_____REVELATION’S SEVEN SEALS_____
Part 14/24 - Stephen Bohr
SESSION 14 ~ FIFTH SEAL PART 2
https://www.youtube.com/watch?v=OxLiRBAPHWQ&list=PLsxb9qoUVlhp3zR1ts4t5yT9iB_PZq5_x&index=13
Dibuka
dengan doa.
Ok
we're on page 217, and in this class we have to get all the way to the end of the
Fifth Seal which would be page 232, we have a lot of pages to cover but we'll
do our best to finish.
So
let's talk about the first stage of the martyrs. Daniel 7:25 describes the
first stage. “He shall speak pompous words against the Most High, shall
persecute the saints of the Most High and shall intend to change times and law.
Then the saints shall be given into his hand for a time, times, and the
dividing of time…” or a half time. So what
is the
first stage where the saints are given into the hands of the Little
Horn? It is “time, times, the dividing of times” which we understand to be 1260 days, but days are what?
Years. What are the dates for those 1260 years?
538 to 1798.
Baik,
kita ada di hal. 217, dan di kelas ini kita harus sampai ke akhir Meterai
Kelima yaitu hal. 232. Ada banyak halaman yang harus kita selesaikan, tetapi
kita akan berusaha sebisanya untuk menyelesaikannya.
Jadi mari kita bicara tentang tahap
pertama para martir. Daniel 7:25 menggambarkan tahap pertama. “25 Ia akan mengucapkan kata-kata sombong menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik
Yang Mahatinggi, dan akan berniat (berpikir)
untuk mengubah waktu dan hukum. Dan orang-orang
kudus akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa, dua masa, dan setengah masa…” Jadi tahap pertama itu yang mana, ketika
orang-orang kudus diserahkan ke tangan Tanduk Kecil? “…satu masa, dua masa, dan setengah masa…” yang
kita pahami adalah 1260 hari, tetapi 1 hari = 1 tahun. Jadi kapankah tanggalnya
untuk 1260 tahun itu? 538 hingga 1798.
Revelation
13 expresses the same period only instead of a Little Horn it speaks about a Beast,
the Beast is the same as the Little Horn. And it says there in Revelation
13:5-7, “…And he…” that is the the Beast,
same as the Little Horn, “…was given a mouth speaking great things and blasphemies, and he was given
authority to continue for 42 months. Then he opened his mouth in blasphemy
against God, to blaspheme His name, His tabernacle and those who dwell in heaven.
It was granted to him…” who is granting it to
him? God. God is allowing it, “…it was granted to him
to…” do what? “…to make war with the
saints and to…” actually what? “…overcome them.” So were the saints martyred during this
period? Yes, “…to overcome them. And
authority was given him over every tribe, tongue, and nation…” So this is the first
period of martyrs, the 1260 years when the saints were given into the hand of
the Little Horn or the Beast. And the Beast or the Little Horn was actually
able to overcome and kill the saints.
Wahyu 13 menggambarkan periode yang
sama, hanya tidak menyebut Tanduk Kecil melainkan Binatang. Binatang itu sama
dengan Tanduk Kecil. Dan dikatakan di Wahyu 13:5-7, “5 Dan kepada Binatang itu…” sama dengan Tanduk Kecil “…diberikan mulut, yang
penuh kesombongan dan hujat dan kepadanya
diberikan juga kuasa untuk terus berlanjut
selama empat puluh dua bulan lamanya. 6 Lalu ia membuka mulutnya
untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka
yang diam di sorga. 7 Dan ia diperkenankan…” siapa yang memperkenankan? Allah. Allah
memperkenankannya “…untuk…”
berbuat apa? “… berperang melawan orang-orang kudus dan
untuk…” apa? Untuk benar-benar “…mengalahkan mereka. Dan
kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku, dan umat, dan bahasa, dan
bangsa…” Jadi ini adalah tahap pertama para
martir, ke-1260 tahun ketika orang-orang kudus diserahkan ke tangan Tanduk
Kecil atau Binatang itu. Dan Binatang itu atau Tanduk Kecil itu benar-benar bisa mengalahkan dan membunuh
orang-orang kudus.
Now
let's notice the historical frame of
reference. The first four Churches are parallel to the first four Seals.
·
The White Horse would be
equivalent to Ephesus and that represents the apostolic church.
· The Red Horse, Smyrna is the persecuted church of the Roman
Empire which is the church of Smyrna.
· The Black Horse would be Pergamum, we talked about Balaam, this
is the compromising church during the time of Constantine the Great.
· And the Pale horse, the horse of death, represents the papal
Church, and the equivalent church is the Church of Thyatira. So because the
Fourth Seal deals with Thyatira, we need to discuss a little bit about
Thyatira, in order to understand the Fifth Seal, because
·
the Fifth Seal the martyrs
are crying out because they were slain in the Fourth Seal.
Sekarang
mari kita simak kerangka sejarahnya sebagai referensi. Empat Jemaat yang
pertama itu paralel dengan empat Meterai yang pertama.
·
Kuda
Putih sejajar dengan Jemaat Efesus dan itu melambangkan gereja apostolik.
· Kuda Merah, Smirna adalah gereja yang
dipersekusi/dianiaya oleh Kekaisaran Roma, yaitu Jemaat Smirna.
· Kuda Hitam itu Jemaat Pergamum, kita
sudah membahas tentang Balaam. Ini adalah jemaat yang berkompromi di zaman
Constantine Agung.
· Dan Kuda Pucat, kuda kematian
melambangkan gereja Kepausan, dan paralelnya ialah Jemaat Tiatira. Nah, karena
Meterai Keempat berkaitan dengan Tiatira, kita perlu berbicara sedikit tentang
Tiatira supaya bisa mengerti Meterai Kelima,
·
karena di Meterai Kelima para martir berseru
karena mereka sudah dibunuh di masa Meterai Keempat.
So
let's notice some details about the Church of Thyatira. Revelation 2:20-23 and
I put some explanations in brackets, and I wish I had time to really go into
this detail extensively but just let me
throw it out. I believe that the churches, the Seven Churches are to Revelation
what Daniel 2 is to Daniel. The entire book of Revelation builds on the
structure of the Seven Churches. The Seven Churches give us the chronology. The
Seals and The Trumpets and the rest of the book amplify the Seven Churches.
Now with that in mind, let's notice Revelation 2:20-23, this is the period of
the Fourth Horse when the martyrs are being killed. It says there in Revelation
2, also Thyatira the Fourth Church, “…Nevertheless I have a few things against you
because you allow that woman Jezebel…” so who is active during the period of the
Fourth Church? Jezebel. “…you allowed that woman
Jezebel who calls herself a prophetess, to teach and seduce My servants to
commit sexual immorality…” a better translation
would be “fornication”. Who did that harlot fornicate with symbolically? With
the kings of the world, with the state, “…and eat things
sacrificed to idols…” in other words, introduced idolatry, “…and I gave her time to repent…”
how long of a time did God give Jezebel to repent? “Time, times, and the
dividing of time” “…to repent of her sexual
immorality and she did not repent. Indeed I will cast her into a sickbed…” what would that be? The deadly wound. Yes, “…and those who commit
adultery with her into great tribulation…”
that is when she's cast into the sick bed. What is that? The French Revolution,
that's right, “…unless they repent of their deeds. I will kill her children…” who are the children? The churches that were born from her. “…I will kill her
children with death. And all the churches shall know that I am He who searches
the minds and hearts…” what event would that be?
The investigative judgment. “…And I will give to each one according to your works…” that's the reward based on the judgment.
Are
you catching an interesting picture? You have in the Fourth Church a
description of many things that are brought up later in the book of Revelation,
and amplified in other sections of the book of Revelation.
Jadi mari kita simak beberapa detail
tentang Jemaat Tiatira. Wahyu 2:20-23, dan saya memberikan penjelasan dalam
kurung. Seandainya saja kita punya waktu untuk membahas detail ini panjang
lebar tetapi biarlah saya berikan penjelasannya secukupnya. Saya yakin bahwa
jemaat-jemaat, Ketujuh Jemaat berkaitan dengan kitab Wahyu seperti Daniel pasal
2 berkaitan dengan seluruh kitab Daniel. Seluruh
kitab Wahyu berdiri di atas kerangka Tujuh Jemaat. Tujuh Jemaat memberikan
kronologinya. Meterai-meterai dan Sangkakala-sangkakala dan sisanya semua,
melengkapi Tujuh Jemaat. Nah, dengan mengingat ini, mari kita
simak Wahyu 2:20-23. Ini adalah periode Kuda Keempat ketika para martir
dibunuh. Dikatakan di sana di Wahyu 2 ~ juga Tiatira, Jemaat Keempat, “20 Tetapi Aku punya
beberapa keluhan terhadap engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel itu…” jadi
siapa yang aktif selama masa Jemaat Keempat? Izebel, “…engkau membiarkan wanita
Izebel itu
yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku
supaya berbuat zinah…” Pelacur
itu berzinah dengan siapa secara simbolis? Dengan raja-raja bumi, dengan pemerintahan, “…dan makan persembahan-persembahan berhala…” dengan kata lain memperkenalkan
penyembahan berhala, “…21 Dan Aku telah memberikan dia
waktu untuk bertobat…” berapa
lama waktu yang diberikan Allah kepada Izebel untuk bertobat? “Satu masa, dua masa, dan setengah masa”, “…untuk bertobat dari zinahnya tetapi ia tidak bertobat. 22 Sungguh, Aku akan melemparkan dia ke atas
ranjang orang sakit…” apa
ini? Luka yang mematikan, ya, “…dan mereka yang berbuat
zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar…” yaitu saat Izebel dilemparkan ke
ranjang orang sakit. Apa ini? Revolusi Perancis, betul sekali, “…kecuali mereka bertobat dari
perbuatan-perbuatan mereka. 23 Aku akan membunuh anak-anaknya…”
siapakah anak-anaknya? Gereja-gereja yang lahir darinya. “…Aku akan membunuh anak-anaknya
dengan kematian. Dan semua jemaat akan
mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang…” peristiwa apa ini? Penghakiman
investigasi, “…dan bahwa Aku akan membalaskan kepada setiap
orang menurut perbuatanmu…” Itulah pahala berdasarkan hasil
penghakiman.
Apakah
kalian menangkap gambarannya? Di Jemaat Keempat ada deskripsi banyak hal yang
nanti diangkat di kitab Wahyu, dan dilengkapi di bagian lain dari kitab Wahyu.
Now let's say a few things about this harlot Jezebel, what she
did during the period of her dominion in the Old Testament, because we're going
to come back to this and we're going to see that during the period of the Fifth
Seal when the martyrs are crying out, the apostate Church is doing the same
thing. Notice 2 Kings 9:22, “…Now it happened when Joram saw Jehu that he said, ‘Is it peace, Jehu?’ So he answered, ‘What peace? As long as the harlotries of
your mother Jezebel and her witchcraft are so many…” Very many interesting
details. Jezebel is called the mother, she is a harlot, and she practices
witchcraft.
Nah mari kita bahas sedikit tentang
pelacur Izebel ini, apa yang dilakukannya selama masa kekuasaannya di zaman
Perjanjian Lama, karena nanti kita akan kembali kemari dan kita akan melihat
bahwa selama periode Meterai Kelima ketika para martir beteriak, gereja yang
murtad melakukan hal yang sama. Simak 2 Raja 9:22, “22 Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: ‘Apakah
damai, hai Yehu?’ Maka dia menjawab: ‘Damai
apa? Selama ada begitu banyak persundalan dan sihir dari ibumu Izebel!’ …” Banyak
detail yang menarik. Izebel disebut “ibu”, dia seorang sundal, dan dia
mempraktekkan sihir.
Notice
1 Kings 18:4, there was a group of people who did not want to share in this
apostasy, so it says, “…for so it was, while Jezebel…”
did what? “…massacred the prophets of the Lord that Obadiah had taken 100
prophets and hidden them, 50 to a cave, and had fed them with bread and water…”
How
long did the massacration of God’s saints by the mother Jezebel who is a harlot
and who practices witchcraft? How long did that apostasy last?
James
5:17 we're dealing with the literal now because this is the Old Testament
story. “…Elijah was a man with the nature like ours and he prayed
earnestly that it would not rain and it did not rain on the land for three
years and six months…” You catching an interesting picture? See
what happened historically, literally in the Old Testament, happens during the
period of the Fourth Church.
Simak 1 Raja 18:4. Ada sekelompok orang
yang tidak mau ikut ambil bagian dalam kemurtadan ini. Jadi dikatakan, “4 Demikianlah, sementara
Izebel…” berbuat apa? “…
membantai nabi-nabi TUHAN, Obaja mengambil seratus orang nabi, lalu
menyembunyikan mereka, tiap lima puluh dalam
satu gua dan memberi
makan mereka dengan roti dan air…”
Berapa
lama pembantaian orang-orang kudus Allah oleh si ibu Izebel yang adalah seorang
sundal dan yang mempraktekkan sihir? Berapa lama kemurtadan itu berlangsung?
