_____THE HEBREW RELIGIOUS CALENDAR_____
Part 04/24 - Stephen Bohr
THE MESSIAH’S CALENDAR
https://www.youtube.com/watch?v=p3tiGt4pDKU
Dibuka
dengan doa
Welcome
back! We want to finish this lesson on the Messiah's calendar, and let me just
review what we've studied so far.
· We noticed that there was a specific date for the birth of the Messiah.
It was not revealed to us, but we
know that God had on His calendar, because the Bible said, “when the fullness of time had come God sent forth His Son.” It was at a specific
moment.
· Then we also noticed that there was a specific time for Jesus to
begin His public ministry in the Camp.
And of course that was
announced by John the Baptist. And we noticed that there's a prophecy in the
Old Testament, the Prophecy of the 70 weeks that indicated when the Messiah was going to
be baptized or anointed to begin His public ministry. Of course that
would be at
the end of the 69th week of the 70 weeks, which comes out to the year
27AD. And I might mention that we can know that it was in the fall
of 27AD, and that'll become clearer as we go along.
Selamat
datang kembali! Kita mau menyelesaikan pelajaran tentang kalender Messias, dan
saya akan mengulang apa yang telah kita pelajari.
· Kita sudah menyimak bahwa ada tanggal yang spesifik untuk
kelahiran Messias.
Tanggal
itu tidak dinyatakan kepada kita,
tetapi kita tahu Allah punya tanggal itu di kalenderNya, karena Alkitab
berkata, “Tetapi ketika genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya” (Gal. 4:4). Kelahiran
itu harus terjadi pada saat yang spesifik.
· Kemudian kita juga menyimak ada waktu
yang spesifik bagi Yesus memulai pelayananNya kepada umum di Perkemahan.
Dan
tentu saja itu diumumkan oleh Yohanes Pembaptis. Dan kita menyimak bahwa ada
sebuah nubuatan di Perjanjian Lama, Nubuatan
70 Minggu, yang mengindikasikan
kapan Messias akan dibaptis atau diurapi untuk memulai pelayanan
publikNya. Tentu saja itu adalah pada
akhir minggu ke-69 dari nubuatan 70 Minggu, yang jatuh di tahun 27AD.
Dan bisa saya tambahkan bahwa kita bisa tahu itu terjadi di musim gugur tahun 27AD, dan hal ini
akan menjadi semakin jelas dalam pelajaran yang akan kita simak.
Now,
was there a specific revelation of the date for the death of the Messiah?
Absolutely!
I want you to notice a very interesting phenomenon that is found in the Gospel of
John, and I'm sure that you've read this before. Several times in the gospel it
says that “the time had not come”, “His hour had not come”, and then sometimes
it says that “knowing that His hour had come”. There are several references in
the Gospel of John to that effect, which indicates that there was a specific time for Jesus to
suffer and to die.
I want
us to notice several of those references, particularly in the Gospel of John.
John 2:4 is taking place at the wedding in Cana, and the wine has run out, and
Mary says to Jesus, you know, “There is no wine at the feast.” And I want you
to notice what Jesus says to His mother, “4 Jesus said to her, ‘Woman, what does your concern have to
do with Me? My hour has not yet come.’…” Interesting, “My hour has not yet come” what was He referring to? Let's notice a few other examples.
Nah,
adakah suatu pernyataan yang spesifik mengenai tanggal kematian Messias?
Jelas
ada! Saya mau kalian menyimak suatu fenomena yang sangat menarik yang terdapat
di Injil Yohanes, dan saya yakin kalian sudah pernah membacanya sebelumnya.
Beberapa kali di injil itu dikatakan bahwa “waktunya belum tiba”, “saatNya
belum datang”, dan terkadang dikatakan “menyadari bahwa waktuNya belum tiba”.
Ada beberapa referensi di Injil Yohanes mengenai hal itu, yang mengindikasikan
bahwa ada waktu yang sudah ditentukan
bagi Yesus untuk menderita dan mati. Saya mau kita menyimak
beberapa dari referensi tersebut, terutama di Injil Yohanes. Yohanes 2:4 bicara
tentang peristiwa di perkawinan di Kana, dan anggurnya habis, dan Maria berkata
kepada Yesus, “Anggurnya habis di perjamuan.” Dan saya mau kalian menyimak apa
kata Yesus kepada ibuNya, “4 Kata Yesus
kepadanya, ‘Ibu, kekhawatiranmu punya urusan apa
denganKu? Saat-Ku belum tiba.’…” Menarik! “…SaatKu belum tiba…” Yesus mengacu kepada apa? Mari kita
menyimak beberapa contoh yang lain.
John 7:6
and then we'll also read verse 8. Here the brothers of Jesus are trying to entice
Jesus to go to the Feast of Tabernacles. It says there in verse 6, “6 Then Jesus said to them, ‘My time has not yet come, but
your time is always ready…. 8 You go up to this Feast. I am
not yet going up to this Feast, for My time has not yet…” what? “…fully come.’…” what does that mean? The precise moment has not arrived.
So was there a specific
date for the birth of Jesus on God's
calendar? “when the fullness of time” or “when the time had fully
come God sent forth His Son”.
So
Jesus is saying, “My time hasn't come” and He says it twice in these verses.
Yohanes 7:6 kemudian kita juga akan
membaca ayat 8. Di sini saudara-saudara Yesus mencoba membujukNya untuk pergi
ke perayaan Tabernakel (Pondok Daun). Dikatakan di ayat 6, “6 Maka kata Yesus
kepada mereka, ‘Waktu-Ku belum tiba, tetapi waktumu
selalu siap. 8 Pergilah kamu ke
pesta itu. Aku belum akan pergi ke perayaan ini karena waktu-Ku masih…” apa? “…belum genap.’…” apa maksudnya? Saat yang tepat belum
tiba.
Jadi apakah ada tanggal tertentu untuk
kelahiran Yesus di kalender Allah? “…ketika genap waktunya…” atau “…ketika waktu yang
ditentukan benar-benar tiba, Allah mengutus AnakNya…”
Jadi
Yesus berkata, “WaktuKu masih belum tiba” dan Dia mengatakannya dua kali di
ayat-ayat ini.
Notice
John 17:30 (should
be 7:30), here Jesus says to those who are listening that His Father had
sent Him into the world, and notice what they attempted to do with Jesus. “30 Therefore they sought to
take Him; but no one laid a hand on Him…” why?
“…because His hour had not yet come.” Could they kill Him at that moment? No! There was a time and
hour for this to happen.
Simak Yohanes 7:30, di sini Yesus
berkata kepada mereka yang sedang mendengarkan bahwa BapaNya telah mengirimNya
ke dunia dan simak apa yang berusaha mereka lakukan pada Yesus, “30 Oleh karena itu
mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuhNya…” mengapa? “…sebab saat-Nya belum
tiba…” Bisakah mereka membunuhNya pada waktu
itu? Tidak! Ada waktu dan jamnya kapan itu akan terjadi.
Notice
John 8:20, Jesus has told them here, “you don't know Me and you don't know My Father”, of course their response was not very complimentary. It says, “20 These words Jesus spoke in the treasury, as He taught in
the temple; and no one laid hands on Him, for His hour had not yet
come.” The specific date had not
yet come.
Simak Yohanes 8:20, Yesus berkata kepada
mereka di sana, “19 …kalian tidak mengenal Aku dan kalian tidak mengenal Bapa-Ku…” tentu saja respon mereka tidak ramah.
Dikatakan, “…20 Kata-kata itu dikatakan Yesus
dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorang pun
menangkap Dia karena saat-Nya masih belum
tiba…” Tanggal yang sudah ditentukan masih
belum tiba.
John 12:23,
27, some Greeks come to Jesus, they want an interview and Jesus tells Philip and
Andrew, two of His disciples, “23 …‘The hour has come…” this is the last week of the life of Jesus, “23 …‘The hour has come that the Son of Man should
be glorified…. 27 ‘Now My soul is troubled, and what shall I say? ‘Father, save Me
from this hour’? But for this purpose I came to this hour.’…” Notice once again the expression “I've come to this hour”, He
knew that the hour had come.
Yohanes
12:23, 27, beberapa orang Greeka datang ke Yesus, mereka mau mewawancaraiNya,
dan Yesus berkata kepada Filipus dan Andreas, dua orang muridNya, “23…‘Telah tiba saatnya bagi
Anak Manusia untuk dimuliakan… 27
Sekarang jiwa-Ku galau dan apakah yang akan
Kukatakan? ‘Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini’? Justru untuk tujuan inilah Aku tiba pada saat ini…” Simak
sekali lagi ungkapan “Aku tiba pada saat ini”, Yesus tahu bahwa saatNya telah
tiba.
John 13:1
here Jesus speaks about leaving the world and going to His Father. “1 Now before the Feast of the
Passover, when Jesus knew that…” what?
“…His hour had come…” this is
at the end of His ministry, “…that He should depart from this world to the Father, having
loved His own who were in the world, He loved them to the end…” So notice He knew that His hour had what? Come. Was He conscious
of His calendar? Yes! He was conscious, not because He had all the information
that He had before He came to this world,
but because day to day His Father revealed to Him the dates that He had on His
calendar. We're going to read some interesting statements in a while.
Yohanes 13:1 di sini Yesus berbicara tentang meninggalkan dunia ini
dan pergi ke BapaNya. “ 1
Sekarang sebelum hari raya Passah
mulai, ketika Yesus tahu…” apa? “…saat-Nya sudah tiba…” ini di bagian akhir ministriNya, “…bahwa Dia harus meninggalkan dunia ini pergi kepada Bapa, Dia telah mengasihi milikNya sendiri yang ada di dunia ini, maka Ia mengasihi mereka
sampai akhirnya…” Jadi simak, Yesus tahu bahwa saatNya
sudah apa? Tiba. Apakah Dia tahu tentang kalenderNya? Ya! Dia tahu, bukan
karena Dia sudah memiliki semua informasi yang dimilikiNya sebelum Dia datang
ke dunia ini, melainkan karena dari
hari ke hari BapaNya menyatakan kepadaNya tanggal-tanggal yang ada di
kalenderNya. Kita akan membaca beberapa pernyataan yang menarik
sebentar lagi.
John 17:1,
here Jesus is praying to His Father on behalf of His disciples and all those
who would believe in Jesus, and notice what Jesus says to His Father in prayer,
“1 …‘Father, the hour has come. Glorify Your
Son, that Your Son also may glorify You…” “The hour has come” of course this was on Thursday evening, so
His hour had come. Soon He would be in Gethsemane and He would be agonizing
with the cup of God's wrath in His hand.
Yohanes
17:1 di sini Yesus berdoa kepada BapaNya demi kepentingan murid-muridNya dan
semua yang nanti akan mempercayai Yesus, dan simak apa kata Yesus kepada
BapaNya dalam doa, “1...’Bapa,
saatnya telah tiba. Muliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu juga boleh memuliakan Engkau.’…” “Saatnya telah tiba”, tentu saja ini
terjadi Kamis malam (malam Jumat), jadi saatNya telah tiba. Segera Dia akan
berada di Getsemani dan Dia akan bergumul dengan cawan murka Allah di
tanganNya.
Notice
this remarkable statement from Desire of Ages page
147 Ellen White here tells us that the entire itinerary of Jesus had
already been planned between Him and His Father before He came to this world. This
is how it reads, “The words, ‘Mine hour is not yet come,’…”
which is what the verses that we’ve just referred to, “…point to the fact that every act of Christ's life on earth…”
how many acts? “…every act of Christ's life on earth
was
in fulfillment of the plan that had
existed from the days of eternity…” that's
amazing! “…Before He came to earth, the plan lay out before
Him, perfect in all its details…”
was it a detailed plan, both as to event and to time?
Absolutely! But now you say, “Okay, so He already knew everything. So if He
knew everything then it wasn't a test, and it wasn't a trial.” Well, while He
was here He did not have the benefit of this information, except on a daily
basis. She continues writing, once again,
“… Before He came to earth, the plan lay out before
Him, perfect in all its details. But as He walked among men, He was guided, step-by-step, by
the Father's will. He did not hesitate to act…” when? “…at the
appointed time. With the same submission
He waited
until the
time
had come.”
