Thursday, March 9, 2017

EPISODE 2 ~ MARY ~ STEPHEN BOHR ~ Bagian kedua

       MARY SEMINAR___
Part 02/08 - Stephen Bohr  bagian kedua
The Cult of the Virgin Mother


Notice that God told Israel “Don’t you have any contact with pagan nations and with their pagan practices, don’t have anything to do with their altars, with their icons, with their ceremonies, remain totally separated from them. And yet  Israel did not listen to the counsel of the Lord.

Perhatikan, Allah memberitau Israel, “Jangan berhubungan apa pun dengan bangsa-bangsa pagan dan dengan prakek paganisme mereka, jangan punya urusan dengan mezbah-mezbah mereka, dengan ikon-ikon mereka, dengan upacara-upacara mereka. Tetaplah terpisah dari mereka. Namun Israel tidak patuh pada nasihat Tuhan.


Notice Judges 10:6 it says, “Then the children of Israel again did evil in the sight of the LORD, and served the Baals and the Ashtareths, the gods of Syria, the gods of Sidon, the gods of Moab, the gods of the people of Ammon, and the gods of the Philistines; and they forsook the LORD and did not serve Him.”
So notice that instead of remaining separate from these pagan nations and from their practices, and from their images, and from their altars, they mixed and they blended with these nations.

Perhatikan Hakim-hakim 10:6, dikatakan, Lalu umat Israel melakukan lagi apa yang jahat di mata TUHAN; dan menyembah para Baal dan para Asytoret, dewa-dewa orang Syria (Aram), dewa-dewa orang Sidon, dewa-dewa orang Moab, dewa-dewa bani Amon dan dewa-dewa orang Filistin, dan mereka meninggalkan TUHAN dan tidak beribadah kepadaNya.”
Jadi perhatikan, bukannya mereka memisahkan diri dari bangsa-bangsa pagan ini dan dari praktek-praktek berhala mereka, dan dari patung-patung mereka, dan dari mezbah-mezbah mereka, malahan mereka bercampur dan berbaur dengan bangsa-bangsa ini.


Now we might ask the questions at this point before we continue looking at the story of Israel. Would God give the same counsel to His Christian church today? Would He allow the Christian church to adopt practices from pagan nations, and altars from pagan nations, and icons from pagan nations, and ceremonies and rites from pagan nations? Absolutely not! If God said to Israel, “Remain separate, do not adopt anything that has to do with them,” God would give the same counsel to the Christian church. He would not give the Christian church the opportunity of baptizing pagan practices and adopting them into the Christian church.

Sekarang ini kita bisa bertanya sebelum kita lanjut melihat ke kisah bangsa Israel. Mungkinkah Allah memberikan petunjuk yang sama kepada gereja KristenNya sekarang ini? Mungkinkah Allah mengizinkan gereja Kristen mengadopsi praktek-praktek berhala dari bangsa-bangsa pagan, dan mengadopsi mezbah-mezbah dari bangsa-bangsa pagan, dan ikon-ikon bangsa-bangsa pagan, dan upacara-upacara serta ritual-ritual bangsa-bangsa pagan? Tentu saja tidak! Jika Allah berkata kepada Israel, “Tetap pisahkan diri, jangan mengadopsi apa pun yang berkaitan dengan mereka,” tidakkah Allah akan memberikan petunjuk yang sama kepada gereja Kristen? Allah tidak akan memberi kesempatan kepada gereja Kristen untuk membaptis praktek-praktek berhala dan menerimanya ke dalam gereja Kristen.


Things became really terrible in Israel, notice Ezekiel 8:6, 14. It says here, “Furthermore He said to me, ‘Son of man, do you see what they are doing, the great abominations that the house of Israel commits here, to make Me go far away from My sanctuary? Now, turn again, you will see greater abominations.’…”  and now notice verse 14   “… 14 So He brought me to the door of the north gate of the LORD's house and to my dismay, women were sitting there weeping for Tammuz.”
Do you remember we spoke about Tammuz? Tammuz was the son, the supernatural son of Nimrod. Israel at this point is actually lamenting Tammuz. And by the way, what’s happening here is that it was believed that ~ and this is, by the way, astronomically true ~ in December the days get shorter, and shorter, and shorter, they believed that that meant that Tammuz was dying and dying and dying. And then on December 25, the days becomes longer and so now he was suddenly resurrecting from the death. And so we find here that they were actually practicing one of the rites and ceremonies that had been established by Nimrod, way back in Babylon.

Kondisi menjadi sungguh-sungguh buruk di Israel, perhatikan Yehezkiel 8:6, 14, dikatakan di sana, Lebih lanjut firman-Nya kepadaku: ‘Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat, yaitu kekejian-kekejian besar yang dilakukan oleh kaum Israel di sini, untuk menjauhkan Aku dari tempat kudus-Ku? Sekarang, berpalinglah, dan  engkau masih akan melihat kekejian-kekejian yang lebih besar lagi…”  dan sekarang perhatikan ayat  14,  “…14 Lalu dibawa-Nya aku ke pintu gerbang utara rumah TUHAN, dan betapa menyedihkannya, di sana ada perempuan-perempuan yang duduk dan menangisi dewa Tamus.”
Ingatkah kalian kita sudah pernah berbicara tentang Tamuz? Tamuz adalah anak laki-laki, putra supernatural Nimrod. Pada saat itu Israel sedang meratapi Tamuz. Dan ketahuilah, apa yang terjadi di sini ialah, keyakinan bahwa ~ dan ini secara ilmu falak memang benar ~ di bulan Desember, waktu siang terus-menerus menjadi semakin singkat, dan mereka meyakini bahwa itu berarti Tamuz sedang sekarat, dan setiap hari semakin sekarat. Kemudian pada tanggal 25 Desember, siang harinya menjadi lebih panjang, maka diyakini Tamuz tiba-tiba bangkit dari kematian. Jadi di sini kita dapati bahwa mereka sesungguhnya mempraktekkan salah satu ritual dan upacara yang telah diciptakan Nimrod, jauh di Babilon masa lalu. 


