_____REVELATION’S
SEVEN TRUMPETS_____
Part 12/24 - Stephen Bohr
THE FIFTH TRUMPET ~ PART 4
https://www.youtube.com/watch?v=7WZr-pfJevQ
Dibuka dengan doa.
Alright, let's go back to our study notes page 168. And
I'm going to review what we've studied at the very end of our last session
together.
Verse
1
“1 Then the fifth angel
sounded: And I saw a star fallen from heaven to the earth. To him was
given the key to the bottomless pit.”
Verse 1
reads as follows, The fifth
angel sounded his trumpet, and I saw a
star that had fallen
from Heaven, from the sky to the earth. The star was given
the key to the shaft
of the abyss.
Now there are several things that we noticed here:
1. one is the divine passive, right? God is
allowing this to happen, in other words, God is in control.
2. also we notice that even though the King
James Version says that he saw “a star fall from Heaven”, really the tense of the verb is that the star
had fallen
from Heaven. Who is that star that had fallen from Heaven? It is Lucifer who is mentioned
in Isaiah chapter 14.
Baiklah, mari kita kembali ke diktat kita hal. 168. Dan
saya akan mengulang apa yang telah kita pelajari pada bagian akhir sesi kita yang
terakhir bersama-sama.
Ayat 1
“1 Lalu malaikat yang kelima meniup
sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang sudah jatuh
dari langit ke bumi dan kepadanya diberikan anak kunci lubang yang tidak berdasar
Ayat 1 tertulis demikian, malaikat yang
kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang sudah jatuh dari Surga, dari langit ke bumi. Bintang itu diberi anak kunci untuk lorong abusos.
Nah ada beberapa hal yang kita simak di sini:
1.
Ialah pasif ilahi,
benar? Allah mengizinkan ini terjadi,
dengan kata lain, Allah pegang kendali.
2.
Juga kita melihat
bahwa walaupun KJV mengatakan dia melihat “sebuah bintang jatuh dari Surga”
sesungguhnya keterangan waktu kata kerja itu ialah bintang itu sudah jatuh dari
Surga. Siapakah bintang ini yang sudah jatuh dari Surga? Lucifer, yang disebut Yesaya pasal 14.
Verse
2
Then we went to the comments on verse 2. It says, “ 2 And he opened the
bottomless pit…” with
the key that is, “…
and smoke arose out of the pit like the smoke of a great furnace. So the sun
and the air were darkened because of the smoke of the pit.”
1. So when the pit is opened with the key,
there is a
deep darkness, isn't there? According to this.
2. And we noticed also that the star is a “he”, right? It's not an
“it”, it's a “he”.
3. and only, you know, most of the Trumpets,
it says that a third was affected. Here there's no mention of a third, so this
must be an overwhelming and total darkness wherever it falls.
Ayat 2
Kemudian kita ke
komentar ayat 2. Dikatakan, “2 Maka
dibukanyalah lubang yang tidak berdasar
itu…” dengan anak kunci, “…lalu
asap keluar dari lubang itu bagaikan asap
tanur besar, sehingga matahari dan angkasa
menjadi gelap karena asap lubang itu.”
1.
Jadi ketika lubang
itu dibuka dengan anak kunci, ada kegelapan
pekat, kan? Menurut ayat ini.
2.
Dan kita juga
melihat bahwa bintang itu disebut
“he” (kata ganti orang maskulin), benar? Bintang itu bukan “it” (kata ganti benda).
3.
Dan di kebanyakan
Terompet dikatakan hanya sepertiga yang terkena. Di sini tidak disebutkan sepertiga bagian, maka
tentunya ini suatu kegelapan yang
menyeluruh dan menutupi semua di mana dia terjadi.
Verse
3
Now let's go to verse 3. “ 3 Then out of the smoke locusts
came upon the earth. And to them was given power…” Notice, once again “was given power”.
Who is really in control here? Who is really allowing these things to happen?
It's God who was allowing them to happen. “…And to them was given power as the scorpions
of the earth have power.” So now we have not only locusts but we have what?
Scorpions. The locusts are really scorpions.
Now when the shaft of the abyss opens, all hell breaks
loose. As we have previously seen when we studied the Fourth Trumpet, the sun
which is the greater light, the moon which is the lesser light, representing
Christ and the Scriptures; and the stars which represent God's people; were
partially eclipsed. There was partial
darkness during the Fourth Trumpet, but it appears that in the Fifth Trumpet the darkness is
much deeper than the darkness that was there during the period of the
Fourth Trumpet.
Ayat 3
Sekarang mari kita
ke ayat 3. “3 Dan dari asap
itu keluarlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan
kuasa…” simak sekali lagi,
“diberikan kuasa”. Siapa yang sesungguhnya pegang kendali di sini? Siapa yang
mengizinkan hal-hal ini terjadi? Allah yang mengizinkan hal-hal ini terjadi, “…dan kepada mereka diberikan kuasa sama
seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi…”
Jadi sekarang bukan saja ada belalang-belalang, tetapi
juga ada apa? Kalajengking-kalajengking. Belalang-belalang
itu sesungguhnya kalajengking-kalajengking.
Nah, ketika lorong abusos itu terbuka, segala yang jahat
keluar semua. Seperti yang sudah kita simak sebelumnya ketika kita mempelajari
Terompet Keempat, matahari yang adalah terang yang lebih besar yang melambangkan
Kristus, dan bulan yang adalah terang yang lebih kecil yang melambangkan Kitab
Suci, dan bintang-bintang yang melambangkan umat Allah, tertutup sebagian. Ada
kegelapan sebagian selama Terompet Keempat. Tetapi di Terompet Kelima,
kegelapan itu lebih pekat daripada kegelapan yang ada selama Terompet Keempat.
Now let's read Exodus 10:15 where we find a very interesting
detail. When you read Exodus 10:15 which speaks about the plague of locusts
that fell upon Egypt, the impression that you get is that the cloud that comes
from the abyss and darkens everything is really the cloud of locusts. So notice what we find in Exodus 10:15, “15 For they…” that is the locusts in Egypt, “…covered the face of the whole earth, so
that the land was…” what? “… darkened…”
So what is it that caused the darkness
under the Fifth Trumpet? It is the host of locusts that come up, that are
related also to scorpions. And it says, this is in Egypt, “and they ate every herb of the land…” this is of course literal, “… and all
the fruit of the trees which the hail had left. So there remained nothing green
on the trees or on the plants of the field throughout all the land of Egypt.”
So what is that caused the darkness in the Fifth Trumpet?
It's the locusts, they are so pervasive, there's so many of them that they
totally cover the sun and the moon. There's no light on the earth.
France ~ now here comes the application from the Spirit
of Prophecy ~ France had the bright light of the
Reformation and rejected that light, and the result was what? Great
darkness.
Notice Testimonies Volume
1 page 232, “I saw that the greater the light which
the people reject, the greater will be…”
what? “…the power of
deception and darkness which
will
come upon them. The
rejection of truth leaves men captives,
the subjects of…” whom?
“…the subjects of Satan's deception.”
Nah, mari
kita baca Keluaran 10:15 di mana kita
dapatkan detail yang sangat menarik. Jika kita
baca Keluaran 10:15 yang bicara tentang tulah belalang yang jatuh ke
atas Mesir, maka kesan yang kita peroleh ialah awan yang keluar dari abusos dan
menggelapkan segala sesuatu sesungguhnya ialah kawanan belalang-belalang ini.
Jadi simak apa yang kita temukan di Keluaran 10:15, “15 Karena
mereka…” yaitu belalang-belalang di Mesir, “…menutupi
seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu…”
apa? “…menjadi gelap…” Jadi apa yang
menyebabkan kegelapan di masa Terompet Kelima? Ialah balatentara belalang yang
muncul yang juga terkait dengan kalajengking-kalajengking. Dan dikatakan, ini
yang terjadi di Mesir, “…dan mereka
memakan habis segala tumbuh-tumbuhan di negeri
itu…” tentu saja ini literal, “…dan segala buah pada pohon-pohon yang
ditinggalkan oleh hujan batu, sehingga tidak tersisa
apa pun yang hijau pada pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan di padang di
seluruh tanah Mesir. …”
Jadi apa penyebab kegelapan Terompet Kelima?
Belalang-belalang itu, mereka sangat menyebar, begitu banyak jumlahnya sehngga
mereka seluruhnya menutupi matahari dan bulan. Tidak ada sinar di bumi.
Perancis ~
sekarang aplikasi dari Roh Nubuat ~ Perancis
telah mendapatkan terang dari Reformasi dan menolak terang itu, dan akibatnya
apa? Kegelapan pekat.
Simak Testimonies Vol. 1
hal. 232, “…Saya melihat bahwa semakin besar terang
yang ditolak orang, semakin besar…” apa?
“…kuasa penipuan dan kegelapan yang akan jatuh ke atas mereka. Penolakan
kebenaran meninggalkan manusia dalam tawanan, sasaran dari…” siapa? “…sasaran dari
penipuan Setan.”
Did France reject the light? It was the one nation that
strongly opposed the Reformation, you
know slaughtering so many of the Huguenots during the saint Bartholomew Massacre.
And so she reaped what she sowed.
Apakah Perancis menolak terang? Dialah satu-satunya
bangsa yang dengan keras menolak Reformasi, membunuh begitu banyak
orang Huguenot dalam pembantaian di hari perayaan St. Bartolomeus (1572). Dan dia menuai apa
yang dia tabur.
The words of Jesus that we find in Matthew 6:22-23 are a
fit description of how the rejection of the light of the Reformation led to the
pitch darkness of the French Revolution. Are you understanding that the
darkness intensified between the Fourth and the Fifth Trumpet? At least there's
some light during the Fourth Trumpet. During the Fifth Trumpet everything on
earth is what? Darkened.
Matthew 6:22-23, “22 The lamp of
the body is the eye. If therefore your eye is good, your
whole body will be full of…” what?
“…full of light. 23 But if your
eye is bad…” that means if you don't want to accept the message, “…if your
eye is bad, your whole body will be full of…” what? “…full of darkness. If therefore the light
that is in you is darkness, how great is that darkness!”
So that describes what happens when people reject the
light, the darkness becomes ever more intense.
Kata-kata Yesus yang kita temukan di Matius 6:22-23
adalah deskripsi yang tepat bagaimana penolakan terang Reformasi membawa kepada
kegelapan pekat Revolusi Perancis. Apakah kalian paham bahwa kegelapan menjadi
semakin intensif antara Terompet Keempat dan Kelima? Paling tidak masih ada sedikit terang selama Terompet Keempat. Selama
Terompet Kelima segala yang di dunia bagaimana? Digelapkan.
Matius 6:22-23, “22 Pelita tubuh ialah mata. Jadi
jika matamu baik, seluruh tubuhmu akan
dipenuhi …” apa? “…dipenuhi
terang. 23 Tetapi jika matamu
jahat…” itu berarti kamu
tidak mau menerima pekabaran itu, “…jika matamu jahat, seluruh tubuhmu akan dipenuhi oleh…” apa? “…dipenuhi oleh kegelapan. Jadi jika terang yang ada padamu itu adalah kegelapan, betapa
besarnya kegelapan itu! …”
Jadi itu menggambarkan apa yang terjadi bila manusia
menolak terang, kegelapan menjadi semakin pekat.
Now the next section is ~ I believe ~ is very interesting. In Scripture God's points of the
compass are the North and the East. You read Scripture: the North and the East.
·
When
Jesus ~ here's some examples ~ when
Jesus came the first time He came by way of what? The rising sun or the East
(Luke 1:78-79).
