Thursday, March 9, 2017

EPISODE 2 ~ MARY ~ STEPHEN BOHR ~ Bagian Pertama

       MARY SEMINAR___
Part 02/08 - Stephen Bohr  bagian pertama
The Cult of the Virgin Mother


Dibuka dengan doa.


I’d like to begin our study today by turning to a verse which is very close to my heart. I am referring to Genesis 3:15 so please turn with me to Genesis 3:15. This is actually the Bible in miniature form, and we’ve studied this verse many times before but now we want to look at it from a new perspective.
That verse says, And I will put enmity between you and the woman…”  that is between the serpent and the woman, “…and between your seed…”  that is the serpent’s seed,   “…and her seed; He…”  the Seed of the woman   “…shall bruise your head, and you shall bruise His heel."
Now you notice here that the enmity runs three ways:
·       between the serpent and the woman
·       between the seed of the serpent and the Seed of the woman
·       and between the Seed of the woman and the serpent.
The primary enmity, however, is between the Seed of the woman and the serpent, because the last part of the verse says,  “He…” the Seed of the woman   “…shall bruise your head…”  the serpent’s head  “…and you shall bruise His heel."  So the primary enmity is between the serpent and the Seed of the woman.

Saya ingin mengawali pelajaran kita hari ini dengan membuka suatu ayat yang sangat dekat dengan hati saya. Maksud saya ialah Kejadian 3:15, jadi marilah membuka Alkitab bersama saya ke Kejadian 3:15. Ayat ini sebenarnya adalah Alkitab dalam bentuk miniaturnya. Kita telah sering mempelajari ayat ini, tetapi sekarang kita perlu melihatnya dari perspektif yang berbeda.
Ayat ini berkata,Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini;…”  yaitu antara ular dengan perempuan itu, “…antara benihmu…”  yaitu benih ular,   “…dan Benihnya. Benihnya…”  Benih perempuan itu, “…akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitNya.”
Nah, kalian melihat di sini bahwa permusuhan itu terjadi tiga arah:
·       antara ular dengan perempuan itu,
·       antara benih ular itu dengan Benih perempuan itu,
·       dan antara Benih perempuann itu dengan ular.
Namun, permusuhan yang terutama ialah antara Benih perempuan itu dengan ular, karena bagian akhir ayat itu berkata, Benihnya…” Benih perempuan itu, “…akan meremukkan kepalamu,…”  kepala ular   “…dan engkau akan meremukkan tumitNya.”  Jadi permusuhan yang terutama adalah antara ular dengan Benih perempuan itu.


Now, there’s a Greek translation of the Old Testament which is known as the Septuagint or the version of the 70, it’s abbreviated in fact LXX which is the number 70. And in this translation something very peculiar happens. Even though the word “Seed” in this verse in Greek is  σπέρμα [sperma] which is neuter, it’s interesting that the pronoun that goes with the word “Seed” in the Septuagint is masculine. That's very unusual, because usually the pronoun and the noun must agree. Now, in Hebrew it says, "It  hû'  hı̂y'’ [hoo, he]  shall bruise your head" in other words, because it’s a seed, it’s an “it” not a “he” or a “she”. But the Septuagint changes that from “It”  to “He” even though the noun is neuter. And this is the only time in the Greek Old Testament in the book of Genesis where you find this phenomena in the Septuagint.
Interestingly enough, the Latin Vulgate which was translated by Jerome in the early 300’s was a Latin translation from the Greek Septuagint. And Jerome, instead of translating as the Septuagint had it: “He shall bruise your head”, he actually changed the pronoun to “SHE shall bruise your head” in spite of the fact that he was translating  the Old Testament from the Septuagint version of the Old Testament. In other words, in the Vulgate we find that it is a “she”, the woman who is going to crush the head of the serpent, instead of the Seed of the woman crushing the head of the serpent.

