_____REVELATION’S SEVEN SEALS_____
Part 06/24 - Stephen Bohr
SESSION 6 ~ EARTH’S TWO REPRESENTATIVES
Dibuka
dengan doa
All
right, first of all let's review what we studied last time because it's the
foundation for what we're going to look at next. In page 59 of your syllabus you'll find a
brief review of the previous presentation.
·
First
there is life on other planets, and each planet has its ambassador or
representative, and the inhabitants of other planets existed before the
creation of this world.
·
Secondly
at creation, the morning stars also known as sons of God, rejoiced and shouted
for joy.
·
Then
we find that God has a heavenly council with representatives from the worlds that
participate in deliberations and decision-making. In Job 1, the sons of God ~ that is the
representatives of the worlds ~ came to present themselves before the
Lord in heavenly council. In Job chapter 2, the sons of God or representatives
of the worlds, left after the first meeting, and came back for a second
meeting. So they must not live in the presence of God all the time. Ellen White
refers to these representatives as strong angels or the highest of angels.
·
And
Satan came to the meetings of the heavenly council in the Old Testament representing planet Earth,
because he had usurped Adam’s position who was the rightful king of this earth
when he was created.
·
We
also noticed in our last study, God's plan for the human race, we noticed that
human beings were a new and distinct order created for a specific purpose.
·
Also
we noticed that earth was the only planet with the capacity to reproduce, to
fulfill that purpose. God has a special plan for humans ~ both before man
sinned and after man sinned ~ He had the same plan, in that plan human
beings would be equal to the angels, sons of God, after passing the test,
and the human beings would fill the vacancies that Satan and his angels left when God expelled Lucifer from
heaven.
So
basically in a nutshell that is a review of our last study together.
Baik,
pertama-tama marilah kita mengulangi apa yang telah kita pelajari terakhir
karena itu merupakan fondasi dari apa yang akan kita pelajari berikut. Di hal.
59 silabus kalian, ada suatu ulasan singkat dari presentasi sebelumnya.
·
Pertama, ada kehidupan di planet-planet lain, dan setiap
planet memiliki duta besarnya atau wakilnya, dan penduduk planet-planet lain
ini sudah ada sebelum bumi ini diciptakan.
·
Kedua, saat Penciptaan, bintang-bintang fajar yang juga
dikenal sebagai anak-anak Allah, bersukacita dan bersorak gembira.
·
Kemudian kita melihat bahwa Allah memiliki sebuah dewan
surgawi, di mana para wakil dari dunia-dunia ikut ambil bagian dalam menentukan
dan membuat keputusan. Di Ayub pasal 1, anak-anak
Allah ~ yaitu wakil-wakil dunia-dunia ~ datang mempersembahkan
diri mereka di hadapan Tuhan di dewan surgawi. Di Ayub pasal 2, anak-anak Allah
atau wakil-wakil dunia-dunia yang sudah pulang setelah pertemuan yang pertama,
kembali untuk menghadiri pertemuan kedua. Berarti mereka tentunya tidak hidup
bersama-sama Allah sepanjang waktu. Ellen White menyebut wakil-wakil ini sebagai malaikat-malaikat yang kuat, atau
malaikat-malaikat yang tertinggi.
·
Dan di era Perjanjian Lama, Setan datang ke rapat-rapat
dewan surgawi ini mewakili Bumi, karena dia telah merebut kedudukan Adam yang
adalah raja Bumi ini yang sah pada waktu dia diciptakan.
·
Dalam pelajaran kita yang lalu kita juga menyimak rencana
Allah bagi umat manusia. Kita menyimak bahwa manusia adalah tatanan yang baru
dan berbeda, yang diciptakan
untuk tujuan tertentu.
·
Juga kita menyimak bahwa Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kemampuan
untuk mereproduksi, guna memenuhi tujuan tersebut. Allah
memiliki rencana khusus buat manusia ~ baik sebelum manusia jatuh dalam dosa maupun
setelahnya ~ Allah memiliki rencana yang sama. Dalam rencana itu manusia akan menjadi sederajat
dengan malaikat, anak-anak Allah, setelah dia melewati ujian.
Dan manusia akan mengisi kosongnya tempat-tempat yang ditinggalkan Setan dan
malaikat-malaikatnya ketika Tuhan membuang Lucifer keluar dari Surga.
Jadi
secara ringkas inilah ulasan dari pelajaran kita bersama yang lalu.
Now
we want to talk about Adam, the original representative of planet Earth. We're
going to look at the characteristics of Adam. First of all Adam of course was a
created being, let's read Genesis 1:26 and 27, we probably can repeat this from
memory, “…Then God said, ‘Let Us make man in Our image according to Our
likeness; let them have dominion over the fish of the sea over the birds of the
air and over the cattle and over all the earth and over every creeping thing
that creeps on the earth.’ So God created
man in His own image, in the image of
God He created him; male and female He created them…”
So
we find clearly that Adam and Eve were created by God, they were created
beings, of course that goes without saying.
Sekarang
kita mau berbicara tentang Adam, wakil yang asli planet Bumi. Kita akan melihat
karakteristik-karakteristik Adam. Pertama, Adam tentu saja adalah makhluk
ciptaan. Mari kita baca Kejadian 1:26-27, kira-kira kita bisa menghafalnya luar
kepala, “…26 Lalu berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia dalam gambar Kita,
menurut rupa Kita, biarlah mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’ 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya
mereka.”
Jadi
kita dapati bahwa Adam dan Hawa jelas-jelas diciptakan oleh Allah, tentu saja
mereka adalah makhluk ciptaan, sudah pasti.
The
Bible tells us that Adam was the son of God, notice Luke 3:38 this is the end of the
chapter, it tells us that Enos was the son of Seth, the son of Adam, the son of
God. So Adam is called “the son of God”, so we shouldn't be surprised
if he should have been the son of God to represent this planet in the heavenly
council.
Alkitab
mengatakan kepada kita bahwa Adam
adalah anak Allah. Simak Lukas 3:38, ini adalah bagian akhir
pasal itu, mengatakan kepada kita bahwa Enos adalah anak Set, anak Adam, anak
Allah. Jadi Adam disebut “anak Allah”. Maka kita tidak usah heran jika seharusnya
dia adalah anak Allah yang mewakili planet Bumi di dewan sugawi.
Now
regarding Adam’s status as the son of God, Ellen White wrote this, “…The genealogy of our race as given by
inspiration, traces back its origin not to a line of developing germs, mollusks,
and quadrupeds, but to the Great Creator. Though formed from the dust, Adam was
the son of God. He was placed as God's representative over the lower orders of
beings…” So you'll notice here that
both the
Bible and Spirit of Prophecy identify Adam as the original son of God in this
planet, and created by God.
Now
the conclusion that we can reach from this is, that the original son of God on
planet earth was Adam; however he was the son of God in a special and different
sense than we are, would you agree with that? He was the son of God by creation
not by procreation; in other words, we are sons of the son of the Son of God.
So Adam is unique because he came forth from the hands of the Creator. He was not
procreated. He was created. So he was the son of God in a special sense.
Sekarang
mengenai status Adam sebagai anak Allah, Ellen White menulis ini, “…Silsilah bangsa
manusia seperti yang dinyatakan oleh inspirasi, melacak kembali asal usulnya
bukan ke serentetan benih yang berkembang, kerang-kerangan, dan hewan berkaki
empat, tetapi kepada Sang Pencipta Agung. Walaupun dibentuk dari debu tanah,
Adam adalah anak Allah. Dia ditempatkan sebagai waklil Allah di atas tatanan
makhluk-makhluk yang lebih rendah…” Jadi kalian lihat di sini bahwa baik Alkitab maupun Roh Nubuat mengidentifikasi Adam
sebagai anak Allah yang asli di planet Bumi ini, dan dia
diciptakan oleh Allah.
Sekarang kesimpulan yang bisa kita
peroleh dari ini ialah, bahwa anak Allah yang asli di planet Bumi adalah Adam;
namun dia adalah anak Allah dalam pengertian yang istimewa dan berbeda daripada
kita, kalian setuju? Adam adalah anak Allah lewat penciptaan, bukan lewat
kelahiran. Dengan kata lain, kita adalah anak-anak dari
anaknya, Anak Allah. Maka Adam itu unik karena dia keluar dari
tangan Sang Pencipta, dia tidak dilahirkan, dia diciptakan. Jadi dia adalah
anak Allah dalam pengertian yang istimewa.
Adam
also wore a crown at creation. He was crowned king of this world, of course
under the absolute kingship of Christ. Notice Psalm 8:3-8 it says, “…When I consider Your heavens, the work of Your fingers, the
moon and the stars which You have ordained…” the
psalmist is speaking to the Lord, “…what is man that You are
mindful of him? And the son of man that You visit him? For You have made him a
little lower than the angels and You have…” what?
“…crowned him with glory
and honor. You have made him to have dominion…”
see because he's King, right? So he has dominion “…over the works of
Your hands. You have put all things
under his feet, all sheep and oxen even the beasts of the
field, the birds of the air, and the fish of the sea that pass through the
paths of the sea…” when the Bible mentions
heaven, earth, and seas it means everything relating to planet Earth; heaven,
earth, and waters. And so Adam was presented with the position of king. He was
crowned according to Psalm chapter 8 and all things relating to this earth were
his realm of dominion.
Adam juga mengenakan mahkota saat
diciptakan. Dia dimahkotai sebagai raja dunia ini, tentu saja di bawah Kristus
sebagai Raja yang mutlak. Simak Mazmur 8:3-8, dikatakan, “…3 Jika aku memikirkan
langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang telah Kautempatkan: 4 apalah manusia sehingga Engkau mempedulikannya? Dan anak
manusia, sehingga Engkau mendatanginya? 5 Karena Engkau telah membuatnya sedikit lebih
rendah daripada malaikat, dan Engkau
telah …” apa? “…memahkotainya dengan
kemuliaan dan kehormatan. 6 Engkau membuat dia berkuasa…”
lihat, karena dia raja, benar? Jadi dia memiliki daerah
kekuasaan, “…atas
buatan tangan-Mu, segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya. 7
kambing domba dan lembu sapi sekalian, yaitu
binatang-binatang di padang; 8 burung-burung di udara dan ikan-ikan
di laut yang melintasi arus lautan…” Bila
Alkitab menyebut langit, bumi, dan laut, itu berarti segala sesuatu yang
berkaitan dengan planet Bumi: langit, bumi dan air. Maka Adam ditampilkan
dengan posisi sebagai raja. Menurut Mazmur pasal 8, dia dimahkotai, dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan Bumi ini adalah wilayah kekuasaannya.
Now
going to the next page, Ellen White confirms that Adam was crowned king at creation,
she corroborates what we find in Psalm 8. She wrote in Review and Herald, February 24 1874, “…Adam
was crowned as king in Eden. God gave him dominion over every living thing that
He had created. The Lord blessed Adam and Eve with intelligence such as He had
not
given to any animal creation. He made Adam the rightful
sovereign of all the works of His
hands…” so you notice that Adam was a created
being. He is called the son of God in a unique sense. He was crowned at creation
as king, and the realm of his dominion was planet earth. He was the rightful
sovereign of the earth.
Nah,
halaman berikutnya. Ellen White menguatkan bahwa Adam dimahkotai sebagai raja
pada saat penciptaan. Dia membenarkan apa yang kita temukan di Mazmur pasal 8.
Ellen White menulis di Review
and Herald, 24 Februari 1874, “…Adam dimahkotai sebagai raja di Eden. Allah memberinya
kekuasaan atas semua makhluk hidup yang telah diciptakanNya. Tuhan memberkati
Adam dan Hawa dengan inteligen seperti yang tidak diberikanNya kepada ciptaan
binatang mana pun. Allah menjadikan Adam penguasa yang sah atas semua karya
tanganNya…” Jadi kalian simak, Adam adalah makhluk ciptaan. Dia disebut anak Allah
dalam pengertian yang unik. Dia dimahkotai sebagai raja saat penciptaan, dan
daerah kekuasaannya adalah planet Bumi. Dia adalah penguasa Bumi yang sah.