·
When
Jesus went to Heaven, that is up, because up is North according to Scripture,
it was by way of the Mount of Olives. On which side of Jerusalem? On the East
side of Jerusalem.
·
The
sealing angel comes from where? From the East.
·
When
Jesus comes again with His armies, it will be from where? From the East.
The
East is God's point of the compass. Why? Because of the position of the sun. Where does
light begin? Light begins in the East, and God is a God of light. Are you
following me? That's why God is compared with the sun.
Furthermore, according to Isaiah 14:13-14 as well as
Psalm 48:1-2 God's throne is where? In the sides of the North, in other words, up in Heaven. Why? Because the sun
reaches its brightest intensity when it is directly overhead. For that
reason in Ezekiel 1 when God comes to judge Jerusalem, His chariot comes from
the North according to Ezekiel 1:4 and arrives by way of the East. On the other
hand, the
West is the place where darkness begins and the South or the underworld is the
place where darkness reaches its deepest intensity because it's
directly underground, midnight. The ancients considered the South the realm of
the underworld where demons thrive because it was the place of deepest darkness.
For this reason darkness in the Fifth Trumpet comes from where? It comes from
the abyss, which is the underworld.
Sekarang bagian berikutnya ialah ~ menurut saya ~ sangat
menarik. Di Kitab Suci, titik kompas
Allah ialah Utara dan Timur. Kita baca Kitab Suci: Utara dan Timur.
·
Ketika Yesus ~ di sini ada beberapa contoh ~ ketika Yesus
datang pertama kali Dia datang dari arah mana? Matahari terbit atau Timur
(Lukas 1:78-79)
·
Ketika Yesus naik ke Surga, itu ke
atas, karena atas itu Utara menurut Kitab Suci, itu lewat Bukit Zaitun. Pada sisi mana dari Yerusalem? Di sisi
Timur Yerusalem.
·
Malaikat yang memeteraikan datang dari mana? Dari Timur.
·
Ketika Yesus datang lagi dengan balatentaraNya, itu akan
dari arah mana? Dari Timur.
Timur adalah titik
kompas Allah. Mengapa? Karena posisi matahari. Terang bermula dari
mana? Terang bermula dari Timur dan
Allah ialah Allah terang. Apakah kalian mengikuti saya? Itulah
mengapa Allah dilambangkan dengan matahari.
Lebih lanjut, menurut Yesaya 14:13-14 juga Mazmur 48:1-2 takhta Allah itu
di mana? Di sebelah Utara, dengan kata lain,
di Surga di atas. Mengapa? Karena matahari
mencapai terangnya yang paling benderang ketika berada tepat di atas kepala.
Karena alasan itu, di Yehezkiel 1 ketika Allah datang untuk menghakimi
Yerusalem, keretaNya datang dari Utara menurut Yehezkiel 1:4 dan tiba melalui
sebelah Timur. Di pihak lain sebelah
Barat adalah tempat di mana kegelapan mulai dan sisi Selatan atau alam bawah
tanah ialah tempat di mana kegelapan mencapai kepekatannya yang terdalam,
karena itu tepat di bawah tanah, tengah malam. Orang-orang purba menganggap
sebelah Selatan itu alam bawah tanah di mana setan-setan hidup makmur karena
itu adalah tempat kegelapan yang terdalam. Karena alasan ini kegelapan Terompet
Kelima datang dari mana? Datang dari abusos, yaitu alam bawah tanah.
Now let's go to Amos 8:11-12 and notice something very interesting,
very, very, very, interesting. Amos ~ that's one of the little minor prophets,
that is not always easy to find ~ Amos,
where are you, Amos? Hehehehe! It's ah, you know, just to give you a little
help, it's right before Obadiah, heheheheh, okay? Amos 8:11-12, notice where people go seeking the Word of
God. Do they go West and South? No, no, no, no, they don't go West and South.
Verse 11 says, “11 ‘Behold, the
days are coming,’ says the Lord God, ‘that I
will send a famine on the land, not a famine of bread, nor a thirst for water,
but of hearing the words of the Lord. 12 They shall wander from
sea to sea, and from…” where
to where? “…and
from north to east. They shall run to and fro, seeking the word of the Lord, but
shall not find it…” because of course the door of probation has
what? The door of probation has closed.
Sekarang mari kita
ke Amos 8:11-12 dan simak sesuatu yang sangat menarik, amat, sangat menarik.
Amos ~ ini adalah salah satu nabi minor yang tidak begitu mudah ditemukan ~
Amos, di mana engkau, Amos? Heheheh! Untuk memberi kalian sedikit bantuan, itu
ada tepat sebelum Obaja, hehehe, oke? Amos 8:11-12, simak ke mana orang pergi
mencari Firman Allah. Apakah mereka ke arah Barat atau Selatan? Tidak, tidak,
tidak, tidak, mereka tidak ke Barat dan Selatan. Ayat 11 berkata, “11 ‘Sesungguhnya, waktunya akan datang,’ demikianlah Firman Tuhan
ALLAH, ‘Aku akan mengirimkan kelaparan
ke negeri ini, bukan kelaparan akan roti,
dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan Firman TUHAN. 12
Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan dari…” mana ke mana? “…dan
dari utara ke timur, mereka akan ke sana kemari
mencari Firman TUHAN, tetapi tidak akan
mendapatkannya…” karena tentu saja pintu kasihan sudah apa? Pintu kasihan
sudah tutup.
Now, so Amos 8:11-12 tell us that after the close of probation
people will run to the North and the East seeking the Word of God, because the
Word of God is light, right? “Thy
Word is a lamp to my feet and a light
unto my path”. The
ancients would never think of going to the West and the South because these
directions are the realm of darkness. Darkness begins in the West where the sun
sets, and it reaches its deepest intensity when it's directly South. That's why
Ellen White describes the period of papal dominion as the midnight of the
world. Because the sun is directly South, in the underworld.
Nah, jadi Amos
8:11-12 memberitahu kita bahwa setelah berakhirnya masa kemurahan Allah,
manusia akan berlarian ke sana kemari ke Utara dan Selatan mencari Firman
Allah, karena Firman Allah adalah terang, benar? “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang
bagi jalanku.” (Maz. 119:105). Orang-orang purba
tidak akan berpikir pergi ke Barat dan ke Selatan karena arah-arah itu adalah
alam kegelapan. Kegelapan dimulai di Barat di mana matahari terbenam, dan itu
mencapai kepekatannya yang paling dalam ketika dia tepat berada di posisi
Selatan. Itulah mengapa Ellen White
menggambarkan periode kekuasaan Kepausan sebagai tengah malam bagi dunia.
Karena matahari tepat berada di posisi Selatan, di alam bawah tanah.
Now you might wonder what the directions of the compass
have to do with the Fifth Trumpet. You say, “Why do you introduce this about
the points of the compass? What's the point?”
Well, now we're going to the point. Well, Egypt was
literally South of Israel and therefore it was the king of what? The King of
the South. By the way if you want a reference for that, you can go to
Daniel 11:8-9 where Egypt is identified as the King of the South because Egypt
is South of Israel. And the King of the North was Babylon, because Babylon
is actually North and East, but in order to arrive in Israel they
couldn’t cross the Arabian desert, they had to go up, across the Fertile
Crescent and come down by way of Lebanon to Jerusalem, so they would come from
the North, the Babylonians would come from the North. So Egypt was literally South
of Israel which means that Egypt was the king of what? It was the King of the
South.
As we will notice later in this study, it is not
accidental that Revelation 11:8 refers to the demons that rose from the abyss in the
French Revolution with the name what? Egypt. Are you following me or
not?
Nah, kalian mungkin bertanya-tanya apa kaitannya penunjuk
arah kompas dengan Terompet Kelima. Kalian berkata, “Mengapa Anda
memperkenalkan titik-titik kompas ini? Apa tujuannya?”
Nah, sekarang kita ke poinnya. Mesir secara literal adalah Selatan Israel, dan oleh
karena itu dia adalah raja apa? Raja Negeri Selatan. Nah, jika kalian
ingin mendapatkan referensinya, kalian bisa ke Daniel 11:8-9 di mana Mesir
diidentifikasi sebagai Raja Negeri Selatan karena Mesir berada di Selatan
Israel. Dan Raja Negeri Utara ialah
Babilon karena
Babilon sungguh-sungguh di Utara dan Timur Israel, tetapi supaya
bisa tiba di Israel mereka tidak bisa menyeberangi gurun Sahara, mereka harus
naik, menyeberangi daerah Fertile Crescent (beberapa negara subur yang letaknya
seperti membentuk bulan sabit) dan turun lewat Lebanon ke Yerusalem, maka
mereka akan datang dari sebelah Utara, bangsa Babilon akan datang dari sebelah
Utara. Jadi Mesir literal di Selatan Israel yang berarti Mesir ialah raja apa?
Dialah Raja Negeri Selatan.
Seperti yang akan kita simak kemudian dalam pelajaran
ini, bukanlah kebetulan Wahyu
11:8 merujuk ke setan-setan yang keluar dari abusos di Revolusi Perancis dengan
nama apa? Mesir.
Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Darkness became notorious in Egypt at the time of the
10th plague, didn't it? This is persuasive evidence that there is a connection
between the Fifth Trumpet and the French Revolution described in Revelation
11:7-10.
Now it's also significant that Daniel
11:40 describes the King of the South rising and attacking the King of the
North at the beginning of the time of the end. Let's go there to Daniel
chapter 11 very quickly, we don't have time to really deal with Daniel 11 in
its fullness. We will deal with that probably tomorrow when we talk about
Revelation chapter 10. But in Daniel 11:31-39 is speaking about the period of
papal dominion, it's speaking about the 1260 years. But then verse
40 tells us that something happens at the time of the end. When is the time of
the end? When does the time of the end begin? 1798. And what event happened in
1798? That's when the papacy received its what? The deadly wound. Who gave the
papacy the deadly wound? France the King of the South, right? Are you following
me? Now notice, 40 “At
the time of the end the King of the South shall attack him…” did
France attack the papacy? Yes. Did it take away the civil power that the papacy
had used? Yes, that's what this is referring to. 40 “At
the time of the end the king of the South shall attack him…” is that the end? No, you read the following
verses, and the King of the North recuperates from the attack and basically he
overwhelms the world. As I have noted in my notes on Daniel 11, this attack
of the King of the South against the King of the North ~ by the way, this is the
counterfeit King of the North, okay? God is the real King of the North
because His throne is in the sides of the North. This is “the man of sin” who
sits in the temple of God on earth, making people think that he is the King of
the North. So as I have noted in my
notes on Daniel 11, this attack of the King of the South against the King of the North is a
depiction of the French Revolution. Thus the Fifth Trumpet, Revelation
11:7-10 and Daniel 11:40 are all describing the same historical event: the
French Revolution. Are
you understanding this point?
Kegelapan menjadi terkenal di Mesir saat tulah ke-10,
bukan? Ini adalah bukti yang meyakinkan bahwa ada hubungan antara Terompet
Kelima dengan Revolusi Perancis yang digambarkan di Wahyu 11:7-10.
Nah, juga signifikan bahwa Daniel 11:40 menggambarkan Raja Negeri Selatan bangkit
dan menyerang Raja Negeri Utara pada awal periode akhir zaman.
Mari ke Daniel pasal 11 dengan cepat, kita tidak punya waktu untuk betul-betul
membahas Daniel 11 secara menyeluruh. Kita akan membahas itu mungkin besok
ketika kita berbicara tentang Wahyu pasal 10. Tetapi Daniel 11:31-39 berbicara tentang periode kekuasaan
Kepausan, itu bicara tentang ke-1260 tahun. Tetapi kemudian ayat 40
memberitahu kita bahwa terjadi sesuatu pada masa akhir zaman. Kapan sih masa
akhir zaman? Kapan dimulainya masa
akhir zaman? 1798. Dan peristiwa apa yang terjadi di 1798?
