MARY SEMINAR___
Part 02/08 - Stephen Bohr bagian kedua
The Cult of the Virgin Mother
Notice that God
told Israel “Don’t you have any contact with pagan nations and with their pagan
practices, don’t have anything to do with their altars, with their icons, with
their ceremonies, remain totally separated from them. And yet Israel did not listen to the counsel of the
Lord.
Perhatikan, Allah memberitau Israel, “Jangan berhubungan
apa pun dengan bangsa-bangsa pagan dan dengan prakek paganisme mereka, jangan
punya urusan dengan mezbah-mezbah mereka, dengan ikon-ikon mereka, dengan
upacara-upacara mereka. Tetaplah terpisah dari mereka. Namun Israel tidak patuh
pada nasihat Tuhan.
Notice Judges 10:6
it says, “Then the children
of Israel again did evil in the sight of the LORD, and served the Baals and the
Ashtareths, the gods of Syria, the gods of Sidon, the gods of Moab, the gods of
the people of Ammon, and the gods of the Philistines; and they forsook the LORD
and did not serve Him.”
So notice that
instead of remaining separate from these pagan nations and from their
practices, and from their images, and from their altars, they mixed and they
blended with these nations.
Perhatikan Hakim-hakim 10:6, dikatakan, “Lalu umat Israel melakukan lagi apa yang jahat di mata TUHAN; dan
menyembah para Baal dan para Asytoret, dewa-dewa
orang Syria (Aram), dewa-dewa orang Sidon, dewa-dewa
orang Moab, dewa-dewa bani Amon dan dewa-dewa orang Filistin, dan mereka meninggalkan TUHAN dan tidak beribadah kepadaNya.”
Jadi perhatikan, bukannya mereka memisahkan diri dari
bangsa-bangsa pagan ini dan dari praktek-praktek berhala mereka, dan dari
patung-patung mereka, dan dari mezbah-mezbah mereka, malahan mereka bercampur
dan berbaur dengan bangsa-bangsa ini.
Now we might ask
the questions at this point before we continue looking at the story of Israel.
Would God give the same counsel to His Christian church today? Would He
allow the Christian church to adopt practices from pagan nations, and
altars from pagan nations, and icons from pagan nations, and ceremonies and
rites from pagan nations? Absolutely not! If God said to Israel, “Remain separate, do not
adopt anything that has to do with them,” God would give the same counsel to
the Christian church. He would not give the Christian church the
opportunity of baptizing pagan practices and adopting them into the Christian
church.
Sekarang ini kita bisa bertanya sebelum kita lanjut
melihat ke kisah bangsa Israel. Mungkinkah Allah memberikan petunjuk yang sama
kepada gereja KristenNya sekarang ini? Mungkinkah
Allah mengizinkan gereja Kristen mengadopsi praktek-praktek berhala dari bangsa-bangsa
pagan, dan mengadopsi mezbah-mezbah dari bangsa-bangsa pagan,
dan ikon-ikon bangsa-bangsa pagan, dan upacara-upacara serta ritual-ritual
bangsa-bangsa pagan? Tentu saja tidak! Jika
Allah berkata kepada Israel, “Tetap pisahkan diri, jangan mengadopsi apa pun
yang berkaitan dengan mereka,” tidakkah Allah akan memberikan petunjuk yang
sama kepada gereja Kristen? Allah tidak akan memberi kesempatan
kepada gereja Kristen untuk membaptis praktek-praktek berhala dan menerimanya
ke dalam gereja Kristen.
Things became
really terrible in Israel, notice Ezekiel 8:6, 14. It says here, “Furthermore He
said to me, ‘Son of man, do you see what they are doing, the great abominations
that the house of Israel commits here, to make Me go far away from My
sanctuary? Now, turn again, you will see greater abominations.’…” and now notice verse 14 “… 14 So He brought me to the
door of the north gate of the LORD's house and to my dismay, women were sitting
there weeping for Tammuz.”
Do you remember
we spoke about Tammuz? Tammuz was the son, the supernatural son of Nimrod.
Israel at this point is actually lamenting Tammuz. And by the way, what’s
happening here is that it was believed that ~ and this is, by the way,
astronomically true ~ in December the days get shorter, and shorter, and
shorter, they believed that that meant that Tammuz was dying and dying and
dying. And then on December 25, the days becomes longer and so now he was
suddenly resurrecting from the death. And so we find here that they were
actually practicing one of the rites and ceremonies that had been established
by Nimrod, way back in Babylon.
Kondisi menjadi sungguh-sungguh buruk di Israel,
perhatikan Yehezkiel 8:6, 14, dikatakan di sana, “Lebih lanjut
firman-Nya kepadaku: ‘Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat,
yaitu kekejian-kekejian besar yang dilakukan oleh kaum Israel di sini, untuk menjauhkan Aku dari tempat
kudus-Ku? Sekarang, berpalinglah, dan engkau masih akan melihat kekejian-kekejian yang lebih besar lagi…” dan sekarang
perhatikan ayat 14, “…14
Lalu dibawa-Nya aku ke pintu gerbang utara rumah TUHAN, dan betapa menyedihkannya, di sana ada perempuan-perempuan yang duduk dan menangisi dewa Tamus.”
Ingatkah kalian kita sudah pernah berbicara tentang
Tamuz? Tamuz adalah anak laki-laki, putra supernatural Nimrod. Pada saat itu
Israel sedang meratapi Tamuz. Dan ketahuilah, apa yang terjadi di sini ialah,
keyakinan bahwa ~ dan ini secara ilmu falak memang benar ~ di bulan Desember,
waktu siang terus-menerus menjadi semakin singkat, dan mereka meyakini bahwa
itu berarti Tamuz sedang sekarat, dan setiap hari semakin sekarat. Kemudian
pada tanggal 25 Desember, siang harinya menjadi lebih panjang, maka diyakini
Tamuz tiba-tiba bangkit dari kematian. Jadi di sini kita dapati bahwa mereka
sesungguhnya mempraktekkan salah satu ritual dan upacara yang telah diciptakan
Nimrod, jauh di Babilon masa lalu.
Now, notice also
Jeremiah 7:18-19, another one of these deplorable practices that Israel had
that they adopted from the pagan nations. It says there in Jeremiah 7:18-19, “The children
gather wood and the fathers kindle the fire, and the women knead dough to make
cakes for…” whom? “…for the queen
of heaven; and they pour out
drink offerings to other gods that they may provoke Me to anger. 19 ‘Do
they provoke Me to anger?’ says the LORD. ‘Do they not provoke themselves to
the shame of their own faces?’"