Now
how were Adam and Eve clothed at the very beginning? You're going to see where
we're going with all of these details. Genesis 2:25 tells us that Adam and Eve
were naked when God created them, it says, “…and they were both naked, the man and his wife; and were not ashamed…” Now they were naked with regards to human fabric clothing. They
were covered but they were covered with a robe of light; in other words, their garments
were not made of human material, they were covered with the glorious light of
God.
Ellen
White also wrote in Christ’s Object Lessons page 310 and 3:11 “…The robe, white robe of
innocence was worn by our first parents when they were placed by God in holy
Eden. They lived in perfect conformity to the will of God. They gave all the
strength of their affections to their Heavenly Father. A beautiful soft light,
the light of God, enshrouded the holy pair. This robe of light was a symbol of
their spiritual garments of heavenly innocence…”
So
how were Adam and Eve clothed at the beginning? They were clothed in a robe of
light which Ellen White identifies as a white robe of innocence. So they were
covered with white garments.
Nah, bagaimanakah pakaian Adam dan Hawa
pada awal mulanya? Kalian akan melihat arah pembicaraan kita dengan semua detail ini. Kejadian 2:25
mengatakan kepada kita bahwa Adam dan Hawa telanjang ketika mereka diciptakan
Allah, dikatakan, “…25
Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak
merasa malu. …” Nah,
mereka telanjang menurut konteks pakaian kain manusia. Mereka tertutup, tetapi mereka tertutup oleh jubah
cahaya; dengan kata lain pakaian
mereka tidak terbuat dari bahan buatan manusia, mereka tertutup oleh cahaya
kemuliaan Allah.
Ellen White juga menulis dalam Christ’s
Object Lessons hal. 310-311, “…Jubah itu, jubah putih kemurnian, dikenakan oleh orangtua kita
yang pertama ketika mereka ditempatkan Allah di Firdaus yang suci. Mereka hidup
dalam keserasian yang sempurna dengan kehendak Allah. Mereka memberikan seluruh
bobot kasih sayang mereka kepada Bapa
surgawi. Suatu cahaya yang lembut, cahaya Allah, menyelimuti pasangan yang
kudus ini. Jubah cahaya ini adalah simbol kemurnian surgawi pakaian rohani
mereka…”
Jadi bagaimanakah pakaian Adam dan
Hawa pada mulanya? Mereka berpakaian jubah cahaya yang diidentifikasi Ellen
White sebagai jubah putih kemurnian. Jadi mereka tertutup oleh jubah putih.
Now
do you know that the angels also wear garments of light? In fact the garments
of light are white that the angels wear are the reflection of the garments that
God wears, because God's creation is to reflect God's glory. Notice Matthew
28:2-3 “…And behold there was a
great earthquake…” this is the resurrection
of Jesus, “…for an angel of the
Lord descended from heaven and came and rolled back the stone from the door and
sat on it. His countenance was like
lightning and his clothing was…” what? “…was white as snow…”
So
human beings wear white garments and the angels wear white garments, because
both groups of beings reflect the glorious robe of light of God.
Nah,
apakah kalian tahu bahwa para malaikat juga memakai pakaian cahaya? Bahkan
pakaian cahaya yang putih yang dikenakan para malaikat adalah pantulan pakaian
yang dipakai Allah, karena ciptaan Allah harus memantulkan kemuliaan Allah.
Simak Matius 28:2-3, “…2 Dan lihatlah, ada
gempa bumi yang hebat…” ini
adalah kebangkitan Yesus, “…sebab seorang malaikat Tuhan turun dari
langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3
Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya…”
apa? “…putih bagaikan salju.”
Jadi
manusia mengenakan pakaian putih dan malaikat mengenakan pakaian putih karena
kedua kelompok itu memantulkan jubah cahaya Allah yang mulia.
Patriarchs and Prophets page 45
Ellen White wrote, “…The sinless pair wore no
artificial garments, they were clothed with a covering of light and glory such
as the angels wear…” So did Adam and Eve have
the same garments that the angels wear? Absolutely. Garments of light, white garments of light,
and this of course is a reflection of God's garments.
Notice
Psalm 104:1-2, “…Bless the Lord, O, my soul, O, Lord my God, You are very
great, You are clothed with honor and majesty, who cover Yourself with…” what? “…with light as with a
garment, who stretched out the heavens like a curtain…” So what kind of garment does God wear? God wears a garment of
light. And He clothed Adam and Eve with the garment of light. The angels are
covered with the garment of light, with white robes of light, if you please.
One
further text on this point, Daniel 7:9
speaking about the beginning of the judgment, “…I watched till
thrones were put in place, and the Ancient of Days was seated. His garment was white…” what? “…white as snow and the hair of His head was
like pure wool…”
Patriarchs
and Prophets page 45, Ellen White wrote, “…Pasangan yang tidak berdosa itu tidak mengenakan pakaian
buatan, mereka diselimuti oleh penutup cahaya dan kemuliaan seperti yang
dipakai para malaikat…” Jadi apakah Adam dan Hawa memiliki
pakaian yang sama yang dipakai para malakait? Tentu saja. Pakaian dari cahaya,
pakaian putih dari cahaya, dan tentu saja ini adalah pantulan dari pakaian
Allah.
Simak Mazmur 104:1-2, “…1 Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar!
Engkau yang berpakaian kehormatan dan kebesaran, 2 Yang menyelimuti DiriMu dengan…” apa? “…dengan terang seperti dengan pakaian, Yang membentangkan langit
seperti tenda…” Jadi
pakaian macam apa yang dipakai Allah? Allah mengenakan pakaian cahaya. Dan Dia
memberi Adam dan Hawa pakaian cahaya. Para malaikat diselimuti oleh pakaian
cahaya, dengan jubah putih dari cahaya, katakanlah demikian.
Satu lagi ayat tentang poin ini, Daniel
7:9, berbicara tentang awal penghakiman, “…9 Sementara aku terus melihat hingga takhta-takhta diletakkan di tempatnya lalu duduklah Yang Lanjut Usianya,
pakaian-Nya putih…” apa? “…putih seperti salju dan rambut di kepalaNya seperti bulu domba murni...”
So
what do we find concerning Adam?
· Adam was created.
·
Adam
was the son of God in a unique sense.
·
Adam
was crowned at creation to be king and his realm of dominion was planet Earth.
·
Adam
was covered with a robe, a white robe of light.
· And Adam was placed as the father and
representative of the planet.
Jadi
apa yang sudah kita ketahui tentang Adam?
· Adam diciptakan.
· Adam adalah anak
Allah dalam pengertian yang unik.
· Adam dimahkotai
saat Penciptaan untuk menjadi raja dan daerah kekuasaannya ialah planet Bumi.
· Adam diselimuti
oleh sebuah jubah, jubah putih dari cahaya.
· Dan Adam ditempatkan sebagai bapak dan wakil planet Bumi.
Let's notice Patriarchs
and Prophets page 48, we’re at the bottom of page 63. “…In Eden God set up the memorial of His work of creation in placing His blessing upon the seventh day. The Sabbath
was committed to Adam…” now
listen carefully, what was Adam? “…the…” what? “…the father and representative of the whole human family
…”
So who would have been at the heavenly council if Adam
had not sinned? Adam, because he represented ~ according to this ~ the whole
human family. So in spite of the fact ~ this is a very interesting detail ~ in
spite of the fact that Eve sinned first, God held Adam accountable for the
inception of sin, why? Because as Adam was the head ~ and
I know people don't like to hear this:
Adam was placed the head of the human race. Does that make everybody
else inferior? No, it simply means
that he's the leader, he represents the planet. Headship isn't bad, in other words. Jesus came to redeem the position that Adam lost
and for this reason the Bible refers to Jesus as what? The “last Adam” not the last Eve.
As the sons of God in Job 1 and 2 were the representatives of the worlds, so Adam represented planet Earth. Are we
clear?
Mari
kita simak Patriarchs and
Prophets hal. 48, kita berada di bagian bawah hal. 63. “…Di Eden Allah menetapkan peringatan karya PenciptaanNya
dengan memberkati hari yang ketujuh. Sabat dipercayakan kepada Adam…” sekarang dengarkan baik-baik, Adam itu apa? “…bapak dan wakil
dari seluruh umat manusia…” Dia mewakili ~ menurut ini ~
seluruh umat manusia. Jadi walaupun faktanya ~ ini detail yang sangat menarik ~
walaupun faktanya yang berdosa lebih dulu itu Hawa, Allah menganggap Adam yang
bertanggungjawab untuk masuknya dosa, mengapa? Karena Adam adalah kepala ~ dan
saya tahu orang-orang tidak suka mendengar ini ~ Adam ditempatkan sebagai
kepala umat manusia. Apakah itu membuat semua orang lain lebih rendah? Tidak.
Ini hanya berarti bahwa Adam adalah pemimpinnya, dia mewakili planet ini.
Dengan kata lain, jabatan pemimpin bukan hal yang buruk. Yesus datang untuk menebus posisi yang dihilangkan Adam,
dan demi alasan ini Alkitab menyebut Yesus sebagai apa? “Adam yang terakhir”, bukan Hawa yang
terakhir. Sebagaimana anak-anak Allah di Ayub pasal 1 dan 2 adalah wakil-wakil
dunia-dunia, maka Adam mewakili planet Bumi. Apakah jelas?
Now you're going to
see why I've dedicated time to things that you already knew. What beings
were present in Revelation chapter 4? Now
we're going to go to Revelation chapter 4 to see
who was present there. Well, there were actually four orders of beings present there:
1.
number
one the Father who was sitting on the throne. We studied this yesterday in our
session.
2.
Second,
the seven spirits before the throne which represent what? The fullness of the
Holy Spirit.
3.
the
four living creatures which are seraphim and cherubim according to the Spirit
of Prophecy
4.
and
one other group: the twenty-four elders.
Who is missing in chapter 4? Jesus and also what? Also
the angelic hosts are missing. It is important to remember that the 24
elders already surrounded the throne in chapter 4 before Jesus arrived with
the angel hosts and the firstfruits in chapter 5. So the 24 elders cannot be those who resurrected
with Jesus, because they were already there before Jesus arrived with
the firstfruits.
Sekarang kita akan melihat mengapa saya mendedikasikan
waktu kepada hal-hal yang sudah kalian ketahui. Makhluk-makhluk apa yang hadir
di Wahyu pasal 4? Nah, kita akan ke Wahyu pasal 4 untuk melihat siapa yang
hadir di sana. Nah, sesungguhnya ada empat urutan makhluk yang hadir di sana:
1.
Nomor satu, Bapa, yang duduk di atas takhta. Kita sudah
mempelajari ini kemarin dalam sesi kita.
2.
Kedua, ketujuh roh di hadapan takhta yang melambangkan
apa? Kepenuhan Roh Kudus.
3.
Keempat makhluk hidup yang adalah serafim dan kerubim,
menurut Roh Nubuat.
4.
Dan satu kelompok lagi: ke-24 tua-tua.
Siapa yang tidak ada di pasal 4? Yesus dan juga siapa?
Juga bala tentara malaikat tidak ada.
Penting mengingat bahwa ke-24
tua-tua sudah ada mengelilingi takhta di pasal 4 sebelum Yesus tiba
bersama pasukan malaikat dan buah-buah sulung di pasal 5. Jadi ke -24 tua-tua tidak mungkin mereka yang bangkit bersama
Yesus karena mereka sudah ada di sana sebelum Yesus tiba bersama
buah-buah sulungnya.
Now
let's notice who joins the celebration in chapter 5. All beings that are in
fact in chapter 4
reappear in chapter 5, except in chapter 5 two are added: the angelic hosts are
added and Jesus who presents Himself as the Lamb as though He had been slain,
is now present as well.
Sekarang
mari kita simak siapa yang bergabung dalam perayaan itu di pasal 5. Faktanya
semua makhluk yang ada di pasal 4, muncul lagi di pasal 5, hanya saja di pasal
5 ada dua tambahan: bala tentara malaikat ditambahkan, dan Yesus yang
mempersembahkan DiriNya sebagai Anak Domba yang seakan sudah tersembelih, juga
sekarang hadir.
