THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT 1
Part 21/25 - Stephen Bohr
CREATION,
DE-CREATION AND RE-CREATION PART 2
https://www.youtube.com/watch?v=EpvB9pK_uV8&list=PLIWJyuxBfZ7je1L5eNH11ROzC-CaAKO3E&index=21
Dibuka
dengan doa.
All right,
let's go to page 379 and finish this chapter that we've been dealing with on
the issue of when was light created, when was the sun created more specifically,
and we ended on page 378, noticing that the powers that rule the heavens are what?
Primarily the sun rules the day, and the moon rules the night.
Who are the
powers that rule on earth? The civil powers: presidents, kings (some nations have
kings), they are the civil rulers.
And so when Jesus comes, the sun, moon, and stars will
be moved out of their places, but then we notice that Ellen White goes
back in time, and she describes that even in her day there was turmoil among
the nations, in other words, the nations were being shaken, because Europe was
in shambles at that time. And we notice that things on earth are going to get
worse, and worse, and worse, until you know life on earth will not be
sustainable, because the disasters will become more and more frequent and more
and more disastrous.
Baiklah, ayo ke hal. 379
dan menyelesaikan pasal ini yang lagi kita bahas mengenai kapan terang
diciptakan, lebih tepatnya kapan matahari diciptakan, dan kita berakhir di hal.
378. Kita simak bahwa kuasa-kuasa yang memerintah di langit itu apa? Utamanya
matahari memerintah siang, dan bulan memerintah malam.
Siapakah kuasa-kuasa yang
memerintah di bumi? Kekuasaan sipil: presiden, raja (ada bangsa-bangsa yang
diperintah raja), mereka adalah penguasa sipil.
Maka ketika
Yesus datang, matahari, bulan, dan bintang-bintang akan dipindahkan dari tempat
mereka. Tetapi kemudian kita menyimak bahwa Ellen White mundur
ke belakang dan dia menggambarkan bahwa bahkan di zamannya ada keributan di
antara bangsa-bangsa, dengan kata lain bangsa-bangsa tergoncang, karena Eropa
pada waktu itu sedang berantakan. Dan kita menyimak bahwa kondisi di bumi akan
menjadi semakin parah, dan semakin parah, dan semakin parah, hingga kehidupan
di bumi tidak lagi bisa dipertahankan, karena bencana-bencana akan menjadi
semakin sering dan semakin menghancurkan.
Now Matthew
24:29 describes signs in the sun, moon, and stars, and so the argument that has
been used ~ because I believe that
Matthew chapter 24 is in chronological order ~ the argument that has been used is ~ well, but wait a minute, Matthew 24:29 is describing
what happened in 1780, and 1833, but the problem is that those are not the same
signs ~ and so that's what we want to pursue right now. We just read in our
last class Revelation 6:12 and 13, where it speaks about “...the sun became black as sackcloth of hair, and the moon
became like blood. And the stars of heaven fell to the earth, as a fig tree drops
its late figs when it is shaken by a mighty wind.”
Nah, Matius 24:29
menggambarkan tanda-tanda pada matahari, bulan, dan bintang-bintang, maka
argumentasi yang pernah dipakai ialah ~ karena saya meyakini Matius pasal 24
itu sesuai urutan kronologis ~ argumentasi yang pernah dipakai ialah ~ tapi
tunggu dulu, Matius 24 itu menggambarkan apa yang terjadi di 1780 dan 1833.
Tapi masalahnya itu justru bukan tanda-tanda yang sama ~ maka
itulah yang akan kita bahas sekarang. Kita baru membaca di kelas kita
sebelumnya, Wahyu 6:12-13 di mana itu bicara tentang, “12 ... matahari menjadi hitam bagaikan goni dari bulu hitam, dan bulan menjadi bagaikan darah. 13
Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menjatuhkan buah-buahnya yang hijau ketika ia digoncang angin yang kencang.”
Those signs
that are mentioned in Revelation 6:12 and 13
already happened, they're not the same ones as Matthew 24:29; these
already happened in 1833 and 1780. Now,
am I right in saying that? Well, we read Joel 2:31 where it says ~ speaking
about these same signs because Revelation 6:12 and 13 is actually coming from Joel 2:31,
“31 The sun shall be turned into darkness, and the
moon into blood...”, is that different than Matthew 24:29 where it says that “the moon will not give its
light” Yes, it's a difference, and of course
the signs in Revelation 6:12 and 13 occur
during the period of The Sixth Seal, it's before the end of time, and
that's exactly what Joel 2:31 says, it says that these signs will occur “before the
coming of the great and awesome day of the Lord”.
Tanda-tanda tersebut yang
disebutkan di Wahyu 6:12-13 sudah terjadi, mereka bukan
tanda-tanda yang sama dengan yang di Matius 24:29, mereka sudah terjadi di
1833 dan 1780. Nah, apakah benar yang saya katakan? Nah, kita
sudah membaca Yoel 2:31 di mana dikatakan ~ bicara tentang tanda-tanda yang
sama ini karena Wahyu 6:12-13 sebenarnya berasal dari Yoel 2:31.
“31 Matahari akan diubahkan menjadi gelap, dan bulan menjadi darah...” apakah itu berbeda
dari Matius 24:29 di mana dikatakan bahwa “bulan tidak akan bercahaya”? Ya, itu beda, dan tentu saja
tanda-tanda di Wahyu 6:12-13 terjadi di masa Meterai Keenam, itu
sebelum akhir masa, dan persis itulah yang dikatakan Yoel 2:31,
dikatakan bahwa tanda-tanda ini akan terjadi “sebelum datangnya hari TUHAN
yang hebat dan dahsyat itu.”
So you have
two different sets of signs that involve the same heavenly bodies. Ellen White understood
this. Notice this statement from Great
Controversy page 304 which has been misinterpreted by virtually all scholars
and pastors in the Adventist Church, because it appears in this statement ~
unless you read it very carefully ~ that Ellen White is stating here that the signs
in Matthew 24:29 are actually in the past. So let's read this statement
carefully, Ellen White recognized that
there's a distinction between Matthew 24:29 and the signs of Revelation 6:12
and 13.
Notice what
she states, “Prophecy not only foretells...” now notice, prophecy foretells two things “...Prophecy not only foretells the manner...” the manner
means the way, okay? “...Prophecy
not only foretells the manner and
object of Christ's coming...”
that is the reason of Christ's coming,
“...but presents tokens by which men are to know when it is near...”
So
how many things does prophecy say? Two. Prophecy presents [1] the manner and reason for the coming of Jesus, how
He will come, and why. And prophecy also
presents [2] the tokens that His coming is near. We need to keep those
two things in mind. “...Said Jesus,..”
Now, this is from the gospels, these are
the signs that we find in Matthew 24:29 and the parallel passages in Mark and
in Luke. So it says, “...Said Jesus,...”
and now Jesus is going to talk about the
manner, “...‘There shall be signs in the sun,
and in the moon, and
in the stars.’ (Luke 21:25). ‘The
sun shall be darkened, and the
moon shall not give her light, and the
stars of heaven shall fall, and the
powers that are in heaven shall be shaken...” that's the manner of Christ coming, the sun is going to be darkened, the moon is going to be darkened, and
the stars it says are going to fall from Heaven, but the reason why it says
that the stars are going to fall from Heaven is because the heavens are going
to be rolled up like a scroll, so the the stars are not going to appear on the
horizon. So Ellen White here quotes
Jesus describing the manner of Christ coming, how Christ will come. But then
notice what it continues saying. Let's go back to what Jesus said, “...Said Jesus, ‘There shall be signs in the sun,
and in the moon, and
in the stars.’ (Luke 21:25). ‘The
sun shall be darkened, and the
moon shall not give her light, and the
stars of heaven shall fall, and the
powers that are in heaven shall be shaken.
And
then shall they see
the Son of Man coming
in
the clouds
with
great power and glory.’ (Mark 13:24-26)...” So is this describing the manner in which Jesus is coming?
Yes! But now notice, she's going to discuss the tokens that it is near. “...The Revelator thus describes the first of the
signs
to precede
the
Second
Advent:..” those are the tokens. Are they the same signs? No! You have the manner and the tokens. Then
Ellen White quotes Matthew chapter 24 to describe the manner, and then she
speaks about the tokens which precede the
Second Coming. “....The Revelator thus describes the first of the
signs
to precede
the
Second
Advent:...” and she's going to quote Revelation 6:12, “...‘There was
a
great
earthquake; and the sun became black as sackcloth of hair, and the moon became as blood.’ (Revelation 6:12).”
Are you
following me or not?
Jadi ada dua rangkaian
tanda yang melibatkan benda-benda langit yang sama. Ellen White memahami ini.
Simak pernyataan ini dari Great
Controversy hal. 304 yang sudah disalahartikan
oleh nyaris semua pakar Alkitab dan pendeta di gereja Advent karena itu muncul
di pernyataan ini ~ kecuali kita membacanya dengan sangat teliti ~ yang
dinyatakan Ellen White di sini bahwa tanda-tanda di Matius 24:29 itu sudah
lampau. Jadi mari kita baca pernyataan ini dengan teliti. Ellen
White mengenali bahwa ada perbedaan antara Matius 24:29 dan tanda-tanda di
Wahyu 6:12-13.
Simak apa yang dia
nyatakan, “…Nubuatan tidak hanya memberitahu sebelumnya…” sekarang simak, nubuatan
memberitahu sebelumnya dua hal: “…Nubuatan tidak hanya memberitahu sebelumnya cara dan tujuan kedatangan Kristus…” yaitu alasan kedatangan
Kristus, “…tetapi
memberikan tanda-tanda dengan mana manusia akan tahu
kapan kejadian itu sudah dekat…” Jadi ada berapa hal yang dikatakan nubuatan? Dua. Nubuatan
menyampaikan (1) caranya dan alasannya dari kedatangan Yesus; bagaimana Dia
akan datang dan untuk apa. Dan nubuatan juga menyampaikan
(2) tanda-tanda bahwa kedatanganNya sudah dekat. Kita perlu
mengingat kedua hal tersebut.
