Sunday, July 19, 2020

EPISODE 08/24 SESSION 8 ~ REVELATION'S SEVEN SEALS ~ STEPHEN BOHR


_____REVELATION’S SEVEN SEALS_____
Part 08/24 - Stephen Bohr
SESSION 8 ~ FUTURE HISTORY AND FUNCTIONS OF THE 24 ELDERS


Dibuka dengan doa.

 

 

All right, as we drew our last session to a close we were discussing the Second Coming of Christ, and we want to pick up where we left off. We notice that at the Second Coming this earth will return to the condition it was in before creation, without form, void or empty, and no light in the skies. There will be a few left. Who are the ones that will be left when this catastrophe hits the earth? The righteous will be the ones who are left, that is a remnant word,  those are the ones who survived the catastrophe or the cataclysm.

 

Baiklah, saat kita mengakhiri sesi terakhir kita, kita sedang berbicara tentang Kedatangan Kedua Kristus, dan sekarang kita mau melanjutkan dari sana. Kita simak bahwa pada Kedatangan Kedua, bumi ini akan kembali ke kondisi sebagaimana adanya sebelum penciptaan, tanpa bentuk, tidak ada isinya atau kosong, dan tidak ada sinar di langit. Hanya sedikit yang tersisa. Siapakah mereka yang akan tersisa ketika malapetaka ini menghantam bumi? Orang-orang benar yang akan masih ada, itu adalah kata “tersisa”, merekalah yang selamat keluar dari katastrofi atau bencana besar tersebut.

 

 

Now, I want us to go to Isaiah 24:21 this comes immediately after a passage that we already read, so we want to read the context. Let's go to verse 18 and then we'll continue with verse 21.  Verse 18 of Isaiah 24 says,  “…and it shall be that he who flees from the noise of the fear shall fall  into the pit,  and he who comes up from the midst of the pit shall be caught in the snare. For the windows from on high are open and the foundations of the earth are shaken. 19 The earth is violently broken. The earth is split open. The earth is shaken exceedingly. 20 The earth shall reel to and fro like a drunkard and shall totter like a hut. Its transgression shall be heavy upon it, and it will fall and not rise again…” there you find a vivid description of what will happen at the Second Coming of Christ.

 

Nah, saya mau ke Yesaya 24:21, ini ada segera setelah kutipan yang sudah kita  baca, jadi kita mau membaca konteksnya. Mari kita ke ayat 18, kemudian kita akan melanjutkan dengan ayat 21. Ayat 18 dari Yesaya 24 mengatakan, 18 Maka akan terjadi yang lari karena bunyi yang menakutkan akan jatuh ke lubang yang dalam, dan yang naik dari tengah lubang yang dalam akan terperangkap dalam jerat. Sebab tingkap-tingkap di langit akan terbuka dan fondasi bumi goncang. 19 Bumi remuk redam, bumi terbelah membuka,  bumi bergetar sangat hebat. 20 Bumi terhuyung-huyung seperti orang mabuk dan akan bergoyang seperti gubuk yang ditiup angin; dosa pemberontakannya membebaninya dengan sangat, ia akan rebah dan tidak akan bangkit lagi… di sini kita temukan deskripsi yang hidup tentang apa yang akan terjadi pada Kedatangan Kedua Kristus.


And then we have verse 21, very interesting verse,  “…It shall come to pass in that day…” which day? According to the context which day? The day in which Jesus utters His voice and these things happen, that we just read about. “…It shall come to pass in that day that the Lord will punish on high the host of exalted ones, and on the earth the kings of the earth…” how many groups are going to be punished?  Two.  The first group is “on high the host of exalted ones”, and the second group is “on the earth the kings of the earth”.

 

Kemudian ayat 21, sangat menarik, 21 Maka akan terjadi pada hari itu…”  hari mana? Menurut konteks hari yang mana? Hari di mana Yesus memperdengarkan suaraNya dan hal-hal ini terjadi, yang tadi baru kita  baca. “…Maka akan terjadi pada hari itu,  TUHAN akan menghukum yang di langit bala tentara yang ditinggikan, dan di atas bumi raja-raja dunia.…”  Berapa kelompok yang akan dihukum? Dua. Kelompok pertama ialah  “yang di langit bala tentara yang ditinggikan”   dan kelompok kedua ialah   “…di atas bumi raja-raja dunia.”

 

 

Now,  I like the translation of the Revised Standard Version of Isaiah 24:21 where it says,  “…In that day the Lord will punish the powers in the heavens above and the kings on the earth below…”   So there's a group of heavenly beings that are going to be punished and there's a group of earthly beings that are going to be punished, which are called the kings of the earth.  So God will punish two groups when Jesus comes,  the first is the heavenly group, and the second is the earthly group. 

 

Nah, saya suka terjemahan RSV untuk Yesaya 24:21 di mana dikatakan, “…Pada hari itu, Tuhan akan menghukum kekuasaan yang di langit di atas dan raja-raja di bumi di bawah…”  Jadi ada satu kelompok makhluk-makhluk surgawi yang akan dihukum dan ada sekelompok makhluk-makhluk duniawi yang akan dihukum yang disebut raja-raja bumi. Maka Allah akan menghukum dua kelompok waktu Yesus datang. Yang pertama adalah kelompok surgawi, dan yang kedua adalah kelompok duniawi.  

 

 

Now we can understand the expression “kings of the earth” that's quite simple. But what is meant by, as it reads in the New King James, “he will punish on high the hosts of the exalted ones” or as Isaiah 24:21 in the RSV reads,  “the powers in the heavens above”? What are the powers in the heavens above that will be punished when Jesus comes? Okay the kings we know, the earthly kings who are apostate are going to be punished, but who are these beings in the heavens that are going to be punished? Well,  let's read in Ephesians 6:12, “…For we do not wrestle against flesh and blood…” what would that mean we're not wrestling against flesh and blood? Human beings, because we have flesh and blood, Jesus took the same according to the book of Hebrews. So it's a euphemism for human beings. “…we do not wrestle against flesh and blood but against principalities, against powers, against the rulers of the darkness of this age, against spiritual hosts of wickedness…” where? “…in heavenly places…” So who would be the ones, the exalted ones, or the ones in the heavens,  that are going to be punished when Jesus comes? It would be Satan and his angels.

 

Nah, kita bisa mengerti istilah “raja-raja bumi”, itu cukup sederhana. Tetapi apa yang dimaksud seperti yang tertulis di KJV, TUHAN akan menghukum yang di langit bala tentara yang ditinggikan”  atau seperti Yesaya 24:21 versi RSV,  “kekuasaan yang di langit di atas”? Kekuasaan di langit di atas yang mana yang akan dihukum saat Yesus datang? Oke, raja-rajanya kita paham, raja-raja dunia yang murtad akan dihukum. Tetapi siapa makhluk-makhluk surgawi ini yang akan dihukum? Nah, mari kita baca Efesus 6:12, 12 Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging…”  apa artinya ini, bahwa kita tidak melawan darah dan daging? Manusia. Karena kita punya darah dan daging. Yesus juga mengambil bentuk yang sama menurut kitab Ibrani. Jadi “darah dan daging” adalah eufemisme/kiasan untuk manusia.   “…kita bukanlah melawan darah dan daging  tetapi melawan  kepala-kepala, melawan penguasa-penguasa, melawan pemerintah-pemerintah kegelapan masa kini melawan bala tentara roh-roh jahat…”  di mana?   “…di langit.”  Jadi siapakah mereka yang ditinggikan, atau mereka yang di langit, yang akan dihukum saat Yesus datang? Itulah Setan dan malaikat-malaikatnya.

 

 

Now let's read the note. In Scripture the expression “flesh and blood” refers to human beings, Hebrews 2:14. And the “heavenly hosts” are angels, 2 Chronicles 18:18, and Luke 2:13-14 refer to the “hosts of heaven.”

The Apostle Paul wrote that we are not warring against human beings, but against spiritual hosts of wickedness in heavenly realms.  Elsewhere the Apostle Paul calls Satan what? The Prince of the power of the air (Eph. 2:2) 

 

Sekarang mari kita  baca catatannya. Di Kitab Suci istilah “darah dan daging” merujuk kepada manusia, Ibrani 2:14. Dan “bala tentara surga” adalah para malaikat, 2 Tawarikh 18:18, dan Lukas 2:13-14 merujuk ke “bala tentara surga”.

Rasul Paulus menulis kita tidak berperang dengan manusia, melainkan dengan bala tentara roh yang jahat di alam surgawi. Di tempat lain rasul Paulus menyebut Setan apa? Penguasa kerajaan angkasa (Efesus 2:2 LAI – lebih tepatnya pangeran dari kekuatan yang di angkasa)

 

 

So the hosts of heaven in Isaiah 24 refers to Satan and his angels. So there's a heavenly group that's going to be punished: Satan in his angels; and there's an earthly group that is going to be punished, which is described as the kings of the earth.

 

Jadi balatentara surgawi di Yesaya 24 mengacu kepada Setan dan malaikat-malaikatnya. Jadi ada satu kelompok surgawi yang akan dihukum: yaitu Setan dan malaikat-malaikatya; dan ada satu kelompok duniawi yang akan dihukum yang dilukiskan sebagai raja-raja bumi.

 

 

Now, notice Revelation 19:19, here Revelation confirms that the kings are going to be punished. It says there,  “…and I saw the Beast, the kings of the earth…”  same expression “…and their armies gathered together to make war against Him who sat on the horse, and against His army…” and then verse 21 says that the  sword that comes out of the mouth of Jesus destroys the wicked, the wicked kings.

 

Nah, simak Wahyu 19:19, di sini Wahyu menguatkan bahwa raja-raja akan dihukum. Dikatakan di sana, 19 Dan aku melihat Binatang itu dan raja-raja di bumi…”  istilah yang sama,  “…serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Dia yang duduk di atas kuda itu dan melawan tentara-Nya.…”  Lalu ayat 21 berkata bahwa pedang yang keluar dari mulut Yesus membinasakan yang jahat, raja-raja yang jahat.

 

 

Now, the punishment of Satan and his angels and the wicked has two stages.

You say, “What? Two stages to the punishment of Satan and his angels and the wicked kings of the earth?”

Absolutely. Notice,  Isaiah 24:22 the first half of the verse, it says there ~  remember God is going to punish these two groups, “…and they will be gathered together as prisoners are gathered in the pit and will be shut up in the prison…” what is the first stage of the punishment? The first stage of the punishment is that both the heavenly angels and the kings of the earth will be prisoners  according to this, they will be shut up in where? Prison.

 

Nah, penghukuman Setan dan malaikat-malaikatnya serta orang-orang jahat itu dua tahap.

Kalian berkata, “Apa? Ada dua tahap penghukuman Setan dan malaikat-malaikatnya serta raja-raja jahat bumi?”

Betul sekali. Simak Yesaya 24:22, bagian pertama ayat itu, dikatakan di sana ~ ingat Allah akan menghukum kedua kelompok itu, 22 Mereka akan dikumpulkan menjadi satu, seperti tahanan dikumpulkan di lubang yang dalam; dan akan dikunci dalam penjara …”  Apa tahap pertama penghukuman itu? Tahap pertama penghukman ialah baik malaikat-malaikat surgawi dan raja-raja bumi akan menjadi tawanan menurut ini, mereka akan dikunci di mana? Penjara.   