Now
let's review something that we noticed before. The 24 elders are angelic beings,
are we all agreed on that, that they are angelic beings? Not of the regular angel
hosts, but they are the highest of angels, they are strong angels. As we have seen
Ellen White in the book The Great Controversy states that the
sons of God in the book of Job were angels; this harmonizes with her view
elsewhere that the representatives of the worlds are powerful angels or the highest of
angels to whom God has delegated the responsibility of ruling over the
worlds, representing them in the heavenly council. And I'm not going to read the next statement from Great Controversy 518, we read that before,
where Ellen White states clearly that in Job when it says the sons of God
presented themselves before the Lord, it was the angels of God that presented
themselves before the Lord.
Nah,
mari kita ulang sesuatu yang sudah kita simak sebelumnya. Ke-24 tua-tua adalah
malaikat, apakah kita semua setuju dengan itu, bahwa mereka adalah malaikat?
Bukan malaikat biasa dari kelompok bala tentara, tetapi mereka adalah malaikat
yang tertinggi, mereka adalah malaikat yang kuat. Sebagaimana kita sudah
melihat di buku Great
Controversy
Ellen White menyatakan bahwa anak-anak
Allah di kitab Ayub adalah malaikat; ini serasi dengan pandangannya di tempat
lain bahwa wakil-wakil
dunia-dunia adalah malaikat-malaikat yang kuat atau malaikat-malaikat tertinggi
kepada siapa Allah telah mendelegasikan tanggung jawab untuk memerintah
dunia-dunia, mewakili mereka dalam dewan surgawi. Dan saya tidak akan membacakan
pernyataan berikut dari Great Controversy hal. 518, kita sudah membacanya tadi, di mana Ellen White menyatakan dengan
jelas bahwa di kitab Ayub bila
dikatakan anak-anak Allah mempersembahkan diri mereka di hadapan
Tuhan, itu adalah para malaikat Allah
yang mempersembahkan diri mereka di hadapan Tuhan.
So
as all the 24 elders are angelics, they must not be confused with the regular
angelic hosts. Is there a distinction
between the angels that presented themselves before the Lord and the regular angelic
hosts? Is there a difference between the 24 elders and the regular angelic
hosts? Let's read Revelation 5:11-12 and you'll see that this is the case. “…Then I looked and I
heard the voice of many angels…” listen carefully
now, “…many angels around the throne, the living creatures, and the
elders….” Are the elders part of the angelic hosts? Are they? No, because
it says, “…I looked and I
heard the voice of many angels around the throne, the living creatures and the
elders…” Are
the elders distinct from the angelic hosts? Absolutely. “…and the number of them was ten thousand times ten thousand and
thousands of thousands…” that's a description of
the angelic host, “…saying with a loud
voice, ‘Worthy is the Lamb who was slain to receive power and riches and wisdom
and strength and honor and glory and blessing’…”
Jadi karena ke-24 tua-tua semuanya
adalah malaikat, janganlah mencampuradukkan mereka dengan malaikat-malaikat
yang biasa. Apakah ada perbedaan jelas antara para malaikat yang mempersembahkan
diri mereka di hadapan Tuhan dengan bala tentara malaikat biasa? Apakah ada
bedanya antara ke-24 tua-tua dengan bala tentara malaikat biasa? Mari baca
Wahyu 5:11-12 dan kalian akan melihat demikianlah adanya, “…11
Maka aku melihat dan aku mendengar suara banyak malaikat…”
dengarkan baik-baik sekarang, “…banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk hidup, dan tua-tua itu…” apakah para tua-tua itu bagian dari
bala tentara malaikat? Iyakah? Tidak, karena dikatakan, “…aku melihat dan aku mendengar
suara banyak malaikat di sekeliling takhta,
makhluk-makhluk hidup, dan tua-tua itu…” apakah para tua-tua itu berbeda dari
bala tentara malaikat? Betul sekali, “…jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa…” ini menerangkan bala tentera malaikat, “…12 berkata dengan suara nyaring: ‘Layaklah Anak Domba yang telah disembelih itu untuk menerima
kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan berkat!’…"
Now,
let's take a look at the 24 elders. Let's read Revelation 4:4 to notice the
characteristics of the 24 elders, it says, “…around the throne
were twenty-four thrones…” so the elders sit on what?
On thrones, “…and on the thrones I saw 24 elders sitting, clothed in…” what? “…white robes, and they had…”
what? “…crowns of gold on
their heads…”
Now
some have assumed that the 24 elders cannot be angelic because their
characteristics are human.
· Are the 24 elders created beings? You can
notice that in Revelation 4:10-11 they're created beings.
·
Do
the 24 elders sit on thrones? Yes. Does
that mean that they are rulers? Absolutely, yes, and supposedly angels aren't
rulers.
·
They
have crowns on their heads, another indication that they are kings or rulers.
And the word for crown is στέφανος [stephanos] the victor’s crown; some claim that the angels
never won the victory over sin and therefore they do not wear crowns.
· And finally the elders wear white garments.
Elsewhere in the book of Revelation it says that the redeemed are the ones that
wear white garments.
Are
you seeing what the problem is? They appear to be human by all the
characteristics: they are created; they
sit on thrones, which means they’re rulers; they have the crowns of the victor
which means that they must have overcome
sin; and they wear white garments; those are characteristics of humans, so they
can't be angels.
Really?
Nah, marilah kita melihat ke-24 tua-tua
ini. Mari baca Wahyu 4:4 untuk melihat karakteristik ke-24 tua-tua, dikatakan, “…4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta…” jadi tua-tua itu duduk di atas apa?
Takhta, “…dan di
takhta-takhta itu saya melihat duduk dua
puluh empat tua-tua, yang memakai…” apa? “…jubah putih dan…” apa? “…mahkota emas di kepala
mereka…”
Nah,
beberapa orang beranggapan bahwa ke-24 tua-tua ini tidak bisa malaikat karena
karakteristik mereka adalah manusia.
· Apakah ke-24
tua-tua itu makhluk ciptaan? Kalian bisa menyimak di Wahyu 4:10-11 mereka
adalah makhluk ciptaan.
· Apakah ke-24
tua-tua itu duduk di atas takhta? Ya. Apakah ini berarti mereka adalah
penguasa? Betul sekali, iya. Dan anggapan yang umum malaikat bukanlah penguasa.
· Mereka punya
mahkota di kepala, indikasi yang lain lagi bahwa mereka adalah raja atau
penguasa. Dan kata untuk mahkota ialah στέφανος
[stephanos] mahkota seorang
pemenang; beberapa orang mengklaim bahwa malaikat tidak pernah memenangkan
perang atas dosa dan oleh karena itu mereka tidak memakai mahkota.
· Dan akirnya para
tua-tua memakai pakaian putih. Di tempat lain di kitab Wahyu dikatakan orang
tebusan adalah mereka yang memakai pakaian putih.
Apakah kalian melihat apa masalahnya?
Menurut semua karakteristik mereka sepertinya manusia: mereka diciptakan;
mereka duduk di atas takhta, yang artinya mereka adalah penguasa; mereka punya
mahkota sang pemenang, yang artinya mereka pasti telah mengalahkan dosa; dan
mereka memakai pakaian putih. Ini semua adalah karakteristik manusia, jadi
mereka tidak mungkin malaikat.
Apa
benar?
Well
let's pursue this, let’s see whether it's true or not. Now, however, hasty assumption sometimes lead to
wrong conclusions. Is it just possible
that these characteristics fit angelic beings just as well as human beings? As
we have seen Ellen White used three expressions to describe the group of the
twenty-four elders, she clearly believed that the elders were present in heaven
before Jesus arrived, and I'm not going to read this quotation because we've
already read it before.
So
let's ask are angels created beings? Of course they are. Notice Colossians 1:16
speaking about Jesus, it says, “…For by Him all things were created that are
in heaven…” would that be the angels too? “…that are in heaven, and
that are on earth, visible and invisible, whether thrones, or dominions, or
principalities, or powers, all things were created through Him and for Him…” were the angels created? Yes.
Review and Herald April 15, 1906
Ellen White wrote, “…Before men or angels were
created, the Word was with God and was God…” so clearly she says “before men or angels were created”.
There's
another quotation that we find in Patriarchs
and Prophets page 36, “…The Son of God had wrought the Father's
will in the creation of all the hosts of heaven
and to Him as well as to God their homage and allegiance were due. Christ was still to exercise divine power in
the creation of the earth and its inhabitants…”
so humans are created beings, angels are created beings.
Sekarang
mari kita telusuri ini, mari kita lihat apakah ini benar atau tidak. Nah, namun
demikian, asumsi yang tergesa-gesa terkadang mengakibatkan kesimpulan yang
salah. Apakah mungkin karakteristik-karakteristik ini sama cocoknya untuk
malaikat dan untuk manusia? Seperti yang sudah kita simak, Ellen White memakai
tiga ekspresi untuk menggambarkan kelompok ke-24 tua-tua, dia jelas yakin bahwa
para tua-tua itu hadir di Surga sebelum Yesus tiba, dan saya tidak akan
membacakan kutipan itu lagi karena kita sudah membacanya tadi.
Jadi mari saya tanya, apakah malaikat
itu makhluk ciptaan? Tentu saja iya. Simak Kolose 1:16 berbicara tentang Yesus,
dikatakan, “…16 Karena oleh Dialah telah diciptakan
segala sesuatu, yang ada di sorga…” apakah
ini termasuk malaikat juga? “…dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan
yang tidak kelihatan, apakah itu singgasana atau kerajaan, atau pemerintah, atau kekuasaan; segala sesuatu diciptakan melalui Dia dan untuk Dia….”
Apakah malaikat diciptakan? Ya.
Review and Herald, 15 April 1906, Ellen White menulis, “…Sebelum manusia atau malaikat diciptakan, Firman ada
bersama Allah, dan adalah Allah…” Jadi jelas Ellen White berkata
“sebelum manusia atau malaikat
diciptakan…”
Ada kutipan yang lain yang kita
temukan di Patriarchs and Prophets hal. 36, “…Anak Allah telah
melaksanakan kehendak Bapa dengan menciptakan
semua bala tentara surgawi dan kepada Dia, sebagaimana kepada Allah, layak
diberikan penghormatan dan sumpah setia mereka. Kristus masih harus memakai
kuasa ilahi dalam menciptakan bumi dan penghuniya…” Jadi manusia adalah makhluk ciptaan, malaikat adalah makhluk ciptaan.
Now
do angels wear crowns? See, the people who say that the elders cannot be angelic
they have to be human because they wear crowns, they say that the word στέφανος [stephanos] the word “crown” in Greek means the crown of
the victor, and you know, so these people have to have gained the victory over
sin, they should have been human beings who gained the victory over sin, angels
never gained the victory over sin. That's
the argument. However, the word στέφανος [stephanos] even though generally it
applies to the victor’s crown, it doesn't always apply to the victor’s crown.
It is also
referred to in Scripture as the crown that a king wears. Because there
are two words in Greek for “crown”, one
is the word στέφανος
[stephanos] where my name comes from:
Stephen; and the other one is διάδημα [diadēma] in Revelation 19 where
Jesus comes as King of kings and Lord of lords. He has many διάδημα [diadēma],
He has many crowns in other words. So
supposedly στέφανος
[stephanos] refers only to the
victor's crown, so they must be human, they gained the victory over sin. However, the word στέφανος [stephanos] is also used for the crown of a king, notice Matthew 27:29 and you can look at the parallel passages
in the Gospels as well. This is when they put a crown στέφανος [stephanos] of thorns on Jesus, “...When they had twisted a crown..." a στέφανος
[stephanos]
"...of thorns, they put it on His
head and a reed in His right hand
and they bowed the knee before Him and mocked Him saying, ‘Hail King of the
Jews’..."
So can a στέφανος
[stephanos] be the crown of a king and not necessarily of a victor?
Absolutely, because Jesus certainly was not victorious here in the minds of the
ones who put the crown on.
Nah, apakah malaikat memakai mahkota?
