THE
FINAL GENERATION SYMPOSIUM
Part 25/32 - Dr. Dojcin Zivadinovic
THE MYSTERY OF INIQUITY VS. GODLINESS
https://www.youtube.com/watch?v=QVRo-6UE0p0&list=PLIWJyuxBfZ7i2O8wOtdyuCvOndkH4jq9L&index=25
Dibuka dengan doa
There are two mysteries in the Bible,
two mysteries:
ü and one is called the mystery of godliness,
ü and the other one is the opposite, the mystery of
iniquity.
And they are having a battle even
today in our lives.
The mystery of godliness is described
in 1 Timothy 3:16 when it says, “16 And without controversy
great is the mystery of godliness: God was manifest in the flesh…” so Jesus coming
down to human flesh, the Bible calls it
the “mystery of godliness”, it means that the understanding what it means for Jesus
to be in a human flesh leads to godliness; to understand what Jesus experienced
in human flesh leads to godliness, that is what it says.
Di Alkitab ada dua misteri,
dua misteri itu ialah:
ü yang satu disebut misteri
Keallahan,
ü dan yang lain ialah
kebalikannya, misteri kejahatan.
Dan mereka sedang bertempur bahkan hari ini di kehidupan kita.
Misteri Keallahan itu digambarkan di 1 Timotius 3:16 ketika dikatakan, “16 Dan tanpa bisa dibantah, memang
sangat besarlah misteri Keallahan itu: Allah dinyatakan dalam daging…” jadi Yesus turun dalam daging
manusia, disebut Alkitab “misteri Keallahan”, artinya pemahaman apa
maknanya bagi Yesus hidup dalam daging manusia itu menuntun kepada Keallahan;
memahami apa yang dialami Yesus dalam daging manusia menuntun kepada Keallahan,
itulah yang dikatakan di sini.
Ellen White said a very interesting
statement in Signs of the Times May 28, 1894,
she made a prophecy about the future of Adventist theology. Here's the
statement, she said, “Before the last developments of the work of
apostasy there will be a confusion of faith. There will not be clear and
definite ideas concerning…” what? “…the
mystery of God. One truth after another will be corrupted…” and then she quotes, “… ‘And without
controversy great is the mystery of godliness: God was manifest in the flesh’…” She's talking about apostasy in the church
and in the world, and she says, before the
second coming, the last development of apostasy in the church, there will be a confusion
of faith. And one major point of confusion, she says, people will not
have clear and definite ideas concerning the mystery of godliness. And
then she says, which is God manifested in the flesh, Christ coming in the human
flesh of a man, human nature of Christ. She says that there will be not a clear
understanding of that, and that will constitute the end time apostasy.
Now is this a subject that we need to
study?
Ellen White membuat sebuah pernyataan yang sangat menarik di Signs
of the Times 28 Mei 1894, dia membuat ramalan tentang masa depan theologi Advent. Inilah
pernyataannya, Ellen White berkata, “…Sebelum perkembangan terahir pekerjaan
kemurtadan, akan ada kebingungan tentang iman. Akan tidak ada konsep-konsep yang jelas dan pasti mengenai…” apa? “…misteri Allah.
Satu demi satu kebenaran akan terkontaminasi…”
kemudian Ellen White mengutip, “…’Dan tanpa bisa
dibantah, memang sangat besarlah misteri Keallahan itu: Allah dimanifestasikan dalam daging’ (1
Timotius 3:16)…” Ellen White bicara tentang
kemurtadan di dalam gereja dan di dunia, dan dia berkata, sebelum kedatangan kedua Kristus, perkembangan yang terakhir dari kemurtadan di dalam
gereja, ialah akan ada kebingungan soal iman. Dan salah satu poin utama dari kebingungan itu, kata Ellen White, ialah
orang-orang tidak akan punya konsep-konsep yang jelas dan pasti mengenai misteri Keallahan.
Lalu Ellen White berkata, yaitu bahwa Allah dimanifestasikan dalam daging, Kristus yang datang dalam daging seorang manusia, kodrat
kemanusiaan Kristus. Ellen White berkata, akan ada pengertian
yang tidak jelas tentang hal itu, dan itulah yang membentuk kemurtadan akhir masa.
Nah, apakah ini topik yang
perluk kita pelajari?
Here's another statement from Christ’s Object Lessons page 133, she says
this subject of humanity of Christ, she says it's a precious subject to study, not
just because it apostates in the church, people will confuse it, but she says
it is a fruitful study. She says this, Christ’s
Object Lessons page 133, “Thousands
more may engage in the work of
searching out the mysteries of salvation….The study of…”
what?
“…the incarnation of Christ,
… will employ the mind of
the diligent student as long as time
shall last; and looking to heaven
with its unnumbered years he will exclaim, ‘Great is the mystery of godliness!’…” Amen?
Ini ada pernyataan yang lain dari Christ’s Object Lessons hal. 133, Ellen White berkata bahwa
topik kemanusiaan Kristus ini, adalah topik yang berharga untuk
dipelajari, bukan hanya karena itu membuat murtad di dalam gereja, orang-orang akan bingung dibuatnya, tetapi kata Ellen White ini
adalah pelajaran yang bermanfaat. Ini kata Ellen White di Christ’s
Object Lessons hal. 133, “…Ribuan lebih orang mungkin akan terlibat
dalam pekerjaan menyelidiki misteri keselamatan… Pelajaran mengenai…” apa? “…inkarnasi Kristus, … akan memenuhi pikiran pelajar yang rajin selama dunia
masih ada, dan memandang ke Surga dengan
tahun-tahunnya yang tidak terbatas, dia akan menyatakan, ‘besarlah misteri Keallahan!’ (1
Timotius 3:16) …” Amin?
So she says, we
are to study the subject of the mystery of godliness, we are to study the
subject of Christ becoming flesh. And she says, this is the mind of the
diligent student. We will study this for the entire time that we're here on
earth, and even in eternity. And she explains that this is the mystery of God,
just like the Bible calls it in 1 Timothy 3:16.
Jadi Ellen White berkata, kita harus mempelajari topik misteri Keallahan,
kita harus mempelajari topik Kristus menjadi manusia. Dan dia berkata, inilah
pikiran pelajar yang rajin. Kita akan mempelajari ini sepanjang waktu kita
hidup di dunia dan bahkan nanti di kekekalan. Dan dia menjelaskan inilah
misteri Keallahan, sama seperti yang disebut Alkitab di 1 Timotius 3:16.
So summary so far what we’ve learned, that the
mystery of godliness: one main feature is the incarnation of Christ, God manifested
in the flesh. That is mystery of godliness.
Jadi kesimpulannya sampai di
sini apa yang sudah kita pelajari, bahwa misteri Keallahan, salah satu fitur
utamanya ialah inkarnasi Kristus, Allah
dimanifestasikan dalam daging. Itulah misteri Keallahan.
So brothers and sisters, what is the
mystery of iniquity going to be? It has to be the opposite. It has to be opposite from
God manifested in the flesh. Actually go with me to 1 John, in the Bible, first
epistle of John chapter 4, and there we have a statement in 1 John 4:2-5. Here
we have the
opposite force from God’s mystery of godliness, we have a mystery of
iniquity. Look at this, 1 John chapter 4 says, “2 Hereby know ye the Spirit of
God: Every spirit that confesseth that Jesus Christ is come in the flesh, is of
God; 3 and every spirit that confesseth not that Jesus Christ is
come in the flesh, is not of God, and this is that spirit of Antichrist,
whereof ye have heard that it should come; and even now already is it in the
world…”
So mystery of godliness: God has come
in the actual flesh of a human, to show us how to defeat humanity, to defeat
the sinful nature, which will lead to godliness, if we follow the example of
Christ. That's why it's called the mystery of godliness. And then Satan is
going to do the opposite, he's going to create a mystery of iniquity.
Jadi Saudara-saudara, misteri
kejahatan itu apa? Itu haruslah lawannya. Itu haruslah kebalikan dari Allah dimanifestasikan dalam daging. Marilah bersama saya ke 1
Yohanes di Alkitab, surat pertama Yohanes pasal 4, dan di sana ada sebuah
pernyataan, 1 Yohanes 4:2-5. Di sini kita melihat kekuatan yang berseberangan dengan misteri Keallahan
Tuhan, yaitu misteri kejahatan. Simak ini, 1 Yohanes pasal 4
mengatakan, “2 Dengan ini kita
mengenal Roh Allah, setiap roh yang
mengakui bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai Manusia, berasal dari Allah, 3 dan setiap roh yang tidak mengakui Yesus Kristus telah datang sebagai Manusia, tidak
berasal dari Allah. Dan ini adalah roh Antikristus, yang
telah kamu dengar bahwa ia akan datang, dan sekarang ini ia sudah ada di dalam
dunia…”
Jadi misteri Keallahan itu Allah telah datang dalam
daging seorang manusia betulan untuk menunjukkan
kepada kita bagaimana kita bisa mengalahkan kemanusiaan, mengalahkan sifat
alami berdosa; dan itu akan menuntun kita kepada Keallahan jika kita mengikuti
teladan Kristus. Itulah mengapa itu disebut misteri Keallahan. Kemudian Setan
akan melakukan yang sebaliknya, dia akan menciptakan misteri kejahatan.
Where do we find the term “mystery of iniquity”? In 2 Thessalonians chapter
2. Go with me to 2 Thessalonians chapter 2, you will see Antichrist described
as well in 2 Thessalonians. So we saw in 1 John chapter 4 that the opposite,
the Antichrist. So Christ come in the flesh is the mystery of godliness. But
the Antichrist, the spirit of Antichrist whoever preaches that Jesus did not come in the
actual flesh of a human, that's what we saw 1 John chapter 4. And so Antichrist
is anti what Christ, God did, what He did, so in opposite of Christ.
Di mana kita menemukan istilah “misteri kejahatan”?
Di 2 Tesalonika pasal 2. Marilah bersama saya ke 2 Tesalonika pasal 2, kita
akan menyimak Antikristus digambarkan juga di 2 Tesalonika. Jadi di 1 Yohanes
pasal 4 kita melihat bahwa lawannya adalah Antikristus. Maka jika Kristus datang dalam daging itu misteri Keallahan, tetapi Antikristus, roh
Antikristus yaitu siapa pun yang mengatakan Yesus tidak datang dalam daging manusia yang
sebenarnya, inilah yang kita lihat di 1 Yohanes 4. Jadi Antikristus itu anti apa pun
yang dilakukan Kristus, yang dilakukan Allah, apa pun yang
dilakukanNya, jadi yang bertentangan
dengan Kristus.
Now go to 2 Thessalonians 2:3-7, here we have a
description of the actual term mystery of iniquity. So we have mystery of
godliness and here what? Mystery of iniquity. What is mystery of iniquity in 2
Thessalonians? It says here, it says, “3 Let
no man deceive you…” 2 Thessalonians 2:3 “…3 Let no man deceive you by
any means: for that day shall not come, except there come a falling away
first…” this is apostasy in the early church “…and that man of sin be revealed, the son of
perdition…”
Now the term “son of perdition” is used somewhere else in the Bible. “the
son of perdition” is used in the gospel of John. The apostle John describes
Judas as the son of perdition. Now I have a question for you, brother, was Judas an enemy outside of the church or
inside of the church? He was imposter
from within not from without. So “the son of perdition” here it says in 2
Thessalonians chapter 2 that there is going to be ἀποστασία[apostasia] “falling away” in Greek, ἀποστασία[apostasia] falling away, “…and the man of
sin will be revealed, the son of perdition.” So there needs to be some kind of apostasy
from within the church. And so it continues and says verse 4, he says, “…4
Who opposeth and exalteth himself above all that is called God, or that is
worshipped; so that he as God sitteth in the temple of God, shewing himself
that he is God.”
