Wednesday, January 20, 2021

EPISODE 13/24 ~ REVELATION'S SEVEN TRUMPETS ~ INTERLUDE FIFTH TRUMPET ~ MEASURING THE TEMPLE ~ STEPHEN BOHR

_____REVELATION’S SEVEN TRUMPETS_____

Part 13/24 - Stephen Bohr

THE MEASURING OF THE TEMPLE ~ REVELATION 11

https://www.youtube.com/watch?v=USHOLl6L_xs&t=3s

 

Dibuka dengan doa.

 

Alright, let's go to the top of page 181, Revelation 11:2 you're probably wondering why we're starting our study of Revelation 11 in verse 2. Well, because we're going to find that verse 1 belongs to chapter 10, that'll become clear a little bit later on. So just in the corner of your mind, remember that Revelation 11:1 should be the conclusion of chapter 10, okay? The chapter division is in the wrong place. So we're going to begin in Revelation 11:2 let's read that verse. We're going to go verse by verse through Revelation 11 in the next two sessions.

 

Baiklah, mari kita ke bagian atas hal. 181, Wahyu 11:2. Mungkin kalian heran mengapa kita mengawali pelajaran kita tentang Wahyu 11 dari ayat 2. Nah, itu karena kita akan melihat bahwa ayat 1 adalah bagian dari pasal 10, itu nanti akan menjadi jelas. Jadi simpan saja di dalam ingatan kalian, bahwa Wahyu 11:1 adalah konklusi dari pasal 10, oke?

Pembagian pasalnya dibuat di tempat yang salah. Jadi, kita akan mulai di Wahyu 11:2, mari kita  baca ayat itu. Kita akan membahas seluruh Wahyu 11 ayat per ayat dalam dua sesi berikut.

 

 

It says here in Revelation 11:2, “ But leave out the Court which is outside the Temple, and do not measure it, for it has been given to the Gentiles. And they will tread the Holy City underfoot for forty-two months.” 

Now there are several questions that we need to ask about this verse, and they’re here on this page.

1.   First of all, what is the meaning of “the Court” in this verse? What is the meaning of “the Court”?

2.   Second question, why does the angel command John not to measure the Court of the Temple? Why doesn’t he say, don't measure the Temple, but don't measure the Court?

3.   Daniel 8:10-13 which should be fresh in our minds because of the Sabbath School lesson last Sabbath, it refers to trampling the sanctuary and the host and interfering with the work of the Prince of the hosts. In Revelation 13:5 speaks of the blaspheming of the tabernacle in Heaven and those who worship there. Do these actions have anything to do with measuring the Temple? In other words is there any relationship between Daniel 8 and Revelation 11:2.

4.   What does the Holy City represent in this verse? What does the Holy City represent? The Holy City that is trampled.

5.   Who are the Gentiles who trampled the Holy City?

6.   When did the period of the 42 months begin and end?

7.   Are the forty-two months past or future as many are teaching in the Adventist Church these days?

8.   Did God give the Court of the Temple to the Gentiles before the measurement of the Temple began or after the measurement of the Temple began?

Are you understanding the questions?

Now we have the questions, let's look for answers to the questions.

 

Dikatakan di sini di Wahyu 11:2, 2 Tetapi kecualikan pelataran yang di sebelah luar Bait Suci, janganlah engkau mengukurnya, karena itu telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain. Dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.”

Nah ada beberapa pertanyaan yang perlu diajukan tentang ayat ini, dan mereka ada di halaman ini.

1.   Pertama-tama apa makna “Pelataran” di ayat ini. Apa arti “Pelataran”?

2.   Pertanyaan kedua, mengapa malaikat itu memerintahkan Yohanes untuk tidak mengukur Pelataran Bait Suci? Mengapa dia tidak berkata, jangan mengukur Bait Sucinya, melainkan jangan mengukur Pelatarannya?

3.   Daniel 8:10-13 yang seharusnya masih segar dalam ingatan kita karena pelajaran Sekolah Sabat minggu lalu bicara tentang menginjak-injak Tempat Kudus dan balatentaranya dan mengganggu pekerjaan Sang Pangeran balatentara. Di Wahyu 13:5 berbicara tentang menghujat tempat kediaman Allah di Surga, dan mereka yang beribadah di sana. Apakah tindakan-tindakan ini ada kaitannya dengan mengukur Bait Suci? Dengan kata lain apakah ada hubungan antara Daniel 8 dan Wahyu 11:2?

4.   Kota Suci itu mewakili apa di ayat ini? Kota Suci melambangkan apa, Kota Suci yang diinjak-injak?

5.   Siapa “bangsa-bangsa lain” yang menginjak-injak Kota Suci?

6.   Kapan periode 42 bulan mulai dan berakhir?

7.   Apakah ke 42 bulan di masa lampau atau masa akan datang seperti yang banyak diajarkan di gereja Advent hari ini?

8.   Apakah Allah menyerahkan Pelataran Bait Suci kepada bangsa-bangsa lain sebelum pengukuran Bait Suci itu dimulai atau setelah pengukuran Bait Suci itu dimulai?

Apakah kalian memahami pertanyaan-pertanyaan ini?

Sekarang kita sudah punya pertanyaan-pertanyaannya, mari kita cari jawabannya.

 

 

Daniel and Revelation refer to the 1260 days in different ways and with different emphases and you have in Revelation ~ actually in the next page ~ you're going to find several places where you have the 1260 days mentioned.

ü  In Daniel 7 the emphasis falls upon what the papacy did as a system on earth during the 1260 years, the actions in other words of the Little Horn: it blasphemed God, and persecuted the saints of God, it thought  it could change God's Law, etc. So the focus in Daniel 7 is on the actions of the Little Horn, for time, times, and the dividing of time.

ü  In Revelation 12 that mentions time, times, and dividing of time, and also 1260 days, the central focus is on Satan persecuting God's people. You know the woman has to flee to the wilderness because the Dragon is after  her.  So the focus there is upon Satan persecuting the church.

ü  In Revelation 13 the emphasis is different. In Revelation 13 we are told that the Beast attacks the name of God, and those who dwell in Heaven, and the Heavenly sanctuary, and the saints of the Heavenly sanctuary. So Revelation 13 the emphasis is an attack on the sanctuary, and on the hosts of the sanctuary.

ü  Now in Revelation 11 which mentions 1260 days and 42 months, the emphasis falls upon the attack on the Word of God.

So you have these time periods in Daniel 7, Revelation 12, Revelation 13, and Revelation 11, and the same time period is mentioned in all of these places but the emphasis is each time different.

 

Daniel dan Wahyu mengacu ke masa 1260 hari dengan cara-cara yang berbeda dan dengan penekanan yang berbeda. Dan di Wahyu ~ tepatnya di halaman berikut ~ kita akan melihat beberapa tempat di mana 1260 disebut.

ü  Di Daniel 7, penekanan jatuh pada apa yang dilakukan Kepausan sebagai suatu sistem di dunia selama 1260 tahun, dengan kata lain sepak-terjang Tanduk Kecil: dia menghujat Allah, mempersekusi orang-orang kudus Allah, dia berpikir dia bisa mengganti Hukum Allah, dll. Jadi fokus di Daniel 7 ialah pada perbuatan Tanduk Kecil, selama satu masa, dua masa, dan setengah masa.

ü  Di Wahyu 12 yang menyebut satu masa, dua masa, dan setengah masa, dan juga 1260 hari, fokus intinya ialah pada Setan mempersekusi umat Allah. Kalian tahu, perempuan itu harus lari ke padang gurun karena si Naga sedang mengejarnya. Jadi fokusnya di sini ialah pada Setan mempersekusi gereja.

ü  Di Wahyu 13, penekanannya berbeda. Di Wahyu 13 kita mendapat tahu bahwa Binatang itu menyerang nama Allah, dan mereka yang diam di Surga, dan Bait Suci surgawi, dan orang-orang kudus Bait Suci surgawi. Maka Wahyu 13 fokusnya ialah pada serangan atas Bait Suci dan pada balatentara Bait Suci.

ü  Nah, di Wahyu 11 yang menyebut 1260 hari dan 42 bulan, penekanan jatuh pada serangan atas Firman Allah.

Jadi periode-periode ini di Daniel 7, Wahyu 12, Wahyu 13, dan Wahyu 11, dan semua periode yang sama di disebut di semua tempat ini, namun penekanannya setiap kali berbeda.

 

 

Now Ellen White makes a definite connection between what the papacy did with the Bible during the 1260 years ~ by the way this is the Fourth Trumpet, right? 1260 years is the Fourth Trumpet ~ and the events of the French Revolution which is what, which trumpet?

The Fifth Trumpet. The proscription of the Bible or the prohibition of the Bible by the papacy during the 1260 years led to spiritual ignorance, then exploded in the French Revolution and led the revolutionaries to crucify the two witnesses or the  Bible. Is that clear?

 

Sekarang Ellen White membuat koneksi yang pasti antara apa yang dilakukan Kepausan pada Alkitab selama 1260 tahun ~ nah, ini ialah Terompet Keempat, benar? 1260 tahun itu Terompet Keempat ~ dengan  peristiwa-peristiwa Revolusi Perancis yang adalah terompet ke berapa? Terompet Kelima. Disingkirkannya Alkitab atau dilarangnya Alkitab oleh Kepausan selama 1260 tahun mengakibatkan kebodohan spiritual, yang kemudian meletus sebagai Revolusi Perancis, dan membuat para revolusioner membunuh kedua saksi atau Alkitab. Apakah itu jelas?

 

 

Notice these statements from Ellen White which we read yesterday.

“The war against the Bible…” this is during the 1260 years,  “…carried forward for so many centuries in France, culminated in the scenes of the Revolution. That terrible outbreaking was but the legitimate result of Rome's suppression of the…”  what?   “…of the  Scriptures…”  does she link the 1260 years with the French Revolution? Yes.

 

Simak pernyataan-pernyataan ini dari Ellen White yang kita baca kemarin.

“…Perang melawan Alkitab…”  ini selama 1260 tahun,   “…yang selama berabad-abad telah dilaksanakan di Perancis, memuncak dalam adegan-adegan Revolusi. Pecahnya kengerian yang hebat itu hanyalah akibat yang tak terelakkan dari disembunyikannya…”  apa?   “…

 Kitab Suci oleh Roma…” (Great Controversy hal. 265)  apakah Ellen White mengaitkan 1260 tahun dengan Revolusi Perancis? Ya.

 

 

And in the second statement it becomes even clearer.

It was popery that had begun the work which atheism was…”  what?   “… completing...” So you have to study these two trumpets together. See, during the Fourth Trumpet you have the beginning of the work against the Bible, in the French Revolution you have the conclusion of the work against the Bible.  She continues,  “…The policy of Rome had wrought out those conditions, social, political, and religious, that were hurrying France on to ruin…”

 

Dan di pernyataan kedua, semakin jelas.

“…Kepausanlah yang mengawali pekerjaan yang…”  apa?  “…disempurnakan oleh atheisme…”  Jadi kalian harus mempelajari kedua terompet itu bersama-sama. Lihat, selama periode Terompet Keempat itu adalah awal pekerjaan melawan Alkitab. Di Revolusi Perancis itu akhir dari pekerjaan melawan Alkitab. Ellen White melanjutkan,   “…Kebijakan Roma telah membuat semua kondisi ini, baik sosial, politik, dan religius, yang dengan cepat menyeret Perancis ke kehancuran…” (Great Controversy hal. 276)

 

 

Now this is an important sequence in Daniel 8 that Revelation 11:2 echoes. Daniel 8 tells us ~ now we're going to deal with Daniel 8 first ~ Daniel 8 tells us that the Little Horn trampled what? The sanctuary and those who worshiped there, and took away the daily  ~ which we've already studied: a word that describes the work of the priest in the Court and in the Holy Place.

Both Daniel and Revelation used the word what? “Trampled” as it relates to the sanctuary, the trampling of the sanctuary, the hosts, and the daily, transpire for forty two months. And then at the end of the 2300 days, the process of cleansing the sanctuary begins. Thus Daniel describes a clear transition from the daily service to what? To the yearly service. Now the same is true of Revelation 11.

So we've noticed Daniel 8 and Revelation 11 is parallel, for 1260 years God allowed the Gentiles ~ and the Gentiles would be equivalent to what? To the Little Horn, right? To the Little Horn of Daniel 7 and Daniel 8. God allowed the Gentiles to trample the city of Jerusalem, as well as upon the truth revealed by the two witnesses. And then after this period, God would begin to what? To measure the Most Holy Place and those who worshiped there. Are you seeing the parallel?

