Saturday, July 4, 2020

EPISODE 06/24 ~ SESSION 6 ~ REVELATION'S SEVEN SEALS ~ STEPHEN BOHR


_____REVELATION’S SEVEN SEALS_____
Part 06/24 - Stephen Bohr
SESSION 6 ~ EARTH’S TWO REPRESENTATIVES


Dibuka dengan doa


All right, first of all let's review what we studied last time because it's the foundation for what we're going to look at next.  In page 59 of your syllabus you'll find a brief review of the previous presentation.
·       First there is life on other planets, and each planet has its ambassador or representative, and the inhabitants of other planets existed before the creation of this world.
·       Secondly at creation, the morning stars also known as sons of God, rejoiced and shouted for joy.
·       Then we find that God has a heavenly council with representatives from the worlds that participate in deliberations and decision-making.  In Job 1, the sons of God ~ that is the representatives of the worlds ~ came to present themselves before the Lord in heavenly council. In Job chapter 2, the sons of God or representatives of the worlds, left after the first meeting, and came back for a second meeting. So they must not live in the presence of God all the time. Ellen White refers to these representatives as strong angels or the highest of angels.
·       And Satan came to the meetings of the heavenly council in the Old Testament representing planet Earth, because he had usurped Adam’s position who was the rightful king of this earth when he was created.
·       We also noticed in our last study, God's plan for the human race, we noticed that human beings were a new and distinct order created for a specific purpose.
·       Also we noticed that earth was the only planet with the capacity to reproduce, to fulfill that purpose. God has a special plan for humans ~ both before man sinned and after man sinned ~ He had the same plan, in that plan human beings would be equal to the angels, sons of God, after passing the test, and the human beings would fill the vacancies that Satan and his  angels left when God expelled Lucifer from heaven.
So basically in a nutshell that is a review of our last study together.

Baik, pertama-tama marilah kita mengulangi apa yang telah kita pelajari terakhir karena itu merupakan fondasi dari apa yang akan kita pelajari berikut. Di hal. 59 silabus kalian, ada suatu ulasan singkat dari presentasi sebelumnya.
·       Pertama, ada kehidupan di planet-planet lain, dan setiap planet memiliki duta besarnya atau wakilnya, dan penduduk planet-planet lain ini sudah ada sebelum bumi ini diciptakan.
·       Kedua, saat Penciptaan, bintang-bintang fajar yang juga dikenal sebagai anak-anak Allah, bersukacita dan bersorak gembira.
·       Kemudian kita melihat bahwa Allah memiliki sebuah dewan surgawi, di mana para wakil dari dunia-dunia ikut ambil bagian dalam menentukan dan membuat keputusan. Di Ayub pasal 1, anak-anak Allah ~ yaitu wakil-wakil dunia-dunia ~ datang mempersembahkan diri mereka di hadapan Tuhan di dewan surgawi. Di Ayub pasal 2, anak-anak Allah atau wakil-wakil dunia-dunia yang sudah pulang setelah pertemuan yang pertama, kembali untuk menghadiri pertemuan kedua. Berarti mereka tentunya tidak hidup bersama-sama Allah sepanjang waktu. Ellen White menyebut wakil-wakil ini sebagai malaikat-malaikat yang kuat, atau malaikat-malaikat yang tertinggi.
·       Dan di era Perjanjian Lama, Setan datang ke rapat-rapat dewan surgawi ini mewakili Bumi, karena dia telah merebut kedudukan Adam yang adalah raja Bumi ini yang sah pada waktu dia diciptakan.
·       Dalam pelajaran kita yang lalu kita juga menyimak rencana Allah bagi umat manusia. Kita menyimak bahwa manusia adalah tatanan yang baru dan berbeda, yang diciptakan untuk tujuan tertentu.
·       Juga kita menyimak bahwa Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kemampuan untuk mereproduksi, guna memenuhi tujuan tersebut. Allah memiliki rencana khusus buat manusia ~ baik sebelum manusia jatuh dalam dosa maupun setelahnya ~ Allah memiliki rencana yang sama. Dalam rencana itu manusia akan menjadi sederajat dengan malaikat, anak-anak Allah, setelah dia melewati ujian. Dan manusia akan mengisi kosongnya tempat-tempat yang ditinggalkan Setan dan malaikat-malaikatnya ketika Tuhan membuang Lucifer keluar dari Surga.
Jadi secara ringkas inilah ulasan dari pelajaran kita bersama yang lalu.


Now we want to talk about Adam, the original representative of planet Earth. We're going to look at the characteristics of Adam. First of all Adam of course was a created being, let's read Genesis 1:26 and 27, we probably can repeat this from memory, “…Then God said, ‘Let Us make man in Our image according to Our likeness; let them have dominion over the fish of the sea over the birds of the air and over the cattle and over all the earth and over every creeping thing that creeps on the earth.’  So God created man in His  own image, in the image of God He created him; male and female He created them…”
So we find clearly that Adam and Eve were created by God, they were created beings, of course that goes without saying.

Sekarang kita mau berbicara tentang Adam, wakil yang asli planet Bumi. Kita akan melihat karakteristik-karakteristik Adam. Pertama, Adam tentu saja adalah makhluk ciptaan. Mari kita baca Kejadian 1:26-27, kira-kira kita bisa menghafalnya luar kepala,   “…26 Lalu berfirmanlah  Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia dalam gambar Kita, menurut rupa Kita, biarlah mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’  27     Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”
Jadi kita dapati bahwa Adam dan Hawa jelas-jelas diciptakan oleh Allah, tentu saja mereka adalah makhluk ciptaan, sudah pasti.


The Bible tells us that Adam was the son of God, notice Luke 3:38 this is the end of the chapter, it tells us that Enos was the son of Seth, the son of Adam, the son of God.  So Adam is called the son of God, so we shouldn't be surprised if he should have been the son of God to represent this planet in the heavenly council.

Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Adam adalah anak Allah. Simak Lukas 3:38, ini adalah bagian akhir pasal itu, mengatakan kepada kita bahwa Enos adalah anak Set, anak Adam, anak Allah. Jadi Adam disebut anak Allah. Maka kita tidak usah heran jika seharusnya dia adalah anak Allah yang mewakili planet Bumi di dewan sugawi.


Now regarding Adam’s status as the son of God, Ellen White wrote this,  “…The genealogy of our race as given by inspiration, traces back its origin not to a line of developing germs, mollusks, and quadrupeds, but to the Great Creator. Though formed from the dust, Adam was the son of God. He was placed as God's representative over the lower orders of beings…”  So you'll notice here that both the Bible and Spirit of Prophecy identify Adam as the original son of God in this planet, and created by God. 
Now the conclusion that we can reach from this is, that the original son of God on planet earth was Adam; however he was the son of God in a special and different sense than we are, would you agree with that? He was the son of God by creation not by procreation; in other words, we are sons of the son of the Son of God. So Adam is unique because he came forth from the hands of the Creator. He was not procreated. He was created. So he was the son of God in a special sense.

Sekarang mengenai status Adam sebagai anak Allah, Ellen White menulis ini,   “…Silsilah bangsa manusia seperti yang dinyatakan oleh inspirasi, melacak kembali asal usulnya bukan ke serentetan benih yang berkembang, kerang-kerangan, dan hewan berkaki empat, tetapi kepada Sang Pencipta Agung. Walaupun dibentuk dari debu tanah, Adam adalah anak Allah. Dia ditempatkan sebagai waklil Allah di atas tatanan makhluk-makhluk yang lebih rendah…”  Jadi kalian lihat di sini bahwa baik Alkitab maupun Roh Nubuat mengidentifikasi Adam sebagai anak Allah yang asli di planet Bumi ini, dan dia diciptakan oleh Allah.
Sekarang kesimpulan yang bisa kita peroleh dari ini ialah, bahwa anak Allah yang asli di planet Bumi adalah Adam; namun dia adalah anak Allah dalam pengertian yang istimewa dan berbeda daripada kita, kalian setuju? Adam adalah anak Allah lewat penciptaan, bukan lewat kelahiran. Dengan kata lain, kita adalah anak-anak dari anaknya, Anak Allah. Maka Adam itu unik karena dia keluar dari tangan Sang Pencipta, dia tidak dilahirkan, dia diciptakan. Jadi dia adalah anak Allah dalam pengertian yang istimewa.


Adam also wore a crown at creation. He was crowned king of this world, of course under the absolute kingship of Christ. Notice Psalm 8:3-8 it says, “…When I consider Your heavens, the work of Your fingers, the moon and the stars which You have ordained…” the psalmist is speaking to the Lord, “…what is man that You are mindful of him? And the son of man that You visit him? For You have made him a little lower than the angels and You have…” what?  “…crowned him with glory and honor. You have made him to have dominion…” see because he's King, right?  So  he has dominion “…over the works of Your hands.  You have put all things under his  feet,  all sheep and oxen even the beasts of the field, the birds of the air, and the fish of the sea that pass through the paths of the sea…” when the Bible mentions heaven, earth, and seas it means everything relating to planet Earth; heaven, earth, and waters. And so Adam was presented with the position of king. He was crowned according to Psalm chapter 8 and all things relating to this earth were his  realm of dominion.

Adam juga mengenakan mahkota saat diciptakan. Dia dimahkotai sebagai raja dunia ini, tentu saja di bawah Kristus sebagai Raja yang mutlak. Simak Mazmur 8:3-8, dikatakan, “…3 Jika aku memikirkan langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang telah Kautempatkan: 4 apalah manusia sehingga Engkau mempedulikannya?   Dan anak manusia, sehingga Engkau mendatanginya?   5  Karena Engkau telah membuatnya  sedikit lebih rendah daripada malaikat, dan Engkau telah …”  apa?   “…memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan. 6  Engkau membuat dia berkuasa…”  lihat, karena dia raja, benar? Jadi dia memiliki daerah kekuasaan,   “…atas buatan tangan-Mu, segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya. 7 kambing domba dan lembu sapi sekalian, yaitu binatang-binatang di padang; 8 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut yang melintasi arus lautan…”  Bila Alkitab menyebut langit, bumi, dan laut, itu berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan planet Bumi: langit, bumi dan air. Maka Adam ditampilkan dengan posisi sebagai raja. Menurut Mazmur pasal 8, dia dimahkotai, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Bumi ini adalah wilayah kekuasaannya.


Now going to the next page, Ellen White confirms that Adam was crowned king at creation, she corroborates what we find in Psalm 8. She wrote in Review and Herald, February 24 1874,  “…Adam was crowned as king in Eden. God gave him dominion over every living thing that He had created. The Lord blessed Adam and Eve with intelligence such as He had not
given to any animal creation. He made Adam the rightful sovereign of all the works of His  hands…” so you notice that Adam was a created being. He is called the son of God in a unique sense. He was crowned at creation as king, and the realm of his dominion was planet earth. He was the rightful sovereign of the earth.

Nah, halaman berikutnya. Ellen White menguatkan bahwa Adam dimahkotai sebagai raja pada saat penciptaan. Dia membenarkan apa yang kita temukan di Mazmur pasal 8. Ellen White menulis di Review and Herald, 24 Februari 1874, “…Adam dimahkotai sebagai raja di Eden. Allah memberinya kekuasaan atas semua makhluk hidup yang telah diciptakanNya. Tuhan memberkati Adam dan Hawa dengan inteligen seperti yang tidak diberikanNya kepada ciptaan binatang mana pun. Allah menjadikan Adam penguasa yang sah atas semua karya tanganNya…”  Jadi kalian simak, Adam adalah makhluk ciptaan. Dia disebut anak Allah dalam pengertian yang unik. Dia dimahkotai sebagai raja saat penciptaan, dan daerah kekuasaannya adalah planet Bumi. Dia adalah penguasa Bumi yang sah.


