Saturday, January 30, 2021

EPISODE 14/24 ~ REVELATION'S SEVEN TRUMPETS ~ THE TWO WITNESSES, REVELATION 11 ~ STEPHEN BOHR

 

_____REVELATION’S SEVEN TRUMPETS_____

Part 14/24 - Stephen Bohr

THE TWO WITNESSES, REVELATION 11

https://www.youtube.com/watch?v=DEVpIQE4XJw

 

Dibuka dengan doa.

 

 

Welcome back! Session number two this morning. We are going to continue studying Revelation chapter 11, and my objective is to finish our study of Revelation 11 during this session. We're going to begin on page 194.

 

Selamat kembali! Sesi kedua pagi ini. Kita akan meneruskan mempelajari Wahyu pasal 11, dan objektif saya ialah menyelesaikan pelajaran tentang Wahyu pasal 11 di sesi ini. Kita akan mulai di hal. 194.

 

 

Verse 4

These are the two olive trees and the two lampstands standing before the God of the earth.”

Here we see that the two witnesses are actually two lampstands, So what are lampstands for? For giving light, right? So what happened during the period of the Fourth Trumpet? The light was eclipsed, not totally eliminated but eclipsed, in other words the witnesses testified in obscurity, in darkness.

 

Ayat 4

4 Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.”

Di sini kita melihat kedua saksi sesungguhnya ialah kedua kaki dian. Jadi apa kegunaan kaki dian? Untuk memberikan terang, benar? Jadi apa yang terjadi selama periode Terompet Keempat? Terang itu tertutup, tidak seluruhnya dilenyapkan, tetapi ditutupi. Dengan kata lain saksi-saksi itu memberikan kesaksian mereka dalam keremangan, dalam kegelapan.

 

 

Now what is the key passage to understand the meaning of  the lampstands? Zechariah 4:1-6. 1 Now the angel who talked with me came back and wakened me, as a man who is wakened out of his sleep. And he said to me, ‘What do you see?’ So I said, ‘I am looking, and there is a lampstand of solid gold with a bowl on top of it, and on the stand seven lamps with seven pipes to the seven lamps…” so you see, you have the bowl, you have two olive trees that provide the oil for the bowl, and then the oil runs down pipes into the seven branches of the candlestick. It continues,  “…Two olive trees are by it, one at the right of the bowl and the other at its left.’  So I answered and spoke to the angel who talked with me, saying, ‘What are these, my lord?’…” in other words, what is represented by the lamps?  “…Then the angel who talked with me answered and said to me, ‘Do you not know what these are?’ And I said, ‘No, my lord.’ So he answered and said to me, ‘This is the word of the Lord to Zerubbabel, ‘Not by might nor by power, but by My Spirit,’ says  the Lord of hosts.”

So what does the oil represent? The oil represents the Holy Spirit.

And what do the seven lamps represent? Well the seven lamps represent God's church as we'll notice in the book of Revelation.

 

Nah, apakah ayat-ayat kunci untuk memahami makna kaki dian? Zakharia 4:1-6. 1 Nah, malaikat yang pernah berbicara dengan aku itu kembali, dan membangunkan aku,  seperti seorang yang dibangunkan dari tidurnya. 2     Dan berkatalah ia kepadaku, ‘Apa yang engkau lihat?’ Jawabku, ‘Aku sedang melihat, dan ada sebuah kandil dari emas seluruhnya, dengan sebuah tempat minyak di bagian atasnya; dan pada kandil itu ada tujuh pelitanya dengan tujuh corot (pipa) ke ketujuh pelita itu. …”  jadi kalian lihat, ada tempat minyaknya, ada dua pohon zaitun yang menyediakan minyak ke dalam tempat itu, kemudian minyak itu mengalir melalui pipa-pipa ke ketujuh cabang kaki dian itu. Selanjutnya,   “…3 Dan kedua pohon zaitun ada di sampingnya, satu di sebelah kanan tempat minyak itu dan satu di sebelah kirinya. 4 Lalu aku menjawab dan berbicara kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu, ‘Apakah semuanya ini, tuanku?’…”  dengan kata lain pelita-pelita itu melambangkan apa?  “…5 Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku, ‘Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?’ Dan aku berkata, ‘Tidak, tuanku!’ 6 Maka ia menjawab dan berkata kepadaku, Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel:  Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku,’ firman TUHAN balatentara’”

Jadi minyaknya melambangkan apa? Minyak melambangkan Roh Kudus.

Dan ketujuh kaki dian melambangkan apa? Ketujuh kaki dian melambangkan Gereja Allah sebagaimana akan kita simak dalam kitab Wahyu. 

 

 

Now in Zechariah 4:14, the two olive trees are called the two anointed ones. Now literally in Hebrew it means the two “sons of oil” the two anointed ones are the two sons of oil. They're not called the sons of oil because they were anointed, but because they furnished the oil to the candlestick. In other words they are the source of the oil. They are not anointed with the oil.

 

Nah, di Zakharia 4:14, kedua pohon zaitun disebut kedua yang diurapi. Nah secara literal dalam bahasa Ibrani itu adalah kedua “anak-anak minyak”, kedua yang diurapi adalah kedua anak-anak minyak. Mereka tidak disebut anak-anak minyak karena mereka diurapi, tetapi karena mereka yang menyediakan minyak untuk kaki dian. Dengan kata lain, mereka adalah sumber minyak. Mereka tidak diurapi minyak.

 

 

Now here's an interesting detail.  In Zechariah there's only one what? One lampstand and two olive trees that supply the oil to the one lampstand. While in the New Testament we have two witnesses, or two olive trees, and two lampstands. What is the reason for the difference? During the Old Testament period there was only one Testament. Well, in the New Testament there are two Testaments.  This is also the reason why God gave the religious leaders of Christ's day the “key” of knowledge, you can read that in Luke 11:52. One key, the key of knowledge. What was the only source that the individuals had in Christ’s day when He was here? The Old Testament. He did not give them the “keys” of knowledge. Later Jesus gave Peter and all believers what? The “keys”. In other words both Testaments of the kingdom of Heaven. Peter had two keys because he had the Old Testament witness and the New Testament fulfillment.

 

Nah, di sini ada detail yang menarik. Di Zakharia hanya ada satu apa? Satu kaki dian, dan dua pohon zaitun yang memasok minyak kepada satu kaki dian itu. Sementara di Perjanjian Baru ada dua saksi, atau dua pohon zaitun dan dua kaki dian. Apa alasan bagi perbedaan ini? Selama masa Perjanjian Lama hanya ada satu Kesaksian/Perjanjian. Nah, di masa Perjanjian Baru ada dua Kesaksian/Perjanjian. Ini juga alasannya mengapa Allah memberi kepada pemimpin-pemimpin rohani zaman Kristus, “kunci” pengetahuan, kalian bisa membacanya di Lukas 11:52. Satu kunci, kunci pengetahuan. Apakah sumber tunggal yang dimiliki manusia di zaman Kristus ketika Dia hidup di dunia? Kitab Perjanjian Lama. Allah tidak memberi mereka “kunci-kunci” pengetahuan. Belakangan Yesus memberi Petrus dan semua orang percaya apa? “Kunci-kunci”. Dengan kata lain, kedua Kesaksian/Perjanjian Kerajaan Surga. Petrus mendapat dua kunci karena dia memiliki kesaksian Perjanjian Lama dan penggenapan Perjanjian Baru.

 

 

Now let's go to the quotation on page 195. I'm going to be skipping some portions because I really do want to finish this chapter, and whatever I don't cover you have it written, it is written, right?

Now notice this statement very clear from Christ’s Object Lessons page 414.  “In the parable, the wise virgins had oil in their vessels with their lamps. Their light burned with undimmed flame through the night of watching. It helped to swell the illumination for the Bridegroom's honor.  Shining out in the darkness, it helped to illuminate the way to the home of the Bridegroom, to the marriage feast…”  Now comes the comparison, what does this represent that she just described. “So…”  likewise, that means now she's going to make the application,  “…the followers of Christ are to shed light into the darkness of the world. Through the Holy Spirit,…”  what's the next two words?  “…God's Word is a light as it becomes a transforming power in the life of the receiver. By implanting in their hearts the principles of His Word, the Holy Spirit develops in men the attributes of God. The light of His glory—His character—is to shine forth in His…”  what?  “…in His followers. Thus they are to glorify God, to lighten the path to the Bridegroom's home, to the City of God, to the marriage supper of the Lamb.”

 

Sekarang mari kita ke kutipan di hal. 195. Saya akan melompati beberapa bagian karena saya sungguh ingin menyelesaikan bab ini, dan apa yang tidak saya bahas kalian sudah punya tulisannya, sudah tertulis, benar?

Nah, simak pernyataan yang sangat jelas ini dari Christ’s Object Lessons hal. 414,   “…Dalam perumpamaan itu, gadis-gadis yang bijak punya minyak dalam buli-buli mereka dan di dalam pelita-pelita mereka. Terang mereka menyala dengan api yang besar sepanjang malam penantian. Itu membantu menyebarkan penerangan bagi kehormataan Mempelai laki-laki. Bercahaya dalam kegelapan, itu membantu menerangi jalan ke rumah Mempelai laki-laki, ke perjamuan perkawinan…”  Sekarang perbandingannya. Ini melambangkan apa yang baru digambarkan Ellen White,   “…Demikianlah…”  berarti Ellen White sekarang akan membuat aplikasinya,  “…pengikut-pengikut Kristus harus menyebarkan terang dalam kegelapan dunia. Melalui Roh Kudus…”  apa dua kata berikutnya?   “…Firman Allah adalah terang saat dia menjadi kuasa yang mengubahkan dalam kehidupan si penerima. Dengan menanamkan dalam hati mereka prinsip-prinsip FirmanNya, Roh Kudus mengembangkan sifat-sifat Allah dalam manusia. Cahaya kemuliaanNya ~ karakterNya ~ akan bersinar dalam…”  apaNya?   “…dalam diri pengikut-pengikutNya. Dengan demikian mereka memuliakan Allah, menerangi jalan ke rumah Mempelai laki-laki, ke Kota Allah, ke perjamuan pernikahan Anak Domba.”

 

 

Now, do we have a seven-branch candlestick also in the book of Revelation? Yeah, Revelation begins with a candlestick. How many branches does it have? It has seven branches. What do the seven branches represent? The Seven Churches. In other words the witness of the church, the church giving light in seven stages of church history, right? Because the seven burning lamps represent seven periods of church history.

 

Nah, apakah di kitab Wahyu juga ada kaki dian yang bercabang tujuh? Ya, kitab Wahyu dimulai dengan kaki dian. Berapa cabang yang ada padanya? Tujuh. Ketujuh cabang itu melambangkan apa? Tujuh Jemaat. Dengan kata lain, kesaksian dari jemaat, jemaat/gereja memberi terang dalam tujuh tahap sejarah gereja, benar? Karena ketujuh pelita yang menyala melambangkan tujuh periode sejarah gereja.

 

 

Now who is it that empowers the Seven Churches to give witness and to give light? The Holy Spirit, the oil. And it's interesting that in Revelation 4:6 the seven-branched candlestick is there in the presence of the Father in the Heavenly sanctuary in the Holy Place; while in Revelation 5:6 it says that the Seven Spirits are sent to the earth. So that's what happens when? That’s what happens on the day of Pentecost when the Holy Spirit is poured out upon the disciples. By the way when the Holy Spirit was poured out upon the disciples, what did Peter and John immediately do? They preached, right? Peter preached a sermon on the day of Pentecost. How many people were converted? 3,000. So did Peter open up the kingdom of Heaven? Yes, he did. Did Peter do it himself? No. Who did it? The keys of knowledge did it.

 

Nah, siapakah yang memampukan ketujuh Jemaat untuk memberikan kesaksian dan memberikan terang? Roh Kudus, minyaknya. Dan yang menarik di Wahyu 4:6 ketujuh kaki dian di sana ada di hadirat Bapa di Bait Suci Surgawi di Bilik Kudus; semetara di Wahyu 5:6 dikatakan bahwa keTujuh Roh dikirim ke bumi. Jadi itulah yang terjadi kapan? Itulah yang terjadi pada hari Pentakosta ketika Roh Kudus dicurahkan ke atas para murid. Nah, ketika Roh Kudus dicurahkan ke atas para murid, apa yang segera dilakukan Petrus dan Yohanes? Mereka berkhotbah, benar? Petrus menyampaikan khotbah pada hari Pentakosta. Berapa orang yang ditobatkan? 3’000. Jadi apakah Petrus membuka kerajaan Surga? Ya, benar. Apakah Petrus melakukannya sendiri? Tidak. Siapa yang melakukannya? Kedua kunci pengetahuan yang melakukannya.