Lihat, orang-orang yang berkata bahwa para tua-tua tidak mungkin malaikat dan
mereka pasti manusia karena mereka memakai mahkota, mereka berkata bahwa kata στέφανος [stephanos] kata “mahkota” dalam bahasa Greeka berarti
mahkota seorang pemenang, dan orang-orang itu haruslah sudah menang atas dosa,
mereka haruslah manusia yang telah mendapatkan kemenangan atas dosa. Malaikat
tidak pernah mendapat kemenangan atas dosa. Itulah alasan mereka. Namun, kata
στέφανος [stephanos]
walaupun umumnya diaplikasikan ke mahkota seorang pemenang, tapi tidak
selalu demikian. Di dalam Kitab Suci
kata itu juga dipakai untuk mahkota seorang raja. Karena ada dua
kata di bahasa Greeka untuk “mahkota”, yang satu ialah kata στέφανος [stephanos] dari mana nama saya berasal: Stephen; dan kata
yang lain ialah διάδημα [diadēma] di Wahyu 19 di mana Yesus datang sebagai Raja
segala raja, dan Tuhan segala tuan. Yesus punya banyak διάδημα [diadēma],
dengan kata lain Dia punya banyak mahkota. Jadi karena στέφανος [stephanos] diduga
merujuk hanya kepada mahkota pemenang, maka ke-24 tua-tua dianggap haruslah
manusia, mereka yang telah mendapatkan kemenangan atas dosa. Namun, kata στέφανος [stephanos]
juga dipakai untuk mahkota seorang raja, simak Matius 27:29 dan kalian juga bisa
melihat di ayat-ayat paralel dari kitab-kitab Injil. Ini adalah peristiwa
ketika mereka meletakkan sebuah mahkota στέφανος [stephanos] dari duri pada Yesus, “…29 Setelah mereka menganyam sebuah mahkota στέφανος [stephanos] duri, mereka menaruhnya di atas kepala-Nya, dan
sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan
mengolok-olokNya, dengan berkata: ‘Salam, hai Raja orang Yahudi!’ …”
Jadi
apakah στέφανος [stephanos] bisa mahkota seorang raja dan tidak harus
mahkota seorang pemenang? Tentu saja, karena di dalam pikiran mereka yang
meletakkan mahkota itu padaNya, Yesus jelas bukanlah seorang pemenang.
Notice
Revelation 14:14, once again the word στέφανος [stephanos] is used, “...Then I looked and behold
a white cloud, and on the cloud sat One like the Son of Man having on His head a golden crown..." a
στέφανος [stephanos], “...and in His
hand a sharp sickle..."
this text describes the close of probation, when at the conclusion of the investigative
judgment, Jesus receives the kingdom from His
Father and begins to reign as King. So once again this presents Jesus as
king, the emphasis is not on Jesus as Victor,
the
emphasis is on Jesus as king.
Simak
Wahyu 14:14, sekali lagi kata στέφανος [stephanos]
dipakai, “…14 Dan aku melihat, dan tampaklah ada suatu awan putih, dan di atas
awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota
emas..." στέφανος [stephanos] “...di atas kepala-Nya dan
sebilah sabit tajam di tangan-Nya...”
ayat ini menggambarkan berakhirnya masa kemurahan Allah, ketika pada akhir
pengadilan investigatif Yesus menerima kerajaanNya dari BapaNya dan mulai
memerintah sebagai Raja. Jadi sekali lagi ini mendeskripsikan Yesus sebagai
Raja, penekanannya bukan pada Yesus sebagai Pemenang, penekanannya ialah pada Yesus sebagai Raja.
By the way in the Old Testament, the Septuagint
translation of the Old Testament uses the word στέφανος [stephanos] as well on several occasions to describe the crown that
was worn by David and the kings of Israel. So to say that because that elders
wear a στέφανος [stephanos] that means always the victor's crown is simply
not true, because it's used also for the crown of a king.
Nah, di kitab
Perjanjian Lama, terjemahan Septuagin atas kitab Perjanjian Lama, kata στέφανος [stephanos] dipakai juga
beberapa kali untuk menggambarkan mahkota yang dipakai Daud dan raja-raja
Israel. Jadi kalau dikatakan karena para tua-tua memakai στέφανος [stephanos] berarti itu selalu
adalah mahkota pemenang, itu semata-mata tidak benar, karena kata itu juga dipakai untuk mahkota seorang
raja.
Now the question is, do angels wear crowns?
Of course they do, notice all these statements from the Spirit of Prophecy:
·
When man sinned in the Garden of Eden, this is on page 69, “…the news
of man's fall spread through heaven, every harp was hushed, the angels cast
their…” what?
“…their crowns from their heads in sorrow….
·
When Jesus
suffered in Gethsemane, there was
no joy in heaven. The angels cast their crowns and harps from them and with the
deepest interest, silently watched
Jesus….
·
When Jesus ascended to heaven then the entire
heavenly hosts surrounded their majestic Commander and with the deepest
adoration bowed before Him and cast their glittering crowns at His feet…
·
At the close of human probation and all the
angelic hosts laid off their crowns, as Jesus made the solemn declaration, he
that is unjust let him be unjust still, he which is filthy let him be filthy
still, he that is righteous let him be
righteous still, and he that is holy let him be holy still…
·
At the second
coming a retinue of holy angels with bright glittering crowns
upon their heads escorted Him on His
way. No language can describe the glory of the scene…”
So do angels also wear crowns? Are they
created beings? Yes, they wear crowns and they are created beings.
Sekarang
pertanyaannya, apakah malaikat memakai mahkota? Tentu saja. Perhatikan
pernyataan-pernyataan ini dari Roh Nubuat:
· Ketika
manusia berbuat dosa di taman Eden, ini di hal. 69, “…berita tentang
kejatuhan manusia itu menyebar ke seluruh Surga. Setiap kecapi dihentikan, para
malaikat meletakkan…” apa? “…mahkota mereka
dari kepala mereka dengan sedih…”
· Ketika Yesus menderita di Getsemani, di Surga tidak ada sukacita. Para malaikat meletakkan
mahkota dan kecapi mereka dan dengan perhatian yang paling dalam, mereka
mengamati Yesus dalam kebisuan…”
· Ketika
Yesus naik ke Surga, lalu seluruh bala tentara surgawi mengelilingi
Pemimpin mereka yang agung, dan dengan adorasi yang paling dalam, sujud di
hadapanNya dan meletakkan mahkota mereka yang gemerlapan di kakiNya…
· Pada
penutupan pintu kasihan dan semua balatentara
malaikat meletakkan mahkota mereka, sementara Yesus membuat deklarasi yang
serius, dia yang tidak benar, hendaknya dia tetap tidak benar, dia yang cemar
hendaknya dia tetap cemar, dia yang benar hendaknya dia tetap benar, dan dia
yang kudus hendaknya dia tetap kudus…
· Pada
kedatangan yang kedua, serombongan
malaikat-malaikat kudus dengan mahkota-mahkota yang bersinar gemerlapan di atas
kepala, mengiringi Dia dalam perjalananNya. Tidak ada kata-kata yang bisa
menggambarkan kemuliaan adegan tersebut…”
Jadi, apakah malaikat memakai
mahkota? Apakah mereka makhluk ciptaan? Ya, mereka memakai mahkota dan mereka
makhluk ciptaan.
Do angels have white garments? Notice the
next page.
Matthew 28:2-3, “…And
behold there was a great earthquake, for an angel of the Lord descended from
heaven and came and rolled back the stone from the door and sat on it. His countenance was like lightning, his clothing
as…” what? “…as
white as snow…”
Acts 1:10 the Ascension of Christ, “…And
while they looked steadfastly toward heaven as He went up, behold two men stood
by them in…” what? “…in white apparel…” do angels also wear white? Yes, they do.
And Ellen White adds these quotations, “…His face…” speaking about the angel that came to
resurrect Jesus, “…His face was
like the lightening and his garments…” what? “…white as snow…” Should only the
redeemed wear white garments? No. See, you have to be careful when you study
Scripture and not only conclude, well, you were in Revelation the redeemed wear
white, so the 24 elders have to be human beings. No, we have to look at all of
the evidence.
Apakah malaikat punya pakaian putih?
Simak halaman berikut. Matius 28:2-3, “…2 Dan lihatlah, ada gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari
langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3
Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya…”
seperti apa? “…putih bagaikan salju.”
Kisah
1:10 kenaikan Kristus, “…10 Ketika mereka sedang menatap
terus-menerus ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang…” apa? “…berpakaian putih dekat mereka…” apakah malakat memakai pakaian putih?
Ya, benar.
Dan Ellen White menambahkan
kutipan-kutipan ini, “…Wajahnya…” berbicara tentang malaikat yang datang untuk membangkitkan Yesus, “…Wajahnya seperti kilat dan pakaiannya…” apa? “…seputih salju…” Apakah hanya orang-orang tebusan yang berpakaian putih? Tidak. Lihat,
kita harus berhati-hati dalam mempelajari Kitab Suci dan tidak hanya menarik
kesimpulan: nah, karena ini di Wahyu dan orang-orang tebusan memakai pakaian
putih, maka ke24 tua-tua haruslah manusia. Tidak, kita harus melihat semua
buktinya.
Here's another statement that we find in Spirit of Prophecy volume 3 page 200 and 201, “…As she…” that is Mary, “…stood weeping, she stooped down to once more
look into the Sepulcher, and lo there were two angels clothed in…” what? “…garments of white…”
And then the statement that we read before,
Patriarchs and Prophets page 45, “…the
sinless pair wear no artificial garments. They were clothed with a covering of
light and glory such as the angels wear…” Is that clear?
Ini ada pernyataan
lain yang kita temui di Spirit of Prophecy Vol. 3 hal. 200 da 201.
“…Sementara dia…” yaitu Maria, “…berdiri sambil menangis, dia membungkuk
untuk melihat sekali lagi ke dalam kubur, dan lo, ada dua malaikat mengenakan…”
apa?
“…pakaian putih…”
Kemudian pernyataan yang sudah
kita baca tadi, Patriarchs and Prophets hal. 45,
“…Pasangan
yang tidak berdosa itu tidak mengenakan pakaian buatan, mereka diselimuti oleh
penutup cahaya dan kemuliaan seperti yang dipakai para malaikat…” Apakah ini jelas?
So do the characteristics of the 24 elders,
are they similar to the characteristics
of the angels? Sure. So they can very easily be angels. They're created; they wear crowns; they have
white garments; and by the way the elders are the representatives of the worlds
that's why they wear crowns, because they are rulers of the worlds; they sit on
thrones; they have dominion over a
certain realm of God's creation.
Jadi, apakah
karakteristik ke24 tua-tua, apakah mirip dengan karakteristik para malaikat?
Tentu. Jadi mereka bisa saja adalah malaikat-malaikat. Mereka makhluk ciptaan,
mereka memakai mahkota, mereka berpakaian putih, dan juga para tua-tua adalah
wakil-wakil dunia-dunia itulah sebabnya mereka memakai mahkota karena mereka
adalah penguasa-penguasa dunia-dunia, mereka duduk di atas takhta, mereka punya
wilayah kekuasaan atas bagian tertentu ciptaan Allah.
Now once again even though I read this
yesterday and it's a rather extensive quotation, I have to read it again in the light of
the new evidence that we've seen. You know, every time that I read this passage
that kind of gives me goosebumps and I wish I had been there when this
happened, when Jesus ascended to heaven.
Ellen White identifies who the 24 elders
are, let's read at the top of page 71, “…All heaven was waiting to welcome the Savior
to the celestial courts. As He ascended He led the way and the multitude of
captives set free at His resurrection,
followed…” were the elders already there before Jesus
arrived with the captives? See, the evidence is clear. “…The heavenly hosts with shouts and
acclamations of praise and celestial song attended the joyous train. As they drew near to the City of God, the
escorting angels give the challenge, ‘Lift up your heads, o, ye, gates! and be
lift up, ye everlasting doors! And the King of glory shall come in.’ Joyfully
the waiting sentinel angels respond, ‘Who is this King of glory?’ This they say
not because they know not who He is, but because they would hear the answer of
exalted praise, ‘The Lord strong and mighty, the Lord mighty in battle! Lift up
your heads…” why would it say “mighty in battle” by the
way? Because He's just come from the battle with the devil in the Garden of
Gethsemane, on the cross, and He's gained the victory. Yeah, He's wounded that's true, He has the
battle wounds, but He's alive. And so it says,
“…the Lord strong and mighty, the Lord mighty in battle!