Was
there a
specific date for every act in the life of Christ? It was planned
from the days of eternity. But while Jesus walked here He only had the
benefit of knowing the information for a specific day.
Simak pernyataan yang luar biasa ini
dari Desire of Ages hal. 147.
Ellen White di sini memberitahu kita bahwa seluruh jadwal Yesus sudah dirancang
oleh Dia dan BapaNya sebelum Dia datang ke dunia ini. Inilah yang tertulis,
“…Perkataan ‘SaatKu belumlah tiba’…” yang adalah ayat-ayat yang baru kita rujuk,
“…menunjuk kepada fakta bahwa setiap tindakan dalam hidup Kristus di
bumi…” berapa tindakan? “…setiap tindakan dalam hidup Kristus di
bumi itu merupakan penggenapan dari rencana yang sudah ada sejak masa
kekekalan…” ini luar biasa! “…Sebelum Dia datang ke bumi, rencananya
sudah terbuka di hadapanNya, sempurna dalam semua detailnya…” apakah itu rencana yang terperinci baik mengenai
peristiwanya maupun waktunya? Jelas iya! Tetapi sekarang kalian berkata, “Oke,
jadi Dia sudah tahu semuanya. Kalau Dia sudah tahu semuanya maka itu bukanlah
suatu ujian, dan bukan suatu pencobaan.” Nah, selagi Dia ada di dunia, Dia tidak memiliki informasi
ini, kecuali apa yang diberikan kepadaNya dari hari ke hari.
Ellen White melanjutkan menulis, sekali lagi, “…Sebelum
Dia datang ke bumi, rencananya sudah terbuka di hadapanNya, sempurna dalam
semua detailnya. Tetapi sementara Dia berjalan di tengah-tengah manusia, Dia
dituntun, selangkah demi selangkah, oleh kehendak Allah Bapa. Dia tidak
ragu-ragu bertindak…” kapan? “…pada saat yang telah ditentukan. Dengan
kepatuhan yang sama Dia menunggu hingga saat itu tiba…”
Apakah ada waktu yang spesifik untuk
setiap tindakan dalam hidup Kristus? Semua sudah dirancang sejak masa kekekalan.
Tetapi sementara Yesus berjalan di dunia Dia hanya memiliki pengetahuan tentang
informasi untuk satu hari yang tertentu.
There's a related
statement to this in Ministry of Healing page
479 and I want you to remember this statement, because I'm going to come
back to it at the end of our study.
“Christ in His life on earth made no plans for Himself…” in
other words Jesus didn't say, “Now let Me prepare My itinerary for today, I
think I'll go to Samaria, and I think I'll do this, and I think I'll do that.”
No! He made no plans for Himself.
“…He accepted…”
whose plans? “…God's plans for Him,
and day
by day the Father unfolded His plans.”
Whose plans? The Father's plans.
So was
Jesus absolutely subject to the will of His Father? Only while He was on earth?
Nope! Read the first chapter of Patriarchs and
Prophets. He was subject to His father's will in eternity past, and He will be
subject to His father's authority in eternity future. And once again
people say, “Then you believe He's inferior.” We need to get that idea out of
our brains because it doesn't add up.
Ada
pernyataan yang terkait dengan ini di Ministry
of Healing hal 479, dan saya mau kalian mengingat pernyataan
ini, karena saya akan kembali kemari pada bagian akhir dari pelajaran kita.
“…Dalam
hidupNya di dunia Kristus tidak membuat rencana bagi DiriNya sendiri…” dengan kata lain Yesus tidak berkata, “Nah, Aku
akan menyiapkan jadwalKu untuk hari ini, Aku pikir Aku akan ke Samaria, dan Aku
pikir Aku akan berbuat ini, dan Aku pikir Aku akan berbuat itu.” Tidak! Dia
tidak membuat rencana untuk DiriNya sendiri. “…Dia menerima…” rencana siapa? “…rencana Allah bagiNya, dan dari hari ke
hari Bapa mengungkapkan rencanaNya…” rencana
siapa? Rencana Bapa.
Jadi apakah
Yesus mutlak tunduk kepada kehendak BapaNya? Hanya selagi Dia hidup di bumi?
Tidak! Bacalah bab pertama Patriarchs and Prophets. Dia tunduk kepada kehendak
BapaNya di kekekalan lampau dan Dia akan tunduk pada autoritas BapaNya di
kekekalan mendatang. Dan sekali lagi orang-orang berkata, “Kalau
begitu Anda meyakini Dia inferior.” Kita perlu membuang konsep itu keluar dari
kepala kita karena itu tidak tepat.
Now the Bible
gives us the year, the day, the month, and the hour of Christ's death.
First
of all let's talk about the year.
Daniel
9:26-27, and there was an earthly announcement when Jesus was going to die,
right? We already noticed that, the triumphal entry of Jesus into Jerusalem.
Daniel
9:26-27, we read the following words, “26 And after the sixty-two weeks…” and if you read the context it's actually after the sixty
nine, seven and sixty-two, so it's after
69 weeks. What was going to happen? “…Messiah shall be
cut off, but not for Himself…” for
whom did Jesus die? Did He die for Himself? No! He died for us. So in the middle
of the week Messiah, or after the sixty-two weeks, the Messiah was going to be
cut off. And then it says, “…but in the middle of the week He shall bring an end to…” what? “…He shall bring an end
to sacrifice and offering…” So
let's do the math.
The Messiah was anointed
in what year? The year 27AD.
What
season of the year? In the fall.
You
say, “How do we know in the fall?”
Very
simple. If Jesus was baptized in the year 27AD we would think that if He was
crucified in the year 31, that's too much, that's four years, right? 27 to 31 appears to be four years.
Except
when you consider that:
· He was baptized in the fall of 27, to the fall of 28 is one
year,
· to the fall of 29 is two years,
· to the fall of the year 30 is three years,
· to the spring of 31 is three-and-a-half.
What
season of the year was Jesus crucified? In the spring. So He's crucified
in the middle of the last week.
And He
was anointed or baptized at the beginning of the last week. And He was anointed
in the fall. He must have died three-and-a-half years later in the spring of
what year? In the spring of the year 31AD.
Did Jesus die
in the spring of the year 31AD at the time of the Passover? He most
certainly did.
Nah,
Alkitab memberi kita tahunnya,
tanggalnya, bulannya, dan jamnya dari kematian Kristus.
Pertama-tama
mari kita bicara tentang tahunnya.
Daniel
9:26-27 ~ dan ada pengumuman di dunia ketika Yesus akan mati, benar? Kita sudah
menyimak itu, masuknya Yesus ke Yerusalem dielu-elukan sebagai raja.
Daniel 9:26-27, kita membaca kata-kata
berikut, “26 Sesudah
keenam puluh dua kali tujuh masa (62 minggu) itu…” dan jika kita baca konteksnya,
sebenarnya itu setelah minggu ke-69, 7 dan 62 jadi itu setelah minggu ke-69.
Apa yang akan terjadi? “…Messias akan dipotong,
tetapi bukan karena Dirinya sendiri…” untuk siapa Yesus mati? Apakah Dia mati
karena DiriNya sendiri? Tidak, Dia mati untuk kita. Maka di tengah-tengah
minggu, setelah minggu ke-62 Messias akan dipotong. Kemudian dikatakan, “27 ...tetapi pada pertengahan tujuh masa (= satu minggu)
itu Ia akan menghentikan…” apa? “…Ia akan menghentikan
korban sembelihan dan korban persembahan…” mari sekarang kita hitung.
Messias diurapi
di tahun berapa? Tahun 27AD.
Musim
apa di tahun itu? Musim gugur.
Kalian
berkata, “Dari mana itu musim gugur?”
Sederhana.
Jika Yesus dibaptis tahun 27AD, kalau kita berpikir Dia disalib tahun 31, maka
itu waktunya terlalu panjang, itu adalah 4 tahun, benar? Dari 27 hingga 31,
sepertinya itu 4 tahun. Kecuali jika kita mempertimbangkan:
·
Dia dibaptis di musim gugur tahun 27,
hingga musim gugur tahun 28 itu 1 tahun,
·
hingga musim gugur tahun 29 itu 2
tahun,
·
hingga musim gugur tahun 30 itu 3
tahun,
·
hingga
musim semi tahun 31 itu 3½ tahun.
Musim
apa ketika Yesus disalibkan?
Musim semi. Jadi Dia disalibkan di pertengahan minggu yang
terakhir.
Dan
Dia diurapi atau dibaptis di awal minggu yang terakhir. Dia diurapi di musim
gugur.
Tentunya
Dia mati 3½ tahun kemudian di musim semi tahun berapa? Musim semi tahun 31AD.
Apakah
Yesus mati di musim semi tahun
31AD pada waktu Passah? Tepat sekali.
But we also
know which month and which day He was going to die.
Exodus
12:5-6 give us the month, the day, and the hour. It says there, “ 5 Your lamb shall
be without blemish, a male of the first year. You may take it from the sheep or from the
goats. 6 Now
you shall keep it until the fourteenth day of the same month…” this is the month of Nisan, nothing to do with the automobile by
the way. It's one “s” not two “ses”. So it says here that the lamb was to be
slain on the 14th day of the month of Nisan.
So do we have the day and do we have the month? We most certainly do.
But we
also have the hour, because the last part of the verse says,
“…Then the whole assembly of the congregation of Israel shall kill it at
twilight…” That's not a good
translation of the Hebrew. In Hebrew it says “between the two evenings”
that's what it literally says. And so you say, “Now, wait a minute. ‘Between
two evenings’? I thought there was one evening when the sun sets.”
True!
But in Jewish thinking there are actually two evenings:
· the first evening is when
the sun reaches directly overhead, and it begins its descent, the
afternoon hours. That's when sunset begins in other words.
· And the second evening is when the sun actually sets.
So between the
two evenings is basically between noon and sunset. You know in Spanish
it's interesting that this verse says instead of saying “at twilight, you shall
kill it at twilight” it says, in “la tarde”, “tarde”. Now you say, why do you bring it up in
Spanish? Because in Spanish the morning hours are the hours of the “mañana”, whereas after we reach
noon in the afternoon “horas de la
tarde”, see? So from noon on it's “tarde”
and then when the sun sets, that's the end of the “tarde”, that's the end of the afternoon, if you please.
So
basically if the Messiah dies between the two evenings, what time would that
be? Between noon and basically around 6 o'clock. It would be around 3 o'clock in the
afternoon that the Passover lamb was slain.
Tetapi kita juga tahu bulan mana dan hari mana Dia akan mati.
Keluaran 12:5-6 memberitahu kita bulannya, harinya, dan jamnya. Dikatakan di
sana, “5 Anak dombamu itu harus tidak
bercela, seekor jantan, dari tahun yang pertama; kamu boleh ambil domba atau kambing. 6
Kamu harus memeliharanya sampai hari yang
keempat belas di bulan yang sama…” ini
bulan Nisan, tidak ada kaitannya dengan mobil, tulisannya dengan satu “s” bukan
dua. Maka dikatakan di sini bahwa anak domba itu harus disembelih pada hari
ke-14 bulan Nisan. Jadi apakah kita sekarang mendapatkan harinya dan bulannya?
Benar sekali. Tapi kita juga mendapat
jamnya, karena bagian akhir ayat itu berkata, “…lalu seluruh jemaah Israel
yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja…” ini bukan terjemahan yang baik dari
bahasa Ibraninya. Dalam bahasa Ibrani dikatakan “di antara dua petang” itulah yang
dikatakan secara literal.
Maka
kalian berkata, “Tunggu dulu, ‘di antara dua petang’? Bukannya hanya ada satu
petang yaitu ketika matahari terbenam?”
Betul.