 

 

Now let's read the bottom of the page,  page 195. “From the two olive trees the golden oil was emptied through the golden pipes into the bowl of the candlestick, and thence into the golden lamps that gave light to the sanctuary. So from the holy ones that stand in God's presence His Spirit is imparted to…”  whom?  “…to the human instrumentalities who are consecrated to His service. The mission of the two anointed ones is to communicate to God's people that Heavenly grace which alone can make His Word a lamp to the feet and a light to the path.Not by might, nor by power, but by My Spirit, saith the Lord of hosts.’  (COL p. 408)

 

Sekarang mari kita  baca bagian bawah halaman itu, hal. 195.   “…Dari kedua pohon zaitun, minyak emas dicurahkan melalui pipa-pipa emas ke dalam tempat minyak kaki dian, dan dari sana ke dalam pelita-pelita emas yang memberikan cahaya pada Bait Suci. Jadi dari yang kudus yang berdiri di hadirat Allah, RohNya dibagikan kepada…”  siapa?   “…ke agen-agen manusia yang telah dikuduskan bagi pelayananNya. Misi dari kedua sosok yang telah diurapi ialah mengkomunikasikan kepada umat Allah bahwa kasih karunia surgawi sajalah yang bisa menjadikan FirmanNya pelita bagi kakinya dan terang bagi jalannya. ‘Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku,’ firman TUHAN balatentara(Zak. 4:6)…” (COL hal 408)

 

 

Let's read the next statement. "Not by might, nor by power, but by my Spirit, saith the Lord of hosts.’ Through the golden pipes, the olive-branches empty the golden oil out of themselves. These olive- branches are the anointed ones that stand by the Lord of the whole earth. Through them…”   now notice the process,  “…Through them the Holy Spirit is communicated to…”  where? To whom?  “…to the churches….” ( RH, May 16, 1899)  and then what does the church do? Then the church proclaims the message.

Were there witnesses during the 1260 days that received the oil and proclaimed  the message of God in obscurity, but they preached the message? Yeah, like the Waldenses and the Albigenses.

 

Mari kita baca pernyataan berikut. ‘Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku,’ firman TUHAN balatentara  “…Melalui pipa-pipa emas, cabang-cabang zaitun  itu mengalirkan minyak emas keluar dari diri mereka sendiri. Cabang-cabang zaitun ini adalah yang diurapi, yang berdiri di hadirat Tuhan seluruh bumi. Melalui mereka…” sekarang simak prosesnya, “…Melalui mereka Roh Kudus dikomunikasikan ke…”  mana? Ke siapa?    “…ke jemaat-jemaat…”   ( RH, May 16, 1899).  Lalu apa yang dilakukan gereja? Lalu gereja mengabarkan pekabaran itu.

Apakah selama 1260 tahun ada saksi-saksi yang menerima minyak itu dan menyampaikan pekabaran dari Allah dalam keremangan, namun mereka mengkhotbahkan pekabaran itu? Iya, seperti golongan Waldensen dan Albigensen.  

 

 

Now let's notice the next statement. The Word is the preacher's light, and as the golden oil flows from the Heavenly olive tree into the bowl, it makes the lamp of life flash with a clearness and power that all will discern. Those who have the privilege of sitting under such a ministry ~ if their hearts are susceptible to the Holy Spirit's influence ~ will feel an inner life. The fire of God's love will be kindled within them…” and now notice,  “…The Bible, the Word of God, is the bread of life. He who feeds the flock of God, must himself first eat of the bread which came down from Heaven.” (TM p. 339, 340) We must receive the Spirit in order to then impart the Spirit as we've studied before.

So is it clear why the two witnesses are referred to as lampstands? Because during the 1260 years what are they doing? Yes there are people in the church that are giving the message but they're doing it how? Not in fullness of light, but in obscurity, and in darkness. In other words the  sun, moon, and stars during the Fourth Trumpet are eclipsed. Are you  seeing the connection?

 

Nah, mari kita simak pernyataan berikut.   “…Firman Allah adalah terang bagi pengkhotbah, dan saat minyak emas itu mengalir dari pohon zaitun surgawi ke dalam tempat minyak, itu membuat pelita hidup menyala dengan terang dan kuasa, yang akan dilihat oleh semua. Mereka yang mendapat  kesempatan istimewa duduk di bawah ministri seperti ini ~ jika hati mereka peka terhadap pengaruh Roh Kudus ~ akan merasakan suatu yang hidup dalam hatinya. Api kasih Allah akan dinyalakan di dalam mereka…”  dan sekarang simak,   “…Alkitab, Firman Allah adalah roti hidup. Dia yang memberi makan kawanan domba Allah, dirinya sendiri harus lebih dulu makan roti yang turun dari Surga,” (TM p. 339, 340) …”  Kita harus menerima Roh itu supaya setelah itu bisa membagikan Roh itu, seperti yang telah kita pelajari.

Jadi apakah jelas mengapa kedua saksi disebut kaki dian? Karena selama 1260 tahun, apa yang mereka lakukan? Ya, ada orang-orang di dalam gereja yang menyampaikan pekabaran itu tetapi bagaimana mereka melakukannya? Bukan secara terang-terangan, melainkan dalam keremangan, dan dalam kegelapan. Dengan kata lain, matahari, bulan, dan bintang-bintang tertutup selama masa Terompet Keempat. Apakah kalian melihat kaitannya?

 

 

Verse 5

Now let's go to verse 5,  “ And if anyone wants to harm them…” that is the two witnesses,  “… fire proceeds from their mouth and devours their enemies. And if anyone wants to harm them, he must be killed in this manner.” 

So you have the two witnesses breathing fire. Now what does that mean?  Well, this is symbolic language. Remember we're dealing with symbols. What is really coming out of their mouths? Words.  Do the words disturb the sinners? Oh yes.

Let's notice Jeremiah 20:9, Then I said, ‘I will not make mention of Him, nor speak anymore in His name…” Jeremiah says, “I give up, these people they simply don't want to listen”,  “…‘But His Word was in my heart like…” what?  “…like a burning fire. Shut up in my bones. I was weary of holding it back, and I could not.”

 

Ayat 5

Sekarang mari kita ke ayat 5, 5 Dan jikalau ada orang yang hendak mencelakakan mereka…” yaitu kedua saksi itu, “…keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak mencelakakan mereka, maka orang itu harus mati dengan cara itu…”  Jadi kedua saksi itu menyemburkan api. Nah apa artinya ini?  Ini adalah bahasa simbolis. Ingat, kita berurusan dengan simbol. Apa yang sebenarnya keluar dari mulut mereka? Kata-kata. Apakah kata-kata itu mengganggu orang-orang berdosa? Oh, tentu.

Mari kita simak Yeremia 20:9,   “…9 Lalu aku berkata,  ‘Aku tidak mau bicara tentang Dia, maupun berkata-kata lagi dalam nama-Nya’…”  Yeremia berkata, “Aku menyerah, orang-orang ini sama sekali tidak mau mendengar.”   “…tetapi FirmanNya ada di hatiku seperti…”  apa?   “…seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku sudah lelah menahannya, dan aku tidak sanggup.”

 

 

So what is it that the two witnesses are doing? Oh there's a fire burning there and the message has to come out. Jeremiah 5:14, 14 Therefore thus says the Lord God of hosts, ‘Because you speak this Word, behold, I will make My Words in your mouth fire, and this people wood, and it shall…” what?  “…devour them.”

Is this the similar terminology to what we find in Revelation 11:5? Absolutely! So what is it that the two witnesses are doing? What is it, does it mean when it says fire comes out of their mouths to devour? There it represents the Word that they are what? The Word that they are preaching even in the midst of obscurity.

 

Jadi apa yang dilakukan kedua saksi? Oh, ada api yang membakar di sana, dan pekabaran yang harus disampaikan. Yeremia 5:14, 14 Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah balatentara,  ‘Karena engkau bicara tentang Firman itu, lihatlah, Aku akan membuat Firman-Ku menjadi api di mulutmu, dan bangsa ini menjadi kayu, dan api itu akan…”  apa?   “…membakar habis mereka.” Apakah ini istilah yang mirip dengan apa yang kita temukan di Wahyu 11:5? Pasti! Jadi apakah yang dilakukan kedua saksi? Apa maksudnya dikatakan api keluar dari mulut mereka untuk membakar habis? Di sana yang dilambangkan ialah Firman Allah, bahwa mereka bagaimana? Firman yang mereka khotbahkan bahkan di tengah-tengah keremangan.    

 

 

Ellen White has this very interesting statement in Great Controversy page 268, "And if any man will hurt them, fire proceedeth out of their mouth, and devoureth their enemies: and if any man will hurt them, he must in this manner be killed.’ …” Then she comments,  “…Men cannot with impunity trample upon the Word of God. The meaning of this fearful denunciation is set forth in the closing chapter of the Revelation…” and then she quotes Revelation 22:18-19,  “…’I testify unto every man that heareth the words of the prophecy of this book, if any man shall add unto these things, God shall add unto him the plagues that are written in this book: and if any man shall take away from the words of the book of this prophecy, God shall take away his part out of the book of life, and out of the holy city, and from the things which are written in this book.’…” (GC p. 268 )

So do you understand verse 5?

 

Ada pernyataan Ellen White yang sangat menarik ini di Great Controversy hal. 268, 5 Dan jikalau ada orang yang hendak mencelakakan mereka  keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak mencelakakan mereka, maka orang itu harus mati dengan cara itu’ (Wah. 11:5)…”  Kemudian dia membuat komentar,   “…Manusia tidak bisa menginjak-injak Firman Allah dan lolos dari hukuman. Makna dari penghakiman yang mengerikan ini diajukan di pasal penutup Wahyu…”  kemudian Ellen White mengutip Wahyu 22:18-19,    “…18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: ‘Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.  19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari Kitab Kehidupan dan dari kota kudus, dan dari  hal-hal  yang tertulis di dalam kitab ini.’…” ( GC p. 268 )

Jadi apakah kalian paham ayat 5?

 

 

Verse 6

Let's go to verse 6, “ These…” the two witnesses,  “…have power to…” what?  “…to shut Heaven, so that no rain falls in the days of their prophecy; and they have power over waters to turn them to blood, and to strike the earth with all plagues, as often as they desire.”

The book of Revelation tells us that those who add or take away ~ as we've noticed ~ from the testimony of the book of Revelation, will receive what? Plagues. So does the Word have the capacity to pour out plagues? It most certainly does, upon those who seek to change its message.

 

Ayat 6

Mari ke ayat 6, 6 Mereka ini…” kedua saksi, “…mempunyai kuasa…” untuk apa?   “…menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, sesering mereka suka…” 

Kitab Wahyu mengatakan kepada kita bahwa orang yang menambahi atau mengurangi ~ seperti yang sudah kita simak ~ dari kesaksian kitab Wahyu, akan menerima apa? Malapetaka-malapetaka. Jadi apakah Firman Allah punya kemampuan mencurahkan malapetaka-malapetaka? Jelas iya, kepada orang-orang yang berusaha mengubah pekabarannya.

 

 

The question at this point is, in what sense do the two witnesses have power to open and shut Heaven? The answer is that they have the keys of the kingdom of Heaven. The keys of the kingdom of Heaven open or shut Heaven.

Now what is meant by the keys? Let’s notice Matthew 16:19, Jesus is addressing Peter, “ 19And I will give you the keys of the kingdom of heaven, and whatever you bind on earth will be bound in heaven, and whatever you loose on earth will be loosed in heaven.’…” Roman Catholics use this to speak about the authority of the Pope. That's not what this text is talking about.  Let's continue pursuing this.

 

Pertanyaannya pada poin ini ialah, dalam pengertian apa kedua saksi memiliki kuasa untuk membuka dan menutup Surga? Jawabannya ialah, mereka memiliki kunci-kunci kerajaan Surga. Kunci-kunci kerajaan Surga yang membuka atau menutup Surga.

Nah, apa yang dimaksud dengan kunci-kunci? Mari simak Matius 16:19, Yesus sedang bicara kepada Petrus, 19 Dan Aku akan memberikan kepadamu kunci-kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga…”  Roma Katolik memakai ini sebagai dasar autoritas Paus. Bukan itu yang dibicarakan ayat ini. Mari kita lanjut membahasnya.