Notice that they
were worshiping according to this, the queen of heaven, I want you to remember
that specific terminology, they were worshiping
“the queen of heaven”, by the way they did it through silver, gold was
used to worship the sun god because the sun is yellow, silver was used to
depict the moon goddess because it is the color of the moon, which the moon is
white or silver. And so Israel here is making cakes to the queen of heaven.
They are worshiping the queen of heaven. They are bowing before her, they
adopted the pagan practices of the surrounding nations. For this reason, God
decided that He needed to send Israel into captivity for 70 years. And so king
Nebuchadnezzar came in the year 605 BC
and he overcame Jerusalem, there were three captivities, Jerusalem was
destroyed, and God’s people were taken captive to Babylon for a period of 70
years. In
Babylon they were cured of their idolatry. In other words, they made up their minds they were not going
to worship idols ever again, they were not going to worship Tammuz, they were
not going to worship the queen of heaven, they were not going to make cakes to
her, they were not going to pour out drink offerings to the pagan gods. They
were going to be faithful to God in not practicing idolatry.
Nah, perhatikan juga Yeremia 7:18-19, salah satu
praktek-praktek yang sangat menyedihkan yang telah diadopsi Israel dari
bangsa-bangsa pagan. Dikatakan di Yeremia 7:18-19, “Anak-anak
memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas
adonan untuk membuat penganan bagi…” siapa? “…bagi
ratu sorga, dan mereka menuang persembahan
curahan kepada dewa-dewa lain dengan
maksud membangkitkan amarah-Ku. 19
Apakah mereka membangkitkan amarah-Ku?’ firman
TUHAN, ‘Bukankah mereka membangkitkan rasa malu
kepada wajah mereka sendiri?’”
Perhatikan, menurut
ayat-ayat ini, mereka menyembah ratu Surga. Saya mau kalian mengingat istilah
khusus ini, mereka menyembah “ratu Surga”, dengan menggunakan perak. Emas
dipakai untuk menyembah dewa matahari karena matahari warnanya kuning. Perak
dipakai untuk melambangkan dewi bulan karena itulah warna bulan, bulan berwarna
pucat atau perak. Maka Israel di sini sedang membuat kue bagi ratu Surga.
Mereka sedang menyembah ratu Surga. Mereka sujud di depannya, mereka mengadopsi
praktek-praktek pagan bangsa-bangsa yang berada di sekitar mereka. Karena
inilah, Allah memutuskan bahwa Dia harus mengirim Israel menjadi tawanan selama
70 tahun. Maka raja Nebukadnezar datang di tahun 605 BC dan dia menaklukkan
Yerusalem. Ada tiga kali penawanan, Yerusalem dihancurkan, dan umat Allah
dibawa sebagai tawanan ke Babilon selama 70 tahun. Di Babilon mereka sembuh dari penyembahan berhala mereka.
Dengan kata lain, mereka memutuskan mereka tidak akan pernah menyembah berhala
lagi, mereka tidak akan menyembah Tamuz, mereka tidak akan menyembah ratu
Surga, mereka tidak akan membuat kue baginya, mereka tidak akan menuang
persembahan curahan kepada dewa-dewa pagan. Mereka akan setia kepada Allah
dengan tidak mempraktekkan penyembahan berhala.
Now, the
question is how can the Devil continue proliferating this apostate religion
that began in Babel if the children of Israel had decided that they would
remain separate from the practices of the surrounding pagan nations, if they
had isolated themselves from these pagan nations?
Well, let me
give you a little bit of history of what happened after the Babylonian
captivity when Israel had been cured once and for all from this idolatry, from
adopting the pagan practices of the surrounding nations.
Go with me to
Ezra 1:2-3, it’s speaking here about Cyrus king of Persia. He’s the one that
came by the way, and conquered Babylon along with Darius the Mede. It says
there, “Thus says Cyrus king of Persia, 'All the
kingdoms of the earth the LORD God of heaven, has given me and He has commanded
me to build Him a house at Jerusalem, which is in Judah. 3 Who is
among you of all His people, may his God be with him! Let him go up to
Jerusalem which is in Judah and build the house of the LORD God of Israel; He
is God which is in Jerusalem.’”
I find it rather remarkable that Cyrus,
this king of the Medo-Persian empire would actually say that “God had told me
to build Him a temple in Jerusalem.”
Now, the question is, how did he know that
God was telling him to build Him a temple in Jerusalem? Well, the fact is, that
the name of Cyrus, had been given in Bible prophecy over a hundred years before
he was born, in Isaiah 45:1. It’s very likely that when Cyrus dried up the
river Euphrates and entered into the city of Babylon, he met Daniel there
because Daniel was in the banquet room. And Daniel probably opened the scroll
of the prophet Isaiah and said, “I’ve been waiting for you. Your name had been
prophesied 100 years before you were born. God says that you are going to be a shepherd,
you are going to be the deliverer of His people.” And so undoubtedly Cyrus, seeing this
providential sign said, “I must fulfill the will of God.”
And you know what’s interesting? There are
two individuals, two ancient kings which became monotheistic, in other words,
they came to the point of believing that there was only one true God. One of
them was Tutankhamun and I believe that
has to do with the Exodus. And the other king was Darius and Cyrus and the Persian
rulers. In fact they established a new religion called Zoroastrianism where you
had a good god and you had an evil god, in constant conflict or controversy
very similar to the idea that we find of the conflict between God and Satan in
Scripture. And they believed in only one true God, where do you suppose that
Darius and Cyrus got that idea from? It must have been from Daniel and from the
Hebrews.
Sekarang, pertanyaannya adalah, bagaimana Iblis bisa
terus menyebarkan agama murtad ini yang bermula di Babel jika bangsa Israel
telah memutuskan mereka akan tinggal terpisah dari praktek-praktek
bangsa-bangsa pagan di sekeliling mereka, jika mereka mengisolasi diri mereka
dari bangsa-bangsa pagan ini?
Nah, izinkan saya menyampaikan sedikit sejarah tentang
apa yang terjadi setelah penawanan Babilon ketika Israel disembuhkan untuk
selama-lamanya dari penyembahan berhala, dari mengadopsi praktek-praktek
paganisme bangsa-bangsa di sekitar mereka.
Marilah bersama saya ke Ezra 1:2-3, ini berbicara tentang
Cyrus, raja Persia. Nah, dialah yang datang dan yang menaklukkan Babilon
bersama Darius orang Medo. Dikatakan di sana, “2 Beginilah kata
Koresh, raja Persia: ‘Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh
TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya
di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. 3 Siapa di antara kamu
umat-Nya, biarlah Allahnya menyertainya!