·       So in Daniel chapter 8, after the trampling of the hosts, the sanctuary, and taking away the daily and everything, the sanctuary is what? Cleansed.

·       In Revelation 11, after the Gentiles trampled upon the sanctuary and those who worship there, etc. then the Temple is what? Measured.

So “cleanse” is the same as what? “measure”, okay?

 

Nah, ini urutan yang penting di Daniel 8, yang digemakan juga oleh  Wahyu 11:2.

Daniel 8 memberitahu kita ~ nah, kita akan membahas Daniel 8  lebih dulu ~ Daniel 8 memberitahu kita bahwa Tanduk Kecil menginjak-injak apa? Bait Suci dan mereka yang beribadah di sana, dan menyingkirkan “yang sehari-hari” ~ yang sudah kita pelajari, yaitu suatu kata yang melukiskan pekerjaan imam di Pelataran dan di Bilik Kudus.

Baik Daniel maupun Wahyu memakai kata apa? “Menginjak-injak” sehubungan dengan Bait Suci ~ diinjak-injaknya Bait Suci, balatentara, dan “yang sehari-hari” berlangsung selama 42 bulan. Kemudian pada akhir 2300 hari, proses pembersihan Bait Suci dimulai. Dengan demikian Daniel melukiskan suatu transisi yang jelas dari pelayanan harian di Bait Suci ke apa? Ke pelayanan tahunan.

Nah, yang sama juga terdapat di Wahyu 11.

Maka kita sudah menyimak bahwa Daniel 8 dan Wahyu 11 itu paralel. Selama 1260 tahun Allah mengizinkan bangsa-bangsa lain ~ dan “bangsa-bangsa lain” ini sama dengan apa? Dengan Tanduk Kecil, benar? Dengan Tanduk Kecil Daniel 7 dan Daniel 8. Allah mengizinkan bangsa-bangsa lain menginjak-injak kota Yerusalem, juga menginjak-injak kebenaran yang dinyatakan oleh kedua saksi. Kemudian, setelah periode ini, Allah akan mulai apa? Mengukur Bilik Maha Kudus dan mereka yang beribadah di sana. Apakah kalian melihat paralelnya?

·       Jadi di Daniel pasal 8, setelah diinjak-injaknya balatentara, Bait Suci dan disingkirkannya “yang sehari-hari” dan lain-lain, Bait Suci pun diapakan? Dibersihkan.

·       Di Wahyu 11, setelah bangsa-bangsa lain menginjak-injak Bait Suci dan mereka yang beribadah di sana, dll. kemudian Bait Suci itu diapakan? Diukur.

Berarti “membersihkan” sama dengan apa? “Mengukur”, oke?

 

 

Now we continue. Thus there is a close link between Daniel 8 and Revelation 11:1-2. In Daniel 8 after the trampling of the Prince, the hosts, and the sanctuary, for 1260 years the process to cleanse the sanctuary begins. In Revelation 11 the Gentiles trampled upon Jerusalem and then the Temple is measured. Is this point clear?

The cleansing of the sanctuary is the same as what? As the measuring of the Temple. In Daniel chapter 8 the Little Horn tramples upon the sanctuary, the hosts, those who worshiped there, for time, times, and a dividing of time. In Revelation chapter 11 the Gentiles trample upon the sanctuary, those who worshiped there, and then at the end of that, the Temple is measured. So to cleanse the sanctuary is the same as measuring the Temple.

 

Sekarang, kita lanjut. Jadi ada kaitan yang erat antara Daniel 8 dan Wahyu 11:1-2. Di Daniel 8 setelah diinjak-injaknya Sang Pangeran, balatentara, dan Bait Suci selama 1260 tahun, proses pembersihan Bait Suci dimulai. Di Wahyu 11, bangsa-bangsa menginjak-injak Yerusalem, kemudian Bait Suci pun diukur. Apakah poin ini jelas?

Pembersihan Bait Suci sama dengan apa? Diukurnya Bait Suci. Di Daniel pasal 8 Tanduk Kecil menginjak-injak Bait Suci, balatentara, mereka yang beribadah di sana, selama satu masa, dua masa, dan setengah masa. Di Wahyu 11 bangsa-bangsa lain menginjak-injak Bait Suci, mereka yang beribadah di sana, kemudian setelah itu berakhir Bait Suci diukur. Jadi membersihkan Bait Suci itu sama dengan mengukur Bait Suci.

 

 

Now I found this interesting statement by Albert Barnes, very, very, interesting statement. He was not an Adventist. Of course he's an old commentator, I like the old commentators because they commentated in the Bible, they don't add a bunch of psychological and you know self-help things, they actually deal with the biblical text. He almost sounds like an Adventist here. Notice.

This, as we have seen, would properly mean that a separation was to be made between

what was the true church and what was not…” this is the measuring of the Temple by the way,  “…though it might seem to belong to it...” So what is he saying? He's saying that the measuring of the Temple means a separation was to be made between the true church and what was not the true church, though the false church might seem to belong to the true church. Are you with me? In other words, there's going to be a separation between true believers and counterfeit believers, that's what the measuring of the Temple is all about. He continues,  “…The one was to be measured or estimated; the other was to be left out, as not pertaining to that, or as belonging to the Gentiles, or to…” what?  “…paganism. The idea would be, that though it professedly pertained to the true church, and to the worship of God,  yet that it deserved to be characterized as…” what?  “… paganism. Now this will apply with great propriety, according to all Protestant notions …” not these days, by the way, folks. In his days.  “…Now this will apply with great propriety, according to all Protestant notions to the manner in which the…” what?  “…the papacy was regarded by the Reformers, and should be regarded at all times. It claimed to be the true church…” is he talking about the Little Horn? He doesn't know it, but thank you very much.   “…It claimed to be the true church and to the eye of an observer would seem to belong to it…” are you understanding what the Gentiles are here?  “…as much as the outer Court seemed to pertain to the Temple. But it had the essential characteristics of…” what?  “… paganism, and was, therefore, properly to be left out, or, cast out, as not pertaining to the true church.” (Barnes' Notes, Electronic Database Copyright © 1997, 2003, 2005, 2006 by Biblesoft, Inc. All rights reserved)

 

Nah, saya menemukan pernyataan yang menarik ini oleh Albert Barnes, pernyataan yang amat sangat menarik. Dia bukan orang Advent. Tentu saja dia seorang komentator lama. Saya suka para komentator lama karena mereka mengomentari Alkitab, mereka tidak menambahkan banyak psikologi dan segala macam pendapat pribadi, mereka semata-mata membahas ayat-ayat Alkitab. Kata-katanya nyaris seperti seorang Advent di sini. Simak.

“…Jadi ini, seperti yang sudah kita lihat, berarti akan ada pemisahan yang dlakukan antara gereja yang benar dengan yang tidak benar…”  inilah yang dimaksud dengan pengukuran Bait Suci, “…walaupun yang tidak benar tampaknya termasuk yang benar…”  Jadi apa yang dikatakannya? Dia berkata bahwa mengukur Bait Suci berarti akan mengadakan pemisahan antara gereja yang benar dengan gereja yang tidak benar, walaupun gereja yang tidak benar itu tampaknya termasuk gereja yang benar. Apakah kalian mengikuti saya? Dengan kata lain, akan dibuat pemisahan antara orang-orang beriman yang sejati dengan orang-orang beriman yang palsu. Itulah pengukuran Bait Suci. Dia melanjutkan,    “…Yang satu akan diukur atau dinilai. Yang lain ditinggalkan karena tidak termasuk di sana, atau termasuk milik bangsa-bangsa asing, atau…”  apa?  “…paganisme. Maksudnya, walaupun dia mengaku termasuk gereja yang benar dan menyembah Allah, namun dia ini tetap layak digolongkan sebagai…”  apa?  “…paganisme. Nah, aplikasi ini sangat tepat menurut pendapat semua Protestan,…”  zaman sekarang tidak lagi, Saudara-saudara. Ini di zaman Albert Barnes,  “…Nah, aplikasi ini sangat tepat menurut pendapat semua Protestan, sehubungan dengan cara…”  apa?   “…bagaimana para Reformator memandang Kepausan, dan seharusnya memang dianggap demikian sepanjang zaman. Kepausan mengklaim sebagai gereja yang benar…”  apakah Albert Barnes bicara tentang Tanduk Kecil? Dia tidak sadar, tetapi banyak terima kasih.    “…Kepausan mengklaim sebagai gereja yang benar dan dalam pandangan orang sepertinya termasuk di sana…”  apakah kalian paham “bangsa-bangsa lain” di sini siapa?   “…sebagaimana Pelataran yang di luar sepertinya termasuk milik Bait Suci. Namun Kepausan memiliki karakteristik esensial dari…”  apa?   “…paganisme. Dan oleh karena itu sepantasnya tidak dimasukkan, atau dibuang keluar, sebagai tidak termasuk dalam gereja yang benar.” (Barnes' Notes, Electronic Database Copyright © 1997, 2003, 2005, 2006 by Biblesoft, Inc. All rights reserved)

 

 

And then he continues with this amazing statement,

Can anyone doubt the truth of this representation as applicable to the papacy? Almost everything that was unique in the ancient pagan systems of religion had been introduced into the Roman communion; and a stranger at Rome would see more that would lead him to feel that he was in a pagan land, than he would that he was in a land where the pure doctrines of Christianity prevailed, and where the worship was celebrated which the Redeemer had designed to set up on the earth. This was true not only in the pomp and splendor of worship, and in the processions and imposing ceremonials; but in the worship of images, in the homage rendered to the dead, in the number of festival days, in the fact that the statues reared in pagan Rome to the honor of the gods had been reconsecrated in the service of Christian devotion to the apostles, saints, and martyrs; and in the robes of the Christian priesthood, derived from those in use in the ancient pagan worship..”  Are you understanding the point? The papacy claimed to be a true religion, the Little Horn claimed to serve the Lord, but it wasn't. He continues, “…The direction was, that, in estimating the true church…” what does that mean “estimating”? What would be a synonymous term? “Judging”, that's right.  “…in estimating the true church this was to be ‘left out,’ orcast out’…” so what is it that is not measured at the end of the 42 months? Those who profess to be servants of  Christ, but were not. So once again,  “…The direction was, that, in estimating the true church this was to be ‘left out,’ orcast out’ and, if this interpretation is correct, the meaning is, that the Roman Catholic communion, as an organized body, is to be regarded as no part of the true church ~ a conclusion which is inevitable ~ if the passages of Scripture which are commonly supposed by Protestants to apply to it,  are correctly applied. To determine this, and to separate the true church from it, was no small part of the work of the Reformation…” (from Barnes' Notes, Electronic Database Copyright © 1997, 2003, 2005, 2006 by Biblesoft, Inc. All rights reserved)

So he says that the separation was done at the Reformation, that's where he goes off track.

Where is the separation done? It's after the 1260 days, and it's done in the Heavenly sanctuary in the investigative judgment.  But is he pretty much on target in what he wrote? You better believe it. No Protestant would write that today because we're living in different times, we're living in politically correct times.

 

Kemudian dia melanjutkan pernyataan yang luar biasa ini.   