 

 

The dual form “keys” without a qualifying number, refers to what? Two keys. Thus the keys have the same meaning as the what? As the two witnesses. How do the two witnesses ~ that is the keys ~  open and shut Heaven?

The answer is that when God's messengers preach the Word of God through the ministration of the Holy Spirit, people either what? Accept or reject the message.

·       If they reject it, the kingdom of Heaven what? Closes.

·       If they accept the message, the kingdom of Heaven opens before them.

So are you understanding how the two witnesses can open and shut Heaven? When you preach the Word, if people reject it, is Heaven shut? If people accept it, is Heaven open? Absolutely!

Now let's continue. With one sermon from the Word of God Peter opened the Kingdom of Heaven to three thousand souls on the day of Pentecost. The problem with the theologians of Christ's day is that they did not preach what? They didn't preach the Word of God but rather their own traditions, and therefore what did they do? They shut the kingdom of Heaven because they didn't preach the Word.

 

Bentuk ganda “kunci-kunci” tanpa keterangan jumlah, merujuk kepada apa? Dua kunci. Dengan demikian kunci-kunci ini memiliki makna yang sama dengan apa? Dengan kedua saksi. Bagaimana kedua saksi ~ yaitu kunci-kunci itu ~ membuka dan menutup Surga?

Jawabannya ialah ketika utusan-utusan Allah mengkhotbahkan Firman Allah melalui pelayanan Roh Kudus, manusia bagaimana? Menerima atau menolak pekabaran tersebut.

·       Jika mereka menolaknya, kerajaan Surga bagaimana? Menutup.

·       Jika mereka menerima pekabaran itu, kerajaan Surga terbuka di hadapan mereka.

Jadi apakah kalian paham bagaimana kedua saksi bisa membuka dan menutup Surga? Bilamana kita khotbahkan Firman Allah, jika orang menolaknya apakah Surga tertutup? Jika orang menerimanya, apakah Surga terbuka? Tentu saja!

Nah, mari kita lanjut. Dengan satu khotbah dari Firman Allah, Petrus membuka Kerajaan Surga kepada tiga ribu orang pada hari Pentakosta. Masalahnya dengan para theolog di zaman Kristus, mereka tidak mengkhotbahkan apa? Mereka tidak mengkhotbahkan Firman Allah melainkan tradisi mereka sendiri, dan oleh karenanya apa yang mereka lakukan? Mereka telah menutup Kerajaan Surga karena mereka tidak mengkhotbahkan Firman Allah.

 

 

Now,  let's go to Matthew 23. This is very interesting. Matthew 23:2 and 13.  The scribes and Pharisees sit in Moses’ seat. The word “seat” there is the Greek word καθέδρα [kathedra], does that ring a bell? Catholics say that when the Pope speaks, he speaks “ex- cathedra”,  the word “cathedra” means “throne”.  He speaks from the throne. So basically this says that the scribes and Pharisees who were the instructors, who were supposed to preach the Word, sit in Moses’ seat; but then Jesus says to them, 13 “But woe to you, scribes and Pharisees, hypocrites! For you…” what?  “…you shut up the kingdom of heaven against men; for you neither go in yourselves, nor do you allow those who are entering to go in.”  So what did the religious leaders in Christ’ day do? They shut the Kingdom of Heaven, right? And yet they were sitting on Moses’ seat.

 

Nah, mari ke Matius 23. Ini sangat menarik. Matius 23:2 dan 13. Para ahli Taurat dan orang Farisi duduk di tempat duduk (kursi) Musa. Kata “kursi” di sana ialah kata Greeka καθέδρα [kathedra], apakah ini terdengar familier? Orang Katolik berkata bahwa ketika Paus berbicara, dia berbicara “ex-cathedra”, kata “cathedra” berarti “takhta”. Dia berbicara dari takhta. Jadi pada dasarnya ini mengatakan bahwa para ahli Taurat dan orang Farisi yang adalah para guru, yang seharusnya mengkhotbahkan Firman, duduk di kursi Musa; tetapi kemudian kata Yesus kepada mereka, 13Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang munafik! Karena kamu…” apa? “…kamu menutup Kerajaan Sorga bagi manusia.  Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu tidak mengizinkan mereka yang akan masuk, untuk masuk…”  Jadi apa yang dilakukan para pemimpin rohani di zaman Kristus? Mereka menutup Kerajaan Surga, benar? Namun mereka sedang duduk di kursi Musa.

 

 

What does that mean, that they were sitting on Moses’ seat? Well, let's read from the Jerome Bible commentary, which is a Roman Catholic commentary, about what it means to sit on Moses’ seat. 

The phrase [Moses’ Seat] is most probably a metaphor for the authority of the scribes to teach….”  and that's true in Catholicism too,  when the Pope speaks ex-cathedra what he says is absolutely authoritative, and infallible. So is that what the scribes and the Pharisees believed in their day? Yes. “…The phrase [Moses’ Seat] is most probably a metaphor for the authority of the scribes to teach. In rabbinical tradition, the interpretation of the Law was carried on in a scribal tradition that theoretically went back through an unbroken chain of scribes to Moses. This view is, of course, entirely…”  what? “…unhistorical.” ( The Jerome Bible Commentary, volume 2 ~ New York: Prentice Hall, Inc., 1968, p. 102)

 

Apa yang dimaksud bahwa mereka sedang duduk di kursi Musa? Nah, mari kita  baca dari Jerome Bible Commentary, yang adalah komentar Roma Katolik, tentang apa yang dimaksud dengan duduk di kusi Musa.

 “…Istilah [kursi Musa] itu sangatlah mungkin suatu metafora bagi autoritas para ahli Taurat untuk mengajar…”  dan itu juga benar dalam Katolikisme, ketika Paus bicara ex-cathedra, apa yang dikatakannya mutlak autoritatif dan infalibel. Jadi apakah itu yang diyakini para ahli Taurat dan orang Farisi di zaman mereka? Ya.   “…Istilah [kursi Musa] itu sangatlah mungkin suatu metafora bagi autoritas para ahli Taurat untuk mengajar. Menurut tradisi rabinikal, interpretasi Hukum dilakukan menurut tradisi tertulis yang secara theoritis berasal dari serangkaian mata rantai ahli-ahli Taurat yang turun-temurun diurut  hingga ke Musa. Pandangan ini tentunya sama sekali…”  apa?   “…tidak sesuai dengan sejarah.” ( The Jerome Bible Commentary, volume 2 ~ New York: Prentice Hall, Inc., 1968, hal. 102)

 

 

You know the Roman Catholic Church has the idea that oral tradition has been passed on from one generation to another and it's been preserved by what is called the Magisterium, traditions that are not found in the Bible,  they're simply passed on from generation to generation by an unbroken chain of religious leaders but really they're  traditions that have no foundation where? They have no foundation in the Bible.

And so in what sense did the scribes and Pharisees shut the kingdom of Heaven? In the sense that they taught traditions that are not found in Scripture, and therefore the Kingdom of Heaven was shut to people.

 

Kalian tahu, gereja Roma Katolik punya konsep bahwa tradisi oral telah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan itu disimpan dalam apa yang disebut Magisterium, tradisi-tradisi yang tidak ada di Alkitab, semata-mata diturunkan dari generasi ke generasi oleh serangkaian pemimpin rohani yang sambung menyambung, tetapi sesungguhnya itu adalah tradisi-tradisi yang tidak punya dasar di mana? Mereka tidak punya dasar di Alkitab.

Maka dalam pengertian apa para ahli Taurat dan orang Farisi menutup kerajaan Surga? Dalam pengertian mereka mengajarkan tradisi-tradisi yang tidak ada di Kitab Suci, dan oleh karenanya Kerajaan Surga tertutup bagi manusia.

 

 

Now Luke 11:52 amplifies this thought. This tells us that the scribes took away the key of knowledge and closed the kingdom to themselves, and to others. Let's read that verse, 52 Woe to you lawyers!...” this is parallel to Matthew 23 where you have the woes on the scribes and Pharisees  “…Woe to you lawyers! For you have taken away…” what?  “… the key of knowledge. You did not enter in yourselves, and those who were entering in, you hindered.”

The question is why do you have the Pharisees and the scribes having only one key? Because at this point there was only one what? There was only one Testament. But Jesus gave Peter what? The keys, because you have both.

 

Nah, Lukas 11:52 memperjelas pendapat ini. Ini memberitahu kita bahwa para ahli Taurat mengambil kunci pengetahuan dan menutup kerajaan bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Mari kita  baca ayat itu. 52 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat…”  ini paralel dengan Matius 23 di mana terdapat “celaka-celaka” kepada para ahli Taurat dan Farisi.   “…Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah menyingkirkan…”  apa?   “…kunci pengetahuan. Kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha masuk ke dalam kamu halang-halangi.…” 

Pertanyaannya ialah, mengapa orang Farisi dan ahli Taurat hanya punya satu kunci? Karena pada saat ini hanya ada satu apa? Hanya ada satu Perjanjian. Tetapi Yesus memberi Petrus apa? Kunci-kunci, karena saat itu ada dua.

 

 

Now here's Ellen White's explanation, beautiful.

" The keys of the kingdom of heaven’ are the words of Christ…” so how do you open Heaven? By preaching the words of Christ.  “…All the words of Holy Scripture…” aaaah, so the words of Jesus are found where? In Holy Scripture  “…are His, and are here included. These words have power to…”  what? Does the Bible have power “… to open and to shut heaven…”  the two witnesses? Yes.. “…These words have power to open and to shut heaven. They declare the conditions upon which men are received or rejected. Thus the work of those who preach God's Word is a savor of life unto life or of death unto death. Theirs is a mission weighted with eternal results. (DA p. 413, 414) 

Are you understanding in what sense the witnesses have the capacity to shut and open Heaven? Did most people during the 1260 years, was the Heavens shut by the Word or was the Heaven opened by the Word?  Shut by the Word.


 

Nah, ini penjelasan Ellen White, indah.

 “…Kunci-kunci Kerajaan Surga’ adalah perkataan-perkataan Kristus…”  jadi bagaimana kita membuka Surga? Dengan mengkhotbahkan perkataan-perkataan Kristus.    “…Semua kata-kata Kitab Suci…”  aaahh, jadi perkataan-perkataan Yesus ada di mana? Di Kitab Suci,   “…adalah kata-kataNya, dan termasuk di sini. Kata-kata itu punya kuasa untuk…”  apa? Apakah Alkitab punya kuasa   “…untuk membuka dan menutup Surga…”  kedua saksi itu? Iya!   “…Kata-kata itu punya kuasa untuk membuka dan menutup Surga. Mereka menyatakan persyaratan-persyaratan dengan mana manusia diterima atau ditolak. Dengan demikian pekerjaan mereka yang menyampaikan Firman Allah ialah penuntun hidup menuju hidup, atau penuntun kematian menuju maut. Misi mereka itu ditimbang dengan hasil-hasil yang kekal.” (DA hal. 413, 414)

Apakah kalian paham dalam pengertian apa saksi-saksi ini punya kemampuan menutup dan membuka Surga? Apakah kebanyakan manusia selama 1260 tahun, apakah Surga tertutup oleh Firman atau apakah Surga terbuka oleh Firman? Tertutup oleh Firman.

 

 

In the days of Elijah apostasy led to closing Heaven for three-and-a-half literal years, as the two witnesses closed Heaven for three and a half symbolic years. 1 King 17:1 tells us that the word of Elijah had power to shut Heaven or open it. Interesting isn't it? The word of Elijah opened and shut Heaven. When Israel was in apostasy Elijah's word shut Heaven, when Israel repented of her apostasy, what happened? Rain came again. What does rain represent? It represents the Holy Spirit. God had already told Israel that apostasy would lead to a withdrawal of rain. Why was there no rain during the period of the testimony of the two witnesses? Because the church was in what? In apostasy.

Notice 2 Chronicles 6:26-27,  26 When the heavens are shut up and there is no rain because…” why?  “…because  they have sinned against You, when they pray toward this place and confess Your name, and turn from their sin because You afflict them, 27 then hear in heaven, and forgive the sin of Your servants, Your people Israel, that You may teach them the good way in which they should walk; and send…” what? So when they repent from apostasy what does God send? “…rain…” When the people are in apostasy what happens? There is no rain.

