü   There's the threat of global pandemics. Have you ever heard of Ebola?

ü   There's the threat of global warming or climate change as it's called today.

ü   There's the problem of growing natural disasters.

ü   The problem of global poverty.

ü   The problem of ethnic and religious divisions and strife

and the leaders of the world are seeking solutions to these problems without the intervention of God.

 

Di dunia hari ini ada banyak masalah. Perang melawan terorisme, ISIS, Al Qaida sepertinya telah ditempatkan di belakang sekarang, masalah ekonomi global, mereka memasang plester pada ekonomi, tetapi hari perhitungan akan datang, karena hari itu datang ketika utangnya sudah sedemikian besar manusia tidak bisa membayarnya, dan itu berlaku bagi bangsa-bangsa juga.

ü   Ada ancaman pandemi global. Pernahkah kalian dengar tentang Ebola?

ü   Ada ancaman global warming, atau hari ini disebut climate change (perubahan iklim)

ü   Ada masalah semakin banyaknya bencana alam.

ü   Masalah kemiskinan global.

ü   Masalah perpecayan dan perselisihan etnis dan relijius.

Dan para pemimpin dunia mencari solusi bagi masalah-masalah ini tanpa campur tangan Allah.

 

 

When was the last time you heard on the news that God is the solution to any of these problems? Because they believe in an Evolutionary beginning they also believe in an Evolutionary end, where the whole world will converge to bring about a millennium of peace. Are you understanding this?

 

Kapankah terakhir kalinya kalian mendengar di berita bahwa Allah adalah jawaban buat semua masalah ini? Karena mereka meyakini suatu permulaan melalui evolusi, mereka juga meyakini suatu akhir melalui evolusi, di mana seluruh dunia akan bersatu untuk menciptakan suatu millenium yang damai. Apakah kalian paham ini?

 

 

How vital then is Ellen White's belief in a literal seven-day Creation, and a literal Second Coming of Christ? How relevant is our name? Our name is our badge of identity, folks. In a world that believes that we come from monkeys ~ and I tell people if you want to make a monkey out of yourself, that's fine, I have no problem with it ~ but I came from the hand of the Creator.

 

Kalau begitu seberapa vitalnyakah keyakinan Ellen White dalam suatu Penciptaan 7 hari, dan Kedatangan Kedua Kristus yang literal? Seberapa relevannyakah nama gereja kita? Nama kita adalah simbol identitas kita, Saudara-saudara. Di dunia yang meyakini kita berasal dari monyet ~ dan saya katakan kepada mereka, jika kalian mau membuat dirimu monyet, itu oke, saya tidak punya masalah dengan itu ~ tetapi saya berasal dari tangan Sang Pencipta.

 

 

Ellen White long ago predicted ~ this is on page 195 ~ long ago Ellen White predicted, “The   so-called  Christian  world  is  to  be  the  theater  of  great  and  decisive actions. Men in authority will enact laws controlling the conscience, after the example of the…” what? There it is. She knew it over a hundred years ago  “…after the example of the Papacy. Babylon will make all nations drink of the wine of the wrath of her fornication.  Every nation will be involved…” that sounds like globalism, doesn't it? Every nation will be involved. And then she quotes Scripture,  Revelation 17:13-14  “…’These have…” what?  “…one mind…” these ten kings,  we are not to look for 10 kings, the number 10 in Scripture means “all”.  I don't have time to get into the symbolism, but there are many texts in Scripture that refer to “all”. You know The Ten Commandments reveal all of the will of God, according to the book of Ecclesiastes. In tithing we are tithing all of our goods, 10%. Those are only two examples. So she says,  “…’These have one mind…” so is there a moment when it looks like the Millennium of peace and globalism is going to work? Absolutely!  “…and shall give their power and strength unto the Beast. These shall make war with the Lamb,…”  an uneven battle I might say “…and the Lamb shall overcome them: for He is Lord of lords, and King  of kings: and  they  that are with  Him are called, and  chosen,  and faithful." (Revelation 17:13, 14)….” (Selected Messages Vol. 3 pg. 392).  that's the faithful Seventh-Day Adventist.

 