“…Kata Yesus…” nah, ini dari kitab-kitab
Injil, ini tanda-tanda yang kita temukan di Matius 24:29 dan di ayat-ayat
paralelnya di Markus dan Lukas. Jadi dikatakan, “…Kata
Yesus,…” dan sekarang Yesus akan
bicara tentang caranya,
“…‘akan ada tanda-tanda pada matahari, bulan, dan
bintang-bintang’ (Lukas 21:25), ‘matahari akan digelapkan dan
bulan tidak akan memberikan terangnya dan bintang-bintang akan jatuh dari
langit, dan kuasa-kuasa langit
akan tergoncang’ (Markus 13:24-26)…” inilah cara kedatangan Kristus, matahari akan
digelapkan, bulan akan digelapkan, dan bintang-bintang dikatakan akan jatuh
dari langit, tetapi alasannya mengapa dikatakan bintang-bintang akan jatuh dari
langit ialah karena langit akan digulung seperti gulungan kitab, sehingga
bintang-bintang tidak akan muncul di cakrawala. Jadi Ellen White di sini
mengutip Yesus menggambarkan cara kedatangan Kristus, bagaimana Kristus akan
datang. Tetapi sekarang simak apa yang dikatakan selanjutnya. Ayo kita kembali
ke apa kata Yesus. “…Kata Yesus ‘akan
ada tanda-tanda pada matahari, bulan, dan bintang-bintang’ (Lukas 21:25), ‘Matahari akan digelapkan, dan bulan tidak akan
memberikan terangnya, dan bintang-bintang di langit akan jatuh, dan kuasa-kuasa
yang ada di langit akan tergoncang. Lalu mereka akan melihat Anak Manusia
datang dalam awan-awan dengan kuasa besar dan kemuliaan.’ (Markus 13:24-26)…” Jadi apa ini menggambarkan
cara bagaimana Yesus akan datang? Iya! Tetapi sekarang simak,
Ellen White akan membicarakan tanda-tandanya bahwa kejadian itu sudah dekat. “…Dengan demikian
pewahyu melukiskan tanda-tanda yang
pertama yang mendahului
Kedatangan Kedua…” ini
tanda-tandanya. Apakah mereka
tanda-tanda yang sama? Tidak! Ada caranya dan tanda-tandanya. Lalu Ellen White
mengutip Matius 24 untuk menggambarkan caranya, lalu dia bicara tentang
tanda-tandanya yang mendahului Kedatangan Kedua. “…Dengan demikian
pewahyu melukiskan tanda-tanda yang
pertama yang mendahului
Kedatangan Kedua…” dan dia akan mengutip
Wahyu 6:12, “…‘terjadi gempa bumi yang
dahsyat; dan matahari menjadi hitam bagaikan goni dari bulu hitam, dan bulan
menjadi bagaikan darah.’…” (Maranatha
hal. 149).
Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
So Ellen
White is giving two different sets of signs
because:
1.
first
of all she describes the manner: sun
darkened, moon shall not give her light, stars of Heaven shall fall, powers of
Heaven shaken.
2.
And
then she speaks about the tokens and
quotes Revelation 6:12, there was a great earthquake, the sun became black as
sackcloth, and the moon became as blood. That's different than the manner,
isn't it?
Maka Ellen White memberikan
dua rangkaian tanda yang berbeda karena:
1.
Pertama
Ellen White menggambarkan caranya:
matahari digelapkan, bulan tidak akan memberikan terangnya, bintang-bintang di
langit akan jatuh, kuasa-kuasa di langit tergoncang.
2.
Kemudian
dia berbicara tentang tanda-tandanya
dan mengutip Wahyu 6:12, ada gempa bumi besar, matahari menjadi gelap seperti
goni hitam, dan bulan menjadi seperti darah. Ini beda dengan caranya, bukan?
Now let's go
to the next page. Here is something extremely interesting. There is a gap between Revelation 6:12-13 and
Revelation 6:14-17, there's a gap, there's a parenthesis between verses
12 and 13 of chapter 6 and verses 14 to 17. Let's read once again Revelation chapter
6 and let's notice verses 12 and 13, it says there in Revelation 6:12-13, “12 I looked when He opened the
sixth seal, and behold, there was a great earthquake...” we believe
that's the Lisbon earthquake “...and the sun became black as sackcloth of hair, and
the moon became like blood...” that has happened in May 19, 1780, “...13 And the stars of heaven fell to the earth...” this is 1833 “...as a fig tree drops
its late figs when it is shaken by a mighty wind...” and then notice verse 14. Verse 14 is describing the Second Coming of
Christ. “...14 Then the sky receded as a scroll when it
is rolled up, and every mountain and island was moved out of its place...”
Did that happen in 1780 and 1755? No! “... 15 And the kings of the earth, the great
men, the rich men, the commanders, the mighty men, every slave and every
free man, hid themselves in the caves and in the rocks of the
mountains, 16 and said to the mountains and rocks, ‘Fall on
us and hide us from the face of Him who sits on the throne and from the
wrath of the Lamb! 17 For the great day of His wrath has
come, and who is able to stand?” Is there a gap between verses 12 and 13 and verses 14 to 17?
Sekarang
mari ke halaman berikutnya. Di sini ada sesuatu yang sangat menarik. Ada
jarak yang memisahkan antara Wahyu 6:12-13 dan Wahyu 6:14-17.
Ada jarak, ada spasi antara ayat 12-13 dengan ayat 14-17. Mari kita baca sekali
lagi Wahyu 6:12-13, dikatakan di sana, “12 Maka aku
melihat, ketika Domba itu membuka meterai yang keenam, dan lihatlah, terjadi gempa bumi yang dahsyat…” kami meyakini itu gempa bumi Lisbon, “…dan matahari menjadi hitam
bagaikan goni dari bulu hitam, dan bulan
menjadi bagaikan darah…” ini terjadi 19 Mei 1780. “…13 Dan bintang-bintang di
langit berjatuhan ke atas bumi…” ini 1833 “…bagaikan pohon ara menjatuhkan buah-buahnya yang hijau ketika ia digoncang angin yang kencang…” Lalu simak ayat
14. Ayat 14 menggambarkan Kedatangan Kedua Kristus. “…14 Lalu menyusutlah langit bagaikan
gulungan kitab yang digulung, dan setiap gunung
dan pulau pun pindah dari tempatnya…” apakah ini terjadi di 1780 dan 1755?
Tidak! “…15 Dan raja-raja di bumi, dan pembesar-pembesar, orang-orang kaya, perwira-perwira, orang-orang perkasa, dan setiap budak serta setiap orang merdeka menyembunyikan diri di dalam gua-gua dan celah batu-batu karang di gunung-gunung. 16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu, ‘Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami dari wajah Dia,
yang duduk di atas takhta dan dari murka Sang Domba!’ 17 Sebab
sudah tiba hari besar murkaNya, dan siapakah yang dapat bertahan?…” apakah ada jarak antara ayat 12-13 dengan 14-17?
Now here is
the remarkable point. Ellen White understood this, with two and a half years of
primary education.
You say, “Well,
how do you know that?”
Here's the
interesting detail. Ellen White quotes verses 12 and 13 in Great Controversy pages 304 to 308 but she does not quote verses 14
to 17 until page 642, which is describing the Second Coming. Did Ellen White
understand that there's a gap between verses 12 and 13, and verses 14 to 17? Yes,
because she quotes verses 12 and 13 on pages 304 to 308 and then from page 308
all the way to page 642 she waits to quote verses 14 to 17. She understood that
there is a gap between the two groups of
signs! See, we have to study Ellen White's writings carefully too to
see what she quotes, what she doesn't quote, when she quotes what she quotes. So
you have to apply the same principles to the study of the writings of Ellen
White as you do to the Bible, because the same Holy Spirit inspired Ellen White
as the Bible. So you have to use the same principles. Are you following me?
Nah, ini poin yang
mengagumkan. Ellen White memahami ini, dengan pendidikan dasar hanya selama dua
setengah tahun.
Kalian berkata, “Nah,
dari mana Anda tahu itu?”
Ini detailnya yang menarik.
Ellen White mengutip ayat 12-13 di Great
Controversy hal. 304-308, tetapi dia tidak mengutip
ayat 14-17 hingga hal. 642 yang melukiskan Kedatangan Kedua. Apakah Ellen White
paham ada jarak antara ayat 12-13 dengan ayat 14-17? Iya, karena dia mengutip
ayat 12-13 di hal. 304-308, kemudian dari hal. 308 terus hingga hal. 642 dia
menunggu untuk mengutip ayat 14-17. Dia paham ada jarak antara kedua kelompok
tanda. Lihat, kita harus mempelajari tulisan Ellen White dengan
teliti juga untuk melihat apa yang dia kutip, apa yang tidak dia kutip, kapan
dia mengutip apa yang dia kutip. Jadi kita harus mengaplikasikan prinsip yang
sama dalam mempelajari tulisan-tulisan Ellen White seperti kita mempelajari
Alkitab, karena Roh Kudus yang sama yang menginspirasi Ellen White sama dengan
yang menginspirasi Alkitab. Jadi kita harus memakai prinsip yang sama. Apakah
kalian mengikuti saya?
Do we have to
compare one statement of Ellen White with another statement? Do we have to look
at everything she has to say about any given topic? Of course we do. Do we have
to do that in the Bible? Of course we do. When something Ellen White says is
not really clear to our minds, should we go to other places in Ellen White that
make that clear? The same principles you apply to the Bible, you apply to the
writings of Ellen White.
Apakah kita harus
membandingkan pernyataan Ellen White yang satu dengan yang lain? Apakah kita
harus memeriksa semua yang dia tulis tentang topik yang sama? Tentu saja.
Apakah kita harus berbuat begitu juga untuk Alkitab? Tentu saja. Jika ada
sesuatu yang dikatakan Ellen White tidak benar-benar jelas di pikiran kita,
haruskah kita ke tempat lain dalam tulisan Ellen White yang membuatnya jelas?
Prinsip yang sama yang kita aplikasikan kepada Alkitab, kita aplikasikan ke
tulisan-tulisan Ellen White.
Now the signs
that took place according to Revelation 6:12
and 13 were signs of the soon coming of Jesus. And the enemies of Adventism
both within and without the church, make fun of this. They say, “These signs
took place 250 years ago, how can you say that these are signs of the soon coming
of Jesus?”
Well, one of
my teachers at the Seminary was C. Mervyn Maxwell, he taught Adventist Church
History. He had phenomenal knowledge of the history of the Adventist Church and
he gave this illustration that's found on page 380.
Let's suppose for the sake of argument that I'm going to take a 6’000
miles trip. When I start the trip, we would all agree that my destination is
what? Very distant. When I'm halfway there, the destination is still a long way
off. However, would you not agree that
when I am 250 miles from my destination, my arrival is near?
After all 250 years of 6’000 is only 4%, it's a
matter of perspective. 250 years in the context of 6’000 years is very small. So
can we be sure that the coming of Jesus is near with regards to the total
history of planet earth? Absolutely!
Nah, tanda-tanda yang
terjadi menurut Wahyu 6:12-13 adalah tanda-tanda dekatnya kedatangan Yesus. Dan
musuh-musuh Adventisme, baik di dalam maupun di luar gereja, menertawakan ini.