Was the church apostate during the Fourth Trumpet? Absolutely! The apostasy of the Christian Church was the reason for the shutting of Heaven in the days of the prophecy of the two witnesses. The Word of God and the Holy Spirit were what? Scarce in those days as they were in the days of Elijah.

 

Di zaman Elia, kemurtadan mengakibatkan ditutupnya Surga selama 3½ tahun literal, sebagaimana kedua saksi menutup Surga selama 3½ tahun simbolis. 1 Raja 17:1 mengatakan kepada kita bahwa perkataan Elia punya kuasa menutup Surga atau membukanya. Menarik, bukan? Perkataan Elia membuka dan menutup Surga. Ketika Israel murtad, perkataan Elia menutup Surga, ketika Israel bertobat dari kemurtadannya, apa yang terjadi? Hujan turun kembali. Hujan melambangkan apa? Melambangkan Roh Kudus. Allah sudah memberitahu Israel bahwa kemurtadan akan mengakibatkan ditariknya hujan. Mengapa tidak ada hujan selama periode kesaksian kedua saksi? Karena gereja dalam apa? Dalam kemurtadan.

Simak 2 Tawarikh 6:26-27,  26 Apabila langit ditutup dan tidak ada hujan, sebab…”  kenapa?   “…mereka telah berdosa terhadap-Mu, ketika mereka berdoa menghadap tempat ini dan mengakui nama-Mu dan berbalik dari dosa mereka, sebab Engkau telah mendera mereka, 27 maka dengarlah di sorga dan ampunilah dosa hamba-hamba-Mu, umat-Mu Israel,  agar Engkau boleh mengajar mereka jalan yang baik yang seharusnya mereka jalani; dan kirimlah…”  apa? Maka ketika mereka bertobat dari kemurtadan, apa yang dikirimkan Allah?  “…hujan….”  Ketika manusia dalam murtad, apa yang terjadi? Tidak ada hujan.

Apakah gereja murtad selama masa Terompet Keempat? Tentu saja! Kemurtadan gereja Kristen adalah alasan ditutupnya Surga di masa nubuat kedua saksi. Firman Allah dan Roh Kudus bagaimana? Langka di masa itu, sebagaimana di masa Elia.

 

 

Verse 7

Now let's go to Revelation 11:7, When they finish their testimony…” in other words when the two witnesses finished their testimony ~ this is the New King James, and we're going to notice that we need to fine-tune this,  “…the beast that ascends out of the bottomless pit…”   what is the beast from the bottomless pit? The beast from the bottomless pit is what? Satan and his demons. What they did in France? Now we're transitioning to what? We've described up to this point what period? The Fourth Trumpet.

Now we're transitioning to the French Revolution, the Fifth Trumpet. Are you getting the point?

Now “When they finish their testimony, the beast that ascends out of the bottomless pit…”  remember that we studied the Fifth Trumpet yesterday,  and you have all these demon-like creatures coming out and  Apollyon is their leader and so on,  what is that describing? The same thing as this because both are mentioning they're coming up out of what? The bottomless pit. So When they finish their testimony the beast that ascends out of the bottomless pit…” will do what?  “…will make war against them…” against what? Against the two witnesses,  “…overcome them, and…” what?  “…kill them.…” were they killed during the 1260 years?  No, they witnessed, so they were alive, in obscurity. But now a power would rise that was going to kill them.

Now the translation: “when they finish” is misleading, because it leaves the impression that the beast from the abyss ascended after the 1260 years concluded in 1798.  So when did they finish? In 1798. It gives the impression that then the beast from the bottomless pit is going to come up. But we know that the beast from the bottomless pit came up before 1798. Are you understanding the point? So how do we explain this? Well, the fact is the same identical word  τελέω [teleō] “finish” is used in 2 Timothy 4:7 where the Apostle Paul is still alive, he's in prison, and he's saying, “I have finished the race”. Well, if he had finished the race he'd be killed, but he was about to finish, right? However, Paul was still alive when he said this. The same word appears also in John 17:4 where Jesus on His way to Gethsemane,  prayed to His Father and said that He had finished His work on earth, but He still had to go to Gethsemane, and the cross, so what would be a better translation,  “When they are finishing their testimony” the beast from the abyss will rise to kill them.

 

Ayat 7

Sekarang mari ke Wahyu 11:7, 7 Ketika mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka…”  dengan kata lain ketika kedua saksi itu sudah menyelesaikan kesaksian mereka ~ ini adalah terjemahan NKJV, dan kita akan melihat bahwa kita perlu mengoreksi ini,    “…binatang yang keluar dari lubang yang tidak berdasar…”  binatang yang muncul dari lubang yang tidak berdasar itu apa? Setan dan anak-anak buahnya. Apa yang mereka lakukan di Perancis? Sekarang kita akan beralih ke mana? Sampai saat ini kita sudah menggambarkan tentang periode mana? Terompet Keempat. Sekarang kita akan beralih ke Revolusi Perancis, Terompet Kelima. Apakah kalian paham poinnya?

Nah,    “…7 Ketika mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, binatang yang keluar dari lubang yang tidak berdasar…”  ingat bahwa kita sudah mempelajari Terompet Kelima kemarin, dan kalian sudah bertemu dengan segala macam makhluk setaniah yang keluar, dan pemimpin mereka yang adalah Apollion, dan lain-lain, itu menggambarkan apa? Hal yang sama dengan ini karena keduanya sama-sama menyebut bahwa mereka keluar dari apa? Lubang yang tidak ada dasarnya. Jadi “…7 Ketika mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, binatang yang keluar dari lubang yang tidak berdasar…”  akan berbuat apa? “…akan memerangi mereka…” siapa “mereka”? Kedua saksi, “…dan mengalahkan mereka serta…”  apa?   “…membunuh mereka. …”  Apakah mereka dibunuh selama masa 1260 tahun? Tidak, mereka masih bersaksi dalam keremangan, jadi mereka masih hidup. Tetapi sekarang akan bangkit suatu kuasa yang akan membunuh mereka.

Nah terjemahan  “…Ketika mereka telah menyelesaikan…”  itu menyesatkan, karena itu meninggalkan kesan bahwa binatang dari abusos muncul setelah berakhirnya masa 1260 tahun di 1798. Jadi kapan mereka selesai? 1798. Kesannya setelah itu baru binatang dari lubang yang tidak berdasar itu akan keluar. Tetapi kita tahu bahwa binatang dari lubang yang tidak berdasar itu keluar sebelum 1798. Apakah kalian menangkap poinnya?

Jadi bagaimana kita menjelaskan ini? Nah, faktanya ialah, kata yang sama τελέω [teleō] “selesai” dipakai di 2 Timotius 4:7 di mana rasul Paulus masih hidup, dia ada dalam penjara, dan dia berkata, “…aku telah menyelesaikan pertandingannya…”  Nah, andaikan dia sudah menyelesaikan pertandingannya, dia sudah dibunuh; tetapi dia hampir menyelesaikannya, benar? Paulus masih hidup ketika dia mengatakan ini. Kata yang sama muncul juga di Yohanes 17:4 di mana Yesus dalam perjalananNya ke Getsemani, berdoa kepada BapaNya dan berkata bahwa Dia telah menyelesaikan pekerjaanNya di dunia; padahal Dia masih harus ke Getsemani, dan ke salib. Maka terjemahan yang lebih baik ialah, “…Ketika mereka sedang menyelesaikan kesaksian mereka…”  binatang dari abusos akan bangkit dan membunuh mereka.

 

 

Ellen White had this comment in Great Controversy 273, " ‘The beast that ascendeth out of the bottomless pit shall make war against them, and shall overcome them, and kill them.’ The atheistical power that ruled in France during the Revolution and the Reign of Terror, did wage such a war against God and His holy word as the world had never witnessed. The worship of the Deity was abolished by the National Assembly. Bibles were collected and publicly…” what?  “…burned with every possible manifestation of scorn.”

 

Ellen White membuat komentar ini di Great Controversy hal. 273,  “…‘binatang yang keluar dari lubang yang tidak berdasar akan memerangi mereka dan mengalahkan mereka serta membunuh mereka.’ Kekuatan atheis yang berkuasa di Perancis selama Revolusi dan Masa Pemerintahan Teror, memang melancarkan perang yang demikian terhadap Allah dan FirmanNya yang kudus seperti yang belum pernah disaksikan dunia sebelumnya. Penyembahan kepada Allah dilarang oleh Majelis Nasional. Alkitab dikumpulkan dan…”  diapakan?   “…dibakar di depan umum dengan manifestasi penghinaan semaksimal mungkin.”

 

 

Now as I mentioned before, Revelation 11:2 and following, is a further expansion of the Fifth Trumpet,  actually the Fourth and Fifth Trumpet, where the shaft of the bottomless pit is opened and King Abaddon or Apollyon leads an army of demons to hurt and sting people. Those who are stung do not die, but rather what? Embraced a painful and pessimistic outlook on life.

Let's read these statements from Ellen White.

When France publicly rejected God and set aside the Bible, wicked men and spirits of…” what? Are those the beings that come out of the bottomless pit? Yes, “…spirits of darkness exulted in their attainment of the object so long desired--a kingdom free from the restraints of the Law of God...”  (GC p. 286)

 

Nah, seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, Wahyu 11:2 dan seterusnya, adalah perluasan lebih lanjut dari Terompet Kelima, tepatnya Terompet Keempat dan Kelima, di mana lorong dari lubang yang tidak berdasar itu dibuka dan Raja Abaddon atau Apollion memimpin pasukan setan-setan untuk melukai dan menyengat manusia. Mereka yang kena sengat tidak mati tetapi bagaimana? Menganut pandangan hidup yang pesimistik dan menyiksa.

Mari kita  baca pernyataan-pernyataan ini dari Ellen White.

“…Ketika Perancis secara terbuka menolak Allah dan mengesampingkan Alkitab, orang-orang jahat dan roh-roh…”  apa? Apakah makhluk-makhluk ini yang keluar dari lubang yang tidak ada dasarnya? Iya.   “…roh-roh kegelapan  bersukacita dengan keberhasilan mereka mencapai objek yang sudah sekian lamanya mereka rindukan ~ suatu kerajaan yang bebas dari pengendalian Hukum Allah…” (GC p. 286)



The restraining Spirit of God, which imposes a check upon the cruel power of Satan…” let me ask you, was the bottomless pit under lock and key before the French Revolution? Yes, because the key is given to the angel of the bottomless pit, and he with the key, he what? He opens the shaft. So she says,  “…The restraining Spirit of God, which imposes a check upon the cruel power of Satan was in a great measure…” what?  “…removed…” the key opens the shaft now  “… and he whose only delight is the wretchedness of men was…”  what? God did cause this, he was permitted. So was he allowed to unlock the shaft? Yes, “…was permitted to work his will. Those who had chosen the service of rebellion were left to reap its fruits until the land was filled with crimes too horrible for pen to trace.” (    GC p. 286)

 

“Roh Allah yang mengekang, yang memberlakukan suatu bentuk penahanan  atas kuasa Setan yang kejam…”  coba saya tanya, apakah lubang yang tidak berdasar tadinya dikunci sebelum Revolusi Perancis? Ya, karena anak kuncinya diberikan kepada malaikat dari lubang yang tidak berdasar itu, dan dengan anak kunci tersebut dia apa? Dia membuka lorong itu. Jadi Ellen White berkata,   “…Roh Allah yang mengekang, yang memberlakukan suatu pentuk penahanan atas kuasa Setan yang kejam, dalam skala besar…”  apa?   “…disingkirkan…”  anak kunci itu membuka lorong sekarang,   “…dan dia yang kegemaran satu-satunya ialah kesengsaraan manusia…”  diapakan? Allah memang yang menyebabkan ini, Setan diizinkan. Jadi apakah dia diizinkan untuk membuka kunci lorong? Ya,    “…diizinkan bekerja sesuai kehendaknya. Mereka yang telah memilih untuk memberontak, ditinggalkan menuai buahnya hingga negara itu dipenuhi oleh kejahatan yang terlalu mengerikan untuk ditulis pena…” (    GC hal. 286)

 

 

Ellen White connected the 1260 years with the beast from the bottomless pit in Revelation 11. Is there a connection between the work of the two witnesses and the beast from the bottomless pit? So would you be surprised if Ellen White connects them? Of course this was just a lucky guess. Folks, these are the things that proved to me that Ellen White had more than human wisdom, how everything she says harmonizes with what? With when you study the text. Notice what Ellen White had to say about this.