Jauh di masa lampau, Ellen White sudah menubuatkan ~ ini di hal.195 ~ jauh di masa lampau Ellen White menubuatan,  “…Dunia Kristen abal-abal akan menjadi panggung aksi-aksi yang hebat dan menentukan. Orang-orang yang berwewenang akan memberlakukan hukum yang mengendalikan hati nurani, mengikuti contoh dari…”  apa? Ini dia, Ellen White sudah tahu lebih dari seratus tahun yang lalu,    “…mengikuti contoh dari Kepausan. Babilon akan membuat semua bangsa minum anggur murka perzinahannya. Setiap bangsa akan terlibat.…”  ini terdengarnya seperti globalisme, kan? Setiap bangsa akan terlibat. Kemudian Ellen White mengutip Kitab Suci, Wahyu 17:13-14    “…13 Mereka memiliki…”  apa?    “…satu pikiran…”  kesepuluh raja itu. Kita tidak mencari 10 raja, angka 10 di Kitab Suci berarti “semuanya”. Saya tidak punya waktu untuk membahas simbolisme, tetapi di Kitab Suci ada banyak ayat di mana angka 10 merujuk ke “semua”. Kalian tahu Kesepuluh Perintah Allah mengungkapkan semua kehendak Allah, menurut kitab Pengkhotbah. Dalam mengembalikan persepuluhan, kita mengembalikan 10% dari semua milik kita. Ini hanya dua contoh. Jadi Ellen White berkata, “…13 Mereka memiliki satu pikiran yang sama,…”  jadi apakah ada saatnya ketika tampaknya Millenium yang damai dan global itu akan berhasil? Betul sekali! “…dan akan memberikan kekuatan dan kekuasaan mereka kepada Binatang itu. 14 Mereka ini akan berperang melawan Anak Domba…”  suatu pertempuran yang tidak seimbang, bisa saya tambahkan,   “…dan Anak Domba itu akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja; dan mereka yang bersama-sama dengan Dia itu, dipanggil, dan dipilih dan setia.(Wah. 17:13-14)…” (Selected Messages Vol. 3 pg. 392).   Itulah umat MAHK yang setia.

 

In Manuscript Releases Vol. 1 page 297 I read this statement yesterday she says, "These have one mind." And now she's commenting on that phrase that we noticed from Revelation 17:13-14, she's going to tell us what that means that they have one mind. "…These have one mind.’ There will be a  universal bond of union…” is globalism going to happen for a short period? Yes!  “…one great harmony, a confederacy of Satan's forces. And shall give their power and strength  unto  the  beast.’  Thus  is  manifested  the  same  arbitrary,  oppressive power  against  religious  liberty,  freedom  to  worship  God  according  to  the dictates of conscience, as was manifested by…” what?  “…by the Papacy, when in the past it persecuted those who dared to refuse to conform with the religious rites and ceremonies of Romanism.” (1MR 297.2 Selected Messages, vol. 3, hal. 392)

 

Di Manuscript Releases Vol. 1 hal. 297, saya sudah membacakan pernyataan ini kemarin, Ellen White berkata, 13 Mereka memiliki satu pikiran yang sama...”   dan sekarang dia mengomentari ungkapan tersebut yang kita simak dari Wahyu 17:13-14, dia akan mengatakan kepada kita apa artinya bahwa mereka punya satu pikiran yang sama. “‘13 Mereka memiliki satu pikiran yang sama’. Akan ada suatu ikatan persatuan yang universal...” apakah globalisme akan ada untuk masa yang singkat? Ya! “…suatu keselarasan besar, suatu persekutuan kekuatan Setan.  Dan akan memberikan kekuatan dan kekuasaan mereka kepada Binatang itu.’ Dengan demikian termanifestasi kekuasaan yang menindas yang sewenang-wenang terhadap kebebasan beragama, kebebasan menyembah Allah sesuai dorongan hati nurani, sebagaimana yang dimanifestasikan oleh…”  apa?  “…oleh Kepausan, ketika di masa lampau dia mempersekusi mereka yang berani menolak untuk menyesuaikan diri dengan ritus-ritus relijius dan upacara-upacara Romanisme.” (1MR 297.2,  Selected Messages, vol. 3, hal. 392)

 

 

Do we have any role as a church to warn the people about the papacy?

It's a radically different worldview, folk, night and day. The world needs to know that they were created by God in a supernatural way, that the world is moving, yes, to a new world order, but established by God. That's the real hope. The hopes that human beings have are ephemeral hopes, they’re ghostly hopes, they have absolutely no substance.

 

Apakah kita sebagai jemaat punya peranan untuk memperingatkan orang-orang tentang Kepausan?

Itu adalah pandangan tentang dunia yang radikal bedanya, Saudara-saudara, bagaikan  malam dan siang. Dunia perlu tahu bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan cara yang supranatural, bahwa dunia sedang bergerak, betul, menuju suatu tatanan dunia yang baru, tetapi yang dibuat oleh Allah! Itulah harapan yang sesungguhnya. Harapan yang dimiliki manusia adalah harapan yang menguap, harapan yang tidak nyata, yang sama sekali tidak punya substansi.

 

 

In another statement, the book Maranatha 217,  Ellen White states, “The whole world is to be stirred with enmity against Seventh-day Adventists, because they  will  not  yield  homage  to  the papacy, by  honoring  Sunday, the institution of this antichristian power. It is the purpose of Satan to cause them…”  that is the faithful remnant “…to be blotted from the earth, in order that his supremacy of the world may not be disputed. {Mar. 217.3}

 

Di pernyataan yang lain, buku Maranatha hal. 217, Ellen White menyatakan,  “…Seluruh dunia akan dibangunkan dengan perasaan memusuhi MAHK, karena mereka tidak mau memberikan hormat kepada Kepausan dengan menghormati hari Minggu, institusi dari kekuasaan antikristen ini. Tujuan Setan ialah mengakibatkan mereka…”  maksudnya umat sisa yang setia,  “…untuk dilenyapkan dari dunia, agar kepemimpinannya atas dunia ini tidak dipertanyakan.” {Mar 217.3}

 

 

So there's going to be a fly in the ointment when this new world order supposedly is established, there's going to be a speck in the eye, a pain in the neck, and things are going to get worse and worse. And this order is going to say, “Folks, the reason why everything's getting so bad is because God is angry with us, because we have these people that are not honoring the common day of worship, that is for the common good. And so if we can get rid of them, our problems will cease.” The same scenario as in the days of Elijah. Is there going to be an end-time Elijah? Yes. Is that Elijah  going to have the same enemies? Is there a harlot that will be an enemy of God's people? Will the kings be enemies of God's people? Absolutely! The same protagonist on a global scale.