Tetapi dalam cara pemikiran Yahudi benar-benar ada dua petang:
·
Petang
yang pertama ialah setelah matahari mencapai puncaknya dan
dia mulai menurun, yaitu jam-jam sore hari. Dengan kata lain saat itulah
dimulainya proses matahari terbenam.
·
Dan petang kedua ialah ketika matahari benar-benar terbenam.
Maka
di antara dua petang pada
dasarnya ialah di antara tengah hari dan matahari terbenam.
Kalian tahu, menarik dalam bahasa Spanyol ayat ini tidak mengatakan “di waktu
senja”, “kamu harus menyembelihnya di waktu senja”, melainkan di “la tarde” “tarde”.
Nah,
kalian berkata mengapa Anda selalu menyebut bahasa Spanyol?
Karena
dalam bahasa Spanyol jam-jam pagi adalah jam-jam “mañana”, sementara setelah tengah hari di sore hari
“horas de la tarde” (jam-jam sore).
Lihat? Maka mulai dari pukul 12 siang itu “tarde”, lalu ketika matahari terbenam itulah akhir “tarde”, akhir dari sore hari, katakanlah demikian.
Maka pada dasarnya jika Messias mati antara kedua petang,
pukul berapa waktu itu? Antara tengah hari dan sekitar pukul enam. Jadi haruslah sekitar pukul tiga
siang anak domba Passah itu disembelih.
Now
what does the Passover lamb represent?
1
Corinthians 5:7 here ~ it is in your syllabus ~ here the Apostle Paul says, “ 7 Therefore purge out
the old leaven, that you may be a new lump, since you truly are unleavened. For
indeed Christ, our Passover, was sacrificed for us.”
So what
day would we expect Jesus to be crucified? Do you think maybe the 14th day?
What
month? Nisan?
What
hour? About three o'clock?
What
year? The year 31AD?
Nah,
anak domba Passah itu melambangkan apa?
1
Korintus 5:7 di sini ~ ada di silabus kalian ~ di sini rasul Paulus berkata, “7
Maka buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu
menjadi adonan yang baru, sebab kamu benar-benar
telah dibersihkan dari ragi. Karena
sesungguhnya Kristus, Anak Domba Passah kita, telah dikurbankan untuk kita.”
Jadi hari apa kita perkirakan Yesus
disalib? Apa kira-kira hari yang ke-14?
Bulan apa? Nisan?
Pukul berapa? Sekitar pukul tiga?
Tahun berapa? 31 AD?
Now
let's notice if that's the case. Matthew 27:46, “45 Now from the sixth hour until the…” this is verse 45 the previous verse,
“… Now
from the sixth hour until the ninth hour there was darkness over all the land. 46 And about the ninth…” See,
it's not the ninth hour yet, it's “…about the ninth hour Jesus
cried out with a loud voice, saying, ‘Eli, Eli, lama sabachthani?’ that is, ‘My God, My God, why have You forsaken Me?’…” What would the ninth hour
be? You see in biblical times:
· around 6 a.m. was the first hour,
· 9:00 a.m. would be the third hour,
· 12 would be the sixth hour,
· and three o'clock in the afternoon would be the ninth hour.
They do
it a little differently, they did it differently than we do. So the ninth
hour would be what time? 3 o'clock in the afternoon.
Sekarang
mari kita simak apakah benar demikian.
Matius 27:46, “45 Nah, mulai
dari jam keenam hingga…” ini ayat 45, ayat sebelumnya, “…Nah, mulai dari jam keenam hingga jam kesembilan kegelapan meliputi
seluruh daerah itu 46 Dan pada kira-kira
jam kesembilan…” simak, ini masih belum jam kesembilan,
ini “…pada kira-kira
jam kesembilan berserulah Yesus dengan suara
nyaring, ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ artinya, ‘Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?’…” jam
kesembilan itu kira-kira apa? Kalian lihat, di zaman Alkitab:
·
Sekitar pukul 6 pagi itu jam pertama,
·
Pukul 9 pagi adalah jam ketiga,
·
Pukul 12 adalah jam keenam,
·
Dan pukul 3 sore adalah jam kesembilan.
Orang
Yahudi memakai cara yang agak berbeda dengan kita. Maka jam ke-9 adalah pukul berapa? Pukul 3 sore.
Now
what did Jesus cry out at the ninth hour? Matthew 27:50-53, “ 50
And Jesus cried out
again with a loud voice…”
and incidentally I added here in brackets [‘it is finished’ and ‘Father, into Your hands I commend My spirit’], are
two expressions that are not included here in the Gospel of Matthew, the last
statement of Jesus is, “Father, into Your hands I commend My spirit” but anyway He says with a loud voice, He cries out. Doesn't say
what He cried out, but I added that in brackets, “…and yielded up His spirit….” that
means that He breathed His last.
“…51 Then, behold, the
veil of the temple was torn in two from top to bottom; and the
earth
quaked,
and
the rocks were
split.”
So at
what time did Jesus die? He died at 3 o'clock in the afternoon
between the two evenings, on the 14th day of Nisan and according to the
prophecy of Daniel 9, the year 31AD. Isn’t that amazing?
Nah, apa yang diserukan Yesus pada jam
kesembilan? Matius 27:50-53, “50 Dan Yesus berseru lagi dengan suara nyaring…” dan
saya tambahkan di sini dalam kurung [‘Sudah selesai’ dan ‘Bapa, ke dalam tanganMu Aku
serahkan rohKu’] itulah dua kalimat yang tidak terdapat di Injil Matius.
Pernyataan terakhir Yesus ialah, ‘Bapa, ke dalam tanganMu Aku
serahkan rohKu’ tetapi baiklah,
Yesus berkata dengan suara nyaring, Dia berseru. Di sini tidak ditulis apa yang
diserukanNya, tetapi saya sudah tambahkan itu dalam kurung, “…lalu menyerahkan
nyawa-Nya…” artinya
itulah nafasNya yang terakhir. “…51 Lalu lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua
dari atas sampai ke bawah dan bumi berguncang,
dan bukit-bukit batu terbelah…”
Jadi
pada pukul berapa Yesus mati? Dia
mati pukul 3 siang, antara kedua petang, pada hari ke-14 Nisan, dan menurut
nubuatan Daniel, pada tahun 31AD.
Bukankah ini luar biasa?
But now
do you remember the expression in Daniel 9, “He shall cause the
sacrifice and oblation to cease, and offering to cease”? Do you remember that expression? That literally happened when
Jesus died. Only the Jews didn't get it because even though there was not a
sacrifice that day, they probably started the next day with the daily
sacrifice. Listen to this amazing passage from the book Desire of Ages this is page 756 and
page 757.
“When the loud cry,
‘It
is finished,’ came from the lips of Christ, the priests were officiating in the temple. It was the hour of the evening sacrifice…” that
would be three o'clock in the afternoon
“…The lamb representing Christ
had been brought to be slain.
Clothed in his significant and beautiful dress, the
priest stood with
lifted knife, as did Abraham when he was about to slay his son.
With
intense interest the people were looking on.
But the earth trembles and quakes; for the Lord Himself draws near. With a rending noise the
inner veil
of the temple is
torn from top to bottom by
an
unseen hand, throwing
open
to the gaze of the multitude a place once filled with the presence of God. All is terror
and confusion. The priest is about to slay
the
victim;
but
the knife drops
from
his nerveless hand, and the
lamb
escapes…” Amazing! A lamb did not die that day because
The Lamb died that day, He caused literally the sacrifice and the offering
to cease on that day. She
continues writing, “…Type has
met
antitype in the death
of God's Son.
The
great sacrifice has
been
made. The way
into
the holiest is laid open. A
new
and living way is prepared for all.
No longer need sinful,
sorrowing humanity await the coming of the high priest. Henceforth the Savior
was to officiate as priest and advocate in the
heaven of heavens…”
and now notice how she alludes to the prophecy of Daniel 9, “…It was as if a living voice had spoken to the
worshipers: There is now an end to all sacrifices and offerings for sin…” Amazing! It happened
precisely the hour when it was supposed to happen.
Tetapi
apakah kalian ingat pernyataan di Daniel 9 (ay. 27), “Ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban persembahan”?
Ingatkah kalian pernyataan itu? Ini sungguh-sungguh terjadi ketika Yesus mati.
Hanya saja orang Yahudi tidak mengerti, walaupun hari itu tidak ada persembahan
kurban, kira-kira keesokan harinya mereka mulai membuat lagi kurban
sehari-hari. Dengarkan bacaan yang luar biasa ini dari Desire of Ages
hal.756-757,
“…Ketika seruan nyaring ‘Sudah selesai’ keluar dari bibir Kristus, imam-imam sedang
melayani di Bait Suci. Waktu itu pas waktunya kurban petang…” yaitu sekitar pukul tiga sore.
“…Anak domba yang melambangkan Kristus sudah disiapkan untuk disembelih. Dalam
jubahnya yang khas dan indah, si imam sedang berdiri dengan pisau terangkat,
sebagaimana Abraham ketika dia akan menyembelih anaknya. Dengan penuh perhatian
orang-orang sedang menyaksikan. Tetapi bumi bergetar dan berguncang, karena
Tuhan sendiri sedang menghampiri. Dengan suara yang menggelegar tirai di bagian
dalam Bait Suci tercabik dari atas hingga ke bawah oleh tangan yang tidak
terlihat, membuka lebar-lebar pandangan orang banyak kepada tempat yang
sebelumnya dipenuhi kehadiran Allah. Semua ketakutan dan penuh kebingungan. Imam sudah akan menyembelih domba
kurban, tetapi pisau terjatuh dari tangannya yang lemas dan domba itu melarikan
diri…” Luar biasa!
Hari itu seekor anak domba tidak mati karena Anak Domba yang Sejati sudah mati
hari itu. Dia benar-benar mengakibatkan
kurban sembelihan dan kurban persembahan berhenti secara literal hari itu.
Ellen White melanjutkan menulis, “…Dalam kematian Anak Allah, tipe [lambang] sudah bertemu dengan
antitipe [yang sesungguhnya]. Kurban yang agung telah dilakukan. Jalan masuk ke
Bilik Mahakudus sudah terpampang terbuka. Suatu jalan dan hidup yang baru sudah
disiapkan bagi semua manusia. Manusia-manusia yang berdosa dan berduka tidak
perlu lagi menunggu kedatangan imam besar. Sejak saat itu Sang Juruselamat akan
bertindak sebagai imam dan pembela di Surga …” dan sekarang simak bagaimana Ellen White
menyinggung nubuatan Daniel 9,
“…Seolah-olah suatu suara yang hidup berbicara kepada mereka yang
beribadah: Sekarang ini semua kurban dan persembahan bagi dosa berakhir…” Luar biasa! Ini terjadi tepat di jam di mana
kejadian itu harus terjadi.
So was Jesus born when it was supposed to happen?
Was He baptized when it was supposed to happen?
Did He die when it was supposed to happen?
Absolutely!
Do you suppose maybe His resurrection happened when it
was supposed to happen?
Jadi
apakah Yesus memang lahir pada saat itu harus terjadi?
Apakah
Dia memang dibaptis pada saat itu harus terjadi?
Apakah
Dia memang mati pada saat itu harus terjadi?
Tepat
sekali!
Menurut
kalian apakah barangkali kebangkitanNya memang terjadi pada saat itu harus
terjadi?
Before
we get to that we need to talk about the Feast of Unleavened Bread.
Notice
Leviticus 23:6-7, this is at the beginning of the next page, page 26. It says, “ 6 And on the fifteenth day
of the same month…” which month would that
be? Nisan, very well, “…is the Feast of Unleavened Bread
to the Lord…”
Interesting. So when would that be with
reference to the Passover? The Passover was the 14th, so Unleavened
Bread is what? The very next day, the 15th of Nisan is Unleavened Bread.
Now the
question is, why was it Unleavened Bread? We're going to dig into this more
when we get to studying the Unleavened
Bread Feast in detail.
Sebelum
kita berbicara tentang itu, kita perlu berbicara tentang Perayaan Roti Tidak Beragi.