Nah, ada sebuah terjemahan Perjanjian Lama berbahasa Greeka yang dikenal dengan nama Septuagin atau versi Kelompok 70, dan singkatannya ialah LXX, yang adalah angka 70. Dan di dalam terjemahan ini ada hal yang sangat luar biasa. Walaupun kata “Benih” dalam ayat ini, dalam Bahasa Greeka adalah σπέρμα [sperma] yang bergender netral, menariknya kata ganti orang yang dipakai untuk kata "Benih" tersebut, di dalam kitab Septuagin bergender maskulin. Ini sangat aneh karena biasanya kata ganti orang dan kata bendanya harus sesuai gendernya. Nah, di kitab berbahasa Ibrani dikatakan  "Ia  hû' hı̂y'’ [hoo, he]   akan meremukkan kepalamu” dengan kata lain, karena ini berbicara tentang suatu benih, gendernya adalah “ia”(netral), bukan “ia (laki-laki)” atau “ia (perempuan)”.
Tetapi kitab Septuagin mengganti dari bentuk “ia (netral)” ke “Ia (laki-laki), walaupun kata bendanya [benih] bergender netral. Dan hanya sekali ini, satu-satunya dalam Perjanjian Lama berbahasa Greeka di kitab Kejadian kita temukan fenomena ini di kitab Septuagin.
Yang cukup menarik, Vulgata berhasa Latin yang diterjemahkan oleh Jerome di awal tahun 300-an, adalah terjemahan Latin dari Septuagin berbahasa Greeka. Namun Jerome tidak menerjemahkannya seperti yang ada di dalam kitab Septuagin “Ia (laki-laki) akan meremukkan kepalamu”, namun Jerome malah mengubah kata ganti orang ketiga menjadi “ia (perempuan) akan meremukkan kepalamu”, walaupun sesungguhnya dia menerjemahkan Perjanjian Lama dari Perjajian Lama versi Septuagin. Dengan kata lain, dalam kitab Vulgata kita mendapati seorang perempuanlah yang akan meremukkan kepala ular, bukan Benih perempuan itu yang meremukkan kepala ular.


Now, it’s very interesting to notice that in all of the genealogy of Scripture the job of procreation is attributed to men. You look for example at the genealogy of Genesis 5 and you’ll notice a list of 10 men there in that genealogy and it says there that they begat the person that came after them. In Genesis 11 we have another genealogy or list of descendants, once again it is the men who are doing the procreating. You look at the genealogy in Matthew 1, the genealogy of Jesus, once again it is men who are doing the begetting even though 4 women are mentioned. The men who are connected with those women are also mentioned in the genealogy. In other words, the work of procreation in Scripture, the work of begetting is attributed to men. But interestingly enough in Genesis 3:15 we find an exception to the rule. Because we are told in this verse, not that this Seed would be begotten by a man, but that this Seed would be born from a woman: “The Seed of the woman.”  We seem to get the impression that this particular Seed is going to come into the world, born of a woman without the intervention of a man. That’s why we are told that the Seed is born of the woman.

Nah, yang sangat menarik ialah bahwa dalam semua silsilah di Kitab Suci, tugas memperanakkan itu dikaitkan kepada laki-laki. Misalnya yang kita lihat di silsilah Kejadian pasal 5, kita akan melihat suatu daftar 10 nama laki-laki dalam silsilah itu dan dikatakan di sana bahwa mereka masing-masing memperanakkan nama orang yang disebutkan setelah nama mereka. Di Kejadian pasal 11 kita melihat silsilah atau daftar keturunan yang lain. Sekali lagi yang laki-lakilah yang memperanakkan walaupun di sana disebutkan 4 orang perempuan. Laki-laki yang berkaitan dengan perempuan-perempuan itu juga disebutkan dalam silsilah itu. Dengan kata lain, tugas memperanakkan dalam Kitab Suci, tugas menurunkan keturunan diatribusikan kepada laki-laki. Tetapi yang cukup menarik di  Kejadian 3:15 kita menemukann perkecualian dari ketentuan tersebut. Karena di ayat ini, kita mendapat tahu bahwa Benih itu tidak diperanakkan oleh seorang laki-laki, tetapi Benih ini akan dilahirkan oleh seorang perempuan: “Benih perempuan itu”. Kita mendapat kesan bahwa Benih tertentu ini, akan datang ke dunia, dilahirkan oleh seorang perempuan, tanpa campur tangan seorang laki-laki. Itulah mengapa kita diberitahu bahwa Benih itu dilahirkan oleh seorang perempuan.


Now, these words were pronounced by God to Satan. And when Satan heard these words he said, “So God is going to send a Seed born of a woman to the world that is going to do battle with me. God is saying that He is going to crush my head and I am going to bruise His heel. I wonder how that’s going to happen.”
We need to go to Genesis 3:21 to understand how this was going to happen.

Nah, kata-kata itu diucapkan Allah kepada Setan, dan ketika Setan mendengar kata-kata tersebut, dia berkata, “Oh, jadi Allah akan mengirim Benih yang dilahirkan seorang perempuan ke dunia yang akan berperang dengan aku. Allah berkata bahwa Benih itu akan meremukkan kepalaku dan aku akan meremukkan tumitNya. Kira-kira bagaimana hal tersebut akan terjadi?”
Kita harus ke Kejadian 3:21 untuk memahami bagaimana itu akan terjadi.