What happened with Elijah? What did Ahab say to Elijah? He says, “Oh, it is you who is the troubler of Israel, you're causing all of our problems.” And of course Elijah said, “Now, Ahab, take it easy. You know, I only told you that because God told me to tell you.”  No! Elijah said, “I have not troubled Israel, but you and your father's house, because you have abandoned the Commandments of God and you are worshiping the Baals.” By the way, do you know what the word “Baal” means? “Lord”. And Baal was the sun god. So whose day is “the Lord's Day” as called by the Christian world? It’s Baal’s day.

 

Jadi akan ada lalat di dalam minyak (ada yang mengganggu/merusak suasana) ketika tatanan dunia baru ini dianggap berdiri, akan ada pasir di dalam mata, akan ada sesuatu yang sangat mengusik, dan semakin lama kondisi akan menjadi semakin buruk. Dan tatanan ini akan berkata, “Saudara-saudara, alasan mengapa segala sesuatu itu begitu buruk ialah karena Allah murka pada kita gara-gara orang-orang ini yang tidak mau menghormati hari ibadah bersama, demi kebaikan bersama. Maka jika kita bisa menyingkirkan mereka, masalah-masalah kita akan berhenti.” Skenario yang sama seperti di zaman Elia. Apakah akan ada Elia akhir zaman? Ya. Apakah Elia akhir zaman ini juga akan punya musuh-musuh yang sama? Apakah ada seorang perempuan pelacur yang akan menjadi musuh umat Allah? Apakah raja-raja bumi akan menjadi musuh umat Allah? Betul sekali! Protagonis yang sama tapi dalam skala yang global.

Apa yang terjadi pada Elia? Apa kata Ahab kepada Elia? Ahab berkata, “Oh, engkaulah si pembuat masalah Israel, engkau yang mengakibatkan semua masalah kita.” Dan tentu saja Elia berkata, “Nah, Ahab, sabar. Aku memberitahumu itu karena Allah menyuruh aku memberitahumu.” Tidak! Elia berkata, “Bukan aku yang membuat masalah bagi Israel, melainkan engkau dan keluargamu, karena engkau telah mengabaikan Perintah-perintah Allah dan engkau menyembah dewa-dewa Baal.” (1 Raja 18:17-18) Nah, tahukah kalian apa makna kata “Baal”? “Yang mulia”. Dan Baal adalah dewa matahai. Jadi yang disebut dunia Kristen sebagai “Hari Tuhan” itu hari siapa? Itu hari Baal.

 

 

Now if you have no supernatural Creation you have no Sabbath, the story of sin is not true, and there's no need of what? Of redemption. There's no judgment, there's no Second Coming, there's no new heavens and new earth, no vestige of a beginning and no prospect of an end.

 

Nah, jika tidak ada Penciptaan yang supranatural, maka tidak ada Sabat, kisah tentang dosa menjadi tidak benar, dan tidak dibutuhkan apa? Penebusan. Tidak ada penghakiman, tidak ada Kedatangan Kedua, tidak ada langit baru dan bumi baru, tidak ada jejak suatu permulaan dan tidak ada prospek suatu akhir.

 

 

Is the First Angel’s Message relevant today? What does the First Angel’s Message tell us to proclaim?  “Fear God, give glory to Him, for the hour of His judgment is come and worship Him who made the heavens, the earth, the seas and the fountains of waters”,   a direct appeal to the Fourth Commandment of God's Law, and ultimately to Genesis 1 and 2. That is God's end-time message to the world.

 

Apakah Pekabaran Malaikat Pertama masih relevan hari ini? Pekabaran Malaikat Pertama menyuruh kita untuk menyampaikan apa? “… 7 ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.’…” suatu acuan langsung kepada Perintah Keempat dari Hukum Allah, dan akhirnya ke Kejadian pasal 1 dan 2. Itulah pekabaran akhir zaman dari Allah kepada dunia.

 

 

And the Third Angel’s Message says, “Hey, if you worship the Beast and his image, and you receive the mark which is the opposite of the Sabbath, the wrath of God will fall upon you!” We should not want the wrath of God to fall on anyone, so we should warn people. “Oh, but Pastor, they might get offended.”