Lift up your heads, o, ye, gates, even lift them up, ye everlasting doors, and the King of glory
shall come in!’ Again the challenge is
heard, ‘Who is this King of glory?’ For
the angels never weary of hearing His
name exalted, the escorting angels make reply, ‘the Lord of Hosts, He is the King of
glory’…” would you have liked to have been there?
Wow! You know we would need different eardrums than what we have now. God is
going to have to give us a new
physiology in order to be able to hear
the praise of millions of angels singing. You know, Enrico Caruso the
great tenor, you know, he could break glasses with his voice. Now imagine what voice, that's why God's voice causes an earthquake,
a global earthquake, that you know makes mountains disappear, islands
disappear. She continues writing, “…Then the portals of the City of God are
opened wide and the angelic throng…” that is the multitudes of angels, “…sweep through the gates amid a burst of
rapturous music…” in other words
the angels are singing. “…There is the
throne…” now you tell me, if she's commenting on
Revelation 4 and 5, “…There is
the throne…” that would be Revelation 4, I have added
in brackets explanations, “…and around
it the rainbow of promise…” is
the rainbow in Revelation 4? Yes 4:3. “…there are cherubim and seraphim…” who would they be equivalent to? The four
living creatures, “…the
commanders of the angel hosts, the sons of God, the representatives of the unfallen worlds…” who would they be? The 24 elders, “…are assembled…” and then she explains who these representatives are, “…the
heavenly council before which Lucifer had accused God and His Son, the representatives of those sinless
realms over which Satan had thought to establish his dominion all are there to welcome the
Redeemer…”
See, the heavenly council has gathered together, what for? For the
party, for the reception of Jesus back to heaven, the victorious war hero is
coming back. He had promised He was coming back and He did. “…They are
eager to celebrate His triumphs and to
glorify their King…
Nah, sekali lagi,
walaupun ini sudah saya bacakan kemarin dan ini kutipan yang cukup panjang,
saya harus membacakannya lagi karena adanya bukti baru yang kita lihat. Kalian
tahu, setiap kali saya membaca kutipan ini, membuat bulu kuduk saya berdiri dan
betapa inginnya saya berada di sana ketika itu terjadi, ketika Yesus naik ke
Surga.
Ellen White
mengidentifikasi siapa ke-24 tua-tua itu, mari kita baca bagian atas hal. 71,
“…Seluruh
Surga sedang menanti untuk menyambut Juruselamat ke ruang istana. Saat Yesus
naik, Dia yang memimpin di depan dan orang banyak, tawanan yang telah
dibebaskanNya pada saat kebangkitanNya, mengikuti…” apakah tua-tua itu sudah ada di sana sebelum Yesus tiba dengan para
tawanan? Lihat buktinya jelas. “…Bala tentara surgawi menyertai
iring-iringan yang bergembira itu dengan sorakan dan tepuk tangan puji-pujian
dan lagu-lagu surgawi. Saat mereka mendekat ke Kota Allah, malaikat-malaikat
pengawal menyerukan tantangan: ‘Angkatlah kepalamu, O,
pintu gerbang, dan terangkatlah ke atas, pintu-pintu yang kekal, Raja Kekal
akan masuk.’ Dengan penuh sukacita penjaga-penjaga yang
menunggu memberikan tanggapan, ‘Siapakah Raja Kemuliaan
ini?’ Ini mereka katakan bukan karena mereka tidak
tahu siapa Dia, tetapi karena mereka ingin mendengar jawaban puji-pujian. ‘Tuhan yang kuat dan hebat, Tuhan yang gagah dalam
peperangan! Angkatlah kepalamu…” Nah, mengapa dikatakan “gagah dalam peperangan”? Karena Dia baru saja
datang dari berperang dengan Iblis di taman Getsemani, di atas salib, dan Dia
sudah mendapat kemenangan. Memang Dia terluka, ada bekas luka-luka perang padaNya, tetapi
Dia hidup. Maka dikatakan, “…‘Tuhan yang kuat dan
hebat, Tuhan yang gagah dalam peperangan! Angkatlah kepalamu, O, pintu gerbang,
yaitu kalian pintu-pintu kekal, terangkatlah ke atas, dan Raja Kemuliaan akan
masuk.’ Lagi-lagi tantangan itu terdengar, ‘Siapakah
Raja Kemuliaan ini?’ karena para
malaikat tidak pernah bosan mendengar namaNya dipuja. Malaikat-malaikat
pengawal memberikan jawaban, ‘Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!’ …” Tidakkah kalian ingin berada di sana? Wow! Kalian tahu, kita perlu punya
gendang telinga yang berbeda daripada yang sekarang kita punya. Allah akan
harus memberi kita peralatan tubuh baru supaya kita sanggup mendengar pujian
jutaan malaikat menyanyi. Kalian tahu, Enrico Caruso, penyanyi tenor yang
hebat, dia bisa memecahkan kaca dengan suaranya. Nah bayangkan suara seperti
apa. Itulah sebabnya suara Allah menimbulkan gempa bumi, gempa bumi yang
global, yang kalian tahu bisa melenyapkan gunung-gunung, melenyapkan
pulau-pulau. Ellen White melanjutkan menulis, “…Kemudian
portal-portal Kota Allah dibuka lebar-lebar dan kumpulan besar malaikat…” yaitu rombongan besar malaikat, “…masuk melalui
gerbang-gerbang itu di tengah suara musik yang penuh gairah. …” dengan kata lain malaikat-malaikat itu sedang bernyanyi “…Di sana ada takhta
itu…” sekarang katakan kepada saya, apakah Ellen White mengomentari Wahyu 4
dan 5? “…Di
sana ada takhta itu…” ini Wahyu 4, saya sudah tambahkan dalam kurung, “…dan mengelilingi
takhta itu pelangi perjanjian…” apakah di Wahyu 4 ada pelangi? Ya,
4:3, “…ada
kerubim dan serafim…” mereka sama dengan siapa? Keempat
makhluk hidup, “…para pemimpin bala tentara malaikat,
anak-anak Allah, wakil-wakil dunia-dunia yang tidak berdosa…” siapakah mereka ini? Ke-24 tua-tua, “…berkumpul…” kemudian Ellen White menjelaskan siapakah wakil-wakil ini, “…Dewan surgawi yang
di hadapannya Lucifer pernah menggugat Allah dan AnakNya, wakil-wakil dari
dunia-dunia yang tidak berdosa yang tadinya mau dikuasai Setan, semuanya ada di
sana untuk menyambut Sang Penebus. …” Lihat, dewan surgawi telah
berkumpul semua, untuk apa? Untuk pestanya, untuk penyambutan Yesus kembali ke
Surga, Sang Pahlawan perang yang telah menang. Dia telah berjanji Dia akan
kembali dan Dia menepatinya. “…Mereka sangat
ingin merayakan kemenanganNya dan memuliakan Raja mereka.
But
now suddenly there's going to be silence. “…However, He waves them back, not yet, He cannot now receive
the coronet of glory and the royal robe…”
so is He going to be installed as King of the kingdom of grace? Yes. “…He
enters into the presence of His Father…” see this is Revelation
5:7, it says, He comes to the One who was seated on the
throne, “…He points to His
wounded head, the pierced side, the marred feet, He lifts His hands bearing the print of the nails…” what is Jesus presenting Himself as, according to Revelation?
The Lamb as though it had been slain. Are
you noticing that Ellen White is not using the symbols? She is interpreting the symbols. She's telling us what the symbols mean. She doesn't say “four
living creatures”, she doesn't say “24
elders”, she doesn't say “a Lamb as
though it had been
slain”, she doesn't say “One sitting on the throne”. She says “the Father”, she says “the representatives of the
worlds”, she says the “the cherubim and
the seraphim”, and she says “Jesus” with
His wounds. She's interpreting and explaining Revelation
4 and 5.
Tetapi
tiba-tiba sekarang hening. “…Tetapi, Dia memberikan tanda supaya mereka mundur. Belum!
Sekarang Dia belum bisa menerima mahkota kemuliaan dan jubah kerajaan.…” jadi apakah Dia akan ditetapkan sebagai Raja Kerajaan Kasih Karunia? Ya. “…Dia masuk ke
hadirat BapaNya…” lihat ini Wahyu 5:7, yang mengatakan, Dia datang ke
Yang duduk di atas takhta, “…Dia menunjuk ke luka di kepalaNya, lambungnya yang tertusuk,
kakinya yang bernoda. Dia mengangkat tanganNya yang ada bekas luka
pakunya…” Yesus mempersembahkan Dirinya
sebagai apa menurut Wahyu? Anak Domba yang seakan tersembelih. Apakah kalian
simak bahwa Ellen White tidak menggunakan simbol? Dia menginterpretasikan
simbol-simbol. Dia memberitahu kita apa arti simbol-simbol itu. Dia tidak
berkata “empat makhluk hidup”, dia tidak berkata “24 tua-tua”, dia tidak berkata “Anak Domba seakan telah
disembelih”, dia tidak berkata “Satu yang duduk di atas takhta”. Dia menyebut
“Bapa”, dia menyebut “wakil-wakil dari dunia-dunia”, dia menyebut “kerubim dan
seraphim” dan dia menyebut “Yesus” dengan luka-lukaNya. Dia menginterpretasikan
dan menjelaskan Wahyu 4 dan 5.
She
continues writing, “…He points to His wounded head, the pierced side, the marred
feet, He lifts His hands bearing the print of nails, He points
to the tokens of His triumph, He presents
to God the wave sheaf, those raised with Him
as representatives of that great multitude who shall come forth from the
grave at His second coming. He approaches
the Father…” remember that everything is silent at this moment, “…He approaches the Father with
whom there is joy over one sinner that repents, who rejoices over one with
singing. Before the foundations of the
earth were laid, the Father and the Son
had united in the covenant to redeem man if Satan should overcome him, They had clasped Their hands in a solemn
pledge that Christ should become the surety…” or the guarantee “…for the human race.
This pledge Christ has fulfilled. When upon the cross He cried out ‘It
is finished’, He addressed the Father,
the compact had been fully carried out. Now He declares, ‘Father, it is finished, I have done Thy
will, O, My God, I have completed the work of redemption. If Thy justice is
satisfied, I will that they also whom Thou has given Me be with Me, where I
am…” And what will reveal the right that they have to be with Him
where He is? The contents of the scroll, the will that is found in this scroll.
“…The voice of God is heard proclaiming that justice is satisfied. Satan is vanquished. Christ's toiling
struggling ones on earth are accepted in the Beloved before the heavenly
angels, and the representatives of unfallen worlds…”
is there a distinction between the angels and the representatives? Yes,
absolutely. “…They are declared justified. Where He is there His church shall be.;;
Ellen White melanjutkan menulis, “…Dia menunjuk ke
tanda-tanda kemenanganNya. Dia mempersembahkan kepada Allah persembahan
unjukan, mereka yang dibangkitkan bersamaNya sebagai wakil-wakil dari orang
banyak yang akan keluar dari kubur pada waktu kedatanganNya yang kedua. Dia
menghampiri Bapa…” ingat bahwa pada saat ini semuanya
hening, “…Dia
menghampiri Bapa yang bersukacita jika ada satu orang berdosa yang bertobat,
yang bersukacita atas satu orang dengan nyanyian. Sebelum landasan dunia
diletakkan, Bapa dan Anak bersepakat dalam suatu perjanjian untuk menebus
manusia seandainya Setan mengalahkan dia. Mereka telah berjabat tangan dalam
sumpah yang sungguh-sungguh bahwa Kristus yang akan menjadi jaminan…” atau garansi “…bagi umat manusia. Janji ini telah
dipenuhi Kristus ketika di atas salib Dia berseru, ‘Sudah selesai’ Kompak itu
telah diselesaikan dengan tuntas. Sekarang Kristus menyatakan, ‘Bapa, sudah
selesai, Aku telah melakukan kehendakMu, O, AllahKu, Aku telah menyelesaikan
pekerjaan penebusan. Jika keadilanMu sudah dipuaskan, Aku ingin mereka yang telah
Engkau berikan padaKu, boleh bersama denganKu di mana Aku berada’…” Dan apa yang akan mengungkapkan hak yang mereka miliki untuk berada
bersamaNya di mana Dia berada? Isi gulungan kitab itu, surat wasiat yang ada di
dalam gulungan ini. “…Suara Allah terdengar, mengumumkan bahwa
keadilan telah dipuaskan. Setan telah dikalahkan. Umat Kristus yang bergumul
keras di bumi telah diterima demi Yang Dikasihi. Di hadapan malaikat-malaikat
surgawi dan wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa…” apa ada perbedaan antara para malaikat dan para wakil? Ya, sangat benar, “…mereka dinyatakan
sebagai telah dibenarkan. Di mana Dia berada, di sanalah jemaatNya akan ada…”
“…Mercy and truth are met together, righteousness and peace have
kissed each other. The Father's arms encircle His Son and the word is given, ‘Let all the
angels of God worship Him!’