Biarlah ia pergi ke Yerusalem, yang terletak
di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN, Allah Israel, Dialah Allah yang ada di
Yerusalem.”
Menurut saya, agak mengaguman, Cyrus/Koresh raja
kekaisaran Medo Persia ini sungguh-sungguh berkata bahwa “Allah menyuruh saya
membangunkan bagiNya sebuah Bait Suci di Yerusalem.”
Sekarang, pertanyaannya, dari mana kita tahu bahwa Allah
menyuruh dia membangunkan Bait Suci bagiNya di Yerusalem? Nah, faktanya ialah,
nama Cyrus ini sudah ada dalam nubuatan Alkitab seratus tahun lebih sebelum dia
lahir, di Yesaya 45:1. Sangat besar kemungkinan ketika Cyrus mengeringkan
sungai Efrat dan masuk ke dalam kota Babilon, dia bertemu dengan Daniel di sana
karena pada waktu itu Daniel berada di ruang pesta. Dan kira-kira Daniel
membuka gulungan tulisan nabi Yesaya dan berkata, “Saya sudah menantikan engkau.
Namamu sudah dinubuatkan 100 tahun sebelum engkau lahir. Allah berkata engkau
akan menjadi gembala, dan engkau akan menyelamatkan umatNya.” Maka, tidak
diragukan lagi, Cyrus yang melihat tanda ramalan ini berkata, “Saya harus
menggenapi kehendak Allah.”
Dan tahukah kalian apa yang menarik? Ada dua individu,
dua raja purba yang menjadi monotheistis, dengan kata lain mereka kemudian
meyakini bahwa hanya ada satu Allah yang benar. Salah satunya adalah
Tutankhamun (firaun Mesir), dan saya yakin itu berkaitan dengan kisah keluarnya
bangsa Israel dari Mesir. Dan raja yang lain ialah Darius dan Cyrus dan
pemimpin-pemimpin Persia. Bahkan mereka menciptakan satu agama yang baru yang
disebt Zoroastrianisme di mana ada satu dewa yang baik dan ada satu dewa yang
jahat, yang terus-menerus dalam konflik atau pertentangan, sangat mirip dengan
konsep yang kita temukan pada konflik antara Allah dengan Setan di Kitab Suci.
Dan mereka meyakini satu Allah yang sejati. Menurut kalian dari mana Darius dan
Cyrus memperoleh konsep itu? Kira-kira itu dari Daniel dan dari bangsa Ibrani.
Now, interestingly enough, in Babylon there
remained some pagan priests that had proliferated the religion of Babylon,
those Chaldeans as they were called in Daniel 2. And Darius I (who was not the
same as Darius the Mede) in the year 520 BC he said, “I’m not going to put up
with these
pagan priests in Babylon.” And so what he did, he massacred these pagan
priests and the ones who were able to survive actually fled to the city
of Pergamum in Asia Minor. In the year 482 BC king Xerxes did the same
thing, there were still some priests left over in Babylon and so he once again
massacred these pagan priests of the Babylonian type, not the priests of the
Zoroastrian religion but the priests of the Babylonian religion, and once again
these priest fled to Asia Minor to the city of Pergamum. By the way you can
read this fascinating story in the book the Mysteries
of Mithra written by a Roman Catholic scholar, whose name is Franz Cumont.
He’s also written several other books on religions in Asia Minor and in the
Roman Empire. Interestingly enough these pagan priests that went to Pergamum
rooted their polytheistic religious
ideas in Pergamum. In this way, the pagan polytheistic religion of Babylon was
transferred to Pergamum.
You say, “Why is this important?”
It’s very important for the reason that
according to Virgil the Latin poet and other Roman writers like Homer, they say
that Roman
civilization and religion was an import from Asia Minor, specifically from Pergamum.
You can read it in this book that I made reference to.
Nah, yang
cukup menarik, di Babilon tersisa beberapa imam pagan yang telah menyebarkan
agama Babilon, mereka disebut orang-orang Kasdim di Daniel pasal 2. Dan Darius
I (bukan Darius orang Medo) di tahun 520 BC berkata, “Aku tidak akan membiarkan
imam-imam pagan ini di Babilon.”
Maka apa yang dilakukannya adalah dia membantai imam-imam pagan ini, dan mereka
yang berhasil meloloskan diri,
melarikan diri ke kota Pergamum di Asia Kecil. Di tahun 482 BC,
raja Xerxes melakukan hal yang sama. Masih ada beberapa imam yang tersisa di
Babilon, maka sekali lagi
dia membantai imam-imam pagan ini dari kelompok Babilon, bukan imam-imam agama
Zoroaster tetapi imam-imam agama Babilon, dan sekali lagi imam-imam tersebut melarikan diri ke
Asia Kecil ke kota Pergamum. Nah kalian bisa membaca kisah yang menarik ini di
buku Mysteries of Mithra yang ditulis oleh
seorang pakar Roma Katolik bernama Franz Cumont. Dia juga menulis beberapa buku
lainnya mengenai agama-agama di Asia Kecil dan di kekaisaran Roma. Yang cukup
menarik, imam-imam pagan
ini yang pergi ke Pergamum, menancapkan akar agama politheisme mereka di
Pergamum. Dengan cara ini, agama
politheisme pagan dari Babilon, dipindahkan ke Pergamum.
Kalian
berkata, “Mengapa ini penting?”
Sangat
penting karena menurut Virgil, penyair Latin dan penulis-penulis Roma lainnya
seperti Homer, mengatakan bahwa kebudayaan dan agama Roma
diimpor dari Asia Kecil khususnya dari Pergamum. Kalian bisa
membacanya dalam buku yang tadi saya sebutkan.
Interesting that the religion of ancient Babylon
went to Pergamum and from Pergamum it was imported into pagan Rome. In other
words, it
became the official religion of pagan Rome. Perhaps this is the reason
why in 1 Peter 5:13, if you go with me there, Rome is called Babylon. Notice it
says there, “She
who is in Babylon, elect together with you, greets you, and so does Mark, my son.” Most scholars believe that this is a
reference to Rome, in other words Rome is being called Babylon. Why? Because
the religion of Babylon was transported from ancient Babylon, from the Babylon
of Nebuchadnezzar to Pergamum, and from Pergamum or through Pergamum into pagan
Rome.