“…Bisakah orang meragukan kebenaran pernyataan ini sebagai pas diaplikasikan pada Kepausan? Nyaris semua yang unik dalam sistem paganisme purba telah diperkenalkan ke dalam komunitas Roma. Dan seorang asing di Roma akan melihat lebih banyak yang  membuatnya merasa bahwa ia sedang berada di negara pagan daripada merasa dia berada di negara di mana doktrin Kekristenan yang murni berjaya, dan di mana ibadah dirayakan seperti yang ditetapkan oleh Sang Penebus di dunia. Ini fakta bukan saja dalam hal kebesaran dan kemegahan ibadahnya, dan dalam arak-arakan dan upacara-upacaranya yang mengagumkan, melainkan juga dalam penyembahan patung-patungnya, dalam penghormatan yang diberikannya kepada orang mati, dalam jumlah hari-hari perayaannya, dalam fakta adanya ketetapan-ketetapan yang dipelihara di Roma pagan untuk menghormati dewa-dewa, yang telah direkonsekrasikan dalam pelayanan devosi Kristen kepada rasul-rasul, orang-orang kudus, dan martir-martir, dan kepada jubah-jubah keimamatan Kristen, yang diambil dari apa yang dipakai dalam ibadah pagan purba…”  Apakah kalian paham poinnya? Kepausan mengklaim sebagai agama yang benar, Tanduk Kecil mengklaim melayani Allah, namun tidak. Albert Barnes melanjutkan,   “…Petunjuknya ialah, dalam menilai gereja yang benar…”  apa maksudnya “menilai”? Istilah sinonimnya apa? “Menghakimi”, benar.   “…dalam menilai gereja yang benar, Kepausan harus ‘ditinggalkan’ atau ‘dilemparkan keluar’…”  Jadi apa yang tidak diukur pada akhir ke-42 bulan? Mereka yang mengaku sebagai hamba Kristus tetapi bukan. Jadi sekali lagi,   “…Petunjuknya ialah, dalam menilai gereja yang benar, Kepausan harus ‘ditinggalkan’ atau ‘dilemparkan keluar’ dan jika penafsiran ini benar, maka maknanya ialah, bahwa komunitas Roma Katolik sebagai badan yang terorganisasi harus dianggap bukan bagian dari gereja yang benar ~ suatu kesimpulan yang tidak terelakkan ~  jika ayat-ayat Alkitab yang biasanya dipakai Protestan diaplikasikan kepadanya, diaplikasikan dengan benar. Untuk memutuskan ini, dan demi memisahkan gereja yang benar darinya, sebagian besar itu adalah pekerjaan Reformasi …” (from Barnes' Notes, Electronic Database Copyright © 1997, 2003, 2005, 2006 by Biblesoft, Inc. All rights reserved).  

Jadi Albert Barnes mengatakan bahwa pemisahan itu terjadi saat Reformasi, dan di sinilah dia membuat kesalahan.

Di manakah pemisahan itu dilakukan? Setelah ke-1260 hari, dan itu dilakukan di Bait Suci surgawi dalam penghakiman investigasi. Tetapi apa Albert Barnes cukup akurat dengan apa yang ditulisnya? Tentu saja. Sekarang ini tidak akan ada orang Protestan yang menulis demikian karena kita hidup di zaman yang berbeda. Kita hidup di zaman yang secara politis harus benar.

 

 

Let's continue in Revelation 11:1, the angel transported John in vision to 1844 and told him to measure the Temple and those who worshiped there. This is the verse that belongs with chapter 10, verse 1 of chapter 11.  So the angel told John to measure the Temple and those who worshiped there.

However, the angel also told him in verse 2 not to measure the Court where the Gentiles worshiped, because it had been given ~ listen, not “will be given” but it “had been given” to them. Once again let's go back,  not “will be given to them from 1844 forward”  but rather “had been given to them from…” when forward? “…from 538 AD forward”.  The best translation of the Greek word, εδόθη [edóthi] which is “given”  ~ it's a first aorist, that's a past tense passive indicative: somebody else is giving this to the power that is doing this ~  so the best translation of the Greek word εδόθη [edóthi] is “was given”. It is worthy of note, and this is significant, I looked up the appearances of this word in the NIV, and every other appearance of this word in the NIV is translated “was given”,  only in this one instance does the NIV translates the aorist passive as a perfect tense “has been given”,  it's a significant difference. 

 

Mari kita lanjut ke Wahyu 11:1, malaikat itu membawa Yohanes dalam penglihatan ke tahun 1844 dan mengatakan kepadanya untuk mengukur Bait Suci dan mereka yang beribadah di sana. Ini ialah ayat 1 pasal 11 yang seharusnya termasuk pasal 10. Jadi malaikat itu menyuruh Yohanes mengukur Bait Suci dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Namun, malaikat itu juga mengatakan kepadanya di ayat 2 agar jangan mengukur Pelataran di mana bangsa-bangsa lain beribadah, karena Pelataran itu telah diberikan ~ dengarkan, bukan “akan diberikan” melainkan “telah diberikan di waktu lampau” kepada mereka. Sekali lagi mari kita kembali, bukan “akan diberikan kepada mereka sejak 1844 ke depan” tetapi seharusnya “telah diberikan kepada mereka mulai…” kapan ke depan? “…mulai 538 AD ke depan.” Terjemahan yang paling baik dari kata Greeka εδόθη [edóthi] yang artinya “diberikan” ~ ini adalah aorist pertama, keterangan waktu lampau pasif indikatif: ada orang lain yang memberikan kepada kekuasaan yang sedang melakukan ini ~ maka terjemahan yang paling baik dari kata Greeka εδόθη [edóthi] ialah “telah diberikan di waktu lampau”. Perlu diperhatikan ~ dan ini signifikan, saya sudah memeriksa kata ini di NIV, dan di semua tempat di mana kata ini muncul NIV menerjemahkannya “telah diberikan di waktu lampau”, hanya di satu tempat ini saja, NIV menerjemahkan aorist pasif sebagai waktu perfect “telah diberikan yang berlangsung sampai sekarang”, ini perbedaan yang signifikan.

 

 

Now let's continue, the tense of the verb clearly indicates ~  this is a very important paragraph  ~  that God gave the Court to the Gentiles when? After the process of measuring begins or before? Before the process of measuring the Temple began. Stated another way:

1.   God gave the Court to the Gentiles,

2.   they would then trample the Holy City for 42 months,

3.   and then the angel told John to measure the Temple and its worshippers.

Are you understanding this point? Critically important. That's why we need to understand that chapter 11:1 belongs to chapter 10.  It is the conclusion of chapter 10.  And you'll notice Young's Literal translation of Revelation 11:2-3 captures the correct translation of the word εδόθη [edóthi], it translates like this:

and the court that is without the sanctuary leave out, and thou mayest not measure it, because…” what? Don't measure the Court because  “…it was [aorist tense] given…” when was it given? In the year 538, correct!  So  “…it was given to the nations…” which is the same as the Gentiles  “…and the holy city…” what? Future tense  “…they shall tread down forty-two months and I will give to My two witnesses, and they shall  prophesy days, a thousand, two hundred, sixty, arrayed with sackcloth…”

So are you understanding this point?

So what happens? When was the Court given to the Gentiles? In 538. And then they're going to do what? They're going to trample the Holy City, how long? 42 months. And then what happens? After that the Temple will be what? The Temple will be measured. In other words, the Court was given to the Gentiles in the past, the measuring of the Temple takes place after that.

 

Nah, mari kita lanjut. Keterangan waktu kata kerjanya dengan jelas mengindikasikan ~ ini paragraf yang sangat penting ~ bahwa Allah telah memberikan Pelataran kepada bangsa-bangsa lain, kapan? Setelah proses pengukuran dimulai atau sebelumnya? Sebelum proses pengukuran Bait Suci dimulai. Dengan kata lain,

1.   Allah telah memberikan Pelataran kepada bangsa-bangsa,

2.   Mereka kemudian akan menginjak-injak Kota Suci selama 42 bulan,

3.   Kemudian malaikat itu menyuruh Yohanes mengukur Bait Suci dan orang-orang yang beribadah di sana.

Apakah kalian paham poin ini? Sangat penting. Itulah mengapa kita perlu memahami bahwa pasal 11:1 itu milik pasal 10, itu bagian terakhir dari pasal 10. Dan kalian akan melihat Young Literal Translation menangkap terjemahan Wahyu 11:2-3 yang tepat dari kata εδόθη [edóthi], yang diterjemahkan sbb.:

2 Dan pelataran yang ada di sebelah luar Bait Suci, jangan diikutkan, dan engkau tidak boleh mengukurnya, karena…”  apa? Jangan mengukur pelatarannya karena   “…itu telah diberikan…”  kapan itu telah diberikan? Di tahun 538, betul! Jadi,  “…itu telah diberikan kepada bangsa-bangsa…”  yang sama dengan bangsa-bangsa non-Yahudi, “…Dan Kota Suci…”  apa? Keterangan waktu akan datang,  “…akan mereka injak-injak  empat puluh dua bulan lamanya. 3 Dan Aku akan memberi kepada dua saksi-Ku dan mereka akan bernubuat seribu dua ratus enam puluh hari lamanya sambil mengenakan goni hitam…”

Jadi apakah kalian paham poin ini?

Maka apa yang terjadi? Kapan Pelataran diberikan kepada bangsa-bangsa lain? Tahun 538. Kemudian mereka akan berbuat apa? Mereka akan menginjak-injak Kota Suci, berapa lama? 42 bulan.  Kemudian apa yang terjadi? Setelah itu Bait Suci akan diapakan? Bait Suci akan diukur. Dengan kata lain, di masa lampau Pelataran diberikan kepada bangsa-bangsa lain, dan pengukuran Bait Suci terjadi setelah itu.

 

 

And you have a little chart at the top of page 185 that illustrates this.

·       On the left hand side you have the Court. John is told not to measure the Court because it was given in what year? It was given in 538 to the Gentiles. In this case as Albert Barnes said,  to the Roman Catholic Church for its period of dominion.

·       And then for 42 months what are the Gentiles going to do? They're going to trample upon Jerusalem, future tense.

·       In 1798 what would happen with the Little Horn? It will lose its power

·       And then in 1844 the process of beginning to what? To measure the Temple would begin.

Is this clear? Okay, good.

 Dan ada bagan kecil di bagian atas hal. 185 yang mengilustrasikan ini.

 

·       Di sebelah kiri ada Pelataran. Yohanes diperintahkan untuk tidak mengukur Pelataran karena itu sudah diberikan kapan? Itu diberikan di tahun 538 kepada bangsa-bangsa lain. Dalam hal ini, seperti yang dikatakan Albert Barnes, kepada gereja Roma Katolik selama masa pemerintahannya.

·       Kemudian selama 42 bulan apa yang akan dilakukan bangsa-bangsa lain? Mereka akan menginjak-injak Yerusalem, keterangan waktu yang akan datang.

·       Di 1798 apa yang akan terjadi dengan Tanduk Kecil? Dia akan kehilangan kekuasaannya.

·       Kemudian di 1844 proses apa yang akan dimulai? Akan dimulai mengukur Bait Suci.

Apakah ini jelas? Oke, baik.

 

 

Now let's talk about the meaning of Jerusalem and the Temple. In the New Testament both Jerusalem and the Temple represent God's faithful people on earth.

Now you have a series of passages here that prove that point. We don't have time to do an analysis of each one of these texts,  but we will deal with some of these  points as we move along in our study. So let's skip these particular texts. I hope that you'll read them.

 

Nah, mari kita bicara tentang makna Yerusalem dan Bait Suci. Di Perjanjian Baru, baik Yerusalem maupun Bait Suci mewakili umat setia Allah di bumi.

Nah, kalian punya serangkaian ayat-ayat di sini yang membuktikan point tersebut. Kita tidak punya waktu untuk membuat analisa atas setiap ayat tersebut, tetapi kita akan membahas beberapa dari poin itu sambil kita melanjutkan pelajaran kita. Jadi kita akan melompati ayat-ayat ini, saya harap kalian nanti akan membacanya.

 

 

And let's notice what Presbyterian Minister Albert Barnes wrote. He understood this. The holy city Jerusalem, was regarded as sacred to God, as His dwelling-place on earth, and as the abode of His people, and nothing was more natural than to use the term as representing…”  what?  “…as representing the church.” (Albert Barnes, notes on Revelation 11:2)

So what is meant by the Holy City or Jerusalem in Revelation 11:2? It represents what? God's people. We're going to notice this in the next few paragraphs.

This statement has significant implications because if the Holy City and the Temple here represent the church,  then in Revelation 14:20 (remember in Revelation 14:20 there are horses that trampled the winepress outside the Holy City?) so if the Holy City in Revelation11:2 represents the church, then what would the city around which the wicked are gathered, and the winepress upon which the horses trampled, what would be represented by the city there?  The church. It means that the wicked are going to try to what? To destroy God's people, and Jesus with the horses of Heaven is going to come to what? To trample the winepress, to deliver His people. So this statement has significant implications because if the Holy City and the Temple here represent the church, then in Revelation 14:20 the city that the wicked surround must represent what? The church as well.

 

Dan mari kita simak apa yang ditulis Pendeta Presbyterian Albert Barnes, dia memahami ini.  “…Kota Suci Yerusalem, dianggap sakral bagi Allah, sebagai tempat kediamanNya di bumi, dan sebagai tempat umatNya, dan tidak ada apa pun yang lebih wajar daripada memakai istilah itu sebagai lambang…”  apa?   “…sebagai lambang gereja.” (Albert Barnes, notes on Revelation 11:2)

Jadi apa maksudnya Kota Suci atau Yerusalem di Wahyu 11:2? Itu melambangkan apa? Umat Allah. Kita akan melihat ini dalam beberapa paragraf berikut.