You remember that when Adam and Eve sinned the first result of their sin is that they discovered they were naked. I don’t have time to go into it, but really before this they were covered with the glorious robe of light, such as that which clothes God. In fact, Psalm 104:1-2 says that God clothes Himself with light as with a garment. The woman which represents the true church in Revelation 12, we are told she’s clothed with the sun. When Jesus was transfigured,  His robe shone like the light. In other words, Adam and Eve were covered with light.  But when they sinned, the first result was the robe of light left them and they noticed that they were naked.
And so we are told in Genesis 3:7 that they tried to cover their nakedness with fig leaves. But even after covering their nakedness with fig leaves they still felt naked, because God came to the garden and He said, “Adam and Eve, where are you?” And Adam says “Well, we hid in the garden because we were naked.” The fact is, they weren’t naked anymore because they had covered themselves with fig leaves. This shows that their nakedness was not primarily a nakedness of body, it was a nakedness of soul.
And the Devil is observing what is happening, he is saying, “When they are innocent, when they are holy in the sight of God, when they are loyal to God they have a robe of light. They sinned, suddenly they are naked, their robe of light is gone.” And then the Devil sees how they cover themselves with fig leaves and they are still naked. And the Devil is saying, “I wonder how they are going to be restored to their original condition.”
Notice Genesis 3:21, we find here  also for Adam and his wife, the LORD God made tunics of skin and clothed them.”
So the Devil is watching and he is saying, “Look at what a peculiar way that God clothes Adam and Eve and covers their nakedness. Animals die, He takes the skin of the animals and He clothes their nakedness so that they are no longer naked in His sight.” The Devil is thinking, “Hmm, the Seed is going to be born of a woman, without the intervention of a man. Is it perhaps the case that He is also going to suffer death and in this way He is going to cover the nakedness of Adam and Eve and they are going to be restored to their original condition?”

Kalian ingat bahwa ketika Adam dan Hawa berdosa, akibat pertama dari dosa mereka ialah mereka menyadari bahwa mereka telanjang. Saya tidak punya waktu untuk membahas itu, tetapi sebenarnya sebelumnya mereka diselimuti oleh jubah cahaya yang mulia, seperti yang menyelimuti Allah. Bahkan Mazmur 104:1-2 berkata bahwa Allah mengenakan cahaya pada Dirinya sendiri seperti pakaian. Perempuan yang melambangkan gereja yang sejati di Wahyu 12, dikatakan berselubungkan matahari. Ketika Yesus mengalami transfigurasi, jubahNya bersinar seperti cahaya. Dengan kata lain, Adam dan Hawa tadinya berselubung cahaya. Tetapi ketika mereka berdosa, akibat yang pertama adalah jubah cahaya itu lenyap dan mereka menyadari bahwa mereka telanjang.
Maka dikatakan di Kejadian 3:7 bahwa mereka berusaha menutupi ketelanjangan mereka  dengan daun-daun ara. Tetapi walaupun sudah menutupi ketelanjangan mereka dengan daun-daun ara, mereka masih merasa telanjang karena Allah datang ke taman dan berkata, “Adam dan Hawa, di mana kalian?” Dan  Adam berkata, “Yah, kami bersembunyi di taman karena kami telanjang.” Sebenarnya, mereka sudah tidak telanjang lagi karena mereka telah menutupi diri mereka dengan daun-daun ara. Ini menunjukkan bahwa ketelanjangan mereka yang utama bukanlah ketelanjangan secara lahiriah, melainkan ketelanjangan rohani.
Dan Iblis yang melihat apa yang terjadi, berkata, “Saat mereka tidak berdosa, saat mereka kudus dalam pemandangan Allah, saat mereka setia kepada Allah, mereka memiliki jubah cahaya. Begitu mereka berdosa, tiba-tiba mereka telanjang, jubah cahaya mereka hilang.” Lalu Iblis melihat bagaimana mereka menutupi diri mereka dengan daun-daun ara namun mereka masih tetap merasa telanjang. Maka Iblis berkata, “Kira-kira bagaimana ya caranya mereka dipulihkan ke kondisi mereka semula?”
Perhatikan Kejadian 3:21, kita dapati di sini, “…juga bagi Adam dan istrinya, TUHAN Allah membuatkan pakaian dari kulit binatang dan mengenakannya kepada mereka.”
Jadi, Iblis sedang menyimak dan dia berkata, “Betapa anehnya cara Allah memberi pakaian Adam dan Hawa dan menutupi ketelanjangan mereka. Binatang mati, Allah mengambil kulitnya dan Dia menutupi ketelanjangan mereka supaya mereka tidak lagi telanjang pada pemandanganNya.” Iblis sedang berpikir. “Hmmm, Benih itu akan dilahirkan oleh seorang perempuan tanpa campur tangan seorang laki-laki. Mungkinkah Dia juga akan menderita kematian dan dengan cara itu Dia akan menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa dan mereka akan dipulihkan ke kondisi mereka semula?”


