_____REVELATION’S
SEVEN TRUMPETS_____
Part 21/24 - Stephen Bohr
EXAMINING THE SUBJECTS OF THE
KINGDOM
https://www.youtube.com/watch?v=ShOeLX03P7Q
Dibuka dengan doa.
Okay, the title of our presentation is “Examining the Subjects
of the Kingdom”. Now basically the last two presentations along with this one,
which is the third, we are discussing the issue of the measuring of the temple,
the measuring of the Most Holy Place.
So first of all we studied about the measuring of the
Most Holy Place in Revelation 11:1. Then in our last study together we studied
this from the perspective of marriage and the Kingdom. And now we want to take
a look at a parable of Jesus that also explains the measuring of the temple
from a different perspective, and we're going to take a look at a parable that
we find in Matthew 22:1-14.
Now usually we study this topic of the investigative
judgment from the perspective of Daniel and Revelation, but Jesus also in the
parables had a lot to say about the investigative judgment. So instead of
studying this from the book of Revelation, or from Daniel, we are going to take
a look at this parable in Matthew 22:1-14 where we come to understand when,
where, and how the investigative judgment takes place.
Baiklah, judul presentasi kita ialah “Memeriksa Rakyat
Kerajaan”. Nah, pada dasarnya, dua presentasi yang lalu bersama dengan yang
satu ini yang adalah yang ketiga, kita membahas isu pengukuran Bait Suci, pengukuran
bilik Mahakudus.
Jadi pertama-tama kita sudah mempelajari pengukuran bilik
Mahakudus dari Wahyu 11:1. Kemudian dalam pelajaran kita yang terakhir kita
mempelajari ini dari perspektif perkawinan dan kerajaan. Dan sekarang kita mau
melihat sebuah perumpamaan Yesus yang juga menjelaskan tentang pengukuran Bait
Suci dari perspektif yang beda, dan kita akan
melihat perumpamaan yang ada di Matius 22:1-14.
Nah, biasanya kita mempelajari topik penghakiman
investigasi ini dari perspektif kitab Daniel dan kitab Wahyu. Tetapi Yesus juga
punya perumpamaan-perumpamaan yang banyak berbicara tentang penghakiman
investigasi. Jadi sebagai ganti mempelajari ini dari kitab Wahyu atau kitab
Daniel, kita akan melihat perumpamaan di Matius 22:1-14 ini di mana kita akan
mengerti kapan, di mana, dan bagaimana penghakiman investigasi itu terjadi.
So first of all what we want to do is read the parable. It
begins in Matthew 22:1, “1 And Jesus
answered and spoke to them again by parables and said, 2The kingdom
of Heaven is like a certain king who arranged a marriage for his son…” this kind of awakens the idea of what we
were talking about before, right? “…3 and sent
out his servants to call those who were invited to the wedding; and they were
not willing to come. 4 Again, he
sent out other servants, saying, ‘Tell those who are invited, See, I have
prepared my dinner; my oxen and
fatted cattle are killed,
and all things are ready.
Come to the wedding.’ 5 But they made light of it and went their ways, one to his own farm, another
to his business. 6 And the rest seized his servants, treated them spitefully, and killed them. 7 But when the king heard about
it, he was furious. And he sent out his armies, destroyed
those murderers, and burned up their city. 8 Then he said to his servants, ‘The wedding is ready, but those who were
invited were not worthy. 9 Therefore go into the highways, and as many as you find, invite to the
wedding.’…” has
the wedding taken place at this point in the parable yet? No. “…10 So those servants
went out into the highways and gathered
together all whom they found, both…” what?
“…bad and good. And the wedding hall was filled with guests. 11 But when
the king came in to see the guests, he saw a man there who did not
have on a wedding garment. 12 So he said
to him, ‘Friend, how did you come in here without a wedding garment?’ And he
was speechless. 13 Then the
king said to the servants, ‘Bind him hand and foot, take him away, and
cast him into outer
darkness; there will be weeping and gnashing of teeth.’ 14 For many
are called, but few are chosen.”
That is the parable.
Jadi pertama apa
yang akan kita lakukan ialah membaca perumpamaan itu. Ini dimulai di Matius
22:1, “1 Dan Yesus menjawab
dan berbicara kepada mereka lagi dalam perumpamaan
dan berkata, 2 ‘Hal Kerajaan
Sorga seumpama seorang raja, yang mengatur perkawinan untuk anaknya…” ini sepertinya
mengingatkan kita pada konsep yang sebelumnya sudah kita bicarakan, bukan? “…3 dan
mengutus hamba-hambanya memanggil
orang-orang yang telah diundang ke perkawinan
itu, dan mereka
tidak mau datang. 4 Lagi-lagi ia mengutus hamba-hamba lain, pesannya, ‘Katakanlah
kepada orang-orang yang diundang itu: Lihat, aku
telah mempersiapkan makan malam, lembu-lembu
jantanku dan ternakku yang tambun telah
disembelih; dan semuanya telah siap. Datanglah ke perkawinan ini. 5 Tetapi mereka
menyepelekannya dan pergi ke urusan mereka
sendiri; yang satu ke ladangnya, yang lain ke usahanya,
6dan sisanya menangkap hamba-hambanya, memperlakukan mereka dengan kejam, dan membunuh mereka. 7 Tetapi ketika
raja itu mendengar tentang hal itu, murkalah dia. Dan dikirimnya pasukannya,
membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 8 Lalu ia berkata kepada hamba-hambanya, ‘Perkawinan sudah siap, tetapi mereka yang diundang tidak layak. 9
Sebab itu pergilah ke jalan-jalan raya dan seberapa banyak yang kalian temukan, undanglah
ke perkawinan itu…” apakah perkawinan
sudah terjadi pada saat ini di perumpamaan ini? Tidak. “…10 Maka pergilah hamba-hamba itu ke jalan-jalan raya dan mereka mengumpulkan
semua orang yang mereka temukan, baik…” apa? “…yang jahat maupun
yang baik. Dan ruang perkawinan itu dipenuhi dengan tamu. 11
Tetapi ketika raja itu masuk untuk meneliti
tamu-tamu itu, ia
melihat di sana seorang yang tidak mengenakan pakaian perkawinan. 12 Maka ia
berkata kepadanya, 'Teman, bagaimana engkau
masuk kemari dengan tidak mengenakan pakaian perkawinan?' Dan orang itu tidak
bisa menjawab. 13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya, ‘Ikatlah kaki dan tangannya, bawalah dia keluar dan campakkan orang itu ke
dalam kegelapan di luar, di sanalah akan ada ratapan
dan kertak gigi.’ 14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit
yang dipilih."
Itulah perumpamaannya.
Now let's unpack the parable verse by verse.
Verse
1:
“…1 And Jesus
answered and spoke to them again by parables and said,
Verse
2:
“…2The kingdom
of Heaven is like a certain king…” who does the king represent in this parable? The king
represents God the Father
“…who arranged a marriage for his son…” who is the Son? Jesus Christ. So here we
have the Father arranging a wedding for His Son. Who is His Son going to marry?
Oh, His Son is going to marry the corporate Church, in other words, that the
totality of the church.
Sekarang mari kita kupas perumpamaan itu ayat demi ayat.
Ayat 1:
“…1 Dan
Yesus menjawab dan berbicara kepada mereka lagi dalam perumpamaan dan berkata,
Ayat 2:
“…2 ‘Hal Kerajaan Sorga seumpama
seorang raja…” dalam perumpamaan ini raja ini mewakili siapa? Raja ini
mewakili Allah Bapa, “…yang mengatur perkawinan
untuk anaknya…” siapa AnakNya? Yesus Kristus. Jadi di
sini ada Allah Bapa yang mengatur perkawinan bagi AnakNya. Siapa yang akan
dikawini AnakNya? O, AnakNya akan mengawini keseluruhan gereja, dengan kata
lain totalitas gereja.
Verse
3:
So if you're going to have a wedding, is it necessary to
send out invitations? Of course, if you don't, nobody will come. So it says in
verse 3, “…3 and sent
out his servants to call those who were invited to the wedding; and they were
not willing to come…” Now, who were these servants that were sent
out to give the first invitation to the wedding (which has not taken place at
this point yet)? The answer is threefold.
1. The first one that was sent out to call the
Jewish nation to the wedding was John the Baptist. Notice John 1:6-7 and
the key expression is “sent out”. It says there, “6 There was
a man sent from God, whose name was John…” so was John one of the servants that was sent? Yes. Why
was he sent? To give witness to whom? To Jesus. So it says, “…7 This man came for a witness, to bear witness of
the Light, that all through him might believe.” So the first servant that was sent out to
give the first invitation to the wedding was John the Baptist.
2. But then also we find that the twelve
were sent out to also prepare the way for the wedding. It says in Matthew
10:5-7, “5 These twelve Jesus sent out…” there's the key expression that we find in the parable “…These twelve Jesus sent out and
commanded them, saying: ‘Do not go into the way of the Gentiles…”
now I'm going to stop
here for a moment. That word “way” is the identical word that appears later on
in the parable and it's translated “highways”, so keep that in the back of your
mind. “the way” the same word appears later as “the highways”. So, “…These twelve Jesus sent
out and commanded them, saying: ‘Do not go into the way of the Gentiles…” so what does “the way” represent? “the way”
or “the highway” means going to whom? To the Gentiles, “…and do not enter a city of the Samaritans…” so don't go to the Samaritans either. “…6 But go rather to…” whom? “…go rather to the lost sheep of the house of
Israel. 7 And as you go, preach, saying, ‘The kingdom of Heaven is at hand.’…” So do the twelve also give an invitation
for the Jewish nation to come to the wedding? Absolutely!
3.
The third group is the group of the seventy that
Jesus called to witness for Him. In Luke 10:1 we find these words, “1 After these things the
Lord appointed seventy others also, and sent them…” See, there it is again, “…and sent them two by two before
His face into every city and place where He Himself was about to go.”
So all three of these are preparing the way
for the coming of the Messiah. They're actually inviting the Jewish nation to
what? To the wedding. How did they respond to this invitation to the wedding?
Well, you know we're told that they treated the messengers by ignoring the
message, they refused the invitation. So then we go to:
Ayat 3:
Jadi kalau akan
ada perkawinan, apakah perlu mengirimkan undangan? Tentu saja, kalau tidak,
tidak bakal ada yang datang. Maka dikatakan di ayat 3, “…3 dan
mengutus hamba-hambanya memanggil
orang-orang yang telah diundang ke perkawinan
itu, dan mereka
tidak mau datang…” Nah, siapakah
hamba-hamba ini yang diutus keluar untuk memberikan undangan pertama perkawinan
itu (yang masih belum terjadi pada saat ini)? Jawabannya rangkap tiga.
1.
Yang pertama
diutus untuk memanggil bangsa Yahudi ke perkawinan itu ialah Yohanes Pembaptis.
Simak Yohanes 1:6-7 dan istilah kuncinya ialah “diutus”. Dikatakan di sana, “…6 Ada
seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes…”
jadi apakah Yohanes salah satu
hamba-hambaNya yang diutus? Ya. Mengapa dia diutus? Untuk memberi kesaksian
tentang siapa? Tentang Yesus. Jadi dikatakan, “…7
Orang ini datang sebagai saksi, untuk
memberi kesaksian tentang Terang itu supaya melalui dia
semua orang boleh percaya…” Jadi hamba yang
pertama yang diutus untuk menyampaikan undangan yang pertama ke perkawinan itu
ialah Yohanes Pembaptis.
2.