Mereka berkata, “Tanda-tanda ini terjadi 250 tahun lalu, mana bisa
kamu katakan bahwa ini adalah tanda-tanda kedatangan Yesus yang sudah dekat?”
Nah, salah seorang
guru besar saya di seminari, yaitu C.
Mervyn Maxwell, yang mengajar sejarah gereja Advent, dia punya pengetahuan
fenomenal tentang sejarah gereja Advent, dan dia memberikan ilustrasi ini yang
ditemukan di hal. 380.
Katakanlah,
sebagai contoh, saya akan menempuh perjalanan 6’000 mil. Ketika saya memulai
perjalanan itu, kita semua setuju bahwa tujuan saya itu apa? Sangat jauh.
Ketika saya sudah menempuh separo perjalanan, tujuan saya masih jauh. Namun,
tidakkah kalian setuju ketika saya tinggal 250
mil dari tujuan saya, kedatangan saya sudah dekat?
Bukankah 250
tahun dari 6’000 tahun itu hanya 4% darinya, ini hanya soal
perspektif. 250 tahun dalam konteks 6’000 tahun itu kecil sekali. Jadi bolehkah
kita merasa pasti bahwa kedatangan Yesus itu dekat dibandingkan dengan total
sejarah planet bumi? Tentu saja!
Now here's
the point that I want to come to before we speak about the Recreation of the
heavens and the earth. Are there other places in the Bible that describe signs
in the sun, moon, and stars? Yes! We examined those in the book of Joel. So
we're dealing with the book of Joel. So let's go to Joel and take a look at
those signs in the sun, moon, and stars to see if those are the same ones of
Revelation 6:12 and 13.
Notice this,
this is speaking about the description in Joel 2:10 and 11. It’s the armies of
Heaven are coming, we already looked at all of those verses. Verse 2 all the way through verse 11. You know the army
comes, and that's very well organized, and none of the troops of Christ are
going to be slain, and they come on chariots and horses which we we pick up in
Revelation chapter 19. But notice what happens in this context, “10 The earth quakes before them, the heavens
tremble...” did the heavens tremble in 1755? Or was it the earth that trembled? It was
the earth, the heavens didn't tremble. “...the
sun and moon grow...” what? “...dark...”
is that what happened with the moon in
1780? No! The moon was turned to what? Like blood,“...and the stars...” what? “...diminish
their brightness...” it doesn't
say they fall. Now, when the gospels say that they fall, it's because Isaiah
34:4 says that the heavens are rolled up like a scroll, which means that they
are now what? They're dark. And so it continues saying, “...11 The Lord gives
voice before His army, for His camp is very great; for strong is the One who executes His
word. For the day of the Lord is great and very terrible; who
can endure it?” Are these the same signs of Revelation 6:12 and 13? No, they're not the same
signs, because these take place when Jesus comes, because the question it asked,
“the day of the Lord is great
and very terrible; who can endure it?”
Nah, ini
poin yang mau saya bahas sebelum kita bicara tentang Penciptaan Ulang langit
dan bumi. Apakah ada ayat-ayat lain di Alkitab yang menggambarkan tanda-tanda
pada matahari, bulan, dan bintang-bintang? Ya! Kita sudah menyimak itu di kitab
Yoel. Jadi kita berurusan dengan kitab Yoel. Maka ayo kita ke Yoel dan kita
lihat tanda-tanda itu pada matahari, bulan, dan bintang-bintang untuk melihat
apakah itu adalah tanda-tanda yang sama dengan yang di Wahyu 6:12-13. Simak
ini, ini bicara tentang gambaran di Yoel 2:10-11. Ini pasukan surgawi sedang
datang, kita sudah menyimak semua ayat itu. Ayat 2 terus hingga ayat 11. Kalian
tahu, pasukan itu datang, dan pasukan itu sangat teratur, dan tidak ada dari
antara pasukan Kristus yang akan terbunuh. Dan mereka datang dengan
kereta-kereta kuda dan kuda-kuda yang kita lihat juga di Wahyu pasal 19. Tetapi
simak apa yang terjadi di konteks ini, “10
Di depan mereka bumi goncang, langit gemetar…” apakah langit gemetar di 1755? Atau apakah bumi yang
bergetar? Bumi yang gemetar, langit tidak bergetar, “…matahari dan bulan menjadi…” apa? “…gelap…” itukah yang terjadi pada bulan di
1780? Tidak! Bulan berubah menjadi apa? Seperti darah, “…dan bintang-bintang…” apa? “…mengurangi cahayanya…” tidak dikatakan
mereka jatuh. Nah, ketika kitab-kitab Injil mengatakan mereka jatuh itu karena
Yesaya 34:4 mengatakan langit digulung seperti gulungan kitab, artinya mereka
sekarang bagaimana? Mereka menjadi gelap. Maka dikatakan selanjutnya, “…11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya karena pasukan-Nya sangat banyak, karena kuatlah Yang melaksanakan firman-Nya. Karena
hari TUHAN itu hebat dan sangat mengerikan! Siapakah yang dapat bertahan terhadapnya?…” apakah ini tanda-tanda yang sama dengan Wahyu 6:12-13? Tidak, mereka
bukan tanda-tanda yang sama karena ini terjadi saat Yesus datang, karena ada
pertanyaan yang diajukan: “…hari TUHAN itu hebat dan sangat mengerikan! Siapakah yang dapat bertahan terhadapnya?”
Now another
place where we find these signs is in Joel 3:15-16. “15 The sun and moon will grow
dark, and the stars will diminish their
brightness. 16 The Lord also will roar from Zion, and
utter His voice from Jerusalem. The heavens and earth will shake...” did that happen in 1755 with the Lisbon earthquake? No!
“...But the Lord will be a...” what? “...a shelter for His people...”
did God need to be a shelter for His people
in the Lisbon earthquake, and you know when the sun got dark and the moon
became like blood, did God have to put His shelter on them? No! When will He have
to shelter His people? When Jesus comes.
Nah,
tempat lain di mana kita mendapati tanda-tanda ini ada di Yoel 3:15-16. “15 Matahari dan bulan akan menjadi gelap, dan bintang-bintang akan mengurangi cahaya mereka. 16 Tuhan
juga akan mengaum
dari Sion, dan mengeluarkan suara-Nya dari
Yerusalem. Langit dan bumi akan tergoncang…” apakah ini terjadi di 1755 dengan
gempa bumi Lisbon? Tidak! “…tetapi TUHAN akan
menjadi…” apa? “…tempat perlindungan bagi umat-Nya…” apakah Allah perlu menjadi tempat perlindungan bagi
umatNya saat gempat bumi Lisbon? Dan ketika matahari menjadi gelap dan bulan
menjadi seperti darah, apakah Allah memberikan perlindungan bagi mereka? Tidak!
Kapan Allah perlu melindungi umatNya? Ketika Yesus datang.
Now there's
another place where the signs appear, Isaiah 13:10-13. It's a powerful passage,
“10 For the stars of heaven and their
constellations will not give their light. The sun will be darkened in its
going forth, and the moon will not cause its light to shine...” is that the same thing that happened to the moon in Revelation 6:12 and
13? No! “...11
‘I will punish the world for its evil...” did that
happen in 1755? No! “...11
‘I will punish the world for its evil and the wicked for their iniquity; I will halt the
arrogance of the proud, and will lay low the haughtiness of the terrible. 12 I will make a mortal more rare
than fine gold...” there's going to be very few people left and they're going to have
characters like gold, “...a man more than the golden wedge of Ophir. 13 Therefore I will shake the
heavens, and the earth will move out of her place...” did that
happen in 1755? No! “...In the wrath of the Lord of hosts and in the
day of His fierce anger.”
Nah, ada
tempat lain di mana tanda-tanda ini muncul, Yesaya 13:10-13. Ini adalah
ayat-ayat yang kuat, “10 Sebab
bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan
cahayanya; matahari akan digelapkan
pada waktu terbitnya, dan bulan tidak akan membuat
cahayanya bersinar…” apakah ini hal yang sama yang terjadi pada bulan di Wahyu 6:12-13?
Tidak! “… 11 Aku akan menghukum dunia untuk kejahatan-kejahatannya…” apakah ini terjadi di 1755? Tidak! “…11 Aku akan menghukum dunia untuk kejahatan-kejahatannya,
dan orang-orang fasik untuk dosa-dosa
mereka; Aku akan menghentikan kesombongan
orang-orang yang tinggi hati, dan akan merendahkan kecongkakan orang-orang yang mengerikan. 12 Aku akan membuat manusia lebih langka
daripada emas tua…” akan ada sangat sedikit manusia yang tersisa, dan mereka akan memiliki
karakter seperti emas. “…manusia lebih berharga daripada potongan emas dari tanah Ofir. 13
Sebab itu Aku akan menggoncang langit, dan
bumi akan pindah keluar dari tempatnya…” apakah itu terjadi di 1755? Tidak! “…Dalam murka TUHAN semesta alam, dan pada hari amarahNya
yang dahsyat.”
So let me ask
you, is Matthew 24:29 in chronological order?
It is. It's not what happened in 1755, 1780, and 1833. It's what will happen when Jesus comes. The confusion is that
people say, “Well, the sun, moon, and stars are there in Matthew, and they're in Revelation 6:12-13, so they
must be the same signs.” But they're not the same signs when you look at
them carefully.
Jadi coba saya tanya,
apakah Matius 24:29 sesuai urutan kronologisnya?
Iya benar. Itu bukan apa yang terjadi di 1755, 1780 dan 1833. Itu
adalah apa yang akan terjadi ketika Yesus datang. Kerancuannya
ialah orang-orang berkata, “Nah, matahari, bulan, dan bintang-bintang ada
di Matius, dan ada di Wahyu 6:12-13, jadi mereka tentunya tanda-tanda yang
sama.” Tetapi mereka bukan tanda-tanda yang sama bila kita menyimak mereka
dengan teliti.
Now at the
bottom of page 382, Jeremiah 25 describes the captivity of Israel and why God
will pour out the cup of His wrath upon those who oppress them.
·
Verses 1-4 describe the captivity due to
the sinfulness of Israel.
·
Verses 15 to 28 God gives Israel the cup
to pour out the wine of His wrath against virtually all the nations of the time that oppress them. You
need to read these verses.
· And then verses 15 and 16 God gives the cup to the wicked to drink His wrath.
Notice verses 15 and 16, “15 For thus says the Lord God of Israel to me: ‘Take
this wine cup of fury from My hand, and cause all the nations, to
whom I send you, to drink it. 16 And they
will drink and stagger and go mad because of the sword that I will send among
them.’”