Great Controversy 268, As they were approaching the termination of their work in obscurity…”   notice she says, “as they were approaching”, how did she know that? I'm sure she did read John 17 and 2 Timothy, but God revealed it to her, “…As they were approaching the termination of their work in obscurity…” that is the 1260 years “…war was to be made upon them by the power represented as the beast that ascendeth out of the bottomless pit.’…"

 

Ellen White mengaitkan ke-1260 tahun dengan binatang dari lubang yang tidak berdasar di Wahyu 11. Apakah ada kaitan antara pekerjaan kedua saksi dengan binatang dari lubang yang tidak berdasar? Jadi apakah kalian heran jika Ellen White mengaitkan mereka? Tentu saja ini hanya tebakan yang kebetulan? Saudara-saudara, hal-hal seperti inilah yang merupakan bukti bagi saya bahwa Ellen White punya lebih daripada hikmat manusia, bagaimana semua yang dikatakannya selaras dengan apa? Dengan ketika kita pelajari ayatnya. Simak apa yang dikatakan Ellen White tentang ini.

Great Controversy hal. 268, “…Ketika mereka mendekati akhir dari pekerjaan mereka dalam keremangan…”  simak dia berkata,  “…Ketika mereka mendekati…”  dari mana dia tahu ini? Saya yakin Ellen White sudah membaca Yohanes 17 dan 2 Timotius, tetapi Allah yang menyatakan itu kepadanya.   “…Ketika mereka mendekati akhir dari pekerjaan mereka dalam keremangan…”  inilah ke-1260 tahun   “… perang akan dilancarkan terhadap mereka oleh kuasa yang dilambangkan oleh ‘binatang yang keluar dari lubang yang tidak ada dasarnya’ itu.



The next statement Great Controversy 268-269, "When they shall have finished…”  and notice that she puts in brackets “…[are finishing] their testimony…”  interesting that she would put there in brackets “…When they are finishing their testimony”, then she describes, “…The period when the two witnesses were to prophesy clothed in sackcloth, ended in 1798. As they were approaching the termination of their work in obscurity, war was to be made upon them by the power represented as the beast that ascendeth out of the bottomless pit.’  In many of the nations of Europe, the powers that ruled in church and state had for centuries been controlled by Satan…” so Satan was still acting during the 1260 years  “…through the medium of the papacy. But here is brought to view a…” what?  “…a new manifestation of satanic power…” because Apollyon and all his armies are now allowed to come out of the bottomless pit to wreak havoc in France.

 

Pernyataan berikut Great Controversy hal. 268-269, “…Ketika mereka sudah akan menyelesaikan…”  dan simak dia menulis dalam kurung “…[sedang menyelesaikan] kesaksian mereka…”  menarik dia menulis dalam kurung di sini,  “…Ketika mereka sedang menyelesaikan kesaksian mereka…”  lalu Ellen White menggambarkan,   “…Periode ketika kedua saksi itu harus bernubuat dalam goni hitam berakhir di 1798. Ketika mereka mendekati berakhirnya pekerjaan mereka dalam keremangan, perang akan dilancarkan terhadap mereka oleh kuasa yang dilambangkan oleh ‘binatang yang keluar dari lubang yang tidak berdasar’ (Wahyu 11:7)  Di banyak negara di Eropa kekuasaan yang memerintah di gereja dan negara sudah selama berabad-abad dikendalikan oleh Setan,…”  jadi Setan masih beroperasi selama 1260 tahun  “…melalui perantara Kepausan.Tetapi di sini ditampilkan…”  apa?   “…wujud baru kekuatan Setan…”  karena Apollion dan seluruh pasukannya sekarang diizinkan keluar dari lubang yang tidak ada dasarnya untuk membuat bencana di Perancis.

.

 

Here's another one, It had been Rome's policy, under a profession of reverence for the Bible, to keep it locked up in an unknown tongue and hidden away from the people. Under her rule, the witnesses prophesied, clothed in sackcloth.’ But another power the beast from the bottomless pit’ --was to arise to make open, avowed war upon the Word of God.  ( GC p. 269)

 

Ini ada yang lain,   “…Sudah menjadi kebijakan Roma, dengan mengaku demi menghormati Alkitab, maka Alkitab disembunyikan terkunci dalam bahasa yang tidak dikenal dan dijauhkan dari umat. Di bawah pemerintahan Kepausan, saksi-saksi itu bernubuat ‘dalam  goni hitam’. Tetapi suatu kekuasaan yang lain, ‘binatang dari lubang yang tidak ada dasarnya’ ~ akan muncul, yang menyatakan memerangi Firman Allah secara terbuka. …” (GC hal. 269)

 

 

So is the Word of God at the center of the Fourth and  Fifth Trumpets? Yes. It's obscured during the Fourth, it is killed during the Fifth.

 

Jadi, apakah Firman Allah ada di pusat Terompet Keempat dan Kelima? Ya. Di Terompet Keempat dia dikaburkan, di Terompet Kelima dia dibunuh.

 

 

Philip Schaff the great historian, Church historian, wrote this, France rejected the Reformationand reaped the Revolution.” (Schaff, Progress, p. 44)

What was at the center of the Reformation? Sola scriptura, scripture alone. France said “No, not scripture alone!” And what did she reap as a result? The revolution.


Philip Schaff sejarahwan besar, sejarahwan Gereja, menulis ini,   “…Perancis menolak Reformasi dan menuai Revolusi…” (Schaff, Progress, p. 44)

Apa yang ada di pusat Reformasi? Sola Scriptura, hanya Alkitab. Perancis berkata, “Tidak, tidak hanya Alkitab!” Dan sebagai akibatnya apa yang dituainya? Revolusi.

 

 

Verse 8

Let's go to Revelation 11:8, And their dead bodies will lie in the street of the great city which spiritually is called Sodom and Egypt, where also our Lord was crucified.”

Now are we to understand Sodom and Egypt as literal geographical locations? No, because the text explicitly says that spiritually France was called Sodom and Egypt. Now I have different translations here.

The NIV says, “figuratively Sodom and Egypt.”

The New American Standard Bible, “mystically Sodom and Egypt.”

The English Standard Version, “symbolically Sodom and Egypt.”

The RSV,  “allegorically Sodom and Egypt.”

The New Revised Standard Version,  “prophetically Sodom and Egypt.”

So we're not dealing specifically here with literal geographical locations.

 

Ayat 8

Mari ke Wahyu 11:8, 8 Dan mayat mereka akan tergeletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan kita disalibkan.”

Nah, haruskah kita mengartikan Sodom dan Mesir sebagai lokasi-lokasi geografis yang literal? Tidak, karena ayat itu secara eksplisit berkata bahwa secara rohani Perancis disebut Sodom dan Mesir. Nah, di sini saya punya pelbagai terjemahan.

NIV mengatakan “secara kiasan Sodom dan Mesir.”

NASB mengatakan “secara mistik Sodom dan Mesir.”

ESV mengatakan “secara simbolis Sodom dan Mesir.”

RSV mengatakan “secara perumpamaan Sodom dan Mesir.”

NRSV mengatakan “secara nubuatan Sodom dan Mesir.”

Jadi secara spesifik di sini kita tidak berurusan dengan lokasi-lokasi geografis literal.

 

 

Now with the exception of Revelation 21:10 where the New Jerusalem is described as the great city, “the great city” in Revelation always applies to Babylon. Historians have referred to France as the eldest daughter of the what? Of the papacy. Is the papacy Babylon? Yes, because the papacy, she was the papacy’s first and staunchest supporter. Do you know that France was the first nation to give temporal power to the papacy? And France, the eldest daughter then arose and gave the mother a deadly wound. France persecuted God's people to the death more than any other kingdom of Europe. And I mentioned the Saint Bartholomew Massacre.

 

Nah, dengan perkecualian Wahyu 21:10 di mana Yerusalem Baru disebut sebagai kota yang besar (“the grerat city”), maka istilah “kota besar (the great city)” selalu diaplikasikan kepada Babilon. Para sejarahwan selalu menyebut Perancis sebagai putri sulung siapa? Kepausan. Apakah Kepausan itu Babilon? Ya. Perancis adalah pendukung yang pertama dan yang paling gigih dari Kepausan.  Tahukah kalian bahwa Perancis adalah bangsa pertama yang memberikan kekuasaan sekuler kepada Kepausan? Dan Perancis, putri sulung ini, lalu bangkit dan memberikan ibunya suatu luka yang mematikan. Perancis mempersekusi umat Allah sampai mati lebih daripada kerajaan mana pun di Eropa. Dan saya sudah menyinggung tentang pembantaian pada hari St. Bartholomeus.

 

 

Notice what we find at the bottom of the page.

Unhappy France reaped in blood the harvest she had sown…” Remember turning waters into blood? This is the bloodiness of the French Revolution.   “…Unhappy France reaped in blood the harvest she had sown. Terrible were the results of her submission to the controlling power of Rome…” that's the Fourth Trumpet by the  way.  “…Where France, under the influence of Romanism, had set up the first stake at the opening of the Reformation, there the Revolution set up its first guillotine…” I've been in that exact spot by the way, there in Paris, very interesting too, as you're standing there to remember what happened there.  “…On the very spot where the first martyrs to the Protestant faith were burned in the sixteenth century, the first victims were guillotined in the eighteenth. In repelling the gospel, which would have brought her healing, France had opened the door to infidelity and ruin. When the restraints of God's law were cast aside, it was found that the laws of man were inadequate to…”  what? “…to hold in check the powerful tides of human passion; and the nation swept on to revolt and anarchy. The war against the Bible inaugurated an era, which stands in the world's history as the Reign of Terror. Peace and happiness were banished from the home and hearts of men. No one was secure. He who triumphed today was suspected, condemned, tomorrow. Violence and lust held undisputed sway.” ( GC p. 282)

Does that sound like all the demons being let loosed from the abyss?

 

Simak apa yang kita temukan di bagian bawah halaman.

“…Perancis yang malang menuai dalam darah tuaian yang telah ditaburnya…”  Ingat mengubah air menjadi darah? Ini adalah Revolusi Perancis yang berdarah-darah.   “…Perancis yang malang menuai dalam darah tuaian yang telah ditaburnya.  Mengerikan akibat dari tunduknya kepada kekuasaan Roma yang mengendalikannya…”  inilah Terompet Keempat. “…Di bawah pengaruh Romanisme, di mana Perancis telah menancapkan tiang pembakarnya yang pertama di saat awal Reformasi (Protestan), di sanalah Revolusi mendirikan alat pemenggal kepala (guillotine)-nya yang pertama…”  Saya pernah ke tempat itu, di Paris, sangat menarik juga saat berdiri di sana untuk mengingat apa yang pernah terjadi di situ.   “…Tepat di tempat yang sama di mana martir-martir iman Protestan yang pertama dibakar di abad ke-16, korban-korban pertama dipenggal kepalanya oleh pisau guillotine di abad ke-18. Dengan menolak Injil, yang seharusnya bisa memberi kesembuhan kepadanya, Perancis telah membuka pintu untuk masuknya  kekafiran dan kehancuran. Ketika Hukum Allah yang mengendalikan disingkirkan, ternyata hukum buatan manusia tidak mampu untuk…”  apa?   “…untuk mengendalikan gelombang keras nafsu manusia; dan bangsa itu melaju terus ke pemberontakan dan anarki. Perang terhadap Alkitab membuka suatu era, yang dikenal dalam sejarah dunia sebagai  Masa Pemerintahan Teror. Damai dan kebahagiaan terusir dari rumah-rumah tangga dan dari hati-hati manusia. Tidak ada orang yang aman. Dia yang hari ini menang, besok bisa dicurigai dan dihukum. Tak terbantahkan, kekerasan dan nafsu rendah yang berkuasa.” ( GC p. 282)

Apakah itu seperti dilepaskannya semua setan dari abusos?

 

 

Now it's significant that only a tenth part of the city, of the great city, is mentioned in the prophecy. The ten horns were the ten kingdoms of Europe. At this point only one of those kingdoms fell.

 

Nah, yang signifikan ialah hanya sepersepuluh dari kota itu, kota besar itu, yang disebutkan dalam nubuatan. Ke-10 tanduk adalah 10 kerajaan di Eropa. Pada saat ini hanya satu dari antaranya yang jatuh.

 

 

Notice Great Controversy 269, According to the words of the prophet, then, a little before the year 1798 some power of…”   of what kind of origin? “…of satanic origin and character would rise to make war upon the Bible. And in the land where the testimony of God's two witnesses should thus be silenced, there would be manifest…” what?  “…the atheism of the Pharaoh and the licentiousness of Sodom. This prophecy has received a most exact and striking fulfillment in the history of France. 