Tetapi kita juga
melihat bahwa ke-12 murid
juga diutus untuk mempersiapkan jalan bagi perkawinan itu. Dikatakan di Matius
10:5-7, “…5 Kedua belas
murid itu diutus oleh Yesus…” itu istilah kuncinya yang kita dapati di perumpamaan di
atas. “…Kedua belas murid itu
diutus oleh Yesus dan Ia memerintahkan
mereka, kataNya, ‘Janganlah kamu pergi ke jalan bangsa lain…” Nah, saya akan
berhenti sejenak di sini. Kata “jalan” adalah kata yang sama yang muncul di
perumpamaan itu dan diterjemahkan “jalan-jalan raya”. Jadi simpan ini di dalam
ingatan kalian. “jalan” kata yang sama nanti muncul sebagai “jalan-jalan raya”.
Jadi, “…Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan
Ia memerintahkan mereka, kataNya, ‘Janganlah kamu pergi ke jalan bangsa lain…” Jadi “jalan” mewakili apa? “jalan” atau “jalan-jalan raya” berarti ke
mana? Ke bangsa-bangsa lain non Yahudi, “…dan jangan masuk ke kota orang Samaria…” Jadi jangan ke bangsa Samaria juga, “…6 melainkan pergilah kepada…” siapa? “…domba-domba
yang hilang dari umat Israel. 7 Dan
sambil kalian berjalan, beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.’…” Jadi apakah yang 12 ini juga menyampaikan undangan kepada
bangsa Yahudi untuk datang ke perkawinan itu? Tepat sekali!
3.
Kelompok ketiga
ialah kelompok ke-70 orang
yang dipanggil Yesus untuk menjadi saksi bagiNya. Di Lukas 10:1, kita
mendapatkan kata-kata ini, “1 Kemudian setelah
itu, Tuhan juga menunjuk tujuh puluh murid
yang lain dan mengutus mereka…” lihat, kata itu lagi, “…dan mengutus
mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang akan dikunjungi-Nya Sendiri.”
Jadi ketiga kelompok ini yang mempersiapkan untuk
kedatangan Sang Mesias. Sesungguhnya mereka mengundang bangsa Yahudi ke mana?
Ke perkawinan. Bagaimana respon bangsa Yahudi pada undangan perkawinan ini?
Nah, kalian tahu, kita diberitahu bahwa mereka memperlakukan utusan-utusan
tersebut dengan mengabaikan pesan itu, mereka menolak undangannya. Maka kita
ke:
Verse 4:
Now there's going to be a second group of
servants that are going to be sent out. Verse 4 says, “4 Again, he sent out other
servants, saying…” and here's a key chronological point,
“…‘Tell those who are invited, See, I have prepared my dinner; my oxen and fatted cattle are killed…” that's a crucial detail, “…my oxen and
fatted cattle are killed and all things are ready. Come to the wedding.’…” has the wedding taken place yet? No, it hasn't taken place yet. So here's a
second invitation.
Now there's an interesting detail here, and
that is, that at this point the oxen and fatted cattle have been killed. Now
what did the
sacrifice of animals represent in the Jewish system? It represented the death
of Christ. So at this point Christ has what? Christ has died, typified
by the fatted cattle and the oxen.
Now I want you to notice Isaiah 53:7 that
corroborates this point, speaking about the Messiah Jesus, “7 He was oppressed and He was
afflicted, yet He opened not His mouth; He was led as a lamb to the
slaughter, and as a sheep before its shearers is silent, so He opened not His
mouth….”
So at this point we've had a call by John the Baptist, a call by
the 12, a call by the 70, Jesus has died, and now another call is sent out. Let's
go to:
Ayat 4:
Nah, akan ada
kelompok kedua hamba-hamba yang diutus. Ayat 4 berkata, “…4 Lagi-lagi
ia mengutus hamba-hamba lain,
pesannya,…” dan di sini ada poin kronologis yang penting, “…‘Katakanlah kepada orang-orang yang diundang
itu: Lihat, aku telah mempersiapkan makan malam, lembu-lembu jantanku dan ternakku yang tambun telah disembelih…” ini detail yang sangat penting, “…lembu-lembu jantanku dan ternakku yang tambun telah disembelih dan semuanya telah siap. Datanglah ke perkawinan ini…” apakah perkawinan
itu sudah terjadi? Belum, perkawinan masih belum terjadi. Jadi di sini ini
undangan kedua.
Nah, di sini ada detail yang menarik yaitu, pada saat
ini, lembu dan ternak tambun telah disembelih. Nah, kurban binatang-binatang melambangkan apa
dalam sistem Yahudi? Melambangkan kematian
Kristus. Jadi pada poin ini, Kristus sudah apa? Kristus sudah
mati, dilambangkan oleh ternak tambun dan lembu.
Sekarang saya mau kalian menyimak
Yesaya 53:7 yang menguatkan poin ini, berbicara tentang Mesias Yesus, “…7 Dia ditindas dan Dia disiksa, tetapi Dia tidak membuka mulutnya seperti
anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti domba yang kelu di depan
orang-orang yang menggunting bulunya, Dia tidak membuka mulutnya.”
Pada poin ini sudah ada undangan dari Yohanes Pembaptis,
undangan oleh ke-12 murid, undangan dari ke-70 utusan, Yesus juga sudah mati,
dan sekarang satu undangan lagi dikirimkan. Mari ke:
Verse 5 and 6:
How did they respond to this second invitation
after the death of Christ? ” 5 But they made…” what? “…light of it and went their ways,
one to his own farm, another to his business. 6 And the rest
seized his servants, treated them
spitefully, and…” what? “…killed them…”
Now let me ask you this, did Jesus send
additional messengers to the Jews after His death? Yes. When was probation
going to close for the Jewish nation? In the year 34. What year did Jesus die?
In the year 31. So was there still a period of three and a half years where the
message could go out to invite the Jewish nation to the wedding? Absolutely! So
notice here Matthew 23:34-35, Jesus is saying this at the very end of His life
before His death on the cross, in fact it's during the last week. This is in the
chapter on the woes on the scribes and Pharisees, and notice what Jesus said, “34 Therefore, indeed, I (will ~ because really it’s future tense)…indeed I (will)
send you…” what? “…prophets…” who else? “…wise men…” who else? “…and scribes; some of them you will kill and crucify…” so is this future from the death of Christ? Yes.
“…and some of them you will…” what? “…you will
scourge in your synagogues and persecute from city to city…” Now who were these prophets, and wise men, and scribes, and also persecuted
from city to city?
· Well, Peter prophesied to the Jews on the day of Pentecost, didn't he?
· Stephen saw vision of Jesus in Heaven as he preached his sermon before the
Sanhedrin,
· in Acts 7 the seven deacons are described as men full of wisdom,
· the Apostle Paul was a theologian or a scribe,
· Herod had James killed with the sword,
· and Peter was crucified upside down on the cross,
· the Jewish leadership scourged Peter and John in the synagogue,
· and Saul of Tarsus persecuted the church from city to city.
So was there an additional message that was
given after the death of Jesus? Yes. Was the invitation to the wedding
accepted? Absolutely not!
Ayat 5 dan 6:
Bagaimana mereka
merespon ke undangan kedua ini setelah kematian Kristus? “…5Tetapi mereka…” apa? “…menyepelekannya
dan pergi ke urusan mereka sendiri; yang
satu ke ladangnya, yang lain ke usahanya,
6 dan sisanya menangkap
hamba-hambanya, memperlakukan mereka dengan
kejam, dan…” apa? “…membunuh mereka…”
Sekarang coba saya tanya, apakah
Yesus mengutus utusan-utusan tambahan ke orang-orang Yahudi setelah
kematianNya? Ya. Kapan pintu kasihan akan ditutup bagi bangsa Yahudi? Tahun 34.
Kapan Yesus mati? Tahun 31. Jadi masih adakah satu masa selama 3½ tahun di mana
pekabaran bisa disampaikan untuk mengundang bangsa Yahudi ke perkawinan? Tepat
sekali! Jadi simak di sini Matius 23:34-35, Yesus mengatakan ini di bagian
pengujung hidupNya sebelum kematianNya di salib, tepatnya ini dalam minggu yang
terakhir. Ini ada di pasal tentang celaka-celaka pada ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi. Simak apa kata Yesus, “…34 Sebab
itu, sesungguhnya Aku (akan ~ karena sebetulnya ini masih akan terjadi)… sesungguhnya
Aku (akan) mengutus kepadamu…” apa?
“…nabi-nabi…” siapa lagi? “…orang-orang bijaksana…” siapa lagi? “…dan ahli-ahli Taurat; beberapa di antara mereka akan
kamu bunuh dan kamu salibkan…” jadi apakah ini masih di masa depan setelah kematian
Kristus? Ya, “…beberapa dari mereka akan kamu…”
apa? “…sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu
aniaya dari kota ke kota…” Nah, siapakah nabi-nabi ini dan orang-orang bijaksana,
ahli-ahli Taurat dan juga persekusi dari kota ke kota?
· Nah, Petrus bernubuat kepada orang-orang Yahudi pada hari
Pentakosta, bukan?
· Stefanus mendapat suatu penglihatan Yesus di Surga selagi
dia sedang berkhotbah di hadapan Sanhedrin.
· Di Kisah 7 ketujuh diakon digambarkan sebagai orang-orang
yang penuh hikmat,
· dan rasul Paulus adalah seorang theolog atau ahli Taurat.
· Herodes memerintahkan pembunuhan Yakobus dengan pedang,
· dan Petrus disalibkan terbalik.
· Pemimpin rohani Yahudi mencambuk Petrus dan Yohanes di
sinagog.
· Dan Saulus dari Tarsus mempersekusi jemaat dari kota ke
kota.
Jadi apakah ada pekabaran
tambahan yang diberikan setelah kematian Yesus? Ya. Apakah undangan ke
perkawinan itu diterima? Sama sekali tidak!
You can read here these, what I just read
is corroborated by these verses. Acts 6:2-3 refers to the seven deacons as wise
men; Acts 7:57-58 tells us that Stephen was a prophet because he had a vision
of Jesus; Acts 5:40-41 says that Peter and John were scourged in the synagogue;
Acts 12:1-4 tells us that James was killed with the sword; John 21:18-19 refer
or actually hints at the death of Peter; and Acts 26:11 says that Saul of
Tarsus persecuted God's people in foreign cities. So now we come to:
Kalian bisa
membacanya di sini, apa yang baru saya bacakan dikuatkan oleh ayat-ayat ini.
Kisah 6:2-3 merujuk kepada ketujuh diakon sebagai orang-orang penuh hikmat;
Kisah 7:57-58 memberitahu kita bahwa Stefanus itu seorang nabi karena dia
mendapat penglihatan Yesus; Kisah 5:40-41 mengatakan Petrus dan Yohanes disesah
di sinagog; Kisah 12:1-4 mengatakan bahwa Yakobus dibunuh oleh pedang; Yohanes
21:18-19 mengacu atau menyinggung kematian Petrus; dan Kisah 26:11 mengatakan
bahwa Saulus dari Tarsus mempersekusi umat Allah di kota-kota asing.
Jadi
sekarang kita ke:
Verse 7:
What happens when these two invitations are
slighted? Verse 7 says, “…7 But when the king…” that is God the Father
“…heard about it, he
was furious…” now when it says “he was furious” you need
to understand that this is not unholy wrath, this is what you call “righteous
indignation” so, “…he was furious. And he sent out his…” what? “…his armies…” what are those
armies that He sent out? Titus and the Roman armies. And what did they do? They “…destroyed those murderers, and burned up
their city…” What year did this happen? It happened in the year 70 AD. This is referring
to the destruction of Jerusalem.
Ayat 7:
Apa yang terjadi ketika kedua undangan tersebut
disepelekan? Ayat 7 berkata, “…7
Tetapi ketika raja itu…” yaitu Allah Bapa, “…mendengar tentang hal itu, murkalah dia…” nah, ketika
dikatakan “murkalah dia” kalian perlu memahaminya ini bukan asal mengamuk,
inilah yang disebut “amarah yang benar”. Maka “…murkalah dia. Dan dikirimnya…” apa? “…pasukannya, …” pasukanNya yang
dikirimNya itu apa? Titus dan tentara Romawi. Dan apa yang dilakukan mereka?