Okay, well let's not offend them into hell. We need to be nice about it, right? I mean, we need to be kind, but we need to tell them, because there are multitudes, most of God's people are outside the Seventh-Day Adventist Church. The vast majority, Ellen White says, where is the majority of God's children to be found? We read that statement last night in prayer meeting.  In the churches that are called Protestants, she says, and in the Catholic Church. And she says that when the Loud Cry is proclaimed, thousands upon thousands will come out of these churches, and they would join the remnant movement in proclaiming God's final message, concerning the seal of God and the mark of the Beast.

 

Dan Pekabaran Malaikat Ketiga mengatakan, “Hei, jika kamu menyembah Binatang itu dan patungnya, dan kamu menerima tandanya yang berlawanan dengan Sabat, maka murka Allah akan jatuh kepadamu.” Kita kan tidak mau murka Allah jatuh pada siapa pun, maka itu kita harus mengingatkan orang-orang.

“Oh, tapi, Pastor, mereka bisa tersinggung.”

Baiklah, kalau begitu marilah kita tidak menyinggung mereka hingga mereka masuk neraka. Kita harus bersikap baik, bukan? Maksud saya, kita harus ramah, tetapi kita perlu memberitahu mereka, karena ada banyak orang, kebanyakan dari umat Allah ada di luar gereja MAHK. Mayoritas terbesar, kata Ellen White, di manakah mayoritas terbesar umat Allah ditemukan? Kita sudah membaca pernyataan itu semalam saat kebaktian doa. Di gereja-gereja yang disebut Protestan, kata Ellen White, dan di gereja Katolik. Dan Ellen White berkata, ketika Seruan Nyaring diserukan, beribu-ribu akan keluar dari gereja-gereja ini, dan mereka akan bergabung dengan gerakan umat yang sisa dalam menyerukan pekabaran Allah yang terakhir, tentang meterai Allah dan tanda Binatang.

 

 

You see, the seal of God and the mark of the Beast have to do with our name, because the seal of God is the Sabbath, the mark of the Beast is the counterfeit day of worship that was changed by the papacy.  So our name is a rebuke to Catholicism and to Protestantism, it is a standing rebuke, as we read yesterday.

And so I believe, as a church, we have gone so far off track, so far off track of what we're really about. Very little is heard about the Three Angels’ Messages in Seventh-Day Adventist pulpits these days, and it is God's last message to the world.

We must leave this place, and we must influence our churches, and our pastors to get back to what God wants us to do, as a people.

 

Kalian lihat, meterai Allah dan tanda Binatang itu berkaitan dengan nama gereja kita, karena meterai Allah adalah Sabat, tanda Binatang adalah hari ibadah yang palsu yang diganti oleh Kepausan. Maka nama gereja kita merupakan teguran kepada Katolikisme dan kepada Protestantisme. Itu adalah teguran yang permanen, seperti yang kita baca kemarin.

Jadi saya meyakini, sebagai gereja kita sudah melenceng jauh, sangat melenceng dari apa kita sesungguhnya. Sekarang ini jarang sekali terdengar Pekabaran Tiga Malaikat dari mimbar MAHK, dan ini adalah pekabaran Allah yang terakhir bagi dunia.

Kita harus meninggalkan tempat ini, dan kita harus mempengaruhi gereja-gereja kita, dan pendeta-pendeta kita untuk kembali kepada apa yang Tuhan mau kita lakukan sebagai umat.

 

 

Now we have 12 minutes left so we want to go to page 197, Satan's attempt to undermine Creation.

We're going to amplify a little bit what we've studied so far. Let's begin our study by reading Revelation 14:6-7, and before we do, let me mention that verse 7 strongly suggests that God's people toward the end of human history will bring attention of the world to the Creator and to His Sabbath. In contrast, the Beast will impose his mark, and most of the world will worship the Beast.

 

Sekarang masih ada 12 menit yang tersisa, jadi kita mau ke hal. 197,  tentang Upaya Setan untuk mendongkel konsep Penciptaan.

Kita akan menjelaskan sedikit lebih banyak apa yang sudah kita pelajari sampai di sini. Mari memulai pelajaran kita dengan membaca Wahyu 14:6-7 dan sebelumnya, saya mau mengatakan bahwa ayat 7 dengan jelas memberikan kesan bahwa umat Allah menjelang akhir sejarah manusia, akan membawa perhatian dunia kepada Sang Pencipta dan kepada SabatNya. Sebagai perbandingan, Binatang itu akan memaksakan tandanya, dan mayoritas dunia akan menyembah Binatang.

 

 

Revelation 14:6-7 states, Then I saw another angel flying in the midst of heaven, having the everlasting gospel to preach to those who dwell on the earth—to every nation, tribe, tongue, and people— saying with a loud voice, ‘Fear God and give glory to Him, for the hour of His judgment has come;…” and now notice  “…and worship Him who made heaven and earth, the sea and springs of water.’…”

So the First Angel’s Message and, by the way, the Three Angels’ Messages are God's last message to the world.

You say, how do we know that?

Because immediately after the Third Angel’s Message, Jesus is seated on the cloud with a sickle in His hand and He's going to harvest the earth, because everything is ripe. The Three Angels’ Messages are the last message that ripens the world for the harvest, very clearly in context that comes out in Revelation chapter 14.

