_____REVELATION’S
SEVEN SEALS_____
Part 09/24 - Stephen Bohr
SESSION 9: INTRODUCTION AND FIRST SEAL PART 1
Dibuka
dengan doa
Okay, we're going to page 111, I'm skipping
a few things here, that we've basically covered before. But I want to deal with
the subtitle “Ellen White and The Seven Seals” on page 111 of your syllabus,
and I want to remind those who are watching the live stream and watching on our
SUMTV channels, that you can also get a syllabus from us after the class ends,
or you can access it online and you can download it if you wish, but it'll be
available after the class is over. So anyway if you want a hard copy you can
contact us and get information about how you can get a hard copy like the one
that all the students have here.
Baiklah,
kita akan ke hal. 111. Saya akan melompati beberapa hal di sini yang pada
dasarnya sudah kita bahas sebelumnya. Tetapi saya mau membahas judul “Ellen
White dan Ketujuh Meterai” di hal. 111 silabus kalian, dan saya mau
mengingatkan mereka yang sedang menyaksikan live stream dan yang menyaksikan di saluran SUMTV kami,
kalian juga bisa mendapatkan silabus dari kami setelah kelas ini berakhir, atau
kalian bisa mengaksesnya online dan kalian bisa mengunduhnya kalau mau, tetapi
ini baru bisa dilakukan setelah kelas ini selesai. Jadi jika kalian ingin
mendapatkan hardcopynya, silakan
kontak kami dan mendapatkan informasi bagaimana caranya bisa mendapatkan hardcopy
seperti yang dimilki semua pelajar di
sini.
So let's go to the section “Ellen
White and The Seven Seals” and I'm going to go through this carefully because
it deals with some very important matters. At first sight Ellen White has
little to say about the first four seals and the Seventh Seal, in fact as far
as I know she never quotes Revelation 8:1 which is the Seventh Seal. However,
don't be fooled, though she does not have much to say in terms of quantity she
does have several qualitative statements that help us know when The Seals are
fulfilled in the course of history. Ellen White also has some significant
statements besides a statement on the First Seal, the Second Seal, and the
Third Seal, at least hints. She has several statements on the Fifth Seal and
she has many, many statements on the Sixth Seal. So it's very important for us to realize that
Ellen White does have quite a bit to say about The Seals, even though many
times she doesn't quote the verses, she is dealing with the events that fulfill
The Seals.
Maka
mari kita ke bagian “Ellen Whie dan Ketujuh Meterai” dan saya akan membahas ini
dengan seksama karena itu berkaitan dengan beberapa hal yang sangat penting.
Sekilas, sepertinya Ellen White tidak terlalu banyak berkomentar tentang
keempat meterai yang pertama dan meterai ketujuh. Bahkan, sejauh pengetahuan saya
dia tidak pernah mengutip Wahyu 8:1, yang bicara tentang Meterai Ketujuh.
Namun, jangan terkecoh. Walaupun Ellen White tidak mengatakan banyak secara
kuantitas, dia membuat beberapa pernyataan berkualitas yang membantu kita
mengetahui kapan Meterai-meterai itu digenapi dalam aliran sejarah. Ellen White
membuat beberapa pernyataan signifikan di samping sebuah pernyataan tentang
Meterai Pertama, Meterai Kedua dan Meterai Ketiga, paling tidak dia
menyinggungnya. Dia membuat beberapa pernyataan tentang Meterai Kelima, dan dia
punya banyak, banyak pernyataan tentang Meterai Keenam. Jadi, penting kita
sadari bahwa Ellen White punya cukup banyak komentar tentang Meterai-meterai,
walaupun dia sering tidak mengutip ayat-ayatnya, dia membahas
peristiwa-peristiwa yang menggenapi Meterai-meterai itu.
Now let's go to the bottom of the page.
In Desire of Ages 833-835 which is the last
chapter of Desire of Ages, Ellen White
explains the introductory vision to The Seals, that's Revelation 4 and 5. We are dedicating a significant amount of time
to study the introductory vision, in other words, Jesus ascending to heaven and
being installed as the High Priest and sitting on the throne as the King of the
kingdom of grace, and then this applies to Christ's inauguration as priest upon
His ascension. This means that the introductory vision gives us the crucial
historical starting point for The Seals. Are you with me or not?
So this gives us the beginning point.
The last chapter of Desire of Ages is Ellen
White's commentary on the introductory vision right before the First Seal which
is the White Horse.
Nah,
mari kita ke bagian bawah halamannya. Di Desire
of Ages hal. 833-835 yang adalah bab terakhir Desire of Ages,
Ellen White menjelaskan penglihatan pengantar kepada Ketujuh Meterai, yaitu
Wahyu 4 dan 5. Kita telah mendedikasikan waktu yang signifikan untuk
mempelajari penglihatan pengantar ini, dengan kata lain, Yesus naik ke Surga,
dan ditetapkan sebagai Imam Besar dan duduk di atas takhta sebagai Raja
kerajaan kasih karunia, kemudian ini diaplikasikan ke inaugurasi Kristus
sebagai Imam pada saat kenaikanNya. Berarti, penglihatan pengantar ini memberikan kita kapan titik
mula Meterai-meterai itu menurut sejarah. Apakah kalian
mengikuti saya atau tidak?
Jadi ini
memberikan kita kapan waktu mulainya.
Bab
terakhir Desire of Ages adalah komentar Ellen White mengenai
penglihatan pengantar tepat sebelum Meterai
Pertama, yaitu kuda putih.
Then in the Great Controversy pg. 641 Ellen White places the Seventh Seal in the context of the
Second Coming. Now she doesn't quote Revelation 8:1 but we're going to
go through a method where we can determine where Ellen White is commenting on Bible passages even though she
doesn't particularly mention the verses.
So we have the starting point which is
the introductory vision last chapter of Desire
of Ages and then you have the Seventh Seal in Great Controversy page 641. So where would you expect to find the fulfillment
of the other seals, Seal # 1 through seal # 6? It must be between the last chapter of
Desire of Ages and Great Controversy page 641. Are you with me or
not?
Kemudian
di Great Controversy hal. 641,
Ellen White menempatkan Meterai
Ketujuh dalam konteks Kedatangan Kedua. Nah, Ellen White tidak
mengutip Wahyu 8:1, tetapi kita akan memakai metode di mana kita bisa menentukan Ellen
White mengomentari ayat-ayat Alkitab yang mana, walaupun dia tidak secara
khusus menyebut ayat itu.
Jadi
kita sudah tahu titik mulanya, yaitu
penglihatan pengantar di bab terakhir Desire
of Ages, kemudian
Meterai Ketujuh di Great
Controversy hal. 641. Kalau begitu, di mana kita berharap bisa
menemukan penggenapan
meterai-meterai yang lain, Meterai # 1 hingga
Meterai # 6? Tentunya harus di antara bab terakhir Desire of Ages dan Great Controversy hal.
641. Apakah kalian
paham atau tidak?
As we shall see, several times Ellen White
applies the expression of the First Seal “conquering and to conquer”
to the gospel
conquest of the early church. By the way we're going to notice something
very interesting in a moment. So the first Seal would be the Apostolic Church going out
conquering and to conquer.
Seperti
yang akan kita lihat, beberapa kali Elle White mengaplikasikan ungkapan Meterai Pertama “untuk mendapatkan kemenangan dan untuk menaklukkan”
kepada kemenangan injil yang dicapai gereja
mula-mula. Nah,
kita akan segera menyimak sesuatu yang sangat menarik. Jadi Meterai Pertama
adalah gereja Apostolik yang keluar untuk mendapatkan
kemenangan dan untuk menaklukkan.
With regard to the Second Seal Ellen White has
a clear statement on the meaning of the sword. The second rider has a sword in
his hand that takes away peace from the earth. Ellen White has a significant
statement on when that is fulfilled. And then she applies it to the
persecutions of the early church, the persecutions that they suffered at the hands of the Roman Empire.
Sehubungan
dengan Meterai Kedua,
Ellen White punya pernyataan yang jelas tentang arti pedang di sana. Penunggang
kuda kedua punya sebatang pedang di tangannya yang mengambil damai dari bumi.
Ellen White punya pernyataan yang signifikan tentang kapan ini digenapi. Dan dia mengaplikasikannya kepada persekusi gereja mula-mula,
persekusi yang diderita gereja mula-mula di
tangan kekaisaran Roma.
Concerning the Third Seal Ellen White has a
clear statement about the oil and the wine, because oil and wine are mentioned in
the Third Seal.
Tentang Meterai Ketiga,
Ellen White punya pernyataan yang jelas tentang minyak dan anggurnya, karena
minyak dan anggur disebutkan di Meterai Ketiga.
Furthermore we shall see in the course
of our study that Ellen White has several clear statements about the Fifth
and Sixth
Seals later on in the book Great Controversy, I might say.
Regarding the Seventh Seal she does not quote Revelation 8:1 but clearly
alludes to it.
Lebih
lanjut kita akan melihat dalam pelajaran kita bahwa Ellen White punya beberapa
pernyataan yang jelas tentang Meterai
Kelima dan Meterai
Keenam di buku Great
Controversy, menurut saya.
Tentang Meterai Ketujuh,
Ellen White tidak mengutip Wahyu 8:1 tetapi secara jelas menyinggungnya.
Now the the next paragraph is extremely
important. The best commentary on the introductory vision to The Seals is the
last chapter of the Desire of Ages. The
title is “To My Father and your Father”, speaking to the disciples.
The first two chapters of the book Acts of the Apostles explained the
enthronement of Jesus in heaven on the day of Pentecost. So we have to link the
Acts of the Apostles ~ the outpouring of the Holy Spirit ~ that's when the Seven
Spirits are sent to the earth, that we studied about.
And then Ellen White in the book the Great Controversy expounds upon the Seven Seals
in their proper order culminating on page 641 with the Seventh Seal.
Nah,
paragraf berikut sangat penting. Komentar paling bagus tentang penglihatan
pengantar kepada Meterai-meterai ialah bab terakhir Desire of Ages.
Judulnya ialah “To My Father and your Father” (Kepada
BapaKu dan Bapamu), berbicara
kepada murid-muridNya.
Dua bab
pertama buku Acts of the Apostles menjelaskan penobatan Yesus di Surga
pada hari Pentakosta. Jadi kita harus menghubungkan Acts of the Apostles
~ pencurahan Roh Kudus ~ yaitu saat
Ketujuh Roh dikirim ke bumi, yang sudah kita pelajari.
Kemudian
di bukunya Great Controversy, Ellen White menguraikan secara
terperinci ketujuh meterai menurut urutannya, memuncak di hal. 641 dengan
Meterai Ketujuh.
·
So
the last chapter of Desire of Ages actually
has the introductory
vision, Revelation 4 and 5.
·
The
book Acts of the Apostles has the enthronement
of Christ
when He arrives in heaven and the description of the First Seal the conquests of
the early church,
·
and
then the book Great Controversy has the
comments on the Second Seal through the Seventh Seal culminating in Great Controversy page 641
Are you with me or not?
·
Jadi, bab terakhir Desire of Ages sesungguhnya memuat penglihatan
pengantar, Wahyu 4 dan 5.
·
Di buku Acts of the Apostles ada penobtan Kristus
ketika Dia tiba di Surga, dan deskripsi Meterai Pertama, kemenangan-kemenangan
gereja mula-mula.
·
Kemudian di buku Great
Controversy ada komentar-komentar tentang Meterai Kedua hingga Meterai Ketujuh,
memuncak di Great Controversy hal. 641.
Apakah
kalian mengikuti saya atau tidak?
So what is the best commentary on The
Seals? If I asked you what is the best commentary that has ever been written on
The Seals? The last chapter of Desire of Ages,
the book Acts of the Apostles, and the book Great
Controversy.
Jadi
komentar paling bagus tentang Meterai-meterai itu apa? Jika saya bertanya
kepada kalian, apakah komentar paling bagus yang pernah ditulis tentang
Meterai-meterai? Bab terakhir Desire
of Ages, buku Acts of the Apostles,
dan buku Great
Controversy.