Itulah ketika Kepausan menerima
apanya? Luka yang mematikan.
Siapa yang memberikan luka yang mematikan kepada Kepausan? Perancis, Raja
Negeri Selatan, benar? Apakah kalian mengikuti saya? Sekarang simak, “40 Tetapi pada akhir zaman Raja
Negeri Selatan akan menyerang dia…” apakah Perancis
menyerang Kepausan? Ya. Apakah dia menyingkirkan kekuasaan sipil yang dipakai
Kepausan? Ya, dan itulah yang dirujuk di sini. “…40 Tetapi pada akhir zaman Raja
Negeri Selatan akan menyerang dia…” apakah itu berarti
tamat? Tidak. Bacalah ayat-ayat berikutnya, dan Raja Negeri Utara itu pulih
dari serangan tersebut dan pada dasarnya dia malah memenangkan seluruh dunia.
Seperti yang telah saya tulis di catatan saya tentang Daniel 11, serangan Raja Negeri Selatan ini
terhadap Raja Negeri Utara ~ nah, ini adalah Raja Negeri Utara yang palsu,
oke? Allah-lah Raja Negeri Utara yang
sejati karena takhtaNya ada di sebelah Utara. Yang palsu ini
ialah si Manusia Durhaka (Manusia Dosa) yang duduk di Bait Allah di bumi,
membuat orang mengira dialah Raja Negeri Utara. Jadi seperti yang sudah saya
tulis di catatan saya tentang Daniel 11, serangan
Raja Negeri Selatan terhadap Raja Negeri Utara ini adalah gambaran dari
Revolusi Perancis. Berarti Terompet Kelima, Wahyu 11:7-10 dan Daniel 11:40 semua menggambarkan
peristiwa sejarah yang sama: Revolusi Perancis. Apakah kalian paham poin ini?
Now let me just read you about what locusts do. Locust hath
no mercy. They finish off everything that is before them. I found this vivid description
in Kitto’s Encyclopedia Volume 2 page 263, “Locusts seem to devour
not so much from a ravenous appetite
as
from a rage for destroying…” They’re not going to say, you know, “Let's eat all the
leaves because we're hungry.” No, it's a rage for destroying. “…Destruction, therefore, and
not food, is the chief
impulse of their devastations, and in this consists
their utility; they are, in fact, omnivorous…”
what does “omnivorous” mean? They will eat
anything and everything. “…The most poisonous
plants are indifferent to them;
they will prey even upon the crowfoot, whose causticity
burns
even the hides of beasts. They simply consume everything, without predilection - vegetable
matter, linens, woolens, silk, leather, etc.; and Pliny
does not exaggerate
when he says, fores quoque tectorum…”
which means “…'even the doors of houses' - for they have been known to consume
the very varnish of furniture. They
reduce everything indiscriminately
to shreds, which become
manure."
Does that give you a picture of the French Revolution,
why they’re compared with locusts?
Sekarang, izinkan saya membacakan tentang apa yang
dilakukan belalang. (Ini belalang pelahap). Belalang tidak kenal kasihan.
Mereka menyikat habis apa pun yang ada di hadapan mereka. Saya menemukan
deskripsi yang hidup di Kitto’s Encyclopedia Vol. 2 hal. 263, “…Sepertinya belalang tidak melahap karena punya nafsu makan yang besar
melainkan semata-mata karena nafsu amarah ingin menghancurkan…” Mereka tidak akan berkata, “Ayo kita makan semua
daunnya karena kita lapar.” Tidak, itu nafsu amarah untuk menghancurkan.
“…Karena itu, penghancuran, dan bukan makanan, adalah naluri utama dari
perbuatan mereka menghancurkan, dan inilah kegunaan mereka, mereka
sesungguhnya omnivorus…” apa makna
“omnivorus”? Mereka akan makan apa saja dan berapa saja. “…Tumbuhan yang paling beracun pun
tidak berpengaruh bagi mereka, mereka memangsa bahkan crowfoot (tanaman yang seperti cakar yang tajam)
yang ketajamannya bisa membakar bahkan kulit binatang buas. Belalang
semata-mata melahap semua tanpa pilih-pilih ~ tanaman, kain linen, bulu domba,
sutera, kulit, dll. dan Pliny tidak mengada-ada ketika dia berkata fores quoque tectorum…” yang artinya “…’bahkan pintu-pintu rumah’ ~ karena mereka
sudah terbukti mengkonsumsi pernis perabotan. Mereka menghancurkan semuanya
tanpa diskriminasi sampai jadi irisan-irisan lembut yang menjadi pupuk. …”
Apakah itu
memberikan suatu gambaran tentang Revolusi Perancis, mengapa mereka dibandingkan
dengan belalang?
Notice that Exodus describes the devastating destruction caused
by the locusts in Egypt. You know this corroborates what we just read from this
encyclopedia. “15 For
they covered the face of the whole earth, so that the land was…” what?
“…darkened; and they ate every herb of the land and all the fruit
of the trees which the hail had left. So there remained nothing green on the
trees or on the plants of the field throughout all the land of Egypt.” A fit description of what happened in the
French Revolution when Satan and his angels were released to do their work.
Simak bagaimana
Keluaran (pasal 10) melukiskan penghancuran total yang disebabkan oleh belalang
di Mesir. Kalian tahu ini menguatkan apa yang baru kita baca dari ensiklopedia
di atas. “15
Karena
mereka menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu menjadi…” apa? “…gelap
dan mereka memakan habis segala
tumbuh-tumbuhan di negeri itu dan segala
buah pada pohon-pohon yang disisakan oleh hujan
bola es/api, sehingga tidak tersisa
apa pun yang hijau pada pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan di padang di
seluruh tanah Mesir. …”
Suatu deskripsi yang tepat dari apa yang terjadi di
Revolusi Perancis ketika Setan dan malaikat-malaikatnya dilepaskan untuk
melakukan pekerjaan mereka.
Now Revelation 9:12 tells us that this cloud of locusts
had a king who led them, and what was the name of the king? In Hebrew: Abaddon,
and in Greek: Apollyon.
Now normal locusts ~ according to those who have studied
locusts ~ have no king over them. In fact the Bible tells us that. Notice
Proverbs 30:27, that shows that these locusts are not literal locusts,
these are weird locusts. Notice Proverbs
30:27 says, “27 The locusts
have no…” what? “…no king, yet they all
advance in ranks…” so
they're very organized, right? But not
because they have a king. So locusts have no king over them. So these must be
what? Unusual and supernatural locusts.
Nah, Wahyu 9:12 mengatakan kepada kita bahwa awan
belalang ini punya seorang raja yang memimpin mereka, dan apa nama rajanya itu?
Dalam bahasa Ibrani: Abaddon; dan dalam bahasa Greeka: Apollyon.
Nah, belalang yang
normal ~ menurut mereka yang sudah mempelajari belalang ~ tidak punya raja yang
memerintah mereka. Bahka Alkitab mengatakan demikian. Simak Amsal 30:27,
menunjukkan bahwa belalang-belalang ini
bukanlah belalang literal, ini belalang-belalang aneh. Simak
Amsal 30:27 mengatakan, “27
belalang tidak mempunyai…” apa? “…raja, namun semuanya maju dalam barisan…” mereka sangat teratur, betul? Tetapi bukan karena mereka
punya raja. Jadi belalang tidak punya raja yang memerintah mereka. Maka
belalang-belalang ini (yang di Wahyu 9) tentunya
apa? Belalang yang tidak umum dan supranatural.
Now we're going to skip the next two pages, you can read
this at your leisure. Let's just read the paragraph at the top of page 172. Some interpreters have seen in this plague of
locusts a depiction of the devastations caused by Mohammed and the Muslims in
Arabia. However, in his commentary on the book of Revelation, Joseph
Seiss ~ who wrote an entire commentary on Revelation, he's not an Adventist but
this is very good ~ provides a
multiplicity of reasons why this interpretation cannot be accurate. So
you need to read those two pages to see why this particular Trumpet DOES NOT apply
to Mohammed and the Muslims in Arabia.
Sekarang kita akan melompati dua halaman berikut, kalian
bisa membacanya sendiri di waktu senggang kalian. Mari kita baca paragraf di bagian atas hal.172. Beberapa penafsir melihat
malapetaka belalang ini sebagai gambaran kehancuran yang disebabkan oleh
Muhammad dan kelompok Muslim di Arab. Namun, di komentarnya
tentang kitab Wahyu, Joseph Seiss ~ yang menulis komentar lengkap tentang kitab
Wahyu, dia bukan orang Advent, tetapi tulisannya ini sangat bagus ~ memberikan banyak alasan mengapa penafsiran
itu tidak mungkin akurat. Jadi kalian perlu membaca kedua
halaman untuk melihat mengapa Terompet
khusus ini TIDAK BISA diaplikasikan kepada Muhammad dan kelompok Muslim di Arab.
So
let's go to page 174 because time does fly by. The Old Testament uses locusts to
describe God's judgments against people who are in rebellion against Him.
Was France in rebellion against God? Yeah, so God sent locusts as a punishment
for their rebellion against Him.
· These
locusts make a raging noise like fire. Have you ever heard locusts doing their
work? It sounds like the vegetation is burning “zzzzzzz”. That's why you have
this, the metaphor of fire here as well. These locusts make a raging noise like fire
because they come from the abyss, where the fire is.
· They
look like what? Like horses ready for battle. So these locusts
they're going to come on to France, and what are they going to do? They're
going to totally devastate it, spiritually speaking.
· And
they devour
like what? Like lions! Have mercy! Who is represented by a scorpion in the
Bible? Satan and his angels we're going to notice that in a few moments. Who is
represented as a lion? Not only Satan but also his angels, we're going to
notice that.
Jadi mari kita ke hal. 174 karena waktu lewat sangat
cepat. Perjanjian Lama menggunakan
belalang untuk menggambarkan penghakiman Allah atas mereka yang memberontak
terhadapNya. Apakah Perancis memberontak terhadap Allah? Iya,
maka Allah mengirimkan belalang sebagai hukuman pemberontakan mereka terhadapNya.
·
Belalang-belalang ini membuat suara mengamuk seperti api (yang membakar). Pernahkah kalian mendengar
belalang yang sedang beroperasi? Bunyinya seperti tanaman yang sedang terbakar,
“zzzzzz’. Itulah mengapa ada kiasan ini, metafor api juga di sini. Belalang-belalang ini membuat
suara mengamuk seperti api
karena mereka datang dari abusos di mana api itu berada.
·
Mereka tampak
seperti apa? Seperti kuda yang siap
berperang. Maka belalang-belalang ini akan mendatangi Perancis,
dan apa yang akan mereka lakukan? Mereka
akan menghancurkannya secara menyeluruh, secara spiritual.
·
Dan mereka memangsa
seperti apa? Seperti singa!
Amit-amit! Siapa yang dilambangkan dengan kalajengking di Alkitab? Setan dan
malaikat-malaikatnya, kita akan
segera melihat ini. Siapa yang dilambangkan dengan singa? Bukan hanya Setan,
juga malaikat-malaikatnya, kita akan melihat itu.
So these locusts makes a raging noise like fire and they
look like horses ready for battle and they devour like lions. This bizarre
symbolism describes the almost absolute destructive power of whom? Of Satan and
his angels in France during the French Revolution. These locusts are clearly what? Symbolic,
because they
are hybrid combination of locust and scorpion and they don't attack vegetation, they attack
people not plants. So obviously these locusts, we’re not to look for a
certain place where suddenly from the deep come all of these locusts out. No!