And now the silence is broken, the suspense is over, with joy
unutterable rulers, principalities, and powers, acknowledge the supremacy of
the Prince of life. The angel hosts prostrate themselves before Him, while the glad shout fills all the courts of
heaven, ‘Worthy is the Lamb that was slain to receive power, and riches, and
wisdom, and strength, and honor, and glory, and blessing,’ (Revelation 5:12)…” in case you didn't, still don't believe that Ellen White is
dealing with Revelation 4 and 5, “…Songs of triumph mingle with the music from angel harps till heaven seems to
overflow with joy and praise. Love has
conquered, the lost is found, heaven rings with voices and lofty strains
proclaiming blessing, and honor, and glory, and power, be unto Him that sitteth
upon the throne, and unto the Lamb forever and ever…”
“…Belas kasihan dan kebenaran sudah bertemu, keadilan dan
damai telah berciuman. Lengan Bapa memeluk AnakNya, dan perintah pun diberikan,
‘Hendaknya semua malaikat Allah menyembah Dia!’ Dengan sukacita yang tidak
terlukiskan, para penguasa, dan kerajaan dan kekuasaan mengakui keunggulan
Pangeran Hidup. Para balatentara malaikat sujud di hadapanNya sementara sorak
sukacita memenuhi seluruh ruangan istana surgawi, ‘Layaklah Anak Domba yang telah disembelih untuk menerima
kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan berkat!’ Wahyu 5:12 …” seandainya kalian masih belum percaya Ellen White sedang membahas Wahyu
pasal 4 dan 5. “…Lagu-lagu kemenangan bercampur dengan musik
dari harpa para malaikat hingga Surga seakan-akan melimpah dengan sukacita dan
pujian. Kasih sudah menang, yang hilang sudah ditemukan. Surga berdering dengan
suara nada-nada yang tinggi mengumumkan berkat dan hormat dan kemuliaan dan
kuasa bagi Dia yang duduk di atas takhta dan kepada Anak Domba untuk
selama-lamanya.” Wahyu 5:13.
By
the way the firstfruits that Jesus took to heaven are the little downpayment
that all of His children are going to be
taken there, all of those who died in Christ, they are the sample, they are the
guaranty. So we don't say, “I hope that Jesus will resurrect people
someday”, He's already done it, so that
we can be sure that if He's taken the sample, He's going to take all of
His children home, all of those who died
in Christ.
Nah,
buah-buah sulung yang dibawa Yesus ke Surga adalah sedikit uang muka, bahwa
semua anak-anakNya akan dibawa ke sana, semua yang mati dalam Kristus.
Buah-buah sulung itu hanyalah contohnya, mereka itu jaminannya. Jadi kita
jangan berkata, “Moga-moga Yesus akan membangkitkan manusia suatu hari”, Dia
sudah melakukannya, sehingga kita boleh yakin jika Dia telah membawa contohnya,
Dia akan membawa semua anakNya pulang, semua yang mati di dalam Kristus.
But
now we notice that a star is missing in heaven, at this great celebration. Praise
the Lord, there was no sour note there. Who
was absent? Satan was absent when the heavenly council met to receive the
Redeemer. Why was Satan absent? Because at the cross Jesus cast out the ruler of this
world and now the world has a new Ruler.
Shortly before dying on the cross ~ this is page 74 ~ shortly before dying on
the cross Jesus predicted that He would evict Satan from heaven as the ruler
and representative of the world in John 12:31-33. See, there's a casting out of
Satan also at the cross, folks, and in
context Revelation
chapter 12:7-12 is really dealing with a second casting out of Satan from
heaven at the cross, and the sympathies of the heavenly beings, and as
the representative of this world. Satan no longer represents this world, Jesus
does, because He bought it back by paying a price. That's what the word
“redeem” means. So John 12:31-33 say, “… ‘Now is the judgment of
this world, now the ruler of this world…”
this is just a few days before the death
of Christ, “…now the ruler of this
world will be…” what? “…cast out…” Was Satan cast out at
the cross? Yes, “…and I if I am lifted up from the earth, will draw all peoples to Myself’, this He said signifying by what death He
would die…” what is it that expelled Satan from
heaven? The death of Christ. That's why
Jesus presenting Himself as the Lamb with the wounds is significant, He's gained the victory, He's come from the
battlefield.
Tetapi sekarang kita melihat ada satu
bintang yang tidak kelihatan di Surga dalam perayaan besar ini. Puji Tuhan,
tidak ada yang nyinyir. Siapa yang tidak ada? Setan yang absen ketika dewan
surgawi bertemu untuk menerima Sang Penebus. Mengapa Setan absen? Karena di salib Yesus telah mencampakkan
penguasa dunia ini, dan sekarang dunia punya Penguasa yang baru.
Tidak lama sebelum kematianNya di salib ~ ini hal. 74 ~ tidak lama sebelum
kematianNya di salib, Yesus mengamarkan bahwa Dia akan membuang Setan dari
Surga sebagai penguasa dan wakil dunia, di Yohanes 12:31-33. Lihat, di salib
Setan juga dicampakkan, Saudara-saudara, dan dalam konteks itu Wahyu 12:7-12 sebenarnya
berbicara tentang pembuangan yang kedua bagi Setan dari Surga saat di salib,
dan dari rasa simpati para makhluk surgawi, dan sebagai wakil dunia ini. Setan
sudah tidak lagi wakil dunia ini, Yesus wakilnya, karena Dia telah menebusnya
kembali dengan membayarkan tebusannya. Itulah arti kata “menebus”. Jadi Yohanes
12:31-33 berkata, “…31 ‘Sekarang
ini berlangsung penghakiman atas dunia
ini…” ini terjadi hanya beberapa hari sebelum
kematian Kristus, “…sekarang penguasa dunia
ini akan…” apa? “…dilemparkan ke
luar…” apakah di salib Setan dilemparkan
keluar? Ya. “…32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan
dari bumi, Aku akan menarik semua bangsa kepada-Ku.’ 33 Ini dikatakan-Nya
untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati…” Apa
yang mengakibatkan Setan terbuang dari Surga? Kematian Kristus. Itulah sebabnya
adalah signifikan bahwa Yesus mempersembahkan DiriNya sebagai Anak Domba dengan
bekas-bekas lukaNya, Dia telah mendapatkan kemenangan,
Dia datang dari medan pertempuran.
Many
years later John described the victory celebration that transpired in heaven
when Jesus gained the victory on the cross and resurrected from the dead. In
Revelation 12:10-12, we have this victorious song, “…Then I heard a
loud voice saying in heaven: ‘Now salvation and strength and the Kingdom of our
God and the power of His Christ have
come, for the accuser of our brethren who accused them before our God day and
night has been…” what? “…has been cast down…” This cannot be referring to the original casting down of Satan
from heaven because at that time there were no brethren to accuse, because the brethren had not even been
created yet. So this must refer to
another casting out later on.
Bertahun-tahun kemudian Yohanes
menggambarkan perayaan kemenangan yang terjadi di Surga ketika Yesus
mendapatkan kemenangan di salib dan bangkit dari orang mati. Di Wahyu 12:10-12,
ada lagu kemenangan ini, “…10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga
berkata: ‘Sekarang keselamatan dan kekuatan
dan Kerajaan Allah kita dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya telah
tiba, karena pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan
malam di hadapan Allah kita, telah…” apa? “…telah dilemparkan ke bawah…” ini
tidak mungkin bicara tentang pencampakkan Setan yang asli dari Surga karena
pada waktu itu belum ada saudara-saudara kita yang bisa didakwa, karena mereka
masih belum diciptakan. Jadi ini tentunya merujuk kepada pencampakkan yang lain
kemudian.
Ellen
White in the Present Truth, February 18, 1886
wrote about this heavenly celebration. She actually applies this hymn of
Revelation chapter 12 to the victory of Jesus at the resurrection. “…If at the death of Jesus the
earth was wrapped in profound darkness at midday, but at the resurrection the
brightness of the angels illuminates the night and the inhabitants of heaven
sing with great joy and triumph, ‘Thou
hast vanquished Satan and the powers of
darkness, Thou hath swallowed up death in victory’, and I heard a loud voice saying in heaven…” now she's going to quote revelation 12,
“… ‘now is come salvation and strength and the Kingdom of our God and
the power of His Christ, for the accuser
of our brethren is cast down…” notice “cast down” just
like Jesus said, the prince of this world will be cast down, “…the accuser of the brethren is
cast down, which accused them before our God day and night…”
Ellen
White di Present Truth 18 Februari 1886 menulis tentang perayaan surgawi ini.
Dia mengaplikasikan hymne Wahyu pasal 12 ini ke kemenangan Yesus saat
kebangkitan. “…Jika pada waktu kematian Yesus, bumi
dibungkus oleh kegelapan pekat saat tengah hari, tetapi pada saat
kebangkitanNya, cahaya malaikat-malaikat menyinari malam dan warga Surga
menyanyi dengan sukacita yang besar dan semangat kemenangan, ‘Engkau telah mengalahkan Setan dan
kuasa kegelapan. Engkau telah menelan maut dalam kemenangan’ dan saya mendengar
suara yang nyaring di Surga berkata…” sekarang dia akan mengutip Wahyu pasal
12, “…‘Sekarang keselamatan dan kekuatan dan Kerajaan
Allah kita dan kekuasaan Dia yang
diurapi-Nya telah tiba, karena pendakwa
saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah
kita, telah dilemparkan ke bawah…” simak
“dilemparkan ke bawah” persis seperti kata Yesus, penguasa dunia ini akan
dilemparkan ke bawah.
So
who is the new representative now that has the crown and is the Son of Man and
is clothed in white, who is it? It's Jesus.
So
let's talk about that new representative. Jesus
~ there's the bottom of page 74 ~ Jesus is the new representative of the
human race in the heavenly courts. Scripture describes Jesus as the
last Adam because He recovered what the first Adam lost.
1
Corinthians 15:22 states, “…For as in Adam all die, even so in Christ
shall all be made alive.”
In
chapter 15:45 the Apostle Paul wrote, “…And so it is written the first man Adam was made a living
soul, the last Adam was made a quickening spirit…”
because the last Adam has the power to resurrect.
In
Romans 5:18 the Apostle Paul wrote, “…Therefore as by the offence of one, judgment came upon all men
unto condemnation; even so by the righteousness of One, the free gift came upon all men unto justification of
life…”
So
Jesus is the second Adam. Jesus gained the victory where the first Adam failed,
therefore Jesus now occupies the position that the original Adam had before he
sinned.
Jadi
siapakah wakil baru dunia ini yang punya mahkota dan adalah Anak Manusia dan
berpakaian putih, siapa? Yesus.
Jadi
marilah kita berbicara tentang wakil yang baru ini. Yesus ~ ada di bagian bawah
hal. 74 ~ Yesus adalah wakil baru umat
manusia di dewan surgawi. Kitab Suci menggambarkan Yesus sebagai
Adam yang terakhir karena Dia mendapatkan kembali apa yang telah dihilangkan
Adam yang pertama.
1
Korintus 15:22 mengatakan, “…22 Karena sebagaimana di dalam Adam
semua orang mati, demikian pula di dalam Kristus
semua orang akan dihidupkan.”
Di pasal 15:45 rasul Paulus menulis, “…45 Seperti ada tertulis: ‘Adam,
manusia yang pertama, dijadikan sebagai
makhluk yang hidup’, Adam yang terakhir, dijadikan
Roh yang menghidupkan…” karena
Adam yang terakhir punya kuasa membangkitkan.