Pernyataan ini punya implikasi yang signifikan karena jika Kota Suci dan Bait Suci di sini melambangkan gereja, maka di Wahyu 14:20 (ingat Wahyu 14:20 ada kuda-kuda yang menginjak-injak tempat perasan anggur di luar Kota Suci?) ~ jadi jika Kota Suci di Wahyu 11:2 mewakili gereja, maka kota yang dikepung oleh orang-orang jahat dan tempat perasan anggur yang diinjak-injak kuda, kota di sana mewakili apa? Gereja. Berarti orang-orang jahat akan berusaha apa? Membinasakan umat Allah, dan Yesus dengan kuda-kuda surgawi akan datang untuk apa? Untuk menginjak-injak tempat perasan anggur demi menyelamatkan umatNya. Jadi pernyataan ini memiliki implikasi signifikan karena jika Kota Suci dan Bait Suci di sini melambangkan gereja, maka Wahyu 14:20, Kota yang dikepung orang-orang jahat tentunya melambangkan apa? Gereja juga.

 

 

Then the scenario looks like this:

·       during the 1260 years God allowed the Gentiles to trample upon the Holy City and the Temple.

·       But in Revelation 14:20 and also chapter 19:14-15 the Lord will trample upon the Gentiles or the nations who will gather around the end-time Church, with the intention of destroying it.

This provides evidence that the Lord will trample upon those who trampled upon His people  during the 1260 years. So what did the Gentiles do during the 1260 years? They persecuted the saints, they trampled God's people. So what is the result going to be? God is going to what?  He's going to trample upon them. This helps explain how end-time Babylon will receive double of what she what? Of what she gave. She trampled upon God's people and God in turn will trample upon her.

 

Maka adegannya seperti berikut:

·       Selama 1260 tahun, Allah mengizinkan bangsa-bangsa lain untuk menginjak-injak Kota Suci dan Bait Suci.

·       Tetapi di Wahyu 14:20 dan juga di pasal 19:14-15 Tuhan akan menginjak-injak bangsa-bangsa non-Yahudi atau bangsa-bangsa lain yang akan mengepung gereja akhir zaman dengan niat untuk membinasakannya.

Ini memberikan bukti bahwa Tuhan akan menginjak-injak mereka yang telah menginjak-injak umatNya selama 1260 tahun. Jadi apa yang dilakukan bangsa-bangsa lain selama 1260 tahun? Mereka mempersekusi orang-orang kudus, mereka menginjak-injak umat Allah. Jadi apa akibatnya? Allah akan apa? Allah akan menginjak-injak mereka. Ini membantu menjelaskan bagaimana Babilon akhir zaman akan menerima porsi ganda dari apanya? Dari apa yang telah diberikannya. Babilon sudah menginjak-injak umat Allah dan pada gilirannya Allah akan menginjak-injak dia.

 

 

In Revelation 11:2 the Gentiles stand in contrast to what? To the Holy City. In the same manner as in Daniel 7, the saints are in contrast to what? To the Little Horn; and in Revelation 11 in contrast to the Beast. When the Bible speaks about Jerusalem being overwhelmed by the Gentiles, it is not talking about brick and mortar but rather the people who are in the city.  Are you with me?

 

Di Wahyu 11:2 bangsa-bangsa lain adalah kontras apa? Kontras dengan  Kota Suci. Dalam cara yang sama seperti di Daniel 7, para orang kudus adalah kontras dengan apa? Dengan Tanduk Kecil. Dan di Wahyu 11 kontras dengan Binatang itu. Ketika Alkitab bicara tentang Yerusalem diserbu oleh bangsa-bangsa lain, itu tidak berbicara tentang batu bata dan plester, melainkan orang-orang yang ada di dalam Kota. Apakah kalian mengikuti saya?

 

 

Now we're going to pursue that. In Daniel 1:1-2 we are told that Nebuchadnezzar took Jerusalem captive. Boy, he must have had some real cards to take Jerusalem captive. What does that mean when it says that he took Jerusalem captive? Those are the words that are used. Did he take the physical City captive? No, he did not take the physical City of Babylon (should be Jerusalem) captive, but the what? The citizens of the City. The trampling of the City by the Gentiles for 42 months is the same as the persecuting of the saints in Daniel chapter 7. Is that point clear? The Gentiles trampling on the Holy City 42 months is the same thing as the Little Horn persecuting the saints for time, times, and the dividing of time.

 

Sekarang kita akan membahas itu. Di Daniel 1:1-2 kita mendapat tahu bahwa Nebukadnezar menawan Yerusalem. Wah, tentunya dia punya kartu-kartu As untuk bisa menawan Yerusalem. Apa maksudnya ketika dikatakan Nebukadnezar menawan Yerusalem? Itulah kata-kata yang dipakai. Apakah dia menawan kota fisiknya? Tidak, dia tidak membawa kota fisik Yerusalem sebagai tawanan, melainkan apa? Penduduk kota tersebut. Diinjak-injaknya Kota itu oleh bangsa-bangsa lain selama 42 bulan itu sama dengan mempersekusi orang-orang kudus di Daniel pasal 7. Apakah poin ini jelas? Bangsa-bangsa lain menginjak-injak Kota Suci selama 42 bulan itu sama dengan Tanduk Kecil mempersekusi orang-orang kudus selama satu masa, dua masa, dan setengah masa.

 

 

The Gentiles are those who are not true what? True Jews. What is a true Jew? What is a counterfeit Jew? A counterfeit Jew is an individual who claims to be a follower of Christ but is a counterfeit follower of Christ. What is a Jew by the way? If you are Christ's you are Abraham's seed, it is not the children of flesh that are the children of God, but the children who have the Holy Spirit. So in other words the Gentiles are those who are not true Jews or true believers, but rather counterfeit Jews or counterfeit believers.

 

Bangsa-bangsa lain adalah mereka yang bukan apa tulen? Yahudi tulen. Yahudi tulen itu apa? Yahudi palsu itu apa? Yahudi palsu ialah seseorang yang mengklaim sebagai pengikut Kristus tetapi sebenarnya pengikut palsu Kristus. Seorang Yahudi itu apa? ”Jika kamu adalah milik Kristus, kamu adalah keturunan Abraham (Gal. 3:29). Bukan anak-anak daging yang adalah anak-anak Allah, melainkan anak-anak yang punya Roh Kudus. Jadi dengan kata lain, bangsa-bangsa lain adalah mereka yang bukan Yahudi tulen, atau orang beriman yang tulen, melainkan Yahudi palsu atau orang beriman palsu.

 

 

These counterfeit believers are not judged in 1844. Who only is judged from 1844 on? Only those individuals who? Yes, all who have professed Christ, sure; but the purpose of the judgment is to separate what?  True believers from what? Counterfeit believers. By the way, are the counterfeit believers judged at that particular moment? Ellen White says no. What she says is,  a person who claimed to believe in Christ but the records show that they were not true believers, their case is put aside to be dealt with during the Millennium. 

So the purpose of the judgment beginning in 1844 is for Christ to reveal who are members of His kingdom because when He comes He's going to take His kingdom. Are you following me or not?

 

Orang-orang beriman yang palsu ini tidak dihakimi di 1844. Siapa saja yang dihakimi sejak 1844? Hanya mereka yang? Ya, semua yang mengaku pengikut Kristus, pasti; tetapi tujuan penghakiman ialah untuk memisahkan apa? Orang beriman sejati dari siapa? Orang beriman yang palsu. Nah, apakah orang-orang beriman palsu dihakimi pada saat tersebut? Ellen White berkata tidak. Ellen White mengatakan, seseorang yang mengaku beriman dalam Kristus namun catatannya menunjukkan bahwa mereka bukan orang beriman yang sejati, maka kasus mereka dikesampingkan untuk dibuka nanti selama Milleniun (Masa 1000 Tahun). Jadi tujuan penghakiman yang dimulai di tahun 1844 ialah agar Kristus bisa menyatakan siapa anggota-anggota kerajaanNya karena ketika Dia datang, Dia akan mengambil kerajaanNya. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?

 

 

Now let's continue here. These counterfeit believers are not judged in 1844 but only the righteous. In Daniel 7 and 8 the central focus of the judgment is not on the condemnation of the Little Horn, but on the what? On the rewarding of the saints who receive the kingdom along with Jesus.

·       In the judgment before the Second Coming, God will pronounce a sentence in favor of the saints of the Most High.

·       During and after the Millennium, God will announce a verdict against whom? Against their wicked oppressors.

It is no coincidence that the Sixth Church ~ important point ~ the Sixth Church: Philadelphia as in Revelation 11:1 there are people who say that they are what? That they are Jews but they are not. By the way in the Church of Philadelphia God places an open door. The open door leads into the Most Holy Place. Thus the synagogue of Satan in the Church of Philadelphia and the Gentiles under the Sixth Trumpet are closely related

 

Nah, mari lanjut di sini. Orang-orang beriman yang palsu ini tidak dihakimi sejak 1844, tetapi hanya mereka yang benar yang dihakimi. Di Daniel 7 dan 8, fokus inti penghakiman bukan untuk menghukum Tanduk Kecil melainkan untuk apa? Untuk menentukan pahala orang-orang kudus yang menerima kerajaan bersama Yesus.

·       Di penghakiman sebelum Kedatangan Kedua, Allah akan mengumumkan vonis yang memenangkan orang-orang kudus Yang Maha Tinggi.

·       Selama dan setelah Millenium, Allah akan mengumumkan vonis yang menyalahkan siapa? Menyalahkan orang-orang jahat yang menindas umatNya.

Bukan suatu kebetulan Jemaat Keenam ~ poin yang penting ~ di Jemaat Keenam: Filadelfia, sebagaimana di Wahyu 11:1, ada orang-orang yang mengaku mereka apa? Mereka Yahudi tetapi mereka bukan. Nah, di Jemaat Filadelfia Allah menempatkan sebuah pintu yang terbuka. Pintu terbuka itu membuka ke Bilik Maha Kudus. Dengan demikian jemaat Setan di dalam Jemaat Filadelfia, dan bangsa-bangsa lain di periode Terompet Keenam berkaitan erat.

 

 

Now notice two paraphrase versions ~ we need to be careful with paraphrased versions, but I put these two down, which I really caught the nuance of what the word “Gentiles” represents.  

The New Century Version translates “…the Court has been given to those who are not God's people…”  is that a good translation or a good paraphrase? Absolutely!

The Message, which is also a paraphrase translates, “…it…” that is the court, “…has been handed over to non-jewish outsiders…”

 

Nah, simak dua versi Alkitab parafrase (terjemahan yang tidak harafiah) ~ kita harus berhati-hati dengan versi-versi parafrase, tetapi pada dua yang saya cantumkan ini, saya benar-benar menangkap nuansa yang diwakili oleh  kata “bangsa-bangsa lain”.

New Century Version, menerjemahkannya,   “…Pelataran telah diberikan kepada mereka yang bukan umat Allah…”  apakah ini terjemahan yang baik atau parafrase yang baik? Tentu saja.

The Message yang juga versi parafrase, menerjemahkannya, “…itu…” maksudnya Pelataran,   “…telah diserahkan kepada orang luar non-Yahudi.”

 

 

Now let's continue. Let's read another statement by Albert Barnes.

This would find a fulfillment if there should arise a state of things in the church in which it would be necessary to draw a line…” a line where? In the church, right?  “…between those who properly constituted the church and those who did not; if there should be such a condition of things that any considerable portion of those who professedly pertained to the church ought to be divided off as not belonging to it, or would have such characteristic marks that it could be seen that they were strangers and aliens. The interpretation would demand that they should sustain some relation to the church, or that they would seem to belong to it - as the court did to the temple; but still that this was in appearance only, and that in estimating the true church it was  necessary to  leave them  out  altogether. (Barnes'  Notes,  Electronic Database Copyright © 1997, 2003, 2005, 2006 by Biblesoft, Inc. All rights reserved)

So Albert Barnes is right on target. He's talking about the judgment separating people who are in the church, those who are true believers from those who are counterfeit believers.

 


Nah, mari kita lanjut. Mari kita  baca pernyataan lain oleh Albert Barnes.