Nah, marilah ke 2 Tesalonika 2:3-7, di
sini ada deskripsi tentang istilah sesungguhnya dari
misteri kejahatan. Jadi ada misteri Keallahan, dan di sini apa? Misteri
kejahatan. Apa misteri kejahatan di 2 Tesalonika? Dikatakan di sini, “3 Janganlah kamu membiarkan dirimu disesatkan orang dengan cara
yang bagaimana pun, sebab Hari itu tidak akan
tiba, kecuali kejatuhan/kemurtadan itu datang dahulu,…” ini kemurtadan di
gereja yang masih muda, “… dan manusia dosa itu terungkap, yaitu si anak
kebinasaan…”
Nah istilah “anak kebinasaan” ini
dipakai di tempat lain di Alkitab. “anak kebinasaan” dipakai di Injil Yohanes.
Rasul Yohanes menggambarkan Yudas sebagai “anak kebinasaan”. Nah, saya punya
pertanyaan buat kalian, Saudara-saudara, apakah Yudas musuh dari luar gereja
atau di dalam gereja? Dia adalah seorang murid palsu dari dalam
bukan dari luar. Jadi “anak kebinasaan”
yang dikatakan di 2 Tesalonika pasal 2, bahwa akan ada ἀποστασία[apostasia] “kemurtadan”, dalam bahasa Greeka ἀποστασία[apostasia] itu kemurtadan, “…dan manusia dosa itu terungkap, yaitu si anak
kebinasaan…” Jadi harus ada semacam kemurtada di dalam gereja. Maka
selanjutnya dikatakan di ayat 4, “4 yang melawan dan
meninggikan dirinya di atas segala
yang disebut Allah atau yang disembah, sehingga
ia sebagai Allah duduk di Bait Allah dan
menyatakan dirinya bahwa dia adalah Allah.”
1 Corinthians chapter 6 and 1 Corinthians chapter 3 say, “19
What? know ye not that you…” the church “…are
the temple of the Holy Ghost…” You, all you,
the members, you are the temple of God. The church is called the temple of God. So
here we have an Antichrist, we have an imposter, a son of perdition, a false
Christ will kind of come from within the church, and he's going to sit in the
house of God saying “I’m God”. And Paul continues, “5
Remember ye not, that, when I was yet
with you, I told you these things?...” and then he says, “7
For the mystery of iniquity doth already work…”
So in the time
of Paul there were gnostic heretics, who were infiltrating the church with this
heresy of replacing Christ. In the time of Paul gnosticism was running and
gnosticism was saying that Christ did not come in the actual flesh but He was
different from us, so we don't have to follow Christ's example, because Christ
Himself couldn't defeat sin in your flesh; not even Christ could defeat sin in
your flesh, so He had to come in a different flesh.
1 Korintus pasal 6 dan 1 Korintus pasal 3 mengatakan, “19
Apa? Tidak tahukah kamu, bahwa
kamu…” gereja
“…adalah bait Roh Kudus…” (1 Korintus 6:19) Kamu, kamu
semuanya, anggoa-anggotanya, kamu semua adalah Bait Allah. Gereja disebut Bait Allah. Jadi di sini
ada Antikristus, ada
seorang Kristen palsu, anak
kebinasaan, Kristus palsu, yang akan muncul
di dalam gereja, dan dia akan duduk di Bait Allah, mengatakan, “Aku
Allah”, dan Paulus melanjutkan, “…5 Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah
kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu?…” kemudian dia
berkata, “…7 Karena misteri kejahatan itu telah mulai bekerja…” (2
Tesalonkika 2:5, 7). Jadi di zaman Paulus ada
orang-orang bidat gnostik yang menginfiltrasi ke dalam gereja dengan ajaran
sesat ini mengganti Kristus. Di zaman Paulus, gnostikisme berjaya dan
gnostikisme mengatakan bahwa Kristus
tidak datang dalam daging manusia melainkan Dia berbeda dari kita, maka kita
tidak usah mengikuti teladan Kristus karena Kristus sendiri tidak bisa
mengalahkan dosa dengan daging kita; bahkan Kristus pun tidak bisa mengalahkan
dosa dalam daging kita sehingga Dia harus datang dalam daging yang berbeda.
And this is what the Catholic doctrine says “immaculate conception”, one of
the main foundational doctrines of the Catholic church, the Roman Catholic
church, is the doctrine of the immaculate conception of Christ.
The Catholic church believes that Jesus came on this world but He did not
have sinful nature, He did not have what they call original sin, so He did not
have that baggage of weakness of humanity. So of course He
overcame the world. But you can't do that, therefore just go and do sacraments,
and do penance, and try to earn salvation through your works, you cannot ever
achieve what Christ has achieved.
Dan inilah yang dikatakan doktrin Katolik, “pembuahan imakulata” (tanpa
dosa), salah satu doktrin dasar gereja Katolik, gereja Roma Katolik, yaitu
doktrin pembuahan imakulata Kristus.
Gereja Katolik meyakini bahwa Yesus datang ke dunia ini tetapi
Dia tidak memiliki kodrat alami berdosa,
Dia tidak memiliki apa yang mereka sebut dosa asal, sehingga Dia tidak punya beban kelemahan
kemanusiaan. Jadi tentu saja Dia bisa mengalahkan dunia. Tetapi
kita tidak bisa, karena itu ya kita pakai saja sakramen-sakramen, dan melakukan sesuatu untuk menebus dosa, dan berusaha meraih keselamatan melalui
perbuatan kita, karena kita tidak akan pernah bisa mencapai apa yang
telah dicapai Kristus.
And so when you have the idea that Christ came
in a different condition from yours, that Christ had an advantage in His
body, then you're discouraged, then you say, “Oh Jesus overcame the world but
of course He had a different flesh from mine, so I don't even have to worry
about it.” And that leads not to godliness, that leads to iniquity. That's
why it's called the mystery of iniquity.
Maka bila
kita punya konsep bahwa Kristus datang dengan kondisi yang berbeda dari kondisi
kita, bahwa Kristus punya kelebihan di tubuhNya, maka kita
menjadi patah semangat, maka kita berkata, “Oh, Yesus mengalahkan dunia tetapi
tentu saja, karena Dia punya daging yang berbeda dari dagingku, jadi aku tidak
perlu mencemaskan itu.” Maka itu tidak akan membawa kita kepada Keallahan, itu akan menuntun kepada
kejahatan, itulah mengapa itu disebut misteri kejahatan.
But when
you do believe Jesus came in just flesh, just like mine, and Christ
gave me an example how with the Holy Spirit to subdue my flesh and overcome the
world, then I am praying for that, and I’m looking towards that, and I’m
fighting in sanctification work, because Jesus is my example, and that leads to
godliness. And that's why it's called the mystery of godliness, Christ
come in my flesh.
And the Antichrist says, “No! No! No! He didn't come in your flesh He just
came in a different flesh. So don't worry about that, it's okay to sin, it's
normal, keep doing, just here
waffle and the wine, just get the
bread, just get the sacrament, get covered with this fake grace”. That is mystery of iniquity, when you create Jesus different from us.
Tetapi bila
kita meyakini Yesus datang dalam daging biasa sama seperti daging kita,
dan Kristus memberi kita sebuah teladan bagaimana menaklukkan daging kita dan
mengalahkan dunia dengan Roh Kudus, maka kita mendoakan itu, dan kita
mengharapkan itu, dan kita
akan bergumul dalam pengudusan karena Yesus adalah teladan kita, dan itu yang
menuntun kepada Keallahan. Dan itulah mengapa itu disebut
misteri Keallahan, Kristus datang dalam daging kita.
Dan Antikristus berkata, “Tidak, tidak, tidak! Dia
tidak datang dengan daging kita, Dia datang dengan daging yang berbeda. Jadi
jangan khawatir, tidak apa-apa berbuat dosa, itu wajar, terus saja
melakukannya, pakai saja hosti dan anggur, ambil rotinya, ambil sakramennya,
lindungi dirimu
dengan rahmat yang palsu ini.” Itulah misteri kejahatan ketika kita membuat Yesus beda dari kita.
Let's go to 2 John 1:7. It says, “7 For many deceivers are
entered into the world, who confess not that Jesus Christ is come…” where? “…in the flesh. This is a deceiver and an
Antichrist.”
Mari kita ke 2
Yohanes 1:7, dikatakan, “ 7
Sebab banyak penyesat telah masuk ke dalam dunia, yang tidak mengakui bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan Antikristus.”
Now brothers and sisters, Antichrist
does not necessarily mean “against Christ”. The word “anti” in Latin
and Greek doesn't mean “against” actually, even in Spanish the word “antes” what does it mean? “before”.
It doesn't mean “against” necessarily.
So here is Christ saying, “Come to Me.” And then somebody comes before
Christ, in front of Christ and says, “No, no, come to me.” That's “ante Christo” = before Christ. He just takes the place of Christ, and says, “Go
to me” and leads people away. That is the Antichrist. He's not going to
necessarily be against Christ, but he will be in front or instead of Christ,
he's going to create a different Christ to follow.
So we have seen in 1 John chapter 4 that the spirit of the Antichrist which
is called the mystery of iniquity, the doctrine of the mystery of iniquity is Christ
did not come in the flesh.
Nah, Saudara-saudara, Antikristus tidak harus berarti “melawan Kristus”.
Kata “anti” dalam bahasa Latin dan Greeka sebenarnya tidak berarti “melawan”,
bahkan di bahasa Spanyol kata “antes”, apa artinya? “Sebelum”.
Itu tidak harus berarti “melawan”.
Jadi di sini Kristus berkata, “Datanglah
padaKu.” Kemudian ada orang lain datang dan berdiri di depan Kristus, menutupi Kristus dan berkata, “Tidak, tidak, datanglah kepadaku.” Itu “ante Christo” = di
depan Kristus. Dia mengambil
tempat Kristus dan berkata, “Datanglah padaku,” dan menyesatkan
orang. Itulah Antikristus. Dia tidak harus melawan Kristus, tetapi dia akan
berada di depan Kristus, atau mengambil
tempat Kristus, dia akan menciptakan Kristus yang berbeda untuk
diikuti.
Jadi di 1 Yohanes 4 kita melihat bahwa roh
Antikristus ini yang disebut misteri kejahatan, doktrin dari misteri kejahatan ialah Kristus tidak datang
dalam daging manusia.
But 1 Timothy 3:16 said, that the doctrine of the godliness “16
… the mystery of godliness…” is
“…God was manifest in the flesh…”
So we have “mystery of godliness” in the Bible, and we have “mystery of iniquity” in the Bible, and they're totally
opposite. One says, “…God was manifest in the flesh…” and the other
one says “Christ was not manifest the flesh”,
this is the spirit of Antichrist.
Tetapi 1 Timotius 3:16 berkata bahwa doktrin Keallahan, “ 16 … misteri Keallahan itu…” ialah “…Allah dimanifestasikan dalam daging, …”
Jadi ada “misteri Keallahan” di Alkitab, dan ada
“misteri kejahatan” di Alitab, dan mereka sama sekali bertentangan. Yang satu
mengatakan, “Allah
dimanifestasikan dalam daging” dan yang lain mengatakan “Kristus tidak dimanifestasikan
dalam daging” ini adalah roh Antikristus.
Now what is “flesh”? Brothers and sisters, let's go to Galatians chapter 5.
Galatians chapter 5 describes what our flesh is. Galatians 5:24. It says, “24
And those who are Christ’s…” those who belong
to Christ, they “…have crucified…” what? “…the flesh with its passions and desires.”
So what does the flesh contain? Passions and desires. Are those passions
necessarily evil?
Nah, “daging” itu
apa? Saudara-saudara, mari kita ke Galatia pasal 5. Galatia 5 menggambarkan
daging kita itu seperti apa. Galatia 5:24 mengatakan, “24
Dan mereka yang adalah milik
Kristus Yesus,…” mereka yang kepunyaan Kristus, mereka
“…telah menyalibkan…” apa? “…daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya.”
Jadi “daging”
itu isinya apa? Hawa nafsu dan
keinginan-keinginan. Apakah hawa nafsu itu semuanya pasti jahat?