Mereka “…membinasakan
pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka…” Kapan ini terjadi?
Ini terjadi tahun 70 AD. Ini mengacu kepada penghancuran Yerusalem.
So whatever have we seen so far? We've
found that John the Baptist was sent out to call the Jews to the wedding, the
twelve were sent out, the 70 were sent out, the invitation was slighted. So
after the death of Jesus further messengers are sent out. They're treated spitefully
just like the first group. So now in the year 70 Jerusalem is burned, Jerusalem
is destroyed. Now in Luke 19:41-44 we're
told that the Romans destroyed Jerusalem because they rejected the invitation
to the wedding. Let's read that passage, it says there, “41 Now as He drew near, He saw the
city and wept over it, 42 saying, ‘If you had known, even you,
especially in this your day, the things that make for your peace! But now they are hidden
from your eyes. 43 For days will come upon you when
your enemies will build an embankment around you, surround
you and close you in on every side, 44 and level you, and your children within you,
to the ground; and they will not leave in you one stone upon
another…” what was the reason?
“…because you did not know the time of your visitation…” what was that time of their visitation? The arrival of Christ. So this is describing the fact that Jerusalem
was destroyed because they rejected the invitation to the wedding.
So then we find:
Jadi sejauh ini apa
yang sudah kita simak? Kita mendapati Yohanes Pembaptis diutus untuk memanggil
orang-orang Yahudi ke perkawinan. Ke-12 murid diutus. Ke-70 murid juga diutus.
Undangan itu dianggap sepele. Jadi setelah kematian Yesus, utusan-utusan lain dikirim.
Mereka diperlakukan dengan kejam sama seperti kelompok yang pertama. Maka
sekarang di tahun 70 Yerusalem dibakar, Yerusalem dihancurkan. Nah, di Lukas
19:41-44 kita diberitahu bahwa bangsa Roma menghancurkan Yerusalem karena
mereka menolak undangan ke perkawinan. Mari kita baca ayat-ayat itu. Dikatakan
di sana, “…41 Dan
ketika Yesus telah dekat, Dia melihat kota itu dan menangisinya, 42 kata-Nya, ‘Wahai, seandainya saja engkau tahu, yaitu engkau, terutama
pada saatmu sekarang ini, akan hal-hal yang mendatangkan damai sejahteramu!
Tetapi sekarang hal-hal itu tersembunyi dari matamu.43 Sebab akan datang
harinya, ketika musuhmu akan membangun
tembok mengelilingi engkau, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau
dari segala jurusan 44 dan meratakan
engkau beserta dengan anak-anakmu di dalam kotamu
hingga rata dengan tanah; dan padamu mereka tidak akan membiarkan satu batu
pun tinggal tersusun di atas batu yang lain…” apa alasannya? “…karena
engkau tidak menyadari saat Allah melawat
engkau.’…” apakah saat
mereka dilawat? Datangnya Kristus. Jadi ini menggambarkan fakta
bahwa Yerusalem dihancurkan karena mereka telah menolak undangan ke perkawinan.
Maka kita dapati:
Verse 8:
So God has to go now to a plan B, if you please. “… 8 Then he said to
his servants…” this is the King speaking to His servants, “…‘The wedding
is ready…” has the wedding taken place yet? No, it
hasn't taken place yet.
“…’The wedding is ready but those who were invited were not worthy…” now that's an important word “were not worthy”.
Let's read the note. God gave two
invitations to the Jewish nation, to be guests at the future wedding of
Jesus. God gave one invitation before Jesus
died on the cross, and the other after. The Jews slighted both invitations. The word “worthy” is very important at this
point.
Ayat 8:
Jadi sekarang Allah
harus memakai rencana cadangan. “…8
Lalu ia berkata kepada hamba-hambanya…” ini Sang Raja yang
berbicara kepada hamba-hambaNya, “…‘Perkawinan
sudah siap…” apakah perkawinan itu sudah terjadi? Tidak, masih belum terjadi. “…‘Perkawinan sudah siap, tetapi mereka yang diundang tidak layak.’…” nah, itu kata yang
penting, “tidak layak”.
Mari kita baca
catatannya. Allah memberikan dua undangan kepada bangsa Yahudi, untuk menjadi
tamu di perkawinan Yesus yang akan datang. Allah
memberikan satu undangan sebelum Yesus mati, dan satu sesudahnya. Bangsa Yahudi
menolak kedua undangan. Kata “layak” sangat penting di poin ini.
Matthew 10:5-6 which we are going to read
in a moment, and 11-15 tell us that the lost sheep of the house of Israel were the
ones who were unworthy. So now we know who the ones are who are
unworthy, because the word is used with reference to the Jewish nation. Let's read Matthew 10:5-6, “5 These twelve
Jesus sent out and commanded them, saying: ‘Do not go into
the way of the Gentiles, and do not enter a city of the
Samaritans…” so He tells His 12 disciples you know,
“Don't go to the Gentiles! Don't go to the Samaritans!” “…6 But go rather…”
where? “…to the lost sheep of
the house of Israel…” So the
invitations go first to whom? The lost sheep of the house of Israel. And now
notice verse 11, “…11 Now whatever city or town you enter,
inquire who in it is worthy…” is that word in
the parable? Yes. And it applies to whom? To the lost sheep of the house of
Israel. “…and stay there till you go
out….” So it says, “…12 And
when you go…” verse 12, “…And when you go
into a household, greet it. 13 If
the household is…” what? “…worthy, let
your peace come upon it. But if it is not worthy, let your peace return
to you. 14 And
whoever will not receive you nor hear your words, when you depart from that
house or city, shake off the dust from your feet. 15 Assuredly, I say to
you, it will be more tolerable for the land of Sodom and Gomorrah in the
day of judgment than for that city!...” and why would that be? Well, because Sodom and Gomorrah didn't have the
witness of Jesus. What greater light could God give? You know Lot was a witness
in Sodom, you know, he had become a little bit defiled with Sodom because he
offered his daughters ~ that's kind of difficult to understand ~ offered his
daughters for the men outside to rape them. But anyway, the reason why this,
the case of the Jews would be worse, is because the Jews had far greater light, they
had Jesus in their midst.
So who are the ones that were not worthy? The Jewish
nation, they were the ones that received the first two invitations.
Matius 10:5-6 yang
akan kita baca sebentar lagi, dan ayat
11-15 mengatakan kepada kita bahwa domba
yang hilang dari banga Israel adalah mereka yang tidak layak.
Jadi sekarang kita tahu siapa mereka yang tidak layak, karena kata tersebut
dipakai merujuk kepada bangsa Yahudi. Mari kita baca Matius 10:5-6, “…5 Kedua belas murid itu diutus
oleh Yesus dan Ia memerintahkan mereka, kataNya, ‘Janganlah kamu pergi ke jalan bangsa lain dan jangan masuk ke kota orang Samaria…” jadi Yesus
memberitahu ke-12 muridnya, “Jangan pergi ke bangsa-bangsa lain! Jangan pergi
ke orang Samaria!” “…6
melainkan pergilah…” ke mana?
“…kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel…” jadi undangannya
ke mana dulu? Domba-domba yang hilang dari bangsa Israel. Dan sekarang simak
ayat 11, “…11 Nah, di kota atau desa mana pun yang kamu masuki, carilah tahu
siapa di situ orang yang layak…” apakah kata tersebut ada dalam perumpamaan? Ya. Dan itu
diaplikasikan kepada siapa? Ke domba-domba yang hilang dari bangsa Israel, “…dan
tinggallah di sana sampai kamu berangkat…” Maka dikatakan, “…12 Dan
bila kamu masuk ke rumah keluarga itu, berilah salam. 13 Jika
keluarga itu…” apa? “…layak,
biarlah damaimu turun ke atasnya, tetapi jika tidak layak, biarlah damaimu itu kembali
kepadamu. 14 Dan siapa pun yang tidak
mau menerima kamu atau tidak mendengar perkataanmu, ketika
kamu meninggalkan rumah atau kota itu, kebaskanlah debu dari kakimu. 15
Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, akan
lebih ringan bagi tanah Sodom dan Gomora pada
hari penghakiman daripada bagi kota itu.’…”
Dan mengapa akan demikian? Nah, karena Sodom dan Gomora
tidak memiliki kesaksian Yesus. Terang yang lebih besar bagaimana lagi yang
bisa diberikan Allah? Kalian tahu, Lot adalah seorang saksi di Sodom, dan
kalian tahu dia telah menjadi agak terpolusi dengan Sodom karena dia menawarkan
anak-anak putrinya ~ ini rada sulit diterima ~ menawarkan anak-anak putrinya
kepada laki-laki di luar untuk boleh mereka perkosa. Tetapi apa pun, alasan
mengapa kasus orang-orang Yahudi ini lebih parah ialah karena orang-orang Yahudi memiliki
terang yang jauh lebih besar, mereka memilki Yesus di tengah-tengah mereka.
Jadi siapakah mereka yang tidak layak? Bangsa Yahudi,
merekalah yang diberi dua undangan yang
pertama.
So now there's a problem because there's
going to be a wedding, but the problem is nobody has accepted the invitation to
the wedding. So now God is going to go to plan B. He's going to say, “We’ve got to do something
about this.” So we go to:
Jadi sekarang ada
masalah karena akan ada perkawinan tetapi masalahnya tidak ada yang menerima
undangan ke perkawinan itu. Jadi sekarang Allah akan ke rencana B. Dia akan
berkata, “Kami harus berbuat sesuatu tentang hal ini.”
Maka kita ke:
Verse 9:
“… 9 Therefore go into the…” what? “…highways…”
that is the
identical word that is translated “way of the Gentiles”. So where are the
servants commanded to go? They are commanded to go to the Gentiles, the
highways, the way Jesus said “don't go the way of the Gentiles”. And then he
says, “…Therefore go into the
highways…” now
go to the Gentiles, so now the gospel is going to go to whom? The gospel is
going to go to the Gentiles. And it
says, “…and as many as you find, invite to the
wedding.’…” So
now you have the entire Christian dispensation, you have the entire period of
the preaching of the gospel in the whole world. The word “highways” is
significant at this point if we remember in Matthew 10:5-6 Jesus instructed His
disciples not to go the way of the Samaritans or of the Gentiles, the gospel
was to go first to where? Remember Acts chapter 1: to Jerusalem and Judea and
only later in Acts chapter 8: to Samaria and finally to the uttermost parts of
the earth.
The word “way” or “highway” thus refers to
taking the gospel beyond Jerusalem to the Gentiles.
Ayat 9:
“…9 Sebab itu pergilah ke…” apa? “…jalan-jalan
raya…” ini ada kata yang sama yang diterjemahkan “jalan
bangsa-bangsa lain”. Jadi ke mana hamba-hamba itu diperintahkan pergi? Mereka
diperintahkan pergi kepada bangsa-bangsa lain, jalan-jalan raya, jalan yang
Yesus bilang “jangan pergi ke jalan bangsa-bangsa lain”. Kemudian Dia berkata, “…Sebab itu pergilah ke jalan-jalan raya…” sekarang pergilah
ke bangsa-bangsa lain. Maka sekarang Injil akan disampaikan kepada siapa? Injil
akan disampaikan kepada bangsa-bangsa lain. Dan dikatakan, “…dan seberapa
banyak yang kalian temukan, undanglah ke perkawinan
itu…” Jadi sekarang tibalah seluruh dispensasi Kristen, seluruh periode penginjilan ke
seluruh dunia. Kata “jalan-jalan raya” itu signifikan pada titik ini jika kita
ingat di Matius 10:5-6 Yesus menginstruksikan murid-muridNya untuk tidak pergi ke bangsa Samaria atau bangsa-bangsa lain,
Injil pertama-tama harus disampaikan kepada siapa? Ingat Kisah pasal 1: ke
Yerusalem, dan Yudea, dan hanya kemudian di Kisah pasal 8: ke Samaria dan
akhirnya ke ujung dunia yang paling jauh.