 

 

Now that word “pit” is very interesting. The “pit”,  that word is used both as a place where people are retained as prisoners while they're alive, and it's also used to describe a place where the dead are kept in prison in a dead state.  

Let's notice the verses, first of all, Genesis 37:24  here it's speaking about Joseph's brothers casting Joseph into a pit, the very same word that appears in Isaiah 24:22.  It says there in Genesis 37:24,  “…and they took him and cast him into a pit, and the pit was empty…” the word “pit” refers to a what?  a cistern, or water well, but it was dry, but it's the identical word of Isaiah 24:22 the first half of the verse.  So they they cast Joseph into a pit and the pit was empty, there was no water in it. Was Joseph retained in this place alive? Yes, until they could decide what they were going to do with him, right?  So the word “pit” in Isaiah 24:22 can refer to a place of retention of an individual for a period of time until a decision is going to may be made, about the final punishment or the final thing that is going to be done with that individual.

 

Nah, perkataan “lubang yang dalam” (pit) itu sangat menarik.  Kata “lubang yang dalam” dipakai baik sebagai tempat di mana orang-orang dikurung sebagai tahanan selagi mereka masih hidup, maupun juga dipakai menggambarkan tempat di mana orang mati dikurung dalam tahanan dalam kondisi mati.

Mari kita simak ayat-ayat, pertama Kejadian 37:24, di sini berbicara mengenai saudara-saudara Yusuf, melemparkan Yusuf ke dalam sebuah lubang yang dalam, kata yang sama yang muncul di Yesaya 24:22. Dikatakan di sana, di Kejadian 37:24, 24 Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.…”  kata “pit” merujuk ke apa? Sebuah lubang air, atau sumur air, tetapi yang kering. Kata yang sama dengan yang ada di Yesaya 24:22 bagian pertama ayat itu. Jadi mereka melemparkan Yusuf ke dalam sebuah sumur, dan sumur itu kering, tidak ada air di dalamnya. Apakah Yusuf dikurung di dalam tempat ini dalam kondisi hidup? Iya, sampai mereka bisa memutuskan apa yang akan mereka lakukan dengannya, benar? Jadi kata “lubang yang dalam” di Yesaya 24:22 bisa merujuk ke sebuah tempat untuk mengurung seseorang untuk sementara waktu, sampai bisa diambil keputusan mengenai hukuman akhir atau tindakan akhir yang akan dikenakan kepada orang tersebut.  

 

 

Jeremiah was also cast into a pit, the same word of Isaiah 24. It says in Jeremiah 38:6, this is the next page,  “…so they took Jeremiah and cast him into the dungeon…” that word “dungeon” is the identical word in Isaiah 24:22,  they “…cast him into the dungeon of Malkia the king's son, which was in the court of the prison, and they let Jeremiah down with ropes. And in the dungeon…” once again the same word that we find in Isaiah 24,  “…and in the dungeon there was no water.” So once again it's a cistern “…but mire. So Jeremiah sank in the mire…”  So the question is, was Jeremiah alive when he was retained in this place? He was alive. So the word “pit” can refer to a place where people are retained alive until a final decision is made about what is going to be done with them.

 

Yeremia juga dilemparkan ke dalam sebuah lubang yang dalam, kata yang sama dengan yang di Yesaya 24. Dikatakan di Yeremia 38:6, ini di halaman berikut, 6 Maka mereka membawa Yeremia dan memasukkannya ke dalam lubang yang dalam…”  kata “lubang yang dalam” itu sama dengan kata yang di Yesaya 24:22, mereka  “…memasukkannya ke dalam lubang yang dalam  milik pangeran Malkia, anak raja, yang ada di pelataran penjara itu; dan mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di lubang itu …”  sekali lagi kata yang sama yang kita lihat di Yesaya 24,  “…Di lubang itu tidak ada air…”  jadi sekali lagi itu sebuah sumur,   “…hanya lumpur. Lalu Yeremia terbenam  dalam lumpur itu. …”  Maka pertanyaannya ialah, apakah Yeremia hidup ketika dia dikurung di tempat ini? Dia hidup. Jadi kata “lubang yang dalam” bisa merujuk ke tempat di mana orang di kurung hidup-hidup hingga suatu keputusan akhir diambil mengenai tindakan apa yang akan dikenakan kepadanya.

 

 

But the word “pit” is also used to describe a place where people are retained in death, in other words, that's a synonym of “the grave”.  Notice what we find in Isaiah 38:18, the very same word.  “…For sheol cannot thank You…” this is a synonymous parallelism by the way,  “…for sheol cannot thank You…” that means “the grave”,  sheol is the grave and the New King James Version usually transliterate the word “sheol”, in other words it writes it in English just like it appears in Hebrew, so   “…For sheol cannot thank You…” and then it amplifies “…death cannot praise You. Those who go down to the pit cannot hope for Your truth…”   So “the pit”, is that a place where people are retained in a dead state? Yes, because the verse says “sheol…” which is the grave “…cannot thank You, death cannot praise You.  Those who go down to the pit…” which is a synonym “…cannot hope for Your truth…”

 

Tetapi kata “lubang yang dalam” ini juga dipakai untuk menggambarkan tempat di mana orang dikurung dalam kematian, dengan kata lain, itu sinonim dari kata “kubur”. Simak apa yang kita temukan di Yesaya 38:18, kata yang sama.  18 Sebab sheol tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu…”   nah ini adalah sinonim yang paralel, 18 Sebab sheol tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu…” itu artinya “kubur”, sheol adalah kubur, dan NKJV biasanya mentransliterasi kata “sheol”, maksudnya ditulis dalam bahasa Inggris sebagaimana bunyinya dalam bahasa Ibrani. Jadi,   “…Sebab sheol tidak dapat mengucap syukur kepadaMu…”  lalu dijelaskan,  “…dan kematian tidak dapat memujiMu; orang-orang yang turun ke lubang yang dalam tidak bisa berharap akan kebenaran-Mu…”  Jadi “lubang yang dalam”, apakah itu tempat di mana orang dikurung dalam kondisi mati? Ya, karena ayat ini berkata, “…sheol…”  yang adalah “kubur” “…tidak dapat mengucap syukur kepadaMu, dan kematian tidak dapat memuji-Mu; orang-orang yang turun ke lubang yang dalam…”  yang adalah sinonimnya,   “…tidak bisa berharap akan kebenaran-Mu.…”

 

 

Now let me ask you this, is God going to imprison Satan and his angels in a living state when Jesus comes? Are they going to be retained in prison? Yes. Let's notice Revelation 20:2-3 this is the mighty angel that descends from heaven with a chain in his hand, “…he laid hold of the dragon, that serpent of old who is the devil and Satan, and bound him for a  thousand years and he cast him into the bottomless pit…” the word “abussos” it's the same word that appears  in the Greek translation of the Old Testament, in Genesis chapter 1 where it says that “the deep”, ἄβυσσος “the abussos”  “the abyss”.  It's not a good translation, “the bottomless pit” really it's “the abyss” it's ἄβυσσος “the abussos”. And what happens when he's thrown into the pit? It says, “…and shut him up…” is he living when he’s shut up?  Is he in a living state?  Satan and his angels, the powers that are on high? Yes.  “…shut him up and set a seal on him so that he should deceive the nations no more till the thousand years were finished.  But after these things he must be released for a little while…” so is Satan going to be retained with his angels when Jesus comes the second time on this earth as a prison house? Yes, he is.  Those, that is the prison of the powers on high.

 

Sekarang coba saya tanya, apakah Allah akan memenjarakan Setan dan malaikat-malaikatnya dalam kondisi hidup ketika Yesus datang? Apakah mereka akan dipenjarakan? Ya. Mari kita lihat Wahyu 20:2-3, ini adalah malaikat yang perkasa yang turun dari Surga membawa rantai di tangannya.  2 ia menangkap naga, si ular dari zaman purba itu,  yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, 3 lalu melemparkannya ke lubang yang tidak ada dasarnya…”  kata ἄβυσσος [abussos] adalah kata yang sama yang muncul dalam kitab Perjanjian Lama terjemahan Greeka, di Kejadian pasal 1 di mana dikatakan “kedalaman”, ἄβυσσος [abussos], tempat yang gelap. “Lubang yang tidak ada dasarnya” itu bukan terjemahan yang baik, sebenarnya itu adalah “abyss” (tempat yang gelap),  ἄβυσσος [abussos].  Dan apa yang terjadi waktu dia dilemparkan ke dalam lubang itu? Dikatakan,  “…dan menguncinya…”  apakah dia hidup ketika dia dikunci? Apakah dia dalam kondisi hidup? Setan dan malaikat-malaikatnya, kekuatan yang ada di atas? Ya.   “…menguncinya dan memasang meterai di atasnya, supaya ia tidak lagi menyesatkan bangsa-bangsa, hingga masa seribu tahun itu digenapi. Tetapi setelah itu, ia harus dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.…”  Jadi ketika Yesus datang kedua kalinya apakah Setan akan dikurung bersama malaikat-malaikatnya di bumi ini sebagai penjaranya? Ya, benar. Itulah penjara bagi kekuatan-kekuatan yang di tempat tinggi.  

 

 

Now what's going to happen with the kings of the earth, and not only the kings of the earth but all of the wicked, what's going to happen with them during the thousand years? Are they going to also be  retained here on earth in a dead state? Absolutely.  Notice Revelation 20:5,  “…but the rest of the dead did not live again until the thousand years were finished…” so are the wicked alive during the period of the Millennium? No.  But are they prisoners during the Millennium? Yes,  they're prisoners of the grave. 

 

Nah, apa yang akan terjadi dengan raja-raja bumi, dan bukan hanya raja-raja bumi, tetapi semua orang jahat, apa yang akan terjadi pada mereka selama seribu tahun itu? Apakah mereka akan terkurung di bumi dalam kondisi mati? Betul sekali. Simak Wahyu 20:5,  5 Tetapi orang-orang mati yang tersisa, tidak hidup lagi sampai berakhir masa yang seribu tahun itu. …”  jadi apakah orang-orang jahat masih hidup selama masa Milenium? Tidak. Tetapi apakah mereka tawanan selama masa Milenium? Ya, mereka tawanan kubur.