These are supernatural locusts, they have a king.
Furthermore they are hybrid combinations that are not only locusts. They have
the characteristics of scorpions and lions. So it continues saying here, and they attack people not
plants.
Jadi belalang-belalang ini membuat suara mengamuk seperti api yang membakar dan mereka seperti kuda-kuda
yang siap maju perang, dan mereka melumat seperti singa. Simbol yang aneh ini
menggambarkan kekuatan penghancur yang luar biasa dari siapa? Setan dan malaikat-malaikatnya
di Perancis selama Revolusi Perancis. Belalang-belalang ini jelas apa? Simbolis karena
mereka adalah kombinasi campuran belalang
dan kalajengking, dan mereka tidak menyerang tanaman, mereka menyerang manusia
bukan tumbuh-tumbuhan. Jadi jelas belalang-belalang ini, kita tidak akan
mencari suatu tempat di mana tiba-tiba dari kedalaman bermunculan semua
belalang ini keluar. Tidak! Ini adalah belalang-belalang supranatural, mereka punya
raja. Lebih jauh mereka adalah kombinsi campuran yang bukan hanya belalang,
mereka punya karakteristik kalajengking dan singa. Jadi dikatakan lebih lanjut
di sini ~ dan mereka menyerang manusia bukan tanaman.
According to Jesus the scorpion represents whom? Satan, and
his angels I might say. Let's go
to Luke 10:18-19, see we allow the Bible
to interpret itself, right? Because the Holy Spirit placed in the Bible
everything we need to understand the Bible. Luke 10:18-19 this is when the seventy
returned to Jesus and they had the power to cast out demons, they say, “Even
the demons obey us”, and now notice it says in verse17, “17 Then the seventy
returned with joy, saying, ‘Lord, even the demons are subject to us in Your
name.’ 18 And He
said to them, ‘I saw Satan fall like lightning from
heaven…” and by the way Ellen White comments that
this looks at the whole sweep of Satan's fall from Heaven, not only originally
but also at the cross till the very end of time, when he's destroyed. Verse 19, “…19 Behold, I give you
the authority to trample on…” what? “…serpents
and scorpions, and over all the power of the enemy…” who's the enemy? Satan and his angels. Notice “scorpions”
not “scorpion” “…and nothing shall by any means…” what? “…hurt you.’…”
Menurut Yesus, kalajengking melambangkan
siapa? Setan, dan malaikat-malaikatnya boleh saya katakan. Mari kita ke Lukas 10:18-19, lihat
kita izinkan Alkitab menafsirkan dirinya sendiri, benar? Karena Roh Suci sudah
menempatkan di dalam Alkitab segala yang kita perlukan untuk memahami Alkitab.
Lukas 10:18-19 ini ialah ketika ke-70 utusan kembali ke Yesus dan mereka
melaporkan bahwa mereka punya kuasa untuk mengusir setan, mereka berkata,
“Bahkan setan-setan patuh pada kami”. Dan sekarang simak, dikatakan di ayat 17, “17
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata, ‘Tuhan, bahkan setan-setan pun takluk kepada kami dalam
nama-Mu.’ 18 Lalu kata Yesus kepada mereka: ‘Aku melihat Setan jatuh seperti kilat dari Surga…” dan ketahuilah Ellen White berkomentar bahwa ini bicara
tentang keseluruhan kejatuhan Setan dari Surga, bukan hanya kejatuhannya yang
pertama, tetapi juga saat salib, hingga pada akhir masa ketika dia dibinasakan.
Ayat 19, “…19 Lihatlah, Aku telah memberikan kuasa kepada
kamu untuk menginjak…” apa? “…ular-ular
dan kalajengking-kalajengking, dan atas semua kekuatan musuh…” Siapa si musuh? Setan dan malaikat-malaikatnya. Simak
“kalajengking-kalajengking”(jamak) bukan “kalajengking” (tunggal) “…dan tidak ada yang akan…” apa? “…mencelakakan kamu.’…”
So the most dangerous part of a scorpion is what? Its
tail and what does the tail represent? The tail represents lies.
You said, “What?”
Well, let's go first of all to Revelation chapter 12,
isn't that nice to interpret the Bible by using the Bible? You know, it makes
study very simple and very easy.
Revelation chapter 12 and let's read verse 9. Actually not verse 9,
we'll read verse 9 in a moment. Let's read
verse 3, “3 And another sign appeared in heaven:
behold, a great, fiery red dragon having seven heads and ten horns, and
seven diadems on his heads…” and what is it that drew a third of the stars of Heaven?
A third of, oh, and, “…4 His tail drew a third of the stars of
heaven and threw them to the earth…”
what do the stars
represent here? Verse 9 it says, “ 9 So the great dragon was cast
out, that serpent of old, called the Devil and Satan, who deceives
the whole world; he was cast to the earth, and his angels were cast out
with him.”
So what was it that Satan used to take all of the angels
with him, or a third of the angels the ones that he took? His tail.
Jadi bagian yang paling berbahaya dari seekor
kalajengking itu apa? Ekornya, dan ekor itu melambangkan apa? Ekor melambangkan dusta.
Kalian berkata, “Apa?”
Nah, pertama-tama mari kita ke Wahyu pasal 12. Tidakkah menyenangkan menafsirkan Alkitab memakai Alkitab? Kalian
tahu, itu membuat pelajaran menjadi sangat sederhana dan mudah. Wahyu 12 dan
mari kita baca ayat 9. Sebetulnya bukan ayat 9, ayat 9 akan kita baca sebentar lagi. Mari kita baca ayat 3, “3
Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah
padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya
ada tujuh mahkota. …” dan apakah yang menarik sepertiga bintang-bintang di
Surga? Sepertiga dari, “…4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan
melemparkannya ke atas bumi. …” bintang-bintang itu melambangkan apa di sini? Ayat 9
berkata, “…9 Maka naga besar itu dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang
menyesatkan seluruh dunia, dia dilemparkan
ke bumi, dan malaikat-malaikatnya dilemparkan keluar bersama-sama dengan dia.
…”
Jadi apa yang dipakai Setan untuk membawa semua malaikat
yang diseretnya, sepertiga dari malaikat-malaikat di Surga? Ekornya.
Now what does the tail represent? Well, let's let the
Bible interpret itself. Go with me to Isaiah 9:15 it says here, “15 The elder
and honorable, he is the
head…” so the elder, the
honorable that's the head. Now listen to this carefully, “…the prophet who teaches lies, he is the tail….” so what is the tail that drew a third of
the angels of Heaven? His lies. Now in order to understand this more fully we
need to go also to the Book of Ezekiel. Go with me to Ezekiel chapter 28. Did
Jesus say that the Devil is a liar from the beginning? John chapter 8, He says, there's no truth in him, he's a liar from the
beginning. So how did that Satan draw a third of the angels with his
tail? Which means with his what? With his lies, that's right.
Nah, ekor
melambangkan apa? Nah, mari kita izinkan Alkitab menafsirkan dirinya sendiri.
Mari bersama saya ke Yesaya 9:15, dikatakan di sini, “15 Tua-tua dan orang yang
terpandang, dialah kepala…” jadi tua-tua, mereka
yang terpandang, itulah kepala. Sekarang dengarkan baik-baik, “…dan nabi yang mengajarkan dusta, dialah ekor…”
jadi apa ekor yang menyeret sepertiga
malaikat Surga? Dustanya.
Nah, untuk lebih memahami ini dengan lebih baik, kita
harus ke kitab Yehezkiel. Marilah bersama saya ke Yehezkiel pasal 28. Apakah
Yesus berkata bahwa Iblis itu seorang pendusta dari semula? Yohanes pasal 8,
Dia berkata, tidak ada kebenaran padanya, dia seorang pendusta dari awal. Jadi
bagaimana Setan menyeret sepertiga
malaikat dengan ekornya? Artinya dengan apanya? Dengan dustanya,
betul.
So notice Ezekiel chapter 28, this is a description of
this majestic being Lucifer, the covering cherub and we are going to read
verses 17 and 18, “17 Your heart
was lifted up because of your beauty; you corrupted your wisdom for the
sake of your splendor; I cast you to the ground, I laid you before kings, that
they might gaze at you. 18 You
defiled your sanctuaries by the multitude of your iniquities, by the iniquity
of your trading. Therefore I brought fire from your midst; it devoured you…” that word “trading” is very interesting.
The root of the word has to do with a commercial transaction, so what did
Lucifer do? He traded, he sold. What did he sell? He sold lies.
Have you ever heard the expression “I don't buy that, you can't sell me that
one”? So what is Satan selling? Lies. By the way
the same root of this word is used in the Book of Leviticus 19:16, the same
root word is used there. It says there
in Leviticus 19:16, God is warning the Israelites, “16 You shall not go about as a talebearer…” that's the same root word. So what was Satan selling to the angels in
Heaven? His lies. His tail draws a third of the angels with his lies. And then
it says, “…nor shall you take a stand against the
life of your neighbor: I am the Lord.”
Jadi simak Yehezkiel
pasal 28, ini adalah deskripsi dari makhluk yang anggun, Lucifer, kerub
penudung, dan kita akan membaca ayat 17 dan 18, “17
Hatimu menjadi sombong karena kecantikanmu, kaurusak hikmatmu demi keindahanmu. Aku lemparkan kau ke
tanah, Aku letakkan engkau di hadapan raja-raja,
supaya mereka boleh menontonmu. 18 Engkau
menajiskan tempat-tempat kudusmu dengan dosamu yang banyak, dengan dosa niagamu. Maka Aku
menyalakan api dari tengahmu yang memakan habis engkau…” kata “niaga” itu
sangat menarik. Akar kata itu berkaitan dengan transaksi komersial. Jadi apa
yang dilakukan Lucifer? Dia berniaga, dia
menjual. Apa yang dijualnya? Dia menjual dusta. Pernahkah kalian
mendengar ungkapan, “Aku tidak membeli (= aku tidak percaya), jualanmu tidak laku”? Jadi apa yang dijual Setan?
Dusta. Nah, akar kata yang sama dengan kata ini dipakai di kitab Imamat 19:16,
akar kata yang sama yang dipakai di sini. Dikatakan di Imamat 19:16, Allah
memberi peringatan kepada Israel, “…16Janganlah
engkau pergi kian kemari menyebarkan fitnah…”
itu akar kata yang sama. Jadi Setan
berjualan apa kepada malaikat-malaikat di Surga? Dustanya. Ekornya menyeret
sepertiga malaikat-malaikat dengan dustanya. Kemudian dikatakan, “…di tengah bangsamu;
janganlah engkau menjadi saksi dusta yang
mencelakakan hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.”
Notice also Ezekiel 22 and we'll read verse
9 where the same root word is used. Chapter 22:9 it says, “9 In you…” speaking about Tyre “…In you are men who…” what? “…slander to cause bloodshed…” the word “slander” there is the same root word. So what did the Devil do? He
was a talebearer, he was a slanderer, he was a liar from the beginning, he lied
to the angels and that's what led him to what? To take all of the third of the
angels ~ which is nearer to half according to the Spirit of Prophecy ~ from
Heaven and stole them from the Lord.