Nah, di bagian bawah hal.
382, Yeremia 25 menggambarkan penawanan Israel dan mengapa Allah akan
mencurahkan cawan murkaNya ke atas orang-orang yang menindas mereka.
·
Ayat 1-4 menggambarkan penawanan akibat
keberdosaan bangsa Israel.
·
Ayat 15-28 Allah memberi Israel cawan untuk
menuangkan anggur murkaNya terhadap hampir semua bangsa di masa itu yang
menindas Israel. Kalian perlu membaca ayat-ayat tersebut.
·
Kemudian ayat 15 dan 16 Allah memberikan cawan
kepada orang-orang jahat supaya meminum murkaNya.
Simak ayat 15-16, “15 Karena demikianlah firman TUHAN, Allah Israel, kepadaku, ‘Ambillah
dari tangan-Ku cawan anggur murka ini dan buatlah
semua bangsa ke mana Aku mengutus
engkau, meminumnya.
16 Dan mereka akan minum dan terhuyung-huyung dan menjadi gila, karena pedang yang akan
Aku kirimkan di antara mereka.”
And now I
want us to go down to verse 30. Jeremiah 25:30, there are several details here
in brackets. This is another picture of what's going to happen at the coming of
Christ. “30 Therefore prophesy against them...”
that is all nations
“...all these words, and say to them: ‘The Lord will...” what? “...roar from on high,
and utter His voice from His holy habitation...” read Revelation 16:17 where it says that when God's voice is heard, the
earth shakes and everything falls apart. “...He will roar mightily
against His fold. He will give a...” what? “...a shout...” where do we
find “a shout” in the Bible? 1 Thessalonians 4, He “...will
descend from heaven with a shout, with the voice of an archangel, and
with the trumpet of God.” And what is He going to do? “...as those who...” what? “...tread the grapes...” did we already see that in Joel? Absolutely! “...against all the inhabitants of
the earth.” So what do the grapes represent here? They represent the nations of the earth. And what did the nations want to do? They wanted to destroy
God's people.
Dan sekarang saya mau kita
turun ke ayat 30. Yeremia 25:30, di sini ada beberapa detail dalam kurung. Ini
adalah gambaran yang lain tentang apa yang akan terjadi saat kedatangan
Kristus. “30
Karena itu, bernubuatlah terhadap mereka…” maksudnya terhadap segala bangsa, “…segala kata ini dan katakanlah kepada
mereka, ‘TUHAN akan…” apa? “…meraung dari tempat tinggi dan memperdengarkan suara-Nya dari kediamanNya yang kudus…” bacalah Wahyu 16:17 di mana
dikatakan ketika terdengar suara Allah, bumi bergoncang dan segala sesuatu
hancur berantakan. “…Ia akan meraung hebat pada kawanan-Nya, Dia akan memberikan…” apa? “…suatu seruan…” di mana kita menemukan “suatu
seruan” di Alkitab? Di 1 Tesalonika 4. Dia, “16 ... akan turun dari surga, dengan
satu seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan sangkakala Allah...” dan apa yang akan dilakukanNya? “…seperti mereka yang…” apa? “…menginjak-injak buah anggur…” apakah kita sudah melihat ini di Yoel? Tentu saja! “…terhadap segenap penduduk bumi…” Jadi buah-buah anggur itu melambangkan apa di sini? Mereka melambangkan
bangsa-bangsa di bumi. Dan bangsa-bangsa itu mau melakukan apa? Mereka mau
membinasakan umat Allah.
Then it says
in verse 31, “31 A noise...” that is the tumult, a rushing noise of raging waters
“...will come to the ends of the earth— for the Lord has a controversy
with the nations;...” I like the
way the NIV reads, “bring charges against the nations”.
He will plead His case with...” in other words, bring a judgment against “...all flesh. He will give those who are wicked to the...” what? “...to the sword,’ says
the Lord...” what comes out of the mouth of Jesus when He comes on a white horse? A
sword which symbolizes His mouth. “...32 Thus
says the Lord of hosts: ‘Behold,
disaster shall go forth from nation to nation, and a great whirlwind shall
be raised up from the farthest parts of the earth. 33 And at that day the slain of the Lord shall be from one end of the earth even to
the other end of the
earth. They shall not be lamented, or gathered, or buried; they shall
become refuse on the ground.” What's going to happen with the wicked
when Jesus comes? Are all the wicked going to be destroyed when Jesus comes? Are
they all going to be buried? No! When the winepress is treaded by the Lord
symbolically, we are told here that the dead will not be lamented, gathered, or
buried. Why not? Well, because there's nobody to bury them. Hello?? “The rest of the dead did not live again until the thousand years were
finished” (Revelation 20:5).
Lalu
dikatakan di ayat 31, “31 Suatu
suara…” yaitu keributan, suatu suara yang menggemuruh dari air-air yang deras “…akan sampai ke ujung bumi, sebab TUHAN mempunyai perkara dengan
bangsa-bangsa…” saya suka cara NIV menerjemahkannya: “…mempunyai
gugatan terhadap bangsa-bangsa”. Ia akan mengajukan
kasusNya melawan…” dengan kata lain mendatangkan penghakiman terhadap “…semua manusia: Ia akan
menyerahkan orang-orang yang fasik
kepada…” apa? “…kepada pedang, demikianlah firman TUHAN…” apa yang keluar dari mulut Yesus
ketika Dia datang menunggang kuda putih? Sebuah pedang, yang melambangkan FirmanNya. “…32 Beginilah firman TUHAN semesta alam, ‘Lihat, malapetaka akan pergi dari satu bangsa ke bangsa yang lain, dan suatu angin puyuh besar akan dibangkitkan dari ujung bumi yang
paling jauh. 33 Dan di hari
itu orang-orang yang mati terbunuh oleh Tuhan akan ada dari
ujung bumi yang satu sampai ke ujung bumi yang lain. Mereka tidak akan diratapi, atau dikumpulkan, atau dikuburkan; mereka akan menjadi sampah
di atas tanah.”
Apa yang akan terjadi pada orang-orang fasik ketika
Yesus datang? Apakah semua orang jahat akan dibinasakan saat Yesus datang?
Apakah mereka semuanya akan dikuburkan? Tidak! Ketika tempat pemerasan anggur
diinjak-injak oleh Tuhan secara simbolis, kita diberitahu bahwa yang mati tidak
akan diratapi, dikumpulkan, atau dikuburkan. Mengapa tidak? Karena tidak ada
orang yang mengubur mereka. Halo? “20
Tetapi orang-orang mati yang tersisa,
tidak hidup lagi sampai berakhir masa yang
seribu tahun itu…” (Wahyu 20:5).
And then
notice who is focused upon here, who are particularly guilty. Verse 34, “34 ‘Wail, shepherds, and cry!...” the judgment
is especially against whom? The shepherds ~ not talking about the shepherds of
sheep, but the shepherds of those who profess to be God's people. So once again,
“...34 ‘Wail,
shepherds, and cry! Roll about in
the ashes, you leaders of the flock! For the days of your slaughter
and our dispersions are fulfilled; you
shall fall like a precious vessel. 35 And
the shepherds will have no way to flee, nor the leaders of the flock to
escape...” Why would they need to flee and escape? Because there's going to be a
lot of people mad at them. Their waters are going to dry up according to the
book of Revelation. Are you with me or not? See, you have to connect Jeremiah
25 with Revelation once again. It continues saying, “...37 And the peaceful
dwellings are cut down because of the fierce anger of the Lord. 38 He has left His lair
like...” what?
“...like the lion...” that's significant, if you go to Revelation chapter 5 you'll find that
Jesus is spoken of as the Lamb as though It had been slain, but then when the
scroll is opened, ~ and I'm not going to
go into what the scroll represents, I deal with that in the series on The Seals
~ when the scroll is opened, who is it that opens the scroll? The Lion of the
tribe of Judah. The Lamb has become what? A Lion. The Savior by His blood now
becomes a Lion that roars. Do you remember that this passage begins with God
roaring like a lion? And so it says in verse 38, “...38 He has left His lair like the lion for their land is
desolate because of the fierceness of the Oppressor, and because of His fierce
anger.”
Lalu
simak fokusnya ada pada siapa di sini, siapa yang terutama bersalah. Ayat 34, “34 Merataplah, para gembala, dan menangislah!…” penghakimannya terutama terhadap siapa? Para gembala ~ ini tidak bicara
tentang gembala domba hewan, melainkan
gembala-gembala dari mereka yang mengaku sebagai umat Allah. Jadi sekali lagi, “…34 Merataplah, para gembala, dan menangislah! Berguling-gulinglah di abu, hai kamu pemimpin-pemimpin kawanan! Sebab hari pembantaianmu
dan penyerakan kita sudah genap.
Kamu akan jatuh seperti bejana yang mahal.35 Dan para gembala
itu tidak akan punya jalan untuk melarikan
diri, maupun bagi para pemimpin kawanan itu untuk
lolos…” mengapa mereka
harus melarikan diri dan mau lolos? Karena akan ada banyak orang yang marah
kepada mereka. Air-air mereka akan mengering menurut kitab Wahyu. Apakah kalian
mengikuti saya atau tidak? Lihat, kita harus mengaitkan Yeremia 25 dengan Wahyu
sekali lagi. Selanjutnya dikatakan, “… 37 dan tempat-tempat kediaman yang
sejahtera dirobohkan
karena murka TUHAN yang dahsyat itu. 38
Ia telah meninggalkan liang-Nya seperti…” apa? “…seperti singa…” ini signifikan, jika kita ke Wahyu
5, kita akan mendapati Yesus dibicarakan sebagai Domba yang seolah telah
disembelih. Tetapi ketika gulungan kitab itu dibuka ~ dan saya tidak akan
membahas gulungan kitab itu melambangkan apa, saya sudah membahas itu di seri
Meterai-meterai ~ ketika gulungan kitab itu dibuka, siapakah yang membuka
gulungan kitab itu? Singa dari suku Yehuda. Domba itu telah menjadi apa? Singa.
Sang Juruselamat melalui darahNya sekarang menjadi Singa yang mengaum. Apakah
kalian ingat bahwa pembahasan ini dimulai dengan Allah mengaum seperti singa?
Maka dikatakan di ayat 38, “…38 Ia telah meninggalkan liang-Nya
seperti singa, karena negeri mereka sudah tidak
didiami oleh sebab keganasan Sang Penindas, dan karena murka-Nya yang dahsyat.”