Simak Imamat 23:6-7, ini ada di awal
halaman berikutnya, hal. 26. Dikatakan, “6 Dan pada hari
yang kelima belas bulan yang sama…” bulan mana itu? Nisan, betul sekali, “…itulah hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN…” Menarik! Jadi kapankah itu sehubungan
dengan Passah? Passah itu hari ke-14, jadi Roti Tidak Beragi itu kapan?
Keesokan harinya, hari ke-15 Nisan
adalah Roti Tidak Beragi.
Sekarang
pertanyaannya, mengapa kok Roti Tidak Beragi? Kita akan menggali lebih dalam
tentang hal ini ketika kita mempelajari Perayaan Roti Tidak Beragi secara
mendetail.
But
what does leaven
represent in the Bible? It represents sin, not always, on the day of
Pentecost it doesn't represent sin because two loaves leavened loaves are offered
at Pentecost, so we can't say that sin is being offered at Pentecost. You
see, leaven
can also represent the Holy Spirit, that is placed in the church, and
the church grows. In the Bible symbols are flexible, they don't always mean the
same thing. You have to take into account the context. But in this case it represents sin.
Tetapi
ragi melambangkan apa di Alkitab? Ragi
melambangkan dosa, tidak selalu, pada hari Pentakosta ragi tidak melambangkan
dosa karena dua
potong roti beragi dipersembahkan di hari Pentakosta, jadi kita
tidak bisa mengatakan bahwa di hari Pentakosta dosa dipersembahkan. Kalian lihat, ragi juga bisa melambangkan Roh
Kudus yang ditempatkan di gereja, dan gereja bertumbuh. Di
Alkitab simbol itu fleksibel, mereka tidak selalu berarti hal yang sama, kita
harus mempertimbangkan konteksnya. Tetapi di
sini, dalam kasus ini, ragi melambangkan dosa.
Now
what does the
bread represent? The bread represents what? Jesus, more specifically
John 6:51 says that it represents the flesh of Jesus. John 6:51, it represents, the bread
is Jesus, “the bread that I will give is My flesh that I shall give for
the life of the world”. Did the flesh of Jesus
have any sin? The flesh of Jesus had absolutely no sin and because His flesh
had no sin like the Unleavened Bread had no leaven, the body of Jesus did not
see any what? Did not see any corruption on the Sabbath. What would have
happened with a normal body on the Sabbath? A normal body on the Sabbath would
have begun the process of corruption immediately upon death. That's what
scientists say. They say immediately after this, the process of decomposition
begins, and that would have happened with Jesus. But the body of Jesus was laid
in the tomb, His body without leaven was laid in the tomb, and He rested on the
Sabbath day, and His body saw no corruption because in Him there was no leaven
of sin.
Nah,
rotinya melambangkan
apa? Yesus, lebih khusus Yohanes 6:51 mengatakan itu melambangkan daging Yesus.
Yohanes 6:51 roti itu ialah Yesus, “51…roti yang akan Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan
Kuberikan supaya dunia hidup. …”
Apakah
daging Yesus ada dosanya? Daging Yesus sama sekali tidak ada dosanya, dan karena
dagingNya tidak berdosa seperti roti yang tidak beragi tidak ada raginya, maka
tubuh Yesus tidak mengalami apa? Tidak mengalami pembusukan pada hari Sabat.
Apa yang akan terjadi pada mayat biasa pada hari Sabat? Mayat biasa pada hari
Sabat akan memulai proses pembusukan segera setelah kematian. Itulah yang
dikatakan para ilmuwan. Mereka berkata segera setelah kematian proses
dekomposisi dimulai, dan pasti akan terjadi pada Yesus. Tetapi jasad Yesus
dibaringkan di kubur, tubuhNya yang tanpa ragi dibaringkan di kubur, dan Dia
beristirahat pada hari Sabat, dan tubuhNya tidak mengalami pembusukan karena
padaNya tidak ada ragi dosa.
So the first
day of Unleavened Bread represents the rest of the body of Jesus in the tomb
where His body sees no corruption, because He had no leaven of sin in His life.
And by the way after His resurrection, interestingly enough, does He present
Himself during that period of eight days, does He present Himself to His disciples
several times culminating on the 2nd Sunday after His resurrection? Yes! The Feast
of Unleavened Bread lasted 7 days,
folks, but
the first day of Unleavened Bread was a special celebration, it
represented Jesus resting in the tomb. No leaven of sin in His flesh and
therefore seeing no corruption. Did Jesus rest in the tomb precisely that day that was
indicated by this prophecy? Did He fulfill this Feast to a tee? He most
certainly did.
Jadi hari pertama Roti Tidak Beragi
melambangkan beristirahatnya tubuh
Yesus di dalam kubur
di mana tubuhNya tidak mengalami pembusukan karena Dia tidak punya ragi dosa
dalam hidupNya. Dan ketahuilah, setelah kebangkitanNya, yang cukup menarik itu
apakah Dia memperlihatkan DiriNya selama periode 8 hari itu, apakah Dia
memperlihatkan DiriNya kepada murid-muridNya beberapa kali, dan memuncak pada
hari Minggu yang kedua setelah kebangkitanNya? Ya! Perayaan Roti Tidak Beragi berlangsung 7 hari,
Saudara-saudara, tetapi hari
yang pertama dari Roti tidak Beragi adalah perayaan yang istimewa,
itu melambangkan Yesus beristirahat dalam kubur. Tidak ada ragi dosa di
tubuhNya dan oleh karenanya tubuhNya tidak mengalami pembusukan. Apakah Yesus beristirahat di dalam
kubur tepat pada hari itu yang diindikasikan oleh nubuatan ini?
Apakah Dia menggenapi perayaan ini dengan tepat? Tentu saja.
Now we
have another Feast which is the Feast of First Fruits.
Let's
read Leviticus 23:9-11 it says, “9 And the Lord spoke to Moses,
saying, 10 ‘Speak to the children of Israel, and say to them: ‘When you
come into the land which I give to you, and reap its harvest, then you shall
bring a sheaf of the firstfruits of your harvest to the priest. 11 He shall…” what? “…shall wave the sheaf
before the Lord, to be accepted on your
behalf…” and then it tells us when the wave sheaf was presented before
the Lord, it says, “…on the day after the Sabbath the priest shall wave it…” So I want you to notice this in your minds.
What
day of the week did Jesus die? He died on Friday.
Which
day of the week did Jesus rest in the tomb as the Unleavened Bread with no
leaven of sin? On Sabbath.
So when
would the
Feast of First Fruits take place with
regards to Christ? It would be the day after the Sabbath. It would be on
what we call what? Sunday, that would be when the sheath would be waved before the Lord.
Nah,
ada perayaan yang lain, yaitu Perayaan
Buah Sulung.
Mari kita baca Imamat 23:9-11, yang berkata, “9 Dan TUHAN berfirman
kepada Musa, kataNya, 10
‘Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Ketika kamu sampai ke negeri yang Kuberikan kepadamu,
dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa satu berkas hasil pertama
dari penuaianmu kepada imam, 11 dan imam itu akan…” apa? “…akan mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, untuk
diterima atas namamu…” lalu
dikatakan kapan berkas yang diunjukkan itu dipersembahkan di hadapan
Tuhan, dikatakan, “…pada hari sesudah sabat, Imam itu harus mengunjukkannya…” Jadi
saya mau kalian menyimak ini di dalam pikiran kalian.
Yesus
mati pada hari apa? Dia mati pada hari Jumat.
Kapan Yesus beristirahat di dalam kubur
sebagai Roti Tidak Beragi tanpa ragi dosa? Pada hari Sabat.
Kalau begitu kapan Perayaan Buah Sulung terjadi sehubungan dengan Kristus?
Itu terjadi pada hari setelah
Sabat, yaitu pada apa yang kita sebut apa? Hari Minggu, ketika berkas itu akan dilambaikan di
hadapan Tuhan.
Was
that Feast fulfilled precisely and exactly the way it is described in prophecy?
Absolutely! Who fulfilled the Feast of First Fruits? Jesus
did. Which event? 1 Corinthians 15:20, and then we'll go back to the previous paragraph
because this is where it gets very interesting. 1 Corinthians 15:20 the Apostle
Paul explains, “20 But now Christ is risen
from the dead, and has
become…” what? “…has become the firstfruits of
those who have fallen asleep.”
So who
fulfills the Feast of First Fruits?
Jesus does.
On what
day? The day after He rests in the tomb, which would be which day of Nisan? The
sixteenth day of Nisan.
Apakah perayaan itu digenapi tepat dan
persis sebagaimana dilukiskan dalam nubuatan? Betul sekali! Siapa yang
menggenapi Perayaan Buah Sulung? Yesus. Peristiwa mana? 1 Korintus 15:20,
kemudian kita akan kembali ke paragraf sebelumnya karena di sini yang sangat
menarik. 1 Korintus 15:20, rasul Paulus menjelaskan, “20 Tetapi sekarang
Kristus telah bangkit dari antara orang mati, dan
telah menjadi…” apa? “…telah menjadi buah sulung dari mereka
yang telah tidur.”
Jadi siapa yang menggenapi Perayaan
Buah Sulung? Yesus.
Pada hari apa? Hari setelah Dia
beristirahat di dalam kubur, yang adalah Nisan hari yang mana? Hari ke-16 Nisan.
You
think that this is all just a coincidence, that we have the precise dates for
each event on Messiah's calendar?
By the
way are we following the same order as the Sanctuary?
· The Camp? Yeah.
· His death? Yeah.
· His resurrection? Yeah.
· Pentecost would be the Holy Place.
So the Feasts
follow the order of the Sanctuary. That's why I want us to see. They
provide the dates and some additional details about what happens at that
particular stage in the ministry of Christ.
Kalian
pikir semua ini cuma kebetulan kita punya tanggal-tanggal yang tepat untuk
setiap peristiwa di kalender Messias?
Nah,
apakah kita mengikuti urut-urutan yang sama dengan Bait Suci?
· Perkemahan? Iya.
· KematianNya? Iya.
· KebangkitanNya? Iya.
· Pentakosta adalah Bilik Kudus.
Jadi
perayaan-perayaan mengikuti
urut-urutan Bait Suci. Itulah mengapa saya mau kalian
melihatnya. Mereka memberi kita tanggal-tanggalnya dan beberapa keterangan
tambahan tentang apa yang terjadi di tahap khusus pelayanan Kristus tersebut.
Now we
can have some even more precise information and that is that Jesus
presented Himself before His Father on Resurrection morning at nine o'clock in
the morning.
“What!”
you say. “Really?” You say, “How do we know?”
How
long after First Fruits did the day of Pentecost take place? There were seven
sabbaths counting 49 days and the fiftieth day was the day of Pentecost. In
other words it had to be precisely 50 days after the wave sheaf was waved before the
Lord. We’ll notice that when we
study the Feast of Pentecost.
Now at
what time was the Holy Spirit poured out on the day of Pentecost? Around 9:00 a.m.
You say, how do we know that?
It's
very simple. When the people in the upper room started speaking in different
tongues on the day of Pentecost, some of those who were present they say,
“Aaah, these guys are just drunk.” But Peter looks in and he says, “How can
they be drunk if it's only the third hour of the day!” What was the third hour?
9:00 a.m.
So this
is taking place 50 days after the wave shift is waved before the Lord.
So at
what time on resurrection morning did Jesus present Himself as the wave sheaf
to be accepted by His Father? It would have been at 9 o'clock on Sunday
morning.
You
say, “You're saying that Jesus went all the way to Heaven to present Himself
before His Father at the door of the Tabernacle?”
He
didn't enter at that time. The priest did not enter, he waved the sheaf at the
entrance to the Tabernacle. So on resurrection morning Jesus must have ascended
to Heaven to present Himself before His Father and receive a quick approval of
the acceptance of His sacrifice. Are you with me or not?
You
say, how do we know this?
You
remember when Jesus ~ by the way Jesus also did not go by Himself. He also went
with those who resurrected with Him. because it wasn't only one stalk, it was a
sheaf. Yeah we're going to see there's some amazing symbolism here when
we come to the Feast of the First Fruits.
