Dibuka
dengan doa.
All
right, as we drew our last session to a close we were discussing the Second
Coming of Christ, and we want to pick up where we left off. We notice that at
the Second Coming this earth will return to the condition it was in before
creation, without form, void or empty, and no light in the skies. There will be
a few left. Who are the ones that will be left when this catastrophe hits the
earth? The
righteous will be the ones who are left, that is a “remnant” word, those are the ones who survived the catastrophe
or the cataclysm.
Baiklah,
saat kita mengakhiri sesi terakhir kita, kita sedang berbicara tentang
Kedatangan Kedua Kristus, dan sekarang kita mau melanjutkan dari sana. Kita
simak bahwa pada Kedatangan Kedua, bumi ini akan kembali ke kondisi sebagaimana
adanya sebelum penciptaan, tanpa bentuk, tidak ada isinya atau kosong, dan
tidak ada sinar di langit. Hanya sedikit yang tersisa. Siapakah mereka yang
akan tersisa ketika malapetaka ini menghantam bumi? Orang-orang benar yang akan masih ada, itu
adalah kata “tersisa”, merekalah yang
selamat keluar dari katastrofi atau bencana besar tersebut.
Now,
I want us to go to Isaiah 24:21 this comes immediately after a passage that we
already read, so we want to read the context. Let's go to verse 18 and then
we'll continue with verse 21. Verse 18
of Isaiah 24 says, “…and it shall be that he who flees from the noise of the fear
shall fall into the pit, and he who comes up from the midst of the pit
shall be caught in the snare. For the windows from on high are open and the
foundations of the earth are shaken. 19 The earth is violently
broken. The earth is split open. The earth is shaken exceedingly. 20 The
earth shall reel to and fro like a drunkard and shall totter like a hut. Its
transgression shall be heavy upon it, and it will fall and not rise again…” there you find a vivid description of what will happen at the
Second Coming of Christ.
Nah, saya mau ke Yesaya 24:21, ini ada
segera setelah kutipan yang sudah kita
baca, jadi kita mau membaca konteksnya. Mari kita ke ayat 18, kemudian
kita akan melanjutkan dengan ayat 21. Ayat 18 dari Yesaya 24 mengatakan, “18 Maka akan
terjadi yang lari karena bunyi yang menakutkan akan jatuh ke lubang yang dalam, dan yang naik dari tengah lubang yang dalam akan terperangkap dalam jerat.
Sebab tingkap-tingkap di langit akan terbuka dan fondasi
bumi goncang. 19 Bumi remuk redam, bumi terbelah
membuka, bumi bergetar sangat hebat. 20 Bumi terhuyung-huyung seperti
orang mabuk dan akan bergoyang seperti gubuk yang ditiup angin; dosa pemberontakannya membebaninya dengan sangat, ia akan rebah dan tidak akan bangkit lagi…” di sini kita temukan deskripsi yang
hidup tentang apa yang akan terjadi pada Kedatangan Kedua Kristus.
And
then we have verse 21, very interesting verse, “…It shall come to pass in
that day…” which day? According to the context
which day? The day in which Jesus utters His voice and these things happen,
that we just read about. “…It shall come to pass
in that day that the Lord will punish on high the host of exalted ones, and on
the earth the kings of the earth…”
how many groups are going to be punished?
Two. The first group is “on high the host of exalted ones”,
and the second group is “on the earth the kings of
the earth”.
Kemudian ayat 21, sangat menarik, “21 Maka akan terjadi pada hari itu…” hari mana? Menurut konteks hari yang
mana? Hari di mana Yesus memperdengarkan suaraNya dan hal-hal ini terjadi, yang
tadi baru kita baca. “…Maka akan terjadi pada hari
itu, TUHAN akan menghukum yang di langit bala
tentara yang ditinggikan, dan di atas bumi raja-raja dunia.…” Berapa
kelompok yang akan dihukum? Dua. Kelompok pertama ialah “yang di langit bala tentara yang ditinggikan” dan kelompok kedua ialah “…di atas bumi raja-raja dunia.”
Now,
I like the translation of the Revised Standard
Version of Isaiah 24:21 where it says, “…In that day the Lord will punish the powers in the heavens
above and the kings on the earth below…” So there's a group of heavenly beings that are
going to be punished and there's a group of earthly beings that are going to be
punished, which are called the kings of the earth. So God will punish two groups when Jesus
comes, the first is the heavenly group,
and the second is the earthly group.
Nah, saya suka terjemahan RSV untuk
Yesaya 24:21 di mana dikatakan, “…Pada hari itu, Tuhan akan
menghukum kekuasaan yang di langit di atas dan raja-raja di bumi di
bawah…” Jadi ada satu kelompok makhluk-makhluk
surgawi yang akan dihukum dan ada sekelompok makhluk-makhluk duniawi yang akan
dihukum yang disebut raja-raja bumi. Maka Allah akan menghukum dua kelompok
waktu Yesus datang. Yang pertama adalah kelompok surgawi, dan yang kedua adalah
kelompok duniawi.
Now
we can understand the expression “kings of the earth” that's quite simple. But
what is meant by, as it reads in the
New King James, “he will
punish on high the hosts of the exalted ones” or as Isaiah 24:21 in the RSV reads, “the powers in the heavens
above”? What are the powers in the heavens above that will be punished
when Jesus comes? Okay the kings we know, the earthly kings who are apostate
are going to be punished, but who are these beings in the heavens that are
going to be punished? Well, let's read
in Ephesians 6:12, “…For we do not wrestle
against flesh and blood…” what would that mean “we're not wrestling
against flesh and blood”? Human beings,
because we have flesh and blood, Jesus took the same according to the book of
Hebrews. So it's a euphemism for human beings. “…we do not
wrestle against flesh and blood but against principalities, against powers,
against the rulers of the darkness of this age, against spiritual hosts of
wickedness…” where? “…in heavenly
places…” So who would be the ones, the exalted ones, or the ones in the
heavens, that are going to be punished
when Jesus comes? It would be Satan and his angels.
Nah, kita bisa mengerti istilah
“raja-raja bumi”, itu cukup sederhana. Tetapi apa yang dimaksud seperti yang
tertulis di KJV, “TUHAN akan menghukum yang di langit
bala tentara yang
ditinggikan” atau seperti Yesaya 24:21 versi RSV, “kekuasaan yang di langit di
atas”? Kekuasaan
di langit di atas yang mana yang
akan dihukum saat Yesus datang? Oke, raja-rajanya kita paham, raja-raja dunia
yang murtad akan dihukum. Tetapi siapa makhluk-makhluk surgawi ini yang akan
dihukum? Nah, mari kita baca Efesus 6:12, “12
Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging…” apa artinya ini, bahwa kita tidak
melawan “darah dan daging”? Manusia. Karena kita punya darah dan daging. Yesus juga
mengambil bentuk yang sama menurut kitab Ibrani. Jadi “darah dan daging” adalah
eufemisme/kiasan
untuk manusia. “…kita
bukanlah melawan darah dan daging tetapi
melawan kepala-kepala, melawan penguasa-penguasa, melawan pemerintah-pemerintah kegelapan masa kini melawan bala tentara roh-roh
jahat…” di
mana? “…di langit.”
Jadi siapakah mereka yang ditinggikan, atau mereka yang di
langit, yang akan dihukum saat Yesus datang? Itulah Setan dan
malaikat-malaikatnya.
Now
let's read the note. In Scripture the expression “flesh and blood” refers to human
beings, Hebrews 2:14. And the “heavenly hosts” are angels, 2 Chronicles 18:18, and
Luke 2:13-14 refer to the “hosts of heaven.”
The
Apostle Paul wrote that we are not warring against human beings, but against
spiritual hosts of wickedness in heavenly realms. Elsewhere the Apostle Paul calls Satan what?
The Prince of the power of the air (Eph. 2:2)
Sekarang
mari kita baca catatannya. Di Kitab Suci
istilah “darah dan daging” merujuk kepada manusia, Ibrani 2:14. Dan “bala
tentara surga” adalah para malaikat, 2 Tawarikh 18:18, dan Lukas 2:13-14
merujuk ke “bala tentara surga”.
Rasul
Paulus menulis kita tidak berperang dengan manusia, melainkan dengan bala
tentara roh yang jahat di alam surgawi. Di tempat lain rasul Paulus menyebut
Setan apa? Penguasa kerajaan angkasa (Efesus 2:2 LAI – lebih tepatnya pangeran
dari kekuatan yang di angkasa)
So
the hosts of heaven in Isaiah 24 refers to Satan and his angels. So there's a
heavenly group that's going to be punished: Satan in his angels; and there's an
earthly group that is going to be punished, which is described as the kings of
the earth.
Jadi
balatentara surgawi di Yesaya 24 mengacu kepada Setan dan malaikat-malaikatnya.
Jadi ada satu kelompok surgawi yang akan dihukum: yaitu Setan dan
malaikat-malaikatya; dan ada satu kelompok duniawi yang akan dihukum yang
dilukiskan sebagai raja-raja bumi.
Now, notice Revelation 19:19, here
Revelation confirms that the kings are going to be punished. It says there, “…and I saw the Beast, the
kings of the earth…” same expression “…and their armies
gathered together to make war against Him who sat on the horse, and against His
army…” and then verse 21 says that the sword that comes out of the mouth of Jesus
destroys the wicked, the wicked kings.
Nah, simak Wahyu 19:19, di sini Wahyu
menguatkan bahwa raja-raja akan dihukum. Dikatakan di sana, “19 Dan aku melihat Binatang itu dan raja-raja di
bumi…” istilah yang sama, “…serta tentara-tentara
mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Dia yang duduk di atas kuda itu dan melawan
tentara-Nya.…” Lalu
ayat 21 berkata bahwa pedang yang keluar dari mulut Yesus membinasakan yang
jahat, raja-raja yang jahat.
Now, the punishment of Satan
and his angels and the wicked has two stages.
You
say, “What? Two stages to the punishment of Satan and his angels and the wicked
kings of the earth?”
Absolutely.
Notice, Isaiah 24:22 the first half of
the verse, it says there ~ remember God
is going to punish these two groups, “…and they will be gathered
together as prisoners are gathered in the pit and will be shut up in the
prison…” what is the first stage of the punishment? The first stage of the punishment is
that both the heavenly angels and the kings of the earth will be prisoners according to this, they will be shut up
in where? Prison.
Nah,
penghukuman Setan dan malaikat-malaikatnya serta orang-orang jahat itu dua
tahap.
Kalian
berkata, “Apa? Ada dua tahap penghukuman Setan dan malaikat-malaikatnya serta
raja-raja jahat bumi?”
Betul sekali. Simak Yesaya 24:22, bagian
pertama ayat itu, dikatakan di sana ~ ingat Allah akan menghukum kedua kelompok
itu, “22 Mereka akan dikumpulkan menjadi satu, seperti tahanan dikumpulkan di lubang yang dalam; dan akan dikunci
dalam penjara …” Apa
tahap pertama penghukuman itu? Tahap
pertama penghukman ialah baik malaikat-malaikat surgawi dan raja-raja bumi akan
menjadi tawanan menurut ini, mereka akan dikunci di mana?
Penjara.
Now
that word “pit” is very interesting. The “pit”, that word is used both as a place where people are retained
as prisoners while they're alive, and it's also used to describe a place where
the dead are kept in prison in a dead state.