Ellen White
described this climactic moment in Great Controversy
655 and 656. She's describing here the drying up of the Euphrates. Is the
drying up of the Euphrates the drying up of that river over there in Iraq? No! The Euphrates represents multitudes, nations, tongues, and peoples. And
who do they support? The Harlot. She sits on them, but what's going to happen? The
multitudes upon which the Harlot sat are going to turn against her. Here is the
description in Great Controversy 655 and 656,
“The people see that they have been deluded...” this is the
multitudes. “...They accuse
one another of having led them to destruction; but all unite in heaping their bitterest condemnation
upon the ministers.
Unfaithful pastors have prophesied smooth things; they have led their hearers to make void the law of God and
to persecute those who would keep it holy. Now, in their despair,
these teachers confess before the
world their work of deception. The multitudes are filled
with fury. ‘We are lost!’
they cry, ‘and you are the cause of our ruin’; and they turn upon the false shepherds.
The very ones that once admired
them most
will pronounce the most
dreadful curses upon them [cf. Zechariah 14:12, 13] The very
hands that once crowned them with laurels will be raised for their destruction. The swords which were to slay God's people are now employed to
destroy their enemies. Everywhere there is strife and bloodshed.”
Ellen White menggambarkan
momen yang klimatis ini di Great
Controversy hal. 655-656. Dia menggambarkan di sini
mengeringnya sungai Efrat. Apakah mengeringnya Efrat itu mengeringnya sungai
yang ada di Irak? Tidak! Efrat melambangkan orang banyak,
bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum. Dan siapa yang
mereka dukung? Si perempuan pelacur (Wahyu 17) yang duduk di atas mereka.
Tetapi apa yang akan terjadi? Orang banyak di atas mana si perempuan pelacur
itu duduk, akan berbalik melawan dia. Inilah deskripsinya di Great Controversy hal. 655-656, “…Orang-orang itu melihat bahwa mereka telah tertipu…” ini orang banyak itu. “…Mereka
menuduh satu sama lain telah membawa mereka ke kebinasaan; tetapi semua bersatu
menjatuhkan kutukan mereka yang paling getir kepada para hamba Tuhan. Hamba-hamba
Tuhan yang tidak setia telah meramalkan hal-hal
yang baik; mereka telah menggiring pendengar-pendengar mereka untuk mengabaikan
Hukum Allah dan menganiaya orang-orang yang mau memelihara kekudusannya. Sekarang, dalam keputusasaan mereka,
guru-guru ini mengakui penipuan mereka di hadapan seluruh dunia. Orang
banyak pun dipenuhi
oleh angkara murka ‘Kami binasa!’ teriak mereka, ‘dan
kalianlah penyebab kebinasaan kami’, dan mereka berbalik memusuhi gembala-gembala yang palsu itu. Orang-orang
yang sama yang pernah paling memuji mereka, akan menyuarakan kutukan yang
paling mengerikan kepada mereka [cf. Zakharia 14:12, 13]. Tangan-tangan yang sama yang
pernah memahkotai mereka dengan bunga kehormatan akan diangkat untuk
membinasakan mereka. Pedang-pedang yang akan dipakai membunuh umat Allah
sekarang dipakai untuk membunuh musuh-musuh mereka. Di mana-mana terjadi
perkelahian dan pertumpahan darah.”
Quite a
description, isn't it? Of when the multitudes turn against the religious
leaders who have deceived them, and that's what's being referred to in Jeremiah
25:34, “...34 ‘Wail...”
it says, their “...shepherds, and cry! Roll
about in the ashes, you
leaders of the flock! For the days of your slaughter and our dispersions are fulfilled; you shall fall
like a precious vessel. 35 And
the shepherds will have no way to flee, nor the leaders of the flock to
escape...” to escape from whom? To flee from whom?
From those who once admired them. It's a serious thing to be a preacher, it's a
serious thing to be a minister. You know if we deceive people, God is going to
hold us ~ Ellen White says ~ tenfold more responsible than the people who were
deceived.
Gambaran
yang menarik, bukan? Tentang saat orang banyak berbalik melawan para pemimpin
rohani yang telah menyesatkan mereka, dan itulah yang dirujuk di Yeremia 25:34,
“34 Merataplah…” dikatakan tentang “…para gembala, dan menangislah! Berguling-gulinglah di abu, hai kamu pemimpin-pemimpin
kawanan! Sebab hari pembantaianmu dan penyerakan kita sudah genap. Kamu akan jatuh
seperti bejana yang mahal. 35 Dan para gembala itu tidak akan punya tempat untuk melarikan diri, maupun bagi para
pemimpin kawanan itu untuk lolos…” lolos dari siapa? Melarikan diri dari siapa? Dari mereka yang pernah
memuja mereka. Menjadi pengkhotbah itu hal yang serius, bukan main-main menjadi
seorang pendeta. Kalian tahu, jika kami menyesatkan orang, Allah akan minta
pertanggungjawabannya dari kami ~ Ellen White berkata ~ sepuluh kali lebih
besar tanggung jawabnya daripada orang-orang yang mereka sesatkan.
Now let's
talk about the Recreation. The Recreation of the heavens and the earth. What
did the plagues of the Second Coming
do to the earth? It decreated the world,
as we noticed. So what is God going to have to do after the Millennium, after
the wicked and Satan and his angels are consumed? What is God going to have to
do? He's going to have to do what He did at the beginning. He's going to have
to recreate this earth, this earth that is without form and void according to
Jeremiah. He's going to have to do once again what He did at the very beginning.
Sekarang mari kita bicara
tentang Penciptaan Ulang. Penciptaan Ulang langit dan bumi. Apa yang dilakukan malapetaka-malapetaka
Kedatangan Kedua kepada bumi? Mereka mengembalikan bumi
ke kondisinya sebelum Penciptaan, seperti yang sudah kita simak.
Jadi apa yang harus dilakukan Allah setelah Millenium, setelah orang-orang
jahat, Setan, dan malaikat-malaikatnya terbakar habis? Apa yang akan harus
dilakukan Allah? Dia harus melakukan apa yang Dia lakukan dulu di awalnya. Dia
akan harus menciptakan ulang bumi ini, bumi ini yang tidak berbentuk dan kosong
menurut Yeremia. Dia akan harus melakukan sekali lagi apa yang dulu
dilakukanNya di awal mula.
Now let's go
to page 384 and examine this. As at the beginning how many days is God going to
take for the new Creation? I used to think that God would say, “Let everything
be new!” and it's all there. I don't believe that anymore. And you're going to
see the reason why. He is going to recreate the new heavens and the new earth like
He did at the beginning in six days, and then He is going to cease on the
seventh day.
You say, “How
do you know that?”
It's very
simple. Isaiah 66 which we're going to read in a few moments, Isaiah 66 tells
us that we are going to worship before the Lord every month and every what? Every
Sabbath. Now just think a little bit. Can you have a seventh day without the
first six? We just need to use our head when we study the Bible. If we're going
to keep the seventh day Sabbath, it must be that God took how many days to
create? He must have taken six days to create, and then He's going to do on the
seventh day what He did at the very beginning. He's going to say to His people,
“Come on now let's get together, and let's just enjoy and relish what I have
done.” But here's a beautiful thing. At the beginning, Adam and Eve did not
see God create anything. The first day they weren't around, the second day they
weren't around, the third day they were not around, the fourth day they were
not around, the fifth day they weren't there, the sixth day they weren't there.
And Adam did not see his own creation; and when God created Eve, He put Adam to
sleep. How could they know that God was the Creator? Because God said so, they
had to accept it by faith, didn't they? That God was the Creator. And the whole Sabbath, that
first Sabbath, was spent with God giving the people the guided tour, the scenic
tour of everything that He had made. It was a day to be in the midst of nature,
for God to say, “See, everything that I've made.”
“And where
did this come from?”
“I made it.”
“Prove it
scientifically.” No, they had to accept it by faith.
But here's
the beautiful point when Jesus makes a new heavens and new earth, His followers
will be alive, they will be eyewitnesses of the new creation. And then as Paul
said, “We now walk by faith, not by sight” But there we will walk by sight and not by faith, because we will have
arrived there.
Sekarang mari ke hal. 384
dan menyimak ini. Seperti di awal mula, berapa hari lamanyakah Allah akan pakai
untuk menciptakan ulang? Dulu saya berpikir Allah akan bersabda, “Hendaknya
segala sesuatu menjadi baru!” lalu semuanya ada di sana. Saya tidak lagi
percaya itu. Dan kalian akan melihat alasannya mengapa. Allah akan menciptakan
ulang langit baru dan bumi baru seperti yang dulu Dia lakukan di awal mula
dalam enam hari, kemudian Dia akan berhenti pada hari ketujuh.
Kalian berkata, “Dari
mana Anda tahu itu?”
Sederhana. Yesaya 66 yang
sebentar lagi akan kita baca, Yesaya 66 memberitahu kita bahwa kita akan datang
sujud di hadapan Tuhan setiap bulan, dan setiap apa? Setiap Sabat. Nah,
sekarang mari kita berpikir sedikit, bisakah kita punya hari ketujuh tanpa enam
hari yang pertama? Kita hanya perlu memakai otak kita bila kita mempelajari
Alkitab. Jika kita akan memelihara Sabat hari ketujuh, tentunya Allah harus
memakai berapa hari untuk mencipta? Dia tentunya harus memakai enam hari untuk
mencipta, kemudian pada hari ketujuh Dia akan melakukan apa yang dulu
dilakukannya pada awal mula. Dia akan berkata kepada umatNya, “Mari,
sekarang, ayo berkumpul, dan mari kita nikmati saja dan menghargai apa yang
telah Aku lakukan.” Tetapi kali ini ada hal yang indah. Pada awal mulanya
Adam dan Hawa tidak melihat Allah menciptakan apa-apa. Hari pertama mereka
tidak hadir. Hari kedua mereka tidak ada. Hari ketiga mereka tidak ada. Hari
keempat mereka tidak ada. Hari kelima mereka tidak di sana. Hari keenam mereka
tidak di sana. Dan Adam tidak melihat penciptaan dirinya; dan ketika Allah
menciptakan Hawa, Dia membuat Adam tidur. Bagaimana mereka bisa tahu Allah
itulah Sang Pencipta? Karena Allah mengatakan begitu, mereka harus menerimanya
dengan iman, bukan? Bahwa Allah-lah yang telah mencipta. Dan seluruh Sabat itu,
Sabat yang pertama, dilewatkan dengan Allah mengajak mereka keliling, melihat
pemandangan segala sesuatu yang telah Dia ciptakan. Itu adalah hari di tengah-tengah alam, bagi Allah
untuk mengatakan, “Lihat, semua yang telah Aku ciptakan.”
“Dan ini datang dari mana?”