And somebody asked yesterday about
what would be a good commentary on the book of Revelation. Well, I gave you the
non inspired commentaries, but the best commentary in Revelation is the book Great Controversy.
I don't know whether you've noticed, Ellen White follows the
exact order of the book of Revelation from beginning to end. She begins with
the persecutions in the early centuries, and then she moves on to speak about
the papacy, then she speaks about the Millerites 1844, and before that she speaks about the French
revolution that's Revelation 11, then she speaks about the Three Angels’
Messages, then she deals with the final controversy, then she deals with the
Second Coming, then she deals with what happens during the Millennium, and then
the desolation of the earth, and then what happens after the Millennium. She's
following the exact order of the book of Revelation. It's the best commentary
on the book of Revelation, it’s the book Great Controversy.
Dan
kemarin ada yang bertanya manakah komentar yang bagus tentang buku Wahyu. Nah,
saya memberi kalian komentar-komentar yang tidak diilhami, tetapi komentar yang
paling bagus tentang Wahyu ialah buku Great
Controversy.
Saya
tidak tahu apakah kalian menyadari, Ellen
White mengikuti urutan kitab Wahyu
dengan tepat dari mula hingga akhir. Dia mulai dengan persekusi di abad-abad
mula-mula, lalu dia lanjut berbicara tentang Kepausan, lalu dia berbicara
tentang golongan Miller 1844, dan sebelum itu dia berbicara tentang Revolusi
Perancis, itu Wahyu pasal 11, kemudian dia berbicara tentang Pekabaran Tiga
Malaikat, lalu dia membahas pertentangan terakhir, lalu dia membahas Kedatangan
Kedua, kemudian dia membahas apa yang terjadi selama masa 1000 tahun, lalu
kehancuran bumi, kemudian apa yang terjadi setelah masa 1000 tahun. Ellen White
mengikuti urut-urutan kitab Wahyu dengan tepat. Komentar paling bagus tentang
kitab Wahyu, ialah buku Great
Controversy.
But the problem is Ellen White many
times does not quote the verses that she's commenting on. We had an example of
that in the introductory vision. You know you read Revelation 4 and 5, it says
that there in the throne room are the 24 elders and the four living creatures
that have four faces and so on, and you have the Seven Spirits, and you have
One sitting on the throne who is not identified, and then you have a Lamb as
though it had been slain, you have all of these symbols. But Ellen White in her
explanation she says the Father is on the throne, she's interpreting who the
person is: the Father is on the throne. She says there are cherubim and
seraphim, the four living creatures. She doesn't say four living creatures, she
never quotes the verses. Then she says
and there also present are the representatives of the worlds that never sinned,
that would be the 24 elders. And then in
Acts of the Apostles she speaks about the
sending of the Holy Spirit to the earth on the day of Pentecost. But you would
never know that she's commenting on Revelation chapter 4 by reading what she's
written, because she doesn't quote Revelation 4. However there is a hint at the
end of the chapter, the last chapter of Desire
of Ages, she quotes Revelation 5:12-13.
So if she's commenting at the very end of the chapter Revelation 5:12-13
where would you expect to find her commentary on Revelation 4? In the previous
pages, right? So we have to be good
detectives, we have to look for clues you know, not everything is there on the
surface, we have to think, we have to look at the structure, what comes before what
comes after, what order things are in.
Tetapi
masalahnya Ellen White seringkali tidak mengutip ayat-ayat yang dikomentarinya.
Ada contohnya, misalnya dalam
penglihatan pengantar. Kalau membaca Wahyu 4 dan 5, dikatakan di sana di dalam
ruang takhta ada 24 tua-tua dan 4 makhluk hidup yang berwajah empat, dsb. Dan
ada Ketujuh Roh, dan Satu yang duduk di atas takhta yang tidak diidentifikasi,
lalu ada Domba yang seolah telah disembelih, ada semua simbol ini. Tetapi dalam
penjelasannya Ellen White berkata, Bapa yang duduk di atas takhta, dia
menerjemahkan siapa Sosok itu: Bapa yang ada di takhta. Ellen White berkata ada
kerubim dan serafim ( = empat makhluk hidup). Ellen White tidak mengatakan
empat makhluk hidup, dia tidak mengutip ayatnya. Lalu dia berkata, hadir di
sana juga para wakil dunia-dunia yang tidak pernah berdosa ( = itu adalah ke-24
tua-tua). Lalu di Acts of Apostles, Ellen White
berbicara tentang dikirimnya Roh Kudus ke bumi pada hari Pentakosta. Tetapi
kita tidak pernah tahu bahwa Ellen White sedang mengomentari Wahyu 4 dari apa
yang ditulisnya karena dia tidak mengutip ayat Wahyu 4. Namun demikian, ada
petunjuk, di bagian akhir bab itu, bab terakhir Desire
of Ages, Ellen White
mengutip Wahyu 5:12-13. Jadi jika pada bagian terakhir bab itu dia mengomentari
Wahyu 5:12-13, di mana kita berharap bisa menemukan komentarnya tentang Wahyu
4? Di halaman-halaman sebelumnya, betul? Jadi kita harus menjadi detektif yang
ulung, kita harus mencari petunjuk-petunjuk, tidak semuanya tampak di
permukaan. Kita harus berpikir, kita harus menyimak kerangkanya, apa yang ada
sebelumnya, apa yang ada sesudahnya, bagaimana urutannya.
Let me give you one other example of how
you know we need to look and read Ellen
White when many times she doesn't quote verses specifically, although she's commenting
on what the verses are saying. And this
is not directly related to The Seals but it's another illustration of how we
need to read the Great Controversy. Ellen White in the chapter on
“The Time Of Trouble” she comments on the hundred and forty-four thousand and she comments on the first four plagues of Revelation chapter 16. So in the chapter of “The Time Of Trouble” she comments on the first four plagues very brief, less than one page, she comments on the first four plagues, but we don't find any verse where she comments on the fifth plague, or the sixth plague the drying up of the Euphrates.
“The Time Of Trouble” she comments on the hundred and forty-four thousand and she comments on the first four plagues of Revelation chapter 16. So in the chapter of “The Time Of Trouble” she comments on the first four plagues very brief, less than one page, she comments on the first four plagues, but we don't find any verse where she comments on the fifth plague, or the sixth plague the drying up of the Euphrates.
And so you say, “Well Ellen White, you
know, she had something to say about the first four but she had nothing to say
about plagues # 5 and 6.”
She did, but she doesn't quote the
verses.
Saya
akan memberikan contoh lain bagaimana kita harus mencari dan membaca tulisan
Ellen White karena seringkali dia tidak mengutip ayat-ayat secara spesifik,
walaupun dia mengomentari apa yang dikatakan ayat-ayat itu. Ini tidak terkait
langsung dengan Meterai-meterai tetapi merupakan ilustrasi lain bagaimana kita
harus membaca Great
Controversy. Di bab “The
Time of Trouble” (Masa Kesesakan), Ellen White mengomentari ke-144 ribu dan dia
mengometari tentang empat malapetaka yang pertama Wahyu pasal 16. Jadi di bab “The Time of Trouble” Ellen White mengomentari empat malapetaka
yang pertama. Sangat singkat, kurang dari satu halaman. Dia
mengomentari empat malapetaka pertama, tetapi kita tidak menemukan ayat apa pun
ketika dia mengomentari malapetaka kelima, atau malapetaka keenam, mengeringnya
sungai Eufrat.
Maka
orang berkata, “Ellen White mengatakan sesuatu tentang empat malapetaka yang
pertama, tetapi dia tidak berkata apa-apa
tentang malapetaka kelima dan keenam.”
Ellen
White toh berkomentar, hanya saya dia tidak
menyebutkan ayat-ayatnya.
Now let's notice this, I know you
don't have a copy of the Great Controversy,
but I'm going to show you how important it is to just, you know, try to read
between the lines what verses Ellen White is commenting on, even though she
does not quote the verses specifically.
I'm going to the chapter “God's People
Delivered” it's the first page of “God's People Delivered” it's Great Controversy page 635. In the previous
chapter she's commented on the first four plagues, you know and then after that
she doesn't quote about the fifth or sixth plagues.
·
But
what is the fifth plague? It's a plague of darkness.
·
What
is the sixth plague? It's the drying up of the river Euphrates.
·
And
the seventh plague is a voice in heaven that causes the earthquake and
lightning and thunder and so on.
Nah,
mari kita simak ini. Saya tahu kalian tidak membawa Great Controversy,
tetapi saya akan menunjukkan betapa pentingnya untuk membaca di antara
kalimat-kalimatnya ayat-ayat mana yang sedang dikomentari Ellen White, walaupun
dia tidak mengutip ayat-ayat itu secara spesifik.
Saya ke bab
“God’s People Delivered” (= Umat Allah Diselamatkan), ini di halaman pertama
bab “God’s People Delivered”, Great Controversy
hal. 635. Di bab
sebelumnya dia mengomentari empat malapetaka yang pertama, kemudian setelah itu
dia tidak mengutip tentang malapetaka yang kelima atau keenam.
·
Tetapi malapetaka yang kelima itu apa? Malapetaka
kegelapan.
·
Malapetaka yang keenam itu apa? Mengeringnya sungai
Efrat.
·
Dan malapetaka yang ketujuh ialah suatu suara di Surga
yang menyebabkan gempa bumi dan kilat dan guntur dan sebagainya.
So notice Great Controversy page 635.
I'm only going to read at the bottom of the page,
“…With
shouts of triumph, jeering and
imprecation throngs of evil men are about to rush upon their prey…” what is it that rushes? Water rushes. What do the waters
represent? What do they represent? Multitudes, nations, tongues, and peoples,
that are inimical to the people of God.
So they're about to rush upon their prey, “…when lo, a dense blackness deeper than the darkness of the night
falls upon the earth…” Plague # 5, the darkness. Doesn't quote the verse but she speaks of the
darkness. Then she says, after she says that a deep darkness deeper than the
darkness of the night falls upon the earth, “…then a rainbow shining
with the glory from the throne of God spans the heavens and seems to encircle
each praying company…” now listen to this, “…The angry multitudes are
suddenly arrested…” what happens with the rushing waters?
They're arrested. What is that? The drying up of the Euphrates. Are you
following me or not?
But she doesn't quote the verses, so
you say she doesn't have anything to say.
Yes, she does. So that's how we have to read Great Controversy, Acts of the Apostles, we
have to look where Ellen White is commenting on Bible verses even though she
doesn't quote them.
And then I want you to notice ~
and this is where I got this clue ~ “…the
angry multitudes are suddenly arrested.
Their mocking cries died away, the objects of their murderous rage are
forgotten, with fearful forebodings they gave they gaze upon the symbol of
God's covenant and longed to be shielded from its overpowering brightness…” and then here's the
clue that I saw that helped me
understand that the arresting of the multitudes is the drying up to the waters. And the darkness deeper than the
darkness of midnight is the fifth plague.
At the end of page 636 Ellen White
quotes the seventh plague. Let me just read that, “…The
stream ceased to flow. Dark heavy clouds come up and clash against each other.
In the midst of the angry heavens is one clear space of indescribable glory,
whence comes the voice of God like the sound of many waters, saying ‘It is
done.’ Revelation 16:17….” Seventh plague. And then she says, “…That
voice shakes the heavens and the earth. There is a mighty earthquake such as
was not since men were upon the earth, so mighty an earthquake and so great.
Verses 17 and 18…” of the seventh plague. And then she
goes on a little bit further down to speak about the hailstones and the weight
of the hailstones about the weight of a talent, verses 19 and 21. So she's
commenting on the seventh plague. So where would you expect to find her
commentary on the fifth and sixth?
Jadi
simak Great
Controversy hal. 635. Saya hanya akan membaca bagian bawah
halaman itu.