Actually Jesus goes up when He resurrects, and He goes and He picks up
all of the people that resurrected with Him, and then He goes, and He presents
Himself before His Father. And we're going to study this. It's going to be amazing.
Sekarang
kita bisa punya informasi yang lebih presisi dan itu ialah bahwa Yesus mempersembahkan DiriNya di
hadapan BapaNya pada pagi hari KebangkitanNya pukul 9 pagi.
“Apa?”
kata kalian. “Bener?” kata kalian. “Dari mana kita tahu?”
Berapa
lama setelah Buah Sulung itu hari Pentakosta? Ada tujuh Sabat, berarti 49 hari,
dan pada hari ke-50 itulah hari Pentakosta. Dengan kata lain, itu harus tepat 50 hari setelah
berkas unjukan diunjukkan di hadapan Tuhan. Kita akan melihat
itu nanti saat kita mempelajari Perayaan Pentakosta.
Nah,
pada saat mana Roh Kudus
dicurahkan pada hari Pentakosta? Sekitar pukul 9 pagi.
Kalian
berkata, dari mana kita tahu itu?
Sangat
sederhana. Ketika orang-orang yang ada di ruang atas (loteng) mulai berbicara
dalam bahasa-bahasa yang berbeda pada hari Pentakosta, beberapa dari yang hadir
berkata, “Aaah, orang-orang ini cuma mabuk.” Tetapi Petrus memeriksa dan dia
berkata, “Mana mungkin mereka mabuk kalau ini baru jam ketiga!” Jam ketiga itu
apa? Pukul 9 pagi. (Kisah 2:5-15)
Maka
ini terjadi 50 hari setelah berkas unjukkan diunjukkan di hadapan Tuhan.
Jadi
pada pukul berapa pada pagi hari Kebangkitan Yesus mempersembahkan Dirinya
sebagai berkas unjukan untuk diterima BapaNya? Tentunya harus pukul 9 pagi
Minggu pagi.
Kalian
berkata, “Anda berkata bahwa Yesus pergi ke Surga untuk mempersembahkan DiriNya
di hadapan BapaNya di pintu Tabernakel?”
Waktu
itu Yesus tidak masuk. Imam tidak masuk, dia hanya mengunjukkan berkas unjukan
di pintu masuk Tabernakel. Maka pada
pagi hari Kebangkitan Yesus tentunya pergi ke Surga untuk
mempersembahkan DiriNya di hadapan BapaNya dan secara singkat memperoleh restu Bapa sebagai
penerimaanNya atas pengurbananNya. Apakah kalian paham atau tidak?
Kalian
berkata, dari mana kita tahu ini?
Kalian
ingat ketika Yesus ~ nah, Yesus
juga tidak pergi ke Surga sendiri. Dia pergi bersama mereka yang bangkit
bersamaNya, karena yang diunjukkan bukan hanya satu batang, melainkan satu berkas.
Ya, kita akan melihat ada simbolisme yang luar biasa di sini bila kita tiba di
Perayaan Buah Sulung. Sesungguhnya Yesus naik ke Surga ketika Dia bangkit, dan
Dia pergi dan menjemput semua orang yang bangkit bersamaNya, kemudian Dia
berangkat dan Dia mempersembahkan DiriNya di hadapan BapaNya. Dan nanti kita
akan mempelajari ini. Ini luar biasa.
But how
do we know that Jesus ascended to His Father on Resurrection Day to present
Himself before His Father?
When
Jesus was in the garden right after His resurrection, Mary recognized Him, and
what did she want to do? She wanted to touch Him. What did Jesus say? “Don't
touch Me, I have not yet ascended to My Father.” Yet that very evening Jesus
encouraged the disciples to touch the wounds on His hands and on His feet,
which means that somewhere between the morning when He met Mary and the evening when He
met with His disciples in the upper room He must have what? He must
have ascended
to His Father to present Himself as the First Fruits. And as prophecy indicates it would have been
at 9:00 o'clock in the morning because that would be exactly to the hour, the
fiftieth day, since the waiving of the First Fruits before the Lord. Are you with me?
Tetapi
dari mana kita tahu bahwa Yesus pergi ke BapaNya pada hari KebangkitanNya untuk
mempersembahkan DiriNya di hadapan BapaNya?
Ketika
Yesus berada di kebun setelah KebangkitanNya, Maria Magdalena mengenaliNya dan
apa yang mau dilakukannya? Dia mau menyentuh Yesus. Apa kata Yesus? “Jangan
sentuh Aku, Aku belum naik ke BapaKu.” Namun pada malam harinya Yesus mendorong
para muridNya untuk menyentuh bekas-bekas luka di tangan dan di kakiNya, berarti
antara pagi hari ketika Yesus
bertemu dengan Maria dan malamnya ketika Dia bertemu dengan para muridNya di
ruang atas, tentunya Dia telah apa? Tentunya Dia telah naik ke BapaNya untuk
mempersembahkan DiriNya sebagai Buah Sulung. Dan seperti yang diindikasikan
nubuatan, itu tentunya terjadi sekitar pukul 9 pagi karena itulah jamnya yang
tepat, pada hari ke-50 sejak diunjukkannya Buah Sulung di hadapan Tuhan. Apakah
kalian paham?
Now we
need to talk about the Feast of Pentecost.
Leviticus
23:15-17 has the Feast of Pentecost. It says, “15 ‘And you shall count for
yourselves from the day after the Sabbath…” this is from the offering of First Fruits
“…from the day that you brought the sheaf of the wave offering: seven
Sabbaths shall be completed. 16 Count fifty
days to the day after the seventh Sabbath; then you shall offer a new
grain offering to the Lord…” was
there an
earthly announcement of this heavenly
event? Yes, there was. What was it? A mighty rushing wind, tongues of fire,
and I believe that perhaps an earthquake, even though chapter 2
doesn't mention an earthquake, chapter 4 does, when the Holy Spirit was poured
out it said that the place shook, although it's not mentioned in Acts chapter
2. And also you have these individuals speaking in languages that they had never studied
before. An amazing miracle. So this takes place 50 days after the
waving of the First Fruits before the Lord.
Sekarang
kita perlu bicara tentang Perayaan
Pentakosta.
Imamat 23:15-17 bicara tentang Perayaan
Pentakosta. Dikatakan, “15…mulai dari
hari kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus genap tujuh sabat. 16
Hitunglah hari sesudah sabat yang ketujuh itu hari ke-50, lalu kamu harus mempersembahkan
korban sajian yang baru kepada TUHAN…” apakah
ada pengumuman di bumi tentang
peristiwa surgawi ini? Ya, ada. Apa itu? Angin kencang, lidah-lidah api, dan saya
yakin mungkin ada gempa bumi
walaupun di Kisah pasal 2 tidak disebutkan gempa bumi, tetapi di pasal 4
disebutkan bahwa ketika Roh Kudus dicurahkan tempat itu bergetar, walaupun itu
tidak disebut di Kisah pasal 2. Dan juga ada orang-orang yang berbicara dalam bahasa-bahasa yang belum
pernah mereka pelajari sebelumnya. Mujizat yang mengagumkan.
Jadi ini terjadi 50 hari setelah diunjukkannya Buah Sulung di hadapan Tuhan.
When
was this fulfilled? Notice Acts 2:1-4, “1
When the Day of Pentecost had…” almost
come… I just want to make sure if you're still awake, hehehe. Okay,
“…When the Day of Pentecost had…” what? “…fully
come, they were all with one accord in one place. 2 And suddenly there came a sound
from heaven, as of a rushing mighty wind, and it filled the whole house
where they were sitting. 3 Then
there appeared to them divided tongues, as of fire, and one sat upon each of them. 4 And they were all
filled with the Holy Spirit and began to speak with other tongues, as the
Spirit gave them utterance…” What
was the purpose of the gift of tongues? We'll discuss this more fully, I just
want you to get the global picture now of Messiah’s calendar.
What
was the purpose of the gift of tongues?
· Had Jesus lived a perfect life? Yes!
· Had He died for sin? Yes!
· Had He resurrected? Yeah.
· Had He ascended to heaven to be the Intercessor?
Was it
necessary for people to know about it? Of course. So who was going to tell?
Well, the ones gathered in the upper room were the ones to tell. There's a
problem though, they all spoke one language, probably Aramaic. But there were people
gathered from every nation there. It says in Acts chapter 2. Because it
was one of the Feasts of Harvest. In the Harvest Feast, every male 12
years and older from all over the Empire was supposed to come to Jerusalem,
which means that there were people from all over the world there for the celebration
of Pentecost. And so God gave the apostles the ability to speak the
languages of all of those nations, so that they could preach the message to
them, and then they could go back to their nations and they could share the
good news that they had heard in Jerusalem. The purpose of the gift of tongues was for
the apostles to proclaim the good news of the life of Jesus, the death of
Jesus, the resurrection of Jesus, and His installation as the high priest to
serve as God's people's Advocate.
And
then in Acts
2:15 you have ~ what I’ve just mentioned ~ you have the precise
hour for the fulfillment of the day of Pentecost.
Kapan
ini digenapi? Simak Kisah 2:1-4, “1 Ketika hari Pentakosta…” hampir
tiba… saya hanya mau memastikan kalian masih melek, hehehe. Oke, “…Ketika hari Pentakosta…” apa? “…benar-benar
telah tiba, mereka semuanya dengan sehati berkumpul
di satu tempat. 2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti
tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah,
di mana mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah yang bercabang, seperti nyala api dan satu hinggap di
atas masing-masing mereka. 4 Dan mereka
semuanya dipenuhi oleh Roh Kudus, lalu
mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, sesuai ucapan-ucapan yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengucapkannya…” Apa tujuan karunia bahasa ini? Ini akan
kita bahas dengan lebih lengkap. Sekarang saya hanya mau kalian mendapatkan
gambar globalnya dari kalender Messias.
Apakah
tujuan karunia bahasa?
·
Apakah Yesus sudah menjalani kehidupan
yang sempurna? Ya.
·
Apakah Dia sudah mati karena dosa? Ya.
·
Apakah Dia sudah bangkit? Ya.
·
Apakah Dia sudah naik ke Surga untuk
menjadi Sang Perantara?
Apakah
manusia perlu tahu tentang ini? Tentu saja! Jadi siapa yang harus menyampaikan?
Nah, mereka yang sedang berkumpul di ruang atas itu yang harus menyampaikan.
Namun ada masalah. Mereka semua bicara satu bahasa yang sama, kira-kira bahasa
Aram. Tetapi di sana saat itu
sedang berkumpul orang-orang dari segala bangsa. Dikatakan di
Kisah pasal 2, karena saat itu
adalah Perayaan Panen. Di Perayaan Panen setiap laki-laki yang
berusia 12 tahun ke atas dari seluruh kekaisaran harus datang ke Yerusalem,
berarti di sana ada orang-orang dari semua tempat di dunia untuk merayakan Pentakosta.
Maka Allah memberi kepada para murid
kemampuan untuk berbicara dalam bahasa-bahasa bangsa-bangsa tersebut agar
mereka bisa menyampaikan pekabaran itu kepada orang-orang itu, kemudian
orang-orang itu bisa pulang ke tempat asal mereka dan mereka bisa membagikan
kabar baik yang telah mereka dengar di Yerusalem. Tujuan karunia
bahasa ialah supaya para murid menyampaikan kabar baik tentang kehidupan Yesus,
kematian Yesus, kebangkitan Yesus, dan ditempatkannya Yesus sebagai Imam Besar
untuk melayani sebagai Pembela umat Allah.
Kemudian
di Kisah 2:15 ada ~
apa yang baru saya sebutkan ~ ada
jam yang tepat penggenapan hari Pentakosta.
And then
after Pentecost you have a long summer drought. Interesting. No Feasts.
So you
have four spring Feasts, what are the four spring Feasts?