Now how were Adam and Eve clothed at the very beginning? You're going to see where we're going with all of these details. Genesis 2:25 tells us that Adam and Eve were naked when God created them, it says,  “…and they were both naked, the man and his  wife; and were not ashamed…” Now they were naked with regards to human fabric clothing. They were covered but they were covered with a robe of light; in other words, their garments were not made of human material, they were covered with the glorious light of God.
Ellen White also wrote in Christ’s Object Lessons page 310 and 3:11 “…The robe, white robe of innocence was worn by our first parents when they were placed by God in holy Eden. They lived in perfect conformity to the will of God. They gave all the strength of their affections to their Heavenly Father. A beautiful soft light, the light of God, enshrouded the holy pair. This robe of light was a symbol of their spiritual garments of heavenly innocence…”
So how were Adam and Eve clothed at the beginning? They were clothed in a robe of light which Ellen White identifies as a white robe of innocence. So they were covered with white garments.

Nah, bagaimanakah pakaian Adam dan Hawa pada awal mulanya? Kalian akan melihat arah pembicaraan kita  dengan semua detail ini. Kejadian 2:25 mengatakan kepada kita bahwa Adam dan Hawa telanjang ketika mereka diciptakan Allah, dikatakan,  “…25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. …”  Nah, mereka telanjang menurut konteks pakaian kain manusia. Mereka tertutup, tetapi mereka tertutup oleh jubah cahaya; dengan kata lain pakaian mereka tidak terbuat dari bahan buatan manusia, mereka tertutup oleh cahaya kemuliaan Allah.
Ellen White juga menulis dalam Christ’s Object Lessons hal. 310-311, “…Jubah itu, jubah putih kemurnian, dikenakan oleh orangtua kita yang pertama ketika mereka ditempatkan Allah di Firdaus yang suci. Mereka hidup dalam keserasian yang sempurna dengan kehendak Allah. Mereka memberikan seluruh bobot kasih sayang  mereka kepada Bapa surgawi. Suatu cahaya yang lembut, cahaya Allah, menyelimuti pasangan yang kudus ini. Jubah cahaya ini adalah simbol kemurnian surgawi pakaian rohani mereka…”
Jadi bagaimanakah pakaian Adam dan Hawa pada mulanya? Mereka berpakaian jubah cahaya yang diidentifikasi Ellen White sebagai jubah putih kemurnian. Jadi mereka tertutup oleh jubah putih.


Now do you know that the angels also wear garments of light? In fact the garments of light are white that the angels wear are the reflection of the garments that God wears, because God's creation is to reflect God's glory. Notice Matthew 28:2-3  “…And behold there was a great earthquake…” this is the resurrection of Jesus,  “…for an angel of the Lord descended from heaven and came and rolled back the stone from the door and sat on it. His  countenance was like lightning and his  clothing was…” what?  “…was white as snow…”
So human beings wear white garments and the angels wear white garments, because both groups of beings reflect the glorious robe of light of God.

Nah, apakah kalian tahu bahwa para malaikat juga memakai pakaian cahaya? Bahkan pakaian cahaya yang putih yang dikenakan para malaikat adalah pantulan pakaian yang dipakai Allah, karena ciptaan Allah harus memantulkan kemuliaan Allah.
Simak Matius 28:2-3,  “…2 Dan lihatlah, ada gempa bumi yang hebat…”  ini adalah kebangkitan Yesus,   “…sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3 Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya…”  apa?   “…putih bagaikan salju.”
Jadi manusia mengenakan pakaian putih dan malaikat mengenakan pakaian putih karena kedua kelompok itu memantulkan jubah cahaya Allah yang mulia.


Patriarchs and Prophets page 45 Ellen White wrote,  “…The sinless pair wore no artificial garments, they were clothed with a covering of light and glory such as the angels wear…” So did Adam and Eve have the same garments that the angels wear? Absolutely.  Garments of light, white garments of light, and this of course is a reflection of God's garments.
Notice Psalm 104:1-2,  “…Bless the Lord, O, my soul, O, Lord my God, You are very great, You are clothed with honor and majesty, who cover Yourself with…” what? “…with light as with a garment, who stretched out the heavens like a curtain…” So what kind of garment does God wear? God wears a garment of light. And He clothed Adam and Eve with the garment of light. The angels are covered with the garment of light, with white robes of light, if you please.
One further text on this point,  Daniel 7:9 speaking about the beginning of the judgment, “…I watched till thrones were put in place, and the Ancient of Days was seated. His  garment was white…” what?  “…white as snow and the hair of His head was like pure wool…”

Patriarchs and Prophets page 45, Ellen White wrote, “…Pasangan yang tidak berdosa itu tidak mengenakan pakaian buatan, mereka diselimuti oleh penutup cahaya dan kemuliaan seperti yang dipakai para malaikat…”  Jadi apakah Adam dan Hawa memiliki pakaian yang sama yang dipakai para malakait? Tentu saja. Pakaian dari cahaya, pakaian putih dari cahaya, dan tentu saja ini adalah pantulan dari pakaian Allah.
Simak Mazmur 104:1-2,    “…1 Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian kehormatan dan kebesaran,  2 Yang menyelimuti DiriMu dengan…”  apa?   “…dengan terang seperti dengan pakaian, Yang membentangkan langit seperti tenda…”  Jadi pakaian macam apa yang dipakai Allah? Allah mengenakan pakaian cahaya. Dan Dia memberi Adam dan Hawa pakaian cahaya. Para malaikat diselimuti oleh pakaian cahaya, dengan jubah putih dari cahaya, katakanlah demikian.   
Satu lagi ayat tentang poin ini, Daniel 7:9, berbicara tentang awal penghakiman, “…9 Sementara aku terus melihat hingga takhta-takhta diletakkan di tempatnya lalu duduklah Yang Lanjut Usianya, pakaian-Nya putih…”  apa?   “…putih  seperti salju dan rambut di kepalaNya seperti bulu domba murni...”


So what do we find concerning Adam?
·       Adam was created.
·       Adam was the son of God in a unique sense.
·       Adam was crowned at creation to be king and his realm of dominion was planet Earth.
·       Adam was covered with a robe, a white robe of light.
·       And Adam was placed as the father and representative of the planet.

Jadi apa yang sudah kita ketahui tentang Adam?
·       Adam diciptakan.
·       Adam adalah anak Allah dalam pengertian yang unik.
·       Adam dimahkotai saat Penciptaan untuk menjadi raja dan daerah kekuasaannya ialah planet Bumi.
·       Adam diselimuti oleh sebuah jubah, jubah putih dari cahaya.
·       Dan Adam ditempatkan sebagai bapak dan wakil planet Bumi.


Let's notice Patriarchs and Prophets page 48, we’re at the bottom of page 63.  “…In Eden God set up the memorial of His  work of creation in placing His  blessing upon the seventh day. The Sabbath was committed to Adam…” now listen carefully, what was Adam?  “…the…” what?  “…the father and representative of the whole human family …” 
So who would have been at the heavenly council if Adam had not sinned? Adam, because he represented ~ according to this ~ the whole human family. So in spite of the fact ~ this is a very interesting detail ~ in spite of the fact that Eve sinned first, God held Adam accountable for the inception of sin, why? Because as Adam was the head  ~  and I know people don't like to hear this:   Adam was placed the head of the human race. Does that make everybody else inferior? No,  it simply means that  he's the leader,  he represents the planet.  Headship isn't bad,  in other words.  Jesus came to redeem the position that Adam lost and for this reason the Bible refers to Jesus as what? The “last Adam” not the last Eve. As the sons of God in Job 1 and 2 were the representatives of the worlds,  so Adam represented planet Earth. Are we clear?

Mari kita simak Patriarchs and Prophets hal. 48, kita berada di bagian bawah hal. 63. “…Di Eden Allah menetapkan peringatan karya PenciptaanNya dengan memberkati hari yang ketujuh. Sabat dipercayakan kepada Adam…”  sekarang dengarkan baik-baik, Adam itu apa?   “…bapak dan wakil dari seluruh umat manusia…”  Dia mewakili ~ menurut ini ~ seluruh umat manusia. Jadi walaupun faktanya ~ ini detail yang sangat menarik ~ walaupun faktanya yang berdosa lebih dulu itu Hawa, Allah menganggap Adam yang bertanggungjawab untuk masuknya dosa, mengapa? Karena Adam adalah kepala ~ dan saya tahu orang-orang tidak suka mendengar ini ~ Adam ditempatkan sebagai kepala umat manusia. Apakah itu membuat semua orang lain lebih rendah? Tidak. Ini hanya berarti bahwa Adam adalah pemimpinnya, dia mewakili planet ini. Dengan kata lain, jabatan pemimpin bukan hal yang buruk. Yesus datang untuk menebus posisi yang dihilangkan Adam, dan demi alasan ini Alkitab menyebut Yesus sebagai apa? “Adam yang terakhir”, bukan Hawa yang terakhir. Sebagaimana anak-anak Allah di Ayub pasal 1 dan 2 adalah wakil-wakil dunia-dunia, maka Adam mewakili planet Bumi. Apakah jelas?


Now you're going to  see why I've dedicated time to things that you already knew. What beings were present in Revelation chapter 4?  Now we're going to go to Revelation chapter 4 to see who was present there. Well, there were actually four orders of beings present there:
1.   number one the Father who was sitting on the throne. We studied this yesterday in our session.
2.   Second, the seven spirits before the throne which represent what? The fullness of the Holy Spirit.
3.   the four living creatures which are seraphim and cherubim according to the Spirit of Prophecy
4.   and one other group: the twenty-four elders.
Who is missing in chapter 4? Jesus and also what? Also the angelic hosts are missing. It is important to remember that the 24 elders already surrounded the throne in chapter 4 before Jesus arrived with the angel hosts and the firstfruits in chapter 5.  So the 24 elders cannot be those who resurrected with Jesus, because they were already there before Jesus arrived with the firstfruits.

Sekarang kita akan melihat mengapa saya mendedikasikan waktu kepada hal-hal yang sudah kalian ketahui. Makhluk-makhluk apa yang hadir di Wahyu pasal 4? Nah, kita akan ke Wahyu pasal 4 untuk melihat siapa yang hadir di sana. Nah, sesungguhnya ada empat urutan makhluk yang hadir di sana:
1.   Nomor satu, Bapa, yang duduk di atas takhta. Kita sudah mempelajari ini kemarin dalam sesi kita.
2.   Kedua, ketujuh roh di hadapan takhta yang melambangkan apa? Kepenuhan Roh Kudus.
3.   Keempat makhluk hidup yang adalah serafim dan kerubim, menurut Roh Nubuat.
4.   Dan satu kelompok lagi: ke-24 tua-tua.
Siapa yang tidak ada di pasal 4? Yesus dan juga siapa? Juga bala tentara malaikat tidak ada.  Penting mengingat bahwa ke-24 tua-tua sudah ada mengelilingi takhta di pasal 4 sebelum Yesus tiba bersama pasukan malaikat dan buah-buah sulung di pasal 5. Jadi ke -24 tua-tua tidak mungkin mereka yang bangkit bersama Yesus karena mereka sudah ada di sana sebelum Yesus tiba bersama buah-buah sulungnya.


Now let's notice who joins the celebration in chapter 5. All beings that are in fact in chapter 4 reappear in chapter 5, except in chapter 5 two are added: the angelic hosts are added and Jesus who presents Himself as the Lamb as though He had been slain, is now present as well.  

Sekarang mari kita simak siapa yang bergabung dalam perayaan itu di pasal 5. Faktanya semua makhluk yang ada di pasal 4, muncul lagi di pasal 5, hanya saja di pasal 5 ada dua tambahan: bala tentara malaikat ditambahkan, dan Yesus yang mempersembahkan DiriNya sebagai Anak Domba yang seakan sudah tersembelih, juga sekarang hadir.