Now, notice also Jeremiah 7:18-19, another one of these deplorable practices that Israel had that they adopted from the pagan nations. It says there in Jeremiah 7:18-19, “The children gather wood and the fathers kindle the fire, and the women knead dough to make cakes for…”  whom? “…for the queen of heaven; and they pour out drink offerings to other gods that they may provoke Me to anger. 19 ‘Do they provoke Me to anger?’ says the LORD. ‘Do they not provoke themselves to the shame of their own faces?’"
Notice that they were worshiping according to this, the queen of heaven, I want you to remember that specific terminology, they were worshiping  “the queen of heaven”, by the way they did it through silver, gold was used to worship the sun god because the sun is yellow, silver was used to depict the moon goddess because it is the color of the moon, which the moon is white or silver. And so Israel here is making cakes to the queen of heaven. They are worshiping the queen of heaven. They are bowing before her, they adopted the pagan practices of the surrounding nations. For this reason, God decided that He needed to send Israel into captivity for 70 years. And so king Nebuchadnezzar came in the year 605 BC  and he overcame Jerusalem, there were three captivities, Jerusalem was destroyed, and God’s people were taken captive to Babylon for a period of 70 years. In Babylon they were cured of their idolatry. In other words,  they made up their minds they were not going to worship idols ever again, they were not going to worship Tammuz, they were not going to worship the queen of heaven, they were not going to make cakes to her, they were not going to pour out drink offerings to the pagan gods. They were going to be faithful to God in not practicing idolatry.

Nah, perhatikan juga Yeremia 7:18-19, salah satu praktek-praktek yang sangat menyedihkan yang telah diadopsi Israel dari bangsa-bangsa pagan. Dikatakan di Yeremia 7:18-19, Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan bagi…”  siapa? “…bagi ratu sorga, dan mereka menuang persembahan curahan kepada dewa-dewa lain dengan maksud membangkitkan amarah-Ku. 19 Apakah mereka membangkitkan amarah-Ku?’ firman TUHAN, ‘Bukankah mereka membangkitkan rasa malu kepada wajah mereka sendiri?’”
Perhatikan,  menurut ayat-ayat ini, mereka menyembah ratu Surga. Saya mau kalian mengingat istilah khusus ini, mereka menyembah “ratu Surga”, dengan menggunakan perak. Emas dipakai untuk menyembah dewa matahari karena matahari warnanya kuning. Perak dipakai untuk melambangkan dewi bulan karena itulah warna bulan, bulan berwarna pucat atau perak. Maka Israel di sini sedang membuat kue bagi ratu Surga. Mereka sedang menyembah ratu Surga. Mereka sujud di depannya, mereka mengadopsi praktek-praktek pagan bangsa-bangsa yang berada di sekitar mereka. Karena inilah, Allah memutuskan bahwa Dia harus mengirim Israel menjadi tawanan selama 70 tahun. Maka raja Nebukadnezar datang di tahun 605 BC dan dia menaklukkan Yerusalem. Ada tiga kali penawanan, Yerusalem dihancurkan, dan umat Allah dibawa sebagai tawanan ke Babilon selama 70 tahun. Di Babilon mereka sembuh dari penyembahan berhala mereka. Dengan kata lain, mereka memutuskan mereka tidak akan pernah menyembah berhala lagi, mereka tidak akan menyembah Tamuz, mereka tidak akan menyembah ratu Surga, mereka tidak akan membuat kue baginya, mereka tidak akan menuang persembahan curahan kepada dewa-dewa pagan. Mereka akan setia kepada Allah dengan tidak mempraktekkan penyembahan berhala.


Now, the question is how can the Devil continue proliferating this apostate religion that began in Babel if the children of Israel had decided that they would remain separate from the practices of the surrounding pagan nations, if they had isolated themselves from these pagan nations?
Well, let me give you a little bit of history of what happened after the Babylonian captivity when Israel had been cured once and for all from this idolatry, from adopting the pagan practices of the surrounding nations.
Go with me to Ezra 1:2-3, it’s speaking here about Cyrus king of Persia. He’s the one that came by the way, and conquered Babylon along with Darius the Mede. It says there, Thus says Cyrus king of Persia, 'All the kingdoms of the earth the LORD God of heaven, has given me and He has commanded me to build Him a house at Jerusalem, which is in Judah. 3 Who is among you of all His people, may his God be with him! Let him go up to Jerusalem which is in Judah and build the house of the LORD God of Israel; He is God which is in Jerusalem.’”
I find it rather remarkable that Cyrus, this king of the Medo-Persian empire would actually say that “God had told me to build Him  a temple in Jerusalem.”
Now, the question is, how did he know that God was telling him to build Him a temple in Jerusalem? Well, the fact is, that the name of Cyrus, had been given in Bible prophecy over a hundred years before he was born, in Isaiah 45:1. It’s very likely that when Cyrus dried up the river Euphrates and entered into the city of Babylon, he met Daniel there because Daniel was in the banquet room. And Daniel probably opened the scroll of the prophet Isaiah and said, “I’ve been waiting for you. Your name had been prophesied 100 years before you were born. God says that you are going to be a shepherd, you are going to be the deliverer of His people.”  And so undoubtedly Cyrus, seeing this providential sign said, “I must fulfill the will of God.”
And you know what’s interesting? There are two individuals, two ancient kings which became monotheistic, in other words, they came to the point of believing that there was only one true God. One of them was Tutankhamun  and I believe that has to do with the Exodus. And the other king was Darius and Cyrus and the Persian rulers. In fact they established a new religion called Zoroastrianism where you had a good god and you had an evil god, in constant conflict or controversy very similar to the idea that we find of the conflict between God and Satan in Scripture. And they believed in only one true God, where do you suppose that Darius and Cyrus got that idea from? It must have been from Daniel and from the Hebrews.