Yang menarik,
agama Babilon purba
pindah ke Pergamum dan dari Pergamum itu diimpor ke Roma pagan. Dengan kata
lain, itu menjadi agama resmi kekaisaran
Roma pagan. Mungkin inilah alasannya mengapa di 1 Petrus 5:13 ~ mari
ke ayat itu bersama saya ~ Roma disebut Babilon. Perhatikan dikatakan di sana, “Dia yang ada di Babilon, yang terpilih bersama
kamu, menyampaikan salam
kepadamu, dan juga Markus, anakku.”
Kebanyakan
pakar Alkitab meyakini bahwa yang dimaksud ini adalah Roma, dengan kata lain Roma disebut Babilon.
Mengapa? Karena agama Babilon yang dipindahkan dari Babilon purba, dari
Babilonnya Nebukadnezar, ke Pergamum, dan dari Pergamum atau melalui Pergamum
ke Roma pagan.
But now we must go one step further. And I
must go quickly here because I don’t have time to go into all of the
ramifications of this prophecy so I’m only going to describe it. In Revelation
13 we have a composite Beast. This Beast has the characteristics of a lion, a
bear, a leopard and a dragon beast. And the dragon beast has 10 horns, and then
we are told that that dragon beast with 10 horns gives his throne, his
authority and his power to this Beast. In other words, the dragon gives his
power to this Beast, to this composite Beast. Now, the question is what does this
composite Beast represent?
Tetapi
sekarang kita harus maju satu langkah lagi. Dan saya harus bergerak cepat
karena tidak ada waktu untu membahas semua kerumitan nubuatan ini, jadi saya
hanya akan menyampaikannya. Di Wahyu 13 ada seekor Binatang gabungan. Binatang
ini memiliki karakteristik singa, beruang, macan tutul, dan binatang naga. Dan
binatang naga itu
memiliki 10 tanduk, kemudian kita diberitahu bahwa binatang naga dengan 10
tanduk ini memberikan takhtanya, wewenangnya dan kuasanya kepada Binatang
gabungan itu. Dengan kata lain, binatang naga memberikan kuasanya kepada
Binatang itu, kepada Binatang gabungan itu. Sekarang, pertanyaannya, Binatang gabungan
itu melambangkan siapa?
Actually it’s very simple: the lion
represents Babylon, the bear represents Medo-Persia, the leopard represents
Greece, the dragon beast is Rome because the dragon beast in Revelation 12
tried to kill the Child when the Child was born. So the dragon beast is Rome.
And then Rome was divided into 10 kingdoms, those are the 10 horns in the year
476. And then it says that this dragon
beast with 10 horns gives his seat, his power and his authority to this
composite Beast. In other words, after the Roman empire will arise a power that
will receive the seat and the authority that existed in pagan Rome along with
its civilization and its religion.
The question is, which was this power
which arose after pagan Rome that proliferated the religion of the ancient
Roman empire that Rome received from Pergamum and that Pergamum received from
Babylon in unbroken chain?
Folks, I wish I could say otherwise, but it
was the
Roman Catholic Papacy.
Even writers of the Roman Catholic church,
scholars, for example like Cardinal Gibbons, very clearly say that most of the
practices and beliefs of the Roman Catholic church were imported from paganism:
Sunday, the idea of nuns, vestal virgins, the idea of incense, the idea of
icons, the idea of idols in the churches, in fact I don’t know whether you are
aware of it but there is in the Vatican you have in St. Peter’s cathedral you
have an image of Jupiter. They say, “No, it’s not a Jupiter, it’s a Peter.”
Yes, it was a Jupiter and they adopted it and they converted it into Peter.
I mean, the Roman Catholic church
doesn’t hide this. They actually acquired their religion and their organizational
structure and their political structure from ancient Rome and Rome had received
it from Pergamum and Pergamum had received it from Babylon.
Sebenarnya
sangat sederhana: singa melambangkan Babilon, beruang melambangkan Medo-Persia,
macan tutul melambangkan Greeka, binatang naga adalah Roma karena binatang naga
di Wahyu 12 yang berusaha membunuh Anak itu ketika Anak itu dilahirkan, maka
binatang naga itu Roma. Kemudian Roma dibagi menjadi 10 kerajaan, itulah ke 10
tanduk di tahun 476. Lalu dikatakan bahwa binatang naga dengan 10 tanduk ini
memberikan takhtanya, kuasanya dan wewenangnya kepada Binatang gabungan ini.
Dengan kata lain, setelah kerajaan Roma akan muncul suatu kuasa yang akan
menerima takhta dan kuasa bersama dengan kebudayaan dan agamanya yang eksis di
Roma pagan.
Pertanyaannya,
kuasa manakah ini yang muncul setelah
Roma pagan yang menyebarkan agama kekaisaran Roma purba, yang diterima oleh
Roma dari Pergamum, dan yang diterima Pergamum dari Babilon dalam rangkaian
yang tidak terputus?
Saudara-saudara,
seandainya saya bisa menyebutkan yang lain, tetapi kuasa itu adalah Kepausan Roma Katolik.
Bahkan
penulis-penulis dari gereja Roma Katolik, misalnya Kardinal Gibbons, sangat
jelas mengatakan bahwa sebagian besar praktek-praktek dan kepercayaan gereja
Roma Katolik diimpor dari paganisme: hari Minggu, konsep biarawati dari perawan-perawan
yang dikhususkan untuk memelihara api dalam kuil-kuil, konsep kemenyan, konsep
lukisan relijius di gereja yang disembah, konsep patung-patung yang disembah di
dalam gereja, bahkan entah kalian menyadarinya atau tidak, di Vatikan di dalam
katederal St. Petrus ada patung Jupiter. Mereka berkata, “Oh, bukan, itu bukan
Jupiter, itu Petrus.” Ya, itu Jupiter tadinya dan mereka mengadopsinya dan
mengubahnya menjadi Petrus.
Maksud saya,
gereja Roma Katolik tidak
menyembunyikan fakta ini. Mereka bahkan mendapatkan agama dan struktur organisasi dan struktur
politik mereka dari Roma purba dan Roma
mendapatkannya dari Pergamum, dan Pergamum mendapatkannya dari Babilon.
Now, I find it very interesting that
Pergamum is also involved in the transfer from pagan Rome to papal Rome. Go
with me to Revelation 2:13-14, this is going to get more and more fascinating.
By the way as you look in Revelation 2:13-14, allow me to tell you something about
the 7 churches of Revelation.