Now let's review something that we noticed before. The 24 elders are angelic beings, are we all agreed on that, that they are angelic beings? Not of the regular angel hosts, but they are the highest of angels, they are strong angels. As we have seen Ellen White in the book The Great Controversy states that the sons of God in the book of Job were angels; this harmonizes with her view elsewhere that the representatives of the worlds are powerful angels or the highest of angels to whom God has delegated the responsibility of ruling over the worlds, representing them in the heavenly council. And I'm not going to read the next statement from Great Controversy 518, we read that before, where Ellen White states clearly that in Job when it says the sons of God presented themselves before the Lord, it was the angels of God that presented themselves before the Lord.

Nah, mari kita ulang sesuatu yang sudah kita simak sebelumnya. Ke-24 tua-tua adalah malaikat, apakah kita semua setuju dengan itu, bahwa mereka adalah malaikat? Bukan malaikat biasa dari kelompok bala tentara, tetapi mereka adalah malaikat yang tertinggi, mereka adalah malaikat yang kuat. Sebagaimana kita sudah melihat di buku Great Controversy Ellen White menyatakan bahwa anak-anak Allah di kitab Ayub adalah malaikat; ini serasi dengan pandangannya di tempat lain bahwa wakil-wakil dunia-dunia adalah malaikat-malaikat yang kuat atau malaikat-malaikat tertinggi kepada siapa Allah telah mendelegasikan tanggung jawab untuk memerintah dunia-dunia, mewakili mereka dalam dewan surgawi. Dan saya tidak akan membacakan pernyataan berikut dari Great Controversy hal. 518, kita sudah membacanya tadi, di mana Ellen White menyatakan dengan jelas bahwa di kitab Ayub bila dikatakan anak-anak Allah mempersembahkan diri mereka di hadapan Tuhan, itu adalah para malaikat Allah yang mempersembahkan diri mereka di hadapan Tuhan.


So as all the 24 elders are angelics, they must not be confused with the regular angelic hosts.  Is there a distinction between the angels that presented themselves before the Lord and the regular angelic hosts? Is there a difference between the 24 elders and the regular angelic hosts? Let's read Revelation 5:11-12 and you'll see that this is the case.  “…Then I looked and I heard the voice of many angels…” listen carefully now, “…many angels around the throne, the living creatures, and the elders….” Are the elders part of the angelic hosts? Are they? No, because it says,  “…I looked and I heard the voice of many angels around the throne, the living creatures and the elders…”   Are the elders distinct from the angelic hosts? Absolutely. “…and the number of them was ten thousand times ten thousand and thousands of thousands…” that's a description of the angelic host, “…saying with a loud voice, ‘Worthy is the Lamb who was slain to receive power and riches and wisdom and strength and honor and glory and blessing’…”

Jadi karena ke-24 tua-tua semuanya adalah malaikat, janganlah mencampuradukkan mereka dengan malaikat-malaikat yang biasa. Apakah ada perbedaan jelas antara para malaikat yang mempersembahkan diri mereka di hadapan Tuhan dengan bala tentara malaikat biasa? Apakah ada bedanya antara ke-24 tua-tua dengan bala tentara malaikat biasa? Mari baca Wahyu 5:11-12 dan kalian akan melihat demikianlah adanya, “…11 Maka aku melihat dan aku mendengar suara banyak malaikat…”  dengarkan baik-baik sekarang,   “…banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk hidup, dan tua-tua itu…”  apakah para tua-tua itu bagian dari bala tentara malaikat? Iyakah? Tidak, karena dikatakan, “…aku melihat dan aku mendengar suara banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk hidup, dan tua-tua itu…”  apakah para tua-tua itu berbeda dari bala tentara malaikat? Betul sekali, “…jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa…”  ini menerangkan bala tentera malaikat,   “…12 berkata dengan suara nyaring: Layaklah Anak Domba yang telah disembelih itu untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan berkat!’…"


Now, let's take a look at the 24 elders. Let's read Revelation 4:4 to notice the characteristics of the 24 elders, it says, “…around the throne were twenty-four thrones…” so the elders sit on what? On thrones, “…and on the thrones I saw 24 elders sitting, clothed in…” what?  “…white robes, and they had…” what?  “…crowns of gold on their heads…”
Now some have assumed that the 24 elders cannot be angelic because their characteristics are human.
·       Are the 24 elders created beings? You can notice that in Revelation 4:10-11 they're created beings.
·       Do the 24 elders sit on thrones? Yes.  Does that mean that they are rulers? Absolutely, yes, and supposedly angels aren't rulers. 
·       They have crowns on their heads, another indication that they are kings or rulers. And the word for crown is στέφανος [stephanos]  the victor’s crown; some claim that the angels never won the victory over sin and therefore they do not wear crowns.
·       And finally the elders wear white garments. Elsewhere in the book of Revelation it says that the redeemed are the ones that wear white garments.
Are you seeing what the problem is? They appear to be human by all the characteristics:  they are created; they sit on thrones, which means they’re rulers; they have the crowns of the victor which means that they  must have overcome sin; and they wear white garments; those are characteristics of humans, so they can't be angels.
Really?

Nah, marilah kita melihat ke-24 tua-tua ini. Mari baca Wahyu 4:4 untuk melihat karakteristik ke-24 tua-tua, dikatakan, “…4  Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta…”  jadi tua-tua itu duduk di atas apa? Takhta,  “…dan di takhta-takhta itu saya melihat duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai…”  apa?   “…jubah putih dan…”  apa?   “…mahkota emas di kepala mereka…”
Nah, beberapa orang beranggapan bahwa ke-24 tua-tua ini tidak bisa malaikat karena karakteristik mereka adalah manusia.
·      Apakah ke-24 tua-tua itu makhluk ciptaan? Kalian bisa menyimak di Wahyu 4:10-11 mereka adalah makhluk ciptaan.
·      Apakah ke-24 tua-tua itu duduk di atas takhta? Ya. Apakah ini berarti mereka adalah penguasa? Betul sekali, iya. Dan anggapan yang umum malaikat bukanlah penguasa.
·      Mereka punya mahkota di kepala, indikasi yang lain lagi bahwa mereka adalah raja atau penguasa. Dan kata untuk mahkota ialah στέφανος [stephanos] mahkota seorang pemenang; beberapa orang mengklaim bahwa malaikat tidak pernah memenangkan perang atas dosa dan oleh karena itu mereka tidak memakai mahkota.
·      Dan akirnya para tua-tua memakai pakaian putih. Di tempat lain di kitab Wahyu dikatakan orang tebusan adalah mereka yang memakai pakaian putih.
Apakah kalian melihat apa masalahnya? Menurut semua karakteristik mereka sepertinya manusia: mereka diciptakan; mereka duduk di atas takhta, yang artinya mereka adalah penguasa; mereka punya mahkota sang pemenang, yang artinya mereka pasti telah mengalahkan dosa; dan mereka memakai pakaian putih. Ini semua adalah karakteristik manusia, jadi mereka tidak mungkin malaikat.
Apa benar?


Well let's pursue this, let’s see whether it's true or not.  Now,  however, hasty assumption sometimes lead to wrong conclusions.  Is it just possible that these characteristics fit angelic beings just as well as human beings? As we have seen Ellen White used three expressions to describe the group of the twenty-four elders, she clearly believed that the elders were present in heaven before Jesus arrived, and I'm not going to read this quotation because we've already read it before.
So let's ask are angels created beings? Of course they are. Notice Colossians 1:16 speaking about Jesus, it says,  “…For by Him all things were created that are in heaven…” would that be the angels too?  “…that are in heaven, and that are on earth, visible and invisible, whether thrones, or dominions, or principalities, or powers, all things were created through Him and for Him…” were the angels created? Yes. 
Review and Herald April 15, 1906 Ellen White wrote,  “…Before men or angels were created, the Word was with God and was God…” so clearly she says “before men or angels were created”.
There's another quotation that we find in Patriarchs and Prophets page 36,  “…The Son of God had wrought the Father's will in the creation of all the hosts of heaven and to Him as well as to God their homage and allegiance were due.  Christ was still to exercise divine power in the creation of the earth and its inhabitants…” so humans are created beings, angels are created beings.

Sekarang mari kita telusuri ini, mari kita lihat apakah ini benar atau tidak. Nah, namun demikian, asumsi yang tergesa-gesa terkadang mengakibatkan kesimpulan yang salah. Apakah mungkin karakteristik-karakteristik ini sama cocoknya untuk malaikat dan untuk manusia? Seperti yang sudah kita simak, Ellen White memakai tiga ekspresi untuk menggambarkan kelompok ke-24 tua-tua, dia jelas yakin bahwa para tua-tua itu hadir di Surga sebelum Yesus tiba, dan saya tidak akan membacakan kutipan itu lagi karena kita sudah membacanya tadi.
Jadi mari saya tanya, apakah malaikat itu makhluk ciptaan? Tentu saja iya. Simak Kolose 1:16 berbicara tentang Yesus, dikatakan, “…16 Karena oleh Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga…”  apakah ini termasuk malaikat juga?   “…dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, apakah itu singgasana atau kerajaan, atau pemerintah, atau kekuasaan; segala sesuatu diciptakan melalui Dia dan untuk Dia.”
Apakah malaikat diciptakan? Ya.
Review and Herald, 15 April 1906, Ellen White menulis, “…Sebelum manusia atau malaikat diciptakan, Firman ada bersama Allah, dan adalah Allah…”  Jadi jelas Ellen White berkata “sebelum manusia atau malaikat diciptakan…”
Ada kutipan yang lain yang kita temukan di Patriarchs and Prophets hal. 36,  “…Anak Allah telah melaksanakan kehendak Bapa dengan menciptakan semua bala tentara surgawi dan kepada Dia, sebagaimana kepada Allah, layak diberikan penghormatan dan sumpah setia mereka. Kristus masih harus memakai kuasa ilahi dalam menciptakan bumi dan penghuniya…”  Jadi manusia adalah makhluk ciptaan, malaikat adalah makhluk ciptaan.


Now do angels wear crowns? See, the people who say that the elders cannot be angelic they have to be human because they wear crowns, they say that the word στέφανος [stephanos]  the word “crown” in Greek means the crown of the victor, and you know, so these people have to have gained the victory over sin, they should have been human beings who gained the victory over sin, angels never gained the victory over  sin. That's the argument. However, the word στέφανος [stephanos]  even though generally it applies to the victor’s crown, it doesn't always apply to the victor’s crown. It is also referred to in Scripture as the crown that a king wears. Because there are two words in Greek for “crown”,  one is the word στέφανος [stephanos] where my name comes from: Stephen; and the other one is διάδημα [diadēma] in Revelation 19 where Jesus comes as King of kings and Lord of lords. He has many διάδημα [diadēma], He has many crowns in other words.  So supposedly στέφανος [stephanos]  refers only to the victor's crown, so they must be human, they gained the victory over sin.  However, the word στέφανος [stephanos] is also used for the crown of a king, notice Matthew 27:29 and you can look at the parallel passages in the Gospels as  well.  This is when they put a crown στέφανος [stephanos] of thorns on Jesus, “...When they had twisted a crown..." a στέφανος [stephanos]  "...of thorns, they put it on His  head and a reed in His  right hand and they bowed the knee before Him and mocked Him saying, ‘Hail King of the Jews’..."  So can a στέφανος [stephanos] be the crown of a king and not necessarily of a victor? Absolutely, because Jesus certainly was not victorious here in the minds of the ones who put the crown on.