 

 

Now how long does this first stage of punishment last, is the big question?  See, are you seeing the first stage of the punishmen? The first stage of the punishment is that Satan and his angels are thrown into prison in a living state. The wicked are thrown into the prison in a dead state.  And they're here ~ the question is how long are they going to be here?  Well, notice Isaiah 24:22 the second part of the verse,  let's read the entire verse.  “…They will be gathered together as prisoners are gathered in the pit, and will be shut up in the prison. After many days they will be punished…”   now wait a minute, weren't they already punished before that? They weren't?  Well, it says here in Isaiah 24:21 it says,  “…In that day, the Lord will punish the powers of the heavens above and the kings of the earth below…”   So are they punished when they're thrown into prison? Yeah, but is that their final punishment? No, because it says “…after many days…” after they're thrown into prison “…after many days they will be…” what?  “…they will be punished…”

 

Nah, berapa lama tahap pertama penghukuman ini berlangsung, itulah pertanyaan yang penting. Lihat, apakah kalian sedang melihat tahap pertama penghukuman? Tahap pertama penghukuman ialah Setan dan malaikat-malaikatnya dimasukkan ke dalam penjara dalam kondisi hidup. Orang-orang jahat dimasukkan ke dalam penjara dalam keadaan mati. Dan mereka berada dalam penjara itu ~ pertanyaannya ialah berapa lama mereka akan berada di sana? Nah, simak Yesaya 24:22 bagian kedua ayat itu, mari kita baca seluruh ayat itu. 22 Mereka akan dikumpulkan menjadi satu, seperti tahanan dikumpulkan di lubang yang dalam; dan akan dikunci dalam penjara.  Setelah lewat banyak hari, mereka akan dihukum. …”  Tunggu dulu, bukankah mereka sudah dihukum sebelumnya? Masa belum? Kan dikatakan di Yesaya 24:21 sini, “…21 Maka akan terjadi pada hari itu TUHAN akan menghukum kekuatan yang di langit di atas, dan raja-raja bumi di bawah…”  Jadi apakah mereka dihukum ketika mereka dilemparkan ke dalam penjara? Ya, tetapi apakah itu penghukuman yang terakhir? Tidak, karena dikatakan,    “…Setelah lewat banyak hari, mereka akan…”  apa?   “…mereka akan dihukum.…”

 

 

Now have you ever wondered why seventh-day adventists apply the year-day principle to the 1260 days, the forty-two months, the time-times-dividing of time, the 2300 days, the ten days of persecution under the church of Smyrna? You know we apply the year-day principle that a day is equal to a year.  Why don't we do the same with the thousand years?  Because the Bible itself interprets the “many days” as years. You see, in the book of Isaiah it says that they're going to be in prison how long? They will be in prison or they will be punished “many days”.  How “many days” are those? How does Revelation interpret that? Revelation interprets that “the many days” as what?  A thousand years.

So in Isaiah it’s “days”, in Revelation it's “years”.  In other words, “days” are equal to what? To years.  So when you compare Isaiah and Revelation, those two books, you apply that the Bible itself applies the year-day principle to the thousand years, because the text in Isaiah says “days” and Revelation interprets that as “years”. 

 

Nah, pernahkah kalian berpikir mengapa MAHK mengaplikasikan prinsip 1 hari nubuatan = 1 tahun literal pada hitungan 1260 hari, 42 bulan, satu masa-dua masa-setengah masa, 2300 hari, 10 hari persekusi di zaman gereja Smirna? Kalian tahu kan, kita mengaplikasikan prinsip 1 hari = 1 tahun. Mengapa kita tidak melakukan yang sama dengan ke-1000 tahun ini? Bukankah Alkitab sendiri menerjemahkan “banyak hari” itu sebagai “tahun”? Kalian lihat, di kitab Yesaya dikatakan mereka akan berada di penjara berapa lama? Mereka akan dipenjara atau dihukum “banyak hari.”  Berapa lamakah “banyak hari” itu? Bagaimana Wahyu menerjemahkannya? Wahyu menerjemahkan “banyak hari” sebagai apa? Seribu tahun.

Jadi di Yesaya itu “hari”, di Wahyu itu “tahun”. Dengan kata lain “hari” itu sama dengan apa? Dengan “tahun”. Maka bila kita bandingkan Yesaya dengan Wahyu, kedua kitab itu, kita mengaplikasikan seperti yang diaplikasikan Alkitab sendiri, yaitu prinsip 1 hari = 1 tahun, kepada hitungan 1000 tahun, karena ayat di Yesaya mengatakan “hari” dan Wahyu menerjemahkannya sebagai “tahun.”

 

 

And then what happens after the many days or after the thousand years, what's going to happen with those powers of the heavens, and the kings of the earth, and all the wicked? Well, the New Jerusalem is going to descend, right?

Now I want you to notice Revelation 21:2,  “…then I, John, saw the Holy City, the New Jerusalem coming down out of heaven from God, prepared as a bride adorned for her husband…”  So what's going to happen when after many days, it says “…after many days the powers in the heavens and the kings of the earth are going to be punished…” What is going to happen? The New Jerusalem is going to what? It's going to descend, says, “…I John saw the Holy City…”  

 

Kemudian apa yang terjadi setelah “banyak hari” atau setelah 1000 tahun itu? Apa yang akan terjadi pada kekuatan di angkasa dan raja-raja bumi, dan semua yang jahat? Nah, Yerusalem Baru akan turun, benar?

Nah, saya mau kalian simak Wahyu 21:2, 2 Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, dipersiapkan sebagai pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya…”  Jadi apa yang akan terjadi ketika setelah “banyak hari” itu, “…Setelah lewat banyak hari, kekuatan yang di langit di atas, dan raja-raja bumi di bawah akan dihukum…”  apa yang akan terjadi? Yerusalem Baru akan apa? Akan turun. Dikatakan,   “…aku, Yohanes, melihat Kota yang Kudus…”

 

 

By the way is that what Isaiah says as well? Notice Isaiah 24:23, this is on page 102 of your syllabus.  It says,  “…Then the moon will be disgraced, and the sun  ashamed, for the Lord of hosts will reign on Mount Zion and in Jerusalem, and before His elders, gloriously…” interesting. So what's going to happen after the punishment of the powers of the heavens and the kings of the earth? It says here that “…the Lord will reign on Mount Zion and in Jerusalem and before His elders gloriously…”   And we are told that the moon will be disgraced and the sun shall be ashamed. 

 

Nah, itukah yang dikatakan Yesaya juga? Simak Yesaya 24:23, ini ada di hal. 102 silabus kalian. Dikatakan, 23 Lalu bulan akan terhina, dan matahari akan dipermalukan sebab TUHAN semesta alam akan  memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem dan di hadapan tua-tua-Nya, dengan muliaNya…”  menarik. Jadi apa yang akan terjadi setelah penghukuman pada kekuatan angkasa dan raja-raja bumi? Dikatakan di sini bahwa   “…TUHAN semesta alam akan memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem dan di hadapan tua-tuaNya dengan muliaNya.…”  Dan kita diberitahu bahwa bulan akan terhina dan matahari dipermalukan.

 

 

Now is there a parallel with that in the book of Revelation?  There most certainly is. What happens after the many days? What happens after the thousand years?  Does the Holy City New Jerusalem descend from heaven? Yes.  Is Satan released from his prison? Yes.  Are the kings of the earth released from the prison of death?  Yes.  And what descends from heaven? The Holy City the New Jerusalem.  And is there any need of sun or moon? No. 

Notice Revelation 21:23 it says, and many people misunderstand this, “…the city had no need of sun or of the moon to shine in it, for the glory of God illuminated it…” that is the city “…the Lamb is its light…” 

So some people say, “Well, when the New Jerusalem descends, no more day and no more night. There's not going to be any sun and any moon.” Then we’ll have a serious problem. If there's no sun or moon, there's no month, right? There's no week, because the day is marked by the sun, the rising and setting of the sun. So if there's no sun and no moon, when everything is finished, then that means that what happens with the Sabbath? You have to have a weekly cycle of days to have the Sabbath. What happens with going to eat from the tree of life from month to month or from one new moon to another?  It disappears as well.

Notices that this text, this text does not say that there will not be any sun or moon all over the world,  it says the Cty has no need of sun or moon because Isaiah tells us that the moon will be disgraced and the sun will be ashamed.

 

Nah, apakah itu ada paralelnya di kitab Wahyu? Betul sekali. Apa yang terjadi setelah “banyak hari” itu? Apa yang terjadi setelah masa 1000 tahun? Apakah Kota Suci Yerusalem Baru turun dari Surga? Ya. Apakah Setan dilepaskan dari penjaranya? Ya. Apakah raja-raja bumi dilepaskan dari penjara kematian mereka? Ya. Dan apa yang turun dari Surga? Kota Suci Yerusalem Baru. Dan apakah diperlukan matahari dan bulan? Tidak.

Simak Wahyu 21:23, dikatakan ~ dan banyak orang salah memahami ini, 23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari atau bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya…”  menerangi Kota itu,  “…dan Anak Domba itu cahayanya.…” 

Maka ada orang berkata, “Nah, kalau begitu waktu Yerusalem Baru turun, tidak ada siang dan tidak ada malam lagi. Tidak akan ada matahari dan bulan lagi.” Andai demikian kita akan punya masalah besar. Jika tidak ada matahari tidak ada bulan, maka tidak ada hitungan bulan, benar? Tidak ada hitungan minggu, karena satu hari itu ditandai oleh matahari, oleh terbit dan terbenamnya matahari. Maka jika tidak ada matahari dan tidak ada bulan saat semuanya sudah digenapi, maka itu berarti bagaimana dengan Sabat?  Kita perlu punya siklus mingguan agar ada Sabat. Apa yang akan terjadi pada keharusan kita makan dari pohon kehidupan setiap bulan atau dari satu bulan baru ke bulan baru yang lain? Itu juga akan lenyap.

Simak ayat itu, ayat itu tidak berkata tidak akan ada matahari atau bulan lagi di seluruh dunia. Ayat itu berkata Kota itu tidak membutuhkan matahari atau bulan lagi karena kata Yesaya kepada kita, bulan akan terhina dan matahari akan dipermalukan.

 

 

Let me give you an illustration. In Fresno in July it's very hot, the sun beats down, not a cloud in the sky. It's not like “Home on the range by the way, “where seldom is heard a discouraging word, and the skies are not cloudy all day.”  It's boiling hot here. So I want you to imagine me on a very bright sunny day, I go out the front door of my house and have a flashlight, and I have the flashlight on, and I'm shining the flashlight on the ground. I believe that some people would say, “Let's take this guy to the nuthouse.” The flashlight is on, can you see the beam of the flashlight? No, why not? Because the light of the sun outshines the light of the flashlight. But the flashlight is on.

Is there going to be a sun and is there going to be a moon? Yes there will be, but the light in the City will be so bright that it will eclipse the light of the sun and the light of the moon. Are you with me?

 

Saya akan memberikan ilustrasi. Di Fresno bulan Juli itu sangat panas, matahari bersinar terik, langit tak berawan. Tidak seperti yang dilukiskan lagu “Home on the range”, di mana dikatakan  “jarang ada kata-kata yang negatif dan langit tidak berawan sepanjang hari”. Di Fresno panasnya mendidih. Jadi saya mau kalian membayangkan pada hari yang sangat terang benderang itu saya keluar rumah dengan sebuah lampu senter. Lampu senter ini menyala dan saya arahkan senter itu ke tanah. Saya yakin ada orang-orang yang berkata, “Mari kita angkut orang ini ke rumah sakit gila.” Lampu senternya menyala,  bisakah kita melihat sinarnya? Tidak. Mengapa tidak? Karena sinar matahari melampaui terang lampu senter. Tetapi lampu senter itu sedang menyala.

Apakah akan ada matahari dan bulan? Ya akan ada, tetapi terang di Kota Suci bakal begitu hebat sehingga mengalahkan cahaya matahari dan bulan. Apakah kalian mengikuti saya?