Jesus says ~ I have the word “passion”
here is ἐπιθυμία [epithumia] in Greek, the same word Jesus used when He says ~ “I had a desire to have
this supper with you tonight, to have a holy last supper.” So there is this
desire that He had. So sometimes the passions of the flesh they're not all
necessary evil, they have a desire to eat, you have a desire to have
good life, you have desire to love your wife. There are some things of the
flesh sometimes you can abuse, those that overeat, or sexual immorality instead
of with your wife, so there are passions and desires that are ingrained
in us, but Satan is using them to pervert them. And so the flesh became
weak through 6’000 years of gratifying the desires of the flesh. Our flesh
becomes weak, and it becomes very strong in a sense of our flesh becomes weak,
our mind becomes weak to control our flesh, our frontal lobes have become
weakened through many, many indulgences to sin, through alcohol, through bad
music, through bad food, through gratification, through genetics. Our frontal
lobe our controlling power over our body. Satan tries to weaken the resolve of
a man to control his desires, but then, the middle side
of the brain which is called amygdala or limbic system is growing, which is
where the seat of the desires, and emotions, and passions. The middle system of
the brain Satan tries to strengthen, so that you have this unbalance between
the reason, the controlling power of a man, and the desires, impulses,
impulsive part of the man. And so after 6’000 years, we have become weakened,
and our
flesh became so dominant that people, the brains of the people just follow
whatever the flesh says.
Yesus berkata ~ kata “hawa nafsu” di sini ialah ἐπιθυμία [epithumia] dalam bahasa Greeka, kata
yang sama yang dipakai Yesus ketika Dia berkata, “Aku punya keinginan untuk
makan malam bersama kalian malam ini, perjamuan malam yang kudus.” Jadi Yesus
punya keinginan. Hawa nafsu daging
tidak selalu semuanya jahat, mereka punya keinginan untuk makan,
kita punya keinginan untuk hidup yang baik, kita punya keinginan mencintai
istri kita. Ada hal-hal daging yang terkadang bisa disalahgunakan: mereka yang makan berlebihan, atau amoralitas seksual bukan dengan istri
sendiri; jadi ada nafsu-nafsu dan
keinginan-keinginan yang tertanam di dalam kita, tetapi Setan menggunakan
mereka untuk menodai mereka. Maka daging menjadi lemah akibat
6’000 tahun memanjakan keinginan-keinginan daging. Daging kita menjadi lemah,
dan di pihak lain menjadi sangat kuat, karena ketika daging kita lemah, pikiran
kita menjadi lemah dalam mengendalikan daging kita. Lobus frontal otak kita
telah menjadi lemah akibat banyak, banyak pemanjaan dosa, karena alkohol,
karena musik yang menyesatkan, karena makanan yang tidak sehat, karena
dimanjakan, karena genetika. Lobus frontal kita, itu kekuatan yang mengendalikan tubuh kita. Setan berusaha melemahkan ketetapan hati manusia untuk mengendalikan keinginan-keinginannya,
tetapi ketika bagian tengah otak yang bernama amigdala atau sistem limbik itu
bertumbuh, yang adalah pusat keinginan dan emosi dan hawa nafsu. Sistem tengah
otak ini berusaha dikuatkan oleh Setan, supaya manusia mengalami
ketidakseimbangan antara akal sehat, faktor pengendali manusia, dengan keinginan-keinginan, impuls-impuls, bagian manusia yang impulsif. Maka
setelah 6’000 tahun kita dilemahkan, dan daging
kita menjadi begitu dominan sehingga manusia, otak manusia hanya mengikuti
saja apa pun kata daging.
And so Jesus, the Bible says, that Jesus has come in the flesh of humanity.
He came into this weak position of the body, and here it is. So the Bible says,
that the flesh contains the desires and passions.
Maka, kata Alkitab, Yesus datang dalam daging
manusia. Dia datang dengan kondisi tubuh yang lemah. Jadi Alkitab berkata,
bahwa daging berisikan keinginan-keinginan dan nafsu-nafsu.
And so let us go to 1 Corinthians 15:50. The Bible describes flesh and here
it says in 1 Corinthians 15:50 it says, “50 Now this I
say, brethren, that flesh and blood cannot inherit the kingdom of God; nor
does corruption inherit incorruption.”
So this text is saying, flesh and blood, and the Greek
words are σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima].
Say it with
me, σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima].
σὰρξ [sarx] is “flesh”, “flesh
and blood cannot inherit the kingdom of God”. Without the Holy Spirit, brothers and sisters,
our flesh is going to lead us into sin. “flesh and blood” is a term for
humanity. You remember when Peter said to Jesus “You are the Messiah, the Son of the living
God” and Jesus says,
“Blessed art thou…” Peter, son of Jonah,
“…Simon Barjona: for flesh and blood…” did not tell you that, “hath not revealed it unto thee, but…” it was the
Spirit of God from above, “…
My Father which is in heaven.” In
other words, your humanity cannot even understand spirituality. Flesh and blood is
just a physical material thing that will not inherit the kingdom of God. If we
just let flesh and blood run and just let our desires and passions of the flesh
control us, it's not going to inherit kingdom of God. Now hold that thought.
Maka marilah kita ke 1 Korintus 15:50. Alkitab
menggambarkan daging dan di 1 Korintus 15:50 di sini dikatakan, “ 50
Nah, Saudara-saudara, inilah yang
aku katakan, yaitu daging dan darah tidak bisa
mewarisi Kerajaan Allah, begitu pula yang binasa tidak mewarisi yang tidak binasa.” Jadi ayat ini mengatakkan, daging dan darah, dan
kata-kata Greekanya ialah σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima], ayo katakan
bersama saya, σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima].
σὰρξ [sarx] artinya “daging”, “daging dan darah tidak bisa mewarisi Kerajaan Allah”. Tanpa Roh Kudus,
Saudara-saudara, daging kita akan menuntun kita kepada dosa.
“daging dan darah” adalah istilah untuk kemanusiaan. Kalian ingat ketika Petrus
berkata kepada Yesus, “16
… ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’…” (Matius 16:16) dan Yesus berkata,“17
…‘Diberkatilah engkau,…” Petrus anak Yunus “…Simon
bin Yunus, sebab bukan daging dan darah yang
menyatakan itu kepadamu, melainkan…” itu Roh Allah dari atas, “…Bapa-Ku
yang di sorga.” (Matius 16:17). Dengan kata lain, kemanusiaanmu
bahkan tidak bisa memahami kerohanian. Daging dan darah itu
hanya bahan fisik yang tidak akan mewarisi kerajaan Allah. Jika kita hanya
membiarkan daging dan darah berbuat sesukanya dan membiarkan
keinginan-keinginan dan nafsu-nafsu daging kita yang mengendalikan kita, itu
tidak akan mewarisi kerajaan Allah. Sekarang tahan dulu pikiran ini.
Go to Hebrews 2:14-17. Remember the word “flesh and blood”, it's σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima] that’s the exact same expression. σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima] is used also in
Hebrews chapter 2. Here it says, “14 Forasmuch then as the
children are partakers of…” what
“…flesh and blood σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima],
He…” Christ “…also Himself likewise took part of the
same; 16 For verily He took not on Him the nature of angels; but He
took on Him the seed of Abraham. 17 Wherefore in…” how many things? “…in all things it behoved Him to be made
like unto His brethren…” Amen?
Mari kita ke Ibrani 2:14-17. Ingat kata “daging dan darah” yaitu σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima] itu adalah ungkapan yang sama. σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima] dipakai juga di Ibrani pasal
2. Di sini dikatakan, “14 Oleh sebab itu sebagaimana
anak-anak itu adalah anak-anak dari…” apa? “… daging
dan darah σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima], maka Ia…” Kristus “…Sendiri juga mengambil
bagian dalam hal yang sama….16 Sebab sesungguhnya, Dia tidak mengambil kodrat malaikat-malaikat bagi DiriNya sendiri, melainkan Dia mengambil bagi DiriNya sendiri benih Abraham
17 Itulah sebabnya, dalam…” berapa banyak hal? “…dalam
segala hal Ia harus dijadikan
sama seperti saudara-saudara-Nya…” Amin?
So the Bible says that “flesh and blood cannot inherit the kingdom of God”. What it says here in Hebrews? Just like we are
flesh and blood, Christ Himself likewise took part of the same. So Jesus took
the σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima] which cannot by
itself inherit kingdom of God. God Himself left the kingdom of God, to come
down on this earth, and place Himself in a risky position. It put Himself in a
sinful body, that by itself cannot get the kingdom of God. So Christ took
exactly σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima] with its
passions and desires.
Jadi Alkitab berkata bahwa “daging
dan darah tidak bisa mewarisi Kerajaan
Allah” (1 Korintus 15:50). Apa yang dikatakan di sini di Ibrani? Sama seperti kita ini daging dan
darah, demikian pula Kristus sendiri mengambil bagian dari yang sama. Jadi
Yesus mengambil σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima] yang tidak bisa mewarisi
kerajaan Allah dengan kemampuannya sendiri. Allah sendiri meninggalkan kerajaan
Allah untuk turun ke dunia ini dan menempatkan DiriNya di posisi yang beresiko.
Hal itu menempatkan DiriNya dalam sebuah tubuh yang berdosa, yang dengan
kekuatannya sendiri tidak bisa mencapai kerajaan Allah. Jadi Kristus mengambil σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima] yang persis sama, dengan
semua nafsu dan keinginannya.
How did Christ then overcome? How did Christ overcome? Romans 8:3. How was
Christ able to defeat σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima] flesh and blood? How was He able to rise above?
The Bible says in Romans 8:3, “ 3 For what the Law
could not do in that it was weak through the flesh σὰρξ [sarx] , God did by
sending His own Son in the likeness of sinful flesh σὰρξ [sarx], … condemned sin in the flesh…” Amen?
Kalau begitu bagaimana Kristus bisa menang? Roma
8:3. Bagaimana Kristus bisa mengalahkan σὰρξ [sarx] καὶ [kai] αἷμα [haima] daging dan darah? Bagaimana Dia bisa
mengatasinya? Alkitab berkata di Roma 8:3, “3 Sebab
apa yang tidak bisa dilakukan Hukum (Taurat)
melalui daging σὰρξ [sarx] karena ia lemah,
Allah telah melakukannya dengan
mengutus Anak-Nya sendiri dalam keserupaan
dengan daging σὰρξ [sarx] yang berdosa, … menghukum
dosa dalam daging.” Amin?
Did Jesus condemn sin in the flesh, in this fleshy body that cannot inherit
the kingdom of God? Jesus took it with all its risks and liabilities, and weaknesses,
and infirmities, He took upon Him and He was still victorious. How was the
secret of Christ?
And so in Romans chapter 8 says that He overcame in the flesh. And then
Romans 8:4 the next verse says why did Jesus do that, “4
that the righteousness of the Law might be fulfilled in us, who walk not after
the flesh, but after the Spirit.” Hallelujah, amen. Jesus overcame so
that He can show you how to overcome. How did Jesus overcome?
Apakah Yesus
menghukum dosa dalam daging, dalam tubuh daging ini yang tidak bisa mewarisi
kerajaan Allah? Yesus mengambilnya dengan segala resiko dan bebannya, dan
kekurangan-kekurangannya, dan kelemahan-kelemahannya, Dia mengambil untuk
DiriNya sendiri dan Dia masih menang. Apa rahasia Kristus?
Maka di Roma 8
dikatakan Dia mengalahkan dalam daging. Lalu Roma 8:4 ayat berikutnya berkata
mengapa Yesus melakukannya. “4 supaya kebenaran Hukum boleh
digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. …”
Haleluya, amin. Yesus menang supaya Dia
bisa menunjukkan kepada kita bagaimana caranya untuk menang. Bagaimana Yesus
menang?
How did Jesus overcome? Here is a statement from the Spirit of Prophecy in Desire of Ages page 123, Ellen White says, “Christ’s humanity was united with divinity...”