Nah, apakah malaikat memakai mahkota? Lihat, orang-orang yang berkata bahwa para tua-tua tidak mungkin malaikat dan mereka pasti manusia karena mereka memakai mahkota, mereka berkata bahwa kata στέφανος [stephanos]  kata “mahkota” dalam bahasa Greeka berarti mahkota seorang pemenang, dan orang-orang itu haruslah sudah menang atas dosa, mereka haruslah manusia yang telah mendapatkan kemenangan atas dosa. Malaikat tidak pernah mendapat kemenangan atas dosa. Itulah alasan mereka.  Namun, kata  στέφανος [stephanos]   walaupun umumnya diaplikasikan ke mahkota seorang pemenang, tapi tidak selalu demikian. Di dalam Kitab Suci kata itu juga dipakai untuk mahkota seorang raja. Karena ada dua kata di bahasa Greeka untuk “mahkota”, yang satu ialah kata  στέφανος [stephanos]   dari mana nama saya berasal: Stephen; dan kata yang lain ialah διάδημα [diadēma]   di Wahyu 19 di mana Yesus datang sebagai Raja segala raja, dan Tuhan segala tuan. Yesus punya banyak διάδημα [diadēma], dengan kata lain Dia punya banyak mahkota. Jadi karena στέφανος [stephanos] diduga merujuk hanya kepada mahkota pemenang, maka ke-24 tua-tua dianggap haruslah manusia, mereka yang telah mendapatkan kemenangan atas dosa. Namun, kata  στέφανος [stephanos]  juga dipakai untuk mahkota seorang raja, simak Matius 27:29 dan kalian juga bisa melihat di ayat-ayat paralel dari kitab-kitab Injil. Ini adalah peristiwa ketika mereka meletakkan sebuah mahkota  στέφανος [stephanos]  dari duri pada Yesus, “…29 Setelah mereka menganyam sebuah mahkota στέφανος [stephanos] duri, mereka menaruhnya di atas kepala-Nya, dan sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokNya, dengan berkata: ‘Salam, hai Raja orang Yahudi!’ …” 
Jadi apakah  στέφανος [stephanos]   bisa mahkota seorang raja dan tidak harus mahkota seorang pemenang? Tentu saja, karena di dalam pikiran mereka yang meletakkan mahkota itu padaNya, Yesus jelas bukanlah seorang pemenang.  


Notice Revelation 14:14, once again the word στέφανος [stephanos] is used, “...Then I looked and behold a white cloud, and on the cloud sat One like the Son of Man having on His  head a golden crown..." a στέφανος [stephanos],  “...and in His  hand a sharp sickle..." this text describes the close of probation, when at the conclusion of the investigative judgment, Jesus receives the kingdom from His  Father and begins to reign as King. So once again this presents Jesus as king, the emphasis is not on Jesus as Victor,  the emphasis is on Jesus as king. 

Simak Wahyu 14:14, sekali lagi kata στέφανος [stephanos]  dipakai, “…14 Dan aku melihat, dan tampaklah ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas..."  στέφανος [stephanos] “...di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya...” ayat ini menggambarkan berakhirnya masa kemurahan Allah, ketika pada akhir pengadilan investigatif Yesus menerima kerajaanNya dari BapaNya dan mulai memerintah sebagai Raja. Jadi sekali lagi ini mendeskripsikan Yesus sebagai Raja, penekanannya bukan pada Yesus sebagai Pemenang, penekanannya ialah pada Yesus sebagai Raja.


By the way in the Old Testament, the Septuagint translation of the Old Testament uses the word στέφανος [stephanos] as well on several occasions to describe the crown that was worn by David and the kings of Israel. So to say that because that elders wear a στέφανος [stephanos] that means always the victor's crown is simply not true, because it's used also for the crown of a king.

Nah, di kitab Perjanjian Lama, terjemahan Septuagin atas kitab Perjanjian Lama, kata  στέφανος [stephanos] dipakai juga beberapa kali untuk menggambarkan mahkota yang dipakai Daud dan raja-raja Israel. Jadi kalau dikatakan karena para tua-tua memakai   στέφανος [stephanos] berarti itu selalu adalah mahkota pemenang, itu semata-mata tidak benar, karena kata itu juga dipakai untuk mahkota seorang raja.


Now the question is, do angels wear crowns? Of course they do, notice all these statements from the Spirit of Prophecy:
·       When man sinned in the Garden of Eden, this is on page 69, “…the news of man's fall spread through heaven, every harp was hushed, the angels cast their…” what?  “…their crowns from their heads in sorrow….
·       When Jesus suffered in Gethsemane, there was no joy in heaven. The angels cast their crowns and harps from them and with the deepest interest,  silently watched Jesus….
·       When Jesus ascended to heaven then the entire heavenly hosts surrounded their majestic Commander and with the deepest adoration bowed before Him and cast their glittering crowns at His  feet…
·       At the close of human probation and all the angelic hosts laid off their crowns, as Jesus made the solemn declaration, he that is unjust let him be unjust still, he which is filthy let him be filthy still, he that is  righteous let him be righteous still, and he that is holy let him be holy still… 
·       At the second  coming a retinue of holy angels with bright glittering crowns upon their heads escorted Him on His  way. No language can describe the glory of the scene…” 
So do angels also wear crowns? Are they created beings? Yes, they wear crowns and they are created beings.

Sekarang pertanyaannya, apakah malaikat memakai mahkota? Tentu saja. Perhatikan pernyataan-pernyataan ini dari Roh Nubuat:
·       Ketika manusia berbuat dosa di taman Eden, ini di hal. 69,   “…berita tentang kejatuhan manusia itu menyebar ke seluruh Surga. Setiap kecapi dihentikan, para malaikat meletakkan…”  apa?   “…mahkota mereka dari kepala mereka dengan sedih…”
·       Ketika Yesus menderita di Getsemani, di Surga tidak ada sukacita. Para malaikat meletakkan mahkota dan kecapi mereka dan dengan perhatian yang paling dalam, mereka mengamati Yesus dalam kebisuan…”
·       Ketika Yesus naik ke Surga, lalu seluruh bala tentara surgawi mengelilingi Pemimpin mereka yang agung, dan dengan adorasi yang paling dalam, sujud di hadapanNya dan meletakkan mahkota mereka yang gemerlapan di kakiNya…
·       Pada penutupan pintu kasihan dan semua balatentara malaikat meletakkan mahkota mereka, sementara Yesus membuat deklarasi yang serius, dia yang tidak benar, hendaknya dia tetap tidak benar, dia yang cemar hendaknya dia tetap cemar, dia yang benar hendaknya dia tetap benar, dan dia yang kudus hendaknya dia tetap kudus…
·       Pada kedatangan yang kedua, serombongan malaikat-malaikat kudus dengan mahkota-mahkota yang bersinar gemerlapan di atas kepala, mengiringi Dia dalam perjalananNya. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kemuliaan adegan tersebut…”
Jadi, apakah malaikat memakai mahkota? Apakah mereka makhluk ciptaan? Ya, mereka memakai mahkota dan mereka makhluk ciptaan.


Do angels have white garments? Notice the next page.
Matthew 28:2-3,  “…And behold there was a great earthquake, for an angel of the Lord descended from heaven and came and rolled back the stone from the door and sat on it. His  countenance was like lightning, his clothing as…” what?  “…as white as snow…”
Acts 1:10 the Ascension of Christ,  “…And while they looked steadfastly toward heaven as He went up, behold two men stood by them in…” what? “…in white apparel…” do angels also wear white? Yes, they do.
And Ellen White adds these quotations,  “…His  face…” speaking about the angel that came to resurrect Jesus, “…His  face was like the lightening and his  garments…” what? “…white as snow…” Should  only the redeemed wear white garments? No. See, you have to be careful when you study Scripture and not only conclude, well, you were in Revelation the redeemed wear white, so the 24 elders have to be human beings. No, we have to look at all of the evidence.

Apakah malaikat punya pakaian putih? Simak halaman berikut. Matius 28:2-3, “…2 Dan lihatlah, ada gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3 Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya…”  seperti apa?   “…putih bagaikan salju.”
Kisah 1:10 kenaikan Kristus,    “…10 Ketika mereka sedang menatap terus-menerus ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba  berdirilah dua orang yang…”  apa?   “…berpakaian putih dekat mereka…”  apakah malakat memakai pakaian putih? Ya, benar.
Dan Ellen White menambahkan kutipan-kutipan ini, “…Wajahnya…”  berbicara tentang malaikat yang datang untuk membangkitkan Yesus, “…Wajahnya seperti kilat dan pakaiannya…” apa?  “…seputih salju…”  Apakah hanya orang-orang tebusan yang berpakaian putih? Tidak. Lihat, kita harus berhati-hati dalam mempelajari Kitab Suci dan tidak hanya menarik kesimpulan: nah, karena ini di Wahyu dan orang-orang tebusan memakai pakaian putih, maka ke24 tua-tua haruslah manusia. Tidak, kita harus melihat semua buktinya.   


Here's another statement that we find in Spirit of Prophecy volume 3 page 200 and 201, “…As she…” that is Mary, “…stood weeping, she stooped down to once more look into the Sepulcher, and lo there were two angels clothed in…” what?  “…garments of white…”
And then the statement that we read before, Patriarchs and Prophets page 45, “…the sinless pair wear no artificial garments. They were clothed with a covering of light and glory such as the angels wear…” Is that clear?

Ini ada pernyataan lain yang kita temui di Spirit of Prophecy Vol. 3 hal. 200 da 201.
 “…Sementara dia…”  yaitu Maria,   “…berdiri sambil menangis, dia membungkuk untuk melihat sekali lagi ke dalam kubur, dan lo, ada dua malaikat mengenakan…”  apa?   “…pakaian putih…”  
Kemudian pernyataan yang sudah kita baca tadi, Patriarchs and Prophets hal. 45,     “…Pasangan yang tidak berdosa itu tidak mengenakan pakaian buatan, mereka diselimuti oleh penutup cahaya dan kemuliaan seperti yang dipakai para malaikat…” Apakah ini jelas?


So do the characteristics of the 24 elders,  are they similar to the characteristics of the angels?  Sure.  So they can very easily be angels.  They're created; they wear crowns; they have white garments; and by the way the elders are the representatives of the worlds that's why they wear crowns, because they are rulers of the worlds; they sit on thrones; they have dominion over  a certain realm of God's creation.

Jadi, apakah karakteristik ke24 tua-tua, apakah mirip dengan karakteristik para malaikat? Tentu. Jadi mereka bisa saja adalah malaikat-malaikat. Mereka makhluk ciptaan, mereka memakai mahkota, mereka berpakaian putih, dan juga para tua-tua adalah wakil-wakil dunia-dunia itulah sebabnya mereka memakai mahkota karena mereka adalah penguasa-penguasa dunia-dunia, mereka duduk di atas takhta, mereka punya wilayah kekuasaan atas bagian tertentu ciptaan Allah.