 

Simak Great Controversy hal 269,   “…Menurut kata-kata nabi itu, kemudian, sedikit waktu sebelum tahun 1798, suatu kuasa yang…”  berasal dari apa?   “…berasal dan dari karakter Setan, akan bangkit untuk memerangi Alkitab. Dan di negara di mana kesaksian kedua saksi Allah akan dibungkam, di sana akan diwujudkan…”  apa? “…atheisme Firaun dan amoralisme Sodom. Nubuatan ini telah mendapatkan penggenapan yang sangat tepat dan mencolok dalam sejarah Perancis…”

 

 

What was the central characteristic of Egypt in the times of Moses? Exodus 5:2 has the answer. And Pharaoh said, ‘Who is the Lord, that I should obey His voice to let Israel go? I do not know the Lord, nor will I let Israel go.’…” that's atheism. “I don't recognize the true God, for me He does not exist.”

Notice Ezekiel 29:3, “ Speak, and say, ‘Thus says the Lord God: ‘Behold, I am against you, O Pharaoh king of Egypt, O great monster…” you know the King James says “O, great dragon”,  “…who lies in the midst of his rivers, who has said, ‘My river is my own; I have made it for myself.’…” claiming the power of the creator. So in other words the reason why France is called Egypt is because of the spirit of what? Atheism.

 

Apakah tokoh sentral Mesir di zaman Musa? Keluaran 5:2 ada jawabannya. 2 Tetapi Firaun berkata: ‘Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan suara-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.’…”  itulah atheisme. “Aku tidak mengenal Allah yang benar, buat aku Dia tidak ada.”

Simak Yehezkiel 29:3, “…3 Berbicaralah dan katakan,  Beginilah firman Tuhan ALLAH: ‘Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Firaun, raja Mesir, O, monster besar…”  kalian tahu, KJV mengatakan, “O, naga besar”,   “…yang berbaring di tengah sungai-sungainya, yang berkata: ‘Sungaiku punyaku sendiri, aku yang membuatnya untuk diriku sendiri.’ …”  dia mengklaim kekuasaan Sang Pencipta. Jadi dengan kata lain, alasan mengapa Perancis disebut Mesir karena roh apa? Roh atheismenya.

  

 

I mentioned yesterday Daniel 11:40 describes the King of the South who rose against the King of the North at the time of the end. Did that happen in 1798 at the time of the end? Did France arise against the papacy, the King of the North ~ by the way the counterfeit King of the North? Absolutely! This is the identical chronological point when the beast from the abyss arose in Revelation 11.  The King of the South in 1798 was France who manifested the same defiant spirit as ancient Egypt; and the King of the North is the papacy.


Kemarin saya singgung tentang Daniel 11:40 yang bicara tentang Raja Negeri Selatan yang bangkit melawan Raja Negeri Utara pada akhir zaman. Apakah itu terjadi di 1798 saat akhir zaman? Apakah Perancis bangkit melawan Kepausan, Raja Negeri Utara ~ nah ini adalah Raja Negeri Utara yang palsu? Tentu saja! Ini adalah titik kronologi yang sama ketika binatang dari abusos itu bangkit di Wahyu 11. Raja Negeri Selatan di 1798 ialah Perancis yang memanifestasikan roh perlawanan yang sama seperti Mesir kuno; dan Raja Negeri Utara ialah Kepausan.

 

 

Ellen White describes this in Great Controversy 269, No monarch ever ventured upon more open and highhanded rebellion against the authority of Heaven than did the king of Egypt. When the message was brought him by Moses, in the name of the Lord, Pharaoh proudly answered: Who is Jehovah that I should hearken unto His voice to let Israel go? I know not Jehovah, and moreover I will not let Israel go.’ (Exodus 5:2, ARV)…” how does Ellen White explain this?  “…This is…”  what? “…atheism, and the nation represented by Egypt would give voice to a similar denial of the claims of the living God and would manifest a like spirit of unbelief and defiance.

 

Ellen White menggambarkan ini di Great Controversy hal. 269,   “…Tidak ada raja lain yang pernah mencoba memberontak secara lebih terbuka dan lebih berani terhadap autoritas Surga daripada raja Mesir. Ketika Musa membawa pekabaran kepadanya dalam nama Tuhan, Firaun dengan sombong menjawab, ‘Siapakah Jehova ini yang harus kudengarkan suara-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku Jehova itu lebih lagi aku tidak akan membiarkan orang Israel pergi.’ (Keluaran 5:2 ARV) …”  bagaimana Ellen White menjelaskan ini?  “…Inilah…”  apa?   “…atheisme, dan bangsa yang diwakili oleh Mesir akan menyuarakan penolakan yang sama kepada klaim Allah yang hidup, dan akan memanifestasikan suatu roh kekafiran dan perlawanan yang sama.”

 

 

Now what about the issue why was France called Sodom, not literal Sodom, the same spirit of Sodom? Well,  you just need to read the chapter on the Revival and the French Revolution, there Ellen White describes the immorality that took place in the city. In Great Controversy 269 she wrote, " ‘The great city’ is also compared,spiritually’, to Sodom. The corruption of Sodom in breaking the Law of God was especially manifested in…”  what? “…licentiousness. And this sin was also to be a pre-eminent characteristic of the nation that should fulfill the specifications of this scripture.” 

And today we used the word “sodomy” and the word “sodomize” to speak of the worst kind of sexual sin.

 

Nah, bagaimana dengan isu mengapa Perancis disebut Sodom, bukan Sodom literal, tapi roh Sodom yang sama. Nah, kalian hanya perlu membaca bab tentang Revival and the French Revolution (Kebangunan Rohani dan Revolusi Perancis), di sana Ellen White menggambarkan amoralitas yang terjadi di kota itu. Di Great Controversy hal. 269 dia menulis,   “…’Kota besar’ itu juga dibandingkan secara spiritual dengan Sodom. Kerusakan akhlak Sodom dalam melanggar Hukum Allah terutama terwujud dalam…”  apa?   “…percabulan. Dan dosa ini juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari bangsa yang harus menggenapi spesifikasi dari tulisan ini. …”  

Dan hari ini kita memakai kata “sodomi” dan “menyodomi” untuk bicara tentang dosa seksual yang paling parah. 

 

In Great Controversy 271 we find these words, " Where also our Lord was crucified’…” now she's going to comment on this particular phrase that we find here in verse 8 that we're describing. What does it mean, was Christ crucified in Paris? No, Christ wasn't crucified literally personally in Paris.  So how do we explain this? Well, let's unpack it. France also fulfilled this specification of the prophecy.  “…In no land had the spirit of enmity against Christ been more strikingly displayed. In no country had the truth encountered more bitter and cruel opposition. In the persecution which France had visited upon the confessors of the gospel, she had crucified Christ in the person of His disciples…”   How do we understand this, that persecuting the disciples or the followers of Christ is persecuting Christ? Is that a biblical concept? What is the church? The body of Christ. So let me ask you, if somebody pricks you in the finger with a needle does the head feel it? Of course, it's the head that feels it. By the way, that's your command center. 

Now you remember Saul of Tarsus was on the road to Damascus, and you know people say he fell off a horse. There's no reference to a horse there.  He fell to the ground and he heard a voice saying from Heaven, “Saul, Saul. why do you persecute Me?” And he's thinking, well, is Damascus up? And he says, “Who are You that I'm persecuting?” And the answer comes, “I am Jesus of Nazareth whom you're persecuting.”  So let me ask you, to crucify Christ in this story means to crucify His what? To crucify the body of Christ, His church.

Remember the parable of the sheep and the goats? “In as much as you have done it to one of the least of these My brethren you have done it unto Me.”

So Christ was crucified in the person of His people in His body, if you please.

 

Di Great Controversy hal. 271, kita mendapatkan kata-kata ini,   “…’di mana Tuhan kita disalibkan’…”  sekarang Ellen White akan memberi komentar tentang ungkapan khusus ini yang ada di ayat 8 yang sedang kita pelajari. Apa maksudnya, apakah Kristus disalibkan di Paris? Tidak, Kristus tidak disalibkan secara literal dan pribadi di Paris. Jadi bagaimana kita menjelaskan ini? Nah, mari kita kupas. Perancis juga menggenapi spesifikasi dari nubuatan ini.   “…Tidak ada tempat lain di mana roh permusuhan terhadap Kristus lebih dinyatakan secara mencolok. Tidak ada negara lain di mana kebenaran berhadapan dengan perlawanan yang lebih pahit dan kejam. Dalam persekusi yang dilancarkan Perancis terhadap mereka yang mengakui Injil, dia telah menyalibkan Kristus dalam diri pengikut-pengikutNya…”  Bagaimana kita memahami ini, bahwa mempersekusi murid-murid atau pengikut-pengikut Kristus, ialah mempersekusi Kristus? Apakah itu konsep yang alkitabiah? Gereja itu apa? Tubuh Kristus. Jadi coba saya tanya, jika orang menusukmu di jari tangan dengan jarum, apakah kepala merasakannya? Tentu saja, kepalanya yang merasa. Nah, itu adalah pusat perintah.

Nah, kalian ingat Saulus dari Tarsus dalam perjalanan ke Damaskus ~ dan orang-orang berkata dia jatuh dari kuda. Tidak ada disebutkan seekor kuda di sana. Saulus jatuh saja ke tanah dan dia mendengar suara dari langit, “Saul, Saul, mengapa kamu mempersekusi Aku?” Dan Saulus berpikir, apakah Damaskus ada di atas sana? Dan dia berkata, “Siapa Engkau yang aku persekusi?” Dan jawabannya datang, “Akulah Yesus dari Nazaret yang kamu persekusi.” Jadi coba saya tanya, mempersekusi Kristus di kisah ini berarti mempersekusi apaNya? Mempersekusi tubuh Kristus, gerejaNya.

Ingat perumpamaan domba dan kambing? “‘… seberapa banyak  yang telah kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.’…” (Mat. 25:40)

Jadi Kristus disalibkan dalam diri umatNya, pada tubuhNya, katakanlah begitu.

 


Notice Great Controversy 273, The same master spirit…” this is the beast from the bottomless pit,  “…that urged on the St. Bartholomew Massacre led also in the scenes of the Revolution. Jesus Christ was declared to be an impostor, and the rallying cry of the French infidels was, Crush the Wretch,’ meaning Christ.”

Was Christ crucified symbolically? Yes. It was an attack against Jesus and they crucified Him through His body, through His followers. Jesus is the Word of God in person and the Bible is His written biography. France the eldest daughter of the papacy crucified Christ by crucifying the Bible, because the Bible is what? The Bible is, it testifies of Christ, so by crucifying the Bible and the Bible is centered in Christ, it's like crucifying Christ.

By killing the two witnesses they killed Christ, because the two Testaments give witness to Christ. It is possible to crucify Jesus afresh, isn't that true? It says so in the book of Hebrews, and 1 Corinthians. The Bible received the same vile treatment in the French Revolution that Jesus did in His trial and crucifixion. Was Jesus dragged through the streets of Jerusalem?  Did people mock and make fun of Him? Did they make merry? Absolutely! The revolutionaries tried, judged, mistreated, and executed the Bible. However, Christ and the two witnesses resurrected and ascended to Heaven. Remember Jesus resurrected and then went to Heaven? And the two witnesses also resurrected and go to Heaven? Absolutely!

 

Simak Great Controversy hal. 273, “…Roh pemimpin yang sama…”  ini ialah binatang dari lubang yang tidak ada dasarnya,  “…yang mendorong pembantaian pada hari St. Bartholomeus juga memimpin dalam adegan-adegan Revolusi. Yesus Kristus dinyatakan sebagai seorang pemalsu, dan teriakan-teriakan yang bersahutan dari orang-orang Perancis kafir itu ialah, ‘Remukkan si Celaka’, yaitu Kristus…”  

Apakah Kristus disalibkan secara simbolis? Ya. Itu adalah serangan terhadap Yesus dan mereka menyalibkan Dia melalui tubuhNya, melalui pengikut-pengikutNya. Yesus itulah Firman Allah secara pribadi dan Alkitab adalah biografiNya yang tertulis. Perancis, putri sulung Kepausan menyalibkan Kristus dengan menyalibkan Alkitab, karena Alkitab itu apa? Alkitab itu yang memberi kesaksian tentang Kristus, jadi dengan menyalibkan Alkitab sedangkan Alkitab itu intinya Kristus, itu seperti menyalibkan Kristus.