Kata “jalan” atau “jalan-jalan raya” dengan demikian
merujuk ke disampaikannya Injil keluar Yerusalem ke bangsa-bangsa lain.
Now notice Matthew 8:11-12 and then we're
going to go to a broader passage that says basically the same thing in the
Gospel of Luke.
Matthew 8:11-12, “11 And I say to you…” who is Jesus speaking to? Speaking to the Jews, right? “…And I say to you that many will come from east
and west…” who
are those that are going to come from east and west? The Gentiles, “…and sit down with
Abraham, Isaac, and Jacob in the kingdom of heaven…” but now notice, “…12 But the sons of the kingdom…” who are the sons of the kingdom? The Jews.
So who is going to sit with Abraham, Isaac, and Jacob in the kingdom? The
Gentiles. So, “…But the sons of the kingdom will be cast out into…” what? “…outer darkness. There
will be…” what? “…weeping and gnashing of
teeth….” is that in the
parable? It most certainly is.
Nah, simak Matius
8:11-12 kemudian kita akan ke bacaan yang lebih luas yang pada dasarnya
mengatakan hal yang sama di Injil Lukas.
Matius 8:11-12, “…11
Dan Aku berkata kepadamu…” Yesus bicara kepada
siapa? Kepada bangsa Yahudi, benar? “…Dan Aku berkata kepadamu ‘Banyak orang akan
datang dari Timur dan Barat…” siapakah mereka
yang akan datang dari Timur dan Barat? Bangsa-bangsa lain, “…dan duduk bersama-sama dengan Abraham, Ishak
dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga…” tetapi sekarang
simak, “…12 tetapi anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan keluar ke…”
mana? “…ke kegelapan di luar. Di sanalah akan ada…” apa?
“…ratap dan kertak gigi.’…” apakah itu ada dalam perumpamaan? Tepat sekali.
Now Luke 13:22-30 amplifies this, it
expands upon what we find in Matthew 8:11-12. Those who rejected the message
actually in this passage admit that they ate and drank in the presence of Jesus
and that He taught in their streets. So to whom did Jesus talk in their streets,
and with whom did He eat when He was here? With the Jewish nation. According to
Jesus the message went first to the Jews, yet they would be last. On the other
hand, the Gentiles who received the last call would be what? First. So let's
read this passage that we find in Luke 13:22-30.
“22 And He went through the cities and
villages…” what cities and
villages? Jewish cities and villages, “…teaching, and journeying toward
Jerusalem. 23 Then
one said to Him, ‘Lord, are there few who are saved?’ And He said to
them, 24 ‘Strive
to enter through the narrow gate, for many, I say to you, will seek to
enter and will not be able. 25 When once the Master of the house has risen up and shut the door, and you
begin to stand outside and knock at the door, saying, ‘Lord, Lord, open for us,’
and He will answer and say to you, ‘I do not know you, where
you are from,’…” remember
the parable of the Ten Virgins? The door shut and the foolish virgins did what?
They came and knocked on the door, “Let us in!” And Jesus said, “I don't know
you.” Is that talking about the close of probation for the Jewish nation?
Absolutely! It continues, “…26 then you will begin to say, ‘We ate and drank in Your presence…” What?
Who ate and drank in the presence of Jesus?
The Jews, “…and You taught in our streets.’ 27 But He will say, ‘I tell you I do not know you, where you are from. Depart from Me, all you
workers of iniquity.’ 28 There will be weeping and gnashing of teeth, when you see Abraham and
Isaac and Jacob and all the prophets in the kingdom of God, and yourselves thrust
out. 29 They will come from the east and the west, from the north and the south,
and sit down in the kingdom of God. 30 And indeed there are last…” who are those? The Gentiles “…who will be first, and there are
first who will be…” what? “…who will be last.”
Are you catching the picture?
Nah, Lukas 13:22-30
memperluas ini, memberikan lebih banyak keterangan tentang apa yang kita dapati
di Matius 8:11-12. Mereka yang menolak pekabaran itu, sesungguhnya dalam
ayat-ayat ini mereka mengakui bahwa mereka makan dan minum bersama Yesus dan
bahwa Dia mengajar di jalan-jalan mereka. Jadi Yesus berbicara kepada siapa di
jalan-jalan mereka, dan dengan siapa Yesus makan ketika Dia hidup di dunia?
Dengan bangsa Yahudi. Menurut Yesus, pekabaran itu lebih dulu disampaikan
kepada orang-orang Yahudi, namun mereka akan menjadi yang terakhir. Di pihak
lain, bangsa-bangsa lain yang terakhir menerima panggilan itu akan menjadi apa? Yang pertama. Jadi mari kita baca ayat-ayat yang ada di Lukas 13:22-30.
“…22 Kemudian Yesus berjalan
keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa…” kota-kota dan
desa-desa apa? Kota-kota dan desa-desa Yahudi,
“…mengajar dan berjalan menuju ke Yerusalem.
23 Lalu seorang berkata
kepada-Nya, ‘Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?’ 24 Dan Dia berkata kepada mereka, ‘Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak, karena banyak, Aku katakan
kepadamu, akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak bisa. 25 Bila begitu
tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, dan kamu
mulai berdiri di luar dan mengetok-ngetok
pintu sambil berkata, ‘Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!’ dan Ia akan menjawab
dan berkata kepadamu, ‘Aku tidak kenal kamu, dari
mana kamu datang.’…” Ingat perumpamaan Sepuluh Anak Dara? Pintu menutup dan
anak-anak dara yang bodoh berbuat apa? Mereka datang dan mengetuk pintu,
“Izinkan kami masuk!” Dan Yesus berkata, “Aku tidak mengenalmu.” Apakah ini
bicara tentang tutupnya pintu kasihan bagi bangsa Yahudi? Tepat sekali!
Dikatakan selanjutnya, “…26
Maka kamu akan mulai berkata, ‘Kami telah
makan dan minum di hadapan-Mu…” Apa? Siapa yang makan
dan minum di hadapan Yesus? Orang-orang Yahudi. “…dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan
kota kami.’ 27 Tetapi Ia akan berkata, ‘Aku katakan kepadamu Aku tidak kenal kamu,
dari mana kamu datang. Enyahlah dari hadapan-Ku, kamu sekalian pelaku kejahatan! 28 Di sanalah akan ada ratap
dan kertak gigi, bila kamu melihat Abraham, dan Ishak, dan Yakub, dan semua
nabi di dalam Kerajaan Allah, dan kamu
sendiri dicampakkan ke luar. 29 Mereka
akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk
di dalam Kerajaan Allah. 30 Dan sesungguhnya ada yang terakhir…” siapa mereka? Bangsa-bangsa lain, “…yang
akan menjadi yang pertama, dan ada yang pertama yang akan…” apa? “…akan
menjadi yang terakhir…”
Apakah kalian menangkap gambarannya?
Has the wedding taken place all during the
period of preaching to the Gentiles, to the uttermost parts of the earth,
throughout the Christian dispensation? The wedding has not taken place yet.
Notice Matthew 21:43-44, Jesus said to
them, “43 Therefore I
say to you, the kingdom
of God will be…” what?
He's speaking to the Jewish leaders,
“…will be taken from you and given to a nation…” that's the same word that is translated “Gentiles” “…will be given to a nation bearing the
fruits of it.”
Apakah perkawinan
sudah terjadi selama masa penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, hingga ke
ujung bumi, sepanjang dispensasi Kristen? Perkawinan belum terjadi.
Simak Matius 21:43-44, Yesus bicara kepada mereka, “43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu,
Kerajaan Allah akan…” apa? Dia berbicara kepada para pemimpin Yahudi, “…akan diambil darimu dan akan diberikan kepada
suatu bangsa…” itu kata yang sama yang diterjemahkan “bangsa-bangsa
lain”, “…akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah darinya.”
And then we have Paul and Barnabas, this is in the book of Acts, they're
preaching the gospel to a group of Jews and they're rejecting the message that
Paul and Barnabas are preaching. So notice how the story develops. This is in
Acts 13:46-47, it says, “…46 Then Paul and Barnabas grew bold
and said, ‘It was necessary that the word of God should be spoken to you…”
what? See, did you notice,
“…first…” keyword,
“…but since you…” what? “… reject it, and judge yourselves unworthy
of everlasting life, behold, we turn to…”
whom? “…we turn to the Gentiles. 47 For
so the Lord has commanded us: ‘I have set you as a light to the Gentiles,
that you should be for salvation to…” where? “…to the ends of the earth.’…” Where do we find that expression “ends of the earth” in some other place in
the book of Acts? “You shall be witnesses to Me in Jerusalem and Judea…” that's the Jews by the way, “…then…” what? “…Samaria, and
then the uttermost parts of the earth.”(Act 1:8) Are you with me or not?
So when the gospel goes to the uttermost parts of the earth, has the
wedding taken place? No.
The guests are being invited to the wedding and invitations are being
accepted and among those who accept there are good and bad. Does this have
anything to do with what we've been studying about measuring the temple? It's a
separation between the good and bad fish. Now notice in:
Lalu ada Paulus dan Barnabas, ini di kitab Kisah. Mereka
menyampaikan injil kepada sekelompok orang Yahudi dan mereka menolak pekabaran
yang dikhotbahkan Paulus dan Barnabas. Jadi simak bagaimana kisah ini
berkembang. Ini di Kisah 13:46-47, dikatakan, “46
Lalu Paulus
dan Barnabas menjadi berani dan berkata: ‘Memang firman Allah perlu diberitakan kepadamu…” apa? Tuh, apa kalian melihat, “…lebih dahulu…” kata kunci,
“…tetapi karena kamu…” apa? “…menolaknya dan menganggap dirimu tidak
layak untuk beroleh hidup yang kekal, lihat,
kami berpaling…” ke mana? “…kepada bangsa-bangsa lain. 47 Sebab beginilah yang diperintahkan Tuhan kepada kami: ‘Aku telah menentukan engkau
menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain,
supaya engkau membawa keselamatan ke…” mana? “…ke
ujung bumi…” Di mana kita temukan ungkapan “ke ujung bumi” di tempat
lain di kitab Kisah? “…kamu
akan menjadi saksi bagi-Ku di Yerusalem dan
di Yudea…” nah, ini bangsa-bangsa Yahudi, “…lalu…” apa?
“…Samaria dan kemudian sampai ke ujung bumi.
(Kisah
1:8) …”
Apa kalian
mengikuti saya atau tidak?
Jadi ketika injil pergi ke bagian paling ujung dari bumi, apakah
perkawinan sudah terjadi? Tidak.
Tamu-tamu sedang
diundang ke perkawinan, dan undangan-undangan sedang diterima, dan dari antara
mereka yang menerima, ada yang baik dan ada yang buruk. Apakah ini ada
kaitannya dengan apa yang sedang kita pelajari mengenai pengukuran Bait Suci?
Itu adalah pemisahan antara ikan yang baik dan yang buruk.
Sekarang simak:
Verse 10:
“10 So those servants went out into
the…” what? “…highways…”
what does that mean? They went to whom? To
the Gentiles. “…And…” what did they do? They “…gathered together all whom they found…” are they throwing the net now? Absolutely! Is the net gathering all kinds
of fish? Absolutely!“…both bad
and good. And the wedding hall was…”
what?
“…the wedding hall was filled with guests…”
Now the question is, has the wedding taken
place yet? No, not yet. When is the wedding? When does the wedding take place?
After all of those who profess the name of Jesus have been gathered. Are you following me?
Ayat 10:
“…10 Maka pergilah hamba-hamba itu ke…”
mana? “…jalan-jalan
raya…” apa artinya? Mereka ke mana? Ke bangsa-bangsa lain, “…dan…”
apa yang mereka lakukan?