Oh, but that's Jesus,
you know, He was God, right? He can be connected with divinity. She says, “…“Christ’s humanity was united with divinity;
He was fitted for the conflict by the indwelling of the Holy Spirit…”
so He didn't
overcome by His own effort, He needed the indwelling of the Holy Spirit. “….He has endured
all that it is possible
for us to bear. His victory is ours….
Not even by a thought
did He yield to temptation. So it may be with us.”. Amen?
Bagaimana Yesus menang? Ini ada pernyataan dari Roh Nubuat di Desire of Ages hal. 123, Ellen White berkata, “…Kemanusiaan Kristus dipersatukan dengan
keilahian…” loh, tapi itu kan Yesus, Dia
kan Allah, benar? Dia bisa dihubungkan dengan keilahian. Ellen White berkata, “…Kemanusiaan
Kristus dipersatukan dengan keilahian. Kristus diperlengkapi untuk konflik itu
oleh Roh Kudus yang berdiam dalam DiriNya…”
jadi Dia tidak menang dengan usahaNya sendiri, Dia
membutuhkan Roh Kudus yang diam dalam DiriNya. “…Dia telah
menanggung segala yang mungkin untuk kita tanggung.
KemenanganNya adalah milik kita… Bahkan tidak dalam pikiranNya Dia pernah menyerah kepada godaan. Demikian pula
itu mungkin pada kita…”
How was Jesus
sent? It says, next statement here is The Signs
of the Times, November 21 1892 Ellen White talks about the passions of
Christ. Did we have the same passions that are in the flesh of Christ? We
remember how we talked about Galatians 5:24 it says, that “ 24… those who are Christ’s have crucified the flesh with its
passions and desires.” So flesh contains the passions and desires,
they need to be crucified. Did Jesus possess these passions of humanity? Yes or
no? Here goes. “He (Christ) left the
glories of heaven, and clothed His divinity with humanity, and subjected
Himself to sorrow, and shame, and reproach, abuse, denial, and crucifixion…” and then goes
the statement. Even “…Though He had…” what? “…all the
strength of the passion of humanity, never did He yield to temptation to do
that which was not pure and elevating and ennobling. He says. ‘I sanctify Myself,…” why?. “…that they also might be sanctified...’…”
(para 8)
Bagaimana Yesus diutus? Dikatakan, pernyataan berikutnya di sini ialah Signs
of the Times 21 November 1892, Ellen White bicara tentang nafsu-nafsu Kristus. Apakah kita punya
nafsu-nafsu yang sama yang ada pada daging Kristus? Ingat bagaimana kita bicara
tentang Galatia 5:24 yang mengatakan bahwa “24 Dan mereka yang adalah milik Kristus Yesus, telah menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya…”
Jadi dalam daging ada nafsu-nafsu dan
keinginan-keinginan, mereka perlu disalibkan. Apakah Yesus memiliki nafsu-nafsu
kemanusiaan ini? Ya atau tidak? Simak, “…Dia (Kristus)
meninggalkan kemuliaan Surga, dan membungkus keilahianNya dengan kemanusiaan,
dan menaklukkan DiriNya di bawah kesedihan, dan penghinaan, dan celaan,
perlakuan buruk, penolakan, dan penyaliban…”
lalu lanjut pernyataan itu. “…Walaupun Dia
memiliki…” apa? “…seluruh
kekuatan nafsu kemanusiaan, tidak pernah Dia menyerah kepada godaan untuk
melakukan apa yang tidak murni dan yang tidak meninggikan dan tidak memuliakan.
Dia berkata, ‘Aku menguduskan DiriKu…”
mengapa? “…supaya mereka pun boleh dikuduskan.’
(Yohanes 17:19)…” (para 8)
Did Jesus have all the strength of passion of humanity? Amen. We don't
believe in the Antichrist mystery of iniquity that says He didn't come in the
flesh. We believe in the mystery of godliness. God was manifested in the flesh,
and what does flesh have? He cannot inherit the kingdom of God by Himself. He
has passions and desires. And Ellen White tells us here that He had not just
the passion, all the strength of the passion of humanity. Now that
passion of humanity was always controlled by the Holy Spirit, and
sanctified reason of Christ. Amen?
It says this can be also your example. You can do it in other words. He,
Jesus says, “’I am the way
the truth and the life’, if you’d just take My way, you will see the truth, and
it will be life unto you. So Jesus says,
“I am the way…”
Apakah Yesus punya semua kekuatan nafsu
kemanusiaan? Amin. Kita tidak percaya pada misteri kejahatan Antikristus yang
mengatakan Yesus tidak datang dalam daging (yang sama dengan daging manusia).
Kita percaya pada misteri Keallahan. Allah dimanifestasikan dalam daging. Dan
daging punya apa? Dia tidak bisa mewarisi kerajaan Allah dari diriNya sendiri.
Dia memiliki nafsu-nafsu dan keinginan-keinginan. Dan Ellen White memberitahu
kita di sini bahwa Dia bukan hanya punya nafsu, tetapi seluruh kekuatan nafsu
kemanusiaan. Nah nafsu kemanusiaan
itu selalu dikendalikan oleh Roh Kudus, dan alasan pengudusan
Kristus. Amen?
Dikatakan ini juga bisa menjadi teladan kita. Dengan kata lain kita bisa
melakukannya. Dia, kata Yesus, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6) kalau saja kamu mau mengambil jalanKu,
kamu akan melihat kebenarannya, dan itu menjadi hidup bagimu. Jadi Yesus
berkata, “…Akulah jalan itu.”
This is Selected Messages Vol. 3 page 134,
says “…He (Christ) condescended to connect
our fallen human nature with His divinity…”
So what did
Jesus have? Is it just human nature? Fallen human nature with His divinity. And
then she says, “Having taken our fallen nature,
He (Christ) showed what it
might become, by accepting…” what?
“…the ample provision He has made for it, and by becoming partaker of the divine nature.” (Letter 81, 1896) She says Jesus was becoming partaker of the
divine nature.
How can I have this? Can I have this through confession of sin, forgiveness
of Christ, and renouncing of sin? Yes! Holy Spirit can come in you and keeps you from
future sin. Yes, the Bible says that you can have, you can be partaker
of divine nature. Yes.
Ini Selected Messages Vol. 3 hal. 134, mengatakan, “…Dia (Kristus) berkenan untuk menghubungkan kodrat
berdosa kemanusiaan kita dengan keilahianNya…”
Jadi Yesus punya apa? Apakah hanya kemanusiaan?
Kodrat kemanusiaan yang berdosa dengan keilahianNya. Kemudian Ellen White
berkata,
“…Dengan mengambil kodrat berdosa kita, Dia (Kristus) menunjukkan apa
yang mungkin terjadi dengan menerima…” apa? “…persediaan
yang berlimpah yang telah dibuat olehNya, dan dengan menjadi pengambil bagian
dalam kodrat ilahi.” (Letter 81, 1896) …” (3’77) Ellen White mengatakan Yesus
menjadi pengambil bagian dari kodrat ilahi.
Bagaimana saya bisa memiliki ini? Bisakah saya memiliki ini melalui
pengakuan dosa, pengampunan Kristus, dan meninggakan dosa? Ya! Roh Kudus bisa datang pada kita
dan menjaga kita dari dosa-dosa di masa depan. Ya, Alkitab
berkata bahwa kita bisa memilikinya, kita bisa menjadi pengambil bagian dari
kodrat ilahi. Ya.
Go to 2 Peter 1, this Ellen White is actually quoting 2 Peter 1, and she's
in 2 Peter 1:4, the Bible says, that God has granted “ 4… to us
exceedingly great and precious promises…” so “…that through these you may …” become what? “…be partakers of the divine nature…”
Mari ke 2 Petrus 1, ini Ellen White mengutip 2 Petrus 1, dan dia di 2
Petrus 1:4, Alkitab mengatakan bahwa Allah telah mengaruniakan “4 ….kepada
kita janji-janji yang sangat besar dan berharga, supaya melalui janji-janji itu kamu boleh…”
menjadi apa? “…pengambil
bagian dari kodrat ilahi…”
Brothers and sisters, do you know what means partaking something? To partake means to become part of. You partake
of divine nature, so we're not just flesh and blood, the Bible says
that the Holy Spirit can influence us, and we partake, and He can change our
mind, He can change our thoughts, our neural channels, He can crucify the flesh
with the desires and lust, He can give us new thoughts, new feelings, new
desires, He can give us new brain currents. The apostle Paul exclaimed, “I am a new creation! God has created
something new in my brain. I’m not the old creation. I’m just recreated. I’m
not just born, I’m born again. I was reborn because I got new biological
material in my head.”
Saudara-saudara, tahukah kalian apa artinya
mengambil bagian dalam sesuatu? Mengambil
bagian artinya menjadi bagian dari sesuatu. Kita mengambil bagian kodrat ilahi, jadi kita bukan hanya
daging dan darah. Alkitab berkata bahwa Roh Kudus bisa
mempengaruhi kita, dan kita mengambil bagian, dan Dia bisa mengubah otak kita,
Dia bisa mengubah pikiran kita, saluran-saluran saraf kita, Dia bisa
menyalibkan daging bersama keinginan-keinginannya dan nafsu-nafsunya, Dia bisa
memberi kita pikiran yang baru, perasaan yang baru, keinginan-keinginan yang
baru, Dia bia memberi kita gelombang otak yang baru. Rasul Paulus berseru, “Aku ciptaan baru! Allah telah
menciptakan sesuatu yang baru dalam otakku. Aku bukan ciptaan yang lama. Aku
baru diciptakan ulang. Aku bukan hanya dilahirkan, aku dilahirkan kembali. Aku
dilahirkan kembali karena aku mendapat materi biologis yang baru dalam
kepalaku.”
How can we overcome sin? You go to Colossians chapter 1, here's the mystery
of godliness it's mentioned one more time, mystery of God is mentioned one more
time in the Bible. We saw the mystery of godliness is mentioned in 1 Timothy 3:16
where it says, God became flesh, Jesus
became flesh, that's the mystery of godliness. But it's mentioned one more
time. Go to Colossians chapter 1. Colossians 1:27. And we can start reading
with verse 25, it says, “23 …I, Paul, … 25 ….became a minister according to the stewardship from God which was given to me for you, to fulfill the word of
God…” and to fulfill the mystery, here
we go “… 26 the mystery
which has been hidden from ages and from generations, but now has been
revealed to His saints…” and what is the mystery, verse 27, “… 27 To
them God willed to make known what are the riches of the glory of this
mystery among the Gentiles: which is…” what? “…Christ in you, the hope of
glory…”
Bagaimana kita bisa mengalahkan dosa? Pergilah ke
Kolose pasal 1, di sinilah misteri Keallahan disinggung satu kali
lagi, misteri Keallahan disebutkan satu kali lagi di dalam Alkitab. Kita sudah
melihat misteri Keallahan disebutkan di 1 Timotius 3:16 di mana dikatakan Allah
menjadi daging, Yesus menjadi daging, itulah misteri Keallahan. Tetapi itu
disinggung sekali lagi. Mari ke Kolose pasal 1. Kolose 1:27 dan kita bisa mulai
membaca dari ayat 25, dikatakan, “23
…. aku, Paulus…” apa? “…25
seorang pelayan jemaat sesuai dengan penatalayanan
dari Allah yang diberikan kepadaku bagi kalian, demi menggenapi Firman Allah…” dan untuk
menggenapi misterinya; lanjut, “… 26 yaitu misteri yang telah disembunyikan
selama berabad abad dan dari generasi ke
generasi, tetapi yang sekarang telah dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya…” dan misteri itu
apa? Ayat 27, “…27 Kepada
mereka Allah mau memberitahukan apa kekayaan
dari kemuliaan misteri ini di antara bangsa-bangsa lain, yaitu…” apa? “…Kristus
dalam kamu, harapan akan kemuliaan.”