“…Dengan pekik kemenangan, olok-olok dan
makian-makian, gelombang orang-orang jahat siap menggulung mangsa mereka…” apa yang menggulung? Air. Air
melambangkan apa? Apa yang diwakili oleh air? Orang banyak, bangsa-bangsa,
bahasa, suku, yang memusuhi umat Allah. Jadi mereka siap menggulung mangsa
mereka, “…ketika,
lihat, suatu kegelapan pekat yang lebih dalam daripada kegelapan malam, jatuh
ke atas bumi…” Malapetaka # 5, kegelapan. Ellen
White tidak mengutip ayatnya tetapi dia berbicara tentang kegelapan. Lalu
setelah dia berkata suatu kegelapan yang pekat, lebih dalam daripada kegelapan
malam jatuh ke atas bumi, dia berkata, “…Lalu sebuah pelangi
yang bersinar dengan kemuliaan dari takhta Allah, membentang di langit dan
sepertinya mengelilingi setiap kelompok yang sedang berdoa…” sekarang dengarkan ini, “…Orang banyak yang marah tiba-tiba
terhenti…” apa yang terjadi dengan air yang menggulung? Terhenti. Apa itu? Mengeringnya sungai Efrat.
Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Tetapi dia tidak mengutip
ayat-ayatnya, sehingga orang berkata dia tidak berkomentar apa-apa. Iya, dia
mengomentari. Jadi seperti itulah kita
seharusnya membaca Great Controversy, Acts of the Apostles, kita harus melihat di mana Ellen White mengomentari ayat-ayat Alkitab,
walaupun dia tidak mengutip ayat-ayat tersebut.
Kemudian
saya mau kalian menyimak ~ dan di sinilah saya mendapatkan petunjuk ~ “…Orang banyak yang marah tiba-tiba terhenti. Teriakan
olok-olok mereka mereda, sasaran kemarahan mereka yang tadi ingin mereka bunuh, terlupakan. Dengan
ketakutan firasat buruk
mereka memandang simbol perjanjian Allah, dan mereka ingin dilindungi dari cahayanya yang melumpuhkan…” lalu inilah petunjuk yang saya tangkap, yang membantu saya mengerti
bahwa tertahannya orang banyak adalah
mengeringnya air. Dan kegelapan yang lebih pekat daripada kegelapan tengah
malam adalah malapetaka kelima.
Pada akhir hal. 636, Ellen White
mengutip malapetaka ketujuh. Saya akan membacakan itu, “…Aliran itu berhenti mengalir. Awan hitam pekat muncul dan
berbenturan satu sama lain. Di tengah-tengah langit yang murka ada satu tempat
yang terang, dengan kemuliaan yang tidak terlukiskan, dari sana datang suara
Allah seperti suara banyak air, berkata, ‘Sudah selesai’. Wahyu 16:17…” Malapetaka ketujuh. Kemudian dia berkata, “…Suara itu
mengguncang langit dan bumi. Sebuah gempa bumi akbar seperti yang belum pernah
ada sejak manusia hidup di bumi, terjadi, sedemikian hebatnya gempa bumi itu
dan sedemikian besar. Ayat 17 dan 18…” dari malapetaka yang ketujuh. Lalu dia
melanjutkan sedikit lagi, berbicara tentang bola-bola api dan berat bola-bola
api itu yang sekitar satu talenta (32 kg?), ayat 19 dan 21. Berarti Ellen White sedang mengomentari
malapetaka ketujuh. Jadi di mana kita berharap menemukan komentarnya tentang
malapetaka kelima dan keenam?
So in the chapter of the “Time of Trouble”
she's commenting on the first four plagues.
Then the darkness deeper than the
darkness of the night, doesn't quote the verses.
Then the multitudes that want to rush
upon God's people are arrested, that's a drying up of the Euphrates.
And then she quotes the verses having
to do with the seven plague.
Are you following the method?
But for this, you know, we have to dedicate time
and we have to, you know, look at the sequence of things, not only just look at
what we're reading at any given moment we need to look at what comes before,
what comes after, the specific context in which passages or verses are found.
Jadi di
bab “The
time of Trouble” Ellen White mengomentari
keempat malapetaka yang pertama.
Kemudian
kegelapan yang lebih pekat daripada kegelapan malam, dia tidak mengutip
ayatnya.
Kemudian
tertahannya orang banyak yang mau menggulung umat Allah, itulah mengeringnya
sungai Efrat.
Dan
kemudian dia mengutip ayat-ayat yang berkaitan dengan malapetaka ketujuh.
Apakah
kalian mengikuti metodenya?
Tetapi
untuk ini kita harus mendedikasikan waktu kita, dan kita harus menyimak
urut-urutan peristiwa, bukan hanya melihat apa yang sedang kita baca pada saat
itu saja, kita perlu melihat apa yang ada sebelumnya, apa yang ada sesudahnya,
konteks yang spesifik di mana kutipan-kutipan atau ayat-ayat ditemukan.
Now, with that in mind let's go to
page 121 and we're going to notice here a summary of the introductory vision
and the Seven Seals, a summary of the introductory vision and of the Seven Seals.
Now the first paragraph we don't have
time to do this, but there's a striking parallel between Matthew 24 and
the Seven Seals, you'll find many, many parallels, the sequence is basically the same sequence as The
Seals. The Seals are parallel in many
ways to Matthew 24, this indicates that The Seals described in symbolic language events that
occur during the Christian era, because the events in Matthew 24 are in
chronological order. We don't have time to get into that, but I did a series on
Matthew 24, it's the most popular series that Secrets Unsealed has, and it was
14 presentations studying the whole of Matthew 24 as well as the parallel
passages in Mark 13 and Luke 21. You
can, you know, you can download that for free, or you can get a hardcopy
here if you wish, but we don't have time to do the Matthew 24 parallel with The
Seals as well. We just don't have enough sessions.
Nah,
sambil mengingat hal itu, mari kita ke hal. 121 dan kita akan menyimak di sini
suatu kesimpulan tentang penglihatan pengantar dan Ketujuh Meterai.
Nah,
kita tidak punya waktu untuk paragraf pertama, tetapi antara Matius 24 dan Ketujuh Meterai itu paralel yang
mencolok. Kita akan menemukan banyak, banyak persamaan,
urut-urutannya pada dasarnya sama dengan urut-urutan Meterai-meterai.
Meterai-meterai ini dalam banyak hal paralel dengan Matius 24, ini mengindikasikan bahwa
Meterai-meterai menggambarkan dalam bahasa simbolis, peristiwa-peristiwa yang
terjadi selama era Kristen, karena peristiwa-peristiwa di Matius
24 itu urut secara kronologis. Kita tidak punya waktu untuk membahas itu,
tetapi saya telah menyusun satu seri tentang Matius 24, itu adalah seri yang
paling popular yang dimiliki Secrets Unsealed, jumlahnya 14 presentasi, membahas seluruh Matius 24 dengan ayat-ayat
paralelnya di Markus 13 dan Lukas 21. Kalian bisa mengunduh itu gratis, atau
kalian bisa mendapatkan hardcopynya
di sini kalau mau, tetapi kita tidak punya cukup waktu untuk membahas
keparalelan Matius 24 dengan Meterai-meterai juga. Kita tidak punya cukup sesi.
The Seven Churches, the next paragraph
The
Seven Churches are a description of the internal condition of the church from
apostolic times till the Second Coming. Even though The Seals cover the same historical
period as the churches, the emphasis is different, in other words, the
time period is the same but the emphasis is different between The Churches
and The Seals. While in The Churches the emphasis falls upon the
internal condition of the church in different periods of history, The Seals
describe the external forces that affect the church during the same periods.
Ketujuh
Jemaat ~ paragraf berikut ~ Ketujuh
Jemaat adalah deskripsi kondisi internal jemaat dari zaman apostolik hingga
Kedatangan Kedua. Walaupun Meterai-meterai
bicara tentang periode sejarah
yang sama dengan Ketujuh Jemaat, tapi penekanannya berbeda.
Dengan kata lain, periode waktunya sama tetapi
penekanannya berbeda antara Jemaat-jemaat dan Meterai-meterai.
Sementara
di Jemaat-jemaat penekanan jatuh pada kondisi internal gereja di pelbagai
periode sejarah, Meterai-meterai
menggambarkan kekuatan eksternal yang mempengaruhi gereja selama periode-periode
yang sama.
Now let's look at the chronological
flow then of The Seals, and let me just ask you this question. This is the quiz
question for today: How many times in Great Controversy does Ellen White mention the
barbarian invasions?
This much (making the zero sign).
So why do we have four trumpets for
the barbarian invasions if they are so insignificant?
We begin, you know we're going to
study the trumpets next year, Lord willing, if we're still here and the time of
trouble hasn't come, and things are moving very fast. But you know Ellen White does not see any significance to Islam
in the end time. She has the one comment on 1840, yes, in Great
Controversy, but that's practically
the lone statement that Ellen White has on the Muslims. Interesting. You know they called it “the
Turk” back then, so anyway that's just that's just a little sidelight.
Sekarang,
mari kita lihat alur kronologi Meterai-meterai, dan coba saya tanya ini, ini
adalah pertanyaan kuis untuk hari ini: Berapa
kali di Great
Controversy Ellen White
bicara tentang invasi barbar?
Sekian
kali (Stephen Bohr membuat tanda NOL dengan jarinya).
Kalau
begitu, mengapa kita mengasosiasikan empat sangkakala kepada invasi barbar jika
mereka begitu tidak signifikan?
Kita
akan mulai mempelajari seri Sangkakala tahun
depan, jika diizinkan Tuhan, jika kita masih di sini dan masa kesesakan belum
muncul. Sekarang semua bergerak dengan sangat cepat. Tetapi kalian tahu, Ellen White tidak melihat
apa-apa yang signifikan tentang Islam pada akhir zaman. Benar,
hanya ada satu komennya tentang 1840 di Great
Controversy, tapi itu
praktis satu-satunya komen Ellen White tentang Muslim. Menarik. Kalian tahu, di
zaman itu mereka disebut “Orang-orang Turki”. Nah itu tadi cuma sedikit
informasi tambahan.
Let's look at the sequence.
·
first
the Father sits alone on His throne in the Holy Place of the heavenly throne
room, that's Revelation 4, right? Yeah?
·
Then
the cloud catches Jesus up to the Father's throne in the Holy Place and you
have Acts 1:9-11, Desire of Ages 832-833, Acts of the
Apostles 32-34.
·
then
the Father anoints the War Hero as Priest and King in the Holy Place,
·
and
the outpouring of the Holy Spirit on the day of Pentecost announces this
heavenly event on earth, correct? The Seven Spirits are what? They're there in
chapter 4, and chapter 5 they're sent to the earth,
·
and
then we have The Seals, the breaking of The Seals after that. The
breaking of The Seals in other words, described events that transpire between
the moment that Jesus began His work in the Holy Place and when finally He
opens the scroll to reveal who will inherit what Adam lost. Does that
make sense? The Seven Seals are simply the span between the inauguration and the
consummation, the events in between.
Mari kita lihat
urut-urutannya.
·
Pertama, Bapa duduk sendiri di atas takhtaNya di Bilik
Kudus, di ruang takhta surgawi. Ini Wahyu pasal 4, benar? Iya?
·
Lalu awan-awan membawa Yesus ke takhta Bapa di Bilik
Kudus. Kisah 1:9-11, Desire of Ages hal.
832-833, Acts of the Apostles
hal. 32-34.
·
Lalu Bapa mengurapi Sang Pahlawan Perang di Bilik Kudus
sebagai Imam dan Raja.
·
Dan pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta mengumumkan
peristiwa itu kepada dunia, benar? Ketujuh Roh itu siapa? Mereka ada di sana di
pasal 4, dan di pasal 5 Mereka dikirim ke
bumi.
·
Lalu Meterai-meterai, setelah itu meterai-meterai
dipatahkan. Dengan kata lain, pembukaan
meterai-meterai menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi antara momen
Yesus memulai pekerjaanNya di Bilik Kudus hingga akhirnya Dia membuka gulungan
kitab untuk menyatakan siapa yang akan mewarisi apa yang telah dihilangkan
Adam. Apakah ini masuk akal? Ketujuh Meterai semata-mata adalah
apa yang terbentang antara inaugurasi dan penggenapan, peristiwa-peristiwa di
antaranya.
That's historicism. If Adventist ever
get rid of historicism we have no reason to exist because our origins are based
on a historicist understanding, for example, of Revelation 10. So if we discard
the method, we discard the message, because the message is based on the method.
And there are many scholars these days
that are questioning the historicist method of interpreting prophecy, notable scholars.
It's dangerous ground to get rid of the method because if you have the wrong
method you're going to reach the wrong conclusions.
Inilah
historisme. Jika sampai MAHK menyingkirkan historisme, maka kita tidak punya
alasan untuk eksis, karena asal usul kita itu berdasarkan suatu pemahaman
historis, misalnya tentang Wahyu pasal 10. Maka jika kita singkirkan metode
itu, kita menyingkirkan pekabarannya, karena pekabarannya berdasarkan metode
itu.
Dan
sekarang ini ada banyak pakar yang meragukan metode historis dalam
menerjemahkan nubuatan, pakar-pakar yang terkenal. Menyingkirkan metode itu
memasuki tempat yang berbahaya karena jika kita memakai metode yang salah, kita
akan tiba pada konklusi yang salah.
Now the First Seal ~ this is just
so you can get an overview of what we're going to study. The First Seal describes
the conquests of the Apostolic Church and that's found in Acts of the Apostles page 47-602.
Nah, Meterai Pertama ~
ini hanya supaya kalian bisa mendapatkan garisbesarnya dari apa yang akan kita
pelajari.
Meterai
Pertama menggambarkan
kemenangan-kemenangan gereja apostolik, dan itu ada di Acts of the Apostles hal. 47-602.
The Second Seal, the red horse is a
description
of the persecutions against Christians by the Roman emperors, the early
Roman emperors of the Christian age. By persecution Satan attempts to eradicate God's faithful
people, so Satan's first method, the red horse ~ red is
symbolic of blood ~ Satan tries to get rid of the church by
persecution.
Meterai Kedua, kuda merah adalah deskripsi persekusi terhadap orang-orang Kristen oleh
kaisar-kaisar Roma, kaisar-kaisar Roma yang terdahulu di zaman
Kekristenan awal. Setan berusaha menghapus umat Allah yang setia dengan
persekusi, jadi itu cara pertama yang dipakai Setan, kuda merah ~ merah itu simbol darah
~ Setan berusaha melenyapkan gereja melalui persekusi.
The Third Seal is
a black
horse. Satan changes his
strategy from persecution to infiltration. His philosophy was this, if you
cannot fight them, join them. Christianity
merges with paganism and the darkness of apostasy enters the church during the period
of Constantine ~ the Great Controversy
49-60. Ellen White's following the order.
Meterai Ketiga, kuda hitam. Setan mengubah strateginya dari
persekusi kepada infiltrasi. Filosofinya ialah, jika mereka tidak bisa dilawan,
bergabunglah dengan mereka. Kekristenan
bergabung dengan paganisme, dan kegelapan kemurtadan memasuki gereja selama
periode Konstantin ~ Great
Controversy hal. 49-60. Ellen White mengikuti urutannya.
The Fourth Seal - the pale horse it's a horse of death. The famine of the third horse is going
to lead to death in the fourth horse. The apostasy in the church intensifies
under the fourth horse and leads to the emergence of papal Rome who persecutes and kills God's
people for 1260 years. In other words, there's lots of martyrs during
that period.
Meterai Keempat, kuda pucat ~ kuda kematian. Kelaparan di masa kuda
ketiga akan mengakibatkan kematian di masa kuda keempat. Kemurtadan dalam gereja semakin intensif
di zaman kuda keempat, dan mengakibatkan munculnya
Kepausan Roma yang mempersekusi dan membunuh umat Allah selama 1260 tahun.
Dengan kata lain, ada banyak yang gugur sebagai martir selama periode ini.
So then we come to the Fifth Seal. Are you seeing that there's
a sequence here? These are not just separate disconnected events. The conquests
of the early church leads Satan to say, “I've
got to get rid of this through persecution.” But when he persecutes the church grows all
the more. So he says, “I’ve got to
change my method.” So you have the black
horse, he infiltrates the church with apostasy. And then the papacy becomes a
persecutor and kills the martyrs. So under the Fifth Seal the martyrs are crying out and
saying, “Hey, we're on the right side
and the papacy is on the wrong side, and
we're being killed!” And they're crying out from under the altar. Are you with
me or not? Those whom pagan and papal Rome slew, cry out for justice.
By the way the judgment of Daniel 7, the purpose of the judgment of Daniel
7, is to reverse the unjust earthly
judgments. You know, there's this big debate about Daniel chapter 7. We
use it to speak about the investigative judgment of all of those who profess
Jesus Christ, but Desmond Ford who passed away recently says, “Well the central
theme of Daniel 7 is not upon God's people, it's upon the punishment of the
Little Horn.”
But when you read the chapter carefully, the Little Horn ~ it says in Daniel 7 ~ prospered, things went
well. The saints were given into his hand for 1260 years,
time-times-and-the-dividing-of-time. So in other words, the papacy prevailed
and the saints lost. Was that just? No! Earthly courts condemned God's people,
so what does God do in the investigative judgment? What He does is He revokes
the judgments of the earthly courts, and He rewards the saints of the Most High.
So the central theme is not the punishment of the Little Horn for
persecuting the saints, it’s vindicating the saints who were persecuted by the
papacy. And that's clear because Jesus goes before the Father, before the
Ancient of Days. Clearly it says in Daniel 7, Jesus goes to receive the kingdom and then the kingdom is given
to the saints of the Most High and to Jesus. So those who were persecuted and
killed now the heavenly judgment reverses the judgment, the unjust judgments on
earth and rewards the saints of the Most High. So the central theme of Daniel 7
is not the punishment of the Little Horn, the central theme is the
rewarding of God's people that have been mistreated by the Little Horn.
Are you following me or not?
Now let's continue here then the Fifth
Seal those whom pagan papal Rome slew cry out for justice, and I have in
parentheses the judgment in Daniel 7 reverses the sentences in the earthly
tribunals. In answer to their pleas, what
does God do when the martyrs under the altar are crying out? What does God do?
He gives them a white robe. Well, they're dead. It means that they're saved,
right? Because they have the righteousness of Christ. And what does He tell
them? He says, “Rest a little while,
until the rest of the martyrs are killed and then you'll be rewarded with the
rest of the martyrs.” Does this give us the idea that the same power that
persecuted in the past is going to persecute again in the future? Hmm.
Kemudian
kita tiba di Meterai Kelima.
Apakah kalian melihat adanya urut-urutan di sini? Ini bukan peristiwa-peristiwa
terpisah yang tidak terkait. Kemenangan gereja mula-mula membuat Setan berkata,
“Aku harus menyingkirkan ini melalui persekusi.” Tetapi ketika dia
mempersekusi, gereja malah semakin bertumbuh. Maka Setan berkata, “Aku harus
mengganti caraku.” Lalu ada kuda hitam, Setan menginfiltrasi gereja dengan
kemurtadan. Kemudian Kepausan mempersekusi dan membunuh para martir. Jadi di
masa Meterai Kelima, para
martir berteriak, kata mereka, “Hei, kita ini di pihak yang
benar dan Kepausan di pihak yang salah, tapi kita yang dibunuhin!” Dan mereka
berteriak dari bawah mezbah. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Mereka
yang dibunuh oleh Roma pagan dan Roma Kepausan, berteriak minta keadilan.
Nah, penghakiman di Daniel 7, tujuan penghakiman di Daniel 7
ialah untuk membalikkan penghakiman duniawi yang tidak adil.
Kalian tahu, ada debat besar tentang Daniel pasal 7. Kita memakai ayat itu
untuk berbicara tentang penghakiman investigatif atas semua orang yang mengaku
pengikut Yesus Kristus. Tetapi Desmond Ford yang baru saja meninggal, berkata,
“Nah, tema inti Daniel 7 bukan pada umat Allah, tapi pada penghukuman bagi
Tanduk Kecil.”
Tetapi jika kita baca pasal itu dengan
teliti, Tanduk Kecil itu di Daniel 7 dikatakan dia makmur, nasibnya bagus.
Orang-orang kudus diserahkan ke dalam tangannya selama 1260 tahun, satu-masa-dua-masa-dan-setengah-masa.
Jadi dengan kata lain, Kepausan yang menang dan orang-orang kudus kalah. Apakah
ini adil? Tidak! Pengadilan duniawi menghukum umat Allah. Jadi apa yang
dilakukan Allah dalam penghakiman investigatif? Allah mencabut keputusan
pengadilan duniawi, dan Dia memberi pahala kepada orang-orang kudus Yang
Mahatinggi. Jadi tema inti bukanlah penghukuman kepada Tanduk Kecil karena
telah mempersekusi orang-orang kudus, melainkan membalaskan orang-orang kudus
yang telah dipersekusi oleh Kepausan. Dan itu jelas karena Yesus datang kepada
Bapa, ke hadapan Yang Lanjut Usia. Dengan jelas di Daniel 7 dikatakan, Yesus
datang untuk menerima kerajaanNya, kemudian kerajaan itu diberikan kepada
orang-orang kudus Yang Mahatinggi dan kepada Yesus. Jadi mereka yang
dipersekusi dan dibunuh sekarang penghakiman surgawi membalikkan keputusannya,
keputusan yang tidak adil di dunia, dan memberi pahala kepada orang-orang kudus
Yang Mahatinggi. Maka, tema inti Daniel 7 bukanlah
penghukuman Tanduk Kecil. Tema intinya ialah
memberikan pahala kepada umat Allah yang telah diperlakukan dengan tidak baik
oleh Tanduk Kecil. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Nah,
mari kita lanjut dengan Meterai Kelima. Mereka yang dibunuh oleh Roma pagan dan
Roma Kepausan, berteriak minta keadilan. Dan saya tulis dalam kurung
penghakiman di Daniel 7 membalikkan keputusan pengadilan duniawi. Sebagai
jawaban kepada permohonan mereka, apa yang dilakukan Allah ketika para martir
di bawah mezbah berteriak? Apa yang dilakukan Allah? Allah memberi mereka jubah
putih. Nah, mereka sudah mati, jadi artinya mereka diselamatkan, benar? Karena
mereka memiliki kebenaran Kristus. Dan apa yang dikatakan Allah kepada mereka?
Dia berkata, “Beristirahatlah sebentar, hingga martir-martir lain yang masih
tersisa, terbunuh. Setelah itu kalian akan diberi pahala bersama-sama dengan
martir-martir yang lain.” Apakah itu memberi kita konsep bahwa kekuasaan yang
sama yang mempersekusi di masa lampau akan mempersekusi lagi di masa yang akan
datang? Hmmm.
The Sixth Seal: signs in the sun, the moon,
and the stars, and the great earthquake.
The Sixth Seal has two parts we're going to notice,
and the two parts are separated by a long period of time.
The first part of the Sixth Seal is
Revelation 6:12-13, and the significant thing is, you know Ellen White ~ this
is so interesting ~ Ellen White quotes Revelation 6:12-13, and then 200 pages later in Great
Controversy she quotes Revelation 6:14-17. Why would she do that?
Because there's a time gap. There's all sorts of events that transpire
between the first part of the Sixth Seal and the last part of the Sixth Seal. The last
part of the Sixth Seal is the Second Coming of Christ. So let's go
through this.
·
The fulfillment
of the first part of the Sixth Seal, Revelation 6:12-13 occurs between 1755 and 1833.
·
The second part
of the Sixth Seal
Revelation 6:14-17 will occur at the Second Coming.
·
And
then in
between that you have Revelation 7:1-8 it describes the period between
the first and the second part of the Sixth Seal: the sealing.
Meterai Keenam: tanda-tanda pada matahari, bulan, dan
bintang-bintang, dan gempa bumi
besar.
Meterai
Keenam terdiri atas dua bagian,
kita akan melihatnya, dan kedua bagian itu dipisahkan
oleh rentang waktu yang lama.
Bagian yang
pertama dari Meterai Keenam ialah Wahyu 6:12-13, dan hal yang signifikan ialah,
Ellen White ~ ini begitu menarik ~ Ellen White mengutip Wahyu 6:12-13 lalu 200
halaman kemudian di Great
Controversy, dia mengutip
Wahyu 6:14-17. Mengapa dia melakukan itu? Karena ada waktu pemisah yang besar. Ada segala macam peristiwa yang
terjadi antara bagian pertama Meterai Keenam dan bagian yang terakhir. Bagian yang terakhir dari
Meterai Keenam ialah Kedatangan Kedua Kristus. Mari kita bahas
ini.