“…mereka mengumpulkan semua orang yang mereka
temukan…” apakah mereka sedang menebarkan jala
sekarang? Tepat sekali! Apakah jala itu menjaring segala jenis ikan? Sudah
pasti! “…baik yang jahat maupun
yang baik. Dan ruang perkawinan itu…” apa?
“…ruang perkawinan itu dipenuhi dengan
tamu…”
Sekarang pertanyaannya ialah, apakah perkawinan itu sudah
terjadi? Tidak, belum. Kapan perkawinan itu? Kapan perkawinan itu terjadi?
Setelah semua yang mengakui nama Yesus telah dikumpulkan. Apakah kalian
mengikuti saya?
Now I'm not going to read what we find on
the bottom of this page and in the middle of the next page because I told you
that story in our last session, but I do want to read Matthew 13:47-50 which is
the passage that I base the illustration on. Remember that I talked about when
I was a child my parents took me to this pristine island where we watched the
fishermen come in, or the anglers come in? Notice what the biblical foundation
of that is, Matthew 13:47-50,
47 Again, the
kingdom of heaven is like a dragnet that was cast into the sea and gathered some
of…” what? “…every kind…” would you say good and bad? Yes. “…48 which, when it was full…” so the fishing is over, right? When the boat is full the fishing is over.
What would that be? The close of probation, “…which, when it was
full, they drew to shore; and they sat down and gathered the good into vessels,
but threw the bad away. 49 So it will be…”
when? “…at the end of the age.
The angels will come forth, separate the
wicked from among the just…” which wicked from among the just? All of the wicked people that are going to be examined during the
Millennium? No! Who are the wicked? The ones that were put in the boat. Are you
with me? People who profess Jesus because the net was thrown and they were
fished and they were put in the boat. And the boat represents what? The church.
So the bad here, “the wicked” are not really the
wicked as we know them: adulterers, and murderers, and liars, and so on
that are outside the Holy City after the Millennium. These are people who
profess Jesus, but they're really wicked. And so it says, “…The angels will come forth, separate the
wicked from among the just, 50 and cast them
into the furnace of fire. There will be wailing and gnashing of teeth.”
Do you notice the same expression in all of
these stories: “the weeping and gnashing of teeth”? That expression always
applies to those individuals who profess Jesus and yet they were counterfeit
believers. You can look up that expression, every single time. Now
let's go to:
Nah, saya tidak
akan membacakan apa yang ada di bagian bawah halaman ini dan bagian tengah
halaman berikutnya karena di sesi yang terakhir saya sudah menyampaikan cerita
itu kepada kalian, tetapi saya mau membacakan Matius 13:47-50 yang adalah
ayat-ayat yang menjadi dasar ilustrasi itu. Ingat saya bicara tentang ketika
saya masih kecil dan orangtua saya membawa saya ke sebuah pulau yang masih
murni di mana kami mengawasi para penangkap ikan atau nelayan mendarat? Simak
fondasi alkitabiahnya, Matius 13:47-50, “…47
Sekali lagi
Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, dan
mengumpulkan beberapa dari…” apa? “…segala jenis…” bisakah dikatakan
dari yang baik dan yang buruk? Ya! “…48
yang ketika penuh…” jadi penangkapan ikan sudah selesai, benar? Ketika
perahunya penuh, penangkapan ikan selesai. Apa itu? Penutupan pintu kasihan, “…yang ketika
penuh, mereka bawa ke pantai, lalu duduklah
mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik
mereka buang. 49 Demikianlah juga…” kapan? “…pada
akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan yang jahat dari antara yang benar…” yang jahat yang
mana dari antara yang benar? Semua orang jahat yang akan diperiksa selama
Millenium? Tidak! Siapa orang-orang
jahat ini? Mereka yang dimasukkan ke dalam perahu. Apakah kalian
mengikuti saya? Orang-orang yang mengakui Yesus, karena jala itu
ditebarkan dan mereka terjaring dan mereka dimasukkan ke dalam perahu. Dan perahu melambangkan
apa? Gereja. Jadi yang
buruk di sini, “yang jahat” bukanlah mereka yang biasanya kita anggap jahat:
para pezinah dan pembunuh, dan penipu, dll. yang akan berada di luar Kota Suci
setelah Millenium. Mereka adalah orang-orang yang mengakui Yesus, tetapi
sesungguhnya mereka jahat. Jadi dikatakan, “…50 lalu mencampakkan mereka ke dalam dapur api; di sanalah akan ada ratapan
dan kertakan gigi…”
Apakah kalian melihat ungkapan yang sama dalam semua
cerita itu: “ratapan dan kertakan gigi”? Ungkapan itu selalu diaplkasikan kepada
orang-orang yang mengakui Yesus namun mereka adalah orang beriman yang palsu. Kalian bisa
mencari ungkapan itu, setiap kali tanpa kecuali.
Nah, mari kita ke:
Verse 11:
So is the wedding hall full at this point?
Absolutely! It's bursting at the seams. The fish have been gathered, the boat
is full. Now they're going to bring the boat to the what? They're going to
bring the boat to the shore, and there's going to be a work of separation.
Notice verse 11, “11 But when the king came in to
see…” what does the King do now? He comes into
the wedding hall and what does he come in for? He comes in to see, and I'm
going to tell you something about that word, you know there's a common word in
Greek for “seeing” it's the word βλέπω [blepō], very common, it's the word that mostly is translated "to see”. This
is not the word βλέπω [blepō]. This is an unusual word. This is the word θεάομαι [theaomai]. In a moment I'll tell you what that means.
“…But when the king came in to see...” to see whom? “..the guests, he saw a man there who did not have on a...” what? “...a
wedding garment...” So is the King
now going to examine the guests to see if they have the garment and they have a
right to be there?
Now do you see there the parables of Jesus
fit just right along with the prophecies of Daniel and Revelation?
Jadi apakah ruang
perkawinan sudah penuh pada saat ini? Tentu saja! Sudah penuh sesak. Ikan-ikan
sudah dikumpulkan, perahunya penuh. Sekarang mereka akan membawa perahunya ke
mana? Ke pantai. Dan akan ada pekerjaan pemisahan. Simak ayat 11, “…11 Tetapi ketika raja itu masuk untuk melihat…” apa yang dilakukan
Raja itu sekarang? Dia datang ke ruang perkawinan, dan untuk apa dia datang ke
sana? Dia datang untuk melihat, dan saya akan memberitahu kalian sesuatu
tentang kata itu, kalian tahu ada sebuah kata yang umum dalam bahasa Greeka
untuk “melihat”, itu ialah kata βλέπω
[blepō], sangat umum,
itulah kata yang kebanyakan diterjemahkan “melihat”. Yang di sini bukan kata βλέπω [blepō] tersebut. Ini kata yang tidak umum.
Kata ini ialah θεάομαι [theaomai]. Sebentar saya
akan mengatakan apa artinya itu. “…Tetapi ketika raja itu masuk untuk melihat…” untuk melihat
siapa? “…tamu-tamu itu, ia melihat di
sana seorang yang tidak mengenakan…” apa? “…pakaian perkawinan…”
Jadi apakah Raja itu sekarang akan
memeriksa tamu-tamu untuk melihat apakah mereka mengenakan pakaian itu dan
apakah mereka berhak hadir di sana? Nah, apakah kalian melihat bahwa
perumpamaan Yesus klop dengan nubuatan Daniel dan Wahyu?
So next page.
The translation “see” is weak. The Exegetical
Dictionary of the New Testament explains that in the New Testament this word
“see” means something far deeper. Here's the definition: regularly connotes, intensive, thorough, lingering, astonished,
reflective, comprehending observation.
So what is this? Just coming to see? No.
What is He doing? He is examining the guests. Could we use the word
“investigating” the guests? Absolutely, yes.
Jadi halaman
berikut.
Terjemahan
“melihat” itu lemah. Kamus Eksegetis Perjanjian Baru menjelaskan bahwa di
Perjanjian Baru kata “melihat” ini berarti sesuatu yang jauh lebih mendalam.
Inilah definisinya: umumnya
memiliki konotasi, intensif, seksama, berlama-lama, terkesima, reflektif,
observasi yang membuat paham.
Jadi apa
ini? Hanya datang untuk melihat? Tidak. Apa yang dilakukanNya? Dia sedang
memeriksa para tamu. Bisakah kita pakai kata “investigasi” para tamu”? Tepat
sekali, ya.
Now Ellen White describes the Sanctuary context
of the Heavenly examination. This is in 4 Spirit
of Prophecy page 266, “As the sins of the people were anciently transferred, in figure…” that is as a type “…to
the earthly sanctuary by the blood of the sin offering, so our sins are,
in fact, transferred to the heavenly sanctuary by the blood of Christ…” furthermore, “…And as the typical cleansing of the
earthly was accomplished by the removal of the sins by which it had been
polluted, so the actual cleansing of the Heavenly is to be accomplished by the
removal, or blotting out, of the sins that are there recorded. This
necessitates an examination of the books of record to determine who, through
repentance of sin and faith in Christ are entitled to the benefits of His
atonement. The cleansing of the sanctuary therefore involves a work of…” what? “…of investigative judgment. This work…” listen carefully now “…this work must be performed prior to the
coming of Christ to redeem His people for when He comes His reward is with Him
to give to every man according to his works…”
So are you
understanding the point that Ellen White is making here?
Nah, Ellen White menggambarkan
pemeriksaan Surgawi menurut konteks Bait Suci. Ini di 4
Spirit of Prophecy hal. 266, “…Sebagaimana di zaman purba dosa-dosa umat
dipindahkan secara simbolis…” yaitu dalam
bentuk tipe, “…ke Bait Suci duniawi
oleh darah kurban persembahan bagi dosa, demikianlah dosa-dosa kita
sesungguhnya dipindahkan ke Bait Suci Surgawi oleh darah Kristus…” lebih jauh,
“…Dan sebagaimana pembersihan simbolis Bait Suci duniawi dilaksanakan
dengan dipindahkannya dosa-dosa yang telah mempolusinya, maka pembersihan aktual
Bait Suci Surgawi harus dilaksanakan dengan melenyapkan, atau menghapuskan
dosa-dosa yang terekam di sana. Ini membutuhkan suatu pemeriksaan kitab-kitab
catatan untuk menentukan siapa, yang melalui pertobatan dari dosa-dosanya dan
iman dalam Kristus, berhak menerima jasa pendamaianNya. Oleh karena itu
pembersihan Bait Suci melibatkan suatu pekerjaan…” apa? “…penghakiman investigasi. Pekerjaan ini…” dengarkan baik-baik sekarang, “…pekerjaan ini harus dilakukan sebelum
kedatangan Kristus untuk menebus umatNya, karena ketika Dia datang, pahalaNya
ada padaNya untuk diberikan kepada setiap manusia sesuai perbuatannya…”
Jadi apakah
kalian memahami poin yang dibuat Ellen White di sini?
When Jesus comes what is He going to bring?
His reward. Must He have determined what the reward is before He comes? And
where is that reward determined? It's determined by an examination of the names
that are found in the book. The examination of the lives.
Ketika Yesus
datang, apa yang akan dibawaNya? PahalaNya. Haruskah Dia sudah menetapkan apa
pahala itu sebelum kedatanganNya? Dan di mana pahala itu ditentukan? Itu
ditentukan dalam pemeriksaan nama-nama yang ada di dalam kitab (kehidupan).
Pemeriksaan dari kehidupan manusia.
Now all believers are examined. Notice this
statement Christ’s Object Lessons page 310, “The
guests at the gospel feast are those who profess to serve God, those whose
names are written in the book of life…” Wow! So what? “…The
guests of the gospel feast are those who…” what? “…profess to
serve God, those whose names are written in the book of life. But not all who
profess to be Christians are true disciples. Before the final reward is given
it must be decided who are fitted to share the inheritance of the righteous.