· Passover
· Unleavened Bread
· First Fruits
· and Pentecost
Early
spring is Passover, late spring in the month of May, the sixth of Sivan, of the
month of Sivan, you have the Feast of Pentecost. But after Pentecost you have a
long, dry, summer drought, where there are no Feasts, and there are no
agricultural products.
What
period of the history of the Christian Church do you suppose would be represented
by the long summer drought? The period when the two witnesses. There
was no rain during the period of the two witnesses, because they prophesied
in sackcloth. Are you following me?
Kemudian
setelah Pentakosta ada musim kemarau yang panjang. Menarik. Tidak ada perayaan
saat itu.
Jadi
ada empat perayaan musim semi, apa keempat perayaan tersebut?
· Passah
· Roti Tidak Beragi
· Buah Sulung
· Dan Pentakosta
Awal
musim semi itu Passah, akhir musim semi di bulan Mei, tanggal 6 bulan Sivan ada
Perayaan Pentakosta. Tetapi setelah Pentakosta ada musim kemarau yang panjang,
kering, dan panas, di mana tidak ada perayaan, dan tidak ada hasil bumi.
Periode mana dalam sejarah gereja Kristen menurut
kalian yang dilambangkan oleh musim
kemarau panjang yang kering? Periode kedua orang saksi. Tidak ada hujan
di periode kedua orang saksi itu karena mereka bernubuat dalam pakaian goni hitam. Apakah
kalian paham?
Now
here comes the interesting thing. When is this summer drought broken, this long
period of dry, no rain during the period of the two witnesses, the 1260
years, when is it broken? It is broken by the Feast of Trumpets. What
was the purpose of the Feast of Trumpets? The purpose of the Feast of Trumpets
was to
announce the upcoming Day of Atonement, for the people to prepare for
the Day of Atonement.
Is it
just possible that there was a great movement after the long drought of the
1260 years that attracted people's attention to the upcoming Day of Atonement?
What movement would that be that fulfills the Feast of Trumpets? It would be the
Millerte movement, they are announcing: prepare to meet your God, afflict your
soul, fast, make things right with your brother, because judgment is coming
October 22, 1844. And so the Feast of Trumpets is the Millerte Movement,
announcing the upcoming Day of Atonement. So is the long drought lifted
by the appearance of a remnant that proclaims the upcoming Day of Atonement?
Absolutely! Was this fulfilled in Christian history just the way that the Feast
had announced? Absolutely!
Nah,
sekarang tiba di hal yang menarik. Kapankah musim kemarau kering ini berakhir, periode yang panjang yang kering
tanpa hujan, periode kedua orang saksi, masa
1260 tahun, kapan itu berakhir? Itu diakhiri oleh Perayaan Terompet. Apa
tujuan Perayaan Terompet? Tujuan Perayaan Terompet ialah untuk mengumumkan Hari Pendamaian yang akan
datang, agar manusia
bersiap-siap untuk Hari Pendamaian.
Apakah
mungkin ada satu gerakan yang besar setelah musim kemarau panjang selama 1260
tahun yang menarik perhatian orang ke datangnya Hari Pendamaian? Gerakan apa
yang kira-kira menggenapi Perayaan Terompet? Tentunya Gerakan Miller, mereka mengumumkan: bersiap-siaplah
untuk bertemu dengan Allahmu, selidikilah hatimu, puasalah, bereskan urusanmu
dengan sesama manusia, karena penghakiman akan datang 22 Oktober 1844. Maka Perayaan Terompet ialah Gerakan Miller,
yang mengumumkan datangnya Hari Pendamaian. Jadi apakah kemarau panjang itu
berakhir dengan munculnya umat yang sisa yang mengumumkan datangnya Hari
Pendamaian? Tentu saja! Apakah ini digenapi dalam sejarah Kekristenan tepat
seperti yang diumumkan Perayaan itu? Betul sekali.
Now, if
you want a fascinating study you need to read the extra syllabus that was
placed on the table at the beginning of class today, the one on “Your Redemption
Draweth Nigh”. It is a study, a meticulous study of Revelation 10. Revelation
10 has the greatest description in the Bible of the Feast of Trumpets and the origin of
the Seventh-Day Adventist Church. All of the details fall into place
exactly the way they occurred leading up to the year 1844. It's a clear
description of the Millerite movement and the announcing of the upcoming Day of
Atonement. It's simply amazing. You know, the Millerites could have announced
anything and everything, but they announced the hour of His judgment is about
to come. Are you seeing how these Feasts were fulfilled in Christian history?
Exactly the way God said that they were going to be fulfilled.
Nah,
jika kalian mau mempelajari sesuatu yang menarik, kalian harus membaca diktat
tambahan yang diletakkan di meja kalian saat dibukanya kelas kita hari ini,
yang judulnya “Your Redemption Draweth Nigh” (Keselamatanmu Sudah Dekat). Ini adalah pembahasan yang teliti atas
Wahyu 10. Wahyu 10 memberikan deskripsi
paling bagus di Alkitab tentang Perayaan Terompet dan asal usul gereja MAHK.
Semua detailnya klop persis sesuai yang terjadi hingga tahun 1844. Itu adalah
deskripsi yang jelas tentang Gerakan Miller dan diumumkannya datangnya Hari
Pendamaian. Benar-benar mengagumkan. Kalian tahu, golongan Miller bisa
mengumumkan apa saja, tetapi yang mereka umumkan ialah bahwa jam penghakiman
Allah akan tiba. Apakah kalian melihat bagaimana perayaan-perayaan ini digenapi
dalam sejarah Kekristenan? Tepat seperti kata Allah bagaimana mereka akan
digenapi.
So what
would the
next Feast be? What would the next Feast be? How about the Day of
Atonement. So would you expect this movement to announce the beginning
of the Day of Atonement, this trumpet sounds to say “the Day of Atonement is
coming” and “the Day of Atonement to begin”? Absolutely!
Now do
we have in the Bible a prophecy that gives us the year for the beginning of the
Day of Atonement? I can tell that Melvin is just relishing and enjoying this.
You know he should be concentrating on his camera, hehehe. But, you know he’s,
pump me up, Melvin! That's good, I can hear you kind of chuckling there. But
you know, Daniel chapter 8:14 “Unto 2300 evenings and
mornings the sanctuary shall be…” what? “…cleansed.” Where is that prophecy? In Daniel 8:14,
which when we connect it with Daniel chapter 9 the prophecy of the 70 weeks, the seventy
weeks are the first part of the 2300 days.
· The seventy weeks take us from 457 BC to 34AD the stoning of
Stephen,
· and then the 2300 days go beyond that, 1810 years till the year
1844 .
So prophecy tells us the
year in which the Day of Atonement was going to begin.
Jadi
Perayaan berikutnya
kira-kira apa? Bagaimana kalau Hari
Pendamaian? Maka apakah kalian beranggapan gerakan itu akan
mengumumkan dimulainya Hari Pendamaian? Terompet akan berbunyi untuk mengatakan
“Hari Pendamaian akan tiba” dan “Hari Pendamaian akan dimulai”? Tepat sekali.
Sekarang
apakah di Alkitab ada nubuatan yang memberi kita tahun dimulainya Hari
Pendamaian? Saya tahu Melvin sedang menikmati ini. Kalian tahu seharusya dia
lagi fokus ke kameranya, hehehe. Tetapi, beri saya semangat, Melvin! Itu bagus,
saya bisa mendengar kau lagi tertawa di sana. Tetapi kalian tahu Daniel 8:14, “Sampai lewat dua ribu tiga
ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dibersihkan.” Nubuatan ini ada di mana? Di Daniel
8:14, yang bila kita hubungkan dengan Daniel pasal 9 nubuatan 70 minggu, nubuatan 70 minggu adalah bagian
pertama dari nubuatan 2300 hari.
· Nubuatan 70 minggu membawa kita dari
tahun 457BC ke 34AD dirajamnya Stefanus.
· Kemudian nubuatan 2300 hari melampaui waktu
tersebut 1810 tahun, mencapai tahun 1844.
Maka nubuatan memberitahu kita tahun
Hari Pendamaian dimulai.
But can
we know the month and the day? Hmm, Leviticus 23:26-27, it says there, “26 And the Lord spoke to Moses,
saying: 27 ‘Also
the tenth day of this
seventh month…” by the way the seventh month is not July, we're dealing with the
Hebrew religious year which is composed of seven months, the first is around
March and April and the last month is around September-October. And in our next
session we're going to deal with the agricultural year and with the civil year as compared with the
religious year of the Hebrew nation. Because we can't understand the Feasts
without understanding the year of agriculture. So it says, “… ‘the tenth day of this seventh month shall be the Day of Atonement.
It shall be a holy convocation for you; you shall afflict your souls, and offer
an offering made by fire to the Lord.’…”
So do
we know which month and which day of the Hebrew religious calendar the Day of
Atonement would take place? Yes! It would take place on the tenth day of the
seventh month.
So we
would have to determine in 1844 which would be the tenth day of the seventh
month. And according to the Karaite Jews which are a conservative group of Jews
that were much more meticulous and careful in their record-keeping, the Day of
Atonement in 1844 fell on October 22 ,1844. And so not only do we have the year but we
also have the day and we have the month when the final judgment of the world
was going to begin: October 22, 1844.
Tetapi bisakah kita tahu bulannya dan
harinya? Hmmm, Imamat 23:26-27, dikatakan di sana, “26 Dan TUHAN
berfirman kepada Musa, 27 ‘Juga hari
kesepuluh dari bulan yang ketujuh ini…” nah, bulan ketujuh ini bukan bulan
Juli, di sini kita berurusan dengan tahun relijius Ibrani yang terdiri atas
tujuh bulan. Yang pertama adalah sekitar Maret-April, dan bulan yang terakhir
ialah sekitar September-Oktober. Dan di
sesi kita berikutnya kita akan membahas tahun agraria dan tahun sipil yang
dibandingkan dengan tahun relijius bangsa Ibrani. Karena kita tidak akan bisa
memahami Perayaan-perayaan tanpa memahami tahun agraria. Jadi dikatakan, “…’hari kesepuluh dari bulan
yang ketujuh ini akan menjadi hari Pendamaian. Hari itu
akan menjadi hari pertemuan kudus bagimu, kamu harus menyelidiki
hati, dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.’…” Jadi apakah kita tahu Hari Pendamaian
itu akan terjadi di bulan yang mana dan
di hari yang mana dari kalendar relijius Ibrani? Ya! Itu akan terjadi pada hari
ke-10 bulan ke-7.
Maka
kita harus menentukan di tahun 1844 hari ke-10 dan bulan ke-7 itu di mana. Dan
menurut orang-orang Yahudi Karaite yang adalah kelompok Yahudi yang sangat
seksama dan berhati-hati dengan pencatatan mereka, Hari Pendamaian di 1844 jatuh pada 22 Oktober 1844.
Maka sekarang kita bukan saja tahu tahunnya, kita juga tahu harinya dan
bulannya kapan penghakiman terakhir dunia akan dimulai: 22 Oktober 1844.
Are you
understanding Messiah’s calendar? Were the dates precise? Were the events precise?
They most certainly were. Do they follow
the order of the sanctuary? Passover is the sacrifice, right? But before that
you have what? You have the announcement of the coming of the Messiah, His
anointing, His work in the Camp. Do you have a precise date for Jesus resting
in the tomb, Unleavened Bread? Yes! Do you have a specific date for His
resurrection, do you have the Laver? Do you have a specific date for His
beginning ministry in the Holy Place? Yes! Do we have a specific date for the
beginning of His ministry in the Most Holy Place? See, the Feasts are following the order of
the sanctuary, they are sanctuary Feasts. The sanctuary gives us His house and
the Feasts give us the dates when He moves through His house.
Apakah
kalian paham kalender Messias? Apakah tanggal-tanggalnya tepat? Apakah
peristiwa-peristiwanya tepat? Tentu saja iya. Apakah mereka mengikuti
urut-urutan Bait Suci? Passah adalah kurbanNya,
benar? Tetapi sebelum itu ada apa? Ada pengumuman tentang datangnya Sang
Messias, pengurapanNya, pekerjaanNya di Perkemahan. Apakah ada tanggalnya yang
tepat untuk waktu Yesus beristirahat di dalam kubur, Roti Tidak Beragi? Ya!