The seven churches according to most
scholars represent seven periods of the history of Christian church from apostolic times to the end of time. Most
scholars that I have read believe that the church of Ephesus represents the apostolic
church, the church that went out conquering and to conquer, that set
the world on fire with the gospel of Jesus Christ.
The second church, the church of Smyrna is
the persecuted church, there is a lot of death language connected with the
church of Smyrna. And in fact most scholars believe that it represents the
period of the church under the period of the Roman emperors, the early Roman
emperors who persecuted the Christians and threw them to the lions and made
them fight with animals in the Colosseum, and with gladiators, etc. And so Smyrna is
the persecuted church. It’s where the Devil tried to destroy the growth
of the church by persecution. But the Devil soon discovered that instead of
stomping out the church by persecution, the church grew all the more. And so he
had to use a different method.
And so now, you enter the third church, the
third church is called Pergamum. Interesting. Now let’s read about Pergamum.
Chapter 2:13-14. "12 And to the angel of the church in
Pergamum write: ‘These things says He who has the sharp two-edged sword, 13 'I know your works and where
you dwell, and where Satan's throne is…”
remember that this
dragon beast gave his throne to this next Beast? It continues saying, “…and you hold fast My name, and did not deny
My faith even in the days in which Antipas, was My faithful martyr, who was
killed among you, where Satan dwells…” But now notice
verse 14, “….14 But I have a few things
against you, because you have there those who hold the doctrine of
Balaam…” very important “…who taught Balak to put a stumbling block
before the children of Israel, to eat things sacrificed to idols and to commit sexual immorality.’”
Sekarang,
menurut saya yang sangat menarik itu Pergamum juga terlibat dalam perpindahan
dari Roma pagan ke Roma Kepausan. Marilah bersama saya ke Wahyu 2:13-14, ini
semakin lama semakin menarik. Nah, sementara
kita melihat Wahyu 2:13-14, izinkan saya menceritakan sesuatu tentang
ketujuh gereja (jemaat) di Wahyu.
Menurut
kebanyakan ahli Alkitab, ketujuh gereja melambangkan tujuh periode sejarah
gereja Kristen dari zaman apostolik sampai akhir zaman. Kebanyakan ahli Alkitab
yang pernah saya baca, meyakini bahwa gereja
Efesus melambangkan gereja apostolik, gereja yang keluar dengan misi
menaklukkan dan dia menaklukkan, yang membuat dunia terbakar oleh api injil
Yesus Kristus.
Gereja yang
kedua, gereja Smirna adalah gereja yang
teraniaya, ada banyak bahasa kematian terkait dengan gereja Smirna. Dan
sesungguhnya semua ahli Alkitab meyakini bahwa gereja ini melambangkan periode
gereja di zaman kaisar-kaisar Roma, kaisar-kaisar Roma yang mula-mula yang
menganiaya orang-orang Kristen, melemparkan mereka menjadi mangsa singa-singa,
memaksa mereka bertarung dengan binatang-binatang buas dan dengan para
gladiator di Colosseum, dll. Maka Smirna itu gereja yang teraniaya. Di sanalah Iblis
berusaha menghancurkan pertumbuhan gereja melalui penganiayaan. Tetapi Iblis
segera sadar bahwa penganiayaan bukannya memadamkan gereja malahan membuat
gereja semakin bertumbuh. Jadi Iblis
harus memakai cara yang lain.
Maka
sekarang kita memasuki periode gereja yang ketiga, gereja yang disebut
Pergamum. Menarik. Sekarang, mari kita
baca tentang Pergamum. Pasal 2:12-14,
“12. Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Pergamus: ‘Inilah firman Dia, yang memiliki pedang
yang tajam dan bermata dua: Aku tahu pekerjaanmu
dan di mana engkau diam, dan di mana
takhta Iblis;…” ingat, binatang naga itu memberikan
takhtanya ke Binatang yang berikutnya? Dikatakan selanjutnya, “…dan engkau memegang
teguh nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku pada zaman di mana Antipas,
martir-Ku, yang setia dibunuh di antara kamu, di mana Iblis diam…” tetapi sekarang
perhatikan ayat 14, “…14 Tetapi Aku mempunyai beberapa
keberatan terhadap engkau: karena ada
padamu mereka yang menganut ajaran
Bileam,…” sangat penting, “…yang mengajari
Balak untuk menempatkan batu sandungan di
hadapan orang Israel, supaya mereka makan apa
yang dipersembahkan kepada berhala dan berbuat zinah.”
Notice that the problem with the church of
Pergamum is that Balaam is there
influencing the church. Now in order to understand why this is important we
have to go back to the story of Balaam in Numbers 22-24. Let’s notice Numbers
22:12, it just so happens that Balak wants
Balaam to curse Israel. It says, “And God said to
Balaam, ‘You shall not go with them; you shall not curse the people, for they
are blessed.’" God says to Balaam, “You can’t curse
Israel, they are blessed.”
The question is why was Israel blessed?
Notice Numbers 23:20-23, “Behold,
I have received a command to bless…” this is Balaam speaking, “… He has blessed
and I cannot reverse it. 21 He has not observed iniquity in Jacob;
Nor has He seen wickedness in Israel; The LORD his God is with him, And the
shout of a king is among them. 22 God brings them out of Egypt, He
has strived like a wild ox. 23 For there is no sorcery against
Jacob, nor any divination against
Israel; It now must be said of Jacob and of Israel, O what God has done!”
You see, Israel was in a proper
relationship with the Lord and therefore the Devil could not destroy Israel
through persecution, through warfare. But the Devil soon discovers that there
is a better way to destroy Israel. You see, just like the early church growth
grew phenomenally the Devil tried to destroy the church by persecution but it
couldn’t because the church was in a good relationship with the Lord, now the
Devil says, “I have to implement plan B.” And what was that plan B? Plan B was,
if you cannot fight them or destroy them from outside, then infiltrate them
with practices, with the pagan practices of the nations and then they would be
destroyed. Notice Numbers 31:16 on how Balaam was successful in his endeavor.
It says there in Numbers 31:16, “Look, these
women…” the women of Moab “…caused the children of Israel, through the
counsel of Balaam, to trespass against the LORD in the incident of Peor, and
there was a plague among the congregation of the LORD.”
And so what the Devil did, was to use
Balaam to entice Israel to adopt the practices of the Moabites, to follow their
idolatrous practices, their worship practices and as a result they broke their
covenant with the Lord and there was great decimation among the people of God.
The same thing happened in the early church. When Ephesus went out conquering
and to conquer, the early church, the apostolic church, it grew phenomenally,
the Devil says “I have to destroy this church because it is winning subjects
for Jesus Christ.” So now comes the church of Smyrna, the church that is persecuted.