Yakobus
5:17, kita sekarang berurusan dengan yang literal karena ini kisah era
Perjanjian Lama. “…17 Elia adalah manusia biasa sama
seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan
turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
…” apakah kalian menangkap gambaran yang
menarik?
Lihat,
apa yang terjadi dalam sejarah, secara literal di masa Perjanjian Lama, terjadi
selama periode Jemaat Keempat.
Now
what did Jezebel do during that period? We're talking now about the Fourth Church
Thyatira, the Fourth Seal, because we're going to discuss the crying out of the
martyrs. What did Jezebel do during that period? 2 Kings 9:7, “…You shall strike down the house of Ahab your
master that I may…” what? What is going to
happen eventually with those that Jezebel slew?
“…that I may avenge the blood…”
is that similar to what we find in the Fifth Seal? “…that I may avenge the
blood of My servants the prophets and the blood of all the servants of the Lord
at the hand of Jezebel…”
Do
you see the parallel between the Fourth Horse and Jezebel in the period of
Elijah?
Nah, apa yang dilakukan Izebel selama
periode itu? Kita sekarang berbicara tentang Jemaat Keempat, Tiatira, Meterai
Keempat, karena kita akan membahas berteriaknya para martir. Apa yang dilakukan
Izebel selama periode itu? 2 Raja 9:7, “7 Maka engkau
akan membunuh keluarga tuanmu Ahab, supaya
Aku boleh…”
apa? Apa yang akan terjadi akhirnya dengan mereka yang
dibantai Izebel? “…supaya Aku boleh membalaskan darah…” apakah itu sama dengan apa yang kita
dapati di Meterai Kelima? “…supaya Aku
boleh membalaskan darah hamba-hamba-Ku nabi-nabi
itu, dan darah semua hamba TUHAN di tangan Izebel…”
Apakah kalian melihat keparalelan
antara Kuda Keempat dan Izebel di periode Elia?
Now
what happens to the martyrs that die in this first group during the 1260 years?
Well let's go to our next section. The conferral
of white robes is another way of
expressing that the martyrs formed a character fit for heaven. In the investigative
judgment God will vindicate before the universe the martyrs who were faithful
to Jesus and died for Him. The judgment will reveal that they had the righteousness of Jesus in
their lives when they died. The investigative pre-advent judgment will
not yet empirically confer the robe, but it will rather reveal that the martyrs
had a right to it when they died. Are you catching the picture? When Jesus
returns He will then literally clothe the martyrs in white robes of light. The
investigative judgment pronounces the verdict and at the Second Coming the
verdict is enforced.
Nah,
apa yang terjadi pada para martir yang mati dalam kelompok pertama ini selama
periode 1260 tahun? Nah, mari kita ke bagian berikutnya. Penganugerahan jubah-jubah putih adalah cara lain untuk
menyatakan bahwa para martir telah berhasil membentuk tabiat yang layak bagi
Surga. Dalam penghakiman investigasi Allah akan membuktikan di
hadapan seluruh alam semesta raya siapa martir-martir yang setia kepada Yesus
dan sudah mati bagiNya. Penghakiman
akan menyatakan bahwa mereka telah memiliki kebenaran Yesus dalam hidup mereka
ketika mereka mati. Penghakiman investigasi sebelum Kedatangan
Kedua belum akan menganugerahkan jubah melainkan hanya menyatakan bahwa
martir-martir itu berhak atasnya pada saat kematian mereka. Apakah kalian
menangkap gambarannya? Ketika Yesus kembali, Dia akan secara literal mengenakan
jubah cahaya putih pada para martir. Penghakiman investigasi mengumumkan
vonisnya, dan pada Kedatangan Kedua, vonis tersebut dilaksanakan.
You
say, “Where do we get this idea from?”
Well,
from the parable that Jesus told in Matthew 22 ~ remember the story in Matthew
22 the man who sneaked into the marriage without the robe? Let's read about it here.
Matthew 22:11-12 clearly teaches that God will assign the robe to the
faithful before the Second Coming, right? The purpose of the pre-advent
investigative judgment is to reveal whether people had the white robe of
Christ's righteousness or not, spiritually speaking, that is to say God assigns
the robe in absentia. In other words, God in the judgment says, “This person
had the robe of righteousness when this person died,” so He's given a white robe as a verdict, in
other words.
When I graduated from my master's degree from the seminary I
lived in Columbia so I could not attend the graduation ceremony in person.
However, the university called my name in absentia and sent me the
diploma. There's an example of this.
Kalian
berkata, “Dari mana kita peroleh ide ini?”
Nah,
dari parabel yang diceritakan Yesus di Matius 22 ~ ingat kisah di Matius 22
tentang orang yang menyelinap masuk ke pesta perkawinan tanpa mengenakan jubah?
Mari kita baca tentang hal ini.
Matius 22:11-12
dengan jelas mengajarkan bahwa Allah
akan menetapkan jubah kepada mereka yang setia sebelum Kedatangan Kedua,
benar? Tujuan penghakiman investigasi sebelum kedatangan Kristus ialah untuk
menyatakan apakah secara spiritual orang-orang itu mendapatkan jubah putih
kebenaran Kristus atau tidak. Maksudnya Allah menetapkan jubah-jubah itu in
absentia. Dengan kata lain, dalam
penghakiman Allah berkata, “Orang ini sudah memiliki jubah kebenaran ketika dia mati.”
Jadi Allah memberikan jubah putih sebagai vonisNya, dengan kata lain.
Ketika saya
lulus dari kesarjanaan saya di seminari, saya tinggal di Columbia, maka saya
tidak bisa menghadiri upacara kelulusan secara pribadi. Namun, universitas
memanggil nama sama in absentia, dan mengirimkan ijazahnya ke saya. Ini contohnya.
Notice
Revelation 3:4-5. By the way this is the Church of Sardis, that's the Fifth Church.
Would that it be equivalent to the time of the Fifth Seal? Fifth Church? Do you
know what is
offered to the Fifth Church? White robes
just like in the Fifth Seal.
Notice, “You have a few names even in Sardis who have not…” what? “…defiled their garments.
And they shall walk with Me in white, for they are worthy. He who overcomes
shall be…” what? “…clothed in white
garments and I will not blot out his name from the book of life…” so is there going to be a judgment that's going to examine the
cases, the names? Yes, “…I will not blot out his name from the book of life, but I will
confess his name before My Father and before His angels…”
Simak Wahyu 3:4-5. Nah, ini adalah Jemaat Sardis, itu Jemaat
Kelima. Apakah jemaat ini sezaman dengan Meterai Kelima? Jemaat
Kelima? Tahukah kalian apa yang
ditawarkan kepada Jemaat Kelima? Jubah putih, sama seperti di Meterai Kelima.
Simak, “4 Ada
beberapa nama di Sardis yaitu yang tidak…” apa? “…mencemarkan pakaiannya. Dan mereka akan berjalan dengan Aku dalam
pakaian putih, karena mereka layak. 5 Barangsiapa
menang akan…” apa? “…dikenakan pakaian putih dan Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan…” jadi apakah akan ada penghakiman yang
akan memeriksa kasus-kasus, nama-nama? Iya. “…Aku tidak akan menhapus namanya dari Kitab
Kehidupan, melainkan Aku akan mengakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.”
Let's
read the note. Those who are faithful already have unsoiled spiritual white garments,
right? However, when Jesus comes, the overcomers will be clothed in literal
white garments of light such as those that covered Adam and Eve. So now we're
covered with a spiritual robe of white, later we receive a literal robe of
white light. When Adam and Eve sinned, they lost their spiritual robes
of righteousness and therefore they lost their literal robe of light.
The
purpose of the plan of salvation is:
·
to cover us first with
Christ's spiritual
robe of righteousness
·
and then to cover us at
His coming with the literal robe of light.
Is
that making sense?
Mari
kita baca catatannya. Mereka yang setia sudah memiliki
pakaian putih spiritual yang tak bernoda, benar? Namun ketika Yesus datang,
para pemenang ini akan dikenakan pakaian putih cahaya yang literal, seperti
yang menyelubungi Adam dan Hawa. Jadi sekarang
kita sudah terselubung dengan jubah putih spiritual. Ketika Adam
dan Hawa berbuat dosa, mereka kehilangan jubah kebenaran spiritual mereka dan
oleh karena itu mereka kehilangan jubah cahaya literal mereka.
Tujuan
dari rencana keselamatan ialah:
·
menyelubungi
kita terlebih dulu dengan jubah kebenaran Kristus yang spiritual,
·
kemudian
pada saat kedatanganNya, menyelubungi kita dengan jubah cahaya yang literal.
Apakah
ini masuk akal?
When the judgment ends
there will no longer be any opportunity to wash the robes of character. At the close of probation God will make the awesome pronouncement
that is found in Revelation 22:11, “…he who is unjust let him be unjust still…” and now significantly it says, “…he who is…” what? “…he who is filthy let him be filthy still, he who is righteous let him be righteous still,
he who is holy let him be holy still…”
Ketika
penghakiman berakhir, sudah tidak ada lagi kesempatan untuk membasuh jubah
karakter. Pada saat
ditutupnya pintu kasihan, Allah akan membuat pengumuman yang mengagumkan yang
terdapat di Wahyu 22:11, “11 Barangsiapa
yang tidak benar, biarlah ia tetap tidak
benar…” dan
sekarang secara signifikan dikatakan, “…barangsiapa yang…” apa? “…barangsiapa yang cemar, biarlah ia tetap cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia tetap benar;
barangsiapa yang kudus, biarlah ia tetap kudus!"
In
the book Counsels on Education page 237 Ellen
White adds, “…When Christ shall come He will not change
the character of any individual. Precious probationary time is given to be
improved in washing our robes of character and making them white in the blood
of the Lamb…”
So
what do the white robes represent before the Second Coming? They represent
spiritually the perfect righteousness of Christ. When the martyrs died, did they have
the white robe? Were they covered with the robe of Christ's
righteousness? Yes. They're given the white robe, they're told, “Rest a while, and then We're going to give
you the literal robe of light when Jesus comes, you'll be not only judged but
you’ll also be avenged.” It is our responsibility, our own
responsibility, to wash the robes of character. However, the cleansing agent is the blood of
Jesus, in other words, we do the washing and Jesus provides the soap
and water.
Di
buku Counsels on Education hal. 237
Ellen White menambahkan, “…Ketika Kristus datang kembali, Dia tidak akan mengubah
karakter manusia mana pun. Masa kemurahan yang sangat berharga telah diberikan
untuk digunakan dengan baik untuk membasuh jubah karakter kita dan membuat
mereka putih dalam darah Anak Domba…”
Jadi jubah-jubah putih
melambangkan apa sebelum Kedatangan Kedua? Mereka melambangkan kebenaran
Kristus yang sempurna secara spiritual. Ketika
para martir mati, apakah mereka
sudah memiliki jubah putih? Apakah mereka sudah terselubung oleh
jubah kebenaran Kristus? Ya. Kepada mereka diberikan jubah putih, mereka diberitahu,
“Istirahatlah sejenak, kemudian saat Yesus datang, Kami akan memberikan kepada
kalian jubah literal dari cahaya. Kalian bukan saja akan dihakimi, tetapi
kalian juga akan dibalaskan.” Membasuh
jubah karakter itu tanggung jawab kita, tanggung jawab kita
sendiri. Namun, alat pencucinya
ialah darah Yesus. Dengan kata lain, kita yang mencuci, dan
Yesus yang menyediakan sabun dan airnya.
Revelation
7:14, “…And I said unto
him, ‘Sir, thou knowest,’ and he said to me, ‘These are they which come out of
the Great Tribulation…” these are those who have come
out out of the great time of trouble according to Ellen White, at the end of
time. And what have they done? “…they have washed their
robes…” their στολή [stolē] “…and made them white in
the blood of the Lamb.” What is it that whitens
the garments? The blood of Jesus, the righteousness of Christ.
Can
we have that robe today? Yes, we can.
And if we have it today and we should die as martyrs what would happen?
Well, when Jesus comes, He says, “You had My robe of righteousness when you
died, it was proved in the judgement, and now I'm going to give you the literal
robe, white robe of light, like Adam and Eve had before they sinned.”
Wahyu 7:14, “14 Maka kataku kepadanya: ‘Tuanku, tuan yang mengetahuinya.’ Lalu ia berkata kepadaku,
‘Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar itu…” mereka
ini adalah orang-orang
yang keluar dari masa kesusahan besar pada akhir zaman, menurut Ellen White.
Dan apa yang telah mereka lakukan? “…mereka telah mencuci jubah…” στολή [stolē] “…mereka dan membuatnya putih
di dalam darah Anak Domba.’…” Apa
yang membuat jubah itu putih? Darah Yesus, kebenaran Kristus.