Apakah ada tanggal yang spesifik untuk kebangkitanNya, apakah ada Bejana
Pembasuh? Apakah ada tanggal spesifik untuk dimulainya pelayananNya di Bilik
Kudus? Ya! Apakah ada tanggal yang spesifik untuk dimulainya pelayananNya di
Bilik Mahakudus? Lihat, Perayaan-perayaan
ini mengikuti urut-urutan Bait Suci, mereka adalah
Perayaan-perayaan Bait Suci. Bait
Suci menunjukkan kepada kita rumah Yesus, dan Perayaan-perayaan menunjukkan
kepada kita tanggalnya kapan Dia bergerak dalam rumahNya.
Now
before we bring this to an end, let's talk about the closing events. And I'm
going to read this paragraph because it's particularly important.
The
date for the beginning of the judgement is the last event on Messiah’s calendar
that God has revealed to us.
There's still one more
Feast: Tabernacles, that will take place when we get to heaven and we eat at the Lord's table. And Ellen White said what will
be on the table, all those good Mediterranean fruits, she says, “I saw almonds
there,” they say “amins” here, Californians have a goofy way sometimes of
pronouncing things, but anyway that's beside the point. Almonds, she saw
grapes, she saw pomegranates, she saw figs, now that doesn't mean that there
are no mangoes, and no papayas, and other fruits, but what she's going along is
with the agricultural year. See, that was the harvest at the end of the year. The Feast
of Tabernacles after the Day of Atonement, after afflicting the soul,
and after fasting, and after making sure that their life was right with God,
then their sins had been forgiven, their enemies had been destroyed, and now
the Feast of Tabernacles was a time to celebrate their rest in the promised
land and to thank the Lord for the harvest of the fruit.
Dan
sekarang sebelum kita akhiri ini, mari kita bicara tentang peristiwa-peristiwa
penutup. Dan saya akan membacakan paragraf ini karena ini amat penting.
Tanggal
dimulainya penghakiman adalah peristiwa terakhir dalam kalender Messias yang
diungkapkan Allah kepada kita.
Masih ada satu lagi Perayaan:
Tabernakel (Pondok Daun), yang akan terjadi bila kita tiba di Surga dan kita
makan di meja Tuhan.
Dan Ellen White menceritakan apa yang ada di atas meja, semua buah-buahan
mediterania, katanya, “Saya melihat buah badam di sana”, di sini mereka
menyebutnya “amins”, orang California terkadang punya cara yang konyol dalam
melafalkan kata, tapi itu tidak penting. Buah badam, Ellen White melihat
anggur, dia melihat buah delima, dia melihat buah ara, nah itu tidak berarti
tidak ada mangga, tidak ada papaya dan buah-buah yang lain, tetapi apa yang
dilakukan Ellen White ialah dia menyesuaikan dengan tahun agraria. Lihat,
itulah hasil panen pada akhir tahun. Perayaan Tabernakel setelah Hari
Pendamaian, setelah menyelidiki hati, setelah berpuasa, setelah memastikan
bahwa hidup mereka sudah beres dengan Tuhan, bahwa dosa mereka sudah diampuni,
musuh-musuh mereka sudah dibinasakan, dan sekarang Perayaan Tabernakel adalah waktu untuk merayakan
perhentian mereka di Tanah Perjanjian dan mengucapkan syukur kepada Tuhan untuk
panen buah mereka.
And so
the last event that's been revealed to us is the Day of Atonement. Why wouldn't
God reveal the date for the Feast of Tabernacles? Smart, because if God had
revealed it, people would wait till the last minute. They’d say, I know when
we're going to heaven. Well, you know, they'll start making calculations. So God said after
1844 no more dates.
Maka
peristiwa yang terakhir yang diungkapkan tanggalnya kepada kita ialah Hari
Pendamaian. Mengapa Allah tidak mau mengungkapkan tanggalnya untuk Perayaan
Tabernakel? Cerdik, karena andai Allah mengungkapkannya, manusia akan menunggu
sampai detik terakhir. Mereka akan berkata, saya tahu kapan kita akan ke Surga.
Nah, kalian tahu, mereka akan mulai membuat segala macam perhitungan. Itulah
sebabnya Allah berkata setelah 1844 tidak diberikan tanggal lagi.
Revelation
10:6, going back to the syllabus tells us, that after the fulfillment of the
2300 day prophecy, prophetic time will be no longer. You got to look at that
extra syllabus that we put on the table. What that expression means “time will be no longer”. It
doesn't mean the end of time, the end of the world, the close of probation.
You say,
how do you know that?
Well,
because after this experience John is told to go and prophesy again. What good
would it do to prophesy again if probation is closed?
Furthermore
this command that is given here that “time will be no longer” takes
place during the Sixth Trumpet. But time doesn't come to an end until the
Seventh, so this cannot refer to chronological calendar time. It refers
to prophetic time.
God
does have dates on His calendar for the beginning of the judgment of the
living. God has a date, He has not revealed that to us.
Can we know the
approximate time when the judgment of the living is beginning? Yes, we can. Not a date but by the event. By the announcement of the
angel of Revelation 10. Is the purpose of the angel of Revelation chapter 10 to
polarize the world into two groups, to call God's faithful people out of
Babylon? Will they receive the seal of God? Will those who stay receive the mark
of the Beast? Yes! So is that the final separation of the living? Absolutely!
So the
announcement is in Revelation chapter 18, the whole earth is filled
with the glory, calling God's people to come out of Babylon because the plagues
are about to be poured out, because it says that you do not partake of her sins
and you do not receive her what? You do not receive her plagues. Are you
following me or not?
Wahyu
10:6 kembali ke silabus kita, mengatakan kepada kita bahwa setelah digenapinya
nubuatan 2300 hari, waktu nubuatan sudah tidak ada lagi. Kalian harus membaca
silabus ekstra yang kami letakkan di meja kalian, apa makna ungkapan “waktu tidak akan ada lagi”, itu tidak berarti kesudahan, akhir
dunia, atau tutupnya pintu kasihan.
Kalian
berkata, dari mana Anda tahu?
Nah,
karena setelah pengalaman itu, Yohanes disuruh pergi dan bernubuat lagi. Apa
gunanya bernubuat lagi andai pintu kasihan sudah menutup?
Apalagi
perintah yang diberikan di sini bahwa “waktu tidak akan ada lagi”
terjadi di masa periode Terompet Keenam. Tetapi kesudahan tidak datang hingga
Terompet Ketujuh, maka ini tidak mungkin mengacu ke waktu kronologi
penanggalan. Ini mengacu ke waktu
nubuatan.
Allah
punya tanggal di kalenderNya untuk dimulainya penghakiman orang-orang yang
masih hidup. Allah punya tanggalnya, Dia tidak mengungkapkannya kepada kita.
Bisakah kita tahu kapan kira-kira waktu
ketika penghakiman orang hidup dimulai? Ya, bisa.
Bukan tanggalnya,
tetapi melalui peristiwanya.
Dengan pengumuman malaikat Wahyu 10. Apakah tujuan malaikat Wahyu 10 untuk
mempolarisasi dunia ke dalam dua kelompok, untuk memanggil umat Allah yang
setia keluar dari Babilon? Apakah mereka akan menerima meterai Allah? Apakah
mereka yang tidak mau keluar akan menerima tanda Binatang? Ya! Jadi apakah itu
pemisahan terakhir dari manusia yang hidup? Tepat sekali! Jadi pengumumannya ada di Wahyu 18,
seluruh bumi dipenuhi kemuliaan itu, memanggil umat Allah agar keluar dari
Babilon karena malapetaka-malapetaka akan segera dicurahkan, karena dikatakan,
jangan kamu mengambil bagian dalam dosanya, supaya kamu tidak akan menerima
apa? Kamu tidak akan menerima malapetaka-malapetakanya. Apakah kalian paham
atau tidak?
So we
have no date for the judgment of living. But God has a date. Does God know? You
know some people talk about the delay, they say, ”Well, you know Ellen White
says that God could have come long before this.” So does that mean that God
would have adjusted His calendar? No! It simply means that if we had decided,
if God knew that we were going to decide to accept the message before, He would
have placed that date on His calendar originally. Are you with me? But He simply placed the date on His calendar knowing
when it was going to occur. But could He have placed an earlier date if
He'd known that we were going to respond earlier? Absolutely! Of course.
Jadi
kita tidak punya tanggal penghakiman orang hidup. Tetapi Allah punya
tanggalnya. Apa Allah tahu? Kalian tahu ada orang yang bicara tentang
penundaan, mereka berkata, “Nah, Ellen White berkata bahwa Allah seharusnya
sudah datang jauh sebelum ini.” Apakah itu berarti Allah harus membetulkan
kalenderNya? Tidak! Ini semata-mata berarti seandainya kita memutuskan
sebelumnya, jika Allah tahu bahwa kita akan memutuskan untuk menerima pekabaran
itu sebelumnya, sejak semula Allah akan menempatkan tanggal itu di kalenderNya.
Apakah kalian paham? Tetapi Allah
semata-mata menempatkan tanggal pada kalenderNya berdasarkan pengetahuanNya
kapan itu memang akan terjadi. Tetapi bisakah Dia menempatkan
tanggal yang lebih dini jika Dia tahu kita akan merespon lebih dini? Betul
sekali! Tentu saja!
Now
going back here. God does have dates on His calendar for the beginning of the judgment
of the living, the close of probation, and for the Second Coming and the
celebration of the Feast of Tabernacles. But He has not revealed them to us,
neither to Jesus Himself according to
Mark 13:32 because Jesus is still dependent upon His Father. Notice this
statement in Early Writings page 75 Ellen
White warns, don't set dates, don't listen to anyone who places dates for this
prophetic event, and that prophetic event. There are no more dates. She wrote, “The Lord has shown me that the message of the Third Angel must go, and be proclaimed to the scattered children of the Lord,
but
it must not be hung on time. I saw that some were getting a false
excitement, arising from preaching time; but the Third Angel's Message is
stronger
than time can be. I saw that this message can stand on its own foundation and needs not time
to
strengthen it; and that it will go in mighty power, and do its work, and will be cut short in righteousness.”
Nah, kembali kemari. Allah punya
tanggal-tanggal di kalenderNya untuk dimulainya penghakiman orang hidup,
tutupnya pintu kasihan, dan Kedatangan Kedua, dan pesta Perayaan Tabernakel.
Tetapi Dia tidak mengungkapkannya kepada kita, juga tidak kepada Yesus menurut
Markus 13:32 karena Yesus tergantung pada BapaNya. Simak pernyataan ini di Early Writings hal.
75, Ellen White
mengingatkan, jangan menentukan tanggal, jangan dengarkan siapa pun yang
menentukan tanggal untuk peristiwa nubuatan ini, dan peristiwa nubuatan itu.
Tidak ada tanggal-tanggal lagi. Ellen White menulis, “…Tuhan
telah menunjukkan kepada saya bahwa pekabaran Malaikat Ketiga harus
disampaikan, dan diumumkan kepada anak-anak Tuhan yang tersebar di mana-mana,
namun itu tidak boleh dikaitkan pada waktu. Saya melihat ada yang mendapatkan
semangat palsu, yang timbul dari mengkhotbahkan waktu, tetapi Pekabaran
Malaikat Ketiga itu lebih kuat daripada waktu. Saya melihat pekabaran ini bisa
berdiri di atas kekuatannya sendiri dan tidak membutuhkan waktu untuk
menguatkannya, dan pekabaran itu akan keluar dengan kuasa besar dan melaksanakan
tugasnya, dan akan dipotong pendek dalam kebenaran.”