·
Penggenapan bagian
pertama Meterai Keenam, Wahyu 6:12-13 terjadi
antara 1755-1833.
·
Bagian kedua
Meterai Keenam, Wahyu 6:14-17 akan
terjadi pada Kedatangan Kedua.
·
Lalu di
antaranya, ialah Wahyu 7:1-8, yang menggambarkan periode antara
bagian pertama dengan bagian kedua Meterai Keenam: Pemeteraian.
And then of course you have the Seventh
Seal which is silence in heaven for about a half an hour.
And I don't believe that we apply the year day principle there because after the
the close of probation the time periods are to be understood literally,
and we'll come back to that later.
So under the Seventh Seal there is a period of
awful silence during the Second Coming of Christ. When the redeemed cry
out, “Who shall be able to stand?” Ellen
White says, that, when Jesus is coming,
He hasn't arrived at the earth yet, the saints cry out, “Who shall be able to stand?” That's the last part of the Sixth Seal,
right? And then Ellen White says that there's an awful period of silence in
heaven. And then after the awful period
of silence, which is the Seventh Seal, a voice is heard saying, “My grace
is sufficient for you.” that is the Seventh Seal. And we're going to
study all of these things. I just want
you to get the overview now.
Kemudian
tentu saja ada Meterai Ketujuh,
yaitu hening di Surga selama kira-kira
setengah jam. Dan menurut saya kita tidak mengaplikasikan
prinsip 1 hari = 1 tahun di sana, karena setelah
berakhirnya masa kemurahan Allah (penutupan pintu kasihan), waktu-waktu harus
dipahami sebagai waktu-waktu literal. Nanti kita akan kembali
kemari.
Jadi
pada masa Meterai Ketujuh ada satu
periode keheningan yang mencekam, saat Kedatangan Kedua Kristus.
Ketika orang-orang tebusan berseru, “Siapa yang sanggup bertahan?” Ellen White
berkata bahwa ketika Yesus akan datang, Dia masih belum
tiba di bumi, orang-orang kudus berseru, “Siapa
yang sanggup bertahan?” Itu adalah bagian terakhir dari Meterai Keenam, benar?
Lalu Ellen White berkata saat itu ada suatu keheningan yang mencekam di Surga.
Lalu setelah periode keheningan yang mencekam ini, inilah Meterai Ketujuh,
terdengar suara berkata, “KemurahanKu
cukup bagimu.” Itulah Meterai Ketujuh. Dan kita akan mempelajari
semua hal ini. Sekarang saya hanya ingin kalian punya garis besarnya.
And finally the last paragraph when
the Seventh Seal is broken, God will take His people to heaven for how long? For
a thousand years. They will be able to do what? To examine the contents of the
scroll. What does the scroll contain? We studied this. What does the scroll
contain? The whole history of the world and the decisions that each person made
within the history of the world, that determines their salvation or their perdition.
Remember the case of the religious leaders that said, “Release unto us
Barabbas”? Ellen White says that their act was written in the book. Are they
going to see that event and why they're lost?
Yes. So the book reveals why
people were saved, why people were lost.
Dan
akhirnya paragraf terakhir saat Meterai Ketujuh dipatahkan, Allah akan membawa
umatNya ke Surga, untuk berapa lama? Seribu tahun. Mereka akan berbuat apa?
Memeriksa isi gulungan kitab itu. Apa isi gulungan kitab tersebut? Kita sudah
mempelajari ini. Apa isi gulungan kitab itu? Seluruh sejarah dunia dan
keputusan yang dibuat setiap manusia dalam sejarah dunia yang menentukan
keselamatan atau kebinasaan mereka. Ingat kasus para pemimpin agama yang
berkata, “Lepaskan Barabas bagi kami”? Ellen White berkata bahwa tindakan
mereka tercantum dalam kitab itu. Apakah mereka akan melihat peristiwa itu dan
mengapa mereka kehilangan keselamatan? Ya. Jadi kitab itu mengungkapkan mengapa
ada manusia yang selamat, mengapa ada manusia yang tidak selamat.
Let me ask you, after the Millenium is there going to be
a great panoramic view where the wicked are going to see why they were lost?
That's the final unfurling of the scroll, it's after the Millennium. But God's people
will examine the contents during the Millennium. Are you with me or not?
After
the Millennium God will open the scroll and reveal its contents to the lost who
are outside the Holy City.
And then God will create a new heavens
and a new earth where righteousness dwells.
So that basically is an overview of
The Seals.
Is that clear? Sequence clear? Okay.
Coba
saya tanya, setelah Milenium,
apakah akan ada sebuah layar panoramik
besar dan semua orang jahat akan melihat mengapa mereka tidak selamat?
Itulah pembukaan terakhir dari gulungan kitab tersebut, yang terjadi setelah
Milenium. Tetapi umat Allah akan
memeriksa isinya selama Milenium. Apakah kalian bersama saya
atau tidak? Setelah Milenum
Allah akan membuka gulungan kitab itu dan mengungkapkan isinya kepada
orang-orang yang tidak selamat yang berada di luar Kota Suci.
Kemudian
Allah akan menciptakan langit baru dan bumi baru di mana kebenaran berdiam.
Jadi
itulah pada dasarnya garis besar Meterai-meterai.
Apakah
ini jelas? Urut-urutannya jelas? Oke.
Now we're going to study specifically
the events in more detail. So let's go to page 139. We've got about 25 minutes.
I don't know if we'll be able to finish the First Seal, but we'll give it a
shot.
Sekarang
kita akan mempelajari secara spesifik peristiwa-peristiwa itu dengan lebih
mendetail. Jadi mari kita ke hal. 139. Kita punya waktu sekitar 25 menit. Saya
tidak tahu apakah kita akan bisa menyelesaikan Meterai Pertama, tetapi kita
akan mencoba.
Revelation 6:1-2, that's page 139 in
the syllabus. “Now I saw when the Lamb opened one of the Seals and I heard
one of the four living creatures saying with a voice like thunder, ‘Come and
see,’ and I looked and behold a white horse…” that's the reason why Steve Wahlberg called his ministry White
Horse Media. I like that name and isn’t that a nice name for a ministry? So it says, “…and I looked and behold a white horse, he who sat on it
had a bow. And a crown was given to him, and he went out conquering and to
conquer…”
Now there are several symbols in these
verses.
1. First there is a white horse.
2. Secondly there is a rider on the white
horse.
3. Third the rider has a crown on his head.
4. Fourth he has a bow in his hand. If he's
going to conquer you know the bow definitely is an item of war of that time.
5. And with the crown and the bow he goes out
conquering and to conquer.
Wahyu
6:1-2, itu hal. 139 di silabus. “1 Maka aku
melihat ketika Anak Domba itu membuka yang
pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar satu dari keempat makhluk hidup itu
berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: ‘Kemari
dan lihatlah!’ 2 Dan aku melihat, dan
tampaklah seekor kuda putih…” itulah
alasannya mengapa Steve Wahlberg menyebut ministrinya White Horse Media. Saya
suka nama itu. Bukankah ini nama yang bagus untuk sebuah ministri? Jadi
dikatakan, “…Dan aku melihat, dan
tampaklah seekor kuda putih. Dia yang menungganginya memegang sebuah busur; dan kepadanya dikaruniakan sebuah
mahkota. Dan dia keluar untuk
mendapatkan kemenangan dan untuk menaklukkan.
Nah ada beberapa simbol di ayat-ayat
ini.
1.
Pertama ada kuda
putih.
2.
Kedua ada seorang
penunggang di atas kuda putih itu.
3.
Ketiga si penunggang memakai mahkota di kepalanya.
4.
Keempat dia punya
sebuah busur di tangannya. Jika dia akan menaklukkan, maka busur itu pasti
suatu benda untuk berperang pada zaman itu.
5.
Dan dengan mahkota
dan busur itu dia keluar untuk mendapatkan kemenangan dan menaklukkan.
So let's notice first of all what is meant
by the white horse and its rider. How do we determine what is meant by the white
horse and the rider? Does Revelation 6:1-2 explain what the horse and the rider
are? No. So how can we ever decipher it?
We allow Scripture to interpret Scripture.
You say, “Why do we do that?”
Let me ask you who inspired Scripture?
The Holy Spirit. Did the Holy Spirit put everything in Scripture that we need
to understand Scripture? Or did He miss something where we can't explain something, because He forgot to put something
in there that explains what we're reading? No. The Holy Spirit placed in
Scripture everything we need to understand Scripture. So when you find a symbol
that is not explained, you go to other places in the Bible that explain the
symbol. It's that simple. It's not rocket science. And there are people in the
Adventist Church scholars today that are questioning the principle of Sola Scriptura or the principle of
Scripture Its Own Interpreter, they say, “Well you know, you have to stay
within the passage itself. You know this is the proof text method.” So what they do is, they speak negatively of
this method of allowing Scripture to interpret Scriptures because they say that’s
the proof you find all these verses as proof texts. Well, maybe they are proof texts, they prove
that we're right, huh?
Jadi
mari kita simak semua yang dimaksudkan oleh kuda putih dan penunggangnya.
Bagaimana kita menentukan apa yang dimaksud oleh kuda putih dan penunggangnya?
Apakah Wahyu 6:1-2 menjelaskan kuda putih dan penunggangnya itu apa? Tidak.
Jadi bagaimana kita bisa menguraikannya? Kita izinkan Alkitab menerjemahkan
Alkitab.
Kalian
berkata, “Mengapa kita berbuat begitu?”
Coba
saya tanya, siapa yang mengilhami penulisan Kitab Suci? Roh Kudus. Apakah Roh
Kudus sudah memasukkan semua ke dalam Kitab Suci yang kita perlukan untuk bisa
memahami Kitab Suci? Atau apakah Dia melewatkan sesuatu yang tidak bisa kita
jelaskan karena Dia lupa memasukkan sesuatu itu di sana yang bisa menjelaskan
apa yang sedang kita baca? Tidak. Roh Kudus sudah memasukkan ke dalam Kitab
Suci segala yang kita perlukan utuk memahami Kitab Suci. Jadi ketika kita
menemukan sebuah simbol yang tidak dijelaskan, kita ke tempat-tempat lain dalam
Alkitab yang menjelaskan tentang simbol itu. Sesederhana itu, ini bukan ilmu
membuat roket. Dan ada orang-orang di gereja Advent sekarang, pakar-pakar, yang meragukan prinsip Sola
Scriptura atau prinsip bahwa Kitab Suci Menerjemahkan
Dirinya Sendiri. Mereka berkata, “Nah, kalian tahu, kita harus tetap berada di
dalam konteks itu saja. Kalian tahu ini adalah metode proof text.” Lalu apa
yang mereka lakukan ialah, mereka menjelek-jelekkan metode mengizinkan Kitab
Suci menerjemahkan Kitab Suci karena mereka berkata itulah buktinya, kalian
menganggap semua ayat itu sebagai proof text.” Nah, mungkin mereka memang proof
text, mereka membuktikan kita benar, kan?
(Proof text menurut kamus ialah memakai satu kutipan
Alkitab yang berdiri sendiri untuk membuktikan kebenaran sebuah doktrin menurut
pendapatnya sendiri.)
Now, notice Zechariah 10:3-6. Zechariah is a very prophetic book, with lots
of symbols it's one of the most difficult books to understand in the whole
Bible, Zechariah. But you'll notice in Zechariah 10:3-6 that God's
people Judah are compared to a conquering horse. And i'm going to read the
verses.
God is speaking, “…My anger is kindled
against the shepherds and I will punish the goatherds for the Lord of hosts
will visit His flock, the house of Judah, and will make them as His royal horse in the battle…” So what does the horse
represent in this passage? Judah. And
who is riding the horse? The Lord is riding the horse. So once again it
says, “…and will make
them…” that is Judah, “…as His royal horse in the battle…” So is there going to be conquering and to conquer?