This decision must be made prior to the Second Coming of Christ in the clouds
of Heaven, for when He comes His reward is with Him ‘to give every man according as his work shall be’…”
Nah, semua orang beriman diperiksa. Simak pernyataan ini,
Christ’s Object
Lessons hal. 310, “…Tamu-tamu di pesta injil adalah
mereka yang mengaku melayani Allah, mereka yang namanya ada tercantum di kitab
kehidupan…” Wow! Jadi
apa? “…Tamu-tamu di pesta injil adalah mereka
yang…” apa? “…mengaku melayani Allah, mereka yang
namanya ada tercantum di kitab kehidupan. Tetapi tidak semua yang mengaku
sebagai orang-orang Kristen adalah murid-murid yang sejati. Sebelum pahala yang
terakhir diberikan, haruslah diputuskan siapa yang layak berbagi warisan
orang-orang yang benar. Keputusan ini harus dibuat sebelum Kedatangan Kedua
Kristus di awan-awan di langit, karena ketika Dia datang, pahalaNya ada
padaNya, ‘untuk membalaskan kepada
setiap orang menurut perbuatannya.’ (Wah. 22:12)…”
How many must appear before the judgment
seat of Christ? 2 Corinthians 5:10 says,
we must all appear before the judgment seat of Christ to give account for what
we have done in the body, that means what we have done in this life.
Will we also be judged on the basis of our words? Jesus
said, “For
by your words you will be justified, and by your words you will be…” what? “…you will be condemned.” So are our words going to be examined in the judgement? They most certainly
are.
How about the secret things inside us that
don't manifest themselves externally? Ecclesiastes 12:14 says, God will bring
every work into judgment along with every secret thing.
So when Jesus comes what is He going to
bring? He's going to bring His reward to give to everyone according to his
what? According to his work.
Berapa banyak yang
harus menghadap takhta pengadilan Kristus? 2 Korintus 5:10 mengatakan kita
semua harus tampil di hadapan takhta pengadilan Kristus untuk memberikan
pertanggungjawaban atas apa yang telah
kita lakukan dalam tubuh, artinya apa yang telah kita lakukan dalam kehidupan
ini.
Apakah kita juga
akan dihakimi berdasarkan perkataan kita? Yesus berkata, “Karena menurut perkataanmu
engkau akan dibenarkan, dan menurut perkataanmu
pula engkau akan dihukum.” (Mat. 12:37). Jadi apakah
perkataan kita akan diperiksa dalam penghakiman? Jelas mereka akan diperiksa.
Bagaimana dengan hal-hal rahasia di dalam hati kita yang
tidak tampak di luar? Pengkhotbah 12:14 berkata “…Allah akan membawa setiap perbuatan ke penghakiman, termasuk
setiap hal yang rahasia...”
Jadi ketika Yesus datang apa yang dibawaNya? Dia akan
membawa pahalaNya untuk memberikan kepada setiap orang sesuai apanya? Sesuai
perbuatannya.
Matthew 7:21-23, I didn't put all these
passages in here, but here is where people claim the name of Jesus. They said,
“Didn't we prophesy in Your name? Didn't we perform miracles in Your name? Didn’t
we cast out demons in Your name?” And what is Jesus going to say to them? By
the way if they're doing it in the name of Jesus, do they claim to be
believers? Well, of course. So what does Jesus say to them? He says, “Yeah,
come right in!” No. He says what? “I
don't know you, depart from Me, you workers of iniquity.” Did they claim to be believers? Absolutely!
· We read about Matthew 13:47-50 the good and bad fish.
· 2 Corinthians 11:13-15 tell us that in the church there are ministers of
unrighteousness who are garbed as ministers of righteousness.
· Matthew 13:30 says that there's going to be wheat and tares in the church.
· Matthew 25:1-10 tell us that there will be wise virgins and what? Wise
virgins and foolish virgins.
So what is the purpose of this judgment? The purpose
of the judgment is to reveal to the universe if repentance, confession, faith,
and baptism, were genuine or not. The proof of true conversion is what?
A
sanctified life that produces works that flow from repentance. God
saves us by grace through faith but He will judge us by our works, because
works reveal whether faith is genuine or not. Words are cheap.
Matius
7:21-23, saya tidak memasukkan semua ayatnya di sini, tetapi di sini dikatakan
tentang orang-orang yang mengklaim nama Yesus. Mereka berkata, “Tidakkah kami
bernubuat dalam namaMu? Tidakkah kami membuat mujizat dalam namaMu? Tidakkah
kami mengusir Setan dalam namaMu?” Dan apa yang akan dikatakan Yesus kepada
mreka? Nah, jika mereka melakukannya dalam nama Yesus, apakah mereka mengaku
sebagai orang-orang beriman? Tentu saja. Jadi apa kata Yesus kepada mereka? Dia
berkata, “Yeah, mari masuklah!” Tidak. Dia berkata apa? “Aku tidak kenal
kalian, enyahlah dariKu, kalian pelaku kejahatan.” Apakah mereka mengklaim
sebagai orang-orang beriman? Tentu saja!
· Kita telah membaca Matius 13:47-50, tentang ikan yang
baik dan yang busuk.
· 2 Korintus 11:13-15 mengatakan kepada kita bahwa di dalam
gereja ada hamba-hamba kejahatan yang menyamar sebagai hamba-hamba kebenaran.
· Matius 13:30 mengatakan akan ada gandum dan lalang di
dalam gereja.
· Matius 25:1-10 mengatakan ada anak-anak dara yang
bijaksana dan apa? Anak-anak dara bijaksana dan anak-anak dara yang bodoh.
Jadi apa
tujuan penghakiman ini? Tujuan
dari penghakiman ialah untuk menyatakan kepada alam semesta apakah pertobatan,
pengakuan dosa, iman, dan baptisan itu sungguh-sungguh atau tidak. Bukti dari
perubahan yang sungguh-sungguh ialah apa? Hidup yang kudus yang menghasilkan perbuatan
yang mengalir dari pertobatan. Allah menyelamatkan kita dengan kasih karunia
melalui iman, tetapi Dia akan menghakimi kita menurut perbuatan kita, karena
perbuatan menyatakan apakah iman itu sungguh-sungguh atau bukan. Omong doang
gampang.
Notice what Ellen White had to say about
this, “It
is while men are still dwelling upon the earth that the work of investigative
judgment takes place in the courts of Heaven. The lives of…” how many? All, “…The
lives of all…” Are those the guests? Those are the
guests. “…The lives of all His professed followers
pass in review before God. All are examined according to the record of the
books of heaven, and according to his deeds the destiny of each is forever
fixed…”
So while God's professed people are on
earth the judgment transpires where? In Heaven. And all who have professed the
name of Jesus are examined in this judgment.
Simak apa kata Ellen White tentang hal ini, “…Ketika manusia masih hidup di bumi,
pekerjaan penghakiman investigasi terjadi di pengadilan di Surga. Hidup…” berapa banyak? Semua, “…Hidup semua…” apakah mereka para tamu? Mereka adalah para tamu.
“…Hidup semua mereka yang mengaku sebagai pengikutNya diteliti di
hadapan Allah. Semua diperiksa sesuai catatan dalam kitab-kitab surgawi, dan
menurut perbuatan-perbuatannya, takdir setiap orang ditentukan untuk
selama-lamanya…” (COL hal. 310).
Jadi selama
mereka yang mengaku umat Allah berada di bumi penghakiman terjadi di mana? Di
Surga. Dan semua yang mengakui nama Yesus diperiksa di penghakiman ini.
Notice Christ’s Object Lessons
page 312, “Righteousness is right
doing, and it is by their deeds that all will be judged. Our characters are
revealed by…” what? “…by what we do. The works show whether the
faith is genuine.” Is Ellen White correct in her assessment? Absolutely! Because as
we have seen in the Bible, the judgment is always concerned with an examination
of our works, words, deeds, thoughts, motives, and intentions of the heart.
Simak Christ’s Object Lessons hal. 312, “…Kebenaran ialah melakukan yang
benar, dan semua akan dihakimi menurut hasil perbuatan. Karakter kita
dinyatakan oleh…” apa?
“…oleh apa yang kita lakukan. Perbuatan menunjukkan apakah iman itu
sungguh-sungguh…” apakah
penilaian Ellen White tepat? Betul sekali! Seperti yang sudah kita lihat di
Alkitab, penghakiman selalu fokus pada pemeriksaan perbuatan, perkataan, hasil
tindakan, pikiran, motif, dan niat hati kita.
Notice Selected
Messages Volume 2 page 380, “That which God required of Adam before his fall was perfect obedience to
His Law. God requires now what he required of Adam, perfect obedience,
righteousness without a flaw, without shortcoming in His sight…” Now is there anybody that can render that in themselves? No. We always
have to have the righteousness of Christ, standing in place of our own
righteousness, right? If we receive Him as Savior. But if we invite Him into
our hearts, will we come to reflect His character even to the point of the
final generation reflecting His character fully? Yes. So she continues here, “God help us to render to Him all His Law
requires. We cannot do this without…” what? “…that faith that brings Christ's
righteousness into daily practice.”
Simak Selected Messages Vol. 2 hal. 380, “…Apa yang diminta Allah dari Adam sebelum kejatuhannya adalah kepatuhan
sempurna kepada HukumNya. Allah sekarang minta apa yang dimintaNya dari Adam, kepatuhan sempurna, kebenaran tanpa suatu cacat, tanpa ada
yang kurang menurut pemandanganNya…” Nah, adakah orang yang bisa memberikan itu dari
diri mereka sendiri? Tidak. Kita selalu harus memiliki kebenaran Kristus yang
berada di tempat kebenaran kita sendiri, betul? Jika kita menerima Kristus
sebagai Juruselamat. Tetapi jika kita mengundang Kristus ke dalam hati kita,
apakah kita akan memantulkan karakterNya
bahkan sampai ke tahap generasi yang terakhir, memantulkan karakterNya secara
penuh? Ya. Maka Ellen White melanjutkan di sini, “…Allah membantu kita menyerahkan
kepadaNya apa saja yang diminta HukumNya. Kita tidak bisa melakukan ini
tanpa…” apa?
“…iman itu, yang membawa kebenaran Kristus ke dalam kehidupan sehari-hari.”
So are our works are important? Do works
save us? Do works show if we're saved? Yes. The problem is putting the cart
before the horse. You know the horse that pulls is faith, and the cart follows.
Jadi apakah
perbuatan kita itu penting? Apakah perbuatan menyelamatkan kita? Apakah
perbuatan menunjukkan kita selamat atau tidak? Ya. Masalahnya ialah menempatkan
keretanya di depan kudanya. Kalian tahu, kuda yang menarik kereta ialah iman,
dan keretanya mengikutinya.
Now let's notice Luke 12, we studied this
in one of our presentations before, but let's notice Luke 12:35-38, Jesus says
to His followers, “35 Let your waist be girded and your lamps burning; 36 and you yourselves be like men
who wait for their master, when he will…” what? “…return
from the wedding…” so does the wedding take place in Heaven
before Jesus comes back? Absolutely! “…that when he
comes and knocks they may open to him immediately. 37 Blessed are those servants whom the
master, when he comes, will find watching...” so where are the guests when Jesus comes? There on earth. And what are they
doing there? They’re watching and their lamps are burning, but they’re on earth. Then it ends by saying,
“…Assuredly, I say to you that he will gird himself and have them sit
down to eat, and will
come and serve them…”
Nah, mari kita simak Lukas 12, kita sudah mempelajari ini
dalam salah satu presentasi kita sebelumnya, tetapi mari kita simak Lukas
12:35-38. Yesus berkata kepada pengikut-pengikutNya, “35 Hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. 36 Dan
hendaklah kamu sendiri sama seperti
orang-orang yang menantikan Tuannya saat Dia
akan…” apa? “…kembali dari perkawinan itu…” jadi apakah perkawinan itu terjadi di Surga sebelum Yesus
kembali? Tentu saja! “…supaya ketika
Ia datang dan mengetok pintu, mereka akan segera
membuka pintu bagiNya. 37 Diberkatilah hamba-hamba yang Tuannya, ketika Ia datang, didapati sedang berjaga-jaga…” Jadi di mana para tamu ketika Yesus datang? Di dunia. Dan
apa yang mereka lakukan di sana? Mereka berjaga-jaga dan lampu mereka menyala.