 

 

So now what is stage 2 of the punishment? I want you to get the picture. The first stage of the punishment, the powers in the heavens, what happens with them? They're thrown into prison. Those individuals, those kings of the earth that are alive, are destroyed at the Second Coming, they're in the prison of death. How long do they remain there? A thousand years, the “many days”.

After the “many days” what comes down from heaven? The New Jerusalem. No need of sun, no need of moon. 

And now comes the second stage of the punishment. What is the second stage of the punishment? Revelation 20:7-9.  “…7 Now when the thousand years have expired, Satan will be released from his prison…” who else will be released from their prison? The wicked. Remember the rest of the dead did not live again until the thousand years were ended. Who are the rest of the dead? The wicked. So are the wicked released from the prison? Oh, yeah. Is Satan and his angels released from prison? Oh, yeah, they are going to go among all of the wicked, notice what it continues saying, “…7 Now when the thousand years have expired, Satan will be released from his prison 8 and will go out to deceive the nations…” now wait a minute, didn’t all the nations die at the Second Coming? They must have resurrected. Hello? In order for him to deceive the nations, the nations that had died at the Second Coming must have come forth from the grave. He “…will go up to deceive the nations which are in the four corners of the earth, Gog and Magog, to gather them together to battle, whose number is as the sand of the sea. 9 They went up on the breadth of the earth and surrounded the camp of the saints and the beloved City…” and now comes the second stage of the punishment. This is the final stage of the punishment. “…and fire came down from God out of heaven and devoured them…” this is what the Bible calls what? It calls it “the second death”.

Now let's unpack that for a moment.  Second death. So final.  The second stage. Are you seeing the two stages?  This is the second and final stage: second death.

 

Jadi, apa tahap penghukuman yang kedua?

Saya mau kalian punya gambarannya. Tahap pertama penghukuman: kekuatan yang di angkasa, apa yang terjadi pada mereka? Mereka dilemparkan ke penjara. Manusia-manusia, raja-raja bumi yang masih hidup, dibinasakan pada Kedatangan Kedua Yesus, mereka ada di dalam penjara kematian. Berapa lama mereka tinggal di sana? Seribu tahun, “banyak hari”.

Setelah “banyak hari” itu apa yang turun dari Surga? Yerusalem Baru. Tidak butuh matahari, tidak butuh bulan.

Dan sekarang tibalah tahap kedua penghukuman. Apa penghukuman tahap kedua? Wahyu 20:7-9. 7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Setan akan dilepaskan dari penjaranya…” siapa lagi yang akan dilepaskan dari penjara? Orang-orang jahat. Ingat, sisa mereka yang mati tidak hidup lagi hingga masa seribu tahun itu berakhir. Siapakah sisa orang-orang mati ini? Mereka yang jahat. Jadi apakah orang-orang jahat dilepaskan dari penjaranya? Oh, iya. Apakah Setan dan malaikat-malaikatnya dilepaskan dari penjara? Oh, iya, mereka akan pergi kepada semua orang jahat itu. Simak apa katanya selanjutnya, 7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Setan akan dilepaskan dari penjaranya, 8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa…”  tunggu sebentar! Bukankah semua bangsa sudah mati saat Kedatangan Kedua? Berarti mereka dibangkitkan! Halo? Supaya Setan bisa menyesatkan bangsa-bangsa, maka bangsa-bangsa yang telah mati saat Kedatangan Kedua tentunya harus keluar dari kubur.   “…ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa  pada keempat penjuru bumi, Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. 9 Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan  orang-orang kudus dan Kota yang dikasihi itu. …”  dan sekarang tibalah penghukuman tahap kedua. Inilah tahap terakhir penghukuman.   “…Tetapi api turun dari Allah dari Surga dan melahap mereka…”  inilah yang di Alkitab disebut apa? Disebut  “kematian kedua.”

Nah, mari kita uraikan itu sejenak. Kematian kedua. Berarti final. Tahap kedua. Apakah kalian melihat kedua tahap itu? Ini adalah tahap yang kedua, tahap yang terakhir: kematian kedua.

 

 

Now in order to have a second death, you have to have a? First death, of course.

Now let's look at it this way.  

Everyone in this world has had a first birth, right? Come to life the first time. If you die before Jesus comes, that will be your first death, right? That'll be your first death. Is that final death? No. If you were righteous, if you accepted Jesus as your Savior and His righteousness covered you, then you will die no more. You suffer only first death. But if you were unrighteous, you will also resurrect according to what we just noticed in Revelation 20:5, but those individuals who rejected Jesus will now suffer second death, they will die for the second time. 

The first time is physical death, the last time is eternal death, death from which there is no resurrection, they will sleep an eternal sleep. Jeremiah says in chapter 21 ( actually Job 14:12) “and they shall not awake” the final stage of punishment.

Then God will create a new heavens and a new earth.

 

Nah, supaya ada kematian kedua, harus ada? Kematian pertama, tentu saja.

Nah, marilah kita melihatnya demikian.

Semua orang di bumi memiliki kelahiran yang pertama, benar? Untuk pertama kalinya hidup. Jika kita mati sebelum kedatangan Yesus, itu adalah kematian kita yang pertama, benar? Itu kematian yang pertama Apakah itu kematian yang terakhir? Tidak. Jika kita benar, jika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat dan kebenaran Yesus menyelubungi kita, maka kita tidak akan mati lagi. Kita hanya mengalami kematian pertama.

Tetapi jika kita tidak benar, kita juga akan dibangkitkan menurut apa yang telah kita simak di Wahyu 20:5, tetapi orang-orang yang menolak Yesus akan mengalami kematian kedua, mereka akan mati untuk kedua kalinya.

Kematian pertama adalah kematian kodrati, kematian yang terakhir adalah kematian abadi, dari mana tidak ada lagi kebangkitan, mereka akan tidur untuk selama-lamanya. Kata Yeremia di pasal 21 (yang benar Ayub 14:12), “dan mereka tidak akan bangun”, penghukuman tahap terakhir.

Lalu Allah akan menciptakan langit baru dan bumi baru.

 

 

Let me just read you this very interesting passage that Ellen White wrote. I refer to it in the last class Early Writings page 41. But before I do, let me read you what we find in Genesis 1:16-18. It's speaking about the sun and the moon. It says, “…Then God made two great lights, the greater light to rule the day…” so the sun rules, right?  “…to rule the day and the lesser light to rule the night. He made the stars also. 17 God set them in the firmament of the heavens to give light on the earth 18 and to rule over the day and over the night and to divide the light from darkness and God saw that it was good…” So what are the rulers of the heavens? Literally speaking? The sun and the moon.

Now during the thousand years, according to Jeremiah chapter 4, this world is going to be without form and void and the heavens are going to be dark, there will be no light on the planet. Now when the New Jerusalem descends, there will be. But before the New Jerusalem descends this planet will be in darkness. Why?

 

Saya akan membacakan kutipan yang sangat menarik yang ditulis Ellen White. Saya menyinggungnya dalam kelas sebelumnya, Early Writings hal. 41. Tetapi sebelumnya, saya mau membacakan apa yang ada di Kejadian 1:16-18, ini berbicara tentang matahari dan bulan. Dikatakan, 16 Maka Allah menjadikan dua benda penerang yang besar,  yang lebih besar untuk memerintah siang…”  jadi matahari memerintah, benar?   “…memerintah siang, dan yang lebih kecil untuk memerintah malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, 18 dan untuk memerintah siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik…” 

Jadi apakah yang memerintah langit? Secara literal, matahari dan bulan.

Nah, selama masa 1000 tahun menurut Yeremia pasal 4, dunia ini akan tidak berbentuk dan kosong, dan langitnya gelap, tidak akan ada terang di planet ini. Nah, ketika Yerusalem Baru turun, akan ada terang. Tapi sebelum Yerusalem Baru turun, planet ini akan gelap gulita. Mengapa?

 

 

Well now I want to read Early Writings page 41   “…December 16, 1848, the Lord gave me a view…” the word “view” means a vision,  “…of the shaking of the powers of the heavens. I saw that when the Lord said ‘heaven’ in giving the signs recorded by Matthew, Mark, and Luke, He meant ‘heaven’, and when He said ‘earth’ He meant ‘earth’. The powers of the heaven are the sun, moon, and stars. They rule in the heavens. The powers of earth are those that rule on the earth…”   And then she states this,  “…the powers of heaven will be shaken at the voice of God. Then the sun, moon, and stars will be moved out of their places. They will not pass away, but be shaken by the voice of God…”  

So that's why the planets are going to be dark because the sun, moon, and stars are moved out of their places. There will no longer be any lights on this earth until God creates a new heavens and a new earth, and then He's going to bring the sun, moon, and stars once again and place them where they can benefit the earth like at the beginning at creation.  

 

Nah, sekarang saya mau membacakan Early Writings hal. 41, “…16  Desember 1848, Tuhan memberi saya suatu pemandangan…”  kata “pemandangan” artinya penglihatan,   “…tentang tergoncangnya kuasa-kuasa langit. Saya melihat saat Tuhan mengatakan ‘langit’ dalam tanda-tanda yang diberikan yang dicatat oleh Matius, Markus dan Lukas, Dia maksudkan ‘langit’, dan ketika Dia berkata ‘bumi’, Dia maksudkan ‘bumi’. Kuasa di langit ialah matahari, bulan dan bintang-bintang. Mereka yang menguasai langit. Kuasa di bumi adalah mereka yang memerintah bumi…”  Kemudian Ellen White menyatakan ini,   “…kuasa langit akan tergoncang oleh suara Allah. Lalu matahari, bulan, dan bintang-bintang akan pindah dari tempat mereka. Mereka tidak akan lenyap, melainkan tergoncang oleh suara Allah…”  

Jadi itulah mengapa planet-planet akan menjadi gelap karena matahari, bulan, dan bintang-bintang pindah dari tempat mereka. Di bumi tidak akan ada lagi terang hingga Allah menciptakan langit baru dan bumi baru, kemudian sekali lagi Allah akan membawa kembali matahari, bulan, dan bintang-bintang dan menempatkan mereka di mana mereka bisa memberi manfaat pada bumi seperti pada awal penciptaan.

 

 

Now, what is life going to be like after the second stage of punishment? What is life with God going to be like? Well let's notice the next section in our syllabus page 103.

Revelation 21:1,  “Now I saw new heavens and a new earth, for the first heaven and the first earth had passed away, and there was no more sea…” And then you have this beautiful promise in verse 4 that is read many times at funerals, “…and God will wipe away every tear from their eyes, there shall be no more pain…” hallelujah for that! “…nor sorrow, nor crying. There shall be no more death, for the former things have passed away…”

Notice Isaiah 25:8,  “…He will swallow up death forever, and the Lord God will wipe away tears from all faces. The rebuke of His people He will take away from all the earth. For the Lord has spoken…”  

And then comes this interesting verse Isaiah 24:23 where the word “elders” is used. It says, “Then the moon will be disgraced and the sun ashamed for the Lord of Hosts will reign on Mount Zion and in Jerusalem, and before His elders gloriously.” God is going to rule before His what? He's going to rule before His elders. Who would those elders be? We've already found them in the book of Revelation, not only when Jesus ascended, but also when Jesus comes. The great multitude is there, the elders will be there, the representatives  of the worlds that never sinned.  In fact in the very next page Review and Herald September 25, 1900  Ellen White wrote,  “…God has worlds upon worlds that are obedient to His law..”. not only 24. “…These worlds are conducted with reverence to the glory of the Creator. As the inhabitants of these worlds see the great price that has been paid to ransom man, they are filled with amazement. With intense interest, they watch the controversy between Christ and Satan. And as this controversy progresses, and the glory of God shines brighter and brighter, they give praise to God…”   So there are worlds upon worlds in the universe that are observing what is happening here on this earth.