“…Ini mendapatkan kegenapannya jika muncul suatu kondisi di dalam gereja di mana akan muncul kebutuhan untuk membuat suatu garis pemisah…”  garis pemisah di mana? Di dalam gereja, benar?   “…antara mereka yang benar-benar adalah bagian gereja itu, dan mereka yang bukan. Jika akan ada kondisi seperti itu, di mana porsi yang cukup besar dari mereka yang mengaku bagian dari gereja itu harus dipisahkan sebagai bukan bagian dari gereja, atau memiliki tanda-tanda khas yang jelas bahwa mereka adalah orang asing dan orang luar;  maka interpretasinya menuntut bahwa mereka harus memiliki suatu hubungan dengan gereja, atau bahwa mereka seakan-akan termasuk dalamnya ~ sebagaimana Pelataran terhadap Bait Suci; namun ini hanya dalam penampilan. Dan dalam menilai gereja yang benar, maka mereka harus sama sekali disingkirkan.” (Barnes'  Notes,  Electronic Database Copyright © 1997, 2003, 2005, 2006 by Biblesoft, Inc. All rights reserved) …”  

Jadi Albert Barnes ini tepat sasaran. Dia bicara tentang penghakiman untuk memisahkan orang-orang di dalam gereja, mereka yang adalah orang beriman yang sejati dari mereka yang orang beriman palsu.   “…

 

 

So are we doing well? You understand this point? Critical point for what we're going to talk about when we deal with Revelation chapter 10, because Revelation chapter 10 is talking about the announcement of the beginning of the investigative judgment in 1844.

 

Jadi apakah kita semua paham? Kalian mengerti poin ini? Poin yang kritikal untuk apa yang akan kita bahas ketika kita berurusan dengan Wahyu pasal 10, karena Wahyu pasal 10 itu bicara tentang pengumuman dimulainya penghakiman investigasi tahun 1844.

 

 

Now let's continue here with the comments on Revelation 11:3. All of our comments so far have been on Revelation 11:2. Now let's go to 11:3.  

Now what's going to happen here is, it's going to go back and it's going to talk about what

the Gentiles did during the 1260 years. Are you with me or not? So it's been introduced, don't measure the Court because it was given to the Gentiles, and now we're going to have a description of what the Gentiles did from 538 to 1798

So let's ask some questions:

ü  who are the two witnesses?

ü  why are they clothed in sackcloth?

ü  who is the  Person who gives them power to prophesy, that is to say who is saying I will give power to My two witnesses?

ü  and finally why do two olive trees and two candlesticks symbolize the two witnesses?

 

Sekarang ayo lanjut dengan komentar Wahyu 11:3. Semua komentar kita sampai di sini ialah tentang Wahyu 11:2. Sekarang mari kita ke 11:3.

Nah, apa yang akan terjadi di sini ialah, kita akan mundur dan bicara tentang apa yang dilakukan bangsa-bangsa lain selama 1260 tahun. Apakah kalian mengikuti saya? Jadi, sudah diperkenalkan, jangan mengukur Pelataran karena itu sudah diberikan kepada bangsa-bangsa lain, dan sekarang kita akan melihat deskripsi apa yang dilakukan bangsa-bangsa lain dari 538-1798.

Jadi mari kita ajukan beberapa pertanyaan:

ü  siapakah kedua saksi?

ü  mengapa mereka mengenakan goni hitam?

ü  siapakah Sosok yang memberi mereka kuasa untuk bernubuat, dengan kata lain, siapa yang berkata Aku akan memberi kuasa kepada kedua saksiKu?

ü  dan akhirnya mengapa dua pohon zaitun, dan dua kaki dian melambangkan kedua saksi?

 

 

So let's read the verse. Here, this is Jesus speaking, we're going to notice, “ And I will give power to my two witnesses, and they will prophesy one thousand two hundred and sixty days, clothed in sackcloth.”

Let me ask you, is that the same as the 42 months that we just read about in verse 2? So do you see that Revelation 10:1 (should be 11:1) is actually the conclusion of chapter 10? See in verse 2 He introduces the Gentiles which represented counterfeit believers in the church, Don't measure them because your purpose is to determine  who is a member of the Kingdom,  because when Jesus comes He has to take them with Him. And then He said, “Now I'm going to go back and I'm going to talk about the period when the Gentiles trampled the Holy City.” So let's notice here about the two witnesses.

 

Jadi mari kita  baca ayat itu. Di sini, kita akan melihat, ini Yesus yang sedang bicara, 3Dan Aku akan memberi kuasa kepada dua saksi-Ku dan mereka akan bernubuat seribu dua ratus enam puluh hari lamanya sambil mengenakan goni hitam…” 

Coba saya tanya, apakah ini sama dengan 42 bulan yang baru kita baca di ayat 2? Jadi apakah kalian melihat bahwa Wahyu 11:1 sesungguhnya adalah konklusi dari pasal 10? Lihat di ayat 2 Dia memperkenalkan bangsa-bangsa lain yang melambangkan orang beriman palsu di dalam gereja. Jangan mengukur mereka karena tujuanmu ialah menentukan siapa yang adalah anggota Kerajaan, karena ketika Yesus datang, Dia harus membawa mereka bersamaNya. Kemudian kataNya, “Sekarang Aku akan mundur dan Aku akan bicara tentang masa ketika bangsa-bangsa lain menginjak-injak Kota Suci.” Jadi mari kita simak di sini tentang kedua saksi.



The Person who gives the two witnesses power to prophesy is whom? Jesus, because He sent the power of the Holy Spirit at Pentecost to enable the apostles to be His witnesses to proclaim the Word. Notice Acts 1:8, Jesus says this, But you shall receive…” what?  “…power…” so who gives power to the two witnesses? Jesus does.  “…you shall receive power when the Holy Spirit has come upon you; and you shall be…” what? do you see the connection with Revelation 11:3 “power” and “witness”?  “…you shall receive power when the Holy Spirit has come upon you; and you shall be witnesses to…” whom?  “…to  Me in Jerusalem, and in all Judea, and Samaria, and to…” where?  “…and to the end of the earth.”

Clearly we must link the two witnesses with Acts 1 where Jesus promised to impart power to His apostles and referred to them with the possessive pronoun “My” and called them to be His what? His witnesses to the world.

Now although the word “power” is not in the original in verse 3, most versions say that Jesus gave the two witnesses power or authority.

 

Siapakah Sosok yang memberi kedua saksi itu kuasa untuk bernubuat? Yesus! Karena Dia mengirim kuasa Roh Kudus pada hari Pentakosta untuk memampukan para rasul menjadi saksi-saksiNya mengabarkan Firman. Simak Kisah 1:8, Yesus mengatakan ini,  8 Tetapi kamu akan menerima…”  apa?   “…kuasa…”  Jadi siapa yang memberi kuasa kepada kedua saksi? Yesus.  “…Tetapi kamu akan menerima kuasa, saat Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi…”  apa? Apakah kalian melihat hubungannya dengan Wahyu 11:3 “kuasa” dan “saksi”?   “…kamu akan menerima kuasa, saat Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi  saksi bagi…”  siapa?   “…bagi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai…”  ke mana?   “…dan sampai ke ujung bumi. …”  Jelas kita harus menghubungkan kedua saksi dengan Kisah 1 di mana Yesus berjanji untuk membagikan kuasa kepada para rasulNya, dan menyebut mereka dengan kata ganti pemilik “Ku” dan memanggil mereka untuk menjadi apaNya? SaksiNya kepada dunia.

Nah, walaupun kata “kuasa” tidak ada di ayat 3 yang asli, kebanyakan versi Alkitab mengatakan bahwa Yesus memberi kedua saksi itu kuasa atau autoritas.

 

 

Next page, page 188, someone may wonder ~  now here's an important point  ~  you're saying, “Well, pastor Bohr, you said the two witnesses are the Old and New Testaments now you're saying that the witnesses are those who are preaching the gospel. How do you explain that?”

Well, let's pursue it. Some may wonder whether the two witnesses represent the Old and New Testaments? Yes, they do. But there is more to the story. Jesus made the Apostles what? The depositories of the Oracles of God.

Where are the Oracles of God? In the Old and New Testaments.  He called them to preach God's message as found where? In the Old and New Testaments. Thus the two witnesses ~ here's the point ~ the two witnesses symbolized God's messengers, who have been empowered by the Holy Spirit to give the message of salvation to the world, as found where? In the Old and New Testaments. So it's not either the Old and New Testament or the preachers, it's both and. 

 

Halaman berikut, hal. 188, mungkin ada yang bertanya-tanya ~ nah ini poin yang penting ~ kalian berkata, “Lho, pastor Bohr, Anda bilang kedua saksi adalah Perjanjian Lama dan Baru. Sekarang Anda bilang saksi-saksi itu adalah mereka yang mengkhotbahkan injil. Bagaimana penjelasannya?”

Nah, mari kita bahas. Mungkin ada yang meragukan apakah kedua saksi melambangkan Perjanjian Lama dan Baru? Ya, benar. Tetapi masih ada cerita yang lain. Yesus telah menjadikan para muridNya penyimpan nubuat-nubuat Allah. Di manakah terdapat nubuat-nubuat Allah? Di Perjanjian Lama dan Baru. Allah memanggil mereka untuk menyampaikan pekabaran Allah yang terdapat di mana? Di Perjanjian Lama dan Baru. Maka kedua saksi ~ ini poinnya ~ kedua saksi melambangkan utusan-utusan Allah yang telah diberi kuasa oleh Roh Kudus untuk menyampaikan pekabaran keselamatan kepada dunia, yang terdapat di mana? Dia Perjanjian Lama dan Baru. Jadi bukan salah satu, Perjanjian Lama dan Baru atau para pengkhotbah, melainkan keduanya bersama-sama.

 

 

Ellen White underlines that the two witnesses impart their messages to the world through the medium of the church. Thus the two witnesses represent the Bible as preached by the faithful church. Notice 4 Testimonies 594 and 595, Until Christ shall appear in the clouds of heaven with power and great glory, men will become perverse in spirit and turn from the truth to fables. The church will yet see troublous times….” and then notice this next sentence  “…She…” who is the “she” there? The church,  “…will prophesy in sackcloth...”  did the two witnesses prophesy in sackcloth? Well, what is she saying here? The church is going to prophesy in sackcloth. Why? Because the church is going to preach what? The Old and New Testament. She continues, “…But although she…” what is the “she” there? The church,   “…must meet heresies and persecutions, although she…”  the church,  “…must battle with the infidel and the apostate, yet by the help of God she…”  the church,  “…is bruising the head of Satan. The Lord will have a people as true as steel, and with faith as firm as the granite rock. They are to be His…”  what?  “… witnesses in the world, His instrumentalities to do a special, a glorious work in the day of His preparation.”   Powerful!

See the Word of  God in a book does no good. He has to have a people that study the book and preach the book,  preach the two witnesses, if you please.

 

Ellen White menggarisbawahi bahwa kedua saksi itu membagikan pekabaran mereka kepada dunia melalui gereja sebagai perantaranya. Dengan demikian kedua saksi mewakili Alkitab yang dikhotbahkan oleh gereja yang setia. Simak 4 Testimonies hal. 594-595,  “…Hingga Kristus muncul di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar, manusia akan menjadi semakin jahat rohnya dan berpaling dari kebenaran kepada dongeng-dongeng. Gereja masih akan harus berhadapan dengan waktu-waktu susah…”  kemudian simak kalimat berikut, “…Dia…”  siapa “dia” di sana? Gereja, “…akan bernubuat dalam goni hitam…”  apakah kedua saksi bernubuat dalam goni hitam? Nah, apa yang dikatakan Ellen White di sini? Gereja akan bernubuat dalam goni hitam. Mengapa? Karena gereja akan mengkhotbahkan apa? Perjanjian Lama dan Baru. Ellen White melanjutkan. “…Tetapi walaupun dia…” “dia” ini siapa di sini? Gereja, “…harus menghadapi kemurtadan dan persekusi, walaupun dia…”  gereja, “…harus berperang dengan mereka yang tidak berTuhan dan yang murtad, namun dengan pertolongan Allah, dia…”  gereja,  “…sedang membuat memar kepala Setan. Tuhan akan memiliki suatu umat semurni baja, dengan iman seteguh batu granit. Mereka akan menjadi…”  apaNya?   “…saksi-saksiNya di dunia, alat-alatNya untuk melakukan suatu pekerjaan yang istimewa, yang mulia, pada hari persiapanNya. …”  Pernyataan yang kuat!