Tetapi mereka ada di dunia. Kemudian diakhiri dengan berkata, “…Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Ia akan
mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan Ia akan datang
melayani mereka.”
So now there's this individual in the wedding chamber
that has no garment. Does he claim to be a follower of Jesus? Absolutely! He claims
to be a follower of Jesus. Is he there in the wedding chamber? Yes. So he must
have sneaked into Heaven. Is that happening after the Second Coming? You tell
me. After the Second Coming all of God's people are in Heaven. And suddenly now
the King comes out to examine the guests. And when as He examines the guests
that He took to Heaven, He says, “Now wait a minute. What are you doing here?
You've got to get a return ticket.” No! When does the examination take place? It
takes place in Heaven, right? Before Jesus comes. So what is this
describing? What is the examination of the garment? It's the judgment that takes place
when? Before
the Second Coming, beginning what date? 1844. Ending what date? No
date, hahaha! Ending when probation closes that's the answer that I was
looking for. Now notice:
Jadi
sekarang ada si orang ini di ruang perkawinan yang tidak mengenakan pakaian
yang seharusnya. Apakah dia mengaku sebagai pengikut Yesus? Tentu saja! Dia
mengaku sebagai pengikut Yesus. Apakah dia ada di ruang perkawinan? Ya. Jadi
tentunya dia sudah menyelinap masuk ke Surga. Itukah yang terjadi setelah
Kedatangan Kedua? Saya tunggu jawaban kalian. Setelah Kedatangan Kedua semua
umat Allah ada di Surga. Dan tiba-tiba sekarang Sang Raja muncul untuk
memeriksa tamu-tamu. Dan ketika Dia sedang memeriksa para tamu yang dibawaNya
ke Surga, Dia berkata, “Tunggu sebentar. Ngapain kamu di sini? Kamu harus beli
tiket untuk kembali.” Tidak! Kapan pemeriksaan
itu terjadi? Itu terjadi di
Surga, benar? Sebelum
Yesus datang. Jadi ini menggambarkan apa? Pemeriksaan pakaian itu apa? Itulah penghakiman yang terjadi
kapan? Sebelum Kedatangan Kedua, mulai
tanggal berapa? 1844.
Berakhir tanggal berapa? Tidak ada tanggalnya, hahaha! Berakhir bila masa kemurahan Allah berakhir,
itulah jawaban yang saya tunggu.
Sekarang
simak:
Verse 12:
“… 12 So he said to him…” ‘Jerk’? No, that's not what He says, hahaha. He says what?
“…‘Friend,..” was Jesus nice?
Yes. “…’Friend, how did you come in here without a
wedding garment?’…” how was he there?
He was there
through what? Through the records in Heaven. His name is there. And what did he say? “Well, Lord, I was born
in a bad environment, I got bad genetics, I had bad influences, I lived with a
poor family, the flesh is weak, the devil is powerful.” Is that going to be an
excuse? No. What does it say? “…And he was speechless…” any excuse in the judgment? No.
Romans 3:19 says, “19 Now we know that
whatever the law says, it says to those who are under the law, that…” what? “…that every mouth may be stopped, and all the world may become guilty
before God.”
Ayat
12:
“…12 Maka ia berkata kepadanya…” ‘Tolol’? Tidak,
bukan itu kataNya, hahaha. Dia bilang apa? “…'Teman’…” Yesus itu baik,
kan? Iya. “…‘Teman, bagaimana engkau
masuk kemari dengan tidak mengenakan pakaian perkawinan?'…” nah, bagaimana dia
bisa ada di sana? Dia ada di sana
melalui apa? Melalui catatan
di Surga. Namanya ada di sana. Dan apa yang dikatakannya? “Yah,
Tuhan, aku lahir di lingkungan yang buruk, aku mendapat genetik yang buruk, aku
terpapar pengaruh yang buruk, aku hidup dalam keluarga yang melarat, daging itu
lemah, Iblis itu kuat.” Apakah itu akan menjadi alasan? Tidak. Apa katanya? “…Dan orang itu tidak
bisa menjawab…” Apa ada alasan saat penghakiman? Tidak.
Roma 3:19 berkata, “19
Sekarang kita
tahu, segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka
yang di bawah hukum Taurat, supaya…” apa? “…supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh
dunia menjadi bersalah di hadapan Allah.”
Notice Christ's
Object Lessons pages 315 and 316 speaking about Christians that are really
not Christians, they appear to be Christians. “Many who call themselves Christians are mere human
moralists…” in other words they live moral lives, but
it doesn't come from a relationship with Christ, it doesn't come from within.
“…They have refused the gift which alone could enable them to honor
Christ by representing Him to the world. The work of the Holy Spirit is to them
a strange work…” So the moral life that they live is not by the power
of the Holy Spirit. Do you know people that are very moral, who are
atheists? Sure, they are people that don't kill, they don't commit adultery,
they don't lie, they live a good moral life, so they're going to be saved,
right? No. Only the works that are produced by the Holy Spirit are acceptable in
the sight of God. She continues, “…The work of the
Holy Spirit is to them a strange work. They are not doers of the Word. The
heavenly principles that distinguish those who are one with Christ from those
who are one with the world have become almost indistinguishable. The professed
followers of Christ are no longer…” listen carefully, “…a separate and peculiar people. The line of demarcation is indistinct.
The people are subordinating themselves to the world, to its practices, its
customs, its selfishness…” in other words, the church is accommodating to culture. “…The church has gone over to the world in
transgression of the Law, when the world should have come over to the church in
obedience to the Law. Daily the church is being converted to the world. All
these expect to be saved by Christ’s death, while they refuse to live His
self-sacrificing life. They extol the riches of free grace, and attempt to
cover themselves with an appearance of righteousness, hoping to screen their
defects of character; but their efforts will be of no avail in the day of God…”
That's a powerful statement.
Simak Christ’s Object Lessons hal. 315-316, berbicara tentang orang-orang Kristen yang sebenarnya
bukan Kristen, mereka hanya terlihat seperti Kristen. “…Banyak yang menyebut diri mereka
Kristen semata-mata adalah manusia moralis…” dengan kata
lain mereka menjalani kehidupan yang moral, tetapi itu tidak berasal dari suatu
hubungan dengan Kristus, itu tidak datang dari dalam. “…Mereka telah menolak satu-satunya
pemberian yang bisa memampukan mereka menghormati Kristus dengan mewakili Dia
kepada dunia. Pekerjaan Roh Kudus bagi mereka adalah pekerjaan yang asing…” Jadi kehidupan
moral mereka bukanlah oleh kuasa Roh Kudus. Apakah kalian
mengenal orang-orang yang sangat bermoral, yang adalah atheis? Tentu, mereka
tidak membunuh, tidak berzinah, tidak berbohong, mereka menjalani kehidupan
moral yang baik, berarti mereka akan diselamatkan, benar? Tidak. Hanya pekerjaan yang dihasilkan
oleh Roh Kudus yang diterima dalam pandangan Allah. Ellen White
melanjutkan, “…Pekerjaan Roh Kudus bagi
mereka adalah pekerjaan yang asing. Mereka bukan pelaku Firman. Prinsip-prinsip
surgawi yang membedakan mereka yang bersatu dengan Kristus dari mereka yang
bersatu dengan dunia telah menjadi nyaris tidak kelihatan. Mereka yang mengaku
sebagai pengikut-pengikut Kristus tidak lagi…” dengarkan baik-baik, “…suatu umat yang terpisah dan berbeda.
Garis pemisah sudah kabur. Orang-orang atas kemauannya sendiri tunduk kepada
dunia, kepada praktek-prakteknya, kebiasaan-kebiasaannya, keegoisannya…” dengan kata lain, gereja sedang mengakomodasikan
dirinya kepada kebudayaan. “…Gereja telah menyeberang ke dunia dalam pelanggaran Hukum, di mana seharusnya dunia yang menyeberang ke gereja untuk mematuhi Hukum. Setiap hari gereja diubahkan menyerupai dunia. Dan mereka ini semua yakin mereka akan diselamatkan oleh kematian
Kristus, sementara mereka menolak menghidupkan kehidupan Kristus yang penuh penyangkalan
Diri. Mereka meninggikan kekayaan kasih karunia yang gratis, dan berusaha
menutupi diri mereka dengan penampilan yang saleh, berharap bisa menutupi cacat
karakter mereka, tetapi usaha mereka ini akan sia-sia pada hari Allah…”
Ini adalah
pernyataan yang keras.
Christ’s Object Lessons 317 Ellen White
wrote, “Men
may now excuse their defects of character, but in that day they will offer…” what? “…they will offer no excuse.”
Christ’s Object Lessons hal. 317, Ellen White menulis, “…Manusia sekarang bisa mencari alasan
untuk cacat karakter mereka, tetapi pada hari itu mereka…” apa? “…tidak ada alasan yang akan mereka berikan.”
And then we have in:
Kemudian
kita ke:
Verse 13: the reward.
“…13 Then the king said to the
servants…” the servants represent the angels,
“…‘Bind him hand and foot…” who are being bound hand and foot? The open sinners, right? The adulterers,
and the murderers, and the liars? No! Who is? Those who claimed to follow Jesus,
“… ‘Bind him hand and foot, take him away, and cast him into outer darkness; there will
be weeping and gnashing of teeth.’…”
Ayat 13: Pahalanya.
“…13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya…” hamba-hamba ini mewakili malaikat-malaikat, “…‘Ikatlah kaki dan tangannya…” siapa yang diikat kaki dan tangannya? Para pendosa
terang-terangan, benar? Yang berzinah, yang membunuh, yang berbohong? Tidak!
Siapa? Mereka yang mengklaim sebagai pengikut Kristus.
“…‘Ikatlah kaki dan tangannya, bawalah
dia keluar dan campakkan orang itu ke dalam kegelapan di luar, di
sanalah akan ada ratapan dan kertak gigi.’ …”
By the way, the five foolish virgins, do
they come to the wedding chamber at night or in the daytime? At night because
they had lamps lighted. Were they cast out into outer darkness when the door
closed? They remained in darkness. Whereas the others entered and they were in
the light. That's what this is talking about. So “cast him into
outer darkness there will be weeping and gnashing of teeth”, did the five foolish virgins come back and cry out, “Open the door! Open
the door!” Was there wailing and gnashing of teeth? Read the chapter on The
Time of Trouble in Great Controversy. Ellen
White says that some Christians during the time of trouble will confess their
sins in anguish, but it's too late. That will be wailing and gnashing of teeth.
Nah, kelima
anak dara yang bodoh, apakah mereka datang ke ruang perkawinan pada malam atau
siang hari? Malam, karena pelita mereka menyala. Apakah mereka dilemparkan keluar
ke kegelapan ketika pintu menutup? Mereka tinggal dalam kegelapan. Sementara
yang lain masuk dan berada dalam terang. Inilah yang dibicarakan di sini. Jadi,
“campakkan orang itu ke dalam kegelapan di luar, di sanalah akan ada ratapan dan kertak gigi”. Apakah kelima anak dara yang bodoh
kembali dan berteriak, “Bukakan pintu! Bukakan pintu!” Apakah ada ratapan dan
kertak gigi? Bacalah bab The Time of Trouble
(Masa Kesukaran Besar) di Great Controversy. Ellen White berkata bahwa beberapa orang
Kristen selama masa kesukaran besar akan mengakui dosa-dosa mereka dengan pilu,
tetapi sudah terlambat. Itulah ratapan dan kertak gigi.