 

Nah, bagaimanakah kehidupan setelah tahap penghukuman kedua? Hidup bersama Allah itu seperti apa? Nah, mari kita simak bagian berikut dalam silabus kita hal. 103.

Wahyu 21:1, 1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi…”  Lalu ada janji yang indah, ini di ayat 4 yang sering dibacakan di upacara kematian,   “…4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi duka, atau ratap tangis. tak akan ada lagi sakit…”  puji Tuhan untuk ini,   “…sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Simak Yesaya 25:8   “…8 Ia akan menelan habis maut untuk selama-lamanya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari segala wajah dan aib umat-Nya akan dilenyapkanNya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya. …” 

Kemudian ayat menarik ini di Yesaya 24:23 di mana kata “tua-tua” dipakai. Dikatakan,  “…23     Lalu bulan akan terhina, dan matahari akan dipermalukan sebab TUHAN semesta alam akan  memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem dan di hadapan tua-tua-Nya, dengan muliaNya…”  Allah akan memerintah di hadapan siapa? Dia akan memerintah di hadapan tua-tuaNya. Tua-tua itu siapa? Kita sudah bertemu dengan mereka di kitab Wahyu, bukan hanya ketika Yesus naik ke Surga, tetapi juga ketika Yesus datang. Kumpulan besar banyak orang ada di sana, tua-tua akan ada di sana, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa. Bahkan di halaman yang berikutnya Review and Herald 25 September 1900, Ellen White menulis, “…Allah memliliki banyak sekali dunia-dunia yang patuh kepada HukumNya…”  bukan hanya 24 buah.   “…Dunia-dunia itu dijalankan dengan penuh hormat pada kemuliaan Sang Pencipta. Saat penduduk dunia-dunia ini melihat betapa besar harga yang harus dibayar untuk menebus manusia, mereka dipenuhi rasa kagum. Dengan penuh perhatian mereka menyaksikan pertentangan antara Kristus dan Setan.  Dan sementara pertentangan itu berlanjut, dan kemuliaan Allah bersinar semakin lama semakin terang, mereka memuji Allah…”  Jadi ada banyak sekali dunia di alam semesta yang menyaksikan apa yang terjadi di sini, di bumi ini. 

 

 

Now the next point that I want us to notice because we're talking about the elders, God is  going to reign before His elders gloriously.  We've always identified the elders as a representative of the worlds that gather together in heavenly council at business meetings to discuss certain issues relating to the universe.

Now the church below is a reflection of the church above. Let me ask you, does the church below have elders? The church below has elders. So is it just perhaps possible that if we see what the role of the elders on earth is, we might understand a little better what the role of the elders in heaven is? 

Let's read this statement, Counsels to the Church page 240-241,  “…The church of God below is one with the church of God above. Believers on the earth and the beings in heaven who have never fallen, constitute one church. Every heavenly intelligence is interested in the assemblies of the saints who on earth meet to worship God. In the inner court of heaven they listen to the testimony of the witnesses for Christ in the outer court on earth. And the praise and thanksgiving from the worshipers below is taken up in the heavenly anthem, and praise and rejoicing sound through the heavenly courts, because Christ has not died in vain for the fallen sons of Adam.  While angels drink from The Fountainhead, the saints on earth drink of the pure streams flowing from the throne, the streams that make glad the City of God…”  So is the earthly church a reflection of the heavenly church? Absolutely. So must the organization of the earthly church reflect the organization of God's kingdom in heaven? Absolutely.

 

Nah, poin berikutnya saya mau kita menyimak, karena kita berbicara tentang para tua-tua, Allah akan memerintah di hadapan tua-tuaNya dengan muliaNya. Kita sudah mengidentifikasi para tua-tua sebagai wakil-wakil dari dunia-dunia yang berkumpul bersama dalam dewan surgawi pada rapat-rapat penting untuk membicarakan isu-isu tertentu yang berkaitan dengan alam semesta.

Nah, gereja yang di bawah adalah pantulan dari gereja yang di atas. Coba saya tanya, apakah gereja yang di bawah punya tua-tua? Gereja yang di bawah punya tua-tua. Jadi, apakah mungkin jika kita menyimak apa peranan para tua-tua di bumi, kita akan bisa mengerti sedikit lebih baik tentang peranan para tua-tua di Surga?

Mari kita  baca pernyataan ini, Counsels to the Church hal. 240-241,  “…Gereja Allah yang di bawah itu satu dengan gereja Allah di atas. Orang-orang percaya di bumi dan makhluk-makhluk surgawi yang tidak pernah berbuat dosa adalah satu gereja. Setiap makhluk surgawi punya minat dalam perkumpulan orang-orang saleh yang di dunia sedang berkumpul untuk beribadah kepada Allah. Di dalam bilik surgawi mereka mendengarkan kesaksian saksi-saksi Kristus di pelataran luar di bumi. Dan pujian serta ucapan syukur dari mereka yang beribadah di bawah, dibawa ke atas dalam nyanyian surgawi, dan pujian dan sukacita menggema di dalam bilik surgawi karena Kristus tidak mati sia-sia bagi anak-anak Adam yang berdosa. Sementara malaikat-malaikat minum dari Sumber Air, orang-orang saleh di bumi minum dari sungai yang murni yang mengalir dari takhta, sungai-sungai yang membuat Kota Allah bersukacita…”  Jadi apakah gereja yang di bumi pantulan dari gereja yang di Surga? Tentu saja. Maka haruskah organisasi gereja yang di bumi memantulkan organisasi kerajaan Allah di Surga? Betul sekali.

 

 

Now let's notice that God is not a dictator. He has a heavenly council  ~ what we've noticed ~ that meets on a regular basis, to make decisions concerning the administration of the universe. God runs the universe as a republic with representatives from different regions, having voice and vote. Would you agree with that? That the heavenly council people have, the heavenly members have voice and vote? Remember the the passage in Chronicles where God said, “Who's going to tell Ahab to go to battle so he gets killed?” One member of the council said this, and the other member of the council said this, and they could not reach a consensus. And so then Satan ~  who loses his position at the cross ~ says, “I'll do it.”   So are there deliberations in heaven? There are deliberations in heaven.  Are there deliberations on earth? Well, you also have a meeting where all the representatives of the world come together. Absolutely.

 

Sekarang mari kita simak, Allah bukanlah seorang diktator. Dia memiliki sebuah dewan surgawi ~ yang sudah kita simak ~ yang bertemu secara berkala untuk membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan administrasi alam semesta. Allah menjalankan alam semesta sebagai sebuah republik, dengan wakil-wakil dari daerah-daerah yang berbeda, yang punya suara dan hak pilih. Apakah kalian setuju? Bahwa anggota-anggota dewan surgawi punya suara yang hak pilih? Ingat kisah di Tawarikh di mana Allah berkata, “Siapa yang akan pergi memberitahu Ahab supaya pergi berperang agar dia terbunuh?” Satu anggota dewan berkata begini, dan anggota dewan yang lain mengatakan begitu, dan mereka tidak bisa mencapai kata sepakat. Lalu Setan ~ yang kehilangan posisinya di salib ~ berkata, “Aku yang akan melakukannya.” Jadi apakah ada pengambilan keputusan di surga? Di Surga ada pengambilan keputusan. Apakah ada pengambilan keputusan di bumi? Nah, kita juga ada rapat-rapat di mana semua wakil bumi berkumpul. Tentu saja.

 

 

Now you need to read all these quotations by the way that are in this paragraph here,  at the end of the paragraph. In the heavenly host there are ranks. There are Michael the Archangel, cherubim, seraphim, tall commanding angels, strong angels, the highest of angels, and common angels.  Colossians 1 describes these orders of being in the heavenly universe.  So are there different responsibilities and ranks and offices in the heavenly economy? Yes. Would we expect the same on earth? By the way who is it that revealed gospel order? Who is it that reveal the plan that the church should have deacons, the church should have elders, the church should have departmental leaders, the church should have a president that presides? Who came up with that? Did the apostles come up with that? They said,  “Oh let's just invent this organization.” No. Who revealed gospel order? God revealed  gospel order. And what is God doing? He's simply structuring the gospel order on earth as a miniature of the way that Heaven functions.

Notice Colossians 1:16,  “For by Him all things were created that are in heaven and that are on earth…” and now notice the different ranks, “…visible and invisible, whether thrones, or dominions, or principalities, or powers…” are there different categories or gifts, you might say, in the heavenly economy? Absolutely.

 

Nah, kita perlu membaca semua kutipan ini yang ada di paragraf di sini, di bagian akhir paragraf itu. Di bala tentara surgawi ada pangkat-pangkat. Ada Mikhael, Sang Penghulu Malaikat, ada kerubim, serafim, malaikat-malaikat perkasa yang memimpin, malaikat-malaikat yang kuat, malaikat-malaikat tertinggi, dan malaikat-malaikat biasa.

Kolose 1 menggambarkan tingkatan makhluk-makhluk di alam semesta surgawi. Jadi apakah ada tanggung jawab dan tingkatan dan jabatan yang berbeda dalam perekonomian surgawi? Ya. Apakah kita berharap yang sama juga ada di bumi? Nah, siapakah yang mengungkapkan tatanan penginjilan? Siapakah yang mengungkapkan rancangan bahwa gereja harus punya diakon, gereja harus punya tua-tua, gereja harus punya pemimpin departemen, gereja harus punya seorang presiden yang memimpin? Siapa yang memberikan ide itu? Apakah para Rasul yang memberikan ide itu? Apakah mereka berkata, “Oh, mari kita ciptakan saja organisasi ini.” Tidak. Siapa yang mengungkapkan tatanan penginjilan? Allah yang mengungkapkan tatanan penginjilan. Dan apa yang dilakukan Allah? Allah semata-mata membuat struktur tatanan penginjilan di bumi sebagai miniatur dari cara Surga berfungsi.

Simak Kolose 1:16, 16 Karena oleh Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan…”  sekarang simak tingkatan-tingkatan yang berbeda, “…apakah itu singgasana atau daerah kekuasaan, atau kepala, atau penguasa…”  apakah ini kategori yang beda-beda, atau katakanlah karunia yang berbeda dalam perekonomian surgawi? Betul sekali.  

 

 

Notice when Jesus ascended to heaven there were different groups, it says, “…With joy unutterable rulers and principalities and powers acknowledge the supremacy of the Prince of life…”  So when Jesus ascended to heaven these rulers ~ rulers sat on thrones ~  were present to receive Him.

it is interesting that while Colossians 1:16 uses the word “thrones” Ellen White refers to those who occupy the thrones as what? “Rulers” interestingly enough. It is clear that these, that the rulers who sat on the thrones when Jesus ascended were not human, because they were already there when Jesus arrived.  Clearly the resurrected saints who ascended with Jesus cannot be the 24 elders who sit on thrones. 