Now once again even though I read this yesterday and it's a rather extensive quotation, I have to read it again in the light of the new evidence that we've seen. You know, every time that I read this passage that kind of gives me goosebumps and I wish I had been there when this happened, when Jesus ascended to heaven.
Ellen White identifies who the 24 elders are, let's read at the top of page 71,  “…All heaven was waiting to welcome the Savior to the celestial courts. As He ascended He led the way and the multitude of captives set free at His  resurrection, followed…” were the elders already there before Jesus arrived with the captives? See, the evidence is clear.  “…The heavenly hosts with shouts and acclamations of praise and celestial song attended the joyous train.  As they drew near to the City of God, the escorting angels give the challenge, ‘Lift up your heads, o, ye, gates! and be lift up, ye everlasting doors! And the King of glory shall come in.’ Joyfully the waiting sentinel angels respond, ‘Who is this King of glory?’ This they say not because they know not who He is, but because they would hear the answer of exalted praise, ‘The Lord strong and mighty, the Lord mighty in battle! Lift up your heads…” why would it say “mighty in battle” by the way? Because He's just come from the battle with the devil in the Garden of Gethsemane, on the cross, and He's gained the victory.  Yeah, He's wounded that's true, He has the battle wounds, but He's alive. And so it says,  “…the Lord strong and mighty, the Lord mighty in battle! Lift up your heads, o, ye, gates, even lift them up,  ye everlasting doors, and the King of glory shall come in!’  Again the challenge is heard,  ‘Who is this King of glory?’ For the angels never weary of hearing His  name exalted, the escorting angels make reply,  ‘the Lord of Hosts, He is the King of glory’…” would you have liked to have been there? Wow! You know we would need different eardrums than what we have now. God is going to  have to give us a new physiology in order to be able to hear  the praise of millions of angels singing. You know, Enrico Caruso the great tenor, you know, he could break glasses with his  voice. Now imagine what voice,   that's why God's voice causes an earthquake, a  global earthquake, that  you know makes mountains disappear, islands disappear.  She continues writing,  “…Then the portals of the City of God are opened wide and the angelic throng…” that is the multitudes of angels,  “…sweep through the gates amid a burst of rapturous music…” in other words the angels are singing.  “…There is the throne…” now you tell me, if she's commenting on Revelation 4 and 5,  “…There is the throne…” that would be Revelation 4, I have added in brackets explanations,  “…and around it the rainbow of promise…” is the rainbow in Revelation 4? Yes 4:3. “…there are cherubim and seraphim…” who would they be equivalent to? The four living creatures,    “…the commanders of the angel hosts, the sons of God, the representatives of the  unfallen worlds…” who would they be? The 24 elders,  “…are assembled…” and then she explains who these representatives are, “…the heavenly council before which Lucifer had accused God and His  Son, the representatives of those sinless realms over which Satan had thought to establish his  dominion all are there to welcome the Redeemer…”  See, the heavenly council has gathered together, what for? For the party, for the reception of Jesus back to heaven, the victorious war hero is coming back. He had promised He was coming back and He did. “…They are eager to celebrate His  triumphs and to glorify their King…

Nah, sekali lagi, walaupun ini sudah saya bacakan kemarin dan ini kutipan yang cukup panjang, saya harus membacakannya lagi karena adanya bukti baru yang kita lihat. Kalian tahu, setiap kali saya membaca kutipan ini, membuat bulu kuduk saya berdiri dan betapa inginnya saya berada di sana ketika itu terjadi, ketika Yesus naik ke Surga.
Ellen White mengidentifikasi siapa ke-24 tua-tua itu, mari kita  baca bagian atas hal. 71,
“…Seluruh Surga sedang menanti untuk menyambut Juruselamat ke ruang istana. Saat Yesus naik, Dia yang memimpin di depan dan orang banyak, tawanan yang telah dibebaskanNya pada saat kebangkitanNya, mengikuti…”  apakah tua-tua itu sudah ada di sana sebelum Yesus tiba dengan para tawanan? Lihat buktinya jelas.   “…Bala tentara surgawi menyertai iring-iringan yang bergembira itu dengan sorakan dan tepuk tangan puji-pujian dan lagu-lagu surgawi. Saat mereka mendekat ke Kota Allah, malaikat-malaikat pengawal menyerukan tantangan: ‘Angkatlah kepalamu, O, pintu gerbang, dan terangkatlah ke atas, pintu-pintu yang kekal, Raja Kekal akan masuk.’ Dengan penuh sukacita penjaga-penjaga yang menunggu memberikan tanggapan, ‘Siapakah Raja Kemuliaan ini?’ Ini mereka katakan bukan karena mereka tidak tahu siapa Dia, tetapi karena mereka ingin mendengar jawaban puji-pujian. ‘Tuhan yang kuat dan hebat, Tuhan yang gagah dalam peperangan! Angkatlah kepalamu…”  Nah, mengapa dikatakan “gagah dalam peperangan”? Karena Dia baru saja datang dari berperang dengan Iblis di taman Getsemani, di atas salib, dan Dia sudah mendapat kemenangan. Memang Dia terluka, ada bekas luka-luka perang padaNya, tetapi Dia hidup. Maka dikatakan,    “…‘Tuhan yang kuat dan hebat, Tuhan yang gagah dalam peperangan! Angkatlah kepalamu, O, pintu gerbang, yaitu kalian pintu-pintu kekal, terangkatlah ke atas, dan Raja Kemuliaan akan masuk. Lagi-lagi tantangan itu terdengar, ‘Siapakah Raja Kemuliaan ini?’  karena para malaikat tidak pernah bosan mendengar namaNya dipuja. Malaikat-malaikat pengawal memberikan jawaban, ‘Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!’ …”  Tidakkah kalian ingin berada di sana? Wow! Kalian tahu, kita perlu punya gendang telinga yang berbeda daripada yang sekarang kita punya. Allah akan harus memberi kita peralatan tubuh baru supaya kita sanggup mendengar pujian jutaan malaikat menyanyi. Kalian tahu, Enrico Caruso, penyanyi tenor yang hebat, dia bisa memecahkan kaca dengan suaranya. Nah bayangkan suara seperti apa. Itulah sebabnya suara Allah menimbulkan gempa bumi, gempa bumi yang global, yang kalian tahu bisa melenyapkan gunung-gunung, melenyapkan pulau-pulau. Ellen White melanjutkan menulis,   “…Kemudian portal-portal Kota Allah dibuka lebar-lebar dan kumpulan besar malaikat…”  yaitu rombongan besar malaikat,   “…masuk melalui gerbang-gerbang itu di tengah suara musik yang penuh gairah. …”  dengan kata lain malaikat-malaikat itu sedang bernyanyi   “…Di sana ada takhta itu…”  sekarang katakan kepada saya, apakah Ellen White mengomentari Wahyu 4 dan 5?   “…Di sana ada  takhta itu…”  ini Wahyu 4, saya sudah tambahkan dalam kurung,   “…dan mengelilingi takhta itu pelangi perjanjian…”  apakah di Wahyu 4 ada pelangi? Ya, 4:3,    “…ada kerubim dan serafim…”  mereka sama dengan siapa? Keempat makhluk hidup,    “…para pemimpin bala tentara malaikat, anak-anak Allah, wakil-wakil dunia-dunia yang tidak berdosa…”  siapakah mereka ini? Ke-24 tua-tua,   “…berkumpul…”  kemudian Ellen White menjelaskan siapakah wakil-wakil ini,   “…Dewan surgawi yang di hadapannya Lucifer pernah menggugat Allah dan AnakNya, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak berdosa yang tadinya mau dikuasai Setan, semuanya ada di sana untuk menyambut Sang Penebus. …”  Lihat, dewan surgawi telah berkumpul semua, untuk apa? Untuk pestanya, untuk penyambutan Yesus kembali ke Surga, Sang Pahlawan perang yang telah menang. Dia telah berjanji Dia akan kembali dan Dia menepatinya. “…Mereka sangat ingin merayakan kemenanganNya dan memuliakan Raja mereka.

But now suddenly there's going to be silence. “…However, He waves them back, not yet, He cannot now receive the coronet of glory and the royal robe…” so is He going to be installed as King of the kingdom of grace? Yes.  “…He enters into the presence of His  Father…”  see this is Revelation 5:7,   it says,  He comes to the One who was seated on the throne,  “…He points to His  wounded head, the pierced side, the marred feet, He lifts His  hands bearing the print of the nails…” what is Jesus presenting Himself as, according to Revelation? The Lamb as though it had been slain.  Are you noticing that Ellen White is not using the symbols? She is interpreting the symbols. She's telling us what the symbols mean. She doesn't say “four living creatures”,  she doesn't say “24 elders”,  she doesn't say “a Lamb as though it had been slain”,  she doesn't say  “One sitting on the throne”.  She says “the Father”,  she says “the representatives of the worlds”,  she says the “the cherubim and the seraphim”,  and she says “Jesus” with His  wounds.  She's interpreting and explaining Revelation 4 and 5.

Tetapi tiba-tiba sekarang hening. “…Tetapi, Dia memberikan tanda supaya mereka mundur. Belum! Sekarang Dia belum bisa menerima mahkota kemuliaan dan jubah kerajaan.…”  jadi apakah Dia akan ditetapkan sebagai Raja Kerajaan Kasih Karunia? Ya.   “…Dia masuk ke hadirat BapaNya…” lihat ini Wahyu 5:7, yang mengatakan, Dia datang ke Yang duduk di atas takhta, “…Dia menunjuk ke luka di kepalaNya, lambungnya yang tertusuk, kakinya yang bernoda. Dia mengangkat tanganNya yang ada bekas luka pakunya…”  Yesus mempersembahkan Dirinya sebagai apa menurut Wahyu? Anak Domba yang seakan tersembelih. Apakah kalian simak bahwa Ellen White tidak menggunakan simbol? Dia menginterpretasikan simbol-simbol. Dia memberitahu kita apa arti simbol-simbol itu. Dia tidak berkata “empat makhluk hidup”, dia tidak berkata “24 tua-tua”,  dia tidak berkata “Anak Domba seakan telah disembelih”, dia tidak berkata “Satu yang duduk di atas takhta”. Dia menyebut “Bapa”, dia menyebut “wakil-wakil dari dunia-dunia”, dia menyebut “kerubim dan seraphim” dan dia menyebut “Yesus” dengan luka-lukaNya. Dia menginterpretasikan dan menjelaskan Wahyu 4 dan 5.


She continues writing,  “…He points to His  wounded head, the pierced side, the marred feet,  He lifts His  hands bearing the print of nails, He points to the tokens of His  triumph, He presents to God the wave sheaf, those raised with Him  as representatives of that great multitude who shall come forth from the grave at His  second coming. He approaches the Father…” remember that everything is silent at this moment, “…He approaches the Father with whom there is joy over one sinner that repents, who rejoices over one with singing.  Before the foundations of the earth were laid, the Father  and the Son had united in the covenant to redeem man if Satan should overcome him,  They had clasped Their hands in a solemn pledge that Christ should become the surety…”  or the guarantee “…for the human race.  This pledge Christ has fulfilled. When upon the cross He cried out ‘It is finished’, He addressed the Father,  the compact had been fully carried out. Now He declares,  ‘Father, it is finished, I have done Thy will, O, My God, I have completed the work of redemption. If Thy justice is satisfied, I will that they also whom Thou has given Me be with Me, where I am…” And what will reveal the right that they have to be with Him where He is? The contents of the scroll, the will that is found in this scroll.  “…The voice of God is heard proclaiming that justice is satisfied.  Satan is vanquished. Christ's toiling struggling ones on earth are accepted in the Beloved before the heavenly angels, and the representatives of unfallen worlds…” is there a distinction between the angels and the representatives? Yes, absolutely.  “…They are declared justified. Where He is there His  church shall be.;;

Ellen White melanjutkan menulis,   “…Dia menunjuk ke tanda-tanda kemenanganNya. Dia mempersembahkan kepada Allah persembahan unjukan, mereka yang dibangkitkan bersamaNya sebagai wakil-wakil dari orang banyak yang akan keluar dari kubur pada waktu kedatanganNya yang kedua. Dia menghampiri Bapa…”  ingat bahwa pada saat ini semuanya hening,   “…Dia menghampiri Bapa yang bersukacita jika ada satu orang berdosa yang bertobat, yang bersukacita atas satu orang dengan nyanyian. Sebelum landasan dunia diletakkan, Bapa dan Anak bersepakat dalam suatu perjanjian untuk menebus manusia seandainya Setan mengalahkan dia. Mereka telah berjabat tangan dalam sumpah yang sungguh-sungguh bahwa Kristus yang akan menjadi jaminan…”  atau garansi   “…bagi umat manusia. Janji ini telah dipenuhi Kristus ketika di atas salib Dia berseru, ‘Sudah selesai’ Kompak itu telah diselesaikan dengan tuntas. Sekarang Kristus menyatakan, ‘Bapa, sudah selesai, Aku telah melakukan kehendakMu, O, AllahKu, Aku telah menyelesaikan pekerjaan penebusan. Jika keadilanMu sudah dipuaskan, Aku ingin mereka yang telah Engkau berikan padaKu, boleh bersama denganKu di mana Aku berada’…”  Dan apa yang akan mengungkapkan hak yang mereka miliki untuk berada bersamaNya di mana Dia berada? Isi gulungan kitab itu, surat wasiat yang ada di dalam gulungan ini.   “…Suara Allah terdengar, mengumumkan bahwa keadilan telah dipuaskan. Setan telah dikalahkan. Umat Kristus yang bergumul keras di bumi telah diterima demi Yang Dikasihi. Di hadapan malaikat-malaikat surgawi dan wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa…”  apa ada perbedaan antara para malaikat dan para wakil? Ya, sangat benar,   “…mereka dinyatakan sebagai telah dibenarkan. Di mana Dia berada, di sanalah jemaatNya akan ada…”