Dengan membunuh kedua saksi, mereka membunuh Kristus karena kedua Perjanjian itu memberi kesaksian tentang Kristus. Adalah mungkin menyalibkan Kristus lagi, bukankah demikian? Kitab Ibrani (6:4-6) dan 1 Korintus mengatakan demikian. Alkitab menerima perlakuan yang buruk yang sama dalam Revolusi Perancis seperti yang diterima Yesus saat penghakiman dan penyalibanNya. Apakah Yesus diseret sepanjang jalan-jalan di Yerusalem? Apakah orang-orang mengejek dan menertawakanNya? Apakah mereka bergembira? Tentu saja! Para revolusioner menyidang, menghakimi, memperlakukan dengan buruk, dan membunuh Alkitab. Namun Kristus dan kedua saksi bangkit dan naik ke Surga. Ingat, Yesus bangkit lalu naik ke Surga? Dan kedua saksi juga bangkit dan naik ke Surga? Betul sekali!

 

 

Now notice concerning the Saint Bartholomew massacre Ellen White remarks the  following,

As Christ was the invisible leader of His people from Egyptian bondage, so was Satan the unseen leader of his subjects in this horrible work of multiplying martyrs. For seven days, the massacre was continued in Paris, the first three with inconceivable fury. And it was not confined to the city itself, but by special order of the king was extended to all the provinces and towns where Protestants were found. Neither age nor sex was respected. Neither the innocent babe nor the man of gray hairs was spared. Noble and peasant, old and young, mother and child, were cut down together. Throughout France the butchery continued for two months. Seventy thousand of the very flower of the nation perished.”  (GC p. 272)

Now do you know why France is singled out in the Fifth Trumpet? Because of what? Because of what they did to God's people, they suffered the consequences. Whatsoever a nation sows that also a nation reaps.

 

Sekarang simak tentang pembantaian pada hari St. Bartholomeus, Ellen White membuat komentar berikut,   “…Sebagaimana Kristus adalah pemimpin yang tidak tampak bagi umatNya dari perbudakan Mesir, demikian pula Setan adalah pemimpin yang tidak tampak bagi pengikut-pengikutnya dalam pekerjaan yang mengerikan melipatgandakan martir ini. Selama tujuh hari, pembantaian itu berlangsung di Paris, tiga hari yang pertama dengan keganasan di luar nalar. Dan itu tidak terbatas hanya dalam kota itu saja, melainkan dengan titah istimewa dari raja, itu diperluas hingga ke semua provinsi dan kota-kota di mana bisa ditemukan orang-orang Protestan. Baik usia maupun jenis kelamin tidak dihormati. Bayi-bayi polos maupun orang-orang beruban tidak luput. Bangsawan dan rakyat jelata, tua dan muda, ibu dan anak semuanya dibantai bersama-sama. Di seluruh Perancis pembantaian terus berlangsung selama dua bulan. Tujuh puluh ribu dari bunga-bunga bangsa binasa.” (GC hal. 272).

Sekarang tahukah kalian mengapa Perancis dikhususkan di Terompet Kelima? Karena apa? Karena apa yang mereka lakukan terhadap umat Allah, mereka menderita akibatnya. Apa yang ditabur suatu bangsa maka itulah yang dituai bangsa tersebut.

 

 

Verse 9

Let's go to verse 9, “ Then those from the peoples, tribes, tongues, and nations will see their dead bodies three-and-a-half days, and not allow their dead bodies to be put into graves.”

The greatest insult denying a person a burial was the utmost insult reserved only for the worst kinds of criminals. This is the way that France treated the two witnesses during the French Revolution. By the way it's  more than a coincidence that on November 23, 1793, the National Assembly of France gave a decree that all churches and religious services were to cease. On June 17, about three and a half years later ~ because that's three and a half days that the prophecy says ~  France gave a decree allowing religious services to resume again. Very interesting.

 

Ayat 9

Mari kita ke ayat 9, 9 Lalu orang-orang dari segala kaum, suku, bahasa dan bangsa, akan melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya,  dan tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan…” 

Penghinaan terbesar melarang orang dikuburkan adalah penghinaan tertinggi yang dikenakan hanya bagi penjahat-penjahat yang paling parah. Inilah cara Perancis memperlakukan kedua saksi selama Revolusi Perancis. Nah, bukan sekadar kebetulan bahwa pada 23 November 1793 Majelis Nasional Perancis mengeluarkan dekrit bahwa semua gereja dan pelayanan relijius harus dihentikan. Pada tanggal 17 Juni 1797, sekitar tiga setengah tahun kemudian ~ karena nubuatan mengatakan tiga setengah hari ~ Perancis mengeluarkan dekrit mengizinkan pelayanan relijius diadakan lagi. Sangat menarik.  

 

 

Verse 10 

Now let's go to verse 10.  What were people going to do when they saw the two witnesses killed? They were going to be joyful, why? Well, because when you have the Bible, the Bible kind of torments you, right? If you're doing the wrong thing. But if you get rid of the Bible you know,  you’ll live free! Not really. You're in bondage. Notice Revelation 11:10, 10 And those who dwell on the earth will rejoice over them, make merry, and send gifts to one another, because these two prophets tormented those who dwell on the earth.”

The Word of God torments those who disobey, but it brings peace to those who obey it. The pangs of conscience are painful to the transgressor.

 

Ayat 10

Sekarang mari kita ke ayat 10. Apa yang dilakukan orang-orang ketika mereka melihat kedua saksi itu dibunuh? Mereka akan bergembira, mengapa? Nah, karena dengan adanya Alkitab, Alkitab itu sepertinya menyiksamu, bukan? Jika kita berbuat kesalahan. Tetapi jika kita menyingkirkan Alkitab, kita bisa hidup bebas! Tidak juga. Kita terbelenggu. Simak Wahyu 11:10,  10 Dan mereka yang diam di atas bumi akan bersukacita atas mereka dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah menyiksa mereka yang diam di bumi…” 

Firman Allah menyiksa mereka yang tidak menurut, tetapi membawa damai kepada mereka yang mematuhinya. Tusukan pada hati nurani itu menyakitkan bagi para pelanggar Hukum.

 

 

In Great Controversy 274 Ellen White wrote, Infidel France had silenced the reproving voice of God's two witnesses. The word of truth lay dead in her streets,…” so it's Christ through the Word, right? That is dead here.  “…The word of truth lay dead in her streets and those who hated the restrictions and requirements of God's law were jubilant.”

 

Di Great Controversy hal. 274, Ellen White menulis,   “…Perancis kafir telah membungkam suara kedua saksi Allah. Kata-kata kebenaran tergeletak mati di jalan-jalannya…”  jadi yang mati di sana itu Kristus melalui Firman Allah, benar?   “…Kata-kata kebenaran tergeletak mati di jalan-jalannya dan mereka yang membenci pengekangan dan persyaratan Hukum Allah, bersorak gembira.”

 

 

Now you know the evangelicals and conservative Protestants today, they say that after the church is gone, Moses and Elijah are going to come and witness to the Jews. I'll tell you what, that totally hides this history. And it hides what we're going to study about in the Sixth Trumpet. When the devil led Protestants to destroy historicism, they destroyed the key that opens prophecy. It's that simple.

 

Nah, kalian tahu, golongan Evangelis dan Protestan konservatif sekarang ini, mereka berkata bahwa setelah gereja diangkat ke Surga, Musa dan Elia akan datang dan bersaksi kepada orang-orang Yahudi. Saya katakan, itu seluruhnya menyembunyikan sejarah ini. Dan itu menyembunyikan apa yang akan kita pelajari di Terompet Keenam. Ketika Iblis membawa Protestan menghancurkan historisisme, mereka menghancurkan kunci yang membuka nubuatan. Sesederhana itu.

 

 

Also page 21 Ellen White wrote, Deprived of the Bible, and abandoned to the teachings of bigotry and selfishness, the people were shrouded in ignorance and superstition, and sunken in vice, so that they were wholly unfitted for self-government.”  (  GC p. 281)

You can read the next statement because we need to advance, time is really flying by, the clock is our worst enemy.

 

Juga di hal. 21 Ellen White menulis,  “…Kehilangan Alkitab, dan ditinggalkan pada ajaran-ajaran yang fanatik dan keegoisan, manusia tertutup dalam ketidaktahuan dan takhayul, dan tenggelam dalam kejahatan sehingga mereka sama sekali tidak layak mengatur dirinya sendiri.” (GC hal. 281)

Kalian bisa membaca sendiri pernyataan berikut karena kita harus lanjut, waktu lewat cepat sekali, waktu adalah musuh terbesar kita.

 

 

Verse 11

Revelation 11:11 now, were the two witnesses  going to remain dead forever? Oh, no, no.  11 Now after the three-and-a-half days the breath of life from God entered them, and they stood on their feet, and great fear fell on those who saw them.”

And on November 23, as I mentioned, 1793, the National Assembly uttered a decree abolishing religion but on June 17, 1797, the French government removed  the restrictions against the practice of religion.

Ellen White in Great Controversy 287 wrote, God's faithful witnesses, slain by the blasphemous power that ascendeth out of the bottomless pit,’ were not long to remain silent. After three days and a half the Spirit of life from God entered into them, and they stood upon their feet; and great fear fell upon them which saw them.’ (Revelation 11:11). It was in 1793 that the decrees which abolished the Christian religion and set aside the Bible passed the French Assembly. Three years and a half later a resolution rescinding these decrees, thus granting toleration to the Scriptures, was adopted by the same body.”

 

Ayat 11

Wahyu 11:11, nah apakah kedua saksi akan tetap mati selamanya? Oh, tidak, tidak. 

11 Nah, setelah tiga setengah hari itu masuklah nafas hidup dari Allah ke dalam mereka, dan mereka berdiri di atas kaki mereka, dan ketakutan besar jatuh ke atas orang-orang yang melihat mereka. …” 

Dan pada 23 November 1793 ~ seperti yang saya singgung ~ Majelis Nasional mengeluarkan suatu dekrit yang melarang agama, tetapi pada 17 Juni 1797 pemerintah Perancis mencabut pembatasan atas praktek agama tersebut. 

Ellen White di Great Controvery hal. 287 menulis, “…Saksi-saksi Allah yang setia, terbunuh oleh kuasa penghujat yang ‘naik ke atas dari lubang yang tidak berdasar’ tidak tinggal diam lama. ‘Setelah tiga setengah hari itu masuklah Roh hidup dari Allah ke dalam mereka, dan mereka berdiri di atas kaki mereka, dan ketakutan besar jatuh ke atas orang-orang yang melihat mereka.’ (Wah. 11:11).  Di tahun 1793 dekrit-dekrit yang melarang agama Kristen dan menyingkirkan Alkitab dikeluarkan oleh Majelis Perancis. Tiga setengah tahun kemudian, suatu resolusi membatalkan dekrit-dekrit ini, dengan demikian memberikan toleransi kepada Kitab Suci, diberlakukan oleh badan yang sama.”

 

 

Verse 12

Let's go to verse 12, “ 12 And they heard a loud voice from heaven saying to them, ‘Come up here.’ And they ascended to heaven in a cloud, and their enemies saw them.” 

The quick key question here is, who are the enemies? Well, the answer is that the enemies are twofold. Who are the first enemies of the two witnesses? Those who obscured the Scriptures during the 1260 years. What is the other enemy? It's the enemy of atheism, infidel France. False religion and atheism, in other words. Both groups would watch the marvelous resurrection of the two witnesses. According to Revelation verse (should be chapter) 10 the witnesses resurrected when the Little Book of Daniel 8 through 12 was unsealed. We'll come to this in our next session.

 

Ayat 12

Mari kita ke ayat 12, 12 Dan mereka mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: ‘Naiklah ke mari!’ Lalu naiklah mereka ke surga, dalam awan, dan musuh-musuh mereka menyaksikan. …” 

Pertanyaan kunci yang cepat di sini ialah, siapakah musuh-musuh ini? Nah, jawabannya ialah musuh-musuh ini ganda. Siapakah musuh yang pertama dari kedua saksi? Mereka yang menutupi Kitab Suci selama 1260 tahun. Siapakah musuh yang lain? Musuh yang lain ialah atheisme, Perancis kafir. Agama palsu dan atheisme, dengan kata lain. Kedua kelompok akan menyaksikan kebangkitan luar biasa dari kedua saksi. Menurut Wahyu pasal 10, saksi-saksi itu bangkit ketika kitab kecil Daniel pasal 8-12 dibuka meterainya. Kita akan membahas ini dalam sesi kita berikutnya.    