But the more the Devil persecutes, the more the church grows. And so the Devil
says, “I have to do something.” And so you enter the church of Pergamum where
Balaam is influencing. And what the Devil does through an emperor called
Constantine, he introduces into Christianity idolatrous practices of the Roman
empire. You know, even Constantine the
Great he claimed to be a Christian but he actually worshiped the sun god, deus sol invictus, the invincible god.
He actually had coins printed that said “to the invincible god” it had the sun
on it. In other words, Constantine was a sun worshiper, he was only
converted nominally to Christianity and all of these ideas from pagan Rome were
transferred via Pergamum into the Roman Catholic church. And many
scholars in the Roman Catholic church today admit that many of the practices that now exist in
the church actually were imported directly from the religions of the pagan
Roman empire.
Perhatikan
problem di gereja Pergamum ialah ada Bileam di sana yang mempengaruhi gereja.
Nah, supaya kita paham mengapa ini penting, kita harus mundur ke kisah Bileam
di Bilangan pasal 22-24. Mari kita simak Bilangan 22:12, ceritanya Balak minta
Bileam mengutuki Israel. Dikatakan, “Lalu
berfirmanlah Allah kepada Bileam: "Janganlah engkau pergi bersama-sama
dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah
diberkati." Allah berkata kepada Bileam, “Kamu tidak bisa mengutuk
Israel, mereka itu diberkati.”
Pertanyaannya
ialah, mengapa Israel diberkati? Bilangan 23:20-23, “20 Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk
memberkati,…” ini Bileam yang berbicara, “…Dia [Allah] sudah
memberkati, dan aku tidak dapat
membalikkannya. 21 Dia tidak melihat ada dosa
pada keturunan Yakub, dan tidak dilihatNya
kejahatan pada Israel. TUHAN, Allah mereka, menyertai mereka, dan seruan seorang Raja ada di antara mereka. 22
Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, Allah
yang telah berperang seperti banteng liar, 23 sebab tidak ada sihir yang mempan terhadap Yakub, atau tenungan
apa pun terhadap Israel. Sekarang ini harus dikatakan tentang Yakub,
dan tentang Israel, o, apa yang telah
diperbuat Allah bagi mereka.”
Kalian
lihat, saat itu Israel berada dalam hubungan yang benar dengan Tuhan dan oleh
karena itu Iblis tidak bisa menghancurkan Israel lewat penganiayaan, lewat
peperangan. Tetapi Iblis segera menemukan ada cara yang lebih bagus untuk
menghancurkan Israel. Kalian lihat, persis seperti perkembangan gereja
mula-mula yang tumbuh secara fenomenal, Iblis berusaha menghancurkan gereja itu
melalui penganiayaan, tetapi tidak berhasil karena gereja itu sedang mempunyai
hubungan yang baik dengan Tuhan. Sekarang Iblis berkata, “Aku harus memakai
rencana B.” Dan rencana B itu apa? Rencana B ialah, jika tidak bisa mengalahkan
mereka atau menghancurkan mereka dari luar, maka infiltrasilah mereka dengan
praktek-praktek pagan dari bangsa-bangsa lain, maka mereka akan hancur.
Perhatikan Bilangan 31:16 mengenai
bagaimana Bileam berhasil dalam upayanya. Dikatakan di Bilangan 31:16, “Lihat, perempuan-perempuan ini,…” perempuan-perempuan Moab, “…mengakibatkan umat Israel atas nasihat Bileam, berbuat dosa terhadap TUHAN dalam peristiwa Peor, dan
terjadilah tulah di antara umat TUHAN.”
Jadi, apa
yang dilakukan Iblis ialah memakai Bileam untuk memikat Israel mengadopsi
praktek-praktek bangsa Moab, mengikuti praktek-praktek penyembahan berhala
mereka, ibadah mereka, dan sebagai akibatnya mereka melanggar perjajian mereka
dengan Tuhan, dan terjadilah pengurangan jumlah yang sangat besar di antara
umat Allah.
Hal yang
sama terjadi pada gereja mula-mula. Ketika Efesus membawa misi untuk
menaklukkan dan dia menaklukkan, gereja yang mula-mula, gereja apostolik,
bertumbuh secara fenomenal. Iblis berkata, “Aku harus menghancurkan gereja ini
karena dia memenangkan pengikut-pengikut bagi Yesus Kristus.” Jadi sekarang
muncullah gereja Smirna, gereja yang teraniaya. Semakin Iblis menganiaya,
semakin gereja itu bertumbuh. Maka Iblis berkata, “Aku harus melakukan
sesuatu.” Maka kita memasuki era gereja Pergamum di mana Bileam sedang
berpengaruh. Dan apa yang dilakukan Iblis ialah melalui kaisar yang bernama
Constantine, dia memperkenalkan praktek-praktek berhala kekaisaran Roma ke
dalam Kekristenan. Kalian tahu, faktanya Constantine yang Agung mengklaim menjadi Kristen, tetapi sebenarnya
dia adalah penyembah dewa matahari, deus sol
invictus, dewa yang tidak terkalahkan.
Bahkan Constantine mencetak koin-koin dengan kata-kata “bagi dewa yang tidak
terkalahkan” dengan gambar matahari di atasnya. Dengan kata lain, Constantine adalah penyembah
matahari, dia hanya menjadi Kristen dalam nama saja, dan semua konsep dari Roma pagan
lewat Pergamum dipindahkan ke gereja Roma Katolik. Dan ada
banyak pakar Alkitab dari gereja Roma Katolik sekarang mengakui bahwa banyak praktek yang sekarang
eksis dalam gereja sesungguhnya diimpor langsung dari agama-agama pagan
kekaisaran Roma.
Among those things that we are going to
study which were imported into the Christian church was the veneration of the
virgin mother, that which had
originated all the way back at the tower of Babel which was transferred from
Babel to Nebuchadnezzar’s Babylon because Nebuchadnezzar actually boasted that
he was establishing the kingdom which existed at Babel. And then it was
transferred from the Babylon of Nebuchadnezzar to Pergamum through the apostate
priesthood, from the city of Pergamum it was transferred to Rome, and through
the church of Pergamum it was transferred from pagan Rome to papal Rome in
unbroken chain.