“Aku yang membuatnya.”
“Buktikan secara ilmiah.” Tidak, mereka harus menerimanya dengan iman.
Tetapi ini poin indahnya
ketika Yesus membuat langit baru dan bumi baru, pengikut-pengikutNya ada dalam
kondisi hidup, mereka akan menjadi saksi-saksi mata dari Penciptaan Baru. Lalu
seperti yang dikatakan Paulus, “karena sekarang kami hidup oleh
iman, bukan oleh penglihatan” (2 Korintus 5:7), tetapi di sana kita akan hidup oleh penglihatan
dan bukan oleh iman, karena saat itu kita sudah tiba di sana.
Now here's
the the fantastic point that I want to share with you. When Jesus created this
world in six days which day did He rest from His creative works? On the seventh
day. Jesus worked the works of His Father in Redemption on this earth, and
which day did He say “It is finished”? On the sixth day. And then what
did Jesus do on the seventh day? He rested in the tomb like He had rested at
Creation. So the Sabbath is not only a sign
of the Creator, it's the sign of the Redeemer. And you know what's
really interesting here is that the body of Jesus that went to the tomb we find
in Acts chapter 2 that His body rested, and His body saw no corruption. A
normal body would have decomposed, but the body of Jesus did not decompose
while it rested in the tomb all day Sabbath. By the way it's the only day, the
only complete day of Christ's passion where Jesus rested the entire day.
Nah, ini poin yang
fantastis yang mau saya bagikan kalian. Ketika Yesus menciptakan dunia ini
dalam enam hari, pada hari yang mana Dia berhenti dari pekerjaanNya mencipta?
Pada hari ketujuh. Yesus mengerjakan pekerjaan BapaNya di Penebusan di bumi
ini. Dan pada hari mana Dia berkata “Sudah
selesai”? Pada hari keenam. Lalu apa yang dilakukan Yesus pada
hari ketujuh? Dia beristirahat di dalam kubur sama seperti Dia beristirahat
saat Penciptaan. Jadi Sabat itu bukan hanya tanda Sang
Pencipta, itu juga tanda Sang Penebus. Dan kalian tahu apa yang
betul-betul menarik di sini ialah tubuh Yesus yang masuk dalam kubur, kita
lihat di Kisah pasal 2 bahwa tubuhNya beristirahat, dan tubuhNya tidak rusak.
Tubuh biasa akan sudah membusuk, tetapi tubuh Yesus tidak membusuk sementara
beristirahat di dalam kubur sepanjang hari Sabat. Nah, ketahuilah, itu adalah
satu-satunya hari, satu-satunya hari yang utuh dari masa kesengsaraan Kristus
di mana Yesus beristirahat satu hari penuh.
But you know
what? Once again Jesus is going to say “It is
finished”. When He makes a new heavens and a new
earth He's going to say “It is finished”.
You say, “Where's
that?”
Revelation
21:3-6. When He makes a new heavens and a new earth in how many days? In six
days, He is going to say “It is done”. And then what do you suppose He and His people are going to do? Well,
let's read Revelation 21:3, “ 3 And I heard a loud voice from heaven saying, ‘Behold, the
tabernacle of God is with
men, and He will dwell with them, and they shall be His people. God Himself
will be with them and be their
God. 4 And God will wipe away every tear from their eyes; there
shall be no more death, nor sorrow, nor crying. There shall be no more
pain, for the former things have passed away.’…”
Tetapi kalian tahu, sekali
lagi Yesus akan berkata, “Sudah
selesai”, ketika Dia membuat langit baru dan bumi baru, Dia
akan berkata, “Sudah selesai.”
Kalian berkata, “Di mana
dikatakan itu?”
Wahyu 21:3-6. Ketika Dia
membuat langit baru dan bumi baru dalam berapa hari? Dalam enam hari, Dia akan berkata “Sudah selesai.” Kemudian menurut kalian apa yang akan dilakukan
Dia dan umatNya? Nah, mari kita baca Wahyu 21:3, “3 Dan aku mendengar
suara yang nyaring dari Surga berkata:
‘Lihatlah, kemah Allah ialah bersama manusia
dan Ia akan diam dengan mereka, dan mereka
akan menjadi umat-Nya, Allah sendiri akan
bersama mereka, dan menjadi Allah mereka. 4 Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata
mereka, dan tidak akan ada kematian lagi; maupun duka, maupun
ratap tangis. Tak akan ada lagi rasa sakit,
sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.’...”
And now
listen carefully to verse 5, “5 Then He who sat on the throne said, ‘Behold, I make all
things new.’ And He said to me, ‘Write, for these words are true and
faithful.’ 6 And He said to
me, ‘It is done!...” so what is He going to say when He makes all things new?
“...‘It is done! I am the Alpha and the Omega, the Beginning and the
End. I will give of the fountain of the water of life freely to him who
thirsts.’...”
v So at the beginning He finished
on the sixth day, rested on the seventh.
v On the cross He said, “It is finished” on the sixth day, rested on the
seventh.
v And at the end of time He's
going to say ”It is
done!” after He has made all things new. And
then what is He going to do, and what are we going to do? We will rest on the
seventh day.
Dan
sekarang dengarkan baik-baik ayat 5, “5 Lalu Ia yang duduk di atas
takhta berkata, ‘Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!’ Dan Ia berkata kepadaku, ‘Tulislah, karena kata-kata ini benar dan bisa dipercaya.’ 6 Dan
Dia berfirman kepadaku, ‘Semuanya sudah selesai.’…” jadi apa yang akan dikatakanNya
ketika Dia membuat segalanya baru? “…‘Semuanya sudah
selesai.’ Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Aku akan memberi dari mata air kehidupan dengan limpah kepada dia yang haus.’...”
v Jadi di awal
mula Dia selesai pada hari keenam, beristirahat pada hari ketujuh.
v Di salib Dia
berkata, “Sudah selesai” pada hari keenam, beristirahat pada hari ketujuh.
v Dan pada akhir
masa Dia akan berkata “Sudah selesai” setelah Dia membuat segalanya baru. Lalu apa yang akan
Dia lakukan, dan apa yang akan kita lakukan? Kita akan beristirahat pada hari
ketujuh.
You say, “How
do we know that?”
Well, let's
go to Isaiah 66:22 and 23. You know
these verses, Isaiah 66:22 and 23, “22 ‘For
as the new heavens and the new earth which I will make shall remain before
Me,’ says the Lord, ‘So shall
your descendants and your name remain. 23 And it shall come to pass that from one new moon to another...” By the way, I mentioned before, don't get all hung up on the “new moon”
thing, people, that we still have to
celebrate the new moons and the Hebrew festivals and all that. The “new moon” here simply means the first day of
the month. The Spanish version says “de mes en mes” from month
to month. And by the way in the preponderance of the cases that the word is
used, that is translated here “new moon”, I think only six times in the Old
Testament it is translated “new moon”, all the rest of the times many many of
them it's translated “month”. So why doesn't it translate here “from month to
month”?
Kalian berkata,”Dari
mana kita tahu?”
Nah, mari ke Yesaya
66:22-23, kalian sudah kenal ayat-ayat ini, Yesaya 66:22-23, “22 Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang
baru yang akan Kujadikan akan tetap ada di hadapan-Ku,’ demikianlah firman TUHAN, ‘demikianlah keturunanmu
dan namamu akan tetap ada. 23 Dan
yang akan terjadi, ialah
dari satu bulan baru ke bulan baru yang lain, …” Nah, saya sudah pernah mengatakan
jangan bingung dengan istilah “bulan baru”, bahwa kita masih harus merayakan
bulan-bulan baru dan perayaan-perayaan Yahudi dan sejenisnya. “Bulan
baru” di sini semata-mata berarti hari pertama dari suatu bulan.
Versi Spanyolnya mengatakan “de mes en mes” atau dari bulan ke bulan. Dan ketahuilah, dalam jumlah, kata yang di
sini diterjemahkan “bulan baru”, saya rasa hanya enam kali di Perjanjian Lama
itu diterjemahkan “bulan baru”, yang lain kebanyakan diterjemahkan “bulan”.
Jadi mengapa itu tidak diterjemahkan “dari bulan ke bulan” di sini?
By the way
why are God's people going to go to worship before the Lord every month? Revelation
22:2 has the answer. “ 2 In the middle of its street, and on either side of the
river, was the tree
of life...” now here's something interesting. The tree is on where? Is the tree singular
or plural? Singular, right? “tree”, but it says on it's on one side of the river
and on the other side of the river, so it must be two trees? Once again Ellen
White helps us understand this. She says, that there's one trunk on one side, another trunk on the other side and the tree
meets in the middle in an arch, it's one tree joined together but it
has two trunks. And so “...on either side of the river, was the tree of life which bore
twelve fruits, each tree yielding
its fruit every month...” So notice it
is one tree: the Tree of Life. But then it says, “each tree” so we are to understand that it arches over the river of pure water.
Nah,
mengapa umat Allah akan pergi sujud di hadapan Tuhan setiap bulan? Wahyu 22:2
memberikan jawabannya. “2 Di
tengah-tengah jalan-jalannya dan di kedua
sisi sungai itu, ada pohon kehidupan…” nah, ada yang menarik di sini. Pohon
itu ada di mana? Apakah kata “pohon” itu tunggal atau jamak? Tunggal,
benar? “pohon”, tetapi dikatakan dia ada di satu sisi dari sungai itu dan di sebelah
yang lain dari sungai itu, jadi berarti ada dua pohon? Sekali lagi Ellen White
membantu kita untuk memahami ini. Ellen White berkata, bahwa satu
batangnya ada di satu sisi, dan batang yang lain di sebelah yang lain, dan
pohon itu menjadi satu di tengah membentuk sebuah lengkungan, maka
ini satu pohon yang punya dua batang. Jadi, “…di kedua sisi sungai itu, ada
pohon kehidupan yang berbuah dua belas macam buah, dan setiap pohon mengeluarkan buahnya tiap-tiap bulan…” Jadi simak, ini satu pohon: Pohon
Kehidupan. Tetapi kemudian dikatakan “setiap pohon” jadi kita
harus memahami bahwa pohon itu membentuk lengkungan di atas sungai yang airnya
murni.
So what is
the purpose of the fruit of the tree?
You say,
“Well, it doesn't say here that we're going to eat from it.”
But in
the series on the Churches we find the
faithful Witness, Jesus Christ, saying that we
will eat from the Tree of Life, how frequently? How frequently? Every month. At the beginning of the month.