“…Mercy and truth are met together, righteousness and peace have kissed each other. The Father's arms encircle His  Son and the word is given, ‘Let all the angels of God worship Him!’
And now the silence is broken, the suspense is over, with joy unutterable rulers, principalities, and powers, acknowledge the supremacy of the Prince of life. The angel hosts prostrate themselves before Him,  while the glad shout fills all the courts of heaven, ‘Worthy is the Lamb that was slain to receive power, and riches, and wisdom, and strength, and honor, and glory, and blessing,’ (Revelation 5:12)…” in case you didn't, still don't believe that Ellen White is dealing with Revelation 4 and 5,  “…Songs of triumph mingle with the music  from angel harps till heaven seems to overflow with joy and praise.  Love has conquered, the lost is found, heaven rings with voices and lofty strains proclaiming blessing, and honor, and glory, and power, be unto Him that sitteth upon the throne, and unto the Lamb forever and ever…”

“…Belas kasihan dan kebenaran sudah bertemu, keadilan dan damai telah berciuman. Lengan Bapa memeluk AnakNya, dan perintah pun diberikan, ‘Hendaknya semua malaikat Allah menyembah Dia!’ Dengan sukacita yang tidak terlukiskan, para penguasa, dan kerajaan dan kekuasaan mengakui keunggulan Pangeran Hidup. Para balatentara malaikat sujud di hadapanNya sementara sorak sukacita memenuhi seluruh ruangan istana surgawi, Layaklah Anak Domba yang telah disembelih untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan berkat!’ Wahyu 5:12 …”  seandainya kalian masih belum percaya Ellen White sedang membahas Wahyu pasal 4 dan 5.  “…Lagu-lagu kemenangan bercampur dengan musik dari harpa para malaikat hingga Surga seakan-akan melimpah dengan sukacita dan pujian. Kasih sudah menang, yang hilang sudah ditemukan. Surga berdering dengan suara nada-nada yang tinggi mengumumkan berkat dan hormat dan kemuliaan dan kuasa bagi Dia yang duduk di atas takhta dan kepada Anak Domba untuk selama-lamanya.” Wahyu 5:13.

By the way the firstfruits that Jesus took to heaven are the little downpayment that all of His  children are going to be taken there, all of those who died in Christ, they are the sample, they are the guaranty. So we don't say, “I hope that Jesus will resurrect people someday”,  He's already done it, so that we can be sure that if He's taken the sample, He's going to take all of His  children home, all of those who died in Christ. 

Nah, buah-buah sulung yang dibawa Yesus ke Surga adalah sedikit uang muka, bahwa semua anak-anakNya akan dibawa ke sana, semua yang mati dalam Kristus. Buah-buah sulung itu hanyalah contohnya, mereka itu jaminannya. Jadi kita jangan berkata, “Moga-moga Yesus akan membangkitkan manusia suatu hari”, Dia sudah melakukannya, sehingga kita boleh yakin jika Dia telah membawa contohnya, Dia akan membawa semua anakNya pulang, semua yang mati di dalam Kristus.


But now we notice that a star is missing in heaven, at this great celebration. Praise the Lord, there was no sour note there.  Who was absent? Satan was absent when the heavenly council met to receive the Redeemer. Why was Satan absent? Because at the cross Jesus cast out the ruler of this world and now the world has a new  Ruler. Shortly before dying on the cross ~ this is page 74 ~ shortly before dying on the cross Jesus predicted that He would evict Satan from heaven as the ruler and representative of the world in John 12:31-33. See, there's a casting out of Satan also at  the cross, folks, and in context Revelation chapter 12:7-12 is really dealing with a second casting out of Satan from heaven at the cross, and the sympathies of the heavenly beings, and as the representative of this world. Satan no longer represents this world, Jesus does, because He bought it back by paying a price. That's what the word “redeem” means.  So John 12:31-33 say,  “… ‘Now is the judgment of this world, now the ruler of this world…” this is just a few days  before the death of Christ,  “…now the ruler of this world will be…” what?   “…cast out…”   Was Satan cast out at the cross? Yes,  “…and I if I am lifted up from the earth, will draw  all peoples to Myself’,  this He said signifying by what death He would die…” what is it that expelled Satan from heaven? The death of Christ.  That's why Jesus presenting Himself as the Lamb with the wounds is significant,  He's gained the victory, He's come from the battlefield.

Tetapi sekarang kita melihat ada satu bintang yang tidak kelihatan di Surga dalam perayaan besar ini. Puji Tuhan, tidak ada yang nyinyir. Siapa yang tidak ada? Setan yang absen ketika dewan surgawi bertemu untuk menerima Sang Penebus. Mengapa Setan absen? Karena di salib Yesus telah mencampakkan penguasa dunia ini, dan sekarang dunia punya Penguasa yang baru. Tidak lama sebelum kematianNya di salib ~ ini hal. 74 ~ tidak lama sebelum kematianNya di salib, Yesus mengamarkan bahwa Dia akan membuang Setan dari Surga sebagai penguasa dan wakil dunia, di Yohanes 12:31-33. Lihat, di salib Setan juga dicampakkan, Saudara-saudara, dan dalam konteks itu Wahyu 12:7-12 sebenarnya berbicara tentang pembuangan yang kedua bagi Setan dari Surga saat di salib, dan dari rasa simpati para makhluk surgawi, dan sebagai wakil dunia ini. Setan sudah tidak lagi wakil dunia ini, Yesus wakilnya, karena Dia telah menebusnya kembali dengan membayarkan tebusannya. Itulah arti kata “menebus”. Jadi Yohanes 12:31-33 berkata, “…31  ‘Sekarang ini berlangsung penghakiman atas dunia ini…”  ini terjadi hanya beberapa hari sebelum kematian Kristus, “…sekarang penguasa dunia ini akan…”  apa?   “…dilemparkan ke luar…”  apakah di salib Setan dilemparkan keluar? Ya. “…32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua bangsa  kepada-Ku.’ 33 Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati…” Apa yang mengakibatkan Setan terbuang dari Surga? Kematian Kristus. Itulah sebabnya adalah signifikan bahwa Yesus mempersembahkan DiriNya sebagai Anak Domba dengan bekas-bekas lukaNya, Dia telah mendapatkan kemenangan, Dia datang dari medan pertempuran.


Many years later John described the victory celebration that transpired in heaven when Jesus gained the victory on the cross and resurrected from the dead. In Revelation 12:10-12, we have this victorious song, “…Then I heard a loud voice saying in heaven: ‘Now salvation and strength and the Kingdom of our God and the power of His  Christ have come, for the accuser of our brethren who accused them before our God day and night has been…” what?  “…has been cast down…” This cannot be referring to the original casting down of Satan from heaven because at that time there were no brethren to accuse, because the brethren had not even been created yet.  So this must refer to another casting out later on.

Bertahun-tahun kemudian Yohanes menggambarkan perayaan kemenangan yang terjadi di Surga ketika Yesus mendapatkan kemenangan di salib dan bangkit dari orang mati. Di Wahyu 12:10-12, ada lagu kemenangan ini, “…10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: ‘Sekarang keselamatan dan kekuatan dan Kerajaan Allah kita dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya telah tiba, karena pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita, telah…”  apa?  “…telah dilemparkan ke bawah…”  ini tidak mungkin bicara tentang pencampakkan Setan yang asli dari Surga karena pada waktu itu belum ada saudara-saudara kita yang bisa didakwa, karena mereka masih belum diciptakan. Jadi ini tentunya merujuk kepada pencampakkan yang lain kemudian. 


Ellen White in the Present Truth, February 18, 1886 wrote about this heavenly celebration. She actually applies this hymn of Revelation chapter 12 to the victory of Jesus at the resurrection. “…If at the death of Jesus the earth was wrapped in profound darkness at midday, but at the resurrection the brightness of the angels illuminates the night and the inhabitants of heaven sing with great joy and triumph,  ‘Thou hast vanquished Satan and the  powers of darkness, Thou hath swallowed up death in victory’,  and I heard a loud voice saying in heaven…” now she's going to quote revelation 12,  “… ‘now is come salvation and strength and the Kingdom of our God and the power of His  Christ, for the accuser of our brethren is cast down…” notice “cast down” just like Jesus said, the prince of this world will be cast down, “…the accuser of the brethren is cast down, which accused them before our God day and night…”

Ellen White di Present Truth 18 Februari 1886 menulis tentang perayaan surgawi ini. Dia mengaplikasikan hymne Wahyu pasal 12 ini ke kemenangan Yesus saat kebangkitan. “…Jika pada waktu kematian Yesus, bumi dibungkus oleh kegelapan pekat saat tengah hari, tetapi pada saat kebangkitanNya, cahaya malaikat-malaikat menyinari malam dan warga Surga menyanyi dengan sukacita yang besar dan semangat kemenangan, ‘Engkau telah mengalahkan Setan dan kuasa kegelapan. Engkau telah menelan maut dalam kemenangan’ dan saya mendengar suara yang nyaring di Surga berkata…”  sekarang dia akan mengutip Wahyu pasal 12,  “…‘Sekarang keselamatan dan kekuatan dan Kerajaan Allah kita dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya telah tiba, karena pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita, telah dilemparkan ke bawah…”  simak “dilemparkan ke bawah” persis seperti kata Yesus, penguasa dunia ini akan dilemparkan ke bawah.  


So who is the new representative now that has the crown and is the Son of Man and is clothed in white, who is it? It's Jesus.  
So let's talk about that new representative. Jesus  ~  there's the  bottom of page 74 ~ Jesus is the new representative of the human race in the heavenly courts. Scripture describes Jesus as the last Adam because He recovered what the first Adam lost.
1 Corinthians 15:22 states,  “…For as in Adam all die, even so in Christ shall all be made alive.”
In chapter 15:45 the Apostle Paul wrote,  “…And so it is written the first man Adam was made a living soul, the last Adam was made a quickening spirit…” because the last Adam has the power to resurrect.
In Romans 5:18 the Apostle Paul wrote,  “…Therefore as by the offence of one, judgment came upon all men unto condemnation; even so by the righteousness of One, the free  gift came upon all men unto justification of life…”
So Jesus is the second Adam. Jesus gained the victory where the first Adam failed, therefore Jesus now occupies the position that the original Adam had before he sinned.

Jadi siapakah wakil baru dunia ini yang punya mahkota dan adalah Anak Manusia dan berpakaian putih, siapa? Yesus.
Jadi marilah kita berbicara tentang wakil yang baru ini. Yesus ~ ada di bagian bawah hal. 74 ~ Yesus adalah wakil baru umat manusia di dewan surgawi. Kitab Suci menggambarkan Yesus sebagai Adam yang terakhir karena Dia mendapatkan kembali apa yang telah dihilangkan Adam yang pertama.
1 Korintus 15:22 mengatakan, “…22  Karena sebagaimana di dalam Adam semua orang mati, demikian pula di dalam Kristus semua orang akan dihidupkan.”
Di pasal 15:45 rasul Paulus menulis, “…45 Seperti ada tertulis: ‘Adam, manusia yang pertama, dijadikan sebagai makhluk yang hidup’, Adam yang terakhir, dijadikan  Roh yang menghidupkan…”  karena Adam yang terakhir punya kuasa membangkitkan.
Di Roma 5:18 rasul Paulus menulis,    “…18 Sebab itu, sebagaimana oleh pelanggaran satu orang, penghakiman jatuh ke atas semua orang menuju kebinasaan, demikian pula oleh kebenaran satu Orang, pemberian cuma-cuma diperoleh semua manusia menuju pembenaran untuk hidup.”
Jadi Yesus adalah Adam kedua. Yesus menang di mana Adam yang pertama gagal. Oleh karena itu sekarang Yesus menempati posisi Adam yang asli sebelum dia jatuh dalam dosa.