Sekarang, pertanyaannya adalah, bagaimana Iblis bisa terus menyebarkan agama murtad ini yang bermula di Babel jika bangsa Israel telah memutuskan mereka akan tinggal terpisah dari praktek-praktek bangsa-bangsa pagan di sekeliling mereka, jika mereka mengisolasi diri mereka dari bangsa-bangsa pagan ini?
Nah, izinkan saya menyampaikan sedikit sejarah tentang apa yang terjadi setelah penawanan Babilon ketika Israel disembuhkan untuk selama-lamanya dari penyembahan berhala, dari mengadopsi praktek-praktek paganisme bangsa-bangsa di sekitar mereka.
Marilah bersama saya ke Ezra 1:2-3, ini berbicara tentang Cyrus, raja Persia. Nah, dialah yang datang dan yang menaklukkan Babilon bersama Darius orang Medo. Dikatakan di sana, 2 Beginilah kata Koresh, raja Persia: ‘Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. 3 Siapa di antara kamu umat-Nya, biarlah Allahnya menyertainya! Biarlah ia pergi ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN, Allah Israel, Dialah Allah yang ada di Yerusalem.”
Menurut saya, agak mengaguman, Cyrus/Koresh raja kekaisaran Medo Persia ini sungguh-sungguh berkata bahwa “Allah menyuruh saya membangunkan bagiNya sebuah Bait Suci di Yerusalem.”
Sekarang, pertanyaannya, dari mana kita tahu bahwa Allah menyuruh dia membangunkan Bait Suci bagiNya di Yerusalem? Nah, faktanya ialah, nama Cyrus ini sudah ada dalam nubuatan Alkitab seratus tahun lebih sebelum dia lahir, di Yesaya 45:1. Sangat besar kemungkinan ketika Cyrus mengeringkan sungai Efrat dan masuk ke dalam kota Babilon, dia bertemu dengan Daniel di sana karena pada waktu itu Daniel berada di ruang pesta. Dan kira-kira Daniel membuka gulungan tulisan nabi Yesaya dan berkata, “Saya sudah menantikan engkau. Namamu sudah dinubuatkan 100 tahun sebelum engkau lahir. Allah berkata engkau akan menjadi gembala, dan engkau akan menyelamatkan umatNya.” Maka, tidak diragukan lagi, Cyrus yang melihat tanda ramalan ini berkata, “Saya harus menggenapi kehendak Allah.”
Dan tahukah kalian apa yang menarik? Ada dua individu, dua raja purba yang menjadi monotheistis, dengan kata lain mereka kemudian meyakini bahwa hanya ada satu Allah yang benar. Salah satunya adalah Tutankhamun (firaun Mesir), dan saya yakin itu berkaitan dengan kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dan raja yang lain ialah Darius dan Cyrus dan pemimpin-pemimpin Persia. Bahkan mereka menciptakan satu agama yang baru yang disebt Zoroastrianisme di mana ada satu dewa yang baik dan ada satu dewa yang jahat, yang terus-menerus dalam konflik atau pertentangan, sangat mirip dengan konsep yang kita temukan pada konflik antara Allah dengan Setan di Kitab Suci. Dan mereka meyakini satu Allah yang sejati. Menurut kalian dari mana Darius dan Cyrus memperoleh konsep itu? Kira-kira itu dari Daniel dan dari bangsa Ibrani. 


Now, interestingly enough, in Babylon there remained some pagan priests that had proliferated the religion of Babylon, those Chaldeans as they were called in Daniel 2. And Darius I (who was not the same as Darius the Mede) in the year 520 BC he said, “I’m not going to put up with these pagan priests in Babylon.” And so what he did, he massacred these pagan priests and the ones who were able to survive actually fled to the city of Pergamum in Asia Minor. In the year 482 BC king Xerxes did the same thing, there were still some priests left over in Babylon and so he once again massacred these pagan priests of the Babylonian type, not the priests of the Zoroastrian religion but the priests of the Babylonian religion, and once again these priest fled to Asia Minor to the city of Pergamum. By the way you can read this fascinating story in the book the Mysteries of Mithra written by a Roman Catholic scholar, whose name is Franz Cumont. He’s also written several other books on religions in Asia Minor and in the Roman Empire. Interestingly enough these pagan priests that went to Pergamum rooted their  polytheistic religious ideas in Pergamum. In this way, the pagan polytheistic religion of Babylon was transferred to Pergamum.
You say, “Why is this important?”
It’s very important for the reason that according to Virgil the Latin poet and other Roman writers like Homer, they say that Roman civilization and religion was an import from Asia Minor, specifically from Pergamum. You can read it in this book that I made reference to.

Nah, yang cukup menarik, di Babilon tersisa beberapa imam pagan yang telah menyebarkan agama Babilon, mereka disebut orang-orang Kasdim di Daniel pasal 2. Dan Darius I (bukan Darius orang Medo) di tahun 520 BC berkata, “Aku tidak akan membiarkan imam-imam pagan ini di Babilon.” Maka apa yang dilakukannya adalah dia membantai imam-imam pagan ini, dan mereka yang berhasil meloloskan diri, melarikan diri ke kota Pergamum di Asia Kecil. Di tahun 482 BC, raja Xerxes melakukan hal yang sama. Masih ada beberapa imam yang tersisa di Babilon, maka sekali lagi dia membantai imam-imam pagan ini dari kelompok Babilon, bukan imam-imam agama Zoroaster tetapi imam-imam agama Babilon, dan sekali lagi imam-imam tersebut melarikan diri ke Asia Kecil ke kota Pergamum. Nah kalian bisa membaca kisah yang menarik ini di buku Mysteries of Mithra yang ditulis oleh seorang pakar Roma Katolik bernama Franz Cumont. Dia juga menulis beberapa buku lainnya mengenai agama-agama di Asia Kecil dan di kekaisaran Roma. Yang cukup menarik, imam-imam pagan ini yang pergi ke Pergamum, menancapkan akar agama politheisme mereka di Pergamum. Dengan cara ini, agama politheisme pagan dari Babilon, dipindahkan ke Pergamum.
Kalian berkata, “Mengapa ini penting?”
Sangat penting karena menurut Virgil, penyair Latin dan penulis-penulis Roma lainnya seperti Homer, mengatakan  bahwa kebudayaan dan agama Roma diimpor dari Asia Kecil khususnya dari Pergamum. Kalian bisa membacanya dalam buku yang tadi saya sebutkan.


Interesting that the religion of ancient Babylon went to Pergamum and from Pergamum it was imported into pagan Rome. In other words, it became the official religion of pagan Rome. Perhaps this is the reason why in 1 Peter 5:13, if you go with me there, Rome is called Babylon. Notice it says there, She who is in Babylon, elect together with you, greets you, and so does Mark, my son.” Most scholars believe that this is a reference to Rome, in other words Rome is being called Babylon. Why? Because the religion of Babylon was transported from ancient Babylon, from the Babylon of Nebuchadnezzar to Pergamum, and from Pergamum or through Pergamum into pagan Rome.