Why should we have to eat from the tree? What was the purpose of the tree in
the Garden of Eden? It was to perpetuate
life, right? That's why God barred the tree from Adam and Eve and their
descendants, so that they would not continue eating from the tree and live
forever. So God put cherubim at the gate and did not allow them to go in, and
their inherent energy was so great that
the individuals before the Flood lived to be, Methuselah lived to be 969 years
old, when he was 300 he was a teenager! Amazing, why did they live so long back
then? Because they had access to the battery charger. See, even in the earth
made new we are not going to have inherent immortality. We will have to
continue eating from the Tree of Life every month.
Nah, apa
manfaat buah-buah pohon itu?
Kalian
berkata, “Di sini tidak dikatakan kita harus makan dari pohon itu.”
Tetapi di
seri Tujuh Jemaat kita dapati Saksi yang setia Yesus Kristus berkata kita akan makan dari Pohon Kehidupan, seberapa
seringnya? Setiap bulan. Di awal setiap bulan. Mengapa
kita harus makan dari pohon itu? Apa kegunaan pohon itu di taman Eden? Untuk melestarikan hidup, benar? Itulah mengapa
Allah memblokir pohon itu dari Adam dan Hawa dan keturunan mereka, supaya
mereka tidak bisa terus makan dari pohon tersebut dan hidup selamanya. Maka
Allah menempatkan kerubim di pintu gerbang untuk menghalangi mereka masuk.
Tenaga yang saat itu sudah ada dalam diri mereka itu begitu besar sehingga
manusia-manusia pra-air bah umurnya panjang, Metusala hidup hingga 969 tahun,
ketika dia berusia 300 dia masih seorang remaja! Luar biasa! Mengapa mereka
hidup selama itu di zaman itu? Karena mereka punya akses kepada pengisi daya.
Lihat, bahkan nanti di dunia baru kita tidak akan memiliki kebakaan dari diri
kita sendiri. Kita harus terus-menerus makan dari Pohon Kehidupan setiap bulan.
But now
notice, it's not only every month, because it says here, “23 And it
shall come to pass that from
one new moon to another and from one Sabbath to another...” I don't like this translation of the New
King James, it actually says “from Sabbath
to Sabbath”, they say, “Well, that's nitpicking.” Yeah,
but I like the word “Sabbath” twice as it is in the original. “...and from Sabbath to Sabbath...” all the Jews ~ by the way Isaiah is called the “universal prophet”
because he has strong passages that speak about the benefits that the Gentiles
will receive along with the Jews. “My house
shall be a called a house of prayer…” for the Jews?
No! What does it say? “My house shall be called a house
of prayer for all nations” And so it says, “...from Sabbath to Sabbath all flesh shall
come to worship before Me,’ says the Lord...” Every month and every week God's people will go to worship before the Lord.
Tetapi
sekarang simak, bukan hanya setiap bulan, karena dikatakan di sini, “23 Dan yang akan terjadi, ialah dari satu bulan baru ke bulan baru yang lain, dan dari satu Sabat ke yang
lain,…” saya tidak suka
terjemahan NKJV ini, sebenarnya dikatakan “…dari Sabat ke Sabat”, mereka
mengatakan ini soal sepele. Iya, tetapi saya suka kata “Sabat” diucapkan dua
kali sebagaimana di versi aslinya. “…dan dari Sabat ke Sabat…” semua orang Yahudi ~ nah, Yesaya disebut “nabi universal” karena ada
ayat-ayatnya yang kuat bicara tentang manfaat-manfaat yang akan diterima
bangsa-bangsa non-Yahudi bersama dengan orang-orang Yahudi, “7… rumah-Ku akan disebut
rumah doa…” bagi orang Yahudi? Bukan! Apa katanya? “7…
rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa” (Yesaya 56:7). Maka
dikatakan, “…dan dari Sabat ke
Sabat maka semua manusia akan datang untuk sujud
menyembah di hadapan-Ku,’ firman TUHAN.” (Yesaya 66:23). Setiap bulan dan setiap minggu umat Allah akan pergi sujud di hadapan
Allah.
Now as I
mentioned before, I didn't give you the reference for this. Pope John Paul II
wrote in his pastoral letter Dies Domini
that in the future New Jerusalem we will live in an eternal Sunday because the
city will have no need of sun or moon. I read paragraph 84 from his pastoral letter Dies Domini, “From Sunday to Sunday, enlightened by Christ, she goes forward towards the unending Sunday of the heavenly Jerusalem, which ‘has no need of the
sun or
moon to shine upon
it, for the
glory of God is its light and
its lamp is the Lamb.’ (Revelation 21:23).” So he says, no sun or moon in the City
which means that there's not going to be
a weekly cycle, so we're going to live in an eternal Sunday, is what he says. The
church now keeps Sunday, from Sunday to Sunday, pointing forward towards the
unending Sunday in the Kingdom come. Trouble
is he doesn't read the text carefully. Revelation 21:23, and we'll read in a moment
Isaiah 24:23, and we covered this before, but you know you might not remember
at this point, this related to what we've talked about. It says, “ 23 The city had no need...”
where is it that there's no sun or moon,
the light of the sun or the moon? In the city, not in the whole earth. Does it
say that there's not going to be any moon or sun? No! It says in the city there was
“...no...” what? “...no need of the sun or of
the moon to shine in it, for the glory of God illuminated it. The Lamb is its light.”
Isaiah 24:23
as I noted before, expressed it in a
different way, the light of the sun it says, “23 Then the moon will be
disgraced and the sun ashamed; for the Lord of hosts will reign
on Mount Zion and in Jerusalem and before His elders, gloriously.”
Nah, seperti yang saya
katakan sebelumnya, saya tidak memberikan referensinya untuk ini. Paus Yohanes
Paulus II menulis ini di surat pastoralnya Dies Domini bahwa di masa depan di
Yerusalem Baru kita akan hidup di hari Minggu yang abadi karena Kota itu tidak
memerlukan matahari atau bulan. Saya baca paragraf 84 dari surat pastoralnya Dies
Domini, “…Dari hari Minggu ke hari Minggu, dicerahkan
oleh Kristus, dia (gereja) maju terus menuju ke hari Minggu yang tidak pernah
berakhir dari Yerusalem surgawi, yang ‘tidak memerlukan matahari atau bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan
Allah meneranginya dan Anak Domba itu cahayanya.’
(Wahyu 21:23) …” Jadi dia berkata, tidak ada matahari, tidak ada bulan di Kota itu, yang
berarti tidak akan ada siklus mingguan, maka kita akan hidup di hari Minggu
yang abadi, itulah yang dia katakan. Gereja sekarang memelihara hari Minggu,
dari hari Minggu ke hari Minggu, menunjuk ke depan kepada hari Minggu yang
tidak akan pernah berakhir di Kerajaan yang akan datang. Masalahnya dia tidak
membaca ayat itu dengan teliti.
Wahyu 21:23, dan sebentar
lagi kita akan membaca Yesaya 24:23, dan kita sudah meliput ini sebelumnya,
tetapi mungkin kalian tidak ingat saat ini, ini berkaitan dengan apa yang kita
bicarakan. Dikatakan, “…23 Kota itu tidak memerlukan…” di mana dikatakan tidak ada matahari atau bulan, cahaya matahari atau
bulan? Di dalam Kota, bukan di seluruh dunia. Apakah dikatakan nanti tidak akan
ada matahari atau bulan? Tidak! Dikatakan, “…23 Kota itu tidak…” apa? “…tidak
memerlukan matahari maupun bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah yang meneranginya dan Sang Domba itu cahayanya.”
Yesaya 24:23 seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, mengungkapkannya
dengan cara yang berbeda, sinar mataharinya, dikatakan, “23 Lalu bulan akan terhina, dan matahari akan dipermalukan sebab TUHAN semesta alam
akan memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem dan di hadapan
tua-tua-Nya, dengan kemuliaanNya.”
The Sabbath is a day to suspend our weekly routine, it is a day to
worship, to go to church, to sing hymns, to pray, to study the Word, to enjoy
nature, to visit the sick and the shut ins, to help the poor, to be with family,
and to give a well-deserved rest to workers.
Have you ever
read the encyclical Laudato Si by Francis I,
it's an encyclical that describes the need to take care of the environment. And
everything that the Bible applies to the Sabbath, Laudato Si applies to Sunday. And by the way he calls the Sabbath
many times “the Jewish Sabbath”. There's
no evidence in the Bible it is called “the Jewish Sabbath”. Never once in the
Bible is it called “the Jewish Sabbath”, but he says it's the Jewish Sabbath, “but
we keep the Christian Sabbath” which has nothing Christian about it,
because the day of the sun was the day that was dedicated to the worship of the
sun god. Notice what he said in Laudato Si
paragraph 237, “Sunday,
like
the Jewish
Sabbath, is meant to
be
a
day
which heals our relationships with
God,
with ourselves,
with others and with the world.”
What day did
God establish for those purposes? He established the Sabbath for those purposes.
But he says you know, “Sunday like the Jewish Sabbath is meant
to be a day which heals our relationship with God, with ourselves, with others,
and with the world”.
Hari Sabat
adalah hari untuk menangguhkan pekerjaan rutin mingguan kita, hari untuk
beribadah, pergi ke gereja, menyanyikan pujian, berdoa, mempelajari Firman,
menikmati keindahan alam, melawat yang sakit dan yang tidak bisa keluar rumah,
menolong yang kekurangan, bersama keluarga, dan memberikan istirahat yang layak
kepada para pekerja.
Pernahkah kalian membaca
ensiklikal Laudato Si buatan
Francis I? Itu sebuah ensiklikal yang menggambarkan perlunya memelihara
lingkungan. Dan segala yang di Alkitab diaplikasikan ke Sabat, Laudato Si mengaplikasikannya ke hari
Minggu. Dan Francis I banyak kali menyebut
Sabat itu “Sabat Yahudi”. Tidak ada bukti di Alkitab itu disebut “Sabat
Yahudi”. Tidak pernah satu kali pun di Alkitab itu disebut “Sabat Yahudi”,
tetapi Francis I mengatakan itu Sabat Yahudi,
“tetapi kami memelihara Sabat Kristen” yang tidak
ada apa pun yang Kristen tentang hal itu, karena hari matahari (Sun-day) adalah
hari yang didedikasikan kepada penyembahan dewa matahari.
Simak apa katanya di Laudato Si paragraf 237,
“…Hari Minggu, seperti hari Sabat Yahudi dimaksudkan menjadi hari
yang memulihkan hubungan kita dengan Allah, dengan
diri sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia...”