Do you
know why people set dates? Because they want to work up an excitement, because
they see God's people kind of languishing, you know bored, and then they say, “Let's
create a little excitement.” And so they
find all kinds of biblical calculations, and they say this prophetic event is
going to take place on this date. And
what happens with people? Oh, they wake up all right, they get all excited, and
all pumped up and everything, but when the date goes by they're worse off than
before. The Third Angel’s Message is powerful enough without attaching a date
to it.
Tahukah
kalian mengapa orang suka menentukan tanggal? Karena mereka ingin membangkitkan
semangat, karena mereka melihat umat Allah bermalas-malasan, jenuh, maka mereka
berkata, “Ayo kita ciptakan sedikit ketegangan.” Maka mereka mencari segala
macam perhitungan Alkitab dan mereka bilang peristiwa nubuatan ini akan terjadi
pada tanggal sekian. Dan apa yang terjadi pada orang-orang? Oh, mereka terjaga,
mereka menjadi tegang, dan dipenuhi semangat dan segalanya, tetapi ketika hari
itu lewat dan tidak terjadi apa-apa, mereka menjadi lebih terpuruk daripada
sebelumnya. Pekabaran Malaikat Ketiga cukup kuat tanpa mengaitkannya dengan
suatu tanggal.
Now let
me conclude with this. God not only had a specific calendar for Christ, but He has
a specific calendar for us too, for our lives. Remember the story of Esther? Why
did Esther live at that particular time in history? You know the story, let's
read it, Esther 4:13-14, “13 And Mordecai told them to answer Esther, ‘Do not think in your heart that
you will escape in the king’s palace any more than all the other Jews…” don't you think that just because you're in the king's palace
you're going to escape, you're a Jew too, and you're going to suffer death
also, that's what he's saying. And then he says,
“…14 For
if you remain completely silent at this time, relief and deliverance will arise
for the Jews from another place…” Listen,
we are all important but we are not indispensable. If we don't fulfill God's
plan, God's plan will be fulfilled, and we will lose the blessing. And then
notice it continues saying, “… For if you remain
completely silent at this time, relief and deliverance will arise for the Jews
from another place but you and your father’s house will perish…” And then he asked this very significant question,
“…Yet who knows whether you have come to the kingdom for such a time as this?’…” who
knows whether you were born for this precise moment to fulfill God's plan? Wow!
Sekarang marilah kita akhiri dengan ini.
Allah bukan saja punya kalender spesifik untuk Kristus, tapi Dia punya kalender
spesifik buat kita juga, buat hidup kita. Ingat kisah Ester? Mengapa Ester
hidup tepat di periode sejarah waktu itu? Kalian tahu kisahnya, mari kita baca Ester 4:13-14, “13 Dan Mordekhai
menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester, ‘Jangan kamu pikir dalam hatimu, engkau akan terluput di dalam istana raja, lebih daripada semua orang Yahudi yang lain…”
jangan pikir hanya karena
kamu ada di dalam istana raja kamu akan lolos, kamu juga orang Yahudi,
dan kamu juga akan menderita kematian, itulah yang dikatakan Mordekhai.
Kemudian dia berkata, “…14 Sebab jika engkau pada saat ini berdiam diri saja, kelepasan
dan pertolongan akan datang bagi orang
Yahudi dari pihak lain…” Dengarkan,
kita semuanya penting tetapi kita bukan tidak tergantikan. Jika kita tidak
menggenapi rencana Allah, rencana Allah akan digenapi, tetapi kita akan
kehilangan berkat. Kemudian simak apa yang dikatakan selanjutnya, “…Sebab jika engkau berdiam diri
saja saat ini, kelepasan dan pertolongan akan datang
bagi orang Yahudi dari pihak lain, tetapi
engkau dan rumah bapakmu akan binasa…” Lalu dia mengajukan pertanyaan yang
sangat signifikan ini, “…Namun siapa tahu apakah engkau datang ke kerajaan ini justru untuk saat seperti ini’…” siapa tahu apakah kamu memang
dilahirkan untuk saat khusus ini demi menggenapai rencana Allah? Wow!
Remember
the story of the healing of a man who was born blind? You read the first verses
in John chapter 9, it gives the impression
that he was born for that particular purpose of meeting Jesus at that
particular place and time.
God has
a calendar for us just like He had for Jesus, and if we are in tune with Him, He will
reveal to us day by day what He would have us do.
Ingat
kisah orang yang buta dari lahir yang
disembuhkan? Ada di ayat-ayat pertama Yohanes pasal 9, ini memberikan kesan
bahwa dia dilahirkan khusus untuk tujuan bertemu dengan Yesus pada tempat dan
waktu tersebut.
Allah
punya kalender bagi kita persis seperti Dia punya bagi Yesus, dan jika kita
selaras denganNya Dia akan
mengungkapkan kepada kita dari hari ke hari apa yang Dia ingin kita lakukan.
I want
to end by reading this remarkable statement from Ministry
of Healing 479. I read the first part and I told you to remember it.
“Christ in His life on earth made no plans for Himself. He accepted God's plans for Him, and day by day the Father unfolded
His plans…” that is
up to the point where I read before. “…So…” now comes the comparison… “…So should we depend upon God, that our lives may
be the
simple
outworking of His will.
As we commit our ways to Him,
He will direct our steps. Too many, in planning for a brilliant future, make an utter failure. Let
God…”
what? “…plan for you. As a little child, trust to the guidance of Him who will ‘keep the feet of His saints.’ …” And
then comes this famous statement that we’re all acquainted with. And by the
way Ellen White uses this statement
particularly in the context of John the Baptist in prison.
You know John the Baptist was despondent in prison. He started
thinking that perhaps he'd even gotten a raw deal, and then of course he sent
his two disciples and Jesus showed them all the miracles, and said, “Go back
and tell John what you saw.” And they tell John, you know, the eyes of the
blind are open, and the lame are healed, and the dead are resurrected. And so
now Isaiah 61 comes to the mind of John the Baptist, he says, “Oh, this is the
Messiah after all. This is the One we were
expecting.” And he died in peace.
Notice
this statement that Ellen White uses in the case of John the Baptist. “…God
never leads His children otherwise than they would choose to be led, if they could see the end from the beginning and discern the glory of the purpose which
they are fulfilling as co-workers
with Him.”
See,
when we get to the other side, we'll understand a lot of things we don't
understand here.
Saya
mau mengakhiri dengan membacakan pernyataan yang luar biasa ini dari Ministry of Healing
hal. 479. Saya sudah
membacakan bagian pertamanya dan minta kalian untuk mengingatnya.
“…Dalam
hidupNya di dunia Kristus tidak membuat rencana bagi DiriNya sendiri. Dia
menerima rencana Allah bagiNya, dan dari hari ke hari Bapa mengungkapkan
rencanaNya…” sampai di sini yang saya bacakan sebelumnya. “…Demikianlah…” sekarang kita lihat perbandingannya, “…Demikianlah kita seharusnya bersandar pada
Allah, agar hidup kita bisa menjadi karya sederhana dari kehendakNya. Pada saat
kita menyerahkan kemauan kita
kepadaNya, Dia akan menuntun langkah-langkah kita. Terlalu banyak manusia, yang
merencanakan masa depan yang cemerlang justru membuat kegagalan total. Izinkan
Allah…” apa?
“…yang merencanakan buat kita. Seperti seorang anak kecil, percayailah
tuntunan Dia yang akan ‘memelihara
kaki-kaki orang kudusNya’ (1 Samuel 2:9)…”
Kemudian datanglah pernyataan terkenal yang kita semua sudah tahu. Dan
ketahuilah Ellen White memakai pernyataan ini khususnya dalam konteks Yohanes
Pembaptis ketika di dalam penjara.
Kalian tahu Yohanes sangat kecewa ketika di
penjara. Dia mulai berpikir apa barangkali dia sudah mendapat perlakuan yang
tidak adil. Dan kemudian tentu saja dia mengirim dua orang muridnya dan Yesus
menunjukkan kepada mereka semua mujizat yang dibuatNya dan berkata, “Kembalilah
dan katakan kepada Yohanes apa yang kalian lihat.” Dan mereka memberitahu
Yohanes, mata orang buta dicelekkan, yang timpang disembuhkan, dan yang mati
dibangkitkan. Maka sekarang Yohanes Pembaptis ingat Yesaya 61, dia berkata,
“Oh, kalau begitu ini betul Sang Messias. Dialah yang kita tunggu-tunggu.” Dan
dia mati dengan damai.
Simak
pernyataan ini yang dipakai Ellen White dalam kasus Yohanes Pembaptis. “…Allah tidak pernah membimbing
anak-anakNya berlawanan dengan apa yang mereka pilih untuk dipimpin, sekiranya
mereka bisa melihat akhirnya dari awal dan memahami mulianya tujuan yang sedang
mereka genapi sebagai rekan-kerja bersama Allah. …”
Lihat, ketika
kita tiba di seberang, kita akan paham banyak hal yang tidak kita pahami di
sini.
God
will say, “Hey, do you remember that I allowed you to go through this severe
trial?”
“Oh yeah,
I remember, Lord, when I was questioning You why that was happening to me.”
God
said, “Now let Me show you the real reason why.” So God takes the veil away. He
says, “Look, this is the reason why.”
“Ah,
thank you, Lord, thank You for doing it Your way.”
See,
it's one thing to be looking, to try to second-guess God from here and another when we get to the
kingdom and God explains to us
everything that happened in our lives and we'll see a beautiful mosaic.
We’ll say, “Lord, thank You, that You did it Your way and that You didn't do it
my way.”
Allah
akan berkata, “Hei, kamu ingat Aku mengizinkan kamu melalui ujian yang berat
ini?”
“Oh,
iya, aku ingat, Tuhan, ketika aku bertanya padaMu mengapa itu terjadi padaku.”
Allah
berkata, “Sekarang Aku akan menunjukkan kepadamu alasannya yang sebenarnya
mengapa.” Maka Allah menyingkirkan tirainya. Dia berkata, “Lihat, inilah
alasannya mengapa.”
“Ah,
terima kasih, Tuhan, terima kasih Engkau telah melakukannya menurut caraMu.”
Lihat,
mencari tahu, meragukan Allah dari sini
itu satu hal, tetapi itu beda ketika kita tiba di Kerajaan dan Allah
menjelaskan kepada kita segala yang terjadi dalam hidup kita dan kita akan
melihat satu mosaik yang indah. Kita akan berkata, “Tuhan, terima kasih, Engkau
melakukannya menurut caraMu dan tidak menurut keinginanku.”
So folks,
the bottom line is that God has a calendar of events for us. God has a plan for
our lives just as He had a detailed plan for the life of Jesus. And the more we
come in tune with Jesus through prayer, through Bible study, through the providential
leading of our lives, through the contact with nature, we will come to discern
in a clearer and clearer way the plan that God has for us each day of our
lives, and we will say, “Lord, certainly Your ways are not our ways. Thank You,
Lord, for doing it Your way and not doing it for ours.”
Jadi
Saudara-saudara, intinya ialah Allah punya kalender peristiwa-peristiwa dalam
hidup kita. Allah punya rencana untuk hidup kita sama seperti Dia punya rencana
yang terperinci untuk hidup Yesus. Dan semakin serasi kita dengan Yesus melalui
doa, melalui belajar Alkitab, melalui tuntunan Ilahi dalam hidup kita, melalui
kontak dengan alam, kita akan bisa memahami lebih jelas rencana yang dimiliki
Allah dalam hidup kita bagi setiap orang, dan kita akan berkata, “Tuhan,
sungguh jalanMu bukan jalan kami. Terima kasih, Tuhan, telah melakukannya
menurut jalanMu dan bukan jalan
kami.”
I don't
have an explanation for everything that happens but I can tell you that God is
good and someday we will know and understand and we will render honor and glory
and praise to God.
Saya
tidak punya penjelasan untuk semua yang terjadi, tetapi saya bisa mengatakan
bahwa Allah itu baik, dan sutu hari kita akan tahu dan paham, dan kita akan
memberikan hormat dan kemuliaan dan pujian kepada Allah.
02 06 21
No comments:
Post a Comment