Di antara hal-hal yang akan kita pelajari, yang diimpor
ke dalam gereja Kristen, ialah penyembahan kepada bunda perawan, yang telah
dimulai jauh di masa lampau di menara Babel, yang ditransfer dari Babel ke
Babilonnya Nebukadnezar karena Nebukadnezar menyombong bahwa dia telah
mendirikan kerajaan yang pernah berdiri di Babel. Kemudian itu ditransfer dari
Babilonnya Nebukadnezar ke Pergamum melalui imam-imam murtad, dan dari kota Pergamum
itu ditransfer ke Roma, dan melalui gereja Pergamum itu ditransfer dari Roma
pagan ke Roma Kepausan dalam mata rantai yang tidak terputus.
Now in our next study together we are going
to take a look at a topic which I have chosen to title “Mary the rival of
Jesus”. You see, how in the world could you title a lecture “Mary the rival of
Jesus”? We are going to see how all of these ideas that originated back to
Nimrod and Semiramis and Tammuz that were transferred to Babylon of Nebuchadnezzar
and then transferred to Rome, and then transferred to the Roman Catholic church
have proliferated today in the Christian church. And we are going to see how the
mother is venerated at such a great degree that the Child is practically placed
on a second plane.
Nah, dalam
pelajaran kita berikutnya kita akan melihat ke satu topik yang saya pilih
judulnya “Maria, saingan Yesus”. Kalian lihat, kok bisa ada ceramah berjudul
“Maria, saingan Yesus”? Kita akan
melihat bagaimana semua konsep yang berasal mula dari Nimrod dan Semiramis dan
Tamuz yang ditransferr ke Babilonnya Nebukadnezar, kemudian ditransfer ke Roma,
lalu ditransfer ke gereja Roma Katolik, sekarang ini telah menyebar ke gereja
Kristen. Dan kita akan melihat bagaimana sang bunda disembah sedemikian rupa sehingga Sang Anak
praktis ditempatkan pada tingkat kedua.
Now I’d like you to notice in Revelation
12:1 that God is going to have a true church in the end time, a church that
upholds the truth of God as is found in Holy Scripture. This woman is depicted
as clothed with the sun and standing on the moon. Notice Revelation 12:1 it
says, “Now
a great sign
appeared in heaven: a woman clothed with the sun, with the moon under her feet,
and on her head a garland of twelve stars;”
Now we are going to find that the Roman
Catholic church believes that this woman actually is symbolic of Mary.
But the fact is, for reasons that we have studied in our first lecture, this woman
actually is a representation of the Old Testament church and the New Testament
church. In other words, Jesus was born from the woman, yes, He was born
from the Old Testament church. And then later on the woman flees to the
wilderness, that means that the church in the New Testament period flees to the
wilderness when she is persecuted by the serpent. In other words, God is going
to have ~ according to this verse ~ a true church which will bring the Messiah
into the world, and this true church after the Messiah is caught up to God and
to His throne, is going to be persecuted by the serpent, is going to be
persecuted by the dragon to try and destroy her because she upholds the truth
of God.
Sekarang
saya ingin kalian memperhatikan Wahyu 12:1 bahwa Allah memiliki satu gereja
yang benar pada akhir zaman, gereja yang mempertahankan kebenaran Allah
sebagaimana yang terdapat dalam Kitab Suci. Perempuan ini digambarkan
berselubung matahari dan berdiri di atas bulan. Perhatikann Wahyu 12:1,
dikatakan, “Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.”
Nah, kita mendapati
gereja Roma Katolik meyakini
perempuan ini adalah simbol dari Maria. Tetapi untuk
alasan-alasan yang sudah kita pelajari dalam ceramah yang pertama, perempuan ini sesungguhnya adalah
lambang dari gereja Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dengan
kata lain, Yesus memang benar dilahirkan dari perempuan itu, Dia dilahirkan
dari gereja Perjanjian Lama. Kemudian perempuan itu melarikan diri ke padang
gurun, itu artinya gereja di masa Perjanjian Baru lari ke padang gurun ketika
dia dianiaya oleh ular. Dengan kata lain, menurut ayat ini, Allah akan memiliki
satu gereja yang benar, yang akan membawa Mesias ke dunia, dan gereja yang
benar ini, setelah Mesias diangkat ke Allah dan takhtaNya, akan dianiaya oleh
ular, akan dianiaya oleh naga, yang berusaha membinasakannya karena dia
mempertahankan kebenaran Allah.
But do you know, that in Revelation the
apostate religion is also represented by a woman? Notice Revelation
17:1-6, this will be our final passage in our study.
“Then one of the seven angels who had the
seven bowls came and talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the
judgment of the great harlot who sits on many waters…” by the way if a pure woman represents
a pure church, a harlot must represent what? It must represent a fallen
church. Notice that she is seated on many waters. Verse 15 explains
that the many waters represent multitudes, nations, tongues and peoples. So
this is
an apostate system of religion that sits or governs on nations, tongues,
multitudes and peoples. And now
notice verse 2, “…2 with whom the kings of the earth
committed fornication…” notice that she
is involved
in the political systems of the world.
She fornicates with the kings of the earth, according to this, “…and the inhabitants of the earth were made
drunk with the wine of her fornication.’…”
By the way the
wine represents false teachings, it represents false doctrines. In fact a
little later on in this passage we are
going to notice it represents her abominations.
If you want to look up in Scripture the word “abominations” in the
Concordance, you’ll find that abominations are composed of many things:
worshiping the sun, thinking that you can eat unclean food, thinking that you
can be saved in violation of the Law of God, and many other things as well. So
notice that she gives the wine, she makes the nations drunk with the wine of
her fornication. Notice verse 3, “…3 So
he carried me away in the Spirit into the
wilderness; and I saw a woman sitting on a scarlet beast, which was full
of names of blasphemy, having seven heads and ten horns…” And notice how this woman is arrayed, “…4 The woman was arrayed in
purple and scarlet…” interesting
colors, right? “…purple and scarlet, and adorned with gold and precious
stones and pearls…” Notice that this
is a system that majors in gold, and silver and precious stones, and pearls,
and she is clothed in purple and scarlet. And it says, “…having in her
hand a golden cup full of abominations and the filthiness of her
fornication…” by the way,
“fornication” means that you are married to Jesus but at the same time you are
married with paganism. In other words, you are adopting pagan practices into
the church like ancient Israel did. Let me ask you, why would God rebuke
ancient Israel for adopting pagan practices and He would not rebuke the
Christian church for importing pagan practices? Would you expect God to keep
the Christian church just as pure as He
wanted to keep ancient Israel? Of course. It continues saying in verse 5,
notice her name, “…5 and on her forehead a name was written, Mystery: ‘BABYLON THE
GREAT…” what is this
system of apostate religion called? Babylon! Interestingly enough! “…BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF HARLOTS AND
OF THE ABOMINATIONS OF THE EARTH.’…” and then you’ll
notice that this is a persecuting power. She persecutes those that don’t agree
with her teachings. It says in verse
6, “…6 And
I saw the woman drunk with the blood of the saints, and with the blood of the
martyrs of Jesus. And when I saw her, I marveled with great amazement.”