Let's
notice the verses, first of all, Genesis 37:24
here it's speaking about Joseph's brothers casting Joseph into a pit,
the very same word that appears in Isaiah 24:22. It says there in Genesis 37:24, “…and they took him and
cast him into a pit, and the pit was empty…”
the word “pit” refers to a what? a
cistern, or water well, but it was dry, but it's the identical word of Isaiah
24:22 the first half of the verse. So
they they cast Joseph into a pit and the pit was empty, there was no water in
it. Was Joseph retained in this place alive? Yes, until they could decide what
they were going to do with him, right?
So the word “pit” in Isaiah 24:22 can refer to a place of retention of
an individual for a period of time until a decision is going to may be made,
about the final punishment or the final thing that is going to be done with
that individual.
Nah,
perkataan “lubang yang dalam” (pit) itu sangat menarik. Kata
“lubang yang dalam” dipakai baik sebagai tempat di mana orang-orang dikurung
sebagai tahanan selagi mereka masih hidup, maupun juga dipakai menggambarkan
tempat di mana orang mati dikurung dalam tahanan dalam kondisi mati.
Mari kita simak ayat-ayat, pertama
Kejadian 37:24, di sini berbicara mengenai saudara-saudara Yusuf, melemparkan
Yusuf ke dalam sebuah lubang yang dalam, kata yang sama yang muncul di Yesaya
24:22. Dikatakan di sana, di Kejadian 37:24, “24 Dan mereka
membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak
berair.…” kata
“pit” merujuk ke apa? Sebuah lubang air, atau sumur air, tetapi yang kering.
Kata yang sama dengan yang ada di Yesaya 24:22 bagian pertama ayat itu. Jadi
mereka melemparkan Yusuf ke dalam sebuah sumur, dan sumur itu kering, tidak ada
air di dalamnya. Apakah Yusuf dikurung di dalam tempat ini dalam kondisi hidup?
Iya, sampai mereka bisa memutuskan apa yang akan mereka lakukan dengannya,
benar? Jadi kata “lubang yang dalam” di Yesaya 24:22 bisa merujuk ke sebuah
tempat untuk mengurung seseorang untuk sementara waktu, sampai bisa diambil
keputusan mengenai hukuman akhir atau tindakan akhir yang akan dikenakan kepada
orang tersebut.
Jeremiah
was also cast into a pit, the same word of Isaiah 24. It says in Jeremiah 38:6,
this is the next page, “…so they took Jeremiah and cast him into the dungeon…” that word “dungeon” is the identical word in Isaiah 24:22, they “…cast him into the
dungeon of Malkia the king's son, which was in the court of the prison, and
they let Jeremiah down with ropes. And in the dungeon…” once again the same word that we find in Isaiah 24, “…and in the dungeon
there was no water.” So once again it's a
cistern “…but mire. So Jeremiah sank in the mire…” So the question is, was
Jeremiah alive when he was retained in this place? He was alive. So the word
“pit” can refer to a place where people are retained alive until a final
decision is made about what is going to be done with them.
Yeremia juga dilemparkan ke dalam sebuah
lubang yang dalam, kata yang sama dengan yang di Yesaya 24. Dikatakan di
Yeremia 38:6, ini di halaman berikut, “6 Maka mereka membawa Yeremia dan memasukkannya ke dalam lubang
yang dalam…” kata
“lubang yang dalam” itu sama dengan kata yang di Yesaya 24:22, mereka “…memasukkannya ke dalam lubang yang dalam milik pangeran Malkia, anak raja, yang ada di pelataran penjara
itu; dan mereka menurunkan Yeremia dengan
tali. Di lubang itu …” sekali lagi kata yang sama yang kita
lihat di Yesaya 24, “…Di lubang
itu tidak ada air…” jadi
sekali lagi itu sebuah sumur, “…hanya lumpur. Lalu Yeremia terbenam dalam lumpur itu. …” Maka pertanyaannya ialah, apakah
Yeremia hidup ketika dia dikurung di tempat ini? Dia hidup. Jadi kata “lubang
yang dalam” bisa merujuk ke tempat di mana orang di kurung hidup-hidup hingga
suatu keputusan akhir diambil mengenai tindakan apa yang akan dikenakan
kepadanya.
But
the word “pit” is also used to describe a place where people are retained in
death, in other words, that's a synonym of “the grave”. Notice what we find in Isaiah 38:18, the very
same word. “…For sheol cannot thank You…” this is a synonymous
parallelism by the way, “…for sheol cannot thank You…” that means “the grave”, “sheol” is the grave and the New King James Version usually transliterate the word
“sheol”, in other words it writes it in English just like it appears in Hebrew,
so “…For sheol cannot thank You…” and then it amplifies “…death cannot
praise You. Those who go down to the pit cannot hope for Your truth…” So “the pit”, is that a
place where people are retained in a dead state? Yes, because the verse says “sheol…” which is the grave “…cannot thank You, death
cannot praise You. Those who go down to
the pit…” which is a synonym “…cannot hope for Your
truth…”
Tetapi kata “lubang yang dalam” ini juga
dipakai untuk menggambarkan tempat di mana orang dikurung dalam kematian,
dengan kata lain, itu sinonim
dari kata “kubur”. Simak apa yang kita temukan di Yesaya 38:18, kata yang sama. “18 Sebab sheol tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu…” nah
ini adalah sinonim yang paralel, “18
Sebab sheol tidak dapat mengucap syukur
kepada-Mu…” itu artinya “kubur”, “sheol” adalah kubur, dan NKJV biasanya
mentransliterasi kata “sheol”, maksudnya ditulis dalam bahasa Inggris
sebagaimana bunyinya dalam bahasa Ibrani. Jadi, “…Sebab sheol tidak dapat mengucap syukur
kepadaMu…” lalu
dijelaskan, “…dan kematian tidak dapat memujiMu; orang-orang yang
turun ke lubang yang dalam tidak bisa berharap akan kebenaran-Mu…” Jadi
“lubang yang dalam”, apakah itu tempat di mana orang dikurung dalam kondisi
mati? Ya, karena ayat ini berkata, “…sheol…” yang adalah “kubur” “…tidak dapat mengucap syukur kepadaMu, dan kematian tidak dapat memuji-Mu; orang-orang yang turun ke lubang yang dalam…” yang adalah sinonimnya, “…tidak bisa berharap akan kebenaran-Mu.…”
Now
let me ask you this, is God going to imprison Satan and his angels in a living
state when Jesus comes? Are they going to be retained in prison? Yes. Let's
notice Revelation 20:2-3 this is the mighty angel that descends from heaven
with a chain in his hand, “…he laid hold of the
dragon, that serpent of old who is the devil and Satan, and bound him for
a thousand years and he cast him into
the bottomless pit…” the word “abussos” it's
the same word that appears in the Greek
translation of the Old Testament, in Genesis chapter 1 where it says that “the
deep”, ἄβυσσος
“the abussos” “the
abyss”. It's not a good translation,
“the bottomless pit” really it's “the abyss” it's ἄβυσσος
“the abussos”. And what happens when he's thrown into the pit?
It says, “…and shut him up…”
is he living when he’s shut up? Is he in
a living state? Satan and his angels,
the powers that are on high? Yes. “…shut him up and set a seal on him so that
he should deceive the nations no more till the thousand years were
finished. But after these things he must
be released for a little while…” so is Satan going
to be retained with his angels when Jesus comes the second time on this earth
as a prison house? Yes, he is. Those,
that is the prison of the powers on high.
Sekarang coba saya tanya, apakah Allah
akan memenjarakan Setan dan malaikat-malaikatnya dalam kondisi hidup ketika
Yesus datang? Apakah mereka akan dipenjarakan? Ya. Mari kita lihat Wahyu
20:2-3, ini adalah malaikat yang perkasa yang turun dari Surga membawa rantai
di tangannya. “2 ia menangkap naga, si ular dari zaman purba itu, yaitu
Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, 3 lalu
melemparkannya ke lubang yang tidak ada dasarnya…” kata ἄβυσσος [abussos] adalah kata
yang sama yang muncul dalam kitab Perjanjian Lama terjemahan Greeka, di Kejadian
pasal 1 di mana dikatakan “kedalaman”, ἄβυσσος [abussos], tempat yang
gelap. “Lubang yang tidak ada dasarnya” itu bukan terjemahan yang baik,
sebenarnya itu adalah “abyss” (tempat yang gelap), ἄβυσσος [abussos]. Dan apa yang terjadi waktu dia dilemparkan ke
dalam lubang itu? Dikatakan, “…dan menguncinya…” apakah dia hidup ketika dia dikunci?
Apakah dia dalam kondisi hidup? Setan dan malaikat-malaikatnya, kekuatan yang
ada di atas? Ya. “…menguncinya dan memasang meterai di atasnya, supaya ia tidak
lagi menyesatkan bangsa-bangsa, hingga masa
seribu tahun itu digenapi. Tetapi setelah itu, ia harus dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.…” Jadi ketika Yesus datang kedua kalinya apakah
Setan akan dikurung bersama malaikat-malaikatnya di bumi ini sebagai
penjaranya? Ya, benar. Itulah penjara bagi kekuatan-kekuatan yang di tempat
tinggi.
Now
what's going to happen with the kings of the earth, and not only the kings of
the earth but all of the wicked, what's going to happen with them during the
thousand years? Are they going to also be
retained here on earth in a dead state? Absolutely. Notice Revelation 20:5, “…but the rest of the
dead did not live again until the thousand years were finished…” so are the wicked alive during the period of the Millennium?
No. But are they prisoners during the
Millennium? Yes, they're prisoners of
the grave.
Nah, apa yang akan terjadi dengan
raja-raja bumi, dan bukan hanya raja-raja bumi, tetapi semua orang jahat, apa
yang akan terjadi pada mereka selama seribu tahun itu? Apakah mereka akan
terkurung di bumi dalam kondisi mati? Betul sekali. Simak Wahyu 20:5, “5 Tetapi orang-orang mati yang tersisa, tidak hidup
lagi sampai berakhir masa yang seribu tahun itu. …” jadi apakah orang-orang jahat masih
hidup selama masa Milenium? Tidak. Tetapi apakah mereka tawanan selama masa Milenium?
Ya, mereka tawanan kubur.
Now
how long does this first stage of punishment last, is the big question? See, are you seeing the first stage of the
punishmen? The first stage of the punishment is that Satan and his angels are
thrown into prison in a living state. The wicked are thrown into the prison in
a dead state. And they're here ~
the question is how long are they going to be here? Well, notice Isaiah 24:22 the second part of
the verse, let's read the entire verse. “…They will be gathered
together as prisoners are gathered in the pit, and will be shut up in the
prison. After many days they will be punished…” now wait a minute, weren't they already
punished before that? They weren't?
Well, it says here in Isaiah 24:21 it says, “…In that day, the Lord will punish the
powers of the heavens above and the kings of the earth below…” So are they punished
when they're thrown into prison? Yeah, but is that their final punishment? No,
because it says “…after many days…” after they're thrown into prison “…after many days
they will be…” what?
“…they will be punished…”
Nah, berapa lama tahap pertama
penghukuman ini berlangsung, itulah pertanyaan yang penting. Lihat, apakah
kalian sedang melihat tahap pertama penghukuman? Tahap pertama penghukuman ialah Setan dan
malaikat-malaikatnya dimasukkan ke dalam penjara dalam kondisi hidup.
Orang-orang jahat dimasukkan ke dalam penjara dalam keadaan mati.