Simak juga Yehezkiel 22 dan kita akan membaca ayat 9 di mana akar kata yang
sama dipakai. Pasal 22:9 mengatakan, “9
Di tempatmu…” berbicara tentang
Tirus “…Di tempatmu
ada orang-orang yang…” apa? “…memfitnah untuk mengakibatkan pertumpahan darah…” kata “memfitnah”
di sana adalah akar kata yang sama. Jadi apa yang dilakukan Iblis? Dia seorang
pendusta, dia seorang pemfitnah, dia adalah pembohong dari awal, dia bohong
kepada para malaikat, dan itu membawanya ke mana? Menyeret semua dari sepertiga
malaikat ~ yang menurut Roh Nubuat lebih mendekati separo dari jumlahnya ~ dari
Surga dan mencuri mereka dari Tuhan.
So in brief middle of page 174. This army
has all the biblical characteristics that applied to Satan and his angels: scorpions, serpents,
lions, locusts, sulfur, bottomless pit, all of those in Revelation are related
to Satan and his angels.
Now let's go to ~ so
must there be a special manifestation of satanic power during the Fifth Trumpet??
Absolutely!.
Jadi secara
singkat, bagian tengah hal. 174. Balatentara ini memiliki semua karakteristik
alkitabiah yang diaplikasikan kepada Setan dan malaikat-malaikatnya: kalajengking-kalajengking,
ular-ular, singa-singa, belalang-belalang, sulfur, lubang yang tidak ada
dasarnya, semuanya ini di Wahyu berkaitan dengan Setan dan malaikat-malaikatnya.
Sekarang
mari kita ke ~ jadi apakah pasti ada manifestasi istimewa dari kekuatan Setan
selama Terompet Kelima? Tentu saja!
Verse 4
Now let's notice the comments on Revelation
9:4, “4 They were commanded not to
harm the grass of the earth, or any green thing…” now is this kind of weird? What do locusts eat? They eat vegetation, folks,
that's their main course; and then they have the varnish of doors for desert,
hehehe. So anyway, you know it says, don't harm the grass of the earth or any
green thing, “…or any tree, but…” aaaahh, “…but only
those men who do not have the seal of God on their foreheads.”
So what does the green thing, the green grass and
the tree represent here? It represents those who have the what? Those who
have the seal! Are you with me
or not? In this case the tree represents the righteous. By the way, are God's people compared to trees? Let's read a couple of statements.
Ayat 4
Nah sekarang mari kita simak komen pada Wahyu 9:4, “4 Dan mereka diperintahkan supaya tidak merusak
rumput-rumput di bumi atau apa pun yang hijau,
…” nah, bukankah ini
aneh? Belalang makan apa? Mereka makan tanaman, Saudara-saudara, itu makanan
utama mereka; kemudian untuk pencuci mulut mereka makan pernis pintu, hehehe.
Nah, kalian tahu, dikatakan jangan mengganggu rumput-rumput di bumi atau apa pun yang berwarna hijau, “…atau
pohon apa pun, melainkan…” aaahhh,
“…melainkan hanya manusia yang tidak mempunyai
meterai Allah di dahinya…”
Jadi segala
yang hijau, rumput hijau, pohon melambangkan apa di sini?
Melambangkan mereka yang mempunyai apa? Mereka
yang mempunyai meterai! Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Dalam hal ini pohon melambangkan orang-orang
benar. Nah, apakah umat Allah dibandingkan dengan pohon? Mari
kita baca beberapa pernyataan.
Psalm 1:1-3, many of you probably have this memorized.
Psalm 1:1-3 speaks about a tree comparing the righteous to a tree. It says
there in Psalm 1:1, “1Blessed is the man who walks not in the counsel of
the ungodly, nor stands in the path of sinners, nor sits in the seat of
the scornful; 2 but his delight is in
the Law of the Lord, and in His Law he meditates day and night…” that's a righteous person, right? “…3 He shall be like a…” what? “…like a
tree planted by the rivers of water, that brings forth its fruit in its
season, whose leaf also shall not wither; and whatever he does
shall prosper…” in his hand. Are
you following me?
Mazmur
1:1-3, banyak dari kalian mungkin telah menghafal ini. Mazmur 1:1-3 bicara
tentang sebatang pohon, membandingkan orang yang benar dengan sebatang pohon.
Dikatakan di Mazmur 1:1, “1 Diberkatilah orang yang
tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, atau
yang berdiri di jalan orang berdosa, maupun yang
duduk di tempat pencemooh, 2 tetapi yang kesukaannya ialah
Taurat TUHAN, dan yang merenungkan TauratNya itu siang dan malam…” ini orang yang benar, bukan? “…3 Ia akan seperti…”
apa? “…sebatang pohon yang ditanam di tepi sungai air, yang menghasilkan buah pada
musimnya, dan yang daunnya tidak akan layu; dan apa saja yang diperbuatnya, akan berhasil…”
di
tangannya. Apakah kalian mengikuti saya?
Let's notice also Psalm 92:12, being that
we’re in Psalms. It says there in Psalm 92:12, once again comparing a righteous
person with a tree, the following: Psalm 92:12 says, “12 The righteous shall flourish like a…” what? “…like a palm tree, he shall
grow like a cedar in Lebanon.” So these locusts they are not given permission to touch those who are faithful,
they're given permission only to afflict whom? Those who do not have the seal
of God on their foreheads.
Mari kita simak
juga Mazmur 92:12, mumpung kita ada di Mazmur. Dikatakan di sana, di Mazmur 92:12, sekali lagi membandingkan manusia yang
benar dengan sebatang pohon, seperti berikut. Mazmur 92:12 berkata, “12 Orang benar akan bertunas seperti…” apa? “…pohon
palem, dia akan
tumbuh seperti pohon aras di Libanon…”
Jadi belalang-belalang ini tidak diberi izin untuk
menyentuh orang-orang yang setia, mereka diberi izin hanya untuk menyiksa
siapa? Orang-orang yang tidak memiliki meterai Allah di dahi mereka.
Now the question is, how can the Fifth
Trumpet speak about the seal on the forehead if the sealing doesn't take place until
the Sixth Trumpet? Because we're going to see the sealing on the forehead takes place
under the Sixth Trumpet. So
there appears to be a discrepancy. The question was asked here about that. Well,
the fact is that the Bible and the Spirit of Prophecy tell us that when a
person accepts Jesus Christ as Savior they receive a seal, it's the gospel seal
it's not the endtime seal that will seal 144,000 living saints that
will go through the Time of Trouble. That is a final seal of protection. But there's another seal that people receive
when they accept Jesus Christ as Savior and Lord. Let's read some verses.
Ephesians chapter 1 and we'll read verses
13 and 14. We'll let the Bible speak first Ephesians 1:13-14, here the Apostle
Paul wrote, “13 In Him you also trusted, after you
heard the word of truth, the gospel of your salvation; in whom also,
having believed, you were…” what? “…you were sealed with the Holy Spirit
of promise…” so were the Ephesians sealed when they
received Jesus Christ? Absolutely!
Notice being that we’re in the writings of
Paul, chapter 4:30, Ephesians 4:30, “ 30 And do not grieve
the Holy Spirit of God, by whom you were…” what? “…sealed for
the day of redemption.”
Sekarang
pertanyaannya ialah, bagaimana Terompet Kelima kok bicara tentang meterai di dahi jika pemeteraian tidak
terjadi hingga Terompet Keenam? Karena kita akan melihat bahwa pemeteraian di dahi
terjadi di periode Terompet Keenam. Jadi sepertinya ada ketidakcocokan.
Pertanyaan itu diajukan di sini. Nah, faktanya ialah, Alkitab dan Roh Nubuat
mengatakan kepada kita bahwa ketika
seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, mereka menerima suatu
meterai, itu adalah Meterai Injil, itu bukan meterai akhir zaman
yang akan diterima ke-144ribu orang saleh yang hidup yang akan mengalami Masa
Kesukaran Besar, yang adalah meterai terakhir untuk perlindungan. Tetapi ada
meterai lain yang diterima orang ketika mereka menerima Yesus Kristus sebagai
Juruselamat dan Tuhan. Mari kita baca beberapa ayat.
Efesus pasal 1 dan
kita akan membaca ayat 13 dan 14. Kita izinkan Alkitab bicara dulu. Efesus
1:13-14, di sini rasul Paulus menulis, “13 Di dalam Dia
kamu juga percaya, setelah kamu
mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia juga, setelah
kamu percaya kamu…” apa?
“…dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu…” jadi apakah
orang-orang di Efesus dimeteraikan ketika mereka menerima Yesus Kristus? Tentu saja!
Simak, mumpung kita sedang berada di tulisan Paulus,
pasal 4:30, Efesus 4:30, “30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah,
yang olehNya kamu telah…” apa? “…dimeteraikan
bagi hari penebusan.”
Notice also 2 Corinthians 1:22 once again
there's a gospel seal. It says there in
verse 22 let's read 21 for the context, 21 Now He who establishes us with you in Christ
and has anointed us is God, 22 who also has…” what? “…sealed us
and given us the Spirit in our hearts as a guarantee.”
So do believers receive a seal when they
accept Jesus Christ as Savior and Lord? Absolutely! That's the seal that is
being described here. Those who are true believers in Jesus.
Simak juga 2
Korintus 1:22 sekali lagi, ada meterai injil. Dikatakan
di sana di ayat 22, mari kita baca ayat
21 untuk konteksnya, “21Sebab Dia yang telah meneguhkan kami
bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus dan
yang telah mengurapi kami adalah Allah, 22 Yang juga telah…” apa? “…memeteraikan kita dan memberi kita Roh di dalam
hati kita sebagai jaminan. …”
Jadi apakah orang-orang yang beriman menerima meterai
ketika mereka menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan? Tepat
sekali! Itulah meterai yang dikatakan di sini. Mereka yang benar-benar beriman
dalam Yesus.
Now Ellen White also measures in. Ellen
White in Selected Messages Volume 2 page 263 referred
to a sister Hastings who died in 1850, it wasn't her husband, it was her, she
died in 1850. And Ellen White comforted him (or her rather??) by saying, in 1850 that brother (should be “Sister”?) Hastings was
sealed. So sealed how? Is she alive now? So is she going to receive the seal of
Revelation chapter 7? No. But Ellen White said she was sealed and that at the
resurrection she would resurrect, and be among the saved. So even Ellen White
states that there is a gospel seal and there is an endtime seal.
Now she also wrote the following in 6 Manuscript Releases page 28, “Those who
thus unite with the church by baptism are…”
what?
“…are sealed as men and women who have been born again, of water and of
the Spirit. They have entered upon a new life...” So we not need to confuse the Gospel
Seal with the final eschatological or end-time seal.
Nah, Ellen
White juga berkomentar. Ellen White di Selected Messages Vol. 2 hal. 263, merujuk kepada seorang Ny. Hastings yang mati tahun
1850, itu bukan suaminya, tapi si istri, dia meninggal tahun 1850. Dan Ellen
White menghibur si suami dengan berkata di tahun 1850 bahwa Ny. Hastings ini
sudah dimeteraikan. Jadi dimeteraikan bagaimana? Apakah Ny. Hastings sekarang
hidup? Jadi apakah dia akan menerima meterai Wahyu 7? Tidak. Tetapi Ellen White
mengatakan Ny. Hastings sudah dimeteraikan dan pada saat kebangkitan dia akan
dibangkitkan dan akan berada di antara umat tebusan. Jadi bahkan Ellen White
menyatakan bahwa ada Meterai Injil dan ada Meterai Akhir Zaman.