Apakah
hari ini kita bisa memiliki jubah itu? Ya, bisa. Dan jika hari ini kita sudah
memilikinya, dan kita mati sebagai martir, apa yang akan terjadi? Nah, ketika
Yesus datang, Dia akan berkata, “Kamu sudah memiliki jubah kebenaranKu ketika
kamu mati. Itu sudah dibuktikan dalam penghakiman. Dan sekarang Aku akan
memberimu jubah yang literal, jubah cahaya, persis seperti yang dimiliki Adam
dan Hawa sebelum mereka berbuat dosa.”
Ellen
White comments in 3 Testimonies 183, “…The
provision has been made for us to wash. The fountain has been prepared at
infinite expense and the burden of washing rests upon us who are imperfect
before God. The Lord does not propose to remove these spots of defilement
without our doing anything on our part. We must wash our robes in the blood of the
Lamb. We may lay hold of the merits of the blood of Christ by faith and through
His grace and power we may have strength to overcome our errors, our sins, our
imperfections of character, and come off victorious, having washed our robes in
the blood of the Lamb…” The robes represent
victory, victorious living. Did the martyrs die victorious? Listen, folks, they
had the righteousness of Christ, they were willing to die because of their
connection to Christ, certainly they were ready to die spiritually, right?
Ellen White mengomentari di 3 Testimonies
hal. 183,
“…Persediaan telah disiapkan bagi kita untuk
membasuh. Pancuran air telah disiapkan dengan harga yang mahalnya tidak
terbilang, dan tanggung jawab membasuh terletak pada kita, yang tidak sempurna
di hadapan Allah. Allah tidak bermaksud menyingkirkan noda-noda cemar tanpa
kita melakukan bagian kita, tanpa kita melakukan apa-apa. Kita harus membasuh
jubah kita dalam darah Anak Domba. Kita boleh memakai jasa darah Kristus
melalui iman dan dengan rahmat dan kuasaNya kita bisa mendapat kekuatan untuk
mengalahkan kesalahan-kesalahan kita, dosa-dosa kita, ketidaksempurnaan tabiat
kita, dan keluar sebagai pemenang, setelah membasuh jubah kita dalam darah Anak
Domba…”
Jubah-jubah itu melambangkan
kemenangan, hidup yang penuh kemenangan. Apakah para martir mati sebagai
pemenang? Dengarkan, Saudara-saudara, mereka memiliki kebenaran Kristus, mereka
rela mati karena hubungan mereka dengan Kristus, sudah pasti mereka juga siap
mati secara spiritual, benar? (Mati secara spiritual = mematikan ego).
Notice this statement The Faith I Live By page 51, “…The
resurrection and ascension of our Lord is a sure evidence of the triumph of the
saints of God over death and the grave and a pledge that heaven is open to
those who wash their robes of…” what? “…of character and make them
white in the blood of the Lamb. Jesus
ascended to the Father as a representative of the human race, and God will
bring those who reflect His image to behold and share with Him His glory…” Beautiful statement isn't
it, about the white robes?
Simak
pernyataan ini, The Faith I Live
By, hal. 51, “…Kebangkitan dan kenaikan Tuhan kita adalah suatu bukti
yang pasti akan kemenangan orang-orang kudus milik Allah dari kematian dan
kubur, dan suatu jaminan bahwa Surga itu terbuka bagi mereka yang membasuh
jubah…” apa? “…jubah
karakter mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba. Yesus sudah naik
kepada Bapa sebagai wakil dari bangsa manusia, dan Allah akan membawa mereka
yang memantulkan gambarNya untuk memandang dan berbagi kemuliaanNya. …” Pernyataan yang indah, bukan,
tentang jubah-jubah putih?
Prophets And Kings 589, “…The
assaults of Satan are strong, his delusions are subtle, but the Lord's eye is upon His people, their affliction is great…” this is the time of trouble she's describing, the final time of trouble, “…their affliction is great, the flames of the furnace seem about
to consume
them, but Jesus will bring them forth as gold tried in the fire, their earthliness will be removed that
through them
the image of Christ may be perfectly
revealed…”
When the martyrs died did they have the
robe? Yes. Does the judgment, the pre-advent
investigative judgment prove that
they had the robe? So
what will Jesus do when He comes? He will give them the
robe, the literal robe of light.
Prophets and Kings
hal. 589, “…Serangan-serangan
Setan itu kuat, penipuan-penipuannya halus, tetapi mata Tuhan mengawasi
umatNya, penderitaan mereka begitu hebat…” yang
digambarkan Ellen White ini adalah masa kesukaran, masa kesukaran yang terakhir, “…penderitaan mereka begitu hebat,
api tungku seolah-olah akan melahap mereka, tetapi Yesus akan membawa mereka
keluar sebagai emas yang telah diuji oleh api, keduniawian mereka terhapus,
sehingga melalui mereka terpantul gambar Kristus dengan sempurna…”
Ketika para martir itu mati, apakah mereka sudah
memiliki jubah? Ya. Apakah penghakiman investigasi sebelum kedatangan Kristus
membuktikan mereka telah memiliki jubah itu? Jadi apa yang akan Yesus lakukan
ketika Dia datang? Dia akan memberikan jubahnya kepada mereka, jubah literal dari
cahaya.
So
all of the martyrs died victorious, they conquered, they overcame. Listen,
folks, if they were willing to die for what they believe, their connection with
Christ was unbreakable. Revelation 19:6-8 describes the time when God's people will
receive this white robe of righteousness. It says in verse 6-8 of Revelation
19, “…And I heard as it
were the voice of a great multitude, as the sound of many waters and as the
sound of mighty thunderings saying ‘Hallelujah for the Lord God omnipotent reigns!
Let us be glad and rejoice and give Him glory. For the marriage of the Lamb has
come and His wife has made herself ready. And to her it was granted to be
arrayed in fine linen clean and bright’…”
and what does that represent, the fine
linen clean and bright? “…for the fine linen is the righteous acts of
the saints…”
You
say, “Isn't it the righteousness of Christ? How is it that it says the
righteous acts of the saints?”
Well
the
righteous acts of the saints show whether they have the righteousness of Christ
or not. It's the proverbial
relationship of faith and works, genuine faith works. A faith that doesn't work
isn't faith. You can't say, “Lord, I believe You” and not do what God
says. Because then you don't believe.
In Hebrews 11 people, all of the people, are doing something. Noah builds, Abraham leaves, Moses leaves, Abel sacrifices, Sarah goes to bed with Abraham even though
she's beyond childbearing age, they're doing something because faith works.
So when it says here that the fine linen
is the righteous acts of the saints, in other words, the lives of the saints, the life shows that they have the
righteousness of Christ. They're not saved by their
works, but their works reveal whether
they're saved and whether they have committed their life to Jesus Christ.
Jadi semua martir mati dalam kemenangan,
mereka telah menaklukkan, mereka telah menang. Dengarkan, Saudara-saudara, jika
mereka bersedia mati untuk apa yang mereka yakini, maka hubungan mereka dengan
Kristus tidak bisa dipatahkan. Wahyu 19:6-8 melukiskan saat ketika umat Allah
akan menerima jubah putih kebenaran ini. Dikatakan di ayat 6-8 dari Wahyu 19, “6 Dan aku mendengar
seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah, dan seperti
deru guruh yang hebat, berkata, ‘Haleluya!
Karena Tuhan Allah Yang Mahakuasa, telah menjadi raja! 7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah mempersiapkan dirinya . 8 Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus, putih dan bersih!’
…” dan apa yang dilambangkan oleh lenan
halus bersih dan putih? “… karena lenan
halus itu adalah perbuatan-perbuatan benar
orang-orang kudus.”
Kalian
berkata, “Bukankah itu kebenaran Kristus? Kenapa kok dikatakan ini perbuatan
benar orang-orang kudus?”
Nah,
perbuatan-perbuatan benar
orang-orang kudus menunjukkan apakah mereka memiliki kebenaran Kristus atau
tidak. Itu adalah hubungan yang terkenal antara iman dengan
perbuatan, iman yang sejati
itu berbuat. Iman yang tidak berbuat itu bukan iman. Kita tidak
bisa berkata, “Tuhan, saya beriman padaMu,” tetapi tidak melakukan apa yang
dikatakan Allah, karena kalau demikian berarti kita tidak beriman.
Di Ibrani 11 semua orang melakukan sesuatu. Nuh membangun, Abraham
berangkat, Musa berangkat, Habel mempersembahkan kurban, Sarah tidur dengan
Abraham walaupun usianya sudah lebih dari usia bisa melahirkan, mereka
melakukan sesuatu, karena iman itu berbuat.
Jadi ketika dikatakan di sini bahwa lenan halus adalah
perbuatan benar orang-orang kudus, dengan kata lain, hidup orang-orang kudus,
hidup yang membuktikan bahwa mereka memiliki kebenaran Kristus. Mereka tidak selamat karena
perbuatan mereka, tetapi perbuatan mereka menyatakan apakah mereka selamat
dan apakah mereka sudah menyerahkan hidup mereka ke Yesus Kristus.
In
contrast to the white robes that are given to the conquerors I want you to
notice how John Huss was treated. This is Great
Controversy 108 and 109. “…Sentence
having been pronounced, the ceremony of degradation began. The bishops clothed
their prisoner in the Sacerdotal habit
and as he took the priestly robe he said, ‘Our Lord Jesus Christ was covered
with a white robe by way of insult when Herod had Him conducted before Pilate.’
… The vestments were removed one by one…”
the vestments that he had, “…each bishop pronouncing a curse as he
performed his part of the ceremony.
Finally they put on his head a cap or pyramidal shaped mitre of paper on
which were painted frightful figures of demons with the word ‘archheretic’
conspicuous in front. ‘Most joyfully’, said Huss, ‘will I wear this crown of
shame for Thy sake, O, Jesus, who for me didst wear a crown of thorns.’ When he was thus arrayed the prelate said,
‘Now we devote thy soul to the devil.’
‘And I,’ said John Huss lifting up his eyes toward heaven, ‘do commit my spirit into Thy hands, O, Lord
Jesus, for Thou hast redeemed me.’…” Can you imagine what it’s going to be like
when John Huss resurrects from the dead? Talk about vindication! Wow! So what
they did, they removed his priestly vestments, they put this cap on his head,
they degraded him, but in the judgement when the Supreme Court of the universe
meets, it will be shown
that his oppressors were wrong and he was right and God is going to change the
sentence.
Sebagai
kontras kepada jubah putih yang diberikan kepada para pemenang, saya mau kalian
memperhatikan bagaimana John Huss diperlakukan. Ini di Great Controversy hal. 108-109, “…Setelah vonisnya dijatuhkan, upcara penghinaan pun
dimulai. Uskup-uskup mengenakan pakaian imam pada tawanan mereka, dan ketika
Huss mengambil jubah imam itu dia berkata, ‘Tuhan kita Yesus Kristus dikenakan
jubah putih sebagai penghinaan ketika Herodes menggiringNya di hadapan
Pilatus.’….. Pakaian itu dilepas satu per satu…” pakaian yang dikenakannya, “…setiap uskup mengucapkan kutukan ketika
dia melakukan bagiannya dalam upacara itu. Akhirnya mereka memasang sebuah topi
panjang dari kertas berbentuk piramid di kepalanya, yang di atasnya digambari
bentuk-bentuk setan dengan kata ‘Bidat Besar’ yang sangat menyolok di depannya.
‘Dengan senang hati,’ kata Huss, ‘aku akan mengenakan mahkota penghinaan ini
demi Engkau, O, Yesus, yang demi aku telah mengenakan mahkota duri.’ Setelah
dia diberi pakaian demikian, petinggi Kepausan berkata, ‘Sekarang kami menyerahkan
nyawamu kepada iblis.’ ‘Dan aku,’ kata John Huss mengangkat matanya ke langit,
‘menyerahkan rohku ke dalam tanganMu, O, Tuhan Yesus karena Engkau telah
menebus aku.’ …” Bisakah kalian bayangkan bagamana nanti ketika John Huss bangkit dari kematian?
Itu baru namanya pembalasan! Wow! Jadi apa yang mereka lakukan? Mereka melepas pakaian
imamnya, mereka meletakkan topi di kepalanya, mereka menghinanya, tetapi dalam
penghakiman saat Mahkamah Tinggi alam semesta bersidang, akan dibuktikan bahwa
para penindasnya yang salah, dan Huss yang benar, dan Allah akan mengubah vonisnya.
So
this is the first period of martyrs, the 1260 years.
What
is it that suspenses or divides the first
segment of the Fifth Seal with the second segment? The deadly wound.
Jadi
inilah tahap pertama para martir, ke-1260 tahun.