Lihat, Firman Allah dalam sebuah kitab tidak ada gunanya. Dia harus memiliki suatu umat yang mempelajari kitab itu dan mengkhotbahkan ke dua saksi itu, katakanlah begitu.  

 

 

Now let's go to the next section: The Two Act As One.

Although there are two witnesses they act as one in perfect unison, they testify ~ we're going to find this as we study along  ~  they testify together, they pour out plagues together, they suffer persecution together, the Beast from the bottomless pit kills them together, they resurrect together, and they ascend to Heaven together. Thus although there are two witnesses, they are in perfect harmony and act as one. Is there unity in Scripture between the Old and New Testament? Yes, there is.

Revelation ~ now here's an interesting detail ~ Revelation 11:8 uses the singular word “body” in a collective sense for both witnesses. Let's go to Revelation 11:8 real quick here, Revelation 11:8, even though there are two it's referred to as one body. 11:8 says, “ And their dead bodies ” you know in the translation says “bodies” but the literal Greek has “body” πτώμα [ptóma],  “…And their dead body will lie in the street of the great city…”  so you can check that out in the original Greek. So Revelation 11:8 uses the singular “body” in a collective sense for both witnesses.

In verse 9 the word “body” appears once more in the singular, before the Greeks switch it then later to plural, πτώματα [ptómata]. 

The same thing happens in verse 5 with reference to the word “mouth” which is singular.  They're both speaking, but the word “mouth” is used in verse 5. Thus although the witnesses are 2 in number, they speak as what? As 1, and the text refers to them as 1. They are 1 because they have a common purpose, to reveal the one and only Jesus  Christ. So this expresses the unity of Scripture of the Old and New Testament.

 

Sekarang mari kita ke seksi berikut: Dua yang bertindak sebagai Satu.

Walaupun ada dua saksi, mereka bertindak sebagai satu unit dalam keserasian yang sempurna, mereka bersaksi ~ kita akan melihat ini sambil kita mempelajarinya ~ mereka bersaksi bersama-sama, mereka mencurahkan bala bersama-sama, mereka menderita dipersekusi bersama-sama, Binatang dari lubang yang tidak ada dasarnya membunuh mereka bersama-sama, mereka bangkit bersama-sama, dan mereka naik ke Surga bersama-sama. Dengan demikian, walaupun ada dua saksi, mereka sangat harmonis dan bertindak bagaikan satu unit. Apakah di Kitab Suci ada kesatuan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Ya, ada.

Wahyu ~ nah, ini ada detail yang menarik ~ Wahyu 11:8 memakai bentuk tunggal “tubuh” dalam pemahaman kolektif bagi kedua saksi. Mari kita cepat-cepat ke Wahyu 11:8, Wahyu 11:8, walaupun ada dua saksi, namun dia disebut sebagai satu tubuh. 11:8 berkata, 8 Dan mayat mereka…”  kalian tahu dalam terjemahannya dikatakan “mayat-mayat” tetapi di tulisan literal Greeka ialah “mayat” πτώμα [ptóma].  “…Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar itu…”  jadi kalian bisa memeriksa itu di tulisan Greeka aslinya. Maka Wahyu 11:8 memakai bentuk tunggal “mayat” dalam pemahaman kolektif bagi kedua saksi. 

Di ayat 9, kata “mayat” muncul sekali lagi dalam bentuk tunggal πτώμα [ptóma], sebelum akhirnya tulisan Greeka mengalihkannya ke bentuk jamak, πτώματα [ptómata].

Hal yang sama terjadi di ayat 5, sehubungan dengan kata “mulut” yang adalah bentuk tunggal. Kedua saksi sama-sama berbicara, tetapi kata “mulut” dipakai di ayat 5. Maka, walaupun saksi-saksi itu dua dalam jumlah, mereka berbicara sebagai apa? Sebagai satu, dan ayat itu merujuk mereka sebagai satu. Mereka memang satu karena mereka punya tujuan yang sama, yaitu menyatakan satu-satunya Yesus Kristus.  Maka ini menyatakan kesatuan Kitab Suci dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

 

 

Now the two witnesses what do they do? They prophesy. So I'll let you read 1 Peter 1:10- 12, because time is advancing. You know, this is a comment on the fact that the two witnesses prophesy so they must be what? They must be prophets. To whom do the prophets point? The prophets point to? Jesus, to the one Jesus. The Old Testament prophets and the New Testament prophets point to Christ. And you can notice that here I have explanations in brackets in this passage from 1 Peter 1:10-12.

Of this salvation the prophets [Old Testament] have inquired and searched carefully, who prophesied of the grace that would come to you, 11 searching what, or what manner of time, the Spirit of Christ who was in them was indicating when He testified beforehand the sufferings of Christ and the glories that would follow. 12To them [Old Testament prophets] it was revealed that, not to themselves, but to us [New Testament witness] they were ministering the things which now have been reported to you through those who have preached the gospel to you by the Holy Spirit sent from heaven — things which angels desire to look into.”

 

Nah, kedua saksi itu mereka bikin apa? Mereka bernubuat. Jadi silakan kalian baca 1 Petrus 1:10-12 karena waktu terus bergulir cepat. Kalian tahu, ini komentar tentang fakta bahwa kedua saksi bernubuat, jadi mereka haruslah apa? Mereka haruslah nabi-nabi. Nabi-nabi menunjuk kepada siapa? Nabi-nabi menunjuk ke? Yesus, ke Yesus yang satu. Nabi-nabi Perjanjian Lama dan nabi-nabi Perjanjian Baru menunjuk ke Kristus. Dan kalian bisa melihat itu di sini, saya telah memberikan penjelasannya dalam kurung di ayat-ayat dari 1 Petrus 1:10-12.

10 Tentang keselamatan ini, nabi-nabi (Perjanjian Lama) yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang akan datang padamu, telah menyelidiki dan mencari dengan seksama, 11 mencari bagaimana, atau kapan waktunya yang ditunjukkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, ketika Dia memberi kesaksian sebelumnya tentang penderitaan Kristus dan segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. 12 Kepada mereka (nabi-nabi Perjanjian Lama) telah dinyatakan, bahwa bukan kepada mereka, mereka melayani hal-hal yang sekarang telah disampaikan kepada kamu, melainkan kepada kita, (saksi-saksi Perjanjian Baru) melalui mereka yang telah menyampaikan berita Injil kepada kamu oleh Roh Kudus yang diutus dari sorga ~  yaitu hal-hal yang malaikat-malaikat pun ingin tahu.”

 

 

So let's talk about the Moses and Elijah theme.

These two witnesses are not two ordinary prophets. The context clearly indicates that the two prophets function in the power and spirit of whom? Of Moses and Elijah.

This is made clear by the fact that Moses brought a judgment against the Egyptians for rejecting God's Word, and what did Moses do? He turned the waters of the Nile into blood. We're going to notice that this is exactly what the witnesses do.

And Elijah brought a judgment of what? Of fire down from Heaven for the same reason.

So you have an allusion  here to Moses and Elijah.

And by the way Futurists ~ those who believe in the rapture of the church and end-time tribulation, the rebuilding of the Temple ~  they say that God is going to send literal Moses and Elijah to preach during the tribulation. That is not what Revelation 11 is telling us. Let's continue.

Does this mean that Moses and Elijah would appear literally and personally during the 1260 years? Of course not! Not any more than Jezebel reappears in the Fourth Church, and Balaam appears in the Third Church. You're dealing with symbols here.  Moses and Elijah are symbolic.

·       Moses was the prophet that began the history of Israel, thus being the giant spokesman of the what? Of the old dispensation or the Old Testament.

·       On the other hand, Elijah was the prophet of the future.  John the Baptist, Jesus said, was the New Testament Elijah.  And at the end of time there will be a final Elijah. So Elijah is the prophet of the future. John was the last prophet of the old dispensation and announced the fulfillment of the Old Testament prophecies in Jesus. The Gospels identify John the Baptist as Elijah who bore witness to Jesus, who is the Light. And we also read that the last book of the Old Testament brings to view that in the future there will be another what? There will be another Elijah, not in person, it is an Elijah movement: the remnant church that will preach the same message that Elijah preached.

Thus the two witnesses represent what? Moses and Elijah, the Old and the New Testament.

 

Jadi mari kita bicara tentang tema Musa dan Elia.

Kedua saksi ini bukanlah dua nabi yang biasa. Konteksnya dengan jelas mengindikasikan bahwa kedua nabi berfungsi dalam kuasa dan roh siapa? Musa dan Elia.

Ini dibuat jelas oleh fakta bahwa Musa mendatangkan penghakiman atas bangsa Mesir karena mereka menolak Firman Allah. Dan apa yang dilakukan Musa? Dia mengubah air sungai Nil menjadi darah.

Kita akan melihat bahwa tepat seperti inilah yang akan dilakukan saksi-saksi itu.

Dan Elia mendatangkan penghakiman apa? Menurunkan api dari langit karena alasan yang sama.

Jadi kita melihat di sini rujukan kepada Musa dan Elia.

Nah, golongan Futurist ~ mereka yang meyakini pengangkatan gereja dan masa kesukaran besar pada akhir zaman, dibangunnya kembali Bait Suci ~ mereka mengatakan Allah akan mengirim Musa dan Elia literal untuk berkhotbah selama masa kesukaran besar. Bukan ini yang dikatakan Wahyu 11. Mari kita lanjut.

Apakah ini berarti Musa dan Elia akan muncul secara literal dan secara pribadi selama 1260 tahun? Tentu saja tidak! Sama halnya Izebel tidak muncul kembali di Jemaat Keempat, dan Bileam tidak muncul di Jemaat Ketiga. Kita berurusan dengan simbol di sini. Musa dan Elia itu simbolis.

·       Musa adalah nabi yang mengawali sejarah Israel, dengan demikian dialah juru bicara besar dari apa? Dari dispensasi lama, atau masa Perjanjian Lama.

·       Di pihak lain, Elia adalah nabi masa depan. Yohanes Pembaptis, kata Yesus adalah Elia Perjanjian Baru. Dan di akhir zaman akan ada Elia yang terakhir. Jadi Elia ialah nabi masa depan. Yohanes adalah nabi terakhir dari dispensasi lama dan mengumumkan penggenapan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama dalam Yesus. Injil mengidentifikasi Yohanes Pembaptis sebagai Elia yang menyampaikan kesaksian tentang Yesus, Terang itu. Dan kita juga membaca kitab terakhir Perjanjian Lama mengetengahkan bahwa di masa depan akan ada apa yang lain? Akan ada Elia yang lain, tidak secara pribadi, tetapi itu suatu gerakan Elia: gereja yang sisa yang akan mengabarkan pekabaran yang sama yang dikabarkan Elia.

Dengan demikian kedua saksi mewakili siapa? Musa dan Elia, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

 

 

Now let's go to the next section: The Word of God and The Testimony of Jesus.

This adds further information to what we've been discussing. Revelation 1:2 further corroborates that the two witnesses represent the Old and New Testaments. This verse tells us that John bore witness to two things, to what? To the Word of God and The Testimony of Jesus Christ. In fact John was on Patmos for bearing witness to the Word of God and The Testimony of Jesus Christ.

The martyrs ~ by the way the word “martyr” means “witness” ~  the martyrs of the Dark Ages and the end time suffered and will suffer death because of their faithfulness in proclaiming what? The Word of God and The Testimony of Jesus Christ.

Hebrews 1:1 states that God spoke in old times by the prophets, but in these last days has spoken by the Son. That's Old Testament and New Testament.

Jesus stated that there were two witnesses to His divine calling: The Father and Himself. Kenneth Strand who was a teacher in the seminary at Andrews when I was there, I believe correctly wrote here, “These two witnesses are namely, the Word of God and The Testimony of Jesus Christ. or what we today would call the Old Testament prophetic message and the New Testament apostolic witness to Jesus Christ.” (Kenneth Strand, "The Two Witnesses of Revelation 11:3-12” Andrews University Seminary Studies ~ Summer 1981. Volume 19, number 2, pp. 127-135)

 

Sekarang mari kita ke bagian berikut: Firman Allah dan Kesaksian Yesus.

Ini menambahkan informasi tambahan pada apa yang sedang kita diskusikan. Wahyu 1:2 lebih lanjut membenarkan bahwa kedua saksi melambangkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ayat ini mengatakan kepada kita bahwa Yohanes memberi kesaksian akan dua hal, yaitu apa? Firman Allah dan Kesaksian Yesus Kristus. Bahkan Yohanes ada di Patmos karena menjadi saksi atas Firman Allan dan Kesaksian Yesus Kristus.