Yang menarik, agama Babilon purba pindah ke Pergamum dan dari Pergamum itu diimpor ke Roma pagan. Dengan kata lain, itu menjadi agama resmi kekaisaran Roma pagan. Mungkin inilah alasannya mengapa di 1 Petrus 5:13 ~ mari ke ayat itu bersama saya ~ Roma disebut Babilon. Perhatikan dikatakan di sana, Dia yang ada di Babilon, yang terpilih bersama kamu, menyampaikan salam kepadamu, dan juga  Markus, anakku.”
Kebanyakan pakar Alkitab meyakini bahwa yang dimaksud ini adalah Roma, dengan kata lain Roma disebut Babilon. Mengapa? Karena agama Babilon yang dipindahkan dari Babilon purba, dari Babilonnya Nebukadnezar, ke Pergamum, dan dari Pergamum atau melalui Pergamum ke Roma pagan.


But now we must go one step further. And I must go quickly here because I don’t have time to go into all of the ramifications of this prophecy so I’m only going to describe it. In Revelation 13 we have a composite Beast. This Beast has the characteristics of a lion, a bear, a leopard and a dragon beast. And the dragon beast has 10 horns, and then we are told that that dragon beast with 10 horns gives his throne, his authority and his power to this Beast. In other words, the dragon gives his power to this Beast, to this composite Beast. Now, the question is what does this composite Beast represent?

Tetapi sekarang kita harus maju satu langkah lagi. Dan saya harus bergerak cepat karena tidak ada waktu untu membahas semua kerumitan nubuatan ini, jadi saya hanya akan menyampaikannya. Di Wahyu 13 ada seekor Binatang gabungan. Binatang ini memiliki karakteristik singa, beruang, macan tutul, dan binatang naga. Dan binatang naga itu memiliki 10 tanduk, kemudian kita diberitahu bahwa binatang naga dengan 10 tanduk ini memberikan takhtanya, wewenangnya dan kuasanya kepada Binatang gabungan itu. Dengan kata lain, binatang naga memberikan kuasanya kepada Binatang itu, kepada Binatang gabungan itu. Sekarang, pertanyaannya, Binatang gabungan itu melambangkan siapa?


Actually it’s very simple: the lion represents Babylon, the bear represents Medo-Persia, the leopard represents Greece, the dragon beast is Rome because the dragon beast in Revelation 12 tried to kill the Child when the Child was born. So the dragon beast is Rome. And then Rome was divided into 10 kingdoms, those are the 10 horns in the year 476.  And then it says that this dragon beast with 10 horns gives his seat, his power and his authority to this composite Beast. In other words, after the Roman empire will arise a power that will receive the seat and the authority that existed in pagan Rome along with its civilization and its religion.
The question is, which was this power which arose after pagan Rome that proliferated the religion of the ancient Roman empire that Rome received from Pergamum and that Pergamum received from Babylon in unbroken chain?
Folks, I wish I could say otherwise, but it was the Roman Catholic Papacy.
Even writers of the Roman Catholic church, scholars, for example like Cardinal Gibbons, very clearly say that most of the practices and beliefs of the Roman Catholic church were imported from paganism: Sunday, the idea of nuns, vestal virgins, the idea of incense, the idea of icons, the idea of idols in the churches, in fact I don’t know whether you are aware of it but there is in the Vatican you have in St. Peter’s cathedral you have an image of Jupiter. They say, “No, it’s not a Jupiter, it’s a Peter.” Yes, it was a Jupiter and they adopted it and they converted it into Peter.
I mean, the Roman Catholic church doesn’t hide this. They actually acquired their religion and their organizational structure and their political structure from ancient Rome and Rome had received it from Pergamum and Pergamum had received it from Babylon.

Sebenarnya sangat sederhana: singa melambangkan Babilon, beruang melambangkan Medo-Persia, macan tutul melambangkan Greeka, binatang naga adalah Roma karena binatang naga di Wahyu 12 yang berusaha membunuh Anak itu ketika Anak itu dilahirkan, maka binatang naga itu Roma. Kemudian Roma dibagi menjadi 10 kerajaan, itulah ke 10 tanduk di tahun 476. Lalu dikatakan bahwa binatang naga dengan 10 tanduk ini memberikan takhtanya, kuasanya dan wewenangnya kepada Binatang gabungan ini. Dengan kata lain, setelah kerajaan Roma akan muncul suatu kuasa yang akan menerima takhta dan kuasa bersama dengan kebudayaan dan agamanya yang eksis di Roma pagan.
Pertanyaannya, kuasa manakah ini yang muncul setelah Roma pagan yang menyebarkan agama kekaisaran Roma purba, yang diterima oleh Roma dari Pergamum, dan yang diterima Pergamum dari Babilon dalam rangkaian yang tidak terputus?
Saudara-saudara, seandainya saya bisa menyebutkan yang lain, tetapi kuasa itu adalah Kepausan Roma Katolik.
Bahkan penulis-penulis dari gereja Roma Katolik, misalnya Kardinal Gibbons, sangat jelas mengatakan bahwa sebagian besar praktek-praktek dan kepercayaan gereja Roma Katolik diimpor dari paganisme: hari Minggu, konsep biarawati dari perawan-perawan yang dikhususkan untuk memelihara api dalam kuil-kuil, konsep kemenyan, konsep lukisan relijius di gereja yang disembah, konsep patung-patung yang disembah di dalam gereja, bahkan entah kalian menyadarinya atau tidak, di Vatikan di dalam katederal St. Petrus ada patung Jupiter. Mereka berkata, “Oh, bukan, itu bukan Jupiter, itu Petrus.” Ya, itu Jupiter tadinya dan mereka mengadopsinya dan mengubahnya menjadi Petrus.
Maksud saya, gereja Roma Katolik tidak menyembunyikan fakta ini. Mereka bahkan mendapatkan agama dan struktur organisasi dan struktur politik mereka dari Roma purba dan  Roma mendapatkannya dari Pergamum, dan Pergamum mendapatkannya dari Babilon.