 

Ketika Yesus naik ke Surga ada kelompok-kelompok yang berbeda, dikatakan, “…Dengan sukacita yang tidak terlukiskan, para pemerintah, dan kepala dan penguasa mengakui keunggulan Pangeran Hidup…”   Jadi ketika Yesus naik ke Surga, pemerintah-pemerintah ini ~ yang memerintah duduk di atas takhta ~ hadir untuk menerima Yesus.

Yang menarik ialah sementara di Kolose 1:16 dipakai kata “singgasana” (takhta), Ellen White merujuk mereka yang duduk di atas takhta sebagai apa? “pemerintah”(= yang memerintah), cukup menarik. Jelas bahwa mereka ini, para pemerintah yang duduk di atas takhta ketika Yesus naik ke Surga, bukanlah manusia, karena mereka sudah ada di sana ketika Yesus tiba. Jelas orang-orang saleh yang dibangkitkan yang naik ke Surga bersama Yesus tidak mungkin ke-24 tua-tua yang sedang duduk di atas takhta.

 

 

By the way does Satan also have an organizational system? Does Satan know how God's kingdom in heaven is organized? Do you think maybe he's patterning after that? Hah! He  had the inside scoop, he was the closest to the throne, Jesus was sitting next to the Father but Lucifer was next, right there. He knows how the heavenly economy functions. So he says, “Let's go ahead and copy it.”  Satan not only copied God's organizational system, he also has a council of angels that meet on a regular basis to layout plans to counteract God. And you can read all those statements there where Ellen White talks about Satan's earthly council.

 

Nah, apakah Setan juga memiliki sistem organisasi? Apakah Setan tahu bagaimana kerajaan Allah di Surga ditata? Menurut kalian apakah barangkali Setan meniru pola itu? Hah! Dia memiliki info dalam, dialah yang paling dekat takhta. Yesus duduk di sebelah Bapa tetapi Lucifer ada di sebelahnya, tepat di sana. Dia tahu bagaimana ekonomi surgawi berjalan. Jadi dia berkata, “Ayo kita tiru itu.” Setan bukan saja meniru sistem organisasi Allah, dia juga punya sebuah dewan malaikat yang bertemu secara berkala untuk membuat rencana-rencana yang melawan Allah. Dan kalian bisa membaca semua pernyataan itu di sana di mana Ellen White berbicara tentang dewan Setan di bumi.

 

 

Ephisians  6:12, this is page 106,  “…For we do not wrestle against flesh and blood but against principalities…” notice the categories again,  “…against principalities, against powers, against the rulers of the darkness of this age, against spiritual hosts of wickedness in heavenly places…”

Once again Colossians 2:15,  “…having disarmed principalities and powers, He made a public spectacle of them, triumphing over them in it…” 

And then Ellen White makes this very interesting comment that we find in Great Controversy 513  on the way in which Satan's Kingdom is organized. She wrote,  “…Evil spirits in the beginning created sinless, were equal in nature, power and glory with the holy beings that are now God's messengers. But fallen through sin, they are leagued together for the dishonor of God and the destruction of men.  United with Satan in his rebellion and with him cast out from heaven, they have through all succeeding ages, cooperated with him in his warfare against the Divine authority …”  and now comes the key portion.  “…We are told in Scripture of their confederacy and…” what else?  “…government of their various…” what?  “…orders of their intelligence and subtlety and of their malicious designs against the peace and happiness of men…”

So let me ask you does Satan have a government?  Yes. Does he have orders in his government ~ speaking about the angels that he leads ~ they're intelligent and they are subtle and they also gather in Council to decide what to do in certain cases.

 

Efesus 6:12 ini hal 106, 12 Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan  kepala-kepala…”  simak kategori-kategorinya lagi, “…melawan kepala-kepala,  melawan penguasa-penguasa, melawan pemerintah-pemerintah kegelapan masa kini, melawan bala tentara roh-roh jahat di langit.”

Sekali lagi Kolose 2:15, 15 Ia telah melucuti kepala-kepala dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka sebagai tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka…”

Kemudian Ellen White membuat komentar yang sangat menarik ini yang kita temukan di Great Controversy hal. 513 mengenai bagaimana kerajaan Setan ditata. Dia menulis, “…Roh-roh jahat pada awalnya diciptakan tidak berdosa, dalam kodrat, kuasa, dan kemuliaan setara dengan makhluk-makhluk suci yang  sekarang adalah utusan-utusan Allah. Tetapi karena jatuh dalam dosa, mereka bergabung bersama untuk tidak menghormati Allah dan untuk membinasakan manusia. Bersatu dengan Setan dalam pemberontakannya, dan dicampakkan bersama Setan dari Surga, mereka selama berabad-abad bekerjasama dengan Setan dalam peperangannya melawan autoritas Ilahi…”  Dan sekarang bagian kuncinya.  “…Di Kitab Suci kita diberitahu tentang persekutuan mereka dan…”  apa lagi?   “…pengaturan dari pelbagai…”  apa?   “…urutan intelijen dan kelicikan dan rencana-rencana jahat mereka terhadap kedamaian dan kebahagiaan manusia.”

Jadi coba saya tanya, apakah Setan punya pemerintahan? Ya. Apakah dia punya susunan dalam pemerintahannya ~ berbicara tentang malaikat-malaikat yang dipimpinnya ~ mereka cerdas dan mereka lihai dan mereka juga bertemu di dewan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kasus tertentu.

 

 

in fact there was ~ Ellen White says ~ that there was a council where Satan gathered his angels together and he says, you know, “As far as tempting Adam and Eve is concerned you folks are not going to do it, I'm going to go personally, and I'm going to do that.” And Satan was on the track of Jesus personally all during the ministry of Christ. So basically Satan has an organizational system with different orders, and he has a council.

God also has an organizational system which is basically the system of organization of the Seventh-Day Adventist Church. 

How is the Seventh-Day Adventist Church organized? We have a General Conference, we have divisions, we have unions, we have conferences, we have districts, and we have local churches. Do we have heads over each one of those levels of organization? Do we have within that organization elders and deacons and different functions in the church? Of course. What kind, is this dictated by God? God says, “You  occupy this position, you occupy this position”,  or is this a republic where people have a vote?  Are you catching  my point?

So basically what I'm saying is that the elders on earth are reflections of the functions of the elders in the heavenly economy.

 

Bahkan ada ~ kata Ellen White ~ ada rapat dewan di mana Setan mengumpulkan malaikat-malaikatnya semua dan dia berkata, “Khusus untuk mencobai Adam dan Hawa, bukan kalian yang akan melakukannya, aku secara pribadi akan pergi sendiri dan aku yang akan melakukannya.” Dan Setan secara pribadi mengikuti jejak Yesus terus selama pelayanan Kristus. Jadi pada dasarnya Setan memiliki sistem organisasi dengan bermacam-macam tingkat, dan dia punya sebuah dewan.

Allah juga punya sistem organisasi yang pada dasarnya ialah sistem organisasi gereja MAHK.

Bagaimanakah bentuk sistem organisasi MAHK? Kita punya General Conferece, kita punya divisi-divisi, kita punya uni-uni, kita punya konferens-konferens, kita punya distrik-distrik, dan kita punya gereja-gereja lokal. Apakah ada kepala yang mengurus setiap tahap dalam organisasi itu? Apakah di dalam organisasi itu ada tua-tua dan diakon dan fungsi-fungsi yang berbeda di gereja? Tentu saja. Apa jenisnya? Apakah ini ditentukan oleh Allah? Allah berkata, “Kamu menjabat ini, kamu menjabat ini” begitu? Atau ini sebuah republik di mana semua orang punya hak pilih? Apakah kalian menangkap poin saya?

Jadi pada dasarnya yang saya katakan ialah tua-tua di dunia itu refleksi dari fungsi tua-tua di ekonomi surgawi.

 

 

Let's notice what the roles of the elders are. At the bottom of page 106.

Titus 1:5, here Paul commands Titus to appoint elders in some of the cities. Thank you very much you're still awake. In every city of the Roman Empire.  What would these elders be, would these elders be a representative council of everything that happened in the empire?  Yes.  It says,  “…for this reason I left you in Crete…” writes Paul to Titus,  “…that you should…” do what?  “…that you should set in order the things that are lacking and appoint…” what?  “…elders in every city as I commanded you…”   So are the elders in all of the places of the Empire to represent the Church of God? Absolutely. 

 

Mari kita simak apa peranan para tua-tua. Bagian bawah hal. 106.

Titus 1:5 di sini Paulus memerintahkan Titus untuk mengangkat tua-tua di beberapa kota. Terima kasih banyak, kalian tidak tertidur. Di setiap kota dari kekaisaran Roma! Tua-tua ini bagaimana? Apakah mereka adalah perwakilan dari sebuah dewan yang mengurus segala yang terjadi di dalam kekaisaran itu? Ya. Dikatakan,  5 Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini…”  tulis Paulus kepada Titus, “…supaya engkau…”  melakukan apa?   “…supaya engkau  membenahi apa yang masih kurang dan menetapkan…”  apa?   “…penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu…”  Jadi apakah para tua-tua di seluruh daerah kekaisaran itu untuk mewakili gereja Allah? Betul sekali.    

 

 

Now,  were the elders also rulers? Yes, they were.

Notice Numbers 11:16-17 and then we'll go to the New Testament.  “…So the Lord said to Moses,  ‘Gather to Me seventy men of the…” what?  “…elders of Israel…” Were they representatives of the entire congregation? Yes, they were.  “…whom you know to be the elders of the people and officers over them. Bring them to the tabernacle of meeting, that they may stand there with you. Then I will come down and talk with you there. I will take up the Spirit that is upon you and will put the same upon them…” and what is one of the responsabilities?  “…They shall…” what?  “…They shall bear the burden of the people with you that you may not bear it yourself alone…”

Ellen White amplifies this point by stating in Acts of the Apostles page 94, “…Later when choosing seventy elders to share with him the responsibilities of…” what?  “…leadership…” So what are the elders? They are leaders

And in a moment we're going to see that they are rulers, they set the house in order, they represent the church in different regions. Are you catching the picture or not?  “…Later when choosing seventy elders to share with him the responsibilities of leadership, Moses was careful to select as his helpers, men possessing dignity, sound judgment, and experience. In his charge to these elders at the time of their ordination, he outlined some of the qualifications that fit a man to be a wise ruler in the church…”

 

Nah, apakah para tua-tua juga yang memerintah? Ya, benar.