Now Scripture makes it very clear that Jesus was born in to this world through the work of a woman without the intervention of a man. Just like Genesis 3:15 says.
Notice for example Matthew 1:16, it says, “And Jacob begot Joseph the husband of Mary, of whom was born Jesus who is called the Christ.”
Now do you notice in this verse that Joseph is excluded as the father of Jesus?
Notice once again, reading carefully, it says that Joseph was the husband of Mary, and then of Mary was born whom? Jesus who is called the Christ.
Notice also Galatians 4:4 very explicitly the apostle Paul explains that this Seed was going to be born of a woman without the intervention of a man. And of course we have studied that He was going to die, He was going to suffer death and in this way the nakedness, the spiritual nakedness of man was going to be covered.
Galatians 4:4 says, But when the fullness of time had come, God sent forth His Son, born of a woman, born under the Law.”

Nah, Kitab Suci sangat jelas menerangkan bahwa Yesus dilahirkan ke dunia ini melalui seorang perempuan tanpa campur tangan seorang laki-laki. Sama seperti yang dikatakan Kejadian 3:15.
Simak misalnya Matius 1:16, dikatakan,Dan Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, darinya lahir Yesus yang disebut Kristus.”
Nah, apakah kalian melihat dalam ayat ini bahwa Yusuf tidak terhitung sebagai ayah Yesus? Perhatikan sekali lagi, baca dengan teliti, dikatakan bahwa Yusuf adalah suami Maria, kemudian, dari Maria lahir siapa? Yesus yang disebut Kristus.
Perhatikan juga Galatia 4:4, rasul Paulus secara sangat rinci menjelaskan bahwa Benih ini akan dilahirkan dari seorang perempuan tanpa campur tangan seorang laki-laki. Dan tentu saja kita telah mempelajari bahwa Dia akan mati, Dia harus menderita kematian dan dengan cara ini ketelanjangan, ketelanjangan rohani manusia akan tertutup.
Galatia 4:4 berkata, Tetapi ketika genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan, lahir di bawah hukum Taurat.”


Now let me ask you this question, against whom is the wrath of Satan particularly guided, is it against the woman or is it against the Seed of the woman?
Well, if you read the Vulgate it would seem to indicate that the enmity is between the serpent and the woman because supposedly the woman is going to crush the serpent’s head. But Scripture makes it very clear that the target of the Devil’s attack was going to be not the woman, but the Seed, the center in other words is the Seed.
You say, “How do we know that?”
Well, you remember the story of Cain and Abel. They were born Cain first, Abel afterwards. And the Bible tells us ~ to make a long story short ~ that Cain killed his brother Abel. You see, the Devil saw something special in Abel, he said, “Perhaps this is the Seed, or perhaps from him is going to come the Seed”, and so he feels the necessity to cut the life of Abel short. Notice that his attack is not against Eve, his attack is against whom? His attack is against Abel, the seed. Also we notice, very interesting, that when Abel died, we are told in Genesis 4:25 that God gave Eve another seed in place of Abel whom Cain had killed. Once again the emphasis does not fall upon the woman, the enmity between the Devil and the woman, the enmity is between the Devil and the Seed. The central focus is the Seed.

Sekarang coba saya tanya, terutama terhadap siapakah murka Setan tertuju, terhadap perempuan itu atau terhadap Benih perempuan itu?
Nah, jika kita membaca kitab Vulgata, sepertinya mengindikasikan bahwa perseteruannya adalah antara ular dengan perempuan itu dikarenakan konon perempuan itulah yang akan meremukkan kepala ular. Tetapi Kitab Suci membuatnya sangat jelas bahwa sasaran serangan Iblis bukan terhadap si perempuan, melainkan terhadap Benihnya, dengan kata lain, intinya ialah Sang Benih.
Kalian berkata, “Dari mana  kita tahu?”
Nah, kalian ingat kisah Kain dan Habel. Kain lahir duluan, Habel belakangan, Dan Alkitab mengatakan ~ untuk menyingkat cerita yang panjang ~ bahwa Kain membunuh Habel saudaranya. Kalian lihat, Iblis melihat ada sesuatu yang istimewa dalam diri Habel, dia berkata, “Mungkin dia Benihnya, atau mungkin Benih itu akan berasal darinya.” Maka Iblis merasa perlu untuk mengakhiri hidup Habel. Perhatikan, serangannya bukanlah terhadap Hawa, serangannya diarahkan ke siapa? Ke Habel, benih itu. Sangat menarik, kita juga melihat bahwa ketika Habel mati, di Kejadian 4:25 dikatakan bahwa Allah memberi Hawa sebuah benih yang lain menggantikan Habel yag dibunuh Kain. Sekali lagi penekanannya bukan pada perempuan itu, bukan pada perseteruan antara Iblis dengan perempuan, tetapi perseteruan antara Iblis dengan Sang Benih. Fokus intinya adalah Benih itu.


Notice also Revelation 12:4 this is speaking about the birth of Jesus, and notice that the woman is not the primary target of the Devil’s wrath, it is the Seed of the woman. Notice Revelation 12:4, speaking about this 7-headed dragon, we are told, And his tail drew a third of the stars of heaven and threw them to the earth. And the dragon stood before the woman who was ready to give birth, to devour her Child as soon as It was born.” Notice that the enmity isn’t between the serpent and the woman primarily, the serpent is not interested at least in the first instance of destroying the woman, the serpent is interested in destroying the Seed because the Seed is going to give him a death blow on his head.

Perhatikan juga Wahyu 12:4, ini berbicara tentang kelahiran Yesus dan perhatikan bahwa perempuan itu bukanlah target utama kemarahan Iblis. Benih dari perempuan itulah target utama kemarahannya. Perhatikan Wahyu 12:4 berbicara tentang naga berkepala 7 ini, dikatakan, Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, begitu Dia dilahirkan.”
Perhatikan bahwa perseteruan yang utama  bukanlah antara ular dengan perempuan, ular itu pada tahap pertama tidak tertarik untuk membinasakan perempuan itu, ular itu tertarik untuk membinasakan Sang Benih, karena Benih itu yang akan memberinya pukulan yang mematikan di kepalanya.


Now notice this very interesting comment in the book Patriarchs and Prophets pg. 66. You know the Devil is a quick learner. The Devil knew very well what was going to happen when he saw that first sacrifice and when he heard God say He was going to send a Seed born of the woman. We find this very interesting statement. “When Satan heard that enmity should exist between himself and the woman, and between his seed and her seed, he knew that his work of depraving human nature would be interrupted; that by some means man would be enabled to resist his power. Yet as the plan of salvation was more fully unfolded, Satan…”  now notice this, “…Satan rejoiced with his angels that, having caused man's fall, he could bring down the Son of God from His exalted position…”  Did the Devil already know in the Old Testament that he was going to bring Jesus down to this earth to save man? According to this statement, absolutely. And we are going to notice as we study history, that this is the case. She continues saying,   “…He declared that his plans had thus far been successful upon the earth, and that when Christ should take upon Himself human nature, He also might be overcome, and thus the redemption of the fallen race might be prevented.”
And so the Devil had this clear picture in his mind as the plan of salvation developed. He says, “The Seed is going to be born of a woman without the intervention of a man, because this is not speaking about a man begetting the seed, it’s a woman who is bringing the Seed into the world. This Seed obviously is going to live a perfect life, and He is going to suffer death in place of His creatures. Obviously He is going to be born of a virgin as I have mentioned, and His Father is going to be God, it’s not going to be any human man.” And so the Devil formed this clear picture in his mind about what God was planning to do to redeem the human race. And so the Devil made up his mind that he was going to plant a counterfeit in every nation of planet earth of this plan that God had revealed what He was going to implement.

Sekarang perhatikan komentar yang sangat menarik ini dari buku Patriarchs and Prophets hal. 66. Kalian tahu Iblis itu amat cepat belajarnya. Iblis sangat tahu apa yang akan terjadi saat dia melihat kurban yang pertama dan saat dia mendengar Allah berkata bahwa Allah akan mengutus Benih yang lahir dari seorang perempuan. Kita menemukan pernyataan yang sangat menarik ini. “Ketika Setan mendengar bahwa akan ada perseteruan antara dirinya dengan perempuan itu, dan antara benihnya dan Benih perempuan itu, dia tahu bahwa upayanya untuk merusak moral manusia akan terganggu; bahwa entah dengan cara apa manusia akan bisa menolak kuasanya. Namun sementara rencana keselamatan semakin terungkap, Setan…” sekarang perhatikan ini, “…Setan bersama malaikat-malaikatnya bersukacita bahwa setelah dia menyebabkan kejatuhan manusia, dia bisa membawa turun Anak Allah dari kedudukanNya yang mulia…” Apakah Iblis sudah tahu di Perjanjian Lama bahwa dia akan membawa Yesus turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia? Menurut pernyataan ini, benar sekali. Dan kita akan melihat sementara kita belajar sejarah, bahwa memang demikianlah terjadinya. Ellen White melanjutkan berkata, “…Setan mengumumkan bahwa rencananya di bumi sejauh ini sudah berhasil, dan ketika Kristus akan mengambil bagi DiriNya kodrat manusia, Dia juga akan bisa dikalahkan, dengan demikian penebusan umat manusia yang telah berdosa, bisa dihalangi.”
Maka Iblis memiliki gambaran yang jelas ini di benaknya sementara rencana keselamatan berkembang. Dia berkata, “Benih itu akan dilahirkan seorang perempuan tanpa campur tangan laki-laki, karena di sini tidak berbicara tentang seorang laki-laki memperanakkan benih, justru seorang perempuanlah yang akan membawa Benih itu ke dunia. Benih ini jelas akan menjalani hidup yang sempurna, dan Dia akan menderita kematian menggantikan makhluk-makhluk ciptaanNya. Jelas Dia akan dilahirkan oleh seorang perawan seperti yang telah aku katakan, dan BapaNya adalah Allah, bukan manusia mana pun.” Maka Iblis membentuk gambaran yang jelas ini dalam pikirannya tentang apa yang direncanakan akan dilakukan Allah untuk menebus umat manusia. Maka Iblis membuat keputusan, pada setiap bangsa di planet bumi dia akan menanamkan suatu pemalsuan atas rencana Allah yang telah diungkapkan Allah tentang apa yang akan dilakukanNya.


Go with me to Genesis 10:8-10, this is describing the story of the establishment of the nation of Babylon, ancient Babylon. And it says there,  Cush begot Nimrod…”  Nimrod means rebellion, incidentally,   “…he began to be a mighty one on the earth. 9 He was a mighty hunter before the LORD; therefore it is said, ‘Like Nimrod the mighty hunter before the LORD.’ 10 And the beginning of his kingdom was…”  what?   “…the beginning of his kingdom was Babel…”  in other words, the builder of the tower of Babel was a man called Nimrod, rebellion.
Now I want you to notice what happened at Babel. You know that the languages were confused there. But something interesting happened at this tower of Babel whose builder was this rebellious man, Nimrod. Notice Genesis 11:8-9, it says here, So the LORD scattered them abroad from there over the face of all the earth; and they ceased building the city. 9 Therefore its name is called Babel, because there the LORD confused the language of all the earth; and from there the LORD scattered them abroad over the face of all the earth.”
Did you notice here that every nation on planet earth had its origin at Babel? This is extremely significant. Because we are going to find what the Devil did at Babel, he established this counterfeit religion, and through this counterfeit religion ~ because these nations went all over the earth from Babel they took this counterfeit or apostate religion to every nation on planet earth.

Marilah bersama saya ke Kejadian 10:8-10, ini menggambarkan kisah bangkitnya bangsa Babilon, Babilon purba. Dan dikatakan di sana,  “Kush memperanakkan Nimrod;…”  asal tahu saja, Nimrod artinya memberontak.   “…dialah yang mula-mula menjadi orang yang berkuasa di bumi; 9 ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: ‘Seperti Nimrod,  pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN.’ 10 Mula-mula kerajaannya ialah…”  apa? “…mula-mula kerajaannya ialah Babel,…”  dengan kata lain, pendiri menara Babel adalah orang yang bernama Kush, atau memberotak.  
Sekarang saya mau kalian menyimak apa yang terjadi di Babel. Kalian tahu bahwa bahasa-bahasa menjadi kacau di sana. Tetapi sesuatu yang menarik terjadi di menara Babel ini yang pendirinya adalah si pemberontak ini, Nimrod. Perhatikan Kejadian 11:8-9, dikatakan di sini,  Demikianlah mereka diserakkan TUHAN keluar dari situ ke seluruh  muka bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. 9 Itulah sebabnya nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN keluar ke seluruh muka bumi.”
Apakah kalian melihat bahwa setiap bangsa di planet bumi berasal dari Babel? Ini sangat penting. Karena kita akan melihat apa yang dilakukan Iblis di Babel, dia menciptakan agama palsu ini, dan melalui agama palsu ini ~ karena bangsa-bangsa itu pergi ke seluruh muka bumi dari Babel, mereka membawa agama palsu atau agama murtad ini ke setiap bangsa di planet bumi.


Now you are saying, “Which counterfeit religion?”
The ancient records show that Nimrod became a legendary figure. In fact, it was believed back then, that when Nimrod died he went to heaven and he became the sun-god. Now, he had a wife whose name was Semiramis, and Semiramis was still alive on planet earth after Nimrod had gone to heaven and become the sun-god. And it just so happens by a  supernatural miracle, Semiramis became pregnant, not  by the work of any man, but she was actually inseminated according to their ideas, by the sun-god, Nimrod. ~ does this begin to sound a little bit familiar? You know, you have a God in Heaven, and He inseminates a virgin on earth ~ and of course she had a son, and the name of her son was Tammuz. Interestingly enough, Tammuz was born on December 25, according to the ancient records.
Now, when Semiramis died, interestingly enough, she also ascended to the heavens and she became the moon-goddess. In other words, after her death she also had an assumption to heaven.

Sekarang kalian berkata, “Agama palsu yang mana?”
Catatan purba menunjukkan bahwa Nimrod menjadi sosok legendaris. Bahkan diyakini di zaman itu, pada waktu Nimrod mati, dia ke Surga, dan dia menjadi dewa matahari. Nah, dia memiliki seorang istri yang bernama Semiramis, dan Semiramis masih hidup di planet bumi setelah Nimrod pergi ke Surga dan menjadi dewa matahari. Dan terjadilah Semiramis mengandung melalui mujizat yang supranatural, bukan karena perbuatan manusia siapa pun, tetapi menurut pendapat mereka, Semiramis sebenarnya diinseminasi oleh dewa matahari Nimrod. ~ apakah ini kedengarannya mirip-mirip? Kalian tahu, ada Allah di Surga dan Dia menginseminasi seorang perawan di bumi ~  dan pastilah perawan itu melahirkan seorang anak, dan nama anaknya adalah Tamuz. Yang cukup menarik Tamuz dilahirkan tanggal 25 Desember, menurut catatan purba.
Nah, saat Semiramis mati, yang cukup menarik dia juga naik ke Surga dan dia menjadi dewi bulan. Dengan kata lain, setelah kematiannya dia juga mengalami pengangkatan ke Surga.


Now you say, “Where in the world did the Devil get this phenomenal idea about a God in heaven inseminating a woman on earth and a child, a supernatural child being born from this woman on planet earth and the woman eventually was assumed to heaven and became the moon-goddess? Where would the Devil create such a scenario?”
The fact is that the Devil knew very well the prophecy of Genesis 3:15, where it spoke about a woman, obviously a virgin, that was going to bring a Child into the world, not through the begetting of a man but by a supernatural work of God. And interestingly enough, later on we find in the Christian church the idea that Jesus went to heaven and then His mother later was assumed to heaven as well.

Sekarang kalian berkata, “Dari mana Iblis mendapatkan ide fenomenal ini tentang seorang Allah di Surga yang menginseminasi seorang perempuan di dunia, dan seorang anak yang supranatural lahir dari perempuan itu di planet bumi dan perempuan itu akhirnya diangkat ke Surga dan menjadi dewi bulan? Dari mana Iblis bisa menciptakan skenario seperti itu?”
Sesungguhnya Iblis sangat mengetahui tentang nubuatan Kejadian 3:15 yang mengisahkan tentang seorang perempuan, jelas-jelas seorang perawan, yang akan melahirkan seorang Anak ke dunia, tidak diperanakkan dari seorang laki-laki tetapi melalui pekerjaan Allah yang supranatural. Dan yang cukup menarik, kemudian kita melihat di gereja Kristen ada konsep bahwa Yesus kembali ke Surga lalu ibuNya kemudian juga diangkat ke Surga.
Do you know that many nations of antiquity had this idea of a mother-god and her child? Let me just mention some examples of this.

Tahukah kalian bahwa banyak bangsa purba memiliki konsep tentang seorang dewi-ibu dan anaknya?
Saya akan menyebutkan beberapa contoh.


The Sumerians had a mother-god called Inanna.
Bangsa Sumeria memiliki dewi ibu yang bernama Inanna.

In Egypt the goddess was Isis and her son was Horus.
Di Mesir dewinya bernama Isis dan anaknya Horus.
n Canaan you have Baal and Ashtaroth.
Di Kana’an ada Baal dan Asytoret.



 The Greek had a woman called Aphrodite

Bangsa Greeka memiliki seorang dewi bernama Aphrodite




The Etruscans had a goddess called Nortia, a mother-god

Bangsa Etruska memiliki dewi Nortia, dewi ibu.



In Asia the mother was called Cybele and her son was Deoius, or her child was Deoius. 

Di Asia si ibu bernama Cybele dan anak laki-lakinya Deoius, atau anaknya Deoius







In Rome you have Venus or Fortuna who was the mother and you have Jupiter who was the child.

Di Roma ada Venus atau Fortuna si ibu dan Jupiter anaknya.




Even in China, the mother-god’s name is Shing Mu, which means holy mother, and she is depicted as having a child in her arms and there are rays  coming forth from her hair, in other words, she has a halo around her head.

Bahkan di Cina, dewi ibunya bernama Shing Mu, yang berarti ibu suci, dan dia digambarkan dengan seorang anak dalam pelukannya, dan ada sinar yang memancar dari rambutnya, dengan kata lain dia punya lingkaran cahaya mengelilingi kepalanya.


In India you have the goddess Indriani, and she is also portrayed in ancient art as having a child in her arms.
Di India ada dewi Indriani, dan dalam kesenian purba dia juga digambarkan dengan seorang anak dalam pelukannya.


The Germans had the virgin Hertha that they worshipped and her child also in her arms.
Bangsa Germania memiliki perawan Hertha yang mereka sembah, juga anaknya di pelukannya.

The Scandinavians had a Disa  and she also in the artwork had a child in her hands.
Bangsa Skandinavia memiliki dewi Disa dan dalam kesenian juga digambarkan dengan seorang anak di pelukannya.

The Druids had Virgo Partitura and worshipped her as the mother of God officially.
Bangsa Druid memiliki Virgo Partitura dan secara resmi dia disembah sebagai ibu allah.

And  of course Ephesus had Diana.
Dan tentu saja Efesus memiliki Diana.

By the way Paul had no love for this goddess Diana, he told exactly what should be done in the case of a goddess like this. He had no idea of Christianity blending or mixing with this apostate religion.