Hari apa yang ditentukan Allah untuk semua
tujuan itu? Allah menetapkan Sabat untuk tujuan-tujuan itu. Tetapi Francis I berkata, “…Hari
Minggu, seperti hari Sabat Yahudi dimaksudkan menjadi hari yang memulihkan
hubungan kita dengan Allah, dengan diri
sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia…”
The Bible
always says that the Sabbath is the Lord's Sabbath, it is a “Sabbath of
the Lord your God”, according to the Fourth Commandment. And you know,
Isaiah 58, if you go with me there Isaiah 58, you've read this verse many times,
actually two verses, verses 13 and 14, it says, “13 If you turn away your foot
from the Sabbath, from doing
your pleasure on...” the Jewish day?
“...from doing your
pleasure on My holy day, and call the Sabbath...” miserable? Do you know what the problem is with the Christian world? The
Christian world sees the Sabbath through the eyes of the Pharisees. But the Sabbath of the Pharisees is not the Sabbath of
the Lord. The Sabbath of the Pharisees was a counterfeit Sabbath,
because it was a Sabbath created by them. It was the right day, but in the
wrong way. Are you following me? It was a counterfeit Sabbath that had been
created by them. “In vain do they worship Me teaching as
precepts the commandments of men” is what Jesus said. They only let
you walk a certain distance on the Sabbath, if you had a wooden leg you would
have to take it off on Sabbath because you would be bearing a burden, they
added 613 laws to the Sabbath to protect the Sabbath from being broken, laws
that appear nowhere in Scripture. They added these, and it became impossible to
keep the Sabbath. And that's the Sabbath that the churches, the non-Adventist
churches see today. They say, “Oh, you keep that old Sabbath, the day of
bondage, where you can't do this, you can't do that, and you can't do the other
thing.” And sometimes we give that impression to people, we say we can't do
this, can't do that, can't do the other thing. You know people ask me once in a
while, they say, “Pastor, can I do such and such a thing on Sabbath?” I
refuse to make lists. I tell them go to Isaiah 58 and read the principle there,
and then be honest and sincere with yourself, and ask the Lord if this is
worthy of being done on the Sabbath.
You know, once I was on a camp out with Masterguides, kind of like a
little bit like the Boy Scouts, the highest level in the organization of the
Pathfinders. And we went to this place that was extremely hot, and it had a
crystal clear stream running through it. And we had worship service on Sabbath.
And man, they wear khaki uniforms, which don't breathe, and I'll tell you they
were sweating, they were all wet from sweating and there was this crystal clear
river running through the camp.
And one of them came and said, “Pastor Bohr, do you suppose we could
get into the river and cool off?”
You know what I said? “How dare you think that you can go swimming on
Sabbath?” That's not what I said. I said to him, “Listen, we'll make a deal.
You and all the masterguides can sit in that pool as long as you talk about
spiritual things, and you don't splash each other, and start playing in the
water.”
“Okay, it's a deal!”
So they sat in there and they had this Bible study, they talked about
all of the different themes in the Bible, and they cooled off. Do you think
that I did the right thing, or would it be better to make them miserable on the
Sabbath, “Tough luck, sweat.”
The Sabbath
is a day of delight. By the way the Jews forbid fasting on the Sabbath because
the Sabbath is not a day of fasting, it's a day of feasting, I did not say
gluttoning. It's a joyful day.
Alkitab selalu mengatakan bahwa Sabat adalah Sabat Tuhan, itu adalah “Sabat Tuhan
Allahmu” (Keluaran 20:10) menurut Perintah Keempat.
Dan kalian tahu, Yesaya 58, jika kalian mau ke sana, Yesaya 58, kita sudah
membaca ayat ini banyak kali, sebetulnya dua ayat, ayat 13 dan 14, dikatakan, “13 Apabila kamu
mengalihkan kakimu dari menginjak-injak hari
Sabat, dari melakukan kesenanganmu sendiri pada…” hari Yahudi? “…dari melakukan kesenanganmu
sendiri pada hari kudus-Ku dan menyebut Sabat…” menyebalkan? Tahukah kalian apa masalahnya dengan dunia Kristen? Dunia
Kristen memandang Sabat melalui mata orang-orang Farisi. Tetapi Sabat
orang Farisi bukanlah Sabat Tuhan. Sabat orang Farisi adalah
Sabat palsu, karena itu Sabat ciptaan mereka.
Harinya benar tetapi caranya salah. Apakah kalian mengikuti saya? Itu
adalah Sabat yang palsu yang diciptakan mereka. “9 Percuma mereka
beribadah kepada-Ku, sementara mengajarkan
sebagai doktrin, perintah-perintah manusia.” (Matius 15:9) itulah yang
dikatakan Yesus. Mereka hanya mengizinkan orang berjalan suatu jarak tertentu
pada hari Sabat; jika ada yang memakai kaki palsu dari kayu, itu harus dilepas
pada hari Sabat karena itu dianggap membawa beban; mereka menambahkan 613
peraturan kepada Sabat untuk melindungi Sabat supaya tidak dilanggar,
peraturan-peraturan yang tidak ada di Kitab Suci. Mereka menambahkan itu, dan
itu membuat pemeliharaan Sabat menjadi sangat berat. Dan itulah Sabat yang dilihat oleh
gereja-gereja Non-Advent hari ini. Mereka berkata, “Oh, kalian memelihara Sabat lama itu, hari yang
membelenggu, di mana kalian tidak boleh melakukan ini, tidak boleh melakukan
itu, tidak boleh melakukan apa pun.” Dan kadang-kadang kita sendiri
memberikan kesan kepada orang-orang ini bahwa kita tidak boleh berbuat ini,
berbuat itu, berbuat apa saja. Kalian tahu terkadang ada yang bertanya kepada
saya sekali waktu, mereka berkata, “Pastor, bolehkah saya melakukan yang
begini dan begitu pada hari Sabat?” Saya menolak membuat sebuah daftar. Saya
suruh mereka ke Yesaya 58 dan membaca prinsipnya di sana, kemudian secara jujur
dan tulus bertanya kepada Tuhan, apakah hal ini layak dilakukan pada hari
Sabat.
Kalian tahu, sekali
waktu saya pergi berkemah bersama para Masterguide, semacam Pramuka, tingkat
tertinggi dalam organisasi Pathfinder. Dan kami pergi ke tempat ini yang sangat
panas, dan di sana ada sebuah sungai
kecil yang airnya jernih seperti kristal. Dan kami mengadakan kebaktian Sabat.
Dan astaga, mereka mengenakan seragam khaki, yang tidak tembus udara, dan
ketahuilah mereka bercucuran keringat, mereka seluruhnya basah karena keringat,
dan di situ ada sungai kecil yang melewati perkemahan yang airnya jernih
seperti kristal.
Dan salah satu dari
mereka datang dan berkata, “Pastor Bohr,
menurut Anda, bolehkah kami masuk ke sungai dan menyejukkan diri?”
Tahukah kalian apa
kata saya? “Kok berani-beraninya
kalian berpikir kalian boleh pergi berenang pada hari Sabat?” Bukan itu kata
saya. Saya katakan kepadanya, “Dengarkan, kita sepakat, kamu dan semua
Masterguide boleh duduk di dalam air asalkan yang kalian bicarakan adalah
hal-hal rohani, dan kalian tidak mencipratkan air satu sama lain, dan tidak
bermain di dalam air.”
“Oke, setuju!”
Maka mereka duduk di
sungai dan mereka mengadakan pelajaran Alkitab, mereka bicara tentang semua
tema yang berbeda di Alkitab, dan mereka menyejukkan diri. Menurut kalian
apakah saya telah berbuat yang benar atau lebih baik membiarkan mereka merasa
tersiksa pada hari Sabat? “Nasib, rasakan
berkeringat!”
Sabat adalah hari kesukaan. Nah, ketahuilah
orang-orang Yahudi melarang berpuasa pada hari Sabat, karena Sabat bukanlah
hari untuk berpuasa, itu hari perayaan, dan saya tidak berkata makan
berlebih-lebihan. Itu hari yang penuh sukacita.
And so it
says here, “13 If you turn away your foot
from the Sabbath, from doing
your pleasure on My holy day, and call the Sabbath...” how? “...a delight, the holy day of...” the Jews? No! “...the holy day of the Lord, honorable, and shall honor
Him, not...” here's the principles: “...not doing your own ways,
nor finding your own pleasure, nor speaking your own words,...” would you say that watching a football game on Sabbath would be doing
your own pleasure? Of course! Any sincere person would say that. And then it
says, “...14 Then you shall delight
yourself in the Lord; and I will cause you
to ride on the high hills of the earth, and feed you with the heritage of
Jacob your father...” do you know
what the heritage of Jacob is? The heritage
of Jacob is the promised land. So this would be referring to Canaan,
the heavenly Canaan. And so it says,
“...and feed you with the heritage of Jacob your father...” and then notice, you can take it to the bank, “...The mouth of the Lord has spoken.”
So is the Sabbath God's sign of Creation, Redemption, and
Recreation? Absolutely! God's plan has never changed. God's plan for the Sabbath is perpetual, it will exist forever.
Maka dikatakan di sini, “13 Apabila kamu mengalihkan kakimu dari menginjak-injak hari Sabat, dari melakukan kesenanganmu sendiri pada hari kudus-Ku dan menyebut Sabat…” apa? “…suatu yang menyenangkan’, hari kudus…” orang Yahudi? Bukan! “…hari kudus TUHAN, yang dihormati; dan
akan menghormati Dia, dengan tidak…” ini prinsipnya, “…tidak melakukan kehendakmu sendiri
atau mencari kesenanganmu
sendiri, atau mengucapkan kata-katamu
sendiri…” menurut kalian apakah menonton pertandingan bola pada hari Sabat itu
melakukan kesenangan sendiri? Tentu saja. Orang yang tulus akan berkata begitu.
Kemudian dikatakan, “…14 maka kamu akan bersenang-senang dalam
TUHAN, dan Aku akan membuat kamu berkendaraan ke tempat-tempat yang tinggi di
bumi dan memberi kamu makan dari pusaka milik Yakub, bapak leluhurmu,…” tahukah kalian apa pusaka milik Yakub itu? Pusaka milik Yakub itu tanah perjanjian,
jadi ini mengacu kepada Kanaan, Kanaan surgawi. Maka dikatakan, “…dan memberi kamu makan dari pusaka milik
Yakub, bapak leluhurmu…” lalu simak, kita bisa mengandalkannya, “…sebab mulut Tuhan-lah yang telah mengatakannya…”
Jadi apakah Sabat itu tanda Allah dalam Penciptaan, Penebusan,
dan Penciptaan Ulang? Tentu saja! Rencana Allah tidak pernah
berubah. Rencana Allah untuk Sabat itu kekal, itu akan ada
selamanya.
29 08 25
No comments:
Post a Comment