Simak Bilangan 11:16-17, kemudian kita akan ke Perjanjian Baru. 16 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ‘Kumpulkanlah di hadapan-Ku tujuh puluh…”  apa?   “…dari para tua-tua Israel…” apakah mereka wakil dari seluruh perkumpulan? Benar. “…yang kauketahui adalah tua-tua umat dan yang mengatur mereka. Kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka boleh berdiri di sana bersama-sama dengan engkau. 17 Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana. Aku akan mengambil dari Roh yang ada padamu dan akan Kutaruh [Roh] yang sama atas mereka…”  dan apa salah satu kewajiban mereka?   “…maka mereka akan…”  apa?   “…mereka akan memikul beban umat ini bersama-sama dengan engkau  supaya engkau tidak seorang diri memikulnya.’…” 

Ellen White menegaskan poin ini dengan mengatakan di Acts of Apostles hal. 94,   “…Kemudian, ketika memilih tujuh puluh tua-tua untuk berbagi tanggung jawab dengannya dalam hal…”  apa?   “…kepemimpinan. …”  

Jadi para tua-tua itu apa? Mereka adalah pemimpin.

Sebentar lagi kita akan melihat bahwa mereka adalah yang memerintah, mereka yang mengatur supaya rumahtangga beres, mereka mewakili gereja di pelbagai daerah (region) yang berbeda. Apakah kalian menangkap gambarnya atau tidak? “…Kemudian ketika memilih tujuh puluh tua-tua untuk berbagi tanggung jawab kepemimpinan bersamanya, Musa berhati-hati memilih sebagai pembantu-pembantunya, orang-orang yang memiliki martabat, berkemampuan menilai yang sehat, dan berpengalaman. Dalam pesannya kepada para tua-tua ini pada saat pengurapan mereka, dia memberikan garis besar beberapa persyaratan yang layak bagi seorang pemerintah yang bijak dalam gereja. …”  

 

 

Are the elders in the heavenly economy rulers?  They wear crowns. Where do they rule? One of them rules the entire universe, right? No. They rule over regions. They keep it in order.  They are representatives before the council.  Is this reflected in the church on earth?  It should be, anyway.  Or are the angels at the next constituency session they're saying, “Boy, I sure hope that I'm named president of that Conference!” No! Maybe there's an election, everybody's happy with whatever decision God makes.

Notice 1 Timothy 5:17, “…Let the elders who…” what?  “…who rule well…” rule what? “…well, be counted worthy of double honor especially those who labor in the Word and doctrine…”

1 Timothy 3:4-5 basically has the same idea.  The bishop or overseer must be one who “…rules his own house well, having his children…” how?  “…in submission with all reverence. For if a man does not know how to rule his own house, how will he take care of…” what?   “…of the church of God.”

 

Apakah para tua-tua itu pemimpin di tata pemerintahan Surgawi? Mereka mengenakan mahkota. Di mana mereka memerintah? Salah satu dari mereka memerintah seluruh alam semesta, benar? Tidak. Mereka memerintah atas daerah-daerah. Mereka menjaga keteraturannya. Mereka adalah wakil-wakil di dalam dewan. Apakah ini direfleksikan di dalam gereja di dunia? Seharusnya demikian. Atau apakah para malaikat pada sesi konstituensi berikutnya mereka berkata, “Aku sungguh berharap aku yang ditunjuk sebagai presiden Konferens itu!” Tidak! Mungkin ada pemilihan. Semua orang puas dengan keputusan apa pun yang dibuat Allah.

Simak 1 Timotius 5:17, 17 Hendaknya penatua-penatua yang…”  apa?   “…memerintah dengan baik…” memerintah bagaimana?   “…dengan baik, diperhitungkan pantas dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang bekerja dengan jerih payah dalam Firman dan doktrin. …” 

1 Timotius 3:4-5 pada dasarnya punya konsep yang sama. Uskup atau penilik haruslah   “…4 seorang  yang memerintah rumah tangganya sendiri dengan baik, yang anak-anaknya…”  bagaimana?   “…tunduk dengan segala hormat,  5  karena jika seorang laki-laki tidak tahu bagaimana memerintah rumah tangganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus…”  apa?   “…Jemaat Allah?

 

 

Now, let me ask you. These elders that were named all over the Roman Empire, did they gather now and then to deal with the world business of the church? Did they gather in Council to deal with the business of the church? Is that true of the heavenly council too?  Have you seen the parallel?  Notice what we find in Acts 15:6,  the first General Conference of history, it says,  “Now the Apostles and the elders came together to consider this matter…”   it was the issue of circumcision. In other words, the idea was, do the Gentiles need to be circumcised like the Jews in order to be saved. And so it became a real problem. And so what decision was made? Well, let's bring all of the elders,  all of therepresentatives in the whole Roman Empire, not  ~  by the way ~  not all the church members, but the elders who represent individual churches,  let's bring them and discuss this issue and reach a decision that applies to the entire church.  And so it says in Acts 16:4-5,  “…and as they went through the cities they delivered to them the decrees…” so was there a decree made at the General  Conference? And what did everybody say? Everybody was super happy with the decision that was made by all the delegates of the General Conference? No! You can continue reading the book of Acts.  There were rabble rousers  that didn't like the decision and they caused all sorts of problems.

Maybe this has something to say about what's happening in the church today, where people are not willing to abide by a decision that was reached three times by a General Conference session, by the representatives that came together. I mean how many times does the Holy Spirit has to speak? The Bible says, in the voice of two or three witnesses every word is confirmed.  So there's not only two, there's three, just in case. But there's all kinds of problems now, because there are people who do not want to abide by the decision that was made by the world Church.  Let's not get into that.

“…and as they  went through the cities, they delivered to them the decrees to keep, which were determined by…” whom?  “…by the apostles and the elders at Jerusalem…” Were the elders the representatives from all over the Empire? Yes. “…So the churches…”  what was the result?  “…the churches were…” what? “…were strengthened in the faith and increased in number daily.”

 

Sekarang coba saya tanya. Tua-tua yang dipilih di seluruh kekaisaran Roma, apakah dari waktu ke waktu mereka berkumpul untuk membahas urusan kegiatan gereja? Apakah mereka berkumpul di dewan untuk menangani urusan gereja? Apakah ini yang ada di dewan surgawi juga? Apakah kalian melihat paralelnya? Simak apa yang kita lihat di Kisah 15:6, General Conference yang pertama dalam sejarah. Dikatakan, 6 Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk mempertimbangkan soal itu.…”  soalnya ialah tentang sunat. Dengan kata lain, konsepnya ialah, apakah orang-orang non-Yahudi harus disunat seperti orang Yahudi supaya bisa selamat. Dan itu menjadi masalah besar. Maka keputusan apa yang dibuat? Nah, mari kita kumpulkan semua tua-tua, semua wakil dari seluruh kekaisaran Roma, tetapi bukan semua anggota gereja, hanya para tua-tua yang mewakili unit-unit gereja. Mari kumpulkan mereka dan membahas isu ini dan mengambil keputusan yang akan diberlakukan di semua gereja. Maka dikatakan di Kisah 16:4-5, “…4 Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan kepada mereka keputusan-keputusannya…”  jadi apakah ada keputusan yang dibuat di General Conference? Dan apa kata semua orang? Semua orang sangat gembira dengan keputusan yang dibuat oleh semua delegasi General Conference? Tidak! Kalian boleh melanjutkan membacanya di kitab Kisah Rasul. Ada provokator-provokator yang tidak suka dengan keputusan itu dan mereka menimbulkan segala macam masalah.

Mungkin ini menggambarkan apa yang terjadi di gereja hari ini, di mana orang-orang tidak mau mematuhi keputusan yang sudah dicapai tiga kali oleh sebuah sesi General Conference, oleh para wakil yang berkumpul. Memangnya berapa kali Roh Kudus harus berbicara? Alkitab berkata, dengan suara dua atau tiga saksi, setiap perkataan diteguhkan. Nah, bukan hanya ada dua di sana, ada tiga untuk jaga-jaga. Tetapi sekarang ada segala jenis masalah, karena orang-orang tidak mau tunduk kepada keputusan yang dibuat oleh gereja dunia. Kita tidak akan membahas ini.

“…4 Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan kepada mereka keputusan-keputusan  yang harus dipatuhi, yang telah diambil oleh…”  siapa?   “…oleh para rasul dan para penatua di Yerusalem…”  apakah para tua-tua itu wakil-wakil dari seluruh kekaisaran? Ya. “…5 Demikianlah jemaat-jemaat…” apa hasilnya?   “…jemaat-jemaat…”  apa?   “…diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.”

 

 

Notice this comment from Ellen White,  “The order that was maintained in the early Christian Church made it possible for them to move forward solidly as a well-disciplined army clad with the armor of God. The companies of believers though scattered…” listen carefully  “…over a large territory, were all members of one body, all moved in concert and in harmony with one another. When dissension arose in a local church, as later it did in Antioch and elsewhere, and the believers were unable to come to an agreement among themselves, such matters were not permitted to create a division in the church…” Is this true of what happened in heaven, the first council that God established in heaven,  when there was this discordant note of Lucifer? Did God gather the heavenly council together to say, let's discuss this? Yes! So it says here once again,  “…When dissension arose in the local church as later it did in Antioch and elsewhere, and the believers were unable to come to an agreement among themselves, such matters were not permitted to create a division in the church, but were referred to a…” what ?   “…to a general council of the entire body of believers, made up of appointed delegates from the various local churches with the apostles and elders in positions of leading responsibilities…” Wow!  “…Thus the efforts of Satan to attack the church in isolated places were met by concerted action on the part of all, and the plans of the enemy to disrupt and destroy were thwarted …”  Does God run, want the church to run like His heavenly council? Does He have representatives from the entire universe that come to deliberate in heaven? They're called elders. Who are the representatives on earth? They're called elders.

 

Simak komen ini dari Ellen White,   “…Peraturan yang diberlakukan di gereja Kristen yang mula-mula memungkinkan mereka untuk maju dengan solid  sebagai satu pasukan yang berdisiplin baik dengan mengenakan selengkap senjata Allah. Kelompok orang-orang percaya walaupun tersebar…”  dengarkan baik-baik   “…di daerah yang luas, semuanya adalah anggota satu tubuh, semua bergerak seirama dalam keharmonisan satu sama lain. Ketika timbul perbedaan dalam sebuah gereja lokal seperti yang kemudian timbul di Antiokia dan tempat lain, dan orang-orang percaya tidak bisa mencapai kata sepakat di antara mereka sendiri, maka hal-hal itu tidak diizinkan menciptakan suatu perpecahan dalam gereja…”  Apakah ini benar dengan apa yang terjadi di Surga, dewan pertama yang Allah adakan di Surga, ketika ada nada sumbang dari Lucifer? Apakah Allah memanggil dewan berkumpul untuk berkata, mari kita bicarakan hal ini? Ya! Maka dikatakan di sini sekali lagi, “…Ketika timbul perbedaan dalam sebuah gereja lokal seperti yang kemudian timbul di Antiokia dan tempat lain, dan orang-orang percaya tidak bisa mencapai kata sepakat di antara mereka sendiri, maka hal-hal itu tidak diizinkan menciptakan suatu perpecahan dalam gereja, tetapi dirujuk ke sebuah…”  apa?   “…sebuah rapat umum seluruh tubuh orang-orang percaya, yang terdiri atas delegasi-delegasi yang ditunjuk dari gereja-gereja lokal, dengan para rasul dan tua-tua duduk di posisi pemimpim yang bertanggungjawab. …”  Wow!   “…Dengan demikian upaya Setan menyerang gereja-gereja secara terpisah dihadapi oleh aksi gabungan semua pihak, dan rencana musuh untuk mengganggu dan merusak, digagalkan…”  

Apakah Allah menjalankan, ingin gereja beroperasi seperti dewan surgawiNya? Apakah Allah punya wakil-wakil dari seluruh alam semesta yang datang untuk membuat keputusan di Surga? Mereka disebut para tua-tua. Siapakah para wakil di dunia? Mereka disebut para tua-tua.