  

Wahyu 14:6-7 menyatakan, 6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi, kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, 7 dan ia berseru dengan suara nyaring, ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya…”  dan sekarang simak,  “…dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.’…” 

Jadi Pekabaran Malaikat Pertama dan, ketahuilah, Pekabaran Tiga Malaikat adalah pesan terakhir dari Allah bagi dunia.

Kalian berkata, dari mana kita tahu itu?

Karena segera setelah Pekabaran Tiga Malaikat, Yesus duduk di atas awan dengan membawa sabit di tanganNya dan Dia akan menuai bumi, karena semuanya sudah matang. Pekabaran Tiga Malaikat adalah pekabaran yang mematangkan dunia untuk dituai, sangat jelas dalam konteks yang keluar di Wahyu pasal 14.

 

 

But the question that needs to be asked is, do we have any reason to believe that the days of Creation were each composed of 24 literal hours in length?

There are several reasons why we believe biblically that the days of Creation were just like the days that we experience today.

1.   The New Testament writers affirmed that the Creation story was literal;

that Adam and Eve really existed, that God created Adam and Eve, in other words He created them perfect. You have for example in Matthew 19:4-6 where Jesus speaks about marriage, 4Have you not read that He who made them at the beginning ‘made them male and female,’ and said,…” and then He quotes the verses in Genesis 2 about marriage. So the New Testament writers confirm that the story of Creation is literal.

 

2.   another reason that we find on page 198 of your syllabus is,

the language of Psalm 33. Psalm 33 states, By the word of the Lord the heavens were made, and all the host of them by the breath of His mouth… For He spoke…” and a million years later it was done. No! It says,  “…He spoke and it was done; He commanded, and it stood fast.” God is omnipotent. He did things quickly, rapidly, immediately.

 

3.   Another reason why we can be sure that the days of Creation were literal days

is because of the expression “evening and morning”.  It would be absolutely absurd to say it was “the evening and the morning of the first day” if the first day was composed of millions of years. And so the expression “evening and morning” as it is used in Scripture refers to a literal 24-hour day.

 

4.   Another evidence that we find is the expression that is used several times in Genesis 1, “and it was so”.

Doesn't that express immediatecy? Doesn't it express that things took place quickly? God did this, and it was so.

 

5.   Another reason is that if the plants were created on the third day,

how could they survive for millions of years if the sun was created on the fourth day?

 

6.   But the greatest argument in favor of a literal Creation is found in the Sabbath Commandment.

This is definitive proof where we find that the days of Creation were literal days. And we know that because God says, “Listen, you're going to work six, and you're going to rest on the seventh, because I worked six and I rested on the seventh.” So if the days were millions of years, how can I work six million years of days, and rest million years of a day? Are you understanding what I'm saying? In other words, the Fourth Commandment makes it very clear that Creation was literal. We're dealing with literal days, because as God worked six and rest the seventh; so we are to follow His example and work six 24-hour days and rest on the seventh day.

Satan hates the Sabbath. Why does Satan hate the Sabbath? The Devil hates the Sabbath because the Sabbath points forward to the Creator, to Jesus Christ, and the original controversy in heaven was between Christ and Satan. So anything that points to Christ and exalts and glorifies Christ we would expect the Devil to attack it. And so what the Devil has done throughout the course of history is that he has done his utmost to give the Sabbath a black eye, if you please. You'll notice at the top of page 199.

a.    In the Old Testament before the Babylonian captivity,

you read the story in the Bible it says that Israel constantly trampled on the Sabbath, they didn't keep the Sabbath. In fact, Jeremiah 17 says that they went into captivity because they did not keep the Sabbath, they desecrated the Sabbath. So the Devil got Israel before the captivity to desecrate the Sabbath.

b.    But after the captivity

they said, “Hey, we were taken into captivity according to Jeremiah because we desecrated the Sabbath. So now we're going to protect the Sabbath from desecration.” And so they established all sorts of rules and regulations to protect the Sabbath, and there you have the legalism of the days of Christ. The Sabbath became a burden. They idolized the Sabbath.

So my question is, was the Devil trying to give the Sabbath a black eye through legalism as he had done getting Israel to trample upon the Sabbath? Absolutely! He's using a different method but he’s still giving the Sabbath a black eye, he's making it look like the Sabbath is a yoke of bondage. And of course, that makes whom look bad? It makes God look bad, because God is the One who created the Sabbath.

c.     And then we noticed that in the early church,

the early church fathers began teaching that the Sabbath should not be kept, because it was a relic of Judaism. Who's behind that trying to get rid of the Sabbath? The Devil is behind it.

d.    And then during the 1260 years

you have this Little Horn which represents the papacy, and it thinks it can change what? The Sabbath to Sunday. Once again an attack against what? The Sabbath.

e.    And we know that in the end-time

the mark of the Beast will be imposed on pain of death. And what is the mark of the Beast? It's the observance of Sunday, knowing full well that you should observe the Sabbath, but you insist on observing Sunday as the day of worship. Then you will receive the mark of the Beast.

The seal of God is the Sabbath, so the final controversy also has to do with the Sabbath, throughout the course of the history of the world the Devil has attacked the Sabbath time and again because the Sabbath points to Jesus Christ the Creator, and points to the Father.