Apakah
yang membatasi atau memisahkan segmen pertama Meterai Kelima dari segmen
keduanya? Luka yang mematikan.
Notice
Revelation 13:10, “…he who leads into captivity shall go into
captivity. He who kills with the sword must be killed with the sword. Here is
the patience and the faith of the saints…” Did
the papacy use the sword of the civil power to kill? Yes, we’ve already notice
that in the Fourth Seal. So what
happened? Did the sword of the state give the papacy the deadly wound? Yes,
because the papacy used the sword of the civil power to persecute, now the
sword of France rises against the papacy and gives the papacy its deadly wound.
Simak Wahyu 13:10, “10 Siapa yang menyebabkan orang lain
masuk penawanan, dia sendiri akan masuk ke dalam penawanan; dia yang membunuh dengan
pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Di
sinilah keuletan dan iman orang-orang
kudus…” apakah Kepausan memakai pedang negara
untuk membunuh? Ya, kita sudah menyimak itu di Meterai Keempat. Jadi apa yang
terjadi? Apakah pedang negara memberikan luka yang mematikan kepada Kepausan?
Ya, karena Kepausan memakai pedang kekuasaan sipil untuk mempersekusi, sekarang
pedang Perancis bangkit melawan Kepausan dan memberinya luka yang mematikan.
On
the next page, page 223, God told these martyrs to rest a little while. The
word “rest”
here refers to the sleep of death. The martyrs cannot literally be
crying out and sleeping at the same time, unless they're talking in their
sleep. Clearly the word “rest” is a euphemism
for death. In fact Revelation 14:13 uses the same word to describe the
condition of those who are dead, “Blessed are those who
died henceforth in the Lord, they shall rest from their labors…” it says in Revelation 14:13. So those who are resting are dead.
So that would mean that the martyrs are not disincarnated souls that are crying
out.
Di halaman berikut, hal. 223 Allah memberitahu martir-martir itu untuk
beristirahat sejenak. Kata “beristirahat”
di sini mengacu kepada tidur dalam kematian. Para martir tidak
berteriak secara literal sambil tidur pada waktu yang sama, kecuali mereka ngelindur
(berbicara dalam tidur). Jelas kata “beristirahat” adalah eufemisme untuk
kematian. Bahkan Wahyu 14:13 memakai
kata yang sama untuk melukiskan kondisi mereka yang sudah mati, “13…‘Diberkatilah’ orang-orang mati
yang mati dalam Tuhan sejak sekarang ini. … ‘mereka akan beristirahat dari jerih lelah mereka…” dikatakan di Wahyu 14:13. Jadi mereka
yang beristirahat sudah mati. Berarti para martir bukan arwah-arwah yang
berteriak.
Now
let's talk about the second stage of the martyrs, when the number of martyrs is
complete. Revelation 13:3 says, “And I saw one of his heads…”
that is of the Beast that persecuted during the 1260 years, “…I saw one of his heads
as if it had been mortally wounded, and his deadly wound was healed, and all
the world marveled and followed the Beast…” After the deadly wound heals the papacy
will persecute a future group of martyrs
as it did the martyrs of the past. According to this text the deadly wound of
the Beast will heal and the papacy will behave once again as it did in forgone
years.
Sekarang mari kita bicara tentang tahap
kedua dari para martir, ketika jumlah para martir sudah genap. Wahyu 13:3 berkata,
“3 Maka tampaklah kepadaku satu dari
kepala-kepalanya…” yaitu
dari kepala-kepala Binatang yang mempersekusi selama 1260 tahun, “…Maka tampaklah kepadaku
satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang mematikan. Tetapi luka yang mematikan itu sembuh, dan seluruh dunia heran,
lalu mengikut binatang itu…” Setelah
luka yang mematikan itu sembuh, Kepausan akan mempersekusi kelompok martir yang
baru seperti yang dilakukannya dengan para martir di masa lampau. Menurut ayat
ini, luka yang mematikan pada Binatang itu akan sembuh dan Kepausan sekali lagi
akan bersikap seperti sikapnya di masa lampau.
Now
I'm going to read several statements from Ellen White where Ellen White
connects the work of the papacy in the past with the wound being healed, and
doing the same thing in the future.
Sekarang
saya akan membacakan beberapa pernyataan dari Ellen White di mana Ellen White
mengaitkan pekerjaan Kepausan di masa lampau dengan luka yang disembuhkan, dan
melakukan hal yang sama lagi di masa depan.
Notice
this statement that we find in Manuscript Releases
Vol. 13 page 394 she’s describing Daniel 11:30-36 which is the period of
papal dominion, the same period of the Fourth Seal when God's people are being
mowed down. And Ellen White says
something about these verses that were fulfilled during the 1260 years. Notice
at the bottom of page 223, “…We have no time to lose.
Troublous times are before us. The world is stirred with the spirit of war.
Soon the scenes of trouble spoken of in the prophesies will take place. The
prophecy in the 11th of Daniel has nearly reached its complete fulfillment…” notice this then,
“…Much of the history that has taken place in fulfillment of this prophecy,
will be repeated…”
notice it's not the prophecy that is repeated,
it is much of the history that repeated the prophecy. You know,
this seal does not have a dual fulfillment. No, much of the history that
fulfilled the Fourth Seal is going to be fulfilled in similar fashion in the
future, because the same power is going to persecute again. So she says, “…Much of the history that has taken place in
fulfillment of this prophecy, will be repeated. In the 30th verse…” now she's going to tell
us what part is going to be repeated, it's the verses that deal with the papacy
in the past. “…In the
30th verse, a power is spoken of that shall be grieved and return and have
indignation against the Holy Covenant. So shall he do, he shall even return and
have intelligence with them that forsake the
Holy Covenant…” and then she finishes by
saying, “…seems
similar to those described in these words will take place…” Are you catching the
picture?
So
the papacy is going to have a second period of dominion. Is she going to do the
same thing she did in the past, and she's going to slay many of God's people in
the future as she slew people in the
past?
Simak
pernyataan ini yang kita dapati di Manuscript
Releases Vol. 13 hal. 394, dia menjelaskan Daniel 11:30-36 yang
adalah periode kejayaan Kepausan, periode yang sama dengan Meterai Keempat
ketika umat Allah dibantai habis-habisan. Dan Ellen
White mengatakan sesuatu tentang ayat-ayat ini yang digenapi selama masa 1260
tahun. Simak bagian bawah hal. 223, “…Waktu
kita singkat sekali. Masa kesusahan ada di hadapan kita. Dunia ini sudah dibangunkan oleh roh perang. Tidak lama lagi adegan-adegan bermasalah
yang dibicarakan dalam nubuatan-nubuatan akan terjadi. Nubuatan di Daniel pasal
11 hampir mencapai seluruh penggenapannya…” simak ini sekarang, “…Banyak dari sejarah yang telah terjadi
sebagai penggenapan nubuatan ini, akan diulang lagi…” perhatikan, bukan nubuatannya
yang diulang, tapi banyak dari sejarah yang mengulang nubuatan itu.
Kalian tahu, Meterai ini tidak punya penggenapan ganda. Tidak. Banyak dari
sejarah yang menggenapi Meterai Keempat, akan digenapi lagi dengan cara yang
sama di masa depan, karena kekuasaaan yang sama akan mempersekusi lagi. Jadi
Ellen White berkata, “…Banyak dari sejarah yang telah terjadi
sebagai penggenapan nubuatan ini, akan diulang lagi. Di ayat ke-30…” sekarang dia akan memberitahu kita bagian mana yang akan diulang, yaitu
ayat-ayat yang berkaitan dengan Kepausan di masa lampau. “…Di ayat ke-30,
disebutkan tentang suatu kekuasaan yang akan menjadi jengkel dan kembali, dan
marah terhadap Perjanjian Kudus. Demikianlah yang akan dilakukannya, bahkan dia
akan kembali dan punya hubungan dengan mereka yang meninggalkan Perjanjian
Kudus…” lalu Ellen White mengakhirinya dengan berkata, “…sepertinya sama
dengan yang digambarkan oleh kata-kata ini, akan terjadi…” apakah kalian menangkap gambarannya?
Jadi Kepausan akan memiliki
periode kekuasaan yang kedua. Apakah dia akan melakukan hal yang sama yang
dilakukannya di masa lampau, dan dia akan membantai sebanyak-banyaknya umat
Allah di masa depan sebagaimana dia membantai orang di masa lampau?
Notice
Manuscript Releases, actually Great Controversy page 579, “…The
influence of Rome in the countries that once acknowledged her dominion is still
far from being destroyed. And prophecy foretells a…”
what? “…a restoration of her power…”
and then she quotes the verse that we already mentioned, Revelation 13:3, “…I saw one of his heads as if it were wounded
to death and his deadly wound was healed and the world wondered after the
Beast…”
Simak
Great Controversy hal. 579, “…Pengaruh Roma di negara-negara yang pernah mengakui
kekuasaannya jauh dari musnah. Dan nubuatan meramalkan suatu…” apa?
“…restorasi kekuasaannya…” lalu Ellen White mengutip ayat
yang sudah kita sebutkan, Wahyu 13:3, “…’Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena
luka yang mematikan. Tetapi luka yang mematikan itu sembuh, dan seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang
itu’…”
Notice
the terminology in Volume 5 of the Testimonies
page 712, “…When our nation…” that is the United States, “…when our nation shall so abjure…” abandon
in other words, “…the principles
of its government as to enact a Sunday law, Protestantism will in this act join
hands with popery. It will be nothing else
than…” notice the expression, what? You can't give life to something
that already has life. The papacy received a deadly wound, “…giving life to the tyranny
that has long been eagerly watching its opportunity to…” what? “…spring again into active
despotism…” Why isn't the papacy
having active despotism today? Because the papacy has a deadly wound, and the
whole world thinks the papacy is the best thing in the world now. The political
leaders say, “Wow! What a great system!
What a great guy!” They need this series
that we're talking about here. We need to pray that they will see this.
Simak
terminologi di Vol. 5
Testimonies hal. 712, “…Pada waktu bangsa kita…” yaitu Amerika Serikat, “…Pada waktu bangsa kita
secara resmi bersumpah meninggalkan…” dengan kata lain tidak mau tahu lagi, “…prinsip-prinsip pemerintahannya dengan
memberlakukan suatu Undang-undang Hari Minggu, maka dalam tindakan ini
Protestantisme akan bergandengan tangan dengan Kepausan. Ini semata-mata tak
lain…” simak ungkapannya. Apa? Kita tidak bisa menghidupkan sesuatu yang hidup.
Kepausan sudah menerima luka yang mematikan, “…
adalah menghidupkan kembali tirani yang sudah sejak lama menunggu kesempatannya
untuk…” apa? “…bangkit kembali mengerjakan kelalimannya…” Mengapa Kepausan hari ini tidak
mengerjakan kelalimannya? Karena Kepausan punya luka yang mematikan. Dan
seluruh dunia menganggap Kepausan adalah yang terbaik di dunia sekarang. Para
pemimpin politik berkata, “Wow! Betapa hebatnya sistem ini! Betapa hebatnya
orang ini!” Mereka butuh mengetahui serie yang sedang kita bahas sekarang ini.
Kita perlu mendoakan mereka supaya mereka bisa melihat ini.
Let's
read the next statement, “…When
the land which the Lord provided as an asylum of His people that they might worship
Him according to the dictates of their own consciences, the land over which for
long years the shield of Omnipotence has been spread, the land which God has
favored by making it the depository of the pure religion of Christ, when that
land…” this is the United States, “…shall
through its legislators, abjure the principles of Protestantism and give
countenance to Romish apostasy, in tampering with God's law, it is then that the
final work of the man of sin will be revealed. Protestants will throw their whole
influence and strength on the side of the papacy…”
it's happening before our eyes, folks, “…by a national act…” that's an act of
Congress “…enforcing
the false Sabbath, they will…” what? Well, must be they didn't
have life then because they have received a deadly wound, “…they
will give life and…” what? “…and vigor to the corrupt faith
of Rome…” and then what's the next word? “…reviving her tyranny
and oppression of conscience. Then it will be time for God to work in mighty
power for the vindication of His truth…”
Mari
kita baca pernyataan berikutnya, Maranatha
hal 179, “Ketika negara ini yang oleh Tuhan telah disiapkan sebagai
tempat suaka bagi umatNya supaya mereka boleh menyembah Dia sesuai dorongan
hati nurani mereka sendiri, suatu negara yang kaya, di mana perlindungan Yang Mahakuasa selama
bertahun-tahun telah ditebarkan, negara yang diberkati Tuhan dengan
menjadikannya wadah bagi agama Kristus yang murni ~ pada waktu negara itu…” yaitu Amerika Serikat “…melalui
legislatornya akan meninggalkan prinsip-prinsip Protestantisme dan berpaling
kepada kemurtadan Roma yang merusak Hukum Tuhan ~ pada waktu itulah, pekerjaan
terakhir Manusia Durhaka akan dinyatakan. Protestan akan melemparkan seluruh kekuatan dan
pengaruhnya di pihak Kepausan…” ini sedang terjadi di depan mata
kita, Saudara-saudara, “… melalui suatu
undang-undang nasional…” yaitu undang-undang yang dibuat Kongres, “…memberlakukan Sabat yang
palsu, mereka akan…” apa? Nah, pasti sebelumnya mereka tidak hidup karena mereka telah
menerima luka yang mematikan, “…mereka akan menghidupkan
dan…” apa? “…
memberi kekuatan kepada agama Roma yang rusak…” lalu kata berikutnya apa? “…menghidupkan kembali
tiraninya dan penindasannya atas hati nurani. Lalu, saatnya tiba bagi Tuhan
untuk bekerja dengan kuasa yang besar untuk membalaskan kebenaranNya.”