Dan mereka berada dalam penjara itu ~ pertanyaannya ialah berapa lama mereka
akan berada di sana? Nah, simak Yesaya 24:22 bagian kedua ayat itu, mari kita
baca seluruh ayat itu. “22 Mereka akan
dikumpulkan menjadi satu, seperti tahanan dikumpulkan di lubang yang dalam; dan akan dikunci
dalam penjara. Setelah lewat banyak
hari, mereka akan dihukum. …” Tunggu
dulu, bukankah mereka sudah dihukum sebelumnya? Masa belum? Kan dikatakan di
Yesaya 24:21 sini, “…21 Maka akan terjadi pada hari itu TUHAN akan menghukum
kekuatan yang di langit di atas, dan raja-raja bumi di bawah…” Jadi apakah mereka dihukum ketika
mereka dilemparkan ke dalam penjara? Ya, tetapi apakah itu penghukuman yang
terakhir? Tidak, karena dikatakan, “…Setelah
lewat banyak hari, mereka akan…” apa? “…mereka akan dihukum.…”
Now
have you ever wondered why seventh-day adventists apply the year-day principle
to the 1260 days, the forty-two months, the time-times-dividing of time, the
2300 days, the ten days of persecution under the church of Smyrna? You know we
apply the year-day principle that a day is equal to a year. Why don't we do the same with the thousand
years? Because the Bible itself interprets the “many
days” as years. You see, in the book of Isaiah it says that they're
going to be in prison how long? They will be in prison or they will be punished
“many days”. How “many days” are those? How does
Revelation interpret that? Revelation interprets that “the many days” as
what? A thousand years.
So
in Isaiah it’s “days”, in Revelation it's “years”. In other words, “days” are equal to what? To
years. So when you compare Isaiah and
Revelation, those two books, you apply that the Bible itself applies the
year-day principle to the thousand years, because the text in Isaiah says
“days” and Revelation interprets that as “years”.
Nah,
pernahkah kalian berpikir mengapa MAHK mengaplikasikan prinsip 1 hari nubuatan
= 1 tahun literal pada hitungan 1260 hari, 42 bulan, satu masa-dua
masa-setengah masa, 2300 hari, 10 hari persekusi di zaman gereja Smirna? Kalian
tahu kan, kita mengaplikasikan prinsip 1 hari =
1 tahun. Mengapa kita tidak melakukan yang sama dengan ke-1000 tahun ini? Bukankah Alkitab sendiri menerjemahkan “banyak hari” itu sebagai “tahun”?
Kalian lihat, di
kitab Yesaya dikatakan mereka akan berada di penjara berapa lama? Mereka akan
dipenjara atau dihukum “banyak hari.” Berapa lamakah “banyak hari” itu? Bagaimana
Wahyu menerjemahkannya? Wahyu
menerjemahkan “banyak hari” sebagai apa? Seribu tahun.
Jadi
di Yesaya itu “hari”, di Wahyu itu “tahun”. Dengan kata lain “hari” itu sama
dengan apa? Dengan “tahun”. Maka bila kita bandingkan Yesaya dengan Wahyu,
kedua kitab itu, kita mengaplikasikan seperti yang diaplikasikan Alkitab
sendiri, yaitu prinsip 1 hari = 1 tahun, kepada hitungan 1000 tahun, karena
ayat di Yesaya mengatakan “hari” dan Wahyu menerjemahkannya sebagai “tahun.”
And
then what happens after the “many days” or after the
thousand years, what's going to happen with those powers of the heavens, and
the kings of the earth, and all the wicked? Well, the New Jerusalem is going to
descend, right?
Now
I want you to notice Revelation 21:2, “…then I, John, saw the Holy City, the New
Jerusalem coming down out of heaven from God, prepared as a bride adorned for
her husband…”
So what's going to happen when after many days, it says “…after many days the powers in the heavens and the kings of the
earth are going to be punished…” What is going to
happen? The
New Jerusalem is going to what? It's going to descend, says, “…I John saw the Holy City…”
Kemudian
apa yang terjadi setelah “banyak hari” atau setelah 1000 tahun itu? Apa yang
akan terjadi pada kekuatan di angkasa dan raja-raja bumi, dan semua yang jahat?
Nah, Yerusalem Baru akan turun, benar?
Nah, saya mau kalian simak Wahyu 21:2, “2 Dan aku, Yohanes,
melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, dipersiapkan sebagai pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya…” Jadi
apa yang akan terjadi ketika setelah “banyak hari” itu, “…Setelah lewat banyak hari, kekuatan
yang di langit di atas, dan raja-raja bumi di bawah akan dihukum…” apa yang akan terjadi? Yerusalem Baru akan
apa? Akan turun. Dikatakan, “…aku, Yohanes, melihat Kota yang Kudus…”
By
the way is that what Isaiah says as well? Notice Isaiah 24:23, this is on page
102 of your syllabus. It says, “…Then the moon will be
disgraced, and the sun ashamed, for the
Lord of hosts will reign on Mount Zion and in Jerusalem, and before His elders,
gloriously…” interesting. So what's going to
happen after the punishment of the powers of the heavens and the kings of the
earth? It says here that “…the Lord will reign on
Mount Zion and in Jerusalem and before His elders gloriously…” And we are told that
the moon will be disgraced and the sun shall be ashamed.
Nah, itukah yang dikatakan Yesaya juga?
Simak Yesaya 24:23, ini ada di hal. 102 silabus kalian. Dikatakan, “23 Lalu bulan akan terhina, dan matahari akan dipermalukan sebab TUHAN semesta alam akan memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem dan di hadapan tua-tua-Nya, dengan muliaNya…” menarik.
Jadi apa yang akan terjadi setelah penghukuman pada kekuatan angkasa dan
raja-raja bumi? Dikatakan di sini bahwa “…TUHAN semesta alam akan memerintah di
gunung Sion dan di Yerusalem dan di hadapan
tua-tuaNya dengan muliaNya.…” Dan kita diberitahu bahwa bulan akan
terhina dan matahari dipermalukan.
Now
is there a parallel with that in the book of Revelation? There most certainly is. What happens after the
many days? What happens after the thousand years? Does the Holy City New Jerusalem descend from heaven?
Yes. Is Satan released from his prison?
Yes. Are the kings of the earth released from
the prison of death? Yes. And what descends from heaven? The Holy City
the New Jerusalem. And is there any need
of sun or moon? No.
Notice
Revelation 21:23 it says, and many people misunderstand this, “…the city had no need of sun or of the moon to shine in it, for
the glory of God illuminated it…” that is the city “…the Lamb is its light…”
So
some people say, “Well, when the New Jerusalem descends, no more day and no
more night. There's not going to be any sun and any moon.” Then we’ll have a
serious problem. If there's no sun or moon, there's no month, right? There's no
week, because the day is marked by the sun, the rising and setting of the sun.
So if there's no sun and no moon, when everything is finished, then that means
that what happens with the Sabbath? You have to have a weekly cycle of days to
have the Sabbath. What happens with going to eat from the tree of life from
month to month or from one new moon to another?
It disappears as well.
Notices
that this
text, this text does not say that there will not be any sun or moon all over
the world, it says the Cty has no need
of sun or moon because Isaiah tells us that the moon will be disgraced
and the sun will be ashamed.
Nah,
apakah itu ada paralelnya di kitab Wahyu? Betul sekali. Apa yang terjadi setelah “banyak hari” itu?
Apa yang terjadi setelah masa 1000
tahun? Apakah Kota
Suci Yerusalem Baru turun dari Surga? Ya. Apakah Setan dilepaskan dari penjaranya?
Ya. Apakah raja-raja bumi
dilepaskan dari penjara kematian mereka? Ya. Dan apa yang turun
dari Surga? Kota Suci Yerusalem Baru. Dan apakah diperlukan matahari dan bulan?
Tidak.
Simak Wahyu 21:23, dikatakan ~ dan
banyak orang salah memahami ini, “23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari atau bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah
meneranginya…” menerangi
Kota itu, “…dan Anak
Domba itu cahayanya.…”
Maka
ada orang berkata, “Nah, kalau begitu waktu Yerusalem Baru turun, tidak ada
siang dan tidak ada malam lagi. Tidak akan ada matahari dan bulan lagi.” Andai
demikian kita akan punya masalah besar. Jika tidak ada matahari tidak ada
bulan, maka tidak ada hitungan bulan, benar? Tidak ada hitungan minggu, karena
satu hari itu ditandai oleh matahari, oleh terbit dan terbenamnya matahari.
Maka jika tidak ada matahari dan tidak ada bulan saat semuanya sudah digenapi,
maka itu berarti bagaimana dengan Sabat?
Kita perlu punya siklus mingguan agar ada Sabat. Apa yang akan terjadi
pada keharusan kita makan dari pohon kehidupan setiap bulan atau dari satu
bulan baru ke bulan baru yang lain? Itu juga akan lenyap.
Simak ayat itu, ayat itu tidak berkata
tidak akan ada matahari atau bulan lagi di seluruh dunia. Ayat itu berkata Kota
itu tidak membutuhkan matahari atau
bulan lagi karena kata Yesaya kepada kita, bulan akan terhina
dan matahari akan dipermalukan.
Let
me give you an illustration. In Fresno in July it's very hot, the sun beats
down, not a cloud in the sky. It's not like “Home on the range” by the way, “where seldom is heard a discouraging word, and the
skies are not cloudy all day.” It's
boiling hot here. So I want you to imagine me on a very bright sunny day, I go
out the front door of my house and have a flashlight, and I have the flashlight
on, and I'm shining the flashlight on the ground. I believe that some people
would say, “Let's take this guy to the nuthouse.” The flashlight is on, can you
see the beam of the flashlight? No, why not? Because the light of the sun
outshines the light of the flashlight. But the flashlight is on.
Is
there going to be a sun and is there going to be a moon? Yes there will be, but
the light in the City will be so bright that it will eclipse the light of the
sun and the light of the moon. Are you with me?
Saya
akan memberikan ilustrasi. Di Fresno bulan Juli itu sangat panas, matahari
bersinar terik, langit tak berawan. Tidak seperti yang dilukiskan lagu “Home on
the range”, di mana dikatakan “jarang
ada kata-kata yang negatif dan langit tidak berawan sepanjang hari”. Di Fresno
panasnya mendidih. Jadi saya mau kalian membayangkan pada hari yang sangat
terang benderang itu saya keluar rumah dengan sebuah lampu senter. Lampu senter ini menyala dan saya arahkan
senter itu ke tanah. Saya yakin ada orang-orang yang berkata, “Mari kita angkut
orang ini ke rumah sakit gila.” Lampu senternya menyala, bisakah kita melihat sinarnya? Tidak. Mengapa
tidak? Karena sinar matahari melampaui terang lampu senter. Tetapi lampu senter
itu sedang menyala.
Apakah
akan ada matahari dan bulan? Ya akan ada, tetapi terang di Kota Suci bakal
begitu hebat sehingga mengalahkan cahaya
matahari dan bulan. Apakah kalian mengikuti saya?
So
now what is stage 2 of the punishment? I want you to get the picture. The first
stage of the punishment, the powers in the heavens, what happens with
them? They're thrown into prison. Those individuals, those kings
of the earth that are alive, are destroyed at the Second Coming, they're in the
prison of death. How long do they remain there? A thousand years, the “many
days”.
After
the “many days” what comes down from heaven? The New Jerusalem. No need of sun,
no need of moon.