Notice Matthew 13:30, “ 30 Let both grow
together until the harvest…” and Ellen White says, that harvest is the close of probation, “…and at the time of harvest I will say to
the reapers, ‘First gather together the tares and bind them in bundles to burn
them…” who are the tares that are burnt? Is Jesus
coming in raging fire according to the Bible? Yes, He is. Who are the tares that are going to be burnt
up? Those who profess the name of Jesus, right? What about the wheat? It says, “…‘First gather together the tares and bind
them in bundles to burn them, but gather the
wheat into my barn…” what does the
wheat represent? Genuine believers. They're going to be gathered into the barn.
What is the barn? The Heavenly kingdom.
What's going to happen with the wicked?
They're going to be consumed. And then in:
Simak Matius 13:30,
“30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai
waktu menuai…” dan Ellen White berkata bahwa penuaian ialah tutupnya
pintu kasihan, “…dan pada
waktu penuaian itu Aku akan berkata kepada
para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang
itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar…” lalang-lalang yang
akan dibakar itu siapa? Apakah Yesus akan datang dalam api yang berkobar-kobar
menurut Alkitab? Ya, betul. Siapakah lalang-lalang yang akan dibakar itu?
Mereka yang mengakui nama Yesus, benar? Bagaimana dengan gandumnya? Dikatakan, “…‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah
berberkas-berkas untuk dibakar, tetapi
kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku…”
Gandum mewakili apa? Orang-orang
percaya yang sejati. Mereka akan dikumpulkan ke dalam lumbung. Lumbung itu apa?
Kerajaan Surgawi.
Apa yang akan terjadi pada mereka yang jahat? Mereka akan
dibakar habis.
Kemudian di:
Verse 14:
You have this, “…14 For many
are called, but few are chosen.”
Now let's go to Revelation 17:14 which is
similar to this. It's talking about the end time generation who will face the
Beast, his image, his mark, the number of his name, the false prophet, the
kings of the earth, all of the powers of the world arrayed against them. And we
find in Revelation 17:14 the following, “…14 These will make war with the Lamb, and the Lamb
will overcome them, for He is Lord of lords and King of
kings; and those who are with
Him…” that is with Jesus, “…are…” first of all what? “…called…” secondly? “…chosen and…” third? “…faithful.”
Who are the ones that are going to be ready
at the Second Coming of Christ? Those who were called. And because they were
called and responded, they what? They're chosen, and as chosen people they
remained what? They remained faithful.
Ayat
14:
“…14
Sebab banyak yang dipanggil, tetapi
sedikit yang dipilih.”
Sekarang mari ke Wahyu 17:14 yang mirip dengan ini. Ini
berbicara tentang generasi akhir zaman yang akan berhadapan dengan Binatang
itu, patungnya, tandanya, bilangan namanya, nabi palsu, raja-raja bumi, semua
kekuasaan dunia yang tergalang siap melawan mereka. Dan kita dapati di Wahyu
17:14 yang berikut, “14
Mereka ini akan berperang melawan Anak
Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas
segala tuan dan Raja di atas segala raja dan
mereka yang bersama-sama dengan Dia…”yaitu bersama-sama
dengan Yesus, “…itu…” pertama-tama apa? “…dipanggil…”
kedua? “…dipilih dan…” ketiga? “…setia…”
Siapakah mereka yang akan siap saat Kedatangan Kedua
Kristus? Mereka yang dipanggil. Dan karena mereka dipanggil dan mereka
merespon, mereka apa? Mereka dipilih. Dan sebagai umat pilihan mereka tetap
apa? Mereka tetap setia.
Now you have a final story here, a story that I told
already, but let's read it from the Bible. I just told you the story, so let's
now read it from Scripture. It's found in Matthew 18:23-35. “…23 Therefore the kingdom of heaven is like a certain king…” it’s God the Father, “…who wanted to settle accounts…” this is the judgment “…with his servants…” who were those? Those who claimed Jesus,
right? Because they're His servants, they claimed to be a servant, “…24 And when he had begun to settle accounts, one was brought to him who owed
him ten thousand talents…” which was a huge debt that was impossible to pay. “…25 But as he was not able to pay, his master commanded that he be sold, with his
wife and children and all that he had, and that payment be made...” did this man
deserve this? That's what he deserved because he had incurred the debt with his
master. So his masters was not making any demand that was not just. Verse 26, “… 26 The servant therefore fell down before him…” Now the question is, was this repentance
for sin or repentance for the consequences of sin? “…The servant therefore fell down
before him saying, ‘Master, have patience with me, and I will pay you all.’ 27 Then the
master of that servant was moved with…” what?
“…compassion…” by the way, that's grace and mercy, right? “…released him, and…” what? “…and forgave him the debt…” This is God's justification or forgiveness.
“…28 But that
servant went out…” and
now comes ~ was this guy really sorry? How would he have shown that he was
truly sorry for incurring the debt? He would have shown it by his actions
towards others, that's why the Lord's Prayer says “forgive us our debts as we forgive our debtors”. We are forgiven
as we forgive others. It continues, “…28 But that
servant…” verse
28,
“…went out and found one of his fellow servants who owed him a hundred
denarii…”
that's the equivalent of a hundred days of work, the pay was one denarii for
the common laborer,
“…and he laid hands on him and took him by the throat…” did his works show that his repentance was not genuine?
Yes,
“…saying, ‘Pay me what you owe!’ 29 So his
fellow servant fell down at his feet
and begged him, saying, ‘Have patience with me, and I will pay you all.’ 30 And he
would not, but went and threw him into prison till he should pay the debt…” Wow! “…31 So when his
fellow servants…” which
is by the way is the recording angels, “…saw what had been done, they were very
grieved, and came and told their master all that had been done. 32 Then his
master, after he had called him, said to him, ‘You wicked servant! I forgave
you all that
debt because you begged me. 33 Should you
not also have had compassion on your fellow servant, just as I had pity on
you?’ 34 And his
master was angry, and delivered him to the torturers until he should pay all
that was due to him…” If
he was alive he'd still be in prison, he spent the rest of his life in
prison. And now notice here's the
lesson that Jesus wanted to teach. So
that is in the same way as in this parable. “…35 So My
heavenly Father also will do to you if each of you…” is the judgment individual? Yes. The
judgment involves individuals. “…So
My heavenly Father also will do to you if each of you from…” where? That's an important expression, “…from his
heart, does not forgive his brother his trespasses.”
Sekarang ada cerita
terakhir di sini, suatu cerita yang sudah saya ceritakan, tetapi marilah
kita baca dari Alkitab. Saya hanya
menceritakan kisahnya kepada kalian, jadi sekarang mari kita baca dari Kitab Suci. Ini ada di
Matius18:23-35. “23
Karena itu Kerajaan Sorga seumpama seorang
raja…” yaitu Allah Bapa,“…yang hendak mengadakan perhitungan…” ini penghakiman “…dengan
hamba-hambanya…” siapa mereka? Mereka yang mengklaim Yesus, benar? Karena
mereka adalah hamba-hambaNya, mereka mengklaim sebagai seorang hamba. “…24 Dan
ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang
yang berutang sepuluh ribu talenta…” yang adalah jumlah
utang yang besar yang mustahil untuk dilunasi. “…25
Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi utangnya, tuannya memerintahkan supaya ia dijual, beserta anak isterinya dan
segala miliknya dan pembayaran harus dilakukan…”
apakah orang ini layak menerima hukuman
ini? Itulah yang layak dia terima karena dia telah berutang pada tuannya. Maka
tuannya tidaklah membuat tuntutan yang tidak adil. Ayat 26, “…26 Maka sujudlah hamba itu
menyembah tuannya…” sekarang
pertanyaannya, apakah ini sebagai pertobatan untuk dosanya atau pertobatan
untuk konsekuensi dosanya? “…Maka
sujudlah hamba itu menyembah tuannya, katanya, ‘Tuan, sabarlah terhadapku, dan aku akan membayar semuanya kepada
Tuan.’ 27 Lalu tuan hamba itu tergerak hatinya oleh…” apa?
“…belas kasihan…” nah, itu adalah
kasih karunia dan rahmat, benar? “…membebaskannya dan…” apa? “…mengampuni utangnya…” Ini adalah pembenaran
Allah atau pengampunan. “…28 Tetapi hamba itu
keluar…” dan sekarang lihat
~ apakah orang ini sungguh-sungguh menyesal? Bagaimana seharusnya dia
menunjukkan dia sungguh-sungguh menyesal telah berutang? Dia akan membuktikan
dengan sikapnya terhadap orang lain. Itulah mengapa Doa Bapa Kami berkata, “Ampunilah
kesalahan kami sebagaimana kami mengampuni yang bersalah pada kami.” Kita diampuni saat kita mengampuni orang
lain. Lanjut, “…28 Tetapi hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba
lain yang berhutang seratus dinar kepadanya…”
itu setara dengan upah
kerja 100 hari, upah harian seorang buruh ialah 1 dinar, “…dan ia menangkap dan mencekik orang itu…” apakah perbuatannya membuktikan pertobatannya tidak sungguh-sungguh?
Ya, “…katanya,
‘Bayar utangmu!’ 29 Maka sujudlah sesama
hambanya itu dan memohon kepadanya, ‘Sabarlah dahulu, utangku itu akan
kulunasi.’ 30 Tetapi ia menolak dan menjebloskannya
ke dalam penjara sampai dilunasinya utangnya…” Wow!
“…31 Maka ketika sesama hambanya…” yang adalah para malaikat pencatat,
“…melihat apa yang telah dilakukannya,
mereka sangat sedih dan datang dan
memberitahu tuan mereka segala yang
telah terjadi. 32 Lalu tuannya itu,
setelah menyuruh memanggil orang itu, berkata kepadanya, ‘Engkau hamba yang jahat! Seluruh utangmu telah
kuhapuskan karena engkau memohon kepadaku. 33 Bukankah engkau pun
harus mengasihani sesama hambamu, seperti
aku telah mengasihani engkau?’ 34 Maka marahlah tuannya itu dan
menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi seluruh utangnya kepada tuannya…” seandainya hamba ini masih hidup, dia masih ada di dalam penjara, dia
menghabiskan sisa hidupnya di penjara. Dan sekarang simak inilah pelajaran yang
mau diajarkan Yesus. Jadi sebagaimana sama seperti dalam perumpamaan ini, “…35
Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila
kamu masing-masing dari…” apa? “…dari
hatinya tidak mengampuni kesalahan saudaranya.”
Is the judgment investigation a threat to a
person's salvation? No, only if the repentance, confession, and faith, are what?
Counterfeit.
If a person on a train has purchased the ticket ~ you know, and when I
lived in New Jersey I used to go to New York on the New Jersey Transit because
in New York to park it costs a fortune, so better go on the train. And if you
didn't pay for your ticket, the attendant would come in and after you were in
the train, the train was rolling, he would ask you for your ticket. Do you
think I was scared? I was saying, “Oh, no! He's asking for the tickets”? No,
because I bought the ticket.
So if you have accepted Christ you have
nothing to fear in the judgement
Apakah
penghakiman investigasi itu suatu ancaman bagi keselamatan seseorang? Tidak,
kecuali jika pertobatan, pengakuan dosa, dan imannya itu apa? Palsu.
Jika orang yang naik kereta api sudah membeli karcis ~
kalian tahu, ketika saya tinggal di New Jersey saya ke New York naik New Jersey
Transit karena di New York ongkos parkir itu mahal sekali, jadi lebih baik naik
kereta. Dan jika kita tidak membeli karcis, setelah kita sudah ada di dalam
kereta, dan keretanya sudah jalan, ketika kondekturnya datang dia akan minta
karcis. Menurut kalian apakah saya takut? Saya berkata, “Wah
celaka, dia minta
karcis.”? Tidak. Karena saya sudah membeli karcis.
Jadi jika
kita sudah menerima Kristus, tidak ada yang perlu kita takuti dalam penghakiman.
16 03 21
No comments:
Post a Comment