Now let me ask you, is Jesus the Son of God like Adam was? Yes, before His Incarnation Jesus was the Divine Son of God, and after His  incarnation He continued being the Divine Son of God, I might say. In Manuscript 40, 1886 Ellen White wrote,  “…The Divine Son of God left the throne of heaven and gave His  life for us, and for our sakes became poor. He clothed His  divinity with humanity…”   So Jesus is the Son of God by divine because He has a Divine nature,  but Jesus is the Son of God in a new sense when He becomes incarnate, because  God prepared a body for Him, His  body was created by God the Father.  It says in Luke 1:35, this is speaking about Jesus as the Son of God after His  incarnation,  “…and the angel answered and said unto her,  ‘the Holy Ghost shall come upon thee and the power of the Highest shall overshadow thee, therefore also that holy Thing which shall be born of thee shall be called…” what?  “…shall be called the Son of God…”
So Jesus in His  humanity, was He created? Is  Jesus created as a human being?  Yes,  He is. Not ~  listen ~ not as the Divine Son of God, He is created like Adam.  in His  humanity, He was  created.  Is He the Son of God, therefore, in His  incarnation? Absolutely.

Sekarang coba saya tanya, apakah Yesus itu Anak Allah seperti Adam? Ya. Sebelum inkarnasiNya, Yesus adalah Anak Allah yang Ilahi, dan setelah inkarnasiNya, Dia tetap adalah Anak Allah yang Ilahi, saya tambahkan. Di Manuscript 40, 1886, Ellen White menulis, “…Anak Allah yang Ilahi meninggalkan takha surgawi dan menyerahkan nyawaNya bagi kita, dan demi kita Dia menjadi miskin. Dia menyelubungi keilahianNya dengan kemanusian…”  Jadi Yesus adalah Anak Allah menurut keilahianNya, karena Dia memiliki kodrat Ilahi, tetapi Yesus adalah Anak Allah dalam pengertian baru ketika Dia berinkarnasi, karena Allah menyiapkan sebuah tubuh bagiNya, tubuhNya diciptakan oleh Allah Bapa. Dikatakan di Lukas 1:35, ini berbicara tentang Yesus sebagai Anak Allah setelah inkarnasiNya,     “…35 Jawab malaikat itu kepadanya: ‘Roh Kudus akan turun ke atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu Yang Kudus yang akan kaulahirkan itu akan disebut…”  apa?   “…akan disebut Anak Allah.’ …” 
Jadi dalam kemanusiaanNya, apakah Dia diciptakan? Apakah Yesus seorang manusia yang diciptakan? Iya, betul. Tidak ~ dengarkan ~ tidak sebagai Anak Allah yang Ilahi, Dia diciptakan seperti Adam. Dalam kemanusiaanNya, Dia diciptakan. Apakah karena itu dalam inkarnasiNya Dia adalah Anak Allah? Betul sekali.


When Jesus went to heaven was He crowned as King? Does Jesus now have a crown as King? Absolutely. Hebrews 4:16,  “…Let us therefore come boldly to the throne of grace, that we may obtain mercy and find grace to help in time of need…”   So is Jesus King of the kingdom of grace?  Yeah, because He sits on a, what?  On a throne like Adam was to sit on a throne originally.  We find this statement in God's Amazing Grace page 68,  “…The throne of grace represents the kingdom of grace, for  the existence of a throne implies the existence of a kingdom…”
So whose kingdom is this now, this earth? It is the kingdom that belongs to Jesus. He sits on the throne, He is the Son of God, He gained the victory, and He of course in His  humanity was created by the Father. 
So who is the new head and representative of planet Earth?  Jesus is the second Adam or the last Adam, He now represents this earth.

Ketika Yesus naik ke Surga, apakah Dia dimahkotai sebagai Raja? Apakah Yesus sekarang punya mahkota sebagai Raja? Tentu saja. Ibrani 4:16, “…16          Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk dapat menolong kita pada waktu kita membutuhkannya. …”  Jadi apakah Yesus Raja kerajaan kasih karunia? Iya, karena Dia duduk di atas sebuah apa? Di atas sebuah takhta seperti Adam yang asli seharusnya duduk di atas takhta. Kita temukan pernyataan ini di God’s Amazing Grace hal. 68, “…Takhta kasih karunia mewakili kerajaan kasih karunia, karena eksistensi sebuah takhta mengimplikasikan eksistensi sebuah kerajaan…”
Jadi sekarang kerajaan ini punya siapa, dunia ini? Kerajaan ini milik Yesus. Dia yang duduk di atas takhta, Dia adalah Anak Allah, Dia telah mendapatkan kemenangan, dan tentu saja dalam kemanusiaanNya Dia diciptakan oleh Bapa.
Jadi sekarang siapa kepala dan wakil baru planet Bumi? Yesus adalah Adam yang kedua atau Adam yang terakhir, Dia yang sekarang mewakili bumi ini.


Notice the next section on page 77, you have  this quotation actually from Psalm 8:3-5 and now this is going to be very interesting.  When you read Psalm 8:3-5 in its original context it's speaking about Adam, the first Adam. But when the Apostle Paul ~ who I believe is behind the writing of the book of Hebrews ~  when he quotes Psalm 8:3-5 he applies it to Christ. Interesting, isn't it? In its original context it applies to Adam, in its second context it is reapplied to Jesus Christ.  Let's read Hebrews 2:5-9,  “…for He…” that is God the Father,   “…has not put the world to come of which we speak, in subjection to angels, but one specified in a certain place, saying, what is man that You are mindful of him or the son of man that You take care of him? You have made him a little lower than the angels’…” she’s quoting Psalm 8,  “…You have crowned him with glory and honor and set him over the works of Your hands, and You have put all things in subjection under his  feet…”   So in its original context this is talking about Adam before he sinned.  It continues, “…for in that He put all in subjection under him, He left nothing that is not put under him. But now we do not yet see all things put under him, but we see Jesus who is made a little lower than the angels…” was Adam made a little lower than the angels? Yes.  “…for the suffering of death crowned with glory and honor that He by the grace of God might taste death for everyone…”

Simak bagian berikut di hal. 77. Kutipan ini sesungguhnya dari Mazmur 8:3-5 dan sekarang ini akan menjadi sangat menarik. Bila kita baca Mazmur 8:3-5 dalam konteksnya yang asli, itu berbicara tentang Adam, Adam yang pertama. Tetapi ketika rasul Paulus ~ yang saya yakini berada di balik penulisan kitab Ibrani ~ ketika dia mengutip Mazmur 8:3-5, dia mengaplikasikannya kepada Kristus. Mari kita  baca Ibrani 2:5-9, “…5 Sebab Dia…”  yaitu Allah Bapa,  “…tidak meletakkan dunia yang akan datang yang kita bicarakan ini, di bawah kekuasaan malaikat-malaikat. 6 Tetapi kepada satu yang disebutkan di tempat  tertentu, katanya, ‘Apalah manusia, sehingga Engkau memperhatikannya, atau anak manusia, sehingga Engkau memeliharanya?  7 Engkau telah membuatnya sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat…” dia mengutip Mazmur 8, “…Engkau telah memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan, dan menempatkannya untuk menguasai karya tanganMu 8 dan Engkau telah meletakkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya. …”  Jadi dalam konteks aslinya, ini berbicara tentang Adam sebelum dia jatuh dalam dosa. Lanjut, “…Sebab dalam hal itu, Dia meletakkan segala sesuatu di bawah kendalinya, tidak ada satu pun yang Ia kecualikan, yang tidak diletakkan di bawah kendalinya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah diletakkan di bawah kendalinya. 9 Tetapi kita melihat Yesus, yang dibuat sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat…”  apakah Adam dibuat sedikit lebih rendah daripada malaikat? Ya.   “…untuk menderita kematian,  dimahkotai kemuliaan dan kehormatan,  supaya oleh kasih karunia Allah, Ia bisa mengalami kematian bagi semua manusia.”


So once again you have the theme of the two Adam's.  The creation of the first Adam, he was given dominion over all things, he blew it, he lost it, Satan took it away and occupied the throne, he usurped it. But then comes the second Adam and all things are now under subjection to Him because He is the King of this planet and the new representative of planet Earth, because He tasted death for all.
Ellen White expands upon this,   “…The human race does not stand in righteousness of character which Adam possessed in his  creation.  Although neglect to keep the requirements of God is sin, and the wages of sin is death, yet there is no claim made that man may have eternal life except through the obedience and righteousness of Jesus Christ…” and now notice, we read this about Adam, but now it says,  “…the representative and head of all humanity…” 
So who was the original head and representative? Adam. Who is it now? So why not the first Adam? Because he blew it.

Jadi sekali lagi ada tema tentang kedua Adam. Penciptaan Adam yang pertama, kepadanya diberikan kuasa atas segala sesuatu, dia gagal, dia kehilangan semuanya, Setan mengambilnya dan menempati takhtanya, dia merebutnya. Tetapi datanglah Adam yang kedua dan sekarang segala hal berada di bawah kekuasaanNya, karena Dialah Raja planet ini dan wakil baru planet Bumi, karena Dia telah mengalami kematian bagi semua manusia.
Ellen White menjelaskan hal ini, “…Bangsa manusia tidak berdiri dengan karakter yang benar yang dimiliki oleh Adam pada saat penciptaannya. Walaupun lalai memelihara persyaratan Allah itu dosa, dan upah dosa ialah maut, namun tidak ada klaim bahwa manusia bisa memiliki hidup kekal selain melalui kepatuhan dan kebenaran Yesus Kristus…”  dan sekarang simak, kita membaca ini tentang Adam, tetapi sekarang dikatakan,    “…wakil dan kepala dari semua manusia.”
Jadi siapakah aslinya kepala dan wakil bumi? Adam. Siapa sekarang? Jadi mengapa bukan Adam yang pertama? Karena dia sudah gagal.


Notice this statement Signs Of The Times, January 16, 1896, “…Jesus humbled Himself clothing His  divinity with humanity in order that He might stand as the head and representative of the human family and by both precept and example condemned sin in the flesh and gave the lie to Satan's charges.”

Simak pernyataan ini, Signs of the Times, 16 January 1896, “…Yesus merendahkan DiriNya, menyelubungi keilahianNya dengan kemanusiaan supaya Dia boleh berdiri sebagai kepala dan wakil umat manusia, dan dengan perintah dan teladanNya mengutuk dosa dalam daging dan membuktikan tuduhan-tuduhan  Setan itu bohong.”


Two more statements and then we’ll ask whether Adam will be restored to his  original rulership. It's a fascinating statement from the Spirit of Prophecy.
Manuscript 126, 1901,  “...As representative of the fallen race Christ passed over the same ground on which Adam stumbled and fell. By a life of perfect obedience to God's law, Christ redeemed man from the penalty of Adam's disgraceful fall.” 
In Gospel Herald March 1, 1901,  “…Christ was to suffer in our behalf,  standing…” where? “…at the head of humanity as representative of the race. He was to work out the character which every follower of His  is to work out through the provision He has made,  His  infinite sacrifice, His  life and death on earth…” not only His  death, but “…His  life and death on earth…”

Dua pernyataan lagi, kemudian kita akan bertanya apakah Adam akan dipulihkan ke kepimpinannya yang asli. Ini pernyataan yang menarik dari roh nubuat.
Manuscript 126, 1901, “…Sebagai wakil umat manusia yang berdosa, Kristus menapak jalan yang sama di mana Adam tersandung dan jatuh. Dengan kehidupan yang sepenuhnya patuh kepada Hukum Allah, Kristus menebus manusia dari hukuman kejatuhan Adam yang memalukan.”
Di Gospel Herald 1 Maret 1901, “…Kristus harus menderita demi kita, berdiri…”  di mana?   “…di kepala kemanusiaan sebagai wakil dari bangsa itu. Dia harus membentuk karakter yang akan harus dibentuk setiap pengikutNya melalui sarana yang telah dibuatNya, yaitu pengorbananNya yang tidak terhingga, hidupNya dan matiNya di dunia…”  bukan hanya matiNya, tetapi   “…hidupNya dan matiNya di dunia.”