 

So let's summarize.  The elders are what? Rulers and overseers. Supervisors, if you please. They are  what else? Representatives. God runs a representative style of government, God does not run a dictatorship.  

Let me ask you, could God run the universe all by Himself? Of course He could, absolutely. But God is a delegator, God does not need indispensably to organize His kingdom where He delegates responsibility to different levels of beings, with different gifts, and different  responsibilities. But God enjoys delegating responsibility to the beings from His kingdom. Isn't that wonderful? God doesn't say,”Do it this way!”  “Why, Lord?”  “Because I say so.” No. God runs a republican style of government. I'm talking not talking about the Republican party by the way, I’m talking about a republic where the government is run by representatives, elected by the people, and who come together and never agree on anything in the United States, hehehe. 

So  they are rulers and overseers, they are representatives, they attend and deliberate in council, they are administrators of a section of the church.

By the way are the elders supposed to offer prayers for the saints? Do you think?  How about the elders in heaven, do they present the prayers of God's people? Yes, they are spiritual leaders, just like the angels are spiritual leaders. 

 

Jadi mari kita simpulkan. Para tua-tua itu apa? Pemerintah dan penilik. Supervisor, katakanlah demikian. Mereka juga apa lagi? Wakil-wakil. Allah menjalankan pemerintahan model perwakilan, Allah tidak menjalankan pemerintahan diktator.

Coba saya tanya, bisakah Allah menjalankan alam semesta ini sendiri? Tentu saja Dia bisa, betul sekali. Allah tidak perlu kemutlakan dalam mengorganisasikan kerajaanNya di mana Dia mendelegasikan tanggung jawab kepada makhluk-makhluk pelbagai jenjang yang berbeda, yang punya karunia berbeda, dan tanggung jawab berbeda.  Tetapi Allah suka mendelegasikan tanggung jawab kepada makhluk-makhluk dari kerajaanNya. Bukankah ini indah? Allah tidak berkata, “Lakukan demikian!” “Mengapa, Tuhan?” “Karena Aku berkata demikian.” Tidak. Allah menjalankan suatu pemerintahan republik. Saya tidak bicara tentang partai Republik, saya berbicara tentang pemerintahan republik di mana pemerintahan dijalankan oleh wakil-wakil yang dipilih masyarakat, berkumpul bersama dan tidak pernah mencapai kata sepakat dalam hal apa pun di Amerika Serikat, hehehe.

Jadi mereka itu pemerintah dan penilik, mereka itu wakil-wakil, mereka menghadiri dan berunding dalam dewan, mereka adalah administrator satu sektor di gereja.

Nah, ketahuilah, apakah para tua-tua mempersembahkan doa-doa orang-orang saleh? Menurut kalian? Bagaimana dengan tua-tua di Surga, apakah mereka mempersembahkan doa-doa umat Allah? Ya, mereka adalah pemimpin-pemimpin rohani, sama seperti para malaikat adalah pemimpin-pemimpin rohani.

 

 

Notice this beautiful statement. By the way the angels have a much more important function than we generally realize.  My personal opinion is, that the church needs a thirty third, no thirtieth fundamental belief. I believe it's 29 now, or is it 28? So it’s 28?  So we need a 29th fundamental belief and that is regarding angels. Angels are critically important in the way that God runs the universe, as you can tell by the dream that Jacob had, and the fact that the veil of the sanctuary that divided the Holy from the Most Holy place was embroidered with angels ascending and descending.  So when the incense was mingled with the fire, with the coals of the fire, and the smoke ascended the veil, over the veil, into the presence of God, what you have represented is the prayers of the saints taken by the angels to Jesus Christ, for Jesus Christ to intercede with the Father.

 

Simak pernyataan indah ini. Nah, para malaikat memiliki fungsi yang jauh lebih penting daripada yang biasa kita sadari. Pendapat pribadi saya ialah, gereja membutuhkan doktrin fundamental yang ke-33, bukan, yang ke-30, saya rasa yang sekarang itu ke-29, atau 28? Jadi 28? Berarti kita butuh doktrin fundamental ke-29 dan itu mengenai malaikat. Malaikat-malaikat itu sangat penting menurut cara Allah menjalankan alam semesta, sebagaimana bisa kita lihat dari mimpi Yakub, dan faktanya bahwa tirai Bait Allah yang memisahkan bilik Kudus dari bilik Mahakudus disulam dengan gambar malaikat-malaikat yang sedang naik dan turun. Jadi ketika dupa bercampur dengan api, dengan api batu bara, dan asapnya membumbung di depan tirai, melewati tirai masuk ke hadirat Allah, apa yang dilambangkan ialah doa-doa orang-orang saleh dibawa oleh para malaikat kepada Yesus Kristus, agar dipersembahkan oleh Yesus Kristus sebagai Perantara kepada Bapa.

 

 

And by the way, the Roman Catholic Church establishes another level. They say you got to plead to the saints, the saints are the ones that take the prayers to Jesus, and then Jesus presents them to the Father.  No. What  happens, the Roman Catholic Church is leaving the angels without a job,  because it's the job of the angels to take our prayers to Jesus and for Jesus to mingle them with the merits of His sacrifice before the Father, so that our prayers are acceptable in His sight.  It's not the saints.

 

Nah, gereja Roma Katolik membuat level yang lain. Mereka mengatakan orang harus memohon kepada orang-orang suci, orang-orang suci adalah mereka yang membawa doa-doa kepada Yesus, kemudian Yesus yang mempersembahkannya kepada Bapa. Tidak. Apa yang terjadi, gereja Roma Katolik membuat para malaikat kehilangan pekerjaan, karena membawa doa-doa kita kepada Yesus adalah pekerjaan malaikat-malaikat, dan Yesus lalu mencampurinya dengan jasa pengorbananNya di hadapan Bapa sehingga doa-doa kami dapat diterima dalam pemandangan Bapa. Bukan oleh orang-orang suci.

 

 

Notice this beautiful statement.  “…Let the members of every family bear in mind that they’re are closely allied to heaven. The Lord has a special interest in the families of His children here below. Angels offer the smoke of the fragrant incense for the praying saints…” and we noticed that the highest of angels are the ones that do this,  “…then in every family let prayer ascent to heaven both in the morning and at the cool sunset hour in our behalf, presenting before God the Savior's merits morning and evening. The heavenly universe take notice of every praying household.” (Child Guidance 519)

 

Simak pernyataan yang indah ini, “…Hendaknya setiap anggota keluarga ingat bahwa mereka terikat dekat kepada Surga. Tuhan punya minat istimewa dalam keluarga-keluarga anak-anakNya di bawah sini. Malaikat-malaikat mempersembahkan asap dupa wangi bagi orang-orang saleh yang berdoa…”  dan kita sudah menyimak bahwa malaikat-malaikat tertinggilah yang melakukan ini,    “…maka dalam setiap keluarga hendaknya doa dinaikkan ke Surga bagi kita baik di pagi hari dan di saat kesejukan matahari terbenam, mempersembahkan kepada Allah, jasa-jasa Sang Juruselamat pagi dan petang. Alam semesta surgawi memperhatikan setiap rumahtangga yang berdoa.” (Child Guidance 519)

 

 

One final comment, because time has run out. On the number 24. There were 24 courses of priests in the sanctuary, in other words, twice a year there were groups of priests that for two weeks in the year they served in the sanctuary.

So the question is, do the angels perform a work in the sanctuary of burning incense and presenting it before the Lord? Yes. So I believe the 24 courses on earth are really a reflection of the turns that the elders take in heaven to present the prayers of the saints before God.  

 

Satu komentar terakhir, karena waktunya sudah habis. Tentang angka 24. Ada 24 jalur bagi imam-imam di dalam Bait Allah, dengan kata lain, dua kali setahun ada kelompok-kelompok imam yang selama dua minggu dalam setahun, melayani di dalam Bait Allah.

Jadi pertanyaannya ialah,  apakah para malaikat melakukan tugas di dalam Bait Allah membakar dupa dan mempersembahkannya di hadapan Tuhan? Ya. Jadi saya meyakini ke-24 jalur di bumi sesungguhnya adalah refleksi dari giliran pelayanan yang dilakukan para tua-tua di Surga mempersembahkan doa-doa orang-orang saleh di hadapan Allah.

 

 

So basically the elders when it comes to the future, are going to be what they have been all throughout history, that is that they are going to be representatives of the entire universe before the heavenly counsel.  And God will have business meetings now and then, where He will call the leaders or the elders to come to the meeting. This means, that not all of us are going to come to the meetings, we will do it through our representatives that God chooses according to the abilities that they have received. And there will be people with greater abilities and lesser abilities in the kingdom, but we will all grow, we will continue to grow in our relationship with the Lord.

 

Jadi pada dasarnya di masa depan, para tua-tua akan menjadi apa yang selalu adalah tugas mereka sepanjang sejarah, yaitu mereka mewakili seluruh alam semesta di hadapan dewan surgawi. Dan Allah akan mengadakan pertemuan-pertemuan dari waktu ke waktu, di mana Dia akan memanggil para tua-tua untuk menghadiri pertemuan itu. Ini berarti, tidak semua dari kita akan datang ke pertemuan itu, kita akan diwakili oleh wakil-wakil kita yang dipilih Allah sesuai kemampuan yang telah dikaruniakan kepada mereka. Dan di kerajaan nanti akan ada orang yang punya kemampuan lebih, ada yang punya kemampuan kurang, tetapi kita semua akan bertumbuh, akan terus bertumbuh dalam hubungan kita dengan Allah.

 

 

So I hope that what we've studied has at least jogged our thinking processes as to why the elders are called elders in these passages of the book of Revelation. That what happens on earth is really a reflection of the way in which God runs the universe in the heavenly realm. And if we're not good leaders here, we would never be good leaders there. If we don't set things in order here we would never set them in order there. If we aspire to someone else's position, we're never going to make it there.

So I trust that what we studied has been useful in our walk with the Lord.

 

Jadi saya berharap apa yang telah kita pelajari sedikitnya menggerakkan proses berpikir kita tentang mengapa para tua-tua disebut tua-tua dalam ayat-ayat kitab Wahyu. Bahwa apa yag terjadi di bumi sebenarnya adalah pantulan dari cara Allah menjalankan alam semesta di alam surgawi. Dan jika kita bukan pemimpin yang baik di sini, kita tidak akan menjadi pemimpin yang baik di sana. Jika kita tidak menata dengan teratur apa yang ada di sini, kita tidak akan pernah menata dengan teratur di sana. Jika kita mengincar posisi orang lain, kita tidak akan pernah tiba di sana.

Jadi saya yakin apa yang telah kita pelajari bermanfaat bagi perjalanan kita bersama Tuhan.

 

 

19 07 20

 



No comments:

Post a Comment