Nah, Ellen White menulis yang berikut di 6 Manuscript Releases hal. 28, “…Dengan demikian mereka yang
bersatu dengan gereja melalui baptisan…” apa? “…dimeteraikan sebagai laki-laki
dan perempuan yang telah dilahirkan kembali dari air dan Roh. Mereka telah
memasuki suatu kehidupan yang baru…” Jadi kita tidak perlu merancukan Meterai Injil
dengan meterai terakhir, Meterai Eskatologi atau Akhir Zaman
Verse 5:
Now let's go to Revelation 9:5. “ 5 And they were not
given authority to
kill them, but to torment them for five
months. Their torment was like
the torment of a scorpion when it strikes a man.” Now here's an interesting detail. Scorpions
rarely kill human beings when they sting them, but they do cause excruciating
pain by the poison, swelling, suffering, even to the point of people wanting to
die. Applying the year-day principle, the five months would be equivalent to
150 years. Notably The Age of Reason ~ have
you heard of The Age of Reason? Or The Enlightenment? ~ began in the early 17th century with the work of an
individual called Rene Descartes. What country was Rene Descartes from? France,
that's right. A contemporary of his,
Blaise Pascal wrote the following about Rene Descartes, the rationalist, "I
cannot forgive Descartes; in
all
his philosophy he did his best
to
dispense with God…” is that atheism? “… But he could not avoid making Him set the world in motion with a flip of
His thumb; after that
he had no more use for
God…” (Misery of Man Without God 77) or for miracles or for anything supernatural. Descartes’ most
famous book was called A Discourse on Method, published in 1637, some 150 years
before the beginning of
the French Revolution.
Ayat 5
Nah mari kita ke Wahyu 9:5, “5
Dan mereka tidak diberi izin untuk membunuh,
melainkan untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya. Siksaan mereka itu seperti siksaan kalajengking ketika ia menyengat manusia.” Nah, di sini ada
detail yang menarik. Kalajengking jarang membunuh manusia pada waktu mereka
menyengat, tetapi dengan racunnya mereka menciptakan rasa sakit yang luar
biasa, bengkak, penderitaan, bahkan sampai tahap membuat orang ingin mati
rasanya. Dengan mengaplikasikan rumus 1 hari nubuat = 1 tahun literal, maka 5
bulan sama dengan 150 tahun. Khususnya “The Age of
Reason” (Zaman Logika) ~ pernahkah kalian
mendengar tentang The Age of Reason? Atau The Enlightenment (Saat Pencerahan)? ~ yang dimulai di awal
abad ke-17 dengan karya seorang yang bernama Rene Descartes. Dari negara mana
Rene Decartes? Perancis, benar. Seorang rekan sejamannya, Blaise Pascal menulis
tentang Rene Descartes, si rasionalis, demikian,
“…Saya tidak bisa memaafkan Descartes. Dalam semua filsafatnya dia
berbuat sekuat tenaganya untuk menyingkirkan Allah…” apakah itu atheisme?
“…Tetapi dia tidak bisa mencegah menjadikan Allah yang menyalakan dunia
dengan satu putaran jariNya. Setelah itu dia sudah tidak membutuhkan Allah
lagi…” (Misery of Man Without God hal. 77) atau mujizatNya, atau apa pun yang supranatural.
Buku Descartes yang paling terkenal ialah A Discourse on Method yang dicetak 1637, 150-an tahun sebelum munculnya Revolusi Perancis.
The Age
of Reason jettisoned the need for faith and the miraculous in religion. It
supplanted
faith in God with faith in human wisdom. During this period the sciences
would come to believe that all could be resolved through human ingenuity
without the need of an ever interfering God. Notably these philosophies would not kill
people but they would make them what? Existentially miserable.
The
Age of Reason inspired the French Revolution.
The Age of Reason
(Zaman Logika) mencampakkan kebutuhan akan iman
dan mujizat dalam agama. Dia menggantikan
iman dalam Allah dengan keyakinan pada hikmat manusia. Selama
periode ini ilmu sains merasa yakin bahwa semua bisa diselesaikan oleh
kepintaran manusia tanpa butuh campur tangan terus-menerus dari Allah. Maka filsafat yang demikian tidak
akan membunuh manusia tetapi membuat manusia apa? Kehidupannya menyedihkan.
The Age of Reason
(Zaman Logika) ini yang menginspirasi Revolusi Perancis.
Verse 6
Now let's go to the next verse which is connected
with the concept of verse 5, “ 6 In
those days men will seek…” what? “…death and will not find it; they will
desire to die, and death will flee from them.” Is that what happens with a person who doesn't believe in God, someone who
has no hope for the future, no reason to live? Absolutely!
Notice this statement from Ellen White that
I read before, I think I read it this morning. “Atheism can shed no ray
of light into…” where? “…into the grave. It cannot restrain crime or quicken the
moral energies. It has no power to elevate the character or purity the soul. On the contrary,
it always tends to
degenerate the human race…” is that what happened in France? Yes. “…it leads away
from purity and peace. An instance of this is given in the history of the French Revolution…” now she's going to apply this to the French Revolution. “…That period, when the
existence of God
was denied, and His commandments were
abolished, was the most
revolting that is recorded on
the pages of human history.”( Youth Instructor 24 Desember 1896,)
Ayat 6
Sekarang mari kita ke ayat berikut yang terkait degan
konsep ayat 5, “6 Dan pada masa
itu orang-orang akan mencari…” apa? “…maut, tetapi mereka tidak akan
menemukannya, mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka…” Inikah yang
terjadi pada seseorang yang tidak punya iman pada Allah, orang yang tidak punya
harapan masa depan, tidak punya alasan untuk hidup? Betul sekali!
Simak pernyataan ini dari Ellen White yang sudah saya
bacakan sebelumnya, rasanya saya bacakan tadi pagi. “…Atheisme tidak bisa memberikan berkas
cahaya ke…” mana?
“…ke dalam kubur. Dia tidak bisa mencegah kejahatan atau menghidupkan
kekuatan moral. Dia tidak punya kuasa untuk mengangkat karakter atau memurnikan
jiwa. Sebaliknya, dia selalu bertendensi untuk merendahkan umat manusia…” itukah yang terjadi di Perancis? Ya.
“…dia membawa manusia jauh dari kemurnian dan kedamaian. Contoh dari ini
diberikan dalam sejarah saat Revolusi Perancis. …” sekarang Ellen White akan mengaplikasikan ini ke
Revolusi Perancis.
“…Periode itu, ketika eksistensi Allah tidak diakui dan Perintah-perintahNya
dihapus, adalah masa yang paling menjijikkan yang tercatat dalam
halaman-halaman sejarah manusia.” ( Youth Instructor 24 Desember 1896,)
The main characteristic of contemporary society is
meaninglessness. Do you know that suicide has greatly increased
in recent years? Why? Because life has no meaning for people. This is why
people are hungry and thirsty for what? For spirituality. But they're looking
for it in the wrong places, that's right. They're looking for a reason to live.
The rise of philosophies such as:
· deism,
· ethical relativism,
· nihilism,
· rationalism,
· existentialism,
· evolutionism,
· and atheistic communism,
has led people to be pessimistic about the
meaning of life. After all if there is
no supernatural divine beginning what hope is there for a supernatural divine
end? If there is no Creator God, there is no future, and if there is no future
then life has no ultimate meaning. This is the reason why the Psalmist
says, that "The fool hath said in his heart, ‘There is no God,’
(Psalms 14:1) Are you catching the picture? People
wanting to die, the scorpions sting, they cause excruciating pain and suffering
spiritually speaking.
Karakteristik
utama masyarakat kontemporer ialah ketidakberartian. Tahukah kalian bahwa bunuh diri telah banyak bertambah
dalam tahun-tahun terakhir? Mengapa? Karena hidup tidak berarti lagi bagi
manusia. Inilah mengapa manusia lapar dan haus apa? Kerohanian. Tetapi mereka
mencarinya di tempat yang salah, ya benar. Mereka mencari alasan untuk hidup. Munculnya
filsafat seperti:
· deisme (kepercayaan adanya sosok yang tertinggi, terutama
seorang pencipta yang tidak turut campur urusan alam semesta. Istilah ini
dipakai terutama untuk suatu gerakan di abad 17 dan 18 yang menerima eksistensi
Pencipta atas dasar logika, namun menolak keyakinan pada Allah yang supernatural yang berinteraksi dengan manusia)
· ethical
relativism (Relativisme etikal ~ teori yang
mengatakan moralitas itu relatif sesuai norma kebudayaan seseorang. Apakah suatu
perbuatan itu benar atau salah tergantung moral kebudayaan suatu tempat.)
· nihilisme (penolakan semua prinsip religius dan moral,
atas dasar bahwa hidup itu tidak ada artinya)
· rasionalisme (teori bahwa pendapat dan tindakan harus
berdasarkan logika dan ilmu pengetahuan daripada berdasarkan kepercayaan
religius atau respons emosional)
· eksistensialisme (teori filosofis atau pendekatan yang
menekankan eksistensi seorang individu sebagai sosok yang bebas dan bertanggung
jawab dalam menentukan perkembangannya sendiri melalui perbuatan
berdasarkan
kehendaknya.)
· evolusionisme (bahwa alam semesta tercipta sendiri selama
jutaan tahun tanpa campur tangan Allah.)
· dan komunisme atheis (menolak agama, kuasa supranatural,
Allah atau dewa, bahwa semua proses yang terjadi di alam dan masyarakat itu
berdasarkan peraturan alam, karena itu semua adalah milik bersama tidak ada milik pribadi.)
membuat manusia
menjadi pesismis memandang makna hidup. Jika tidak ada permulaan yang
supranatural hasil karya Ilahi, mana ada harapan suatu akhir supranatural karya
Ilahi? Jika tidak ada Allah Pencipta, maka tidak ada masa depan. Dan jika tidak
ada masa depan, maka hidup tidak ada artinya. Inilah alasannya mengapa sang
pemazmur berkata, “…Orang
bodoh berkata dalam hatinya, ‘Tidak ada Allah’ (Maz. 14:1) …” Apakah kalian menangkap gambarannya? Orang-orang ingin
mati, kalajengking-kalajengking menyengat, mereka menimbulkan rasa sakit yang
luar biasa dan penderitaan, secara rohani.
Now notice this statement from Ellen White
- I think this “TDG” is Today With God 339, “There
are many ways in which human beings can crucify the Son of God afresh,
and put Him to open shame. The worship of worldly business so confuses the mind that Satan stealthily approaches, and insidiously
gains entrance. He has many theories by which to
lead astray those who will be led. The erroneous
views of God that the world is entertaining are skepticism in disguise, preparing the way for…” what? “…for atheism. By hasty words and selfish deeds,
men
often grieve the heart of Christ. Thus Satan works untiringly to lead them to disloyalty.
As he gains control
of minds, he makes upon them lasting impressions, and the realities of
eternity fade away.”
Nah, simak
pernyataan ini dari Ellen White ~ saya rasa “TDG” ini ialah Today With God, hal.
339, “…Ada banyak cara bagi
manusia untuk menyalibkan Anak Allah lagi, dan mempermalukanNya secara terbuka.
Menyembah bisnis dunia begitu membingungkan pikiran sehingga Setan bisa
mendekat dengan mengendap-endap, dan masuk secara diam-diam. Setan punya banyak
rumus untuk menyesatkan mereka yang mau dipimpinnya. Pandangan yang salah
tentang Allah yang dipegang dunia adalah skeptikisme terselubung, yang
mempersiapkan jalan bagi…” apa?
“…bagi atheisme. Dengan kata-kata yang menyakitkan dan
perbuatan-perbuatan yang egois, manusia sering mendukakan hati Kristus. Maka Setan
bekerja tanpa lelah untuk membawa mereka kepada ketidaksetiaan. Ketika Setan
semakin bisa mengendalikan pikiran manusia, dia menanamkan kepada mereka
kesan-kesan yang bertahan lama sehingga realita kekekalan pun memudar hilang.”