Absolutely.
“…From Him comes the
cornerstone, from Him the tent peg, from Him the battle…” what? “…bow…” is there a bow in the First Seal? Yes. So it says, “…from Him the battle bow, from Him every
ruler together…” Ruler? Interesting. Does
the rider have a crown? Yes. “…They shall be like…”
what? “…like mighty men
who tread down their enemies…” is this a
conquering horse? Oh, yes, it is! And it goes on to say, they shall “…tread down their
enemies in the mire of the streets, in the battle. They shall fight because the
Lord is with them…” ah who's riding the
horse? These people are the horse. Let
me ask you, does the horse guide the rider or the rider guides the horse? Well,
sometimes the horse does it, it’s a rebellious horse, but normally it would be
the rider that guides the horse. So notice, once again it says, “…they shall fight because
the Lord is with them and the riders on horses shall be put to shame. I will
strengthen the house of Judah…” see the horse
represents God's people, “…I will strengthen the
house of Judah and I will save the house of Joseph. I will bring them back
because I have mercy on them. They shall be as though I had not cast them
aside. For I am the Lord their God and I will hear them…”
Nah,
simak Zakharia 10:3-6. Zakharia adalah kitab yang banyak nubuatannya, dengan
banyak simbol. Ini salah satu kitab yang paling sulit untuk dipahami di seluruh
Alkitab, Zakharia. Tetapi kita akan melihat di Zakharia 10:3-6 umat Allah, Yehuda,
dibandingkan dengan seekor kuda yang menaklukkan.
Saya akan membacakan ayat-ayatnya.
Allah
sedang berbicara, “3 MurkaKu tersulut terhadap para gembala domba, dan Aku akan menghukum gembala-gembala
kambing, sebab TUHAN semesta alam akan menilik kawanan-Nya, yakni kaum Yehuda,
dan akan membuat
mereka sebagai kuda kerajaan-Nya dalam
pertempuran…” jadi
dalam kutipan ini kuda itu melambangkan apa? Yehuda. Dan siapa yang
menungganginya? Tuhan yang menunggangi kuda itu. Jadi sekali lagi dikatakan, “…dan akan membuat mereka…” yaitu
Yehuda, “…sebagai
kuda kerajaanNya dalam pertempuran…” Jadi
apakah bakal ada perolehan kemenangan dan penaklukan?
Tepat sekali. “…4 DariNya
akan muncul batu penjuru, dariNya patok
kemah, dariNya…” apa? “…busur perang…” apakah di Meterai Pertama ada busur?
Ya. Maka dikatakan, “…dariNya busur perang, dariNya setiap
pemerintah bersama-sama.…” Pemerintah? Menarik. Apakah penunggung
kuda itu bermahkota? Ya. “…5 Maka mereka
akan seperti…” apa? “…seperti orang-orang perkasa yang menginjak-injak musuh mereka…”
apakah ini kuda yang menaklukkan? Oh, iya, benar. Dan
selanjutnya dikatakan, mereka akan “…menginjak-injak musuh mereka di lumpur di jalan-jalan; dalam peperangan. Mereka akan
bertempur sebab TUHAN menyertai mereka…”
ah, siapa yang menunggang kudanya? Orang-orang itu adalah si kuda. Coba saya
tanya, apakah kuda yang memimpin penunggangnya atau penunggangnya yang
mengendalikan kuda? Nah, terkadang kudanya yang melakukannya, itu kuda yang memberontak, tetapi biasanya si penungganglah
yang mengendalikan kudanya. Jadi simak, sekali lagi dikatakan, “…Mereka akan bertempur sebab TUHAN menyertai mereka, dan mereka akan membuat malu orang-orang yang
mengendarai kuda. 6 Aku akan membuat kuat kaum Yehuda…” lihat, kudanya melambangkan umat Allah, “…Aku akan membuat kuat kaum Yehuda, dan Aku menyelamatkan
keturunan Yusuf. Aku akan membawa mereka kembali, sebab Aku menyayangi mereka;
dan mereka seakan-akan tidak pernah Aku singkirkan,
sebab Akulah TUHAN, Allah mereka, dan Aku akan mendengar
mereka.”
Now notice what Ellen White has to say
where she explains what the horse represents. “He…” this is Review and Herald, July 10 1900, “…God desired His people to go forth conquering and to conquer…” So what does the horse represent? His people.
In another statement Prophets and King 725, and this is speaking
about the final conquering when the loud cry is proclaimed,
“…Clad in the armour of Christ's righteousness, the church is to enter
upon her final conflict. Fair as the moon, clear as the sun, and terrible as an
army with banners, she…” that is the church,
“…is to go forth into all the world…”
doing what? “…conquering
and to conquer.”
So what does the white
horse represent? It represents the church, defeating the enemies
of the church, conquering and to conquer.
Sekarang
simak apa yang dikatakan Ellen White di mana dia menjelaskan kuda itu
melambangkan apa. “…Dia,…” ini Review and Herald,
10 Juli 1900, “…Allah
menginginkan umatNya pergi untuk mendapatkan kemenangan dan untuk menaklukkan…”
Jadi apa yang dilambangkan oleh kuda
itu? UmatNya.
Dalam sebuah pernyataan lain Prophets
and Kings hal. 725, dan ini berbicara tentang kemenangan terakhir ketika seruan nyaring
dikumandangkan, “…Dengan mengenakan pakaian perang yaitu
kebenaran Kristus, gereja akan memasuki pertempurannya yang terakhir. Cantik
seperti bulan, terang seperti matahari, dan mengerikan seperti pasukan dengan
panji-panjinya, dia…” yaitu gereja, “…harus maju ke
seluruh dunia…” melakukan apa? “…untuk mendapatkan kemenangan dan untuk
menaklukkan.”
Jadi kuda putih melambangkan apa? Melambangkan gereja yang mengalahkan
musuh-musuhnya, untuk mendapatkan kemenangan dan untuk
menaklukkan.
Ellen White also described Jesus as
the rider on the white horse. It is the rider who guides the horse, not
the horse that guides the rider. That is
the rider of the horse symbolizes Jesus and the horse itself represents His people.
Notice Vol
4 the Bible Commentary page 1146, “The issue of the battle
does not rest upon the strength of mortal man. The Lord shall go forth as a
mighty man, He shall stir up jealousy like a man of war, He shall cry,
yea, roar. He shall prevail against His
enemies. In the power of Him who rides forth conquering and to conquer, weak
finite man may gain the victory…” So who is the rider? The rider is Jesus. And
who is the horse? The horse is the church.
Ellen
White juga menggambarkan Yesus
sebagai penunggang di atas kuda putih itu. Penunggangnyalah yang
mengendalikan si kuda, bukan kuda yang mengendalikan penunggangnya. Jadi
penunggang kuda itu melambangkan Yesus dan kuda itu sendiri umatNya. Simak Bible Commentary Vol. 4 hal. 1146, “…Bobot pertempuran itu tidak terletak pada kekuatan manusia
fana. Tuhan sendiri akan maju sebagai Sosok yang perkasa. Dia akan
membangkitkan kecemburuan seperti seorang pejuang. Dia akan berseru, bahkan,
mengaum. Dia akan mengalahkan musuh-musuhNya. Dengan kuasa Dia yang maju
berperang untuk mendapatkan kemenangan dan untuk menaklukkan, manusia yang fana
bisa mendapatkan kemenangan…” Jadi siapakah si penunggang?
Penunggangnya ialah Yesus. Dan siapa kudanya? Kudanya ialah jemaat.
Colporteur
Ministry page 155, “…God's workers must gain
a far deeper experience. If they will surrender all to Him, He will work mightily for them. They will
plant the standard of truth upon fortresses till then held by Satan, and with shouts of
victory take possession of them. They bear the scars of battle, but there comes
to them the comforting message that the Lord will…” what?
“…will lead them…” see the horse, “…will lead them on, conquering and to conquer.
“
Colporteur Ministry
hal. 155,
“…Pekerja-pekerja Allah harus mendapatkan pengalaman yang jauh lebih
mendalam. Jika mereka mau berserah sepenuhnya kepada Dia, Dia akan bekerja bagi
mereka dengan hebatnya. Mereka akan menanamkan standar kebenaran di
benteng-benteng yang hingga saat itu masih dikuasai oleh Setan. Dan
dengan pekik kemenangan mereka akan merebutnya. Mereka akan menanggung
luka-luka pertempuran tetapi akan datang kepada mereka pesan penghiburan bahwa
Tuhan akan…” apa? “…akan
memimpin mereka…” lihat, kudanya, “…akan memimpin
mereka terus maju, untuk mendapatkan kemenangan dan untuk menaklukkan.”
And then you have Christian Service page 166, “…Christ identifies His interests with the interests of His
faithful people. He suffers in the
person of His saints, and whoever touches His chosen ones touches Him…” In other words, there's a close intimate relationship between the
rider and the horse, you know, just not anybody can ride a horse. There's
a rapport between the horse and the rider.
Lalu di Christian Service hal. 166, “…Kristus
mengidentifikasikan kepentinganNya dengan kepentingan umatNya yang setia. Dia menderita dalam bentuk orang-orang
kudusNya, dan barangsiapa menyentuh orang-orang pilihanNya, menyentuh Dia…” Dengan kata lain ada
hubungan yang akrab dan intim antara penunggang dengan kudanya.
Kalian tahu, tidak asal sembarang orang bisa menunggang kuda. Harus ada ikatan batin antara kuda dengan
penunggangnya.
Notice In
Heavenly Places page 313 “The world today is in crying need of a
Revelation of Christ Jesus…” how? “…in the person of His saints. God desires
that His people shall stand before the world…”
what kind of what? “…a holy people…” what color is the horse? What does white represent? We'll come
back to this in a moment. So once again,
“…God desires that His
people shall stand before the world a holy people…”
why? “…Because
there is a world to be saved by the light…” By
the way, light is white, right? We studied that yesterday, “…of the gospel truth. And as the message of truth, that is to call
men out of darkness into God's marvelous light, is given by the church, the
lives of its members sanctified. The spirit of truth are to bear witness to the
verity of the messages proclaimed.”
Simak In Heavenly Places hal. 313, “…Dunia
sekarang sangat membutuhkan suatu pernyataan tentang Kristus Yesus…” dengan cara apa? “…dalam pribadi orang-orang kudusNya. Allah
menginginkan umatNya akan berdiri di hadapan dunia…” umat yang bagaimana? “…umat yang kudus…” apa warna kudanya? Warna putih melambangkan apa? Nanti kita akan kembali
kemari. Jadi sekali lagi, “…Allah menginginkan umatNya akan berdiri di
hadapan dunia, umat yang kudus…” mengapa? “…Karena ada
dunia yang harus diselamatkan oleh Terang…” Nah, terang itu putih, bukan? Itu
sudah kita pelajari kemarin, “…dari kebenaran injil. Dan sementara
pekabaran kebenaran ~ yaitu untuk memanggil manusia keluar dari kegelapan kepada
terang Allah yang ajaib ~ disampaikan oleh jemaat, maka kehidupan dari anggota-anggotanya
pun dikuduskan. Roh kebenaran akan menjadi saksi atas kesungguhan pekabaran
yang disampaikan.”
So we've interpreted what the rider
represents, and what the horse represents. The horse represents the church and
the rider that guides the horse is Jesus Christ, going out conquering and to conquer.
Jadi
kita sudah menerjemahkan penunggang kuda itu melambangkan siapa, dan kuda itu
melambangkan siapa. Kuda itu melambangkan jemaat dan penunggangnya yang
mengendalikan kuda itu Yesus Kristus, yang keluar untuk mendapatkan kemenangan
dan untuk menaklukkan.
Bottom of page 141. Scripture uses
different symbols to illustrate the intimate relationship between Jesus and His
people. Whoever touches His people touches whom? Touches the Lord. And you know I have illustrations here,
whoever touches the body, touches the
head, right? For example, when somebody pricks you with the needle does the
head feel it? Yeah, it's the head that feels it by the way, folks. You
say, “Oh, my hand felt it.” Yeah, but it's being processed by the brain. So whoever ever hurts the body of Christ
hurts Christ, whoever messes with the sheep is messing with whom? With the
Shepherd. Whoever messes with the bride
is messing with the husband. And Jesus as a sovereign commander, whoever messes
with His armies is messing with the Commander.
Bagian
bawah hal. 141. Kitab Suci memakai simbol-simbol yang berbeda untuk
menggambarkan hubungan yang akrab antara Yesus dengan umatNya. Barangsiapa yang menyentuh umatNya, menyentuh
siapa? Menyentuh Tuhan. Dan kalian tahu saya ada ilustrasi-ilustrasi di sini, barangsiapa yang menyentuh tubuh, menyentuh
kepalanya, betul? Misalnya jika ada orang yang menusuk kalian dengan jarum,
apakah kepala merasakannya? Yeah, ketahuilah yang merasa adalah kepalanya,
Saudara-saudara. Kalian berkata, “Oh, tangan saya yang merasanya.” Iya, tetapi
yang memprosesnya ialah otak. Jadi barangsiapa melukai tubuh Kristus, melukai
Kristus, barangsiapa mengusik dombanya sedang mengusik siapa? Gembalanya.
Barangsiapa mengganggu pengantin wanitanya, sedang mengganggu suaminya. Dan
Yesus sebagai pemimpin tertinggi, maka siapa pun yang mengusik tentaraNya,
sedang mengusik Komandannya.
Revelation 19 describes the time when the church
militant will become the church triumphant. When the spiritual victories of
Christ through the church during the Christian dispensation become the literal
victory of Jesus and His church at the Second Coming. Because at the end of
the book we find the white horse again and the rider on the horse.
Revelation 19:11-12 describes that. “…Now I saw heaven opened
and behold a white horse and He who sat on him was called Faithful and True,
and in righteousness He judges and makes war. 12 His eyes were like
a flame of fire on His head were many crowns. He had a name written that no one
knew except Himself…”
So at this point the church militant,
the church that is described in the First Seal now is the church victorious,
because Jesus is coming on a white horse with the armies of heaven to deliver
His people from literal death at the hands of their enemies.
Wahyu
19 menggambarkan ketika gereja
militan akan menjadi gereja pemenang. Ketika kemenangan-kemenangan spiritual yang diperoleh
Kristus melalui gereja selama masa dispensasi
Kristen menjadi kemenangan literal Yesus dan gerejaNya saat Kedatangan Kedua.
Karena di akhir kitab itu
kita bertemu dengan kuda putih lagi dan penunggangnya. Wahyu
19:11-12 menggambarkan itu. “11 Lalu aku melihat sorga
terbuka dan lihatlah, ada seekor kuda putih;
dan Ia yang menungganginya bernama ‘Yang Setia dan Yang Benar’, Ia menghakimi
dan berperang dalam kebenaran. 12 Dan mata-Nya bagaikan nyala
api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota, dan pada-Nya ada tertulis
suatu nama yang tidak dimengerti seorang
pun, kecuali Ia sendiri. …” Jadi
di saat ini gereja militan, gereja yang digambarkan di Meterai Pertama, sekarang menjadi gereja pemenang, karena Yesus akan datang
dengan kuda putih bersama pasukan surgawi untuk menyelamatkan umatNya dari
kematian literal di tangan musuh-musuh mereka.
Now let's talk about the color white. The
horse is white. Futurists and Dispensationalists believe that the white horse
symbolizes a future Antichrist, that will pass himself off as Christ. They say,
see he's going to pass himself off as white but he's really the Antichrist. The
problem with this is, it doesn't fit with the book of Revelation.
I have this quotation from George Eldon Ladd who was a scholar, a very
good scholar, not an Adventist but he wrote about the color white in
Revelation, and I read it's from, you know, it's from a book that he wrote. I
didn’t provide the reference here but I can get that for you. “In the Revelation white is
always a symbol of Christ, or of something associated with Christ or of
spiritual victory…” like the great multitude who are
clothed in white robes.
“…Thus the exalted Christ has white hair, white as wool. The faithful will
receive a white stone with a new name written on it. They are to wear white
garments. The 24 elders are clad in
white. The martyrs are given white robes, as is the great numberless throng.
The Son of Man is seen on a white cloud, He returns on a white horse,
accompanied by the armies of heaven who are clad in white, and ride white
horses. In the final judgment God is
seated on a great white throne…” (A Commentary
on the Revelation of John pg.98)
So how can you say that the white
horse of the First Seal represents the Antichrist? In Revelation the color white is always identified
with Christ and with the followers of Christ.
Sekarang
mari kita bicara tentang warna putih. Kudanya putih. Golongan Futurist dan
Dispensationalist meyakini bahwa kuda putih melambangkan Antikristus di masa
depan, yang akan menyamar sebagai Kristus. Mereka berkata, lihat, dia akan
menyamar sebagai putih tapi sesungguhnya dia adalah Antikristus.
Masalahnya
dengan ini ialah, konsep ini tidak sesuai dengan kitab Wahyu.
Saya
punya kutipan dari George Eldon Ladd yang
adalah seorang pakar, pakar yang bagus, bukan orang Advent tetapi dia menulis
tentang warna putih di Wahyu ini, dan saya membacanya dari, kalian tahu, dari
sebuah buku yang ditulisnya. Saya tidak mencatat referensinya di sini tetapi
nanti bisa saya berikan kalian. “…Di kitab
Wahyu, putih selalu merupakan simbol Kristus, atau sesuatu yang berkaitan
dengan Kristus, atau dengan kemenangan spiritual…” seperti kumpulan orang banyak yang berpakaian jubah putih “…Karena itu Kristus
yang ditinggikan memiliki rambut putih, seputih bulu domba. Orang-orang setia
akan menerima sebuah batu putih dengan nama baru yang tertulis di sana. Mereka
akan berpakaian putih. Ke-24 tua-tua berpakaian putih. Para martir diberikan
jubah putih demikian juga kumpulan besar yang tidak terhitung jumlahnya. Anak Manusia terlihat di atas awan putih, Dia kembali dengan menunggang seekor kuda putih, diiringi oleh pasukan surgawi
yang berpakaian putih dan menunggang kuda-kuda putih. Dalam penghakiman
terakhir, Allah duduk di atas sebuah takhta besar yang putih…” (A Commentary on the Revelation of John hal. 98)
Jadi mana kita bisa mengatakan
bahwa kuda putih Meterai Pertama melambangkan Antikristus? Di Wahyu warna putih selalu diidentifikasikan dengan
Kristus dan dengan pengikut-pengikut Kristus.
Now why white? Why is the horse white? The horse represents the
church. Why would the horse be white? Because in Scripture white represents what? Represents purity. And you have several verses
here that we're not going to
read. Was the Apostolic Church a pure church in doctrine and lifestyle? We're going to read in a moment a quotation from Ellen
White. Yes, it was a pure church in doctrine and in lifestyle.
Nah, mengapa putih? Mengapa kudanya putih? Kuda melambangkan jemaat/gereja.
Mengapa kudanya putih? Karena di Kitab Suci putih melambangkan apa? Melambangkan
kemurnian. Dan di kalian ada beberapa ayat yang tidak akan kita baca. Apakah gereja apostolik sebuah gereja
yang murni dalam doktrin dan pola hidup? Sebentar kita akan
membaca sebuah kutipan dari Ellen White. Ya, gereja itu murni dalam doktrin dan
pola hidup.
Now here comes another important point.
However, white is also the color of what? It's the color of light, and light
symbolizes what? The Word of God, “Your Word is a lamp unto my feet and a light
unto my path”. And light is white. So white would also
represent the witness of the church through the Word. So white is also the color of light, and light
symbolizes the Word of God. And you can look up the verses. During the
white horse period the church is pure and it is the what? The light
of the world. Are you following the argument? It's the light of the
world.
Nah, ini
ada poin penting yang lain. Namun, putih juga warna apa? Warna terang. Dan
melambangkan apa? Firman Allah. “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang
bagi jalanku.”(Mazmur
119:105). Dan terang itu
putih. Maka putih juga melambangkan kesaksian gereja melalui Firman Allah. Jadi
putih juga warna terang, dan terang melambangkan Firman Allah. Kalian bisa
mencari ayat-ayatnya. Selama
periode kuda putih, kondisi gereja murni, dan gereja itu apa? Terang dunia.
Apakah kalian mengikuti perdebatannya? Gereja adaah terang dunia.
In obedience to the rider’s command
the earliest church, that is the horse, witnessed where? In Jerusalem, in Judea,
in Samaria, and unto the uttermost ends the earth. The church won victory after
victory, and the gospel went to the entire Roman Empire in a single generation.
Was the Apostolic Church a conquering church? Was it a pure church? It was
certainly a pure church. Did it shed light which is the Word of God?
Absolutely. Did it take away subjects
from Satan's kingdoms? By the thousands.
Sebagai bentuk
ketaatan kepada perintah penunggangnya, gereja yang paling awal, yaitu kuda
itu, bersaksi di mana? Di Yerusalem, di Yudea, di Samaria, dan hingga ke ujung
dunia. Gereja mendapat kemenangan demi kemenangan, dan injil tersebar di
seluruh kekaisaran Roma dalam satu generasi. Apakah gereja apostolik sebuah
gereja yang mendapatkan kemenangan? Apakah itu gereja yang murni? Pasti itu
gereja yang murni. Apakah gereja itu menebarkan terang yaitu Firman Allah?
Tentu saja. Apakah gereja itu merebut pengikut-pengikut dari kerajaan Setan?
Beribu-ribu.
Now the white horse stands in contrast
to the black horse of darkness, we're going to see that “black” and “darkness”
are used synonymously. In other words, the black horse is the horse of darkness, when
darkness comes into the church, when the church loses its purity of doctrine and
lifestyle, it becomes what? It becomes a black horse.
Nah,
kuda putih adalah kontras terhadap kuda hitamnya kegelapan. Kita akan melihat
bahwa kata “hitam” dan “kegelapan” dipakai secara
sinonim. Dengan kata lain, kuda hitam adalah kuda kegelapan. Ketika kegelapan
masuk ke dalam gereja, ketika
gereja kehilangan kemurnian doktrin dan pola hidupnya, dia menjadi apa?
Menjadi kuda hitam.
Now Ellen White describes the early
church, “…The early
Christians were indeed a peculiar people. Their blameless deportment, an unswerving
faith, were a continual reproof that disturbed the sinners’ peace…” So do you have a fight
going on here? Oh yeah, you have a real struggle. “…Though few in numbers,
without wealth, position, or honorary titles, they were a terror to evil-doers
wherever their character and doctrines were known…”
it wasn't only doctrines, it was a lifestyle. “…Therefore they were
hated by the wicked, even as the ungodly Cain hated Abel. For the same reason
that Cain slew Abel, did those who sought to throw off the restraint of the
Holy Spirit put to death God's people. It was for the same reason that the Jews
rejected and crucified the Savior, because the…”
what? “…the purity and holiness of His character…” see that's the color white, “…because the purity and
holiness of His character was a constant rebuke to their selfishness and
corruption. From the days of Christ until now His faithful disciples have
excited the hatred in opposition of those who love and follow the ways of sin…”
So do you see the number of times
Ellen White in this statement emphasizes the purity of the early church, of
their lifestyle, of their doctrine, the fact that they witnessed?
See, this is all related to the symbol
in the first horse.
Nah,
Ellen White menggambarkan gereja mula-mula, “…Orang-orang Kristen
mula-mula benar-benar umat yang khas. Sikap mereka yang tidak bercela, iman
yang teguh, senantian merupakan teguran yang mengganggu kedamaian orang-orang
berdosa…” Jadi apakah di sini ada konflik? O, iya. Ada konflik. “…Walaupun jumlahnya
kecil, tanpa harta, kedudukan, atau gelar kehormatan, mereka adalah teror bagi
pelaku-pelaku kejahatan di mana pun karakter dan doktrin mereka dikenal…” jadi bukan hanya doktrinnya, pola hidupnya juga. “…Oleh karena itu
mereka dibenci oleh orang-orang jahat, sebagaimana Kain yang jahat membenci
Habel. Sama seperti alasan Kain membunuh Habel, mereka yang berusaha mencampakkan
pengendalian Roh Kudus, membunuh umat Allah. Untuk alasan yang sama itulah
orang Yahudi menolak dan menyalibkan Sang Juruselamat, karena…” apa? “…kemurnian
dan kekudusan karakterNya…” lihat, itu warna putih, “…karena kemurnian
dan kekudusan karakterNya senantiasa
merupakan teguran kepada keegoisan dan
kebejatan mereka. Dari masa Kristus hingga sekarang murid-muridNya yang setia
telah membangkitkan kebencian lawan mereka yang mencintai dan mengikuti jalan
dosa.”