Christ comes in the flesh again, He came as the Son of God, He incarnated Himself
in human flesh, compassed with weaknesses, all the strength of passion of
humanity, to show us that we can overcome. And now that we ask for help He
comes with His Holy Spirit, the Spirit of Christ comes in us again, and He
recreates, and He, actually the Spirit creates flesh in new
neural patterns, new channels in our brain that were not there before,
and then we get born again, we are converted, become new creation, God creates
in us His thoughts, His feelings, His desires, and He recreates something new
in our mind. So the Spirit becomes flesh in your brain. Oh, it says
that, oh, what a glory. He says, oh what a glory. Did God give to us that we
can become sons of God? Amen. So this is what the Bible says that we can
become partakers of the divine nature. We don't become God, but we partake
of His divine assistance, divine nature influences us, imbues us,
indwells in us, and crucified flesh with passions and desires.
Kristus datang dalam daging lagi, Dia datang
sebagai Anak Allah, Dia menginkarnasikan Dirinya dalam daging manusia,
dikelilingi oleh kelemahan, semua kekuatan nafsu kemanusiaan, untuk menunjukkan
kepada kita bahwa kita bisa menang. Dan sekarang ketika kita minta tolong, Dia
datang dengan Roh KudusNya, Roh
Kristus datang dalam kita lagi, dan Dia menciptakan ulang, dan
Dia, atau tepatnya Roh Kudus
menciptakan daging, dengan pola saraf-saraf yang baru,
saluran-saluran baru di otak kita yang tadinya tidak ada di
sana, lalu kita dilahirkan kembali, kita diubahkan, menjadi ciptaan baru, Allah menciptakan dalam kita
pikiran-pikiranNya, perasaan-perasaanNya, keinginan-keinginanNya, dan Dia
menciptakan sesuatu yang baru dalam pikiran kita. Jadi Roh
menjadi daging dalam otak kita. Oh, katanya, oh, betapa mulianya. Dia berkata,
oh, betapa mulianya. Apakah Allah memberi kita itu supaya kita bisa menjadi
anak-anak Allah? Amin. Jadi inilah yang dikatakan Alkitab bahwa kita bisa menjadi pengambil
bagian dari kodrat ilahi. Kita tidak menjadi Allah, tetapi kita mengambil bagian dari
bantuan ilahiNya, kodrat ilahi mempengaruhi kita,
mengilhami kita, tinggal di dalam kita, dan menyalibkan daging dengan semua
nafsu dan keinginannya.
Going to Ellen White, says in Review and Herald December 15, 1896. She says, “Clad in the vestments of humanity, the Son of God came
down to the level of those He wished to save….” which level did
He come? Did He come to the level of Adam before the fall? Did Adam before the
fall need to be saved? No! “…Clad in the vestments of humanity, the Son
of God came down to the level of those He wished to save…” fallen humanity, in other words. “…In Him was no guile or sinfulness…” Hallelujah! “…He was ever
pure and undefiled;…” His character was ever pure and undefiled “…yet He took
upon Him…” what? “…our sinful
nature…” Did He take
sinful character? No! He simply took that human weak sinful flesh. “…He took upon Him our sinful nature. Clothing His
divinity with humanity, that He might associate with fallen humanity…” Hallelujah! “…He sought to
regain for man that which, by disobedience, Adam had lost for himself and for
the world….”
Ke Ellen White yang mengatakan di Review
and Herald, 15 Desember 1896, katanya, “…Terbungkus oleh kemanusiaan, Anak Allah
turun ke tingkat mereka yang ingin diselamatkanNya…” Dia datang ke tingkat yang
mana? Apakah Dia datang ke tingkat Adam sebelum kejatuhannya dalam dosa? Apakah
sebelum kejatuhannya Adam perlu diselamatkan? Tidak! “…Terbungkus oleh
kemanusiaan, Anak Allah turun ke tingkat mereka yang ingin
diselamatkanNya…” dengan kata lain, ke tingkat manusia yang sudah jatuh dalam dosa “…Di dalam
DiriNya tidak ada tipu muslihat atau keberdosaan…” Haleluya! “…Dia selalu
murni dan tidak ternoda…” karakterNya selalu murni dan tidak ternoda, “…namun Dia
mengambil bagi DiriNya…” apa?
“…kodrat berdosa kemanusiaan kita. …”
Apakah Dia mengambil karakter yang berdosa? Tidak!
Dia hanya mengambil daging manusia yang lemah dan berdosa. “…Dia mengambil
bagi DiriNya kodrat berdosa kemanusiaan kita. Membungkus keilahianNya dengan
kemanusiaan supaya Dia boleh bergaul dengan kemanusiaan yang berdosa…” Haleluya! “…Dia berusaha
mendapatkan kembali apa yang telah dihilangkan Adam untuk dirinya sendiri dan
untuk dunia melalui ketidakpatuhannya.” ( RH December 15, 1896, par. 7)
So Jesus did. We, brothers and sisters, don't believe the mystery of
iniquity that tells you that Jesus didn't come like you, that He wasn't like
you, that He was different, He had a special gift, He had a different flesh, He
had a different body, you can't do what Jesus did because He was different. That's
actually what the Antichrist wants, it's called the mystery of iniquity, it's
going to lead to a lifestyle of well,
Jesus couldn't do it in my body, He couldn't overcome in my flesh, why would I?
Why would I even pray about it, or try it, or talk about it? it's going to lead
to relativistic, sin is okay, because even Jesus couldn't come in my flesh to
overcome, why would I? Don't believe, that's actually exactly what Satan wants.
Dan Yesus berhasil. Kita, Saudara-saudara, jangan
mempercayai misteri kejahatan yang mengatakan bahwa Yesus tidak datang seperti
kita, bahwa Dia tidak sama dengan kita, bahwa Dia berbeda, Dia punya karunia
istimewa, Dia punya daging yang lain, Dia punya tubuh yang berbeda, kita tidak
bisa berbuat seperti yang diperbuat Yesus karena Dia beda. Persis itulah yang
diingini Antikristus, ini namanya misteri kejahatan, yang akan menuntun kepada pola hidup yang yah, karena Yesus tidak bisa melakukannya dengan
tubuh saya, Dia tidak bisa menang dengan tubuh saya, mengapa saya harus? Untuk
apa saya berdoa tentang hal itu, atau mencobanya, atau membicarakannya? Itu
akan menuntun kepada relativisme, dosa itu tidak apa-apa karena bahkan Yesus
tidak bisa datang dan menang dengan daging kita, mengapa saya harus? Jangan
percaya itu, karena sesungguhnya itulah yang Setan mau.
And Ellen White, we just read that statement at the beginning Ellen White
said in a prophecy, you remember that statement, we just read in the beginning
of sermon, she says it, in the future this will
happen. Signs of the Times May 28 1894 she
says, “Before the last
developments of the work of apostasy there will be a confusion of faith…” and that is
going on in our church, brothers and sisters, we have confusion. Don't listen
to the serpent “…There will not be clear and definite ideas
concerning the mystery of God…” she says. And
what is the mystery of godliness? Christ come in the flesh, right? She says, “…There will not be clear and definite ideas
concerning the mystery of God…” and then “…One truth after another will be
corrupted…” she says “…’And without controversy great is the
mystery of godliness: God was manifest in the flesh…”, she quotes that. She says there will be
confusion on this point. She doesn't say there might be confusion, she said
there will
be.
Dan Ellen White, kita baru membaca pernyataan yang di bagian awal, Ellen
White berkata dalam sebuah nubuatan, kalian ingat pernyataan itu, kita sudah
membacanya di bagian awal khotbah ini, dia berkata, yang akan terjadi nanti
ialah ini, Signs of the Times 28 Mei 1894, “…Sebelum
perkembangan terakhir dari pekerjaan kemurtadan, akan ada kebingunan
iman…” dan itu sedang terjadi di
dalam gereja kita, Saudara-saudara, ada kebingungan. Jangan dengarkan si ular, “…Tidak akan ada konsep-konsep yang jelas dan pasti mengenai
misteri Keallahan…” kata Ellen White. Dan apa itu misteri Keallahan? Kristus datang dalam
daging, benar? Ellen White berkata, “…Tidak akan ada
konsep-konsep yang jelas dan pasti mengenai misteri Keallahan…” lalu “….Satu demi satu
kebenaran akan dirusak…” kata Ellen White, “…’Dan tanpa bisa
dibantah, memang sangat besarlah misteri Keallahan itu: Allah dimanifestasikan
dalam daging’… (1 Timotius 3:16)”. Ellen White mengutip itu. Dia mengatakan akan ada kebingungan mengenai topik ini. Dia tidak berkata mungkin
akan ada kebingungan dia mengatakan akan ada
kebingungan.
Are we there, brothers and sisters, in the time of the end, where our
church is confused on the nature of Christ? We are right there. And was she
right again, was she a prophet again? She prophesied again, she said it's going
to happen, that was in 1894, when our church was clear on this. Prescott, Waggoner, Jones, Haskell, they all
preached the human nature of Christ just like I’m preaching right now. They all
did that. And she says, “Yep, oh that's good, that's very good. But in the
future though, it will happen, apostasy.” And we are going through it,
brothers. Let us repent from that, let us repent from that heresy, let us not
follow the Roman Pontiff who says, “I am God.”
Apakah kita sedang berada di sana, Saudara-saudara,
di masa akhir, di mana gereja kita kacau tentang kodrat Kristus? Kita ada di
sana. Dan apakah Ellen White betul lagi, apakah dia seorang nabi lagi? Dia bernubuat lagi, dia
bilang itu akan terjadi, dia berkata itu di tahun 1894 ketika
gereja kita punya konsep yang jelas tentang ini. Prescott, Waggoner, Jones,
Haskell, mereka semua mengkhotbahkan kodrat kemanusiaan Kristus sama seperti
yang saya khotbahkan sekarang ini. Mereka semua berbuat begitu. Dan Ellen White berkata, “Yep, itu bagus, itu sangat bagus. Tetapi walaupun begitu nanti
di masa depan, kemurtadan itu akan terjadi.” Dan kita sedang mengalaminya,
Saudara-saudara. Marilah kita bertobat dari ini, marilah kta bertobat dari
kebidatan itu, janganlah kita mengikuti Pontif Roma yang berkata, “Aku ini
Allah.”
By the way, you see the Catholics they don't have Christ in the flesh, they
have immaculate conception, mystery of iniquity. Immaculate conception, they
don't believe Jesus took exactly the same flesh like I do, but you know, who
did? The pope, he says, “I am God”. So it's Antichrist. He comes in front of
Christ. He says, “The pope, he has
sinful nature, so you can relate to the pope.” And he says, “I am God on
earth,” the pope said in many more than 12 occasions, “I’m God on earth.”
Nah, lihat orang-orang Katolik mereka tidak
memiliki Kristus dalam daging manusia, mereka memiliki pembuahan imakulata, misteri kejahatan. Pembuahan imakulata, mereka tidak
percaya Yesus mengambil daging yang persis sama dengan daging kita, tetapi
kalian tahu, siapa yang punya daging manusia? Paus, yang berkata, “Aku ini
Allah.” Jadi itu Atikristus. Dia datang di depan Kristus. Dia berkata, “Paus
itu yang memiliki kodrat berdosa, jadi kalian bisa mengidentifikasi diri kalian
dengan Paus.” Dan dia berkata, “Akulah Allah di bumi.” Paus berulang-ulang
berkata itu lebih dari 12 kali, “Akulah Allah di bumi.”
Let us not follow that path where we believe that Jesus was not our example,
so we look for other examples, and other intercessors. No, no, no! Jesus was
the Jacob's ladder. Jacob's dream of Jacob's ladder. What did Jacob dream? He looked at the ladder, the ladder
was it going all the way to heaven? That means Jesus is 100% God, not a
subordinate God in essence, only in function. But He went all the way to
Father. And did Jacob's ladder went all
the way down, did it touch the ground? That means it touched our humanity.
Jesus is fully like us.