By the way let me ask you this, what  was more important, the life of Jesus or His  death?  Well, what’s more important, His perfect life or His  death? They're both absolutely essential, because He wove a robe of righteousness ~ that's His  life, His  sinless life, so that we can claim that robe to cover us  ~  and then He took all of  the sins upon Himself and suffered the penalty.  So He weaves the robe by His  life and He pays the penalty by His  death, so both are vitally important. And you know you have people say, “Well it's the cross, only the cross.” No, it's not only the cross.
Let me ask you, what's more important: the life of Christ, the death of Christ, or His  resurrection?  What's more important: the life of Christ, the death of Christ, His  resurrection, or His  intercession?  There's no one thing that's more important than the other. The cross is central, yes, it's a central pillar, however, all of the other steps that Jesus takes are  equally important because one builds on the other. And to say everything was finished at the cross, all we have to do is talk about the cross, no, no, no!

Nah, coba saya tanya ini, yang mana lebih penting, hidup Yesus atau matiNya? Nah, mana yang lebih penting, hidupNya yang sempurna atau kematianNya? Kedua-duanya sama-sama esensial. Karena dia merajut sebuah jubah kebenaran ~ itu hidupNya, hidupNya yang tanpa dosa, supaya kita bisa klaim jubah tersebut untuk menutupi kita ~ lalu Dia memikul semua dosa ke atas DiriNya sendiri dan menjalani hukumannya. Jadi Dia merajut jubah itu dengan kehidupanNya, dan Dia membayar hukuman itu dengan kematianNya, maka kedua-duanya sama-sama sangat penting. Dan kalian tahu, ada yang berkata, “Nah, salibNya, hanya salibNya.” Tidak, bukan hanya salibNya.
Coba saya tanya, yang mana lebih penting: hidup Kristus, kematian Krists, atau kebangkitanNya? Mana yang lebih penting: hidup Kristus, kematian Kristus, kebangkitanNya atau PerantaraanNya? Tidak ada satu hal yang lebih penting daripada yang lain. Salib itu pusatnya, iya, itu tonggak yang di tengah-tengah, namun semua langkah yang diambil Yesus sama pentingnya karena yang satu menapak di atas yang lain. Dan mengatakan semuanya selesai di salib, dan kita hanya perlu bicara tentang salib, tidak, tidak, tidak!


Now the question is, is God going to restore the throne and the  realm to the original head and representative and cover him with white robe, put a crown on his  head, and restore him to what he was before he sinned?  We have this remarkable statement from Great Controversy page  647,   “…As the ransomed…” this is after the second coming and the ascension to heaven, “…as the ransomed ones are welcomed to the City of God, there rings out upon the air an exultant cry of adoration.  The two Adams are about to meet. The Son of God standing with outstretched arms to receive the father of our race, the being whom He created, who sinned against His  maker, and for whose sin the marks of the crucifixion are borne upon the Savior's form.  As Adam discerns the prints of the cruel nails, he does not fall upon the bosom of his  Lord, but in humiliation casts himself at His  feet crying,  ‘Worthy, worthy is the Lamb that was slain’. Tenderly the Savior lifts him up and bids him look once more upon the Eden home from which he has so long been exiled. After his  expulsion from Eden, Adam’s life on earth was filled with sorrow. Every dying leaf, every victim of sacrifice, every blight upon the fair face of nature, every stain upon man's purity, was a fresh reminder of his  sin. Terrible was the agony of remorse as he beheld iniquity abounding and an answer to his  warnings met the reproaches cast upon himself as the cause of sin...” People were saying, “Who are you to lecture us? We're here in this condition because of you!”  He had to live with that for over 900 years. Must have been a terrible experience to see the world fall into the condition that it was before the flood.  She continues, “…With patient humility he bore for nearly a thousand years the penalty of transgression. Faithfully did he repent of his  sin and trust in the merits of the promised Savior, and he died in the hope of  the resurrection…”  And now comes the portion that we want to notice, “…The Son of God redeemed man's failure and fall and now through the work of the atonement, Adam is reinstated in his  first dominion…”    Everything will have come full circle, Adam will be restored to the throne, as the head and representative of humanity. Jesus will have occupied that position until He can return the position to Adam, having rescued that position back by His  life and by His  death.

Sekarang pertanyaannya ialah, apakah Allah akan memulihkan takhta dan wilayah kepada kepala dan wakil yang asli, dan menyelubunginya dengan jubah putih, meletakkan sebuah mahkota di kepalanya, dan memulihkan dia kepada kondisinya semula sebelum dia jatuh dalam dosa? Ada pernyataan yang luar biasa dari Great Controversy hal. 647, “…Saat orang-orang tebusan…”  ini sesudah kedatangan kedua dan kenaikan ke Surga,   “…Saat orang-orang tebusan disambut di Kota Allah, terdengar di langit suatu pekik sorak adorasi. Kedua Adam akan segera bertemu. Anak Allah berdiri dengan lengan terbuka untuk menerima nenek moyang bangsa manusia, makhluk yang diciptakanNya, yang telah berdosa terhadap Penciptanya, dan yang karena dosanya bekas-bekas penyaliban tertera pada wujud Sang Juruselamat. Ketika Adam melihat bekas-bekas paku yang kejam itu, dia tidak meletakkan kepalanya di dada Tuhannya, tetapi dengan segala kerendahan hati tersungkur di kakiNya sambil berseru, ‘Layaklah, layaklah Anak Domba yang tersembelih’. Dengan lemah lebut Sang Juruselamat mengangkatnya, dan menyuruhnya memandang sekali lagi ke rumahnya di Eden dari mana dia sudah begitu lama diasingkan. Setelah Adam diusir keluar dari Eden, hidup Adam di dunia dipenuhi oleh kesedihan. Setiap daun yang gugur, setiap hewan yang dikurbankan, setiap cacat pada alam yang indah, setiap noda pada kemurnian manusia, merupakan peringatan baru akan dosanya sendiri. Amat berat kesedihan dari penyesalannya sementara dia melihat dosa semarak dan teguran-tegurannya mendapatkan jawaban tuduhan yang jatuh pada dirinya sendiri sebagai penyebab dosa…”  Orang-orang berkata, “Memang siapa kamu menguliahi kami? Kami berada di sini dalam kondisi ini karena kamu!” Dia harus hidup dengan tuduhan-tuduhan itu selama lebih dari 900 tahun. Pastilah itu pengalaman yang mengerikan melihat dunia jatuh dalam kondisinya sebelum air bah. Ellen White melanjutkan,   “…Dengan kerendahan hati dan kesabaran dia menanggung selama hampir seribu tahun akibat pelanggarannya. Dengan setia dia bertobat atas dosanya dan bergantung pada jasa Juruselamat yang dijanjikan, dan dia mati dengan harapan akan dbangkitkan…”  Dan sekarang porsi yang mau kita simak,    “…Anak Allah menebus kegagalan dan kejatuhan manusia dan sekarang melalui pekerjaan penebusan, Adam dipulihkan ke kekuasaannya yang pertama…”  Semuanya sudah kembali ke titik asal. Adam akan dipulihkan ke takhtanya sebagai kepala dan wakil manusia. Yesus yang menempati posisi itu hingga Dia bisa mengembalikan posisi itu kepada Adam, setelah menyelamatkan posisi itu kembali dengan hidupNya dan dengan kematianNya.  


There's nothing that Jesus wants more than for us to be with Him. He expressed that in John chapter 14 where after He had told the disciples He was leaving, and Peter says, “Where are You going?” Jesus says, “Where I'm going you can't follow Me now, you will  follow Me later.” Peter says,  “No, I don't want to follow later, I want to go now.” Jesus knows the disciples are very troubled so He says, “Let not your heart be troubled, you believe in God believe also in Me.  In My Father's house are many mansions…” You know sometimes we think that Jesus went to heaven to do some heavenly contracting, He went to build mansions for us. Now I realize Ellen White says that Jesus is preparing mansions for us, but Jesus does not need 2000 years to build houses. The mansions by the way were already there.  “…In My Father's house are many mansions …” Jesus said,  “…if it were not so I would have told you. I go to prepare a place for you…” and you know usually we say,  “Well, you know He goes to prepare the place by planting trees and making the place pretty, well, that might be, He's going to do that too, but He actually prepares the place by the work that He does in heaven, by His  intercession and by His work in the judgment.  “…In My Father's house are many mansions if it were not so I would have  told you. I go to prepare a place for you, and if I go to prepare a place for you I will come again…” and now comes His passion “…I will come again and receive you to Myself, that where I am, there you may be also…”

Tidak ada yang diinginkan Yesus lebih daripada kita bisa berada bersama denganNya. Dia menyatakan ini di Yohanes pasal 14 di mana Dia memberitahu murid-muridNya bahwa Dia akan meninggalkan mereka dan Petrus berkata, “Ke mana Engkau akan pergi?” Yesus berkata, “Ke mana Aku pergi, kamu tidak bisa ikut sekarang, kamu akan ikut Aku nanti.” Petrus berkata, “Tidak, aku tidak mau ikut nanti, aku mau pergi sekarang.” Yesus tahu murid-muridNya sangat risau maka Dia berkata, “…1 Janganlah biarkan hatimu gelisah; kamu percaya kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.  2 Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal…”  Kalian tahu, terkadang kita berpikir Yesus ke Surga untuk melakukan pekerjaan pembangunan di sana, Dia pergi untuk membangun rumah bagi kita. Sekarang saya sadar Ellen White berkata Yesus memang menyiapkan rumah bagi kita tetapi Yesus tidak butuh waktu 2000 tahun untuk membangun rumah-rumah itu. Rumah-rumah itu ternyata sudah ada di sana.   “…Di rumah BapaKu ada banyak tempat tinggal.…”  kata Yesus,   “…Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu…”  dan kalian tahu biasanya kita berkata, “Nah, Dia pergi untuk menyiapkan tempat dengan menanam pohon-pohon dan membuat tempat itu indah. Yah, mungkin saja, Dia akan melakukan itu juga. Tetapi sebenarnya Dia mempersiapkan tempat itu dengan pekerjaan yang dilakukanNya di Surga, melalui pekerjaan perantaraanNya, dan pekerjaan penghakimanNya.   “…Di rumah BapaKu ada banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu . 3  Dan apabila Aku telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali…”  dan sekarang inilah kerinduanNya,   “…Aku akan datang kembali  dan menerima kamu kepada DiriKu sendiri, supaya di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.”


The Apostle Paul ends that famous passage, the resurrection passage, in 1 Thessalonians chapter 4 where he speaks about those who are asleep rising and those who are alive and remain caught up in the clouds. Have you ever noticed how the Apostle Paul ends that? He says,  “…and thus we shall always be with the Lord.” It's all about being with Jesus,, that's the culmination of the whole plan of salvation.

Rasul Paulus mengakhir perikop yang terkenal itu, perikop tentang kebangkitan di 1 Tesalonika pasal 4 di mana dia berbicara tentang mereka yang tidur dibangkitkan dan mereka yang hidup dan tersisa diangkat ke awan-awan. Pernahkah kalian perhatikan bagaimana rasul Paulus mengakhirinya? Dia berkata,  “…Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” Semuanya itu tentang bersama-sama dengan Yesus, itulah kulminasi seluruh rencana keselamatan.




04 07 20


No comments:

Post a Comment