Jadi
apakah kalian melihat berapa kali Ellen White dalam pernyataan ini menekankan
kemurnian gereja mula-mula, pola hidup mereka, doktrin mereka, faktanya bahwa mereka bersaksi?
Lihat,
semua ini terkait dengan simbol kuda putih.
Now what does the bow represent? Well
in ancient times what weapons were used? Well, they used the sword, but they
also used what? The bow. 2 Kings 13:17 shows us that the bow represents God's
deliverance in battle, the bow and arrows.
In Acts
of the Apostles page 45 you find the commentary of Ellen White on the bow.
“…The arguments of the apostles alone, though clear and convincing,
would not have removed the prejudice that had withstood so much evidence.
However, the Holy Spirit sent the arguments home to hearts with divine power.
The words of the apostles…” and I have in brackets
here “now that the Seven Spirits had been sent into all the earth, the apostles
shoot the arrows and the Spirit through the administration of the angels guides
them to the heart.” So,
“…the words of the apostles were as…”
what? “…sharp arrows of the Almighty convicting men
of their terrible guilt in rejecting and crucifying the Lord of glory.” So the church is going
out to conquer with a bow and what? What do the arrows represent? They
represent the
Holy Spirit guiding the arrows to the heart to bring about conversions.
Sekarang,
busurnya melambangkan apa? Nah, di zaman purba senjata apa yang dipakai? Nah,
mereka memakai pedang, tetapi mereka juga memakai apa? Busur. 2 Raja 13:17 menunjukkan
kepada kita bahwa busur melambangkan penyelamatan Allah, busur dan panah.
Di Acts of the Apostles hal. 45 kita
melihat komentar Ellen White tentang busur. “…Hanya berdasarkan
argumentasi para rasul, walaupun jelas dan meyakinkan, tidak akan melenyapkan
praduga yang telah bertahan terhadap begitu banyak bukti. Namun, Roh Kudus dengan
kuasa Ilahi mengirimkan argumentasi itu masuk ke dalam hati. Kata-kata para
rasul …” dan saya tulis dalam kurung di sini, “sekarang karena Ketujuh Roh telah
dikirim ke seluruh dunia, para rasul melepaskan anak panah, dan lewat tangan para malaikat, Roh Kudus
mengarahkan anak panah itu ke hati.” Jadi, “…kata-kata para rasul
seperti…” apa?
“…panah-panah tajam dari Yang Mahakuasa, meyakinkan manusia akan dosa
mereka yang mengerikan dalam menolak dan menyalibkan Tuhan kemuliaan…”
Jadi gereja keluar untuk
menaklukkan dengan busur dan apa? Anak
panah melambangkan apa? Melambangkan Roh Kudus mengarahkan anak panah itu ke hati untuk membawa kepada pertobatan.
Desire
of Ages page 104 “…God
does not send messengers to flatter the sinner. He delivers no message of peace
to lull the unsanctified into fatal security. He lays heavy burdens upon them,
the conscience of the wrongdoer and pierces the soul with arrows of conviction.”
Desire of Ages hal.
104 “…Allah tidak mengirim utusan-utusan untuk
menyenangkan hati orang yang berdosa. Allah tidak mengirimkan pesan damai untuk
meninabobokan orang yang najis dalam perasaan nyaman yang mematikan. Dia
menempatkan beban berat pada mereka, hati nurani orang yang berdosa, dan
menusuk jiwanya dengan anak panah yang meyakinkan.”
Gospel
Workers 150-151 “…The words of Christ were as…” what? “…sharp
arrows…” Did the Apostles shoot arrows?
Oh, yeah. They shot arrows symbolically. And who directed the arrows to the heart?
Ah, the Holy Spirit, that's the Seven
Spirits that were sent to the earth. So,
“…the
words of Christ were as sharp arrows which went to the mark and wounded the
hearts of His hearers every time He addressed the people. Whether His audience
was large or small His words took saving effect upon the soul of someone…”
Gospel Workers hal. 150-151, “…Kata-kata Kristus itu seperti…” apa?
“…anak-anak panah yang tajam…” Apakah para rasul melepaskan
anak-anak panah? O, iya. Secara simbolis mereka melepaskan anak-anak panah. Dan
siapa yang mengarahkan anak-anak panah itu ke hati? Ah, Roh Kudus, itulah
Ketujuh Roh yang dikirim ke bumi. Jadi “…Kata-kata Kristus
itu seperti anak-anak panah yang tajam, yang pergi ke sasaran dan melukai hati
pendengar-pendengarNya setiap kali Dia berbicara kepada mereka. Entah pendengarNya banyak atau sedikit, kata-kataNya menghasilkan
penyelamatan kepada nyawa seseorang…”
And then comes this beautiful
statement Christ’s Object Lessons pg. 158, “…The
Pharisee felt no conviction of sin. The Holy Spirit could not work with him. His soul was encased in a self-righteous armor
which the arrows of God,
barbed and true aimed by angel hands failed to penetrate…”
Kemudian pernyataan yang indah ini
di Christ’s Object Lessons hal.
158,
“…Orang Farisi itu tidak merasakan beban dosa. Roh Kudus tidak bisa
bekerja dengannya. Jiwanya terbungkus dalam suatu perisai pembenaran diri yang gagal ditembus
oleh anak-anak panah Allah yang dikait dan diarahkan dengan tepat oleh tangan-tangan
malaikat…”
So are you catching the picture about
what the First Seal is all about? The church is going out conquering and to
conquer. Jesus is guiding the church, you know arrows are being shot, souls are
being converted.
Jadi
apakah kalian bisa menangkap gambaran Meterai Pertama ini tentang apa saja?
Gereja keluar untuk mendapatkan kemenangan dan untuk menaklukkan. Yesus
membimbing gereja, anak-anak panah dilepaskan, jiwa-jiwa ditobatkan.
So let's take a look at the crown
because the rider has a crown. The word
for crown here is στέφανος
[stephanos]. With few exceptions like
we noticed yesterday, the στέφανος [stephanos]
crown is the one that is given to a victor, for example was given to victors in the
Olympic Games in the times of the Roman Empire.
Revelation 2:10 we're going to read
several verses now, probably some of
them we'll have to read in the next session, but we're going to see that the crown
involves a struggle, a fighting, going out conquering and to conquer,
and getting a crown because victory is being gained. Revelation 2:10 which
we're going to take a look at later, “Do not fear any of those things which you are
about to suffer. Indeed the devil is about to throw some of you into prison
that you may be tested, and you will have tribulation 10 days. Be faithful unto
death…” See, once again
faithfulness in the battle and what? “…and I will give
you the crown of life.”
James 1:12, “…Blessed is the man who
endures temptation…” see, once again there's
the trial, the battle, “…for when he has been approved, he will receive…” what? “…the crown of life which the Lord has promised to those who
love Him.”
2 Timothy 4:7-8, had the apostle Paul gained the victory? Oh,
yeah, he's about to be beheaded, and he says, “I have fought the good fight, I have
finished the race, I have kept the faith, finally there is laid up for me the
crown of righteousness which the Lord, the righteous Judge will give me on that
day, and not to me only but also to all who have loved His appearing.”
And then you have this passage in 1
Corinthians 9:24-27 where the apostle Paul uses the example of the Olympic
Games. “…Do you not know that
those who run in a race all run, but one receives the prize? Run in such a way
that you may obtain it. And everyone who competes for the prize is temperate in
all things. Now they do it to obtain a perishable crown, but we for a…” what? “…an imperishable crown. Therefore
I run thus, not with
uncertainty. Thus I fight not as one who beats the air. But I discipline my
body and bring it into subjection, lest when I have preached to others I myself
should become disqualified…”
So what does a crown represent? It
represents victory in battle, it represents victory in trials. Is that true of
the Apostolic Church? Did they gain victory after victory? Yes.
Jadi
mari kita lihat mahkotanya, karena penunggang kuda itu memakai mahkota. Kata
untuk mahkota di sini ialah στέφανος [stephanos].
Dengan sedikit perkecualian seperti yang telah kita simak kemarin,
mahkota στέφανος [stephanos]
adalah mahkota yang diberikan kepada seorang pemenang, misalnya
diberikan kepada para pemenang dalam pertandingan Olympic di zaman kekaisaran
Roma.
Wahyu
2:10, kita sekarang akan membaca beberapa ayat, mungkin ada yang harus kita baca
dalam sesi berikutnya, tetapi kita akan melihat bahwa mahkota melibatkan suatu perjuangan, suatu pertarungan, keluar untuk
mendapatkan kemenangan dan untuk menaklukkan, dan memperoleh sebuah mahkota,
karena kemenangan sedang diraih.
Wahyu
2:10 akan kita bahas nanti, “10 Jangan takut
terhadap segala hal itu yang akan engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan
melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai,
dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia
sampai mati…” lihat,
sekali lagi kesetiaan dalam pertarungan, dan apa? “…dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
Yakobus 1:12, “12 Diberkatilah orang
yang bertahan dalam pencobaan…” lihat,
sekali lagi pencobaan, pertarungannya, “…sebab apabila ia sudah dinyatakan lulus, ia akan menerima…” apa? “…mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah
kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”
2
Timotius 4:7-8, apakah rasul Paulus sudah mendapatkan kemenangan? O, iya, dia
hampir akan dipancung kepalanya, dan dia berkata, “7 Aku telah mengakhiri pertarungan
yang baik, aku telah menyelesaikan
pertandingannya dan aku telah memelihara iman. 8 Akhirnya telah tersedia bagiku mahkota
kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada
hari itu; dan bukan hanya kepadaku,
melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.”.
Kemudian
kutipan ini di 1 Korintus 9:24-27 di mana rasul Paulus memakai contoh Olympic
Games. “24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam
gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu
orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu
memperolehnya! 25 Tiap-tiap orang yang turut bertanding untuk mendapatkan hadiahnya, mengendalikan dirinya dalam
segala hal. Nah, mereka berbuat demikian untuk memperoleh
suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk…”
apa? “…suatu mahkota yang abadi. 26
Sebab itu aku berlari bukan tanpa kepastian. Dengan demikian aku bertarung bukan seperti
orang yang memukul angin. 27 Tetapi
aku melatih tubuhku dan menaklukkannya, supaya
jangan sesudah memberitakan Injil kepada
orang lain, aku sendiri menjadi tidak memenuhi syarat.”
Jadi
sebuah mahkota melambangkan apa? Melambangkan kemenangan dalam pertarungan,
melambangkan kemenangan dalam pencobaan. Apakah ini yang dialami gereja
apostolik? Apakah mereka mendapatkan kemenangan demi kemenangan? Ya.
Now in our next class we're going to
finish our study of the first horse, and then we're going to get into the
second horse. We're going to look at the phrase “conquering and to conquer”, we’ve
put all of
the symbols together, we have one thing that we need to still study, what does
it mean that the early church went out conquering and to conquer. That will be the
study for our next lesson.
Nah,
dalam kelas kita berikutnya kita akan menyelesaikan pelajaran kita tentang kuda
yang pertama, kemudian kita akan lanjut ke kuda kedua. Kita akan melihat
ungkapan “untuk mendapatkan kemenangan dan untuk menaklukkan”. Kita sudah
menyatukan semua simbolnya, kita hanya punya satu hal lagi yang perlu kita
pelajari, apa artinya gereja mula-mula keluar untuk mendapatkan kemenangan dan
untuk menaklukkan. Itulah bahan pelajaran kita berikutnya.
26 07 20