Janganlah kita mengikuti jalan di mana kita meyakini bahwa Kristus bukan teladan kita, sehingga kita mencari
teladan-teladan lain dan perantara-perantara lain. Tidak, tidak tidak! Yesus
adalah anak tangga Yakub, anak tangga Yakub dalam mimpi Yakub. Yakub bermimpi
apa? Dia memandang anak tangga itu, apakah anak tangga itu naik terus sampai ke
langit? Itu artinya Yesus 100% Allah, bukan pengganti Allah dalam esensi, hanya
dalam fungsi. Tetapi Dia naik terus sampai ke Bapa. Dan apakah anak tangga
Yakub turun terus hingga menyentuh bumi? Itu artinya menyentuh kemanusiaan
kita. Yesus itu sepenuhnya seperti kita.
Now, brothers and sisters, this is the problem. A lot of people says, oh
Jesus couldn't take the flesh of humanity because sinful flesh is sin, and
therefore if sinful flesh is sin itself then Jesus would be sinning, and who
would be interceding for Jesus then? See, this is a false conception of sinful
flesh, brothers and sisters. Sinful flesh by itself is not sin. It's a
liability to sin, but not sin yet.
James chapter 1 is very clear, when our sinful flesh entices us, then it
conceives sin. So it needs to be enticement, our flesh says, “Indulge in sin!”
and our will needs to, “Okay.” And then we conceive sin. The Bible is very
clear that sin is a product of a sinful flesh, plus our mind says “yes” to the
impulse of the flesh. And then
we have a marriage, and have a baby called “sin”. The mother is not the baby,
okay? The
flesh is not the baby, it's not the sin. And so Jesus came in this
risky body.
Sekarang, Saudara-saudara, ini masalahnya. Banyak
orang berkata, O, Yesus tidak bisa mengambil daging kemanusiaan karena daging
yang berdosa itu dosa, dan karena itu jika daging berdosa adalah dosa itu
sendiri, maka Yesus berbuat dosa, lalu siapa yang menjadi perantara Yesus kalau
begitu? Lihat, ini adalah konsep yang salah tentang daging yang berdosa,
Saudara-saudara. Daging yang berdosa
itu sendiri bukan dosa, itu adalah kecenderungan kepada dosa, tetapi masih
belum berdosa.
Yakobus pasal 1 itu sangat jelas, ketika daging
kita yang berdosa memikat kita, lalu itu membuahkan dosa. Jadi perlu ada
pemikatan, daging kita berkata, “Turuti dosa itu” dan kemauan kita harus
berkata, “Oke”, baru kita membuahi dosa. Alkitab itu sangat jelas bahwa dosa adalah produk dari daging
yang berdosa ditambah dengan pikiran kita yang berkata “Ya” kepada dorongan
daging. Lalu terjadi perkawinan, dan menghasilkan bayi “dosa”.
Si ibu bukanlah si bayi, oke? Daging
itu bukan si bayi, itu bukan
dosanya. Maka Yesus datang dengan tubuh yang beresiko in.
I’m going to give another analogy. Does a car, a vehicle, a car with broken
tires, deflated, let's say deflated tires of a vehicle, is that a car accident?
No! But it's a car accident waiting to happen, right? Is it a liability for a
car accident? Yes. Same with your flesh. It's a broken vehicle. If you just let
it drive on the highway, you will have sin, a car accident. But do you have to
have a car accident if before you turn the ignition you say, “Lord, come with
the Holy Spirit power and inflate those tires.” And “whooot” the Holy
Spirit, the רוּחַ [rûach], the πνεῦμα [pneuma], the wind of God
comes, inflates those tires, and then can you drive then? This is what Jesus
did. He came in a broken vehicle, but He says, “Father, I know You can do
everything. Enable this broken vehicle to overcome.” Can we do that as well?
Yes, Jesus says, “I sanctify Myself so that you may be sanctified.”
Saya akan memberikan analogi yang lain. Apakah
sebuah mobil, sebuah kendaraan, dengan ban yang pecah, kempes, katakanlah
ban-ban kempes sebuah kendaraan, apakah itu suatu kecelakaan mobil? Tidak! Tapi
itu menunggu terjadinya kecelakaan mobil, benar? Apakah itu kecenderungan untuk
terjadinya kecelakaan mobil? Ya. Sama dengan daging kita. Itu kendaraan yang
rusak. Jika kita cuek saja dan mengendarainya di jalan raya, kita akan berbuat dosa, yaitu kecelakaan mobil. Tetapi apakah akan terjadi
kecelakaan jika sebelum kita hidupkan mesinnya kita berkata, “Tuhan, datanglah
dengan kuasa Roh Kudus dan pompalah ban-ban itu.” Dan “whooot” Roh Kudus, Sang רוּחַ [rûach], Sang πνεῦμα [pneuma], angin Allah, datang, memompa ban-ban itu, lalu bisakah kita mengendarainya
setelah itu? Inilah yang dilakukan
Yesus. Dia datang dengan kendaraan yang rusak, tetapi Dia berkata, “Bapa, Aku
tahu Engkau bisa melakukan apa saja. Mampukan kendaraan rusak ini untuk mengalahkan.”
Bisakah kita juga berbuat begitu? Ya. Yesus berkata, “19 … Aku menguduskan Diri-Ku, supaya mereka pun boleh dikuduskan…” (Yohanes 17:19)
Here's another statement. This is in Letter
106, 1896. Ellen White says, “It was
not a make- believe humanity that Christ took upon Himself. He took human
nature and lived human nature…. He was
compassed with infirmities,…” And look at this
statement it says, “…just that
which you may be, He was in human nature…” Amen? Just that, He took our
infirmities, “…He was not only made flesh but He was made in the
likeness of sinful flesh.”
So what does this statement say in “just that which you may be, He was in
human nature”? What was Jesus
in human nature? Did Jesus have a perfect character, “just that
which you may be, He was in human nature”. Did He have a perfect character? Can you have
a perfect character? “just that
which you may be, He was”. Do you have a sinful flesh, are you going to have sinful
flesh until the second coming? Yes, “just that which you may be”, perfect character in sinful flesh, “He was.” I cannot have a
perfect flesh. Before the second coming we're not going to have holy flesh.
That means that Jesus didn't have holy flesh because “just that which you may be” ~ we can have a
perfect character in sinful flesh ~ “He was in our human nature.” The statement of inspiration is clear,
brothers and sisters.
Ini ada pernyataan yang lain. Ini di Letter 106, 1896, Ellen White berkata, “…Bukan
kemanusiaan abal-abal yang diambil Kristus bagi DiriNya sendiri. Dia mengambil
kodrat kemanusiaan dan menghidupkan kodrat kemanusiaan. … Dia dikelilingi oleh kelemahan-kelemahan…” Dan lihat pernyataan ini,
dikatakan “…Hanya
demi apa yang mungkin
bisa kamu capai, Dia telah
menjadi itu dalam kodrat
kemanusiaan. …” Amin? Hanya demi itu Dia mengambil kelemahan-kelemahan kita. “…Dia bukan saja
menjadi daging, tetapi Dia dibuat dalam keserupaan dengan daging berdosa.”
(para 17)
Jadi apa yang dimaksud pernyataan ini dengan “…Hanya demi apa
yang mungkin bisa kamu capai, Dia telah
menjadi itu dalam kodrat
kemanusiaan.” Yesus itu
bagaimana dalam kodrat kemanusiaan? Apakah Yesus punya karakter yang
sempurna? “…Hanya demi apa
yang mungkin bisa kamu capai, Dia telah
menjadi itu dalam kodrat
kemanusiaan.” Apakah Dia punya karakter yang sempurna? Bisakah
kita punya karakter yang sempurna? “…Hanya
demi apa yang mungkin bisa kamu capai,
Dia telah menjadi itu” apakah kita punya daging
berdosa? Apakah kita akan tetap punya daging berdosa hingga kedatangan kedua?
Ya, “…Hanya demi apa yang mungkin bisa kamu capai”, karakter yang semprna dalam daging
berdosa, “Dia telah menjadi itu”. Saya tidak bisa punya daging yang sempurna.
Sebelum kedatangan kedua kita tidak akan punya daging kudus. Itu artinya
Yesus tidak punya daging kudus
karena
“Hanya demi apa yang mungkin bisa
kamu capai” kita bisa punya karakter yang
sempurna dalam daging berdosa ~ “Dia telah menjadi itu dalam kodrat kemanusiaan” kita. Pernyataan inspirasi itu
jelas, Saudara-saudara.
One statement from the Baker Letter ( Elder W.L.H. Baker) is not going to
change hundreds of statements. If you read the Baker Letter she's talking about
the
propensities of sin that Jesus did not develop in the womb of Mary as
many, many, many men and women do. Now, we don't have to ~ it's another
presentation ~ but she's talking about Brother Baker was believing that Jesus
did not have the Holy Spirit until the age of 12, it's called adoptionism.
Ellen White told Brother Baker, don't read early church so much because you're
reading adoptionist literature, she says, it's not important for you to know exactly
when humanity met divinity. Now obviously He was talking
about divinity meeting His humanity at a certain age. So Brother Baker had a problem in that letter, Baker Letter, who
and we all just read Baker Letter that says, Jesus did not have sinful propensities.
But sinful
propensities are talking about character imperfections, not flesh. The
word “propensity” Ellen White uses always for character deformities. She
actually says that we can overcome every hereditary and cultivated tendency and propensity
to evil. She says we can cut off. Jesus through His grace can cut out.
Satu pernyataan dari surat Baker (Ketua W.L.H.
Baker) tidak akan mengubah ratusan pernyataan yag ada. Jika kita membaca surat
Baker, Ellen White sedang bicara tentang kecenderungan
kepada dosa yang tidak dikembangkan Yesus di dalam rahim Maria
sebagaimana yang dilakukan banyak-banyak laki-laki dan perempuan. Nah, kita
tidak harus ~ ini presentasi yang lain ~ tetapi Ellen White bicara tentang
Saudara Baker yang meyakini bahwa Yesus tidak memiliki Roh Kudus hingga berusia
12 tahun, itu disebut adopsiisme. Ellen White memberitahu Saudara Baker, jangan
terlalu banyak membaca gereja mula-mula, karena engaku membaca literatur golongan
adopsi, kata Ellen White; tidak penting bagimu untuk mengetahui kapan persisnya
kemanusiaan bertemu dengan keilahian. Nah, jelas dia berbicara tentang
keilahian bertemu dengan kemanusiaanNya pada usia tertentu. Jadi Saudara Baker
punya masalah di surat tersebut, surat Baker, dan kita semua baru saja membaca
surat Baker yang mengatakan Yesus tidak punya kecenderungan kepada dosa. Tetapi
kecenderungan kepada dosa itu
bicara tentang cacat karakter, bukan daging. Kata
“kecenderungan” selalu dipakai Elen White untuk cacat karakter. Dia berkata
bahwa kita bisa mengalahkan setiap
tendensi yang diwariskan maupun yang dikembangkan dan kecenderungan kepada yang
jahat. Ellen White berkata kita bisa memotong itu. Yesus melalui
rahmatNya bisa memotong dan membuang itu.
April 24, 1900 in Review and Herald Ellen White ~ there's
an article called “Christian perfection”, she says, that Christ’s Holy Spirit can eradicate
every inherited and cultivated propensity to evil. So propensity is not
flesh, because we cannot eradicate flesh before second coming, it's in the
character. So when she says that Jesus had no sinful propensities she was
talking about His character, He did not gain any sinful propensities.
And so we look at that letter and we say, oh, Jesus didn't have the same
flesh. One letter misunderstood, is trumping ~
pun not intended ~ is trumping all the hundreds of statements that we just read
and leading us where? Into mystery of iniquity. This is what Satan does. Satan
misquotes Scripture. He came to Jesus, he misquoted Psalm 91, he said, “Jump from the temple and the angels will catch You.” Yes, he didn't
finish the verse, Satan, “angels will catch you on all of His ways” on all of
God's ways the angels will protect you, that was not God's way to jump from the
temple. So Satan's going to distort Scripture. He's going to distort the
Spirit of Prophecy, and just one statement that you don't understand,
it cannot trump all the other statements.
Di Review and Herald 24 April 1900 Ellen White ~ ada sebuah artikel berjudul “Christian Perfection”
(Kesempurnaan Kristen), Ellen White mengatakan bahwa Roh Kudus Kristus bisa
menghapuskan setiap kecenderungan terhadap yang jahat, baik yang diwariskan
maupun yang dikembangkan. Maka kecenderungan itu bukan daging karena kita tidak
bisa menghapuskan daging sebelum kedatangan kedua. Jadi itu ada dalam karakter.
Maka ketika Ellen White berkata bahwa Yesus tidak memiliki kecenderung kepada
dosa, dia sedang bicara tentang karakterNya, Yesus tidak menambahkan
kecenderungan kepada dosa apa pun.
Jadi kita lihat surat tersebut dan kita berkata, O,
Yesus tidak memiliki daging yang sama dengan kita. Satu surat yang
disalahpahami mengalahkan ~ tidak bermaksud memainkan kata-kata (trumping =
Donald Trump yang selalu mau mengalahkan) ~ mengalahkan semua ratusan pernyataan yang baru kita baca, dan yang membawa kita ke
mana? Ke misteri kejahatan. Inilah yang dilakukan Setan. Setan suka
salah-mengutip Kitab Suci. Dia datang kepada Yesus, Dia memelesetkan kutipan
Mazmur 91, dia berkata, “Loncatlah dari Bait Suci dan para malaikat akan
menangkapMu.” Betul, tapi dia, Setan, tidak menyelesaikan ayat itu. “malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga engkau, untuk memelihara engkau di segala jalanMu.” (Mazmur 91:11) di segala jalan Allah para
malaikat akan melindungi Engkau. Melompat dari Bait Suci bukanlah jalan
Allah. Jadi Setan mau
mendistorsi Kitab Suci. Dia akan mendistorsi Roh Nubuat. Dan hanya satu
pernyataan yang tidak kita pahami tidak bisa mengalahkan semua pernyataan yang
lain.
Here's Desire of Ages page 122 – 123, inspiration
says, “In our own strength
it is impossible for us to deny the clamors of our fallen nature.
Through this channel Satan will bring temptation
upon us. Christ knew that the enemy would come to
every human being, to take advantage
of hereditary weakness,…” do we have
hereditary weaknesses? Yes, and Satan knows that. And so he comes for those “…and by his false insinuations to ensnare all whose trust is not in God…” And then look at this statement. So
we have fallen nature, “clamors
of our fallen nature” of hereditary weakness. He wants to
snare us. Satan knows that we have hereditary weakness, and then look at the
statement, “…And by passing
over
the ground which man must travel, our Lord has prepared
the way for us to overcome…” Hallelujah! Did Jesus pass over the ground
which men must travel? What is the ground which I must travel through? Fight with
my sinful flesh, that's my ground that I have to travel. Did Jesus pass
over that ground? Inspiration is clear, brothers and sisters, He had to pass
over exactly with the hereditary weakness ground. Sin is not a necessity. The
Bible does not say, “all must sin and fall short of
glory of the God.”
The Bible says “all have sinned”, the reality
is that we
all have sinned, but the possibility is that we don't have to, because
if we have to, then sin is not sin. If we have to sin, then there is an excuse
for sin because we have to. So the point is, that sin is sinful because we didn't have to
sin. God gave us provision of grace to overcome, and Jesus used that
provision of grace. Sin is not a necessity.
Ini Desire of Ages
hal. 122-123, pena ilham berkata, “…Dengan kekuatan kita sendiri mustahil bagi kita untuk
menolak segala gemuruh kodrat keberdosaan kita. Melalui saluran ini Setan akan
membawa godaan kepada kita. Kristus tahu bahwa musuh akan datang kepada setiap
manusia, untuk mengambil keuntungan dari kelemahan yang diwarisi manusia…” apakah kita memiliki
kelemahan-kelemahan warisan? Ya, dan Setan tahu itu. Maka dia datang untuk
mereka
“…dan dengan tuduhan-tuduhannya yang palsu, dia menyesatkan semua yang
imannya tidak ada pada Allah…” Kemudian simak pernyataan ini. Jadi kita memilki kodrat berdosa, “…gemuruh kodrat keberdosaan kita…” dari kelemahan warisan. Setan mau menjerat kita. Setan tahu kita punya
kelemahan warisan. Lalu simak pernyataan ini, “…Dan dengan
menelusuri jalan yang harus dilalui manusia, Tuhan kita telah mempersiapkan
jalan bagi kita untuk menang…” Haleluya! Apakah Yesus sudah melalui jalan yang harus dilalui manusia? Apa
jalan yang harus saya lalui? Bertempur
dengan daging saya yang berdosa, itulah jalan saya yang harus saya lalui.
Apakah Yesus sudah melewati jalan itu? Ilham itu jelas, Saudara-saudara, Yesus dengan
kelemahan warisan harus melalui jalan yang sama. Dosa itu bukan suatu kebutuhan. Alkitab
tidak berkata “semua harus berbuat dosa dan tidak mencapai
kemuliaan Allah”. Alkitab berkata, “semua telah berbuat
dosa” (Roma 3:23). Kenyataannya ialah kita
semua telah berbuat dosa. Tetapi ada kemungkinan bagi kita untuk tidak perlu
berbuat dosa karena jika kita harus, maka dosa bukan dosa. Jika
kita harus berbuat dosa, maka dosa bisa dimaafkan karena kan kita harus. Maka
poinnya ialah, dosa itu dosa
karena kita tidak harus berbuat dosa. Allah telah memberi kita
sarana rahmatNya untuk bisa menang, dan Yesus menggunakan sarana rahmat itu.
Dosa bukan keharusan.
Faith I Live By page 219 Ellen White
says, “Men and women frame many excuses…”
don't make
excuses, brothers, confess your sin today, repent, turn away from your sin,
confess, forsake, and ask the Lord to give you hatred to sin, never to do it
again, and God will give you His Holy Spirit. Confess all of your sin, not just
one; every single noted thing that you know is wrong, confess and forsake, and
cry on your bed, and ask Jesus to forgive you, so that you can have power to
overcome. “…Men and women frame many excuses…”
don't make
excuses “…Men and women frame many excuses
for their proneness to sin. Sin is represented
as a necessity, an evil that cannot be overcome…” These theologians will come to you, and
they will say, oh it's a necessity, but she says,
“…But sin is not a necessity…” and I say, I’m going to listen to the prophet, amen? She
says, “…But sin is not…”
I’m going to
repeat it, brothers and sisters, “…But sin is…” what? “…is not a
necessity..” Hallelujah! It's not a necessity.
We have to overcome. How do we know? How
do I know that sin is not a necessity? “…Christ lived
in this world from infancy to manhood,
and during that time…”
infancy to
manhood “…He met and resisted…” some of the temptations? “…all the
temptations by which man is beset. He is a perfect pattern
of childhood, of youth,
of manhood. The life of Christ
has shown what humanity
can do by being partaker of the divine
nature…” amen. The life of Christ has shown what? What I
can do. Inspiration is clear. How much clearer do you want inspiration to be?
How much clearer? How can I begin walking victorious life?
Faith
I Live By hal. 219, Ellen White berkata, “…Laki-laki dan perempuan membuat banyak
alasan…” jangan membuat alasan,
Saudara-saudara, akuilah dosa kita hari ini, bertobat, berpaling dari dosa
kita, mengakui, meninggalkan, dan minta Tuhan memberi kita kebencian pada dosa,
untuk tidak melakukannya lagi, dan Allah akan memberi kita Roh KudusNya. Akui
semua dosa kita, bukan hanya satu; setiap hal yang kita tahu itu salah, akui
dan tinggalkan, dan meratap di tempat tidur kita, dan minta Yesus mengampuni
kita, supaya kita boleh punya kekuatan untuk mengalahkan. “…Laki-laki dan perempuan membuat banyak alasan…” jangan membuat alasan. “…Laki-laki dan
perempuan membuat banyak alasan untuk kecenderungan mereka kepada dosa. Dosa
digambarkan sebagai suatu kebutuhan, suatu kejahatan yang tidak bisa dikalahkan…” Para theolog ini akan datang
kepada kita dan mereka akan berkata, oh, itu suatu kebutuhan, tetapi Ellen
White berkata, “…Tetapi dosa bukan
suatu kebutuhan…” dan saya katakan, saya akan menurut nabi ini, amin? Ellen White berkata, “…Tetapi dosa bukan…” saya akan mengulanginya lagi,
Saudara-saudara, “…Tetapi dosa…” apa? “…Tetapi dosa
bukan suatu kebutuhan…” Haleluya! Itu bukan suatu kebutuhan. Kita harus menang. Bagaimana kita
tahu? Bagaimana saya tahu dosa itu bukan suatu kebutuhan? “…Kristus hidup di
dunia dari bayi hingga dewasa, dan selama waktu itu…” yaitu dari bayi hingga dewasa, “…Dia bertemu dan menolak…” beberapa dari godaan-godaan? “…semua dari godaan-godaan yang mengepung manusia. Dia
adalah pola yang sempurna dari kehidupan seorang anak, seorang remaja, seorang
dewasa. Kehidupan Kristus telah menunjukkan apa yang bisa dilakukan kemanusian
dengan mengambil bagian dari kodrat ilahi…”
Amin. Kehidupan Kristus telah menunjukkan apa? Apa
yang saya bisa lakukan. Inspirasi itu jelas. Mau inspirasi yang lebih jelas
bagaimana lagi? Lebih jelas seperti apa? Bagaimana saya bisa mulai menghidupkan
kehidupan yang penuh kemenangan.
How can I begin walking the victorious life? Testimonies
Vol. 5 page 631 Spirit of Prophecy and the Bible tells us this is repent, Acts 2:38-39. Let's go to Proverbs, let's go from
Scripture first and then we go to the Spirit of Prophecy.
Proverbs 28:13 says, “13 He that covereth his sins
shall not prosper: but whoso confesseth and forsaketh them shall have mercy.”
So what do you have to do? How do we have victorious life? Proverbs 28:13
it says, the man who covers his sin shall not prosper, but he who confesses and
forsakes ~ just confesses? No, no, no! Don't just confess. “Confesses and
forsakes shall find mercy”. So what do we have to do?
Bagaimana saya bisa mulai menghidupkan hidup yang
penuh kemenangan? Testimonies Vol. 5 hal. 631. Roh Nubuat dan Alkitab mengatakan,
itu bertobat, Kisah 2:38-39.
Mari kita ke Amsal, mari kita ke Kitab Suci dulu
lalu kita ke Roh Nubuat.
Amsal 28:13 mengatakan, “13
Dia yang
menyembunyikan dosa-dosanya tidak akan makmur, tetapi siapa mengakuinya dan
meninggalkan mereka akan menerima pengampunan.”
Jadi apa yang harus kita lakukan?
Bagaimana kita bisa punya hidup yang penuh kemenangan? Amsal 28:13 mengatakan,
manusia yang menutup-nutupi dosanya tidak akan makmur, melainkan dia yang
mengakui dan meninggalkan ~ hanya mengakui? Tidak, tidak, tidak! Jangan hanya
mengakui, “mengakuinya dan
meninggalkan mereka akan menerima pengampunan.” Jadi apa yang harus kita lakukan?
Testimonies Vol. 5 page 631 she says, “… the Lord has plainly
revealed His will concerning the salvation of the sinner…” is God's will plain or is it
confusing? “…the Lord has plainly revealed His will concerning the salvation of the sinner…” The Lord will receive
the sinner when he what? Repents and forsakes his sins, not just repents, but
by faith forsakes in his heart. Amen?
Testimonies
Vol. 5 hal. 631, Ellen White berkata, “…Tuhan
telah menyatakan dengan jelas kehendakNya mengenai keselamataan orang
berdosa…” apakah kehendak Allah itu
jelas atau membingungkan? “…Tuhan
telah menyatakan dengan jelas kehendakNya mengenai keselamataan orang
berdosa…” Tuhan akan menerima orang yang
berdosa bila dia apa? Bertobat dan meninggalkan dosa-dosanya; bukan hanya
bertobat, melainkan dengan iman meninggalkannya di hatinya. Amin?
The whole purpose in giving His Son for the sins of the world, is that men may
be saved, not in transgression and unrighteousness, but in forsaking sin,
washing his robes of character, making them white in the blood of the Lamb. He
proposes to remove from man the offensive thing that He hates, but man must
cooperate with God in the work. Sin must be given up, hated, and then the
righteousness of Christ must be accepted by faith. You can't just take
righteousness of Christ and say I want to be covered by the righteousness of
Christ without giving up and hating sin. It doesn't work that way, brother and
sisters, this is hardly work, it's the best deal in the universe.
Imagine you go
to your house, and you have a trash company that says, give me your trash, for
each bag of trash I’ll give you one million dollars. Would that be a good deal?
That'd be a really good deal. I would collect all the trash, I can't even think
there's not trash I’ll put in, and just give me the million dollars, I’ll give
it two or three, I would love to make more trash, and just give it up, though
not just make it, give it up.
But Jesus gives you even a better deal, it says, “Give Me your trash, give
Me the trash of your heart and I’m going to give you not one million dollars,
I’ll give you eternal life, happiness in your mind, happiness in your marriage,
happiness even in hard situations, I’m going to give you the Holy Spirit, I’m
going to give you, and then I’m giving you millions and millions of dollars
that you don't even know how to use it in heaven. ‘Seek ye first the kingdom of God and His
righteousness and everything else shall be added unto you’. I’m going to
give you everything, not just one million dollars.” Is this a better deal? Like
why would we take the trash man’s deal for one million dollar, but not take
Jesus’ deal? Jesus’ deal is much better. Amen? But we need to give up the
trash.
Seluruh tujuan memberikan AnakNya bagi dosa-dosa
dunia ialah agar manusia boleh diselamatkan, bukan dalam pelanggaran dan
ketidakbenarannya, tetapi dengan meninggalkan dosa, membasuh jubah karakternya,
menjadikan mereka putih dalam darah Domba Allah. Dia menawarkan untuk
menyingkirkan hal yang menjijikkan yang dibenciNya dari manusia, tetapi manusia
harus bekerjasama dengan Allah dalam pekerjaan itu. Dosa harus dilepaskan, dibenci, kemudian kebenaran
Kristus harus diterima dengan iman. Kita tidak bisa hanya mengambil
kebenaran Kristus dan berkata saya mau ditutupi oleh kebenaran Kristus tanpa
melepaskan dan membenci dosa. Cara bekerjanya bukan begitu, Saudara-saudara.
Ini nyaris bukan bekerja, ini adalah tawaran yang paling bagus di alam semesta.
Bayangkan kita pulang dan ada sebuah perusahaan sampah yang mengatakan,
berikan sampahmu kepadaku, untuk setiap kantong sampah aku akan memberimu satu
juta dollar. Apakah itu tawaran yang bagus? Itu tawaran yang sangat bagus. Saya
akan mengumpulkan semua sampah, saya bahkan tidak bisa membayangkan ada sampah yang tidak akan saya serahkan, beri
saja saya uang sejuta dollarnya, saya akan memberikan dua-tiga kantong sampah,
saya akan suka punya lebih banyak sampah untuk diserahkan, bukan hanya membuat
lebih banyak sampah, tapi menyerahkannya.
Tetapi Yesus memberi kita tawaran yang lebih bagus,
yaitu, “Berikan sampahmu kepadaKu, berikan sampah hatimu, dan Aku akan
memberimu bukan satu juta dollar, Aku akan memberimu hidup kekal, kebahagiaan
di pikiranmu, kebahagiaan dalam perkawinanmu, kebahagiaan bahkan dalam situasi
yang berat, Aku akan memberimu Roh Kudus, Aku akan memberimu, kemudian Aku akan
memberimu berjuta-juta dollar yang bahkan kamu tidak tahu bagaimana
menggunakannya di Surga. “33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, dan semua hal
itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33). Aku akan memberimu
semuanya, bukan hanya satu juta dollar. Bukankah ini tawaran yang lebih bagus?
Mengapa kita menerima tawaran tukang sampah untuk satu juta dollar tetapi tidak
menerima tawaran Yesus? Tawaran Yesus itu jauh lebih bagus. Amin? Tetapi kita
harus menyerahkan sampahnya.
The problem is, you know what, my brother and sisters,
the problem is that we became accustomed with the smell of the trash, we became
accustomed with that stink. Some people like the smell of alcohol. I can't
stand it because I’m not accustomed. You smell tequila, wuh argh argh, but some people smell tequila, ah so good, I cannot give it up, I could not give it up. You see, we got
addicted to trash, but who can help us? Amen. Who can help us? We say, “Father
I’m addicted to my trash, but I want to hate it, I want to give it up. Father,
please forgive me, I confess it’s sin. You convicted me. Your Holy Spirit, the
Scripture called this is sin, this is sin I confess, I give it up to You, Lord,
I give up my tequila, I give up my sin, I give up my anger, I give up my lust,
I give up my pornography, I give up my hatred, I give up my stealing, I give up
my rioting, I give up everything, Lord, that is evil and sinful. I give up even
though I like it. I don't want to like it, I want to hate it, Father, send me
Your Holy Spirit, I’m going to be here on the knees, Lord, until I sense in
myself that I hate that sin. I’m going to claim the promises of God.”
Are you going to claim the promises of God, brothers and sisters? Are you
going to be like Jacob? Jacob said, I’m not going to let You until You what? Until You bless me. Stay on your knees and pray, “Father, I’m not
going to let You until I feel that You're blessing me. I have faith that You're
going to give me hatred for that sin, and I want to overcome, I want to hate
that sin, I want to be like Jesus. Amen?
Masalahnya kalian tahu, Saudara-saudara, masalahnya
ialah kita telah menjadi begitu terbiasa dengan bau sampah itu kita telah
terbiasa dengan bau busuk itu. Ada orang yang suka bau alkohol, saya tidak
tahan baunya karena saya tidak terbiasa. Orang mencium tequila, wuh argh argh; tetapi ada orang yang mencium bau tequila
bilang, wah enak sekali, saya tidak mau berhenti minum itu, saya tidak sanggup
berhenti. Kalian lihat, kita menjadi kecanduan pada sampah, tetapi siapa yang
bisa menolong kita? Amin. Siapa yang bisa menolong kita? Kita berkata, “Bapa,
aku kecanduan sampahku, tetapi aku ingin membencinya, aku mau
meninggalkannya. Bapa, ampuni aku, aku
mengaku itu dosa. Engkah telah meyakinkan aku. Roh Kudusmu, Kitab Suci menyebut
ini dosa. Dosa ini aku akui, aku serahkan kepadaMu, Tuhan, aku tinggalkan
tequilaku, aku tinggalkan dosaku, aku serahkan amarahku, aku tinggalkan
nafsuku, aku tinggalkan pornografiku, aku tinggalkan kebencianku, aku
tinggalkan pencurianku, aku tinggalkan kesukaanku bikin kacau, aku tinggalkan
semuanya, Tuhah, yang jahat dan dosa. Aku tinggalkan walaupun aku menyukainya.
Aku tidak mau menyukainya, aku mau membencinya, Bapa, kirimkan Roh KudusMu, aku
akan berlutut, Tuhan hingga aku merasa dalam diriku bahwa aku membenci dosa
itu. Aku akan mengklaim janji Allah.”
Apakah kalian akan mengklaim janji-janji Allah,
Saudara-saudara? Apakah kita akan jadi seperti Yakub? Yakub berkata, aku tidak
akan melepaskan Engkau hingga Engkau apa? Hingga Engkau memberkati aku.
Tetaplah berlutut dan berdoa, “Bapa, aku tidak akan melepaskan Engkau hingga
aku merasa Engkau memberkati aku. Aku punya iman bahwa Engkau akan memberiku
kebencian untuk dosa itu, dan aku mau mengalahkannya, aku mau membenci dosa
itu. Aku mau seperti Yesus. Amin?
Here's a one final statement in Desire of Ages
page 324 we have two more minutes, Desire
of Ages page 324 Ellen White says, wonderful statement, “When the soul surrenders
itself to Christ,
a new power takes possession of the new heart. A change is
wrought which man can never accomplish for himself. It is a…” what kind of work? “…supernatural work…” Brothers, do you
want to have a supernatural work in you?
“…bringing a supernatural element into human nature. The soul that is
yielded to Christ becomes His own fortress, which
He holds in a revolted world, and He intends that no authority shall be known
in it but His own. A
soul thus kept in possession by the heavenly agencies is impregnable to
the assaults of Satan… but “…If we do not co-operate with the heavenly agencies, Satan will take possession of the
heart, and will make it his abiding place…”
Ini pernyataan terakhir di Desire of Ages hal. 324, kita masih punya dua menit. Desire
of Ages hal. 324, Ellen White berkata ~ pernyataan yang bagus, “…Bila orang
menyerahkan dirinya kepada Kristus, suatu kekuatan baru memenuhi hati yang
baru. Suatu perubahan dikerjakan yang tidak pernah bisa dikerjakan manusia bagi
dirinya sendiri. Itu adalah…” pekerjaan macam apa? “…pekerjaan yang supranatural…” Saudara-saudara, apakah kalian
mau ada pekerjaan supranatural di dalam diri kalian? “…mendatangkan suatu unsur supranatural ke dalam kodrat
kemanusiaan. Hati yang diserahkan kepada Kristus menjadi bentengNya sendiri,
yang dipegangNya dalam dunia yang kacau, dan Dia berniat tidak ada autoritas
yang akan dikenal di dalamnya kecuali dari DiriNya sendiri. Hati yang disimpan
dalam kepemilikan agen-agen surgawi tidak bisa ditembus oleh serangan
Setan…” Tetapi “…jika kita
tidak bekerjasama dengan agen-agen surgawi, Setan akan mengambilalih hati itu
dan menjadikannya tempat kediamannya.”
Brothers and sisters, today we can follow the Way, the Life, and the Truth, which is Jesus, God was
manifested in the flesh, He could have just come and died on the cross, but He
came as a baby, He lived the holy life, why? He could have just showed up as a
33 year old man, and just like, okay I’m dying for everyone, and just pay for
your sins. But He didn't. There's a reason why Jesus came not as a teenager; as
a babe, as an infant in the womb, there's a reason so that He can experience
humanity in full, and He can say, “I’ve done it, follow Me, I have overcome the world and you can too.”
Amen?
Saudara-saudara, hari ini kita bisa mengikuti “Jalan, Kebenaran, dan Hidup”, yang adalah Yesus, Allah yang dimanifestasikan dalam daging. Dia bisa
saja hanya datang dan mati di salib, tetapi Dia datang sebagai bayi, Dia
menghidupkan hidup yang kudus, mengapa? Dia bisa saja hanya muncul sebagai
manusia berusia 33 tahun, dan oke, baiklah, Aku mati bagi semua orang dan hanya
membayarkan dosa-dosa kita. Tetapi Dia tidak. Ada alasannya mengapa Yesus tidak
datang sebagai seorang remaja, melainkan sebagai seorang bayi, bayi di dalam
rahim, ada alasannya, yaitu supaya Dia
bisa mengalami kemanusiaan seutuhnya dan Dia bisa berkata, “Aku telah
melakukannya, ikutlah Aku, Aku telah mengalahkan dunia, dan kamu juga bisa.”
Amin?
May the Lord help us not to believe the mystery of iniquity of the
Antichrist, that Jesus did not take our flesh. He took our flesh, He took our
fallen nature, He took all the strength of human passions just like the Spirit
of Prophecy says.
Let us pray that we be encouraged by that.
Semoga Tuhan
menolong kita supaya kita tidak mempercayai misteri kejahatan Antikristus,
bahwa Yesus tidak mengambil daging kita. Yesus mengambil daging kita, Dia
mengambil kodrat berdosa kita, Dia mengambil seluruh kekuatan nafsu
kemanusiaan, persis seperti yang dikatakan Roh Nubuat.
Mari kita berdoa
supaya kita dikuatkan olehnya.
05
03 24
No comments:
Post a Comment