And
now comes the second stage of the punishment. What is the second stage of the
punishment? Revelation 20:7-9. “…7 Now when the thousand years have expired, Satan
will be released from his prison…”
who else will be released from their
prison? The wicked. Remember the rest of the dead did not live again until the
thousand years were ended. Who are the rest of the dead? The wicked. So are the
wicked released from the prison? Oh, yeah. Is Satan and his angels released
from prison? Oh, yeah, they are going to go among all
of the wicked, notice what it continues saying, “…7 Now
when the thousand years have expired, Satan will be released from his prison 8
and will go out to deceive the nations…”
now wait a minute, didn’t all the nations die at the Second Coming? They must
have resurrected. Hello? In order for him to deceive the nations, the nations
that had died at the Second Coming must have come forth from the grave. He “…will go up to deceive the nations which are in the four
corners of the earth, Gog and Magog, to gather them together to battle, whose number
is as the sand of the sea. 9 They went up on the breadth of the
earth and surrounded the camp of the saints and the beloved City…” and now comes the second stage of the punishment. This
is the
final stage of the punishment. “…and fire came
down from God out of heaven and devoured them…”
this is what the Bible calls what? It calls it “the second death”.
Now
let's unpack that for a moment. Second
death. So final. The second stage. Are
you seeing the two stages? This is the
second and final stage: second death.
Jadi,
apa tahap penghukuman yang kedua?
Saya
mau kalian punya gambarannya. Tahap
pertama penghukuman: kekuatan yang di angkasa, apa yang terjadi
pada mereka? Mereka dilemparkan
ke penjara. Manusia-manusia, raja-raja bumi yang masih hidup, dibinasakan
pada Kedatangan Kedua Yesus, mereka ada di dalam penjara kematian. Berapa lama
mereka tinggal di sana? Seribu
tahun, “banyak hari”.
Setelah
“banyak hari” itu apa yang turun dari Surga? Yerusalem Baru. Tidak butuh
matahari, tidak butuh bulan.
Dan sekarang tibalah tahap kedua penghukuman.
Apa penghukuman tahap kedua? Wahyu 20:7-9. “7 Dan setelah
masa seribu tahun itu berakhir, Setan akan
dilepaskan dari penjaranya…” siapa lagi yang akan dilepaskan dari penjara? Orang-orang jahat. Ingat,
sisa mereka yang mati tidak hidup lagi hingga masa seribu tahun itu berakhir. Siapakah
sisa orang-orang mati ini? Mereka yang jahat. Jadi apakah orang-orang jahat
dilepaskan dari penjaranya? Oh, iya. Apakah Setan dan malaikat-malaikatnya
dilepaskan dari penjara? Oh, iya, mereka akan pergi kepada semua orang jahat
itu. Simak apa katanya
selanjutnya, “7 Dan setelah masa seribu tahun itu
berakhir, Setan akan dilepaskan dari
penjaranya, 8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa…” tunggu sebentar! Bukankah semua bangsa
sudah mati saat Kedatangan Kedua? Berarti mereka dibangkitkan! Halo? Supaya
Setan bisa menyesatkan bangsa-bangsa, maka bangsa-bangsa yang telah mati saat
Kedatangan Kedua tentunya harus keluar dari kubur. “…ia akan pergi menyesatkan
bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi,
Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama
dengan banyaknya pasir di laut. 9 Maka naiklah mereka ke seluruh
dataran bumi, lalu mengepung perkemahan
orang-orang kudus dan Kota yang dikasihi itu. …” dan sekarang tibalah penghukuman tahap
kedua. Inilah tahap terakhir
penghukuman. “…Tetapi api turun dari Allah dari Surga dan melahap
mereka…” inilah yang di Alkitab disebut apa?
Disebut “kematian kedua.”
Nah,
mari kita uraikan itu sejenak. Kematian kedua. Berarti final. Tahap kedua.
Apakah kalian melihat kedua tahap itu? Ini adalah tahap yang kedua, tahap yang
terakhir: kematian kedua.
Now
in order to have a second death, you have to have a? First death, of course.
Now
let's look at it this way.
Everyone
in this world has had a first birth, right? Come to life the first time. If you die
before Jesus comes, that will be your first death, right? That'll be your first death.
Is that final death? No. If you were righteous, if you accepted Jesus as your Savior and
His righteousness covered you, then you will die no more. You suffer
only first death. But if you were unrighteous, you will also resurrect
according to what we just noticed in Revelation 20:5, but those individuals who rejected Jesus
will now suffer second death, they will die for the second time.
The first time is physical death, the last time is
eternal death, death from which there is no
resurrection, they will sleep an eternal sleep. Jeremiah says in chapter 21 (
actually Job
14:12) “and they shall not
awake” the final stage of punishment.
Then
God will create a new heavens and a new earth.
Nah,
supaya ada kematian kedua, harus ada? Kematian pertama, tentu saja.
Nah,
marilah kita melihatnya demikian.
Semua
orang di bumi memiliki kelahiran yang pertama, benar? Untuk pertama kalinya
hidup. Jika kita mati
sebelum kedatangan Yesus, itu
adalah kematian kita yang pertama, benar? Itu kematian yang
pertama Apakah itu kematian yang terakhir? Tidak. Jika kita benar, jika kita menerima Yesus sebagai
Juruselamat dan kebenaran Yesus menyelubungi kita, maka kita tidak akan mati
lagi. Kita hanya mengalami kematian pertama.
Tetapi
jika kita tidak benar, kita juga akan dibangkitkan menurut apa yang telah kita
simak di Wahyu 20:5, tetapi orang-orang
yang menolak Yesus akan mengalami kematian kedua, mereka akan
mati untuk kedua kalinya.
Kematian pertama adalah kematian
kodrati, kematian yang terakhir adalah kematian abadi, dari mana tidak ada lagi kebangkitan,
mereka akan tidur untuk selama-lamanya. Kata Yeremia di pasal 21 (yang benar Ayub 14:12),
“dan
mereka tidak akan bangun”,
penghukuman tahap terakhir.
Lalu
Allah akan menciptakan langit baru dan bumi baru.
Let
me just read you this very interesting passage that Ellen White wrote. I refer
to it in the last class Early Writings page 41.
But before I do, let me read you what we find in Genesis 1:16-18. It's speaking
about the sun and the moon. It says, “…Then God made two
great lights, the greater light to rule the day…” so
the sun rules, right? “…to rule the day and the lesser light to rule the night. He
made the stars also. 17 God set them in the firmament of the heavens
to give light on the earth 18 and to rule over the day and over the
night and to divide the light from darkness and God saw that it was good…” So what are the rulers of the heavens? Literally speaking? The
sun and the moon.
Now
during the thousand years, according to Jeremiah chapter 4, this world is going
to be without form and void and the heavens are going to be dark, there will be
no light on the planet. Now when the New Jerusalem descends, there will be. But
before the New Jerusalem descends this planet will be in darkness. Why?
Saya akan membacakan kutipan yang sangat
menarik yang ditulis Ellen White. Saya menyinggungnya dalam kelas sebelumnya, Early Writings
hal. 41. Tetapi
sebelumnya, saya mau membacakan apa yang ada di Kejadian 1:16-18, ini berbicara
tentang matahari dan bulan. Dikatakan, “16 Maka Allah
menjadikan dua benda penerang yang besar, yang lebih besar untuk memerintah siang…” jadi
matahari memerintah,
benar? “…memerintah siang, dan yang lebih kecil untuk memerintah malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 17 Allah
menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, 18 dan untuk
memerintah siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat
bahwa semuanya itu baik…”
Jadi apakah yang memerintah langit? Secara literal, matahari dan bulan.
Nah,
selama masa 1000 tahun menurut Yeremia pasal 4, dunia ini akan tidak berbentuk
dan kosong, dan langitnya gelap, tidak akan ada terang di planet ini. Nah,
ketika Yerusalem Baru turun, akan ada terang. Tapi sebelum Yerusalem Baru
turun, planet ini akan gelap gulita. Mengapa?
Well
now I want to read Early Writings page 41 “…December 16, 1848, the Lord gave me a view…” the word “view” means a vision, “…of the shaking of the
powers of the heavens. I saw that when the Lord said ‘heaven’ in giving the
signs recorded by Matthew, Mark, and Luke, He meant ‘heaven’, and when He said ‘earth’
He meant ‘earth’. The powers of the heaven are the sun, moon, and stars. They
rule in the heavens. The powers of earth are those that rule on the earth…” And then she states
this, “…the powers of heaven will be shaken at the
voice of God. Then the sun, moon, and stars will be moved out of their places.
They will not pass away, but be shaken by the voice of God…”
So
that's why the planets are going to be dark because the sun, moon, and stars are moved out
of their places. There
will no longer be any lights on this earth until God creates a new heavens and
a new earth, and then He's going to bring the sun, moon, and stars once again
and place them where they can benefit the earth like at the beginning at
creation.
Nah, sekarang saya mau membacakan Early
Writings hal. 41, “…16 Desember 1848,
Tuhan memberi saya suatu pemandangan…” kata “pemandangan” artinya
penglihatan,
“…tentang tergoncangnya kuasa-kuasa langit. Saya melihat saat Tuhan
mengatakan ‘langit’ dalam tanda-tanda yang diberikan yang dicatat oleh Matius,
Markus dan Lukas, Dia maksudkan ‘langit’, dan ketika Dia berkata ‘bumi’, Dia
maksudkan ‘bumi’. Kuasa di langit ialah matahari, bulan dan bintang-bintang.
Mereka yang menguasai langit. Kuasa di bumi adalah mereka yang memerintah
bumi…” Kemudian Ellen White menyatakan ini, “…kuasa langit akan
tergoncang oleh suara Allah. Lalu matahari, bulan, dan bintang-bintang akan
pindah dari tempat mereka. Mereka tidak akan lenyap, melainkan tergoncang oleh
suara Allah…”
Jadi itulah mengapa planet-planet
akan menjadi gelap karena matahari,
bulan, dan bintang-bintang pindah dari tempat mereka. Di bumi
tidak akan ada lagi terang hingga Allah menciptakan langit baru dan bumi baru,
kemudian sekali lagi Allah akan membawa kembali matahari, bulan, dan
bintang-bintang dan menempatkan mereka di mana mereka bisa memberi manfaat pada
bumi seperti pada awal penciptaan.
Now,
what is life going to be like after the second stage of punishment? What is
life with God going to be like? Well let's notice the next section in our
syllabus page 103.
Revelation
21:1, “Now I saw new
heavens and a new earth, for the first heaven and the first earth had passed
away, and there was no more sea…” And then you have
this beautiful promise in verse 4 that is read many times at funerals, “…and God will wipe away every tear from their eyes, there
shall be no more pain…” hallelujah for that! “…nor sorrow, nor crying. There shall be no more death, for the
former things have passed away…”
Notice
Isaiah 25:8, “…He will swallow up
death forever, and the Lord God will wipe away tears from all faces. The rebuke
of His people He will take away from all the earth. For the Lord has spoken…”
And
then comes this interesting verse Isaiah 24:23 where the word “elders” is used.
It says, “Then the moon will be disgraced and the sun ashamed for the
Lord of Hosts will reign on Mount Zion and in Jerusalem, and before His elders
gloriously.” God is going to rule before His what?
He's going to rule before His elders. Who would those elders be? We've already
found them in the book of Revelation, not only when Jesus ascended, but also
when Jesus comes. The great multitude is there, the elders will be there, the
representatives of the worlds that never
sinned. In fact in the very next page Review and Herald September 25, 1900 Ellen White wrote, “…God
has worlds upon worlds that are obedient to His law..”. not only 24. “…These worlds are conducted
with reverence to the glory of the Creator. As the inhabitants of these worlds
see the great price that has been paid to ransom man, they are filled with
amazement. With intense interest, they watch the controversy between Christ and
Satan. And as this controversy progresses, and the glory of God shines brighter
and brighter, they give praise to God…” So there are worlds upon worlds in the
universe that are observing what is happening here on this earth.
Nah,
bagaimanakah kehidupan setelah tahap penghukuman kedua? Hidup bersama Allah itu
seperti apa? Nah, mari kita simak bagian berikut dalam silabus kita hal. 103.
Wahyu 21:1, “1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru,
sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun
tidak ada lagi…” Lalu
ada janji yang indah, ini di ayat 4 yang sering dibacakan di
upacara kematian, “…4 Dan Ia akan menghapus segala
air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi duka, atau ratap tangis. tak akan ada lagi sakit…” puji
Tuhan untuk ini, “…sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu."
Simak
Yesaya 25:8 “…8 Ia akan menelan habis maut untuk selama-lamanya; dan Tuhan ALLAH akan
menghapuskan air mata dari segala wajah dan
aib umat-Nya akan dilenyapkanNya dari
seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya. …”
Kemudian ayat menarik ini di Yesaya
24:23 di mana kata “tua-tua” dipakai. Dikatakan, “…23 Lalu bulan akan terhina, dan matahari akan dipermalukan sebab TUHAN semesta alam akan memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem dan di hadapan tua-tua-Nya, dengan muliaNya…” Allah
akan memerintah di hadapan siapa? Dia akan memerintah di hadapan tua-tuaNya.
Tua-tua itu siapa? Kita sudah bertemu dengan mereka di kitab Wahyu, bukan hanya
ketika Yesus naik ke Surga, tetapi juga ketika Yesus datang. Kumpulan besar
banyak orang ada di sana, tua-tua akan ada di sana, wakil-wakil dari
dunia-dunia yang tidak pernah berdosa. Bahkan di halaman yang berikutnya Review and
Herald 25 September 1900,
Ellen White menulis, “…Allah memliliki banyak sekali dunia-dunia yang patuh kepada
HukumNya…” bukan hanya 24 buah. “…Dunia-dunia itu dijalankan dengan penuh
hormat pada kemuliaan Sang Pencipta. Saat penduduk dunia-dunia ini melihat
betapa besar harga yang harus dibayar untuk menebus manusia, mereka dipenuhi
rasa kagum. Dengan penuh perhatian mereka menyaksikan pertentangan antara
Kristus dan Setan. Dan sementara
pertentangan itu berlanjut, dan kemuliaan Allah bersinar semakin lama semakin
terang, mereka memuji Allah…” Jadi ada banyak sekali dunia di
alam semesta yang menyaksikan apa yang terjadi di sini, di bumi ini.
Now
the next point that I want us to notice because we're talking about the elders,
God is going to reign before His elders
gloriously. We've always identified the
elders as a representative of the worlds that gather together in heavenly
council at business meetings to discuss certain issues relating to the universe.
Now
the church below is a reflection of the church above. Let me ask you, does the
church below have elders? The church below has elders. So is it just perhaps
possible that if we see what the role of the elders on earth is, we might
understand a little better what the role of the elders in heaven is?
Let's
read this statement, Counsels to the Church
page 240-241, “…The church of God below is one with the
church of God above. Believers on the earth and the beings in heaven who have
never fallen, constitute one church. Every heavenly intelligence is interested
in the assemblies of the saints who on earth meet to worship God. In the inner
court of heaven they listen to the testimony of the witnesses for Christ in the
outer court on earth. And the praise and thanksgiving from the worshipers below
is taken up in the heavenly anthem, and praise and rejoicing sound through the
heavenly courts, because Christ has not died in vain for the fallen sons of
Adam. While angels drink from The
Fountainhead, the saints on earth drink of the pure streams flowing from the
throne, the streams that make glad the City of God…” So is the earthly church a reflection of the
heavenly church? Absolutely. So must the organization of the earthly church
reflect the organization of God's kingdom in heaven? Absolutely.
Nah,
poin berikutnya saya mau kita menyimak, karena kita berbicara tentang para
tua-tua, Allah akan memerintah di hadapan tua-tuaNya dengan muliaNya. Kita
sudah mengidentifikasi para tua-tua sebagai wakil-wakil dari dunia-dunia yang
berkumpul bersama dalam dewan surgawi pada rapat-rapat penting untuk
membicarakan isu-isu tertentu yang berkaitan dengan alam semesta.
Nah,
gereja yang di bawah adalah pantulan dari gereja yang di atas. Coba saya tanya,
apakah gereja yang di bawah punya tua-tua? Gereja yang di bawah punya tua-tua.
Jadi, apakah mungkin jika kita menyimak apa peranan para tua-tua di bumi, kita
akan bisa mengerti sedikit lebih baik tentang peranan para tua-tua di Surga?
Mari
kita baca pernyataan ini, Counsels to the Church hal. 240-241, “…Gereja Allah yang
di bawah itu satu dengan gereja Allah di atas. Orang-orang percaya di bumi dan
makhluk-makhluk surgawi yang tidak pernah berbuat dosa adalah satu gereja.
Setiap makhluk surgawi punya minat dalam perkumpulan orang-orang saleh yang di
dunia sedang berkumpul untuk beribadah kepada Allah. Di dalam bilik surgawi
mereka mendengarkan kesaksian saksi-saksi Kristus di pelataran luar di bumi.
Dan pujian serta ucapan syukur dari mereka yang beribadah di bawah, dibawa ke
atas dalam nyanyian surgawi, dan pujian dan sukacita menggema di dalam bilik
surgawi karena Kristus tidak mati sia-sia bagi anak-anak Adam yang berdosa.
Sementara malaikat-malaikat minum dari Sumber Air, orang-orang saleh di bumi minum dari sungai
yang murni yang mengalir dari takhta, sungai-sungai yang membuat Kota Allah
bersukacita…” Jadi apakah gereja yang di bumi pantulan dari gereja yang di Surga?
Tentu saja. Maka haruskah organisasi gereja yang di bumi memantulkan organisasi
kerajaan Allah di Surga? Betul sekali.
Now
let's notice that God is not a dictator. He has a heavenly council ~ what we've noticed ~ that meets on a regular
basis, to make decisions concerning the administration of the universe. God
runs the universe as a republic with representatives from different regions, having
voice and vote. Would you agree with that? That the heavenly council people
have, the heavenly members have voice and vote? Remember the the passage in
Chronicles where God said, “Who's going to tell Ahab to go to battle so he gets
killed?” One member of the council said this, and the other member of the
council said this, and they could not reach a consensus. And so then Satan
~ who loses his position at the cross ~
says, “I'll do it.” So are there
deliberations in heaven? There are deliberations in heaven. Are there deliberations on earth? Well, you also have a meeting
where all the representatives of the world come together. Absolutely.
Sekarang
mari kita simak, Allah bukanlah seorang diktator. Dia memiliki sebuah dewan
surgawi ~ yang sudah kita simak ~ yang bertemu secara berkala untuk membuat
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan administrasi alam semesta. Allah
menjalankan alam semesta sebagai sebuah republik, dengan wakil-wakil dari daerah-daerah
yang berbeda, yang punya suara dan hak pilih. Apakah kalian setuju? Bahwa
anggota-anggota dewan surgawi punya suara yang hak pilih? Ingat kisah di
Tawarikh di mana Allah berkata, “Siapa yang akan pergi memberitahu Ahab supaya
pergi berperang agar dia terbunuh?” Satu anggota dewan berkata begini, dan
anggota dewan yang lain mengatakan begitu, dan mereka tidak bisa mencapai kata
sepakat. Lalu Setan ~ yang kehilangan posisinya di salib ~ berkata, “Aku yang
akan melakukannya.” Jadi apakah ada pengambilan keputusan di surga? Di Surga
ada pengambilan keputusan. Apakah ada pengambilan keputusan di bumi? Nah, kita
juga ada rapat-rapat di mana semua wakil bumi berkumpul. Tentu saja.
Now
you need to read all these quotations by the way that are in this paragraph
here, at the end of the paragraph. In
the heavenly host there are ranks. There are Michael the Archangel, cherubim, seraphim,
tall commanding angels, strong angels, the highest of angels, and common
angels. Colossians 1 describes these
orders of being in the heavenly universe.
So are there different responsibilities and ranks and offices in the
heavenly economy? Yes. Would we expect the same on earth? By the way who is it
that revealed gospel order? Who is it that reveal the plan that the church
should have deacons, the church should have elders, the church should have
departmental leaders, the church should have a president that presides? Who
came up with that? Did the apostles come up with that? They said, “Oh let's just invent this organization.” No.
Who revealed gospel order? God revealed
gospel order. And what is God doing? He's simply structuring the gospel
order on earth as a miniature of the way that Heaven functions.
Notice
Colossians 1:16, “For by Him all things were created that are
in heaven and that are on earth…” and now notice the
different ranks, “…visible and invisible,
whether thrones, or dominions, or principalities, or powers…” are there different categories or gifts, you might say, in the
heavenly economy? Absolutely.
Nah,
kita perlu membaca semua kutipan ini yang ada di paragraf di sini, di bagian
akhir paragraf itu. Di bala tentara surgawi ada pangkat-pangkat. Ada Mikhael,
Sang Penghulu Malaikat, ada kerubim, serafim, malaikat-malaikat perkasa yang
memimpin, malaikat-malaikat yang kuat, malaikat-malaikat tertinggi, dan
malaikat-malaikat biasa.
Kolose
1 menggambarkan tingkatan makhluk-makhluk di alam semesta surgawi. Jadi apakah
ada tanggung jawab dan tingkatan dan jabatan yang berbeda dalam perekonomian
surgawi? Ya. Apakah kita berharap yang sama juga ada di bumi? Nah, siapakah
yang mengungkapkan tatanan penginjilan? Siapakah yang mengungkapkan rancangan
bahwa gereja harus punya diakon, gereja harus punya tua-tua, gereja harus punya
pemimpin departemen, gereja harus punya seorang presiden yang memimpin? Siapa
yang memberikan ide itu? Apakah para Rasul yang memberikan ide itu? Apakah
mereka berkata, “Oh, mari kita ciptakan saja organisasi ini.” Tidak. Siapa yang
mengungkapkan tatanan penginjilan? Allah yang mengungkapkan tatanan penginjilan. Dan
apa yang dilakukan Allah? Allah semata-mata membuat struktur tatanan penginjilan di bumi
sebagai miniatur dari cara Surga berfungsi.
Simak Kolose 1:16, “16 Karena oleh Dialah telah diciptakan
segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang
tidak
kelihatan…” sekarang
simak tingkatan-tingkatan yang berbeda, “…apakah itu singgasana atau daerah kekuasaan, atau kepala, atau penguasa…” apakah ini kategori yang beda-beda,
atau katakanlah karunia yang berbeda dalam perekonomian surgawi? Betul sekali.
Notice
when Jesus ascended to heaven there were different groups, it says, “…With joy unutterable rulers and
principalities and powers acknowledge the supremacy of the Prince of life…” So when Jesus ascended to heaven these rulers ~ rulers sat on
thrones ~ were present to receive Him.
it
is interesting that while Colossians 1:16 uses the word “thrones” Ellen White
refers to those who occupy the thrones as what? “Rulers” interestingly enough.
It is clear that these, that the rulers who sat on the thrones when Jesus
ascended were not human, because they were already there when Jesus
arrived. Clearly the resurrected saints
who ascended with Jesus cannot be the 24 elders who sit on thrones.
Ketika Yesus naik ke Surga ada
kelompok-kelompok yang berbeda, dikatakan, “…Dengan sukacita yang tidak terlukiskan, para pemerintah,
dan kepala dan penguasa mengakui keunggulan Pangeran Hidup…” Jadi ketika Yesus naik ke Surga,
pemerintah-pemerintah ini ~ yang memerintah duduk di atas takhta ~ hadir untuk menerima Yesus.
Yang menarik ialah sementara di
Kolose 1:16 dipakai kata “singgasana” (takhta), Ellen White merujuk mereka yang
duduk di atas takhta sebagai apa? “pemerintah”(= yang
memerintah), cukup menarik. Jelas bahwa mereka ini, para
pemerintah yang duduk di atas takhta ketika Yesus naik ke Surga, bukanlah
manusia, karena mereka sudah ada di sana ketika Yesus tiba. Jelas orang-orang
saleh yang dibangkitkan yang naik ke Surga bersama Yesus tidak mungkin ke-24
tua-tua yang sedang duduk di atas takhta.
By
the way does Satan also have an organizational system? Does Satan know how
God's kingdom in heaven is organized? Do you think maybe he's patterning after
that? Hah! He had the inside scoop, he
was the closest to the throne, Jesus was sitting next to the Father but Lucifer
was next, right there. He knows how the heavenly economy functions. So he says,
“Let's go ahead and copy it.” Satan not
only copied God's organizational system, he also has a council of angels that
meet on a regular basis to layout plans to counteract God. And you can read all
those statements there where Ellen White talks about Satan's earthly council.
Nah,
apakah Setan juga memiliki sistem organisasi? Apakah Setan tahu bagaimana
kerajaan Allah di Surga ditata? Menurut kalian apakah barangkali Setan meniru
pola itu? Hah! Dia memiliki info dalam, dialah yang paling dekat takhta. Yesus
duduk di sebelah Bapa tetapi Lucifer ada di sebelahnya, tepat di sana. Dia tahu
bagaimana ekonomi surgawi berjalan. Jadi dia berkata, “Ayo kita tiru itu.”
Setan bukan saja meniru sistem organisasi Allah, dia juga punya sebuah dewan
malaikat yang bertemu secara berkala untuk membuat rencana-rencana yang melawan Allah. Dan kalian bisa membaca semua
pernyataan itu di sana di mana Ellen White berbicara tentang dewan Setan di
bumi.
Ephisians
6:12, this is page 106, “…For we do not wrestle
against flesh and blood but against principalities…” notice the categories again, “…against principalities,
against powers, against the rulers of the darkness of this age, against
spiritual hosts of wickedness in heavenly places…”
Once again Colossians 2:15,
“…having disarmed principalities and powers, He made a public
spectacle of them, triumphing over them in it…”
And
then Ellen White makes this very interesting comment that we find in Great Controversy 513 on the way in which Satan's Kingdom is
organized. She wrote, “…Evil spirits in the beginning created
sinless, were equal in nature, power and glory with the holy beings that are
now God's messengers. But fallen through sin, they are leagued together for the
dishonor of God and the destruction of men.
United with Satan in his rebellion and with him cast out from heaven, they have through all succeeding
ages, cooperated with him in his warfare against the Divine authority …” and now comes the key
portion. “…We are told in Scripture of their confederacy and…” what else? “…government of their various…” what? “…orders of their intelligence and subtlety
and of their malicious designs against the peace and happiness of men…”
So
let me ask you does Satan have a government?
Yes. Does he have orders in his government ~ speaking about the angels
that he leads ~ they're intelligent and they are subtle and they also gather in
Council to decide what to do in certain cases.
Efesus 6:12 ini hal 106, “12 Karena perjuangan kita
bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan kepala-kepala…” simak kategori-kategorinya lagi, “…melawan kepala-kepala, melawan penguasa-penguasa, melawan pemerintah-pemerintah kegelapan masa kini, melawan bala
tentara roh-roh jahat di langit.”
Sekali
lagi Kolose 2:15, “15 Ia telah melucuti kepala-kepala
dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka sebagai
tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka…”
Kemudian Ellen White membuat komentar
yang sangat menarik ini yang kita temukan di Great Controversy hal. 513 mengenai bagaimana kerajaan Setan
ditata. Dia menulis, “…Roh-roh jahat
pada awalnya diciptakan tidak berdosa, dalam kodrat, kuasa, dan kemuliaan setara
dengan makhluk-makhluk suci yang
sekarang adalah utusan-utusan Allah. Tetapi karena jatuh dalam dosa,
mereka bergabung bersama untuk tidak menghormati Allah dan untuk membinasakan manusia. Bersatu dengan Setan dalam pemberontakannya, dan
dicampakkan bersama Setan dari Surga, mereka selama berabad-abad bekerjasama
dengan Setan dalam peperangannya melawan autoritas Ilahi…” Dan sekarang bagian kuncinya. “…Di Kitab Suci kita diberitahu tentang
persekutuan mereka dan…” apa lagi? “…pengaturan dari
pelbagai…” apa?
“…urutan intelijen dan kelicikan dan rencana-rencana jahat mereka
terhadap kedamaian dan kebahagiaan manusia.”
Jadi coba saya tanya, apakah Setan
punya pemerintahan? Ya. Apakah dia punya susunan dalam pemerintahannya ~ berbicara
tentang malaikat-malaikat yang dipimpinnya ~ mereka cerdas dan mereka lihai dan
mereka juga bertemu di dewan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dalam
kasus tertentu.
in
fact there was ~ Ellen White says ~ that there was a council where Satan gathered
his angels together and he says, you know, “As far as tempting Adam and Eve is
concerned you folks are not going to do it, I'm going to go personally, and I'm
going to do that.” And Satan was on the track of Jesus personally all during
the ministry of Christ. So basically Satan has an organizational system with
different orders, and he has a council.
God
also has an organizational system which is basically the system of organization
of the Seventh-Day Adventist Church.
How
is the Seventh-Day Adventist Church organized? We have a General Conference, we
have divisions, we have unions, we have conferences, we have districts, and we
have local churches. Do we have heads over each one of those levels of
organization? Do we have within that organization elders and deacons and
different functions in the church? Of course. What kind, is this dictated by
God? God says, “You occupy this
position, you occupy this position”, or
is this a republic where people have a vote?
Are you catching my point?
So
basically what I'm saying is that the elders on earth are reflections of the
functions of the elders in the heavenly economy.
Bahkan
ada ~ kata Ellen White ~ ada rapat dewan di mana
Setan mengumpulkan malaikat-malaikatnya semua dan dia berkata, “Khusus untuk
mencobai Adam dan Hawa, bukan kalian yang akan melakukannya, aku secara pribadi
akan pergi sendiri dan aku yang akan melakukannya.” Dan Setan secara pribadi
mengikuti jejak Yesus terus selama pelayanan Kristus. Jadi pada dasarnya Setan
memiliki sistem organisasi dengan bermacam-macam tingkat, dan dia punya sebuah
dewan.
Allah
juga punya sistem organisasi yang pada dasarnya ialah sistem organisasi gereja
MAHK.
Bagaimanakah
bentuk sistem organisasi MAHK? Kita punya General Conferece, kita punya divisi-divisi, kita punya uni-uni, kita punya konferens-konferens, kita punya distrik-distrik, dan kita punya gereja-gereja lokal. Apakah ada kepala yang mengurus setiap tahap
dalam organisasi itu? Apakah di dalam organisasi itu ada tua-tua dan diakon dan fungsi-fungsi yang berbeda di
gereja? Tentu saja. Apa jenisnya? Apakah ini ditentukan oleh Allah? Allah
berkata, “Kamu menjabat ini, kamu menjabat ini” begitu? Atau
ini sebuah republik di mana semua orang punya hak pilih? Apakah kalian
menangkap poin saya?
Jadi
pada dasarnya yang saya katakan ialah tua-tua di dunia itu refleksi dari fungsi
tua-tua di ekonomi surgawi.
Let's
notice what the roles of the elders are. At the bottom of page 106.
Titus
1:5, here Paul commands Titus to appoint elders in some of the cities. Thank you very much you're still awake. In every city of the Roman Empire. What would these elders be, would these elders
be a representative council of everything that happened in the empire? Yes.
It says, “…for this reason I left you in Crete…” writes Paul to Titus, “…that you should…” do what? “…that you should set in order the things that are lacking and
appoint…” what? “…elders in every city as I commanded you…” So are the elders
in all of the places of the Empire to represent the Church of God?
Absolutely.
Mari
kita simak apa peranan para tua-tua. Bagian bawah hal. 106.
Titus 1:5 di sini Paulus memerintahkan
Titus untuk mengangkat tua-tua di beberapa
kota. Terima kasih banyak, kalian tidak tertidur. Di setiap kota dari kekaisaran Roma! Tua-tua ini
bagaimana? Apakah mereka adalah perwakilan dari sebuah dewan yang mengurus segala yang terjadi di dalam kekaisaran
itu? Ya. Dikatakan, “5
Aku
telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini…” tulis
Paulus kepada Titus, “…supaya engkau…” melakukan
apa? “…supaya
engkau membenahi apa
yang masih kurang dan menetapkan…” apa? “…penatua-penatua di setiap
kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu…” Jadi apakah para tua-tua di seluruh daerah kekaisaran itu untuk mewakili
gereja Allah? Betul sekali.
Now, were the elders also rulers? Yes, they were.
Notice
Numbers 11:16-17 and then we'll go to the New Testament. “…So the Lord said to
Moses, ‘Gather to Me seventy men of the…” what? “…elders of Israel…” Were
they representatives of the entire congregation? Yes, they were. “…whom you know to be the
elders of the people and officers over them. Bring them to the tabernacle of
meeting, that they may stand there with you. Then I will come down and talk
with you there. I will take up the Spirit that is upon you and will put the same
upon them…” and what is one of the
responsabilities? “…They shall…” what? “…They shall bear the
burden of the people with you that you may not bear it yourself alone…”
Ellen
White amplifies this point by stating in Acts
of the Apostles page 94, “…Later
when choosing seventy elders to share with him the responsibilities of…” what? “…leadership…” So what are the elders? They are leaders.
And in a moment we're going
to see that they are rulers, they set the house in
order, they represent the
church in different regions. Are you catching the
picture or not? “…Later
when choosing seventy elders to
share with him the responsibilities of leadership, Moses
was careful to select as his helpers, men possessing dignity, sound judgment, and experience. In his charge to these
elders at the time of their ordination, he outlined some of the qualifications that fit a man to
be a wise
ruler in the church…”
Nah,
apakah para tua-tua juga yang memerintah? Ya,
benar.
Simak Bilangan 11:16-17, kemudian kita
akan ke Perjanjian Baru. “16 Lalu berfirmanlah TUHAN
kepada Musa: ‘Kumpulkanlah di hadapan-Ku tujuh puluh…” apa? “…dari para tua-tua Israel…” apakah
mereka wakil dari seluruh perkumpulan? Benar. “…yang kauketahui adalah tua-tua umat
dan yang mengatur mereka. Kemudian bawalah
mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka boleh berdiri
di sana bersama-sama dengan engkau. 17 Maka Aku akan turun dan
berbicara dengan engkau di sana. Aku akan
mengambil dari Roh yang ada padamu dan akan Kutaruh [Roh] yang sama atas mereka…” dan
apa salah satu kewajiban mereka? “…maka mereka akan…” apa? “…mereka akan
memikul beban umat ini bersama-sama dengan engkau supaya
engkau tidak seorang diri memikulnya.’…”
Ellen White menegaskan poin ini dengan
mengatakan di Acts of Apostles hal.
94,
“…Kemudian, ketika memilih tujuh puluh tua-tua untuk berbagi tanggung
jawab dengannya dalam hal…” apa? “…kepemimpinan. …”
Jadi para tua-tua itu apa? Mereka adalah pemimpin.
Sebentar lagi kita akan melihat bahwa mereka adalah yang
memerintah, mereka yang mengatur supaya rumahtangga beres, mereka mewakili
gereja di pelbagai daerah (region) yang berbeda. Apakah kalian menangkap
gambarnya atau tidak? “…Kemudian ketika
memilih tujuh puluh tua-tua untuk berbagi tanggung jawab kepemimpinan
bersamanya, Musa berhati-hati memilih sebagai pembantu-pembantunya, orang-orang
yang memiliki martabat, berkemampuan menilai yang sehat, dan berpengalaman.
Dalam pesannya kepada para tua-tua ini pada saat pengurapan mereka, dia
memberikan garis besar beberapa persyaratan yang layak bagi seorang pemerintah
yang bijak dalam gereja. …”
Are the elders in the heavenly economy rulers? They wear crowns. Where do they rule? One of them rules the entire universe, right? No. They rule over regions. They keep it in order. They are
representatives before the council. Is this reflected in the church on earth? It should be, anyway. Or are the angels at the next constituency session they're saying, “Boy, I sure hope that
I'm named president of that Conference!” No! Maybe there's an election, everybody's happy with
whatever decision God makes.
Notice 1 Timothy 5:17, “…Let the elders who…” what? “…who rule well…” rule what? “…well, be counted worthy of
double honor especially those who labor in the Word and doctrine…”
1
Timothy 3:4-5 basically has the same
idea. The bishop or overseer must be one who “…rules his own house well, having his children…” how? “…in submission with
all reverence. For if a man does not know
how to rule his own house, how will he take care of…” what? “…of the church of God.”
Apakah para
tua-tua itu pemimpin di tata pemerintahan Surgawi? Mereka mengenakan mahkota. Di mana mereka
memerintah? Salah satu dari mereka memerintah seluruh alam semesta, benar?
Tidak. Mereka memerintah atas
daerah-daerah. Mereka menjaga keteraturannya. Mereka adalah
wakil-wakil di dalam dewan. Apakah ini direfleksikan di dalam gereja di dunia?
Seharusnya demikian. Atau apakah para malaikat pada sesi konstituensi
berikutnya mereka berkata, “Aku sungguh berharap aku yang ditunjuk sebagai
presiden Konferens itu!” Tidak! Mungkin ada pemilihan. Semua orang puas dengan keputusan
apa pun yang dibuat Allah.
Simak 1 Timotius 5:17, “17
Hendaknya penatua-penatua yang…” apa? “…memerintah dengan baik…” memerintah bagaimana? “…dengan
baik, diperhitungkan
pantas dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang bekerja dengan jerih payah dalam Firman dan doktrin. …”
1 Timotius 3:4-5 pada dasarnya punya konsep yang sama. Uskup atau
penilik haruslah “…4 seorang yang memerintah rumah tangganya sendiri
dengan baik, yang
anak-anaknya…” bagaimana? “…tunduk dengan segala hormat, 5 karena
jika seorang laki-laki tidak tahu bagaimana memerintah rumah tangganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus…” apa? “…Jemaat Allah?”
Now,
let me ask you. These elders that were named all over the Roman Empire, did
they gather now and then to deal with the world business of the church? Did
they gather in Council to deal with the business of the church? Is that true of
the heavenly council too? Have you seen
the parallel? Notice what we find in
Acts 15:6, the first General Conference
of history, it says, “Now the Apostles and the elders came together
to consider this matter…” it was the issue of circumcision. In other
words, the idea was, do the Gentiles need to be circumcised like the Jews in
order to be saved. And so it became a real problem. And so what decision was
made? Well, let's bring all of the elders,
all of therepresentatives in the whole Roman Empire, not ~ by
the way ~ not all the church members,
but the elders who represent individual churches, let's bring them and discuss this issue and
reach a decision that applies to the entire church. And so it says in Acts 16:4-5, “…and as they went
through the cities they delivered to them the decrees…” so was there a decree made at the General Conference? And what did everybody say?
Everybody was super happy with the decision that was made by all the delegates
of the General Conference? No! You can continue reading the book of Acts. There were rabble rousers that didn't like the decision and they caused
all sorts of problems.
Maybe
this has something to say about what's happening in the church today, where
people are not willing to abide by a decision that was reached three times by a
General Conference session, by the representatives that came together. I mean
how many times does the Holy Spirit has to speak? The Bible says, in the voice
of two or three witnesses every word is confirmed. So there's not only two, there's three, just
in case. But there's all kinds of problems now, because there are people who do
not want to abide by the decision that was made by the world Church. Let's not get into that.
“…and as they went through the cities, they delivered to
them the decrees to keep, which were determined by…” whom? “…by the apostles and the elders at Jerusalem…” Were the elders the representatives from all over the Empire?
Yes. “…So the churches…” what was the result? “…the churches were…” what? “…were strengthened in the
faith and increased in number daily.”
Sekarang coba saya tanya. Tua-tua yang
dipilih di seluruh kekaisaran Roma, apakah dari waktu ke waktu mereka berkumpul
untuk membahas urusan kegiatan gereja? Apakah
mereka berkumpul di dewan untuk menangani urusan gereja? Apakah ini yang ada di
dewan surgawi juga? Apakah kalian melihat paralelnya? Simak apa yang kita lihat
di Kisah 15:6, General Conference yang pertama dalam sejarah. Dikatakan, “6 Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua
untuk mempertimbangkan soal itu.…” soalnya ialah tentang sunat. Dengan
kata lain, konsepnya ialah, apakah orang-orang non-Yahudi harus disunat seperti
orang Yahudi supaya bisa selamat. Dan itu menjadi masalah besar. Maka keputusan
apa yang dibuat? Nah, mari kita kumpulkan semua tua-tua, semua wakil dari
seluruh kekaisaran Roma, tetapi bukan semua anggota gereja, hanya para tua-tua
yang mewakili unit-unit gereja. Mari kumpulkan mereka dan membahas isu ini dan
mengambil keputusan yang akan diberlakukan di semua gereja. Maka dikatakan di
Kisah 16:4-5, “…4 Dalam perjalanan keliling dari
kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan kepada
mereka keputusan-keputusannya…” jadi
apakah ada keputusan yang dibuat di General Conference? Dan apa kata semua
orang? Semua orang sangat gembira dengan keputusan yang dibuat oleh semua
delegasi General Conference? Tidak! Kalian boleh melanjutkan membacanya di
kitab Kisah Rasul. Ada provokator-provokator yang tidak suka dengan keputusan
itu dan mereka menimbulkan segala macam masalah.
Mungkin ini menggambarkan apa yang terjadi
di gereja hari ini, di mana orang-orang tidak mau mematuhi keputusan yang sudah
dicapai tiga kali oleh sebuah sesi General Conference, oleh para wakil yang
berkumpul. Memangnya berapa kali Roh Kudus harus berbicara? Alkitab berkata,
dengan suara dua atau tiga saksi, setiap perkataan diteguhkan. Nah, bukan hanya
ada dua di sana, ada tiga untuk jaga-jaga. Tetapi sekarang ada segala jenis
masalah, karena orang-orang tidak mau tunduk kepada keputusan yang dibuat oleh
gereja dunia. Kita tidak akan membahas ini.
“…4 Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus
dan Silas menyampaikan kepada mereka
keputusan-keputusan yang harus dipatuhi, yang telah diambil
oleh…”
siapa? “…oleh para
rasul dan para penatua di Yerusalem…” apakah
para tua-tua itu wakil-wakil dari seluruh kekaisaran? Ya. “…5 Demikianlah jemaat-jemaat…” apa
hasilnya?
“…jemaat-jemaat…” apa? “…diteguhkan dalam iman dan
makin lama makin bertambah besar jumlahnya.”
Notice
this comment from Ellen White, “The order that was maintained in
the early Christian Church made it possible for them to move forward solidly as
a well-disciplined army clad with the armor of God. The companies of believers though scattered…” listen carefully “…over a large territory, were all members of
one body, all moved in concert and in harmony with one another. When dissension
arose in a local church, as later it did in Antioch and elsewhere, and the
believers were unable to come to an agreement among themselves, such matters
were not permitted to create a division in the church…” Is this true of what happened in heaven, the first council that
God established in heaven, when there
was this discordant note of Lucifer? Did God gather the heavenly council
together to say, let's discuss this? Yes! So it says here once again, “…When dissension arose in the local church as
later it did in Antioch and elsewhere, and the believers were unable to come to
an agreement among themselves, such matters were not permitted to create a
division in the church, but were referred to a…”
what ? “…to a general council of
the entire body of believers, made up of appointed delegates from the various
local churches with the apostles and elders in positions of leading
responsibilities…” Wow!
“…Thus
the efforts of Satan to attack the church in isolated places were met by
concerted action on the part of all, and the plans of the enemy to disrupt and
destroy were thwarted …” Does God run, want the church to run like His heavenly council?
Does He have representatives from the entire universe that come to deliberate
in heaven? They're called elders. Who are the representatives on earth? They're
called elders.
Simak komen ini dari Ellen White, “…Peraturan yang
diberlakukan di gereja Kristen yang mula-mula memungkinkan mereka untuk maju
dengan solid sebagai satu pasukan yang
berdisiplin baik dengan mengenakan selengkap senjata Allah. Kelompok
orang-orang percaya walaupun tersebar…” dengarkan baik-baik “…di daerah yang
luas, semuanya adalah anggota satu tubuh, semua bergerak seirama dalam
keharmonisan satu sama lain. Ketika timbul perbedaan dalam sebuah gereja lokal
seperti yang kemudian timbul di Antiokia dan tempat lain, dan orang-orang
percaya tidak bisa mencapai kata sepakat di antara mereka sendiri, maka hal-hal
itu tidak diizinkan menciptakan suatu perpecahan dalam gereja…” Apakah ini benar dengan apa yang terjadi di Surga, dewan pertama yang
Allah adakan di Surga, ketika ada nada sumbang dari Lucifer? Apakah Allah
memanggil dewan berkumpul untuk berkata, mari kita bicarakan hal ini? Ya! Maka dikatakan
di sini sekali lagi, “…Ketika timbul
perbedaan dalam sebuah gereja lokal seperti yang kemudian timbul di Antiokia
dan tempat lain, dan orang-orang percaya tidak bisa mencapai kata sepakat di
antara mereka sendiri, maka hal-hal itu tidak diizinkan menciptakan suatu
perpecahan dalam gereja, tetapi dirujuk ke sebuah…” apa?
“…sebuah rapat umum seluruh tubuh orang-orang percaya, yang terdiri atas
delegasi-delegasi yang ditunjuk dari gereja-gereja lokal, dengan para rasul dan
tua-tua duduk di posisi pemimpim yang bertanggungjawab. …” Wow!
“…Dengan demikian upaya Setan menyerang gereja-gereja secara terpisah dihadapi
oleh aksi gabungan semua pihak, dan rencana musuh untuk mengganggu dan merusak,
digagalkan…”
Apakah Allah menjalankan, ingin
gereja beroperasi seperti dewan surgawiNya? Apakah Allah punya wakil-wakil dari seluruh
alam semesta yang datang untuk membuat keputusan di Surga? Mereka disebut para
tua-tua. Siapakah para wakil di dunia? Mereka disebut para tua-tua.
So
let's summarize. The elders are what? Rulers
and overseers. Supervisors, if you please. They are what else? Representatives. God runs a representative
style of government, God does not run a dictatorship.
Let
me ask you, could God run the universe all by Himself? Of course He could, absolutely.
But God is a delegator, God does not need indispensably to organize His kingdom
where He delegates responsibility to different levels of beings, with different
gifts, and different responsibilities.
But God enjoys delegating responsibility to the beings from His kingdom. Isn't
that wonderful? God doesn't say,”Do it this way!” “Why, Lord?”
“Because I say so.” No. God runs a republican style of government. I'm
talking not talking about the Republican party by the way, I’m talking about a republic
where the government is run by representatives, elected by the people, and who come together and never agree on anything in the United
States, hehehe.
So they are rulers and overseers, they are
representatives, they attend and deliberate in council, they are administrators
of a section of the church.
By
the way are the elders supposed to offer prayers for the saints? Do you
think? How about the elders in heaven,
do they present the prayers of God's people? Yes, they are spiritual leaders,
just like the angels are spiritual leaders.
Jadi
mari kita simpulkan. Para tua-tua itu apa? Pemerintah
dan penilik. Supervisor, katakanlah demikian. Mereka juga apa lagi?
Wakil-wakil. Allah menjalankan pemerintahan model perwakilan, Allah tidak
menjalankan pemerintahan diktator.
Coba
saya tanya, bisakah Allah menjalankan alam semesta ini sendiri? Tentu saja Dia
bisa, betul sekali. Allah tidak perlu kemutlakan dalam mengorganisasikan
kerajaanNya di mana Dia
mendelegasikan tanggung jawab kepada makhluk-makhluk pelbagai jenjang yang
berbeda, yang punya karunia berbeda, dan tanggung jawab berbeda. Tetapi Allah suka mendelegasikan tanggung
jawab kepada makhluk-makhluk dari kerajaanNya. Bukankah ini indah? Allah tidak
berkata, “Lakukan demikian!” “Mengapa, Tuhan?” “Karena Aku berkata demikian.”
Tidak. Allah menjalankan suatu pemerintahan republik. Saya tidak bicara tentang
partai Republik, saya berbicara tentang pemerintahan republik di mana
pemerintahan dijalankan oleh wakil-wakil yang dipilih masyarakat, berkumpul
bersama dan tidak pernah mencapai kata sepakat dalam hal apa pun di Amerika
Serikat, hehehe.
Jadi
mereka itu pemerintah dan penilik,
mereka itu wakil-wakil, mereka menghadiri dan berunding dalam dewan, mereka
adalah administrator satu sektor di gereja.
Nah,
ketahuilah, apakah para tua-tua mempersembahkan doa-doa orang-orang saleh?
Menurut kalian? Bagaimana dengan tua-tua di Surga, apakah mereka
mempersembahkan doa-doa umat Allah? Ya, mereka adalah pemimpin-pemimpin rohani,
sama seperti para malaikat adalah pemimpin-pemimpin rohani.
Notice this beautiful
statement. By the way the angels have a much more
important function than we generally realize. My personal opinion is, that the church needs a thirty third, no thirtieth fundamental belief. I believe it's 29 now, or is it 28? So it’s 28? So we need a 29th fundamental belief and that is regarding angels. Angels are critically important in the way that God runs the universe, as you can tell by the
dream that Jacob had, and the fact that the veil of the
sanctuary that divided the Holy from the Most Holy place was embroidered with angels
ascending and descending. So when the incense was mingled with the fire, with the coals of the fire, and the smoke ascended the veil, over the veil, into the presence of God, what you have represented
is the prayers of the saints taken by the angels to Jesus
Christ, for Jesus Christ to intercede with
the Father.
Simak pernyataan indah ini. Nah, para malaikat
memiliki fungsi yang jauh lebih penting daripada yang biasa kita sadari.
Pendapat pribadi saya ialah, gereja membutuhkan doktrin fundamental yang ke-33,
bukan, yang ke-30, saya rasa yang sekarang itu ke-29, atau 28? Jadi 28? Berarti
kita butuh doktrin fundamental ke-29 dan itu mengenai malaikat. Malaikat-malaikat itu sangat
penting menurut cara Allah menjalankan alam semesta, sebagaimana
bisa kita lihat dari mimpi Yakub, dan faktanya bahwa tirai Bait Allah yang
memisahkan bilik Kudus dari bilik Mahakudus disulam dengan gambar
malaikat-malaikat yang sedang naik dan turun. Jadi ketika dupa bercampur dengan
api, dengan api batu bara, dan asapnya membumbung di depan tirai, melewati
tirai masuk ke hadirat Allah, apa yang dilambangkan ialah doa-doa orang-orang saleh
dibawa oleh para malaikat kepada Yesus Kristus, agar dipersembahkan oleh Yesus
Kristus sebagai Perantara kepada Bapa.
And
by the way, the Roman Catholic Church establishes another level. They say you got
to plead to the saints, the saints are the ones that take the prayers to Jesus,
and then Jesus presents them to the Father. No. What
happens, the Roman Catholic Church is leaving the angels without a job, because it's the job of the angels to take our
prayers to Jesus and for Jesus to mingle them with the merits of His sacrifice
before the Father, so that our prayers are acceptable in His sight. It's not the saints.
Nah,
gereja Roma Katolik membuat level yang lain. Mereka mengatakan orang harus
memohon kepada orang-orang suci, orang-orang suci adalah mereka yang membawa
doa-doa kepada Yesus, kemudian Yesus yang mempersembahkannya kepada Bapa.
Tidak. Apa yang terjadi, gereja Roma Katolik membuat para malaikat kehilangan
pekerjaan, karena membawa doa-doa kita kepada Yesus adalah pekerjaan
malaikat-malaikat, dan Yesus lalu mencampurinya dengan jasa pengorbananNya di
hadapan Bapa sehingga doa-doa kami dapat diterima dalam pemandangan Bapa. Bukan
oleh orang-orang suci.
Notice
this beautiful statement. “…Let the members of every family bear in mind
that they’re are closely allied to heaven. The Lord has a special interest in
the families of His children here below. Angels offer the smoke of the fragrant
incense for the praying saints…” and we noticed that
the highest of angels are the ones that do this, “…then in every family
let prayer ascent to heaven both in the morning and at the cool sunset hour in
our behalf, presenting before God the Savior's merits morning and evening. The
heavenly universe take notice of every praying household.” (Child Guidance 519)
Simak
pernyataan yang indah ini, “…Hendaknya
setiap anggota keluarga ingat bahwa mereka terikat dekat kepada Surga. Tuhan
punya minat istimewa dalam keluarga-keluarga anak-anakNya di bawah sini.
Malaikat-malaikat mempersembahkan asap dupa wangi bagi orang-orang saleh yang
berdoa…” dan kita sudah menyimak bahwa malaikat-malaikat tertinggilah yang
melakukan ini, “…maka dalam setiap keluarga hendaknya doa
dinaikkan ke Surga bagi kita baik di pagi hari dan di saat kesejukan matahari terbenam, mempersembahkan kepada Allah, jasa-jasa
Sang Juruselamat pagi dan petang. Alam semesta surgawi memperhatikan setiap
rumahtangga yang berdoa.” (Child
Guidance 519)
One
final comment, because time has run out. On the number 24. There were 24
courses of priests in the sanctuary, in other words, twice a year there were
groups of priests that for two weeks in the year they served in the sanctuary.
So
the question is, do the angels perform a work in the sanctuary of burning incense and presenting
it before the Lord? Yes. So I believe the 24 courses on earth are really a
reflection of the turns that the elders take in heaven to present the prayers
of the saints before God.
Satu
komentar terakhir, karena waktunya sudah habis. Tentang angka 24. Ada 24 jalur
bagi imam-imam di dalam Bait Allah, dengan kata lain, dua kali setahun ada
kelompok-kelompok imam yang selama dua minggu dalam setahun, melayani di dalam
Bait Allah.
Jadi
pertanyaannya ialah, apakah para malaikat melakukan tugas di
dalam Bait Allah membakar dupa dan mempersembahkannya di hadapan Tuhan?
Ya. Jadi saya meyakini ke-24
jalur di bumi sesungguhnya adalah refleksi dari giliran pelayanan yang
dilakukan para tua-tua di Surga mempersembahkan doa-doa orang-orang saleh di
hadapan Allah.
So
basically the elders when it comes to the future, are going to be what they
have been all throughout history, that is that they are going to be
representatives of the entire universe before the heavenly counsel. And God will have business meetings now and
then, where He will call the leaders or the elders to come to the meeting. This
means, that not all of us are going to come to the meetings, we will do it
through our representatives that God chooses according to the abilities that
they have received. And there will be people with greater abilities and lesser
abilities in the kingdom, but we will all grow, we will continue to grow in our
relationship with the Lord.
Jadi
pada dasarnya di masa depan, para tua-tua akan menjadi apa yang selalu adalah
tugas mereka sepanjang sejarah, yaitu mereka mewakili seluruh alam semesta di
hadapan dewan surgawi. Dan Allah akan mengadakan pertemuan-pertemuan dari waktu
ke waktu, di mana Dia akan memanggil para tua-tua untuk menghadiri pertemuan
itu. Ini berarti, tidak semua dari kita akan datang ke pertemuan itu, kita akan
diwakili oleh wakil-wakil kita yang dipilih Allah sesuai kemampuan yang telah
dikaruniakan kepada mereka. Dan di kerajaan nanti akan ada orang yang punya kemampuan
lebih, ada yang punya kemampuan kurang, tetapi kita semua akan bertumbuh, akan
terus bertumbuh dalam hubungan kita dengan Allah.
So
I hope that what we've studied has at least jogged our thinking processes as to
why the elders are called elders in these passages of the book of Revelation. That
what happens on earth is really a reflection of the way in which God runs the
universe in the heavenly realm. And if we're not good leaders here, we would never
be good leaders there. If we don't set things in order here we would never set
them in order there. If we aspire to someone else's position, we're never going
to make it there.
So
I trust that what we studied has been useful in our walk with the Lord.
Jadi
saya berharap apa yang telah kita pelajari sedikitnya menggerakkan proses
berpikir kita tentang mengapa para tua-tua disebut tua-tua dalam ayat-ayat
kitab Wahyu. Bahwa apa yag terjadi di bumi sebenarnya adalah pantulan dari cara
Allah menjalankan alam semesta di alam surgawi. Dan jika kita bukan pemimpin
yang baik di sini, kita tidak akan menjadi pemimpin yang baik di sana. Jika
kita tidak menata dengan teratur apa yang ada di sini, kita tidak akan pernah menata
dengan teratur di sana. Jika kita mengincar posisi orang lain, kita tidak akan
pernah tiba di sana.
Jadi
saya yakin apa yang telah kita pelajari bermanfaat bagi perjalanan kita bersama
Tuhan.
19 07 20
No comments:
Post a Comment