 

Tetapi pertanyaan yang perlu diajukan ialah, apakah kita punya alasan untuk meyakini bahwa hari-hari Penciptaan itu masing-masing terdiri dari hari literal 24 jam?

Ada beberapa alasan mengapa kita meyakini secara alkitabiah bahwa hari-hari Penciptaan itu sama dengan hari-hari yang kita alami sekarang.

1.   Para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru mengafirmasi bahwa kisah Penciptaan itu literal;

bahwa Adam dan Hawa benar-benar pernah ada, bahwa Allah menciptakan Adam dan Hawa, dengan kata lain Dia menciptakan mereka dalam keadaan sempurna. Misalnya di Matius 19:4-6 di mana Yesus bicara tentang perkawinan. 4‘Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia pada awal mulanya menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, 5 dan firman-Nya,…”  lalu Dia mengutip ayat di Kejadian pasal 2 tentang perkawinan. Jadi para penulis Perjanjian Baru mengkonfirmasi bahwa kisah Penciptaan itu literal.

 

2.   Alasan lain kita dapati di hal. 198 diktat kalian, ialah, bahasa Mazmur 33.

Mazmur 33 menyatakan,  6   Oleh Firman TUHAN langit telah dijadikan, dan segala penghuninya oleh nafas dari mulut-Nya…9 Sebab Allah berfirman…”  dan sejuta tahun kemudian itu jadi. Tidak! Dikatakan,   “…Allah berfirman , maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka itu tegak dengan kokoh…”  Allah itu mahakuasa, Dia melakukan hal-hal dengan cepat, langsung, segera.

 

3.   Alasan lain mengapa kita boleh merasa pasti bahwa hari-hari Penciptaan itu hari-hari literal

ialah karena ungkapan “petang dan pagi”. Sangat tidak masuk akal untuk mengatakan “petang dan pagi dari hari yang pertama” jika hari yang pertama itu terdiri atas milyaran tahun. Maka ungkapan “petang dan pagi” seperti yang dipakai Kitab Suci, mengacu ke hari literal yang 24 jam.

 

4.   Alasan lain yang kita temukan ialah ungkapan yang dipakai beberapa kali di kitab Kejadian pasal 1, “dan jadilah demikian”.

Tidakkah ini menggambarkan kesegeraan? Allah berbuat ini, dan jadilah demikian.

 

5.   Alasan lain ialah jika tumbuh-tumbuhan diciptakan pada hari ketiga,

bagaimana mereka bisa bertahan hidup selama jutaan tahun jika mataharinya diciptakan pada hari keempat?

 

6.   Tetapi argumentasi terbesar yang berpihak pada Penciptaan yang literal terdapat dalam Perintah Sabat.

Ini adalah bukti yang pasti di mana kita melihat bahwa hari-hari Penciptaan adalah hari-hari literal. Dan kita tahu itu karena Allah berkata, “Dengar, kamu akan bekerja enam hari dan kamu akan berhenti pada hari yang ketujuh, karena Aku telah bekerja enam hari dan Aku berhenti pada hari yang ketujuh.” Maka jika hari-hari itu adalah jutaan tahun, bagaimana saya bisa bekerja enam hari selama jutaan tahun, dan berhenti satu hari selama jutaan tahun? Apakah kalian paham apa kata saya? Dengan kata lain, Perintah Keempat membuatnya sangat jelas bahwa Penciptaan itu literal. Kita berurusan dengan hari-hari literal karena Allah bekerja 6 hari dan berhenti pada hari ke-7; jadi kita harus mengikuti teladanNya dan bekerja 6 hari 24 jam, dan berhenti pada hari ke-7.

Setan membenci Sabat. Mengapa Setan membenci Sabat? Iblis membenci Sabat karena Sabat menunjuk ke Sang Pencipta, ke Yesus Kristus, dan pertentangan yang asli yang terjadi di Surga antara Kristus dan Setan. Maka apa pun yang menunjuk ke Kristus dan meninggikan dan memuliakan Kristus, kita tahu pasti akan diserang Iblis. Maka apa yang telah dilakukan Iblis sepanjang perjalanan sejarah ialah dia telah berbuat semaksimalnya untuk menjatuhkan Sabat. Kalian akan melihatnya di bagian atas hal. 199.

a.    Di Perjanjian Lama sebelum pengasingan Babilon,

kita  baca kisahnya di Alkitab, mengatakan Israel terus-menerus menginjak-injak Sabat, mereka tidak memelihara Sabat. Malah Yeremia 17 berkata bahwa mereka ditawan karena mereka tidak memelihara Sabat, mereka menajiskan Sabat. Maka sebelum pengasingan, Iblis membuat Israel menajiskan Sabat. 

b.    Tetapi setelah pengasingan

mereka berkata, “Hei, menurut Yeremia kita ditawan gara-gara kita menajiskan Sabat. Jadi sekarang kita akan melindungi Sabat dari penajisan.” Maka mereka membuat segala jenis peraturan dan ketetapan untuk melindungi Sabat, dan inilah legalisme yang ada di zaman Kristus. Sabat lalu menjadi beban. Mereka memberhalakan Sabat.

Maka pertanyaan saya ialah, apakah Iblis berusaha menjatuhkan Sabat melalui legalisme, sebagaimana yang dilakukannya dengan membuat orang Israel menginjak-injak Sabat? Tentu saja! Dia memakai cara yang berbeda tetapi dia tetap mau menjatuhkan Sabat, dia membuatnya seolah-olah Sabat adalah sebuah kuk atau belenggu. Dan sudah pasti itu membuat siapa terkesan buruk? Itu membuat Allah terkesan buruk karena Allah-lah yang telah menciptakan Sabat.

c.     Lalu kita melihat bahwa di gereja mula-mula,

bapak-bapak gereja mula-mula mulai mengajarkan bahwa Sabat tidak perlu dipelihara, karena itu adalah sisa peninggalan Yudaisme. Siapa yang ada di belakang upaya untuk menyingkirkan Sabat? Iblis yang ada di belakangnya.

d.    Lalu sepanjang 1260 tahun

si Tanduk Kecil yang melambangkan Kepausan, dan dia berpikir dia bisa mengubah apa? Sabat ke hari Minggu. Sekali lagi suatu serangan terhadap apa? Sabat.

e.    Dan kita tahu bahwa di akhir masa,

tanda Binatang akan dipaksakan di bawah ancaman hukuman mati. Dan tanda Binatang itu apa? Itu adalah memelihara hari Minggu, sementara sudah tahu pasti bahwa yang harus dipelihara adalah Sabat, tetapi orang ngotot memelihara hari Minggu sebagai hari ibadah. Maka orang itu akan menerima tanda Binatang.

Meterai Allah itulah Sabat. Maka kontroversi terakhir juga berkaitan dengan Sabat. Sepanjang sejarah dunia Iblis telah menyerang Sabat berulang-ulang karena Sabat menunjuk ke Yesus Kristus Sang Pencipta, dan ke Allah Bapa.

 

 

The Sabbath ever reminds us that Jesus is the Creator of the heavens and the earth. Satan wants us to forget the Creator, and therefore he does his utmost to efface the reminder from the minds of men. This is why the First Angel’s Message is of such vital importance, folks, for these last days.  It calls human beings to worship the Creator, and to keep His commemorative sign, the Sabbath.

 

Sabat senantiasa mengingatkan kita bahwa Yesus Kristus adalah Sang Khalik langit dan bumi. Setan ingin kita melupakan Sang Pencipta, maka dia berbuat semaksimalnya untuk melenyapkan peringatnya dari pikiran manusia. Itulah mengapa Pekabaran Malaikat Petama begitu penting untuk hari-hari akhir ini, Saudara-saudara. Itu memanggil manusia untuk menyembah Sang Pencipta, dan memelihara tanda peringatannya, Sabat.

 

 

Ellen White explains how Satan through infidel scientists  ~~  some of them even Adventist these days,  sadly to say  ~~   attempts to eradicate the Sabbath. I read this statement yesterday but I'm going to read it again. You'll notice that there are some comments in brackets because in Signs of the Times March 20, 1879 we find Ellen White adds certain words to the original statement. So I'm going to use the statement as it appears in Signs of the Times March 20, 1879. 

You say, “Well, Ellen White added words? Didn't God dictate this to her? So why would God say, ‘Well, now I need to add some words’?…”

Well, we come back to the issue of inspiration. Once we understand inspiration ~  you know Ellen White can add as she understands fuller everything that God is revealing.  She can add thoughts to what she wrote, because she's not receiving dictation, she's actually getting thoughts, and then she's putting these thoughts in her own words. Are you understanding me? Have you been reading the material? Dare I ask you to raise your hand? No, you'll be on camera, I don't want anybody to look bad, or even to lie. No, nobody here would lie obviously. 

Now notice, “But the  infidel  assumption…”  do you know what “infidel” means? It means someone who has no faith.  “fide” is “faith”. “infide” means “no faith”. “… But the  infidel assumption that the events of the first week  required  thousands  upon  thousands  of  years…” Ellen White adds in this further article, “…seven  vast,  indefinite periods, strikes  directly  at  the  foundation  of…” what?  “… the Fourth  Commandment.  It  represents  the  Creator  as   commanding  men  to observe the week of literal days in commemoration of vast, indefinite periods. This is unlike His method of dealing with His creatures. It makes indefinite and obscure that which He has made very  plain. It is infidelity…”  that is a lack of faith or belief “…It is infidelity…”  and Ellen White says in the other article, the worst kind of infidelity,  “…in  its  most  insidious  and  hence  most dangerous form…”  in other words, to say that the days, “Yeah the story of Creation, you know we believe the story of Creation, we just believe that the days were vast long periods of time.” So it's people who are claiming to believe in Creation, but they're reinterpreting the days. So she says, “…It is infidelity in  its  most  insidious  and  hence  most dangerous form, its real character is so disguised that it is held and taught by many who profess to believe the  Bible…” and she adds in that article,  “many who profess to believe the record of Creation”. [ST, March 20, 1879 ~   Spiritual Gifts Vol. 3 hal. 91]

 

Ellen White menjelaskan bagaimana Setan melalui ilmuwan-ilmuwan yang tidak bertuhan ~ beberapa dari antara mereka hari ini bahkan orang-orang Advent, disayangkan sekali ~ berusaha menghapuskan Sabat. Saya sudah membacakan pernyataan ini kemarin tetapi saya mau membacakannya lagi. Kalian akan menyimak bahwa ada beberapa komentar yang berwarna biru, karena di Signs of the Times 20 Maret 1879, kita melihat Ellen White telah menambahkan kata-kata tertentu ke pernyataannya yang mula-mula. Jadi saya akan menggunakan pernyataan yang dicetak di Signs of the Times 20 Maret 1879.

Kalian berkata, “Nah, Ellen White menambahkan kata-kata? Bukankah Allah yang mendiktekan ini kepadanya? Mengapa Allah harus berkata, ‘Oh ya, Aku perlu menambahkan beberapa perkataan’?...”

Nah, kita harus kembali ke isu inspirasi. Begitu kita memahami inspirasi ~ Ellen White boleh saja menambahkan saat dia mengerti lebih mendalam semua yang diungkapkan Allah. Dia boleh menambahkan pendapat-pendapat kepada tulisannya karena dia bukan didikte, dia menerima pikiran-pikiran, kemudian dia menuliskan pikiran-pikiran itu dengan kata-katanya sendiri. Apakah kalian paham? Sudahkah kalian membaca materinya? Beranikah saya minta kalian untuk mengangkat tangan? Tidak, kalian sedang direkam kamera, saya tidak mau mempermalukan siapa pun, maupun membuatnya berbohong. Tidak, jelas tidak akan ada yang berbohong.

Sekarang simak, “…Tetapi asumsi orang-orang tak bertuhan…”  tahukah kalian arti kata “infidel”? Itu artinya orang yang tidak bertuhan, “fide” itu “iman”, “infide” artinya “tidak beriman”. “…Tetapi asumsi orang-orang tak bertuhan,  bahwa peristiwa-peristiwa dari minggu yang pertama membutuhkan beribu-ribu tahun…”  ini tambahan Ellen White pada artikel itu,  “…tujuh masa yang panjang, periode yang tidak terbatas, menyerang tepat di fondasi…”  apa?    “…Perintah Keempat.  Itu melambangkan Sang Pencipta memerintahkan manusia untuk memelihara hari-hari mingguan yang literal untuk memperingati periode-periode panjang yang tidak terbatas. Ini tidak mirip caraNya berinteraksi dengan makhluk-makhluk ciptaanNya. Itu membuat apa yang telah Allah buat sangat jelas menjadi tidak menentu dan tidak jelas. Ketidakbertuhananlah…”  yaitu tidak adanya iman atau percaya,    “…Ketidakbertuhananlah…” di artikel satunya Ellen White mengatakan, itu adalah ketidakbertuhanan yang paling parah”, “…dalam bentuknya yang paling licik dan dengan demikian adalah bentuk yang paling berbahaya…”  dengan kata lain, mengatakan bahwa hari-hari tersebut, “Oya, kisah Penciptaan, kami sih percaya kisah Penciptaan, hanya saya kami meyakini hari-harinya adalah periode waktu yang panjang dan lama.” Jadi justru orang-orang yang mengklaim meyakini Penciptaan, tetapi mereka menafisirkan kembali hari-harinya. Jadi Ellen White berkata,  “…Ketidakbertuhananlah dalam bentuknya yang paling licik dan dengan demikian adalah bentuk yang paling berbahaya, karakternya yang asli begitu tersamar sehingga itu diyakini dan diajarkan oleh banyak dari mereka yang meyakini Alkitab.…”  dan Ellen White menambahkan  di artikel tersebut, “banyak yang mengaku meyakini catatan Penciptaan.” [ST, March 20, 1879 ~   Spiritual Gifts Vol. 3 hal. 91,]

 

 

Interesting, that they profess to believe the record of Creation and they're interpreting the record of Creation by the Evolutionary hypothesis. In other words, they want to have their cake and they want to eat it too. They want to please the church members who believe in a literal Creation and the scholars who believe in a literal Creation, and they also want to please the scientists who say that Creation didn't happen the way Genesis says.

We will continue in our next session.

 

Menarik, justru mereka yang mengaku meyakini catatan Penciptaan, merekalah yang menafsirkan catatan Penciptaan dengan hipotesa Evolusi. Dengan kata lain mereka mau merangkul kedua-duanya. Mereka mau menyenangkan hati anggota-anggota gereja yang meyakini Penciptaan yang literal dan para pakar yang meyakini Penciptaan yang literal, dan mereka juga mau menyenangkan hati para ilmuwan yang berkata bahwa Penciptaan tidak terjadi seperti yang dikatakan di kitab Kejadian.

Kita akan melanjutkan dalam sesi berikutnya.

 

 

 

 

19 12 22

 

 

No comments:

Post a Comment