Does
this have anything to do with the Third Angel's Message? Whoever worships the
Beast and his image and receives his mark, will drink the wrath of God without
mixture of mercy. Some people say, Well, you know, let's preach just the
everlasting gospel, let's not preach the Third Angel’s Message, it scares
people, it offends people.” And by not
offending them we're going to not offend them right into hell.
If
you don't know who the Beast is you're going to end up worshiping the Beast. If
you don't know what the image is you're going to end up worshiping the
image. And if you don't know what the
mark is you're going to receive the mark. People need to know this, in this
time of history so that they can make the right decisions, and be on the Lord's
side.
Apakah
ini berkaitan dengan Pekabaran Malaikat Ketiga? Barangsiapa menyembah Binatang
itu dan patungnya dan menerima tandanya akan minum dari murka Allah tanpa
campuran belas kasihan. Ada orang berkata, “Nah, mari kita khotbahkan saja
injil yang kekal. Janganlah kita mengkhotbahkan Pekabaran Malaikat Ketiga. Itu
menakut-nakuti orang, itu menyinggung orang.” Dan dengan tidak menyinggung
mereka, kita akan tidak menyinggung mereka hingga mereka
masuk neraka.
Jika
orang tidak tahu siapa Binatang itu, mereka akan berakhir menyembah Binatang
itu. Jika orang tidak tahu apa patung itu, mereka akan berakhir menyembah
patung itu. Dan jika orang tidak tahu apa tanda Binatang itu, mereka akan
menerima tanda itu. Orang-orang perlu tahu ini,
di titik sejarah saat ini, supaya
mereka bisa membuat keputusan yang benar dan berada di kubu Tuhan.
So
let's talk about the final group of martyrs. The papacy is going to resurrect
from her deadly wound. Revelation 13:11-18 speaks about the second Beast that rises
from the earth. Everything about this second Beast, it does to please the first
Beast. It seems like the whole purpose of this second Beast is to help the
first Beast recover what it lost and this Beast represents the United States.
Let's
read verse 11, “…Then I saw another Beast coming up
out of the earth and he had two horns like a lamb, and spoke like a dragon…” in the Bible the dragon represents Satan working through Rome.
The dragon tried to kill the Male Child, but it was Herod a Roman ruler. During
the 1260 years it says that the dragon persecuted the woman, that’s Satan working through the
Little Horn, through Rome. Here it says that the United States will speak
like a dragon, which means it's going to speak like Rome. Which Rome? Papal
Rome. So it says, “…and spoke like a
dragon…” and then it says, “…he exercises all the authority of…” what? “…the first Beast in his
presence and causes the earth and those who dwell in it to worship the first
Beast whose deadly wound was healed. He performed great signs so that he even
makes fire come down from heaven on earth in the sight of men. And he deceives
those who dwell on the earth by those signs which he was granted to do in the
sight of the Beast, telling those who dwell on the earth to make an image to
the Beast…”
And
then later on it says that this Beast will enforce the mark of the Beast. Everything this Beast does is to please the
first Beast, to heal the wound of the first Beast.
So
the deadly wound was not healed in 1929 because it's not Italy, it's the
United States that will heal the wound.
Jadi
mari kita bicara tentang grup martir yang terakhir. Kepausan akan bangkit dari
kematiannya akibat lukanya yang mematikan. Wahyu 13:11-18 berbicara tentang
Binatang kedua yang muncul dari bumi. Segala sesuatu tentang Binatang kedua
ini, dia berbuat untuk menyenangkan Binatang pertama. Tampaknya seluruh tujuan
Binatang kedua ini ialah membantu Binatang pertama mendapatkan kembali apa yang
telah hilang darinya. Dan Binatang kedua ini melambangkan Amerika Serikat.
Mari kita baca ayat 11, “11 Kemudian aku melihat seekor Binatang lain keluar dari dalam bumi dan dia memiliki dua tanduk seperti anak domba dan
ia berbicara seperti seekor naga. …” di
Alkitab naga melambangkan Setan yang bekerja melalui Roma. Naga itu pernah
berusaha membunuh Anak Laki-laki itu tetapi yang melakukannya Herodes, seorang
penguasa Roma. Selama 1260 tahun dikatakan naga itu mempersekusi si perempuan,
itu Setan bekerja melalui Tanduk Kecil, melalui Roma. Di sini dikatakan bahwa Amerika Serikat akan berbicara
seperti naga, yang berarti dia akan berbicara seperti Roma. Roma yang mana? Roma Kepausan.
Jadi dikatakan, “…dan ia
berbicara seperti seekor naga…” Kemudian
dikatakan, “…12 Dan dia menjalankan seluruh kuasa…”
siapa? “…Binatang yang pertama itu
di depan matanya, dan Ia membuat seluruh bumi dan semua penghuninya
menyembah Binatang pertama, yang lukanya yang
mematikan telah sembuh. 13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang
dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua
orang. 14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda itu, yang telah diizinkan
untuk dilakukannya di depan mata Binatang itu, menyuruh mereka yang diam di
bumi, supaya mereka mendirikan patung Binatang itu…”
Kemudian
dikatakan bahwa Binatang ini akan memaksakan tanda Binatang. Semua yang
dilakukan Binatang ini ialah demi kepentingan Binatang yang pertama, untuk
menyembuhkan luka Binatang pertama.
Jadi
luka yang mematikan itu tidak sembuh di tahun 1929 karena bukan Itali melainkan
Amerika Serikat yang akan
menyembuhkan luka tersebut.
Revelation 17 describes this time. Do you remember we studied
about Jezebel and Thyatira? Now we come back to that, Revelation 17:1-2 and
verse 6, “…Then one of the seven angels who had the seven bowls came and
talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the…” what? Was Jezebel a great harlot? “…the great harlot
who sits on many waters…” that's multitudes,
nations, tongues, and peoples, “…with whom the kings of the earth have
committed fornication…” is that what Jezebel did?
Yes! “…And the inhabitants of the earth were made drunk with the wine
of her fornication…” Was Jezebel involved with wine? She actually
killed Naboth to take his vineyard, evidently she was a wine-bibber. And then
notice, “…I saw the woman…”
what? Is that Jezebel? Yeah, “…I saw the woman…”
the mother by the way, the harlot, the fornicator, “…drunk with…” what? “…with the blood of the
saints and with the blood of the martyrs of Jesus…” is that the second group of martyrs? Yes! “…and when I saw her, I
marveled with great amazement…”
Wahyu 17 menggambarkan saat tersebut.
Kalian ingat kita sudah mempelajari tentang Izebel dan Tiatira? Sekarang kita
kembali ke sana. Wahyu 17:1-2 dan 6. “1 Lalu datanglah seorang dari
ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ‘Mari ke sini, aku akan
menunjukkan kepadamu putusan atas…” apa?
Apakah Izebel seorang pelacur besar? “…pelacur besar, yang duduk di atas banyak air.’ …” ini
banyak orang, bangsa-bangsa, bahasa dan kaum, “… 2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul…” itukah yang dilakukan Izebel? Ya! “…dan penghuni-penghuni bumi
telah dibuat mabuk oleh anggur percabulannya…” apakah Izebel terlibat dengan anggur?
Dia benar-benar membunuh Nabot untuk mengambil kebun anggurnya, jelas dia
seorang yang gemar minum anggur. Kemudian simak, “…6 Dan aku melihat perempuan itu…”
perempuan itu adalah si ibu, pelacur itu, pezinah itu, “…mabuk oleh…” apa? “…darah orang-orang kudus dan darah martir-martir Yesus…” apakah
ini kelompok kedua para martir? Ya! “…Dan ketika aku melihatnya,
aku terkesima dengan keheranan yang besar.”
By
the way, this same woman who is called Babylon is also at the end of time
involved in the occult, witchcraft, notice Revelation 18:23 “…The light of a lamp shall not shine in you anymore…” here it's speaking about the city of Babylon, but the city of
Babylon is the same thing as the harlot of Babylon. The harlot is a religious system, the
city is a political system. They're together. “…The light of the lamp shall not shine in you anymore and the
voice of the bridegroom and the bride shall not be heard in you anymore, for
your merchants were the great men of the earth, for by your…” what? “…sorcery…” which is translated in Galatians 5:20 (KJV) “witchcraft” “…all the nations were deceived…” Do
you remember that it said in 2 Kings that the blood of the prophets and the
martyrs was avenged over Jezebel? Is that going to happen with the endtime
martyrs? Notice Revelation 19:1-2, “…After these things I heard a loud voice of a great multitude
in heaven saying ‘Alleluia, salvation and glory and honor and power belong to
the Lord our God, for true and righteous
are His judgments…” and at this point the
seventh plague has already fallen upon this harlot system “…because He has…” what?
“…He has judged the great harlot who corrupted the earth with
her fornication…” and not only judged her
in the judgment but also what? “…and He has avenged on her the blood of His
servants shed by her…” So the end time Jezebel, are God's people
also going to be judged and avenged? Yes, absolutely!
Nah, perempuan yang sama ini yang
disebut Babilon pada akhir zaman juga terlibat dengan okultisme, sihir. Simak
Wahyu 18:23, “23 Dan cahaya lampu tidak akan
bersinar lagi di dalammu…” di
sini yang dibicarakan ialah kota Babilon, tetapi kota Babilon itu sama dengan
pelacur Babilon. Pelacurnya adalah
sistem relijiusnya, kotanya itu sistem politiknya. Mereka adalah satu. “…Dan cahaya lampu tidak
akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin
perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu
adalah pembesar-pembesar di bumi, karena oleh…” apa? “…ilmu sihirmu…” yang di Galatia 5:20 KJV diterjemahkan
“perdukunan” “…semua
bangsa disesatkan. …”
Ingatkah
kalian di 2 Raja-raja dikatakan bahwa darah para nabi dan para martir
dibalaskan kepada Izebel? Apakah itu akan terjadi pada martir-martir akhir
zaman? Simak Wahyu 19:1-2, “…1 Setelah
hal-hal ini, aku mendengar suara yang nyaring dari himpunan besar orang
banyak di sorga, berkata, ‘Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kehormatan dan kekuasaan
adalah milik Tuhan Allah kita, 2
sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya…” dan pada saat ini malapetaka yang
ketujuh sudah jatuh ke atas sistem pelacur ini, “…karena Ia telah…” apa? “…Ia telah menghakimi pelacur besar itu yang merusak bumi
dengan percabulannya…” dan
bukan hanya menghakiminya dalam penghakiman, tetapi juga apa? “…dan Ia telah membalaskan padanya darah
hamba-hamba-Nya yang telah dicurahkan
pelacur itu…” Jadi
pada Izebel akhir zaman, apakah umat Allah juga akan dihakimi dan dibalaskan?
Ya, tentu saja!
And
then of course the martyrs whom the papacy slew will now have the right to judge
those who judged and condemned them. How the tables are turned.
Revelation
20:4 states this, “…And I saw thrones and
they sat on them and judgment was committed to them. And I saw the souls…” this sounds like the Fifth Seal, doesn't it? Only it’s dealing
with the end time martyrs not with the ones of the 1260 years. “…I saw the souls of
those who had been beheaded for their witness to Jesus and for the Word of
God…” but now these are the endtime ones because we know by the
characteristics: “…who had not worshiped
the Beast…” ~ that didn't happen during the 1260
years, there wasn't the image or the mark, was there? So they “…had not worshiped
the Beast or his image and had not received its mark on their foreheads or on
their hands, and they lived and
reigned with Christ for a thousand years…”
and then it says, judgment is
committed to them, so now they will have a chance before the entire universe,
they will have a chance to reveal in the books the true story of what happened.
Kemudian
tentu saja para martir yang dibunuh Kepausan sekarang akan punya hak untuk
menghakimi orang-orang yang
telah mengadili dan menghukum mereka. Betapa semuanya sekarang dibalik.
Wahyu 20:4 berkata demikian, “4 Dan aku melihat takhta-takhta dan mereka
yang duduk di atasnya dan penghakiman diserahkan
kepada mereka. Dan aku melihat jiwa-jiwa…” ini mirip Meterai Kelima, bukan? Hanya
ini berurusan dengan martir akhir zaman, bukan dengan mereka yang dari 1260
tahun, “…aku melihat jiwa-jiwa
mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian mereka tentang Yesus dan karena Firman Allah…” tetapi sekarang mereka ini adalah kelompok yang akhir zaman karena kita tahu dari ciri-ciri mereka: “…yang tidak menyembah Binatang itu…” ini tidak terjadi selama 1260 tahun, saat itu tidak
ada patung maupun tandanya, kan? Jadi mereka “… yang tidak menyembah binatang itu atau patungnya dan yang tidak juga menerima
tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah
bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun…” Kemudian dikatakan penghakiman
diserahkan kepada mereka, maka sekarang mereka punya kesempatan di hadapan
seluruh alam semesta, mereka akan punya kesempatan untuk mengungkapkan dari kitab-kitab catatan, kisah yang sesungguhnya
terjadi.
Now,
let's talk for a moment about Daniel 7 and 8, and the two stages of the martyrs.
According to Daniel 7 and 8 during the three and one-half times, the Little
Horn cast down the place of the sanctuary, rose up against the Prince of the
host, took away the daily and threw down the stars which represent the saints. The text tells us that the Little Horn in Daniel
8 prospered, in other words, the Little Horn had its heyday. It trampled on the
sanctuary, it rose against the Prince of the host who was Jesus, it took away
the daily from the Prince of the host, it persecuted or cast the stars, the
saints to the ground, and it prospered. Is that true of the first stage of
martyrs? Did the papacy prosper? Oh, yeah, we noticed that about the Little
Horn in Daniel 7, and the Beast in Revelation 13.
But
now a question is asked, what is the question under the Fifth Seal? “Until when, Oh, Lord, do
You not judge and avenge?” Now notice the connection
with Daniel 8:13, “…Then I heard a Holy One speaking and another
holy one said to that certain One who is speaking, ‘How long will the vision be
concerning the daily, and the transgression of desolation, and the giving of
both the sanctuary and the host…” the host
represents God's people, “…the hosts to be trampled
underfoot?’…”
How long is the sanctuary and those who worship spiritually in the
sanctuary, how long until this comes to an end?
And what is the answer? “…Unto 2300 days then the sanctuary shall be
cleansed…” in
other words that will be the judgment, and in the judgement God is going to set
things straight. Are you with me or not?
Nah,
mari kita membahas sebentar tentang Daniel 7 dan 8, dan kedua tahap martir.
Menurut Daniel 7 dan 8, selama 3½ masa, Tanduk Kecil mencampakkan Tempat Kudus, bangkit
melawan Pangeran bala tentara, menyingkirkan yang sehari-hari (imamat Kristus)
dan menjatuhkan bintang-bintang ke tanah ini
melambangkan orang-orang kudus. Ayat-ayat itu memberitahu kita bahwa Tanduk
Kecil di Daniel 8 berjaya, dengan kata lain Tanduk Kecil mengalami masa
kejayaannya. Dia menginjak-injak Tempat Kudus, bangkit melawan Pangeran bala
tentara yang adalah Yesus, dia menyingkirkan yang sehari-hari dari Pangeran
bala tentara (keimamatan Kristus), dia
mempersekusi atau menjatuhkan bintang-bintang ke bawah, yaitu orang-orang kudus. Dia berjaya. Benarkah demikian di tahap pertama para martir? Apakah
Kepausan waktu itu berjaya? Oh iya! Kita sudah menyimak itu tentang Tanduk
Kecil di Daniel 7, dan Binatangnya Wahyu 13.
Tetapi sekarang ada pertanyaan, apakah
yang ditanyakan oleh Meterai Kelima? “… ‘Sampai berapa lamakah lagi, ya, Tuhan, hingga
Engkau menghakimi dan membalaskan…?’” Sekarang simak hubungannya dengan
Daniel 8:13, “…13 Kemudian kudengar satu Sosok Kudus berbicara, dan satu sosok kudus lain berkata kepada Yang
berbicara itu: ‘Sampai berapa lama penglihatan mengenai
yang sehari-hari dan pelanggaran yang
mengakibatkan penelantaran, dan diserahkannya
baik tempat kudus maupun bala
tentara…” bala
tentara melambangkan umat Allah, “…bala tentera untuk
diinjak-injak?’…” Berapa
lama tempat kudus dan mereka yang menyembah di tempat kudus secara spiritual,
berapa lama sampai semua ini berakhir? Dan apa jawabannya? “… ‘Sampai lewat dua ribu
tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dibersihkan.’…” dengan
kata lain itulah penghakimannya. Dan dalam penghakiman itu Allah akan
mengoreksi semuanya. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Now
let's read the notes so that you can understand this better. In other words how
long until the actions of the Little Horn are reversed? The answer to the
question is that in 1844 God began to reverse the erroneous decisions of earthly courts
in the heavenly sanctuary. The
judgment begins with the dead, including the martyrs of the 1260 years but also
all who claimed Jesus as Savior, that's a broader view. In the judgment God
gives the martyrs what? He confirms that they have a white robe, and tells them
to do what? To rest until the rest of the martyrs die as they did, then God
will vindicate both groups of martyrs in the heavenly judgment. The judgment of the dead beginning at 1844,
and the judgment of the living just before the close of probation. And then at
the Second Coming what will He do? He will not only have judged but He will
also what? Avenge their blood at the Second Coming. The words “judge” and
“avenge” do not refer to the same event. While judging implies the trial, the avenging
refers to the punishment after God pronounces the sentence. In the heavenly judgment God gives the
verdict in favor of the saints and against their oppressors; then when Jesus
comes, God will actually enforce the verdict by rewarding the saints and
punishing their wicked oppressors.
The
central theme of Daniel 7 is the vindication of God's faithful martyrs. The
Little Horn persecuted and overcame the saints 1260 years, however, in 1844 the
Ancient of Days sat on His judgement seat and the heavenly judgment began. God
opened the unerring record books, gave the verdict in favor of the persecuted
saints, and the time will come when the saints will receive the kingdom. In
other words, God allowed the Little Horn to do its will until the judgment
came, after which the kingdom will be given to the saints of the Most High. The
persecution during the Fourth Seal and the crying out of the martyrs during the
Fifth, parallels the great tribulation of Matthew 24 as well as the period of
the Church of Thyatira as we've noticed, and the war that the Little Horn or the
Beast waged upon the saints of the Most High for a time, times, and the
dividing of time. You see all of the parallel passages: Church of
Thyatira, Daniel chapter 7, Daniel chapter 8, Revelation chapter 13, are all
different perspectives of the same time period that we're dealing with.
Sekarang
mari kita baca catatannya supaya kalian bisa memahaminya dengan lebih baik.
Dengan kata lain, berapa lama sampai tindakan Tanduk Kecil dibalikkan? Jawaban
kepada pertanyaan itu ialah di
tahun 1844 di Bait Suci surgawi Allah mulai membalikkan keputusan-keputusan
yang salah dari pengadilan-pengadilan dunia. Penghakiman itu
mulai dari mereka yang mati, termasuk
para martir selama 1260 tahun, tetapi juga mereka semua yang menerima Yesus
sebagai Juruselamat, itu pemahamannya yang
lebih luas. Dalam penghakiman Allah memberikan apa kepada para martir? Allah memberikan konfirmasi bahwa mereka memiliki jubah putih, dan
menyuruh mereka berbuat apa? Beristirahat, hingga sisa martir yang harus mati
seperti mereka, tercapai, lalu Allah akan membalaskan kedua kelompok martir di
penghakiman surgawi. Penghakiman atas orang mati dimulai tahun 1844, dan
penghakiman orang hidup menjelang berakhirnya masa kemurahan Allah (tutupnya
pintu kasihan). Lalu pada saat Kedatangan
Kedua, apa yang akan Dia lakukan? Dia tidak
hanya sudah menghakimi tetapi Dia juga akan apa?
Membalaskan darah mereka pada Kedatangan yang Kedua. Kata “menghakimi” dan
“membalaskan” tidak merujuk ke peristiwa yang sama. Sementara menghakimi mengacu kepada
pengadilannya, pembalasan mengacu kepada penghukumannya setelah
Allah menyatakan vonisnya. Dalam penghakiman surgawi Allah memberikan keputusan
yang memenangkan orang-orang kudus dan menyalahkan penindas-penindas mereka;
kemudian ketika Yesus datang, Allah akan benar-benar memberlakukan vonisnya
dengan memberi pahala kepada orang-orang kudus dan menghukum para penindas
mereka yang kejam.
Tema
inti Daniel 7 adalah pembalasan Allah bagi martir-martir yang setia. Tanduk Kecil
mempersekusi dan mengalahkan orang-orang kudus selama 1260 tahun, namun di
1844, Yang Lanjut Usia duduk di takhta penghakimanNya dan penghakiman surgawi
dimulai. Allah membuka catatan-catatan yang tidak ada salahnya, memberikan
vonis bagi kemenangan orang-orang kudus yang dipersekusi, dan waktunya akan
datang ketika orang-orang kudus menerima kerajaan. Dengan kata lain, Allah
mengizinkan Tanduk Kecil melakukan kehendaknya hingga datangnya penghakiman,
setelah itu kerajaan akan diberikan kepada orang-orang kudus Yang Mahatinggi.
Persekusi selama Meterai Keempat dan
berserunya para martir selama Meterai Kelima, merupakan paralel dari Matius
pasal 24, dan juga paralel dengan periode jemaat Tiatira,
seperti yang
sudah kita simak, dan paralel dengan
perang yang dilancarkan Tanduk Kecil atau Binatang terhadap orang-orang kudus
Yang Mahatinggi selama satu masa, dua masa dan setengah masa.
Kalian lihat, semua perikop yang paralel: Jemaat
Tiatira, Daniel pasal 7, Daniel pasal 8, Wahyu pasal 13, adalah perspektif yang
berbeda dari periode yang sama yang kita pelajari.
Now
here's the summary in case you haven't understood everything, now we're going
to put everything together.
·
The papacy slew the saints
of the Most High during the 1260 years,
· and therefore the innocent blood symbolically cried out for
justice and vindication.
· In 1844 God began to examine the case of each one. God assigned
to the faithful martyrs white robes and told them to rest in the grave until
the number of the future martyrs is complete.
· The Roman Catholic papacy in union with apostate Protestantism
during the little time of trouble preceding the close of probation will slay
the rest of the martyrs when the land Beast heals
the wound of the sea Beast. Those who
refused to worship the Beast and his image and to receive the mark will be
slain.
· God will then vindicate the end time martyrs and assign them
white robes in the final stages of the judgment of the living.
·
Finally at the coming of
Jesus both groups of martyrs will be avenged and rewarded with eternal life,
while their wicked oppressors will be punished with death by the plagues.
That
synthesizes everything and brings everything together.
Nah,
sekarang ini rangkumannya, sekiranya kalian belum paham semua, sekarang kita
jadikan satu.
·
Kepausan
membunuh orang-orang kudus Yang Mahatinggi selama 1260 tahun,
· Oleh karena itu darah orang-orang yang
tidak bersalah secara simbolis berteriak minta keadilan dan pembalasan.
· Di tahun 1844 Allah mulai memeriksa
kasus setiap orang. Allah menetapkan jubah putih kepada martir-martir yang
setia, dan menyuruh mereka untuk beristirahat dalam kubur hingga jumlah martir
di masa mendatang, digenapi.
· Kepausan Roma
Katolik bersatu dengan Protestantisme murtad selama masa kesukaran kecil yang
mendahului penutupan pintu kasihan, akan membunuh sisa martir, ketika Binatang yang muncul dari bumi
menyembuhkan luka Binatang yang muncul dari laut. Mereka yang menolak menyembah
Binatang dan patungnya dan menerima tandanya, akan dibunuh.
· Lalu Allah akan membalaskan
martir-martir akhir zaman ini dan memberi mereka jubah-jubah putih dalam tahap
terakhir penghakiman orang-orang hidup.
·
Akhirnya
saat kedatangan Yesus, kedua kelompok martir akan dibalaskan dan menerima
pahala hidup kekal, sementara para penindas mereka yang jahat akan dihukum
dengan kematian melalui malapetaka-malapetaka terakhir.
Ini
sinthesa semuanya dan merangkum semuanya menjadi satu.
Now
let's dedicate a few moments to talk about the relationship between the Fifth
and Sixth Seals. See the Sixth Seal also has two stages and they're related to
the two stages in the Fifth Seal, let's pursue this. As the Fifth Seal has two
stages so does the Sixth.
·
The first part of the
Sixth Seal, Revelation 6:12-13 is the judging part of the Fifth Seal,
·
and the second part of the
Sixth Seal is the avenging part.