Tetapi tahukah kalian, di Wahyu agama murtad juga dilambangkan seorang perempuan?
Perhatikan Wahyu 17:1-6, ini akan menjadi bacaan kita yang terakhir dalam
ceramah ini.
“Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku:
‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu
keputusan atas pelacur besar, yang duduk di atas
banyak air…” Nah, jika
seorang perempuan yang murni melambangkan gereja yang murni, maka seorang
pelacur tentunya melambangkan apa? Melambangkan gereja yang berdosa. Perhatikan dia duduk
di atas banyak air. Ayat 15 menjelaskan bahwa banyak air itu melambangkan orang
banyak, bangsa, bahasa, dan kaum. Jadi ini adalah suatu sistem agama yang
murtad yang duduk di atas, atau menguasai bangsa-bangsa, bahasa, kaum dan suku.
Sekarang perhatikan ayat 2 “…2 Dengan dia raja-raja di bumi
telah berbuat cabul,…” perhatikan
dia terlibat dalam sistem
politik dunia. Dia berbuat cabul dengan raja-raja dunia, menurut
ayat ini, “…dan
penghuni-penghuni bumi telah dimabukkan oleh
anggur percabulannya…” Nah,
anggur melambangkan ajaran-ajaran palsu, doktrin-doktrin palsu. Nanti sedikit
lebih jauh dalam bacaan ini kita akan melihat itu melambangkan
kekejian-kekejiannya. Jika kalian mau mencari dalam Kitab Suci kata “kekejian”
di Concordance, kalian akan mendapati kekejian itu terdiri atas banyak hal:
menyembah matahari, menganggap boleh makan yang haram, menganggap bisa selamat
walaupun tetap melanggar Hukum Allah, dan banyak lagi yang lain. Jadi,
perhatikan, perempuan ini memberikan anggurnya, dia membuat bangsa-bangsa mabuk
dengan anggur percabulannya. Perhatikan ayat 3,“…3 Dalam roh aku dibawanya ke
padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang
merah darah, yang penuh dengan nama-nama
hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk…” Dan perhatikan sekarang bagaimana perempuan
itu berpakaian, “…4 Dan perempuan itu memakai kain
ungu dan kain kirmizi…” warna-warna
yang menarik, bukan? “…kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi
dengan emas, permata dan mutiara,…” perhatikan
sistem ini memakai banyak emas, dan perak dan batu-batu permata dan mutiara,
dan dia mengenakan warna ungu dan merah darah. Dan dikatakan, “…dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian
dan kenajisan percabulannya…” Nah, “percabulan” berarti kita sudah
menikah dengan Yesus tetapi pada waktu yang sama kita juga menikah dengan
paganisme. Dengan kata lain, kita menerima praktek-praktek pagan ke dalam
gereja sama seperti yang dilakukan Israel purba. Coba saya tanya, apakah Allah menegur Israel purba gara-gara
mengadopsi praktek-praktek paganisme tetapi Dia tidak menegur gereja Kristen
gara-gara mengimpor praktek-praktek paganisme? Tidakkah kita beranggapan Allah
akan menjaga gereja Kristen sama murninya seperti Dia mau menjaga Israel purba? Tentu saja. Selanjutnya dikatakan di ayat
5, perhatikan namanya, “…5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama: “MISTERI: BABILON BESAR,…” disebut
apa sistem agama murtad ini? Babilon! Cukup menarik! “… BABILON BESAR IBU DARI
WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI KEKEJIAN BUMI…” lalu
kita lihat kuasa ini aalah kuasa yang menganiaya. Dia menganiaya mereka yang
tidak selaras dengan ajaran-ajarannya. Di ayat 6 dikatakan, “…6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan
darah martir-martir Yesus. Dan ketika aku
melihatnya, aku sangat heran.”
Now I’d like to read one final text. I know
I said this was the last one but I need
to read one more before we draw this to
a close. Jeremiah 51:7-8.
We began with Babylon and we said that
these teachings of paganism were transferred from Babel to the Babylon of
Nebuchadnezzar to Rome through Pergamum and then to papal Rome through the
church of Pergamum. In other words, Babylon is found all the way through. These
ideas come from antiquity. You know sometimes I’ve wondered why so many
religions in the world for example use a rosary.
Sekarang
saya ingin membacakan satu teks terakhir. Saya tahu tadi saya katakan itu
adalah yang terakhir, tetapi saya perlu membacakan satu lagi sebelum kita
menutup ceramah ini. Yeremia 51:7-8.
It’s not only the Roman Catholic church
where the rosary is used, Muslims use rosaries, Hindus use rosaries, you know that
what I’m saying is true. Where did they all get the idea of saying prayers and using
beads for their prayers? It’s because all of these practices ultimately come
from one source. They ultimately come from where? From
Babylon, which is Satan’s apostate system of religion. Notice Jeremiah
51:7-8, “Babylon was a
golden cup in the LORD’s hand…” and notice what
she did, “…that made all the earth drunk. The nations drank her wine; therefore the nations
are deranged…” so we need to
beware of the religion of Babylon. And God actually says in Revelation 18: “Come out of
her, My people.”
Bukan hanya
gereja Roma Katolik yang memakai rosario, tetapi Muslim memakai tasbih, Hindu
memakai tasbih, kalian tahu apa yang saya katakan itu benar. Dari mana mereka
mendapat ide untuk berdoa menggunakan tasbih dalam doa mereka? Itu karena semua praktek ini
ujung-ujungnya berasal dari satu sumber. Mereka berasal dari mana?
Dari Bablon, yang
adalah sistem agama Setan yang murtad. Perhatikan Yeremia 51:7-8, “Babilon tadinya seperti piala emas di tangan
TUHAN…” dan perhatikan apa
yang dilakukannya, “…yang membuat mabuk seluruh bumi. Bangsa-bangsa minum anggurnya, itulah sebabnya bangsa-bangsa
menjadi gila…” jadi kita perlu waspada terhadap agama Babilon. Dan Allah
benar-benar berkata di Wahyu 18, “…Keluarlah darinya, umat-Ku.”
09 03 17
No comments:
Post a Comment