Nah, Paulus tidak suka pada dewi Diana ini, dan dia mengatakan secara gamblang apa yang harus  dilakukan menghadapi dewi seperti ini. Dia tidak punya konsep untuk mempersatukan dan mencampur Kekristenan dengan agama murtad ini.

Notice Acts 19:24-27, here we find the following description of the religion of Diana,  For a certain man named Demetrius, a silversmith, who made silver shrines of Diana, brought no small profit to the craftsmen;…”  notice, he made statues of this goddess Diana. They became a real good business.  “…25 He called them together with the workers of similar occupation and said, ‘Men, you know that we have our prosperity by this trade. 26  Moreover you see and hear that not only at Ephesus, but throughout almost all Asia, this Paul has persuaded and turned away many people, saying that they are not gods which are made with hands. 27 So, not only is this trade of ours in danger falling into disrepute, but also the temple of the great goddess Diana may be despised and her magnificence destroyed whom all Asia and the world worship.’”
Interesting that the apostle Paul would have nothing to do with this idea of an apostate pagan goddess, and those who worshiped Diana knew very well the perspective that the apostle Paul had.

Perhatikan Kisah 19:24-27, di sini kita temukan deskripsi agama Diana. “Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang pandai perak, yang membuat kuil-kuil dewi Diana (Artemis) dari perak yang mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya…”  perhatikan dia membuat patung-patung dewi Diana ini. Patung-patung itu menjadi bisnis yang bagus. “…25 Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja yang sejenis dan berkata: ‘Saudara-saudara, kalian tahu, bahwa kemakmuran kita berasal dari usaha ini! 26 Sekarang kalian sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus ini, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan mengubah banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa. 27 Sehingga bukan saja usaha kita berada dalam bahaya kehilangan pamor, tetapi juga kuil Diana (Artemis), dewi agung itu, yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia, akan dibenci dan kebesarannya hancur."
Menarik bahwa rasul Paulus tidak mau punya urusan dengan konsep murtad dewi pagan ini, dan mereka yang menyembah Diana, sangat mengetahui pandangan rasul Paulus.

Now, I would like to go for a moment back to the Old Testament to God’s people, Israel. Because this has something very important to tell us about the ~ ah, how would I say ~  almost veneration of Mary in the Christian world today, particularly in the Roman Catholic church.
I want you to notice what God told Israel before they entered the land of Cana’an. Deuteronomy 7:1-6, "When the LORD your God brings you into the land which you go to possess, and has cast out many nations before you, the Hittites and the Girgashites and the Amorites and the Canaanites and the Perizzites and the Hivites and the Jebusites, seven nations greater and mightier than you, 2 and when the LORD your God delivers them over to you, you shall conquer them, and utterly destroy them. You shall make no covenant with them nor show mercy to them. 3 Nor shall you make marriages with them; you shall not give them your daughter  to their son, nor  take their daughter for your son. 4 For they will turn your sons away from following Me to serve other gods; so the anger of the LORD will be aroused against you and destroy you suddenly. 5 But thus you shall deal with them: you shall destroy their altars, and break down their sacred pillars, and cut down their wooden images, and burn their carved images with fire. 6 For you are a holy people to the LORD your God; the LORD your God has chosen you to be a people for Himself, a special treasure above all the peoples on the face of the earth.”

Sekarang saya mau kembali sejenak ke Perjanjian Lama, ke umat Allah, Israel. Karena ada info yang sangat penting bagi kita tentang ~ ah, saya harus ngomong apa ini ~ praktek yang hampir menyerupai pemujaan Maria dalam dunia Kristen sekarang, terutama di gereja Roma Katolik.
Saya mau kalian perhatikan apa yang dikatakan Allah kepada Israel sebelum mereka masuk ke tanah Kana’an. Ulangan 7:1-6, Ketika TUHAN, Allahmu, membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau pergi untuk menjadikannya milikmu, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari kamu, 2 dan ketika TUHAN, Allahmu, menyerahkan mereka kepadamu, engkau harus menaklukkan mereka, dan menumpas habis mereka. Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka. 3 Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki; 4 sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki berpaling dari mengikuti Aku untuk menyembah allah-allah lain sehingga murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu dan membinasakan kamu dengan tiba-tiba. 5 Tetapi beginilah harus kamu memperlakukan mereka: kamu harus menghancurkan mezbah-mezbah mereka, dan membongkar tiang-tiang berhala mereka, dan menghancurkan patung-patung kayu mereka, dan membakar habis patung-patung ukiran mereka. 6 Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; TUHAN, Allahmu telah memilih  engkau untuk menjadi satu umat milikNya sendiri, harta kesayanganNya di atas segala bangsa di muka bumi. "  



[bersambung ke bagian kedua]

No comments:

Post a Comment