Para martir ~ nah, kata “martir” artinya “saksi” ~ para martir Zaman Kegelapan telah menderita,  dan martir akhir zaman akan menderita karena kesetiaan mereka dalam mengabarkan apa? Firman Allah dan Kesaksian Yesus Kristus.

Ibrani 1:1 menyatakan bahwa di zaman lalu Allah berbicara melalui nabi-nabi, tetapi di hari-hari akhir ini berbicara melalui AnakNya. Itu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Yesus menyatakan bahwa ada dua yang menyaksikan panggilan ilahiNya: Bapa dan DiriNya.

Kenneth Strand, seorang dosen di seminari di Andrews ketika saya di sana, menurut saya menulis dengan tepat di sini,   “…Kedua saksi ini, yaitu Firman Allah dan Kesaksian Yesus Kristus, atau yang hari ini kita sebut pekabaran nubuatan Perjanjian Lama dan kesaksian apostolik Yesus Kristus Perjanjian Baru.” (Kenneth Strand, "The Two Witnesses of Revelation 11:3-12” Andrews University Seminary Studies ~ Summer 1981. Volume 19, number 2, hal. 127-135)

 

 

The Bible describes God's scriptural message in terms of twosomes. The Bible is one book, a unity composed of two parts. The Bible is a two-edged what? Sword. Why two edges?  The Bible is represented by two witnesses, two candlesticks, two olive trees, two keys.

You say,  what do you mean “two keys”?

Well, Jesus said to Peter, “I will give you the…” what?  “…keys…” without a qualifier, the dual, two, “…I will give you the keys…”

Moses and Elijah once again a twosome,  the Word of God and the Testimony of Jesus Christ. Are you understanding that the two witnesses are the Bible? Two but one because they give witness to Jesus Christ.

Ellen White at the top of page 191 had this very appropriate comment. “The two witnesses represent the Scriptures of the Old and the New Testament. Both are important testimonies to the origin and perpetuity of the Law of God. Both are witnesses also to the plan of salvation…” is she speaking about the unity of the Testaments? Yes. “…The types, sacrifices, and prophecies of the Old Testament point forward to a Savior to come. The Gospels and Epistles of the New Testament tell of a Savior who has come in the exact manner foretold by type and prophecy.”  ( GC p. 267)

So she's explicit that the two witnesses are the Old and New Testament.

 

Alkitab menggambarkan pekabaran skriptural Allah dalam bentuk satu pasang. Alkitab adalah satu kitab, satu kesatuan yang terdiri atas dua bagian. Alkitab ialah apa bermata dua? Pedang. Mengapa bermata dua? Alkitab dilambangkan oleh dua saksi, dua kaki dian, dua pohon zaitun, dua kunci.

Kalian berkata, apa maksudnya “dua kunci”?

Nah, Yesus berkata kepada Petrus, “Aku akan memberikan padamu…” apa? “…kunci-kunci…” tanpa keterangan jumlah, maka itu artinya dua. “Aku akan memberikan padamu kunci-kunci…”

Musa dan Elia sekali lagi satu pasang: Firman Allah dan Kesaksisan Yesus Kristus. Apakah kalian paham bahwa kedua saksi adalah Alkitab? Dua tapi satu, karena mereka memberi kesaksian tentang Yesus Kristus.

Ellen White di bagian atas hal. 191 membuat komentar yang sangat tepat ini. “…Kedua saksi melambangkan Kitab Suci, Perjanjian Lama dan Baru. Keduanya adalah kesaksian-kesaksian penting atas asal usul dan kekekalan Hukum Allah. Keduanya juga adalah saksi-saksi atas rancangan keselamatan…”  apakah Ellen White bicara tentang kesatuan kedua Perjanjian? Ya. “…Tipe-tipe, kurban-kurban dan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama menunjuk ke depan kepada Seorang Juruselamat yang akan datang. Injil dan surat-surat Perjanjian Baru bercerita tentang Seorang Juruselamat yang telah datang dengan cara yang tepat seperti yang telah diramalkan oleh tipe dan nubuatan.” (GC hal. 267)

Jadi Ellen White eksplisit bahwa kedua saksi itu ialah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

 

 

The Old Testament and the New Testament are two distinct Testaments, but they bear witness to the one Jesus, although they are two they give witness to the One. The Old Testament gives witness to Jesus, and you have all of those texts there in parentheses as does the New (John 5:39, 40; Acts 10:43; 23:11; 26:16; I John 1:1, 2; I Peter 1:10-12).

In fact the reason why John wrote his gospel was to give witness to Jesus. So that the New Testament was written to give witness to Jesus as well (John 21:24-25).


 

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah dua Perjanjian yang berbeda, tetapi mereka memberikan kesaksian tentang Yesus yang satu, walaupun mereka itu dua, mereka memberikan kesaksian tentang Yang Satu. Perjanjian Lama memberikan kesaksian tentang Yesus, sebagaimana Perjanjian Baru, dan di sini ada semua ayat dalam kurung (Yohanes 5:39, 40; Kisah 10:43; 23:11; 26:16; 1 Yohanes 1:1, 2; 1 Peter 1:10-12).

Bahkan alasan mengapa Yohanes menulis Injilnya ialah untuk memberikan kesaksian tentang Yesus. Jadi Perjanjian Baru ditulis untuk memberikan kesaksian tentang Yesus juga. (Yohanes 21:24-25)

 

 

Now let's talk about the sackcloth. These two witnesses they prophesy how? The Old and New Testament prophesied openly, with full freedom, no! They testified during what period are we talking about? During the 42 months, what period is that? The period of papal dominion. Which trumpet is that? The Fourth Trumpet. Are you seeing the sequence?

 

Sekarang mari kita bicara tentang goni hitam. Kedua saksi ini, bagaimana mereka bernubuat? Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, bernubuat secara terbuka, dengan kebebasan penuh? Tidak! Mereka bersaksi selama periode mana yang kita bicarakan? Selama 42 bulan, periode apa itu? Periode kekuasaan Kepausan. Terompet yang mana itu? Terompet Keempat. Apakah kalian melihat urut-urutannya?

 

 

Now let's talk about the sackcloth. In Scripture God's people use sackcloth when the wicked persecute them. Sackcloth also represents the darkness of error and persecution and affliction.

For example when the king of Assyria came with the intention to destroy Jerusalem, what did King Hezekiah do? Notice the highlighted portions because we don't have the time to read all these verses. What did he do? He tore his clothes and  he covered himself with what? With sackcloth (2 Kings 19:2-3). And then it's repeated once again in verse 3 he covered ~ at the end of verse 2 rather ~ he covered himself with sackcloth. Why? Because he's going to suffer persecution. There's a time of crisis, a time of trouble.

Remember the book of Esther when a decree was given to destroy all the Jews? What did Mordecai  do? Not only he but also eventually all of Israel? Well, he tore his clothes and what did he do? He  put on sackcloth and ashes.  And then verse 2 once again emphasizes that he was clothed with sackcloth, and what is he doing,  and the Jews? What are they doing? There's great mourning among the Jews, and there's fasting, and weeping, and wailing, and they clothed themselves with sackcloth and ashes. Are you catching the picture? 

So how did the two witnesses testify during the 42 months? Openly, right? With full freedom? No! They're prophesying in distress, in pain, in anguish, because they're being persecuted. 

By the way also the emphasis of sackcloth is upon darkness, obscurity. Notice Isaiah 50:3, I clothe the heavens with...” what? This is a synonymous parallelism, “…with blackness, and I make sackcloth their covering.” So blackness is identified with what? Sackcloth.

 

Nah, mari kita bicara tentang goni hitam. Dalam Kitab Suci, umat Allah memakai goni hitam ketika orang-orang jahat mempersekusi mereka. goni hitam juga melambangkan kegelapan dari kesalahan dan persekusi dan penderitaan.

Misalnya ketika raja Asyur datang dengan niat untuk menghancurkan Yerusalem, apa yang dilakukan raja Hizkiah? Simak bagian yang dihighlight karena kita tidak punya waktu membaca semua ayatnya. Apa yang dilakukannya? Dia mencabik pakaiannya dan dia menutupi dirinya dengan apa? Dengan goni hitam (2 Raja 19:2-3). Kemudian ini terulang sekali lagi di ayat 3, dia menutupi ~ yang benar di bagian akhir ayat 2 ~ dia menutupi dirinya dengan goni hitam. Mengapa? Karena dia akan menderita persekusi. Ada waktu krisis, masa kesukaran besar.

Ingat kitab Ester ketika suatu titah dikeluarkan untuk membinasakan semua orang Yahudi? Apa yang dilakukan Mordekai? Bukan hanya dia tetapi akhirnya seluruh Israel? Nah, dia mencabik pakaiannya dan apa yang dilakukannya? Dia mengenakan goni hitam dan abu. (Ester 4:1-4). Kemudian ayat 2 sekali lagi menekankan bahwa dia memakai goni hitam, dan apa yang dilakukannya dan orang-orang Yahudi? Apa yang mereka lakukan? Ada perkabungan besar pada orang-orang Yahudi, dan ada puasa, dan tangisan dan ratapan, dan mereka mengenakan goni hitam dan abu pada diri mereka sendiri. Apakah kalian menangkap gambarnya?

Jadi bagaimana kedua saksi bersaksi selama 42 bulan? Terbuka, benar? Dengan kebebasan penuh? Tidak! Mereka bernubuat dalam kesedihan, dalam kesakitan, dalam penderitaan, karena mereka sedang dipersekusi.

Nah, penekanan goni hitam itu pada kegelapan, keremangan. Simak Yesaya 50:3, 3Aku mengenakan langit dengan…”  apa? Ini adalah paralelisme sinonim “…dengan kegelapan dan aku menjadikan goni hitam sebagai penutupnya…”  Jadi kegelapan itu diidentifikasi dengan apa? Goni hitam.

 

 

And of course Revelation 6:12, 12 I looked when He opened the sixth seal, and behold, there was a great earthquake; and the sun became black as sackcloth…” so sackcloth also represents obscurity.

Did Ellen White tell us that the two witnesses prophesied in obscurity during the 1260 years? Absolutely!

Now let's read some statements here from the Spirit of Prophecy.

Not only is Satan leading the world captive, but his deceptions are leavening the professed churches of our Lord Jesus Christ. The great apostasy will develop into darkness deep as midnight, impenetrable as sackcloth of hair...” are you understanding what the sackcloth of hair represents? It represents what? Darkness, deep as midnight, because of a great apostasy,  “…To God's people it will be a night of…”  what? Oh, the sackcloth not only represents error but it also represents the fact that there's going to be a what? “…trial, a night of…” what? “…weeping, a night of persecution for the truth's sake. But out of that night of darkness God's light will shine.” ( COL pp. 414, 415)

 

Dan tentu saja Wahyu 6:12,  12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, dan lihatlah, terjadi gempa bumi yang dahsyat; dan matahari menjadi hitam bagaikan karung dari bulu hitam, …”  jadi goni hitam juga melambangkan kegelapan.

Apakah Ellen White mengatakan kepada kita bahwa kedua saksi bernubuat dalam kegelapan selama 1260 tahun? Tepat sekali!

Sekarang mari kita  baca beberapa pernyataan di sini dari Roh Nubuat.  