Di
Roma 5:18 rasul Paulus menulis, “…18 Sebab itu, sebagaimana oleh pelanggaran satu orang, penghakiman
jatuh ke atas semua orang menuju kebinasaan,
demikian pula oleh kebenaran satu Orang, pemberian cuma-cuma diperoleh semua manusia menuju pembenaran
untuk hidup.”
Jadi Yesus adalah Adam kedua.
Yesus menang di mana Adam yang pertama gagal. Oleh karena itu sekarang Yesus
menempati posisi Adam yang asli sebelum dia jatuh dalam dosa.
Now
let me ask you, is Jesus the Son of God like Adam was? Yes, before His Incarnation
Jesus was the Divine Son of God, and after His
incarnation He continued being the Divine Son of God, I might say. In Manuscript 40, 1886 Ellen White wrote, “…The Divine Son of God left the throne of
heaven and gave His life for us, and for
our sakes became poor. He clothed His
divinity with humanity…” So Jesus is the Son of God by divine because
He has a Divine nature, but Jesus is the
Son of God in a new sense when He becomes incarnate, because God prepared a body for Him, His body was created by God the Father. It says in Luke 1:35, this is speaking about
Jesus as the Son of God after His
incarnation, “…and the angel answered and said unto her, ‘the Holy Ghost shall come upon thee and the
power of the Highest shall overshadow thee, therefore also that holy Thing
which shall be born of thee shall be called…”
what? “…shall be called the Son of God…”
So
Jesus in His humanity, was He created?
Is Jesus created as a human being? Yes,
He is. Not ~ listen ~ not as the
Divine Son of God, He is created like Adam.
in
His humanity, He was created. Is He the Son of God, therefore, in His incarnation? Absolutely.
Sekarang coba saya tanya, apakah Yesus
itu Anak Allah seperti Adam? Ya. Sebelum inkarnasiNya, Yesus adalah Anak Allah
yang Ilahi, dan setelah inkarnasiNya, Dia tetap adalah Anak Allah yang Ilahi,
saya
tambahkan. Di Manuscript 40,
1886, Ellen White
menulis, “…Anak Allah yang Ilahi meninggalkan takha
surgawi dan menyerahkan nyawaNya bagi kita, dan demi kita Dia menjadi miskin.
Dia menyelubungi keilahianNya dengan kemanusian…” Jadi Yesus adalah Anak Allah menurut keilahianNya, karena Dia memiliki
kodrat Ilahi, tetapi Yesus adalah Anak Allah dalam pengertian baru ketika Dia
berinkarnasi, karena Allah menyiapkan sebuah tubuh bagiNya, tubuhNya diciptakan
oleh Allah Bapa. Dikatakan di Lukas 1:35, ini berbicara tentang Yesus sebagai
Anak Allah setelah inkarnasiNya, “…35 Jawab malaikat itu
kepadanya: ‘Roh Kudus akan turun ke atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan
menaungi engkau; sebab itu Yang Kudus yang akan
kaulahirkan itu akan disebut…” apa? “…akan disebut Anak Allah.’
…”
Jadi
dalam kemanusiaanNya, apakah Dia diciptakan? Apakah Yesus seorang manusia yang
diciptakan? Iya, betul. Tidak ~ dengarkan ~ tidak sebagai Anak Allah yang
Ilahi, Dia diciptakan seperti Adam. Dalam
kemanusiaanNya, Dia diciptakan. Apakah karena itu dalam inkarnasiNya
Dia adalah Anak Allah? Betul sekali.
When
Jesus went to heaven was He crowned as King? Does Jesus now have a crown as King?
Absolutely. Hebrews 4:16, “…Let us therefore come boldly to the throne of grace, that we
may obtain mercy and find grace to help in time of need…” So is Jesus King of the
kingdom of grace? Yeah, because He sits
on a, what? On a throne like Adam was to
sit on a throne originally. We find this
statement in God's Amazing Grace page 68, “…The throne of grace represents the kingdom
of grace, for the existence of a throne
implies the existence of a kingdom…”
So
whose kingdom is this now, this earth? It is the kingdom that belongs to Jesus.
He sits on the throne, He is the Son of God, He gained the victory, and He of
course in His humanity was created by
the Father.
So
who is the new head and representative of planet Earth? Jesus is the second Adam or the last Adam, He
now represents this earth.
Ketika
Yesus naik ke Surga, apakah Dia dimahkotai sebagai Raja? Apakah Yesus sekarang
punya mahkota sebagai Raja? Tentu saja. Ibrani 4:16, “…16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta
kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk
dapat menolong kita pada waktu kita membutuhkannya. …” Jadi apakah Yesus Raja kerajaan kasih
karunia? Iya, karena Dia duduk di atas sebuah apa? Di atas sebuah takhta
seperti Adam yang asli seharusnya duduk di atas takhta. Kita temukan pernyataan
ini di God’s Amazing Grace
hal. 68, “…Takhta kasih karunia mewakili kerajaan kasih karunia,
karena eksistensi sebuah takhta mengimplikasikan eksistensi sebuah kerajaan…”
Jadi
sekarang kerajaan ini punya siapa, dunia ini? Kerajaan ini milik Yesus. Dia yang duduk di atas takhta,
Dia adalah Anak Allah, Dia telah mendapatkan kemenangan, dan tentu saja dalam
kemanusiaanNya Dia diciptakan oleh Bapa.
Jadi
sekarang siapa kepala dan wakil baru planet Bumi? Yesus adalah Adam yang kedua
atau Adam yang terakhir, Dia yang sekarang mewakili bumi ini.
Notice
the next section on page 77, you have this
quotation actually from Psalm 8:3-5 and now this is going to be very
interesting. When you read Psalm 8:3-5
in its original context it's speaking about Adam, the first Adam. But when the
Apostle Paul ~ who I believe is behind the writing of the book of Hebrews
~ when he quotes Psalm 8:3-5 he applies
it to Christ. Interesting, isn't it? In its original context it applies to
Adam, in its second context it is reapplied to Jesus Christ. Let's read Hebrews 2:5-9, “…for He…” that is God the Father,
“…has not put the world to come of which we speak, in subjection to angels,
but one specified in a certain place, saying, what is man that You are mindful of him or the son of
man that You take care of him? You have made him a little lower than the
angels’…” she’s quoting Psalm 8, “…You have crowned him
with glory and honor and set him over the works of Your hands, and You have put
all things in subjection under his
feet…” So in its original context this is talking about Adam before he
sinned. It continues, “…for in that He put all in subjection under him, He left
nothing that is not put under him. But now we do not yet see all things put under him, but we see
Jesus who is made a little lower than the angels…” was Adam made a little lower than the angels? Yes. “…for the suffering of
death crowned with glory and honor that He by the grace of God might taste
death for everyone…”
Simak bagian berikut di hal. 77. Kutipan
ini sesungguhnya dari Mazmur 8:3-5 dan sekarang ini akan menjadi sangat
menarik. Bila kita baca Mazmur 8:3-5 dalam konteksnya yang asli, itu berbicara
tentang Adam, Adam yang pertama. Tetapi ketika rasul Paulus ~ yang saya yakini
berada di balik penulisan kitab Ibrani ~ ketika dia mengutip Mazmur 8:3-5, dia
mengaplikasikannya kepada Kristus. Mari kita
baca Ibrani 2:5-9, “…5 Sebab Dia…” yaitu Allah Bapa, “…tidak meletakkan dunia yang akan datang yang kita bicarakan ini, di bawah
kekuasaan malaikat-malaikat. 6 Tetapi kepada satu yang disebutkan di tempat tertentu, katanya, ‘Apalah manusia,
sehingga Engkau memperhatikannya, atau anak
manusia, sehingga Engkau memeliharanya? 7 Engkau telah membuatnya sedikit
lebih rendah daripada malaikat-malaikat…” dia
mengutip Mazmur 8, “…Engkau telah memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan, dan menempatkannya untuk menguasai
karya tanganMu 8 dan Engkau telah
meletakkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya. …” Jadi dalam konteks aslinya, ini
berbicara tentang Adam sebelum dia jatuh dalam dosa. Lanjut, “…Sebab dalam hal itu, Dia
meletakkan segala sesuatu di bawah kendalinya, tidak ada satu pun yang Ia
kecualikan, yang tidak diletakkan di bawah
kendalinya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu
telah diletakkan di bawah kendalinya. 9 Tetapi kita melihat Yesus, yang dibuat
sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat…” apakah Adam dibuat sedikit lebih rendah
daripada malaikat? Ya. “…untuk menderita kematian, dimahkotai kemuliaan dan kehormatan, supaya oleh kasih karunia Allah, Ia bisa mengalami kematian
bagi semua manusia.”
So
once again you have the theme of the two Adam's. The creation of the first Adam, he was given dominion
over all things, he blew it, he lost it, Satan took it away and occupied the
throne, he usurped it. But then comes the second Adam and all things are now
under subjection to Him because He is the King of this planet and the new
representative of planet Earth, because He tasted death for all.
Ellen
White expands upon this, “…The human race does not stand in
righteousness of character which Adam possessed in his creation.
Although neglect to keep the requirements of God is sin, and the wages
of sin is death, yet there is no claim made that man may have eternal life
except through the obedience and righteousness of Jesus Christ…” and now notice, we read this about Adam, but now it says,
“…the representative and head of all humanity…”
So
who was the original head and representative? Adam. Who is it now? So why not
the first Adam? Because he blew it.
Jadi
sekali lagi ada tema tentang kedua Adam. Penciptaan Adam yang pertama,
kepadanya diberikan kuasa atas segala sesuatu, dia gagal, dia kehilangan
semuanya, Setan mengambilnya dan menempati takhtanya, dia merebutnya. Tetapi
datanglah Adam yang kedua dan sekarang segala hal berada di bawah kekuasaanNya,
karena Dialah Raja planet ini dan wakil baru planet Bumi, karena Dia telah
mengalami kematian bagi semua manusia.
Ellen
White menjelaskan hal ini, “…Bangsa manusia
tidak berdiri dengan karakter yang benar yang dimiliki oleh Adam pada saat
penciptaannya. Walaupun lalai memelihara persyaratan Allah itu dosa, dan upah
dosa ialah maut, namun tidak ada klaim bahwa manusia bisa memiliki hidup kekal
selain melalui kepatuhan dan kebenaran Yesus Kristus…” dan sekarang simak, kita membaca ini tentang Adam, tetapi sekarang
dikatakan, “…wakil dan kepala dari semua manusia.”
Jadi siapakah aslinya kepala dan
wakil bumi? Adam. Siapa sekarang? Jadi mengapa bukan Adam yang pertama? Karena
dia sudah gagal.
Notice
this statement Signs Of The Times, January 16,
1896, “…Jesus humbled
Himself clothing His divinity with humanity in order that He might stand
as the head and representative of the human family and by both precept and example
condemned sin in the flesh and gave
the lie to Satan's charges.”
Simak
pernyataan ini, Signs of the
Times, 16 January 1896, “…Yesus merendahkan DiriNya, menyelubungi keilahianNya dengan
kemanusiaan supaya Dia boleh berdiri sebagai kepala dan wakil umat manusia, dan dengan perintah dan teladanNya mengutuk dosa dalam daging dan membuktikan tuduhan-tuduhan Setan itu bohong.”
Two
more statements and then we’ll ask whether Adam will be restored to his original rulership. It's a fascinating
statement from the Spirit of Prophecy.
Manuscript 126, 1901, “...As
representative of the fallen race Christ passed over the same ground on which
Adam stumbled and fell. By a life of perfect obedience to God's law, Christ
redeemed man from the penalty of Adam's disgraceful fall.”
In
Gospel Herald March 1, 1901, “…Christ
was to suffer in our behalf, standing…” where? “…at
the head of humanity as representative of the race. He was to work out the
character which every follower of His is
to work out through the provision He has made,
His infinite sacrifice, His life and death on earth…” not only His death, but “…His life and death on earth…”
Dua
pernyataan lagi, kemudian kita akan bertanya apakah Adam akan dipulihkan ke
kepimpinannya yang asli. Ini pernyataan yang menarik dari roh nubuat.
Manuscript
126, 1901, “…Sebagai wakil umat manusia yang berdosa, Kristus menapak jalan yang sama di mana Adam tersandung dan jatuh. Dengan
kehidupan yang sepenuhnya patuh kepada Hukum Allah, Kristus menebus manusia
dari hukuman kejatuhan Adam yang memalukan.”