 

 

Then Ellen White goes on to speak about the tremendous number of Bible societies that were established after the French Revolution. You can read that there on page 287, it's in the middle of the page. The Bible was suddenly published in many different languages and many different dialects. Bible societies were established and now the Bible became prestigious whereas before it had been crucified during the revolution.

 

Kemudian Ellen White melanjutkan bicara tentang banyaknya lembaga Alkitab yang terbentuk setelah Revolusi Perancis. Kalian bisa membacanya di hal. 287, di bagian tengah halamannya. Tiba-tiba Alkitab dicetak dalam pelbagai bahasa dan pelbagai dialek. Lembaga-lembaga Alkitab terbentuk dan sekarang Alkitab mendapatkan kehormatan di mana sebelumnya dia disalibkan selama revolusi.

 

 

Now let's read the next statement, “For the fifty years preceding 1792, little attention was given to the work of foreign missions. No new societies were formed, and there were but few churches that made any effort for the spread of Christianity in heathen lands. But toward the close of the eighteenth century a great change took place. Men became…” now what did they become dissatisfied with?  With what led to the French Revolution. They became  “…dissatisfied with the results of…” what?  “…rationalism…” by the way that's Rene Descartes, right? That we talked about yesterday,  “…and realized the necessity of…” what?  “…divine revelation and experimental religion…” in other words to have an experience in religion.  “…From this time the work of foreign missions attained an unprecedented growth.” (GC 287-288)

 

Nah, mari kita  baca pernyataan berikut,   “…Selama lima puluh tahun sebelum 1792, sedikit sekali perhatian yang diberikan kepada pekerjaan misionari ke negara-negara lain. Tidak ada lembaga baru yang terbentuk dan hanya ada sedikit sekali gereja yang berupaya menyebarkan Kekristenan di negeri-negeri kafir. Tetapi menjelang berakhirnya abad ke-18 suatu perubahan besar terjadi. Manusia menjadi…”  nah, mereka menjadi tidak puas dengan apa? Dengan apa yang mengakibatkan Revolusi Perancis,   “…tidak puas dengan hasil…”  apa?   “…rasionalisme…”  nah, ini Rene Descartes, benar? Yang sudah kita bahas kemarin,    “…dan menyadari perlu adanya…”  apa?   “…ungkapan Ilahi dan pengalaman beragama…”  dengan kata lain untuk memiliki suatu pengalaman dalam agama.   “…Sejak saat ini pekerjaan misionari keluar negeri mencapai suatu pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya….” (GC 287-288)

 

 

Notice the first statement of page 207, While a student at school, Gaussen…” this is one of the individuals that preached between 1798 and 1844, “…had encountered that spirit of…” what?   “…rationalism which pervaded all Europe during the latter part of the eighteenth and the opening of the nineteenth century; and when he entered the ministry he was not only ignorant of true faith, but inclined to skepticism…” that's what rationalism does.  “…He could not rest satisfied with the teachings of rationalism, and in studying the Bible and searching for clearer light he was, after a time, led to a…” what?  “…to a positive faith. ( GC p. 364)

 

Simak pernyataan pertama di hal. 207,  “…Selagi menjadi seorang mahasiswa, Gaussen…”  ini salah seorang yang berkhotbah antara 1798 dan 1844,  “…bertemu dengan konsep…”  apa?   “…rasionalisme yang tersebar di seluruh Eropa selama bagian akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19; dan ketika dia memasuki ministri dia bukan saja tidak tahu apa-apa tentang iman yang benar, tetapi condong kepada skeptisisme…”  itulah yang dilakukan rasionalisme.   “…Dia tidak puas dengan ajaran rasionalisme, dan dengan mempelajari Alkitab dan mencari terang yang lebih jelas, setelah beberapa waktu lamanya, dia dituntun ke…”  apa?   “…ke suatu iman yang positif…” (GC hal. 364)

 

 

Verse 13

Now let's go to verse 13, 13 In the same hour there was a great earthquake, and a tenth of the city fell. In the earthquake seven thousand people were killed, and the rest…” the Greek word λοιποί [loipoi] better translated  “…the remnant were afraid...” not a good translation. A better translation is “feared” the same word that is used in Revelation 14:7 “fear God”. Does that mean being afraid of God? No. What did the remnant do? The remnant feared God and what?  “...and gave glory to the God of heaven...” Are these the two groups at the end of time? Secularism and Roman Catholicism versus those who fear God and give glory to Him?  This is the introductory verse to the next section of the book of Revelation.

Only a fraction of the city, of the great city fell during the French Revolution. Revelation 16, 17 to 21  describe a final global and cataclysmic earthquake that will destroy the totality of Babylon.

 

Ayat 13

Nah, mari ke ayat 13, 13 Di jam yang sama ada gempa bumi yang dahsyat, dan sepersepuluh bagian dari kota itu roboh. Di gempa bumi itu tujuh ribu orang terbunuh dan yang lain…”  kata Greekanya λοιποί [loipoi]  terjemahan yang lebih tepat ialah,   “…yang tersisa,  ketakutan…”  bukan terjemahan yang baik. Terjemahan yang lebih baik ialah  “…takut akan Allah  kata yang sama yang dipakai di Wahyu 14:7    “…takutlah akan Allah” apakah itu berarti ketakutan pada Allah? Tidak. Apa yang dilakukan mereka yang tersisa?   “...yang tersisa takut akan Allah  dan memuliakan Allah yang di sorga. …”  apakah ini kedua kelompok yang ada pada akhir zaman? Sekularisme dan Roma Katolikisme melawan mereka yang takut akan Allah dan yang memuliakan namaNya? Inilah ayat pengantar ke bagian berikut dari kitab Wahyu.

Hanya sebagian dari kota besar itu yang jatuh selama Revolusi Perancis. Wahyu pasal 16, 17 hingga 21 menggambarkan bencana gempa bumi terakhir yang akan menghancurkan keseluruhan Babilon.

 

 

Let's go to the next paragraph.

Verse 12 addresses the enemies of God's people who see the witnesses resurrect. However Revelation 11:13 also brings to view a remnant who feared God and gave Him glory. This is a direct reference to what? To the First Angel’s Message, that is to say we have here the introduction to the First Angel’s Message which falls within the period of the Sixth Trumpet.

 

Mari ke paragraf berikut.

Ayat 12 bicara tentang musuh-musuh umat Allah yang melihat saksi-saksi itu bangkit dari kematiannya. Namun Wahyu 11:13 juga mengetengahkan suatu umat sisa yang takut akan Allah dan memberiNya kemuliaan. Ini adalah referensi langsung kepada apa? Ke Pekabaran Malaikat Pertama, dengan kata lain di sini kita melihat pengantar kepada Pekabaran Malaikat Pertama yang terjadi di masa Terompet Keenam.

 

 

Now I read this statement from the book Education yesterday, so we won't read it again but there's an interesting parallel between the passion of Jesus and what we might call the passion of the Bible in the French Revolution. Notice the parallels.

 

Sekarang saya sudah membacakan pernyataan dari buku Education kemarin, jadi kita tidak membacanya lagi, tetapi ada paralel yang menarik antara kesengsaraan Yesus dan apa yang bisa kita sebut kesengsaraan Alkitab selama Revolusi Perancis. Simak paralelnya.

 

 

·       Jesus carried on a ministry, for how long? Three and a half years, in the midst of what? What happened when He preached the Word? Great persecution and opposition, correct?  Very few accepted His Words. When Jesus was about to finish His testimony, demons united with men to do what? To make merry over Him, this was the hour ~ and this is in Luke 22:3 ~ this was the hour of the powers of darkness. Was Satan allowed to manifest his power at this point? Was he released? Yes. All you have to do is read about the trial and execution of Christ. Ellen White says that there were demons disguised as men there.

Same thing is at the French Revolution? Yes.

·       Satan and his angels unleashed all their power against Jesus. The enemies of Jesus treated Him as the French revolutionaries treated the Scriptures, dragging Him down the streets and making merry over Him.  

·       The enemies of Jesus gazed upon Him as He hung on the cross.

·       Was there a great earthquake? There was a great earthquake when Jesus died and also when He resurrected. And you can read these statements from the Spirit of Prophecy, very interesting.

·       When Jesus died there was what? Fear on the part of the centurion. You can read that in Matthew 27:54.

·       And there was fear when He what? When He resurrected.

·       And then Jesus was what? Jesus was caught up to Heaven in a cloud ~ that's what Revelation 11 mentions ~ in a cloud after being slain.

·       And then what happens with the gospel after this? What happened when the Bible resurrected after the French Revolution? Missionaries are sent everywhere. Bibles are printed by the millions in many languages and dialects. Now the little book of Revelation 10 is opened and knowledge is increased because now Scripture is speaking.  Are you with me or not? So this has to do with Revelation 10.



 

·       Yesus melakukan pelayanan selama berapa lama? Tiga setengah tahun. Di tengah apa? Apa yang terjadi ketika Dia mengkhotbahkan Firman? Persekusi besar dan perlawanan, benar? Sangat sedikit yang menerima FirmanNya. Menjelang akan berakhirnya pelayananNya, setan-setan bergabung dengan manusia untuk berbuat apa? Untuk mempermainkanNya. Inilah saatnya ~ dan ini ada di Lukas 22:3 ~ inilah saatnya kekuatan kegelapan berjaya. Apakah Setan diizinkan mewujudkan kekuatannya pada saat ini? Ya. Apakah Setan dilepaskan? Ya. Kalian hanya perlu membaca tentang penghakiman dan eksekusi Kristus.  Ellen White berkata, saat itu ada setan-setan di sana yang menyamar sebagai manusia.

Hal yang sama terjadi di Revolusi Perancis? Iya.

·       Setan dan malaikat-malaikatnya melepaskan seluruh kekuatan mereka pada Yesus. Musuh-musuh Yesus memperlakukan Dia sebagaimana para revolusioner Perancis memperlakukan Kitab Suci, menyeretNya sepanjang jalan-jalan dan mengolok-olokNya.

·       Musuh-musuh Yesus memandangNya selagi Dia tergantung di salib.

·       Apakah ada gempa bumi besar? Ada gempa bumi besar ketika Yesus mati dan juga ketika Dia bangkit. Dan kalian bisa membaca pernyataan-pernyataan itu dari Roh Nubuat, sangat menarik.

·       Ketika Yesus mati ada apa? Ketakutan pada tentara Roma. Kalian bisa membaca itu di Matius 27:54.

·       Dan ada ketakutan ketika Dia apa? Ketika Dia bangkit.

·       Kemudian Yesus apa? Diangkat ke Surga dalam awan – itulah yang disebut Wahyu 11 ~ dalam awan setelah dibunuh.

·       Kemudian apa yang terjadi dengan Injil setelah ini? Apa yang terjadi ketika Alkitab bangkit setelah Revolusi Perancis? Misionaris dikirim ke mana-mana. Jutaan Alkitab dicetak dalam pelbagai bahasa dan dialek. Sekarang kitab kecil Wahyu 10 dibuka, dan pengetahuan bertambah karena sekarang Kitab Suci berbicara. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Jadi ini berkaitan dengan Wahyu pasal 10.

 

 

The other side of the equation. Revelation 11 describes that primarily the enemies, the enemies coming from the abyss. Revelation 10 describes the other side, the side of the righteous.

And so then after the French Revolution the gospel now goes to every nation, kindred, tongue, and people, as it says in Revelation chapter 14, those who fear God and give glory to God now go to the world and proclaim the message that the Millerites proclaimed leading up to 1844 and that the remnant Church proclaimed and continues to  proclaim even till today.


Persamaan sisi yang lain. Wahyu 11 menggambarkan utamanya musuh-musuh yang berasal dari abusos, Wahyu 10 menggambarkan pihak yang lain, pihak orang-orang benar.

Maka setelah Revolusi Perancis, sekarang Injil pergi ke segala bangsa, kaum, bahasa dan suku, sebagaimana dikatakan di Wahyu 14. Mereka yang takut akan Allah dan yang memuliakan namaNya sekarang pergi ke seluruh dunia menyampaikan pekabaran yang dikabarkan golongan Miller, terus hingga 1844, dan yang disampaikan gereja umat yang sisa dan terus disampaikan hingga sekarang.

 

 

 

 

29 01 21

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment