Wednesday, March 10, 2021

EPISODE 20/24 REVELATION'S SEVEN TRUMPETS ~ THE MARRIAGE SUPPER ~ STEPHEN BOHR

 

_____REVELATION’S SEVEN TRUMPETS_____

Part 20/24 - Stephen Bohr

THE MARRIAGE SUPPER

https://www.youtube.com/watch?v=-b1Wx1-b0Gg

 

Dibuka dengan doa.

 

 

Welcome to the last session on Friday afternoon, not the last session on Friday because I just want to remind you that we have a meeting this evening at seven, from seven to eight. You remember that, right?   Yes. Okay. I told you that we're going to begin our study of the Sixth Trumpet this evening. However, I changed my mind. We're going to deal with chapter 15 now, and then we're going to do chapter 16 this evening, which is “Examining the Subjects of the Kingdom”. It all has to do with measuring the temple, with the investigative judgment, taking over the kingdom, etc. And I want that point to be absolutely clear. And so we'll do number 15 now, and this evening we will do chapter number 16, which is a study of the parable of Matthew 22. Alright?   Are you ready? Very good.


Selamat datang ke sesi terakhir Jumat siang, bukan sesi terakhir pada hari Jumat karena saya perlu mengingatkan kalian bahwa petang ini kita ada pertemuan pukul tujuh, dari pukul tujuh sampai pukul delapan, kalian ingat itu, kan? Ya. Oke. Saya katakan bahwa kita akan memulai pelajaran kita tentang Terompet Keenam sore ini. Namun saya berubah pikiran. Kita akan membahas bab 15 sekarang, kemudian kita akan ke bab 16 petang ini, yang adalah “Pemeriksaan Rakyat Kerajaan.” Semua itu berkaitan dengan pengukuran Bait Suci, dengan penghakiman investigasi, pengambilalihan  kerajaan dll. Dan saya ingin poin itu benar-benar jelas. Maka sekarang kita kerjakan bab 15, dan petang ini kita akan membahas bab 16, yaitu tentang Matius 22. Setuju? Kalian siap? Bagus sekali!



The title of chapter # 15 is “The Marriage Supper” and “Possessing the Kingdom.”

So first of all let's take a look at the wedding customs in biblical times.

1.   First of all you have the betrothal, what do we call that these days? We call it “the engagement” between the bride and the groom. This event  of the engagement took place at the home of the bride's father, where the groom paid the dowry, okay? So the groom had to pay a dowry to get the father’s girl, you know, you had to pay something. That was the custom back then. It might be a cow, it might be a horse, you know, sometimes it was gold, sometimes silver, but anyway that's the first point.

2.   the second point is that, then the groom would return to his father's house to prepare the home where he would live with his bride after the wedding, or after the marriage.

3.   then during the period of preparation, the bride would remain in her father's house preparing for the wedding. So the groom would go to prepare a place and the bride would be preparing for the place, if you please. Does this sound familiar? Kind of like John 14:1-3, right?  

4.   then when the place and the bride were ready, the bridegroom would return to the bride's house to take her to his father's house, where the wedding ceremony would take place.

5.   then by the way, before the wedding took place it was necessary to examine the garments of the invited guests, because if they didn't have the special garment that was sent out ahead of time, which would be the invitation card today (it'd be nice if they gave you a whole garment to invite you to a wedding, wouldn't it? Especially if it's a nice garment), but anyway there was an examination of the garments by the father of the groom to make sure that everybody that was there present for the wedding was officially invited to the wedding.

6.   and then of course the wedding would take place in the wedding chamber.

7.   and finally after that came ~ and this is a point that's not there but you can add it: the reception or the banquet after the wedding. By the way the wedding was a short event, but the party lasted a long time.

So that is basically a summary of wedding customs in Scripture. And of course in the Parable of the Ten Virgins you also have bridesmaids, that if the wedding takes place at night, then you know they light the way to the wedding chamber.

 

Judul bab 15 ialah “Perjamuan Perkawinan” dan “Menerima Kerajaan”. Jadi pertama-tama mari kita lihat kebiasaan perkawinan di zaman Alkitab.

1.   Pertama, ada perjanjian, kita sebut apa itu sekarang ini? Kita sebut “pertunangan” antara mempelai perempuan dan mempelai laki-laki. Peristiwa pertunangan ini terjadi di rumah ayah mempelai perempuan, di mana mempelai laki-laki menyerahkan mahar, oke? Jadi mempelai laki-laki harus membayar mahar untuk mendapatkan anak perempuan si ayah, dia harus membayar sesuatu. Itulah tradisinya di zaman tersebut. Mahar itu bisa sapi, bisa kuda, terkadang emas, terkadang perak, nah apa pun, itulah poin pertama.

2.   Poin kedua ialah, kemudian mempelai laki-laki pulang ke rumah ayahnya untuk mempersiapkan tempat tinggal di mana dia nanti akan tinggal bersama mempelai perempuannya setelah pesta perkawinan itu atau setelah upacara pernikahan.

3.   Kemudian, selama masa persiapan, mempelai perempuan tinggal di rumah ayahnya, mempersiapkan dirinya untuk perkawinan itu. Jadi mempelai laki-laki pergi menyediakan tempat dan mempelai perempuan akan bersiap-siap untuk tempat tersebut. Apakah ini terdengar familer? Mirip Yohanes 14:1-3, bukan?

4.   Lalu ketika tempat itu dan mempelai perempuan sudah siap, mempelai laki-laki kembali ke rumah mempelai perempuan untuk membawanya ke rumah ayah mempelai laki-laki, di mana upacara perkawinan akan diadakan.

5.   Nah, sebelum pesta perkawinan itu terjadi, pakaian tamu-tamu yang diundang harus diperiksa karena jika mereka tidak mempunyai pakaian khusus yang sudah dikirimkan sebelum waktunya, yang hari ini adalah kartu undangan (alangkah baiknya jika kita menerima pakaian lengkap untuk datang ke pesta perkawinan, bukan? Terutama jika itu pakaian yang indah), tetapi demikianlah, ada pemeriksaan pakaian oleh ayah mempelai laki-laki untuk memastikan bahwa semua yang hadir untuk perkawinan itu memang resmi diundang ke perkawinan itu.

6.   Kemudian tentu saja perkawinan itu akan dihelat di ruang upacara perkawinan.

7.   Dan terahir setelah itu  ~ poin ini tidak ada di diktat, tetapi kalian bisa menambahkannya ~ ada resepsinya atau pesta perjamuannya setelah upacaranya. Nah, upacaranya itu peristiwa yang singkat, tetapi perjamuannya makan waktu lama.

Jadi, pada dasarnya itulah ringkasan tradisi perkawinan di Alkitab. Dan tentu saja dalam Perumpamaan Sepuluh Anak Dara ada pengiring-pengiring mempelai, jika perkawinan itu terjadi pada malam hari, maka mereka yang menerangi jalan menuju ke ruang perkawinan.

 

 

So let's take a look at what the Scriptures say about the wedding customs. We're on page 330 of our study notes. We're all acquainted with the Parable of the Ten Virgins, right?    Jesus instructed His individual followers ~ now listen carefully ~  He instructed His individual followers to be ready to go with Him into the wedding chamber as what? As invited guests, that's an important point. In other words the bridesmaids are not the bride, are they? They actually light the way to the place where the wedding is going to take place, that's a very important point. That in the parable of the ten virgins the individual followers are ready to go with Him to the wedding chamber, and they are not the bride, they are invited guests to the wedding. And we're going to find what that means.

 

Jadi mari kita simak apa kata Kitab Suci tentang tradisi perkawinan. Kita di hal. 330 dari diktat kita. Kita semua sudah kenal dengan Perumpamaan Sepuluh Anak Dara, benar? Yesus menginstruksikan individu pengikut-pengikutNya ~ sekarang dengarkan baik-baik ~ Dia menginstruksikan individu pengikut-pengikutNya supaya siap pergi bersamaNya masuk ke ruang perkawinan sebagai apa? Sebagai tamu undangan, ini poin yang penting. Dengan kata lain, pengiring-pengiring mempelai bukanlah mempelai perempuannya, iya kan? Mereka yang menerangi jalan ke tempat di mana perkawinan itu akan diadakan, itu poin yang sangat penting. Dalam Perumpamaan Sepuluh Anak Dara, para pengikut individu siap pergi bersama Yesus ke ruang perkawinan, dan mereka bukan mempelai perempuan, mereka adalah tamu-tamu undangan ke perkawinan itu. Dan kita akan melihat apa artinya itu.

 

 

The second place in Scripture that we need to take a look at for wedding customs is Matthew 22:1-14 and we're going to study this parable in detail in our session this evening. The groom's father sent out an invitation to the wedding with a special garment for each guest, who was invited to the wedding. Once all of the guests were in the wedding chamber the father then would come out and examine the garment of the guests, to see if they had a right to be there, present for the wedding. Once again I want you to notice that those who have the wedding garment  are not the bride. Those who have the wedding garment are the guests to the wedding, they are not the bride. Is this clear?  We're going to study this more as I mentioned this evening. Those that did not have the wedding garment, what happened with them? They were cast out of the wedding chamber into outer darkness where they would wail and gnash their teeth for not having been able to remain in the wedding hall. And we're going to examine some of these verses a little bit later on in this presentation.

Once the father of the groom had examined the garments of the guests and the unworthy guests had been cast out of the wedding chamber into outer darkness, then the wedding took place. In other words, once the separation had been made between those who were worthy to be in the wedding chamber and those who were not, at that moment the door closes.  And when the door closes, then you have the wedding.

Are you following me or not?

 

Tempat kedua di Kitab Suci yang perlu kita simak untuk tradisi perkawinan ialah Matius 22:1-14, dan kita akan mempelajari perumpamaan ini secara mendetail dalam sesi kita petang ini. Ayah mempelai laki-laki mengirimkan undangan pesta perkawinan itu bersama dengan pakaian khusus kepada setiap tamu yang diundang ke perjamuan itu. Begitu semua tamu sudah berada di ruang perkawinan, ayah ini akan muncul dan memeriksa pakaian para tamunya untuk melihat apakah mereka semuanya berhak ada di sana, hadir untuk perkawinan itu. Sekali lagi saya mau kalian menyimak bahwa mereka yang mendapat pakaian pesta bukanlah mempelai perempuan. Mereka yang menerima pakaian pesta adalah tamu-tamu perkawinan itu, mereka bukan mempelai perempuannya. Apakah ini jelas? Kita akan mempelajari ini lebih mendalam petang ini. Mereka yang tidak memiliki pakaian pesta itu, apa yang terjadi pada mereka? Mereka dilemparkan dari ruang perkawinan ke kegelapan pekat di mana mereka akan meratap dan mengertak gigi karena tidak bisa tinggal di dalam ruang perkawinan. Dan kita nanti akan menyimak beberapa ayat ini dalam presentas ini.

Begitu ayah mempelai laki-laki sudah memeriksa pakaian para tamu dan tamu-tamu yang tidak layak sudah dilemparkan keluar dari ruang perkawinan ke kegelapan pekat, maka perkawinan itu dilangsungkan. Dengan kata lain, begitu pemisahan telah dilakukan  antara mereka yang layak dan mereka yang tidak layak berada di ruang perkawinan itu, pada saat itu pintu menutup. Dan ketika pintu menutup, maka perkawinan pun dilangsungkan.

Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?

 

 

Now in Revelation 19:9, let's read Revelation 19:9. We'll come back to it a little bit later also. So Revelation 19:9 says, Then he said to me, ‘Write: ‘Blessed are those who are called to the marriage supper of the Lamb!’  And he said to me, ‘These are the true sayings of God.’…” So once again an angel pronounces a blessing upon whom? The bride? No! He doesn't pronounce a blessing upon the bride although undoubtedly she's blessed. Who is the blessing pronounced upon? Those who are ~ and the NKJV says, “… ‘Blessed are those who are called to the marriage supper…”  but really it is those who are what? Invited to the wedding supper.  So an angel pronounces a blessing upon the invited guests to the marriage supper of the Lamb.

The bride, which is the church as a whole ~ there's a little nuance here that is very important ~ who is the bride? The entire church, all of those who have been proved worthy to be followers of Jesus.  So the bride, the church as a whole, was ready, clothed in fine linen bright and pure, which are the righteous deeds of the saints (and this is an indication that they were judged by their what? By their works that were written in the books).

You are saying, “Oh, wait a minute, Pastor Bohr, you say that a person is going to be judged by their works?” Yes.

“Well, isn't that salvation by works?” No! You see, we are saved by grace through faith but we are judged by works according to the New Testament, because our works show if our faith is genuine.  Words are cheap, in other words.

So this group is judged by their works. Notice verse 8, “ And to her it was granted to be arrayed in fine linen, clean and bright, for the fine linen is the righteous acts of the…” what?  “…the righteous acts of the saints.”

 

Nah, di Wahyu 19:9, mari kita  baca Wahyu 19:9, nanti kita akan kembali kemari juga. Jadi Wahyu 19:9 berkata, 9 Lalu ia berkata kepadaku, ‘Tuliskanlah: Diberkatilah mereka yang dipanggil ke perjamuan kawin Anak Domba.’ Katanya lagi kepadaku, ‘Perkataan ini adalah perkataan-perkataan yang benar dari Allah.’…”  Jadi sekali lagi, seorang malaikat mengucapkan suatu berkat kepada siapa? Mempelai perempuan? Tidak! Dia tidak mengucapkan berkat kepada mempelai perempuan walaupun mempelai perempuan itu sudah pasti terberkati. Berkat itu diucapkan kepada siapa? Kepada mereka yang ~ dan NKJV berkata, “…‘Diberkatilah mereka yang dipanggil ke perjamuan kawin’…”  tetapi sesungguhnya ini adalah mereka yang apa? Diundang ke perjamuan kawin. Jadi seorang malaikat mengucapkan berkat kepada tamu-tamu undangan perjamuan perkawinan Anak Domba.

Mempelai perempuan, yang adalah gereja secara kesatuan ~ ada sedikit nuansa di sini yang sangat penting ~ siapakah mempelai perempuan? Keseluruhan gereja, semua yang telah terbukti layak menjadi pengikut Yesus. Jadi mempelai perempuan, gereja dalam keseluruhannya, sudah siap, memakai kain linen halus yang cemerlang dan murni, yang adalah perbuatan baik orang-orang kudus (dan ini adalah indikasi bahwa mereka dihakimi oleh apa mereka? Oleh perbuatan mereka yang tercantum dalam kitab-kitab.)

Kalian berkata, “Oh, tunggu sebentar, Pastor Bohr, Anda berkata bahwa orang dihakimi oleh perbuatan mereka?” Ya.

“Nah, bukankah itu keselamatan melalui perbuatan?” Bukan! Kalian lihat, kita diselamatkan kasih karunia melalui iman, tetapi kita dihakimi menurut perbuatan, menurut kitab Perjanjian Baru, karena perbuatan kita yang menunjukkan apakah iman kita sungguh-sungguh. Dengan kata lain, omong saja gampang. 

Jadi kelompok ini dihakimi menurut perbuatan mereka. Simak ayat 8, 8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus, putih dan bersih!’  karena lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan benar orang-orang…”  apa?   “…perbuatan-perbuatan benar orang-orang kudus.”

 

 

Then you have Luke 12:35-37, we're going to come back to all of these texts later on and we're going to give a composite picture. But I just want you to have in mind the texts for now. The bible makes it clear that the wedding takes place where? In Heaven after Jesus returns. Are you there? It's been a long day, hehehe. The wedding takes place where? In Heaven before Jesus returns the second time.

However, many modern versions, for example the NIV and the ESV (which is the English Standard Version), give us the impression that Jesus will come to earth to gather His people AFTER the marriage feast has ended. Is that true?

Jesus is going to come and get His bride when ~ according to this ~ the wedding feast is ended, the reception has ended, Well, then the bride missed the feast! The bride missed the reception! These translations are confusing because other texts clearly affirm that Jesus will literally sit with His people at the supper table in His kingdom after He has come for them, correct?

Let's read Matthew 8:11-12. There it's very clear. It says,11 And I say to you, that many will come from east and west, and sit down with Abraham, Isaac, and Jacob in the kingdom of heaven. 12 But the sons of the kingdom will be cast out into outer darkness. There will be weeping and gnashing of teeth.”

 

Lalu ada Lukas 12:35-37, kita akan kembali ke semua ayat ini dan kita akan membuat gambar yang lengkap. Tetapi saya ingin kalian sekarang tahu ayat-ayat itu. Alkitab membuatnya jelas bahwa perkawinan itu terjadi di mana? Di Surga, setelah Yesus kembali. Apakah kalian masih hadir? Ini hari yang melelahkan, hehehe. Perkawinan terjadi di mana? Di Surga, sebelum Yesus kembali kedua kalinya.

Namun banyak versi Alkitab modern, misalnya NIV dan ESV (English Standard Version), memberikan kesan bahwa Yesus akan kembali ke bumi untuk mengumpulkan umatNya SETELAH pesta perkawinan berakhir. Apakah itu benar? Yesus akan datang untuk menjemput mempelai perempuanNya ketika ~ menurut ini ~ ketika pesta perkawinannya sudah selesai, setelah resepsinya selesai. Nah, kalau begitu mempelai perempuannya tidak ikut dalam pesta perkawinan itu! Mempelai perempuannya ketinggalan resepsinya! Terjemahan-terjemahan ini membingungkan karena ayat-ayat lainnya menguatkan bahwa Yesus benar-benar secara literal akan duduk bersama umatNya di meja perjamuan dalam kerajaanNya setelah Dia datang menjemput mereka, benar?

Mari kita baca Matius 8:11-12. Di sana sangat jelas. Dikatakan, 11 Aku berkata kepadamu: ‘Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat, dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, 12 tetapi anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.’"

 

 

So are we going to sit at the table with  Abraham, Isaac and Jacob? Yes, we are. So the question is this, when is the marriage supper? And does it take place before Jesus comes for His own, or after? Well, we have to look at all of Scripture in order to get a clear picture of the chronology.

Remember we looked at Daniel 7:13-14? Let's go back there again, Daniel 7:13-14. This is after the work of the Little Horn, so it's sometime after the year 1798, after you have the lion, the bear, the leopard, the dragon beast, the ten horns, the Little Horn, which ends in 1798, so sometime after 1798 which Daniel 8 tells us is 1844, according to what we've already studied. Something happens and instead of going to verse 13 and 14 let's go first of all to verse 9.I watched till thrones were put in place, and the Ancient of Days was seated; His garment was white as snow, and the hair of His head was like pure wool. His throne was a fiery flame, its wheels a burning fire; 10  a fiery stream issued and came forth from before Him. A thousand thousands ministered to Him; ten thousand times ten thousand stood before Him. The court was seated, and the books were opened.”  So what is going to begin here? The judgment. So is the judgment sometime after 1798? Sure, because Daniel 7 is in chronological order: lion, bear, leopard, dragon beast, ten horns, Little Horn, and then the judgment. So why does the Father sit   and open the books? Who's going to be examined? All of those who profess the name of Jesus.

 

Jadi kita akan duduk di meja bersama Abraham, Ishak dan Yakub? Ya, betul. Jadi pertanyaannya ialah, kapankah perjamuan perkawinannya? Dan apakah itu terjadi sebelum Yesus datang menjemput milikNya atau sesudahnya?  Nah, kita harus melihat semuanya di Kitab Suci supaya mendapatkan gambaran yang jelas dari kronologinya.

Ingat kita sudah menyimak Daniel 7:13-14? Mari kita kembali ke sana lagi, Daniel 7:13-14. Ini setelah pekerjaan Tanduk Kecil, jadi ini beberapa waktu setelah tahun 1798, setelah masa singa, beruang, macan tutul, naga, sepuluh tanduk, Tanduk Kecil yang berakhir di 1798, jadi beberapa waktu setelah 1798 yang menurut Daniel 8 ialah 1844, seperti yang sudah kita pelajari. Sesuatu terjadi, dan kita tidak ke ayat 13-14, tapi mari lebih dulu ke ayat 9, 9 Aku melihat hingga takhta-takhta diletakkan di tempatnya dan Yang Lanjut Usia pun duduklah, pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut di kepalaNya seperti bulu domba murni. Takhta-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. 10 Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab…”  Jadi apa yang akan dimulai di sini? Penghakiman. Jadi apakah penghakiman itu beberapa waktu setelah 1798? Tentu, karena Daniel 7 itu menurut susunan yang kronologis: singa, beruang, macan tutul, naga, sepuluh tanduk, Tanduk Kecil, kemudian penghakiman. Jadi mengapa Bapa duduk dan membuka kitab-kitab? Siapa yang akan diperiksa? Semua mereka yang mengakui nama Yesus.

 

 

Now notice verses 13 and 14. So the Father moves into the Most Holy Place and then you'll notice that Jesus follows Him. 13 I was watching in the night visions, and behold, One like the Son of Man, coming…” who is the Son of Man? Jesus, “…coming with the clouds of heaven...” coming to where with the clouds of Heaven? See the Millerites, they didn't read this carefully. They thought that this referred to the Second Coming of Christ. But it says, “…coming with the clouds of heaven…” and He came to where?  “…He came to the Ancient of Days…” where was the Ancient of Days? On earth or in Heaven? In Heaven, “…and they brought Him near before Him….”  So why does Jesus now come to where the Father sat and the books are opened for the judgment? What is the purpose of the opening of the books for the judgment?  Verse 14 says, “…14 Then to Him…” to whom? To Jesus,  “…was given…” who gave it? (audience: the Father)  “…dominion and glory and a…” what? What does Jesus go before the Father for? To get the kingdom, which is by the way the same thing as marrying His bride. Two different metaphors. Verse 14, “…14 Then to Him was given dominion and glory and a…” what?  “…kingdom, that all peoples, nations, and languages should serve Him. His dominion is an everlasting dominion, which shall not pass away, and His kingdom the one which shall not be destroyed.” Where does the Son of Man receive the kingdom? In Heaven. Is that clear? Crystal clear. He goes to the Father in Heaven to receive the kingdom, in other words to marry His bride. And what is His bride? The totality of the faithful that have been proved faithful in the investigative judgment.

 

Nah, simak ayat 13 dan 14. Jadi Allah Bapa pindah ke Bilik Mahakudus, kemudian kita akan melihat bahwa Yesus menyusulNya. 13 Sedang aku melihat dalam penglihatan malam itu, dan lo, tampak seorang seperti Anak Manusia datang…”  siapa Anak Manusia? Yesus,   “…datang  dengan awan-awan surgawi…”  datang ke mana dengan awan-awan surgawi? Lihat, golongan Miller, mereka tidak membaca ini dengan hati-hati.  Mereka berpikir ini mengacu kepada Kedatangan Kedua Kristus. Tetapi dikatakan, “…datang dengan awan-awan surgawi…”  dan Dia datang ke mana?  “…Datanglah Ia kepada Yang Lanjut Usia…”  Yang Lanjut Usia ada di mana? Di bumi atau di Surga? Di Surga, “…dan mereka membawaNya  dekat kehadapan-Nya…”  Jadi mengapa Yesus sekarang datang ke tempat Bapa duduk, dan kitab-kitab dibuka untuk penghakiman? Apa tujuannya kitab-kitab dibuka untuk penghakiman? Ayat 14 berkata, “…14 Lalu kepadaNya…” kepada siapa? Kepada Yesus,  “…diberikan…”  siapa yang memberikan? (hadirin: Allah Bapa) “…kekuasaan dan kemuliaan dan sebuah…”  apa? Untuk apa Yesus datang ke Bapa? Untuk mendapatkan kerajaan, yang adalah hal yang sama dengan mengawini mempelaiNya. Dua metafora. Ayat 14, “…Lalu kepadaNya diberikan kekuasaan dan kemuliaan dan sebuah…” apa?   “…kerajaan supaya semua suku, bangsa, dan bahasa mengabdi kepadaNya. KekuasaanNya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan dihancurkan…”  Di mana Anak Manusia menerima kerajaan? Di Surga. Apakah itu jelas? Sangat jelas. Yesus datang ke Bapa di Surga untuk menerima kerajaan, dengan kata lain untuk mengawini mempelaiNya. Dan mempelaiNya itu apa? Keseluruhan orang-orang setia yang telah dibuktikan kesetiaannya dalam penghakiman investigasi.

 

 

Now, Luke 19 helps us understand Daniel 7. Luke 19:11-12. 11 Now as they heard these things, He spoke another parable, because He was near Jerusalem and because they thought the kingdom of God would appear…” when?  “…immediately…” Does that sound like the Millerites? Yes. “The kingdom is coming now!” But now He's going to dash their hopes. “…12 Therefore He said: A certain nobleman went into a far country…” where's the far country? Heaven. Who is the nobleman? Jesus. So the  “…nobleman…” Jesus  “…went into a far country…” that's Heaven, and what was the purpose?  “…to receive for himself a…”   what? “…a kingdom and to return…” so when does He receive the kingdom? When He comes and actually takes it? No! He receives the kingdom and then He what? And then He comes. Does that square with Daniel 7? He goes to the Ancient of Days, the Ancient of Days gives Him what? Gives Him the kingdom. 

 

Nah, Lukas 19 membantu kita memahami Daniel 7. Lukas 19:11-12, 11 Nah, sementara mereka mendengarkan hal-hal itu, Dia menceritakan perumpamaan yang lain, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan karena mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan muncul…” kapan? “…segera…” apakah ini terdengar seperti golongan Miller? Ya. “KerajaanNya akan datang sekarang!” Tetapi Yesus akan menghancurkan harapan mereka.   “…12 Maka Ia berkata, ‘Seorang bangsawan tertentu, berangkat ke sebuah negeri yang jauh…”  di mana negeri yang jauh? Surga. Siapa bangsawan itu? Yesus. Jadi, “…Seorang bangsawan tertentu…”  Yesus,   “…berangkat ke sebuah negeri yang jauh…”  yaitu Surga, dan tujuannya apa?  “…untuk menerima bagi dirinya sendiri sebuah…”  apa?  “…sebuah kerajaan dan untuk kembali…”  Jadi kapan Dia menerima kerajaan? Ketika Dia datang dan benar-benar menerimanya? Tidak! Dia menerima kerajaanNya dulu baru kemudian Dia apa? Kemudian Dia datang. Apakah ini klop dengan Daniel 7? Dia datang ke Yang Lanjut Usia, Yang Lanjut Usia memberiNya apa? MemberiNya kerajaan.

 

 

Now because the Lamb's bride is the New Jerusalem, the capital and symbol of His kingdom, we can know for sure that the receiving of the kingdom from His father and marrying His bride are two complementary ways of saying the same thing. Are you with me? Jesus marries His bride and receives the kingdom when? Before His Second Coming.

 

Nah, karena mempelai Anak Domba ialah Yerusalem Baru, ibukota dan simbol dari kerajaanNya, kita boleh yakin bahwa menerima kerajaanNya dari BapaNya dan menikahi mempelai perempuanNya adalah dua cara yang saling melengkapi untuk mengatakan hal yang sama. Apakah kalian mengikuti saya? Yesus menikahi mempelai perempuanNya dan menerima kerajaanNya kapan? Sebelum KedatanganNya yang Kedua. 

 

 

Ellen White makes this perceptive statement. Early Writings page 280. The context is when probation closes. What happens when probation closes? “Every case had been decided for life or death…” so has humanity been separated into two groups? Yes. What separates humanity into two groups? The judgment.  “…While Jesus had been ministering in the Sanctuary, the judgment had been going on for the righteous dead and then for the righteous living…” So when probation closes has everybody who ever claimed the name of Jesus been judged? Yes. Now notice, “…Christ had received His…” what?  “…His kingdom…” where? In Heaven, because it says here, “…While Jesus had been ministering in the Sanctuary…” what sanctuary? In Heaven,  “…the judgment had been going on for the righteous dead and then for the righteous living….” where does that judgment take place? In Heaven. And what did He receive in Heaven?  “…Christ had received His…” what?  “…His kingdom, having made the atonement for His people and blotted out their sins…” Now notice what the kingdom is.  “…The subjects of the kingdom were made up…”  See, the kingdom is not just something nebulous, it's not a thing, it's the people, that is the kingdom. And now notice what she says, “…The subjects of the kingdom were made up. The marriage of the Lamb was consummated…”  So when He receives the kingdom is that when the wedding takes place? Yes. “…And the kingdom, and the greatness of the kingdom under the whole Heaven, was given to Jesus and the heirs of salvation, and Jesus was to reign as King of kings and Lord of lords.”

 

Ellen White membuat pernyataan yang jelas ini. Early Writings hal. 280. Konteksnya ialah ketika pintu kasihan ditutup. Apa yang terjadi ketika pintu kasihan tutup?  “…Setiap kasus telah diputuskan untuk hidup atau mati.…”  Jadi apakah manusia telah dipisahkan menjadi dua kelompok? Ya. Apa yang memisahkan manusia menjadi dua kelompok? Penghakiman.   “…Selagi Yesus melayani di Bait Suci, penghakiman sudah berlangsung bagi orang-orang benar yang sudah mati, kemudian bagi orang-orang benar yang masih hidup…”  Jadi ketika pintu kasihan tutup, apakah semua orang yang pernah mengklaim nama Yesus sudah dihakimi? Ya. Sekarang simak, “…Kristus telah menerima…”  apaNya?  “…kerajaanNya…”  di mana? Di Surga, karena dikatakan di sini, “…Selagi Yesus melayani di Bait Suci…”  Bait Suci yang mana? Yang di Surga, “…penghakiman sudah berlangsung bagi orang-orang benar yang sudah mati, kemudian bagi orang-orang benar yang masih hidup…” Di mana penghakiman itu terjadi? Di Surga. Dan apa yang diterima Kristus di Surga?   “…Kristus telah menerima…”  apaNya?   “…kerajaanNya setelah membuat pendamaian bagi umatNya, dan menghapus dosa-dosa mereka…”  Sekarang simak, kerajaanNya itu apa,  “…Rakyat kerajaanNya telah terbentuk…”  Lihat, kerajaan itu bukan sesuatu yang tidak jelas, bukan sebuah benda, melainkan orang-orang, itulah kerajaanNya. Dan sekarang simak apa kata Ellen White, “…Rakyat kerajaanNya telah terbentuk.  Perkawinan  Anak Domba sudah disahkan…” Jadi ketika Kristus menerima kerajaanNya, apakah saat itu perkawinan itu terjadi? Iya. “…Dan kerajaan itu, dan kemegahan kerajaan itu, di bawah seluruh langit diberikan kepada Yesus dan para ahliwaris keselamatan dan Yesus akan memerintah sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala tuan.”

 

 

Then at the bottom of page 331 in 2 Corinthians 11:2  Paul stated that he had what? That he had engaged the church to Christ as a pure bride.  So when Jesus comes here He what? You have the engagement.

And in Ephesians 5:25-27 Paul wrote that Christ died to make it possible for the church or the bride eventually to be what? Without spot and without blemish.

 

Kemudian di bagian bawah hal. 331 di 2 Korintus 11:2 Paulus menyatakan bahwa dia telah apa? Dia telah menunangkan gereja kepada Kristus sebagai mempelai perempuan yang suci. Jadi ketika Yesus datang kemari, Dia berbuat apa? Itulah pertunanganNya.

Dan di Efesus 5:25-27 Paulus menulis bahwa Kristus sudah mati untuk memungkinkan gereja atau mempelai perempuanNya akhirnya menjadi apa? Tanpa noda dan tanpa cela.



Now we've examined the key verses, so now we want to look at the composite picture, how all of these verses fit together. So let's go to page 332.

In 1844 Jesus came to the Father to begin the process that would eventually make it possible for Him to receive the kingdom or to marry His bride which is the church as a whole. So in 1844 what did Jesus begin to do? He began to show who are the subjects of His kingdom, who belongs to His bride. See, the bride is His corporate people, the kingdom is His corporate people. The guests are the individuals of the people.

 

Nah, kita sudah memeriksa ayat-ayat kunci, jadi sekarang kita akan melihat gambar komposisinya yang utuh, bagaimana semua ayat ini klop satu sama lain. Jadi mari ke hal. 332.

Di 1844, Yesus datang kepada Bapa untuk memulai suatu proses yang akhirnya akan memungkinkan Dia menerima kerajaanNya atau untuk mengawini mempelai perempuanNya yaitu gereja sebagai satu kesatuan. Jadi di 1844 apa yang mulai dilakukan Yesus? Dia mulai membuktikan siapa yang adalah rakyat kerajaanNya, siapa yang termasuk mempelai perempuanNya. Lihat, mempelai perempuan adalah kumpulan umatNya, kerajaanNya adalah umatNya secara kesatuan. Tamu-tamunya adalah umatNya secara individu.

 

 

Since 1844 what has been happening? The King has been examining the garments of each person. What do garments represent? They represent character, righteousness, right?   So what is the purpose of the judgment? To examine if people have the righteousness of Christ. So since 1844 the King has been examining the garments of each person individually who has claimed Jesus as savior. These persons as individuals are what? The invited guests to the wedding. However, the people as a whole, the faithful church in its entirety, are Christ’s betrothed bride or kingdom. Is this point clear? It's important because in the parable of the Ten Virgins do you have guests to the wedding? Yes. Does Jesus marry the guests? No! The guests are invited to the wedding.  But who is Jesus going to marry? The totality of the church.

 

Sejak 1844 apa yang sedang terjadi? Sang Raja sedang memeriksa pakaian setiap orang. Pakaian melambangkan apa? Melambangkan karakter, kebenaran, bukan? Jadi apa tujuan penghakiman? Untuk memeriksa apakah orang-orang memiliki kebenaran Kristus. Jadi sejak 1844, Sang Raja sedang memeriksa pakaian setiap orang secara individu yang telah mengklaim Yesus sebagai Juruselamat. Orang-orang ini sebagai individu adalah apa? Tamu-tamu yang diundang ke perkawinan itu. Namun, orang-orang ini sebagai satu kesatuan, gereja yang setia secara utuh, adalah mempelai perempuan yang dipertunangkan kepada Kristus, atau kerajaanNya. Apakah poin ini jelas? Ini penting karena dalam perumpamaan Sepuluh Anak Dara, apakah ada tamu-tamu ke perkawinan itu? Ya. Apakah Yesus menikahi tamu-tamu itu? Tidak. Tamu-tamu itu diundang untuk atang ke perkawinan itu. Tetapi siapa yang akan dinikahi Yesus? Keseluruhan gereja.

 

 

Now notice this statement from Christ’s Object Lessons page 307, the parable of the Wedding Garment opens before us a lesson of the highest consequence. By the marriage is represented what? The union of humanity with divinity, that's a corporate group. The wedding garment represents the character which all must possess who shall be accounted fit guests to the wedding. Are the guests different than the bride? Yes. But are the guests individually part of the bride? We don't usually think this way, but this is the way it's presented in the Bible.

 

Sekarang simak pernyataan ini dari Christ’s Object Lessons hal. 307, perumpamaan Pakaian Pesta membuka di hadapan kita suatu pelajaran konsekuensi yang tertinggi. Melalui perkawinan, apa yang dilambangkan? Persatuan antara kemanusiaan dengan keilahian, itu adalah kelompok kesatuan. Pakaian pesta melambangkan karakter yang harus dimiliki semua yang akan dianggap tamu-tamu yang layak untuk hadir di perkawinan itu. Apakah tamu-tamu itu beda dengan mempelai perempuan? Ya. Tetapi apakah para tamu secara individu adalah bagian dari mempelai perempuan? Kita biasanya tidak berpikir seperti ini, tetapi inilah caranya disajikan dalam Alkitab.

 

 

Now not everyone who has claimed Jesus as Savior has been true and faithful. The purpose of the judgment is to separate the genuine from the counterfeit. Let me ask you this, in the church are there good and bad fish? Yes. Some smell by their actions, by their works. You remember Jesus told the parable of the fish (it's in Matthew chapter 13)? And there are several symbols in this.

·       First of all, there's the fishermen. Who are the fishermen, or as the politically correct say, who are the anglers? Who are the fishermen? We are.

·       What is the net? The gospel.

·       What does it mean to throw out the net? You're preaching the gospel, right?  

·       What is represented by the fish? People.

·       and what about the sea, the place where the fish swim? The world.

·       and what does the boat represent? The church.

So the fishermen, they go and they throw the net and when they bring in the net it has only good fish. I wish I could say so, but that's not true. 

You know, when I was a kid my parents used to take us on vacation to what used to be a pristine island state in Venezuela, the island of Margarita. And one thing that we would love to do was to go to a certain beach, to see the fishermen come in at about four o'clock in the morning. They would bring in their nets and they had all sorts of marine animal in the nets. They had little sharks, they had starfish, they had a fish that they called the frog, “sapo” in Spanish, it was this fish that had a kind of brown with black spots, he had a huge head with whiskers, and it was kind of like a catfish that had the little prickers you know, that will actually sting you, and it had a real slender short body just looked like a pollywog, only a great big one. And so they brought in all different kinds of marine animals. And then when they got to the shore they had baskets, and they would put the good fish in one basket to take the market, and the other fish they would put in baskets to discard.

So let me ask you, does the church have good and bad fish? So what has to happen? God is going to take all the bad fish to Heaven too? No! There has to be a work of separation. What is that? The judgment.

 

Nah, tidak semua yang mengklaim Yesus sebagai Juruselamat itu tulus dan setia. Tujuan penghakiman ialah memisahkan yang sungguh-sungguh dari yang palsu. Coba saya tanya, di gereja apakah ada ikan yang baik dan ikan yang busuk? Ya. Ada yang bau, dari tindakan mereka, dari perbuatan mereka. Kalian ingat Yesus menceritakan perumpamaan tentang ikan (ada di Matius pasal 13), dan di sana ada beberapa simbol.

·       Pertama, ada tukang-tukang penangkap ikan. Siapakah tukang-tukang penangkap ikan ini, atau dengan istilah yang tidak membedakan gender, siapakah nelayan-nelayan ini? Siapa para penangkap ikan? Kita.

·       Jalanya apa? Injil.

·       Apa maksudnya melemparkan jala? Menyampaikan injil, benar?

·       Apa yang dilambangkan oleh ikannya? Manusia.

·       Bagaimana dengan lautnya, tempat di mana ikan-ikan hidup? Dunia.

·       Dan perahunya melambangkan apa? Gereja.

Maka para penjala ikan, mereka pergi melemparkan jalanya dan kemudian mereka membawa jala itu masuk dan isinya hanya ikan-ikan yang bagus. Seandainya saja saya bisa mengatakan begitu, tetapi itu tidak benar.

Kalian tahu, ketika saya masih kecil, orangtua saya suka membawa kami liburan ke sebuah pulau yang masih murni di Venezuela, pulau Margarita. Dan satu hal yang suka kami lakukan ialah pergi ke sebuah pantai untuk melihat para nelayan mendarat sekitar pukul empat pagi. Mereka akan membawa jala mereka yang isinya segala macam hewan laut. Ada hiu kecil, bintang laut, ada ikan yang mereka sebut kodok, “sapo” dalam bahasa Spanyol, ikan ini punya bintik-bintik coklat dan hitam, kepalanya besar dengan misai, dan rupanya seperti ikan lele yang ada sengat-sengat kecilnya yang bisa menyengat dan tubuhnya ramping pendek persis kecebong hanya ukurannya besar. Maka mereka membawa masuk segala jenis binatang laut. Kemudian setiba di pantai mereka punya keranjang-keranjang dan mereka akan memasukkan ikan-ikan yang bagus ke dalam satu keranjang untuk dibawa ke pasar, dan ikan-ikan yang lain akan mereka masukkan ke keranjang lain untuk dibuang.

Jadi coba saya tanya apakah di gereja ada ikan yang baik dan ikan yang busuk? Jadi apa yang akan terjadi? Allah akan membawa semua ikan busuk itu ke Surga juga? Tidak! Harus ada pekerjaan pemisahan. Apa itu? Penghakiman.


 

Let me ask you, does the church have wise and foolish virgins? Do the foolish virgins claim to serve the Lord? Do they claim to belong to Jesus? Yes. They have lamps and they're waiting for the groom to come. But five are foolish.

 

Coba saya tanya, apakah gereja memiliki anak-anak dara yang bijak dan bodoh? Apakah dara-dara yang bodoh mengaku melayani Tuhan? Apakah mereka mengaku ikut Yesus? Ya. Mereka punya pelita dan mereka sedang menunggu kedatangan mempelai laki-laki.Tetapi lima orang bodoh.

 

 

In the church are there wheat and tares? Do the tares claim to have a right to be there? Do they look like the wheat? Yes. Is the church filled with people who have the form of godliness but don't have true godliness? Absolutely!  Are there in the church those who say, “Lord, Lord, didn't we prophesy in Your name? Didn’t we cast out demons in Your name? Didn’t we do all kinds of miracles in Your name?” And Jesus is going to say, “Yeah, come right in here!” No! He's going to say, “I don't know you.”  Did they claim to follow Him? Yes. “I don't know you. Depart from Me, you workers of iniquity!” See, the works have something to do with this.  “Depart from Me, you workers of iniquity!”

So what does Jesus do in the judgment before the Second Coming? The purpose of the judgment is to reveal to the universe who He has a right to take to Heaven.

 

Di dalam gereja apakah ada gandum dan lalang? Apakah lalang mengklaim mereka berhak ada di sana? Apakah penampilan mereka mirip gandum? Ya. Apakah gereja dipenuhi oleh orang-orang yang punya bentuk kesalehan namun tidak memiliki kesalehan yang sejati? Tentu saja! Apakah di gereja ada mereka yang berkata, “Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat dalam namaMu? Bukankah kami telah mengusir setan dalam namaMu? Bukankah kami telah melakukan segala jenis mujizat dalam namaMu?” Dan Yesus akan berkata, “Ya, mari masuk!” Tidak! Yesus akan berkata, “Aku tidak pernah mengenal kalian.” Apakah mereka mengklaim mengikuti Yesus? Ya. “Aku tidak pernah mengenal kalian. Pergilah dari hadapanKu, kalian pelaku-pelaku dosa!” Lihat, perbuatan ada kaitannya dengan ini. “Pergilah dari hadapanKu, kalian pelaku-pelaku dosa!”

Jadi apa yang dilakukan Yesus di penghakiman sebelum Kedatangan Kedua? Tujuan penghakiman ialah menyatakan kepada alam semesta siapa yang berhak Dia bawa ke Surga.

 

 

Why doesn't He judge the wicked at the same time? Very simple, because He has to determine who He can take to Heaven because when He comes He's going to take them. So before that He has to show that He has a right to take him. He doesn't have to judge the wicked because they're going to be left behind. They can be taken care of later. Are you with me?

 

Mengapa Dia tidak menghakimi orang-orang jahat pada waktu yang sama? Sederhana, karena Dia harus menentukan siapa yang bisa dibawaNya ke Surga karena pada waktu Dia datang ke dunia, Dia akan membawa mereka. Maka sebelum itu Dia harus menunjukkan bahwa Dia berhak membawa mereka. Dia tidak perlu menghakimi orang-orang jahat karena mereka akan ditinggalkan, mereka bisa ditangani nanti. Apakah kalian mengikuti saya?

 

 

So let's go to the middle of the page. Not everyone who has claimed Jesus as Savior has been true and faithful. Those who are found without a wedding garment in the judgment will be removed from the Book of Life. And when the last case has been examined the bride or the kingdom is purged pure and faithful, and ready for what? Ready for the wedding. The bride, the church in its entirety, has now made herself what? Ready for Him. And Jesus will what? Marry her. Which is the same as what? Taking over the kingdom.

The moment that Jesus receives the kingdom, what happens? The door of the wedding chamber is shut.

In the parable of the Ten Virgins the shut door is not the Second Coming of Christ, because after the door shuts the foolish virgins still have a chance to go and try and get oil, but they can't find it.  This is the time of trouble. Probation is closed.

Ellen White says that during the time of trouble some people will confess their sins with agony, all to no avail.  So the chamber is shut and any guest who arrives late are found unprepared and unworthy. And those who are in the wedding chamber without the wedding garment will be cast out.

 

Jadi mari ke bagian tengah halaman. Tidak semua yang mengakui Yesus sebagai Juruselamat tetap tulus dan setia. Mereka yang kedapatan tanpa pakaian pesta dalam penghakiman namanya akan dihapus dari Kitab Kehidupan. Dan ketika kasus yang terakhir telah diperiksa, mempelai perempuan atau kerajaan itu sudah dimurnikan, suci dan setia, dan siap untuk apa? Siap untuk perkawinan.

Mempelai perempuan, gereja secara keseluruhan, sekarang telah membuat dirinya apa? Siap bagi Suaminya. Dan Yesus akan apa? Mengawininya. Yang sama dengan apa? Mengambil kerajaan itu.

Saat Yesus menerima kerajaan itu, apa yang terjadi? Pintu ke ruang perkawinan menutup.

Dalam perumpamaan Sepuluh Anak Dara, pintu yang menutup bukanlah Kedatangan Kedua Kristus karena setelah pintu menutup anak-anak dara yang bodoh masih ada kesempatan pergi dan berusaha mendapatkan minyak, namun mereka tidak bisa menemukannya. Inilah masa kesukaran besar. Pintu kasihan sudah tutup.

Ellen White berkata bahwa selama masa kesukaran besar ada orang-orang yang akan mengakui dosa-dosa mereka dengan dukacita, tapi sia-sia. Ruang perkawinan sudah tutup dan tamu-tamu yang tiba terlambat dianggap tidak siap dan tidak layak. Dan mereka yang berada di dalam ruang perkawinan tanpa pakaian pesta akan dilemparkan keluar.

 

 

Now after the wedding in Heaven is finished, what's going to take place? We've looked at this, the chronology.

·       A terrible time of trouble ensues for the bride. It looks like the wicked are going to destroy the bride. Does Jesus take this personally? He said, “Don't mess with My wife!” And so what is Jesus going to do?

·       At the end of the time of trouble He's going to come to deliver His people, correct? He's going to return to the earth to rescue her from certain annihilation.

·       And then what is Jesus going to do? He is going to gather His kingdom or His bride which He has married in absentia in Heaven. He takes them to where? To the Father's house. And you know I think sometimes we misunderstand John 14:1-3. You know we usually think of Jesus making a real beautiful place for us to live, and I'm not denying that, that could definitely be something that Jesus is going to do. But there's a deeper lesson here in John 14:1-3. Jesus says,1Let not your heart be troubled; you believe in God, believe also in Me. In My Father’s house are many mansions…” better translation is “many rooms”. So is He expecting a lot of people? Yeah.  “…if it were not so, I would have told you. I go to prepare a place for you…” notice that He didn't go to make mansions because Jesus said “in my Father's house are many mansions”, not that we're not going to live in some nice  mansions there, much better than what we have here. So then He says,  “…I go to prepare a place for you…” how does Jesus prepare the place for us? Primarily by His work in the Sanctuary, by His intercession and the work of judgment.  “…And if I go and prepare a place for you, I will…” what? “…I will come again and receive you to Myself; that where I am, there you may be also.”

·       So then He takes His bride home. And then what is the last point that we have? Then you have the party, then you have the reception. Let's notice Adventist Home page 503 Ellen White corroborates this perspective. “To the mind of Jesus the gladness of the wedding festivities pointed forward to the rejoicing of that day when He shall…” what?  “…bring home His bride to…” where?  “…to the Father's house, and the redeemed with the Redeemer shall sit down to the marriage supper of the Lamb.”

 

Nah, setelah perkawinan di Surga selesai, apa yang akan terjadi? Kita sudah menyimak ini, kronologinya.

·       Suatu masa kesukaran besar yang mengerikan akan terjadi pada mempelai perempuan. Seolah-olah orang-orang jahat akan membinasakan mempelai perempuan. Apakah Yesus menganggap ini serangan terhadap diriNya? Dia berkata, “Jangan ganggu istriKu!” Maka apa yang akan dilakukan Yesus?

·       Pada akhir masa kesukaran besar Dia akan datang menyelamatkan umatNya, benar? Dia akan kembali ke bumi untuk menyelamatkan mempelai perempuanNya dari kebinasaan yang pasti.

·       Lalu apa yang akan dilakukan Yesus? Dia akan mengumpulkan kerajaanNya atau mempelai perempuanNya yang telah dikawiniNya in absentia di Surga. Dia membawanya ke mana? Ke rumah BapaNya. Dan kalian tahu terkadang kita salah memahami Yohanes 14:1-3. Kalian tahu biasanya kita membayangkan Yesus membangunkan tempat yang sungguh indah untuk tempat tinggal kita, dan saya tidak menyangkalnya, itu bisa saja apa yang dilakukan Yesus. Tetapi ada pelajaran yang lebih mendalam di sini, di Yohanes 14:1-3. Yesus berkata, 1 Janganlah biarkan hatimu gelisah; kamu percaya kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2 Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal…”  terjemahan yang lebih baik “banyak kamar”. Jadi apakah Dia mengharapkan ada banyak orang?  Iya.  “…Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu…”  simak Yesus tidak pergi untuk membangun tempat tinggal karena Yesus berkata  “Di rumah BapaKu ada banyak tempat tinggal”, bukan berarti kita tidak akan tinggal di tempat yang indah di sana, jauh lebih bagus daripada apa yang kita punya di sini. Maka Yesus berkata, “…Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu…”  bagaimana Yesus menyediakan tempat bagi kita? Terutama melalui pekerjaanNya di Bait Suci, melalui pekerjaan perantaraanNya dan penghakimanNya. “…3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan…”  apa?   “…Aku akan datang kembali dan menerima kamu kepada Diriku Sendiri, supaya di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.”   

·       Maka setelah itu Dia membawa mempelai perempuanNya pulang. Kemudian apa poin yang terakhir yang kita punya? Kemudian ada pesta itu, resepsi itu. Mari kita simak Adventist Home hal. 503. Ellen White membenarkan perspektif ini. “…Di pikiran Yesus sukacita perayaan perkawinan itu menunjuk ke depan ke sukacita pada hari ketika Dia akan…” apa? “…membawa pulang mempelai perempuanNya ke…” mana? “…ke rumah Bapa, dan orang-orang tebusan bersama Sang Peneus akan duduk bersama-sama pada perjamuan perkawinan Anak Domba.”

 

 

Now Luke 12:35-37, very important passage. Here Jesus is speaking to His disciples and He says, 35 Let your waist be girded and your lamps burning…” what does this make you think of ~ “be girded and lamps burning”? The parable of Ten Virgins, right?   Who is He speaking to? His disciples, “…36 and you yourselves be like men who wait for their master, when he will return from the wedding…” what is He saying to His disciples? “Gird yourselves, have your lamps burning, for when I…” what? “…return from the wedding”,  so where does the wedding take place? In Heaven.   “…that when he comes and knocks they may open to him immediately. 37 Blessed are those servants whom the master, when he…”  what? “…when he comes, will find watching…” So where are God's people going to be? Watching on earth. And where does the master marry his bride? In Heaven. And then comes the reception.  “…Assuredly, I say to you that he will gird himself and have them sit down to eat, and will come and serve them…” imagine that Jesus becomes the waiter and we become the clients, only we don't even pay.

 

Nah, Lukas 12:35-37 ayat-ayat yang sangat penting. Di sini Yesus sedang berbicara kepada murid-muridNya dan Dia berkata, 35 Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala…” ini membuat kita teringat apa ~ “ikat pinggangmu dan pelitamu menyala”? Perumpamaan Sepuluh Anak Dara, benar? Yesus bicara kepada siapa? Kepada murid-muridNya, “…36 Dan hendaklah kamu sendiri sama seperti orang-orang yang menantikan tuannya saat dia akan kembali dari perkawinan itu…”  apa kataNya kepada murid-muridNya?  “Ikat pinggangmu, nyalakan pelitamu, karena ketika Aku…” apa? “…kembali dari perkawinan itu”, jadi di mana perkawinan itu terjadi? Di Surga,   “…supaya ketika ia datang dan mengetok pintu, mereka akan segera membuka pintu bagiNya. 37 Diberkatilah hamba-hamba yang ketika ia…”  apa?   “…ketika ia datang didapati tuannya sedang berjaga-jaga…”  Jadi umat Allah akan berada di mana? Berjaga-jaga di bumi. Dan di mana si tuan menikahi mempelai perempuannya? Di Surga. Lalu tiba resepsinya.   “…Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan Ia akan datang melayani mereka…”  bayangkan Yesus menjadi pramusajinya, dan kita menjadi tamu-tamunya, dan kita bahkan sama sekali tidak membayar.  

 

 

Notice this beautiful statement from Ellen White on what the reception is going to be like. Counsels to the Church Page 36,   “Soon we heard His lovely voice again, saying, ‘Come, My people, you have come out of great tribulation, and done My will; suffered for Me; come in to supper, for I will gird Myself, and serve you.’ We shouted…” she's seeing this in vision as if she's there.  “…We shouted, ‘Alleluia! glory!’ and entered into the city. And I saw a table of pure silver; it was many miles in length, yet our eyes could extend over it…” and now she saw all California products, hehehe. “…I saw the fruit of the tree of life…”  Well, that's not a California product,  “…the manna, almonds, figs, pomegranates, grapes…” and for those of you who like mangoes and papayas, she says,  “…and many other kinds of fruit…”   that's what it's going to be like. And Jesus is going to come and serve us. No potato chips [Laughter], a vegan diet.

 

Simak pernyataan yang indah ini dari Ellen White tentang resepsi itu seperti apa nantinya. Counsels to the Church hal. 36,  “…Tak lama kemudian kami mendengar suaraNya yang indah lagi, berkata, ‘Mari, umatKu, kalian telah keluar dari kesukaran besar dan melakukan kehendakKu, menderita bagiKu, masuklah ke perjamuan itu, karena Aku akan mengikat pinggangKu sendiri dan melayani kalian.’ Kami berseru…”  Ellen White melihat ini dalam penglihatan seolah-olah dia berada di sana.   “…Kami berseru, ‘Halelluyah! Mulia! Dan kami masuk ke dalam kota. Dan aku melihat sebuah meja dari perak murni, panjangnya bermil-mil, namun mata kami bisa melihat seluruhnya…”  dan sekarang Ellen White melihat semua produk California, hehehe, “…Aku melihat buah pohon kehidupan…”  nah, itu bukan produk California   “…manna, buah badam, buah ara, buah delima, anggur…”  dan bagi kalian yang suka mangga dan papaya, Ellen White berkata,  “…dan banyak jenis buah yang lain…”  Akan seperti itulah nanti. Dan Yesus akan datang untuk melayani kita. Tidak ada kripik kentang [tertawa], suatu menu vegan.

 

 

Now we need to solve a problem that we have here. We're going to read first of all from  the NKJV Luke 12:35-37 and you're going to immediately see when we compare the NIV that we have a problem here.

It says, there in the NKJV of Luke 12:35-37,35 Let your waist be girded and your lamps burning; 36 and you yourselves be like men who wait for their master, when he will return from the…” what?   “…from the wedding, that when he comes and knocks they may open to him immediately. 37 Blessed are those servants whom the master, when he comes, will find watching. Assuredly, I say to you that he will gird himself and have them sit down to eat, and will come and serve them.”  So in the passage in the NKJV,  he returns from the what? From the wedding.

But now notice how the NIV has it. And by the way, many other modern versions as well. 35 “Be dressed ready for service and keep your lamps burning, 36 like servants waiting for their master to return from a wedding banquet…” are you seeing the problem?  “…so that when he comes and knocks they can immediately open the door for him. 37 It will be good for those servants whose master finds them watching when he comes. Truly I tell you, he will dress himself to serve, will have them recline at the table and will come and wait on them.” Are you seeing the issue?

·       It will be noticed that in the NIV and many other contemporary versions, Jesus returns to the earth from the Heavenly wedding banquet to gather His waiting people. In other words, the wedding banquet takes place before Jesus comes to take His people to Heaven, according to the NIV. 

·       However, in the NKJV Jesus returns from the wedding not the banquet to gather His people.

Which translation makes more sense and fits best with all the biblical evidence?

 

Nah, kita perlu memecahkan masalah yang ada di sini. Kita akan membaca pertama Lukas 12:35-37 dari NKJV, dan kalian akan segera melihat masalah yang ada di sini ketika kita membandingkannya dengan NIV.

Dikatakan di NKJV tentang Lukas 12:35-37, 35 Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. 36 Dan hendaklah kamu sendiri sama seperti orang-orang yang menantikan tuannya saat dia akan pulang dari…”  apa?   “…dari perkawinan itu, supaya ketika ia datang dan mengetok pintu, mereka akan segera membuka pintu bagiNya. 37 Diberkatilah hamba-hamba yang ketika ia datang didapati tuannya sedang berjaga-jaga. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka…”  Jadi di ayat-ayat di NKJV tuan itu datang dari apa? Dari perkawinan.

Tetapi sekarang simak bagaimana NIV menerjemahkannya, dan begitu juga banyak terjemahan modern yang lain, “…35 Berpakaianlah siap untuk melayani dan tetap nyalakan pelitamu 36 seperti hamba-hamba yang menantikan tuan mereka kembali dari pesta perkawinan…”  apakah kalian melihat masalahnya?   “…supaya ketika dia datang dan mengetuk pintu mereka bisa segera membuka pintu baginya. 37 Hamba-hamba itu akan baik nasibnya yang didapati tuan mereka sedang berjaga ketika dia datang. Sesungguhnya Aku katakan kepadamu, dia akan mengenakan pakaian untuk melayani, akan mempersilakan mereka berbaring di meja dan akan datang dan melayani mereka…”  apakah kalian melihat isunya?

·       Tampak bahwa di NIV dan banyak versi kontemporer yang lain, Yesus kembali ke bumi dari resepsi/pesta perkawinan untuk menjemput umatNya yang menunggu. Dengan kata lain, pesta perkawinan itu terjadi sebelum Yesus datang untuk menjemput umatNya ke Surga, menurut terjemahan NIV.

·       Namun, di NKJV Yesus kembali dari perkawinan, bukan pestanya untuk menjemput umatNya.

Terjemahan mana yang lebih masuk akal dan paling cocok dengan semua bukti Alkitab?

 


 

Now we're going to do a little bit of a word study. In Greek the words used for “marriage” which are γάμος [gamos] and γαμέω [gameō] include both the “wedding” and the “wedding feast”. So in New Testament Greek when it uses γάμος [gamos] and γαμέω [gameō] it includes both the wedding and the feast.

In our times we make a what? A marked distinction between the wedding and the reception. I personally enjoy the reception most,  there's lots of good food. However, in biblical times the covenant vow took very little time, while the feast was a major community event that would last hours and even days, and in some cases weeks. Thus the wedding was simply a brief ceremony, with a celebration that was a big feast afterwards.

The Greek language ~ this is an important point ~ the Greek language did not have a word that distinguishes between the “wedding” and the “feast”, as we do today. Today we say “wedding” and what? “reception”.  The Greek did not have a word that distinguishes between these two because people perceived both to be phases of the same event.

Although the Greeks did not have a common word for the vow or the wedding as distinguished from the feast, they did have a word for the “feast” alone when that is what they wished to emphasize.

So there was one for the “feast” alone, that word appears in Revelation 19:9 where the saints are invited to the what? To the wedding feast. Therefore the process is as follows:

1.   Jesus will marry His kingdom or receive His kingdom rather, and marry His church where? In Heaven. This is what portion of the marriage ceremony? It is the vow or the marriage itself.

2.   Jesus will then return from the wedding in Heaven, to take His waiting people on earth to the Heavenly feast or reception.

Is this making sense?


 

Sekarang kita akan mempelajari sedikit tentang kata-kata. Dalam bahasa Greeka, kata-kata yang dipakai untuk “perkawinan” adalah γάμος [gamos] dan γαμέω [gameō], yang mencakup baik “perkawinan”nya dan “resepsi”nya. Jadi di Kitab Perjanjian Baru bahasa Greeka bila menggunakan kata γάμος [gamos] dan γαμέω [gameō], itu mencakup pengertian baik “perkawinan” dan “resepsi”nya.

Di zaman kita, kita membuat apa? Perbedaan yang jelas antara “perkawinan” dan “resepsi”nya. Saya pribadi lebih menikmati resepsinya, ada banyak makanan yang enak. Namun, di zaman Alkitab, akad nikahnya hanya sebentar, sementara pestanya adalah peristiwa komunitas yang besar yang bisa berlangsung berjam-jam dan bahkan berhari-hari, dan dalam beberapa kasus sampai berminggu-minggu. Dengan demikian, akad nikah semata-mata upacara yang singkat, dengan resepsi pesta besar setelah itu.

Bahasa Greeka ~ ini adalah poin yang penting ~ bahasa Greeka tidak memiliki kata yang membedakan antara “perkawinan” dengan “resepsi”nya seperti kita hari ini. Kita sekarang mengatakan “perkawinan” dan apa? “resepsi”. Bahasa Greeka tidak memiliki satu kata yang membedakan antara keduanya karena orang menganggap keduanya adalah tahap-tahap dari peristiwa yang sama.

Walaupun bahasa Greeka tidak memiliki kata yang umum untuk akad nikah atau perkawinan yang berbeda dari resepsinya, mereka memiliki satu kata yang dipakai hanya untuk “resepsi” sendiri, bilamana itulah yang ingin mereka tekankan. Jadi ada satu kata yang hanya dipakai untuk “resepsi” saja, kata tersebut muncul di Wahyu 19:9 di mana orang-orang kudus diundang ke apa? Ke resepsi perkawinan. Maka prosesnya adalah sebagai berikut:

1.   Yesus akan mengawini kerajaanNya atau lebih tepat menerima kerajaanNya dan mengawini gerejaNya, di mana? Di Surga. Ini adalah bagian mana dari upacara perkawinan? Ini adalah bagian akad atau perkawinan itu sendiri.

2.   Kemudian Yesus akan kembali dari perkawinan di Surga untuk membawa umatNya yang menanti di dunia ke resepsi atau pesta di Surga.

Apakah ini masuk akal?

 

 


Let's read the note.

The bride is the church, or the kingdom as a whole.

While the church members as individuals are the guests. We'll notice this in our study this evening.

The bride or kingdom is what? The New Jerusalem. So Jesus is going to marry brick and mortar? What did He say about Jerusalem? Jesus says, “O, Jerusalem, Jerusalem, who kills the prophets.”  So brick and mortar killed Jesus? I'm being facetious to make a point. What is Jerusalem? It's not primarily the city, the physical city, but what? The people. So the bride or kingdom is the New Jerusalem, the symbol of Christ's entire human kingdom. Individual members of the city are not the city itself, but the residents who have homes there.

 


Mari kita  baca catatannya.

Mempelai perempuan adalah gereja, atau kerajaan secara keseluruhan.

Sementara anggota-anggota gereja sebagai individu adalah tamu-tamunya. Kita akan melihat ini dalam pelajaran kita petang ini.

Mempelai perempuan atau kerajaan itu apa? Yerusalem Baru. Jadi Yesus akan menikahi batu bata dan semen? Apa kataNya tentang Yerusalem? Yesus berkata, “O, Yerusalem, Yerusalem, yang membunuh nabi-nabi”. Jadi bata dan semen membunuh Yesus? Saya bercanda untuk membuat poin. Yerusalem itu apa? Itu bukan utamanya kotanya, kota fisiknya, melainkan apa? Penduduknya. Jadi mempelai perempuan atau kerajaan itu Yerusalem Baru, simbol dari keseluruhan kerajaan manusia milik Kristus. Anggota-anggota individu kota itu bukanlah kota itu sendiri, melainkan penduduknya yang tinggal di sana.

 


 

Ellen White understood this very clearly. Notice Early Writings 279 and 280, I saw angels hurrying to and fro in heaven. An angel with a writer's inkhorn by his side returned from the earth and reported to Jesus that his work was done, and the saints were numbered and sealed. Then I saw Jesus, who had been ministering before the ark containing the Ten Commandments…” what does He do? Is that the second part of the introductory vision? Remember that the first couple of lectures we dealt with the introductory vision that says, first the censer is interceding, and then the censer is thrown down? So she says that she saw Him  “…throw down the censer. He raised His hands, and with a loud voice said…” what?  “…It is done.’…” what does that mean? Probation is closed.  “…And all the angelic host laid off their crowns as Jesus made the solemn declaration, He that is unjust, let him be unjust still…” does that sound pretty final?  “…and he which is filthy, let him be filthy still…”  in other words, there's no chance here now to get clean “…and he that is righteous, let him be righteous still: and he that is holy, let him be holy still.’"  What does that describe? The close of probation.

 

Ellen White memahami ini dengan jelas. Simak Early Writings hal. 279 dan 280,  “…Aku melihat malaikat-malaikat bergegas ke sana kemari di Surga. Seorang malaikat dengan wadah tinta dari tanduk di sisinya kembali dari bumi dan melaporkan kepada Yesus bahwa pekerjaannya sudah selesai dan bahwa orang-orang kudus telah dihitung dan dimeteraikan. Kemudian aku melihat Yesus yang sebelumnya melayani di hadapan Tabut Perjanjian berisikan Kesepuluh Perintah…”  apa yang dilakukanNya? Apakah itu bagian kedua dari penglihatan pengantar? Ingat dalam ceramah-ceramah awal kita membahas tentang penglihatan pengantar yang berkata, pertama pedupaan itu sedang memerantai kemudian pedupaan itu dilemparkan ke bawah? Maka Ellen White berkata bahwa dia melihat Yesus “…melemparkan pedupaannya. Yesus mengangkat tangan-tanganNya dan dengan suara nyaring berkata…”  apa? “…‘Sudah selesai’…” apa artinya itu? Pintu kasihan ditutup. “…Dan semua balatentara surgawi melepas mahkota mereka saat Yesus membuat deklarasi yang khidmat,   Barangsiapa yang tidak benar, biarlah ia tetap tidak benar,…”  apakah ini sepertinya sudah final?  “…barangsiapa yang cemar, biarlah ia tetap cemar;…”  dengan kata lain tidak ada kesempatan lagi sekarang untuk menjadi bersih,  “…dan barangsiapa yang benar, biarlah ia tetap benar; barangsiapa yang kudus, biarlah ia tetap kudus!’ (Wah. 22:11). …”  ini menggambarkan apa? Tutupnya pintu kasihan.

 

 

Now we’ve already read the quotation in Early Writings 279 and 280. Let's read it again because it had some very important points. “Every case had been decided for life or death. While Jesus had been ministering in the Sanctuary…” is probation open when He's ministering in the Sanctuary? Yes. What had Jesus been doing?  “… the judgment had been going on for the righteous dead and then for…” whom?  “…for the righteous living. Christ had received His…” what?  “… kingdom…” so when does Jesus receive the kingdom? When every case has been decided. So  “…Christ had received His kingdom, having made the atonement for His people and blotted out their sins. The subjects of the kingdom were made up…” in other words, His bride is now what? Complete. “…The marriage of the Lamb was consummated. And the kingdom, and the greatness of the kingdom under the whole Heaven…” so notice, the kingdom is given to Him,  “…was given to Jesus and the heirs of salvation and Jesus was to reign as King of kings and Lord of lords.”

 

Nah, kita sudah membaca kutipan di Early Writings hal. 279 dan 280. Mari kita  baca itu lagi karena ada beberapa poin yang penting. “…Setiap kasus telah diputuskan untuk hidup atau mati. Selagi Yesus melayani di Bait Suci…”  apakah pintu kasihan masih terbuka ketika Yesus melayani di Bait Suci? Ya. Apa yang dilakukan Yesus waktu itu?   “…penghakiman sudah berlangsung bagi orang-orang benar yang sudah mati dan kemudian bagi…”  siapa?   “…orang-orang benar yang masih hidup. Kristus telah menerima…” apaNya?   “…kerajaanNya…”  Jadi kapan Yesus menerima kerajaanNya? Ketika setiap kasus sudah diputuskan. Jadi,   “…Kristus telah menerima kerajaanNya, setelah membuat pendamaian bagi umatNya, dan menghapus dosa-dosa mereka. Umat kerajaanNya telah terbentuk…”  dengan kata lain, mempelai perempuanNya sekarang apa? Sudah lengkap.   “…Perkawinan  Anak Domba sudah disahkan. Dan kerajaan itu, dan kemegahan kerajaan itu, di bawah seluruh langit…” jadi simak, kerajaan itu diberikan kepadaNya,   “…diberikan kepada Yesus dan para ahliwaris keselamatan dan Yesus akan memerintah sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala tuan.”

 

 

Now in another statement this is a rather long one, Great Controversy 426 and 427, “The marriage represents the reception by Christ of His kingdom…” remember, I said that the marriage and receiving the kingdom is the same thing, different metaphors but the same lesson. “…The marriage represents the reception by Christ of His kingdom. The holy city the New Jerusalem which is the capital and representative of the kingdom is called…” what?  “… ‘the bride, the Lamb's wife’. Said the Angel to John, ‘Come hither I will show thee the bride, the lamb's wife…” it's the city with the people in it, folks. “… ‘He carried me away in the Spirit,’ says the prophet and showed me that great city, the holy Jerusalem descending out of Heaven from God (Rev. 21:9-10).  Clearly then the bride represents the holy city and the virgins that go out to meet the bridegroom are a symbol of the…” what?  “…of the church…” more specifically the individuals in the church. Notice, “…In the Revelation the people of God are said to be the…” what? “…the guests at the marriage supper (Rev. 19:9). If guests, they cannot be represented also as the…”  what? “…as the bride…”    So what is the bride? All of them. Who are the guests? The individuals. She continues, “…Christ as stated by the prophet Daniel, will receive from the Ancient of Days in Heaven ‘dominion, and glory and a kingdom’. (Dan. 7:14). He'll receive ‘the New Jerusalem’, the capital of His kingdom, ‘prepared as a bride adorned for her husband’ (Rev. 21:2). Having received the kingdom…” what is the kingdom? His people,  “…having received the kingdom He will come in His glory as King of kings and Lord of lords for the redemption of His people who are to sit down with Abraham, and Isaac and Jacob at His table in His kingdom (Mat. 8:11), to partake of the marriage supper of the Lamb. The proclamation, ‘Behold, the Bridegroom cometh,’ (Mat. 25:6) in the summer of 1844, led thousands to expect the immediate advent of the Lord. At the appointed time…” what happened? “…the Bridegroom came…” what happened in 1844? The Bridegroom came. Came to where? Is this Daniel 7? Where did Jesus go in Daniel 7? The Father moves to the Most Holy Place, sits. The judgment sits, the books opened, then the cloud goes back, picks up Jesus, and Jesus comes to where the Father is, right? So what she's saying here is,  “…At the appointed time the Bridegroom came,  not to…” what?  “…not to the earth, as the people expected, but to the Ancient of Days…” where?  “…in Heaven, to the marriage,…”  comma “…the reception of His kingdom….”  So is the marriage and the reception of the kingdom the same thing? Yes. “…’They that were ready went in with Him to the marriage’…” now wait a minute, how could we go in with Him to the marriage as guests? Because we're written up there, we're not there in person. We're written in the book. So once again,  “…’They that were ready went in with Him to the marriage and the door was shut.’…” She makes this so clear. Where did she get all this from? Lucky guess? No! She was a bible student,  she was inspired, folks.  “…They were not to be present in person at the marriage; for it takes place in Heaven, while they are upon the earth. The followers of Christ are to ‘wait for their Lord, when He will return from the wedding.’ (Luke 12:36). But they are to understand His work, and to follow Him…”  how? “…by faith as He goes in before God. It is in this sense that they are said to go in to the marriage…”  Powerful and perfectly in harmony with  all of the bible verses that we have noticed. Absolutely  clear.

And this evening we're going to study Matthew chapter 22 and we're going to see that this is the scenario.

 

Nah, dalam pernyataan yang lain, ini agak panjang, Great Controversy hal. 426-427.   “…Perkawinan melambangkan diterimanya kerajaanNya oleh Kristus…”  ingat, saya berkata bahwa perkawinan dan diterimanya kerajaan adalah hal yang sama, metafor yang berbeda tetapi pelajaran yang sama   “…Perkawinan melambangkan diterimanya kerajaanNya oleh Kristus. Kota suci Yerusalem Baru yang adalah ibu kota dan lambang dari kerajaan disebut…”  apa?   “… ‘mempelai perempuan, istri Anak Domba’. Kata Malaikat itu kepada Yohanes,  Datanglah kemari, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, istri Anak Domba…”  yaitu kota dengan penduduknya di dalamnya, Saudara-saudara.  “…Lalu, ia membawa aku pergi  di dalam Roh’, kata nabi itudan ia menunjukkan kepadaku kota yang besar itu, Yerusalem yang kudus, turun dari sorga, dari Allah.’ (Wah. 21:9-10). Jelaslah kalau begitu mempelai perempuan mewakili kota suci itu dan anak-anak dara yang keluar menyambut Mempelai laki-laki adalah simbol…”  apa?   “…gereja…”  lebih spesifiknya individu-individu di dalam gereja. Simak,   “…Di kitab Wahyu umat Allah disebut sebagai…”  apa?   “…tamu-tamu perjamuan perkawinan (Wah. 19:9). Jika mereka tamu-tamu, mereka tidak bisa dilambangkan juga sebagai…”  apa?   “…sebagai mempelai perempuan…”  Jadi mempelai perempuan itu apa? Mereka semuanya. Siapakah tamu-tamunya? Individu-individu. Ellen White melanjutkan, “…Kristus, sebagaimana yang dikatakan nabi Daniel, akan menerima dari Yang Lanjut Usia di Surga ‘kekuasaan dan kemuliaan dan sebuah kerajaan’ (Dan 7:14). Dia akan menerima ‘Yerusalem yang baru’, ibukota kerajaanNya,dipersiapkan sebagai pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya’. (Wah. 21:2). Setelah menerima kerajaan itu…”  apa kerajaan itu? UmatNya,   “…Setelah menerima kerajaan itu Dia akan datang dengan kemuliaanNya sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala tuan demi penebusan umatNya yang akan duduk bersama Abraham, dan Ishak, dan Yakub di mejaNya dalam kerajaanNya (Mat. 8:11) untuk mengambil bagian dalam perjamuan perkawinan Anak Domba. Proklamasi ‘Lihat, Mempelai Laki-laki datang!’ (Mat. 25:6)  di musim panas 1844, membawa ribuan orang menunggu segeranya kedatangan Tuhan. Pada saat yang ditetapkan…”  apa yang terjadi?   “…Mempelai Laki-laki datang…”  apa yang terjadi di 1844? Mempelai Laki-laki datang. Datang ke mana? Apakah ini Daniel 7? Ke mana Yesus pergi di Daniel 7? Bapa pindah ke bilik Mahakudus, duduk. Pengadilan duduk, kitab-kitab dibuka, lalu awan-awan kembali, menjemput Yesus, dan Yesus datang ke mana Bapa berada, benar? Jadi apa yang dikatakan Ellen White di sini ialah,   “…Pada saat yang telah ditetapkan Mempelai Laki-laki datang, bukan ke…”  apa?   “…bukan ke dunia seperti yang dinanti-nantikan orang, melainkan ke Yang Lanjut Usia…”  di mana?   “…di Surga, ke perkawinan,…”  koma   “…penerimaan kerajaanNya…”  Jadi apakah perkawinan dan penerimaan kerajaan itu hal yang sama? Ya.  “…‘mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perkawinan’…”  nah, tunggu sebentar, bagaimana kita masuk bersamaNya ke perkawinan itu sebagai tamu? Karena nama kita tercantum di atas sana, kita tidak hadir secara pribadi. Nama kita tercantum di dalam kitab. Jadi sekali lagi,   “… ‘mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perkawinan, lalu pintu ditutup’ (Mat. 25:10)…”  Ellen White membuat ini begitu jelas. Dari mana dia memperoleh semua ini? Tebakan kebetulan? Tidak! Dia seorang pelajar Alkitab, dia terinspirasi, Saudara-saudara.   “…Mereka bukan hadir secara pribadi di perkawinan itu, karena itu terjadi di Surga sementara mereka masih di dunia. Pengikut-pengikut Kristus harus ‘menantikan Tuannya saat Dia akan kembali dari perkawinan itu’, (Luk. 12:36) Tetapi mereka harus memahami pekerjaanNya dan mengikutiNya…”  bagaimana?   “…dengan iman saat Dia pergi ke hadapan Allah. Dalam pengertian inilah mereka dikatakan pergi ke perkawinan itu…”  Hebat dan seluruhnya harmonis dengan semua ayat Alkitab yang telah kita simak. Sangat jelas.

Dan malam ini kita akan mempelajari Matius 22 dan kita akan melihat bahwa inilah skenarionya.




Now I want you to notice the last statement Desire of Ages page 151.  “In both the Old and the New Testament the marriage relation is employed to represent the tender and sacred union that exists between Christ and His people. To the mind of Jesus the gladness of the wedding festivities pointed forward to the rejoicing of that day when He shall bring home His bride to the Father’s house…”  what event is that being described? The Second Coming, right?   So notice the key point here, “…To the mind of Jesus the gladness of the wedding festivities…” that is the reception  “…pointed forward to the rejoicing of that day when He shall bring home His bride…”  in other words, His what? His kingdom in its entirety, “…to the Father’s house, and the redeemed with the Redeemer shall sit down to the marriage supper of the Lamb. He says, ‘As the bridegroom rejoiceth over the bride, so shall thy God rejoice over thee.’ (Isa. 62:5) ‘Thou shalt no more be termed Forsaken; ... but thou shalt be called My Delight; ... for the Lord delighteth in thee.’ (Isa. 62:4) ‘He will rejoice over thee with joy; He will rest in His love, He will joy over thee with singing.’ (Zeph. 3:17)…” we're going to hear God sing. Now I want to hear that. I can assure you He does not sing like Elvis Presley, He's not a rapper. Ellen White heard the beautiful music of Heaven. She said it was melodious and harmonious, beautiful. Well, let's not go down that road.  “…When the vision of heavenly things was granted to John the apostle, he wrote, ‘I heard as it were the voice of a great multitude, and as the voice of many waters, and as the voice of mighty thunderings, saying, Alleluia; for the Lord God omnipotent reigneth. Let us be glad and rejoice, and give honor to Him; for the marriage of the Lamb is come, and His wife hath made herself ready.’ ‘Blessed are they which are called unto the marriage supper of the Lamb.’…” (Rev. 19:6, 7, 9)

 

Sekarang saya mau kalian menyimak pernyataan terakhir, Desire of Ages hal. 151,   “…Baik di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, hubungan perkawinan dipakai untuk melambangkan persatuan yang lemah lembut dan suci yang ada antara Kristus dengan umatNya. Dalam pikiran Yesus, sukacita perayaan perkawinan menunjuk ke depan ke sukacita pada hari ketika Dia akan membawa pulang mempelai perempuanNya ke rumah Bapa…”  peristiwa apa yang digambarkan? Kedatangan Kedua, bukan? Jadi simak poin kuncinya di sini,  “…Dalam pikiran Yesus, sukacita perayaan perkawinan…”  ini resepsinya,   “…menunjuk ke depan ke sukacita pada hari ketika Dia akan membawa pulang mempelai perempuanNya…”  dengan kata lain apaNya? KerajaanNya dalam keseluruhannya,   “…ke rumah Bapa, dan orang-orang tebusan bersama Sang Penebus akan duduk di perjamuan perkawinan Anak Domba. Dia berkata, ‘Seperti mempelai laki-laki bersukacita atas mempelai perempuan, demikianlah Allahmu akan bersukacita atasmu. (Yes. 62:5)…Engkau tidak akan disebut lagi ‘yang ditinggalkan’…tetapi engkau akan dinamai ‘KesukaanKu’… sebab TUHAN menyukai engkau’ (Yes. 62:4) …Ia akan bergembira atas engkau dengan sukacita, Ia akan beristirahat dalam kasih-Nya, Ia akan bersukacita atas engkau dengan bernyanyi.’ (Zef.3:17)…”  kita akan mendengar Allah bernyanyi, nah saya ingin mendengar itu. Bisa saya pastikan Allah tidak bernyanyi seperti Elvis Presley, Dia bukan rapper. Ellen White mendengar musik surgawi yang indah, katanya itu melodis dan sangat harmonis, indah. Nah, kita tidak akan membahas itu. “…Ketika penglihatan tentang hal-hal surgawi dikaruniakan kepada rasul Yohanes, dia menulis, Dan aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah, dan seperti deru guruh yang hebat, berkata, ‘Haleluya! Karena Tuhan Allah Yang Mahakuasa, telah menjadi raja! Marilah kita bergembira dan bersukacita dan memuliakan Dia! Karena  perkawinan Anak Domba telah tiba, dan istri-Nya telah mempersiapkan dirinya…  Diberkatilah mereka yang diundang ke perjamuan perkawinan Anak Domba.’ (Wah. 19:6-7,9)

 


In closing I remind you of a parable that Jesus told, the parable of the lost sheep. We usually say that that parable teaches that we're supposed to ~ when somebody goes astray from the church ~ we're supposed to be good shepherds and go and rescue them and bring them back to the church, and that has an application. But the parable has a much broader application.  You see, the 99 represent the worlds that never sinned, safe and secure in God's Heavenly universe. The one sheep that went astray  represents this little world in the midst of the universe of God. The act of the shepherd leaving the flock that is safe in the fold, and going to seek for the sheep represents Jesus who left the security of Heaven to  rescue the one lost world, planet earth. And usually  you know when we tell this parable we say, “Well you know the shepherd went and rescued the sheep. Praise the Lord, hallelujah!” But the best part of the parable is the last part of the parable. What does the shepherd then do with the sheep after he has rescued it? Oh, he now takes the sheep and he travels where? Home, to the security of home. And what does he do? He sends out invitations to relatives, friends, and he says, “Folks, come, I have rescued my sheep, the sheep that went astray. I've rescued the sheep.” Who is represented by the family and friends? The entire universe, the entire Heavenly universe, the worlds that never sinned, the  seraphim, and the cherubim, the angelic hosts, will all be there for the celebration at the marriage supper of the Lamb.

 


Sebagai penutup, saya ingatkan kalian tentang sebuah perumpamaan yang diceritakan Yesus, perumpamaan domba yang hilang. Kita biasanya mengatakan perumpamaan itu mengajarkan bahwa kita harus ~ ketika ada yang menghilang dari gereja ~ kita harus menjadi gembala yang baik dan pergi menolong mereka dan membawa mereka kembali ke gereja, dan itu memang aplikasinya. Tetapi perumpamaan ini memiliki aplikasi yang lebih luas. Kalian lihat, yang 99 ekor melambangkan dunia-dunia yang tidak pernah berdosa, yang aman dan sejahtera di alam semesta Allah di surga. Domba yang satu yang tersesat melambangkan dunia kecil ini di tengah-tengah alam semesta Allah. Tindakan si gembala meninggalkan kawanannya yang aman di kandang dan pergi mencari domba itu melambangkan Yesus yang meninggalkan kesejahteraan Surga untuk menyelamatkan satu dunia yang hilang, planet bumi. Dan biasanya, ketika kita menceritakan perumpamaan ini kita berkata, “Nah, gembala itu pergi dan berhasil menyelamatkan domba itu. Puji Tuhan, Halelluyah!” Namun bagian yang paling bagus dari perumpamaan itu ialah bagian akhirnya, apa yang kemudian dilakukan gembala itu dengan si domba setelah dia menyelamatkannya. Oh, sekarang dia membawa domba itu dan pergi ke mana? Pulang, ke kondisi yang aman di rumahnya. Dan apa yang dilakukannya? Dia mengirimkan undangan-undangan kepada semua kerabat, teman-teman, dan dia berkata, “Saudara-saudara, datanglah, aku telah menyelamatkan dombaku, domba yang tersesat, aku telah menyelamatkan domba itu.” Siapa yang dilambangkan oleh para kerabat dan teman-teman? Seluruh alam semesta, keseluruhan alam semesta surgawi, dunia-dunia yang tidak pernah berdosa, serafim, kerubim, balatentara surgawi, semuanya akan berada di sana untuk perayaan perjamuan perkawinan Anak Domba.

 


 

You know, folks, maybe we're a little bit too attached to this world and our stuff. You know, all we need here is a place to  camp until the Savior comes. What will it profit a man and woman ~ let's be politically correct ~ if he gains the whole world and loses his own soul? What will he give as a reward for his soul? Our home is not here, we are strangers and pilgrims on the earth. Our home is there. Let's not get so attached to our stuff here, to our routine and rat race here, that we don't have time to spend with the Lord Jesus, to strengthen our relationship with Him, so that our focus is Heaven.

Incidentally you've heard the expression “You're so Heavenly minded you're no earthly good.” But I turn that around and I say, “you're so earthly minded you're no Heavenly  good”, because the opposite is also true. The Bible says our citizenship is in Heaven from where we expect Jesus to come. I don't know about you, but I am anxious for Jesus to come. I'm tired of all of this coronavirus stuff, and it's time for us to go home. It's time for Jesus to finish His work in the Sanctuary to marry His bride, to receive the kingdom, so that after the time of trouble we can be rescued by Christ, taken to Heaven to partake of that wonderful marriage supper of the Lamb. Don't miss out!

 


Kalian tahu, Saudara-saudara, barangkali kita ini terlalu terikat pada dunia ini dan barang-barang kita. Kalian tahu, apa yang kita butuhkan hanya tempat untuk berkemah hingga Juruselamat kita datang. Apa keuntungannya bagi seorang laki-laki dan perempuan ~ mari kita tepat secara politis ~ jika dia mendapatkan seluruh dunia tapi kehilangan nyawanya sendiri? Apa yang akan diberikannya sebagai ganti nyawanya? Rumah kita tidak di sini, kita adalah orang-orang asing dan peziarah di bumi. Rumah kita di sana. Marilah jangan menjadi begitu terikat pada barang-barang kita di sini, pada rutin dan kesibukan yang tidak ada habisnya di sini, sehingga kita tidak punya waktu untuk dilewatkan bersama Tuhan Yesus, guna menguatkan hubungan kita denganNya, supaya fokus kita itu Surga.

Omong-omong kalian pernah mendengar ungkapan, “Pikiranmu terlalu surgawi kamu tidak berguna secara duniawi.” Tetapi saya membalikkan itu dan berkata, “Pikiranmu terlalu duniawi, kamu tidak berguna secara surgawi” karena kebalikannya juga benar. Alkitab berkata kewarganegaraan kita ada di Surga dari mana kita menantikan kedatangan Yesus. Entah bagaimana kalian, tapi  saya tidak sabar merindukan Yesus datang. Saya sudah capek dengan semua urusan Coronavirus ini, dan sudah saatnya kita pulang. Sudah saatnya Yesus menyelesaikan pekerjaanNya di Bait Suci dan mengawini mempelai perempuanNya, menerima kerajaanNya, supaya setelah masa kesukaran besar kita boleh diselamatkan oleh Kristus, dibawa ke Surga untuk mengambil bagian dalam perjamuan perkawinan Anak Domba yang luar biasa. Jangan kelewatan!

 

 

09 03 21

No comments:

Post a Comment