The book of Ecclesiastes is a good illustration
of the spirit that inspired the French Revolution. Have you ever read Ecclesiastes?
Do you know that that's one of the last books that the Jews included in the
Canon of Scripture? There were three books that were included last by the Jews
in the Old Testament:
1.
was Song of
Solomon it was too, how would I say? Too graphic in referring to sensual love,
2.
the second book which took a long time to
include was Esther, because the name of God
is not mentioned,
3.
and the third book is Ecclesiastes because this appears to be an extremely pessimistic
book. “Vanity of vanities, all is vanity”, you know you read the book it's depressing. The question is why is this
book included in Scripture? Because Solomon is describing his life when he went
astray from God. The important thing is not the pessimism of a book, but how he
ends the book. “The end of the matter is this: Fear God
and keep His Commandments for this is the whole duty of man. For God will bring
every work into judgment” And then he counseled the youth, he says, “Remember thou thy Creator in the days of their youth, before the evil
days come and you look back and you say I have no joy in them”. He's describing his life separated from God. And do you know that Solomon,
Ellen White even said, that he toyed with the idea of atheism, of becoming an
atheist? Notice what we find at the top of page 177, Ecclesiastes 2:17-18 and
I'm reading from the New International Version which I think is more vivid.
Solomon says, “17 So I hated…” what? “…life…”
did he want to die? Yes. Was he suffering?
You bet. In fact Ellen White said that he became effeminate. What does
“effeminate” mean? He became woman-like. Now that's not a bad thing unless
you're a man, it's good for women to be effeminate it's not good for men. So he
says “…So I hated life, because the work that is done under the sun was grievous to me.
All of it is…” what? “…meaningless, a chasing after the
wind. …” Have you ever tried to grab the wind? And then in verse 18 he says, “… 18 I
hated all the things I had toiled for under the sun, because I must leave them
to the one who comes after me.” That is the life of the atheist, the life of a person who has gone astray
from God. That is the spirit of this French Revolution.
Kitab
Pengkhotbah adalah ilustrasi yang tepat tentang roh yang menginspirasi Revolusi
Perancis. Pernahkah kalian membaca Pengkhotbah? Tahukah kalian itu adalah salah
satu dari kitab-kitab yang terakhir dimasukkan orang Yahudi dalam Canon Kitab
Suci? Ada tiga buku yang mereka masukkan terakhir dalam kitab-kitab Perjanjian
Lama:
1.
Kidung Agung, itu terlalu ~ saya harus bilang apa? Terlalu jelas menggambarkan tentang
cinta sensual.
2.
Kitab
kedua yang butuh waktu sampai lama untuk dimasukkan ialah kitab Ester, karena nama Allah tidak disebut di sana.
3. Dan kitab ketiga
ialah Pengkhotbah, karena ini kitab yang
tampaknya sangat pesimis. “…‘Kesia-siaan dari semua kesia-siaan’, semua itu kesia-siaan (1:2)…” Kalian tahu, kalau kalian membaca Pengkhotbah itu membuat
sangat depresi. Pertanyaannya, mengapa kitab ini dimasukkan dalam Kitab Suci?
Karena Salomo menggambarkan hidupnya ketika dia tersesat dari Allah. Yang
penting bukanlah pesimisme dalam kitab ini tetapi bagaimana kitab ini berakhir,
“…kesimpulan dari semua ini: takutlah akan Allah dan peliharalah
Perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah
akan membawa setiap perbuatan ke penghakiman...”
(12:13-14). Kemudian dia juga
menasihati orang-orang muda, “…Ingatlah
akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang jahat dan engkau
memandang ke belakang dan engkau berkata, ‘Tak ada sukacita bagiku di dalamnya!’…” (12:1). Dia menggambarkan hidupnya saat
terpisah dari Allah. Dan tahukah kalian, Ellen White berkata bahwa Salomo
sempat bermain-main dengan ide atheisme, menjadi seorang atheis? Simak apa yang
ada di bagian atas hal. 177, Pengkhotbah 2:17-18 dan saya membaca dari NIV yang
menurut saya menyampaikannya lebih hidup.
Salomo berkata, “17
Oleh sebab itu aku membenci…” apa?
“…hidup…” apakah dia ingin mati? Ya. Apakah dia menderita? Pasti.
Bahkan Ellen White berkata dia menjadi kewanita-wanitaan. Apa maksudnya? Dia
menjadi mirip wanita. Nah, itu bukan hal yang buruk, kecuali jika kamu seorang
pria. Buat perempuan bagus kewanita-wanitaan, tapi tidak bagus buat pria. Maka
kata Salomo, “…Oleh sebab itu aku
membenci hidup, karena pekerjaan yang
dilakukan di bawah matahari itu berat bagiku.
Semuanya adalah…” apa? “…kesia-siaan dan mengejar angin…” pernahkah kalian mencoba menangkap angin? Kemudian di
ayat 18 dia berkata, “…18
Aku membenci segala hal yang telah kulakukan dengan jerih payah di bawah
matahari, sebab aku harus meninggalkan mereka
kepada orang yang datang sesudah aku…” Itulah hidup seorang atheis, hidup seorang yang telah
meninggalkan Allah. Inilah roh Revolusi Perancis.
Ellen White wrote in Prophets and Kings page 58 about Solomon, “His
faith in the Living God was supplanted by atheistic doubts. Unbelief marred his…” what? “…his happiness, weakened his principles and degraded his
life…” does that sound like what happened to the
people who participated in the French Revolution? Absolutely!
A good illustration of this is Ernest Hemingway who spent a good share of
his life in Cuba, a miserable man, drunk a good share of the time, Nobel Prize
winner for Literature in the year 1954 because of the book that he wrote The Old Man and the Sea, it’s a depressing story, and if you read that
it's depressing. You know, this fisherman has gone out, you know, he's old,
he's over the hill, and he's gone out fishing and he can't catch anything
anymore. And so his friends are making fun of him, and so one day he goes out
and he catches this huge marlin and “Wow!” he says, “Now I’m going to take it
back to the shore and I'm going to show that life still has meaning.” And so
when he's on his way back the sharks attack because he's put this huge fish
such as nobody has ever seen before next to his boat, and the sharks attack. To
make a long story short by the time that he gets to the shore, all he has to
show is a skeleton, that is a symbolic depiction of his life. Do you know how Ernest Hemingway died? In
1961 he took out a revolver and shot himself in the head. By the way do you
know that Ernest Hemingway was a great student of the book of Ecclesiastes? He
wrote a work which has not been published, the title of the work is The Sun Also Rises which is a phrase that
appears in the book of Ecclesiastes. He was fascinated by Ecclesiastes because
he could see in it a reflection of his own life. And at the end, life had no meaning so he
committed suicide. Are you with me?
That's the spirit of the French Revolution.
That's what the world is reaping today.
Ellen White menulis di Prophets and Kings
hal. 58 tentang Salomo. “…Imannya dalam Allah yang hidup
diganti oleh keraguan atheistik. Ketidakpercayaan merusak…” apanya?
“…kebahagiaannya, melemahkan prinsip-prinsipnya dan membuat hidupnya
merosot…” apakah ini
mirip apa yang terjadi pada orang-orang yang mengambil bagian dalam Revolusi
Perancis? Tentu saja!
Suatu ilustrasi yang bagus untuk ini ialah Ernest Hemingway, yang
melewatkan sebagian besar hidupnya di Kuba, mabuk sebagian besar waktunya,
pemenang Hadiah Nobel untuk Sastra tahun 1954 karena buku yang ditulisnya The Old Man and the Sea (Orang Tua dan Laut),
itu adalah cerita yang depresif dan jika
dibaca itu sangat membuat depresi. Seorang pemancing ikan yang sudah
tua, sudah lewat masa jayanya, dia pergi menangkap ikan dan dia tidak bisa
mendapat apa-apa lagi. Maka teman-temannya menertawakannya. Maka suatu hari dia
pergi dan dia menangkap seekor ikan marlin yang besar sekali dan dia berkata, “Wow! Aku akan membawanya ke pantai dan
aku akan menunjukkan bahwa hidup ini masih punya makna.” Maka dalam perjalannya
pulang, dia diserang oleh ikan-ikan hiu karena dia meletakkan ikan marlinnya
yang sangat besar yang tidak
pernah ada yang melihat ikan sebesar itu sebelumnya, di sisi kapalnya, dan ikan-ikan hiu itu
menyerang. Untuk mempersingkat cerita, pada waktu dia tiba di pantai, apa yang
bisa ditunjukkan hanyalah kerangka tulang-tulang ikan, itu adalah simbol dari
hidupnya.
Tahukah kalian bagaimana Ernest Hemingway mati? Tahun 1961 dia mengambil pistol dan menembak
kepalanya sendiri. Nah, tahukah kalian Ernest Hemingway adalah pelajar tekun
kitab Pengkhotbah? Dia menulis suatu naskah yang belum diterbitkan dan judulnya
ialah The Sun Also Rises (Matahari Juga Terbit) yang adalah istilah yang terdapat
di kitab Pengkhotbah. Dia sangat kagum dengan kitab Pengkhotbah karena dia bisa
melihat di dalamnya suatu pantulan dari hidupnya sendiri. Dan pada akhirnya
hidup tidak punya arti lagi baginya, maka dia bunuh diri. Apakah kalian
mengikuti saya?
Itulah roh Revolusi Perancis. Itulah yang dituai dunia sekarang.
Now let's read the statements here in the
middle of page 177. Have you ever heard of Hume the philosopher? “It is said that Hume,
the skeptic, was in early life a conscientious believer in
the Word
of God. Being connected
with a debating society,
he was appointed to present the arguments
in favor of infidelity…” be very careful about defending what you don't believe in.
“…He studied with earnestness and perseverance, and his keen and active mind became imbued with the sophistry of skepticism. Erelong he came to believe its delusive teachings, and his whole afterlife bore the dark impress of infidelity.”
(Child
Guidance p. 196)
Sekarang mari kita baca pernyataan-pernyataan di sini di bagian
tengah hal. 177. Pernahkah kalian mendengar tentang filsuf Hume?
“…Dikatakan bahwa Hume si skeptik, pada awal hidupnya adalah seorang yang mempercayai Firman Allah dengan sangat
bertanggung jawab. Karena dia terhubung dengan suatu perkumpulan debat, dia
ditunjuk untuk menyampaikan pembelaan membenarkan ketidakpercayaan pada Tuhan…” jadi, berhati-hatilah membela apa yang tidak kita
yakini. “…Dia mempelajari dengan
tulus dan tekun, dan pikirannya yang tajam dan aktif pun menjadi dipenuhi
dengan skeptisisme yang menyesatkan. Tidak pakai lama dia jadi mempercayai
ajaran-ajaran tersebut yang menyesatkan, dan seluruh hidupnya kemudian tertera cap gelap ketidakpercayaan pada Tuhan.” (Child Guidance hal.
196)
Voltaire, one of the key figures in the
French Revolution we’re told, “When Voltaire was five years old, he committed to memory an infidel poem…” “infidel” means faithless “…and the pernicious influence was never effaced from his mind. He became one of Satan's most successful agents to lead men away from
God. Thousands will rise up in the judgment and
charge the ruin of their souls
upon the infidel Voltaire.” ( Child Guidance p. 196)
Tentang Voltaire, salah satu tokoh kunci
Revolusi Perancis, kita diberitahu, “…Ketika
Voltaire masih berusia lima tahun, dia menghafalkan suatu puisi kafir…” “kafir”
berarti tidak punya iman, “…dan pengaruh yang gelap itu tidak pernah
terhapus dari pikirannya. Dia menjadi salah satu agen Setan yang paling
berhasil dalam menuntun manusia menjauhi Allah. Beribu-ribu akan bangkit pada
hari penghakiman dan menuduhkan kerusakan jiwa mereka kepada Voltaire yang
kafir.” ( Child Guidance hal. 196)
Rationalism even came to the point of
denying the story of creation. You can read the next statement that begins at the bottom of page
177 and ends at the top of page 178, because we need to finish this particular
chapter.
Rasionalisme
bahkan mencapai titik tidak mengakui kisah Penciptaan. Kalian bisa membaca
pernyataan berikut yang dimulai di bagian bawah hal. 177 dan berakhir di bagian
atas hal. 178, karena kita harus menyelesaikan bab ini.
Verse 7
Let's notice the comments on Revelation 9:7,
“7 The shape of the locusts was
like horses prepared for battle. On their heads were crowns of something
like gold, and their faces were like
the faces of men.”
Where is the backdrop to this in the Bible? The backdrop of this
imagery is in Joel 2:4-10 where God compares an invading army with a plague of
locusts. It is of interest, this is an interesting thing that the Italian word
for “locust” is “cavalletta”, what does “cavalletta”
mean in
Italian? Little horse. Interesting the locust is related to the horse. In fact that in some ways it
looks a little bit like a horse. And the German peasants call the locusts “Heupferde”
which means hay horses. At this point
Satan and his angels are already gathering their forces for what? For the final
battle against God, the Bible, and His people.
Ayat 7
Mari kita simak
kometar Wahyu 9:7, “7
Dan bentuk belalang-belalang itu seperti
kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di kepala mereka ada sesuatu yang
menyerupai mahkota emas, dan muka mereka seperti muka laki-laki…”
Di mana latar belakang ini di dalam Alkitab? Latar
belakang penglihatan ini ada di Yoel 2:4-10,
di mana Allah membandingkan suatu balatentara yang menyerang dengan
tulah belalang. Yang menarik, ini adalah hal yang menarik bahwa kata “belalang” dalam bahasa
Italia ialah “cavalletta”. Apa maksud “cavalletta” dalam
bahasa Italia? Kuda kecil.
Menarik belalang dikaitkan dengan kuda. Bahkan dalam beberapa hal, memang ada
sedikit kemiripan dengan kuda. Dan petani-petani Jerman menyebut belalang “Heupferde” yang artinya
kuda jerami. Pada waktu itu Setan dan malaikat-malaikatnya sudah
menggalang kekuatan mereka untuk apa? Untuk peperangan terakhir melawan Allah,
Alkitab, dan umatNya.
Verse 8-9
“ 8 They had hair like
women’s hair, and their teeth were like lions’ teeth. 9 And they had breastplates
like breastplates of iron, and the sound of their wings…” their flying “…was like…”
the thundering of what?
“…the sound of chariots with many horses running into battle.”
Were they ready to go to France and do
their work? Yes.
Ayat 8-9
“8 Mereka punya rambut seperti rambut perempuan dan gigi mereka seperti gigi
singa, 9 dan mereka punya baju
zirah seperti baju zirah dari besi dan bunyi
sayap mereka…” terbangnya mereka “…bagaikan…”
gemuruh apa?
“…bunyi kereta-kereta kuda dengan banyak kuda, yang sedang lari ke medan
peperangan. …”
Apakah mereka siap pergi ke Perancis dan melakukan
pekerjaan mereka? Ya.
Verse
10
“10 They had tails like scorpions, and there were stings
in their tails. Their power was to
hurt men five months.”
They had tails and stings like scorpions and in their tails they
had what? Power to torment people for five months. So let me ask you, are their lies a torment to people?
The doctrines of the French Revolution? Absolutely!
Ayat 10
“10
Mereka punya
ekor seperti kalajengking dan ada sengatnya di
ekor mereka. Kuasa mereka ialah untuk
menyakiti manusia lima bulan lamanya. …”
Mereka punya
ekor dan sengat seperti kalajengking-kalajengking dan di ekor mereka ada kuasa
untuk menyiksa manusia selama lima bulan. Jadi coba saya tanya, apakah dusta mereka menyiksa orang?
Doktrin dari Revolusi Perancis? Sudah pasti!
Now what does the lion represent? It says
here that they had lion’s teeth. What does the lion represent in the Bible? Well,
it can represent Christ, it can represent Babylon, it can represent Judah the
son of Jacob, but it can also represent whom? Satan who goes forth as a
roaring lion seeking whom he may devour. But his angels also are compared
with lions.
Notice the statement from Early Writings
page 191, “He
(Satan)…” this is after Jesus gained the victory over Satan, ascended to Heaven, “…Satan related to his angels that Jesus had given His disciples
power to rebuke them and cast them out, and to heal those whom they should
afflict. Then Satan's angels went forth like…”
what? “…like
roaring lions, seeking to destroy the followers of Jesus.”
Nah, singa melambangkan
apa? Dikatakan di sini bahwa belalang-belalang itu punya gigi singa. Singa di
Alkitab melambangkan apa? Nah, itu bisa melambangkan Kristus, bisa melambangkan
Babilon, bisa melambangkan Yehuda anak Yakub, tetapi bisa juga melambangkan
apa? Setan yang keluar
seperti singa yang mengaum mencari mangsa yang bisa dilahapnya. Tetapi malaikat-malaikatnya juga
dibandingkan dengan singa-singa.
Simak pernyataan dari Early Writings hal.
191, “…Dia (Setan)…” ini setelah Yesus mendapatkan kemenangan atas Setan
dan sudah naik ke Surga, “…Setan menyampaikan kepada malaikat-malaikatnya bahwa Yesus sudah
memberikan kepada murid-muridNya kuasa untuk menghardik mereka dan melemparkan
mereka keluar, dan menyembuhkan orang-orang yang mereka siksa. Lalu
malaikat-malaikat Setan keluar seperti…” apa? “…seperti singa yang mengaum,
mencari untuk menghancurkan pengikut-pengikut Yesus.”
In Scripture, as I mentioned, the tail
represents lies.
It is significant that
· during the 1260 years Satan deceived people by the lie of what? False religion.
· But during
The Age of Reason Satan deceived and hurt people by the lies of what? Secularism
or atheism.
And here comes the interesting part. You
know, let me ask you, who are going to be the greatest enemies of God's people?
The Liberals or the Conservatives? Well, it all depends whether you support Joe
Biden or Donald Trump, hoahahaha! No! Actually who were the Liberals in Christ's
day? The Liberals were the Sadducees. Who were the staunch Conservatives? The
Pharisees. They hated each other and they had different doctrines, but
when it came to destroying public enemy number one they joined forces. So let's
not get politically involved and say, ya, ya, ya, we need to side with the
Conservatives or we need to side with the Liberals, you know because the Bible
tells us that the King of the South and the King of the North will join forces to
persecute God's people.
Di Kitab
Suci, seperti yang saya sebutkan, ekor melambangkan dusta.
Yang signifikan
· selama 1260 tahun,
Setan menipu orang-orang dengan dusta apa? Agama palsu.
· Tetapi selama
The Age of Reason (Zaman Logika) Setan menipu dan mencelakakan
manusia dengan dusta
apa? Sekularisme atau atheisme.
Dan sekarang
tiba bagian yang menarik. Kalian tahu, coba saya tanya, siapakah yang akan
menjadi musuh terbesar umat Allah? Golongan Liberal atau Konservatif? Nah,
semua tergantung apakah kalian mendukung Joe Biden atau Donald Trump,
hoahahaha! Tidak! Sebenarnya siapakah golongan Liberal di zaman Kristus? Golongan Liberalnya ialah orang-orang
Saduki. Siapakah golongan
Konservatif yang gigih? Orang-orang Farisi. Mereka saling
membenci satu sama lain dan mereka punya doktrin yang berbeda, tetapi ketika
berurusan dengan menghancurkan musuh bersama nomor satu, mereka menggabungkan
kekuatan. Jadi marilah kita tidak usah terlibat dalam politik dan berkata, kita
perlu memihak Konservatif atau kita perlu memihak golongan Liberal, kalian
tahu, karena Alkitab sudah memberitahu kita, bahwa Raja Negara Selatan dan Raja Negara Utara akan
menggabungkan kekuatan untuk mempersekusi umat Allah.
Verse 11
“11 And they had as king
over them the angel of the bottomless pit, whose name in Hebrew is Abaddon, but in Greek he has
the name Apollyon.”
Final comment Revelation 9:11, the king who rules over the locusts is the angel
of the abyss. Who is identified in the Bible with the abyss? Satan in
Revelation chapter 20, right? He's put in the abyss or the bottomless pit as
it's mistranslated. So the king who rules over the locusts, over this army that
is going to unleash in France in the Fifth Trumpet, his name is in Hebrew
“Abaddon” and in Greek, the equivalent Greek word is “Apollyon”. The names
“Abaddon” and “Apollyon” means what? The Destroyer. Is that exactly what
happened in the French Revolution? Oh yes! Absolutely! The New Testament
describes Satan as the ruler or Prince of Demons, isn't that true? So who is the
leader of this host? Satan. And Jesus referred to him as the what? As “the
destroyer” in John 10:10 which is the verse with which we will end our study
this afternoon. John 10:10 Jesus said the following, “ 10 The thief does not come except to steal,
and to kill, and to…” what?
“…destroy…” but Jesus came to what? “…I have come that they may
have life, and that they may have it more
abundantly.”
Ayat 11
“11 Dan mereka punya sebagai raja atas mereka, malaikat lubang yang tidak berdasar yang namanya
dalam bahasa Ibrani ialah Abadon tetapi
dalam bahasa Yunani dia punya nama Apolion…”
Komen terakhir Wahyu 9:11, raja yang memerintah
belalang-belalang itu adalah malaikat dari abusos. Siapa yang di Alkitab
diidentifikasi dengan abusos? Setan, di Wahyu pasal 20, benar? Dia ditempatkan
di abusos atau lubang yang tidak ada dasarnya sebagaimana kata terjemahan yang
salah. Jadi raja yang memerintah belalang-belalang itu, yaitu balatentara yang
akan lepas di Perancis di Terompet Kelima, namanya dalam bahasa Ibrani ialah
“Abaddon” dan persamaannya dalam bahasa Greeka “Apollyon”. Nama “Abaddon” dan
“Apollyon” artinya apa? Pembinasa. Apakah tepat begitu yang terjadi di Revolusi
Perancis? Oh, iya, tentu saja! Kitab Perjanjian Baru menggambarkan Setan sebagai
pemimpin atau Pangeran Iblis, benar
tidak? Jadi siapa pemimpin
balatentara ini? Setan. Dan Yesus menyebutnya sebagai apa?
Sebagai Pembinasa di Yohanes 10:10 yang adalah ayat yang akan mengakhiri
pelajaran kita petang ini. Yohanes 10:10 Yesus berkata demikian, “…10 Pencuri tidak datang selain untuk mencuri dan membunuh
dan…” apa?
“…membinasakan…” tetapi Yesus datang untuk apa? “…Aku
datang, supaya mereka boleh mempunyai hidup,
dan agar mereka boleh mempunyainya lebih berlimpah.”
Tomorrow we will study the Interlude of
Revelation 11 and then maybe tomorrow we'll study Revelation 10 which is also part
of the Interlude.
Besok kita akan
mempelajari Sisipan Wahyu 11 kemudian mungkin besok kita akan mempelajari Wahyu
10 yang juga adalah bagian dari Sisipan.
11 01 21
No comments:
Post a Comment