Di
Gospel Herald 1 Maret 1901, “…Kristus harus menderita demi kita, berdiri…” di mana? “…di kepala kemanusiaan sebagai wakil dari
bangsa itu. Dia harus membentuk karakter yang akan harus dibentuk setiap
pengikutNya melalui sarana yang telah dibuatNya, yaitu pengorbananNya
yang tidak terhingga, hidupNya dan matiNya di dunia…” bukan hanya matiNya, tetapi “…hidupNya dan matiNya di dunia.”
By
the way let me ask you this, what was
more important, the life of Jesus or His
death? Well, what’s more
important, His perfect life or His death?
They're both absolutely essential, because He wove a robe of righteousness ~
that's His life, His sinless life, so that we can claim that robe
to cover us ~ and then He took all of the sins upon Himself and suffered the
penalty. So He weaves the robe by His life and He pays the penalty by His death, so both are vitally important.
And you know you have people say, “Well it's the cross, only the cross.” No,
it's not only the cross.
Let
me ask you, what's more important: the life of Christ, the death of Christ, or
His resurrection? What's more important: the life of Christ,
the death of Christ, His resurrection,
or His intercession? There's no one thing that's more important than
the other. The cross is central,
yes, it's a central pillar, however, all of the other steps that Jesus takes
are equally important because one builds
on the other. And to say everything was finished at the cross, all we have to
do is talk about the cross, no, no, no!
Nah,
coba saya tanya ini, yang mana lebih penting, hidup Yesus atau matiNya? Nah,
mana yang lebih penting, hidupNya yang sempurna atau kematianNya? Kedua-duanya
sama-sama esensial. Karena dia merajut sebuah jubah kebenaran ~ itu hidupNya,
hidupNya yang tanpa dosa, supaya kita bisa klaim jubah tersebut untuk menutupi
kita ~ lalu Dia memikul semua dosa ke atas DiriNya sendiri dan menjalani
hukumannya. Jadi Dia merajut jubah
itu dengan kehidupanNya, dan Dia membayar hukuman itu dengan kematianNya,
maka kedua-duanya sama-sama sangat penting. Dan kalian tahu, ada yang berkata,
“Nah, salibNya, hanya salibNya.” Tidak, bukan hanya salibNya.
Coba
saya tanya, yang mana lebih penting: hidup Kristus, kematian Krists, atau
kebangkitanNya? Mana yang lebih penting: hidup Kristus, kematian Kristus,
kebangkitanNya atau PerantaraanNya? Tidak
ada satu hal yang lebih penting daripada yang lain. Salib itu
pusatnya, iya, itu tonggak yang di tengah-tengah, namun semua langkah yang
diambil Yesus sama pentingnya karena yang satu menapak di atas yang lain. Dan
mengatakan semuanya selesai di salib, dan kita hanya perlu bicara tentang
salib, tidak, tidak, tidak!
Now
the question is, is God going to restore the throne and the realm to the original head and representative
and cover him with white robe, put a crown on his head, and restore him to what he was before
he sinned? We have this remarkable
statement from Great Controversy page 647,
“…As the
ransomed…” this is after the second coming and the ascension to heaven, “…as the ransomed ones are
welcomed to the City of God, there rings out upon the air an exultant cry of
adoration. The two Adams are about to
meet. The Son of God standing with outstretched arms to receive the father of
our race, the being whom He created, who sinned against His maker, and for whose sin the marks of the
crucifixion are borne upon the Savior's form.
As Adam discerns the prints of the cruel nails, he does not fall upon
the bosom of his Lord, but in
humiliation casts himself at His feet
crying, ‘Worthy, worthy is the Lamb that
was slain’. Tenderly the Savior lifts him up and bids him look once more upon
the Eden home from which he has so long been exiled. After his expulsion from Eden, Adam’s life on earth was
filled with sorrow. Every dying leaf, every victim of sacrifice, every blight
upon the fair face of nature, every stain upon man's purity, was a fresh
reminder of his sin. Terrible was the
agony of remorse as he beheld iniquity abounding and an answer to his warnings met the reproaches cast upon himself
as the cause of sin...” People
were saying, “Who are you to lecture us? We're here in this condition because
of you!” He had to live with that
for over 900 years. Must have been a terrible experience to see the world fall
into the condition that it was before the flood. She continues, “…With patient humility he bore for nearly a thousand years the
penalty of transgression. Faithfully did he repent of his sin and trust in the merits of the promised
Savior, and he died in the hope of the
resurrection…”
And now comes the portion that we want to notice, “…The Son of God redeemed man's
failure and fall and now through the work of the atonement, Adam is reinstated
in his first dominion…” Everything will have
come full circle, Adam will be restored to the throne, as the head and
representative of humanity. Jesus will have occupied that position until He can
return the position to Adam, having rescued that position back by His life and by His death.
Sekarang
pertanyaannya ialah, apakah Allah akan memulihkan takhta dan wilayah kepada
kepala dan wakil yang asli, dan menyelubunginya dengan jubah putih, meletakkan
sebuah mahkota di kepalanya, dan memulihkan dia kepada kondisinya semula
sebelum dia jatuh dalam dosa? Ada pernyataan yang luar biasa dari Great Controversy hal. 647, “…Saat orang-orang tebusan…” ini sesudah kedatangan kedua dan kenaikan ke Surga, “…Saat orang-orang
tebusan disambut di Kota Allah, terdengar di langit suatu pekik sorak adorasi.
Kedua Adam akan segera bertemu. Anak Allah berdiri dengan lengan terbuka untuk
menerima nenek moyang bangsa manusia, makhluk yang diciptakanNya, yang telah
berdosa terhadap Penciptanya, dan yang karena dosanya bekas-bekas penyaliban
tertera pada wujud Sang Juruselamat. Ketika Adam melihat bekas-bekas paku yang
kejam itu, dia tidak meletakkan kepalanya di dada Tuhannya, tetapi dengan
segala kerendahan hati tersungkur di kakiNya sambil berseru, ‘Layaklah,
layaklah Anak Domba yang tersembelih’. Dengan lemah lebut Sang Juruselamat
mengangkatnya, dan menyuruhnya memandang sekali lagi ke rumahnya di Eden dari
mana dia sudah begitu lama diasingkan. Setelah Adam diusir keluar dari Eden,
hidup Adam di dunia dipenuhi oleh kesedihan. Setiap daun yang gugur, setiap
hewan yang dikurbankan, setiap cacat pada alam yang indah, setiap noda pada
kemurnian manusia, merupakan peringatan baru akan dosanya sendiri. Amat berat kesedihan
dari penyesalannya sementara dia melihat dosa semarak dan teguran-tegurannya
mendapatkan jawaban tuduhan yang jatuh pada dirinya sendiri sebagai penyebab
dosa…” Orang-orang berkata, “Memang siapa kamu menguliahi kami? Kami berada di
sini dalam kondisi ini karena kamu!” Dia harus hidup dengan tuduhan-tuduhan itu
selama lebih dari 900 tahun. Pastilah itu pengalaman yang mengerikan melihat
dunia jatuh dalam kondisinya sebelum air bah. Ellen White melanjutkan, “…Dengan kerendahan
hati dan kesabaran dia menanggung selama hampir seribu tahun akibat
pelanggarannya. Dengan setia dia bertobat atas dosanya dan bergantung pada jasa Juruselamat yang dijanjikan, dan dia mati dengan
harapan akan dbangkitkan…” Dan sekarang porsi yang mau kita
simak, “…Anak
Allah menebus kegagalan dan kejatuhan manusia dan sekarang melalui pekerjaan
penebusan, Adam dipulihkan ke kekuasaannya yang pertama…” Semuanya sudah kembali ke titik asal. Adam akan dipulihkan ke takhtanya sebagai kepala dan wakil
manusia. Yesus yang menempati posisi itu hingga Dia bisa mengembalikan posisi
itu kepada Adam, setelah menyelamatkan posisi itu kembali dengan hidupNya dan
dengan kematianNya.
There's
nothing that Jesus wants more than for us to be with Him. He expressed that in John
chapter 14 where after He had told the disciples He was leaving, and Peter says,
“Where are You going?” Jesus says, “Where I'm going you can't follow Me now,
you will follow Me later.” Peter
says, “No, I don't want to follow later,
I want to go now.” Jesus knows the disciples are very troubled so He says, “Let not your heart be troubled, you believe in God believe also
in Me. In My Father's house are many
mansions…” You know sometimes we think that
Jesus went to heaven to do some heavenly contracting, He went to build mansions
for us. Now I realize Ellen White says that Jesus is preparing mansions for us,
but Jesus does not need 2000 years to build houses. The mansions by the way
were already there. “…In My Father's house are
many mansions …” Jesus said, “…if it were not so I
would have told you. I go to prepare a place for you…” and you know usually we say,
“Well, you know He goes to prepare the place by planting trees and
making the place pretty, well, that might be, He's going to do that too, but He actually
prepares the place by the work that He does in heaven, by His intercession and by His work in the judgment. “…In My Father's house
are many mansions if it were not so I would have told you. I go to prepare a place for you,
and if I go to prepare a place for you I will come again…” and now comes His passion “…I will come again and
receive you to Myself, that where I am, there you may be also…”
Tidak ada yang diinginkan Yesus lebih
daripada kita bisa berada bersama denganNya. Dia menyatakan ini di Yohanes
pasal 14 di mana Dia memberitahu murid-muridNya bahwa Dia akan meninggalkan
mereka dan Petrus berkata, “Ke mana Engkau akan pergi?” Yesus berkata, “Ke mana
Aku pergi, kamu tidak bisa ikut sekarang, kamu akan ikut Aku nanti.” Petrus
berkata, “Tidak, aku tidak mau ikut nanti, aku mau pergi sekarang.” Yesus tahu
murid-muridNya sangat risau maka Dia berkata, “…1 Janganlah biarkan hatimu gelisah; kamu percaya
kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
2 Di rumah Bapa-Ku ada banyak
tempat tinggal…” Kalian
tahu, terkadang kita berpikir Yesus ke Surga untuk melakukan pekerjaan
pembangunan di sana, Dia pergi untuk membangun rumah bagi kita. Sekarang saya
sadar Ellen White berkata Yesus memang menyiapkan rumah bagi kita tetapi Yesus
tidak butuh waktu 2000 tahun untuk membangun rumah-rumah itu. Rumah-rumah itu
ternyata sudah ada di sana. “…Di rumah BapaKu ada banyak tempat tinggal.…” kata
Yesus, “…Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu…” dan
kalian tahu biasanya kita berkata, “Nah, Dia pergi untuk menyiapkan tempat
dengan menanam pohon-pohon dan membuat tempat itu indah. Yah, mungkin saja, Dia
akan melakukan itu juga. Tetapi sebenarnya
Dia mempersiapkan tempat itu dengan pekerjaan yang dilakukanNya di Surga,
melalui pekerjaan perantaraanNya, dan pekerjaan penghakimanNya. “…Di rumah BapaKu ada banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,
tentu Aku mengatakannya kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu . 3 Dan apabila Aku telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan datang kembali…” dan sekarang inilah kerinduanNya, “…Aku akan datang kembali dan menerima
kamu kepada DiriKu sendiri, supaya di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.”
The
Apostle Paul ends that famous passage, the resurrection passage, in 1 Thessalonians
chapter 4 where he speaks about those who are asleep rising and those who are
alive and remain caught up in the clouds. Have you ever noticed how the Apostle
Paul ends that? He says, “…and thus we shall always be with the Lord.” It's all about being with Jesus,, that's the culmination of the
whole plan of salvation.
Rasul Paulus
mengakhir perikop yang terkenal itu, perikop tentang kebangkitan di 1
Tesalonika pasal 4 di mana dia berbicara tentang mereka yang tidur dibangkitkan dan mereka yang hidup dan tersisa
diangkat ke awan-awan. Pernahkah kalian perhatikan bagaimana rasul Paulus
mengakhirinya? Dia berkata, “…Demikianlah kita akan
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” Semuanya itu tentang bersama-sama dengan Yesus, itulah kulminasi seluruh
rencana keselamatan.
04 07 20
No comments:
Post a Comment