“…Bukan saja Setan sedang membawa dunia ke dalam penawanan, tetapi penipuan-penipuannya sedang meracuni gereja-gereja yang mengaku sebagai gereja Tuhan kita Yesus Kristus. Kemurtadan besar akan berkembang menjadi kegelapan yang sepekat tengah malam, yang tidak bisa ditembus sebagaimana goni hitam dari bulu…”  apakah kalian paham goni hitam dari bulu (hewan) itu mewakili apa? Melambangkan apa? Kegelapan, sepekat tengah malam, karena adanya kemurtadan besar.   “…Bagi umat Allah itu akan menjadi malam…”  apa? Oh, goni hitam itu tidak hanya melambangkan kesalahan tetapi juga melambangkan fakta bahwa akan ada apa?   “…ujian, malam…”  apa?   “…malam tangisan, malam persekusi demi kebenaran. Tetapi dari malam kegelapan itu, terang Allah akan bersinar.” ( COL hal. 414, 415)

 

 

Notice the next statement, The great apostasy is working to a point and will develop into…” what? “…darkness deep as midnight, impenetrable as sackcloth of hair. This is the time to employ any system that can be devised to discover and counteract the leaven of…” what? “…error…” So what do the two witnesses do? They rebuke what? Error.  “…Let there be light. There should be one hundred light bearers in our world where there is one today. Darkness will become more dense in human minds after the truth has penetrated and been rejected. But there are some minds where the darkness will be…” what? “…will be removed. . .”  (PM p. 324)

 

Simak pernyataan berikut,  “…Kemurtadan besar sedang bekerja menuju suatu titik dan akan terus berkembang menjadi…”  apa?   “…kegelapan sepekat tengah malam, yang tidak tertembusi sebagaimana goni hitam dari bulu. Inilah saatnya untuk menggunakan cara apa saja yang bisa dipakai untuk menemukan dan melawan ragi…”  apa?   “…kesalahan…”  Jadi apa yang dilakukan kedua saksi? Mereka menegur apa? Kesalahan.   “…Biarlah ada terang. Harus ada 100 pembawa terang di dunia kita di mana sekarang hanya ada satu. Kegelapan akan menjadi semakin pekat dalam pikiran manusia setelah kebenaran tertembus dan ditolak. Tetapi ada pikiran-pikiran di mana kegelapan akan…”  apa?   “…akan disingkirkan.” (PM p. 324)

 

 

Ellen White saw a deeper dimension to the two witnesses than the Old and New Testaments. She discerned that they represent the church that preaches from these two Testaments.  As a result the proclaimers suffered persecution. In other words the two witnesses testify through the medium of the Holy Spirit, who empowers the church and the result is what? Persecution. Did John of Patmos go through this experience? Here's a person that went through this experience. The Roman Empire exiled John to Patmos, why? For the Word of God and The Testimony of Jesus Christ. God gave the book of Revelation to Jesus, Jesus to the Spirit, the Spirit to the angel, the angel to John, John to the churches, and the churches to the world. The seven candlesticks represent the work of the church in imparting light. Let's read this one quotation,Until Christ shall appear in the clouds of heaven with power and great glory, men will become perverse in spirit and turn from the truth to fables. The church will yet see troublous times. She will…” what? “…prophesy in sackcloth. But although she must meet heresies and persecutions, although she must battle with the infidel and the apostate, yet by the help of God she is bruising…” what? “…the head of Satan.”  (PM p. 386)

 

Ellen White melihat dimensi yang lebih mendalam pada kedua saksi daripada Perjanjian Lama dan Baru. Dia melihat bahwa kedua saksi itu mewakili gereja yang mengabarkan dari kedua Perjanjian tersebut. Sebagai akibatnya, mereka yang mengabarkan menderita dipersekusi. Dengan kata lain kedua saksi bersaksi melalui perantara Roh Kudus yang memberi kuasa kepada gereja, dan akibatnya apa? Persekusi. Apakah Yohanes dari Patmos mengalami ini? Dialah orang yang menjalani pengalaman ini. Kekaisaran Roma membuang Yohanes ke Patmos, mengapa? Gara-gara Firman Allah dan Kesaksian Yesus Kristus. Allah memberikan kitab Wahyu kepada Yesus, Yesus kepada Roh, Roh kepada malaikat, malaikat kepada Yohanes, Yohanes kepada gereja-gereja, dan gereja-gereja kepada dunia. Ketujuh kaki dian melambangkan pekerjaan gereja dalam membagikan terang. Mari kita baca kutipan satu ini. “…Hingga Kristus muncul di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar, manusia akan menjadi semakin jahat rohnya dan berpaling dari kebenaran kepada dongeng-dongeng. Gereja masih akan harus berhadapan dengan waktu-waktu susah. Dia akan…”  apa?    “…bernubuat dalam goni hitam. Tetapi walaupun dia harus menghadapi kemurtadan dan persekusi, walaupun dia harus berperang dengan mereka yang tidak berTuhan dan yang murtad, namun dengan pertolongan Allah, dia…”  apa?  “…sedang membuat memar kepala Setan.”  (PM hal. 386)

 

 

And the next statement is really significant.  

“…God's witnesses remained in a state of…” what? This is during the 42 months, “…in a state of  obscurity…” darkness.  “…The papal power sought to hide from the people the word of truth, and set before them false witnesses to contradict its testimony. When the Bible was proscribed by religious and secular authority; when its testimony was perverted, and every effort made that men and demons could invent to turn the minds of the people from it; when those who dared proclaim its sacred truths were hunted, betrayed, tortured, buried in dungeon cells, martyred for their faith, or compelled to flee to mountain fastnesses, and to dens and caves of the earth--then the faithful witnesses prophesied in…” what? “…prophesied in sackcloth.” (GC p. 267)

So you can't separate the proclaimers from the two witnesses that they proclaim.

 

Dan pernyataan berikut sungguh-sungguh signifikan.

“…Saksi-saksi Allah terkekang dalam kondisi…”  apa? Ini selama periode 42 bulan,   “…dalam kondisi keremangan…” kegelapan. “…Kekuasaan Kepausan berusaha menyembunyikan dari rakyat, Firman kebenaran dan menyajikan kepada mereka saksi-saksi palsu untuk mengkontradiksi kesaksiannya (kesaksian Firman kebenaran). Ketika Alkitab dilarang oleh autoritas religius dan sekuler; ketika kesaksiannya diselewengkan, dan setiap upaya yang bisa diciptakan manusia dan iblis untuk memalingkan pikiran manusia darinya, dilakukan; ketika mereka yang berani menyatakan kebenarannya yang sakral diburu, dikhianati, ditinggalkan dalam penjara di bawah tanah, dimartir karena iman mereka, atau dipaksa melarikan diri ke tempat pertahanan di gunung-gunung dan ke liang-liang dan gua-gua di bumi ~ maka saksi-saksi yang setia itu bernubuat dalam…”  apa?   “…dalam  goni hitam.…” (GC hal. 267)

Jadi kita tidak bisa memisahkan mereka yang mengabarkan dari kedua saksi yang mereka kabarkan.

 

 

Then you have the 42 months and the 1260 days which are mentioned there in Revelation 11. Verse 2 mentions 42 months, verse 3 calls it 1260 days. It's the same period.

When do these time periods apply to? Well, Ellen White makes it clear.

Some people are trying to make these periods future. You know, a few months ago I wrote a response to David Gates who had said, you know, he had made some specific time predictions about the close of probation and the Sunday Law, and so on. And I responded to him about his use of the 1260 days and the 42 months applying them literally to the future. And by the way this is on our website, if you want to read, it's about oh close to 40 pages because there was a lot to respond to, in the way that he handled Scripture.

But Ellen White is explicit that these periods in Revelation 11:2-3 represent the 1260 years of the past dominion of the papacy. She's clear about that, she never applies them to the future. Notice this statement from Great Controversy page 266.  “The periods here mentioned—‘forty and two months’, and ‘a thousand two hundred and threescore days’--are the same…” are they the same? Yes,  “…alike representing the time in which the church of Christ was to suffer oppression from Rome. The 1260 years of papal supremacy began…” when? “… in A.D. 538, and would therefore terminate…” when? “… in 1798. At that time a French army entered Rome and made the pope a prisoner, and he died in exile. Though a new pope was soon afterward elected, the papal hierarchy has never since been able to wield the power which it before possessed.”  

 

Kemudian ada 42 bulan dan 1260 hari yang disebutkan di Wahyu 11. Ayat 2 menyebut 42 bulan, ayat 3 menyebutnya 1260  hari, itu adalah periode waktu yang sama.

Kapan periode-periode waktu ini diaplikasikan? Nah, Ellen White membuatnya sangat jelas.

Ada yang mencoba menjadikan periode-periode ini masa yang akan datang. Kalian tahu, beberapa bulan lalu saya menanggapi David Gates yang mengatakan, dia membuat prediksi waktu yang khusus tentang tutupnya pintu kasihan dan Undang-Undang Hari Minggu, dll. Dan saya menanggapinya mengenai pemakaiannya tentang 1260 hari dan 42 bulan secara literal di masa depan. Dan itu ada di situs kami jika kalian mau membacanya, itu kira-kira hampir 40 halaman karena banyak yang harus ditanggapi sehubungan dengan caranya memakai Kitab Suci.

Tetapi Ellen White itu eksplisit bahwa periode-periode di Wahyu 11:2-3 ini melambangkan 1260 tahun yang lampau saat kekuasaan Kepausan. Ellen White jelas tentang hal itu, dia tidak pernah mengaplikasikan periode-periode itu ke masa depan. Simak pernyataan ini dari Great Controversy hal. 266. “…Periode-periode yang disebutkan di sini ~ 42 bulan dan 1260 hari ~  itu sama…”  apakah mereka sama? Ya!   “…sama-sama mewakili waktu di mana gereja Kristus menderita penindasan dari Roma. Ke-1260 tahun kejayaan Kepausan dimulai …”  kapan?   “…di 538 AD dan dengan demikian berakhir…”  kapan?   “…di 1798. Pada waktu itu pasukan Perancis memasuki Roma dan menjadikan Paus seorang tawanan dan dia mati dalam pengasingan. Walaupun seorang Paus baru terpilih tak lama setelah itu, tetapi hirarki Kepausan tidak pernah bisa melaksanakan kekuasaan yang dulu pernah dimilikinya.”

 

 

So to which period do the 42 months and the 1260 days apply? Let's not try and reinvent the wheel, folks. Ellen White is explicit. It's not future and we have some notable people in the church now, that are saying that you know, “Yes, it was fulfilled during the 1260 years of papal oppression… Yes, it was symbolic back then, but we need to reapply this and make it a future literal time.” That goes against what Ellen White said. She said we're not supposed to set time for prophetic events. The last event that is marked by time is October 22, 1844. Revelation 10 as we’ll notice says “Time will be no longer”,  and it's not talking about the end of the world, it's not talking about the close of probation. When Revelation says “time will be no longer” it's referring to the prophecy of the 2300 days, that is the last time prophecy, there is no more prophecy that specifies specific time for prophetic events, period. So if somebody comes trying to show you that, you know, a date for the close of probation, and a date for the Sunday Law, and a date for the for the International worldwide Sunday Law, and so on, flee from them, because they're not speaking in the name of the Lord, they're speaking from their own  heart. And it's very dangerous because it gives a bad witness to the world. They say, “There are those Adventist go again shedding times as if they didn't learn already.” So let's not do that.

 

Jadi 42 bulan dan 1260 tahun itu diaplikasikan ke periode mana? Mari jangan mencoba menciptakan roda kembali, Saudara-saudara. Ellen White sudah eksplisit. Itu bukan di masa yang akan datang, dan sekarang ini di gereja kami ada orang-orang terkemuka yang berkata, “Ya, itu sudah digenapi selama 1260 tahun penindasan Kepausan… Iya, saat  itu simbolis. Tetapi kita perlu mengaplikasikan ini kembali dan membuatnya menjadi literal di waktu yang akan datang.” Itu bertentangan dengan apa yang dikatakan Ellen White. Dia bilang kita tidak boleh menentukan waktu untuk penggenapan nubuatan. Peristiwa terakhir yang ditandai oleh waktu ialah 22 Oktober 1844. Wahyu 10 seperti yang kita simak, berkata, “Waktu tidak akan ada lagi”  dan ini tidak bicara tentang kiamat, ini tidak bicara tentang tutupnya pintu kasihan. Ketika Wahyu berkata “Waktu tidak akan ada lagi”,  itu mengacu kepada nubuatan 2300 hari, itulah nubuatan waktu yang terakhir. Tidak ada lagi nubuatan yang ada spesifikasi tentang waktu tertentu untuk peristiwa yang dinubuatkan, titik. Maka jika ada yang datang menunjukkan kepada kalian suatu tanggal untuk penutupan pintu kasihan, atau tanggal untuk Undang-Undang Hari Minggu, tanggal untuk UUHM internasional yang global, dll. larilah cepat-cepat meninggalkan mereka karena mereka tidak bicara atas nama Tuhan, mereka berbicara dari hati mereka sendiri. Dan itu sangat berbahaya karena itu menjadi kesaksian yang buruk bagi dunia. Mereka akan berkata, “Orang-orang Advent ini mengulangi lagi menentukan waktu, tidak belajar dari kesalahannya.” Jadi marilah jangan kita lakukan itu.

 

 

21 01 21 

No comments:

Post a Comment