Are
you understanding the point? In other words, the the first part of the Fifth
Seal is the the judging part “Until when do You not
judge and avenge?”
So
in the first part of the Sixth Seal God says, “I'm going to judge.”
In
the second part of the Sixth Seal He says,
“I'm going to answer the avenging part.”
This
will become clearer as we go along.
Sekarang,
mari kita dedikasikan sedikit waktu untuk membahas hubungan antara Meterai
Kelima dan Meterai Keenam. Lihat, Meterai Keenam juga punya dua tahap, dan
mereka berkaitan dengan kedua tahap Meterai Kelima. Mari kita bahas.
Sebagaimana Meterai Kelima punya dua tahap, begitu juga Meterai Keenam.
·
Tahap
pertama Meterai Keenam, Wahyu 6:12-13 adalah bagian penghakiman Meterai Kelima,
·
Dan
tahap kedua Meterai Keenam adalah bagian pembalasannya.
Apakah
kalian paham poin ini? Dengan kata lain, bagian pertama dari Meterai Kelima
ialah bagian penghakiman, ‘Sampai berapa lamakah lagi, ya, Tuhan, hingga
Engkau menghakimi dan membalaskan…?’
Maka
di bagian pertama Meterai Keenam Allah berkata, “Aku akan menghakimi.”
Di
bagian kedua Meterai Keenam, Allah berkata, “Aku akan menjawab bagian
pembalasannya.”
Ini
akan menjadi semakin jelas sambil kita pelajari.
In between these two
events we have the parenthesis or the interlude of Revelation 7:1-8: the sealing of the righteous living.
The martyrs and the hundred
and forty-four thousand are two distinct groups.
God
will judge the martyrs who died during the short time of trouble
first, and then He will judge the hundred and forty-four thousand living saints
because God judges the dead first and then He ends by judging the living last.
Di antara kedua peristiwa itu, ada
selingan Wahyu 7:1-8, pemeteraian orang-orang hidup yang benar.
Para martir dan ke144ribu adalah dua
kelompok yang berbeda.
Allah
akan menghakimi para martir yang
mati selama waktu kesusahan kecil yang singkat terlebih dulu,
kemudian Dia akan menghakimi ke144ribu
orang-orang kudus yang masih hidup karena Allah menghakimi yang
mati dulu kemudian Dia akan mengakhirinya dengan menghakimi yang hidup.
We
find God's answer to the cry of the martyrs in Revelation 19:1-2; the avenging part will take place during the
period of the seven last plagues particularly when the wicked have to drink blood because they shed the
blood of the martyrs. In Revelation 20:4 God gives the same group the right to
judge their wicked oppressors.
The
persecution of the Little Horn during the 1260 years leads to the question “How
long?” The
signs in the heavens during the first part of the Sixth Seal announced the
beginning of the judgment process. In other words, one of the great
purposes of the great earthquake and the sun darkened and the moon turning like
blood and the stars falling from heaven is to announce that the judgment is
about to begin. It's not only the Second Coming, they are announcements that
attract attention. They say, “Now wait a
minute, these signs are spoken of in Matthew chapter 24, these signs are spoken
of in Revelation 6, we’re seeing them before our eyes, what does this mean?” It
leads people to study Daniel and Revelation,
to study the prophecies, so that the Millerites can say “the hour of His
judgment is come!” Are you with me?
Kita
dapatkan jawaban Allah kepada seruan para
martir di Wahyu 19:1-2, bagian
pembalasannya akan terjadi selama periode tujuh malapetaka yang terakhir,
terutama ketika orang-orang jahat harus minum darah, karena mereka telah
mencurahkan darah para martir. Di Wahyu 20:4 Allah memberikan kelompok yang
sama wewenang untuk menghakimi penindas-penindas mereka yang jahat.
Persekusi
Tanduk Kecil selama 1260 tahun membawa ke pertanyaan “Sampai berapa lama?”
Tanda-tanda di langit selama bagian
pertama Meterai Keenam mengumumkan datangnya proses penghakiman. Dengan kata lain, salah satu tujuan
utama gempa bumi besar, dan matahari menjadi gelap, dan bulan menjadi merah
seperti darah, dan bintang-bintang berjatuhan dari langit ialah mengumumkan
bahwa penghakiman akan segera dimulai. Bukan hanya di saat Kedatangan Kedua,
tapi tujuan mereka ialah untuk menarik perhatian. Orang-orang berkata, “Tunggu
dulu, tanda-tanda ini sudah disebutkan di Matius pasal 24, tanda-tanda ini juga
disebutkan di Wahyu 6, dan kita sedang menyaksikannya dengan mata kita sendiri,
apa artinya semua ini?” Jadi ini membuat orang-orang mempelajari kitab Daniel
dan Wahyu, mempelajari nubuatan-nubuatan, sehingga
golongan Miller bisa berkata, “saat penghakiman sudah tiba.” Apakah kalian
mengikuti saya?
Daniel
11:44 describes the endtime martyrs when the papacy resurrects from its deadly
wound.
In
Daniel 12:1 the judgment ends, signs are seen in the heavens revealing that the
judgment has ended. Babylon comes to its
end and God's people are delivered and rewarded.
Daniel
11:44 menggambarkan martir-martir akhir zaman ketika Kepausan bangkit dari
lukanya yang mematikan.
Di
Daniel12:1 penghakiman selesai, tanda-tanda di langit tampak, menyatakan bahwa
penghakiman sudah selesai. Babilon tamat riwayatnya dan umat Allah diselamatkan
dan menerima pahala.
Now
let's notice the timing that Ellen White gives to the Fifth Seal. Some people
say, “Well, Ellen White commented that the Fifth Seal is still future from our day.”
Yeah,
it is future. The second stage is, but not the first stage.
Let's
read what she has to say. Let's go to page 230 because time is flying by.
Does
the Fifth Seal apply to events in the past? Yes or no? Does Ellen White apply
it to events in the past? Yes, she does. The first part. Notice Great Controversy page 59, “…In the 13th century was
established that most terrible of all engines of the papacy: the Inquisition.
The prince of darkness wrought with the leaders of the papal hierarchy. In
their secret counsels Satan and his angels controlled the minds of evil men
while unseen in the midst stood an angel of God taking the fearful record of
their iniquitous decrees and writing the history of deeds too horrible to
appear to human eyes…” And now notice this, “…Babylon the Great was drunken
with the blood of the saints…” this is speaking about
those who died during the Inquisition in the past, right? They are the 1260
years, “…the
mangled forms of millions of martyrs cried to God for vengeance upon that
apostate power…”
So
is there an aspect of the Fifth Seal that is passed? Yes.
Sekarang
mari kita simak waktu yang dialokasikan Ellen White kepada Meterai Kelima. Ada
orang yang berkata, “Ellen White mengomentari bahwa di zaman kita Meterai
Kelima itu masih akan datang.” Iya, itu benar, tahap yang kedua yang masih akan
datang, tetapi bukan tahap yang pertama.
Mari
kita baca apa yang dikatakan Ellen
White. Mari ke hal. 230 karena waktunya berjalan cepat sekali.
Apakah
Meterai kelima berlaku untuk kejadian-kejadian di masa lampau? Iya atau tidak?
Apakah Ellen White mengalokasikannya ke peristiwa-peristiwa masa lampau? Ya,
betul. Tahap yang pertama. Simak Great
Controversy hal. 59, “…Di abad ke-13 terciptalah alat yang paling mengerikan milik
Kepausan: Inkuisisi. Pangeran kegelapan bekerjasama dengan para pemimpin
Kepausan. Dalam perundingan rahasa mereka, Setan dan malaikat-malaikatnya
mengendalikan pikiran orang-orang jahat, sementara di tengah-tengah mereka
seorang malaikat Allah yang tidak tampak sedang membuat catatan tentang
keputusan-keputusan mereka yang jahat dan menulis sejarah perbuatan-perbuatan
yang terlalu mengerikan bagi mata manusia. …” Dan sekarang simak ini, “…Babilon yang Besar sudah mabuk dengan darah orang-orang
kudus…” ini bicara tentang mereka yang mati pada waktu Inkuisisi di masa lampau,
benar? Ini adalah masa 1260 tahun, “…tubuh-tubuh jutaan martir yang
tercabik-cabik berseru kepada Allah minta pembalasan atas kekuasaan yang murtad
itu….”
Jadi apakah ada aspek Meterai Kelima
yang sudah lewat? Ya.
Is
there also a future dimension? Aaa, Ellen White caught this. Ellen White knew there
are two dimensions or two stages to the Fifth Seal. Notice this following statement.
Review and Herald December 21, 1897, “…When
the defiance of God's law is almost universal, when His people are oppressed in
affliction by their fellowmen, God will
interpose…” this is speaking about the future, right? “…then
will the voice be heard from the graves of the martyrs represented by the souls
that John saw slain for the Word of God and for the Testimony of Jesus Christ,
which they held. Then the prayer will assent from every true child of God, ‘It is time for Thee, Lord, to work, for
they have made void Thy Law.’ The fervent prayers of His people will be
answered, for God loves to have His people seek Him with all the heart, and
depend upon Him as their Deliverer. He
will be sought unto to do these things for His people and He will arise as
their Protector and Avenger. Shall not
God avenge His own elect which cry day and night unto Him?...” Is Ellen White
applying the cry of the martyrs to the future here? Yes.
Apakah
juga ada dimensi masa depan? Aaaa, Ellen White menangkapnya. Ellen White tahu
ada dua dimensi atau dua tahap untuk Meterai Kelima. Simak pernyataan berikut.
Review
and Herald, 21 Desember 1897, “…Ketika perlawanan
terhadap Hukum Allah nyaris universal, ketika umatNya ditindas penderitaan oleh
sesama manusianya, Allah akan campur tangan…” ini berbicara tentang masa depan, benar? “…pada saat itu
suara-suara dari kubur para martir akan terdengar, yang dilambangkan oleh
jiwa-jiwa yang dilihat Yohanes mati terbunuh demi Firman Allah dan Kesaksisan
Yesus Kristus yang mereka pegang. Lalu doa-doa dari setiap anak Allah yang
sejati akan naik ke atas, ‘Sudah saatnya bagi
Engkau, Tuhan, untuk melakukan sesuatu, karena mereka telah mengabaikan
HukumMu.’ (Maz. 119:126). Doa-doa yang sungguh-sungguh dari umatNya akan dijawab,
karena Allah suka bila umatNya mencariNya dengan segenap hati, dan bergantung
padaNya sebagai Penyelamat mereka. Dia akan dicari untuk melakukan hal-hal ini
bagi umatNya, dan Dia akan bangkit sebagai Pelindung dan Pembalas mereka.
Tidakkah Allah akan membalaskan umat pilihanNya sendiri yang berteriak siang
dan malam kepadaNya? …” apakah Ellen White mengaplikasikan
seruan para martir ke masa depan? Ya.
Now
notice this other statement, Review and Herald,
June 15, 1897, “…Roman Catholic principles will
be taken under the care and protection of the state. This national apostasy…” this is future, “…
this national apostasy will speedily be followed by national ruin… The protest of Bible truth will no longer be
tolerated by those who have not made the Law of God their rule of life. Then
will the voice be heard from the graves of the martyrs represented by the souls
that John saw slain for the Word of God and the Testimony of Jesus Christ which
they held. Then the prayer will ascend from every true child of God ‘It is
time for Thee, Lord, to work, for they have made void Thy Laws.’…” is this clearly
future? so talking about the future group of martyrs, so are there going to be
more martyrdoms? Yes.
Sekarang
simak pernyataan yang lain ini, Review
and Herald, 15 Juni 1897, “…Prinsip-prinsip
Roma Katolik akan diletakkan di bawah pemeliharaan dan perlindungan negara.
Kemurtadan nasional ini…” ini adalah masa depan, “…Kemurtadan
nasional ini akan segera diikuti oleh kehancuran nasional… Protes yang
dilancarkan kebenaran Alkitab tidak akan ditoleransi lagi oleh mereka yang
tidak membuat Hukum Allah sebagai pedoman hidup mereka. Maka pada saat itu
suara dari kubur para martir akan terdengar, yang dilambangkan oleh jiwa-jiwa
yang dilihat Yohanes terbunuh demi Firman Allah dan Kesaksian Yesus Kristus
yang mereka pegang. Lalu doa-doa dari setiap anak Allah yang sejati akan naik
ke atas, ‘Sudah saatnya bagi Engkau,
Tuhan, untuk melakukan sesuatu, karena mereka telah mengabaikan HukumMu.’
…” apakah ini jelas di masa depan? Jadi berbicara tentang kelompok martir
yang akan datang, apakah akan ada lebih banyak lagi kematian sebagai martir?
Ya.