Now, I find it very interesting that Pergamum is also involved in the transfer from pagan Rome to papal Rome. Go with me to Revelation 2:13-14, this is going to get more and more fascinating. By the way as you look in Revelation 2:13-14, allow me to tell you something about the 7 churches of Revelation.
The seven churches according to most scholars represent seven periods of the history of Christian church  from apostolic times to the end of time. Most scholars that I have read believe that the church of Ephesus represents the apostolic church, the church that went out conquering and to conquer, that set the world on fire with the gospel of Jesus Christ.
The second church, the church of Smyrna is the persecuted church, there is a lot of death language connected with the church of Smyrna. And in fact most scholars believe that it represents the period of the church under the period of the Roman emperors, the early Roman emperors who persecuted the Christians and threw them to the lions and made them fight with animals in the Colosseum, and with gladiators, etc. And so Smyrna is the persecuted church. It’s where the Devil tried to destroy the growth of the church by persecution. But the Devil soon discovered that instead of stomping out the church by persecution, the church grew all the more. And so he had to use a different method.
And so now, you enter the third church, the third church is called Pergamum. Interesting. Now let’s read about Pergamum. Chapter 2:13-14. "12 And to the angel of the church in Pergamum write: ‘These things says He who has the sharp two-edged sword,  13 'I know your works and where you dwell, and where Satan's throne is…”  remember that this dragon beast gave his throne to this next Beast? It continues saying,  “…and you hold fast My name, and did not deny My faith even in the days in which Antipas, was My faithful martyr, who was killed among you, where Satan dwells…”  But now notice verse 14,   “….14 But I have a few things against you, because you have there those who hold the doctrine of Balaam…”  very important  “…who taught Balak to put a stumbling block before the children of Israel, to eat things sacrificed to idols and to commit sexual immorality.’”

Sekarang, menurut saya yang sangat menarik itu Pergamum juga terlibat dalam perpindahan dari Roma pagan ke Roma Kepausan. Marilah bersama saya ke Wahyu 2:13-14, ini semakin lama semakin menarik. Nah, sementara  kita melihat Wahyu 2:13-14, izinkan saya menceritakan sesuatu tentang ketujuh gereja (jemaat) di Wahyu.
Menurut kebanyakan ahli Alkitab, ketujuh gereja melambangkan tujuh periode sejarah gereja Kristen dari zaman apostolik sampai akhir zaman. Kebanyakan ahli Alkitab yang pernah saya baca, meyakini bahwa gereja Efesus melambangkan gereja apostolik, gereja yang keluar dengan misi menaklukkan dan dia menaklukkan, yang membuat dunia terbakar oleh api injil Yesus Kristus.
Gereja yang kedua, gereja  Smirna adalah gereja yang teraniaya, ada banyak bahasa kematian terkait dengan gereja Smirna. Dan sesungguhnya semua ahli Alkitab meyakini bahwa gereja ini melambangkan periode gereja di zaman kaisar-kaisar Roma, kaisar-kaisar Roma yang mula-mula yang menganiaya orang-orang Kristen, melemparkan mereka menjadi mangsa singa-singa, memaksa mereka bertarung dengan binatang-binatang buas dan dengan para gladiator  di Colosseum, dll. Maka Smirna itu gereja yang teraniaya. Di sanalah Iblis berusaha menghancurkan pertumbuhan gereja melalui penganiayaan. Tetapi Iblis segera sadar bahwa penganiayaan bukannya memadamkan gereja malahan membuat gereja semakin bertumbuh.  Jadi Iblis harus memakai cara yang lain.
Maka sekarang kita memasuki periode gereja yang ketiga, gereja yang disebut Pergamum. Menarik. Sekarang, mari kita  baca tentang Pergamum. Pasal 2:12-14,  12. Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: ‘Inilah firman Dia, yang memiliki pedang yang tajam dan bermata dua: Aku tahu pekerjaanmu dan di mana engkau diam, dan di mana takhta Iblis;…” ingat, binatang naga itu memberikan takhtanya ke Binatang yang berikutnya? Dikatakan selanjutnya, “…dan engkau memegang teguh nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku pada zaman  di mana Antipas, martir-Ku, yang setia dibunuh di antara kamu, di mana Iblis diam…”  tetapi sekarang perhatikan ayat 14,  “…14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: karena ada padamu  mereka yang menganut ajaran Bileam,…”  sangat penting,  “…yang mengajari Balak untuk menempatkan batu sandungan di hadapan orang Israel, supaya mereka makan apa yang dipersembahkan kepada berhala dan berbuat zinah.”  


Notice that the problem with the church of Pergamum  is that Balaam is there influencing the church. Now in order to understand why this is important we have to go back to the story of Balaam in Numbers 22-24. Let’s notice Numbers 22:12, it just so happens that Balak  wants Balaam to curse Israel. It says, “And God said to Balaam, ‘You shall not go with them; you shall not curse the people, for they are blessed.’"   God says to Balaam, “You can’t curse Israel, they are blessed.”
The question is why was Israel blessed? Notice Numbers 23:20-23, “Behold, I have received a command to bless…”  this is Balaam speaking,   “… He has blessed and I cannot reverse it. 21 He has not observed iniquity in Jacob; Nor has He seen wickedness in Israel; The LORD his God is with him, And the shout of a king is among them. 22 God brings them out of Egypt, He has strived like a wild ox. 23 For there is no sorcery against Jacob, nor  any divination against Israel; It now must be said of Jacob and of Israel, O what God has done!”
You see, Israel was in a proper relationship with the Lord and therefore the Devil could not destroy Israel through persecution, through warfare. But the Devil soon discovers that there is a better way to destroy Israel. You see, just like the early church growth grew phenomenally the Devil tried to destroy the church by persecution but it couldn’t because the church was in a good relationship with the Lord, now the Devil says, “I have to implement plan B.” And what was that plan B? Plan B was, if you cannot fight them or destroy them from outside, then infiltrate them with practices, with the pagan practices of the nations and then they would be destroyed. Notice Numbers 31:16 on how Balaam was successful in his endeavor. It says there in Numbers 31:16, Look, these women…”  the women of Moab   “…caused the children of Israel, through the counsel of Balaam, to trespass against the LORD in the incident of Peor, and there was a plague among the congregation of the LORD.”
And so what the Devil did, was to use Balaam to entice Israel to adopt the practices of the Moabites, to follow their idolatrous practices, their worship practices and as a result they broke their covenant with the Lord and there was great decimation among the people of God. The same thing happened in the early church. When Ephesus went out conquering and to conquer, the early church, the apostolic church, it grew phenomenally, the Devil says “I have to destroy this church because it is winning subjects for Jesus Christ.” So now comes the church of Smyrna, the church that is persecuted. But the more the Devil persecutes, the more the church grows. And so the Devil says, “I have to do something.” And so you enter the church of Pergamum where Balaam is influencing. And what the Devil does through an emperor called Constantine, he introduces into Christianity idolatrous practices of the Roman empire.  You know, even Constantine the Great he claimed to be a Christian but he actually worshiped the sun god, deus sol invictus, the invincible god. He actually had coins printed that said “to the invincible god” it had the sun on it. In other words, Constantine was a sun worshiper, he was only converted nominally to Christianity and all of these ideas from pagan Rome were transferred via Pergamum into the Roman Catholic church. And many scholars in the Roman Catholic church today admit that many of the practices that now exist in the church actually were imported directly from the religions of the pagan Roman empire.

Perhatikan problem di gereja Pergamum ialah ada Bileam di sana yang mempengaruhi gereja. Nah, supaya kita paham mengapa ini penting, kita harus mundur ke kisah Bileam di Bilangan pasal 22-24. Mari kita simak Bilangan 22:12, ceritanya Balak minta Bileam mengutuki Israel. Dikatakan, Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: "Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati." Allah berkata kepada Bileam, “Kamu tidak bisa mengutuk Israel, mereka itu diberkati.”
Pertanyaannya ialah, mengapa Israel diberkati? Bilangan 23:20-23, 20 Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk memberkati,…”  ini Bileam yang berbicara,   “…Dia [Allah] sudah memberkati, dan aku tidak dapat membalikkannya. 21 Dia tidak melihat ada dosa pada keturunan Yakub, dan tidak dilihatNya kejahatan pada Israel. TUHAN, Allah mereka, menyertai mereka, dan seruan seorang Raja ada di antara mereka. 22 Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, Allah yang telah berperang seperti banteng liar, 23 sebab tidak ada sihir yang mempan terhadap Yakub, atau tenungan apa pun terhadap Israel. Sekarang ini harus dikatakan tentang Yakub, dan tentang Israel, o, apa yang telah diperbuat Allah bagi mereka.”
Kalian lihat, saat itu Israel berada dalam hubungan yang benar dengan Tuhan dan oleh karena itu Iblis tidak bisa menghancurkan Israel lewat penganiayaan, lewat peperangan. Tetapi Iblis segera menemukan ada cara yang lebih bagus untuk menghancurkan Israel. Kalian lihat, persis seperti perkembangan gereja mula-mula yang tumbuh secara fenomenal, Iblis berusaha menghancurkan gereja itu melalui penganiayaan, tetapi tidak berhasil karena gereja itu sedang mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan. Sekarang Iblis berkata, “Aku harus memakai rencana B.” Dan rencana B itu apa? Rencana B ialah, jika tidak bisa mengalahkan mereka atau menghancurkan mereka dari luar, maka infiltrasilah mereka dengan praktek-praktek pagan dari bangsa-bangsa lain, maka mereka akan hancur. Perhatikan  Bilangan 31:16 mengenai bagaimana Bileam berhasil dalam upayanya. Dikatakan di Bilangan 31:16, Lihat, perempuan-perempuan ini,…”  perempuan-perempuan Moab, “…mengakibatkan umat Israel atas nasihat Bileam, berbuat dosa terhadap TUHAN dalam peristiwa Peor, dan terjadilah tulah di antara umat TUHAN.”
Jadi, apa yang dilakukan Iblis ialah memakai Bileam untuk memikat Israel mengadopsi praktek-praktek bangsa Moab, mengikuti praktek-praktek penyembahan berhala mereka, ibadah mereka, dan sebagai akibatnya mereka melanggar perjajian mereka dengan Tuhan, dan terjadilah pengurangan jumlah yang sangat besar di antara umat Allah.
Hal yang sama terjadi pada gereja mula-mula. Ketika Efesus membawa misi untuk menaklukkan dan dia menaklukkan, gereja yang mula-mula, gereja apostolik, bertumbuh secara fenomenal. Iblis berkata, “Aku harus menghancurkan gereja ini karena dia memenangkan pengikut-pengikut bagi Yesus Kristus.” Jadi sekarang muncullah gereja Smirna, gereja yang teraniaya. Semakin Iblis menganiaya, semakin gereja itu bertumbuh. Maka Iblis berkata, “Aku harus melakukan sesuatu.” Maka kita memasuki era gereja Pergamum di mana Bileam sedang berpengaruh. Dan apa yang dilakukan Iblis ialah melalui kaisar yang bernama Constantine, dia memperkenalkan praktek-praktek berhala kekaisaran Roma ke dalam Kekristenan. Kalian tahu, faktanya Constantine yang Agung  mengklaim menjadi Kristen, tetapi sebenarnya dia adalah penyembah dewa matahari, deus sol invictus, dewa yang tidak terkalahkan. Bahkan Constantine mencetak koin-koin dengan kata-kata “bagi dewa yang tidak terkalahkan” dengan gambar matahari di atasnya. Dengan kata lain, Constantine adalah penyembah matahari, dia hanya menjadi Kristen dalam nama saja, dan semua konsep dari Roma pagan lewat Pergamum dipindahkan ke gereja Roma Katolik. Dan ada banyak pakar Alkitab dari gereja Roma Katolik sekarang mengakui bahwa banyak praktek yang sekarang eksis dalam gereja sesungguhnya diimpor langsung dari agama-agama pagan kekaisaran Roma.
Among those things that we are going to study which were imported into the Christian church was the veneration of the virgin mother, that which had originated all the way back at the tower of Babel which was transferred from Babel to Nebuchadnezzar’s Babylon because Nebuchadnezzar actually boasted that he was establishing the kingdom which existed at Babel. And then it was transferred from the Babylon of Nebuchadnezzar to Pergamum through the apostate priesthood, from the city of Pergamum it was transferred to Rome, and through the church of Pergamum it was transferred from pagan Rome to papal Rome in unbroken chain.

Di antara hal-hal yang akan kita pelajari, yang diimpor ke dalam gereja Kristen, ialah penyembahan kepada bunda perawan, yang telah dimulai jauh di masa lampau di menara Babel, yang ditransfer dari Babel ke Babilonnya Nebukadnezar karena Nebukadnezar menyombong bahwa dia telah mendirikan kerajaan yang pernah berdiri di Babel. Kemudian itu ditransfer dari Babilonnya Nebukadnezar ke Pergamum melalui imam-imam murtad, dan dari kota Pergamum itu ditransfer ke Roma, dan melalui gereja Pergamum itu ditransfer dari Roma pagan ke Roma Kepausan dalam mata rantai yang tidak terputus.


Now in our next study together we are going to take a look at a topic which I have chosen to title “Mary the rival of Jesus”. You see, how in the world could you title a lecture “Mary the rival of Jesus”? We are going to see how all of these ideas that originated back to Nimrod and Semiramis and Tammuz that were transferred to Babylon of Nebuchadnezzar and then transferred to Rome, and then transferred to the Roman Catholic church have proliferated today in the Christian church. And we are going to see how the mother is venerated at such a great degree that the Child is practically placed on a second plane.

Nah, dalam pelajaran kita berikutnya kita akan melihat ke satu topik yang saya pilih judulnya “Maria, saingan Yesus”. Kalian lihat, kok bisa ada ceramah berjudul “Maria, saingan Yesus”?  Kita akan melihat bagaimana semua konsep yang berasal mula dari Nimrod dan Semiramis dan Tamuz yang ditransferr ke Babilonnya Nebukadnezar, kemudian ditransfer ke Roma, lalu ditransfer ke gereja Roma Katolik, sekarang ini telah menyebar ke gereja Kristen. Dan kita akan melihat bagaimana sang bunda disembah sedemikian rupa sehingga Sang Anak praktis ditempatkan pada tingkat kedua.


Now I’d like you to notice in Revelation 12:1 that God is going to have a true church in the end time, a church that upholds the truth of God as is found in Holy Scripture. This woman is depicted as clothed with the sun and standing on the moon. Notice Revelation 12:1 it says,  “Now a great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, with the moon under her feet, and on her head a garland of twelve stars;”
Now we are going to find that the Roman Catholic church believes that this woman actually is symbolic of Mary. But the fact is, for reasons that we have studied in our first lecture, this woman actually is a representation of the Old Testament church and the New Testament church. In other words, Jesus was born from the woman, yes, He was born from the Old Testament church. And then later on the woman flees to the wilderness, that means that the church in the New Testament period flees to the wilderness when she is persecuted by the serpent. In other words, God is going to have ~ according to this verse ~ a true church which will bring the Messiah into the world, and this true church after the Messiah is caught up to God and to His throne, is going to be persecuted by the serpent, is going to be persecuted by the dragon to try and destroy her because she upholds the truth of God.

Sekarang saya ingin kalian memperhatikan Wahyu 12:1 bahwa Allah memiliki satu gereja yang benar pada akhir zaman, gereja yang mempertahankan kebenaran Allah sebagaimana yang terdapat dalam Kitab Suci. Perempuan ini digambarkan berselubung matahari dan berdiri di atas bulan. Perhatikann Wahyu 12:1, dikatakan, Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.”
Nah, kita mendapati gereja Roma Katolik meyakini perempuan ini adalah simbol dari Maria. Tetapi untuk alasan-alasan yang sudah kita pelajari dalam ceramah yang pertama, perempuan ini sesungguhnya adalah lambang dari gereja Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dengan kata lain, Yesus memang benar dilahirkan dari perempuan itu, Dia dilahirkan dari gereja Perjanjian Lama. Kemudian perempuan itu melarikan diri ke padang gurun, itu artinya gereja di masa Perjanjian Baru lari ke padang gurun ketika dia dianiaya oleh ular. Dengan kata lain, menurut ayat ini, Allah akan memiliki satu gereja yang benar, yang akan membawa Mesias ke dunia, dan gereja yang benar ini, setelah Mesias diangkat ke Allah dan takhtaNya, akan dianiaya oleh ular, akan dianiaya oleh naga, yang berusaha membinasakannya karena dia mempertahankan kebenaran Allah.


But do you know, that in Revelation the apostate religion is also represented by a woman? Notice Revelation 17:1-6, this will be our final passage in our study.
Then one of the seven angels who had the seven bowls came and talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the great harlot who sits on many waters…”  by the way if a pure woman represents a pure church, a harlot must represent what? It must represent a fallen church. Notice that she is seated on many waters. Verse 15 explains that the many waters represent multitudes, nations, tongues and peoples. So this is an apostate system of religion that sits or governs on nations, tongues, multitudes  and peoples. And now notice verse 2, “…2 with whom the kings of the earth committed fornication…”  notice that she is involved in the political systems of the world. She fornicates with the kings of the earth, according to this,   “…and the inhabitants of the earth were made drunk with the wine of her fornication.’…”  By the way the wine represents false teachings, it represents false doctrines. In fact a little later on  in this passage we are going to notice it represents her abominations.  If you want to look up in Scripture the word “abominations” in the Concordance, you’ll find that abominations are composed of many things: worshiping the sun, thinking that you can eat unclean food, thinking that you can be saved in violation of the Law of God, and many other things as well. So notice that she gives the wine, she makes the nations drunk with the wine of her fornication.  Notice verse 3, “…3 So he carried me away in the Spirit into the  wilderness; and I saw a woman sitting on a scarlet beast, which was full of names of blasphemy, having seven heads and ten horns…”  And notice how this woman is arrayed,  “…4 The woman was arrayed in purple and scarlet…”  interesting colors, right? “…purple and scarlet, and adorned with gold and precious stones and pearls…”  Notice that this is a system that majors in gold, and silver and precious stones, and pearls, and she is clothed in purple and scarlet. And it says, “…having in her hand a golden cup full of abominations and the filthiness of her fornication…”  by the way, “fornication” means that you are married to Jesus but at the same time you are married with paganism. In other words, you are adopting pagan practices into the church like ancient Israel did. Let me ask you, why would God rebuke ancient Israel for adopting pagan practices and He would not rebuke the Christian church for importing pagan practices? Would you expect God to keep the Christian church just as pure as  He wanted to keep ancient Israel? Of course. It continues saying in verse 5, notice her name, “…5 and on her forehead a name was written, Mystery: ‘BABYLON THE GREAT…” what is this system of apostate religion called? Babylon! Interestingly enough!  “…BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF HARLOTS AND OF THE ABOMINATIONS OF THE EARTH.’…”  and then you’ll notice that this is a persecuting power. She persecutes those that don’t agree with her teachings.   It says in verse 6, “…6 And I saw the woman drunk with the blood of the saints, and with the blood of the martyrs of Jesus. And when I saw her, I marveled with great amazement.”

Tetapi tahukah kalian, di Wahyu agama murtad juga dilambangkan seorang perempuan? Perhatikan Wahyu 17:1-6, ini akan menjadi bacaan kita yang terakhir dalam ceramah ini.
“Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu keputusan atas pelacur besar, yang duduk di atas banyak air…”  Nah, jika seorang perempuan yang murni melambangkan gereja yang murni, maka seorang pelacur tentunya melambangkan apa? Melambangkan gereja yang berdosa. Perhatikan dia duduk di atas banyak air. Ayat 15 menjelaskan bahwa banyak air itu melambangkan orang banyak, bangsa, bahasa, dan kaum. Jadi ini adalah suatu sistem agama yang murtad yang duduk di atas, atau menguasai bangsa-bangsa, bahasa, kaum dan suku. Sekarang perhatikan ayat 2  “…2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul,…”  perhatikan dia terlibat dalam sistem politik dunia. Dia berbuat cabul dengan raja-raja dunia, menurut ayat ini,  “…dan penghuni-penghuni bumi telah dimabukkan oleh anggur percabulannya…”  Nah, anggur melambangkan ajaran-ajaran palsu, doktrin-doktrin palsu. Nanti sedikit lebih jauh dalam bacaan ini kita akan melihat itu melambangkan kekejian-kekejiannya. Jika kalian mau mencari dalam Kitab Suci kata “kekejian” di Concordance, kalian akan mendapati kekejian itu terdiri atas banyak hal: menyembah matahari, menganggap boleh makan yang haram, menganggap bisa selamat walaupun tetap melanggar Hukum Allah, dan banyak lagi yang lain. Jadi, perhatikan, perempuan ini memberikan anggurnya, dia membuat bangsa-bangsa mabuk dengan anggur percabulannya. Perhatikan ayat 3,“…Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang merah darah, yang penuh dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk…”  Dan perhatikan sekarang bagaimana perempuan itu berpakaian,  “…4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi…”  warna-warna yang menarik, bukan?  “…kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara,…”  perhatikan sistem ini memakai banyak emas, dan perak dan batu-batu permata dan mutiara, dan dia mengenakan warna ungu dan merah darah. Dan dikatakan, “…dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya…” Nah, “percabulan” berarti kita sudah menikah dengan Yesus tetapi pada waktu yang sama kita juga menikah dengan paganisme. Dengan kata lain, kita menerima praktek-praktek pagan ke dalam gereja sama seperti yang dilakukan Israel purba. Coba saya tanya, apakah Allah menegur Israel purba gara-gara mengadopsi praktek-praktek paganisme tetapi Dia tidak menegur gereja Kristen gara-gara mengimpor praktek-praktek paganisme? Tidakkah kita beranggapan Allah akan menjaga gereja Kristen sama murninya seperti Dia mau menjaga Israel purba? Tentu saja. Selanjutnya dikatakan di ayat 5, perhatikan namanya, “…5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama: “MISTERI:  BABILON BESAR,…”  disebut apa sistem agama murtad ini? Babilon! Cukup menarik!   “… BABILON BESAR IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI  KEKEJIAN BUMI…”  lalu kita lihat kuasa ini aalah kuasa yang menganiaya. Dia menganiaya mereka yang tidak selaras dengan ajaran-ajarannya. Di ayat 6 dikatakan, “…6  Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah martir-martir Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.”


Now I’d like to read one final text. I know I said this was the last one but  I need to read one more  before we draw this to a close. Jeremiah 51:7-8.
We began with Babylon and we said that these teachings of paganism were transferred from Babel to the Babylon of Nebuchadnezzar to Rome through Pergamum and then to papal Rome through the church of Pergamum. In other words, Babylon is found all the way through. These ideas come from antiquity. You know sometimes I’ve wondered why so many religions in the world for example use a rosary.

Sekarang saya ingin membacakan satu teks terakhir. Saya tahu tadi saya katakan itu adalah yang terakhir, tetapi saya perlu membacakan satu lagi sebelum kita menutup ceramah ini. Yeremia 51:7-8.
Kita tadi mulai dengan Babilon dan kita berkata bahwa ajaran-ajaran paganisme ditransfer dari Babel ke Babilonnya Nebukadnezzar, lalu ke Roma melalui Pergamum dan kemudian ke Roma Kepausan melalui gereja Pergamum. Dengan kata lain, Babilon itu ditemukan dari awal hingga akhir. Konsep-konsep ini berasal dari zaman purba. Tahukah kalian terkadang saya berpikir mengapa begitu banyak agama di dunia misalnya, memakai Rosario?





It’s not only the Roman Catholic church where the rosary is used, Muslims use rosaries, Hindus use rosaries, you know that what I’m saying is true. Where did they all get the idea of saying prayers and using beads for their prayers? It’s because all of these practices ultimately come from one source. They ultimately come from where? From Babylon, which is Satan’s apostate system of religion. Notice Jeremiah 51:7-8,  Babylon was a golden cup in the LORD’s hand…”  and notice what she did,   “…that made all the earth drunk. The nations drank her wine; therefore the nations are deranged…”  so we need to beware of the religion of Babylon. And God actually says in Revelation 18: “Come out of her, My people.”  

Bukan hanya gereja Roma Katolik yang memakai rosario, tetapi Muslim memakai tasbih, Hindu memakai tasbih, kalian tahu apa yang saya katakan itu benar. Dari mana mereka mendapat ide untuk berdoa menggunakan tasbih dalam doa mereka? Itu karena semua praktek ini ujung-ujungnya berasal dari satu sumber. Mereka berasal dari mana? Dari Bablon, yang adalah sistem agama Setan yang murtad. Perhatikan Yeremia 51:7-8, Babilon tadinya seperti piala emas di tangan TUHAN…”  dan perhatikan apa yang dilakukannya, “…yang membuat mabuk seluruh bumi. Bangsa-bangsa minum  anggurnya, itulah sebabnya bangsa-bangsa menjadi gila…”  jadi kita perlu waspada terhadap agama Babilon. Dan Allah benar-benar berkata di Wahyu 18,  “…Keluarlah darinya, umat-Ku.”






09 03 17


No comments:

Post a Comment