Here's
another one, “When Protestantism shall stretch her hand across the gulf to
grasp the hand of the Roman power, when she shall reach over the abyss to clasp
hand with spiritualism, when under the influence of this threefold union, our
country shall repudiate every principle of its Constitution as a Protestant and
republican government, and shall make provision for the propagation of Papal
falsehoods and delusions, then we may know that the time has come for the
marvelous working of Satan and that the end is near. As the approach of the
Roman armies…” see now she's going to refer to
Matthew 24, she's going to connect Matthew 24 with the Fifth Seal “…As the approach of the Roman armies was a
sign to the disciples of the impending destruction of Jerusalem, so may this
apostasy be a sign to us, that the limit of God’s forbearance is reached, that
the measure of our nation’s iniquity is full, and that the Angel of Mercy is
about to take her flight, never to return. The people of God will then be
plunged into those scenes of affliction and distress which the prophets have
described as the time of Jacob’s trouble… The cries of the faithful persecuted
ones ascend to heaven. And as the blood of Abel cried from the ground, there
our voice is also crying to God from martyrs’ graves, from the sepulchers of
the sea, from mountain caverns, from convent vaults: ‘How long, O Lord, holy and true dost Thou not judge and avenge our
blood on them that dwell on the earth?’…” And then God speedily will intervene to judge
and avenge their blood.
“Pada
waktu Protestantisme akan mengulurkan tangannya melewati jurang pemisah untuk
memegang tangan kekuasaan Roma, pada waktu Protestantisme akan mengulurkan tangannya melewati jurang yang
dalam untuk menjabat tangan spiritisme, ketika di bawah pengaruh persatuan tiga
unsur ini, negara kita (Amerika) akan menyangkal setiap prinsip dari
Undang-Undang Dasarnya sebagai pemerintah republik Protestan dan akan memberikan dukungan bagi penyebaran
kebohongan dan khayalan palsu Kepausan, pada waktu itulah kita akan tahu bahwa
saatnya telah tiba bagi pekerjaan Setan yang menakjubkan, dan bahwa kesudahan
sudah dekat. Sebagaimana mendekatnya tentara Romawi …” lihat,
sekarang Ellen White akan merujuk ke Matius 24, dia akan menghubungkan Matius
24 dengan Meterai Kelima“…Sebagaimana mendekatnya
tentara Romawi merupakan pertanda kepada
para murid akan bahaya penghancuran Yerusalem yang akan segera terjadi,
demikianlah hendaknya kemurtadan ini menjadi pertanda bagi kita, bahwa batas
kesabaran Tuhan telah sampai, bahwa takaran kejahatan bangsa kita sudah penuh,
dan bahwa Malaikat Pengampun akan segera terbang pergi, tidak akan kembali
lagi. Umat Tuhan akan diterjunkan ke adegan-adegan penderitaan dan kesusahan
yang digambarkan para nabi sebagai masa kesusahan Yakub…Jeritan mereka yang
setia yang dipersekusi, naik ke Surga. Dan sebagaimana darah Habel berseru dari
tanah, di sana juga suara kita dari
kubur para matir, dari kubur dalam laut, dari gua-gua di gunung, dari
ruang-ruang rahasia dalam biara,
berteriak kepada Allah, ‘Sampai berapa lamakah lagi,
ya, Tuhan, yang kudus dan benar, hingga
Engkau menghakimi dan membalaskan darah
kami kepada mereka yang diam di bumi?’…” Lalu Allah akan segera campur
tangan untuk menghakimi dan membalaskan darah mereka.
So
why does Ellen White place the fulfillment of the Fifth Seal in the future? The
simple reason is that the Fifth Seal has what? A past and a future fulfillment,
just like the Roman Catholic papacy has two stages of dominion, one past: the
1260 years; the other future: when the deadly wound is healed. The past
fulfillment was when the martyrs died during the Dark Ages, and the future
fulfillment is when the persecutions of the past are revived during the short
time of trouble, just before the close of probation.
Jadi
mengapa Ellen White menempatkan penggenapan Meterai Kelima di masa depan?
Alasan yang sederhana ialah Meterai Kelima punya apa? Penggenapan masa
lampau dan
penggenapan masa yang akan datang,
sama seperti Kepausan Roma Katolik memiliki dua tahap kekuasaan: yang satu lampau, yaitu ke 1260
tahun; yang lain masa depan: ketika lukanya yang mematikan sembuh. Penggenapan
masa lampau ialah ketika para martir mati di Zaman
Kegelapan. Penggenapan masa depan ialah ketika persekusi di masa lampau hidup
kembali selama masa kesusahan kecil yang singkat, tepat sebelum berakhirnya
masa kemurahan Allah.
We
have one page left. Ellen White refers to two stages of persecution in the
experience of God's people. 9 Testimonies page 16 it couldn't be clearer. “…It is impossible to give any
idea of the experience of the people of God who shall be alive upon the earth when
celestial glory…” what is celestial glory? what is she
referring to she when she says “when celestial glory”? Yes, it's His character,
but what passage in the Bible comes to
mind when we speak about celestial glory? Revelation 18.
What does Revelation 18:1-4 have? Yes! “…I saw another angel coming down from heaven…”, and it says that that the whole earth was what? was filled with
His glory. And then what does He proclaim? He says, “Babylon is
fallen… Babylon has become the habitation of demons…” I don't know why in the Seventh-Day
Adventist Church we want to copy the worship styles of Babylon. Protestantism had an
irreversible fall in 1844, the point of no return,
so why would we want to copy their evangelistic methods, their worship styles,
and so on? It's insane. Don't we have enough in the Bible to know what God expects of us
as a church? I would certainly hope so. Perhaps it's because we’ve gone
astray from our roots, from our present truth message, from the Bible, from the prophecies that gave origin to the Seventh Day Adventist church. Maybe we need to go
back to our roots, you know we don't know
who we are, that's why we want to be like all of the other denominations. We are lost. We've lost our mind and the only way you're going to have revival
it's coming back to the roots.
So she says, “…It is impossible to give any idea of the experience of the people of God
who shall be alive upon the earth when celestial glory…” that is the loud cry. Is Babylon
going to persecute God's people when the loud cry is proclaimed? Absolutely. “…when celestial glory and a repetition of the
persecutions of the past are blended…”
So
when is this
little period of persecution going to take place? When the loud cry is being
proclaimed. So is the door of mercy still open when the loud cry is
proclaimed? Yes, because the loud cry is simply the outpouring of the Holy
Spirit in latter rain power without limit. And the message is in Revelation 18,
very politically incorrect I might say. I mean you know you look at Revelation
chapter 18, I mean it could be offensive to many people. Well, the message of
Jesus was offensive, it got Him crucified, same with Elijah, Stephen. So it
would be better not to proclaim the message so there's no opposition, right?
That seems to be the mood these days.
Kita
masih ada satu halaman yang sisa. Ellen White mengacu kepada dua tahap
persekusi yang dialami umat Allah. 9
Testimonies hal. 16 sangat jelas, “…Mustahil memberikan gambaran tentang apa yang akan dialami
umat Allah yang akan hidup di bumi ketika kemuliaan Ilahi…” apa itu kemuliaan Ilahi? Ellen White berbicara tentang apa ketika dia
berkata “ketika kemuliaan Ilahi”? Iya, itu krakterNya, tetapi ayat mana di Alkitab yang muncul dalam
ingatan kita ketika kita mendengar “kemuliaan Ilahi”? Wahyu pasal 18.
Apa yang ada di Wahyu 18:1-4? Ya! “…1 aku melihat
seorang malaikat lain turun dari sorga..” dan dikatakan bahwa seluruh bumi
apa? Menjadi terang oleh kemuliaanNya.
Kemudian apa yang diumumkanNya? Dia berkata, “…‘Sudah rubuh, Babilon,… Babilon telah menjadi tempat kediaman
roh-roh jahat…” Saya tidak tahu mengapa di gereja MAHK kita mau meniru
pola penyembahan Babilon. Di tahun 1844 Protestantisme mengalami kejatuhan yang
tidak bisa diperbaiki, mereka berada di titik di mana mereka sudah tidak bisa
putar balik lagi, jadi mengapa kita mau meniru metode penginjilan mereka, cara
ibadah mereka, dll.? Itu gila. Tidakkah kita punya cukup keterangan di Alkitab untuk tahu apa yang
diminta Allah dari kita sebagai jemaat? Sungguh saya berharap demikian. Mungkin
itu karena kita telah melenceng dari akar kita, dari pekabaran masa kini kita,
dari Alkitab, dari nubuatan-nubuatan yang menjadi asal mula gereja MAHK.
Mungkin kita perlu kembali ke akar kita, kalian tahu, kita sudah tidak tahu
lagi kita siapa, itulah sebabnya kita mau serupa dengan semua denominasi yang
lain. Kita sudah tersesat. Kita telah kehilangan otak waras kita, dan
satu-satunya cara kita akan mengalami kebangunan rohani ialah jika kita kembali
ke akar kita.
Jadi Ellen White berkata, “…Mustahil memberikan gambaran tentang apa yang akan dialami umat Allah yang akan
hidup di bumi ketika kemuliaan Ilahi…” itu adalah seruan nyaring. Apakah
Babilon akan mempersekusi umat Allah ketika seruan nyaring diproklamasikan?
Tentu saja!
“…ketka kemuliaan Ilahi dan pengulangan persekusi masa lampau bercampur menjadi satu…” Jadi kapan periode persekusi yang pendek ini akan terjadi? Ketika
seruan nyaring diumumkan. Apakah pintu kashan masih terbuka
ketika seruan nyaring diproklamasikan? Ya, karena seruan nyaring itu
semata-mata pencurahan Roh Kudus yang
tidak terbatas dalam kuasa hujan akhir. Dan pekabarannya ada di Wahyu 18,
sangat tidak tepat secara politis menurut saya. Maksud saya, kita hanya perlu
melihat Wahyu pasal 18, itu bisa sangat menyinggung perasaan banyak orang. Nah,
pekabaran Yesus itu menyinggung perasaan, itulah yang membuatNya disalibkan.
Sama seperti Elia, Stefanus. Jadi lebih baik tidak usah memproklamasikan
pekabaran tersebut supaya tidak terjadi oposisi, benar? Sepertinya sekarang ini
begitulah modusnya.
Revelation 18
notice verse 2, “… 2 And he cried mightily with a loud voice,
saying, ‘Babylon the great is fallen, is fallen, and has become the
dwelling place of demons, a prison for every foul spirit, and a cage for
every unclean and hated bird!...” what a way to describe the Protestant world! “…3 For all the nations have drunk of the wine…” we call it Kool-Aid today “…all the nations have drunk of the wine of
the wrath of her fornication…” of the harlot’s fornication, and “…the kings of the earth have
committed fornication with her, and the merchants of the earth…” the whole commercial enterprise of the world “…the merchants of the earth have
become rich through the abundance of her luxury.’…” then comes the call. Who wants to stay in Babylon when they hear this, when
they see what's going on? I wouldn’t want to stay there. So when people see what we've been studying,
all of these things, and God says, “4…‘Come out of her, My people…” what are people going to do? I'm out
of here! I'm joining the remnant even if
it means sacrificing my life for the Word of God and for the Testimony of Jesus
Christ.
Wahyu 18, simak ayat 2, “2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: ‘Sudah
roboh, sudah roboh Babel yang besar itu, dan ia
telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan penjara
bagi semua roh najis dan kandang segala
burung yang najis dan yang dibenci…” alangkah mengerikannya deskripsi
tentang dunia Protestan! “…3 karena semua bangsa telah
minum dari anggur…” sekarang ini kita menyebutnya Kool-Aid, “…semua bangsa telah minum dari anggur murka
cabulnya…” dari
percabulan si pelacur, “…dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul
dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi…”
seluruh usaha komersial dunia “…pedagang-pedagang di bumi
telah menjadi kaya oleh kelimpahan kemewahannya.’…” Lalu datanglah seruannya. Siapa yang
mau tinggal di Babilon jika mereka mendengar ini, ketika mereka melihat apa
yang terjadi? Saya tidak mau tinggal di sana. Jadi ketika orang-orang melihat
apa yang kita pelajari, semua hal ini, dan Allah berkata, “…‘Keluarlah darinya, hai
umat-Ku’…” apa
yang akan dilakukan orang-orang? Saya mau segera keluar dari sini! Saya akan
bergabung dengan umat yang sisa walaupun itu berarti mengorbankan nyawa saya
demi Firman Allah dan demi Kesaksian Yesus
Kristus.
So
we finished the Fifth Seal. In our next exciting episode this afternoon, two sessions we will deal with seal number six
which also has two stages.
So
now we'll take a break we'll come back together.
Jadi
kita sudah selesai dengan Meterai Kelima. Dalam episode berikutnya yang menarik
sore ini, dua sessi kita akan membahas Meterai Keenam yang juga ada dua tahap.
Sekarang
kita akan jeda dan kita berkumpul lagi nanti.
31 08 20
No comments:
Post a Comment